You are on page 1of 49

TK3201 – Peristiwa Perpindahan (PP) 2018

TK3201 – Peristiwa Perpindahan (PP) 2018

13
TK3201 – Peristiwa Perpindahan (PP) 2018

14
TK3201 – Peristiwa Perpindahan (PP) 2018

SOLUSI UTS PP PAK MUBIAR 2015/2016

Nomor 1a

(2𝜋𝑟𝐿𝜙𝑟𝑧 )|𝑟 − (2𝜋𝑟𝐿𝜙𝑟𝑧 )|𝑟+Δ𝑟 + (2𝜋𝑟Δ𝑟)(𝜙𝑧𝑧 )|𝑧=0 − (2𝜋𝑟Δ𝑟)(𝜙𝑧𝑧 )|𝑧=𝐿 + (2𝜋𝑟Δ𝑟𝐿)𝜌𝑔 = 0

(𝑟𝜙𝑟𝑧 )|𝑟+∆𝑟 − (𝑟𝜙𝑟𝑧 )|𝑟 (𝜙𝑧𝑧 )|𝑧=0 − (𝜙𝑧𝑧 )|𝑧=𝐿


lim ( )=( + 𝜌𝑔) 𝑟
Δ𝑟→0 ∆𝑟 𝐿

𝜕 (𝜙𝑧𝑧 )|𝑧=0 − (𝜙𝑧𝑧 )|𝑧=𝐿


(𝑟𝜙𝑟𝑧 ) = ( + 𝜌𝑔) 𝑟
𝜕𝑟 𝐿

Dengan…

𝜕𝑣𝑧
𝜙𝑟𝑧 = 𝜏𝑟𝑧 + 𝜌𝑣𝑟 𝑣𝑧 = −𝜇 + 𝜌𝑣𝑟 𝑣𝑧
𝜕𝑟

15
TK3201 – Peristiwa Perpindahan (PP) 2018

𝜕𝑣𝑧
𝜙𝑧𝑧 = 𝑝 + 𝜏𝑧𝑧 + 𝜌𝑣𝑧 𝑣𝑧 = 𝑝 − 2𝜇 + 𝜌𝑣𝑧 𝑣𝑧
𝜕𝑧
Maka…

𝑑 (𝑝0 − 𝜌𝑔 ∙ 0) − (𝑝𝐿 − 𝜌𝑔𝐿) 𝒫0 − 𝒫𝐿


(𝑟𝜏𝑟𝑧 ) = ( )𝑟 = ( )𝑟
𝑑𝑟 𝐿 𝐿

𝒫0 − 𝒫𝐿
∫ 𝑑(𝑟𝜏𝑟𝑧 ) = ( ) ∫ 𝑟𝑑𝑟
𝐿

𝒫0 − 𝒫𝐿 𝐶1
𝜏𝑟𝑧 = ( )𝑟 +
2𝐿 𝑟

Pada 𝑟 = 0, 𝜏𝑟𝑧 memiliki nilai sehingga 𝐶1 yang memenuhi adalah bernilai nol. Karena itu…

𝒫0 − 𝒫𝐿
𝜏𝑟𝑧 = ( )𝑟
2𝐿

Dengan…

𝑑𝑣𝑧
𝜏𝑟𝑧 = −𝜇
𝑑𝑟

Maka diperoleh…

𝑑𝑣𝑧 𝒫0 − 𝒫𝐿
= −( )𝑟
𝑑𝑟 2𝜇𝐿

𝒫0 − 𝒫𝐿 2
𝑣𝑧 = 𝑟 + 𝐶2
4𝜇𝐿

pada 𝑟 = 𝑅, 𝑣𝑧 = 0 sehingga…

𝒫0 − 𝒫𝐿 2
𝑣𝑧 = (𝑅 − 𝑟 2 )
4𝜇𝐿

16
TK3201 – Peristiwa Perpindahan (PP) 2018

𝒫0 − 𝒫𝐿 2 𝑟 2
𝑣𝑧 = 𝑅 [1 − ( ) ]
4𝜇𝐿 𝑅
Nomor 1b

Dimulai dari persamaan gerak (equation of motion).

𝜕𝑣𝑧 𝜕𝑣𝑧 𝑣𝜃 𝜕𝑣𝑧 𝜕𝑣𝑧 𝜕𝑝 1 𝜕 1 𝜕 𝜕


𝜌( + 𝑣𝑟 + + 𝑣𝑧 )=− −[ (𝑟𝜏𝑟𝑧 ) + 𝜏𝜃𝑧 + 𝜏𝑧𝑧 ] + 𝜌𝑔𝑧
𝜕𝑡 𝜕𝑟 𝑟 𝜕𝜃 𝜕𝑧 𝜕𝑧 𝑟 𝜕𝑟 𝑟 𝜕𝜃 𝜕𝑧

𝜕𝑣𝑧 𝜕𝑝 1 𝜕
𝜌 (𝑣𝑟 )=− −[ (𝑟𝜏𝑟𝑧 )] + 𝜌𝑔𝑧
𝜕𝑟 𝜕𝑧 𝑟 𝜕𝑟

𝜕 𝜕𝑝 𝜕𝑣𝑧
(𝑟𝜏𝑟𝑧 ) = [ + 𝜌𝑣𝑟 − 𝜌𝑔𝑧 ] 𝑟
𝜕𝑟 𝜕𝑧 𝜕𝑟

𝒫0 − 𝒫𝐿
∫ 𝑑(𝑟𝜏𝑟𝑧 ) = ( ) ∫ 𝑟𝑑𝑟
𝐿

Dan seterusnya hingga memperoleh jawaban yang sama seperti nomor 1a.

Nomor 2a

𝑊𝐿𝑒𝑥 |𝑥 − 𝑊𝐿𝑒𝑥 |𝑥+∆𝑥 = 0

17
TK3201 – Peristiwa Perpindahan (PP) 2018

𝑑𝑒𝑥
=0
𝑑𝑥
𝑒𝑥 = 𝐶1
Melalui…

𝑑𝑇 𝑑𝑣𝑧
−𝑘 − 𝜇𝑣𝑧 = 𝐶1
𝑑𝑥 𝑑𝑥

𝑑𝑇 𝑣𝑏 2
−𝑘 − 𝜇𝑥 ( ) = 𝐶1
𝑑𝑥 𝑏

𝜇 𝑣𝑏 2 𝑥 2 𝐶1
𝑇=− ( ) − 𝑥 + 𝐶2
𝑘 𝑏 2 𝑘

Masukkan kondisi batas…

𝑥 = 0 → 𝑇 = 𝑇0

𝑇0 = 𝐶2

Masukkan kondisi batas…

𝑥 = 𝑏 → 𝑇 = 𝑇𝑏

𝜇 𝑣𝑏 2 𝑏 2 𝐶1
𝑇𝑏 = − ( ) − 𝑏 + 𝑇0
𝑘 𝑏 2 𝑘

𝜇 𝑣𝑏 2 𝐶1
𝑇𝑏 = − − 𝑏 + 𝑇0
𝑘 2 𝑘

𝐶1 1 𝜇 𝑣𝑏 2
− = [(𝑇𝑏 − 𝑇0 ) + ]
𝑘 𝑏 𝑘 2

Sehingga diperoleh…

18
TK3201 – Peristiwa Perpindahan (PP) 2018

𝜇 𝑣𝑏 2 𝑥 2 𝑥 𝑥 𝜇 𝑣𝑏 2
𝑇 − 𝑇0 = − + (𝑇 − 𝑇 ) +
𝑘 𝑏2 2 𝑏 𝑏 0
𝑏𝑘 2

𝑇 − 𝑇0 1 𝜇𝑣𝑏 2 𝑥 2 1 𝜇𝑣𝑏 2 𝑥 𝑥
=− + +
𝑇𝑏 − 𝑇0 2 𝑘(𝑇𝑏 − 𝑇0 ) 𝑏 2 2 𝑘(𝑇𝑏 − 𝑇0 ) 𝑏 𝑏

𝑇 − 𝑇0 1 𝜇𝑣𝑏 2 𝑥 𝑥 𝑥
= (1 − ) +
)
𝑇𝑏 − 𝑇0 2 𝑘(𝑇𝑏 − 𝑇0 𝑏 𝑏 𝑏

Dengan…

𝜇𝑣𝑏 2
= 𝐵𝑟
𝑘(𝑇𝑏 − 𝑇0 )

Maka…

𝑇 − 𝑇0 1 𝑥 𝑥 𝑥
= 𝐵𝑟 (1 − ) +
𝑇𝑏 − 𝑇0 2 𝑏 𝑏 𝑏

Nomor 2b

Dimulai dari persamaan energi (B.9-1).

𝜕𝑇 𝜕𝑇 𝜕𝑇 𝜕𝑇 𝜕2𝑇 𝜕2𝑇 𝜕2𝑇


𝜌𝐶𝑝 ( + 𝑣𝑥 + 𝑣𝑦 + 𝑣𝑧 ) = 𝑘 ( 2 + 2 + 2 ) + 𝜇Φ𝑣
𝜕𝑡 𝜕𝑥 𝜕𝑦 𝜕𝑧 𝜕𝑥 𝜕𝑦 𝜕𝑧

Dengan…

2 2 2
𝜕𝑣𝑥 2 𝜕𝑣𝑦 𝜕𝑣𝑧 2 𝜕𝑣𝑦 𝜕𝑣𝑥 𝜕𝑣𝑧 𝜕𝑣𝑦 𝜕𝑣𝑥 𝜕𝑣𝑧 2
Φ𝑣 = 2 [( ) +( ) +( ) ]+[ + ] +[ + ] +[ + ]
𝜕𝑥 𝜕𝑦 𝜕𝑧 𝜕𝑥 𝜕𝑦 𝜕𝑦 𝜕𝑧 𝜕𝑧 𝜕𝑥
2
2 𝜕𝑣𝑥 𝜕𝑣𝑦 𝜕𝑣𝑧
− [ + + ]
3 𝜕𝑥 𝜕𝑦 𝜕𝑧

Eliminasi variabel…

19
TK3201 – Peristiwa Perpindahan (PP) 2018

𝜕2𝑇 𝑣𝑏 2
0 = 𝑘( ) + 𝜇 [ ]
𝜕𝑥 2 𝑏

𝜕2𝑇 𝜇 𝑣𝑏 2
= −
𝜕𝑥 2 𝑘 𝑏2

Ingat…

𝜕 2 𝑇 𝜕(𝜕𝑇⁄𝜕𝑥)
=
𝜕𝑥 2 𝜕𝑥

Sehingga…

𝜕𝑇 𝜇 𝑣𝑏 2
∫𝜕( ) = − ∫ 𝜕𝑥
𝜕𝑥 𝑘 𝑏2

𝜕𝑇 𝜇 𝑣𝑏 2
=− 𝑥 + 𝐶1
𝜕𝑥 𝑘 𝑏2

𝜇 𝑣𝑏 2
∫ 𝜕𝑇 = ∫ (− 𝑥 + 𝐶1 ) 𝜕𝑥
𝑘 𝑏2

𝜇 𝑣𝑏 2 𝑥 2
𝑇=− + 𝐶1 𝑥 + 𝐶2
𝑘 𝑏2 2

Masukkan kondisi batas…

𝑥 = 0 → 𝑇 = 𝑇0

𝑇0 = 𝐶2

Masukkan kondisi batas…

𝑥 = 𝑏 → 𝑇 = 𝑇𝑏

20
TK3201 – Peristiwa Perpindahan (PP) 2018

𝜇 𝑣𝑏 2 𝑏 2
𝑇𝑏 = − ( ) + 𝐶1 𝑏 + 𝑇0
𝑘 𝑏 2

𝜇 𝑣𝑏 2
𝑇𝑏 = − + 𝐶1 𝑏 + 𝑇0
𝑘 2

1 𝜇 𝑣𝑏 2
𝐶1 = [(𝑇𝑏 − 𝑇0 ) + ]
𝑏 𝑘 2

Dengan demikian diperoleh…

𝜇 𝑣𝑏 2 𝑥 2 𝑥 𝑥 𝜇 𝑣𝑏 2
𝑇 − 𝑇0 = − + (𝑇𝑏 − 𝑇0 ) +
𝑘 𝑏2 2 𝑏 𝑏𝑘 2

Dan seterusnya hingga diperoleh jawaban yang sama seperti pada nomor 2a.

