Professional Documents
Culture Documents
INFO ARTIKEL A B S T R A C T / A B S T R A K
Article History: Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is still the main problem in Indonesia. A continuous
Received: 5 April 2017 mosquito breeding places control can reduce vector density. The monitoring of mosquito
Revised: 27 April 2017 breeding places control has been done by larvae surveyor (jumantik) in community. In
Accepted: 29 Mei 2017 Mejing Kidul, larvae monitoring program has been done by children since 2012. This study
aimed to compare the entomology index monitored by children and adult in Mejing Kidul,
Ambarketawang, Gamping, Sleman. This research was an observational analytic research
with a cross-sectional design. The population of this study was the people in Mejing Kidul,
Ambarketawang, Gamping, Sleman. Samples were taken using total sampling technique
Keywords: from secondary data. Data were analysed using independent T-test and linear regression.
dengue, The House Index (HI), Container Index (CI), Breteau Index (BI) and Larva Free Index (ABJ)
larva monitoring by children, monitored by adult jumantik were 14.99%, 6.92%, 19.01, and 85.01% respectively.
entomology index Whereas House Index (HI), Container Index (CI), Breteau Index (BI) and Larva Free Index
(ABJ) monitored by children jumantik were 21.35%, 11.39%, 27.89, and 78.65%
respectively. T-test analysis showed that the p-value of HI, CI, BI, and ABJ were 0.009,
0.028, 0.038, and 0.009 respectively. This indicates that there is a difference in entomology
index monitored by children and adult. There was a difference in average of HI, CI, BI, and
ABJ monitored by adult and children.
Kata kunci: Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) masih menjadi permasalahan di Indonesia.
dengue, Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) secara rutin dapat membantu menurunkan
jumantik anak, kepadatan vektor. Pelaksanaan PSN di monitoring dengan menggerakkan kader juru
indeks entomologi pemantau jentik (jumantik) di masyarakat. Di Mejing Kidul pemantauan dilakukan oleh
anak anak sejak tahun 2012. Penelitian ini ingin membandingkan perbedaan indeks
entomologi hasil pemantauan jumantik dewasa dan pemantauan jumantik anak di
dusun Mejing Kidul, Ambarketawang, Gamping, Sleman. Penelitian ini merupakan
penelitan observasional analitik dengan desain crossectional. Populasi dalam studi
adalah masyarakat di Dusun Mejing Kidul, Ambarketawang, Gamping, Sleman.
Penelitian ini menggunakan total sampel data sekunder. Data dianalisis menggunakan
uji independent T tes dan regresi linier. Berdasarkan hasil penelitian, nilai House index
(HI), Container index (CI), Breteau index (BI) dan Angka Bebas Jentik hasil pemantauan
jumantik dewasa 14,99%, 6,92%, 19,01 dan 85,01%. House index(HI), Container index
(CI), Breteau index (BI) dan angka bebas jentik hasil pemantauan jumantik anak
21,35%, 11,39%, 27,89 dan 78,65%. Hasil analisis statistik menggunakan uji T tes
menunjukkan House index (HI) p-value 0,009, Container index (CI) p-value 0,028,
Breteau Index (BI) p-value 0,038 dan Angka Bebas Jentik p-value = 0,009. Hasil tersebut
menunjukan ada perbedaan rata-rata indeks entomologi hasil pemantauan jumantik
dewasa dan pemantauan jumantik anak. Terdapat perbedaan rata-rata HI, CI, BI dan
angka bebas jentik yang dipantau jumantik dewasa dan anak-anak.
