You are on page 1of 11

ANALISIS PENGARUH PERTAMBAHAN KETINGGIAN TERHADAP

PRODUKTIVITAS CONCRETE PUMP PORTABLE

Muhammad Burhan 1 dan Vendie Abma 2


1
Mahasiswa Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas
Islam Indonesia
Email : 14511280@students.uii.ac.id
2
Staf Pengajar Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas
Islam Indonesia.
Email : vendie.abma@uii.ac.id

Abstract : The technology for implementing concrete construction projects in high-rise buildings
has experienced significant development, both from the processing of the mixed materials to the
processing stage, one of which is the method of using concrete casting equipment. Concrete pump
is very effective in reaching the elevation of the casting and it is hoped that the implementation of
building construction projects can be achieved in an efficient time. Therefore, it is necessary to
measure the productivity of the tool in order to know the right tool to use, therefore this is the
basis of this research. The purpose of this study was to determine productivity and cost of concrete
pump portable on floor slabs and beams. Knowing the effect of height increase on productivity
and cost of concrete pump on slabs and beams. The study lasted for 10 days at the time of casting
which was carried out at night. The research was conducted at the Aranda Residence Tower 3
Cempaka Putih project, DKI Jakarta. The data collection method is carried out every time the
casting starts until the end of the casting and the time calculation is taken only when the molen
truck is pouring the truck waiting time is not calculated in this research. Based on the results of
the analysis that has been done. The results obtained are the productivity figures for casting work
using a portable concrete pump gets a yield of 149,5845 m3/day. In terms of cost, the casting work
with a portable concrete pump costs Rp.132,945,960. The effect of height on casting work using a
portable concrete pump in terms of productivity, get a decrease in productivity by an average of
8% per 1 floor or 3 meters. In terms of costs, get an increase in costs by an average of 0.3% per 1
floor or 3 meters. Where these results are compared with interviews conducted to see if the results
match.

Keywords: Productivity, concrete pump, Cost, Foundry, Altitude Increase


1. PENDAHULUAN alat yang popular dalam pengerjaan pada
1.1 Latar Belakang pembangunan bangunan bertingkat tinggi
Perkembangan ilmu pengetahuan dan juga adalah concrete pump.
teknologi terus berubah seiring Concrete pump populer karena dinilai sangat
perkembangan zaman. Efek dari kemajuan efektif untuk menjangkau lokasi dengan
tersebut juga berdampak pada dunia elevasi tinggi ketika pengecoran, sehingga
konstruksi, dimana hal tersebut sangat diharapkan pelaksanaan proyek konstruksi
membantu mempermudah kelancaran bangunan dapat tercapai dengan waktu yang
pekerjaan konstruksi dengan metode efisien. Untuk mencapai target pekerjaan
maupun peralatan terbaru sehingga lebih yang akan dilakukan, pemilihan peralatan
efektif dan efisien. Pemilihan peralatan berdasarkan masing-masing karakter dari
dinilai penting dalam menentukan proyek menjadi kunci penting, hal ini dapat
kesesuaian pengerjaan. Akan tetapi banyak meningkatkan nilai baik dari segi biaya,
faktor yang menjadi penentu pemilihan alat mutu, dan waktu menjadi lebih efektif,
berat, salah satunya adalah produktivitas. karena mengingat bahwa sebuah proyek
Produktivitas berpengaruh terhadap waktu konstruksi bersifat unik karena pasti
pekerjaan proyek, dimana jika produktivias memiliki karakteristik yang berbeda dengan
alat baik maka dapat mempersingkat waktu proyek konstruksi lainnya.
pengecoran maupun sebaliknya. Salah satu Pada penelitian ini akan dilakukan analisis
produktivitas concrete pump pada

