You are on page 1of 5

NAMA :

KELAS :

NO :

THE LEGEND OF PRAMBANAN TEMPLE


Long long time ago, there lived a very powerful king named Prabu Baka. He was
the king of Prambanan kingdom. All people in the kingdom were afraid of him because he
looked like a giant monster. Despite his ugly appearance, Prabu Baka had a very beautiful
daughter named Roro Jonggrang. There were so many man fell in love with her.

Meanwhile, on a land far away from Prambanan kingdom, there lived a famous
warrior in Pengging kingdom. His name is Bondowoso but he was also known as Bandung
Bondowoso. “Bandung” was actually the name of his magical heirloom that he could use to
summon spirits to help him whenever he needed it.

One day, the king of Pengging kingdom wanted to expand his teritory, and he chose
to conquer Prambanan kingdom as the target. The king entrusted Bandung Bondowoso to
lead the army.

“Bondowoso, go to Prambanan with your soldiers. Conquer the kingdom for me!” said the
king.

“Yes my king, I will return with victory” said Bondowoso.

After that, Bondowoso and his army marched toward Prambanan kingdom. When
they arrived at the kingdom, they launched their attack right away. With this surprise attack,
they managed to defeat a lot of Prambanan soldiers. King Prabu Baka tried to fight back with
his remaining troops but he failed and he died by the hand of Bondowoso.

When the war was over, Bondowoso and his soldiers occupied Prambanan kingdom.
Everything that was once belong to Prabu Baka, now became Bondowoso’s possession,
including Prabu Baka’s daughter, Roro Jonggrang. Since the first time he saw her at the
palace, Bondowoso wanted nothing else but to marry Roro Jonggrang. One day, he decided
to express his feeling to her.

“My beautiful princess, you are so beautiful. There is no word that can describe your beauty.
I think you may be an angel” said Bondowoso to Roro Jonggrang.
Roro Jonggrang didn’t show any response to his word, because she was actually mad
at him for murdering her father. Bondowoso didn’t like the way she acted in front of him, so
he tried to tease her again.

He said “Please my love, say something. I really want to hear your voice. I want you to be
mine, I want to marry you”.

Roro Jonggrang kept ignoring him and this made him upset and angry.

“Say something!” said Bondowoso shouted at Roro Jonggrang.

Roro Jonggrang tried to think about it for a while. She tried to find a way to trick him. Finally
she got an idea. She said that she would marry him if he could fulfill her request.

“Say it my love, I will do anything for you” said Bondowoso.

“I want you to build a thousand temples for me in one night” said Roro Jonggrang.

“If that is what you want my love, I will do it” said Bondowoso.

After that Bondowoso went to an empty field near the palace. He started to summon
his spirit troops to help him built the temples. There were thousands spirits showed up to help
Bondowoso. The construction process ran smoothly and by the middle of the night they
almost completed their mission. There were three temples left to build and it made
Bondowoso felt relief.

Roro Jonggrang who was watching the construction process this whole time started
to feel uneasy. She was so worried that Bondowoso will finished the job in time. So she tried
to find a way to trick him. After thinking about it for a while, she finally got an idea. She
called all of her servant and asked them to burn the hay and hit the rice mortar. The light of
the burnt hay made it look like the morning had come and the sound from the rice mortar
woke all roosters up and they started to crow.

Bondowoso’s stried to complete the work by himself but until the morning really came it was
still not complete. Suddenly, Roro Jonggrang showed up in front him.
Legenda Candi Prambanan
Pada jaman dahulu kala, hiduplah seorang raja yang sangat kuat bernama Prabu
Baka. Dia adalah raja dari kerajaan Prambanan. Semua orang di kerajaan itu takut kepada nya
karena dia terlihat seperti monster raksasa. Terlepas dari penampilan nya yang jelek, Prabu
Baka memiliki seorang anak perempuan yang sangat cantik yang bernama Roro Jonggrang.
Ada begitu banyak pria yang jatuh cinta pada nya.

Sementara itu, di suatu tempat yang jauh dari kerajaan Prambanan, hiduplah seorang
prajurit yang sangat terkenal di kerajaan Pengging. Nama nya adalah Bondowoso tapi dia
juga dikenal sebagai Bandung Bondowoso. “Bandung” sebenarnya adalah nama dari pusaka
sakti milik nya yang bisa dia gunakan untuk memanggil arwah untuk membantu nya
kapanpun dia membutuhkan itu.

Pada suatu hari, raja dari kerajaan Pengging ingin memperluas wilayah nya, dan dia
memilih untuk menaklukkan kerajaan Prambanan sebagai target nya. Sang raja
mempercayakan Bandung Bondowoso untuk memimpin pasukan.

“Bondowoso, pergilah ke Prambanan bersama pasukan mu. Taklukan kerajaan itu untukku!”
kata sang raja.