Nomor 3 (soal tugas)

𝑐𝐷𝐴𝐵 𝑑𝑥𝐴
𝑁𝐴𝑧 =
1 − 𝑥𝐴 𝑑𝑧

𝑐𝐷𝐴𝐵 𝑑𝑥𝐴 𝑐𝐷𝐴𝐵 𝑑𝑥𝐵 𝑐𝐷𝐴𝐵 𝑥𝐵2


𝑁𝐴𝑧 |𝑧=𝑧1 = − |𝑧=𝑧1 = |𝑧=𝑧1 = ln ( )
1 − 𝑥𝐴1 𝑑𝑧 𝑥𝐵1 𝑑𝑧 𝑧2 − 𝑧1 𝑥𝐵1

21
TK3201 – Peristiwa Perpindahan (PP) 2018

𝑐𝐷𝐴𝐵 (𝑥𝐴1 − 𝑥𝐴2 )


𝑁𝐴𝑧 |𝑧=𝑧1 =
𝑧2 − 𝑧1 𝑥𝐵,𝑎𝑣𝑔

𝜌 𝑑𝑧1 𝑐𝐷𝐴𝐵 (𝑥𝐴1 − 𝑥𝐴2 )


=
𝑀𝑟 𝑑𝑡 𝑧2 − 𝑧1 (𝑡) 𝑥𝐵,𝑎𝑣𝑔
𝑐𝐷𝐴𝐵 (𝑥𝐴1 − 𝑥𝐴2 )
[𝑧2 − 𝑧1 (𝑡)]𝑑𝑧1 = 𝑑𝑡
(𝜌⁄𝑀𝑟 )𝑥𝐵,𝑎𝑣𝑔

ℎ 𝑡
𝑐𝐷𝐴𝐵 (𝑥𝐴1 − 𝑥𝐴2 )
∫(𝐻 + ℎ)𝑑ℎ = ∫ 𝑑𝑡
(𝜌⁄𝑀𝑟 )𝑥𝐵,𝑎𝑣𝑔
0 0

1 𝑐𝐷𝐴𝐵 (𝑥𝐴1 − 𝑥𝐴2 )


𝐻ℎ + ℎ2 = 𝑡
2 (𝜌⁄𝑀𝑟 )𝑥𝐵,𝑎𝑣𝑔

1 1
𝐻ℎ + ℎ2 = (0,15)(0,15) + (0,15)2 = 0,03375 𝑚2
2 2

Hati-hati memasukkan tekanan parsial air…

𝑝 1705
𝑐= = = 0,71 𝑚𝑜𝑙
𝑅𝑇 8,314 ∙ (15 + 273,15)

𝑐𝐷𝐴𝐵 (𝑥𝐴1 − 𝑥𝐴2 ) (0,71)(2,71 ∙ 10−5 )(1) 𝑚2


= = 7 ∙ 10−10
(𝜌⁄𝑀𝑟 )𝑥𝐵,𝑎𝑣𝑔 (1000/0,018)(0,4) 𝑠

0,03375
𝑡= = 48 214 286 𝑠 = 1,5 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
7 ∙ 10−10

22
TK3201 – Peristiwa Perpindahan (PP) 2018

Ujian Modul I: Perpindahan Momentum 2015/2016


Mata Kuliah: TK3201- Peristiwa Perpindahan
Dosen: Danu Ariono

1. Dua pelat berbentuk persegi panjang dipasang horizontal dengan panjang sebesar L
dan lebar pelat sebesar W dipasang sejajar dengan jarak 2H. Diantara kedua pelat
tersebut terdapat fluida Newtonian yang mengalir dengan densitas sebesar ρ dan
viskositas μ. Anggap W >>> H.

a. Tegangan geser pada dinding permukaan pelat tersebut dengan Shell Momentum
Balances.
b. Persamaan kecepatan fluida tersebut dan gambarkan profil kecepatan yang melintas
di antara pelat tersebut berdasarkan Shell Momentum Balances dan persamaan
gerak.

2. Fluida Newtonian mengalir secara vertikal ke atas dalam sebuah pipa dengan densitas
sebesar ρ dan viskositas μ. Pipa tersebut dengan diameter D dan panjang L. Anggap
L>>>>>D.
Tentukan :
Persamaan kecepatan fluida tersebut dan gambarkan profil kecepatan yang melintas di
antara pelat tersebut berdasarkan Shell Momentum Balances dan persamaan gerak.
(Gambarkan dulu fenomena tersebut untuk menentukan neraca momentum)

23
TK3201 – Peristiwa Perpindahan (PP) 2018

Ujian Modul II: Perpindahan Massa 2015/2016


Mata Kuliah: TK3201- Peristiwa Perpindahan
Dosen: Danu Ariono

1. Sebuah reaksi dekomposisi R2 → R + R berlangsung sangat cepat di permukaan katalis


padat. Katalis berbentuk bola dengan diameter D dan produk hasil reaksi R tidak
terserap di permukaan katalis. Di permukaan katalis dapat dianggap ada lapisan fluida
setebal x dimana lapisan tersebut dalan reaktan R2 berdifusi menuju permukaan katalis
dan produk R berdifusi meninggalkan permukaan katalis. Konsentrasi R2 di permukaan
katalis adalah Cs sedangkan di fluida sejauh x dari permukaan katalis adalah C0 (C0 >
CS). Difusivitas reaktan R2 dalam fluida di permukaan katalis adalah Dr.
Tentukan neraca massa reaktan R2 di permukaan katalis sehingga diperoleh persamaan
yang dapat menyatakan laju molar reaktan R2 menuju permukaan katalis.

2. Dalam sebuah pipa horizontal dengan jari-jari dalam R dan sangat panjang mengalir
udara yang mengandung gas A dengan konsentrasi CA,0. Aliran tersebut laminar dengan
kecepatan rata – rata sebesar u. Mulai posisi z = 0, dinding pipa bersifat porous sehingga
senyawa A mengalami permease keluar pipa melalui dinding porous. Konsentrasi gas
A yang berada di permukaan dinding dalam pipa porous. Konsentrasi gas A yang
berada di permukaan dinding dalam pipa porous selalu dalam keadaan setimbang
dengan udara di luar pipa. Konsentrasi kesetimbangan dianggap CA,w. Kerapatan dan
viskositas udara dianggap tetap walaupun terdapat perubahan konsentrasi senyawa A.
Tentukan:
a. Neraca massa dalam aliran udara dalam pipa mulai z=0, dapatkan persamaan
diferensial dan syarat batasnya sehingga diperoleh persamaan profil konsentasi A
dalam udara yang mengalir dalam pipa bagian dinding yang porous, CA = CA(r,z)
b. Ubah persamaan tersebut dan syarat batasnya menjadi besaran tak berdimensi
dalam bentuk
CA* = CA*(r*,z*)

24
TK3201 – Peristiwa Perpindahan (PP) 2018

Ujian Modul III: Perpindahan Energi 2015/2016


Mata Kuliah: TK3201- Peristiwa Perpindahan
Dosen: Danu Ariono

1. Sebuah tangki penyimpanan gas berbentuk bola dengan diameter dalam D1 dan
diameter luar D2 dengan gambar sebagai berikut.

T1

T2

Konduktivitas termal tangka tersebut adalah sebesar k


Anggap T1 > T2 sehingga terdapat perpindahan energi dari T1 ke T2
Tentukan :
Persamaan yang menunjukkan profil temperatur pada tangki bola tersebut dengan
menggunakan persamaan perpindahan dan Shell Energy Balances secara konduksi.

25
TK3201 – Peristiwa Perpindahan (PP) 2018

Ujian Tengah Semester 2014/2015

Mata Kuliah: TK3201- Peristiwa Perpindahan

Dosen: Danu Ariono

1. Dinding pipa vertikal terbasahi oleh cairan yang mengalir turun


dengan ketebalan δ. Ketebalan cairan sepanjang pipa dapat
dianggap konstan. Pipa tersebut jari-jarinya R dan tingginya L
(lihat gambar disamping). Cairan merupakan fluida newton dan
mengalir secara laminar. Dengan mengabaikan end effects,
maka:
a. Buat Shell momentum balances dalam keadaan tunak
(steady) di ruang tersebut, tidak menggunakan tabel
persamaan gerak)
b. Turunkan persamaan yang dapat menyatakan besarnya gaya
geser di dinding dalam pipa akibat cairan yang mengalir
turun.

Answer:

keterangan gambar di samping:


fluida mengalir di dalam pipa membentuk lapisan
setebal δ. Aliran mengalir dari atas ke bawah, maka
dibuat sumbu z=0 di atas dan z = L di bawah. Ruang kerja
berada pada daerah warna pink, yaitu daerah ketika r=r
hingga r=r+dr dan tinggi z=0 dan z=L. Pada daerah itu
terdapat flux momentum Φrz dan Φzz yang searah
dengan sumbu pusat (sumbu z dari atas ke bawah,
sumbu r dari dalam keluar). Daerah itu memiliki batas z
(0 sampai L) dan batas r (R- δ sampai R). untuk
mempermudah posisi R- δ disingkat menjadi Rδ.

