You are on page 1of 7

Biospecies Vol. 7 No.1, Januari 2014, hal. 1-7.

Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Endofit Pada Tanaman Teh (Camellia Sinensis (L.) O.
Kuntze) Produktif dan Belum Menghasilkan Klon GMB 7 Dataran Tinggi

Isolation and Characterization of Endophyt Bacteria on Highland Productif and Young Tea
Plant (Camellia Sinensis (L.) O. Kuntze) GMB 7 Clone

Eko PRANOTO1), Gilang FAUZI2) dan HINGDRI2)


1)
Pusat Penelitian Teh dan Kina Gambung
2)
Mahasiswa Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran, Bandung
Email: ekounpad@gmail.com

Abstract. The purpose of this experiment was to exploration the endophyte bacteria on highland
young tea plant GMB 7 clone in Indonesia Research Institute for Tea and Cinchona, Gambung.
The experiment was conducted at Microbiology Laboratory of PPTK Gambung. The isolation was
done by spread method and pour method. The isolate source was taken from leaves, stems, and
roots of tea plant. The media that used was TSA (Trypic Soy Agar) media. The macroscopic
morphology observation was done to observed the morphology of endophyte bacteria colonies.
The result obtained that total of endophyte bacteria isolate on young tea plant was 13 isolates, that
were five isolates from leaves, four isolates from stems and roots. On productive tea plant obtained
11 isolates, that were three endophyte bacteria isolate in leaves and also in stems, and five
isolates in roots. The result showed one isolate of endophyte bacteria that have similar
characteristic on every tissue of plant (leaves, stems, and roots). And the result also showed one
endophyte bacteria isolate that have filaments around the colonies on the roots sample from young
tea plant.

Keywords: young and productif tea plant, GMB 7 clone, endophyte bacteria, highlands.

Abstrak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi bakteri endofit pada tanaman teh
belum menghasilkan klon GMB 7 pada dataran tinggi di Pusat Penelitian Teh dan Kina, Gambung.
Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi PPTK Gambung. Isolasi dilakukan dengan
cara metode sebar dan metode tuang. Sumber isolat diambil dari bagian daun, batang, dan akar
tanaman. Media yang digunakan adalah media TSA (Trypic Soy Agar). Pengamatan morfologi
makroskopik dilakukan untuk mengamati bentuk koloni bakteri endofitik tersebut. Dari hasil
penelitian diperoleh jumlah isolat bakteri endofit pada TBM sebanyak 13 isolat, yaitu isolat pada
bagian daun terdapat lima isolat, empat isolat pada bagian batang dan bagian akar. Dari hasil
pengamatan terdapat satu isolat dengan karakteristik yang hampir sama pada setiap jaringan
(daun, batang, dan akar) tanaman. Selain itu juga terdapat isolat bakteri yang memiliki filamen-
filamen di sekitar koloni yaitu isolat yang berasal dari bagian akar tanaman teh yang belum
menghasilkan. Sedangkan bakteri endofit pada TM sebanyak 11 isolat, yaitu pada bagian daun
terdapat tiga isolat, pada bagian batang tiga isolat dan pada bagian akar lima isolat. Dari hasil
pengamatan terdapat satu isolat dengan karakteristik yang hampir sama pada setiap jaringan
(daun, batang, dan akar) tanaman. Dan juga terdapat isolat bakteri yang memiliki filamen-filamen
di sekitar koloni yaitu isolat yang berasal dari bagian akar tanaman teh menghasilkan, sama halnya
dengan tanaman teh belum menghasilkan.

Kata kunci: TBM dan TM teh, Klon GMB 7, bakteri endofit, dataran tinggi.

