You are on page 1of 13

JURNAL PENDIDIKAN BIOLOGI INDONESIA VOLUME 1 NOMOR 1

(ISSN: 2442-3750) (Halaman 47-59)

PENGEMBANGAN HANDOUT BERBASIS KONTEKSTUAL PADA


PELAJARAN BIOLOGI MATERI BIOTEKNOLOGI UNTUK
SISWA KELAS XII SMK NEGERI 02 BATU
Fega Rahmayani1, Iin Hindun1, Atok Miftachul Hudha1
1
Pendidikan Biologi FKIP Universtias Muhammadiyah Malang,
e-mail : atok_emha@yahoo.com

ABSTRACT

The teaching learning activity in SMK is inappropriate with the purpose of teaching and learning in
SMK, which the students are taught to be able to apply the materials in the real life. Teaching material is
taken from the biology book of SMA that the content is theoretically, so the explanation on the material is
unsuitable and not applicative that makes the student less in ability and skill for application in daily life.
From the problem above, this research purpose on developing the contextual basic handout of the
biological course in biotechnology material in SMK N 02 Batu.This research is developing research
based on research and development by Sugiyono’s model that use a few developing steps, those are: (1)
Potential and problem, (2) Collecting data, (3) Product design, (4) Validation design, (5) Design
revision, (6) Try out the product, (7) Product revision. The data collecting methods is using validation
from the expert of handout, material expert and try out to the study club. The technique of analyze data
using quantitative and qualitative data. The result of quantitative data is the percentage of handout
product value that classify in the handout quality and the result of qualitative data come from comment
and advise of validator and try out in SMK.The result quality of the handout found that the developing
contextual basic handout reach out the good quality after following the procedure of validation with
percentage 80.90% and try out to the student that use the handout with percentage very good, 97.75%
and get the positive respond from student with percentage 90.82%. From the whole of the contextual
basic handout have a good quality and appropriate in use for teaching material of Biology in teaching
learning process in SMK N 02 Batu.

Keywords: Contextual Basic Handout, Development and Quality of Handout.

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun pengembangan di SMK yang memperkuat


2005 tentang Standar Nasional Pendidikan kemandirian lulusan pada program
pasal 6 ayat (1) menyatakan bahwa keahlian untuk siap kerja.
“pendidikan di SMK adalah untuk Proses belajar mengajar biologi di
menerapkan ilmu pengetahuan dan SMK dinyatakan oleh Badan Standar
teknologi, membentuk kompetensi, Pendidikan Nasional (2006) bahwa tujuan
kecakapan, dan kemandirian kerja”. pendidikan menengah kejuruan adalah
Ditegaskan pula dalam kurikulum Sekolah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan,
Menengah Kejuruan (SMK) tahun 2006 kepribadian, akhlak mulia, keterampilan
bahwa peran SMK adalah menyiapkan untuk hidup mandiri dan mengikuti studi
siswa dengan kemampuan dan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya.
keterampilan bidang tertentu agar setelah Kelemahan pembelajaran di SMK
lulus dapat bekerja pada bidang tertentu sebagaimana dijelaskan oleh Mulyana
untuk mengisi lowongan yang ada. Namun (2013) ditemukan hal-hal yang masih harus
demikian data Departemen Pendidikan diperhatikan, hal-hal tersebut menyangkut:
Nasional Tahun 2009 menyebutkan bahwa 1) masih banyak sekolah yang kekurangan
lulusan SMK masih menjadi penyumbang bahan ajar yang bersifat aplikatif dalam
pengangguran terbesar. Fakta ini arti tidak hanya memaparkan konsep tetapi
menunjukan adanya ketidak sesuaian beberapa materi memerlukan penerapan
sehingga perlu adanya strategi sehingga menyulitkan guru dalam

Fega Rahmayani dkk, Pengembangan Handout Berbasis Kontekstual 47


JURNAL PENDIDIKAN BIOLOGI INDONESIA VOLUME 1 NOMOR 1
(ISSN: 2442-3750) (Halaman 47-59)

melaksanakan pembelajaran, 2) kurikulum (salingtemas) dengan kompetensi dasar a)