http://dx.doi.org/10.22435/vektorp.v11i1.6488.33-42 33
Jurnal Vektor Penyakit, Vol. 11 No. 1, 2017 : 33 - 42
34
Perbedaan Indeks Entomologi........... (Fardhiasih Dwi Astuti dan Amalia Susanti)
35
Jurnal Vektor Penyakit, Vol. 11 No. 1, 2017 : 33 - 42
Tabel 1. Hasil Pemantauan House Index (HI), Breteau Index (BI), Container Index (CI) dan
Angka Bebas Jentik (ABJ) terhadap Angka Kesakitan DBD di Dusun Mejing Kidul
Tahun 2006 – 2015
Variabel
Tahun Angka Kesakitan
HI (%) CI (%) BI ABJ (%)
2006 6,81 2,78 6,81 93,19 0
2007 12,19 6,60 18,19 88,81 0
2008 18,22 8,28 20,36 81,78 3
2009 13,51 11,26 15,31 86,49 0
2010 17,13 5,57 24,13 82,87 3
2011 16,30 6,00 22,22 83,70 1
2012 17,33 8,02 17,33 82,67 1
2013 25,35 15,71 37,81 74,65 4
2014 22,31 10,69 24,99 77,69 0
2015 16,42 7,29 21,18 83,58 0
Tabel 2. Rata-rata House Index (HI), Container Index (CI), Breteau Index (BI) dan
Angka Bebas Jentik (ABJ) Pemantauan Jumantik Dewasa dan Anak
di Dusun Mejing Kidul
Hasil Pemantauan
Variabel
X Dewasa X Anak
House Index (HI) 14,99% 21,35%
Container Index (CI) 6,92% 11,39%
Breteau Index (BI) 19,01 27,89
Angka Bebas Jentik (ABJ) 85,01% 78,65%
Tabel 3. Hasil Analisis Bivariat Beda Rata-rata House Index (HI), Container Index (CI),
Breteau Index (BI) dan Angka Bebas Jentik (ABJ) pemantauan Jumantik Dewasa
dan Jumantik Anak di Dusun Mejing Kidul
36
Perbedaan Indeks Entomologi........... (Fardhiasih Dwi Astuti dan Amalia Susanti)
belum tercapainya target nasional House index jumantik anak sudah berjalan baik. Jumantik
< 5% atau ABJ > 95%, secara nasional ABJ anak sudah mampu menjalankan tugas
2007- 2009 berturut turut sebesar 84%, mereka dalam melakukan pemantauan jentik,
82,6%, 71,1% belum mencapai target.6 Hasil membuat laporan hasil pemantauan jentik.
pemantauan selama 10 tahun di Dusun Mejing Namun mereka belum mampu merubah
kidul menunjukan terjadinya peningkatan perilaku masyarakat di Dusun Mejing Kidul
angka House Index, angka tertinggi terjadi untuk melakukan pemberantasan sarang
pada tahun 2013. nyamuk (PSN). Sehingga House Index (HI),
Angka Breteau Index terendah dari Container Index (CI), Breteau Index (BI) lebih
pemantauan tahun 2006 – 2015 sebesar 6,81 tinggi dan Angka Bebas Jentik (ABJ) lebih
dan tertinggi 37,81 menunjukan banyaknya rendah.
tempat yang potensial menghasilkan nyamuk Nilai House Index (HI), Container Index
dalam 100 rumah yang di pantau. Hal ini (CI), Breteau Index (BI) hasil pemantauan
menunjukan wilayah Mejing Kidul merupakan jumantik dewasa ataupun anak – anak
daerah yang berisiko tinggi penularan DBD. menurut standar dari WHO semuanya masuk
Hasil penelitian di Cuba tahun 2000 angka dalam kategori kepadatan jentik sedang. Nilai
breteau index ≥ 4 berisiko penularan 6 kali Angka Bebas Jentik dusun Mejing Kidul
7
lebih besar (OR 6,00). menurut standar nasional masih belum
Hasil analisis beda rata rata secara memenuhi standar Angka Bebas Jentik yaitu
statistik dengan uji t terdapat perbedaan rata- 95 %.8 Kepadatan jentik berdasarkan nilai HI,
rata House Index (HI), Container Index (CI), CI, dan BI berdasarkan kriteria Queensland
9
Breteau Index (BI) dan Angka Bebas Jentik Government (2011) dapat dilihat pada Tabel
(ABJ) hasil pemantauan jumantik dewasa dan 4.
