You are on page 1of 11

JURNAL SIMPLEX

Vol. 2 No. 3 Desember 2019


(ISSN xxxxxx)

ANALISIS KINERJA PUSKESMAS PAYUNGREJO


DI KECAMATAN PUBIAN KABUPATEN
LAMPUNG TENGAH

Joko Wantoro*
HP. 081366001065, e-mail: jokowantoro065@gmail.com
*Muhammadiyah University of Metro, Metro City, 34111, Indonesia

Abstract

Health care is one of the many needs that are important to the community and is one of the
basic rights of the community whose provision must be carried out by the government. Health
centers as first-rate health care facilities must have good performance in order to provide good
service to the community. The purpose of this study was to analyze the results of the
performance of Payungrejo Health Center in Central Lampung District in 2018.

The method used is combination research (mixing method). This combination research uses
quantitative and qualitative methods together and is balanced with the object of research is the
performance of the health center. The subjects in the study were all employees at the
Payungrejo Health Center in Central Lampung Regency. Data collection techniques used
interviews, documentation and questionnaires using questionnaires. The analysis tool used is
fishbone, problem tree and analysis using spider web graphs.

The results of the analysis show that the performance of Payungrejo Community Health Center
is seen from the achievement of essential programs and development that have not yet achieved
the desired targets with various obstacles, therefore it is necessary to continuously improve the
performance of health workers so that future health efforts can run optimally.

Keywords: Analysis of Puskesmas Performance

I. PENDAHULUAN Jika mengacu pada undang-undang


A. Latar Belakang Penelitian tersebut maka kesehatan merupakan hak
Pelayanan kesehatan merupakan salah prerogatif bagi masyarakat, bahwa
satu dari sekian banyak kebutuhan yang masyarakat berhak memperoleh sarana
penting bagi masyarakat dan prasarana pelayanan kesehatan yang baik,
merupakan salah satu hak mendasar dalam hal ini juga dapat dilihat bahwa
masyarakat yang penyediaannya wajib kesehatan merupakan salah satu bidang
diselenggarakan oleh pemerintah pelayanan publik yang dalam
sebagaimana telah diamanatkan dalam penyelenggaraannya merupakan
Undang-Undang Dasar 1945 pasal 28 H wewenang wajib Pemerintah pusat
ayat (1) “Setiap orang berhak hidup maupun daerah. Dimana dalam hal
sejahtera lahir dan batin, bertempat tersebut pemerintah pusat maupun daerah
tinggal, dan mendapat lingkungan hidup bertanggung jawab atas penyediaan
yang baik dan sehat serta berhak fasilitas pelayanan kesehatan yang baik.
memperoleh pelayanan kesehatan” dan Seiring kemajuan teknologi dan
pasal 34 ayat (3) “Negara tuntutan masyarakat dalam hal pelayanan,
bertanggungjawab atas penyediaan unit penyelenggara pelayanan publik
fasilitas pelayanan umum yang layak” dituntut untuk memenuhi harapan
(Undang-Undang Dasar 1945). masyarakat dalam melakukan perbaikan
pelayanan. Pelayanan publik yang

