You are on page 1of 10

Jurnal Rekayasa Mesin Vol.4, No.

2 Tahun 2013: 109-118 ISSN 0216-468X

Strategi Perencanaan Dan Pengembangan Industri Pariwisata Dengan


Menggunakan Metode Swot Dan Qspm (Studi Kasus Kecamatan Leitimur
Selatan Kota Ambon)
Richard.A.de FRETES1, Purnomo.B.santoso2, Rudy Soenoko2, Murty Astuti2
MahasiswaJurusan TeknikMesin Program Magister dan Doktor FB UB1
Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Brawijaya 2
Jl. MT. Haryono 97 Malang 65145 Indonesia
Email: rdefretes@yahoo.com

Abstract
Problems faced by South Leitimur Ambon District was had a lot of undeveloped tourism
potential developed as a tourist attraction that makes this region as a tourist destination areas
(DTW). Thus, the strategic planning and development of tourism industry must be oriented to
the development of tourism potential possessed by considering the problems faced, the
economy was able to increase the income of local communities. This research is a type of
qualitative research data collection techniques through direct observation (observation), in-
depth interviews (depth interviews), distributing questionnaires (questionnaire) and the study of
literature. Presentation of analysis done formally (in tabular form) or informal (narrative). The
method used is the method of SWOT and QSPM form, data analysis performed by Internal
External Factors, IE matrix analysis, SWOT analysis and research QSPM. The result of analysis
is to show the position of tourism in the district of South Leitimur with a market penetration
strategy and product development, strategic SWOT analysis of the SO, ST, WO and WT, QSPM
analysis shows that the strategy should be prioritized first Product development is a 15.550 total
of TAS, TAS total Progressive strategy II 14.050, III 13.350 TAS total market penetration and IV
diversification strategy of the TAS total of 13,00. To develop the sub-region South Leitimur
based on the results of the analysis and strategic issues are obtained, it will be obtained or
performed the following programs: Tourism Potential Collection owned, Development of tourism
potential, the potential increase in tourism, infrastructure improvement, increase the quality of
human resources , Increasing and strengthening management systems and increase welfare.
Keywords: tourism potential, strategic planning, analysis and swot analysis qspm.

PENDAHULUAN diantaranya terdiri dari potensi alam, dan


budaya.
Kota Ambon pada dasarnya memiliki Untuk mempromosikan potensi ini,
banyak objek wisata yang dapat beberapa profil pariwisata telah disusun dan
dikembangkan sebagai obyek wisata disebarkan ke agen-agen perjalanan serta
rekreatif.Salah satu objek wisata baru yang mitra terkait sebagai bagian dari promosi
menjadi daerah tujuan wisatawan di Kota pariwisata berbasis masyarakat. Namun
Ambon adalah Objek Wisata yang ada di setelah semua hal yang telah dilakukan
Kecamatan Letimur Selatan. Seluruh Objek ketika kegiatan itu berlangsung hanya
wisata yang ada di Kecamatan Leitimur bersifat sementara saja,sampai dengan saat
Selatan dapat dikatakan sebagai potensi ini potensi pariwisata yang di miliki oleh
wisata pedesaan Maluku karena Kecamatan Leitimur Selatan terkesan
menawarkan produk wisata yang bernuansa dibiarkan tumbuh begitu saja tanpa adanya
pedesaan yang udara sekitar masih bersih suatu pengelolaan yang baik atau terkesan
dan sejuk serta banyak mengandung unsur- terabaikan. Pemerintah Kota Ambon dalam
unsur adat istiadatnya. Dilihat dari sisi hal ini Dinas Pariwisata dan Badan
produk wisata di Kecamatan Leitimur Perencanaan Pembangunan Kota
Selatan mempunyai potensi yang baik (BAPEKOT) yang bertangung jawab

