You are on page 1of 277

.

ffi
g9
g

%-s*
GBIYA ILMU
Zadul
Ma'ad
B"hul Pe*jalunan ALhi*ut

J rLID 1

Tahqiq:
Syu'aib Al-Arna'ulh
Abdul Qadir Al-Arna' uth
Perpustakaan Nasional RI: Katalog Dalatn Terbitan (KIII)
IB N U QAYYIM Ar-J AUZTYAH
Al-ilauziyah, Ibnu Qatryim
Zadul Ma'ad : bekal perjalanan akhirat /
Ibnu Qayyim A1- Jauziyah ; tahqiq, Syu'aib
Al-Arna'uth, Abdul Qadir Af-Arna'uth ;
penerjemah, Amiruddin Djali1 ; muraja'ah,
Andi Arlin ; editor, tim Griya f1mu. --
.fakarta : Griya I1mu, 2006-
B ji1. ; 24 cm.
Judul asli : Zadu Ma'ad : fi hadYi

Zadul
khairif ibad.
lSBN 979-24-0903-3 (no. 1i1. lengkap)
rsBN 979-24-0904-1 (ji1. 1)

Ma'ad
1. Nabi Muhammad SAW -- Kepribadian-
2. Akhlak. I. JuduL. Ir- Amiruddin
Dja1i1. I1I. Andi Arlin. IV' Tim Griya
flmu
297.34

B*l.ul P"4alanan Alhirat

JTLID 'l

Tahqiq:
Syu'aib Al-Arna'uth
Abdul Qadir Al-Arna' uth

PENERBTT GRIYA ILMU


JAKARTA
Judul ASll:

)u\ :\;
,F\4-t'al L' e

ZADUL MAAD
Fi HadYi Khairil 'lbad PENGANTAR PENERBIT
Penulis:
lbnu Qa),Yim Al-JauziYah
Tahqiq: Alhamdulillah kita panjatkan ke haribaan Allah il\{i vang telah
Syu'aib Al'Arna'uth
lulll-tK rl
r!
Abdul Qadir Al-Arna' uth
mengutus Rasul-Nya, Muhammad &€ sebagai pembawa kebenaran,
pemberi kabar gembira dan peringatan menjelang kiamat.
erpustahaan & l(earcipr
ropinsiJawa Tirnur Shalawat dan salam kita haturkan kepada Rasul kita, Muhammad
:----:::- Edisi lndonesia: ffi. Penutup para Nabi, imam para Rasul, hujjah Allah atas semua
_.

ciptaan-Nya. Demikian pula kepada keluarga dan sahabat-sahabat


/orc7w'%/{ ZADUL MA'AD
Akhirat beliau SA. Amma ba'du.
Bekal Perjalanan
)sa I w"{ %V
fltlD I Tidak berlebihan bila kita katakan, "sesungguhnya tak ada di dunia
ini, seorang manusia sempurna, diulas oleh sejarah perjalanan hidupnya
secara rinci, seperti ulasan detail tentang kehidupan Nabi kita
Peneriemah:
Muhammad ffi."
Amiruddin Dialil, [c-
Demikianlah di antara keutamaan beliau BE. Akhlak dan budi
Muraja'ah: pekerti beliau tak pernah bosan untuk dibicarakan. Sabda-sabda beliau
Andi Arlin, Lc. ' senantiasa terucap oleh lisan-lisan dan didengar oleh telinga-telinga
setiap Muslim. Pena-pena para penulis tidak pernah berhenti untuk
Editor:
mengulas dan membahas napak tilas kehidupan kekasih Allah ini. Beliau
Tim Griya llmu
laksana matahari yang menerangi dunia, dan rembulan yang
Setting: menebarkan pesona. Takkan pernah ada kata yang pas untuk
Tim Griya llmu menggambarkan sosok pribadi agung nan mulia ini.
Membaca dan menelaah lembaran-lembaran sejarah perjalanan
Desain Cover:
beliau B8 adalah suatu keasyikan yang tidak pernah berujung. Menyimak
IPG
sifalsifat beliau #8 akan mengundang decak kagum dan kerinduan yang
Penerbit: tiada bertepi sebelum berjumpa dengannya. Menggali makna-makna
GRIYA ILMU yang terkandung dalam perkataan-perkataan beliau &8 akan semakin
-Jl. RaYa Bogor # H. Rafi'i !9^':4A menambah rasa kagum kepadanya. Bagaimana tidak, sebab ucapan-
Rambutan, Jakarta - 13830 ucapan beliau bukanlah perkataan basa-basi, dan kata tanpa makna,
www.griyailmu.com melainkan wahyu yang datang dari Allah S6 sebagai petunjuk jalan
E-mail: qriYa-i I mu@Yahoo'com keselamatan bagi seluruh manusia.
2016 M
Cetakan Ketujuh : Dzulqodah 1437 HlAgustus
isi buku ini tanpa izin tertulis dari
penerbil Zadul Ma'ad - Jilid 1 vii
Telah begitu banyak ulama yang menelorkan kitab yang menyajikan Kemudian, penulis akan mempersembahkan kepada pembaca
tentang sejarah manusia agung ini. Baik terdahulu maupun abad ini. tentang sejarah panjang kehidupan sosok manusia agung, Nabi
ulama Timur maupun Barat. Muslim ataupun non Muslim. Tidak Muhammad S8, secara tuntas. Diawali dengan keutamaan diutusnya
ketinggalan pula para sastrawan dan pujangga turut andil dalam beliau ffi kepada umat manusia.
mengemban peran ini. Setelah itu, penulis akan mengetengahkan kepada segenap
Olehnya itu, kami pun tidak ingin ketinggalan untuk ikut serta pembaca tentang petunjuk-petunjuk beliau ffi. Dimulai dengan petunjuk
mengetengahkan dan memperkenalkan sosok beliau ffi, kepada seluruh beliau dalam berpakaian, dan cara bermuamalah. Petunjuk beliau ketika
kaum Muslimin secara khusus dan seluruh umat manusia secara umum' berwudhu, dan ketika beliau melaksanakan shalat. Sejak beliau,4E takbir
hingga salam. Petunjuk beliau tentang shalat jumat, shalat kusuf, shalat
sebagai realisasi dari keinginan di atas, kami persembahkan kepada
istisqa, maupun shalat ketika safar. Petunjuk beliau tentang membaca
segenap kaum Muslimin dan non Muslim sebuah kitab paling lengkap
Al-Qur'an.
dan terperinci dalam bentuk terjemahan dari kitab Zadul Ma'ad fii Hadyi
Khairil'lbad, karyaAllmam syamsuddin Abu Abdillah Muhammad bin Sungguh, memiliki dan membaca kitab ini adalah hal yang patut
Abi Bakar bin Ayyub bin sa'ad Az-zar'i, Ad-Dimasyqi. seorang penulis bagi setiap Muslim. Karena, dengan membaca kitab ini, pembaca akan
kreatif, memiliki ilmu yang luas, pandangan yang bijak, sangat mahir menemukan segala sesuatu yang berkenaan dengan panutan setiap
tentang ilmu-ilmu Islam; pokok-pokok maupun cabang-cabangnya, rinci insan, Muhammad ffi, yang tidak pembaca dapat pada buku-buku
dan garis besar. lainnya.
Perlu diketahui, bahwa kitab asli Zadul Ma'ad terdiri dari 5
jilid sebagaimana kebiasannya, tampil dengan
Apalagi, beliau +V
lengkap. Dan insya Allah, kami, penerbit Griya Ilmu mempersembahkan karakteristik khusus, yaitu berkualitas dan sempurna dalam menyajikan
terlemihan kitab ini dalam edisi Indonesia secara lengkap kepada pembahasan. Merangkum materi pembahasan dari semua sisinya dan
pembaca. Namun, agar harga buku ini dapat terjangkau oleh semua tidak menyisakan ruang bagi pembahas sesudahnya untuk
kalangan, kami membatasi jumlah halaman jilid pertama edisi terjemahan mempersembahkan sesuatu.
ini. sehingga, sebagian dari kitab asli, yaitu bagian akhir jilid pertama Kami berharap semoga amal usaha yang kami persembahkan
akan diterjemahkan dan diterbitkan pada jilid kedua terjemahan digabung kepada pembaca semata-mata kami lakukan dengan ikhlas karena
dengan sebagian dari kitab asli jilid kedua. Demikian selanjutnya sampai Allah. Dan, semoga apa yang kami ketengahkan dapat bermanfaat dan
jilid terakhir.
sebagai perantara bagi pembaca untuk mengetahui secara lengkap
olehnya, untuk mengawali pekerjaan besar ini, kami akan menerbit- tentang perikehidupan manusia terbaik serta petunjuk-petunjuk beliau &E
kannya secara bertahap. Diawali dengan jilid satu, kemudian
jilid dua, untuk mengarungi kehidupan dunia.
dan seterusnya. Demikian itu untuk memudahkan bagi pembaca Akhirnya, marilah kita membaca dan menelaah dengan seksama
mendapatkannya, serta menjadikan pembaca dapat membacanya
apa yang disajikan penulis. Semoga hasil bacaan dan telaah kita akan
secara tuntas dan terus memendam kerinduan untuk mendapatkan
menumbuhkan dan menghasilkan rasa cinta yang benar kepada beliau
jilid-jilid selanjutnYa.
,* yang diikuti dengan amal sesuai petunjuk Rasul-Nya. Yang dengan
Adapun kitab yang saat ini tengah berada di hadapan pembaca itu, semoga kerinduan kita untuk bersua dengan beliau Bf dapat
adalah jilid satu dari kitab ini. Di mana jilid pertama ini dimulai dengan terwujud dan kita termasuk di dalam rombongan beliau pada hari
beberapa kata pengantar, baik dari muhaqqiq (peneliti) kitab ini yaitu pembalasan nanti. Karena, seseorang akan bersama dengan orang yang
Syaikh syua'ib Al-Arnauth dan syaikh Abdul Qadir Al-Arnauth, serta dicintainya. C
pengantar dari penulis Ibnu Qayyim Al-Jauziyah'
Selanjutnya, kitab ini akan membahas tentang keutamaan beberapa
tempat, waktu-waktu dan amal-amal tertentu'

Teriltl \Az'ad lilid 1 Zadul Ma'ad Jilid 1 ix


DA]TAR ISI

PENGANTAR PENERBIT ............. ...................vii


DAFTAR ISI............. ......xi

PENGANTAR PENTAHQIQ........... ................... 1

Naskah yang Dijadikan Pegangan ........4


Manhaj Tahqiq (Metodologi Penelitian) ..................7

BIOGRAFI PENULIS .....................13


Pendapat-Pendapat Ibnul Qayyim dalam Bidang Aqidah dan Fiqih..........'.15
Murid-Murid Beliau ........21
Pandangan Para Ulama Terhadap Beliau ..........-..23
Karya-Karya Be1iau......... ...................25
Masa Wafat Be1iau......... ....................26

PENGANTAR PENULIS .....,.,........27


Tidak Akan Bergeser Kedua KakiHamba pada HariKiamat Hingga
Ditanya Tentang Dua Kalimat Syahadat ...............28
Diwajibkan Kepada para Hamba Menaati Rasul &8....... .....'.'....29
Penjelasan Ayat, "Cukuplah Bagimu AIIah don Orang-Orangyang
Mengikutimu. "................ ................'..31
Perbedaan AntaraAl-Hasb (Cukup) dan To'yid (Mengokohkan).................32
Maksud 'lkhtiyar' pada Firman Allah, "Don Rabbmu menciptokon apa
yang Dio kehendaki don berikhtiyar." ........... .'......36
Bantahan Bagi yang Mengatakan bahwa Lafazh'Maa' Berkedudukan
Sebagai 'Maushul'(Kata Sambuns).............. ........37

PASAL...... ................... 43
Ikhtiyar Menunjukkan Rububiyah Allah i$k ............43
Pemilihan Tanah Haram dan Penjelasan Keistimewaannya........................48
Haram Menghadap Tanah Haram Maupun Membelakanginya Ketika
Buang Hajat Meskipun Sedang Berada dalam Bangunan ....'...52

7arhil Ma'ari lilid 1 xi


Masjidil Haram Adalah Masjid Pertama Dibangun di Muka Bumi .......'.......52 PASAL PENJELASAN MAKNA NAMA-NAMA BELIAU &................ 109
Perbedaan Ulama dalam Membolehkan Masuk Mekah Tanpa Ihram 'Ahmad' Bermakna Maf'ul (Objek) .....................114
Bagiyang Memiliki Keperluan Bolak-Balik ke Mekah.... ...........53 Al-Mutawakki1............... ...................115
Menjatuhi Hukuman Bagi yang Berniat Berbuat Jahat di Tanah Haram.....54 Al-Mahi, Al-Hasyir, Al-Muqaffa, dan Al-Aqib. ......115
Nilai Kejahatan Padanya Dilipatgandakan .'........... ............'.....54 Nabi At-Taubah............. ..................116
Perasaan Terpaut ke Tanah Haram ..........'........'..55 NabiAl-Malhamah .......117
Keutamaan Sebagian Waktu Atas Sebagian yang Lain .'.'.............'.............58 Nabi Ar-Rahmah ........... ..................118
Perbandingan Antara Sepuluh Hari Dzulhijjah dan Sepuluh Hari Al-Fatih .....118
Terakhir Bulan Ramadhan, serta Lailatul Qadar dan Malam Isra' .......'.......61 Al-Amin...... ..................118
Jawaban Ibnu Taimiyah Tentang Perbandingan Lailahrl Qadar dan Adh-Dhahuk Al-Qattal..... ................118
Malam Isra'............ '.......61 Al-Basyir dan An-Nadzir ............... ......................119
Perbandingan Antara Hari Jum'at dan Hari Arafah ...........-.-...64
KelebihanWukufdiArafahPadaHariJum'at...'.... .'................65
PASAL DUA HIJRAH: PERTAMA DAN KEDUA .............127
Pemboikotan diSuatu Lembah, Kematian Khadijah dan Paman Beliau
Hikmah Anjuran Tidak Berpuasa Pada HariArafah Ketika Berada di
.ft, dan Misi Dakwah ke Thaif...... .....122
Arafah .........66
Kisah Sekelompok Jin Mendengar Al-Qur'an .....122
PASAL...... ...................71 Peristiwa Isra'
I(iteria-l&iteriaKebaikanpadaHamba-HambaAllahd*....... .......77 Berdakwah Kepada Kabilah-Kabilah Arab dan Hijrah ke Madinah. ...........124

PASAL. 76 PASAL ANAK-ANAK BELIAU H .............. .,...129


Kepentingan Hamba-Hamba untuk Mengetahui Rasul........... ................-....76 PASAL PAMAN-PAMAN DAN BIBI-BIBI NABI ffi DARI PIHAK
PASAL 78 AYAH ...... 131
PASAL ISTERI-ISTERI BELIAU &........... ...... 133
x Khadijah ....................133
x Saudah
... . . . ........ ...133
* Aisyah
....133
* Hafshah...
..................134
* Zainab binti Khu2aimah..............
.....................134
* Ummu Salamah.....
....784
* Perbedaan Tentang Wali dalam Pernikahan
Ummu Salamah ................135
* Zainab binti
Jahsy.. ....157
* Juwairiyah .................187
* Ummu Habibah......
......................138
* Kekeliruan Hadits Abu Sufuan Menawarkan
Ummu Habibah Kepada
Nabi W........ ..................138
* Shafiyah
....................141
* Boleh Menjadikan Kemerdekaan Wanita Budak Sebagai Mahar
Baginya...... ..................141
* Maimunah .................142
* Raihanah ...................143

TtAtrl lAz'a.l lilid 1 TzArrli.[z't l-lilir.l 1


W....,......... ...."'"' 145 1,ASAL....... ................ 193
PASAL ISTERI-ISTERI SELIR BELIAU
........ "..... ........... " "' 747
+ Isyarat Tidak Disukai Memakai Ath-Thailisan ................. .....195
PASAL MANTAN-MANTAN BUDAK BELIAU &€

.."""" PASAL...... .................197


PASAL PETAYAN-PEIAYAN BELIAU ffi.............. 151
x Pakaian Beliau
# dan Para Sahabat Umumnya Terbuat dari Katun .......197
PASAL SEKRETARIS-SEKRETARIS BELIAU W ..... ".................. " " "'
153 * Sunnah MemakaiApa yang Mudah Didapatkan .................L97
* Memakai Burdah (Kain Bergaris yang Diselimutkan di Badan)...............199
PASAL SURAT.SURAT BELIAU ffi
YANG DITULIS UNTUK
* Bantal Beliau #................
PEMELUK ISIAM TENTANG SYARIAT """' 155 .............200
* Bantahan Bagi yang Tidak Mau Memanfaatkan Apa yang Dihalalkan
PASALSURAT-SURATDAI\UTUSAI{-UTUSANBELIAU&E
.........""""I57
Allah d6....... ..................2OO
KEPADA PARA RA.IA * Larangan Memakai Pakaian Syuhrah Baik Karena Angkuh atau
* Surat Kepada An-Najasyi.. """"""757 2uhud......... ..................200
* Surat Kepada Raja Heraklius """""""' """"""158
* Surat Kepada Raja Kisra """""""'159
PASAL...... ................. 203

* Surat Kepada Raja Muqauqis""""""" """"""'159


* Petunjuk Beliau *8 dalam Hal Makanan................. ..............203

* Surat Kepada Raja Balqa' """"""'160 PASAL PETUNJUK BELIAU ffi DALAM MASALAH NIKAH DAI\
* Surat Kepada Penguasa Oman ""'160 PERGAUTAN DENGAN KELUARGAT{YA ....209
* Surat Kepada Raja Bahrain """""'161
PASAL PETUNJUK DAN SIRAH BELIAU & DALAM HAL TIDUR
* Surat Kepada Raja Yaman """"""161
* Utusan-Utusan [-ain """""""""""161
DAN SAAT TERBANGUN............ .................275

........""" """""""' 163 PASAL PETUNJUK BELIAU # DAIAM HAL BERKENDARAAN .....221
PASAL PABA MU'ADZIN BELIAU &
PASAL...... .................223
PASAL PEGAWAI-PEGAWAI BELIAU &.............. """"" 165 * MemilikiKambing dan Budak .......223
.,........... " " "' 167
PASAL PENGAWAL-PENGAWAL BELIAU ffi .............. * Budak yang Beliau * Merdekakan Lebih Banyak Laki-Laki

PASAL PARA ALGOJO DI HADAPAN NABI *.:...................."""""


169 Dibanding Perempuan. ....................223
* Tempat-Tempat di Mana Perempuan Dinilai Separoh Laki-l--aki ............224
DAN SIWAK
PASAL PENGURUS NAFKAH, CINCIN, SANDAL,
BELIAU W, SERTA ORANG-ORANG YAI\G DIBERI
IZIN PASAL...... .....-...-.......225
KHUSUS """""""""' 171 * Petunjuk Beliau ffi Tentang Aqad (Transaksi) ........... ...........225
* Jaminan ....................227
PASAL PARA PENYA'IR DAN AHLI PIDATO BELIAU W.....,."""""I73 * Pengecualian dalam Sumpah...... .....................229
* Senda Gurau .............229
PASALPABAPENDENDANGYAI.IGBIASABERDENDANGDI
HADAPAN BELIAU ffi SAAT SAFAR ...""""'I75
PASAL...... .................237
PASAL PEPERANGAN-PEPERANGAN, EKSPEDISI-EKSPEDISI * Al-Qur'an Mengumpulkan Dasar-Dasar Ilmu Kesehatan .....237
MILITER,DAI{ PATROLI.PATROLI BELIAU *€ .............. ...,....... " " "' 17 7

17 9
PASAL PETUNJUK BELIAU * DAI-AM HAL MU'AIVIAIAH.............233
gE ..........,....... -....,.....
PASAL SENJATA DAN PERATATAN BELIAU
PASAL PETUNJUK BELIAU & KETIKA BER.IAIAN SENDIRIAN
PASAL HEWAN TERNAK BELIAU * .."""""" """""""' 183
I)AN BERSAIVIA ORAI\G IAIN ...237
*CaraJalanBeliau&BersamaParaSahabatnya............
PASAL PAKAIAN BELIAU &8...'"......". """'"'187
* Larangan MemakaiPakaian Merah""""' """"'189

ZadulMa'ad-lilidl xv
PASAL PETUNJUK BELIAU W KETIKA DUDUK DAN * Imam Ahmad Memilih Do'a Iftitah, "Mahasuci
Engkauya Allah"
BERSANDAR............... ...............241 (e<lll cll-J Alasannya.............
') dan ..................2c/:D
* Saat-Saat Imam Berdiam Sejenak...
PASAL PETUNJUK BELIAU & SAAT BUANG HAJAT............,........243 .................29g
* Bacaan Rasulullah dalam Shalat
* Apakah Boleh Kencing Berdiri?..
......................2M ......................300

PASAL PETUNJUK BELIAU ffi MENGENAI FITMH DAN HAL-


PASAL...... ................. 302
* Makna Hadits, "Siapa
HAL YANG MENYERTAINYA......... .............247 saja di antars kalian menjodi imam, maka
hendakloh ia memperingan (memperingkas). ......306
PASAL PETUNJUK BELIAU e DALAM HAL MEMOTONG
KUMIS.................; ....253 PASAL...... ................. 308
* Nabi & Tidak Menetapkan
Surah Tertentu................ ..........30g
PASAL PETUNJUK BELIAU # DATAM HAL BERBICARA, DIAM,
TERTAWA, DAN MENANGIS .....257 PASAL...... ................. 310
* Sebab-Sebab Tawa...... * Memperpanjang Rakaat Pertama daripada
.................258 Rakaat Kedua......................310
x Sebab-Sebab Nabi
* Tangis Beliau eu................ ............258 & Memperpanjang Shalat Shubuh ........310
* Macam-Macam Tangis. .................260 PASAL...... .................312
x Perbedaan Tangisan Sedih dan Tangisan Takut.......... ........260 * Ruku'.......
* BentukTangisan..... ..................512
......................261 * I'tidal
......314
PASAL PETUNJUK BELIAU & TENTANG KHUTBAH............... ...... 263
* Sifat Mimbar Beliau *................
PASAL...... .................320
......................267 * Sujud.......
* Bertopang pada Tongkat ............... ..................32O
..................267 * Pembahasan dalam Mengukuhkan pandangan ,Meletakkan
Kedua
PASAL PETUNJUK NABI * DATAM BIDANG IBADAH...................271 Lutut Sebelum Kedua Tangan' Saat Turun Sujud ......... .........221
* Penjelasan Tentang Sifat Unta Saat Menderum (Turun
PASAL PETUNJUK NABI * TENTANG WUDHU... ........273 untuk
* Cara Berkumur-kumur dan Menghirup Air ke fiidunS................. ...........274
Berlutut) ....SZl
* Disukai Berdoa Saat Sujud
* Mengusap Kepala ...........335
......275
x Hukum Mengelap Sesudah Wudhu....... ...........280 PASAL...... ................. 336
* Menyilang-nyilangi Jenggot....... * Manakah yang Lebih Utama;
....281 Sujud ataukah Berdiri?.. ........336
* Menyilang-nyilangi Jari-Jari
* Menggerakkan Cincin
..........281 PASAL...... ................. 339
...................282 * Duduk di Antara Dua Sujud.. ........339
PASAL PETUNJUK BELIAU H TENTANG MENGUSAP KHUF
(SEPATU). .................283
PASAL...... ................. 343
* Duduk Istirahat
..........343
PASAL PETUNJUK BELIAU & TENTANG TAYAMUM . .. .. ... .. . .. . ...... 285 * Duduk Tasyahud Awa1...........
.......346
* Bangkit ke Rakaat Ketiga
PASAL PETUNJUK NABI *f TENTANG SHALAT... ........287
x Bacaan Pada Dua
..............34g
* Tidak Melafazhkan Niat............ ....287 Rakaat Terakhir ..................351
* Nabi & Biasa Mengerjakan dalam
* Takbirahrl Ihram ......... ..................288 Shalat Sesuatu yang Tidak Biasa
* Mengangkat Kedua Tangan Ketika Takbiratul lhram......... .....................288 Beliau Lakukan Karena Sebab Tertentu...... ........353
* Doa lftitah (Pembukaan).................. ................289
x Menoleh Saat
Shalat. ....................353
* Memanjangkan Dua Rakaat Pertama...... .........355

--_-: z^1..1 f,t^r^..| tili.l 1


* Memanjangkan Shalat Shubuh Melebihi
Seluruh Shalat dan Awal PASAL...... ................. 430
Shalat MelebihiAkhirnya..... ............356 * Sutrah dalam Shalat .....................430
* Isyarat Shalat Dua Rakaat Sesudah Witir ........... .................356
PASAL PETUNJUK BELIAU W TENTANG SHAIAT-SHATAT
PASAL...... ................. 359 SUNAT RAWATIB. ....433
x Duduk Tasyahud Akhir.......... .......359 * Beliau *9 Mengerjakan Sebagian Besar Shalat Sunat di Rumahnya ........438
PASAL...... ................. 363
* Nabi * Tidak Mengerjakan Shalat Sunat Saat Safar Kecuali Dua
* Meletakkan Tangan dalam Tasyahud....
...........363
Rakaat Sebelum Shubuh dan Shalat Witir ........... ..................441
* Tempat-Tempat di Mana Jari-Jemari * Mana yang Lebih Utama; Shalat Sunat Shubuh ataukah Shalat Witir? ...M2
Menghadap ke Kiblat.......... ..........564
* Tempat Berdo'a dalam Shalat * Penjelasan Makna Surah Al-lkhlash Setara Sepertiga Al-Qur'an, Az-
......364
* Pandangan PenulL (lbnul
Qayyim) Tentang Berdoa sesudah shalat.....36s
ZalzalahSeparohnya, danAl-KafirunSeperempatnya........ ....M2
PASAL...... .................367 PASAL...... .................445
* Mengucapkan Salam, dan Penjelasan * Nabi ffi Berbaring di Atas Sisi Badan Bagian Kanan Setelah Shalat
Bahwa Memberi Salam Satu
Kali Saja Tidak Dinukil Secara Akurat dari Beliau &................. .................367 Sunat Sebelum Shubuh ...................445

PASAL...... ................. 371 PASAL PETUNJUK BELIAU ffi TENTANG SHALAT MALAM ..........451
* Apakah Shalat Malam Wajib Bagi Beliau W?..............
x Berdoa Sebelum Salam ................371 .........451
* Nabi &g Senantiasan Mengerjakan Shalat Malam Baik Saat Safar
PASAL...... ................. 375 Maupun Mukim ............453
* Doa-doa beliau dalam Shalat yang Terbukti x Jumlah Rakaat Shalat Malam Beliau
& Akurat Semuanya *................ ...............454
Menggunakan Lafazh Tunggal .........375 * Jumlah Rakaat yang Senantiasa Dilaksanakan Nabi Sehari
&
PASAL...... .................377 Semalam Adalah 40 Rakaat Termasuk Rakaat Shalat-Shalat Fardhu ........456
* Nabi& Memperhatikan KondisiMakmum... .....377 PASAL Penjelasan Shalat Beliau ffi di Malam Hari dan Witir Serta
x Menangis dan Berdehem............... ..................382 Shalat Awal Malam ....457
*Bertelanjangl(akidanMemakaiSandal...............:... * Macam-Macam Shalat
* Shalat Memakai Satu
...........393 Ma1am........ ..................459
Kain ............383
* Qunut...... ..................383
PASAL...... ................. 463
* Dua Rakaat Sesudah Witir........... ....................463
PASAL PETUNJUK BELIAU ffi TENTANG SUJUD SAHWI..............401
* Tempat-Tempat Nabi& Sujud Sahwi..........
.....402
PASAL...... .................465
* Qunut Witir............ ....465
PASAL...... ................. 405 x Doa Pada Akhir Witir dan Sesudahnya............. ..................467
PASAL...... .................411
* Cara Beliau ffi Membaca Al-Qur'an .................470
x Bukan Pehrnjuk Beliau * Apakah Lebih Utama Membaca Tartil Meski Sedikit Ayat yang
S Memejamkan Kedua Mata Ketika Shatat ........411
Dibaca, ataukah Lebih Utama Membaca Cepat dan Mendapatkan Ayat
PASAL APA-APA YANG DIUCAPKAN RASULULLAH W KETIKA
yang Banyak?............... ...................47L
SELESAI SHAIAT, DUDUK BELIAU *f SESUDAH SHALAT, DAN * Shalat Sunat diAtas Kendaraan............. ..........474
KETERGESAANNYA BERPINDAH DARI TEMPAT SHALATNYA,
SERTA APA-APA YANG DISYARIATKANNYA KEPADA PASAL PETUNJUK BELIAU ffi TENTANG SHAIAT DHUHA.... ......477
UMATNYA BERUPA DZIKIR DAN QIRA'AH SESUDAH SHAIAT..415 x Orang-Orang yang Meriwayatkan Bahwa Nabi Tidak Mengerjakan
&g

Shalat Dhuha ...............477

xviii ZadulMa'ad l Zadul *


x Orang yang Meriwayatkan Bahwa Nabi Mengerjakan Shalat
Dhuha dan Jumlah Rakaatnya ........478
* Penjelasan Dalil-DalilMereka yang Mengunggulkan Riwayat Bahwa
Nabi & Mengerjakan Shalat Dhuha Daripada Riwayat yang
Menyatakan Beliau ffi Meninggalkannya Disertai Penjelasan Jumlahnya...4B1
* Penjelasan Tentang Mereka yang Cenderung Tidak Mengerjakan
PENGANTAR PENTATIQIQ
Shalat Dhuha ...............488
* Penjelasan Tentang Mereka yang Menyukai Mengerjakan Shalat
Dhuha Tidak Terus-Menerus ...........489
* Shalat Dhuha Dikerjakan Karena Sebab Tertentu ...............497
x Penulis (lbnul Sesungguhnya segala pujian milik Allah. Kita memuji, memohon
Qayyim) Mendukung Pendapat Bahwa Shalat Dhuha
Dikerjakan Bila Ada Sebab-Sebab Tertentu ........494 pertolongan dan ampunan hanya kepada-Nya. Kita berlindung kepada
PASAL...... Allah dari keburukan jiwa-jiwa kita dan kejelekan amal kita. Siapa yang
.................499
* Sujud Syukur........ diberi petunjuk oleh Allah, maka tak ada yang dapat menyesatkannya;
.....499
dan siapa yang disesatkan, maka tak ada yang dapat memberi petunjuk
PASAL PETUNJUK BELIAU W TENTANG SUJUD AL-QUR'AN kepadanya. Aku bersaksi, tidak ada sembahan sebenarnya selain Allah,
(SUJUD TILAWAH) 503 tak ada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi sesungguhnya Muhammad
PASAL PETUNJUK BELIAU & TENTANG JUM'AT DAN adalah hamba dan Rasul-Nya.
KEISTIMEWAAN-KEISTIMEWAAN HARI JUM'AT ........................... 507 Amma ba'du. Di antara perkara yang tidak diperselisihkan di
PASAL PERMUTAAN JUM'AT..... .................516 kalangan Muslimin yaitu bahwa Rasul kita, Muhammad ffi, adalah
penutup para nabi, imam para Rasul (utusan), dan hujjah Allah atas
PASAL...... ................. 519
semua ciptaan-Nya. Allah i$6 telah mengutusnya membawa agama yang
x Keistimewaan-Keistimewaan Hari Jum'at yang Berjumlah Tiga Puluh
sempurna serta jalan yang lurus, dan menjadikan risalahnya universal
Tiga............ ..................519
bagisemua manusia hingga hari kemudian (Kiamat).
Allah menegakkan dengannya millah yang menyimpang, membuka
dengan petunjuknya mata-mata yang buta, telinga-telinga yang tuli, dan
hati-hati yang terkunci. Allah tl$ memberi petunjuk dengannya manusia
yang tersesat kepada jalur sempurna, jalan terang, dan manhaj terbaik.

Allah $6 mewajibkan kepada para hamba untuk menaati, meng-


hormati, dan mencintainya. Meneladani petunjuk serta mengikut
sunnahnya. Lalu kemuliaan, kekuatan, kemenangan, kekuasaan, dan
kemapanan di muka, ditetapkan bagi mereka yang mengikuti pe-
tunjuknya serta menapaki langkahnya. Kemudian kehinaan, kerendah-
an, pengabaian, kesengsaraan, kelemahan, dan kehinaan, ditetapkan
bagi mereka yang menyelisihi urusannya serta mendurhakainya.

Sesungguhnya ma'rifaf (pengetahuan) peribadatan kepada Allah $#


r lan pengamalan agama yang diturunkan-Nya untuk kemaslahatan

Zadul Ma'ad 1
urusan hamba-hamba di dunia dan akhirat, sangat tergantung kepada dengan jeli dan penuh seleksi, niscaya ia akan mengetahui dengan
pengetahuan petunjuk Rasulullah BE dan cara pengamalannya, dimana sebenar-benarnya bahwa beliau '$;z telah mengumpulkan ilmu-ilmu Al-
beliau ffi menjelaskan padanya syariat Allah t)6 sejak awal wahyu turun Qur' an dan fu-Sunnah, menguasai perkataan-perkataan salat', pendapat-
kepadanya hingga Allah d6 menyempurnakan agama ini. pendapat mazhab, dan argumen-argumen mereka, baik dari segi
hapalan maupun pemahaman. Dimana kita tidak mengetahui yang
Sementara itu, kitab-kitab Sunnah, Maghazi (peperangan), Sejarah, sepertinya pada kebanyakan ulama sebelumnya maupun yang datang
dan Syomo'il (kepribadian), telah memuat perkataan-perkataan Nabi B€, sesudahnya.
perbuatan, dan sifat-sifatnya, sejak awal pertumbuhannya hingga Allah
i}\# memilihnya untuk kembali ke hadirat-Nya. Terutama sekali masa- Beliau sangat komitmen dengan hadits-hadits yang terbukti akurat
masa beliau fiE ryenunaikan risalah. Tak satupun perkara dan berasal dari Nabi ffi. Berpegang teguh padanya dan mengamalkan
urusannya, baik kecil maupun besar, melainkan telah dirangkum oleh segala indikasi serta konsekuensinya. Lalu, mencampakkan apa-apa
kitab-kitab itu. Sampai engkau mendapati di dalam kitab-kitab tersebut yang selainnya. Tidak mau berpegang pada perkataan seseorang, tak
sifat beliau W saat berdiri, duduk, bangkit setelah tidur, serta peduli siapapun dia, selama perkataan tersebut menyelisihi hadits
keadaannya saat tertawa dan tersenyum. Ibadah beliau ffi saat malam Rasulullah *4, atau orang itu menakwilkan hadits bukan sebagaimana
maupun siang. Bagaimana beliau S$ ketika mandi, saat makan, dan maksudnya. Meski beliau menelusuri jalan gurunya, Syaikhul Islam Ibnu
minum. Apa yang beliau BiE biasa pakai, bagaimana beliau 48 berbicara Taimiyah '$8, banyak mengambil ijtihad-ijtihad yang beliau (lbnu
dengan manusia saat bertemu, warna apa yang beliau W sukai, serta Taimiyah) menyendiri padanya, namun beliau (lbnul Qayyim) lebih
apa hiasan dan kepribadiannya. lembut dan ramah terhadap orang-orang yang menyelisihinya.

Tidak berlebihan bila kami katakan bahwa sesungguhnya tak ada di Di antara perkara yang sangat menakjubkan, bahwa penulis aiiS
dunia ini seorang manusia sempurna, diulas oleh sejarah tentang menulis kitabnya ini ketika melakukan safar (perjalanan). Tak ada di
perjalanan hidupnya secara detail, seperti diulasnya kehidupan Nabi kita sisinya referensi-referensi tempat menukil apa-apa yang dibutuhkan,
Muhammad ffi, sang penutup para nabi. baik berita-berita maupun atsar-atsar yang berkaitan dengan tema
pembahasan. Meski demikian, beliau telah memuat di dalamnya
Kemudian, bahwa kitab paling lengkap dalam bidang ini adalah sejumlah hadits-baik berupa perkataan maupun perbuatan-berkaitan
kitab Zadul Ma'ad fii Hadyi Khairil 'lbad, kary'a Al-lmam Syamsuddin dengan beliau ffi, yang tersebar dalam kitab-kitab Shahih, Sunon,
Abu Abdillah Muhammad bin Abi Bakar bin Ayyub bin Sa'ad Az-Zar'i Musnad, Mu'jam, dan Siyor. Beliau '$E mencantumkan setiap hadits
Ad-Dimasyqi. Seorang penulis kreatif, memiliki ilmu yang luas, pada tema yang menjadi kekhususannya. Semua ini merupakan bukti
pandangan yang bijak, sangat mahir tentang ilmu-ilmu Islam; pokok-
akan keluasan wawasannya, bagusnya hafalan beliau, dan ketajaman
pokok maupun cabang-cabangnya, secara rinci maupun garis besar.
nalarnya. Mungkin keheranan ini akan sirna jika berita-berita yang
Beliau ,+Sg telah merangkum dalam kitabnya ini, petunjuk beliau BE sampai kepada kita terbukti benar. Yaitu, bahwa Imam kita ini
dalam urusan-urusannya yang umum maupun khusus. Beliau mem- menghapal Musnad lmam Ahmad bin Hambal yang memuat lebih dari
bahas secara lengkap fase-fase kehidupan Nabi B€, peristiwa-peristiwa 300 ribu hadits Rasulullah &8.
yang mengiringinya, dan perkara-perkara yang patut bagi setiap Muslim
Kitab yang berada di tangan pembaca saat ini sebelumnya telah
unfuk merenungkannya dan memperjelas persoalannya. Sama seperti dicetak berulang kali. Akan tetapi, pada setiap cetakan itu,1 ia tidak
kebiasan beliau A$SA pada setiap karyanya, tampil dengan karakteristik
khusus, yaitu berkualitas dan sempurna. Merangkum materi pem- Hingga cetakan yang telah ditahqiq oleh Syaikh Muhammad Hamid Al-Faqiy'ii;6,
bahasan dari semua sisinya dan tidak menyisakan ruang bagi pembahas keadaannya sama seperti yang lainnya, banyak kekeliruan meski pentahqiq mengklaim
berpedoman kepada dua naskah tulisan tangan yang terdapat pada Daar Al-Kutub Al-
sesudahnya untuk mengatakan sesuatu.
Mishriyah, dan bahwa beliau merujuk hadits-haditsnya kepada sumbernya di antara
Semua orang yang membaca karangan-karangan Ibnul Qayyim

7arltil Ma'ad lilid 1 3


memperoleh bagian semestinya, berupa tahqiq (penelitian), tashhih kami dengan beliau di negeri kemuliaan, dengan sebab karunia dan
(ralat), dan tamhish (seleksi). Maka, semuanya tampil dipenuhi kemurahan-Nya. Penyalinan naskah ini selesai pada akhir bulan
kekeliruan, kesalahan naskah, perubahan, dan penyimpangan makna. Ramadhan yang agung tahun 853 H, atas prakarsa hamba yang
Tidak dicetak dengan bagus serta tidak diberi perhatian untuk meneliti memerlukan ampunan-Nya, sangat butuh kepada rahmat dan karunia-
nash-nash hadits di dalamnya untuk memilah antara yang shahih dan Nya; Muhammad bin Muhammad bin Abi Syamah At-Hambali. Semoga
tidak shahih. diberikan ampunan baginya dan kepada siapa saja yang berdoa
untuknya serta kepada seluruh kaum Muslimin.
Semua ini mendorong pihak penerbit menawarkan ide agar
dilakukan tahqiq (penelitian) terhadap kitab tersebut, lalu menyebar- Jilid ketiga berjumlah 245lemba4 hanya saja bagian awalnya sudah
kannya secara shahih, sesuai kaidah-kaidah ilmiah baku dalam suatu berkurang, sekitar 40 lembar atau lebih. Jilid ini dimulai dengan
penelitian. Ketika pilihan jatuh pada kami, maka kami pun menyambut- pernyataan, "Bagi Nasakh dan Kewajiban Mendahulukan Dalil Khusus
nya dengan senang hati seraya memohon kepada Allah t$*i agar Atasnya. Perkara Ini Sangatlah Jelas. Daging Adh-Dhabb (sejenis
memberi taufik kepada kami untuk menyuguhkannya dengan baik, biawak) ..." hingga akhir kitab.
sehingga semakin menambah keindahan penampilan, dan menjamin
Pada lembar terakhir jilid ketiga ini disebutkan:
kebenaran kandungannya. Sesungguhnya Dia bersama orang-orang
bertakwa dan orang-orang berbuat kebaikan. Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan taslim
kepada penghulu para utusan, penghulu kita, Muhammad, penutup
Naskah yang Dijadikan Pegangan para nabi dan rasul. Shalawat Allah dan salam-Nya semoga dicurahkan
Ketika kami hendak melakukan tahqiq, maka tersedia pada kami kepadanya, kepada keluarga, dan semua sahabatnya. Salam ke-
dua naskah tulisan tangan. sejahteraan yang melimpah hingga hari kemudian.

Pertama; Naskah ini di-copy dari catatan aslinya yang terdapat Penyalinan naskah juz ketiga dan yang sebelumnya dari kitab Zadul
pada Daar Al-Kutub Az-Zhahiriyah, Damaskus, Syam. Terletak di bawah Ma'ad t'ii Hadyi Khairil 'lbad, selesai atas prakarsa hamba yang butuh
nomor umum 7897. Terdiri dari tiga jilid. Namun yang ada hanyalah kepada ampunan Rabbnya; Muhammad bin Muhammad bin Abi
jilid kedua dan ketiga. Memuat sekitar dua pe1 tiga dari kandungan Syamah Al-Hambali-semoga Allah memperlakukannya dengan
kitab. Jilid kedua terdiri dari 208 lembar, dimulai dari, "Pasal Penjelasan kelembutan-Nya yang tersembunyi-pada Selasa siang, 4 Syawal yang
Ringkas Tentang Peperangan-Peperangan Beliau ffi dan Ekspedisi- berkah, 854 H, di Madrasah Syaikhul Islam Abu Umar, semoga Allah
Ekspedisinya," dan berakhir pada, "Pasal Jima' yang Mudharat Ada mensucikan ruhnya serta menerangi kuburnya, dan memberi ampunan
Dua Jenis ...." kepada siapa saja yang menelaah di Madrasahnya lalu berdoa untuk
pemiliknya dan penulisnya serta seluruh kaum Muslimin.
Kemudian pada bagian bawah lembar terakhir tertulis:
Naskah ini dianggap sebagai naskah paling terpercaya, akurat, dan
Selesailah juz kedua kitab Zadul Ma'ad t'ii Hadyi Khairil 'lbad. sempurna. Ditulis dengan huruf nosokh yang indah lagi jelas. Diberi
Shalawat serta salam dari Allah kepada beliau, dan kepada keluarganya harakat (tanda baca) pada sebagian lafazh yang samar. Pinggirannya
yang baik lagi suci, salam kesejahteraan yang melimpah hingga hari
dihiasi beberapa ralat yang menunjukkan penyalin naskah mem-
kemudian. Dilanjutkan pada juz ketiga, "Pasal Petunjuk Beliau Sf bandingkan dengan naskah lain, lalu ia memberi tanggapan terhadap
Mengobati Cinta Mendalam." Semoga Allah $6 meridhai penulisnya dan beberapa kekeliruan yang ada padanya saat penyalinan naskah.
orang yang membaca dan menelaahnya, dan mengumpulkan antara
Kalau kami sempat mendapatkan juz pertama dari naskah ini, pasti
Kutubusittah (kitab-kitab yang enam, yakni Shahih Al-Bukhari, Shahih Muslim, Sunan akan menuntut waktu dan tenaga cukup banyak, untuk membandingkan
Tirmidzi, Sunan Abu Dawud, Sunan An Nasa), dan Sunan lbnu Majah-ed.) dan selainnya.
nash-nash dan perkataan yang terdapat padanya--dan benar-benar

4 Zadul Ma'ad I Zadul Ma'ad 1 5


akan memakan waktu yang cukup lama--dengan referensi-referensi pembahasan hukum beliau ffi tentang talak orang yang bercanda dan
tempat penulis menukilnya, ditambah lagi sumber-sumber lainnya yang terpaksa ... hingga akhir kitab. Akan tetapi, lembar terakhir juga tidak
ada pada kami. ditemukan. Oleh karena itu, kami tidak mendapat keterangan pasti
tentang waktu penyalinan naskah ini. Namun menurut dugaan saya,
Madrasah tempat penulisan naskah ini-yakni Madrasah Al-
waktunya tidak berselang lama dengan penyalinan naskah pertama,
Umariyah-bekas-bekasnya masih ada hingga sekarang di pinggiran
bahkan kemungkinan hanya dinukil darinya. Naskah ini terpelihara dan
kota Damaskus depan Al-Jami' Al-Muzhaffari. Hanya saja tidak ada lagi
sangat bagus. Kandungannya secara umum adalah benar. Kekeliru-
naungan ilmu padanya dan tidak pula bekasnya. Adapun pada masa
annya sangat jarang sebagaimana biasa ditemukan hampir pada setiap
lalu, ia termasuk salah satu Madrasah besar di negeri Islam, bahkan
manuskrip. Pada catatan kaki lembar ke-27 disebutkan, "Naskah ini
dapat dikatakan tak ada yang lebih besar darinya. Madrasah ini memiliki
telah diperbandingkan sebatas kemampuan dengan catatan sumber
perbendaharaan bukir yang tidak ada tandingannya. Kemudian ia
yang dibacakan kepada Syaikh 4iii5."
dirusak oleh tangan-tangan tak bertanggungiawab dan diambil oleh
tangan-tangan pencuri. Diambil darinya buku-buku dalam jumlah besar. Manhaj Tahqiq (Metodologi Penelitian)
Adapun sisanya--dalam jumlah sangat minim dibandingkan sebelum-
nya-dipindahkan ke perbendaharaan Daar Al-Kutub Azh-Zhahiriyah.
1. Dalam penerbitan kitab ini, kami berpedoman kepada dua
naskah sumber tulisan tangan yang telah disebutkan. Keduanya kami
Pendiri Madrasah yang dimaksud-seperti dikatakan oleh Adz- jadikan sebagai sumber pokok. Kemudian, kami merujuk kitab-kitab
Dzhahabi dalam Al-'lbor 5125, adalah Syaikh Abu Umar Al-Maqdisi Az- Sunnah, Musnad, Mu'jam, dan sebagian besar referensi yang dijadikan
Zahid Muhammad bin Ahmad bin Muhammad bin Quddamah bin sumber kutipan oleh penulis. Kami membandingkan kutipan-kutipan
Miqdam bin Hasan Al-Hambali, seorang panutan dan zuhud, saudara penulis berupa hadits, atsar, maupun perkataan-yang sangat banyak-
kandung Al-Altamah Muwaffiquddin. Dilahirkan di Jamma'il2 tahun 528 dengan referensi-referensi tersebut. Jika terdapat kekeliruan, kami
H. Hijrah ke Damaskus ketika Prancis menguasai tanah suci (Palestina). memperbaikinya. Jika ada yang kurang, kami lengkapi. Dan, jika ada
Beliau mendengar hadits dari Abu Al-Makarim Abdul Wahid bin Hilal yang lebih, kami hapus. Sebab, penulis +ig dalam karyanya ini hanya
dan ulama-ulama lainnya. Hadits-hadits itu sebagian besar ditulis berpatokan pada ingatan dan hapalannya. Maka, keadaannya seperti
dengan tangannya sendiri. Beliau juga hafalAl-Qgr'an, fiqih, dan hadits. ungkapan beliau, "Disusun ketika safar, bukan ketika mukim. Sementara
Seorang Imam utama dan ahli Al-Qur'an, zuhud dan ahli ibadah, taat hati di setiap lembah ada cabang. Tekad telah terpencar ke segala
dan takut kepada Allah serta menyandarkan diri kepada-Nya, banyak penjuru. Sementara kitab tidak ada. Dan, barangsiapa membuka bab
memberi manfaat kepada manusia, ahli wirid, tahajjud, dan ijtihad. ilmu untuk mengingatnya, niscaya ia hilang dan tak pernah ada." Kami
Waktu-waktunya terbagi antara ketaatan berupa shalat, puasa, d2ikir, tidak menyitir kesalahan-kesalahan yang terjadi pada cetakan-cetakan
mengajar ilmu, kedermawanan, adab, khidmat, dan tawadhu. Semoga terdahulu berupa perubahan makna dan kesalahan nash kecuali dalam
Allah meridhainya dan menjadikannya ridha. Beliau tidak memiliki jumlah yang relatif sedikit. Hal itu dilakukan sebagai upaya untuk
tandingan di zamannya. Menjadi khathib di Jami' Al-Jabal hingga wafat meringkas dan tidak ingin memenuhi catatan kaki karena tidak banyak
pada22 Rabi'ul Awwal 607 M. memberi faidah bagi pembaca.
Kedua; Naskah ini termasuk perbendaharaan Daar Al Kutub Azh- 2. Selanjutnya kami men-takhrij (menisbatkan) hadits-hadits dalam
Zhahiriyah yang diwaqa{kan oleh seorang dermawan kepada Madrasah kitab ini kepada sumber-sumber yang sempat kami dapatkan. Kami
Syaikhul Islam Abu Umar Al-Maqdisi, terdiri dari 4 jilid. Namun yang menyertakan juga nama sahabat yang meriwayatkan hadits karena
ada hanyalah jilid keempat sebanyak 264 lembar. Dimulai dengan penulis umumnya tidak menyebutkannya. Apabila referensi yang
dimaksud telah dicetak beberapa kali, kami menambahkan kepadanya
Jamma'il adalah desa di gunung Nablis di wilayah Palestina nomor hadits, halaman, atau bab, demi memudahkan bagi pembaca

6 7aciil Ma'arl- lilid 1 ZadulMa'ad-lilidl 7


yang memiliki cetakan yang kami jadikan rujukan. Pada sebagian besar lr,rdits itu telah dinyatakan shahih oleh seorang hafizh (pakar hadits) di
kesempatan, kami menunjukkan tempat-tempat hadits yang dikutip oleh ,rntara hut't'azh (para pakar hadits) yang terkenal. Barangsiapa berkata,
'Rasulullah 48 bersabda,' sementara ia tidak mengetahui ke-shohih-an
Imam Al-Bukhari di berbagai tempat dalam kitabnya.
hadits itu dari salah seorang huffazh, maka hampir-hampir tepat berlaku
3. Kami menjelaskan pula status hadits-hadits yang tidak terdapat baginya hadits,
dalam Shahihain (Shoh,h Al-Bukhari dan Shohih Muslim); shahih atau
dhaif (lemah), sesuai asas dan kaidah baku dalam ilmu Mustholoh
Hadits. Kami menyebutkan tanggapan mengenai perawinya yang
Jtlivst iu *
diperbincangkan para ulama dengan berpedoman kepada pakar hadits 'Barangsiapa mengatakan atas namaku apa yang aku tidak katakan,
dan para kritikusnya. Karena, merekalah panutan dan pedoman dalam maka hendaklah ia menyiapkan tempat duduknya di neraka.'3
bidang ini. Jika ditemukan hadits dhaif (lemah), kami mencari jalur- Hendaklah para khathib, penulis, guru, pemberi nasihat, berhati-hati
jalurnya yang beragam dan pendukung-pendukungnya. Apa-apa yang menisbatkan suatu hadits kepada Rasulullah ffi, selama mereka belum
menjadi kuat dengan sebab jalurnya yang banyak atau adanya hadits- mengetahui ke-shohih-an hadits itu dari jahx hat'izh masyhur di antara
hadits pendukung, maka kami memutuskan hadits itu shahih atau huffazh hadits. Menjadi kewajiban bagi mereka, jika tidak mengetahui
hasan, sesuai dengan posisi jalur-jalur dan pendukung-pendukung tadi. derajat suatu hadits, hendaknya menisbatkan kepada kitab tempat
Sedangkan hadits yang kami tidak temukan penguatnya, maka kami mereka menukilnya. Seperti kitab Af-Tirmidzi atau An-Noso'i. Dengan
tetapkan sebagai hadits dhaif (lemah). Kami menyitir hal itu dan demikian, mereka terlepas dari tanggung jawab. Adapun orang-orang
menguatkan apa yang menjadi pandangan kami dengan nukilan dari yang membawa dengan tangan-tangan mereka kitab-kitab yang tidak
pada huffazh di antara imam-imam ahli hadits yang memberi perhatian ada nilainya di kalangan ulama hadits, seperti sejumlah kitab akhlak dan
serius mengenai hal tersebut. nasihat yang banyak beredar dari tangan ke tangan, maka tidak cukup
Persoalan men-shohih-kan dan me-dhait'-kan hadits adalah perkara menisbatkan hadits kepadanya, dan pembacanya tidak terbebas dari
yang patut diberi perhatian melebihi urusan lainnya. Terutama pada dosa."4
masa kita, dimana ilmu ini hampir-hampir punah, dan sangat sedikit Beliau 4i,,8 berkata pula:
didapati orang yang melakukannya dengan bai[<, serta yang bersabar
dalam menanggung bebannya. Sungguh, kita mendapati sangat banyak "Sesungguhnya hadits shahih adalah asas bagi hukum-hukum
hadits dhaif (lemah) dan maudhu' (palsu) beredar melalui lisan-lisan syariat. Maka, menjadi keharusan bagi suatu mazhab untuk membangun
para khathib, guru, maupun penulis. Lalu, hadits-hadits ini diterima dari pendapatnya di atas hal tersebut. Bukan malah memahami hadits
mereka oleh mayoritas manusia, dijadikan sebagai pegangan, kemudian shahih sesuai mazhab.
mengamalkan faidah-faidah yang disimpulkan darinya. Tidak boleh bagi seorang pun melegitimasi sikap seperti itu karena
Ceritakanlah ... dan tidak mengapa! tentang dampak negatif yang
pandangan sebagian ulama yang membolehkan mengamalkan hadits
ditimbulkan oleh hadits-hadits itu, pada sejumlah sisi dari urusan-urusan dhaif (lemah) dalam bidang fadha'il a'mal (keutamaan-keutamaan
aqidah, ibadah, ahlak, pemikiran, dan sosial. Dan, tentang apa-apa yang amal). Karena, mereka rahimahumullah telah menetapkan beberapa
ditinggalkannya berupa bekas-bekas buruk, penyimpangan fatal, dan syarat yang tidak ditemukan pada hadits-hadits yang disebarluaskan dan
pengaburan terhadap hakikat-hakikat Islam.
Muttafaqun alaihi. lni adalah hadits mutawatir dari Nabi 48. Al-Allamah Asy-syaikh Ali Al-
Ahli hadits negeri Syam, Al-Allamah Asy-Syaikh Badruddin Al- Qari' telah memberi perhatian serius dalam menjelaskan nama-nama sahabat yang
meriwayatkannya dalam mukaddimah kilab Al-Maudhu'aat At-Kubra. Silahkan lihat
Hasani 'i;'ig berkata pada masanya sebagaimana dinukil oleh Syaikh Al-
kembali.
Allamah Mahmud Yasin di majalah Al-Hidayah Al-lslamiyah 81264: Kitab A'laam A/-/s/am hlm. 55-57. Karya Muhammad Riyadh Al-Malih.

"Tidak boleh menisbatkan suatu hadits kepada Rasulullah &E kecuali

ZadulMa'ad 1 9
didengung-dengungkan. Al-Hafizh Ibnu Hajar telah menyatakan secara 4. Kemudian kami membuat nomor bagi nash-nash lalu merincinya
tekstual, sebagaimana dinukil oleh Asy-Syakhawi dalam kitab AI-Qoul ,l,rrr membaginya sesuai pembagian seni. Kami memberi syakal (tanda
AI-Badi' halaman 195, bahwa syarat mengamalkan hadits dhaif ada lr,rr:a) pada kata-kata yang samar, nama-nama tempat, kunyah (nama
tiga: p,rrrggilan), dan nama asli, sebagaimana kami menjelaskan pula secara
r irrgkas lafazh-laf.azh yang tidak umum. Di beberapa tempat, kami
Pertama, syarat yang telah disepakati, yaitu kelemahan hadits itu
nremberi catatan untuk menyempurnakan maksud penulis, menjelaskan
tidak berlebihan. Maka, tidak termasuk padanya hadits yang hanya
Iujuannya, dan memudahkan dalam mengambil manfaat darinya.
dinukil oleh perawi pendusta atau dituduh berdusta serta perawi yang
Adapun ayat-ayat dan hadits-hadits qauliyah (perkataan) yang terdapat
melakukan kesalahan-kesalahan fatal.
cli dalamnya, kami memberi syakal (tanda baca) secara sempurna.
Kedua, hadits. yang dimaksud berada dalam cakupan asas yang
umum. Maka, keluar darinya hadits yang dibuat-buat dan tidak memiliki
5. Ta'liq (catatan) kami ini tidak luput dari kritikan-kritikan
terhadap penulis dalam persoalan-persoalan yang menurut dugaan kami
asas sama sekali.
beliau keliru. Karena beliau ,id6 telah menegaskan dalam kitabnya ini,
Ketiga, hendaklah ketika mengamalkannya tidak boleh diyakini bahwa tujuannya bukan untuk memenangkan satu mazhab di antara
tsabit (benar-benar berasal) dari Nabi ffi, agar tidak terjebak mazhab-mazhab para imam, akan tetapi semata-mata menjelaskan
menisbatkan kepada Nabi SE apa yang tidak dikatakan beliau ffi. petunjuk Rasulullah W dalam perjalanan hidupnya, keputusan-
Dua syarat terakhir berasal dari Ibnu Abdissalam dan Ibnu Daqiq Al- keputusannya, dan hukum-hukumnya. Oleh karena ifu, tidak mengapa
Id. Sedangkan syarat pertama dinukil oleh Al-'Alla'i bahwa para ulama bagi kami bila menyelisihinya pada sebagian pendapatnya, selama
telah menyepakatinya.5
pandangan yang kami simpulkan itu shahih, kuat, dan benar. Karena,
yang demikian termasuk perkara yang membuat penulis gembira dan
Syarat-syarat tadi nampaknya tidak berlaku bagi hadits-hadits yang ridha. Beliau 4iE tidak ta'ashhub (fanatik) dengan mazhab dimana
disebarkan oleh orang-orang itu. Karena, di antaranya ada yang palsu. beliau tumbuh (yaitu mazhab Imam Ahmad). Bahkan, beliau menentang
Tidak boleh disebutkan kecuali untuk memberi peringatan. Sebagian lagi taqlid buta dan fanatisme turun temurun. Namun, beliau mengajak
sangat lemah disebabkan kekeliruan fatal perawinya. Ada juga yang memfokuskan perhatian pada persoalan-persoalan yang diperselisihkan
berkaitan dengan halal dan haram, serta aqidah dan hukum. Ada pula para Imam pemilik mazhab yang diikuti, mengulas dan menelaah
yang tidak masuk dalam cakupan asas umum, bahkan kontradiktif dan hujjah-hujjah serta dalil-dalil mereka. Lalu, dalam setiap persoalan
bertentangan dengan dalil-dalil shahih. Karena, ketika mereka me- mengambil pendapat yang memiliki dalil lebih kuat, lebih dekat kepada
nyebutkan hadits-hadits itu, baik saat khutbah maupun dalam pelajaran- kebenaran, dan lebih kokoh dari segi hujjah, tanpa harus fo'oshhub
pelajaran, tidak mengisyaratkan sedikitpun tentang kelemahannya. membela suatu mazhab atau menentangnya.T
Bahkan, mereka meriwayatkannya, seakan-akan ia adalah hadits shahih
yang tidak ada cacat sedikitpun. Lalu, dari mana pendengar mendapat
Penulis ,$B berkata dalam kitabnya ini ketika mendukung pandangan jumhur bahwa air
kejelasan tentang kelemahannya, agar ketika mengamalkannya ia tidak susu kuda jantan adalah haram, dan keharaman itu menyebar darinya sebagaimana
meyakini, bahwa hadits itu fsobit (akurat) dari Nabi*E?6 halnya pada kuda betina, "lnilah kebenaran yang tidak patut dikatakan selainnya,
meskipun diselisihi oleh orang-orang yang menyelisihinya dari kalangan sahabat maupun
generasi sesudahnya. Sunnah Rasulullah 48 leOifr patut diikuti, dan ditinggalkan semua
yang menyelisihinya demi untuk mengamalkannya. Bukan sunnah yang ditinggalkan demi
Kilab Al-Ajwibah Al-Fadhilah hlm. 43-44 oleh Luknawi tahqiq Al-Ustadz Abdul Fattah Abu
Ghuddah. tidak sesuai dengan amalan sebagian orang, dimana sunnah
6
Al-Muhaddits Syai(h Badruddin Al-Hasani ,+iriZ mempersyaratkan tentang bolehnya kepadanya, atau ia mentakwilnya, atau karena sebab-sebab
mengamalkan hbdits dhaif pada fadha'il amal (keutamaan-keutamaan amal) dua syarat; banyak sunnah yang harus ditinggalkan, dan hujjah aka;l
Pertama, tidak menyandarkan lafazhnya kepada Nabi &8. Kedua, kandungannya tidak lainnya. Sebagaimana ditinggalkan perkataan orang yang
I
frt nyei"if,lr,gqits shahih atau hukum yang telah dikenal. orang yang tidak wajib diikuti, serta perkataan yang maksum

10 'fudut Mlr'ad lilid 1


',ffi
Menjadi keharusan bagi kami-di penghujung pembicaraan ini-
menghaturkan terima kasih kepada semua pihak yang memberi
andil
dalam mengorbitkan warisan ilmiah ini, baik dalam bentuk perkataan
maupun tindakan, hingga ia tampil dalam keadaan menarik dan
menakjubkan. Kami memohon kepada Allah, dengan segala
keagungan
kehendak-Nya, agar memberi sebaik-baik manfaat t epJa
kita semua,
dengan apa-apa yang terdapat padanya berupa petunjuk Rasulullah
BIOGRAII PENULIS1
ffi,
memberi pertolongan kepada kita untuk bangkit berkhidmat terhadap
sunnah Nabi yang suci, membantu kita dengan daya dan kekuatan-
Nya. Hanya Dia semata pemberi pertorongan. Milik-Nya segala puji
dan
karunia, dari-Nya ganjaran dan pahala, serta kepada_Nya tempat Beliau adalah Al-lmam, peneliti, Al-Hafizh (pakar hadits), ahli ushul,
kembali dan menetap. ahli fiqih, ahli nahwu, pemilik akal cerdas, pena produktif, karya-karya
yang banyak dan indah, Syamsuddin Abu Abdillah Muhammad bin Abi
Bakar bin Ayyub bin Sa'ad bin Hariz Az-Zar'i Ad-Dimasyqi, yang
25 Rabi'ul Awwal 7399 HlZ2 pebruari l97g M
masyhur dengan nama lbnu Qayyim Al-Jauziyah. Penamaan ini
Syu'aib Al-Arna'uth
dinisbatkan kepada Madrasah yang didirikan oleh Muhyiddin Abu Al-
Abdul Qadir Al-Arna'uth Mahasin Yusuf bin Abdurrahman bin Ali bin Al-Jauzis wafat tahun 656
H, karena bapaknya adalah pembina Madrasah itu.
Ibnu Al-Jauziyah dilahirkan dalam keluarga yang memiliki ilmu dan
keutamaan, pada 7 Shafar 691 H. Bertempat di desa pertanian di antara
desa-desa Hauran sekitar 55 mil arah Tenggara Damaskus. Kemudian,
ia pindah ke Damaskus dan berguru kepada sekelompok ulama di sana.
Beliau menimba ilmu Foro'idh (hukum waris) dari bapaknya yang
dikenal sebagai pakar dalam disiplin ilmu itu. Al-Hafizh Ibnu Hajar
menyebutkannya dalam Ad-Durar Al-Kaminah (11472) sebagai ahli
ibadah dan tidak takalluf (mempersulit diri sendiri). Disebutkan pula
bahwa beliau wafat tahun 723H.

Madrasah ini pembangunannya selesai pada tahun 652 H. Di antara ulama yang sempat
mengajar padanya adalah; lbnu Al Manja, Al-Jamaal Al-Mardawi, lbnu Qadhi Al-Jabal, Al-
Burhan bin Muflih, dan selain mereka. Adapun yang menjadi imam padanya adalah lbnu
Al Qayyim. Al-Hafizh lbnu Katsir menggambarkan bahwa ia adalah Madrasah terbaik.
Hanyasaja Madrasah ini terbakar pada tahun 820 H sebagaimana dikatakan oleh lbnu
Qadhi Syuhbah. Kemudian dipugar kembali oleh Syamsuddin An-Nabilisi. Terletak di
bagian depan pasar Al-Bazuriyah yang dahulu dikenal dengan nama pasar Al-Qamh
(gandum). Sebagian besar lokasi Madrasah ini diambil orang dan sisanya dijadikan
Mahkamah hingga tahun 1327 H. Lalu ditutup untuk beberapa waktu hingga dibuka oleh
Jam'iyah Al-ls'af Al-Khairi dan dijadikan sebagai Madrasah pengajaran anak-anak.
maksum. Sungguh ini adalah bencana. Kita memohon kepada Akhirnya Madrasah ini kembali terbakar di awal revolusi Suriah. Kondisinya tetap
Allah
darinya, dan agar kita tidak berjumpa dengan-Nya daram keadaan
$# keselamatan
,"p"rti itu pada hari demikian hingga dibuat beberapa ruko dan di atasnya dibangun masjid untuk pelaksanaan
Kiamat. beberapa waktu shalat hingga saat ini.

