You are on page 1of 12

PROSES PEMBELAJARAN BIOLOGI PADA MATERI SISTEM

PEREDARAN DARAH MANUSIA DI KELAS VIII


SMP NEGERI 3 RAMBATAN

Najmiatul Fajar
Jurusan Tadris Biologi, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, IAIN Batusangkar
Korespondensi: Jl. Sudirman No. 137 Kuburajo Limakaum, Batusangkar, Sumatera Barat
e-mail: najmiatulf004@gmail.com

Abstract
Leaning process can influence students’ achievement. The lack of students’
understanding on the particular materials could decrease students’ achievement.
The purpose of this research is to evaluate the leaning process of biology in
human circulator system at the eight grade of Junior High School (SMP) 3
Rambatan covering the lesson plan, implementation of learning proces,
evaluation, and students’ learning outcome. This researh was descriptive using
qualitative approach. It was conducted at SMP 3 Rambatan. Data were collected
using IPKG on lesson, interview, document, and field notes. The reseach shows as
follows: (1) the format of lesson plan used by the teachers has fulfilled the IPKG
and could be categorized into good; (2) the learning process had not yet referred
to the IPKG but could be classified as good and enough category; (3) the
evaluation of learning process had not referred to IPKG; (4) students’ learning
activities were still low; and (5) students’ learning outcome were unsatisfactory.

Kata Kunci: proses pembelajaran biologi, sistem peredaran darah manusia,


aktivitas siswa, hasil belajar.

PENDAHULUAN belajar dalam diri siswa untuk mencapai


tujuan dan hasil pembelajaran yang

P embelajaran adalah suatu sistem,


artinya adanya interaksi antara
komponen guru dengan siswa,
metode, media, peralatan, dan unsur
tenaga kependidikan lainnya yang
diinginkan. Kemudian Lufri (2007: 24)
juga mengemukakan jika seorang guru
tidak tepat dalam memilih suatu metode
pembelajaran maka sangat berpengaruh
terhadap pemahaman siswa dalam mene-
terarah dan berupaya mencapai tujuan
rima pelajaran. Berdasarkan tiga pen-
pengajaran. (Hamalik, 2001: 77). Guru
dapat di atas maka dapat disimpulkan
merupakan komponen pertama yang
bahwa seorang guru memang meru-
mendominasi proses pembelajaran, ka-
pakan salah satu komponen penting
rena dengan berbagai cara yang
yang menyebabkan tercapainya tujuan
dilakukan guru merupakan salah satu
pembelajaran.
faktor untuk mencapai tujuan pem-
Berdasarkan wawancara penulis
belajaran. Menurut Sutikno (2009: 32)
dengan guru biologi kelas VIII di SMP
pembelajaran merupakan segala upaya
Negeri 3 Rambatan tanggal 23 Juni 2012
yang dilakukan guru (pendidik) dalam
mengatakan bahwa Sistem Peredaran
memilih, menetapkan, dan mengem-
Darah pada Manusia merupakan materi
bangkan metode agar terjadi proses

103
104 Ta’dib, Volume 19, No. 2 (Desember 2016)

yang sulit dimengerti oleh sebagian pelaksanaan pembelajarannya, seperti


besar siswa. Kesulitan ini disebabkan metode pembelajaran, pendekatan pem-
konsep dalam materi sistem peredaran belajaran, dan alokasi waktu yang
darah pada manusia bersifat abstrak, digunakan, begitu juga dengan penilaian
yang meliputi objek-objek mikroskopik hasil belajar yang dilaksanakan guru
dan organ-organ serta proses-proses belum sesuai dengan standar penilaian
yang tidak dapat dilihat langsung oleh berdasarkan permendiknas No. 20 tahun
siswa, kemudian dalam penyampaian 2007. Penilaian yang dilakukan guru
materi tersebut guru menggunakan hanya penilaian kognitif saja. Guru tidak
metode ceramah dan diskusi. Dalam melakukan penilaian afektif dan psiko-
proses pembelajaran yang dilakukan motor. Dari segi materi, konsep-konsep
guru ini, banyak siswa yang memperoleh pada materi Sistem Peredaran Darah
nilai ulangan harian (UH) dibawah pada Manusia bersifat abstrak serta ma-
Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM). teri kajian yang terlalu padat, sedangkan
Persentase ketuntasan Ulangan Harian dari sarana dan prasarana adalah tidak
(UH) pada materi Sistem Peredaran lengkapnya sarana dan prasarana yang
Darah pada Manusia di kelas VIII SMP mendukung dalam proses pembelajaran
Negeri 3 Rambatan Tahun Pembelajaran tersebut.
2011/2012, berkisar dari 48,8% sampai Untuk mengoptimalkan proses
70%. pembelajaran seperti yang diharapkan,
Rendahnya hasil belajar siswa maka pemerintah telah mengamanatkan
dapat disebabkan oleh beberapa aspek standar proses yang tertera dalam
yaitu siswa sebagai peserta didik, guru Permendiknas No. 41 tahun 2007.
sebagai pendidik, dan materi yang Standar proses adalah standar nasional
dipelajari serta yang tidak kalah penting pendidikan yang berkaitan dengan
adalah sarana dan prasarana. Dari segi pelaksanaan pembelajaran pada satuan
siswa penyebab sulitnya memahami pendidikan. Standar proses ini bertujuan
materi biologi mungkin karena input untuk mencapai kompetensi lulusan
siswa yang relatif rendah, sehingga ke- yang meliputi perencanaan, pelaksanaan,
mampuan berpikir dan motivasi belajar dan evaluasi pembelajaran yang meru-
rendah, serta kesiapan untuk belajar pakan tugas pokok guru dalam proses
sangat kurang. Jika ditinjau dari segi pembelajaran, sebagaimana telah di-
guru terletak pada tiga aspek pembe- tuangkan dalam Instrumen Penilaian
lajaran, diantaranya pada proses peren- Kinerja Guru (IPKG). Oleh sebab itu
canaan, pelaksanaan dan evaluasi pem- untuk menilai sebuah proses pembe-
belajaran. Dalam melaksanakan proses lajaran yang dilaksanakan guru dapat
pembelajaran masih banyak guru yang menggunakan IPKG sebagai instrumen
tidak menyesuaikan dengan perencanaan yang harus dipedomani oleh observer.
pembelajaran yang telah dibuat. Hasil Penelitian ini bertujuan untuk
penelitian Komalasari (2011: 105) yang mengungkapkan proses pembelajaran
menganalisis tentang proses pembe- Biologi pada materi Sistem Peredaran
lajaran, menunjukkan bahwa pelak- Darah pada Manusia Kelas VIII SMP
sanaan pembelajaran yang tidak sesuai Negeri 3 Rambatan, yang meliputi:
dengan RPP akan mengakibatkan ren- perencanaan, pelaksanaan, evaluasi,
dahnya hasil belajar siswa. Hasil Aktivitas siswa dan hasil belajar siswa
penelitian Sari (2011: 111) juga me- dalam pembelajaran biologi pada materi
nunjukkan hal yang sama, yaitu dite- Sistem Peredaran Darah pada Manusia.
mukan ketidaksesuaian antara peren-
canaan yang disiapkan oleh guru dengan
Najmiatul Fajar, Proses Pembelajaran Biologi Pada Materi Sistem... 105