107
JURNAL SIMPLEX
Vol. 2 No. 3 Desember 2019
(ISSN xxxxxx)

dilakukan oleh aparatur pemerintah saat untuk mencapai keberhasilan tersebut


ini belum memenuhi harapan masyarakat. diselenggarakan berbagai upaya kesehatan
Hal ini dapat diketahui dari berbagai secara menyeluruh, berjenjang, dan
keluhan masyarakat yang disampaikan terpadu.
melalui media masa dan jejaring sosial, Pusat Kesehatan Masyarakat
sehingga memberikan dampak buruk (Puskesmas) lebih mengutamakan upaya
terhadap pelayanan pemerintah, yang promotif dan preventif, untuk mencapai
menimbulkan ketidakpercayaan derajat kesehatan masyarakat yang
masyarakat (Permenpan No. 16 tahun setinggi-tingginya di wilayah kerjanya
2014). (Permenkes No.75, 2014: 3). Puskesmas
Berdasarkan Undang-Undang Nomor menjalankan fungsinya sebagai pusat
36 Tahun 2009 tentang Kesehatan pembangunan berwawasan kesehatan,
menyatakan bahwa fasilitas pelayanan pusat pemberdayaan masyarakat, pusat
kesehatan adalah suatu alat dan/atau pelayanan kesehatan masyarakat primer,
tempat yang digunakan untuk dan pusat pelayanan kesehatan perorangan
menyelenggarakan upaya kesehatan, baik primer, puskesmas berkewajiban
promotif, preventif, kuratif, maupun memberikan upaya kesehatan wajib dan
rehabilitatif yang dilakukan oleh upaya kesehatan pengembangan (Profil
pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau Kesehatan Indonesia, 2017: 27).
masyarakat. Keputusan Menteri Puskesmas sebagai fasilitas pelayanan
Kesehatan RI Nomor 128 Tahun 2004 kesehatan tingkat pertama harus
tentang Kebijakan Dasar Puskesmas mempunyai kinerja yang baik agar dapat
mendefinisikan puskesmas adalah Unit memberikan pelayanan yang baik kepada
Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Kesehatan masyarakat.
Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab Pemerintah Daerah Provinsi, dan
menyelenggarakan pembangunan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota serta
kesehatan di wilayah kerjanya (Profil fasilitas pelayanan kesehatan rujukan
Kesehatan Indonesia, 2017: 27) tingkat lanjutan milik Pemerintah dan
Salah satu dari sekian banyak bentuk Pemerintah Daerah melakukan pembinaan
perhatian pemerintah terhadap dan pengawasan terhadap
peningkatan kesehatan masyarakat adalah penyelenggaraan Puskesmas, sesuai
melalui upaya pelayanan kesehatan dengan tugas dan fungsi masing-masing.
khususnya Puskemas. Berdasarkan Tugas utama pemerintah daerah
Undang- Undang No. 36 tahun 2009 Kabupaten/Kota dalam pembinaan dan
tentang Kesehatan dikatakan bahwa pengawasan puskesmas yaitu salah
Puskesmas merupakan pionir pemerintah satunya melakukan monitoring dan
dalam memberikan pelayanan kesehatan evaluasi kinerja puskesmas di wilayah
terhadap masyarakat, puskesmas adalah kerjanya secara berkala dan
unit pelaksana teknis dinas kesehatan berkesinambungan (Permenkes No. 75,
kabupaten/kota yang bertanggung jawab 2014: 107)
menyelenggarakan pembangunan Puskesmas Payungrejo merupakan
kesehatan di suatu wilayah kerja. salah satu sarana kesehatan yang
Puskesmas sebagai unit pelaksana Dinas memberikan pelayanan kepada
Kesehatan merupakan penanggung jawab masyarakat, dimana untuk setiap tahunnya
penyelenggara upaya kesehatan untuk total kunjungan yang memanfaatkan jasa
jenjang pertama di wilayah kerjanya kesehatan mengalami penurunan untuk
masing-masing dalam memberikan tahun 2017 ke 2018. Hal ini tergambar
pelayanan prima bagi masyarakat, maka berdasarkan data kunjungan yang ada