26
TK3201 – Peristiwa Perpindahan (PP) 2018

Maka persamaan shell momentum balance adalah:


Momentum arah z + momentum arah r + momentum eksternal (gravitasi) = 0
−(2𝜋𝑟𝐿𝜙𝑟𝑧|𝑟=𝑟 − 2𝜋𝑟𝐿𝜙𝑟𝑧|𝑟=𝑟+𝑑𝑟 ) + (2𝜋𝑟Δ𝑟𝜙𝑧𝑧|𝑧=0 − 2𝜋𝑟Δ𝑟𝜙𝑧𝑧|𝑧𝐿 ) + 2𝜋𝑟𝐿Δ𝑟𝜌𝑔𝑧 = 0

[Perlu diingat, momentum ke arah sumbu r itu berlawanan dengan sumbunya sehingga diberi
tanda negatif.]

Kita bargi semuanya dengan 2𝜋𝐿Δ𝑟 maka akan diperoleh:


−(𝑟𝜙𝑟𝑧|𝑟=𝑟 − 𝑟𝜙𝑟𝑧|𝑟=𝑟+𝑑𝑟 ) (𝜙𝑧𝑧|𝑧=0 − 𝜙𝑧𝑧|𝑧𝐿 )
+( + 𝜌𝑔𝑧 ) 𝑟 = 0
Δ𝑟 𝐿

Bila diberi limit mendekati 0 (karena dr nya mendekati 0)


(𝑟𝜙𝑟𝑧|𝑟=𝑟 − 𝑟𝜙𝑟𝑧|𝑟=𝑟+𝑑𝑟 ) (𝜙𝑧𝑧|𝑧=0 − 𝜙𝑧𝑧|𝑧𝐿 )
lim =( + 𝜌𝑔𝑧 ) 𝑟
𝑑𝑟→0 Δ𝑟 𝐿

𝑑(𝑟𝜙𝑟𝑧 ) (𝜙𝑧𝑧|𝑧=0 − 𝜙𝑧𝑧|𝑧𝐿 )


− = ( + 𝜌𝑔𝑧 ) 𝑟
𝑑𝑟 𝐿

Nilai masing-masing flux momentum adalah:

𝜙𝑧𝑧 = 𝑝𝑧 + 𝜏𝑧𝑧 + 𝜌𝑣𝑧 𝑣𝑧

𝜙𝑟𝑧 = 𝑝𝑟 + 𝜏𝑟𝑧 + 𝜌𝑣𝑟 𝑣𝑧

τzz = 1

vr = 0

pr = 0

nilai vz tidak berubah sepanjang z

nilai pz tidak berubah karena berada pada udara terbuka sehingga nilainya sama

maka tersisa:

𝜙𝑧𝑧 = 0

𝜙𝑟𝑧 = 𝜏𝑟𝑧

Sehingga:
𝑑(𝑟𝜏𝑟𝑧 )
− = 𝜌𝑔𝑧 𝑟
𝑑𝑟
Integrasi terhadap dr
𝜌𝑔𝑧
𝑟𝜏𝑟𝑧 = 𝑟 2 + 𝐶1
2

27
TK3201 – Peristiwa Perpindahan (PP) 2018

𝜌𝑔𝑧 𝐶1
𝜏𝑟𝑧 = 𝑟+
2 𝑟
𝑑𝑣𝑧
Nilai 𝜏𝑟𝑧 = −𝜇 :
𝑑𝑟

𝑑𝑣𝑧 𝜌𝑔𝑧 𝐶1
−𝜇 = 𝑟+
𝑑𝑟 2 𝑟

Integrasi terhadap dr
𝜌𝑔𝑧 𝐶1
𝑣𝑧 = − 𝑟2 − 𝑙𝑛 𝑟 + 𝐶2
4𝜇 𝜇
Boundary condition:
Ketika r = R maka nilai vz = 0
Ketika r = Rδ maka nilai dvz/dr = 0

Gunakan boundary condition kedua untuk persamaan yang mengandung dvz/dr

𝑑𝑣𝑧 𝜌𝑔𝑧 𝐶1
−𝜇 = 𝑅𝛿 + =0
𝑑𝑟 2 𝑅𝛿
𝜌𝑔𝑧
𝐶1 = − 𝑅𝛿2
2
𝜌𝑔𝑧 𝜌𝑔𝑧
𝑣𝑧 = − 𝑟2 + 𝑅𝛿2 𝑙𝑛 𝑟 + 𝐶2
4𝜇 4𝜇

Gunakan boundary condition kesatu maka diperoleh

𝜌𝑔𝑧 𝜌𝑔𝑧
0=− 𝑅2 + 𝑅𝛿2 𝑙𝑛 𝑅 + 𝐶2
4𝜇 4𝜇
𝜌𝑔𝑧 𝜌𝑔𝑧
𝐶2 = 𝑅2 − 𝑅𝛿2 𝑙𝑛 𝑅
4𝜇 4𝜇
Sehingga:
𝜌𝑔𝑧 𝜌𝑔𝑧 𝜌𝑔𝑧 𝜌𝑔𝑧
𝑣𝑧 = − 𝑟2 + 𝑅𝛿2 𝑙𝑛 𝑟 + 𝑅2 − 𝑅𝛿2 𝑙𝑛 𝑅
4𝜇 4𝜇 4𝜇 4𝜇
𝜌𝑔𝑧
𝑣𝑧 = − [ 𝑟 2 − 𝑅𝛿2 𝑙𝑛 𝑟 − 𝑅 2 + 𝑅𝛿2 𝑙𝑛 𝑅]
4𝜇
𝜌𝑔𝑧
𝑣𝑧 = − [ (𝑟 2 − 𝑅 2 ) − 𝑅𝛿2 ( 𝑙𝑛 𝑟 − 𝑙𝑛 𝑅)]
4𝜇
𝜌𝑔𝑧 𝑟
𝑣𝑧 = − [(𝑟 2 − 𝑅 2 ) − 𝑅𝛿2 ( 𝑙𝑛 )]
4𝜇 𝑅

28
TK3201 – Peristiwa Perpindahan (PP) 2018

𝝆𝒈𝒛 𝒓
𝒗𝒛 = [𝑹𝟐𝜹 ( 𝒍𝒏 ) −(𝒓𝟐 − 𝑹𝟐 )]
𝟒𝝁 𝑹

2. Kawat logam berbentuk silinder yang jari-jarinya xR dan sangat panjang bergerak dalam
ruang silinder horizontal yang jari-jarinya R. kawat tersebut bergerak dengan kecepatan
konstan V. Gerakan kawat sangat teratur sehingga sumbu kawat yang bergerak selalu
sama dengan sumbu ruang silinder (lihat gambar di bawah). Diantara kawat dan dinding
silinder terdapat cairan pelumas yang bersifat fluida newton dengan densitas ρ dan
viskositas μ. Akibat pergerakan kawat, pelumas terseret dan bergerak searah dengan
gerakan kawat. Gerakan pelumas dapat dianggap bersifat laminar. Dengan menggunakan
tabel persamaan gerak (equation of motion), dapatkan persamaan (bukan dalam bentuk
diferensial) yang menyatakan profil kecepatan pelumas.

Answer:
Ini merupakan kasus mencari vz sebagai fungsi dari r untuk kasus silinder maka cari ke
persamaan B.6-6 di buku Bird lampiran B.6

Dari persamaan di atas diubah menjadi persamaan berikut dengan data-data berikut:

1. Kondisinya steady state maka dvz/dt = 0


2. Vr dan Vθ dan turunannya memiliki nilai 0
3. Tidak ada perubahan vz sepanjang z (dvz/dz=0) dan θ (dvz/dθ = 0)
4. Tidak ada perbedaan tekanan sepanjang z (dp/dz = 0)
5. Tidak ada gravitasi kearah z (gz =0)

Maka tersisa:
1𝑑 𝑑𝑣𝑧
𝜇 (𝑟 )=0
𝑟 𝑑𝑟 𝑑𝑟

29
TK3201 – Peristiwa Perpindahan (PP) 2018

𝑑 𝑑𝑣𝑧
(𝑟 )=0
𝑑𝑟 𝑑𝑟
𝑑𝑣𝑧
𝑟 = 𝐶1
𝑑𝑟
𝑑𝑣𝑧 𝐶1
=
𝑑𝑟 𝑟
𝑣𝑧 = 𝐶1 𝑙𝑛𝑟 + 𝐶2

Boundary condition:
Pada r = R ; vz = 0
Pada r = xR; vz = V
0 = 𝐶1 𝑙𝑛𝑅 + 𝐶2
𝑉 = 𝐶1 𝑙𝑛𝑥𝑅 + 𝐶2
Maka:
−𝑉 = 𝐶1 (𝑙𝑛𝑅 − 𝑙𝑛𝑥𝑅)
𝑙𝑛𝑥𝑅
𝑉 = 𝐶1 ( ) = 𝐶-1 𝑙𝑛𝑥
𝑅
𝑉
𝐶-1 =
ln 𝑥
Lalu:
𝑉
𝐶2 = −𝐶1 𝑙𝑛𝑅 = − 𝑙𝑛𝑅
ln 𝑥
Maka :
𝑉 𝑉
𝑣𝑧 = 𝑙𝑛𝑟 − 𝑙𝑛𝑅
ln 𝑥 ln 𝑥

𝑽 𝒓
𝒗𝒛 = 𝐥𝐧 ( )
𝐥𝐧 𝒙 𝑹

30
TK3201 – Peristiwa Perpindahan (PP) 2018

3. Fluida newton dengan densitas ρ dan viskositas μ, terdapat dalam


sebuah ruang annulus yang tingginya L. Annulus tersebut terbentuk
oleh sebuah silinder massif tegak dengan jari-jarinya R1 yang diletakkan
secara konsentris dalam sebuah bejana silindris berjari-jari R2. Silinder
massif berputar pada porosnya searah jarum jam dengan kecepatan
sudut konstan Ω1 sedangkan bejana dalam keadaan diam. Tentukan
besarnya torsi yang diperlukan untuk memutar silinder massif setelah
tercapai keadaan tunak dan end effect diabaikan.

