You are on page 1of 8

JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)

Volume 5, Nomor 3, Juli 2017 (ISSN: 2356-3346)


http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

ANALISIS BEBAN KERJA DAN KEBUTUHAN TENAGA PERAWAT


DI PUSKESMAS PONCOL KOTA SEMARANG

Nafizta Rizcarachmakurnia, Putri Asmita Wigati, Ayun Sriatmi


Bagian Administrasi dan Kebijakan Kesehatan, Fakultas Kesehatan Masyarakat
UniversitasDiponegoro
Email: nafizta09@gmail.com

Abstract :Human Resources Health is one component that needs to be


considered in the implementation of health services in Puskesmas.
PuskesmasPoncol only has three nurses so there is a gap if based on the
standard of the Minister of Health Regulation number 75 of 2014.
PuskesmasPoncol has many development programs, puskesmas auxiliaries, and
experienced a significant increase in the number of visits in the era of JKN.
Therefore, it is necessary to analyze the workload and the need of nurse
personnel at the Poncol Community Health Center. This research was conducted
using qualitative research method by using observational work sampling
technique and then for the calculation of the need of nurse employed by Health
Workload Analysis method.
Based on the result of the research, it is known that productive time used by
nurses is 84,52% and non productive time is 15,48%. The percentage has
exceeded the standard productive time of 75% so it is concluded that nurses
have high work productivity. The workload of nurse personnel is highest on
Monday and Thursday, because patients who come more crowded, there are
schedules puskesmas auxiliary, and often use overtime. It describes that the
current work productivity is too high and affects the workload of nurses. The ideal
nurse requirement is 4 people. The results of this study suggest that
PuseksmasPoncol can minimize the division of tasks that are not nurse area. In
addition, nurses can maximize communication and coordination with other health
personnel in the completion of tasks.

Key words: Workload Analysis, Nurse, Puskesmas


Bibliographes: 7, 2004-2015

PENDAHULUAN financial ketika menggunakan


Latar Belakang pelayanan kesehatan.
Jaminan Kesehatan Nasional Fasilitas kesehatan yang
diimplementasikan mulai 1 Januari digunakan pada era JKN meliputi
2014 dengan menggunakan fasilitas pelayanan primer, sekunder,
mekanisme asuransi kesehatan dan tersier, baik milik pemerintah
sosial yang memiliki sifat wajib maupun milik swasta yang sudah
(mandatory).1 Tujuan dari JKN yaitu bekerjasama dengan Badan
menjamin tersedianya akses Penyelenggara Jaminan Sosial
masyarakat terhadap pelayanan (BPJS) Kesehatan.
kesehatan secara adil baik upaya Puskesmas merupakan salah
promotif, preventif, kuratif, serta satu bentuk Fasilitas Kesehatan
rehabilitative dan memberikan Tingkat Pertama (FKTP) milik
perlindungan terhadap risiko pemerintah daerah yang

26
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 5, Nomor 3, Juli 2017 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