“Baik raja ku, aku akan kembali dengan kemenangan” kata Bondowoso.

Setelah itu, Bondowoso dan pasukan nya berjalan ke arah kerajaan Prambanan.
Saat mereka sampai di kerajaan itu, mereka segera melakukan serangan mereka. Dengan
serangan tiba-tiba ini, mereka berhasil mengalahkan begitu banyak pasukan Prambanan. Raja
Prabu Baka mencoba untuk melawan balik dengan sisa pasukan yang dimiliki nya namun dia
gagal dan dia meninggal di tangan Bondowoso.

Saat perang nya sudah berakhir, Bondowoso dan pasukan nya mengambil alih
kerajaan Prambanan. Segala hal yang awalnya dimiliki oleh Prabu Baka, kini menjadi milik
Bondowoso, termasuk anak perempuan Prabu Baka, Roro Jonggrang. Sejak pertama kali dia
melihat nta di istana, Bondowoso tidak menginginkan hal lain selain menikahi Roro
Jonggrang. Suatu hari dia memutuskan untuk menunjukkan perasaannya kepada Roro
Jonggrang.
“Tuan putri yang cantik, kau sangat cantik. Tidak ada kata yang bisa menggambarkan
kecantikan mu. Aku rasa kau adalah seorang bidadari” ujar Bondowoso pada Roro
Jonggrang.

Roro Jonggrang tidak menunjukkan respon apa-apa terhadap kata-kata nya, karena dia
sebenarnya marah pada Bondowoso atas pembunuhan ayah nya. Bondowoso tidak menyukai
cara Roro Jonggrang bersikap di hadapan nya, maka diapun mencoba menggoda nya lagi.

Dia berkata “Ayolah sayangku, katakan sesuatu. Aku sangat ingin mendengar suara mu. Aku
ingin kau menjadi milikku, aku ingin menikahimu”.

Roro Jonggrang tetap saja mengacuhkan nya dan hal ini membuatnya sangat kecewa dan
marah.

“Ayo bicara!” kata Bondowoso berteriak kepada Roro Jonggrang.

Roro Jonggrang mencoba memikirkannya sejenak. Dia mencoba mencari cara untuk
menipu nya. Akhirnya dia mendapatkan sebuah ide. Roro Jonggrang mengatakan bahwa dia
akan menikahi Bondowoso jika dia bisa memenuhi permintaannya.

“Katakan saja sayangku, aku akan melakukan apapun untukmu” ujar Bondowoso.

“Aku ingin kau membangun seribu candi untukku dalam satu malam” ujar Roro Jonggrang.

“Jika itu yang kau inginkan sayangku, aku akan melakukannya” ujar Bondowoso.

Setelah itu Bondowoso pergi ke sebuah tanah kosong di dekat istana. Dia mulai
memanggil pasukan arwah milik nya untuk membantunya membangun candi-candi itu. Ada
ribuan arwah yang muncul untuk membantu Bondowoso. Proses pembangunan itu berjalan
lancar dan pada tengah malam mereka hampir menyelesaikan misi mereka. Hanya ada tiga
candi tersisa yang belum di bangun dan hal ini membuat Bondowoso merasa lega.

Roro Jonggrang yang selama ini mengawasi proses pembangunan itu mulai
merasa cemas. Dia sangat khawatir Bondowoso akan menyelesaikan pekerjaan itu tepat pada
waktu nya. Jadi diapun mencari cara untuk menipunya. Setelah berpikir tentang hal itu
sebentar, dia akhirnya mendapatkan sebuah ide. Dia memanggil semua pelayan nya dan
meminta mereka untuk membakar jerami dan memukul lesung padi. Cahaya dari bakaran
jerami membuatnya terlihat seolah-olah pagi hari telah tiba dan suara dari lesung padi
membangunkan semua ayam jantan dan mereka pun mulai berkokok.
Pasukan arwah milik Bondowoso mulai melarikan diri saat mereka melihat
matahari mulai naik menyisakan satu candi yang belum selesai. Bondowoso mencoba
menghentikan mereka namun mereka tidak mendengarkan nya. Bondowoso mencoba untuk
menyelesaikan pekerjaan itu sendirian hingga pagi benar-benar datang candi itu masih belum
selesai. Tiba-tiba Roro Jonggrang muncul di hadapan nya.

“Seperti nya kau telah gagal untuk menyelesaikan misimu” ujar Roro Jonggrang.

Bondowoso menyadari bahwa Roro Jonggrang telah menipu nya. Dia sangat
kecewa dan dia berkata “Kau! Kau telah menipuku! Sekarang dengan segenap kekuatanku,
aku kutuk kau menjadi patung”.

Tiba-tiba tubuh Roro Jonggrang berubah menjadi batu dan dia menjadi candi yang keseribu.

You might also like