You are on page 1of 5

Jurnal Natural

Vol.15, No.1, 2015


ISSN 1141-8513

Habitat Characteristics of Small-clawed Otter (Aonyx


cinereus) in Ujong Nga, Samatiga,West Aceh

Abdullah, M. Ali S, dan Ulfa Hansri Ar Rasyid


Program Studi Biologi FKIP Universitas Syiah Kuala
E-mail: doel_biologi@yahoo.com

Abstract. Small-clawed otter (Aonyx cinereus) is the smallest among the sub-family Lutrinae, today occurs
population decrease of small-clawed otter caused by human activity, depletion of prey species, and
exploitation. This research is done to learn physically and biologically of the habitat characteristic of small-
clawed otter. Retrieval of data was held on 1-14 in April 2014. The parameters which used are the amount of
tracks found in habitat that is used by the small-clawed otter in Ujong Nga village. The data is collected on
small-clawed otter habitat in Ujong Nga and sample used are plot with measure of 30x30m and then divided
into 8 plots. The result showed that the small-clawed otter selecting habitat unit with criteria (a) the type of
habitat are field, swamp, thatch forest, and riverside; (b) the availabilty of many feed (1,33 tracks per plot),
rare (0,33 tracks per plot), less (0,17 tracks per plot); (c) the tracks distance to the nest 0-25 m (1,66 tracks per
plot), 25-50 m (1 tracks per plot), > 50 m (0,5 tracks per plot); (d) the tracks distance to water source 0-25 m
(2,16 tracks per plot), 25-50 m (0,5 tracks per plot), and for distance to > 50 m track is not found; and(e) the
tracks distance to toilet site0-25 m (1,16 tracks per plot), 25-50 m (0,5 tracks per plot), and> 50 m (0,17
tracks per plot). The conclusion of this research habitat characteristic ofAonyx cinereusare
fieldwithavailability of many feed, close to water source, clost to nest, and close to toilet site.

Keywords : Small-Clawed Otter, Habitat Characteristic

I. PENDAHULUAN gampong yang terdapat di Kecamatan Samatiga


Kabupaten Aceh Barat, memiliki potensi
Berang-berang cakar kecil (Aonyx sebagai habitat berang-berang cakar kecil. Hal
cinereus) merupakan salah satu anggota ini dikarenakan sebagian besar dari Gampong
mamalia, penyebarannya terdapat di seluruh Ujong Nga dengan luas + 110 ha didominasi
dunia, kecuali di wilayah Antartika dan oleh lahan basah yang menjadi ciri dari tempat
Australia.Hewan ini hidup di berbagai tinggal hewan liar ini. Ketersediaan lahan
ekosistem lahan basah.Berang-berang cakar basah yang terdapat di Ujong Nga dipengaruhi
kecil dapat dijumpai di tempat yang jarang oleh sungai (Krueng) Woyla. Krueng Woyla
terjangkau oleh manusia seperti di sungai, beserta anak-anak sungainya mempunyai tipe
rawa, payau, sawah, dan pesisir pantai. meander, dimana sungai di Gampong Ujong
Kehadiran berang-berang cakar kecil di suatu Nga memiliki aliran yang kurang kuat yang
ekosistem dapat digunakan sebagai pengendali sesuai dengan sifat berang-berang cakar kecil.
populasi hama, seperti hama keong mas di Selain itu, kondisi iklim di Gampong Ujong
sawah, karena berang-berang cakar kecil Nga juga mendukung keberadaan berang-
bersifat sebagai predator pada beberapa jenis berang cakar kecil, suhu udara berfluktuasi
hewan (Aadrean, 2009). pada 26,1°C – 26,6°C dengan rata-rata bulan
Gampong Ujong Nga terletak pada 04° hujan 7-9/tahun dan rata-rata bulan kering
06’ 15” - 04° 46’ 49” LU dan 095° 52’ 39”- 3/tahun. Presentase kelembaban cukup tinggi
096° 29’ 45” BT merupakan salah satu yaitu 87,9% (BPS, 2012).