METODE membandingkan dengan berbagai sum-


ber, metode dan teori.
Penelitian ini menggunakan me-
tode deskriptif dengan pendekatan
kualitatif. Data yang diperoleh yaitu data HASIL DAN PEMBAHASAN
yang terkait dengan perencanaan pem-
belajaran, pelaksanaan pembelajaran, Perencanaan Proses Pembelajaran
evaluasi pembelajaran, aktivitas siswa,
dan hasil belajar siswa. Teknik pengum- Hasil penilaian observer terhadap
pulan data yang digunakan adalah RPP yang dibuat guru telah mencapai
observasi, wawancara, studi dokumen- nilai 3,21 dengan kriteria baik. Namun
tasi dan catatan lapangan. Untuk masih ada indikator penilaian yang
memperoleh kebenaran data, peneliti mendapat nilai 2,93 dengan kriteria
menggunakan teknik triangulasi. Melalui cukup.
triangulasi peneliti dapat melakukan Penilaian observer terhadap peren-
pengecekan temuannya dengan jalan canaan pembelajaran yang dibuat oleh
guru, dapat dilihat pada Tabel 1 berikut
ini.

Tabel 1. Nilai IPKG Terhadap Perencanaan Pembelajaran yang dibuat oleh guru dalam
RPP.

Keterangan: A. Guru memformulasikan tujuan pembelajaran dalam RPP sesuai dengan


kurikulum/silabus dan memperhatikan karakteristik peserta didik, B. Guru menyusun bahan ajar secara
runtut, logis, kontekstual dan mutakhir, C. Guru merencanakan kegiatan pembelajaran yang efektif, D.
Guru memilih sumber belajar/media pembelajaran sesuai dengan materi dan strategi pembelajaran, E.
Guru menyusun evaluasi pembelajaran.
Dari Tabel 1 menginformasikan bangkan indikator dan tujuan pembe-
bahwa belum semua indikator yang lajaran yang mampu mencapai kom-
dinilai dari RPP guru sudah mencapai petensi dasar yang telah ditentukan.
kriteria baik. Misalnya indikator guru
Pelaksanaan Proses Pembelajaran
memformulasikan tujuan pembelajaran
dalam RPP sesuai dengan kuriku- Penilaian observer terhadap pelak-
lum/silabus dan memperhatikan karak- sanaan pembelajaran yang dibuat oleh
teristik peserta didik masih memperoleh guru, dapat dilihat pada Tabel 2 berikut
nilai dengan krteria cukup. Hal ini ini.
disebabkan karena guru belum mengem-
106 Ta’dib, Volume 19, No. 2 (Desember 2016)

Tabel 2. Nilai IPKG Terhadap Pelaksanaan Pembelajaran Pada Kelas VIII.1

Keterangan: F. Guru memulai pembelajaran dengan efektif, G. Sikap guru dalam proses pembelajaran, H.
Guru menguasai materi pelajaran, I. Guru menerapkan pendekatan dan strategi pembelajaran yang efektif,
J. Guru memanfaatkan sumber belajar/media di dalam kelas, K. Guru menerapkan keterampilan bertanya,
L. Guru memicu dan/atau memelihara keterlibatan siswa dalam pembelajaran, M. Guru memberikan
penguatan, N. Guru menggunakan bahasa yang benar dan tepat dalam pembelajaran, O. Guru mengakhiri
pembelajaran dengan efektif.

