You are on page 1of 20

164

PRODUKTIVITAS TRUCK CONCRETE PUMP DAN


TRUCK MIXER PADA PEKERJAAN PENGECORAN
BETON READY MIX

I Wayan Jawat 1), Anak Agung Sagung Dewi Rahadiani1) dan Ni Komang Armaeni1)
1) Jurusan Teknik Sipil, Universitas Warmadewa, Denpasar, Bali
jawatiwayan76@g.mail.com

ABSTRACT
In determining the duration of a job, the things that need to be known are the volume
of work and the productivity of the tool. The need for heavy equipment, especially in foundry
work, needs to pay attention to the number of equipment to be used so that the number of
truck concrete pumps and truck mixers to be used can be balanced. Based on this, the
purpose of this study is to determine the productivity of construction equipment, especially
truck concrete pumps and truck mixers in ready mix concrete casting jobs in accordance
with the real conditions in the field. Data analysis method was carried out after the data
collection in the field was obtained, then the analysis was carried out by performing direct
calculations for cycle times for each activity of truck concrete pumps and truck mixers.
Calculate the productivity of truck concrete pumps and truck mixers. Furthermore, the
production capacity of truck concrete pumps and truck mixers is calculated. Calculating the
duration of truck concrete pumps and determining the cost of using truck concrete pumps
and truck mixers per hour. Based on the research, truck concrete pump productivity obtained
was 0.521m³/minute while the productivity of the truck mixer was 0.835 m³/minute. This
productivity was determined by cycle time, equipment conditions, work area conditions,
work methods, work volume. The duration required by truck concrete pump to complete the
ready mix concrete casting work on plates and beams with a volume of 65 m³ is 2.079 hours
while the duration required by the truck mixer is 1.297 hours. The total truck concrete pump
cost after being analyzed was obtained at IDR.376,765.21, while the total truck mixer cost
was IDR.4,583,876.13.

Keywords: productivity, truck concrete pump, truck mixer, ready mix.

PADURAKSA, Volume 7 Nomor 2, Desember 2018 P-ISSN: 2303-2693


E-ISSN: 2581-2939
165

ABSTRAK
Dalam menentukan durasi suatu pekerjaan maka hal-hal yang perlu diketahui adalah
volume pekerjaan dan produktivitas alat. Kebutuhan peralatan berat khususnya pada
pekerjaan pengecoran, perlu memperhatikan jumlah alat yang akan dipergunakan sehingga
antara jumlah truck concrete pump dan truck mixer yang akan digunakan dapat seimbang.
Berdasarkan hal tersebut, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
produktivitas alat konstruksi khususnya truck concrete pump dan truck mixer pada
pekerjaan pengecoran beton ready mix sesuai dengan kondis riil dilapangan. Metode
analisis data dilakukan setelah pengumpulan data di lapangan didapat, selanjutnya
dilakukan analisis dengan melakukan perhitungan langsung untuk waktu siklus untuk setiap
kegiatan truck concrete pump dan truck mixer. Melakukan perhitungan produktivitas truck
concrete pump dan truck mixer.selanjutnya dihitung kapasitas produksi truck concrete pump
dan truck mixer.Menghitung durasi dari truck concrete pump dan menentukan biaya
penggunaan truck concrete pump dan truck mixer perjam. Berdasarkan penelitian yang
dilakukan diperoleh produktivitas truck concrete pump sebesar 0.521m³/menit sedangkan
produktivitas dari truck mixer sebesar 0.835 m³/menit. Produktivitas ini ditentukan oleh
waktu siklus, kondisi alat, kondisi area pekerjaan, metode pekerjaan, volume pekerjaan.
Durasi yang dibutuhkan truck concrete pump untuk dapat menyelesaikan pekerjaan
pengecoran beton ready mix pada plat dan balok dengan volume 65 m³ adalah 2.079 jam
sedangkan durasi yang dibutuhkan truck mixer adalah 1.297 jam. Biaya total truck concrete
pump setelah dianalisis diperoleh sebesar Rp.376,765.21, sedangkan biaya total truck mixer
diperoleh sebesar Rp.4,583,876.13.

Kata kunci: produktivitas, truck concrete pump, truck mixer, beton ready mix.

PADURAKSA, Volume 7 Nomor 2, Desember 2018 P-ISSN: 2303-2693


E-ISSN: 2581-2939
166

1 PENDAHULUAN mengingat waktu pengecoran agar lebih


1.1 Latar Belakang efektif dan truck mixer yang menunggu
Semakin berkembangnya proyek juga tidak terlalu lama.
konstruksi, maka semakin berkembang pula Salah satu yang menentukan
penggunaan teknologi peralatan konstruksi. keberhasilan suatu proyek adalah
Untuk pekerjaan pengecoran saat ini produktivitas. Secara teori, produktivitas
banyak digunakan beton ready mix dan adalah rasio antara output dengan input atau
peralatan yang diperlukan untuk rasio antara hasil produksi dengan total
mendukung kegiatan tersebut adalah truck sumber daya yang digunakan. Dalam
concrete pump yang berfungsi untuk proyek konstruksi, rasio produktivitas
menyalurkan beton sampai ke area adalah nilai yang diukur selama proses
pengecoran. Sedangkan untuk mensuplai konstruksi, dapat dipisahkan menjadi biaya
beton dari instalasi prosesing produksi tenaga kerja, material, uang, metode dan
beton digunakan truck mixer. alat. Sukses atau tidaknya proyek
Banyaknya penggunaan alat berat konstruksi tergantung pada efektifitas
pada pekerjaan pengecoran tentunya akan pengelolaan sumber daya (Wulfram, 2005).
memperbesar biaya pelaksanaan pekerjaan, Produktivitas alat, dalam hal ini
maka dari itu, pemakaian alat berat pada concrete pump outputnya adalah volume
proyek sangat diperlukan khususnya pada pekerjaan, sedangkan inputnya adalah
pekerjaan pengecoran karena sangat waktu pompa efektif.
membantu untuk menyelesaikan
Dengan demikian, agar dapat
pengecoran agar waktu yang direncanakan
mengetahui jumlah alat yang sebaiknya
dapat tercapai dengan maksimal.
digunakan pada saat truck concrete pump
Kebutuhan peralatan berat khususnya pada
bekerja melayani truck mixer maka perlu
pekerjaan pengecoran, perlu
dilakukan peninjauan kembali secara
memperhatikan jumlah alat yang akan
khusus baik itu jumlah alat yang akan
dipergunakan sehingga antara jumlah truck
digunakan maupun besarnya biaya
concrete pump dan truck mixer yang akan
pelaksanaan dan waktu yang paling
digunakan dapat seimbang. Hal ini juga
optimal.
diperhatikan apakah medan yang memadai
Untuk itu menarik untuk mengkaji
untuk memasukkan truck concrete pump
produktivitas alat pada pekerjaan beton
lebih dari satu memadai atau tidak
ready mix.

