You are on page 1of 300

B8 SISTEM KONTROL MESIN

b1KR -------------------------------------------------------- B8-1 DENGAN SISTEM --------------------- B8-126


ENGINE CONTROL COMPUTER ------------- B8-1 PEMERIKSAAN UNIT ------------------- B8-141
PELEPASAN DAN PEMASANGAN --B8-1 PEMERIKSAAN SINYAL INPUT/
CRANKSHAFT POSITION SENSOR --------- B8-2 OUTPUT ECU --------------------------- B8-147
PELEPASAN DAN PEMASANGAN ----B8-2 ECU DATA MONITOR/FREEZE
CAM POSITION SENSOR------------------------ B8-3 FRAME DATA -------------------------------- 151
PELEPASAN DAN PEMASANGAN ----B8-3 ACTIVE TEST -------------------------------- B8-162
KNOCK SENSOR ----------------------------------- B8-4 SISTEM KONTROL MESIN
PELEPASAN DAN PEMASANGAN --B8-4 (KENDARAAN A/T) ------------------------- B8-163
WATER TEMPERATURE SENSOR ---------- B8-9 PERLENGKAPAN UNTUK PERSIAPAN163
PELEPASAN DAN PEMASANGAN ----B8-9 WIRING DIAGRAM SISTEM ---------- B8-164
VACUUM SENSOR ------------------------------- B8-10 SUSUNAN TERMINAL ECU ---------- B8-165
PELEPASAN DAN PEMASANGAN -- B8-10 LOKASI KOMPONEN -------------------- B8-167
OXYGEN SENSOR ------------------------------- B8-13 BAGAIMANA MELANJUTKAN DENGAN
PELEPASAN DAN PEMASANGAN -- B8-13 TROUBLESHOOTING ------------------- B8-168
SISTEM KONTROL MESIN PENYELIDIKAN---------------------------- B8-168
(KENDARAAN M/T) ------------------------- B8-15 KONFIRMASI GEJALA------------------ B8-168
PERLENGKAPAN UNTUK PERSIAPAN15 KONFIRMASI, MEREKAM DAN
WIRING DIAGRAM SISTEM ------------ B8-16 MENGHAPUS DIAGNOSIS CODE - B8-168
SUSUNAN TERMINAL ECU ------------ B8-17 FUNGSI FAIL-SAFE ---------------------- B8-171
LOKASI KOMPONEN ---------------------- B8-19 PEMERIKSAAN DASAR ---------------- B8-172
BAGAIMANA MELANJUTKAN DENGAN TROUBLE SHOOTING SESUAI DENGAN
TROUBLE SHOOTING -------------------- B8-20 DIAGNOSIS CODE ------------------------ B8-173
PENYELIDIKAN------------------------------ B8-22 TROUBLE SHOOTING SESUAI DENGAN
FENOMENA MALAFUNGSI ---------- B8-252
KONFIRMASI GEJALA-------------------- B8-25
DAFTAR KEMUNGKINAN PENYEBAB
KONFIRMASI, MEREKAM DAN
MENGHAPUS DIAGNOSIS CODE --- B8-26 PER GEJALA MALAFUNGSI----- B8-252
FUNGSI FAIL-SAFE ------------------------ B8-32 TROUBLE SHOOTING SESUAI
PEMERIKSAAN DASAR ------------------ B8-33 DENGAN SISTEM --------------------- B8-252
TROUBLE SHOOTING SESUAI DENGAN PEMERIKSAAN UNIT ------------------- B8-282
DIAGNOSIS CODE -------------------------- B8-35 PEMERIKSAAN SINYAL INPUT/
TROUBLE SHOOTING SESUAI DENGAN OUTPUT ECU --------------------------- B8-284
FENOMENA MALAFUNGSI ---------- B8-121 ECU DATA MONITOR/FREEZE
DAFTAR KEMUNGKINAN PENYEBAB FRAME DATA --------------------------- B8-286
PER GEJALA MALAFUNGSI----- B8-122 ACTIVE TEST -------------------------------- B8-299
TROUBLE SHOOTING SESUAI
B8-1
b 1KR
1 ENGINE CONTROL COMPUTER
1-1 PEMBONGKARAN DAN PEMASANGAN
1-1-1 PROSEDUR SEBELUM PELEPASAN
(1) BATTERY, BATTERY CARRIER
Prosedur pelepasan
1 a BATTERY SERVICE HOLE COVER 6 f BATTERY CARRIER
2 b BATTERY CLAMP S/A
3 c BATTERY CLAMP BOLT
4 d BATTERY COVER S/A
5 e BATTERY

Lihat ke Halaman J5-3.


1-1-2 PROSEDUR PELEPASAN DAN PEMASANGAN
Komponen

R
a
b

s C21E5617S20

Prosedur pelepasan dan pemasangan


1 a FUEL INJECTION COMPUTER Ay
2 b COMPUTER BRACKET

1-1-3 PROSEDUR SETELAH PEMASANGAN


(1) BATTERYBATTERY CARRIER
Prosedur pemasangan
1 f BATTERY CARRIER K 6 a BATTERY SERVICE HOLE COVER
K 2 e BATTERY
K 3 d BATTERY COVER S/A
4 c BATTERY CLAMP BOLT
5 b BATTERY CLAMP S/A

Lihat ke Halaman J5-3.


B8-2
2 CRANKSHAFT POSITION SENSOR
2-1 PELEPASAN DAN PEMASANGAN
2-1-1 PROSEDUR SEBELUM PELEPASAN
(1) Terminal negatif baterai
Lihat ke Halaman A1-10.

2-1-2 PROSEDUR PELEPASAN DAN PEMASANGAN


Komponen

R T:8.0&2.4 {82&24}

C21E5618S20

Satuan: Nm{kgfcm}
Prosedur pelepasan dan pemasangan
1 a CRANK POSITION SENSOR PROTECTOR
2 b SENSOR COVER
3 c CRANKSHAFT POSITION SENSOR

2-1-3 PROSEDUR SETELAH PEMASANGAN


(1) Terminal negatif baterai
Lihat ke Halaman A1-10.
B8-3
3 CAM POSITION SENSOR
3-1 PELEPASAN DAN PEMASANGAN
3-1-1 PERLENGKAPAN UNTUK PERSIAPAN
Pelumas, adhesive, dan lainnya
Oli mesin

3-1-2 PROSEDUR SEBELUM PELEPASAN


(1) Terminal negatif baterai
Lihat ke Halaman A1-10.

3-1-3 PROSEDUR PELEPASAN DAN PEMASANGAN


Komponen

T:8.0&2.4 {82&24}

C21E5619S20

Satuan: Nm{kgfcm}
M: Oli mesin
Prosedur pelepasan dan pemasangan
K 1 a CAM POSITION SENSOR

3-1-4 POIN PEMASANGAN


(1) CAM POSITION SENSOR
1. Berikan oli mesin ke O ring dari camshaft position sensor dan pasang O ring.
LUBRICANT: Oli mesin

3-1-5 PROSEDUR SETELAH PEMASANGAN


(1) Terminal negatif baterai
Lihat ke Halaman A1-10.
B8-4
4 KNOCK SENSOR
4-1 PEMBONGKARAN DAN PEMASANGAN
4-1-1 PERLENGKAPAN UNTUK PERSIAPAN
Pelumas, adhesive, dan lainnya
Kain, Isolatip pelindung,Bensin,Kantong lpastik

4-1-2 PROSEDUR SEBELUM PELEPASAN


(1) Prosedur pelepasan tekanan bahan bakar
Lihat ke Halaman B7-1.

(2) Terminal negatif baterai


Lihat ke Halaman A1-10.

(3) VACUUM SWITCHING VALVE Ay W/BRACKET


Prosedur pelepasan
1 e VACUUM SWITCHING VALVE Ay W/BRACKET

Lihat ke Halaman B9-6.


(4) AIR CLEANER CASE S/A
PERHATIAN
2 Berhati-hatilah sehingga tidak ada benda asing masuk ke celah throttle body Ay ketika air
cleaner cap S/A dan air cleaner filter element S/A dilepas, atau ketika air cleaner case S/A
dilepas.
Berhati-hatilah jangan menaruh part-part yang dilepas atau tool di atas cowl top ventilator
louver.
2 Benda asing yang terdapat di dalam saluran udara masuk dapat menyebabkan kerusakan
mesin. Oleh karena itu, pastikan untuk membersihkan daerah sekitarnya dan lakukan
dengan sangat hati-hati sehingga tidak ada benda asing (serpihan logam) yang masuk
selama pengoperasian. Selain itu, tutup part-part yang dilepas dan bagian mesin yang
terbuka dengan kain atau isolatip.
Prosedur pelepasan
1 a AIR CLEANER CAP S/A
2 c AIR CLEANER HOSE
L 3 e AIR CLEANER CASE S/A
4 f VENTILATION HOSE NO.2
5 i AIR CLEANER CAP SUPPORT

Lihat ke Halaman B3-2.


(5) ACCELERATOR CONTROL CABLE Ay
1. Kendurkan mur dan lepaskan cable Ay dari throttle body
Ay.

C21E5657T10
B8-5
(6) THROTTLE BODY Ay
Prosedur pelepasan
 1 c THROTTLE BODY Ay
2 d THROTTLE BODY GASKET

Lihat ke Halaman B3-11.


(7) FUEL INJECTOR Ay
Prosedur pelepasan
1 b FUEL PIPE CLAMP NO.2
L 2 c FUEL TUBE S/A
3 d FUEL DELIVERY PIPE
 4 f FUEL INJECTOR Ay
5 h O RING

Lihat ke Halaman B7-17.


(8) VACUUM HOSE Ay
1. Lepas hubungan hose Ay dari intake manifold S/A.

C21E5659 T10

(9) INTAKE MANIFOLD S/A


Prosedur pelepasan
1 a VENTILATION HOSE NO.1
2 d INTAKE MANIFOLD STAY
L 3 e INTAKE MANIFOLD S/A
4 f INTAKE MANIFOLD TO HEAD GASKET

Lihat ke Halaman B3-15.


B8-6
4-1-3 PROSEDUR PELEPASAN DAN PEMASANGAN
Komponen

T:20.0&5.0 {204&50}

C21E5620S20

Satuan: Nm{kgfcm}
Prosedur pelepasan dan pemasangan
K 1 a KNOCK CONTROL SENSOR

4-1-4 POIN PEMASANGAN


(1) KNOCK CONTROL SENSOR
1. Pasang bagian konektor dengan arah seperti ditunjukkan
pada gambar.

UPR
RH
10 derajat 10 derajat
C21E5864ET10
B8-7
4-1-5 PROSEDUR SETELAH PEMASANGAN
(1) INTAKE MANIFOLD S/A
Prosedur pemasangan
K 1 f INTAKE MANIFOLD TO HEAD GASKET
K 2 e INTAKE MANIFOLD S/A
K 3 d INTAKE MANIFOLD STAY
K 4 a VENTILATION HOSE NO.1

Lihat ke Halaman B3-15.


(2) VACUUM HOSE Ay
Prosedur pemasangan
K 1 d VACUUM HOSE Ay
K 2 c CLIP

Lihat ke Halaman E1-38.


(3) FUEL INJECTOR Ay
Prosedur pemasangan
1 h O RING
2 f FUEL INJECTOR Ay
K 3 d FUEL DELIVERY PIPE
K 4 c FUEL TUBE S/A
K 5 b FUEL PIPE CLAMP NO.2

Lihat ke Halaman B7-17.


(4) THROTTLE BODY Ay
Prosedur pemasangan
K 1 d THROTTLE BODY GASKET
K 2 c THROTTLE BODY Ay

Lihat ke Halaman B3-11.


(5) ACCELERATOR CONTROL CABLE Ay
Prosedur pemasangan
K 1 a ACCELERATOR CONTROL CABLE Ay

Lihat ke Halaman B3-6.


(6) AIR CLEANER CASE S/A
Prosedur pemasangan
K 1 i AIR CLEANER CAP SUPPORT
K 2 f VENTILATION HOSE NO.2
3 e AIR CLEANER CASE S/A
4 c AIR CLEANER HOSE
K 5 a AIR CLEANER CAP S/A

Lihat ke Halaman B3-2.


(7) VACUUM SWITCHING VALVE Ay W/BRACKET
Prosedur pemasangan
1 e VACUUM SWITCHING VALVE Ay W/BRACKET

Lihat ke Halaman B9-6.


B8-8
(8) Terminal negatif baterai
Lihat ke Halaman A1-10.

(9) Pemeriksaan kebocoran pada setiap bagian


1. Dengan penambahan tekanan bahan bakar, periksa kebocoran sistem bahan bakar.
Lihat ke Halaman B1-9.

(10) Penyetelan mesin


1. Lakukan pemeriksaan dan penyetelan dasar mesin.
Lihat ke Halaman B1-2.
B8-9
5 WATER TEMPERATURE SENSOR
5-1 PELEPASAN DAN PEMASANGAN
5-1-1 PROSEDUR SEBELUM PELEPASAN
(1) Terminal negatif baterai
Lihat ke Halaman A1-10.

(2) Coolant
Lihat ke Halaman B1-11.

5-1-2 PROSEDUR PELEPASAN DAN PEMASANGAN


Komponen

T:20.0&4.0 {204&40}

Îb

C21E5621S20

Satuan: Nm{kgfcm}
`: Part sekali pakai
Prosedur pelepasan dan pemasangan
1 a WATER TEMPERATURE SENSOR
2 b GASKET

5-1-3 PROSEDUR SETELAH PEMASANGAN


(1) Terminal negatif baterai
Lihat ke Halaman A1-10.

(2) Coolant
Lihat ke Halaman B1-12.

(3) Pemeriksaan kebocoran pada setiap bagian


1. Periksa apakah terdapat kebocoran cairan pendingin mesin.
Lihat ke Halaman B1-10.
B8-10
6 VACUUM SENSOR
6-1 PELEPASAN DAN PEMASANGAN
6-1-1 PERLENGKAPAN UNTUK PERSIAPAN
Pelumas, adhesive, dan lainnya
Kain, Isolatip pelindung

6-1-2 PROSEDUR SEBELUM PELEPASAN


(1) Terminal negatif baterai
Lihat ke Halaman A1-10.

(2) VACUUM SWITCHING VALVE Ay W/BRACKET


Prosedur pelepasan
1 e VACUUM SWITCHING VALVE Ay W/BRACKET

Lihat ke Halaman B9-6.


(3) AIR CLEANER CASE S/A
PERHATIAN
2 Berhati-hatilah sehingga tidak ada benda asing masuk ke celah throttle body Ay ketika air
cleaner cap S/A dan air cleaner filter element S/A dilepas, atau ketika air cleaner case S/A
dilepas.
Berhati-hatilah jangan menaruh part-part yang dilepas atau tool di atas cowl top ventilator
louver.
2 Benda asing yang terdapat di dalam saluran udara masuk dapat menyebabkan kerusakan
mesin. Oleh karena itu, pastikan untuk membersihkan daerah sekitarnya dan lakukan
dengan sangat hati-hati sehingga tidak ada benda asing (serpihan logam) yang masuk
selama pengoperasian. Selain itu, tutup part-part yang dilepas dan bagian mesin yang
terbuka dengan kain atau isolatip.
Prosedur pelepasan
1 a AIR CLEANER CAP S/A
2 c AIR CLEANER HOSE
L 3 e AIR CLEANER CASE S/A
4 f VENTILATION HOSE NO.2
5 i AIR CLEANER CAP SUPPORT

Lihat ke Halaman B3-2.


B8-11
6-1-3 PROSEDUR PELEPASAN DAN PEMASANGAN
Komponen

T:6.0&1.2 {61&12} R

C21E5622S20

Satuan: Nm{kgfcm}
Prosedur pelepasan dan pemasangan
K 1 a VACUUM SENSOR

6-1-4 POIN PEMASANGAN


(1) VACUUM SENSOR
1. Pasang vacuum sensor sehingga duduk pada intake manifold dan kencangkan dengan sekrup.
PERHATIAN
2 Pastikan untuk mengencangkan baut secara manual.
2 Ketika memasang sensor, jika ulir sensor tidak dapat dikencangkan ke momen spesifikasi,
ganti intake manifold Ay.
B8-12
6-1-5 PROSEDUR SETELAH PEMASANGAN
(1) AIR CLEANER CASE S/A
Prosedur pemasangan
K 1 i AIR CLEANER CAP SUPPORT
K 2 f VENTILATION HOSE NO.2
3 e AIR CLEANER CASE S/A
4 c AIR CLEANER HOSE
K 5 a AIR CLEANER CAP S/A

Lihat ke Halaman B3-2.


(2) VACUUM SWITCHING VALVE Ay W/BRACKET
Prosedur pemasangan
1 e VACUUM SWITCHING VALVE Ay W/BRACKET

Lihat ke Halaman B9-6.


(3) Terminal negatif baterai
Lihat ke Halaman A1-10.
B8-13
7 OXYGEN SENSOR
7-1 PELEPASAN DAN PEMASANGAN
PERINGATAN
2 Jangan lakukan pengoperasian ini ketika Converter Ay W/catalyst masih panas.

PERHATIAN
2 Jangan menggunakan impact wrench untuk melepas FR oxygen sensor.
2 Jangan membiarkan oli dan grease termasuk oli pencegah karat, cairan pendingin mesin
dan bahan pelapis bersentuhan dengan FR oxygen sensor.
2 Jika FR oxygen sensor telah rusak (terjatuh), ganti dengan yang baru.
2 Jangan memberikan gaya berlebihan ke lead wire dari FR oxygen sensor.

7-1-1 PROSEDUR SEBELUM PELEPASAN


(1) Terminal negatif baterai
Lihat ke Halaman A1-10.

7-1-2 PROSEDUR PELEPASAN DAN PEMASANGAN


Komponen

T:34.0&5.0 {347&50}

C21E5623S20

Satuan: Nm{kgfcm}
Prosedur pelepasan dan pemasangan
K 1 a OXYGEN SENSOR
B8-14
7-1-3 POIN PEMASANGAN
(1) OXYGEN SENSOR
1. Pasang oxygen sensor ke dalam converter Ay W/catalyst.
2. Pasang harness dari oxygen sensor ke dalam klem
cylinder head cover S/A.
3. Hubungkan konektor.

C21E5781T10

7-1-4 PROSEDUR SETELAH PEMASANGAN


(1) Terminal negatif baterai
Lihat ke Halaman A1-10.
B8-15
8 SISTEM KONTROL MESIN(KENDARAAN M/T)
8-1 PERLENGKAPAN UNTUK PERSIAPAN
SST
Bentuk No. Part Nama Part

09842-30070-000 Wire, EFI inspection

09268-31012
Tool set, injection measuring
(09268-31011-000)

09991-87403-000 Wire, diagnosis check

09991-87404-000
Wire, engine control system inspection
(09991-87401-000)

09268-87701-000 Gauge, EFI fuel pressure

Alat ukur
Compression gauge,Timing light,Sound scope,Oscilloscope,Electrical tester,DS-"

PERINGATAN
2 Jika kendaraan dikendarai dengan SST dihubungkan, mungkin dapat menyebabkan
terjadinya malafungsi dan sangat berbahaya. Karena itu, lepaskan SST tersebut secara
benar sebelum menjalankan kendaraan.
ACC
AM
IG1
IG2
ST

Vehicles equipped
IG1/
E/G EFI ECU IG2 R/FAN BACK A/C with SRS
Airbag system
F/L
To spark Airbag
plug ECU

Battery
To combination meter
(CAN communication)
To ABS ECU
(CAN communication)

MGC relay
IC IC IC

F/P relay
8-2 WIRING DIAGRAM SISTEM

Main relay
Injector #1
Injector #2
Injector #3

Ignition coil #1
Ignition coil #2
Ignition coil #3
ignitor ignitor ignitor

RAD FAN relay


Body
M
earth
Compressor

ST M
Engine

Starter
magnet clutch

F/P motor
earth

Radiator fan motor

For evaporative purge VSV


Q
A12 B20 B32 B19 A1 A2 A20 A52 B15 B12 B13 B24 A29 A32 A31 A22 A44 A43 A56 A55
STSW IG1 IG2 IG3 'B1 MRO IGSW #10 #20 #30 PRG FC1 FAN1 MGC FPOF HCAN CANH
'B2 LCAN CANL

Engine control computer

EGIN KNK( OXH1 IACALO IACBLO


E01 E02 GIN VCGIN N EN VCN KNK' E1 OX1 E2 VC VTH THW E2PM VCPM PIM THA VCO ACAD E24 REV EFIT IACAHI IACBHI ACEV E21 ACVR H/L STP ACSW BLW
A7 A5 B55 B56 B54 B48 B47 B49 B44 B43 B30 B21 B7 B39 B50 B37 B35 B40 B53 B52 B51 A54 A50 A47 A9 A23 B17 B29 B16 B28 A37 A46 A51 A24 A11 A26 A25

DLC
-+ -+

Knock sensor
Stepper motor for ISC

Refer to the wiring diagram for

Throttle position sensor

Cam angle sensor


Manifold absolute pressure/
Refrigerant pressure sensor

the details of the air conditioner system


Water temperature sensor

Front oxygen sensor

Engine revolution sensor


Oxygen sensor heater
Intake air temperature integrated sensor

C21E5501ES48
B8-16
B8-17
8-3 SUSUNAN TERMINAL ECU

8 7 6 5 4 3 2 1 8 7 6 5 4 3 2 1

20 19 18 17 16 15 14 13 12 11 10 9 20 19 18 17 16 15 14 13 12 11 10 9

32 31 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 32 31 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21

44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33

56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46 45 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46 45

A B
C21E5503S10

Konektor A
No. Kode No. Kode
Nama terminal Nama terminal
Terminal terminal Terminal terminal
1 B1 ECU power supply 29 FC1 Fuel pump relay
2 B2 ECU power supply 30

3

31 MGC Magnet clutch relay
4

32 FAN1 Radiator fan motor relay
5 E02 Masa sistem bahan bakar 33

6

34

7 E01 Masa sistem bahan bakar 35


8

36

Air conditioner evaporator temperature


9 REV REV terminal 37 ACEV
sensor
10

38

11 STP Stop lamp switch 39


12 STSW Starter signal 40


13

41

14

42

15

43 LCAN CAN communication (Low)
16

44 HCAN CAN communication (High)
17

45

Masa air conditioner evaporator


18

46 E21
temperature sensor
19

47 E24 Masa refrigerant pressure sensor
20 MRO Main relay drive 48

21

49

22 FPOF Fuel pump OFF request signal 50 ACAD Refrigerant pressure sensor
Volume penyetalan temperatur air
23 EFIT Periksa terminal (DLC) 51 ACVR
conditioner
24 H/L Lampu belakang 52 IGSW IG switch
25 BLW Blower switch signal 53

26 ACSW Air conditioner ON SW signal 54 VCO Refrigerant pressure sensor power supply
27

55 CANL CAN communication (Low)
28

56 CANH CAN communication (High)
B8-18

8 7 6 5 4 3 2 1 8 7 6 5 4 3 2 1

20 19 18 17 16 15 14 13 12 11 10 9 20 19 18 17 16 15 14 13 12 11 10 9

32 31 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 32 31 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21

44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33

56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46 45 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46 45

A B
C21E5503S10

Konektor B
No. Kode No. Kode
Nama terminal Nama terminal
Terminal terminal Terminal terminal
1

29 IACALO ISC stepper motor
2

30 E1 Masa computation system
3

31

4

32 IG2 Ignition coil #2
5

33

6

34

7 OXH1 Front O2 sensor heater 35 THW Engine water temperature sensor


8

36

9

37 VTH Throttle position sensor
10

38

11

39 E2 Masa sistem sensor
Manifold absolute pressure dan masa
12 #20 Injector #2 40 E2PM
intake air temperature sensor
13 #30 Injector #3 41

14

42

15 #10 Injector #1 43 KNK Knock sensor ( )


16 IACBHI ISC stepper motor 44 KNK
Knock sensor (
)
17 IACAHI ISC stepper motor 45

18

46

19 IG3 Ignition coil #3 47 EN Masa crankshaft position sensor


20 IG1 Ignition coil #1 48 N Crankshaft position sensor
21 OX1 Front O2 sensor 49 VCN Crankshaft position sensor power supply
22

50 VC Throttle position sensor power supply
23

51 THA Intake air temperature sensor
24 PRG Purge VSV 52 PIM Manifold absolute pressure sensor
Manifold absolute pressure sensor power
25

53 VCPM
supply
26

54 VCGIN Camshaft position sensor power supply
27

55 GIN Camshaft position sensor
28 IACBLO ISC stepper motor 56 EGIN Masa camshaft position sensor
B8-19
8-4 LOKASI KOMPONEN

j l
n o
h b
i p
e

d
g
f
c
m
k

C21E5505S30

Nomor Nomor
Nama Part Nama Part
Part Part
a FUEL PUMP i THROTTLE BODY(Throttle position sensor)
b RELAY BLOCK j ACTUATOR(Brake actuator)
c KNOCK SENSOR(KNOCK SENSOR) k OXYGEN SENSOR(FRONT)
VACUUM SWITCHING VALVE(UNTUK COMBINATION METER
d l
EVAPORATOR PURGE VSV)
VACUUM SENSOR(Manifold absolute CRANKSHAFT POSITION SENSOR
e m
pressure/intake temperature integrated sensor)
WATER TEMPERATURE SENSOR(ENGINE IGNITION COIL
f n
COLLANT TEMPERATURE SENSOR)
g CAM POSITION SENSOR o DLC
h INJECTOR p ENGINE CONTROL COMPUTER
B8-20
8-5 BAGAIMANA MELANJUTKAN DENGAN TROUBLE SHOOTING
8-5-1 GARIS BESAR
1. Sistem kontrol mesin dilengkapi dengan fungsi diagnosis yang mendeteksi area malafungsi dan
memberikan petunjuk penting selama troubleshooting.
2. Sistem ini juga dilengkapi dengan battery backup dan mensuplai power ke diagnosis memory
meskipun setelah ignition switch di-set ke "LOCK".
8-5-2 PROSEDUR TROUBLESHOOTING
q1. Kendaraan dibawa ke bengkel
o Lanjutkan ke q2.

q2. Analisis problem pelanggan


1. Tanyakan kepada pemilik kendaraan mengenai problem, seperti kondisi, lingkungan dan gejala saat
terjadi malafungsi
Lihat ke Halaman B8-22.

o Lanjutkan ke q3.

q3. Periksa dan catat engine check lamp


1. Atur ignition switch ke "ON" dan hidupkan mesin. Periksa dan catat kondisi lampu pada engine
check lamp.
Dengan ignition Setelah mesin Diagnosis
switch diatur ke dihidupkan
"ON"
Menyala Tidak menyala a
Engine check lamp Menyala Menyala b
Tidak menyala Tidak menyala c

o Jika hasilnya adalah (a) atau (b), lanjutkan ke q4.


o Jika hasilnya adalah (c), periksa item berikut dan jika tidak ditemukan masalah, ganti combination
meter.
(1) Periksa harness dan connector antara baterai dan combination meter
(2) Periksa harness dan connector antara combination meter dan EFI ECU
(3) Periksa EFI ECU power supply system dan sistem masa

q4. Periksa dan catat diagnosis code


1. Hubungkan DS-" ke kendaraan dan periksa dan catat diagnosis code dan freeze data.
Lihat ke Halaman B8-26.

CATATAN
2 Ketika shorting pada terminal antara EFI-T dan E dari DLC, periksa dan catat diagnosis
code yang muncul pada engine check lamp di dalam combination meter.

o Lanjutkan ke q5.

q5. Verifikasi gejala malafungsi


1. Verifikasi dan pastikan gejala malafungsi.
Lihat ke Halaman B8-119.

o Lanjutkan ke q6.
B8-21
q6. Diagnosis code reset
1. Hapus diagnosis code.
Lihat ke Halaman B8-27.

o Lanjutkan ke q7.

q7. Verifikasi dan replikasi gejala malafungsi


1. Periksa apakah gejala malafungsi dapat direplikasi.
o Jika gejala malafungsi masih berulang, lanjutkan ke q8.
o Jika gejala malafungsi tidak berulang lagi, lanjutkan ke q9.

q8. Validasi diagnosis code


1. Periksa diagnosis code lagi.
o Jika code adalah normal, lanjutkan ke q9.
o Jika code adalah abnormal, lanjutkan ke q10.

q9. Pemeriksaan dasar


1. Lakukan pemeriksaan dasar.
Lihat ke Halaman B8-32.

o Lanjutkan ke q11.

q10. Troubleshooting per diagnosis code


1. Troubleshoot dengan memperhatikan diagnosis code yang muncul.
Lihat ke Halaman B8-34.

o Setelah perbaikan selesai, lanjutkan ke q12.

q11. Troubleshooting per gejala malafungsi


1. Ketahui kemungkinan penyebab dari gejala malafungsi dan masalah troubleshoot.
Lihat ke Halaman B8-119.

o Setelah perbaikan selesai, lanjutkan ke q12.

q12. Diagnosis code reset


1. Hapus diagnosis code.
Lihat ke Halaman B8-27.

o Lanjutkan ke q13.

q13. Periksa dan catat diagnosis code


1. Periksa dan catat diagnosis code.
Lihat ke Halaman B8-26.

o Jika code adalah normal, lanjutkan ke q14.


o Jika code adalah abnormal, lanjutkan ke q5 dan ulangi tahapannya.

q14. Review
1. Periksa bahwa gejala malafungsi yang dilaporkan oleh pemilik kendaraan sekarang benar-benar
dibersihkan dan diperbaiki sepenuhnya.
o Jika OK, prosedur sudah selesai.
o Jika tidak OK, ulangi prosedur q3 lagi.
B8-22
8-6 PENYELIDIKAN
8-6-1 GARIS BESAR
1. Agar lebih efisien dan dapat menyelesaikan masalah yang terjadi pada kendaraan, Anda perlu
verifikasi gejala malafungsi yang sebenarnya terlebih dahulu dan kemudian menentukan penyebab
problem. Sebaliknya, Anda hanya akan menghabiskan waktu berjam-jam dan kendaraan tetap tidak
bisa beroperasi lagi. Analisa masalah pelanggan adalah proses yang sangat penting dimana Anda
mengumpulkan informasi sebanyak mungkin, berhubungan dengan gejala malafungsi dari pemilik
kendaraan sebelum Anda memverifikasi dan mereplikasi gejala.
2. Informasi ini dapat digunakan untuk troubleshooting dan dengan mengajukan pertanyaan yang lebih
spesifik dan logis, Anda akan dapat mempersempit dan mengidentifikasi kemungkinan penyebab
masalah.
3. Untuk troubleshooting, gunakan lembar wawancara pada halaman berikutnya.
B8-23
8-6-2 DIAGNOSIS DENGAN LEMBAR WAWANCARA UNTUK SISTEM KONTROL MESIN

Diperiksa oleh Tanggal MM/DD/Day dari


pemeriksaan minggu
Informasi pelanggan
Jenis kelamin pelanggan [Pria, Umur Pekerjaan [ ]
Wanita] [sekitar.
Nama ] ]
pelanggan Kendaraan ini Kota Pinggir Parkir Luar
terutama kotaPantaiGunungLainnya ruangan/Dala
Bp./Ibu digunakan di m ruangan
Spesifikasi kendaraan
Tanggal ketika MM/DD/Day dari Tanggal gejala MM/DD/Day dari Riwayat No  Yes [ time(s) ]
kendaraan minggu malafungsi minggu perbaikan
dibawa ke
bengkel
No. Rangka Tanggal MM/DD/YYYY Model
registrasi kendaraan
Tipe mesin Transmisi MT Active 2WD4WD
Pembacaan km Perlengka Ban [ ]; Pelek [Baja ; Aluminium]
Odometer pan
Diagnosis melalui penjelasan interview
Jenis bahan bakar cRegular cPremium c Lainnya[ ]
SPBU [
Gejala cStarting buruk cIdling problem cEngine stall cProblem
pengendaraan
cTidak ada pembakaran cFirst idling tidak bekerja cSesaat setelah mesin cMenyendat
awal cHigh idling speed dihidupkan (stumbling) saat
cEksplosi tidak cLow Idling speed Mesin gagal akselerasi
sempurna meskipun cHunting saat idling cMati saat accelerator cBack-fire
terjadi pembakaran cIdling tidak stabil ditekan cAfter-fire
awal cLainnya cMati saat accelerator cUnderpowered
cTrouble starting [ ] dibebaskan cAsap hitam
cLainnya cMati ketika AC dihidupkan cHunting selama
[ ] cMati tapi dapat dihidupkan pengendaraan.
lagi cAbnormal
cLainnya knocking
[ ] cLainnya
[ ]
Keadaan/ Kondisi mesin Kondisi pengendaraan (1) Tanggal awal gejala Musim Jenis jalan
kejadian malafungsi
cSaat mesin cSelama pengendaraan cMulai dari awal cSelalu cKota
dihidupkan cSelama diparkir (kendaraan baru) cCerah cPinggir kota
cTepat setelah cSelama racing cBaru saja cMendung cJalan bebas
mesin (unloaded dan high rev.) [MM/YY ] cHujan hambatan
dihidupkan cTidak terkait - cSalju cJalan
cSelama periode cLainnya cLainnya pegunungan
[ menit] [ ] [ ] cLainnya
setelah mesin [ ]
dihidupkan Kondisi pengendaraan (2) Frekuensi Problem Temperatur Kondisi jalan
B8-24
- cSaat start cSelalu udara luar cRata
cSelama periode cSelama cruising cPada kondisi tertentu sekitar [ ] cMenanjak
[ menit] cSaat akselerasi Kondisi: d cMenurun
setelah mulai cSaat deselerasi [ ] cBersapal
berjalan cSelama pengereman cTidak
- cSaat membelok cKadang-kadang beraspal
cDengan mesin [Belok kanan  Belok c[ ]waktu/hari cKering
dingin kiri] c[ ]waktu/minggu cBasah
cDengan mesin c[ ]waktu/bulan cSalju
panas Kecepatan kendaraan: cSekali di masa lalu cEs
cSelama [ ] km/jam cTidak rata
pemanasan mesin Putaran mesin: cLainnya
Temperatur [ ]rpm [ ]
cairan pendingin Posisi shift
(Sekitar d) [ ] range
cSelalu (gear)
Sudut buka accelerator:
[ ]%[ ]%
Keterangan
lainnya:

Status lampu peringatan c Terus-menerus menyala Sesekali


Saat c Normal c Kode abnormalitas [ ]
checkup
Penunjukan diagnosis (T terminal short Kedua c Normal c Kode abnormalitas [ ]
circuit) kali
[ ] c Normal c Kode abnormalitas [ ]
kali
B8-25
8-7 KONFIRMASI GEJALA
8-7-1 VERIFIKASI GEJALA MALAFUNGSI
1. Sebelum troubleshooting, Anda perlu mengidentifikasi dan memastikan penyebab problem dengan
mereplikasi gejala malafungsi yang sama. Untuk replikasi gejala yang sama, Anda perlu
menciptakan kondisi dan lingkungan yang sama, dimana gejala muncul dengan mengacu pada
informasi yang diberikan oleh pengemudi.
2. Jika gejala muncul dalam pengaturan keadaan yang unik, maka Anda perlu untuk membuat kondisi
tertentu (jalan, cuaca, pengendaraan) menurut informasi itu. Untuk melakukan hal ini, penting untuk
mereplikasi gejala dengan kesabaran dan memberikan faktor-faktor eksternal seperti getaran
(gerakan wire harness dan/atau relay secara manual), memanaskan (memberikan udara panas) dan
air (menambah kelembaban)
3. Selain itu, Anda harus mengidentifikasi komponen (part) yang mungkin menyebabkan malafungsi
dan ujilah part tersebut dengan cara mereplikasi gejala. Dengan cara ini, Anda dapat memverifikasi
kinerja komponen secara bersamaan.
8-7-2 PEMERIKSAAN ULANG DIAGNOSIS CODE
1. Setelah gejala malafungsi terkonfirmasi, periksa ulang diagnosis code untuk menentukan sistem
yang menghasilkan code yang asli, apakah saat ini bekerja dengan baik atau tidak.
CATATAN
2 Adapun diagnosis code yang mengikuti 2 trip detection logic, kecuali jumlah trip (cycle)
telah mencapai jumlah tertentu (Key Cycle), sistem tidak akan menghasilkan diagnosis
code meskipun ada masalah. Akan tetapi, dengan menggunakan DS-", Anda dapat
memeriksa malafungsi yang terekam dan disimpan sementara yang mungkin dapat
diterapkan untuk code tersebut. (Verifikasi pending code)

2. Kerana itu, apabila terdapat malafungsi yang telah terkonfirmasi pada fase verifikasi dan kode yang
sama masih menunjukkan abnormalitas setelah itu, lakukan troubleshooting per diagnosis code.
3. Karena itu, apabila terdapat malafungsi yang telah terkonfirmasi pada fase verifikasi tetapi code itu
tidak menunjukkan abnormalitas setelah itu, lakukan troubleshooting per gejala.
4. Pada kasus terakhir, penyebab malafungsi mungkin adanya sambungan harness atau konektor yang
kendur, karena itu setelah memeriksa segala sesuatu telah kembali ke normal lagi. Dalam kasus ini,
karena itu Anda harus memeriksa harnesses dan konektor yang terakit dengan code yang telah
Anda pastikan gejalanya.
B8-26
8-8 KONFIRMASI, MEREKAM DAN MENGHAPUS DIAGNOSIS CODE
8-8-1 GARIS BESAR
1. Bila terdapat diagnosis code yang dihasilkan dari abnormalitas, code ini perlu ditemukan apakah
malafungsi sistem itu terjadi pada waktu lalu atau baru saja terjadi dan apakah code itu masih
menyebabkan problem dan kemudian ditemukan hubungan penyebabnya antara code dan hasil
yang direplikasi. Untuk melakukan hal ini, diagnosis code perlu ditemukan dua kali sebelum dan
setelah proses verifikasi gejala.
8-8-2 METODE PEMERIKSAAN DIAGNOSIS (DITUJUKAN OLEH DS-II)
(1) MEMERIKSA DIAGNOSIS CODE DAN PENDING CODE
1. Parkir kendaraan.
2. Atur ignition switch ke "LOCK" dan kemudian hubungkan DS-" to the DLC.
3. Atur ignition switch ke "ON" dan baca diagnosis code dengan DS-".
Item Penjelasan
Current number dari diagnosis codes Menunjukkan diagnosis code yang menunjukkan abnormalitas.
Menunjukkan diagnosis code yang tersimpan sementara
selama perekaman. Hal ini menunjukkan bahwa abnormalitas
Number of pending codes
yang dihasilkan telah terkonfirmasi tetapi mungkin masih
terdapat abnormalitas pada kendaraan.
Setelah kembali lagi ke kondisi normal, current diagnosis code
Past number of diagnosis codes
ditampilkan sebagai past diagnosis code.
* : Jika diagnosis code mengikuti 2 trip detection logic, misalnya P0030/23, rekaman dari trip pertama (abnormalitas) tersimpan
pada engine control computer.
(2) Cara memeriksa readiness code
[1] Garis Besar
1. Readiness code adalah fungsi yang digunakan oleh DS-" untuk memeriksa apakah self diagnosis
dari main exhaust gas yang terkait sistem telah selesai atau belum oleh engine control computer.
2. Bila kondisi setiap sistem telah terpenuhi, engine control computer melakukan self diagnosis dari
sistem yang berkaitan dan mengubah monitor status dari system dari readiness code yang semula
"Not completed" menjadi "Completed".
3. Ketika monitor status menjadi "Completed", kondisi ini dipertahankan hingga diagnosis code dihapus
atau backup power supply dari computer telah dimatikan.
4. Monitor status dari readiness code hanya menunjukkan "Competed" atau "Not completed" selama
self diagnosis dari setiap system, tetapi tidak dalam status normal atau abnormal dari hasil self
diagnosis. (Hasil self diagnosis dapat dinilai apakah diagnosis code telah muncul atau belum.)
[2] Metode pemeriksaan
1. Menampilkan daftar EFI data menggunakan DS-".
[3] Daftar readiness codes
Item
DTC yang terkait
(Singkatan)
P0030/23
Oxygen sensor heater monitoring
P0031/23
(HTR_RDY)
P0032/23
P0131/21
Oxygen sensor monitoring
P0132/21
(O2S_RDY)
P0134/21
Evaporative purge system monitor status
P0443/76
(EVAP_RDY)
B8-27
8-8-3 METODE MENAMPILKAN DIAGNOSIS CODE (DITUNJUKKAN OLEH ENGINE CHECK
LAMP)
1. Parkir kendaraan.
2. Atur ignition switch ke "ON" dan short pada terminal EFI-T(12) dan E(4) of DLC dengan
menggunakan SST.
PERHATIAN
2 Gunakan SST yang telah ditentukan untuk melakukan short circuit terminal-terminal DLC.
2 Pastikan untuk melakukan short pada terminal yang benar. Salah saat melakukan short
circuit terminal akan menyebabkan malafungsi.

SST: 09991-87403-000
09991-87404-000

CATATAN
2 Jika SST (engine control system inspection wire) tidak tersedia, lepas hubungan DLC dari
bracket agar dapat beristirahat bekerja. Setelah pekerjaan selesai, amankan DLC ke
bracket.

3. Engine check lamp pada combination meter berkedip dan muncul diagnosis code.

CATATAN
2 Semua diagnosis code yang disimpan dalam memory akan ditampilkan secara berulang
mulai dari normor yang terkecil.

8-8-4 METODE MEMBATALKAN DIAGNOSIS (MENGHAPUS DENGAN DS-II)


CATATAN
2 Setelah malafungsi yang terpicu oleh code abnormalitas telah diperiksa dan diperbaiki,
reset code di ECU memory dengan mengikuti prosedur yang dijelaskan di bawah.
2 Jika Anda tidak dapat mengatur ulang kode bnormalitas, periksa dan perbaiki komponen
yang abnormal lagi.
2 Sebelum resetting diagnosis code, pastikan bahwa semua data yang diperlukan telah
disimpan karena freeze frame data juga akan dihapus ketika diagnosis code telah di-reset.
B8-28
1. Parkir kendaraan.
2. Atur ignition switch ke "LOCK" dan kemudian hubungkan DS-" to the DLC.
3. Atur ignition switch ke "ON" dan reset diagnosis code dengan DS-".
B8-29
8-8-5 METODE MENGHAPUS DIAGNOSIS CODE (MENGHAPUS DENGAN ACCELERATOR
PEDAL)
1. Parkir kendaraan.
2. Gunakan SST untuk melakukan short antara terminal DLC EFI-T (12) dan E(4).
PERHATIAN
2 Gunakan SST yang telah ditentukan untuk melakukan short circuit terminal-terminal DLC.
2 Pastikan untuk melakukan short pada terminal yang benar. Salah saat melakukan short
circuit terminal akan menyebabkan malafungsi.

SST: 09991-87403-000
09991-87404-000

3. Setelah mengatur ignition switch ke "ON", tekan accelerator pedal tiga kali selama lima detik untuk
menghapus diagnosis code.
B8-30
8-8-6 MATERI DIAGNOSIS
No. Kode Peringatan Code memory
Penilaian
4 2 (Ya: , Tidak: (Ya: , Tidak: Nama
1 malafungsi
angka* digit ) )
P0030 23   Front oxygen sensor heater control circuit (open) 1 key cycle
P0031 23   Front oxygen sensor heater control circuit (GND short) 1 key cycle
P0032 23   Front oxygen sensor heater control circuit ( B short) 1 key cycle
P0107 31   Pressure sensor circuit (GND short, open) 1 key cycle
P0108 31   Pressure sensor circuit ( B short) 1 key cycle
P0112 43   Intake air temperature sensor circuit (GND short, open) 1 key cycle
P0113 43   Intake air temperature sensor circuit ( B short) 1 key cycle
P0117 42   Coolant temperature sensor circuit (GND short) 1 key cycle
P0118 42   Coolant temperature sensor circuit ( B short, open) 1 key cycle
P0122 41   Throttle sensor circuit (GND short, open) 1 key cycle
P0123 41   Throttle sensor circuit ( B short) 1 key cycle
P0131 21   Front oxygen sensor circuit (GND short) 2 key cycle
P0132 21   Front oxygen sensor circuit ( B short) 2 key cycle
P0134 21   Front oxygen sensor circuit (open) 2 key cycle
P0171 25   Sistem bahan bakar (gagal kurus) 2 key cycle
P0172 26   Sistem bahan bakar (gagal gemuk) 2 key cycle
P0201 19   Injector circuit (Cylinder #1) 1 key cycle
P0202 19   Injector circuit (Cylinder #2) 1 key cycle
P0203 19   Injector circuit (Cylinder #3) 1 key cycle
P0261 19   Injector circuit (Cylinder #1) GND short 1 key cycle
P0264 19   Injector circuit (Cylinder #2) GND short 1 key cycle
P0267 19   Injector circuit (Cylinder #3) GND short 1 key cycle
P0262 19   Injector circuit (Cylinder #1) B short 1 key cycle
P0265 19   Injector circuit (Cylinder #2) B short 1 key cycle
P0268 19   Injector circuit (Cylinder #3) B short 1 key cycle
P0300 17 *2  Missing 2 key cycle
P0301 17 *2  Missing (Cylinder #1) 2 key cycle
P0302 17 *2  Missing (Cylinder #2) 2 key cycle
P0303 17 *2  Missing (Cylinder #3) 2 key cycle
P0327 18   Knock sensor circuit (GND short, open) 1 key cycle
P0328 18   Knock sensor circuit ( B short) 1 key cycle
P0335 13   Crank angle sensor signal 1 key cycle
P0336 13   Malafungsi crankshaft position sensor 1 key cycle
P0340 14   Cam angle sensor signal 1 key cycle
P0351 16   Ignition system No.1 cylinder (Primary) 1 key cycle
P0352 16   Ignition system No.2 cylinder (Primary) 1 key cycle
P0353 16   Ignition system No.3 cylinder (Primary) 1 key cycle
P0443 76   Evaporator purge VSV 1 key cycle
P0458 76   Purge VSV circuit (GND short) 1 key cycle
P0459 76   Purge VSV circuit ( B short) 1 key cycle
P0500 52   Sistem sinyal vehicle speed sensor 1 key cycle
P0508 71   ISC stepper motor circuit (GND short) 1 key cycle
P0509 71   ISC stepper motor circuit ( B short) 1 key cycle
P0511 71   ISC stepper motor circuit (open) 1 key cycle
P0512 54   Starter signal 1 key cycle
P0532 47   A/C refrigerant pressure sensor circuit (GND short) 1 key cycle
P0533 47   A/C refrigerant pressure sensor circuit (+B short) 1 key cycle
P0537 44   A/C evaporator sensor circuit (GND short) 1 key cycle
P0538 44   A/C evaporator sensor circuit ( B short) 1 key cycle
P0606 18   Kesalah komunikasi knock sensor IC 2 key cycle
P0627 34   Fuel pump control circuit (open) 1 key cycle
P0628 34   Fuel pump control circuit (GND short) 1 key cycle
P0629 34   Fuel pump control circuit ( B short) 1 key cycle
B8-31
No. Kode Peringatan Code memory
Penilaian
4 2 (Ya: , Tidak: (Ya: , Tidak: Nama
1 malafungsi
angka* digit ) )
P1604
  Abnormal E/G start 1 key cycle
P2300 16   Ignition system No.1 cylinder (Primary) GND short 1 key cycle
P2301 16   Ignition system No.1 cylinder (Primary) B short 1 key cycle
P2303 16   Ignition system No.2 cylinder (Primary) GND short 1 key cycle
P2304 16   Ignition system No.2 cylinder (Primary) B short 1 key cycle
P2306 16   Ignition system No.3 cylinder (Primary) GND short 1 key cycle
P2307 16   Ignition system No.2 cylinder (Primary) B short 1 key cycle
U0001 88   Komunikasi dengan CAN 1 key cycle
U0121 86   Komunikasi dengan ABS (Receive) 1 key cycle
U0156 87   Komunikasi dengan Speedometer (Receive) 1 key cycle
*1: Menunjukkan output code ketika diagnostic tester sedang digunakan.
*2: Jika misfire yang mungkin menyebabkan terjadi pelelehan catalyst telah terdeteksi, ini akan berkedip tanpa memperhatikan
metoda evaluasi malafungsi. Karena itu, terjadi kedipan meskipum pending code dan diagnosis code tidak tersimpan.
CATATAN
2 Satu trip adalah satu siklus pengoperasian setelah terjadinya peristiwa IG SW "ON" hingga
terjadinya IG SW "ON" berikutnya.
2 Diagnosis code dengan 2 trip untuk metode evaluasi malafungsi adalah diagnosis code
yang muncul ketika terdeteksi malafungsi pada trip pertama dan terdeteksi lagi pada trip
yang kedua.
2 Dalam kasus ini, deteksi abnormalitas pertama pada trip pertama telah dianggap sebagai
malafungsi sementara dan diagnosis code tidak muncul. Akan tetapi, ini dapat diperiksa
apakah malafungsi yang telah terdeteksi itu bersifat sementara atau tidak menggunakan
DS-". (Pemeriksaan pending code)
B8-32
8-9 FUNGSI FAIL-SAFE
8-9-1 GARIS BESAR
1. Bila berlangsung abnormalitas dengan sinyal dari berbagai sensor, akan menyebabkan kondisi
seperti kegagalan mesin atau overheating pada catalyst, jika kontrol dilanjutkan dalam kondisi
seperti ini. Untuk mencegah kerusakan tersebut, fungsi ini menggunakan nilai yang disimpan dalam
komputer untuk mengontrol pengoperasian.
Ketika malafungsi telah diperbaiki ke kondisi normal setelah terdeteksi abnormalitas, kontrol fail-safe
akan dibebaskan. Akan tetapi, hasil diagnosis akan disimpan dalam memori.
8-9-2 TABEL FAIL-SAFE
Spesifikasi fail-safe
No. DTC Nama Kontrol fail-safe
Throttle sensor dalam kondisi normal: Gunakan, sebagai
P0107/31 Pressure sensor circuit (GND short, open)
pengganti, load value yang dihitung dari posisi throttle dan
engine revolution speed.
P0108/31 Pressure sensor circuit (+B short) Throttle sensor dalam kondisi abnormal: Gunakan, misalnya
penggantian, nilai yang diperkirakan dari model.
Intake air temperature sensor circuit (GND
P0112/43 Intake air temperature dibuat tetap sekitar 20 derajat selama
short, open)
kontrol.
P0113/43 Intake air temperature sensor circuit (+B short)
P0117/42 Coolant temperature sensor circuit (GND short) Switch control water temperature ke replacement model
Coolant temperature sensor circuit (+B short, water temperature.
P0118/42
open) Menghidupkan radiator fan.
P0122/41 Throttle sensor circuit (GND short, open) Gunakan, misalnya penggantian, nilai yang diperkirakan dari
P0123/41 Throttle sensor circuit (+B short) model.
P0131/21 Front oxygen sensor circuit (GND short)
Menghentikan learning adjustment dari air-fuel ratio
P0132/21 Front oxygen sensor circuit (+B short)
(mempertahankan pre-failure value).
P0134/21 Front oxygen sensor circuit (open)
P0606/18 Kesalah komunikasi knock sensor IC
Dalam knock sensor operation range, lakukan overall delay
P0327/18 Knock sensor circuit (GND short, open)
angle control.
P0328/18 Knock sensor circuit (+B short)
P0335/13 Crank angle sensor signal
Engine stall. Restart tidak memungkinkan.
P0336/13 Malafungsi crankshaft position sensor
P0340/14 Cam angle sensor signal Restart tidak memungkinkan.
P0351/16 Ignition system No.1 cylinder (Primary)
P0352/16 Ignition system No.2 cylinder (Primary)
P0353/16 Ignition system No.3 cylinder (Primary)
Ignition system No.1 cylinder (Primary) GND
P2300/16
short
Ignition system No.2 cylinder (Primary) GND Bahan bakar dihentikan per cylinder.
P2303/16
short Air fuel ratio feedback control dicegah.
Ignition system No.3 cylinder (Primary) GND
P2306/16
short
P2301/16 Ignition system No.1 cylinder (Primary) +B short
P2304/16 Ignition system No.2 cylinder (Primary) +B short
P2307/16 Ignition system No.3 cylinder (Primary) +B short
A/C refrigerant pressure sensor circuit (GND
P0532/47
short) Air conditioner compressor "OFF"
P0533/47 A/C refrigerant pressure sensor circuit (+B short)
P0537/44 A/C evaporator sensor circuit (GND short)
Air conditioner compressor "OFF"
P0538/44 A/C evaporator sensor circuit (+B short)
B8-33
8-10 PEMERIKSAAN DASAR
8-10-1 PENGUKURAN TEGANGAN BATERAI
1. Ukur tegangan baterai ketika mesin dalam kondisi dimatikan.
NILAI SPESIFIKASI:
12-14V

8-10-2 PEMERIKSAAN VISUAL BAGIAN KONEKTOR DAN PEMERIKSAAN TEKANAN KONTAK


1. Setel ignition switch ke "LOCK" dan kemudian lepas hubungan terminal negatif baterai.
2. Periksa konektor ECU EFI.
Lihat ke Halaman A1-38.

8-10-3 PEMERIKSAAN SIRKUIT POWER SUPPLY


1. Lepas hubungan konektor EFI ECU dan ukur tegangan antara terminal konektor harness sisi
kendaraan yang menghubungkan ECU dan masa seperti yang ditentukan di bawah.
(1) Antara konektor A1 ( B1) sisi harness kendaraan yang terhubung ke ECU dan masa bodi
(ketika ignition switch adalah "ON")
(2) Antara konektor A2 ( B2) sisi harness kendaraan yang terhubung ke ECU dan masa bodi
(ketika ignition switch adalah "ON")
NILAI SPESIFIKASI:
Tegangan baterai

8-10-4 PEMERIKSAAN SIRKUIT MASA


1. Atur ignition switch ke "LOCK" dan lepas hubungan (
) terminal negatif baterai.
2. Lepas hubungan konektor EFI ECU dan periksa kontinuitas antara konektor harness sisi kendaraan
yang terhubung ke ECU dan masa seperti spesifikasi di bawah.
(1) Antara konektor A7 (E01) sisi harness kendaraan yang terhubung ke ECU dan masa bodi
(2) Antara konektor A5 (E02) sisi harness kendaraan yang terhubung ke ECU dan masa bodi.
NILAI SPESIFIKASI:
Terdapat kontinuitas.

8-10-5 PEMERIKSAAN SUARA FUEL INJECTOR


1. Menggunakan sound scope atau obeng yang panjang, periksa apakah injector menghasilkan suara
atau tidak.
NILAI SPESIFIKASI:
Injector akan menghasilkan suara bila bekerja dengan baik.

8-10-6 PEMERIKSAAN TEKANAN BAHAN BAKAR (SIMPLE)


1. Hidupkan mesin dan jepit fuel hose dengan tangan Anda untuk memeriksa tekanan bahan bakar
(gerakan berdenyut).
NILAI SPESIFIKASI:
Seharusnya ada tekanan bahan bakar.
B8-34
8-10-7 PEMERIKSAAN BUNGA API
PERINGATAN
2 Sebelum melakukan pemeriksaan apapun, pastikan bahwa tidak terdapat bahan yang
mudah terbakar yang berdekatan karena bunga api dapat menyebabkan kebakaran.

1. Panaskan mesin.
2. Bebaskan tekanan bahan bakar.
Lihat ke Halaman B7-1.

3. Atur ignition switch ke "LOCK".


4. Lepas hubungan semua konektor dari injector.
PERHATIAN
2 Persiapan di atas untuk mencegah agar bahan bakar tidak menyemprot secara tiba-tiba dan
juga untuk menghindari agar catalytic agent tidak tercemar oleh gas yang tidak terbakar
dan sejenisnya.

5. Lepas busi-busi dan pasang busi tersebut ke ignition coil untuk memasakan busi itu.
6. Periksa apakah busi menghasilkan bunga api selama cranking.
NILAI SPESIFIKASI:
Harus menghasilkan bunga api
B8-35
8-11 TROUBLE SHOOTING SESUAI DENGAN DIAGNOSIS CODE
8-11-1 P0030/23(FRONT OXYGEN SENSOR HEATER CONTROL CIRCUIT
(OPEN)),P0031/23(FRONT OXYGEN SENSOR HEATER CONTROL CIRCUIT (GND
SHORT)),P0032/23(FRONT OXYGEN SENSOR HEATER CONTROL CIRCUIT (+B SHORT))
(1) Diagram sirkuit sistem

EFI ECU

OXH1 Drive line


Driver B7

1 3

Front
oxygen
sensor

2 4

Power line
To main relay

C21E5507ES20

Konektor sisi harness kendaraan yang terhubung ke front O2 sensor

OXH1 'B

1 2
3 4
OX1 E2

G31E5008S10

Konektor sisi harness kendaraan yang terhubung ke EFI ECU

1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4 5 6 7 8
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44
45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56

A B C21E5508S10
B8-36
(2) Cakupan monitor, Kriteria penentuan
[1] P0030/23
a. Monitoring range
1. Jika tegangan sistem lebih rendah dari 15 V, setelah mesin dihidupkan
2. Jika tegangan sistem 15 V atau lebih tinggi, 10 detik setelah pengukuran titik embun (dew point)
b. Kondisi penilaian
1. Terdeteksi jika tegangan output dari front O 2 sensor heater tetap pada 2.7 - 5.0 V selama 0.5 detik
atau lebih lama
[2] P0031/23
a. Monitoring range
1. Jika tegangan sistem lebih rendah dari 15 V, setelah mesin dihidupkan
2. Jika tegangan sistem adalah 15 V atau lebih tinggi, 10 detik setelah pengukuran titik embun (dew
point)
b. Kondisi penilaian
1. Terdeteksi jika tegangan output dari front O 2 sensor heater driver tetap pada 2.7 V atau lebih rendah
selama 0.5 detik atau lebih lama
[3] P0032/23
a. Monitoring range
1. Jika tegangan sistem lebih rendah dari 15 V, setelah mesin dihidupkan
2. Jika tegangan sistem 15 V atau lebih tinggi, 10 detik setelah pengukuran titik embun (dew point)
b. Kondisi penilaian
1. Terdeteksi jika arus output dari front O 2 sensor heater driver tetap pada 2.2 - 4.0 A selama 0.5 detik
atau lebih lama
(3) Poin pemeriksaan
1. Kegagalan front O2 sensor
2. Kegagalan kontak konektor sisi harness kendaraan
3. Kegagalan power supply line dan drive line
4. Kegagalan EFI ECU
(4) Prosedur pemeriksaan
q1. Pemeriksaan front O2 sensor heater 
1. Ukur nilai tahanan antara front O2 sensor terminals 1(OXH1) dan 2( B).
NILAI SPESIFIKASI: 9.0 (pada temperatur ruang)

o Jika OK, lanjutkan ke q2.


o Jika ternyata NG, ganti front O2 sensor dan lanjutkan ke q7.
Lihat ke Halaman B8-13.

q2. Pemeriksaan front O2 sensor heater 


1. Periksa kontak konektor dari front O2 sensor.
NILAI SPESIFIKASI: Tidak ada abnormalitas

2. Periksa kontak konektor dari front O2 sensor.


NILAI SPESIFIKASI: Tidak ada abnormalitas

o Jika OK, lanjutkan ke q3.


o Jika ternyata NG, kencangkan hubungan atau pemasangan konektor yang abnormal dari front O2
sensor dan lanjutkan ke q7.
Lihat ke Halaman B8-13.
B8-37
q3. Pemeriksaan terminal front O2 sensor
1. Hidupkan ignition switch dan lepas hubungan konektor front sensor O2.
2. Ukur tegangan antara terminal 2( B) konektor sisi harness kendaraan pada front O2 sensor dan
masa bodi.
NILAI SPESIFIKASI:
Tegangan baterai

3. Ukur tegangan antara terminal 1(OXH1) dan terminal 2( B) konektor sisi harness kendaraan pada
front O2 sensor.
NILAI SPESIFIKASI:
Bila kondisi pengoperasian heater telah terpenuhi. Tegangan power
supply atau bentuk gelombang pulsa tegangan power supply
Bila kondisi tidak bekerjanya heater terpenuhi: Sekitar 11V

4. Periksa apakah terdapat kegagalan kontak konektor yang menyebabkan tahanan menjadi abnormal
dari setiap konektor dari sirkuit sistem front O2 sensor.
NILAI SPESIFIKASI:
Tidak ada abnormalitas

o Jika OK, lanjutkan ke q4.


o Jika NG, lanjutkan ke q5.

q4. Pelaksanaan prosedur reproduksi problem


1. Jika tidak ada abnormalitas yang ditemukan selama mengkonfirmasi gejala, kendaraan dalam salah
satu status berikut.
(1) Meskipun terjadi malafungsi dalam sistem, sistem telah kembali lagi ke kondisi normal.
(2) Abnormalitas di EFI ECU (termasuk power supply system).
2. Hapus diagnosis code.
Lihat ke Halaman B8-27.

3. Lihat kembali ke freeze frame data dan hasil wawancara, periksa kendaraan menggunakan prosedur
reproduksi problem untuk memeriksa apakah terdapat abnormalitas.
Lihat ke Halaman A1-29.

CATATAN
2 Jika diagnosis code muncul lagi ketika pemeriksaan telah memastikan tidak ada
abnormalitas, mungkin terjadi malafungsi (termasuk kegagalan di power supply system
atau kontak konektor buruk) di EFI ECU.
B8-38
q5. Pemeriksaan wiring harness
1. Periksa kontak konektor dari EFI ECU dan front O2 sensor.
NILAI SPESIFIKASI:
Tidak ada abnormalitas

2. Periksa apakah terdapat kontinuitas dan short circuit antara terminal konektor sisi harness
kendaraan berikut ini.
(1) Antara [Power supply line ( B)] Sisi hilir main relay dan front O2 sensor (2)
(2) [Drive line (OXH1)] EFI ECU(B7) dan front O2 sensor (1)
Lihat ke Halaman A1-38.

NILAI SPESIFIKASI:
Terdapat hubungan dan tidak ada short circuit.

o Jika OK, lanjutkan ke q6.


o Jika ternyata NG, perbaiki atau ganti power supply line, drive line, atau connectors dan lanjutkan
ke q7.

q6. Pemeriksaan sirkuit unit EFI ECU


1. Periksa sistem power supply, sistem masa dan konektor.
Lihat ke Halaman B8-32.

o Jika ternyata OK, ganti EFI ECU dan lanjutkan ke q7.