di SMK yang terlalu teoritis dalam arti menjelaskan arti, prinsip dasar, dan jenis-
hanya berisi wawasan pengetahuan, kurang jenis bioteknologi dan, b) menjelaskan dan
praktis, kurang kontekstual, sehingga menganalisis peran bioteknologi serta
kurang memberikan makna proses dari implikasi hasil-hasil bioteknologi pada
hasil pembelajaran yang berarti bagi bekal salingtemas (Permendiknas No. 22 Tahun
kecakapan hidup (life skill) siswa di masa 2006). Berdasarkan dua sumber kurikulum
depan. diatas, maka penyampaian pembelajaran di
Menurut Departemen Pendidikan SMK belum sesuai dengan kompetensi
Nasional (2008) menyatakan bahwa dalam pembelajaran materi bioteknologi di SMK
pemilihan dan penentuan bahan ajar yang program keahlian pertanian.
baik adalah memenuhi salah satu kriteria Departemen Pendidikan Nasional
bahwa bahan ajar harus menarik, dapat (2008) menyatakan bahwa tujuan dari
membantu siswa untuk mencapai membuat bahan ajar adalah menyediakan
kompetensi. Sehingga bahan ajar dibuat bahan ajar yang sesuai dengan tuntutan
sesuai dengan kebutuhan dan kecocokan kurikulum dengan mempertimbangkan
dengan KD yang akan diraih oleh peserta kebutuhan siswa, yakni bahan ajar yang
didik. Jenis dan bentuk bahan ajar sesuai dengan karakteristik dan setting atau
ditetapkan atas dasar analisis kurikulum lingkungan sosial siswa, membantu siswa
dan analisis sumber bahan sebelumnya. dalam memperoleh alternatif bahan ajar di
Dari hal tersebut buku teks khusus SMK samping buku-buku teks yang terkadang
belum ada dalam proses pembelajaran, sulit diperoleh dan memudahkan guru
sehingga siswa SMK belum bisa mencapai dalam melaksanakan pembelajaran
tujuan dalam pembelajaran. Buku teks bagi (Departemen Pendidikan Nasional, 2008).
siswa SMK seharusnya disesuaikan dengan Dilanjutkan oleh Prastowo, A (2012)
kurikulum yang ada di SMK yaitu dengan mengemukakan “bahan ajar yang
melaraskan materi pembelajaran dengan digunakan untuk melengkapi bahan ajar
tujuan dalam kurikulum untuk menjadikan yang mempunyai kekurangan dalam
pembelajaran di SMK lebih maksimal. mencapai tujuan dalam proses
Dalam kurikulum di SMK khususnya pembelajaran yang bisa disesuaikan
materi bioteknologi bahwa tujuan dengan karakteristik peserta didik, jenis
pembelajaran materi bioteknologi materi pelajaran, kondisi lingkungan dan
mempunyai Standar Kompetensi sebagai dapat memotivasi serta meningkatkan
berikut: mengidentifikasi pengembangan belajar siswa pada pelajaran biologi yaitu
bioteknologi dan dampaknya bagi bahan ajar berupa handout”. Handout
kehidupan, dengan Kompetensi Dasar a) dikembangkan berdasarkan kondisi siswa
mengidentifikasi ciri dan sifat yang sesuai dengan tujuan pembelajaran
mikroorganisme dalam proses yaitu bisa menerapkan materi secara jelas
bioteknologi, b) mengidentifikasi dampak dalam proses pembelajaran dengan
pengembangan bioteknologi, c) kehidupan sehari-hari.
mengidentifikasi peranan bioteknologi bagi Menurut Aziz (2010) dalam Amir
pertanian sampai kesehatan manusia (2012) penggunaan bahan ajar berupa
(Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, handout bisa lebih memberdayakan peserta
2006), sedangkan dalam penyajian materi didik dalam menerapkan pembelajaran
bioteknologi yang terdapat dibuku teks dengan kurikulum yang ada dalam buku
SMA Standar Kompetensi sebagai berikut: teks. Dalam hal ini handout bisa
memahami prinsip-prinsip dasar melengkapi kelemahan buku teks dalam
bioteknologi serta implikasinya pada sains, proses pembelajaran. Dalam proses
lingkungan, teknologi, masyarakat pembelajaran lebih mengedepankan

Fega Rahmayani dkk, Pengembangan Handout Berbasis Kontekstual 48


JURNAL PENDIDIKAN BIOLOGI INDONESIA VOLUME 1 NOMOR 1
(ISSN: 2442-3750) (Halaman 47-59)