12 ZadutMa'ad
-Jitid l ZadulMa'ad 1 13
Ibnul Qayyim belajar hadits dari Asy-Syihab An-Nabilisi, Al-eadhi Pembaca dapat memperjelas, sejauh mana Ibnul Qayyim ter-
Taqiyuddin bin Sulaiman, Abu Bakr bin Abdudda'im, Isa Al-Muth,im, lx,ngaruh oleh gurunya (lbnu Taimiyah), dari tulisan-fulisannya yang
Ismailbin Maktum, Fathimah binti Jauhar, dan selain mereka. s,rngat banyak dan beragam. Dimana semuanya menekankan dengan
Ilmu-ilmu Bahasa Arab dipelajari dari Ibnu Abi Al-Fath Al-Ba'li. kuat dan kukuh untuk memberikan kitabullah Ta'ala haknya, berupa
Beliau membacakan kepadanya kitab Al-Mulakhash karya Abu Ar-Baqa. lrcrhatian serius, mempelajarinya, tadabbur (merenungkan) ayat-ayat
Kemudian beliau membaca Al-Jurjaniyoh, lalu Alfiyah lbnu Matik. Beliau
rlan makna-maknanya. Begitu juga penjelasan tentang nilai sunnah
shahih, pengagungan, dan penyingkapan kandungannya; berupa
6embaca pula sebagian besar kitab Al-Kafiyoh Asy-Syafi,iyah dan
penjelasan terhadap Al-Qur'an, memerinci muatannya yang muimal
5gbagian kitab Af-Toshil. setelah itu beliau membaca kepada Syaikh
(global), memperjelas makna-maknanya, mengukuhkan hakikat-
Majduddin At-Tunisi beberapa bagian kitab Al-Muqarrab karya Ibnu Al-
hakikatnya, dan mengungkap rambu-rambu jalan lurus yang menuntun
ushfur.
tangan-tangan mereka kepada ilmu yang benar lagi bersih dari segala
Beliau menimba ilmu ushul dan Fiqih dari Syaikh shafiyuddin Al- pencemaran kebekuan dan taqlid.
Hindi, syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, syaikh Ismail bin Muhammad Al-
Sudah sepatutnya, bila beliau '&w berada pada deretan para
Harrani. Beliau membaca kepada mereka kitab Ar-Roudhah karya Ibnu
pemikir pembaharu, yang mana pikiran-pikiran mereka yang termuat
Quddamah Al-Maqdisi, Al-Ihkam karya Al-Amidi, At-Muhashsal, Al-
dalam berbagai karya mereka telah menerangi akal-akal generasi masa
I{ahshul dan Al-Arba'in karya Ar-Razi, dan Al-Muharraz karya Ibnu
Taimiyah (sang kakek).
itu, dan juga generasi sesudahnya hingga saat ini. Hati mereka
bercahaya dan hilanglah segala yang menempel pada kacanya, berupa
Ibnul Qayyim konsisten bersama Ibnu Taimiyah sejak beliau keraguan dan kebekuan. Sebagaimana terlepasnya ikatan dalam benak
kambali dari Mesir pada 772 H hingga wafat pada 728 H. Ketika itu, mereka berupa syubhat penyimpangan dan keraguan.
galiau masih dalam keadaan muda belia, puncak kekuatan, dan
[gsempurnaan pemahaman. Beliau pun meneguk limpahan ilmu Ibnu Pendapat-Pendapat lbnul Qayyim dalam Bidang Aqidah
faimiyah yang sangat banyak, mendengarkan pandangan-pandang- dan Fiqih
aflnga yang matang dan lurus. Beliau pun sangat mencintainya hingga Target beliau t;'V ai balik semua karyanya adalah menjelaskan
6engambil sebagian besar hasil ijtihadnya, menppang pandangannya, karakteristik ahlu sunnah wal jama'ah, menjelaskan jalan lurus, jalur
memperluas dalam berdalil tentang kebenarannya, dan melemahkan pertengahan antara ghuluw (berlebihan) dan al-iafi (meremehkan),
apa yang menyelisihinya. Beliau pula yang menyeleksi kitab-kitab Ibnu dalam hal-hal yang berkaitan dengan sifalsifat Nlah tabaroka wata'ala,
fTimiyah dan menyebarkan ilmu-ilmunya. hak-hak para nabi alaihimussalam, pengetahuan halal dan haram,
Hal terpenting yang beliau ambil dari Ibnu Taimiyah
adalah; ciptaan dan perintah, janji dan ancaman, iqtishad (berlaku sedang)
dTkwahnya untuk berpegang kepada kitab Allah dB yang mulia dan dalam sunnah dan mengikutinya sebagaimana dinukil dari beliau &8,
sunnah Rasul-Nya yang shahih. Berpegang kepada keduanya dan disertai penjelasan tentang milol (aliran-aliran) dan t'iraq (golongan-
mcmahami sebagaimana pemahaman salafush shalih. Mencampakkan golongan) yang menyimpang dari jalan yang lurus.
apa yang menyelisihi keduanya, memperbaharui apa yang telah luntur Beliau menelusuri langkah gurunya dalam meletakkan kaidah
di antara tonggak-tonggak agama yang benar, membersihkannya dari umum sebagai timbangan yang benar untuk menimbang apa yang
bid'ah-bid'ah yang dibuat oleh kaum Muslimin berupa manhaj-manhaj terjadi dan akan terjadi di antara pendapat-pendapat dan keyakinan-
mrnyimpang sejak berabad-abad silam. Abad-abad kemundurun, keyakinan, pemikiran-pemikiran, dan teori-teori, persoalan-persoalan
ksbekuan, dan taqlid buta. Memperingatkan kaum Muslimin tentang apa dan pandangan-pandangan suatu aliran atau sekte di setiap zaman.
yang menyusup dalam pemikiran Islami, seperti khurafat-khurafat Kaidah yang dimaksud adalah: menuntut ilmu yang diturunkan Allah
J6shawuf, filsafat Yunani, dan zuhud India. kepada Rasul-Nya dari Al-Kitab dan Al-Hikmah. Mengetahui apa yang

14 Zadul Ma'ad -lilid 1 Zadul Ma'ad -Jilid 1 l5


Dia maksud dengan lafazh-lafazh Al-Qur'an dan hadits. sebagaimana
halnya praktik para sahabat, orang-orang yang mengikuti mereka Apa yang telah disebutkan termasuk perkara yang disepakati oleh
.,,rlaf dan imam yang empat (Abu Hanifah, Malik, Asy-Syafi'i, dan
dengan baik, dan yang menempuh jalan mereka. Beliau meletakkan hal
Alrmad-ed.) rahimahumulloh untuk dicela dan diharamkan.
ini sebagai asas. Apabila telah diketahui penjelasan Rasul ffi, maka
diperhatikan perkataan manusia dan apa yang mereka maksudkan, Adapun taqlid seseorang yang telah mengerahkan usahanya demi
setelah itu dibandingkan dengan Al-Kitab dan As-sunnah, agar bisa rnengikuti apa yang diturunkan Allah tlff, namun tidak jelas baginya
dilihat mana makna-makna yang selaras dengan (maksud) Rasul &E dan sebagian persoalan, lalu ia taqlid (mengikuti) orang yang lebih berilmu
mana yang menyelisihinya. Akal yang sehat senantiasa akan selaras clibanding dirinya dalam hal itu, maka ini adalah taqlid terpuji, bukan
dengan (maksud) dan tidak akan pernah menyelisihinya. sesungguhnya tercela.
timbangan (barometer) adalah dengan Al-Kitab. Allah dE telah
Mazhab beliau dalam masalah sifat-sifat Allah dB adalah;
menurunkan Al-Kitab dengan kebenaran dan mizan (timbangan). Inilah
Mengimani apa yang disifatkan oleh Allah ilH terhadap diri-Nya dan
jalan petunjuk, Sunnah dan ilmu.
disifatkan oleh Rasul-Nya, lalu memberlakukannya sebagaimana
Ibnul Qayyim menafsirkan shirofhal mustaqim (ialan lurus) seraya zhahirnya (makna lahiriah) yang sesuai dengan keagungan Allah fo'olo,
berkata, "la adalah jalan Allah yang dibentangkan untuk hamba- tanpa melakukan tahrif (perubahan) dan ta'thil (pengabaian), takyf
hambaNya melalui lisan para Rasul-Nya. Dia menjadikan jalan itu (menanyakan bentuknya) dan tamtsil (menyamakan dengan sesuatu).
sebagai sarana untuk sampai kepada-Nya. Jalan yang dimaksud adalah Sesungguhnya Allah t!6 teUitr mengetahui tentang diri-Nya dari siapapun
mengesakan Allah ilH dalam hal peribadatan dan menunggalkan Rasul- dan Rasu[-Nyu B8 adalah yang paling mengetahui (tentang Allah) di
Nya dalam segi ketaatan. Tidak boleh mempersekutukan Allah 116 antara semua ciptaan. Kapan saja disebutkan suatu nash, baik dari Al-
dengan apapun dalam hal peribadatan kepada-Nya, dan tidak boleh Qur'an maupun As-Sunnah yang shahih, berupa ketetapan suatu sifat
mempersekutukan Rasul-Nya dengan apapun dalam segi ketaatan. atau menafikannya, maka tidak boleh bagi seseorang berpaling darinya
Hendaklah memurnikan tauhid dan memurnikan mutaba'ah (mengikuti) dan menggunakan qiyas (analogi) maupun pendapat. Jika penetapan
Rasul. Inilah kandungan dari syahadat /oo ilaaha iltattaah wa anna zat adalah penetapan wujud (eksistensi,) bukan penetapan kaifiyat
muhammadarrasulullah (tidak ada sembahan yang sebenarnya selain (bentuk), demikian pula halnya penetapan sifat-sifat, yaitu sebatas
Allah dan bahwa Muhammad adalah utusah Allah). penetapan wujud (eksistensi) dan bukan kait'iyat (bentuk).e

Beliau memerangi taqlid tanpa kenal damai dan mencela para


pelakunya. Mewajibkan ijtihad (menganalisa hukum) kepada yang
mampu dan terkena beban syariat. Beliau berpandangan bahwa taqlid lnilah mazhab yang dinukil oleh Al-Khaththabi dan selainnya dari salaf. lni pula pendapat
akhir Abu Al-Ma'ali Al-Juwaini (guru lmam Ghazali). Beliau menegaskan dalam kitab An-
yang diharamkan dalam perkataan dan fatwa (para ulama) ada tiga Nizhamiyah hlm. 23-24 tentang larangan menakwilkan sifalsifat khabariyah (berita), dan
macam: beliau mengatakan larangan ini adalah ijma (kesepakatan) salaf. Beliau menegaskan
pula, sekiranya penakwilan diperbolehkan atau menjadi keharusan maka tentu perhatian
Pertama, berpaling dari apa yang diturunkan oleh Allah lW, tidak salaf terhadap masalah ini akan lebih besar dibandingkan perhatian mereka terhadap
perkara-perkara lain.
menggubrisnya, dan merasa cukup dengan mengikuti nenek moyang.
Al-Allamah lbnu Abidin berkata dalam kitab Radd Al-Mukhtaar (115), "Apakah mensifati
Kedua, taqlid (mengikuti) orang yang tidak diketahui oleh muqallid Allah $6 dengan sifat 'rahmah' (kasing sayang) dipahami sebagaimana makna
hakikatnya, atau sekadar majas (kiasan) atas pemberian 'rahmah' atau kehendak untuk
(orang yang mengikuti), bahwa orang yang diikutinya itu layak diambil memberi 'rahmah' dengan dalih bahwa ia termasuk a'raadh an-nafsaniyah (sifat-sifat jiwa)
perkataannya. yang mustahll bagi Allah Ta'ala, maka yang dimaksud bukan hakikatnya namun tujuannya
? Adapun yang masyhur adalah pendapat kedua. Namun menurut penelitian bahwa yang
Ketiga, taqlid setelah tegaknya hujjah dan telah jelas dalil benar adalah pendapat pertama. Karena 'rahmah' termasuk sifat-sifat yang ada pada kita,
yang
dan hal ini tidak berkonsekuensi bahwa hakikatnya pada kita sama seperti hakikatnya
menyelisihi pendapat orang yang diikuti. pada Allah {}d, sehingga harus dipahami dalam konteks majaz. Sama halnya dengan
ilmu, qudrah (kekuasaan), iradah (kehendak), dan sifat-sifat lainnya yang makna-

16 Zadul Ma'ad -Jitid l M!Ft?$..*,,_.,1i^^,^,,i,ir


Beliau berpandangan-sebagaimana mazhab ahlu sunnah wal Beliau berpandangan bahwa baik dan buruk dalam perbuatan
jafia'ah-bahwa orang-orang fasiq di antara kaum Muslimin memiliki lrt,rsifat aqliyah dapat diketahui berdasarkan akal. Allah {K telah
,"pagian iman dan pokoknya. Mereka tidak memiliki semua iman yang rnenetapkan fithrah pada hamba-hambaNya untuk menganggap baik
*ajib yang mengharuskan masuk surga, namun mereka tidak akan kekal kcjujuran, keadilan, menjaga kehormatan, berbuat baik, dan membalas
61 neraka. Bahkan, akan keluar dari neraka orang yang dalam hatinya nikmat dengan bersyukur. [-alu Allah s6 menjadikan mereka
ls.dapat sebesar b'ji dari keimanan, atau sebesar bUi sawi dari mengganggap buruk lawan dari hal-haltadi. Namun, pahala dan siksaan
kelmanan. Dan, Nabi ffi menyimpan syafa'atnya untuk para pelaku bersifat syar'i, yakni hanya diketahui berdasarkan perintah dan larangan
doSa besar dari umatnya. syariat. Keduanya tidak dapat dipastikan berdasarkan akal. Beliau '$SZ
Beliau berpandangan bahwa keburukan tidak masuk pada apapun
berkata, "Kebenaran yang tidak mungkin disusupi oleh kontradiksi
adalah bahwa perbuatan bisa bernilai baik dan buruk dari segi zatnya,
dafi sifat-sifat Allah 'ta'ala, dan tidak pula pada perbuatan-Nya, sebagaimana ia bisa bermanfaat dan mudharat. Akan tetapi, hal itu tidak
,"yragaimana Allah .,!W tiaat menciptakan zat-Nya. Apa yang dilakukan
menjadi asas adanya pahala atau siksaan, bahkan harus berdasarkan
olOh Allah llB berupa keadilan terhadap hamba-hambaNya dan perintah dan larangan. Sebelum ada perintah atau larangan, amal yang
yang patut disiksa di antara mereka adalah kebaikan murni.
^4nyiksa
g7l itu hanya dikatakan buruk bila dinisbatkan kepada hamba. sebab, buruk tidak mengharuskan siksaan atas dasar keburukannya itu,
meskipun ia adalah amalan paling buruk. Allah $6 tidak menghukum
p"yrurukan terjadi dalam kaitan dan interaksi mereka dengan hal itu,
seseorang dengan sebab perbuatan buruk tadi, melainkan setelah
bu1an pada perbuatan yang berasal dari Allah ill$.
mengutus para Rasul. Sujud kepada setan dan berhala, dusta dan zina,
aniaya dan perbuatan keji, semuanya adalah buruk dari segi zatnya,
namun siksaan atas perbuatan itu dipersyaratkan berdasarkan syariat."
maknanya ada pada kita. Dan tidak seorang pun mengatakan bahwa sifat-sifat tadi
hanyalah majas (kiasan) bila dinisbatkan kepada A[ah i$h.,,
Beliau g)b mencela orang-orang yang menamakan dirinya kaum
Al-Allamah Al Alusi berkata dalam kitab Tafsir At-Kabir (1/56), "Makna'rahmah'dari segi
bahasa adalah 'kelembutan hati' dan makna itu hanya berlaku bagi kita. Dan hal ini tidak Sufi dalam beberapa perkara yang menyelisihi syariat. Seperti pendapat
mengharuskan dipahami sebagai makna majas (kiasan) untuk Allah dE. Karena bila wihdotul u)ujud (kesatuan wujud Allah dan makhluk), bebas fokli/ (beban
dinisbatkan kepada-Nya maka ia menjadi sifat yang sesuai dengan kesempurnaan zat-
Nya sebagaimana sifat-sifatNya yang lain. Mahasuci Allah untuk diqiyaskan (disamakan) syariat), memisahkan antara syariat dan hakikat, beribadah menurut
dengan sifat-sifat mahluk-Nya. Dimana posisi tanah diDandingkan Rabb ciptaan. tatacara yang tidak diturunkan oleh Allah, menetapkan keputusan
Sekiranya diharuskan sifat 'rahmah' pada kita yang bermakna 'kelembutan hati' untuk
dipahami dalam konteks majas bagi sifat yang fsabrt (eksis) pada Allah dB, maka mustahil
berdasarkan perasaan, mencampakkan ilmu dan meremehkan
bagi-Nya memiliki sifat sebagaimana yang kita sifatkan. Maka menjadi keharusan pula urgensinya, tawakal tanpa usaha, mengasingkan diri, dan menjauhi
untuk memahami sifat hayah (hidup), ilmu, iradah (kehendak), qudrah (kekuasaan),
pernikahan
kalaam (perkataan), sama' (pendengaran), bashar (penglihatan), dan sifalsifat lainnya
yang ada pada kita, hanya sebagai majas (kiasan) iika dinisbatkan kepada Allah ilE.
Padahal kami tidak pernah mendengar seorang pun berkata seperti itu. Dan kami tidak
Beliau +su berpendapat bahwa yang menjadi patokan dalam 'uqud
mengetahui perbedaan sifat-sifat terakhir ini dengan sifat-sifat sebelumnya. Semua makna (akad-akad) dan perbuatan adalah hakikat dan tujuannya, bukan makna
sifat-sifat tersebut pada diri kita mustahil dikatakan bahwa demikian juga maknanya bagi
tahir dari lafazh-lafazh dan prosesnya. Maksud sebenarnya adalah ruh
sifat-sifat Allah ta'ala. Untuk itu hanya ada dua pilihan; Memahami semua sifat tersebut
dalam konteks majas (kiasan) bila dinisbatkan kepada Allah 1$#, atau tidak memahami dari akad itu sendiri. Inilah yang menjadikan suatu akad sah atau batil.
semuanya dalam konteks majas. namun menetapkannya sebagai suatu hakikat dengan Berpedoman kepada maksud akad lebih utama daripada berpedoman
makna yang sesuai bagi Allah $5. Ketidak tahuan terhadap hakikat daripada hakikat sifat-
sifat tersebut, sama halnya dengan ketidaktahuan akan hakikat zat-Nya, tidak kepada lafazh. Karena, laf.azh-lafazh dimaksudkan untuk selainnya,
berkonsekuensi penisbatan kekurangan pada Allah ,98. gahk"n hal itu termasuk sementara maksud dari akad itu adalah tujuan sebenamya. Dalil-dalil
kemuliaan kesempurnaan-Nya dan kesempurnaan kemuliaan-Nya. Ketidakmampuan
mengetahui hakikat sebenarnya dianggap sebagai pengetahuan (akan ketidakberdayaan dan kaidah-kaidah syariat mengukuhkan satu sama lain bahwa maksud
diri sendiri dan kebesaran hakikat itu sendiri). Memahami sebagian sifat dalam konteks dari suatu akad dijadikan sebagai pedoman. Ia memberi pengaruh
majas dan sebagiannya dalam konteks makna sebenarnya (hakikat), menurutku hanyalah
klaim yang tidak didukung oleh dalil apapun."
terhadap akad; sah atau rusak dan halal atau haram. Pihak-pihak yang
melakukan akad (transaksi), meski menampakkan sesuatu yang

lg Zadul Ma'ad 1 ZadulMa'ad -Jilid 1 19


menyelisihi kesepakatan mereka secara batin, maka yang dijadikan
lril,r ditetapkan dalam syarat. Tak ada sesuatupun yang dikecualikan dari
patokan adalah apa yang mereka sembunyikan dalam hati, dan yang
lit,<lua kaidah ini. Dan, keduanya telah ditandaskan oleh kitab Allah
mereka maksudkan dengan akad itu. Keduanya telah mempersaksikan
lo'o/o dan sunnah Rasul-Nya serta kesepakatan sahabat ,$,.
Allah atas apa yang ada dalam hati mereka. Maka, tidak ada
manfaatnya bagi mereka untuk tidak mengucapkan maksud itu saat Beliau al4 berpandangan bahwa melakukan tipu muslihat terhadap
akad. Bahkan, itulah tujuan dan maksud dari keduanya. lrukum-hukum baku dalam syariat, lalu berpaling kepada hukum lain
ytrng kelihatan benar dari luar namun rusak dari dalam, adalah perkara
Beliau ,.fib berpandangan bahwa perubahan fatwa dan lratil, sama seperti mazhab jumhur a'immah (para imam). Beliau ,gi$
perbedaannya disesuaikan dengan perubahan zaman, tempat, kondisi,
menjelaskan panjang lebar tentang dalil-dalil yang membatalkan jenis
niat, dan problema. Beliau berkata, "sungguh ketidaktahuan mengenai
tipu muslihat ini. [alu, membantah hujjah-hujjah (argumen) mereka
hal itu merupakan 'kekeliruan sangat besar terhadap syariat. yang membolehkannya. Dan, beliau berpatokan--dalam masalah itu-
Menyebabkan kesusahan dan kesulitan serta pembebanan sesuatu yang
kepada hujjah-hujjah yang dikutip dari Al-Kitab dan As-Sunnah serta
tidak mampu dilakukan. Bahkan, sudah dapat diketahui bahwa syariat
perkataan para sahabat dan imam-imam.
agung dan berada di puncak maslahat tidak pernah menetapkannya.
Karena, asas syariat adalah hikmah dan maslahat bagi hamba, baik di Beliau +V berpandangan perlunya memelihara hak-hak para
dunia maupun di akhirat. semua ajarannya adalah keadilan, rahmat, pemilik piutang. Adapun para kreditur, apabila tidak memiliki harta yang
maslahat, dan hikmah." Dan, beliau ,ri,sy, telah menyebutkan sejumlah lebih banyak daripada utang, maka tidak sah bagi mereka melakukan
contoh mengenai perkara tersebut. aqad (transaksi) yang mengandung unsur sukarela, seperti hibah, jual
beli yang bersifat derma, atau yang sepertinya. Kecuali apa yang telah
Beliau +b berpendapat bahwa kedua belah pihak yang melakukan
menjadi kebiasaan untuk dilakukan. Sama saja dalam hal itu, apakah
akad (transaksi) bebas mempersyaratkan apa yang mereka kehendaki,
kreditur telah dibekukan hartanya atau belum dibekukan. Apabila
selama tidak menyelisihi hukum Allah ilB. Beliau berkata, kreditur melakukan transaksi seperti itu, maka pemilik piutang dapat
"sesungguhnya keterkaitan akad, pembatalan, pemberian sukarela,
mengajukan gugatan kepada hakim untuk membatalkan transaksi
ketentuan-ketentuan, dan lain-lain, yang ditetapkan melalui syarat,
tersebut.
adalah perkara yang terkadang disebabkan oleh kondisi darurat,
kebutuhan, atau maslahat. seoran g mukattaf (orani yang diberi beban Murid-Murid Beliau
syariat) tidak mungkin menghindar darinya .... Makudnya, syarat-syarat
Tercatat sejumlah ulama besar dan memiliki keutamaan yang
dalam pandangan syariat memiliki hal-hal yang tidak ada pada
berguru kepada penulis pE. Mereka menimba ilmu selama sang guru
kebanyakan ulama. Terkadang, mereka menghilangkan sebagian syarat
yang tidak dihilangkan oleh syariat dan membatalkan akad tanpa ada hidup sampai meninggal. Mereka pun telah memetik manfaat sangat
banyak dari beliau. Di antara para ulama yang dimaksud adalah:
sebab yang membatalkannya .... Sehubungan dengan ini, terdapat dua
kaidah umum di antara kaidah-kaidah syariat yang dengannya Allah ffi 1. Al-lmam Al-Hafizh Zainuddin Abu Al-Faraj Abdurrahman bin
mengutus Rasul-Nya. Ahmad bin Rajab Al-Baghdadi Ad-Dimasyqi Al-Hambali, seorang
ahli ilmu, zuhud, pegangan, dan terpercaya. Pemilik tulisan-tulisan
Kaidah pertama, bahwa setiap syarat yang menyelisihi hukum
bermutu dalam bidang hadits, fiqih, dan sejarah. Beliau senantiasa
Allah dan bertentangan dengan kitab-Nya, maka ia adalah batil,
menyertai majelis gumnya (lbnul Qayyim) hingga sang gum wafat.
bagaimanapun syarat tersebut.
Beliau ,+{E wafatpada 795 H.
Kaldah kedua, bahwa setiap syariat yang tidak menyelisihi hukum 2. Al-Hafizh Imaduddin Ismail bin Umar bin Katsir Al-Bashrawi Ad-
Allah tW dan tidak bertentangan dengan kitab-Nya-yaitu sesuatu yang Dimasyqi. Dibesarkan di Damaskus. Menimba ilmu dari para ulama
boleh dilakukan atau ditinggalkan-maka ia menjadi suatu keharusan terkemuka di Damaskus. Memberi perhatian serius terhadap hadits

20 ZadulMa'ad -Jilid 1
-r-.1,,1
dengan menelaah motan (materi) dan rijol (perawi). Beliau memiliki kan pelajaran di fuh-Shadriyahlo menggantikan bapaknya aiig.
karya tulis sangat banyak. Karya monumental beliau adalah Beliau pun memberi faidah dan mengajar dengan baik. Pernah
tafsirnya yang sangat terkenal (yakni Tafsir lbnu Katsir-penerj.) dan membuat beberapa bait puisi tentang ilmu dan ahlinya.
Al-Bidayah wa An-Nihayah. Adz-Dzahabi mensifatinya dalam
Pandangan Para UIama Terhadap Beliau
Mu'jam sebagai Imam, mufti, ahli hadits yang brilian, ahli fiqih yang
mahir, dan ahli tafsir. Beliau,$'sB wafat pada774H. Semua ulama yang menulis biografinya telah menyematkan
sejumlah sifat yang menunjukkan keagungan keutamaannya, ketinggian
3. Syaikh Al-lmam Al-Hafizh Umdatulmuhadditsin Syamsuddin Abu rnartabatnya, dan keluasan pengetahuannya.
Abdillah Muhammad bin Ahmad bin Abdul Hadi bin AbdulHumaid
bin Abdul Hadi.bin Yusuf bin Muhammad bin Quddamah Al- l. Al-Hafizh Ibnu Rajab berkata, "Beliau paham tentang tafsir dan
Maqdisi Al-Jamma'ili Ash-Shalihi. Memberi perhatian serius tidak ada tandingannya, demikian pula ushuluddin (pokok-pokok
terhadap hadits dan jenis-jenisnya, mengenali para perawi dan agama). Dialah yang menjadi panutan dalam kedua disiplin ilmu
cacat-cacatnya. Beliau menuntut ilmu fiqih, berfatwa, mengajar, itu. Mahir tentang hadits, makna-makna, kandungannya, dan
mengumpulkan (materi), dan menulis. Beliau banyak menulis dan menganalisa hukum darinya. Beliau tidak tersaingi dalam bidang ini.
menghasilkan karya-karya. Meluangkan waktu untuk mengambil Di samping itu, memiliki pengetahuan mendalam tentang fiqih dan
manfaat dan menyibukkan diri dalam berbagai cabang ilmu. Adz- ushul fiqih serta ilmu-ilmu Bahasa Arab. Beliau memiliki andil
Dzahabi berkomentar tentang beliau, "Demi Allah, aku tidak pernah sangat besar dalam disiplin ilmu ini, sebagaimana beliau mengerti
berkumpul dengannya, melainkan aku mengambil manfaat ilmu kalam, perkataan ahli Tasawuf, isyarat-isyarat mereka, dan
darinya." Beliau +s5 waf.al pada 7 44 H. urusan-urusan mereka yang rumit.
Beliau ,udsg gial beribadah dan tahajjud. Shalatnya sangat panjang
4. Syamsuddin Abu Abdillah Muhammad bin Abdul Qadir bin
hingga lama sekali. Senantiasa menghambakan diri, tekun berdzikir,
Muhyiddin Utsman bin Abdunahman An-Nabilisi Al-Hambali.
dan hatinya dipenuhi kecintaan kepada Allah $lS dan inabah
Dilahirkan di Nabilis dan menimba ilmu di sana dari Abdullah bin
(kembali kepada-Nya). Menampakkan rasa butuh kepada Allah di#,
Muhammad bin Yusuf. Beliau mendengar (riwayat) dari Al Hafizh
merendahkan diri, dan menghinakan diri di hadapan-Nya sebagai
Al-Alla'i, Syaikh Ibrahim, dan selain mereka yang sangat banyak
jumlahnya. Kemudian pindah ke Damaskus dan menemani Ibnul
wujud penghambaan. Saya belum pernah menyaksikan orang
sepertinya dalam hal itu. Juga tidak pernah melihat orang yang
Qayyim lalu mendapatkan pemahaman agama yang mapan ilmunya lebih luas darinya dan yang lebih mengetahui makna-
darinya. Beliau membacakan di hadapan Ibnul Qayyim sebagian
makna Al-Qur'an dan As-Sunnah serta hakikat keimanan. Beliau
besar karya-karya gurunya itu. Beliau biasa digelari Al-Jannah
tidaklah maksum, namun saya belum pernah melihat yang seperti
(kebun) karena banyaknya ilmu yang dimilikinya. Beliau '+il6 wafal
beliau dalam hal-hal tersebut."
pada797 H.
2. Al-Hafizh Adz-Dzahabi berkata, "Memiliki perhatian serius terhadap
5. Putera beliau yang bernama lbrahim. Beliau disebutkan oleh Adz- hadits, matan-matannya, dan sebagian perawinya. Beliau me-
Dzahabi dalam Mu'jam, "Memahami agama dari bapaknya, turut nyibukkan diri tentang fiqih dan sangat baik dalam memaparkannya.
ambil bagian dalam ilmu-ilmu Bahasa Arab, mendengar (ilmu) dan
membaca, dan menyibukkan diri dengan ilmu." Ibnu Katsir berkata, 'o Salah satu Madrasah mazhab Hambali, didirikan oleh As'ad bin Utsman bin As'ad bin Al-
"Beliau seorang yang memiliki keutamaan dalam bidang nahwu Manja At-Tanukhi Ad-Dimasyqi. Berada di suatu jalan yang disebut jalan Ar-Raihan.
Sebelumnya adalah pemukiman yang diwakafkan lalu diubah menjadi Madrasah. Di
(tata Bahasa Arab) dan fiqih sebagaimana metode bapaknya ....
antara para ulama yang pernah mengajar padanya adalah; lbnu Abdul Hadi, lbnul
Beliau g;g wafatpadaT67 H." Qayyim, putera lbnul Qayyim (lbrahim), dan selain mereka. Bekas-bekas Madrasah ini
telah hancur dan dibuat menjadi pemukiman. Saat ini sudah tidak dikenal lagi.
6. Putera beliau yang bernama Syarfuddin Abdullah. Ia menyampai-

qrat TzAttl |.a;,t l lilid 1 Tadul Ma'ad lilid 1 23


Paham tentang ilmu nahwu dan ushul. Menyibukkan diri dalam kagum beramaldengan dalil-dalil itu, tidak mau berpatokan kepada
khidmat terhadap ilmu dan menyebarkannya." suatu pendapat, dan lantang menyerukan kebenaran tanpa pernah
3. Al-Hafizh Ibnu Katsir berkata, "Menguasai berbagai cabang ilmu, merasa takut pada seorang pun dalam hal itu."
terutama sekali ilmu tafsir, hadits, dan ushul. Ketika Ibnu Taimiyah
kembali dari Mesir pada 772 H, beliau senantiasa menyertainya Karya-Karya Beliau
hingga wafat. Beliau menimba darinya ilmu yang sangat banyak Beliau +g telah menyusun karya sangat banyak hingga mencapai
ditambah keseriusannya terdahulu dalam masalah ilmu. Jadilah enam puluh lebih kitab dalam berbagai disiplin ilmu. Sebagiannya
beliau menyendiri dalam bidangnya di berbagai cabang ilmu. Di cukup besar dan terdiri dari beberapa jilid dan ada pula yang hanya satu
samping itu, beliau banyak menuntut ilmu, baik malam maupun iilid. Namun, semuanya sangat bermutu dan bermanfaat dalam bidang
siang, banyak beribadah, bagus bacaannya dan ahlaknya. Berbelas bahasannya.
kasih terhadap sesama, tidak dengki kepada siapapun dan tidak
menyakitinya serta tidak menyimpan dendam. Saya tidak mengenal
Dalam disiplin ilmu fiqih dan ushul fiqih, beliau memiliki
beberapa karya, di antaranya:
di bumi ini-pada masa kami-orang yang lebih banyak ibadahnya
dibanding beliau." 1. I'laam Al-Muwaqqi'in'an Rabbil 'Alamin,
4. Ibnu Nashir Ad-Dimasyqi berkata, "Beliau menguasai berbagai 2. Ath-Thuruq Al-Hukmiyah t'ii As-Siyosoh Asy-Syor'iyah,
disiplin ilmu, khususnya ilmu tafsir dan ushul, baik tekstual maupun 3. Ighatsatul Laht'an fii Maka'id Asy-Syaithan,
kontekstual." Beliau berkata pula, "Abu Bakar Muhammad bin Al- 4. Tuht'atul Maudud t'ii Ahkam Al-Maulud,
Muhibb berkata seperti tertera dalam tulisan tangannya, 'Aku 5. Ahkam Ahli Adz-Dzimmah, dan
berkata di hadapan syaikh kami, Al-Mizzi, apakah Ibnul Qayyim 6. Al-Furusiyah.
berada pada derajat Ibnu Khuzaimah? Beliau menjawab, dia pada
zaman ini sama seperti Ibnu Khuzaimah di zamannya."'
Di bidang hadits dan Sirah:

5. Al-Qadhi Burhanuddin Az-Zar'i, "Tidak ada di bawah kolong langit 1. Tahdzib Sunon Abi Dawud wa ldhah 'Ilalihi wa Musykilotihi, dan
yang melebihi keluasan ilmunya. Mengajar di Ash-Shadriyah dan 2. Zadul Ma'ad fii Hadyi Khairil 'lbad, yang saat ini berada di tangan
menjadi imam di Al-Jauziyah. Menulis dengdn tangannya apa-apa pembaca.
yang tidak dapat digambarkan jumlahnya. Beliau menghasilkan Di bidang Aqidah:
karya sangat banyak dalam berbagai cabang ilmu. Sangat mencintai
1. ljtimaa Al-Juyusy AlJslamiyah 'Ala Ghazwi Al-Mu'athilah wa Al-
ilmu, menulis, menelaah, dan menghasilkan karya, serta me- Jahmiyah, Ash-Shawa'iq Al-Mursalah 'ala Al-Jahmiyah wa Al-
nyimpan buku-bukunya. Beliau memiliki litelatur buku-buku yang Mu'athilah
tidak ditemukan pada selainnya."
2. Syr/o' Al-'Alil fii Masa'il Al-Qadha wa Al-Qadar wa Al-Hikmah Wa
6. Al-Hafizh Ibnu Hajar berkata, "Memiliki hati yang berani, ilmu yang
At-Ta'lil, Hidayatul Hayari min Al-Yahuud waAn-Noshoro,
luas, mengerti tentang perbedaan pendapat, dan mazhab-mazhab
salaf."11
3. Hadil Arwah ilqa Bilaad Al-Afrah, dan

7. fuy-Syaukani berkata, "Beliau konsisten dengan dalil-dalil shahih,


4. Ar-Ruh.
Di bidang ahlak dan raqa'iq:
Beliau (lbnu Hajar) sangat banyak menukil pandangan lbnul Qayyim dalam kitab Zadul
1. MadarijAs-So/ikin
Ma'ad dan karya-karyanya yang lain, seperti terlihat dalam kitabnya, Fathul Bari. 2. Uddah Ash-Shobirin wa Dzakhiroh Asy-Syakirin,
Terkadang beliau menyebutkan namanya secara transparan dan terkadang pula tidak
disebutkan. 3. Ad-Do' waAd-Dawa', dan
4. Al-Wabil Ash-Shayyib min Al-Kalim Ath-Thayyib.
24 ZadulMa'ad 1 qR
Disiplin-disiplin ilmu yang lain:
7. At-Tibyan fii Aqsam Al-Qur' an
2. Bada'i Al-Fawa'id, Al-Fawa'id
3. Jala' Al-At'ham t'ii Shalati Wassolam 'ala Khairil Anam
4. Raudhatul Muhibbin PENGANTAR PENULIS
5. Thariq Al-Hijratain wa Bab As-Sa'adatain
6. Miftah Dor As-So'adah, dan lain-lain dari kitab-kitab beliau yang
bermanfaat.

Masa Wafat Beliau Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Akhir yang baik bagi
orang-orang bertakwa. Tak ada permusuhan kecuali terhadap orang-
Beliau ,+B wafat saat Isya terakhir (yakni waktu shalat Isya, sebab
orang zhalim. Tidak ada sembahan yang sebenarnya kecuali Allah;
Isya yang pertama adalah Maghrib-penerj.), malam Kamis, 23 Rajab
sembahan orang-orang permulaan dan yang terakhir, Pengatur langit
751 H. Jenazah beliau dishalatkan pada keesokan harinya di Jami'
dan bumi, Penguasa hari pembalasan. Tidak ada keberuntungan kecuali
Damaskus yang besar, kemudian di Jami' Al-Jarrah, dekat pekuburan
dalam ketaatan kepada-Nya. Tidak ada kemuliaan kecuali merendah
tempat beliau dimakamkan, tak jauh dari pintu kecil. Kubur beliau aiilA
pada keagungan-Nya. Tidak ada kekayaan kecuali dalam menampak-
dikenal hingga saat ini. Letaknya berada di bagian kiri saat masuk ke
kan kebutuhan kepada rahmat-Nya. Tidak ada petunjuk kecuali
pekuburan dari pintu baru yang telah diperluas sejak 20 tahun lalu.
mengambil petunjuk dari cahaya-Nya. Tidak ada kehidupan kecuali
Kubur tersebut telah digeser dari tempatnya sejauh 2 meter lebih ke arah
dalam keridhaan-Nya. Tidak ada kenikmatan kecuali dalam kedekatan
Timur. Semoga Allah dH] merahmati beliau dengan rahmat yang luas
kepada-Nya. Tidak ada kebaikan bagi hati dan keberuntungan selain
dan menempatkannya di haribaan surga-Nya. O
ikhlas untuk-Nya dan mengesakan kecintaan bagi-Nya, Zat yang jika
ditaati akan mensyukuri, bila didurhakai memberi taubat dan ampunan,
jika dipanjatkan doa akan mengabulkan, jika dipersembahkan amalan
niscaya memberi ganjaran.

Segala puji bagi Allah yang sifat rububiyah-Nya disaksikan semua


makluk-Nya. Sifat ilahiyah-Nya diakui oleh seluruh ciptaan-Nya. Dan
saya turut bersaksi bahwa Dia adalah Allah yang tidak ada sembahan
selain-Nya, atas semua yang Dia tampakkan berupa keajaiban ciptaan-
Nya, dan keunikan tanda-tanda kebesaran-Nya. Mahasuci Allah dan
pujian untuk-Nya sebanyak jumlah ciptaan-Nya, keridhaan diri-Nya,
seberat timbangan'Arsy-Nya, dan sebanyak kalimat-kalimatNya.

Tidak ada sembahan yang berhak disembah dengan benar selain


Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya dalam uluhiyah-Nya,
sebagaimana tidak ada sekutu bagi-Nya dalam rububiyah-Nya. Tidak
ada yang serupa bagi-Nya dalam zat, perbuatan, maupun sifat-sifatNya.
Allah Mahabesar dengan sebesar-besarnya, segala pujian bagi Allah
dengan sebanyak-banyaknya. Mahasuci Allah pagi dan petang. Maha-

,6 Tzdttl lrtz'zd lilid 1 Zadul Ma'ad Jilid 1 27


suci bagi Zatyangbertasbih untuk-Nya langit dan penghuninya, bintang- Jawaban pertanyaan pertama adalah realisasi 'loo ilaaha illallaah'
bintang dan garis edarnya, bumi dan penduduknya, lautan dan ikan- (tidak ada sembahan yang sebenarnya selain Allah), baik dari segi
ikannya, bintang-bintang dan gunung-gunung, pepohonan dan lrngetahuan, pengakuan, maupun pengamalan.
binatang, bukit-bukit dan anak-anak bukit, semua yang basah dan
Jawaban pertanyaan kedua adalah realisasi 'anna muhammadan
kering, serta setiap yang hidup dan mati.
rasulullaah' (bahwa Muhammad adalah utusan Allah), baik dari segi
pengetahuan, pengakuan, kepatuhan, dan ketaatan.
&$ y6,,t "$ ",,,f. r;" EtVA^i Lira\fJ A3 Diwajibkan Kepada para Hamba Menaati Rasul BE

@s*Wi,( i"t@i;is ;s. y,u, Saya bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya,
kepercayaan-Nya terhadap wahyu-Nya, yang terbaik di antara ciptaan-
"Langit yang tujuh, bumi, dan semua yang ada di dalamnya ber- Nya, duta antara diri-Nya dengan hamba-Nya, diutus membawa agama
tasbih kepada Allah. Dan tak ada sesuatupun melainkan bertasbih sempurna, dan manhaj yang lurus. Allah d6 mengufusnya sebagai
dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih rahmat bagi semesta alam, imam bagi orang-orang bertakwa, dan hujjah
mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha
bagi semua ciptaan. Allah $li mengutusnya pada masa kevakuman
Pengampun " (Al-lsra': 44)
Rasul. Allah memberi petunjuk dengannya kepada cara sempurna dan
Saya bersaksi bahwa tidak ada sembahan yang sebenarnya selain jalan yang terang.
Allah semata tak ada sekutu bagi-Nya. Kalimat yang menjadi tegak
Allah tl\5 mewajibkan kepada para hamba untuk menaati beliau ffi,
dengannya bumi dan langit. Diciptakan untuknya semua makhluk.
mengukuhkan,l2 menghormati, mencintai, dan melaksanakan hak-
Dengan sebab kalimat itu, Allah mengutus Rasul-RasulNya, menurunkan
haknya. Allah menutup semua jalan menuju surga-Nya (selain jalan
kitab-kitabNya, dan menetapkan syariat-syariatNya. Karena, kalimat itu
beliau 48). Surga tidak akan dibukakan kecuali melalui jalannya. Allah
ditegakkan timbangan, diletakkan catatan-catatan, serta ditegakkan
pasar surga dan neraka. Dan dengan kalimat ini, ciptaan terbagi menjadi
ffi melapangkan dada beliau ffi, meninggikan sebutannya, menghapus
dosa darinya, dan menetapkan kehinaan serta kerendahan bagi siapa
Mukmin dan kafir serta baik dan fajir (pelaku dosa).
yang menyelisihi perintahnya.
Kalimat itu adalah awal dari penciptaan, p"ri.,Lh, pahala, dan siksa.
Dalam Al-Musnad, diriwayatkan dari hadits Abu Munib Al-Jurasyi,
Ialah kebenaran yang karenanya diadakan ciptaan. Karena, ia dan hak-
dari Abdullah bin Umar $;-2 , iaberkata, Rasulullah &E bersabda:
haknya diadakan pertanyaan dan perhitungan. Atasnya pahala dan
siksa terjadi, kiblat dipancang, dan asas-asas agama diletakkan. Dengan
sebab kalimat itu, pedang-pedang jihad dihunus.
,{ 4f 't ie'r"ar'r;{
-* *r:l €q 6 #LrU.
-: i t.
U1 ,k 3ut3tS'iit ,*S';3 &
Ia adalah hak Allah atas semua hamba-Nya, ia adalah kalimat Islam, (1 €.::- Bs
dan kunci negeri keselamatan. Tentangnya akan ditanya orang-orang
o9o .t'. ol zi7io.. ,i..i,
UJ r4rr *-arr''>
terdahulu dan yang kemudian. 1
(e Je lfr*
Tidak Akan Bergeser Kedua Kaki Hamba pada Hari Kiamat
Hingga Ditanya Tentang Dua Kalimat Syahadat
12 Lafazh 'pengukuhan'merupakan terjemahan dari kata ta'ziryang bermakna memenangkan
Kedua kaki seorang hamba tidak akan bergeser di hadapan Allah
dan membantu. Namun kala ta'zir juga bermakna celaan atas kecerobohan atau hukuman
dlii, hingga diajukan dua pertanyaan; Apakah yang dahulu kamu yang tidak ada ketentuannya. Dengan demikian, ia termasuk kata yang bermakna ganda
sembah, dan apa sambutan kamu terhadap para utusan? dan saling berlawanan. Untuk memahaminya harus melihat kepada konteks kalimat'

28 Zadul Ma'ad 1 ZadulMa'ad 1 29


"Aku diutus dengan pedang menjelang kiamat, sampai Allah semata
disembah, tak ada sekutu bagi-Nya, rizkiku dijadikan di bawah 6y4:4\'u3fti${;'ii#ilf Q]q
bayangan tombakku, dijadikan kehinaan dan kerendahan bagi yang
"Wahai sekalin nabi, cukuploh bagimu Allah dan orang-orang yang
menyelisihi perintahku. Barangsiapa menyerupai suatu kaum maka
mengikutimu di antara or ang- or ang M ukmin." (Al-Anfal : 64)
ia termasuk golongan mereka."l3
Sebagaimana kehinaan ditetapkan bagi orang-orang yang me- Penjelasan Ayat, "Cukuplah Bagimu Allah dan Orang-
nyelisihi perintahnya, maka kemuliaan ditetapkan pula bagi yang Orang yang Mengikutimu."
menaati dan mengikutinya. Allah iki berfirman: Maksudnya, Allah semata cukup bagimu, dan cukup pula bagi
orang-orang yang mengikutimu. Kalian tidak butuh lagi kepada yang

@b.frKoLs*:'i:(F6{,as5\#r5 lain setelah Allah tlB.


"Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu Dalam ayat ini (Al-Anfal: 64-penetj.l terdapat dua penafsiran:
bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi
Pertama,bahwa huruf 'u.rour'pada ayat itu berfungsi sebagai 'athaf'
(derajatnya), jiko kamu orang-orang yang beriman." (Ali Imran: 139)
(kata sambung), yakni ia menyambung lafazh 'man' (orang-orang)
Dan firman-Nya: dengan huruf 'kol' pada lafazh 'hasbuka'yang berfungsi sebagai kata
ganti dengan arti 'engkau'. sebab, menurut mazhab yang terpilih, boleh
-4;)'i:4i^i menyambung suatu kata kepada dhamir (kata ganti) yang berada pada
posisi majrur (posisi dimana huruf akhir suatu kata diberi tanda kasrah-
"Padahal kemuliaan itu hanyalah bagi Allah dan bogi Rosul-Nyo. "
penerj.) tanpa harus mengulangi penyebab yang menjadikan suatu kata
(Al-Munafiqun: 8)
harus di jorr (diberi tanda kasrah). Hal-halyang mendukung pandangan
Dan firman-Nya: ini cukup banyak. Adapun argumen mereka yang melarangnya tidaklah
kuat (lemah).
Y.z.-l
F\j-Pl Kl- S & ti\r:,iE ri ;r*t5 16 1L'G iu 'Wfr Kedua, bahwa huruf 'u.rou.r' bermakna 'mq'a' (bersama). Dengan
demikian, kata'man'berada pada posisi nashab (posisi dimana huruf
akhir suatu kata harus diberi tanda fathah-penerj.) karena disambung-
"Janganlah kamu lemah dan minta damai padahal kamulah yang di kan kepada posisi lafazh 'hasbuka'. Sebab kata 'hosbuko' semakna
atas dan Allah (pun) beserta kamu dan Dia sekali-kali tidak akan dengan lafazh 'kaafiika'. Maka, makna ayat menurut tafsiran kedua ini
mengurangi (pahala) amal-amal kamu." (Muhammad: 35) adalah; Allah S# cukup bagimu dan cukup (pula) bagi orang-orang yang
mengikutimu. Seperti dikatakan oleh orang-orang Arab, "Hasbuka
Dan firman-Nya:
wazaidan dirham", yakni; satu dirham cukup bagimu dan bagi Zaid.
Seorang penyair berkata:

t' HR. lmam Ahmad, Al-Musnad, 2150 dan 92, dengan sanad hasan. Sanad hadits ini la;)t ;'Li:t',r it;.$t ,;StsliL
dinyatakan jayyid (bagus) oleh lbnu Taimiyah dalam kitab Al-lqtidha (hlm.39). Dinyatakan
shahih oleh Al-Hafizh Al-lraqi dalam kilab Al-lhyaa. Dinyatakan hasan oleh Al-Hafizh (lbnu
Hajar-penerj.) dalam kitab Al-Fath (10/230). Bagian akhir hadits ini diriwayatkan juga oleh
Abu Dawud (no.4031), dan sebagiannya dinukil secara mu'allag (tanpa menyebut sanad
awal) oleh lmam Al-Bukhari dalam Shahih-nya (6/72). Hadits ini memiliki riwayat syahid
UW!t13r'r,!Yi
(pendukung) berupa riwayat mursal dengan sanad hasan yang dikutip oleh lbnu Abi
Bila peperangan berkobar dan pertahanan goyah
Syaibah melalui Al-Auza'i, dari Sa'id bin Jabalah, dari Nabi ffi.
Maka pedanglndia cukup bagimu dan bagi Adh-Dhahhak

30 Zadul Ma'ad I ZadulMa'ad-lilidl 31


Tafsiran kedua ini lebih tepat dibandingkan tafsiran pertama.
Terdapat pula tafsiran ketiga, yaitu kata 'man' berada pada posisi
J#:)i?i,if6\16ius;t
rafa' (posisi dimana huruf akhir suatu kata harus diberi tanda "(Yaitu) orang-orang (yang menaati Allah dan Rosul/ yang kepada
dhammah-penerj.) karena kedudukannya sebagai mubtada' (awal mereka ada orang-orang yang mengatakan; 'Sesungguhnya manusia
kalimat). Berdasarkan tafsiran ini, makna ayat tersebut adalah; Dan telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu
orang-orang yang bersamamu dari kaum Mukminin, cukuplah Allah bagi takutlah kepada mereka'. Mako perkataan itu menambah keimanan
mereka. mereka dan mereko menjawab; 'Cukuplah Allah menjadi penolong
l kami dan Allah adalah sebaik-baik pelindung'. " (Ali Imran: 173)
Ada pula tafsiran keempat, namun salah dari segi makna. Tafsiran
ini mengatakan bahwa lafazh 'man' berada pada posisi rafa' karena Mereka tidak mengatakan, "Cukuplah bagi kami Allah dan Rasul-
disambung dengan kAta 'Allah'. Maka makna ayat tersebut adalah; i
Nya." Bila perkataan mereka seperti tercantum dalam ayat itu, lalu Rabb
Cukuplah bagimu Allah dan para pengikutmu. Meski tafsiran ini pernah ta'ala memrrji mereka karenanya, maka bagaimana mungkin Allah $i!
dilontarkan oleh sebagian manusia, akan tetapi ia adalah kekeliruan l berfirman kepada Rasul-Nya, "Allah dan pengikutmu cukup bagimu,"
yang nyata. Tidak boleh memahami ayat dengan makna demikian. sementara para pengikut Rasul &E sendiri telah mengesakan Allah ilH
Sebab kata 'ol-hosb'dan 'al-kifayah'hanyalah milik Allah semata. Sama dalam hal itu. Mereka tidak mempersekutukan antara Allah dB dan
seperti tawakal, takwa, dan ibadah. Rasul-Nya dalam perkara 'al-hasb' (cukup), lalu bagaimana pula
sehingga Rasul-Nya mempersekutukan antara Allah S6 dan para
Perbedaan Antara Al-Hasb (Cukup) dan Ta'yid (Me- pengikutnya dalam perkara tersebut? Sungguh ini adalah hal paling
ngokohkan)
mustahil dan paling batil.
Allah tl\h; berfirman:
Serupa dengan ini firman Allah t$#:

.eAi'$"ltt;'Xi 6JL 5y 1;'; ur\rL-j.;,y_i ii't rs;: \]6, $;S #\;tW, ;6 1S


^\
664\JU-$-,A;i-*i47il6.:-i:5,
"Dan jika mereka bermaksud hendak menipumu, maka se-
sungguhnya cukuplah Allah (menjadi pelindungmu). Dialah yang "Jikalau mereka sungguh-sungguh ridha dengan apa yang diberikan
mengokohkanmu dengan pertolongan-Nyo dan dengan orang-orang Allah dan Rosu/-Nyo kepada mereka, dan berkata; 'Cukuplah Allah
beriman." (Al-Anfal: 62) bagi kami. Allah akan memberikan kepada kami sebagian dari
karunia-Nya, dan demikian (pula) Rosul-Nyo, sesungguhnya kami
Allah $# membedakan antara kata 'al-hasb' (cukup) dengan 'ta'yid' adalah orang-orang yang berharap kepada Allah', (tentulah yang
(pengokohan). Dia menjadikan kata 'al-hasb' untuk-Nya semata, dan demikian itu lebih baikbagi mereka)." (At-Taubah: 59)
menetapkan'ta'yid' untuk-Nya yang direalisasikan dengan pertolongan-
Nya dan juga para hamba-Nya. Allah i[E memuji orang-orang bertauhid Camkanlah! Bagaimana ayat ini menisbatkan 'pemberian' kepada
dan bertawakal di antara hamba-hambaNya, karena mereka telah Allah tld dan kepada Rasul-Nya. Sama seperti firman Allah ilW:
mengesakan Allah dalam hal 'ol-hosb' (cukup).
Allah tkiberfirman:
;:3*L33;1;\fii,r;
t" c,,

J;rj "if,;j6
& rx. i s6i i't 36i iil J6 iii "Apa-apa yang didatangkan kepada kamu oleh Rosul maka
ambillah." (Al-Hasyr: 7)
Namun Allah $# menisbatkan'al-hasb' (cukup) kepada-Nya semata.

32 Zadul ZadulMa'ad-lilidl 33
Allah dB tidak berfirman, "Mereka berkata; 'Cukuplah bagi kami Allah kelakutan dan kesesatan, serta pengabaian dan kesengsaraan di dunia
don Rosul-Nyo'." Bahkan hal itu dijadikan sebagai hak-Nya secara rl;rn akhirat.
murni. sama seperti firman-Nya, "sesungguhnya kami adalah orang-
orang yang berharap kepada Allah." (At-Taubah: 59). Tidak dikatakan, Rasulullah &8 telah bersumpah bahwa tidak sempurna iman salah
"Berharap kepada Allah dan Rosu/-Nyo. " Bahkan 'harapan, hanya seorang di antara kamu hingga beliau #8 lebih dia cintai daripada
diperuntukkan kepada Allah semata. Sama seperti firman-Nya: orangtuanya, anaknya, dan manusia seluruhnya.la
Allah lH telah bersumpah pula bahwa tidak beriman orang yang
tidak menjadikan beliau ffi sebagai hakim (pemutus) dalam segala
@;t\tq$@tiu--;(s$
"Maka apabila kgmu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanrah
perkara yang diperselisihkan antara dirinya dengan orang lain,
kemudian ia ridha dengan keputusan itu, dan tidak mendapati dalam
dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain. Dan hanya kepada dirinya rasa berat atas keputusan yang ditetapkan, kemudian menerima
Rabbmu hendaknya engkau berharap." (Al-lnsyirah: 7-8) dengan senang hati dan patuh sepenuhnya.l5
Raghbah (pengharapan), tawakal, inabah (kembali), dan o/-hosb Allah-$6 berfirman:
(cukup) hanyalah diperuntukkan kepada Allah t$d semata. sebagaimana
halnya ibadah, takwa, dan sujud, hanyalah untuk Allah i,W semata.
Begitu pula nadzar dan sumpah, tidak boleh melainkan hanya kepada ':A#a,KJ6\A1;;):'\pr<,;);$$;vi-lft5
b-/
Allah ilB semata. Serupa dengan ini firman Allah fo'olo:
e;'r
T*q{,fiiJ;;i "Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang Mukmin dan tidak (pula)
perempuan yang Mukmin, apabila Allah dan Rosu/-Nyo telah
"Bukankah Allah cukup (untuk melindungi) hamba-hambaI,,lya."
menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang
(Az-Zumar:36)
lain) tentang urusan mereka." (Al-Ahzab: 36)
Kata 'al-hasb' semakna dengan 'al-kafi'. Pada ayat ini, Allah
mengabarkan bahwa Dia sendiri 'kafin'(Yang rrrencukupi) bagi hamba-
hambaNya. Lalu bagaimana sehingga para pengikut Rasul dijadikan HR. lmam Ahmad, Al-Musnad, 31207. lmam Al-Bukhari, Ash-Shahih, Kitab Al-lman, Bab
bersama Allah iW dalam hal 'mencukupi' tersebut? Dalil-dalil yang Hubbu Ar-Rasul W, 1t54 dan 55, lmam Muslim, Kitab lman, Bab Wujuub Mahabbati
Rasulillah& Aktsar min Al-Ahl wa Al-Walad wa Al-Walid wa An-Naas Ajma'in, no. 44, An-
menunjukkan kebatilan penakwilan rusak ini sangat banyak dan tidak Nasa'i, Pada bagian Al-lman Wasyara'i'ihi, Bab Alaamatul lman, dan lbnu Majah, Pada
dapat disebutkan di tempat ini satu per satu. bagian Muqaddimah, Bab fil lman, no. 67. Semuanya dari hadits Anas bin Malik S.
Diriwayatkan pula oleh Al-Bukhari, An-Nasa'i, dan selain keduanya, dari hadits Abu
Adapun yang dimaksud adalah bahwa cukup dengan mengikuti Hurairah ^$+,. tbnu Bathal dan Qadhi lyadh serta selain keduanya berkata, "Mahabbah
(kecintaan) terbagi kepada tiga jenis: (1) Mahabbah (kecintaan) karena penghormatan
Rasul akan ada kemuliaan, kecukupan, dan pertolongan. Sebagaimana dan pengagungan. Seperti kecintaan kepada orang tua; (2) Mahabbah karena belas kasih
cukup dengan mengikuti beliau ffi akan diperoleh petunjuk, dan sayang. Seperti kecintaan kepada anak; dan (3) Mahabbah karena adanya
persamaan dan kebaikan. Seperti kecintaan yang terdapat pada manusia secara umum.
keberuntungan, dan keselamatan. Allah iW mengaitkan kebahagian di Rasulullah ffi mengumpulkan semua jenis kecintaan itu dalam kecintaan kepadanya.
dua negeri (dunia dan akhirat-penerj.) dengan mengikuti beliau &, dan Adapun penafian pada sabda beliau ffi, "Tidak beriman'l yakni penafian kesempurnaan
iman, bukan penafian asas iman. Karena, sesungguhnya asas iman ada dalam diri
menjadikan pula kesengsaraan pada dua negeri dengan menyelisihi seseorang yang tidak memiliki sifat seperti di atas.
petunjuknya. Bagi para pengikutnya diberikan petunjuk dan rasa aman, Hal itu terdapat dalam firman Allah ta'ala di surah An-Nisa': 65, "Maka demi Rabbmu,
keberuntungan dan kemuliaan, kecukupan dan pertolongan, kekuasaan mereka (pada hakikatnya) tidak beriman hingga mereka meniadikanmu hakim dalam
perkara yang mereka perselisihkan. Kemudian mereka tidak merasa keberatan dalam hati
dan pengukuhan, serta hidup bahagia di dunia dan akhirat. sedangkan mereka terhadap putusan yang engkau tetapkan, dan mereka menerima dengan
bagi yang menyelisihinya diberikan kehinaan dan kerendahan, sepenuhnya."

34 Zadul Ma'ad l
Allah t[# menutup pintu pilihan setelah ada perintah-Nya ,!
dan
perintah Rasul-Nya. Tidak boleh bagi seorang Mukmin memilih sesuatu 3G555.\i643iJJ
setelah ada perintah beliau BE. Bahkan jika beliau ffi memberi perintah, "Don Rabbmu menciptakan apa yang Dia kehendaki dan ikhtiyar."
maka perintahnya adalah keharusan. sesungguhnya memilih perkataan (Al-Qashash: 68)
'orang lain' hanya diperbolehkan bila perintah beliau ffi belum jelas.
Kata'ikhtiyor' disini bukan 'iradah' (kehendak) seperti yang diduga
Dan, 'orang lain' ini termasuk ahli ilmu tentang beliau &8 dan tentang
.leh para ahli kalam, yaitu Dia-lah pelaku yang berikhtiyar. Allah tlHj
sunnahnya. Berdasarkan syarat-syarat ini, maka perkataan 'orang lain'
memang demikian. Akan tetapi maksud 'ikhtiyar'di sini bukan makna
boleh diikuti dan bukan wajib diikuti. Tidak ada kewajiban bagi seorang
tersebut. Makna 'ikhtiyar'seperti di atas masuk dalam cakupan firman-
pun mengikuti perkataan seseorang selain beliau 48. Bahkan, batas
Nya, "Menciptakan apa yang Dia kehendaki." Sebab Dia $B tidak
maksimalnya adalah boleh bagi seseorang mengikuti perkataan selain
menciptakan kecuali atas kebebasan-Nya untuk berbuat. Masuk pula
beliau ffi, dan jika perkataan 'orang lain' itu ditinggalkan, maka tidak
dalam cakupan firman-Nya, "Apa yang Dia kehendaki," karena
dianggap maksiat kepada Allah dan Rasul-Nya. Di manakah posisi hal
kehendak merupakan kebebasan.
ini dengan mereka yang mewajibkan kepada semua mukallat' untuk
mengikutinya, mengharamkan atas mereka untuk menyelisihinya, Adapun yang dimaksud 'ikhtiyor'pada ayat di atas adalah 'memilih'
mewajibkan untuk meninggalkan semua perkataan demi perkataannya? dan 'mengkhususkan'. Maka ia adalah 'ikhtiyar' sesudah penciptaan.
Tidak ada keputusan bagi seorang pun bersama beliau ffi dan tidak ada Sedangkan 'ikhtiyar'umum adalah sebelum penciptaan. Ia lebih umum
perkataan bagi siapa pun bersamanya. Sebagaimana tidak ada dan lebih dahulu. Sedangkan yang satu lebih khusus dan belakangan.
pensyariatan dari seseorang bersama beliau ffi. Seseorang wajib diikuti Ini adalah 'ikhtiyar' (kebebasan memilih) di antara ciptaan, sedangkan
perkataannya jika memerintahkan apa yang diperintahkan oleh beliau yang pertama adalah 'ikhtiyar' (kebebasan memilih) untuk mencipta.
ffi, dan melarang apa yang dilarangnya. Pada kondisi demikian, ia Pendapat paling benar di antara dua pendapat yang ada adalah;
hanyalah penyampai semata, bukan yang memulai dan membuat. Hendaknya bacaan dihentikan secara sempurna pada lafazh, "u)a
Barangsiapa memulai suatu perkataan atau membuat kaidah-kaidah yakhtaar", sehingga kata, "maa" pada lafazh, "maa kaana lahumul
sesuai pemahaman dan penakwilannya, maka tidak wajib bagi umat
khiyaratu" berfungsi untuk menafikan. Jadi maknanya adalah; lkhtiyar
mengikutinya, dan tidak perlu meminta keputusan kepadanya hingga ini bukan hak mereka, bahkan hak Pencipta saja. Sebagaimana Dia
ditimbang dengan apa yang datang dari Rasul. Apabila sesuai dan menyendiri dalam penciptaan, maka Dia menyendiri pula dalam hal
dibenarkannya, maka diterima; namun bila tidak sesuai, maka harus memilih di antara ciptaan. Tak ada hak bagi siapa pun untuk mencipta
ditolak dan dicampakkan. Jika tidak ditemukan kejelasan antara dua dan memilih selain Dia. Karena, Allah $W tebitr mengetahui tetak-letak
perkara itu, maka perkataan ini dinyatakan mauqul (ditangguhkan pilihan-Nya, tempat-tempat keridhaan-Nya, dan apa-apa yang layak
pengamalannya hingga ada kejelasan-penerj.). Dan, posisinya yang
dipilih dan yang tidak layak. Adapun selain Dia, tidak bersekutu dengan-
paling baik adalah boleh memberi keputusan dan berfatwa dengannya
Nya dalam hal itu dari segi mana pun.
dan boleh pula meninggalkannya. Adapun menjadikannya sebagai
suatu keharusan dan kewajiban, maka tidak (ada alasan) sama sekali. Bantahan Bagi yang Mengatakan bahwa Lafazh 'Mad
Berkedudukan Sebagai' Maushul'(Kata Sambung)
Maksud 'lkhtiyar' pada Firman A!!ah, -Dan Rabbmu
Sebagian orang yang tidak memiliki pengetahuan mendasar dan
menciptakan apa yang Dia kehendaki dan berikhtiyar,-
mapan berpendapat bahwa kata 'maa' pada kalimat, "maa kaana
Selanjutnya, sesungguhnya Allah ilB menyendiri dalam hal pen lahumul khiyaratu" adalah 'maushul'(kata sambung) dan berkedudukan
ciptaan dari pemilihan di antara makhluk-makhluk. Allah $6 sebagai 'maf'ul' (objek) dari kata 'yakhtaar', sehingga maknanya adalah,
berfirman: "Dan yang memilih adalah mereka yang memiliki pilihan." Pandangan

36 Zadul
ini batil dari beberapa sisi, yaitu: "l),rn yang memilih adalah yang pilihan pada mereka", yakni; yang inti
Pertama, bahwa kalimat yang terletak sesudah kata sambung lrrlrlran itu ada pada mereka. Tetapi, bacaan dengan versi demikian
kehilangan 'penghubung' yang mengaitkannya dengan kata se- lrtl.rk pernah dinukil oleh seorang pun. Padahal tujuan pembicaraan
belumnya. Sebab, kata 'khiyoroh' berada pada posisi rafa' (posisi di sclaras dengan tafsiran ini.
mana huruf akhir suatu kata harus diberi tanda dhammah-penerj.) Ketiga, bahwa Allah iki
mengisahkan orang-orang kafir tentang
karena ia adalah isim kqana. Sehingga, makna ayat itu menjadi, "Dan trsulan mereka untuk memilih, dan kehendak mereka agar hak 'ikhtiyar'
yang memilih urusan adalah yang pilihan bagi mereka." Susunan (memilih) itu ada pada mereka. [-alu Allah tH menafikan hal itu dari
kalimat seperti ini mustahil diucapkan dalam Bahasa Arab. mereka seraya menjelaskan keesaan-Nya dalam hal memilih.
Apabila dikatakan, "Kalimat tersebut mungkin dibenarkan dengan Sebagaimana firman Allah $i6:
mengatakan bahwa 'penghubung' sengaja dihapus. Di mana kalimat
tersebut seharusnya berbunyi, wayakhtoaru allqdzii kaana lahum
alkhiyaratu /iihi (Dan yang memilih adalah yang pilihan bagi mereka
i1 @ * #5i U &.3 tF iuA rj {j gr,; \:rG

padanya). Yakni, dan yang memilih urusan adalah yang bagi mereka r;i i t$i c ii::,*; r;r; ffi P e; G,Si- i
pilihan pada urusan ifu."

Dijawab, "Argumen ini tertolak dari sisi lain. Yaitu, bahwa kalimat
'e16#1;4-e4i4C;'66;
tersebut bukan termasuk kategori yang diperbolehkan menghapus
Aa ) t ))z( /-1n / ) /' //
*('tf;V:idt;J6;
z '/^ 11
'penghubung'. Karena, 'penghubung' hanya dapat dihapus pada posisi
majrur (posisi di mana akhir suatu kata harus diberi tanda kosrah-
penerj.), dan huruf yang menyebabkannya menjadi majrur sama seperti
"Dan mereka berkata, 'Mengapa Al-Qur'an ini tidak diturunkan
kepada seorang besar dari soloh sofu dua negeri (Mekah dan Thaif).
huruf yang menyebabkan 'moushul' (kata sambung) itu menjadi mojrur,
Apakah mereka yong membagi-bagi rahmat Rabbmu? Kami telah
di samping makna keduanya harus sama. Seperti firman Allah iH, "Dio
menentukan antara mereka penghidupan mereka dalom kehidupan
makan dari apa yang kamu makan (darinya), dan minum dori apa yang
dunia, dan Komi telah meninggikan sebagian mereka atos sebagian
kamu minum," (Al-Mu'minun: 33), serta ayat'ayat sepertinya. Tidak yang lain beberapa derajat, agar sebagian mereka dapat
boleh dikatakan, "Jaa'ani alladzii marartu" (datang kepadaku yang aku mempergunakan sebagian yang lain. Dan rahmat Rabbmu lebih baik
lewati), atau "ro'aitu alladzi raghibtu" (Aku melihat yang aku ...),16 dan dari apa yang mereka kumpulkan." (Az-Zukhruf: 31-32)
yang sepertinya.
Allah 1!6 mengingkari sikap mereka yang menentukan pilihan
Kedua, sekiranya maknanya seperti ifu, tentu huruf akhir dari kata sendiri, dan mengabarkan bahwa yang demikian bukan hak mereka.
'khiyarah' akan diberi tanda 't'athah', dan kata kerja sesudah kata Bahkan, ia adalah hakZat yang telah membagi-bagi kehidupan mereka
'sambung' akan diberi'dhamir' (kata ganti) yang menghubungkannya yang terdiri dari rizki, kesempatan, dan ajal. Demikian pula, Dia yang
dengan kata sambung tersebut. Maka, seakan ayat itu mengatakan, membagi karunia-Nya di antara orang-orang yang memiliki keutamaan
sesuai ilmu-Nya tentang pilihan yang tepat. Siapa yang layak
'6 Kata 'penghubung' pada ayat itu telah dihapus, di mana bila tidak dihapus, ayat tersebut mendapatkan karunia itu dan siapa pula yang tidak layak. Dia-lah yang
berbunyi, "yakulu mimmaa ta'kuluuna minhu wayasyrabu mimmaa tasyrabuuna minhu." telah mengangkat derajat sebagian mereka atas sebagian yang lain,
Tapi kata 'minhu'kedua dihapus, sebab memenuhi persyaratan seperti telah disebutkan.
Kemudian pada contoh pertama seharusnya dikatakan, "jaabni billadzii maraftu bihi" membagi kehidupan di antara mereka dan membagi derajat keutamaan.
(datang kepadaku orang yang aku lewati), dan contoh kedua seharusnya,"ra'aitu alladzii Hanya Dia semata pembagi hal-hal itu, bukan yang selain-Nya.
raghibtu fiihi" atau"raghibtu anhu" (Aku melihat orang yang aku sukai ... atau ... orang
yang aku bencil. Wallahu A'larn-pener1. Demikian pula ayat di atas, dijelaskan padanya keesaan Allah tW dalam
hal penciptaan dan 'ikhtiyar' (kebebasan memilih). Dan bahwa Allah t$#

38 Zadul Ma'ad 1 Zadul Ma'ad lilid 1 39


Hal ini serupa pula dengan firman-Nya:
lebih mengetahui menempatkan pilihan-Nya. Seperti firman-Nya:

;'i j:,ieiU J4 6i, 6*'";it j i3 uiat; ",Q:iC 6{: ffi<r:g"yJ€;:!(*KcpA;J


\r' r

E "Dan Rabbmu mengetahui apa yang disembunyikan (dalam) dada

;36,_33*e16^ mereka dan apa yang mereka nyatakan." (Al-Qashash: 69)

Dan serupa pula dengan firman-Nya:


"Apabila datang sesuofu ayat kepada mereka, mereka berkata;
'Kami tidak akan beriman sehingga diberikan kepada kami yang L
serupa dengan apa yang telah diberikan kepada utusan-utusan
Allah'. Allah lebi! mengetahui di mana Dia menempatkan tugas
;J6,-JG. Fftfi
"Allah lebih mengetahui di mano Dia menempatkan tugos
kerasulqn. " (Al-An'am : 124)
kerasulan." (Al-An' am : 724\
Yakni, Allah lebih mengetahui tempat yang cocok untuk
menempatkan pilihan, kemuliaan, dan pengkhususan risalah serta Allah tJ6 mengabarkan dalam semua ayat itu tentang ilmu-Nya yang
kenabian, maupun hal-hal lainnya. mencakup pengkhususan tempat pilihan dengan apa yang dikhusukan
padanya. Karena ilmu-Nya bahwa tempat itu layak dipilih dan bukan
Keempat, bahwa Allah $6 mensucikan diri-Nya dari kesyirikan
yang lainnya. Renungkanlah redaksi ayat-ayat itu, niscaya akan engkau
mereka yang menjadi konsekuensi dari usulan dan keinginan mereka
dapati ia mengandung makna tadi, bahkan lebih darinya. Wallahu
untuk memilih. Allah tlW berfirman:
A'lam.
.r^\ a

W;;=$u,lA;i,i'N,:"':ApatAC Keenam, bahwa ayat itu disebutkan sesudah firman-Nya, "Dan


(ingatlah) hari (di walctu) Allah menyeru mereka, seraya berfirman;
"Sekali-kali tidak ada pilihan bagi mereka. Mahasuci Allah dan 'Apakah jawaban kalian terhadap pora Rasul?' Maka gelaplah bagi
Mahatinggi dari apa yang mereka persekutukan (dengan Dia)." (N-
mereka segala macam alasan pada hari itu, karena itu mereka tidak
Qashash:68) soling tanya menanya. Adapun orang yang bertaubat dan beriman, serta
Padahal kesyirikan mereka tidak berkonpekuensi menetapkan mengerjakan amal yang shalih, semoga dia termasuk orang-orang yang
pencipta yang lain, sehingga Dia harus membersihkan dirinya dari hal beruntung. Dan Rabbmu menciptakan apa yang Dia kehendaki dan
itu. Perhatikanlah! Sesungguhnya ia berada pada puncak kehalusan. memilihnya. " (Al-Qashash: 65-68).
Kelima, bahwa hal ini serupa dengan firman Allah Sii,
"Sesungguhnya, segala yong kamu seru selain Allah sekali-kali tidok
Sebagaimana Allah tH menciptakan mereka sendirian, maka Dia
memilih pula di antara mereka yang bertaubat, beriman, dan
dapat menciptakan seekor lalat pun, walaupun mereka bersatu untuk
mengerjakan amal shalih. Mereka pun menjadi pilihan-Nya di antara
menciptakannya. Dan jika lalat itu merebut sesuotu dari mereka, tiadalah
hamba-hambaNya, dan yang terbaik di antara ciptaan-Nya. Pemilihan
mereka dapat merebutnya kembali dari lalat itu. Amot lemahlah yang
ini kembali kepada hikmah-Nya dan ilmu-Nya kepada siapa yang layak.
menyembah dan amat lemah (pulalah) yang disembah. Mereka tidak
Bukan berdasarkan pilihan orang-orang musyrik tersebut dan usulan
mengenal Allah dengan sebenar-benarnya. Sesungguhnya Allah benar-
mereka. Mahasuci Allah &j dari apa yang mereka persekutukan. O
benar Mahakuat lagi Mahaperkasa." (Al-Hajj: 73-74). Kemudian Allah
berfirman, "Allah memilih utusan-utusan(Nya) dari malaikat dan dari
manusia. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
Allah mengetahui apa yang di hadapan mereka dan apa yang di
belakang mereka. Dan hanya kepada Allah dikembalikan semua
urusan," (Al Hajj: 75-76).

ZadulMa'ad *Jilid 1 4l
40 Tarlul Ma'ad lilid 1
PASAL

lkhtiyar Menunjukkan Rububiyah Allah t\B


Apabila engkau mencermati keadaan dari ciptaan ini, niscaya
engkau menemukan padanya bahwa 'pemilihan' dan 'pengkhususan' itu
menunjukkan rububiyoh dan wahdaniyahlT Allah i\ti, kesempurnaan
hikmah, ilmu, dan qudrah (kekuasaan)-Nya. Bahwa Dia adalah Allah
yang tidak ada sembahan selain Dia, tak ada sekutu bagi-Nya yang
mencipta sebagaimana ciptaan-Nya, memilih sebagaimana pilihan-Nya,
dan mengatur sebagaimana pengaturan-Nya. Pemilihan, pengaturan,
dan pengkhususan yang tampak pada alam ini merupakan tanda paling
agung mengenai rububiyoh-Nya. Bukti paling besar mengenai
wahdaniyah-Nya, sifat-sifat kesempurnaan-Nya, serta kebenaran para
Rasul-Nya. Untuk itu, kami akan menyitir sedikit di antara hal-hal itu,
sebagai peringatan bagi apa yang ada di baliknya, dan menunjukkan
kepada perkara selainnya.
Allah tW menciptakan tujuh langit lalu memilih yang paling tinggi di
antaranya. Ia dijadikan sebagai tempat tinggal malaikat-malaikat yang
didekatkan. Dikhususkan dengan dengan kursi dan 'Arsy-Nya. Serta
dijadikan sebagai tempat bagi siapa yang Dia kehendaki di antara
ciptaan-Nya. Maka, ia memiliki keistimewaan dan keutamaan atas
langit-langit lainnya. Sekiranya tak ada keistimewaan lain kecuali
kedekatannya dengan Allah tabaraka wata'ala, niscaya hal itu sudah
cukup sebagai keistimewaan baginya.
Pengutamaan dan pengkhususan ini-meski terdapat kesamaan
materi bagi langitJangit itu-merupakan dalil sangat jelas yang

'' Rububiyah adalah keesaan Allah {$B dalam perbuatan-Nya, dan wahdaniyah adalah
keesaan Allah tl}il dalam Zat-Nya.

