Professional Documents
Culture Documents
SM Sistem Kontrol Mesin Ayla 26247-1 PDF
SM Sistem Kontrol Mesin Ayla 26247-1 PDF
R
a
b
s C21E5617S20
R T:8.0&2.4 {82&24}
C21E5618S20
Satuan: Nm{kgfcm}
Prosedur pelepasan dan pemasangan
1 a CRANK POSITION SENSOR PROTECTOR
2 b SENSOR COVER
3 c CRANKSHAFT POSITION SENSOR
T:8.0&2.4 {82&24}
C21E5619S20
Satuan: Nm{kgfcm}
M: Oli mesin
Prosedur pelepasan dan pemasangan
K 1 a CAM POSITION SENSOR
C21E5657T10
B8-5
(6) THROTTLE BODY Ay
Prosedur pelepasan
1 c THROTTLE BODY Ay
2 d THROTTLE BODY GASKET
C21E5659 T10
T:20.0&5.0 {204&50}
C21E5620S20
Satuan: Nm{kgfcm}
Prosedur pelepasan dan pemasangan
K 1 a KNOCK CONTROL SENSOR
UPR
RH
10 derajat 10 derajat
C21E5864ET10
B8-7
4-1-5 PROSEDUR SETELAH PEMASANGAN
(1) INTAKE MANIFOLD S/A
Prosedur pemasangan
K 1 f INTAKE MANIFOLD TO HEAD GASKET
K 2 e INTAKE MANIFOLD S/A
K 3 d INTAKE MANIFOLD STAY
K 4 a VENTILATION HOSE NO.1
(2) Coolant
Lihat ke Halaman B1-11.
T:20.0&4.0 {204&40}
Îb
C21E5621S20
Satuan: Nm{kgfcm}
`: Part sekali pakai
Prosedur pelepasan dan pemasangan
1 a WATER TEMPERATURE SENSOR
2 b GASKET
(2) Coolant
Lihat ke Halaman B1-12.
T:6.0&1.2 {61&12} R
C21E5622S20
Satuan: Nm{kgfcm}
Prosedur pelepasan dan pemasangan
K 1 a VACUUM SENSOR
PERHATIAN
2 Jangan menggunakan impact wrench untuk melepas FR oxygen sensor.
2 Jangan membiarkan oli dan grease termasuk oli pencegah karat, cairan pendingin mesin
dan bahan pelapis bersentuhan dengan FR oxygen sensor.
2 Jika FR oxygen sensor telah rusak (terjatuh), ganti dengan yang baru.
2 Jangan memberikan gaya berlebihan ke lead wire dari FR oxygen sensor.
T:34.0&5.0 {347&50}
C21E5623S20
Satuan: Nm{kgfcm}
Prosedur pelepasan dan pemasangan
K 1 a OXYGEN SENSOR
B8-14
7-1-3 POIN PEMASANGAN
(1) OXYGEN SENSOR
1. Pasang oxygen sensor ke dalam converter Ay W/catalyst.
2. Pasang harness dari oxygen sensor ke dalam klem
cylinder head cover S/A.
3. Hubungkan konektor.
C21E5781T10
09268-31012
Tool set, injection measuring
(09268-31011-000)
09991-87404-000
Wire, engine control system inspection
(09991-87401-000)
Alat ukur
Compression gauge,Timing light,Sound scope,Oscilloscope,Electrical tester,DS-"
PERINGATAN
2 Jika kendaraan dikendarai dengan SST dihubungkan, mungkin dapat menyebabkan
terjadinya malafungsi dan sangat berbahaya. Karena itu, lepaskan SST tersebut secara
benar sebelum menjalankan kendaraan.
ACC
AM
IG1
IG2
ST
Vehicles equipped
IG1/
E/G EFI ECU IG2 R/FAN BACK A/C with SRS
Airbag system
F/L
To spark Airbag
plug ECU
Battery
To combination meter
(CAN communication)
To ABS ECU
(CAN communication)
MGC relay
IC IC IC
F/P relay
8-2 WIRING DIAGRAM SISTEM
Main relay
Injector #1
Injector #2
Injector #3
Ignition coil #1
Ignition coil #2
Ignition coil #3
ignitor ignitor ignitor
ST M
Engine
Starter
magnet clutch
F/P motor
earth
DLC
-+ -+
Knock sensor
Stepper motor for ISC
C21E5501ES48
B8-16
B8-17
8-3 SUSUNAN TERMINAL ECU
8 7 6 5 4 3 2 1 8 7 6 5 4 3 2 1
20 19 18 17 16 15 14 13 12 11 10 9 20 19 18 17 16 15 14 13 12 11 10 9
32 31 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 32 31 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21
44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33
56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46 45 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46 45
A B
C21E5503S10
Konektor A
No. Kode No. Kode
Nama terminal Nama terminal
Terminal terminal Terminal terminal
1 B1 ECU power supply 29 FC1 Fuel pump relay
2 B2 ECU power supply 30
3
31 MGC Magnet clutch relay
4
32 FAN1 Radiator fan motor relay
5 E02 Masa sistem bahan bakar 33
6
34
8
36
13
41
14
42
15
43 LCAN CAN communication (Low)
16
44 HCAN CAN communication (High)
17
45
21
49
22 FPOF Fuel pump OFF request signal 50 ACAD Refrigerant pressure sensor
Volume penyetalan temperatur air
23 EFIT Periksa terminal (DLC) 51 ACVR
conditioner
24 H/L Lampu belakang 52 IGSW IG switch
25 BLW Blower switch signal 53
26 ACSW Air conditioner ON SW signal 54 VCO Refrigerant pressure sensor power supply
27
55 CANL CAN communication (Low)
28
56 CANH CAN communication (High)
B8-18
8 7 6 5 4 3 2 1 8 7 6 5 4 3 2 1
20 19 18 17 16 15 14 13 12 11 10 9 20 19 18 17 16 15 14 13 12 11 10 9
32 31 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 32 31 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21
44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33
56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46 45 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46 45
A B
C21E5503S10
Konektor B
No. Kode No. Kode
Nama terminal Nama terminal
Terminal terminal Terminal terminal
1
29 IACALO ISC stepper motor
2
30 E1 Masa computation system
3
31
4
32 IG2 Ignition coil #2
5
33
6
34
9
37 VTH Throttle position sensor
10
38
11
39 E2 Masa sistem sensor
Manifold absolute pressure dan masa
12 #20 Injector #2 40 E2PM
intake air temperature sensor
13 #30 Injector #3 41
14
42
18
46
j l
n o
h b
i p
e
d
g
f
c
m
k
C21E5505S30
Nomor Nomor
Nama Part Nama Part
Part Part
a FUEL PUMP i THROTTLE BODY(Throttle position sensor)
b RELAY BLOCK j ACTUATOR(Brake actuator)
c KNOCK SENSOR(KNOCK SENSOR) k OXYGEN SENSOR(FRONT)
VACUUM SWITCHING VALVE(UNTUK COMBINATION METER
d l
EVAPORATOR PURGE VSV)
VACUUM SENSOR(Manifold absolute CRANKSHAFT POSITION SENSOR
e m
pressure/intake temperature integrated sensor)
WATER TEMPERATURE SENSOR(ENGINE IGNITION COIL
f n
COLLANT TEMPERATURE SENSOR)
g CAM POSITION SENSOR o DLC
h INJECTOR p ENGINE CONTROL COMPUTER
B8-20
8-5 BAGAIMANA MELANJUTKAN DENGAN TROUBLE SHOOTING
8-5-1 GARIS BESAR
1. Sistem kontrol mesin dilengkapi dengan fungsi diagnosis yang mendeteksi area malafungsi dan
memberikan petunjuk penting selama troubleshooting.
2. Sistem ini juga dilengkapi dengan battery backup dan mensuplai power ke diagnosis memory
meskipun setelah ignition switch di-set ke "LOCK".
8-5-2 PROSEDUR TROUBLESHOOTING
q1. Kendaraan dibawa ke bengkel
o Lanjutkan ke q2.
o Lanjutkan ke q3.
CATATAN
2 Ketika shorting pada terminal antara EFI-T dan E dari DLC, periksa dan catat diagnosis
code yang muncul pada engine check lamp di dalam combination meter.
o Lanjutkan ke q5.
o Lanjutkan ke q6.
B8-21
q6. Diagnosis code reset
1. Hapus diagnosis code.
Lihat ke Halaman B8-27.
o Lanjutkan ke q7.
o Lanjutkan ke q11.
o Lanjutkan ke q13.
q14. Review
1. Periksa bahwa gejala malafungsi yang dilaporkan oleh pemilik kendaraan sekarang benar-benar
dibersihkan dan diperbaiki sepenuhnya.
o Jika OK, prosedur sudah selesai.
o Jika tidak OK, ulangi prosedur q3 lagi.
B8-22
8-6 PENYELIDIKAN
8-6-1 GARIS BESAR
1. Agar lebih efisien dan dapat menyelesaikan masalah yang terjadi pada kendaraan, Anda perlu
verifikasi gejala malafungsi yang sebenarnya terlebih dahulu dan kemudian menentukan penyebab
problem. Sebaliknya, Anda hanya akan menghabiskan waktu berjam-jam dan kendaraan tetap tidak
bisa beroperasi lagi. Analisa masalah pelanggan adalah proses yang sangat penting dimana Anda
mengumpulkan informasi sebanyak mungkin, berhubungan dengan gejala malafungsi dari pemilik
kendaraan sebelum Anda memverifikasi dan mereplikasi gejala.
2. Informasi ini dapat digunakan untuk troubleshooting dan dengan mengajukan pertanyaan yang lebih
spesifik dan logis, Anda akan dapat mempersempit dan mengidentifikasi kemungkinan penyebab
masalah.
3. Untuk troubleshooting, gunakan lembar wawancara pada halaman berikutnya.
B8-23
8-6-2 DIAGNOSIS DENGAN LEMBAR WAWANCARA UNTUK SISTEM KONTROL MESIN
2. Kerana itu, apabila terdapat malafungsi yang telah terkonfirmasi pada fase verifikasi dan kode yang
sama masih menunjukkan abnormalitas setelah itu, lakukan troubleshooting per diagnosis code.
3. Karena itu, apabila terdapat malafungsi yang telah terkonfirmasi pada fase verifikasi tetapi code itu
tidak menunjukkan abnormalitas setelah itu, lakukan troubleshooting per gejala.
4. Pada kasus terakhir, penyebab malafungsi mungkin adanya sambungan harness atau konektor yang
kendur, karena itu setelah memeriksa segala sesuatu telah kembali ke normal lagi. Dalam kasus ini,
karena itu Anda harus memeriksa harnesses dan konektor yang terakit dengan code yang telah
Anda pastikan gejalanya.
B8-26
8-8 KONFIRMASI, MEREKAM DAN MENGHAPUS DIAGNOSIS CODE
8-8-1 GARIS BESAR
1. Bila terdapat diagnosis code yang dihasilkan dari abnormalitas, code ini perlu ditemukan apakah
malafungsi sistem itu terjadi pada waktu lalu atau baru saja terjadi dan apakah code itu masih
menyebabkan problem dan kemudian ditemukan hubungan penyebabnya antara code dan hasil
yang direplikasi. Untuk melakukan hal ini, diagnosis code perlu ditemukan dua kali sebelum dan
setelah proses verifikasi gejala.
8-8-2 METODE PEMERIKSAAN DIAGNOSIS (DITUJUKAN OLEH DS-II)
(1) MEMERIKSA DIAGNOSIS CODE DAN PENDING CODE
1. Parkir kendaraan.
2. Atur ignition switch ke "LOCK" dan kemudian hubungkan DS-" to the DLC.
3. Atur ignition switch ke "ON" dan baca diagnosis code dengan DS-".
Item Penjelasan
Current number dari diagnosis codes Menunjukkan diagnosis code yang menunjukkan abnormalitas.
Menunjukkan diagnosis code yang tersimpan sementara
selama perekaman. Hal ini menunjukkan bahwa abnormalitas
Number of pending codes
yang dihasilkan telah terkonfirmasi tetapi mungkin masih
terdapat abnormalitas pada kendaraan.
Setelah kembali lagi ke kondisi normal, current diagnosis code
Past number of diagnosis codes
ditampilkan sebagai past diagnosis code.
* : Jika diagnosis code mengikuti 2 trip detection logic, misalnya P0030/23, rekaman dari trip pertama (abnormalitas) tersimpan
pada engine control computer.
(2) Cara memeriksa readiness code
[1] Garis Besar
1. Readiness code adalah fungsi yang digunakan oleh DS-" untuk memeriksa apakah self diagnosis
dari main exhaust gas yang terkait sistem telah selesai atau belum oleh engine control computer.
2. Bila kondisi setiap sistem telah terpenuhi, engine control computer melakukan self diagnosis dari
sistem yang berkaitan dan mengubah monitor status dari system dari readiness code yang semula
"Not completed" menjadi "Completed".
3. Ketika monitor status menjadi "Completed", kondisi ini dipertahankan hingga diagnosis code dihapus
atau backup power supply dari computer telah dimatikan.
4. Monitor status dari readiness code hanya menunjukkan "Competed" atau "Not completed" selama
self diagnosis dari setiap system, tetapi tidak dalam status normal atau abnormal dari hasil self
diagnosis. (Hasil self diagnosis dapat dinilai apakah diagnosis code telah muncul atau belum.)
[2] Metode pemeriksaan
1. Menampilkan daftar EFI data menggunakan DS-".
[3] Daftar readiness codes
Item
DTC yang terkait
(Singkatan)
P0030/23
Oxygen sensor heater monitoring
P0031/23
(HTR_RDY)
P0032/23
P0131/21
Oxygen sensor monitoring
P0132/21
(O2S_RDY)
P0134/21
Evaporative purge system monitor status
P0443/76
(EVAP_RDY)
B8-27
8-8-3 METODE MENAMPILKAN DIAGNOSIS CODE (DITUNJUKKAN OLEH ENGINE CHECK
LAMP)
1. Parkir kendaraan.
2. Atur ignition switch ke "ON" dan short pada terminal EFI-T(12) dan E(4) of DLC dengan
menggunakan SST.
PERHATIAN
2 Gunakan SST yang telah ditentukan untuk melakukan short circuit terminal-terminal DLC.
2 Pastikan untuk melakukan short pada terminal yang benar. Salah saat melakukan short
circuit terminal akan menyebabkan malafungsi.
SST: 09991-87403-000
09991-87404-000
CATATAN
2 Jika SST (engine control system inspection wire) tidak tersedia, lepas hubungan DLC dari
bracket agar dapat beristirahat bekerja. Setelah pekerjaan selesai, amankan DLC ke
bracket.
3. Engine check lamp pada combination meter berkedip dan muncul diagnosis code.
CATATAN
2 Semua diagnosis code yang disimpan dalam memory akan ditampilkan secara berulang
mulai dari normor yang terkecil.
SST: 09991-87403-000
09991-87404-000
3. Setelah mengatur ignition switch ke "ON", tekan accelerator pedal tiga kali selama lima detik untuk
menghapus diagnosis code.
B8-30
8-8-6 MATERI DIAGNOSIS
No. Kode Peringatan Code memory
Penilaian
4 2 (Ya: , Tidak: (Ya: , Tidak: Nama
1 malafungsi
angka* digit ) )
P0030 23 Front oxygen sensor heater control circuit (open) 1 key cycle
P0031 23 Front oxygen sensor heater control circuit (GND short) 1 key cycle
P0032 23 Front oxygen sensor heater control circuit ( B short) 1 key cycle
P0107 31 Pressure sensor circuit (GND short, open) 1 key cycle
P0108 31 Pressure sensor circuit ( B short) 1 key cycle
P0112 43 Intake air temperature sensor circuit (GND short, open) 1 key cycle
P0113 43 Intake air temperature sensor circuit ( B short) 1 key cycle
P0117 42 Coolant temperature sensor circuit (GND short) 1 key cycle
P0118 42 Coolant temperature sensor circuit ( B short, open) 1 key cycle
P0122 41 Throttle sensor circuit (GND short, open) 1 key cycle
P0123 41 Throttle sensor circuit ( B short) 1 key cycle
P0131 21 Front oxygen sensor circuit (GND short) 2 key cycle
P0132 21 Front oxygen sensor circuit ( B short) 2 key cycle
P0134 21 Front oxygen sensor circuit (open) 2 key cycle
P0171 25 Sistem bahan bakar (gagal kurus) 2 key cycle
P0172 26 Sistem bahan bakar (gagal gemuk) 2 key cycle
P0201 19 Injector circuit (Cylinder #1) 1 key cycle
P0202 19 Injector circuit (Cylinder #2) 1 key cycle
P0203 19 Injector circuit (Cylinder #3) 1 key cycle
P0261 19 Injector circuit (Cylinder #1) GND short 1 key cycle
P0264 19 Injector circuit (Cylinder #2) GND short 1 key cycle
P0267 19 Injector circuit (Cylinder #3) GND short 1 key cycle
P0262 19 Injector circuit (Cylinder #1) B short 1 key cycle
P0265 19 Injector circuit (Cylinder #2) B short 1 key cycle
P0268 19 Injector circuit (Cylinder #3) B short 1 key cycle
P0300 17 *2 Missing 2 key cycle
P0301 17 *2 Missing (Cylinder #1) 2 key cycle
P0302 17 *2 Missing (Cylinder #2) 2 key cycle
P0303 17 *2 Missing (Cylinder #3) 2 key cycle
P0327 18 Knock sensor circuit (GND short, open) 1 key cycle
P0328 18 Knock sensor circuit ( B short) 1 key cycle
P0335 13 Crank angle sensor signal 1 key cycle
P0336 13 Malafungsi crankshaft position sensor 1 key cycle
P0340 14 Cam angle sensor signal 1 key cycle
P0351 16 Ignition system No.1 cylinder (Primary) 1 key cycle
P0352 16 Ignition system No.2 cylinder (Primary) 1 key cycle
P0353 16 Ignition system No.3 cylinder (Primary) 1 key cycle
P0443 76 Evaporator purge VSV 1 key cycle
P0458 76 Purge VSV circuit (GND short) 1 key cycle
P0459 76 Purge VSV circuit ( B short) 1 key cycle
P0500 52 Sistem sinyal vehicle speed sensor 1 key cycle
P0508 71 ISC stepper motor circuit (GND short) 1 key cycle
P0509 71 ISC stepper motor circuit ( B short) 1 key cycle
P0511 71 ISC stepper motor circuit (open) 1 key cycle
P0512 54 Starter signal 1 key cycle
P0532 47 A/C refrigerant pressure sensor circuit (GND short) 1 key cycle
P0533 47 A/C refrigerant pressure sensor circuit (+B short) 1 key cycle
P0537 44 A/C evaporator sensor circuit (GND short) 1 key cycle
P0538 44 A/C evaporator sensor circuit ( B short) 1 key cycle
P0606 18 Kesalah komunikasi knock sensor IC 2 key cycle
P0627 34 Fuel pump control circuit (open) 1 key cycle
P0628 34 Fuel pump control circuit (GND short) 1 key cycle
P0629 34 Fuel pump control circuit ( B short) 1 key cycle
B8-31
No. Kode Peringatan Code memory
Penilaian
4 2 (Ya: , Tidak: (Ya: , Tidak: Nama
1 malafungsi
angka* digit ) )
P1604
Abnormal E/G start 1 key cycle
P2300 16 Ignition system No.1 cylinder (Primary) GND short 1 key cycle
P2301 16 Ignition system No.1 cylinder (Primary) B short 1 key cycle
P2303 16 Ignition system No.2 cylinder (Primary) GND short 1 key cycle
P2304 16 Ignition system No.2 cylinder (Primary) B short 1 key cycle
P2306 16 Ignition system No.3 cylinder (Primary) GND short 1 key cycle
P2307 16 Ignition system No.2 cylinder (Primary) B short 1 key cycle
U0001 88 Komunikasi dengan CAN 1 key cycle
U0121 86 Komunikasi dengan ABS (Receive) 1 key cycle
U0156 87 Komunikasi dengan Speedometer (Receive) 1 key cycle
*1: Menunjukkan output code ketika diagnostic tester sedang digunakan.
*2: Jika misfire yang mungkin menyebabkan terjadi pelelehan catalyst telah terdeteksi, ini akan berkedip tanpa memperhatikan
metoda evaluasi malafungsi. Karena itu, terjadi kedipan meskipum pending code dan diagnosis code tidak tersimpan.
CATATAN
2 Satu trip adalah satu siklus pengoperasian setelah terjadinya peristiwa IG SW "ON" hingga
terjadinya IG SW "ON" berikutnya.
2 Diagnosis code dengan 2 trip untuk metode evaluasi malafungsi adalah diagnosis code
yang muncul ketika terdeteksi malafungsi pada trip pertama dan terdeteksi lagi pada trip
yang kedua.
2 Dalam kasus ini, deteksi abnormalitas pertama pada trip pertama telah dianggap sebagai
malafungsi sementara dan diagnosis code tidak muncul. Akan tetapi, ini dapat diperiksa
apakah malafungsi yang telah terdeteksi itu bersifat sementara atau tidak menggunakan
DS-". (Pemeriksaan pending code)
B8-32
8-9 FUNGSI FAIL-SAFE
8-9-1 GARIS BESAR
1. Bila berlangsung abnormalitas dengan sinyal dari berbagai sensor, akan menyebabkan kondisi
seperti kegagalan mesin atau overheating pada catalyst, jika kontrol dilanjutkan dalam kondisi
seperti ini. Untuk mencegah kerusakan tersebut, fungsi ini menggunakan nilai yang disimpan dalam
komputer untuk mengontrol pengoperasian.
Ketika malafungsi telah diperbaiki ke kondisi normal setelah terdeteksi abnormalitas, kontrol fail-safe
akan dibebaskan. Akan tetapi, hasil diagnosis akan disimpan dalam memori.
8-9-2 TABEL FAIL-SAFE
Spesifikasi fail-safe
No. DTC Nama Kontrol fail-safe
Throttle sensor dalam kondisi normal: Gunakan, sebagai
P0107/31 Pressure sensor circuit (GND short, open)
pengganti, load value yang dihitung dari posisi throttle dan
engine revolution speed.
P0108/31 Pressure sensor circuit (+B short) Throttle sensor dalam kondisi abnormal: Gunakan, misalnya
penggantian, nilai yang diperkirakan dari model.
Intake air temperature sensor circuit (GND
P0112/43 Intake air temperature dibuat tetap sekitar 20 derajat selama
short, open)
kontrol.
P0113/43 Intake air temperature sensor circuit (+B short)
P0117/42 Coolant temperature sensor circuit (GND short) Switch control water temperature ke replacement model
Coolant temperature sensor circuit (+B short, water temperature.
P0118/42
open) Menghidupkan radiator fan.
P0122/41 Throttle sensor circuit (GND short, open) Gunakan, misalnya penggantian, nilai yang diperkirakan dari
P0123/41 Throttle sensor circuit (+B short) model.
P0131/21 Front oxygen sensor circuit (GND short)
Menghentikan learning adjustment dari air-fuel ratio
P0132/21 Front oxygen sensor circuit (+B short)
(mempertahankan pre-failure value).
P0134/21 Front oxygen sensor circuit (open)
P0606/18 Kesalah komunikasi knock sensor IC
Dalam knock sensor operation range, lakukan overall delay
P0327/18 Knock sensor circuit (GND short, open)
angle control.
P0328/18 Knock sensor circuit (+B short)
P0335/13 Crank angle sensor signal
Engine stall. Restart tidak memungkinkan.
P0336/13 Malafungsi crankshaft position sensor
P0340/14 Cam angle sensor signal Restart tidak memungkinkan.
P0351/16 Ignition system No.1 cylinder (Primary)
P0352/16 Ignition system No.2 cylinder (Primary)
P0353/16 Ignition system No.3 cylinder (Primary)
Ignition system No.1 cylinder (Primary) GND
P2300/16
short
Ignition system No.2 cylinder (Primary) GND Bahan bakar dihentikan per cylinder.
P2303/16
short Air fuel ratio feedback control dicegah.
Ignition system No.3 cylinder (Primary) GND
P2306/16
short
P2301/16 Ignition system No.1 cylinder (Primary) +B short
P2304/16 Ignition system No.2 cylinder (Primary) +B short
P2307/16 Ignition system No.3 cylinder (Primary) +B short
A/C refrigerant pressure sensor circuit (GND
P0532/47
short) Air conditioner compressor "OFF"
P0533/47 A/C refrigerant pressure sensor circuit (+B short)
P0537/44 A/C evaporator sensor circuit (GND short)
Air conditioner compressor "OFF"
P0538/44 A/C evaporator sensor circuit (+B short)
B8-33
8-10 PEMERIKSAAN DASAR
8-10-1 PENGUKURAN TEGANGAN BATERAI
1. Ukur tegangan baterai ketika mesin dalam kondisi dimatikan.
NILAI SPESIFIKASI:
12-14V
1. Panaskan mesin.
2. Bebaskan tekanan bahan bakar.
Lihat ke Halaman B7-1.