idealitas bagi pendidik sehingga benar- diperlukan bahan ajar lain yang bisa
benar akan menghasilkan kualitas melengkapi kelemahan dari kurikulum
pembelajaran yang efektif dan efisien yang yang ada di buku teks SMA dan LKS yaitu
sesuai dengan kurikulum. kurikulum yang disesuaikan dengan
Pembelajaran kontekstual merupakan pembelajaran di SMK untuk memberikan
proses belajar yang membantu guru kesempatan pada siswa membangun
mengaitkan antara materi yang diajarkan pengetahuan yang tidak sekedar sebagai
dengan situasi dunia nyata peserta didik penerima bahan ajaran, tetapi juga bisa
dan mendorong peserta didik membuat mencapai tujuan pembelajaran yaitu bisa
hubungan antara pengetahuan yang menerapkan materi untuk bisa diterapkan.
dimilikinya dengan penerapannya dalam Alternatif dalam mengatasi
kehidupan. Dengan konsep itu, hasil kesulitan-kesulitan tersebut dapat diatasi
pembelajaran diharapkan lebih bermakna dan disiasati oleh guru biologi dalam
bagi peserta didik. Proses pembelajaran pelengkapi kelemahan dari buku teks SMA
berlangsung alamiah dalam bentuk dengan disusun dan dikembangkannya
kegiatan peserta didik bekerja dan handout berbasis kontekstual materi
mengalami bukan mentransfer bioteknologi yang berkualitas dan sesuai
pengetahuan dari guru ke peserta didik. dengan kriteria penyusunan handout yang
Strategi pembelajaran lebih dipentingkan baik. Handout merupakan salah satu
daripada hasil (Elaine, 2007). bentuk media cetak yang mudah
Dari hasil studi pendahuluan yang dikembangkan dan dapat dimanfaatkan
dilakukan peneliti melalui pengamatan dalam pembelajaran untuk memperlancar
langsung dan wawancara pada guru bidang pelaksanaan belajar mengajar yang
studi biologi dan peserta didik di SMK disesuaikan kurikulum.
Negeri 02 Batu bahwa pada kesimpulannya Keunggulan dalam penggunaan
proses belajar biologi guru menggunakan handout berbasis kontekstual untuk
bahan ajar berupa buku teks biologi SMA pengembangan bahan ajar dalam proses
sebagai acuan belajar dalam proses pembelajaran dapat dilihat dari beberapa
mengajar, dan didapatkan secara fakta hasil penelitian terdahulu yang juga
informasi bahwa jumlah buku teks yang menggunakan handout berbasis
digunakan siswa dalam belajar sangat kontesktual oleh Sufatmi Amir (2012)
terbatas dan buku teks tersebut diletakkan handout mampu melengkapi kelemahan
di perpustakaan sekolah, sehingga buku teks Kimia dan mempunyai kualitas
sebagaian besar siswa tidak memiliki buku baik (B), dan penelitian oleh Turnasih
teks biologi selain LKS (Lembar Kegiatan (2013) handout digunakan oleh guru
Siswa) sebagai bahan ajar yang siswa sebagai acuan untuk digunakan sebagai
miliki. LKS berisi tentang uraian singkat sumber belajar bagi peserta didik
materi dengan tujuan pembelajaran yang SMA/MA dan mempunyai kualitas yang
sama dengan buku teks, sehingga buku baik.
teks SMA yang digunakan siswa belum Dengan disusunnya handout berbasis
mendukung kurikulum di SMK, dan siswa kontekstual untuk pembelajaran materi
dalam menyelesaikan pertanyaan yang ada bioteknologi diharapkan siswa dapat
di LKS dengan cara memindahkan menerapkan pembelajaran dalam
sebagian materi ke dalam pertanyaan kehidupan nyata dan membangun
tersebut dan ketika siswa tidak bisa pengetahuannya sendiri. Berdasarkan
menyelesaikan pertanyaan, siswa penelusuran dari beberapa permasalahan
mengosongkan dan menunggu siswa yang yang ada, maka peneliti mencoba
lain bisa mengerjakan, sehingga kegiatan menjawab permasalahan di SMK Negeri
pembelajaran belum bisa mengasah 02 Batu dengan penelitian yang berjudul
kemampuan berpikir siswa, sehingga “Pengembangan Handout Berbasis

Fega Rahmayani dkk, Pengembangan Handout Berbasis Kontekstual 49


JURNAL PENDIDIKAN BIOLOGI INDONESIA VOLUME 1 NOMOR 1
(ISSN: 2442-3750) (Halaman 47-59)

Kontekstual pada Pelajaran Biologi Ujicoba produk, (7) Revisi produk. Secara
Materi Bioteknologi untuk Siswa Kelas rinci dapat dilihat pada prosedur
XII SMK Negeri 02 Batu” pengembangan handout pada
halaman berikutnya (gambar 1).
METODE tahapan dalam pengumpulan data
yang dilakukan meliputi : Mengkaji
Penelitian ini merupakan jenis
kurikulum, Mempelajari kurikulum yang
penelitian pengembangan (Research and
ada di SMK Negeri 02 Batu sehingga
Development) merupakan penelitian yang
handout bioteknologi berbasis kontektual
digunakan untuk menghasilkan produk
yang akan dihasilkan tidak menyimpang
tertentu, dan menguji kualitas produk
dari tujuan pengajaran disekolah.
tersebut. Penelitian pengembangan
Mengidentifikasi materi yang dibutuhkan
(Research and Development atau R&D)
untuk pembuatan handout, sehingga dapat
adalah aktifitas riset dasar untuk
dipahami oleh peserta didik kelas XII.
mendapatkan informasi kebutuhan
Mengindentifikasi materi dilakukan
pengguna (needs assessment), kemudian
melalui beberapa cara yaitu: diskusi
dilanjutkan kegiatan pengembangan
dengan guru mata pelajaran biologi dan
(development) untuk menghasilkan produk
kepala sekolah, kemudian dilanjutkan
sebagai bahan ajar bagi siswa dan menguji
dengan observasi yang dilakukan
kualitas produk tersebut (Sugiyono, 2011).
disekolahan khususnya dikelas XII SMK
Model pengembangan yang
dan wawancara dengan guru mata
digunakan dalam pengembangan
pelajaran biologi dan siswa SMK kelas
pembelajaran ini didasarkan pada
XII. Studi Literatur ditujukan untuk
rancangan pengembangan (Research and
menemukan konsep-konsep atau landasan-
Development) menurut model Sugiyono
landasan teoritis yang memperkuat suatu
(2011). Langkah-langkah pengembangan
produk pendidikan berbasis (handout
meliputi: (1) Potensi dan masalah, (2)
bioteknologi kontekstual).
Pengumpulan data, (3) Desain produk, (4)
Validasi desain, (5) Revisi desain, (6)

Fega Rahmayani dkk, Pengembangan Handout Berbasis Kontekstual 50


JURNAL PENDIDIKAN BIOLOGI INDONESIA VOLUME 1 NOMOR 1
(ISSN: 2442-3750) (Halaman 47-59)

1 Potensi dan Masalah

2 Pengumpulan Data

Desain Produk
3 1. Rancangan handout bahan ajar Biologi
2. Penyusunan handout bahan ajar Biologi