anak-anak, dengan nilai p-value < 0,05 artinya Hasil pemantauan terhadap House Index
ada perbedaan rata-rata House Index (HI), (HI), Container Index (CI), Breteau Index (BI)
Container Index (CI), Breteau Index (BI) dan dan Angka Bebas Jentik hasil pemantauan di
Angka Bebas Jentik (ABJ) pemantauan Dusun Mejing Kidul walaupun masuk dalam
jumantik dewasa dan anak-anak. kategori sedang akan tetapi tetap berpotensi
Hasil angka rata-rata House Index (HI), terhadap penularan DBD. Hal tersebut
Container Index (CI), Breteau Index (BI) oleh dikarenakan House Index (HI) tinggi
jumantik dewasa dan anak, rata rata menandakan dirumah tersebut terdapat jentik
pemantauan anak anak memiliki nilai yang yang merupakan perkembangan awal dari
lebih tinggi dibandingkan dengan hasil vektor penular DBD. House Index (HI)
pemantauan jumantik dewasa. Angka Bebas merupakan salah satu indeks entomologi yang
Jentik (ABJ) pemantauan jumantik anak digunakan untuk memantau populasi Aedes
nilainya lebih rendah dibandingkan dengan aegypti dalam penyebaran virus Dengue10.
pemantauan dewasa. Hal ini dikarenakan House Index (HI) tinggi menandakan bahwa di
tingkat ketelitian anak-anak lebih tinggi rumah tersebut terdapat kontainer yang
dibandingkan dengan jumantik dewasa. Anak- positif jentik. Kontainer yang masih positif
anak cenderung memiliki rasa ingin tahu, dengan keberadaan jentik akan menjadi faktor
belajar lebih tinggi sehingga mereka dalam terjadinya penularan DBD, karena Container
melakukan pemantauan jentik berkala lebih Index (CI) merupakan parameter untuk
teliti. Teori Freud, mengatakan rentang umur mengetahui keberadaan Aedes aegypti yang
tersebut masuk kedalam rentang umur kelas dinilai dari hasil pemeriksaan pada sejumlah
4 sampai 6 yaitu umur 9/10 - 13 tahun sekolah r u m a h ya n g d i d a l a m m a u p u n l u a r
dasar dengan karakteristiknya adalah lingkungannya ditemukan jentik.11
memiliki rasa ingin tahu dan ingin belajarnya Keberadaan kontainer yang positif jentik
besar, sudah dapat mengerjakan tugas secara di Dusun Mejing Kidul menjadikan resiko
mandiri, dan senang dalam kegiatan terjadinya penularan DBD di wilayah tersebut
berkelompok.5 tinggi. Faktor lingkungan berupa keberadaan
Kegiatan pemantauan jentik berkala di kontainer air, baik yang berada didalam
Dusun Mejing Kidul yang dilakukan oleh maupun di luar rumah menjadi tempat
37
Jurnal Vektor Penyakit, Vol. 11 No. 1, 2017 : 33 - 42
perkembangbiakan nyamuk Aedes sebagai menjadi nyamuk dewasa. Jika kontainer yang
vektor penyakit DBD, merupakan faktor yang terdapat positif jentik tidak dibersihkan dan
sangat berperan terhadap penularan ataupun dipantau keberadaan jentiknya akan
terjadinya Kejadian Luar Biasa (KLB) berbahaya. Hal tersebut dikarenakan jumlah
12
penyakit DBD. telur Aedes aegypti yang dikeluarkan sekali
Kontainer merupakan tempat bertelur waktu adalah sekitar 100-400 butir. Telur
nyamuk, di dalam kontainer tersebut nyamuk diletakkan pada dinding kontainer air. Jika
bertelur dan mengalami siklus hingga tidak ada genangan air telur akan bertahan
beberapa minggu sampai beberapa bulan. karena ABJ merupakan salah satu ukuran
Telur Aedes aegypti tahan terhadap kering. epidemiologi yang sering digunakan dalam
8
Kemudian telur menetas menjadi larva atau kegiatan pengendalian DBD. Pengendalian
jentik dalam dua hari jika terkena air yang dapat dilakukan salah satunya dengan
selanjutnya menjadi pupa dalam waktu 1-2 melakukan survei jentik. Hal tersebut senada
13
hari dan akhirnya menjadi nyamuk dewasa. dengan penelitian di kabupaten Tamil Nadu
Nyamuk dewasa betina merupakan vektor India, untuk antisipasi dini terjadinya wabah
penular virus Dengue penyebab penyakit DBD. DBD perlu dilakukan surveilans jentik.
