Professional Documents
Culture Documents
TUGAS AKHIR
Oleh:
RIRIN WIDAYANTI
NIM: 185070209111077
i
HALAMAN PENGESAHAN
TUGAS AKHIR
Oleh :
Ririn Widayanti
NIM 185070209111077
Penguji-I
(Nama)
NIP.
Pembimbing-I/Penguji-II, Pembimbing-II/Penguji-III
(Nama) (Nama)
NIP. NIP.
Mengetahui,
(Nama)
NIP.
ii
KATA PENGANTAR
isi
iii
ABSTRAK
iv
ABSTRACT
v
DAFTAR ISI
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR LAMPIRAN
ix
DAFTAR ISTILAH/SINGKATAN
x
BAB 1
PENDAHULUAN
ketepatan penggunaan teknologi imaging (U.S. Government, 2016). Dari Commented [E1]: Baca disini
https://www.medicare.gov/hospitalcompare/Data/Measure-
groups.html
hasil luaran tersebut hal paling penting adalah angka kematian dan
yang maksimal dan sesuai harapan terdapat beberapa tindakan yang dapat
Commented [E2]: Baca A multi-professional full-scale
simulation course in the recognition and management of
menyelamatkan pasien yaitu code blue dan transfer ICU. Maka dari itu deteriorating hospital patients.
Fuhrmann L, Østergaard D, Lippert A, Perner A
Resuscitation. 2009 Jun; 80(6):669-73.
rumah sakit selalu berupaya untuk mencapai hasil luaran yang terbaik
A prospective controlled trial of the effect of a multi-faceted
intervention on early recognition and intervention in
sebagai wujud pelayanan kesehatan yang berkualitas deteriorating hospital patients.
Mitchell IA, McKay H, Van Leuvan C, Berry R, McCutcheon C,
Avard B, Slater N, Neeman T, Lamberth P
Upaya pihak manajemen rumah sakit dalam meningkatkan hasil luaran Resuscitation. 2010 Jun; 81(6):658-66.
[PubMed] [Ref list]
pasien yang terbaik adalah dengan mengenali merespon dan menangani Commented [E3]: Baca
A multi-professional full-scale simulation course in the
perburukan kondisi pasien secara dini untuk mencegah henti jantung recognition and management of deteriorating hospital
patients.
Fuhrmann L, Østergaard D, Lippert A, Perner A
maupun kematian yang tidak diantisipasi (Fuhrmann et al., 2009). Namun Resuscitation. 2009 Jun; 80(6):669-73.
2
3
perhatian khusus agar tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan bahkan
sampai angka kematian, penanganan yang tepat dan cepat harus dimiliki
kejadian henti jantung (Prado et al., 2009). Sistem respon cepat ini diaktifkan Commented [E4]: Baca
http://www.ihi.org/Topics/RapidResponseTeams/Pages/defaul
t.aspx
bila ada perubahan tanda-tanda vital secara ekstrem dan perubahan tingkat
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4387337/
kesadaran pasien. Sistem ini dinilai efektif karena respon cepat dapat
pasien (Schein et al., 1990), sehingga respon cepat lebih reaktif daripada Commented [E5]: Clinical antecedents to in-hospital
cardiopulmonary arrest.
Schein RM, Hazday N, Pena M, Ruben BH, Sprung CL
tindakan klinis lain. Tim respon cepat ini dinamakan dengan tim code blue. Chest. 1990 Dec; 98(6):1388-92.
[PubMed] [Ref list]
https://pdfs.semanticscholar.org/f3c9/259be3739428ffdef45f2
61ae31292fce0d4.pdf
Pada tahun 1997, Early Warning System diperkenalkan oleh Morgan,
Commented [E6]: Baca 8.
Morgan RJM, Williams F, Wright MM. An early warning
Williams, and Wright (Morgan and Wright, 2007). Early warning system scoring system for detecting developing critical illness. Clin
Intens Care. 1997;8:100.
merupakan suatu proses sistematis untuk mengevaluasi dan mendeteksi
pasien (heart rate, respiratory rate, tekanan dara sistolik, temperature, dan
system yang mengenali tanda perburukan secara dini (Morgan and Wright,
2007). Skoring EWS disertai dengan algoritme tindakan berdasarkan hasil Commented [E7]: Baca 8.
Morgan RJM, Williams F, Wright MM. An early warning
scoring system for detecting developing critical illness. Clin
skoring dari pengkajian pasien (Kartika, 2013). Early warning system secara Intens Care. 1997;8:100.
kematian menurun setelah penerapan EWS (Smith et al., 2014), hal tersebut
sampai pelatihan khusus untuk EWS benar-benar harus dimiliki oleh setiap
kematian.
Setiap rumah sakit telah memiliki SOP EWS yang harus dipatuhi
penurunan kondisi pasien di rumah sakit di Indonesia. Tingkat kepatuhan Commented [E8]: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles
/PMC4387337/
5
sebesar 53% dan 2,2%. Kepatuhan perawat sebagai tenaga dengan jumlah
(Liswati, 2016). Di rumah sakit Dr. Saiful Anwar Malang, frekuensi penerapan
mengikuti sosialisasi EWS ada 1 dokter dari 7 dokter dan 10 perawat dari
121 perawat (Data Tenaga Perawat, 2019). Sehingga perawat yang tidak
dan pelatihan yang cukup untuk melakukan EWS secara optimal (Lumenta,
terlihat dari kinerja perawat yang masih lalai dalam penanganan pasien.