Dari Tabel 2 dapat dilihat bahwa cukup dan sedang. Namun secara
penilaian observer terhadap masing- keseluruhan pelaksanaan pembelajaran
masing indikator bervariasi, yaitu sangat mencapai nilai 2,98 dengan kriteria
baik, baik dan cukup. Pada kelas VIII.3 cukup. Hasil penilaian pelaksanaan
penilaian pada masing-masing indikator pembelajaran di kelas VIII.3 dapat
juga bervariasi yaitu sangat baik, baik, dilihat pada Tabel 3 berikut ini.
Tabel 3. Niali IPKG Terhadap Pelaksanaan Pembelajaran Pada Kelas VIII.3

Keterangan: F. Guru memulai pembelajaran dengan efektif, G. Sikap guru dalam proses pembelajaran, H.
Guru menguasai materi pelajaran, I. Guru menerapkan pendekatan dan strategi pembelajaran yang efektif,
J. Guru memanfaatkan sumber belajar/media di dalam kelas, K. Guru menerapkan keterampilan bertanya,
L. Guru memicu dan/atau memelihara keterlibatan siswa dalam pembelajaran, M. Guru memberikan
penguatan, N. Guru menggunakan bahasa yang benar dan tepat dalam pembelajaran, O. Guru mengakhiri
pembelajaran dengan efektif.

Dari tabel 3 dapat dilihat indikator yang kadang evaluasi yang dilaksanakan tidak
mendapat nilai sedang yaitu indikator mencakup semua materi yang telah
mengakhiri pembelajaran dengan efektif. dipelajari.
Hal ini karena guru jarang memberikan Jika dilihat hasil penilaian di kelas
kesimpulan diakhir pembelajaran, me- VIII.4, ada juga indikator yang
lakukan evaluasi secara lisan saja, menperoleh nilai sedang yaitu indikator
Najmiatul Fajar, Proses Pembelajaran Biologi Pada Materi Sistem... 107

guru memanfaatkan sumber bela- yang digunakan siswa juga hanya satu,
jar/media di dalam kelas. Hal ini terjadi sehingga siswa terpaku kepada satu buku
karena guru kurang menyiapkan media saja dalam belajar. Hasil penilaian
pembelajaran, media yang disiapkan pelaksanaan pembelajaran di kelas
guru hanya satu yaitu charta pendonoran VIII.4 dapat dilihat pada Tabel 4 berikut
darah. Charta inipun tidak digunakan ini.
disemua lokal. Kemudian buku sumber
Tabel 4. Nilai IPKG Terhadap Pelaksanaan Pembelajaran Pada Kelas VIII.4

Keterangan: F. Guru memulai pembelajaran dengan efektif, G. Sikap guru dalam proses pembelajaran, H.
Guru menguasai materi pelajaran, I. Guru menerapkan pendekatan dan strategi pembelajaran yang efektif,
J. Guru memanfaatkan sumber belajar/media di dalam kelas, K. Guru menerapkan keterampilan bertanya,
L. Guru memicu dan/atau memelihara keterlibatan siswa dalam pembelajaran, M. Guru memberikan
penguatan, N. Guru menggunakan bahasa yang benar dan tepat dalam pembelajaran, O. Guru mengakhiri
pembelajaran dengan efektif.

Dari tabel 4 menginformasikan bahwa tujuan pembelajaran, (6) materi pem-


secara keseluruhan penilaian pelak- belajaran, (7) strategi/metode pembe-
sanaan pembelajaran di kelas VIII.4 lajaran, (8) langkah-langkah kegiatan
mencapai nilai 2,94 dengan kriteria pembelajaran yang terdiri dari penda-
cukup. huluan, inti (eksplorasi, elaborasi, kon-
firmasi) dan kegiatan penutup, (9)
sumber pembelajaran dan (10) penilaian.
PEMBAHASAN Identitas RPP yang dibuat guru
sudah mengacu pada IPKG tentang
Perencanaan Proses Pembelajaran perencanaan pembelajaran, guru men-
Format RPP yang digunakan guru cantumkan identitas pada RPP yaitu,
dalam proses pembelajaran pada materi nama sekolah, mata pelajaran, ke-
Sistem Peredaran Darah pada Manusia las/semester dan alokasi waktu pem-
sudah mengacu pada IPKG tentang belajaran. Standar kompetensi (SK) dan
perencanaan pembelajaran. Namun ada kompetensi dasar (KD) juga sudah di-
beberapa komponen RPP yang dibuat cantumkan oleh guru dan sudah meng-
guru belum mengacu pada IPKG tentang acu kepada IPKG tentang perencanaan
perencanaan pembelajaran. Depdiknas pembelajaran.
(2008: 23) menjelaskan ada 10 kom- Indikator pencapaian kompetensi
ponen yang harus ada dalam RPP, yaitu yang dibuat guru pada RPP belum
(1) identitas RPP, (2) standar kompetensi mengacu kepada IPKG tentang peren-
(SK), (3) kompetensi dasar (KD), (4) canaan pembelajaran, dan belum bisa
indikator pencapaian kompetensi, (5) menunjukkan ketercapaian untuk kom-
108 Ta’dib, Volume 19, No. 2 (Desember 2016)