Validasi Ahli :
4 (Ahli Handout dan Ahli Materi)

Valid/layak? Tidak
1. Ahli Handout: Dosen Jurusan Biologi Revisi
5
2. Ahli Materi: Guru Bidang Studi Biologi Ya

Uji Coba Produk Handout


6 Siswa kelas XII yang dipilih secara random

Tidak
7 Layak Revisi
Ya

Produk Handout Bioteknologi Berbasis


Kontekstual

Gambar 1. Model Pengembangan Handout Bioteknologi Berbasis Kontekstual


(Dimodifikasi dari model Pengembangan Sugiyono, 2011)

Dalam menyusun rancangan kompetensi, kompetensi dasar dan tujuan


handout biologi berbasis kontekstual bagi pembelajaran serta petunjuk teknis dalam
siswa kelas XII dalam proses pembelajaran menggunakan handout. (3)
pembelajaran yang dilakukan adalah Kegiatan belajar siswa terdapat 3 macam
merancang handout biologi ini dengan kompetensi dasar.
mengikuti pedoman penyusunan handout
berbasis kontekstual yang baik dan benar Validasi desain pada ahli merupakan
dirumuskan melalui tahapan berikut: (1) kegiatan yang dilakukan oleh ahli untuk
Halaman depan yang terdiri dari: judul memeriksa dan mengevaluasi secara
handout, nama penyusun, ilustrasi sistematis instrumen dan produk yang
gambar dan penerbit. (2) Pendahuluan akan dikembangkan sesuai dengan
dari uraian singkat tentang tema tujuan. Hal ini dilakukan oleh ahli
bioteknologi yang terdiri dari uraian handout dan ahli materi. Adapun yang
singkat dari tema bioteknologi, standar divalidasi meliputi (1) Halaman sampul

Fega Rahmayani dkk, Pengembangan Handout Berbasis Kontekstual 51


JURNAL PENDIDIKAN BIOLOGI INDONESIA VOLUME 1 NOMOR 1
(ISSN: 2442-3750) (Halaman 47-59)

(cover), (2) Pendahuluan yang terdiri dari siswa,


uraian singkat materi isi, tujuan Setelah melakukan uji coba produk
pembelajaran, kegunaan handout, handout dan mengetahui kekurangan dan
petunjuk teknis untuk siswa, (3) Isi kelemahan handout, maka peneliti
handout yang terdiri dari uraian materi melakukan perevisian produk dengan
pada kegiatan 1, 2, 3 dan kegiatan tujuan untuk mengetahui nilai manfaat
kontekstual, (4) Pelengkap terdiri dari uji handout yang dikembangkan, sehingga
kompetensi, gambar, rangkuman dan menjadi handout biologi bioteknologi
rujukan. Dibawah ini kriteria validator berbasis kontekstual yang sempurna.
ahli yang memvalidasi produk handout. Desain uji coba dalam
Validator mengisi angket dalam kriteria pengembangan handout ini meliputi
ahli handout untuk memberikan validasi isi dan uji coba produk handout.
penilaian. Ahli handout berbasis Validasi isi dilakukan oleh validator
kontekstual pada pelajaran biologi materi dengan mengisi angket lembar validasi
bioteknologi adalah Dr. Yuni Pantiwati, guna memberikan penilaian terhadap
M.Pd. selaku dosen biologi di jurusan handout bioteknologi berbasis
biologi di Universitas Muhammadiyah kontekstual yang telah disusun. Desain
Malang sebagai ahli handout 1 dan Prof. validasi yang digunakan adalah deskriptif
Dr. A.D. Corebima, M.Pd. selaku dosen yang memungkinkan pengembang
biologi di Universitas Negeri Malang memperoleh informasi/data secara
sebagai ahli handout 2. Ahli materi pada kualitatif dan kuantitatif. Tahap validasi
pengembangan handout berbasis ini, produk pengembangan handout
kontekstual pada pelajaran biologi materi bioteknologi berbasis kontekstual
bioteknologi adalah Siti Sulichah, S.Pd, kemudian divalidasikan kepada guru ahli
M.Pd selaku guru biologi di SMK Negeri handout dan guru SMK Negeri 02 Batu
02 Batu. yang telah berkompeten dibidang biologi
Setelah dilakukan validasi oeh sebagai ahli materi.
validatori. Validasi handout dilakukan Langkah-langkah yang dilakukan
untuk mengetahui kekurangan dan dalam tahap review validator yaitu 1)
kelemahan handout biologi, oleh karena Mendatangi validator yaitu ahli handout
itu diperlukan revisi atau perbaikan Dr. Yuni Pantiwati , M.Pd dan Prof. Dr.
desain sehingga handout biologi tersebut A.D. Corebima, M.Pd dan ahli materi
dinyatakan layak dan bisa digunakan Drs. Siti Sulichah, M.Pd, 2) Menjelaskan
sebagai bahan ajar materi bioteknologi. model pengembangan yang akan
Ujicoba handout pada tahap ini dilakukan, 3) Meminta saran dan
dilakukan oleh siswa kelas XII di SMK komentar mengenahi handout
Negeri 02 Batu setelah divalidasi dan bioteknologi berbasis kontekstual yang
revisi. Tahap ini akan dilakukan uji coba dikembangkan melalui angket, setelah
terbatas yaitu diambil secara random 15 dilakukan validasi ahli kemudian
siswa kelas sebagai pengguna produk dilakukan revisi atau perbaikan handout
handout. Uji coba produk handout yang bioteknologi berbasis kontekstual
telah selesai dikerjakan segera diketahui kemudian diuji cobakan pada siswa, hal
hasil belajar siswa dengan cepat dan ini dilakukan untuk mengetahui apakah
dapat diketahui kelayakan handout yang handout bioteknologi berbasis
telah disusun. Tahap uji coba kontekstual tersebut layak/cukup
menggunakan handout supaya layak/tidak layak untuk digunakan.
mengetahui nilai manfaat dalam Uji coba produk dimaksudkan
penguasaan handout dari masing-masing untuk mengumpulkan data yang