109
Jurnal Rekayasa Mesin Vol.4, No.2 Tahun 2013: 109-118 ISSN 0216-468X

terhadap perencanaan dan pengembangan pengembangan industri pariwisata,


industri pariwisata di Kota Ambon. Strategi menetapkan strategi yang akan digunakan
pengembangan yang dilakukan tidak serta arah kebijakan yang akan ditempuh
terintegrasi dengan baik, hanya sebatas dan untuk menetapkan program
promosi, padahal kalau di buat secara perencanaan dan pengembangan yang
terintegrasi dan terstruktur dengan baik terintegrasi dan terstruktur dengan baik.
akan sangat besar manfaatnya bagi Dengan demikian, maka dapat
pengembangan industri pariwisata di Kota ditentukan tujuan penelitian ini adalah untuk
Ambon. Mengidentifikasi dan menganalisis faktor-
Pada saat ini pemerintah Kota Ambon faktor lingkungan internal berupa kekuatan
dalam hal ini instansi terkait Dinas dan kelemahan bagi pengembangan industri
Pariwisata dan Kebudayaan serta pariwisata di Kecamatan Leitimur Selatan,,
BAPEKOT belum memiliki suatu strategi mengidentifikasi dan menganalisis faktor-
perencanaan dan pengembagan industri faktor lingkungan eksternal berupa peluang
pariwisata yang komprehensif. Cara dan ancaman bagi pengembangan Industri
perencanaan dan pengembangan yang pariwisata di Kecamatan Leitimur Selatan,
dilakukan masih bersifat sektoral. merumuskan alternatif strategi yang
Pemerintah Kota Ambon telah seharusnya diambil oleh pemerintah Kota
melakukan hubungan kerja sama dengan Ambon dalam pengembangan industri
Pemerintah Daerah Maluku dan Forum LED pariwisata di Kecamatan Leitimur Selatan.
sebagai sektor yang dapat mendukung
pembangunan ekonomi Maluku serta METODOLOGI PENELITIAN
mempromosikan investasi secara
berkelanjutan. Untuk membantu promosi Dari tujuan penelitian diatas akan dikaji
pariwisata lokal, Dewan Pariwisata Ambon dengan berbagai indikatornya dan mengacu
dibentuk pada tahun 2010, dengan pada konsep dan teori yang telah diajukan
melibatkan pihak-pihak terkait seperti dalam penelitian, sehingga menghasilkan
asosiasi hotel, restoran, agen perjalanan hasil penelitian (out put) yang digunakan
dan perusahaan penerbangan. Dewan ini sebagai acuan atau rekomendasi dalam
diharapkan mampu memperkuat koordinasi menentukan kebijakan strategi yang tepat
diantara pemangku kepentingan terkait dalam perencanaan dan pengembangan
dalam mempromosikan pariwisata untuk industri pariwisata di Kecamatan Leitimur
pembangunan ekonomi lokal.Segala upaya Selatan Kota Ambon. Penelitian ini termasuk
yang dilakukan hanya masih dijadikan suatu dalam jenis penelitian analisis diskriptif.
wacana tanpa adanya aksi nyata Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan
Leitimur Selatan Kota Ambon. Waktu
pengembangan industri pariwisata.Kurang
penelitian dilakukan mulai September 2012
suksesnya pengembangan pariwisata di
sampai Maret 2013.
Kota Ambon selama ini tidak terlepas dari
Langkah-langkah yang dilakukan dalam
kurang tepatnya strategi kebijakan yang penelitian ini adalah:
diterapkan. 1. Survei pendahuluan
Berawal dari masih kurang optimalnya Langkah yang dilakukan adalah
pengembangan pariwisata di Kota Ambon, mengamati aktivitas-aktivitas pariwisata
maka penelitian ini akan menganalisis yang dilakukan di Kecamatan Leitimur
Alternatif Perencanaan dan Pengembangan Selatan.
Industri Pariwisata dengan menggunakan 2. Melakukan studi pustaka
metode SWOT dan metode QSPM (Studi Untuk mengetahui secara teoritis
kasus Kecamatan Leitimur Selatan Kota metode-metode apa yang dapat
Ambon) untuk menganalisis faktor-faktor digunakan dalam upaya menyelesaikan
yang mempengaruhi perencanaan dan masalah.
pengembangan industri pariwisata 3. Mengidentifikasi dan perumusan
,mengetahui situasi awal perencanaan dan permasalahan

110
Jurnal Rekayasa Mesin Vol.4, No.2 Tahun 2013: 109-118 ISSN 0216-468X

Melakukan identifikasi dan perumusan HASIL DAN PEMBAHASAN


pada permasalahan yang ada pada Analisis SWOT
pengembangan pariwisata. Hasil analisis SWOT ini digunakan
4. Menentukan tujuan penelitian sebagai pertimbangan untuk menetapkan
Tujuan yang didefinisikan nantinya strategi perencanaan dan pengembangan
dihubungkan dengan permasalahan yang Industri Pariwisata Kecamatan Leitimur
ada agar dapat memberikan solusi Selatan. Hasil analisis internal dan eksternal
terhadap masalah yang tersebut. pada Industri Pariwisata Kecamatan
5. Pengumpulan data Leitimur Selatan dapat diihat pada Tabel 1
Pengumpulan data terkait: dan Tabel 2.
a. Data Kualitatif
Data kualitatif merupakan data yang
Tabel 2 Analisis Kondisi Eksternal
tidak dapat dihitung, meliputi:
Pengembangan Industri pariwisata
1) Data tempat Wisata yang ada di
kecamatan Leitimur selatan
Kecamatan Leitimur Selatan.
2) Data potensi wisata tersebut.
3) Data faktor-faktor yang Kode Peluang (O) Kode Ancaman(T)
mempengaruhi pengembangan O1 Jarak yang jauh T1 Jumlah
pariwisata. sehingga udara wisatawan
4) Data peran pemerintah dalam tidak tercemar yang
kebijakan pengembangan berfluktuasi
pariwisata. O2 Rencana T2 Persaingan
b. Data Kuantitatif pengembangan antar daerah
Data kuantitatif merupakan data yang oleh PEMDA wisata lain
dapat dihitung meliputi: O3 Tingginya T3 Pengaruh
1) Data jumlah tempat wisata. presepsi dan bagi
2) Data jumlah wisatawan yang apresiasi kehidupan
melakukan kunjungan ke tempat wisatawan budaya dan
wisata. adat setempat
6. Analisis Data
O4 Peraturan T4 Tingkat
7. Dalam tahap ini dilakukan analisis
PerUndang- pertumbuhan
terhadap data-data yang diperoleh pada
undangan ekonomi yang
data kualitatif dan dan data kuantitatif,
tidak stabil
berupa:
a. Metode SWOT O5 Jaringan listrik T5 Kondisi
1) Analisis Faktor Internal dan telpon kehidupan
2) Analisis Faktor Eksternal seluler yang politik yang
3) Analisis SWOT memadai tidak stabil
4) Analisis Perencanaan Strategi O6 Dukungan T6 Tingkat suku
Kuantitatif(QSPM) masyarakat bunga
b. Metode QSPM sekitar pinjaman
1) Identifikasi strategi yang yang tinggi
dihasilkan oleh metode SWOT. T7 Kondisi
2) Penetapan prioritas perencanaan infrastruktur
dan pengembangan industri jalan dan
pariwisata. kendaraan
3) Kemudian dari hasil tersebut yang tidak
dapat ditarik kesimpulan. memadai