PADURAKSA, Volume 7 Nomor 2, Desember 2018 P-ISSN: 2303-2693


E-ISSN: 2581-2939
167

1.2 Permasalahan Penelitian mengembangkan dan


Dari latar belakang tersebut, maka menerapkan pengetahuan tentang
permasalahan yang peneliti angkat dalam produktivitas alat konstruksi pada
penelitian ini adalah bagaimanakah pekerjaan pengecoran beton
menghitung produktivitas alat konstruksi ready mix.
pada pekerjaan pengecoran beton ready 2. Memberikan masukan terhadap
mix. hasil kajian yang dilakukan
sebagai upaya peningkatan
1.3 Tujuan Khusus Penelitian
pemahaman manajerial dalam
Tujuan yang ingin dicapai dalam
dunia konstruksi bagi kontraktor,
penelitian ini untuk mengetahui
konsultan dan suplier beton ready
produktivitas alat konstruksi pada
mix dalam pengelolaan proyek
pekerjaan pengecoran beton ready mix
konstruksi sehingga mampu
1.4 Manfaat Penelitian meningkatkan keunggulan
1.4.1 Manfaat Teoritis kompetitif.
1. Meningkatkan pemahaman
tentang penerapan teori 2 KAJIAN PUSTAKA
produktivitas alat konstruksi pada 2.1 Alat Pemroses Beton
pekerjaan pengecoran beton Pekerjaan dalam pembuatan beton
ready mix. meliputi:
2. Sebagai sumbangan dalam 1. Pengukuran berat setiap
pengembangan ilmu pengetahuan komponen beton.
tentang penerapan teori 2. Pencampuran bahan beton.
produktivitas alat konstruksi pada 3. Pemindahan campuran beton.
pekerjaan pengecoran beton 4. Penempatan.
ready mix dan merupakan 5. Konsolidasi.
informasi bagi mereka yang 6. Pengeringan.
tertarik dengan penelitian Agar mencapai hasil yang baik
selanjutnya. campuran beton harus memenuhi beberapa
kriteria, seperti kemudahan untuk
1.4.2 Manfaat Praktis
1. Sebagai sumbangan pemikiran dicampurkan dan dipindahkan, seragam,

bagi institusi pendidikan dalam

PADURAKSA, Volume 7 Nomor 2, Desember 2018 P-ISSN: 2303-2693


E-ISSN: 2581-2939
168

tidak mengalami segregasi, dan memenuhi yang paling cepat dibandingkan dengan
seluruh cetakan. pembawaan material beton cara lainnya.
Dalam memproduksi beton secara Cara pompa beton telah dicoba pada
massal peralatan untuk membuat beton pekerjaan pembuatan terowongan, yang
sangat diperlukan. Pengadaan alat untuk nyatanya merupakan metoda yang cocok
membuat beton dilakukan agar dari metoda-metoda pengecoran yang
produktivitas dapat ditingkatkan sehingga tersedia. Selain digunakan pada pembuatan
hasil beton perjam menjadi lebih besar. terowongan, ternyata cara ini juga cocok
Selain itu juga keseragaman hasil dapat untuk pengecoran jembatan lantai dan
dipertahankan. Peralatan yang biasanya dinding yang panjang (misal pada stadion
dipakai dalam proses pembuatan beton dan lain-lain) dan pada pokoknya cara ini
sampai beton tersebut ditempatkan adalah cocok untuk kondisi lapangan yang sulit,
(Rostiyanti, 2008): seperti sempit dan sesak atau tidak
1. Peralatan pencampuran beton. terdapatnya jalan jika dioperasikan bucket
2. Peralatan pemindahan campuran dengan crane atau buggy.
beton.
2.2.1 Waktu total truck concrete pump
3. Peralatan pengecoran Waktu total truck concrete pump
dapat dihitung dengan menggunakan rumus
2.2 Truck Concrete Pump
sebagai berikut (Limanto, 2010):
Kegunaan dari pompa beton adalah
menyalurkan bahan cor beton melalui Waktu total = waktu efektif + waktu
sebuah saluran yang tertutup ke tempat delay (menit) .................................(1)
pengecoran, hal ini karena campuran- Waktu efektif adalah waktu dimana
campuran beton berupa cairan sehingga concrete pump memompa beton cair untuk
memungkinkan untuk dipompa, dialirkan ke segmen-segmen. Waktu delay
pemompaan ini melalui suatu pipa atau adalah waktu dimana concrete pump
slang, pipa dan slang ini dapat dipasang berhenti melakukan pemompaan. Waktu
kombinasi vertikal dan horizontal atau delay ini bisa disebabkan bermacam-
miring, akibatnya pemompaan merupakan macam hal, seperti pemindahan pipa dari
metoda yang fleksibel untuk memindahkan segmen 1 ke segmen 2, atau bisa juga
campuran beton ke sembarang tempat pada pekerja yang bermalas-malasan.
bidang pengecoran, dan merupakan cara