1
pengecoran pelat dan balok serta 2. Analisis produktivitas metode
pengaruhnya terhadap pertambahan pelaksanaan pengecoran beton ready mix
ketinggian di Proyek Pembangunan Gedung pada balok dan pelat lantai gedung.
Arandra Reseidance Tower 3. Pada proyek Penelitian yang dikerjakan oleh Fredika
yang ditinjau, observasi dilakukan pada (2017) tentang penggunaan teknologi
pengecoran balok dan pelat menggunakan metode pelaksanaan konstruksi beton
concrete pump portable. Analisis dilakukan
pada gedung bertingkat mengalami
dari segi produktivitas, waktu, dan biaya.
perkembangan yang signifikan, baik dari
Peneliti juga akan menganalisis pengaruh
dari pertambahan ketinggian terhadap pengolahan bahan campuran beton
produktivitas kedua alat tersebut. maupun peralatan pengecorannya.
Peralatan pengecoran yang digunakan
1.2 Tujuan Penelitian diantaranya lift cor dan concrete pump.
Berdasarkan rumusan masalah yang Kedua alat tersebut menghasilkan
disebutkan di atas, maka tujuan penelitian produktivitas yang berbeda, sehingga
ini adalah menganalisis produktivitas serta berpengaruh terhadap waktu dan biaya
biaya concrete pump portable pada pelat
pelaksanaan. Penelitian ini bertujuan
lantai dan balok, serta melihat pengaruhnya
untuk menganalisis produktivitas
terhadap pertambahan ketinggian lantai.
peralatan pengecoran, menganalisis
2. TINJAUAN PUSTAKA biaya dan waktu, serta titik impas metode
Penelitian terdahulu yang digunakan sebagai pelaksanaan pengecoran beton ready mix
tinjauan dalam penelitian ini sebagai berikut: pada balok dan pelat lantai gedung
1. Perbandingan pengecoran menggunakan bertingkat, khususnya pada lantai II, III
tower crane dan concrete pump. dan IV menggunakan lift cor dan
Penelitian ini yang dilakukan oleh concrete pump. Hasil analisis
Sudipta (2018) mengenai pengecoran menunjukkan produktivitas pengecoran
pada proyek pembangunan sekolah menggunakan lift cor pada lantai II, III,
internasional “Australian Independent dan IV sebesar 7,166 m3/jam, 5,945
School”. Penelitian ini bertujuan untuk m3/jam, 5,125 m3/jam; dengan concrete
mengetahui perbandingan biaya dan pump untuk lantai II, III, dan IV sebesar
waktu pengecoran menggunakan tower 36 m3/jam, 30 m3/jam, 24 m3/jam.
crane dan concrete pump dengan 20 Perbandingan biaya tiap pertambahan 1
truck mixer berkapasitas 6m3 masing- m3 pengecoran menggunakan LC dan CP
masing. Pengamatan dilakukan secara sebesar Rp. 99.330: Rp.19.000 (5,23:1),
dan perbandingan waktu sebesar
langsung pada pengecoran balok dan
(8,272:2,172) menit atau (3,8:1). Titik
pelat lantai. Hasil analisis menunjukkan
impas volume terhadap biaya pengecoran
bahwa biaya pengecoran tiap 1 m3
menunjukkan bahwa pada Lt. II dengan
adalah Rp.1.234.433 untuk pengecoran
volume lebih besar dari 95,89 m3
mengggunakan tower crane dan
pengecoran lebih optimal menggunakan
Rp.915.471 untuk pengecoran
concrete pump.
menggunakan concrete pump. Waktu
3. Produktivitas truck concrete pump dan
pengecoran menggunakan tower crane
truck mixer pada pekerjaan pengecoran
adalah 3,26 kali dari menggunakan
beton ready mix. Penelitian Jawat (2018),
concrete pump. Total waktu tunggu truck
menganalisis durasi suatu pekerjaan.
mixer adalah 2,10 jam untuk pengecoran
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
menggunakan tower crane dan 2,79 jam
mengetahui produktivitas alat konstruksi
untuk pengecoran menggunakan
khususnya truck concrete pump dan
concrete pump. Total kerugian biaya
truck mixer pada pekerjaan pengecoran
akibat waktu tunggu truck mixer adalah
beton ready mix sesuai dengan kondisi
Rp.788.625 untuk tower crane dan
sebenarnya di lapangan. Metode analisis
Rp.1.046.250 untuk concrete pump.
data dilakukan setelah pengumpulan data