Answer:

Kasus ini adalah kondisi τθ fungsi dari r, setelah diketahui nilai τθ pada r= R1 selanjutnya dicari
torsi, torsi adalah drag force dikali panjang lengan, maka τθ x Ax R1. Tapi boundary condition yang
diketahui adalah vθ fungsi r yaitu pada r=R1 nilainya Ω1.R1 dan pada r=R2 nilainya 0

Oleh karena itu sebaiknya bekerja pada persamaan B.6-5 dahulu setelah itu untuk mencari flux
geseknya dengan persamaan B1-11

[INGAT τ tidak selalu –μ.dv/dx bisa berbeda tergantung bentuk ruangnya, untuk cylindrical
dan spherical berbeda]

Persamaan B.6-6 :

dvθ /dt = 0

vr dan vz =0 (dan turunannya)

dvθ /dθ = 0

dP/d θ = 0

gθ= 0

maka:

𝑑 1 𝑑
( (𝑟𝑣θ )) = 0
𝑑𝑟 𝑟 𝑑𝑟

𝑑
(𝑟𝑣θ ) = C1 r
𝑑𝑟

31
TK3201 – Peristiwa Perpindahan (PP) 2018

𝐶1 2
𝑟𝑣θ = r + 𝐶2
2
𝐶1 𝐶2
𝑣θ = 𝑟+
2 𝑟
Boundary condition:

v θ pada r=R1 nilainya Ω1.R1 dan pada r=R2 nilainya 0


𝐶1 𝐶2
0= 𝑅2 +
2 𝑅2
𝐶1 2
0= 𝑅 + 𝐶2
2 2
dan
𝐶1 𝐶2
Ω𝑅1 = 𝑅1 +
2 𝑅1
𝐶1 2
Ω𝑅12 = 𝑅 + 𝐶2
2 1
Maka:
𝐶1 2
Ω𝑅12 = (𝑅 − 𝑅22 )
2 1
𝐶1 Ω𝑅21
=
2 (𝑅21 − 𝑅22 )

𝐶1 Ω𝑅21 𝑅22
C2 = − 𝑅22 =−
2 (𝑅21 − 𝑅22 )

Maka:

𝐶1 𝐶2 Ω𝑅21 Ω𝑅21 𝑅22 1


𝑣θ = 𝑟+ = 𝑟− .
2 𝑟 (𝑅21 − 𝑅22 ) (𝑅21 − 𝑅22 ) 𝑟

Ω𝑅21 𝑅22
𝑣θ = (𝑟 − )
(𝑅21 − 𝑅22 ) 𝑟

Dari persamaan B.1-11

𝑑 𝑣𝜃
𝜏𝜃 = −𝜇𝑟 ( )
𝑑𝑟 𝑟
Maka:

32
TK3201 – Peristiwa Perpindahan (PP) 2018

𝑣𝜃 Ω𝑅21 𝑅22 Ω𝑅21 𝑅22 1 1


= (1 − )= ( 2− )
𝑟 (𝑅21 − 𝑅22 ) 𝑟 2
(𝑅21 − 𝑅22 ) 𝑅2 𝑟2

𝑑 𝑣𝜃 Ω𝑅21 𝑅22 1 2
( )= ( 2+ )
𝑑𝑟 𝑟 (𝑅21 − 𝑅22 ) 𝑅2 𝑟3

𝑑 𝑣𝜃 Ω𝑅21 𝑅22 1 2
𝜏𝜃 = −𝜇𝑟 ( ) = −𝜇𝑟 ( + )
𝑑𝑟 𝑟 (𝑅21 − 𝑅22 ) 𝑅22 𝑟3

Maka nilai flux gesek pada r=R1:

Ω𝑅21 𝑅22 1 2
𝜏𝜃|𝑟=𝑅1 = 𝜇𝑅1 ( + )
(𝑅21 − 𝑅22 ) 𝑅22 𝑅31

Maka Torsinya adalah:

Ω𝑅21 𝑅22 1 2
Γ = 𝐴. 𝑅1 . 𝜏𝜃|𝑟=𝑅 = 2𝜋𝑅21 𝐿𝜇𝑅1 ( + )
1 (𝑅21 − 𝑅22 ) 𝑅22 𝑅31

𝑹𝟐𝟏 𝑹𝟐𝟐 𝑹𝟑𝟏


𝚪 = 𝟐𝝅𝛀𝑳𝝁 ( + 𝟐)
(𝑹𝟐𝟏 − 𝑹𝟐𝟐 ) 𝑹𝟐𝟐

33
TK3201 – Peristiwa Perpindahan (PP) 2018

Ujian Tengah Semester 2014/2015


Mata Kuliah: TK3201- Peristiwa Perpindahan
Senin, 24 Maret 2015, Jam 13.00- 15.00
Dosen: Mubiar Purwasasmita, Winny Wulandari

1. Aliran Laminar di antara Celah Sempit

Aliran melalui suatu celah sempit dengan B<< W<< L


digambarkan seperti di sebelah ini.
Fluida Newtonian mengalir secara laminar di antara celah sempit
yang dibentuk oleh dua bidang parallel yang berjarak 2B. Karena
B<< W maka efek ujung pada bentukan ini dapat diabaikan.

a. Buatlah neraca momentum diferensial dan dapatkan


persamaan fluks momentum dan persamaan distribusi
kecepatan sebagai berikut:

Dengan:

b. Berapa harga perbandingan antara kecepatan rata-rata dengan kecepatan maksimum


untuk aliran ini?
c. Tunjukkan bahwa persamaan aliran untuk celah ini analog dengan persamaan Hagen-
Poisuille.
d. Tunjukkan pula dengan sketsa bahwa hal di atas tidak berlaku lagi bila B=W

34
TK3201 – Peristiwa Perpindahan (PP) 2018

2. Perpindahan Panas (Forced Convection) dalam aliran di antara Pelat Paralel

Fluida viskus yang sifat fisiknya tidak bergantung


pada temperatur mengalir secara laminar dalam
celah di antara dua pelat berjarak 2B seperti pada
gambar di sebelah ini.
Untuk z< 0 temperatur fluida seragam pada T =
T1. Untuk z> 0 panas diberikan secara konstan
berupa fluks panas qo yang seragam pada kedua
dinding.
Cari distribusi temperatur T(x,y) untuk z yang
besar.
Petunjuk :
Buat neraca energi dan dapatkan persamaan diferensial untuk T(x,z). Suku disipasi energi
viskus dan suku konduksi panas aksial diabuang.
Tulis kembali suku-suku dalam persamaan dengan bilangan tak berdiensi berikut:

Dapatkan solusi asimtotis untuk z yang besar:

35
TK3201 – Peristiwa Perpindahan (PP) 2018

Solusi Ujian Tengah Semester 2014/2015


Mata Kuliah: TK3201- Peristiwa Perpindahan
Senin, 24 Maret 2015, Jam 13.00- 15.00
Dosen: Mubiar Purwasasmita, Winny Wulandari

1. Jawaban merujuk pada Bird Solution Manual 2B.3


a. Diketahui bahwa aliran melalui suatu celah sempit dengan B<< W<< L yang
dibentuk oleh dua bidang parallel yang berjarak 2B. Karena B<< W maka efek
ujung pada bentukan ini dapat diabaikan.
Aliran diasumsikan bersifat tunak, aliran laminar fluida
memiliki densitas, ρ dan viskositas, μ konstan yang mengalir
di antara celah sempit dengan tinggi L dan radius B dengan
mengambil koordinat seperti pada gambar. Aliran yang
mengalir dipengaruhi oleh perbedaan tekanan dan gravitasi.
Oleh sebab itu, dapat diperkirakan vz = v(x), vx= 0, vy= 0, dan
p= p(z). Berdasarkan Appendix B Tabel B.1. diketahui bahwa,

Oleh karena vx= 0 maka,


𝜕𝑣𝑧
𝜏𝑥𝑧 = −𝜇 [
]
𝜕𝑥
Kemudian dengan meninjau sistem aliran laminar antara celah
sempit yang memiliki ketebalan Δx dan panjang L, persamaan neraca momentum
diperoleh sebagai berikut.

Neraca momentum pada permukaan di z= 0: (Δx.W)(øzz)|z=0


Neraca momentum pada permukaan di z= L: (Δx.W)(øzz)|z=L
Neraca momentum pada permukaan di x: (L.W)( øxz)|x
Neraca momentum pada permukaan di x+ Δx: (L.W)( øxz)|x+ Δx
Gaya gravitasi searah sumbu z (Δx.W.L)ρ.g

Persamaan neraca momentum dapat ditulis sebagai berikut,

(Δx.W.)(øzz)|z=0 - (Δx.W)(øzz)|z=L + (L.W)( øxz)|x - (L.W)( øxz)|x+ Δx + (Δx.W.L)ρ.g = 0

Sederhanakan persamaan dengan membagi terhadap (Δx.W.L) dan limit Δx  0.

øxz|𝑥+∆𝑥 − øxz|𝑥 (øzz)|𝑧=0 − (øzz)|𝑧=𝐿


lim = + 𝜌. 𝑔
∆𝑥→0 ∆𝑥 𝐿

Bentuk limit tersebut dapat dibentuk menjadi persamaan diferensial.

36
TK3201 – Peristiwa Perpindahan (PP) 2018

∂ (øzz)|𝑧=0 − (øzz)|𝑧=𝐿
(øxz) = + 𝜌. 𝑔
∂𝑥 𝐿
Diketahui definisi dari ø dari Eq. 1.7 dan masukkan postulat yang telah didefinisikan
sebelumnya, sehingga
∂vz ∂vz
øxz = 𝜏xz + ρ𝜐𝑥 𝜐𝑧 = - μ + 𝜌𝜈𝑥 𝜈𝑧 = - μ
∂x ∂x
∂vz
øzz = P + 𝜏zz + ρ𝜐𝑧 𝜐𝑧 = P - μ + 𝜌(𝜈𝑧 )2
∂z

Masukkan kedua persamaan tersebut ke dalam persamaan sebelumnya sehingga,


∂v ∂v
∂ ∂vz (P − μ z + 𝜌(𝜈𝑧 )2 ) |𝑧=0 − (P − μ z + 𝜌(𝜈𝑧 )2 ) |𝑧=𝐿
(− μ )= ∂z ∂z
∂𝑥 ∂x 𝐿
+ 𝜌. 𝑔

∂2 vz 𝑃𝑜 – 𝑃𝐿
-μ =
∂x2 𝐿

Integralkan persamaan tersebut sehingga menghasilkan,

Masukkan no-slip boundary condition pada x = ±B. C1 = 0 karena distribusi kecepatan


simetris pada x=0. Dengan demikian dihasilkan persamaan,

b. Kecepatan maksimum berada di tengah celah (x= B), sehingga

Rasio rata-rata kecepatan maksimum menjadi

c. Laju massa mengikuti persamaa sebagaia berikut

37
TK3201 – Peristiwa Perpindahan (PP) 2018

d.

B= W, keempat sisi dipengaruhi oleh gaya gaser fluida karena fenomena perpindahan
momentum yang terjadi di satu sisi lainnya tidak dapat diabaikan

2. Merujuk pada Bird Solution Manual 10.B.7

38
TK3201 – Peristiwa Perpindahan (PP) 2018

39
TK3201 – Peristiwa Perpindahan (PP) 2018

40
TK3201 – Peristiwa Perpindahan (PP) 2018

TK3201 TRANSPORT PHENOMENA


SMT II-2011/2012
MIDDLE EXAMINATION
Thursday, 15 March 2012
Time: 80 min

1. [30%] Calculate how long it will take to cook “Ubi Cilembu” in boiling water assuming room
temperature is 30oC. “Ubi Cilembu” can be treated as a uniform cylindrical body. The temperature of
boiling water is 95oC. Temperature of 70oC is taken as cooking interface. Thermal conductivity (k),
specific heat capacity (Cp) and density are 0,5 Wm-1K-1, 2 kJkg-1oC-1, and 3,000.00 kgm-3 respectively.
The diameter of “Ubi Cilembu” is 5 cm.