PADURAKSA, Volume 7 Nomor 2, Desember 2018 P-ISSN: 2303-2693


E-ISSN: 2581-2939
169

2.2.2 Produktivitas truck concrete pump plastis. Untuk menghindari segregasi maka
Produksi didasarkan pada tinggi jatuh beton pada saat dikeluarkan
pelaksanaan volume yang dikerjakan per dari atau dimasukkan kedalam drum mixer
siklus waktu. Produktivitas concrete pump harus lebih kecil dari 1.5 m, kecuali jika
adalah volume truck mixer dibagi dengan menggunakan pipa. Faktor lainnya yaitu
waktu pompa efektif atau ditulis dalam jarak tempuh pengangkutan (Rostiyanti,
perumusan sebagai berikut: 2008):
Produktivitas = volume tiap
2.3.1 Waktu siklus truck mixer
segmen/waktu total........................(2)
Menghitung siklus truck mixer
2.3 Truck Mixer hampir sama dengan truck jenis lainnya
Truck mixer ini berguna untuk dengan menghitung waktu-waktu yang
mengangkut ready mix concrete dari diperlukan yaitu (Rochmanhadi, 1984):
batching plant ke lokasi pengecoran. 1. Waktu muat, yang diperlukan
Biasanya truck mixer ini didalamnya diisi baching plant memuat beton ke
dengan bahan material kering dan air yang mixer (Cms).
proses pengadukan (pencampuran) bahan 2. Waktu angkut beton ke lokasi
material tersebut terjadi selama waktu proyek dan kembali dalam
transportasi ke lokasi pengecoran. Untuk keadaan kosong ke lokasi
mempertahankan stabilitas kekentalan produksi beton (tam)(tk).
beton cor yang berada dalam truck-truck 3. Waktu bongkar muatan didaerah
mixer ini melalui proses agitasi atau bongkaran yaitu waktu
memutar drum (tangki yang berada diatas penuangan beton kedalam pompa
truck mixer) yang bagian dalam drum beton untuk selanjutnya dituang
tersebut dilengkapi dengan spiral pisau satu ke tempat pengecoran (tb).
arah rotasi putaran, sebagai pengaduk 4. Waktu yang dibutuhkan truck
material beton cor selama waktu mixer untuk mengambil posisi
transportasi ke lokasi pengecoran (Wior, pembongkaran muatan dan
2015). menunggu untuk beton dituang
Ada beberapa hal yang perlu kepompa (tt).
diperhatikan dalam pengangkutan beton. Jadi waktu siklus adalah:
Yang pertama adalah segregasi. Segregasi
dapat terjadi pada saat pengangkutan beton

PADURAKSA, Volume 7 Nomor 2, Desember 2018 P-ISSN: 2303-2693


E-ISSN: 2581-2939
170

Cm = Cms + tam + tk + tb + tt d = K1/ K2.....................................(6)


(menit) ...........................................(3) K1 = Kt x V ...................................(7)
Dari hasil perhitungan durasi, maka
2.3.2 Produktivitas truck mixer
Produksi per jam total dari beberapa durasi (d) yang dipilih adalah durasi yang

truck mixer yang mengerjakan pekerjaan terbesar untuk menyelesaikan item

yang sama secara simultan dapat dihitung pekerjaan.

dengan rumus berikut: dimana:

P = {(60 x Et )/Cmt} x M..............(4) d = durasi

dimana: V = volume

P = produksi P = produktivitas berdasarkan

Et = efisiensi kerja truck mixer komposisi sumber daya untuk

Cmt = waktu siklustruck mixer menyelesaikan persatuan

(menit) volume sesuai daftar analisa

M = jumlah truck mixer yang (1 m³/hari, 1 m²/hari dan 1

bekerja m/hari).
Kt = kebutuhan komposisi sumber
2.4 Perhitungan Durasi/Waktu daya per satuan volume
Dalam perhitungan durasi waktu (sesuai dengan daftar analisa
harus diketahui kebutuhan akan komposisi yang berlaku)
sumber daya manusia sesuai keahlian, K1 = kebutuhan komposisi sumber
kebutuhan kepastian sumber daya manusia daya keseluruhan
dan volume untuk masing – masing jenis K2 = Komposisi sumber daya yang
pekerjaan, dengan memperhatikan tersedia.
ketersediaan sumber daya dan metode
kerja. Dalam menentukan nilai durasi (d), 2.5 Perhitungan Durasi/Waktu

salah satunya dapat diambil dari daftar Yang dimaksud dengan biaya

analisa. Untuk menentukan besarnya durasi pemilikan adalah biaya yang menunjukkan

(d) untuk masing-masing jenis pekerjaan jumlah biaya depresiasi, biaya bunga

dapat dihitung dengan rumus berikut modal, biaya manajemen (Asiyanto, 2008):

(Kamarwan, 1998) : 1. Biaya depresiasi

d = V / P ........................................(5) Depresiasi = D/a (Rp/jam) ......(8)

atau

PADURAKSA, Volume 7 Nomor 2, Desember 2018 P-ISSN: 2303-2693


E-ISSN: 2581-2939
171

D = depresiasi untuk 1 tahun 4. Biaya operasi alat


yang bersangkutan Biaya operasi alat adalah semua
(rupiah) biaya yang ada keluarkan untuk
a = standar jam kerja pertahun pelaksanaan operasi alat. Adapun
(jam) biaya-biaya operasi alat tersebut
Untuk menghitung D dapat adalah:
dilakukan dengan cara metode a. Biaya bahan bakar
Straight Line Method artinya pada
Bahan bakar = F x {0.3
sistem ini, depresiasi alat dihitung
(premium) atau 0.2 (solar)} x
secara merata untuk tiap tahun, jadi
h (Rp/jam) ........................ (11)
deprisiasinya sama setiap tahun,
h = harga bahan bakar per
artinya nilai deprisiasi alat pada umur
liter (Rp.)
tahun pertama, kedua, ketiga dan
F = faktor efisiensi (60% -
selanjutnya dihitung sama (merata).
80%)
2. Biaya bunga modal
b. Biaya minyak pelumas
Bunga Modal = {(i x N)/a}
Minyak Pelumas = {(F/195.5)
(Rp./jam) .................................(9)
+ (C/t)} x h (Rp/jam) .......(12)
i = ketetapan bunga satu tahun
F = faktor
dalam %
C = isi carter mesin, gear box
N = nilai buku alat pada awal
dan lain-lain (liter)
tahun yang bersangkutan
t = waktu antara
(rupiah)
penggantian minyak
a = standar jam kerja pertahun
pelumas (jam).
(jam)
h = harga minyak pelumas
3. Biaya manajemen per liter (Rp.)
Biaya Manajemen = {m x A}/a c. Biaya minyak hidraulik
(Rp/jam)................................ (10)
Minyak hidraulik = {1.2 (C/t)}
m = faktor dalam %, biasanya
x h (Rp/jam) .....................(13)
diambil 5%.
C = kapasitas isi minyak
A = harga beli alat (rupiah)
hidraulik (liter)
a = standar jam kerja pertahun
(jam)