Lihat ke Halaman B8-1.

o Jika ternyata NG, perbaiki atau ganti harnesses atau konektor yang rusak dan lanjutkan ke q7.

q7. Confirm test


1. Baca diagnosis code dengan menggunakan DS-".
Lihat ke Halaman B8-26.

2. Periksa apakah diagnosis code P0030, P0031, atau P0032 sudah tidak muncul.
NILAI SPESIFIKASI:
Tidak muncul

o Jika OK, pemeriksaan ini selesai


o Jika NG, lanjutkan ke q1.
B8-39
8-11-2 P0107/31(PRESSURE SENSOR CIRCUIT (GND SHORT, OPEN)),P0108/31(PRESSURE
SENSOR CIRCUIT (+B SHORT))
(1) Diagram sirkuit sistem

EFI ECU

Manifold absolute
pressure sensor
5V

B53
VCPM Power line
3

PIM Signal line


B52 1

B40
E2PM Earthed line 2

C21E5509ES20

Manifold absolute pressurekonektor sisi harness kendaraan yang terhubung ke intake air
temperature integrated sensor

PIM E2PM VCPM THA

1 2 3 4
T11E6163S10

Konektor sisi harness kendaraan yang terhubung ke EFI ECU

1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4 5 6 7 8
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44
45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56

A B C21E5508S10
B8-40
(2) Cakupan monitor, Kriteria penentuan
[1] P0107/31
a. Monitoring range
1. IG SW"ON"
2. Engine revolution speed adalah 100 rpm atau lebih tinggi
b. Kondisi penilaian
1. Terdeteksi jika tegangan output dari intake pipe pressure sensor tetap di sekitar 0.2 V atau lebih
rendah sekitar 2.5 detik atau lebih lama
[2] P0108/31
a. Monitoring range
1. IG SW"ON"
2. Engine revolution speed adalah 100 rpm atau lebih tinggi
b. Kondisi penilaian
1. Tegangan output dari intake pipe pressure sensor tetap di sekitar 4.2 V atau lebih tinggi selama 0.5
detik atau lebih lama
(3) Poin pemeriksaan
1. Kegagalan manifold absolute pressure sensor
2. Kegagalan kontak konektor sisi harness kendaraan
3. Kegagalan power supply line, signal line, line masa
4. Kegagalan EFI ECU
(4) Prosedur pemeriksaan
q1. Konfirmasi gejala
1. Baca data monitor [manifold absolute pressure] dengan menggunakan DS-".
NILAI SPESIFIKASI:
Sekitar 101kPa (IG switch "ON", mesin dimatikan)

o Jika OK, lanjutkan ke q2.


o Jika NG, lanjutkan ke q3.

q2. Pelaksanaan prosedur reproduksi problem


1. Jika tidak ada abnormalitas yang ditemukan selama mengkonfirmasi gejala, kendaraan dalam salah
satu status berikut.
(1) Meskipun terjadi malafungsi dalam sistem, sistem telah kembali lagi ke kondisi normal.
(2) Abnormalitas di EFI ECU (termasuk power supply system).
2. Hapus diagnosis code.
Lihat ke Halaman B8-27.

3. Lihat kembali ke freeze frame data dan hasil wawancara, periksa kendaraan menggunakan prosedur
reproduksi problem untuk memeriksa apakah terdapat abnormalitas.
Lihat ke Halaman A1-29.

CATATAN
2 Jika diagnosis code muncul lagi ketika pemeriksaan telah memastikan tidak ada
abnormalitas, mungkin terjadi malafungsi (termasuk kegagalan di power supply system
atau kontak konektor buruk) di EFI ECU.
B8-41
q3. Mengharapkan penyebab abnormalitas
1. Periksa freeze frame data, dan menyimpulkan penyebab kegagalan.
Tabel penyebab kemungkinan malafungsi
Freeze frame data [manifold absolute Penyebab malafungsi
pressure]
Kegagalan signal line (open, powering)
146kPa
Line masa rusak
Signal line rusak (terhubung ke masa)
0kPa
Power supply line gagal

o Lanjutkan ke q4.

q4. Periksa manifold absolute pressure  intake air temperature integrated sensor
1. Periksa status hubungan manifold absolute pressure  konektor intake air temperature integrated
sensor.
NILAI SPESIFIKASI:
Tidak ada abnormalitas

o Jika OK, lanjutkan ke q5.


o Jika ternyata NG, perbaiki kontak konektor dan lanjutkan ke q8.

q5. Pemeriksaan wiring harness


1. Periksa status hubungan EFI ECU dan manifold absolute pressure konektor intake air temperature
integrated sensor.
NILAI SPESIFIKASI:
Tidak ada abnormalitas

2. Periksa apakah terdapat kontinuitas dan short circuit antara terminal konektor sisi harness
kendaraan berikut ini.
(1) Antara [power supply line (VCPM)] EFI ECU (B53) dan manifold absolute pressure  intake air
temperature integrated sensor (3)
(2) Antara [signal line (PIM)] EFI ECU (B52) dan manifold absolute pressure  intake air
temperature integrated sensor (1)
(3) Antara [line masa (E2PM)] EFI ECU (B40) dan manifold absolute pressure  intake air
temperature integrated sensor (2)
Lihat ke Halaman A1-38.

NILAI SPESIFIKASI:
Terdapat hubungan dan tidak ada short circuit.

o Jika OK, lanjutkan ke q6.


o Jika ternyata NG, perbaiki atau ganti power supply line, signal line, line masa, atau konektor dan
lanjutkan ke q8.
B8-42
q6. Memeriksa fungsi ECU
1. Lepas hubungan manifold absolute pressure konektor intake air temperature integrated sensor.
2. Baca data monitor [manifold absolute pressure] dengan menggunakan DS-".
NILAI SPESIFIKASI:
146kPa

3. Short pada manifold absolute pressure  antara konektor 2 (E2PM) dan 1 (PIM) sisi harness
kendaraan pada intake air temperature integrated sensor .
4. Baca data monitor [manifold absolute pressure] dengan menggunakan DS-".
NILAI SPESIFIKASI:
0kPa

o Jika ternyata OK, ganti manifold absolute pressure  intake air temperature integrated sensor dan
lanjutkan ke q8.
Lihat ke Halaman B8-10.

o Jika NG, lanjutkan ke q7.

q7. Pemeriksaan sirkuit unit EFI ECU


1. Periksa sistem power supply, sistem masa dan konektor.
Lihat ke Halaman B8-32.

o Jika ternyata OK, ganti EFI ECU dan lanjutkan ke q8.


Lihat ke Halaman B8-1.

o Jika ternyata NG, perbaiki atau ganti harnesses atau konektor yang rusak dan lanjutkan ke q8.

q8. Confirm test


1. Baca data monitor [manifold absolute pressure] dengan menggunakan DS-".
NILAI SPESIFIKASI:
Sekitar 101kPa (IG switch "ON", mesin dimatikan)

o Jika OK, pemeriksaan ini selesai


o Jika NG, lanjutkan ke q4.
B8-43
8-11-3 P0112/43(INTAKE AIR TEMPERATURE SENSOR CIRCUIT (GND SHORT,
OPEN)),P0113/43(INTAKE AIR TEMPERATURE SENSOR CIRCUIT (+B SHORT))
(1) Diagram sirkuit sistem

EFI ECU

5V
Intake temperature
integral sensor
THA Signal line
B51 4

B40
E2PM Earthed line 2

C21E5510ES20

Manifold absolute pressurekonektor sisi harness kendaraan yang terhubung ke intake air
temperature integrated sensor

PIM E2PM VCPM THA

1 2 3 4
T11E6163S10

Konektor sisi harness kendaraan yang terhubung ke EFI ECU

1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4 5 6 7 8
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44
45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56

A B C21E5508S10
B8-44
(2) Cakupan monitor, Kriteria penentuan
[1] P0112/43
a. Monitoring range
1. IG SW"ON"
b. Kondisi penilaian
1. Tegangan output intake air temperature sensor tetap sekitar 0.15V atau lebih rendah selama minimal
0.5 detik
[2] P0113/43
a. Monitoring range
1. IG SW"ON"
b. Kondisi penilaian
1. Tegangan output dari intake air temperature sensor tetap sekitar 4.85V atau lebih tinggi selama
minimal 0.5 detik.
(3) Poin pemeriksaan
1. Kegagalan intake air temperature sensor
2. Kegagalan kontak konektor sisi harness kendaraan
3. Kegagalan signal line, line masa
4. Kegagalan EFI ECU
(4) Prosedur pemeriksaan
q1. Konfirmasi gejala
1. Baca data monitor [intake air temperature] dengan menggunakan DS-".
NILAI SPESIFIKASI:
Sama seperti inlet atmospheric temperature

o Jika OK, lanjutkan ke q2.


o Jika NG, lanjutkan ke q3.

q2. Memeriksa prosedur reproduksi problem


1. Jika tidak ada abnormalitas yang ditemukan selama mengkonfirmasi gejala, kendaraan dalam salah
satu status berikut.
(1) Meskipun terjadi malafungsi dalam sistem, sistem telah kembali lagi ke kondisi normal.
(2) Abnormalitas di EFI ECU (termasuk power supply system).
2. Hapus diagnosis code.
Lihat ke Halaman B8-27.

3. Lihat kembali ke freeze frame data dan hasil wawancara, periksa kendaraan menggunakan prosedur
reproduksi problem untuk memeriksa apakah terdapat abnormalitas.
Lihat ke Halaman A1-29.

CATATAN
2 Jika diagnosis code muncul lagi ketika pemeriksaan telah memastikan tidak ada
abnormalitas, mungkin terjadi malafungsi (termasuk kegagalan di power supply system
atau kontak konektor buruk) di EFI ECU.
B8-45
q3. Mengharapkan penyebab abnormalitas
1. Periksa freeze frame data, dan menyimpulkan penyebab kegagalan.
Tabel penyebab kemungkinan malafungsi
Freeze frame data [intake air Penyebab malafungsi
temperature]
Kegagalan signal line (open, powering)

39d
Line masa rusak
187d Signal line rusak (terhubung ke masa)

o Lanjutkan ke q4.

q4. Periksa manifold absolute pressure  intake air temperature integrated sensor
1. Periksa status hubungan manifold absolute pressure  konektor intake air temperature integrated
sensor.
NILAI SPESIFIKASI:
Tidak ada abnormalitas

2. Ukur nilai tahanan antara manifold absolute pressure  intake air temperature integrated sensor
terminal 4 (THA) dan 2 (E2PM).
NILAI SPESIFIKASI:
Temperature

30
20 20 80 120
(d)
Tahanan
(28.6) 16.21.6 2.450.24 0.3220.032 (0.117)
(k )
Nilai referensi ditunjukkan dalam tanda kurung.
3. Periksa jika intake air temperature sensor terminal 4 (THA) ternyata short ke sistem lainnya.
NILAI SPESIFIKASI:
Tidak ada short circuit

o Jika OK, lanjutkan ke q5.


o Jika ternyata NG, perbaiki atau ganti kontak konektor atau ganti manifold absolute pressure 
intake air temperature integrated sensor dan lanjutkan ke q7.
Lihat ke Halaman B8-10.
B8-46
q5. Pemeriksaan wiring harness
1. Periksa status hubungan EFI ECU dan manifold absolute pressure konektor intake air temperature
integrated sensor.
NILAI SPESIFIKASI:
Tidak ada abnormalitas

2. Periksa apakah terdapat kontinuitas dan short circuit antara terminal konektor sisi harness
kendaraan berikut ini.
(1) Antara [signal line (THA)] EFI ECU (B51) dan manifold absolute pressure  intake air
temperature integrated sensor (4)
(2) Antara [line masa (E2PM)] EFI ECU (B40) dan manifold absolute pressure  intake air
temperature integrated sensor (2)
Lihat ke Halaman A1-38.

NILAI SPESIFIKASI:
Terdapat hubungan dan tidak ada short circuit.

o Jika OK, lanjutkan ke q6.


o Jika ternyata NG, perbaiki atau ganti signal line, line masa, atau konektor dan lanjutkan ke q7.

q6. Pemeriksaan sirkuit unit EFI ECU


1. Periksa sistem power supply, sistem masa dan konektor.
Lihat ke Halaman B8-32.

o Jika ternyata OK, ganti EFI ECU dan lanjutkan ke q7.


Lihat ke Halaman B8-1.

o Jika ternyata NG, perbaiki atau ganti harnesses atau konektor yang rusak dan lanjutkan ke q7.

q7. Confirm test


1. Baca data monitor [intake air temperature] dengan menggunakan DS-".
NILAI SPESIFIKASI:
Sama seperti inlet atmospheric temperature

o Jika OK, pemeriksaan ini selesai


o Jika NG, lanjutkan ke q4.
B8-47
8-11-4 P0117/42(COOLANT TEMPERATURE SENSOR CIRCUIT (GND
SHORT)),P0118/42(COOLANT TEMPERATURE SENSOR CIRCUIT (+B SHORT, OPEN))
(1) Diagram sirkuit sistem

EFI ECU

5V
Engine coolant
tenperature sensor
THW Signal line
B35 2

E2 Earthed line
B39 1

C21E5511ES20

Konektor sisi harness kendaraan yang terhubung ke engine water temperature sensor

E2 THW

1 2
H21E5533S10

Konektor sisi harness kendaraan yang terhubung ke EFI ECU

1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4 5 6 7 8
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44
45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56

A B C21E5508S10
B8-48
(2) Cakupan monitor, Kriteria penentuan
[1] P0117/42
a. Monitoring range
1. IG SW"ON"
b. Kondisi penilaian
1. Tegangan output dari coolant temperature sensor tetap sekitar 0.15V atau lebih rendah selama
minimal 0.5 detik.
[2] P0118/42
a. Monitoring range
1. IG SW"ON"
b. Kondisi penilaian
1. Tegangan output dari water temperature sensor tetap di sekitar 4.84 V atau lebih tinggi selama 0.5
detik atau lebih lama lagi.
(3) Poin pemeriksaan
1. Kegagalan coolant temperature sensor
2. Kegagalan kontak konektor sisi harness kendaraan
3. Kegagalan signal line, line masa
4. Kegagalan EFI ECU
(4) Prosedur pemeriksaan
q1. Konfirmasi gejala
1. Hidupkan mesin.
2. Baca semua data monitor [coolant temperature] dengan menggunakan DS-".
NILAI SPESIFIKASI:
Berubah sesuai peningkatan temperatur cairan pendingin.

o Jika OK, lanjutkan ke q2.


o Jika NG, lanjutkan ke q3.

q2. Pelaksanaan prosedur reproduksi problem


1. Jika tidak ada abnormalitas yang ditemukan selama mengkonfirmasi gejala, kendaraan dalam salah
satu status berikut.
(1) Meskipun terjadi malafungsi dalam sistem, sistem telah kembali lagi ke kondisi normal.
(2) Abnormalitas di EFI ECU (termasuk power supply system).
2. Hapus diagnosis code.
Lihat ke Halaman B8-27.

3. Lihat kembali ke freeze frame data dan hasil wawancara, periksa kendaraan menggunakan prosedur
reproduksi problem untuk memeriksa apakah terdapat abnormalitas.
Lihat ke Halaman A1-29.

CATATAN
2 Jika diagnosis code muncul lagi ketika pemeriksaan telah memastikan tidak ada
abnormalitas, mungkin terjadi malafungsi (termasuk kegagalan di power supply system
atau kontak konektor buruk) di EFI ECU.
B8-49
q3. Mengharapkan penyebab abnormalitas
1. Periksa freeze frame data, dan menyimpulkan penyebab kegagalan.
Tabel penyebab kemungkinan malafungsi
Freeze frame data [temperature cairan pendingin] Penyebab malafungsi
Kegagalan signal line (open, powering)

40d
Line masa rusak
120d Signal line rusak (terhubung ke masa)

o Lanjutkan ke q4.

q4. Memeriksa sensor temperatur cairan pendingin


1. Periksa status hubungankonektor coolant temperature sensor.
NILAI SPESIFIKASI: Tidak ada abnormalitas

2. Periksa jika coolant temperature sensor dibuat short ke housing.


NILAI SPESIFIKASI: Tidak ada short circuit

3. Lakukan pemeriksaan unit dari engine water temperature sensor.


Lihat ke Halaman B8-139.

o Jika OK, lanjutkan ke q5.


o Jika ternyata NG, perbaiki atau ganti kontak konektor, atau ganti coolant temperature sensor dan
lanjutkan ke q7.
Lihat ke Halaman B8-9.

q5. Pemeriksaan wiring harness


1. Periksa status hubungan konektor EFI ECU dan coolant temperature sensor.
NILAI SPESIFIKASI: Tidak ada abnormalitas

2. Periksa apakah terdapat kontinuitas dan short circuit antara terminal konektor sisi harness
kendaraan berikut ini.
(1) Antara [signal line (THW)] EFI ECU (B35) dan coolant temperature sensor (2)
(2) Antara [line masa (E2)] EFI ECU (B39) dan coolant temperature sensor (1)
Lihat ke Halaman A1-38.

o Jika OK, lanjutkan ke q6.


o Jika ternyata NG, perbaiki atau ganti signal line, line masa, atau konektor dan lanjutkan ke q7.

q6. Pemeriksaan sirkuit unit EFI ECU


1. Periksa sistem power supply, sistem masa dan konektor.
Lihat ke Halaman B8-32.

o Jika ternyata OK, ganti EFI ECU dan lanjutkan ke q7.


Lihat ke Halaman B8-1.

o Jika ternyata NG, perbaiki atau ganti harnesses atau konektor yang rusak dan lanjutkan ke q7.
B8-50
q7. Confirm test
1. Hidupkan mesin.
2. Baca semua data monitor [coolant temperature] dengan menggunakan DS-".
NILAI SPESIFIKASI: Ubah seperti temperatur cairan pendingin naik.

o Jika OK, pemeriksaan ini selesai


o Jika NG, lanjutkan ke q4.
B8-51
8-11-5 P0122/41(THROTTLE SENSOR CIRCUIT (GND SHORT, OPEN)),P0123/41(THROTTLE
SENSOR CIRCUIT (+B SHORT))
(1) Diagram sirkuit sistem

EFI ECU

Throttle position
5V sensor
VC Power line
B50 1

VTH Signal line


B37 3

E2 Earthed line
B39 2

C21E5512ES20

Konektor sisi harness kendaraan yang terhubung ke throttle position sensor

VC VTH

1 2 3
E2

H11E6022S10

Konektor sisi harness kendaraan yang terhubung ke EFI ECU

1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4 5 6 7 8
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44
45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56

A B C21E5508S10
B8-52
(2) Cakupan monitor, Kriteria penentuan
[1] P0122/41
a. Monitoring range
1. Setelah menghidupkan mesin
b. Kondisi penilaian
1. Tegangan output dari throttle position sensor tetap sekitar 0.2V atau lebih rendah selama minimal
0.14 detik.
[2] P0123/41
a. Monitoring range
1. Setelah menghidupkan mesin
b. Kondisi penilaian
1. Tegangan output dari throttle position sensor tetap sekitar 4.6V atau lebih tinggi selamam minimal
0.14 detik.
(3) Poin pemeriksaan
1. Kegagalan throttle position sensor
2. Kegagalan kontak konektor sisi harness kendaraan
3. Kegagalan power supply line, signal line, line masa
4. Kegagalan EFI ECU
(4) Prosedur pemeriksaan
q1. Konfirmasi gejala
1. Gunakan DS-" untuk membaca data monitor [absolute throttle opening degree] dengan IG switch
"ON", mesin dimatikan, dan accelerator pedal ditutup penuh.
NILAI SPESIFIKASI:
10-20%

2. Gunakan DS-" untuk membaca data monitor [absolute throttle opening degree] dengan IG switch
"ON", mesin dimatikan, dan accelerator pedal diteklan secara bertahap.
NILAI SPESIFIKASI:
Meningkat sesuai dengan jumlah penekanan pedal.

3. Gunakan DS-" untuk membaca data monitor [absolute throttle opening degree] dengan IG switch
"ON", mesin dimatikan, dan accelerator pedal dibuka penuh.
NILAI SPESIFIKASI:
75-85%

o Jika OK, lanjutkan ke q2.


o Jika NG, lanjutkan ke q3.

q2. Pelaksanaan prosedur reproduksi problem


1. Jika tidak ada abnormalitas yang ditemukan selama mengkonfirmasi gejala, kendaraan dalam salah
satu status berikut.
(1) Meskipun terjadi malafungsi dalam sistem, sistem telah kembali lagi ke kondisi normal.
(2) Abnormalitas di EFI ECU (termasuk power supply system).
B8-53
2. Hapus diagnosis code.
Lihat ke Halaman B8-27.

3. Lihat kembali ke freeze frame data dan hasil wawancara, periksa kendaraan menggunakan prosedur
reproduksi problem untuk memeriksa apakah terdapat abnormalitas.
Lihat ke Halaman A1-29.

CATATAN
2 Jika diagnosis code muncul lagi ketika pemeriksaan telah memastikan tidak ada
abnormalitas, mungkin terjadi malafungsi (termasuk kegagalan di power supply system
atau kontak konektor buruk) di EFI ECU.

q3. Mengharapkan penyebab abnormalitas


1. Periksa output diagnosis code dan menyimpulkan penyebab kegagalan.
Tabel penyebab kemungkinan malafungsi
Diagnosis code Penyebab malafungsi
P0122 Kegagalan power supply line, Kegagalan signal line (terhubung ke masa)
P0123 Kegagalan signal line (open, powering)

o Lanjutkan ke q4.

q4. Memeriksa throttle position sensor


1. Periksa status hubungan konektor throttle position sensor.
NILAI SPESIFIKASI: Tidak ada abnormalitas

o Jika OK, lanjutkan ke q5.


o Jika ternyata NG, perbaiki kontak konektor dan lanjutkan ke q8.

q5. Pemeriksaan wiring harness


1. Periksa status hubungan konektor EFI ECU dan throttle position sensor.
NILAI SPESIFIKASI: Tidak ada abnormalitas

2. Periksa pandangan luar dari wire harness terhadap adanya kerusakan yang dapat menyebabkan
pelindung abnormalitas.
NILAI SPESIFIKASI: Tidak ada abnormalitas

3. Periksa apakah terdapat kontinuitas dan short circuit antara terminal konektor sisi harness
kendaraan berikut ini.
(1) Antara [power supply line (VC)] EFI ECU (B50) dan throttle position sensor (1)
(2) Antara [signal line (VTH)] EFI ECU (B37) dan throttle position sensor (3)
(3) Antara [line masa (E2)] EFI ECU (B39) dan throttle position sensor (2)
Lihat ke Halaman A1-38.

NILAI SPESIFIKASI: Terdapat hubungan dan tidak ada short circuit.

o Jika OK, lanjutkan ke q6.


o Jika ternyata NG, perbaiki atau ganti power supply line, signal line, line masa, atau konektor dan
lanjutkan ke q8.
B8-54
q6. Memeriksa fungsi ECU
1. Lepas hubungan konektor hrottle position sensor.
2. Gunakan DS-" untuk membaca data monitor [absolute throttle opening degree].
NILAI SPESIFIKASI:
100%

3. Short antara konektor 3 (VTH) dan 2 (E2) sisi harness kendaraan pada throttle position sensor.
4. Gunakan DS-" untuk membaca data monitor [absolute throttle opening degree].
NILAI SPESIFIKASI:
0%

o Jika ternyata OK, ganti throttle body dan lanjutkan ke q8.


Lihat ke Halaman B3-10.

o Jika NG, lanjutkan ke q7.

q7. Memeriksa ECU unit


1. Periksa sistem power supply, sistem masa dan konektor.
Lihat ke Halaman B8-32.

o Jika ternyata OK, ganti EFI ECU dan lanjutkan ke q8.


Lihat ke Halaman B8-1.

o Jika ternyata NG, perbaiki atau ganti harnesses atau konektor yang rusak dan lanjutkan ke q8.

q8. Confirm test


1. Gunakan DS-" untuk membaca data monitor [absolute throttle opening degree] dengan IG switch
"ON", mesin dimatikan, dan accelerator pedal ditutup penuh.
NILAI SPESIFIKASI:
10-20%

2. Gunakan DS-" untuk membaca data monitor [absolute throttle opening degree] dengan IG switch
"ON", mesin dimatikan, dan accelerator pedal diteklan secara bertahap.
NILAI SPESIFIKASI:
Meningkat sesuai dengan jumlah penekanan pedal.

3. Gunakan DS-" untuk membaca data monitor [absolute throttle opening degree] dengan IG switch
"ON", mesin dimatikan, dan accelerator pedal dibuka penuh.
NILAI SPESIFIKASI:
75-85%

o Jika OK, pemeriksaan ini selesai


o Jika NG, lanjutkan ke q4.
B8-55
8-11-6 P0131/21(FRONT OXYGEN SENSOR CIRCUIT (GND SHORT)),P0132/21(FRONT OXYGEN
SENSOR CIRCUIT (+B SHORT)),P0134/21(FRONT OXYGEN SENSOR CIRCUIT (OPEN))
(1) Diagram sirkuit sistem

EFI ECU

OX1 Signal line


B21

1 3
5V

Front
oxygen
sensor

2 4

E2 Earthed line
B39

C21E5513ES20

Konektor sisi harness kendaraan yang terhubung ke front O2 sensor

OXH1 'B

1 2
3 4
OX1 E2

G31E5008S10

Konektor sisi harness kendaraan yang terhubung ke EFI ECU

1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4 5 6 7 8
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44
45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56

A B C21E5508S10
B8-56
(2) Cakupan monitor, Kriteria penentuan
[1] P0131/21
a. Monitoring range
1. Fuel cut off tidak bekerja; catalyst O 2 purge control tidak diaktifkan
b. Kondisi penilaian
1. Tegangan front O2 sensor tetap pada 0.06 V atau lebih rendah selama 5 detik atau lebih lama lagi.
[2] P0132/21
a. Monitoring range
1. Tegangan baterai 10.7V atau lebih tinggi dan 16.5V atau lebih rendah.
2. Tidak ada error pada injector dan front O2 sensor heater
3. 40 detik telah terlampaui setelah front O2 sensor melewati titik embun.
4. Tidak ada O2 sensor open wire pada pre-trip
b. Kondisi penilaian
1. Tegangan front O2 sensor tetap pada 1.08 V atau lebih tinggi selama 0.5 detik
[3] P0134/21
a. Monitoring range
1. Tegangan baterai 10.7V atau lebih tinggi dan 16.5V atau lebih rendah.
2. Tidak ada error pada injector dan front O2 sensor heater
3. 40 detik telah terlampaui setelah front O2 sensor melewati titik embun.
4. Kontrol dengan nilai resistansi yang diukur dengan elemen yang telah diizinkan.
b. Kondisi penilaian
1. Tegangan front O2 sensor tetap pada 0.32 V atau tinggi dan lebih rendah dari 0.6 V atau lebih tinggi
selama 5 detik atau lebih lama lagi.
(3) Poin pemeriksaan
1. Kegagalan front O2 sensor
2. Kegagalan kontak konektor sisi harness kendaraan
3. Signal line, line masa, shield line gagal
4. Kegagalan EFI ECU
(4) Prosedur pemeriksaan
q1. Konfirmasi gejala
1. Baca data monitor [FrO2 sensor output voltage] setelah mesin dipanaskan dengan menggunakan
DS-".
NILAI SPESIFIKASI:
Selama air fuel ratio feedback control, berubah secara periodik antara 0
sampai 1V.

o Jika OK, lanjutkan ke q2.


o Jika NG, lanjutkan ke q3.

q2. Memeriksa prosedur reproduksi problem


1. Jika tidak ada abnormalitas yang ditemukan selama mengkonfirmasi gejala, kendaraan dalam salah
satu status berikut.
(1) Meskipun terjadi malafungsi dalam sistem, sistem telah kembali lagi ke kondisi normal.
(2) Abnormalitas di EFI ECU (termasuk power supply system).
B8-57
2. Hapus diagnosis code.
Lihat ke Halaman B8-27.

3. Lihat kembali ke freeze frame data dan hasil wawancara, periksa kendaraan menggunakan prosedur
reproduksi problem untuk memeriksa apakah terdapat abnormalitas.
Lihat ke Halaman A1-29.

CATATAN
2 Jika diagnosis code muncul lagi ketika pemeriksaan telah memastikan tidak ada
abnormalitas, mungkin terjadi malafungsi (termasuk kegagalan di power supply system
atau kontak konektor buruk) di EFI ECU.

q3. Penyebab malafungsi yang diharapkan


1. Periksa data monitor dan menyimpulkan penyebab kerusakan.
Tabel penyebab kemungkinan malafungsi
Data monitor [FrO2 sensor output voltage] Penyebab malafungsi
Kerusakan signal line (open wire, terhubung ke masa), masalah
Konstan sekitar 0V
pemasangan sensor

o Lanjutkan ke q4.

q4. Periksa front O2 sensor


1. Periksa status hubungan konektor yang terhubung ke front O2 sensor.
NILAI SPESIFIKASI:
Tidak ada abnormalitas

2. Periksa status pemasangan front O2 sensor.


NILAI SPESIFIKASI:
Tidak ada abnormalitas

3. Hidupkan mesin dan aktifkan front O2 sensor.


4. Selama front O2 sensor diaktifkan dan engine idling, lepas hubungan konektor front O2 sensor.
5. Ukur tegangan antara terminal 3 (OX1) dan 4 (E2) pada front O2 sensor
NILAI SPESIFIKASI:
Sekitar 1V

6. Gunakan DS-" untuk melakukan active test [fuel pump] dan menghentikan fuel pump.
7. Ukur tegangan antara terminal 3 (OX1) dan 4 (E2) pada front O2 sensor
NILAI SPESIFIKASI:
Tegangan menjadi sekitar 0.45V dan kemudian mesin mati.

8. Periksa apakah terdapat short circuit dengan front O2 sensor heater system.
NILAI SPESIFIKASI:
Tidak ada short circuit
B8-58
9. Periksa apakah terdapat short circuit dengan housing.
NILAI SPESIFIKASI:
Tidak ada short circuit

o Jika OK, lanjutkan ke q5.


o Jika ternyata NG, perbaiki status hubungan konektor atau sensor status pemasangan atau ganti
front O2 sensor, dan lanjutkan ke q7.
Lihat ke Halaman B8-13.

q5. Pemeriksaan wiring harness


1. Periksa kontak konektor dari EFI ECU dan front O2 sensor.
NILAI SPESIFIKASI:
Tidak ada abnormalitas

2. Periksa apakah terdapat kontinuitas dan short circuit antara terminal konektor sisi harness
kendaraan berikut ini.
(1) Antara [signal line (OX1)]EFI ECU (B21) dan front O2 sensor (3)
(2) Antara [line masa (E2)]EFI ECU (B39) dan front O2 sensor (4)
Lihat ke Halaman A1-38.

NILAI SPESIFIKASI:
Terdapat hubungan dan tidak ada short circuit.

o Jika OK, lanjutkan ke q6.


o Jika ternyata NG, perbaiki atau ganti signal line, line masa, atau konektor dan lanjutkan ke q7.

q6. Memeriksa ECU unit circuit


1. Periksa sistem power supply, sistem masa dan konektor.
Lihat ke Halaman B8-32.

o Jika ternyata OK, ganti EFI ECU dan lanjutkan ke q7.


Lihat ke Halaman B8-1.

o Jika ternyata NG, perbaiki atau ganti harnesses atau konektor yang rusak dan lanjutkan ke q7.

q7. Confirm test


1. Baca data monitor [FrO2 sensor output voltage] setelah mesin dipanaskan dengan menggunakan
DS-".
NILAI SPESIFIKASI:
Selama air fuel ratio feedback control, berubah secara periodik antara 0
sampai 1V.

o Jika OK, pemeriksaan ini selesai


o Jika NG, lanjutkan ke q4.
B8-59
8-11-7 P0171/25(SISTEM BAHAN BAKAR (GAGAL KURUS)),P0172/26(SISTEM BAHAN BAKAR
(GAGAL GEMUK))
(1) Cakupan monitor, Kriteria penentuan
[1] P0171/25
a. Monitoring range
1. Setelah mesin dihidupkan, setelah 2000 penginjeksian
2. Engine water temperature pada 60d atau lebih tinggi
3. Selama air fuel ratio feedback control
4. Engine revolution speed antara 1000 rpm dan 4000 rpm
5. Intake pipe pressure antara sekitar 40 kPa dan sekitar 80 kPa
b. Kondisi penilaian
1. Feedback adjustment amount 23[%] atau lebih besar
[2] P0172/26
a. Monitoring range
1. Setelah mesin dihidupkan, setelah 2000 penginjeksian
2. Engine water temperature pada 60d atau lebih tinggi
3. Selama air fuel ratio feedback control
4. Engine revolution speed antara 1000 rpm dan 4000 rpm
5. Intake pipe pressure antara sekitar 40 kPa dan sekitar 80 kPa
b. Kondisi penilaian
1. Feedback adjustment amount
23[%] atau lebih besar
(2) Poin pemeriksaan
1. Kegagalan coolant temperature sensor
2. Kegagalan manifold absolute pressure sensor
3. Kegagalan intake air temperature sensor
4. Kegagalan front O2 sensor
5. Exhaust system bocor
6. Kegagalan air intake dari intake system, vacuum hose, atau gasket
7. Kegagalan purge VSV
8. Kegagalan PCV valve
9. Kegagalan ignition system
10. Busi rusak
11. Injector rusak
12. Kerusakan tekanan bahan bakar
13. Kegagalan kontak konektor sisi harness kendaraan
14. Kegagalan EFI ECU
(3) Prosedur pemeriksaan
q1. Konfirmasi gejala
1. Menggunakan DS-", baca data monitor [total fuel compensation amount] selama pengendaraan
pada kecepatan konstan sekitar 70km/jam.
2. Pastikan bahwa [total fuel compensation amount] berada dalam range spesifikasi
NILAI SPESIFIKASI:
Dalam range spesifikasi.

o Jika OK, lanjutkan ke q2.


o Jika NG, lanjutkan ke q3.
B8-60
q2. Pelaksanaan prosedur reproduksi problem
1. Jika tidak ada abnormalitas yang ditemukan selama mengkonfirmasi gejala, kendaraan dalam salah
satu status berikut.
(1) Meskipun terjadi malafungsi dalam sistem, sistem telah kembali lagi ke kondisi normal.
(2) Abnormalitas di EFI ECU (termasuk power supply system).
2. Hapus diagnosis code.
Lihat ke Halaman B8-27.

3. Lihat kembali ke freeze frame data dan hasil wawancara, periksa kendaraan menggunakan prosedur
reproduksi problem untuk memeriksa apakah terdapat abnormalitas.
Lihat ke Halaman A1-29.

CATATAN
2 Jika diagnosis code muncul lagi ketika pemeriksaan telah memastikan tidak ada
abnormalitas, mungkin terjadi malafungsi (termasuk kegagalan di power supply system
atau kontak konektor buruk) di EFI ECU.

q3. Konfirmasi diagnosis code


1. Baca diagnosis code dengan menggunakan DS-".
Lihat ke Halaman B8-26.

2. Periksa jika terdapat diagnosis code selain P0171 dan P0172 yang muncul.
NILAI SPESIFIKASI:
Tidak muncul

o Jika OK, lanjutkan ke q4.


o Jika ternyata NG, lakukan troubleshooting terhadap diagnosis code lain yang muncul.

q4. Periksa data monitor


1. Menggunakan DS-", baca data monitor [water temperature], [manifold absolute pressure], [intake air
temperature], dan [FrO2 sensor output voltage].
2. Pastikan bahwa setiap item data di atas dalam range spesifikasi
NILAI SPESIFIKASI:
Dalam range spesifikasi.

o Jika OK, lanjutkan ke q5.


o Jika ternyata NG, periksa sistem sensor yang nilainya tidak sesuai range spesifikasi, atasi masalah,
dan kemudian lanjutkan ke q13.

q5. Periksa kebocoran exhaust


1. Pastikan bahwa tidak ada kebocoran exhaust.
NILAI SPESIFIKASI:
Exhaust tidak bocor

o Jika OK, lanjutkan ke q6.


o Jika ternyata NG, perbaiki atau ganti exhaust system dan lanjutkan ke q13.
B8-61
q6. Periksa air intake
1. Pastikan bahwa tidak ada air intake dari intake system, vacuum hose, gasket, dll.
NILAI SPESIFIKASI:
Tidak ada air intake

o Jika OK, lanjutkan ke q7.


o Jika ternyata NG, perbaiki atau ganti lokasi air intake dan lanjutkan ke q13.

q7. Pemeriksaan unit VSV for evaporative purge


1. Lakukan pemeriksaan unit VSV for evaporative purge.
Lihat ke Halaman B8-143.

o Jika OK, lanjutkan ke q8.


o Jika ternyata NG, ganti VSV for evaporative purge dan lanjutkan ke q13.
Lihat ke Halaman B9-6.

q8. Pemeriksaan sistem PCV valve


1. Periksa PCV valve dan hose.
Lihat ke Halaman B1-18.

o Jika OK, lanjutkan ke q9.


o Jika ternyata NG, perbaiki atau ganti PCV valve system dan lanjutkan ke q13.

q9. Pemeriksaan unit busi


1. Lakukan pemeriksaan unit busi.
Lihat ke Halaman B1-2.

o Jika OK, lanjutkan ke q10.


o Jika ternyata NG, ganti busi dan lanjutkan ke q13.
Lihat ke Halaman B10-2.

q10. Pemerisakan tekanan bahan bakar


1. Periksa tekanan bahan bakar.
Lihat ke Halaman B8-139.

o Jika OK, lanjutkan ke q11.


o Jika ternyata NG, perbaiki atau ganti lokasi yang salah dan lanjutkan ke q13.

q11. Pemeriksaan unit injector


1. Lakukan pemeriksaan unit injector.
Lihat ke Halaman B8-142.

o Jika hal itu OK, lanjutkan ke q12.


o Jika ternyata NG, perbaiki atau ganti injector dan lanjutkan ke q13.
Lihat ke Halaman B7-16.
B8-62
q12. Pemeriksaan sirkuit unit EFI ECU
1. Periksa sistem power supply, sistem masa dan konektor.
Lihat ke Halaman B8-32.

o Jika ternyata OK, ganti EFI ECU dan lanjutkan ke q13.


Lihat ke Halaman B8-1.

o Jika ternyata NG, perbaiki atau ganti harnesses atau konektor yang rusak dan lanjutkan ke q13.
q13. Confirm test
1. Menggunakan DS-", baca data monitor [total fuel compensation amount] selama pengendaraan
pada kecepatan konstan sekitar 70km/jam.
2. Pastikan bahwa [total fuel compensation amount] berada dalam range spesifikasi
NILAI SPESIFIKASI:
Dalam range spesifikasi.

o Jika OK, pemeriksaan ini selesai


o Jika NG, lanjutkan ke q3.
B8-63
8-11-8 P0201/19(INJECTOR CIRCUIT (CYLINDER #1)),P0202/19(INJECTOR CIRCUIT (CYLINDER
#2)),P0203/19(INJECTOR CIRCUIT (CYLINDER #3)),P0261/19(INJECTOR CIRCUIT
(CYLINDER #1) GND SHORT),P0262/19(INJECTOR CIRCUIT (CYLINDER #1) +B
SHORT),P0264/19(INJECTOR CIRCUIT (CYLINDER #2) GND SHORT),P0265/19(INJECTOR
CIRCUIT (CYLINDER #2) +B SHORT),P0267/19(INJECTOR CIRCUIT (CYLINDER #3) GND
SHORT),P0268/19(INJECTOR CIRCUIT (CYLINDER #3) +B SHORT)
(1) Diagram sirkuit sistem

EFI ECU

Injector 1
#10 Drive line 1 Power line 1
B15 1 2

Injector 2 Main relay


#20 Drive line 2 Power line 2
Driver B12 1 2 2 4

Injectorr 3
#30 Drive line 3 Power line 3 1 3
B13 1 2

EFI

MRO
Driver A20

Battery

C21E5514ES20

Konektor sisi harness kendaraan yang terhubung ke injector

#10 'B #20 'B #30 'B

1 2 1 2 1 2

Injector 1 Injector 2 Injector 3


M41E5180ES10

Konektor sisi harness kendaraan yang terhubung ke EFI ECU

1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4 5 6 7 8
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44
45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56

A B C21E5508S10
B8-64
Konektor main relay

2
1 3

C21E5515S10

(2) Cakupan monitor, Kriteria penentuan


[1] P0201/19, P0202/19, P0203/19
a. Monitoring range
1. IG switch adalah "ON", engine revolution speed 40 rpm atau lebih tinggi, dan tegangan sistem
adalah 8.5 V atau lebih tinggi
b. Kondisi penilaian
1. Ketika tegangan output dari injector driver sebesar 2.7 - 5.0 V
[2] P0261/19, P0264/19, P0267/19
a. Monitoring range
1. IG switch adalah "ON", engine revolution speed 40 rpm atau lebih tinggi, dan tegangan sistem
adalah 8.5 V atau lebih tinggi
b. Kondisi penilaian
1. Ketika tegangan output dari injector driver 2.7 atau lebih rendah
[3] P0262/19, P0265/19, P0268/19
a. Monitoring range
1. IG switch adalah "ON", engine revolution speed 40 rpm atau lebih tinggi, dan tegangan sistem
adalah 8.5 V atau lebih tinggi
b. Kondisi penilaian
1. Ketika araus outpt dari injector driver sebesar 2.2 - 4.0 A
(3) Poin pemeriksaan
1. Injector rusak
2. Kegagalan kontak konektor sisi harness kendaraan
3. Kegagalan power supply line dan drive line
4. Kerusakan tekanan bahan bakar
5. Kegagalan EFI ECU
(4) Prosedur pemeriksaan
q1. Pemeriksaan suara kerja injector
1. Gunakan sound scope atau obeng panjang untuk memeriksa suara kerja injector.
NILAI SPESIFIKASI:
Terdengar suara kerja.

o Jika OK, lanjutkan ke q2.


o Jika NG, lanjutkan ke q3.

q2. Pelaksanaan prosedur reproduksi problem


1. Jika tidak ada abnormalitas yang ditemukan selama mengkonfirmasi gejala, kendaraan dalam salah
satu status berikut.
(1) Meskipun terjadi malafungsi dalam sistem, sistem telah kembali lagi ke kondisi normal.
(2) Abnormalitas di EFI ECU (termasuk power supply system).
B8-65
2. Hapus diagnosis code.
Lihat ke Halaman B8-27.

3. Lihat kembali ke freeze frame data dan hasil wawancara, periksa kendaraan menggunakan prosedur
reproduksi problem untuk memeriksa apakah terdapat abnormalitas.
Lihat ke Halaman A1-29.

CATATAN
2 Jika diagnosis code muncul lagi ketika pemeriksaan telah memastikan tidak ada
abnormalitas, mungkin terjadi malafungsi (termasuk kegagalan di power supply system
atau kontak konektor buruk) di EFI ECU.

q3. Pemeriksan injector


1. Periksa status hubungan konektor injector .
NILAI SPESIFIKASI:
Tidak ada abnormalitas

2. Periksa status pemasangan injector .


NILAI SPESIFIKASI:
Tidak ada abnormalitas

o Jika OK, lanjutkan ke q4.


o Jika ternyata NG, perbaiki status hubungan konektor atau status pemasangan injector dan
lanjutkan ke q7.
Lihat ke Halaman B7-16.

q4. Periksa terminal injector


1. Lepaskan konektor injector.
2. Putar IG switch ke "ON", dan ukur tegangan antara terminal injector power supply dan masa bodi.
NILAI SPESIFIKASI:
Tegangan baterai

3. Ukur tegangan antara terminal injector power supply dan terminal injector drive.
NILAI SPESIFIKASI:
Selama mesin berputar idling, bentuk gelombang pulsa tegangan baterai

4. Periksa apakah terdapat kegagalan kontak konektor yang menyebabkan tahanan menjadi abnormal
dari setiap konektor dari sirkuit sistem.
NILAI SPESIFIKASI:
Tidak ada abnormalitas

o Jika ternyata OK, ganti injector dan lanjutkan ke q7.


Lihat ke Halaman B7-16.

o Jika NG, lanjutkan ke q5.


B8-66
q5. Pemeriksaan wiring harness
1. Periksa status hubungan konektor EFI ECU, injector dan fuse block .
NILAI SPESIFIKASI:
Tidak ada abnormalitas

2. Periksa apakah terdapat kontinuitas dan short circuit antara terminal konektor sisi harness
kendaraan berikut ini.
(1) Antara [power supply line  ( B)] injector 1 (2) dan Main relay (2)
(2) Antara [power supply line  ( B)] injector 2 (2) dan Main relay (2)
(3) Antara [power supply line  ( B)] injector 3 (2) dan Main relay (2)
(4) Antara [Drive line  (#10)] EFI ECU (B15) dan injector 1 (1)
(5) Antara [Drive line  (#20)] EFI ECU (B12) dan injector 2 (1)
(6) Antara [Drive line  (#30)] EFI ECU (B13) dan injector 3 (1)
Lihat ke Halaman A1-38.

NILAI SPESIFIKASI:
Terdapat hubungan dan tidak ada short circuit.

o Jika OK, lanjutkan ke q6.


o Jika ternyata NG, perbaiki atau ganti power supply line, drive line, atau konektor dan lanjutkan ke
q7.

q6. Pemeriksaan sirkuit unit EFI ECU


1. Periksa sistem power supply, sistem masa dan konektor.
Lihat ke Halaman B8-32.

o Jika ternyata OK, ganti EFI ECU dan lanjutkan ke q7.


Lihat ke Halaman B8-1.

o Jika ternyata NG, perbaiki atau ganti harnesses atau konektor yang rusak dan lanjutkan ke q7.

q7. Confirm test


1. Gunakan sound scope atau obeng panjang untuk memeriksa suara kerja injector.
NILAI SPESIFIKASI:
Terdengar suara kerja.

o Jika hal itu OK, pemeriksaan ini selesai


o Jika NG, lanjutkan ke q3.
B8-67
8-11-9 P0300/17(MISSING),P0301/17(MISSING (CYLINDER #1)),P0302/17(MISSING (CYLINDER
#2)),P0303/17(MISSING (CYLINDER #3))
(1) Cakupan monitor, Kriteria penentuan
[1] Monitoring range
1. Setelah lima menit atau lebih dari hidup
[2] Kondisi penilaian
1. Muncul adanya diagnosis code ketika diberikan salah satu kondisi sebagai berikut.
(1) Misfire detection rate lebih besar dari catalyst damage misfire rate.
(2) Misfire detection rate lebih besar dari emission deterioration misfire rate.
(2) Poin pemeriksaan
1. Kerusakan dari water temperature sensor
2. Kerusakan dari intake pipe pressure sensor
3. Kerusakan dari ignition system
4. Kebocoran kompresi
5. Kerusakan dari PCV valve
6. Kerusakan dari busi
7. Kerusakan dari injector
8. Kerusakan dari intake system
9. Kerusakan tekanan bahan bakar
10. Kerusakan dari EFI ECU
(3) Prosedur pemeriksaan
q1. Konfirmasi gejala
1. Baca diagnosis code dengan menggunakan DS-", setelah lima menit atau lebih mulai dari start.
Lihat ke Halaman B8-26.

2. Pastikan bahwa diagnosis code P0300 tidak muncul.


NILAI SPESIFIKASI:
Diagnosis code muncul.

o Jika ternyata OK, lanjutkan ke q3.


o Jika ternyata NG, lanjutkan ke q2.

q2. Pelaksanaan prosedur reproduksi problem


1. Jika tidak ada abnormalitas yang ditemukan selama mengkonfirmasi gejala, kendaraan dalam salah
satu status berikut.
(1) Meskipun terjadi malafungsi dalam sistem, sistem telah kembali lagi ke kondisi normal.
(2) Abnormalitas di EFI ECU (termasuk power supply system).
2. Membatalkan diagnosis code
Lihat ke Halaman B8-27.

3. Lihat kembali ke freeze frame data dan hasil wawancara, periksa kendaraan menggunakan prosedur
reproduksi problem untuk memeriksa apakah terdapat abnormalitas.
Lihat ke Halaman A1-29.

CATATAN
2 Jika diagnosis code muncul lagi ketika pemeriksaan telah memastikan tidak ada
abnormalitas, mungkin terjadi malafungsi (termasuk kegagalan di power supply system
atau kontak konektor buruk) di EFI ECU.
B8-68
q3. Konfirmasi diagnosis code.
1. Pastikan bahwa tidak ada diagnosis code selain P0300 yang muncul pada Langkah 1.
NILAI SPESIFIKASI:
Diagnosis code tidak muncul.

o Jika ternyata OK, lanjutkan ke q4.


o Jika ternyata NG, lakukan troubleshooting terhadap diagnosis code lain yang telah muncul.

q4.Data monitor
1. Baca data monitor [water temperature] dan [intake pipe pressure] dengan menggunakan DS-".
2. Konfirmasi bahwa nilai dari item di atas dalam range spesifikasi.
NILAI SPESIFIKASI:
Dalam range spesifikasi.

o Jika ternyata OK, lanjutkan ke q5.


o Jika ternyata NG, periksa sistem sensor yang tidak sesuai dengan range spesifikasi, pastikan
kemungkinan adanya kerusakan, dan lanjutkan ke q14.

q5. Pemeriksaan unit busi.


1. Lakukan pemeriksaan unit dari busi.
Lihat ke Halaman B1-2.

o Jika ternyata OK, lanjutkan ke q6.


o Jika ternyata NG, ganti spark plug dan lanjutkan ke q14.
Lihat ke Halaman B10-2.

q6. Periksa bunga api


1. Lakukan pemeriksaan busi.
Lihat ke Halaman B8-33.

o Jika ternyata OK, lanjutkan ke q7.


o Jika ternyata NG, lanjutkan ke "Periksa ignition system". Jika hasil pemeriksaan ignition system
ternyata NG, pastikan atau ganti ignition system, dan lanjutkan ke q14.
Lihat ke Halaman B8-78.

q7. Pemerisakan tekanan kompresi


1. Lakukan pemeriksaan tekanan kompresi.
Lihat ke Halaman B1-21.

o Jika ternyata OK, lanjutkan ke q8.


o Jika ternyata NG, perbaiki atau ganti malfunctioning part dan lanjutkan ke q14.

q8. Pemeriksaan sistem PCV valve


1. Periksa PCV valve dan hose.
Lihat ke Halaman B1-18.

o Jika ternyata OK, lanjutkan ke q9.


o Jika ternyata NG, perbaiki atau ganti PCV valve dan lanjutkan ke q14.
B8-69
q9. Pemeriksaan suara kerja injector
1. Periksa injector operating sound.
Lihat ke Halaman B8-143.

o Jika ternyata OK, lanjutkan ke q10.


o Jika ternyata NG, lanjutkan ke "Periksa injector system". Jika hasil pemeriksaan ignition system
ternyata NG, pastikan atau ganti injector, dan lanjutkan ke q14.
Lihat ke Halaman B8-62.

q10. Pemeriksaan sistem intake


1. Pastikan bahwa tidak terdapat udara masuk dari part-part sistem intake (seperti udara masuk
melalui selang dan gasket yang kendur).
NILAI SPESIFIKASI:
Tidak ada air intake.

o Jika ternyata OK, lanjutkan ke q11.


o Jika ternyata NG, perbaiki atau ganti intake system dan lanjutkan ke q14.

q11. Pemerisakan tekanan bahan bakar


1. Lakukan pemeriksaan tekanan bahan bakar.
Lihat ke Halaman B8-139.

o Jika ternyata OK, lanjutkan ke q12.


o Jika ternyata NG, perbaiki atau ganti malfunctioning part dan lanjutkan ke q14.

q12. Pemeriksaan unit injector


1. Lakukan pemeriksaan unit dari injector.
Lihat ke Halaman B8-142.

o Jika ternyata OK, lanjutkan ke q13.


o Jika ternyata NG, perbaiki atau ganti injector dan lanjutkan ke q14.

q13. Pemeriksaan sirkuit unit EFI ECU


1. Periksa sistem power supply EFI ECU, sistem masa dan konektor.
Lihat ke Halaman B8-32.

o Jika ternyata OK, ganti EFI ECU dan lanjutkan ke q14.


Lihat ke Halaman B8-1.

o Jika ternyata NG, perbaiki atau ganti harnesses atau konektor yang rusak dan lanjutkan ke q14.

q14. Test konfirmasi


1. Baca diagnosis code dengan menggunakan DS-", setelah lima menit atau lebih mulai dari start.
Lihat ke Halaman B8-26.

2. Pastikan bahwa diagnosis code P0300 tidak muncul.


NILAI SPESIFIKASI:
Diagnosis code muncul.

o Jika hal itu OK, pemeriksaan ini selesai


o Jika ternyata NG, lanjutkan ke q3.
B8-70
8-11-10 P0327/18(KNOCK SENSOR CIRCUIT (GND SHORT, OPEN)),P0328/18(KNOCK SENSOR
CIRCUIT (+B SHORT)),P0606/18(KNOCK SENSOR IC COMMUNICATION ERROR)
(1) Diagram sirkuit sistem

EFI ECU

KNK' Signal line


B43

Knock
sensor

KNK( Earthed line


B44

C21E5516ES20

Konektor sisi harnes kendaraan yang terhubung ke knock sensor

KNK ( KNK '

1 2

C21E5517S10

Konektor sisi harness kendaraan yang terhubung ke EFI ECU

1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4 5 6 7 8
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44
45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56

A B C21E5508S10
B8-71
(2) Cakupan monitor, Kriteria penentuan
[1] P0327/19, P0328/19, P0606/19
a. Monitoring range
1. Engine revolution speed adalah 2400 rpm atau lebih tinggi
2. Engine water temperature pada 40d atau lebih tinggi
3. High load range
b. Kondisi penilaian
1. Output knock sensor signal dari nilai ambang batas yang ditetapkan atau lebih rendah dilanjutkan
untuk waktu tertentu atau lebih lama, dimana kecepatan revolusi mesin 2400 rpm atau lebih tinggi,
dan dalam kisaran beban tinggi.
(3) Poin pemeriksaan
1. Knock sensor rusak
2. Kegagalan kontak konektor sisi harness kendaraan
3. Kegagalan signal line, line masa
4. Kegagalan EFI ECU
(4) Prosedur pemeriksaan
q1. Periksa knock sensor
1. Periksa status hubungan konektor knock sensor .
NILAI SPESIFIKASI:
Tidak ada abnormalitas

2. Lakukan pemeriksaan unit dari knock sensor.


Lihat ke Halaman B8-140.

o Jika OK, lanjutkan ke q2.


o Jika ternyata NG, perbaiki status hubungan konektor atau sensor status pemasangan, atau ganti
knock sensor.
Lihat ke Halaman B8-4.

q2. Pemeriksaan wiring harness


1. Periksa EFI ECU dan status hubungan konektor knock sensor .
NILAI SPESIFIKASI:
Tidak ada abnormalitas

2. Periksa apakah terdapat kontinuitas dan short circuit antara terminal konektor sisi harness
kendaraan berikut ini.
(1) Antara [signal line (KNK )] EFI ECU (B43) dan knock sensor (2)
(2) Antara [line masa (KNK
)] EFI ECU (B44) dan knock sensor (1)
Lihat ke Halaman A1-38.

NILAI SPESIFIKASI:
Terdapat hubungan dan tidak ada short circuit.

o Jika OK, lanjutkan ke q3.


o Jika ternyata NG, perbaiki atau ganti signal line, line masa atau konektor.
B8-72
q3. Pemeriksaan sirkuit unit EFI ECU
1. Periksa sistem power supply, sistem masa dan konektor.
Lihat ke Halaman B8-32.

o Jika OK, ganti EFI ECU.


Lihat ke Halaman B8-1.

o Jika ternyata NG, perbaiki atau ganti harness dan konektor yang rusak.
B8-73
8-11-11 P0335/13(CRANK ANGLE SENSOR SIGNAL),P0336/13(CRANKSHAFT POSITION SENSOR
MALFUNCTION)
(1) Diagram sirkuit sistem

EFI ECU Engine revolution


sensor

5V

VCN Power line


B49 3

N Signal line
B48 1

EN Earthed line 2
B47

C21E5518ES20

Konektor sisi harness kendaraan yang terhubung ke engine revolution sensor

N EN VCN

1 2 3

T21E5067S10

Konektor sisi harness kendaraan yang terhubung ke EFI ECU

1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4 5 6 7 8
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44
45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56

A B C21E5508S10
B8-74
(2) Cakupan monitor, Kriteria penentuan
[1] P0335/13
a. Monitoring range
1. Setelah mendeteksi sinyal camshaft position sensor
b. Kondisi penilaian
1. Sinyal input engine revolution sensor tidak muncul selama 4 putaran crank.
[2] P0336/13
a. Monitoring range
1. Setelah menghidupkan mesin
b. Kondisi penilaian
1. Tidak ada deteksi yang disebabkan karena adanya kehilangan gigi dari signal rotor secara tetap
selama 4 putaran crank.
(3) Poin pemeriksaan
1. Engine revolution sensor rusak
2. Signal rotor rusak
3. Kegagalan kontak konektor sisi harness kendaraan
4. Signal line, shield line rusak
5. Kegagalan EFI ECU
(4) Prosedur pemeriksaan
q1. Periksa engine revolution sensor 
1. Periksa status hubungan konektor engine revolution sensor.
NILAI SPESIFIKASI:
Tidak ada abnormalitas

2. Periksa kondisi pemasangan engine revolution sensor.


NILAI SPESIFIKASI:
Tidak ada abnormalitas

o Jika OK, lanjutkan ke q2.


o Jika ternyata NG, perbaiki status hubungan konektor atau status pemasangan sensor.

q2. Pemeriksaan wiring harness


1. Periksa EFI ECU dan status hubungan konektor engine revolution sensor.
NILAI SPESIFIKASI:
Tidak ada abnormalitas

2. Periksa apakah terdapat kontinuitas dan short circuit antara terminal konektor sisi harness
kendaraan berikut ini.
(1) Antara [power supply line (VCN)] EFI ECU (B49) dan engine revolution sensor (3)
(2) Antara [signal line (N)] EFI ECU (B48) dan engine revolution sensor (1)
(3) Antara [line masa (EN)] EFI ECU (B47) dan engine revolution sensor (2)
Lihat ke Halaman A1-38.

NILAI SPESIFIKASI:
Terdapat hubungan dan tidak ada short circuit.

o Jika OK, lanjutkan ke q3.


o Jika ternyata NG, perbaiki atau ganti power supply line, signal line, line masa atau konektor.
B8-75
q3. Periksa faktor lainnya.
1. Periksa secara visual apakah terdapat benda asing pada engine revolution sensor.
NILAI SPESIFIKASI:
Tidak ada benda asing

2. Periksa secara visual bagian crank shaft signal rotor dari kemungkinan adanya gigi yang hilang dan
atau melengkung.
NILAI SPESIFIKASI:
Tak terdapat gigi yang salah atau bengkok.

o Jika OK, lanjutkan ke q4.


o Jika ternyata NG, bersihkan benda asing atau ganti crank shaft.

q4. Memeriksa fungsi ECU


1. Lepas hubungan konektor sensor revolusi transmisi.
2. Atur ignition switch ke"ON" dan kemudian ukur tegangan antara terminal berikut.
(1) Antara konektor 3 (VCN) sisi harness kendaraan pada engine revolution sensor dan konektor 2
(EN) sisi harness kendaraan pada engine revolution sensor
(2) Antara konektor 1 (N) sisi harness kendaraan pada engine revolution sensor dan konektor 2
(EN) sisi harness kendaraan pada engine revolution sensor
NILAI SPESIFIKASI:
Sekitar 5V

CATATAN
2 Untuk sebuah circuit dengan nilai tahanan pull-up yang sangat tinggi, itu dapat diukur
menjadi jauh lebih rendah dari tegangan power supply pada sensor. Hal ini juga tergantung
pada kemampuan (impedansi internal) dari electrical tester yang digunakan dalam
pengukuran.

o Jika ternyata OK, lanjutkan ke q5.


o Jika ternyata NG, lanjutkan ke q6.

q5. Periksa engine revolution sensor 


1. Ganti engine revolution sensor dengan yang normal.
Lihat ke Halaman B8-2.

2. Pastikan apakah fenomena malfungsi bisa di-reproduksi.


NILAI SPESIFIKASI:
Malafungsi tidak direproduksi.

o Jika hal itu OK, ganti original engine revolution sensor.


o Jika NG, lanjutkan ke q6.

q6. Pemeriksaan sirkuit unit EFI ECU


1. Periksa sistem power supply, sistem masa dan konektor.
Lihat ke Halaman B8-32.

o Jika OK, ganti EFI ECU.


Lihat ke Halaman B8-1.

o Jika ternyata NG, perbaiki atau ganti harness dan konektor yang rusak.
B8-76
8-11-12 P0340/14(CAM ANGLE SENSOR SIGNAL)
(1) Diagram sirkuit sistem

EFI ECU Camshaft position


sensor

5V

VCGIN Power line


B54 3

GIN Signal line


B55 1

EGIN Earthed line 2


B56

C21E5519ES20

Konektor sisi harnes kendaraan yang terhubung ke camshaft position sensor

GIN EGIN VCGIN

1 2 3

T21E5085S10

Konektor sisi harness kendaraan yang terhubung ke EFI ECU

1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4 5 6 7 8
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44
45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56

A B C21E5508S10
B8-77
(2) Cakupan monitor, Kriteria penentuan
[1] Monitoring range
1. Setelah mendeteksi sinyal engine revolution sensor
[2] Kondisi penilaian
1. Sinyal input camshaft position sensor tidak muncul selama 4 putaran crank.
(3) Poin pemeriksaan
1. Camshaft position sensor gagal
2. Signal rotor rusak
3. Kegagalan kontak konektor sisi harness kendaraan
4. Kegagalan power supply line, signal line, shield line
(4) Prosedur pemeriksaan
q1. Periksa camshaft position sensor 
1. Periksa status hubungan konektor yang terhubung ke camshaft position sensor
NILAI SPESIFIKASI:
Tidak ada abnormalitas

2. Periksa kondisi pemasangan camshaft position sensor.


NILAI SPESIFIKASI:
Tidak ada abnormalitas

o Jika OK, lanjutkan ke q2.


o Jika ternyata NG, perbaiki status hubungan konektor atau status pemasangan sensor, atau ganti
camshaft position sensor.
Lihat ke Halaman B8-3.

q2. Pemeriksaan wiring harness


1. Periksa status hubungan konektor EFI ECU dan camshaft position sensor.
NILAI SPESIFIKASI:
Tidak ada abnormalitas

2. Periksa apakah terdapat kontinuitas dan short circuit antara terminal konektor sisi harness
kendaraan berikut ini.
3. Antara [power supply line (VCGIN)] EFI ECU (B54) dan camshaft position sensor (3)
4. Antara [signal line (GIN)] EFI ECU (B55) dan camshaft position sensor (1)
5. Antara [line masa (EGIN)] EFI ECU (B56) dan camshaft position sensor (2)
Lihat ke Halaman A1-38.

NILAI SPESIFIKASI:
Terdapat hubungan dan tidak ada short circuit.

o Jika OK, lanjutkan ke q3.


o Jika ternyata NG, perbaiki atau ganti power supply line, signal line, line masa atau konektor.
B8-78
q3. Periksa faktor lainnya.
1. Periksa secara visual apakah terdapat benda asing pada camshaft position sensor.
NILAI SPESIFIKASI:
Tidak ada benda asing

2. Periksa secara visual bagian camshaft signal rotor dari kemungkinan adanya gigi yang hilang dan
atau melengkung.
NILAI SPESIFIKASI:
Tak terdapat gigi yang salah atau bengkok.

o Jika OK, lanjutkan ke q4.


o Jika ternyata NG, bersihkan benda asing atau ganti camshaft.

q4. Memeriksa fungsi ECU


1. Lepas hubungan konektor camshaft position sensor.
2. Atur ignition switch ke"ON" dan kemudian ukur tegangan antara terminal berikut.
(1) Antara konektor 3 (VCGIN) sisi harnes kendaraan pada camshaft position sensor dan konektor
2 (EGIN) sisi harnes kendaraan pada camshaft position sensor
(2) Antara konektor 1 (GIN) sisi harnes kendaraan pada camshaft position sensor dan konektor 2
(EGIN) sisi harnes kendaraan pada camshaft position sensor
NILAI SPESIFIKASI: Sekitar 5V

CATATAN
2 Untuk sebuah circuit dengan nilai tahanan pull-up yang sangat tinggi, itu dapat diukur
menjadi jauh lebih rendah dari tegangan power supply pada sensor. Hal ini juga tergantung
pada kemampuan (impedansi internal) dari electrical tester yang digunakan dalam
pengukuran.

o Jika OK, lanjutkan ke q5.


o Jika NG, lanjutkan ke q6.

q5. Periksa camshaft position sensor 


1. Ganti camshaft position sensor dengan satu yang normal.
Lihat ke Halaman B8-3.

2. Pastikan apakah fenomena malfungsi bisa di-reproduksi.


NILAI SPESIFIKASI:
Malafungsi tidak direproduksi.

o Jika hal itu OK, ganti original camshaft position sensor.