petensi dasar (KD) yang menjadi acuan Sebelum melaksanakan proses


pembelajaran pada materi Sistem pembelajaran seorang guru juga dituntut
Peredaran Darah pada Manusia. Seorang untuk menyiapkan bahan ajar, agar
guru dituntut untuk bisa mengem- tujuan pembelajaran lebih mudah di-
bangkan indikator sesuai dengan ka- capai. Menurut Majid (2006: 173)
rakteristik siswa. Indikator nantinya akan dengan menggunakan bahan ajar me-
mempengaruhi kedalaman materi pem- mungkinkan siswa dapat mempelajari
belajaran yang disampaikan, dan sebagai suatu kompetensi atau kompetensi dasar
acuan untuk menentukan tercapainya secara runtut dan sistematis sehingga
kompetensi dasar. Menurut Sanjaya secara akumulatif mampu menguasai
(2009: 119) indikator adalah acuan semua kompetensi secara utuh dan
penilaian untuk menentukan apakah terpadu.
peserta didik telah berhasil menguasai Untuk alokasi waktu pembe-
kompetensi dasar. Dwiyanti dan Nahadi lajaran, sebaiknya untuk memudahkan
(2010: 3) menambahkan bahwa indikator guru dalam melaksanakan pembelajaran,
merupakan penanda pencapaian kom- guru hendaknya merencanakan waktu
petensi dasar yang ditandai oleh yang dibutuhkan disetiap langkah pem-
perubahan perilaku yang dapat diukur belajaran. Begitu juga strategi yang
yang mencakup sikap, pengetahuan, dan dipilih guru harus sesuai dengan materi
keterampilan. Indikator dikembangkan yang akan dipelajari. Misalnya dalam
sesuai dengan karakteristik peserta didik, penelitian ini guru memakai metode
mata pelajaran, satuan pendidikan, diskusi, tanya jawab dan cermah dalam
potensi daerah dan dirumuskan dalam menyampaikan materi Sistem Peredaran
kata kerja operasional yang terukur Darah pada Manusia. Metode diskusi
dan/atau dapat diobservasi. Indikator dan tanya jawab akan menumbuhkan
juga digunakan sebagai dasar untuk keaktifan siswa dalam belajar, dan akan
menyusun alat penilaian. dilengkapi dengan penerapan metode
Tujuan pembelajaran juga sangat ceramah dari guru untuk menjelaskan
dibutuhkan dalam proses pembelajaran. hal-hal yang kurang dimengerti oleh
Tujuan pembelajaran merupakan pe- siswa.
ngembangan dari indikator yang harus Menurut Lufri (2007: 36) metode
memuat ABCD (audience, behavior, diskusi mempunyai kelebihan sebagai
condition, and degree), yang dimaksud berikut:
disini adalah dalam tujuan pembelajaran 1. Dapat melibatkan anak didik secara
harus terdapat siswa, tingkah laku langsung dalam pembelajaran.
belajar, kondisi belajar dan tingkat 2. Pemecahan masalah secara bersama-
keberhasilan. Contohnya, setelah mem- sama lebih baik daripada sendiri.
pelajari materi Sistem Peredaran Darah 3. Dapat mengembangkan kemampu-
pada Manusia, siswa dapat menjelaskan an-kemampuan berpikir kreatif, kritis
dua macam organ sistem transportasi dan berfikir tingkat tinggi anak didik.
manusia. Tujuan pembelajaran juga 4. Dapat mengembangkan kompetensi
harus memuat tujuan kognitif, afektif, sosial.
dan psikomotor. Dalam RPP juga 5. Dapat menyadarkan anak didik
terdapat materi ajar. Materi ajar harus bahwa masalah dapat dipecahkan
memuat fakta, konsep, prinsip, dan bukan dengan satu jalan.
prosedur yang relevan dan ditulis dalam 6. Dapat membiasakan anak didik
bentuk butir-butir sesuai dengan pen- mendengarkan pendapat orang lain.
capaian kompetensi. Dapat menyadarkan anak didik
bahwa dengan berdiskusi mereka
Najmiatul Fajar, Proses Pembelajaran Biologi Pada Materi Sistem... 109