PADURAKSA, Volume 7 Nomor 2, Desember 2018 P-ISSN: 2303-2693


E-ISSN: 2581-2939
172

t = waktu antara Biaya perbaikan ini termasuk semua


penggantian minyak suku cadang dan mekanik.
hidraulik (jam) Biaya perbaikan = {harga alat x
h = harga minyak hidraulik 90% (kerja berat)/60% (kerja
per liter (Rp.) ringan)}/standar jam kerja alat
d. Biaya gemuk (grease) per tahun (Rp/jam) ................(15)
G = g x h (Rp/jam) ...........(14)
G = kebutuhan grease 3 METODOLOGI
3.1 Instrumen Penelitian
(kg/jam)
Instrumen penelitian digunakan
h = harga grease per kg
untuk mengukur nilai variabel yang diteliti.
(Rp.)
Instrumen-instrumen ini dapat dijadikan
5. Biaya operator per jam
dasar dalam proses penelitian ini. Untuk
Biaya operator, bergantung
mengetahui instrumen, maka perlu
jumlah tenaga yang dikerjakan pada
diketahui dahulu permasalah-permasalahan
satu alat dan bergantung sistem
yang muncul berkaitan dengan penggunaan
penggajian perusahaan yang
truck concrete pump dan truck mixer.
bersangkutan.
Berikut ini beberapa instrument penelitian
6. Biaya perbaikan/pemeliharaan selama penelitian dilakukan:
Total biaya pemeliharaan/ 1. List pencatatan waktu siklus
perbaikan suatu alat sampai dengan truck concrete pump.
umur ekonominya sulit ditetapkan 2. List pencatatan waktu siklus
karena bergantung banyak faktor. truck mixer.
Total biaya perbaikan untuk alat berat
Beberapa instrumen penelitian dapat
yang bekerja berat = 90% harga alat,
dirinci:
sedangkan untuk alat yang bekerja
1. Truck concrete pump:
ringan = 60% harga alat. Penyebaran
a. Type/kapasitas alat, volume
biaya perbaikan pertahun dibuat
pekerjaan, tenaga kerja.
menurun sesuai dengan jumlah digit
tahun. Biaya perbaikan perjam, b. Cycle time: waktu efektif,

dibagi standar jam kerja per tahun. waktu tunggu, waktu total.
2. Truck mixer:

PADURAKSA, Volume 7 Nomor 2, Desember 2018 P-ISSN: 2303-2693


E-ISSN: 2581-2939
173

a. Type/kapasitas alat, volume pekerjaan pengecoran, digunakan beberapa


pekerjaan, tenaga kerja. cara yaitu:
b. Cycle time: waktu muat, 1. Metode wawancara
waktu angkut, waktu tunggu, Metode wawancara ini dilakukan
waktu dumping, waktu dengan cara menanyakan informasi
kembali, waktu total. mengenai type/spesifikasi alat,harga
Instrumen pendukung prosesing baru truck concrete pump dan truck
beton ready mix di batching plant seperti mixer, kebutuhan pelumas dan grease
circle time peralatan yang digunakan, truck concrete pump dan truck mixer
diperlukan untuk memberikan gambaran kepada operator dan mekanik.
lebih detail sebelum proses pengangkutan 2. Metode studi pustaka
beton dilakukan ke lokasi pekerjaan Metode studi pustaka ini
pengecoran di lapangan. Penyusunan dilakukan dengan mencari literatur
instrumen operasi alat diperlukan untuk yang berhubungan dengan topik yang
mengetahui biaya operasi alat. Instrumen diangkat atau dibahas didalam
yang dimaksud list mengenai: jenis alat, penelitian ini.
type/kapasitas alat, harga alat, tahun 3. Metode observasi
pembelian, biaya bahan bakar, pelumas, Metode observasi dilakukan
minyak hidraulik, gemuk, operator. dengan cara pengamatan survey
Diharapkan dengan dilakukan waktu siklus dari truck concrete pump
penelitian ini dapat memberikan gambaran dan truck mixer yang akan ditinjau
secara menyeluruh tentang permasalahan guna untuk mendapatkan
mengenai penggunaan truck concrete pump produktivitas dari truck concrete
dan truck mixer pada pelaksanaan pump dan truck mixer tersebut dengan
pekerjaan konstruksi dan dapat ditemukan cara survey langsung ke lapangan.
solusi dari permasalahan tersebut.
3.3 Metode Analisis Data
3.2 Metode Pengambilan Data Dalam menganalisa data yang ada
Dalam metode pengambilan data diperlukan metode analisis yaitu suatu cara
untuk produktivitas penggunaan truck atau metode yang dipakai untuk
concrete pump dan truck mixer pada menganalisa data dengan berpedoman pada
pustaka yang ada, untuk memperoleh solusi

PADURAKSA, Volume 7 Nomor 2, Desember 2018 P-ISSN: 2303-2693


E-ISSN: 2581-2939
174

dari tujuan penelitian. Berikut ini langkah- sistematis yang saling berkait dan
langkah metode menganalisis data sebagai untuk selanjutnya dipakai sebagai
berikut: dasar analisis.
1. Melakukan perhitungan langsung 3. Berdasarkan suatu rumus yang
untuk waktu siklus untuk setiap digunakan diambil dari studi
kegiatan truck concrete pump dan pustaka selanjutnya dilakukan
truck mixer. analisis data. Hasil dari analisis
2. Melakukan perhitungan data tersebut dipakai sebagai
produktivitas truck concrete dasar dalam menentukan
pump dan truck mixer. produktivitas alat dan
Berdasarkan data teknis perhitungan biaya alat dan
lapangan, dapat dihitung pembuatan simpulan, selanjutnya
kapasitas produksi truck concrete diberikan saran-saran bila
pump dan truck mixer. dianggap perlu.
3. Menghitung durasi dari truck Untuk dapat lebih mengarahkan pada
concrete pump. jalannya penelitian dan dapat menghasilkan
4. Menentukan biaya penggunaan hasil penelitian yang cermat dan teliti, maka
truck concrete pump dan truck dibutuhkan adanya prosedur penelitian
mixer per jam. sebagai pedoman dalam pelaksanaannya.

