You are on page 1of 18

Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Madani (JPMM) E-ISSN: 2580-4332

Vol 2 No 1 (Juli) 2018 DOI: https://10.21009/JPMM.002.1.10

Workshop Teknik Menganalisis Butir Soal dalam Meningkatkan


Kompetensi Guru di SMK Cileungsi Bogor

Ati Sumiati
Universitas Negeri Jakarta, Atis.june@gmail.com

Umi Widiastuti
Universitas Negeri Jakarta, Umiwidyastuti.feunj@gmail.com

Usep Suhud
Universitas Negeri Jakarta, Usuhud@unj.ac.id

ABSTRACT

Activities of devotion to the public was all intended to help the level of a
unit of education and in the teacher raising the standard of living in competence
is the need of evaluation hands on learning uses the technique that analysis an
easy one and pleasing.Universitas Negeri Jakarta, as educators who took on task
of Tri Dharma Perguruan Tinggi. One of which is the third Darma, devotion to
the public. The Implemented of it, educators and Faculty of Economics’ family
member UNJ have done education for public through development of competence
to Vocational High School’s teacher.Workshop technique analyze details of
problem within increase competence of vocational teacher in evaluation learning
accordance 2013 curriculum in VHS Cileungsi, Bogor, be held on Saturday, May
13th 2197 in multi function room VHS Amal Mulia Kab. Bogor that attend by all
of teachers.The workshop helps teachers in evaluation of test that used. The
training is expected that could add more teacher’s knowledges about technique
analyze details of problem either qualitative or quantitative and could design
question accordance with the achievement of competence effectively. In future, be
expected will be model of technique analyze details of problem for teacher either
manual or electronic