saling mengemukakan pendapat kegiatan penutup. Proses pembelajaran


secara konstruktif sehingga dapat sangat dipengaruhi oleh kegiatan awal
diperoleh keputusan yang lebih baik. atau pendahuluan dalam pembelajaran.
Pemberian motivasi merupakan kegiatan
Menurut Majid (2006: 138) me-
yang sangat berpengaruh dalam proses
tode tanya jawab adalah mengajukan
pembelajaran. Menurut Majid (2006:
pertanyaan kepada peserta didik. Metode
131) motivasi adalah kekuatan yang
ini dimaksudkan untuk merangsang
menjadi pendorong kegiatan individu
berfikir dan membimbingnya dalam
untuk melakukan suatu kegiatan men-
menyampaikan kebenaran. Sedangkan
capai tujuan. Hal ini ditambahkan oleh
metode ceramah merupakan cara me-
Kertamuda (2008: 27) motivasi yang
nyampaikan materi atau ilmu penge-
dimiliki siswa dapat berasal dari dalam
tahuan kepada anak didik secara lisan.
dirinya maupun dari luar dirinya.
Tujuan dari metode ceramah adalah
Motivasi dari luar inilah yang menjadi
menyampaikan bahan yang bersifat
tugas guru untuk memberikannya. Jika
informasi (konsep, pengertian dan
guru telah memberikan motivasi belajar
prinsip-prinsip). Menurut Purwanto
pada siswa maka nantinya hasil belajar
(2011: 2) dengan pemilihan metode
akan menjadi lebih optimal, kemudian
pembelajaran yang tepat akan mening-
ditambahkan oleh Sardiman (2008: 84)
katkan motivasi siswa untuk memahami
makin tepat motivasi yang diberikan,
materi pembelajaran.
maka makin berhasil pula pelajaran itu.
Kegiatan pembelajaran yang di-
Jadi motivasi akan senantiasa me-
buat guru dalam RPP harus mengacu
nentukan intensitas usaha belajar bagi
pada Permendiknas No. 41 tahun 2007.
para siswa.
Langkah dalam proses pembelajaran
Kegiatan apersepsi juga sangat di-
terdiri dari kegiatan pendahuluan, ke-
perlukan dalam kegiatan awal pembe-
giatan inti (eksplorasi, elaborasi, kon-
lajaran. Apersepsi berarti penghayatan
firmasi) dan kegiatan penutup.
tentang segala sesuatu yang menjadi
Sumber belajar yang dibuat guru
dasar untuk menerima ide-ide baru.
dalam RPP harus ditulis secara sis-
Apersepsi dalam pengajaran adalah
tematis, misalnya mulai dari nama
pengarang, tahun terbit, judul, tempat menghubungan pelajaran lama dengan
pelajaran baru, sebagai batu loncatan
terbit dan penerbit.
sejauh mana anak didik mengusai
Penilaian yang dibuat guru dalam
pelajaran lama sehingga dengan mudah
RPP harus memuat penilaian aspek
menyerap pelajaran baru (Astuti, 2011:
kognitif, afektif dan psikomotor. Namun
1). Jadi intinya untuk mencapai tujuan
dari beberapa penelitian yang dilak-
pembelajaran yang diinginkan, maka
sanakan, kebanyakan guru hanya me-
kegiatan awal dalam pembelajaran harus
nilai aspek kognitif saja, jarang
direncanakan dan dilaksanakan secara
menyiapkan instrument penilaian untuk
sistematis, fleksibel, efektif, dan efisien.
aspek afektif dan psikomotor. Padahal
Pada kegiatan inti proses pem-
dalam proses pembelajaran tujuannya
belajaran guru telah melaksanakan ke-
tidak hanya perubahan dalam segi
giatan eksplorasi, elaborasi dan konfir-
kognitif saja namun perubahan dari segi
masi, namun dalam langkah-langkah
afektif dan psikomotor juga sangat
yang dilakukan guru ini belum se-
diperlukan.
penuhnya sesuai dengan RPP yang
Pelaksanaan Proses Pembelajaran dibuat oleh guru. Misalnya dalam ke-
Proses pembelajaran terdiri dari giatan eksplorasi di beberapa pertemuan
kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan guru tidak ada menyediakan media
110 Ta’dib, Volume 19, No. 2 (Desember 2016)

pembelajaran, buku sumber yang di- wasan yang cukup untuk menjelaskan
gunakan siswa dalam belajarpun hanya pelajaran. Guru kemudian menyam-
satu, sehingga siswa hanya terpaku paikan pelajaran dengan suara yang jelas
kepada satu buku saja dalam mencari dan tepat, mengadakan variasi gerakan,
informasi mengenai tugas yang di- antusias dalam menyampaikan materi
berikan. Sedangkan dalam kegiatan dan guru tidak berada pada satu tempat
eksplorasi ini guru dituntut untuk me- saja, guru mengontrol kegiatan siswa.
nyediakan media pembelajaran meminta Kegiatan ini terlihat saat melakukan
siswa mencari informasi sebanyak kegiatan diskusi kelompok, guru men-
mungkin dari berbagai sumber. dekati dan menjelaskan kepada setiap
Pada langkah kegiatan elaborasi kelompok yang bertanya dan ragu-ragu
juga ditemukan ketidak sesuaian dengan dalam membuat tugas yang diberikan.
RPP guru. Pada RPP yang dibuat guru, Berdasarkan RPP yang dibuat guru
kegiatan elaborasi yang dirumuskan untuk materi Sistem Peredaran Darah
diantaranya memfasilitasi peserta didik pada Manusia, pendekatan yang dipakai
untuk menyajikan hasil kerja individual pembelajaran kontekstual, metode yang
maupun kelompok, namun langkah ini digunakan adalah metode diskusi, tanya
tidak ada dilaksanakan dibeberapa kelas, jawab, dan ceramah, sedangkan model-
karena guru hanya melaksanakan metode nya adalah pembelajaran langsung dan
ceramah saja. Sehingga pembelajaran kooperatif. Semua strategi dan metode
lebih berpusat pada guru. ini ada dilaksanakan dalam proses
Untuk langkah kegiatan konfirmasi pembelajaran oleh guru. Namun ke-
pada umumnya telah sesuai dengan RPP kurangannya dari segi alokasi waktu
yang dibuat guru. Guru menguatkan yang dipakai belum sesuai dengan RPP
kembali penjelasan-penjelasan menganai yang dibuat, di dalam RPP alokasi waktu
tugas yang diberikan guru. Guru me- yang disediakan adalah 3 kali pertemuan
minta siswa untuk menanyakan me- dengan waktu 6 x 40 menit. Namun
ngenai hal-hal yang masih belum dalam pelaksanaan pembelajaran waktu
dipahami. yang dipakai hanya rata-rata 6 x 30
Pada kegiatan penutup, umumnya menit dengan 3 kali pertemuan, sehingga
langkah-langkah yang dilakukan guru guru sering kehabisan waktu dalam
belum sesuai dengan yang dibuat dalam menerangkan pelajaran. Akibatnya tidak
RPP. Pada kegiatan penutup guru sering tercapainya tujuan pembelajaran yang
tidak menyimpulkan pelajaran yang diinginkan.
telah dipelajari dengan siswa ataupun Berdasarkan observasi dan hasil
sendiri. Begitu juga dalam kegiatan penilaian observer dengan IPKG tentang
evaluasi diakhir pembelajaran guru pelaksanaan pembelajaran juga dapat
hanya melakukan evaluasi secara lisan, dilihat pelaksanaan pembelajaran yang
evaluasi yang dilakukanpun belum dikategorikan nilai yang paling bawah
mencakup materi yang telah dipelajari yaitu pemanfaatan sumber belajar/media
saat itu. Guru kadang lupa memberikan pembelajaran di dalam kelas. Hal ini
tugas rumah atau tindak lanjut kepada karena guru kurang mempersiapkan
siswa. media dalam proses pembelajaran.
Dari proses pembelajaran yang Dalam 3 kali pertemuan guru hanya
telah dilaksanakan, guru sudah me- menggunakan satu media saja di dalam
nyampaikan materi pembelajaran dengan ruang kelas, yaitu carta skema pen-
jelas dan sistematis. Materi yang di- donoran darah saja.
sampaikan sesuai dengan tujuan pem- Menurut Ali (2009: 12) media
belajaran, guru juga mempunyai wa- pembelajaran memegang peranan pen-
Najmiatul Fajar, Proses Pembelajaran Biologi Pada Materi Sistem... 111