5. Lepas busi-busi dan pasang busi tersebut ke ignition coil untuk memasakan busi itu.
6. Periksa apakah busi menghasilkan bunga api selama cranking.
NILAI SPESIFIKASI:
Harus menghasilkan bunga api
B8-35
8-11 TROUBLE SHOOTING SESUAI DENGAN DIAGNOSIS CODE
8-11-1 P0030/23(FRONT OXYGEN SENSOR HEATER CONTROL CIRCUIT
(OPEN)),P0031/23(FRONT OXYGEN SENSOR HEATER CONTROL CIRCUIT (GND
SHORT)),P0032/23(FRONT OXYGEN SENSOR HEATER CONTROL CIRCUIT (+B SHORT))
(1) Diagram sirkuit sistem
EFI ECU
1 3
Front
oxygen
sensor
2 4
Power line
To main relay
C21E5507ES20
OXH1 'B
1 2
3 4
OX1 E2
G31E5008S10
1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4 5 6 7 8
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44
45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56
A B C21E5508S10
B8-36
(2) Cakupan monitor, Kriteria penentuan
[1] P0030/23
a. Monitoring range
1. Jika tegangan sistem lebih rendah dari 15 V, setelah mesin dihidupkan
2. Jika tegangan sistem 15 V atau lebih tinggi, 10 detik setelah pengukuran titik embun (dew point)
b. Kondisi penilaian
1. Terdeteksi jika tegangan output dari front O 2 sensor heater tetap pada 2.7 - 5.0 V selama 0.5 detik
atau lebih lama
[2] P0031/23
a. Monitoring range
1. Jika tegangan sistem lebih rendah dari 15 V, setelah mesin dihidupkan
2. Jika tegangan sistem adalah 15 V atau lebih tinggi, 10 detik setelah pengukuran titik embun (dew
point)
b. Kondisi penilaian
1. Terdeteksi jika tegangan output dari front O 2 sensor heater driver tetap pada 2.7 V atau lebih rendah
selama 0.5 detik atau lebih lama
[3] P0032/23
a. Monitoring range
1. Jika tegangan sistem lebih rendah dari 15 V, setelah mesin dihidupkan
2. Jika tegangan sistem 15 V atau lebih tinggi, 10 detik setelah pengukuran titik embun (dew point)
b. Kondisi penilaian
1. Terdeteksi jika arus output dari front O 2 sensor heater driver tetap pada 2.2 - 4.0 A selama 0.5 detik
atau lebih lama
(3) Poin pemeriksaan
1. Kegagalan front O2 sensor
2. Kegagalan kontak konektor sisi harness kendaraan
3. Kegagalan power supply line dan drive line
4. Kegagalan EFI ECU
(4) Prosedur pemeriksaan
q1. Pemeriksaan front O2 sensor heater
1. Ukur nilai tahanan antara front O2 sensor terminals 1(OXH1) dan 2( B).
NILAI SPESIFIKASI: 9.0 (pada temperatur ruang)
3. Ukur tegangan antara terminal 1(OXH1) dan terminal 2( B) konektor sisi harness kendaraan pada
front O2 sensor.
NILAI SPESIFIKASI:
Bila kondisi pengoperasian heater telah terpenuhi. Tegangan power
supply atau bentuk gelombang pulsa tegangan power supply
Bila kondisi tidak bekerjanya heater terpenuhi: Sekitar 11V
4. Periksa apakah terdapat kegagalan kontak konektor yang menyebabkan tahanan menjadi abnormal
dari setiap konektor dari sirkuit sistem front O2 sensor.
NILAI SPESIFIKASI:
Tidak ada abnormalitas
3. Lihat kembali ke freeze frame data dan hasil wawancara, periksa kendaraan menggunakan prosedur
reproduksi problem untuk memeriksa apakah terdapat abnormalitas.
Lihat ke Halaman A1-29.
CATATAN
2 Jika diagnosis code muncul lagi ketika pemeriksaan telah memastikan tidak ada
abnormalitas, mungkin terjadi malafungsi (termasuk kegagalan di power supply system
atau kontak konektor buruk) di EFI ECU.
B8-38
q5. Pemeriksaan wiring harness
1. Periksa kontak konektor dari EFI ECU dan front O2 sensor.
NILAI SPESIFIKASI:
Tidak ada abnormalitas
2. Periksa apakah terdapat kontinuitas dan short circuit antara terminal konektor sisi harness
kendaraan berikut ini.
(1) Antara [Power supply line ( B)] Sisi hilir main relay dan front O2 sensor (2)
(2) [Drive line (OXH1)] EFI ECU(B7) dan front O2 sensor (1)
Lihat ke Halaman A1-38.
NILAI SPESIFIKASI:
Terdapat hubungan dan tidak ada short circuit.
o Jika ternyata NG, perbaiki atau ganti harnesses atau konektor yang rusak dan lanjutkan ke q7.
2. Periksa apakah diagnosis code P0030, P0031, atau P0032 sudah tidak muncul.
NILAI SPESIFIKASI:
Tidak muncul
EFI ECU
Manifold absolute
pressure sensor
5V
B53
VCPM Power line
3
B40
E2PM Earthed line 2
C21E5509ES20
Manifold absolute pressurekonektor sisi harness kendaraan yang terhubung ke intake air
temperature integrated sensor
1 2 3 4
T11E6163S10
1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4 5 6 7 8
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44
45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56
A B C21E5508S10
B8-40
(2) Cakupan monitor, Kriteria penentuan
[1] P0107/31
a. Monitoring range
1. IG SW"ON"
2. Engine revolution speed adalah 100 rpm atau lebih tinggi
b. Kondisi penilaian
1. Terdeteksi jika tegangan output dari intake pipe pressure sensor tetap di sekitar 0.2 V atau lebih
rendah sekitar 2.5 detik atau lebih lama
[2] P0108/31
a. Monitoring range
1. IG SW"ON"
2. Engine revolution speed adalah 100 rpm atau lebih tinggi
b. Kondisi penilaian
1. Tegangan output dari intake pipe pressure sensor tetap di sekitar 4.2 V atau lebih tinggi selama 0.5
detik atau lebih lama
(3) Poin pemeriksaan
1. Kegagalan manifold absolute pressure sensor
2. Kegagalan kontak konektor sisi harness kendaraan
3. Kegagalan power supply line, signal line, line masa
4. Kegagalan EFI ECU
(4) Prosedur pemeriksaan
q1. Konfirmasi gejala
1. Baca data monitor [manifold absolute pressure] dengan menggunakan DS-".
NILAI SPESIFIKASI:
Sekitar 101kPa (IG switch "ON", mesin dimatikan)
3. Lihat kembali ke freeze frame data dan hasil wawancara, periksa kendaraan menggunakan prosedur
reproduksi problem untuk memeriksa apakah terdapat abnormalitas.
Lihat ke Halaman A1-29.
CATATAN
2 Jika diagnosis code muncul lagi ketika pemeriksaan telah memastikan tidak ada
abnormalitas, mungkin terjadi malafungsi (termasuk kegagalan di power supply system
atau kontak konektor buruk) di EFI ECU.
B8-41
q3. Mengharapkan penyebab abnormalitas
1. Periksa freeze frame data, dan menyimpulkan penyebab kegagalan.
Tabel penyebab kemungkinan malafungsi
Freeze frame data [manifold absolute Penyebab malafungsi
pressure]
Kegagalan signal line (open, powering)
146kPa
Line masa rusak
Signal line rusak (terhubung ke masa)
0kPa
Power supply line gagal
o Lanjutkan ke q4.
q4. Periksa manifold absolute pressure intake air temperature integrated sensor
1. Periksa status hubungan manifold absolute pressure konektor intake air temperature integrated
sensor.
NILAI SPESIFIKASI:
Tidak ada abnormalitas
2. Periksa apakah terdapat kontinuitas dan short circuit antara terminal konektor sisi harness
kendaraan berikut ini.
(1) Antara [power supply line (VCPM)] EFI ECU (B53) dan manifold absolute pressure intake air
temperature integrated sensor (3)
(2) Antara [signal line (PIM)] EFI ECU (B52) dan manifold absolute pressure intake air
temperature integrated sensor (1)
(3) Antara [line masa (E2PM)] EFI ECU (B40) dan manifold absolute pressure intake air
temperature integrated sensor (2)
Lihat ke Halaman A1-38.
NILAI SPESIFIKASI:
Terdapat hubungan dan tidak ada short circuit.
3. Short pada manifold absolute pressure antara konektor 2 (E2PM) dan 1 (PIM) sisi harness
kendaraan pada intake air temperature integrated sensor .
4. Baca data monitor [manifold absolute pressure] dengan menggunakan DS-".
NILAI SPESIFIKASI:
0kPa
o Jika ternyata OK, ganti manifold absolute pressure intake air temperature integrated sensor dan
lanjutkan ke q8.
Lihat ke Halaman B8-10.
o Jika ternyata NG, perbaiki atau ganti harnesses atau konektor yang rusak dan lanjutkan ke q8.
EFI ECU
5V
Intake temperature
integral sensor
THA Signal line
B51 4
B40
E2PM Earthed line 2
C21E5510ES20
Manifold absolute pressurekonektor sisi harness kendaraan yang terhubung ke intake air
temperature integrated sensor
1 2 3 4
T11E6163S10
1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4 5 6 7 8
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44
45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56
A B C21E5508S10
B8-44
(2) Cakupan monitor, Kriteria penentuan
[1] P0112/43
a. Monitoring range
1. IG SW"ON"
b. Kondisi penilaian
1. Tegangan output intake air temperature sensor tetap sekitar 0.15V atau lebih rendah selama minimal
0.5 detik
[2] P0113/43
a. Monitoring range
1. IG SW"ON"
b. Kondisi penilaian
1. Tegangan output dari intake air temperature sensor tetap sekitar 4.85V atau lebih tinggi selama
minimal 0.5 detik.
(3) Poin pemeriksaan
1. Kegagalan intake air temperature sensor
2. Kegagalan kontak konektor sisi harness kendaraan
3. Kegagalan signal line, line masa
4. Kegagalan EFI ECU
(4) Prosedur pemeriksaan
q1. Konfirmasi gejala
1. Baca data monitor [intake air temperature] dengan menggunakan DS-".
NILAI SPESIFIKASI:
Sama seperti inlet atmospheric temperature
3. Lihat kembali ke freeze frame data dan hasil wawancara, periksa kendaraan menggunakan prosedur
reproduksi problem untuk memeriksa apakah terdapat abnormalitas.
Lihat ke Halaman A1-29.
CATATAN
2 Jika diagnosis code muncul lagi ketika pemeriksaan telah memastikan tidak ada
abnormalitas, mungkin terjadi malafungsi (termasuk kegagalan di power supply system
atau kontak konektor buruk) di EFI ECU.
B8-45
q3. Mengharapkan penyebab abnormalitas
1. Periksa freeze frame data, dan menyimpulkan penyebab kegagalan.
Tabel penyebab kemungkinan malafungsi
Freeze frame data [intake air Penyebab malafungsi
temperature]
Kegagalan signal line (open, powering)
39d
Line masa rusak
187d Signal line rusak (terhubung ke masa)
o Lanjutkan ke q4.
q4. Periksa manifold absolute pressure intake air temperature integrated sensor
1. Periksa status hubungan manifold absolute pressure konektor intake air temperature integrated
sensor.
NILAI SPESIFIKASI:
Tidak ada abnormalitas
2. Ukur nilai tahanan antara manifold absolute pressure intake air temperature integrated sensor
terminal 4 (THA) dan 2 (E2PM).
NILAI SPESIFIKASI:
Temperature
30
20 20 80 120
(d)
Tahanan
(28.6) 16.21.6 2.450.24 0.3220.032 (0.117)
(k
)
Nilai referensi ditunjukkan dalam tanda kurung.
3. Periksa jika intake air temperature sensor terminal 4 (THA) ternyata short ke sistem lainnya.
NILAI SPESIFIKASI:
Tidak ada short circuit
2. Periksa apakah terdapat kontinuitas dan short circuit antara terminal konektor sisi harness
kendaraan berikut ini.
(1) Antara [signal line (THA)] EFI ECU (B51) dan manifold absolute pressure intake air
temperature integrated sensor (4)
(2) Antara [line masa (E2PM)] EFI ECU (B40) dan manifold absolute pressure intake air
temperature integrated sensor (2)
Lihat ke Halaman A1-38.
NILAI SPESIFIKASI:
Terdapat hubungan dan tidak ada short circuit.
o Jika ternyata NG, perbaiki atau ganti harnesses atau konektor yang rusak dan lanjutkan ke q7.
EFI ECU
5V
Engine coolant
tenperature sensor
THW Signal line
B35 2
E2 Earthed line
B39 1
C21E5511ES20
Konektor sisi harness kendaraan yang terhubung ke engine water temperature sensor
E2 THW
1 2
H21E5533S10
1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4 5 6 7 8
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44
45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56
A B C21E5508S10
B8-48
(2) Cakupan monitor, Kriteria penentuan
[1] P0117/42
a. Monitoring range
1. IG SW"ON"
b. Kondisi penilaian
1. Tegangan output dari coolant temperature sensor tetap sekitar 0.15V atau lebih rendah selama
minimal 0.5 detik.
[2] P0118/42
a. Monitoring range
1. IG SW"ON"
b. Kondisi penilaian
1. Tegangan output dari water temperature sensor tetap di sekitar 4.84 V atau lebih tinggi selama 0.5
detik atau lebih lama lagi.
(3) Poin pemeriksaan
1. Kegagalan coolant temperature sensor
2. Kegagalan kontak konektor sisi harness kendaraan
3. Kegagalan signal line, line masa
4. Kegagalan EFI ECU
(4) Prosedur pemeriksaan
q1. Konfirmasi gejala
1. Hidupkan mesin.
2. Baca semua data monitor [coolant temperature] dengan menggunakan DS-".
NILAI SPESIFIKASI:
Berubah sesuai peningkatan temperatur cairan pendingin.
3. Lihat kembali ke freeze frame data dan hasil wawancara, periksa kendaraan menggunakan prosedur
reproduksi problem untuk memeriksa apakah terdapat abnormalitas.
Lihat ke Halaman A1-29.
CATATAN
2 Jika diagnosis code muncul lagi ketika pemeriksaan telah memastikan tidak ada
abnormalitas, mungkin terjadi malafungsi (termasuk kegagalan di power supply system
atau kontak konektor buruk) di EFI ECU.
B8-49
q3. Mengharapkan penyebab abnormalitas
1. Periksa freeze frame data, dan menyimpulkan penyebab kegagalan.
Tabel penyebab kemungkinan malafungsi
Freeze frame data [temperature cairan pendingin] Penyebab malafungsi
Kegagalan signal line (open, powering)
40d
Line masa rusak
120d Signal line rusak (terhubung ke masa)
o Lanjutkan ke q4.
2. Periksa apakah terdapat kontinuitas dan short circuit antara terminal konektor sisi harness
kendaraan berikut ini.
(1) Antara [signal line (THW)] EFI ECU (B35) dan coolant temperature sensor (2)
(2) Antara [line masa (E2)] EFI ECU (B39) dan coolant temperature sensor (1)
Lihat ke Halaman A1-38.
o Jika ternyata NG, perbaiki atau ganti harnesses atau konektor yang rusak dan lanjutkan ke q7.
B8-50
q7. Confirm test
1. Hidupkan mesin.
2. Baca semua data monitor [coolant temperature] dengan menggunakan DS-".
NILAI SPESIFIKASI: Ubah seperti temperatur cairan pendingin naik.
EFI ECU
Throttle position
5V sensor
VC Power line
B50 1
E2 Earthed line
B39 2
C21E5512ES20
VC VTH
1 2 3
E2
H11E6022S10
1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4 5 6 7 8
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44
45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56
A B C21E5508S10
B8-52
(2) Cakupan monitor, Kriteria penentuan
[1] P0122/41
a. Monitoring range
1. Setelah menghidupkan mesin
b. Kondisi penilaian
1. Tegangan output dari throttle position sensor tetap sekitar 0.2V atau lebih rendah selama minimal
0.14 detik.
[2] P0123/41
a. Monitoring range
1. Setelah menghidupkan mesin
b. Kondisi penilaian
1. Tegangan output dari throttle position sensor tetap sekitar 4.6V atau lebih tinggi selamam minimal
0.14 detik.
(3) Poin pemeriksaan
1. Kegagalan throttle position sensor
2. Kegagalan kontak konektor sisi harness kendaraan
3. Kegagalan power supply line, signal line, line masa
4. Kegagalan EFI ECU
(4) Prosedur pemeriksaan
q1. Konfirmasi gejala
1. Gunakan DS-" untuk membaca data monitor [absolute throttle opening degree] dengan IG switch
"ON", mesin dimatikan, dan accelerator pedal ditutup penuh.
NILAI SPESIFIKASI:
10-20%
2. Gunakan DS-" untuk membaca data monitor [absolute throttle opening degree] dengan IG switch
"ON", mesin dimatikan, dan accelerator pedal diteklan secara bertahap.
NILAI SPESIFIKASI:
Meningkat sesuai dengan jumlah penekanan pedal.
3. Gunakan DS-" untuk membaca data monitor [absolute throttle opening degree] dengan IG switch
"ON", mesin dimatikan, dan accelerator pedal dibuka penuh.
NILAI SPESIFIKASI:
75-85%
3. Lihat kembali ke freeze frame data dan hasil wawancara, periksa kendaraan menggunakan prosedur
reproduksi problem untuk memeriksa apakah terdapat abnormalitas.
Lihat ke Halaman A1-29.
CATATAN
2 Jika diagnosis code muncul lagi ketika pemeriksaan telah memastikan tidak ada
abnormalitas, mungkin terjadi malafungsi (termasuk kegagalan di power supply system
atau kontak konektor buruk) di EFI ECU.
o Lanjutkan ke q4.
2. Periksa pandangan luar dari wire harness terhadap adanya kerusakan yang dapat menyebabkan
pelindung abnormalitas.
NILAI SPESIFIKASI: Tidak ada abnormalitas
3. Periksa apakah terdapat kontinuitas dan short circuit antara terminal konektor sisi harness
kendaraan berikut ini.
(1) Antara [power supply line (VC)] EFI ECU (B50) dan throttle position sensor (1)
(2) Antara [signal line (VTH)] EFI ECU (B37) dan throttle position sensor (3)
(3) Antara [line masa (E2)] EFI ECU (B39) dan throttle position sensor (2)
Lihat ke Halaman A1-38.
3. Short antara konektor 3 (VTH) dan 2 (E2) sisi harness kendaraan pada throttle position sensor.
4. Gunakan DS-" untuk membaca data monitor [absolute throttle opening degree].
NILAI SPESIFIKASI:
0%
o Jika ternyata NG, perbaiki atau ganti harnesses atau konektor yang rusak dan lanjutkan ke q8.
2. Gunakan DS-" untuk membaca data monitor [absolute throttle opening degree] dengan IG switch
"ON", mesin dimatikan, dan accelerator pedal diteklan secara bertahap.
NILAI SPESIFIKASI:
Meningkat sesuai dengan jumlah penekanan pedal.
3. Gunakan DS-" untuk membaca data monitor [absolute throttle opening degree] dengan IG switch
"ON", mesin dimatikan, dan accelerator pedal dibuka penuh.
NILAI SPESIFIKASI:
75-85%
EFI ECU
1 3
5V
Front
oxygen
sensor
2 4
E2 Earthed line
B39
C21E5513ES20
OXH1 'B
1 2
3 4
OX1 E2
G31E5008S10
1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4 5 6 7 8
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44
45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56
A B C21E5508S10
B8-56
(2) Cakupan monitor, Kriteria penentuan
[1] P0131/21
a. Monitoring range
1. Fuel cut off tidak bekerja; catalyst O 2 purge control tidak diaktifkan
b. Kondisi penilaian
1. Tegangan front O2 sensor tetap pada 0.06 V atau lebih rendah selama 5 detik atau lebih lama lagi.
[2] P0132/21
a. Monitoring range
1. Tegangan baterai 10.7V atau lebih tinggi dan 16.5V atau lebih rendah.
2. Tidak ada error pada injector dan front O2 sensor heater
3. 40 detik telah terlampaui setelah front O2 sensor melewati titik embun.
4. Tidak ada O2 sensor open wire pada pre-trip
b. Kondisi penilaian
1. Tegangan front O2 sensor tetap pada 1.08 V atau lebih tinggi selama 0.5 detik
[3] P0134/21
a. Monitoring range
1. Tegangan baterai 10.7V atau lebih tinggi dan 16.5V atau lebih rendah.
2. Tidak ada error pada injector dan front O2 sensor heater
3. 40 detik telah terlampaui setelah front O2 sensor melewati titik embun.
4. Kontrol dengan nilai resistansi yang diukur dengan elemen yang telah diizinkan.
b. Kondisi penilaian
1. Tegangan front O2 sensor tetap pada 0.32 V atau tinggi dan lebih rendah dari 0.6 V atau lebih tinggi
selama 5 detik atau lebih lama lagi.
(3) Poin pemeriksaan
1. Kegagalan front O2 sensor
2. Kegagalan kontak konektor sisi harness kendaraan
3. Signal line, line masa, shield line gagal
4. Kegagalan EFI ECU
(4) Prosedur pemeriksaan
q1. Konfirmasi gejala
1. Baca data monitor [FrO2 sensor output voltage] setelah mesin dipanaskan dengan menggunakan
DS-".
NILAI SPESIFIKASI:
Selama air fuel ratio feedback control, berubah secara periodik antara 0
sampai 1V.
3. Lihat kembali ke freeze frame data dan hasil wawancara, periksa kendaraan menggunakan prosedur
reproduksi problem untuk memeriksa apakah terdapat abnormalitas.
Lihat ke Halaman A1-29.
CATATAN
2 Jika diagnosis code muncul lagi ketika pemeriksaan telah memastikan tidak ada
abnormalitas, mungkin terjadi malafungsi (termasuk kegagalan di power supply system
atau kontak konektor buruk) di EFI ECU.
o Lanjutkan ke q4.
6. Gunakan DS-" untuk melakukan active test [fuel pump] dan menghentikan fuel pump.
7. Ukur tegangan antara terminal 3 (OX1) dan 4 (E2) pada front O2 sensor
NILAI SPESIFIKASI:
Tegangan menjadi sekitar 0.45V dan kemudian mesin mati.
8. Periksa apakah terdapat short circuit dengan front O2 sensor heater system.
NILAI SPESIFIKASI:
Tidak ada short circuit
B8-58
9. Periksa apakah terdapat short circuit dengan housing.
NILAI SPESIFIKASI:
Tidak ada short circuit
2. Periksa apakah terdapat kontinuitas dan short circuit antara terminal konektor sisi harness
kendaraan berikut ini.
(1) Antara [signal line (OX1)]EFI ECU (B21) dan front O2 sensor (3)
(2) Antara [line masa (E2)]EFI ECU (B39) dan front O2 sensor (4)
Lihat ke Halaman A1-38.
NILAI SPESIFIKASI:
Terdapat hubungan dan tidak ada short circuit.
o Jika ternyata NG, perbaiki atau ganti harnesses atau konektor yang rusak dan lanjutkan ke q7.
3. Lihat kembali ke freeze frame data dan hasil wawancara, periksa kendaraan menggunakan prosedur
reproduksi problem untuk memeriksa apakah terdapat abnormalitas.
Lihat ke Halaman A1-29.
CATATAN
2 Jika diagnosis code muncul lagi ketika pemeriksaan telah memastikan tidak ada
abnormalitas, mungkin terjadi malafungsi (termasuk kegagalan di power supply system
atau kontak konektor buruk) di EFI ECU.
2. Periksa jika terdapat diagnosis code selain P0171 dan P0172 yang muncul.
NILAI SPESIFIKASI:
Tidak muncul
o Jika ternyata NG, perbaiki atau ganti harnesses atau konektor yang rusak dan lanjutkan ke q13.
q13. Confirm test
1. Menggunakan DS-", baca data monitor [total fuel compensation amount] selama pengendaraan
pada kecepatan konstan sekitar 70km/jam.
2. Pastikan bahwa [total fuel compensation amount] berada dalam range spesifikasi
NILAI SPESIFIKASI:
Dalam range spesifikasi.
EFI ECU
Injector 1
#10 Drive line 1 Power line 1
B15 1 2
Injectorr 3
#30 Drive line 3 Power line 3 1 3
B13 1 2
EFI
MRO
Driver A20
Battery
C21E5514ES20
1 2 1 2 1 2
1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4 5 6 7 8
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44
45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56
A B C21E5508S10
B8-64
Konektor main relay
2
1 3
C21E5515S10
3. Lihat kembali ke freeze frame data dan hasil wawancara, periksa kendaraan menggunakan prosedur
reproduksi problem untuk memeriksa apakah terdapat abnormalitas.
Lihat ke Halaman A1-29.
CATATAN
2 Jika diagnosis code muncul lagi ketika pemeriksaan telah memastikan tidak ada
abnormalitas, mungkin terjadi malafungsi (termasuk kegagalan di power supply system
atau kontak konektor buruk) di EFI ECU.
3. Ukur tegangan antara terminal injector power supply dan terminal injector drive.
NILAI SPESIFIKASI:
Selama mesin berputar idling, bentuk gelombang pulsa tegangan baterai
4. Periksa apakah terdapat kegagalan kontak konektor yang menyebabkan tahanan menjadi abnormal
dari setiap konektor dari sirkuit sistem.
NILAI SPESIFIKASI:
Tidak ada abnormalitas
2. Periksa apakah terdapat kontinuitas dan short circuit antara terminal konektor sisi harness
kendaraan berikut ini.
(1) Antara [power supply line ( B)] injector 1 (2) dan Main relay (2)
(2) Antara [power supply line ( B)] injector 2 (2) dan Main relay (2)
(3) Antara [power supply line ( B)] injector 3 (2) dan Main relay (2)
(4) Antara [Drive line (#10)] EFI ECU (B15) dan injector 1 (1)
(5) Antara [Drive line (#20)] EFI ECU (B12) dan injector 2 (1)
(6) Antara [Drive line (#30)] EFI ECU (B13) dan injector 3 (1)
Lihat ke Halaman A1-38.