Fega Rahmayani dkk, Pengembangan Handout Berbasis Kontekstual 52


JURNAL PENDIDIKAN BIOLOGI INDONESIA VOLUME 1 NOMOR 1
(ISSN: 2442-3750) (Halaman 47-59)

digunakan sebagai pertimbangan dan oleh validator yang berupa kritik atau
menetapkan kelayakan handout saran tentang produk handout yang
bioteknologi berbasis kontekstual pada dikembangkan dan kegiatan uji coba
materi bioteknologi. Uji coba produk kepada siswa kelas XII di SMK Negeri
dilakukan dengan mencobakan handout 02 Batu. Data kuantitatif diperoleh hasil
ke kelompok terbatas. Sampel yang pengisian angket oleh ahli handout, ahli
diambil 15 siswa dari jumlah populasi 30 materi, dan siswa serta skor hasil uji
siswa. Penelitian ini dilakukan dengan kompetensi pada saat akhir pembelajaran.
teknik sampel acak (Random Sampling) Instrumen yang digunakan untuk
pada uji coba produk ini. Siswa diminta pengembangan handout adalah Angket
untuk mengerjakan handout dengan validasi, angket respon siswa, dan
mencatat pada lembar kerja kesulitan keterlaksanaan produk handout.
siswa dalam menggunakan handout Data yang diperoleh diolah dengan
bioteknologi berbasis kontekstual. teknik deskriptif presentase, yaitu meng-
Adapun aspek dalam lembar kerja ubah data kuantitatif menjadi bentuk
kesulitan siswa selama menyelesaikan presentase dan kemudian diinter-
handout meliputi kegiatan belajar 1, 2, pretasikan dengan kalimat yang bersifat
dan 3. Siswa menjawab soal evaluasi kualitatif. Data kualitatif diperoleh dari
pada handout untuk diketahui hasil kritik dan saran yang diberikan oleh
penguasaan handout sesuai dengan validator ahli handout dan materi,
ketentuan penilaian dan mengisi angket sedangkan data kuantitatif diperoleh dari
respon terhadap penggunaan handout hasil pengisian angket oleh validator
bioteknolgi berbasis kontekstual yang yang berupa skor penilaian. Data yang
telah dikembangkan pada akhir uji coba. diperoleh diolah dengan teknik deskriptif
Uji coba produk handout yang telah presentase, yaitu mengubah data
selesai dikerjakan segera diketahui hasil kuantitatif menjadi bentuk presentase dan
belajar siswa dengan cepat dan dapat kemudian diinterpretasikan dengan
diketahui hasil penguasaan handout yang kalimat yang bersifat kualitatif. Data
telah disusun. kualitatif diperoleh dari kritik dan saran
Kegiatan pengambilan data yang diberikan oleh validator ahli
dikelompokkan menjadi dua macam, handout dan materi, sedangkan data
yaitu data kualitatif dan data kuantitatif kuantitatif diperoleh dari hasil pengisian
yang diijabarkan sebagai berikut: Data angket oleh validator yang berupa skor
kualitatif yaitu tanggapan yang diberikan penilaian.
Tabel 1. Kriteria Respon dari Siswa
Persentase Keterangan
85% ≤ RS Sangat positif
70% ≤ RS < 85% Positif
50% ≤ RS < 70% Kurang positif
RS < 50% Tidak positif

Data yang diperoleh dari respon Uji coba handoutdilaksanakan


siswa yaitu melalui angket yang selama tiga kali pertemuan. Setiap
dikembangkan peneliti digunakan untuk kegiatan belajar dilakukan satu kali
menguji kelayakan tentang bahan ajar pertemuan dengan alokasi waktu 2x45
berupa handout (Tabel 1). menit.
Hasil nilai respon belajar siswa