ting dalam proses pembelajaran peng- siswa. Sehingga siswa merasa tidak
gunaan media pembelajaran membantu dihargai dan tidak terlibat langsung
guru dalam pengajaran. Keberhasilan selama proses pembelajaran. Seharusnya
pengajaran sangat ditentukan oleh dua guru melaksanakan kegiatan penguatan
komponen utama yaitu metode mengajar tersebut supaya adanya hubungan yang
dan media pembelajaran, kedua kom- dekat dan komunikatif serta kondusif
ponen ini saling berkaitan, penggunaan antara siswa dengan guru selama
dan pemilihan salah satu metode meng- pembelajaran.
ajar tertentu mempunyai konsekuensi Setelah dianalisis, ada beberapa
pada penggunaan jenis media pem- kendala yang ditemukan saat penelitian
belajaran yang sesuai. Fungsi media dalam proses pembelajaran pada materi
dalam proses belajar mengajar yaitu Sistem Peredaran Darah pada Manusia.
meningkatkan ransangan peserta didik Kendala pertama siswa kurang serius
dalam kegiatan belajar. dan kurang berminat dalam mengikuti
Selain media yang minim, guru pembelajaran. Hal ini terlihat bahwa ada
juga tidak ada memberikan panduan beberapa siswa yang tidak serius dalam
belajar yang dapat memudahkan siswa diskusi serta siswa hanya mempunyai
dalam belajar, siswa hanya disuruh satu buku penunjang, dan itupun dalam
untuk mencari tugasnya dalam buku satu kelompok hanya ada satu sampai
paket masing-masing. Siswa juga sering dua buku saja. Siswa juga tidak berusaha
tidak membawa buku paket kesekolah. untuk memiliki atau meminjam buku
Guru juga tidak memberikan lembar penunjang lainnya. Siswa kelihatan
kerja kepada siswa agar siswa tetap aktif malas bertanya kepada guru, jika tidak
dalam diskusi, sehingga yang ada siswa memahami materi yang dipelajari.
lebih banyak bermain dan melakukan Ketika guru yang menanyakan apa yang
aktivitas lain dalam belajar. Jadi dapat tidak dimengerti siswa sering diam saja.
disimpulkan bahwa guru kurang Siswa yang tampil dan berperan aktif
memberikan kiat-kiat untuk membuat dalam diskusi biasanya adalah siswa
siswa menjadi aktif dalam belajar, yang serius untuk belajar.
namun diasumsikan pembelajaran akan Kendala kedua, yaitu guru kurang
lebih aktif jika seorang guru bisa memfasilitasi siswa dengan media
menyiapkan media pembejaran yang pembelajaran, panduan belajar dan
bagus dan bervariasi sehingga dapat lembar kerja siswa. Sehingga siswa
menarik perhatian siswa untuk belajar. kurang semangat untuk belajar dan lebih
Untuk menghindarkan siswa meribut dan banyak waktu yang kurang efektif dalam
bermain-main di dalam ruang kelas, belajar di dalam ruang kelas. Siswa
seharusnya guru memberikan panduan banyak yang berbicara dengan teman,
belajar serta lembar kerja siswa. Agar bercanda, bernyanyi, memain-mainkan
siswa disibukkan dengan hal tersebut. bangkunya. Ini semua terjadi karena
Berdasarkan observasi dan hasil kurangnya ketegasan guru dalam
penilaian observer dengan IPKG tentang memberikan sanksi jika ada siswa yang
pelaksanaan pembelajaran juga dapat di- melakukan kegiatan lain selain kegitan
lihat indikator pelaksanaan pembelajaran belajar.
yang rendah adalah aktivitas guru dalam Kendala ketiga, yaitu waktu
memberikan penguatan. Pada saat pem- pembelajaran yang diperpendek akibat
belajaran, guru kurang menampakkan adanya perbaikan gedung sekolah.
sikap yang bisa membesarkan hati siswa, Sehingga guru sering kekurangan waktu
kurangnya penguatan berupa senyuman dalam melaksanakan proses pembe-
dan kurangnya penguatan sentuhan pada lajaran yang mulai dari kegiatan awal,
112 Ta’dib, Volume 19, No. 2 (Desember 2016)