NILAI SPESIFIKASI:
Terdapat hubungan dan tidak ada short circuit.
o Jika ternyata NG, perbaiki atau ganti harnesses atau konektor yang rusak dan lanjutkan ke q7.
3. Lihat kembali ke freeze frame data dan hasil wawancara, periksa kendaraan menggunakan prosedur
reproduksi problem untuk memeriksa apakah terdapat abnormalitas.
Lihat ke Halaman A1-29.
CATATAN
2 Jika diagnosis code muncul lagi ketika pemeriksaan telah memastikan tidak ada
abnormalitas, mungkin terjadi malafungsi (termasuk kegagalan di power supply system
atau kontak konektor buruk) di EFI ECU.
B8-68
q3. Konfirmasi diagnosis code.
1. Pastikan bahwa tidak ada diagnosis code selain P0300 yang muncul pada Langkah 1.
NILAI SPESIFIKASI:
Diagnosis code tidak muncul.
q4.Data monitor
1. Baca data monitor [water temperature] dan [intake pipe pressure] dengan menggunakan DS-".
2. Konfirmasi bahwa nilai dari item di atas dalam range spesifikasi.
NILAI SPESIFIKASI:
Dalam range spesifikasi.
o Jika ternyata NG, perbaiki atau ganti harnesses atau konektor yang rusak dan lanjutkan ke q14.
EFI ECU
Knock
sensor
C21E5516ES20
1 2
C21E5517S10
1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4 5 6 7 8
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44
45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56
A B C21E5508S10
B8-71
(2) Cakupan monitor, Kriteria penentuan
[1] P0327/19, P0328/19, P0606/19
a. Monitoring range
1. Engine revolution speed adalah 2400 rpm atau lebih tinggi
2. Engine water temperature pada 40d atau lebih tinggi
3. High load range
b. Kondisi penilaian
1. Output knock sensor signal dari nilai ambang batas yang ditetapkan atau lebih rendah dilanjutkan
untuk waktu tertentu atau lebih lama, dimana kecepatan revolusi mesin 2400 rpm atau lebih tinggi,
dan dalam kisaran beban tinggi.
(3) Poin pemeriksaan
1. Knock sensor rusak
2. Kegagalan kontak konektor sisi harness kendaraan
3. Kegagalan signal line, line masa
4. Kegagalan EFI ECU
(4) Prosedur pemeriksaan
q1. Periksa knock sensor
1. Periksa status hubungan konektor knock sensor .
NILAI SPESIFIKASI:
Tidak ada abnormalitas
2. Periksa apakah terdapat kontinuitas dan short circuit antara terminal konektor sisi harness
kendaraan berikut ini.
(1) Antara [signal line (KNK )] EFI ECU (B43) dan knock sensor (2)
(2) Antara [line masa (KNK
)] EFI ECU (B44) dan knock sensor (1)
Lihat ke Halaman A1-38.
NILAI SPESIFIKASI:
Terdapat hubungan dan tidak ada short circuit.
o Jika ternyata NG, perbaiki atau ganti harness dan konektor yang rusak.
B8-73
8-11-11 P0335/13(CRANK ANGLE SENSOR SIGNAL),P0336/13(CRANKSHAFT POSITION SENSOR
MALFUNCTION)
(1) Diagram sirkuit sistem
5V
N Signal line
B48 1
EN Earthed line 2
B47
C21E5518ES20
N EN VCN
1 2 3
T21E5067S10
1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4 5 6 7 8
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44
45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56
A B C21E5508S10
B8-74
(2) Cakupan monitor, Kriteria penentuan
[1] P0335/13
a. Monitoring range
1. Setelah mendeteksi sinyal camshaft position sensor
b. Kondisi penilaian
1. Sinyal input engine revolution sensor tidak muncul selama 4 putaran crank.
[2] P0336/13
a. Monitoring range
1. Setelah menghidupkan mesin
b. Kondisi penilaian
1. Tidak ada deteksi yang disebabkan karena adanya kehilangan gigi dari signal rotor secara tetap
selama 4 putaran crank.
(3) Poin pemeriksaan
1. Engine revolution sensor rusak
2. Signal rotor rusak
3. Kegagalan kontak konektor sisi harness kendaraan
4. Signal line, shield line rusak
5. Kegagalan EFI ECU
(4) Prosedur pemeriksaan
q1. Periksa engine revolution sensor
1. Periksa status hubungan konektor engine revolution sensor.
NILAI SPESIFIKASI:
Tidak ada abnormalitas
2. Periksa apakah terdapat kontinuitas dan short circuit antara terminal konektor sisi harness
kendaraan berikut ini.
(1) Antara [power supply line (VCN)] EFI ECU (B49) dan engine revolution sensor (3)
(2) Antara [signal line (N)] EFI ECU (B48) dan engine revolution sensor (1)
(3) Antara [line masa (EN)] EFI ECU (B47) dan engine revolution sensor (2)
Lihat ke Halaman A1-38.
NILAI SPESIFIKASI:
Terdapat hubungan dan tidak ada short circuit.
2. Periksa secara visual bagian crank shaft signal rotor dari kemungkinan adanya gigi yang hilang dan
atau melengkung.
NILAI SPESIFIKASI:
Tak terdapat gigi yang salah atau bengkok.
CATATAN
2 Untuk sebuah circuit dengan nilai tahanan pull-up yang sangat tinggi, itu dapat diukur
menjadi jauh lebih rendah dari tegangan power supply pada sensor. Hal ini juga tergantung
pada kemampuan (impedansi internal) dari electrical tester yang digunakan dalam
pengukuran.
o Jika ternyata NG, perbaiki atau ganti harness dan konektor yang rusak.
B8-76
8-11-12 P0340/14(CAM ANGLE SENSOR SIGNAL)
(1) Diagram sirkuit sistem
5V
C21E5519ES20
1 2 3
T21E5085S10
1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4 5 6 7 8
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44
45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56
A B C21E5508S10
B8-77
(2) Cakupan monitor, Kriteria penentuan
[1] Monitoring range
1. Setelah mendeteksi sinyal engine revolution sensor
[2] Kondisi penilaian
1. Sinyal input camshaft position sensor tidak muncul selama 4 putaran crank.
(3) Poin pemeriksaan
1. Camshaft position sensor gagal
2. Signal rotor rusak
3. Kegagalan kontak konektor sisi harness kendaraan
4. Kegagalan power supply line, signal line, shield line
(4) Prosedur pemeriksaan
q1. Periksa camshaft position sensor
1. Periksa status hubungan konektor yang terhubung ke camshaft position sensor
NILAI SPESIFIKASI:
Tidak ada abnormalitas
2. Periksa apakah terdapat kontinuitas dan short circuit antara terminal konektor sisi harness
kendaraan berikut ini.
3. Antara [power supply line (VCGIN)] EFI ECU (B54) dan camshaft position sensor (3)
4. Antara [signal line (GIN)] EFI ECU (B55) dan camshaft position sensor (1)
5. Antara [line masa (EGIN)] EFI ECU (B56) dan camshaft position sensor (2)
Lihat ke Halaman A1-38.
NILAI SPESIFIKASI:
Terdapat hubungan dan tidak ada short circuit.
2. Periksa secara visual bagian camshaft signal rotor dari kemungkinan adanya gigi yang hilang dan
atau melengkung.
NILAI SPESIFIKASI:
Tak terdapat gigi yang salah atau bengkok.
CATATAN
2 Untuk sebuah circuit dengan nilai tahanan pull-up yang sangat tinggi, itu dapat diukur
menjadi jauh lebih rendah dari tegangan power supply pada sensor. Hal ini juga tergantung
pada kemampuan (impedansi internal) dari electrical tester yang digunakan dalam
pengukuran.
o Jika ternyata NG, perbaiki atau ganti harness dan konektor yang rusak.
B8-79
8-11-13 P0351/16(IGNITION SYSTEM NO.1 CYLINDER (PRIMARY)),P0352/16(IGNITION SYSTEM
NO.2 CYLINDER (PRIMARY)),P0353/16(IGNITION SYSTEM NO.3 CYLINDER
(PRIMARY)),P2300/16(IGNITION SYSTEM NO.1 CYLINDER (PRIMARY) GND
SHORT),P2301/16(IGNITION SYSTEM NO.1 CYLINDER (PRIMARY) +B
SHORT),P2303/16(IGNITION SYSTEM NO.2 CYLINDER (PRIMARY) GND
SHORT),P2304/16(IGNITION SYSTEM NO.2 CYLINDER (PRIMARY) +B
SHORT),P2306/16(IGNITION SYSTEM NO.3 CYLINDER (PRIMARY) GND
SHORT),P2307/16(IGNITION SYSTEM NO.3 CYLINDER (PRIMARY) +B SHORT)
(1) Diagram sirkuit sistem
EFI ECU
Ignition coil
IG1 Drive line 1 IG SW (IG2)
B20 IC ignitor Power line E/G
AM
Ignition coil
IG2 Drive line 2
B32 IC ignitor F/L
Driver
Battery
Ignition coil
IG3 Drive line 3
B19 IC ignitor
Earthed line
C21E5520ES20
1 2 3 1 2 3 1 2 3
Ignition coil 1 Ignition coil 2 Ignition coil 3
C21E5521ES10
1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4 5 6 7 8
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44
45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56
A B C21E5508S10
B8-80
(2) Cakupan monitor, Kriteria penentuan
[1] P0351/16, P0352/16, P0353/16
a. Monitoring range
1. IG switch adalah "ON", engine revolution speed 40 rpm atau lebih tinggi, dan tegangan sistem
adalah 8.5 V atau lebih tinggi
b. Kondisi penilaian
1. Ketika arus output dari injection primary side driver sebesar 0.25 - 2 mA
[2] P2300/16, P2303/16, P2306/16
a. Monitoring range
1. IG switch adalah "ON", engine revolution speed 40 rpm atau lebih tinggi, dan tegangan sistem
adalah 8.5 V atau lebih tinggi
b. Kondisi penilaian
1. Ketika tegangan output dari injection primary side driver sebesar 5.1 - 7 V
[3] P2301/16, P2304/16, P2307/16
a. Monitoring range
1. IG switch adalah "ON", engine revolution speed 40 rpm atau lebih tinggi, dan tegangan sistem
adalah 8.5 V atau lebih tinggi
b. Kondisi penilaian
1. Ketika arus output dari injection primary side driver sebesar 24 - 48 mA
(3) Poin pemeriksaan
1. Kegagalan ignition system
2. Busi rusak
3. Ignition coil rusak
4. Kegagalan kontak konektor sisi harness kendaraan
5. Kegagalan power supply line dan drive line
6. Kegagalan EFI ECU
(4) Prosedur pemeriksaan
q1. Periksa busi
1. Periksa busi.
Lihat ke Halaman B1-2.
3. Lihat kembali ke freeze frame data dan hasil wawancara, periksa kendaraan menggunakan prosedur
reproduksi problem untuk memeriksa apakah terdapat abnormalitas.
Lihat ke Halaman A1-29.
CATATAN
2 Jika diagnosis code muncul lagi ketika pemeriksaan telah memastikan tidak ada
abnormalitas, mungkin terjadi malafungsi (termasuk kegagalan di power supply system
atau kontak konektor buruk) di EFI ECU.
3. Ukur tegangan antara ignition coil drive terminal dan terminal masa ignition coil.
NILAI SPESIFIKASI:
Selama engine idling, periodic pulse waveform antara 0V sekitar 5V
4. Periksa apakah terdapat kegagalan kontak konektor yang menyebabkan tahanan menjadi abnormal
dari setiap konektor dari sirkuit sistem.
NILAI SPESIFIKASI:
Tidak ada abnormalitas
2. Periksa apakah terdapat kontinuitas dan short circuit antara terminal konektor sisi harness
kendaraan berikut ini.
(1) Antara setiap [power supply line] ignition coil (1) dan E/G fuse
(2) Antara [Drive line (IG1)] EFI ECU (B20) dan ignition coil 1 (2)
(3) Antara [Drive line (IG2)] EFI ECU (B32) dan ignition coil 2 (2)
(4) Antara [Drive line (IG3)] EFI ECU (B19) dan ignition coil 3 (2)
(5) Antara setiap [line masa] ignition coil (3) dan masa bodi
Lihat ke Halaman A1-38.
NILAI SPESIFIKASI:
Terdapat hubungan dan tidak ada short circuit.
o Jika ternyata NG, perbaiki atau ganti harnesses atau konektor yang rusak dan lanjutkan ke q9.
EFI ECU
For evaporator
parge VSV
PRG Power line
Drive line
Driver B24 1 2 To main relay
C21E5522ES20
Konektor sisi harnes kendaraan yang terhubung ke VSV for evaporative purge
PRG 'B
1 2
L31E5474S10
1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4 5 6 7 8
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44
45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56
A B C21E5508S10
B8-84
(2) Cakupan monitor, Kriteria penentuan
[1] P0443/76
a. Monitoring range
1. Switch IG "ON", engine revolution speed 40 rpm atau lebih tinggi, tegangan sistem adalah 8.5 V atau
lebih tinggi, dan purge location antara sekitar 20% dan sekitar 80%
b. Kondisi penilaian
1. Ketika tegangan output dari evaporative emission purge driver sebesar 2.7 - 5 V
[2] P0458/76
a. Monitoring range
1. Switch IG "ON", engine revolution speed 40 rpm atau lebih tinggi, tegangan sistem adalah 8.5 V atau
lebih tinggi, dan purge location antara sekitar 20% dan sekitar 80%
b. Kondisi penilaian
1. Ketika tegangan output dari evaporative purge 2.7V atau lebih rendah
[3] P0459/76
a. Monitoring range
1. Switch IG "ON", engine revolution speed 40 rpm atau lebih tinggi, tegangan sistem adalah 8.5 V atau
lebih tinggi, dan purge location antara sekitar 20% dan sekitar 80%
b. Kondisi penilaian
1. Ketika arus output dari evaporative emission purge driver sebesar 2.2 - 4.5A
(3) Poin pemeriksaan
1. VSV untuk pemurni penguapan rusak
2. Kegagalan kontak konektor sisi harness kendaraan
3. Kegagalan power supply line dan drive line
4. Kegagalan EFI ECU
(4) Prosedur pemeriksaan
q1. Konfirmasi gejala
1. Hidupkan mesin dan jaga dari idling.
2. Menggunakan DS-", atur active test [purge VSV] ke "ON".
NILAI SPESIFIKASI:
Status perubahan idling kasar, mesin dimatikan, kecepatan putaran
meningkat, dll.
CATATAN
2 Jika status tetap sama seperti di atas sebelum melakukan active test, dan tidak berubah
setelah active test, hal ini dinilai malafungsi.
3. Lihat kembali ke freeze frame data dan hasil wawancara, periksa kendaraan menggunakan prosedur
reproduksi problem untuk memeriksa apakah terdapat abnormalitas.
Lihat ke Halaman A1-29.
CATATAN
2 Jika diagnosis code muncul lagi ketika pemeriksaan telah memastikan tidak ada
abnormalitas, mungkin terjadi malafungsi (termasuk kegagalan di power supply system
atau kontak konektor buruk) di EFI ECU.
2. Periksa apakah terdapat kontinuitas dan short circuit antara terminal konektor sisi harness
kendaraan berikut ini.
(1) Antara [power supply line ( B)] Sisi hilir main relay dan VSV for evaporative purge (2)
(2) Antara [Drive line (PRG)] EFI ECU (B24) dan VSV for evaporative purge (1)
Lihat ke Halaman A1-38.
NILAI SPESIFIKASI:
Terdapat hubungan dan tidak ada short circuit.
o Jika ternyata NG, perbaiki atau ganti harnesses atau konektor yang rusak dan lanjutkan ke q6.
B8-86
q6. Confirm test
1. Hidupkan mesin dan jaga dari idling.
2. Menggunakan DS-", atur active test [purge VSV] ke "ON".
NILAI SPESIFIKASI:
Status perubahan idling kasar, mesin dimatikan, kecepatan putaran
meningkat, dll.
CATATAN
2 Jika status tetap sama seperti di atas sebelum melakukan active test, dan tidak berubah
setelah active test, hal ini dinilai malafungsi.
BACK UP
ABS2 ABS1
38 13 35 A1 A2 A52 5 3
'BS 'BM 'IG 'B1 'B2 IGSW IG' 'B
1 MOTOR GND CANH 37 A56 CANH HCAN A44 9 CANH
EFI ECU Combination meter
ABS ECU
CANL 24 A55 CANL LCAN A43 8 CANL
25 SYSTEM GND Terminating Terminating
resistance resistance
E01 E02 SGND
Vehicles equipped with ABS
A7 A5 7
C21E5523ES20
3. Lihat kembali ke freeze frame data dan hasil wawancara, periksa kendaraan menggunakan prosedur
reproduksi problem untuk memeriksa apakah terdapat abnormalitas.
Lihat ke Halaman A1-29.
CATATAN
2 Jika diagnosis code muncul lagi ketika pemeriksaan telah memastikan tidak ada
abnormalitas, mungkin terjadi malafungsi (termasuk kegagalan di power supply system
atau kontak konektor buruk) di EFI ECU.
NILAI SPESIFIKASI:
ABS system-related diagnosis code tidak muncul.
o Jika ternyata NG, perbaiki atau ganti harnesses atau konektor yang rusak dan lanjutkan ke q7.
B8-89
q7. Confirm test
1. Baca [Vehicle Speed] monitor data menggunakan DS-" selama mengemudi kendaraan.
2. Periksa apakah output vehicle speeds sesuai dengan kecepatan aktual kendaraan.
NILAI SPESIFIKASI:
Switch IG "ON", Ketika dihentikan: 0km/jam
Selama pengendaraan: Hampir sama dengan speedometer
EFI ECU
12V
3 1
Stepper
Driver motor
for ISC
2 4
IACBLO Drive line 3
B28
C21E5524ES20
IACALO IACBLO
1 2
3 4
IACAHI IACBHI
T11E6171S10
1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4 5 6 7 8
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44
45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56
A B C21E5508S10
B8-91
(2) Cakupan monitor, Kriteria penentuan
[1] P0508/71
a. Monitoring range
1. IG switch adalah "ON", engine revolution speed 40 rpm atau lebih tinggi, dan tegangan sistem
adalah 8.5 V atau lebih tinggi
b. Kondisi penilaian
1. Arus ouput driver sisi high adalah 0.6 - 1.15 A atau lebih besar
[2] P0509/71
a. Monitoring range
1. IG switch adalah "ON", engine revolution speed 40 rpm atau lebih tinggi, dan tegangan sistem
adalah 8.5 V atau lebih tinggi
b. Kondisi penilaian
1. Arus output driver adalah 20 - 80 mA
[3] P0511/71
a. Monitoring range
1. IG switch adalah "ON", engine revolution speed 40 rpm atau lebih tinggi, dan tegangan sistem
adalah 8.5 V atau lebih tinggi
b. Kondisi penilaian
1. Sisi A: Arus ouput driver sisi low adalah 2.2 - 4.0 A atau lebih besar
2. Sisi B: Arus ouput driver sisi low adalah 0.65 - 1.2 A atau lebih besar
(3) Poin pemeriksaan
1. ISC stepper motor rusak
2. Drive line rusak
3. Kegagalan konektor sisi harness kendaraan
4. Kegagalan EFI ECU
(4) Prosedur pemeriksaan
q1. Data monitor
1. Baca data monitor [engine revolutions] dengan menggunakan DS-".
2. Periksa jika, selama periode dingin, kecepatan putaran mesin tinggi saat start engine, menurun
sebagai mesin akan lebih hangat, dan kemudian membuat revolusi idling.
NILAI SPESIFIKASI:
Air conditioner "OFF", tidak ada beban listrik, idling:700 sampai 800rpm
CATATAN
2 Air conditioner "OFF" berarti bahwa volume air conditioner, blower, dan magnet clutch
semuanya dimatikan.
o Jika hal itu OK, ada kemungkinan bahwa sistem telah kembali ke kondisi normal. Mengamati untuk
sementara waktu.
o Jika NG, lanjutkan ke q2.
B8-92
q2. Data monitor
1. Baca data monitor [ISC step count] dengan menggunakan DS-".
Status mesin Indikasi data
a Setelah mesin dipanaskan, -6
b sementara engine idling (headlight 7-50
c "OFF", air conditioner "OFF", 51-
neutral)
Air conditioner "OFF" berarti bahwa volume air conditioner, blower, dan magnet clutch semuanya dimatikan.
o Dalam kasus a, lanjutkan ke q3.
o Dalam kasus b, lanjutkan ke q4.
o Dalam kasus c, periksa jika PCV, evaporative purge hose dan throttle body, dan intake manifold
intake system adalah tersumbat.
o Jika hal itu OK, periksa apakah terdapat kemungkinan udara masuk dari PCV, evaporative purge
hose dan throttle body, dan intake manifold intake system.
o Jika NG, lanjutkan ke q5.
o Jika hal itu OK, periksa apakah terdapat kemungkinan udara masuk dari PCV, evaporative purge
hose dan throttle body, dan intake manifold intake system.
o Jika NG, lanjutkan ke q5.
B8-93
q5. Pemeriksaan wiring harness
1. Periksa EFI ECU dan status hubungan konektor ISC stepper motor.
NILAI SPESIFIKASI:
Tidak ada abnormalitas
2. Periksa apakah terdapat kontinuitas dan short circuit antara terminal konektor sisi harness
kendaraan berikut ini.
(1) Antara [Drive line (IACALO)] EFI ECU (B29) dan ISC stepper motor (1)
(2) Antara [Drive line (IACAHI)] EFI ECU (B17) dan ISC stepper motor (3)
(3) Antara [Drive line (IACBLO)] EFI ECU (B28) dan ISC stepper motor (2)
(4) Antara [Drive line (IACBHI)] EFI ECU (B16) dan ISC stepper motor (4)
Lihat ke Halaman A1-38.
NILAI SPESIFIKASI:
Terdapat hubungan dan tidak ada short circuit.
EFI ECU
STSW
ST AM F/L
A12 4 5
C21E5525ES20
1 2 3
4 5 6
ST AM2
G31E5054S10
1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4 5 6 7 8
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44
45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56
A B C21E5508S10
3. Lihat kembali ke freeze frame data dan hasil wawancara, periksa kendaraan menggunakan prosedur
reproduksi problem untuk memeriksa apakah terdapat abnormalitas.
Lihat ke Halaman A1-29.
CATATAN
2 Jika diagnosis code muncul lagi ketika pemeriksaan telah memastikan tidak ada
abnormalitas, mungkin terjadi malafungsi (termasuk kegagalan di power supply system
atau kontak konektor buruk) di EFI ECU.
o Lanjutkan ke q4.
B8-97
q4. Periksa IG switch
1. Periksa status hubungan konektor yang terhubung ke IG switch.
NILAI SPESIFIKASI: Tidak ada abnormalitas
2. Periksa apakah terdapat kontinuitas dan short circuit antara terminal konektor sisi harness
kendaraan berikut ini.
(1) Antara [power supply line (AM)] IG AM fusible link dan IG switch (5)
(2) Antara [signal line (STSW)] EFI ECU (A12) dan IG switch (4)
Lihat ke Halaman A1-38.
o Jika ternyata NG, perbaiki atau ganti harnesses atau konektor yang rusak dan lanjutkan ke q7.
B8-98
q7. Confirm test
1. Konfirmasi data monitor [starter signal] menggunakan DS-".
NILAI SPESIFIKASI: Selama cranking:ON
Selama tidak cranking:OFF
EFI ECU
Refrigerant pressure
5V
sensor
VCO Power line
A54 3
C21E5526ES20
1 2 3
K21E5309S10
1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4 5 6 7 8
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44
45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56
A B C21E5508S10
B8-100
(2) Cakupan monitor, Kriteria penentuan
[1] P0532/47
a. Monitoring range
1. IG SW"ON"
2. Air conditioner "ON"
b. Kondisi penilaian
1. Tegangan sinyal refrigerant pressure sensor tetap sekitar 0.04V atau lebih rendah minimal selama
0.5 detik.
[2] P0533/47
a. Monitoring range
1. IG SW"ON"
2. Air conditioner "ON"
b. Kondisi penilaian
1. Tegangan sinyal refrigerant pressure sensor tetap sekitar 4.9V atau lebih tinggi minimal selama 0.5
detik.
(3) Poin pemeriksaan
1. Masa refrigerant pressure sensor
2. Kegagalan kontak konektor sisi harness kendaraan
3. Kegagalan signal line, line masa
4. Kegagalan EFI ECU
(4) Prosedur pemeriksaan
q1. Konfirmasi gejala
1. Hidupkan mesin.
2. Gunakan DS-" untuk membaca data monitor [A/C Refrigerant pressure sensor].
NILAI SPESIFIKASI:
A/C switch "OFF": Sekitar 0MPa
A/C switch "OFF""ON": Nilai bertambah.
3. Lihat kembali ke freeze frame data dan hasil wawancara, periksa kendaraan menggunakan prosedur
reproduksi problem untuk memeriksa apakah terdapat abnormalitas.
Lihat ke Halaman A1-29.
CATATAN
2 Jika diagnosis code muncul lagi ketika pemeriksaan telah memastikan tidak ada
abnormalitas, mungkin terjadi malafungsi (termasuk kegagalan di power supply system
atau kontak konektor buruk) di EFI ECU.
B8-101
q3. Mengharapkan penyebab abnormalitas
1. Menyimpulkan penyebab malafungsi dari EFI ECU terminal input signal yang diukur di q1.
Tabel penyebab kemungkinan malafungsi
Data monitor [refrigerant pressure
Penyebab malafungsi
sensor]
Switch A/C "ON""OFF": Kegagalan signal line (open, powering)
Nilai tidak berkurang. Line masa rusak
Switch A/C "OFF":
Signal line rusak (terhubung ke masa)
Sekitar 0MPa
o Lanjutkan ke q4.