2. [40%] Consider the production of salted egg (telur asin). Saturated salt solution is prepared by
dissolving salt in hot water and then cooled to room temperature. The saturated solution is mixed with
fine clay or fine ash (powder) to form slurry. The fresh eggs are coated with slurry individually. The
eggs that had been coated with slurry are placed in a bucket, the whole bucket is then lightly wrapped
in a newspaper to slow down the dehydration process. The eggs are then stored indoors at room
temperature over the next two weeks to cure. This way the salt works its transfer into the eggs uniformly
in the batch. This is a mass transport phenomenon! Would you model the salt transfer to the egg as one,
two, or three dimensional? Would the mass transfer be steady or transient? Also, which coordinate
system would you use to solve this problem and where you place the origin? Derive the differential
equation and boundary conditions as well as the assumptions needed for calculating the profile of salt
concentration in the egg. A constant mass diffusivity can be assumed.

41
TK3201 – Peristiwa Perpindahan (PP) 2018

Answer

1. Ubi Cilembu matang saat pusat dari badan ubi mencapai temperatur 70°C.

Nilai dari difusivitas panas:

𝑘 0,5 W 𝑚−1 𝐾 −1
𝛼= = = 8 × 10−8 𝑚2 𝑠 −1
𝜌𝐶𝑝 3000 𝑘𝑔 𝑚−3 × 2000 𝐽 𝑘𝑔−1 °𝐶 −1

Nilai dari bilangan tak berdimensi Θ:

𝑇1 − 𝑇 95°C − 70°C
𝛩= = = 0,384
𝑇1 − 𝑇0 95°C − 30°C

Dari grafik, pada Θ = 0,384 dan r/R = 0 (pusat silinder) dapat dilihat bahwa:

𝛼𝑡
≈ 0,3
𝑅2

2
𝑅2 0.05 𝑚2
𝑡 = 0,3 = 0,3 =
𝛼 8×10−8 𝑚2 𝑠−1
31250 𝑠

Jadi ubi ilembu tersebut membutuhkan


waktu 31250 detik untuk matang.
(GrafikdiambildariBukuTransport
Phenomena, Bird, 2nd edition, halaman 378)

2. Garam berdifusi masuk kedalam telur selama 2 minggu yang berarti terjadi perubahan profil konsentrasi
garam di setiap titik pada telur terhadap waktu. Karena difusi massa yang terjadi berupa fungsi waktu,
maka model yang harusdigunakan adalah transien.

Telurberbentukmenyerupai bola, sehinggauntukmempermudahperhitungan, persamaantransien yang


digunakancukupdinyatakandalamsatudimensiyaitu radius.Pembuatanpersamaandalamtigadimensi
(x,y,z) mungkinuntukdilakukannamunmenambah tingkatkerumitanperhitungan.
Persamaankonsentrasigaramdalamtelurdapatdigambarkandalampersamaan:

𝛿𝐶𝐴 𝛿 2 𝐶𝐴
= 𝐷𝐴
𝛿𝑡 𝛿𝑟 2
(gunakanexample 20.1-2 halaman 617 dalamTransport Phenomena 2nd Edition, Bird)

Denganasumsi:

 Telurdianggapberbentukbulatsempurna
 Propertidarikuningdanputihtelurdianggapsama
 Tidakterdapatperubahanterhadapdimensi θ dan ϕ (1 dimensi)

42
TK3201 – Peristiwa Perpindahan (PP) 2018

 Tidakadareaksi di dalamtelursehingganilairA = 0

Persamaandiatasmerupakanpersamaandiferensialordeduaterhadap radius
danordesatuterhadapwaktusehinggamembutuhkanduabuahboundary condition (BC)dansatubuahinitial condition
(IC).
𝛿𝐶𝐴
 BC 1 :saat r = 0 (padapusattelur), 𝛿𝑧
=0
 BC 2 :saat r = R (padapermukaantelur), cA = cAsat (fraksijenuhgarampadaslurry)
 IC :saat t = 0, CA = 0

43
TK3201 – Peristiwa Perpindahan (PP) 2018

TK3201 Transport Phenomena

Semester II – 2010/2011

Middle Examination

Thursday, 17 March 2011

Time : 75 Minutes (Close Books/Close Notes)

1. Explain Briefly why the viscosity of liquid, in general, decreases with temperature?
2. The measurement of viscosity by viscometer exploits the Hagen Pouiseuille Equation,ΔP =
8μLQ/πR4, whereΔP is pressure drop; μ is viscosity, L is length, Q is volumetric flow rate, and R
is inside radius. Write the assumptions which must be obeyed by the above equation!
3. Consider an egg being cooked in boling water in pan. Would you model the heat transfer to the
egg as one, two, or three dimensional? Would the heat transfer be steadt state or transient? Also,
which the coordinate system would you use to solve this problem and where you place the origin?
4. Consider a chilled water pipe of length L, inner radius R1, outer radius R2, and thermal
conductivity k. Chilled water flows in the pipe at a temperature Tf and the film heat transfer
coefficient at the inner surface is h. If the pipe is well insulated on the outer surface: (a) Express
the differential equation and the boundary conditions for steady one dimensional heat
conduction through the pipe. (b) Obtain a relation for the variation of temperature in the pipe by
solving the differential equation.
5. A dimerization reaction of A is carried out on flat surface catalyst with a large surface area S. The
catalyst in surrounded by a stagnant gas film through which A has to diffuse to reach the catalyst
surface. The reaction 2A A2 occurs instantenously, and the product A2 then diffuses back out
through the gas film to the main turbulent stream composing of A and A2. The gas film has
thickness d and the concentration of A in the main gas stream is Xa0. The reaction occurs in steady
condition at constant pressure and temperature, and the ideal gas law can be applied. Derive the
concentration profile of A along the thickness of gas film!

44
TK3201 – Peristiwa Perpindahan (PP) 2018

TK3201 Transport Phenomena

Semester II – 2010/2011

Solution Manual

1. The higher the temperature, the lower the density and the better flowability of liquid. Good flow
ability means lower viscosity.

2. Steady flow condition; laminar flow of fluid; constant density and viscosity; newtonian fluid; slip
condition of the solid surface.

3. Assuming the egg to be round. It is an one dimensional since temperature differences will
primarily exist in the radial direction only because of the symmetry about the center point. This
would be the transient heat transfer process since the temperature at any point within the egg
will change with time. The spherical coordinate system could be used to solve this problem. The
originate place is at the center of the egg.

4. Assumptions : heat conduction is steady and one dimensional


: thermal conductivity is constant
: no heat generation in the pipe

Analysis :
noting the heat transfer is one dimensional in the radial r direction, the mathematical formulation
of this problem can be expressed as
𝑑 𝑑𝑇
𝑑𝑟
(𝑟 𝑑𝑟 ) = 0
Integrating the differential equation twice gives T = C1 ln r + C2, where C1 and C2 constant.
Applying the following boundary conditions :

𝑑𝑇
-k 𝑑𝑟 |r=R1 = h ( Tf - 𝑇𝑟|r=R1 ); Newton’s Cooling Law

𝑑𝑇
𝑞|r=R1 = -k 𝑑𝑟 |r=R1 = 0; well-insulated

The variation of the temperature is determined to be T = Tf.

45
TK3201 – Peristiwa Perpindahan (PP) 2018

5. Assumptions : mass diffusion is steady and one dimensional


: mass diffusity and total concentration is constant

Analysis :
There is one m ection. Therefore, NBz= -1/2 NAz, where B stands for A2. This relation then substitute
to Fick’s Law II which gives
𝑐𝐷𝐴𝐵 𝑑𝑋𝑎
𝑁𝐴𝑧 =
1 − 0, 5𝑋𝑎 𝑑𝑧

Making a mass balance on species A over a thin slab of thickness in the gas film. Insertion of the
expression on the above, gives

𝑑 𝑐𝐷𝐴𝐵 𝑑𝑋𝑎
(
𝑑𝑥 1−0,5𝑋𝑎 𝑑𝑧
) =0

Integration twice and then gets

-2 ln (1 – 0,5 Xa ) = C1.z + C2

With the following boundary conditions

z = 0; Xa = Xa0

z = d; Xa = 0 (reaction occurs instantenously)

The final result is then

𝑧⁄
( 1 - 0,5 Xa ) = (1 − 0,5 𝑋𝑎0 )1− 𝑑

46
TK3201 – Peristiwa Perpindahan (PP) 2018

TK3201 PERISTIWA PERPINDAHAN


SEMESTER II-2009/2010
UJIAN I
Kamis, 25 Februari 2010
Waktu : 90 menit (Close Book)
Dosen : Dr. IDG Arsa Putrawan
Catatan : dilarang membuka catatan, baik dalam bentuk hardcopy maupun softcopy
Cairan Newtonian (rapat massa ρ dan viskositas μ) mengalir laminer dalam keadaan tunak di antara
dua pipa yang dipasang konsentrik seperti tampak pada gambar. Tekanan cairan pada z = 0 dan z = L
masing-masing p0 dan pL. Diameter luar pipa bagian
dalam dan diameter dalam pipa bagian luar masing-
masing 2R1 dan 2R2. Cairan tidak tergelincir pada
permukaan pipa dan efek ujung dapat diabaikan. Cairan
hanya bergerak pada arah aksial dan perpindahan
momentum hanya terjadi pada arah radial sehingga
kecepatan linier semata-mata fungsi dari posisi radial.