2
di lapangan didapatkan, selanjutnya aktifitas kerja dilaksanakan. Pengukuran
dilakukan analisis dengan melakukan waktu kerja ini meliputi pengukuran
perhitungan langsung untuk waktu siklus kerja dengan jam henti (Stopwatch).
untuk setiap kegiatan truck concrete 2. Pengukuran waktu kerja secara tidak
pump dan truck mixer. Berdasarkan langsung (Indirect Time)
penelitian yang dilakukan diperoleh Adalah pengukuran waktu kerja tanpa si
pengamat harus berada ditempat
produktivitas truck concrete pump
pekerjaan yang diukur. Aktifitas yang
sebesar 0,521 m³/menit, sedangkan
dilakukan adalah membaca table waktu
produktivitas dari truck mixer sebesar yang tersedia atau mengetahui jalannya
0,835 m³/menit. Produktivitas ini pekerjaan melalui elemen-elemen
ditentukan oleh waktu siklus, kondisi pekerjaan atau elemen-elemen gerakan.
alat, kondisi area pekerjaan, metode
pekerjaan, dan volume pekerjaan. Durasi 3.2. Concrete Pump
yang dibutuhkan truck concrete pump Concrete Pump adalah suatu alat yang
untuk dapat menyelesaikan pekerjaan berupa pipa atau selang yang dapat dipasang
kombinasi vertikal dan horizontal atau
pengecoran beton ready mix pada pelat
miring untuk memompa dan menyalurkan
dan balok dengan volume 65 m³ adalah
beton dari truck mixer. Pompa beton pada
2,079 jam, sedangkan durasi yang proyek dapat digunakan untuk pengecoran
dibutuhkan truck mixer adalah 1,297 menggunakan ready mix pada balok, kolom
jam. Biaya total truck concrete pump dan pelat.
setelah dianalisis diperoleh sebesar Concrete pump atau pompa beton sendiri
Rp.376.765,21, sedangkan biaya total terdapat 4 jenis yaitu:
truck mixer diperoleh sebesar 1. Concrete Pump longboom.
Rp.4.583.876,13. Merupakan concrete pump untuk
bangunan-bangunan tinggi seperti
3. LANDASAN TEORI perkantoran, ruko dengan lantai 5 sampai
3.1 Produktivitas 7 serta bangunan di atas 20 meter. Pada
Mali (1978) mengatakan produktivitas bangunan tersebut, concrete pump yang
adalah bagaimana menghasilkan atau digunakan memiliki concrete pressure
meningkatkan hasil barang atau jasa setinggi antara 8 pa sampai dengan 40 Mpa.
mungkin dengan memanfaatkan sumber 2. Concrete Pump mini
daya secara efisien. Dengan kata lain dapat Merupakan concrete pump yang berasal
dikatakan bahwa pengertian produktivitas dari Jepang dan diperuntukkan untuk
memiliki dua dimensi yaitu efektivitas dan jenis bangunan yang jalannya sempit
efisien. Pada umumnya rumus produktivitas dengan portal yang hanya bisa dilalui
adalah sebagai berikut. dengan mobil cold desel. Concrete pump
jenis ini cocok untuk hunian dengan 1
Output sampai dengan 2 lantai namun terletak di
Produktivitas = (3.1)
Input area sempit.
3. Concrete pump standar
volume hasil pekerjaan Umumnya digunakan untuk jenis
Produktivitas =
durasi bangunan yang rendah seperti halnya
(3.2) mall, ruko, rumah tinggal dan lain
sebagainya. Concrete Pump standar
Menurut Wignjosoebroto (2003), penelitian cocok untuk bangunan di bawah 20meter
kerja dan metode kerja pada dasarnya akan dengan pemakaian betonnya di bawah 60
memusatkan perhatiannya pada bagaimana meter. Adapun tingkat concrete pressure
suatu macam pekerjaan akan diselesaikan, berada di antara 4 mpa sampai dengan 7
Teknik pengukuran waktu kerja dapat mpa.
dikelompokkan menjadi 2 macam, yaitu: 4. Portable Concrete Pump
1. Pengukuran waktu kerja secara langsung Merupakan concrete pump untuk ragam
(Direct Time) bangunan seperti bedungan, pelabuhan,
Adalah pengukuran waktu kerja yang jety, pondasi PLN, gang atau jalan
dilakukan secaara langsung pada tempat sempit yang umumnya tidak dapat dilalui

3
dengan mobil pribadi dimana jangkauan Adapun langkah-langkah dalam penelitian
horizontalnya hanya berkisar 120meter Tugas Akhir ini diuraikan sebagai berikut:
sampai dengan 170 meter. 1. Identifikasi dan perumusan masalah
Pada tahap ini meliputi pencarian topik
Menurut Sutandi (2019) pompa beton penelitian yang dapat diteliti. Setelah
portable adalah alat yang digunakan untuk penemuan-penemuan masalah, dilakukan
memompa beton menuju lokasi pengecoran pemilihan masalah yang akan diangkat
terutama pada saat lokasi tidak dapat sebagai topik penelitian. Rumusan
dijangkau oleh truk mixer. Dengan permasalahan yang akan diangkat dalam
menggunakan pompa beton portabel, proses penelitian juga sudah tentukan pada
beton dapat selesai lebih cepat. tahapan ini.
Menurut Ulumudin (2011) pompa kodok 2. Studi Pustaka
atau portable merupakan alat untuk Pada tahap ini dilakukan untuk
menaikkan beton ke lokasi pengecoran, menemukan informasi mengenai
sehingga memudahkan dan mempercepat penelitian dari berbagai referensi,
pelaksanaan pengecoran. literatur, buku, laporan penelitian sejenis
yang dapat menunjang penelitian ini.
3.3. Peraturan Gubernur DKI No.10
Pengumpulan bahan-bahan penelitian
Tahun 2020
sebelumnya yang relevan terkait topik
Pergub DKI No.10 Tahun 2020 adalah
penelitian yang akan dibahas. Penelitian-
peraturan gubernur yang diterbitkan pada 30
penelitian sebelumnya juga dapat
Januari 2020 tentang upah minimum
menjadi sumber referensi dalam
sektoral provinsi tahun 2020. Pergub DKI
penggunaan metode yang telah
No.10 Tahun 2020 tentang honorium, gaji,
digunakan sebelumnya.
penghasilan, uang kehormatan, penghargaan,
3. Pengambilan Data
dan hak lainya. Dalam Pergub DKI No.10
Pada tahap ini dilakukan pengumpulan
Tahun 2020 membahas upah minimum
data-data yang diperlukan dalam
sektoral Provinsi DKI tahun 2020, dimana
penelitian baik data primer maupun data
upah ditetapkan dalam beberapa sektor atau
sekunder. Pengambilan data dilakukan
sub sektor. Dalam peraturan tersebut sektor
dengan pengamatan atau observasi
bangunan dan pekerjaan umum merupakan
langsung di proyek yang menjadi lokasi
sector yang berkaitan dengan penelitian.
penelitian.
Berikut adalah klasifikasi pekerja dan upah
Weick (1976) secara lebih dalam
minum melalui Pergub dapat dilihat pada
menyebutkan bahwa observasi tidak
Tabel 3.1 berikut.
hanya meliputi prinsip kerja sederhana,
A. Sektor Bangunan dan Pekerjaan Umum melainkan memilik karakteristik yang
No
Kualifikasi pekerja
Perhari
(Rp)
Keterangan begitu komplek. Terdapat tujuh
1 Pekerja / knek 174.784,- karakteristik dalam kegiatan observasi,
2
3
Tukang gali
Kepala tukang batu
183.834,-
199.782,-
dan selanjutnya menjadi proses tahapan
4 Tukang batu 183.834,- observasi. Tahapan atau proses observasi
5 Kepala tukang kayu 199.782,-
6 Tukang kayu 183.834,- tersebut meliputi pemilihan (selection),
7 Kepala tukang besi 199.782,- pengubahan (provocation), pencatatan
8 Tukang besi 183.834,-
9 Kepala tukang cat 199.782,- (recording), dan pengkodeaan
10 Tukang cat 183.834,- (encoding), rangkaian perilaku dan
11 Tukang aspal 174.784,-
12 Mandor / pengawas 211.379,- suasana (tests of behavior setting), insitu,
13
14
Instalator
Pembantu instalator
199.782,-
183.834,-
dan untuk tujuan empiris.
15 Tukang babat rumput 174.784,- 4. Analisis Data
Kepala tukang pasang pipa /
16
ledeng
183.834,- Pada tahap ini, data yang telah diperoleh
17 Tukang pipa 174.784,- dihitung untuk mengetahui nilai
18 Oprator alat berat 211.379,-
Pembantu operator alat produktivitas dan biaya pengecoran
19 183.834,-
20
berat
Tukang las 183.834,-
dengan concrete pump truck dan
concrete pump portable. Selanjutnya
4. METODE PENELITIAN dilakukan perbandingan perbedaan
selisih produktivitas dan biaya antara
concrete pump truck dan concrete pump