5
Habitat Characteristics of Small-clawed Otter……
_____________________________________________________________________________________________

Keberadaan populasi berang-berang Metode Penelitian


cakar kecil di Gampong Ujong Nga sangat Metode yang digunakan dalam penelitian
dipengaruhi oleh kondisi dan faktor ini adalah metode survei, yaitu dengan
habitatnya.Habitat adalah suatu ekosistem
observasi atau pengamatan secara langsung
sehingga untuk menjamin kelestarian habitat,
kelangsungan hubungan di dalam sistem untuk mengetahui karakteristik habitat berang-
tersebut harus dipertahankan.Interaksi antara berang cakar kecil di area pengamatan.
satwa dengan habitatnya merupakan salah satu Lokasi sampling dibagi atas enam
bentuk interaksi yang berperan dalam plotdengan luasan setiap plot pengamatan
keseimbangan ekosistem.Tipe habitat, adalah 50m x 50m yang ditetapkan secara
ketersediaan pakan, sarang, sumber air, dan purposive sampling, kriteria yang digunakan
lokasi kotoran merupakan faktor habitat yang ialah jumlah jejak, kondisi fisik dan kondisi
berperan penting dalam kehidupan berang- biologis. Lokasi temuan berang-berang cakar
berang cakar kecil. kecil ataupun jejak dicatat titik koordinasinya
Berdasarkan pengamatan awal, terdapat dengan menggunakan GPS dan didokumentasi.
mangsa yang cukup berlimpah bagi kelompok
berang-berang secara umum di Gampong
Ujong Nga, terutamakepiting sawah, keong III. HASIL DAN PEMBAHASAN
mas, dan ikan.Selain pakan, tipe habitat yang
tersedia bagi berang-berang kecil di Gampong Keberadaan Habitat Berang-berang cakar
Ujong Nga juga bervariasi, diantaranya kecil di Ujong Nga
terdapat tipe habitat rawa, sawah, tepi sungai, Tapak kaki yang didapatkan dalam
dan hutan rumbia.Hal lain yang menjadi faktor penelitian diidentifikasi dengan panduan Murie
berang-berang cakar kecil berhabitat di (1974), Van Strien (1983), dan Payne et al
Gampong Ujong Nga karena sistem pengairan (2000). Hasil pengamatan yang telah
yang baik, terdapat sungai dan irigasi dengan dilakukan, tapak kaki yang ditemukan sesuai
perairan yang dangkal. dengan gambar tapak kaki yang ditemukan Van
Kecenderunganberang-berang cakar kecil Strien (1983) dan pernyataan Kruuk et al
memilih tiap komponen belum diketahui, (1994) yang mana berang berang cakar kecil
seperti, apakah semua mangsa yang terdapat di memiliki lima jari yang panjang pada masing-
Gampong Ujong Nga menjadi pakan bagi masing kaki, memiliki selaput renang, dan
berang-berang cakar kecil atau apakah berang- tidak memperlihatkan bekas cakar.
berang cakar kecil menggunakan semua tipe Lokasi ditemukannya tapak kaki berang
habitat di Gampong Ujong Nga untuk berang cakar kecil antara lain di tipe habitat
beraktivitas?. Oleh karena itu diperlukan kajian sawah, hutan rawa, hutan nipah/rumbia, dan
mengenai karakteristik habitat berang-berang tepi sungai.Dari keempat lokasi tersebut
cakar kecil meliputi keadaan fisik dan keadaan diketahui berang berang cakar kecil hidup
biologi habitat yang berpengaruh di Gampong tersebar di Ujong Nga dan dari jumlah
Ujong Nga. tapakkaki yang ditemukan dapat diketahui
bahwa daya jelajah berang berang cakar kecil
cukup luas.
II. METODOLOGI Pada habitat sawah ditemukan
sebelastapak kaki berang berang cakar kecil.
Tapak kaki berukuran panjang 5 cm dan lebar 3
Tempat dan Waktu Penelitian
cm sebanyak empat tapak kaki Tapak kaki
Penelitian dilakukan di Gampong Ujong
berukuran panjang 6 cm dan lebar 3,4 cm cm
Nga Kecamatan Samatiga Kabupaten Aceh
sebanyak tiga tapak kaki. Tapak kakiberukuran
Barat. Keadaan topografi di Gampong Ujong
panjang 4 cm dan lebar 2 cm sebanyak
Nga pada umumnya berupa dataran dengan
empattapak kaki.Pada habitatrawa ditemukan
ketinggian 7 m dpl (BPS, 2012).
2tapak kaki berang berang cakar kecil. Tapak
Waktu Penelitiandilaksanakan pada
kakiyang ditemukan berukuran panjang 5 cm
tanggal 10-16 April 2014.Sebelum dilakukan
dan lebar 3 cm sebanyak empat tapak kaki.
penelitian terlebih dahulu dilakukan survei
Pada habitat nipah/rumbia ditemukan 2 tapak
pendahuluan untuk mendapatkan informasi
kaki berang berang cakar kecil.Tapak kaki
tentang keberadaan berang-berang cakar kecil
berukuran 5 cm dan lebar 3 cm. Pada habitat
dan lokasi pengambilan data yang sesuai
tepi sungai ditemukan enam tapak kaki berang
dengan rencana penelitian di Gampong Ujong
berang cakar kecil.Tapak kaki berukuran
Nga dan mempersiapkan peralatan yang
diperlukan di lokasi.