Lihat ke Halaman B8-3.

o Jika NG, lanjutkan ke q6.

q6. Pemeriksaan sirkuit unit EFI ECU


Periksa sistem power supply, sistem masa dan konektor.
Lihat ke Halaman B8-32.

o Jika OK, ganti EFI ECU.


Lihat ke Halaman B8-1.

o Jika ternyata NG, perbaiki atau ganti harness dan konektor yang rusak.
B8-79
8-11-13 P0351/16(IGNITION SYSTEM NO.1 CYLINDER (PRIMARY)),P0352/16(IGNITION SYSTEM
NO.2 CYLINDER (PRIMARY)),P0353/16(IGNITION SYSTEM NO.3 CYLINDER
(PRIMARY)),P2300/16(IGNITION SYSTEM NO.1 CYLINDER (PRIMARY) GND
SHORT),P2301/16(IGNITION SYSTEM NO.1 CYLINDER (PRIMARY) +B
SHORT),P2303/16(IGNITION SYSTEM NO.2 CYLINDER (PRIMARY) GND
SHORT),P2304/16(IGNITION SYSTEM NO.2 CYLINDER (PRIMARY) +B
SHORT),P2306/16(IGNITION SYSTEM NO.3 CYLINDER (PRIMARY) GND
SHORT),P2307/16(IGNITION SYSTEM NO.3 CYLINDER (PRIMARY) +B SHORT)
(1) Diagram sirkuit sistem

EFI ECU
Ignition coil
IG1 Drive line 1 IG SW (IG2)
B20 IC ignitor Power line E/G

AM
Ignition coil
IG2 Drive line 2
B32 IC ignitor F/L
Driver
Battery
Ignition coil
IG3 Drive line 3
B19 IC ignitor

Earthed line

C21E5520ES20

Konektor sisi harnes kendaraan yang terhubung ke ignition coil

'B IG1 E 'B IG2 E 'B IG3 E

1 2 3 1 2 3 1 2 3
Ignition coil 1 Ignition coil 2 Ignition coil 3

C21E5521ES10

Konektor sisi harness kendaraan yang terhubung ke EFI ECU

1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4 5 6 7 8
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44
45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56

A B C21E5508S10
B8-80
(2) Cakupan monitor, Kriteria penentuan
[1] P0351/16, P0352/16, P0353/16
a. Monitoring range
1. IG switch adalah "ON", engine revolution speed 40 rpm atau lebih tinggi, dan tegangan sistem
adalah 8.5 V atau lebih tinggi
b. Kondisi penilaian
1. Ketika arus output dari injection primary side driver sebesar 0.25 - 2 mA
[2] P2300/16, P2303/16, P2306/16
a. Monitoring range
1. IG switch adalah "ON", engine revolution speed 40 rpm atau lebih tinggi, dan tegangan sistem
adalah 8.5 V atau lebih tinggi
b. Kondisi penilaian
1. Ketika tegangan output dari injection primary side driver sebesar 5.1 - 7 V
[3] P2301/16, P2304/16, P2307/16
a. Monitoring range
1. IG switch adalah "ON", engine revolution speed 40 rpm atau lebih tinggi, dan tegangan sistem
adalah 8.5 V atau lebih tinggi
b. Kondisi penilaian
1. Ketika arus output dari injection primary side driver sebesar 24 - 48 mA
(3) Poin pemeriksaan
1. Kegagalan ignition system
2. Busi rusak
3. Ignition coil rusak
4. Kegagalan kontak konektor sisi harness kendaraan
5. Kegagalan power supply line dan drive line
6. Kegagalan EFI ECU
(4) Prosedur pemeriksaan
q1. Periksa busi 
1. Periksa busi.
Lihat ke Halaman B1-2.

2. Periksa secara visual ignition coil dari adanya tanda-tanda kebocoran.


NILAI SPESIFIKASI:
Tidak ada abnormalitas

o Jika OK, lanjutkan ke q2.


o Jika ternyata NG, ganti busi atau ignition coil, dan lanjutkan ke q9.
Lihat ke Halaman B10-2.

q2. Konfirmasi gejala


1. Periksa ignition spark.
Lihat ke Halaman B8-33.

o Jika OK, lanjutkan ke q3.


o Jika NG, lanjutkan ke q4.

q3. Pelaksanaan prosedur reproduksi problem


1. Jika tidak ada abnormalitas yang ditemukan selama mengkonfirmasi gejala, kendaraan dalam salah
satu status berikut.
(1) Meskipun terjadi malafungsi dalam sistem, sistem telah kembali lagi ke kondisi normal.
(2) Abnormalitas di EFI ECU (termasuk power supply system).
B8-81
2. Hapus diagnosis code.
Lihat ke Halaman B8-27.

3. Lihat kembali ke freeze frame data dan hasil wawancara, periksa kendaraan menggunakan prosedur
reproduksi problem untuk memeriksa apakah terdapat abnormalitas.
Lihat ke Halaman A1-29.

CATATAN
2 Jika diagnosis code muncul lagi ketika pemeriksaan telah memastikan tidak ada
abnormalitas, mungkin terjadi malafungsi (termasuk kegagalan di power supply system
atau kontak konektor buruk) di EFI ECU.

q4. Periksa ignition coil 


1. Periksa status hubungan konektor ignition coil.
NILAI SPESIFIKASI:
Tidak ada abnormalitas

2. Periksa status pemasangan ignition coil.


NILAI SPESIFIKASI:
Tidak ada abnormalitas

o Jika OK, lanjutkan ke q5.


o Jika ternyata NG, perbaiki status hubungan konektor atau status pemasangan ignition coil dan
lanjutkan ke q9.
Lihat ke Halaman B10-2.

q5. Periksa terminal ignition coil


1. Lepas hubungan konektor ignition coil.
2. Putar IG switch ke "ON", dan ukur tegangan antara ignition coil power supply dan masa bodi.
NILAI SPESIFIKASI:
Tegangan baterai

3. Ukur tegangan antara ignition coil drive terminal dan terminal masa ignition coil.
NILAI SPESIFIKASI:
Selama engine idling, periodic pulse waveform antara 0V sekitar 5V

4. Periksa apakah terdapat kegagalan kontak konektor yang menyebabkan tahanan menjadi abnormal
dari setiap konektor dari sirkuit sistem.
NILAI SPESIFIKASI:
Tidak ada abnormalitas

o Jika OK, lanjutkan ke q6.


o Jika NG, lanjutkan ke q7.
B8-82
q6. Periksa busi 
1. Ganti busi dengan yang normal.
Lihat ke Halaman B10-2.

2. Periksa ignition spark.


Lihat ke Halaman B8-33.

o Jika ternyata OK, ganti ignition coil dan lanjutkan ke q9.


Lihat ke Halaman B10-2.

o Jika ternyata NG, ganti busi dan lanjutkan ke q9.


Lihat ke Halaman B10-2.

q7. Pemeriksaan wiring harness


1. Periksa EFI ECU dan status hubungan konektor ignition coil .
NILAI SPESIFIKASI:
Tidak ada abnormalitas

2. Periksa apakah terdapat kontinuitas dan short circuit antara terminal konektor sisi harness
kendaraan berikut ini.
(1) Antara setiap [power supply line] ignition coil (1) dan E/G fuse
(2) Antara [Drive line (IG1)] EFI ECU (B20) dan ignition coil 1 (2)
(3) Antara [Drive line (IG2)] EFI ECU (B32) dan ignition coil 2 (2)
(4) Antara [Drive line (IG3)] EFI ECU (B19) dan ignition coil 3 (2)
(5) Antara setiap [line masa] ignition coil (3) dan masa bodi
Lihat ke Halaman A1-38.

NILAI SPESIFIKASI:
Terdapat hubungan dan tidak ada short circuit.

o Jika OK, lanjutkan ke q8.


o Jika ternyata NG, perbaiki atau ganti power supply line, drive line, line masa, atau konektor dan
lanjutkan ke q8.

q8. Pemeriksaan sirkuit unit EFI ECU


1. Periksa sistem power supply, sistem masa dan konektor.
Lihat ke Halaman B8-32.

o Jika ternyata OK, ganti EFI ECU dan lanjutkan ke q9.


Lihat ke Halaman B8-1.

o Jika ternyata NG, perbaiki atau ganti harnesses atau konektor yang rusak dan lanjutkan ke q9.

q9. Confirm test


1. Periksa ignition spark.
Lihat ke Halaman B8-33.

o Jika OK, pemeriksaan ini selesai


o Jika NG, lanjutkan ke q4.
B8-83
8-11-14 P0443/76(EVAPORATOR PURGE VSV),P0458/76(PURGE VSV CIRCUIT (GND
SHORT)),P0459/76(PURGE VSV CIRCUIT (+B SHORT))
(1) Diagram sirkuit sistem

EFI ECU

For evaporator
parge VSV
PRG Power line
Drive line
Driver B24 1 2 To main relay

C21E5522ES20

Konektor sisi harnes kendaraan yang terhubung ke VSV for evaporative purge

PRG 'B

1 2

L31E5474S10

Konektor sisi harness kendaraan yang terhubung ke EFI ECU

1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4 5 6 7 8
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44
45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56

A B C21E5508S10
B8-84
(2) Cakupan monitor, Kriteria penentuan
[1] P0443/76
a. Monitoring range
1. Switch IG "ON", engine revolution speed 40 rpm atau lebih tinggi, tegangan sistem adalah 8.5 V atau
lebih tinggi, dan purge location antara sekitar 20% dan sekitar 80%
b. Kondisi penilaian
1. Ketika tegangan output dari evaporative emission purge driver sebesar 2.7 - 5 V
[2] P0458/76
a. Monitoring range
1. Switch IG "ON", engine revolution speed 40 rpm atau lebih tinggi, tegangan sistem adalah 8.5 V atau
lebih tinggi, dan purge location antara sekitar 20% dan sekitar 80%
b. Kondisi penilaian
1. Ketika tegangan output dari evaporative purge 2.7V atau lebih rendah
[3] P0459/76
a. Monitoring range
1. Switch IG "ON", engine revolution speed 40 rpm atau lebih tinggi, tegangan sistem adalah 8.5 V atau
lebih tinggi, dan purge location antara sekitar 20% dan sekitar 80%
b. Kondisi penilaian
1. Ketika arus output dari evaporative emission purge driver sebesar 2.2 - 4.5A
(3) Poin pemeriksaan
1. VSV untuk pemurni penguapan rusak
2. Kegagalan kontak konektor sisi harness kendaraan
3. Kegagalan power supply line dan drive line
4. Kegagalan EFI ECU
(4) Prosedur pemeriksaan
q1. Konfirmasi gejala
1. Hidupkan mesin dan jaga dari idling.
2. Menggunakan DS-", atur active test [purge VSV] ke "ON".
NILAI SPESIFIKASI:
Status perubahan idling kasar, mesin dimatikan, kecepatan putaran
meningkat, dll.

CATATAN
2 Jika status tetap sama seperti di atas sebelum melakukan active test, dan tidak berubah
setelah active test, hal ini dinilai malafungsi.

o Jika OK, lanjutkan ke q2.


o Jika NG, lanjutkan ke q3.

q2. Pelaksanaan prosedur reproduksi problem


1. Jika tidak ada abnormalitas yang ditemukan selama mengkonfirmasi gejala, kendaraan dalam salah
satu status berikut.
(1) Meskipun terjadi malafungsi dalam sistem, sistem telah kembali lagi ke kondisi normal.
(2) Abnormalitas di EFI ECU (termasuk power supply system).
B8-85
2. Hapus diagnosis code.
Lihat ke Halaman B8-27.

3. Lihat kembali ke freeze frame data dan hasil wawancara, periksa kendaraan menggunakan prosedur
reproduksi problem untuk memeriksa apakah terdapat abnormalitas.
Lihat ke Halaman A1-29.

CATATAN
2 Jika diagnosis code muncul lagi ketika pemeriksaan telah memastikan tidak ada
abnormalitas, mungkin terjadi malafungsi (termasuk kegagalan di power supply system
atau kontak konektor buruk) di EFI ECU.

q3. Pemeriksaan unit VSV for evaporative purge


1. Periksa status hubungan konektor yang terhubung ke VSV for evaporative purge.
2. Ukur nilai tahanan antara terminal 1 (PRG) dan 2 ( B) pada VSV for evaporative purge
NILAI SPESIFIKASI:
30 - 34 (Pada 20d)

o Jika OK, lanjutkan ke q4.


o Jika ternyata NG, perbaiki atau ganti kontak konektor, atau ganti VSV for evaporative purge dan
lanjutkan ke q6.
Lihat ke Halaman B9-6.

q4. Pemeriksaan wiring harness


1. Periksa EFI ECU dan status hubungan konektor VSV for evaporative purge .
NILAI SPESIFIKASI:
Tidak ada abnormalitas

2. Periksa apakah terdapat kontinuitas dan short circuit antara terminal konektor sisi harness
kendaraan berikut ini.
(1) Antara [power supply line ( B)] Sisi hilir main relay dan VSV for evaporative purge (2)
(2) Antara [Drive line (PRG)] EFI ECU (B24) dan VSV for evaporative purge (1)
Lihat ke Halaman A1-38.

NILAI SPESIFIKASI:
Terdapat hubungan dan tidak ada short circuit.

o Jika OK, lanjutkan ke q5.


o Jika ternyata NG, perbaiki atau ganti power supply line, drive line, atau konektor dan lanjutkan ke
q6.

q5. Pemeriksaan sirkuit unit EFI ECU


1. Periksa sistem power supply, sistem masa dan konektor.
Lihat ke Halaman B8-32.

o Jika ternyata OK, ganti EFI ECU dan lanjutkan ke q6.


Lihat ke Halaman B8-1.

o Jika ternyata NG, perbaiki atau ganti harnesses atau konektor yang rusak dan lanjutkan ke q6.
B8-86
q6. Confirm test
1. Hidupkan mesin dan jaga dari idling.
2. Menggunakan DS-", atur active test [purge VSV] ke "ON".
NILAI SPESIFIKASI:
Status perubahan idling kasar, mesin dimatikan, kecepatan putaran
meningkat, dll.

CATATAN
2 Jika status tetap sama seperti di atas sebelum melakukan active test, dan tidak berubah
setelah active test, hal ini dinilai malafungsi.

o Jika OK, pemeriksaan ini selesai


o Jika NG, lanjutkan ke q3.
B8-87
8-11-15 P0500/52(VEHICLE SPEED SENSOR SIGNAL SYSTEM)
(1) Diagram sirkuit sistem
Relay block IG SW
ACC
AM
IG1
IG2
ST
EFI
Fuse block

F/L ECU ECU


Main relay
IG2 IG1

BACK UP

ABS2 ABS1

38 13 35 A1 A2 A52 5 3
'BS 'BM 'IG 'B1 'B2 IGSW IG' 'B
1 MOTOR GND CANH 37 A56 CANH HCAN A44 9 CANH
EFI ECU Combination meter
ABS ECU
CANL 24 A55 CANL LCAN A43 8 CANL
25 SYSTEM GND Terminating Terminating
resistance resistance
E01 E02 SGND
Vehicles equipped with ABS
A7 A5 7

C21E5523ES20

(2) Cakupan monitor, Kriteria penentuan


[1] Monitoring range
1. Engine revolution speed adalah 1160 rpm atau lebih tinggi
2. Water temperature
10 derajat atau lebih tinggi
3. Bahan bakar yang terputus
[2] Kondisi penilaian
1. Ketika kecepatan kendaraan adalah 5km/jam atau lebih rendah lanjutkan untuk sekitar 4.5 detik atau
lebih
(3) Poin pemeriksaan
1. CAN communication rusak
2. Combination meter rusak
3. ABS ECU rusak (kendaraan dengan ABS)
4. Kegagalan EFI ECU
(4) Prosedur pemeriksaan
q1. Konfirmasi gejala
1. Baca [Vehicle Speed] monitor data menggunakan DS-" selama mengemudi kendaraan.
2. Periksa apakah output vehicle speeds sesuai dengan kecepatan aktual kendaraan.
NILAI SPESIFIKASI:
Switch IG "ON", Ketika dihentikan: 0km/jam
Selama pengendaraan: Hampir sama dengan speedometer

o Jika OK, lanjutkan ke q2.


o Jika NG, lanjutkan ke q3.

q2. Pelaksanaan prosedur reproduksi problem


1. Jika tidak ada abnormalitas yang ditemukan selama mengkonfirmasi gejala, kendaraan dalam salah
satu status berikut.
(1) Meskipun terjadi malafungsi dalam sistem, sistem telah kembali lagi ke kondisi normal.
(2) Abnormalitas di EFI ECU (termasuk power supply system).
B8-88
2. Hapus diagnosis code.
Lihat ke Halaman B8-27.

3. Lihat kembali ke freeze frame data dan hasil wawancara, periksa kendaraan menggunakan prosedur
reproduksi problem untuk memeriksa apakah terdapat abnormalitas.
Lihat ke Halaman A1-29.

CATATAN
2 Jika diagnosis code muncul lagi ketika pemeriksaan telah memastikan tidak ada
abnormalitas, mungkin terjadi malafungsi (termasuk kegagalan di power supply system
atau kontak konektor buruk) di EFI ECU.

q3. Periksa CAN communication


1. Lakukan pemeriksaan dasar CAN communication.
Lihat ke Halaman L2-13.

o Jika OK, lanjutkan ke q4.


o Jika ternyata NG, perbaiki atau ganti part malafungsi yang terkait dengan CAN dan lanjutkan ke
q7.

q4. Konfirmasi diagnosis code (sistem combination meter)


1. Konfirmasi diagnosis code untuk sistem combination meter.
Lihat ke Halaman J3-13.

o Jika hal itu OK, lanjutkan ke q5. (Kendaraan dengan ABS)


o Jika hal itu OK, lanjutkan ke q6. (Kendaraan tanpa EPS)
o Jika ternyata NG, perbaiki atau ganti combination meter system-related malfunctioning part dan
lanjutkan ke q7.
Lihat ke Halaman J3-18.

q5. Konfirmasi diagnosis code (sistem ABS)


1. Periksa ABS system diagnostic code.
Lihat ke Halaman E3-27.

NILAI SPESIFIKASI:
ABS system-related diagnosis code tidak muncul.

o Jika OK, lanjutkan ke q6.


o Jika ternyata NG, perbaiki atau ganti ABS system-related malfunctioning part dan lanjutkan ke q7.
Lihat ke Halaman E3-38.

q6. Pemeriksaan sirkuit unit EFI ECU


1. Periksa sistem power supply, sistem masa dan konektor.
Lihat ke Halaman B8-32.

o Jika ternyata OK, ganti EFI ECU dan lanjutkan ke q7.


Lihat ke Halaman B8-1.

o Jika ternyata NG, perbaiki atau ganti harnesses atau konektor yang rusak dan lanjutkan ke q7.
B8-89
q7. Confirm test
1. Baca [Vehicle Speed] monitor data menggunakan DS-" selama mengemudi kendaraan.
2. Periksa apakah output vehicle speeds sesuai dengan kecepatan aktual kendaraan.
NILAI SPESIFIKASI:
Switch IG "ON", Ketika dihentikan: 0km/jam
Selama pengendaraan: Hampir sama dengan speedometer

o Jika OK, pemeriksaan ini selesai


o Jika NG, lanjutkan ke q3.
B8-90
8-11-16 P0508/71(ISC STEPPER MOTOR CIRCUIT (GND SHORT)),P0509/71(ISC STEPPER MOTOR
CIRCUIT (+B SHORT)),P0511/71(ISC STEPPER MOTOR CIRCUIT (OPEN))
(1) Diagram sirkuit sistem

EFI ECU

12V

IACALO Drive line 1


B29

IACAHI Drive line 2


B17

3 1

Stepper
Driver motor
for ISC
2 4
IACBLO Drive line 3
B28

IACBHI Drive line 4


B16

C21E5524ES20

Konektor sisi harnes kendaraan yang terhubung ke ISC stepper motor

IACALO IACBLO

1 2
3 4
IACAHI IACBHI
T11E6171S10

Konektor sisi harness kendaraan yang terhubung ke EFI ECU

1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4 5 6 7 8
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44
45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56

A B C21E5508S10
B8-91
(2) Cakupan monitor, Kriteria penentuan
[1] P0508/71
a. Monitoring range
1. IG switch adalah "ON", engine revolution speed 40 rpm atau lebih tinggi, dan tegangan sistem
adalah 8.5 V atau lebih tinggi
b. Kondisi penilaian
1. Arus ouput driver sisi high adalah 0.6 - 1.15 A atau lebih besar
[2] P0509/71
a. Monitoring range
1. IG switch adalah "ON", engine revolution speed 40 rpm atau lebih tinggi, dan tegangan sistem
adalah 8.5 V atau lebih tinggi
b. Kondisi penilaian
1. Arus output driver adalah 20 - 80 mA
[3] P0511/71
a. Monitoring range
1. IG switch adalah "ON", engine revolution speed 40 rpm atau lebih tinggi, dan tegangan sistem
adalah 8.5 V atau lebih tinggi
b. Kondisi penilaian
1. Sisi A: Arus ouput driver sisi low adalah 2.2 - 4.0 A atau lebih besar
2. Sisi B: Arus ouput driver sisi low adalah 0.65 - 1.2 A atau lebih besar
(3) Poin pemeriksaan
1. ISC stepper motor rusak
2. Drive line rusak
3. Kegagalan konektor sisi harness kendaraan
4. Kegagalan EFI ECU
(4) Prosedur pemeriksaan
q1. Data monitor 
1. Baca data monitor [engine revolutions] dengan menggunakan DS-".
2. Periksa jika, selama periode dingin, kecepatan putaran mesin tinggi saat start engine, menurun
sebagai mesin akan lebih hangat, dan kemudian membuat revolusi idling.
NILAI SPESIFIKASI:
Air conditioner "OFF", tidak ada beban listrik, idling:700 sampai 800rpm

CATATAN
2 Air conditioner "OFF" berarti bahwa volume air conditioner, blower, dan magnet clutch
semuanya dimatikan.

o Jika hal itu OK, ada kemungkinan bahwa sistem telah kembali ke kondisi normal. Mengamati untuk
sementara waktu.
o Jika NG, lanjutkan ke q2.
B8-92
q2. Data monitor 
1. Baca data monitor [ISC step count] dengan menggunakan DS-".
Status mesin Indikasi data
a Setelah mesin dipanaskan, -6
b sementara engine idling (headlight 7-50
c "OFF", air conditioner "OFF", 51-
neutral)
Air conditioner "OFF" berarti bahwa volume air conditioner, blower, dan magnet clutch semuanya dimatikan.
o Dalam kasus a, lanjutkan ke q3.
o Dalam kasus b, lanjutkan ke q4.
o Dalam kasus c, periksa jika PCV, evaporative purge hose dan throttle body, dan intake manifold
intake system adalah tersumbat.

q3. Active test 


1. Lakukan active test [stepper ISC] dengan menggunakan DS-".
NILAI SPESIFIKASI:
Ketika Close (10 step) yang dipilih: Idling revolution speed tidak
berubah atau sedikit naik.
Ketika Open (100 step) yang dipilih: Idling revolution speed naik.

o Jika hal itu OK, periksa apakah terdapat kemungkinan udara masuk dari PCV, evaporative purge
hose dan throttle body, dan intake manifold intake system.
o Jika NG, lanjutkan ke q5.

q4. Active test 


1. Lakukan active test [stepper ISC] dengan menggunakan DS-".
NILAI SPESIFIKASI:
Ketika Open (100 step) yang dipilih: Idling revolution speed naik.
Ketika Close (10 step) yang dipilih: Idling revolution speed turun (mesin
mati atau idling menjadi tidak stabil)

o Jika hal itu OK, periksa apakah terdapat kemungkinan udara masuk dari PCV, evaporative purge
hose dan throttle body, dan intake manifold intake system.
o Jika NG, lanjutkan ke q5.
B8-93
q5. Pemeriksaan wiring harness
1. Periksa EFI ECU dan status hubungan konektor ISC stepper motor.
NILAI SPESIFIKASI:
Tidak ada abnormalitas

2. Periksa apakah terdapat kontinuitas dan short circuit antara terminal konektor sisi harness
kendaraan berikut ini.
(1) Antara [Drive line  (IACALO)] EFI ECU (B29) dan ISC stepper motor (1)
(2) Antara [Drive line  (IACAHI)] EFI ECU (B17) dan ISC stepper motor (3)
(3) Antara [Drive line  (IACBLO)] EFI ECU (B28) dan ISC stepper motor (2)
(4) Antara [Drive line  (IACBHI)] EFI ECU (B16) dan ISC stepper motor (4)
Lihat ke Halaman A1-38.

NILAI SPESIFIKASI:
Terdapat hubungan dan tidak ada short circuit.

o Jika OK, lanjutkan ke q6.


o Jika ternyata NG, perbaiki atau ganti drive line atau konektor dan lanjutkan ke q6.

q6. Pemeriksaan sinyal EFI ECU


1. Lepas hubungan konektor ISC stepper motor.
2. Menggunakan oscilloscope, ukur output waveform antara
terminal berikut.
(1) Antara konektor 1 (IACALO) sisi harnes kendaraan
pada ISC stepper motor dan masa bodi
(2) Antara konektor 3 (IACAHI) sisi harnes kendaraan 1

pada ISC stepper motor dan masa bodi


Sumbu waktu 1s / DIV
2
Sumbu tegangan 5V / DIV
Kondisi pengukuran Air conditioner "ON", idling
Air conditioner "ON" berarti bahwa air conditioner volume, blower, dan T11E6246T10
magnet clutch semuanya menjadi on.
CATATAN
2 Bentuk gelombang tidak dapat didentifikasi
tetapi bentuk gelombannya seperti ditunjukkan
pada gambar (contoh) yang muncul.
B8-94
(3) Antara konektor 2 (IACBLO) sisi harnes kendaraan
pada ISC stepper motor dan masa bodi
(4) Antara konektor 4 (IACBHI) sisi harnes kendaraan
pada ISC stepper motor dan masa bodi
Sumbu waktu 1s / DIV 1
Sumbu tegangan 5V / DIV
Kondisi pengukuran Air conditioner "ON", idling
Air conditioner "ON" berarti bahwa air conditioner volume, blower, dan 2
magnet clutch semuanya menjadi on.
CATATAN T11E6247T10
2 Bentuk gelombang tidak dapat didentifikasi
tetapi bentuk gelombannya seperti ditunjukkan
pada gambar (contoh) yang muncul.
NILAI SPESIFIKASI:
Dihasilkan sebuah pulsa antara
tegangan baterai 0V  dan
bentuk gelombang menjadi fase
kebalikan antara LO dan HI.
o Jika OK, ganti throttle body Ay.
Lihat ke Halaman B3-10.

o Jika hasilnya NG, periksa sirkuit ECU EFI.


Lihat ke Halaman B8-32.
B8-95
8-11-17 P0512/54(STARTER SIGNAL SYSTEM)
(1) Diagram sirkuit sistem

EFI ECU

STSW
ST AM F/L
A12 4 5

Signal line Power line


IG SW
(ST) Battery

C21E5525ES20

Konektor sisi harness kendaraan yang terhubung ke IG switch

1 2 3

4 5 6

ST AM2

G31E5054S10

Konektor sisi harness kendaraan yang terhubung ke EFI ECU

1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4 5 6 7 8
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44
45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56

A B C21E5508S10

(2) Cakupan monitor, Kriteria penentuan


[1] Monitoring range
1. 30 detik telah dilampaui setelah memutar starter switch ke "ON".
[2] Kondisi penilaian
1. Jika starter switch tidak diputar ke OFF.
B8-96
(3) Poin pemeriksaan
1. Switch IG gagal
2. Kegagalan kontak konektor sisi harness kendaraan
3. Power supply line dan signal line gagal
4. Kegagalan EFI ECU
(4) Prosedur pemeriksaan
q1. Konfirmasi gejala
1. Konfirmasi data monitor [starter signal] menggunakan DS-".
NILAI SPESIFIKASI:
Selama cranking:ON
Selama tidak cranking:OFF

o Jika OK, lanjutkan ke q2.


o Jika NG, lanjutkan ke q3.

q2. Pelaksanaan prosedur reproduksi problem


1. Jika tidak ada abnormalitas yang ditemukan selama mengkonfirmasi gejala, kendaraan dalam salah
satu status berikut.
(1) Meskipun terjadi malafungsi dalam sistem, sistem telah kembali lagi ke kondisi normal.
(2) Abnormalitas di EFI ECU (termasuk power supply system).
2. Hapus diagnosis code.
Lihat ke Halaman B8-27.

3. Lihat kembali ke freeze frame data dan hasil wawancara, periksa kendaraan menggunakan prosedur
reproduksi problem untuk memeriksa apakah terdapat abnormalitas.
Lihat ke Halaman A1-29.

CATATAN
2 Jika diagnosis code muncul lagi ketika pemeriksaan telah memastikan tidak ada
abnormalitas, mungkin terjadi malafungsi (termasuk kegagalan di power supply system
atau kontak konektor buruk) di EFI ECU.

q3. Mengharapkan penyebab abnormalitas


1. Menyimpulkan penyebab abnormalitas dari data monitor [starter signal] yang dikonfirmasi di q1.
Tabel penyebab kemungkinan malafungsi
Data monitor [starter signal] Penyebab malafungsi
Selama tidak ada cranking ON Kegagalan signal line (powering)
Signal line rusak (open, terhubung ke masa)
Selama cranking OFF Power supply line gagal
Kegagalan status hubungan konektor

o Lanjutkan ke q4.
B8-97
q4. Periksa IG switch
1. Periksa status hubungan konektor yang terhubung ke IG switch.
NILAI SPESIFIKASI: Tidak ada abnormalitas

2. Periksa status pemasangan IG switch.


NILAI SPESIFIKASI: Tidak ada abnormalitas

3. Lakukan pemeriksaan unit IG switch.


Lihat ke Halaman J5-2.

o Jika OK, lanjutkan ke q5.


o Jika ternyata NG, perbaiki atau ganti status hubungan konektor atau status pemasangan IG switch.
Atau, ganti IG switch dan lanjutkan ke q7.
(1) Kendaraan tanpa EPS
Lihat ke Halaman G1-9.

(2) Kendaraan dengan EPS


Lihat ke Halaman G1-18.

q5. Pemeriksaan wiring harness


1. Periksa EFI ECU, status hubungan konektor IG switch.
NILAI SPESIFIKASI: Tidak ada abnormalitas

2. Periksa apakah terdapat kontinuitas dan short circuit antara terminal konektor sisi harness
kendaraan berikut ini.
(1) Antara [power supply line (AM)] IG AM fusible link dan IG switch (5)
(2) Antara [signal line (STSW)] EFI ECU (A12) dan IG switch (4)
Lihat ke Halaman A1-38.

NILAI SPESIFIKASI: Terdapat hubungan dan tidak ada short circuit.

o Jika OK, lanjutkan ke q6.


o Jika ternyata NG, perbaiki atau ganti power supply line, signal line, atau konektor dan lanjutkan ke
q7.

q6. Pemeriksaan sirkuit unit EFI ECU


1. Periksa sistem power supply, sistem masa dan konektor.
Lihat ke Halaman B8-32.

o Jika ternyata OK, ganti EFI ECU dan lanjutkan ke q7.


Lihat ke Halaman B8-1.

o Jika ternyata NG, perbaiki atau ganti harnesses atau konektor yang rusak dan lanjutkan ke q7.
B8-98
q7. Confirm test
1. Konfirmasi data monitor [starter signal] menggunakan DS-".
NILAI SPESIFIKASI: Selama cranking:ON
Selama tidak cranking:OFF

o Jika OK, pemeriksaan ini selesai


o Jika NG, lanjutkan ke q4.
B8-99
8-11-18 P0532/47(A/C REFRIGERANT PRESSURE SENSOR CIRCUIT (GND SHORT)),P0533/47(A/C
REFRIGERANT PRESSURE SENSOR CIRCUIT (+B SHORT))
(1) Diagram sirkuit sistem

EFI ECU

Refrigerant pressure
5V
sensor
VCO Power line
A54 3

ACAD Signal line


A50 2

E24 Earthed line


A47 1

C21E5526ES20

Konektor sisi harness kendaraan yang terhubung ke refrigerant pressure sensor

1 2 3

E24 ACAD VCO

K21E5309S10

Konektor sisi harness kendaraan yang terhubung ke EFI ECU

1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4 5 6 7 8
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44
45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56

A B C21E5508S10
B8-100
(2) Cakupan monitor, Kriteria penentuan
[1] P0532/47
a. Monitoring range
1. IG SW"ON"
2. Air conditioner "ON"
b. Kondisi penilaian
1. Tegangan sinyal refrigerant pressure sensor tetap sekitar 0.04V atau lebih rendah minimal selama
0.5 detik.
[2] P0533/47
a. Monitoring range
1. IG SW"ON"
2. Air conditioner "ON"
b. Kondisi penilaian
1. Tegangan sinyal refrigerant pressure sensor tetap sekitar 4.9V atau lebih tinggi minimal selama 0.5
detik.
(3) Poin pemeriksaan
1. Masa refrigerant pressure sensor
2. Kegagalan kontak konektor sisi harness kendaraan
3. Kegagalan signal line, line masa
4. Kegagalan EFI ECU
(4) Prosedur pemeriksaan
q1. Konfirmasi gejala
1. Hidupkan mesin.
2. Gunakan DS-" untuk membaca data monitor [A/C Refrigerant pressure sensor].
NILAI SPESIFIKASI:
A/C switch "OFF": Sekitar 0MPa
A/C switch "OFF""ON": Nilai bertambah.

o Jika ternyata OK, lanjutkan ke q2.


o Jika ternyata NG, lanjutkan ke q3.

q2. Pelaksanaan prosedur reproduksi problem


1. Jika tidak ada abnormalitas yang ditemukan selama mengkonfirmasi gejala, kendaraan dalam salah
satu status berikut.
(1) Meskipun terjadi malafungsi dalam sistem, sistem telah kembali lagi ke kondisi normal.
(2) Abnormalitas di EFI ECU (termasuk power supply system).
2. Hapus diagnosis code.
Lihat ke Halaman B8-27.

3. Lihat kembali ke freeze frame data dan hasil wawancara, periksa kendaraan menggunakan prosedur
reproduksi problem untuk memeriksa apakah terdapat abnormalitas.
Lihat ke Halaman A1-29.

CATATAN
2 Jika diagnosis code muncul lagi ketika pemeriksaan telah memastikan tidak ada
abnormalitas, mungkin terjadi malafungsi (termasuk kegagalan di power supply system
atau kontak konektor buruk) di EFI ECU.
B8-101
q3. Mengharapkan penyebab abnormalitas
1. Menyimpulkan penyebab malafungsi dari EFI ECU terminal input signal yang diukur di q1.
Tabel penyebab kemungkinan malafungsi
Data monitor [refrigerant pressure
Penyebab malafungsi
sensor]
Switch A/C "ON""OFF": Kegagalan signal line (open, powering)
Nilai tidak berkurang. Line masa rusak
Switch A/C "OFF":
Signal line rusak (terhubung ke masa)
Sekitar 0MPa

o Lanjutkan ke q4.

q4. Periksa refrigerant pressure sensor 


1. Periksa status hubungan konektor refrigerant pressure sensor.
NILAI SPESIFIKASI:
Tidak ada abnormalitas

2. Periksa kondisi pemasangan refrigerant pressure sensor.


NILAI SPESIFIKASI:
Tidak ada abnormalitas

o Jika OK, lanjutkan ke q5.


o Jika ternyata NG, perbaiki status hubungan konektor atau ganti refrigerant pressure sensor dan
lanjutkan ke q9.
Lihat ke Halaman K1-45.

q5. Pemeriksaan wiring harness


1. Periksa EFI ECU dan status hubungan konektor refrigerant pressure sensor.
NILAI SPESIFIKASI:
Tidak ada abnormalitas

2. Periksa apakah terdapat kontinuitas dan short circuit antara terminal konektor sisi harness
kendaraan berikut ini.
(1) Antara [signal line (ACAD)] EFI ECU (A50) dan refrigerant pressure sensor (2)
(2) Antara [line masa (E24)] EFI ECU (A47) dan refrigerant pressure sensor (1)
Lihat ke Halaman A1-38.

NILAI SPESIFIKASI:
Terdapat hubungan dan tidak ada short circuit.

o Jika OK, lanjutkan ke q6.


o Jika ternyata NG, perbaiki atau ganti signal line, line masa, atau konektor dan lanjutkan ke q9.
B8-102
q6. Memeriksa fungsi ECU
1. Lepas hubungan konektor refrigerant pressure sensor.
2. Atur ignition switch ke"ON" dan kemudian ukur tegangan antara terminal berikut.
(1) Antara konektor 2 (ACAD) sisi harness kendaraan pada refrigerant pressure sensor dan
konektor 1 (E24) sisi harness kendaraan pada refrigerant pressure sensor
NILAI SPESIFIKASI:
Sekitar 5V

CATATAN
2 Untuk sebuah circuit dengan nilai tahanan pull-up yang sangat tinggi, itu dapat diukur
menjadi jauh lebih rendah dari tegangan power supply pada sensor. Hal ini juga tergantung
pada kemampuan (impedansi internal) dari electrical tester yang digunakan dalam
pengukuran.

o Jika ternyata OK, lanjutkan ke q7.


o Jika ternyata NG, lanjutkan ke q8.

q7. Periksa refrigerant pressure sensor 


1. Ganti refrigerant pressure sensor dengan yang normal.
Lihat ke Halaman K1-45.

2. Pastikan apakah fenomena malfungsi bisa di-reproduksi.


NILAI SPESIFIKASI:
Malafungsi tidak direproduksi.

3. Periksa kondisi pemasangan refrigerant pressure sensor.


NILAI SPESIFIKASI:
Tidak ada abnormalitas

o Jika ternyata OK, ganti refrigerant pressure sensor dan lanjutkan ke q9.
Lihat ke Halaman K1-45.

o Jika NG, lanjutkan ke q8.

q8. Pemeriksaan sirkuit unit EFI ECU


1. Periksa sistem power supply, sistem masa dan konektor.
Lihat ke Halaman B8-32.

o Jika ternyata OK, ganti EFI ECU dan lanjutkan ke q7.


Lihat ke Halaman B8-1.

o Jika ternyata NG, perbaiki atau ganti harnesses atau konektor yang rusak dan lanjutkan ke q7.

q9. Confirm test


1. Hidupkan mesin.
2. Gunakan DS-" untuk membaca data monitor [refrigerant pressure sensor].
NILAI SPESIFIKASI:
A/C switch "OFF": Sekitar 0MPa
A/C switch "OFF""ON": Nilai bertambah.

o Jika OK, pemeriksaan ini selesai


o Jika ternyata NG, lanjutkan ke q4.
B8-103
8-11-19 P0537/44(A/C EVAPORATOR SENSOR CIRCUIT (GND SHORT)),P0538/44(A/C
EVAPORATOR SENSOR CIRCUIT (+B SHORT))
(1) Diagram sirkuit sistem

EFI ECU

5V
A/C evaporator
temperature sensor
ACEV Signal line
A37 2

E21 Earthed line


A46 1

C21E5527ES20

Konektor sisi harness kendaraan yang terhubung ke air conditioner evaporator temperature
sensor

E21 ACEV

1 2
Q11E5025S10

Konektor sisi harness kendaraan yang terhubung ke EFI ECU

1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4 5 6 7 8
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44
45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56

A B C21E5508S10
B8-104
(2) Cakupan monitor, Kriteria penentuan
[1] P0537/44
a. Monitoring range
1. IG SW"ON"
2. Air conditioner "ON"
b. Kondisi penilaian
1. Tegangan sinyal air conditioner evaporator temperature sensor tetap sekitar 0.14V atau lebih rendah
minimal selama 0.5 detik.
[2] P0538/44
a. Monitoring range
1. IG SW"ON"
2. Air conditioner "ON"
b. Kondisi penilaian
1. Tegangan sinyal air conditioner evaporator temperature sensor tetap sekitar 4.9V atau lebih tinggi
minimal selama 0.5 detik.
(3) Poin pemeriksaan
1. Air conditioner evaporator temperature sensor gagal
2. Kegagalan kontak konektor sisi harness kendaraan
3. Kegagalan signal line, line masa
4. Kegagalan EFI ECU
(4) Prosedur pemeriksaan
q1. Konfirmasi gejala
1. Hidupkan mesin dan putar blower on untuk sementara dengan MAX COOL dan air conditioner
"OFF".
2. Gunakan DS-" untuk membaca data monitor [A/C evaporator temperature sensor].
NILAI SPESIFIKASI:
Sama seperti temperature di dalam kendaraan

o Jika ternyata OK, lanjutkan ke q2.


o Jika ternyata NG, lanjutkan ke q3.

q2. Pelaksanaan prosedur reproduksi problem


1. Jika tidak ada abnormalitas yang ditemukan selama mengkonfirmasi gejala, kendaraan dalam salah
satu status berikut.
(1) Meskipun terjadi malafungsi dalam sistem, sistem telah kembali lagi ke kondisi normal.
(2) Abnormalitas di EFI ECU (termasuk power supply system).
2. Hapus diagnosis code.
Lihat ke Halaman B8-27.

3. Lihat kembali ke freeze frame data dan hasil wawancara, periksa kendaraan menggunakan prosedur
reproduksi problem untuk memeriksa apakah terdapat abnormalitas.
Lihat ke Halaman A1-29.

CATATAN
2 Jika diagnosis code muncul lagi ketika pemeriksaan telah memastikan tidak ada
abnormalitas, mungkin terjadi malafungsi (termasuk kegagalan di power supply system
atau kontak konektor buruk) di EFI ECU.
B8-105
q3. Mengharapkan penyebab abnormalitas
1. Menyimpulkan penyebab kerusakan tersebut dari data monitor.
Tabel penyebab kemungkinan malafungsi
Data monitor [A/C evaporator temperature sensor] Penyebab malafungsi
Kegagalan signal line (open, powering)
0d
Line masa rusak
Sekitar 94d Signal line rusak (terhubung ke masa)

o Lanjutkan ke q4.

q4. Periksa air conditioner evaporator temperature sensor


1. Status hubungan konektor air conditioner evaporator temperature sensor.
NILAI SPESIFIKASI:
Tidak ada abnormalitas

2. Ukur nilai tahanan antara air conditioner evaporator temperature sensor 1 (E21) dan 2 (ACEV).
NILAI SPESIFIKASI:
Temperature [d] 0 15
Tahanan (k ) 4,8-4,9 2,2-2,4

o Jika OK, lanjutkan ke q5.


o Jika ternyata NG, perbaiki status hubungan konektor atau ganti air conditioner evaporator
temperature sensor dan lanjutkan ke q7.
Lihat ke Halaman K1-22.

q5. Pemeriksaan wiring harness


1. Periksa EFI ECU dan status hubungan konektor air conditioner evaporator temperature sensor.
NILAI SPESIFIKASI:
Tidak ada abnormalitas

2. Periksa apakah terdapat kontinuitas dan short circuit antara terminal konektor sisi harness
kendaraan berikut ini.
(1) Antara [signal line (ACEV)] EFI ECU (A37) dan air conditioner evaporator temperature sensor
(2)
(2) Antara [line masa (E21)] EFI ECU (A46) dan air conditioner evaporator temperature sensor (1)
Lihat ke Halaman A1-38.

NILAI SPESIFIKASI:
Terdapat hubungan dan tidak ada short circuit.

o Jika OK, lanjutkan ke q6.


o Jika ternyata NG, perbaiki atau ganti signal line, line masa, atau konektor dan lanjutkan ke q7.

q6. Pemeriksaan sirkuit unit EFI ECU


1. Periksa sistem power supply, sistem masa dan konektor.
Lihat ke Halaman B8-32.

o Jika ternyata OK, ganti EFI ECU dan lanjutkan ke q7.


Lihat ke Halaman B8-1.

o Jika ternyata NG, perbaiki atau ganti harnesses atau konektor yang rusak dan lanjutkan ke q7.
B8-106
q7. Confirm test
1. Hidupkan mesin dan putar blower on untuk sementara dengan MAX COOL dan air conditioner
"OFF".
2. Gunakan DS-" untuk membaca data monitor [A/C evaporator temperature sensor].
NILAI SPESIFIKASI:
Sama seperti temperature di dalam kendaraan

o Jika OK, pemeriksaan ini selesai


o Jika ternyata NG, lanjutkan ke q4.
B8-107
8-11-20 P0627/34(FUEL PUMP CONTROL CIRCUIT (OPEN)),P0628/34(FUEL PUMP CONTROL
CIRCUIT (GND SHORT)),P0629/34(FUEL PUMP CONTROL CIRCUIT (+B SHORT))
(1) Diagram sirkuit sistem

EFI ECU
F/P relay
FC1 Power line 1
Driver A29 1 3

Main relay
Power line 2 EFI
2 4 2 4

3
E/G AM
1 3
F/P Motor
IG SW
(IG2)
4
F/L
Earthed line

MRO
Driver A20 Battery

C21E5528ES20

Konektor sisi harness kendaraan yang terhubung ke fuel pump

Gage^ Gage_

1 2
3 4
Pump^ Pump_

L31E5523ES10

Konektor sisi harness kendaraan yang terhubung ke EFI ECU

1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4 5 6 7 8
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44
45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56

A B C21E5508S10
B8-108
Setiap unit yang terhubung ke konektor sisi harness kendaraan

4 4

2 2
1 3 1 3

F/P relay Main relay


C21E5529ES10

(2) Cakupan monitor, Kriteria penentuan


[1] P0627/34
a. Monitoring range
1. IG switch adalah "ON", engine revolution speed 40 rpm atau lebih tinggi, dan tegangan sistem
adalah 8.5 V atau lebih tinggi
b. Kondisi penilaian
1. Ketika tegangan output dari fuel pump driver 2.7 - 5.0 V
[2] P0628/34
a. Monitoring range
1. IG switch adalah "ON", engine revolution speed 40 rpm atau lebih tinggi, dan tegangan sistem
adalah 8.5 V atau lebih tinggi
b. Kondisi penilaian
1. Ketika tegangan output dari fuel pump driver 2.7 V atau lebih rendah
[3] P0629/34
a. Monitoring range
1. IG switch adalah "ON", engine revolution speed 40 rpm atau lebih tinggi, dan tegangan sistem
adalah 8.5 V atau lebih tinggi
b. Kondisi penilaian
1. Ketika arus output dari fuel pump driver sebesar 0.65 - 1.2 A
(3) Poin pemeriksaan
1. Fuel pump gagal
2. F/P relay gagal
3. Kegagalan kontak konektor sisi harness kendaraan
4. Power supply line gagal
(4) Prosedur pemeriksaan
q1. Konfirmasi gejala
1. Atur ignition switch ke "ON".
2. Lakukan active test [fuel pump] dengan menggunakan DS-".
NILAI SPESIFIKASI:
Active test "ON": Bila pompa bekerja akan muncul suara pengoperasian
Active test "OFF": Bila pompa tidak bekerja, tidak muncul suara
pengoperasian

o Jika OK, lanjutkan ke q2.


o Jika NG, lanjutkan ke q3.
B8-109
q2. Pelaksanaan prosedur reproduksi problem
1. Jika tidak ada abnormalitas yang ditemukan selama mengkonfirmasi gejala, kendaraan dalam salah
satu status berikut.
(1) Meskipun terjadi malafungsi dalam sistem, sistem telah kembali lagi ke kondisi normal.
(2) Abnormalitas di EFI ECU (termasuk power supply system).
B8-110
2. Hapus diagnosis code.
Lihat ke Halaman B8-27.

3. Lihat kembali ke freeze frame data dan hasil wawancara, periksa kendaraan menggunakan prosedur
reproduksi problem untuk memeriksa apakah terdapat abnormalitas.
Lihat ke Halaman A1-29.

CATATAN
2 Jika diagnosis code muncul lagi ketika pemeriksaan telah memastikan tidak ada
abnormalitas, mungkin terjadi malafungsi (termasuk kegagalan di power supply system
atau kontak konektor buruk) di EFI ECU.

q3. Periksa fuel pump 


1. Periksa status hubungan konektor fuel pump.
NILAI SPESIFIKASI:
Tidak ada abnormalitas

o Jika OK, lanjutkan ke q4.


o Jika ternyata NG, perbaiki status hubungan konektor dan lanjutkan ke q11.

q4. Periksa data monitor


1. Menggunakan DS-", konfirmasi data monitor [fuel pump relay] selama running dari active test [fuel
pump].
NILAI SPESIFIKASI:
Active test [fuel pump] "ON": Data monitor [fuel pump relay] "ON"
Active test [fuel pump] "OFF": Data monitor [fuel pump relay] "OFF"

o Jika OK, lanjutkan ke q6.


o Jika NG, lanjutkan ke q5.

q5. Pemeriksaan sirkuit unit EFI ECU


1. Periksa sistem power supply, sistem masa dan konektor.
Lihat ke Halaman B8-32.

o Jika ternyata OK, ganti EFI ECU dan lanjutkan ke q11.


Lihat ke Halaman B8-1.

o Jika ternyata NG, perbaiki atau ganti harnesses atau konektor yang rusak dan lanjutkan ke q11.
B8-111
q6. Periksa terminal fuel pump
1. Lepas hubungan konektor fuel pump.
2. Putar IG switch ke "ON", dan ukur tegangan antara terminal fuel pump power supply 3 (pump @)
dan terminal masa bodi.
NILAI SPESIFIKASI:
Tegangan baterai

3. Dalam kondisi berikut, ukur tegangan antara fuel pump power supply terminal 3 (pump @) dan
terminal masa bodi.
(1) Ketika fuel pump bergerak
NILAI SPESIFIKASI:
Tegangan baterai

(2) Ketika fuel pump berhenti


NILAI SPESIFIKASI:
Sekitar 0V

4. Periksa apakah terdapat kegagalan kontak konektor yang menyebabkan tahanan menjadi abnormal
dari setiap konektor dari sirkuit sistem.
NILAI SPESIFIKASI:
Tidak ada abnormalitas

o Jika OK, lanjutkan ke q7.


o Jika NG, lanjutkan ke q10.

q7. Periksa fuel pump 


1. Lakukan pemeriksaan unit dari fuel pump.
Lihat ke Halaman B8-139.

2. Periksa apakah terdapat short circuit dengan fuel sender system.


NILAI SPESIFIKASI:
Tidak ada short circuit

o Jika OK, lanjutkan ke q8.


o Jika ternyata NG, perbaiki status hubungan konektor atau ganti fuel pump dan lanjutkan ke q10.
Lihat ke Halaman B7-13.

q8. Periksa fuel pump 


1. Konfirmasi suara kerja ketika tegangan baterai diberikan ke fuel pump unit.
NILAI SPESIFIKASI:
Terdengar suara kerja.

o Jika OK, lanjutkan ke q9.


o Jika ternyata NG, ganti fuel pump dan lanjutkan ke q10.
Lihat ke Halaman B7-13.
B8-112
q9. Periksa fuel pump 
1. Periksa apakah filter bahan bakar tersumbat dengan benda asing.
NILAI SPESIFIKASI:
Tidak ada abnormalitas

o Jika OK, lanjutkan ke q10.


o Jika ternyata NG, ganti fuel pump dan lanjutkan ke q10.
Lihat ke Halaman B7-13.

q10. Pemeriksaan wiring harness


1. Periksa EFI ECU, fuel pump, F/P relay dan status hubungan konektor Main relay.
NILAI SPESIFIKASI:
Tidak ada abnormalitas

2. Periksa apakah terdapat kontinuitas dan short circuit antara terminal konektor sisi harness
kendaraan berikut ini.
(1) Antara [power supply line  (FC1)] EFI ECU (A29) dan F/P relay (1)
(2) Antara [power supply line ] F/P relay (2) dan fuel pump (3)
(3) Antara [line masa] fuel pump (4) dan masa bodi
Lihat ke Halaman A1-38.

NILAI SPESIFIKASI:
Terdapat hubungan dan tidak ada short circuit.

o Jika OK, lanjutkan ke q11.


o Jika ternyata NG, perbaiki dan ganti power supply line1, power supply line 2, line masa atau
konektor dan lanjutkan ke q11.

q11. Confirm test


1. Atur ignition switch ke "ON".
2. Lakukan active test [fuel pump] dengan menggunakan DS-".
NILAI SPESIFIKASI:
Active test "ON": Bila pompa bekerja akan muncul suara pengoperasian
Active test "OFF": Bila pompa tidak bekerja, tidak muncul suara
pengoperasian

o Jika OK, pemeriksaan ini selesai


o Jika NG, lanjutkan ke q3.
B8-113
8-11-21 P1604/-(ABNORMAL E/G START)
(1) Cakupan monitor, Kriteria penentuan
[1] Waktu penilaian
a. Cakupan monitor
1. Menjalankan jarak 10 km atau lebih jauh (berjalan kumulatif yang tersimpan dalam EFI ECU)
2. Engine coolant temperature
35 d atau lebih tinggi
3. Selama cranking
b. Kriteria
1. Kendaraan membutuhkan waktu lebih lama untuk menghidupkan mesin (Waktu bervariasi
tergantung pada temperatur dan ambient pressure)
Waktu yang dibutuhkan untuk menentukan poor starting
Temperatur
cairan

35
30
25
15 0 20 100 110
pendingin
(d)
Waktu
30-39 20-26 10-13 4-7 2-5 2-5 2-5 2,5-5,5
(detik)

[2] Penilaian engine speed rendah


a. Cakupan monitor
1. Menjalankan jarak 10 km atau lebih jauh (berjalan kumulatif yang tersimpan dalam EFI ECU)
2. Turunkan temperatur cairan pendingin atau intake air temperature
15 d atau lebih
3. Penilaian kendaraan berhenti (pada kecepatan kendaraan 3 km/jam atau kurang)
4. Selama cranking
5. Mesin hidup pertama (kecepatan revolusi pada 800 rpm atau lebih tinggi)
6. Dalam waktu 5 detik sejak putaran mesin mencapai minimal 500 rpm, atau dalam 2 detik sejak
cranking dihentikan, mana yang tercapai terlebih dahulu.
b. Kriteria
1. Kecepatan mesin turun menjadi kurang dari 200 rpm
(2) Poin pemeriksaan
Menggunakan freeze frame data dan informasi yang diperoleh melalui interview-based diagnosis, usahakan untuk
dapat mereplikasi gejala malafungsi. Periksa data monitor value.
Kecepatan mesin dalam freeze frame data Komponen mungkin bertanggung jawab atas malafungsi
0 rpm Tidak ada cranking, Abnormal engine revolution sensor
100-250 rpm Cranking, tetapi tidak ada ignition awal
250 rpm atau lebih tinggi Pengapian awal tertunda, eksplosi tidak sempurna

CATATAN
2 P1604 (Abnormal E/G start) adalah kode yang memberikan ide dari bagian yang cacat untuk
memperkirakan dengan referensi freeze frame data dalam menanggapi sinyal seperti
"Engine stall" dan "Engine vibration".
2 Untuk alasan ini, kode ini muncul bahkan ketika kegagalan ignition tidak mekanis atau
ketika kendaraan hanya berlari keluar dari gas. Setelah Anda memverifikasi tingkat
kesehatan mesin dan kekhawatiran pelanggan Anda diurus, maka Anda dapat menghapus
kode.

(3) Prosedur pemeriksaan


CATATAN
2 Prosedur pemeriksaan didasarkan pada asumsi yang komponen kemungkinan menjadi
penyebab malafungsi. Untuk menemukan prosedur yang lebih detail, lihat ke bab yang
menjelaskan setiap troubleshooting per gejala atau per sistem.
B8-114
q1. Periksa kecepatan mesin dalam menanggapi P1604 (Abnormal E/G start)
1. Periksa engine speed di freeze frame data ketika P1604 (Abnormal E/G start) kode muncul.
o Jika kecepatan adalah 0 rpm, lanjutkan ke q2.
o Jika kecepatan adalah100 sampai 250 rpm, lanjutkan ke q4.
o Jika kecepatan adalah 250 rpm, lanjutkan ke q6.

q2. Periksa tegangan baterai (1)


1. Ukur tegangan baterai selama cranking.
o Jika tegangan kurang dari 5 V, ganti baterai, atau periksa status charging.
o Jika tegangan 5 sampai 9 V, lanjutkan ke q3.
o Jika tegangan adalah 9 V atau lebih tinggi, beban mungkin menjadi berlebihan.
Kemungkinan penyebab
Kelebihan beban (Mechanical Kegagalan mesin, kegagalan AC compressor, kegagalan alternator, beban listrik yang
loss) berlebihan dan sebagainya.

q3. Periksa tegangan baterai (2)


1. Periksa fluktuasi tegangan selama dan setelah cranking.
o Jika tegangan berfluktuasi, periksa engine revolution sensor dan camshaft position sensor untuk
setiap masukan yang abnormal.
o Jika tegangan tidak berfluktuasi, periksa dan perbaiki sistem starter.

q4. Validasi diagnosis code


1. Periksa diagnostic code untuk ignition system.
o Jika diagnosis code muncul, periksa dan perbaiki ignition system.
o Jika diagnosis code tidak muncul, lanjutkan ke q5.

q5. Periksa coolant temperature sensor ( (Revolusi kecepatan 100-250 rpm pada cranking)
1. Periksa [temperatur cairan pendingin] dalam data monitor.
o Jika temperature sesuai dengan kondisi dari kendaraan, penyebab dari malafungsi dapat
menyumbat dalam sistem bahan bakar, seal rusak, atau kebocoran dari sistem bahan bakar.
o Jika temperatur tidak sesuai dengan kondisi kendaraan, penyebab dari malafungsi mungkin
abnormalitas dalam engine coolant temperature sensor.

q6. Periksa coolant temperature sensor (Revolusi kecepatan 250 rpm atau lebih tinggi pada
cranking)
1. Periksa [temperatur cairan pendingin] dalam data monitor.
o Jika temperatur sesuai dengan kondisi kendaraan, lanjutkan ke q7.
o Jika temperatur tidak sesuai dengan kondisi kendaraan, penyebab dari malafungsi mungkin
abnormalitas dalam engine coolant temperature sensor.

q7. Periksa udara untuk rasio bahan bakar


1. Dalam [Total fuel trim bank 1] bidang data monitor, periksa nilai feedback koreksi untuk rasio A/F.
NILAI SPESIFIKASI:
Nilainya harus berfluktuasi sekitar dari standard value [1].

o Jika OK, lanjutkan ke q8.


o ika nilai tidak berfluktuasi, penyebab malafungsi dapat menyumbat dalam sistem bahan bakar,
seal rusak, atau kebocoran dari sistem bahan bakar.
B8-115
q8. Periksa cranking
1. Periksa engine speed selama cranking.
o Jika engine speed tinggi, penyebab dari malafungsi mungkin tekanan kompresi mesin tidak cukup.
o Jika hal itu normal, periksa apakah terdapat item berikut:
Kemungkinan penyebab
Insufficient intake air Clogged intake air passage dan dll.
Manifold absolute pressure sensor, Engine coolant temperature sensor atau Front
Abnormalitas dalam properti sensor
oxygen sensor
Temperatur cairan pendingin mesin
Thermostat rusak
abnormal
Lainnya Fuel pump dan filter, Purge VSV system, EFI ECU
B8-116
8-11-22 U0001/88(KOMUNIKASI DENGAN CAN)
(1) Cakupan monitor, Kriteria penentuan
[1] Monitoring range
1. Setelah satu detik mulai dari memutar IG switch "ON"
2. Tegangan sistem adalah 10 V atau lebih tinggi
3. Setelah satu detik dari kembalinya tegangan sistem dari bawah 10 V sampai 10 V atau lebih tinggi
4. Setelah satu detik dari pembatalan dari diagnostic trouble code melalui off-board komunikasi
5. Tidak sedang berlangsung re-programming menggunakan CAN bus.
[2] Kondisi penilaian
1. Semua CAN frame komunikasi telah terputus.
(2) Prosedur pemeriksaan
q1. Periksa diagnosis
1. Hapus diagnosis code.
Lihat ke Halaman B8-27.

2. Baca diagnosis code dengan menggunakan DS-".


Lihat ke Halaman B8-26.

3. Periksa apakah diagnosis code U0001/88 tidak muncul lagi.


NILAI SPESIFIKASI:
Tidak muncul

o Jika hasilnya OK, periksa sirkuit ECU EFI.


Lihat ke Halaman B8-32.

o Jika NG, perform the basic periksa dari CAN communication.


Lihat ke Halaman L2-13.
B8-117
8-11-23 U0121/86(KOMUNIKASI DENGAN ABS (RECEIVE))
(1) Diagram sirkuit sistem
Relay block IG SW
ACC
AM
IG1
IG2
ST
EFI
Fuse block

F/L ECU ECU


Main relay
IG2 IG1

BACK UP

ABS2 ABS1

38 13 35 A1 A2 A52 5 3
'BS 'BM 'IG 'B1 'B2 IGSW IG' 'B
1 MOTOR GND CANH 37 A56 CANH HCAN A44 9 CANH
EFI ECU Combination meter
ABS ECU
CANL 24 A55 CANL LCAN A43 8 CANL
25 SYSTEM GND Terminating Terminating
resistance resistance
E01 E02 SGND
Vehicles equipped with ABS
A7 A5 7

C21E5523ES20

Konektor sisi harness kendaraan yang terhubung ke ABS ECU

25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37
38
14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

C21C5512S10

Konektor sisi harness kendaraan yang terhubung ke EFI ECU

1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4 5 6 7 8
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44
45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56

A B C21E5508S10

(2) Cakupan monitor, Kriteria penentuan


[1] Monitoring range
1. Setelah satu detik mulai dari memutar IG switch "ON"
2. Tegangan sistem adalah 10 V atau lebih tinggi
3. Setelah satu detik dari kembalinya tegangan sistem dari bawah 10 V sampai 10 V atau lebih tinggi
4. Setelah satu detik dari pembatalan dari diagnostic trouble code melalui off-board komunikasi
5. Tidak sedang berlangsung re-programming menggunakan CAN bus.
B8-118
[2] Kondisi penilaian
1. Setelah sekitar 0.8 detik interupsi frame dari ABS ECU
(3) Poin pemeriksaan
1. Apakah harness antara EFI ECU - ABS ECU normal?
2. Apakah ABS ECU normal?
3. Periksa semua konektor terhubung dengan benar (tidak ada sambungan kendur)
(4) Prosedur pemeriksaan
q1. Periksa diagnosis code (ABS-terkait)
1. Baca ABS diagnosis code dengan menggunakan DS-".
Lihat ke Halaman E3-27.

NILAI SPESIFIKASI:
A diagnosis code muncul.

o Jika ternyata OK, troubleshoot diagnosis code muncul dan lanjutkan ke q2.
o Jika NG, lanjutkan ke q3.

q2. Periksa kembali diagnosis code (EFI-terkait)


1. Hapus diagnosis code EFI.
Lihat ke Halaman B8-27.

2. Menggunakan DS-", periksa jika EFI diagnosis code muncul.


Lihat ke Halaman B8-26.

NILAI SPESIFIKASI:
Diagnosis code tidak muncul.

o Jika hal itu OK, sistem EFI adalah normal.


o Jika NG, lanjutkan ke q3.

q3. Pemeriksaan dasar CAN communication


1. Lakukan pemeriksaan dasar CAN communication.
Lihat ke Halaman L2-13.

o Jika hal itu OK, lakukan troubleshooting pada CAN communications.


Lihat ke Halaman L2-20.

o Jika ternyata NG, perbaiki atau ganti part yang rusak.