Hal ini dikarenakan hanya nyamuk betina Surveilans jentik tidak hanya untuk
yang menghisap darah untuk memperoleh mengetahui kepadatan jentik tetapi juga
asupan proteinyang diperlukan untuk untuk memprediksi akan terjadinya transmisi
perkembangan telurnya. Nyamuk jantan tidak dengan cara memantau tempat
membutuhkan darah, dan memperoleh perkembangbiakan nyamuk. Hasil
s u m b e r d a r i n e k t a r b u n ga a t a u p u n pemantauan larva indeks kemudian dianalisis
tumbuhan.14 meliputi HI, CI, BI. Hasil dari analisis HI, BI, CI
Telur nyamuk dewasa betina yang di seluruh wilayah Tamil Nadu tergolong
ditemukan di kontainer semakin banyak maka padat sehingga memungkinkan terjadinya
16
kemungkinan jentik yang menetas akan penularan DBD.
semakin banyak, sehingga nilai Breteau Index Survei jentik harus disertai dengan
(BI) juga akan semakin tinggi. Hal tersebut keaktifan kader baik melalui berbagai
berpengaruh terhadap meningkatnya kegiatan seperti penyuluhan,
kejadian DBD. Breteau index (BI) merupakan menginfofmasikan kepada masyarakat untuk
merupakan prediktor KLB, jika Breteau Index mengenali vektor penular DBD, sekaligus
(BI) ≥ 50 maka daerah tersebut berpotensi menerangkan bagaimana cara pencegahan
15
untuk mengalami KLB. agar tidak tertular DBD yaitu dengan cara
Indeks entomologi (HI, BI, CI) sangat membersihkan tempat perkembangbiakan
berpengaruh terhadap nilai ABJ, semakin vektor DBD melalui kegiatan 3 M plus dan
tinggi indeks entomologi maka semakin melindungi diri dari gigitan nyamuk dengan
rendah nilai ABJ. ABJ yang belum memenuhi memasang kawat kasa, perlindungan dengan
standar menandakan di daerah tersebut pakaian dan menggunakan obat gosok anti
masih berpotensi terhadap kejadian DBD, nyamuk.17
38
Perbedaan Indeks Entomologi........... (Fardhiasih Dwi Astuti dan Amalia Susanti)
Kegiatan 3 M plus mampu mengurangi Hasil dari analisis univariat secara
tempat perkembangbiakan nyamuk Aedes deskriptif HI, BI, CI dan ABJ terhadap angka
aegypti yang berada di kontainer-kontainer kesakitan DBD diperoleh hasil angka
dan menjadi faktor terjadinya penularan DBD. kesakitan DBD tertinggi terjadi pada tahun
Hal tersebut senada dengan penelitian yang 2013 dengan jumlah angka kesakitan 4 kasus.
dilakukan di kota Delhi telah terjadi wabah Angka Bebas Jentik dari tahun 2006-2015
DBD, kemudian pemerintah setempat terendah juga terjadi di tahun 2013 yaitu
melakukan surveilans larva. Hasil surveilans 74,65%. HI ,BI, CI tertinggi juga berada di
larva kemudian dianalisis House Index (HI), tahun 2013 yaitu 25,35% , 37,81% dan 15,71.
Container Index (CI), Breteau Index (BI). Hasil analisis secara statistik
Sebagian besar House Index (HI), Container menggunakan uji regresi linear dari keempat
Index (CI), Breteau Index (BI) berada pada variabel HI, CI, BI dan ABJ terhadap angka
kepadatan jentik tinggi dan masih kurang dari kesakitan DBD variabel yang memiliki nilai
standar. Hasil dari analisis kontainer- kemaknaan statistik atau model regresi linear
kontainer penampung air menjadi faktor memenuhi kriteria linearitas adalah Breteau
pendukung utama sebagai tempat Index (BI) dengan nilai p-value 0,033 < 0,05.