8. Kesimpulan
Kesimpulan diambil diambil dari hasil
pengolahan dan analisis data

111
Jurnal Rekayasa Mesin Vol.4, No.2 Tahun 2013: 109-118 ISSN 0216-468X

Tabel 1 Analisis Kondisi Internal Mencermati identifikasi kekuatan


Pengembangan Industri pariwisata (strengths), kelemahan (weaknesses) yang
kecamatan Leitimur selatan dimiliki Kecamatan Leitimur Selatan serta
peluang (opportunities) dan ancaman
Kode Kekuatan (S) Kode Kelemahan(W) (threats) yang dihadapi dalam
Kondisi daerah Pengaruh musim
S1 yang strategis W1 timur pengembangan Industri Pariwisata
S2
Pemandangan
W2
Minimnya dana Kecamatan Leitimur Selatan, maka perlu
yang indah dan promosi
Taman laut yang
diupayakan rumusan strategi
Jarak yang jauh pengembangan melalui: mengembangkan
terkenal karena dan infrastruktur
S3 kekayaan biota W3 yang tidak kekuatan (strengths ) dan mengoptimalkan
Laut dan memadai
pemandangannya peluang (opportunities), mengembangkan
Keefektifan Tim kekuatan (strengths) untuk mengatasi
Kekayaan dan Pengembangan
S4 potensi wisata W4 Pariwisata di ancaman (threats), meminimalkan
sejarah yang unik masing-masing kelemahan (weaknesses) untuk
negeri. memanfaatkan peluang (opportunities), dan
Agrowisata
Kebersihan yang meminimalkan kelemahan (weaknesses)
S5 terkenal dengan W5 belum baik
cirri khasnya untuk menghindari ancaman (threats).
Pusat air terjun Jaringan
S6 satu-satunya di W6 komunikasi yang Strategi yang diperoleh berdasarkan
Kota Ambon tidak memadai analisa SWOT pada Tabel 3 adalah sebagai
Hotel/penginapan
belum berikut :
Kuliner khas
S7
Maluku
W7 ada,warung 1. Perluasan akses dan peningkatan
hanya asal-
asalan kualitas pariwisata dan infrastruktur
Tidak 2. Peningkatan kualitas SDM
Wisata Seni tersedianya 3. Peningkatan dan penguatan sistem
S8 budaya daerah W8 sarana
Maluku penunjang manajemen
atraksi wisata 4. Peningkatan kesejahteraan
Prakiraan
Adanya Tim dampak negative
Pengembangan tentang
S9 W9
Pariwisata di tiap pengembangan
Negeri pariwisata

Pertumbuhan Kurangnya
S10 Penduduk relative W10 kesadaran dalam
sedang menjaga objek
wisata
Iklim tropis
S11 dengan 2 jenis
musim
Sikap masyarakat
S12 yang mendukung
pengembangan
wisata
Keramatamahan
S13 masyarakat
Promosi wisata
S14 yang gencar
dilakukan PEMDA
Prakiraan
dampak posotif
S15 terhadap
pengembangan
pariwisata

112
Jurnal Rekayasa Mesin Vol.4, No.2 Tahun 2013: 109-118 ISSN 0216-468X

Tabel 3. Matrik Strategi Pengembangan Industri Pariwisata Kecamatan leitimur Selatan


berdasarkan Analisis SWOT
Kekuatan (Strengths) Kelemahan (Weaknesses)