1. Gambarkan volum kendali (control volume)


untuk keperluan peneracaan momentum
secara mikroskopik.
2. Tentukan momentum masuk dan keluar akibat
perpindahan molekuler maupun konveksi (terbawa aliran), serta gaya-gaya (tekan dan
gravitasi) yang terlibat sesuai dengan volum kendali yang ditetapkan.
3. Turunkan dan gambarkan (sketsa) profil fluks momentum sebagai fungsi dari jarak radial.
4. Turunkan dan gambarkan (sketsa) profil kecepatan linier cairan pada arah aksial sebagai fungsi
dari jarak radial.
5. Turunkan hubungan laju alir volumetrik cairan dengan sifat cairan dan dimensi saluran

47
TK3201 – Peristiwa Perpindahan (PP) 2018

TK 3201 PERISTIWA PERPINDAHAN


Semester II – 2009/2010
Solusi Ujian I (90 menit, closed book)
Kamis, 25 Februari 2010

1. Volum kendali (control volume) untuk keperluan peneracaan


momentum secara mikroskopik berupa annulus dengan
ketebalan Δr, posisi radial dari r hingga r + Δr.
2. Momentum masuk:
 Konveksi (terbawa aliran)
(2𝜋𝑟. ∆𝑟. 𝑣𝑧 )(𝜌𝑣𝑧 )|𝑧=0
 Perpindahan molekular
(2𝜋𝑟𝐿)(𝜏𝑟𝑧 )|𝑟
Momentum keluar:

 Konveksi (terbawa aliran)


(2𝜋𝑟. ∆𝑟. 𝑣𝑧 )(𝜌𝑣𝑧 )|𝑧=𝐿
 Perpindahan molekular
(2𝜋𝑟𝐿)(𝜏𝑟𝑧 )|𝑟+∆𝑟
 Gaya tekan
2𝜋𝑟. ∆𝑟(𝑃𝑜 − 𝑃𝐿 )
 Gaya gravitasi
(2𝜋𝑟. ∆𝑟. 𝐿)𝜌𝑔 sin 𝛼

3. Profil fluks momentum sebagai fungsi dari jarak radial:


Neraca momentum:
(2𝜋𝑟. ∆𝑟. 𝑣𝑧 )(𝜌𝑣𝑧 )|𝑧=0 − (2𝜋𝑟. ∆𝑟. 𝑣𝑧 )(𝜌𝑣𝑧 )|𝑧=𝐿 + (2𝜋𝑟𝐿)(𝜏𝑟𝑧 )|𝑟 − (2𝜋𝑟𝐿)(𝜏𝑟𝑧 )|𝑟+∆𝑟
+2𝜋𝑟. ∆𝑟(𝑃𝑜 − 𝑃𝐿 ) + (2𝜋𝑟. ∆𝑟. 𝐿)𝜌𝑔 sin 𝛼 = 0 (1)
Karena 𝑣𝑧 = 𝑓(𝑟) maka suku pertama dan kedua persamaan di atas dapat diabaikan, sehingga:
(𝑟𝜏𝑟𝑧 )|𝑟+∆𝑟 − (𝑟𝜏𝑟𝑧 )|𝑟 𝑃𝑜 − 𝑃𝐿
( ) = (𝜌𝑔 sin 𝛼 + ) . 𝑟(2)
∆𝑟 𝐿
(𝑟𝜏𝑟𝑧 )|𝑟+∆𝑟 − (𝑟𝜏𝑟𝑧 )|𝑟 𝑃𝑜 − 𝑃𝐿
lim ( ) = (𝜌𝑔 sin 𝛼 + ).𝑟
∆𝑟→0 ∆𝑟 𝐿
𝜕 𝑃𝑜 − (𝑃𝐿 − 𝜌𝑔𝐿 sin 𝛼)
(𝑟𝜏𝑟𝑧 ) = ( ).𝑟 (3)
𝜕𝑟 𝐿
Misalkan 𝑃𝑜̇ = 𝑃𝑜 dan 𝑃𝐿̇ = 𝑃𝐿 − 𝜌𝑔𝐿 sin 𝛼, maka:
𝜕 𝑃𝑜̇ − 𝑃𝐿̇
(𝑟𝜏𝑟𝑧 ) = ( ).𝑟 (4)
𝜕𝑟 𝐿
Persamaan (4) diintegrasi menjadi:
𝑃𝑜̇ − 𝑃𝐿̇ 𝐶1
𝜏𝑟𝑧 = ( ).𝑟 + (5)
2𝐿 𝑟
Untuk fluida Newtonian berlaku:

48
TK3201 – Peristiwa Perpindahan (PP) 2018

𝑑𝑣𝑧
𝜏𝑟𝑧 = −𝜇
𝑑𝑟
Sehingga
𝑑𝑣𝑧 𝑃𝑜̇ − 𝑃𝐿̇ 𝐶1
− =( ).𝑟 + (6)
𝑑𝑟 2𝜇𝐿 𝜇𝑟
Integrasi persamaan (6) menghasilkan:
𝑃𝑜̇ − 𝑃𝐿̇ 𝐶1
𝑣𝑧 = − ( ) 𝑟 2 − ln 𝑟 + 𝐶2 (7)
4𝜇𝐿 𝜇
Dengan dua syarat batas berikut:
𝑣𝑧 |𝑟=𝑅1 = 0
𝑣𝑧 |𝑟=𝑅2 = 0
Diperoleh:
𝑃𝑜̇ − 𝑃𝐿̇ 𝑅22 − 𝑅12
𝐶1 = − ( ) (8)
4𝐿 ln(𝑅2 ⁄𝑅1 )
𝑃𝑜̇ − 𝑃𝐿̇ 𝐶1
𝐶2 = ( ) . 𝑅12 + . 𝑅1 (9)
4𝐿 𝜇
Substitusi konstanta C1 ke persamaan (5) menghasilkan persamaan untuk distribusi fluks
momentum.
𝑃𝑜̇ − 𝑃𝐿̇ 1 𝑅22 − 𝑅12
𝜏𝑟𝑧 = ( ) (𝑟 − . ) (10)
2𝐿 2𝑟 ln(𝑅2 ⁄𝑅1 )

4. Substitusi kedua konstanta di atas ke persamaan (7) menghasilkan persamaan untuk distribusi
kecepatan.
𝑃𝑜̇ − 𝑃𝐿̇ ln(𝑟⁄𝑅1 )
𝑣𝑧 = ( )( . (𝑅22 − 𝑅12 ) − (𝑟 2 − 𝑅12 )) (11)
4𝜇𝐿 ln( 𝑅2 ⁄𝑅1 )

5. Kecepatan volumetrik:
2𝜋 𝑅2
𝑄=∫ ∫ 𝑣𝑧 𝑟. 𝑑𝑟. 𝑑𝜃
0 𝑅1
Substitusi persamaan (11) ke persamaan di atas menghasilkan:
𝜋𝑅22 (𝑃𝑜̇ − 𝑃𝐿̇ ) 4)
(1 − 𝜅 2 )2
𝑄= {(1 − 𝜅 − } (12)
8𝜇𝐿 ln(1⁄𝜅)
Di mana 𝜅 = 𝑅1 ⁄𝑅2 .

49
TK3201 – Peristiwa Perpindahan (PP) 2018

TK3201 PERISTIWA PERPINDAHAN


KUNCI JAWABAN UTS 1
MODUL PERPINDAHAN MOMENTUM
Kamis, 4 Maret 2010, Jam 07.00-09.00 WIB
Dosen: Dr.Ir Mubiar Purwasasmita

Soal: Aliran film jatuh laminer di permukaan luar pipa bulat

Dalam percobaan kontaktor gas-cair, air dialirkan ke arah atas dalam pipa bulat kecil yang dipasang
tegak lurus. Air melimpas di ujung pipa bagian atas yang terbuka, lalu meluncur ke arah bawah di
permukaan dinding pipa bagian luar sebagai aliran film jatuh.

1. Gambarkan skesta aliran film jatuh di atas dan tunjukkan model volum kendalinya.
2. Buat neraca momentum untuk volume kendali tersebut. (Ambil tanda positif untuk
momentum masuk dan keluar sesuai dengan arah-r)
3. Tunjukkan persamaan profil distribusi perpindahaan momentum dan distribusi kecepatan
dalam aliran film jatuh tersebut dengan mengabaikan efek ujungnya.
4. Tunjukkan pula persamaan laju alir volum untuk aliran film jatuh tersebut.
5. Bagaimana bentuk persamaan laju alir volume di atas dapat disederhanakan bila tebal filmnya
sangat tipis.

Jawab:

1. Sketsa aliran
Lapisan film mengalir di
sekeliling kolom bagian
luar.

50
TK3201 – Peristiwa Perpindahan (PP) 2018

Gambar yang terdapat


disamping memperlihatkan
kontrol volum lapisan film pada
kolom.
Kondisi batas:
r = R2 ; τrz = 0
r = R1 ; v z = 0
2. Momentum masuk:
 Perpindahan konveksi
(terbawa aliran)

(2𝜋𝑟∆𝑟𝑣𝑧 )(𝜌𝑣𝑧 )|𝑧=0


 Perpindahan molekular
(2𝜋𝑟𝐿)(𝜏𝑟𝑧 )|𝑟=𝑟
Momentum keluar:
 Perpindahan konveksi (terbawa aliran)
(2𝜋𝑟∆𝑟𝑣𝑧 )(𝜌𝑣𝑧 )|𝑧=𝐿
 Perpindahan molekular
(2𝜋𝑟𝐿)(𝜏𝑟𝑧 )|𝑟=𝑟+∆𝑟
Gaya lain yang bekerja:
 Gaya tekan
(2𝜋𝑟∆𝑟)(℘0 − ℘𝐿 )
 Gaya gravitasi
𝜌𝑔(2𝜋𝑟∆𝑟𝐿)
Neraca momentum:
Laju momentum masuk – Laju momentum keluar + Gaya yang bekerja = 0
(2𝜋𝑟∆𝑟𝑣𝑧 )(𝜌𝑣𝑧 )|𝑧=0 + (2𝜋𝑟𝐿)(𝜏𝑟𝑧 )|𝑟=𝑟 − (2𝜋𝑟∆𝑟𝑣𝑧 )(𝜌𝑣𝑧 )|𝑧=𝐿 − (2𝜋𝑟𝐿)(𝜏𝑟𝑧 )|𝑟=𝑟+∆𝑟 +
(2𝜋𝑟∆𝑟)(℘0 − ℘𝐿 ) + 𝜌𝑔(2𝜋𝑟∆𝑟𝐿) = 0 .............(1)
3. Asumsi:
vz = vz ( r), maka pada r yang sama vz akan memiliki nilai yang sama.
Semua komponen pada persamaan (1) dibagi dengan 2π∆rL
(2𝜋𝑟∆𝑟𝑣𝑧 )(𝜌𝑣𝑧 )|𝑧=0 + (2𝜋𝑟𝐿)(𝜏𝑟𝑧 )|𝑟=𝑟 − (2𝜋𝑟∆𝑟𝑣𝑧 )(𝜌𝑣𝑧 )|𝑧=𝐿 − (2𝜋𝑟𝐿)(𝜏𝑟𝑧 )|𝑟=𝑟+∆𝑟
+ (2𝜋𝑟∆𝑟)(℘0 − ℘𝐿 ) + 𝜌𝑔(2𝜋𝑟∆𝑟𝐿) = 0
: 2π∆rL
Maka:
𝑟(𝜏𝑟𝑧 )|𝑟=𝑟+∆𝑟 −𝑟(𝜏𝑟𝑧 )|𝑟=𝑟 (℘ −℘ )
∆𝑟
= ( 0 𝐿 𝐿 + 𝜌𝑔) 𝑟 .....................................................(2)
𝑟(𝜏 )| −𝑟(𝜏𝑟𝑧 )|𝑟=𝑟 (℘ −℘ )
lim 𝑟𝑧 𝑟=𝑟+∆𝑟 ∆𝑟
= ( 0 𝐿 𝐿 + 𝜌𝑔) 𝑟.........................................(3)
∆𝑟→0
𝜕 (℘ −℘ )
(𝑟𝜏𝑟𝑧 ) = ( 0 𝐿 + 𝜌𝑔) 𝑟.........................................................................(4)
𝜕𝑟 𝐿