inti dan penutup. Akibatnya tujuan mencapai tujuan-tujuan belajar melalui


pencapaian kompetensi tidak tercapai bebagai kegiatan belajar, (b) memberi-
dengan baik. kan informasi yang dapat digunakan
Kendala keempat, yaitu siswa untuk membina kegiatan-kegiatan be-
tidak belajar sebelumnya di rumah lajar siswa lebih lanjut, baik seluruh
tentang materi yang akan dipelajari di kelas maupun masing-masing individu,
sekolah, siswa tidak mengulang materi (c) memberikan informasi yang dapat
yang telah dipelajari di sekolah ketika mengetahui kemampuan siswa, (d) mem-
sampai di rumah dan kurangnya per- berikan informasi yang dapat digunakan
siapan siswa dalam menghadapi ulangan sebagai dasar untuk mendorong motivasi
harian. Dalam menghadapi ulangan belajar siswa dengan cara mengenal
harian siswa masih banyak bertanya satu kemajuan sendiri dan merangsangnya
sama lainnya, mencontek jawaban te- untuk melakukan upaya perbaikan. Jadi
man, tidak percaya diri dengan jawaban seorang guru dituntut untuk bisa
sendiri, sehingga terlihat kebanyakan menyusun alat evaluasi yang valid,
siswa tidak siap menghadapi ulangan sehingga nantinya hasil belajar yang
harian (UH). diperoleh siswa dapat mengambarkan
kemampuan siswa sebenarnya.
Evaluasi dan Hasil Proses Pem- Namun dalam penelitian ini guru
belajaran hanya membuat soal dengan tingakatn
Penialaian hasil pembelajaran yang C1 dan C2 saja. Soal pada umumnya
dilakukan guru adalah penilaian kognitif terlalu mudah, sedangkan daya beda soal
saja. Penilaian aspek kognitif diambil memperoleh kriteria jelek, dengan demi-
dari nilai hasil ulangan harian siswa. kian soal tersebut tidak dapat mem-
Evaluasi yang dilakukan guru ini belum bedakan siswa yang berkemampuan
mengacu pada IPKG tentang pelak- tinggi dengan siswa yang berkemmpuan
sanaan pemebelajaran. Seharusnya guru rendah, kemudian untuk reliabilitas tes
melakukan semua penilaian, baik aspek sangat rendah sekali. Dari evaluasi yang
kognitif, afektif dan psikomotor se- dilakukan guru, masih banyak siswa
hingga penilaian mengacu kepada IPKG yang mendapatkan nilai di bawah KKM.
tentang pelaksanaan pemebelajaran. Penilaian ulangan harian siswa pada
Penilaian dari ketiga aspek tersebut, kelas VIII.1 mecapai ketuntasan 28,57%,
harus dimulai dari kemampaun terendah pada kelas VIII.3 mecapai ketuntasan
sampai tingkat yang tinggi. Misalnya 20,83% dan pada kelas VIII.4 mecapai
pada aspek kognitif, soal yang diberikan ketuntasan 14,29%. Jadi dapat disim-
harus bervariasi mulai dari tingkatan pulkan hasil belajar siswa pada materi
pengetahuan (C1) sampai keevaluasi Sistem Peredaran Darah pada Manusia
(C6). masih jauh dibawah KKM.
Penyusunan alat evaluasi hasil Setelah ditelusuri lebih lanjut dari
belajar mengajar bertujuan apabila hasil wawancara terhadap siswa dapat
diterapkan kepada siswa dapat meng- diketahui penyebab rendahnya hasil
gambarkan seberapa jauh siswa telah belajar siswa pada materi Sistem Per-
menguasai pelajaran yang telah di- edaran Darah pada Manusia adalah siswa
berikan. Menurut Wahyuningtyas (2008: tidak belajar di rumah, siswa tidak
86) evaluasi hasil belajar memiliki mempunyai buku penunjang lain, kurang
beberapa tujuan untuk mencapai pem- fokus saat guru menjelaskan materi
belajaran yang efektif dan efisiens antara sehingga siswa tidak bisa memberikan
lain yaitu, (a) memberikan informasi kesimpulan saat pembelajaran, siswa
tentang kemajuan siswa dalam upaya tidak mau bertanya jika ada materi
Najmiatul Fajar, Proses Pembelajaran Biologi Pada Materi Sistem... 113