PENDAHULUAN tanaman (Sturz dan Nowak, 2000). Menurut


Quadt-Hallmann, et al., (1997), mekanisme
Bakteri endofitik adalah bakteri yang seluruh invasi bakteri endofitik ke dalam jaringan
atau sebagian dari siklus hidupnya tanaman dapat dilakukan dengan beberapa
menempati jaringan tanaman hidup dan cara, antara lain masuk melalui stomata,
tidak menyebabkan infeksi penyakit pada lentisel, luka alami, trachoma yang rusak,
1
Pranoto dkk, Isolasi dan karakterisasi bakteri endofit..........

titik tumbuh akar lateral, radikula yang memberikan kontribusi yang tidak sedikit
sedang tumbuh, jaringan akar meristematik bagi perekonomian negara-negara tersebut.
yang tidak terdiferrensiasi, serangan pada Negara-negara yang tercatat sebagai produ-
dinding sel rambut akar, melalui enzimatik sen teh terbesar di dunia diantaranya:
degradasi ikatan polisakarisa dinding sel. China, India, Srilanka, Jepang, Kenya,
Jalan alternatif lainnya diduga bakteri masuk Bangladesh, dan Indonesia. Perkembangan
melalui penyerapan unsur hara tanaman perkebunan teh yang cepat tidak hanya
secara pasif akibat transpirasi tanaman. mendorong pemenuhan kebutuhan dalam
negeri, tetapi mendorong usaha
peningkatan ekspor non migas sehingga
Usuki dan Narisawa (2007) menyatakan,
diharapkan menjadi andalan utama
mekanisme interaksi simbiosis antara
penghasil devisa. Nilai ekspor teh Indonesia
tanaman dengan bakteri endofitik adalah
pada tahun 2007 sebesar 125 juta US $
terjadinya pertukaran nutrisi dimana bakteri
(Suwarto dan Octavianty, 2010). Hasil
memfiksasi N2 menjadi tersedia bagi
tanaman teh yang digunakan untuk
tanaman dalam bentuk NH3 serta meng-
minuman adalah pucuk daun. Selain untuk
hasilkan fitohormon berupa IAA, Sitokinin,
penyegar minuman teh juga memiliki
dan berbagai senyawa lainnya. Tanaman
kandungan polifenol dan fluorida manfaat
mentransferkan karbon/gula dan asam
untuk kesehatan seperti anti kanker dan gigi
amino, jenis gula terutama sukrosa dan
sehat (Pambudi, 2000).
glukosa untuk bakteri endofitik.

Banyak hal yang mempengaruhi produk-


Bakteri Endofitik memiliki beberapa manfaat
tivitas tanaman teh seperti jenis tanah, iklim,
antara lain, penambat N2 dari udara,
unsur hara, serangan organisme penggangu
menghasilkan fitohormon seperti asam
tanaman (OPT) dan budidaya
asetat indole-3 (IAA), sitokinin, memacu
tanaman/kultur teknis. Kemampuan bakteri
pertumbuhan dan lain-lain (Setiawati, dkk,
endofitik memiliki kelebihan yaitu: kese-
2009). Bakteri Endofitik Penambat N2 dapat
luruhan hasil produk berupa fitohormon dan
meningkatkan penambatan nitrogen dari
fiksasi N dapat seluruhnya digunakan oleh
udara. Pada tanaman tebu kultivar tertentu
tanaman karena bakteri endofitik berada
di Brazil yang dapat mengurangi setengah
didalam jaringan tanaman. Dengan melaku-
dari kebutuhan nitrogen melalui aktivitas
kan penelitian ini kita dapat mengetahui
penambatan N2, yaitu lebih dari 150 kg ha-1
karakteristik bakteri endofitik yang terdapat
tahun-1 N (Boddey et al., 1995).
pada tanaman teh belum menghasilkan di
Peningkatan konsentrasi pupuk hayati
dataran tinggi, khususnya klon GMB 7.
bakteri endofitik penambat N2 cenderung
meningkatkan serapan N tanaman secara
nyata. (Mieke dkk., 2008).
BAHAN DAN METODE
Beberapa bakteri endofit dapat mengha-
silkan hormon yang dapat merangsang per- Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium
tumbuhan tanaman. Salah satu hormon Mikrobiologi PPTK Gambung. Klon yang
yang dihasilkan oleh mikroba endofit adalah digunakan adalah klon GMB 7; tanaman F1
IAA (Indole Acetic Acid) atau yang lebih yang diperoleh dari persilangan antara klon
dikenal dengan sebutan auksin. Auksin Malabar 2 sebagai tetua betina dan Pasir
berperan sebagai hormon pemacu tumbuh Sarongge 1 sebagai tetua jantan. Klon Mala-
pada tanaman dan biasanya ditemukan bar 2 merupakan klon anjuran tahun 1955
pada jaringan meristem (Spaepen et al., yang mempunyai potensi hasil tinggi (Han-
2007). Bakteri endofitik mempunyai potensi dayani, 2005). Bahan tanaman digunakan
untuk membantu dalam meningkatkan keta- adalah bagian daun, batang dan akar ta-
hanan tanaman teh dengan menghasilkan naman teh belum menghasilkan (TBM).
fitohormon serta meningkatkan produktivitas Masing-masing bagian yang diambil meru-
tanaman teh dengan memfiksasi nitrogen di pakan jaringan muda dan sehat.
udara.
Metode ekstraksi tanaman diawali dengan
Tanaman teh telah dibudidayakan secara mencuci bahan tanaman yang didapatkan
luas di lebih dari 30 negara dan telah dari lapangan. Setiap bagian tanaman