Fega Rahmayani dkk, Pengembangan Handout Berbasis Kontekstual 53


JURNAL PENDIDIKAN BIOLOGI INDONESIA VOLUME 1 NOMOR 1
(ISSN: 2442-3750) (Halaman 47-59)

tersebut dapat dihitung menggunakan sudah sangat baik. Penilaian dari ahli
rumus: handout 1 dengan nilai yang terendah
adalah pada aspek rangkuman dan uraian
singkat pada materi dengan presentase
60%, dan kegiatan kontekstual dengan
(Dimodifikasi Dari Utomo, 2009) persentase 66,67 %, sedangkan aspek
Keterangan: kegunaan handout dan rujukan dengan
 = Persentase hasil nilai respon presentase hasil 70%, sedangkan
siswa petunjuk teknis untuk siswa dan uji
n = Jumlah siswa yang tuntas kompetensi dengan presentasi hasil
N = Jumlah seluruh siswa 73,33%,isi handout mencapai presentase
75%, tetapi pada aspek tujuan
HASIL DAN PEMBAHASAN pembelajaran dan gambar mencapai
Penilaian ahli handout 1 yang presentase 80% yang menunjukkan
mencapai nilai tertinggi yaitu pada aspek kriteria valid. Rata-rata penilaian validasi
halaman sampul (cover) dengan nilai oleh ahli handout 1 mencapai 73,48%,
persentase 100%. Aspek halaman sampul maka dengan persentase 73,48% handout
(cover) dalam handout tersebut berbasis kontekstual menunjukkan
menunjukkan kriteria valid dan ilustrasi kriteria “cukup valid” atau cukup layak
gambar yang terdapat dalam handout untuk digunakan.

Tabel 2. Hasil Penilaian Ahli Materi Terhadap Produk Awal Media

No. Aspek yang Dinilai Persentase (%) Kualifikasi Keterangan


1. Tujuan 75 Layak Vaild, Tidak
Revisi
2. Kebenaran konsep 94 Sangat Layak Sangat Valid,
Tidak Revisi
3. Bahan penarik 78 Sangat Layak Sangat Valid,
perhatian Tidak Revisi
4. Organisasi materi 75 Layak Vaild, Tidak
Revisi
5. Sumber belasjar 68 Layak Vaild, Tidak
Revisi
6. Evaluasi 70 Layak Vaild, Tidak
Revisi

Tabel 3. Komentar dan Saran Perbaikan Ahli Materi

No. Aspek yang Dinilai Komentar dan Saran Ahli Materi


1. Tujuan -
2. Materi Harus ada petunjuk melakukan praktikum tentang
golongan vertebrata dan invertebrata beserata suara,
menambahkan perkembangbiakan beberapa spesies
dari filum nematelminthes.
3. Bahan penarik perhatian Tidak ada bahasa lisan. Bahasa lisan pada petunjuk
praktikum dijelaskan secara detail
4. Organisasi Materi -
5. Sumber belajar Untuk panduan praktikum disertakan bagi setiap
phylum secara singkat dan detail
6. Evaluasi Untuk petunjuk pretest/pascatest dan petunjuk
praktikum dijelaskan secara singkat dan jelas.

Fega Rahmayani dkk, Pengembangan Handout Berbasis Kontekstual 54


JURNAL PENDIDIKAN BIOLOGI INDONESIA VOLUME 1 NOMOR 1
(ISSN: 2442-3750) (Halaman 47-59)

Tabel 4. Data Hasil Penilaian Ahli Materi sesudah Revisi


No. Aspek yang Dinilai Persentase (%) Kualifikasi Keterangan
1. Tujuan 100 Sangat Layak Sangat Valid, Tidak Revisi
2. Kebenaran konsep 97 Sangat Layak Sangat Valid, Tidak Revisi
3. Bahan penarik 93 Sangat Layak Sangat Valid, Tidak Revisi
perhatian
4. Organisasi materi 100 Sangat Layak Sangat Valid, Tidak Revisi
5. Sumber belajar 94 Sangat Layak Sangat Valid, Tidak Revisi
6. Evaluasi 75 Layak Vaild, Tidak Revisi

Gambar 2. Grafik perbandingan hasil penilaian produk awal dan revisi produk oleh ahli materi

Tabel 5. Data Hasil Penilaian Ahli Media Sebelum Revisi


No. Aspek yang Dinilai Persentase (%) Kualifikasi Keterangan
1. Efektifitas 79 Sangat Valid,
Sangat Layak
Tidak Revisi
2. Animasi 69 Valid, Tidak
Layak
Revisi
3. Teks 83 Sangat Valid,
Sangat Layak
Tidak Revisi
4. Audio 75 Valid, Tidak
Layak
Revisi
5. Fasilitas 88 Sangat Valid,
Sangat Layak
Tidak Revisi
6. Integrasi seluruh aspek 50 Kurang Valid,
Kurang Layak
dalam media Revisi
7. Penilaian media secara 75 Valid, Tidak
Layak
keseluruhan Revisi

Fega Rahmayani dkk, Pengembangan Handout Berbasis Kontekstual 55


JURNAL PENDIDIKAN BIOLOGI INDONESIA VOLUME 1 NOMOR 1
(ISSN: 2442-3750) (Halaman 47-59)

Tabel 6. Komentar dan Saran Perbaikan Ahli Media


No. Aspek yang Dinilai Komentar dan Saran Ahli Media
1. Efektifitas Lengkapi dengan video dan animasi yang menggambarkan
konsep-konsep penting dan buat sajian dalam bentuk sequencing
(satu persatu)
2. Animasi Banyak gambar yang terlalu kecil sehingga sulit untuk dibaca.
Sajikan gambar dalam bentuk sequencing atau tahap demi tahap.
Baca lampiran hasil review saya
3. Teks -
4. Audio -
5. Fasilitas -
6. Integrasi seluruh aspek dalam Sebaiknya animasi yang ditampilkan adalah animasi untuk
media menggambarkan konsep materi, bukan asesoris media (missal
intro dll)
7. Penilaian media secara Lebih memahami hasil revie ahli media untuk saran perbaikan
keseluruhan