108
JURNAL SIMPLEX
Vol. 2 No. 3 Desember 2019
(ISSN xxxxxx)

yaitu untuk tahun 2016 total kunjungan (3) manajemen peralatan, (4) manajemen
berjumlah 8.439 pasien, tahun 2017 obat/bahan, (5) manajemen keuangan, (6)
berjumlah 11.698 pasien dan tahun 2018 manajemen tenaga, dan (7) manajemen
berjumlah 11.152 pasien. mutu. Program inovatif didalamnya
Selain itu berdasarkan hasil survey meliputi (1) kesehatan gigi dan mulut, (2)
pada tahun 2018 terhadap kepuasan PTM (Penyakit Tidak Menular), (3)
masyarakat terhadap pelayanan yang telah POSBINDU (Pos Pembinaan Terpadu),
dilakukan oleh pihak puskesmas (4) PERKESMAS (Pelayanan
menggunakan pedoman dari Peraturan Keperawatan Kesehatan Masyarakat), (5)
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara kesehatan matra, (6) kemitraan. Data yang
dan Reformasi Birokrasi No. 16 Tahun dikumpulkan adalah hasil kegiatan yang
2014 dengan hasil tingkat kepuasan dilaksanakan oleh Puskesmas dalam
masyarakat mencapai 73,65%, meskipun penyelenggaraan upaya kesehatan di
masih termasuk dalam kategori baik puskesmas. Nilai akhir yang didapat
namun terdapat beberapa indikator dimana adalah hasil penjumlahan dari total nilai
masih termasuk dalam kategori cukup pokok, nilai manajemen dan nilai inovatif
seperti dari indikator waktu pelayanan,
perilaku petugas kesehatan dan sarana dan B. Tujuan Penelitian
prasarana. Adapun tujuan dari penelitian ini
Selama ini untuk menilai kinerja adalah untuk:
Puskesmas digunakan instrumen Penilaian 1. Untuk mengetahui pencapaian hasil
Kinerja Puskesmas (PKP). PKP kinerja dan pelaksanaan program
merupakan satu-satunya instrumen kinerja Pokok di Puskesmas Payungrejo
yang digunakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Tengah tahun
Kabupaten/Kota untuk menilai kinerja 2018
Puskesmas. Berdasarkan hasil Penilaian 2. Untuk mengetahui pencapaian hasil
Kinerja Puskesmas yang telah dilakukan kinerja dan pelaksanaan program
pada komponen pencapaian pelayanan Pengembangan di Puskesmas
kesehatan yang dinilai adalah program Payungrejo Kabupaten Lampung
wajib dan pengembangan yang dilakukan Tengah tahun 2018
oleh Puskesmas dimaan masih terdapat 3. Untuk mengetahui pencapaian hasil
beberapa indikator yang belum tercapai. kinerja dan pelaksanaan program
Untuk penilaian program wajib dan manajemen di Puskesmas Payungrejo
program pengembangan atau inovatif Kabupaten Lampung Tengah tahun
Puskesmas juga masih terdapat beberapa 2018.
indikator yang belum tercapai.
Berdasarkan data hasil penilaian II. KAJIAN TEORITIK
kinerja puskesmas Payungrejo Tahun A. Puskesmas
2017 yang dikelompokkan menjadi tiga Pusat Kesehatan Masyarakat yang
komponen penilaian yaitu program pokok selanjutnya disebut Puskesmas adalah
terdiri dari 7 program yaitu: (1) kesehatan fasilitas pelayanan kesehatan yang
ibu dan anak/keluarga berencana menyelenggarakan upaya kesehatan
(KIA/KB), (2) promosi kesehatan, (3). masyarakat dan upaya kesehatan
pemberantasan penyakit menular (P2M), perorangan tingkat pertama, dengan lebih
(4) pengobatan, (5) gizi, (6) kesehatan mengutamakan upaya promotif dan
lingkungan dan (7) laboratorium. Program preventif, untuk mencapai derajat
manajemen meliputi: (1) manajemen kesehatan masyarakat yang setinggi-
operasional, (2) manajemen sumber daya