Keywords:Technique analyze details of problem

Available at
http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/jpm
136
PENDAHULUAN diajarkan guru.
Analisis Situasi Fenomena yang terjadi
Kegiatan menganalisis adalah tidak semuanya guru
butir soal merupakan suatu memiliki kompetensi dalam
kegiatan yang harus dilakukan menganalisis butir soal yang telah
guru untuk meningkatkan mutu soal di ujikan kepada siswa. Hal ini pun
yang telah ditulis. Kegiatan ini dikarenakan tidak semua sekolah
merupakan proses pengumpulan, mewajibkan kepada gurunya untuk
peringkasan, dan penggunaan menganalisis butir soal, sehingga
informasi dari jawaban siswa untuk guru merasa bahwa kompetensi
membuat keputusan tentang setiap tersebut tidak perlu dimiliki.
penilaian (Nitko, 1996: 308). Padahal dalam melaksanakan
Tujuan penelaahan adalah untuk analisis butir soal, guru dapat
mengkaji dan menelaah setiap menganalisis secara kualitatif dan
butir soal agar diperoleh soal yang kuantitatif. Analisis kualitatif
bermutu sebelum soal digunakan. mencakup pertimbangan validitas isi
Di samping itu, tujuan analisis butir dan konstruk, sedangkananalisis
soal juga untuk membantu kuantitatif mencakup pengukuran
meningkatkan tes melalui revisi atau kesulitan butir soal dan
membuang soal yang tidak efektif, diskriminasi soal yang termasuk
serta untuk mengetahui informasi validitas soal dan reliabilitasnya.
diagnostik pada siswa apakah Perumusan Masalah
mereka sudah/belum memahami Dari latar belakang yang
materi yang telah diajarkan telah dikemukakan tedapat masalah
(Aiken, 1994: 63). Soal yang yaitu : Apakah setiap satuan
bermutu adalah soal yang dapat pendidikan dan guru memiliki
memberikan informasi setepat- kompetensi dalam menganalisis butir
tepatnya sesuai dengan tujuannya soal (item) guna meningkatkan mutu
di antaranya dapat menentukan soal yang baik sebagai alat evaluasi
peserta didik mana yang sudah atau dalam pembelajaran atau kegiatan
belum menguasai materi yang belajar mengajar berdasarkan
Available at
http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/jpm
137
kurikulum 2013? materi, konstruksi, bahasa/budaya,
Tujuan dan Manfaat dan kunci jawaban/pedoman
Tujuan pengabdian kepada penskorannya. Dalam melakukan
masyarakat ini adalah untuk penelaahan setiap butir soal,
mengidentifikasi kesulitan- penelaah perlu mempersiapkan
kesulitan apa yang dihadapi oleh bahan-bahan penunjang seperti: (1)
guru dalam menganalisis butir soal kisi-kisi tes, (2) kurikulum yang
serta memberikan pengetahuan digunakan, (3) buku sumber, dan (4)
mengenai bagaimana teknik kamus bahasa Indonesia.
analisis butir soal yang dapat Ada beberapa teknik yang dapat
diterapkan guru disekolah. digunakan untuk menganalisis butir
soal secara kualitatif, diantaranya
KAJIAN TEORITIK adalah teknik moderator dan teknik
Pada prinsipnya analisis butir panel.
soal secara kualitatif dilaksanakan Teknik moderator merupakan teknik
berdasarkan kaidah penulisan soal berdiskusi yang di dalamnya terdapat
(tes tertulis, perbuatan, dan sikap). satu orang sebagai penengah.
Penelaahan ini biasanya dilakukan Berdasarkan teknik ini, setiap butir
sebelum soal digunakan/diujikan. soal didiskusikan secara bersama-
Teknik analisis butir soal sama dengan beberapa ahli seperti
secara kualitatif dalam kaitan guru yang mengajarkan materi, ahli
dengan isi dan bentuknya, dan materi, penyusun/pengembang
kuantitatif dalam kaitan dengan ciri- kurikulum, ahli penilaian, ahli
ciri statistiknya (Anastasi dan bahasa, berlatar belakang psikologi.
Urbina, 1997: 172) atau prosedur Teknik ini sangat baik karena setiap
peningkatan secara judgment dan butir soal dilihat secara bersama-
prosedur peningkatan secara sama berdasarkan kaidah
empirik (Popham, 1995: 195). penulisannya.
Aspek yang diperhatikan di dalam Teknik panel merupakan suatu
penelaahan secara kualitatif ini teknik menelaah butir soal yang
adalah setiap soal ditelaah dari segi setiap butir soalnya ditelaah
Available at
http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/jpm
138
berdasarkan kaidah penulisan butir penelaahan soal digunakan sebagai
soal, yaitu ditelaah dari segi materi, dasar untuk menganalisis setiap
konstruksi, bahasa/budaya, butir soal. Format penelaahan soal
kebenaran kunci jawaban/pedoman yang dimaksud adalah format
penskorannya yang dilakukan oleh penelaahan butir soal: uraian,
beberapa penelaah pilihan ganda, tes perbuatan dan
instrumen non-tes.
MATERI DAN METODE Agar penelaah dapat dengan
Kerangka Pemecahan Masalah mudah menggunakan format
Rendahnya pengetahuan dan penelaahan soal, maka para
kemampuan guru SMK dalam penelaah perlu memperhatikan
menganalisis butir soal di Cileungsi petunjuk pengisian formatnya.
Bogor, maka diperlukan workshop Petunjuknya adalah seperti berikut
bagi guru-guru dlam menganalisis ini.
butir soal demi untuk meningkatkan 1. Analisislah setiap butir soal
kompetensi mereka dalam evaluasi berdasarkan semua kriteria
pembelajaran. yang tertera di dalam
Realisasi Pemecahan Masalah format!
1. Guru diberikan pengetahuan 2. Berilah tanda cek (V) pada
dasar mengenai konsep analisis kolom "Ya" bila soal yang
butir soal ditelaah sudah sesuai
Adapun materi yang dengan kriteria!
disampaikan adalah terkait analisis 3. Berilah tanda cek (V) pada
butir soal baik secara kualitatif kolom "Tidak" bila soal
maupun kuantitatif, yaitu sebagai yang ditelaah tidak sesuai
berikut: dengan kriteria, kemudian
Dalam menganalisis butir soal tuliskan alasan pada
secara kualitatif, penggunaan ruang catatan atau pada
format penelaahan soal akan sangat teks soal dan
membantu dan mempermudah perbaikannya.
prosedur pelaksanaannya. Format
Available at
http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/jpm
139
FORMAT PENELAAHAN BUTIR SOAL BENTUK
URAIAN
Mata Pelajaran : .................................
Kelas/semester : .................................
Penelaah : .................................