3.4 Prosedur Penelitian 4 HASIL DAN PEMBAHASAN


Untuk memperlancar kegiatan
4.1 Analisa Proses Produksi Ready Mix
penelitian, tahapan yang dilaksanakan Pada perusahaan industri ready mix
sebagai berikut: PT. AJB menerapkan konsep sistem
1. Pengumpulan data dasar produksi yaitu mengolah input menjadi out
penelitian dilakukan dengan put. Input dalam proses ini adalah agregat
survey wawancara mendalam dan kasar, agregat halus, bahan tambahan
mengambil dokumen data yang (additive), semen dan air. Sedangkan
telah ada sebagai pendukung outputnya adalah berupa beton ready mix.
awal. Proses produksinya dapat dianalisa
2. Data dari lapangan kemudian sebagai berikut:
diolah dalam bentuk perhitungan

PADURAKSA, Volume 7 Nomor 2, Desember 2018 P-ISSN: 2303-2693


E-ISSN: 2581-2939
175

Material dasar pembentuk beton (pasir), bahan tambahan, semen dan air.
ready mix seperti agregat kasar, agregat Setelah agregat melewati proses
halus ditempatkan di stock pile dalam area penimbangan mekanis dengan belt
perusahaan dan diatur penempatannya conveyor dimasukan ke dalam mixer.
sedemikian rupa sehingga jenis material Proses berikutnya air dimasukkan melalui
yang digunakan tidak tercampur satu pipa. Air ini berasal dari sumur yang
dengan yang lainnya. Material ini diangkut dipompa dengan tekanan tinggi. Sedangkan
dengan menggunakan wheel loader dan zat additive dimasukan bersamaan dengan
dituangkan ke dalam bin sesuai dengan air. Selanjutnya setelah melalui proses
jenis material. Dalam penelitian ini waktu penimbangan yang terdapat dibawah silo
siklus loader mengangkut dari stock pile semen dimasukan ke mixer. Waktu
hingga menuangkannya ke dalam bin dibutuhkan selama proses ini dalam
dicatat dengan seksama dan didapat waktu penelitian seperti dalam Tabel 2.
siklus seperti dalam Tabel 1.
Tabel 2. Waktu Penakaran di batching
plant
Tabel 1. Waktu Siklus Loader
Waktu
Waktu siklus Waktu memasukkan Waktu
No Uraian Tahap
No penakaran ke dalam total
(menit) penakaran
(menit) mixer (menit)
1 Tahap I 0.347 (menit)
1 Tahap 1 1.30 5.38 7.08
2 Tahap II 0.327
2 Tahap 2 1.30 5.43 7.13
3 Tahap III 0.415 3 Tahap 3 1.30 5.41 7.11
Rerata 0.363 4 Tahap 4 1.30 5.43 7.13
5 Tahap 5 1.30 5.42 7.12
6 Tahap 6 1.30 5.42 7.12
Waktu siklus ini bisa berbeda 7 Tahap 7 1.30 5.41 7.11
8 Tahap 8 1.30 5.44 7.14
tergantung dari beberapa faktor seperti: 9 Tahap 9 1.30 5.43 7.13
10 Tahap 10 1.30 5.43 7.13
keterampilan operator, kondisi peralatan, 11 Tahap 11 1.30 5.40 7.10
Rerata 7.12
kondisi lingkungan kerja dan jarak angkut.
Untuk menghitung produktivitas dari Waktu yang dibutuhkan dalam proses
wheel loader ini dapat digunakan rumus = penimbangan/penakaran hingga material
(V x Fb x Fa x 60) Fs = (1.5 x 0.85 x 0.83 x hingga keseluruhan material dituangkan ke
60)/0.363 = 174.917 m³/jam truck mixer adalah 7.12 menit.

Proses selanjutnya adalah Produktivitas dari batchcing plant dapat

penimbangan material pembentuk beton dihitung dengan rumus = (V x Fa x

seperti agregat kasar (koral), agregat halus 60)/(1000 x Ts) = (1200 x 0.83 x 60)/(1000
x 7.12) = 3.034 m³/jam.

PADURAKSA, Volume 7 Nomor 2, Desember 2018 P-ISSN: 2303-2693


E-ISSN: 2581-2939
176

4.2 Analisa Tempat Pengecoran air semen. Tinggi jatuh dari beton yang
dicor tidak lebih dari 7.00 m.
Bekesting yang digunakan harus
menghasilkan kostruksi akhir yang
mempunyai bentuk, ukuran dan batas-batas
yang sesuai dengan gambar rencana.
Bekesting harus rapat dan kokoh sehingga
tidak terjadi kebocoran adukan beton ready

Gambar 1. Lokasi Pengecoran Beton Ready mix. Bekesting yang digunakan adalah dari
Mix bahan yang baik dan tidak meresap air

Gambar 1 menunjukkan pengecoran direncanakan sedemikian rupa agar mudah

beton ready mix dilakukan pada pelat lantai dilepaskan dari beton tanpa menyebabkan

dua dan balok pada proyek. Dengan kondisi kerusakan pada bagian beton yang dicor.