109
JURNAL SIMPLEX
Vol. 2 No. 3 Desember 2019
(ISSN xxxxxx)

tingginya di wilayah kerjanya (Peraturan Penilaian Kinerja Puskesmas (PKP). PKP


Menteri Kesehatan No.75, 2014). merupakan satu-satunya instrumen
kinerja yang digunakan oleh Dinas
B. Kinerja Puskesmas Kesehatan Kabupaten/Kota untuk menilai
Deskripsi dari kinerja menyangkut 3 kinerja Puskesmas. Fungsi pengawasan
komponen yaitu tujuan, ukuran, dan yang ada dalam PKP diharapkan dapat
penilaian. Tujuan akan memberikan arah dijadikan sebagai bahan pembinaan
dan mempengaruhi bagaimana terhadap implementasi fungsi Puskesmas.
seharusnya perilaku kerja yang Ada tiga ruang lingkup kegiatan
diharapkan organisasi, ukuran dibutuhkan Puskesmas yang dinilai dalam PKP yakni
karena tidak cukup jika hanya penentuan penilaian terhadap pencapaian pelayanan
tujuan saja, sehingga ukuran kuantitatif kesehatan, manajemen Puskesmas dan
dan kualitatif standar kinerja untuk setiap mutu pelayanan Puskesmas.
tugas dan jabatan seseorang memegang
peranan penting. III. METODOLOGI PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah penelitian
C. Penilaian kinerja Puskesmas kombinasi (mixing method). Penelitian
Selama ini untuk menilai kinerja kombinasi ini menggunakan metode
Puskesmas digunakan instrumen
kuantitatif dan kualitatif secara Anggota populasi berjumlah berjumlah 36
bersama-sama dan berimbang. Pendekatan pegawai dan diambil 36 orang sebagai
yang digunakan dalam penelitian ini responden penelitian. Dalam penelitian ini
penelitian kuantitatif. Dalam pendekatan sampel diambil dengan sampel diambil
kualitatif menggunakan model Etnografi dengan metode non probability dan tehnik
yaitu menganalisis data yang meliputi total sampling.
interpretasi makna dan fungsi berbagai Metode analisis data yang digunakan
tindakan manusia secara eksplisit sebagai dalam penelitian ini dengan tahapan:
sebuah produk yang secara umum a. Identifikasi Masalah
mengambil bentuk-bentuk deskripsi dan b. Menetapkan Urutan Prioritas Masalah
penjelasan verbal tanpa harus terlalu c. Pohon Masalah (Problem Trees)
banyak memanfaatkan analisis d. Analisa Pencapaian Hasil Kinerja
kuantifikasi dan statistik. Pelaksanaan Suatu Program
Penelitian dilaksanakan di Puskesmas e. Penggunaan Grafik Sarang laba-laba
Payungrejo Kabupaten Lampung Tengah.

110
JURNAL SIMPLEX
Vol. 2 No. 3 Desember 2019
(ISSN xxxxxx)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN


a. Promosi Kesehatan

Dengan grafik sarang lamab-laba sebagai berikut:

Berdasarkan grafk tersebut tergambar bahwa sebagain besar target dari cakupan
promosi kesehatan masih jauh dari target yang ditetapkan

111
JURNAL SIMPLEX
Vol. 2 No. 3 Desember 2019
(ISSN xxxxxx)

b. Program Gizi

Berdasarkan grafik tersebut tergambar bahwa masih terdapat program gizi yang belum
mencapai target yaitu penurunan ibu hamil anemia, kunjungan balita ke posyandu dan
pemberian tablet Fe

c. Program KIA

Berdasarkan grafik tersebut tergambar bahwa sebagian besar program program


KIA masih belum mencapai target hanya terdapat satu program yaitu persalinanoleh
nakes

d. Program Kesehatan Lingkungan

112
JURNAL SIMPLEX
Vol. 2 No. 3 Desember 2019
(ISSN xxxxxx)

Berdasarkan gambaran tersebut terlihat bahwa sebagian besar kinerja program


penyehatan lingkungan masih terdapat program yang dibawah target yaitu Jamban
Keluarga (JAGA) dan Sarana Pembuangan Air Limbah (SPAL)

e. Program P2 Penyakit Menular dan PTM

Berdasarkan gambaran tersebut terlihat bahwa sebagian besar kinerja program


imunisasi masih terdapat program yang dibawah target yaitu imunisasi TT1 dan TT2

Pencapaian UKM Essensial Pusksmas Payungrejo tahun 2018

113
JURNAL SIMPLEX
Vol. 2 No. 3 Desember 2019
(ISSN xxxxxx)

Berdasarkan diagram tersebut sedangkan pada program promkes,


tergambar bahwa sebagian besar program kesling, kesga dan pemberantasan
belum mencapai target yang telah penyakit menular masih jauh dari target
ditetapkan dimana hanya program yang telah ditetapkan
pengobatan yang dapat mencapai target

