Professional Documents
Culture Documents
Jurnal Pengembangan Bahan Ajar
Jurnal Pengembangan Bahan Ajar
2, Desember 2022
DOI: http://dx.doi.org/10.33477/alt.v7i2XXX
E-ISSN: 2614-3860
PENDAHULUAN
Evaluasi pengembangan bahan ajar merupakan sebuah proses untuk
mengevaluasikualitas dan efektivitas suatu bahan ajar. Bahan ajar merupakan salah satu
elemen penting dalam proses pembelajaran, di mana bahan ajar yang berkualitas dan
efektif dapat membantu siswa untuk memahami materi pelajaran dengan lebih baik. Oleh
karena itu, penting bagi para pengembang bahan ajar untuk melakukan
evaluasi terhadap bahan ajar yang telah dikembangkan.
Pentingnya pengembangan bahan ajar yang berkualitas dan efektif dalam
proses pembelajaran. Di Indonesia, banyak pengembang bahan ajar yang telah
mengembangkan bahan ajar, namun belum melakukan evaluasi terhadap bahan ajar
tersebut. Padahal, evaluasi bahan ajar perlu dilakukan untuk memastikan bahwa
bahan ajar yang dikembangkan telah sesuai dengan kurikulum, mudah dipahami
oleh siswa, serta dapat membantu siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. Selain itu,
evaluasi terhadap bahan ajar juga dapat membantu para pengembang bahan ajar untuk
melakukan perbaikan dan penyempurnaan terhadap bahan ajar yang telah dikembangkan.
Hal ini penting dilakukan untuk memastikan bahwa bahan ajar yang digunakan dalam
proses pembelajaran selalu berkualitas dan efektif.
Selain itu, evaluasi terhadap bahan ajar juga dapat membantu guru dalam memilih
dan menggunakan bahan ajar yang tepat dalam proses pembelajaran. Evaluasi
terhadap bahan ajar dapat memberikan informasi yang lebih detail tentang kelebihan dan
kekurangan suatu bahan ajar, sehingga guru dapat memilih bahan ajar yang paling sesuai
untuk digunakan dalam proses pembelajaran. Evaluasi terhadap bahan ajar juga dapat
membantu meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Dengan menggunakan
bahan ajar yang berkualitas dan efektif, diharapkan siswa dapat mencapai
tujuan pembelajaran dengan lebih baik, sehingga mutu pendidikan di Indonesia
dapat meningkat. Oleh karena itu, evaluasi pengembangan bahan ajar menjadi
sangat penting dalam konteks pengembangan mutu pendidikan di Indonesia.
METODE
Metode penelitian yang digunakan dalam memproleh data dalam jurnal ini adalah
penelitian kualitatif dengan pustaka (library research) dengan mengambil data dari
literatur yang digunakan untuk mencari konsep, teori, pendapat, maupun nemuan yang
berhubungan erat dengan pokok permasalahan ini. Pada permasalah ini khusus
membahas tentang evalusi pengembangan bahan ajar.
1
Sakilah, Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial, ( Kreasi Edukasi: Pekanbaru, 2015), h. 122
2
Kasrul Anwar dan Hendra Harmi, Perencanaan Sistem Pembelajaran Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP), (Bandung: CV Alfabeta, 2011), h. 101-102
3
Noviarni, Perencanaan Pembelajaran Matematika dan Aplikasinya Menuju Guru yang Kreatif
dan Inovatif, (Pekanbaru: Banteng Media, 2014) h. 50
4
Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013), h. 173
dan komprenship) dan keseimbangan. Jadi dari beberapa pendapat diatas maka
dapat disimpulkan bahwa pengembangan bahan ajar merupakan suatu usaha atau
pun upaya seorang guru untuk memperluas atau mengembangkan bahan ajar yang
ada menjadi bahan ajar yang lebih baik.
3. Devinisi Evaluasi Pengembangan Bahan Ajar
Evaluasi pengembangan bahan ajar adalah suatu proses yang dilakukan
untuk menilai kualitas dan efektivitas suatu bahan ajar yang telah
dikembangkan. Evaluasi ini meliputi penilaian terhadap kesesuaian bahan ajar
dengan kurikulum, kecukupan isi bahan ajar, keterbacaan dan kelogisan bahan
ajar, serta efektivitas bahan ajar dalam membantu siswa mencapai tujuan pembe-
lajaran.
Definisi evaluasi pengembangan bahan ajar mengandung arti
pentingnya penilaian terhadap kualitas bahan ajar yang telah dikem-
bangkan. Evaluasi ini dilakukan untuk memastikan bahwa bahan ajar
yang telah dikembangkan berkualitas dan efektif dalam membantu siswa untuk
memahami materi pelajaran.