B8-119
8-11-24 U0156/87(COMMUNICATION WITH SPEEDOMETER (RECEIVE))
(1) Diagram sirkuit sistem
Relay block
IG SW
ACC
AM
IG1

IG2
ST

EFI
Fuse block

F/L ECU
Main relay IG2

BACK UP

A1 A2 A52 5 3
'B1 'B2 IGSW IG' 'B
A56 CANH HCAN A44 9 CANH HCAN 2
EFI ECU Combination meter
A55 CANL LCAN A43 8 CANL LCAN 1
Terminating Terminating
resistance resistance
E01 E02 SGND
A7 A5 7

C21E5530ES20

Konektor sisi harness kendaraan yang terhubung ke combination meter

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40

H21E5506S10

Konektor sisi harness kendaraan yang terhubung ke EFI ECU

1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4 5 6 7 8
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44
45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56

A B C21E5508S10

(2) Cakupan monitor, Kriteria penentuan


[1] Monitoring range
1. Setelah satu detik mulai dari memutar IG switch "ON"
2. Tegangan sistem adalah 10 V atau lebih tinggi
3. Setelah satu detik dari kembalinya tegangan sistem dari bawah 10 V sampai 10 V atau lebih tinggi
4. Setelah satu detik dari pembatalan dari diagnostic trouble code melalui off-board komunikasi
5. Tidak sedang berlangsung re-programming menggunakan CAN bus.
B8-120
[2] Kondisi penilaian
1. Setelah satu detik dari frame interruption dari meter
(3) Poin pemeriksaan
1. Apakah harness antara EFI ECU dan combination meter normal?
2. Apakah combination meter normal?
3. Periksa semua konektor terhubung dengan benar (tidak ada sambungan kendur)
(4) Prosedur pemeriksaan
q1. Periksa diagnosis code (meter terkait).
1. Gunakan SST ke short antara DLC13 (ECU-T) dan 4(E).
SST: 09991-87403-000
09991-87404-000
NILAI SPESIFIKASI:
Meter diagnosis code muncul.

CATATAN
2 LIhat ke bagaimana diagnosis code muncul untuk combination meter.

Lihat ke Halaman J3-13.

o Jika ternyata OK, lakukan troubleshooting dan lanjutkan ke q2.


o Jika NG, lanjutkan ke q3.

q2. Periksa kembali diagnosis code (EFI-terkait)


1. Hapus diagnosis code EFI.
Lihat ke Halaman B8-27.

2. Menggunakan DS-", periksa jika EFI diagnosis code muncul.


Lihat ke Halaman B8-26.

NILAI SPESIFIKASI:
Diagnosis code tidak muncul.

o Jika hal itu OK, sistem EFI adalah normal.


o Jika NG, lanjutkan ke q3.

q3. Pemeriksaan dasar CAN communication


1. Lakukan pemeriksaan dasar CAN communication.
Lihat ke Halaman L2-13.

o Jika hal itu OK, lakukan troubleshooting pada CAN communications.


Lihat ke Halaman L2-20.

o Jika ternyata NG, perbaiki atau ganti part yang rusak.


B8-121
8-12 TROUBLE SHOOTING SESUAI DENGAN FENOMENA MALAFUNGSI
1. Bagian ini menjelaskan cara memverifikasi gejala malafungsi bila tidak ada diagnosis code tersedia
tetapi kendaraan mengalami malafungsi tertentu.
2. Untuk troubleshoot per gejala malafungsi, pertama, Anda perlu menyusun informasi yang Anda
peroleh melalui customer interview dan hasil dari basic checks dan pemeriksaan EPS ECU circuit
untuk menganialisanya dengan daftar dari kemungkinan penyebab dengan memperhatikan gejala
malafungsi, dan kemudian mempersempit kemungkinan penyebab untuk melakukan prioritas
pengujian. Setelah itu, Anda dapat mengikuti prosedur troubleshooting dalam daftar per sistem atau
komponen.
PERINGATAN
2 Jika kendaraan dikendarai dengan SST dihubungkan, mungkin dapat menyebabkan
terjadinya malafungsi dan sangat berbahaya. Karena itu, lepaskan SST tersebut secara
benar sebelum menjalankan kendaraan.

CATATAN
2 Ketika Anda memeriksa komponen, selalu periksa harnesses dan konektor yang terhubung
ke komponen
Dalam beberapa kasus, malafungsi dapat terjadi di luar kondisi output yang ditentukan
untuk diagnosis code atau komponen yang tidak terkait dengan sistem diagnosis. Dalam
hal ini, tidak ada abnormalitas akan dideteksi melalui diagnosis bahkan jika gejala
malafungsi adalah mengulangi.
B8-122
8-13 DAFTAR KEMUNGKINAN PENYEBAB PER GEJALA MALAFUNGSI
8-13-1 STARTING BURUK
Kemungkinan penyebab
Gejala malafungsi
Sistem Komponen Kode malafungsi
Sirkuit power supply ECU EFI Open atau short circuit
Sistem power
Ignition switch
supply Tidak menyala “ON”
Main relay
Sistem masa 1
Masa mesin * Open circuit, kegagalan masa
mesin
Fuel pump relay Tidak menyala “ON”
Sistem bahan Saluran bahan bakar, Filter bahan bakar Tersumbat
Tidak ada initial
bakar Fuel injector Tak ada injeksi, injeksi konstan
ignition
Fuel pump Tidak bekerja
1
Engine fuse * Fuse putus
Ignition coil
Sistem ignition Tidak ada percikan api
Busi
Ignition timing Menyimpang
Engine revolution sensor Tak ada "NE signal"
Sistem kontrol
Camshaft position sensor Sinyal output buruk
Fuel pump relay Tidak menyala “ON”
Sistem bahan Saluran bahan bakar, Filter bahan bakar Tersumbat
bakar Fuel injector Bocor, Tak ada injeksi, Injeksi konstan
Eksplosi tidak Fuel pump Tidak bekerja
sempurna Sistem ignition Busi Misfire
meskipun terjadi Sistem intake Selang udara, dll. Kebocoran
pembakaran awal Manifold absolute pressure sensor Penyimpangan dalam karakteristik, open
Engine coolant temperature sensor circuit, short circuit
Sistem kontrol
Engine revolution sensor
Sinyal output buruk
Camshaft position sensor
Tidak terbuka sepenuhnya atau tidak
Sistem intake Throttle body
Mesin terbuka sama sekali
dingin Penyimpangan dalam karakteristik, open
Sistem kontrol Engine coolant temperature sensor
circuit, short circuit
Sistem bahan
Selama Fuel injector Kebocoran
bakar
peman
Trouble Tidak terbuka sepenuhnya atau tidak
asan Sistem intake Stepper motor untuk ISC
starting terbuka sama sekali
Fuel pump relay Tidak menyala “ON”
Sistem bahan
Saluran bahan bakar, Filter bahan bakar Tersumbat
Terus- bakar
Fuel injector Kebocoran
meneru
Sistem ignition Busi Membara
s
Stepper motor untuk ISC Rusak terbuka
Sistem intake
Selang udara, dll. Kebocoran
1
* : "Fuse E/G" mungkin akan putus jika ignition switch diputar ke "ON" bila terdapat kegagalan hubungan masa antara masa
mesin (antara konektor B30(E1) EFI computer dan engine block).
B8-123
8-13-2 IDLING GAGAL
Kemungkinan penyebab
Gejala malafungsi
Sistem Komponen Kode malafungsi
Tidak terbuka sepenuhnya atau tidak
Sistem intake Stepper motor untuk ISC
Tidak ada idle up terbuka sama sekali
Sistem kontrol Engine coolant temperature sensor Open atau short circuit
Selang udara, dll. Kebocoran
Sistem intake Throttle body Tidak menutup sepenuhnya
Stepper motor untuk ISC Buka setiap saat
Manifold absolute pressure sensor Penyimpangan dalam karakteristik, open
Putaran idle tinggi Engine coolant temperature sensor circuit, short circuit
Throttle position sensor Penyimpangan dalam karakteristik
Sistem kontrol
Stop lamp switch
Tail lamp switch Selalu "ON"
blower switch
Selang udara, dll.
Sistem intake Tersumbat
Throttle body
Manifold absolute pressure sensor
Putaran idle Penyimpangan dalam karakteristik
Engine coolant temperature sensor
rendah
Sistem kontrol Stop lamp switch
Tail lamp switch Tidak menyala “ON”
blower switch
Selang udara, dll.
Kebocoran
Sistem intake Throttle body
Hunting pada
Stepper motor untuk ISC Buka setiap saat
idling
Manifold absolute pressure sensor Penyimpangan dalam karakteristik
Sistem kontrol
Camshaft position sensor Sinyal output buruk
Sistem bahan Fuel injector Kebocoran, tidak ada injeksi
bakar Fuel pump Pengoperasian salah
Sistem intake Throttle body Isapan
Idling tak stabil Ignition coil Koneksi buruk
Sistem ignition
Busi Misfire
Manifold absolute pressure sensor
Sistem kontrol Pengoperasian rusak, hubungan buruk
Oxygen sensor FR
B8-124
8-13-3 ENGINE STALL
Kemungkinan penyebab
Gejala malafungsi
Sistem Komponen Kode malafungsi
Fuel pump relay Tidak menyala “ON”
Sistem bahan
Engine stall Saluran bahan bakar, Filter bahan bakar Tersumbat
bakar
sesaat setelah Fuel pump Tidak bekerja
dihidupkan Engine coolant temperature sensor Penyimpangan dalam karakteristik
Sistem kontrol
Camshaft position sensor Sinyal output buruk
Engine stall ketika Manifold absolute pressure sensor
Penyimpangan dalam karakteristik
menekan Sistem kontrol Engine coolant temperature sensor
akselerator. Camshaft position sensor Sinyal output buruk
Engine stall ketika Sistem intake Throttle body Pengoperasian salah
membebaskan
Sistem kontrol Manifold absolute pressure sensor Penyimpangan dalam karakteristik
akselerator.
Engine stall ketika
air conditioner Sistem intake Stepper motor untuk ISC Selalu tertutup
diputar ke "ON".
Sirkuit power supply ECU EFI
Sistem power
Ignition switch Koneksi buruk
supply
Mesin mati, tetapi Main relay
dapat dihidupkan Sistem intake Stepper motor untuk ISC Selalu tertutup
lagi. Sistem ignition Ignition coil Koneksi buruk
Manifold absolute pressure sensor
Sistem kontrol Koneksi buruk
Engine revolution sensor
B8-125
8-13-4 PENGENDARAAN BURUK
Kemungkinan penyebab
Gejala malafungsi
Sistem Komponen Kode malafungsi
Saluran bahan bakar, Filter bahan bakar Tersumbat
Sistem bahan
Fuel injector
bakar Laju aliran rendah
Fuel pump
Ignition coil Ignition kendur
Tersendat saat
Sistem ignition Busi Misfire
akselerasi
Ignition timing Menyimpang
Manifold absolute pressure sensor
Penyimpangan dalam karakteristik, open
Engine coolant temperature sensor
Sistem kontrol circuit, short circuit
Throttle position sensor
Knock sensor Open atau short circuit
Sistem bahan
Fuel injector Laju aliran rendah
bakar
Ignition coil Koneksi buruk
Back fire Sistem ignition Busi Misfire
After fire Ignition timing Menyimpang
Manifold absolute pressure sensor Pengoperasian salah
Sistem kontrol Engine coolant temperature sensor Penyimpangan dalam karakteristik
Camshaft position sensor Sinyal output buruk
Saluran bahan bakar, Filter bahan bakar Tekanan bahan bakar buruk.
Sistem bahan
Fuel injector Laju aliran rendah
bakar
Fuel pump Tekanan bahan bakar buruk.
Sistem ignition Busi Misfire
Output tidak cukup
Manifold absolute pressure sensor Penyimpangan dalam karakteristik, open
Engine coolant temperature sensor circuit, short circuit
Sistem kontrol
Throttle position sensor Penyimpangan dalam karakteristik
Camshaft position sensor Sinyal output buruk
Sistem bahan
Fuel injector Injeksi konstan
bakar
Penyimpangan dalam karakteristik, open
Manifold absolute pressure sensor
Asap hitam circuit, short circuit
Sistem kontrol Intake air temperature sensor
Engine coolant temperature sensor Penyimpangan dalam karakteristik
Throttle position sensor
Sistem bahan Saluran bahan bakar, Filter bahan bakar Tersumbat
bakar Fuel injector Pengoperasian salah
Hunting selama
Sistem ignition Ignition coil Koneksi buruk
pengendaraan
Throttle position sensor Penyimpangan dalam karakteristik
Sistem kontrol
Camshaft position sensor Sinyal output buruk
Penyimpangan dalam karakteristik, open
Manifold absolute pressure sensor
circuit, short circuit
Abnormal
Sistem kontrol Throttle position sensor Penyimpangan dalam karakteristik
knocking
Penyimpangan dalam karakteristik, open
Knock sensor
circuit, short circuit
B8-126
8-14 TROUBLE SHOOTING SESUAI DENGAN SISTEM
8-14-1 POWER SUPPLY SYSTEM ABNORMALITY (SWITCH IG)
(1) Diagram sirkuit sistem

EFI ECU

Power line ECU IG2 AM


IG SW
Driver A52
IG SW
(IG2)
F/L

Battery

C21E5531ES20

Konektor sisi harness kendaraan yang terhubung ke EFI ECU

1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4 5 6 7 8
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44
45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56

A B C21E5508S10

(2) Poin pemeriksaan


1. Kegagalan kontak konektor sisi harness kendaraan
2. Power supply line gagal
3. Kegagalan EFI ECU
4. Switch IG gagal
B8-127
(3) Prosedur pemeriksaan
q1. Konfirmasi gejala
1. Lepas hubungan konektor A sisi harnes kendaraan pada EFI ECU.
2. Putar IG switch ke "ON" dengan tanpa beban listrik.
3. Ukur tegangan antar terminal berikut.
Antara konektor A52 (IGSW sisi harness kendaraan yang dihubungkan ke EFI ECU dan konektor A7
(E01) sisi harness kendaraan yang dihubungkan ke EFI ECU
NILAI SPESIFIKASI:
Tegangan baterai

4. Putar switch IG ke "OFF".


5. Ukur tegangan antar terminal berikut.
Antara konektor A52 (IGSW sisi harness kendaraan yang dihubungkan ke EFI ECU dan konektor A7
(E01) sisi harness kendaraan yang dihubungkan ke EFI ECU
NILAI SPESIFIKASI:
Sekitar 0V

o Jika ternyata OK, lanjutkan ke Troubleshooting setiap system (abnormalitas power supply (main
relay)).
Lihat ke Halaman B8-128.

o Jika NG, lanjutkan ke q2.

q2. Mengharapkan penyebab abnormalitas


1. Menyimpulkan penyebab malafungsi dari EFI ECU terminal input signal yang diukur di q1.
Tabel penyebab kemungkinan malafungsi
Tegangan input EFI ECU Penyebab malafungsi
kegagalan signal line (powering)
IG switch "OFF" dan tegangan baterai
masalah pemasangan switch IG
signal line rusak (open wire, terhubung ke masa)
Dengan tidak ada beban listrik, 0V power supply line rusak
dengan IG switch "ON" status hubungan konektor rusak
masalah pemasangan switch IG

o Lanjutkan ke q3.
B8-128
q3. Periksa IG switch
1. Periksa status hubungan konektor yang terhubung ke IG switch.
NILAI SPESIFIKASI:
Tidak ada abnormalitas

2. Periksa status pemasangan IG switch.


NILAI SPESIFIKASI:
Tidak ada abnormalitas

3. Lakukan pemeriksaan unit IG switch.


Lihat ke Halaman J5-2.

o Jika OK, lanjutkan ke q4.


o Jika ternyata NG, perbaiki status hubungan konektor atau status pemasangan IG switch. Atau,
ganti IG switch dan lanjutkan ke q6.
(1) Kendaraan tanpa EPS
Lihat ke Halaman G1-9.

(2) Kendaraan dengan EPS


Lihat ke Halaman G1-18.

q4. Pemeriksaan wiring harness


1. Periksa kontak konektor EFI ECU.
NILAI SPESIFIKASI:
Tidak ada abnormalitas

2. Periksa apakah terdapat kontinuitas dan short circuit antara terminal konektor sisi harness
kendaraan berikut ini.
(1) Antara [power supply line (IGSW)] EFI ECU (A52) dan ECU IG2 fuse
Lihat ke Halaman A1-38.

NILAI SPESIFIKASI:
Terdapat hubungan dan tidak ada short circuit.

o Jika OK, lanjutkan ke q5.


o Jika ternyata NG, perbaiki atau ganti power supply line atau konektor dan lanjutkan ke q6.

q5. Pemeriksaan sirkuit unit EFI ECU


1. Periksa sistem power supply, sistem masa dan konektor.
Lihat ke Halaman B8-32.

o Jika ternyata OK, ganti EFI ECU dan lanjutkan ke q6.


Lihat ke Halaman B8-1.

o Jika ternyata NG, perbaiki atau ganti harnesses atau konektor yang rusak dan lanjutkan ke q6.
B8-129
q6. Confirm test
1. Lepas hubungan konektor A sisi harnes kendaraan pada EFI ECU.
2. Putar IG switch ke "ON" dengan tanpa beban listrik.
3. Ukur tegangan antar terminal berikut.
Antara konektor A52 (IGSW sisi harness kendaraan yang dihubungkan ke EFI ECU dan konektor A7
(E01) sisi harness kendaraan yang dihubungkan ke EFI ECU
NILAI SPESIFIKASI:
Tegangan baterai

4. Putar switch IG ke "OFF".


5. Ukur tegangan antar terminal berikut.
Antara konektor A52 (IGSW sisi harness kendaraan yang dihubungkan ke EFI ECU dan konektor A7
(E01) sisi harness kendaraan yang dihubungkan ke EFI ECU
NILAI SPESIFIKASI:
Sekitar 0V

o Jika hal itu OK, sistem adalah normal.


o Jika ternyata NG, lanjutkan ke q3.
B8-130
8-14-2 POWER SUPPLY SYSTEM ABNORMALITY (MAIN RELAY)
(1) Diagram sirkuit sistem

EFI ECU

'B2 Main relay


A2
Power
Circuit 'B1 Power line 2 Power line 1
A1 2 4

MRO Drive line


Driver A20 1 3

EFI

Battery

C21E5532ES20

Konektor sisi harness kendaraan yang terhubung ke EFI ECU

1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4 5 6 7 8
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44
45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56

A B C21E5508S10

Konektor sisi harness kendaraan yang terhubung ke main relay

2
1 3

C21E5515S10

(2) Poin pemeriksaan


1. Main relay rusak
2. Kegagalan kontak konektor sisi harness kendaraan
3. Kegagalan power supply line dan drive line
4. Kegagalan EFI ECU
B8-131
(3) Prosedur pemeriksaan
q1. Konfirmasi gejala
1. Menggunakan DS-", baca data monitor [power supply voltage] kondisi di bawah berikut.
(1) Switch IG "ON", dengan tidak ada beban listrik
NILAI SPESIFIKASI:
Tegangan baterai

o Jika OK, sistem adalah normal.


o Jika NG, lanjutkan ke q2.

q2. Periksa main relay


1. Periksa status hubungan konektor.
NILAI SPESIFIKASI:
Tidak ada abnormalitas

2. Periksa pemasangan status main relay.


NILAI SPESIFIKASI:
Tidak ada abnormalitas

o Jika OK, lanjutkan ke q3.


o Jika ternyata NG, perbaiki status hubungan konektor atau status pemasangan main relay dan
lanjutkan ke q5.

q3. Pemeriksaan wiring harness


1. Periksa EFI ECU dan status hubungan konektor fuse block .
NILAI SPESIFIKASI:
Tidak ada abnormalitas

2. Periksa apakah terdapat kontinuitas dan short circuit antara terminal konektor sisi harness
kendaraan berikut ini.
(1) Antara [power supply line ] EFI fuse dan Main relay (4)
(2) Antara [power supply line  ( B1)] EFI ECU (A1) dan Main relay (2)
(3) Antara [power supply line  ( B2)] EFI ECU (A2) dan Main relay (2)
(4) Antara [Drive line (MRO)] EFI ECU (A20) dan Main relay (1)
Lihat ke Halaman A1-38.

NILAI SPESIFIKASI:
Terdapat hubungan dan tidak ada short circuit.

o Jika OK, lanjutkan ke q4.


o Jika ternyata NG, repair atau ganti power supply line , power supply line , drive line atau
konektor, dan lanjutkan ke q5.

q4. Pemeriksaan sirkuit unit EFI ECU


1. Periksa sistem power supply, sistem masa dan konektor.
Lihat ke Halaman B8-32.

o Jika ternyata OK, ganti EFI ECU dan lanjutkan ke q5.


Lihat ke Halaman B8-1.

o Jika ternyata NG, perbaiki atau ganti harnesses atau konektor yang rusak dan lanjutkan ke q5.
B8-132
q5. Confirm test
1. Menggunakan DS-", baca data monitor [power supply voltage] kondisi di bawah berikut.
(1) Switch IG "ON", dengan tidak ada beban listrik
NILAI SPESIFIKASI:
Tegangan baterai

o Jika OK, pemeriksaan ini selesai


o Jika NG, lanjutkan ke q2.
B8-133
8-14-3 RADIATOR FAN SISTEM ABNORMAL
(1) Diagram sirkuit sistem

EFI ECU IG SW
RAD FAN relay (IG2)
FANI Drive line Power line 3 E/G AM
Driver A32 3 1

Power line 2 Power line 1 R/FAN


2 4

F/L
Radiator
fan motor

1
Battery
Earthed line

C21E5533ES20

Setiap unit yang terhubung ke konektor sisi harness kendaraan

4
2 1 2
1 3

RAD fan relay Radiator fan motor


C21E5534ES10

Konektor sisi harness kendaraan yang terhubung ke EFI ECU

1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4 5 6 7 8
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44
45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56

A B C21E5508S10

(2) Poin pemeriksaan


1. Kegagalan coolant temperature sensor
2. Radiator fan macet tersangkut benda asing
3. Radiator fan motor rusak
4. RAD FAN relay rusak
5. Kegagalan kontak konektor sisi harness kendaraan
6. Drive line, power supply line, line masa rusak
7. Kegagalan EFI ECU
B8-134
(3) Prosedur pemeriksaan
q1. Konfirmasi diagnosis code
1. Baca diagnosis code dengan menggunakan DS-".
Lihat ke Halaman B8-26.

2. Periksa bahwa diagnosis code P0117/42 dan P0118/42 tidak muncul.


NILAI SPESIFIKASI:
Tidak muncul

o Jika OK, lanjutkan ke q2.


o Jika ternyata NG, periksa P0117/42 dan P0118/42.
Lihat ke Halaman B8-46.

q2. Konfirmasi gejala


1. Atur ignition switch ke "ON".
2. Lakukan active test [radiator fan] dengan menggunakan DS-".
NILAI SPESIFIKASI:
Active test "ON": Radiator fan berputar.
Active test "OFF": Radiator fan tidak berputar.

o Jika OK, sistem adalah normal.


o Jika NG, lanjutkan ke q3.

q3. Periksa pengoperasian suara RAD FAN relay


1. Lakukan active test [radiator fan] dengan menggunakan DS-".
NILAI SPESIFIKASI:
Active test "ON": Pengoperasian suara RAD FAN relay terdengar.
Active test "OFF": Pengoperasian suara RAD FAN relay tidak terdengar.

o Jika OK, lanjutkan ke q4.


o Jika NG, lanjutkan ke q9.

q4. Periksa radiator fan motor 


1. Periksa jika radiator fan macet pada benda asing dan dihentikan.
NILAI SPESIFIKASI:
Tidak ada abnormalitas

o Jika OK, lanjutkan ke q5.


o Jika ternyata NG, bersihkan benda asing dan lanjutkan ke q13.

q5. Periksa RAD FAN relay 


1. Periksa status hubungan konektor RAD FAN relay.
NILAI SPESIFIKASI:
Tidak ada abnormalitas

2. Periksa pemasangan status RAD FAN relay.


NILAI SPESIFIKASI:
Tidak ada abnormalitas

o Jika OK, lanjutkan ke q6.


o Jika ternyata NG, perbaiki status hubungan konektor atau status pemasangan relay dan lanjutkan
ke q13.
B8-135
q6. Periksa RAD FAN relay 
1. Ketika tegangan baterai diberikan antara RAD FAN sisi relay terminal 1 dan 3, konfirmasi bahwa
kontinuitas antara sisi relay terminal 2 dan 4.
NILAI SPESIFIKASI:
Terdapat hubungan

o Jika OK, lanjutkan ke q7.


o Jika ternyata NG, ganti RAD relay dan lanjutkan ke q13.

q7. Periksa radiator fan motor 


1. Periksa radiator fan motor status hubungan konektor.
NILAI SPESIFIKASI:
Tidak ada abnormalitas

2. Periksa pemasangan status radiator fan motor.


NILAI SPESIFIKASI:
Tidak ada abnormalitas

o Jika OK, lanjutkan ke q8.


o Jika ternyata NG, perbaiki status hubungan konektor atau status pemasangan radiator fan motor
dan lanjutkan ke q13.
Lihat ke Halaman B6-10.

q8. Periksa terminal radiator fan motor


1. Lepaskan hubungan konektor motor fan.
2. Putar IG switch ke "ON", dan ukur tegangan antara terminal 2 radiator fan motor power supply dan
masa bodi.
NILAI SPESIFIKASI:
Tegangan baterai

3. Dalam kondisi berikut, ukur tegangan antara terminal 2 radiator fan motor power supply dan terminal
masa.
(1) Ketika active test [radiator fan] adalah "ON"
NILAI SPESIFIKASI:
Tegangan baterai

(2) Ketika active test [radiator fan] adalah "OFF"


NILAI SPESIFIKASI:
Sekitar 0V

4. Periksa apakah terdapat kegagalan kontak konektor yang menyebabkan tahanan menjadi abnormal
dari setiap konektor dari sirkuit sistem.
NILAI SPESIFIKASI:
Tidak ada abnormalitas

o Jika ternyata OK, ganti radiator fan motor dan lanjutkan ke q13.
Lihat ke Halaman B6-10.

o Jika ternyata NG, periksa apakah terdapat power supply line , power supply line  dan line
masa open wire, short circuit, dan status hubungan konektor, dan jika hal itu NG, perbaiki atau
ganti power supply line, line masa, atau konektor dan lanjutkan ke q13.
B8-136
q9. Periksa RAD FAN relay 
1. Periksa status hubungan konektor RAD FAN relay.
NILAI SPESIFIKASI:
Tidak ada abnormalitas

2. Periksa pemasangan status RAD FAN relay.


NILAI SPESIFIKASI:
Tidak ada abnormalitas

o Jika OK, lanjutkan ke q10.


o Jika ternyata NG, perbaiki status hubungan konektor atau status pemasangan radiator fan motor
dan lanjutkan ke q13.

q10. Pemeriksaan terminal RAD FAN relay


1. Lepas RAD FAN relay dan putar IG switch ke "ON".
2. Ukur tegangan antara RAD FAN relay terminal 1 dan masa bodi.
NILAI SPESIFIKASI:
Tegangan baterai

3. Periksa apakah terdapat kontinuitas antara terminal konektor sisi harness kendaraan berikut ini.
(1) Antara [Drive line (FAN1)] EFI ECU (A32) dan RAD relay (3)
Lihat ke Halaman A1-38.

NILAI SPESIFIKASI:
Terdapat hubungan

o Jika ternyata OK, ganti RAD FAN relay dan lanjutkan ke q13.
o Jika NG, lanjutkan ke q11.

q11. Pemeriksaan wiring harness


1. Periksa EFI ECU dan status hubungan konektor fuse block .
NILAI SPESIFIKASI:
Tidak ada abnormalitas

2. Periksa apakah terdapat kontinuitas dan short circuit antara terminal konektor sisi harness
kendaraan berikut ini.
(1) Antara [power supply line ] RAD relay (1) dan fuse E/G
(2) Antara [Drive line (FAN1)] EFI ECU (A32) dan RAD FAN relay (3)
Lihat ke Halaman A1-38.

NILAI SPESIFIKASI:
Terdapat hubungan dan tidak ada short circuit.

o Jika hal itu OK, lanjutkan ke q12.


o Jika ternyata NG, perbaiki atau ganti power supply line, drive line, atau konektor dan lanjutkan ke
q13.
B8-137
q12. Pemeriksaan sirkuit unit EFI ECU
1. Periksa sistem power supply, sistem masa dan konektor.
Lihat ke Halaman B8-32.

o Jika ternyata OK, ganti EFI ECU dan lanjutkan ke q13.


Lihat ke Halaman B8-1.

o Jika ternyata NG, perbaiki atau ganti harnesses atau konektor yang rusak dan lanjutkan ke q13.

q13. Confirm test


1. Atur ignition switch ke "ON".
2. Lakukan active test [radiator fan] dengan menggunakan DS-".
NILAI SPESIFIKASI:
Active test "ON": Radiator fan berputar.
Active test "OFF": Radiator fan tidak berputar.

o Jika OK, pemeriksaan ini selesai


o Jika NG, lanjutkan ke q3.
B8-138
8-14-4 ABNORMALITAS SISTEM STOP LAMP SWITCH
(1) Diagram sirkuit sistem

EFI ECU

STP Signal line Power line STOP/DOME


A11 2 1

'B

To Stop lamp
F/L

Battery

C21E5535ES20

Konektor sisi harness kendaraan yang terhubung ke stop lamp switch

1 2

3 4

A31E5155S10

Konektor sisi harness kendaraan yang terhubung ke EFI ECU

1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4 5 6 7 8
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44
45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56

A B C21E5508S10

(2) Poin pemeriksaan


1. Stop lamp switch gagal
2. Kegagalan kontak konektor sisi harness kendaraan
3. Power supply line dan signal line gagal
4. Kegagalan EFI ECU
B8-139
(3) Prosedur pemeriksaan
q1. Konfirmasi gejala
1. Atur ignition switch ke "ON".
2. Menggunakan DS-", baca data monitor [stop lamp signal] di bawah kondisi berikut.
(1) Ketika pedal rem ditekan
NILAI SPESIFIKASI:
ON

(2) Untuk selain kasus di atas


NILAI SPESIFIKASI:
OFF

o Jika hal itu OK, sistem adakah normal, atau terdapat abnormalitas yang masih ada tetapi sistem
telah berfungsi secara normal lagi.
o Jika NG, lanjutkan ke q2.

q2. Mengharapkan penyebab abnormalitas


1. Perkirakan penyebab malafungsi dari data monitor yang diukur dalam q1).
Tabel penyebab kemungkinan malafungsi
Data monitor [stop lamp signal] Penyebab malafungsi
kegagalan signal line (powering)
"ON" bila pedal rem tidak ditekan
Problem pemasangan switch
signal line rusak (open wire, terhubung ke masa)
"OFF" bila pedal rem ditekan power supply line rusak
Problem pemasangan switch

o Lanjutkan ke q3.

q3. Pemeriksaan stop lamp switch


1. Periksa status hubungan konektor stop lamp switch.
NILAI SPESIFIKASI:
Tidak ada abnormalitas

2. Periksa status pemasangan switch stop lamp.


NILAI SPESIFIKASI:
Tidak ada abnormalitas

3. Lakukan pemeriksaan unit dari stop lamp switch.


Lihat ke Halaman E3-64.

o Jika OK, lanjutkan ke q4.


o Jika ternyata NG, perbaiki status hubungan konektor atau status pemasangan stop lamp switch.
Atau, ganti switch stop lamp dan lanjutkan ke q6.
Lihat ke Halaman E1-26.
B8-140
q4. Pemeriksaan wiring harness
1. Periksa EFI ECU dan status hubungan konektor stop lamp switch.
NILAI SPESIFIKASI:
Tidak ada abnormalitas

2. Periksa apakah terdapat kontinuitas dan short circuit antara terminal konektor sisi harness
kendaraan berikut ini.
(1) Antara [signal line (STP)] EFI ECU (A11) dan switch stop lamp (2)
(2) Antara [power supply line] switch stop lamp (1) dan fuse STOP/DOME
Lihat ke Halaman A1-38.

NILAI SPESIFIKASI:
Terdapat hubungan dan tidak ada short circuit.

o Jika OK, lanjutkan ke q5.


o Jika ternyata NG, perbaiki atau ganti power supply line, signal line, atau konektor dan lanjutkan ke
q6.

q5. Pemeriksaan sirkuit unit EFI ECU


1. Periksa sistem power supply, sistem masa dan konektor.
Lihat ke Halaman B8-32.

o Jika ternyata OK, ganti EFI ECU dan lanjutkan ke q6.


Lihat ke Halaman B8-1.

o Jika ternyata NG, perbaiki atau ganti harnesses atau konektor yang rusak dan lanjutkan ke q6.

q6. Confirm test


1. Atur ignition switch ke "ON".
2. Menggunakan DS-", baca data monitor [stop lamp signal] di bawah kondisi berikut.
(1) Ketika pedal rem ditekan
NILAI SPESIFIKASI:
ON

(2) Untuk selain kasus di atas


NILAI SPESIFIKASI:
OFF

o Jika OK, pemeriksaan ini selesai


o Jika NG, lanjutkan ke q3.
B8-141
8-15 PEMERIKSAAN UNIT
8-15-1 FUEL PUMP(PEMERIKSAAN TEKANAN BAHAN BAKAR)
PERINGATAN
2 Nyala api sangat dilarang selagi bekerja.
2 Letakkan kain atau lainnya untuk mencegah bahan bakar menyemprot.

1. Hubungkan DS-".
2. Lepas fuel hose dari fuel delivery pipe inlet dan pasang fuel pressure gage ke pipe melalui 3 way.
3. Putar switch IG pada posisi ON.
4. Lakukan active test [fuel pump] dengan menggunakan DS-".
5. Ukur tekanan bahan bakar ketika pompa bahan bakar dijalankan.
NILAI SPESIFIKASI:
2945kPa{3.00.05kgf/cm2}
Tidak berubah-ubah secara significant

8-15-2 FUEL PUMP(PEMERIKSAAN SIRKUIT INTERNAL)


PERINGATAN
2 Nyala api sangat dilarang selagi bekerja.
1. Putar switch IG ke posisi "LOCK".
2. Lepas hubungan konektor pompa pada tangki bahan
2 1
bakar.
3. Ukur tahanan dari fuel pump antara 3 (pump ) dan 4
(pump
).
4 3
NILAI SPESIFIKASI:
T11E6201T10
0.2-3.0
8-15-3 VACUUM SENSOR(MANIFOLD ABSOLUTE
PRESSURE/INTAKE AIR TEMPERATURE
INTEGRATED SENSOR)
1. Ukur tahanan antara terminal berikut ini.
(1) Antara 4 (THA) - 2 (E2PM)
NILAI SPESIFIKASI: 4 3 2 1
Temperature

30
20 20 80 120
(d)
Tahanan
(28.6) 16.21.6 2.450.24 0.3220.032 (0.117)
(k ) T11E6202T10
Nilai referensi ditunjukkan dalam tanda kurung.
8-15-4 WATER TEMPERATURE SENSOR
1. Ukur tahanan antara terminal berikut ini.
(1) Antara 2 (THW) dan 1 (E2)
NILAI SPESIFIKASI:
Temperatu

20 20 80 110
re (d)
Tahanan
15,0411.29 2,4500.13
.14
0.3180.008 0.14170.0018
2 1
(k ) .20

T11E6207T10
B8-142
8-15-5 OXYGEN SENSOR(FRONT O2 SENSOR)
1. Periksa tahanan antara terminal berikut.
(1) Antara 1 (OXH1) dan 2 ( B)
NILAI SPESIFIKASI:
9.0 (pada temperatur ruang) 2 1
2. Pastikan tidak ada kontinuitas antara setiap terminal
berikut. 4 3
(1) Antara front O2 sensor main unit dan 3 (OX1)
(2) Antara front O2 sensor main unit dan 4(E2)
T21E5074T10
(3) Antara front O2 sensor main unit dan 1(OXH1)
(4) Antara front O2 sensor main unit dan 2 ( B)
(5) Antara 3 (OX1) dan 1 (OXH1)
(6) Antara 3 (OX1) dan 2 ( B)
(7) Antara 4 (E2) dan 1 (OXH1)
(8) Antara 4 (E2) dan 2 ( B)
NILAI SPESIFIKASI:
Tidak berhubungan
CATATAN
2 Selain pemeriksaan unit tunggal di atas, lakukan
pemeriksaan tegangan output dari sensor O2
depan di bawah kondisi bahwa sensor terpasang
pada kendaraan. (Lihat ke trouble shooting sesuai
dengan diagnosis code.)
`P0131/21, P0132/21, P0134/21 (front O2 sensor signal
system)
Lihat ke Halaman B8-54.

`P0030/23, P0031/23, P0032/23 (front O2 sensor heater


system)
Lihat ke Halaman B8-34.
8-15-6 KNOCK SENSOR
1. Ukur tahanan antara terminal berikut ini.
(1) Antara 1 (KNK ) dan 2 (KNK
)
NILAI SPESIFIKASI:
20080k
2 1
T11E6211T10
B8-143
8-15-7 THROTTLE BODY(THROTTLE POSITION
SENSOR)
1. Ukur tahanan antara terminal berikut ini: VTH
Fully opened
VC
(1) Antara 1(VC) dan 2(E2)
NILAI SPESIFIKASI: E2 VTH
2.5-5.0k E2
2. Ukur tahanan antara terminal berikut ini: VC Fully closed

(1) Antara 3(VTH) dan 2(E2)


NILAI SPESIFIKASI:
Nilai tahanan akan bertambah V
secara proporsional sesuai
dengan posisi throttle. VTH output
CATATAN
2 Nilai tahanan ketika throttle lever dibuka penuh: RO
Nilai tahanan ketika throttle lever ditutup penuh: Throttle opening degree
K11E1235ET16
RC
Nilai tahanan antara 1(VC) dan 2(E2): RA
RORC 0.7 RA

3 2 1
T11E6212T10

8-15-8 THROTTLE BODY(ISC STEPPER MOTOR)


1. Panaskan mesin.sepenuhnya.
2. Periksa item berikut:
(1) Periksa engine speed saat idling tanpa air
conditioner dan electric load. 2 1
NILAI SPESIFIKASI:
Idling speed harus masuk 4 3
sesuai spec.
Idling revolution speed 700
T11E6213T10
sampai 800rpm
(2) Menggunakan DS-", jakankan active test dari [ISC
Stepper].
NILAI SPESIFIKASI:
Dengan Dibuka (100 steps):
Engine speed bertambah
Dengan tertutup (10 steps):
Engine speed turun atau mesin
mati
B8-144
8-15-9 COOLING UNIT(AIR CONDITIONER EVAPORATOR TEMPERATURE SENSOR)
1. ukur tahanan antara sisi terminal konektor sensor
2. Hubungkan konektor dan biarkan selama 5 menit dengan air conditioner "ON".
3. Matikan air conditioner dan ukur nilai tahanan antar terminal-terminal berikut.
(1) Antara 1 (E21) dan 2 (ACEV)
NILAI SPESIFIKASI:
Nilai tahanan berubah sebelum dan setelah air conditioner bekerja.
B8-145
CATATAN
2 Nilai tahanan bertambah karena temperature
menurun.
2 Karakteristik tahan (nilai referensi) dari air
conditioner evaporator temperature sensor
terdaftar di bawah.
2 1
Temperature [d] 0 15
Tahanan (k ) 4,8-4,9 2,2-2,4

Q11E5043T10

8-15-10 FUEL INJECTOR


PERINGATAN
2 Nyala api sangat dilarang selama pengoperasian.
2 Gunakan kain majun untuk mencegah menyebar dan kebocoran bahan bakar di luar mesin.

1. Lepas injector yang akan diperiksa.


PERHATIAN
2 Sementara pasang injector untuk mencegah benda asing masuk.

2. Lepas hubungan fuel hose antara fuel inlet pipe dan fuel pipe.
3. Menggunakan SST (pemeriksaan alat ukur dan kawat
EFI), hubungkan injector untuk memeriksa lepas A

hubungan dari fuel hose. (Lihatlah ke gmb.) Injector


B
SST: 09268-31012
09842-30070-000
4. Periksa apakah bahan bakar diinjeksikan, saat diberikan
Fuel pipe
tegangan baterai ke injector.
^ _
NILAI SPESIFIKASI:
Injektor harus menginjeksi
L11E7081ET10
bahan bakar.
PERHATIAN
2 Pengoperasian "ON" atau "OFF" harus dilakukan
di sisi baterai.
5. Lepas baterai tetapi pertahankan injection check setting
untuk mengukur jumlah bahan bakar yang bocor dari
injector selama jangka waktu 1 menit.
NILAI SPESIFIKASI:
2 1
Kebocoran harus satu tetes
atau kurang
B11E6114T10
6. Ukur tahanan antar terminal injector.
NILAI SPESIFIKASI:
12.0 (pada 20d)
B8-146
8-15-11 VACUUM SWITCHING VALVE(VSV FOR EVAPORATIVE PURGE)
1. Periksa kontinuitas udara antara port.
NILAI SPESIFIKASI:
Port tidak harus memiliki kontinuitas udara.

2. Periksa kontinuitas udara antara port dengan memberikan tegangan baterai antara terminal konektor
pada sisi EVAP purge VSV.
NILAI SPESIFIKASI:
Port harus memiliki kontinuitas udara.

3. Ukur tahanan antara terminal berikut ini:


(1) Antara 1(PRG) dan 2( B)
NILAI SPESIFIKASI:
Saat 30-34 (20 d)

2 1

T11E6218T10

8-15-12 RELAY(MAIN, F/P, RAD FAN)


1. Periksa bahwa relay memproduksi suara dan getaran
saat ignition switch diatur ke "ON". 3 2
PERINGATAN
4
2 Relay mungkin telah rusak. Jangan menyentuh 2

relay selama pengoperasian ini. 1 3

2. Ukur tahanan antara terminal 1 dan 3 pada sisi relay. 1 4


NILAI SPESIFIKASI:
Saat 131-230 (20 d)
W11E3059T10
CATATAN
2 Ukur tahanan ketika temperatur di bagian dalam
relay mencapai temperatur lingkungan (20 d).
(Biarkan relay selama 1 jam pada 20 d
(temperatur lingkungan) dengan memutar ke
"OFF" dan kemudian ukur tahanan.))
3. Periksa bahwa tidak ada kontinuitas listrik antara
terminal selain antara terminal 1 dan 3 pada sisi relay.
4. Periksa apakah ada kontinuitas antara terminal 2 dan 4
dari sisi relay ketika diberikan tegangan baterai antara
terminal 1 dan 3 dari sisi relay.
B8-147
8-16 PEMERIKSAAN SINYAL INPUT/OUTPUT ECU
8-16-1 METODE PEMERIKSAAN
1. Karena EFI ECU menggunakan konektor water-proof, tegangan dan bentuk gelombang tidak bisa
diperiksa. Tegangan dan bentuk gelombang dalam tabel ini untuk referensi.
B8-148
8-16-2 NILAI STANDAR UNTUK SINYAL INPUT/OUTPUT
Sistem yang diperiksa Terminal Kondisi pemeriksaan Nilai standar
Antara A1 (+B1) dan B30
Bila ignition switch diputar ke "ON" Tegangan baterai
(E1)
Sistem power supply
Antara A2 (+B2) dan B30
Bila ignition switch diputar ke "ON" Tegangan baterai
(E1)
Antara B53 (VCPM) dan
Bila ignition switch diputar ke "ON" 4.75 - 5.25V
B40 (E2PM)
Manifold absolute Ketika ignition switch diset ke "ON"
3.1 - 4.1V
pressure sensor (tekanan atmosfir)
Antara B52 (PIM) dan B40
system Berubah sesuai dengan
(E2PM)
Setelah menghidupkan mesin tingkat pembukaan
akselerator
Antara B50 (VC) dan B39
Bila ignition switch diputar ke "ON" 4.75 - 5.25V
Sistem throttle position (E2)
sensor Antara B37 (VTH) dan B39 Ketika throttle valve tertutup rapat 0.4 - 0.8V
(E2) Ketika throttle valve terbuka penuh 3.2 - 5.0V
Sistem sensor
Antara B35 (THW) dan B39 Selama pemanasan mesin (water
temperatur cairan 0.3 - 1.3V
(E2) temperature 60 sampai 120 derajat)
pendingin mesin
Sistem intake air Antara B51 (THA) dan B39
Selama pemanasan mesin 0.5 - 4.3V
temperature sensor (E2)
Antara B43 (KNK ) dan
Sistem knock sensor Selama idling, racing Pembangkitan pulsa
B44 (KNK
)
Sistem engine Antara B48 (N) dan B47
Ketika idling Pembangkitan pulsa
revolution sensor (EN)
Sistem camshaft Antara B55 (GIN) dan B56
Ketika idling Pembangkitan pulsa
position sensor (EGIN)
Front O2 sensor Antara B21 (OX1) dan B39 Setelah mempertahankan 3000rpm Perubahan antara 0.2 dan
system (E2) selama 4 menit 1.0V
Front O2 sensor heater Antara B7 (OXH1) dan B39 Ketika idling Tidak melebihi 3.0V
system (E2) Bila ignition switch diputar ke "ON" Tegangan baterai
Antara B15 (#10) dan B30 Bila ignition switch diputar ke "ON" Tegangan baterai
(E1) Ketika idling Pembangkitan pulsa
Antara B12 (#20) dan B30 Bila ignition switch diputar ke "ON" Tegangan baterai
Sistem injector
(E1) Ketika idling Pembangkitan pulsa
Antara B13 (#30) dan B30 Bila ignition switch diputar ke "ON" Tegangan baterai
(E1) Ketika idling Pembangkitan pulsa
Antara B20 (IG1) dan B30 Bila ignition switch diputar ke "ON" 0 - 0.11V
(E1) Ketika idling Pembangkitan pulsa
Antara B32 (IG2) dan B30 Bila ignition switch diputar ke "ON" 0 - 0.11V
Sistem ignition
(E1) Ketika idling Pembangkitan pulsa
Antara B19 (IG3) dan B30 Bila ignition switch diputar ke "ON" 0 - 0.11V
(E1) Ketika idling Pembangkitan pulsa
Antara B17 (IACAHI) dan
Ketika idling Pembangkitan pulsa
B30 (E1)
Antara B29 (IACALO) dan
Ketika idling Pembangkitan pulsa
B30 (E1)
ISC drive signal system
Antara B16 (IACBHI) dan
Ketika idling Pembangkitan pulsa
B30 (E1)
Antara B28 (IACBLO) dan
Ketika idling Pembangkitan pulsa
B30 (E1)
Antara A29 (FC1) dan B30 Sementara fuel pump dihentikan Tegangan baterai
Sistem fuel pump
(E1) Sementara idling (atau cranking) Tidak melebihi 1.2V
Antara A12 (STSW) dan Ketika starter switch "ON" Tegangan baterai
Sistem sinyal starter
B30 (E1) Ketika starter switch "OFF" Sekitar 0V
Sistem evaporator Antara A37 (ACEV) dan A46
Ketika air conditioner dihidupkan 0.15 - 4.8V
temperature sensor (E21)
Sistem relay magnetic Antara A31 (MGC) dan B30 Ketika magnet clutch relay adalah "ON" Sekitar 0V
clutch (E1) Ketika magnet clutch relay "OFF" Tegangan baterai
B8-149
Sistem yang diperiksa Terminal Kondisi pemeriksaan Nilai standar
Antara A11 (STP) dan B30 Ketika stop lamp diputar ke on Tegangan baterai
Sistem lampu rem
(E1) Ketika stop lamp diputar ke off 0 - 0.5V
Antara A24 (H/L) dan B30 Ketika lampu belakang dihidupkan Tegangan baterai
Sistem lampu belakang
(E1) Ketika lampu belakang dimatikan 0 - 0.5V
Evaporative purge VSV Antara B24 (PRG) dan B30 Ketika mesin terus berputar pada
Pembangkitan pulsa
system (E1) 2000rpm
Antara A25 (BLW) dan B30 Ketika blower switch adalah "ON" Tegangan baterai
Sistem blower
(E1) Ketika blower switch adalah "OFF" 0 - 0.5V
Sistem kontrol fan Antara A32 (FAN1) dan B30 Ketika radiator fan relay "ON" Tidak melebihi 1V
radiator (E1) Ketika radiator fan relay "OFF" Tegangan baterai
Antara A7 (E01) dan bodi
Antara A5 (E02) dan bodi
Sistem masa Selalu Terdapat hubungan
Antara B30 (E1) dan bodi
Antara B39 (E2) dan bodi

8-16-3 BENTUK GELOMBANG OSCILLOSCOPE


(1) Fuel injector
Sumbu waktu 1ms / DIV
Sumbu tegangan 10V / DIV
Kondisi pemeriksaan Saat idling

CATATAN
2 Bentuk gelombang seperti ditunjukkan pada
gambar (contoh) hanya merupakan referensi.
C21E5564T10

(2) Sinyal output kecepatan mesin


Sumbu waktu 50ms / DIV
Sumbu tegangan 5V / DIV
Kondisi pemeriksaan Saat idling

CATATAN
2 Bentuk gelombang seperti ditunjukkan pada
gambar (contoh) hanya merupakan referensi.

C21E5565T10

(3) Engine revolution speed sensor, cam angle sensor


CH1: Engine revolution speed sensor
CH2: Cam angle sensor
Sumbu waktu 10ms / DIV
Sumbu tegangan 2V / DIV
CH1
Kondisi pemeriksaan Saat idling

CATATAN
2 Bentuk gelombang seperti ditunjukkan pada CH2

gambar (contoh) hanya merupakan referensi. C21E5566T10


B8-150
(4) Sinyal pengapian
Sumbu waktu 100ms / DIV
Sumbu tegangan 2V / DIV
Air conditioner diatur ke "OFF", Tidak ada beban
Kondisi pemeriksaan
listrik , Saat idling
Air conditioner diatur ke "OFF" berarti bahwa switch air conditioner
(ASCW), blower switch (BLW) dan magnet clutch (MGC) semua "OFF".
CATATAN
2 Bentuk gelombang seperti ditunjukkan pada
gambar (contoh) hanya merupakan referensi.
T11E6248T10
B8-151
8-17 ECU DATA MONITOR/FREEZE FRAME DATA
8-17-1 DAFTAR, DARI ECU DATA MONITOR/FREEZE FRAME DATA
Freeze frame
Nama data Satua Variasi
Penjelasan data
(Singkatan) n minimal
: Ya, : No
MIL Status


Menunjukkan MIL hidup dan mati karena ON dan OFF. 
(MIL)
T terminal


Menunjukkan status short circuit dari terminal T. 
(T)
DTC that caused FFD* Menunjukkan frozen diagnosis code.



(DTC) *: Tidak mendukung data monitor.
Number of diagnosis
Menampilkan nomor diagnosis codes yang disimpan oleh
codes
1 
ECU.
(DIAG)
Output volt of FR O2 SSR
V 0,005 Menampilkan tegangan output dari front O2 sensor. 
(O2FV)
O2 sensor signal Menampilkan apakah rasio udara bahan bakar adalah



(OX) "gemuk" atau "kurus" sesuai dengan front O2 sensor signal.
Menampilkan status air fuel ratio feedback control.
OL: Open-Loop = Feedback control adalah off.
CL: Closed-Loop = Feedback control adalah on.
Fuel system 1 status OL-Drv: Open-Loop-Drive = Feedback control adalah off.



(FS1) (Selama kompensasi penambahan bahan bakar dalam fuel
cutting)
OL-Flt: Open-Loop-Fault = Feedback control adalah
(Saat O2 sensor rusak
Fuel system 2 status


Menampilkan status air fuel ratio feedback control. 
(FS2)
Total fuel trim bank 1 Menampilkan air fuel ratio feedback compensation coefficient

0,01 
(TFC) dan air fuel ratio learning compensation coefficient.
Menampilkan air fuel ratio feedback compensation coefficient
Short term fuel trim bank (short-term compensation) yang dihitung menggunakan front
1 % 1 O2 sensor signal. 
(SHRTFT) Sisi + menunjukkan peningkatan dan sisi - menunjukkan
penurunan jumlah injeksi bahan bakar.
Menampilkan air fuel ratio feedback compensation coefficient
(short-term compensation) yang dihitung menggunakan front
Short term of FR O2 SSR
% 1 O2 sensor signal. 
(O2FP)
Sisi + menunjukkan peningkatan dan sisi - menunjukkan
penurunan jumlah injeksi bahan bakar.
Menampilkan air fuel ratio feedback compensation coefficient
(long-term compensation) yang dihitung menggunakan front
Long term fuel trim bank 1
% 1 O2 sensor signal. 
(LONGFT)
Sisi + menunjukkan peningkatan dan sisi - menunjukkan
penurunan jumlah injeksi bahan bakar.
VF monitor

0,001 Menampilkan air fuel ratio learning compensation coefficient. 
(VF)
Injection volume Menampilkan nilai akumulasi dari 10 injeksi terakhir dalam
ml 0,001 
(TAUX) silinder No.1.
Injection time
ms 0,12 Menampilkan waktu injeksi yang efektif dari injector. 
(TAUZ)
Menampilkan engine load value (absolute load value) yang
Calculated load value
% 1 dihitung dari intake air amount (disimpulkan dari manifold 
(LOAD)
absolute pressure dan engine revolution speed).
Battery voltage Menampilkan tegangan baterai sesuai dengan EFI ECU
V 0,1 
(VPWR) power supply voltage.
B8-152
Freeze frame
Nama data Satua Variasi
Penjelasan data
(Singkatan) n minimal
: Ya, : No
(Kendaraan dengan ABS)
Menampilkan kecepatan kendaraan sesuai dengan sinyal
Vehicle speed km/ja kecepatan kendaraan dari ABS ECU (CAN communication).
1 
(VS) m (Kendaraan tanpa EPS)
Menampilkan kecepatan kendaraan sesuai dengan sinyal
kecepatan kendaraan dari meter ECU (CAN communication).
Engine revolution speed Menampilkan kecepatan putaran mesin sesuai dengan engine
RPM 1 
(RPM) revolution sensor signal.
Manifold absolute
Menampilkan tekanan absolut manifold (tekanan absolut)
pressure kPa 1 
sesuai dengan manifold absolute pressure sensor signal.
(MAP)
Menampilkan tekanan atmosfer yang diakui oleh EFI ECU
Barometric pressure
kPa 1 dalam kPa sesuai dengan manifold absolute pressure sensor 
(BARO)
signal.
Intake air temperature Menampilkan intake air temperature sesuai dengan intake air
d 1 
(IAT) temperature sensor signal.
Initial Intake Air Temp Menampilkan intake air temperature saat mesin dihidupkan
d 0,6 
(IAT_S) sesuai dengan intake air temperature sensor signal.
Engine coolant
Menampilkan coolant temperature sesuai dengan coolant
temperature d 1 
temperature sensor signal.
(ECT)
Initial Engine Coolant
Menampilkan coolant temperature saat mesin dihidupkan
Temp d 0,6 
sesuai dengan coolant temperature sensor signal.
(ECT_S)
Stop lamp signal


Menampilkan kondisi "ON" atau "OFF" dari stop lamp. 
(STP)
Brake negative pressure
Menampilkan kondisi "ON" atau "OFF" dari brake negative
switch*


pressure switch signal.
(BNPS)
Ignition timing advance Menampilkan target ignition timing dari cylinder No.1. (BTDC
dA 0,5 
(ITA) standard ignition timing)
Knock corr. advance
Menampilkan jumlah kompensasi dari knock control point
angle CA 1 
sampai ignition aktual.
(AKNK)
Menampilkan jumlah knock retardant compensation yang
Knock Feedback Value ditentukan menurut status kejadian knocking.
CA 1 
(KNFB) Saat ini tidak ada knocking: mengurangi knock control value.
Saat ini ada knocking: Meningkatkan knock control value.
Throttle Position Menampilkan throttle opening degree monitor value  yang
 0,007 
(THOP) dihitung dari input signal dari throttle position sensor.
Menampilkan sudut buka throttle sesuai dengan throttle
Absolute throttle position
% 1 position sensor signal. (Menunjukkan output sensor 0 sampai 
(TP)
5V sesuai sudut buka throttle 0 sampai100%.)
Menampilkan sudut buka throttle aktual yang dihitung dari
output throttle position sensor dalam satuan %.
Relative throttle position Dengan sudut pengoperasian sensor maksimal dari semua
% 1 
(TP_R) closed learning value seperti 100%, untuk menghitungk
digunakan formula "throttle position sensor output value

throttle all closed learning value".


Target idle speed
rpm 1 Menampilkan target idling engine speed. 
(TIDL)
Idle switch position Menampilkan idling judgment status sesuai dengan throttle



(IDL) position sensor signal.
ISC step langk Menampilkan current step count dari ISC stepper motor.
1 
(ISCSTEP) ah (ECU-recognized value)
* : Tidak berlaku untuk kendaraan dalam dokumen ini.
B8-153
Freeze frame
Nama data Satua Variasi
Penjelasan data
(Singkatan) n minimal
: Ya, : No
Menampilkan flow rate yang dihitung dari informasi berbagai
sensor.
ISC flow rate* = ISC flow rate learning value + ISC feedback
ISC Flow
L/s 0,001 amount + Various compensation amount 
(ISCF)
* ISC flow rate adalah total ISC air flow rate (intake air
jumlah yang diperlukan untuk mempertahankan engine idle
speed).
Dalam urutan untuk bertemu engine idle speed ke target
ISC Feedback Value revolution speed, EFI ECU meningkatkan atau menurunkan
L/s 0,001 
(ISCFB) tingkat pembuka throttle selama ISC by feedback control
Jumlah kompensasi feedback ditunjukkan dalam L/s.
ISC learning value Menampilkan learning value dari ISC revolution feedback
L/s 0,001 
(DLRN) compensation coefficient dalam L/s.
Electric Load Feedback
Menampilkan ISC compensation flow rate sesuai dengan
Val L/s 0,001 
electric load dalam L/s.
(ELOCP)
Evaporative purge output Menampilkan duty ratio dari VSV for evaporative purge drive
% 1 
(EVAP) signal.
Purge corr. coefficient Menampilkan koefisien air fuel ratio compensation sesuai
% 1 
(FPG) dengan purge concentration.
Evap Purge Flow
% 0,001 Menampilkan purge ratio terhadap intake air amount. 
(PRF)
Fuel pump relay Menampilkan fuel pump relay drive instruction status seperti



(FUELPR) ON atau OFF.
Fuel Cut Condition Menampilkan fuel cutting status yang diperintahkan oleh EFI



(FCJ) ECU (setiap fuel cutting control) seperti ON atau OFF.
Idle Fuel Cut


Menampilkan fuel cutting status saat idling ON. 
(FCI)
Menampilkan apakah fuel cutting control dilakukan karena
Immobiliser Fuel Cut


adanya immobilizer communication abnormalitas seperti ON 
(IMFC)
atau OFF.
Immobiliser
Communication

Menampilkan immobilizer communication line status. 
(IMLN)
Electric load Menampilkan "ON" bila ada headlamp, blower, dan radiator



(DSW) fan on, dan "OFF" ketika semuanya off.
Electric Fan Motor


Menampilkan electric fan status. 
(FAN)
Power steering signal Menampilkan input status dari idle up request signal dari EPS



PST ECU.
Air conditioner signal Menampilkan kondisi ON/OFF dari signal sesuai dengan A/C



(AC) volume switch.
A/C Evap Temperature Menampilkan air temperature setelah setelah melewati
d 0,01 
(ACEV) evaporator.
Time after Engine starting
s 1 Menampilkan waktu telah berlalu setelah mesin dihidupkan. 
(T_AES)
Distance when MIL is ON Menampilkan jarak pengendaraan setelah MIL dihidupkan
km 1 
(DWM) sampai penyimpanan diagnosis code.
B8-154
Freeze frame
Nama data Satua Variasi
Penjelasan data
(Singkatan) n minimal
: Ya, : No
Menampilkan seberapa banyak telah dilakukan warming up
mulai kondisi dingin setelah menghapus diagnosis code.
(Referensi)
Warmup Cycle Cleared
Nilainya dianggap sampai temperatur air saat itu sebesar 70
DTC
1 
derajat atau lebih tinggi dan perbedaan antara temperatur air
(WDC)
saat itu dan temperatur saat mesin dihidupkan 22 derajat
atau lebih tinggi. Hal ini tidak terhapus dengan memutar IG
switch off.
Menampilkan jarak pengendaraan dalam km setelah
Distance from DTC
menghapus diagnosis code.
Cleared km 1 
(Referensi)
(DDC)
Hal ini tidak terhapus dengan memutar IG switch off.
Menampilkan waktu yang telah berlalu setelah menghapus
diagnosis code dalam menit jika kondisi berikut semua telah
terpenuhi.
Time after DTC Cleared Setelah normal recovery dan menghapus diagnosis code
min 1 
(DTCC) IG switch ON dan starter OFF
(Referensi)
0 jika diagnosis code muncul.
Tidak dihitung ketika IG switch dimatikan.
Setelah starter telah diputar ke ON dan engine revolution
speed adalah 500rpm atau lebih rendah, waktu mulai dihitung
Engine Starting Time
ms 16 dan ditampilkan dalam ms. 
(AEST)
Setelah startup, itu dihapus dalam 5 detik setelah starter
diputar ke off.
Engine Speed (Starter
Menampilkan engine revolution speed ketika starter telah
Off) rpm 1 
diubah dari ON ke OFF.
(STER)
Menampilkan starter ON count selama current trip*.
Starter Count

1 * Current trip berarti cycle dari IG OFF ke IG ON selanjutnya 
(STON)
ke IG OFF.
Menampilkan accumulated running distance selama
pengendaraan terakhir dalam satuan km yang dihitung dari
kecepatan kendaraan.
(Startup rusak P1604 terdeteksi)
Selama 5 detik setelah mesin dihidupkan dengan kerusakan
terdeteksi, running distance for the previous trip* ditampilkan.
Run Dist of Previous Trip
km 0,01 Setelah itu, sesaat setelah menghapus running distance dan 
(PTRD)
running distance accumulated pada trip saat itu akan
dirampilkan.
(Startup rusak P1604 tidak terdeteksi)
Menampilkan running distance pada trip saat itu.
* Dari yang terakhir IG ON (cycle dari yang terakhir IG ON ke
IG OFF).
B8-155
Freeze frame
Nama data Satua Variasi
Penjelasan data
(Singkatan) n minimal
: Ya, : No
Menampilkan engine coolant temperature di last trip in d.
Previous Trip Coolant Kurang dari 0.5 detik setelah mesin dihidupkan: Memorizes
Temp d 0,6 engine coolant temperature pada IG OFF di trip terakhir. 
(THW) Minimal 0.5 detik setelah mesin dihidupkan: Memorizes
engine coolant temperature di current trip.
Menampilkan engine intake air temperature di trip terakhir d.
Previous Trip Intake Kurang dari 5 detik setelah mesin dihidupkan: Memorize
Temp d 0,6 engine intake air temperature pada IG OFF di trip terakhir. 
(RIAT) Minimal 5 detik setelah mesin dihidupkan: Memorize engine
intake air temperature di current trip.
Menampilkan startup time failure history*.
* Startup failure history akan di-logged jika putaran mesin
Engine Start Hesitation


tidak mencapai 120rpm dalam 2 sampai 40 detik (tergantung 
(LTSH)
pada water temperatur dan atmospheric pressure) setelah
starter ON.
Menampilkan history pengurangan putaran mesin setelah
mesin dihidupkan*.
Penurunan engine revolution speed history entry akan dicatat
Low Rev for Eng Start

1 ketika engine revolution menjadi 200rpm atau lebih rendah 
(IRLH)
dalam 2 detik setelah mesin dihidupkan.
* Engine revolution speed harus 500rpm atau lebih tinggi
setelah startup.
Menampilkan putaran mesin yang paling rendah selama
Minimum Engine Speed
rpm 1 current trip speed setelah mesin dihidupkan dan ISC learning 
(FMIN)
selesai.
Menampilkan akumulasi waktu pengendaraan setelah terjadi
putaran tinggi* .
Fuel Cut Elps Time * High revolution berarti kelebihan putaran yang
s 1 
(HEST) menyebabkan fuel cutting (6600rpm).
Nilai tidak diatur ulang (untuk 0) dengan IG OFF dan
pemutusan revolusi tinggi.
Starter Signal


Menampilkan ON atau OFF state dari IG start signal. 
(STA)
Misfire Avg. RPM
rpm 25 Menampilkan average revolution upon misfire. 
MARPM
Menampilkan nomor misfire dialam cylinder #1 selama misfire
Cylinder #1 Misfire Count monitor.