Zadul Ma'ad 1 43
menunjukkan kesempurnaan qudrah (kekuasaan) dan hikmah-Nya, dan <l,rrr kcistimewaan mereka serta kedekatan mereka kepada Allah i[d.
bahwa Allah mencipta apa yang Dia kehendaki serta memilihnya. licl,rlr,r banyak malaikat selain mereka di langit, namun tidak disebutkan
Contoh lainnya adalah pengutamaan Allah {}H terhadap Surga kcr rr,rli mereka bertiga. Jibril penyampai wahyu yang merupakan
Firdaus atas surga-surga lainnya. Memberi keistimewaan dengan ..urrrbcr kehidupan hati dan ruh. Mika'il pengurus hujan yang menjadi
menempatkan 'Arsy-Nya di atas atap surga itu.18 Dalam sebagian atsar '.rrrrrtrer kehidupan bumi, hewan, dan tumbuh-tumbuhan. Sedangkan
disebutkan, "sesungguhnya Allah M menanamnya dengan tangan-Nya lsr,rlil peniup sangkakala yang bila dia meniupnya, maka dengan izin
dan memilihnya untuk yang terbaik di antara ciptaan-Nya." Allah tiupan itu menghidupkan orang-orang mati dan mengeluarkan dari
l<ubur-kubur mereka,
Contoh lainnya adalah Allah dW memilih malaikat-malaikat terbaik
di antara malaikat-malaikat lainnya. Seperti Jibril, Mika'il, dan Israfil. Demikian pula, Allah t}6 memilih para nabi di antara anak
Nabi &E biasa mengucapkan, keturunan Adam alaihimus shalatu uasso/om. Mereka berjumlah 124

gl'rlil -Llt , 'cl )li ,Y,q:r ,)'"b 4: l*JJt


Jz U--J /
ribu nabi. Lalu Allah memilih para Rasul di antara nabi-nabi itu yang
jumlahnya 313 Rasul. Sebagaimana tercantum dalam hadits Abu Dzar
yang dikutip oleh Imam Ahmad dan Ibnu Hibban dalam Shahih-nya.zo
tis W !:V'e.;<i c,;1 ,"!{tt'u $vSG ,u;r'tt, Allah memilih ulul azmi di antara para Rasul yang jumlahnya 5 Rasul
sebagaimana disebutkan dalam surah Al-Ahzab dan Asy-Syura, yaitu
q* etL ,+tr?l U *,;fst [ -.r-+l ,i.A* 4.9 firman-Nya, "Dan (ingatlah) ketika Kami mengambil perjaniian dari
nabinabi dan darimu (sendiri), dari Nuh, lbrahim, Musa, lsa putera
Maryam." (Al-Ahzab: 7). Dan firman-Nya, "Dia telah mensyariatkan bagi
#\t-ei;t-*'* kamu tentang agama apa yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh don
apa yang telah kami wahyukan kepadamu, dan apa yang telah kami
"Ya Allah, Rabb Jibril, Mika'il, dan Israfil, pencipta langit don bumi,
wasiatkan kepada lbrahim, Musa, dan lsa, yaitu; Tegakkanlah agama
mengetahui yang ghaib dan nampak, Engkau memutuskan di antara
hamba-hambaMu tentang apa yang mereka perselisihkon. Berilah
dan jangan kamu berpecah belah tentangnya," (Asy-Syura: 13).
Kemudian dipilih pula di antara ulul azmi dua khalil (kesayangan), yaitu
aku petunjuk kepada kebenaran dalam lpl yang diperselisihkan
dengan izin-Mu, sesungguhnya Engkau memberi petunjuk bagi Ibrahim dan Muhammad shollollahu'alaihima wa'alaihima wa sallam.
siapa yang Engkau kehendaki kepada jalan yang lurus."le Contoh lain adalah Allah dW memilih anak Ismail di antara jenis-
Penyebutan ketiga malaikat itu karena kesempurnaan pengkhususan
jenis anak keturunan Adam. Kemudian dipilih di antara mereka bani
Kinanah dari Khuzaimah, lalu dipilih di antara keturunan Kinanah,

Disebutkan dalam Shahrh Al-Bukhari , Kltab Tauhid, Bab Wakaana 'Arsyuhu Alal Maa',
'13t349, dari hadits Abu Hurairah l*o ia berkata, Rasulullah ffi bersabda, "sesungguhnya
HR. Ahmad, Al-Musnad, 51178-179. Dalam sanad-nya terdapat tiga perawi lemah.
Sementara lbnu Hibban meriwayatkan dalam Shahih-nya no. 94 secara panjang lebar,
di surga terdapat seratus tingkatan, disiapkan Allah untuk orang-orang yang berjihad di
dan dalam sanad-nya terdapat lbrahim bin Hisyam Al-Ghassani. Abu Hatim dan selainnya
jalan-Nya. Jarak antara setiap dua tingkatan sama seperti jarak antara langit dan bumi.
berkata, "Dia adalah pendusta." lmam Ahmad meriwayatkan pula dalam Musnad, 51265-
Apabila kalian meminta kepada Allah, maka mintalah kepada-Nya Al-Firdaus.
266, dari hadits Abu Umamah, namun dalam sanad-nya terdapat pula tiga perawi lemah.
Sesungguhnya ia adalah surga terbaik dan teftinggi. Di atasnya 'Arsy Ar-Rahman, dan
Lalu Al-Hakim mengutip dalam kitab Al-Mustadrak, 21262, dari hadits Abu Umamah bahwa
darinya memancar sungai-sungai surga."
seorang laki-laki berkata, "Wahai Rasulullah, apakah Adam seorang nabi?" Beliau &
HR. lmam Muslim, Ash-Shahih, Kitab, Shalatul Musafirin, Bab Du'a fii Shalatil Lail wa menjawab, "Benar, diajari dan diajak bicara. " Laki-laki itu berkata, "Berapa lama antara dia
Qiyaamihi, no.77O, dari hadits Aisyah q45,, bahwa Abu Salamah bin Abdurrahman bin dengan Nuh?" Beliau ffi menjawab, "sepuluh abad." Laki-laki itu bertanya, "Berapa lama
Auf bertanya kepada Aisyah q1$5, , "Dengan apakah biasanya Nabi H membuka antara Nuh dan lbrahim?" Beliau M menjawab, "sepuluh abad."Mereka berkata, "Wahai
shalatnya apabila shalat pada malam hari ?" Dia menjawab, "Biasanya apabila beliau ff Rasulullah, berapakah jumlah Rasul?" Beliau ffi menjawab, "315 Rasut, kelompok yang
shalat pada malam hari, beliau memulai shalatnya dengan mengucapkan, 'Allahumma sangat besar." sanad-nya shahih sesuai syarat lmam Muslim seperti dikatakan oleh Al-
rabba Jibril ..., "'(Al-Hadits). Hakim dan disetujui oleh Adz-Dzahabi
-..-.,?*.:*-:l-,r;1l

44 Zadul Ma'ad 1
ffi-imir
,ln.a*nFerfil':raf
lzuori
'

1 45
Qr:rraisg. Dari Quraisydipilih bani Hasyim. Kemudian dari bani Hasyim Al-Tirmidzi dari hadits Buraidah bin Al-Hushaib Al-Aslami, ia berkata,
dipilih penghulu anak keturunan Adam, yaitu Muhammad ffi.21 ll.rsulullah *8 bersabda:
t
bt4rt;V ,U kVi tr:b ,&t J.al
9/
Begitu pula Allah i$6 memilih para sahabat dari manusia-manusia
.,oX'Yl ..r.i
lairr di alam semesta, lalu memilih di antara mereka orang-orang dahulu
dan pertama, dan memilih di antara mereka orang-orang yang ikut
dalam perang Badar, kemudian dipilih lagi yang ikut dalam bai'at ar-
ridhwan, setelah itu dipilih untuk mereka agama paling sempurna,
i:'lt iv"u;t;.iti
"Penghuni surga seratus dua puluh shaft' ftaris), delapan puluh baris
syariat paling utama, ahlak paling baik, bersih dan suci.
berasal dari umat ini, sedangkan empat puluh baris berasal dari
Allah tW memilih.umat beliau ffi atas umat-umat lain. Sebagaimana umat-umat lain."23 At-Tirmidzi berkata, "lni adalah hadits hasan."
dlsebutkan dalam Musnad lmam Ahmad dan selainnya dari hadits Bahz
Adapun riwayat dalam kitab Ash-Shahih, dari hadits Abu Sa'id Al-
birr Hakim bin Mu'awiyah bin Haidah, dari bapaknya, dari kakeknya
Khudri, dari Nabi ffi tentang 'ba'tslt an-naar'(utusan neraka):
beliau berkata, Rasulullah ffi bersabda:

p1"*1'*ii'; *t $i,ptrj* ui'*,0' jtr**$,:$ti


:t i;W'itSt;i; ii "DemiYang jiwaku berada di tangan-Nya, sesungguhnya aku sangat
"Kalian menjadi penggenop tujuh puluh umat, kalian adalah yang
terbaik dan poling mulia di antara umat-umat itu di sisi Allah."zz menginginkan bahwa kalian menjadi setengah penghuni surga,"24
tanpa melebihkan dari jumlah itu.
Ali bin Al-Madini dan Ahmad berkata, "Hadits Bahz bin Hakim, dari
Maka, mungkin saja dikatakan bahwa hadits ini lebih shahih, atau
bapaknya, dari kakeknya, adalah shahih."
dikatakan Nabi &E berkeinginan agar umatnya menjadi setengah peng
Pengaruh pemilihan ini tampak pada amalan, ahlak, tauhid, dan huni surga. Namun, Rabbnya memberitahukan kepadanya,
tenpat-tempat mereka di surga. Begitu pula posisi mereka saat berada "Sesungguh nya mereka delapan puluh baris di antara seratus dua puluh
d1 padang mahsyar, di mana mereka berada di atas manusia di satu baris."zS Maka tidak ada pertentangan antara kedua hadits. Wallahu
ternpat tinggi memantau manusia lainnya dari kefinggian. Dalam riwayat A'lam.

HR. Muslim, Ash-Shahih, Kitab Fadha'il, Bab Fadhlu Nasab An-Nabiy ffi, no. 2276, dari Di antara pengutamaan Allah 1$6 dan pengkhususan-Nya terhadap
Watsilah bin Asyqa' 4*b ia berkata, aku mendengar Rasulullah ffibersabda,
umat Muhammad #€, bahwa Dia memberikan kepadanya ilmu dan
"sesungguhnya Attah {i# memilih Kinanah di antara keturunan lsmait, tatu memitih
Quraisy di antara keturunan Knanah, dan memilih bani Hasyim di antara Quraisy,
kemudian memilihku di antara bani Hasyim." Kinanah terdiri dari beberapa kabilah, bapak HR. At-Tirmidzi, As-Sunan, Kitab Shifatul Jannah, Bab Maa Jaa'a fii Kam Shaffi Ahlil
mereka adalah Kinanah bin Khuzaimah. At-Tirmidzi menukil riwayat serupa pada no. Jannah, no. 2549, dan beliau menganggapnya hasan. Ahmad, Al-Musnad 5i347, Ibnu
36'12, Kitab Al-Manaqib, Bab Maa Ja'a fii Fadhli An-Nabiy ffi. Latu beliau menukil pula Majah Kitab Zuhd, Bab Shifati Ummati Muhammad shallallahu 'alaihi wa alihi wa sallam,
dengan redaksi lebih lengkap pada no. 3609 dengan lafazh, "Sesungguhnya Allah memilih no. 4289, melalui beberapa jalur dan sanad-nya shahih, di-shahlh-kan oleh lbnu Hibban.
lsma'il di antara keturunan lbrahim, memilih Kinanah di antara keturunan lsma'il, memilih Al-Hakim, 1/82. Sehubungan dengan masalah ini dinukil juga dari lbnu Abbas, lbnu
Quraisy di antara Kinanah, memilih bani Hasyim di antara Quraisy, memilihku di antara Mas'ud, dan Abu Musa yang dikutip oleh Ath-Thabrani.
bani Hasyim." At-Tirmidzi berkata, "lni adalah hadits hasan shahih." Dan memang benar lni adalah penggalan hadits panjang yang diriwayatkan lmam Muslim dalam Shahihnya
demikian. no. 222, dari hadits Abu Sa'id Al-Khudri ,$4, Kitab lman, Bab Qauluhu, Yaquulullahu li
HR. Ahmad, Al-Musnad, 5/5 dengan lafazh, "Sesungguhnya kalian menggenapkan tuiuh Adam, Akhrij Ba'tsa An-Nar Min Kulli Alfln Tis'a Mi'atin wa Tis'ata wa Tis'in. Sehubungan
puluh umat...," (Al-Hadits). lbnu Majah, As-Sunan no. 4288, Kitab Az-Zuhd, Bab Sifat dengan masalah ini dinukil pula dari lbnu Mas'ud yang diriwayatkan oleh lmam Al-Bukhari
Umat Muhammad W. Rt-Tirmidzi, As-Sunan, Kitab Tafsir Surah Ali lmran, no. 3004, 111335 dan lmam Muslim no.221 .
dengan lafazh, 'Sesungguhnya kamu menyempurnakan tuiuh puluh umat ...." Hadits ini Al-Hafizh berkata dalam kitab Al-Fath 11/336, "Seakan ketika beliau ffi mengharapkan
memiliki sanad hasan. At-Tirmidzi berkata, "Hadits Hasan." Di-shahih-kan pula oleh Al rahmat Rabbnya bahwa umatnya menjadi setengah penghuni surga, maka Allah i$b
Hakim dan disetujui Adz-Dzahabi. memenuhi harapannya dan menambahnya."

46 Zadul Ma',ad lilid 1 ZadulMa'ad 1 47


kebijakan yang belum pernah diberikan kepada umat lain. Dalam "Borangsiapa mendatangi rumah ini (Ka'bah-penerj.), lalu tidak
Musnad Al-Bazzar dan selainnya dari hadits Abu Darda' ia berkata, aku berbuat rafats dan tidak berbuat fasik, maka ia kembali sebagaimana
mendengar Abu Al-Qasim ffi bersabda, "sesungguhnya Allah bert'irman hari saat dilahirkan ibunya."z8
kepada /so putera Maryam, 'Sesungguhnya Aku akan mengutus
sesudahmu sofu umat; jika mereka mendapati apa yang mereka Allah $B tidak meridhai bagi para pengunjungnya selain pahala
inginkan, mereka memuji dan bersyukur, dan jika mereka ditimpa apa
surga. Dalam As-Sunon dari hadits Abdullah bin Mas'ud & iu berkata,
Rasulullah ffi bersabda:
yang tidak disukoi, maka mereka mengharapkan pahala dan bersabar.
Tidak ada kebijakan dan tidak ada ilmu.' lsa berkata, 'Wahai Rabb, olo

bagaimana ini; tidak ada kebijakan dan tidak ada ilmu?' Allah menjawab, &v
o ,
3r;$j';nt )W"t{;Y v;,tS e*t'6.trv
9,

'Aku memberikan kepada mereka dari kebijakan-Ku dan ilmu-Ku."'26

Pemilihan Tanah Haram dan Penjelasan Keistimewaannya


,tu)?t a;A. As #ts +ir *+t * UJI
Contoh lainnya adalah Allah $# memilih yang terbaik dan paling {+t rr3it?
mulia di antara tempat-tempat dan negeri-negeri, dan ia adalah Tanah
Haram. Sesungguhnya Allah l\W memilihnya untuk Nabi-Nya W. "Rangkaikanlah antara haji dan umrah, sesungguhnya keduanya
Dijadikan sebagai tempat manasik bagi hamba-hambaNya. Allah menghilangkan ket'akiron dan doso-doso sebagaimana perapian
mewajibkan kepada para hamba untuk datang kepadanya, jarak dekat mengikis karat besi, emas, dan perak. Tak ada balasan bagi haji
maupun jauh, dan dari seluruh pelosok negeri. Mereka tidak boleh mabrur selain surga. "2e
masuk kecuali dalam keadaan tawadhu', khusyu', menghinakan diri,
Dalam Shahihoin dari Abu Hurairah 4$b, bahwa Rasulullah 48
melepaskan penutup kepala, dan menjauhi pakaian penghuni dunia.
bersabda:
Allah $6 menjadikannya sebagai wilayah haram dan aman. Tidak boleh
ditumpahkan darah padanya, pepohonannya tidak boleh ditebang,
binatang buruannya tidak boleh diusik, rerumputannya tidak boleh
,t?xi A SrliitUtSti*.$i:k r',{it jyir5t
dicabut, dan barang jatuh padanya tidak boleh dipungut untuk dimiliki Y"' t
tapi boleh untuk diumumkan. Berangkat mbnuju Tanah Haram Y!
dijadikan sebagai penebus dosa terdahulu, pembersih kesalahan, dan
"+l
"Umrah hingga umrah adalah penghapus apa yang ada di antara
penghapus kekeliruan. Disebutkan dalam ShahihainzT dari Abu Hurairah
keduanya. Sedongkan haji mabrur tidak ada ganjarannya kecuali
,q*o ia berkata, Rasulullah ffi bersabda:

;li xtS 6 e5,XiS,*; C *;t & ;t'6 HR. Al-Bukhari, Kitab Al-Hajj, Bab Fadhlul Hajji Al-Mabrur, 31302, juga bab Qaulillahi .€:
Falaa Rafatsa wa Laa Fusuuqa wa Laa Jidaala fii Al-HEj,4117.lmam Muslim, Kitab Al-
Hajj, Bab Fadhlul Hajji wa Al-Umrah wa Yauma Arafah no. '1350. Adapun lafazh di atas
menurut versi lmam Muslim.
HR. Ahmad, Al-Musnad 6/450, dari hadits Abu Ad-Darda' 4p, dan sanadnya hasan. Al- HR. At-Tirmidzi, Kitab Al-Hajj, Bab Maa Jaa'a fii Tsawaab Al-Hajj wa Al-Umrah, no. 810.
Haitsami menyebutkan dalam Majma Aa-Zawa'id 10/67 seraya berkata, "Diriwayatkan An-Nasa'i, Kitab Al-Hajj, Bab Fadhlu Al-Mutaba'ati baina Al-Hajj wa Al-Umrah,5/1 15.
Ahmad, Al-Bazzar, dan Ath-Thabrani di kitab Al-Kabiir dan Al-Ausath, dan para perawi Ahmad, Al-Musnad, no. 3669, dengan sanad hasan. Riwayat ini memiliki pendukung dari
dalam riwayat lmam Ahmad adalah perawi kitab As/r-Shahlh selain Al-Hasan bin Siwar hadits Umar yang dikutip oleh lmam Ahmad, no. 167, dan lbnu Majah, no. 2887. Serta
dan Abu Al-Halbas Yazid bin Maisarah, tapi keduanya tergolong tsrqah (terpercaya). pendukung lain, yaitu hadits lbnu Abbas yang dinukil oleh An-Nasa'i 5/1 15. Karena kedua
Shahihain artinya adalah dua kitab shahih, dan maksudnya adalah kitab Shahih A! riwayat pendukung inilah sehingga hadits di atas dapat digolongkan shahih. Makna lafazh,
"Rangkaikanlah .-.." yakni jadikanlah salah satunya mengikuti yang lainnya, dilakukan
Bukhai dan kitab Shahih Muslim. Adapun bila disebut kitab Shahrh maka maknanya
adalah Shahrh Al-Bukhari. Demikianlah makna setiap kali kedua istilah ini disebut dalam sesudahnya. Maksudnya, apabila kalian melakukan haji, maka laksanakan umrah
kitab ini. Wallahu A'larn-penerj.
sesudahnya, dan bila kalian umrah, maka kerjakan haji sesudahnya, karena
sesungguhnya keduanya saling merangkai.

48 Zadul Ma'ad Jilid 1 z^1..1 r r^r^l rilrl 4 Aal


surgo. "3o

Seandainya Negeri Aman (Tanah Haram-penerj.) bukan negeri-Nya


iyit, \e fla d, U JJS| tk 5-ex a.i>,^,
yang terbaik, paling Dia cintai, dan pilihan-Nya di antara negeri-negeri
lain, tentu permukaannya tidak Dia jadikan sebagai tempat manasik bagi e,2'>\3 b pi C?t r,-:;)t 4.it'-r ,(t?t rz-3t
hamba-hambaNya, tidak pula mewajibkan bagi mereka me-
ngunjunginya dan menjadikan hal itu sebagai salah satu fardhu Islam
paling utama. Bahkan, Dia bersumpah dengannya pada dua tempat
it;*Utk,5*
"Satu kali shalat di masjidku ini lebih utama daripada seribu kali
dalam Al-Qur'an. Allah iki berfirman:
sholot di tempat lain kecuali Masjidrl Haram. Sotu koli shalat di
Masjidil Haram lebih utama daripada shalat seratus kali di masjidku
@t*Oiit;irl:v" lm. "'
. . ,12,

"Dan (demi) negeri yang aman ini. " (At-Tin: 3)


Hadits ini dinukilpula oleh Ibnu Hibban dalam Shohih-nya.
Dan firman-Nya:
Riwayat ini sangat tegas menyatakan bahwa Masjidil Haram adalah
-4\- ,.,r, , * -1-<
hamparan paling utama di muka bumi secara mutlak. Oleh karena itu,
ryIJ\r+Ar) safar dalam rangka mengunjunginya adalah fardhu, sedangkan untuk
"sungguh aku bersumpah dengan negeri ini. " (Al-Balad: 1)31 selainnya ada yang hanya bersifat mustahab (disukai) dan tidak wajib.
Tidak ada di atas permukaan bumi satu tempat yang wajib bagi Dalam Al-Musnad, At-Tirmidzi dan An-Nasa'i, disebutkan dari Abdullah
setiap orang mampu untuk berusaha mengunjunginya dan thawaf di bin Adi bin Al-Hamra', bahwa dia mendengar Rasulullah &€ berdiri di
rumah yang ada padanya selain Mekah. Tak ada pula di atas atas kendaraannya di Al-Hazwarah33 di Mekah seraya bersabda:
permukaan bumi satu tempat yang disyariatkan untuk dicium dan
disentuh lalu kesalahan-kesalahan digugurkan padanya selain hajor
aswad dan rukun yamani. Dinukil melalui jalur fsobit (akurat) dari Nabi
Ji r"S,
Y JJ
at ",JL ,ht ,-i3i
/
l;iS
^t
ernt
/ * +t av
/

ffi, bahwa shalat di Masjidil Haram sebanding dengan 100 ribu kali
shalat (di tempat lain kecuali Masjid Nabawi-penerj.). Dalam Sunan An-
.;;Y 14L;;i
Noso'i dan Al-Musnod disebutkan dengan sanad shahih dari Abdullah "Demi Allah,sungguh engkau adalah negeri Allah yang terbaikdan
bin Az-Zubair, dari Nabi &8, bahwa beliau bersabda: negeri Allah yang paling disukoi oleh Allah. Seandainya aku tidak
dikeluarkan darimu, niscaya aku tidak akan keluar." At-Tirmidzi
berkata, "lniadalah hadits hasan shahih."e

HR. Al-Bukhari, Kitab Al-Hajj, Bab Wujub Al-Umrah, 31476, dan lmam Muslim, Kitab Al- Bahkan termasuk keistimewaannya adalah keberadaannya sebagai
Hajj, Bab Fadhlu Al-Hajj wa Al-Umrah wa Yauma Arafah, no. "1349.
Al-Hafizh lbnul Jauzi berkata dalam kitab Zadul Masir-yang telah kami tahqiq-Firman
Hadits ini tidak ditemukan dalam Sunan An-NasaI yang telah dicetak, dan barangkali ia
Allah ta'ala, 'laa uqsimu bihadzal balad'menurul Ac-Zai{ bahwa maknanya adalah 'Aku
terdapat dalam Sunan Al-Kubra. Hadits tersebut dalam Musnad lmam Ahmad 415. Adapun
bersumpah', sedangkan kata 'laa' di awal bukan menafikan, tapi ia berfungsi memberi
sanadnya shahih dan dinyatakan shahih oleh lbnu Hibban, no. 1027.
penekanan. Sama seperti firman Allah la'ala, "li alla ya'lamu ahlal kitab" (Yakni, supaya
ahli kitab benar-benar mengetahui) (Al-Hadid: 29)." lbnu Katsir menukil dari Mujahid Al-Hazwarah sama dengan bentuk kata Al-Qasywarah, dan ia adalah nama salah satu
bahwa firman-Nya,"laa uqsimu bihadzal balad", kata'laa'merupakan bantahan bagi kaum tempat di Mekah. Makna dasar Al-Hazwarah adalah bukit kecil. Lalu tempat itu dinamakan
musyrikin, dan kalimat selanjutnya bermakna, 'Aku bersumpah dengan negeri ini'. lbnu Al-Hazwarah, karena dahulu di dekat tempat itu terdapat bukit kecil.
Katsir berkata, "lni adalah sumpah dari Allah d6 d"ng"n Mekah (Ummul Qura) pada saat HR. Ahmad, 4/305, At-Tirmidzi, Kitab Al-Manaqib, Bab Fadhlu Mekah, no. 3921, dan lbnu
penduduknya masih berstatus halal (musyrik-penerj,). Hal itu hendak mengingatkan akan Majah, Kitab Al-Manasik, Bab Fadhlu Mekah, no. 3108. Sanadnya shahih dan dinyatakan
keagungan kedudukannya saat penduduknya telah berstatus haram (Muslim-penerj.)." shahih oleh lbnu Hibban, no. 1025.

E/n z^J..I l r^r^J rrt:l r


kiblat bagi semua penghuni bumi. Tak ada di atas bumi ini kiblat ')(,r))entara antara dirinya dengan Ibrahim ,i*l\ lebih dari seribu tahun.
selainnya. '.trrrgguh ini adalah gambaran kebodohan orang yang mengucap-
li,rrrrrya. Karena, andil Sulaiman terhadap Masjid Al-Aqsha hanya
Haram Menghadap Tanah Haram Maupun Membelakangi- nrr,renovasi, bukan meletakkan asasnya. Adapun yang meletakkan
nya Ketika Buang Hajat Meskipun Sedang Berada dalam ,rs.)snya adalah Ya'qub bin Ishaq shallallahu alaihima wa'alaihima wa
Bangunan srr//om, setelah Ibrahim $gEJl membangun Ka'bah, dengan jarak waktu
Di antara keistimewaan Tanah Haram adalah diharamkan v(urg sama seperti disebutkan.
menghadap maupun membelakanginya saat buang hajat, dan hal ini
Di antara perkara yang menunjukkan keutamaannya, bahwa Allah
tidak berlaku pada negeri-negeri lainnya.
:\t, mengabarkan ia adalah Ummul Qura (induk negeri). Semua negeri
Mazhab paling' benar dalam masalah ini, bahwa tidak ada mengikut kepadanya dan merupakan cabang darinya. Sedangkan ia
perbedaan dalam hal itu antara di tempat terbuka dan dalam bangunan, .rdalah asal dari negeri-negeri lain. Maka, menjadi keharusan bahwa
berdasarkan belasan dalil yang telah saya sebutkan di selain tempat ini. tidak ada negeri lain yang menyamainya. Kedudukannya sama seperti
Adapun mereka yang membedakan antara tempat terbuka dan di dalam yang dikabarkan oleh Nabi ffi tentang Al-Fatihah sebagai Ummul
bangunan, sama sekali tidak memiliki dalil untuk menandinginya, Qur'an36 (induk Al-Qur'an), di mana tidak ada tandingan baginya
ditambah lagi kontradiksi sesama mereka dalam menentukan batasan dalam kitab-kitab Ilahi.
tempat terbuka dan bangunan. Akan tetapi, di sini bukan tempat untuk
memaparkan hujjah-hujjah dari kedua pihak. Perbedaan Ulama dalam Membolehkan Masuk Mekah
Tanpa lhram Bagi yang Memiliki Keperluan Bolak-Balik ke
Masjidil Haram Adalah Masjid Pertama Dibangun di Muka Mekah
Bumi Di antara keistimewan Tanah Haram adalah tidak boleh-bagi yang
Keistimewaan lain Tanah Haram, bahwa Masjidil Haram adalah tidak memiliki kepentingan bolak-balik-memasukinya kecuali dengan
masjid pertama dibangun di muka bumi, seperti disebutkan dalam berihram. Ini adalah keistimewaan yang tidak terdapat pada negeri
shahihain dari Abu Dzar, ia berkata, "Aku bertanya kepada Rasulullah manapun. Permasalahan ini diterima manusia dari Ibnu Abbas,i$6. Dan,
ffi tentang masjid pertama yang dibangun di -.rliu bumi. Maka beliau ffi dinukil dari Ibnu Abbas melalui sanad yang tidak dapat dijadikan hujjah
bersabda, 'Masjidil Haram'. Aku berkata, 'Kemudian yang mana?' secara marfu, dari Nabi ffi, "Tidak boleh bagi seseorang memasuki
Beliau menjawab, 'Masjid Al-Aqsha'. Aku berkata, 'Berapa lama jarak Mekah kecuali berihram. Baik penduduknya ataupun bukan pen-
antara keduanya?' Beliau &E bersabda,'Empat puluh tahltn'."3s duduknya."
Hadits ini menimbulkan kemusykilan bagi orang-orang yang tidak Hadits ini diriwayatkan Abu Ahmad Adi, akan tetapi Al-Hajjaj bin
mengerti maksudnya. Telah diketahui bahwa Sulaiman bin Dawud Artha berada pada jalur lain. Masalah lainnya, ia menerimanya dari para
'alaihimassalam adalah orang yang membangun Masjid Al-Aqsha.
tu HR. Muslim, Ash-Shahih, Kitab Shalat, Bab Wujuub Qira'atil Fatihah, no. 395, dari Abu
'u HR. Al-Bukhari, Kitab Ahadits Al-Anbiyaa, Bab eauluhu Ta'ala 'wattakhadza Allahu Hurairah ^,*-b, dari Nabi &8, beliau bersabd a, " Barangsiapa mengerjakan suatu shalat tanpa
lbrahima Khalila', 6/290 dan 291, tmam Muslim, bagian awal kitab Masajid wa Mawadhi' membaca padanya Ummul Quian maka ia adalah khidaaj-" Diucapkan sebanyak tiga kali.
Ash-Shalah, no. 520. Al Hafizh lbnu Hajar berkata dalam Al-Fath, "Hadits ini menafsirkan Khidaaj artinya tidak sempurna. lmam Ahmad, 5/1 14, AtTirmidzi, Kitab Tafsir, no. 3124,
maksud daripada firman Allah i\i!,'sesrrgguhnya rumah pertama yang ditetakkan untuk An-Nasa'i, Kitab Shalat, Bab Ta'wiil Qaulihi ,€: Wataqad Atainaaka Sab'an Minal Matsani
manusia di Bakkah'." Beliau berkata pula, "Juga menunjukkan bahwa yang dimaksud wa Al-Qur-an AI-Azhim, dari hadits Abu Hurairah "$", dari Ubay bin Ka'ab ia berkata,
dengan 'bait' (rumah) adalah rumah peribadatan, bukan rumah secara umum. Hal itu telah Rasulullah 48 bersabda, "Tidak ada diturunkan oteh Allah & datam Taurat maupun tnjil
disebutkan secara tegas dari Ali sebagaimana dikutip oleh lshaq bin Rahuwaih dan lbnu sepefti Ummul Qur'an, dan ia adalah tujuh yang berulang-ulang. (Allah berfirman), 'la
Abi Hatim melalui sanad shahih, "Telah ada rumah-rumah sebelumnya, akan tetapi ia terbagi antara diri-Ku dengan hamba-Ku, dan untuk hamba-Ku apa yang ia minta'."
adalah rumah pertama yang diletakkan sebagai tempat beribadah kepada Allah.,, Sanadnya shahih, dinyatakan shahih oleh lbnu Hibban, no.1714.
perawi lemah. tidak sama seperti orang yang melanggar perintahnya di
r,,l,rrrirnya,
It,rrrpat jauh darinya. Inilah pemutus perselisihan dalam hal pelipal
Para fuqaha (Ahli Fiqih) dalam masalah ini memiliki tiga pendapat,
, l, ur(laan kejahatan. Wallahu A' lam.
yaitu; pertama, tidak memperbolehkan; kedua, memperbolehkan;
ketlga, membedakan antara orang di dalam miqafT dan di luar miqat. Perasaan Terpaut ke Tanah Haram
Barangsiapa di luar miqat, maka tidak boleh baginya melewati miqat
Rahasia keutamaan dan pengkhususan ini tampak pula pada
tersebut kecuali berihram. Sedangkan orang yang berada dalam miqat,
l<eterpautan perasaan, kecondongan hati, dan kecintaannya terhadap
maka hukumnya sama dengan penduduk Mekah. Pendapat terakhir ini
rrcgeri yang aman ini. Daya tariknya terhadap hati lebih kuat daripada
dinukil dari Abu Hanifah. Sedangkan dua pendapat pertama berasal
rlaya tarik magnet terhadap besi. Ia yang lebih tepat menyandang
dari Asy-Syafi'i dan Ahmad.
perkataan penya'ir:

#,ts j;J*a
Menjatuhi Hukuman Bagi yang Berniat Berbuat Jahat di
Tanah Haram
Keistimewaan lain Tanah Haram adalah bahwa seseorang diberi
hukuman jika berniat berbuat jahat padanya, meskipun tidak jadi
melakukannya. Allah il$i berfirman : )a')trii,I "ru*s
Keindahannya adalah materi semua keindahan
@firfial;i#tab*;;Ju
"Dan barangsiapa yang bermaksud berbuat kejahatan secara zhalim
Dan magnet bagi hati kaum lelaki
Oleh karena itu, Allah i$5 mengabarkan bahwa ia adalah tempat
di dalamnya, niscaya akan Kami rasakan kepadanya sebogion sikso berkumpul bagi manusia. Yakni, mereka berdatangan kepadanya silih
yang pedih. " (Al-Hajj: 25)
berganti dari seluruh penjuru pada setiap tahun. Namun, mereka tidak
Perhatikanlah! Bagaimana kata kerja'arado' (ingin) pada ayat ini pernah merasa puas. Bahkan, setiap kali mengunjunginya, justru
diikuti oleh huruf 'bo', sementara apabila ia diiringi oleh huruf 'bo'maka semakin merindukannya.
pasti mencakup makna kata kerja 'hamma'(berniat). Orang yang berniat
Mata tak berkedip saat menatapnya
berbuat kejahatan di Tanah Haram diancam akan ditimpa siksa yang
Hinggatatapan kembali padanya dipenuhi rindu
pedih.
Demi Allah, betapa banyak orang yang terbunuh, disalib, dan
Nilai Kejahatan Padanya Dilipatgandakan terluka untuknya. Berapa banyak pula harta dan ruh dikorbankan dalam
Termasuk keistimewaannya pula, bahwa nilai kejahatan padanya mencintainya, sang pecinta rela berpisah dengan jantung hati dan
dilipatgandakan, dan bukan kwantitasnya. Karena, satu kejahatan keluarga, kekasih, dan tanah tumpah darah. Menantang berbagai
balasannya adalah satu kejahatan. Akan tetapi, kejahatan yang besar macam ketakutan dan bahaya, perasaan dan kesulitan, tapi ia
maka balasannya sepertinya. Sedangkan kejahatan yang kecil menikmati semua itu dan menyukainya, dan menganggapnya-
ganjarannya kecil pula. Kejahatan di tanah dan negeri yang diharamkan sekiranya tampak penguasa cinta di hatinya-lebih baik daripada
Allah-meskipun tampak remeh di tempat lain-nilainya sangatlah kenikmatan mereka yang berhias, berfoya-foya, dan bersenang-senang.
besar. Contoh logisnya, seseorang yang melanggar perintah raja di
Bukanlah pecinta ...
Orang yang menganggap kesengsaraannya
37 Miqat adalah batas di mana seseorang harus berihram ketika akan menunaikan haji.
Sebagai siksoon...
Wallahu A'larn-penerj.
Jika hal itu membuat ridha kekasihnya

EIL 7adtil Ma'arl lilid 1 ZadulMa'ad-lilidl 55


Semua ini adalah rahasia penisbatannya kepada Allah dH dalam
yang layak selain itu dan tidak patut kecuali padanya. Dan Allah S6
firman-Nya, "Dan sucikanlah rumah-Ku," (Al-Hajj: 26). Penisbatan
lebih mengetahuitempat itu daripada kamu. Sekiranya zat-zat semuanya
khusus ini berkonsekuensi keagungan dan kebesaran serta kecintaan
sama seperti yang mereka katakan, tentu ayat itu tidak menjadi
sebagaimana mestinya. Sebagaimana penisbatan hamba dan Rasul-Nya
bantahan atas orang-orang kafir tersebut.
kepada-Nya menghasilkan apa yang sepatutnya diperoleh sang hamba
dan Rasul itu. Demikian juga penisbatan hamba-hambaNya yang Demikian juga dengan firman Allah fo'olo, "Dan demikianlah telah
beriman kepada-Nya, mengenakan mereka dengan kemuliaan, ke- Kami uji sebagian mereka (orang-orang yang koya) dengan sebagian
cintaan, dan kewibawaan, sebagaimana yang mereka dapatkan. mereka (orang-orang yang miskin), supaya (orang-orang yang kaya itu)
berkata, 'Orang-orang semacam inikah di antara kita yang diberi
Semua yang dinisbatkan oleh Rabb fo'olo kepada diri-Nya niscaya
anugerah oleh Allah kepada mereka?' (Allah berfirman),'Tidakkah Allah
memiliki keistimewaan dan kekhususan dibanding yang lainnya dan
lebih mengetahui tentang or ang- or ong yong ber syukur (kepoda-N ya) ? "'
menjadikan hal itu patut dipilih dan dikhususkan. Kemudian penisbatan
(Al-An'am: 53). Yakni, Dia tl$ lebih mengetahui siapa yang bersyukur
ini memberikan pula keutamaan lain dan pengkhususan serta kepada-Nya atas nikmat-nikmatNya, maka Dia mengkhususkannya
keagungan melebihi apa yang ada sebelum ia dinisbatkan kepada-Nya.
dengan karunia-Nya dan nikmat-Nya tidak sebagaimana yang Dia
Makna ini tidak dapat disingkap oleh mereka yang menyamakan semua
berikan kepada mereka yang tidak mensyukuri-Nya. Karena, tidak
benda dan perbuatan, serta zaman dan tempat. Seraya mengklaim
semua tempat layak mendapatkan anugerah, meraih nikmat, dan
bahwa tak ada kelebihan pada sesuatu atas yang lain. Bahkan yang
memperoleh kemuliaan.
terjadi hanyalah mengunggulkan salah satunya tanpa ada faktor yang
mengunggulkannya. Pandangan ini adalah batil ditinjau dari empat Zat-zat yang dipilih dan dikhususkan oleh Allah dW, baik berupa
puluh lebih alasan. Semuanya telah saya sebutkan di selain tempat ini. benda, tempat, pribadi, dan selainnya, semuanya mengandung sifat-sifat
dan perkara-perkara yang tidak ditemukan pada selainnya. Atas dasar
Cukuplah sebagai gambaran kerusakan mazhab batil ini, itulah ia dipilih oleh Allah l${i. Dan Allah iH pula yang memberinya
konsekuensinya bahwa zat para Rasul sama dengan zat musuh-musuh
karunia sifalsifat tadi, lalu diberi pengkhususan dengan dipilih. Satunya
mereka secara hakikatnya, dan sesungguhnya pengutamaan dengan
adalah penciptaan-Nya sedangkan yang satunya lagi adalah pemilihan
perkara tertentu tidak kembali kepada kekhususan zai dengan sifat-sifat
dari-Nya.
dan keistimewaan yang tidak ada pada selainnya. Demikian juga suatu
tempat, secara zat sama dengan tempat lainnya tanpa ada keistimewaan "Dan Rabbmu mencipta apa yang Dia kehendaki dan memilih. " (Al-
apapun. Bahkan, keistimewaan itu hanya karena dilakukan padanya Qashash: 67)
amal-amal shalih. Maka, tidak ada keistimewaan bagi Baitullah, Masjidil Alangkah batilnya pendapat yang berkonsekuensi bahwa Baitullah
Haram, Mina, Arafah, dan Masya'ir, dibanding dengan tempat-tempat sama dengan tempat-tempat lain di muka bumi. Hajar Aswad serupa
lain di muka bumi, tapi pengutamaannya hanya karena perkara lain dengan batu-batu bumi. Pribadi Rasulullah M tidak berbeda dengan zat
yang tidak ada kaitannya dengan tempat itu sendiri, dan tidak pula selainnya. Akan tetapi, keutamaan dalam hal-hal itu dipengaruhi faktor-
karena sifat yang ada padanya. Sementara Allah U\H telah membantah faktor di luar zat dan sifat yang ada padanya. Perkataan-perkataan ini
perkataan batil ini dengan firman-Nya, "Apabila datang suatu ayat dan yang semisalnya termasuk kejahatan yang dilakukan oleh ahli kalam
kepada mereka, mereka berkata, 'Kami tidak akan beriman sehingga terhadap syariat Islam. Mereka menisbatkan kepada syariat, sedangkan
diberikan kepada kami yang serupa dengan apa yang telah diberikan ia berlepas diri darinya. Padahal, mereka tidak memiliki argumen selain
kepada utusan-utusan Allah'.... Kemudian Allah berfirman ..., 'Allah persekutuan zat dalam persoalan umum. Tapi, hal ini tidak
lebih mengetahui di mana Dia menempatkan tugas kerasulan," (Al- berkonsekuensi persamaannya secara hakikat. Sebab, hal-hal yang
An'am: 124). Yakni, tidak semua orang layak dan tepat untuk berbeda terkadang bersekutu dalam perkara umum meskipun memiliki
mengemban risalah-Nya. Bahkan, risalah itu memiliki tempat khusus perbedaan-perbedaan khusus. Allah llH tidak pernah menyamakan

56 ZadulMa',ad 1
antara zat minyak kesturi dan zat air kencing. Tidak pula antara zat air Hari Arafah lebih utama daripada hari qurban. Pendapat inilah yang
dan zat api. Sementara perbedaan yang sangat jelas antara tempat- masyhur di kalangan mazhab Asy-Syafi'i. Mereka berkata, "Karena, ia
tempat mulia dan kebalikannya, serta antara zat-zat utama dan adalah hari haji akbar (terbesar) dan berpuasa padanya menghapus
lawannya, jushu lebih besar daripada perbedaan-perbedaan tadi. dosa dua tahun.ao Tak ada satu hari di mana Allah membebaskan
Perbedaan antara Musa 36&l\ dan Fir'aun jauh lebih besar daripada hamba yang lebih banyak daripada hari Arafah.al Karena, Allah i$# pada
sekadar perbedaan antara zat minyak wangi dan kotoran. Demikian pula hari itu mendekat kepada hamba-hambaNya. Kemudian Dia mem-
perbedaan antara Ka'bah dan rumah penguasa, lebih besar daripada banggakan orang-orang yang berada di tempat Wukuf kepada para
perbedaan kedua zat tadi. [alu, bagaimana sehingga dua tempat malaikat-Nya."
disamakan secara hakikat, dan perbedaannya hanya dari segi apa yang Akan tetapi, yang benar adalah pendapat pertama. Sebab, hadits di
terjadi padanya bempa ibadah, dzikir, dan doa-doa? atas menunjukkan hal itu dan tak ada dalil bertentangan dengannya
Kami tidak bermaksud menjawab tuntas mazhab yang tertolak dan yang menandinginya. Dan, pendapat yang benar bahwa hari haji akbar
rendah ini. Akan tetapi, kami hanya bermaksud memberi gambaran, adalah hari qurban, berdasarkan firman Allah 1II5, "Dan (inilah) suotu
dan keputusannya diserahkan kepada pembaca yang cerdik, adil, dan maklumat dari Allah don Rosu/-Nya kepada umat manusia pada hari haji
cerdas. Allah {}\$ dan para hamba-Nya tidak mempedulikan apapun akbar," (At-Taubah: 3).
selain yang telah kami jelaskan. Allah $W tidak mengkhususkan sesuatu, Disebutkan dalam Shahihain bahwa Abu Bakar dan Ali ,r&i.
tidak mengutamakannya, dan tidak mengunggulkannya, melainkan mengumumkan maklumat ifu pada hari qurban, bukan hari Arafah.a2
karena suatu makna yang mengharuskan untuk dikhususkan dan Lalu disebutkan dalam Sunon Abi Dawud dengan sanad paling shahih,
diutamakan. Namun, harus diakui bahwa Allah-lah yang memberikan
semua itu dan Dia pula yang mengunggulkannya. Allah-lah yang
menciptakannya kemudian Dia juga yang memilihnya setelah
penciptaan. Rabbmu menciptakan apa yang Dia kehendaki dan Hadits di atas dikeluarkan oleh Abu Dawud, Kitab Al Hajj, Bab Al-Hadyu ldzaa Athaba
Qabla an Yablugha, no. 1765, lmam Ahmad,4/350, dari hadits Abdullah bin Qurth Ats-
memilih. Tsumali, dan sanadnya shahih. Di-shahih-kan oleh Al-Hakim, 41221 serla disetujui oleh
Adz-Dzahabi.
Keutamaan Sebagian Waktu Atas Sebagian yang Lain HR. Muslim, Ash-Shahih, Kitab Shiyam, Bab lstihbaab Tsalatsah Ayyaam min Kulli Syahr
wa Shaum Arafah, no. 1162, dari hadits Abu Qatadah Al-Anshari l$b, ia berkata,
Masuk dalam kategori ini, pengutamaan Allah ilW sebagian hari dan "Rasulullah ffi
ditanya tentang puasa Hari Arafah. Maka, beliau menjawab, 'Menghapus
bulan atas sebagian yang lain. Hari terbaik di sisi Allah d6 adalah hari (dosa) tahun terdahulu dan yang lersisa'. "
41
qurban. Ia adalah hari haji akbar.38 Sebagaimana disebutkan dalam As- HR. Muslim, Ash-Shahih, Kitab Al-Hajj, Bab Fadhlu Al-Hajj wa Al-Umrah, no. 1348, An-
Nasa'i, Kitab Al-Hajj, Bab Maa Dzukira fii Yaumi Arafah, 5i250, dan lbnu Majah, Kitab Al-
Sunan dari beliau ffi, "Hari paling utama di sisi Allah adalah hori Manasik, Bab Ad-Du'a Yauma Arafah, no. 3014, dari hadits Aisyah @!, bahwa
qurban, kemudian hari Al-Qan.'ae Sebagian lagi berpendapat bahwa Rasulullah ffi bersabda, "Tidak ada suatu hari di mana Altah $ii lebih banyak
membebaskan hamba dari neraka dibandingkan hari Arafah. Sesungguhnya Dia
mendekat dan membanggakan di hadapan para malaikat seraya beiirman, 'Apakah yang
Dinamakan hari haji akbar (terbesar), karena kebanyakan amalan dan manasik haji diinginkan oleh mereka itu?"'
dilakukan pada hari itu. HR. Al-Bukhari, Kitab At-Tafsir, Bab Qauluhu Ta'ala, Fasiihuu fil Ardh Arba'ata Asyhur,
Dalam naskah asli dan Musnad Ahmad disebutkan dengan lafazh "Hari An-Nafr" (hari 81240. lmam Muslim, Kitab Al-Hajj, Bab Laa Yahujju Al-Baita Musyrikun, no. 1347, dari
keberangkatan, yakni hari di mana manusia berangkat meninggalkan Mina setelah hadits Humaid bin Abdurrahman, bahwa Abu Hurairah +*b berkata, "Abu Bakar &
menyelesaikan ibadah haji. Hari An-Nafr-keberangkatan-terjadi dua gelombang; An- mengutusku pada haji itu di antara orang-orang yang mengumumkan, beliau mengutus
Nafr Al-Awwal, yaitu keberangkatan pertama dan terjadi pada hari kedua tasyriq atau pada hari kurban, untuk memberi maklumat di Mina, 'Ketahuilah, tidak boleh menunaikan
tepatnya 12 Dzulhillah, dan An-Nafr Al-Akhir, yaitu keberangkatan terakhir dan terjadi haji setelah hari ini seorang musyrik, dan tidak boleh thawaf di Baitullah dalam keadaan
pada hari ketiga Tasyriq atau tepatnya 13 Dzulhijjah-penerj.), akan tetapi itu adalahtahrif telanjang." Humaid berkata, "Kemudian Nabi B[ membonceng Ali bin Abi Thalib dan
(kesalahan penyalinan naskah). Adapun "Hari Al-Qarr" (hari menetap) adalah hari memerintahkannya agar mengumumkan bara'ah (pemutusan hubungan)." Abu Hurairah
sesudah hari qurban, yaitu tanggal 11 Dzulhijjah. Karena, saat itu manusia menetap di l${, berkata, "Ali ,l$b mengumumkan bersamakami bara'ah (pemutusan hubungan) kepada
Mina, sebab mereka telah menyelesaikan Thawaf lfadhah dan qurban. Maka, mereka pun penghuni Mina pada hari kurban, dan bahwa orang musyrik tidak menunaikan haji setelah
beristirahat dan menetap. tahun itu, dan tidak boleh thawaf di ka'bah dalam keadaan telanjang."
bahwa Rasulullah ffi bersabda, "Hari haji akbar adalah hari qurban.,,*
seperti perbandingan tempat-tempat manasik dengan tempat-tempat
Hal serupa dikatakan pula oleh Abu Hurairah dan sekelompok lainnya.
sahabat. Hari Arafah lebih dahulu daripada hari kurban. pada hari itu
(Arafah) terjadi wukuf, merendahkan diri, taubat, pasrah, Contoh lain, pengutamaan bulan Ramadhan atas bulan-bulan lain,
dan pengutamaan sepuluh terakhir dari bulan itu atas malam-malamnya
permohonan ampunan. Kemudian hari qurban menjadi saat pe-
yang sebelumnya, dan pengutamaan Lailatul Qadar atas seribu bulan.
nyembelihan dan ziarah. oleh karena itu, Thawaf pada hari tersebut
disebut Thawaf ziarah. sebab mereka telah suci dari dosa-dosa pada
Perbandingan Antara Sepuluh Hari Dzulhiiiah dan
hari Arafah. Lalu, Rabb mereka mengizinkan kepada mereka pada hari Sepuluh Hari Terakhir Bulan Ramadhan, serta Lailatul
qurban untuk menziarahi-Nya, masuk kepada-Nya di rumah-Nya.
oleh Qadar dan Malam lsra'
karena itu pula, padh hari tersebut qurban disembelih, rambut dicukur,
jamrah dilempar, dan amalan-amalan haji lainnya. Adapun Jika engkau berkata, "Manakah yang lebih utama; sepuluh
amalan hari Dzulhijjah ataukah sepuluh akhir bulan Ramadhan? Dan mana pula
Arafah sama seperti bersuci dan mandi untuk menghadapi hari qurban.
yang lebih utama; Lailatul Qadar ataukah malam Isra'?"
Demikian juga pengutamaan sepuluh Dzurhuiah atas hari-hari lain.
Aku katakan, adapun pertanyaan pertama, maka yang benar bahwa
sesungguhnya hari itu adalah hari-hari paling utama di sisi Allah
d\8. malam-malam sepuluh terakhir bulan Ramadhan lebih utama daripada
Diriwayatkan dalam Shahih Al-Bukhari dari Ibnu Abbas
@y;_, iaberkata, malam sepuluh Dzulhijjah, sementara hari sepuluh Dzulhijjah lebih
Rasulullah &E bersabda, "Tidak ada hari dilakukan padanga amal_amal
utama daripada hari-hari sepuluh terakhir bulan Ramadhan. Bet-
shalih yang lebih disukai Allah daripada hari-hari yang sepuluh ini.,'
dasarkan perincian ini maka hilanglah kesamaran. Perkara yang
Mereka bertanya, "Tidak pula jihad di jalan Allah?" Beliau
ffi menjawab, menunjukkan hal itu, bahwa malam-malam sepuluh terakhir bulan
"Tidak pula jihad di jalan Allah, kecuari seseorang yang keluar
dengan Ramadhan lebih utama karena adanya l-ailatul Qadar, dan ia terjadi
diri dan hartanya, kemudian tidak kembali (membawa) hal itu sedikit pada malam hari. Sedangkan sepuluh awal di bulan Dzulhijjah lebih
pun."*l Hari-hari inilah yang Allah bersumpah dengannya dalam kitab-
utama atas pertimbangan hari-harinya, karena di dalamnya terdapat
Nya, "Demi fajar. Demi malam-malam yang sepulufr,,, (Al_Fajr: l_Z).
hari qurban, hari Arafah, dan hari Tarwiyah.
oleh karena itu, disukai pada hari-hari ini ?nemperbanyak takbir,
tahlil, dan tahmid. Nabi ffi bersabda, "perbanyakrah padanya takbir, Jawaban lbnu Taimiyah Tentang Perbandingan Lailatu!
tahlil, dan tahmid."as Perbandingannya dengan hari-hari lain sama Qadar dan Malam Isra'
Adapun pertanyaan kedua, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah $sZ
pernah ditanya tentang seseorang yang berkata, "Malam Isra' lebih
Abu Dawud, Kitab Haji, Bab yaumu Ar-Hajj Ar-Akbar, no. 194s. rbnu Majah,
flR Kitab Ar-
utama daripada lailatul qadar." Sementara yang satunya berkata,
Manasik, Bab Ar-Khutbah yaum An-Nahr, no. 305g, dan sanad-nya
shahih. rmam Ar-
Bukhari menukilnya melalui jalur mu,allaq dalam Shahih_nya,3t461. "Bahkan, Lailatul Qadar yang lebih utama." Maka manakah di antara
HR. Al-Bukhari, Kitab Al-'tdain, Bab Fadhtu At-'Amal fii Ayyam
At-Tasyriq, 213g2-383, dari
lbnu Abbas dengan rafazh, "Tidak ada amar pada hari-hari (tainj ying
keduanya yang benar?
rebih utama
daripada amal pada hari ini." Mereka berkata, "Tidak pura;inaaz"'ejiau"&g
"Tidak pula jihad, kecuari seseorang yang keluar
tersaooa, Beliau menjawab, "Segala puji bagi Allah, adapun orang yang
membahayakan diri dan hartanya, dan
tidak kembali dengan sesuafa pun." Adapun lafazh yang dikutip penulis
diriwayatkan Abu berkata bahwa malam Isra' lebih utama daripada Lailatul Qadar, jika
Dawud, Kitab Ash-shaum, Bab Fii Shaum Ar-'Asyr, no. 2438, At-Tirmidzi,
kitro R"h-
shaum, Bab Maa Jaa'a fii Ar-'Amar fii Ayyaam Ar-;Asyr, no.7s7dan rbnu
Majah, Kitab seputuh. Perbanyaklah padanya tasbih, tahmid, tahlil, dan dzikir." Para perawi hadits ini
Ash-Shiyam, Bab shiyam Ar-Asyr, no. 1727. Adapun derajat sanadnya
shahih. tergolong tsiqah (terpercaya) kecuali Yazid bin Abi Ziyad. Perawi ini diperbincangkan.
HR. Ath-Thabrani, Al-Kabir, 31110t1, Mu'adz bin At-Mutsanna menceritakan Sementara tidak ada perawi lain yang turut menukil latazh 'perbanyaklah'. Meski
kepada kami,
Musaddad menceritakan kepada kami, Khalid menceritakan kepada kami, demikian, sanad hadits ini digolongkan iayyid (bagus) oleh Al-Mundziri dalam kitab At-
dari yazid bin
Abu Ziyad, dari Mujahid, dari lbnu Abbas, dari Nabi Targhib wa At-Tarhib,2/24. Sementara Al-Haitsami berkata di kitab Al-Maima,4117,
&8, "Tidak'ada suatu hari yang rebih
agung di sisi Allah dan lebih disukai Altah amal-amalan padanya, melebihi "Perawinya adalah perawi kitab Shahth."
hai_hari yang i
maksudnya malam di mana Nabi Bg melakukan Isra. dan malam_malam
yang sepertinya di setiap tahun, lebih utama bagi umat Muhammad Namun, jika Allah fW memberikan suatu keutamaan kepada Nabi-Nya
ffi di satu tempat atau waktu, tidak menjadi keharusan bahwa waktu dan
daripada Lailatul Qadar, di mana shalat dan berdoa padanya lebih
utama dibanding mengerjakannya pada malam Lailatul tempat tersebut lebih utama dibanding waktu dan tempat-tempat lain.
eadar, maka Hal ini pun dikatakan bila ada dalil menjelaskan bahwa Allah tlB
hal ini adalah batil dan tak seorang pun di antara kaum Muslimin yang
mengatakannya. Ia sudah diketahui kerusakannya-tanpa pembuktian memberi nikmat kepada Nabi-Nya pada malam Isra', melebihi
keagungan nikmat yang diberikan kepadanya saat turun Al-Qur'an pada
lagi--dalam agama Islam. Demikian ini, apabila malam Isra- diketahui
waktunya secara pasti. Maka, bagaimana halnya apabila tidak ada dalil malam al-qadar, serta nikmat-nikmat lain yang Allah $6 limpahkan
yang menegaskan tentang bulan maupun pembatasan pada sepuluh kepada beliau &.
malam, dan tidak juga penentuan maram tersebut lebih spesifik. Bahkan, Pembahasan mengenai perkara seperti ini butuh pengetahuan
nukilan-nukilan mengenai hal itu terputus dan berbeda-beda. Tak ada tentang hakikat-hakikat persoalan dan kadar-kadar nikmat yang tidak
padanya keterangan yang dapat dijadikan kepastian. Begitu pura, diketahui kecuali berdasarkan wahyu. Tidak boleh bagi seseorang
tidak
disyariatkan kepada kaum Muslimin malam yang diduga sebagai malam berbicara padanya tanpa ilmu. Sementara tidak diketahui dari seorang
Isra' untuk shalat atau aktifitas lain. Berbeda dengan Lailatul pun di kalangan kaum Muslimin, bahwa ia menjadikan untuk malam
eadar, di
mana tercantum dalam Shahihain dari Nabi,4E: Isra', keutamaan tersendiri atas malam-malam lain, terlebih lagi atas
malam al-qadar. Para sahabat dan generasi tabi'in pun tidak pernah
ata": erti\t Ft €r.dt; l{5r 9 mengkhususkan malam Isra' dengan kegiatan tertentu. Bahkan, mereka
tidak memperingatinya. Karena faktor inilah sehingga tidak diketahui
"carilah Lailatul Qadar pada sepuruh terakhir bulan Ramadhan.',a6 kapan waktunya.
Masih dalam Shahihain dari beliau Sf: Meskipun Isra' termasuk keutamaan beliau W yang sangat agung,
t namun tidak disyariatkan mengistimewakan waktu dan tempat tersebut
2i o -i--. r< -jitj.t_qtrti6yr;ar
ilb(;ac'i 4 fu * dengan ibadah syar'i. Bahkan, Gua Hira' yang merupakan tempat awal
turunnya wahyu, dan selalu didatangi oleh beliau BE sebelum kenabian,
"Barangsiapa shalat pada saat Lairatur eadsr,'aia**i imon dan tetap tidak dikunjungi oleh beliau ffi maupun para sahabatnya setelah
mengharap pohala, diampuni untuknya apa-opa yang terdahulu dari
kenabian, selama beliau &$ tinggal di Mekah. Beliau Sg tidak pula
dosa-dosanya,"n'
mengkhususkan waktu di mana wahyu turun dengan ibadah atau acara
Allah tlH telah mengabarkan bahwa ia lebih baik daripada seribu tertentu. Sebagaimana beliau tidak mengkhususkan tempat awal
bulan, dan diturunkan padanya Al-eur'an. turunnya wahyu dengan aktifitas apapun.

Tapi jika yang ia maksudkan khusus malam pada tahun di mana Barangsiapa mengkhususkan tempat dan zaman dengan ibadah-
Nabi 4t melakukan Isra', dan beliau ffi mendapatkan padanya apa_apa atas dasar kemauannya sendiri-hanya dengan dalih hal-hal seperti di
yang tidak diperoleh pada malam-malam lain, tanpa mensyariatkan atas, maka ia termasuk jenis ahli kitab yang menjadikan masa bagi
pengkhususan shalat maupun ibadah, maka hal ini adalah peristiwa-peristiwa yang dialami Isa $41\, sebagai acara-acara ritual dan
benar.
ibadah. Seperti hari kelahiran, hari penyaliban, dan peristiwa-peristiwa
HR. Ar-Bukhari ' Ash-shahih, Kitab shaum, Bab raharri Lailatir eadr fii Ar-witr
min Ar_,Asyr lainnya.
Al-Awakhir, 41225.dan lmam Muslim, Kitab shaum, Bab Fadhlu Lailatil
eadr, no. .r169,
dari hadits Aisyah tfl-;, .
Umar bin Al-Khaththab 4[, pernah melihat sekelompok orang
HR. Al-Bukhari , Ash-shahih, Kitab Ash-shaum, Bab Man shaama Ramadhan
lmanan wa berebutan menuju suatu tempat untuk shalat padanya. Beliau berkata,
lhtisaaban wa Niyyah, 4i98 dan 221, dan lmam Mustim, Kitab Ash-shalah,
Bab At_Targhib fii
Qiyaam Ramadhan, no. 759, dari hadits Abu Hurairah,$4. "Apa ini?" Mereka menjawab, "Tempat di mana Rasulullah 48 shalat
padanya." Maka beliau berkata, "Apakah kalian ingin menjadikan

62 Zadul Ma'ad - lilid 1


peninggalan-peninggalan nabi-nabi kalian sebagai masjid? Hanya saja Kelebihan Wukuf di Arafah Pada Hari Jum'at
yang membinasakan orang-orang sebelum kamu adalah hal ini. Oleh karena itu, wukuf hari Jum'at di Arafah memiliki kelebihan
Barangsiapa didapati waktu shalat pada tempat itu, hendaklah ia shalat, dibanding hari-hari lainnya dari berbagai sisi, di antaranya:
jika tidak, hendaklah ia meneruskan perjalanan."48
Pertama, berkumpulnya dua hari yang mana keduanya adalah hari
Sebagian orang berkata, "sesungguhnya malam Isra' bagi Nabi &E paling utama.
lebih utama daripada malam al-qadar. Sedangan malam al-qadar lebih
Kedua, pada hari Jum'at terdapat satu saat yang dipastikan akan
utama bagi umatnya dibanding malam Isra'. Maka malam al-qadar
dikabulkan doa, dan kebanyakan pendapat mengatakan bahwa waktu
ditinjau dari posisi umat lebih utama, dan malam Isra' ditinjau dari
tersebut ada sesudah shalat Ashar,51 sementara orang-orang wukuf pada
posisi Rasulullah B5 lebih utama."
saat itu sedang berdiri berdoa dan merendahkan diri.
Perbandingan Antara Hari Jum'at dan Hari Arafah Ketlga, bertepatan dengan hari wukufnya Nabi &8.

Jika dikatakan, manakah yang lebih utama; Hari Jum'at atau hari Keempat, pada hari itu semua manusia di berbagai benua
Arafah? Ibnu Hibban meriwayatkan dalam shohih-nya dari Abu berkumpul (di negeri masing-masing) untuk mendengarkan khutbah dan
Hurairah &, iu berkata, Rasulullah ffi bersabd a, "Matahari tidak terbit melaksanakan shalat Jum'at, bertepatan dengan berkumpulnya jamaah
dan tidak pula terbenam pada hari yang lebih utama daripada Jum'at."4e haji di Arafah. Maka, berkumpulnya kaum Muslimin di masjid-masjid
Disebutkan pula dari hadits Aus bin Aus, "sebaik-baik hari terbit mereka pada saat jamaah haji berkumpul berdoa dan merendahkan diri,
padanya matahari adalah J um' at. "5o menghasilkan perkara yang tidak didapatkan pada selain hari itu.
Maka dijawab, sebagian ulama cenderung melebihkan hari Jum,at Kelima, hari Jum'at adalah 'ld (hari raya). Sedangkan hari Arafah
atas hari Arafah dengan dalil hadits tadi. Bahkan, Al-eadhi Abu ya'la adalah hari 'ld bagi jamaah haji yang berada di Arafah. Oleh karena itu,
menukilsatu riwayat dari Imam Ahmad, bahwa malam hari Jum'at lebih tidak disukai bagi mereka yang berada di Arafah berpuasa pada hari itu.
utama daripada l-ailatul Qadar (malam al-qadar). Namun yang benar, An-Nasa'i meriwayatkan dari Abu Hurairah ,$-i,, ia berkata, "Rasulullah
hari Jum'at adalah hari paling utama di antara hari-hari dalam satu
ffi melarang puasa pada hari Arafah di Arafah."s'Akan tetapi sanadnya
pekan. sementara hari Arafah dan hari qurban adalah hari paling utama
bermasalah, karena Mahdi bin Harb Al-Abdi tidak dikenal, sementara
di antara hari-hari dalam setahun. Demikian pula halnya malam al- semua jalurnya berpangkal padanya. Hanya saja tercantum dalam kitab
qadar dan malam Jum'at.
Ash-Shahih dari hadits Ummu Fadhl, "Sesungguhnya manusia berselisih

HR. Abu Dawud, Kitab Shalat, Bab Al-ljabah Ayyatu Saa'atin Hiya fii Yaum Al-Jumu'ah,
no. 1048, dan An-Nasa'i, Kitab Al-Jumu'ah, Bab WaqtAl-Jumu'ah, no.3/99 dan 100, dari
Jabir bin Abdullah dari Rasulullah $[, bahwa beliau berkata, "Hari Jum'at ada dua belas-
48
HR. lbnu Abi Syaibah, Al-Mushannaf, 2t\4t1, dan sanadnya shahih.
49
HR. lbnu Hibban, Ash-Shahih, no. SS1, dan sanadnya hasan. maksudnya waktu-tidak ditemukan seorang Muslim meminta kepada Altah & sesuafu
50 melainkan Attah & memberikan kepadanya. Carilah ia pada akhir waktu sesudah shalat
Lafazh yang dikutip oleh penulis dikeluarkan oleh lmam Muslim, Kitab Al-Jumu'ah, Bab
Ashar;' Sanad hadits ini jayyid (bagus), dr-shahih-kan oleh Al-Hakim, 11279 dan disepakati
Fadhlu Al-Jumu'ah, no. 854, At-Tirmidzi, no. 488, dan An-Nasa'i, 3/g9-90, dari hadits Abu
oleh Adz-Dzahabi. Di-shahih-kan pula oleh An-Nawawi dan dianggap hasan oleh Al-
Hurairah.... Adapun lafazh hadits Aus bin Aus dikutip oleh lbnu Hibban, no.5s0,
"sesungguhnya hari-hari kamu yang paling utama adalah Jum'at, hari itu Altah Hafizh lbnu Hajar. la memiliki riwayat pendukung yang dikutip oleh At-Tirmidzi, no. 489
menciptakan Adam, padanya diwafatkan, padanya ditiup sangkakala, dan padanya puta
dari hadits Anas bin Malik dengan lafazh, "Carilah waktu yang diharapkan dikabulkan
padanya doa di hari Jum'at, sesudah shalat Ashar hingga matahari terbenam." Sanad
hari keterkejutan. Perbanyaklah shalawat kepadaku pada hari itu. sesungguhnya
hadits ini digolongkan hasan dalam kategori syawahid (riwayat pendukung).
shalawat kamu akan disampaikan kepadaku." Mereka bertanya, "Bagaimana shalawat
kami disampaikan kepadamu sementara engkau telah binasa?" yakni, telah hancur. HR. Abu Dawud, Kitab Shiyam, Bab Fii Shaum Arafah, no.2440, lbnu Majah, Kitab
Beliau H bersabda, "sesungguhnya Attah Jaila wa 'Ala telah mengharamkan kepada Shiyam, Bab Ash-Shiyam Yaum Arafah, no. 1732, dan lmam Ahmad, 213O4 dan 446.
bumi memakan jasad-jasad kami." sanad riwayat ini Shahih. Diriwayatkan oleh Abu Sanad hadits ini lemah karena perawinya yang bernama Mahdi bin Harb Al-Abdi adalah
Dawud, no. 1047 , dan An-Nasa'i, 3/91 . perawi majhul (tidak diketahui statusnya) seperti dikatakan oleh penulis.