4
portable. Selain itu juga membandingkan Nama proyek : Arandra Apartement
perbedaan selisih tiap lantai dan Cempaka Putih Paket
pengaruhnya terhadap kenaikan Struktur Tower 3
ketinggian pada produktivitas baik Lokasi proyek : Jl. Cemp. Putih No.1,
menggunakan concrete pump portable. RT.1/RW.6, Cemp. Putih
Tahap akhir analisis adalah melakukan Tim., Kec. Cemp.
pencocokan hasil analisis dan hasil Putih, Kota Jakarta
wawancara di lapangan. Pusat, Daerah Khusus
5. Pembahasan Ibukota Jakarta 10510
Pada tahap ini dilakukan pembahasan Pemilik proyek : PT. Cempaka Sinergy
mengenai hasil analisis yang telah Reality
dilakukan sebelumnya. Hasil analisis Kontraktor : PT. Totalindi Eka
dibahas berdasarkan biaya dan waktu Persada
terkait produktivitasnya di lapangan.
Bagaimana pengaruh penggunaan alat Arsitek : PT. Piter Gan Architect
terhadap produktivitas kerja. Konsultan : -PT. Ketira engineering
6. Penarikan Kesimpulan dan Saran consultants
Tahap ini berisi mengenai hasil -PT. Arnan Pramata
penelitian serta saran untuk penelitian Consultant
berikutnya. -PT. Korra Antar Buana
Adapun langkah penelitian yang akan -PT. Trimatra Jasa
dilakukan terdapat pada diagram alir Perkasa
Gambar 4.1 berikut.
5.2 Jenis Concrete Pump
Mulai Pada penelitian ini jenis detail concrete
pump yang digunakan adalah concrete pump
Identifikasi dan Perumusan
portable merk Zoomlion HBT 80 16-174
Masalah RSU. Concrete pump ini menggunakan daya
sebesar 174 Kw dengan maksimal
Studi Pustaka
memompa beton sebesar 49 sampai 81
m3/jam dengan silinder sebesar 200
Pengambilan Data
milimeter.
5.3 Hasil Observasi
Data Primer Hasil observasi didapatkan data seperti pada
Data pengecoran dengan Data Sekunder
concrete pump Gambar kerja (shop Tabel 5.1 berikut.
Data waktu pengecoran drawing) pengecoran
Data kapasitas alat
Tabel 5.1 Hasil Observasi Lapangan
Hari ke-
1 1 1 1 1
Lantai/Zona 9/2 10/2 11/2 11/2 12/2
Analisis Data Jumlah Tukang 10
Volume Pekerjaan (m3) 120
Pemaiakian Beton (m3) 125
Pembahasan
Durasi Pengecoran
jam 06 07 07 07 07
menit 25 30 30 30 30
Kesimpulan detik 04 25 25 25 25