yang ada disekitar lokasi pengecoran dan Konstruksi perancah yang digunakan
dengan mempertimbangkan akses jalan harus mampu untuk mendukung acuan dan
keluar masuk sehingga pemilihan beton yang belum mengeras. Untuk itu
penggunaan truck mixer kapasitas 7 m³ perancah yang digunakan merupakan
memungkinkan untuk dipakai mengangkut konstruksi yang kokoh, kuat dan terhindar
beton ready mix dari batching plant. dari bahaya pengerusan, dan penurunan.
Demikian pula pemakaian truck concrete
4.3 Perhitungan Produktivitas
pump dapat menjangkau lokasi pengecoran. Peralatan
Pengaturan keluar masuk truck mixer Dalam merencanakan peralatan untuk
dilakukan untuk menghindari kemacetan pekerjaan konstruksi, perhitungan
yang terjadi pada akses jalan ke lokasi produktivitas alat yang digunakan
pengecoran. Sebelum pekerjaan merupakan komponen yang sangat penting.
pengecoran dilakukan, semua bagian- Produktivitas merupakan perbandingan
bagian yang dicor terlebih dahulu harus antara out put dan input, hasil yang didapat
dibersihkan dari segala kotoran seperti: (output) dengan seluruh sumber daya yang
potongan kayu, batu, sisa beton, tanah, digunakan (input). Produktivitas alat
kotoran serbuk gergaji, potongan kawat tergantung pada kapasitas dan waktu siklus
pengikat dan lain-lain, dan dibasahi dengan alat.

PADURAKSA, Volume 7 Nomor 2, Desember 2018 P-ISSN: 2303-2693


E-ISSN: 2581-2939
177

4.3.1 Perhitungan produktivitas truck Produktivitas alat = volume/waktu


concrete pump
total. Produktivitas = 65 m³/124.79 menit =
Pada pembahasan ini produktivitas
0.521m³/menit.
adalah perbandingan antara kegiatan
(output) dan masukan (input). Dalam hal ini Tabel 3. Waktu Siklus Truck Concrete Pump
yang disebut output adalah luasan dari Tahap
Waktu Waktu Waktu
No efektif delay total
pengecoran
segmen-segmen untuk tiap area (menit) (menit) (menit)
1 Tahap 1 7.26 3.21 10.47
pengecoran, sedangkan input adalah waktu.
2 Tahap 2 7.05 3.07 10.12
Waktu dalam perhitungan produktivitas 3 Tahap 3 7.15 3.45 10.60
pengecoran meliputi: waktu efektif, waktu 4 Tahap 4 7.18 3.48 10.66

delay dan waktu total. 5 Tahap 5 7.23 4.18 11.41


6 Tahap 6 6.28 4.02 10.30
Waktu efektif adalah waktu yang
7 Tahap 7 10.52 2.43 13.35
dibutuhkan concrete pump untuk 8 Tahap 8 7.42 2.19 10.01

memompa beton ready mix dan 9 Tahap 9 7.48 1.42 8.90


10 Tahap 10 9.23 6.21 15.44
mengalirkan ke bagian yang di cor. Waktu
11 Tahap 11 6.14 7.39 13.53
delay adalah waktu ketika concrete pump Waktu total siklus 124.79
berhenti melakukan pemompaan. Waktu
4.3.2 Perhitungan produktivitas truck
total adalah jumlah waktu efektif dan waktu
mixer
delay. Untuk menghitung produktivitas dari
Untuk menghitung produktivitas truck mixer, maka perlu dihitung terlebih
truck concrete pump pada proyek penelitian dulu waktu siklus dari truck mixer mulai
ini, terlebih dahulu dihitung waktu siklus dari batching plant hingga ke lokasi
alat berdasarkan hasil pencatatan pengecoran dan kembali lagi ke batching
dilapangan dengan menggunakan plant. Menghitung siklus truck mixer
Persamaan 1. Setelah dihitung, diperoleh dengan menggunakan Persamaan 3.
hasil seperti dalam Tabel 3. Sehingga mendapatkan hasil seperti Tabel 4
Setelah mendapatkan waktu siklus
pengecoran, selanjutnya dapat dihitung
produktivitas sebagai berikut:

PADURAKSA, Volume 7 Nomor 2, Desember 2018 P-ISSN: 2303-2693


E-ISSN: 2581-2939
178

Tabel 4. Waktu Siklus Truck Mixer


Waktu Waktu
Waktu Waktu Waktu
muat kembali
angkut Waktu tuang ke tunggu Waktu
beton ke ke
No Truck ke lokasi tunggu concrete untuk total
truck pabrik
proyek (menit) pump dimuati (menit)
mixer beton
(menit) (menit) (menit)
(menit) (menit)
1 Truck 1 5.38 15.11 3.28 6.47 15.07 3.00 48.31
2 Truck 2 5.43 14.43 4.09 6.23 13.11 4.14 47.43
3 Truck 3 5.41 15.16 4.21 6.13 14.27 3.38 48.56
4 Truck 4 5.43 15.30 4.18 6.20 15.15 3.58 50.24
5 Truck 5 5.42 14.56 3.48 6.26 15.21 4.09 49.02
6 Truck 6 5.42 15.46 4.02 6.03 15.03 5.17 51.13
7 Truck 7 5.41 17.05 2.43 10.25 17.23 4.03 56.40
8 Truck 8 5.44 17.19 4.37 7.15 17.49 4.19 56.23
9 Truck 9 5.43 19.09 4.43 7.23 20.01 4.23 60.42
10 Truck 10 5.43 19.20 6.21 9.00 19.38 4.36 63.58
11 Truck 11 5.40 19.53 7.39 5.42 19.57 4.15 61.46
Waktu total siklus 592.78

Setelah waktu siklus truck mixer Jadi durasi yang dibutuhkan truck
diperoleh, selanjutnya dapat dihitung concrete pump untuk dapat
produktivitas dari truck mixer. Dengan menyelesaikan pekerjaan pengecoran
pemeliharaan mesin truck mixer dilakukan beton ready mix pada plat dan balok
dengan baik dan kondisi alat saat operasi dengan volume 65 m³ adalah 2.079
baik, maka efisiensi alat adalah 0.75 sesuai jam.
dengan tabel, sehingga produktivitas dari 2. Perhitungan durasi truck mixer
truck mixer adalah P = (60 x 0.75/592.78) x Untuk menentukan besarnya
11 = 0.835 m³/menit. durasi (d) pekerjaan pengecoran plat
dan balok dapat dihitung: d =
4.3.3 Perhitungan Durasi
1. Perhitungan durasi truck concrete 65/0.835 = 77.844 menit atau 1.297

pump jam

Untuk menentukan besarnya Jadi durasi yang dibutuhkan truck


durasi (d) pekerjaan pengecoran plat mixer untuk dapat menyelesaikan
dan balok dapat dihitung: d = pekerjaan pengecoran beton ready
65/0.521 = 124.76 menit atau 2.079 mix pada plat dan balok dengan
jam. volume 65 m³ adalah 1.297 jam.