ZadulMa'ad-lilidl 65
di sisinya pada hari Arafah tentang puasa Rasulullah 88. Sebagian kan agama-Nya kepada hamba-hambaNya yang beriman, dan hari di
berkata, 'Beliau berpuasa'. Sebagian lagi berkata, 'Beliau tidak mana Allah $d mencukupkan nikmat atas mereka. Tercantum dalam
berpuasa'. Maka ia (Ummu Fadhl) mengirim segelas susu kepada beliau Shohih Al-Bukhari dari Thariq bin Syihab, ia berkata, "Seorang Yahudi
ffi, ketika itu beliau sedang wukuf di atas untanya di Arafah. Beliau pun datang kepada Umar bin Al-Khaththab dan berkata, 'Wahai Amirul
meminumnya."" Mukminin, satu ayat yang kalian baca di kitab kalian, kalau (ayat itu)
turun kepada kami, kaum Yahudi, dan kami mengetahui hari turunnya,
Hikmah Anjuran Tidak Berpuasa Pada Hari Arafah Ketika niscaya kami akan menjadikannya sebagai hari raya.' Umar bertanya,
Berada di Arafah 'Ayat yang mana?' Si Yahudi berkata, 'Pada hari ini telah Aku
Para ulama berbeda pendapat tentang hikmah disukainya tidak sempurnakan untuk kamu agama kamu, dan telah Aku cukupkan
berpuasa pada hari Arafah ketika berada di Arafah. Sebagian berkata, nikmat-Ku kepada kamu, dan Aku telah ridha lslam itu sebagai agama
"Memperkuat seseorang untuk berdoa." Ini adalah pendapat Al-lftirqi bagi kamu," (Al-Ma'idah: 3). Umar bin Al-Khaththab berkata, 'Sungguh
dan selainnya. Selain mereka-di antaranya adalah Syaikhul Islam lbnu aku mengetahui hari di mana ayat itu turun dan tempat di mana ia
Taimiyah-berkata, "Hikmahnya, bahwa hari itu adalah hari raya bagi turun. Ia turun kepada Rasulullah &E di Arafah pada hari Jum'at dan
orang-orang di Arafah, maka tidak disukai berpuasa padanya." kami wukuf bersamanya di Arafah'."55
Pendukung pendapat ini berkata, "Dalil bagi hal itu, hadits dalam As-
Ketujuh, bertepatan dengan hari perkumpulan yang besar dan
Sunon dari beliau ffi,'Hari Arat'ah, hari An-Nahr (qurban), dan hari-hari
wukuf yang agung di Hari Kiamat. Sebab, kiamat terjadi pada hari
Mina adalah hari raya bagi kita pemeluklslam."sa
Jum'at. Nabi ffi bersabda, "Sebaik-baik hari yang terbit padanya
Syaikh kami berkata, "Hanya saja hari Arafah menjadi hari raya matahari adalah Jum'at. Pada hari itu diciptakan Adam, padanya di
bagi orang-orang di Arafah, karena saat itu mereka berkumpulpadanya. masukkan ke dalam Surgo, padanya dikeluarkan dari surga, padanya
Berbeda dengan orang-orang di berbagai belahan bumi, di mana kiamat terjadi, padanya terdapat sotu soot yang bila bertepatan seorang
mereka hanya berkumpul pada hari An-Nahr (qurban), maka hari An- hamba Muslim memohon kebaikan kepada AIIoh $#, niscaya Allah akan
Nahr adalah hari raya bagi mereka. Ringkasnya, apabila hari Arafah memberikannya."s6
bertepatan dengan hari Jum'at, maka terkumpul padanya dua hari raya
Oleh karena itu, Allah ffi mensyariatkan kepada hamba-hambaNya
sekaligus." '
satu hari untuk berkumpul padanya. Mereka mengingat awal mula
Keenam, bertepatan dengan hari di mana Allah tI6 menyempurna- penciptaan dan tempat kembali, serta surga dan neraka. Allah SH telah
menyediakan untuk umat ini hari Jum'at, sebab padanya permulaan
HR. Malik, Al-Muwatha', Kitab Hajj, Bab Shiyam Yaum Arafah, 1/375, Al-Bukhari, Kitab dan padanya pula saat kembali. Oleh sebab itu, Nabi ffi biasa membaca
Shaum, Bab Shaum Yaum Arafah, 4/206, Muslim, Kitab Shiyam, Bab lstihbaab Al Fithr
Lilhaaj Yaum Arafah, no. 1123, dan At-Tirmidzi no. 751, dari lbnu Umar c bahwa beliau pada shalat Fajar dua surah; As-Sajdah dan Hol ataa alal insaansT (yakni,
ditanya tentang puasa hari Arafah, maka beliau berkata, "Aku menunaikan haji bersama
Nabi #8, dan beliau 48 tiOaf berpuasa pada hari itu, dan aku menunaikan haji bersama
Abu Bakar, dan ia tidak berpuasa pada hari itu, dan aku menunaikan haji bersama Umar, HR. Al-Bukhari, Ash-Shahih, Kitab Al-lman, Bab Ziyadatul lman wa Nuqshanihi, 1i97,
dan ia tidak berpuasa pada hari itu, dan aku menunaikan haji bersama Utsman, dan ia Kitab AlTafsir, bagian awal surah Al-Ma'idah, 8/203, dan kitab Al-l'tisham, 13/208. lmam
tidak berpuasa pada hari itu, sedangkan aku tidak berpuasa pada hari itu dan tidak pula Muslim, Ash-Shahih, Kitab Tafsir, no. 3017.
memerintahkan berpuasa padanya, tapi tidak juga melarangnya." Perawi hadits ini adalah HR. Malik, At-Muwatha'Kitab Al-Jumu'ah, Bab Maa Jaa'a fii As-Saa'ah Allati fii Yaum Al-
perawi kitab Shahih.
Jumu'ah, 1/108, lmam Muslim, Kitab Al-Jumu'ah, Bab Fii As-Sa'ah allatii fii Yaum Al-
HR. Ahmad, 41152, Abu Dawud, Kitab Ash-Shaum, Bab Shiyam Ayyam At-Tasyriq, Jumu'ah, dan Bab Fadhlu Yaum Al-Jumu'ah, no. 852 dan 854, Abu Dawud, Kitab Al-
dengan lafazh, "Hari Arafah, hari An-Nahr, hari-hari Tasyriq, adalah hari raya bagi kita Jumu'ah, Bab Fadhlu Yaum Al-Jumu'ah wa Lailatul Jumu'ah, no. 1046, dan At-Tirmidzi,
pemeluk lslam, ia adalah hai-hari makan dan minum." Dinukil dari sahabat Uqbah bin Kitab Al-Jumu'ah, Bab Fadhlu Shalat Al-Jumu'ah, no. 488, dari hadits Abu Hurairah ,$.
Amir +$b Adapun sanadnya shahih. Hadits ini diriwayatkan pula At-Tirmidzi, Kitab Ash- HR. Al-Bukhari, Kitab Al-Jumu'ah, Bab Maa Yuqra'u fii Shalat Al-Fajr Yaum Al-Jumu'ah,
Shaum, no.773 dan beliau berkomentar, "lni adalah hadits hasan shahih." Di-shahih-kan 21314, lmam Muslim, Kitab Al-Jumu'ah, Bab Maa Yuqra'u fii Yaum Al-Jumu'ali, no.880,
oleh Al-Hakim, 11434, dan disetujui oleh Adz-Dzahabi. dan An-Nasa'i, 2t159, dari hadits Abu Hurairah ,S. Dikeluarkan pula oleh lmam Muslim,

66 Zadul Ma'ad 1 1 67
surah Ad-Dahr atau Al-lnsan-penerj.). Karena, kedua surat ini surga merindukan hari 'tambahan' karena apa yang mereka dapatkan
mencakup apa yang telah terjadi dan akan terjadi pada hari Jum'at, baik padanya berupa kemuliaan. Dan, hari tersebut adalah Jum'at. Maka,
itu penciptaan Adam, peringatan akan awal mula penciptaan dan apabila hari Jum'at bertepatan dengan hari Arafah, maka saat itu
tempat kembali, serta waktu masuk surga dan neraka. Beliau terdapat tambahan keistimewaan, pengkhususan, dan keutamaan yang
mengingatkan umatnya pada hari itu apa yang telah terjadi dan yang tak ditemukan pada selainnya.
akan terjadi. Dengan demikian, seseorang teringat wukuf dunia paling
Kesepuluh, bahwa Rabb toboroko wata'ala mendekat kepada
agung-yaitu hari Arafah-dan wukuf sangat hebat di hadapan Rabb
orang-orang di Arafah pada sore hari Arafah. Kemudian Allah tki
ta'ala, pada hari Jum'at pula. Belum sampai tengah hari, penghuni
membanggakan mereka kepada para malaikat seraya berfirman,
surga telah menempati tempat-tempat mereka, dan penghuni neraka
"Apakah yang diinginkan oleh mereka itu? Aku mempersalcsikan kalian,
telah menempati tempat-tempat mereka pula.
sesungguhnya aku telah memberi ampunan untuk mereka."Se
Kedelapan, bahwa ketaatan yang dilakukan kaum Muslimin pada
hari dan malam Jum'at, lebih banyak dibandingkan malam-malam Bersamaan dengan mendekat-Nya Rabb tabaraka wata'ala, terdapat
lainnya, hingga sebagian pelaku maksiat meninggalkan kemaksiatan pula saat pengabulan doa yang tidak akan ditolak siapapun memohon
pada hari Jum'at dan malamnya. Mereka berkeyakinan bahwa orang kebaikan. Maka mereka mendekat kepada-Nya dengan berdoa dan
yang berani berbuat maksiat pada saat itu niscaya Allah akan merendahkan diri pada saat itu. Sedangkan Allah {}61 mendekat kepada
menyegerakan siksaan tanpa menunda-nunda. Perkara ini telah mereka dengan dua macam kedekatan. Pertama, kedekatan pengabulan
mengakar pada diri mereka dan diketahui melalui pengalaman. Hal itu
yang dipastikan pada saat itu. Kedua, kedekatan-Nya secara khusus
disebabkan keagungan hari Jum'at dan kemuliaannya di sisi Allah ilH, di kepada orang-orang di Arafah, dan Dia membanggakan mereka di
mana Allah $HI telah memilihnya di antara hari-hari lain. Tak diragukan hadapan para malaikat-Nya. Hati orang-orang beriman merasakan
perkara-perkara ini. Maka kekuatan semakin bertambah pada kekuatan
lagi bahwa wukuf pada hari ini memiliki keistimewaan tersendiri
yang telah ada. Demikian juga rasa senang, gembira, ceria, dan harapan
dibanding hari-hari lainnya.
terhadap karunia Allah serta kemulian dari-Nya.
Kesembilan, bahwa ia bertepatan dengan hari penambahan
(nikmat) bagi penghuni surga. Yaitu, hari dimana penghuni surga 5e HR. lmam Muslim, Kitab Al-Hajj, Bab Fadhlu Al-Hajj wa Al-Umrah, no. 1348, dari Aisyah
dikumpulkan pada lembah datar. Lalu dipancanlkan mimbar-mimbar ri€!, tanpa tambahan, "Aku mempersaksikan kalian, sesungguhnya Aku telah memberi
yang terbuat dari permata, mimbar-mimbar yang terbuat dari emas, ,ampunan kepada mereka." lbnu Khuzaimah, 1127912, lbnu Hibban, no. 1006' dan Al-
Baghawi dalam kitab Syarh As-Sunnah, no. 1931 (telah kami tahqiq), dari hadits Jabir, ia
mimbar-mimbar yang terbuat dari Zabarjad dan Yaqut, di atas pasir berkata, Rasulullah ffi bersabda, "Apabila hari Arafah, sesungguhnya Allah turun ke langit
dunia, latu membanggakan mereka kepada para malaikat. Allah berfirman, 'Lihatlah
kesturi. Mereka memandang kepada Rabb toboraka wata'alo. Lalu, Allah
hamba-hambaKu, mereka datang kepada-Ku dalam keadaan rambut kusut, berdebu,
$iii menampakkan diri kepada mereka, dan mereka pun melihatnya datang dari seluruh pelosok yang jauh. Aku mempersaksikan kalian, bahwa Aku telah
dengan mata telanjang.ss Orang paling cepat dipenuhi (kepentingannya) mengampuni mereka." Para perawi hadits ini tergolong tsrrTah (terpercaya), hanya saja di
dalamnya terdapat tadlls (penyamaran riwayat) Abu Az-Zubair.
adalah yang lebih cepat pergi ke masjid. Sedangkan orang paling dekat Al-Mundziri meriwayatkan dalam kitab At-Targhib wa At-Tarhib, 21128 dari lbnu Al-
kepada Rabb to'olo adalah yang lebih dekat kepada imam. Penghuni Mubarak, dari Sufyan Ats-Tsauri, dari Ad-Zubair bin Ady, dari Anas bin Malik, ia berkata,
"Nabi &8 wukuf di Arafah dan hampir-hampir matahari terbenam. Beliau bersabda, 'Wahai
Bilal, suruhlah manusia berdiam untukku'. Bilal berdiri dan berseru, 'Berdiamlah kalian
no. BB9, At-Tirmidzi, no. 520, Abu Dawud, no. 1074, An-Nasa'i, 21159, dan lmam Ahmad,
untuk Rasulullah ffi'. Manusia pun diam. Beliau ffi bersabda, 'Wahai sekalian manusia,
31234, dari hadits tbnu Abbas c,ey, .
t8 Jibril baru saja datang kepadaku, dia menyampaikan kepadaku salam dari Rabbku dan
Asy-Syafi'i menukil riwayat serupa dalam kitab At-lJmm, 1/185, dari hadits Anas bin Malik. berkata; Sesungguhnya.Allah memberi ampunan kepada orang-orang di Arafah serta
Namun dalam sanadnya terdapat lbrahim bin Muhammad bin Abi yahya Al-Aslami yang orang-orang di Masy'ar, dan menjamin untuk mereka pertolongan'. Umar bin Al Khathab
berstatus matruk (ditinggalkan haditsnya), dan Musa bin Ubaidah Ar-Rabzi yang tergolong berdiri dan berkata, 'Wahai Rasulullah, apakah ini untuk kami secara khusus?' Nabi &8
perawi lemah. Hadits ini dikeluarkan pula oleh Ath-Thabari dalam kitab Jaami' Al-Bayan
menjawab, 'lni untuk kamu dan untuk orang-orang yang datang sesudah kamu hingga hari
261175, dengan redaksi lebih luas, namun dalam sanadnya terdapat Utsman bin Umair Al-
kiamat'. Umar bin Al-Khaththab berkata, 'Telah banyak kebaikan Allah dan alangkah
Bajli, dan ia seorang perawi lemah. bagusnya'." Sanad hadits ini shahih.

68 ZadulMa'ad 1 (tq
Karena faktor-faktor ini-dan yang lainnya-sehingga wukuf pada
hari Jum'at lebih utama dibandingkan wukuf pada hari-hari lain.
Adapun apa yang masyhur di lisan kaum awam, bahwa wukuf pada hari
Jum'at menyamai 72 haji, maka ia adalah batil, tidak memiliki sumber
dari Rasulullah ffi, dan tidak pula dari seorang pun dari kalangan
sahabat maupun tabi'in. Wallahu A'lam. PASAT

Kesimpulannya, bahwa Allah ik memilih yang terbaik dari tiap-tiap


jenis mahluk, lalu mengkhususkan untuk diri-Nya dan meridhainya
melebihi yang lain. Sesungguhnya Allah i$s adalah baik dan tidak
mencintai kecuali yang baik. Tidak mau menerima amalan, perkataan,
dan sedekah, kecuali yang baik. Terbaik dari segala sesuatu adalah
pilihan-Nya.

Kriteria-Kriteria Kebaikan pada Hamba-Hamba Allah t{B


Adapun penciptaan oleh Allah t\6j mencakup dua jenis tadi. Dari sini
diketahui tanda-tanda kebahagiaan hamba dan kesengsaraannya.
Sebab, yang baik tidak akan sesuai kecuali dengan yang baik, tidak
ridha kecuali dengannya, tidak tenteram kecuali kepadanya, dan hatinya
tidak tenang kecuali bersamanya. Baginya di antara perkataan adalah
perkataan baik yang tidak dinaikkan kepada Allah ilw kecuali perkataan
itu. Ia juga sangat keras menjauh dari kekejian dalam pembicaraan,
kekejian dan kekotoran pada lisan, bohong, ghibah, namimah, dusta,
perkataan palsu, dan semua perkataan buruk.

Demikian juga ia tidak terbiasa melakukan pekerjaan kecuali yang


baik. Yaitu, pekerjaan yang disepakati kebagusannya oleh fitrah murni
dan syariat-syariat para nabi serta diakui oleh akal sehat. Maka, sepakat
atas kebagusannya; syara', akal, dan fithrah. Seperti menyembah Allah
{!6 semata tanpa mempersekutukan-Nya dengan sesuatu. Meng-
utamakan keridhaan-Nya atas hawa nafsunya, mencari kecintaan-Nya
dengan segala kesungguhan dan kesanggupannya, dan berbuat baik
kepada ciptaan-Nya sebatas yang ia mampu. Ia melakukan terhadap
mereka apa yang ia ingin mereka lakukan terhadapnya, tidak mengusik
mereka dalam hal-hal yang ia tidak suka diusik oleh mereka, menasihati
mereka sebagaimana menasihati dirinya sendiri, menilai mereka seperti
penilaian yang ia ingin mereka berikan kepadanya, menanggung
gangguan mereka namun tidak membebankan gangguannya kepada
mereka, memelihara kehormatan mereka dan tidak membalas sikap
U96j?:6'ru?eW
mereka yang mengusik kehormatannya. Jika melihat kebaikan di antara "Kesejahteraan (dilimpahkan) ofos kamu, berbahagialah kamu!
mereka, ia menyebarkannya; dan jika melihat keburukan pada mereka, Maka masukilah surga ini, sedang kamu kekal di dalamnya." (Az-
ia menufupinya, melegitimasi perbuatan mereka sebatas kemampuan- Zumar:73)
nya selama tidak menyalahi syariat, dan tidak mau melanggar untuk Huruf 't'aa' pada lafazh 'fadkhuluuha' adalah 't'aa sababiyah'
Allah i$ii, baik perintah maupun larangan. (berfungsi menerangkan sebab). Yakni, disebabkan oleh kebaikan kamu,
Ia memiliki pula ahlak yang terbaik dan terpuji. Seperti santun, maka masuklah kamu ke dalam surga.
wibawa, tenang, belas kasih, sabar, setia, ringan tangan, dermawan,
Allah t\W berfirman:
jujur, serta bersih hatidari benci, tipuan, dengki, dan iri. Ia juga rendah
'.r+r- "*niL <,;rJ* Li"g
hati, lemah lembut terhadap orang-orang beriman dan mulia, keras
terhadap musuh-musuh Allah, menjaga wajah (rasa malu) dari
menghinakannya kepada selain Allah, menjaga kehormatan, berani,
46 '*--j.jl-

pemurah, beradab, dan setiap ahlak yang disepakati kebagusannya oleh


syariat, fitrah, dan akal.
Ia tidak pula memilih makanan kecuali yang terbaik, yaitu makanan
";a'ofrr,
"Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki'
laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan
halal, bergizi, dan lezat, yang menjadi konsumsi terbaik bagi badan dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang boik dan laki-
ruh, di samping terhindar dari efek sampingnya. laki yang baik adalah untuk wanito-wanita yang baik (pula)." (An-
Nur:26)
Ia tidak memilih di antara wanita yang dinikahi kecuali yang terbaik
dan paling suci, tidak memilih wewangian kecuali yang paling baik dan Ayat ini ditafsirkan dengan makna; Al-Kalimaat khabitsaat
harum, dan tidak memilih sahabat dan kenalan kecuali orang-orang lilkhabitsin, walkalimaat thayyibaat lithayyibin (Kata-kata yang keji milik
baik. Ruhnya baik, badannya baik, akhlaknya baik, amalnya baik, orang-orang yang keji, dan kata-kata yang baik milik orang-orang yang
perkataannya baik, makanannya baik, minumannya baik, pakaiannya baik pula). Sebagian lagi menafsirkan dengan makna; Annisaa
baik, pasangan hidupnya baik, tempat masuknya baik, tempat keluarnya khabitsaat lirrijaal khabitsin wannisaa thayyibaat lirrijaal thayyibin
baik, tempat kembalinya baik, dan tempat tinggalnya baik. (Wanita-wanita yang keji untuk laki-laki yang keji, dan wanita-wanita
yang baik untuk laki-laki yang baik pula). Namun, sesungguhnya ayat di
Inilah jenis orang yang dimaksudkan firman Allah t)6:
atas mencakup semua itu. Hal-hal yang baik, baik berupa kata-kata,
'^gi
wr'# K ojTu T{4fr &9, ;ji amalan, dan wanita-wanita, untuk yang serasi dengannya di antara yang
baik-baik pula. Sedangkan hal-hal yang keji, baik berupa kata-kata,
amalan, dan wanita-wanita, untuk yang serasi dengannya di antara yang
5]:7rKL. keji pula.

"Orang-orang yang diwafatkan dalam keadaan baik oleh para Allah $# menjadikan yang baik-baik dan semua yang berkaitan
malaikat dengan mengatakan (kepada mereka), 'Kesejahteraan atas dengannya di surga, dan menempatkan hal-hal keji serta seluruh yang
kamu, masuklah kamu ke dalam surga itu disebabkan apa yang berkaitan dengannya di neraka. Allah iH menetapkan tempat menjadi
telah kamu kerjakan'." (An-Nahl: 32) tiga tingkatan; Pertama, tempat khusus orang-orang baik dan
diharamkan kepada selain mereka. Lalu semua yang baik dikumpulkan
Termasuk pula orang-orang yang dikatakan kepada mereka oleh dan itulah surga. Kedua, tempat khusus orang-orang keji dan tidak
penjaga surga: dimasuki kecuali oleh mereka, dan ia adalah neraka. Ketiga, tempat

Zadul Ma'ad Jilid 1 73


bercampur padanya yang baik dan keji, dan ia adalah dunia ini. hatinya materi harum, demikian juga dari lisan dan anggota badannya.
Oleh karena itu, terjadi ujian dan cobaan karena pembauran dan Terkadang pada diri seseorang terdapat dua materi itu sekaligus.
percampuran ini. Namun semuanya merupakan konsekuensi logis dari Mana di antara keduanya yang lebih dominan, maka ia digolongkan
hikmah llahi. Apabila tiba saat kebangkitan ciptaan, Allah $W kepadanya. Jika Allah iH menghendaki baginya kebaikan, niscaya ia
memisahkan antara yang keji dan baik. Dia menempatkan yang baik disucikan dari perkara keji sebelum tiba saat perhitungan. Lalu Allah S#
dan para pelakunya di tempat tersendiri tanpa bercampur dengan selain membalasnya pada Hari Kiamat dalam keadaan suci sehingga tidak
mereka. [.alu yang keji dan para pelakunya ditempatkan pada tempat butuh disucikan dengan neraka. Allah ikl mensucikannya dari perkara
tersendiri tanpa bercampur pula dengan selain mereka. Semua urusan keji itu dengan apa yang sesuai baginya berupa taubat nasuha,
kembali kepada dua tempat saja; Surga tempat orang-orang baik, dan kebaikan-kebaikan yang bisa menghapus keburukan, maupun musibah-
neraka tempat orang-erang keji. musibah yang menjadi penebus. Hingga ia menghadap Allah ilk tanpa
Allah d# menciptakan atas amalan kedua kelompok pahala dan membawa kesalahan sedikitpun.
siksaan. Lalu menjadikan perkataan, amalan, dan akhlak mereka yang Terkadang pula Allah fH tidak memberikan kepada orang lain
baik-baik, sebagai materi kenikmatan dan kelezatan mereka. Dari sini, perkara yang mensucikannya. Maka, orang ini bertemu dengan-Nya
Dia menciptakan untuk mereka sebab-sebab kenikmatan dan pada Hari Kiamat dengan membawa keburukan dan kebaikan sekaligus.
kegembiraan paling sempurna. Kemudian dijadikan pula perkataan, Sementara hikmah Allah $B tidak memperbolehkan seseorang
amalan, dan ahlak orang-orang yang keji sebagai materi siksaan dan menempati surga-Nya dengan membawa keburukan. Oleh karena itu,
kepedihan mereka, dan darinya Dia menciptakan untuk mereka sebab- orang ini dimasukkan ke neraka sebagai pensucian dan pembersihan
sebab siksaan dan kepedihan. Hikmah mendalam serta kemuliaan hebat baginya, jika keimanannya telah suci dari kotoran. Maka, saat itu,
dan dahsyat. Agar Dia memperlihatkan kepada hamba-hambaNya akan layaklah baginya untuk berada di sisi-Nya dan menempati tempat
kesempurnaan rububiyah-Nya, kesempurnaan hikmah, ilmu, keadilan, orang-orang baik di antara hamba-hambaNya. Waktu yang dihabiskan
dan rahmalNya. Supaya musuh-musuhNya mengetahui pula, bahwa oleh orang-orang seperti ini di neraka tergantung cepat atau lambatnya
merekalah orang-orang yang mengada-ada dan berdusta, bukan para kotoran tersebut hilang dari mereka. Orang paling cepat hilang dan
Rasul-Nya yang mulia dan benar. Allah d6 berfirman, "Mereka bersih (darinya kotoran) maka ia lebih dahulu keluar. Demikian pula
bersumpah dengan nama Allah dengan sumpah yong sungguh-sungguh, orang lebih lama (hilang kotorannya) di antara mereka niscaya lebih
'Allah tidak akan membangkitkan orang yong (Tidak demikian), lambat keluar, sebagai balasan yang setimpal. Dan Rabbmu sekali-kali
^bfi'.
bahkan (pasti Allah akan membangkitkannya), sebagai suatu janji yang tidak menzhalimi hamba-hambaNya.
benar dari Allah, akan tetapi kebanyakan manusia tiada mengetohui. Oleh karena orang musyrik kotor dari segi unsur dan zat, kotoran
Agar Allah menjelaskan kepada mereka apa yang mereka perselisihkan mereka tidak dapat disucikan oleh neraka. Bahkan, bila ia keluar
itu, dan agar orang-orang kat'ir itu mengetahui bahwasanya mereka darinya, niscaya akan kembali kotor seperti semula. Seperti anjing yang
adalah orang-orang yang berdusta," (An-Nahl: 38-39). masuk ke laut lalu keluar darinya. Maka Allah &1 mengharamkan surga
Maksudnya, bahwa Allah iW menjadikan bagi bahagia dan bagi orang musyrik.
sengsara, tanda-tanda untuk mengenali keduanya. Orang bahagia dan Demikian pula, karena orang Mukmin yang baik dan terbebas dari
baik tidak patut baginya kecuali yang baik. Tidak mendatangkan selain kekejian, maka neraka haram atasnya. Sebab, tidak ada padanya
kebaikan dan tidak pula keluar darinya kecuali yang baik serta tidak perkara yang harus disucikan oleh neraka. Mahasuci Zat yang hikmah-
bersinggungan melainkan dengan yang baik. Orang sengsara dan keji Nya mencengangkan akal dan pikiran. Dan fitrah serta akal para hamba
tidak patut baginya kecuali yang keji. Tidak mendatangkan selain bersaksi bahwa Dia-lah pemberi keputusan paling bijaksana, Rabb
kekejian dan tidak keluar darinya kecuali yang keji. Orang keji, akan semesta alam. Tidak ada sesembahan yang berhak disembah dengan
memancar dari hatinya materi busuk, demikian juga dari lisan dan benar selain Dia. 0
anggota badannya. Sementara orang yang baik, akan memancar dari

74 Zadul Ma'ad 1 ZadulMa'ad 1 75


i\L*cAu'
Luka tidak akan terasa perih bagi mayit.60
Apabila kebahagiaan seorang hamba di dua negeri (dunia dan
PASAT akhirat*penerj.) terkait dengan petunjuk Nabi W, maka menjadi
kewajiban bagi setiap yang menasihati dirinya, mencintai keselamatan
dan kebahagiaannya, untuk mengetahui petunjuk beliau ffi, sirahnya,
dan urusannya. Sekadar apa yang dapat mengeluarkannya dari deretan
orang-orang yang bodoh terhadap beliau &8. Dan memasukkannya
dalam jajaran para pengikut beliau ffi, kelompok, dan golongannya.
Kepentingan Hamba-Hamba untuk Mengetahui Rasul Manusia dalam hal ini berada di antara; yang sedikit, yang banyak, dan
Dari sini diketahui, bahwa kepentingan mendesak dan paling utama yang dicegah sama sekali. Karunia berada di tangan Allah -$#,

bagi para hamba adalah mengetahui Rasul, mengetahui apa yang diberikannya kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah t$6i pemilik
dibawanya, membenarkan apa yang dikabarkannya, dan menaati apa karunia yang agung. 0
yang diperintahkannya. Sebab, tidak ada jalan menuju kebahagiaan dan
keberuntungan, baik di dunia maupun di akhirat, kecuali melalui
bimbingan para Rasul. Tak ada pula jalan mengetahui baik dan buruk
secara rinci kecuali dari jalur mereka. Ridha Allah tlB tidak pernah
dicapai tanpa arahan mereka. Perkara baik di antara amalan, perkataan,
dan ahlak, tak lain hanyalah berdasarkan petunjuk dan keterangan yang
mereka bawa. Merekalah timbangan benar, yang mana perkataan,
amalan, dan akhlak mereka menjadi timbangan perkataan, akhlak, dan
amalan para hamba. Dengan mengikuti mereka, akan jelas perbedaan
orang-orang yang mendapat petunjuk dan mereka yang berada dalam
kesesatan.

Kebutuhan kepada mereka lebih besar daripada kebutuhan badan


terhadap ruhnya, mata terhadap cahayanya, dan ruh terhadap
kehidupannya. Kepentingan dan kebutuhan apapun yang dibuat
pengandaian, maka kepentingan dan kebutuhan terhadap para Rasul
masih jauh lebih tinggi daripadanya. Bagaimana dugaanmu dengan
orang yang apabila lenyap darimu petunjuknya dan apa yang dia bawa? lni adalah bagian akhir dari bait sya'ir karya Al-Mutanabbi. Adapun bagian awalnya
berbunyi:
Niscaya hatimu menjadi rusak, bagaikan ikan paus yang berpisah
oi- l.r.a 1 tt o, o t, o ,
dengan air lalu diletakkan dalam wajan. Keadaan hamba saat hatinya ue OtJAt J-(*i ,Jr ,-f
berpisah dengan apa yang dibawa para Rasul sama seperti itu. Bahkan /
Barangsiapa merendah niscaya kehinaan terasa mudah baginya.
lebih parah lagi. Namun, tak akan merasakan hal ini kecuali hati yang Sya'ir ini terdapat dalam Ad-Diwan 41277, termasuk qasidah (kumpulan bait-bait syair
hidup. Dan ... yang sangat panjang) tentang pujian terhadap Abu Al-Husain Ali bin Ahmad Al-Murri Al-
Khurasani.

76 Zadul Ma'ad 1
Zadul Ma'ad 1 77
PASAT PASAL
TENTANG NASAB BETIAU BE

Inilah kata-kata'singkat yang harus diketahui oleh siapa pun yang


memiliki sedikit perhatian terhadap pengetahuan tentang Nabinya ffi
Beliau adalah penghuni bumi yang paling baik nasabnya secara
serta sirah dan petunjuknya. Dikumpulkan oleh bisikan-bisikan hati yang
mutlak. Nasab beliau dari segi kemuliaan berada di puncaknya. Musuh-
lemah dengan segala kekeliruan dan kekurangannya.ot Ditambah lagi
musuhnya memberi pengakuan untuknya atas hal itu. Oleh karenanya,
persiapan minim yang tidak dapat membuka pintu-pintu tertutup dan
beliau mendapat persaksian akan hal tersebut dari musuhnya saat itu,
tidak diperebutkan orang-orang yang berlomba. Di samping dibuat saat
Abu Sufuan, di hadapan raja Romawi. Kaum paling mulia adalah
safar, bukan ketika mukim. Sementara hati di setiap lembah ada cabang.
kaumnya, kabilah paling mulia adalah kabilahnya, dan marga paling
Tekad telah terpencar ke segala penjuru.62 Sementara kitab tidak ada.
mulia adalah marganya.
Barangsiapa membuka bab ilmu unfuk mengingatnya, niscaya ia hilang
dan tak pernah ada. Tonggak ilmu bermanfaat yang menjamin Beliau adalah; Muhammad bin Abdulllah bin Abdul Muthalib bin
kebahagiaan kini telah layu. Bukit-bukitnya telah merasa liar dengan Hasyim bin Abdi Manaf bin Qushay bin Kilab bin Murrah bin Ka'ab bin
penghuninya dan akhirnya menjadi kosong. Lisan ahli ilmu dipenuhi Lu'ai bin Ghalib bin Fihr bin Malik bin An-Nadhr bin Kinanah bin
belenggu dan terdesak karena dominasi orang-orang bodoh. Sumber- Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhar bin Nizar bin Ma'ad bin
sumber kesembuhannya menjadi bencana baginya karena banyaknya Adnan.
orang-orang menyimpang dan perombak. Tak'ada baginya pegangan Sampai di sini diketahui kebenarannya secara pasti, disepakati di
kecuali kesabaran yang indah. Tidak ada pula baginya penolong dan antara pakar nasab, dan tidak ada perselisihan tentangnya sama sekali.
pembantu kecuali Allah semata. Dan, Dia cukup bagi kita serta sebaik- Adapun sesudah 'Adnan' terjadi perbedaan. Namun, para pakar nasab
baik pelindung. O tidak berbeda pendapat bahwa Adnan adalah keturunan Ismail '{41\.
Sedangkan Ismail adalah sang sembelihan menurut pendapat yang
benar di kalangan ulama sahabat, tabiin, dan sesudah mereka.

Kalimat ini merupakan terjemahan dari ungkapan 'ujarahu wa bujarahu', Pentahqiq Kebatilan Pendapat Bahwa yang Akan Disembelih Adalah
berkata, maknanya: dengan segala aib dan cacatnya. Asal kata'Al-Ujar' adalah uralurat lshaq
yang melilit pada tubuh. Sedangkan 'bujar' adalah adalah urat yang melilit pada badan
secara khusus. Dalam hadits Ummu Zar'in-Aalam kitab Ash-Shahrh-disebutkan, "Jika Adapun pendapat yang mengatakan bahwa yang akan disembelih
aku mengingatnya, maka aku ingat ujarahu dan bujarahu", Maknanya, jika aku adalah Ishaq, batil ditinjau dari 20 lebih sisi. Aku mendengar Syaikhul
mengingatnya, maka aku ingat cacalcacatnya yang tidak ada yang mengetahuinya
kecuali orang yang telah mengenal keadaannya. Islam Ibnu Taimiyah-semoga Allah mensucikan ruhnya-berkata,
Kalimat ini terjemahan dari ungkapan "Syadzara madzara." Pentahqiq berkata, dikatakan "Pendapat ini sesungguhnya disadur dari ahli kitab. Padahal pendapat
"Dzahabuu syadzara madzara", dengan menempatkan tanda fathah pada huruf syin dan
mim, atau menempatkan tanda kasrah, yakni mereka pergi terpencar ke segala arah.
ini sendiri batil berdasarkan pernyataan tekstual kitab mereka. Sebab,
dalam kitab itu dikatakan, 'sesungguhnya Allah memerintahkan Ibrahim

78 Zadul Ma'ad 1 ZadulMa'ad -.lilid 1 79


untuk menyembelih puteranya, anak sulungnya'. Dalam lafazh lain, hahwa Ishaq akan memiliki anak, dan kemudian turun lagi perintah
'Putera satu-satunya'. sementara ahli kitab bersama kaum Muslimin
r-rntuk membunuh Ishaq. Tidak diragukan lagi bahwa Ya'qub $S\ masuk
tidak ragu lagi bahwa Ismail adalah anak pertama Ibrahim $4]i. perkara pula dalam berita gembira itu. Maka, berita gembira tersebut berisi
yang telah memperdayakan orang yang berpandangan bahwa (lshaq
tentang kelahiran Ishaq dan Ya'qub yang dipaparkan dalam satu lafazh.
sang sembelihan) disebabkan di dalam Taurat yang berada di tangan
lnilah makna lahir perkataan itu dan konteksnya.
mereka disebutkan,'Sembelihlah anakmu Ishaq."'
Apabila dikatakan, "Sekiranya persoalan ini seperti yang kalian
Ibnu Taimiyah meklanjutkan, "Tapi, tambahan ini adalah hasil sebutkan, niscaya lafazh 'Ya'qub' (pada ayat di atas) berada pada posisi
perombakan dan kedustaan mereka, sebab bertentangan dengan jorr (posisi dimana akhir suatu kata harus diberi tanda kasrah) karena
pernyataan, 'Sembelihlah anak sulungmu' atau 'putera tunggalmu,.
disambung dengan kata 'lshaq'. Maka, bacaan ayat itu adalah; wamin
Akan tetapi, orang-orang Yahudi iri terhadap keturunan Ismail dengan
waraa'i ishaaqa ya'quuba.e Yakni, dan Ya'qub datang setelah Ishaq.
kemuliaan itu. Mereka pun menginginkannya untuk mereka atau diseret
untuk mereka serta menguasainya sendiri tanpa menyertakan bangsa Ddawab, tanda dhammah pada huruf akhir kata 'Ya'qub' tidak
Arab. Namun, Allah dd tidat< mau kecuali menempatkan keutamaan menghalangi bahwa ia termasuk kabar gembira yang disampaikan.
kepada yang berhak. Bagaimana mungkin bisa dikatakan bahwa yang Karena, berita gembira adalah perkataan khusus. Ia adalah awal berita
disembelih adalah Ishaq, sementara Allah dH telah memberi kabar menyenangkan lagi benar. Adapun firman Allah To'ola, "Dan sesudah
gembira kepada ibu Ishaq, tentang kelahiran Ishaq dan anak dari Ishaq lshaq, Yo'qub", adalah kalimat yang mencakup syarat-syarat tadi, maka
yang bernama Ya'qub. Allah i$$ berfirman mengisahkan maraikat-Nya, bisa dianggap sebagai berita gembira. Bahkan, hakikat dari berita
bahwa mereka berkata kepada Ibrahim saat menyampaikan berita gembira itu adalah kalimat khabariyah.65 Oleh karena berita gembira
gembira tersebut: adalah perkataan, maka letak dari kalimat ini adalah nashb (posisi di
mana akhir suatu kata harus diberi tanda fathah) karena keadaannya

Wlii;G@+; ijtyuig_ai{ sebagai hikayat.66 Seakan maknanya adalah, "Kami berkata kepadanya;
sesudah Ishaq, Ya'qub."

3;q:,i=:"LL5r^;.t*),.W;4 Apabila seseorang berkata, "Aku memberi kabar gembira kepada si


Fulan tentang kedatangan saudaranya dan pemiagaannya sesudahnya,"
"Jangan takut, sesungguhnya kami adalah (malaikat-malaikat) yang
maka tak ada yang dipahami darinya selain berita gembira tentang
diutus kepada kaum Luth. Dan isterinya berdiri lalu dia tertawa.
kedua hal itu sekaligus. Ini adalah perkara yang tidak diragukan sama
Maka, Kami memberikan kabar gembira kepadanya tentang sekali oleh mereka yang memiliki pemahaman.
(kelahiran) lshaq dan dari Ishaq (akan lahir puteranya) ya,qub63.,,
(Hud:70-71) Kemudian menempatkan kata 'Ya'qub' pada posisi jorr juga lemah

Sangat mustahil bila Allah memberi kabar gembira kepadanya


Kata 'lshaq' dan 'ya'qub' pada kalimat ini berada pada posisi iarr. Adapun tanda fathah
pada huruf akhir kedua kata itu hanyalah sebagai ganti daripada tanda kasrah. Sebab
Terjadi perbedaan di antara para ahli qira'ah tentang lafazh 'ya'qub'. lbnu Katsir, Nafi,, kedua kata ini tidak dapat diberi tanda jan yang asli (yaitu kasrah) karena keadaan
Abu Amr, Al-Kisa'i, dan Bakr dari Ashim membaca dengan lafazh ,,ya,qubu,,, sedangkan keduanya sebagai alamiyah (nama), oleh karena itu memakai tanda pengganti yang salah
lbnu Amir, Hamzah, Hafsh, dari Ashim membaca dengan lafal, "ya'quba." Aa-zal)d satunya adalah fathah. Wallahu A'lam. Penj.
berkata, "Memberi tanda 'dhammah' pada huruf akhir lafazh 'ya'qub' memiliki dua alasan; Dalam Bahasa Arab, kalimat secara global dibagi dua bagian; Kalimal khabariyah dan
Peiama, sebagai pokok kalimat yang diakhirkan. sehingga maknanya adalah, 'Dan kalimat insya'iyah. Kalimat khabariyah adalah kalimat yang mengandung unsur benar atau
Ya'qub akan diberikan kepadanya sesudah lshaq'. Kedua, karena maknanya adalah,'dan dusta. Seperti, Ahmad pergi ke sekolah, atau yang sepertinya. Sedangkan kalimat
tetap baginya sesudah lshaq adalah Ya'qub'. Adapun mereka membaca dengan lafazh insya'iyah adalah kalimat yang tidak mengandung unsur tersebut. Seperti, Apakah Ahmad
'Ya'quba' beralasan dari segi makna. yakni, kami memberikan kepadanya ishaq dan ke sekolah? Atau yang sepertinya. Wallahu A'lam-penerj.
memberikan pula kepadanya Ya'qub. Zaad At-Masir,4/132 (ditahqiq oleh kami).
Makna hikayat di sini adalah kutipan pernyataan dari pihak lain. Wallahu A'lam-penerj.

80 Zadul Ma'ad 1
ZadulMa'ad-lilidl 81
dari sisi lain, yaitu kurang memenuhi standar tata bahasa baku. seperti .,r,lr,rgai nashb atas dasar kata yang menerangkan keadaan. Sehingga
perkataanmu, "marartu bi zaidin wa min ba'dihi omr" (Aku melewati nr,rknanya adalah; ditakdirkan akan menjadi nabi. Tidak mungkin berita
Zaid dan sesudahnya Amr). Sebab, kata sambung 'waw' telah ,lr,mbira tentang pokok persoalan, lalu dikhususkan kepada perkara lain
menempati posisi huruf jorr sehingga tak boleh dipisahkan antara huruf r7.rng hanya mengikuti pokok tadi. Hal ini termasuk hal mustahil dalam
tersebut dengan kata yang di jarr. sebagaimana halnya huruf jorr tidak lrcrkataan. Bahkan, bila berita gembira itu berkenaan dengan kenabian
bisa dipisahkan dengan kata yang di jarr. si anak, maka kaitannya dengan kelahiran si anak itu jauh lebih tepat
rlan utama.
Perkara lain yang mendukung pandangan kami, ketika Allah $l};
menyebutkan kisah Ibrahim $45J\ dan puteranya yang akan disembelih Di samping itu, tak diragukan lagi bahwa anak yang disembelih
dalam surah Ash-Shaffat, maka Allah tk berfirman, "Tatkala keduanya berada di Mekah. oleh karena itu, ritual haji pada hari kurban dilakukan
telah berserah dir\ dan lbrahim membaringkan anaknya atas sebagai simbol baginya. sebagaimana dijadikan sa'i antara Shafa dan
pelipis(nya), (nyatalah kesabaran keduanya). Dan kami panggillah dia, Marwah serta melempar jumrah untuk mengingat peristiwa Ismail dan
'Hai lbrahim'. Sesungguhnya engkau telah membenarkan mimpi itu, ibunya, dan menegakkan dzikir kepada Allah t$ili. Sementara diketahui
sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang bahwa yang berada di Mekah adalah Ismail dan ibunya, bukan Ishaq
yang berbuat baik. Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang dan ibunya. Oleh sebab itulah, terdapat hubungan antara tempat
nyata. Dan Kqmi tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar. penyembelihan dan waktunya dengan Ka'bah yang dibangun bersama
Kami abadikan untuk lbrahim itu (pujian yang baik) di kalangan orang- oleh Ibrahim dan Ismail. Kemudian berkurban di Mekah merupakan
orang yang datang kemudian. Demikianlah Kami memberi balasan kesempurnaan haji di Baitullah demi meneladani Ibrahim dan Ismail,
kepada orang-orang yang berbuat baik. Sesungguh nya ia termasuk baik dari segi waktu maupun tempat. Sekiranya penyembelihan terjadi
hamba-hamba Kami yang berimon, " (Ash-Shaffat: 103-111). di Syam, seperti yang diklaim oleh Ahli Kitab dan orang-orang yang
mengekori mereka, tentu ritual haji dan penyembelihan dilakukan di
Kemudian Allah t$# berfirman:
Syam, bukan di Mekah.

ffi<."+gi'iqfuyL|;53 Dalil lain, bahwa Allah ilB menamai anak yang disembelih sebagai
'halim'(orang yang bijak dan santun), karena siapa lagi yang lebih bijak
"Dan Kami beri dia kabar gembira dengan kelahiran lshaq seorang
dan santun dibanding orang yang menyerahkan dirinya untuk
nabi yang termasuk orang-orang yang shalih." (Ash-Shaffat: 712)
disembelih sebagai ketaatan terhadap Rabbnya. Namun, ketika
Ini adalah berita gembira yang diberikan karena kesabarannya atas menyebut Ishaq, Allah ilff menamainya'aliiman' (orang yang berilmu).
apa yang diperintahkan kepadanya. Perkara ini sangat jelas bahwa yang Allah tW berfirman, "sudahkah sampoi kepadamu (Muhammad) cerita
dijadikan sebagai berita gembira itu bukan anak yang disembelih. tomu lbrahim (malaikat-malaikat) yang dimuliakan? (lngatlah) ketika
Bahkan, ayat tadi bagaikan nash (dalil yang tidak mengandung mereka masuk ke tempatnya lalu mengucapkan salam. lbrahim
kemungkinan lain) dalam masalah ini. menjawab, salam atas kamu orang-orang yong tidak dikenol '.. Hingga
firman-Nya ... Mereka berkata, 'Janganlah engkau takut'. Dan mereka
Jika dikatakan, "Berita gembira kedua berkenaan dengan kenabian
memberi kabar gembira kepadanya dengan (kelahiran) seorang anok
si anak. Yakni, ketika si bapak bersabar atas apa yang diperintahkan
y ang alim (berilmu)'," (Adz-Dzariy at: 24-25 dan 28).
kepadanya, dan menyerahkan anaknya kepada urusan Allah, maka
Allah tK membalas halitu dengan memberikan kenabian padanya." Tak diragukan lagi bahwa anak yang dimaksud adalah Ishaq.
Karena, ia berasal dari isterinya yang resmi. Dan isterinya tersebuflah
Dijawab, berita gembira itu berkenaan dengan semuanya; tentang
yang diberi kabar gembira akan kelahiran seorang anak. Adapun ibu
zatnga, keberadaannya, dan sekaligus kenabiannya. Oleh karena itu,
Ismail hanya seorang selir. Di samping itu, keduanya diberi kabar
lafazh 'nabi' (pada ayat \72 surah Ash-Shaffat-penerj.) diposisikan

82 Zadul Ma'ad l Zadul Ma'ad 1 83


gembira tentang kelahiran anak ketika telah tua dan putus asa
putera Sarah dan membiarkan putera pelayan. Bahkan, hikmah Allah
mendapatkan anak. Berbeda halnya dengan Ismail, di mana ia lahir
tl$ yang tinggi mengharuskan menyembelih putera lbrahim dari isteri
sebelum Ibrhaim $4\ mencapai usia tersebut.
selirnya. Karena saat itu, hati Sarah akan simpati terhadap Hajar dan
Dalil lain lagi, bahwa Allah t\H telah melangsungkan kebiasaan puteranya. Kerasnya hati karena kecemburuan akan berubah menjadi
manusia untuk mencintai anak pertama, melebihi kecintaan kepada belas kasih. Akan tampak baginya keberkahan pelayan ini bersama
anak-anak sesudahnya. Ibrahim *{EI\ ketika memohon anak kepada puteranya. Dan, bahwa Allah fI6 tidak akan menyia-nyiakan rumah
Rabbnya, lalu permohonannya dikabulkan, dan dia diberi anak, maka yang di dalamnya terdapat perempuan ini bersama puteranya. Di sisi
sebagian hatinya terpaut kepada anak kecintaannya. padahal, Allah $6 lain, unfuk memperlihatkan kepada hamba-hambaNya akan kekuasaan-
telah menjadikannya sebagai khatit (kesayangan). Dan 'khullah' Nya dalam memperbaiki hubungan setelah terjadi kerenggangan dan
merupakan tingkatan yang mengharuskan pecinta mengesakan kelembutan setelah kekerasan, bahwa akhir dari kesabaran Hajar dan
kecintaan terhadap apa yang ia cintai. Tidak boleh menyekutukan-Nya puteranya dalam kejauhan, keterasingan, dan kepasrahan unfuk
dengan yang lain dalam hal kecintaan. Ketika si anak telah mengambil penyembelihan, telah menghantar mereka kepada posisi agung. Di
sebagian dari hati sang bapak, datanglah ghairah (kecemburuan) dari mana peninggalan-peninggalan dan jejak-jejak kaki mereka dijadikan
sang kekasih dan menginginkan kecintaan kepada anak itu dicabut dari manasik bagi hamba-hamba yang beriman, serta tempat peribadatan
hati kesayangan-Nya. untuk itu, Dia memerintahkan agar menyembelih bagi mereka hingga Hari Kiamat.
si anak yang dicintai. Ketika Ibrahim telah siap menyembelih dan Inilah sunnah Allah tl|k untuk orang-orang yang hendak Dia angkat
ternyata kecintaan kepada Allah lebih agung baginya daripada kecintaan
derajatnya di antara ciptaan-Nya. Dia memberi nikmat atas mereka
terhadap anak, maka saat itu kecintaan Ibrahim terhadap Allah tJB telah
setelah mengalami penindasan, kehinaan, dan kekecewaan. Allah $6
bersih dari persekutuan dengan yang lain. Sehingga, tak ada lagi pada
berfirman:
penyembelihan itu suatu maslahat. sebab, maslahat hanya berkaitan
dengan tekad dan kemantapan hati untuk melakukannya. untuk itu, 'r:1 "f*Cit ntlf -)'tii,-rl-:"i 4i S"ft J +ji
maksud telah tercapai. Maka Allah S6 menghapus perintah dan
menebus anak yang akan disembelih. Sang khatil telah membenarkan
mimpi dan tercapailah maksud Rabb. . 1)6i&i,a3
f,
Tentu saja ujian dan cobaan ini hanya terjadi pada anaknya yang "Dan Kami hendak memberi karunia kepada orang-orang yang
pertama. Tak mungkin terjadi pada anak lain tanpa anak pertama. tertindas di bumi (Mesir) itu dan hendak menjadikan mereka
Bahkan, pada anak berikutnya tidak akan terdapat perseteruan pemimpin dan menjadikan mereka orang-orqng yang mewarisi
kecintaan dengan sang Kekasih yang mengharuskan adanya perintah (bumi)." (Al-Qashash: 5)
menyembelih. Sungguh, halini berada pada puncak kejelasan. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang Dia
Begitu pula Sarah, isteri sang khalil ,Y&]1 cemburu terhadap Hajar kehendaki. Allah fJ\6 pemilik karunia yang agung.
dan anaknya dengan kecemburuan yang sangat. Karena, awalnya Hajar
Kelahiran Beliau Bf
hanyalah seorang pelayan. Ketika Hajar melahirkan Ismail dan berhasil
meraih kecintaan bapaknya, kecemburuan Sarah semakin bertambah. Kita kembali kepada maksud utama tentang sirah beliau W,
Maka Allah $iiii memerintahkan untuk menjauhkan Hajar dan puteranya petunjuk, dan ahlaknya. Tak ada perselisihan bahwa beliau dilahirkan
&E

dari sarah. Lalu ditempatkan di Mekah agar gejolak kecemburuan sarah di pusat Mekah. Kelahirannya bertetapan dengan Tahun Gajah.
menjadi padam. Ini termasuk rahmat dan kelembutan Allah d6. Peristiwa pasukan gajah merupakan permulaan yang diberikan Allah t$#
Bagaimana bisa setelah itu Allah {}\ii memerintahkan menyembelih kepada nabi-Nya dan rumah-Nya. Kalau bukan karena alasan ini (tentu
pasukan gajah tidak dibinasakan-penerj.). Sebab, bala tentara pasukan

84 Zadul Ma'ad 1
gajah adalah Nashara, Ahli Kitab. Agama mereka lebih baik daripada selainnya, bahwa Abu Thalib mengirim bersamanya Bilal. Tapi, ini
agama penduduk Mekah saat itu yang umumnya adalah penyembah adalah kekeliruan nyata. Sebab, Bilal saat itu mungkin belum ada.
berhala. Namun, Allah dW menolong mereka atas Nashara. Suatu Kalaupun ada, ia tidak bersama paman Nabi ffi, dan tidak pula bersama
pertolongan yang tidak ada campur tangan manusia padanya. Sebagai Abu Bakar. Al-Bazzar mengutip hadits ini dalam Musnad-nya, tapi tidak
suatu kebaikan dan penghargaan untuk Nabi &E yang akan keluar dari mengatakan, "Pamannya mengutus Bilal bersamanya," namun beliau
Mekah dan pengagungan terhadap Baitullah Al-Haram. mengatakan, "Seorang laki-laki."
Pada usia 25 tahun, beliau #8 pergi menuju Syam dalam satu
Masa Wafat Ayah Beliau 48
rombongan dagang. Akhirnya, beliau &E sampai ke Bushra.6e setelah itu
Para ulama berbeda pendapat tentang masa wafat ayah beliau ffi, beliau &E kembali. sesaat setelah kepulangannya, beliau ffi menikahi
Abdullah. Apakah 'dia wafat ketika Rasulullah ffi masih dalam Khadijah binti Khuwailid. Dikatakan, Usia Nabi ffi saat menikahi
kandungan ataukah sesudah dilahirkan? Terdapat dua pendapat. Khadijah 30 tahun. Ada pula yang mengatakan 21 tahun. Sedangkan
Pendapat pertama, dan paling benar, bahwa dia wafat saat I(hadijah telah berusia 40 tahun. Beliau adalah wanita pertama yang
Rasulullah &E masih dalam kandungan. dinikahi Nabi sE, serta wanita pertama yang meninggal di antara isteri-
isterinya. Beliau & tiaak menikahi wanita lain selama beristerikan
Pendapat kedua, dia wafat sesudah tujuh bulan dari kelahiran Khadijah. Jibril pun pernah memerintahkan Nabi ffi menyampaikan
Nabi &8.
salam kepada Khadijah dari Rabbnya.To
Tidak ada perbedaan bahwa ibu beliau ffi meninggal di antara
Kemudian Allah t\W menjadikannya suka menyendiri dan beribadah
Mekah dan Madinah, tepatnya di Abwa'.67 Saat kembalinya dari
kepada Rabbnya. Beliau ffi biasa menyendiri di gua Hira. Beribadah
Madinah dalam rangka mengunjungi paman-paman beliau ffi. Dan, saat
padanya pada malam-malam tertentu.Tl Beliau pun dijadikan benci
itu usia Nabi BE belum genap 7 tahun.
kepada berhala serta agama kaumnya. Tidak ada sesuatu yang lebih dia
Selanjutnya beliau &8 diasuh oleh kakeknya Abdul Muthalib. benci dibandingkan hal-hal itu.
Namun, sang kakek akhirnya wafat saat Rasulullah #€ baru berusia
sekitar 8 tahun. Ada pula yang mengatakan usianya saat itu 9 tahun,
dan sebagian mengatakan 10 tahun.
dan Bilal di dalamnya tidak akurat. Hadits ini dinukil pula oleh Al-Bazzar dalam Musnad'
Kemudian beliau diasuh pamannya, Abu Thalib. Pengasuhan ini nya, ,,Dan pamannya mengutus bersamanya seorang laki-laki." Lihat kitab Al-Bidayah
&E
karya lbnu Katsir, 21285-286.
pun terus berlangsung. Ketika beliau ffi mencapai usia 12 tahun, Kata 'Bushra' sama seperti bentuk kata 'Hubla'. Daerah ini terletak bagian tenggara
pamannya membawanya pergi ke Syam. Versi lain mengatakartsaat itu Damaskus. Berjarak sekitar 124 KM dari Damaskus. la adalah bagian daripada desa-desa
Hauran.
usianya baru 9 tahun. Dalam perjalanan ini, beliau &€ dilihat oleh
HR. Al-Bukhari, Ash-Shahih, Kitab Al-Manaqib, Bab Tazwiij Nabi ffi Khadijah wa Fadhliha,
Bahira, seorang rahib. Ia memerintahkan kepada paman Nabi ffi agar 7t105, dari hadits Abu Hurairah .i&', ia berkata, "Jibril datang kepada Nabi H dan berkata,
,wahai Rasulullah, ini Khadijah datang membawa bejana berisi lauk pauk atau makanan
tidak membawa keponakannya memasuki Syam karena khawatir akan
atau minuman. Apabila ia sampai kepadamu, sampaikan salam kepadanya dari Rabbnya
mendapat gangguan dari Yahudi. Akhirnya, pamannya mengirim beliau dan dariku. Berikan berita gembira kepadanya tentang rumah di surga terbuat dari
ffi bersama sebagian pelayan ke Mekah. Pada riwayat AlTirmidzi6s dan permata (permata berlubang dan luas seperti istana yang tinggi) tidak ada kegaduhan
padanya dan tidak ada pula kelelahan'."
lni adalah penggalan hadits panjang yang diriwayatkan lmam Al-Bukhari, Kitab lman, Bab
Satu desa yang masih mengikut ke wilayah Madinah. Jarak antara desa ini dengan Al- Bad'u Al-Wahyi, 1t21 ,lmam Muslim, Kitab lman, no. 160, dari hadits Aisyah q{tsr, ia
Juhfah yang dekat dengan Madinah sekitar 23 Mil. berkata, "Awai mula wahyu turun kepada Rasulullah ffi adalah berupa mimpi baik saat
HR. At-Tirmidzi, Kilab Al-Manaqib, Bab Maa Jaa'a fii Bad'i Nubuwwah An-Nabiy ffi, no.
tidur. Tidaklah beliau bermimpi melainkan melihat seperti cahaya shubuh. Kemudian
3624, dari hadits Abu Musa Al Asy'ari. Sanadnya Shahih. Al-Hafizh lbnu Hajar berkata beliau dijadikan suka menyendiri. Beliau g€ prn menyendiri di Gua Hira. Beliau ffi
dalam kitab Al-lshabah, "Para perawinya tergolong tsiqah, namun penyebutan Abu Bakar tahannuts-yakni beribadah pada malam-malam tertentu-di dalamnya ""

Zadul Ma'ad Jilid 1 87


Kenabian Beliau 48 23 tahun.Ta
Ketika genap berusia 40 tahun, terbitlah atasnya cahaya kenabian.
Allah $!ii memuliakannya untuk mengemban risalah dan mengutusnya Sekelompok ulama berkata, "Maksud ayat tersebut (Al-Baqarah:
kepada mahluk-Nya serta dikhususkan dengan kemuliaan-Nya. Allah tlW 185-penerj.) adalah; Al-Qur'an diturunkan berkenaan dengannya.
menjadikan beliau ffi sebagai kepercayaan-Nya antara diri-Nya dengan Yakni, tentang urusan bulan Ramadhan, keagungannya, dan kewajiban
berpuasa padanya."
hamba-hambaNya.
Tak ada perselisihan bahwa pengutusan beliau ffi pada hari Senin.
Pendapat lain mengatakan bahwa awal pengutusan beliau M
sebagai Nabi dan Rasuladalah bulan Rajab.
Namun, terjadi perbedaan tentang bulannya. Dikatakan, beliau &E diutus
setelah delapan hari berlalu dari bulan Rabi'ul Awwal, 41 tahun setelah
Tingkatan-Tingkatan Wahyu
peristiwa gajah. Ini 'adalah pendapat mayoritas. Kelompok lain
mengatakan peristiwa itu terjadi di bulan Ramadhan. pendukung Allah dE telah menyempurnakan kepada beliau ffi tingkatan-
pendapat ini berhujjah dengan firman Allah ta'ala, "Bulan Ramadhan tingkatan wahyu sebagai berikut:
yang diturunkan padanya Al-Qur'an," (Al-Baqarah: 185). Mereka Pertama, mimpi yang benar. Inilah awal mula wahyu kepada
berkata, "Pertama kali Allah l\Iki memuliakannya dengan kenabian beliau 48. Beliau tidak melihat dalam mimpinya melainkan datang
adalah menurunkan Al-Qur'an kepadanya. Pendapat ini didukung oleh kepadanya seperti cahaya shubuh.
sejumlah ulama termasuk Yahya Ash-Sharshari,72 yang mana beliau
Kedua, apa-apa yang dimasukkan malaikat ke dalam jiwa dan
berkata dalam nuuniyahT3 nya:
hatinya tapi beliau ffi tidak melihat malaikat tersebut. Sebagaimana
sabda Nabi ffi, "sesungguhnya Ruh Qudus menghembuskon dalam
o;.'i yS -!tS hatiku, bahwa suatu jiwa tidak akan mati sampai menyempurnakan
rizkinya. Bertakwolah kalian kepada Allah dan perbaguslah dalam
se;", ef, lAr,ir:; {t iG mencari (rizki). Janganlah lambannya rizki mendorong kamu untuk
mencorinya dengan bermaksiat kepada Allah. Karena, apa yang ada di
Setelah usianya genap 40 tahun . sisi AIIoh tidak akan didapatkan kecuali dengan menaati-Nya."75
Bersinarlah matahari kenabian darinya di bulan Ramadhan

Para pendukung pendapat pertama berkata, "Hanya saja Al-eur'an lbnu Jarir, 21144, dan Al-Hakim, Al-Mustadrak, 2153O, dari hadits lbnu Abbas tentang
yang turun di bulan Ramadhan adalah Al-Qur'an secara lengkap di firman Allah ffi, "sesungguhnya Kami menurunkannya pada malam al-qadar." lbnu
Abbas berkata, "Al-Qur'an diturunkan secara lengkap pada malam al-qadar ke langit dunia
malam al-qadar ke baitul izzah (rumah kemuliaan). Kemudian dan berada di tempat-tempat bintang-bintang. Lalu Allah $B menurunkan kepada Rasul-
diturunkan berangsur-angsur sesuai keadaan dan peristiwa dalam masa Nya secara berangsur-angsur. Allah l$li b"rfirrun, 'Mereka berkata; Sekiranya At-Qur'an
diturunkan kepadanya sekaligus. Demikianlah untuk kami teguhkan dengannya hatimu
dan kami membacakannya secara tartil'." Sanadnya shahih. Dishahihkan oleh Al-Hakim
dan disetujui oleh Adz-Dzahabi. As-Suyuthi menyebutkannya dalam Ad-Durr Al-Mantsur
Beliau adalah syaikh Jamaluddin, Abu zakariya yahya bin yusuf bin yahya Ash- 61270, seraya menisbatkan pula kepada lbnu Dhurais, lbnul Mundzir, lbnu Abi Hatim, lbnu
Sharshari, dinisbatkan kepada sharshar, satu desa terletak dua farsakh dari kota Mardawiyah, dan Al-Baihaqi di kitab Ad-Dala'il.
Baghdad. Beliau adalah Al-Allamah Al-Hafizh Al-Lughawi. Beliau memiliki kredibilitas Hadits ini shahih ditunjang oleh syawahid (riwayat-riwayat pendukung). Dikeluarkan oleh
paling tinggi dalam hal bahasa dan syair. Kumpulan syair beliau dan pujian-pujiannya Abu Nu'aim di kitab Al-Hilyah, 10126-27, dari hadits Abu Umamah. Tapi, dalam sanadnya
telah tersebar. Kedudukannya di masanya sama seperti Hassan. Beliau dibunuh oleh terdapat Afir bin Ma'dan, dan ia adalah perawi lemah. Adapun perawinya yang lain
bangsa Tartar saat mereka memasuki Baghdad tahun 656 H. syadzarat Adz-Dzahab tergolong tsrqah (terpercaya). Al-Haitsami mengutip dalam kitab Al-Majma', 4172 dan
51285-286. beliau nisbatkan kepada Ath-Thabrani di kitab Al-Kabiir, lalu beliau mengganggapnya
Nuuniyah adalah kumpulan bait-bait syair mengenai tema tertentu dan setiap baitnya di cacat karena Afir bin Ma'dan. Akan tetapi ia memiliki riwayat pendukung dari hadits lbnu
akhiri huruf 'nun'. Wallahu A'lam-penerj. Mas'ud yang dikutip oleh Al-Hakim, 2l3,dan hadits lain dari Jabirdikutip oleh lbnu Majah,
no. 2144,lbnu Hibban, 1084 dan 1085, Al-Hakim,214 dan 41325, dan Abu Nu'aim di kitab

88 Zadul Ma'ad 1
Ketiga, terkadang malaikat menampakkan diri kepada beliau #E Kelima, beliau &E melihat malaikat dalam bentuknya yang asli. Lalu
dalam bentuk seorang laki-laki. Malaikat berbicara kepadanya hingga malaikat mewahyukan kepadanya apa yang dikehendaki Allah $6 untuk
beliau ffi memahami apa yang dikatakannya. pada tingkatan ini sesekali diwahyukan. Hal ini terjadi dua kali seperti disebutkan Allah $6 dalam
terlihat oleh para sahabat $,.76 surah An-Najm: 7 dan 13.80
Keempat, malaikat biasa mendatangi beliau W sama seperti Keenam, apa yang diwahyukan oleh Allah $d dan saat itu beliau fBE
gemerincing lonceng. Hal ini sangat berat baginya dan malaikat berada di atas langit, yaitu malam Mi'raj, berupa kewajiban shalat dan
menjadikan samar bagi beliau $[ hingga dahinya mengucurkan keringat selainnya.
di saat cuaca sangat dingin.77 Dan, sampai hewan funggangannya Ketujuh, Allah $6 berbicara langsung kepadanya tanpa perantara
berlutut di tanah apabila saat itu beliau ffi menungganginya.T8 suatu
malaikat. Seperti ketika Allah $6 berbicara langsung dengan Musa bin
ketika wahyu datan! kepada beliau ffi dalam bentuk seperti itu,
Imran. Tingkatan ini terdapat pada Musa secara pasti berdasarkan nash
sementara paha beliau &E berada di atas paha Zaid bin Tsabit, maka hal
Al-Qur'an. Sedangkan kejadiannya terhadap Nabi 4E terdapat pada
itu terasa berat baginya hingga hampir-hampir (pahanya) remuk.Te
hadits Isra'.

Sebagian ulama menambahkan tingkatan kedelapan, yaitu Allah $6


Al-Hilyah 31156, 157 dan 71158, serta hadits ketiga dari Hudzaifah diriwayatkan oleh Al-
Bazzar seperti tercantum pada Al-Majma'4t71. Maka, hadits tersebut menjadi shahih
berbicara kepada Nabi secara langsung tanpa hijab (pembatas).
karena riwayat-riwayat pendukung ini. Pendapat ini didasarkan kepada mazhab yang mengatakan beliau 48
Lihat hadits Umar dalam. shahih Muslim, bagian awal kitab lman, no. B, di dalamnya telah melihat Rabbnya tabaraka wata'ala. Namun, ini adalah masalah
disebutkan bahwa Nabi ffi bersabda, "wahai umar, tahukah kamu siapa yang bertanya?,,
Aku menjawab, "Allah dan Rasur-Nya rebih mengetahui." Beriau ffi bersabda, yang diperselisihkan antara salaf dan khalaf. Meskipun mayoritas
"sesungguhnya dia adalah Jibril, dia datang mengajari kamu tentang agama kamuj'
An- sahabat dan bahkan semuanya sependapat dengan Aisyah €9, (bahwa
Nasa'i .mengutip melalui sanad shahih dari lbnu umar, "Biasanya Jibril datang kepada
Nabi SE dalam bentuk Dihyah At-Katbi."
Nabi &E tidak metihat Rabbnya saat Mi'raj-penerj.). Bahkan, Utsman bin
77
HR. Ahmad, 6/158, 163 dan 257, Matik, 11202, At-Bukhari, Kitab Bad,u At_Wahyi, 1t2O dan Sa'id Ad-Darimi menukil ijma' sahabat bahwa Nabi B5 tidak melihat
Kitab Bad'u Al-Khalq, Bab Dzikrul Malaikah, 6t122, Muslim, Kitab Al-Fadha'il, Bab ,lrq An- Rabbnya. O
Nabiy ffi,
no. 2333, An-Nasa'i, Kitab Al-lftitah, Bab Jaami, Maa Jaa.a fii At-eur.an,
211"46,147,149, dan At-Tirmidzi pada bagian Al-Manaqib, no.3638, dari hadits Aisyah
@3' , ia berkata, "sesungguhnya Ar-Harits bin Hisyam bettanya kepada nu"ririr"h'&
seraya berkata, 'wahai Rasulullah, bagaimana wahyu datang kepadamu?' Rasulullah .*
bersabda, 'Terkadang datang kepadaku sepefti gemerincing lonceng, itulah yang paling
berat bagiku. Lalu diputuskan dariku sementara aku tetah memahami apa yang
dikatakannya. Terkadang malaikat menampakkan diri kepadaku datam bentuk seorang
laki-laki. Lalu ia berbicara kepadaku dan aku memahami apa yang dikatakannya'. Aisyah
berkata, 'Aku telah melihat wahyu turun kepadanya saat cuaca sangat dingin, lalu
diputuskan darinya sementara dahinya mengucurkan keringat'.,'
HR. lmam Ahmad 6/1 18, dari hadits Aisyah q$, , bahwa Nabi #5 bila diberi wahyu dan
beliau berada di atas untanya, maka unta itu berlutut dan tidak bisa bergerak.,, Hadits ini W berada di atas pahaku. Hal itu terasa berat bagiku hingga aku khawatir pahaku remuk.
dishahihkan oleh Al-Hakim 2/505, dan disetujui oleh Adz-Dzahabi. Dan, memang benar Kemudian disingkap darinya, dan ternyata Allah i$S menurunkan ayat, "selain orang-
apa yang dikatakan keduanya. Hadits ini memiliki riwayat pendukung yang dikutip lmam orang yang berhalangan."
Ahmad, 6/455, dari hadits Asma' binti Zaid, dan satu hadits lagi dari Abdullah bin Amr 80 HR. Muslim, Ash-Shahih, no. 177, dari hadits Aisyah kits-,, bahwa Nabi #€ bersabda,
yang juga diriwayatkan lmam Ahmad. "Aku belum melihatnya-yakni Jibril-dalam bentuk sebagaimana dia diciptakan kecuali
HR. Al-Bukhari, Kitab rafsir, 8/196, dari hadits zaid bin Tsabit, bahwa Nabi pada dua tempat ini. Aku melihatnya turun dari langit dan tubuhnya menutupi apa yang
ffi mengimta' ada di antara tangit dan bumi." lmam Ahmad menjelaskan dalam hadits lbnu Mas'ud
kepadanya, "laa yastawii al-qaa'iduuna minat Mukminin walmujaahiduuna fii sabiitillah',
(Tidaklah sama orang-orang yang tidak turut berperang di kalangan orang-orang beriman, bahwa kali pertama terjadi ketika beliau ffi meminta kepada Jibril agar memperlihatkan
dengan orang-orang yang berjihad di jalan Allah). lbnu Ummi Maktum datang iementara kepadanya bentuk aslinya, dan kali kedua adalah saat Mi'raj. Sementara At-Tirmidzi, no.
beliau ffi mengimla' ayat itu kepadaku. la berkata, "wahai Rasulullah, Demi Allah, 3274 menukil dari jalur Masruq, dari Aisyah Qp-, , "Muhammad tidak pernah melihat Jibril
sekiranya aku bisa ikut jihad bersamamu niscaya aku akan berjihad." sementara ia dalam bentuk aslinya kecuali dua kali; satu kali di sisi Sidratul Muntaha, dan satu kali di
seorang yang buta. Maka Allah menurunkan kepada Rasul-Nya ffi sementara paha beliau Ajyad."

90 ZadulMa'ad 1 ZadulMa'ad 1 91
PASAT
KHITAN BETIAU M
-}re)

Para ulama berbeda mengenai masalah ini kepada tiga pendapat:

Pendapat pertama, beliau &E dilahirkan dalam keadaan dikhitan


dan bergembira. Hal ini diriwayatkan dalam hadits yang tidak shahih
disebutkan oleh Abu Al-Faraj Al-Jauzi dalam kitabnya Al-Maudhu'aat.
Tidak ada mengenai perkara ini satu pun hadits bobif (akurat) dari Nabi
S8. Ia juga tidak termasuk sebagai keistimewaannya, karena banyak di
antara manusia terlahir dalam keadaan dikhitan.

Al-Maimuni berkata, aku berkata kepada Abu Abdillah, "Satu


masalah yang ditanyakan kepadaku; seseorang dikhitan saat masih bayi
dan tidak dipotong semuanya?" Beliau menjawab, "Apabila kulit yang
dipotong melebihi seperdua kepala zakar maka khitan tak perlu diulangi.
Karena kulit itu akan mengeras, dan setiap kali ia mengeras maka
semakin tertarik ke atas. Adapun tidak lebih dari seperdua kepala zakat,
maka menurutku harus diulangi."

Aku bertanya, "sesungguhnya mengulangi sangatlah berat dan


terkadang dikhawatirkan berdampak buruk, apakah khitannya mesti
diulang?" Beliau berkata, "Aku tidak tahu." Kemudian beliau berkata
kepadaku bahwa di tempat ini ada seseorang yang anaknya dilahirkan
dalam keadaan dikhitan. Ia pun sangat risau atas hal itu. Aku berkata
kepadanya, "Bila Allah telah membebaskanmu dari beban itu, mengapa
mesti risau?"

Sahabat kami, Abu Abdillah Muhammad bin Utsman Al-Khalili, ahli


hadits di Baitul Maqdis, menceritakan kepada kami bahwa dia dilahirkan
dalam keadaan dikhitan. Keluarganya tidak mengkhitannya. Orang-
orang mengatakan kepada siapa yang dilahirkan seperti itu bahwa ia
dikhitan oleh bulan. Tapi, ini hanyalah khurafat mereka.

ZadulMa'ad 1 93
Pendapat kedua, beliau #8 dikhitan saat dibelah dadanya oleh
para malaikat ketika dalam asuhan Halimah.

Pendapat ketiga, kakeknya Abdul Muthalib mengkhitannya pada


hari ketujuh dari kelahirannya serta dibuat satu perjamuan dan ia
memberinya nama Muhammad.