6
Habitat Characteristics of Small-clawed Otter……
_____________________________________________________________________________________________

panjang 7 cm dan lebar 4 cm sebanyak 6 tapak seperti pada Tabel 4.7. Hasil penelitian yang
kaki. dapat dilihat bahwa kondisi habitat dengan
Kotoran Aonyx cinereus umumnya jarak jejak ke sarang yang dekat yaitu 0-25 m
berbentuk menyebar yang disebarkannya menjadi pilihan berang-berang cakar kecil
sendiri, sebuah tingkah laku yang sering dalam berhabitat di Gampong Ujong Nga,
terlihat di penangkaran (Foster-Turley, sesuai dengan pola aktivitas berang-berang
1992).Pada habitat sawah ditemukan tiga cakar kecil yang sangat membutuhkan sarang
tumpukan kotoran berang berang cakar kecil sebagai areal istirahat dan berlindung dari
Kotoran yang ditemukan berukuran panjang 8 predator.Berdasarkan tanda-tanda keberadaan
cm dan lebar10 cm. Salah satu tumpukan berang-berang cakar kecil yaitu tapak kaki dan
kotoran berwarna hitam dan berbau amis kotoran, ditemukan dua lokasi sarang yaitu di
dikarenakan kotoran masih segar atau baru sekitaran anak sungai dan di sekitaran hutan
dikeluarkan oleh berang berang cakar kecil. Di rumbia.
habitat hutan nipah/ rumbia dan tepi sungai Pada sekitaran sungai, sarang yang
juga ditemukan kotoran berang berang cakar ditemukan berupa semak-semak dengan
kecil.Pada lokasi, kotoran-kotoran telah topografi sekitar 7 dpl yang berfungsi sebagai
tercampur pasir dan batu-batu kecil.Untuk tempat berlindung dari panas matahari pada
ukuran kotoran pada kedua tipe habitat sulit siang hari dan melakukan berbagai
untuk diukur karena kondisi kotoran telah aktivitas.Hal ini sesuai dengan pendapat
berserakan atau menyebar. (Chandra, 2014) yang menyatakan berang-
Selama penelitian tidak ditemukan berang berang cakar kecilakan membangun sarang di
berang cakar kecil melalui perjumpaan tempat yang berdekatan dengan air dan
langsung, hanya ditemukan tanda-tanda melakukan aktivitas yang baik apabila tempat
keberadaannya melalui jejak yang ditinggalkan tinggalnya berdekatan dengan air.Tanah yang
di lokasi pengamatan. berada di sekitaran sarang berair dan lembab.
Suhu pada sarang yang ada di sekitar anak
Karakteristik Habitat Berang-berang cakar sungai sekitar 250C dan kelembaban 86%.
kecil Vegetasi yang terdapat di sekitar sarang pada
Penggunaan habitat berang-berang cakar anak sungai berupa rumput gajah, kangkung
kecil dipengaruhi oleh berbagai variasi dalam air, enceng gondok, dan rumput lampunyang.
tiap faktor habitat, namun tidak semua variasi Di lokasi hutan rumbia, sarang yang
faktor habitat menjadi faktor penentu dalam ditemukan berupa tumpukan kayu yang
menggunakan habitat. Adapun berdasarkan berlubang yang berfungsi sebagai tempat
jumlah jejak yang ditemukan, dapat persembunyian dari predator. Lokasi sekitar
memberikan gambaran tentang faktor yang sarang 9 dpl dengan suhu sekitar 270C dan
menjadi prioritas memilih lokasi untuk kelembaban 86%. Tanah yang terdapat di
melakukan aktivitasnya. sekitar tumpukan kayu tidak berair namun
Tabel 4.7 Kondisi faktor fabitat yang sering lembab.Vegetasi sekitar tumpukan pohon
dikunjungi berang-berang cakar kecil di umumnya didominasi oleh jenis paku-pakuan
Gampong Ujong Nga dan rumbia.
Hasil penelitian menunjukkan berang-
berang cakar kecil di Gampong Ujong Nga
No Faktor habitat Kondisi cenderung memilih beraktivitas denganjarak ke
sumber air yang dekat dari tempat mereka
1 Tipe Habitat Sawah menggunakan habitat (0-25m). Hal ini
Ketersediaan Banyak (> 5 dikarenakan berang-berang cakar kecil
2 Mangsa individu) merupakan satwa yang memiliki tubuh untuk
beradaptasi dengan baik di air sehingga hampir
3 Jarak ke Sarang Dekat (0-25 m) seluruh aktivitas didukung oleh keberadaan air
Jarak ke Sumber baik hamparan sungai serta parit, kolam, danau,
4 Air Dekat 0-25 m) dan hutan. Berang-berang cakar kecil betina
Jarak ke lokasi bahkan memilih lokasi tenang untuk
5 kotoran Dekat (0-25 m) berkembang biak seperti aliran sungai. Selain
Sumber : Hasil Penelitian (2014) itu hampir seluruh perilaku terutama perilaku
makan dan bermain dilakukan di sekitar
Berdasarkan distribusi jejak dalam habitat sumber air.
dapat disebutkan bahwa habitat yang sering Sumber air minum yang tersedia
digunakan adalah dengan variasi faktor habitat bagiberang-berang cakar kecil di Gampong

7
Habitat Characteristics of Small-clawed Otter……
_____________________________________________________________________________________________