Evaluasi pengembangan bahan ajar melibatkan berbagai aspek,
termasuk aspek desain dan penyusunan bahan ajar, penggunaan media pembela-
jaran yang tepat, serta kemampuan pengajar dalam mengimplementasikan bahan
ajar tersebut dalam proses pembelajaran.
Dalam evaluasi pengembangan bahan ajar, perlu dilakukan penilaian ter-
hadap kesesuaian bahan ajar dengan kurikulum yang berlaku. Hal ini penting di-
lakukan untuk memastikan bahwa bahan ajar yang telah dikembangkan dapat
membantu siswa mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
Selain itu, evaluasi pengembangan bahan ajar juga meliputi penilaian ter-
hadap isi bahan ajar, termasuk kecukupan materi, kelengkapan informasi, serta
relevansi materi dengan kebutuhan siswa. Selain itu, penilaian terhadap
keterbacaan dan kelogisan bahan ajar juga penting dilakukan untuk memastikan
bahwa siswa dapat memahami materi pelajaran dengan baik.
Evaluasi pengembangan bahan ajar tidak hanya dilakukan pada
tahap pengembangan, tetapi juga dapat dilakukan setelah bahan ajar tersebut di-
gunakan dalam proses pembelajaran. Evaluasi pasca penggunaan bertujuan untuk
menilai efektivitas bahan ajar dalam membantu siswa mencapai tujuan pembela-
jaran dan mendapatkan umpan balik dari siswa dan pengajar terkait
kekurangan dan kelebihan dari bahan ajar yang telah digunakan.
Evaluasi pengembangan bahan ajar juga dapat dilakukan secara
formal maupun informal. Evaluasi formal dilakukan dengan menggunakan
instrume npenilaian tertentu, seperti angket atau tes, sedangkan evaluasi informal
dilakukan melalui observasi dan diskusi dengan siswa dan pengajar terkait bahan
ajar yang telah digunakan. Tujuan dari evaluasi pengembangan bahan ajar adalah
untuk meningkatkan kualitas dan efektivitas bahan ajar dalam membantu
siswa mencapai tujuan pembelajaran. Dengan melakukan evaluasi secara
teratur, maka akan dapat teridentifikasi kelemahan dan kekurangan dari
bahan ajar yang telah dikembangkan, sehingga dapat dilakukan per-
baikan atau penyesuaian yang diperlukan.11
Evaluasi pengembangan bahan ajar juga merupakan bagian penting dari
proses pengembangan kurikulum yang berkesinambungan. Dalam proses
pengembangan kurikulum, evaluasi bahan ajar dilakukan untuk menentukan
apakah bahan ajar tersebut masih sesuai dengan tujuan pembelajaran dan kebu-
tuhan siswa.
Dalam era teknologi informasi saat ini, pengembangan bahan
ajar juga semakin banyak menggunakan teknologi sebagai media pembelajaran.
Oleh karenaitu, evaluasi pengembangan bahan ajar juga perlu dilakukan
dengan mempertimbangkan faktor teknologi yang digunakan, seperti ke-
cukupan infrastruktur dan kemampuan siswa dalam menggunakan teknologi
tersebut.12
Dalam kesimpulannya, evaluasi pengembangan bahan ajar adalah suatu
proses yang penting dalam memastikan kualitas dan efektivitas bahan
ajar dalam membantu siswa mencapai tujuan pembelajaran. Evaluasi ini
meliputi berbagai aspek, termasuk kesesuaian dengan kurikulum, isi bahan
ajar, keterbacaan dan kelogisan bahan ajar, serta efektivitas bahan ajar dalam
membantu siswa mencapai tujuan pembelajaran. Melalui evaluasi yang ter -
atur, maka dapat dilakukanperbaikan atau penyesuaian yang diperlukan
11
Andi, Pengembangan Bahan Ajar Tematik Panduan Lengkap Aplikatif. 2013,
Yogyakarta: DIVA Press.