(Kode: S1, S2, S3, S4, S5, S6, S7, (Kode: W1, W2,W3, W4, W5, W6, W7, W8, W9, W10)
S8, S9, S10, S11, S 12, S 13, S
14,S 15)
Peluang Strategi S-O Strategi W-O
(Opportunities) Perluasan akses dan peningkatan Peningkatan kapasitas sumberdaya
kualitas pariwisata dan infrastruktur
(Kode: O1, pendukung (S1, S2, S3, S4, S5, (W5, W9, W10 – O6)
O2, O3, O4, S6, S7, S8, – O1, O2, O3, O4, O5,
O5, O6) O6) Peningkatan system manajemen (W1, W2, W4 – O2,
O4)
Peningkatan kualitas SDM (S9,
S12, S13, S15 – O2, S3, O6) Peningkatan infrastruktur(W3, W5, W6, W7, W8 – O2,
O3, O4, O5, O6)
Peningkatan dan penguatan
system manajemen(S14 – O2, O3, Peningkatan kesejahteraan (W9, W 10- O2, O4, O6)
O4, O5, O6)
Ancaman Strategi S-T Strategi W-T
(Threats)
Peningkatan infrastruktur (S2, S3, Peningkatan kesejahteraan (W9, W110 –
(Kode: T1, T2,
S4, S5, S6, S7, S8, S14 – T1, T2, T1, T2, T7)
T3, T4, T5,
T7)
T6, T7)
Peningkatan dan Penguatan sistem manajemen (W2, W4 –
Peningkatan dan Penguatan sistem T1, T2, T4, T5, T6)
manajemen (S14 – T1, T2,T4, T5,
T6)

Peningkatan
kesejahteraan (S9,

Analisis Quantitative Strategic Planning masing-masing yang diterima setiap faktor


Matrix (QSPM) dalam matriks EFE dan IFE.
QSPM adalah alat yang memungkinkan Berdasarkan analisis Matriks Internal-
para penyusun strategi mengevaluasi Eksternal, dan Matriks SWOT maka
berbagai strategi alternatif secara objektif, didapatkan beberapa alternatif strategi yang
berdasarkan faktor-faktor keberhasilan dipilih yaitu Strategi Progresif, Diservikasi
penting eksternal dan internal yang Strategi, Market Penetration dan Produk
diidentifikasi sebelumnya. QSPM Development alternatif strategi tersebut
menentukan daya tarik relatif dari berbagai selanjutnya dilakukan pemilihan prioritas
strategi yang dibangun pada tahap strategi dengan melakukan tabulasi prioritas
pencocokan. strategi seperti yang dapat dilihat pada
Seperti halnya alat-alat analitis Tabel 4.
perumusan strategi yang lain, QSPM Berdasarkan hasil QSPM prioritas
membutuhkan penilaian intuitif yang baik. strategi maka strategi terpilih dengan Total
Secara khusus, kolom kiri QSPM berisi Attractiveness Score 15,550, adalah strategi
informasi yang diperoleh secara langsung pengembangan produk (product
dari matriks IFE dan EFE. Di kolom yang development),kemudian strategi yang kedua
berdampingan dengan faktor-faktor adalah strategi progresif dengan total nilai
keberhasilan penting tersebut, catat bobot TAS sebesar 14,050,selanjutnya strategi
penetrasi pasar dengan total nilai TAS

113
Jurnal Rekayasa Mesin Vol.4, No.2 Tahun 2013: 109-118 ISSN 0216-468X

sebesar 13,335 dan yang terakhir adalah program kerja dan kebijakan-kebijakan
strategi diversifikasi dengan total nilai TAS dalam membuat perencanaan dan
sebesar 13,000. Strategi yang diperoleh dari pengembangan industri pariwisata di
analisa matrix QSPM nantinya akan Kecamatan Leitimur Selatan.
dipergunakan dan dijabarkan lagi dalam