TABEL.1 Format Penelahaan Butir Soal BentukUraian


Nomor Soal
No. Aspek yang ditelaah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 …
A. Materi
1 Soal sesuai dengan indikator
(menuntut tes tertulis untuk bentuk
2 Uraian)
Batasanpertanyaan dan jawaban
3 yang diharapkansudahsesuai
Materi yang
ditanyakansesuaidengankompetensi
(urgensi, relevasi, kontinyuitas,
4 keterpakaiansehari-haritinggi)
Isi materi yang ditanyakan sesuai
dengan jenjang jenis sekolah atau
tingkat kelas
B Konstruksi
5 Menggunakan kata tanya atau
perintah yang menuntut jawaban
uraian
6 Ada petunjuk yang jelas tentang
cara mengerjakan soal
7 Ada pedoman penskorannya
8 Tabel, gambar, grafik, peta, atau

Available at
http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/jpm
140
Nomor Soal
No. Aspek yang ditelaah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 …
yang sejenisnya disajikan dengan
jelas dan terbaca

C. Bahasa/Budaya
9 Rumusan kalimat coal
komunikatif
10 Butir soal menggunakan bahasa
Indonesia yang baku
11 Tidak menggunakan
kata/ungkapan yang menimbulkan
penafsiran ganda atau salah
pengertian
12 Tidak menggunakan bahasa yang
berlaku setempat/tabu
13 Rumusan soal tidak mengandung
Keterangan: Berilah tanda (V) bila tidak sesuai dengan aspek yang ditelaah!

FORMAT PENELAAHAN SOAL BENTUK PILIHAN GANDA


Mata Pelajaran : .................................
Kelas/semester : .................................
Penelaah : .................................

TABEL.2 Format Penelahaan Soal Bentuk Pilihan Ganda


Nomor Soal
No. Da
Aspek yang ditelaah
1 2 3 4 5 …
Ganda
A. Materi
1 Soal sesuai dengan indikator
(menuntut tes tertulis untuk bentuk
pilihan ganda

Available at
http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/jpm
141
Nomor Soal
No. Aspek yang ditelaah
1 2 3 4 5 …
2. Materi yang ditanyakan sesuai
dengan kompetensi (urgensi,
relevasi, kontinyuitas, keterpakaian
sehari-hari tinggi)
3. Pilihan jawaban homogen dan logis
4. Hanya ada satu kunci jawaban
B. Konstruksi
5. Pokok soal dirumuskan dengan
singkat, jelas, dan tegas
6. Rumusan pokok soal dan pilihan
jawaban merupakan pernyataan
yang diperlukan saja
7. Pokok soal tidak memberi petunjuk
kunci jawaban
8 Pokok soal bebas dan pernyataan
yang bersifat negatif ganda
9. Pilihan jawaban homogen dan logis
ditinjau dari segi materi
10. Gambar, grafik, tabel, diagram,
atau sejenisnya jelas dan berfungsi
11. Panjang pilihan jawaban relatif
sama
12. Pilihan jawaban tidak
menggunakan pernyataan "semua
jawaban di atas salah/benar" dan
sejenisnya
13. Pilihan jawaban yang berbentuk
angka/waktu disusun berdasarkan