51
TK3201 – Peristiwa Perpindahan (PP) 2018

asumsi:
𝑃0 = ℘0 dan 𝑃𝐿 = ℘𝐿 − 𝜌𝑔𝐿
maka:
𝜕 𝑃0 −𝑃𝐿
(𝑟𝜏𝑟𝑧 ) = ( )𝑟 ....................................................................................(5)
𝜕𝑟 𝐿
Persamaan (5) diintegralkan, sehingga menjadi:
𝑃0 − 𝑃𝐿 2
𝑟𝜏𝑟𝑧 = ( ) 𝑟 + 𝐶1
2𝐿
𝑃0 −𝑃𝐿 𝐶1
𝜏𝑟𝑧 = ( 2𝐿
)𝑟 + 𝑟
......................................................................................(6)
Kondisi batas: r = R2, 𝜏𝑟𝑧 = 0
maka:
𝑃0 − 𝑃𝐿 𝐶1
0=( ) 𝑅2 +
2𝐿 𝑅2
𝑃0 −𝑃𝐿
𝐶1 = − ( 2𝐿
) 𝑅2 2 ........................................................................................(7)
Substitusi persamaan (6) ke dalam persamaan (7):
𝑃0 − 𝑃𝐿 𝑃0 − 𝑃𝐿 𝑅2 2
𝜏𝑟𝑧 =( )𝑟 − ( )
2𝐿 2𝐿 𝑟
𝑃0 −𝑃𝐿 𝑟 1
𝜏𝑟𝑧 = ( ) 𝑅2 2 ( 2 − ) ............................................................................(8)
2𝐿 𝑅2 𝑟
Diketahui bahwa persamaan Newtonian:
𝜕𝑣𝑧
𝜏𝑟𝑧 = −𝜇
𝜕𝑟
Sehingga:
𝜕𝑣𝑧 𝑃0 − 𝑃𝐿 𝑟 1
−𝜇 =( ) 𝑅2 2 ( 2 − )
𝜕𝑟 2𝐿 𝑅2 𝑟
𝑃0 −𝑃𝐿 𝑟2
𝑣𝑧 = ( ) 𝑅2 2 ( 2 − ln 𝑟) + 𝐶2 ......................................................................(8)
2𝜇𝐿 2𝑅2
Kondisi batas: r = R1 ; 𝑣𝑧 = 0
Maka:
2
𝑃0 − 𝑃𝐿 2 𝑅1
0=( ) 𝑅2 ( − ln 𝑅1 ) + 𝐶2
2𝜇𝐿 2𝑅2 2
𝑃0 −𝑃𝐿 𝑅 2
𝐶2 = − ( 2𝜇𝐿
) 𝑅2 2 (2𝑅1 2 − ln 𝑅1 ) .......................................................................(9)
2

Substitusikan persamaan (9) ke dalam persamaan (8):


2
𝑃0 − 𝑃𝐿 𝑟2 𝑃0 − 𝑃𝐿 2 𝑅1
𝑣𝑧 = ( ) 𝑅2 2 ( − ln 𝑟) − ( ) 𝑅2 ( − ln 𝑅1 )
2𝜇𝐿 2𝑅2 2 2𝜇𝐿 2𝑅2 2
𝑃0 −𝑃𝐿 𝑟
𝑣𝑧 = ( 4𝜇𝐿
) (𝑟 2 − 𝑅1 2 − 2𝑅2 2 ln 𝑅 )..................................................................(10)
1

Maka:
Persamaan profil distribusi perpindahan momentum:
𝑃0 − 𝑃𝐿 𝑟 1
𝜏𝑟𝑧 = ( ) 𝑅2 2 ( 2 − )
2𝐿 𝑅2 𝑟
Persamaan profil distribusi kecepatan:
𝑃0 − 𝑃𝐿 𝑟
𝑣𝑧 = ( ) (𝑟 2 − 𝑅1 2 − 2𝑅2 2 ln )
4𝜇𝐿 𝑅1

52
TK3201 – Peristiwa Perpindahan (PP) 2018

4. Persamaan laju alir volum untuk aliran jatuh:


2𝜋 𝑅
𝑄 = ∫0 ∫𝑅 2 𝑣𝑧 𝑟𝑑𝑟𝑑𝜃......................................................................(11)
1

Substitusikan persamaan (10) ke dalam persamaan (11):


𝑃0 −𝑃𝐿
𝑄 = 𝜋( 6𝜇𝐿
) [(𝑅23 − 𝑅13 ) − 3(𝑅12 𝑅2 − 𝑅13 ) − 6𝑅22 (𝑅2 𝑙𝑛𝑅2 − 𝑅2 − 𝑅1 𝑙𝑛𝑅1 + 𝑅1 )]..(12)
5. Bentuk persamaan laju alir volum apabila tebal filmnya sangat tipis
Asumsi: Apabila tebal lapisan filmnya sangat tipis, maka R1 ≈ R2
Misalkan R2 = 1,1 R1 .................................................................................(13)
Substitusikan persamaan (13) ke dalam persamaan (12). Maka persamaan sederhana untuk
lapisan film yang sangat tipis adalah:
𝑃𝐿 −𝑃0
𝑄 = 𝜋( ) (𝑅13 𝑙𝑛𝑅1 )
8,5𝜇𝐿

53
TK3201 – Peristiwa Perpindahan (PP) 2018

TK3201 PERISTIWA PERPINDAHAN


SEMESTER II-2008/2009
UJIAN TENGAH SEMESTER
Kamis, 2 April 2009
Waktu : 100 menit (Closed Book)
[Bekerjalah mandiri, tanpa membuka buku/catatan, baik hardcopy maupun softcopy]

r
Soal 1
Cairan Newtonian (rapat massa ρ dan viskositas µ) mengalir laminer dalam
z
keadaan tunak membentuk lapisan setebal β.R (β<1 dan R adalah jari-jari luar
pipa) pada bagian luar permukaan pipa, seperti tampak pada sketsa di samping.
Pipa memiliki panjang L. Cairan tidak tergelincir pada permukaan pipa dan efek L
ujung dapat diabaikan. Perpindahan momentum hanya terjadi pada arah r,
tekanan di kedua ujung aliran dapat dianggap sama dan kecepatan pada arah Z
hanya dipengaruhi oleh jarak radial. Turunkan dan gambarkan (sektsa) profil
fluks momentum dan kecepatan sebagai fungsi dari jarak radial. Tentukan
hubungan antara laju volumetrik dengan variable-variabel yang diberikan.

2R

ßR

Soal 2 V = 42 m/s
Suatu cairan (viskositas µ = 0,0 kg/(m.s), rapat massa ρ
y x d = 0,001
= 0,8 g/cm3, konduktivitas panas k = 2,5 J/(m.s.oC))
m
berada di antara dua pelat sejajar (panjang L dan lebar L
W)
seperti tampak pada gambar. Pelat atas
bergerak ke kanan dengan kecepatan V = 42 m/s sedangkan pelat bawah diam (tidak bergerak).
Sebagai akibat dari “viscous dissipation” dalam cairan, terjadi produksi panas yang dapat dinyatakan
sebagai Sv = µ(V/d)2 dimana Sv adalah laju produksi panas per volume cairan. Kedua pelat dijaga pada
temperature To = 70oC dan perpindahan panas hanya terjadi pada arah y. Proses berlangsung tunak
(steady) dan efek ujung diabaikan. Turunkan distribusi temperatur di sepanjang jarak y. Perkirakan
juga fluks panas pada posisi y = 0,75.d dan nilai temperatur rata-rata.

54
TK3201 – Peristiwa Perpindahan (PP) 2018

JAWABAN UJIAN TENGAH SEMESTER


PERISTIWA PERPINDAHAN
SEMESTER II-2008/2009

1.
 Laju momentum masuk P0
o Terbawa aliran
(2𝜋𝑟. ∆𝑟√𝑧)(𝜌√𝑧)|𝑧=0 g
o Berpindah secara molekular
(2𝜋𝑟𝐿)(𝜏𝑟𝑧 )|𝑟
 Laju momentum keluar z L
o Terbawa lairan
t rz
(2𝜋𝑟. ∆𝑟√𝑧)(𝜌√𝑧)|𝑧=𝐿
o Berpindah secara molecular
(2𝜋𝑟𝐿)(𝜏𝑟𝑧 )|𝑟+∆𝑟
PL
2R
 Gaya
o Tekan
2𝜋𝑟. ∆𝑟(𝑃|𝑧=0 − 𝑃|𝑧=𝐿 )
o Grafitasi
2𝜋𝑟. ∆𝑟𝐿(𝜌𝑔)
 Neraca momentum
𝐿𝑎𝑗𝑢𝑚𝑎𝑠𝑢𝑘 − 𝑙𝑎𝑗𝑢𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟 + 𝑔𝑎𝑦𝑎𝑦𝑎𝑛𝑔𝑏𝑒𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎𝑝𝑎𝑑𝑎𝑠𝑖𝑠𝑡𝑒𝑚 = 0
(2𝜋𝑟. ∆𝑟√𝑧)(𝜌√𝑧)|𝑧=0 + (2𝜋𝑟𝐿)(𝜏𝑟𝑧 )|𝑟 − (2𝜋𝑟. ∆𝑟√𝑧)(𝜌√𝑧)|𝑧=𝐿
− (2𝜋𝑟𝐿)(𝜏𝑟𝑧 )|𝑟+∆𝑟 + 2𝜋𝑟. ∆𝑟(𝑃|𝑧=0 − 𝑃|𝑧=𝐿 ) + 2𝜋𝑟. ∆𝑟𝐿(𝜌𝑔)
= 0
 Keterangan
o √𝑧 = 𝑓(𝑟) → √𝑧|𝑧=0 = √𝑧|𝑧=𝐿
o 𝑃|𝑧=0 = 𝑃|𝑧=𝐿
(2𝜋𝑟𝐿)(𝜏𝑟𝑧 )|𝑟 −(2𝜋𝑟𝐿)(𝜏𝑟𝑧 )|𝑟+∆𝑟 −2𝜋𝑟.∆𝑟𝐿(𝜌𝑔)
 =
2𝜋𝐿.∆𝑟 2𝜋𝐿.∆𝑟
𝑟(𝜏𝑟𝑧 )|𝑟 −𝑟(𝜏𝑟𝑧 )|𝑟+∆𝑟
 ∆𝑟
= −𝑟𝜌𝑔
−𝑟(𝜏𝑟𝑧 )|𝑟 + 𝑟(𝜏𝑟𝑧 )|𝑟+∆𝑟
 lim = 𝑟𝜌𝑔
∆𝑟→0 ∆𝑟
𝑑(𝑟𝜏𝑟𝑧 )
 = 𝑟𝜌𝑔
𝑑𝑟
∫ 𝑑(𝑟𝜏𝑟𝑧 ) = ∫(𝑟𝜌𝑔)𝑑𝑟
1 2
𝑟𝜏𝑟𝑧 = 2
𝑟 𝜌𝑔 + 𝐶1
1 𝐶1
𝜏𝑟𝑧 = 2
𝑟𝜌𝑔 + 𝑟
Syarat batas:
𝜏𝑟𝑧 = 0 saat 𝑟 = 𝑅 + 𝛽𝑅