2. Periksa apakah terdapat kontinuitas dan short circuit antara terminal konektor sisi harness
kendaraan berikut ini.
(1) Antara [signal line (ACAD)] EFI ECU (A50) dan refrigerant pressure sensor (2)
(2) Antara [line masa (E24)] EFI ECU (A47) dan refrigerant pressure sensor (1)
Lihat ke Halaman A1-38.
NILAI SPESIFIKASI:
Terdapat hubungan dan tidak ada short circuit.
CATATAN
2 Untuk sebuah circuit dengan nilai tahanan pull-up yang sangat tinggi, itu dapat diukur
menjadi jauh lebih rendah dari tegangan power supply pada sensor. Hal ini juga tergantung
pada kemampuan (impedansi internal) dari electrical tester yang digunakan dalam
pengukuran.
o Jika ternyata OK, ganti refrigerant pressure sensor dan lanjutkan ke q9.
Lihat ke Halaman K1-45.
o Jika ternyata NG, perbaiki atau ganti harnesses atau konektor yang rusak dan lanjutkan ke q7.
EFI ECU
5V
A/C evaporator
temperature sensor
ACEV Signal line
A37 2
C21E5527ES20
Konektor sisi harness kendaraan yang terhubung ke air conditioner evaporator temperature
sensor
E21 ACEV
1 2
Q11E5025S10
1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4 5 6 7 8
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44
45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56
A B C21E5508S10
B8-104
(2) Cakupan monitor, Kriteria penentuan
[1] P0537/44
a. Monitoring range
1. IG SW"ON"
2. Air conditioner "ON"
b. Kondisi penilaian
1. Tegangan sinyal air conditioner evaporator temperature sensor tetap sekitar 0.14V atau lebih rendah
minimal selama 0.5 detik.
[2] P0538/44
a. Monitoring range
1. IG SW"ON"
2. Air conditioner "ON"
b. Kondisi penilaian
1. Tegangan sinyal air conditioner evaporator temperature sensor tetap sekitar 4.9V atau lebih tinggi
minimal selama 0.5 detik.
(3) Poin pemeriksaan
1. Air conditioner evaporator temperature sensor gagal
2. Kegagalan kontak konektor sisi harness kendaraan
3. Kegagalan signal line, line masa
4. Kegagalan EFI ECU
(4) Prosedur pemeriksaan
q1. Konfirmasi gejala
1. Hidupkan mesin dan putar blower on untuk sementara dengan MAX COOL dan air conditioner
"OFF".
2. Gunakan DS-" untuk membaca data monitor [A/C evaporator temperature sensor].
NILAI SPESIFIKASI:
Sama seperti temperature di dalam kendaraan
3. Lihat kembali ke freeze frame data dan hasil wawancara, periksa kendaraan menggunakan prosedur
reproduksi problem untuk memeriksa apakah terdapat abnormalitas.
Lihat ke Halaman A1-29.
CATATAN
2 Jika diagnosis code muncul lagi ketika pemeriksaan telah memastikan tidak ada
abnormalitas, mungkin terjadi malafungsi (termasuk kegagalan di power supply system
atau kontak konektor buruk) di EFI ECU.
B8-105
q3. Mengharapkan penyebab abnormalitas
1. Menyimpulkan penyebab kerusakan tersebut dari data monitor.
Tabel penyebab kemungkinan malafungsi
Data monitor [A/C evaporator temperature sensor] Penyebab malafungsi
Kegagalan signal line (open, powering)
0d
Line masa rusak
Sekitar 94d Signal line rusak (terhubung ke masa)
o Lanjutkan ke q4.
2. Ukur nilai tahanan antara air conditioner evaporator temperature sensor 1 (E21) dan 2 (ACEV).
NILAI SPESIFIKASI:
Temperature [d] 0 15
Tahanan (k
) 4,8-4,9 2,2-2,4
2. Periksa apakah terdapat kontinuitas dan short circuit antara terminal konektor sisi harness
kendaraan berikut ini.
(1) Antara [signal line (ACEV)] EFI ECU (A37) dan air conditioner evaporator temperature sensor
(2)
(2) Antara [line masa (E21)] EFI ECU (A46) dan air conditioner evaporator temperature sensor (1)
Lihat ke Halaman A1-38.
NILAI SPESIFIKASI:
Terdapat hubungan dan tidak ada short circuit.
o Jika ternyata NG, perbaiki atau ganti harnesses atau konektor yang rusak dan lanjutkan ke q7.
B8-106
q7. Confirm test
1. Hidupkan mesin dan putar blower on untuk sementara dengan MAX COOL dan air conditioner
"OFF".
2. Gunakan DS-" untuk membaca data monitor [A/C evaporator temperature sensor].
NILAI SPESIFIKASI:
Sama seperti temperature di dalam kendaraan
EFI ECU
F/P relay
FC1 Power line 1
Driver A29 1 3
Main relay
Power line 2 EFI
2 4 2 4
3
E/G AM
1 3
F/P Motor
IG SW
(IG2)
4
F/L
Earthed line
MRO
Driver A20 Battery
C21E5528ES20
Gage^ Gage_
1 2
3 4
Pump^ Pump_
L31E5523ES10
1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4 5 6 7 8
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44
45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56
A B C21E5508S10
B8-108
Setiap unit yang terhubung ke konektor sisi harness kendaraan
4 4
2 2
1 3 1 3
3. Lihat kembali ke freeze frame data dan hasil wawancara, periksa kendaraan menggunakan prosedur
reproduksi problem untuk memeriksa apakah terdapat abnormalitas.
Lihat ke Halaman A1-29.
CATATAN
2 Jika diagnosis code muncul lagi ketika pemeriksaan telah memastikan tidak ada
abnormalitas, mungkin terjadi malafungsi (termasuk kegagalan di power supply system
atau kontak konektor buruk) di EFI ECU.
o Jika ternyata NG, perbaiki atau ganti harnesses atau konektor yang rusak dan lanjutkan ke q11.
B8-111
q6. Periksa terminal fuel pump
1. Lepas hubungan konektor fuel pump.
2. Putar IG switch ke "ON", dan ukur tegangan antara terminal fuel pump power supply 3 (pump @)
dan terminal masa bodi.
NILAI SPESIFIKASI:
Tegangan baterai
3. Dalam kondisi berikut, ukur tegangan antara fuel pump power supply terminal 3 (pump @) dan
terminal masa bodi.
(1) Ketika fuel pump bergerak
NILAI SPESIFIKASI:
Tegangan baterai
4. Periksa apakah terdapat kegagalan kontak konektor yang menyebabkan tahanan menjadi abnormal
dari setiap konektor dari sirkuit sistem.
NILAI SPESIFIKASI:
Tidak ada abnormalitas
2. Periksa apakah terdapat kontinuitas dan short circuit antara terminal konektor sisi harness
kendaraan berikut ini.
(1) Antara [power supply line (FC1)] EFI ECU (A29) dan F/P relay (1)
(2) Antara [power supply line ] F/P relay (2) dan fuel pump (3)
(3) Antara [line masa] fuel pump (4) dan masa bodi
Lihat ke Halaman A1-38.
NILAI SPESIFIKASI:
Terdapat hubungan dan tidak ada short circuit.
CATATAN
2 P1604 (Abnormal E/G start) adalah kode yang memberikan ide dari bagian yang cacat untuk
memperkirakan dengan referensi freeze frame data dalam menanggapi sinyal seperti
"Engine stall" dan "Engine vibration".
2 Untuk alasan ini, kode ini muncul bahkan ketika kegagalan ignition tidak mekanis atau
ketika kendaraan hanya berlari keluar dari gas. Setelah Anda memverifikasi tingkat
kesehatan mesin dan kekhawatiran pelanggan Anda diurus, maka Anda dapat menghapus
kode.
q5. Periksa coolant temperature sensor ( (Revolusi kecepatan 100-250 rpm pada cranking)
1. Periksa [temperatur cairan pendingin] dalam data monitor.
o Jika temperature sesuai dengan kondisi dari kendaraan, penyebab dari malafungsi dapat
menyumbat dalam sistem bahan bakar, seal rusak, atau kebocoran dari sistem bahan bakar.
o Jika temperatur tidak sesuai dengan kondisi kendaraan, penyebab dari malafungsi mungkin
abnormalitas dalam engine coolant temperature sensor.
q6. Periksa coolant temperature sensor (Revolusi kecepatan 250 rpm atau lebih tinggi pada
cranking)
1. Periksa [temperatur cairan pendingin] dalam data monitor.
o Jika temperatur sesuai dengan kondisi kendaraan, lanjutkan ke q7.
o Jika temperatur tidak sesuai dengan kondisi kendaraan, penyebab dari malafungsi mungkin
abnormalitas dalam engine coolant temperature sensor.
BACK UP
ABS2 ABS1
38 13 35 A1 A2 A52 5 3
'BS 'BM 'IG 'B1 'B2 IGSW IG' 'B
1 MOTOR GND CANH 37 A56 CANH HCAN A44 9 CANH
EFI ECU Combination meter
ABS ECU
CANL 24 A55 CANL LCAN A43 8 CANL
25 SYSTEM GND Terminating Terminating
resistance resistance
E01 E02 SGND
Vehicles equipped with ABS
A7 A5 7
C21E5523ES20
25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37
38
14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
C21C5512S10
1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4 5 6 7 8
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44
45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56
A B C21E5508S10
NILAI SPESIFIKASI:
A diagnosis code muncul.
o Jika ternyata OK, troubleshoot diagnosis code muncul dan lanjutkan ke q2.
o Jika NG, lanjutkan ke q3.
NILAI SPESIFIKASI:
Diagnosis code tidak muncul.
IG2
ST
EFI
Fuse block
F/L ECU
Main relay IG2
BACK UP
A1 A2 A52 5 3
'B1 'B2 IGSW IG' 'B
A56 CANH HCAN A44 9 CANH HCAN 2
EFI ECU Combination meter
A55 CANL LCAN A43 8 CANL LCAN 1
Terminating Terminating
resistance resistance
E01 E02 SGND
A7 A5 7
C21E5530ES20
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
H21E5506S10
1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4 5 6 7 8
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44
45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56
A B C21E5508S10
CATATAN
2 LIhat ke bagaimana diagnosis code muncul untuk combination meter.
NILAI SPESIFIKASI:
Diagnosis code tidak muncul.
CATATAN
2 Ketika Anda memeriksa komponen, selalu periksa harnesses dan konektor yang terhubung
ke komponen
Dalam beberapa kasus, malafungsi dapat terjadi di luar kondisi output yang ditentukan
untuk diagnosis code atau komponen yang tidak terkait dengan sistem diagnosis. Dalam
hal ini, tidak ada abnormalitas akan dideteksi melalui diagnosis bahkan jika gejala
malafungsi adalah mengulangi.
B8-122
8-13 DAFTAR KEMUNGKINAN PENYEBAB PER GEJALA MALAFUNGSI
8-13-1 STARTING BURUK
Kemungkinan penyebab
Gejala malafungsi
Sistem Komponen Kode malafungsi
Sirkuit power supply ECU EFI Open atau short circuit
Sistem power
Ignition switch
supply Tidak menyala “ON”
Main relay
Sistem masa 1
Masa mesin * Open circuit, kegagalan masa
mesin
Fuel pump relay Tidak menyala “ON”
Sistem bahan Saluran bahan bakar, Filter bahan bakar Tersumbat
Tidak ada initial
bakar Fuel injector Tak ada injeksi, injeksi konstan
ignition
Fuel pump Tidak bekerja
1
Engine fuse * Fuse putus
Ignition coil
Sistem ignition Tidak ada percikan api
Busi
Ignition timing Menyimpang
Engine revolution sensor Tak ada "NE signal"
Sistem kontrol
Camshaft position sensor Sinyal output buruk
Fuel pump relay Tidak menyala “ON”
Sistem bahan Saluran bahan bakar, Filter bahan bakar Tersumbat
bakar Fuel injector Bocor, Tak ada injeksi, Injeksi konstan
Eksplosi tidak Fuel pump Tidak bekerja
sempurna Sistem ignition Busi Misfire
meskipun terjadi Sistem intake Selang udara, dll. Kebocoran
pembakaran awal Manifold absolute pressure sensor Penyimpangan dalam karakteristik, open
Engine coolant temperature sensor circuit, short circuit
Sistem kontrol
Engine revolution sensor
Sinyal output buruk
Camshaft position sensor
Tidak terbuka sepenuhnya atau tidak
Sistem intake Throttle body
Mesin terbuka sama sekali
dingin Penyimpangan dalam karakteristik, open
Sistem kontrol Engine coolant temperature sensor
circuit, short circuit
Sistem bahan
Selama Fuel injector Kebocoran
bakar
peman
Trouble Tidak terbuka sepenuhnya atau tidak
asan Sistem intake Stepper motor untuk ISC
starting terbuka sama sekali
Fuel pump relay Tidak menyala “ON”
Sistem bahan
Saluran bahan bakar, Filter bahan bakar Tersumbat
Terus- bakar
Fuel injector Kebocoran
meneru
Sistem ignition Busi Membara
s
Stepper motor untuk ISC Rusak terbuka
Sistem intake
Selang udara, dll. Kebocoran
1
* : "Fuse E/G" mungkin akan putus jika ignition switch diputar ke "ON" bila terdapat kegagalan hubungan masa antara masa
mesin (antara konektor B30(E1) EFI computer dan engine block).
B8-123
8-13-2 IDLING GAGAL
Kemungkinan penyebab
Gejala malafungsi
Sistem Komponen Kode malafungsi
Tidak terbuka sepenuhnya atau tidak
Sistem intake Stepper motor untuk ISC
Tidak ada idle up terbuka sama sekali
Sistem kontrol Engine coolant temperature sensor Open atau short circuit
Selang udara, dll. Kebocoran
Sistem intake Throttle body Tidak menutup sepenuhnya
Stepper motor untuk ISC Buka setiap saat
Manifold absolute pressure sensor Penyimpangan dalam karakteristik, open
Putaran idle tinggi Engine coolant temperature sensor circuit, short circuit
Throttle position sensor Penyimpangan dalam karakteristik
Sistem kontrol
Stop lamp switch
Tail lamp switch Selalu "ON"
blower switch
Selang udara, dll.
Sistem intake Tersumbat
Throttle body
Manifold absolute pressure sensor
Putaran idle Penyimpangan dalam karakteristik
Engine coolant temperature sensor
rendah
Sistem kontrol Stop lamp switch
Tail lamp switch Tidak menyala “ON”
blower switch
Selang udara, dll.
Kebocoran
Sistem intake Throttle body
Hunting pada
Stepper motor untuk ISC Buka setiap saat
idling
Manifold absolute pressure sensor Penyimpangan dalam karakteristik
Sistem kontrol
Camshaft position sensor Sinyal output buruk
Sistem bahan Fuel injector Kebocoran, tidak ada injeksi
bakar Fuel pump Pengoperasian salah
Sistem intake Throttle body Isapan
Idling tak stabil Ignition coil Koneksi buruk
Sistem ignition
Busi Misfire
Manifold absolute pressure sensor
Sistem kontrol Pengoperasian rusak, hubungan buruk
Oxygen sensor FR
B8-124
8-13-3 ENGINE STALL
Kemungkinan penyebab
Gejala malafungsi
Sistem Komponen Kode malafungsi
Fuel pump relay Tidak menyala “ON”
Sistem bahan
Engine stall Saluran bahan bakar, Filter bahan bakar Tersumbat
bakar
sesaat setelah Fuel pump Tidak bekerja
dihidupkan Engine coolant temperature sensor Penyimpangan dalam karakteristik
Sistem kontrol
Camshaft position sensor Sinyal output buruk
Engine stall ketika Manifold absolute pressure sensor
Penyimpangan dalam karakteristik
menekan Sistem kontrol Engine coolant temperature sensor
akselerator. Camshaft position sensor Sinyal output buruk
Engine stall ketika Sistem intake Throttle body Pengoperasian salah
membebaskan
Sistem kontrol Manifold absolute pressure sensor Penyimpangan dalam karakteristik
akselerator.
Engine stall ketika
air conditioner Sistem intake Stepper motor untuk ISC Selalu tertutup
diputar ke "ON".
Sirkuit power supply ECU EFI
Sistem power
Ignition switch Koneksi buruk
supply
Mesin mati, tetapi Main relay
dapat dihidupkan Sistem intake Stepper motor untuk ISC Selalu tertutup
lagi. Sistem ignition Ignition coil Koneksi buruk
Manifold absolute pressure sensor
Sistem kontrol Koneksi buruk
Engine revolution sensor
B8-125
8-13-4 PENGENDARAAN BURUK
Kemungkinan penyebab
Gejala malafungsi
Sistem Komponen Kode malafungsi
Saluran bahan bakar, Filter bahan bakar Tersumbat
Sistem bahan
Fuel injector
bakar Laju aliran rendah
Fuel pump
Ignition coil Ignition kendur
Tersendat saat
Sistem ignition Busi Misfire
akselerasi
Ignition timing Menyimpang
Manifold absolute pressure sensor
Penyimpangan dalam karakteristik, open
Engine coolant temperature sensor
Sistem kontrol circuit, short circuit
Throttle position sensor
Knock sensor Open atau short circuit
Sistem bahan
Fuel injector Laju aliran rendah
bakar
Ignition coil Koneksi buruk
Back fire Sistem ignition Busi Misfire
After fire Ignition timing Menyimpang
Manifold absolute pressure sensor Pengoperasian salah
Sistem kontrol Engine coolant temperature sensor Penyimpangan dalam karakteristik
Camshaft position sensor Sinyal output buruk
Saluran bahan bakar, Filter bahan bakar Tekanan bahan bakar buruk.
Sistem bahan
Fuel injector Laju aliran rendah
bakar
Fuel pump Tekanan bahan bakar buruk.
Sistem ignition Busi Misfire
Output tidak cukup
Manifold absolute pressure sensor Penyimpangan dalam karakteristik, open
Engine coolant temperature sensor circuit, short circuit
Sistem kontrol
Throttle position sensor Penyimpangan dalam karakteristik
Camshaft position sensor Sinyal output buruk
Sistem bahan
Fuel injector Injeksi konstan
bakar
Penyimpangan dalam karakteristik, open
Manifold absolute pressure sensor
Asap hitam circuit, short circuit
Sistem kontrol Intake air temperature sensor
Engine coolant temperature sensor Penyimpangan dalam karakteristik
Throttle position sensor
Sistem bahan Saluran bahan bakar, Filter bahan bakar Tersumbat
bakar Fuel injector Pengoperasian salah
Hunting selama
Sistem ignition Ignition coil Koneksi buruk
pengendaraan
Throttle position sensor Penyimpangan dalam karakteristik
Sistem kontrol
Camshaft position sensor Sinyal output buruk
Penyimpangan dalam karakteristik, open
Manifold absolute pressure sensor
circuit, short circuit
Abnormal
Sistem kontrol Throttle position sensor Penyimpangan dalam karakteristik
knocking
Penyimpangan dalam karakteristik, open
Knock sensor
circuit, short circuit
B8-126
8-14 TROUBLE SHOOTING SESUAI DENGAN SISTEM
8-14-1 POWER SUPPLY SYSTEM ABNORMALITY (SWITCH IG)
(1) Diagram sirkuit sistem
EFI ECU
Battery
C21E5531ES20
1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4 5 6 7 8
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44
45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56
A B C21E5508S10
o Jika ternyata OK, lanjutkan ke Troubleshooting setiap system (abnormalitas power supply (main
relay)).
Lihat ke Halaman B8-128.
o Lanjutkan ke q3.
B8-128
q3. Periksa IG switch
1. Periksa status hubungan konektor yang terhubung ke IG switch.
NILAI SPESIFIKASI:
Tidak ada abnormalitas
2. Periksa apakah terdapat kontinuitas dan short circuit antara terminal konektor sisi harness
kendaraan berikut ini.
(1) Antara [power supply line (IGSW)] EFI ECU (A52) dan ECU IG2 fuse
Lihat ke Halaman A1-38.
NILAI SPESIFIKASI:
Terdapat hubungan dan tidak ada short circuit.
o Jika ternyata NG, perbaiki atau ganti harnesses atau konektor yang rusak dan lanjutkan ke q6.
B8-129
q6. Confirm test
1. Lepas hubungan konektor A sisi harnes kendaraan pada EFI ECU.
2. Putar IG switch ke "ON" dengan tanpa beban listrik.
3. Ukur tegangan antar terminal berikut.
Antara konektor A52 (IGSW sisi harness kendaraan yang dihubungkan ke EFI ECU dan konektor A7
(E01) sisi harness kendaraan yang dihubungkan ke EFI ECU
NILAI SPESIFIKASI:
Tegangan baterai
EFI ECU
EFI
Battery
C21E5532ES20
1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4 5 6 7 8
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44
45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56
A B C21E5508S10
2
1 3
C21E5515S10
2. Periksa apakah terdapat kontinuitas dan short circuit antara terminal konektor sisi harness
kendaraan berikut ini.
(1) Antara [power supply line ] EFI fuse dan Main relay (4)
(2) Antara [power supply line ( B1)] EFI ECU (A1) dan Main relay (2)
(3) Antara [power supply line ( B2)] EFI ECU (A2) dan Main relay (2)
(4) Antara [Drive line (MRO)] EFI ECU (A20) dan Main relay (1)
Lihat ke Halaman A1-38.
NILAI SPESIFIKASI:
Terdapat hubungan dan tidak ada short circuit.
o Jika ternyata NG, perbaiki atau ganti harnesses atau konektor yang rusak dan lanjutkan ke q5.
B8-132
q5. Confirm test
1. Menggunakan DS-", baca data monitor [power supply voltage] kondisi di bawah berikut.
(1) Switch IG "ON", dengan tidak ada beban listrik
NILAI SPESIFIKASI:
Tegangan baterai
EFI ECU IG SW
RAD FAN relay (IG2)
FANI Drive line Power line 3 E/G AM
Driver A32 3 1
F/L
Radiator
fan motor
1
Battery
Earthed line
C21E5533ES20
4
2 1 2
1 3
1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4 5 6 7 8
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44
45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56
A B C21E5508S10
3. Dalam kondisi berikut, ukur tegangan antara terminal 2 radiator fan motor power supply dan terminal
masa.
(1) Ketika active test [radiator fan] adalah "ON"
NILAI SPESIFIKASI:
Tegangan baterai
4. Periksa apakah terdapat kegagalan kontak konektor yang menyebabkan tahanan menjadi abnormal
dari setiap konektor dari sirkuit sistem.
NILAI SPESIFIKASI:
Tidak ada abnormalitas
o Jika ternyata OK, ganti radiator fan motor dan lanjutkan ke q13.
Lihat ke Halaman B6-10.
o Jika ternyata NG, periksa apakah terdapat power supply line , power supply line dan line
masa open wire, short circuit, dan status hubungan konektor, dan jika hal itu NG, perbaiki atau
ganti power supply line, line masa, atau konektor dan lanjutkan ke q13.
B8-136
q9. Periksa RAD FAN relay
1. Periksa status hubungan konektor RAD FAN relay.
NILAI SPESIFIKASI:
Tidak ada abnormalitas
3. Periksa apakah terdapat kontinuitas antara terminal konektor sisi harness kendaraan berikut ini.
(1) Antara [Drive line (FAN1)] EFI ECU (A32) dan RAD relay (3)
Lihat ke Halaman A1-38.
NILAI SPESIFIKASI:
Terdapat hubungan
o Jika ternyata OK, ganti RAD FAN relay dan lanjutkan ke q13.
o Jika NG, lanjutkan ke q11.
2. Periksa apakah terdapat kontinuitas dan short circuit antara terminal konektor sisi harness
kendaraan berikut ini.
(1) Antara [power supply line ] RAD relay (1) dan fuse E/G
(2) Antara [Drive line (FAN1)] EFI ECU (A32) dan RAD FAN relay (3)
Lihat ke Halaman A1-38.
NILAI SPESIFIKASI:
Terdapat hubungan dan tidak ada short circuit.
o Jika ternyata NG, perbaiki atau ganti harnesses atau konektor yang rusak dan lanjutkan ke q13.
EFI ECU
'B
To Stop lamp
F/L
Battery
C21E5535ES20
1 2
3 4
A31E5155S10
1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4 5 6 7 8
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44
45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56
A B C21E5508S10
o Jika hal itu OK, sistem adakah normal, atau terdapat abnormalitas yang masih ada tetapi sistem
telah berfungsi secara normal lagi.
o Jika NG, lanjutkan ke q2.
o Lanjutkan ke q3.
2. Periksa apakah terdapat kontinuitas dan short circuit antara terminal konektor sisi harness
kendaraan berikut ini.
(1) Antara [signal line (STP)] EFI ECU (A11) dan switch stop lamp (2)
(2) Antara [power supply line] switch stop lamp (1) dan fuse STOP/DOME
Lihat ke Halaman A1-38.
NILAI SPESIFIKASI:
Terdapat hubungan dan tidak ada short circuit.
o Jika ternyata NG, perbaiki atau ganti harnesses atau konektor yang rusak dan lanjutkan ke q6.