1 
(MFC1) Menampilkan nomor misfire per 200 rpm* dari cylinder #1.
* Equivalent ke 300 ignition.
Menampilkan nomor misfire dialam cylinder #2 selama misfire
Cylinder #2 Misfire Count monitor.

1 
(MFC2) Menampilkan nomor misfire per 200 rpm* dari cylinder #2.
* Equivalent ke 300 ignition.
Menampilkan nomor misfire dialam cylinder #3 selama misfire
Cylinder #3 Misfire Count monitor.

1 
(MFC3) Menampilkan nomor misfire per 200 rpm* dari cylinder #3.
* Equivalent ke 300 ignition.
Menampilkan nomor misfire dalam semua cylinder selama
All cylinder Misfire Count misfire monitor.

1 
(FCFA) Menampilkan nomor misfire per 200 rpm*.
* Equivalent ke 300 ignition.
B8-156
Freeze frame
Nama data Satua Variasi
Penjelasan data
(Singkatan) n minimal
: Ya, : No
Oxygen sensor Support


Menampilkan presence dari O2 sensor monitor support. 
(O2S_SUP)
Oxygen sensor
monitoring

Menampilkan self diagnosis state dari O2 sensor system. 
(O2S_RDY)
Oxygen sensor heater
Menampilkan presence dari O2 sensor heater monitor
Support


support.
(HTR_SUP)
Oxygen sensor heater
Menampilkan self diagnosis state dari O2 sensor heater
monitoring


system.
(HTR_RDY)
Fuel system Support


Menampilkan presence dari fuel system monitor support. 
(FUEL_SUP)
Fuel system monitoring Menampilkan test completion status dari fuel system monitor



(FUEL_RDY) status.
Misfire Support


Menampilkan presence dari misfire monitor support. 
(MIS_SUP)
Misfire monitoring Menampilkan test completion status dari misfire monitor



(MIS_RDY) status.
Catalyst Support


Menampilkan presence dari catalyst system monitor support. 
(CAT_SUP)
Catalyst monitoring


Menampilkan self diagnosis state dari catalyst system. 
(CAT_RDY)
Evaporative system
Menampilkan presence dari evaporative purge system
Support


monitor support.
(EVAP_SUP)
Evaporative system
Menampilkan self diagnosis state dari evaporative purge
monitoring


system.
(EVAP_RDY)
Comprehensive
Menampilkan presence dari peripheral component monitor
component Support


support.
(CCM_SUP)
Comprehensive
Menampilkan test completion status dari peripheral
component monitoring


component monitor status.
(CCM_RDY)
B8-157
8-17-2 DAFTAR DARI ECU DATA MONITOR REFERENCE VALUE
Nama item
Kondisi pemeriksaan Nilai referensi
(Singkatan)
MIL Status Ketika MIL on ON
(MIL) Ketika MIL off OFF
T terminal Ketika terminal T adalah shorted ON
(T) Ketika T terminal tidak shorted OFF
DTC that caused FFD*

(DTC)
Number of diagnosis codes

(DIAG)
Setelah mesin dipanaskan Bervareasi secara periodik
Selama air fuel ratio feedback control antara 0 - 1V
Setelah mesin dipanaskan, kendaraan dimatikan
Posisi shift Netral Sekitar 1V
Output volt of FR O2 SSR
Lakukan quick racing sekitar 10 10 kali berturut-turut.
(O2FV)
Setelah mesin dipanaskan, idling
Sekitar 1.5 V (kemudian
Hentikan kendaraan
engine mati)
Menghentikan fuel pump dalam active test.
Selama dilakukan fuel cutting Sekitar 0V
Setelah mesin dipanaskan Secara periodik perubahan
Selama air fuel ratio feedback control antara kurus gemuk.
Setelah mesin dipanaskan, kendaraan dimatikan
Posisi shift Netral Gemuk
O2 sensor signal
Lakukan quick racing sekitar 10 10 kali berturut-turut.
(OX)
Setelah mesin dipanaskan, idling
Hentikan kendaraan Kurus
Menghentikan fuel pump dalam active test.
Selama dilakukan fuel cutting Kurus
Selama open loop control pada saat cooling down mesin OL
Selama air fuel ratio feedback control
CL
Fuel system 1 status (Setelah mesin dipanaskan, saat engine idling, dll.)
(FS1) Selama open loop control termasuk power up control,
OL-DRV
deselerasi power down control, dll.
Selama open loop control setelah terjadi kegagalan O2 sensor OL-Flt
Fuel system 2 status

Selalu " "
(FS2)
Central value 1
Total fuel trim bank 1
Kompensasi penambahan bahan bakar Lebih besar dari 1
(TFC)
Kompensasi pengurangan bahan bakar Kurang dari 1
Central value 0%
Plus display
(Abnormalitas kurus diduga
Kompensasi penambahan bahan bakar
jika hal itu +25% atau lebih
Short term fuel trim bank 1
tinggi.)
(SHRTFT)
Minus display
(Abnormalitas gemuk
Kompensasi pengurangan bahan bakar
diduga jika hal itu -25%
atau lebih tinggi.)
Central value 0%
Short term of FR O2 SSR
Kompensasi penambahan bahan bakar Plus display
(O2FP)
Kompensasi pengurangan bahan bakar Minus display
Central value 0%
Long term fuel trim bank 1
Ketika air fuel ratio cenderung kurus Plus display
(LONGFT)
Ketika air fuel ratio cenderung gemuk Minus display
Central value Sekitar 1
VF monitor
Ketika air fuel ratio cenderung kurus Lebih besar dari 1
(VF)
Ketika air fuel ratio cenderung gemuk Kurang dari 1
*: Hal ini tidak diaktifkan untuk data monitor.
B8-158
Nama item
Kondisi pemeriksaan Nilai referensi
(Singkatan)
Startup selama periode dingin
0.070 - 0.140 ml
(Air conditioner "OFF", water temperature 20 derajat)
Injection volume Setelah mesin dipanaskan, selama mesin berputar idling
(TAUX) (Air conditioner "ON", water temperature 90 derajat) 0.085 - 0.120 ml
Setelah mesin dipanaskan, pada 2500rpm
0.080 - 0.120 ml
(Air conditioner "ON", water temperature 90 derajat)
Startup selama periode dingin
3.0 - 4.0 ms
(Air conditioner "OFF", water temperature 20 derajat)
Injection time Setelah mesin dipanaskan, selama mesin berputar idling
3.5 - 5.0 ms
(TAUZ) (Air conditioner "ON", water temperature 90 derajat)
Setelah mesin dipanaskan, pada 2500rpm
3.0 - 4.5 ms
(Air conditioner "ON", water temperature 90 derajat)
Setelah mesin dipanaskan, idling
5 - 15 %
Tidak ada beban listrik
Setelah mesin dipanaskan, 2000r/min
Tidak ada beban listrik 5 - 15 %
Posisi shift Netral
Calculated load value
Setelah mesin dipanaskan
(LOAD)
Selama pengendaraan konstan pada 2500r/min 5 - 35 %
A/C ON
Setelah mesin dipanaskan
Selama pengendaraan konstan pada 3500r/min 10 - 40 %
A/C ON
IG switch ON, mesin dimatikan
11 - 13 V
Battery voltage Tidak ada beban listrik
(VPWR) Mesin dalam keadaan idling
13 - 15 V
Tidak ada beban listrik
IG switch ON, kendaraan dimatikan 0 km/jam
Vehicle speed
Hampir sama dengan
(VS) Selama kendaraan sedang bergerak
speedometer
Water temperature sekitar 20 derajat
Mesin idle 750 - 1350rpm
Tidak ada beban listrik
Engine revolution speed
Setelah mesin dipanaskan, idling
(RPM) 700 - 800rpm
Tidak ada beban listrik
Setelah mesin dipanaskan, idling
900 rpm
Air conditioner ON
Sekitar 101kPa
IG switch ON, mesin dimatikan (Hampir sama dengan
tekanan atmosfer)
Mesin: Setelah mesin dipanaskan idling
26 - 39 kPa
Tidak ada beban listrik
Manifold absolute pressure
Perubahan sesuai dengan
(MAP)
Engine racing manifold absolute
pressure.
Setelah mesin dipanaskan
4000rpm atau lebih tinggi dan pengendaraan dengan 90 - 110 kPa
akselerator terbuka penuh
Barometric pressure Sama seperti tekanan
IG SW"ON"
(BARO) atmosfir
Intake air temperature Sama seperti temperatur
IG SW"ON"
(IAT) udara intake aktual
Initial Intake Air Temp

(IAT_S)
B8-159
Nama item
Kondisi pemeriksaan Nilai referensi
(Singkatan)
Benar-benar kondisi dingin Hampir sama seperti
IG switch "ON", mesin dimatikan temperatur udara sekitar
Engine coolant temperature Ubah seperti temperatur
Setelah menghidupkan mesin
(ECT) cairan pendingin naik.
Mesin telah dipanaskan sepenuhnya. 85 - 105 d
Setelah mesin dipanaskan radiator fan bekerja 102 d
Initial Engine Coolant Temp

(ECT_S)
Stop lamp signal Bila pedal rem ditekan ON
(STP) Ketika pedal rem dibebaskan OFF
Brake negative pressure switch

Selalu OFF
(BNPS)
Cranking
Tidak ada beban listrik
5 - 0 
Posisi shift Netral
Setelah mesin dipanaskan, idling
Tidak ada beban listrik 5 - 15 
Ignition timing advance
Posisi shift Netral
(ITA)
Setelah mesin dipanaskan, 2000rpm
Tidak ada beban listrik 30 - 40 
Posisi shift Netral
Ketika terminal T adalah shorted
8 - 12 
Mesin idle
Jika terjadi gejala seperti knocking dan output tidak cukup,
bandingkan nilai-nilai berikut dengan kendaraan lain dengan
Knock corr. advance angle model yang sama.

(AKNK) Engine revolution speed , calculated load, ignition timing


advance, knock control value, knock compensation learning
value
Knock Feedback Value

(KNFB)
IG switch "ON", mesin dimatikan, akselerator terbuka penuh
Throttle Position
IG switch ON, mesin dimatikan, akselerator tertutup penuh
(THOP)
Kendaraan dihentikan, idling
IG switch ON, mesin dimatikan
5 - 15 %
Accelerator pedal tertutup penuh
Absolute throttle position IG switch ON, mesin dimatikan Meningkat sesuai dengan
(TP) Accelerator pedal secara bertahap ditekan jumlah penekanan pedal.
IG switch ON, mesin dimatikan
75 - 85 %
Accelerator pedal terbuka penuh
IG switch ON, mesin dimatikan
0 - 10 %
Accelerator pedal tertutup penuh
Relative throttle position IG switch ON, mesin dimatikan Meningkat sesuai dengan
(TP_R) Accelerator pedal secara bertahap ditekan jumlah penekanan pedal.
IG switch ON, mesin dimatikan
95 - 100 %
Accelerator pedal terbuka penuh
Water temperature sekitar 20d
Mesin idle 1100 - 1300 rpm
Tidak ada beban listrik
Target idle speed
Setelah mesin dipanaskan, idling
(TIDL) 700 - 800 rpm
Tidak ada beban listrik
Setelah mesin dipanaskan, idling
850 - 950 rpm
Air conditioner ON
Idle switch position Ketika accelerator pedal dibebaskan ON
(IDL) Ketika accelerator pedal ditekan OFF
B8-160
Nama item
Kondisi pemeriksaan Nilai referensi
(Singkatan)
Mengurangi seperti
Engine start from cold state
temperatur air naik.
Setelah mesin dipanaskan, selama mesin berputar idling
7 - 50 step
ISC step Tidak ada beban listrik
(ISCSTEP) Setelah mesin dipanaskan, selama mesin berputar idling
Headlight ON
50 - 115 step
Air conditioner ON
Posisi shift Netral
Engine start from cold state 2.2 - 15 L/s
ISC Flow Setelah mesin dipanaskan, selama mesin berputar idling
0.8 - 1,5 L/s
(ISCF) dengan tanpa beban
Kendaraan dihentikan, idling 1.7 - 3,9 L/s
Setelah mesin dipanaskan, idling 0.8 - 1,3 L/s
ISC Feedback Value
Setelah mesin dipanaskan, idling
(ISCFB) 0.5 - 1,8 L/s
Idling naik karena bebam elektrik atau air conditioner ON
ISC learning value Nilai awal 0 - 20 %
(DLRN) Compensation toward valve open direction Nilai bertambah
Ketika mesin idling
Electric Load Feedback Val
Headlight OFFON 0 - 0,6 L/s
(ELOCP)
Tidak ada beban air conditioner
Idling 0%
Evaporative purge output
Sekitar 5 menit setelah mesin dihidupkan Perubahan sesuai dengan
(EVAP)
Setelah mesin dipanaskan, 2000rpm atau lebih tinggi purge control.
Idling 0%
Purge corr. coefficient
Sekitar 5 menit setelah mesin dihidupkan Perubahan sesuai dengan
(FPG)
Setelah mesin dipanaskan, 2000rpm atau lebih tinggi evaporator purge output.
Idling 0%
Evap Purge Flow
Sekitar 5 menit setelah mesin dihidupkan Perubahan sesuai dengan
(PRF)
Setelah mesin dipanaskan, 2000rpm atau lebih tinggi purge control.
Tidak ada starter signal, fuel pump output ON dengan engine
Fuel pump relay ON
stopped
(FUELPR)
Starter signal muncul dengan memutar mesin OFF
Fuel Cut Condition Selama fuel cutting aktif ON
(FCJ) Selama fuel cutting tidak aktif OFF
Idle Fuel Cut Selama fuel cutting aktif ON
(FCI) Selama fuel cutting tidak aktif OFF
Immobiliser Fuel Cut

Selalu OFF
(IMFC)
Immobiliser Communication

Selalu OFF
(IMLN)
Electric load Setiap dari headlamp, blower, dan radiator fan adalah on. ON
(DSW) Headlamp, blower, dan radiator fan semua off. OFF
Electric Fan Motor Ketika electric fan bekerja ON
(FAN) Ketika electric fan tidak bekerja OFF
Power steering signal Kendaraan berhenti, roda kemudi dioperasikan ON
PST Kendaraan berhenti, roda kemudi tidak dioperasikan OFF
Air conditioner signal Ketika air conditioner mati OFF
(AC) Ketika air conditioner dihidupkan ON
A/C Evap Temperature Meniup udara untuk sementara waktu dengan MAX COOL dan Sama seperti temperature
(ACEV) air conditioner OFF. di dalam kendaraan
B8-161
Nama item
Kondisi pemeriksaan Nilai referensi
(Singkatan)
Time after Engine starting

(T_AES)
Distance when MIL is ON

(DWM)
Warmup Cycle Cleared DTC

(WDC)
Distance from DTC Cleared

(DDC)
Time after DTC Cleared

(DTCC)
Engine Starting Time

(AEST)
Engine Speed (Starter Off)
Segera setelah menghidupkan mesin 100 - 1000 rpm
(STER)
Starter Count
Ignition switch "ON"

(STON)
Run Dist of Previous Trip

(PTRD)
Previous Trip Coolant Temp

(THW)
Previous Trip Intake Temp

(RIAT)
Selama cranking, engine revolution speed lebih rendah dari
Avail
Engine Start Hesitation 120 rpm.
(LTSH) Selama cranking, engine revolution speed 120 rpm atau lebih
Tidak Avi
tinggi.
Engine revolution speed dalam waktu 2 detik setelah mesin
Avail
Low Rev for Eng Start dihidupkan lebih rendah dari 200 rpm.
(IRLH) Engine revolution speed dalam waktu 2 detik setelah mesin
Tidak Avi
dihidupkan 200 rpm atau lebih tinggi
Minimum Engine Speed

(FMIN)
Fuel Cut Elps Time

(HEST)
Starter Signal Cranking ON
(STA) Tidak cranking OFF
Misfire Avg. RPM

MARPM
Cylinder #1 Misfire Count
0-5
(MFC1)
Cylinder #2 Misfire Count Minimal 5 menit telah berlalu setelah mesin dihidupkan.
0-5
(MFC2) Pengendaraan konstan pada 30km/jam
Cylinder #3 Misfire Count atau
0-5
(MFC3) Pengendaraan konstan pada 70km/jam
All cylinder Misfire Count
0 - 10
(FCFA)
Oxygen sensor Support Didukung Avail
(O2S_SUP) Tidak didukung) Tidak Avi
Oxygen sensor monitoring Pada penyelesaian self diagnosis Compl
(O2S_RDY) Sebelum penyelesaian self diagnosis Incmpl
Oxygen sensor heater Support Didukung Avail
(HTR_SUP) Tidak didukung) Tidak Avi
Oxygen sensor heater monitoring Pada penyelesaian self diagnosis Compl
(HTR_RDY) Sebelum penyelesaian self diagnosis Incmpl
B8-162
Nama item
Kondisi pemeriksaan Nilai referensi
(Singkatan)
Fuel system Support Didukung Avail
(FUEL_SUP) Tidak didukung) Tidak Avi
Fuel system monitoring

Selalu "Compl"
(FUEL_RDY)
Misfire Support Didukung Avail
(MIS_SUP) Tidak didukung) Tidak Avi
Misfire monitoring

Selalu "Compl"
(MIS_RDY)
Catalyst Support Didukung Avail
(CAT_SUP) Tidak didukung) Tidak Avi
Catalyst monitoring Pada penyelesaian self diagnosis Compl
(CAT_RDY) Sebelum penyelesaian self diagnosis Incmpl
Evaporative system Support Didukung Avail
(EVAP_SUP) Tidak didukung) Tidak Avi
Evaporative system monitoring Didukung Avail
(EVAP_RDY) Tidak didukung) Tidak Avi
Comprehensive component Didukung Avail
Support
Tidak didukung) Tidak Avi
(CCM_SUP)
Comprehensive component
monitoring
Selalu "Compl"
(CCM_RDY)

PERHATIAN
2 Nilai-nilai pada data monitor yang berfluktuasi secara signifikan hanya dengan sedikit
perbedaan dalam pengukuran, faktor lingkungan dan variasi umur kendaraan, yang
membuat sulit bagi monitor untuk mengembalikan nilai referensi yang akurat (nilai
penerimaan). Oleh karena itu, abnormalitas mungkin muncul bahkan ketika nilai berada
dalam kisaran referensi.
2 Gejala sulit seperti tersendat dan idling kasar yang akan dinilai secara komprehensif
dengan melakukan review semua item pada data monitor dan menganalisa dengan
beberapa kendaraan lain dengan model dan kondisi yang sama.

8-18 ACTIVE TEST


PERHATIAN
2 Ekstra hati-hati saat active test karena kendaraan perlu diuji tanpa sistem kontrol rutin.
(overheat karena kipas radiator cacat, overrun disebabkan ISC drive)
2 Setelah active test selesai, pastikan untuk menempatkan kendaraan kembali ke normal.
DS-" item Penjelasan Restriction
Control antara "100step"(open) dan "10step" (close) dari stepper motor
ISC Parked, Saat idling
untuk ISC
Fuel pump Control "ON" (drive) dan "OFF" (stop) dari fuel pump

A/C magnet clutch relay Control magnet clutch relay "ON" (energi) dan "OFF" (tidak berenergi)

Purge VSV Control "ON" (energi) dan "OFF"(tidak berenergi) ke Purge VSV

Fan radiator Control "ON" (drive) dan "OFF" (stop) dari radiator fan

Terminal T Control "ON" (short circuit) dan "OFF" (release) pada Terminal T

B8-163
9 SISTEM KONTROL MESIN(KENDARAAN A/T)
9-1 PERLENGKAPAN UNTUK PERSIAPAN
SST
Bentuk No. Part Nama Part

09842-30070-000 Wire, EFI inspection

09268-31012
Tool set, injection measuring
(09268-31011-000)

09991-87403-000 Wire, diagnosis check

09991-87404-000
Wire, engine control system inspection
(09991-87401-000)

09268-87701-000 Gauge, EFI fuel pressure

Alat ukur
Compression gauge,Timing light,Sound scope,Oscilloscope,Electrical tester,DS-"

PERINGATAN
2 Jika kendaraan dikendarai dengan SST dihubungkan, mungkin dapat menyebabkan
terjadinya malafungsi dan sangat berbahaya. Karena itu, lepaskan SST tersebut secara
benar sebelum menjalankan kendaraan.
IG switch
ACC
AM
IG1
IG2
ST

IG1/
E/G EFI ECU IG2 R/FAN BACK

F/L
To spark Airbag
Alternator
plug ECU

Battery
To combination meter
(CAN communication)
To ABS ECU
(CAN communication)

ST relay
9-2 WIRING DIAGRAM SISTEM

MGC relay
IC IC IC

F/P relay

Main relay
Injector #1
Injector #2
Injector #3

Ignition coil #1
Ignition coil #2
Ignition coil #3
ignitor ignitor ignitor

RAD FAN relay


Body
M
earth

Starter
Compressor

ST M
Engine
magnet clutch

F/P motor
earth
Radiator fan motor

For evaporative purge VSV


Q
A54 A52 B16 B17 B18 A1 B26 B13 A41 B3 B4 B5 B54 A4 A53 A40 A6 A3 A2 A16 A15 B29
STSW STR IG1 IG2 IG3 MRO 'B1 IGSW #10 #20 #30 PRG FC1 FAN1 MGC FPOF HCAN CANH ALTC
'B2 LCAN CANL

Engine control computer

EGIN OXH1 VCTA IACALO IACBLO


E01 E02 GIN VCGIN N EN VCN KNK E1 OX1 E2 VTH THW E2PM VCPM PIM THA VCO ACAD E24 REV EFIT PBSW IACAHI IACBHI ACEV E21 ACVR H/L STP ACSW BLW
B53 B65 B43 B56 B30 B44 B57 B31 B35 B61 B36 B39 B59 B33 B34 B48 B58 B32 B45 B46 A34 A35 A61 A17 A38 A19 B15 B28 B14 B27 A51 A64 A48 A36 A8 A42 A55

DLC
-+ -+

Knock sensor
Stepper motor for ISC

Refer to the wiring diagram for

Throttle position sensor

Cam angle sensor


Manifold absolute pressure/
Refrigerant pressure sensor

the details of the air conditioner system


Water temperature sensor

Front oxygen sensor


Brake negative pressure switch

Engine revolution sensor


Oxygen sensor heater
Intake air temperature integrated sensor

C21E5502ES48
B8-164
B8-165
9-3 SUSUNAN TERMINAL ECU

13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1

26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16 15 14 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16 15 14

39 38 37 36 35 34 33 32 31 30 29 28 27 39 38 37 36 35 34 33 32 31 30 29 28 27

52 51 50 49 48 47 46 45 44 43 42 41 40 52 51 50 49 48 47 46 45 44 43 42 41 40

65 64 63 62 61 60 59 58 57 56 55 54 53 65 64 63 62 61 60 59 58 57 56 55 54 53

A B
C21E5504S10

Konektor A
No. Kode No. Kode
Nama terminal Nama terminal
Terminal terminal Terminal terminal
1 MRO Main relay drive 34 VCO Refrigerant pressure sensor power supply
2 LCAN Komunikasi CAN 35 ACAD Refrigerant pressure sensor
3 HCAN Komunikasi CAN 36 H/L Lampu belakang
4 FC1 Fuel pump relay 37

5

38 EFIT Periksa terminal (DLC)
6 FPOF Fuel pump OFF request signal 39

7

40 MGC Magnet clutch relay
8 STP Lampu rem 41 IGSW IG switch
9

42 ACSW Air conditioner ON SW signal
10

43

11

44

12

45

13

46

14

47

Volume penyetalan temperatur air


15 CANL Komunikasi CAN 48 ACVR
conditioner
16 CANH Komunikasi CAN 49

17 REV REV terminal 50


Air conditioner evaporator temperature


18

51 ACEV
sensor
19 PBSW Brake negative pressure switch 52 STR Relay starter
20

53 FAN1 Radiator fan motor relay
21

54 STSW Starter signal
22

55 BLW Blower switch signal
23

56

24

57

25

58

26

59

27

60

28

61 E24 Masa refrigerant pressure sensor
29

62

30

63

Masa air conditioner evaporator


31

64 E21
temperature sensor
32

65

33



B8-166

13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1

26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16 15 14 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16 15 14

39 38 37 36 35 34 33 32 31 30 29 28 27 39 38 37 36 35 34 33 32 31 30 29 28 27

52 51 50 49 48 47 46 45 44 43 42 41 40 52 51 50 49 48 47 46 45 44 43 42 41 40

65 64 63 62 61 60 59 58 57 56 55 54 53 65 64 63 62 61 60 59 58 57 56 55 54 53

A B
C21E5504S10

Konektor B
No. Kode No. Kode
Nama terminal Nama terminal
Terminal terminal Terminal terminal
1

34 VTH Throttle sensor
2

35 KNK Knock sensor
3 #10 Injector #1 36 OX1 Front O2 sensor
4 #20 Injector #2 37

5 #30 Injector #3 38

6

39 OXH1 Front O2 sensor heater
7

40

8

41

9

42

10

43 GIN Camshaft position sensor
11

44 N Crankshaft position sensor
12

45 PIM Manifold absolute pressure sensor
13 B1 ECU power supply 46 THA Intake air temperature sensor
14 IACBHI ISC stepper motor 47

15 IACAHI ISC stepper motor 48 THW Engine water temperature sensor


16 IG1 Ignition coil #1 49

17 IG2 Ignition coil #2 50


18 IG3 Ignition coil #3 51


19

52

20

53 E01 Masa sistem bahan bakar
21

54 PRG Purge VSV
22

55

23

56 EGIN Masa camshaft position sensor
24

57 EN Masa crankshaft position sensor
Manifold absolute pressure dan masa
25

58 E2PM
intake air temperature sensor
26 B2 ECU power supply 59 E2 Masa sistem sensor
27 IACBLO ISC stepper motor 60

28 IACALO ISC stepper motor 61 E1 Masa computation system


29 ALTC Alternator 62

Camshaft position sensor power


30 VCGIN 63

supply
Crankshaft position sensor power
31 VCN 64

supply
Manifold absolute pressure sensor
32 VCPM 65 E02 Masa sistem bahan bakar
power supply
33 VCTA Throttle sensor power supply

B8-167
9-4 LOKASI KOMPONEN

l n
p q
i b
j r
k
f

d
e
h
g
c
o
m

C21E5506S30

Nomor Nomor
Nama Part Nama Part
Part Part
a FUEL PUMP j VACUUM SWITCH
b RELAY BLOCK k THROTTLE BODY(Throttle position sensor)
c KNOCK SENSOR(KNOCK SENSOR) l ACTUATOR(Brake actuator)
VACUUM SWITCHING VALVE(UNTUK OXYGEN SENSOR(FRONT)
d m
EVAPORATOR PURGE VSV)
e NEUTRAL START SWITCH n COMBINATION METER
VACUUM SENSOR(Manifold absolute CRANKSHAFT POSITION SENSOR
f o
pressure/intake temperature integrated sensor)
WATER TEMPERATURE SENSOR(ENGINE IGNITION COIL
g p
COLLANT TEMPERATURE SENSOR)
h CAM POSITION SENSOR q DLC
i INJECTOR r ENGINE CONTROL COMPUTER
B8-168
9-5 BAGAIMANA MELANJUTKAN DENGAN TROUBLE SHOOTING
Lihat ke Halaman B8-20.

9-6 PENYELIDIKAN
Lihat ke Halaman B8-22.

9-7 KONFIRMASI GEJALA


Lihat ke Halaman B8-25.

9-8 KONFIRMASI, MEREKAM DAN MENGHAPUS DIAGNOSIS CODE


9-8-1 GARIS BESAR
Lihat ke Halaman B8-26.

9-8-2 METODE PEMERIKSAAN DIAGNOSIS (DITUJUKAN OLEH DS-II)


(1) MEMERIKSA DIAGNOSIS CODE DAN PENDING CODE
1. Parkir kendaraan.
2. Atur ignition switch ke "LOCK" dan kemudian hubungkan DS-" to the DLC.
3. Atur ignition switch ke "ON" dan baca diagnosis code dengan DS-".
Item Penjelasan
Current number dari diagnosis codes Menunjukkan diagnosis code yang menunjukkan abnormalitas.
Menunjukkan diagnosis code yang tersimpan sementara
selama perekaman. Hal ini menunjukkan bahwa abnormalitas
Number of pending codes
yang dihasilkan telah terkonfirmasi tetapi mungkin masih
terdapat abnormalitas pada kendaraan.
Setelah kembali lagi ke kondisi normal, current diagnosis code
Past number of diagnosis codes
ditampilkan sebagai past diagnosis code.
* : Jika diagnosis code berikut 2 trip detection logic, seperti P0130/21, catatan trip pertama (abnormalitas) yang disimpan
dalam engine control computer.
(2) Cara memeriksa readiness code
[1] Garis Besar
1. Readiness code adalah fungsi yang digunakan oleh DS-" untuk memeriksa apakah self diagnosis
dari main exhaust gas yang terkait sistem telah selesai atau belum oleh engine control computer.
2. Bila kondisi setiap sistem telah terpenuhi, engine control computer melakukan self diagnosis dari
sistem yang berkaitan dan mengubah monitor status dari system dari readiness code yang semula
"Not completed" menjadi "Completed".
3. Ketika monitor status menjadi "Completed", kondisi ini dipertahankan hingga diagnosis code dihapus
atau backup power supply dari computer telah dimatikan.
4. Monitor status dari readiness code hanya menunjukkan "Competed" atau "Not completed" selama
self diagnosis dari setiap system, tetapi tidak dalam status normal atau abnormal dari hasil self
diagnosis. (Hasil self diagnosis dapat dinilai apakah diagnosis code telah muncul atau belum.)
[2] Metode pemeriksaan
1. Menampilkan daftar EFI data menggunakan DS-".
2.
[3] Daftar readiness codes
Item
DTC yang terkait
(Singkatan)
Oxygen sensor monitoring
P0130/21
(O2S_RDY)
Oxygen sensor heater monitoring
P0135/23
(HTR_RDY)
Evaporative purge system monitor status
P0443/76
(EVAP_RDY)
B8-169
9-8-3 METODE MENAMPILKAN DIAGNOSIS CODE (DITUNJUKKAN OLEH ENGINE CHECK
LAMP)
Lihat ke Halaman B8-27.

9-8-4 METODE MEMBATALKAN DIAGNOSIS (MENGHAPUS DENGAN DS-II)


Lihat ke Halaman B8-27.

9-8-5 METODE PENGHAPUSAN DIAGNOSIS CODE (MENGHAPUS DENGAN MELEPAS


HUBUNGAN DARI TERMINAL MINUS BATERAI)
1. Parkir kendaraan.
2. Dengan cara melepas hubungan terminal minus baterai selama minimal 30 detik, diagnosis code
dihapus.
B8-170
9-8-6 MATERI DIAGNOSIS
No. Kode Peringatan Code memory
Penilaian
4 2 (Ya: , Tidak: (Ya: , Tidak: Nama
1 malafungsi
angka* digit ) )
P0016 62   Valve chain timing rusak 5 key cycle
P0016 75   Valve chain timing rusak 2 key cycle
P0105 31   Pressure sensor signal 1 key cycle
P0110 43   Intake air temperature sensor 1 key cycle
P0115 42   Coolant temperature sensor (short,open) 1 key cycle
P0116 42   Coolant temperature circuit range/performance 2 key cycle
P0120 41   Sinyal throttle sensor 1 key cycle
P0130 21   Front oxygen sensor (range,open) 2 key cycle
P0135 23   Sinyal heater sensor oksigen depan 1 key cycle
P0171 25   Sistem bahan bakar (gagal kurus) 2 key cycle
P0172 26   Sistem bahan bakar (gagal gemuk) 2 key cycle
P0200 19   Injector circuit malafungsi 1 key cycle
P0201 19   Injector circuit (Cylinder #1) 1 key cycle
P0202 19   Injector circuit (Cylinder #2) 1 key cycle
P0203 19   Injector circuit (Cylinder #3) 1 key cycle
P0300 17 *2  Missing 2 key cycle
P0301 17 *2  Missing (Cylinder #1) 2 key cycle
P0302 17 *2  Missing (Cylinder #2) 2 key cycle
2
P0303 17 *  Missing (Cylinder #3) 2 key cycle
P0325 18   Sinyal vbrating-type knock sensor 1 key cycle
P0335 13   Crank angle sensor signal 1 key cycle
P0340 14   Cam angle sensor signal 1 key cycle
P0443 76   Evaporator purge VSV 1 key cycle
P0500 52   Sistem sinyal vehicle speed sensor 1 key cycle
P0505 71   Sistem ISC valve 1 key cycle
P0512 54   Sistem sinyal starter 1 key cycle
P0530 47   Sinyal A/C pressure sensor 1 key cycle
P0535 44   A/C evaporator temperature sensor 1 key cycle
P0607 41   ECU internal malafungsi 1 key cycle
P1603
  Pendeteksian Mesin mati 1 key cycle
P1604
  Abnormal E/G start 1 key cycle
U0001 88   Komunikasi dengan CAN 1 key cycle
U0121 86   Komunikasi dengan ABS (Receive) 1 key cycle
U0156 87   Komunikasi dengan Speedo meter (Receive) 1 key cycle
*1: Lihat ke output code ketika diagnosis tester digunakan.
*2: Jika misfire yang mungkin menyebabkan terjadi pelelehan catalyst telah terdeteksi, ini akan berkedip tanpa memperhatikan
metoda evaluasi malafungsi. Karena itu, terjadi kedipan meskipum pending code dan diagnosis code tidak tersimpan.
CATATAN
2 Satu trip adalah satu siklus pengoperasian setelah terjadinya peristiwa IG SW "ON" hingga
terjadinya IG SW "ON" berikutnya.
2 Diagnosis code dengan 2 trip untuk metode evaluasi malafungsi adalah diagnosis code
yang muncul ketika terdeteksi malafungsi pada trip pertama dan terdeteksi lagi pada trip
yang kedua.
2 Dalam kasus ini, deteksi abnormalitas pertama pada trip pertama telah dianggap sebagai
malafungsi sementara dan diagnosis code tidak muncul. Akan tetapi, ini dapat diperiksa
apakah malafungsi yang telah terdeteksi itu bersifat sementara atau tidak menggunakan
DS-". (Pemeriksaan pending code)
B8-171
9-9 FUNGSI FAIL-SAFE
9-9-1 GARIS BESAR
1. Bila berlangsung abnormalitas dengan sinyal dari berbagai sensor, akan menyebabkan kondisi
seperti kegagalan mesin atau overheating pada catalyst, jika kontrol dilanjutkan dalam kondisi
seperti ini. Untuk mencegah kerusakan tersebut, fungsi ini menggunakan nilai yang disimpan dalam
komputer untuk mengontrol pengoperasian.
Ketika malafungsi telah diperbaiki ke kondisi normal setelah terdeteksi abnormalitas, kontrol fail-safe
akan dibebaskan. Akan tetapi, hasil diagnosis akan disimpan dalam memori.
9-9-2 TABEL FAIL-SAFE
Spesifikasi fail-safe
No. DTC Nama Kontrol fail-safe
Ketika throttle sensor normal: Manifold absolute pressure
yang dihitung dari sudut buka throttle dan putaran mesin
selama proses intake.
Ketika throttle sensor tidak normal: Manifold absolute
P0105/31 Pressure sensor signal
pressure ditetapkan menjadi sekitar 80kPa untuk
mengontrol.
Basic timing advance ditetapkan untuk ignition timing control.
Fuel cut ketika putaran mesin 3,500 r/min atau lebih tinggi.
Intake air temperature ditetapkan sekitar 20d untuk
P0110/43 Intake air temperature sensor
mengontrol.
Saat mesin dihidupkan: Coolant temperature ditetapkan
sekitar 20d untuk mengontrol.
P0115/42 Coolant temperature sensor (short,open) Setelah mesin dihidupkan: Coolant temperature ditetapkan
sekitar 80 derajat untuk mengontrol.
Radiator fan selalu bekerja.
P0120/41 Sinyal throttle sensor Sudut buka throttle ditetapkan sekitar 35 untuk mengontrol.
Air fuel ratio learning compensation coefficient adalah
P0130/21 Front oxygen sensor (range,open)
diinisialisasi.
Knock compensation advance value dikontrok sesuai
P0325/18 Sinyal vbrating-type knock sensor dengan engine revolution dan manifold absolute pressure
mapping.
Intake air side variable valve timing control ditetapkan untuk
P0340/14 Cam angle sensor signal
forced most retard timing mode.
Apabila misfire yang menyebabkan melting dari catalyst (bila
P0300/17 Misfire engine check lamp berkedip)
P0301/17 Missing (Cylinder #1) Lakukan pembersihan bahan bakar untuk silinder yang
P0302/17 Missing (Cylinder #2) malafungsi
P0303/17 Missing (Cylinder #3) Larangan air-fuel ratio feedback control.
Pemutusan air conditioner.
ISC stepper motor drive ISC tidak diperbolehkan.
Ketika idling engine speed naik:
Fuel cut intermittently.
P0505/71 Sistem ISC valve
O2 feedback control tidak diperbolehkan sementara fuel cut
intermittently.
Ignition timing retardant control dilakukan
Air conditioner idle up selama A/T transmission judgment
P0530/47 Sinyal A/C pressure sensor
tidak diperbolehkan.
P0535/44 A/C evaporator temperature sensor Pemutusan air conditioner.
B8-172
9-10 PEMERIKSAAN DASAR
9-10-1 PENGUKURAN TEGANGAN BATERAI
Lihat ke Halaman B8-32.

9-10-2 PEMERIKSAAN VISUAL BAGIAN KONEKTOR DAN PEMERIKSAAN TEKANAN KONTAK


Lihat ke Halaman B8-32.

9-10-3 PEMERIKSAAN SIRKUIT POWER SUPPLY


1. Lepas hubungan konektor EFI ECU dan ukur tegangan antara terminal konektor harness sisi
kendaraan yang menghubungkan ECU dan masa seperti yang ditentukan di bawah.
(1) Antara konektor B13 ( B1) sisi harness kendaraan yang terhubung ke ECU dan masa bodi
(ketika ignition switch adalah "ON")
(2) Antara konektor B26 ( B2) sisi harness kendaraan yang terhubung ke ECU dan masa bodi
(ketika ignition switch adalah "ON")
NILAI SPESIFIKASI:
Tegangan baterai

9-10-4 PEMERIKSAAN SIRKUIT MASA


1. Atur ignition switch ke "LOCK" dan lepas hubungan (
) terminal negatif baterai.
2. Lepas hubungan konektor EFI ECU dan periksa kontinuitas antara konektor harness sisi kendaraan
yang terhubung ke ECU dan masa seperti spesifikasi di bawah.
(1) Antara konektor AB53 (E01) sisi harness kendaraan yang terhubung ke ECU dan masa bodi.
(2) Antara konektor B65 (E02) sisi harness kendaraan yang terhubung ke ECU dan masa bodi.
NILAI SPESIFIKASI:
Terdapat kontinuitas.

9-10-5 PEMERIKSAAN SUARA FUEL INJECTOR


Lihat ke Halaman B8-32.

9-10-6 PEMERIKSAAN TEKANAN BAHAN BAKAR (SIMPLE)


Lihat ke Halaman B8-32.

9-10-7 PEMERIKSAAN BUNGA API


Lihat ke Halaman B8-33.
B8-173
9-11 TROUBLE SHOOTING SESUAI DENGAN DIAGNOSIS CODE
9-11-1 P0016/62(VALVE CHAIN TIMING FAULTY)P0016/75(VALVE CHAIN TIMING FAULTY)
(1) Cakupan monitor, Kriteria penentuan
[1] P0016/62, P0016/75
a. Monitoring range
1. Tidak menentukan advanced/retarded timing fail
2. VVT feed back controlling
b. Kondisi penilaian
1. Learning value untuk paling besar retarded timing  12.8CA terus selama sekitar 5 detik
(2) Poin pemeriksaan
1. Perakitan yang cacat dari timing chain
2. Extension dari timing chain
3. Kegagalan EFI ECU
(3) Prosedur pemeriksaan
q1. Konfirmasi diagnosis code
1. Baca diagnosis code dengan menggunakan DS-".
Lihat ke Halaman B8-165.

2. Periksa jika diagnosis code selain P0016 telah muncul.


NILAI SPESIFIKASI:
Tidak muncul

o Jika OK, lanjutkan ke q2.


o Jika ternyata NG, lakukan troubleshooting terhadap diagnosis code lain yang muncul.

q2. Konfirmasi gejala


1. Hapus diagnosis code.
Lihat ke Halaman B8-166.

2. Tahan tombol IG dalam posisi "LOCK" untuk minimal 10 detik.


3. Hidupkan mesin.
4. Menggunakan DS-", baca dalam [TVVT angle converted val.] untuk data monitor dalam idling status.
CATATAN
2 Jika mesin tidak dapat dihidupkan, baca di [TVVT angle converted val.] untuk data monitor
dalam cranking status. (Karena stabilisasi rotasi diperlukan, cabut semua konektor injector
untuk menghindari ledakan awal yang diperlukan.)

NILAI SPESIFIKASI:
TVVT angle converted value telah sesuai nilai spesifikasi.

o Jika OK, lanjutkan ke q3.


o Jika ternyata NG, lanjutkan ke q4.

q3. Pelaksanaan prosedur reproduksi problem


1. Jika tidak ada abnormalitas yang ditemukan selama mengkonfirmasi gejala, kendaraan dalam salah
satu status berikut.
(1) Meskipun terjadi malafungsi dalam sistem, sistem telah kembali lagi ke kondisi normal.
(2) Abnormalitas di EFI ECU (termasuk power supply system).
B8-174
2. Hapus diagnosis code.
Lihat ke Halaman B8-166.

3. Lihat kembali ke freeze frame data dan hasil wawancara, periksa kendaraan menggunakan prosedur
reproduksi problem untuk memeriksa apakah terdapat abnormalitas.
Lihat ke Halaman A1-29.

CATATAN
2 Jika diagnosis code muncul lagi ketika pemeriksaan telah memastikan tidak ada
abnormalitas, mungkin terjadi malafungsi (termasuk kegagalan di power supply system
atau kontak konektor buruk) di EFI ECU.

q4. Periksa dari timing chain


1. Periksa extension dari timing chain.
Lihat ke Halaman B1-5.

2. Periksa status assembly dari timing chain.


Lihat ke Halaman B2-21.

o Jika OK, lanjutkan ke q5.


o Jika ternyata NG, ikat unfavorable timing chain assembly status, atau menggantinya, dan lanjutkan
ke q6.

q5. Pemeriksaan sirkuit unit EFI ECU


1. Periksa sistem power supply, sistem masa dan konektor.
Lihat ke Halaman B8-169.

o Jika ternyata OK, ganti EFI ECU dan lanjutkan ke q6.


Lihat ke Halaman B8-1.

o Jika ternyata NG, perbaiki atau ganti harnesses atau konektor yang rusak dan lanjutkan ke q6.

q6. Confirm test


1. Hapus diagnosis code.
Lihat ke Halaman B8-166.

2. Tahan tombol IG dalam posisi "LOCK" untuk minimal 10 detik.


3. Hidupkan mesin.
4. Menggunakan DS-", baca dalam [TVVT angle converted val.] untuk data monitor dalam idling status.
CATATAN
2 Jika mesin tidak dapat dihidupkan, baca di [TVVT angle converted val.] untuk data monitor
dalam cranking status. (Karena stabilisasi rotasi diperlukan, cabut semua konektor injector
untuk menghindari ledakan awal yang diperlukan.)

NILAI SPESIFIKASI:
TVVT angle converted value telah sesuai nilai spesifikasi.

o Jika OK, pemeriksaan ini selesai


o Jika NG, lanjutkan ke q4.
B8-175
9-11-2 P0105/31(PRESSURE SENSOR SIGNAL)
(1) Diagram sirkuit sistem

EFI ECU

Manifold absolute
pressure sensor
5V

B32
VCPM Power line
3

PIM Signal line


B45 1

B58
E2PM Earthed line 2

C21E5536ES20

Manifold absolute pressurekonektor sisi harness kendaraan yang terhubung ke intake air
temperature integrated sensor

PIM E2PM VCPM THA

1 2 3 4
T11E6163S10

Konektor sisi harness kendaraan yang terhubung ke EFI ECU

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39

40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52
53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65

A B C21E5552S10
B8-176
(2) Cakupan monitor, Kriteria penentuan
[1] Monitoring range
1. IG SW"ON"
[2] Kondisi penilaian
1. Tegangan output dari manifold absolute pressure sensor tetap sekitar 0.7V atau lebih rendah selama
minimal 1 detik.
2. Tegangan output dari manifold absolute pressure sensor tetap sekitar 4.9V atau lebih tinggi selama
minimal 1 detik.
(3) Poin pemeriksaan
1. Kegagalan manifold absolute pressure sensor
2. Kegagalan kontak konektor sisi harness kendaraan
3. Kegagalan power supply line, signal line, line masa
4. Kegagalan EFI ECU
(4) Prosedur pemeriksaan
q1. Konfirmasi gejala
1. Baca data monitor [manifold absolute pressure] dengan menggunakan DS-".
NILAI SPESIFIKASI:
Sekitar 101kPa (IG switch "ON", mesin dimatikan)

o Jika OK, lanjutkan ke q2.


o Jika NG, lanjutkan ke q3.

q2. Pelaksanaan prosedur reproduksi problem


1. Jika tidak ada abnormalitas yang ditemukan selama mengkonfirmasi gejala, kendaraan dalam salah
satu status berikut.
(1) Meskipun terjadi malafungsi dalam sistem, sistem telah kembali lagi ke kondisi normal.
(2) Abnormalitas di EFI ECU (termasuk power supply system).
2. Hapus diagnosis code.
Lihat ke Halaman B8-166.

3. Lihat kembali ke freeze frame data dan hasil wawancara, periksa kendaraan menggunakan prosedur
reproduksi problem untuk memeriksa apakah terdapat abnormalitas.
Lihat ke Halaman A1-29.

CATATAN
2 Jika diagnosis code muncul lagi ketika pemeriksaan telah memastikan tidak ada
abnormalitas, mungkin terjadi malafungsi (termasuk kegagalan di power supply system
atau kontak konektor buruk) di EFI ECU.

q3. Mengharapkan penyebab abnormalitas


1. Periksa freeze frame data, dan menyimpulkan penyebab kegagalan.
Tabel penyebab kemungkinan malafungsi
Freeze frame data [manifold absolute Penyebab malafungsi
pressure]
Kegagalan signal line (open, powering)
146kPa
Line masa rusak
Signal line rusak (terhubung ke masa)
0kPa
Power supply line gagal

o Lanjutkan ke q4.
B8-177
q4. Periksa manifold absolute pressure  intake air temperature integrated sensor
1. Periksa status hubungan manifold absolute pressure  konektor intake air temperature integrated
sensor.
NILAI SPESIFIKASI:
Tidak ada abnormalitas

o Jika OK, lanjutkan ke q5.


o Jika ternyata NG, perbaiki kontak konektor dan lanjutkan ke q8.

q5. Pemeriksaan wiring harness


1. Periksa status hubungan EFI ECU dan manifold absolute pressure konektor intake air temperature
integrated sensor.
NILAI SPESIFIKASI:
Tidak ada abnormalitas

2. Periksa apakah terdapat kontinuitas dan short circuit antara terminal konektor sisi harness
kendaraan berikut ini.
(1) Antara [power supply line (VCPM)] EFI ECU (B32) dan manifold absolute pressure  intake air
temperature integrated sensor (3)
(2) Antara [signal line (PIM)] EFI ECU (B45) dan manifold absolute pressure  intake air
temperature integrated sensor (1)
(3) Antara [line masa (E2PM)] EFI ECU (B58) dan manifold absolute pressure  intake air
temperature integrated sensor (2)
Lihat ke Halaman A1-38.

NILAI SPESIFIKASI:
Terdapat hubungan dan tidak ada short circuit.

o Jika OK, lanjutkan ke q6.


o Jika ternyata NG, perbaiki atau ganti power supply line, signal line, line masa, atau konektor dan
lanjutkan ke q8.

q6. Memeriksa fungsi ECU


1. Lepas hubungan manifold absolute pressure konektor intake air temperature integrated sensor.
2. Baca data monitor [manifold absolute pressure] dengan menggunakan DS-".
NILAI SPESIFIKASI:
146kPa

3. Short pada manifold absolute pressure  antara konektor 2 (E2PM) dan 1 (PIM) sisi harness
kendaraan pada intake air temperature integrated sensor .
4. Baca data monitor [manifold absolute pressure] dengan menggunakan DS-".
NILAI SPESIFIKASI:
0kPa

o Jika ternyata OK, ganti manifold absolute pressure  intake air temperature integrated sensor dan
lanjutkan ke q8.
Lihat ke Halaman B8-10.

o Jika NG, lanjutkan ke q7.


B8-178
q7. Pemeriksaan sirkuit unit EFI ECU
1. Periksa sistem power supply, sistem masa dan konektor.
Lihat ke Halaman B8-169.

o Jika ternyata OK, ganti EFI ECU dan lanjutkan ke q8.


Lihat ke Halaman B8-1.

o Jika ternyata NG, perbaiki atau ganti harnesses atau konektor yang rusak dan lanjutkan ke q8.

q8. Confirm test


1. Baca data monitor [manifold absolute pressure] dengan menggunakan DS-".
NILAI SPESIFIKASI:
Sekitar 101kPa (IG switch "ON", mesin dimatikan)

o Jika OK, pemeriksaan ini selesai


o Jika NG, lanjutkan ke q4.
B8-179
9-11-3 P0110/43(INTAKE AIR TEMPERATURE SENSOR)
(1) Diagram sirkuit sistem

EFI ECU

5V
Intake temperature
integral sensor
THA Signal line
B46 4

B58
E2PM Earthed line 2

C21E5537ES20

Manifold absolute pressurekonektor sisi harness kendaraan yang terhubung ke intake air
temperature integrated sensor

PIM E2PM VCPM THA

1 2 3 4
T11E6163S10

Konektor sisi harness kendaraan yang terhubung ke EFI ECU

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39

40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52
53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65

A B C21E5552S10
B8-180
(2) Cakupan monitor, Kriteria penentuan
[1] Monitoring range
1. IG SW"ON"
[2] Kondisi penilaian
1. Tegangan output dari intake air temperature sensor tetap lebih rendah dari sekitar 0.2V selama
minimal 1 detik.
2. Tegangan output dari intake air temperature sensor tetap sekitar 4.8V atau lebih tinggi selama
minimal 1 detik.
(3) Poin pemeriksaan
1. Kegagalan intake air temperature sensor
2. Kegagalan kontak konektor sisi harness kendaraan
3. Kegagalan signal line, line masa
4. Kegagalan EFI ECU
(4) Prosedur pemeriksaan
q1. Konfirmasi gejala
1. Baca data monitor [intake air temperature] dengan menggunakan DS-".
NILAI SPESIFIKASI:
Sama seperti inlet atmospheric temperature

o Jika OK, lanjutkan ke q2.


o Jika NG, lanjutkan ke q3.

q2. Memeriksa prosedur reproduksi problem


1. Jika tidak ada abnormalitas yang ditemukan selama mengkonfirmasi gejala, kendaraan dalam salah
satu status berikut.
(1) Meskipun terjadi malafungsi dalam sistem, sistem telah kembali lagi ke kondisi normal.
(2) Abnormalitas di EFI ECU (termasuk power supply system).
2. Hapus diagnosis code.
Lihat ke Halaman B8-166.

3. Lihat kembali ke freeze frame data dan hasil wawancara, periksa kendaraan menggunakan prosedur
reproduksi problem untuk memeriksa apakah terdapat abnormalitas.
Lihat ke Halaman A1-29.

CATATAN
2 Jika diagnosis code muncul lagi ketika pemeriksaan telah memastikan tidak ada
abnormalitas, mungkin terjadi malafungsi (termasuk kegagalan di power supply system
atau kontak konektor buruk) di EFI ECU.

q3. Mengharapkan penyebab abnormalitas


1. Periksa freeze frame data, dan menyimpulkan penyebab kegagalan.
Tabel penyebab kemungkinan malafungsi
Freeze frame data [intake air Penyebab malafungsi
temperature]
Kegagalan signal line (open, powering)

39d
Line masa rusak
187d Signal line rusak (terhubung ke masa)

o Lanjutkan ke q4.
B8-181
q4. Periksa manifold absolute pressure  intake air temperature integrated sensor
1. Periksa status hubungan manifold absolute pressure  konektor intake air temperature integrated
sensor.
NILAI SPESIFIKASI:
Tidak ada abnormalitas

2. Ukur tahanan antara manifold absolute pressure  intake air temperature integrated sensor terminal
4 (THA) dan 2 (E2PM).
NILAI SPESIFIKASI:
Temperature

30
20 20 80 120
(d)
Tahanan 0.3220.03
(28.6) 16.21.6 2.450.24 (0.117)
(k ) 2
Nilai referensi ditunjukkan dalam tanda kurung.
3. Periksa jika intake air temperature sensor terminal 4 (THA) ternyata short ke sistem lainnya.
NILAI SPESIFIKASI:
Tidak ada short circuit

o Jika OK, lanjutkan ke q5.


o Jika ternyata NG, perbaiki atau ganti kontak konektor atau ganti manifold absolute pressure 
intake air temperature integrated sensor dan lanjutkan ke q7.
Lihat ke Halaman B8-10.

q5. Pemeriksaan wiring harness


1. Periksa status hubungan EFI ECU dan manifold absolute pressure konektor intake air temperature
integrated sensor.
NILAI SPESIFIKASI:
Tidak ada abnormalitas

2. Periksa apakah terdapat kontinuitas dan short circuit antara terminal konektor sisi harness
kendaraan berikut ini.
(1) Antara [signal line (THA)] EFI ECU (B46) dan manifold absolute pressure  intake air
temperature integrated sensor (4)
(2) Antara [line masa (E2PM)] EFI ECU (B58) dan manifold absolute pressure  intake air
temperature integrated sensor (2)
Lihat ke Halaman A1-38.

NILAI SPESIFIKASI:
Terdapat hubungan dan tidak ada short circuit.

o Jika OK, lanjutkan ke q6.


o Jika ternyata NG, perbaiki atau ganti signal line, line masa, atau konektor dan lanjutkan ke q7.

q6. Pemeriksaan sirkuit unit EFI ECU


1. Periksa sistem power supply, sistem masa dan konektor.
Lihat ke Halaman B8-169.

o Jika ternyata OK, ganti EFI ECU dan lanjutkan ke q7.


Lihat ke Halaman B8-1.

o Jika ternyata NG, perbaiki atau ganti harnesses atau konektor yang rusak dan lanjutkan ke q7.
B8-182
q7. Confirm test
1. Baca data monitor [intake air temperature] dengan menggunakan DS-".
NILAI SPESIFIKASI:
Sama seperti inlet atmospheric temperature

o Jika OK, pemeriksaan ini selesai


o Jika NG, lanjutkan ke q4.
B8-183
9-11-4 P0115/42(COOLANT TEMPERATURE SENSOR(SHORT,OPEN))
(1) Diagram sirkuit sistem

EFI ECU

5V
Engine coolant
tenperature sensor
THW Signal line
B48 2

E2 Earthed line
B59 1

C21E5538ES20

Konektor sisi harness kendaraan yang terhubung ke engine water temperature sensor

E2 THW

1 2
H21E5533S10

Konektor sisi harness kendaraan yang terhubung ke EFI ECU

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39

40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52
53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65

A B C21E5552S10
B8-184
(2) Cakupan monitor, Kriteria penentuan
[1] Monitoring range
1. IG SW"ON"
[2] Kondisi penilaian
1. Tegangan output dari coolant temperature sensor tetap lebih rendah dari sekitar 0.2V selama
minimal 1 detik.
2. Tegangan output dari coolant temperature sensor tetap sekitar 4.8V atau lebih tinggi selama minimal
1 detik.
(3) Poin pemeriksaan
1. Kegagalan coolant temperature sensor
2. Kegagalan kontak konektor sisi harness kendaraan
3. Kegagalan signal line, line masa
4. Kegagalan EFI ECU
(4) Prosedur pemeriksaan
q1. Konfirmasi gejala
1. Hidupkan mesin.
2. Baca semua data monitor [coolant temperature] dengan menggunakan DS-".
NILAI SPESIFIKASI:
Ubah seperti temperatur cairan pendingin naik.

o Jika OK, lanjutkan ke q2.


o Jika NG, lanjutkan ke q3.

q2. Pelaksanaan prosedur reproduksi problem


1. Jika tidak ada abnormalitas yang ditemukan selama mengkonfirmasi gejala, kendaraan dalam salah
satu status berikut.
(1) Meskipun terjadi malafungsi dalam sistem, sistem telah kembali lagi ke kondisi normal.
(2) Abnormalitas di EFI ECU (termasuk power supply system).
2. Hapus diagnosis code.
Lihat ke Halaman B8-166.

3. Lihat kembali ke freeze frame data dan hasil wawancara, periksa kendaraan menggunakan prosedur
reproduksi problem untuk memeriksa apakah terdapat abnormalitas.
Lihat ke Halaman A1-29.

CATATAN
2 Jika diagnosis code muncul lagi ketika pemeriksaan telah memastikan tidak ada
abnormalitas, mungkin terjadi malafungsi (termasuk kegagalan di power supply system
atau kontak konektor buruk) di EFI ECU.

q3. Mengharapkan penyebab abnormalitas


1. Periksa freeze frame data, dan menyimpulkan penyebab kegagalan.
Tabel penyebab kemungkinan malafungsi
Freeze frame data [temperature cairan Penyebab malafungsi
pendingin]
Kegagalan signal line (open, powering)

40d
Line masa rusak
120d Signal line rusak (terhubung ke masa)

o Lanjutkan ke q4.
B8-185
q4. Memeriksa sensor temperatur cairan pendingin
1. Periksa status hubungankonektor coolant temperature sensor.
NILAI SPESIFIKASI:
Tidak ada abnormalitas

2. Periksa jika coolant temperature sensor dibuat short ke housing.


NILAI SPESIFIKASI:
Tidak ada short circuit

3. Lakukan pemeriksaan unit dari engine water temperature sensor.


Lihat ke Halaman B8-279.

o Jika OK, lanjutkan ke q5.


o Jika ternyata NG, perbaiki atau ganti kontak konektor, atau ganti coolant temperature sensor dan
lanjutkan ke q7.
Lihat ke Halaman B8-9.

q5. Pemeriksaan wiring harness


1. Periksa status hubungan konektor EFI ECU dan coolant temperature sensor.
NILAI SPESIFIKASI:
Tidak ada abnormalitas

2. Periksa apakah terdapat kontinuitas dan short circuit antara terminal konektor sisi harness
kendaraan berikut ini.
(1) Antara [signal line (THW)] EFI ECU (B48) dan coolant temperature sensor (2)
(2) Antara [line masa (E2)] EFI ECU (B59) dan coolant temperature sensor (1)
Lihat ke Halaman A1-38.

o Jika OK, lanjutkan ke q6.


o Jika ternyata NG, perbaiki atau ganti signal line, line masa, atau konektor dan lanjutkan ke q7.

q6. Pemeriksaan sirkuit unit EFI ECU


1. Periksa sistem power supply, sistem masa dan konektor.
Lihat ke Halaman B8-169.

o Jika ternyata OK, ganti EFI ECU dan lanjutkan ke q7.


Lihat ke Halaman B8-1.

o Jika ternyata NG, perbaiki atau ganti harnesses atau konektor yang rusak dan lanjutkan ke q7.

q7. Confirm test


1. Hidupkan mesin.
2. Baca semua data monitor [coolant temperature] dengan menggunakan DS-".
NILAI SPESIFIKASI:
Ubah seperti temperatur cairan pendingin naik.

o Jika OK, pemeriksaan ini selesai


o Jika NG, lanjutkan ke q4.
B8-186
9-11-5 P0116/42(COOLANT TEMPERATURE CIRCUIT RANGE/PERFORMANCE)
(1) Cakupan monitor, Kriteria penentuan
[1] Monitoring range
1. Coolant temperature saat mesin dihidupkan
7d atau lebih tinggi dan 40d atau lebih rendah
[2] Kondisi penilaian
1. Coolant temperature tidak melebihi sekitar 40 sampai jangka waktu tertentu setelah mesin
dihidupkan
(2) Poin pemeriksaan
1. Kerusakan dari thermostat
2. Kerusakan dari cooling device
3. Kerusakan dari water temperature sensor
4. Kerusakan dari EFI ECU
(3) Prosedur pemeriksaan
q1. Konfirmasi diagnosis code
1. Membatalkan diagnosis code
Lihat ke Halaman B8-166.

2. Setelah pembatalan, baca diagnosis code dengan menggunakan DS-".


3. Periksa apakah diagnosis code No.P0116/42 tidak muncul lagi.
NILAI SPESIFIKASI:
P0116/42 (water temperature sensor-related system) tidak muncul.

o Jika ternyata OK, lanjutkan ke q2.


o Jika ternyata NG, lanjutkan ke q3.

q2. Pemeriksaan unit thermostat


1. Lepas thermostat, dan lakukan pemeriksaan unit ini.
Lihat ke Halaman B6-1.

o Jika ternyata OK, lanjutkan ke q3.


o Jika ternyata NG, ganti thermostat dan lanjutkan ke q6.

q3. Periksa dari cooling device


1. Lakukan pemeriksaan dari cooling device.
Lihat ke Halaman B1-10.

o Jika ternyata OK, lanjutkan ke q4.


o Jika ternyata NG, perbaiki atau ganti malfunctioning part dan lanjutkan ke q6.

q4. Pemeriksaan unit water temperature sensor


1. Lakukan pemeriksaan unit dari water temperature sensor.
Lihat ke Halaman B8-279.

o Jika ternyata OK, periksa connection status of each connector, dan/atau the installation status dari
water temperature sensor, dan lanjutkan ke q5.
o Jika ternyata NG, ganti water temperature sensor dan lanjutkan ke q6.
B8-187
q5. Periksa dari EFI ECU unit
1. Periksa sistem power supply EFI ECU, sistem masa dan konektor.
Lihat ke Halaman B8-169.

o Jika ternyata OK, ganti EFI ECU dan lanjutkan ke q6.