perkembangbiakan nyamuk. Survei jentik Sehingga diperoleh model persamaan
senantiasa harus dilakukan secara efektif di regresinya angka kesakitan = - 1,538 + 0,131
wilayah endemik karena dapat dijadikan Breteau Index (BI). Hasil uji statistik Breteau
sebagai bahan informasi dan memperkirakan Index (BI) memberikan pengaruh 45,2%
18
terjadinya wabah DBD. terhadap angka kesakitan, 54,8% sisanya
Kegiatan survei jentik oleh jumantik dan dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak
gerakan 3 M plus sangat membantu proses diteliti.
monitoring pelaksanaan program HI, CI, BI yang tinggi dan angka bebas
pengendalian penyakit dan mampu memutus jentik yang rendah menyebabkan kasus angka
siklus perkembangbiakan nyamuk pada tahap kesakitan tinggi seperti yang terjadi pada
awal. Hal tersebut senada dengan penelitian tahun 2013. Hal tersebut senada dengan
tentang peran jumantik sangat penting dalam suatu penelitian di India yang negaranya
sistem kewaspadaan dini DBD karena masih rentan terhadap DBD. Dari hasil
berfungsi untuk memantau keberadaan serta pemeriksaan terhadap 2.088 kontainer
menghambat perkembangan awal dari vektor ditemukan 1.018 kontainer positif jentik.
penular DBD. Keaktifan kader jumantik dalam Tingginya angka HI, CI, BI membuat daerah ini
memantau lingkungannya merupakan memiliki potensi denguogenic tinggi dan
langkah penting untuk mencegah menjadi faktor penyebab melonjaknya kasus
meningkatnya angka kasus DBD. Oleh karena DBD di wilayah ini.
20
itu, diperlukan upaya peningkatan keaktifan HI, CI, BI yang tinggi dan ABJ yang rendah
jumantik melalui motivasi yang diberikan berpengaruh terhadap angka kesakitan DBD.
oleh dinas kesehatan setempat.2" Menurut sebuah penelitian tentang Maya
Survei jentik dan gerakan 3 M plus sampai Index (MI) dan kepadatan larva Aedes aegypti
saat ini masih menjadi upaya pengendalian terhadap infeksi dengue di Kecamatan
uta ma ya ng da pa t dila kuka n unt uk Denpasar diperoleh hasil nilai HI = 23,33; CI =
mengurangi penularan DBD di semua 10,69; BI = 55; pupa index (PI) = 15,33.
kawasan. Penelitian yang dilakukan di India Berdasarkan indikator HI, CI Kecamatan
menyebutkan hasil survei jentik diperoleh HI, Denpasar Selatan berarti memiliki risiko
BI, CI di daerah perkotaan tinggi. Hal tersebut penularan sedang terhadap penyebaran
ditemukan berdasarkan banyaknya temuan penyakit DBD. Berdasarkan indikator BI,
tempat-tempat perkembangbiakan nyamuk berarti memiliki risiko penularan tinggi
seperti di ban bekas dan kontainer-kontainer terhadap penyebaran penyakit DBD.
yang memungkinkan menjadi tempat Berdasarkan MI menunjukkan rumah kasus
perkembangbiakan jentik nyamuk. Survei berisiko tinggi sebagai tempat
jentik sangat membantu dalam mengurangi perkembangbiakan nyamuk dibandingkan
sumber penularan DBD.19 dengan rumah kontrol. HI, BI, CI, pupa index
39
Jurnal Vektor Penyakit, Vol. 11 No. 1, 2017 : 33 - 42
(PI) dan MI memiliki hubungan dengan sekolah juga berperan dalam menanamkan
21
kejadian DBD. perilaku PSN pada usia sedini mungkin, yang
Hal tersebut senada dengan penelitian akan digunakan sebagai dasar pemikiran dan
yang dilakukan di Kuala Lumpur tentang perilakunya dimasa yang akan datang. Selain
hubungan BI dan HI dengan kejadian demam itu pembentukan dan pelaksanaan Jumantik-
berdarah angka BI yang tinggi menunjukkan PSN anak sekolah dimaksudkan untuk ikut
bahwa daerah-daerah tersebut beresiko serta mendukung progam pemerintah dalam
terjadi wabah demam berdarah. Angka
22
upaya PSN penular DBD dan chikungunya
kesakitan DBD dalam penelitian ini, dari hasil serta sebagai salah satu upaya pembinaan
uji statistik regresi linier 45,2% dipengaruhi perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) sejak
1
BI dan 54,8% dipengaruhi variabel lain yang usia dini.