1. Kinerja Manajemen
No. Kinerja Manajemen
1 Manajemen Sumberdaya % 100
a. Kartu inventaris peralatan di semua ruangan kartu ada
b. Meng-Update Daftar inventaris alat (A1) kali ada
c. Membuat laporan inventaris alat sekaligus permintaan alat (A2) laporan ada
d. Menyusun rencana kebutuhan Alat notulen ada
e. Mengajukan Kebutuhan alat usulan ada
f. Membuat daftar mutasi alat Puskesmas data ada
2 Manajemen Obat / Bahan di Puskesmas % 100
a. Membuat inventaris obat data ada
b. Membuat inventaris bahan administrasi data ada
c. Menghitung sisa dan kebutuhan obat / bahan data ada
d. Mengajukan kebutuhan obat / bahan usulan ada
e. Memeriksa kartu stok obat-obatan / vaksin kartu ada
f. Memeriksa kartu stok vaksin kartu ada
g. Memeriksa kartu suhu vaksin kartu ada
h. Memeriksa kartu stok obat / bahan kartu ada
3 Manajemen Keuangan di Puskesmas % 100
a. Adanya buku kas umum yang ditandatangani kepala Buku ada
b. Adanya buku
puskesmas tiap kas bantu perpasal / tolok ukur
bulan Buku ada
c. Adanya buku penerimaan rutin Buku ada
d. Adanya buku setoran Buku ada
e. Pemeriksaan kas 3 bulan sekali dengan berita acara Kali ada
4 Manajemen Tenaga di Puskesmas % 100
a. Daftar urut kepangkatan Petugas Daftar ada
b. Uraian THWT Petugas Daftar ada
c. Rencana kerja bulanan petugas sesuai dengan THWT-nya. Rencana ada
114
JURNAL SIMPLEX
Vol. 2 No. 3 Desember 2019
(ISSN xxxxxx)

2. Prioritas Masalah Kesehatan

No Masalah U S G UxSxG
Masih Ditemukannya Kasus
1 5 5 5 125
Kematian Ibu
Masih Ditemukannya Kasus
2 5 5 5 125
Kematian Bayi
3 Masih tingginya Kasus bumil KEK 5 5 5 125
Masih tingginya Kasus bumil
4 5 5 5 125
Anemia
Masih tingginya Kasus Gizi Kurang
5 5 5 5 125
Pada Balita
6 Rendahnya Cakupan Program TB 4 5 5 100
Masih rendahnya SPAL MS &
7 4 5 4 80
JAGA MS
Kurangnya Penyuluhan /Pemberian
8 4 4 3 42
Informasi.
9 Masih Tingginya Kasus Diare 4 4 3 42
Belum maksimalnya Program
10 3 3 3 27
Penunjang lainya.

3. Analisa Pencapaian Hasil Kinerja program tersebut dapat disajikan dalam


Pelaksanaan Program bentuk gambaran “grafik sarang laba-laba
Untuk memudahkan dalam melihat atau diagram radar“. Dengan grafik sarang
pencapaian hasil kinerja pelaksanaan laba-laba atau diagram radar diharapkan
suatu program atau antar program terkait dapat lebih mudah diketahui tingkat
pada setiap desa/kelurahan di wilayah kesenjangan pencapaian dan
kerja Puskesmas, maka hasil cakupan ketidakserasian antara hasil cakupan
kegiatan pelayanan yang dilakukan oleh kegiatan