menyelenggarakan upaya kesehatan kesehatan tingkat pertama lainnya di


bagi masyarakat di wilayah kerjanya wilayah kerja, dan pembagian waktu
secara menyeluruh, terpadu, dan kerja.2
merata sehingga dapat diterima dan Puskesmas Poncol
dijangkau oleh masyarakat. merupakan salah satu jenis
Puskesmas memiliki dua jenis puskesmas non rawat inap yang
pelayanan yaitu rawat inap dan non berada di Kota Semarang. Wilayah
rawat inap.2 kerja dari Puskesmas Poncol yaitu
SDM Kesehatan menjadi mencakup 9 kelurahan. Sumber
salah satu komponen yang penting daya manusia yang berada di
dan perlu diperhatikan dalam puskesmas poncol hanya berjumlah
pelaksanaan pelayanan kesehatan 25 orang, yang terbagi dari tenaga
di puskesmas karena SDM kesehatan paramedis, tenaga
Kesehatan merupakan perencana, kesehatan medis, dan tenaga
penggerak, dan pelaksana kegiatan kesehatan non medis. Puskesmas
pelayanan kesehatan itu sendiri. Poncol hanya memiliki perawat
Berdasarkan Peraturan sebanyak 3 orang.
Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun Jumlah kunjungan di Puskesmas
2014 tentang Pusat Kesehatan Poncol secara kumulatif menurut
Masyarakat (Puskesmas) tercantum jenis kunjungan yang terdiri dari
bahwa sumber daya manusia di peserta umum, askes, gratis,
puskesmas terdiri dari tenaga jamkesmas, dan jamkesmaskot baik
kesehatan dan tenaga non laki – laki dan perempuan
kesehatan. Terdapat standar didapatkan hasil bahwa terus
ketenagaan puskesmas yang mengalami peningkatan. Tahun
dikategorikan berdasarkan jenis 2014 jumlah kunjungan sebesar
puskesmas dan kawasan atau 26.753 peserta, selanjutnya jumlah
wilayah puskesmas.2 Standar kunjungan meningkat pada tahun
ketenagaan yang berada di 2015 sebesar 28.788 peserta, dan
puskesmas non rawat inap pada hingga tahun 2016 jumlah kunjungan
kawasan perkotaan memiliki total meningkat lagi sebesar 34.097
jumlah minimal sumber daya peserta. Rata – rata jumlah
manusia sebanyak 22 orang dengan kunjungan di Puskesmas Poncol
jumlah minimal tenaga perawat adalah 90 orang per hari.
sebanyak 5 orang.2 Berdasarkan survey
Pada peraturan tersebut, pendahuluan, dari 3 perawat yang
jumlah dari standar ketenagaan tidak ada di Puskesmas Poncol, masing –
berdasarkan pengukuran beban masing perawat memiliki tupoksi
kerja, jumlah wilayah kerja, dan yang hamper sama yaitu melakukan
kapasitas tempat tidur pada pelayanan asuhan keperawatan,
puskesmas rawat inap. Maka dari mencakup diagnose dan tindakan
itu, sebaiknya untuk menghitung keperawatan di dalam gedung
standar ketenagaan dapat dilakukan puskesmas, melakukan kegiatan
dengan menganalisis beban kerja, administrasi seperti pencatatan,
berdasarkan pertimbangan jumlah pelaporan dan, dokumentasi pada
pelayanan yang diselenggarakan, pasien. Ketiga perawat tersebut
jumlah penduduk dan selama ini mengakui adanya beban
persebarannya, karakteristik wilayah kerja yang dirasa cukup tinggi,
kerja, luas wilayah kerja, karena selain program yang
ketersediaan fasilitas pelayanan ditanggungjawabkan banyak, setiap

27
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 5, Nomor 3, Juli 2017 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

target dari program tersebut memiliki populasi penelitian adalah jam kerja
angka yang cukup tinggi. dengan sampel penelitian sebesar
Selanjutnya, salah satu tenaga 2250 menit. Pada metode ABK,
perawat juga mendapatkan tugas populasi penelitian adalah waktu
tambahan diluar dari tupoksi perawat kerja efektif dan sampel sebesar 37
yaitu menjadi bendahara BOK pada jam 30 menit. Teknik pengumpulan
tahun 2016. Terdapat pula beberapa data primer dengan mengamati
program yang penanggungjwabnya aktivitas atau kegiatan dari perawat
adalah perawat belum mencapai selama jam kerjanya, dengan jarak
targetnya di tahun 2016. pengamatan selama 10 menit, dan
Puskesmas Poncol juga waktu pengamatan 5 menit.
memiliki puskesmas pembantu yang
berada di daerah perkantoran HASIL DAN PEMBAHASAN
balaikota dimana masyarakat yang Karakteristik Informan Utama
mengakses pelayanan kesehatan di Tabel 1 Karakteristik Informan
puskesmas pembantu cukup
Lama
banyak. Hal tersebut akan Responden Pendidikan Umur Jabatan Bekerja
menambah beban kerja yang 43 15
dilakukan oleh perawat di luar IU 1 D3 tahun Perawat tahun
gedung puskesmas. 32
Salah satu cara dalam IU 2 D3 tahun Perawat 9 tahun
52 31
mempertimbangkan jumlah IU 3 D3 tahun Perawat tahun
SDM Kesehatan adalah Utama
dengan menganalisis dan Tabel 1 diketahui ketiga
menghitung beban kerja.3 Melalui informan utama memiliki pendidikan
analisis beban kerja dapat terakhir yaitu Diploma III yang
membantu menentukan jumlah berdasarkan UU 38 Tahun 2014
tenaga perawat yang ideal. Hal merupakan perawat generalis
tersebut mendorong peneliti untuk sebagai perawat profesional pemula
melakukan penelitian agar diketahui sehingga dapat disimpulkan tepat
berapa jumlah beban kerja dan jika bekerja di Puskesmas.5
bagaimana kebutuhan jumlah Selanjutnya diketahui rata – rata
tenaga perawat agar dapat umur dari ketiga informan utama
menyelesaikan program kerja di merupakan kelompok usia dewasa
Puskesmas Poncol secara efektif produktif berdasarkan Depkes
dan efisien. Tahun 2009 dan ketiga perawat
telah memiliki lama waktu kerja > 5
METODE PENELITIAN tahun sehingga dapat disebut
Merupakanjenis sebagai perawat profesional.
penelitiankualitatif dengan
menghasilkan analisis berupa Karakteristik Informan Triangulasi
deskripsi atau Tabel 2 Karakteristik Informan
gambaran.4Selanjutnya untuk Triangulasi
mengukur beban kerja tenaga
perawat akan digunakan metode
work sampling, sedangkan untuk
menghitung kebutuhan tenaga
perawat akan digunakan
pengukuran Analisis Beban Kerja
(ABK). Padametode work sampling,