Tabel 7. Data Hasil Penilaian Ahli Media sesudah Revisi


No. Aspek yang Dinilai Persentase (%) Kualifikasi Keterangan
1. Efektifitas 96 Sangat Valid, Tidak
Sangat Layak
Revisi
2. Animasi 100 Sangat Valid, Tidak
Sangat Layak
Revisi
3. Teks 92 Sangat Valid, Tidak
Sangat Layak
Revisi
4. Audio 100 Sangat Valid, Tidak
Sangat Layak
Revisi
5. Fasilitas 100 Sangat Valid, Tidak
Sangat Layak
Revisi
6. Integrasi seluruh aspek 100 Sangat Valid, Revisi
Sangat Layak
dalam media
7. Penilaian media secara 100 Sangat , Tidak
Sangat Layak
keseluruhan Revisi

Gambar 3. Grafik perbandingan hasil penilaian produk awal dan revisi produk oleh ahli media

Fega Rahmayani dkk, Pengembangan Handout Berbasis Kontekstual 56


JURNAL PENDIDIKAN BIOLOGI INDONESIA VOLUME 1 NOMOR 1
(ISSN: 2442-3750) (Halaman 47-59)

Gambar 4. Grafik perbandingan hasil penilaian produk multimedia interaktif oleh siswa pada uji coba
lebih luas

Penilaian siswa terhadap pembelajaran interaktif yang


multimedia interaktif pada uji coba lebih dikembangkan. Setelah diberikan materi
luas berturut-turut sebagai berikut: pada lewat penayangan multimedia
aspek penilaian bahan penarik perhatian pembelajaran siswa diberikan pretest.
79% dengan kualifikasi sangat layak, Berdasarkan hasil analisis paired sampel t
aspek penilaian penyajian materi 83% test dengan menggunakan transform
dengan kualifikasi sangat layak, dan SPSS IBM 21 diperoleh hasil probabilitas
aspek penilaian ketertarikan siswa 78% (P) pada kelas perlakuan 0,000. Karena
dengan kualifikasi sangat layak. nilai P < 0,05 maka H0 ditolak. Rata-rata
Berdasarkan hasil penilaian siswa pada nilai sebelum menggunakan media
beberapa aspek penilaian maka dapat pembelajaran berbasis multimedia
disimpulkan bahwa media pembelajaran interaktif & sesudah menggunakan media
biologi berbasis multimedia interaktif ini pembelajaran berbasis multimedia
sangat layak digunakan dalam interaktif adalah berbeda. Perolehan nilai
pembelajaran. pretest dan postest menunjukkan bahwa
Untuk menguji keefektifannya terjadi peningkatan skor siswa dan
multimedia interaktif meningkatkan hasil diperoleh rata-rata nilai sebelum
belajar secara nyata, maka dilakukan uji menggunakan media (pretest) 41,60
eksperimen. Uji eksperimen ini mengalami peningkatan setelah
menggunakan dua kelas, yaitu kelas menggunakan media (postest) 90,3.
kontrol dan keas perlakuan. Pada kelas Dengan demikian dapat dinyatakan
kontrol siswa hanya diminta membaca bahwa: (1) penggunaan media
buku teks pelajaran setelah diberi pretest. pembelajaran berbasis multimedia
Setelah membaca buku teks pelajaran interaktif dapat meningkatakan pemaham
siswa diberikan postest dengan soal yang siswa kelas X-6 pada materi kingdom
sama. Subjek untuk kelas kontrol yaitu animalia, (2) media pembelajaran yang
kelas X-8 sebanyak 30 orang. Sedangkan dikembangkan sudah memenuhi SK/KD
untuk kelas perlakukan, awalnya siswa yang telah ditetapkan, karena siswa dapat
diberikan pretest kemudian di diberikan menjawab soal pretest dan soal postest,
materi menggunakan multimedia (3) media pembelajaran yang

Fega Rahmayani dkk, Pengembangan Handout Berbasis Kontekstual 57


JURNAL PENDIDIKAN BIOLOGI INDONESIA VOLUME 1 NOMOR 1
(ISSN: 2442-3750) (Halaman 47-59)