bahkan angka kematian yang tidak diantisipasi di rumah sakit ini tinggi
waktu terakhir ini adalah pasien dengan memanggil code blue dan
6
meninggal sebanyak 6 orang, pindah ICU sebanyak 5 orang dan tidak pindah
kasus penurunan kondisi pasien yang terjadi pada bulan september sampai
(Rekam Medik, 2019). Dari jumlah pasien tersebut, pasien yang mengalami
sejumlah 10 pasien, pindah ke ICU sebanyak 7 pasien dan yang tidak pindah
kondisi namun tidak memanggil code blue dengan instruksi dokter sebanyak
Ruang Rawat Inap Instalasi Pelayanan Utama RSU Dr. SAIFUL ANWAR”
pelayanan utama
utama
utama
1. Bagi Peneliti
3. Bagi Responden
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Pengertian
dalam (Putri, 2016) adalah sikap suka, menurut perintah, taat pada
yang berarti disiplin dan taat. Patuh adalah suka menurut perintah,
9
10
1. Faktor Internal
a. Karakteristik Perawat
b. Kemampuan
2007).
(Suryoputri, 2011).
c. Motivasi
(Suryoputri, 2011).
d. Persepsi
2011).
e. Pengetahuan
menyimpulkan.
pengetahuan, meliputi:
1) Tingkat pendidikan
2) Pengalaman
3) Sumber Informasi
4) Lingkungan
6) Umur
f. Sikap
(Notoatmodjo, 2007).
2. Faktor Ekternal
a. Karakteristik Organisasi
b. Beban Kerja
c. Karakteristik Kelompok
(Suryoputri, 2011).
2011).
d. Karakteristik Lingkungan
e. Pola Komunikasi
f. Keyakinan
2012).
19
g. Dukungan Sosial
1) Dukungan emosi
2) Dukungan penghargaan
3) Dukungan instrumen
4) Dukungan informasi
5) Dukungan kelompok
tiga yaitu:
1. Patuh : 75%-100%
2.2.1 Pengertian
1. Tingkat kesadaran
2. Respirasi/pernapasan
3. Saturasi oksigen
4. Oksigen tambahan
5. Suhu
6. Denyut nadi
observasi
oksigen
22
score nyeri
2.3.1 Pengertian
1. Hak pasien
keselamatan pasien
masyarakat
1. Sadar
2. Koma
yang sangat dalam, tidak ada gerakan spontan, dan tidak ada
3. Meninggal
1. Ringan
2. Sedang
3. Berat
transfer ICU (Andi, 2018). Code Blue (Kode Biru) merupakan kode
Perawat Kepatuhan
Pelaksanaan Early Keselamatan Pasien
Pasien Warning System
suatu sistem yang dilakukan oleh setiap perawat yang berada di Intensive
28
29
dalam melakukan Early Warning System ini akan dinilai sebagai procces dari
pasien. Keselamatan pasien dinilai dari Code Blue dan Transfer ICU.
METODE PENELITIAN
retrospektif merupakan faktor resiko dan efek atau penyakit yang sudah
(Sukardi, 2003).
4.2.1 Populasi
30
31
4.2.2 Sampel
mempunyai variasi antara satu orang dengan yang lain atau satu objek
atribut seseorang atau objek yang mempunyai variasi antara satu orang
dengan yang lain atau satu objek dengan objek yang lain (Sugiyono, 2010).
Anwar Malang
32
moment. Nilai kritik dari pengujian ini adalah 0,444 dengan DF = n (20)
dengan taraf signifikan 0,05 (5%). Instrumen dikatakan valid jika angka
koefisien korelasi yang diperoleh lebih besar dari nilai kritik r tabel.
Hasil
Variabel Definisi Operasional Parameter Alat Ukur Skala
Ukur
Independent 4. 6.
5. 7.
Kepatuhan Pelaksanaan SPO Early SPO Early Interval
8. Patuh :
Pelaksanaan prosedur EWS Warning Warning 75%-
Early Warning sesuai dengan System System + 100%
System (EWS) langkah2 dalam SOP Ketepatan 9. Kurang
EWS EWS + patuh :
RTL 50%-
<75%
(Lembar
Observasi) Tidak
patuh :
(Lyon and <50%
Fletcher,
2001)
Variabel
Dependent
responden dan juga hasil lembar observasi yang telah peneliti lakukan.
pelaksanaan EWS yang dilihat dari Code Blue dan Transfer ICU.
2. Observasi
untuk membuat data itu berguna sesuai dengan hasil yang diinginkan dapat
4.8.1 Prenalisa
1. Editing
2. Coding
3. Tabulating
4. Scoring
operasional.
persetujuan.
setiap orang (sebagai pribadi otonom) sama dengan moral yang benar
penelitian.
Manusia)
keputusannya sendiri.
meminimumkan risiko)
BAB 5
isi
isi
isi
BAB 6
PEMBAHASAN
isi
isi
6.3.2 Subtitle 2
isi
isi
isi
47
57
BAB 7
PENUTUP
7.1 Kesimpulan
a. isi
7.2 Saran
1. isi
57
45
DAFTAR PUSTAKA
Lestari, C. E. (2010) ‘Keperawatan Di Unit Rawat Inap Kelas Iii Rsu Pku
Muhammadiyah Bantul Yogyakarta Tahun 2010’, pp. 49–54.
Lampiran 1.
LEMBAR OBSERVASI
I. Data Responden
Kode Responden :
Umur :
Masa Kerja :
Lampiran 2.
isi
55
Lampiran 3.