Selesai
5.4 Harga Sewa Alat
Gambar 4.1 Tahapan Penelitian Harga sewa alat didapatkan oleh peneliti
pada Tabel 5.2 sebagai berikut.
5. ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Tabel 5.2 Harga Sewa Alat
5.1 Gambaran Umum Proyek
Barang atau Waktu sewa
Penelitian dilakukan dengan mengambil No.
jasa
Harga
per
studi kasus pada sebuah proyek Coccrete
1 bulan atau
1 Pump Rp.195.000.000
pembangunan gedung. Gambaran umum Portable
200 jam

profil proyek tersebut sebagai berikut. 2 Semen Rp. 975.000 1 m3

5
Ready Mix
1
3 Mandor Rp. 211.379
1 hari kerja = 8
Mandor =
jam
1 hari kerja = 8
149,5845
4 Pekerja Rp. 174.784
jam
5 Vibrator Rp. 600.000 8 jam
= 0,007
5.5 Analisis Produktivitas
Hasil yang didapat dari pengamatan berupa 10
Pekerja =
volume dan durasi pekerjaan pengecoran. 1 49 , 5845
Pada Tabel 5.1 didapatkan nilai volume
pekerjaan sebesar 120 m3 dengan durasi = 0,067
pekerjaan balok dan pelat pada lantai 9 zona 2. Koefisien untuk lantai 9 zona 2
2 selama 6 jam 25 menit 4 detik. Dimana menggunakan concrete pump portable
nilai 1 shift adalah 8jam per hari. Nilai dengan koefisien ready mix = 1 adalah
produktivitasnya concrete pump truck dapat sebagai berikut.
dihitung sebagai berikut. Koefisien concrete pump portable =
jumlah
volume pekerjaan
Produktivitas = produktivitas
waktu pekerjaan
120 1
Produktivitas= =
6 jam 25 mnt 4 dtk 1 49,5845

= 18,698 m3/jam = 0,007


= 149,585 m3/ hari
Untuk hasil lengkap perhitungan dapat
Dengan menggunakan cara yang sama, dilihat pada Tabel 5.4 berikut.
didapatkan hasil untuk perhitungan lantai
berikutnya seperti pada Tabel 5.3 berikut. Tabel 5.4 Nilai Koefisien
Uraian Satuan Koefisien
Tabel 5.3 Produktivitas Alat Ready mix
Mandor
m3
OH
1
0,007
Lantai Cp portable Zona 2 Pekerja OH 0,074
Vibrator hari 1
9 149,585 m3/hari
Lantai 9 hari 0,007
10 142,041 m3/hari
zona 2
11 136,817 m3/hari Lantai 10 hari 0,007
12 125,522 m3/hari zona 2
Cp portable
Lantai 11 hari 0,007
5.6 Perhitungan Koefisien zona 2
Lantai 12 hari 0,008
Dalam menentukan koefisien dilakukan zona 2
perhitungan sendiri dikarenakan pada SNI
5.7 Perhitungan Analisa Harga Satuan
7394 -2008 atau pun Permen PUPR No. 28
Perhitungan analisis harga satuan adalah
Tahun 2016 tidak terdapat tentang
pengecoran balok dan pelat dengan mutu sebagai berikut
beton f’c=35 atau K400. Berikut merupakan 1. Perhitungan AHS untuk lantai 9 zona 2
perhitunganya. menggunakan concrete pump portable
Dengan jumlah mandor sebanyak 1 orang, sebagai berikut. Daftar harga dapat
jumlah pekerja sebanyak 10 orang, dan nilai dilihat pada Tabel 5.2 dan nilai koefisien
produktivitas yang didapatkan pada Tabel dapat dilihat pada Tabel 5.4.
5.3, berikut hitungan koefisien yang Concrete pump = koefisien x harga
didapatkan. = 0,0067xRp.5.300.000
1. Koefisien mandor dan pekerja pada = Rp. 43.454
pekerjaan lantai 9 zona 2 Ready mix = Koefisien x harga
= 1 x Rp. 975.000/m3
jumlah = Rp. 975.000/m3
Koefisien = Mandor = Koefisien x harga
produktivitas = 0,0074 x Rp. 211.379
= Rp. 1.557

6
Pekerja = Koefisien x harga Pekerja Oh 0,074 174.784 12.872
Vibrator hari 0.13 600.000 75.000
= 0,0736 x Rp. 174.784 Total 1.116.213
= Rp. 12.872
Vibrator = Koefisien x harga
5.8 Perhitungan Total Biaya Pekerjaan
= 1/8 x Rp. 600.000
= Rp.75.000 Lantai Volume Biaya 1 m3 Total biaya
/ zona pekerjaan (B) (A x B = C)
Jadi biaya untuk membuat 1 m3 pelat dan (A)
9/1 120 Rp1.105.874 Rp132.704.880
balok lantai 9 zona 2 dengan nilai f’c=35 9/2 120 Rp1.107.883 Rp132.945.960
Mpa pada pekerjaan Apartemen Tower 3 10 / 2 120 Rp1.110.191 Rp133.222.920
Cempaka Putih dapat dilihat pada Tabel 5.5 11 / 2 120 Rp1.111.938 Rp133.432.560
12 / 2 120 Rp1.116.213 Rp133.945.560
– Tabel 5.8 sebagai berikut.
Pengecoran
Tabel 5.5 Rekapitulasi Biaya 1 m Beton 3 Setelah mendapat biaya pengecoran sebesar
Lantai 9 Zona 2 1 m3 beton dengan nilai f’c=35 maka dapat
dicari biaya total dan durasi pekerjaan
Harga
Uraian Sat. Koef. Satuan
Harga pengecoran balok dan pelat pada pekerjaan
(Rp)
(Rp) pembangunan gedung Aranda Tower 3
Ready Mix m3 1 975,000 975.000 lantai 9, 10, 11 dan 12 zona 2. Perhitungan
CP
Portable
hari 0,008 6.500.000 43.454 biaya dapat dilihat pada Tabel 5.9 berikut.
Mandor OH 0,007 211.379 1.557
Pekerja OH 0,074 174.784 12.872 Tabel 5.9 Perhitungan Total Biaya
Vibrator hari 0.13 600.000 75.000 Pengecoran
Total 1.107.883