Available at
http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/jpm
142
Nomor Soal
No. Aspek yang ditelaah
1 2 3 4 5 …
urutan besar kecilnya angka atau
kronologisnya
14. Butir soal tidak bergantung pada
jawaban soal sebelumnya

C. Bahasa/Budaya
15. Menggunakan bahasa yang sesuai
dengan kaidah bahasa Indonesia
16. Menggunakan bahasa yang
komunikatif
17. Tidak menggunakan bahasa yang
berlaku setempat/tabu
18. Pilihan jawaban tidak mengulang
kata/kelompok katayang sama, kecuali
merupakan satu kesatuan pengertian
Keterangan: Berilahtanda (V) bila tidak sesuai dengan aspek yang ditelaah!

FORMAT PENELAAHAN SOAL TES PERBUATAN


Mata Pelajaran : .................................
Kelas/semester : .................................
Penelaah : .................................

Tabel.3.Format Penelahaan Soal Tes Perbuatan


Nomor
No. Aspek yang ditelaah Soal
1 2 3 ...
A. Materi
1. Soal sudah sesuai dengan indikator
(menuntut tes perbuatan: kinerja, hasil

Available at
http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/jpm
143
Nomor
No. Aspek yang ditelaah Soal
1 2 3 ...
2. karya, atau penugasan)
3. Pertanyaan dan jawaban yang diharapkan
sudah sesuai
4. Materi sesuai dengan tuntutan kompetensi
(urgensi, relevansi, kontinyuitas,
keterpakaian sehari-hari tinggi)
Isi materi yang ditanyakan sesuai dengan
jenjang jenis sekolah taua tingkat kelas
B. Konstruksi
5. Menggunakan kata tanya atau perintah yang
menuntut jawaban perbuatan/praktik
6. Ada petunjuk yang jelas tentang cara
7. mengejakan soal
8. Ada pedoman penskorannya
Tabel, peta, gambar, grafik, atau sejenisnya
disajkian dengan jelas dan terbaca
C. Bahasa/Budaya
9. Rumussan soal komunikatif
10. Butir soal menggunakan bahasa Indonesia
11. yang baku
Tidak menggunakan kata /ungkapan yang
12. menimbulkan penafsiran ganda atau salah
13. pengertian
Tidak menggunakan bahasa yang berlaku
setempat/tabu
Rumusan soal tidak mengandung
kata/ungkatpan yang dapat menyinggung

Available at
http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/jpm
144
Nomor
No. Aspek yang ditelaah Soal
1 2 3 ...
perasaan siswa

Keterangan: Berilah tanda (V) bila tidak sesuai dengan aspek


yang ditelaah!

FORMAT PENELAAHAN SOAL NON-TES


Nama Tes : .................................
Kelas/semester : .................................
Penelaah : .................................

Tabel.4.Format Penelaahan soal Non-Tes


Nomor
No. Aspek yang ditelaah Soal
1 2 3 ...
A. Materi
1. Pernyataan/soal sudah sesuai dengan
rumusan indikator dalam kisi-kisi.
2. Aspek yang diukur pada setiap pernyataan
sudah sesuai dengan tuntutan dalam kisi-
kisi (misal untuk tes sikap: aspek koginisi,
afeksi, atau konasinya dan pernyataan
positif atau negatifnya).
B. Konstruksi
3. Pernyataan dirumuskan dengan singkat
(tidak melebihi 20 kata) dan jelas.
4. Kalimatnya bebas dari pernyaatn yang
tidak relevan objek yang dipersoalkan atau
kalimatnya merupakan pernyataan yang