Tabel 4. QSPM Prioritas Strategi

Strategi 1 Strategi 2 Strategi 3 Strategi 4


Faktor Kunci Bobot
AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS
KEKUATAN
Kondisi daerah yang strategis 0,075 3 0,225 3 0,225 4 0,300 3 0,225
Pemandangan yang indah 0,075 4 0,300 3 0,225 3 0,225 4 0,300
Taman laut yang terkenal karena 0,100 4 0,400 4 0,400 3 0,300 4 0,400
kekayaan biota laut dan
pemandangannya
Kekayaan dan potensi wisata sejarah 0,100 4 0,400 4 0,400 3 0,300 4 0,400
yang unik
Agrowisata terkenal dengan cirri khasnya 0,075 4 0,300 3 0,225 4 0,300 4 0,300
Pusat air terjun satu-satunya di Kota 0,075 4 0,300 3 0,225 3 0,225 4 0,300
Ambon
Kuliner khas Maluku 0,075 4 0,300 3 0,225 3 0,225 4 0,300
Wisata Seni budaya daerah Maluku 0,100 4 0,400 3 0,300 3 0,300 4 0,400
Adanya Tim Pengembangan Pariwisata 0,050 3 0,150 3 0,150 3 0,150 4 0,200
di tiap Negeri
Pertumbuhan Penduduk relative sedang 0,025 3 0,075 2 0,050 3 0,075 3 0,075
Iklim tropis dengan 2 jenis musim 0,025 3 0,075 2 0,050 3 0,075 3 0,075
Sikap masyarakat yang mendukung 0,075 4 0,300 3 0,225 4 0,300 4 0,300
pengembangan wisata
Keramatamahan masyarakat 0,050 3 0,150 3 0,150 3 0,150 4 0,200
Promosi wisata yang gencar dilakukan 0,050 4 0,200 3 0,150 3 0,150 3 0,150
PEMDA
Prakiraan dampak posotif terhadap 0,050 4 0,200 3 0,150 4 0,200 3 0,150
pengembangan pariwisata
KELEMAHAN
Pengaruh musim timur 0,075 3 0,225 3 0,225 3 0,225 3 0,225
Minimnya dana dan promosi 0,125 4 0,400 4 0,400 3 0,300 4 0,400
Jarak yang jauh dan infrastruktur yang 0,125 3 0,375 3 0,375 3 0,375 4 0,500
tidak memadai
Keefektifan Tim Pengembangan 0,100 4 0,400 3 0,300 3 0,300 4 0,400
Pariwisata di masing-masing negeri.
Kebersihan yang belum baik 0,100 3 0,300 3 0,300 2 0,200 3 0,300
Jaringan komunikasi yang tidak memadai 0,100 3 0,300 3 0,300 3 0,300 4 0,400
Hotel/penginapan belum ada,warung 0,100 4 0,400 3 0,300 3 0,300 4 0,400
hanya asal-asalan
Tidak tersedianya sarana penunjang 0,075 3 0,225 3 0,225 3 0,225 4 0,300
atraksi wisata
Prakiraan dampak negative tentang 0,100 3 0,300 2 0,200 3 0,300 4 0,400
pengembangan pariwisata
Kurangnya kesadaran dalam menjaga 0,100 3 0,300 3 0,300 4 0,400 3 0,300
objek wisata
PELUANG
Jarak yang jauh sehingga udara tidak 0,150 4 0,600 3 0,450 3 0,450 3 0,450
tercemar
Rencana pengembangan oleh PEMDA 0,200 4 0,800 4 0,800 3 0,600 4 0,800
Tingginya presepsi dan apresiasi 0,150 3 0,450 4 0,600 4 0,600 4 0,600
wisatawan
Peraturan PerUndang-undangan 0,175 4 0,700 3 0,525 3 0,525 4 0,700
Jaringan listrik dan telpon seluler yang 0,175 3 0,525 3 0,525 2 0,350 4 0,700
memadai
Dukungan masyarakat sekitar 0,150 3 0,450 3 0,450 4 0,600 4 0,600

114
Jurnal Rekayasa Mesin Vol.4, No.2 Tahun 2013: 109-118 ISSN 0216-468X

ANCAMAN
Jumlah wisatawan yang berfluktuasi 0,150 3 0,450 3 0,450 4 0,600 4 0,600
Persaingan antar daerah wisata lain 0,200 4 0,800 3 0,600 4 0,800 4 0,800
Pengaruh bagi kehidupan budaya dan 0,150 4 0,600 3 0,450 3 0,450 4 0,600
adat setempat
Tingkat pertumbuhan ekonomi yang tidak 0,075 3 0,225 3 0,225 4 0,300 3 0,225
stabil
Kondisi kehidupan politik yang tidak stabil 0,075 3 0,225 4 0,300 3 0,225 3 0,225
Tingkat suku bunga pinjaman yang tinggi 0,100 3 0,300 4 0,400 4 0,400 4 0,400
Kondisi infrastruktur jalan dan kendaraan 0,250 3 0,750 3 0,750 3 0,750 4 1,000
yang tidak memadai
Pengaruh bagi kehidupan budaya dan 0,150 3 0,450 3 0,450 3 0,450 3 0,450
adat setempat
JUMLAH 14,050 13,000 13,350 15,550