Ujong Nga berbentuk anak sungai, genangan, 1998).Menurut Turley (1992), berang-berang
dan irigasi. Sumber air yang ditemukan cakar kecil menyukai tempat yang terbuka
ketersedian airnya melimpah dan biasanya berupa tanah kering atau tempat berpasir untuk
berdekatan dengan sumber pakan berang- membuang kotorannya. Bahkan berang-berang
berang cakar kecil. cakar kecil yang tinggal di dekat mangrove
Pada tipe habitat sawah ditemukan satu akan mencari tanah kering untuk membuang
jenis sumber air berupa irigasi. Sumber air ini kotorannya. Hal ini juga memungkinkan
memiliki tinggi 23 cm dan lebar 57 cm, berang-berang cakar kecil melakukan spraint
memiliki tingkat keasaman (pH) 6,5, dan warna yaitu menghancurkan dan menyebarkan
sumber air tersebut keruh. Vegetasi yang ada di kotoran ke sekeliling permukaan tanah sambil
sekitar sumber air didominasi oleh rumput mengeluarkan aroma yang khas. Selain itu di
lampuyangan. habitat alaminya berang-berang cakar kecil
Untuk tipe habitathutan rawa ditemukan suka membuang kotoran di samping tanaman
genangan air yang sulit untuk diukur lebar dan padi.
tinggi, memiliki tingkat keasaman (pH) 6, dan Gampong Ujong Nga memiliki empat tipe
memiliki warna air yang lebih jernih. Vegetasi habitat diantaranya sawah, hutan rawa, hutan
yang ada di sekitar genangan air ialah rumbia, dan tepi sungai.Berdasarkan
kangkung air, alang-alang, genjer, dan keladi. pengamatan, keempat tipe habitat memiliki
Untuk tipe habitat tepi sungai didominasi komposisi jenis vegetasi yang berbeda.
oleh sumber air berupa anakan sungai, Hasil penelitian menunjukkantipe habitat
umumnya memiliki tinggi 4 m dan lebar 3,8 m, sawah menjadi suatu kondisi habitat yang
memiliki tingkat keasaman 6,5 dan air sering digunakan oleh berang-berang cakar
berwarna keruh.Vegetasi yang terdapat di kecil di Gampong Ujong Nga, hal ini diduga
sekitar sumber air berupa rumput gajah, karena korelasi posisi habitat sawah dengan
kangkung air, enceng gondok, dan rumput faktor-faktor habitat lain yang mudah
lampunyang. dijangkau menjadi kondisi yang sangat
Hasil penelitian menunjukkanberang- disenangi oleh berang-berang cakar
berang cakar kecil memilih beraktivitas kecil.Menurut (Turley, 1992) area pesawahan
dekatdengan lokasi kotorannya, dengan jarak merupakan sebuah habitat yang penting bagi