Available at
http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/jpm
145
Nomor
No. Aspek yang ditelaah Soal
1 2 3 ...
5. diperlukan saja.
Kalimatnya bebas dari pernyataan yang
6. bersifat negatif ganda.
Kalimatnya bebas dari pernyataan yang
7. mengacu pada masa lalu.
Kalimatnya bebas dari pernyataan faktual
atau dapat diinterpretasikan sebagai fakta.
8. Kalimatnya bebas dari pernyataan dapat
9. diinterpretasikan lebih d Kalimatnya bebas
dari pernyataan yang mungkin disetujui
10. atau dikosongkan oleh hampir semua
responden.
Setiap pernyataan hanya berisi satu
gagasan secara lengkap.
Kalimatnya bebas dari pernyatan yang
tidak pasti pasti seperti semua, selalu,
kadang-kadang, tidak satupun, tidak
pernah.
Jangan banyak menggunakan kata hanya,
sekedar, semata-mata.
Gunakan seperlunya.
C. Bahasa/Budaya
13. Bahsa soal harus komunikatif dan sesuai
dengan jenjang pendidikan siswa atau
responden.
14. Soal harus menggunakan bahasa Indonesia
baku.

Available at
http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/jpm
146
Nomor
No. Aspek yang ditelaah Soal
1 2 3 ...
Soal tidak menggunakan bahasa yang
berlaku setempat/tabu.

Keterangan: Berilah tanda (V) bila tidak sesuai dengan aspek


yang ditelaah!

Penelaahan soal secara Tingkat kesukaran soal adalah


kuantitatif maksudnya adalah peluang untuk menjawab benar suatu
penelaahan butir soal didasarkan soal pada tingkat kemampuan
pada data empirik dari butir soal yang tertentu yang biasanya dinyatakan
bersangkutan. Data empirik ini dalam bentuk indeks.
diperoleh dari soal yang telah Perhitungan indeks tingkat
diujikan. kesukaran ini di lakukan untuk
Analisis butir soal yang relatif setiap nomor soal. Pada prinsipnya,
mudah dan sering di skor rata-rata yang diperoleh peserta
implementasikan di setiap sekolah didik pada butir soal yang
adalah Analisis butir soal secara bersangkutan dinamakan tingkat
klasik. Analaisis soal secara klasik kesukaran butir soal itu. Rumus ini
adalah proses penelaahan butir soal dipergunakan untuk soal obyektif.
melalui informasi dari jawaban Rumusnya adalah seperti berikut ini
peserta didik guna meningkatkan (Nitko, 1996: 310).
mutu butir soal yang bersangkutan
dengan menggunakan teori tes
klasik.

Tingkat Kesukaran (TK) =

Available at
http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/jpm
147
Fungsi tingkat kesukaran kesukaran tinggi/sukar, dan untuk
butir soal biasanya dikaitkan keperluan diagnostik biasanya
dengan tujuan tes. Misalnya untuk digunakan butir soal yang memiliki
keperluan ujian semester tingkat kesukaran rendah/mudah.
digunakan butir soal yang Untuk mengetahui tingkat
memiliki tingkat kesukaran sedang, kesukaran soal bentuk uraian
untuk keperluan seleksi digunakan digunakan rumus berikut ini.
butir soal yang memiliki tingkat