Lihat ke Halaman B8-1.

o Jika ternyata NG, perbaiki atau ganti harnesses atau konektor yang rusak dan lanjutkan ke q6.

q6. Test konfirmasi


1. Membatalkan diagnosis code
Lihat ke Halaman B8-166.

2. Lakukan running test berdasarkan diagnosis interview.


3. Baca diagnosis code dengan menggunakan DS-".
4. Periksa apakah diagnosis code No.P0116/42 tidak muncul lagi.
NILAI SPESIFIKASI:
P0116/42 (water temperature sensor-related system) tidak muncul.

o Jika hal itu OK, pemeriksaan ini selesai


o Jika ternyata NG, lanjutkan ke q1.
B8-188
9-11-6 P0120/41(THROTTLE SENSOR SIGNAL)
(1) Diagram sirkuit sistem

EFI ECU

Throttle position
5V sensor
VCTA Power line
B33 1

VTH Signal line


B34 3

E2 Earthed line
B59 2

C21E5539ES20

Konektor sisi harness kendaraan yang terhubung ke throttle position sensor

VC VTH

1 2 3
E2

H11E6022S10

Konektor sisi harness kendaraan yang terhubung ke EFI ECU

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39

40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52
53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65

A B C21E5552S10
B8-189
(2) Cakupan monitor, Kriteria penentuan
[1] Monitoring range
1. Setelah menghidupkan mesin
[2] Kondisi penilaian
1. Tegangan output dari throttle position sensor tetap lebih rendah dari 0.2V selama minimal 1 detik.
2. Tegangan output dari throttle position sensor tetap sekitar 4.8V atau lebih tinggi selamam minimal 1
detik.
(3) Poin pemeriksaan
1. Kegagalan throttle position sensor
2. Kegagalan kontak konektor sisi harness kendaraan
3. Kegagalan power supply line, signal line, line masa
4. Kegagalan EFI ECU
(4) Prosedur pemeriksaan
q1. Konfirmasi gejala
1. Gunakan DS-" untuk membaca data monitor [absolute throttle opening degree] dengan IG switch
"ON", mesin dimatikan, dan accelerator pedal ditutup penuh.
NILAI SPESIFIKASI:
10-20%

2. Gunakan DS-" untuk membaca data monitor [absolute throttle opening degree] dengan IG switch
"ON", mesin dimatikan, dan accelerator pedal diteklan secara bertahap.
NILAI SPESIFIKASI:
Meningkat sesuai dengan jumlah penekanan pedal.

3. Gunakan DS-" untuk membaca data monitor [absolute throttle opening degree] dengan IG switch
"ON", mesin dimatikan, dan accelerator pedal dibuka penuh.
NILAI SPESIFIKASI:
75-85%

o Jika OK, lanjutkan ke q2.


o Jika NG, lanjutkan ke q3.

q2. Pelaksanaan prosedur reproduksi problem


1. Jika tidak ada abnormalitas yang ditemukan selama mengkonfirmasi gejala, kendaraan dalam salah
satu status berikut.
(1) Meskipun terjadi malafungsi dalam sistem, sistem telah kembali lagi ke kondisi normal.
(2) Abnormalitas di EFI ECU (termasuk power supply system).
2. Hapus diagnosis code.
Lihat ke Halaman B8-166.

3. Lihat kembali ke freeze frame data dan hasil wawancara, periksa kendaraan menggunakan prosedur
reproduksi problem untuk memeriksa apakah terdapat abnormalitas.
Lihat ke Halaman A1-29.

CATATAN
2 Jika diagnosis code muncul lagi ketika pemeriksaan telah memastikan tidak ada
abnormalitas, mungkin terjadi malafungsi (termasuk kegagalan di power supply system
atau kontak konektor buruk) di EFI ECU.
B8-190
q3. Mengharapkan penyebab abnormalitas
1. Menyimpulkan penyebab abnormalitas dari data monitor [absolute throttle opening degree]
dikonfirmasi di 1.
Tabel penyebab kemungkinan malafungsi
Data monitor [absolute throttle Penyebab malafungsi
opening degree]
Accelerator pedal terbuka penuh, 10 Kegagalan power supply line, Kegagalan signal line (terhubung ke masa)
sampai 20%
Accelerator pedal tertutup penuh: 75 Kegagalan signal line (open, powering)
sampai 85%

o Lanjutkan ke q4.

q4. Memeriksa throttle position sensor


1. Periksa status hubungan konektor throttle position sensor.
NILAI SPESIFIKASI:
Tidak ada abnormalitas

o Jika OK, lanjutkan ke q5.


o Jika ternyata NG, perbaiki kontak konektor dan lanjutkan ke q8.

q5. Pemeriksaan wiring harness


1. Periksa status hubungan konektor EFI ECU dan throttle position sensor.
NILAI SPESIFIKASI:
Tidak ada abnormalitas

2. Periksa pandangan luar dari wire harness terhadap adanya kerusakan yang dapat menyebabkan
pelindung abnormalitas.
NILAI SPESIFIKASI:
Tidak ada abnormalitas

3. Periksa apakah terdapat kontinuitas dan short circuit antara terminal konektor sisi harness
kendaraan berikut ini.
(1) Antara [power supply line (VCTA)] EFI ECU (B33) dan throttle position sensor (1)
(2) Antara [signal line (VTH)] EFI ECU (B34) dan throttle position sensor (3)
(3) Antara [line masa (E2)] EFI ECU (B59) dan throttle position sensor (2)
Lihat ke Halaman A1-38.

NILAI SPESIFIKASI:
Terdapat hubungan dan tidak ada short circuit.

o Jika OK, lanjutkan ke q6.


o Jika ternyata NG, perbaiki atau ganti power supply line, signal line, line masa, atau konektor dan
lanjutkan ke q8.
B8-191
q6. Memeriksa fungsi ECU
1. Lepas hubungan konektor hrottle position sensor.
2. Gunakan DS-" untuk membaca data monitor [absolute throttle opening degree].
NILAI SPESIFIKASI:
100%

3. Short antara konektor 3 (VTH) dan 2 (E2) sisi harness kendaraan pada throttle position sensor.
4. Gunakan DS-" untuk membaca data monitor [absolute throttle opening degree].
NILAI SPESIFIKASI:
0%

o Jika ternyata OK, ganti throttle body dan lanjutkan ke q8.


Lihat ke Halaman B3-10.

o Jika NG, lanjutkan ke q7.

q7. Memeriksa ECU unit


1. Periksa sistem power supply, sistem masa dan konektor.
Lihat ke Halaman B8-169.

o Jika ternyata OK, ganti EFI ECU dan lanjutkan ke q8.


Lihat ke Halaman B8-1.

o Jika ternyata NG, perbaiki atau ganti harnesses atau konektor yang rusak dan lanjutkan ke q8.

q8. Confirm test


1. Gunakan DS-" untuk membaca data monitor [absolute throttle opening degree] dengan IG switch
"ON", mesin dimatikan, dan accelerator pedal ditutup penuh.
NILAI SPESIFIKASI:
10-20%

2. Gunakan DS-" untuk membaca data monitor [absolute throttle opening degree] dengan IG switch
"ON", mesin dimatikan, dan accelerator pedal diteklan secara bertahap.
NILAI SPESIFIKASI:
Meningkat sesuai dengan jumlah penekanan pedal.

3. Gunakan DS-" untuk membaca data monitor [absolute throttle opening degree] dengan IG switch
"ON", mesin dimatikan, dan accelerator pedal dibuka penuh.
NILAI SPESIFIKASI:
75-85%

o Jika OK, pemeriksaan ini selesai


o Jika NG, lanjutkan ke q4.
B8-192
9-11-7 P0130/21(FRONT OXYGEN SENSOR(RANGE,OPEN))
(1) Diagram sirkuit sistem

EFI ECU

OX1 Signal line


B36

1 3

Front
oxygen
sensor

2 4

E2 Earthed line
B59

C21E5540ES20

Konektor sisi harness kendaraan yang terhubung ke front O2 sensor

OXH1 'B

1 2
3 4
OX1 E2

B21E5204S10

Konektor sisi harness kendaraan yang terhubung ke EFI ECU

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39

40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52
53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65

A B C21E5552S10
B8-193
(2) Cakupan monitor, Kriteria penentuan
[1] Monitoring range
1. Setelah menghidupkan mesin
2. Waktu dalam periode tertentu telah dilampaui setelah front O2 sensor heater diberikan energi.
[2] Kondisi penilaian
1. Front O2 sensor output tetap kurus selama minimal sekitar 1 minute.
(3) Poin pemeriksaan
1. Kegagalan front O2 sensor
2. Kegagalan kontak konektor sisi harness kendaraan
3. Signal line, line masa, shield line gagal
4. Kegagalan EFI ECU
(4) Prosedur pemeriksaan
q1. Konfirmasi gejala
1. Baca data monitor [FrO2 sensor output voltage] setelah mesin dipanaskan dengan menggunakan
DS-".
NILAI SPESIFIKASI:
Selama air fuel ratio feedback control, berubah secara periodik antara 0
sampai 1V.

o Jika OK, lanjutkan ke q2.


o Jika NG, lanjutkan ke q3.

q2. Memeriksa prosedur reproduksi problem


1. Jika tidak ada abnormalitas yang ditemukan selama mengkonfirmasi gejala, kendaraan dalam salah
satu status berikut.
(1) Meskipun terjadi malafungsi dalam sistem, sistem telah kembali lagi ke kondisi normal.
(2) Abnormalitas di EFI ECU (termasuk power supply system).
2. Hapus diagnosis code.
Lihat ke Halaman B8-166.

3. Lihat kembali ke freeze frame data dan hasil wawancara, periksa kendaraan menggunakan prosedur
reproduksi problem untuk memeriksa apakah terdapat abnormalitas.
Lihat ke Halaman A1-29.

CATATAN
2 Jika diagnosis code muncul lagi ketika pemeriksaan telah memastikan tidak ada
abnormalitas, mungkin terjadi malafungsi (termasuk kegagalan di power supply system
atau kontak konektor buruk) di EFI ECU.

q3. Mengharapkan penyebab abnormalitas


1. Periksa data monitor dan menyimpulkan penyebab kerusakan.
Tabel penyebab kemungkinan malafungsi
Data monitor [FrO2 sensor output voltage] Penyebab malafungsi
Kerusakan signal line (open wire, terhubung ke masa), masalah
Konstan sekitar 0V
pemasangan sensor

o Lanjutkan ke q4.
B8-194
q4. Periksa front O2 sensor
1. Periksa status hubungan konektor yang terhubung ke front O2 sensor.
NILAI SPESIFIKASI:
Tidak ada abnormalitas

2. Periksa status pemasangan front O2 sensor.


NILAI SPESIFIKASI:
Tidak ada abnormalitas

3. Hidupkan mesin dan aktifkan front O2 sensor.


4. Selama front O2 sensor diaktifkan dan engine idling, lepas hubungan konektor front O2 sensor.
5. Ukur tegangan antara terminal 3 (OX1) dan 4 (E2) pada front O2 sensor
NILAI SPESIFIKASI:
Sekitar 1V

6. Gunakan DS-" untuk melakukan active test [fuel pump] dan menghentikan fuel pump.
7. Ukur tegangan antara terminal 3 (OX1) dan 4 (E2) pada front O2 sensor
NILAI SPESIFIKASI:
Tegangan menjadi sekitar 0V dan kemudian mesin mati.

8. Periksa apakah terdapat short circuit dengan front O2 sensor heater system.
NILAI SPESIFIKASI:
Tidak ada short circuit

9. Periksa apakah terdapat short circuit dengan housing.


NILAI SPESIFIKASI:
Tidak ada short circuit

o Jika OK, lanjutkan ke q5.


o Jika ternyata NG, perbaiki status hubungan konektor atau sensor status pemasangan atau ganti
front O2 sensor, dan lanjutkan ke q7.
Lihat ke Halaman B8-13.

q5. Pemeriksaan wiring harness


1. Periksa kontak konektor dari EFI ECU dan front O2 sensor.
NILAI SPESIFIKASI:
Tidak ada abnormalitas

2. Periksa apakah terdapat kontinuitas dan short circuit antara terminal konektor sisi harness
kendaraan berikut ini.
(1) Antara [signal line (OX1)]EFI ECU (B36) dan front O2 sensor (3)
(2) Antara [line masa (E2)]EFI ECU (B59) dan front O2 sensor (4)
Lihat ke Halaman A1-38.

NILAI SPESIFIKASI:
Terdapat hubungan dan tidak ada short circuit.

o Jika OK, lanjutkan ke q6.


o Jika ternyata NG, perbaiki atau ganti signal line, line masa, atau konektor dan lanjutkan ke q7.
B8-195
q6. Memeriksa ECU unit circuit
1. Periksa sistem power supply, sistem masa dan konektor.
Lihat ke Halaman B8-169.

o Jika ternyata OK, ganti EFI ECU dan lanjutkan ke q7.


Lihat ke Halaman B8-1.

o Jika ternyata NG, perbaiki atau ganti harnesses atau konektor yang rusak dan lanjutkan ke q7.

q7. Confirm test


1. Baca data monitor [FrO2 sensor output voltage] setelah mesin dipanaskan dengan menggunakan
DS-".
NILAI SPESIFIKASI:
Selama air fuel ratio feedback control, berubah secara periodik antara 0
sampai 1V.

o Jika OK, pemeriksaan ini selesai


o Jika NG, lanjutkan ke q4.
B8-196
9-11-8 P0135/23(FRONT OXYGEN SENSOR HEATER SIGNAL)
(1) Diagram sirkuit sistem

EFI ECU

OXH1 Drive line


Driver B39

1 3

Front
oxygen
sensor

2 4

Power line
To main relay

C21E5541ES20

Konektor sisi harness kendaraan yang terhubung ke front O2 sensor

OXH1 'B

1 2
3 4
OX1 E2

B21E5204S10

Konektor sisi harness kendaraan yang terhubung ke EFI ECU

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39

40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52
53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65

A B C21E5552S10
B8-197
(2) Cakupan monitor, Kriteria penentuan
a. Monitoring range
1. Setelah menghidupkan mesin
2. Tegangan baterai 8V atau lebih tinggi
3. Front O2 heater control duty ratio 29% atau lebih tinggi dan 71% atau lebih rendah.
b. Kondisi penilaian
1. Front O2 heater control current tetap sangat tinggi atau rendah selama minimal sekitar 1 derik.
(3) Poin pemeriksaan
1. Kegagalan front O2 sensor
2. Kegagalan kontak konektor sisi harness kendaraan
3. Kegagalan power supply line dan drive line
4. Kegagalan EFI ECU
(4) Prosedur pemeriksaan
q1. Pemeriksaan front O2 sensor heater 
1. Ukur nilai tahanan antara front O2 sensor terminals 1(OXH1) dan 2( B).
NILAI SPESIFIKASI:
5.610.4.6 (pada 201d)

o Jika OK, lanjutkan ke q2.


o Jika ternyata NG, ganti front O2 sensor dan lanjutkan ke q7.
Lihat ke Halaman B8-13.

q2. Pemeriksaan front O2 sensor heater 


1. Periksa kontak konektor dari front O2 sensor.
NILAI SPESIFIKASI:
Tidak ada abnormalitas

2. Periksa kontak konektor dari front O2 sensor.


NILAI SPESIFIKASI:
Tidak ada abnormalitas

o Jika OK, lanjutkan ke q3.


o Jika ternyata NG, perbaiki abnormal kontak konektor atau pemasangan dari front O2 sensor dan
lanjutkan ke q7.
Lihat ke Halaman B8-13.
B8-198
q3. Pemeriksaan terminal front O2 sensor
1. Hidupkan ignition switch dan lepas hubungan konektor front sensor O2.
2. Ukur tegangan antara terminal 2( B) konektor sisi harness kendaraan pada front O2 sensor dan
masa bodi.
NILAI SPESIFIKASI:
Tegangan baterai

3. Ukur tegangan antara terminal 1(OXH1) dan terminal 2( B) konektor sisi harness kendaraan pada
front O2 sensor.
NILAI SPESIFIKASI:
Bila kondisi pengoperasian heater telah terpenuhi. Tegangan power
supply atau bentuk gelombang pulsa tegangan power supply
Bila kondisi tidak bekerjanya heater terpenuhi: Sekitar 11V

4. Periksa apakah terdapat kegagalan kontak konektor yang menyebabkan tahanan menjadi abnormal
dari setiap konektor dari sirkuit sistem front O2 sensor.
NILAI SPESIFIKASI:
Tidak ada abnormalitas

o Jika OK, lanjutkan ke q4.


o Jika NG, lanjutkan ke q5.

q4. Pelaksanaan prosedur reproduksi problem


1. Jika tidak ada abnormalitas yang ditemukan selama mengkonfirmasi gejala, kendaraan dalam salah
satu status berikut.
(1) Meskipun terjadi malafungsi dalam sistem, sistem telah kembali lagi ke kondisi normal.
(2) Abnormalitas di EFI ECU (termasuk power supply system).
2. Hapus diagnosis code.
Lihat ke Halaman B8-166.

3. Lihat kembali ke freeze frame data dan hasil wawancara, periksa kendaraan menggunakan prosedur
reproduksi problem untuk memeriksa apakah terdapat abnormalitas.
Lihat ke Halaman A1-29.

CATATAN
2 Jika diagnosis code muncul lagi ketika pemeriksaan telah memastikan tidak ada
abnormalitas, mungkin terjadi malafungsi (termasuk kegagalan di power supply system
atau kontak konektor buruk) di EFI ECU.
B8-199
q5. Pemeriksaan wiring harness
1. Periksa kontak konektor dari EFI ECU dan front O2 sensor.
NILAI SPESIFIKASI:
Tidak ada abnormalitas

2. Periksa apakah terdapat kontinuitas dan short circuit antara terminal konektor sisi harness
kendaraan berikut ini.
(1) Antara [Power supply line ( B)] Sisi hilir main relay dan front O2 sensor (2)
(2) Antara [Drive line (OXH1)] EFI ECU(B39) dan front O2 sensor (1)
Lihat ke Halaman A1-38.

NILAI SPESIFIKASI:
Terdapat hubungan dan tidak ada short circuit.

o Jika OK, lanjutkan ke q6.


o Jika ternyata NG, perbaiki atau ganti power supply line, drive line, atau connectors dan lanjutkan
ke q7.

q6. Pemeriksaan sirkuit unit EFI ECU


1. Periksa sistem power supply, sistem masa dan konektor.
Lihat ke Halaman B8-169.

o Jika ternyata OK, ganti EFI ECU dan lanjutkan ke q7.


Lihat ke Halaman B8-1.

o Jika ternyata NG, perbaiki atau ganti harnesses atau konektor yang rusak dan lanjutkan ke q7.
q7. Confirm test
1. Baca diagnosis code dengan menggunakan DS-".
Lihat ke Halaman B8-165.

2. Periksa apakah diagnosis code P0030, P0031, atau P0032 sudah tidak muncul.
NILAI SPESIFIKASI:
Tidak muncul

o Jika OK, pemeriksaan ini selesai


o Jika NG, lanjutkan ke q1.
B8-200
9-11-9 P0171/25(SISTEM BAHAN BAKAR (GAGAL KURUS)),P0172/26(SISTEM BAHAN BAKAR
(GAGAL GEMUK))
(1) Cakupan monitor, Kriteria penentuan
[1] P0171/25
a. Monitoring range
1. Setelah mesin dihidupkan, setelah 2000 penginjeksian
2. Engine water temperature pada 60d atau lebih tinggi
3. Selama air fuel ratio feedback control
4. Engine revolution speed antara 1000 rpm dan 4000 rpm
5. Intake pipe pressure antara sekitar 40 kPa dan sekitar 80 kPa
b. Kondisi penilaian
1. Feedback adjustment amount 23[%] atau lebih besar
[2] P0172/26
a. Monitoring range
1. Setelah mesin dihidupkan, setelah 2000 penginjeksian
2. Engine water temperature pada 60d atau lebih tinggi
3. Selama air fuel ratio feedback control
4. Engine revolution speed antara 1000 rpm dan 4000 rpm
5. Intake pipe pressure antara sekitar 40 kPa dan sekitar 80 kPa
b. Kondisi penilaian
1. Feedback adjustment amount
23[%] atau lebih besar
(2) Poin pemeriksaan
1. Kegagalan coolant temperature sensor
2. Kegagalan manifold absolute pressure sensor
3. Kegagalan intake air temperature sensor
4. Kegagalan front O2 sensor
5. Exhaust system bocor
6. Kegagalan air intake dari intake system, vacuum hose, atau gasket
7. Kegagalan purge VSV
8. Kegagalan PCV valve
9. Kegagalan ignition system
10. Busi rusak
11. Injector rusak
12. Kerusakan tekanan bahan bakar
13. Kegagalan kontak konektor sisi harness kendaraan
14. Kegagalan EFI ECU
(3) Prosedur pemeriksaan
q1. Konfirmasi gejala
1. Menggunakan DS-", baca data monitor [total fuel compensation amount] selama pengendaraan
pada kecepatan konstan sekitar 70km/jam.
2. Pastikan bahwa [total fuel compensation amount] berada dalam range spesifikasi
NILAI SPESIFIKASI:
Dalam range spesifikasi.

o Jika OK, lanjutkan ke q2.


o Jika NG, lanjutkan ke q3.
B8-201
q2. Pelaksanaan prosedur reproduksi problem
1. Jika tidak ada abnormalitas yang ditemukan selama mengkonfirmasi gejala, kendaraan dalam salah
satu status berikut.
(1) Meskipun terjadi malafungsi dalam sistem, sistem telah kembali lagi ke kondisi normal.
(2) Abnormalitas di EFI ECU (termasuk power supply system).
2. Hapus diagnosis code.
Lihat ke Halaman B8-166.

3. Lihat kembali ke freeze frame data dan hasil wawancara, periksa kendaraan menggunakan prosedur
reproduksi problem untuk memeriksa apakah terdapat abnormalitas.
Lihat ke Halaman A1-29.

CATATAN
2 Jika diagnosis code muncul lagi ketika pemeriksaan telah memastikan tidak ada
abnormalitas, mungkin terjadi malafungsi (termasuk kegagalan di power supply system
atau kontak konektor buruk) di EFI ECU.

q3. Konfirmasi diagnosis code


1. Baca diagnosis code dengan menggunakan DS-".
Lihat ke Halaman B8-165.

2. Periksa jika terdapat diagnosis code selain P0171 dan P0172 yang muncul.
NILAI SPESIFIKASI:
Tidak muncul

o Jika OK, lanjutkan ke q4.


o Jika ternyata NG, lakukan troubleshooting terhadap diagnosis code lain yang muncul.

q4. Periksa data monitor


1. Menggunakan DS-", baca data monitor [water temperature], [manifold absolute pressure], [intake air
temperature], dan [FrO2 sensor output voltage].
2. Pastikan bahwa setiap item data di atas dalam range spesifikasi
NILAI SPESIFIKASI:
Dalam range spesifikasi.

o Jika OK, lanjutkan ke q5.


o Jika ternyata NG, periksa sistem sensor yang nilainya tidak sesuai range spesifikasi, atasi masalah,
dan kemudian lanjutkan ke q13.

q5. Periksa kebocoran exhaust


1. Pastikan bahwa tidak ada kebocoran exhaust.
NILAI SPESIFIKASI:
Exhaust tidak bocor

o Jika OK, lanjutkan ke q6.


o Jika ternyata NG, perbaiki atau ganti exhaust system dan lanjutkan ke q13.
B8-202
q6. Periksa air intake
1. Pastikan bahwa tidak ada air intake dari intake system, vacuum hose, gasket, dll.
NILAI SPESIFIKASI:
Tidak ada air intake

o Jika OK, lanjutkan ke q7.


o Jika ternyata NG, perbaiki atau ganti lokasi air intake dan lanjutkan ke q13.

q7. Pemeriksaan unit VSV for evaporative purge


1. Lakukan pemeriksaan unit VSV for evaporative purge.
Lihat ke Halaman B8-280.

o Jika OK, lanjutkan ke q8.


o Jika ternyata NG, ganti VSV for evaporative purge dan lanjutkan ke q13.
Lihat ke Halaman B9-6.

q8. Pemeriksaan sistem PCV valve


1. Periksa PCV valve dan hose.
Lihat ke Halaman B1-18.

o Jika OK, lanjutkan ke q9.


o Jika ternyata NG, perbaiki atau ganti PCV valve system dan lanjutkan ke q13.

q9. Pemeriksaan unit busi


1. Lakukan pemeriksaan unit busi.
Lihat ke Halaman B1-2.

o Jika OK, lanjutkan ke q10.


o Jika ternyata NG, ganti spark plug dan lanjutkan ke q13.
Lihat ke Halaman B10-2.

q10. Pemerisakan tekanan bahan bakar


1. Periksa tekanan bahan bakar.
Lihat ke Halaman B8-279.

o Jika OK, lanjutkan ke q11.


o Jika ternyata NG, perbaiki atau ganti lokasi yang salah dan lanjutkan ke q13.

q11. Pemeriksaan unit injector


1. Lakukan pemeriksaan unit injector.
Lihat ke Halaman B8-280.

o Jika ternyata OK, lanjutkan ke q12.


o Jika ternyata NG, perbaiki atau ganti injector dan lanjutkan ke q13.
Lihat ke Halaman B7-16.
B8-203
q12. Pemeriksaan sirkuit unit EFI ECU
1. Periksa sistem power supply, sistem masa dan konektor.
Lihat ke Halaman B8-169.

o Jika ternyata OK, ganti EFI ECU dan lanjutkan ke q13.


Lihat ke Halaman B8-1.

o Jika ternyata NG, perbaiki atau ganti harnesses atau konektor yang rusak dan lanjutkan ke q13.
q13. Confirm test
1. Menggunakan DS-", baca data monitor [total fuel compensation amount] selama pengendaraan
pada kecepatan konstan sekitar 70km/jam.
2. Pastikan bahwa [total fuel compensation amount] berada dalam range spesifikasi
NILAI SPESIFIKASI:
Dalam range spesifikasi.

o Jika OK, pemeriksaan ini selesai


o Jika NG, lanjutkan ke q3.
B8-204
9-11-10 P0200/19(INJECTOR CIRCUIT MALFUNCTION),P0201/19(INJECTOR CIRCUIT (CYLINDER
#1)),P0202/19(INJECTOR CIRCUIT (CYLINDER #2)),P0203/19(INJECTOR CIRCUIT
(CYLINDER #3))
(1) Diagram sirkuit sistem

EFI ECU

Injector 1
#10 Drive line 1 Power line 1
B3 1 2

Injector 2 Main relay


#20 Drive line 2 Power line 2
Driver B4 1 2 2 4

Injector 3
#30 Drive line 3 Power line 3 1 3
B5 1 2

EFI

MRO
Driver A1

Battery

C21E5542ES20

Konektor sisi harness kendaraan yang terhubung ke injector

#10 'B #20 'B #30 'B

1 2 1 2 1 2

Injector 1 Injector 2 Injector 3


M41E5180ES10

Konektor sisi harness kendaraan yang terhubung ke EFI ECU

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39

40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52
53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65

A B C21E5552S10
B8-205
Konektor main relay

2
1 3

C21E5515S10

(2) Cakupan monitor, Kriteria penentuan


[1] Monitoring range
1. Tegangan betaeri pada specified value atau lebih tinggi.
2. Setelah mesin dihidupkan dan engine revolution speed 5pm atau lebih tinggi.
3. Asynchronous injection tidak dilakukan.
4. Bahan bakar tidak dihentikan.
[2] Kondisi penilaian
1. Injector tetap dalam posisi open wire, powering, atau terhubung ke masa selama sekitar 3 detik.
(3) Poin pemeriksaan
1. Injector rusak
2. Kegagalan kontak konektor sisi harness kendaraan
3. Kegagalan power supply line dan drive line
4. Kerusakan tekanan bahan bakar
5. Kegagalan EFI ECU
(4) Prosedur pemeriksaan
q1. Pemeriksaan suara kerja injector
1. Gunakan sound scope atau obeng panjang untuk memeriksa suara kerja injector.
NILAI SPESIFIKASI:
Terdengar suara kerja.

o Jika OK, lanjutkan ke q2.


o Jika NG, lanjutkan ke q3.

q2. Pelaksanaan prosedur reproduksi problem


1. Jika tidak ada abnormalitas yang ditemukan selama mengkonfirmasi gejala, kendaraan dalam salah
satu status berikut.
(1) Meskipun terjadi malafungsi dalam sistem, sistem telah kembali lagi ke kondisi normal.
(2) Abnormalitas di EFI ECU (termasuk power supply system).
2. Hapus diagnosis code.
Lihat ke Halaman B8-166.

3. Lihat kembali ke freeze frame data dan hasil wawancara, periksa kendaraan menggunakan prosedur
reproduksi problem untuk memeriksa apakah terdapat abnormalitas.
Lihat ke Halaman A1-29.

CATATAN
2 Jika diagnosis code muncul lagi ketika pemeriksaan telah memastikan tidak ada
abnormalitas, mungkin terjadi malafungsi (termasuk kegagalan di power supply system
atau kontak konektor buruk) di EFI ECU.
B8-206
q3. Pemeriksan injector
1. Periksa status hubungan konektor injector .
NILAI SPESIFIKASI:
Tidak ada abnormalitas

2. Periksa status pemasangan injector .


NILAI SPESIFIKASI:
Tidak ada abnormalitas

o Jika OK, lanjutkan ke q4.


o Jika ternyata NG, perbaiki status hubungan konektor atau status pemasangan injector dan
lanjutkan ke q7.
Lihat ke Halaman B7-16.

q4. Periksa terminal injector


1. Lepaskan konektor injector.
2. Putar IG switch ke "ON", dan ukur tegangan antara terminal injector power supply dan masa bodi.
NILAI SPESIFIKASI:
Tegangan baterai

3. Ukur tegangan antara terminal injector power supply dan terminal injector drive.
NILAI SPESIFIKASI:
Selama mesin berputar idling, bentuk gelombang pulsa tegangan baterai

4. Periksa apakah terdapat kegagalan kontak konektor yang menyebabkan tahanan menjadi abnormal
dari setiap konektor dari sirkuit sistem.
NILAI SPESIFIKASI:
Tidak ada abnormalitas

o Jika ternyata OK, ganti injector dan lanjutkan ke q7.


Lihat ke Halaman B7-16.

o Jika NG, lanjutkan ke q5.


B8-207
q5. Pemeriksaan wiring harness
1. Periksa status hubungan konektor EFI ECU, injector dan fuse block .
NILAI SPESIFIKASI:
Tidak ada abnormalitas

2. Periksa apakah terdapat kontinuitas dan short circuit antara terminal konektor sisi harness
kendaraan berikut ini.
(1) Antara [power supply line  ( B)] injector 1 (2) dan Main relay (2)
(2) Antara [power supply line  ( B)] injector 2 (2) dan Main relay (2)
(3) Antara [power supply line  ( B)] injector 3 (2) dan Main relay (2)
(4) Antara [Drive line  (#10)] EFI ECU (B3) dan injector 1 (1)
(5) Antara [Drive line  (#20)] EFI ECU (B4) dan injector 2 (1)
(6) Antara [Drive line  (#30)] EFI ECU (B5) dan injector 3 (1)
Lihat ke Halaman A1-38.

NILAI SPESIFIKASI:
Terdapat hubungan dan tidak ada short circuit.

o Jika OK, lanjutkan ke q6.


o Jika ternyata NG, perbaiki atau ganti power supply line, drive line, atau connectors dan lanjutkan
ke q7.

q6. Pemeriksaan sirkuit unit EFI ECU


1. Periksa sistem power supply, sistem masa dan konektor.
Lihat ke Halaman B8-169.

o Jika ternyata OK, ganti EFI ECU dan lanjutkan ke q7.


Lihat ke Halaman B8-1.

o Jika ternyata NG, perbaiki atau ganti harnesses atau konektor yang rusak dan lanjutkan ke q7.

q7. Confirm test


1. Gunakan sound scope atau obeng panjang untuk memeriksa suara kerja injector.
NILAI SPESIFIKASI:
Terdengar suara kerja.

o Jika OK, pemeriksaan ini selesai


o Jika NG, lanjutkan ke q3.
B8-208
9-11-11 P0300/17(MISSING)P0301/17(MISSING (CYLINDER #1))P0302/17(MISSING (CYLINDER
#2))P0303/17(MISSING (CYLINDER #3))
(1) Cakupan monitor, Kriteria penentuan
[1] Monitoring range
1. Minimal 5 menit telah berlalu setelah mesin dihidupkan.
[2] Kondisi penilaian
1. Diagnosis code muncul bila terpenuhi salah satu kondisi berikut:
(1) Misfire detection ratio adalah lebih tinggi dari catalyst damage misfire ratio.
(2) Misfire detection ratio adalah lebih tinggi dariemission deterioration misfire ratio.
(2) Poin pemeriksaan
1. Kegagalan coolant temperature sensor
2. Kegagalan manifold absolute pressure sensor
3. Kegagalan ignition system
4. Kebocoran kompresi
5. Kegagalan PCV valve
6. Busi rusak
7. Injector rusak
8. Kegagalan sistem intake
9. Kerusakan tekanan bahan bakar
10. Kegagalan EFI ECU
(3) Prosedur pemeriksaan
q1. Konfirmasi gejala
1. Baca diagnosis code setelah minimal 5 menit terlampaui setelah mesin dihidupkan dengan
menggunakan DS-".
Lihat ke Halaman B8-165.

2. Periksa jika muncul diagnosis code P0300.


NILAI SPESIFIKASI:
A diagnosis code muncul.

o Jika OK, lanjutkan ke q3.


o Jika NG, lanjutkan ke q2.

q2. Pelaksanaan prosedur reproduksi problem


1. Jika tidak ada abnormalitas yang ditemukan selama mengkonfirmasi gejala, kendaraan dalam salah
satu status berikut.
(1) Meskipun terjadi malafungsi dalam sistem, sistem telah kembali lagi ke kondisi normal.
(2) Abnormalitas di EFI ECU (termasuk power supply system).
2. Hapus diagnosis code.
Lihat ke Halaman B8-166.

3. Lihat kembali ke freeze frame data dan hasil wawancara, periksa kendaraan menggunakan prosedur
reproduksi problem untuk memeriksa apakah terdapat abnormalitas.
Lihat ke Halaman A1-29.

CATATAN
2 Jika diagnosis code muncul lagi ketika pemeriksaan telah memastikan tidak ada
abnormalitas, mungkin terjadi malafungsi (termasuk kegagalan di power supply system
atau kontak konektor buruk) di EFI ECU.
B8-209
q3. Konfirmasi diagnosis code
1. Periksa jika muncul diagnosis code selain P0300 dalam 1.
NILAI SPESIFIKASI:
Diagnosis code tidak muncul.

o Jika OK, lanjutkan ke q4.


o Jika ternyata NG, lakukan troubleshooting terhadap diagnosis code lain yang muncul.

q4.Data monitor
1. Baca data monitor [water temperature] dan [manifold absolute pressure] dengan menggunakan
DS-".
2. Pastikan bahwa setiap item data di atas dalam range spesifikasi
NILAI SPESIFIKASI:
Dalam range spesifikasi.

o Jika OK, lanjutkan ke q5.


o Jika ternyata NG, periksa sistem sensor yang nilainya tidak sesuai range spesifikasi, atasi masalah,
dan kemudian lanjutkan ke q14.

q5. Pemeriksaan unit busi


1. Lakukan pemeriksaan unit busi.
Lihat ke Halaman B1-2.

o Jika OK, lanjutkan ke q6.


o Jika ternyata NG, ganti spark plug dan lanjutkan ke q14.
Lihat ke Halaman B10-2.

q6. Pemeriksaan bunga api pengapian


1. Periksa ignition spark.
Lihat ke Halaman B8-169.

o Jika OK, lanjutkan ke q7.


o Jika ternyata NG, lanjutkan ke pemeriksaan ignition system, dan jika ternyata NG lagi, perbaiki
atau ganti ignition system dan lanjutkan ke q14.
Lihat ke Halaman B8-275.

q7. Pemerisakan tekanan kompresi


1. Periksa tekanan kompressi .
Lihat ke Halaman B1-21.

o Jika OK, lanjutkan ke q8.


o Jika ternyata NG, perbaiki atau ganti lokasi yang salah dan lanjutkan ke q14.

q8. Pemeriksaan sistem PCV valve


1. Periksa PCV valve dan hose.
Lihat ke Halaman B1-18.

o Jika OK, lanjutkan ke q9.


o Jika ternyata NG, perbaiki atau ganti PCV valve dan lanjutkan ke q14.
B8-210
q9. Pemeriksaan suara kerja injector
1. Periksa injector operating sound.
Lihat ke Halaman B8-169.

o Jika OK, lanjutkan ke q10.


o Jika ternyata NG, lanjutkan ke injector system periksa, dan jika ternyata NG lagi, perbaiki atau
ganti injector system dan lanjutkan ke q14.
Lihat ke Halaman B8-201.

q10. Pemeriksaan sistem intake


1. Periksa berbagai bagian dari intake system untuk udara masuk (selang terlepas, pemasukan udara
dari gasket).
NILAI SPESIFIKASI:
Tidak ada air intake

o Jika OK, lanjutkan ke q11.


o Jika ternyata NG, perbaiki atau ganti intake system dan lanjutkan ke q14.

q11. Pemerisakan tekanan bahan bakar


1. Periksa tekanan bahan bakar.
Lihat ke Halaman B8-279.

o Jika hal itu OK, lanjutkan ke q12.


o Jika ternyata NG, perbaiki atau ganti lokasi yang salah dan lanjutkan ke q14.

q12. Pemeriksaan unit injector


1. Lakukan pemeriksaan unit injector.
Lihat ke Halaman B8-280.

o Jika OK, lanjutkan ke q13.


o Jika ternyata NG, perbaiki atau ganti injector dan lanjutkan ke q14.

q13. Pemeriksaan sirkuit unit EFI ECU


1. Periksa sistem power supply, sistem masa dan konektor.
Lihat ke Halaman B8-169.

o Jika ternyata OK, ganti EFI ECU dan lanjutkan ke q14.


Lihat ke Halaman B8-1.

o Jika ternyata NG, perbaiki atau ganti harnesses atau konektor yang rusak dan lanjutkan ke q14.

q14. Confirm test


1. Baca diagnosis code setelah minimal 5 menit terlampaui setelah mesin dihidupkan dengan
menggunakan DS-".
Lihat ke Halaman B8-165.

2. Periksa jika muncul diagnosis code P0300.


NILAI SPESIFIKASI:
A diagnosis code muncul.

o Jika OK, pemeriksaan ini selesai


o Jika NG, lanjutkan ke q3.
B8-211
9-11-12 P0325/18(VIBRATING-TYPE KNOCK SENSOR SIGNAL)
(1) Diagram sirkuit sistem

EFI ECU

3.3V 5V

KNK Signal line


B35

2
IC

Knock
sensor

E2 Earthed line
B59

C21E5543ES20

Konektor sisi harnes kendaraan yang terhubung ke knock sensor

KNK ( KNK '

1 2

C21E5517S10

Konektor sisi harness kendaraan yang terhubung ke EFI ECU

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39

40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52
53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65

A B C21E5552S10
B8-212
(2) Cakupan monitor, Kriteria penentuan
a. Monitoring range
1. IG SW"ON"
b. Kondisi penilaian
1. Tegangan output knock sensor tetap di bawah sekitar 1.2V selama minimal 1 detik.
2. Tegangan output knock sensor tetap di atas sekitar 4V selama minimal 1 detik.
(3) Poin pemeriksaan
1. Knock sensor rusak
2. Kegagalan kontak konektor sisi harness kendaraan
3. Kegagalan signal line, line masa
4. Kegagalan EFI ECU
(4) Prosedur pemeriksaan
q1. Periksa knock sensor
1. Periksa status hubungan konektor knock sensor .
NILAI SPESIFIKASI:
Tidak ada abnormalitas

2. Lakukan pemeriksaan unit dari knock sensor.


Lihat ke Halaman B8-279.

o Jika OK, lanjutkan ke q2.


o Jika ternyata NG, perbaiki status hubungan konektor atau sensor status pemasangan, atau ganti
knock sensor.
Lihat ke Halaman B8-4.

q2. Pemeriksaan wiring harness


1. Periksa EFI ECU dan status hubungan konektor knock sensor .
NILAI SPESIFIKASI:
Tidak ada abnormalitas

2. Periksa apakah terdapat kontinuitas dan short circuit antara terminal konektor sisi harness
kendaraan berikut ini.
(1) Antara [signal line (KNK)] EFI ECU (B35) dan knock sensor (2)
(2) Antara [line masa (E2)] EFI ECU (B59) dan knock sensor (1)
Lihat ke Halaman A1-38.

NILAI SPESIFIKASI:
Terdapat hubungan dan tidak ada short circuit.

o Jika OK, lanjutkan ke q3.


o Jika ternyata NG, perbaiki atau ganti signal line, line masa atau konektor.

q3. Pemeriksaan sirkuit unit EFI ECU


1. Periksa sistem power supply, sistem masa dan konektor.
Lihat ke Halaman B8-169.

o Jika OK, ganti EFI ECU.


Lihat ke Halaman B8-1.

o Jika ternyata NG, perbaiki atau ganti harness dan konektor yang rusak.
B8-213
9-11-13 P0335/13(CRANK ANGLE SENSOR SIGNAL)
(1) Diagram sirkuit sistem

EFI ECU Engine revolution


sensor

5V 12V

VCN Power line


B31 3

N Signal line
B44 1

EN Earthed line 2
B57

C21E5544ES20

Konektor sisi harness kendaraan yang terhubung ke engine revolution sensor

N EN VCN

1 2 3

T21E5067S10

Konektor sisi harness kendaraan yang terhubung ke EFI ECU

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39

40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52
53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65

A B C21E5552S10
B8-214
(2) Cakupan monitor, Kriteria penentuan
[1] Monitoring range
1. Tegangan baterai sekitar 8V atau lebih tinggi.
2. Ketika mesin sedang cranking
[2] Kondisi penilaian
1. Engine revolution sensor signal input tidak muncul selama minimal sekitar 2 detik.
(3) Poin pemeriksaan
1. Engine revolution sensor rusak
2. Signal rotor rusak
3. Kegagalan kontak konektor sisi harness kendaraan
4. Signal line, shield line rusak
5. Kegagalan EFI ECU
(4) Prosedur pemeriksaan
q1. Periksa engine revolution sensor 
1. Periksa status hubungan konektor engine revolution sensor.
NILAI SPESIFIKASI:
Tidak ada abnormalitas

2. Periksa kondisi pemasangan engine revolution sensor.


NILAI SPESIFIKASI:
Tidak ada abnormalitas

o Jika OK, lanjutkan ke q2.


o Jika ternyata NG, perbaiki status hubungan konektor atau status pemasangan sensor.

q2. Pemeriksaan wiring harness


1. Periksa EFI ECU dan status hubungan konektor engine revolution sensor.
NILAI SPESIFIKASI:
Tidak ada abnormalitas

2. Periksa apakah terdapat kontinuitas dan short circuit antara terminal konektor sisi harness
kendaraan berikut ini.
(1) Antara [power supply line (VCN)] EFI ECU (B31) dan engine revolution sensor (3)
(2) Antara [signal line (N)] EFI ECU (B44) dan engine revolution sensor (1)
(3) Antara [line masa (EN)] EFI ECU (B57) dan engine revolution sensor (2)
Lihat ke Halaman A1-38.

NILAI SPESIFIKASI:
Terdapat hubungan dan tidak ada short circuit.

o Jika OK, lanjutkan ke q3.


o Jika ternyata NG, perbaiki atau ganti power supply line, signal line, line masa atau konektor.
B8-215
q3. Periksa faktor lainnya.
1. Periksa secara visual apakah terdapat benda asing pada engine revolution sensor.
NILAI SPESIFIKASI: Tidak ada benda asing

2. Periksa secara visual bagian crank shaft signal rotor dari kemungkinan adanya gigi yang hilang dan
atau melengkung.
NILAI SPESIFIKASI: Tak terdapat gigi yang salah atau bengkok.

o Jika OK, lanjutkan ke q4.


o Jika ternyata NG, bersihkan benda asing atau ganti crank shaft.

q4. Memeriksa fungsi ECU


1. Lepas hubungan konektor sensor revolusi transmisi.
2. Atur ignition switch ke"ON" dan kemudian ukur tegangan antara terminal berikut.
(1) Antara konektor 3 (VCN) sisi harness kendaraan pada engine revolution sensor dan konektor 2
(EN) sisi harness kendaraan pada engine revolution sensor
NILAI SPESIFIKASI: Sekitar 12V

(2) Antara konektor 1 (N) sisi harness kendaraan pada engine revolution sensor dan konektor 2
(EN) sisi harness kendaraan pada engine revolution sensor
NILAI SPESIFIKASI: Sekitar 5V

CATATAN
2 Untuk sebuah circuit dengan nilai tahanan pull-up yang sangat tinggi, itu dapat diukur
menjadi jauh lebih rendah dari tegangan power supply pada sensor. Hal ini juga tergantung
pada kemampuan (impedansi internal) dari electrical tester yang digunakan dalam
pengukuran.

o Jika ternyata OK, lanjutkan ke q5.


o Jika ternyata NG, lanjutkan ke q6.

q5. Periksa engine revolution sensor 


1. Ganti engine revolution sensor dengan yang normal.
Lihat ke Halaman B8-2.

2. Pastikan apakah fenomena malfungsi bisa di-reproduksi.


NILAI SPESIFIKASI: Malafungsi tidak direproduksi.

o Jika hal itu OK, ganti original engine revolution sensor.


o Jika NG, lanjutkan ke q6.

q6. Pemeriksaan sirkuit unit EFI ECU


1. Periksa sistem power supply, sistem masa dan konektor.
Lihat ke Halaman B8-169.

o Jika OK, ganti EFI ECU.


Lihat ke Halaman B8-1.

o Jika ternyata NG, perbaiki atau ganti harness dan konektor yang rusak.
B8-216
9-11-14 P0340/14(CAM ANGLE SENSOR SIGNAL)
(1) Diagram sirkuit sistem

EFI ECU Camshaft position


sensor

5V

VCGIN Power line


B30 3

GIN Signal line


B43 1

EGIN Earthed line 2


B56

C21E5545ES20

Konektor sisi harnes kendaraan yang terhubung ke camshaft position sensor

GIN EGIN VCGIN

1 2 3

T21E5085S10

Konektor sisi harness kendaraan yang terhubung ke EFI ECU

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39

40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52
53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65

A B C21E5552S10
B8-217
(2) Cakupan monitor, Kriteria penentuan
[1] Monitoring range
1. Tegangan baterai sekitar 8V atau lebih tinggi.
2. Setelah engine revolution sensor signal input
[2] Kondisi penilaian
1. Camshaft position sensor input terjadi selama 7 kali atau lebih rendah selama revolution angle
sensor TDC input terjadi selama 12 kali.
(3) Poin pemeriksaan
1. Camshaft position sensor gagal
2. Signal rotor rusak
3. Kegagalan kontak konektor sisi harness kendaraan
4. Kegagalan power supply line, signal line, shield line
(4) Prosedur pemeriksaan
q1. Periksa camshaft position sensor 
1. Periksa status hubungan konektor yang terhubung ke camshaft position sensor
NILAI SPESIFIKASI:
Tidak ada abnormalitas

2. Periksa kondisi pemasangan camshaft position sensor.


NILAI SPESIFIKASI:
Tidak ada abnormalitas

o Jika OK, lanjutkan ke q2.


o Jika ternyata NG, perbaiki status hubungan konektor atau status pemasangan sensor, atau ganti
camshaft position sensor.
Lihat ke Halaman B8-3.

q2. Pemeriksaan wiring harness


1. Periksa status hubungan konektor EFI ECU dan camshaft position sensor.
NILAI SPESIFIKASI:
Tidak ada abnormalitas

2. Periksa apakah terdapat kontinuitas dan short circuit antara terminal konektor sisi harness
kendaraan berikut ini.
3. Antara [power supply line (VCGIN)] EFI ECU (B30) dan camshaft position sensor (3)
4. Antara [signal line (GIN)] EFI ECU (B43) dan camshaft position sensor (1)
5. Antara [line masa (EGIN)] EFI ECU (B56) dan camshaft position sensor (2)
Lihat ke Halaman A1-38.

NILAI SPESIFIKASI:
Terdapat hubungan dan tidak ada short circuit.

o Jika OK, lanjutkan ke q3.


o Jika ternyata NG, perbaiki atau ganti power supply line, signal line, line masa atau konektor.
B8-218
q3. Periksa faktor lainnya.
1. Periksa secara visual apakah terdapat benda asing pada camshaft position sensor.
NILAI SPESIFIKASI:
Tidak ada benda asing

2. Periksa secara visual bagian camshaft signal rotor dari kemungkinan adanya gigi yang hilang dan
atau melengkung.
NILAI SPESIFIKASI: Tak terdapat gigi yang salah atau bengkok.

o Jika OK, lanjutkan ke q4.


o Jika ternyata NG, bersihkan benda asing atau ganti camshaft.

q4. Memeriksa fungsi ECU


1. Lepas hubungan konektor camshaft position sensor.
2. Atur ignition switch ke"ON" dan kemudian ukur tegangan antara terminal berikut.
(1) Antara konektor 3 (VCGIN) sisi harnes kendaraan pada camshaft position sensor dan konektor
2 (EGIN) sisi harnes kendaraan pada camshaft position sensor
(2) Antara konektor 1 (GIN) sisi harnes kendaraan pada camshaft position sensor dan konektor 2
(EGIN) sisi harnes kendaraan pada camshaft position sensor
NILAI SPESIFIKASI:
Sekitar 5V

CATATAN
2 Untuk sebuah circuit dengan nilai tahanan pull-up yang sangat tinggi, itu dapat diukur
menjadi jauh lebih rendah dari tegangan power supply pada sensor. Hal ini juga tergantung
pada kemampuan (impedansi internal) dari electrical tester yang digunakan dalam
pengukuran.

o Jika OK, lanjutkan ke q5.


o Jika NG, lanjutkan ke q6.

q5. Periksa camshaft position sensor 


1. Ganti camshaft position sensor dengan satu yang normal.
Lihat ke Halaman B8-3.

2. Pastikan apakah fenomena malfungsi bisa di-reproduksi.


NILAI SPESIFIKASI:
Malafungsi tidak direproduksi.

o Jika hal itu OK, ganti original camshaft position sensor.


Lihat ke Halaman B8-3.

o Jika NG, lanjutkan ke q6.

q6. Pemeriksaan sirkuit unit EFI ECU


Periksa sistem power supply, sistem masa dan konektor.
Lihat ke Halaman B8-169.

o Jika OK, ganti EFI ECU.


Lihat ke Halaman B8-1.

o Jika ternyata NG, perbaiki atau ganti harness dan konektor yang rusak
B8-219
9-11-15 P0443/76(EVAPORATOR PURGE VSV)
(1) Diagram sirkuit sistem

EFI ECU

For evaporator
parge VSV
PRG Power line
Drive line
Driver B54 1 2 To main relay

C21E5547ES20

Konektor sisi harnes kendaraan yang terhubung ke VSV for evaporative purge

PRG 'B

1 2

L31E5474S10

Konektor sisi harness kendaraan yang terhubung ke EFI ECU

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39

40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52
53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65

A B C21E5552S10
B8-220
(2) Cakupan monitor, Kriteria penentuan
[1] Monitoring range
1. Setelah menghidupkan mesin
2. Tegangan baterai sekitar 8,8 V atau lebih tinggi.
3. VSV for evaporative purge duty ratio 0.25 atau lebih tinggi dan 0.75 atau lebih rendah.
[2] Kondisi penilaian
1. Purge VSV control current sangat tinggi atau lebih rendah.
(3) Poin pemeriksaan
1. VSV untuk pemurni penguapan rusak
2. Kegagalan kontak konektor sisi harness kendaraan
3. Kegagalan power supply line dan drive line
4. Kegagalan EFI ECU
(4) Prosedur pemeriksaan
q1. Konfirmasi gejala
1. Hidupkan mesin dan jaga dari idling.
2. Menggunakan DS-", atur active test [purge VSV] ke "ON".
NILAI SPESIFIKASI:
Status perubahan idling kasar, mesin dimatikan, kecepatan putaran
meningkat, dll.

CATATAN
2 Jika status tetap sama seperti di atas sebelum melakukan active test, dan tidak berubah
setelah active test, hal ini dinilai malafungsi.

o Jika OK, lanjutkan ke q2.


o Jika NG, lanjutkan ke q3.

q2. Pelaksanaan prosedur reproduksi problem


1. Jika tidak ada abnormalitas yang ditemukan selama mengkonfirmasi gejala, kendaraan dalam salah
satu status berikut.
(1) Meskipun terjadi malafungsi dalam sistem, sistem telah kembali lagi ke kondisi normal.
(2) Abnormalitas di EFI ECU (termasuk power supply system).
2. Hapus diagnosis code.
Lihat ke Halaman B8-166.

3. Lihat kembali ke freeze frame data dan hasil wawancara, periksa kendaraan menggunakan prosedur
reproduksi problem untuk memeriksa apakah terdapat abnormalitas.
Lihat ke Halaman A1-29.

CATATAN
2 Jika diagnosis code muncul lagi ketika pemeriksaan telah memastikan tidak ada
abnormalitas, mungkin terjadi malafungsi (termasuk kegagalan di power supply system
atau kontak konektor buruk) di EFI ECU.
B8-221
q3. Pemeriksaan unit VSV for evaporative purge
1. Periksa status hubungan konektor yang terhubung ke VSV for evaporative purge.
2. Ukur nilai tahanan antara terminal 1 (PRG) dan 2 ( B) pada VSV for evaporative purge
NILAI SPESIFIKASI:
30 - 34 (Pada 20d)

o Jika OK, lanjutkan ke q4.


o Jika ternyata NG, perbaiki atau ganti kontak konektor, atau ganti VSV for evaporative purge dan
lanjutkan ke q6.
Lihat ke Halaman B9-6.

q4. Pemeriksaan wiring harness


1. Periksa EFI ECU dan status hubungan konektor VSV for evaporative purge .
NILAI SPESIFIKASI:
Tidak ada abnormalitas

2. Periksa apakah terdapat kontinuitas dan short circuit antara terminal konektor sisi harness
kendaraan berikut ini.
(1) Antara [power supply line ( B)] Sisi hilir main relay dan VSV for evaporative purge (2)
(2) Antara [Drive line (PRG)] EFI ECU (B54) dan VSV for evaporative purge (1)
Lihat ke Halaman A1-38.

NILAI SPESIFIKASI:
Terdapat hubungan dan tidak ada short circuit.

o Jika OK, lanjutkan ke q5.


o Jika ternyata NG, perbaiki atau ganti power supply line, drive line, atau konektor dan lanjutkan ke
q6.

q5. Pemeriksaan sirkuit unit EFI ECU


1. Periksa sistem power supply, sistem masa dan konektor.
Lihat ke Halaman B8-169.

o Jika ternyata OK, ganti EFI ECU dan lanjutkan ke q6.


Lihat ke Halaman B8-1.

o Jika ternyata NG, perbaiki atau ganti harnesses atau konektor yang rusak dan lanjutkan ke q6.

q6. Confirm test


1. Hidupkan mesin dan jaga dari idling.
2. Menggunakan DS-", atur active test [purge VSV] ke "ON".
NILAI SPESIFIKASI:
Status perubahan idling kasar, mesin dimatikan, kecepatan putaran
meningkat, dll.

CATATAN
2 Jika status tetap sama seperti di atas sebelum melakukan active test, dan tidak berubah
setelah active test, hal ini dinilai malafungsi.

o Jika OK, pemeriksaan ini selesai


o Jika NG, lanjutkan ke q3.
B8-222
9-11-16 P0500/52(VEHICLE SPEED SENSOR SIGNAL SYSTEM)
(1) Diagram sirkuit sistem
Relay block
IG SW
ACC
AM
IG1

IG2
ST
EFI
Fuse block

F/L ECU ECU


Main relay IG2 IG1

BACK UP

ABS2 ABS1

38 13 35 B13 B26 A41 5 3


'BS 'BM 'IG 'B1 'B2 IGSW IG' 'B
1 MOTOR GND CANH 37 A16 CANH HCAN A3 9 CANH
EFI ECU Combination meter
ABS ECU (A/T ECU)
CANL 24 A15 CANL LCAN A2 8 CANL
25 SYSTEM GND Terminating Terminating
resistance resistance
E01 E02 SGND
Vehicles equipped with ABS
B53 B65 7

C21E5548ES20

(2) Cakupan monitor, Kriteria penentuan


[1] Monitoring range/kondisi penilaian 
a. Monitoring range
1. Engine revolution speed antara 500 rpm dan 4000 rpm (inclusive).
2. Fuel cut off selama deselerasi
b. Kondisi penilaian
1. Ketika kecepatan kendaraan 0 km/jam terus menerus selama 3 detik atau lebih
[2] Monitoring range/kondisi penilaian 
a. Monitoring range
1. IG SW"ON"
2. ABS communication impossible
b. Kondisi penilaian
1. Sedang terdeteksi abnormalitas dari output revolution sensor
(3) Poin pemeriksaan
1. CAN communication rusak
2. Combination meter rusak
3. Kegagalan ABS ECU
4. Kegagalan EFI ECU
(4) Prosedur pemeriksaan
q1. Konfirmasi gejala
1. Baca [Vehicle Speed] monitor data menggunakan DS-" selama mengemudi kendaraan.
2. Periksa apakah output vehicle speeds sesuai dengan kecepatan aktual kendaraan.
NILAI SPESIFIKASI:
Switch IG "ON", Ketika dihentikan: 0km/jam
Selama pengendaraan: Hampir sama dengan speedometer

o Jika OK, lanjutkan ke q2.


o Jika NG, lanjutkan ke q3.
B8-223
q2. Pelaksanaan prosedur reproduksi problem
1. Jika tidak ada abnormalitas yang ditemukan selama mengkonfirmasi gejala, kendaraan dalam salah
satu status berikut.
(1) Meskipun terjadi malafungsi dalam sistem, sistem telah kembali lagi ke kondisi normal.
(2) Abnormalitas di EFI ECU (termasuk power supply system).
2. Hapus diagnosis code.
Lihat ke Halaman B8-166.

3. Lihat kembali ke freeze frame data dan hasil wawancara, periksa kendaraan menggunakan prosedur
reproduksi problem untuk memeriksa apakah terdapat abnormalitas.
Lihat ke Halaman A1-29.

CATATAN
2 Jika diagnosis code muncul lagi ketika pemeriksaan telah memastikan tidak ada
abnormalitas, mungkin terjadi malafungsi (termasuk kegagalan di power supply system
atau kontak konektor buruk) di EFI ECU.

q3. Periksa CAN communication


1. Lakukan pemeriksaan dasar CAN communication.
Lihat ke Halaman L2-13.

o Jika OK, lanjutkan ke q4.


o Jika ternyata NG, perbaiki atau ganti part malafungsi yang terkait dengan CAN dan lanjutkan ke
q7.

q4. Konfirmasi diagnosis code (sistem combination meter)


1. Konfirmasi diagnosis code untuk sistem combination meter.
Lihat ke Halaman J3-13.

o Jika hal itu OK, lanjutkan ke q5. (Kendaraan dengan ABS)


o Jika hal itu OK, lanjutkan ke q6. (Kendaraan tanpa EPS)
o Jika ternyata NG, perbaiki atau ganti combination meter system-related malfunctioning part dan
lanjutkan ke q7.
Lihat ke Halaman J3-18.

q5. Konfirmasi diagnosis code (sistem ABS)


1. Periksa ABS system diagnostic code.
Lihat ke Halaman E3-27.

NILAI SPESIFIKASI:
ABS system-related diagnosis code tidak muncul.

o Jika OK, lanjutkan ke q6.


o Jika ternyata NG, perbaiki atau ganti ABS system-related malfunctioning part dan lanjutkan ke q7.
Lihat ke Halaman E3-38.
B8-224
q6. Pemeriksaan sirkuit unit EFI ECU
1. Periksa sistem power supply, sistem masa dan konektor.
Lihat ke Halaman B8-169.

o Jika ternyata OK, ganti EFI ECU dan lanjutkan ke q7.


Lihat ke Halaman B8-1.

o Jika ternyata NG, perbaiki atau ganti harnesses atau konektor yang rusak dan lanjutkan ke q7.

q7. Confirm test


1. Baca [Vehicle Speed] monitor data menggunakan DS-" selama mengemudi kendaraan.
2. Periksa apakah output vehicle speeds sesuai dengan kecepatan aktual kendaraan.
NILAI SPESIFIKASI:
Switch IG "ON", Ketika dihentikan: 0km/jam
Selama pengendaraan: Hampir sama dengan speedometer

o Jika OK, pemeriksaan ini selesai


o Jika NG, lanjutkan ke q3.
B8-225
9-11-17 P0505/71(ISC VALVE SYSTEM)
(1) Diagram sirkuit sistem

EFI ECU

12V

IACALO Drive line 1


B28

IACAHI Drive line 2


B15

3 1

Stepper
Driver motor
for ISC
2 4
IACBLO Drive line 3
B27

IACBHI Drive line 4


B14

C21E5549ES20

Konektor sisi harnes kendaraan yang terhubung ke ISC stepper motor

IACALO IACBLO

1 2
3 4
IACAHI IACBHI
T11E6171S10

Konektor sisi harness kendaraan yang terhubung ke EFI ECU

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39

40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52
53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65

A B C21E5552S10
B8-226
(2) Cakupan monitor, Kriteria penentuan
[1] Monitoring range
1. Tegangan baterai 10V atau lebih tinggi dan 16V atau lebih rendah.
2. ISC drive accumulative counter terbaca 230 atau lebih tinggi.
3. ISC step count adalah 10 atau lebih tinggi dan 190 atau lebih rendah.
4. IG SW"ON"
[2] Kondisi penilaian
1. Terdeteksi abnormalitas sambungan masa ISC selama 3 kali atau lebih.
2. Terdeteksi abnormalitas ISC powering selama 3 kali atau lebih.
3. Terdeteksi abnormalitas ISC open wire selama 3 kali atau lebih.
(3) Poin pemeriksaan
1. ISC stepper motor rusak
2. Drive line rusak
3. Kegagalan konektor sisi harness kendaraan
4. Kegagalan EFI ECU
(4) Prosedur pemeriksaan
q1. Data monitor 
1. Baca data monitor [engine revolutions] dengan menggunakan DS-".
2. Periksa jika, selama cold period, putaran mesin tinggi saat mesin dihidupkan, berkurang ketika mesin
telah panas, dan kemudian tetap pada putaran idling.
NILAI SPESIFIKASI:
Air conditioner "OFF", tidak ada beban listrik, idling:700 sampai 800rpm

CATATAN
2 Air conditioner "OFF" berarti bahwa volume air conditioner, blower, dan magnet clutch
semuanya dimatikan.

o Jika hal itu OK, ada kemungkinan bahwa sistem telah kembali ke kondisi normal. Mengamati untuk
sementara waktu.
o Jika NG, lanjutkan ke q2.

q2. Data monitor 


1. Baca data monitor [ISC step count] dengan menggunakan DS-".
Status mesin Indikasi data
a Setelah mesin dipanaskan, -6
b sementara engine idling (headlight 7-50
c "OFF", air conditioner "OFF", 51-
neutral)
Air conditioner "OFF" berarti bahwa volume air conditioner, blower, dan magnet clutch semuanya dimatikan.
o Dalam kasus a, lanjutkan ke q3.
o Dalam kasus b, lanjutkan ke q4.
o Dalam kasus c, periksa jika PCV, evaporative purge hose dan throttle body, dan intake manifold
intake system adalah tersumbat.
B8-227
q3. Active test 
1. Lakukan active test [stepper ISC] dengan menggunakan DS-".
NILAI SPESIFIKASI:
Ketika Close (10 step) yang dipilih: Idling revolution speed tidak
berubah atau sedikit naik.
Ketika Open (100 step) yang dipilih: Idling revolution speed naik.

o Jika hal itu OK, periksa apakah terdapat kemungkinan udara masuk dari PCV, evaporative purge
hose dan throttle body, dan intake manifold intake system.
o Jika NG, lanjutkan ke q5.

q4. Active test 


1. Lakukan active test [stepper ISC] dengan menggunakan DS-".
NILAI SPESIFIKASI:
Ketika Open (100 step) yang dipilih: Idling revolution speed naik.
Ketika Close (10 step) yang dipilih: Idling revolution speed turun (mesin
mati atau idling menjadi tidak stabil)

o Jika hal itu OK, periksa apakah terdapat kemungkinan udara masuk dari PCV, evaporative purge
hose dan throttle body, dan intake manifold intake system.
o Jika NG, lanjutkan ke q5.

q5. Pemeriksaan wiring harness


1. Periksa EFI ECU dan status hubungan konektor ISC stepper motor.
NILAI SPESIFIKASI:
Tidak ada abnormalitas

2. Periksa apakah terdapat kontinuitas dan short circuit antara terminal konektor sisi harness
kendaraan berikut ini.
(1) Antara [Drive line  (IACALO)] EFI ECU (B28) dan ISC stepper motor (1)
(2) Antara [Drive line  (IACAHI)] EFI ECU (B15) dan ISC stepper motor (3)
(3) Antara [Drive line  (IACBLO)] EFI ECU (B27) dan ISC stepper motor (2)
(4) Antara [Drive line  (IACBHI)] EFI ECU (B14) dan ISC stepper motor (4)
Lihat ke Halaman A1-38.