55
TK3201 – Peristiwa Perpindahan (PP) 2018

Maka:
1 𝐶1
0= (𝑅 + 𝛽𝑅)𝜌𝑔 +
2 𝑅 + 𝛽𝑅
1
𝐶1 = − (𝑅 + 𝛽𝑅)2 𝜌𝑔
2
1 1
𝜏𝑟𝑧 = 2 𝑟𝜌𝑔 − 2𝑟 (𝑅 + 𝛽𝑅)2 𝜌𝑔
𝑑 √𝑧
Karena 𝜏𝑟𝑧 = −𝜇 𝑑𝑟
Maka:
𝑑√𝑧 1 1
−𝜇 = 𝑟𝜌𝑔 − (𝑅 + 𝛽𝑅)2 𝜌𝑔
𝑑𝑟 2 2𝑟
1 1
−𝜇𝑑√𝑧 = ( 𝑟𝜌𝑔 − (𝑅 + 𝛽𝑅)2 𝜌𝑔) 𝑑𝑟
2 2𝑟
1 2 (𝑅 + 𝛽𝑅)2 𝜌𝑔
−𝜇√𝑧 = ( 𝑟 𝜌𝑔 − 𝑙𝑛𝑟) + 𝐶2
4 2
1 2 (𝑅 + 𝛽𝑅)2 𝜌𝑔 𝐶2
√𝑧 = (− 𝑟 𝜌𝑔 − 𝑙𝑛𝑟) −
4𝜇 2𝜇 𝜇
Syarat batas:
√𝑧 = 0 saat 𝑟 = 𝑅
1 2 (𝑅 + 𝛽𝑅)2 𝜌𝑔 𝐶2
0= − 𝑅 𝜌𝑔 − 𝑙𝑛𝑅 −
4𝜇 2𝜇 𝜇
2
(𝑅 + 𝛽𝑅) 𝜌𝑔 1
𝐶2 = 𝑙𝑛𝑅 − 𝑅 2 𝜌𝑔
2 4
𝜌𝑔
𝐶2 = (2(𝑅 + 𝛽𝑅) 𝑙𝑛𝑅 − 𝑅 2 )
2
4
1 2 (𝑅 + 𝛽𝑅)2 𝜌𝑔 𝜌𝑔
√𝑧 = (− 𝑟 𝜌𝑔 − 𝑙𝑛𝑟) + (2(𝑅 + 𝛽𝑅)2 𝑙𝑛𝑅 − 𝑅 2 )
4𝜇 2𝜇 4𝜇
𝜌𝑔
= (2(𝑅 + 𝛽𝑅)2 𝑙𝑛𝑟 − 𝑟 2 + 2(𝑅 + 𝛽𝑅)2 𝑙𝑛𝑅 − 𝑅 2 )
4𝜇
𝜌𝑔
= ( 2(𝑅 + 𝛽𝑅)2 ln(𝑟𝑅) − (𝑅 2 + 𝑟 2 ))
4𝜇

2. 𝜇 = 𝑜, 𝑖𝑘𝑔/𝑚𝑠
𝑔
𝜌 = 0,8 3
𝑐𝑚
𝐽
𝑘 = 2,5
𝑚. 𝑠.𝑜 𝐶
𝑚
𝑉 = 42
𝑠
𝑉 2
𝑆𝑣 = 𝜇 ( )
𝑑
𝑜
𝑇 = 70 𝐶
 Sketsa

56
TK3201 – Peristiwa Perpindahan (PP) 2018

v = 42 m/s

qy
d = 0,001 m
y
x
L

 Laju panas masuk


𝑞𝑦 |𝑦=𝑦 . 𝑊. 𝐿
 Laju panas keluar
𝑞𝑦 |𝑦=𝑦+∆𝑦 . 𝑊. 𝐿

 Produksi panas
𝑆𝑣 . 𝑊. 𝐿. ∆𝑦
 Neraca panas mikroskopik
𝑝𝑎𝑛𝑎𝑠𝑚𝑎𝑠𝑢𝑘 − 𝑝𝑎𝑛𝑎𝑠𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟 + 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖𝑝𝑎𝑛𝑎𝑠 − 𝑎𝑘𝑢𝑚𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖 = 0
𝑞𝑦 |𝑦=𝑦 . 𝑊. 𝐿 − 𝑞𝑦 |𝑦=𝑦+∆𝑦 . 𝑊. 𝐿 = −𝑆𝑣 . 𝑊. 𝐿. ∆𝑦
𝑞𝑦 |𝑦=𝑦+∆𝑦 −𝑞𝑦 |𝑦=𝑦
 ∆𝑦
= 𝑆𝑣
𝑞𝑦 |𝑦=𝑦+∆𝑦 −𝑞𝑦 |𝑦=𝑦
 lim ∆𝑦
= 𝑆𝑣
∆𝑦→0
𝑑(𝑞𝑦 )
 = 𝑆𝑣
𝑑𝑦
𝑑𝑇
Karena 𝑞𝑦 = −𝑘
𝑑𝑦
𝑑2 𝑇 𝑑2 𝑇
Maka 𝑑𝑦2 = 𝑆𝑣 −𝑘 𝑑𝑦2 − 𝑆𝑣 = 0
𝑑𝑇 𝑆𝑣
 = − 𝑦 + 𝐶1
𝑑𝑦 𝑘
1 𝑆
𝑇 = − 2 𝑦 2 𝑘𝑣 + 𝑦𝐶1 + 𝐶2
Syarat Batas:
Saat 𝑦 = 0 → 𝑇 = 70𝑜 𝐶
𝑦 = 𝑑 → 𝑇 = 70𝑜 𝐶
1 𝑆𝑣
 70 = − 2 (0) 𝑘
+ (0)𝐶1 + 𝐶2
𝐶2 = 70
1 𝑆𝑣
 70 = − 2 (𝑑)2 𝑘
+ (𝑑)𝐶1 + 70
1 𝑆𝑣
0 = − (𝑑)2 + (𝑑)𝐶1
2 𝑘
1 𝑆𝑣
𝐶1 = 𝑑
2 𝑘
𝟏 𝑺𝒗 𝟏 𝑺𝒗
𝑻 = − 𝒚𝟐 + 𝒚𝒅 + 𝟕𝟎
𝟐 𝒌 𝟐 𝒌

57
TK3201 – Peristiwa Perpindahan (PP) 2018

TK 3202 Peristiwa Perpindahan


Semester II 2005-2006
UJIAN I
Senin, 13 Maret 2006
Waktu : 100 menit (Close Book)
Catatan: dilarang membuka catatan, baik dalam bentuk hardcopy maupun softcopy

Cairan Newtonian (rapat massa ρ dan viskositas μ) mengalir laminer


dalam keadaan tunak membentuk lapisan setebal d menuruni
permukaan pelat seperti tampak pada sketsa. Pelat memiliki panjang L
dan lebar W. Cairan tidak tergelincir pada permukaan pelat dan efek
ujung dapat diabaikan. Perpindahan momentum hanya terjadi pada arah
x, tekanan di kedua ujung aliran dapat dianggap sama dan kecepatan
pada arah y hanya dipengaruhi oleh jarak x.
1. Gambarkan volum kendali (control volume) untuk keperluan
peneracaan momentum secara mikroskopik.
2. Tentukan momentum masuk dan keluar akibat perpindahan
molekuler maupun konveksi (terbawa aliran), serta gaya-gaya
(tekan dan gravitasi) yang terlibat sesuai dengan volum kendali
yang ditetapkan.
3. Turunkan dan gambarkan (sketsa) profil fluks momentum
sebagai fungsi dari x.
4. Turunkan dan gambarkan (sketsa) profil kecepatan cairan sebagai fungsi dari x.
5. Tentukan kecepatan maksimum dan kecepatan rata-rata cairan sebagai fungsi dari ρ, μ, L, W,
dan d.
6. Turunkan hubungan laju alir volumetrik cairan dengan ρ, μ, L, W, dan d.

58
TK3201 – Peristiwa Perpindahan (PP) 2018

Jawab:

a.

b. Laju momentum masuk:


- Molekuler : fluks     A

 xy |x Lw 

- Terbawa aliran: m v z  v z  wx dengan v z |
z 0

Laju momentum keluar:


- Molekuler :  xy |
x  x
Lw
- Terbawa aliran: vz wx dengan v z |
zL

Jumlah Gaya yang bekerja:


- Gravitasi : m  g  wxLg
- Tekanan : P1 = P2 = Pud

c. Profil Fluks Momentum

IN – OUT + SUM FORCE = 0


 xy |x Lw  -  xy |x  x Lw  + v z  wx  v z |z 0 - v z  wx  v z |z  L + wxLg = 0

 xy |x Lw  -  xy |x  x Lw  = - wxLg

 xy |x  x Lw  -  xy |x Lw  = wxLg


Ambil Δx → 0

 xy |x  x   xy |x d  xy 
lim  g ↔  g
x 0 x dx

 d     gdx
xy
↔  xy  gx  C1

Syarat batas:
Bila x=0 →  xy | 0
x 0

0 = g 0  C1 ↔ C1 = 0

59
TK3201 – Peristiwa Perpindahan (PP) 2018

d. Profil Kecepatan
dv y
Hukum Newton:  xy   
dx
dv y g g 2
  gx   dv y    xdx  v y   x  C2
dx  2

SB 2: vy = 0 → x = δ
g 2 g 2
0   C2  C2  
2 2
Maka dengan demikian:

g 2   x  
2

vy   1   
2     

e. d = δ
g 2
vy max = v y |   1  0 2 
x 0 2
g 2
vz,max = 
2
d L d

  v dxdz  v
z
1 g 2   x  
d y
2 dx
g d   x  
2

 
2 0     
<vy> = 0 0
  1    dx 
0
d 1    dx
d L
d L d 0 2     
  dxdz
0 0

x
Misal:  A  dx  (d )dA
d

<vy> =
g d
2 0
2

d  1   A dA 
g
2

d A  1 A3
3
 |
xd

x 0
2
g 2 g 2
3 2
d 
3
d

f. Laju alir Volumetrik

d w
g 2 gw 3
Q    v Z dxdz  v z    dxdz  d  wd  d
0 0
3 3

60

You might also like