PADURAKSA, Volume 7 Nomor 2, Desember 2018 P-ISSN: 2303-2693


E-ISSN: 2581-2939
179

4.4 Perhitungan Produktivitas gudang. Bunga modal dapat dihitung


Peralatan
dengan menggunakan Persamaan 9.
Biaya pemilikan adalah biaya yang
1. Bunga modal truck concrete
menunjukkan jumlah biaya depresiasi,
pump
biaya bunga modal, biaya manajemen
Bunga modal untuk truck
(Asiyanto, 2008).
concrete pump = (10 % x
4.4.1 Perhitungan biaya depresiasi alat Rp.900,000,000.00)/1400 jam =
Depresiasi merupakan penurunan Rp.64,286.00/jam.
nilai yang disebabkan oleh bertambahnya 2. Bunga modal truck mixer
umur alat, adanya keausan, kerusakan atau Bunga modal untuk truck mixer =
pengurangan. Penyusutan peralatan (10 % x Rp.500,000,000.00)/1400 =
berjalan terus hingga akhir umur ekonomis Rp. 35,714.00/jam
alat.
1. Biaya depresiasi truck concrete 4.4.3 Perhitungan biaya manajemen
Biaya manajemen dapat dihitung
pump
dengan menggunakan Persamaan 10,
Untuk menghitung biaya
sehingga biaya untuk masing-masing
depresiasi truck concrete pump
adalah:
digunakan Persamaan 8, sehingga
1. Biaya manajemen truck concrete
depresiasi truck concrete pump
pump
didapat: Rp.180,000,000.00/1400
Biaya manajemen truck concrete
jam = Rp.128,571.00/jam.
pump = (5 % x Rp. 900,000,000.00)/
2. Biaya depresiasi truck mixer
1400 = Rp.32,143.86/jam.
Untuk menghitung biaya
2. Biaya manajemen truck mixer
depresiasi truck concrete mixer
Biaya manajemen truck mixer =
digunakan Persamaan 8, sehingga
(5 % x Rp. 500,000,000.00)/1400 =
depresiasi truck mixer didapat:
Rp. 17,857.14/jam
Rp.100,000,000.00/1400 jam =
Rp.71,429.00/jam. 4.5 Perhitungan Biaya Operasi Alat
Biaya operasi alat adalah semua biaya
4.4.2 Perhitungan biaya bunga modal
Bunga modal adalah bunga dari yang dikeluarkan untuk pelaksanaan

seluruh biaya yang harus dikeluarkan untuk pengoperasian alat, yang terdiri dari: biaya

memiliki alat, termasuk biaya asuransi dan bahan bakar, biaya minyak pelumas, biaya

PADURAKSA, Volume 7 Nomor 2, Desember 2018 P-ISSN: 2303-2693


E-ISSN: 2581-2939
180

minyak hidraulik, biaya gemuk (grease), (14/2000) x Rp.20,000,00 =


dan biaya operator. Rp.1,476.73/jam.

4.5.1 Perhitungan biaya bahan bakar 4.5.3 Perhitungan biaya minyak


1. Biaya bakar untuk truck concrete hidraulik
Biaya minyak hidraulik dihitung
pump
dengan menggunakan Persamaan 13. Biaya
Biaya bakar untuk truck concrete
minyak hidraulik adalah:
pump dapat dihitung dengan
Persamaan 11, sehingga biaya bakar 1. Biaya minyak hidraulik untuk

untuk truck concrete pump = 60 % x truck concrete pump

0.2 x Rp.5,500.00 = Rp.660.00/jam. Biaya minyak hidraulik untuk


truck concrete pump = (1.2 x
2. Biaya bakar untuk truck mixer
(100/1400) x Rp.18,000.00 =
Biaya bakar untuk truck mixer
Rp.1,542.86/jam.
dapat dihitung dengan Persamaan 11,
sehingga biaya bakar untuk truck 2. Biaya minyak hidraulik untuk

mixer = 75 % x 0.2 x Rp.5,500.00 = truck mixer

Rp. 825.00/jam. Biaya minyak hidraulik untuk


truck mixer = (1.2 x (25/2000) x
4.5.2 Perhitungan biaya minyak Rp.18,000.00 = Rp.2,700.00/jam.
pelumas
Biaya minyak pelumas dihitung
4.5.4 Perhitungan biaya gemuk (grease)
dengan menggunakan Persamaan 12. Biaya Biaya gemuk dihitung dengan
minyak pelumas adalah: menggunakan Persamaan 14. Biaya gemuk
1. Biaya minyak pelumas untuk adalah:
truck concrete pump 1. Biaya gemuk untuk truck
Biaya minyak pelumas untuk concrete pump
truck concrete pump = (60 %/195.5) Biaya gemuk untuk truck
+ (14/1400) x Rp.20,000.00 = concrete pump = 5 x Rp.45,000.00 =
Rp.261.38/jam. Rp. 225,000.00/jam.
2. Biaya minyak pelumas untuk 2. Biaya gemuk untuk truck mixer
truck mixer Sehingga biaya gemuk untuk
Biaya minyak pelumas untuk truck mixer = 5 x Rp.45,000.00 =
truck mixer = (75%/195.5) + Rp.225,000.00/jam.