1. Hubungkan DS-".
2. Lepas fuel hose dari fuel delivery pipe inlet dan pasang fuel pressure gage ke pipe melalui 3 way.
3. Putar switch IG pada posisi ON.
4. Lakukan active test [fuel pump] dengan menggunakan DS-".
5. Ukur tekanan bahan bakar ketika pompa bahan bakar dijalankan.
NILAI SPESIFIKASI:
2945kPa{3.00.05kgf/cm2}
Tidak berubah-ubah secara significant
T11E6207T10
B8-142
8-15-5 OXYGEN SENSOR(FRONT O2 SENSOR)
1. Periksa tahanan antara terminal berikut.
(1) Antara 1 (OXH1) dan 2 ( B)
NILAI SPESIFIKASI:
9.0 (pada temperatur ruang) 2 1
2. Pastikan tidak ada kontinuitas antara setiap terminal
berikut. 4 3
(1) Antara front O2 sensor main unit dan 3 (OX1)
(2) Antara front O2 sensor main unit dan 4(E2)
T21E5074T10
(3) Antara front O2 sensor main unit dan 1(OXH1)
(4) Antara front O2 sensor main unit dan 2 ( B)
(5) Antara 3 (OX1) dan 1 (OXH1)
(6) Antara 3 (OX1) dan 2 ( B)
(7) Antara 4 (E2) dan 1 (OXH1)
(8) Antara 4 (E2) dan 2 ( B)
NILAI SPESIFIKASI:
Tidak berhubungan
CATATAN
2 Selain pemeriksaan unit tunggal di atas, lakukan
pemeriksaan tegangan output dari sensor O2
depan di bawah kondisi bahwa sensor terpasang
pada kendaraan. (Lihat ke trouble shooting sesuai
dengan diagnosis code.)
`P0131/21, P0132/21, P0134/21 (front O2 sensor signal
system)
Lihat ke Halaman B8-54.
3 2 1
T11E6212T10
Q11E5043T10
2. Lepas hubungan fuel hose antara fuel inlet pipe dan fuel pipe.
3. Menggunakan SST (pemeriksaan alat ukur dan kawat
EFI), hubungkan injector untuk memeriksa lepas A
2. Periksa kontinuitas udara antara port dengan memberikan tegangan baterai antara terminal konektor
pada sisi EVAP purge VSV.
NILAI SPESIFIKASI:
Port harus memiliki kontinuitas udara.
2 1
T11E6218T10
CATATAN
2 Bentuk gelombang seperti ditunjukkan pada
gambar (contoh) hanya merupakan referensi.
C21E5564T10
CATATAN
2 Bentuk gelombang seperti ditunjukkan pada
gambar (contoh) hanya merupakan referensi.
C21E5565T10
CATATAN
2 Bentuk gelombang seperti ditunjukkan pada CH2
(DTC)
Number of diagnosis codes
(DIAG)
Setelah mesin dipanaskan Bervareasi secara periodik
Selama air fuel ratio feedback control antara 0 - 1V
Setelah mesin dipanaskan, kendaraan dimatikan
Posisi shift Netral Sekitar 1V
Output volt of FR O2 SSR
Lakukan quick racing sekitar 10 10 kali berturut-turut.
(O2FV)
Setelah mesin dipanaskan, idling
Sekitar 1.5 V (kemudian
Hentikan kendaraan
engine mati)
Menghentikan fuel pump dalam active test.
Selama dilakukan fuel cutting Sekitar 0V
Setelah mesin dipanaskan Secara periodik perubahan
Selama air fuel ratio feedback control antara kurus gemuk.
Setelah mesin dipanaskan, kendaraan dimatikan
Posisi shift Netral Gemuk
O2 sensor signal
Lakukan quick racing sekitar 10 10 kali berturut-turut.
(OX)
Setelah mesin dipanaskan, idling
Hentikan kendaraan Kurus
Menghentikan fuel pump dalam active test.
Selama dilakukan fuel cutting Kurus
Selama open loop control pada saat cooling down mesin OL
Selama air fuel ratio feedback control
CL
Fuel system 1 status (Setelah mesin dipanaskan, saat engine idling, dll.)
(FS1) Selama open loop control termasuk power up control,
OL-DRV
deselerasi power down control, dll.
Selama open loop control setelah terjadi kegagalan O2 sensor OL-Flt
Fuel system 2 status
Selalu " "
(FS2)
Central value 1
Total fuel trim bank 1
Kompensasi penambahan bahan bakar Lebih besar dari 1
(TFC)
Kompensasi pengurangan bahan bakar Kurang dari 1
Central value 0%
Plus display
(Abnormalitas kurus diduga
Kompensasi penambahan bahan bakar
jika hal itu +25% atau lebih
Short term fuel trim bank 1
tinggi.)
(SHRTFT)
Minus display
(Abnormalitas gemuk
Kompensasi pengurangan bahan bakar
diduga jika hal itu -25%
atau lebih tinggi.)
Central value 0%
Short term of FR O2 SSR
Kompensasi penambahan bahan bakar Plus display
(O2FP)
Kompensasi pengurangan bahan bakar Minus display
Central value 0%
Long term fuel trim bank 1
Ketika air fuel ratio cenderung kurus Plus display
(LONGFT)
Ketika air fuel ratio cenderung gemuk Minus display
Central value Sekitar 1
VF monitor
Ketika air fuel ratio cenderung kurus Lebih besar dari 1
(VF)
Ketika air fuel ratio cenderung gemuk Kurang dari 1
*: Hal ini tidak diaktifkan untuk data monitor.
B8-158
Nama item
Kondisi pemeriksaan Nilai referensi
(Singkatan)
Startup selama periode dingin
0.070 - 0.140 ml
(Air conditioner "OFF", water temperature 20 derajat)
Injection volume Setelah mesin dipanaskan, selama mesin berputar idling
(TAUX) (Air conditioner "ON", water temperature 90 derajat) 0.085 - 0.120 ml
Setelah mesin dipanaskan, pada 2500rpm
0.080 - 0.120 ml
(Air conditioner "ON", water temperature 90 derajat)
Startup selama periode dingin
3.0 - 4.0 ms
(Air conditioner "OFF", water temperature 20 derajat)
Injection time Setelah mesin dipanaskan, selama mesin berputar idling
3.5 - 5.0 ms
(TAUZ) (Air conditioner "ON", water temperature 90 derajat)
Setelah mesin dipanaskan, pada 2500rpm
3.0 - 4.5 ms
(Air conditioner "ON", water temperature 90 derajat)
Setelah mesin dipanaskan, idling
5 - 15 %
Tidak ada beban listrik
Setelah mesin dipanaskan, 2000r/min
Tidak ada beban listrik 5 - 15 %
Posisi shift Netral
Calculated load value
Setelah mesin dipanaskan
(LOAD)
Selama pengendaraan konstan pada 2500r/min 5 - 35 %
A/C ON
Setelah mesin dipanaskan
Selama pengendaraan konstan pada 3500r/min 10 - 40 %
A/C ON
IG switch ON, mesin dimatikan
11 - 13 V
Battery voltage Tidak ada beban listrik
(VPWR) Mesin dalam keadaan idling
13 - 15 V
Tidak ada beban listrik
IG switch ON, kendaraan dimatikan 0 km/jam
Vehicle speed
Hampir sama dengan
(VS) Selama kendaraan sedang bergerak
speedometer
Water temperature sekitar 20 derajat
Mesin idle 750 - 1350rpm
Tidak ada beban listrik
Engine revolution speed
Setelah mesin dipanaskan, idling
(RPM) 700 - 800rpm
Tidak ada beban listrik
Setelah mesin dipanaskan, idling
900 rpm
Air conditioner ON
Sekitar 101kPa
IG switch ON, mesin dimatikan (Hampir sama dengan
tekanan atmosfer)
Mesin: Setelah mesin dipanaskan idling
26 - 39 kPa
Tidak ada beban listrik
Manifold absolute pressure
Perubahan sesuai dengan
(MAP)
Engine racing manifold absolute
pressure.
Setelah mesin dipanaskan
4000rpm atau lebih tinggi dan pengendaraan dengan 90 - 110 kPa
akselerator terbuka penuh
Barometric pressure Sama seperti tekanan
IG SW"ON"
(BARO) atmosfir
Intake air temperature Sama seperti temperatur
IG SW"ON"
(IAT) udara intake aktual
Initial Intake Air Temp
(IAT_S)
B8-159
Nama item
Kondisi pemeriksaan Nilai referensi
(Singkatan)
Benar-benar kondisi dingin Hampir sama seperti
IG switch "ON", mesin dimatikan temperatur udara sekitar
Engine coolant temperature Ubah seperti temperatur
Setelah menghidupkan mesin
(ECT) cairan pendingin naik.
Mesin telah dipanaskan sepenuhnya. 85 - 105 d
Setelah mesin dipanaskan radiator fan bekerja 102 d
Initial Engine Coolant Temp
(ECT_S)
Stop lamp signal Bila pedal rem ditekan ON
(STP) Ketika pedal rem dibebaskan OFF
Brake negative pressure switch
Selalu OFF
(BNPS)
Cranking
Tidak ada beban listrik
5 - 0
Posisi shift Netral
Setelah mesin dipanaskan, idling
Tidak ada beban listrik 5 - 15
Ignition timing advance
Posisi shift Netral
(ITA)
Setelah mesin dipanaskan, 2000rpm
Tidak ada beban listrik 30 - 40
Posisi shift Netral
Ketika terminal T adalah shorted
8 - 12
Mesin idle
Jika terjadi gejala seperti knocking dan output tidak cukup,
bandingkan nilai-nilai berikut dengan kendaraan lain dengan
Knock corr. advance angle model yang sama.
(KNFB)
IG switch "ON", mesin dimatikan, akselerator terbuka penuh
Throttle Position
IG switch ON, mesin dimatikan, akselerator tertutup penuh
(THOP)
Kendaraan dihentikan, idling
IG switch ON, mesin dimatikan
5 - 15 %
Accelerator pedal tertutup penuh
Absolute throttle position IG switch ON, mesin dimatikan Meningkat sesuai dengan
(TP) Accelerator pedal secara bertahap ditekan jumlah penekanan pedal.
IG switch ON, mesin dimatikan
75 - 85 %
Accelerator pedal terbuka penuh
IG switch ON, mesin dimatikan
0 - 10 %
Accelerator pedal tertutup penuh
Relative throttle position IG switch ON, mesin dimatikan Meningkat sesuai dengan
(TP_R) Accelerator pedal secara bertahap ditekan jumlah penekanan pedal.
IG switch ON, mesin dimatikan
95 - 100 %
Accelerator pedal terbuka penuh
Water temperature sekitar 20d
Mesin idle 1100 - 1300 rpm
Tidak ada beban listrik
Target idle speed
Setelah mesin dipanaskan, idling
(TIDL) 700 - 800 rpm
Tidak ada beban listrik
Setelah mesin dipanaskan, idling
850 - 950 rpm
Air conditioner ON
Idle switch position Ketika accelerator pedal dibebaskan ON
(IDL) Ketika accelerator pedal ditekan OFF
B8-160
Nama item
Kondisi pemeriksaan Nilai referensi
(Singkatan)
Mengurangi seperti
Engine start from cold state
temperatur air naik.
Setelah mesin dipanaskan, selama mesin berputar idling
7 - 50 step
ISC step Tidak ada beban listrik
(ISCSTEP) Setelah mesin dipanaskan, selama mesin berputar idling
Headlight ON
50 - 115 step
Air conditioner ON
Posisi shift Netral
Engine start from cold state 2.2 - 15 L/s
ISC Flow Setelah mesin dipanaskan, selama mesin berputar idling
0.8 - 1,5 L/s
(ISCF) dengan tanpa beban
Kendaraan dihentikan, idling 1.7 - 3,9 L/s
Setelah mesin dipanaskan, idling 0.8 - 1,3 L/s
ISC Feedback Value
Setelah mesin dipanaskan, idling
(ISCFB) 0.5 - 1,8 L/s
Idling naik karena bebam elektrik atau air conditioner ON
ISC learning value Nilai awal 0 - 20 %
(DLRN) Compensation toward valve open direction Nilai bertambah
Ketika mesin idling
Electric Load Feedback Val
Headlight OFFON 0 - 0,6 L/s
(ELOCP)
Tidak ada beban air conditioner
Idling 0%
Evaporative purge output
Sekitar 5 menit setelah mesin dihidupkan Perubahan sesuai dengan
(EVAP)
Setelah mesin dipanaskan, 2000rpm atau lebih tinggi purge control.
Idling 0%
Purge corr. coefficient
Sekitar 5 menit setelah mesin dihidupkan Perubahan sesuai dengan
(FPG)
Setelah mesin dipanaskan, 2000rpm atau lebih tinggi evaporator purge output.
Idling 0%
Evap Purge Flow
Sekitar 5 menit setelah mesin dihidupkan Perubahan sesuai dengan
(PRF)
Setelah mesin dipanaskan, 2000rpm atau lebih tinggi purge control.
Tidak ada starter signal, fuel pump output ON dengan engine
Fuel pump relay ON
stopped
(FUELPR)
Starter signal muncul dengan memutar mesin OFF
Fuel Cut Condition Selama fuel cutting aktif ON
(FCJ) Selama fuel cutting tidak aktif OFF
Idle Fuel Cut Selama fuel cutting aktif ON
(FCI) Selama fuel cutting tidak aktif OFF
Immobiliser Fuel Cut
Selalu OFF
(IMFC)
Immobiliser Communication
Selalu OFF
(IMLN)
Electric load Setiap dari headlamp, blower, dan radiator fan adalah on. ON
(DSW) Headlamp, blower, dan radiator fan semua off. OFF
Electric Fan Motor Ketika electric fan bekerja ON
(FAN) Ketika electric fan tidak bekerja OFF
Power steering signal Kendaraan berhenti, roda kemudi dioperasikan ON
PST Kendaraan berhenti, roda kemudi tidak dioperasikan OFF
Air conditioner signal Ketika air conditioner mati OFF
(AC) Ketika air conditioner dihidupkan ON
A/C Evap Temperature Meniup udara untuk sementara waktu dengan MAX COOL dan Sama seperti temperature
(ACEV) air conditioner OFF. di dalam kendaraan
B8-161
Nama item
Kondisi pemeriksaan Nilai referensi
(Singkatan)
Time after Engine starting
(T_AES)
Distance when MIL is ON
(DWM)
Warmup Cycle Cleared DTC
(WDC)
Distance from DTC Cleared
(DDC)
Time after DTC Cleared
(DTCC)
Engine Starting Time
(AEST)
Engine Speed (Starter Off)
Segera setelah menghidupkan mesin 100 - 1000 rpm
(STER)
Starter Count
Ignition switch "ON"
(STON)
Run Dist of Previous Trip
(PTRD)
Previous Trip Coolant Temp
(THW)
Previous Trip Intake Temp
(RIAT)
Selama cranking, engine revolution speed lebih rendah dari
Avail
Engine Start Hesitation 120 rpm.
(LTSH) Selama cranking, engine revolution speed 120 rpm atau lebih
Tidak Avi
tinggi.
Engine revolution speed dalam waktu 2 detik setelah mesin
Avail
Low Rev for Eng Start dihidupkan lebih rendah dari 200 rpm.
(IRLH) Engine revolution speed dalam waktu 2 detik setelah mesin
Tidak Avi
dihidupkan 200 rpm atau lebih tinggi
Minimum Engine Speed
(FMIN)
Fuel Cut Elps Time
(HEST)
Starter Signal Cranking ON
(STA) Tidak cranking OFF
Misfire Avg. RPM
MARPM
Cylinder #1 Misfire Count
0-5
(MFC1)
Cylinder #2 Misfire Count Minimal 5 menit telah berlalu setelah mesin dihidupkan.
0-5
(MFC2) Pengendaraan konstan pada 30km/jam
Cylinder #3 Misfire Count atau
0-5
(MFC3) Pengendaraan konstan pada 70km/jam
All cylinder Misfire Count
0 - 10
(FCFA)
Oxygen sensor Support Didukung Avail
(O2S_SUP) Tidak didukung) Tidak Avi
Oxygen sensor monitoring Pada penyelesaian self diagnosis Compl
(O2S_RDY) Sebelum penyelesaian self diagnosis Incmpl
Oxygen sensor heater Support Didukung Avail
(HTR_SUP) Tidak didukung) Tidak Avi
Oxygen sensor heater monitoring Pada penyelesaian self diagnosis Compl
(HTR_RDY) Sebelum penyelesaian self diagnosis Incmpl
B8-162
Nama item
Kondisi pemeriksaan Nilai referensi
(Singkatan)
Fuel system Support Didukung Avail
(FUEL_SUP) Tidak didukung) Tidak Avi
Fuel system monitoring
Selalu "Compl"
(FUEL_RDY)
Misfire Support Didukung Avail
(MIS_SUP) Tidak didukung) Tidak Avi
Misfire monitoring
Selalu "Compl"
(MIS_RDY)
Catalyst Support Didukung Avail
(CAT_SUP) Tidak didukung) Tidak Avi
Catalyst monitoring Pada penyelesaian self diagnosis Compl
(CAT_RDY) Sebelum penyelesaian self diagnosis Incmpl
Evaporative system Support Didukung Avail
(EVAP_SUP) Tidak didukung) Tidak Avi
Evaporative system monitoring Didukung Avail
(EVAP_RDY) Tidak didukung) Tidak Avi
Comprehensive component Didukung Avail
Support
Tidak didukung) Tidak Avi
(CCM_SUP)
Comprehensive component
monitoring
Selalu "Compl"
(CCM_RDY)
PERHATIAN
2 Nilai-nilai pada data monitor yang berfluktuasi secara signifikan hanya dengan sedikit
perbedaan dalam pengukuran, faktor lingkungan dan variasi umur kendaraan, yang
membuat sulit bagi monitor untuk mengembalikan nilai referensi yang akurat (nilai
penerimaan). Oleh karena itu, abnormalitas mungkin muncul bahkan ketika nilai berada
dalam kisaran referensi.
2 Gejala sulit seperti tersendat dan idling kasar yang akan dinilai secara komprehensif
dengan melakukan review semua item pada data monitor dan menganalisa dengan
beberapa kendaraan lain dengan model dan kondisi yang sama.
A/C magnet clutch relay Control magnet clutch relay "ON" (energi) dan "OFF" (tidak berenergi)
Purge VSV Control "ON" (energi) dan "OFF"(tidak berenergi) ke Purge VSV
Fan radiator Control "ON" (drive) dan "OFF" (stop) dari radiator fan
Terminal T Control "ON" (short circuit) dan "OFF" (release) pada Terminal T
B8-163
9 SISTEM KONTROL MESIN(KENDARAAN A/T)
9-1 PERLENGKAPAN UNTUK PERSIAPAN
SST
Bentuk No. Part Nama Part
09268-31012
Tool set, injection measuring
(09268-31011-000)
09991-87404-000
Wire, engine control system inspection
(09991-87401-000)
Alat ukur
Compression gauge,Timing light,Sound scope,Oscilloscope,Electrical tester,DS-"
PERINGATAN
2 Jika kendaraan dikendarai dengan SST dihubungkan, mungkin dapat menyebabkan
terjadinya malafungsi dan sangat berbahaya. Karena itu, lepaskan SST tersebut secara
benar sebelum menjalankan kendaraan.
IG switch
ACC
AM
IG1
IG2
ST
IG1/
E/G EFI ECU IG2 R/FAN BACK
F/L
To spark Airbag
Alternator
plug ECU
Battery
To combination meter
(CAN communication)
To ABS ECU
(CAN communication)
ST relay
9-2 WIRING DIAGRAM SISTEM
MGC relay
IC IC IC
F/P relay
Main relay
Injector #1
Injector #2
Injector #3
Ignition coil #1
Ignition coil #2
Ignition coil #3
ignitor ignitor ignitor
Starter
Compressor
ST M
Engine
magnet clutch
F/P motor
earth
Radiator fan motor
DLC
-+ -+
Knock sensor
Stepper motor for ISC
C21E5502ES48
B8-164
B8-165
9-3 SUSUNAN TERMINAL ECU
13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16 15 14 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16 15 14
39 38 37 36 35 34 33 32 31 30 29 28 27 39 38 37 36 35 34 33 32 31 30 29 28 27
52 51 50 49 48 47 46 45 44 43 42 41 40 52 51 50 49 48 47 46 45 44 43 42 41 40
65 64 63 62 61 60 59 58 57 56 55 54 53 65 64 63 62 61 60 59 58 57 56 55 54 53
A B
C21E5504S10
Konektor A
No. Kode No. Kode
Nama terminal Nama terminal
Terminal terminal Terminal terminal
1 MRO Main relay drive 34 VCO Refrigerant pressure sensor power supply
2 LCAN Komunikasi CAN 35 ACAD Refrigerant pressure sensor
3 HCAN Komunikasi CAN 36 H/L Lampu belakang
4 FC1 Fuel pump relay 37
5
38 EFIT Periksa terminal (DLC)
6 FPOF Fuel pump OFF request signal 39
7
40 MGC Magnet clutch relay
8 STP Lampu rem 41 IGSW IG switch
9
42 ACSW Air conditioner ON SW signal
10
43
11
44
12
45
13
46
14
47
24
57
25
58
26
59
27
60
28
61 E24 Masa refrigerant pressure sensor
29
62
30
63
33
B8-166
13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16 15 14 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16 15 14
39 38 37 36 35 34 33 32 31 30 29 28 27 39 38 37 36 35 34 33 32 31 30 29 28 27
52 51 50 49 48 47 46 45 44 43 42 41 40 52 51 50 49 48 47 46 45 44 43 42 41 40
65 64 63 62 61 60 59 58 57 56 55 54 53 65 64 63 62 61 60 59 58 57 56 55 54 53
A B
C21E5504S10
Konektor B
No. Kode No. Kode
Nama terminal Nama terminal
Terminal terminal Terminal terminal
1
34 VTH Throttle sensor
2
35 KNK Knock sensor
3 #10 Injector #1 36 OX1 Front O2 sensor
4 #20 Injector #2 37
5 #30 Injector #3 38
6
39 OXH1 Front O2 sensor heater
7
40
8
41
9
42
10
43 GIN Camshaft position sensor
11
44 N Crankshaft position sensor
12
45 PIM Manifold absolute pressure sensor
13 B1 ECU power supply 46 THA Intake air temperature sensor
14 IACBHI ISC stepper motor 47
19
52
20
53 E01 Masa sistem bahan bakar
21
54 PRG Purge VSV
22
55
23
56 EGIN Masa camshaft position sensor
24
57 EN Masa crankshaft position sensor
Manifold absolute pressure dan masa
25
58 E2PM
intake air temperature sensor
26 B2 ECU power supply 59 E2 Masa sistem sensor
27 IACBLO ISC stepper motor 60
supply
Crankshaft position sensor power
31 VCN 64
supply
Manifold absolute pressure sensor
32 VCPM 65 E02 Masa sistem bahan bakar
power supply
33 VCTA Throttle sensor power supply
B8-167
9-4 LOKASI KOMPONEN
l n
p q
i b
j r
k
f
d
e
h
g
c
o
m
C21E5506S30
Nomor Nomor
Nama Part Nama Part
Part Part
a FUEL PUMP j VACUUM SWITCH
b RELAY BLOCK k THROTTLE BODY(Throttle position sensor)
c KNOCK SENSOR(KNOCK SENSOR) l ACTUATOR(Brake actuator)
VACUUM SWITCHING VALVE(UNTUK OXYGEN SENSOR(FRONT)
d m
EVAPORATOR PURGE VSV)
e NEUTRAL START SWITCH n COMBINATION METER
VACUUM SENSOR(Manifold absolute CRANKSHAFT POSITION SENSOR
f o
pressure/intake temperature integrated sensor)
WATER TEMPERATURE SENSOR(ENGINE IGNITION COIL
g p
COLLANT TEMPERATURE SENSOR)
h CAM POSITION SENSOR q DLC
i INJECTOR r ENGINE CONTROL COMPUTER
B8-168
9-5 BAGAIMANA MELANJUTKAN DENGAN TROUBLE SHOOTING
Lihat ke Halaman B8-20.
9-6 PENYELIDIKAN
Lihat ke Halaman B8-22.
NILAI SPESIFIKASI:
TVVT angle converted value telah sesuai nilai spesifikasi.
3. Lihat kembali ke freeze frame data dan hasil wawancara, periksa kendaraan menggunakan prosedur
reproduksi problem untuk memeriksa apakah terdapat abnormalitas.
Lihat ke Halaman A1-29.
CATATAN
2 Jika diagnosis code muncul lagi ketika pemeriksaan telah memastikan tidak ada
abnormalitas, mungkin terjadi malafungsi (termasuk kegagalan di power supply system
atau kontak konektor buruk) di EFI ECU.
o Jika ternyata NG, perbaiki atau ganti harnesses atau konektor yang rusak dan lanjutkan ke q6.
NILAI SPESIFIKASI:
TVVT angle converted value telah sesuai nilai spesifikasi.
EFI ECU
Manifold absolute
pressure sensor
5V
B32
VCPM Power line
3
B58
E2PM Earthed line 2
C21E5536ES20
Manifold absolute pressurekonektor sisi harness kendaraan yang terhubung ke intake air
temperature integrated sensor
1 2 3 4
T11E6163S10
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39
40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52
53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65
A B C21E5552S10
B8-176
(2) Cakupan monitor, Kriteria penentuan
[1] Monitoring range
1. IG SW"ON"
[2] Kondisi penilaian
1. Tegangan output dari manifold absolute pressure sensor tetap sekitar 0.7V atau lebih rendah selama
minimal 1 detik.
2. Tegangan output dari manifold absolute pressure sensor tetap sekitar 4.9V atau lebih tinggi selama
minimal 1 detik.