NILAI SPESIFIKASI:
Terdapat hubungan dan tidak ada short circuit.

o Jika OK, lanjutkan ke q6.


o Jika ternyata NG, perbaiki atau ganti drive line atau konektor dan lanjutkan ke q6.
B8-228
q6. Pemeriksaan sinyal EFI ECU
1. Lepas hubungan konektor ISC stepper motor.
2. Menggunakan oscilloscope, ukur output waveform antara
terminal berikut.
(1) Antara konektor 1 (IACALO) sisi harnes kendaraan
pada ISC stepper motor dan masa bodi
(2) Antara konektor 3 (IACAHI) sisi harnes kendaraan 1

pada ISC stepper motor dan masa bodi


Sumbu waktu 1s / DIV
2
Sumbu tegangan 5V / DIV
Kondisi pengukuran Air conditioner "ON", idling
Air conditioner "ON" berarti bahwa air conditioner volume, blower, dan T11E6246T10
magnet clutch semuanya menjadi on.
CATATAN
2 Bentuk gelombang tidak dapat didentifikasi
tetapi bentuk gelombannya seperti ditunjukkan
pada gambar (contoh) yang muncul.
(3) Antara konektor 2 (IACBLO) sisi harnes kendaraan
pada ISC stepper motor dan masa bodi
(4) Antara konektor 4 (IACBHI) sisi harnes kendaraan
pada ISC stepper motor dan masa bodi
Sumbu waktu 1s / DIV 1
Sumbu tegangan 5V / DIV
Kondisi pengukuran Air conditioner "ON", idling
Air conditioner "ON" berarti bahwa air conditioner volume, blower, dan 2
magnet clutch semuanya menjadi on.
CATATAN T11E6247T10
2 Bentuk gelombang tidak dapat didentifikasi
tetapi bentuk gelombannya seperti ditunjukkan
pada gambar (contoh) yang muncul.
NILAI SPESIFIKASI:
Dihasilkan sebuah pulsa antara
tegangan baterai 0V  dan
bentuk gelombang menjadi fase
kebalikan antara LO dan HI.
o Jika OK, ganti throttle body Ay.
Lihat ke Halaman B3-10.

o Jika hasilnya NG, periksa sirkuit ECU EFI.


Lihat ke Halaman B8-169.
B8-229
9-11-18 P0512/54(STARTER SIGNAL SYSTEM)
(1) Diagram sirkuit sistem

EFI ECU

STSW
ST AM F/L
A54 4 5

Signal line Power line


IG SW
(ST) Battery

C21E5558ES20

Konektor sisi harness kendaraan yang terhubung ke IG switch

1 2 3

4 5 6

ST AM2

G31E5054S10

Konektor sisi harness kendaraan yang terhubung ke EFI ECU

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39

40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52
53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65

A B C21E5552S10

(2) Cakupan monitor, Kriteria penentuan


[1] Monitoring range/kondisi penilaian 
a. Monitoring range
1. Setelah menghidupkan mesin
b. Kondisi penilaian
1. Starter switch signal tetap on selama minimal sekitar 30 detik.
B8-230
[2] Monitoring range/kondisi penilaian 
a. Monitoring range
1. Sekitar 1 detik telah dilampaui setelah mesin dihidupkan.
2. Kecepatan kendaraan di bawah 2km/jam.
b. Kondisi penilaian
1. No starter signal ON history
(3) Poin pemeriksaan
1. Switch IG gagal
2. Kegagalan kontak konektor sisi harness kendaraan
3. Power supply line dan signal line gagal
4. Kegagalan EFI ECU
(4) Prosedur pemeriksaan
q1. Konfirmasi gejala
1. Konfirmasi data monitor [starter signal] menggunakan DS-".
NILAI SPESIFIKASI: Selama cranking:ON
Selama tidak cranking:OFF

o Jika OK, lanjutkan ke q2.


o Jika NG, lanjutkan ke q3.

q2. Pelaksanaan prosedur reproduksi problem


1. Jika tidak ada abnormalitas yang ditemukan selama mengkonfirmasi gejala, kendaraan dalam salah
satu status berikut.
(1) Meskipun terjadi malafungsi dalam sistem, sistem telah kembali lagi ke kondisi normal.
(2) Abnormalitas di EFI ECU (termasuk power supply system).
2. Hapus diagnosis code.
Lihat ke Halaman B8-166.

3. Lihat kembali ke freeze frame data dan hasil wawancara, periksa kendaraan menggunakan prosedur
reproduksi problem untuk memeriksa apakah terdapat abnormalitas.
Lihat ke Halaman A1-29.

CATATAN
2 Jika diagnosis code muncul lagi ketika pemeriksaan telah memastikan tidak ada
abnormalitas, mungkin terjadi malafungsi (termasuk kegagalan di power supply system
atau kontak konektor buruk) di EFI ECU.

q3. Mengharapkan penyebab abnormalitas


1. Menyimpulkan penyebab abnormalitas dari data monitor [starter signal] yang dikonfirmasi di q1.
Tabel penyebab kemungkinan malafungsi
Data monitor [starter signal] Penyebab malafungsi
Selama tidak ada cranking ON Kegagalan signal line (powering)
Signal line rusak (open, terhubung ke masa)
Selama cranking OFF Power supply line gagal
Kegagalan status hubungan konektor

o Lanjutkan ke q4.
B8-231
q4. Periksa IG switch
1. Periksa status hubungan konektor yang terhubung ke IG switch.
NILAI SPESIFIKASI: Tidak ada abnormalitas

2. Periksa status pemasangan IG switch.


NILAI SPESIFIKASI: Tidak ada abnormalitas

3. Lakukan pemeriksaan unit IG switch.


Lihat ke Halaman J5-2.

o Jika OK, lanjutkan ke q5.


o Jika ternyata NG, perbaiki atau ganti status hubungan konektor atau status pemasangan IG switch.
Atau, ganti IG switch dan lanjutkan ke q7.
(1) Kendaraan tanpa EPS
Lihat ke Halaman G1-9.

(2) Kendaraan dengan EPS


Lihat ke Halaman G1-18.

q5. Pemeriksaan wiring harness


1. Periksa EFI ECU, status hubungan konektor IG switch.
NILAI SPESIFIKASI: Tidak ada abnormalitas

2. Periksa apakah terdapat kontinuitas dan short circuit antara terminal konektor sisi harness
kendaraan berikut ini.
(1) Antara [power supply line (AM)] IG AM fusible link dan IG switch (5)
(2) Antara [signal line (STSW)] EFI ECU (A54) dan IG switch (4)
Lihat ke Halaman A1-38.

NILAI SPESIFIKASI: Terdapat hubungan dan tidak ada short circuit.

o Jika OK, lanjutkan ke q6.


o Jika ternyata NG, perbaiki atau ganti power supply line, signal line, atau konektor dan lanjutkan ke
q7.

q6. Pemeriksaan sirkuit unit EFI ECU


1. Periksa sistem power supply, sistem masa dan konektor.
Lihat ke Halaman B8-169.

o Jika ternyata OK, ganti EFI ECU dan lanjutkan ke q7.


Lihat ke Halaman B8-1.

o Jika ternyata NG, perbaiki atau ganti harnesses atau konektor yang rusak dan lanjutkan ke q7.
B8-232
q7. Confirm test
1. Konfirmasi data monitor [starter signal] menggunakan DS-".
NILAI SPESIFIKASI: Selama cranking:ON
Selama tidak cranking:OFF

o Jika OK, pemeriksaan ini selesai


o Jika NG, lanjutkan ke q4.
B8-233
9-11-19 P0530/47(A/C PRESSURE SENSOR SIGNAL)
(1) Diagram sirkuit sistem

EFI ECU

Refrigerant pressure
5V
sensor
VCO Power line
A34 3

ACAD Signal line


A35 2

E24 Earthed line


A61 1

C21E5550ES20

Konektor sisi harness kendaraan yang terhubung ke refrigerant pressure sensor

1 2 3

E24 ACAD VCO

K21E5309S10

Konektor sisi harness kendaraan yang terhubung ke EFI ECU

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39

40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52
53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65

A B C21E5552S10
B8-234
(2) Cakupan monitor, Kriteria penentuan
a. Monitoring range
1. IG SW"ON"
2. Air conditioner "ON"
b. Kondisi penilaian
1. Tegangan sinyal refrigerant pressure sensor tetap sekitar 4.8V atau lebih tinggi minimal selama 0.5
detik.
2. Tegangan sinyal refrigerant pressure sensor tetap dibawah sekitar 0.5V minimal selama 0.5 detik.
(3) Poin pemeriksaan
1. Masa refrigerant pressure sensor
2. Kegagalan kontak konektor sisi harness kendaraan
3. Kegagalan signal line, line masa
4. Kegagalan EFI ECU
(4) Prosedur pemeriksaan
q1. Konfirmasi gejala
1. Hidupkan mesin.
2. Gunakan DS-" untuk membaca data monitor [A/C Refrigerant pressure sensor].
NILAI SPESIFIKASI:
A/C switch "OFF": Sekitar 0MPa
A/C switch "OFF""ON": Nilai bertambah.

o Jika ternyata OK, lanjutkan ke q2.


o Jika ternyata NG, lanjutkan ke q3.

q2. Pelaksanaan prosedur reproduksi problem


1. Jika tidak ada abnormalitas yang ditemukan selama mengkonfirmasi gejala, kendaraan dalam salah
satu status berikut.
(1) Meskipun terjadi malafungsi dalam sistem, sistem telah kembali lagi ke kondisi normal.
(2) Abnormalitas di EFI ECU (termasuk power supply system).
2. Hapus diagnosis code.
Lihat ke Halaman B8-166.

3. Lihat kembali ke freeze frame data dan hasil wawancara, periksa kendaraan menggunakan prosedur
reproduksi problem untuk memeriksa apakah terdapat abnormalitas.
Lihat ke Halaman A1-29.

CATATAN
2 Jika diagnosis code muncul lagi ketika pemeriksaan telah memastikan tidak ada
abnormalitas, mungkin terjadi malafungsi (termasuk kegagalan di power supply system
atau kontak konektor buruk) di EFI ECU.

q3. Mengharapkan penyebab abnormalitas


1. Menyimpulkan penyebab malafungsi dari EFI ECU terminal input signal yang diukur di q1.
Tabel penyebab kemungkinan malafungsi
Data monitor [refrigerant pressure
Penyebab malafungsi
sensor]
Switch A/C "ON""OFF": Kegagalan signal line (open, powering)
Nilai tidak berkurang. Line masa rusak
Switch A/C "OFF":
Signal line rusak (terhubung ke masa)
Sekitar 0MPa

o Lanjutkan ke q4.
B8-235
q4. Periksa refrigerant pressure sensor 
1. Periksa status hubungan konektor refrigerant pressure sensor.
NILAI SPESIFIKASI:
Tidak ada abnormalitas

2. Periksa kondisi pemasangan refrigerant pressure sensor.


NILAI SPESIFIKASI:
Tidak ada abnormalitas

o Jika OK, lanjutkan ke q5.


o Jika ternyata NG, perbaiki status hubungan konektor atau ganti refrigerant pressure sensor dan
lanjutkan ke q9.
Lihat ke Halaman K1-45.

q5. Pemeriksaan wiring harness


1. Periksa EFI ECU dan status hubungan konektor refrigerant pressure sensor.
NILAI SPESIFIKASI:
Tidak ada abnormalitas

2. Periksa apakah terdapat kontinuitas dan short circuit antara terminal konektor sisi harness
kendaraan berikut ini.
(1) Antara [signal line (ACAD)] EFI ECU (A35) dan refrigerant pressure sensor (2)
(2) Antara [line masa (E24)] EFI ECU (A61) dan refrigerant pressure sensor (1)
Lihat ke Halaman A1-38.

NILAI SPESIFIKASI:
Terdapat hubungan dan tidak ada short circuit.

o Jika OK, lanjutkan ke q6.


o Jika ternyata NG, perbaiki atau ganti signal line, line masa, atau konektor dan lanjutkan ke q9.

q6. Memeriksa fungsi ECU


1. Lepas hubungan konektor refrigerant pressure sensor.
2. Atur ignition switch ke"ON" dan kemudian ukur tegangan antara terminal berikut.
(1) Antara konektor 2 (ACAD) sisi harness kendaraan pada refrigerant pressure sensor dan
konektor 1 (E24) sisi harness kendaraan pada refrigerant pressure sensor
NILAI SPESIFIKASI:
Sekitar 5V

CATATAN
2 Untuk sebuah circuit dengan nilai tahanan pull-up yang sangat tinggi, itu dapat diukur
menjadi jauh lebih rendah dari tegangan power supply pada sensor. Hal ini juga tergantung
pada kemampuan (impedansi internal) dari electrical tester yang digunakan dalam
pengukuran.

o Jika ternyata OK, lanjutkan ke q7.


o Jika ternyata NG, lanjutkan ke q8.
B8-236
q7. Periksa refrigerant pressure sensor 
1. Ganti refrigerant pressure sensor dengan yang normal.
Lihat ke Halaman K1-45.

2. Pastikan apakah fenomena malfungsi bisa di-reproduksi.


NILAI SPESIFIKASI:
Malafungsi tidak direproduksi.

3. Periksa kondisi pemasangan refrigerant pressure sensor.


NILAI SPESIFIKASI:
Tidak ada abnormalitas

o Jika ternyata OK, ganti refrigerant pressure sensor dan lanjutkan ke q9.
Lihat ke Halaman K1-45.

o Jika NG, lanjutkan ke q8.

q8. Pemeriksaan sirkuit unit EFI ECU


1. Periksa sistem power supply, sistem masa dan konektor.
Lihat ke Halaman B8-169.

o Jika ternyata OK, ganti EFI ECU dan lanjutkan ke q9.


Lihat ke Halaman B8-1.

o Jika ternyata NG, perbaiki atau ganti harnesses atau konektor yang rusak dan lanjutkan ke q9.

q9. Confirm test


1. Hidupkan mesin.
2. Gunakan DS-" untuk membaca data monitor [refrigerant pressure sensor].
NILAI SPESIFIKASI:
A/C switch "OFF": Sekitar 0MPa
A/C switch "OFF""ON": Nilai bertambah.

o Jika OK, pemeriksaan ini selesai


o Jika ternyata NG, lanjutkan ke q4.
B8-237
9-11-20 P0535/44(A/C EVAPORATOR TEMPERATURE SENSOR)
(1) Diagram sirkuit sistem

EFI ECU

5V
A/C evaporator
temperature sensor
ACEV Signal line
A51 2

E21 Earthed line


A64 1

C21E5551ES20

Konektor sisi harness kendaraan yang terhubung ke air conditioner evaporator temperature
sensor

E21 ACEV

1 2
Q11E5025S10

Konektor sisi harness kendaraan yang terhubung ke EFI ECU

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39

40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52
53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65

A B C21E5552S10
B8-238
(2) Cakupan monitor, Kriteria penentuan
[1] Monitoring range/kondisi penilaian 
a. Monitoring range
1. IG SW"ON"
2. Air conditioner "ON"
b. Kondisi penilaian
1. Output dari air conditioner evaporator temperature sensor tetap sekitar 4.9V atau lebih tinggi
selamam minimal sekitar 1 detik.
[2] Monitoring range/kondisi penilaian 
a. Monitoring range
1. IG SW"ON"
b. Kondisi penilaian
1. Air conditioner evaporator temperature sensor output tetap di bawah sekitar 0.1V selama minimal
sekitar 1 detik.
(3) Poin pemeriksaan
1. Air conditioner evaporator temperature sensor gagal
2. Kegagalan kontak konektor sisi harness kendaraan
3. Kegagalan signal line, line masa
4. Kegagalan EFI ECU
(4) Prosedur pemeriksaan
q1. Konfirmasi gejala
1. Hidupkan mesin dan putar blower on untuk sementara dengan MAX COOL dan air conditioner
"OFF".
2. Gunakan DS-" untuk membaca data monitor [A/C evaporator temperature sensor].
NILAI SPESIFIKASI:
Sama seperti temperature di dalam kendaraan

o Jika ternyata OK, lanjutkan ke q2.


o Jika ternyata NG, lanjutkan ke q3.

q2. Pelaksanaan prosedur reproduksi problem


1. Jika tidak ada abnormalitas yang ditemukan selama mengkonfirmasi gejala, kendaraan dalam salah
satu status berikut.
(1) Meskipun terjadi malafungsi dalam sistem, sistem telah kembali lagi ke kondisi normal.
(2) Abnormalitas di EFI ECU (termasuk power supply system).
2. Hapus diagnosis code.
Lihat ke Halaman B8-166.

3. Lihat kembali ke freeze frame data dan hasil wawancara, periksa kendaraan menggunakan prosedur
reproduksi problem untuk memeriksa apakah terdapat abnormalitas.
Lihat ke Halaman A1-29.

CATATAN
2 Jika diagnosis code muncul lagi ketika pemeriksaan telah memastikan tidak ada
abnormalitas, mungkin terjadi malafungsi (termasuk kegagalan di power supply system
atau kontak konektor buruk) di EFI ECU.
B8-239
q3. Mengharapkan penyebab abnormalitas
1. Menyimpulkan penyebab kerusakan tersebut dari data monitor.
Tabel penyebab kemungkinan malafungsi
Data monitor [A/C evaporator temperature sensor] Penyebab malafungsi
Kegagalan signal line (open, powering)
0d
Line masa rusak
Sekitar 94d Signal line rusak (terhubung ke masa)

o Lanjutkan ke q4.

q4. Periksa air conditioner evaporator temperature sensor


1. Status hubungan konektor air conditioner evaporator temperature sensor.
NILAI SPESIFIKASI:
Tidak ada abnormalitas

2. Ukur nilai tahanan antara air conditioner evaporator temperature sensor 1 (E21) dan 2 (ACEV).
NILAI SPESIFIKASI:
Temperature [d] 0 15
Tahanan (k ) 4,8-4,9 2,2-2,4

o Jika OK, lanjutkan ke q5.


o Jika ternyata NG, perbaiki status hubungan konektor atau ganti air conditioner evaporator
temperature sensor dan lanjutkan ke q7.
Lihat ke Halaman K1-22.

q5. Pemeriksaan wiring harness


1. Periksa EFI ECU dan status hubungan konektor air conditioner evaporator temperature sensor.
NILAI SPESIFIKASI:
Tidak ada abnormalitas

2. Periksa apakah terdapat kontinuitas dan short circuit antara terminal konektor sisi harness
kendaraan berikut ini.
(1) Antara [signal line (ACEV)] EFI ECU (A51) dan air conditioner evaporator temperature sensor
(2)
(2) Antara [line masa (E21)] EFI ECU (A64) dan air conditioner evaporator temperature sensor (1)
Lihat ke Halaman A1-38.

NILAI SPESIFIKASI:
Terdapat hubungan dan tidak ada short circuit.

o Jika OK, lanjutkan ke q6.


o Jika ternyata NG, perbaiki atau ganti signal line, line masa, atau konektor dan lanjutkan ke q7.

q6. Pemeriksaan sirkuit unit EFI ECU


1. Periksa sistem power supply, sistem masa dan konektor.
Lihat ke Halaman B8-169.

o Jika ternyata OK, ganti EFI ECU dan lanjutkan ke q7.


Lihat ke Halaman B8-1.

o Jika ternyata NG, perbaiki atau ganti harnesses atau konektor yang rusak dan lanjutkan ke q7.
B8-240
q7. Confirm test
1. Hidupkan mesin dan putar blower on untuk sementara dengan MAX COOL dan air conditioner
"OFF".
2. Gunakan DS-" untuk membaca data monitor [A/C evaporator temperature sensor].
NILAI SPESIFIKASI:
Sama seperti temperature di dalam kendaraan

o Jika OK, pemeriksaan ini selesai


o Jika ternyata NG, lanjutkan ke q4.
B8-241
9-11-21 P0607/41(ECU INTERNAL MALFUNCTION)
(1) Cakupan monitor, Kriteria penentuan
[1] Cakupan monitor
1. IG SW"ON"
2. Tegangan baterai 8 V atau lebih tinggi
[2] Kriteria
1. Ketika tidak ada komunikasi antara komputer mikro dan IC sangat terintegrasi
(2) Poin pemeriksaan
1. Kegagalan EFI ECU
(3) Prosedur pemeriksaan
q1. Konfirmasi gejala
1. Hapus diagnosis code.
Lihat ke Halaman B8-166.

2. Tahan tombol IG dalam posisi "LOCK" untuk minimal 10 detik.


3. Putar saklar IG ke "ON", dan periksa apakah diagnosis code P0607 ditunjukkan lagi.
NILAI SPESIFIKASI:
Diagnosis code P0607 tidak ditunjukkan lagi.

o Jika ternyata OK, lanjutkan ke q2.


o Jika ternyata NG, ganti EPS ECU.

q2. Pelaksanaan prosedur reproduksi problem


1. Jika tidak ada abnormalitas yang ditemukan selama mengkonfirmasi gejala, kendaraan dalam salah
satu status berikut.
(1) Meskipun terjadi malafungsi dalam sistem, sistem telah kembali lagi ke kondisi normal.
(2) Abnormalitas di EFI ECU (termasuk power supply system).
2. Hapus diagnosis code.
Lihat ke Halaman B8-166.

3. Lihat kembali ke freeze frame data dan hasil wawancara, periksa kendaraan menggunakan prosedur
reproduksi problem untuk memeriksa apakah terdapat abnormalitas.
Lihat ke Halaman A1-29.

CATATAN
2 Jika diagnosis code muncul lagi ketika pemeriksaan telah memastikan tidak ada
abnormalitas, mungkin terjadi malafungsi (termasuk kegagalan di power supply system
atau kontak konektor buruk) di EFI ECU.
B8-242
9-11-22 P1603/-(DETEKSI STALL ENGINE)
(1) Cakupan monitor, Kriteria penentuan
[1] Cakupan monitor
1. Menjalankan jarak 10 km atau lebih jauh (berjalan kumulatif yang tersimpan dalam EFI ECU)
2. Selama revolusi mesin
3. Setelah keputusan P1604 (Abnormal E/G start)
[2] Kriteria
1. Ketika kecepatan mesin turun menjadi 200 rpm atau lebih (Dengan ignition switch diatur ke "ON")
(2) Poin pemeriksaan
Menggunakan freeze frame data dan informasi yang diperoleh melalui interview-based diagnosis, usahakan untuk
dapat mereplikasi gejala malafungsi. Periksa data monitor value.
Gejala Komponen mungkin bertanggung jawab atas malafungsi
Mesin bergetar seperti berhenti Abnormal A/F ratio
Meningkatkan beban eksternal pada sistem pengapian dan injeksi (engine
Mesin berhenti segera tanpa getaran
auxiliaries)
Re-startable dengan akselerator pedal tertekan Kekurangan oksigen
Idling kasar setelah mesin di-start Abnormal A/F ratio

CATATAN
2 P1603 (Mendeteksi Engine stall) adalah kode yang memberikan ide yang untuk
memperkirakan bagian yang cacat dengan referensi freeze frame data dalam menanggapi
sinyal seperti "Engine stall" dan "Engine vibration".
2 Untuk alasan ini, kode ini muncul bahkan ketika kegagalan mesin tidak mekanis atau ketika
kendaraan hanya berlari keluar dari gas. Kode ini juga muncul ketika mesin ditunda karena
cranking manual untuk menghidupkan mesin tanpa injeksi bahan bakar. Setelah Anda
memverifikasi tingkat kesehatan mesin dan kekhawatiran pelanggan Anda diurus, maka
Anda dapat menghapus kode.

(3) Prosedur pemeriksaan


CATATAN
2 Prosedur pemeriksaan didasarkan pada asumsi yang komponen kemungkinan menjadi
penyebab malafungsi. Untuk menemukan prosedur yang lebih detail, lihat ke bab yang
menjelaskan setiap troubleshooting per gejala atau per sistem.

q1. Kondisi pengendaraan ketika mesin mati


1. Periksa kondisi pengendaraan ketika mesin mati.
o JJika kegagalan terjadi selama akselerasi atau pengendaraan, periksa item berikut:
Kemungkinan penyebab
Kabel masa putus dalam sistem power supply, sistem injeksi bahan bakar
Fuel injector
tersumbat
Ignition coil Kabel masa putus di power supply system
Camshaft position sensor, Engine
Penghentian seketika
revolution sensor
Manifold absolute pressure sensor Abnormalitas properti listrik

o Jika terjadi kegagalan selama idling atau deselerasi, lanjutkan ke q2.


B8-243
q2. Bagaimana mesin rusak
1. Periksa bagaimana mesin berhenti.
o Jika kecepatan mesin turun tiba-tiba, kemudian periksa item berikut:
Kemungkinan penyebab
Fuel injector Kabel masa putus dalam sistem power supply, sistem injeksi bahan bakar tersumbat
Ignition coil Kabel masa putus di power supply system
Kelebihan beban (Mechanical Kegagalan mesin, Kegagalan A/T, kegagalan AC compressor, kegagalan alternator, beban
loss) listrik yang berlebihan dan sebagainya.

o Jika kecepatan mesin berfluktuasi secara bertahap,, lanjutkan ke q3

q3. Abnormal A/F ratio


1. Dalam [Total fuel trim bank 1] bidang data monitor, periksa nilai feedback koreksi untuk rasio A/F.
NILAI SPESIFIKASI:
Nilainya harus berfluktuasi sekitar dari standard value [1].

o Jika OK, periksa item berikut:


Kemungkinan penyebab
Abnormal ignition timing
Knock sensor, Engine coolant temperature sensor, Manifold absolute pressure sensor
control
Insufficient intake air Clogged intake air passage dan dll.

o Jika tidak OK, periksa item berikut:


Kemungkinan penyebab
Abnormalitas dalam properti Manifold absolute pressure sensor, Engine coolant temperature sensor atau Front oxygen
sensor sensor
Temperatur cairan pendingin
Thermostat rusak
mesin abnormal
Lainnya Fuel pump dan filter, Purge VSV system, EFI ECU
B8-244
9-11-23 P1604/-(ABNORMAL E/G START)
(1) Cakupan monitor, Kriteria penentuan
[1] Waktu penilaian
a. Cakupan monitor
1. Menjalankan jarak 10 km atau lebih jauh (berjalan kumulatif yang tersimpan dalam EFI ECU)
2. Engine coolant temperature
35 d atau lebih tinggi
3. Selama cranking
b. Kriteria
1. Kendaraan membutuhkan waktu lebih lama untuk menghidupkan mesin (Waktu bervariasi
tergantung pada temperatur dan ambient pressure)
Waktu yang dibutuhkan untuk menentukan poor starting
Temperatur
cairan

35
30
25
15 0 20 100 110
pendingin
(d)
Waktu
30-39 20-26 10-13 4-7 2-5 2-5 2-5 2,5-5,5
(detik)

[2] Penilaian engine speed rendah


a. Cakupan monitor
1. Menjalankan jarak 10 km atau lebih jauh (berjalan kumulatif yang tersimpan dalam EFI ECU)
2. Turunkan temperatur cairan pendingin atau intake air temperature
15 d atau lebih
3. Penilaian kendaraan berhenti (pada kecepatan kendaraan 3 km/jam atau kurang)
4. Selama cranking
5. Mesin hidup pertama (kecepatan revolusi pada 800 rpm atau lebih tinggi)
6. Dalam waktu 5 detik sejak putaran mesin mencapai minimal 500 rpm, atau dalam 2 detik sejak
cranking dihentikan, mana yang tercapai terlebih dahulu.
b. Kriteria
1. Kecepatan mesin turun menjadi kurang dari 200 rpm
(2) Poin pemeriksaan
Menggunakan freeze frame data dan informasi yang diperoleh melalui interview-based diagnosis, usahakan untuk
dapat mereplikasi gejala malafungsi. Periksa data monitor value.
Kecepatan mesin dalam freeze frame data Komponen mungkin bertanggung jawab atas malafungsi
0 rpm Tidak ada cranking, Abnormal engine revolution sensor
100-250 rpm Cranking, tetapi tidak ada ignition awal
250 rpm atau lebih tinggi Pengapian awal tertunda, eksplosi tidak sempurna

CATATAN
2 P1604 (Abnormal E/G start) adalah kode yang memberikan ide dari bagian yang cacat untuk
memperkirakan dengan referensi freeze frame data dalam menanggapi sinyal seperti
"Engine stall" dan "Engine vibration".
2 Untuk alasan ini, kode ini muncul bahkan ketika kegagalan ignition tidak mekanis atau
ketika kendaraan hanya berlari keluar dari gas. Setelah Anda memverifikasi tingkat
kesehatan mesin dan kekhawatiran pelanggan Anda diurus, maka Anda dapat menghapus
kode.

(3) Prosedur pemeriksaan


CATATAN
2 Prosedur pemeriksaan didasarkan pada asumsi yang komponen kemungkinan menjadi
penyebab malafungsi. Untuk menemukan prosedur yang lebih detail, lihat ke bab yang
menjelaskan setiap troubleshooting per gejala atau per sistem.
B8-245
q1. Periksa kecepatan mesin dalam menanggapi P1604 (Abnormal E/G start)
1. Periksa engine speed di freeze frame data ketika P1604 (Abnormal E/G start) kode muncul.
o Jika kecepatan adalah 0 rpm, lanjutkan ke q2.
o Jika kecepatan adalah100 sampai 250 rpm, lanjutkan ke q4.
o Jika kecepatan adalah 250 rpm, lanjutkan ke q6.

q2. Periksa tegangan baterai (1)


1. Ukur tegangan baterai selama cranking.
o Jika tegangan kurang dari 5 V, ganti baterai, atau periksa status charging.
o Jika tegangan 5 sampai 9 V, lanjutkan ke q3.
o Jika tegangan adalah 9 V atau lebih tinggi, beban mungkin menjadi berlebihan.
Kemungkinan penyebab
Kelebihan beban (Mechanical loss) Kegagalan mesin, kegagalan AC compressor, kegagalan alternator, beban listrik yang
berlebihan dan sebagainya.

q3. Periksa tegangan baterai (2)


1. Periksa fluktuasi tegangan selama dan setelah cranking.
o Jika tegangan berfluktuasi, periksa engine revolution sensor dan camshaft position sensor untuk
setiap masukan yang abnormal.
o Jika tegangan tidak berfluktuasi, periksa dan perbaiki sistem starter.

q4. Validasi diagnosis code


1. Periksa diagnostic code untuk ignition system.
o Jika diagnosis code muncul, periksa dan perbaiki ignition system.
o Jika diagnosis code tidak muncul, lanjutkan ke q5.

q5. Periksa coolant temperature sensor ( (Revolusi kecepatan 100-250 rpm pada cranking)
1. Periksa [temperatur cairan pendingin] dalam data monitor.
o Jika temperature sesuai dengan kondisi dari kendaraan, penyebab dari malafungsi dapat
menyumbat dalam sistem bahan bakar, seal rusak, atau kebocoran dari sistem bahan bakar.
o Jika temperatur tidak sesuai dengan kondisi kendaraan, penyebab dari malafungsi mungkin
abnormalitas dalam engine coolant temperature sensor.

q6. Periksa coolant temperature sensor (Revolusi kecepatan 250 rpm atau lebih tinggi pada
cranking)
1. Periksa [temperatur cairan pendingin] dalam data monitor.
o Jika temperatur sesuai dengan kondisi kendaraan, lanjutkan ke q7.
o Jika temperatur tidak sesuai dengan kondisi kendaraan, penyebab dari malafungsi mungkin
abnormalitas dalam engine coolant temperature sensor.

q7. Periksa udara untuk rasio bahan bakar


1. Dalam [Total fuel trim bank 1] bidang data monitor, periksa nilai feedback koreksi untuk rasio A/F.
NILAI SPESIFIKASI:
Nilainya harus berfluktuasi sekitar dari standard value [1].

o Jika OK, lanjutkan ke q8.


o ika nilai tidak berfluktuasi, penyebab malafungsi dapat menyumbat dalam sistem bahan bakar,
seal rusak, atau kebocoran dari sistem bahan bakar.
B8-246
q8. Periksa cranking
1. Periksa engine speed selama cranking.
o Jika engine speed tinggi, penyebab dari malafungsi mungkin tekanan kompresi mesin tidak cukup.
o Jika hal itu normal, periksa apakah terdapat item berikut:
Kemungkinan penyebab
Insufficient intake air Clogged intake air passage dan dll.
Abnormalitas dalam properti Manifold absolute pressure sensor, Engine coolant temperature sensor atau Front oxygen
sensor sensor
Temperatur cairan pendingin
Thermostat rusak
mesin abnormal
Lainnya Fuel pump dan filter, Purge VSV system, EFI ECU
B8-247
9-11-24 U0001/88(KOMUNIKASI DENGAN CAN)
(1) Cakupan monitor, Kriteria penentuan
[1] Kondisi penilaian
1. Jika komunikasi pembentukan sejarah untuk semua sistem komunikasi CAN konfigurasi ECU tidak
terdapat
(2) Prosedur pemeriksaan
q1. Periksa diagnosis
1. Hapus diagnosis code.
Lihat ke Halaman B8-166.

2. Baca diagnosis code dengan menggunakan DS-".


Lihat ke Halaman B8-165.

3. Periksa apakah diagnosis code U0001/88 tidak muncul lagi.


NILAI SPESIFIKASI:
Tidak muncul

o Jika hasilnya OK, periksa sirkuit ECU EFI.


Lihat ke Halaman B8-169.

o Jika NG, perform the basic periksa dari CAN communication.


Lihat ke Halaman L2-13.
B8-248
9-11-25 U0121/86(KOMUNIKASI DENGAN ABS (RECEIVE))
(1) Diagram sirkuit sistem
Relay block
IG SW
ACC
AM
IG1

IG2
ST
EFI
Fuse block

F/L ECU ECU


Main relay IG2 IG1

BACK UP

ABS2 ABS1

38 13 35 B13 B26 A41 5 3


'BS 'BM 'IG 'B1 'B2 IGSW IG' 'B
1 MOTOR GND CANH 37 A16 CANH HCAN A3 9 CANH
EFI ECU Combination meter
ABS ECU (A/T ECU)
CANL 24 A15 CANL LCAN A2 8 CANL
25 SYSTEM GND Terminating Terminating
resistance resistance
E01 E02 SGND
Vehicles equipped with ABS
B53 B65 7

C21E5548ES20

Konektor sisi harness kendaraan yang terhubung ke ABS ECU

25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37
38
14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

C21C5512S10

Konektor sisi harness kendaraan yang terhubung ke EFI ECU

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39

40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52
53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65

A B C21E5552S10

(2) Cakupan monitor, Kriteria penentuan


[1] Kondisi penilaian
1. Ketika tidak dapat menerima sinyal komunikasi yang berasal dari ABS ECU
(3) Poin pemeriksaan
1. Apakah harness antara EFI ECU - ABS ECU normal?
2. Apakah ABS ECU normal?
3. Periksa semua konektor terhubung dengan benar (tidak ada sambungan kendur)
B8-249
(4) Prosedur pemeriksaan
q1. Periksa diagnosis code (ABS-terkait)
1. Baca ABS diagnosis code dengan menggunakan DS-".
Lihat ke Halaman E3-27.

NILAI SPESIFIKASI:
A diagnosis code muncul.

o Jika ternyata OK, troubleshoot diagnosis code muncul dan lanjutkan ke q2.
o Jika NG, lanjutkan ke q3.

q2. Periksa kembali diagnosis code (EFI-terkait)


1. Hapus diagnosis code EFI.
Lihat ke Halaman B8-166.

2. Menggunakan DS-", periksa jika EFI diagnosis code muncul.


Lihat ke Halaman B8-165.

NILAI SPESIFIKASI:
Diagnosis code tidak muncul.

o Jika hal itu OK, sistem EFI adalah normal.


o Jika NG, lanjutkan ke q3.

q3. Pemeriksaan dasar CAN communication


1. Lakukan pemeriksaan dasar CAN communication.
Lihat ke Halaman L2-13.

o Jika hal itu OK, lakukan troubleshooting pada CAN communications.


Lihat ke Halaman L2-20.

o Jika ternyata NG, perbaiki atau ganti part yang rusak.


B8-250
9-11-26 U0156/87(COMMUNICATION WITH SPEEDOMETER (RECEIVE))
(1) Diagram sirkuit sistem
Relay block
IG SW
ACC
AM
IG1

IG2
ST

EFI Fuse block

F/L ECU
Main relay IG2

BACK UP

B13 B26 A41 5 3


'B1 'B2 IGSW IG' 'B
A16 CANH HCAN A3 9 CANH
EFI ECU Combination meter
(A/T ECU)
A15 CANL LCAN A2 8 CANL
Terminating Terminating
resistance resistance
E01 E02 SGND
B53 B65 7

C21E5555ES20

Konektor sisi harness kendaraan yang terhubung ke combination meter

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40

H21E5506S10

Konektor sisi harness kendaraan yang terhubung ke EFI ECU

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39

40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52
53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65

A B C21E5552S10

(2) Cakupan monitor, Kriteria penentuan


[1] Kondisi penilaian
1. Tidak dapat menerima sinyal komunikasi yang berasal dari meter ECU
(3) Poin pemeriksaan
1. Apakah harness antara EFI ECU dan combination meter normal?
2. Apakah combination meter normal?
3. Periksa semua konektor terhubung dengan benar (tidak ada sambungan kendur)
B8-251
(4) Prosedur pemeriksaan
q1. Periksa diagnosis code (meter terkait).
1. Gunakan SST ke short antara DLC13 (ECU-T) dan 4(E).
SST: 09991-87403-000
09991-87404-000
NILAI SPESIFIKASI:
Meter diagnosis code muncul.

CATATAN
2 LIhat ke bagaimana diagnosis code muncul untuk combination meter.

Lihat ke Halaman J3-13.

o Jika ternyata OK, lakukan troubleshooting dan lanjutkan ke q2.


o Jika NG, lanjutkan ke q3.

q2. Periksa kembali diagnosis code (EFI-terkait)


1. Hapus diagnosis code EFI.
Lihat ke Halaman B8-166.

2. Menggunakan DS-", periksa jika EFI diagnosis code muncul.


Lihat ke Halaman B8-165.

NILAI SPESIFIKASI:
Diagnosis code tidak muncul.

o Jika hal itu OK, sistem EFI adalah normal.


o Jika NG, lanjutkan ke q3.

q3. Pemeriksaan dasar CAN communication


1. Lakukan pemeriksaan dasar CAN communication.
Lihat ke Halaman L2-13.

o Jika hal itu OK, lakukan troubleshooting pada CAN communications.


Lihat ke Halaman L2-20.

o Jika ternyata NG, perbaiki atau ganti part yang rusak.


B8-252
9-12 TROUBLE SHOOTING SESUAI DENGAN FENOMENA MALAFUNGSI
Lihat ke Halaman B8-119.

9-13 DAFTAR KEMUNGKINAN PENYEBAB PER GEJALA MALAFUNGSI


Lihat ke Halaman B8-120.

9-14 TROUBLE SHOOTING SESUAI DENGAN SISTEM


9-14-1 POWER SUPPLY SYSTEM ABNORMALITY (SWITCH IG)
(1) Diagram sirkuit sistem

EFI ECU

Power line ECU IG2 AM


IGSW
IC A41
IG SW
(IG2)
F/L

Battery

C21E5561ES20

Konektor sisi harness kendaraan yang terhubung ke EFI ECU

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39

40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52
53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65

A B C21E5552S10

(2) Poin pemeriksaan


1. Kegagalan kontak konektor sisi harness kendaraan
2. Power supply line gagal
3. Kegagalan EFI ECU
4. Switch IG gagal
B8-253
(3) Prosedur pemeriksaan
q1. Konfirmasi gejala
1. Lepas hubungan konektor A sisi harnes kendaraan pada EFI ECU.
2. Putar IG switch ke "ON" dengan tanpa beban listrik.
3. Ukur tegangan antar terminal berikut.
Antara konektor 41 (IGSW) sisi harness kendaraan yang dihubungkan ke EFI ECU dan konektor B53
(E01) sisi harness kendaraan yang terhubung ke EFI ECU
NILAI SPESIFIKASI:
Tegangan baterai

4. Putar switch IG ke "OFF".


5. Ukur tegangan antar terminal berikut.
Antara konektor 41 (IGSW) sisi harness kendaraan yang dihubungkan ke EFI ECU dan konektor B53
(E01) sisi harness kendaraan yang terhubung ke EFI ECU
NILAI SPESIFIKASI:
Sekitar 0V

o Jika ternyata OK, lanjutkan ke Troubleshooting setiap system (abnormalitas power supply (main
relay)).
Lihat ke Halaman B8-253.

o Jika NG, lanjutkan ke q2.

q2. Mengharapkan penyebab abnormalitas


1. Menyimpulkan penyebab malafungsi dari EFI ECU terminal input signal yang diukur di q1.
Tabel penyebab kemungkinan malafungsi
Tegangan input EFI ECU Penyebab malafungsi
kegagalan signal line (powering)
IG switch "OFF" dan tegangan baterai
masalah pemasangan switch IG
signal line rusak (open wire, terhubung ke masa)
Dengan tidak ada beban listrik, 0V power supply line rusak
dengan IG switch "ON" status hubungan konektor rusak
masalah pemasangan switch IG

o Lanjutkan ke q3.
B8-254
q3. Periksa IG switch
1. Periksa status hubungan konektor yang terhubung ke IG switch.
NILAI SPESIFIKASI:
Tidak ada abnormalitas

2. Periksa status pemasangan IG switch.


NILAI SPESIFIKASI:
Tidak ada abnormalitas

3. Lakukan pemeriksaan unit IG switch.


Lihat ke Halaman J5-2.

o Jika OK, lanjutkan ke q4.


o Jika ternyata NG, perbaiki status hubungan konektor atau status pemasangan IG switch. Atau,
ganti IG switch dan lanjutkan ke q6.
(1) Kendaraan tanpa EPS
Lihat ke Halaman G1-9.

(2) Kendaraan dengan EPS


Lihat ke Halaman G1-18.

q4. Pemeriksaan wiring harness


1. Periksa kontak konektor EFI ECU.
NILAI SPESIFIKASI:
Tidak ada abnormalitas

2. Periksa apakah terdapat kontinuitas dan short circuit antara terminal konektor sisi harness
kendaraan berikut ini.
(1) Antara [power supply line (IGSW)] EFI ECU (A41) dan ECU fuse IG2
Lihat ke Halaman A1-38.

NILAI SPESIFIKASI:
Terdapat hubungan dan tidak ada short circuit.

o Jika OK, lanjutkan ke q5.


o Jika ternyata NG, perbaiki atau ganti power supply line atau konektor dan lanjutkan ke q6.

q5. Pemeriksaan sirkuit unit EFI ECU


1. Periksa sistem power supply, sistem masa dan konektor.
Lihat ke Halaman B8-169.

o Jika ternyata OK, ganti EFI ECU dan lanjutkan ke q6.


Lihat ke Halaman B8-1.

o Jika ternyata NG, perbaiki atau ganti harnesses atau konektor yang rusak dan lanjutkan ke q6.
B8-255
q6. Confirm test
1. Lepas hubungan konektor A sisi harnes kendaraan pada EFI ECU.
2. Putar IG switch ke "ON" dengan tanpa beban listrik.
3. Ukur tegangan antar terminal berikut.
Antara konektor 41 (IGSW) sisi harness kendaraan yang dihubungkan ke EFI ECU dan konektor B53
(E01) sisi harness kendaraan yang terhubung ke EFI ECU
NILAI SPESIFIKASI:
Tegangan baterai

4. Putar switch IG ke "OFF".


5. Ukur tegangan antar terminal berikut.
Antara konektor 41 (IGSW) sisi harness kendaraan yang dihubungkan ke EFI ECU dan konektor B53
(E01) sisi harness kendaraan yang terhubung ke EFI ECU
NILAI SPESIFIKASI:
Sekitar 0V

o Jika hal itu OK, sistem adalah normal.


o Jika ternyata NG, lanjutkan ke q3.
B8-256
9-14-2 POWER SUPPLY SYSTEM ABNORMALITY (MAIN RELAY)
(1) Diagram sirkuit sistem

EFI ECU

'B2 Main relay


B26
Power
Circuit 'B1 Power line 2 Power line 1
B13 2 4

MRO Drive line


Driver A1 1 3

EFI

Battery

C21E5560ES20

Konektor sisi harness kendaraan yang terhubung ke EFI ECU

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39

40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52
53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65

A B C21E5552S10

Konektor sisi harness kendaraan yang terhubung ke main relay

2
1 3

C21E5515S10

(2) Poin pemeriksaan


1. Main relay rusak
2. Kegagalan kontak konektor sisi harness kendaraan
3. Kegagalan power supply line dan drive line
4. Kegagalan EFI ECU
B8-257
(3) Prosedur pemeriksaan
q1. Konfirmasi gejala
1. Menggunakan DS-", baca data monitor [power supply voltage] kondisi di bawah berikut.
(1) Switch IG "ON", dengan tidak ada beban listrik
NILAI SPESIFIKASI: Tegangan baterai

o Jika OK, sistem adalah normal.


o Jika NG, lanjutkan ke q2.

q2. Periksa main relay


1. Periksa status hubungan konektor.
NILAI SPESIFIKASI: Tidak ada abnormalitas

2. Periksa pemasangan status main relay.


NILAI SPESIFIKASI:
Tidak ada abnormalitas

o Jika OK, lanjutkan ke q3.


o Jika ternyata NG, perbaiki status hubungan konektor atau status pemasangan main relay dan
lanjutkan ke q5.

q3. Pemeriksaan wiring harness


1. Periksa EFI ECU dan status hubungan konektor fuse block .
NILAI SPESIFIKASI:
Tidak ada abnormalitas

2. Periksa apakah terdapat kontinuitas dan short circuit antara terminal konektor sisi harness
kendaraan berikut ini.
(1) Antara [power supply line ] EFI fuse dan Main relay (4)
(2) Antara [power supply line  ( B1)] EFI ECU (B13) dan Main relay (2)
(3) Antara [power supply line  ( B2)] EFI ECU (B26) dan Main relay (2)
(4) Antara [Drive line (MRO)] EFI ECU (A1) dan Main relay (1)
Lihat ke Halaman A1-38.

NILAI SPESIFIKASI: Terdapat hubungan dan tidak ada short circuit.

o Jika OK, lanjutkan ke q4.


o Jika ternyata NG, repair atau ganti power supply line , power supply line , drive line atau
konektor, dan lanjutkan ke q5.

q4. Pemeriksaan sirkuit unit EFI ECU


1. Periksa sistem power supply, sistem masa dan konektor.
Lihat ke Halaman B8-169.

o Jika ternyata OK, ganti EFI ECU dan lanjutkan ke q5.


Lihat ke Halaman B8-1.

o Jika ternyata NG, perbaiki atau ganti harnesses atau konektor yang rusak dan lanjutkan ke q5.
B8-258
q5. Confirm test
1. Menggunakan DS-", baca data monitor [power supply voltage] kondisi di bawah berikut.
(1) Switch IG "ON", dengan tidak ada beban listrik
NILAI SPESIFIKASI:
Tegangan baterai

o Jika OK, pemeriksaan ini selesai


o Jika NG, lanjutkan ke q2.
B8-259
9-14-3 RADIATOR FAN SISTEM ABNORMAL
(1) Diagram sirkuit sistem

EFI ECU IG SW
RAD FAN relay (IG2)
FANI Drive line Power line 3 E/G AM
Driver A53 3 1

Power line 2 Power line 1 R/FAN


2 4

F/L
Radiator
fan motor

1
Battery
Earthed line

C21E5563ES20

Setiap unit yang terhubung ke konektor sisi harness kendaraan

4
2 1 2
1 3

RAD fan relay Radiator fan motor


C21E5534ES10

Konektor sisi harness kendaraan yang terhubung ke EFI ECU

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39

40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52
53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65

A B C21E5552S10

(2) Poin pemeriksaan


1. Kegagalan coolant temperature sensor
2. Radiator fan macet tersangkut benda asing
3. Radiator fan motor rusak
4. RAD FAN relay rusak
5. Kegagalan kontak konektor sisi harness kendaraan
6. Drive line, power supply line, line masa rusak
7. Kegagalan EFI ECU
B8-260
(3) Prosedur pemeriksaan
q1. Konfirmasi diagnosis code
1. Baca diagnosis code dengan menggunakan DS-".
Lihat ke Halaman B8-165.

2. Periksa bahwa diagnosis code P0117/42 dan P0118/42 tidak muncul.


NILAI SPESIFIKASI:
Tidak muncul

o Jika OK, lanjutkan ke q2.


o Jika ternyata NG, lakukan pemeriksaan P0115/42.
Lihat ke Halaman B8-180.

q2. Konfirmasi gejala


1. Atur ignition switch ke "ON".
2. Lakukan active test [radiator fan] dengan menggunakan DS-".
NILAI SPESIFIKASI:
Active test "ON": Radiator fan berputar.
Active test "OFF": Radiator fan tidak berputar.

o Jika OK, sistem adalah normal.


o Jika NG, lanjutkan ke q3.

q3. Periksa pengoperasian suara RAD FAN relay


1. Lakukan active test [radiator fan] dengan menggunakan DS-".
NILAI SPESIFIKASI:
Active test "ON": Pengoperasian suara RAD FAN relay terdengar.
Active test "OFF": Pengoperasian suara RAD FAN relay tidak terdengar.

o Jika OK, lanjutkan ke q4.


o Jika NG, lanjutkan ke q9.

q4. Periksa radiator fan motor 


1. Periksa jika radiator fan macet pada benda asing dan dihentikan.
NILAI SPESIFIKASI:
Tidak ada abnormalitas

o Jika OK, lanjutkan ke q5.


o Jika ternyata NG, bersihkan benda asing dan lanjutkan ke q13.

q5. Periksa RAD FAN relay 


1. Periksa status hubungan konektor RAD FAN relay.
NILAI SPESIFIKASI:
Tidak ada abnormalitas

2. Periksa pemasangan status RAD FAN relay.


NILAI SPESIFIKASI:
Tidak ada abnormalitas

o Jika OK, lanjutkan ke q6.


o Jika ternyata NG, perbaiki status hubungan konektor atau status pemasangan relay dan lanjutkan
ke q13.
B8-261
q6. Periksa RAD FAN relay 
1. Ketika tegangan baterai diberikan antara RAD FAN sisi relay terminal 1 dan 3, konfirmasi bahwa
kontinuitas antara sisi relay terminal 2 dan 4.
NILAI SPESIFIKASI:
Terdapat hubungan

o Jika OK, lanjutkan ke q7.


o Jika ternyata NG, ganti RAD relay dan lanjutkan ke q13.

q7. Periksa radiator fan motor 


1. Periksa radiator fan motor status hubungan konektor.
NILAI SPESIFIKASI:
Tidak ada abnormalitas

2. Periksa pemasangan status radiator fan motor.


NILAI SPESIFIKASI:
Tidak ada abnormalitas

o Jika OK, lanjutkan ke q8.


o Jika ternyata NG, perbaiki status hubungan konektor atau status pemasangan radiator fan motor
dan lanjutkan ke q13.
Lihat ke Halaman B6-10.

q8. Periksa terminal radiator fan motor


1. Lepaskan hubungan konektor motor fan.
2. Putar IG switch ke "ON", dan ukur tegangan antara terminal 2 radiator fan motor power supply dan
masa bodi.
NILAI SPESIFIKASI:
Tegangan baterai

3. Dalam kondisi berikut, ukur tegangan antara terminal 2 radiator fan motor power supply dan terminal
masa.
(1) Ketika active test [radiator fan] adalah "ON"
NILAI SPESIFIKASI:
Tegangan baterai

(2) Ketika active test [radiator fan] adalah "OFF"


NILAI SPESIFIKASI:
Sekitar 0V

4. Periksa apakah terdapat kegagalan kontak konektor yang menyebabkan tahanan menjadi abnormal
dari setiap konektor dari sirkuit sistem.
NILAI SPESIFIKASI:
Tidak ada abnormalitas

o Jika ternyata OK, ganti radiator fan motor dan lanjutkan ke q13.
Lihat ke Halaman B6-10.

o Jika ternyata NG, periksa apakah terdapat power supply line , power supply line  dan line
masa open wire, short circuit, dan status hubungan konektor, dan jika hal itu NG, perbaiki atau
ganti power supply line, line masa, atau konektor dan lanjutkan ke q13.
B8-262
q9. Periksa RAD FAN relay 
1. Periksa status hubungan konektor RAD FAN relay.
NILAI SPESIFIKASI:
Tidak ada abnormalitas

2. Periksa pemasangan status RAD FAN relay.


NILAI SPESIFIKASI:
Tidak ada abnormalitas

o Jika OK, lanjutkan ke q10.


o Jika ternyata NG, perbaiki status hubungan konektor atau status pemasangan radiator fan motor
dan lanjutkan ke q13.

q10. Pemeriksaan terminal RAD FAN relay


1. Lepas RAD FAN relay dan putar IG switch ke "ON".
2. Ukur tegangan antara RAD FAN relay terminal 1 dan masa bodi.
NILAI SPESIFIKASI:
Tegangan baterai

3. Periksa apakah terdapat kontinuitas antara terminal konektor sisi harness kendaraan berikut ini.
(1) Antara [Drive line (FAN1)] EFI ECU (A53) dan RAD relay (3)
Lihat ke Halaman A1-38.

NILAI SPESIFIKASI:
Terdapat hubungan

o Jika ternyata OK, ganti RAD FAN relay dan lanjutkan ke q13.
o Jika NG, lanjutkan ke q11.

q11. Pemeriksaan wiring harness


1. Periksa EFI ECU dan status hubungan konektor fuse block .
NILAI SPESIFIKASI:
Tidak ada abnormalitas

2. Periksa apakah terdapat kontinuitas dan short circuit antara terminal konektor sisi harness
kendaraan berikut ini.
(1) Antara [power supply line ] RAD relay (1) dan fuse E/G
(2) Antara [Drive line (FAN1)] EFI ECU (A53) dan RAD FAN relay (3)
Lihat ke Halaman A1-38.

NILAI SPESIFIKASI:
Terdapat hubungan dan tidak ada short circuit.

o Jika hal itu OK, lanjutkan ke q12.


o Jika ternyata NG, perbaiki atau ganti power supply line, drive line, atau konektor dan lanjutkan ke
q13.
B8-263
q12. Pemeriksaan sirkuit unit EFI ECU
1. Periksa sistem power supply, sistem masa dan konektor.
Lihat ke Halaman B8-169.

o Jika ternyata OK, ganti EFI ECU dan lanjutkan ke q13.


Lihat ke Halaman B8-1.

o Jika ternyata NG, perbaiki atau ganti harnesses atau konektor yang rusak dan lanjutkan ke q13.

q13. Confirm test


1. Atur ignition switch ke "ON".
2. Lakukan active test [radiator fan] dengan menggunakan DS-".
NILAI SPESIFIKASI:
Active test "ON": Radiator fan berputar.
Active test "OFF": Radiator fan tidak berputar.

o Jika OK, pemeriksaan ini selesai


o Jika NG, lanjutkan ke q3.
B8-264
9-14-4 ABNORMALITAS SISTEM STOP LAMP SWITCH
(1) Diagram sirkuit sistem

EFI ECU

STP Signal line Power line STOP/DOME


A8 2 1

'B

To Stop lamp
F/L

Battery

C21E5562ES20

Konektor sisi harness kendaraan yang terhubung ke stop lamp switch

1 2

3 4

A31E5155S10

Konektor sisi harness kendaraan yang terhubung ke EFI ECU

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39

40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52
53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65

A B C21E5552S10

(2) Poin pemeriksaan


1. Stop lamp switch gagal
2. Kegagalan kontak konektor sisi harness kendaraan
3. Power supply line dan signal line gagal
4. Kegagalan EFI ECU
B8-265
(3) Prosedur pemeriksaan
q1. Konfirmasi gejala
1. Atur ignition switch ke "ON".
2. Menggunakan DS-", baca data monitor [stop lamp signal] di bawah kondisi berikut.
(1) Ketika pedal rem ditekan
NILAI SPESIFIKASI:
ON

(2) Untuk selain kasus di atas


NILAI SPESIFIKASI:
OFF

o Jika hal itu OK, sistem adakah normal, atau terdapat abnormalitas yang masih ada tetapi sistem
telah berfungsi secara normal lagi.
o Jika NG, lanjutkan ke q2.

q2. Mengharapkan penyebab abnormalitas


1. Perkirakan penyebab malafungsi dari data monitor yang diukur dalam q1).
Tabel penyebab kemungkinan malafungsi
Data monitor [stop lamp signal] Penyebab malafungsi
kegagalan signal line (powering)
"ON" bila pedal rem tidak ditekan
Problem pemasangan switch
signal line rusak (open wire, terhubung ke masa)
"OFF" bila pedal rem ditekan power supply line rusak
Problem pemasangan switch

o Lanjutkan ke q3.

q3. Pemeriksaan stop lamp switch


1. Periksa status hubungan konektor stop lamp switch.
NILAI SPESIFIKASI:
Tidak ada abnormalitas

2. Periksa status pemasangan switch stop lamp.


NILAI SPESIFIKASI:
Tidak ada abnormalitas

3. Lakukan pemeriksaan unit dari stop lamp switch.


Lihat ke Halaman E3-64.

o Jika OK, lanjutkan ke q4.


o Jika ternyata NG, perbaiki status hubungan konektor atau status pemasangan stop lamp switch.
Atau, ganti switch stop lamp dan lanjutkan ke q6.
Lihat ke Halaman E1-26.
B8-266
q4. Pemeriksaan wiring harness
1. Periksa EFI ECU dan status hubungan konektor stop lamp switch.
NILAI SPESIFIKASI:
Tidak ada abnormalitas

2. Periksa apakah terdapat kontinuitas dan short circuit antara terminal konektor sisi harness
kendaraan berikut ini.
(1) Antara [signal line (STP)] EFI ECU (A8) dan stop lamp switch (2)
(2) Antara [power supply line] switch stop lamp (1) dan fuse STOP/DOME
Lihat ke Halaman A1-38.

NILAI SPESIFIKASI:
Terdapat hubungan dan tidak ada short circuit.

o Jika OK, lanjutkan ke q5.


o Jika ternyata NG, perbaiki atau ganti power supply line, signal line, atau konektor dan lanjutkan ke
q6.

q5. Pemeriksaan sirkuit unit EFI ECU


1. Periksa sistem power supply, sistem masa dan konektor.
Lihat ke Halaman B8-169.

o Jika ternyata OK, ganti EFI ECU dan lanjutkan ke q6.


Lihat ke Halaman B8-1.

o Jika ternyata NG, perbaiki atau ganti harnesses atau konektor yang rusak dan lanjutkan ke q6.

q6. Confirm test


1. Atur ignition switch ke "ON".
2. Menggunakan DS-", baca data monitor [stop lamp signal] di bawah kondisi berikut.
(1) Ketika pedal rem ditekan
NILAI SPESIFIKASI:
ON

(2) Untuk selain kasus di atas


NILAI SPESIFIKASI:
OFF

o Jika OK, pemeriksaan ini selesai


o Jika NG, lanjutkan ke q3.
B8-267
9-14-5 ALTERNATOR SYSTEM ABNORMALITY
(1) Diagram sirkuit sistem

EFI ECU

Alternator

To combination meter 1

B29
ALTC Drive line 3

To relay block Power line 2

C21E5553ES20

Konektor sisi harness kendaraan yang terhubung ke aternator

ALTC

1 2 3

C21E5557S10

Konektor sisi harness kendaraan yang terhubung ke

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39

40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52
53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65

A B C21E5552S10

(2) Poin pemeriksaan


1. Kegagalan coolant temperature sensor
2. Alternator gagal
3. Kegagalan kontak konektor sisi harness kendaraan
4. Kegagalan power supply line dan drive line
5. Kegagalan EFI ECU
B8-268
(3) Prosedur pemeriksaan
q1. Konfirmasi diagnosis code
1. Baca diagnosis code dengan menggunakan DS-".
Lihat ke Halaman B8-165.

Periksa apakah diagnosis code P0115/42 (coolant temperature sensor signal system) tidak muncul.
NILAI SPESIFIKASI:
Tidak muncul

o Jika OK, lanjutkan ke q2.


o Jika ternyata NG, periksa P0115/42 (coolant temperature sensor signal system).
Lihat ke Halaman B8-180.

q2. Konfirmasi gejala


1. Lakukan alternator test dengan tanpa beban.
Lihat ke Halaman B11-6.

2. Lakukan alternator test dengan beban.


Lihat ke Halaman B11-7.

o Jika hal itu OK, sistem adalah normal.


o Jika NG, lanjutkan ke q3.

q3. Periksa alternator 


1. Periksa status hubungan konektor alternator.
NILAI SPESIFIKASI:
Tidak ada abnormalitas

2. Periksa alternator installation status.


NILAI SPESIFIKASI:
Tidak ada abnormalitas

o Jika OK, lanjutkan ke q4.


o Jika ternyata NG, perbaiki status hubungan konektor atau status pemasangan alternator dan
lanjutkan ke q8.
Lihat ke Halaman B11-13.

q4. Periksa alternator 


1. Lepas hubungan terminal alternator power supply.
2. Putar IG switch ke "ON", dan ukur tegangan antara terminal alternator power supply dan terminal
masa bodi.
NILAI SPESIFIKASI:
Tegangan baterai

o Jika OK, lanjutkan ke q5.


o Jika ternyata NG, periksa dan perbaiki power supply line open wire, short circuit, atau kontak
konektor dan lanjutkan ke q8.
B8-269
q5. Pemeriksaan wire harness
1. Periksa apakah terdapat kontinuitas dan short circuit antara terminal konektor sisi harness
kendaraan berikut ini.
(1) Antara [Drive line (ALTC)] EFI ECU (B29) dan alternator (3)
Lihat ke Halaman A1-38.