Abu Umar bin Abdil Barr berkata, "Dalam masalah ini dinukil satu
PASAT
hadits lengkap dengan sanadnya namun gharib (asing): Ahmad bin IBU-IBU BELIAU w,
Muhammad bin Ahmad menceritakan kepada kami, Muhammad bin Isa YANG MENYUSUINYA
menceritakan kepad.a kami, Yahya bin Ayyub Al-Allaf menceritakan
kepada kami, Muhammad bin Abi As-suni Al-Asqalani menceritakan
kepada kami, Al-Walid bin Muslim menceritakan kepada kami, dari
Syu'aib, dari Atha' Al-Khurasani, dari Ikrimah, dari Ibnu Abbas, bahwa
Abdul Muthalib mengkhitan Nabi EM pada hari ketujuh dari Di antaramereka adalah Tsuwaibah8z maula Abu [^ahab. Dia
kelahirannya. Dibuat untuknya perjamuan dan ia memberinya nama sempat menyusui beliau eE beberapa hari. Tsuwaibah menyusui
Muhammad."81 bersama Nabi &8, Abu Salamah Abdullah bin Abdul fuad Al-Makhzumi,
dengan air susu anaknya yang bernama Masruh. Di samping itu,
Yahya bin Ayyub berkata, "Aku mencari hadits ini dan aku tidak
Tsuwaibah menyusui pula bersama mereka paman Nabi 88, Hamzah bin
dapati pada seorang pun di antara ahli hadits yang aku temui kecuali
Abdul Muthalib. Namun terjadi perbedaan pendapat tentang keislaman
pada Ibnu Abi As-surri. Masalah ini pernah menjadi perseteruan di
Tsuwaibah. Wallahu A'lam.
antara dua laki-laki yang memiliki keutamaan. salah seorang dari
mereka menyusun kitab untuk menjelaskan bahwa Nabi B5 dilahirkan Kemudian beliau disusui oleh Halimah As Sa'diyah, dengan air susu
dalam keadaan dikhitan. Lalu, ia memenuhi kitabnya itu dengan hadits- anaknya Abdullah, saudara laki-laki unaisah, dan Juddamah yaitu Asy-
hadits yang tidak ada sandarannya sedikitpun. Beliau adalah Syaima', anak-anak Al-Harits bin Abdul lJzza bin Rifa'ah As-Sa'di.
Kamaluddin bin Thalhah. Lalu, kitabnya dikritilr oleh Kamaluddin bin Kemudian terjadi perselisihan tentang keislaman kedua orang tua beliau
Al-'Adim seraya menjelaskan bahwa Nabi ffi dikhitan sebagaimana &8 dari penyusuan. Wallahu A'lam.
kebiasaan bangsa Arab. Tata cara seperti ini sangat memasyarakat di Halimah menyusui pula bersama beliau W, anak pamannya
kalangan bangsa Arab sehingga tak perlu adanya penukilan riwayat bernama Abu Sufuan bin Al-Harits bin AbdulMuthalib. orang ini sangat
tersendiri. Wallahu A'lam. O keras permusuhannya dengan Nabi 88. Kemudian ia masuk islam pada
saat pembebasan kota Mekah dan melaksanakan ajaran Islam dengan
baik. Adapun paman beliau ffi, Hamzah bin Abdul Muthalib, disusui
pada bani saad bin Bakr. Ibu Hamzah pernah menyusui Rasulullah #€

., HR. At-Bukhari, Kitab Nikah, Bab Wa Ummahaatukum Allati Ardha'nakum, 91124, Urwah
berkata, "Tsuwaibah adalah maula (mantan budak) Abu Lahab. Abu Lahab
memerdekakannya lalu ia menyusui Nabi SE. Ketika Abu Lahab meninggal dunia, maka
sebagian keluarganya bermimpi melihatnya dalam keadaan sangat buruk. Keluarganya itu
" Muhammad bin Abi As-Surri dikomentari oleh Abu Hatim, ,,Layyinul hadlfs,, (lemah
bekata kepadanya, "Apa yang engkau dapatkan?" Abu Lahab menjawab, "Aku tidak
haditsnya). lbnu Ady berkata, "Banyak keliru." Sedangkan Al-walid bin Muslim seorang
menemukan-sesudah meninggalkan kalian-kesenangan, hanya saja aku diberi minum
mudallis (penyamar hadits) dan telah menukil dengan lafazh'an'. Oleh karena itu hadits
pada ini-seraya mengisyaratkan kepada lekuk yang ada di bawah jari jempolnya-karena
ini tidak shahih.
telah memerdekakan Tsuwaibah."

94 Zadul Ma'ad l
selama satu hari saat beliau ffi telah berada dengan ibunya Halimah.
Maka Hamzah adalah saudara susuan Nabi &E dari dua sisi; dari sisi
Tsuwaibah dan dari sisi As-Sa'diyah. 0

PASAL
WANITA-WANITA PENGASUH BELIAU B8

Di antaranya; ibu beliau ffi sendiri, Aminah binti Wahb bin Abdu
Manaf bin Zuhrah bin Kilab.

Di antaranya pula; Tsuwaibah, Halimah, fuy-Syaima' (puteri


Halimah). Asy Syaima adalah saudara perempuan Nabi &8 dari segi
susuan, ia merawat Nabi BE bersama ibunya. Wanita inilah yang datang
bersama utusan Hawazin dan Nabi ffi membentangkan selendangnya
dan mendudukkannya di atasnya demi memenuhi haknya.
Di antaranya pula; Al-Fadhilah Al-Jalilah Ummu Aiman Barakah Al-
Habasyiah. Beliau ffi mewarisinya dari bapaknya. Lalu dinikahkannya
dengan orang kesayangannyaZaid bin Haritsah dan dari pernikahan itu
lahirlah Usamah. Wanita inilah yang ditemui oleh Abu Bakar dan
Umar-sepeninggal Nabi Bfi-sedang menangis. Keduanya berkata,
"Wahai Ummu Aiman, apakah yang membuatmu menangis, apa yang
ada di sisi Allah i}6 teUin baik bagi Rasul-Nya." Dia menjawab, "Aku
tahu bahwa apa yang di sisi Allah lebih baik bagi Rasul-Nya, hanya saja
aku menangis karena telah terputus berita dari langit." Dia pun
menggugah keduanya untuk menangis dan akhimya keduanya
menangis.83 C

83 HR. Muslim, Kitab Fadha'il, Bab Min Fadha'il Ummu Aiman, no.2454,

96 Zadul Ma'ad 1 ZadulMa'ad 1 97


PASAT
PENGUTUSAN BETIAU ffi DAN WAHYU
YANG PERTAJT,IA KALI TURUN

Allah dW mengutusnya setelah genap berusia 40 tahun yang


merupakan usia kesempurnaan. Dikatakan pada usia seperti inilah
diutus pada Rasul. Adapun keterangan bahwa Al-Masih diangkat ke
langit pada usia 33 tahun tidak ditunjang oleh ofsor dengan sanad yang
wajib diikuti.
Hal pertama yang diberikan kepada Rasulullah f& daripada urusan
kenabian adalah mimpi. Beliau tidak melihat dalam mimpi melainkan
seperti cahaya shubuh.e Dikatakan, "Hal demikian berlangsung selama
6 bulan. Sementara masa kenabian adalah 23 tahun. Maka mimpi ini
adalah salah satu bagian dari 46 bagian kenabian. Wallahu A'lam.

Kemudian Allah d6 memuliakannya dengan kenabian. Malaikat


datang kepadanya saat berada di gua Hira. Sebelumnya beliau senang
menyendiri di sana. Maka ayat pertama kali turun kepadanya adalah,
"Bacalah dengan nama Rabbmu yang menciptakan." (Al-'Alaq: 1). Ini
adalah pendapat Aisyah85 dan mayoritas ulama.

Jabir berkata, "Wahyu pertama kali turun kepada beliau &E adalah

HR. Al-Bukhari, 1121, dari Aisyah ia berkata, "Hal pertama yang diberikan kepada
Rasulullah ffi daripada wahyu adalah mimpi yang baik saat tidur. Maka beliau & tidak
melihat mimpi melainkan datang seperti cahaya shubuh."
HR. Al-Bukhari, Kitab Tafsir, Bab Tafsir surah lqra' bismirabbika alladzi khalaq, 8/551,552,
dan 553, Kitab Bad'u Al-Wahyi, Bab Kaifa Kaana Bad'u Al-Wahyi llaa Rasulillah &8, XitaO
Al-Anbiyaa, Bab Wadzkur fil Kitaabi Musa, dan Kitab At-Ta'bir, Bab Awwalu Maa Budi'a
bihi Rasulullah minal Wahyi Ar-Ru'ya Ash-Shalihah, lmam Muslim, Kitab Al-lman, Bab
bad'ul Wahyi ilaa Rasulillah $f, no. 160, At-Tirmidzi, Kitab Al-Manaqib, Bab Awwalu Maa
Budi'a bihi ffi nr-Ru'ya Ash-Shadiqah, no.3636, dan lmam Ahmad, Al-Musnad, 6/153 dan
232.

Zadul Ma'ad Iilid 1 99


firman-Nya; Wahai orang yang berkemul (berselimut)."86 (Al_
Muddatstsir: 1). Tapi yang benar adalah perkataan Aisyah 8, ditinjau
dari beberapa sisi:
Pertama, bahwa perkataannya, "Aku tidak membaca,,, sangat tegas
menunjukkan beliau 4E belum membaca sesuatu sebelum itu.
PASAT
Kedua, perintah untuk membaca-menurut urutan-harus leibh
dahulu daripada perintah memberi peringatan. Karena apabila dia FASE-IASE DAI(WAH
membaca niscaya dapat memberi peringatan tentang apa yang dia baca.
Maka pada awalnya beliau W diperintah membaca. Setelah itu
diperintah untuk menyampaikan apa yang dia baca.
Ketiga, bahwa hadits Jabir dengan lafazh, "pertama kari turun dari Fase pertanra, kenabian.
Al-Qur'an; wahai orang yang berkemul (berselimut)", adalah perkataan Fase keduo, memberi peringatan kepada keluarga beliau yang
Jabir. sedangkan Aisyah W. mengabarkan berita dari Rasulullah #E terdekat.
tentang dirinya akan hal itu.
Fase ketiga, memberi peringatan kepada kaumnya.
Keempat, bahwa hadits Jabir yang dijadikan hujjah sangat tegas
menyatakan adanya malaikat turun kepada beliau ffi sebelum turunnya
Fase keempot, memberi peringatan kepada kaum yang belum
ayat, "Wahai orang-orang yang (berkemul (berselimut).,, Sebab di didatangi oleh pemberi peringatan sebelumnya, yaitu bangsa Arab
secara umum.
dalamnya disebutkan, "Aku mengangkat kepalaku, ternyata malaikat
yang datang kepadaku di gua Hira, aku pun kembali kepada keluargaku. Fase kelinta, memberi peringatan kepada semua yang sampai
Aku berkata,'Tutuplah aku... selimutilah aku... Maka Ailah dakwah kepadanya dari bangsa jin dan manusia hingga akhir masa. 0
menurunkan ayat; wahai orang yang berkemul (berselimut)." Sementara
beliau B5 telah mengabarkan bahwa malaikat yang datang kepadanya di
gua Hira telah menurunkan kepadanya, *Bacafah dengan menyebut
nama Rabbmu yqng menciptakan." Maka hadits Jabir justru
menunjukkan ayat "wahai orang yang berkemul (berselimut)" lebih
akhir turun. sementara hujjah adalah riwayatnya bukan pendapat
pribadinya. Wallahu A'lam. 0

u6 HR. Al-Bukhari, Kitab Tafsir, Bab Tafsir Surah Al-Mudattsir, 8/550, dan Bab Tafsir Surah
lqra'Bismirabbika alladzi Khalaq, Kitab bad'u Al-wahyi, Bab Kaifa Kaana Bad'u Al-wahyi
ilaa Rasulillah 88, fitaO Bad'ul Khalq,. Bab Dzikrul Mala.ikah, lmam Muslim, Kitab At_lman,
Bab bad'u Al-wahyi llaa Rasulillah ffi, no. 161, dan lmam Ahmad, Al-Musnad,3i306 dan
392.

f OO ZadutMa'ad l Zadul Ma'ad Jilid 1 101


PASAL

Berdakwah Terang-Terangan
Sesudah itu, Nabi ffi mengajak manusia kepada Allah $6i secara
sembunyi-sembunyi selama tiga tahun. Kemudian, turunlah kepadanya
ayat, "Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segola apa
yang diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang
musyrik," (Al-Hijr: 94). Sejak itu, Nabi ffi menyampaikan dakwah secara
terang-terangan dan kaumnya pun menampakkan permusuhan.
Akibatnya, gangguan menjadi semakin hebat terhadap diri beliau &8 dan
kaum Muslimin. Hingga akhirnya Allah tlW mengizinkan kepada mereka
hijrah dua kali.87 O

"' Maksudnya, dua kali hijrah ke Habasyah.


PASAL
NAII{A-NAII{A BETIAU Bg

Semuanya adalah sifat, bukan sebagai nama semata untuk


mengenali identitas sesuatu. Bahkan, itu adalah nama-nama yang
berasal dari sifat-sifat beliau $E yung mengharuskan baginya pujian dan
kesempurnaan.

Di antara namanya adalah Muhammad. Inilah nama beliau yang


sangat masyhur. Nama ini pula yang dijadikan sebagai nama beliau SE
secara tekstual dalam Taurat, seperti telah kami terangkan, berdasarkan
dalil-dalil yang jelas pada kitab kami, Jalaa' Al-Afham fii Fadhli Ash-
Shalat Wassalam 'alaa Khairil Anam.88 Ia adalah kitab tunggal di bidang
itu dan belum pernah ada yang sepertinya dalam hal banyaknya faidah
serta kandungannya. Di dalamnya, kami jelaskan hadits-hadits tentang
shalawat dan salam kepada beliau 4E dari segi shahih, hasan, dan yang
cacat. Setelah itu, kami jelaskan secara tuntas sebab yang
menjadikannya cacat. Kemudian, rahasia-rahasia doa tersebut dan
kemuliaannya serta kandungannya berupa hukum maupun faidah-
faidah. Lalu, dijelaskan tempat-tempat shalawat kepada beliau ffi serta
waktunya. Diiringi pembicaraan kadar yang wajib darinya, perbedaan
ahli ilmu tentangnya, dan pengukuhan pendapat yang kuat, serta
menolak pendapat lemah. Dan, kandungan kitab yang sebenarnya
melebihi dari sifat yang disebutkan di sini.
Adapun yang dimaksud yakni bahwa nama beliau ffi 'Muhammad'
disebutkan secara tegas dalam Taurat. Dan, hal itu disepakati semua
orang berilmu di antara orang-orang beriman terhadap Al-Kitab.

Di antaranya; Ahmad, dan nama inilah yang disebutkan oleh Al-


tu Telah dicetak dengan tahqiq dari kami.

Zadul Ma'ad
Masih, karena suafu rahasia yang telah kami sebutkan dalam kitab yang Nama-nama beliau #€ ada dua macam:
telah kami singgung di atas.
Pertama, khusus dan tidak ada yang bersekutu dengannya dalam
Di antaranya pula; Al-Mutawakkil, Al-Mahi, Al-Hasyir, Al-'Aqib, Al- nama di antara para Rasul, seperti; Muhammad, Ahmad, Al-Aqib, Al-
Muqaffa, Nabi AlTaubah, Nabi Rahmah, Nabi Malhamah, Al-Fatih, dan Hasyir, Al-Muqaffa, dan Nabi Al-Malhamah.
Al-Amin.
Kedua, bersekutu dengannya dari segi makna rasul-rasul yang lain.
Diikutkan pula kepadanya nama-nama berikut; Asy-Syahid, Al- Akan tetapi, bagi beliau SE adalah yang paling sempurna dari nama
Mubasyir, Al-Basyir, An-Nadzir, Al-Qasim, Adh-Dhahuk, Al-Qattal, tersebut. Maka, ia memiliki kekhususan dari segi kesempurnaan, bukan
Abdullah, As-Siraj Al-Munir, Sayyid Waladi Adam, Shahib Liwaa Al- dari segi asal namanya. Contohnya; Rasulullah, Nabiyyuhu (Nabi-Nya),
Hamd, Shahibul Maqam Al-Mahmud, serta nama-nama lainnya. Abduhu (hamba-Nya), Asy-Syahid, Al-Mubasyir, An-Nadzir, Nabi Ar-
Karena, jika nama-namanya adalah sifat pujian, maka setiap sifat beliau Rahmah, Nabi AlTaubah.
&E memiliki nama. Namun, harus dibedakan antara sifat yang khusus
Adapun bila diberikan kepadanya nama tertentu untuk setiap
baginya dan sifat yang dominan padanya, serta antara nama dari akar
sifatnya, niscaya akan melebihi 200 (dua ratus) nama. Seperti; Ash-
kata tertentu dengan sifat musytorok (bermakna ganda), di mana dalam
Shadiq, Al-Mashduq, Ar-Ra'uf, Ar-Rahim, dan semisalnya. Atas dasar
halini tidak ada nama yang menjadi kekhususannya.
inilah sehingga sebagian orang berkata, "sesungguhnya Allah llW
Jubair bin Muth'im berkata, "Rasulullah ffi menyebutkan kepada memiliki 1000 nama, dan nabi-Nya 'M memiliki 1000 nama."
kami beberapa nama baginya. Beliau bersabda: Pernyataan ini dikatakan oleh Abu Al-Khaththab bin Dihyah.m Namun,

(tt ,'rKlt i-,'At ;x" q$t maksudnya adalah sifat-sifat. 0


€et at, ,GI ats ,39 Cl

i:a.Aelt+Ytr1t*ni * Jht #,:$t rsl


$-

'Aku Muhammad, aku Ahmad, aku Al-Mahi (penghapus) yang


dengon sebab diriku Allah menghapus kekufuran, aku Al-Hasyir
(pengumpul) yang manusia dikumpulkan di bawah kedua kakiku,
dan aku Al:Aqib (terakhir) yang tidak ada nabi sesudahnya'."8e

HR. AFBukhari, Kitab Tafsir, Bab Tafsir Surah Ash-Shatt,81492, dan Kitab Al-Anbiya, Bab Beliau adalah Umar bin Al-Hasan bin Ali bin Muhammad Abu Al-Khaththab lbnu Dihyah
Maa Jaa'a fii Asmaa'An-Nabiy ffi, lmam Muslim, Kitab Al-Fadha'il, Bab fii Asma'ihi ffi, no. Al-Kalbi (544-633 H). Sastrawan, sejarawan, pakar hadits, berasal dari Balnasiyah
2354, At-Tirmidzi, Kitab Al-Adab, Bab Maa Jaa'a fii Asmaa'i Nabi 88, no.2842, dan tmam Andalus. Beliau pernah memegang jabatan Qadhi Daniyah. Sempat pula melakukan
Ahmad, Al-Musnad,4l8O,81 , dan 84, dari hadits Jubair bin Muth'im. Sabda betiau pada perjalanan ke Marakisy, Syam, 'lraq, dan Khurasan. Kemudian menetap di Mesir. Beliau
bagian akhir hadits, "Yang tidak ada nabi sesudahnya." Merupakan penafsiran bagi kata sangat banyak mencaci maki para ulama dan imam-imam. Maka sebagian orang yang
Al-Aqib yang berasal dari sebagian perawi. Dalam riwayat lmam Muslim dan lmam Ahmad hidup sezaman dengannya berpaling dari kata-katanya. Lalu mereka mendustakan
disebutkan, Ma'mar berkata, "Aku bertanya kepada Az-Zuhri,'Apakah Al-'Aqib?' Beliau penisbatan dirinya kepada Dihyah. Mereka berkata, "Sesungguhnya Dihyah Al-Kalbi tidak
menjawab, 'Yang tidak ada nabi sesudahnya'." Sementara dalam riwayat lmam Muslim memiliki penerus." Beliau pernah juga dicela oleh ahli sya'ir, lbnu 'Anin. Beliau wafat di
yang lain, "Aku adalah Al-'Aqib yang tidak ada sesudahnya seorang pun." Lalu dalam Kairo. Di antara karyanya adalah; Al-Mutharrab min Asy'aar Ahli Maghrib, Al-Ayaat Al'
riwayat AlTirmidzi, "Aku adalah Al-'Aqib yang tidak ada nabi sesudahnya." Lihat kitab A/- Bayyinaat, Nihayah As-Sau/ fii Khasha'ish Ar-Rasul, At-Tahir fii Maulid As-Sirai Al-Munir,
Fath,61406. dan lain-lain.

f 06 Zadul Ma'ad Jilid 1 ZadulMa'ad-lilidl lO7


PASAL
PENIETASAN MAKNA
NAJI{A-NNUA BETIAU ffi

Muhammad adalah isim maf'ul (objek). Berasal dari kata hamida


(memuji) dan menjadi Muhammod (yang dipuji). Hal itu karena beliau
memiliki sejumlah ahlak yang patut dipuji. Oleh karena itu, Muhammad
lebih kuat penekanannya daripada Mahmud. Sebab kata 'Mahmud'
berasal dari kata kerja tsu/ofsi mujarrad (kata kerja yang terdiri dari tiga
huruf tanpa tambahan apapun-penerj.). Sedangkan'Muhammad'
termasuk 'Mudha'at'' (diberi penambahan huruf) untuk mubalaghah.
Maka, dialah orang yang lebih banyak dipuji daripada manusia lainnya.
Untuk itu-Wallahu A'lam-nama ini dicantumkan dalam Taurat,
karena banyaknya sifat-sifat terpuji yang disematkan kepadanya dan
kepada agama serta umatnya dalam Taurat. Hingga Musa ,{t$l
mengidamkan agar termasuk di antara mereka. Kami telah
menyebutkan pendukung makna ini di kitab yang kami singgung di atas.
Lalu, kami jelaskan kesalahan Abu Al-Qasim As-Suhailie' yung
berpendapat sebaliknya (yakni mengatakan Mahmud lebih kuat

n' Beliau adalah Abu Al-Qasim Abdurrahman bin Abdullah bin Ahmad Al-Khats'ami Al-
Andalusi As-Suhaili Al-Maliqi (508-581 H), pakar hadits serta mendalami bahasa dan
sejarah. Dilahirkan di Maliqah dan menjadi buta saat berusia 17 tahun. Akan tetapi beliau
menjadi seorang yang mahir di bidang ilmu. Berita tentang beliau sampai kepada
penguasa Marakisy. Maka, penguasa itu memintanya untuk datang kepadanya lalu
dimuliakannya. Di sana beliau menulis kitab-kitabnya hingga wafat. Penisbatannya
kepada Suhail sebagai salah satu desa di Maliqah. Beliau pemilik syair yang bagian
awalnya berbunyi:
Wahai Zat yang melihat dan mendengar apa yang ada dalam hati
Engkau yang tahu segala apa yang akan terjadi
Di antara kitab-kitab beliau adalah; Ar-Raudh Al-Unf fii Syarh As-Sirah An-Nabawiyah libni
Hisyam, Al-ldhah wa At-Tabyiin limaa Abhama min Tafsir Al-Kitab AI-Mubin, Nata'ij Al-
Fikr, dan lain-lain.

7adtil Ma'arl lilid 1 1O9


penekanannya daripada Muhammad-penerj.), dan bahwa nama beliau Mereka berkata, "Dalil atas hal itu adalah penyisipan huruf lom
ffi dalam Taurat adalah Ahmad. ,l,rl,rm kalimat. Seperti; maa adhraba Zaidan li Amr. Sekiranya ia tetap
.,t,trirqai kata muta'addi (mempengaruhi objek), niscaya akan dikatakan;
Adapun Ahmad, nama yang mengacu pada bentuk Af'al Tat'dhil
trrua adhraba Zaidan Amran. Sebab, kata itu dapat mempengaruhi satu
(kata yang menunjukkan perbandingan). Diambil pula dari kata
otriek dengan sendirinya dan mempengaruhi objek lainnya dengan
'alhamd' (pujian). Para ulama pun berbeda pendapat tentangnya.
lr,rrrtuan huruf /om muta'addi. Tapi, oleh karena mereka menjadikan
Yakni, apakah ia mengacu kepada makna fa'il (pelaku) atau maf'ul
k,rta ini mempengaruhi objek dengan bantuan huruf hamzah, lalu
(objek)? Segolongan berkata, "la bermakna fa'il, yakni dia memuji Allah
n)empengaruhi objek berikutnya dengan bantuan huruf lom, maka hal
lebih banyak daripada pujian orang lain kepada-Nya. Artinya, orang
rrri mewajibkan bagi kami untuk mengatakan; sesungguhnya kedua
yang paling banyak memuji kepada Rabbnya di antara orang-orang lrr:ntuk kata ini tidak dibentuk kecuali dari fi'il /o'il (perbuatan pelaku),
yang memuji."
lrrrkan fi'il waqi' alal mat''ul (perbuatan yang terjadi pada objek)."
Mereka mengukuhkan pendapat ini dengan alasan bahwa o/'ol
Namun, kelompok di atas disanggah oleh kelompok lain. Kelompok
tat'dht berasal dari t'i'il /o'il (perbuatan pelaku) bukan t'i'il waqi' alal
ini berkata, "Boleh membentuk at''al tat'dhil dan fi'il ta'ajjub dari t'i'il t'a'il
maf'ul (perbuatan yang terjadi pada objek). Mereka berkata, "Oleh
rlan bisa juga dari fi'il waqi' alal maf'ul. Penggunaannya yang didengar
karena itu tidak dikatakan, maa adhraba Zaidan (Alangkah kuatnya
pukulan Zaid), alau Zaid adhrab min Amr (Zaid lebih kuat pukulannya
rlari orang-orang Arab merupakan dalil paling jelas tentang
kebolehannya. Orang Arab biasa berkata, "Maa asyghalahu bisyai"'
daripada Amr) bila ditinjau dari segi pukulan yang terjadi pada si Amr.
(Alangkah sibuknya dengan sesuatu), berasal dari kata syughilo, dan
Sebagaimana tidak boleh dikatakan maa asyrabahu lil moo' (alangkah
artinya ia disibukkan oleh sesuatu. Atau maa aula'ahu bikadza
kuat minumnya terhadap air), dan maa akalahu lil khubz (alangkah kuat
(Alangkah candunya dengan hal ini), berasal dari kata uli'a bisyai' yang
makannya terhadap roti).
bermakna kecanduan, dan tentu saja berbentuk kata kerja pasif' Atau
Mereka berkata pula, "Karena af'al tafdhl dan /i'il ta'ajjub (kata maa a'jabahu bikadza (alangkah takjubnya dengan ini), berasal dari kata
yang menunjukkan ketakjuban-penerj.) hanya dibuat dari t'i'il lazim u'jiba bihi yang berarti dibuat takjub oleh hal itu- Atau maa ahabbahu
(kata kerja yang tidak butuh objek-penerj.). Oleh karena itu, bisa ilayya (alangkah besar kecintaanku padanya), artinya ketakjuban atas
dipindahkan dari bentuk kata; fa'ala dan fa'ilakepada fa'ula." perbuatan objek, dan keberadaan objek sebagai sesuatu yang dicintai.
Mereka berkata, "Oleh karena itu, kata ini menjadi muta'addi Demikian juga perkataan mereka maa abghadahu ilayya (alangkah besar
(mempengaruhi objek) dengan bantuan huruf hamzoh. Huruf hamzah kemarahanku padanya) dan maa amqatahu ilayya (alangkah besar
pada bagian awalnya yang mempengaruhi objek. Misalnya; maa azhrat'a kemurkaanku padanya).
Zaidan (alangkah rapinya si Zaid) dan moo akrama Amran (alangkah Di tempat ini terdapat satu masalah masyhur yang disebutkan oleh
dermawannya si Amr). Asal keduanya adalah; zharut'a dan karuma." Sibawaih. Yaitu, apabila engkau mengatakan maa abghadani lahuu,
Mereka berkata, "Sesungguhnya muta'ajjab minhu (yang menjadi maa ahabbani lahuu dan maa amqatani lahuu, maka artinya adalah;
objek ketakjuban-penerj.) pada dasarnya adalah fa'il (pelaku). Maka, Alangkah besar kemarahanku padanya, alangkah besar kecintaanku
menjadi keharusan kata kerjanya ghairu muta'addi (tidak mempengaruhi padanya, dan alangkah besar kemurkaanku padanya' Artinya, engkau
objek-penerj.)." takjub atas perbuatan pelaku. Namun, jika engkau mengatakan maa
Mereka berkata, "Adapun kalimat seperti; maa adhraba Zaidan li abghadani ilaihi, maa amqatani iloihi, dan maa ahabbani ilaihi, maka
Amr (Alangkah kuatnya pukulan Zaid terhadap Amr), maka ia artinya adalah; Alangkah besar kemarahannya padaku, alangkah besar
dipindahkan dari bentuk kata fa'ala kepada fa'ula. Kemudian dijadikan kemurkaannya padaku, dan alangkah besar kecintaannya padaku.
muta'addi (mempengaruhi objek) dengan bantuan huruf hamzah." Artinya, engkau takjub atas perbuatan yang terjadi pada objek.
Kesimpulannya, apabila menggunakan huruf lom maka ia untuk /o'il

1lO Zadul Ma'ad l Zadul Ma'ad Jilid 1 111


(pelaku/subjek), sedangkan jika menggunakan huruf iloo maka ia untuk
sebab, syadz adalah sesuatu yang menyalahi pemakaian dalam
mat''ul (objek). grercakapan mereka dan perkataan yang umum. Sementara hal ini tidak
Namun, kebanyakan ahli Nahwu tidak menyebutkan sebab seperti menyelisihi apa yang disebutkan." Mereka menambahkan, "Adapun
itu. Adapun argumen yang dapat dikemukakan tentang sebabnya- pernyataan kamu tentang fi'il lazim (kata kerja intransitif [tidak butuh
Wallahu A'lam-adalah; bahwa huruf /om untuk pelaku dari segi objekl-penerj.) dan pemindahannya kepada pola fa'ula, sungguh klaim
makna. Dikatakan, liman hadzo (untuk siapa ini?), dijawab /izoid (untuk tanpa didukung dalil. Adapun argumentasi kamu tentang pengaruh
Zaid), digunakan huruf lom. Adapun iloo untuk objek dari segi makna. terhadap objek dengan bantuan huruf hamzah dan seterusnya,
Dikatakan, ilaa man yashilu hadzal kitab (kepada siapa sampainya kitab sesungguhnya tidak seperti yang kamu kira. Huruf hamzah pada format
ini?) dijawab ilaa abdillah (kepada Abdullah). Rahasianya, bahwa huruf kalimat ini bukan untuk ta'diyah (mempengaruhi objek), bahkan ia
/om pada asalnya menunjukkan milik, kekhususan, dan hak. Dan hal ini sekadar dalil tentang ta'ajjub (ketakjuban) dan tat'dhil (perbandingan).
hanya untuk pelaku, karena ia yang memiliki dan berhak. Sedangkan sama seperti huruf o/i/ pada kata /o'il, huruf mim don uour pada kata
i/oo menunjukkan akhir tujuan. Sementara akhir tujuan adalah apa yang maf,ul, huruf fo pada kata rt'ti'al dan muthawa'ah, dan huruf-huruf lain
menjadi konsekuensi perbuatan. Maka ia lebih tepat untuk objek. yang disertakan pada fi'il tsulatsi (kata kerja yang terdiri dari tiga huruf-
Karena, objek adalah sasaran akhir dari perbuatan. penerj.) untuk menjelaskan tambahan padanya. Inilah faktor yang
menyebabkan adanya tambahan hamzah tersebut, bukan berfungsi
Contoh lain kalimat ta'ajjub (takjub) terhadap perbuatan objek "
sebagai ta' diyah (memberi pengaruh pada objek-penerj' )'
adalah perkataan Ka'ab bin Zuhair tentang Nabi ffi:
Mereka berkata, "Perkara yang menunjukkan hal ini, bahwa /i'il
Dia lebih menakutkan bagiku pada saat kuberbicara dengannya
(kata kerja) yang menjadi muta'addi dengan bantuan huruf hamzah,
Dan dikatakan: Sungguh engkau tertahan dan terbunuh bisa juga dibantu oleh huruf jorr (huruf yang menyebabkan bagian akhir
Sorong singo-singo adolah tempot tinggalnya kata sesudahnya harus diberi tanda kasrah-penerj'), atau dengan tadh'it'
Di lembah Atsar di antara pepohonan rimbun yang lebat.e2 (penambahan huruf). seperti; jalastu bihi dan ajlastuhu, qumtu bihi dan
aqamtuhu, serta kata-kata lain yang serupa. Sementara pada perkara di
llata akhwaf (lebih menakutkan) pada bait syair ini berasal dari kata
atas, tidak ada yang dapat menggantikan posisi huruf homzoh. Maka,
khiilo (ditakuti) bukan khaat'a (takut). Demikian iuga perkataan mereka
maa ajanna zaidan (alangkah gilanya Zaidl, berasal dari kata junna gang
diketahuilah bahwa ia tidak berfungsi sebagai ta'diyah semata' Di
bermakna ia menjadi gila. Demikian mazhab ahli Kufah dan para ulama
samping itu, huruf hom zah pada permasalahan ini bisa digabung
yang sependapat dengan mereka. dengan huruf bo yang berfungsi sebagai ta'diyah. seperti; akrim bihi
atau ohsin bihi. Padahal, tidak boleh dikumpulkan pada satu kata kerja,
Para pendukung mazhab Bashrah berkata, "Semua ini termasuk dua huruf yang sama-sama berfungsi sebagai ta'diyah'"
syadz (menyalahi yang umum). Tidak dijadikan pegangan dan tidak
menjadi landasan kaidah. Bahkan, wajib dicukupkan pada apa yang
Mereka berkata, "orang-orang Arab biasa mengatakan maa
didengar dari perkataan mereka."
a,thaahu liddarahim (alangkah pemberiannya terhadap dirham), atau
maa aksaahu litsaub (alangkah pemakaiannya terhadap pakaian). Kata
Para ulama Kufah berkata, "Banyaknya penggunaan kalimat seperti pada kedua contoh ini berasal dari a'tha dan kosoo yang sama-sama
itu dalam percakapan mereka, baik dalam benfuk prosa maupun syair, sebagai fi'il muto'addi (kata kerja yang mempengaruhi objek).
menghalangi kita menggolongkannya sebagai sesuatu yang tidak umum. Sementara tidak boleh dipindahkan kepada athuwa (yakni bentuk kata
t'a, ula-penerj. ) yang bermakna mengambil,
lalu dimasukkan lagi hamzah
n' Kedua bait sya'ir ini berada dalam kumpulan sya'ir-sya'ir Ka'ab bin Zuhair, hal 21. dan
ta'diyah. Karena, pada saat itu maknanya akan rusak, sebab ketakjuban
termasuk sya'ir pulian beliau terhadap Nabi 4[. di sini hanya berkaitan dengan pemberian, bukan pengambilan. Huruf
hamzah yang ada padanya untuk ta'aijub dan tafdhil. Lalu hamzah yang

ll2 Zadul Ma'ad 1 Tarii Ma'arl lilid 1 1 l.q


terdapat pada kata itu dihapus. Dengan demikian, hamzah tersebut Begitu pula, kedua nama ini diberikan kepada beliau ffi karena
tidak
dapat dikatakan berfungsi untuk ta,diyah.,' ,rkhlak dan keistimewaan-keistimewaan terpuji, yang mana karenanya
<lia berhak diberi nama Muhammad atau Ahmad. Karena, dialah yang
Mereka berkata pula, "Adapun argumen kamu bahwa ia dijadikan
muta'addi dengan bantuan huruf /om, seperti maa adhrabahu lizaid ... tlipuji oleh penghuni langit dan bumi, penduduk dunia dan akhirat.
dan seterusnya. Maka, pencantuman lam di sinitidak seperti yang
I)erilaku beliau & ya.,g terpuji sangatlah banyak melewati hitungan
kamu orang-orang yang menghitung dan tak dapat dikumpulkan orang-orang
katakan, yaitu bahwa kata kerlanya razim (intransitif). Akan tetapi,
yang mengumpulkannya.
fungsinya adalah menguatkan kata kerja yang dianggap lemah
tergolong
ghairu munsharit' (tidak dapat menerima tanda kasrah-penerj.). Makna ini telah kami ulas lebih luas pada kitab Ash-Sho/ofu
Maka, ia
diharuskan menempuh satu benfuk yang dengannya ia keluar dari Wassalamu Alaihi ffi. Adapun di tempat ini, kami hanya mengulas
hukum-huku- yung berlaku pada kata kerja. Dari sini, ia dianggap sekelumit darinya sesuai kondisi seorang musafir, hati yang tidak
lemah, baik dari segi konsekuensi maupun pengaruhnya. untuk ifu, konsentrasi, dan tekad terpecah belah. Hanya dari Allah segala
kata pertolongan dan kepadanya tempat tawakal.
kerja tersebut diperkuat dengan /om, sebagaimana hal serupa terjadi
apabila kata yang ia pengaruhi disebutkan lebih dahulu dari kata
kerja Al-Mutawakkil
itu sendiri." Mazhab ini sangat kuat seperti anda lihat sendiri.
Adapun Al-Mutawakkil, disebutkan dalam Shahih Al-Bukhari dari
Kita kembali kepada persoalan awal seraya mengatakan, pengertian Abdullah bin Amr, ia berkata, "Aku membaca, dalam Taurat, sifat Nabi
kata 'Ahmad' menurut perkataan kelompok pertama; manusia paring
*8; 'Muhammad Rasulullah, hamba-Ku dan Rasul-Ku, Aku memberinya
banyak memuji Rabbnya. sedangkan menurut kelompok kedua; nama Al-Mutawakkil, tidak keras, tidak kasar, tidak gaduh di pasar-
manusia paling berhak dan paring patut dipuji. Maka ia sama pasar, tidak membalas keburukan dengan keburukan, bahkan
dengan
'Muhammad' dari segi makna. Hanya saja perbedaannya memaafkan dan berlapang dada. Aku tidak mewafatkannya hingga
bahwa
'Muhammad' adalah yang banyak memiliki sifat-sifat patut menegakkan dengannya millah yang menyimpang, hingga mereka
dipuji.
sementara 'Ahmad' adalah orang yang lebih banyak dipuji daripada mengatakan, 'laa ilaaha illallaah' (tidak ada sembahan yang berhak
selainnya. Kata 'Muhammad' ditinjau dari segi jumlah dan kuantitas, diibadahi dengan benar selain Allah)'."e3 Beliau &8 adalah manusia yang
sedangkan 'Ahmad' ditinjau dari segi sifat dan kaifiyat. Dia berhak paling berhak terhadap nama ini. Sebab, beliau 48 tawakalkepada Allah
mendapatkan pujian lebih banyak daripada yang didapat oleh dalam menegakkan agama dengan tawakal yang tidak bersekutu
selainnya, dan lebih utama daripada yang didapat orang lain. Dia padanya seorang pun.
dipuji
dengan sebanyak-banyak dan seutama-utama pujian yang diucapkan
oleh manusia. Al-Mahi, Al-Hasyir, Al-Muqaffa, dan Al-Aqib
'Ahmad' Bermakna Maf,ul (Obiek) Adapun Al-Mahi, Al-Hasyir, Al-Muqaffa, dan Al-'Aqib, telah
ditafsirkan dalam hadits Jubair bin Muth'im. Al-Mahi adalah orang yang
Dengan demikian, kedua nama itu bermakn a maf'ur (objek). Hal ini
lebih mendalam dari segi pujian dan lebih sempurna dari segi makna. HR. Al-Bukhari, Kitab Tafsir, Bab lnnaa Arsalnaaka Syahidan wa Mubasyiran wa
"
Sekiranya yang dimaksud adalah makna t'a'ir (peraku), niscaya akan Nadziran, 8/450, Kitab Al-Buyu', Bab Karahiyatu As-Sakhab fii As-Suuq, lmam Ahmad, A/-
Musnad, 21174, dan lafazh selengkapnya adalah; "Wahai Nabi, sesungguhnya Kami
dinamakan 'Hammad', yakni orang yang banyak memuji. Karena, mengutusmu sebagai saksi, pemberi kabar gembira, pemberi peringatan, dan pelindung
beliau & adalah manusia paling banyak memuji Rabbnya. Sekiranya orang-orang ummi, engkau hamba-Ku dan Rasul-Ku, Aku memberimu nama Al-
nama Ahmad diberikan kepada beriau ffi karena keadaannya yang Mutawakkil, tidak keras dan tidak kasar, tidak gaduh di pasar-pasar, tidak menolak
keburukan dengan keburukan, akan tetapi memberi maaf dan berlapang dada, Allah tidak
banyak memuji Rabbnya, tentu lebih patut bila disebut ,Hammad,. mewafatkannya hingga menegakkan dengannya millah yang menyimpang, hingga mereka
Sebagaimana nama tersebut diberikan kepada umatnya. mengatakan; laa ilaaha illallaah. Allah membuka dengannya mata-mata buta, telinga-
telinga tuli, dan hati yang terkunci."

174 7arfiil Ma'arl litirt 1 Zadul Ma'ad 1 115


Allah hapus dengannya kekafiran. Kekafiran tidak pernah dihapus
dengan sebab suatu ciptaan (at-kharq) sebagaimanu yung dihapus
dengan sebab Nabi ffi. Sebab, beliau ffi diutus saat penghuni
:At )(At it rty",F SS
Vt 1:
bumi
semuanya dalam kekafiran kecuali sisa-sisa ahli kitab. Mereka "Ya Rabb, ampunilah aku, berilah taubat kepadaku, sesungguhnya
terkelompok kepada penyembah berhala, yahudi yang dimurkai, Engkau Maha penerima taubat dan Maha pengampun."ea
Nashara yang sesat, Sha'ibah Dahriyah yang tidak mengenal
Rabb Beliau ffi biasa bersabda:
maupun akhirat, penyembah bintang, penyembah api, dan para
filosof
yang tidak mengenal syariat para nabi dan tidak pula
mengakuinya. uV r;lt A,&t jtQft ;y ,8j iL.t;|;
";At
u$ s"
Allah tW menghapus dengan sebab Rasul-Nya semua itu hingga ^t
agama Allah unggul di atas semua agama, dan agama-Nya
mencapai
apa yang dicapai oleh siang dan malam, serta dakwah-Nya berjalan
,7
sebagaimana perjalanan matahari di seluruh pelosok negeri. "Wahai sekalian manusia, bertaubatlah kalian kepada Allah Rabb
kalian, sesungguhn ya aku bertaubat kepada Allah sehari 700 kali."eS
Al-Hasyir, berasal dari kata al-hasyr yang bermakna menyatukan
dan mengumpulkan. Dialah orang yang manusia akan dikumpulkan Demikian pula, taubat umatnya lebih sempurna daripada taubat
atasnya. Seakan beliau ffi diutus agar manusia dikumpulkan. umat-umat yang lain, lebih cepat diterima, dan lebih mudah dilakukan.
Al-'Aqib, maknanya orang yang datang di akhir para nabi. Tidak Adapun taubat bagi umat-umat terdahulu merupakan perkara paling
ada sesudahnya seorang nabi pun. Karen sulit. Hingga taubat Bani Israil akibat menyembah al-ijl (anak sapi)
a al-'aqib adalah yang terakhir.
Kedudukannya sama seperti penutup. oleh karena itu, beliau adalah dengan membunuh diri-diri mereka. Sedangkan umat ini, karena
M kemuliaannya di sisi Allah dii, maka taubat mereka dijadikan berupa
dinamakan al-'aqib secara mutlak. yakni, datang sesudah para nabi.
penyesalan dan berhenti sama sekali (dari maksiat yang dilakukan).
Al-Muqaffa, maknanya sama seperti Al_,Aqib, yaitu orang yang
datang menelusuri jejak pendahulunya. Allah t!6 menjadikannya Nabi Al-Malhamah
menelusuri jejak para Rasul terdahulu. Lafazh ini berasal dari Nabi Al-Malhamah, maknanya adalah Nabi yang diutus dengan
kata o/-
qafwu. Dikatakan, qafaahu yaqJuuhu, yakni terakhir dari jihad terhadap musuh-musuh Allah d6. Tak ada seorang pun nabi dan
orang lain. Dari
sini pula diambil perkataan qafiyah or-ro'si (belakang kepala) dan umatnya yang berjihad seperti jihad Rasulullah ffi dan umatnya.
qafiyah al-bait (bait akhir dari syair). Al-Muqaffa adalah yang
menelusuri Peperangan-peperangan besar yang terjadi antara umat beliau &E dan
orang-orang sebelumnya dari kalangan para rasul. Maka, ia adalah kaum kafir, belum pernah dikenal sebelumnya. Sesungguhnya umat
penutup dan orang terakhir di antara mereka.
beliau ffi membunuh kaum kafir di seluruh pelosok bumi di setiap masa.
Mereka telah mengobarkan peperangan yang tidak pernah dilakukan
Nabi At-Taubah
Nabi At-Taubah, maknanya orang yang karenanya Allah $6
membuka pintu taubat untuk penghuni bumi. Allah HR. At-Tirmidzi, Kitab Ad-Da'awaat, Bab Maa Yaquulu ldzaa Qaama min Majlisihi, no.
tlkl memberi taubat 3430, Abu Dawud, Kitab Ash-Shalat, Bab Al-lstighfar, no. 1516, lbnu Majah, Kitab Al-
kepada mereka yang tidak pernah terjadi pada umat seberumnya. Adab, Bab Al-lstighfar, no. 3814, dan lmam Ahmad, Al-Musnad, 2184, dari hadits Abdullah
Beliau
ffi adalah manusia yang paling banyak istight'ar (memohon ampunan) bin Umar. Sanad hadits ini hasan, dinyatakan shahih oleh lbnu Hibban no. 2459. At
Tirmidzi berkata, "Hadits hasan shahih."
dan taubat. Hingga para sahabat biasa menghitung dalam satu
majris, HR. Muslim, Kitab Adz-Dzikr, Bab lstihbab Al-lstighfar wa Al-lstiktsar minhu, no. 2702, dan
beliau ffi mengucapkan sampai 100 kali: Abu Dawud, Kitab Ash-Shalah, Bab Al-lstighfar, no. 1515. Dalam riwayat kedua,
"Sungguh te*adang hatiku menjadi lalai, dan sesungguhnya aku istighfar kepada Allah
setiap hari 100 kali."Riwayat kedua ini dinukil oleh Abu Dawud. Namun keduanya berasal
dari hadits Al-Agharr bin Yasar Al-Muzanni "S.

f 16 Zadut Ma'ad
-Jitid 1
Zadul Ma'ad 1 ll7
oleh umat-umat lain. Al-Basyir dan An-Nadzir
Nabi Ar-Rahmah Al-Basyir adalah yang memberi kabar gembira berupa pahala bagi
siapa yang menaatinya. Sedangkan An-Nadzir adalah yang memberi
Nabi Ar-Rahmah, maknanya adalah nabi yang diutus oleh Allah
$# peringatan berupa siksaan bagi siapa yang mendurhakainya. Allah d6
sebagai rahmat bagi alam semesta. Allah d6 merahmati penduduk bumi
telah menamai beliau ffi sebagai hamba-Nya di beberapa tempat dalam
semuanya' Mukmin maupun kafir, dengan sebab beliau &9. Adapun
orang-orang Mukmin, mereka mendapatkan bagian yang besar dari kitab-Nya. Di antaranya firman Allah $6, "Dan bahwasanya ketika
rahmat. Sementara orang-orang kafir, maka ahli kitabnya hidup dalam hamba Allah (Muhammad) berdiri menyembah-Nyo (mengeriakan
perlindungan umat Islam, dan di bawah ikatan serta perjanjian. ibadah)." (Al-Jin: 19). Dan firman-Nya, "Mahasuci Allah yang telah
sedangkan mereka. yang memerangi beliau sE dan umatnya, maka menurunkan Al-Furqan (Al-Qur'an) kepada hamba-Nya. " (Al-Furqan:
mereka (umat Islam) telah menyegerakan mereka (kaum kafir) ke dalam 1). Dan firman-Nya, "Lalu dia menyampaikan kepada hamba-Nya
neraka, dan mengistirahatkan kaum kafir itu dari kehidupan panjang, (Muhammad) apa yang telah Allah wahyukan." (An-Najm: 10). Dan
yang tidak menambah bagi mereka selain kerasnya siksaan di akhirat. firman-Nya, "Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al-Qur'an
yang Kami wahyukan kepada hamba Kami." (Al-Baqarah: 23).
Al-Fatih
Disebutkan pula di dalam As-Shohih dari beliau ffi, bahwa beliau
Al-Fatih, maknanya adalah nabi yang dengannya Allah $6 bersabda:
membuka pintu-pintu hidayah setelah sebelumnya terkunci, membuka
mata-mata yang buta, telinga-telinga yang tuli, hati-hati yang tertutup. ';-ttiult;lt ;";l;;t n'r'k ti
JJ\/'
Dengan sebab beliau 3k, Allah i[d membuka (menaklukkan) kota_kota
kaum kafir, membuka pintu-pintu surga, membuka jalan-jalan ilmu "Aku adalah penghulu anak cucu Adam (pada hari kiamat), dan
bermanfaat dan amal shalih, membuka dunia dan akhirat, serta tidak ada keangkuhan. "e6
membuka hati, pendengaran, penglihatan, dan negeri_negeri.
Allah $5 menamai beliau ffi sirajan muniira (lampu yang
Al-Amin menerangi), dan menamai matahari sirajan wahhaja (lampu yang
Al-Amin (terpercaya). Beliau &g adalah o.arig di dunia yang paling menyala-nyala). Al-Munir adalah yang memberi cahaya tanpa
berhak menyandang nama ini. Dia adalah kepercayaan Allah dB
terhadap wahyu dan agama-Nya. Beliau ffi pura kepercayaan penghuni nu HR. At-Tirmidzi, Kitab Al-Manaqib, Bab Fadhlu An-Nabiy ffi, no. 3618, lbnu Majah, no.
langit dan kepercayaan penghuni bumi. oleh karena itu. sebelum 4308, Ahmad, 3t2, dari hadits Abu Sa'id Al-Khudri ,.*a, yang disebutkan secara lengkap
berbunyi, "Aku adalah penghulu anak cucu Adam pada Hari Kiamat dan tidak ada
kenabian, mereka memberinya nama Al-Amin. keangkuhan. Di tanganku bendera Al-Hamd dan tidak ada keangkuhan, tak ada nabi pun
hari itu, Adam maupun yang lainnya, melainkan berada di bawah benderaku, aku adalah
orang yang pertama dibelah bumi untuknya dan tidak ada keangkuhan-" Dalam sanad
Adh-Dhahuk Al-Qattat hadits ini terdapat Ali bin Zaid bin Jad'an seorang perawi lemah. Sedangkan perawi
Adh-Dhahhuk Al-Qattal adalah dua nama yang berpasangan. salah lainnya tergolong tslqah (terpercaya). Hadits ini memiliki pendukung dari hadits Anas yang
dikutip lmam Ahmad 31144, dan dari hadits Ubay bin Ka'ab yang dikutip oleh lmam
satunya tidak dapat dipisahkan dari yang rainnya. sesungguhnya beliau Ahmad pula, 5/138. Maka hadits itu menjadi shahih dengan dukungan kedua riwayat ini.
M dhanuk (manis muka) di hadapan orang-orang Mukmin, tidak lmam Al-Bukhari meriwayatkan dalam Shahih'nya, Kitab Tafsir, Bab Dzurriyatu man
Hamalnaa Ma'a Nuh, 8/300, dari Abu Hurairah ,S dengan lafazh, "Aku adalah penghulu
bermuka masam, tidak mengerutkan dahi, tidak pemarah, dan tidak
manusia Hari Kiamat..." dan seterusnya. la adalah hadits syafaat yang panjang dan
keras. Namun beliau ffi sangat keras memerangi musuh-musuh Allah masyhur. Hadits ini dikutip pula oleh lmam Muslim, Kitab lman, Bab Adna Ahli Al-Jannah
uk
tanpa takut celaan para pencela. Manzilatan. lmam Muslim meriwayatkan pula pada kitab Al-Fadha'il, Bab Tafdhiil
Nabiyyina ffi, no.2278, dari Abu Hurairah +S dengan lafazh, "Aku penghulu anak
keturunan Adam pada Hari Kiamat. Orang peftama yang dibelah kubur untuknya' Orang
peftama yang memberi syafaat, dan orang peftama yang diberi syafaat."

I l8 Zadul Ma'ad 1
membakar, berbeda dengan wahhaj. Karena ia dapat membakar dan
panas. S

PASAL
DUA HIIRAH: PERTAIT{A DAN KEDUA

Ketika jumlah kaum Muslimin bertambah banyak dan orang-orang


kafir mulai merasa takut, maka mereka semakin meningkatkan
gangguan terhadap beliau W, dan menimpakan berbagai cobaan
terhadap pengikutnya. Pada kondisi demikian, Rasulullah ffi
mengizinkan kepada para pengikutnya hijrah ke Habasyah. Beliau ffi
bersabda, "sesungguhnya di sana terdapat raio yang manusio tidak
dizhalimi dalam pemerintahanny a. "

Rombongan kaum Muslimin yang hijrah pada fase ini berjumlah 12


laki-laki dan 4 wanita. Di antara mereka adalah Utsman bin Affan.
Bahkan, beliau adalah orang pertama yang berangkat. Turut
bersamanya, isterinya Ruqayyah binti Rasulullah 88. Mereka tinggal di
Habasyah dalam kondisi yang baik. Akhimya, sampai kepada mereka
kabar bahwa kaum Quraisy telah memeluk Islam. Padahal berita
tersebut dusta semata. Mereka pun kembali ke Mekah. Ketika mereka
mendengar berita bahwa kondisi semakin parah, maka sebagian mereka
kembali, dan sekelompok lagi tetap masuk ke Mekah. Kelompok yang
masuk menemui siksaan keras dari kaum Quraisy. Di antara mereka
yang masuk adalah Abdullah bin Mas'ud ^$i,.

Nabi &E kembali mengizinkan kepada kaum Muslimin melakukan


hijrah ke Habasyah untuk kedua kalinya. Rombongan yang hijrah kali
ini 83 laki-laki, jika dimasukkan padanya Ammar (sebab keikut-
sertaannya masih diragukan), dan 18 wanita. Mereka tinggal dalam
kekuasaan Najasyi dengan kondisi sangat baik. Berita tentang keadaan
ini sampai kepada Quraisy, maka mereka mengutus Amr bin Al-'Ash
dan Abdullah bin Abi Rabi'ah bersama beberapa orang. Mereka hendak
membuat tipu muslihat terhadap kaum Muslimin di sisi Najasyi. Namun
Allah $6 menolak makar mereka.

l2O ZadutMa'ad l 1 l2l


Pemboikotan di Suatu Lembah, Kematian Khadijah dan Dalam perjalanannya pula, beliau ffi mengucapkan doanya yang
Paman Beliau ffi, dan Misi Dakwah ke Thaif sangat masyhur, "Ya Allah, kepadamu aku mengadukan lemahnya
Gangguan kaum Quraisy terhadap Rasulullah W semakin kekuatanku, kurangnya siosofku . . ., " Al-Hadits.ee
meningkat. Akhirnya, mereka memboikot beliau ffi dan keluarganya di Beliau ffi masuk kota Mekah di bawah perlindungan Al-Muth'im bin
salah satu lembah Abu Thalib selama 3 tahun. sebagian versi Adi.
mengatakan selama 2 tahun. Ketika bebas dari pemboikotan, beliau ffi
telah berusia 49 tahun, dan ada pula yang mengatakan 48 tahun. Peristiwa !sra'
Beberapa bulan kemudian, paman beliau ffi, Abu Thalib meninggal
Kemudian Allah $# memperjalankannya di malam hari dengan ruh
dunia dalam usia 87 tahun. Di lembah itulah Abdullah bin Abbas lahir.
dan jasadnya ke Masjidil Aqsha. Selanjutnya dinaikkan ke atas langit
Maka gangguan kaum Quraisy terhadap diri beliau ffi semakin dengan jasad dan ruhnya menghadap Allah ,€. Allah $6 berbicara
bertambah. Tak lama setelah itu, Khadijah kembali ke haribaan Allah
dengannya dan mewajibkan atasnya shalat (5 waktu-ed.). Peristiwa ini
1}#. Peristiwa ini semakin menambah kebengisan orang-orang kafir.
terjadi hanya satu kali menurut pendapat paling benar.
Dalam kondisi seperti itu, Nabi ffi keluar menuju Thaif bersamazaid
bin Haritsah, untuk berdakwah kepada Allah .JH. Beliau ffi menetap di Sami'an Bashira, lmam Muslim, Kitab Al-Jihad, Bab Maa Laqiya An-Nabi ffi min Adza Al-
sana beberapa hari, namun tidak mendapat respon positif. Bahkan, Musyrikin wa Al-Munafikin, no. 1795, adapun lafazhnya, "sesungguhnya Aisyah v&€'
bertanya, 'Wahai Rasulullah, apakah datang kepadamu hari yang lebih dahsyat bagimu
mereka mengganggunya dan mengusirnya. Mereka menyiapkan orang- daripada peristiwa Uhud?' Betiau $$ menjawab, 'sungguh aku tetah mendapati dari
orang miskin (untuk mengganggunya) dan melemparinya dengan batu kaummu, dan perkara paling berat yang aku dapati dari mereka adalah hari'Aqabah, di
mana aku mengajukan diriku kepada lbnu Abdi Yalil bin Abdi Kulal, dia tidak menyambut
hingga kedua mata kakinya berdarah. Rasulullah W pun kembali ke apa yang aku inginkan, kegundahan pun tampak pada wajahku, dan aku tidak menyadari
Mekah. Dalam perjalanannya, beliau ffi bertemu Addas, seorang hingga telah berada di Qarn Ats-Tsa'alib. Aku mengangkat wajahku, tiba-tiba aku
mendapati awan yang telah menaungiku, aku pun melihat dan ternyata di sana ada Jibril.
Nashara. Addas beriman kepada beliau ffi dan membenarkannya. Dia berseru kepadaku, 'Sesungguhnya Altah iB telah mendengar perkataan kaummu
kepadamu dan apa jawaban mereka kepadamu. Latu Atlah $d mengutus kepadamu
Kisah Sekelompok Jin Mendengar Al-eur'an malaikat gunung supaya engkau menyuruhnya melakukan apa yang engkau kehendaki.
Beliau berkata: kemudian malaikat gunung menyeru kepadaku dan mengucapkan salam
Masih dalam perjalanan kembali, saat berada disuatu kebun kurma, seraya berkata: Wahai Muhammad, Sesungguhnya Atlah & telah mendengar perkataan
kaummu kepadamu, dan aku adalah malaikat gunung, sedangkan Tuhanmu telah
dipalingkan kepadanya sekelompok jin, terdiri dari tujuh jin dari
mengutusku kepadamu agar engkau memberikan perintah kepadaku sesuai keinginanmu.
kalangan Nashibin. Mereka pun mendengar Al-Qur'an lalu memeluk Kalau engkau menghendaki menutupkan kepada mereka dua gunung' (dua gunung yang
Islam.eT Dalam perjalanan itu juga, Allah d6 mengutus kepadanya terdapat di Mekah, yakni gunung Abu Qubais dan gunung yang berada di hadapannya-
ed.). Rasutullah & bersabda kepadanya, 'Bahkan aku mengharapkan, Attah
malaikat gunung dan diperintahkan agar menaati beliau ffi, serta mengeluarkan dari keturunan mereka, orang-orang yang menyembah Allah semata tanpa
menimpakan kepada kaumnya dua gunung di Mekah, jika beliau SE me mpe rse kutu ka n-Ny a denga n se su atu'. "
es Sebagian ulama menamakannya sebagai 'doa Thaif'. Adapun selengkapnya berbunyi, "Ya
menginginkannya. Namun beliau M bersabda, "Tidak, akan tetapi aku
Allah, hanya kepada-Mu aku mengadukan lemahnya kekuatanku, kurangnya slasatku,
memberi tangguh mereka. Mudah-mudahan Allah mengeluarkan dari dan rendahnya aku bagi manusia, wahai Zat Maha Penyayang. Engkau Zat Maha
keturunan mereka orang-orang yang menyembalr-Nyo dan tidak Penyayang. Engkau Rabb orang-orang lemah. Kepada siapa Engkau menyerahkan diriku;
kepada musuh jauh yang menyambutku dengan kekerasan dan kebengisan, atau kepada
mempersekutukan-Nya dengan sesuatu. "eB
sahabat karib yang menguasai urusanku, jika Engkau tidak murka kepadaku, maka aku
tidak peduli. Hanya saja 'afiat-Mu sangat luas bagiku. Aku berlindung dengan nur wajah-
Mu yang menerangi langit dan bumi, dan menyinari kegelapan-kegelapan, memperbaiki
HR. lbnu Jari, Tafsir lbnu Jarir, 26/30, dari lbnu Abbas, "Ketika kami memalingkan urusan dunia dan akhirat, untuk tidak menurunkan kepadaku kemarahan-Mu, atau
kepadamu sekelompok jin mendengarkan At-Qur-an.__.,, Mereka berkata, ,,Mereka terdiri menimpakan kepadaku kemurkaan-Mu, untuk-Mu permohonan taubat hingga Engkau
dari tujuh jin yang berasal dari Nashibin, maka Rasulullah ffi menjadikan mereka sebagai ridha. Tidak ada daya dan kekuatan kecuali dari-Mu. " Hadits ini diriwayatkan Ath-Thabrani
utusan terhadap kaum mereka." Sanad riwayat ini hasan. dari hadits Abdullah bin Ja'far seperti dalam kilab Al-Majma' 6/35. Para perawinya
lni adalah penggalan hadits panjang yang diriwayatkan oleh lmam Al-Bukhari, Kitab Bad'u tergolong Isiqah (terpercaya), hanya saja di dalamnya terdapat fadlis (penyamaran) lbnu
Al-Khalq, Bab Dzikr Al-Mala'ikah, 61224, Z2S, Kitab At-Tauhid, Bab wa Kaana Allahu lshaq.

122 ZadulMa'ad 1 Zadul Ma'ad 1 123


Dikatakan, peristiwa tersebut berrangsung dalam
yang berpendapat bahwa harus dikatakan Nabi
mimpi. Ada ragi suatu kemuliaan bagi kaum Anshar. Ketika Allah $6 hendak
ffi diperjalankan di rnemenangkan agama-Nya, menunaikan janji-Nya, menolong nabi-Nya,
malam hari tanpa ditentukan apakah tidur atau terjaga. pendapat
lain meninggikan kalimat-Nya, dan membalas musuh-musuhNya, maka Dia
mengatakan, perjalanan di Baitur Maqdis dalam keadaan
terjaga dan ke menuntun beliau kepada kaum Anshar, setelah Dia menghendaki bagi
Iangit dalam mimpi. Ada pula yang mengatakan bahwa
Isra- terjadi dua mereka kemuliaan.
kali; satu kali dalam keadaan terjaga dan satu kali dalam
mimpi.
Bahkan, sebagian mengatakan bahwa Nabi Akhirnya, Nabi &E berjumpa sekelompok mereka yang terdiri dari 6
**
mengalami isra.
orang (menurut versi lain, 8 orang). Saat itu mereka sedang mencukur
sebanyak tiga kali. Hanya saja semua sepakat bahwa peristiwa
ini terjadi
setelah kenabian. rambut di Aqabah Mina musim haji. Nabi &E duduk di antara mereka
dan mengajak mereka kepada Allah $6. Beliau #€ membacakan Al-
Adapun keteran'gan dalam hadits Syarikr,, bahwa peristiwa
tersebut Qur'an. Maka mereka menyambut seruan Allah dan Rasul-Nya. Lalu
dialami oleh beliau & seberum menerima wahyu, maka
ia termasuk di mereka kembali ke Madinah dan mengajak kaumnya kepada Islam
antara delapan perkara yang dianggap sebagai kekeliruan
syarik, sampai tersebar di sana. Tak satupun pemukiman kaum Anshar
hapalannya pun dianggap buruk karena hadits isra'.101
sebagian melainkan disebut padanya tentang Rasulullah ffi. Masjid pertama yang
berkata, isra' sebelum wahyu terjadi daram mimpi. Adapun
Isra. dibacakan padanya Al-Qur'an di Madinah adalah Masjid Bani Zuraiq.
sesudah kenabian terjadi saat terjaga. Dikatakan ragi,
bahwa wahyu
dalam riwayat itu muqayyod (terkait dengan sesuatu), Tahun berikutnya, datang ke Mekah 12 orang laki-laki Anshar.
dan bukan wahyu
mutlak yang merupakan awar mula kenabian. Jadi Terdapat 5 orang di antara 6 orang terdahulu. Mereka membaiat
muknanyu, sebelum
diwahyukan kepadanya urusan 'isra. Bahkan, beliau Rasulullah BE dengan baiat wanita di Al-'Aqabah. Kemudian mereka
& diperjalankan
pada malam (isra') secara tiba-tiba tanpa didahului pemberitahuan. kembali ke Madinah. Lalu di tahun berikutnya, datang lagi 73 laki-laki
Wallahu A'lam. dan 2 wanita. Merekalah peserta baiat 'Aqabah terakhir. Saat itu,
mereka berbaiat kepada Rasulullah BE untuk melindungi beliau &8
B-erdakwah Kepada Kabirah-Kabirah Arab dan Hijrah ke sebagaimana melindungi isteri-isteri, anak-anak, dan diri-diri mereka
Madinah sendiri.
Nabi ffi tinggal di Mekah selama yang teldh diketahui. Nabi S€ dan para sahabatnya berangkat menuju tempat mereka.
Beliau ffi
mengajak kabilah-kabilah Arab kepada Allah ,JE. Lalu Nabi &[ memilih 12 orang di antara kaum Anshar sebagai naqib
Mengajukan dirinya
kepada mereka di setiap musim haji agar *"*ku berkenan (pengawal setia). Rasulullah ffi mengizinkan para sahabatnya untuk
melindunginya. Agar beliau ffi dapat menyampaikan hijrah ke Madinah. Mulailah mereka keluar berangsur-angsur dan
risalah Rabbnya
dan jaminan untuk mereka adalah surga. Namun, tak sembunyi-sembunyi. Orang pertama-sebagaimana dikatakan-adalah
satupun kabilah
memberi respon positif padanya. Allah rlH menyimpan Abu Salamah AbdulAsad Al-Makhzumi. Menurut versi lain, Mush'ab bin
har itu sebagai
Umair.1o2
Beliau adalah Syarik bin Abduilah bin Abi Namr,
Abu Abdiilah Ar-Madani, seorang yang
*"jlJr. shaduq dan banyak keriru. Riwayatnya yang dinukir oreh
shahih-nya 13/399 dan 406 tentang isra', mengatami
lmam Ar-Bukhari daram Mereka datang kepada kaum Anshar di tempat-tempat tinggal
kerancuan. Haparannya buruk dan
ia tidak menghapal hadits itu secara baik. mereka. Kaum Anshar melindungi dan menolong mereka. Islam pun
tersebar di Madinah. Kemudian Allah mengizinkan Rasul-Nya hijrah.
101
Al-Hafizh berkata dalam kitab Al-Fath, 13t399,,'Lafazh ,sebelum
diwahyukan kepadanya,,
diingkari oleh Ar-Khaththabi, rbnu Hazm, Abdur Haq,
eadhi ryadh, dan An-Nawawi.
Adapun pernyataan An-Nawawi, 'Daram riwayat 102 Keterangan ini dinukil lmam Al-Bukhari, Kitab Fadha'il Ashhaab Nabi
syarik terdapat kesarahan-kesarahan 48, Bab Maqdam
yang diingkari para urama. sarah satunya,
seberum diwahyukan kepadanya. rni adarah An-Nabi * wa Ashhaabihi Al-Madinah, no.7t2O3, Kitab Tafsir Surah Sabbihisma Rabbika
kesalahan yang tidak disetujui atasnya. para
urama terah sepakat bahwa sharat Al-A'la, Kitab Fadha'il Al-Qur'an, Bab Ta'lif Al-Qur'an. Adapun lafazhnya dari Al-Bara bin
diwajibkan pada maram isra'. Laru, bagaimana hingga
terjadi seberum wahyu turun Azib adalah, "Orang pertama yang datang kepada kami adalah Mush'ab bin Umair dan
kepada beriau ffi?"'sirarrk"n rihat kesarahln-kesarahan
rain daram kitab tersebut. lbnu Ummi Maktum. Kemudian datang kepada kami Ammar bin Yasir dan Bilal $t."