PADURAKSA, Volume 7 Nomor 2, Desember 2018 P-ISSN: 2303-2693


E-ISSN: 2581-2939
181

4.5.5 Perhitungan biaya operator 4.6 Biaya Total Truck Concrete Pump
1. Biaya operator untuk truck dan Truck Mixer
concrete pump Biaya pemakaian truck concrete

Biaya operator untuk truck pump dan truck mixer dihitung berdasarkan

concrete pump adalah kebutuhan biaya untuk mengoperasikan alat

Rp.250,000.00/8 jam per orang = per jam efektif. Komponen biaya yang

Rp.31,250.00/orang. harus dikeluarkan meliputi biaya


kepemilikan, biaya operasi alat dan biaya
2. Biaya operator untuk truck mixer
perbaikan/pemeliharaan.
Biaya operator untuk truck mixer
adalah Rp.150,000.00/8 jam per 4.6.1 Biaya total truck concrete pump
orang = Rp.18,750.00/orang. Dalam penelitian ini truck concrete
pump yang digunakan adalah type Isuzu IHI
4.5.6 Perhitungan biaya perbaikan/
pemeliharaan ipf/10-100 standart sebanyak 1 buah. Biaya
Biaya perbaikan untuk peralatan yang total truck concrete pump = biaya
bekerja berat adalah 90 % dari harga alat kepemilikan + biaya operasi + biaya
sedangkan untuk peralatan yang bekerja perbaikan/pemeliharaan. Sehingga biaya
ringan adalah 60 % dari harga alat. total truck concrete pump per jam =
1. Biaya perbaikan/pemeliharan Rp.376,765.21.
untuk truck concrete pump
4.6.2 Biaya total truck mixer
Biaya perbaikan = (60 % x harga Dalam penelitian ini truck mixer yang
alat)/1400 = (60 % x digunakan adalah type FM 260 TI Hino
Rp,900,000,000.00)/1400 = 500HINO sebanyak 11 buah. Biaya total
Rp.385,714.27/jam. truck mixer = biaya kepemilikan + biaya
2. Biaya perbaikan/pemeliharan operasi + biaya perbaikan/pemeliharaan.
untuk truck mixer Sehingga biaya total truck mixer per jam =
Biaya perbaikan = (60 % x harga Rp.4,583,876,13.
alat)/1400 = (60 % x
Rp.500,000,000.00) / 2000 = 5 SIMPULAN DAN SARAN
Rp.150,000.00/jam. 5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil kajian yang
dilakukan, dapat disimpulkan sebagai
berikut:

PADURAKSA, Volume 7 Nomor 2, Desember 2018 P-ISSN: 2303-2693


E-ISSN: 2581-2939
182

1. Produktivitas truck concrete pembiayaan yang paling


pump diperoleh sebesar 0.521 optimum peralatan pengecoran
m³/menit. beton ready mix.
2. Produktivitas dari truck mixer 2. Sebelum melakukan pengecoran
diperoleh sebesar 0.835 dengan menggunakan beton
m³/menit. ready mix, ada beberapa hal yang
3. Durasi yang dibutuhkan truck perlu diperhatikan sehubungan
concrete pump untuk dapat dengan penggunaan concrete
menyelesaikan pekerjaan truck mixer di lapangan:
pengecoran beton ready mix pada Perlu adanya koordinasi antara
plat dan balok dengan volume 65 pengawas lapangan dengan site
m³ adalah 2.079 jam. manager khususnya mengenai
4. Durasi yang dibutuhkan truck perhitungan volume beton yang
mixer adalah 1.297 jam. diperlukan pada saat pengecoran. Hal
5. Biaya total truck concrete pump ini sangat penting dilakukan agar
type Isuzu IHI ipf/10-100 volume beton yang dipesan sesuai
standart setelah dianalisis dengan rencana kebutuhan.
termasuk biaya kepemilikan, Jarak lokasi pengecoran dengan
biaya operasi, biaya perbaikan/ lokasi perusahaan beton ready mix
pemeliharaan diperoleh sebesar berada serta waktu tempuh yang
Rp.376,765.21. diperlukan truck mixer dari
6. Biaya total truck mixer setelah perusahaan beton ready mix untuk
dianalisis diperoleh sebesar sampai ke lokasi pengecoran. Hal ini
Rp.4,583,876.13. sangat penting diketahui, agar
perusahaan beton ready mix dapat
5.2 Saran
memperkirakan waktu siklus satu
1. Untuk mendapatkan
truck mixer yang akan dikirim ke
produktivitas alat pada pekerjaan
lokasi pengecoran karena
pengecoran beton ready mix,
berpengaruhi terhadap produktivitas
perlu dilakukan penelitian lebih
alat.
lanjut pada area yang lain dengan
kapasitas alat yang berbeda serta
melakukan kajian model

PADURAKSA, Volume 7 Nomor 2, Desember 2018 P-ISSN: 2303-2693


E-ISSN: 2581-2939
183

6 DAFTAR PUSTAKA
Asiyanto. (2008). Manajemen Alat Berat
Untuk Konstruksi. Jakarta: Pradnya
Paramita.

Kamarwan, S. (1998). Ilmu Manajemen


Konstruksi Untuk Perguruan Tinggi.
Jakarta: Universitas Tarumanegara.

Limanto, S. (2010). Analisa Produktivitas


Concrete Pump pada Proyek
Bangunan Tinggi. Surabaya:
Universitas Kristen Petra.

Rochmanhadi, I. (1984). Perhitungan


Biaya Pekasanaan Pekerjaan
Dengan Menggunakan Alat Berat.
Jakarta: Departemen Pekerjaan
Umum.

Rostiyanti, S. F. (2008). Alat Berat untuk


Proyek Konstruksi, cetakan kedua.
Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Wior, M. H. (2015). Analisa Kelayakan


Investasi Ready Mix Concrete di
Provinsi Sulawesi Utara. Jurnal Sipil
Statik, 3(7), 492-500.

Wulfram, I. E. (2005). Manajemen Proyek


Konstruksi. Yogyakarta: Andi Offset.

PADURAKSA, Volume 7 Nomor 2, Desember 2018 P-ISSN: 2303-2693


E-ISSN: 2581-2939

You might also like