5.9 Hasil Wawancara Pengaruh


Tabel 5.6 Rekapitulasi Biaya 1 m3 Beton
Ketinggian
Lantai 10 Zona 2
Untuk mengetahui pengaruh ketinggian
Harga dilakukan dengan dua cara, yaitu wawancara
Harga
Uraian Sat. Koef. Satuan
(Rp)
(Rp) dan membandingkan hasil analisis
Ready Mix m3 1 975,000 975.000 perhitungan peneliti
CP
Portable
hari 0,008 5.300.000 45.762 1. Pengaruh Ketinggian Berdasarkan
Mandor OH 0,007 211.379 1.557 Wawancara
Pekerja OH 0,074 174.784 12.872 Wawancara yang dilakukan peneliti
Vibrator hari 0.13 600.000 75.000
Total 1.110.191
berupa memberi kuesoner kepada
narasumber dengan jumlah 6
Tabel 5.7 Rekapitulasi Biaya 1 m3 Beton pertanyaaan. Daftar pertanyaan yang
Lantai 11 Zona 2 diberikan adalah sebagai berikut.
a. Apakah terdapat pengaruh
Harga penambahan tinggi terhapap
Harga
Uraian Sat. Koef. Satuan
(Rp)
(Rp) pekerjaan pengecoran?
Ready Mix m3 1 975,000 975.000 b. Apakah terjadi perbedaan waktu
CP
hari 0,008 6.500.000 47.509 anatara tiap lantai terhadap pekerjaan
Portable
Mandor OH 0,007 211.379 1.557
pengecoran?
Pekerja OH 0,074 174.784 12.872 c. Apa penyebab terjadinya perbedaan
Vibrator hari 0.13 600.000 75.000 waktu dan produktivitas yang terjadi
Total 1.111.983 pada pekerjaan pengecoran di setiap
lantainya?
Tabel 5.8 Rekapitulasi Biaya 1 m3 Beton d. Apakah jenis dan kondisi alat sangat
Lantai 12 Zona 2 mempengaruh pengecoran?
Harga e. Seberapa besar pengaruh
Harga
Uraian Sat. Koef. Satuan
(Rp) penambahan ketinggain terhadap
(Rp)
Ready Mix m3 1 975,000 975.000
pekerjaan pengecoran?
CP f. Kapan mulai terjadinya pengaruh
hari 0,008 6.500.000 51.784
Portable yang signifikan penambahan
Mandor Oh 0,007 211.379 1.557