2
Biospecies Vol. 7 No.1, Januari 2014, hal. 1-7.

o
ditimbang sebesar satu gram. Bagian 121 C; serta (iv) pH dimodifikasi dengan
permukaan bahan tanaman disterilkan de- asam sulfat (H2SO4) hingga 5.5 pada 25 oC.
ngan menggunakan alkohol 70% selama 60 Penelitian ini menggunakan metode eks-
detik kemudian dibilas sebanyak dua kali plorasi untuk mendapatkan isolat bakteri
(2x) dengan menggunakan air aquadest endofitik yang berasal dari tanaman teh
steril. Bagian tanaman diekstrak mengguna- dataran tinggi. Parameter pengamatan da-
kan mortar steril didalam laminar air flow. lam penelitian ini berupa jumlah bakteri dan
Pengenceran ekstrak dilakukan hingga karakteristik koloni. Karakterisasi bakteri
1.000 kali (10-3). yang diamati adalah bentuk, tepian koloni,
ukuran, elevasi, dan warna.
Media yang digunakan pada penelitian ini
adalah Trypic Soy Agar (TSA) Merck. Media
TSA merupakan media selektif yang HASIL DAN PEMBAHASAN
digunakan untuk mengisolasi mikroba endo-
fitik yang ada pada tanaman teh. Metode Populasi bakteri endofit tumbuh cepat pada
isolasi yang digunakan adalah metode sebar media TSA (Trypic Soy Agar) dan berbagai
dan metode tuang. jenis bakteri endofitik yang tumbuh
menghasilkan koloni yang khas dalam
Formula Media TSA gr/liter terdiri dari (i) penampilannya. Pengamatan morfologi
Peptone Casein 15 gr, (ii) Peptone Soymeal makroskopik koloni bakteri endofitik dila-
5.0 gr, (iii) Sodium Chloride 5.0 gr, (iv) Agar- kukan dengan mengamati karakteristik ko-
agar 15 gr. Media dibuat dengan cara: (i) loni (pengamatan pada plate agar) berupa:
Melarutkan 40 gram campuran media ke bentuk (shape), tepi (edge), ketinggian (ele-
dalam 1 liter air distilasi (aquades); (ii) vation), dan warna (colour). Hasil penga-
Memanaskan dengan air mendidih atau matan morfologi bakteri endofit dicantumkan
aliran uap hingga homogeny; (iii) Sterilisasi pada Tabel 1 dan 2 berikut.
ke dalam autoklaf selama 15 menit pada

Tabel 1. Karateristik morfologi koloni bakteri endoftik pada TBM Teh.