12
P Panen, & Purwanto, Penulisan Bahan Ajar, 1997, Jakarta: Ditjen Dikti DepdikbudPrastowo
sehingga bahan ajar yang dikembangkan dapat semakin berkualitas dan efek-
tif.13
4. Fungsi Evaluasi Pengembangan Bahan Ajar
Evaluasi pengembangan bahan ajar memiliki berbagai fungsi
yang sangat penting dalam meningkatkan kualitas dan efektivitas bahan
ajar dalam proses pembelajaran. Evaluasi yang dilakukan berfungsi sebagai
salah satu cara melakukan penelitian dan tindakan. Dengan demikian, langkah
selanjutnya adalah pendidik bisa merefleksikan hasil evaluasinya yang kemudian
dapat dijadikan sebagai acuan dan diyakni memiliki kontribusi yang dapat men-
dorong pengembangan guru didalamnya.14
Beberapa fungsi utama evaluasi pengembangan bahan ajar antara lain:
a. Menentukan keberhasilan bahan ajar
Evaluasi pengembangan bahan ajar dilakukan untuk menentukan
sejauh mana bahan ajar yang telah dikembangkan berhasil mencapai
tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
b. Mengidentifikasi kekurangan dan kelebihan bahan ajar
Evaluasi pengembangan bahan ajar juga dilakukan untuk mengidenti-
fikasi kekurangan dan kelebihan dari bahan ajar yang telah
dikembangkan. Hal ini dapat membantu dalam melakukan per-
baikan dan penyesuaian yang diperlukan agar bahan ajar dapat se-
makin efektif dalam membantu siswa mencapai tujuan pembe-
lajaran.
c. Menilai kesesuaian dengan kurikulum
Evaluasi pengembangan bahan ajar juga penting untuk menilai ke-
sesuaian bahan ajar dengan kurikulum yang ada. Hal ini dapat mem-
bantu dalam memastikan bahwa bahan ajar yang dikembangkan dapat
mendukung dan memenuhi tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan
dalam kurikulum.
d. Menilai keterbacaan dan kelogisan bahan ajar
Evaluasi pengembangan bahanajar juga dilakukan untuk menilai keter-
bacaan dan kelogisan bahan ajar. Hal ini penting untuk memastikan
13
Asep, Jihad, dan Abdul Haris, Evaluasi pembelajaran, 2003.
14
Richards, J. dan C. Lockhart, Reflective Teaching in Second Language Classrooms. 1994,
Cambridge: Cambridge University Press.
bahwa bahan ajar dapat dipahami dengan mudah oleh siswa dan tidak
menimbulkan kebingungan.
e. Mengidentifikasi kebutuhan siswa
Evaluasi pengembangan bahan ajar jugadapat membantu dalam
mengidentifikasi kebutuhan siswa terkait materi pembelajaran
yang disajikan. Hal ini dapat membantu dalam memastikan
bahwa bahan ajar yang dikembangkan dapat memenuhi kebutuhan
siswa dan membantu mereka mencapai tujuan pembelajaran dengan
lebih efektif.
f. Meningkatkan kualitas bahan ajar
Evaluasi pengembangan bahan ajar juga dapat membantu dalam
meningkatkan kualitas bahan ajar yang telah dikembangkan.
Dengan melakukan evaluasi secara teratur, maka dapat di-
lakukan perbaikan atau penyesuaian yang diperlukan sehingga
bahan ajar dapat semakin berkualitas dan efektif.
g. Mengembangkan bahan ajar yang lebih baik
Evaluasi pengembangan bahan ajar dapat membantu dalam mengem-
bangkan bahan ajar yang lebih baik dan lebih sesuai dengan kebu-
tuhan siswa. Dengan melakukan evaluasi secara teratur, maka
dapat dikembangkan bahan ajar yang lebih inovatif dan efektif dalam
membantu siswa mencapai tujuan pembelajaran.15
5. Komponen Evaluasi Pengembangan Bahan Ajar
Dalam melakukan evaluasi pengembangan bahan ajar memiliki komponen-kom-
ponen yang termuat didalamnya, yang mencakup: tujuan evaluasi, audiens, evaluator,
isi, metode, dan waktu. Selain itu, pelaksanaan komponen-komponen tersebut tidak
hanya terbatas pada masa perencaan saja, bahkan guru dapat mengambil efektifitas yang
ada dengan menggabungkan adanya kegiatan pembelajaran dengan melakukan evaluasi
diwaktu yang bersamaan.16
Berikut adalah beberapa komponen evaluasi pengembangan bahan ajar
yang perlu dipahami:
a. Tujuan pembelajaran
15
J Mbulu, dan S, Pengembangan Bahan Ajar, 2004, Malang: Universitas Negeri Malang.
16
Alderson, J. 1992. 'Guidelines for the evaluation of language education' in J. Alderson and A.
Beretta (eds.). Evaluating Second Language Education. Cambridge: Cambridge University Press.
17
Terán, Teresita & Nascimbene, Augusto. (2022). Evaluation of the Teaching Material
Developed by Biostatistics Teachers, Through Student Assessments in 2020. 10.52041/iase.icots11.T12B2.
18
Mateos, M. (2002). Metakognisi dan Pendidikan . Grup Penerbian Aique S.A.
19
Brousseau, G. (1989). Hambatan epistemologis dan pengajaran matematika. Dalam N. Bednarz
dan C. Garnier (Eds.), Konstruksi pengetahuan. Hambatan dan konflik (hlm. 41-63).