dikembangkan dapat dijadikan media siswa terhadap aspek bahan penarik


alternatif pada proses pembelajaran perhatian, penyajian materi dan
disekolah pada materi kingdom animalia ketertarikan siswa yang terdapat pada
karena media pembelajaran ini sudah angket siswa pada saat uji coba lebih
dinyatakan sangat valid dan sangat layak luas.
digunakan sebagai media pembelajaran 3. Media pembelajaran yang
oleh ahli media. dikembangkan dapat meningkatkan
Pada kelas kontrol diperoleh nilai pemahaman siswa pada materi
probabilitas (P) 0,000. Karena nilai P < Kingdom Animalia, hal ini
0,05 maka H0 ditolak, rata-rata nilai berdasarkan pada uji coba eksperimen.
pretest dan postest pada kelas kontrol Pada kelas perlakuan skor pemahaman
juga berbeda. Berdasarkan perolehan siswa sebelum menggunaka
nilai pretest dan postest terjadi multimedia interaktif dengan rata-rata
peningkatan antara nilai pretest dan 41,60 meningkat menjadi 90,3 setelah
postest pada kelas kontrol. Namun menggunakan multimedia interaktif.
perbedaan nilai pretest dan postest pada Sedangkan pada kelas kontrol skor
kelas kontrol tidak terlalu jauh pemahaman siswa sebelum membaca
dibandingkan dengan kelas perlakuan. buku teks pelajaran dengan rata-rata
Perolehan rata-rata nilai sebelum 48,80 menjadi 68,60 setelah membaca
membaca buku teks pelajaran (pretest) buku teks pelajaran. Dari hasil uji
48,80 dan rata-rata nilai setelah membaca eksperimen dapat dikatakan bahwa
buku teks pelajaran 68,60. Dengan penggunaan media pembelajaran
demikian dapat dinyatakan bahwa berbasis multimedia interaktif lebih
penggunaan media pembelajaran berbasis efektif meningkatkan pemahaman
multimedia interaktif dapat meningkatkan siswa dibandingkan dengan
pemahaman siswa dan lebih efektif dalam menggunakan buku teks pelajaran.
materi kingdom animalia daripada
membaca buku teks pelajaran.
Saran
KESIMPULAN DAN SARAN 1. Multimedia interaktif yang
dikembangkan hanya sampai pada
Kesimpulan
tahap uji eksperimen. Diharapkan
1. Media pembelajaran yang pengembang berikutnya lebih bisa
dikembangkan sangat layak digunakan mengembangkan multimedia interaktif
dalam proses pembelajaran, hal ini ini pada tahap diseminasi dan
berdasarkan pada hasil penilaian ahli implementasi.
media terhadap aspek efektifitas, 2. Multimedia interaktif yang
animasi, teks, audio, dan fasilitas dikembangkan hanya terbatas pada
pendukung yang ada pada multimedia materi Kingdom Animalia, diharapkan
interaktif dan ahli materi terhadap semua guru biologi memakai
aspek tujuan, kebenaran konsep, bahan multimedia interaktif sebagai media
penarik perhatian, organisasi materi, pembelajaran pada materi lain, karena
sumber belajar, dan evaluasi. media ini dapat membuat proses
2. Media pembelajaran yang pembelajaran lebih efektif. Terlebih
dikembangkan sangat efektif lagi pada semua mata pelajaran.
digunakan dalam pembelajaran, hal ini
berdasarkan pada hasil penilaian ahli
media terhadap aspek efektivitas dan

Fega Rahmayani dkk, Pengembangan Handout Berbasis Kontekstual 58


JURNAL PENDIDIKAN BIOLOGI INDONESIA VOLUME 1 NOMOR 1
(ISSN: 2442-3750) (Halaman 47-59)

DAFTAR PUSTAKA Sukmadinata, N. S. 2010. Metode


Penelitian Pendidikan. Jakarta:
Anwar, Khairil. 2007. Pembelajaran
PT Remaja Rosdakarya
Bidang Studi Pendidikan Agama
Sutopo, Ariesto Hadi. 2002. Animasi
Islam Berbasis Multimedia Di
dengan Macro Media Flash
SMP 18. Skripsi, Jurusan
Berikut Action Script. Jakarta:
Tarbiyah Fakultas Agama Islam
Salemba Infotek
Univeritas Muhammadiyah
Warsita, Bambang. 2008. Teknologi
Malang.
Pembelajaran Landasan &
Damri, Ari. 2007. Mari Belajar Biologi
Aplikasinya. Jakarta: Rineka
Untuk SMA-MA Kelas X.
Cipta.
Surabaya: SIC
Wulandar,D dan Trianisa K dan R Fendi
Depdiknas. 2007. Materi Soialisasi
A. 2006. Flash Card Kalisifikasi
Kurikulum dan Pelatihan Tingkat
Dengan Sistem Pemanfaatan
Satuan Pendidikan. Jakarta:
Bridge Untuk Meningkatkan
Direktorat Jenderal Pendidikan
Hasil Belajar Sistem Klasifikasi
Dasar dan Menengah
Makhluk Hidup Pada Siswa
Munadi, Yudhi. 2008. Media
SMA. PKMP, Biologi FMIPA
Pembelajaran Sebuah
Universitas Negeri Malang.
Pendekatan Baru. Jakarta:
Yamin, Martinis. 2007. Kiat
Gaung Persada Press
Membelajarkan Siswa. Jakarta:
Suciadi, Andreas Andi. 2004.
Gaung Persada Press.
Menggoasai Pembuatan Animasi
Zalikha, Nove. 2008. Pengaruh
dengan Macromedia Flash.
Penggunaan Multimedia
Jakarta: Elex Media
Interaktif Dalam Model
Komputindo.
Pembelajaran Aktif (Active
Sudjadi, Bagod dkk. 2007. Biologi 1
Learning) Tipe True or False
SMA/MA Kelas X. Jakarta:
Terhadap Hasil Belajar Biologi
Yudhistira
Siswa. Skripsi, Fakultas
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian
Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Kualitatif Kuantitatif dan R&D.
Universitas Sebelas Maret
Bandung: Alfabeta Bandung.
Surakarta.

Fega Rahmayani dkk, Pengembangan Handout Berbasis Kontekstual 59

You might also like