Bentuk Tepi Ketinggian Warna


No. Isolat Keterangan
(shape) (edge) (elevation) (colour)
Metode sebar
1. Daun 3 isolat
Isolat 1 Irregular Halus Datar Putih susu berlendir
Isolat 2 Circular Halus Cembung Putih susu berlendir
Isolat 3 Circular Halus Cembung Putih susu Tdk berlendir
2. Batang 2 Isolat
Isolat 4 Irregular Halus Datar Putih susu Tdk berlendir
Isolat 5 Circular Halus Datar Putih susu Tdk berlendir
3. Akar 2 isolat
Isolat 6 Irregular Halus Datar Putih susu Tdk berlendir
Isolat 7 Irregular Halus Datar Putih susu Tdk berlendir
Metode tuang
4. Daun 2 isolat
Isolat 8 Irregular Undulate Datar Putih susu Tdk berlendir
Isolat 9 Irregular Undulate Datar Putih susu Tdk berlendir
5. Batang 2 isolat
Isolat 10 Irregular lobate Datar Putih susu Tdk berlendir
Isolat 11 Irregular Halus Datar Kuning berlendir
6. Akar 2 isolat
Isolat 12 Circular Halus Datar Putih susu Tdk berlendir
Isolat 13 sproading Berfilamen Datar Putih susu Tdk berlendir

3
Pranoto dkk, Isolasi dan karakterisasi bakteri endofit..........

Tabel 2. Karateristik morfologi koloni bakteri endoftik pada TM Teh.

Bentuk Tepi Ketinggian Warna


No. Isolat Keterangan
(shape) (edge) (elevation) (colour)
Metode sebar
1. Daun 2 isolat
Isolat 14 Irregular Kasar Datar Putih susu Tdk berlendir
Isolat 15 Irregular Undulate Datar Putih susu berlendir
2. Batang 1 Isolat
Isolat 16 Irregular Kasar Datar Putih susu Tdk berlendir
3. Akar 3 isolat
Isolat 17 Irregular Berfilamen Datar Putih susu Tdk berlendir
Isolat 18 Irregular Halus Datar Putih susu Tdk berlendir
Isolat 19 Circular Halus Cembung Kekuningan Berlendir
Metode tuang
4. Daun 1 isolat
Isolat 20 Irregular Undulate Datar Putih susu Tdk berlendir
5. Batang 2 isolat
Isolat 21 Irregular Undulate Datar Putih susu Tdk berlendir
Isolat 22 Irregular Halus Cembung Kekuningan Tdk berlendir
6. Akar 2 isolat
Isolat 23 Irregular Halus Datar Putih susu Tdk berlendir
Isolat 24 Irregular Berfilamen Datar Putih susu Tdk berlendir

Jumlah populasi bakteri endofit yang dapat filament-filament pada sekitar koloni. Isolat
diisolasi pada bagian jaringan hidup bagian tersebut adalah TBM Isolat 13 dari akar, TM
daun, batang dan akar tanaman teh belum Isolat 17 dan 24 juga dari akar.
mengasilkan (TBM) maupun pada tanaman Pengenceran ektrak yang dilakukan
menghasilkan (TM) tersebar merata dimana sebanyak 10-3 memungkinkan isolat tersebut
setiap bagian jaringan terdapat 3-4 isolat didapatkan dalam proses pengisolasian.
bakteri. Hasil penelitian ini menunjukan
bahwa bakteri endofit dapat hidup dalam
Total jumlah isolat yang didapatkan dari
setiap jaringan (daun, batang, akar)
hasil pengamatan sebanyak 13 isolat bakteri
tanaman teh dataran tinggi baik pada
endofitik pada TBM teh dan 11 isolat dari
tanaman teh menghasilkan (TM) maupun
TM dengan secara umum memiliki
tanaman belum menghasilkan (TBM).
karakteristik yang sama. Isolat yang
didapatkan kemudian dipurifikasi dengan
Isolat pada tanaman teh bagian akar baik tujuan untuk mendapatkan isolat murni
TBM maupun TM didapatkan isolat bakteri suatu mikroba. Gambar isolat pada setiap
berfilamen. Hal ini terlihat dari penampakan jaringan tanaman dapat dilihat pada Gambar
makroskopik koloni yang menunjukan 1 sampai 3 berikut.