28
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 5, Nomor 3, Juli 2017 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

Lama
Tabel 2diketahui kelima Responden Pendidikan Umur Jabatan Bekerja
informan triangulasi IT 1 S1 32tahun PJ UKM 6 tahun
memiliki rata – rata IT 2 S1 36tahun PJ UKP 7tahun
pendidikan terakhir yaitu KaSubbag
sarjana, dengan rata – IT 3 S1 51tahun TU 6 tahun
rata usia merupakan usia 47 Kepala
IT 4 S1 tahun Puskesmas 3 tahun
dewasa produktif
55 KaSi SDM 31
berdasarkan Depkes IT 5 S2 tahun Kesehatan tahun
Tahun 2009. Untuk lama merupakanpemegang program TB di
bekerja seluruh informan triangulasi Puskesmas Poncol. Selanjutnya
rata – rata telah bekerja > 5 tahun perawat 2 menghabiskan waktu
sehingga dapat dikatakan sebagai pada kegiatan yang dilakukan diluar
tenaga kerja yang profesional. gedung puskesmas, seperti
Jumlah penggunaan waktu kegiatan pelayanan pada puskesmas
tenaga perawat di Puskesmas pembantu dan rapat di Bapelkes.
Poncol yang mencakup kegiatan Perawat 3 menggunakan
pokok, kegiatan tambahan, dan waktu kegiatan pokok sebesar
kegiatan lain – lain baik didalam 73,56%, kegiatan tambahan 9,33%,
maupun luar gedung puskesmas dan kegiatan lain – lain 17,11%.
setiap perawatnya didapatkan hasil Uraian waktu kegiatan perawat 3
bahwa perawat 1 menggunakan paling banyak melakukan pelayanan
waktu kegiatan pokok sebesar asuhan keperawatan didalam
68,67%, kegiatan tambahan 18,00%, gedung puskesmas. Hal tersebut
dan kegiatan lain – lain 13,33%. karena paling banyak pasien
Uraian waktu kegiatan perawat 1 Pusksemas Poncol mengakses
paling banyak melakukan kegiatan pelayanan kesehatan di BP Umum.
administratif seperti pencatatan dan Selanjutnya perawat 3
pelaporan. Hal tersebut karena menghabiskan waktu pada kegiatan
perawat 1 merupakan bendahara administratif yaitu pencatatan dan
BOK 2016 sehingga lebih banyak pelaporan data rekam medis dan PM
menghabiskan waktu kerjanya untuk (Penyakit Menular). Hal tersebut
melakukan penacatatan dan karena tenaga perawat diwajibkan
pelaporan keuangan BOK, bahkan dalam melakukan pencatatan dan
untuk menyelesaikan kegiatan ini pelaporan data rekam medis
perawat 1 menggunakan waktu sebagai kegiatan administaratif
lemburnya hingga pukul 16.00. harian dan perawat 3 merupakan
Selanjutnya kegiatan kedua yang pemegang program PM (Penyakit
sering dilakukan adalah pelayanan Menular).
asuhan keperawatan di BP Umum. Rata – rata jumlah
Perawat 2 menggunakan penggunaan waktu seluruh kegiatan
waktu kegiatan pokok sebesar yang dilakukan tenaga perawat
69,33%, kegiatan tambahan sebesar adalah sebesar 70,52% untuk
14,67%, dan kegiatan lain – lain kegiatan pokok, kegiatan tambahan
sebesar 16,00%. Uraian waktu sebesar 14,00%, dan kegiatan lain –
kegiatan perawat 2 paling banyak lain sebesar 15,48%. Hal tersebut
melakukan kegiatan administratif menunjukkan bahwa perawat di
seperti pencatatan dan pelaporan Puskesmas Poncol paling banyak
TB (Tubercolusis). Hal tersebut menghabiskan waktu kerjanya untuk
karenaperawat 2 melakukan kegiatan pokok