Pembahasan Dasar pertimbangan pengembangan


Strategi Perencanaan dan industrii pariwisata di kawasan Leitimur
pengembangan Industri pariwisata Hasil dari Selatan ini disusun berdasarkan kondisi
analisis-analisis yang telah dilakukan eksisting kawasan yang telah dianalisis
sebelumnya digunakan sebagai acuan atau dengan metode.
dasar pertimbangan dalam menyusun 1. Dasar Pertimbangan Pengembangan
strategi pengembangan industri pariwisata Berdasarkan Strategi Pengembangan
kecamatan Leitimur Selatan yang Produk.
mengedepankan kesesuaian antara Dasar pertimbangan pengembangan
penawaran dan permintaan wisatawan. kawasan wisata Leitimur Selatan
Penyusunan prioritas pengembangan ini berdasarkan strategi inii yaitu dengan
juga memperhatikan dasar pertimbangan mengoptimalkan kekuatan yang dimiliki,
pengembangan untuk masa datang dan hal- antara lain daya tarik, keindahan obyek
hal atau sektor-sektor yang harus menjadi wisata, sumber daya manusia yang
prioritas pengembangan industri priwisata di cukup sehingga tingkat perekonomian
kecamatan Leitimur Selatan. masyarakat sekitar dapat ikut terangkat,
serta semakin banyaknya pemerhati
Dasar Pertimbangan Perencanaan pengembangan kawasan wisata Leitimur
Pengembangan industri Pariwista Selatan (Dinas Pariwisata, Lembaga
Kecamatan Leitimur Selatan Pendidikan, LSM, dan lain-lain) untuk
Dari hasil analisis-analisis sebelumnya, menggunakan atau memanfaatkan setiap
dapat diketahui beberapa hal penting yang peluang yang muncul, antara lain yaitu
dapat menjadi dasar pertimbangan dalam memanfaatkan letak kawasan Leitimur
usaha pengembangan kawasan wisata Selatan yang strategis, serta adanya
Leitimur Selatan. Kawasan tersebut kebijakan pemerintah, khususnya Dinas
mempunyai kecenderungan pertumbuhan Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan
produk yang masih rendah dengan pasar Olahraga untuk pengembangan kawasan
yang tinggi, sehingga apabila dikelola dan wisata Leitimur Selatan.
dipelihara dengan tepat kawasan wisata 2. Dasar Pertimbangan Pengembangan
Leitimur Selatan mempunyai prospek yang Berdasarkan Strategi Progresif.
bagus sebagai daerah tujuan wisata utama Pengembangan dengan memanfaatkan
di Kota Ambon. Kawasan wisata Leitimur peluang yang muncul yaitu adanya
Selatan saat ini baru memiliki pangsa pasar kebijakan dari Pemerintah Daerah Kota
kecil namun tetap tumbuh dan berkembang Ambon untuk pengembangan kawasan
relatif cepat, terutama didukung dengan wisata leitimur Selatan serta semakin
keunikan dan keindahan alamnya, serta banyaknya pemerhati pengembangan
wilayah perairan yang luas dan dapat kawasan wisata Leitimur Selatan (Dinas
dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan atau Pariwisata, Lembaga Pendidikan, LSM,
atraksi wisata khususnya wisata air. dan lain-lain) sehingga kawasan tersebut

115
Jurnal Rekayasa Mesin Vol.4, No.2 Tahun 2013: 109-118 ISSN 0216-468X

mendapat perhatian yang lebih terhadap dan koordinasi dari seluruh pihak untuk
usaha pengembangan tersebut terutama mengatasi masalah-masalah tersebut
untuk menangani masalah infrastuktur bersama-sama dan dilakukan secara
yang ada, sarana dan prasarana,dan terpadu.
masalah kebersiahan.
Peluang potensial investasi juga dapat Prioritas Pengembangan berdasarkan
dimanfaatkan sebagai usaha analisa data
menghilangkan atau mengurangi dampak Prioritas pengembangan disusun untuk
kelemahan yang dimiliki kawasan mempermudah pengembangan lebih lanjut
tersebut. Promosi kepada pihak investor sehingga lebih terarah, efektif, dan efisien.
perlu ditingkatkan sehingga terjadi Penyusunan prioritas perencanaan dan
perbaikan kualitas kawasan dan pengembangan ini meliputi beberapa aspek
peningkatan kualitas sumber daya sesuai dengan hasil analisis sebelumnya
manusia karena adanya lapangan kerja yaitu analisis SWOT dan Analis QSPM yang
baru bagi masyarakat setempat di dilakukan berpedoman pada segmentasi
kawasan wisata Leitimur Selatan. pasar sehingga pengembangan yang akan
3. Dasar Pertimbangan Pengembangan dilaksanakan dapat sesuai dengan
Berdasarkan Strategi Penetrasi Pasar. karakteristik wisatawan yang datang
Pengendalian pertumbuhan kawasan berkunjung.
dapat dilakukan melalui usaha konservasi Urutan Prioritas pengembangan yang
lingkungan dengan mengikutsertakan disusun menjadi sektor-sektor yang
masyarakat setempat sebagai sumber dianggap paling signifikan dalam
daya manusia yang dapat diandalkan. keberhasilan pengembangan kawasan
Kondisi kawasan wisata yang kurang wisata Leitimur Selatan menjadi kawasan
mendukung pada musim-musim tertentu industry wisata. Prioritas ini disusun
dapat diatasi dengan pengadaan atraksi berdasarkan hasil analisis dan digambarkan
wisata penunjang berserta fasilitasnya dalam Tabel 5
yang tidakterpengaruh oleh musim-
musim tertentu serta dengan Tabel.5 Prioritas Strategi berdasarkan
memanfaatkan atraksi wisata di negeri- Hasil analisis
negeri yang masih termasuk kawasan N Matriks Prioritas Prioritas Prioritas Prioritas IV
Leitimur Selatan o I II III
Kerjasama antara pemerhati Matriks Market Product
pengembangan kawasan Leitimur Selatan Ekstren Penetratio Developm
dengan pihak pemerintah dan swasta al- n ent
dapat membantu mengatasi masalah Internal
rendahnya minat investasi dan kompetisi Matriks Perluasan Peningkat Peningkat Peningkata
antar kawasan wisata lainnya, antara lain SWOT akses dan an SDM an dan n
dengan meningkatkan usaha promosi peningkat Penguata Kesejahter
atau penyediaan infrastruktur. an n system aan
4. Dasar Pertimbangan Pengembangan kualitas Manajem
Berdasarkan Strategi Diversifikasi. wisata en
Untuk mengatasi masalah lingkungan di serta
kawasan Leitimur Selatan agar dapat infrastrukt
dijadikan sebagai kawasan wisata ur
andalan harus didukung oleh seluruh QSPM Product Progresif Market Diversifikas
pihak terkait, baik pemerintah, pihak Developm Penetrati i Strategi
swasta, maupun masyarakat sehingga ent on
kelemahan yang ada dapat dieliminasi Rekomendasi
dan ancaman yang akan muncul dapat Rekomendasi merupakan tindak lanjut dari
diminimalisasi dengan adanya kerjasama hasil studi atau kesimpulan berupa saran