21
Alderson, J. 1992. 'Guidelines for the evaluation of language education' in J. Alderson and A.
Beretta (eds.). Evaluating Second Language Education. Cambridge: Cambridge University Press.
kiri menunjukkan variasinya tahapan pelajaran dan kolom sebelah kanan yang
menunjukkan bagaimana dan kapan informasi untuk evaluasi harus
dikumpulkan.
e. Menganalisis informasi
Ada dua cara menganilisis data salah satunya melibatkan kuantifikasi in-
formasi tersebut, yang kemudian dapat disajikan dalam bentuk tabel. Yang
lainnya adalah kualitatif. Di sini evaluator menyiapkan narasi deskripsi infor-
masi, mungkin diilustrasikan dengan kutipan atau protokol. Sebagian, metode
yang dipilih akan bergantung pada jenisnya informasi yang telah
dikumpulkan. Dengan demikian, nilai ujian dapat diterima diri mereka sendiri
untuk analisis kuantitatif, sedangkan data jurnal mungkin paling baik ditan-
gani secara kualitatif.
f. Mencapai kesimpulan dan membuat laporan
Jadi, dalam sebuah evaluasi model tujuan, kesimpulannya perlu meny-
atakan sejauh mana tujuan tugas telah terpenuhi, sementara dalam model
pengembangan evaluasi kesimpulan perlu menunjukkan dengan cara apa tu-
gas tersebut dilakukan berhasil atau tidak, dan bagaimana cara memper-
baikinya
KESIMPULAN
Evaluasi pengembanganbahan ajar adalah proses untuk menilai kualitas dan
efektivitas bahan ajar yang telah dikembangkan agar dapat memenuhi kebutuhan
dan tujuan pembelajaran yang ditetapkan. Evaluasi pengembangan bahan ajar
meliputi beberapa komponen, seperti tujuan pembelajaran, konten bahan ajar, metode
pembelajaran, media pembelajaran,evaluasi pembelajaran, feedback siswa, dan perbaikan
dan penyesuaian.
Evaluasi pengembangan bahan ajar memiliki beberapa fungsi, seperti
menilai kualitas dan efektivitas bahan ajar, memperbaiki dan menyesuaikan bahan ajar,
dan meningkatkan mutu pembelajaran. Selain itu, evaluasi pengembangan bahan ajar
juga dapat membantu pengembang bahan ajar untuk memahami kebutuhan dan
karakteristik siswa, serta meningkatkan kemampuan pengembang bahan ajar dalam
merancang dan mengembangkan bahan ajar yang berkualitas.
DAFTAR PUSTAKA
Andi, 2013, Pengembangan Bahan Ajar Tematik Panduan Lengkap Aplikatif,
Yogyakarta: DIVA Press.
Anwar Kasrul dan Hendra Harmi, 2011, Perencanaan Sistem Pembelajaran Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), (Bandung: CV Alfabeta).
Departemen Pendidikan Nasional, 2008, Pengembangan Bahan Ajar dan Media,
Jakarta:Departemen Pendidikan Nasional
G Brousseau, 1989, Hambatan epistemologis dan pengajaran matematika. Dalam N.
Bednarz dan C. Garnier (Eds.), Konstruksi pengetahuan. Hambatan dan konflik.
Gintings Abdorrakhman, 2012, ESENSI PRAKTIS: Belajar dan Pembelajaran,
(Bandung: Humanlora).
Hamim Nur, dkk, 2012 Bahan Ajar Pendidikan dan Latihan Profesi Guru Sertikikasi
Guru/ Pengawas dalam Jabatan Kuota ,(Surabaya: Ftk IAIN).
Haris Asep, Jihad, dan Abdul, 2003, Evaluasi pembelajaran.
Hayati Mardia, 2012, Desain Pembelajaran : Berbasis Karakter, (Pekanbaru: Al-
Mujtahadah Press).
J Alderson, 1992. 'Guidelines for the evaluation of language education' in J. Alderson
and A. Beretta (eds.). Evaluating Second Language Education. Cambridge:
Cambridge University Press.
J Richards, dan C. Lockhart, 1994, Reflective Teaching in Second Language
Classrooms, Cambridge: Cambridge University Press.
Lynch, B. 1996. Language Program Evaluation: Theory and Practice. Cambridge:
Cambridge University Press.
M Mateos, 2002. Metakognisi dan Pendidikan . Grup Penerbian Aique S.A.
Majid Abdul, 2013 Perencanaan Pembelajaran, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya).
Mbulu J, dan S, 2004, Pengembangan Bahan Ajar, Malang: Universitas Negeri Malang.