29
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 5, Nomor 3, Juli 2017 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

selanjutnya kegiatan lain – lain yang tenaga perawat berada di hari Senin
bersifat pribadi, dan yang terakhir dan Kamis karena hari tersebut
adalah kegiatan tambahan yang pasien yang datang cukup ramai dan
merupakan kegiatan yang terdapat jadwal puskesmas
dibebankan kepada tenaga perawat pembantu sehingga tenaga perawat
untuk dilakukan dalam menunjang sering menyelesaiakan
kegiatan pokok yang telah dilakukan. pekerjaannya dengan mengambil
Hambatan dari Tenaga waktu lembur di hari tersebut.
Perawat dalam menjalankan Berdasarkan perhitungan
kegiatan pokok dan kegiatan Analisis Beban Kerja (ABK) sesuai
tambahannya adalah kekurangan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
waktu jam kerja. Biasanya walaupun 33 Tahun 2015, total kebutuhan
pelayanan sudah memiliki jadwal tenaga perawat di Puskesmas
tertentu, tetap saja jika ada pasien Poncol yaitu 4 orang.7 Hal ini dapat
yang datang harus dilayani di disimpulkan bahwa tenaga perawat
puskesmas selama masih termasuk yang ada di Puskesmas Poncol saat
jam kerjanya, selain itu adanya ini masih kurang 1 orang, namun
kegiatan tambahan yang dilakukan hasil ini tidak sesuai dengan standar
di luar gedung puskesmas akan tenaga perawat yang seharusnya
mengakibatkan kegiatan pokok berdasarkan Peraturan Pemerintah
seperti pencatatan dan pelaporan Nomor 75 Tahun 2014 tentang
data baik itu rekam medis, maupun Puskesmas.3
spesifik program masing – masing Hasil perhitungan yang
Tenaga Perawat akan overtime atau masih dibawah standar dikarenakan
melebihi jam kerja yang seharusnya. tidak hanya melihat dari kriteria
Waktu produktif Tenaga wilayah puskesmas dan jenis
Perawat sebesar 84,52% dan waktu puskesmas saja namun lebih
non produktif sebesar 15,48%. Hal spesifik menguraikan kegiatan yang
tersebut jika berdasarkan ketentuan dilakukan oleh tenaga perawat
Peraturan Menteri Dalam Negeri dalam menyelesaikan pekerjaannya
Nomor 12 Tahun 2008, sudah dan beban kerja yang dirasakan oleh
melebihi standar waktu produktif tenaga perawat.
yang telah ditentukan yaitu sebesar
75% dan waktu non produktif belum KESIMPULAN DAN SARAN
memenuhi standar waktu non Berdasarkan hasil penelitian
produktif selama 6 hari kerja yaitu dan pembahasan yang telah
sebesar 25%.6 diperoleh tenaga perawat yang ada
Hasil dari wawancara di Puskesmas Poncol hanya
mendalam juga memperkuat berjumlah 3 orang, hal tersebut
informasi bahwa ketiga tenaga masih kurang jika di sesuaikan
perawat tidak pernah melakukan dengan Peraturan Menteri
penjadwalan dalam kegiatan lain – Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014
lain pada waktu non produktifnya tentang Puskesmas.3 Berdasarkan
atau lebih dilakukan dengan sifat karakteristik dari tenaga perawat
fleksibel, sehiingga seluruh jam yang ada, 3 orang tenaga perawat
kerjanya pada 6 hari kerja sehari – tersebut memiliki beberapa aspek
hari merupakan waktu produktif. yang berbeda yaitu usia dan lama
Perhitungan beban kerja bekerja.
tenaga perawat didapatkan hasil Penggunaan jam kerja efektif
bahwa beban kerja paling tinggi tenaga perawat di Puskesmas

30
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 5, Nomor 3, Juli 2017 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