115
JURNAL SIMPLEX
Vol. 2 No. 3 Desember 2019
(ISSN xxxxxx)

Berdasarkan grafik tersebut yang akan datang dapat lebih terarah


tergambar bahwa program belum dan sesuai dengan harapan..
mencapai target atau dengan pencapaian
yang kurang dari optimal dimana hanya
pada bagian manajemen operasional DAFTAR PUSTAKA
yang dapat terlaksana dengan baik
sedangkan untuk program lainnya Endang Sutisna, (2011), Manajemen
dengan persentase yang kurang baik Kesehatan Teoritis dan Praktik di
Diperoleh nilai Fhitung sebesar 21,023 Puskesmas, Yogyakarta, Gadjah
lebih besar dari Ftabel: 3,33 sehingga Mada University Press.
dapat diasumsikan secara simultan
(bersama-sama) terdapat pengaruh yang Keban, (2008), Enam Dimensi Strategis
positif dan signifikan dari variabel gaya Administrasi Publik: Konsep, Teori,
kepemimpinan transformasional dan Dan Isu. Yogyakarta: Gavamedia
komitmen organisasi dengan kepuasan
Keputusan Menteri Kesehatan Republik
kerja atau menerima hipotesis Ha: Gaya
Indonesia Nomor 828/MENKES/
Kepemimpinan transformasional dan
komitmen organisasi secara bersama- SK/IX/2008 tentang Standar
sama memiliki pengaruh positif dan Pelayanan Minimal Bidang
signifikan terhadap kepuasan kerja. Kesehatan di Kabupaten/Kota
Kristiandi (2015), Analisis Kinerja
V. KESIMPULAN
Puskesmas Karang Ayu Kota
1. Berbagai upaya kesehatan yang Semarang dengan hasil kinerja
dilakukan oleh Puskesmas Payung Puskesmas Karangayu, Jurnal
Rejo selama periode 2018 masih Administrasi Publik Fakultas Ilmu
banyak yang belum mencapai target Sosial dan Ilmu Politik Universitas
yang diinginkan baik pada program Diponegoro.
esensial maupun pada program
pengembangan dengan berbagai Natadipura (2010), Analisis Kinerja
kendala yang dihadapai, oleh karena Puskesmas Emparu Kabupaten
itu perlu terus diupayakan Sintang Dengan Pendekatan
peningkatan kinerja petugas Balanced Scorecard, Jurnal Ilmu
kesehatan agar upaya kesehatan yang Administrasi Publik, Universitas
dilakukan kedepan dapat berjalan Terbuka.
optimal.
2. Perlu adanya dukungan dana dari Nawawi, (2014), Manajemen Strategik
berbagai sumber untuk menunjang Organisasi Non Profit Bidang
kegiatan agar dapat berjalan optimal, Pemerintah. Yogyakarta: Gajah
dan perlu dilakukan perencanaan Mada Universty Press.
yang matang, sehingga penggunaan
dana efektif dan efisien. Nawawi Ismail, (2014), Manajemen
3. Perencanaan tingkat puskesmas Perubahan Teori dan Aplikasi pada
dilakukan sebagai upaya awal Organisasi Publik dan Bisnis,
pelaksanaan kegiatan. Dengan Bogor: Ghalia Indonesia.
perencanaan yang baik diharapkan
Peraturan Menteri Kesehatan Republik
kegiatan puskesmas untuk tahun
Indonesia Nomor 13 Tahun 2015

116
JURNAL SIMPLEX
Vol. 2 No. 3 Desember 2019
(ISSN xxxxxx)

tentang Penyelenggaraan Pelayanan Ekonomi - Universitas Methodist


Kesehatan Lingkungan di Indonesia.
Puskesmas.
Susilo, (2012), Manajemen Kinerja dan
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Kompetensi : Konsep Dasar
Indonesia Nomor 30 Tahun 2014 Manajemen Kinerja, Universitas
tentang Standar Pelayanan Brawijaya.
Kefarmasian di Puskesmas.
Ulinnuha, (2016) Analisis Kinerja
Permenkes No.75 tahun 2014 tentang Puskesmas Poncol Kota Semarang
Pusat Kesehatan Masyarakat, Tahun 2015, Jurnal Ilmu Kesehatan
Jakarta. Masyarakat Universitas Negeri
Semarang.
Permenpan No. 16 tahun 2014 tentang
Pedoman Survei Kepuasan Undang- Undang No. 36 tahun 2009
Masyarakat Terhadap tentang Kesehatan
Penyelenggaraan Pelayanan Publik,
Jakarta. Undang-Undang Dasar 1945 Negara
Republik Indonesia.
Permenpan No. 44 tahun 2016 tentang
Pedoman Manajemen Kesehatan Yaslis Ilyas, (2002), Kinerja: Teori,
Kemenkes RI, (2018), Profil Kesehatan Penilaian dan Penelitian, Pusat
Indonesia, Jakarta: Kementerian Kajian Ekonomi Kesehatan,
Kesehatan republik Indonesia. Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Indonesia Depok.
Rajaguguk (2017), Analisis Kinerja
Puskesmas Parsoburan Siantar, Yorinda, (2011), Analisis Kinerja
Jurnal Ilmiah Methonomi, Fakultas Pelayanan di Puskesmas Batua
Makassar

117

You might also like