116
Jurnal Rekayasa Mesin Vol.4, No.2 Tahun 2013: 109-118 ISSN 0216-468X

atau masukan bagi instansi terkait yang penelitian dan pengembangan terhadap
dapat dijadikan sebagai acuan dalam usaha kegiatan wisata diKecamatam Leitimur
pengembangan atraksi wisata air di Selatan.
kawasan Kecamatan Leitimur Selatan. 4. Rekomendasi untuk Bappeda Propinsi
Rekomendasi tersebut antara lain sebagai Maluku dan Kota Ambon yaitu
berikut: mengintegrasikan pengembangan
1. Rekomendasi untuk Dinas Pariwisata kawasan wisata Kecamatan Leitimur
Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Selatan didalam perencanaan
propinsi Maluku dan Kota Ambon adalah pembangunan daerah dan berikut
menyiapkan perencanaan program-programnya. Selain itu, perlu
kepariwisataan yang terstruktur dengan adanya suatu koordinasi dengan instansi
menekankan pentingnya kesejahteraan atau lembaga lain yang terkait dan ikut
masyarakat disekitarnya, sehingga akan terlibat dalam pengembangan wisata
terselenggara sebuah obyek wisata yang Kecamatan Leitimur Selatan.
berkelanjutan. Disamping itu, Dinas
Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan KESIMPULAN
Olahraga perlu mengatasi kondisi Kesimpulan dari permasalahan penelitian
kepariwisataan di Kecamatan Leitimur mengenai strategi perencanaan
Sealatan yang terjadi saat ini, antara lain pengembangan industri pariwisata, studi
yaitu meningkatkan pemasaran dengan kasus Kecamatan Leitimur Selatan Kota
promosi lebih intensif dan menarik, Ambon adalah :
meningkatkan pelayanan dengan 1. Faktor-faktor yang mendukung
menambah fasilitas dan memperbaiki pengembangan yang baik bagi suatu
kualitas sarana dan prasarana, serta objek wisata alam akan dapat
peningkatan kualitas sumber daya menentukan kelayakan teknis dalam
manusia dengan mengadakan pelatihan pengembangan suatu objek wisata alam.
dan kesempatan berwiraswasta di Faktor-faktor itu terdiri dari adanya faktor
kawasan wisata Leitimur Selatan. internal yang meliputi daya tarik objek;
2. Rekomendasi untuk pihak swasta yaitu pengelolaan, perawatan dan pelayanan;
mengingat potensi geografis, keindahan tersedianya air bersih. Untuk faktor
alam, kegiatan awal, dan lain-lain telah eksternal meliputi potensi pasar; kadar
tersedia, maka pihak swasta tidak perlu hubungan; kondisi lingkungan;kondisi
ragu untuk menanamkan modalnya demi alam, akomodasi, prasarana dan sarana
mengembangkan kegiatan wisata di penunjang juga hubungan dengan objek
Kecamatan Leitimur Selatan bersama- wisata lain.
sama dengan pemerintah. Selain itu, 2. Berdasarkan analisis Matriks Internal-
pihak swasta perlu memperhatikan Eksternal dan Matriks SWOT maka
kesesuaian antara penawaran produk didapatkan beberapa alternatif strategi
wisata dengan permintaan dari yang dipilih yaitu Strategi Progresif,
wisatawan sehingga kepuasan Diservikasi Strategi, Market Penetration
wisatawan sebagai konsumen dapat dan Produk Development.
terpenuhi. 3. Berdasarkan hasil QSPM prioritas
3. Rekomendasi untuk perguruan tinggi dan strategi maka strategi terpilih dengan
lembaga pendidikan lainnya adalah turut Total Attractiveness Score 15,550 jadi)
membantu dalam penyediaan sumber strartegi yang harus digunakan adalah
daya manusia yang profesional dan strategi pengembangan produk (product
terdidik serta menguasai ilmu yang dapat development) yang merupakan strategi
diterapkan dalam usaha pengembangan meningkatkan pengembangan produk
pariwisata. Selain itu pihak perguruan pariwisata kecamatan Leitimur Selatan
tinggi dan lembaga pendidikan sebaiknya untuk memanfaatkan semua potensi
dapat ikut membantu melaksanakan yang dimiliki.