124 Zadut Ma'ad 1


Beliau ffi keluar dari Mekah pada hari senin bulan Rabi'ul Awwal.1,s
itu berlutut di tempat masjid sekarang. Dahulunya adalah mirbad1o5 mrllk
Sebagian mengatakan pada bulan Shafar. Usia beliau
ffi saat itu 53 Sahl dan suhail, dua pemuda dari Bani Najjar. Akhirnya beliau ffi turun
tahun. Turut bersamanya Abu Bakar Ash-Shiddiq dan Amir bin
dari untanya dan singgah di rumah Abu Ayyub Al-Anshari. Kemudian
Fuhairah (mantan budak Abu Bakar). sedangkan penunjuk jalan
bagi beliau ffi membangun masjidnya di Al-Mirbad dengan kedua tangannya
mereka adalah Abdullah bin Al-uraiqith Al-Laitsi. Beliau
& bnrru.nu
Abu Bakar masuk ke gua Tsur. Keduanya tinggar dalam gua itu selama
bersama para sahabatnya dari pelepah dan batu bata.106

tiga hari. Lalu keduanya menempuh jalur pantai. Setelah itu, beliau &E membangun tempat tinggalnya dan para
isterinya di sisinya. Adapun yang paling dekat dengannya adalah tempat
Ketika sampai ke Madinah-pada hari senin, 12 Rabi,ul Awwal,
tinggalAisyah. Sesudah 7 bulan, Nabi *E pindah dari rumah Abu Ayyub
atau selain itu-beliau ffi singgah di euba, bagian atas kota Madinah
ke rumahnya sendiri.
pada Bani Amr bin.Auf. Sebagian lagi mengatakan beliau
ffi singgah Sahabat-sahabat Nabi &E di Habasyah mendengar hijrah beliau &E
pada Kultsum bin Al-Hidm, atau Sa'ad bin Khaitsamah. Tetapi,
versi
pertama lebih masyhur. Beliau ffi menetap pada mereka ke Madinah. Maka, berangkatlah 33 orang di antara mereka. Namun 7
selama 14 hari
dan membangun masjid Quba. Beliau *E meninggalkan orang tertawan di Mekah, sedangkan sisanya melanjutkan perjalanan
euba pada hari
Jum'at dan masuk waktu Jum'at ketika berada di Bani salim. Beliau sampai kepada Rasulullah 4€ di Uadinah. Kemudian, sisanya hijrah
ffi menggunakan perahu saat peristiwa Khaibar tahun ke-7 Hijriyah.107
shalat di tempat itu bersama kaum Muslimin yang bersamanya.
Jumlah
mereka ada 100 orang. Setelah itu, beliau ffi menunggangi untanya
dan
berjalan. orang-orang pun sibuk menawarkan tempat tinggal kepadanya mana saja." Lihat kitab Thabaqat lbnu sa'ad, 11236 dan 237. Tempat singgahnya Nabi ffi
seraya memegangi tali kekang untanya. Maka Nabi termuat pula dalam Shahih Muslim no. 2053 dan 171.
ffi bersabda,
"Lapangkanlah jalan untuknya, sesungguhnya dia diperintah.,,10a Al-Mirbad adalah tempat yang dikeringkan padanya kurma. Al-Asma'i berkata, "Al-Mirbad
lJnta adalah semua tempat yang ditahan padanya unta atau kambing. Dari sinilah diambil nama
Mirbad Bashrah, karena ia adalah pasar penjualan unta."
Lihat hadits hijrah secara lengkap daram shahih Al-Bukhari,7t180 Riwayat ini terdapat datam Shahlh At-Bukhari, Kitab Fadha'il Ashhaab Nabi SE, Bab Hijrah
dan 193, dari hadits
Aisyah q!j/, .
Nabi & Wanuzul An-Nabiy Alaa Abi Ayyub,71192, dari hadits hijrah yang panjang, dan
HR Al-Baihaqi , Ad-Dala'it,dari hadits Anas, ia berkata, ,,Rasuluilah lmam Muslim, Kitab Asyribah, 311623.
Ketika kami telah masuk Madinah, kaum Anshar datang dengan
ffi oatang ke Madinah. HR. Al-Bukhari, Kitab Al-Maghazi, Bab Ghazwah Khaibar, 71371, dari Abu Musa Al-
iewan-hewan Asy'ari, beliau berkata, "sampai kepada kami berita keluarnya Nabi ffi saat kami berada
tunggangan mereka dan wanita-wanitanya. Mereka bekata, ,relaoa
kami wahai di Yaman. Kami pun keluar hijrah ke tempatnya, aku dan dua saudaraku. Aku adalah yang
Rasulullah'. Beliau ffi bersabda, 'Biarkanta-h unta, sesungguhnya ia
diperintah.,Lalu unta paling muda di antara mereka. salah satu di antara keduanya adalah Abu Burdah,
itu berlutut di pintu Abu Ayyub.' pada sanad riwayat ini terdipat tbiarrim
bin shirmah. sedangkan yang lainnya adalah Abu Rahm-entah beliau mengatakan beberapa, atau 53,
Beliau dinyatakan remah oreh Ad-Daruquthni dan serainnya. Bahkan,
dianggap pendusta
oleh lbnu Ma'in. rbnu Ady berkata, "Umumnya hadits-hadits beriau munkar alau 52 orang-dari kaumku dengan menaiki perahu. Namun, perahu kami terdampar
iJil segi sanad kepada Najasyi di Habasyah. Kami pun mendapati Ja'far bin Abi Thalib. Lalu kami tinggal
maupun matan."
Al-Baihaqi meriwayatkan pula dalam kilab Ad-Data'it sebagaimana bersamanya hingga kami datang bersama-sama. Kami sampai pada saat Nabi ffi
Katsir dalam kitab At-Bidayah 3t202 dari jalur Sa'id bin Mansur,
disebutkan oteh lbnu menaklukkan Khaibar. orang-orang pun berkata kepada kami-yakni penumpang
Athaf bin Khalid perahu-, "Kami telah mendahului kalian dalam berhijrah." Asma' binti Umais-salah
menceritakan kepada kami, shadiq bin Musa menceritakan kepada
kami, dari Abduilah
bin Az-Zubai, bahwa Rasulullah * datang ke Madinah. Unianya berhenti di seorang yang datang bersama kami-masuk menemui Hafshah, isteri Nabi ffi, untuk
pemukiman Ja'far bin Muhammad dan Ar-Hasan bin
antara berkunjung, dan ia pernah pula hijrah ke Najasyi bersama orang-orang hijrah ke sana.
zaid. Manusia iatang kepaoanya dan Umar masuk menemui Hafshah sementara Asma' binti Umais di sisinya. Umar berkata
berkata, "wahai Rasuruilah, tempat tinggar." Maka untanya disuruh
berdiri dan b"il", &E ketika melihat Asma" "siapakah ini?" Dia menjawab, "Asma' binti Umais." Umar berkata,
bersabda, "Biarkantah, sesungguhnya ia diperintah-', Kemudian unta
itu berjaran hingga "Apakah ini yang datang dari Habasyah?" Dia menjawab, "Benar!" Umar berkata, "Kami
sampai ke tempat mimbar. Laru ia berhenti dan berrutut padanya.
bangsal di mana mereka sering berkumpul dan berteduh. RasuLllah
Di tempai itu terdapat telah mendahului kamu berhijrah, kami lebih berhak terhadap Rasulullah ffi daripada
4g t rrn dari hewan kamu." Asma' marah dan berkata, "Tidak, demi Allah, kalian bersama Rasulullah, diberi
tunggangannya di tempat itu raru berrindung ke naungan por'on.
Rtu Ryyuo oatang makan orang yang kelaparan dan diberi nasihat orang yang bodoh. Sementara kami
kepadanya dan berkata, "wahai Rasuruilah, sesungguhnya rumah parini
detat dari berada di negeri jauh dan memuakkan di Habasyah. Semua itu karena Allah dan karena
tempat ini adalah rumahku. pindahkanrah bawaanmu ie rumahku.,' g"iiau
"Baiklah." Maka, beriau ffi membawa barangnya & bersabda, Rasulullah. Demi Allah, aku tidak menyentuh makanan dan tidak meneguk minuman,
ke rumah Abu Ayyub. Kemudian datang hingga aku menyebutkan apa yang engkau katakan kepada Rasulullah ffi, sementara
taki-taki dan berkata, ,,Wahai Rasuturrah, ol mana engkau akan
I:t:9*r: .r-"olf,ls
.nggar'/'Eerrau ffi menjawab, "sesungguhnya seseorang bersama kami biasa diganggu dan merasa takut. Aku akan menyebutkan semua itu kepada
barang baiaannya di Rasulullah ffi dan memohon kepadanya. Demi Allah, aku tidak akan berdusta dan tidak

126 ZadutMa'ad
-Jitid 1
Zadul Ma'ad 1 127
PASAL
ANAK-ANAK BELIAU 48

Anak pertama adalah Al-Qasim. Ini pula yang dijadikan kunyoh


(nama panggilan) beliau ffi. Al-Qasim meninggal saat masih kecil. Versi
lain mengatakan dia hidup hingga dapat menunggangi hewan dan
sangat mulia serta pandai.

Anak kedua adalah Zainab. Sebagian mengatakan justru Zainab


lebih tua daripada Al-Qasim. Selanjutnya; Ruqayyah, Ummu Kultsum,
dan Fathimah. Setiap salah seorang dari mereka pernah dikatakan-
dalam pendapat-lebih tua daripada kedua saudaranya. Dari Ibnu
Abbas, disebutkan bahwa Ruqayyah adalah anak sulung di antara
ketiganya, sedangkan Ummu Kultsum adalah yang paling bungsu.

Setelah itu, beliau


ffi mendapatkan anak laki-laki yang diberi nama
Abdullah. Hanya saja apakah anak ini dilahirkan setelah kenabian
ataukah sebelumnya? Para ulama berbeda pendapat dalam menyikapi-
nya. Namun, pendapat paling shahih adalah sesudah kenabian.
Kemudian, apakah dia yang bernama Ath-Thayyib dan Ath-Thahir,
ataukah dua nama ini adalah anak beliau ffi yang lain? Para ulama
kembali berbeda kepada dua pendapat. Namun, pendapat paling shahih
bahwa keduanya adalah nama panggilan bagi beliau. Wallahu A'lam.
Anak-anak tersebut semuanya berasal dari Khadijah. Nabi ffi tidak
pernah mendapatkan anak dari isteri resmi selain Khadijah.

Di Madinah, beliau $$ mendapatkan seorang anak diberi nama


menyeleweng serta tidak melebihkan. Ketika
Nabi s€ datang, ia berkata, ,,Wahai Nabi Ibrahim dari isteri selirnya, Mariyah Al-Qibthiyah, tahun ke-S H. Beliau
Allah, sesungguhnya Umar berkata begini dan
u"giir.,, e"tirl; M ilr; ya, ,npa yang
engkau katakan kepad-a r,Jmar?" Dia beriata, "Aku
katakan kepadanya, begini dan begitu.,, &8 diberi kabar gembira mengenai kelahiran anaknya itu oleh Abu Rafi'
Beliau ffi bersabda, "Tak ada yang tebii
sahabarsahabatnya mendapat sati hijrah,
Lerhak kepadaku di banding ka,an. Dia dan (mantan budak Rasulullah SE), maka beliau $[ memberinya seorang
sementara bagi karian, penumpang perahu,
dua hijrah." budak. Ibrahim meninggal saat masih bayi sebelum disapih. Lalu, para
ulama berbeda pendapat; apakah beliau ffi menshalatinya atau tidak?

128 ZadutMa,ad
-Jitid 1
Mereka pun terbagi kepada dua pendapat.

Semua anak beliau ffi wafat sebelum dirinya kecuali Fathimah.


Karena Fathimah meninggal lebih akhir daripada Nabi W sekitar 6
bulan.108 Maka Allah CB mengangkat derajatnya dengan sebab
kesabaran dan ketabahannya, serta dilebihkan atas wanita-wanita di
seluruh alam. Fathimah adalah puteri beliau $€ paling utama secara PASAT
mutlak. sebagian mengatakan beliau adalah wanita paling utama di PAIVIAN-PAJ\,I/N\ DAN BIBI-BIBI NABI &8
seluruh alam. Pendapat lain mengatakan yang paling mulia adalah
ibunya, Khadijah €k-, . gaa pula yang berpendapat bahwa wanita DARI PIHAK AYAH
paling mulia adalah'Aisyah €9,, . I-atu, sekelompok ulama memilih
tawaqqut' (tidak berkomentar) dalam masalah itu. C

Di antara mereka adalah; singa Allah dan singa Rasul-Nya serta


penghulu para syuhada (yaitu) Hamzah bin AbdulMuththalib, Al-Abbas,
Abu Thalib yang bernama Abdu Manaf, Abu Lahab yang bernama
Abdul l)zza, Az-Zubair, Abdul Ka'bah, Al-Muqawwim, Dhirar, Qutsam,
Al-Mughirah yang bergelar Hajl, dan Al-Ghaidaq yang bernama
Mush'ab (menurut versi lain, Naufal). Sebagian lagi menambahkan; Al-
Awwam. Tidak ada yang memeluk Islam di antara mereka kecuali
Hamzah dan Al-Abbas.

Adapun bibi-bibi beliau 6E dari pihak Ayah adalah; Shafiyah (ibu


Az-Zubair bin Al-Awwam), Atikah, Barrah, Arwaa, Umaimah, dan
Ummu Hakim Al-Baidhaa'. Di antara mereka yang memeluk Islam
adalah Shafiyah. Para ulama berbeda pendapat tentang keislaman
Atikah dan Arwaa. Sebagian mereka membenarkan keislaman Arwaa.
Paman beliau &E yang tertua adalah Al-Harits dan yang bungsu
adalah Al-Abbas. Dari Al-Abbas lahir keturunan sangat banyak hingga
memenuhi negeri-negeri. Dikatakan, pada masa Al-Ma'mun diadakan
perhitungan dan ternyata keturunan Abbas mencapai 600 ribu orang.
108 HR. Al-Bukhari, B/103, dari hadits Aisyah r$r , ia berkata, "Nabi Ag memanggit Fathimah Tapi, pendapat ini sulit diterima sebagaimana tidak tersembunyi lagi.
saat sakit yang membawa kematiannya. Nabi SE membisikkan sesuatu kepadanya, maka
beliau menangis. Kemudian beliau Demikian pula keturunan Abu Thalib, bahkan lebih banyak, serta Al-
*E memanggilnya dan membisikkan sesuatu
kepadanya maka dia tertawa. Kami pun bertanya tentang itu. Dia berkata, .Nabi Harits dan Abu Lahab.
ffi
membisikkan kepadaku bahwa beliau ffi akan wafat pada iakit yang dideritanya. Maka
aku pun menangis. Kemudian beliau M membisikkan kepadaku bahwa aku adalah ahli Sebagian ulama menjadikan Al-Harits dan Al-Muqawwam nama
baitnya yang p€rtama kali mengikutnya. Maka aku tertawa." Dalam riwayat Al-Bukhari,
6t462 beliau ffi bersabda, "Apakah engkau tidak ridha menjadi penghulu wanita-wanita untuk satu orang. Sebagian lagi menjadikan Al-Qaidaq dan Hajlan nama
penghuni surga atau wanita-wanita yang beriman?" Maka aku tertawa karena hal itu. untuk satu orang. 0
Sementara dalam shahih Mustim, no. 1759 dan 54 dari hadits Aisyah qilli_,, ,,Beliau
(Fathimah) hidup sesudah Rasuluilah & selama 6 bulan.,,

130 ZadutMa'ad 1 Tadd Ma'ad lilid 1 131


PASAL
ISTERI-ISTERI BELIAU ffi

* Khadijah
Isteri beliau &E yang pertama adalah Khadijah binti Khuwailid Al-
Qurasyiyah Al-Asadiyah. Beliau ffi menikah dengannya sebelum
diangkat menjadi nabi. Ketika itu, Khadijah berusia 40 tahun. Nabi #8
tidak menikah dengan wanita lain hingga Khadijah meninggal dunia.
Anak-anak beliau $f semuanya berasal dari Khadijah kecuali Ibrahim.
Khadijahlah yang menopang beliau ffi mengemban misi kenabian,
berjihad bersamanya, dan berkorban untuk beliau ffi dengan harta dan
dirinya. Allah d# mengirim salam untuk Khadijah melalui perantara
malaikat Jibril. Kekhususan ini tidak pernah diberikan kepada wanita
manapun selain Khadijah. Beliau wafat tiga tahun sebelum hijrah ke
Madinah.

* Saudah
Beberapa hari sepeninggal Khadijah, beliau BE menikahi Saudah
binti Zam'ah Al-Qurasyiyah, dialah yang menghibahkan gilirannya untuk
Aisyah.

* Aisyah
Setelah menikahi Saudah, beliau W menikahi Ummu Abdillah
Aisyah fuh-Shiddiqah binti Ash-Shiddiq. Wanita yang dibersihkan
namanya dari atas langit yang tujuh. Kekasih Rasulullah &8 Aisyah binti
Abi Bakar Ash-Shiddiq. Sebelum pernikahan berlangsung, para malaikat
telah memperlihatkan Aisyah kepada Rasulullah &8 (dalam mimpinya-
penerj.) berada dalam kain sutra. Malaikat tersebut berkata, "lnilah
isterimu."loe

10s HR. Al-Bukhari, Kitab At-Ta'bir, 121352, dan lmam Muslim, no.2438, dari hadits Aisyah

ZadulMa'ad*lilidl 133
Nabi 4E menikah dengannya pada bulan Syawwal dan usianya 6 adalah Hudzaifah bin Al-Mughirah. Inilah isteri beliau ffi yarg paling
tahun. Dan berkumpul dengannya pada bulan Syawwal tahun pertama akhir meninggal dunia. Namun, versi lain mengatakan bahwa yang
hijrah dan usianya 9 tahun. Beliau ffi tidak pernah menikahi gadis selain
terakhir adalah Shafiyyah.
Aisyah dan tak pernah turun pada beliau 4E wahyu ketika berada dalam
selimut bersama wanita selain bersama Aisyah. * Perbedaan Tentang Wali dalam Pernikahan Ummu
Aisyah adalah manusia paling dicintai Nabi S8. Legitimasi atas Salamah
perbuatannya diturunkan langsung dari langit. Oleh karena itu, umat ini Para ulama berbeda pendapat tentang wali yang menikahkan
sepakat mengkafirkan mereka yang menuduh Aisyah berzina. Beliau ummu salamah dengan Nabi ffi. Ibnu sa'ad berkata di kitab Afh-
adalah isteri Nabi 48 yang paling paham tentang agama dan paling Thabaqaat, "Wali yang menikahkan Ummu Salamah adalah Salamah
tinggi ilmunya. Bahkan, wanita paling paham pada umat ini dan paling bin Abi Salamah, bukan keluarganya yang lain. Ketika Nabi W
tinggi ilmunya secara mutlak. Para pembesar sahabat pun biasa merujuk menikahkan Salamah bin Abi Salamah dengan Umamah binti
kepada perkataannya dan minta fatwa darinya. Hamzah-yang dipersengketakan oleh Ali, Ja'far, dan Zaid-maka
Sebagian sumber mengatakan beliau pernah hamil namun
keguguran. Akan tetapi berita ini tidak memiliki sumber akurat. 48 berkata seperti itu karena Salamah telah menikahkan beliau &8,
bukan keluarga Ummu Salamah yang lain. Hal ini disebutkan dalam
* Hafshah
biografi Salamah.
Selanjutnya, beliau SE menikah dengan Hafshah binti Umar bin Al- Kemudian dalam biografi ummu salamah dari Al-waqidi disebut-
Khaththab qeb. Menurut riwayat Abu Dawud, Nabi ffi sempat kan, "Majma' bin Ya'qub menceritakan kepadaku, dari Abu Bakar bin
menceraikan Hafshah dan kemudian merujuknya.llo Muhammad bin Umar bin Abi Salamah, dari ayahnya, bahwa
* Zainab binti Khuzaimah Rasulullah &i meminang ummu salamah pada anaknya Umar bin Abi
Salamah, maka dia menikahkan ibunya dengan Rasulullah W,
Kemudian Nabi &8 menikah dengan Zainab binti Khuzaimah bin Al- sementara saat itu dia masih kecil."rlz
Harits Al-Qaisiyah. Berasal dari Bani Hilal bin Amir. Ia meninggal dua
Imam Ahmad berkata dalam Al-Musnad, Affan menceritakan
bulan setelah bersama Rasulullah S8. ' kepada kami, Hammad bin Abi salamah menceritakan kepada kami,
* Ummu Salamah Tsabit menceritakan kepada kami, ia berkata, Ibnu Umar bin Abi
Salamah menceritakan kepadaku, dari Ayahnya, dari Ummu Salamah,
Setelah itu, Nabi
ffi menikah dengan Ummu Salamah Hindun binti bahwa ketika masa iddahnya dari Abu salamah berakhir, Rasulullah &8
Abi Umayyah Al-Qurasyiyah Al-Makhzumiyah. Nama Abu Umayyah mengirim utusan kepadanya. ummu salamah berkata, "selamat datang
untuk Rasulullah ffi, sesungguhnya aku wanita pencemburu, aku juga
€9,, Oia berkata, "Rasulullah ffi bersabda, 'Engkau diperlihatkan kepadaku datam masih memiliki anak kecil, dan tidak ada seorang pun dari waliku yang
mimpi sebanyak dua kali, tiba-tiba seseorang membawamu dalam selembar kain sutra,
orang itu berkata; inilah isterimu. Aku menyingkapnya dan ternyata engkau. Maka aku
mengucapkan; jika ini berasal dari sisi Allah, niscaya Dia akan melangsungkannya'. Berita
Al-Hafizh berkata di kitab At-tshabah, 31117 pada biografi Salamah bin Abi Salamah bin
yang menyatakan bahwa Nabi B$ menikahi Aisyah saat ia berusia 7 tahun dan berkumpul
Abdul Asad, "lbnu lshak berkata, diceritakan kepadaku oleh orang yang tidak aku tuduh
bersamanya saat berusia 9 tahun diriwayatkan oleh lmam Al-Bukhari, Kitab Nikah, g/163,
berdusta, dari Abdullah bin Syaddad, ia berkata, 'Adapun yang menikahkan Ummu
Bab lnkahu Rajul Waladahu Ash-Shighar, dan lmam Muslim, Kitab Nikah, Bab Tazwiij Al-
Salamah kepada Nabi #8 adalah Salamah bin Abi Salamah (yakni anak dari Ummu
Abb Al-Bikr Ash-Shaghirah, no.'1422.
110 HR. Abu Dawud, Kitab Ath-Thalaq, Bab Salamah). Kemudian Nabi &8 menikahkan Salamah dengan Umamah binti Hamzah saat
Fil Muraja'ah, no. 2281, sanad-nya shahih. keduanya masih anak-anak. Keduanya tidak pernah berkumpul hingga meninggal. Maka
Riwayat serupa dikutip juga oleh lbnu Majah, Kitab Ath-Thalaq, no. 2016, Ad-Darimi, Kitab Nabi ffi bersabda; Apakah aku telah membalas Salamah?'"
Ath-Thalaq, Bab Fii Ar-Raj'ah, 21161 dan An-Nasa'i, Kitab Ath-Thalaq, Bab Ar-Raj'ah, 112
lbnu Saad, Ath-Thabaqaat, B/98, dari Al-Waqidi, namun ia seorang perawi yang
6t213.
ditinggalkan meski ilmunya sangat luas.

f 34 Zadul Ma'ad 1 Tadul Ma'ad lilid 1 135


berada di tempat ...," (Al-Hadits). Dalam riwayat ini disebutkan, "L-alu 'Berdirilah wahai anak, nikahkan ibumu'." Abu Al-Faraj Ibnu AI-Jauzi
ia berkata kepada putranya yang bernama umar, 'Berdirilah! Nikahkan berkata, "Kami tidak mengenallafazh demikian dalam hadits ini." Beliau
Rasulullah ffi'. Maka Umar pun menikahkannya."ll3 berkata pula, "Jika terbukti akurat, maka kemungkinan Nabi ffi
mengucapkannya hanya dalam rangka bercanda dengan anak kecil, di
Akan tetapi, riwayat ini perlu ditinjau kembali, sebab Umar yang
mana usia Umar saat itu baru 3 tahun. Sebab, Rasulullah ffi menikahi
dimaksud, saat Nabi ffi meninggal dunia, usianya baru 9 tahun, seperti
Ummu Salamah pada tahun ke-4 H, dan saat beliau ffi meninggal,
dikatakan Ibnu Sa'ad. sementara Rasulullah ffi menikah dengan ummu
Umar berusia 9 tahun. Sementara pernikahan Rasulullah &E tidat< butuh
salamah pada bulan syawwaltahun ke-4 H. Dengan demikian, usianya
kepada wali."
ketika menikahkan ibunya baru 3 tahun. Dalam usia seperti ini tentu
saja tidak dapat menikahkan. Demikian dikatakan Ibnu sa'ad dan Ibnu Uqail berkata, "Makna lahir perkataan Imam Ahmad, bahwa
selainnya. Nabi 4€ tidak dipersyaratkan dalam pernikahannya seorang wali, dan hal
itu merupakan kekhususan beliau ffi."
Ketika pernyataan ini disampaikan kepada Imam Ahmad, beliau
bertanya, "siapa yang mengatakan bahwa umar saat itu masih kecil?" * Zainab binti Jahsy
Abu Al-Faraj Ibnu Al-Jauzi berkata, "Barangkali Imam Ahmad berkata Kemudian beliau *8 menikah dengan Zainab binti Jahsy dari bani
demikian sebelum mendapat keterangan tentang usia umar saat itu. Asad bin Khuzaimah, ia adalah putri bibi Rasulullah &E yang bernama
Padahal usia umar telah disebutkan oleh sejumlah ahli sejarah seperti
Umaimah. Sehubungan dengan pernikahan beliau, turun firman Allah
Ibnu Sa'ad dan lain-lain.
$6, "Moko tatkala Zaid telah mengakhiri keperluan terhadap isterinya
Boleh jadi ada yang mengatakan, wali yang menikahkan Ummu (menceraikannya), Kami kawinkan engkau dengan dio" (Al-Ahzab: 37).
salamah dengan Rasulullah & adalah putra paman ummu salamah, Inilah yang beliau banggakan pada isteri-isteri Nabi ffi yung lain. Beliau
yaitu umar bin Al-Khaththab. Maka, beliaulah yang dimaksud oleh berkata, "Kalian dinikahkan oleh keluarga-keluarga kalian. Sedangkan
hadits, "Berdirilah wahai Umar, nikahkan Rasulullah ffi.', Nasab Umar aku dinikahkan Allah dari atas langit yang tujuh."11a
dan nasab ummu salamah bertemu pada Ka'ab. Beliau adalah umar Di antara keistimewaan Zainab adalah Allah t!6 menjadi wali
bin Al-Khaththab bin Nufail bin Abdul l.)zza bin Riyah bin Abdullah bin baginya saat menikahkannya dengan Rasul-Nya dari atas langit-Nya.
Qurth bin Razah bin Ady bin Ka'ab. sedangkan emmu Salamah adalah Zainab meninggal di awal masa pemerintahan Umar bin Al-Khaththab.
binti Abu umayyah bin Al-Mughirah bin Abdullah bin umar bin Sebelumnya beliau diperisterikan oleh Zaid bin Haritsah, anak angkat
Makhzum bin Yaqazhah bin Murrah bin Ka'ab. Hanya saja bertepatan Rasulullah &8. Ketika Zaid menceraikannya, Allah tH menikahkannya
nama anak Ummu Salamah sama dengan nama Umar bin Al- dengan Rasul-Nya, sebagai tauladan bagi umatnya dalam menikahi
Khaththab. Maka ketika Ummu salamah berkata, "Berdirilah wahai mantan isteri anak angkat.
Umar, nikahkan Rasulullah ffi", sebagian perawi menduga bahwa yang
dimaksud adalah anaknya. Kemudian perawi itu meriwayatkan dari segi * Juwairiyah
makna dengan lafazh, "Dia berkata kepada anaknya.,, Nampaknya Selanjutnya Nabi ffi menikah dengan Juwairiyah binti Al-Harits bin
mereka kurang teliti tentang usianya yang masih sangat kecil. Abi Dhirar Al-Mushthaliqiyah. Beliau termasuk wanita tawanan bani
serupa dengan ini kekeliruan sebagian ahli fiqih tentang hadits ini,
di mana mereka mengutipnya dengan lafazh, "Rasulullah ffi bersabda, HR. Al-Bukhari, Kitab At-Tauhid, 131347, dari Anas beliau berkata, "Zaid bin Haritsah
datang mengeluh, maka Nabi &E bersabda kepadanya, 'Bertakwalah kepada Atlah dan
tahantah untukmu isterimu'." Anas berkata, 'sekiranya Rasulullah ffi menyembunyikan
HR. lmam Ahmad, At-Musnad,6/3'13 dan 314, An-Nasa'i, Kitab An-Nikah, Bab lnkaah Al- sesuatu, niscaya beliau akan menyembunyikan perkara ini." Beliau berkata pula, "Maka
lbn Ummahu, 6/81, lbnu sa'ad, Ath-Thabaqaat, S/89, dengan sanad shahih. At-Hafizh Zainab membanggakan kepada isteri-isteri Nabi S$ seraya berkata, 'Kalian dinikahkan
menyebutkannya di kitab Al-lshabah 41440, dari An-Nasa'i, dan beliau menshahihkan keluarga-keluarga kalian, sedangkan aku dinikahkan Allah Ta'ala dari atas langit yang
sanad-nya. tujuh'." Diriwayatkan At-Tirmidzi, no. 321 0.

f 36 Zadul Ma'ad Zadul Ma'ad 1 137


Mushthaliq. Lalu, Juwariyah mendatangi Nabi
ffi minta bantuan untuk lkrimah bin Ammar sebagai sumber kekeliruannya. Sebab, para ahli
menebus dirinya. Maka, Nabi *X membayar tebusannya itu lalu
sejarah sepakat bahwa Ummu Habibah adalah isteri Abdullah bin Jahsy.
menikahinya.
Ummu Habibah memiliki anak dari pernikahan dengan Abdullah.
* Ummu Habibah Kemudian, suaminya hijrah bersama Ummu Habibah ke negeri
Habasyah dan telah memeluk Islam. Akan tetapi, di negeri Habasyah,
Kemudian Nabi *E menikah dengan Ummu Habibah. Namanya
sang suami murtad dan memeluk agama Nashara. Sedangkan Ummu
adalah Ramlah binti Abu Sufyan Shakhr bin Harb Al-eurasyiyah Al-
Habibah tetap konsisten dalam ke-lslamannya. Rasulullah ffi mengirim
Umawiyah. sebagian lagi mengatakan namanya adalah Hindun. Nabi
utusan kepada Najasyi agar meminang Ummu Habibah untuk beliau ffi.
ffi menikahinya saat ia berada di negeri Habasyah dalam rangka hijrah. Maka Najasyi menikahkan Rasulullah M dengan Ummu Habibah seraya
Maharnya dibayar oleh An-Najasyi-atas Nabi ffi-sebanyak 400 dinar.
membayar mahar atas nama beliau #8. Kejadian itu berlangsung pada
Dari sana, ia dibawa kepada beliau $8. Ummu Habibah meninggal pada
tahun ke-7 H. Lalu, Abu Sufyan datang pada masa perdamaian dan
masa pemerintahan saudaranya, Mu'awiyah. Inilah yang dikenal secara
masuk menemui putrinya. Ummu Habibah melipat tempat tidur
mutawatir di kalangan ahli sirah dan sejarah. pernikahan ini-menurut
Rasulullah ffi agar tidak diduduki oleh ayahnya. Tidak ada perbedaan
mereka-sama seperti pernikahan beliau ffi dengan Khadijah di Mekah,
bahwa Abu Sufyan dan Mu'awiyah masuk Islam pada saat penaklukan
Hafshah di Madinah, dan shafiyah setelah peristiwa Khaibar.
kota Mekah pada tahun ke-8 H.
* Kekeliruan Hadits Abu sufyan Menawarkan Ummu Di samping itu, dalam hadits ini disebutkan Abu Sufyan berkata
Habibah Kepada Nabi 4E kepada beliau ffi, "Angkatlah aku menjadi pemimpin agar aku me-
Adapun hadits Ikrimah bin Ammar dari Abu Zumail dari Ibnu merangi orang-orang kafir sebagaimana dahulu aku memerangi kaum
Abbas, bahwa Abu Sufi7an berkata kepada Nabi ffi, ,,Aku minta Muslimin." Nabi ffi menjawab, "Baiklah!" Padahal tidak pernah
kepadamu tiga perkara," maka Nabi & memberikan tiga perkara itu. Di diketahui bahwa Nabi ffi pernah menunjuk Abu Sufyan menjadi
antaranya; aku memiliki wanita arab tercantik, ummu Habibah, aku pemimpin.
akan menikahkanmu dengannya. l1s
Para ulama banyak memperbincangkan hadits ini. Mereka
Hadits ini keliru, sangat jelas kekeliruannyal Abu Muhammad bin menempuh beragam cara dalam menyikapinya. Di antara mereka ada
Hazm berkata, "Hadits tersebut maud,hu' (palsu), tidak diragukan lagi. yang berkata, "Adapun yang benar bahwa Nabi &€ menikahi Ummu
Ikrimah bin Ammar berdusta dengan hadits ini. Ibnu Al-Jauzi berkata Habibah setelah penaklukan kota Mekah berdasarkan hadits di atas."
tentang hadits ini, "Kekeliruan padanya berasal dari sebagian perawi. Pendukung pandangan ini berkata, "Hadits ini tidak bisa ditolak karena
Tidak ada keraguan dan kesangsian mengenai hal itu. Mereka menuduh dinukil oleh para sejarawan." Tetapi, cara ini batilwalau hanya menurut
pandangan seorang yang memiliki ilmu paling minim tentang sirah dan
115 sejarah masa lampau.
HR. lmam Muslim, Kitab Al-Fadha'il, Bab Min Fadha,il Abi sufyan bin Harb,
no. 2501, dari
lkrimah bin Ammar, Abu Zumair mencerjtakan kepada kami, rbnu Abbas
menceritakan Kelompok lain berkata, "Bahkan, Abu Sufyan meminta kepada Nabi
kepadaku, dia berkata, "Dahulu kaum Muslimin tidak mau melihat Abu
Sufyan dan tidak
pula duduk bersamanya. Maka, beliau berkata kepada
Nabi Bg, ,Wahai Nabi Altah, berilah ffi agar memperbaharui akad demi menghibur hatinya. Sebab, putrinya
aku tiga perkara'. Nabi *menjawab, 'Baiktah!'Dia berkata, ,Aku memiliki wanita arab telah dinikahi oleh Rasulullah ffi tanpa persetujuan darinya." Pandangan
tercantik, Ummu Habibah binti Abi Sufyan, aku akan menikahkanmu dengannya,.
menjawab, 'Baiklah!'Dia berkata, 'Jadikanlah Mu'awiyah sebagai sekretlarismu'.
Nabi 45 ini juga batil, dugaan demikian tidak boleh ditujukan pada Nabi ffi serta
rvroi
menjawab, 'Baiklah!' Dia berkata, 'Angkaflah aku memimpin pasukan untuk tidak selaras dengan akal Abu Sufuan. Namun, semua itu tidak pernah
memerangi
orang-orang kafir sebagaimana dahuru aku memerangi kaum Musrimin,.
Nabi
menjawab, 'Baiklah!';' Abu Zumail berkata, "sekiranya dia tidak minta langsung
* terjadi.
hal-hal itu
pada Nabi ffi, niscaya tak diberikan padanya. xaieni, u"ri* W uorx"p-"rrun dimintai
sesuatu melainkan menjawab,,ya!,,, Kelompok lain-di antaranya Al-Baihaqi dan Al-Mundziri-berkata,
"Kemungkinan permintaan ini diajukan Abu Sufyan pada sebagian

138 ZadulMa'ad -Jilid 1


perjalanannya ke Madinah. Abu Sufyan sendiri masih kafir saat f bertanya, "Apa yang harus aku lakukan?" Beliau menjawab, "Nikahilah
mendengar berita kematian suami Ummu Habibah di Habasyah." Ketika dia." Beliau ffi bertanya, "Apakah engkau menginginkan hal itu?" Beliau
diajukan kepada pendukung pandangan ini, (yang merupakan) perkara berkata, "Aku tidak dapat menjadi penghalang bagimu (untuk menikah),
yang tidak ada alasan bagi mereka untuk menolaknya-yaitu per- dan aku menyukai Uika) orang yang bersekutu denganku dalam
mintaan Abu Sufuan untuk diangkat menjadi pemimpin untuk me- kebaikan adalah saudara perempuanku." Beliau W bersabda,
merangi kaum kafir dan permintaannya menjadikan anaknya sebagai "sesungguhnya dia tidak halal bagiku."116 Inilah yang ditawarkan Abu
sekretaris Nabi ffi-,mereka pun berkata, "Barangkali kedua permintaan Sufyan kepada Nabi W. Lalu, perawi menyebut-atas asumsinya
ini diajukan setelah penaklukan kota Mekah, namun perawi sendiri-Ummu Habibah.
mengumpulkan semua permintaan itu dalam safu hadits." Kesan adanya Sebagian mengatakan bahwa kunyah (nama panggilan yang
unsur ta'assut' (meryaksakan) dan takalluf (membebani diri) dalam didahului kata Abu atau Ummu) wanita yang ditawarkan oleh Abu
jawaban itu sudah cukup untuk menolaknya sehingga tidak perlu Sufyan itu juga Ummu Habibah. Jawaban ini dinilai bagus kalau bukan
dibantah lagi. karena lafazhnya, "Rasulullah ffi memberikan kepadanya apa yang dia
minta." Untuk itu, mungkin dikatakan bahwa kalimat tadi termasuk
Kelompok lain berkata, "Hadits ini dapat dipahami dari sisi lain
kekeliruan perawi, di mana seharusnya adalah, "Beliau ffi memberikan
yang shahih, yaitu makna; aku ridha menikahkanmu sekarang, karena
sebagian yang beliau minta." Tapi perawi jusku mengatakan, "Beliau ffi
sebelumnya aku tidak ridha, adapun sekarang sesungguhnya aku telah
memberikan kepadanya apa yang dia minta." Atau mungkin perawi
ridha, untuk itu aku minta kepadamu agar dia tetap menjadi isterimu."
mengucapkan hal ini tanpa memberi batasan karena mencukupkan
Seandainya pernyataan ini*-dan yang sepertinya-belum tertuang kepada pemahaman pendengar, yakni bahwa Nabi ffi hanya
dalam lembaran-lembaran kertas, termaktub dalam kitab-kitab, serta memberikan apa yang boleh untuk diberikan di antara hal-hal yang dia
disebarkan di antara manusia, niscaya lebih patut untuk tidak me- minta. Wallahu A'lam.
nyinggungnya, karena hanya akan membuang waktu dalam menuliskan
* Shafiyah
dan mendengarkannya serta menyibukkan diri dengannya. Sesungguh-
nya ia adalah kotoran dada dan bukan intisarinya. Nabi M menikah dengan Shafiyah binti Huyai bin Akhthab,
pemimpin bani An-Nadhir, berasal dari keturunan Harun bin Imran
Kelompok lain berkata, "Ketika Abu Sufpn mendengar bahwa
(saudara laki-laki Musa '{4l\). Ia adalah anak seorang nabi dan isteri
Rasulullah ffi menceraikan isterinya saat beliau ffi bersumpah untuk
seorang nabi. ia termasuk wanita yang sangat cantik di dunia.
tidak mencampuri mereka, beliau datang ke Madinah dan mengatakan
kepada Nabi ffi hal-hal tersebut, karena beliau mengira anaknya telah * Boleh Menjadikan Kemerdekaan Wanita Budak Sebagai
diceraikan bersama isteri-isteri beliau 48 yang diceraikannya." Pendapat Mahar Baginya
ini masuk kategori pendapat sebelumnya.
Awalnya Shafiyah berada di antara wanita-wanita tawanan perang.
Kelompok lain berkata, "Sesungguhnya hadits ini shahih, hanya saja Kemudian Nabi &E memerdekakannya dan menjadikan kemerdekaan itu
tedadi kekeliruan dari sebagian perawi dalam menyebut Ummu
Habibah. Sesungguhnya Abu Sufyan meminta kepada Nabi 4E untuk 116 HR. Al-Bukhari dari Ummu Habibah, Kitab Nikah, Bab Wa Ummahatukum Allatii
menikahi saudara perempuan Ummu Habibah yang bernama Ramlah. Ardha'nakum, 91137 dan Bab Warabaa'ibukum Allatii fii Hujuurikum min Nisaa'ikum Allatii
Dakhaltum Bihinna, dan Bab Wa an Tajma'uu baina Ukhtaini llla maa Qad Salaf, dan Bab
Bukan hal mustahilbila Abu Sufyan tidak tahu keharaman memadu dua Ardhul lnsaan lbnatahu au Ukhtahu 'alaa Ahlil Khair, dan Kitab An-Nafaqaat, Bab Al-
wanita bersaudara. Masalah ini bahkan tidak diketahui pula oleh Maradhi' min Al-Muwaliyaat wa Ghairihinna. lmam Muslim dari Ummu Habibah, Kitab Ar-
putrinya sendiri yang lebih paham dan berilmu daripada ayahnya, di Ridha', Bab Tahrim Ar-Rabiibah wa Ukhtil Mar'ah, no. 1449. Abu Dawud dari Ummu
Habibah, Kitab Nikah, Bab Yuhram min Ar-Radha'ah Maa Yuhram min An-Nasab, no'
mana dia pernah berkata kepada Rasulullah ffi, "Apakah engkau 2056. Serta lbnu Majah dari Ummu Habibah, Kitab An-Nikah, Bab Yuhramu min Ar-Ridha'
berkenan pada saudara perempuanku, putri Abu Sufi7an?" Beliau & Maa Yuhram min An-Nasab, no. 1939.

140 Zadul Ma'ad Jilid l Zadul Ma'ad 1 l4l


sebagai mahar baginya. Maka, perbuatan ini menjadi sunnah bagi umat ini berlangsung di Mekah saat umrah qadha setelah Nabi &E tahallul
Islam hingga Hari Kiamat. Seseorang memerdekakan wanita budaknya (menyelesaikan manasik), demikian menurut pendapat yang benar.
dan menjadikan kemerdekaan itu sebagai mahar baginya. Maka, wanita I

Pendapat lain mengatakan, beliau ffi menikahinya sebelum tahallul.


itu pun menjadi isteri resmi baginya dengan sebab itu.
Ini adalah perkataan Ibnu Abbas q49,. Nampaknya beliau qtli, keliru
Apabila seseorang berkata, "Aku memerdekakan wanita budakku, dalam persoalan ini. Karena, penghubung pernikahan ini-yakni Abu
dan aku jadikan kemerdekaannya sebagai mahar baginya," atau, "Aku Rafi'-tentu lebih tahu kejadian yang sebenarnya, sementara beliau
menjadikan kemerdekaan wanita budakku sebagai mahar baginya," telah menyampaikan bahwa Nabi ffi menikahi Maimunah setelah
maka kemerdekaan budak dan pernikahan telah sah. Wanita tersebut tahallul. Beliau berkata, "Akulah orang yang menjadi utusan-
menjadi isterinya yang resmi tanpa perlu memperbaharui akad dan wali. penghubung-antara keduanya." Adapun Ibnu Abbas saat itu baru
Inilah yang nampak dari mazhab Ahmad dan mayoritas ahli hadits. berusia sekitar 10 tahun atau lebih dan tidak berada di tempat saat
Kelompok lain berkata, "Hukum ini khusus bagi Nabi 48. Allah $6 kejadian berlangsung. Di sisi lain, Abu Rafi' adalah seorang laki-laki
mengkhususkan pernikahan seperti itu baginya, bukan untuk semua yang sudah baligh dan terlibat langsung dalam peristiwa. Tentu beliau
umatnya." Ini adalah perkataan imam yang tiga serta para ulama yang lebih tahu akan kejadian sesungguhnya. Sudah jelas bahwa tarjih
sependapat dengan mereka. Akan tetapi, yang benar adalah pendapat (menguatkan salah satu pendapat) dengan metode seperti ini patut
pertama. Karena, hukum dasar adalah tidak ada pengkhususan hingga didahulukan.
ada dalilyang menjelaskannya. Pada saat Allah ilEl mengkhususkan bagi Maimunah meninggal pada masa pemerintahan Mu'awiyah bin Abi
Nabi BE menikahi wanita yang menghibahkan dirinya, maka Allah lH Sufuan dan dikuburkan di Sarif.117
berfirman tentang masalah itu, "Khusus bagimu dan tidak bagi orang-
orang Mukmin." (Al-Ahzab: 50). Tapi, Allah $# tidak menjelaskan hal ini * Raihanah
dalam masalah menikahi wanita yang dimerdekakan. Begitu pula Menurut sebagian pendapat bahwa di antara isteri-isteri Nabi 48
Rasulullah Sf tidak menyinggung dalam sabdanya agar tidak diikuti oleh adalah Raihanah binti Zaid An-Nadhriyah-menurut versi lain Al-
umatnya. Qurazhiyah. Beliau ditawan pada perang bani Quraizhah lalu menjadi
Allah ikmenghalalkan bagi Nabi 48 menikahi mantan isteri anak bagian Rasulullah 88. Rasulullah &E memerdekakannya dan menikahi-
angkat agar umatnya tidak merasa berat untuk menikahi mantan isteri nya. Kemudian beliau menjatuhkan padanya talak satu lalu merujuknya.
anak angkat mereka. Demikian itu menunjukkan, apabila beliau &E Kelompok lain berkata, "Bahkan, Raihanah adalah wanita budak
melakukan suatu bentuk pernikahan, maka umatnya boleh mengikuti beliau W Nabi W berhubungan intim dengannya atas dasar
pernikahan itu, selama tidak ditemukan keterangan dari Alah dan dari kedudukannya sebagai budak sampai akhirnya beliau ffi meninggal
Rasul-Nya yang memberi pengkhususan dan larangan mengikutinya. dunia. Beliau masuk dalam kelompok isteri-isteri selir, bukan isteri-isteri
Hal ini sudah cukup jelas. resmi.
Penjelasan lebih detail bagi persoalan ini dan penyebutan hujjah- Pendapat pertama adalah hasil analisa Al-Waqidi dan disetujui oleh
hujjah padanya--dan penjelasan bahwa yang demikian selaras dengan Syarafuddin Ad-Dimyathi. Beliau berkata, "lnilah pendapat lebih
kaidah ushul dan qiyas-memiliki tempat tersendiri. Adapun di tempat berdasar menurut kalangan ahli ilmu." Namun, apa yang dikatakannya
ini, kami hanya menyinggung sepintas lalu. perlu ditinjau kembali. Sebab, pendapat yang masyhur adalah bahwa ia
termasuk isteri-isteri selir beliau dan salah satu budaknya.
* Maimunah SE

Kemudian, Nabi 4[ menikah dengan Maimunah binti Al-Harits Al- 117 Sarif adalah tempat yang terletak dekat Tan'im.
Hilaliyah. Ia adalah wanita terakhir yang dinikahi Nabi &8. Pernikahan

142 Zadul Ma'ad 1


Mereka itulah isteri-isteri beliau f* yang dikenal dan pernah
berkumpul dengannya. Adapun wanita-wanita yang pernah dipinang
atau pernah menghibahkan diri namun tidak beliau nikahi, jumlahnya
sekitar 4 atau 5 orang. Sebagian ulama mengatakan mereka berjumlah
30 wanita. Namun, para pakar sejarah dan sirah beliau ffi tidak
mengenalnya, bahkan mereka mengingkarinya. Adapun yang terkenaldi PASAL
kalangan ahli sejarah, bahwa Nabi BE mengirim utusan kepada Al-
Juniyah untuk dinikahinya lalu beliau &8 masuk menemuinya untuk ISTERI-ISTERI SELIR BETIAU 48
meminangnya, namun wanita itu berlindung darinya, maka Rasulullah
ffi memberi perlindqngan padanya dan tidak menikahinya. Demikian
juga halnya Al-Kulabiyah dan wanita yang beliau lihat berbelang putih di
bagian pusarnya. Beliau 48 tidat< berhubungan intim dengannya. Serta Abu Ubaidah berkata, "Beliau memiliki 4 isteri selir, yaitu: Mariyah
wanita yang menghibahkan diri kepada Nabi #8 namun dinikahkan (ibu anak beliau B€ ya.,g bernama Ibrahim); Raihanah; lalu seorang
kepada laki-laki lain dengan mahar beberapa surah Al-Qur'an. Inilah wanita budak cantik yang didapatkan di antara tawanan perang; dan
keterangan yang dinukil melalui jalur akurat. Wallahu A'lam. seorang budak wanita yang dihibahkan kepadanya oleh Zainab binti
Tidak ada perbedaan pendapat bahwa Nabi BE meninggal dunia Jahsy." O
dan meninggalkan 9 isteri. Beliau membagi giliran untuk 8 orang di
antara mereka, yaitu: Aisyah, Hafshah, Zainab binti Jahsy, Ummu
Salamah, Shafiyah, Ummu Habibah, Maimunah, Saudah, dan
Juwairiyah.
Isteri beliau 48 yang pertama menyusul beliau ffi setelah meninggal
adalah Zainab binti Jahsy, yaitu tahun ke-20 H. Sedangkan yang paling
akhir di antara mereka meninggal dunia adalah Ummu Salamah, yaitu
tahun ke-62 H, di masa khilafah Yazid, Wallahu d'tam. C

144 ZadulMa'ad l ZadulMa'ad 1 145


PASAL
MANTAN-MANTAN BUDAK BELIAU B8

Di antara mantan budak beliau ffi adalah Zaid bin Haritsah bin
Syarahil, kesayangan Rasulullah &8. Beliau ffi memerdekakan dan
menikahkannya dengan wanita mantan budaknya, Ummu Aiman. Dari
pernikahan mereka, lahirlah seorang anak yang diberi nama Usamah.

Di antaranya pula; Aslam, Abu Rafi', Tsauban, Abu Kabsyah


Sulaim, Syuqran yang bernama Shalih, Rabah Nubi, Yasar Nubi, dialah
yang dibunuh oleh orang-orang dari bani Uraniyah, Mid'am,118 Kirkirah,
dan Nubi.11e Beliau bertugas mengurus tsaqallzo milik Nabi S8. Pernah
juga memegang kendaraan Nabi 48 dalam peperangan pada peristiwa
Khaibar. Dalam Shahih Al-Bukhari disebutkan bahwa ia adalah orang
yang mencuri manteldalam peristiwa tersebut lalu dibunuh. Maka, Nabi
$8 bersabda, "sesungguhnya mantel itu mengobarkon api untuknya."\21

118
Budak ini dihadiahkan oleh Rifa'ah bin Zaid kepada beliau ffi. nifa'an sendiri adalah salah
seorang bani Adh-Dhabib. Beliau memiliki kisah di lembah Al-Qura, mirip dengan kisah
Kirkirah tentang mantel yang dicurinya dari rampasan perang. Lihat Shahrh Al-Bukhari,
71375 bagian perang Khaibar, Shahih Muslim, Kitab lman, Bab Ghalzhu Tahriim Al-Ghulul,
no. 115, dari hadits Abu Hurairah .s5.
Budak ini dihadiahkan Hauzah bin Ali Al-Hanafi (pemimpin Yamamah) kepada Rasulullah ffi.
Ats-Tsaqal adalah tanggungan dan perbekalan saat safar serta apa-apa yang
memberatkan dibawa di antara perbekalan- Bisa pula bermakna segala sesuatu yang
berharga dan dijaga.
Penulis (lbnul Qayyim) telah mencampur-adukkan di tempat ini antara kisah Mid'am dan
Kirkirah. Sebab, dalam kisah Kirkirah tidak terdapat sabda Nabi M, "sesungguhnya
mantel itu mengobarkan api untuknya." Sedangkan ia tidak mencuri mantel, ia hanya
mencuri jubah. Adapun kisah mantel hanya tercantum dalam kisah Mid'am. Kisah Mid'am
diriwayatkan lmam Al-Bukhari,71375 dan lmam Muslim, no. 115. Tapi, lmam Muslim tidak
menyebut nama Mid'am, bahkan beliau hanya menyebut nama orang yang
menghadiahkannya kepada Nabi *, yaitu Rifa'ah. Baik lmam Al-Bukhari maupun lmam
Muslim sama-sama menukil kisah ini dari hadits Abu Hurairah ^,*i,. Mantel yang dimaksud
dicuri saat berada di lembah Al-Qura. Rasulullah & bersabda, "sesungguhnya mantel
yang dicurinya dari rampasan perang sebelum dibagi-pada peristiwa Khaibar-menyala-

Zadul Ma'ad 1 147


Dalam kitab A/-Muwatha, bahwa orang yang mencuri adalah Mid'am.lzz Aflah, Ubaid, Thahman (yakni Kaisan), Dzakwan, Mahran, dan Marwan'
Dan keduanya sama-sama terbunuh di Khaibar. Wallahu A'lam. I)ikatakan, ini adalah perbedaan mengenai nama Thahman. wallahu
A'lam.
Di antaranya, Anjasyah Al-Hadi"' dan Safinah bin Farukh (yang
bernama Mahran). Rasulullah ffi memberinya nama Safinah karena Mantan budak beliau M yang lain adalah; Hunain, Sandar,
mereka membebankan kepadanya bawaan mereka saat safar. Maka, Fadhalah Yamani, Mabur Khashi, Waqid, Abu Waqid, Qisam, Abu fuib,
beliau sE bersabda, "Engkau sat'inah (perahu).'124 Abu Hatim berkata, dan Abu Muwaihibah.
"Rasulullah ffi memerdekakannya." Sementara ulama selain beliau
Adapun dari kaum wanita adalah; salma (ummu Rafi'), Maimunah
berkata, "Dia dimerdekakan Ummu Salamah."l2s
binti Sa'ad, Khudrah, Radhwa, Ruzainah, Ummu Dhumairah,
Di antaranya lagi adalah Anasah dengan kunyah Abu Misyrah, Maimunah binti Abi fuib, Mariyah, dan Raihanah' {}

nyala untuknya." Adapun lafazh riwayat lmam Muslim, "Sesungguhnya mantel itu
mengobarkan api untuknya." Mengenai Kirkirah, ia mencuri jubah-dari rampasan
perang-pada peristiwa Khaibar sebelum pembagian. Maka, Nabi ffi bersabda tentang
dirinya, ?ra berada di neraka." Lihat kelengkapan hadits ini dalam Shahih Al-Bukhari,
Kitab Jihad, Bab Al-Qalil Minal Ghulul, 6/130. Adapun lafazh, "Dia berada di neraka", yakni
disiksa karena maksiatnya, atau maksudnya dia berada di neraka jika Allah tidak
mengampuninya.
122
Al-Muwatha', Kitab Al-Jihad, Bab Maa Jaa'a fii Al-Ghulul, 21459, dan sanad-nya shahih.
123
HR. Al-Bukhari, 10/49 dan lmam Muslim, no.2322, dari Anas bin Malik, ia berkata, "Nabi
4€ berada dalam suatu per.jalanan, lalu seorang budak menuntun mereka dan
berdendang. Budak itu bernama Anjasyah. Maka, Nabi * bersabda kepadanya,
"Perlahan-lahan wahai Anjasyah, sesungguhnya yang engkau tuntun adalah kaca," yakni
kaum wanita.
124
lmam Ahmad meriwayatkan dalam Al-Musnad, 51221 dari hadits Sa'id bin Jumhan, ia
berkata, "Aku bertanya kepada Safinah, 'Siapa namamu?' Dia menjawab, 'Aku tidak akan
memberitahukan kepadamu. Rasulullah $f menamaiku Safinah'. Aku bertanya, 'Mengapa
beliau memberimu nama Safinah?' Dia menjawab, 'Rasulullah $f keluar bersama
sahabat-sahabatnya, mereka pun merasa berat membaqa perbekalan mereka, maka
beliau W bersabda kepadaku, 'bentangkan selendangmu.'Aku membentangkannya dan
mereka meletakkan padanya perbekalan mereka. Kemudian mereka membebankannya
kepadaku. Maka, Rasulullah ffi bersabda kepadaku, 'Bawalah, sesungguhnya engkau
Safinah (perahu)'. Sekiranya hari itu aku membawa bawaan seekor unta, atau dua, tiga,
empat, lima, enam, atau tujuh ekor, tidak akan terasa berat bagiku, melainkan akan
dijadikan ringan." (Dalam Musnad disebutkan dengan lafazh, "yajiffu" sebagai ganti
"yukhaffifu", tapi ini adalah kekeliruan dalam penyalinan naskah). Sanad hadits ini
tergolong hasan. Abu Nu'aim meriwayatkannya dalam kitab Al-Hilyah, 1/369 dengan
sanad hasan. lmam Ahmad menukil juga dalam Al-Musnad, 51222, secara ringkas dari
Safinah, ia berkata, "Kami berada dalam suatu perjalanan, maka setiap kali seseorang
kepayahan niscaya dilemparkannya kepadaku kainnya, baik tameng maupun pedang.
Hingga aku membawa barang-barang tersebut dalam jumlah besar." Dia berkata, "Nabi #8
bersabda, 'Engkau Safinah'. " Sanad hadits ini juga tergolong hasan.
HR. Abu Dawud, Kitab Al-ltq, Bab Fii Al-ltq 'alaa Asy-Syarth, dari Safinah, ia berkata,
"Dahulu aku seorang budak milik Ummu Salamah. Beliau berkata, 'Aku memerdekakanmu
dan mempersyaratkan padamu untuk melayani Rasulullah M selama engkau hidup'. Aku
berkata, 'Meskipun engkau tidak mempersyaratkannya, aku tidak akan berpisah dengan
Rasulullah ft selama hidupku. la pun memerdekakanku dan memberi syarat atasku.
Sanad hadits ini shahih, diriwayatkan oleh lbnu Majah secara ringkas (2526) di kitab Al-
'ltq, Bab: Man A'taqa Abdan wa lsytaratha khidmatahu.

148 Zadul Ma'ad 1 ZadulMa'ad-lilidl 149


PASAL
PELAYAN - PEIAYAN B ELIAU ld#
i/w

Di antara mereka adalah Anas bin Malik yang bertugas mengurus


keperluan-keperluan beliau #€, Abdullah bin Mas'ud pengurus sandal
dan siwak beliau &8, Uqbah bin Amir Al-Juhani pengurus bagal (turunan
kuda jantan dengan keledai betina) beliau &E dan menuntunnya saat
safar, Asla' bin Syarik pengums untanya, Bilal bin Rabah sang
mu'adzin, Sa'ad mantan budak Abu Bakar Ash-Shiddiq, Abu Dzar Al-
Ghifari, Aiman bin Ubaid, dan ibunya Ummu Aiman mantan budak
Nabi &8. Ummu Aiman bertugas mengurus perlengkapan bersuci beliau
SE dan hajatnya. 0

ZadulMa'ad 1 151
PASAT
SEKRETARIS-SEKRETARIS BELUTU ffi

Mereka adalah; Abu Bakar, Umar, Utsman, Ni, Az-Zubair, Amir bin
Fuhairah, Amr bin Al-fuh, Ubay bin Ka'ab, Abdullah bin Al-Arqam,
Tsabit bin Qais bin Syimas, Hanzhalah bin Ar-Rubai' Al-Usaidi, Al-
Mughirah bin Syu'bah, Abdullah bin Rawahah, Iftalid bin Al-Walid,
Khalid bin Sa'id bin Al-Ash, menurut sebagian sumber ia adalah
sekretaris pertama Nabi $!8, Mu'awiyah bin Abi Sufuan, dan Zaid bin
Tsabit126, beliau adalah orang yang paling menekuni masalah ini serta
paling khusus di antara mereka. 0

la adalah seorang Hafizh, cerdas, dan jenius. Telah diriwayatkan secara tsabit darinya
bahwa Rasulullah W menyuruhnya untuk mempelajari kitab Yahudi agar ia
membacakannya kepada Nabi Bf jika mereka telah menuliskan kepadanya. Maka, Zaid
bin Tsabit mempelajarinya dalam waktu 15 hari. Beliau termasuk sosok yang
mengumpulkan Al-Qur'an pada masa Rasulullah & Oan termasuk ahli qiraah seperti
tercantum dalam Shahiharn (Al-Bukhari dan Muslim) dari Anas. Beliau menulis wahyu di
hadapan Rasulullah ffi dalam berbagai kesempatan. Zaid bin Tsabit turut serta dalam
perang Yamamah dan sempat terkena anak panah, namun tidak membahayakannya.
Dialah yang diperintah oleh Abu Bakar Ash-Shiddiq untuk menelusuri (catatan-catatan) Al-
Qur'an dan mengumpulkannya. Abu Bakar berkata kepadanya, "Sesungguhnya engkau
pemuda yang jenius dan kami tidak mencurigaimu (berdusta). Dahulu engkau menulis
wahyu untuk Rasulullah ffi. tetititan (catatan-catatan) Al-Qur'an dan kumpulkanlah ' Zaid
bin Tsabit melaksanakan apa yang diperintahkan Ash-Shiddiq. Maka, perbuatan ini telah
mendatangkan kebaikan yang sangat banyak. Umar pernah menunjuknya dua kali untuk
mewakilinya di Madinah saat beliau menunaikan haji. Demikian juga, Umar menunjuknya
mewakili dirinya di Madinah saat beliau ke Syam. Hal serupa dilakukan Utsman, ketika
beliau menunjuk Zaid mewakilinya di Madinah. Ali sangat mencintainya dan beliau sendiri
menghormati Ali dan menghargai hak-haknya. Namun, Zaid tidak pernah turut serta
bersama Ali dalam peperangan-peperangan yang dilakukannya. Zaid meninggal lebih
akhir daripada Ali, yaitu tahun ke-45 H. Beliau termasuk orang yang menulis mushaf-
mushaf pedoman yang dikirimkan Utsman bin Affan ke seluruh pelosok negeri. Di mana
cara bacaan Al-Qur'an menurut tulisan mereka meraih ijma' dan kesepakatan.
PASAL
SURAT-SURAT BETIAU B5
YANG DITULIS UNTUK PEMELUK ISIAIVI
TENTANG SYARIAT

Di antaranya adalah surat beliau ffi tentang shadaqah (baca: zakat)


yang berada pada Abu Bakar. Lalu, Abu Bakar menyalin surat itu dan
dikirimkan kepada Anas bin Malik saat diutus ke Bahrain.1z7 Kandungan
surat ini pula yang dijadikan pedoman amalan mayoritas ulama.

Di antaranya pula, surat beliau #8 kepada penduduk Yaman. Surat


tersebut adalah surat yang diriwayatkan oleh Abu Bakar bin Amr bin
Hazm dari ayahnya dari kakeknya. Demikian juga, diriwayatkan oleh Al-
Hakim dalam kitabnya Al-Mustadra( An-Nasa'i, dan selain keduanya,
dengan sanad lengkap dan muttasil (bersambung kepada Nabi BE).
Namun, Abu Dawud dan selainnya meriwayatkannya secara mursal129

HR. Al-Bukhari 31247, Kitab Zakat, Bab Ar-Ardh fii Az-Zakaat, Bab Laa Yujma' baina
Mutafarriq walaa Yufarraq baina Mujtami', Bab Maa Kaana Min Khalithain fa lnnahuma
Yataraja'an Bainahuma Bissawiyah, Bab Man Balaghat lndahu Shadaqatu binti Makhadh
wa Laisa lndahu, Bab Zakat Al-Ghanam, Bab Laa Tu'khadzu fii Shadaqati Harimatun
Walaa Dzaatu lwaar Walaa Tais lla Maa Syaa'a Al-Mushaddiq, dan Kitab Asy-Syarikah,
Bab Maa Kaana min Khalithain fa lnnahumaa Yataraja'ani Bainahuma Bissawiyah fi
Shadaqati, dan Kitab Hiyal, Bab Ae-Zakal Wa an Laa Yufarraq baina Mujtami'in Walaa
Yujma' Baina Mutafarriqin Khasyyata Ash-Shadaqah, dari hadits Abdullah bin Al-
Mutsanna, Tsumamah bin Abdullah bin Anas menceritakan kepadaku, bahwa Anas
menceritakan kepadanya .... Sedangkan Abdullah bin Al-Mutsanna diperselisihkan. Akan
tetapi, ia didukung--dalam riwayat ini-oleh Hammad bin Salamah yang dikutip Abu
Dawud no. 1567, di mana beliau menukilnya dari Tsumamah .... Dan diriwayatkan oleh
Ahmad dalam Musnadnya no. 72, dia berkata, Abu Kamil menceritakan kepada kami,
ini dari
Hammad menceritakan kepada kami, dia berkata, "Aku mengambil kitab
Tsumamah bin Abdullah bin Anas dari Anas bahwa Abu Bakar... lalu ia
menyebutkannya."
128
Diriwayatkan oleh lmam Malik,21849 di awal kitab Al-Uqul secara mursal dengan redaksi
yang ringkas. Lalu, dinukil dengan sanad lengkap secara panjang lebar oleh An-Nasa'i,

Zadul Ma'ad 1 155


(tidak menyebut perawi yang menukil dari sumber pertama-penerj.).
Ia
adalah surat mulia yang memuat sejumlah jenis fiqih, zakat, diyat,
hukum-hukum, dosa-dosa besar, talak, pembebasan budak, hukum-
hukum shalat mengenakan satu pakaian, menyelimpangkan pakaian,
menyentuh mushaf, dan selain itu.
Imam Ahmad berkata, "Tidak diragukan bahwa Rasulullah &E PASAL
menulisnya. Semua ahli fiqih berhujjah dengan keterangan kadar diyat
yang terdapat di dalamnya."
SURAT-SURAT DAN UTUSAN- UTUSAN
BETIAU B8 KEPADA PARA RAIA
Di antaranya pula, surat beliau ffi untuk Bani Zuhair, surat beliau
ffi
yang berada pada tjmar bin Al-Khaththab, tentang nisab zakat, dan lain-
lain.12e 0
Ketika kembali dari Al-Hudaibiyah, beliau #8 menulis surat untuk
para raja di berbagai negeri, lalu mengirim utusannya menemui mereka.
Kitab Al-Qasamah, Bab Dzikru Hadits Amr bin Hazm fii Al-Uqul, BtsT-sg, Al-Hakim,
1/397, Beliau &8 menulis surat untuk raja Romawi. Maka, dikatakan kepadanya,
Ad-Daruquthni hal.276,lbnu Hibban, no. 793, dan Al-Baihaqi 4/89, dari hadits Al_Hakam
bin Musa, dari Yahya bin Hamzah, dari Suraiman bin Dawud, ia berkata, Az-zuhri "Mereka tidak membaca surat kecuali diberi stempel." Beliau *8 pu.
menceritakan kepadaku, dari Abu Bakar bin Muhammad bin Amr bin Hazm, dari
ayahnya,
dari kakeknya. lbnu At-Tarkumani berkata dalam kitab At-Jauhar An-Naqi: Aku berkata,
membuat stempel dari perak yang diukir padanya tiga baris;
"Dalam kitab Al'Kamal karya Al-Hafizh Abdul Ghani, bahwa
Ad-Daruquthni berkata, ,Telah Muhammad (satu baris), Rasul (satu baris), Allah (satu baris)130.
dinukil dari beliau-yakni Sulaiman-hadits Az-Zuhri, dari Abu Bakr bin Hazm, satu hadits
panjang yang tidak dapat dibuktikan keakuratannya dari beliau'. Sementara
Kemudian beliau ffi mencap dengan cincin itu surat-surat untuk para
lbnu Al-Madini
berkata, 'Hadits mungkar', lalu beliau melemahkannya. lbnu Khuzaimah berkata, raja. Selanjutnya, beliau ffi mengutus 6 orang dalam satu hari pada
'Haditsnya tidak dapat dijadikan hujjah apabila beliau menyendiri bulan Muharram tahun ke-7 H.
dalam
meriwayatkannya'. An-Nasa'i meriwayatkan hadits ini dari hadits yahya bin Hamzah,
dari
Sulaiman bin Dawud, dari Az-Zuhri, kemudian beliau menukilnya daii hadits yahya
Sulaiman bin Arqam dari Az-Zuhri, lalu beliau berkata, ,Hai ini lebih dekat kepada
dari * Surat Kepada An-Najasyi
kebenaran'. sulaiman bin Arqam seorang perawi yangditinggalkan haditsnya.
Al-Mizzi
menyebutkan hadits ini dalam kitabnya, At-Athraaf, kemudian beliau berkata; Diriwayatkan Utusan pertama Rasulullah 48 adalah Amr bin Umayyah Adh-
oleh Abu Dawud di kitab Al-Marasll dari Harun bin Muhammad dari ayahnya dan Dhamri. Beliau mengutusnya kepada raja An-Najasyi yang bemama
pamannya, keduanya sama-sama menukil dari yahya bin Hamzah,
dari sulaiman bin
Arqam, dari Ae-Zuhri, kemudian beliau berkata,'Diriwayatkan pula dari lbnu Hubairah, Ashamah bin Abjar. Makna Ashamah dalam Bahasa Arab adalah
aku
membaca dalam cacatan sumber Yahya bin Hamzah; Sulaiman bin Arqam menceritakan Athiyyah (pemberian). Raja ini menghormati surat Nabi &E lalu memeluk
kepadaku melalui sanadnya, sama seperti itu', dan dari Hakam bin Musa, dari yahya
Hamzah, dari sulaiman bin Dawud, dari Az Zuhri, sama seperti itu. Abu Dawud
bin Islam dan memberikan persaksian yang benar. Beliau termasuk manusia
berkata,
'lni adalah kekeliruan yang dilakukan Al-Hakam'. Maksudnya perkataannya, ,lbnu
Dawud,.
paling paham tentang Injil. Ketika meninggal dunia, Nabi fE
sementara di kitab Al-Mizan karya Adz-Dzahabi; Abu Zur,ah Ad-Dimasyqi berkata,
'Adapun yang benar adalah Sulaiman bin Arqam'. Sementara Abu
menshalatinya di Madinah, sementara ia berada di Habasyah. Demikian
Al-Hasan Al-Harawi
berkata, 'Hadits ini dalam catatan sumber Yahya bin Hamzah dari Sulaiman bin Arqam dikatakan oleh sejumlah ulama, di antaranya Al-Waqidi dan selainnya.
telah dinyatakan keliru oleh Al-Hakam'. lbnu Mandah berkata, 'Aku melihat dalam
kitab
Yahya bin Hamzah dalam bentuk tulisan tangannya; dari Sulaiman bin Arqam dari
Az-
Akan tetapi, kejadian sesungguhnya tidak seperti yang mereka
Zuhri, dan inilah yang benar'. Shalih Jazarah berkata, ,Duhaim
menceritakan kepada katakan. Sesungguhnya Ashamah An-Najasyi yang dishalati Rasulullah
kami'. Beliau berkata, 'Aku melihat dalam catatan sumber yahya hadits Amr bin Hazm
tentang shadaqah (zakat), dan ternyata ia adalah sulaiman bin Arqam,. shalih
berkata,
ffi bukan An-Najasyi yang disurati oleh beliau M. An-Nalasyi yang
'Perkataan ini ditutis dari Muslim bin Al-Hajjaj,. Adz-Dzahabi berkomentar, ,Nampaklah
disurati tidak diketahui ke-lslamannya. Berbeda dengan An-Najasyi yang
bahwa Al-Hakam telah melakukan kekeliruan'. Dengan demikian, sanad hadits ini lemah.,'
12s HR. Abu Dawud, no. 156g, At-Tirmidzi, no.621, dan rbnu Majah, no. 1798, dari hadits 130 HR. Al-Bukhari, Kitab Al-Libas, Bab Al-Khatim fii Al-Khinshir, 101273, dan Bab Qaulinnabiy
sufyan bin Al-Husain, dari Az-Zuhri, dari salim, dari ayahnya Rolilan bin Umar....
W,'taa Yunqasyu Alaa Naqsyi Khatimihi, 276, dari hadits Anas.

f 56 Zadut Ma'ad
-Jitid l ZadulMa'ad-lilid 1 157
dishalati, sesungguhnya dia meninggal sebagai seorang Muslim.131
kembali, maka lakiJaki itu mendatanginya. Kaisar memerintahkan
Imam Muslim meriwayatkan dalam kitab shoh ih-nya dari hadits menutup pintu-pinfu istana. Kemudian memerintahkan seseorang
Qatadah, dariAnas, beliau berkata, "Rasulullah ffi menulis surat kepada berseru; 'Ketahuilah, sesungguhnya Kaisar telah mengikuti Muhammad
Kisra, Kaisar, An-Najasyi, dan kepada setiap penguasa. Beliau dan meninggalkan agama Nashara'. Para prajuritnya datang lengkap
mengajak
mereka kepada Allah fo'olo. Tapi bukan An-Najasyi yang dishalati dengan persenjataan lalu mengepungnya. Dia berkata kepada utusan
oleh
Rasulullah W.'132 Rasulullah ffi, 'Engkau telah lihat, sungguh aku takut akan kerajaanku'.
Abu Muhammad bin Hazm berkata, "sesungguhnya An-Najasyi Kemudian dia memerintahkan seseorang untuk berseru, 'Ketahuilah,
yang Rasulullah ffi mengutus kepadanya Amr bin Umayyah sesungguhnya Kaisar telah ridha pada kalian, hanya saja dia ingin
Adh_
Dhamri, dia tidak masuk Islam." pendapat yang mengatakan dirinya menguji kalian untuk melihat komitmen kalian terhadap agama kalian,
masuk Islam merupakan hasil analisa Ibnu Sa,ad dan selainnya. kembalilah', mereka pun berbalik. Lalu, Kaisar menulis surat kepada
Akan
tetapi, pandangan lebih tepat adalah perkataan Ibnu Hazm. Rasulullah S8, 'Sesungguhnya aku Muslim'. Dia mengirimkan pula
kepada beliau ffi sejumlah dinar. Rasulullah &8 bersabda,'Musuh Allah
* Surat Kepada Raja Heraklius telah berdusta, ia tetap dalam agama Noshoronyo.' Kemudian Beliau &8

Rasulullah membagikan dinar tersebut." 133


ffi mengutus Dihyah bin Khalifah Ar-Karbi kepada Kaisar,
raja Romawi. Namanya adalah Heraklius. Timbul keinginannya untuk * Surat Kepada Raja Kisra
memeluk Islam dan hampir saja terjadi. Namun, akhirnya ia tidak
melakukannya. sebagian sumber mengatakan beliau sempat masuk Beliau ffi mengutus Abdullah bin Hudzafah As-Sahmi kepada Kisra.
Islam, namun pernyataan ini tidak memiliki dasar sama sekali. Adapun namanya adalah Abruiz bin Hurmuz Ibnu Anusyarwan. Dia
kemudian menyobek-nyobek surat Nabi BE. Maka, Nabi &E berdoa, "Yo
Abu Hatim Ibnu Hibban meriwayatkan dalam kitab shohih-nya, Allah, hancurkanlah kerajaannya." Allah .JW pun menghancurkan
dari Anas bin Malik, beliau berkata, "Rasulullah ffi bertanya, ,siapakah kerajaannya dan kerajaan kaumnya.l3a
yang mau membawa suratku ini kepada Kaisar dengan jaminan
baginya
surga?' seorang laki-laki di antara hadirin berkata, ,Meskipun ia * Surat Kepada Raja Muqauqis
menolaknya?' Beliau ffi bersabda,'Meskipun ia menolaknya., Laki-laki
Nabi BE mengutus Hathib bin Abi Balta'ah kepada Muqauqis.
itu mendapati Kaisar sedang mengunjungi Baitul Maqdis, lalu Adapun namanya adalah Juraij bin Maina. Dia adalah raja Al-
dihamparkan untuknya permadani, di mana tak seorang pun berjalan
di Iskandariyah pembesar bangsa Al-Qibti. Surat Nabi $f diterimanya
sana selain dia. Laki-laki itu melemparkan surat ke atas permadani
lalu dengan baik dan dia memahami persoalan, namun tidak memeluk
menjauh. Ketika Kaisar sampai ke surat itu ia mengambilnya. Kaisar
berseru, 'siapa pemilik surat ini? sesungguhnya dia aman,. Laki-laki 133 HR. lbnu Hibban, di kitab Shahrh-nya, no. 1628, dengan sanad hasan.
tersebut datang dan berkata, 'Akulah orangnya'. Kaisar berkata, ,Apabila 1u Adapun redaksi hadits dalam Shahrh At-Bukhari, g/190, kitab Al-Maghazi, Bab Kitab An-
aku telah kembali maka datanglah kepadaku'. Ketika Kaisar telah Nabiy $! llaa Kisra wa Qaishar, dan lmam Ahmad, Al-Musnad, 1t243 dan 305, "Ketika ia
membacanya, maka ia menyobeknya." Aku kira lbnu Al-Musayyib berkata, "Maka Nabi ffi
mendoakan untuk menghancurkannya dengan sehancur-hancurnya." Al-Hafizh berkata di
HR. Al-Bukhari, Kitab Al-Jana'iz, Bab At-Takbir Alaa Al-Janazah,
3/163, dari Abu Hurairah kilab Al-Fath, 'Latazh,'Aku kira bahwa lbnu Al-Musayyib', orang yang mengucapkannya
mengabarkan kematian An-Najasyi pada hari dia meninggat adalah Az-Zuhri, dan ia dinukil secara maushul dengan sanad yang disebutkan. Namun,
*:,ll!ylYrr$?n.*
ounra, raru beriau ry keruar membawa mereka ke Mushaila dan semua jalur periwayatannya dinukil secara rnursal. Kemungkinan lbnu Al-Musayyib
mengatur shaff, kemudian
bertakbir empat kali untuk menshalatinya. mendengarnya dari Adullah bin Hudzafah, pelaku peristiwa itu. Sebab, lbnu Sa'ad
HR. Muslim, Kitab Jihad, Bab Kutub An-Nabiy menyebutkan dari haditsnya bahwa beliau berkata, 'Beliau membacakan surat Rasulullah
ffi llaa Muluuk Al-Kuffar yad,uuhum ilailah
rfii, no. 1r 14, dan Atrirmidzi, Kitab Ar-rsti'dzan, no. 285g. Kisra adarah gerar bagi raja_
ffi tepada Kisra, lalu dia mengambilnya dan menyobeknya'." Al-Hafizh berkata pula,
raja Persia. Kaisar adarah gerar bagi rala'.raja Romawi. sedangkan "Adapun lafazh, 'untuk menghancurkannya dengan sehancur-hancurnya,' dalam hadits
An--Najasyi adarah
gelar bagi raja-raja Habasyah. Adullah bin Hudzafah disebutkan dengan lafazh; ketika hal itu sampai kepada Rasulullah
ffi, maka beliau berdoa, 'Ya Atlah, hancurkan kerajaannya'."

f 58 ZadutMa'ad -litid 1
Islam. Dia menghadiahkan kepada Nabi Bg seorang wanita Mereka memberi kekuasaan kepada Amr untuk memberi keputusan di
bernama
Mariyah bersama dua saudaranya; sirin dan antara mereka. Amr tetap berada di antara mereka hingga sampai
eaisara. Beliau w
menjadikan Mariyah sebagai isteri selirnya dan menghibahkan kepadanya berita kematian Nabi &8.
sirin
kepada Hassan bin Tsabit. Muqauqis menghadiahkan pula kepada
Nabi
ffi seorang wanita lagi, 1000 mitsqal emas, 20 lembar kain eubati Mesir, * Surat Kepada Raia Bahrain
bagal berwarna kelabu yang bernama Duldul, Keledai berwarna Nabi &E mengirim Al-Alla' bin Al-Hadhrami kepada Al-Mundzir bin
kelabu
yang bernama ufair, pemuda yang dikebiri bernama Mabur.
Ada pula Sawaa Al-Abdi, raja Bahrain, sebelum beliau &E kembali dari Al-
yang mengatakan, ia adalah putra paman (saudara laki-laki
dari pihak Ji'ranah.136 Versi lain mengatakan pengutusan ini terjadi sebelum
ayah) Mariyah, kuda yang bernama Ar-Luzaz, cangkir kaca, penaklukan kota Mekah. Beliau pun masuk Islam dan jujur dalam ke-
dan madu.
Menyikapi hal itu, Nabi &E bersabda, ,,Si keji itu telah bakhil Islamannya.
dengan
miliknya. Padahal tidak ada kelanggengan bagi kekuasaannya.,,135
* Surat Kepada Raja Yaman
* Surat Kepada Raja Balqa,
Beliau ffi mengirim Al-Muhajir bin Abi Umayyah Al-Makhzumi
Beliau ffi mengutus Syuja' bin wahb Ar-Asadi kepada Ar-Harits bin kepada Al-Harits bin Abdu Kulal Al-Himyari di Yaman. Adapun
Abi syamir Al-Ghassani, raja Al-Balqa'. Demikian dikatakan oleh Ibnu jawabannya, "Aku akan mempelajari persoalan ini. "
Ishak dan Al-waqidi. Versi rain mengatakan, syuja' diutus kepada
Jabalah bin Al-Aiham. Ada pula yang mengatakan beliau diutus
kepada
* Utusan-Utusan Lain
keduanya sekaligus. Yang lain berpendapat bahwa syuja' diutus
kepada Nabi &[ mengutus Abu Musa Al-Asy'ari dan Mu'adz bin Jabal ke
Heraklius bersama Dihyah bin Khalifah. Wallahu A,lam.
Yaman saat beliau kembali dari Tabuk. Sebagian lagi mengatakan
Kemudian beliau ffi mengutus salith bin Amr kepada Haudzah bahkan pengutusan itu terjadi tahun ke-10 H, bulan Rabi'ul Awwal,
bin
Ali Al-Hanafi di Al-Yamamah. Maka, utusan ini disambut dengan dalam rangka dakwah kepada Islam. Maka, mayoritas penduduknya
baik
dan penuh penghormatan. Menurut versi lain bahwa beliau diutus memeluk Islam secara suka rela tanpa ada peperangan.
kepada Haudzah dan kepada Tsumamah bin Utsal Al-Hanafi.
Namun, Setelah itu, Nabi ffi mengutus Ali bin Abi Thalib kepada mereka,
Haudzah tidak memeluk Islam, sedangkan Tsumimah memeluk
Islam di lalu beliau mendatangi Nabi &€ di Mekah saat haji Wada'. Kemudian
kemudian hari. Itulah enam orang yang dikatakan diutus oleh Nabi
&E Nabi &€ mengutus Jarir bin Abdullah Al-Bajali kepada Dzil Kala' Al-
bersamaan dalam satu hari.
Himyari dan Dzi Amr untuk mengajak keduanya kepada Islam.
* Surat Kepada penguasa Oman Keduanya pun menyatakan diri memeluk Islam. Rasulullah , E wafat
sementara Jarir masih berada di tengah mereka.
Nabi sE mengutus Amr bin Al-Ash pada bulan Dzulqa'dah tahun
ke-
8 H kepada Jifr dan Abdullah. Keduanya adalah purta Al-Julanda Al- Nabi ffi mengirim Amr bin Umayyah Adh-Dhamri kepada
Azdiyin di oman. Keduanya pun masuk Islam dengan penuh keturusan.