4
Biospecies Vol. 7 No.1, Januari 2014, hal. 1-7.

TBM Daun TM Daun

TBM Batang
TM Batang

TBM Akar
TM Akar

Gambar 1. Isolat Bakteri Endofitik Metode Sebar

5
Pranoto dkk, Isolasi dan karakterisasi bakteri endofit..........

TBM Daun TM Daun

TBM Batang TM Batang

TBM Akar TM Akar

Gambar 2. Isolat Bakteri Endofitik Metode Tuang

KESIMPULAN dan bagian akar. Dari pengamatan diperoleh


bahwa terdapat satu isolat dengan
Dari hasil penelitian diperoleh jumlah isolat karakteristik yang hampir sama pada setiap
bakteri endofit pada tanaman teh belum jaringan (daun, batang, akar) tanaman. Dan
menghasilkan (TBM) sebanyak 13, yaitu juga terdapat isolat bakteri yang memiliki
isolat pada bagian daun terdapat 5 (lima) filamen-filamen disekitar koloni yaitu isolat
isolat, 4 (empat) isolat pada bagian batang yang berasala dari bagian akar tanaman teh
belum menghasilkan.
6
Biospecies Vol. 7 No.1, Januari 2014, hal. 1-7.

DAFTAR PUSTAKA crops. Applied Soil Ecology 15: 183–


190.
Boddey RM, de Oliveira DC, Urguiaga S,
Suwarto dan Ovtavianty Y. 2010. Budi
Reis VM, de Olivares FL, Baldani
Daya 12 Tanaman Perkebunan
VLD, and Dobereiner J. 1995.
Unggulan. Penebar Swadaya.
Biological nitrogen fixation
Jakarta.
associated with sugar cane and rice,
Contributions and prospect for Usuki F and Narisawa K. 2007. A mutu-
improvement. Plant Soil 174: 195- alistic symbiosis between a dark
209. septate endophytic fungus,
Heteroconium chaetospira, and a
Handayani T. 2005 Pengaruh Dosis
nonmycorhizal plant, Chinese
Mikoriza Vesikular Arbuskular (MVA)
cabbage. Mycologia, 99(2): 175–
terhadap pertumbuhan bibit teh
184.
(Camellia sinensis L. (O) Kuntze)
klon gambung 7 dan gambung 9.
UNPAD. Jatinangor Bandung
Mieke R, Dedeh HA, Pujawati S, dan
Ridha H. 2008. Peningkatan
Populasi Bakteri Endofitik, Bobot
kering Tanaman, Serapan N, Bobot
Gabah Kering PanenTanaman Padi
Akibat Aplikasi Pupuk Cair Hayati
Bakteri Endofitik Penambat N2 pada
Tanaman Padi. Penelitian Jurusan
Ilmu Tanah Fakultas Pertanian
Universitas Padjadjaran. Bandung.
Pambudi, J. 2000. Potensi Teh Sebagai
Sumer Zat Gizi dan Perannya dalam
Kesehatan. Dalam Prosiding
Seminar Sehari Teh untuk
Kesehatan Bandung 17 Oktober
2000. PPTK Gambung.
Quadt-Hallmann A, Benhamou N, and
Kloepper JW. 1997. Bacterial endo-
phytes in cotton: mechanisms of
entering the plant.Can. J. Microbiol.
43: 577-582.
Setiawati MR, Dedeh HA, Pujawati S, dan
Ridha H. 2009. Formulasi Pupuk
Hayati Bakteri Endofitik Penambat
N2 dan Aplikasinya Untuk Mening-
katkan Hasil Tanaman Padi.
Fakultas Pertanian UNPAD.
Bandung.
Spaepen S, Vanderleyden J and Remans
R. 2007. Indole-3-acetic acid in
microbial and microorganism-plant
signaling. FEMS Microbiol Rev.
31(4): 425-448.
Sturz AV, and Nowak J. 2000. Endophytic
communities of rhizobacteria and
the strategies required to create
yield enhancing associations with

You might also like