7
ketinggian terhadap pekerjaan
pengecoran? = 8,021 m3 /hari
Tabel 5.10 Perhitungan Total Biaya Dari hitungan di atas maka didapatkan
Pengecoran nilai rata–rata penurunan produktivitas
per kenaikan 3m adalah 8,0208 m3 /hari.
Nomor
Pertanyaan
Jawaban
Jumlah
Narasumber
Sedangkan dari segi biaya terjadi
1
Ya 5 kenaikan biaya yang jika di rata–rata,
tidak
Ya
0
4
dapat dicari penurunan per lantai sebagai
2
Tidak 1 berikut.
Jenis alat dan kondisi 4 Rata rata penambahan biaya
Pekerja 0
3
Jarak alat dan lokasi pekerjaan 1
lainya 0
∑ ( lantai n+1 ) -( lantai n)
Tabel 5.10 Lanjutan Perhitungan Total =
Biaya Pengecoran ∑n
Nomor
Jawaban
Jumlah = - Rp333,200
Pertanyaan Narasumber
Ya 5
4
Tidak 0 Dari hitungan di atas maka didapatkan
besar 0 rata–rata penambahan biaya per kenaikan
kecil 3
5
Sangat kecil 2 3 m adalah sebesar Rp333,200
Tidak ada 0
0-15 m 0
6 16-30 m 2
5.10 Pembahasan
>30 m 3 1. Produktivitas Concrete Pump Portable
Dalam pengamatan pekerjaan
Berdasarakan hasil wawancara dapat pengecoran menggunakan concrete
disimpulkan bahwa terdapat pengaruh pump portable didapatkan nilai angka
ketinggian terhadap pengecoran. Mesin produktivitas pengecoran sebesar
merupakan salah satu faktor penentu 149,5845 m3/hari. Kemampuan terorikal
yang cukup berperan dalam pengaruh output atau kemampuan secara teori
ketinggian pada pekerjaan pengecoran, pengeluaran beton sebesar pada concrete
namun pengaruh ketinggian tidaklah pump portable sebesar 49-81 m3/jam.
terlalu signifikan. Dimana jika dilihat pada kemampuan
2. Pengaruh Ketinggian Berdasarkan alat berdasarkan teori serta pekerjaan di
Analisis lapangan sangat jauh berbeda. Dimana
Pengaruh ketinggian dilihat dari produktivitasnya CP portable sebesar
penambahan pipa coran sebagai 149,5845 m3/hari atau sama dengan
parameter penambahan tinggi dapat 18,698 m3/jam.
dilihat pada Tabel 5.11 berikut. Hasil penelitian analisis perhitungan
produktivitas menggunakan concrete
Tabel 5.11 Perhitungan Total Biaya
pump portable ini menunjukkan bahwa
Pengecoran
nilai produktivitas lebih besar
Lantai
Penambahan
ketinggian
Produktivitas
Total biaya
dibandingkan dengan penelitian dari
(m3/ hari)
(m) Fajar (2020) yang menganalisis
9 0 149.585 Rp132,945,960
10 3,3 142.041 Rp133,222,920 produktivitas dari concrete pump truck,
11 3,3 136.817 Rp133,432,560 yaitu sebesar 5,04 m3/jam. Dimana
12 3,3 125.522 Rp133,945,560
apabila dibandingkan dengan concrete
Dapat dilihat pada tabel bahwa pump truck, concrete pump portable
produktivitas mengalami penurunan menghasilkan nilai yang lebih baik dari
maka dicari rata- rata penurunan sisi produktivitas 1 m3/jam nya.
perlantai sebagai berikut. Didapatkan hasil dari sisi biaya bahwa
Rata rata penurunan produktivitas pekerjaan pengecoran dengan concrete
pump portable menghabiskan biaya
∑ ( lantai n+1 ) - (lantai n) sebesar Rp132.945.960. Apabila dilihat
= dari segi biaya juga concrete pump
∑n portable memiliki nilai koefisien yang

8
rendah dibandingkan dengan concrete hanya sebesar 0,3% per lantainya dan
pump truck pada penelitian sebelumnya. hanya 0,8% per 9,9 m.
Nilai koefisien ini yang nantinya akan Produktivitas mengalami penurunan
menjadi pengali terhadap harga satuan sebesar 5% per lantainya dan hanya 17%
masing-masing item, sehingga apabila per 9,9 m. Penambahan 9,9 m dari lantai
nilai koefisiennya sudah lebih besar akan 9 ke lantai 12 berdampak pada
menghasilkan biaya yang juga lebih penurunan produktivitas sebesar 24,063
besar. m3/ hari atau sekitar 17%. Meskipun dari
2. Pengaruh Ketinggian Terhadap segi biaya tidak terlalu ada perubahan
Produktivitas dan Biaya berarti dimana pada biaya bertambah
Dari hasil analisis pada Gambar 5.1 menjadi Rp 999.600 atau sekitar 0,8%
bahwa pada pekerjaan pengecoran dari total biaya. Pengaruhnya masih kecil
penambahan ketinggian berpengaruh serta pengaruh ketinggian pada
terhadap produktivitas. Dimana kenaikan penurunan produktivitas berbanding
rata-rata per lantainya didapatkan lurus dengan penambahan ketinggian,
penurunan produktivitas sebesar 8,0208 begitu juga dengan penambahan biaya.
m3 /hari.
Tabel 5.12 Perhitungan Total Biaya
Pengecoran
Jumlah
Nomor Hasil
Jawaban nara keterangan
Pertanyaan analisis
sumber
Cocok dan
Ya 5 X benar
terjadinya
pengaruh
1
ketinggian
Tidak 0 - terhadap
pekerjaan
pengecoran
Ya 4 X Terjadi
perbedaan
2
Tidak 1 - waktu tiap
lantainya
Gambar 5.1 Grafik Produktivitas Jenis alat Cocok dan
dan 4 X
Berdasarkan Ketinggian kondisi
Hasil analisis
didapatkan
berdasarkan
Pekerja 0 - berdasarkan
3 hasil
Jarak alat wawancara
dan loksi 1 X dan observasi
pekerjaan serta
kesimpulan
Lainya 0 - peneliti
Cocok dan
Ya 5 X Hasil
penelitian di
4 dapat dari
perbandingan
Tidak 0 -
CPtruck dan
CP portable
Dari hasil
analis di
Besar 0 -
Gambar 5.2 Grafik Biaya Total didapat kan
bahwa
Berdasarkan Ketinggian penurunan
produktivitas
Kecil 3 - hanyalah
Dari hasil analisis pada Gambar 5.2 5
17%
sedangkan
bahwa pada pekerjaan pengecoran Sangat
penanmbahan
2 X biaya sebesar
penambahan ketinggian berpengaruh kecil
3% maka
terhadap biaya. Dimana kenaikan rata- dapat
disimpulkan
rata per lantainya didapatkan kenaikan Tidak
0 -
pengaruhnya
ada sangat lah
biaya sebesar Rp.333.200. kecil
Besaran pengaruh ketinggian pada 4 0-15 m 0 -
Hasil belum
di dapat
lantai tidak telalu berpengaruh besar. - peneliti
dikarnakan
Jika dilihat penurunan produktivitas 6
16-30 m 2
penelitan
berbanding lurus denganan kenaikan -
hanya
mencakup
biaya. Apabila dihitung nilai >30 m 3 penambahan
9,9m
presentasenya, maka kenaikan biaya