(3) Poin pemeriksaan
1. Kegagalan manifold absolute pressure sensor
2. Kegagalan kontak konektor sisi harness kendaraan
3. Kegagalan power supply line, signal line, line masa
4. Kegagalan EFI ECU
(4) Prosedur pemeriksaan
q1. Konfirmasi gejala
1. Baca data monitor [manifold absolute pressure] dengan menggunakan DS-".
NILAI SPESIFIKASI:
Sekitar 101kPa (IG switch "ON", mesin dimatikan)
3. Lihat kembali ke freeze frame data dan hasil wawancara, periksa kendaraan menggunakan prosedur
reproduksi problem untuk memeriksa apakah terdapat abnormalitas.
Lihat ke Halaman A1-29.
CATATAN
2 Jika diagnosis code muncul lagi ketika pemeriksaan telah memastikan tidak ada
abnormalitas, mungkin terjadi malafungsi (termasuk kegagalan di power supply system
atau kontak konektor buruk) di EFI ECU.
o Lanjutkan ke q4.
B8-177
q4. Periksa manifold absolute pressure intake air temperature integrated sensor
1. Periksa status hubungan manifold absolute pressure konektor intake air temperature integrated
sensor.
NILAI SPESIFIKASI:
Tidak ada abnormalitas
2. Periksa apakah terdapat kontinuitas dan short circuit antara terminal konektor sisi harness
kendaraan berikut ini.
(1) Antara [power supply line (VCPM)] EFI ECU (B32) dan manifold absolute pressure intake air
temperature integrated sensor (3)
(2) Antara [signal line (PIM)] EFI ECU (B45) dan manifold absolute pressure intake air
temperature integrated sensor (1)
(3) Antara [line masa (E2PM)] EFI ECU (B58) dan manifold absolute pressure intake air
temperature integrated sensor (2)
Lihat ke Halaman A1-38.
NILAI SPESIFIKASI:
Terdapat hubungan dan tidak ada short circuit.
3. Short pada manifold absolute pressure antara konektor 2 (E2PM) dan 1 (PIM) sisi harness
kendaraan pada intake air temperature integrated sensor .
4. Baca data monitor [manifold absolute pressure] dengan menggunakan DS-".
NILAI SPESIFIKASI:
0kPa
o Jika ternyata OK, ganti manifold absolute pressure intake air temperature integrated sensor dan
lanjutkan ke q8.
Lihat ke Halaman B8-10.
o Jika ternyata NG, perbaiki atau ganti harnesses atau konektor yang rusak dan lanjutkan ke q8.
EFI ECU
5V
Intake temperature
integral sensor
THA Signal line
B46 4
B58
E2PM Earthed line 2
C21E5537ES20
Manifold absolute pressurekonektor sisi harness kendaraan yang terhubung ke intake air
temperature integrated sensor
1 2 3 4
T11E6163S10
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39
40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52
53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65
A B C21E5552S10
B8-180
(2) Cakupan monitor, Kriteria penentuan
[1] Monitoring range
1. IG SW"ON"
[2] Kondisi penilaian
1. Tegangan output dari intake air temperature sensor tetap lebih rendah dari sekitar 0.2V selama
minimal 1 detik.
2. Tegangan output dari intake air temperature sensor tetap sekitar 4.8V atau lebih tinggi selama
minimal 1 detik.
(3) Poin pemeriksaan
1. Kegagalan intake air temperature sensor
2. Kegagalan kontak konektor sisi harness kendaraan
3. Kegagalan signal line, line masa
4. Kegagalan EFI ECU
(4) Prosedur pemeriksaan
q1. Konfirmasi gejala
1. Baca data monitor [intake air temperature] dengan menggunakan DS-".
NILAI SPESIFIKASI:
Sama seperti inlet atmospheric temperature
3. Lihat kembali ke freeze frame data dan hasil wawancara, periksa kendaraan menggunakan prosedur
reproduksi problem untuk memeriksa apakah terdapat abnormalitas.
Lihat ke Halaman A1-29.
CATATAN
2 Jika diagnosis code muncul lagi ketika pemeriksaan telah memastikan tidak ada
abnormalitas, mungkin terjadi malafungsi (termasuk kegagalan di power supply system
atau kontak konektor buruk) di EFI ECU.
o Lanjutkan ke q4.
B8-181
q4. Periksa manifold absolute pressure intake air temperature integrated sensor
1. Periksa status hubungan manifold absolute pressure konektor intake air temperature integrated
sensor.
NILAI SPESIFIKASI:
Tidak ada abnormalitas
2. Ukur tahanan antara manifold absolute pressure intake air temperature integrated sensor terminal
4 (THA) dan 2 (E2PM).
NILAI SPESIFIKASI:
Temperature
30
20 20 80 120
(d)
Tahanan 0.3220.03
(28.6) 16.21.6 2.450.24 (0.117)
(k
) 2
Nilai referensi ditunjukkan dalam tanda kurung.
3. Periksa jika intake air temperature sensor terminal 4 (THA) ternyata short ke sistem lainnya.
NILAI SPESIFIKASI:
Tidak ada short circuit
2. Periksa apakah terdapat kontinuitas dan short circuit antara terminal konektor sisi harness
kendaraan berikut ini.
(1) Antara [signal line (THA)] EFI ECU (B46) dan manifold absolute pressure intake air
temperature integrated sensor (4)
(2) Antara [line masa (E2PM)] EFI ECU (B58) dan manifold absolute pressure intake air
temperature integrated sensor (2)
Lihat ke Halaman A1-38.
NILAI SPESIFIKASI:
Terdapat hubungan dan tidak ada short circuit.
o Jika ternyata NG, perbaiki atau ganti harnesses atau konektor yang rusak dan lanjutkan ke q7.
B8-182
q7. Confirm test
1. Baca data monitor [intake air temperature] dengan menggunakan DS-".
NILAI SPESIFIKASI:
Sama seperti inlet atmospheric temperature
EFI ECU
5V
Engine coolant
tenperature sensor
THW Signal line
B48 2
E2 Earthed line
B59 1
C21E5538ES20
Konektor sisi harness kendaraan yang terhubung ke engine water temperature sensor
E2 THW
1 2
H21E5533S10
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39
40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52
53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65
A B C21E5552S10
B8-184
(2) Cakupan monitor, Kriteria penentuan
[1] Monitoring range
1. IG SW"ON"
[2] Kondisi penilaian
1. Tegangan output dari coolant temperature sensor tetap lebih rendah dari sekitar 0.2V selama
minimal 1 detik.
2. Tegangan output dari coolant temperature sensor tetap sekitar 4.8V atau lebih tinggi selama minimal
1 detik.
(3) Poin pemeriksaan
1. Kegagalan coolant temperature sensor
2. Kegagalan kontak konektor sisi harness kendaraan
3. Kegagalan signal line, line masa
4. Kegagalan EFI ECU
(4) Prosedur pemeriksaan
q1. Konfirmasi gejala
1. Hidupkan mesin.
2. Baca semua data monitor [coolant temperature] dengan menggunakan DS-".
NILAI SPESIFIKASI:
Ubah seperti temperatur cairan pendingin naik.
3. Lihat kembali ke freeze frame data dan hasil wawancara, periksa kendaraan menggunakan prosedur
reproduksi problem untuk memeriksa apakah terdapat abnormalitas.
Lihat ke Halaman A1-29.
CATATAN
2 Jika diagnosis code muncul lagi ketika pemeriksaan telah memastikan tidak ada
abnormalitas, mungkin terjadi malafungsi (termasuk kegagalan di power supply system
atau kontak konektor buruk) di EFI ECU.
o Lanjutkan ke q4.
B8-185
q4. Memeriksa sensor temperatur cairan pendingin
1. Periksa status hubungankonektor coolant temperature sensor.
NILAI SPESIFIKASI:
Tidak ada abnormalitas
2. Periksa apakah terdapat kontinuitas dan short circuit antara terminal konektor sisi harness
kendaraan berikut ini.
(1) Antara [signal line (THW)] EFI ECU (B48) dan coolant temperature sensor (2)
(2) Antara [line masa (E2)] EFI ECU (B59) dan coolant temperature sensor (1)
Lihat ke Halaman A1-38.
o Jika ternyata NG, perbaiki atau ganti harnesses atau konektor yang rusak dan lanjutkan ke q7.
o Jika ternyata OK, periksa connection status of each connector, dan/atau the installation status dari
water temperature sensor, dan lanjutkan ke q5.
o Jika ternyata NG, ganti water temperature sensor dan lanjutkan ke q6.
B8-187
q5. Periksa dari EFI ECU unit
1. Periksa sistem power supply EFI ECU, sistem masa dan konektor.
Lihat ke Halaman B8-169.
o Jika ternyata NG, perbaiki atau ganti harnesses atau konektor yang rusak dan lanjutkan ke q6.
EFI ECU
Throttle position
5V sensor
VCTA Power line
B33 1
E2 Earthed line
B59 2
C21E5539ES20
VC VTH
1 2 3
E2
H11E6022S10
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39
40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52
53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65
A B C21E5552S10
B8-189
(2) Cakupan monitor, Kriteria penentuan
[1] Monitoring range
1. Setelah menghidupkan mesin
[2] Kondisi penilaian
1. Tegangan output dari throttle position sensor tetap lebih rendah dari 0.2V selama minimal 1 detik.
2. Tegangan output dari throttle position sensor tetap sekitar 4.8V atau lebih tinggi selamam minimal 1
detik.
(3) Poin pemeriksaan
1. Kegagalan throttle position sensor
2. Kegagalan kontak konektor sisi harness kendaraan
3. Kegagalan power supply line, signal line, line masa
4. Kegagalan EFI ECU
(4) Prosedur pemeriksaan
q1. Konfirmasi gejala
1. Gunakan DS-" untuk membaca data monitor [absolute throttle opening degree] dengan IG switch
"ON", mesin dimatikan, dan accelerator pedal ditutup penuh.
NILAI SPESIFIKASI:
10-20%
2. Gunakan DS-" untuk membaca data monitor [absolute throttle opening degree] dengan IG switch
"ON", mesin dimatikan, dan accelerator pedal diteklan secara bertahap.
NILAI SPESIFIKASI:
Meningkat sesuai dengan jumlah penekanan pedal.
3. Gunakan DS-" untuk membaca data monitor [absolute throttle opening degree] dengan IG switch
"ON", mesin dimatikan, dan accelerator pedal dibuka penuh.
NILAI SPESIFIKASI:
75-85%
3. Lihat kembali ke freeze frame data dan hasil wawancara, periksa kendaraan menggunakan prosedur
reproduksi problem untuk memeriksa apakah terdapat abnormalitas.
Lihat ke Halaman A1-29.
CATATAN
2 Jika diagnosis code muncul lagi ketika pemeriksaan telah memastikan tidak ada
abnormalitas, mungkin terjadi malafungsi (termasuk kegagalan di power supply system
atau kontak konektor buruk) di EFI ECU.
B8-190
q3. Mengharapkan penyebab abnormalitas
1. Menyimpulkan penyebab abnormalitas dari data monitor [absolute throttle opening degree]
dikonfirmasi di 1.
Tabel penyebab kemungkinan malafungsi
Data monitor [absolute throttle Penyebab malafungsi
opening degree]
Accelerator pedal terbuka penuh, 10 Kegagalan power supply line, Kegagalan signal line (terhubung ke masa)
sampai 20%
Accelerator pedal tertutup penuh: 75 Kegagalan signal line (open, powering)
sampai 85%
o Lanjutkan ke q4.
2. Periksa pandangan luar dari wire harness terhadap adanya kerusakan yang dapat menyebabkan
pelindung abnormalitas.
NILAI SPESIFIKASI:
Tidak ada abnormalitas
3. Periksa apakah terdapat kontinuitas dan short circuit antara terminal konektor sisi harness
kendaraan berikut ini.
(1) Antara [power supply line (VCTA)] EFI ECU (B33) dan throttle position sensor (1)
(2) Antara [signal line (VTH)] EFI ECU (B34) dan throttle position sensor (3)
(3) Antara [line masa (E2)] EFI ECU (B59) dan throttle position sensor (2)
Lihat ke Halaman A1-38.
NILAI SPESIFIKASI:
Terdapat hubungan dan tidak ada short circuit.
3. Short antara konektor 3 (VTH) dan 2 (E2) sisi harness kendaraan pada throttle position sensor.
4. Gunakan DS-" untuk membaca data monitor [absolute throttle opening degree].
NILAI SPESIFIKASI:
0%
o Jika ternyata NG, perbaiki atau ganti harnesses atau konektor yang rusak dan lanjutkan ke q8.
2. Gunakan DS-" untuk membaca data monitor [absolute throttle opening degree] dengan IG switch
"ON", mesin dimatikan, dan accelerator pedal diteklan secara bertahap.
NILAI SPESIFIKASI:
Meningkat sesuai dengan jumlah penekanan pedal.
3. Gunakan DS-" untuk membaca data monitor [absolute throttle opening degree] dengan IG switch
"ON", mesin dimatikan, dan accelerator pedal dibuka penuh.
NILAI SPESIFIKASI:
75-85%
EFI ECU
1 3
Front
oxygen
sensor
2 4
E2 Earthed line
B59
C21E5540ES20
OXH1 'B
1 2
3 4
OX1 E2
B21E5204S10
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39
40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52
53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65
A B C21E5552S10
B8-193
(2) Cakupan monitor, Kriteria penentuan
[1] Monitoring range
1. Setelah menghidupkan mesin
2. Waktu dalam periode tertentu telah dilampaui setelah front O2 sensor heater diberikan energi.
[2] Kondisi penilaian
1. Front O2 sensor output tetap kurus selama minimal sekitar 1 minute.
(3) Poin pemeriksaan
1. Kegagalan front O2 sensor
2. Kegagalan kontak konektor sisi harness kendaraan
3. Signal line, line masa, shield line gagal
4. Kegagalan EFI ECU
(4) Prosedur pemeriksaan
q1. Konfirmasi gejala
1. Baca data monitor [FrO2 sensor output voltage] setelah mesin dipanaskan dengan menggunakan
DS-".
NILAI SPESIFIKASI:
Selama air fuel ratio feedback control, berubah secara periodik antara 0
sampai 1V.
3. Lihat kembali ke freeze frame data dan hasil wawancara, periksa kendaraan menggunakan prosedur
reproduksi problem untuk memeriksa apakah terdapat abnormalitas.
Lihat ke Halaman A1-29.
CATATAN
2 Jika diagnosis code muncul lagi ketika pemeriksaan telah memastikan tidak ada
abnormalitas, mungkin terjadi malafungsi (termasuk kegagalan di power supply system
atau kontak konektor buruk) di EFI ECU.
o Lanjutkan ke q4.
B8-194
q4. Periksa front O2 sensor
1. Periksa status hubungan konektor yang terhubung ke front O2 sensor.
NILAI SPESIFIKASI:
Tidak ada abnormalitas
6. Gunakan DS-" untuk melakukan active test [fuel pump] dan menghentikan fuel pump.
7. Ukur tegangan antara terminal 3 (OX1) dan 4 (E2) pada front O2 sensor
NILAI SPESIFIKASI:
Tegangan menjadi sekitar 0V dan kemudian mesin mati.
8. Periksa apakah terdapat short circuit dengan front O2 sensor heater system.
NILAI SPESIFIKASI:
Tidak ada short circuit
2. Periksa apakah terdapat kontinuitas dan short circuit antara terminal konektor sisi harness
kendaraan berikut ini.
(1) Antara [signal line (OX1)]EFI ECU (B36) dan front O2 sensor (3)
(2) Antara [line masa (E2)]EFI ECU (B59) dan front O2 sensor (4)
Lihat ke Halaman A1-38.
NILAI SPESIFIKASI:
Terdapat hubungan dan tidak ada short circuit.
o Jika ternyata NG, perbaiki atau ganti harnesses atau konektor yang rusak dan lanjutkan ke q7.
EFI ECU
1 3
Front
oxygen
sensor
2 4
Power line
To main relay
C21E5541ES20
OXH1 'B
1 2
3 4
OX1 E2
B21E5204S10
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39
40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52
53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65
A B C21E5552S10
B8-197
(2) Cakupan monitor, Kriteria penentuan
a. Monitoring range
1. Setelah menghidupkan mesin
2. Tegangan baterai 8V atau lebih tinggi
3. Front O2 heater control duty ratio 29% atau lebih tinggi dan 71% atau lebih rendah.
b. Kondisi penilaian
1. Front O2 heater control current tetap sangat tinggi atau rendah selama minimal sekitar 1 derik.
(3) Poin pemeriksaan
1. Kegagalan front O2 sensor
2. Kegagalan kontak konektor sisi harness kendaraan
3. Kegagalan power supply line dan drive line
4. Kegagalan EFI ECU
(4) Prosedur pemeriksaan
q1. Pemeriksaan front O2 sensor heater
1. Ukur nilai tahanan antara front O2 sensor terminals 1(OXH1) dan 2( B).
NILAI SPESIFIKASI:
5.610.4.6
(pada 201d)
3. Ukur tegangan antara terminal 1(OXH1) dan terminal 2( B) konektor sisi harness kendaraan pada
front O2 sensor.
NILAI SPESIFIKASI:
Bila kondisi pengoperasian heater telah terpenuhi. Tegangan power
supply atau bentuk gelombang pulsa tegangan power supply
Bila kondisi tidak bekerjanya heater terpenuhi: Sekitar 11V
4. Periksa apakah terdapat kegagalan kontak konektor yang menyebabkan tahanan menjadi abnormal
dari setiap konektor dari sirkuit sistem front O2 sensor.
NILAI SPESIFIKASI:
Tidak ada abnormalitas
3. Lihat kembali ke freeze frame data dan hasil wawancara, periksa kendaraan menggunakan prosedur
reproduksi problem untuk memeriksa apakah terdapat abnormalitas.
Lihat ke Halaman A1-29.
CATATAN
2 Jika diagnosis code muncul lagi ketika pemeriksaan telah memastikan tidak ada
abnormalitas, mungkin terjadi malafungsi (termasuk kegagalan di power supply system
atau kontak konektor buruk) di EFI ECU.
B8-199
q5. Pemeriksaan wiring harness
1. Periksa kontak konektor dari EFI ECU dan front O2 sensor.
NILAI SPESIFIKASI:
Tidak ada abnormalitas
2. Periksa apakah terdapat kontinuitas dan short circuit antara terminal konektor sisi harness
kendaraan berikut ini.
(1) Antara [Power supply line ( B)] Sisi hilir main relay dan front O2 sensor (2)
(2) Antara [Drive line (OXH1)] EFI ECU(B39) dan front O2 sensor (1)
Lihat ke Halaman A1-38.
NILAI SPESIFIKASI:
Terdapat hubungan dan tidak ada short circuit.
o Jika ternyata NG, perbaiki atau ganti harnesses atau konektor yang rusak dan lanjutkan ke q7.
q7. Confirm test
1. Baca diagnosis code dengan menggunakan DS-".
Lihat ke Halaman B8-165.
2. Periksa apakah diagnosis code P0030, P0031, atau P0032 sudah tidak muncul.
NILAI SPESIFIKASI:
Tidak muncul
3. Lihat kembali ke freeze frame data dan hasil wawancara, periksa kendaraan menggunakan prosedur
reproduksi problem untuk memeriksa apakah terdapat abnormalitas.
Lihat ke Halaman A1-29.
CATATAN
2 Jika diagnosis code muncul lagi ketika pemeriksaan telah memastikan tidak ada
abnormalitas, mungkin terjadi malafungsi (termasuk kegagalan di power supply system
atau kontak konektor buruk) di EFI ECU.
2. Periksa jika terdapat diagnosis code selain P0171 dan P0172 yang muncul.
NILAI SPESIFIKASI:
Tidak muncul
o Jika ternyata NG, perbaiki atau ganti harnesses atau konektor yang rusak dan lanjutkan ke q13.
q13. Confirm test
1. Menggunakan DS-", baca data monitor [total fuel compensation amount] selama pengendaraan
pada kecepatan konstan sekitar 70km/jam.
2. Pastikan bahwa [total fuel compensation amount] berada dalam range spesifikasi
NILAI SPESIFIKASI:
Dalam range spesifikasi.
EFI ECU
Injector 1
#10 Drive line 1 Power line 1
B3 1 2
Injector 3
#30 Drive line 3 Power line 3 1 3
B5 1 2
EFI
MRO
Driver A1
Battery
C21E5542ES20
1 2 1 2 1 2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39
40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52
53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65
A B C21E5552S10
B8-205
Konektor main relay
2
1 3
C21E5515S10
3. Lihat kembali ke freeze frame data dan hasil wawancara, periksa kendaraan menggunakan prosedur
reproduksi problem untuk memeriksa apakah terdapat abnormalitas.
Lihat ke Halaman A1-29.
CATATAN
2 Jika diagnosis code muncul lagi ketika pemeriksaan telah memastikan tidak ada
abnormalitas, mungkin terjadi malafungsi (termasuk kegagalan di power supply system
atau kontak konektor buruk) di EFI ECU.
B8-206
q3. Pemeriksan injector
1. Periksa status hubungan konektor injector .
NILAI SPESIFIKASI:
Tidak ada abnormalitas
3. Ukur tegangan antara terminal injector power supply dan terminal injector drive.
NILAI SPESIFIKASI:
Selama mesin berputar idling, bentuk gelombang pulsa tegangan baterai
4. Periksa apakah terdapat kegagalan kontak konektor yang menyebabkan tahanan menjadi abnormal
dari setiap konektor dari sirkuit sistem.
NILAI SPESIFIKASI:
Tidak ada abnormalitas
2. Periksa apakah terdapat kontinuitas dan short circuit antara terminal konektor sisi harness
kendaraan berikut ini.
(1) Antara [power supply line ( B)] injector 1 (2) dan Main relay (2)
(2) Antara [power supply line ( B)] injector 2 (2) dan Main relay (2)
(3) Antara [power supply line ( B)] injector 3 (2) dan Main relay (2)
(4) Antara [Drive line (#10)] EFI ECU (B3) dan injector 1 (1)
(5) Antara [Drive line (#20)] EFI ECU (B4) dan injector 2 (1)
(6) Antara [Drive line (#30)] EFI ECU (B5) dan injector 3 (1)
Lihat ke Halaman A1-38.
NILAI SPESIFIKASI:
Terdapat hubungan dan tidak ada short circuit.
o Jika ternyata NG, perbaiki atau ganti harnesses atau konektor yang rusak dan lanjutkan ke q7.
3. Lihat kembali ke freeze frame data dan hasil wawancara, periksa kendaraan menggunakan prosedur
reproduksi problem untuk memeriksa apakah terdapat abnormalitas.
Lihat ke Halaman A1-29.
CATATAN
2 Jika diagnosis code muncul lagi ketika pemeriksaan telah memastikan tidak ada
abnormalitas, mungkin terjadi malafungsi (termasuk kegagalan di power supply system
atau kontak konektor buruk) di EFI ECU.
B8-209
q3. Konfirmasi diagnosis code
1. Periksa jika muncul diagnosis code selain P0300 dalam 1.
NILAI SPESIFIKASI:
Diagnosis code tidak muncul.
q4.Data monitor
1. Baca data monitor [water temperature] dan [manifold absolute pressure] dengan menggunakan
DS-".
2. Pastikan bahwa setiap item data di atas dalam range spesifikasi
NILAI SPESIFIKASI:
Dalam range spesifikasi.
o Jika ternyata NG, perbaiki atau ganti harnesses atau konektor yang rusak dan lanjutkan ke q14.
EFI ECU
3.3V 5V
2
IC
Knock
sensor
E2 Earthed line
B59
C21E5543ES20
1 2
C21E5517S10
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39
40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52
53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65
A B C21E5552S10
B8-212
(2) Cakupan monitor, Kriteria penentuan
a. Monitoring range
1. IG SW"ON"
b. Kondisi penilaian
1. Tegangan output knock sensor tetap di bawah sekitar 1.2V selama minimal 1 detik.
2. Tegangan output knock sensor tetap di atas sekitar 4V selama minimal 1 detik.
(3) Poin pemeriksaan
1. Knock sensor rusak
2. Kegagalan kontak konektor sisi harness kendaraan
3. Kegagalan signal line, line masa
4. Kegagalan EFI ECU
(4) Prosedur pemeriksaan
q1. Periksa knock sensor
1. Periksa status hubungan konektor knock sensor .
NILAI SPESIFIKASI:
Tidak ada abnormalitas
2. Periksa apakah terdapat kontinuitas dan short circuit antara terminal konektor sisi harness
kendaraan berikut ini.
(1) Antara [signal line (KNK)] EFI ECU (B35) dan knock sensor (2)
(2) Antara [line masa (E2)] EFI ECU (B59) dan knock sensor (1)
Lihat ke Halaman A1-38.
NILAI SPESIFIKASI:
Terdapat hubungan dan tidak ada short circuit.
o Jika ternyata NG, perbaiki atau ganti harness dan konektor yang rusak.
B8-213
9-11-13 P0335/13(CRANK ANGLE SENSOR SIGNAL)
(1) Diagram sirkuit sistem
5V 12V
N Signal line
B44 1
EN Earthed line 2
B57
C21E5544ES20
N EN VCN
1 2 3
T21E5067S10
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39
40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52
53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65
A B C21E5552S10
B8-214
(2) Cakupan monitor, Kriteria penentuan
[1] Monitoring range
1. Tegangan baterai sekitar 8V atau lebih tinggi.
2. Ketika mesin sedang cranking
[2] Kondisi penilaian
1. Engine revolution sensor signal input tidak muncul selama minimal sekitar 2 detik.
(3) Poin pemeriksaan
1. Engine revolution sensor rusak
2. Signal rotor rusak
3. Kegagalan kontak konektor sisi harness kendaraan
4. Signal line, shield line rusak
5. Kegagalan EFI ECU
(4) Prosedur pemeriksaan
q1. Periksa engine revolution sensor
1. Periksa status hubungan konektor engine revolution sensor.
NILAI SPESIFIKASI:
Tidak ada abnormalitas
2. Periksa apakah terdapat kontinuitas dan short circuit antara terminal konektor sisi harness
kendaraan berikut ini.