Jumah skor .siswa peserta tes pada suatu soal


Mean =
Jumlah peserta didik yang mengikuti tes

Mean
Tingkat Kesuli tan =
Skor maksimum yang ditetapkan

Hasil perhitungan dengan Pola jawaban soal adalah


menggunakan rumus di atas distribusi test dalam hal menentukan
menggambarkan tingkat kesukaran pilihan jawaban pada soal bentuk
soal itu. Klasifikasi tingkat pilihan ganda. Pola jawaban soal
kesukaran soal dapat dicontohkan diperoleh dengan menghitung
seperti berikut ini. banyaknya test yang memilih pilihan
• 0,00 - 0,30 soal tergolong sukar jawaban a, b, c, dan d. Dalam istilah
• 0,31 - 0,70 soal tergolong sedang evaluasi disebut omit, disingkat O.
• 0,71 - 1,00 soal tergolong mudah dari pola jawaban soal dapat
Daya pembeda soal adalah ditentukan apakah pengecoh
kemampuan suatu butir soal dapat (distractor) berfungsi sebagai
membedakan antara warga pengecoh dengan baik atau tidak.
belajar/siswa yang telah menguasai Pengecoh yang tidak dipilih sama
materi yang ditanyakan dan warga sekali oleh testee berarti bahwa
belajar/siswa yang pengecoh itu jelek, terlalu menyolok
tidak/kurang/belum menguasai menyesatkan.
materi yang ditanyakan.
Available at
http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/jpm
148
Dengan melihat pola jawaban soal, membedakan jawaban benar dari
dapat diketahui : kedua kelompok tersebut.
1. Taraf kesukaran soal Dari item-item yang taraf
2. Daya pembeda soal kesukarannya cukup biasanya dapat
3. Baik dan tidaknya distraktor diperoleh indeks daya pembeda yang
Sesuatu diktraktor dapat relatif tinggi. Hal ini terjadi karena
diperlakukan dengan 3 cara : item-item yang demikian dapat
a. Diterima, karena sudah baik dijawab secara benar oleh sebagian
b. Ditolak, karena tidak baik siswa yang tergolong kelompok atas
Ditulis kembali, karena kurang dan sebagian kecil siswa yang
baik tergolong kelompok bawah.
Hubungan Taraf Kesukaran dan • Mengenai hubungan antara indeks
Daya Beda Suatu Item kesukaran denagn indeks daya
Suatu item yang sukar sekali (TK pembeda suatu item, dikenal
rendah sekali) atau mudah sekali (TK indeks daya pembeda ideal (yang
tinggi sekali) biasanya kemampuan dapat diharapkan).
membedakannya kecil (TK rendah). • Yang dimaksud adalah indeks
Hal siswa ini terjadi karena suatu daya pembeda yang setinggi
item yang sukar sekali hanya dapat mungkin diperoleh dengan taraf
dikerjakan oleh siswa kelompok atas. kesukaran (TK) tertentu, dengan
Suatu item yang mudah sekali berarti catatan bahwa sedapat mungkin
sebagian terbesar siswa termasuk prestasi siswa yang tergolong
kelompok bawah dapat memberikan kelompok atas setinggi mungkin
jawaban benar. atau mendekati besar skor yang
Item yang demikian hampir tidak dituntut oleh item tersebut
dapat membedakan jawaban benar 2. Guru di minta secara langsung
dari siswa-siswa yang tergolong mempraktekkan salah satu