9
concrete pump dengan scope pekerjaan
Dari hasil Pada Tabel 5.12 dapat yang lebih besar atau dengan jangka
disimpulkan bahwa terdapat engaruh waktu yang lebih lama agar dapat
ketinggian terhadap produktivitas dan mengetahui lebih banyak masalah dan
biaya terjadi penurunan produktivitas solusi yang bisa digunakan di lapangan.
serta penambahan biaya. Hal ini bisa 2. Penelitian terhadap produktivitas
disebabkan oleh jenis alat dan kondisi pengecoran menggunakan concrete
alatnya. Jarak alat terhadap lokasi pump dapat dilakukan terhadap wilayah
pekerja juga sangat berpengaruh yang berbeda agar dapat mengetahui
terhadap penurunan produktivitas. perbandingan antara wilayah tersebut
Dimana penambahan jarak berarti dan faktor yang mempengaruhinya.
penambahan pipa untuk CP portable, 3. Perhitungan biaya dapat dilakukan
sedangkan daya alat tetap sama dan mutu dengan cara keseluruhan termasuk biaya
beton yang tidak berubah membuat material dan tenaga kerja agar dapat
terjadinya penurunan produktivitas dan mengetahui biaya pekerjaan secara total
penambahan biaya dikarenakan
terjadinya penambahan waktu.
Dari sini dapat dilihat bahwa dengan
penambahan 4 lantai pengaruhnya masih 8. DAFTAR PUSTAKA
terlalu kecil dan belum signifikan sama Fajar, M.N. (2019). Analisis Perbandingan
sekali. Diperlukan penelitian lebih lanjut Biaya dan Waktu Pengecoran
untuk melihat berbedaan yang signifikan, Menggunakan Concretre pump dan
dikarenakan pada hasil wawancara Tower crane. Tugas akhir (Tidak
dikatakan bahwa pengaruh dapat terlihat Diterbitkan). Universitas Islam
saat perbedaan di atas 33 m atau pada Indonesia. Yogyakarta
proyek ini 10 lantai.
Frederika, A. dan Widhianti, A.R. 2017.
6. KESIMPULAN Analisis Produktivitas Metode
Berdasarkan tujuan penelitian yang Pelaksanaan Pengecoran Beton Ready
dilakukan maka didapatkan hasil dari Mix pada Balok dan Pelat Lantai
analisis dan dapat disimpulkan sebagai Gedung. Jurnal Spektran. Vol.5
berikut. No.1:1-87. Bali.
1. Produktivitas pekerjaan pengecoran
menggunakan concrete pump portable Jawat, I.W. Rahadiani, A.A.S.D. dan
memiliki nilai sebesar 18,698 m3/jam Armaeni N.K. 2018. Produktivitas
lebih besar dibandingkan nilai Truck Concrete Pump dan Truck Mixer
produktivitas concrete pump truck pada Pekerjaan Pengecoran Beton
sebesar 5,04 m3/jam Ready Mix. Paduraksa. Vol.7
2. Pengaruh ketinggian pada pekerjan No.2:164-182. Bali.
pengecoran menggunakan concrete
pump portable dari segi produktivitas Mali, P. 1978. Improving Total Productivity.
dapatkan penurunan produktivitas John Wiley and Sons.Inc. Canada.
dengan rata-rata 8% setiap per 1 lantai
atau 3,3 meter. Dari segi biaya dapatkan Pergub DKI Jakarta no 10 2020. upah
kenaikan biaya dengan rata-rata 0,3% minimum sektoral provinsi tahun 2020.
setiap per 1 lantai atau 3,3 meter. Sekertariat Daerah Provinsi DKI
Jakarta.
7. SARAN
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis Sudipta, I.G.K. 2018. Perbandingan
yang telah dilakukan, ada beberapa hal yang Pengecoran Menggunakan Tower
bisa dijadikan perhatian dan pertimbangan Crane dan Concrete Pump.
bagi dunia konstruksi maupun penelitian Universitas Udayana. Bali
selanjutnya. Adapun saran yang dapat
berikan adalah sebagai berikut. Sutandi, Arianti dan Wednesday, Grand.
1. Dapat dilakukan penelitian terhadap 2020. Study of Factors Productivity of
produktivitas pengecoran menggunakan

10
Pouring Concrete Using Portable
Concrete Pump in Construction
Project X. Jakarta

Riyadi, Laksono Agung. 2016. Produktivitas


Pompa Kodok Sebagai Alat Bantu
Pengecoran Plat Pada Proyek Jember
Icon. Jember. Universitas Jember

Wignjosoebroto, Sritomo. 1992. Teknik Tata


Cara dan Pengukuran Kerja. Penerbit
Guna Widya. Jakarta.

11

You might also like