135 Huruf lim' pada kata 'Al-Ji'ranah' dibaca kasrah menurut kesepakatan. Kemudian para
lbnu sa'ad menyebutkannya di kitab Ath-Thabaqat, 1t260-261 ahli hadits membacanya dengan lafazh 'Al-Ji'irranah'. Sikap para ahli hadits ini dianggap
tentang pengiriman oreh
Rasulullah Mi para utusan untuk menyampaikan surat-suratnya keliru oleh pakar bahasa dan sastra, di mana mereka membacanya dengan lafazh, 'Al-
kepada para raja daram
rangka mengajak mereka memeluk lslam. Al-Hafizh lbnu Hajir Ji'ranah'. Dari lmam Asy-Syaf i 4i,!4 disebutkan bahwa para ahli hadits keliru dalam
menyebuikan di kitab Al
lshabah pada biografi Hathib bin Abi Balta'ah. Beliau berkata, "Riwayat menyebut kata 'Al-Ji'irranah' dan 'Al-Hudaibiyah' (seharusnya Al-Ji'ranah dan Al-
ini dikutip oleh
lbnu Syahin dari Yahya bin Abdurrahman bin Hathib bin Abi Balta,ah Hudaibiyyah-penerj.). Al-Ji'ranah terletak antara Mekah dan Thaif dan posisinya lebih
dari ayahnya dari
kakeknya ia berkata, 'Rasuruilah ffi mengutusku kepada Muqauqis, dekat ke Mekah. Nabi ffi singgah di tempat ini ketika membagikan rampasan perang
raja Ar-rskandariyah.
Aku pun mendatanginya dengan membawa surat Rasutuilan Hawazin saat kembali dari perang Hunain. Beliau ffi juga melakukan ihram dari tempat ini
&g ...',, lniiiaoitsy. Lihat kitab
Al-Fath,7l97. dan membangun masjid.

160 Zadut Ma'ad l Zadul Ma'ad 1 161


Musailamah Al-Kadzab untuk menyampaikan surat. Lalu beliau
ffi
mengirim lagi surat lain melalui As-sa'ib bin Al-Awwam (saudara Az-
Zubair). Namun, Musailamah tidak menerima Islam.
Nabi *8 mengirim pula utusan kepada Farwah bin Amr Al-Juzami
untuk mengajaknya masuk Islam. Versi lain mengatakan bahwa Nabi
#€
tidak mengirim utusan kepada Farwah. Adapun Farwah adalah petugas PASAL
pembantu Kaisar di Ma'an. Lalu ia memeluk Islam dan mengirim
kepada Nabi s5 tentang keislamannya. Dia mengirim pula hadiah
surat PARA MU.ADZIN BELIAU 48
kepada Nabi s5 melalui Mas'ud bin sa'ad. Hadiah tersebut adarah bagal
kelabu yang diberi nama Fidhah dan seekor kuda berna ma Azh-zharb
serta keledai bernama Ya'fur. Demikian dikatakan mayoritas ulama.
Dan
yang tampak-wallahu A'lam-bahwa ufair dan ya'fur Mereka berjumlah empat orang, dua di Madinah; Bilal bin Rabah
adalah satu.
sebagai orang pertama yang adzan untuk Rasulullahffi, dan Amru bin
Farwah mengirim pakaian dan mantel terbuat dari sutera tipis yang
Ummi Maktum Al-Qurasyi Al-Amiri Al-A'maa. Satu lagi di Quba, yaitu
dihiasi emas. Nabi ffi menerima hadiahnya. Kemudian, beliau ffi Sa'ad Al-Qurzh, mantan budak Ammar bin Yasir. Serta seorang di
menghadiahkan kepada Mas'ud bin sa'ad sebanyak 12 (dua belas)
uqiyah dan satu nosson137. Lalu beliau ffi mengutus Ayyasy bin Abi Mekah, yaitu Abu Mahzurah. Adapun namanya adalah Aus bin
Rabi'ah Al-Makhzumi menyampaikan surat kepada Al-Harits, Masruh, Mughirah Al-Jumahi.
dan Nu'aim putra-putra Abdu Kulaldari Himyar. S Abu Mahzurah biasa mengucapkan tarji'ls8 dalam adzan dan
tatsniyahl3e dalam qamat. Sementara Bilal tidak melakukan tarji', dan
tidak pula tatsniyah saat qamat. Imam Asy-Syafi'i ,+E serta penduduk
Mekah berpegang kepada adzan Abu Mahdzurah dan qamat Bilal.
Sementara Abu Hanifah +V serta penduduk Iraq berpegang kepada

HR. Abu Dawud, no. 502, dan lbnu Majah, no. 709, dari jalur Hammam dari Amir Al-Ahwal
bahwa Makhul menceritakan kepadanya, bahwa Abdullah bin Muhairiz menceritakan
kepadanya, bahwa Abu Mahzurah menceritakan kepadanya, ia berkata, "Rasulullah ffi
mengajarkan kepadaku adzan sebanyak sembilan belas kalimat, dan qamat sebanyak
tujuh belas kalimat." Lalu beliau menyebutkan adzan secara rinci dengan empat takbir
pada bagian awalnya, serla tarji', dan qamat sama sepertinya. Lalu, ditambahkan
padanya, "qad qaamatish-shalah" (dua kali). Riwayat ini dikutip pula oleh At-Tirmidzi, no.
192, dan An-Nasa'i, 1/103 secara ringkas. Tidak disebutkan padanya lafazh adzan
maupun qamat. Hanya saja An-Nasa'i berkata, "Kemudian Abu Mahdzurah
menghitungnya sebanyak sembilan belas kalimat dan tujuh belas kalimat." AlTirmidzi
berkata, "Hadits ini hasan shahih." Diriwayatkan juga oleh lbnu Khuzaimah dalam kitab
Shahih-nya, no. 377 dengan lafazh, "Beliau mengajarinya adzan dan qamat dua kali dua
kali." Demikian juga diriwayatkan oleh lbnu Hibban, no. 2BB. lbnu Daqiq Al-ld berkata
dalam kitab Al-lmam, "Sanad hadits ini sesuai syarat hadits shahih. la memiliki pula dua
jalur lain yang dikutip oleh Abu Dawud dan Ath-Thahawi. Adapun hadits Bilal bahwa Nabi
Makna Nassan adarah 1r2 (setengah uqiyah). 1 (satu) uqiyah sama S$ memerintahkannya menggenapkan adzan dan mengganjilkan qamat selain lafazh,
dengan 40 (empat 'qad qaamat ash-shalah', dikutip lmam Al-Bukhari, 2/68, dan lmam Muslim, no. 378, dari
puluh) dirham perak, dengan demikian 'rl2 (setengah) uqiyah
sama d"ngrn 20 (dua hadits Anas +*a.
puluh) dirham. Jadi' hadiah yang diberikan kepada Mas'ud bin
Sa'ad secara keseluruhan Tarji' adalah mengucapkan kalimat syahadat sebanyak empat kali, sedangkan tatsniyah
berjumlah 500 (lima ratus) dirham-ed.
adalah mengucapkan dua kali-dua kali-penerj.

162 Zadut Ma'ad


-Jilid 1
ZadulMa'ad-lilidl
adzan Bilal dan qamat Abu Mahdzurah. Adapun Imam Ahmad
ai,ra,
para ahli hadits, serta penduduk Madinah berpegang kepada
adzan Bilal
dan qamatnya. sedangkan Imam Malik menyelisihi pada dua tempat;
pengulangan takbir dan penggandaan lafazh iqamah,
di mana beliau
tidak mengulanginya. 0
PASAT
PEGAWAI-PEGAWAI BELIAU BE

Di antara mereka adalah Badzan bin Sasan berasal dari kefurunan


Bahram Jaur. Rasulullah &E menunjuknya untuk menjadi pemimpin
penduduk Yaman seluruhnya, setelah kematian Kisra. Beliau adalah
pemimpin Islam pertama di Yaman dan raja 'ajam (non arab) pertama
yang memeluk Islam.

Setelah kematian Badzan, Rasulullah W mengangkat anaknya


(Syahr bin Badzan) untuk memerintah Shan'a dan wilayah sekitamya.
Akhirnya, Syahr terbunuh dan Rasulullah B!8 menunjuk Khalid bin Sa'id
bin Al-Ash untuk memimpin Shan'a.
Rasulullah ffi mengangkat pula Al-Muhajir bin Abi Umayyah Al-
Makhzumi menjadi pemimpin Kindah dan Shadif. Nabi #8 telah wafat
sebelum Al-Muhajir berangkat ke wilayah itu. Lalu, Abu Bakar
mengutusnya untuk memerangi orang-orang murtad.

Kemudian Rasulullah ffi mengangkat Ziyad bin Umayyah Al-Anshari


memimpin Hadhramaut, Abu Musa Al-Asy'ari memimpin Zabid, Aden,
dan As-Sahil (pesisir pantai), Mu'adz bin Jabalmemimpin Al-Janad, Abu
Sufyan bin Shakr bin Harb memimpin Najran, Yazid (puha Abu Sufiyan)
memimpin Taima', Attab bin Asid memimpin Mekah dan mengurus
pelaksanaan haji kaum Muslimin tahun ke-S H dalam usia kurang dari
20 tahun, Ali bin Abi Thalib dituniuk mengurus hasil bumi Yaman dan
menjadi hakim di sana, dan mengangkat Amr bin Al-fuh sebagai
pemimpin Oman serta wilayah sekitarnya.
Beliau ffi menunjuk pula sejumlah sahabat untuk mengurus zakat.
Sebab, setiap kabilah memiliki pengurus zakat tersendiri. Oleh karena
itu, jumlah pengurus zakat sangatlah banyak.

Nabi SE mengangkat Abu Bakar untuk memimpin jamaah haji tahun

164 ZadulMa'ad -Jitid l Zadul Ma'ad 1 165


ke-9 H. [alu, beliau ffi mengutus Ali menyusul Abu Bakar
untuk
membacakan surah Al-Bara'ah kepada manusia. Dikatakan,
hal itu
dilakukan karena awal surah yang dimaksud turun setelah
Abu Bakar
berangkat menunaikan haji. Namun, sebagian mengatakan
bahwa
kebiasaan bangsa arab tidak boleh melakukan perjanjian
atau
membatalkannya' kecuali pemimpin atau orang yang
keluarganya. Pendapat lain mengatakan, Nabi
berasal dari PASAT
ffi--*gutus Ali rSE, PENGAWAT-PENGAWAL BELU\U ffi
menyusul Abu Bakar sebagai pembantu. oleh karena itu,
Ash_shiddiq
bertanya kepadanya, "pemimpin atau yang dipimpin?,, Ali
_$i,
menjawab, "Bahkan yang dipimpin.,, 1+o

.Adapun musuh-musuh Allah dari kaum Rafidhah, mereka berkata,


"Rasulullah & memecat Abu Bakar dan menunjuk
Ali sebagai Di antara mereka adalah; Sa'ad bin Mu'ad4 yang mengawal
penggantinya." Sungguh ini bukan hal yang pertama Rasulullah ffi pada perang Badar ketika tidur di Al-Arisy; Muhammad
daripada
kedustaan dan pengada-adaan mereka. bin Maslamah yang mengawal beliau ffi pada perang uhud, dan Az-
Zubair bin Al-Awwam yang menjadi pengawal Nabi &9 pada perang
Para ulama berselisih, apakah haji ini terjadi pada bulan
Dzurhijjah Khandak.
ataukah Dzulqa'dah karena adanya an-nasii' (penguluran
bulan Haram).
Menyikapi masalah ini mereka terbagi kepada dua pendapat. Pengawal-pengawal beliau &E yang lain adalah Abbad bin Bisyr.
wallahu
A'lam. O Dialah orang yang bertugas khusus dalam hal ini. Di samping itu, beliau
&8 dikawal pula oleh sejumlah sahabat selain yang disebutkan.
Ketika
turun ayat, "Allah memeliharamu dari (gangguan) manusil" (Al-Maidah:
67). Beliau #€ keluar kepada manusia dan mengabarkannya. Maka, para
pengawal pun membubarkan diri dari sekelilingnya.'n' 0

140 HR. 141 HR. At-Tirmidzi, no. 3049, Kitab At-Tafsir, dari Aisyah Qkr berkata, "Nabi &E senantiasa
An-Nasa'i , st247-24g, Kitab Ar-Hajj, Bab Ar-Khutbatu
eabla yaum At-Tarwiyah, Ad- dikawal hingga turun ayal,'Attah memeliharamu airi lgaiggunan) manusia'. Rasulullah ffi
Darimi, 2/66-67, dengan rafazh, "pemimpin atau utusan?',
bahkan utusan. Aku diutus Rasuruilah ffi membawa (surah)
Beriau menjawab, 'Tidak, mengeluarkan kepalanya dari dalam kemah seraya bersabda, 'Wahai sekalian manusia,
membacakannya kepada manusia di mauqif haji." Beliau
Ar-Bara,ah. Aku akan nuOiruru Sungguh Allah telah memberi iaminan untuk melindungiku'." Hadits ini

lengkap. Adapun para perawinya tergorong fsrgah. Hadits


menyebutkan hadits secara diriwayatkan Ath-Thabari 101469. Dishahihkan oleh Al-Hakim,21313 dan disetujui oleh
ini dishahihkan oreh rbnu Adz-Dzahabi. Al-Hafizh menggolongkannya sebagai hadits dasan di kitab Al-Fath, 6160,
Hibban.
dan beliau berkata, "Terjadi perbedaan apakah ia maushul atau mursal'"

166 ZadulMa'ad
-Jitid 1
ZadulMa'ad 1 167
PASAL
PARA ATGOIO DI HADAPAN NABI &E

Adapun para algojo beliau BiE adalah Ali bin Abi Thalib, Az-Zubair
bin Al-Awwam, Al-Miqdad bin Amr, Muhammad bin Maslamah, Ashim
bin Tsabit bin Abi Al-Aqlah, dan Adh-Dhahhak bin Sufuan Al-Kilabi.
Adapun posisi Qais bin Sa'ad bin Ubadah Al-Anshari pada Nabi &E
sama seperti posisi kepala polisi pada penguasa.'a2 Sementara Al-
Mughirah bin Syu'bah berdiri di bagian kepala beliau &8 sambil
menghunus pedang pada peristiwa Al-Hudaibiyah. O

142
HR. Al-Bukhari, 1311'19, Kitab Al-Ahkam, Bab Al-Hakim Yahkum Bilqatl Alaa Man Wajaba
&.
Alaihi, dan At-Tirmidzi no. 3849, dari hadits Anas

Zadul Ma'ad lilid I 169


PASAL
PENGURUS NAIKAH, CINCIN, SANDAL,
DAN SIWAK BELIAU Bg, SERTA ORANG-
ORANG YANG DIBERI IZIN KHUSUS

Bilal bertugas mengurus nafkah beliau, Mu'aiqib bin Fathimah Ad-


Dausi bertugas mengurus cincin beliau, dan Ibnu Mas'ud bertugas
mengurus siwak dan sandal beliau. Beliau ffi memberi izin khusus untuk
menemuinya kepada Rabah Al-Aswad dan Anasah (dua mantan
budaknya), Anas bin Malik, dan Abu Musa Al-Asy'ari. ()

Tadul Ma'ad lilid 1 l7l


PASAL
PARA PENYA'IR DAN
AHrr PTDATO BELIAU ffi

Di antara para penya'ir beliau &8 ya.,g melakukan pembelaan


terhadap Islam adalah; Ka'ab bin Malik, Abdullah bin Rawahah, dan
Hassan bin Tsabit. Adapun yang paling keras di antara mereka terhadap
orang-orang kafir adalah Hassan bin Tsabit dan Ka'ab bin Malik'
Keduanya mencela orang-orang kafir dengan sebab kekafiran dan
kesyirikan. Adapun ahli pidato beliau 48 adalah Tsabit bin Qais bin
Syammas.la3 C)

143 lbnu Zuhair bin Malik Al-Anshari Al-Khazraji, ahli pidato kaum Anshar. Beliau hadir dalam
peperangan Uhud dan peperangan-peperangan sesudahnya. Terbunuh sebagai seorang
syuhada pada perang Yamamah pada masa pemerintahan Abu Bakar. Lihat Usudul
Ghabah, 11275.

Zadul Ma'ad 1 173


PASAT
PARA PENDENDANG
YANG BIASA BERDENDANG
DI HADAPAN BELIAU B5 SAAT SATAR

Di antara mereka adalah Abdullah bin Rawahah, Anjasah, serta


Amir bin Al-Akwa' dan pamannya (saudara lakiJaki dari pihak ayah),
Salamah bin Al-Akwa'. Dalam shohih Muslim disebutkan, "Rasulullah
&E memiliki seorang pendendang yang bagus suaranya. Maka Rasulullah
* bersabda kepadanya, 'Perlahanlah wahai Anjasah, jangan engkau
pecahkan kaca-kaca'. " 1s Maksudnya, wanita-wanita yang lemah. 0

144 HR. Al-Bukhari, 10t449,450, dan 451, Kitab Al-Adab, Bab Maa Yajuuzu Min Asy-Syi'r wa
Ar-Rajz, wa Al-Hudaa, wamaa Yukrahu minhu, Bab Maa Jaa',a fii Qaul Ar-Rajul; wailaka,
Bab Man Da'a Shaahibahu Fanaqasha min lsmihi Harfan, Bab Al-Ma'aridh Mandhuhah
Anil Kadzib, lmam Muslim, no. 2323, Kitab Al-Fadha'il, Bab Rahmatu An-Nabiy Linnisaa,
Ad-Darimi,2t2g5,Kitab Al-lsti'dzan, dan lmamAhmad, Al-Musnad,31107,117,186,227'
254. dan 285, dari hadits Anas rsi.

ZadulMa'ad-lilidl 175
i
ii
fl
PASAL
I
P EP ERAN GAN - P EP E RAN GAN,
EKSPEDISI- EKSPEDISI MILITER,
DAN PATROLI-PATROII BELIAU B8

Peperangan, ekspedisi militer, dan patroli yang dilakukan oleh


beliau ffi, semuanya terjadi setelah hijrah, dalam jangka waktu 10 tahun.
Peperangan yang terjadi sebanyak 27 kali. Sebagian lagi mengatakan 25
kali,29 kali, dan lain-lain. Beliau ffi turut terlibat langsung di dalamnya
sebanyak 9 peperangan; Badar, Uhud, Khandaq, Quraizhah, Al-
Mushthaliq, Khaibar, Al-Fath (penaklukan kota Mekah), Hunain, dan
Thaif. Versi lain mengatakan, beliau ffi turut pula dalam peperangan
bani An-Nadhir, Al-Ghabah, dan lembah Al-Qura' (wilayah pinggiran
Khaibar).

Ekspedisi-ekspedisi militer beliau &8 dan patroli-patrolinya berjumlah


sekitar 60 kali. Adapun peperangan besar dan utama ada tujuh, yaitu;
Badar, Uhud, Al-Khandaq, Khaibar, penaklukan kota Mekah, Hunain,
dan Tabuk. Berkenaan dengan perang-perang inilah ayat-ayat Al-
Qur'an turun. Surah Al-Anfal turun berkenaan dengan perang Badar,
akhir surah Ali Imran dari firman-Nya, "Don ketika engkau berangkat
dori keluargamu dan mengatur barisan orang-orang Mukmin untuk
berperang," sampai menjelang akhir surat ini, turun berkenaan dengan
perang Uhud. Adapun kisah perang Al-Khandaq, Quraizhah, dan
Khaibar, turun surah Al-Ahzab. Sedangkan surah Al-Hasyr berkenaan
dengan perang bani An-Nadhir. Kisah Al-Hudaibiyah dan Khaibar
disebutkan pada surah Al-Fath. Pada surah ini juga telah disitir tentang
peristiwa Al-Fath (penaklukan kota Mekah). Adapun penjelasan
peristiwa Al-Fath secara transparan terdapat pada surah An-Nashr.

Nabi 4E menderita luka hanya satu kali, yaitu ketika perang Uhud.

Zadul Ma'ad lilid 1 177


Malaikat furut berperang bersama beriau
#g pada perang Badar dan
Hunain. Demikian pula para maraikat turun pada perang
Ar-Khandaq.
Malaikat-malaikat tersebut menggoncang kaum musyrikin
dan
menimbulkan kekalahan pada mereka. Beliau
Sg melemparkan batu_
batu kerikil di wajah-wajah kaum musyrikin sehingga mereka lari
tunggang langgang. Kemenangan telah terjadi pada
dua peperangan;
Badar dan Hunain- Beliau $$ pernah menggunak an manjamq (sejenis
PASAL
meriam, pelontar batu) hanya pada perang Thaif. Berlindung
dengan
SENIATA DAN PERALATAN BETIAU &E
menggunakan parit pada satu perang, yaitu perang
Ahzab. Ide
pembuatan parit tersebut dikemukakan oleh salman
Al-Farisi -So
Beliau B8 memiliki 9 bilah pedang, yaitu; Ma'tsur (inilah pedang
pertama beliau BE ya.g diwarisi dari ayahnya), Al-Adhb, Dzulfiqar atau
Dzulfaqar. Pedang ini hampir tidak pernah berpisah dari beliau #8,
bagian-bagian dari pedang ini terbuat dari perak. Al-Qal'i, Al-Battar, Al-
Hataf, Ar-Rasub, Al-Mikhdzam, dan Al-Qudhaib. Gagang pedang beliau
terbuat dari perak dan selebihnya terbuat dari lingkaran perak.

Pedang beliau ffi, Dzulfiqar didapatkannya dari rampasan perang


Badar. Pedang inilah yang diperlihatkan kepada beliau BE dalam
mimpinya. Beliau ffi masuk saat penaklukan kota Mekah sementara
pada pedangnya terdapat emas dan perak.

Beliau Bl8 juga memiliki 7 baju perang, yaitu; Dzatul Fudhul. Baju ini
pernah digadaikan kepada Abu Asy-Syahm (seorang yahudi) karena
beliau ffi mengutang sya'ir (salah satu jenis gandum) untuk keluarganya.
Jumlahnya 30 sha' dengan tempo satu tahun. Baju ini terbuat dari besi.
Baju perang beliau ffi yang lain adalah Dzatul Wisyah, Dzatul
Hawasyi, As-Sa'diyah, Fidhah, Al-Batraa', dan Al-Khirniq.

Beliau &8 memiliki enam Al-Qissiy (baju terbuat dari sutra), yaitu;
Az-Zaura', fu-Rauha', Ash-Shafra', Al-Baidha', Al-Katum, rusak saat
perang Uhud lalu diambiloleh Qatadah bin An-Nu'man dan As-Saddad.

Beliau memiliki ja'bah (tempat anak panah) yang diberi nama Al-
BE
Kafur, ikat pinggang terbuat dari kulit dan terdapat padanya tiga
lingkaran terbuat dari perak, gesper dari perak, dan ujungnya juga dari
perak. Demikian yang dikatakan sebagian ulama. Syaikhul Islam Ibnu
Taimiyah berkata, "Tak pernah sampai kepada kami bahwa Nabi &8
melingkarkan ikat pinggang di pinggangnya."

178 Zadut Ma,ad


-Jitid l
Beliau ffi memiliki perisai yang diberi nama Az-Zaluq dan perisai Beliau ffi memiliki qadah (bejana) yang diberi nama Ar-Rayyan dan
yang diberi nama Al-Futaq. Dikatakan, pernah dihadiahkan kepadanya Ivlughniyan, dan satu qadah lain yang ditambaldengan perak.
satu perisai bergambar patung, lalu Nabi ffi meletakkan tangannya
padanya, maka Allah d# menghilangkan patung tersebut. Beliau &E memiliki pula qadah terbuat dari kaca dan qodoh lain
terbuat dari pohon kurma. Qadah ini diletakkan di bawah tempat tidur
Beliau ffi
memiliki lima buah lembing (tombak panjang), salah beliau ffi dan digunakan menampung air kencingnya di malam hari.
satunya bernama Al-Mutswi dan satunya lagi Al-Mutsni. Satu tombak Beliau $8 memiliki juga Rakwah (bejana kecil dari kulit) yang diberi
kecil bernama An-Nab'ah dan satu tombak besar diberi nama Al- nama Ash-Shadir. Sebagian mengatakan bahwa Nabi ffi mempunyai
Baidha'. Di samping itu beliau ffi memiliki tongkat kecil menyerupai A/_ Taurla6 terbuat dari batu, beliau gunakan sebagai tempat air wudhu. Di
ukaz (tombak pendek) dan diberi nama Al-Anazah. Tongkat ini sering samping itu, beliau &E memiliki mikhdhab (bejana yang agak lebar)
ditancapkan di hadapan beliau ffi pada hari-hari Ied. Lalu, dijadikannya terbuat dari kuningan, qa'ab (gelas besar) yang diberi nama As-Si'ah,
sebagai sutrah untuk shalat. Terkadang pula digunakannya untuk tempat mandi terbuat dari kuningan, tempat minyak rambut, dan rab'ah
berjalan. (semacam tas kosmetik) yang digunakan untuk menyimpan cermin dan
Beliau ffi memiliki satu might'ar (topi) terbuat dari besi yang diberi sisir. Dikatakan, sisir beliau ffi terbuat dari gading. Nabi ffi memiliki juga
nama Al-Muwasysyah dihiasi dengan tembaga. Terdapat pula topi lain tempat bercelak, di mana beliau 3u8 bercelak padanya saat akan tidur,
yang diberi nama As-Sabugh atau Dzu As-Sabugh. tiga kali setiap satu mata dengan menggunakan itsmid (batu untuk
bahan celak). Pada rab'ah terdapat pula dua alat pemotong serta siwak.
Beliau ffi memiliki tiga jubah yang biasa dipakai saat perang.
Dikatakan, di antara jubah itu ada yang terbuat dari suha hijau. Adapun Nabi ffi memiliki qash'ah (piring besar) yang bernama Al-Ghara'.
yang terkenalbahwa urwah bin Az-zubair memiliki yalmaqlas dari Piring ini memiliki empat telinga dan dibawa oleh empat orang di antara
dibaj
(beludru Persia) dan bagian dalamnya suha hijau. Beliau mereka. Terdapat pula satu sha' (alat ukur), mud, beludru, dan satu
w ranjang yang tiangnya terbuat dari pohon jati. Ranjang ini dihadiahkan
memakainya saat perang. Imam Ahmad dalam salah satu riwayat dari
beliau membolehkan memakai sutra saat perang. kepada beliau *uE oleh As'ad bin Zararah. Lalu satu kasur terbuat dari
kulit yang diisi tali.
Beliau *8 memiliki bendera hitam yang diberi nama Al-Uqab. Dalam
sunan Abi Dawud dari seorang sahabat, beriau berkata, ,,Aku melihat Hal-hal ini telah diriwayatkan secara terpisah-pisah dalam beberapa
bendera Rasulullah ffi kuning dan panji berwarna putih. Terkadang hadits. Ath-Thabrani meriwayatkan dalam kitabnya, Al-Mu'jam, satu
dibuat padanya warna hitam." hadits yang mencakup semuanya. Hadits ini disebutkan pada kitab Al-
Aniyah (bejana) dari Ibnu Abbas, dia berkata, "Rasulullah ffi memiliki
Beliau ffi memiliki kemah yang diberi nama Al-Kunn. Memiliki pedang yang gagang dan lingkarannya terbuat dari perak. Pedang ini
mihjan (tongkat yang berkeluk kepalanya) sepanjang satu hasta atau
biasa dinamakan Dzulfiqar. Beliau ffi memiliki busur panah yang diberi
lebih. Tongkat ini biasa digunakan berjalan dan saat naik kendaraan.
nama As-Sidad. Beliau memiliki tempat panah yang diberi nama Al-
Beliau ffi menggantungkan di hadapannya di atas kendaraannya. Jam'u. Beliau memiliki baju perang yang dilingkari tembaga dan diberi
Mempunyai mikhsharah (tongkat pendek seperti tongkat komando)
nama Dzatul Fudhul. Beliau memiliki tombak yang diberi nama An-
diberi nama Al-Urjun. Mempunyai eadhib (ranting kayu) terbuat dari
Nab'a. Beliau *8 memiliki mihjan (tongkat yang berlekuk kepalanya)
syauhath (nama salah satu jenis pohon) dan diberi nama Al-Mamsyuq.
yang diberi nama Ad-Duqn. Beliau ffi memiliki perisai putih bernama
Dikatakan, tongkat inilah yang kemudian dipergilirkan oleh para
Al-Mujiz. Beliau memiliki kuda kelabu yang bernama As-Sakb. Beliau ffi
khalifah.
memiliki pelana yang bernama Ad-Daj. Beliau H memiliki bagal

Yalmaq adalah Quba'yang disadur dari bahasa persia. 146 Taur adalah bejana yang biasa digunakan sebagai tempat minum.

180
berwarna kelabu yang diberi nama Duldur. Beliau memiliki unta
betina
yang diberi nama Al-Qashwa. Beliau
ffi memiliki keledai yang diberi
nama Ya'fur. Beliau ffi memiliki permadani yang diberi nama
Al_Kunn.
Beliau &8 memiliki anazah (tongkat pendek) yang bernama Al-eamrah.
Beliau ffi memiliki rakwah (bejana kulit) bernama Ash-shadirah.
Beliau
&8 memiliki gunting bernama Al-Jami', dan cermin, serta mempunyai PASAL
dahan kayu sauhath yang bernama Al-Maut.,, O
HEWAN TERNAK BETIAU BE

Hewan ternak beliau &8 dari jenis kuda adalah; fu-Sakb. Dikatakan,
ia adalah kuda pertama yang pemah dimiliki Nabi &8. Namanya pada
arab badui-yang Nabi &E membeli darinya dengan harga 10 uqiyah-
adalah Adh-Dhars. Kuda ini memiliki rambut putih di bagian kepala
serta rambut putih yang melingkar di kaki. Kencang berlari dan
wamanya hitam kemerah-merahan. Ada pula yang mengatakan hitam
pekat.

Kuda milik beliau $E yatg lain adalah; Al-Murtajaz, berwarna


kelabu. Inilah kuda di mana Khuzaimah bin Tsabit syahid di atasnya.
Beliau juga memiliki kuda Al-Luhaif, N-Lizaz, Azh-Zhar\b, Sabhah, dan
Al-Ward. Ketujuh nama ini disepakati oleh para ulama. Semuanya
dirangkum Imam Abu Abdillah Muhammad bin Ishak bin Jamaah Asy-
Syafi'i dalam bait sya'ir."
Adapun kudanya adalah; Sokb, Luhaif , Sabhah, dan Zharib.
Lizoz, Murtajaz, dan Ward, yang memiliki rahasia.
I
I
Hal ini dikabarkan kepadaku oleh anaknya Al-lmam Izzuddin Abdul
Aziz Abu Amr. Semoga Allah memuliakannya dengan sebab ketaat-
annya kepada-Nya.
Sebagian ulama mengatakan bahwa Nabi &8 memiliki 15 kuda yang
lain. Akan tetapi kuda-kuda ini masih diperselisihkan oleh para ulama.
Adapun kedua tepi pelana beliau ffi terbuat dari tali.
Bagal milik beliau seekor bagal berwarna kelabu,
ffi adalah; Duldul,
dihadiahkan kepadanya oleh Al-Muqauqis. Beliau &8 jrgu memiliki satu
bagal lain bemama Fidhah yang dihadiahkan oleh Farwah Al-Juzami.
Lalu, terdapat seekor bagal berwarna kelabu yang dihadiahkan
pemimpin Ailah serta bagal lainnya yang dihadiahkan pemimpin

182 Zadut Ma'ad


-Jilid 1 Zadul Ma'ad 1 183
Daumatul Jandal. Sebagian mengatakan bahwa An-Najasyi pernah Nabi4lEmemiliki45untaperahandanmemilikisatuuntayang
menghadiahkan bagal kepada Nabi ** dan beliau pun biasa dari unta-
mahir. unta ini dikirimkan kepadanya oleh sa'ad bin Ubadah
menungganginya. unta bani Uqail.
Adapun keledai milik beliau W
adalah; Ufair, seekor keledai Beliau &E memiliki pula 100 ekor kambing dan beliau
tidak ingin lebih
berwarna kelabu, dihadiahkan Al-Muqauqis (raja bangsa Qibti), serta dari itu. setiap kali lahir anak kambing maka beliau ffi menyembelih
keledai yang dihadiahkan Farwah Al-Juzami. Disebutkan bahwa Sa'ad seekor kambing dewasa. Di samping itu, beliau *8
memiliki pula 7 ekor
bin Ubadah pernah memberi Nabi &E seekor keledai, dan beliau $8 p,rn kambing perahan yang digembalakan Ummu Aiman' 0
biasa menungganginya.

Sedangkan unta milik beliau 48 adalah; Al-Qashwa. Dikatakan, unta


inilah yang digunakah Nabi 4€ saat hijrah. Adapun unta lainnya adalah;
Al-Adhba' (yang dibelah telinga atau pecah tanduknya), dan Al-Jad'a
(yang pincang). Akan tetapi, tak ada pada keduanya Al-Adhba' maupun
Al-Jad'a. Hanya saja keduanya dinamakan demikian. Ada pula yang
mengatakan bahwa telinganya terbelah sehingga dinamai seperti itu.
Kemudian, apakah Al-Adhba' dan Al-Jad'a adalah nama untuk satu
unta ataukah keduanya berbeda? Para ulama berbeda pendapat dalam
menyikapi hal ini.
Al-Adhba' adalah unta milik beliau & yang tidak bisa disaingi dalam
berlari. [-alu seorang arab badui datang menunggangi Qo'ud (unta yang
masih kecil) dan berhasil mengalahkan Al-Adhba. Peristiwa ini cukup
menyesakkan dada kaum Muslimin. Maka, Rasulullah ffi bersabda,
"Sungguh merupakan perkara yarg haq (patut) bagi Allah untuk tidak
mengangkat sesuatu di dunia ini melainkan direndghkannya."laT

Nabi B8 mendapat rampasan pada perang Badar berupa seekor


unta yang tangkas milik Abu Jahal, di hidungnya terdapat burrah
(sejenis gelang) terbuat dari perak. Lalu Nabi ffi menghadiahkan unta ini
pada peristiwa Al-Hudaibiyah untuk memicu kejengkelan orang-orang
musyrik.las

HR. Al-Bukhari, 111296, Kitab Ar-Riqaq, Bab At-Tawadhu', dan Kitab Al-Jihad, Bab Naqatu
An-Nabiy #8, eOu Dawud, no. 4802, Kitab Al-Adab, Bab Karahiyatu Ar-Rif'ah fil Umuur,
An-Nasa'i 61227,,Kitab AI-Khail, Bab As-Sabq, lmam Ahmad, Al-Musnad,3/103 dan 253.
Al-Hafizh berkata dalam Al-Fath 615, "Pada hadits ini terdapat keterangan yang
membolehkan mengambil unta untuk ditunggangi dan berlomba. Di dalamnya terdapat
pula anjuran bersikap zuhud di dunia, karena segala sesuatu yang nampak tinggi padanya
melainkan akan direndahkan. Anjuran untuk tawadhu', kebagusan akhlak Nabi &, sifat
tawadhu' beliau &, dan keagungan beliau ff dalam dada para sahabatnya."
148
HR. Ahmad, 1/261, Abu Dawud, no.1749, dari hadits lbnu Abbas, dan sanadnya shahih. binMuhammad,dariayahnya,dariJabir...dansanadnyashahih.Al-Burrahadalah
unta'
Diriwayatkan juga oleh At-Tirmidzi, no. 815 dan lbnu Majah, no. 3076, dari hadits Ja'far semacam gelang yang biasa diletakkan pada hidung

t IRE
184 ZadulMa'ad 1
TeAtlltfia'erl
PASAL
PAKAIAN BELIAU B€

Beliau SE memiliki satu sorban yang bernama As-Sahab. Sorban ini


pernah dipakaikannya kepada Ali &. Beliau SE biasa memakainya dan
melapisinya dengan kopiah. Terkadang pula beliau #8 memakai kopiah
tanpa sorban dan sebaliknya. Apabila beliau ffi memakai sorban, maka
dijulurkan ujung sorbannya di antara kedua bahunya. Imam Muslim
meriwayatkan dalam shohihnya, dari Amr bin Harits, ia berkata, "Aku
melihat Rasulullah s8 di atas mimbar memakai sorban hitam seraya
menjulurkan kedua ujungnya pada kedua bahunya."lae
Imam Muslim menukil pula dari Jabir bin Abdullah bahwa
Rasulullah &E masuk Mekah seraya mengenakan sorban hitam.150 Dalam
hadits Jabir tidak disebutkan tentang jambulnya. Hal ini menunjukkan
bahwa jambul (ujung sorban) beliau diE tidat< selamanya dijulurkan pada
kedua bahunya. Sebagian sumber mengatakan beliau ffi masuk Mekah
sambil memakai perlengkapan perang dan might'ar15l (topi baja) di atas
kepalanya. Beliau ffi memakai di setiap kesempatan apa yang sesuai
dengannya.

HR. Muslim, no. 1359, Kitab Al-Hajj, Bab Jawaaz Dukhul Makkah Bighairi lhram, Abu
Dawud no. 4077,Kilab Al-Libas, Bab Fil 'Ama'im, An-Nasa'i,812'11,Kilab Az-Zinah' Bab
Labsu Al-'Ama'im Al-Harqaniyah, lbnu Majah, no. 1104, Kitab Al-lqamah, Bab Maa Jaa'a
fii Al-Khutbah Yaumal Jumu',ah, dan no. 2821,Kilab Jihad, Bab Labsul 'Ama]m fii Al-Harb,
dan lmam Ahmad, Al-Musnad,3/307 dari hadits Amr bin Harits dI,.
150
HR. Muslim, no. 1358, Kitab Al-Haj.l, Bab Jawaaz Dukhul Makkah Bighairi lhram, At-
Tirmidzi, no. 1679, Kitab Al-Jihad, Bab Maa Jaa'a fii Al-Uluwiyyah, dan no. 1735, Kitab Al-
Libas, Bab Maa Jaa'a fii Al-lmamah As-sauda" Abu Dawud, no. 4076, Kitab Al-Libas, Bab
Fil Ama'im, An-Nasa'i, 5/201 , Kitab Al-Hajj, Bab Dukhul Makkah Bighairi lhram, dan 8/211,
Kitab Az-Zinah, Bab Labsu Al 'Ama]m As-suud, lbnu Majah, no.2822, Kitab Al-Jihad, Bab
,Ama]m fit Al-Harb, dan lmam Ahmad, Al-Musnad,3/363 dan 387, dari hadits Jabir
Labsut
bin Abdullah .*b.
Mighfar dengan wazan (pola kata) mimbar. Zirah terbuat dari besi yang dipakai di atas
151

topi, atau lingkaran dari besi yang digunakan sebagai perisai kepala.

Zadul Ma'ad 1 187


syaikh kami, Abu Ar-Abbas Ibnu Taimiyah-semoga
Ailah men- pula memakai jubah, Al-Faruj (semacam Al-Qaba'), dan Al-Farujiyah.
sucikan ruhnya dalam surga-menyebutkan
tentang lambur, suatu Di samping itu, beliau ffi memakai pula Al-Qaba' (pakaian luar sejenis
pernyataan yang sangat unik, bahwa
Nabi ffi memakai jambul hanya mantel). Ketika safar, beliau W memakai jubah yang sempit kedua
pada suatu shubuh di Madinah, di mana
maram harinya beriau ffi lengannya. Nabi # juga memakai sarung dan selendang. Menurut Al-
bermimpi melihat Rabb pemilik kemuliaan tabaraka
wata,ala berfirman, Waqidi bahwa selendang dan selimutnya berukuran panjang 7 hasta
"wahai Muhammad, apakah yang diperserisihkan
Ar-Mara,ur a,raa?,, Aku dan lebar 3 hasta 1 jengkal. Sedangkan sarungnya terbuat dari tenunan
berkata, "Aku tidak tahu." Dia meretakkan tangan-Nyo
di antara kedua Oman, ukuran panjangnya 4 hasta 1 jengkal dan lebarnya 2 hasta 1
bahuku.rs, Maka aku pun mengetahui apa yang
ada di antara rangit dan jengkal.
bumi ....r53 1Al-Hadits). Riwayat ini terdapat
dalam sunon At-Tirmidzi.ls
Ketika Imam Al-Bukhari ditanya tentang hal itu, Beliau $f pernah memakai hullah berwarna merah. Adapun hullah
beliau menjawab,
"Hadits ini shahih." Beliaurss berkata, ,,Dari adalah sarung dan selendang. Hullah tidak digunakan kecuali untuk dua
keadaan itulah, beliau ffi
menjulurkan dza'ubah156 di antara kedua bahunya.,, pakaian sekaligus (satu stel-penerj.). Sebagian orang keliru ketika
Ini adalah ilmu
yang diingkari oleh risan dan hati orang-orang mengatakan bahwa hullah ini benwarna merah murni tanpa dicampuri
bodoh. Aku tidak
menemukan ulama rain yang menyitir faidah warna lainnya. Hanya saja hullah merah adalah; dua selimut Yaman
ini ketika menjeraskan
jambulsorban NabiH. yang ditenun dengan garis-garis merah dicampur hitam, seperti
umumnya selimut buatan Yaman. Pakaian ini dikenal dengan nama
Beliau & memakai gamis dan ini adalah pakaian
yang paling hullah merah karena terdapat padanya berupa garis-garis merah.
disukainya' Lengannya sampai ke pergerangan
tangan. Beliau pernah ffi
* Larangan Memakai Pakaian Merah
Al-Allamah Ali Ar-eari berkata,."Har ini merupakan
kiasan atas pengkhususan beriau Adapun pakaian merah murni (tanpa campuran warna lain)
dengan keutamaan, adanya rahmat merimpan
aiasnya. sebab keblsaan mereka yang
ffi
menyayangi adarah meretakkan tangannya di
antara dua bahu yang disayanginya. dilarang keras dipakai. Dalam Shahih Al-Bukhari, bahwa Nabi &8
sebagai isyarat bahwa maksudnya aoitan untut<
memutiakan dan mengukuhkannya.,, melarang memakai Al-Mayatsir Al-Hamr.ls7 Sementara dalam Sunon
Maksudnya, AIah $H memberitahukan kepadanya
apa yangterdapat padanya baik para
malaikat maupun serainnva. har itu menjadi
xiasan xeiuaianir^ y.ng ;;;[;i"" Arah
Abi Dawud, dari Abdullah bin Amr, bahwa Nabi 48 melihat dirinya
untuknya. Namun, tidak boleh dikataian bahwa beliau s5 memakai raithah (segala jenis pakaian yang tipis lagi halus) yang
sesuatu yang ada di langit dan bumi.
& tefun"meng"irnri ."grt"
HR' At-Tirmidzi, no. 3233, Kitab rafsir, Bab Tafsir
dilumuri Al-Usht'ur (salah satu jenis tumbuh-tumbuhan yang digunakan
Jabal ,.$. lni adalah
Surah shad, dari hadits Mu,adz bin
hadits panjang Oun ,rsyf,r, ientang mimpi sebagai pewarna). Maka beliau ffi bersabda, "Mengapa engkou
beliau ft. Barangsiapa
mengatakan peristiwa ini terjadi saat terjaga (bukan
mimpi), maka ia terah keriru. Al_Hafizh
lbnu Rajab Al-Hambari terah menjerasr,rrir'"oit" 157 Hadits ini diriwayatkan dari Al-Baraa bin Azib, oleh lmam Al-Bukhari, 11t25g, Kitab Al-
ini pada juz tersendiri yang diberi nama,
'lkhtiyaar Ar-rJraa fii syarh Hadits rkhtisham Libas, Bab Al-Mitsarah Al-Hamraa', Bab Labsul Qassiy, Bab Khawatiim Adz-Dzahab,
At-iata'ir A,taa,. rmam ni_riri,ia.i berkata,
"Hadits ini hasan shahih. rmam.Ahmad Kitab Al-Jana'iz, Bab Al-Amr Bittiba'i Al-Jana'iz, Kitab Al-Mazhalim, Bab Nashrul Mazhlum,
meriwayatkan daram Ar-Musnad, sr243dari hadits
Mu'adz dengan sanad sltahih. Diriwayatkan pura Kitab An-Nikah, Bab Haqqu ljabah Al-Walimah Wadda'wah, Kitab Al-Asyribah, Bab
oreh Ath-Thabrani, Ar-Hakim,
Muhammad bin Nashr, serta selain ,ur"k". at-Tirmidzi mengutip pura hadits Aniyatul Fidhdhah, Kitab Al-Mardha, Bab Wujub lyadah Al-Mardha, Kitab Al-Adab, Bab
3231) dan Ahmad daram At-Musnad, 1/368 ini (no.
dari haoits rbnu Abbas. Juga Ad-Darimi dan Tasymith Al 'Athisy ldzaa Hamidallah, Kitab Al-lsti'dzan, Bab lfsyaa As-Salam, Kitab Al-
Al-Baghawi di kitab Syarh As_Sunnah, dari hadits Aiman Wannudzur, Bab Qaulillahi & 'W^ Aqsamuu billahi Jahda Aimaanihim', lmam
Atdurrahman bin A.isyl
Al'Mala'ul A'raa adalah maraikat-maraikat yang Muslim, no. 2066, Kitab Al-Libas, Bab Tahriim lsti'maal Adz-Dzahab Walfiddhah Alaa Ar-
didekatkan. Adapun perserisihan mereka
mungkin sebagai ungkapan_ sikap mereka ya"ng Rijaal Wannisaa, AlTirmidzi, no. 2810, Kitab Al-Adab, Bab Maa Jaa'a fii Karahiyah Labsil
berebutan mendapatkan amal-amal jtu
dan menaikkannya ke rangit, atau perkataan-pJrr,rturn Al-Mu'ashfar, An-Nasa'i, 4154, Kitab Al-Jana'iz, Bab Al-Amru Bittibaa' Al-Jana'iz, dan
mereka tentang keutamaan dan
kemuliaannya. Kejadian ini dinamakan p"r.uti.inrn lmam Ahmad, Al-Musnad, 41287 dan 299, hanya saja At-Tirmidzi dan An-Nasa'i tidak
karena berrang.rig d;;m o"ntrr.
tanya jawab' perkara demikian sama dengan perserisihan mencantumkan lafazh'Al-Hamr'.
oan plroe6atan. or"r,nyu,
sesuai bila dimaknakan sebagai perselisihanl Al-Mayatsir Al-Hamr yang dilarang dalam hadits ini adalah pakaian buatan ajam (non
155
Maksudnya, syaikhul lslam lbnu Taimiyah ,tii;$. arab) dengan bahan baku dibaj (beludru Persia) dan harir (keduanya adalah jenis sutra).
156
Dza'ubah (ambur) pada dasarnya adarah kepang Pengkaitan dengan warna merah lebih khusus daripada penyebutan sutra secara mutlak.
rambut yang dijulurkan. Namun yang
dimaksud di sini adalah ujung sorban. Maka pakaian itu terlarang digunakan bila terbuat dari sutra. Dan lebih terlarang lagi
apabila kain itu berwarna merah murni dan terbuat dari sutra.

f 88 Zadul Ma,ad
-Jilid 1
mengenakan raithah ini?" Aku pun memahami apa yang tidak beliau tidak, Allah tl# telah melindunginya dari hal itu'
Hanya saja kerancuan
ffi
wallahu A'lam'
sukai. Aku mendatangi keluargaku yang sedang menyalakan api di dalam masalah ini timbul akhat lafazh 'hullah merah'.
tungku milik mereka lalu aku melemparkan pakaian itu padanya. dan gamis yang
Beliau ffi pernah memakai gamis yang diberi tanda
Kemudian aku menghadap beliau ffi keesokan harinya. Beliau ffi pula memakai kain hitam,
sederhana. sebagaimana beliau ffi pernah
bersabda, "Wahai Abdullah, apakah yang dilakukan raithah?" Aku
danfarwah(jubahberlapisbulubinatang)yangdilapisisundus(sutra
mengabarkan kejadian itu kepadanya. Maka beliau ffi bersabda,
tipis).
"Mengapa engkau tidak berikan kepada sebagian keluargamu, se-
sungguhnya ia tidak mengapa dikenakan oleh kaum u)anitdls8." ImamAhmaddanAbuDawudmeriwayatkanmelaluisanad
menghadiahkan
Diriwayatkan pula dalam Shahih Muslim, dari Abdullah bin Amr, beliau keduanya, dari Anas bin Malik, bahwa raja Romawi
beliau ffi memakainya'
berkata, "Nabi & melihat diriku mengenakan dua pakaian dilumuri kepada Nabiffi mustaqah terbuat dari sundus dan
tadzabdzabon (berkibas-
ushfur. Maka beliau ffi bersabda, 'Sesun gguhnya ini termasuk pakaian Seakan-akan aku melihat pada kedua tangannya
orang-orang kat'ir, maka janganlah engkau mengenakannya'."I5e Masih kibas).162Al-fuhma'iberkata,"Al-Musatiq(mustaqah)adalahbajuluar
dalam Shohih Muslim dari Ali ";$i,, beliau berkata, "Nabi ffi melarang yangmemilikilenganpanjang.',SementaraAl-I{haththabiberkata'
pakaian yang dilumuri ushfur."160 Telah diketahui bahwa pakaian yang ,,Kemungkinan balu ini dilapisi sundus. Karena, farwah (baju luar) tidak
dilumuri ushfur warnanya adalah merah. dibuat dari sundus." 0
Pada sebagian kitab As-Sunon disebutkan bahwa mereka bersama
Nabi *8 dalam suatu perjalanan. Lalu beliau ffi melihat di kendaraan
mereka kain-kain yang terdapat padanya garis-garis merah. Maka Beliau
& bersabda, "Ketahuilah, aku kira warna merah ini telah membuat
kamu kepayahan." Kami pun segera berdiri karena sabda Rasulullah ffi
hingga membuat lari sebagian unta kami. Lalu kami mengambil kain-
kain itu dan melepaskannya dari kendaraan kami. Hadits ini
diriwayatkan Abu Dawud.161
Pendapat yang membolehkan memakai warha merah dari pakaian
Al-Jukh (salah satu jenis wol), dan selainnya, perlu dianalisa kembali.
Adapun larangan untuk memakainya sangatlah tegas. Bagaimana
mungkin dikatakan Nabi ffi memakai warna merah murni. Sekali-kali

158
HR. Abu Dawud, no.4066, Kitab Al-Libas, Bab fii Al-Humrah, lbnu Majah, no. 3603, Kitab
Al-Libas, Bab Karahiyatu Al Mu'ashfar li Ar Rijal, dan Ahmad, Al Musnad,2/196, dengan
sanad hasan.
159
HR. Muslim, no.2077, Kitab Al-Libas, Bab An Nahyu an Labsi Ar Rajuli Ats Tsauba Al-
Mu'asfar, An Nasa'i 8/203, Kitab AzZina, Bab Al Labsu an Labsi Al-Mu'asfar, dan Ahmad,
Al-Mu snad, 21 1 62,164J93,207,21 1.
HR. Muslim, no.2078, Kitab Al Libas, Bab An Nahyu an Labsi Ar Raluli Ats Tsauba Al
Mu'asfa, Abu Dawud no.4042,4045,4047,4050, dan 4051, Kitab Al-Libas, Bab Man
Kariha Labsul Harir, An-Nasa'i,81204, Kitab Az-Zinah, Bab An-Nahyu an Lubsil Mu'ashfar,
bin
81204. tt ," ian Abu Dawud , no. 4047, dalam sanadnya terdapat Ali bin Zaid
HR. Abu Dawud, no. 4070, Kitab Al-Libas, Bab fii Al-Humrah, dan Ahmad, Al-Musnad, ^ar*'3^,l
Jad,an,seorangp","*ilemah.Lafazh,tadzabdzaban,(berkibas.kibas),maksudnyakedua
'badiyatan' (tampak), tapi ini ielas
31463, dari hadits Rafi' bin Khadij, di dalamnya terdapat perawi yang tidak disebutkan lengan baju tersebut. Dalam kitab yang dicetak tertulis,
namanya. adalah kesalahan penyalinan naskah'

19O 7arfii Ma'ad lilid 1


Zadul Ma'ad - Jilid 1 191
PASAT

Nabi ffi
pernah membeli sarawil (celana), dan secara lahirnya,
beliau }!8 membelinya untuk dipakai. Lalu, dinukil dalam beberapa
hadits bahwa beliau ffi memakai sarawil. Para sahabat pun memakai
sarawilatas izin beliau &8.

Begitu pula, beliau $f pernah memakai khuf (seienis sepatu bot) dan
memakai sandalyang diberi nama At-Tasumah. Beliau ffi juga memakai
cincin. Hanya saja terjadi perbedaan di antara hadits-hadits yang
menukilnya. Apakah beliau ffi memakai di tangan kanan atau tangan
kirinya? Tapi, semua hadits tersebut memiliki sanad shahih.
Beliau &E juga memakai Al-Bidhah (topi baja) yang diberi nama Al-
Khaudzah. Sebagaimana beliau &E memakai baju besi yang biasa
disebut Az-Zardiyah. Beliau ffi muncul pada perang Uhud dengan
memakai dua baju besi.
Dalam Shahih Muslim, dari Asma binti Abi Bakar, ia berkata, "lni
adalah jubah Rasulullah ffi." Beliau mengeluarkan jubah thayalisah
kisrawaniyah (jubah tebal yang bergaris-garis, pakaian Kisra) yang
terdapat padanya kerah terbuat dari dibaj (beludru Persia). Lubang
lehernya dilapisi diba1. Beliau berkata, "Jubah ini tadinya berada pada
Aisyah hingga beliau meninggal dunia. Ketika beliau meninggal, aku pun
mengambilnya. Nabi BE biasa memakainya. Kami biasa mencucinya
untuk orang-orang sakit yang digunakan sebagai penyembuhan."163
Beliau BE memiliki dua selimut hijau, kain berwarna hitam, dan kain
berwarna merah yang ditambal, serta kain yang terbuat dari bulu.

163 lni adalah penggalan hadits panjang yang dikutip lmam Muslim, no. 2069, Kitab Al-Libas,
Bab Tahrim lsti'mal lnaa'Adz-Dzahab wa Al-Fidhah 'alaa Ar-Rijal Wannisa,. Dalam kitab
yang tercetak terjadi banyak kesalahan.

ZadulMa'ad 1 193
*t
Gamis beliau ffi terbuat dari katun. Ukurannya pendek dan kedua I
Beliau menempatkan mata cincinnya pada bagian dalam tangannya.
lengannya juga pendek. Adapun gamis-gamis yang memiliki lengan AlTirmidzi menyebutkan bahwa apabila Nabi B€ memasuki tempat buang
lebar lagi panjang dan menyerupai akhraj (rumbai), tidak pernah dipakai hajat, beliau ffi melepaskan cincinnya. Riwayat ini dinyatakan shahih oleh
oleh beliau ffi maupun para sahabatnya. Pandangan yang mem- i At-Tirmidzi, namun Abu Dawud mengingkarinya.l6T
bolehkan memakainya perlu ditinjau kembali, sebab tergolong jenis
pakaian orang-orang angkuh. * lsyarat Tidak Disukai Memakai Ath-Thailisan
Adapun pakaian paling disukainya adalah gamis dan Al-Hibarah Tidak pernah dinukil bahwa beliau ffi memakai pakaian ini. Tidak
(pakaian yang dihiasi aneka warna terbuat dari kain rami atau katun). pula seorang di antara sahabatnya. Bahkan, tercantum dalam Shahih
Yaitu sejenis burud (mantel) yang dihiasi warna merah. Sedangkan Muslim, dari hadits Anas bin Malik, dari Nabi ffi, bahwa beliau 48
warna yang paling beliau sukai adalah warna putih. Beliau ffi bersabda, menyebut Dajjal seraya bersabda, "Keluar bersamanya 70 ribu yahudi
68
Ashbahan sambil memakai Thay alisah. "
1
"Ia adalah sebaik-baik pakaian kamu. Pakailah ia dan kofani dengannya
orang-orang meninggal di antara kamu."1a Dalam Ash-Shohih, dari Anas bin Malik pernah melihat sekelompok orang memakai
Aisyah qflr, , bahwa dia mengeluarkan pakaian bertambal dan sarung Thayalisah, maka beliau berkata, "Alangkah miripnya mereka dengan
kasar, lalu berkata, "Ruh Rasulullah &E dicabut pada kedua pakaian yahudi Khaibar." Atas dasar ini, sejumlah ulama salaf dan khalaf
165
ini." menyatakan makruh memakainya. Sebagaimana diriwayatkan oleh Abu
Nabi &E pernah memakai cincin terbuat dari emas, kemudian beliau Dawud dan Al-Hakim di kitab Al-Mustadrah dari Ibnu Umar, dari Nabi
ffi melemparkannya, dan melarang memakai cincin emas. Setelah itu, ffi, beliau bersabda, "Barangsiapa menyerupai suatu kaum, maka ia
beliau ffi memakai cincin perak dan tidak melarang memakainya. termasuk golongdn mereka."r6e Dalam riwayat At-Tirmidzi dari beliau $5,
Adapun hadits Abu Dawud bahwa Nabi &E melarang beberapa perkara, "Bukan termasuk dari kami orang yang menyerupai kaum selain
di antaranya; melarang memakai cincin kecuali untuk penguasa. Aku
tidak tahu status hadits itu dan pengertiannya.'66 Wallahu A'lam.
"Adapun yang beliau menyendiri dalam meriwayatkan hadits ini adalah penyebutan
cincin."
HR. At-Tirmidzi, no. 1746, Kitab Al-Libas, Bab Maa Jaa'a fii Lubsil Khatim fii Al Yamin,
HR. Abu Dawud, Kitab Ath-Thibb, Bab fii At-Amr bit Kuht, no. 3878, Kitab At-Libas, Bab Fii Abu Dawud, no. 19, Kitab Ath-Thaharah, Bab Al-Khatim Yakuunu fiihi Dzikrullah Yadkhulu
Al-Bayadh, no. 4061, At-Tirmidzi, Kitab Al-Jana'iz, Bab Maa yustahabbu Minat Akfaan, no. bihi Al-Khalaa', An-Nasa'i, 8/178, Kitab Aa-Zinah, Bab Al Khatim lnda Dukhul Al-Khala',
994, lbnu Majah, Kitab Al-Jana'iz, Bab Maa Yustahabbu Minal Akfaan, no. 1472, dan lbnu Majah, no. 303, Kitab Ath-Thaharah, Bab Dzikrullahi & alaa Al-Khalaa' wa Al-
lmam Ahmad, Al-Musnad, 11247,274,328,355, dan 363" At-Tirmidzi berkata,,,Hadits ini Khatim fii Al-Khala',. Diriwayatkan pula lbnu Hibban, no. 125, dan Al-Hakim, dari hadits
hasan shahih." Apa yang dikatakan At-Tirmidzi adalah tepat. Diriwayatkan pula At- Anas bin Malik, namun dalam sanadnya terdapat lbnu Juraij. Beliau seorang mudallis
Tirmidzi, Kitab Al-Adab, Bab Maa Jaa'a fii Lubsi Al-Bayadh, no. 2811, An-Nasa'i, Kitab Az- (perawi yang menyamarkan hadits) dan menukil hadits di atas dengan lafazh 'an (dari).
Zinah, Bab Al Amr Bilubsi Al-Bidh Min Ats-Tsiyab, S12OS, tbnu Majah, Kitab At-Libas, Bab Abu Dawud berkata, "Hadits ini munkar." An-Nasa'i berkata, "Hadits ini tidak akurat." Ad-
Al-Bayadh Min Ats-Tsiyab, dan Ahmad, Al-Musnad, 5112 dan 21, dari hadits Samurah bin Daruquthni menyebutkan perselisihan padanya seraya mensinyalir keganjilannya. Meski
Jundab ,i$.a dengan lafazh, "Pakailah warna putih, sesungguhnya ia lebih bersih dan lebih demikian At-Tirmidzi mengomentari dengan perkataannya, "Hasan shahih." An-Nawawi
baik, dan kafanilah dengannya orang-orang meninggal di antara kamu.,, Hadits ini juga berkata, "Pernyataan ini tertolak."
tergolong shahih. HR. Muslim, Ash-Shahih, no.2944, Kitab Al Fitan, Bab fii Baqiyah min Ahadits Dajjal, dari
HR. Al-Bukhari, 101235, Kitab Al-Libas, Bab At-Akyisah wat Khama'ish, Kitab Al-Jihad, Anas bin Malik, bahwa Rasulullah * bersabda, "Akan mengikuti dajjal dari yahudi
Bab Maa Dzukira min Dir'i An-Nabiy ffi, wa Ashahu wa Saifihi, Muslim, no, 2080, Kitab Al- Ashbahan sebanyak 70 ribu. Mereka mengenakan Thayalisah." Sementara pada naskah
Libas, Bab Ath-Thawadhu fii Al-Libas, At-Tirmidzi, no.1733, Kitab Al-Libas, Bab Maa Jaa'a asli disebutkan, "Dari hadits An-Nawwas bin Sam'an", tapi itu adalah kekeliruan penulis
fii lubsi Ash-Shuf, Abu Dawud, no. 4036, Kitab Al-Libas, Bab Libas Al-Ghalizh, lbnu Majah, (lbnul Qayyim) {,14.
no. 3551, Kitab Al-Libas, Bab Libas Rasulullah ffi, aan lmam Ahmad, At Musnad,6t32 Ath-Thayalisah adalah jamak dari kata Thailisan. Adapun Thailisan adalah bahasa ajam
dan 131, semuanya dari hadits Abu Burdah dari Aisyah €9r . yang disadur ke dalam bahasa Arab. Maknanya adalah pakaian yang dipakai di atas bahu
lni adalah penggalan hadits panjang yang diriwayatkan Abu Dawud, no. 4049, Kitab Al- dan dililitkan pada badan. Ditenun dalam bentuk pakaian jadi tanpa ada jahitan.
Libas, Bab Man Kariha lubsil Harir, dan An-Nasa'i , 81143, Kitab Az-Zinah, Bab An-Natf,. Hadits ini telah ditakhrij terdahulu dan derajatnya hasan. Mungkin penisbatannya kepada
Dalam sanadnya terdapat perawi majhul. Abu Dawud berkata setelah menukilnya, Al-Hakim adalah kekeliruan penulis ?ii5.

194 ZadulMa'ad 1 Zadul Ma'ad 1 195


kami."170 Adapun hadits tentang hijrah bahwa
Nabi ffi datang kepada
Abu Bakar sambil taqannu' (menutup kepala) di siang bolong,
sesungguhnya Nabi &E melakukannya saat itu untuk menyembunyikan
diri. Maka, perbuatannya didasari kebutuhan mendesak. Namun, bukan
kebiasaan beliau ffi menutup kepala dengan kain. Adapun keterangan
Anas bin Malik ,.S bahwa Nabi SE seringkali menggunakan Al-eina'. PASAL
Sesungguhnya beliau ffi melakukannya-Wallahu A'lam-karena
kebutuhan untuk menghindari panas atau yang sepertinya. Di samping
itu, taqannu' tidak sama dengan memakai thailisan. 0

* Pakaian Beliau $18 dan Para Sahabat Umumnya Terbuat


dari Katun
Umumnya pakaian yang digunakan Nabi &E dan para sahabatnya
terbuat dari katun. Terkadang pula mereka memakai pakaian dari wol
dan rami. syaikh Abu Ishaq Al-Ashbahani menyebutkan dengan sanad
shahih dari Jabir bin Ayyub, ia berkata, Ash-shalt bin Rasyid datang
menemui Muhammad bin Sirin dan dia mengenakan pakaian wol,
sarung wol, dan sorban wol. Muhammad merasa tidak senang
kepadanya dan berkata, "Aku kira orang-orang memakai wol lalu
berkata, 'la telah dipakai Isa putra Maryam.' Padahal, telah diceritakan
kepadaku oleh orang yang tidak aku tuduh berdusta, bahwa Nabi ffi
memakai rami, wol, dan katun. Sunnah Nabi kita 48 lebih patut untuk
diikuti." Maksud Ibnu Sirin dengan perkataannya ini, bahwa sebagian
orang menganggap memakai wol selamanya lebih utama daripada
pakaian lainnya. Oleh karena itu, mereka senantiasa menggunakannya
dan tidak mau menggunakan bahan lain. Demikian pula, mereka
sengaja memilih satu model pakaian. Menetapkan tanda-tanda,
potongan, dan bentuk, yang bila dilanggar maka dianggap sebagai
kemungkaran. Padahal, hakikat kemungkaran adalah merasa terpaku
padanya, memeliharanya, dan tidak mau meninggalkannya.