0-50 m. Walaupun termasuk hewan yang hidup Aonyx cinereus dan Lutrogale
berkelompok, terkadang dalam beraktivitas perspicillata.Daerah saluran bersemak dan
berang-berang cakar kecil melakukannya pematang sawah menyediakan tempat
secara individual, namun jika terdapat musuh bersarang bagi kedua jenis berang berang
atau predator berang-berang cakar kecil akan tersebut.Berang berang juga menggunakan
berkumpul dengan kelompoknya di lokasi tumpukan jerami dan sekam yang terdapat di
kotoran untuk melakukan penyerangan atau sepanjang tepi jalan sebagai medium yang
menjaga wilayahnya. Oleh karena itu, selain kering bagi kulit mereka, dan mencari makan
untuk beraktivitas, seperti berkembang biak, di sekitar daerah yang berlumpur.Pada saat
menelisik, berang-berang cakar kecil memilih penelitiaan, sawah di Ujong Nga sedang dalam
berada di dekat lokasi kotoran untuk musim tanam.Hal ini diduga berpengaruh
melindungi kelompoknya. terhadap keberadaan berang-berang cakar kecil,
Lokasi kotoran yang ditemukan di lokasi karena pada musim tanam area persawahan
penelitian sebanyak 5 titik.Ditemukan di sawah memiliki air dan ketersediaan makanan yang
sebanyak 3 titik, pada tipe vegetasi rawa berlimpah.
sebanyak 1 titik, dan tepi sungai 2 titik.Dari Ketersediaan pakan yang banyak (> 5
lokasi kotoran berang-berang cakar kecil yang mangsa) merupakan kondisi yang disenangi
ditemukan, keseluruhannya memiliki oleh berang-berang cakar kecil. Hal
karakteristik yaitu berada di dekat saluran dikarenakan kondisi seperti ini memiliki
pengairan, pada lokasi yang terbuka, dan tidak tingkat ketersediaan mangsa berang-berang
bersemak.Hal ini sesuai dengan pendapat cakar kecil yang hampir merata di sepanjang
(Kruuk, 2006) yang menyatakan bahwa lokasi home range, walaupun jumlah ketersediaan
kotoran berang-berang cakar kecil biasanya pakannya tidak melimpah, namun cukup untuk
ditemukan di tempat yang tinggi dari memenuhi kebutuhan makan hariannya.
permukaan air dan di atas batu besar yang datar Berdasarkan analisis yang dilakukan pada
serta di dalam rongga atau sela-sela kotoran berang-berang cakar kecil yang
batu.Sedangkan L. sumatrana menggunakan ditemukan, tidak semua hewan yang terdapat di
gundukan dekat pohon dan akar tumbang Ujong Nga menjadi makanan bagi berang-
sebagai lokasi kotorannya (Kanchanasaka, berang cakar kecil.Berang-berang cakar kecildi