(1) Antara [power supply line (VCN)] EFI ECU (B31) dan engine revolution sensor (3)
(2) Antara [signal line (N)] EFI ECU (B44) dan engine revolution sensor (1)
(3) Antara [line masa (EN)] EFI ECU (B57) dan engine revolution sensor (2)
Lihat ke Halaman A1-38.
NILAI SPESIFIKASI:
Terdapat hubungan dan tidak ada short circuit.
2. Periksa secara visual bagian crank shaft signal rotor dari kemungkinan adanya gigi yang hilang dan
atau melengkung.
NILAI SPESIFIKASI: Tak terdapat gigi yang salah atau bengkok.
(2) Antara konektor 1 (N) sisi harness kendaraan pada engine revolution sensor dan konektor 2
(EN) sisi harness kendaraan pada engine revolution sensor
NILAI SPESIFIKASI: Sekitar 5V
CATATAN
2 Untuk sebuah circuit dengan nilai tahanan pull-up yang sangat tinggi, itu dapat diukur
menjadi jauh lebih rendah dari tegangan power supply pada sensor. Hal ini juga tergantung
pada kemampuan (impedansi internal) dari electrical tester yang digunakan dalam
pengukuran.
o Jika ternyata NG, perbaiki atau ganti harness dan konektor yang rusak.
B8-216
9-11-14 P0340/14(CAM ANGLE SENSOR SIGNAL)
(1) Diagram sirkuit sistem
5V
C21E5545ES20
1 2 3
T21E5085S10
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39
40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52
53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65
A B C21E5552S10
B8-217
(2) Cakupan monitor, Kriteria penentuan
[1] Monitoring range
1. Tegangan baterai sekitar 8V atau lebih tinggi.
2. Setelah engine revolution sensor signal input
[2] Kondisi penilaian
1. Camshaft position sensor input terjadi selama 7 kali atau lebih rendah selama revolution angle
sensor TDC input terjadi selama 12 kali.
(3) Poin pemeriksaan
1. Camshaft position sensor gagal
2. Signal rotor rusak
3. Kegagalan kontak konektor sisi harness kendaraan
4. Kegagalan power supply line, signal line, shield line
(4) Prosedur pemeriksaan
q1. Periksa camshaft position sensor
1. Periksa status hubungan konektor yang terhubung ke camshaft position sensor
NILAI SPESIFIKASI:
Tidak ada abnormalitas
2. Periksa apakah terdapat kontinuitas dan short circuit antara terminal konektor sisi harness
kendaraan berikut ini.
3. Antara [power supply line (VCGIN)] EFI ECU (B30) dan camshaft position sensor (3)
4. Antara [signal line (GIN)] EFI ECU (B43) dan camshaft position sensor (1)
5. Antara [line masa (EGIN)] EFI ECU (B56) dan camshaft position sensor (2)
Lihat ke Halaman A1-38.
NILAI SPESIFIKASI:
Terdapat hubungan dan tidak ada short circuit.
2. Periksa secara visual bagian camshaft signal rotor dari kemungkinan adanya gigi yang hilang dan
atau melengkung.
NILAI SPESIFIKASI: Tak terdapat gigi yang salah atau bengkok.
CATATAN
2 Untuk sebuah circuit dengan nilai tahanan pull-up yang sangat tinggi, itu dapat diukur
menjadi jauh lebih rendah dari tegangan power supply pada sensor. Hal ini juga tergantung
pada kemampuan (impedansi internal) dari electrical tester yang digunakan dalam
pengukuran.
o Jika ternyata NG, perbaiki atau ganti harness dan konektor yang rusak
B8-219
9-11-15 P0443/76(EVAPORATOR PURGE VSV)
(1) Diagram sirkuit sistem
EFI ECU
For evaporator
parge VSV
PRG Power line
Drive line
Driver B54 1 2 To main relay
C21E5547ES20
Konektor sisi harnes kendaraan yang terhubung ke VSV for evaporative purge
PRG 'B
1 2
L31E5474S10
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39
40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52
53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65
A B C21E5552S10
B8-220
(2) Cakupan monitor, Kriteria penentuan
[1] Monitoring range
1. Setelah menghidupkan mesin
2. Tegangan baterai sekitar 8,8 V atau lebih tinggi.
3. VSV for evaporative purge duty ratio 0.25 atau lebih tinggi dan 0.75 atau lebih rendah.
[2] Kondisi penilaian
1. Purge VSV control current sangat tinggi atau lebih rendah.
(3) Poin pemeriksaan
1. VSV untuk pemurni penguapan rusak
2. Kegagalan kontak konektor sisi harness kendaraan
3. Kegagalan power supply line dan drive line
4. Kegagalan EFI ECU
(4) Prosedur pemeriksaan
q1. Konfirmasi gejala
1. Hidupkan mesin dan jaga dari idling.
2. Menggunakan DS-", atur active test [purge VSV] ke "ON".
NILAI SPESIFIKASI:
Status perubahan idling kasar, mesin dimatikan, kecepatan putaran
meningkat, dll.
CATATAN
2 Jika status tetap sama seperti di atas sebelum melakukan active test, dan tidak berubah
setelah active test, hal ini dinilai malafungsi.
3. Lihat kembali ke freeze frame data dan hasil wawancara, periksa kendaraan menggunakan prosedur
reproduksi problem untuk memeriksa apakah terdapat abnormalitas.
Lihat ke Halaman A1-29.
CATATAN
2 Jika diagnosis code muncul lagi ketika pemeriksaan telah memastikan tidak ada
abnormalitas, mungkin terjadi malafungsi (termasuk kegagalan di power supply system
atau kontak konektor buruk) di EFI ECU.
B8-221
q3. Pemeriksaan unit VSV for evaporative purge
1. Periksa status hubungan konektor yang terhubung ke VSV for evaporative purge.
2. Ukur nilai tahanan antara terminal 1 (PRG) dan 2 ( B) pada VSV for evaporative purge
NILAI SPESIFIKASI:
30 - 34
(Pada 20d)
2. Periksa apakah terdapat kontinuitas dan short circuit antara terminal konektor sisi harness
kendaraan berikut ini.
(1) Antara [power supply line ( B)] Sisi hilir main relay dan VSV for evaporative purge (2)
(2) Antara [Drive line (PRG)] EFI ECU (B54) dan VSV for evaporative purge (1)
Lihat ke Halaman A1-38.
NILAI SPESIFIKASI:
Terdapat hubungan dan tidak ada short circuit.
o Jika ternyata NG, perbaiki atau ganti harnesses atau konektor yang rusak dan lanjutkan ke q6.
CATATAN
2 Jika status tetap sama seperti di atas sebelum melakukan active test, dan tidak berubah
setelah active test, hal ini dinilai malafungsi.
IG2
ST
EFI
Fuse block
BACK UP
ABS2 ABS1
C21E5548ES20
3. Lihat kembali ke freeze frame data dan hasil wawancara, periksa kendaraan menggunakan prosedur
reproduksi problem untuk memeriksa apakah terdapat abnormalitas.
Lihat ke Halaman A1-29.
CATATAN
2 Jika diagnosis code muncul lagi ketika pemeriksaan telah memastikan tidak ada
abnormalitas, mungkin terjadi malafungsi (termasuk kegagalan di power supply system
atau kontak konektor buruk) di EFI ECU.
NILAI SPESIFIKASI:
ABS system-related diagnosis code tidak muncul.
o Jika ternyata NG, perbaiki atau ganti harnesses atau konektor yang rusak dan lanjutkan ke q7.
EFI ECU
12V
3 1
Stepper
Driver motor
for ISC
2 4
IACBLO Drive line 3
B27
C21E5549ES20
IACALO IACBLO
1 2
3 4
IACAHI IACBHI
T11E6171S10
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39
40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52
53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65
A B C21E5552S10
B8-226
(2) Cakupan monitor, Kriteria penentuan
[1] Monitoring range
1. Tegangan baterai 10V atau lebih tinggi dan 16V atau lebih rendah.
2. ISC drive accumulative counter terbaca 230 atau lebih tinggi.
3. ISC step count adalah 10 atau lebih tinggi dan 190 atau lebih rendah.
4. IG SW"ON"
[2] Kondisi penilaian
1. Terdeteksi abnormalitas sambungan masa ISC selama 3 kali atau lebih.
2. Terdeteksi abnormalitas ISC powering selama 3 kali atau lebih.
3. Terdeteksi abnormalitas ISC open wire selama 3 kali atau lebih.
(3) Poin pemeriksaan
1. ISC stepper motor rusak
2. Drive line rusak
3. Kegagalan konektor sisi harness kendaraan
4. Kegagalan EFI ECU
(4) Prosedur pemeriksaan
q1. Data monitor
1. Baca data monitor [engine revolutions] dengan menggunakan DS-".
2. Periksa jika, selama cold period, putaran mesin tinggi saat mesin dihidupkan, berkurang ketika mesin
telah panas, dan kemudian tetap pada putaran idling.
NILAI SPESIFIKASI:
Air conditioner "OFF", tidak ada beban listrik, idling:700 sampai 800rpm
CATATAN
2 Air conditioner "OFF" berarti bahwa volume air conditioner, blower, dan magnet clutch
semuanya dimatikan.
o Jika hal itu OK, ada kemungkinan bahwa sistem telah kembali ke kondisi normal. Mengamati untuk
sementara waktu.
o Jika NG, lanjutkan ke q2.
o Jika hal itu OK, periksa apakah terdapat kemungkinan udara masuk dari PCV, evaporative purge
hose dan throttle body, dan intake manifold intake system.
o Jika NG, lanjutkan ke q5.
o Jika hal itu OK, periksa apakah terdapat kemungkinan udara masuk dari PCV, evaporative purge
hose dan throttle body, dan intake manifold intake system.
o Jika NG, lanjutkan ke q5.
2. Periksa apakah terdapat kontinuitas dan short circuit antara terminal konektor sisi harness
kendaraan berikut ini.
(1) Antara [Drive line (IACALO)] EFI ECU (B28) dan ISC stepper motor (1)
(2) Antara [Drive line (IACAHI)] EFI ECU (B15) dan ISC stepper motor (3)
(3) Antara [Drive line (IACBLO)] EFI ECU (B27) dan ISC stepper motor (2)
(4) Antara [Drive line (IACBHI)] EFI ECU (B14) dan ISC stepper motor (4)
Lihat ke Halaman A1-38.
NILAI SPESIFIKASI:
Terdapat hubungan dan tidak ada short circuit.
EFI ECU
STSW
ST AM F/L
A54 4 5
C21E5558ES20
1 2 3
4 5 6
ST AM2
G31E5054S10
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39
40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52
53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65
A B C21E5552S10
3. Lihat kembali ke freeze frame data dan hasil wawancara, periksa kendaraan menggunakan prosedur
reproduksi problem untuk memeriksa apakah terdapat abnormalitas.
Lihat ke Halaman A1-29.
CATATAN
2 Jika diagnosis code muncul lagi ketika pemeriksaan telah memastikan tidak ada
abnormalitas, mungkin terjadi malafungsi (termasuk kegagalan di power supply system
atau kontak konektor buruk) di EFI ECU.
o Lanjutkan ke q4.
B8-231
q4. Periksa IG switch
1. Periksa status hubungan konektor yang terhubung ke IG switch.
NILAI SPESIFIKASI: Tidak ada abnormalitas
2. Periksa apakah terdapat kontinuitas dan short circuit antara terminal konektor sisi harness
kendaraan berikut ini.
(1) Antara [power supply line (AM)] IG AM fusible link dan IG switch (5)
(2) Antara [signal line (STSW)] EFI ECU (A54) dan IG switch (4)
Lihat ke Halaman A1-38.
o Jika ternyata NG, perbaiki atau ganti harnesses atau konektor yang rusak dan lanjutkan ke q7.
B8-232
q7. Confirm test
1. Konfirmasi data monitor [starter signal] menggunakan DS-".
NILAI SPESIFIKASI: Selama cranking:ON
Selama tidak cranking:OFF
EFI ECU
Refrigerant pressure
5V
sensor
VCO Power line
A34 3
C21E5550ES20
1 2 3
K21E5309S10
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39
40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52
53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65
A B C21E5552S10
B8-234
(2) Cakupan monitor, Kriteria penentuan
a. Monitoring range
1. IG SW"ON"
2. Air conditioner "ON"
b. Kondisi penilaian
1. Tegangan sinyal refrigerant pressure sensor tetap sekitar 4.8V atau lebih tinggi minimal selama 0.5
detik.
2. Tegangan sinyal refrigerant pressure sensor tetap dibawah sekitar 0.5V minimal selama 0.5 detik.
(3) Poin pemeriksaan
1. Masa refrigerant pressure sensor
2. Kegagalan kontak konektor sisi harness kendaraan
3. Kegagalan signal line, line masa
4. Kegagalan EFI ECU
(4) Prosedur pemeriksaan
q1. Konfirmasi gejala
1. Hidupkan mesin.
2. Gunakan DS-" untuk membaca data monitor [A/C Refrigerant pressure sensor].
NILAI SPESIFIKASI:
A/C switch "OFF": Sekitar 0MPa
A/C switch "OFF""ON": Nilai bertambah.
3. Lihat kembali ke freeze frame data dan hasil wawancara, periksa kendaraan menggunakan prosedur
reproduksi problem untuk memeriksa apakah terdapat abnormalitas.
Lihat ke Halaman A1-29.
CATATAN
2 Jika diagnosis code muncul lagi ketika pemeriksaan telah memastikan tidak ada
abnormalitas, mungkin terjadi malafungsi (termasuk kegagalan di power supply system
atau kontak konektor buruk) di EFI ECU.
o Lanjutkan ke q4.
B8-235
q4. Periksa refrigerant pressure sensor
1. Periksa status hubungan konektor refrigerant pressure sensor.
NILAI SPESIFIKASI:
Tidak ada abnormalitas
2. Periksa apakah terdapat kontinuitas dan short circuit antara terminal konektor sisi harness
kendaraan berikut ini.
(1) Antara [signal line (ACAD)] EFI ECU (A35) dan refrigerant pressure sensor (2)
(2) Antara [line masa (E24)] EFI ECU (A61) dan refrigerant pressure sensor (1)
Lihat ke Halaman A1-38.
NILAI SPESIFIKASI:
Terdapat hubungan dan tidak ada short circuit.
CATATAN
2 Untuk sebuah circuit dengan nilai tahanan pull-up yang sangat tinggi, itu dapat diukur
menjadi jauh lebih rendah dari tegangan power supply pada sensor. Hal ini juga tergantung
pada kemampuan (impedansi internal) dari electrical tester yang digunakan dalam
pengukuran.
o Jika ternyata OK, ganti refrigerant pressure sensor dan lanjutkan ke q9.
Lihat ke Halaman K1-45.
o Jika ternyata NG, perbaiki atau ganti harnesses atau konektor yang rusak dan lanjutkan ke q9.
EFI ECU
5V
A/C evaporator
temperature sensor
ACEV Signal line
A51 2
C21E5551ES20
Konektor sisi harness kendaraan yang terhubung ke air conditioner evaporator temperature
sensor
E21 ACEV
1 2
Q11E5025S10
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39
40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52
53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65
A B C21E5552S10
B8-238
(2) Cakupan monitor, Kriteria penentuan
[1] Monitoring range/kondisi penilaian
a. Monitoring range
1. IG SW"ON"
2. Air conditioner "ON"
b. Kondisi penilaian
1. Output dari air conditioner evaporator temperature sensor tetap sekitar 4.9V atau lebih tinggi
selamam minimal sekitar 1 detik.
[2] Monitoring range/kondisi penilaian
a. Monitoring range
1. IG SW"ON"
b. Kondisi penilaian
1. Air conditioner evaporator temperature sensor output tetap di bawah sekitar 0.1V selama minimal
sekitar 1 detik.
(3) Poin pemeriksaan
1. Air conditioner evaporator temperature sensor gagal
2. Kegagalan kontak konektor sisi harness kendaraan
3. Kegagalan signal line, line masa
4. Kegagalan EFI ECU
(4) Prosedur pemeriksaan
q1. Konfirmasi gejala
1. Hidupkan mesin dan putar blower on untuk sementara dengan MAX COOL dan air conditioner
"OFF".
2. Gunakan DS-" untuk membaca data monitor [A/C evaporator temperature sensor].
NILAI SPESIFIKASI:
Sama seperti temperature di dalam kendaraan
3. Lihat kembali ke freeze frame data dan hasil wawancara, periksa kendaraan menggunakan prosedur
reproduksi problem untuk memeriksa apakah terdapat abnormalitas.
Lihat ke Halaman A1-29.
CATATAN
2 Jika diagnosis code muncul lagi ketika pemeriksaan telah memastikan tidak ada
abnormalitas, mungkin terjadi malafungsi (termasuk kegagalan di power supply system
atau kontak konektor buruk) di EFI ECU.
B8-239
q3. Mengharapkan penyebab abnormalitas
1. Menyimpulkan penyebab kerusakan tersebut dari data monitor.
Tabel penyebab kemungkinan malafungsi
Data monitor [A/C evaporator temperature sensor] Penyebab malafungsi
Kegagalan signal line (open, powering)
0d
Line masa rusak
Sekitar 94d Signal line rusak (terhubung ke masa)
o Lanjutkan ke q4.
2. Ukur nilai tahanan antara air conditioner evaporator temperature sensor 1 (E21) dan 2 (ACEV).
NILAI SPESIFIKASI:
Temperature [d] 0 15
Tahanan (k
) 4,8-4,9 2,2-2,4
2. Periksa apakah terdapat kontinuitas dan short circuit antara terminal konektor sisi harness
kendaraan berikut ini.
(1) Antara [signal line (ACEV)] EFI ECU (A51) dan air conditioner evaporator temperature sensor
(2)
(2) Antara [line masa (E21)] EFI ECU (A64) dan air conditioner evaporator temperature sensor (1)
Lihat ke Halaman A1-38.
NILAI SPESIFIKASI:
Terdapat hubungan dan tidak ada short circuit.
o Jika ternyata NG, perbaiki atau ganti harnesses atau konektor yang rusak dan lanjutkan ke q7.
B8-240
q7. Confirm test
1. Hidupkan mesin dan putar blower on untuk sementara dengan MAX COOL dan air conditioner
"OFF".
2. Gunakan DS-" untuk membaca data monitor [A/C evaporator temperature sensor].
NILAI SPESIFIKASI:
Sama seperti temperature di dalam kendaraan
3. Lihat kembali ke freeze frame data dan hasil wawancara, periksa kendaraan menggunakan prosedur
reproduksi problem untuk memeriksa apakah terdapat abnormalitas.
Lihat ke Halaman A1-29.
CATATAN
2 Jika diagnosis code muncul lagi ketika pemeriksaan telah memastikan tidak ada
abnormalitas, mungkin terjadi malafungsi (termasuk kegagalan di power supply system
atau kontak konektor buruk) di EFI ECU.
B8-242
9-11-22 P1603/-(DETEKSI STALL ENGINE)
(1) Cakupan monitor, Kriteria penentuan
[1] Cakupan monitor
1. Menjalankan jarak 10 km atau lebih jauh (berjalan kumulatif yang tersimpan dalam EFI ECU)
2. Selama revolusi mesin
3. Setelah keputusan P1604 (Abnormal E/G start)
[2] Kriteria
1. Ketika kecepatan mesin turun menjadi 200 rpm atau lebih (Dengan ignition switch diatur ke "ON")
(2) Poin pemeriksaan
Menggunakan freeze frame data dan informasi yang diperoleh melalui interview-based diagnosis, usahakan untuk
dapat mereplikasi gejala malafungsi. Periksa data monitor value.
Gejala Komponen mungkin bertanggung jawab atas malafungsi
Mesin bergetar seperti berhenti Abnormal A/F ratio
Meningkatkan beban eksternal pada sistem pengapian dan injeksi (engine
Mesin berhenti segera tanpa getaran
auxiliaries)
Re-startable dengan akselerator pedal tertekan Kekurangan oksigen
Idling kasar setelah mesin di-start Abnormal A/F ratio
CATATAN
2 P1603 (Mendeteksi Engine stall) adalah kode yang memberikan ide yang untuk
memperkirakan bagian yang cacat dengan referensi freeze frame data dalam menanggapi
sinyal seperti "Engine stall" dan "Engine vibration".
2 Untuk alasan ini, kode ini muncul bahkan ketika kegagalan mesin tidak mekanis atau ketika
kendaraan hanya berlari keluar dari gas. Kode ini juga muncul ketika mesin ditunda karena
cranking manual untuk menghidupkan mesin tanpa injeksi bahan bakar. Setelah Anda
memverifikasi tingkat kesehatan mesin dan kekhawatiran pelanggan Anda diurus, maka
Anda dapat menghapus kode.
CATATAN
2 P1604 (Abnormal E/G start) adalah kode yang memberikan ide dari bagian yang cacat untuk
memperkirakan dengan referensi freeze frame data dalam menanggapi sinyal seperti
"Engine stall" dan "Engine vibration".
2 Untuk alasan ini, kode ini muncul bahkan ketika kegagalan ignition tidak mekanis atau
ketika kendaraan hanya berlari keluar dari gas. Setelah Anda memverifikasi tingkat
kesehatan mesin dan kekhawatiran pelanggan Anda diurus, maka Anda dapat menghapus
kode.
q5. Periksa coolant temperature sensor ( (Revolusi kecepatan 100-250 rpm pada cranking)
1. Periksa [temperatur cairan pendingin] dalam data monitor.
o Jika temperature sesuai dengan kondisi dari kendaraan, penyebab dari malafungsi dapat
menyumbat dalam sistem bahan bakar, seal rusak, atau kebocoran dari sistem bahan bakar.
o Jika temperatur tidak sesuai dengan kondisi kendaraan, penyebab dari malafungsi mungkin
abnormalitas dalam engine coolant temperature sensor.
q6. Periksa coolant temperature sensor (Revolusi kecepatan 250 rpm atau lebih tinggi pada
cranking)
1. Periksa [temperatur cairan pendingin] dalam data monitor.
o Jika temperatur sesuai dengan kondisi kendaraan, lanjutkan ke q7.
o Jika temperatur tidak sesuai dengan kondisi kendaraan, penyebab dari malafungsi mungkin
abnormalitas dalam engine coolant temperature sensor.
IG2
ST
EFI
Fuse block
BACK UP
ABS2 ABS1
C21E5548ES20
25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37
38
14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
C21C5512S10
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39
40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52
53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65
A B C21E5552S10
NILAI SPESIFIKASI:
A diagnosis code muncul.
o Jika ternyata OK, troubleshoot diagnosis code muncul dan lanjutkan ke q2.
o Jika NG, lanjutkan ke q3.
NILAI SPESIFIKASI:
Diagnosis code tidak muncul.
IG2
ST
F/L ECU
Main relay IG2
BACK UP
C21E5555ES20
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
H21E5506S10
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39
40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52
53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65
A B C21E5552S10
CATATAN
2 LIhat ke bagaimana diagnosis code muncul untuk combination meter.
NILAI SPESIFIKASI:
Diagnosis code tidak muncul.
EFI ECU
Battery
C21E5561ES20
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39
40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52
53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65
A B C21E5552S10
o Jika ternyata OK, lanjutkan ke Troubleshooting setiap system (abnormalitas power supply (main
relay)).
Lihat ke Halaman B8-253.
o Lanjutkan ke q3.
B8-254
q3. Periksa IG switch
1. Periksa status hubungan konektor yang terhubung ke IG switch.
NILAI SPESIFIKASI:
Tidak ada abnormalitas
2. Periksa apakah terdapat kontinuitas dan short circuit antara terminal konektor sisi harness
kendaraan berikut ini.
(1) Antara [power supply line (IGSW)] EFI ECU (A41) dan ECU fuse IG2
Lihat ke Halaman A1-38.
NILAI SPESIFIKASI:
Terdapat hubungan dan tidak ada short circuit.
o Jika ternyata NG, perbaiki atau ganti harnesses atau konektor yang rusak dan lanjutkan ke q6.
B8-255
q6. Confirm test
1. Lepas hubungan konektor A sisi harnes kendaraan pada EFI ECU.
2. Putar IG switch ke "ON" dengan tanpa beban listrik.
3. Ukur tegangan antar terminal berikut.
Antara konektor 41 (IGSW) sisi harness kendaraan yang dihubungkan ke EFI ECU dan konektor B53
(E01) sisi harness kendaraan yang terhubung ke EFI ECU
NILAI SPESIFIKASI:
Tegangan baterai
EFI ECU
EFI
Battery
C21E5560ES20
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39
40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52
53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65
A B C21E5552S10
2
1 3
C21E5515S10
2. Periksa apakah terdapat kontinuitas dan short circuit antara terminal konektor sisi harness
kendaraan berikut ini.
(1) Antara [power supply line ] EFI fuse dan Main relay (4)
(2) Antara [power supply line ( B1)] EFI ECU (B13) dan Main relay (2)
(3) Antara [power supply line ( B2)] EFI ECU (B26) dan Main relay (2)
(4) Antara [Drive line (MRO)] EFI ECU (A1) dan Main relay (1)
Lihat ke Halaman A1-38.
o Jika ternyata NG, perbaiki atau ganti harnesses atau konektor yang rusak dan lanjutkan ke q5.