NILAI SPESIFIKASI:
Terdapat hubungan dan tidak ada short circuit.

o Jika OK, lanjutkan ke q6.


o Jika ternyata NG, perbaiki atau ganti drive line atau konektor dan lanjutkan ke q8.

q6. Periksa alternator 


1. Ganti alternator dengan yang normal.
Lihat ke Halaman B11-13.

2. Lepas hubungan konektor pada kendaraan sisi harness dari alternator.


3. Atur ignition switch ke "ON".
4. Ukur tegangan antar terminal berikut.
(1) Antara konektor 3 (ALTC) sisi harness kendaraan yang terhubung ke alternator dan masa bodi.
NILAI SPESIFIKASI:
Sekitar 0V

5. Hidupkan mesin.
6. Ukur tegangan antar terminal berikut.
(1) Antara konektor 3 (ALTC) sisi harness kendaraan yang terhubung ke alternator dan masa bodi.
NILAI SPESIFIKASI:
Bentuk gelombang pulsa sekitar 0Vsekitar 8V

o Jika ternyata OK, ganti original alternator dan lanjutkan ke q8.


o Jika NG, lanjutkan ke q7.

q7. Pemeriksaan sirkuit unit EFI ECU


1. Periksa sistem power supply, sistem masa dan konektor.
Lihat ke Halaman B8-169.

o Jika ternyata OK, ganti EFI ECU dan lanjutkan ke q8.


o Jika ternyata NG, perbaiki atau ganti harnesses atau konektor yang rusak dan lanjutkan ke q8.

q8. Confirm test


1. Lakukan alternator test dengan tanpa beban.
Lihat ke Halaman B11-6.

2. Lakukan alternator test dengan beban.


Lihat ke Halaman B11-7.

o Jika OK, pemeriksaan ini selesai


o Jika NG, lanjutkan ke q4.
B8-270
9-14-6 ABNORMALITAS PADA BRAKE NEGATIVE PRESSURE SWITCH SYSTEM
(1) Diagram sirkuit sistem

EFI ECU

12V

Brake negative
pressure switch
PBSW Signal line
A19 1

Earthed line

C21E5554ES20

Konektor sisi harness kendaraan yang terhubung ke brake negative pressure switch

PBSW

1
T11E6187S10

Konektor sisi harness kendaraan yang terhubung ke

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39

40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52
53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65

A B C21E5552S10

(2) Poin pemeriksaan


1. Kegagalan brake negative pressure switch
2. Kegagalan kerapatan udara pada booster
3. Booster hose tersumbat
4. Kegagalan kontak konektor sisi harness kendaraan
5. Kegagalan signal line, line masa
6. Kegagalan EFI ECU
B8-271
(3) Prosedur pemeriksaan
q1. Konfirmasi gejala
1. Hidupkan mesin dan jaga dari idling.
2. Menggunakan DS-", periksa data monitor [Brake negative pressure SW].
NILAI SPESIFIKASI:
OFF ditampilkan.

3. Setelah mesin mati, putar ignition switch ke "ON".


4. Tekan pedal rem beberapa kali agar tekanan negatif lebih rendah dari nilai spesifikasi
(
30.04kPa).
5. Menggunakan DS-", periksa data monitor [Brake negative pressure SW].
NILAI SPESIFIKASI:
"ON" ditampilkan.

o Jika hal itu OK, sistem adalah normal.


o Jika NG, lanjutkan ke q2.

q2. Mengharapkan penyebab abnormalitas


1. Perkirakan penyebab malafungsi dari data monitor yang diukur dalam q1).
Data monitor Penyebab malafungsi
Mesin mati dan ignition switch "ON" Kegagalan signal line (open wire, short circuit)
Pedal rem telah ditekan beberapa kali agar tekanan negatif Masalah pemasangan booster (kegagalan masa)
lebih rendah dari nilai spesifikasi (
30.04kPa), dan data Problem pemasangan switch
monitor value adalah ON. Kegagalan status sambungan konektor
Signal line rusak (terhubung ke masa)
Idling, dengan no load, dan data monitor value adalah OFF. Kegagalan kerapatan udara pada booster
Booster hose tersumbat

o Lanjutkan ke q3.

q3. Pemeriksaan booster rem


1. Periksa status pemasangan booster rem.
o Jika OK, lanjutkan ke q4.
o Jika ternyata NG, perbaiki status pemasangan booster rem dan lanjutkan ke q7.
Lihat ke Halaman E1-37.

q4. Pemeriksaan brake negative pressure switch


1. Lakukan pemeriksaan status hubungan konektor brake negative pressure switch
NILAI SPESIFIKASI:
Tidak ada abnormalitas

2. Lakukan pemeriksaan status pemasangan brake negative pressure switch


NILAI SPESIFIKASI:
Tidak ada abnormalitas

3. Lakukan the pemeriksaan unit brake negative pressure switch.


Lihat ke Halaman B8-280.

o Jika OK, lanjutkan ke q5.


o Jika ternyata NG, perbaiki status hubungan konektor atau status pemasangan switch, atau ganti
brake negative pressure switch dan lanjutkan ke q7.
B8-272
q5. Pemeriksaan wiring harness
1. Periksa status hubungan konektor EFI ECU dan brake negative pressure switch .
(1) Antara [signal line (PBSW)] EFI ECU (A19) dan Brake negative pressure switch (1)
(2) Antara [line masa] Brake negative pressure switch dan masa bodi
Lihat ke Halaman A1-38.

NILAI SPESIFIKASI:
Terdapat hubungan dan tidak ada short circuit.

o Jika OK, lanjutkan ke q6.


o Jika ternyata NG, perbaiki atau ganti signal line, line masa, atau konektor dan lanjutkan ke q7.

q6. Pemeriksaan sirkuit unit EFI ECU


1. Periksa sistem power supply, sistem masa dan konektor.
Lihat ke Halaman B8-169.

o Jika ternyata OK, ganti EFI ECU dan lanjutkan ke q7.


o Jika ternyata NG, perbaiki atau ganti harnesses atau konektor yang rusak dan lanjutkan ke q7.

q7. Confirm test


1. Hidupkan mesin dan jaga dari idling.
2. Menggunakan DS-", periksa data monitor [Brake negative pressure SW].
NILAI SPESIFIKASI:
OFF ditampilkan.

3. Setelah mesin mati, putar ignition switch ke "ON".


4. Tekan pedal rem beberapa kali agar tekanan negatif lebih rendah dari nilai spesifikasi
(
30.04kPa).
5. Menggunakan DS-", periksa data monitor [Brake negative pressure SW].
NILAI SPESIFIKASI:
"ON" ditampilkan.

o Jika OK, pemeriksaan ini selesai


o Jika NG, lanjutkan ke q3.
B8-273
9-14-7 ABNORMALITAS FUEL PUMP SYSTEM
(1) Diagram sirkuit sistem

EFI ECU
F/P relay
FC1 Power line 1
Driver A4 1 3

Main relay
Power line 2 EFI
2 4 2 4

3
E/G AM
1 3
F/P Motor
IG SW
(IG2)
4
F/L
Earthed line

MRO
Driver A1 Battery

C21E5559ES20

Konektor sisi harness kendaraan yang terhubung ke fuel pump

Gage^ Gage_

1 2
3 4
Pump^ Pump_

L31E5523ES10

Konektor sisi harness kendaraan yang terhubung ke

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39

40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52
53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65

A B C21E5552S10
B8-274
Setiap unit yang terhubung ke konektor sisi harness kendaraan

4 4

2 2
1 3 1 3

F/P relay Main relay


C21E5529ES10

(2) Poin pemeriksaan


1. Fuel pump gagal
2. F/P relay gagal
3. Kegagalan kontak konektor sisi harness kendaraan
4. Power supply line gagal
(3) Prosedur pemeriksaan
q1. Konfirmasi gejala
1. Atur ignition switch ke "ON".
2. Lakukan active test [fuel pump] dengan menggunakan DS-".
NILAI SPESIFIKASI:
Active test "ON": Bila pompa bekerja akan muncul suara pengoperasian
Active test "OFF": Bila pompa tidak bekerja, tidak muncul suara
pengoperasian

o Jika OK, lanjutkan ke q2.


o Jika NG, lanjutkan ke q3.

q2. Pelaksanaan prosedur reproduksi problem


1. Jika tidak ada abnormalitas yang ditemukan selama mengkonfirmasi gejala, kendaraan dalam salah
satu status berikut.
(1) Meskipun terjadi malafungsi dalam sistem, sistem telah kembali lagi ke kondisi normal.
(2) Abnormalitas di EFI ECU (termasuk power supply system).
2. Hapus diagnosis code.
Lihat ke Halaman B8-166.

3. Lihat kembali ke freeze frame data dan hasil wawancara, periksa kendaraan menggunakan prosedur
reproduksi problem untuk memeriksa apakah terdapat abnormalitas.
Lihat ke Halaman A1-29.

CATATAN
2 Jika diagnosis code muncul lagi ketika pemeriksaan telah memastikan tidak ada
abnormalitas, mungkin terjadi malafungsi (termasuk kegagalan di power supply system
atau kontak konektor buruk) di EFI ECU.

q3. Periksa fuel pump 


1. Periksa status hubungan konektor fuel pump.
NILAI SPESIFIKASI:
Tidak ada abnormalitas

o Jika OK, lanjutkan ke q4.


o Jika ternyata NG, perbaiki status hubungan konektor dan lanjutkan ke q11.
B8-275
q4. Periksa data monitor
1. Menggunakan DS-", konfirmasi data monitor [fuel pump relay] selama running dari active test [fuel
pump].
NILAI SPESIFIKASI:
Active test [fuel pump] "ON": Data monitor [fuel pump relay] "ON"
Active test [fuel pump] "OFF": Data monitor [fuel pump relay] "OFF"

o Jika OK, lanjutkan ke q6.


o Jika NG, lanjutkan ke q5.

q5. Pemeriksaan sirkuit unit EFI ECU


1. Periksa sistem power supply, sistem masa dan konektor.
Lihat ke Halaman B8-169.

o Jika ternyata OK, ganti EFI ECU dan lanjutkan ke q11.


Lihat ke Halaman B8-1.

o Jika ternyata NG, perbaiki atau ganti harnesses atau konektor yang rusak dan lanjutkan ke q11.

q6. Periksa terminal fuel pump


1. Lepas hubungan konektor fuel pump.
2. Putar IG switch ke "ON", dan ukur tegangan antara terminal fuel pump power supply 3 (pump @)
dan terminal masa bodi.
NILAI SPESIFIKASI:
Tegangan baterai

3. Dalam kondisi berikut, ukur tegangan antara fuel pump power supply terminal 3 (pump @) dan
terminal masa bodi.
(1) Ketika fuel pump bergerak
NILAI SPESIFIKASI:
Tegangan baterai

(2) Ketika fuel pump berhenti


NILAI SPESIFIKASI:
Sekitar 0V

4. Periksa apakah terdapat kegagalan kontak konektor yang menyebabkan tahanan menjadi abnormal
dari setiap konektor dari sirkuit sistem.
NILAI SPESIFIKASI:
Tidak ada abnormalitas

o Jika OK, lanjutkan ke q7.


o Jika NG, lanjutkan ke q10.
B8-276
q7. Periksa fuel pump 
1. Lakukan pemeriksaan unit dari fuel pump.
Lihat ke Halaman B8-279.

2. Periksa apakah terdapat short circuit dengan fuel sender system.


NILAI SPESIFIKASI:
Tidak ada short circuit

o Jika OK, lanjutkan ke q8.


o Jika ternyata NG, perbaiki status hubungan konektor atau ganti fuel pump dan lanjutkan ke q10.
Lihat ke Halaman B7-13.

q8. Periksa fuel pump 


1. Konfirmasi suara kerja ketika tegangan baterai diberikan ke fuel pump unit.
NILAI SPESIFIKASI:
Terdengar suara kerja.

o Jika OK, lanjutkan ke q9.


o Jika ternyata NG, ganti fuel pump dan lanjutkan ke q10.
Lihat ke Halaman B7-13.

q9. Periksa fuel pump 


1. Periksa apakah filter bahan bakar tersumbat dengan benda asing.
NILAI SPESIFIKASI:
Tidak ada abnormalitas

o Jika OK, lanjutkan ke q10.


o Jika ternyata NG, ganti fuel pump dan lanjutkan ke q10.
Lihat ke Halaman B7-13.

q10. Pemeriksaan wiring harness


1. Periksa EFI ECU, fuel pump, F/P relay dan status hubungan konektor Main relay.
NILAI SPESIFIKASI:
Tidak ada abnormalitas

2. Periksa apakah terdapat kontinuitas dan short circuit antara terminal konektor sisi harness
kendaraan berikut ini.
(1) Antara [power supply line  (FC1)] EFI ECU (A4) dan F/P relay (1)
(2) Antara [power supply line ] F/P relay (2) dan fuel pump (3)
(3) Antara [line masa] fuel pump (4) dan masa bodi
Lihat ke Halaman A1-38.

NILAI SPESIFIKASI:
Terdapat hubungan dan tidak ada short circuit.

o Jika OK, lanjutkan ke q11.


o Jika ternyata NG, perbaiki dan ganti power supply line1, power supply line 2, line masa atau
konektor dan lanjutkan ke q11.
B8-277
q11. Confirm test
1. Atur ignition switch ke "ON".
2. Lakukan active test [fuel pump] dengan menggunakan DS-".
NILAI SPESIFIKASI:
Active test "ON": Bila pompa bekerja akan muncul suara pengoperasian
Active test "OFF": Bila pompa tidak bekerja, tidak muncul suara
pengoperasian

o Jika OK, pemeriksaan ini selesai


o Jika NG, lanjutkan ke q3.
B8-278
9-14-8 ABNORMALITAS IGNITION COIL SYSTEM
(1) Diagram sirkuit sistem

EFI ECU
Ignition coil
IG1 Drive line 1 IG SW (IG2)
B16 IC ignitor Power line E/G

AM
Ignition coil
IG2 Drive line 2
B17 IC ignitor F/L
Driver
Battery
Ignition coil
IG3 Drive line 3
B18 IC ignitor

Earthed line

C21E5546ES20

Konektor sisi harnes kendaraan yang terhubung ke ignition coil

'B IG1 E 'B IG2 E 'B IG3 E

1 2 3 1 2 3 1 2 3
Ignition coil 1 Ignition coil 2 Ignition coil 3

C21E5521ES10

Konektor sisi harness kendaraan yang terhubung ke

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39

40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52
53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65

A B C21E5552S10
B8-279
(2) Poin pemeriksaan
1. Kegagalan ignition system
2. Busi rusak
3. Ignition coil rusak
4. Kegagalan kontak konektor sisi harness kendaraan
5. Kegagalan power supply line dan drive line
6. Kegagalan EFI ECU
(3) Prosedur pemeriksaan
q1. Periksa busi 
1. Periksa busi.
Lihat ke Halaman B1-2.

2. Periksa secara visual ignition coil dari adanya tanda-tanda kebocoran.


NILAI SPESIFIKASI:
Tidak ada abnormalitas

o Jika OK, lanjutkan ke q2.


o Jika ternyata NG, ganti busi atau ignition coil dan q9.
Lihat ke Halaman B10-2.

q2. Konfirmasi gejala


1. Periksa ignition spark.
Lihat ke Halaman B8-169.

o Jika OK, lanjutkan ke q3.


o Jika NG, lanjutkan ke q4.

q3. Pelaksanaan prosedur reproduksi problem


1. Jika tidak ada abnormalitas yang ditemukan selama mengkonfirmasi gejala, kendaraan dalam salah
satu status berikut.
(1) Meskipun terjadi malafungsi dalam sistem, sistem telah kembali lagi ke kondisi normal.
(2) Abnormalitas di EFI ECU (termasuk power supply system).
2. Hapus diagnosis code.
Lihat ke Halaman B8-166.

3. Lihat kembali ke freeze frame data dan hasil wawancara, periksa kendaraan menggunakan prosedur
reproduksi problem untuk memeriksa apakah terdapat abnormalitas.
Lihat ke Halaman A1-29.

CATATAN
2 Jika diagnosis code muncul lagi ketika pemeriksaan telah memastikan tidak ada
abnormalitas, mungkin terjadi malafungsi (termasuk kegagalan di power supply system
atau kontak konektor buruk) di EFI ECU.
B8-280
q4. Periksa ignition coil 
1. Periksa status hubungan konektor ignition coil.
NILAI SPESIFIKASI:
Tidak ada abnormalitas

2. Periksa status pemasangan ignition coil.


NILAI SPESIFIKASI:
Tidak ada abnormalitas

o Jika OK, lanjutkan ke q5.


o Jika ternyata NG, perbaiki status hubungan konektor atau status pemasangan ignition coil dan
lanjutkan ke q9.
Lihat ke Halaman B10-2.

q5. Periksa terminal ignition coil


1. Lepas hubungan konektor ignition coil.
2. Putar IG switch ke "ON", dan ukur tegangan antara ignition coil power supply dan masa bodi.
NILAI SPESIFIKASI:
Tegangan baterai

3. Ukur tegangan antara ignition coil drive terminal dan terminal masa ignition coil.
NILAI SPESIFIKASI:
Selama engine idling, periodic pulse waveform antara 0V sekitar 5V

4. Periksa apakah terdapat kegagalan kontak konektor yang menyebabkan tahanan menjadi abnormal
dari setiap konektor dari sirkuit sistem.
NILAI SPESIFIKASI:
Tidak ada abnormalitas

o Jika OK, lanjutkan ke q6.


o Jika NG, lanjutkan ke q7.

q6. Periksa busi 


1. Ganti busi dengan yang normal.
Lihat ke Halaman B10-2.

2. Periksa ignition spark.


Lihat ke Halaman B8-169.

o Jika ternyata OK, ganti ignition coil dan lanjutkan ke q9.


Lihat ke Halaman B10-2.

o Jika ternyata NG, ganti busi dan lanjutkan ke q9.


Lihat ke Halaman B10-2.
B8-281
q7. Pemeriksaan wiring harness
1. Periksa EFI ECU dan status hubungan konektor ignition coil .
NILAI SPESIFIKASI:
Tidak ada abnormalitas

2. Periksa apakah terdapat kontinuitas dan short circuit antara terminal konektor sisi harness
kendaraan berikut ini.
(1) Antara setiap [power supply line] ignition coil (1) dan E/G fuse
(2) Antara [Drive line (IG1)] EFI ECU (B16) dan ignition coil 1 (2)
(3) Antara [Drive line (IG2)] EFI ECU (B17) dan ignition coil 2 (2)
(4) Antara [Drive line (IG3)] EFI ECU (B18) dan ignition coil 3 (2)
(5) Antara setiap [line masa] ignition coil (3) dan masa bodi
Lihat ke Halaman A1-38.

NILAI SPESIFIKASI:
Terdapat hubungan dan tidak ada short circuit.

o Jika OK, lanjutkan ke q8.


o Jika ternyata NG, perbaiki atau ganti power supply line, drive line, line masa, atau konektor dan
lanjutkan ke q8.

q8. Pemeriksaan sirkuit unit EFI ECU


1. Periksa sistem power supply, sistem masa dan konektor.
Lihat ke Halaman B8-169.

o Jika ternyata OK, ganti EFI ECU dan lanjutkan ke q9.


Lihat ke Halaman B8-1.

o Jika ternyata NG, perbaiki atau ganti harnesses atau konektor yang rusak dan lanjutkan ke q9.

q9. Confirm test


1. Periksa ignition spark.
Lihat ke Halaman B8-169.

o Jika OK, pemeriksaan ini selesai


o Jika NG, lanjutkan ke q4.
B8-282
9-15 PEMERIKSAAN UNIT
9-15-1 FUEL PUMP(PEMERIKSAAN TEKANAN BAHAN BAKAR)
Lihat ke Halaman B8-139.

9-15-2 FUEL PUMP(PEMERIKSAAN SIRKUIT INTERNAL)


Lihat ke Halaman B8-139.

9-15-3 VACUUM SENSOR(MANIFOLD ABSOLUTE PRESSURE/INTAKE AIR TEMPERATURE


INTEGRATED SENSOR)
Lihat ke Halaman B8-139.

9-15-4 WATER TEMPERATURE SENSOR


Lihat ke Halaman B8-139.

9-15-5 OXYGEN SENSOR(FRONT O2 SENSOR)


1. Periksa tahanan antara terminal berikut.
(1) Antara 1 (OXH1) dan 2 ( B)
NILAI SPESIFIKASI:
5.610.4.6 (pada 201d)
2 1
2. Pastikan tidak ada kontinuitas antara setiap terminal
berikut.
(1) Antara front O2 sensor main unit dan 3 (OX1)
4 3
(2) Antara front O2 sensor main unit dan 4(E2)
T11E6209T10
(3) Antara front O2 sensor main unit dan 1(OXH1)
(4) Antara front O2 sensor main unit dan 2 ( B)
(5) Antara 3 (OX1) dan 1 (OXH1)
(6) Antara 3 (OX1) dan 2 ( B)
(7) Antara 4 (E2) dan 1 (OXH1)
(8) Antara 4 (E2) dan 2 ( B)
NILAI SPESIFIKASI:
Tidak berhubungan
CATATAN
2 Selain pemeriksaan unit tunggal di atas, lakukan
pemeriksaan tegangan output dari sensor O2
depan di bawah kondisi bahwa sensor terpasang
pada kendaraan. (Lihat ke trouble shooting sesuai
dengan diagnosis code.)
`P0130/21 (front O2 sensor signal system)
Lihat ke Halaman B8-189.

`P0135/23 (front O2 sensor heater system)


Lihat ke Halaman B8-193.
9-15-6 KNOCK SENSOR
Lihat ke Halaman B8-140.

9-15-7 THROTTLE BODY(THROTTLE POSITION SENSOR)


Lihat ke Halaman B8-141.

9-15-8 THROTTLE BODY(ISC STEPPER MOTOR)


Lihat ke Halaman B8-141.
B8-283
9-15-9 COOLING UNIT(EVAPORATOR TEMPERATURE SENSOR)
Lihat ke Halaman B8-141.

9-15-10 FUEL INJECTOR


Lihat ke Halaman B8-142.

9-15-11 VACUUM SWITCHING VALVE(VSV FOR EVAPORATIVE PURGE)


Lihat ke Halaman B8-143.

9-15-12 VACUUM SWITCH


Contact point B
1. Dengan brake negative pressure switch terpasang pada Contact point A
kendaraan, pasang pressure gauge (Negative pressure
gauge) antara booster rem dan check valve.
CATATAN
2 Check valve dipasang antara booster rem dan
selang pipa sistem intake mesin.
2. Hidupkan mesin dan tunggu hingga tekanan negatif Terminal
dalam booster rem menjadi tinggi.
M21C3023ET10
3. Matikan mesin dan tekan pedal rem beberapa kali untuk
mengubah tekanan negatif di dalam booster rem untuk
memeriksa kontinuitas antara terminal brake negative
pressure switch dan bodi pada brake negative pressure
switch.
NILAI SPESIFIKASI:
Tekanan negatif di dalam
booster rem lebih tinggi
dari
38.6kPa (
290mmHg):
Tidak berhubungan
Tekanan negatif di dalam
booster rem lebih tinggi dari

30.6kPa (
230mmHg) (pada
sisi tekanan atmosfir): Ada
kontinuitas
CATATAN
2 Tekanan aktifasi brake negative pressure switch
adalah
34.64kPa (
26030mmHg).
9-15-13 RELAY(MAIN, F/P, RAD FAN)
Lihat ke Halaman B8-143.
B8-284
9-16 PEMERIKSAAN SINYAL INPUT/OUTPUT ECU
9-16-1 METODE PEMERIKSAAN
1. Karena EFI ECU menggunakan konektor water-proof, tegangan dan bentuk gelombang tidak bisa
diperiksa. Tegangan dan bentuk gelombang dalam tabel ini untuk referensi.
9-16-2 NILAI STANDAR UNTUK SINYAL INPUT/OUTPUT
Sistem yang
Terminal Kondisi pemeriksaan Nilai standar
diperiksa
Sistem power Antara B13 (+B1) dan B61 (E1) Bila ignition switch diputar ke "ON" Tegangan baterai
supply Antara B26 (+B2) dan B61 (E1) Bila ignition switch diputar ke "ON" Tegangan baterai
Antara B32 (VCPM) dan B58
Bila ignition switch diputar ke "ON" 4.75 - 5.25V
(E2PM)
Manifold
Ketika ignition switch diset ke "ON"
absolute 3.1 - 4.1V
(tekanan atmosfir)
pressure sensor
Antara B45 (PIM) dan B58 (E2PM) Berubah sesuai dengan
system
Setelah menghidupkan mesin tingkat pembukaan
akselerator
Antara B33 (VCTA) dan B59 (E2) Bila ignition switch diputar ke "ON" 4.75 - 5.25V
Sistem throttle
Ketika throttle valve tertutup rapat 0.4 - 0.8V
position sensor Antara B34 (VTH) dan B59 (E2)
Ketika throttle valve terbuka penuh 3.2 - 5.0V
Sistem sensor
temperatur Selama pemanasan mesin (water
Antara B48 (THW) dan B59 (E2) 0.3 - 1.3V
cairan pendingin temperature 60 sampai 120 derajat)
mesin
Sistem intake air
temperature Antara B46 (THA) dan B59 (E2) Selama pemanasan mesin 0.5 - 4.3V
sensor
Sistem knock
Antara B35 (KNK) dan B59 (E2) Selama idling, racing Pembangkitan pulsa
sensor
Sistem engine
Antara B44 (N) dan B57 (EN) Ketika idling Pembangkitan pulsa
revolution sensor
Sistem camshaft
Antara B43 (GIN) dan B56 (EGIN) Ketika idling Pembangkitan pulsa
position sensor
Front O2 sensor Setelah mempertahankan 3000rpm Perubahan antara 0.2 dan
Antara B36 (OX1) dan B59 (E2)
system selama 4 menit 1.0V
Front O2 sensor Ketika idling Tidak melebihi 3.0V
Antara B39 (OXH1) dan B59 (E2)
heater system Bila ignition switch diputar ke "ON" Tegangan baterai
Bila ignition switch diputar ke "ON" Tegangan baterai
Antara B3 (#10) dan B61 (E1)
Ketika idling Pembangkitan pulsa
Bila ignition switch diputar ke "ON" Tegangan baterai
Sistem injector Antara B4 (#20) dan B61 (E1)
Ketika idling Pembangkitan pulsa
Bila ignition switch diputar ke "ON" Tegangan baterai
Antara B5 (#30) dan B61 (E1)
Ketika idling Pembangkitan pulsa
Bila ignition switch diputar ke "ON" 0 - 0.11V
Antara B16 (IG1) dan B61 (E1)
Ketika idling Pembangkitan pulsa
Bila ignition switch diputar ke "ON" 0 - 0.11V
Sistem ignition Antara B17 (IG2) dan B61 (E1)
Ketika idling Pembangkitan pulsa
Bila ignition switch diputar ke "ON" 0 - 0.11V
Antara B18 (IG3) dan B61 (E1)
Ketika idling Pembangkitan pulsa
B8-285
Sistem yang
Terminal Kondisi pemeriksaan Nilai standar
diperiksa
Antara B15 (IACAHI) dan B61 (E1) Ketika idling Pembangkitan pulsa
Antara B28 (IACALO) dan B61
Ketika idling Pembangkitan pulsa
ISC drive signal (E1)
system Antara B14 (IACBHI) dan B61 (E1) Ketika idling Pembangkitan pulsa
Antara B27 (IACBLO) dan B61
Ketika idling Pembangkitan pulsa
(E1)
Sementara fuel pump dihentikan Tegangan baterai
Sistem fuel pump Antara A4 (FC1) dan B61 (E1)
Sementara idling (atau cranking) Tidak melebihi 1.2V
Sistem sinyal Ketika starter switch "ON" Tegangan baterai
Antara A54 (STSW) dan B61 (E1)
starter Starter switch "OFF" Sekitar 0V
Sistem
evaporator
Antara A51 (ACEV) dan A64 (E21) Ketika air conditioner dihidupkan 0.15 - 4.8V
temperature
sensor
Sistem relay Ketika magnet clutch relay adalah "ON" Sekitar 0V
Antara A40 (MGC) dan B61 (E1)
magnetic clutch Ketika magnet clutch relay "OFF" Tegangan baterai
Sistem lampu Ketika stop lamp diputar ke on Tegangan baterai
Antara A8 (STP) dan B61 (E1)
rem Ketika stop lamp diputar ke off 0 - 0.5V
Sistem lampu Ketika lampu belakang dihidupkan Tegangan baterai
Antara A36 (H/L) dan B61 (E1)
belakang Ketika lampu belakang dimatikan 0 - 0.5V
Evaporative
Ketika mesin terus berputar pada
purge VSV Antara B54 (PRG) dan B61 (E1) Pembangkitan pulsa
2000rpm
system
Ketika blower switch adalah "ON" Tegangan baterai
Sistem blower Antara A55 (BLW) dan B61 (E1)
Ketika blower switch adalah "OFF" 0 - 0.5V
Sistem kontrol Ketika radiator fan relay "ON" Tidak melebihi 1V
Antara A53 (FAN1) dan B61 (E1)
fan radiator Ketika radiator fan relay "OFF" Tegangan baterai
Antara B53 (E01) dan bodi
Antara B65(E02) dan bodi
Sistem masa Selalu Terdapat hubungan
Antara B61 (E1) dan bodi
Antara B59 (E2) dan bodi

9-16-3 BENTUK GELOMBANG OSCILLOSCOPE


Lihat ke Halaman B8-146.
B8-286
9-17 ECU DATA MONITOR/FREEZE FRAME DATA
9-17-1 DAFTAR, DARI ECU DATA MONITOR/FREEZE FRAME DATA
Freeze frame
Nama data Satua Variasi
Penjelasan data
(Singkatan) n minimal
: Ya, : No
MIL Status


Menunjukkan MIL hidup dan mati karena ON dan OFF. 
(MIL)
T terminal


Menunjukkan status short circuit dari terminal T. 
(T)
DTC that caused FFD* Menunjukkan frozen diagnosis code.

1 
(DTC) *: Tidak mendukung data monitor.
Number of diagnosis
Menampilkan nomor diagnosis codes yang disimpan oleh
codes
1 
ECU.
(DIAG)
Nomor dari pending
diagnosis codes
1 Menampilkan nomor pending code yang disimpan oleh ECU. 
(PDIAG)
Key Cycle

1 Menampilkan current number tris. 
(TRIP)
IG-ON Elapsed Time Menunjukkan waktu yang telah terlampaui sejak ignition
s 0,1 
(TIME) switch diputar ke "ON"
O2 sensor signal Menampilkan apakah rasio udara bahan bakar adalah



(OX) "gemuk" atau "kurus" sesuai dengan front O2 sensor signal.
Output volt of FR O2 SSR
V 0,005 Menampilkan tegangan output dari front O2 sensor. 
(O2FV)
Menampilkan status air fuel ratio feedback control.
OL: Open-Loop = Feedback control adalah off.
CL: Closed-Loop = Feedback control adalah on.
Fuel system 1 status OL-Drv: Open-Loop-Drive = Feedback control adalah off.



(FS1) (Selama kompensasi penambahan bahan bakar dalam fuel
cutting)
OL-Flt: Open-Loop-Fault = Feedback control adalah
(Saat O2 sensor rusak
Fuel system 2 status


Menampilkan status air fuel ratio feedback control. 
(FS2)
Total fuel trim bank 1 Menampilkan air fuel ratio feedback compensation coefficient

0,001 
(TFT) dan air fuel ratio learning compensation coefficient.
Menampilkan air fuel ratio feedback compensation coefficient
Short term fuel trim bank (short-term compensation) yang dihitung menggunakan front
1 % 1 O2 sensor signal. 
(SHRTFT) Sisi menunjukkan penambahan dan sisi menunjukkan
pengurangan jumlah fuel injection.
Menampilkan air fuel ratio feedback compensation coefficient
(short-term compensation) yang dihitung menggunakan front
Short term of FR O2 SSR
% 1 O2 sensor signal. 
(O2FP)
Sisi menunjukkan penambahan dan sisi menunjukkan
pengurangan jumlah fuel injection.
Menampilkan air fuel ratio feedback compensation coefficient
(long-term compensation) yang dihitung menggunakan front
Long term fuel trim bank 1
% 1 O2 sensor signal. 
(LONGFT)
Sisi menunjukkan penambahan dan sisi menunjukkan
pengurangan jumlah fuel injection.
VF monitor

0,001 Menampilkan air fuel ratio learning compensation coefficient. 
(VF)
Injection volume Menampilkan nilai akumulasi dari 10 injeksi terakhir dalam
ml 0,01 
(TAUX) silinder No.1.
Injection time
ms 0,12 Menampilkan waktu injeksi yang efektif dari injector. 
(TAUZ)
B8-287
Freeze frame
Nama data Satua Variasi
Penjelasan data
(Singkatan) n minimal
: Ya, : No
Menampilkan engine load value (absolute load value) yang
Calculated load value
% 1 dihitung dari intake air amount (disimpulkan dari manifold 
(LOAD)
absolute pressure dan engine revolution speed).
Tegangan baterai Menampilkan tegangan baterai sesuai dengan EFI ECU
V 0,1 
(VPWR) power supply voltage.
(Kendaraan dengan ABS)
Menampilkan kecepatan kendaraan sesuai dengan sinyal
Kecepatan kendaraan km/ja kecepatan kendaraan dari ABS ECU (CAN communication).
1 
(VS) m (Kendaraan tanpa EPS)
Menampilkan kecepatan kendaraan sesuai dengan sinyal
kecepatan kendaraan dari meter ECU (CAN communication).
Engine revolution speed Menampilkan kecepatan putaran mesin sesuai dengan engine
RPM 1 
(RPM) revolution sensor signal.
Menampilkan intake air amount yang dihitung dari manifold
Air flow volume
g/s 0,01 absolute pressure dan engine revolution speed dan dikenali 
(AFM)
oleh ECU.
Manifold absolute
Menampilkan tekanan absolut manifold (tekanan absolut)
pressure kPa 1 
sesuai dengan manifold absolute pressure sensor signal.
(MAP)
Menampilkan tekanan atmosfer yang diakui oleh EFI ECU
Barometric pressure
kPa 1 dalam kPa sesuai dengan manifold absolute pressure sensor 
(BARO)
signal.
Intake air temperature Menampilkan intake air temperature sesuai dengan intake air
d 1 
(IAT) temperature sensor signal.
Initial Intake Air Temp Menampilkan intake air temperature saat mesin dihidupkan
d 0,6 
(IAT_S) sesuai dengan intake air temperature sensor signal.
Engine coolant
Menampilkan coolant temperature sesuai dengan coolant
temperature d 1 
temperature sensor signal.
(ECT)
Initial Engine Coolant
Menampilkan coolant temperature saat mesin dihidupkan
Temp d 0,6 
sesuai dengan coolant temperature sensor signal.
(ECT_S)
Stop lamp signal


Menampilkan kondisi "ON" atau "OFF" dari stop lamp. 
(STP)
Brake negative pressure
Menampilkan kondisi "ON" atau "OFF" dari brake negative
switch


pressure switch signal.
(BNPS)
Pengajuan ignition timing Menampilkan target ignition timing dari cylinder No.1. (BTDC
CA 0,5 
(ITA) standard ignition timing)
Knock corr. advance
Menampilkan jumlah kompensasi dari knock control point
angle CA 1 
sampai ignition aktual.
(AKNK)
Menampilkan jumlah knock retardant compensation yang
Knock Feedback Value ditentukan menurut status kejadian knocking.
CA 1 
(KNFB) Saat ini tidak ada knocking: mengurangi knock control value.
Saat ini ada knocking: Meningkatkan knock control value.
Throttle Position Menampilkan throttle opening degree monitor value  yang
 0,007 
THOP dihitung dari input signal dari throttle position sensor.
Menampilkan sudut buka throttle sesuai dengan throttle
Absolute throttle position
% 1 position sensor signal. (Menunjukkan output sensor 0 sampai 
(TP)
5V sesuai sudut buka throttle 0 sampai100%.)
B8-288
Freeze frame
Nama data Satua Variasi
Penjelasan data
(Singkatan) n minimal
: Ya, : No
Menampilkan sudut buka throttle aktual yang dihitung dari
output throttle position sensor dalam satuan %.
Relative throttle position Dengan sudut pengoperasian sensor maksimal dari semua
% 1 
(TP_R) closed learning value seperti 100%, untuk menghitungk
digunakan formula "throttle position sensor output value

throttle all closed learning value".


Target idle speed
rpm 1 Menampilkan target idling engine speed. 
(TIDL)
Idle switch position Menampilkan idling judgment status sesuai dengan throttle



(IDL) position sensor signal.
ISC step langk Menampilkan current step count dari ISC stepper motor.
1 
(ISCSTEP) ah (ECU-recognized value)
ISC duty ration
% 1 Menampilkan calculated duty ratio for ISC control. 
(ISCD)
Menampilkan flow rate yang dihitung dari informasi berbagai
sensor.
ISC flow rate* = ISC flow rate learning value + ISC feedback
ISC Flow
L/s 0,001 amount + Various compensation amount 
(ISCF)
* ISC flow rate adalah total ISC air flow rate (intake air
jumlah yang diperlukan untuk mempertahankan engine idle
speed).
Dalam urutan untuk bertemu engine idle speed ke target
ISC Feedback Value revolution speed, EFI ECU meningkatkan atau menurunkan
L/s 0,001 
(ISCFB) tingkat pembuka throttle selama ISC by feedback control
Jumlah kompensasi feedback ditunjukkan dalam L/s.
ISC learning value Menampilkan learning value dari ISC revolution feedback
L/s 0,001 
(DLRN) compensation coefficient dalam L/s.
Electric Load Feedback
Menampilkan ISC compensation flow rate sesuai dengan
Val L/s 0,001 
electric load dalam L/s.
(ELOCP)
Air Conditioner FB Val Menampilkan ISC compensation flow rate sesuai dengan air
L/s 0,001 
(A/CCP) conditioner load dalam L/s.
Minimum deviation dari
Menampilkan jumlah pengurangan maksimum putaran aktual
target rpm 1 
dari putaran target.
(DEV)
Engine speed pada
Menampilkan putaran aktual dimana jumlah pengurangan
penyimpangan minimum rpm 1 
putaran target adalah maksimum.
(MDEV)
Evaporative purge output Menampilkan duty ratio dari VSV for evaporative purge drive
% 1 
(EVAP) signal.
Purge corr. coefficient Menampilkan koefisien air fuel ratio compensation sesuai
% 1 
(FPG) dengan purge concentration.
Evap Purge Flow
% 0,001 Menampilkan purge ratio terhadap intake air amount. 
(PRF)
Menampilkan waktu mulai dari input sinyal titik referensi
camshaft angle sensor dari sinyal titik referensi engine
TVVT angle converted
revolution sensor, yang telah dikonversi menjadi derajat.
val. CA 1 
(Referensi)
(VTB)
Nilai yang dikonversi menjadi TVVT angle yang dibuat tetap
tanpa memperhatikan kondisi pengoperasian.
Time after Engine starting
s 1 Menampilkan waktu telah berlalu setelah mesin dihidupkan. 
(T_AES)
B8-289
Freeze frame
Nama data Satua Variasi
Penjelasan data
(Singkatan) n minimal
: Ya, : No
Menampilkan sudut buka throttle aktual yang dihitung dari
output throttle position sensor dalam satuan %.
Relative throttle position Dengan sudut pengoperasian sensor maksimal dari semua
% 1 
(TP_R) closed learning value seperti 100%, untuk menghitungk
digunakan formula "throttle position sensor output value

throttle all closed learning value".


Target idle speed
rpm 1 Menampilkan target idling engine speed. 
(TIDL)
Idle switch position Menampilkan idling judgment status sesuai dengan throttle



(IDL) position sensor signal.
Starter Signal


Menampilkan ON atau OFF state dari IG start signal. 
(STA)
Engine Speed (Starter
Menampilkan engine revolution speed ketika starter telah
Off) rpm 1 
diubah dari ON ke OFF.
(STER)
Menampilkan starter ON count selama current trip*.
Starter Count

1 * Current trip berarti cycle dari IG OFF ke IG ON selanjutnya 
(STON)
ke IG OFF.
Menampilkan putaran mesin yang paling rendah selama
Minimum Engine Speed
rpm 1 current trip speed setelah mesin dihidupkan dan ISC learning 
(FMIN)
selesai.
Menampilkan startup time failure history*.
* Startup failure history akan di-logged jika putaran mesin
Engine Start Hesitation


tidak mencapai 120rpm dalam 2 sampai 40 detik (tergantung 
(LTSH)
pada water temperatur dan atmospheric pressure) setelah
starter ON.
Menampilkan history pengurangan putaran mesin setelah
mesin dihidupkan*.
Penurunan engine revolution speed history entry akan dicatat
Low Rev for Eng Start

1 ketika engine revolution menjadi 200rpm atau lebih rendah 
(IRLH)
dalam 2 detik setelah mesin dihidupkan.
* Engine revolution speed harus 500rpm atau lebih tinggi
setelah startup.
Menampilkan accumulated running distance selama
pengendaraan terakhir dalam satuan km yang dihitung dari
kecepatan kendaraan.
(Startup rusak P1604 terdeteksi)
Selama 5 detik setelah mesin dihidupkan dengan kerusakan
terdeteksi, running distance for the previous trip* ditampilkan.
Run Dist of Previous Trip
km 0,01 Setelah itu, sesaat setelah menghapus running distance dan 
(PTRD)
running distance accumulated pada trip saat itu akan
dirampilkan.
(Selain terdeteksi kegagalan startup P1604)
Menampilkan running distance pada trip saat itu.
* Dari yang terakhir IG ON (cycle dari yang terakhir IG ON ke
IG OFF).
Menampilkan engine engine coolant temperature di last trip in
d.
Previous Trip Coolant
Dalam 0.5 detik setelah mesin dihidupkan: Memorizes engine
Temp d 0,6 
coolant temperature pada IG OFF di trip terakhir.
(THW)
Setelah 0.5 detik setelah mesin dihidupkan: Memorizes
engine coolant temperature di current trip.
B8-290
Freeze frame
Nama data Satua Variasi
Penjelasan data
(Singkatan) n minimal
: Ya, : No
Menampilkan engine intake air temperature di trip terakhir d.
Previous Trip Intake Kurang dari 5 detik setelah mesin dihidupkan: Memorize
Temp d 0,6 engine intake air temperature pada IG OFF di trip terakhir. 
(RIAT) Minimal 5 detik setelah mesin dihidupkan: Memorize engine
intake air temperature di current trip.
Menampilkan jumlah misfires di setiap cylinder selama misfire
Cylinder #1 Misfire Count monitor.

1 
(MFC1) Menampilkan jumlah misfires per 200 rpm* di setiap cylinder.
* Equivalent ke 300 ignition.
Menampilkan jumlah misfires di setiap cylinder selama misfire
Cylinder #2 Misfire Count monitor.

1 
(MFC2) Menampilkan jumlah misfires per 200 rpm* di setiap cylinder.
* Equivalent ke 300 ignition.
Menampilkan jumlah misfires di setiap cylinder selama misfire
Cylinder #3 Misfire Count monitor.

1 
(MFC3) Menampilkan jumlah misfires per 200 rpm* di setiap cylinder.
* Equivalent ke 300 ignition.
Menampilkan nomor misfire dalam semua cylinder selama
All cylinder Misfire Count misfire monitor.

1 
(FCFA) Menampilkan nomor misfire per 200 rpm*.
* Equivalent ke 300 ignition.
Menampilkan akumulasi waktu pengendaraan setelah terjadi
putaran tinggi* .
Fuel Cut Elps Time * High revolution berarti kelebihan putaran yang
s 1 
(HEST) menyebabkan fuel cutting (6600rpm).
Nilai tidak diatur ulang (untuk 0) dengan IG OFF dan
pemutusan revolusi tinggi.
Fuel pump relay Menampilkan fuel pump relay drive instruction status seperti



(FUELPR) ON atau OFF.
Fuel Cut Condition Menampilkan fuel cutting status yang diperintahkan oleh EFI



(FCJ) ECU (setiap fuel cutting control) seperti ON atau OFF.
Idle Fuel Cut


Menampilkan fuel cutting status saat idling ON. 
(FCI)
Menampilkan apakah fuel cutting control dilakukan karena
Immobiliser Fuel Cut


adanya immobilizer communication abnormalitas seperti ON 
(IMFC)
atau OFF.
Selama mesin berputar pada beban ringan, bahan bakar
Fuel cut pada beban
dihentikan untuk mencegah pembakaran tidak sempurna.
rendah


Menampilkan status ON atau OFF pengoperasian fuel cutting
(FCTM)
pada beban ringan.
Electric load Menampilkan "ON" bila ada headlamp, blower, dan radiator



(DSW) fan on, dan "OFF" ketika semuanya off.
Electric Fan Motor


Menampilkan electric fan status. 
(FAN)
Power steering signal Menampilkan input status dari idle up request signal dari EPS



PST ECU.
Air conditioner signal


Menampilkan status ON/OFF dari A/C switch signal. 
(AC)
A/C Evap Temperature Menampilkan air temperature setelah setelah melewati
d 0,01 
(ACEV) evaporator.
A/C refrigerant pressure
Menampilkan refrigerant pressure sesuai dengan A/C
sensor MPa 0,01 
refrigerant pressure sensor signal.
(ACEP)
Neutral start switch Menampilkan shift position signal input dari neutral start



(NSW) switch.
Posisi shift P range Menampilkan shift position signal input dari neutral start



(P) switch.
B8-291
Freeze frame
Nama data Satua Variasi
Penjelasan data
(Singkatan) n minimal
: Ya, : No
Posisi shift R range Menampilkan shift position signal input dari neutral start



(R) switch.
Posisi shift L range Menampilkan shift position signal input dari neutral start



(B) switch.
Posisi shift N range Menampilkan shift position signal input dari neutral start



(N) switch.
Posisi shift S range Menampilkan shift position signal input dari neutral start



(S) switch.
Posisi shift D range Menampilkan shift position signal input dari neutral start



(D) switch.
Posisi gear


Menampilkan gear position input dari neutral start switch. 
(GEAR)
Turbine speed
rpm 50 Menampilkan turbine revolution speed dalam rpm. 
(NT)
Menampilkan status instruksi EFI ECU lockup seperti ON atau
Kondisi lock up OFF.



(L/U) (Ini tidak menunjukkan apakah lockup sedang dilakukan
secara aktual atau tidak ECU instruction value.)
Oxygen sensor


Menampilkan self diagnosis state dari O2 sensor system. 
monitoring
Oxygen sensor heater Menampilkan self diagnosis state dari O2 sensor heater



monitoring system.
Catalyst monitoring

Menampilkan self diagnosis state dari catalyst system. 
Evaporative system Menampilkan self diagnosis state dari evaporative purge



monitoring system.
Oxygen sensor


Menampilkan self diagnosis state dari O2 sensor system. 
monitoring
Oxygen sensor heater Menampilkan self diagnosis state dari O2 sensor heater



monitoring system.
Catalyst monitoring

Menampilkan self diagnosis state dari catalyst system. 
Evaporative system Menampilkan self diagnosis state dari evaporative purge



monitoring system.
B8-292
9-17-2 DAFTAR DARI ECU DATA MONITOR REFERENCE VALUE
Nama item
Kondisi pemeriksaan Nilai referensi
(Singkatan)
MIL Status Ketika MIL on ON
(MIL) Ketika MIL off OFF
T terminal Ketika terminal T adalah shorted ON
(T) Ketika T terminal tidak shorted OFF
DTC that caused FFD*

(DTC)
Number of diagnosis codes

(DIAG)
Nomor dari pending diagnosis
codes

(PDIAG)
Key Cycle

(TRIP)
IG-ON Elapsed Time

(TIME)
O2 sensor signal Setelah mesin dipanaskan Secara periodik perubahan
(OX) Selama air fuel ratio feedback control antara kurus gemuk.
Output volt of FR O2 SSR Setelah mesin dipanaskan Bervareasi secara periodik
(O2FV) Selama air fuel ratio feedback control antara 0 - 1V
Selama open loop control pada saat cooling down mesin OL
Selama air fuel ratio feedback control
CL
Fuel system 1 status (Setelah mesin dipanaskan, saat engine idling, dll.)
(FS1) Selama open loop control termasuk power up control,
OL-Drv
deselerasi power down control, dll.
Selama open loop control setelah terjadi kegagalan O2 sensor OL-Flt
Fuel system 2 status

Selalu menampilkan "
"
(FS2)
Central value 1
Total fuel trim bank 1
Kompensasi penambahan bahan bakar Lebih besar dari 1
(TFT)
Kompensasi pengurangan bahan bakar Kurang dari 1
Central value 0%
Plus display
(Abnormalitas kurus diduga
Kompensasi penambahan bahan bakar
jika hal itu 25% atau lebih
Short term fuel trim bank 1
tinggi.)
(SHRTFT)
Minus display
(Abnormalitas gemuk
Kompensasi pengurangan bahan bakar
diduga jika hal itu 25% atau
lebih tinggi.)
Central value 0%
Short term of FR O2 SSR
Kompensasi penambahan bahan bakar Plus display
(O2FP)
Kompensasi pengurangan bahan bakar Minus display
Central value 0%
Long term fuel trim bank 1
Ketika air fuel ratio cenderung kurus Plus display
(LONGFT)
Ketika air fuel ratio cenderung gemuk Minus display
Central value Sekitar 1
VF monitor
Ketika air fuel ratio cenderung kurus Lebih besar dari 1
(VF)
Ketika air fuel ratio cenderung gemuk Kurang dari 1
Startup selama periode dingin
0.070 - 0.140ml
(Air conditioner "OFF", water temperature 20d)
Injection volume Setelah mesin dipanaskan, selama mesin berputar idling
0.085 - 0.120ml
(TAUX) (Air conditioner "ON", water temperature 90d)
Setelah mesin dipanaskan, pada 2500rpm
0.080 - 0.120ml
(Air conditioner "ON", water temperature 90d)
*: Hal ini tidak diaktifkan untuk data monitor.
B8-293
Nama item
Kondisi pemeriksaan Nilai referensi
(Singkatan)
Startup selama periode dingin
3.0 sampai 4.0ms
(Air conditioner "OFF", water temperature 20d)
Injection time Setelah mesin dipanaskan, selama mesin berputar idling
3.5 sampai 5.0ms
(TAUZ) (Air conditioner "ON", water temperature 90d)
Setelah mesin dipanaskan, pada 2500rpm
3.0 sampai 4.5ms
(Air conditioner "ON", water temperature 90d)
Setelah mesin dipanaskan, idling
5-15%
Tidak ada beban listrik
Setelah mesin dipanaskan, 2000r/min
Tidak ada beban listrik 5-15%
* atau ) range
Calculated load value
Setelah mesin dipanaskan
(LOAD)
Selama pengendaraan konstan pada 2500r/min 5-35%
Air conditioner ON
Setelah mesin dipanaskan
Selama pengendaraan konstan pada 3500r/min 10-40%
Air conditioner ON
IG switch "ON", mesin dimatikan
11-13 V
Tegangan baterai Tidak ada beban listrik
(VPWR) Mesin dalam keadaan idling
13-15 V
Tidak ada beban listrik
IG switch ON, kendaraan dimatikan 0 km/jam
Kecepatan kendaraan
Hampir sama dengan
(VS) Selama kendaraan sedang bergerak
speedometer
Water temperature sekitar 20d
Mesin idle 900 - 1500 rpm
Tidak ada beban listrik
Engine revolution speed
Setelah mesin dipanaskan, idling
(RPM) 700 - 800rpm
Tidak ada beban listrik
Setelah mesin dipanaskan, idling
900rpm () range)
Air conditioner ON
Ignition switch "ON"
0 g/sec
Mesin dihentikan
Setelah mesin dipanaskan, idling
Tidak ada beban listrik 1.5 sampai 2.5g/sec:
Air flow volume
* atau ) range
(AFM)
Setelah mesin dipanaskan
Accelerator pedal secara bertahap ditekan Meningkat sesuai dengan
Tidak ada beban listrik jumlah penekanan pedal.
* atau ) range
Sekitar 101kPa
IG switch ON, mesin dimatikan (Hampir sama dengan
tekanan atmosfer)
Mesin: Setelah mesin dipanaskan, idling
26 sampai 39kPa
Tidak ada beban listrik
Manifold absolute pressure
Perubahan sesuai dengan
(MAP)
Engine racing manifold absolute
pressure.
Setelah mesin dipanaskan
4000rpm atau lebih tinggi dan pengendaraan dengan 90 sampai 110kPa
akselerator terbuka penuh
Barometric pressure Sama seperti tekanan
IG SW "ON"
(BARO) atmosfir
Intake air temperature Sama seperti temperatur
IG SW "ON"
(IAT) udara intake aktual
Initial Intake Air Temp

(IAT_S)
B8-294
Nama item
Kondisi pemeriksaan Nilai referensi
(Singkatan)
Benar-benar kondisi dingin Hampir sama seperti
IG switch "ON", mesin dimatikan temperatur udara sekitar
Engine coolant temperature Ubah seperti temperatur
Setelah menghidupkan mesin
(ECT) cairan pendingin naik.
Mesin telah dipanaskan sepenuhnya. 85 sampai 105d
Setelah mesin dipanaskan radiator fan bekerja 102d
Initial Engine Coolant Temp

(ECT_S)
Stop lamp signal Bila pedal rem ditekan ON
(STP) Ketika pedal rem dibebaskan OFF
Ketika mesin idling
OFF
Dengan tidak ada beban
Brake negative pressure switch
Setelah mesin mati
(BNPS)
Ignition switch "ON" ON
Ketika pedal rem ditekan untuk beberapa kali
Cranking
Tidak ada beban listrik
5 sampai 0CA
* atau ) range
Setelah mesin dipanaskan, idling
Tidak ada beban listrik 5 sampai 15CA
Pengajuan ignition timing
* atau ) range
(ITA)
Setelah mesin dipanaskan, 2000rpm
Tidak ada beban listrik 30 sampai 40CA
* atau ) range
Ketika terminal T adalah shorted 8 sampai 12CA
Mesin idle (Tetap ke 10CA)
Jika terjadi gejala seperti knocking dan output tidak cukup,
bandingkan nilai-nilai berikut dengan kendaraan lain dengan
Knock corr. advance angle
model yang sama.

(AKNK)
Engine revolution speed , calculated load, ignition timing
advance, knock control value, knock compensation advance
Knock Feedback Value

(KNFB)
IG switch "ON", mesin dimatikan, akselerator terbuka penuh Sekitar 84
Throttle Position
IG switch ON, mesin dimatikan, akselerator tertutup penuh Sekitar 0
THOP
Kendaraan dihentikan, idling Sekitar 0
IG switch "ON", mesin dimatikan
5-15%
Accelerator pedal tertutup penuh
Absolute throttle position IG switch "ON", mesin dimatikan Meningkat sesuai dengan
(TP) Accelerator pedal secara bertahap ditekan jumlah penekanan pedal.
IG switch "ON", mesin dimatikan
75-85%
Accelerator pedal terbuka penuh
IG switch "ON", mesin dimatikan
0-10%
Accelerator pedal tertutup penuh
Relative throttle position IG switch ON, mesin dimatikan Meningkat sesuai dengan
(TP_R) Accelerator pedal secara bertahap ditekan jumlah penekanan pedal.
IG switch ON, mesin dimatikan
95-100%
Accelerator pedal terbuka penuh
B8-295
Nama item
Kondisi pemeriksaan Nilai referensi
(Singkatan)
Water temperature sekitar 20 derajat
Mesin idle 1100 - 1300 rpm
Tidak ada beban listrik
Target idle speed
Setelah mesin dipanaskan, idling
(TIDL) 700 - 800rpm
Tidak ada beban listrik
Setelah mesin dipanaskan, idling
850 - 950 rpm
Air conditioner ON
Idle switch position Ketika accelerator pedal dibebaskan ON
(IDL) Ketika accelerator pedal ditekan OFF
Mengurangi seperti
Engine start from cold state
temperatur air naik.
Setelah mesin dipanaskan, selama mesin berputar idling
7 sampai 50 step
ISC step Tidak ada beban listrik
(ISCSTEP) Setelah mesin dipanaskan, selama mesin berputar idling
Headlight "ON"
50 sampai 115 step
Air conditioner ON
* atau ) range
Mengurangi seperti
Engine start from cold state
temperatur air naik.
Setelah mesin dipanaskan, selama mesin berputar idling
0-20%
ISC duty ration Tidak ada beban listrik
(ISCD) Setelah mesin dipanaskan, selama mesin berputar idling
Headlight "ON"
30-70%
Air conditioner ON
* atau ) range
Engine start from cold state 2.2 sampai 15 L/s
Setelah mesin dipanaskan, selama mesin berputar idling
0.8 sampai 1.5L/s
dengan tanpa beban
ISC Flow
Setelah mesin dipanaskan, selama mesin berputar idling
(ISCF)
Headlight "ON"
1.7 sampai 3.9L/s
Air conditioner ON
* atau ) range
Setelah mesin dipanaskan, idling 0.8 sampai 1.3L/s
ISC Feedback Value
Setelah mesin dipanaskan, idling
(ISCFB) 0.5 sampai 1.8L/s
Idling naik karena bebam elektrik atau air conditioner ON
ISC learning value Nilai awal 0-20%
(DLRN) Compensation toward valve open direction Nilai bertambah
Ketika mesin idling
Electric Load Feedback Val
Headlight OFFON 0 sampai 0.6L/s
(ELOCP)
Tidak ada beban air conditioner
Air Conditioner FB Val Ketika mesin idling
0 sampai 1.8L/s
(A/CCP) Air conditioner load OFFON
Minimum deviation dari target

(DEV)
Engine speed pada
penyimpangan minimum

(MDEV)
Idling 0%
Evaporative purge output
Sekitar 5 menit setelah mesin dihidupkan Perubahan sesuai dengan
(EVAP)
Setelah mesin dipanaskan, 2000rpm atau lebih tinggi purge control.
Idling 0%
Purge corr. coefficient
Sekitar 5 menit setelah mesin dihidupkan Perubahan sesuai dengan
(FPG)
Setelah mesin dipanaskan, 2000rpm atau lebih tinggi evaporator purge output.
B8-296
Nama item
Kondisi pemeriksaan Nilai referensi
(Singkatan)
Idling 0%
Evap Purge Flow
Sekitar 5 menit setelah mesin dihidupkan Perubahan sesuai dengan
(PRF)
Setelah mesin dipanaskan, 2000rpm atau lebih tinggi purge control.
TVVT angle converted val. Setelah mesin dipanaskan, selama mesin berputar idling
25 sampai 35
(VTB) Tidak ada beban listrik
Time after Engine starting

(T_AES)
Distance when MIL is ON

(DWM)
Warmup Cycle Cleared DTC

Engine Starting Time



(AEST)
Starter Signal Cranking ON
(STA) Tidak cranking OFF
Engine Speed (Starter Off)
Segera setelah menghidupkan mesin 100 - 1000 rpm
(STER)
Starter Count
IG SW"ON"

(STON)
Minimum Engine Speed

(FMIN)
Selama cranking, engine revolution speed lebih rendah dari
ON
Engine Start Hesitation 120 rpm.
(LTSH) Selama cranking, engine revolution speed 120 rpm atau lebih
OFF
tinggi.
Engine revolution speed dalam waktu 2 detik setelah mesin
ON
Low Rev for Eng Start dihidupkan lebih rendah dari 200 rpm.
(IRLH) Engine revolution speed dalam waktu 2 detik setelah mesin
OFF
dihidupkan 200 rpm atau lebih tinggi
Run Dist of Previous Trip

(PTRD)
Previous Trip Coolant Temp

(THW)
Previous Trip Intake Temp

(RIAT)
B8-297
Nama item
Kondisi pemeriksaan Nilai referensi
(Singkatan)
Cylinder #1 Misfire Count
0-5
(MFC1)
Cylinder #2 Misfire Count Minimal 5 menit telah berlalu setelah mesin dihidupkan.
0-5
(MFC2) Pengendaraan konstan pada 30km/jam
Cylinder #3 Misfire Count atau
0-5
(MFC3) Pengendaraan konstan pada 70km/jam
All cylinder Misfire Count
0-10
(FCFA)
Fuel Cut Elps Time

(HEST)
Tidak ada starter signal, fuel pump output ON dengan engine
Fuel pump relay ON
stopped
(FUELPR)
Starter signal muncul dengan memutar mesin OFF
Fuel Cut Condition Selama fuel cutting aktif ON
(FCJ) Selama fuel cutting tidak aktif OFF
Idle Fuel Cut Idle Fuel Cut ON
(FCI) Selama fuel cutting tidak aktif OFF
Immobiliser Fuel Cut

Selalu OFF
(IMFC)
Fuel cut pada beban rendah
Selama fuel cutting aktif ON
(FCTM)
Electric load
Selama fuel cutting tidak aktif OFF
(DSW)
Electric Fan Motor Ketika electric fan bekerja ON
(FAN) Ketika electric fan tidak bekerja OFF
Power steering signal Kendaraan berhenti, roda kemudi dioperasikan ON
PST Kendaraan berhenti, roda kemudi tidak dioperasikan OFF
Air conditioner signal Ketika air conditioner mati OFF
(AC) Ketika air conditioner dihidupkan ON
A/C Evap Temperature Sama seperti temperature
Blow the air for a while dengan MAX COOL.
(ACEV) di dalam kendaraan
A/C compressor operating 0 sampai 3.187MPa
Tekanan naik karena air
A/C refrigerant pressure sensor
conditioner compressor
(ACEP) Idling, air conditioner ''ON''
bekerja (magnet clutch
menjadi ''ON').
Neutral start switch Posisi shift * atau ) range ON
(NSW) Posisi shift selain * atau ) range OFF
B8-298
Nama item
Kondisi pemeriksaan Nilai referensi
(Singkatan)
Posisi shift P range Posisi shift * range ON
(P) Posisi shift selain * range OFF

Posisi shift R range Posisi shift + range ON


(R) Posisi shift selain + range OFF

Posisi shift L range Posisi shift ( range ON


(B) Posisi shift selain ( range OFF

Posisi shift N range Posisi shift ) range ON


(N) Posisi shift selain ) range OFF

Posisi shift S range Posisi shift a range ON


(S) Posisi shift selain a range OFF

Posisi shift D range Posisi shift & range ON


(D) Posisi shift selain & range OFF
Posisi gear : P, R, N, ke-1 1st
Posisi gear Posisi gear : Ke-2 Ke-2
(GEAR) Posisi gear : 3rd 3rd
Posisi gear : 4th 4th
Hentikan kendaraan 0 rpm
Turbine speed
Sama dengan putaran
(NT) Selama lockup drive
mesin
Kondisi lock up Lockup diaktifkan ON
(L/U) Lockup tidak diaktifkan OFF
Pada penyelesaian self diagnosis Compl
Oxygen sensor monitoring
Sebelum penyelesaian self diagnosis Incmpl
Pada penyelesaian self diagnosis Compl
Oxygen sensor heater monitoring
Sebelum penyelesaian self diagnosis Incmpl
Pada penyelesaian self diagnosis Compl
Catalyst monitoring
Sebelum penyelesaian self diagnosis Incmpl
Pada penyelesaian self diagnosis Compl
Evaporative system monitoring
Sebelum penyelesaian self diagnosis Incmpl

PERHATIAN
2 Nilai-nilai pada data monitor yang berfluktuasi secara signifikan hanya dengan sedikit
perbedaan dalam pengukuran, faktor lingkungan dan variasi umur kendaraan, yang
membuat sulit bagi monitor untuk mengembalikan nilai referensi yang akurat (nilai
penerimaan). Oleh karena itu, abnormalitas mungkin muncul bahkan ketika nilai berada
dalam kisaran referensi.
2 Gejala sulit seperti tersendat dan idling kasar yang akan dinilai secara komprehensif
dengan melakukan review semua item pada data monitor dan menganalisa dengan
beberapa kendaraan lain dengan model dan kondisi yang sama.
B8-299
9-18 ACTIVE TEST
PERHATIAN
2 Ekstra hati-hati saat active test karena kendaraan perlu diuji tanpa sistem kontrol rutin.
(overheat karena kipas radiator cacat, overrun disebabkan ISC drive)
2 Setelah active test selesai, pastikan untuk menempatkan kendaraan kembali ke normal.
DS-" item Penjelasan Restriction
Control antara "100step"(open) dan "10step" (close) dari stepper motor
ISC Parked, Saat idling
untuk ISC
Fuel pump Control "ON" (drive) dan "OFF" (stop) dari fuel pump

Purge VSV Control "ON" (energi) dan "OFF"(tidak berenergi) ke Purge VSV

A/C magnet clutch relay Control magnet clutch relay "ON" (energi) dan "OFF" (tidak berenergi)

Fan radiator Control "ON" (drive) dan "OFF" (stop) dari radiator fan

Terminal T Control "ON" (short circuit) dan "OFF" (release) pada Terminal T

You might also like