8
Habitat Characteristics of Small-clawed Otter……
_____________________________________________________________________________________________

Ujong Nga hanya mengkonsumsi dua kategori


hewan mangsa yaitu moluska dan DAFTAR PUSTAKA
crustacean.Dari hasil penelitian diketahui
bahwaberang-berang cakar kecil lebih dominan 1. Aadrean. 2009. “Identifikasi Jejak dan
menggunakan kepiting sebagai komposisi Tanda-Tanda Keberadaan Berang-Berang
dietnya, hal ini dikarenakan ketersediaan (Lutrinae) di Area Persawahan
kepiting yang berlimpah di sawah Gampong Kecamatan Lubuk Alung Kabupaten
Ujong Nga.Penelitian ini menemukan bahwa Padang Pariaman”. Skripsi. Padang:
komposisi diet berang-berang cakar kecil Universitas Andalas.
dengan kategori moluska, berasal dari jenis 2. Foster-Turley, P. 1992. Conservations
keong mas (Pomacea canaliculata) dan siput Aspects of The Ecology of Asian Small –
air tawar (Lymnaea sp).Hal ini berdasarkan Clawed and Smooth Otters on Malay
kesesuaian pecahan cangkang dan bentuk peninsula. IUCN Otter spec. Group Bull.
lingkaran tumbuh operculum pada kotoran 7:26-29.
yang ditemukan di lokasi penelitian.Hal ini 3. Kanchanasaka, B. 1998. 1998. Tracks and
sesuai dengan informasi dari warga Gampong Other Signs of The Hairy-Nosed Otter
Ujong Ngayang menyatakan bahwa berang- (Lutra sumatrana). Proc. VIIth
berang cakar kecil di Ujong Nga Interntional Otter Colloquium: 157-159.
mengkonsumsi keong mas dan kepiting sawah. 4. Kruuk, H., Kanchanasaka, et al. (1994).
Adanya keong mas sebagai salah satu diet Niche separation on the three sympatric
berang-berang cakar kecil di area persawahan otters (Lutra perspicillata, Lutra lutra,
diharapkan dapat memberikan informasi and Aonxy cinerea) in Huai Kha Khaeng,
tentang fungsi ekologis berang-berang cakar Thailand.Biological Conserv. 69: 115-
kecil sebagai pengendali hama. Informasi 120.
berang berang sebagai predator bagi jenis 5. Murie, O. J. 1974. A Field Guide to
invasive lainnya juga telah dilaporkan untuk Animal Tracks Second Edition. Houghton
kepiting (Weber, 2008). Mifflin Company. Boston.
6. Payne, J., Francis, C. M, Phillips, K., dan
Kartikasari, S. N. 2000. Panduan
KESIMPULAN Lapangan Mamalia di Kalimantan,
Kondisi faktor habitat yang sering Sabah, Sarawak, dan Brunei Darussalam.
dikunjungi berang-berang cakar kecil adalah The Sabah Society dan Wildlife
tipe habitat sawah, ketersediaan pakan banyak Conservation Society. Jakarta.
(> 5 individu) makanan sebagai sumber energi, 7. Tim Penyusun, BPS Aceh Barat. 2012.
jarak ke sumber sarang yang dekat(0-25 m), Samatiga Dalam Angka 2012. Bada Pusat
Jarak ke lokasi kotoran yang dekat (0-25 m), Statistik. Meulaboh.
dan jarak ke sumber air yang dekat (0-25 m).

You might also like