kelompok atas dan bawah. teknik analisis butir soal secara
Sedangkan item-item yang mudah kuantitatif
atau sukar biasanya masih cukup Pada kegiatan ini guru secara
berkelompok menggunakan
Available at
http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/jpm
149
laptop dengan bantuan program kepala SMK Amalmulia serta sekitar
excel menentukan salah satu 30 guru sebagai peserta.
mata pelajaran yang hendak di Metode
analisis dan mempraktekkannya Ceramah, panel, diskusi
sesuai dengan materi yang kelompok dan praktek untuk
disampaikan untuk mengetahui Menganalisis butir soal. Pada saat
bagaimana tingkat kesukaran, menjelaskan dan sharing informasi
daya pembeda, omit serta kepada peserta, pembicara
dikstator dari soal tersebut, menggunakan metode ceramah dan
sehingga dapat di simpulkan diskusi. Selanjutnya guru diberikan
apakah soal tersebut layak kesempatan untuk bertanya dan
dipertahankan ataukah harus mencoba menganalisis kasus yang
diperbaiki bahkan dihapus. diberikan.
Unversitas Negeri Jakarta
Khalayak Sasaran membiayai pengabdian kepada
Sasaran pelaksanaan kegiatan masyarakat yang dilaksanakan oleh
pengabdian kepada masyarakat dosen-dosen sebagai bagian dari Tri
adalah Guru SMK di Kecamatan Darma Perguruan Tinggi.
Cileungsi Bogor. Pelaksanaan Satuan Tingkat Pendidikan
pegabdian kepada masyarakat pada Tingkat SMK di Kecamatan
dengan judul “Workshop teknik Cileungsi Bogor dengan tujuan untuk
menganalisis butir soal dalam meningkatkan kemampuan guru
meningkatkan kompetensi guru smk SMK di Kecamatan Cileungsi dalam
dalam evaluasi pembelajaran sesuai merancang menyusun dan
kurikulum 2013 di smk cileungsi melaksanakan evaluasi pembelajaran
bogor” ini dilaksanakan di Ruang bagi guru dalam mengajar. Di
Serba Guna SMK Amal Mulia samping itu, melalui peningkatan
KabupatenBogor dengan narasumber kemampuan menganalisis soal yang
Ati Sumiati, S.Pd, M.Si dan Umi di susunnya diharapkan dapat
Widyastuti S.E, ME. Workshop ini mendorong kemampuan mereka
dihadiri oleh ketua yayasan dan dalam menyusun soal yang baik dan
Available at
http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/jpm
150
membuat bank soal. dalam evaluasi pembelajaran sesuai
Bagi siswa sebagai in put dan kurikulum 2013 di smk cileungsi
juga out put merupakan salah satu bogor” ini dilaksanakan di Ruang
pengguna soal yang telah dianalisis Serba Guna SMK Amal Mulia
sehingga mempermudah evaluasi KabupatenBogor dengan narasumber
pembelajaran dan meningkatkan Ati Sumiati, S.Pd, M.Si dan Umi
pencapaian tujuan pembelajaran Widyastuti S.E, ME .
secara maksimal. Kegiatan ini dilaksanakan hari
Sabtu, tanggal 13 Mei 2017 dari jam
HASIL KEGIATAN 08.00 WIB sampai dengan jam 12.00
Pelaksanaan pegabdian kepada dengan dua sesi yaitu:
masyarakat dengan judul “Workshop
teknik menganalisis butir soal dalam
meningkatkan kompetensi guru smk