pembelajaran yang dianggap belum di- IPKG tentang pelaksanaan pembelajaran


pahami, dan kurangnya persiapan siswa mencapai nilai 3,20 dengan kriteria baik.
untuk menghadapi ulangan harian. Kelas VIII.3 menurut IPKG tentang
Berdasarkan analisis tersebut dapat pelaksanaan pembelajaran mencapai
diketahui bahwa rendahnya nilai ulangan nilai 2,98 dengan kriteria cukup, dan
harian siswa pada materi Sistem Per- kelas VIII.4 menurut IPKG tentang
edaran Darah pada Manusia tidak hanya pelaksanaan pembelajaran mencapai
disebabkan oleh guru, tetapi juga nilai 2,94 dengan kriteria cukup.
disebabkan oleh siswa (sangat kurang- Penilaian/evaluasi yang dibuat
nya kesiapan siswa dalam proses guru pada RPP belum mengacu pada
pembelajaran, kurangnya pemahaman IPKG tentang perencanaan pembelajar-
siswa selama pembelajaran dan kurang- an. Pada penilaian pembelajaran yang
nya persiapan siswa dalam menghadapi dinilai hanya aspek kognitif saja,
ulangan harian). Selain itu juga di- sedangkan penilaian aspek afektif dan
sebabkan karena kurangnya buku psikomotor tidak dilakukan. Bentuk
penunjang dalam proses pembelajaran instrument penilaian yaitu tes objektif
yang dimiliki siswa. dengan 10 soal. Soal yang diberikan
setiap lokalnya sama. Guru tidak
melampirkan semua soal di dalam RPP.
PENUTUP Tingkatan kognitif hanya tingkat
Perencanaan proses pembelajaran pengetahuan (C1) dan pemahaman (C2).
Biologi pada materi Sistem Peredaran Aktivitas belajar siswa rendah dalam
Darah pada Manusia yang dilaksanakan pembelajaran pada materi Sistem
oleh guru di kelas VIII SMP Negeri 3 Peredaran Darah pada Manusia. Metode
Rambatan pada umumnya sudah meng- dan media yang digunakan guru dalam
acu pada Instrumen Penilaian Kinerja proses pembelajaran belum bisa mening-
Guru (IPKG) tentang perencanaan pem- katkan aktivitas siswa untuk menunjang
belajaran, tetapi terdapat ketidaksesuaian keberhasilan siswa dalam mencapai
pada komponen indikator pencapaian tujuan pembelajaran. Hasil ulangan
kompetensi, tujuan pembelajaran dan harian siswa pada kelas VIII.1 mecapai
penilaian pembelajaran. Namun penilai- ketuntasan 28,57%, pada kelas VIII.3
an menurut IPKG tentang perencanaan mecapai ketuntasan 20,83% dan pada
pembelajaran sudah mencapai nilai 3,21 kelas VIII.4 mecapai ketuntasan 14,29%.
dengan kriteria baik. Pelaksanaan Jadi dapat disimpulkan hasil belajar
pembelajaran belum sesuai dengan RPP siswa pada materi Sistem Peredaran
yang dibuat guru. Dari analisis data Darah pada Manusia masih jauh di
disimpulkan bahwa pelaksanaan pembe- bawah KKM.
lajaran guru di kelas VIII.1 menurut

DAFTAR RUJUKAN
Ali, M. 2009. “Pengembangan Media Biologi Untuk Sekolah Menengah
Pembelajaran Interaktif Mata- Tingkat Atas. Jakarta: Departemen
kuliah Medan Elektromagnetik”. Pendidikan Nasional Badan
Jurnal Edukasi, Vol.5, No.1, Penelitian dan Pengembangan
Halaman 11-18. Pusat Kurikulum.
Astuti, G. 2011. Kurikulum Berbasis
Kompetensi Mata Pelajaran
114 Ta’dib, Volume 19, No. 2 (Desember 2016)

Hamalik, O. 2001. Dasar-dasar Indonesia Tahun Ajaran 2010-


Pengembangan Kurikulum. 2011”. Jurnal Pendidikan Dompet
Bandung: Remaja Rosdakarya. Dhuafa, edisi I/ 2011.
Kertamuda. 2008. “Pengaruh Motivasi Sanjaya, W. 2009. Strategi Pembe-
Belajar Terhadap Prestasi lajaran: Berorientasi Standar
Belajar”. Jurnal Psikologi, Vol 21, Proses Pendidikan. Jakarta:
No.1. Maret 2008. Kencana Media Grup.
Komalasari, W. 2012. “Analisis Proses Sardiman, A.M. 2008. Interaksi dan
Pembelajaran Biologi Pada Materi Motivasi Belajar Mengajar.
Sistem Koordinasi dan Alat Indra Jakarta: Grafindo Persada
pada Manusia Kelas IX di SMP Sari, L. Y. 2011. “Analisis Proses
Negeri 23 Padang”. Tesis Tidak Pembelajaran Biologi Pada Materi
Diterbitkan. Padang: Program Protista di Kelas X SMA Negeri 1
Pascasarjana UNP. Batang Anai Kabupaten Padang
Lufri. 2007. Kurikulum dan Pem- Pariaman”. Tesis Tidak Diter-
belajaran. Jakarta: Bumi Aksara. bitkan. Padang: Program
Pascasarjana UNP
Majid, A. 2006. Perencanaan Pem-
belajaran. Bandung: Remaja Sutikno, S. 2009. Belajar dan Pem-
Rosdakarya. belajaran. Bandung: Prospect.
Purwanto, R. 2011. “Peningkatan Wahyuningtyas, Y. 2008. “Penerapan
Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Evaluasi belajar berdasarkan
pada Kompetensi Sistem KTSP pada Matapelajaran
Koordinasi melalui Metode Ekonomi di SMA Negeri
Pembelajaran Teaching Game 1Mojosari-Mojokerto”. Jurnal
Team Terhadap Siswa Kelas XI Pendidikan Ekonomi. Vol.1, No. 2,
IPA SMA Smart Ekselensia Oktober 2008.

You might also like