B8-258
q5. Confirm test
1. Menggunakan DS-", baca data monitor [power supply voltage] kondisi di bawah berikut.
(1) Switch IG "ON", dengan tidak ada beban listrik
NILAI SPESIFIKASI:
Tegangan baterai
EFI ECU IG SW
RAD FAN relay (IG2)
FANI Drive line Power line 3 E/G AM
Driver A53 3 1
F/L
Radiator
fan motor
1
Battery
Earthed line
C21E5563ES20
4
2 1 2
1 3
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39
40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52
53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65
A B C21E5552S10
3. Dalam kondisi berikut, ukur tegangan antara terminal 2 radiator fan motor power supply dan terminal
masa.
(1) Ketika active test [radiator fan] adalah "ON"
NILAI SPESIFIKASI:
Tegangan baterai
4. Periksa apakah terdapat kegagalan kontak konektor yang menyebabkan tahanan menjadi abnormal
dari setiap konektor dari sirkuit sistem.
NILAI SPESIFIKASI:
Tidak ada abnormalitas
o Jika ternyata OK, ganti radiator fan motor dan lanjutkan ke q13.
Lihat ke Halaman B6-10.
o Jika ternyata NG, periksa apakah terdapat power supply line , power supply line dan line
masa open wire, short circuit, dan status hubungan konektor, dan jika hal itu NG, perbaiki atau
ganti power supply line, line masa, atau konektor dan lanjutkan ke q13.
B8-262
q9. Periksa RAD FAN relay
1. Periksa status hubungan konektor RAD FAN relay.
NILAI SPESIFIKASI:
Tidak ada abnormalitas
3. Periksa apakah terdapat kontinuitas antara terminal konektor sisi harness kendaraan berikut ini.
(1) Antara [Drive line (FAN1)] EFI ECU (A53) dan RAD relay (3)
Lihat ke Halaman A1-38.
NILAI SPESIFIKASI:
Terdapat hubungan
o Jika ternyata OK, ganti RAD FAN relay dan lanjutkan ke q13.
o Jika NG, lanjutkan ke q11.
2. Periksa apakah terdapat kontinuitas dan short circuit antara terminal konektor sisi harness
kendaraan berikut ini.
(1) Antara [power supply line ] RAD relay (1) dan fuse E/G
(2) Antara [Drive line (FAN1)] EFI ECU (A53) dan RAD FAN relay (3)
Lihat ke Halaman A1-38.
NILAI SPESIFIKASI:
Terdapat hubungan dan tidak ada short circuit.
o Jika ternyata NG, perbaiki atau ganti harnesses atau konektor yang rusak dan lanjutkan ke q13.
EFI ECU
'B
To Stop lamp
F/L
Battery
C21E5562ES20
1 2
3 4
A31E5155S10
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39
40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52
53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65
A B C21E5552S10
o Jika hal itu OK, sistem adakah normal, atau terdapat abnormalitas yang masih ada tetapi sistem
telah berfungsi secara normal lagi.
o Jika NG, lanjutkan ke q2.
o Lanjutkan ke q3.
2. Periksa apakah terdapat kontinuitas dan short circuit antara terminal konektor sisi harness
kendaraan berikut ini.
(1) Antara [signal line (STP)] EFI ECU (A8) dan stop lamp switch (2)
(2) Antara [power supply line] switch stop lamp (1) dan fuse STOP/DOME
Lihat ke Halaman A1-38.
NILAI SPESIFIKASI:
Terdapat hubungan dan tidak ada short circuit.
o Jika ternyata NG, perbaiki atau ganti harnesses atau konektor yang rusak dan lanjutkan ke q6.
EFI ECU
Alternator
To combination meter 1
B29
ALTC Drive line 3
C21E5553ES20
ALTC
1 2 3
C21E5557S10
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39
40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52
53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65
A B C21E5552S10
Periksa apakah diagnosis code P0115/42 (coolant temperature sensor signal system) tidak muncul.
NILAI SPESIFIKASI:
Tidak muncul
NILAI SPESIFIKASI:
Terdapat hubungan dan tidak ada short circuit.
5. Hidupkan mesin.
6. Ukur tegangan antar terminal berikut.
(1) Antara konektor 3 (ALTC) sisi harness kendaraan yang terhubung ke alternator dan masa bodi.
NILAI SPESIFIKASI:
Bentuk gelombang pulsa sekitar 0Vsekitar 8V
EFI ECU
12V
Brake negative
pressure switch
PBSW Signal line
A19 1
Earthed line
C21E5554ES20
Konektor sisi harness kendaraan yang terhubung ke brake negative pressure switch
PBSW
1
T11E6187S10
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39
40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52
53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65
A B C21E5552S10
o Lanjutkan ke q3.
NILAI SPESIFIKASI:
Terdapat hubungan dan tidak ada short circuit.
EFI ECU
F/P relay
FC1 Power line 1
Driver A4 1 3
Main relay
Power line 2 EFI
2 4 2 4
3
E/G AM
1 3
F/P Motor
IG SW
(IG2)
4
F/L
Earthed line
MRO
Driver A1 Battery
C21E5559ES20
Gage^ Gage_
1 2
3 4
Pump^ Pump_
L31E5523ES10
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39
40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52
53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65
A B C21E5552S10
B8-274
Setiap unit yang terhubung ke konektor sisi harness kendaraan
4 4
2 2
1 3 1 3
3. Lihat kembali ke freeze frame data dan hasil wawancara, periksa kendaraan menggunakan prosedur
reproduksi problem untuk memeriksa apakah terdapat abnormalitas.
Lihat ke Halaman A1-29.
CATATAN
2 Jika diagnosis code muncul lagi ketika pemeriksaan telah memastikan tidak ada
abnormalitas, mungkin terjadi malafungsi (termasuk kegagalan di power supply system
atau kontak konektor buruk) di EFI ECU.
o Jika ternyata NG, perbaiki atau ganti harnesses atau konektor yang rusak dan lanjutkan ke q11.
3. Dalam kondisi berikut, ukur tegangan antara fuel pump power supply terminal 3 (pump @) dan
terminal masa bodi.
(1) Ketika fuel pump bergerak
NILAI SPESIFIKASI:
Tegangan baterai
4. Periksa apakah terdapat kegagalan kontak konektor yang menyebabkan tahanan menjadi abnormal
dari setiap konektor dari sirkuit sistem.
NILAI SPESIFIKASI:
Tidak ada abnormalitas
2. Periksa apakah terdapat kontinuitas dan short circuit antara terminal konektor sisi harness
kendaraan berikut ini.
(1) Antara [power supply line (FC1)] EFI ECU (A4) dan F/P relay (1)
(2) Antara [power supply line ] F/P relay (2) dan fuel pump (3)
(3) Antara [line masa] fuel pump (4) dan masa bodi
Lihat ke Halaman A1-38.
NILAI SPESIFIKASI:
Terdapat hubungan dan tidak ada short circuit.
EFI ECU
Ignition coil
IG1 Drive line 1 IG SW (IG2)
B16 IC ignitor Power line E/G
AM
Ignition coil
IG2 Drive line 2
B17 IC ignitor F/L
Driver
Battery
Ignition coil
IG3 Drive line 3
B18 IC ignitor
Earthed line
C21E5546ES20
1 2 3 1 2 3 1 2 3
Ignition coil 1 Ignition coil 2 Ignition coil 3
C21E5521ES10
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39
40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52
53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65
A B C21E5552S10
B8-279
(2) Poin pemeriksaan
1. Kegagalan ignition system
2. Busi rusak
3. Ignition coil rusak
4. Kegagalan kontak konektor sisi harness kendaraan
5. Kegagalan power supply line dan drive line
6. Kegagalan EFI ECU
(3) Prosedur pemeriksaan
q1. Periksa busi
1. Periksa busi.
Lihat ke Halaman B1-2.
3. Lihat kembali ke freeze frame data dan hasil wawancara, periksa kendaraan menggunakan prosedur
reproduksi problem untuk memeriksa apakah terdapat abnormalitas.
Lihat ke Halaman A1-29.
CATATAN
2 Jika diagnosis code muncul lagi ketika pemeriksaan telah memastikan tidak ada
abnormalitas, mungkin terjadi malafungsi (termasuk kegagalan di power supply system
atau kontak konektor buruk) di EFI ECU.
B8-280
q4. Periksa ignition coil
1. Periksa status hubungan konektor ignition coil.
NILAI SPESIFIKASI:
Tidak ada abnormalitas
3. Ukur tegangan antara ignition coil drive terminal dan terminal masa ignition coil.
NILAI SPESIFIKASI:
Selama engine idling, periodic pulse waveform antara 0V sekitar 5V
4. Periksa apakah terdapat kegagalan kontak konektor yang menyebabkan tahanan menjadi abnormal
dari setiap konektor dari sirkuit sistem.
NILAI SPESIFIKASI:
Tidak ada abnormalitas
2. Periksa apakah terdapat kontinuitas dan short circuit antara terminal konektor sisi harness
kendaraan berikut ini.
(1) Antara setiap [power supply line] ignition coil (1) dan E/G fuse
(2) Antara [Drive line (IG1)] EFI ECU (B16) dan ignition coil 1 (2)
(3) Antara [Drive line (IG2)] EFI ECU (B17) dan ignition coil 2 (2)
(4) Antara [Drive line (IG3)] EFI ECU (B18) dan ignition coil 3 (2)
(5) Antara setiap [line masa] ignition coil (3) dan masa bodi
Lihat ke Halaman A1-38.
NILAI SPESIFIKASI:
Terdapat hubungan dan tidak ada short circuit.
o Jika ternyata NG, perbaiki atau ganti harnesses atau konektor yang rusak dan lanjutkan ke q9.
(DTC)
Number of diagnosis codes
(DIAG)
Nomor dari pending diagnosis
codes
(PDIAG)
Key Cycle
(TRIP)
IG-ON Elapsed Time
(TIME)
O2 sensor signal Setelah mesin dipanaskan Secara periodik perubahan
(OX) Selama air fuel ratio feedback control antara kurus gemuk.
Output volt of FR O2 SSR Setelah mesin dipanaskan Bervareasi secara periodik
(O2FV) Selama air fuel ratio feedback control antara 0 - 1V
Selama open loop control pada saat cooling down mesin OL
Selama air fuel ratio feedback control
CL
Fuel system 1 status (Setelah mesin dipanaskan, saat engine idling, dll.)
(FS1) Selama open loop control termasuk power up control,
OL-Drv
deselerasi power down control, dll.
Selama open loop control setelah terjadi kegagalan O2 sensor OL-Flt
Fuel system 2 status
Selalu menampilkan "
"
(FS2)
Central value 1
Total fuel trim bank 1
Kompensasi penambahan bahan bakar Lebih besar dari 1
(TFT)
Kompensasi pengurangan bahan bakar Kurang dari 1
Central value 0%
Plus display
(Abnormalitas kurus diduga
Kompensasi penambahan bahan bakar
jika hal itu 25% atau lebih
Short term fuel trim bank 1
tinggi.)
(SHRTFT)
Minus display
(Abnormalitas gemuk
Kompensasi pengurangan bahan bakar
diduga jika hal itu 25% atau
lebih tinggi.)
Central value 0%
Short term of FR O2 SSR
Kompensasi penambahan bahan bakar Plus display
(O2FP)
Kompensasi pengurangan bahan bakar Minus display
Central value 0%
Long term fuel trim bank 1
Ketika air fuel ratio cenderung kurus Plus display
(LONGFT)
Ketika air fuel ratio cenderung gemuk Minus display
Central value Sekitar 1
VF monitor
Ketika air fuel ratio cenderung kurus Lebih besar dari 1
(VF)
Ketika air fuel ratio cenderung gemuk Kurang dari 1
Startup selama periode dingin
0.070 - 0.140ml
(Air conditioner "OFF", water temperature 20d)
Injection volume Setelah mesin dipanaskan, selama mesin berputar idling
0.085 - 0.120ml
(TAUX) (Air conditioner "ON", water temperature 90d)
Setelah mesin dipanaskan, pada 2500rpm
0.080 - 0.120ml
(Air conditioner "ON", water temperature 90d)
*: Hal ini tidak diaktifkan untuk data monitor.
B8-293
Nama item
Kondisi pemeriksaan Nilai referensi
(Singkatan)
Startup selama periode dingin
3.0 sampai 4.0ms
(Air conditioner "OFF", water temperature 20d)
Injection time Setelah mesin dipanaskan, selama mesin berputar idling
3.5 sampai 5.0ms
(TAUZ) (Air conditioner "ON", water temperature 90d)
Setelah mesin dipanaskan, pada 2500rpm
3.0 sampai 4.5ms
(Air conditioner "ON", water temperature 90d)
Setelah mesin dipanaskan, idling
5-15%
Tidak ada beban listrik
Setelah mesin dipanaskan, 2000r/min
Tidak ada beban listrik 5-15%
* atau ) range
Calculated load value
Setelah mesin dipanaskan
(LOAD)
Selama pengendaraan konstan pada 2500r/min 5-35%
Air conditioner ON
Setelah mesin dipanaskan
Selama pengendaraan konstan pada 3500r/min 10-40%
Air conditioner ON
IG switch "ON", mesin dimatikan
11-13 V
Tegangan baterai Tidak ada beban listrik
(VPWR) Mesin dalam keadaan idling
13-15 V
Tidak ada beban listrik
IG switch ON, kendaraan dimatikan 0 km/jam
Kecepatan kendaraan
Hampir sama dengan
(VS) Selama kendaraan sedang bergerak
speedometer
Water temperature sekitar 20d
Mesin idle 900 - 1500 rpm
Tidak ada beban listrik
Engine revolution speed
Setelah mesin dipanaskan, idling
(RPM) 700 - 800rpm
Tidak ada beban listrik
Setelah mesin dipanaskan, idling
900rpm () range)
Air conditioner ON
Ignition switch "ON"
0 g/sec
Mesin dihentikan
Setelah mesin dipanaskan, idling
Tidak ada beban listrik 1.5 sampai 2.5g/sec:
Air flow volume
* atau ) range
(AFM)
Setelah mesin dipanaskan
Accelerator pedal secara bertahap ditekan Meningkat sesuai dengan
Tidak ada beban listrik jumlah penekanan pedal.
* atau ) range
Sekitar 101kPa
IG switch ON, mesin dimatikan (Hampir sama dengan
tekanan atmosfer)
Mesin: Setelah mesin dipanaskan, idling
26 sampai 39kPa
Tidak ada beban listrik
Manifold absolute pressure
Perubahan sesuai dengan
(MAP)
Engine racing manifold absolute
pressure.
Setelah mesin dipanaskan
4000rpm atau lebih tinggi dan pengendaraan dengan 90 sampai 110kPa
akselerator terbuka penuh
Barometric pressure Sama seperti tekanan
IG SW "ON"
(BARO) atmosfir
Intake air temperature Sama seperti temperatur
IG SW "ON"
(IAT) udara intake aktual
Initial Intake Air Temp
(IAT_S)
B8-294
Nama item
Kondisi pemeriksaan Nilai referensi
(Singkatan)
Benar-benar kondisi dingin Hampir sama seperti
IG switch "ON", mesin dimatikan temperatur udara sekitar
Engine coolant temperature Ubah seperti temperatur
Setelah menghidupkan mesin
(ECT) cairan pendingin naik.
Mesin telah dipanaskan sepenuhnya. 85 sampai 105d
Setelah mesin dipanaskan radiator fan bekerja 102d
Initial Engine Coolant Temp
(ECT_S)
Stop lamp signal Bila pedal rem ditekan ON
(STP) Ketika pedal rem dibebaskan OFF
Ketika mesin idling
OFF
Dengan tidak ada beban
Brake negative pressure switch
Setelah mesin mati
(BNPS)
Ignition switch "ON" ON
Ketika pedal rem ditekan untuk beberapa kali
Cranking
Tidak ada beban listrik
5 sampai 0CA
* atau ) range
Setelah mesin dipanaskan, idling
Tidak ada beban listrik 5 sampai 15CA
Pengajuan ignition timing
* atau ) range
(ITA)
Setelah mesin dipanaskan, 2000rpm
Tidak ada beban listrik 30 sampai 40CA
* atau ) range
Ketika terminal T adalah shorted 8 sampai 12CA
Mesin idle (Tetap ke 10CA)
Jika terjadi gejala seperti knocking dan output tidak cukup,
bandingkan nilai-nilai berikut dengan kendaraan lain dengan
Knock corr. advance angle
model yang sama.
(AKNK)
Engine revolution speed , calculated load, ignition timing
advance, knock control value, knock compensation advance
Knock Feedback Value
(KNFB)
IG switch "ON", mesin dimatikan, akselerator terbuka penuh Sekitar 84
Throttle Position
IG switch ON, mesin dimatikan, akselerator tertutup penuh Sekitar 0
THOP
Kendaraan dihentikan, idling Sekitar 0
IG switch "ON", mesin dimatikan
5-15%
Accelerator pedal tertutup penuh
Absolute throttle position IG switch "ON", mesin dimatikan Meningkat sesuai dengan
(TP) Accelerator pedal secara bertahap ditekan jumlah penekanan pedal.
IG switch "ON", mesin dimatikan
75-85%
Accelerator pedal terbuka penuh
IG switch "ON", mesin dimatikan
0-10%
Accelerator pedal tertutup penuh
Relative throttle position IG switch ON, mesin dimatikan Meningkat sesuai dengan
(TP_R) Accelerator pedal secara bertahap ditekan jumlah penekanan pedal.
IG switch ON, mesin dimatikan
95-100%
Accelerator pedal terbuka penuh
B8-295
Nama item
Kondisi pemeriksaan Nilai referensi
(Singkatan)
Water temperature sekitar 20 derajat
Mesin idle 1100 - 1300 rpm
Tidak ada beban listrik
Target idle speed
Setelah mesin dipanaskan, idling
(TIDL) 700 - 800rpm
Tidak ada beban listrik
Setelah mesin dipanaskan, idling
850 - 950 rpm
Air conditioner ON
Idle switch position Ketika accelerator pedal dibebaskan ON
(IDL) Ketika accelerator pedal ditekan OFF
Mengurangi seperti
Engine start from cold state
temperatur air naik.
Setelah mesin dipanaskan, selama mesin berputar idling
7 sampai 50 step
ISC step Tidak ada beban listrik
(ISCSTEP) Setelah mesin dipanaskan, selama mesin berputar idling
Headlight "ON"
50 sampai 115 step
Air conditioner ON
* atau ) range
Mengurangi seperti
Engine start from cold state
temperatur air naik.
Setelah mesin dipanaskan, selama mesin berputar idling
0-20%
ISC duty ration Tidak ada beban listrik
(ISCD) Setelah mesin dipanaskan, selama mesin berputar idling
Headlight "ON"
30-70%
Air conditioner ON
* atau ) range
Engine start from cold state 2.2 sampai 15 L/s
Setelah mesin dipanaskan, selama mesin berputar idling
0.8 sampai 1.5L/s
dengan tanpa beban
ISC Flow
Setelah mesin dipanaskan, selama mesin berputar idling
(ISCF)
Headlight "ON"
1.7 sampai 3.9L/s
Air conditioner ON
* atau ) range
Setelah mesin dipanaskan, idling 0.8 sampai 1.3L/s
ISC Feedback Value
Setelah mesin dipanaskan, idling
(ISCFB) 0.5 sampai 1.8L/s
Idling naik karena bebam elektrik atau air conditioner ON
ISC learning value Nilai awal 0-20%
(DLRN) Compensation toward valve open direction Nilai bertambah
Ketika mesin idling
Electric Load Feedback Val
Headlight OFFON 0 sampai 0.6L/s
(ELOCP)
Tidak ada beban air conditioner
Air Conditioner FB Val Ketika mesin idling
0 sampai 1.8L/s
(A/CCP) Air conditioner load OFFON
Minimum deviation dari target
(DEV)
Engine speed pada
penyimpangan minimum
(MDEV)
Idling 0%
Evaporative purge output
Sekitar 5 menit setelah mesin dihidupkan Perubahan sesuai dengan
(EVAP)
Setelah mesin dipanaskan, 2000rpm atau lebih tinggi purge control.
Idling 0%
Purge corr. coefficient
Sekitar 5 menit setelah mesin dihidupkan Perubahan sesuai dengan
(FPG)
Setelah mesin dipanaskan, 2000rpm atau lebih tinggi evaporator purge output.
B8-296
Nama item
Kondisi pemeriksaan Nilai referensi
(Singkatan)
Idling 0%
Evap Purge Flow
Sekitar 5 menit setelah mesin dihidupkan Perubahan sesuai dengan
(PRF)
Setelah mesin dipanaskan, 2000rpm atau lebih tinggi purge control.
TVVT angle converted val. Setelah mesin dipanaskan, selama mesin berputar idling
25 sampai 35
(VTB) Tidak ada beban listrik
Time after Engine starting
(T_AES)
Distance when MIL is ON
(DWM)
Warmup Cycle Cleared DTC
(AEST)
Starter Signal Cranking ON
(STA) Tidak cranking OFF
Engine Speed (Starter Off)
Segera setelah menghidupkan mesin 100 - 1000 rpm
(STER)
Starter Count
IG SW"ON"
(STON)
Minimum Engine Speed
(FMIN)
Selama cranking, engine revolution speed lebih rendah dari
ON
Engine Start Hesitation 120 rpm.
(LTSH) Selama cranking, engine revolution speed 120 rpm atau lebih
OFF
tinggi.
Engine revolution speed dalam waktu 2 detik setelah mesin
ON
Low Rev for Eng Start dihidupkan lebih rendah dari 200 rpm.
(IRLH) Engine revolution speed dalam waktu 2 detik setelah mesin
OFF
dihidupkan 200 rpm atau lebih tinggi
Run Dist of Previous Trip
(PTRD)
Previous Trip Coolant Temp
(THW)
Previous Trip Intake Temp
(RIAT)
B8-297
Nama item
Kondisi pemeriksaan Nilai referensi
(Singkatan)
Cylinder #1 Misfire Count
0-5
(MFC1)
Cylinder #2 Misfire Count Minimal 5 menit telah berlalu setelah mesin dihidupkan.
0-5
(MFC2) Pengendaraan konstan pada 30km/jam
Cylinder #3 Misfire Count atau
0-5
(MFC3) Pengendaraan konstan pada 70km/jam
All cylinder Misfire Count
0-10
(FCFA)
Fuel Cut Elps Time
(HEST)
Tidak ada starter signal, fuel pump output ON dengan engine
Fuel pump relay ON
stopped
(FUELPR)
Starter signal muncul dengan memutar mesin OFF
Fuel Cut Condition Selama fuel cutting aktif ON
(FCJ) Selama fuel cutting tidak aktif OFF
Idle Fuel Cut Idle Fuel Cut ON
(FCI) Selama fuel cutting tidak aktif OFF
Immobiliser Fuel Cut
Selalu OFF
(IMFC)
Fuel cut pada beban rendah
Selama fuel cutting aktif ON
(FCTM)
Electric load
Selama fuel cutting tidak aktif OFF
(DSW)
Electric Fan Motor Ketika electric fan bekerja ON
(FAN) Ketika electric fan tidak bekerja OFF
Power steering signal Kendaraan berhenti, roda kemudi dioperasikan ON
PST Kendaraan berhenti, roda kemudi tidak dioperasikan OFF
Air conditioner signal Ketika air conditioner mati OFF
(AC) Ketika air conditioner dihidupkan ON
A/C Evap Temperature Sama seperti temperature
Blow the air for a while dengan MAX COOL.
(ACEV) di dalam kendaraan
A/C compressor operating 0 sampai 3.187MPa
Tekanan naik karena air
A/C refrigerant pressure sensor
conditioner compressor
(ACEP) Idling, air conditioner ''ON''
bekerja (magnet clutch
menjadi ''ON').
Neutral start switch Posisi shift * atau ) range ON
(NSW) Posisi shift selain * atau ) range OFF
B8-298
Nama item
Kondisi pemeriksaan Nilai referensi
(Singkatan)
Posisi shift P range Posisi shift * range ON
(P) Posisi shift selain * range OFF
PERHATIAN
2 Nilai-nilai pada data monitor yang berfluktuasi secara signifikan hanya dengan sedikit
perbedaan dalam pengukuran, faktor lingkungan dan variasi umur kendaraan, yang
membuat sulit bagi monitor untuk mengembalikan nilai referensi yang akurat (nilai
penerimaan). Oleh karena itu, abnormalitas mungkin muncul bahkan ketika nilai berada
dalam kisaran referensi.
2 Gejala sulit seperti tersendat dan idling kasar yang akan dinilai secara komprehensif
dengan melakukan review semua item pada data monitor dan menganalisa dengan
beberapa kendaraan lain dengan model dan kondisi yang sama.
B8-299
9-18 ACTIVE TEST
PERHATIAN
2 Ekstra hati-hati saat active test karena kendaraan perlu diuji tanpa sistem kontrol rutin.
(overheat karena kipas radiator cacat, overrun disebabkan ISC drive)
2 Setelah active test selesai, pastikan untuk menempatkan kendaraan kembali ke normal.
DS-" item Penjelasan Restriction
Control antara "100step"(open) dan "10step" (close) dari stepper motor
ISC Parked, Saat idling
untuk ISC
Fuel pump Control "ON" (drive) dan "OFF" (stop) dari fuel pump
Purge VSV Control "ON" (energi) dan "OFF"(tidak berenergi) ke Purge VSV
A/C magnet clutch relay Control magnet clutch relay "ON" (energi) dan "OFF" (tidak berenergi)
Fan radiator Control "ON" (drive) dan "OFF" (stop) dari radiator fan
Terminal T Control "ON" (short circuit) dan "OFF" (release) pada Terminal T