No Kegiatan Materi
1 Sesi 1 Perkenalan tentang konsep analisis butir soal
2 Sesi II Praktek bagaimana langkah-langkah
menganalisis butir soal yang sesuai dengan
mata pelajaran yang di ampu oleh guru

Sesi Pertama Sesi Kedua


Pengetahuan tentang Setelah mendapatkan
menganalisis butir soal di sampaikan pengetahuan mengenai analisis butir
oleh Bu Umi Widyastuti dengan soal, maka setiap guru dalam
diskusi dan langsung tanya jawab kelompok mencoba menganalisis
dengan guru. Sesi pertama ini butir soal salah satu mata pelajaran
menyampaikan materi tentang teknik yang diampu dengan menggunakan
analisis secara kualitatif dan teknik analisis secara kuantitatif
kuantitatif serta bagaimana langkah- (tingkat kesukaran, daya pembeda,
langkahnya. omot dan distraktor), yang kemudian
Available at
http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/jpm
151
hasilnya didiskusikan kepada yang dalam teknik menganalisis butir
lainnya. soal yang sesuai dengan
pencapaian kompetensi
KESIMPULAN DAN SARAN pembelajaran.
Kesimpulan - Dapat terwujud kesadaran bagi
- Pelaksanaan Workshop teknik setiap guru untuk
menganalisis butir soal dalam mengembangkan keterampilannya
meningkatkan kompetensi guru dalam menyusun soal yang baik
smk dalam evaluasi pembelajaran dan efektif.
sesuai kurikulum 2013 di - Dapat meningkatkan
SmkAmal Mulia Cileungsi Kab keterampilannya memilih dan
Bogor dapat membantu guru menggunakan soal-soal tersebut
dalam evaluasi atas tes yang pada bank soal.
akan di gunakan.
- Melalui pelatihan tersebut pun DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar-
diharapkan dapat menambah
dasar Evaluasi Pendidikan.
pengetahuan guru mengenai Jakarta: Bumi Aksara.
Arikunto, Suharsimi dan
pembuatan teknik analisis butir
CepiSafrudin Abdul Jabar.
soal baik secara kualitatif maupun 2004.
EvaluasiProgramPendidikan.
kuantitatif.
Jakarta: BumiAksara.
- Guru dapat merancang soal yang Azwar, Saifuddin. Fungsi dan
Pengembangan Pengukuran
sesuai dengan pencapaian
Prestasi Belajar. Edisi II.
kompetensi yang diinginkan Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Hamalik, Oemar. 2001. Teknik
secara efektif.
Pengukuran dan Evaluasi
- Workshop teknik analisis butir Pendidikan. Bandung:
Mandar Maju
soal dapat diharapkan dapat
Isjoni. 2003. Evaluasi Belajar
meningkatkan keterampilan guru Mengajar. Pekanbaru: Unri
Press.
dalam membuat soal.
Peraturan Menteri Pendidikan
Saran Nasional Republik
Indonesia Nomor 23 Tahun
- Setiap tingkat satuan pendidikan
2006 tentang Standar
dan guru terus dapat melatih diri
Available at
http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/jpm
152
Kompetensi Lulusan, dilakukan secara bertahap
Jakarta, 2006. mulai tahun pelajaran
UU No 20 Tahun 2003 Tentang 2013/2014.
Sistem Pendidikan Masidjo, Ign. 1995. Penilaian
Nasional, Pencapaian Hasil Belajar
Peraturan Pemerintah No 32 Tahun Siswa Di Sekolah.
2013 Tentang Standar Yogyakarta: Kanisius.
Nasional Pendidikan Peraturan Menteri Pendidikan
Permendikbud No 54 Tahun 2013 Nasional Republik
tentang Standar Indonesia Nomor 24 Tahun
Kompetensi Lulusan Pendidikan 2006 tentang Pelaksanaan
Dasar dan Menengah. Standar Isi dan Standar
Permendikbud No 64 Tahun 2013 Kompetensi Lulusan
Tentang Standar Isi sebagaimana telah diubah
Permendikbud No 65 Tahun 2013 dengan Peraturan Menteri
Tentang standar proses Pendidikan Nasional
Permendikbud No 66 Tahun 2013 Republik Indonesia Nomor
Tentang standar penilaian 6 Tahun 2007. Jakarta:
Permendikbud No 69 Tahun 2013 Direktorat Jenderal
Kerangka dasar kurikulum Manajemen Pendidikan
Sekolah Menengah Dasar dan Menengah.
Atas/Madrasah Aliyah. Purwanto, Ngalim. Prinsip-prinsip
Permendikbud No 81 A Tahun 2013 dan Teknik Evaluasi
, Lampiran Implementasi Pengajaran. Bandung: PT
kurikulum pada sekolah Rosda Karya, 2007.
dasar/madrasah ibtidaiyah Undang-Undang Nomor 20 Tahun
(SD/MI), sekolah 2003 tentang Sistem
menengah Pendidikan Nasional,
pertama/madrasah Jakarta: Fokus Media.
tsanawiyah (SMP/MTs), Rohani, Ahmad. Pengelolahan
sekolah menengah Pengajaran. Edisi Revisi.
atas/madrasah aliyah Jakarta: PT. Rineka Cipta
(SMA/MA), dan sekolah Sudjana, Nana. 2007. Penilaian
menengah Hasil Proses Belajar
kejuruan/madrasah aliyah Mengajar. Bandung: Rosda
kejuruan (SMK/MAK) Karya.

Available at
http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/jpm
153

You might also like