117
Jurnal Rekayasa Mesin Vol.4, No.2 Tahun 2013: 109-118 ISSN 0216-468X

4. Untuk mengembangkan kawasan [8] Buku Pedoman 2009. Buku Pedoman


kecamatan Leitimur Selatan dengan Penulisan Usulan Penelitian, Tesis dan
menggunakan strategi pengembangan Disertasi. Malang: Program
produk,maka akan diperoleh atau Pascasarjana Universitas Brawijaya.
dilakukan program-program sebagai [9] Herman Bahar. 2002. Perencanaan
berikut : Pariwisata :Teori dan Praktek.
a. Perluasan akses dan peningkatan Bandung: Pusat Penelitian
kualitas pariwisata melalui kegiatan: Kepariwisataan Lembaga Penelitian ITB
a) Pendataan Potensi Pariwisata Bandung.
yang dimiliki [10] Kodhyat, H. 1997. Hakekat dan
Perkembangan Wisata Alternati dalam
b) Pengembangan potensi wisata
Perencanaan Pariwisata Berkelanjutan.
c) Peningkatan potensi pariwisata
ITB Bandung.
d) Peningkatan infrastruktur
[11] Mintzberg 1979. Tourism Planning.
b Peningkatan kualitas SDM Taylor & Franciss: New York-
c. Peningkatan/penguatan sistem PhiladelphiaLondon.
manajemen [12] Paturusi 2008. Perencanaan dan
Pengembangan Priwisata. Jakarta: PT
DAFTAR PUSTAKA Pradnya Paramita Jakarta.
[1] Rinaldi Bursan,2006,”Analisis Pengaruh [13] Peraturan Pemerintah .2011.Peraturan
Dimensi wisata Terhadap LLoyalitas Pemerintah RI Nomor 50 Tahun 2011
Wisatawan (Studi Kasus di Propinsi tentang Rencana Induk Pengembangan
Lampung)”,Jurnal Bisnis dan Kepawisataan Nasional.
Manajemen Vol.3,No.1 September [14] Purnomo, Soeparman 2011. Metode
2006. Riset dan Penulisan Ilmiah. Hand Out-
[2] Moch Prihatna Sobari,Gatot Yulianto PPS Universitas Brawijaya Malang.
dan Desy Nurita 2006, Analisis [15] Rangkuti, Freddy.2003. Analisis SWOT
Permntaan dan Strategi pengembangan Teknik Membedah Kasus Bisnis.: PT
Wisata Bahari Pantai Kalianda Resort Gramedia Pustaka Utama Jakarta.
Kabupaten Lampung selatan,Buletin [16] Suwantoro S.H., Gamal. 1997. Dasar-
ekonomi Perikanan Volume VI,No.3 dasar Pariwisata. Penerbit ANDI:
Tahun 2006. Yogyakarta
[3] Dinas Pariwisata dan Kebudayaan [17] Undang-Undang RI 2009.Undang-
2012. Informasi Kepariwisataan Kota Undang RI Nomor 10 Tahun 2009
Ambon Tahun 2012.Ambon :Dinas tentang Kepariwisataan.
Kebudayaan dan Pariwisata Kota [18] Wahab, Salah. 1996. Manajemen
Ambon. Kepariwisataan. PT. Pradnya Paramita:
[4] Kartimin 2011. ”Strategi Pengembangan Jakarta.
Pantai Brawa Sebagai Daya Tarik [19] Yoeti, Oka A. 1990. Pariwisata Budaya
Wisata Berbasis Kerakyatan di Masalah dan Solusinya. PT Pradnya
Kabupaten Bandung,Tesis 2011. Paramita Jakarta
[5] Sucipta 2010. ”Strategi Pengembangan [20] Yoeti, Oka A. 1996. Pengantar Ilmu
Ekowisata Desa Blimbing Kecamatan Pariwisata, Edisi pertama, Angkasa:
Pupuan KabupatenTabanan,Tesis 2010 Bandung.
[6] Wahyudi 2009 Program Pengembangan [21] Yoeti, Oka A. 1997. Perencanaan dan
Sungai Sampean Baru Sebagai Objek Pengembangan Pariwisata, PT.
Wisata Arung Jeram di Kabupaten Pradnya Paramita: Jakarta.
Bondowoso,Tesis 2009. [22] Yoeti, Oka A. 2002. Perencanaan
[7] Assauri, Sofjan. 1999. Manajemen Strategis Pemasaran Daerah Tujuan
Pemasaran :Dasar, Konsep dan Wisata. PT. Pradnya Paramita:
Strategi. PT Raja GrafindoPersada
Jakarta.

118

You might also like