tidak diteliti. Variabel lain yang tidak diteliti
misalnya orang terkena virus Dengue bukan KESIMPULAN
diperoleh dari lingkungan tempat tinggalnya Berdasarkan hasil penelitian dan
tetapi diperoleh ketika orang tersebut pembahasan dapat disimpulkan bahwa ada
beraktivitas di luar. Tempat-Tempat Umum perbedaan rata-rata House Index (HI),
(TTU) yang merupakan tempat Container Index (CI), Breteau Index (BI) dan
berkumpulnya orang dari berbagai wilayah Angka Bebas Jentik (ABJ) pemantauan
antara lain sekolah, Puskesmas, rumah sakit, jumantik dewasa dan anak-anak di Dusun
pasar, tempat ibadah, tempat rekreasi, hotel, M e j i n g K i d u l D e s a A m b a r ke t awa n g
perpustakaan, restoran, dan lain-lain Kecamatan Gamping Kabupaten Sleman.
merupakan tempat potensial terjadinya
penularan DBD.23 SARAN
Faktor lain yang menyebabkan terjadinya Keberadaan jumantik anak dapat
penularan DBD adalah lokasi Dusun Mejing meningkatkan ketelitian dalam pemantauan
Kidul berbatasan dengan dua dusun yang jentik sehingga diharapakan adanya
angka kesakitannya cukup tinggi atau pengembangan program yang dapat
endemis DBD. Hal tersebut mempengaruhi meningkatkan pemantauan jentik secara
penularan DBD. Penelitian yang dilakukan di berkala dengan lebih baik.
dua daerah dengan kategori berbeda endemis
dan sporadis diketahui memiliki rata-rata UCAPAN TERIMA KASIH
indeks jentik yang belum mencapai standar Terimakasih kami ucapkan kepada
yang seharusnya sehingga akan Puskesmas Gamping dan kader jumantik
mengakibatkan besarnya risiko terjadinya Dusun Mejing Kidul Ambarketawang
penularan DBD.24 Gamping Sleman.
Hasil informasi dari petugas sanitasi
puskesmas Gamping I di Dusun Mejing Wetan DAFTAR PUSTAKA
dan Dusun Mejing Lor yang berbatasan 1. Ditjen PP&PL, Petunjuk Teknis Jumantik PSN
langsung dengan Dusun Mejing Kidul dalam Anak Sekolah, Kementerian Kesehatan RI.
(2014) 1-34
melakukan survei jentik belum melibatkan
jumantik anak. Jumantik anak di Dusun 2. Pratamawati, D. A., Peran Juru Pantau Jentik
Mejing Kidul dalam melaksanakan tugasnya dalam Sistem Kewaspadaan Dini Demam
Berdarah Dengue di Indonesia, Jurnal
sebagai pemantau jentik lebih teliti dari pada
Kesehatan Masyarakat Nasional Vol. 6, No.6,
jumantik dewasa. Oleh karena itu untuk Juni (2012) 243-247
monitoring dan pengendalian DBD di Dusun
Mejing Wetan dan Dusun Mejing Lor perlu 3. Rini, A.S., Ferry Efendi dan Eka Misbahatul
M.H., Hubungan Pemberdayaan Ibu Pemantau
mengadakan program jumantik anak seperti
Jentik (Bumantik) dengan Indikator
yang sudah ada di Dusun Mejing Kidul. Keberhasilan Pemberantasan Sarang Nyamuk
Penggerakan jumantik anak lebih mudah (PSN) di Kelurahan Wonokromo Surabaya,
dibandingkan dengan orang dewasa dalam Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol. 1, No. 1,
pelaksanaan PSN. Pemahaman PSN bagi anak Oktober 2012. Hal 1-9
40
Perbedaan Indeks Entomologi........... (Fardhiasih Dwi Astuti dan Amalia Susanti)
41
Jurnal Vektor Penyakit, Vol. 11 No. 1, 2017 : 33 - 42
42