Poncol didapatkan hasil bahwa hari menggunakan metode work


Senin – Kamis jam kerja efektif sampling menghasilkan bahwa
tenaga perawat pada waktu produktif beban kerja pada 6 hari kerja tenaga
sebesar 354,9 menit/hari sedangkan perawat di Puskesmas Poncol
untuk waktu non produktif sebesar berbeda – beda. Beban kerja tenaga
65,1 menit/hari, hari Jumat jam kerja perawat paling tinggi di hari Senin
efektif tenaga perawat pada waktu dan Kamis pada jam kerja panjang,
produktif sebesar 228,2 menit/hari sedangkan untuk jam kerja pendek
sedangkan untuk waktu non beban kerja paling tinggi tenaga
produktif sebesar 41,8 menit, dan perawat berada di hari Sabtu.
hari Sabtu jam kerja efektif tenaga Berdasarkan perhitungan
perawat pada waktu produktif kebutuhan jumlah tenaga perawat di
sebesar 253,5 menit/hari sedangkan Puskesmas Poncol dengan
untuk waktu non produktif sebesar menggunakan Analisis Beban Kerja
46,5 menit. sesuai Peraturan Menteri Kesehatan
Presentase total kegiatan Nomor 33 Tahun 2015 didapatkan
pokok tenaga perawat di Puskesmas hasil bahwa total kebutuhan tenaga
Poncol adalah 70,52%. Dimana perawat di Puskesmas Poncol
kegiatan pokok yang paling sering adalah sebanyak 4 orang.7
dilakukan adalah pencatatan dan Puskesmas Poncol
pelaporan data rekam medis. sebaiknya melakukan
Presentase total kegiatan tambahan pengoptimalan kinerja tenaga
tenaga perawat di Puskesmas perawat dengan membagi tupoksi
Poncol adalah 14,00% sedangkan secara rata dengan tenaga
presentase total kegiatan lain – lain kesehatan lainnya dan meminimalisir
adalah 15,48%. Presentase antara pembagian tugas yang bukan
kegiatan tambahan dan kegiatan lain tupoksi dari tenaga perawat.
– lain tidak terlalu menunjukkan Tenaga perawat sebaiknya
angka yang berbeda sehingga dapat meningkatkan kinerja pribadi
disimpulkan tenaga perawat sehingga dapat memanajemen
mengatur waktu pada kegiatan yang waktu penyelesaian kegiatan pokok
bersifat pribadi dengan kegiatan dan kegiatan tambahan tanpa
yang dibebankan untuk menunjang mengambil waktu lembur.
kegiatan pokok cukup seimbang. Selanjutnya dapat memaksimalkan
Waktu produktif yang komunikasi dan koordinasi dalam
digunakan oleh tenaga perawat penyelesaian kegiatan baik didalam
dalam menyelesaikan kegiatan maupun diluar gedung puskesmas
pokok dan kegiatan tambahan dengan tenaga kesehatan lainnya.
sebesar 84,52%, sedangkan waktu Bagi penelitian selanjutnya
non produktif yang digunakan sebaiknya melakukan dengan
tenaga perawat dalam melakukan perbandingan jumlah peneliti dan
kegiatan lain – lain atau kegiatan jumlah yang diteliti adalah 1:1 dan
yang bersifat pribadi sebesar menggunakan interval waktu lebih
15,48% sehingga peneliti sedikit daripada lama waktu
menyimpulkan bahwa beban kerja penelitiannya.
yang dilakukan oleh tenaga perawat
di Puskesmas Poncol saat ini cukup DAFTAR PUSTAKA
tinggi. 1. Undang – Undang Nomor 40
Perhitungan dan analisis Tahun 2004 tentang Sistem
beban kerja tenaga perawat dengan Jaminan Sosial Nasional

31
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 5, Nomor 3, Juli 2017 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

2. Kementerian Kesehatan RI.


Peraturan Menteri Kesehatan
Nomor 75 Tahun 2014 tentang
Pusat Kesehatan Masyarakat.
Jakarta: Kementerian Kesehatan
RI. 2013
3. Kementerian Dalam Negeri RI.
Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 12 Tahun 2008 tentang
Pedoman Analisis Beban Kerja
di Lingkungan Departemen
Dalam Negeri dan Pemerintah
Daerah. 2008. Diakses melalui
http://www.depkes.go.id (Online)
pada tanggal 18 Mei 2017
4. Moh. Nazir. Metode Penelitian
Cetakan Kelima. Jakarta: Ghalia
Indonesia. 2003
5. Undang – Undang Nomor 38
Tahun 2014 tentang
Keperawatan
6. Kementerian Dalam Negeri RI.
Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 12 Tahun 2008 tentang
Pedoman Analisis Beban Kerja
di Lingkungan Departemen
Dalam Negeri dan Pemerintah
Daerah. 2008. Diakses melalui
http://www.depkes.go.id (Online)
pada tanggal 18 Mei 2017
7. Kementerian Kesehatan RI.
Peraturan Menteri Kesehatan
Nomor 33 Tahun 2015 tentang
Pedoman Penyusunan
Perencanaan Kebutuhan
Sumber Daya Manusia
Kesehatan. 2015. Diakses
melalui http://www.depkes.go.id
(Online) pada tanggal 27
Februari 2017

32
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 5, Nomor 3, Juli 2017 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

33

You might also like