* Sunnah Memakai Apa yang Mudah Didapatkan


Sikap yang benar, bahwa jalan paling utama adalah jalan Rasulullah
ffi yang dicontohkan, diperintahkan, dianjurkan, dan senantiasa beliau
ffi lakukan. Petunjuk beliau &E dalam hal pakaian adalah mengenakan
apa yang mudah didapatkan. Sekali waktu dari bahan wol, pada
110 HR. At-Tirmidzi, Kitab Al-lsti'dzan, Bab Karahiyah lsyarah Al-yad fii As-salam, no. 26g6. kesempatan lain dari bahan katun, dan sesekali pula daribahan rami.
Dalam sanadnya terdapat lbnu Lahi'ah. Beliau seorang perawi lemah. Akan tetapi, hadits
ini didukung riwayat sebelumnya, maka derajatnya menjadi hasan. Nabi *]8 pernah memakai selimut buatan Yaman dan selimut hijau.
Beliau ffi memakai pula jubah, Qaba' (pakaian luar sejenis mantel),

196 ZadulMa'ad 1 Zadul Ma'ad lilid 1 197


gamis, sarawil (celana), sarung, selendang, khuf (semacam sepatu bot), * Memakai Burdah (Kain Bergaris yang Diselimutkan di
dan sandal. sesekali beliau W menjulurkan ujung sorbannya ke Badan)
belakangnya dan sesekali tidak menjulurkannya. Dalam Ash-shohihoin dari Qatadah, "Kami bertanya kepada Anas,
Beliau ffi biasa melilitkan sorbannya di bawah dagunya.rTl 'Pakaian apakah yang paling disukai Rasulullah SE?' Beliau berkata, 'Al-
Habirah'."17n Al-Habirah adalah burdah buatan Yaman.175 Umumnya
Apabila beliau ffi mendapat kain baru, beliau pun memberinya
pakaian mereka adalah tenunan Yaman, karena ia adalah wilayah yang
nama. Beliau ffi biasa berdoa:
dekat dengan mereka. Terkadang pula mereka memakai pakaian dari
Syam dan Mesir. Seperti kain Qubathi yang ditenun dari bahan katun
.$c,1 ,ardt ,1 ..tslt ,1 ,?#s Als C,dt dan diproduksi oleh Bangsa Qibti.

';'& 6 FS "_F ,y +i"iiS ,:il'e) v. -;;ri-, ; Dalam Sunon An-Noso'i dari Aisyah, bahwa dia menyediakan untuk
Nabi ffi burdah terbuat dari wol. Lalu Nabi SE memakainya. Ketika
"Ya Allah, Engkau yang memakaikan kepada hamba gamis, atau
beliau g* berkeringat, beliau mencium bau wol, beliau pun
menanggalkannya, sebab beliau ffi menyukai aroma yang harum.176
selendang, atau sorban ini, hamba mohon kepadamu kebaikannya
Dalam Sunon Abu Dawud dari Abdullah bin Abbas ia berkata, "Aku
dan kebaikan yang dibuat untuknya, dan hamba berlindung kepada-
pernah melihat Rasulullah 48 (mengenakan pakaian) yang lebih bagus
Mu dari keburukannya dan keburukan yang dibuat untuknya."l72
daripada hullahl77 (pakaian satu stel)." Sementara dalam Sunan An-
Apabila beliau ffi memakai pakaian, beliau memulainya dari bagian Noso'i dari Abu Rim'ah ia berkata, "Aku pernah melihat Rasulullah &8
kanan. Beliau ffi pernah juga memakai pakaian dari bulu hitam. berkhutbah dan beliau mengenakan dua burdah hijau."178 Burdah hijau
sebagaimana diriwayatkan Imam Muslim dalam kitabnya, Ash-shahih, adalah burdah yang bergaris-garis hijau. Sama halnya dengan hullah
dari Aisyah, dia berkata, "Rasulullah SE keluar memakai mirfh bergaris merah. Barangsiapa yang memahami hullah merah adalah merah tanpa
terbuat dari bulu hitam."173 campuran, hendaklah ia memahami burdah hijau dalam arti hijau
murni. Sementara tak seorang pun berkata seperti ini.

174
HR. Al-Bukhari, 10t234, Kitab Al-Libas, Bab Al-Burud, wa Al-Hibar, wa Asy-Syamlah,
lbnu Quddamah berkata di kitab Al-Mugni, 1/301, "Termasuk syarat bolehnya mengusap Muslim, no. 208'1, Kitab Al-Libas, Bab AlTawadhu', At-Tirmidzi, no' 1788, Kitab Al-Libas,
sorban adalah; sorban tersebut sesuai sifat sorban kaum Muslimin, yaitu hendaknya ada Bab Ahabbu Ats-Tsiyab llaa Rasulillah &8, nUu Dawud, no 4060, Kitab Al-Libas, Bab
yang dililitkan pada bagian bawah dagu. lnilah sorban orang-orang Arab dan lebih Lubsi Al-Habirah, An-Nasa'i, 8/203, Kitab Az-Zinah, Bab Lubsi Al-Habirah' dan Ahmad' A/
menutupi bagian kepala dibanding yang lainnya serta sulit dilepaskan. Boleh mengusap di Musnad, 3t134, 184,251 , dan 291 . Al-Hafizh berkata dalam kitab Al-Fath"'Dalam riwayat
atasnya baik terdapat padanya jambul ataupun tidak ada jambul-seperti dikatakan Al lain disebutkan bahwa Anas berkata demikian sebagai jawaban pertanyaan Qatadah
Qadhi-. sama pula apakah sorban itu kecil atau besar. Apabila tidak ada bagian dari kepadanya tentang perkara itu. Maka riwayat ini menepis kemungkinan Qatadah
sorban yang dililitkan di bagian bawah dagu serta tidak memiliki jambul, maka tidak boleh melakukan tadlis."
mengusap di atasnya (ketika wudhu-penerj.) karena mirip dengan sorban ahli dzimmah 175
la adalah kain dari rami atau katun yang diberi hiasan. Karena, kata tahbiir artinya dihiasi
dan tidak sulit dilepaskan.
172
dan diperindah.
HR. Abu Dawud, no. 4020, Kitab Al-Libas, Arrirmidzi, no. 1768, Kitab Al-Libas, Bab Maa 176
Kami tidak menemukannya dalam Sunan An-Nasa7 seperti dikatakan penulis aiiB,
Yaquulu ldza Labisa Tsauban Jadidan, Ahmad, At Musnad,3i30 dan 50, dari hadits Abu
barangkali ia tercantum dalam Sunan Al-Kubra. Hadits ini terdapat dalam Sunan Abu
sa'id Al-Khudri ,$a. sanadnya shahih. Dishahihkan oleh lbnu Hibban, no. 1442, dan At-
Dawud, no. 4074, Kitab Al-Libas, Bab fii As-Sawad, dan Ahmad, Al-Musnad, 61132' 144'
Tirmidzi.
173
219, dan 249, dari hadits Qatadah, dari Mutharrif, dari Aisyah Q9, . eaaprn sanadnya
HR. Muslim, no. 2081, Kitab Al-Libas, Bab At-Tawadhu' fii Al-Libas wa Al-lqthishar alaa Al- shahih.
Ghalizh Minhu wa At-Yasir, Atrirmidzi, no. 2914, Kitab Al-Adab, Bab Maa Jaa.a fii Ats-
HR. Abu Dawud, no. 4037, Kitab Al-Libas, Bab Libas Al-Ghalizh,' Adapun sanadnya
Tsaub Al-Aswad, Abu Dawud, no. 4032, Kitab Al-Libas, Bab fii Lubsi Ash-shuf wa Asy-
hasan. dishahihkan oleh Al Hakim, 41182, dan disetujui oleh Adz-Dzahabi.
Sya'ar.
HR. An-Nasa'i , 8t204, Kitab Az-Zinah, Bab Al-Khudhr min Ats-Tsiyab,. Diriwayatkan pula
Al-Mirth adalah pakaian yang terkadang terbuat dari wol, terkadang dari bulu, terkadang
oleh Abu Dawud, no. 4206, Kitab At-Tarajjul, Bab fii Al-Khidhab' At-Tirmidzi, no. 2813'
dari rami, dan terkadang pula dari sutra. Ath-Thahawi berkata, "la adalah pakaian yang
Kitab Al-Adab, Bab Maa Jaa'a fii Ats-Tsaub Al-Akhdhar, dan Ahmad, Al-Musnad, 21227-
biasa digunakan sebagai sarung."
228, dan 4/163. Adapun sanadnya shahih.

198 ZadulMa'ad l 199


$,
* Bantal Beliau 48 Dalam Shahihain dari Ibnu Umar, ia berkata, "Rasulullah &
bersabda, 'Barangsiapa menyeret kainnya karena sombong, Allah tidak
Adapun bantal beliau M terbuat dari kulit dan berisi tali.
melihat kepadanya pado Hari Kiamot'."l80 Dalam kitab-kitab As-Sunan
Sekelompok orang tidak mau memakai apa yang dihatalkan oleh Allah
$5 dari jenis pakaian, makanan, dan pernikahan, dalam rangka zuhud
dari beliau ffi, "Al-lsbal ada pada sarung, gamiq dan sorban.
Barangsiapa menyeret sesuofu darinya karena sombong, Allah tidak
dan ibadah. Kemudian ditemukan pula kelompok yang kontra.
memandang kepadanya pada hari kiamat."191
Kelompok ini tidak memakai kecuali kain mewah dan tidak makan
kecuali yang paling enak. Mereka tidak mau memakai yang kasar dan Masih dalam kitab As-Sunan dari Ibnu Umar, ia berkata, "Apa yang
tidak pula makan yang sederhana karena takabbur dan angkuh. dikatakan Rasulullah ffi tentang sarung, termasuk pula gamis'"r82

* Bantahan BaEi yang Tidak Mau Memanfaatkan Apa Adapun memakai pakaian sangat sederhana, dipuji pada satu sisi
yang Dihalalkan Allah i$# dan dicela pada sisi lain. Dicela jika bertujuan untuk syuhrah (mencari
popularitas) dan keangkuhan. Dipuji jika bertujuan untuk tawadhu' dan
Kedua kelompok tadi jelas menyelisihi petunjuk beliau ffi. Atas
merendah. Sebagaimana memakai pakaian mewah dicela jika bertujuan
dasar ini, sebagian ulama salaf berkata, "Mereka tidak menyukai dua
untuk takabbur, angkuh, dan sombong. Namun, dipuji jika bertujuan
jenis pakaian syuhrah; terlalu mewah dan terlalu sederhana."
untuk memperindah diri dan menampakkan nikmat Allah.
* Larangan Memakai Pakaian Syuhrah Baik Karena Dalam Shahih Muslim dari Ibnu Mas'ud ia berkata, Rasulullah 3{8
Angkuh atau Zuhud bersabda, "Tidak akan masuk surga seseorang yang dalam hatinya
Dalam kitab-kitab As-Sunan dari Ibnu Umar, secara marfu' kepada terdapat sebesar biji khardal dari kesombongan. Tidak pula masuk
Nabi 88, "Barangsiapa memakai pakaian syuhrah, maka Allah akan neraka seseorang yang dalam hatinya terdapat sebesar biji khardal dari
memakaikannya pada Hari Kiamat, pakaian yang hina. Kemudian keimanan." Seorang laki-laki berkata, "Wahai Rasulullah, aku ingin
bergejolak padanya api.""' Hal ini terjadi karena maksudnya untuk pakaianku bagus dan sandalku bagus, apakah hal itu termasuk
takabbur dan angkuh. Maka, Allah $d menghukumnya dengan perkara kesombongan?" Beliau 48 bersabda, "Tidak, Sesungguhnya Allah indah
yang menyelisihi keinginannya, yaitu menghinakannya. Sama ketika dan mencintai keindahan. Kesombongan adalah bathar al-haq (menolak
Allah $6 menghukum orang yang memanjarigkan kainnya karena kebenaran) dan ghamthu an-naas (meremehkan manusia)."'u' ()
angkuh dengan dibenamkan ke dalam bumi. Dia meronta-ronta di
dalam bumi hingga Hari Kiamat.
HR. Al-Bukhari, 101223, Kitab Al-Libas, Bab Man Jarra Tsaubahu min Al-Khuyala, Bab
r80

Qauluhu Ta'ala, Qul Man Harrama Ziinatallahi Allatii Akhraja li lbadihi, Bab Man Jarra
ldzarahu min Ghairi Khuyala, Kitab Fadha'il Ashhab An-Nabiy, Bab Qaulinnabiy ffi Lau
17e HR. Abu Dawud, no. 4029, Kitab Al-Libas, Bab Fii Lubsi Asy-Syuhrah, lbnu Majah, no. Kuntu Muttakhidzan Khalilan, Kitab Al-Adab, Bab Man Atsna alaa Akhihi Bimaa Ya'lam,
lmam Muslim, no. 2085, Kitab Al-Libas, Bab Tahrim Jarri Ats-Tsaub Khuyala, At-Tirmidzi,
3606, Kitab Al-Libas, Bab Man Labisa Syuhratan Min Ats-Tsiyab, lmam Ahmad, A/
Musnad, 2192, sanadnya hasan. Hadits ini memiliki pula riwayat pendukung yang dikutip no. 1730, Kitab Al-Libas, Bab Maa Jaa'a fii Karahiyah Jarri Al-lzaar, Abu Dawud, no. 4085,
lbnu Majah, no. 3608, Abu Nu'aim di kitab At-Hityah,41190-191 , dari hadits Abu Dzar Kitab Al-Libas, Bab Maa Jaa'a fii lsbaal Al-lzaar, An-Nasa'i, Kitab Az-Zinah, Bab At-
Taghlizh fii Jarri Al-lzaar,81206, dan lbnu Majah, no. 3608, Kitab Al-Libas, Bab Man
secara marfu', "Barangsiapa memakai pakaian syuhrah, Allah akan berpaling darinya
Labisa Tsauba Syuhrah.
hingga ia menanggalkannya, saat ia menanggalkannya." Sanad hadits ini hasan dalam
HR. Abu Dawud, no. 4094, Kitab Al-Libas, Bab fii Qadri Maudhi' Al-lzar, An-Nasa'i,81208'
181
kategori syawahid (pendukung).
Kitab Az-Zinah, Bab lsbal Al-lzar, dan lbnu Majah, no. 3576, Kitab Al-Libas, Bab Thuul Al-
Lafazh, "Pakaian syuhrah," asy-syuhrah yakni tampaknya sesuatu. Maksudnya
pakaiannya masyhur di kalangan manusia, karena warnanya menyelisihi yang umum. Qamish Kam Huwa, dari hadits lbnu Umar, dan sanadnya hasan.
182
Sehingga orang-orang pun memperhatikannya dan pemakainya merasa bangga dan HR. Abu Dawud, no. 4095, Kitab Al-Libas, Bab Qadru Maudhi'Al-lzar, sanadnya kuat'
HR. Muslim, no. 91, Kitab Al-lman, Bab Tahrim Al-Kibr, dengan lafazh, "Tidak akan masuk
183
takabbur. Al-Baihaqi, 31273, meriwayatkan dari jalur Kinanah bin Nu'aim At-Tabi'i, bahwa
Nabi Bf melarang dua syuhrah; memakai pakaian sangat bagus hingga dilihat orang surga seseorang yang datam hatinya terdapat sebesar dzarrah dari kesombongan."
karenanya, atau pakaian sangat sederhana atau lusuh hingga orang-orang pun Seorang laki-laki berkata, "sesungguhnya seseorang suka bila kainnya bagus dan
melihatnya karena pakainnya." Sanad hadits ini shahih, namun mursal. sandalnya bagus." Beliau bersabda, "sesungguhnya Allah indah dan mencintai

Ma'ad 1 2Ol
,l

PASAT

* Petunjuk Beliau #8 dalam Hal Makanan


Demikian pula petunjuk dan sirah beliau ffi dalam hal makanan.
Beliau tidak menolak yang ada dan tidak memaksakan diri mencari yang
tidak ada. Tak pernah didekatkan kepadanya makanan yang baik-baik
melainkan disantapnya kecuali jika beliau tidak berselera. Pada kondisi
demikian, beliau ffi meninggalkannya tanpa mengharamkannya. Beliau
4€ tidak pernah mencela suatu makanan; jika beliau menyukai niscaya
dimakannya, dan jika tidak maka ditinggalkannya. Sebagaimana beliau
ffi pernah meninggalkan makan adh-dhabb (sejenis biawak) karena
tidak terbiasa memakannya, namun beliau tidak mengharamkan
makanan itu kepada umat. Bahkan, makanan itu disantap di
hadapannya sementara beliau ffi memperhatikan.
Nabi 48 pernah makan kue dan madu yang merupakan makanan
favoritnya. Beliau ffi pernah pula makan daging unta, daging domba,
daging ayam, daging hubara (salah satu jenis burung yang leher dan
paruhnya agak panjang, berwarna abu-abu), daging keledai liar, kelinci,
dan makanan hasillaut.

keindahan. sombong adalah menolak kebenaran dan meremehkan manusia." lmam


Begitu pula Nabi 48 makan daging panggang, ruthab (kurma yang
Muslim menukil pula dengan lafazh, "Tidak akan masuk neraka seseorang yang datam belum dijemur), dan tamr (kurma kering). Beliau $[ pernah minum susu
hatinya terdapat sebesar biji khardal dari keimanan. Dan tidak akan masuk surga murni dan susu bercampur, sawiq (makanan terbuat dari tepung hinthah
seseorang yang dalam hatinya terdapat sebesar biji khardal dari kibriyaa (keangkuhan)."
Hadits ini diriwayatkan juga oleh Abu Dawud, no. 4091, lbnu Majah, 4173, Ahmad, 1/399, dan syo'ir), madu, dan air, dan pernah minum air rendaman kurma
412, 416, dan 456. kering. Beliau $f pernah makan khazirah (sup yang terbuat dari susu
Bathar Al-Haq artinya menolak dan mengingkari kebenaran karena merasa lebih tinggi
dan angkuh. Sedangkan ghamthu an-naas adalah merendahkan dan meremehkan dan tepung).
manusia. Adapun lafazh, "Tidak akan masuk neraka seseorang dalam hatinya sebesar biji
khardal dai keimanan," maksudnya tidak masuk sebagaimana orang-orang kafir Nabi BE makan qitso' (mentimun) dengan madu, makan aqith
memasukinya (kekal). Karena, banyak di antara pelaku maksiat akan masuk neraka dan (mentega kering), makan kurma dengan roti, makan roti dengan cuka,
disiksa di neraka-seperti tercantum dalam hadits-hadits shahih-kemudian mereka makan fsorid (roti dicampur daging kuah), makan roti dengan lemak
keluar darinya dengan syafaat. Tak akan tinggal-untuk selamanya-dalam neraka itu
seseorang yang dalam hatinya terdapat sebesar dzarah dari keimanan. yang dicairkan (gajih), makan limpa panggang, makan dendeng, makan
dubba' (labu air) yang telah dimasak dan beliau ffi menyukainya. Beliau

2O2 ZadulMa'ad 1 ZadulMa'ad 1 203


juga makan makanan yang direbus, makan tsarid dengan samin Terkadang pula beliau ffi membaca:
(mentega yang dijadikan minyak dengan cara dimasak lalu disaring),
makan jubn (keju), makan roti dengan minyak, serta makan batthikh *t1, ,6(4 q; u ,f$'.t, &,:$t 4il i^er
(semangka) dengan ruthab (kurma belum dijemur) dan termasuk
7
-*-&i
o6 ^ 6 9 t9

t'lr a i.;t-r ,ri)ui * r>r.,f rut;;,


makanan kegemarannya. - ^i
..rri".lr
Beliau ffi
tidat< pernah menolak makanan yang baik dan tidak
memaksakan diri untuk mendapatkannya. Bahkan, petunjuknya dalam p:r,{l.At b eky q}t'c6'r,it Ar u & r
hal ini adalah makan yang mudah didapatkan. Apabila beliau ffi tidak

e: :i.er ,:^kX ;t; * ;r; J- "Wr ,;at'i.


mendapatkan makanan, beliau ffi bersabar hingga terkadang mengikat
batu di atas perutnya karena lapar. Kadang berlalu tiga hilal (malam)
berturut-turut tanpa pernah dinyalakan api di rumahnya.
i;"t,.J,l
umumnya, makanan beliau ffi diletakkan di atas lantai yang dialas
tikar. Itulah tempat makan beliau ffi. Beliau 4E biasa makan "segala puji bagi Allah yang telah memberi makan dan tidak diberi
menggunakan tiga jari lalu menjilatnya setelah selesai. Inilah cara makan makan, memberi nikmat kepada kami dengan memberi kami
paling baik dan utama. sebab, orang sombong makan dengan safu jari. petunjuk, memberi kami makan dan memberi kami minum. Dan
sedangkan orang rakus makan dengan lima jari sekaligus. Dan, beliau setiap cobaan yang baik ditimpakan kepada kami. Segala puii bagi
SE makan tidak terburu-buru. Allah yang memberi makan dari jenis makanan, memberi minum
Beliau ffi tak pernah makan sambil bertelekan. Duduk bertelekan dari jenis minuman, memberi pakaian setelah telanjang, memberi
petunjuk dari kesesatan, memberi pandangan dari kebutaan, dan
ada tiga bentuk; Pertama, bertelekan di atas sisi badan. Kedua,
memberi karunia yang banyak melebihi ciptaan lainnya. Segala puji
tarabbu' (bersila). Ketiga, bertelekan pada salah satu dari kedua tangan
bagi Allah, Rabb semesta alam."185
lalu makan dengan tangan lain. Ketiga bentuk ini adalah cara makan
yang tercela. Terkadang pula beliau ffi mengucapkan:
Beliau ffi senantiasa menyebut nama Alla6 tlB pada awal makan
dan memuji-Nya ketika selesai. Adapun ucapannya ketika selesai makan
'**S Lular'CI ,:ir Ai:,tt
adalah:
"segala puji bagi Allah yang memberi makan dan minum serta
186
memudahkannya ( masuk ke tenggorokan). "
* !5q # rg (G ^i,3:,*r Apabila selesai makan, beliau ffi menjilat jari-jari tangannya. Mereka
,.U. ,o.' o1. o t tidak biasa menggunakan sapu tangan untuk mengelap tangan-tangan
\sa*&
"Segala puji bagi Allah, pujian yang banyak dan baik lagi berkah, Tha'ima, dan lbnu Majah, no. 3284, Kitab Al-Ath'imah, Bab Maa Yuqaalu ldza Farcgha
Min Ath-Tha'am, serta Al Hakim, A/-Mustadrak,41136.
tidak merasa cukup, tidak meninggalkan (untuk meminta), dan tidak
HR. lbnu Hibban, no. 1352, dari hadits Abu Hurairah.:$, sanadnya kuat.
185

pula merasatak butuh, wahai Rabb kami."le


HR. Abu Dawud, no.3851, Kitab Al-Ath'imah, Bab Maa Yaquulu Ar-Rajul ldza Tha'ima,
186

dan lbnu Hibban, no. 1351, dari hadits Abu Ayyub Al-Anshari. Adapun kelanjutannya
adarah:
HR. Al-Bukhari, 91501-502, Kitab Al-Ath'imah, Bab Maa yaquulu ldza Faragha min
Tha'amihi, At-Tirmidzi, no. 34s2, Kitab Ad-Da'awat, Bab Maa yaquulu ldza Faragha min q? j,ys
Ath-Tha'am, Abu Dawud, no. 3849, Kitab Ar Ath'imah, Bab Maa yaquru Rajur rdza "Dan menjadikan baginya tempat keluar."

2O4 ZadutMa'ad -Jitid l Zadul Ma'ad 1 2O5


mereka. Mereka tidak terbiasa pula mencuci tangan-tangan mereka Apabila beliau ffi minum, maka (sisanya) diberikan kepada orang di
setiap kali selesai makan. bagian kanannya. Meskipun orang di sebelah kirinya lebih tua daripada
Beliau ffi lebih sering minum sambil duduk. Bahkan, beliau &E yang disebelah kanannya.leo 0
melarang minum sambil berdiri.187 Pernah satu ketika beliau ffi minum
sambil berdiri.188 Dikatakan, riwayat ini telah mansukh (dihapus) oleh
larangan beliau &8. Pendapat lain mengatakan, bahkan beliau 48
melakukannya untuk menjelaskan bahwa kedua perbuatan itu sama-
sama dibolehkan. Adapun yang nampak-Wallahu A'lam-bahwa
beliau ffi minum sambil berdiri karena suatu halangan, redaksi kisah itu
menunjukkan demil{ian. Sebab beliau ffi datang ke sumur Zamzam dan
orang-orang sedang mengambil air darinya. Maka beliau ffi mengambil
timba lalu minum darinya.
Pendapat yang benar dalam masalah ini adalah larangan minum
sambil berdiri. Adapun bolehnya minum sambil berdiri hanya berlaku
saat terhalang untuk duduk. Dengan demikian, hadits-hadits dalam
permasalahan ini dapat dikompromikan. Wallahu A'lam.18e

HR. Muslim, no. 2024, Kitab Al-Asyribah, Bab Karahiyah Asy-Syurb ea'iman, At-Tirmidzi,
no. 1880, Kitab Al-Asyribah, Bab An-Nahyu an Asy-Syurb Qa'iman, Abu Dawud, no.3717,
Kitab Al-Asyribah, Bab Asy-Syurb Qa'iman, Ibnu Majah, no. 3424, Kitab Al-Asyribah, Bab
Asy-Syurb Qa'iman, dan lmam Ahmad, Al-Musnad, 3/199, 2S0, dan 291 . dari hadits Anas
dt o.
t88
HR. Al-Bukhari, 10171, Kitab Al-Asyribah, Bab Asy-Syurb Qa'iman, Abu Dawud, no. 3719,
Kitab Al-Asyribah, Bab fii Asy-Syurb Qa'iman, melalui jalur An-Nazal dari Ati +$6.
Diriwayatkan pula oleh At-Tirmidzi, no. 48, Kitab Ath-Thahiarah, Bab Maa Jaa'a fii Wudhu
An-Nabi *, Oan An-Nasa'i, 1/87, Kitab Ath-Thaharah, Bab Al-lntifa' bi Fadhli Wudhu, dari
jalur Abu Hayyah dari beliau ffi. Adapun lafazhnya dalam riwayat lmam Al-Bukhari, ,,Ali
**6 datang ke pintu Rahbah lalu minum sambil berdiri. Kemudian ia berkata, 'sekelompok
manusia tidak suka bila ada di antara kamu minum sambil berdiri. Namun, sungguh aku
telah melihat Rasulullah ffi melakukan sebagaimana kalian lihat aku lakukan'."
Al-Hafizh berkata dalam kitab Al-Fath, 10173-74, "Dalam menyikapi masalah ini para
ulama menempuh beberapa cara, yaitu:
Pertama, tarjih (mengunggulkan salah satunya), bahwa hadits-hadits yang membolehkan
Iebih akurat dibanding hadits-hadits yang melarang.
ini pula yang ditandaskan Ath-Thabari seraya mengukuhkannya, bahwa apabila mulanya
Kedua, mengklaim bahwa hadits-hadits yang melarang telah mansukh (dihapus). boleh lalu diharamkan, atau awalnya haram kemudian diperbolehkan, tentu Nabi ffi akan
Ketiga, melakukan kompromi disertai sedikit penakwilan." menjelaskannya dengan sejelas-jelasnya. Ketika atsar-atsar mengenai masalah itu saling
Kemudian beliau berkata, "Sebagian ulama mengkompromikannya dengan memahami kontradiktif, maka kami mengkompromikannya seperti di atas.
hadits-hadits yang melarang dalam konteks karahiyah at-tanzih (tidak disukai karena HR. Al-Bukhari, 10/66, Kitab Al-Asyribah, Bab Syurb Al-Laban bil Maa', dari hadits Anas
menyelisihi yang lebih utama-penerj.). Sedangkan hadits-hadits yang membolehkan bin Malik, bahwa ia melihat Rasulullah ffi minum susu dan mendatangi rumahnya, lalu
dipahami dalam konteks penjelasan tentang kebolehannya. lni adalah cara yang ditempuh aku memerah susu, kemudian aku mencampur susu itu untuk Rasulullah ffi dengan air
Al-Khaththabi, lbnu Bathal, dan lain-lain. lnilah cara paling baik dan selamat serta jauh sumur. Beliau ffi pun mengambil gelas dan minum. Sementara di sebelah kirinya terdapat
dari kritikan. cara ini juga telah disinyalir oleh Al-Atsram dalam perkataannya, "Apabila Abu Bakar dan di sebelah kanannya terdapat seorang arab badui. Maka, Nabi H
hadits-hadits larangan terbukti akurat, maka harus dipahami dalam konteks bimbingan memberikan sisanya kepada arab badui, kemudian beliau bersabda, 'Dahulukan yang
dan pengajaran kepada yang lebih utama, bukan dalam konteks pengharaman." pendapat I kanan, selanjutnya yang kanan'."
I

206 ZadulMa'ad l ZadulMa'ad 1 2O7


PASAL
PETUNIUK BELTAU ffi DArAM
MASALAH NIKAH DAN PERGAUI.AN
DENGAN KETUARGANYA

Dinukil melalui jalur shahih dari beliau ffi, dari hadits Anas 4b,
bahwa beliau ffi bersabda, "Dijadikan aku menyenangi dari dunia
kalian; wanita dan wewangian. Dan dijadikan penyejuk mataku pada
shalat."1e1 Demikianlah redaksi hadits yang sesungguhnya. Adapun
mereka yang meriwayatkan dengan lafazh, "Dijadikan oku menyenangi
dari dunia kalian tiga perkara, " maka ia telah melakukan kekeliruan.
Nabi SE tidak menyebutkan lafazh, "Tiga perkara." Adapun shalat bukan
urusan dunia yang dapat ditambahkan kepada dua perkara sebelumnya.

Wanita dan wewangian merupakan perkara yang paling beliau Bf


senangi. Beliau 48 biasa mengelilingi isteri-isterinya dalam satu malam.
Beliau BjE diberi kekuatan 30laki-laki dalam halbersetubuh serta urusan-
urusan lain. Allah tlff menghalalkan baginya--dalam masalah itu-hal-
halyang tidak dihalakan kepada seseorang di antara umatnya.
Beliau ffi membagi di antara isteri-isterinya dalam hal bermalam,
tinggal, dan nafkah. Mengenai urusan kecintaan, maka beliau biasa
berkata, "Ya Allah, inilah pembagianku pada apa yang aku miliki. Maka
janganlah Engkau mencelaku pada apa yang aku tidak miliki."lez

HR. An Nasa'i,7/61, Kitab lsyrah An Nisaa, Bab Hubbu An-Nisaa, Ahmad, At Musnad,
31128, 199, dan 285. Sanad hadits ini hasan, dan dishahihkan oleh Al-Hakim ,2t160, dari
jalur lain. Serta disetujui oleh Adz-Dzahabi.
HR. AtTirmidzi, no. 1140, Kitab An-Nikah, Bab Maa Jaa'a fii At-Taswiyah Baina Adh-
Dhara'ir, Abu Dawud, no. 2134, Kitab An-Nikah, Bab Fii Al Qismah Baina An-Nisaa', An-
Nasa'i, 7/64, Kitab lsyrah An-Nisaa', Bab Mail Ar-Rajul llaa Ba'dhi Nisaa'ihi Duuna
Ba'dhin, lbnu Majah, no. 1971, Kitab An-Nikah, Bab Al-Qismah Baina An-Nisaa', Ad-
Daimi, 2/144, Kitab An-Nikah, Bab Al-Qismah Baina An-Nisaa', lbnu Hibban, no. 1305,

ZadulMa'ad 1 2O9
Dikatakan, ia adalah masalah kecintaan dan hubungan intim, tidak rnenyuruh Aisyah-jika sedang haidh-agar memakai sarung, kemudian
wajib menyamakan dalam hal itu, karena ia termasuk perkara yang tidak beliau 4€ bercumbu dengannya. Terkadang beliau ffi menciumnya saat
dimiliki. Irerpuasa.
Apakah mempergilirkan di antara isteri termasuk kewajiban bagi Di antara bukti kelembutan dan kebaikan akhlak beliau ffi bersama
beliau ffi ataukah boleh baginya bergaul dengan isteri-isterinya tanpa isterinya adalah mengizinkan sang isteri bermain-main. Beliau gE
harus memenuhi giliran? Terdapat dua pendapat di kalangan fuqaha
memberi kesempatan kepada Aisyah menonton orang-orang Habasyah
(pakar fiqih).
yang bermain di masjid. Saat itu Aisyah bersandar pada kedua bahunya
Beliau ffi adalah orang yang memiliki isteri terbanyak di antara lalu menonton. Beliau BE bahkan pernah berlomba jalan kaki bersama
umat ini. Ibnu Abbas berkata, "Menikahlah, sesungguhnya yang terbaik Aisyah sebanyak dua kali saat safar. Sekali waktu keduanya keluar dari
dari umat ini adalali yang paling banyak isterinya.,'1e3 rumah sambil dorong-mendorong.

Nabi &E pernah menceraikan isterinya kemudian rujuk kembali. Apabila Nabi &8 hendak safar, maka beliau mengundi di antara
Beliau *E pernah pula melakukan iraa' (bersumpah untuk tidak isteri-isterinya. Siapa yang keluar undiannya, dialah yang keluar
mencampuri isteri) yang waktunya terbatas selama safu bulan. Namun, bersama beliau. Beliau ffi tidak mengganti (hari-hari yang dihabiskan
beliau 45 tidak pernah melakukan zhihar (menyamakan anggota badan bersama seorang isteri saat safar) untuk isteri-isterinya yang lain. Inilah
isteri dengan ibu sendiri-penerj.). sungguh keriru mereka yang mazhab jumhur ulama.
mengatakan bahwa Nabi ffi pernah melakukan zhihar. Hanya saja aku
Beliau &E bersabda, "sebaik-baik kamu adalah yang paling baik
menyebutkannya di tempat ini untuk mengingatkan buruknya kesalahan
terhadap isterinya, dan aku adalah yang terbaik di antara kamu terhadap
itu dan penisbatan kepada beliau BE apa yang telah dibebaskan Allah rH
isterinya."lea Terkadang beliau ffi menjulurkan tangannya kepada salah
darinya.
seorang isterinya di hadapan isteri-isterinya yang lain.1e5
Perjalanan hidup beliau ffi bersama isteri_isterinya merupakan Biasanya selesai shalat Ashar, beliau ffi berkeliling di antara isteri-
contoh pergaulan sangat bagus dan ahlak terpuji. isterinya, beliau mendekati setiap mereka dan memeriksa keadaan
Beliau 4f biasa mengirim kepada Aisyah. anak-anak perempuan mereka. Jika malam menjelang, beliau &8 pergi ke rumah isterinya yang
Anshar untuk bermain bersamanya. Jika Aisyah menginginkan sesuatu mendapat giliran, dan mengkhususkan malam untuknya. Aisyah
yang diperbolehkan, niscaya beliau ffi menurutinya. Apabila Aisyah berkata, "Beliau 48 tiaat melebihkan sebagian kami atas sebagian yang
minum dari bejana; niscaya beliau ffi mengambil bejana tersebut dan lain dalam hal tinggal bersamanya saat mendapat giliran. Jarang sekali
meletakkan mulutnya di tempat mulut isterinya lalu minum. Apabila ada hari di mana beliau ffi tidat< datang kepada kami semuanya. Beliau
Aisyah makan arq-yakni tulang yang terdapat padanya daging-maka
beliau ffi mengambilnya dan meletakkan mulutnya di tempat yang HR. At-Tirmidzi, no. 3892, Kitab Al-Manaqib, Bab Fadhlu Azwaaj An-Nabi ffi, Ad-Darimi,
digigit isterinya. Terkadang pula beliau ffi bersandar pada paha 2/159, Kitab An-Nikah, Bab Husnu Mu'asyarah An-Nisaa', lbnu Hibban, mawarid, no.
1312, Kitab An-Nikah, Bab lsyrah An-Nisaa', dari hadits Aisyah ri€k, . At-Tirmidzi berkata,
isterinya. Membaca Al-Qur'an sementara kepalanya berada di atas paha "Hadits ini hasan shahih." Dan apa yang dikatakannya adalah benar. Hadits ini
Aisyah meski terkadang dalam keadaan haidh. Beliau W biasa diriwayatkan juga oleh lbnu Majah, no. 1977, Kitab An-Nikah, Bab Husnu Mu'asyarah An-
Nisaa', dari hadits lbnu Abbas, dan sanadnya tergolong hasan pada kategori syawahid
(riwayat pendukung).
dan Al-Hakim, Al-Mustadrak, 21187, dari hadits Aisyah q$-, . oisnahinkan lmam Muslim, no. 1462, dari hadits Anas,:*i, ia berkata, "Nabi ffi memiliki sembilan isteri.
oteh Al-Hakim Apabila beliau mempergilirkan di antara mereka, maka beliau ffi tiOaX sampai ke isteri
dan disetujui Adz-Dzahabi. Dan hadits ini sebagaimana ya-ng dikatakan
1s3 oleh keduanya. permulaan melainkan pada hari kesembilan. Maka setiap malamnya para isteri beliau ffi
HR. Al-Bukhari, 9/99, dari sa'id bin Jubair, ia berkata, ,,lbnu Abbas
berkata kepadaku, berkumpul di rumah isteri yang mendapat giliran. Suatu ketika beliau ffi berada di rumah
'Apakah engkau telah menikah?' Aku menjawab, ,Belum!'
Beliau berkata, .Menikahlah, Aisyah lalu Zainab datang dan Nabi ffi menjulurkan tangannya kepadanya. Maka dia
sesungguhnya yang terbaik dari umat ini adarah yang paring banyak isterinya,.,'
berkata, 'lni adalah Zainab'. Nabi &E pun menahan tangannya."

2lO ZadutMa'ad
-Jitid l ZadulMa'ad-lilid 1 2ll
mendekat kepada setiap isierinya tanpa menyentuh hingga sampai ke dari dua isteri, lalu salah satunya memberikan gilirannya kepada isteri
rumah isteri yang mendapat giliran. Lalu beliau }k bermalam di sana.,'re6 yang lain, bolehkah suami tinggal dua malam berturut-turut bersama
Beliau ffi biasa membagi giliran untuk kedelapan isterinya tanpa isteri yang mendapat pemberian giliran, meski giliran keduanya tidak
yang kesembilan. Dalam shahih Muslim,leT disebutkan perkataan Atha., berdekatan? Ataukah dia wajib membagi giliran sebagaimana biasa, di
bahwa yang tidak mendapatkan giliran adalah shafiyah binti Huyay. mana dia harus bermalam pada isteri yang diberi giliran tepat pada
Tapi, ini adalah kekeliruan yang dilakukan Atha ,+i:4. Sesungguhnya malam giliran isteri yang memberikan gilirannya? Dalam hal ini terdapat
yang tidak mendapatkan giliran adalah saudah. sebab, ketika usianya dua pendapat dalam mazhab Imam Ahmad dan selainnya'
telah lanjut, beliau memberikan gilirannya kepada Aisyah Beliau 3k biasa mendatangi isterinya di akhir malam atau di awal
€k, .
Nabi ffi membagi untuk Aisyah k&9', ; gilirannya dan giliran Saudah. malam. Jika beliau ffi berhubungan intim di awal malam, terkadang
sebab, kekeliruan Atha'-wallahu A'lam-bahwa beliau qq beliau mandi lalu tidur, dan terkadang pula beliau wudhu lalu tidur. Abu
mendapatkan sesuatu pada shafiyah (yang kurang menyenangkan). Ishak As-Sabi'i menyebutkan dari Al-Aswad dari Aisyah q$7-,, bahwa
Maka, shafiyah berkata kepada Aisyah, "Apakah engkau mau membuat terkadang Nabi &8 tidur (setelah bersetubuh-penerj.) tanpa menyentuh
Rasulullah ffi ridha untukku, dan aku menghibahkan kepadamu airlee terlebih dahulu. Tapi, riwayat ini keliru menurut para imam ahli
giliranku?" Aisyah berkata, "Ya!" Lalu Aisyah duduk di samping Nabi hadits. Pembahasan masalah ini telah kami ulas tuntas pada kitab
#€
pada hari giliran Shafiyah. Nabi 4g bersabda, ,,Menjauhlah dariku wahai Tahdzib Sunon Abi Dawud, disertai penjelasan illot (cacat) dan ke-
Aisyah, sesungguhnya ini bukan giliranmu.,, Aisyah menjawab, ,,ltulah musykilannya.
karunia Allah yang diberikannya kepada siapa yang dikehendakinya.,, Beliau ffi biasa melakukan hubungan intim terhadap semua
Aisyah menceritakan kejadiannya dan Nabi H pun meridhai Shafiyah.res & mandi setiap
isterinya dengan satu kali mandi. Terkadang pula beliau
Sesungguhnya shafiyah hanya menghibahkan hari dan gilirannya kali selesai (berhubungan) dengan salah seorang isterinya. Beliau &E
tersebut secara khusus. Pandangan ini menjadi suatu kemestian karena biasa hanya mandi sekali, biasa pula mandi setiap kali selesai
bila shafiyah memberikan gilirannya terus menerus, niscaya Nabi S
hanya membagi giliran untuk tujuh orang. Tentu saja hal ini menyelisihi les HR. Abu Dawud, Kitab Ath-Thaharah, Bab Fii Al-Junub Yu"akhiru Al-Ghasl, no. 2BB' At-
hadits-hadits shahih yang tak diragukan bahwa pembagian giliran untuk Tirmidzi, Kitab Ath-Thaharah, Bab Fii Al-Junub Yanaamu Qabla an Yaghtashil, no. 118,
delapan orang. Wallahu A'lam. dan lbnu Majah, no. 583, Kitab Ath-Thaharah, Bab Fii Al-Junub Yanaamu kahai'atihi laa
Yamassa ma'an dari hadits Sufyan dan selainnya, dari Abu lshaq, dari Al Aswad, dari
Jika kejadian serupa terjadi pada diri seseorang yang memiliki lebih Aisyah. Adapun sanadnya kuat. Al-Hafizh menukil keshahihan hadits ini dari Ad
Dharaqutni dan Al Baihaqi, ia berkata: Hadits ini dikuatkan oleh hadits yang diriwayatkan
oleh Husyaim, dari Abdul Malik, dari Atha', dari Aisyah, sama seperti riwayat Abu lshak,
HR. Abu Dawud, no. 2135, Kitab An-Nikah, Bab Fii Al-easam Baina An-Nisaa', dan dari Al-Aswad. Demikian pula yang diriwayatkan oleh lbnu Khuzaimah, no.211, dan lbnu
sanadnya hasan. Adapun kelanjutannya adalah; "saudah binti Zam,ah berkata saat Hibban, no. 232, dari lbnu Umar, "Bahwa ia bertanya kepada Nabi &8, bolehkah salah
seorang di antara kami tidur sementara dia junub?" Beliau ffi menjawab, "Boteh, dan
dirinya telah tua dan khawatir akan ditinggalkan oleh Rasulullah
ffi, ,warrai Rasulullah, hendaktah ia berwudhu iika mau." sanad riwayat ini tergolong shahih. lmam Muslim
giliranku untuk Aisyah'. Maka Rasulullah ffi menerima hal itu darinya.,, Berita mengenai
penyerahan Saudah gilirannya untuk Aisyah dikutip lmam Al-Bukhari, 91274, meriwayatkannya dalam kitab Shahrh-nya, no. 306 dan 24, dengan lafazh, "Boleh, dan
lmam
Muslim, no. 1463. Adapun isteri-isteri beriau ffi yang berjumrah sembiran orang yaitu; hendaklah ia berwudhu latu tidur, hingga kemudian mandi kapan dia kehendaki." lmam
Aisyah, Hafshah, Saudah, Zainab, Ummu saramah, Ummu Habibah, Maimunah, Ahmad, 6/101 dan 254 serta lbnu Abi syaibah, 2117312, meriwayatkan dari hadits
Juwairiyah, dan Shafiyah ,;*onna jamii'an Adapun saudah Mutharrif dari Amir Asy-Sya'bi, dari Aisyah €9, , Oia berkata, "Rasulullah f$ terkadang
d]r, , xetixa telah tua, betiau tidur malam dalam keadaan junub. Lalu, beliau didatangi Bilal dan memberitahukannya
menyerahkan gilirannya untuk Aisyah, maka Rasulullarr df
bun membuat giliran untuk akan shalat. Maka beliau ffi berdiri dan mandi. Aku pun melihat air menetes dari
delapan orang.
191 kepalanya. Kemudian beliau ffi keluar dan aku mendengar suaranya pada shalat fajar
No.1465.
198 (Shubuh). Setelah itu, beliau tetap melakukan puasa'" Maka aku bertanya kepada
HR. lbnu Majah, no. 1973, Kitab An-Nikah, Bab Al-Mar'atu Tahabu yaumaha Lizauiiha. Mutharrif, "Apakah di bulan Ramadhan?" Beliau menjawab, "Benar, sama saja di bulan
Dalam sanadnya terdapat sumayyah Ar-Bashriyah, yakni perawi dari Aisyah Ramadhan atau di bulan lainnya." Sanad hadits ini shahih. Berdasarkan penjelasan
d/,
Sementara statusnya tidak dikenal. Adapun rawi-rawi selebihnya aurr"ny" tergolong terdahulu diketahui kekeliruan penulis (lbnul Qayyim) tentang klaimnya bahwa hadits
tsiqah.
tersebut dianggap keliru oleh para imam hadits.

212 Zadul Ma'ad 1


berhubungan dengan salah seorang isterinya.
Apabila kembali dari perjalanan jauh, beliau
keluarganya di malam hari, bahkan beliau melarang perbuatan
ffi tdat< menemui
itu.roo c

PASAT
PETUNIUK DAN SIRAH BETIAU B8
DALAIT{ HAL TIDUR DAN
SAAT TERBANGUN

Beliau &E sesekali tidur menggunakan kasur, sekali waktu meng-


gunakan an-nitha' (tikar terbuat dari kulit), sekali waktu menggunakan
tikar, sekali waktu tanpa alas, sekali waktu di atas ranjang, dan sekali
waktu menggunakan alas kain hitam. Abbad bin Tamim meriwayatkan
dari pamannya, "Aku melihat Rasulullah & berbaring di masjid seraya
meletakkan salah satu kakinya di atas yang lain."201

Kasur beliau ffi terbuat dari kulit diisi tali. Beliau ffi memiliki ol-
mishu (permadani dari bulu) yang digunakan untuk tidur dan dilipat
dua. Suatu hari permadani itu dibuat menjadi empat lipat. Maka, beliau
ffi melarang mereka berbuat demikian seraya bersabda, "Kembalikanlah
kepada keadaannya semula, sesungguhnya ia telah mencegahku shalat
semalam.tt212 yluhrdnya, beliau ffi tidur di atas kasur lalu menutup
tubuhnya dengan selimut. Beliau $[ pernah berkata kepada isteri-
isterinya, "Jibril tidak pernah datang kepadaku saat aku berada dalam
selimut wanita di antara kalian kecuali Aisyah."zo3

Adapun bantalbeliau ffi terbuat dari kulit dan isinya adalah tali'

201
HR. Al-Bukhari, 101334 dan 11168, Muslim, no. 2100.
200 HR. 202
HR. At-Tirmidzi, Asy-Syama'il, no.322, dari hadits Ja'far bin Muhammad dari ayahnya dari
Ar-Bukhari, gt2g6-2g7, dan Musrim, 3t1527 (182), dari hadits Jabir, ia berkata, Aisyah, namun sanad hadits ini munqathl'(terputus).
"Rasururlah * bersabda, 'Apabita saran seolanj di antara kamu tetah rama meninggarkan HR. Al-Bukhari, 7/84, Kitab Fadha'il Ashhab An-Nabi SE, eao Fadhlu Aisyah, Kitab Hibah,
(keluarganya), maka jangantah ia menemui iereka di maram hari,., rmam Ar-Bukhari,
3/493 dan rmam Musrim, no. 'rg2g, meriwayatkan pura Bab Qabul Al-Hadiyyah, dan Bab Man Ahdaa llaa shahibihi wa Taharra Ba'dha Nisaa'ihi
dari hadits Anas, uanwa oeriau&
tidak mau datang menemui isterinya di maiam hari. Duuna Ba'dhi, At-Tirmidzi, no. 3874, Kitab Al Manaqib, Bab Min Fadhli Aisyah qip, , Aan
mereka di pagi hari atau di sore hari.
Akan tetapi, beriau'Jalail;;;; An-Nasa'i, 7/68 dan 69, Kitab lsyrah An-Nisaa', Bab Hubbu Ar-Rajul Ba'dha Nisaa'ihi
Aktsar min Ba'dhi.

214 ZadulMa,ad
-Jilid l 7arhil Ma'ad Iilid 1 215
Ketika menuju pembaringannya unfuk tidur, beliau t { Cs \ "3 ,6i't (w: d1 e$t a i.;i-r
oilr;I'#t&,
ffi mengucapkan:
I 6t;s'r
o
t
tut.

,:)? \ J
"Dengan nama-Mu, ya Allah, aku hidup dan mati."2u
.,Segala puji bagi Allah yang memberi kami makan, memberi kami
Beliau &E biasa mengumpulkan kedua tangannya lalu meniupkan
min;rm, mencukupi kami, dan melindungi kami. Berapa banyak
padanya dan membaca, "Qul huwallahu ahad", dan "Qul a'udzu pula
orang tak memiliki yang mencukupi baginya dan ^-tidak
birabbil t'alaq", serta "Qu/ a'udzu birabbinnas", kemudian mengusap petiidung." Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Muslim'z07
dengan kedua tangannya apa yang bisa beliau jangkau dari badannya.
Beliau ffi memulal dari bagian kepala, wajah, dan bagian depan Imam Muslim menyebutkan pula, apabila beliau #E pergi ke tempat
badannya. Hal ini beliau lakukan sebanyak tiga kali.205 tidurnya, beliau mengucaPkan:

Beliau B€ biasa tidur pada sisi kanan badannya. Beliau meletakkan


tangan kanannya di bawah pipi kanannya. .Kemudian beliau ffi
4rSu$,pat i /l ? )r,,r.i'.lt 3 gti\i)t it|al
mengucapkan: ,.yti l'r;rt irs att 'o16 i? 5t
'.111
!;VUGe;.ts:i,&l .it ,9e6. I .;i zC ,F '; "c +\rli ,;;vPtS
"Ya Allah, lindungilah aku dari azab-Mu pada hari
&13 ,o,6 !'rx. J:$ ?11 d6 ,i&i ii$ Ar i';\l
Engkau - ?i.
206
memb angkitkan hamba-hamb aM u."

&)l ,o,E J;ri J#Ugt i6,i&;x,!5,


Apabila hendak pergi ke pembaringannya, beliau ffi biasa meng-
ucapkan: "flt biiu;lt
-;;t"c9"1S ';lstk
"Ya Allah, Rabb langit dan bumi, Rabb Arsy yang agung' Wahoi
Rabb kami, Rabb segala sesuotu. Yang Membelah bijian don isi
(cikal bakal bibit-penerj.). Yang menurunkan Taurat dan lnjil serta
HR. Al-Bukhari, 11196, Kitab Ad-Da'awat, Bab Maa Yaquulu ldzaa Naama, Bab Wadh'u Al-Furqan. Aku berlindung kepadamu dari keburukan setiap pemilik
Al-Yad Al-Yumna Tahta Al-Khad Al-Aiman, dan Bab Maa Yaquulu ldza Ashbaha, Kitab
Tauhid, Bab As-Su'aal bi Asmaa'illah Ta'ala, AtTirmidzi, no.3413, Kitab Ad-Da'awaat, keburukan yang Engkau memegang ubun-ubunnya' Engkau yang
Bab Maa Yad'u Bihi lnda An-Naum, Abu Dawud, no. 5049, Kitab Al-Adab, Bab Maa awal tak ado sebelum-Mu sesuotu dan Engkau yang akhir tak ada
Yaquulu lnda An-Naum, dari hadits Hudzaifah ,:$.. lmam Muslim meriwayatkan pula pada
sesudah-Mu sesuatu. Engkau yang zhohir tak ada di atas-Mu sesuatu
Kitab Adz-Dzikr Waddu'a, Bab Maa Yaquulu lnda An-Naum wa Akhdzi Al Madhja', no.
2711, dari hadits Al-Bara'bin Azib..Si,. dan Engkau yang batin tak ada sesudah-Mu sesuatu. Tunaikanlah
HR. Al-Bukhari, 111107, Abu Dawud, no. 5056, dan AlTirmidzi, no. 3399, dari hadits
Aisyah q$|5, .

HR. Abu Dawud, no. 5045, Kitab Al-Adab, Bab Maa Yaquulu lnda An-Naum, At-Tirmidzi,
no. 3395, Kitab Ad-Da'awaat, Bab Minal Ad'iyah lnda An-Naum, dari hadits Hudzaifah.
Lalu, At-Tirmidzi dan lbnu Hibban, no. 2350 menshahihkannya dari hadits Al-Bara', begitu 2o7 HR. Muslim, no.2715, Adz-Dzikr Waddu'a, Bab Maa Yaquulu lnda An-Naum, At-Tirmidzi'
Firasyihi, Abu
pula Al-Hafizh di kitab Al-Fath, 11198. lmam Ahmad meriwayatkan pada juz 114OO,414, no. 3393, Kitab Ad-Da'awaat, Bab Maa Jaa'a fii Ad-Du'a ldzaa Aawa llaa
dan443 dari hadits lbnu Mas'ud, dan pada juzG|2BT-288 dari hadits Hafshah. Hadits ini Dawud, no' 5053, Kitab Al.Adab, Bab Maa Yaquulu lnda An-Naum, dan lmam Ahmad, A/.
dishahihkan pula oleh Al-Hafizh. Musnad,31153, 167,dan 288, semuanya dari hadits Anas 4l'

216 zadul Ma'ad 1 Zadul Ma'ad Jilid 1 217


utang kami dan cukupkanlah kami dari ket'akiron.tt2q8 2OO)."211

Apabila terbangun di tengah malam, beliau ffi mengucapkan: Lalu beliau ffi mengucaPkan:
.% I
etJ[ij ,u.;4
..
taoa
!'"bi
-J-Yt
J /
,"it t-
've
-/l
U
,fit;i, -:t it air j
. I I ii'r,:ry *u ,rr'lti 9ti:31 4,&l d '3:Lt

?'tS ,W U.\),i4]t *{ui C\,3*t'tt)),'Jy. ;,,yi'ltj ";9\:3t # dt,i:it


o / / o- -
rJ .:^: c,rf,l-J,a

)6"tr Ct ifL,lGr.*:6b ,k "'$,s ,k &ts 'k I'Sq; ,"pt liSS ,P-t


"Tidak ada llah yang berhak disembah dengan benar selain Engkau,
Mahasuci Engkau. Ya Allah, hamba memohon ampunan kepada-Mu
i*I cl,u'#t,Pialt't ,p"93'k u#tS
atas dosaku, hamba memohon kepada-Mu rahmat-Mu, Ya Allah,
tambahkan ilmu kepadaku, jangan gelincirkan hatiku setelah Engkau ,&v ir'r,4t'4t;,.131 e#S 'U *t
memberi petunjuk kepadaku, berikanlah untukku rahmat dari-Mu,
sesungguhny a Engkau Maha P emberi." 20e Y'r ,Li?ivt 'L;'tv'r d:iY J ?v ,J-*v,$S
- z o€ 9 o.otr
Apabila bangun dari tidur, beliau ffi membaca:
-r3.t:Gi
.;l'it aL'i r,.,}!cit ..:JLel
:-tr d5 tstii ti qlt ai^rr "Ya Allah, bagi-Mu segala puji. Engkau cahoya langit dan bumi serta
"segala puji bagi Attah Yang telah menghidupkan kam'i setelah siapa yang ada padanya. Bagi-Mu segala puji' Engkau Pengayom
puji'
mematikan kami dan hanya kepada-Nya tempat berkumpul.210 langit dan bumi serta siopa yang ada padanya' Bagi-Mu segala
Engkau At-Haq (Kebenoran), ianii-Mu adalah benar' pertemuan
Setelah itu beliau & bersiwak. Terkadang beliau membaca 10 ayat
deigan-Mu odalah benar, surga adoloh benar, neroka adalah benar,
di akhir surah Ali Imran, dimulai dari firman-Nya, "Sesungguhnya pada pai nabi adaloh benar, Muhammad adalah benor' dan kiamat
penciptaan langit dan bumi ...," hingga akhir surah. (Ali Imran: 190- adaloh benar. Ya Allah, kepado-Mu hamba menyerahkan diri'
kepada-Mu hamba beriman, atas.Mu hamba bertawakal, kepada-
HR. Muslim, no.2713, Kitab Adz-Dzikr Waddu'a, Bab Maa Yaquulu lnda An-Naum wa
Akhdzi Al-Madhja', At-Tirmidzi, no. 3397, Kitab Ad-Da'awaat, Bab Min Al-Ad'iyah lnda An-
Mu hamba bertaubat, karena Engkau hamba berselisih, dan kepada-
Naum, Abu Dawud, no. 5051, Kitab Al-Adab, Bab Maa Yaquulu lnda An-Naum, dan lmam Mu hamba minta keputusan. Berilah ampunan kepada hamba atas
apa yang teloh hamba lakukan, apa yong belum hamba lakukan'
Ahmad, At-Musnad, 21381,4O4, dan 536, semuanya dari hadits Abu Hurairah ,&. apo
HR. Abu Dawud, no. 5061 , Kitab Al-Adab, Bab Maa Yaquulu Ar-Rajul ldza Ta'ara min Al-
Lail, dalam sanadnya terdapat Abdullah bin Al-Walid bin Qais At-Tujaibi Al-Mishri, beliau
adalah perawi yang layyinul hadits (riwayalnya kurang akurat), seperti dikatakan Al-Hafizh 211 HR. Al-Bukhari, 1t250, Kitab Al-Wudhu, Bab Qira'ah Al-Qur'an Ba'da Al-Hadats' Muslim'
wa Qiyamihi, dari Abdullah
di kitab "AtTaqrib," Walaupun demikian, lbnu Hibban (no. 2359) dan Al Hakim tetap no. 763, Kitab Shatatul Musafirin, Bab Ad-Du'a fii Shalatil Lail
di rumah Maimunah, isteri Nabi #8, y"ng iuga adalah
menshahihkan hadits ini, serta disepakati oleh Adz-Dzahabi. bin Abbas, bahwa beliau bermalam
"Aku berbaring melintang pada
210
HR. Al-Bukhari, 111111, Kitab Ad-Da'awat, Bab Maa Yaquulu ldza Ashbaha, Bab Maa bibi lbnu Abbas (saudara perempuan ibu). Beliau berkata,
panjang bantal'
Yaquulu ldza Naama, dan Bab Wadh'u Yadil Yumna Tahta Al-Khadd Al-Aiman, Kitab At bantal sementara Nabi'Sk Oan keluarganya tidur searah dengan
tiart malam atau beberapa saat sebelum tengah
Tauhid, Bab As-Su'aal bi Asmaa'illah Ta'ala, dari hadits Hudzaifah .lS. lmam Muslim no. n""Jrr[r' *g ninggl-r"tika tengah
dengan
2711, Kitab Adz-Dzikr Waddu'a, Bab Maa Yaquulu lnda An-Naum wa Akhdzi Al-Madhja', ;;1-"r, RJ;rrr"n *E U-"-nSrn tatu duduk mengusap rasa kantuk dari wajahnya
kemudia;belia; membaca sepuluh ayat penutup surah Ali lmran. setelah itu
dari hadits Al-Bara'bin Azib ,Sa. At-Tirmidzi, no. 3413, Kitab Ad-Da'awat, Bab Maa Yad'u tangannya,
bihi lnda An-Naum, Abu Dawud, Kitab Al-Adab, Bab Maa Yaquulu lnda An-Naum, no. beliauberdirimendekatiemberyangtergantung'Beliauberwudhudarinya.Kemudian
Abbas
shalat'" lbnu
5049, dan lbnu Majah, no. 3880, Kitab Ad-Du'a, Bab Maa Yad'u Bihi ldza lntabaha Minal beliau memperbagus wudhunya. Latu beliau 4g berdiri mengerjakan
Lail, semuanya dari hadits Hudzaifah dE. berkata,,,Aku berdiri dan melakukan sama seperti yang beliau # lakukan ..." (Al-Hadits)'

Tarlul Ma'ad lilid 1 2lg


yang hamba rahasiakan, dan apa yang hamba (lakukan)
terang-
terangan. Engkau sembahan hamba. Tidok oda
sembahan yang
berhak disembah dengan benar selain Engkau.,,212

ffi tidur di awar malam dan bangun di akhir malam.


Beliau
Terkadang pula beliau begadang di awar maram
untuk merayani
kemaslahatan kaum Muslimin. Kedua matanya PASAT
tidur namun kedua
hatinya tidak tidur. Apabila beliau W tidur, maka mereka tidak
membangunkannya hingga beliau bangun sendiri. PETUNIUK BELTAU g8
Apabira fo,ris (tidur)
di malam hari, beliau berbaring p"au sisi badan bagian
kanan.
DALAIT{ HAt BERKENDARAAN
sedangkan bila fo'rrs menjerang shubuh, beriau
-"n"-pltkan kedua
lengannya dalam posisi berdiri lalu meletakkan kepalanyu
ai atas telapak
tangannya.213 Demikian dikatakan At_Tirmidzi.

Abu Hatim berkata daram shahih-nya, "Apabira fo,ris (tidur) Beliau ft pernah menunggang kuda, unta, bagal, dan keledai.
di
malam hari, beliau ffi berbantalkan tangan kanannya, Beliau ffi pernah pula menunggang kuda yang diberi pelana dan pernah
dan bila fo,ris
menjelang shubuh, beliau ffi menempatkan kedua menungganginya tanpa pelana. Pada sebagian kesempatan, beliau *
betisnya dalam posisi
berdiri." Menurutku, ini adarah kekeliruan, dan yang benar memacu kudanya berlari kencang. Umumnya beliau ffi menunggang
adarah
riwayat AlTirmidzi. Abu Hatim berkata pura, "rafazh sendirian dan terkadang beliau membonceng di belakangnya
at-ta,ris se-
sungguhnya hanya digunakan untuk tidur menjelang mengendarai unta. Pernah pula beliau ffi membonceng seseorang di
Shubuh.,,
Tidur beliau ffi sangat normar dan inirah tidur paling belakang dan seorang lagi di depan. Mereka berjumlah tiga orang di atas
bermanfaat.
Para tabib menyatakan, tidur yang bermanfaat seekor unta.
adalah 1/3 maram dan
siang, yakni selama 8 jam. O Nabi W pernah membonceng beberapa lakiJaki dan pernah
membonceng sebagian isterinya. Hewan paling banyak ditungganginya
adalah kuda dan unta. Adapun bagal, telah diketahui bahwa beliau ffi
memiliki seekor bagal yang dihadiahkan oleh salah seorang raja, dan
saat itu bagal tidak masyhur di tanah Arab. Bahkan, ketika beliau ffi
diberi hadiah seekor bagal, maka sebagian orang berkata, "Apakah tidak
sebaiknya kita mengawinkan kuda dengan keledai?" Beliau ffi bersabda,
"Sesungguhnya yang melakukan perbuatan itu hanyolah orang-orang
yang tidak mengetohui.'zl4 O
HR. Al-Bukhari, no- 11t101, Kitab Ad-Da'awat, Bab
Ad-Du,a rdza rntabaha
Minar Lair,
Kitab rahajjud, Bab Arrahajjud Bilair, xitao At-tauhio,
wahuwalladzi
Bab eauriilah ra,ara,
Kharaqa As-samawaat war Ardh bir Haq, Bab
eauriilahi ra,ara wujuuhun
Yauma'idzin Nadhirah ilaa Rabbiha Nazhirah, Bab
eauriilahi ra,ara yuriiduuna an
Yubaddiluu Kataamailah, Musrim, no. 749, Kitab
Sharatur Musafirin, Bab Ad-Du,a fii
Shalatil Lail, Muwatha' , 1t21s, Kitab Ar-eur'an, Bab
Maa Jaa.a fii Ad-Du,a, At-Tirmidzi, no.
3414, Kitab Ad-Da'awat, B3b Maa Jaa'a Maa yaquuru
rdzaa eaama Minar Lail rtaa Ash_
shalah, An-Nasa'i, 3/210, Kitab sharatur Lair, Bab
Dzikru Maa yustaftahu bihi Ar_eiyam,
lbnu Majah, no. 1355,Kitab Ar-rqamah, Bab Maa HR. Abu Dawud, no. 2565, Kitab Al-Jihad, Bab Karahiyah Al-Humr Tunzaa Alaa Al-Khail,
Jaa'a fii Ad-Du,a ru.r, or"r, Ar-Rajur
Minal Lail, dan lmam Ahmad, At-Musnad, ,ll2gg,3Og An-Nasa'i, 61224, Kitab Al-Khail, Bab At-Tasydid fii Hamli Al-Hamir Alaa Al-Khail, Ahmad,
dan 358.
HR. AlTirmidzi, Asy-Syama'il, no.257, dan sanadnya Al-Musnad, 1178,95,98, 100, 132, dan 158, serta lbnu Hibban, no. 1639, dari hadits Ali
shahih.
*&,, dan sanadnya shahih.

22O ZadutMa,ad
-Jitid l
PASAT

* Memiliki Kambing dan Budak


Rasulullah ffi juga memiliki kambing, jumlahnya 100 ekor. Beliau B€
tidak suka kambingnya lebih dari jumlah tersebut. Apabila lahir seekor
anak kambing, maka beliau ffi menyembelih seekor kambing dewasa.
Demikian pula, beliau S[ memiliki budak, dari kalangan perempuan dan
laki-[aki.

* Budak yang Beliau BE Merdekakan Lebih Banyak Laki-


Laki Dibanding Perempuan
Adapun mantan budak yang dimerdekakan beliau ffi, kebanyakan
laki-laki dan sedikit perempuan. At-Tirmidzi meriwayatkan dalam
kitabnya, Al-Jami', dari hadits Abu Umamah dan selainnya, dari Nabi
$.8, bahwa beliau bersabda, "Siopo saja yang memerdekakan seorang
Muslim, moka budak itu sebagai pembebas baginyo dari neraka. Setiap
anggota badan budak tersebut akan mencukupi setiap anggota
badannya. Siopo saja di antara seorang Muslim gqng memerdekakan
duo wanita Muslimah, maka keduanyo sebagai pembebos baginya dari
neraka. Setiap dua anggota badan dari kedua budak itu akan mencukupi
satu anggota badannyo. " Beliau berkata, "Derajat hadits ini hasan
shahih."215 Hal ini menunjukkan bahwa memerdekakan budak laki-laki
lebih utama. Memerdekakan satu budak laki-laki sama dengan
memerdekakan dua budak perempuan. Oleh karena itu, kebanyakan
budak yang dimerdekakan beliau #8 adalah laki-laki.

215 Hadits ini shahih bila ditunjang oleh riwayafriwayat pendukungnya. Diriwayatkan oleh At-
Tirmidzi, no. 1547, Kitab An-nadzr Wal Aiman, Bab Maa Jaa'a fii Fadhli Man A'taqa, dari
hadits Abu Umamah. Diriwayatkan juga oleh lmam Ahmad, 41235, Abu Dawud, no. 3967,
Kitab Al-ltq, Bab Ayyu Ar-Riqab Afdhal, dan lbnu Majah, no.2522, Kitab Al-ltq, Bab Al-ltq,
dari hadits Ka'ab bin Murrah atau Murah bin Ka'ab. Sementara Ath-Thabrani
meriwayatkan dari hadits Abdurrahman bin Auf.
I L"fft-Tempat di Mana perempuan Dinilai Separoh
Laki-Laki
Ini adalah sarah satu di antara lima tempat di
mana perempuan
dinilai separoh lakiJaki. Adapun tempat kedua
adarah aqiqah, di mana
bagi perempuan seekor kambing dan bagi laki-laki
aru Lto, kambing,
menurut pandangan mayoritas. Sehubungan
dengan itu, terdapat PASAL
beberapa hadits shahih maupun hasan. Tempat
ketiga adalah
persaksian, di mana persaksian
dua perempuan sebanding dengan
persaksian seorang laki-raki. Tempat
keempat adalah warisan. Dan,
tempat kelima adalah diyat (denda karena pembunuhan).
O * Petunjuk Beliau ffi Tentang Aqad (Transaksi)
Rasulullah ffi pernah menjual dan membeli. Setelah Allah llH
memuliakannya dengan risalah-Nya, beliau &E lebih banyak membeli
daripada menjual. Demikian pula setelah beliau &8 hfrah. Hampir-
hampir tidak dinukil bahwa beliau menjual kecuali sangat sedikit dan
umumnya beliau $[ hanya mewakili orang lain. Seperti penjualan qadah
(bejana) dan hils (alas pelana) dengan sistem lelang. Serta penjualan
budak mudabbar (budak yang dijanjikan akan dimerdekakan setelah
majikan meninggal-penerj.) kepada Ya'qub. Dan, penjualan (barter)
satu budak hitam dengan dua budak.

Adapun pembelian beliau ffi sangailah banyak. Beliau ffi pernah


pula menyewakan dan menyewa. Hanya saja beliau &E lebih banyak
menyewa daripada menyewakan. Sesungguhnya yang dinukil bahwa
beliau pernah menyewakan dirinya-sebelum kenabian-unfuk meng-
gembala kambing. Sebagaimana beliau ffi pernah menyewakan dirinya
pada Khadijah untuk safar membawa hartanya ke Syam.

Kalau transaksi itu bersifat mudharabah (bagi hasil), maka pengelola


kedudukannya sebagai orang kepercayaan, sewaan, wakil, dan sekutu
sekaligus. Dia menempati posisi orang kepercayaan saat mengambil
harta (modal), sebagai wakil saat menggunakan harta, laksana orang
sewaan saat mengerjakan usaha, dan menjadi sekutu ketika mendapat
keuntungan.

Al-Hakim meriwayatkan dalam Mustadrak-nya, dari hadits Ar-Rabi'


bin Badr, dari Abu Az-Zubair, dari Jabir, ia berkata, "Rasulullah ffi
pernah menyewakan dirinya kepada Khadijah binti Khuwailid sebanyak

224 ZadutMa,ad
-Jilid 1
dua kali perjalanan ke Jarasy. setiap satu perjaranan
(unta muda)."216 Beliau berkata, ,,Hadits
disewa satu qalush I\ata'tudaari" (dengan huruf hamzah pada bagian akhir) berasal
ini sanadnya shahih.,, dari kata 'al-mudaaro'oh' yang bermakna menolak atau mengingkari
Dalam kitab An-N,hayah disebutkan, bila dibaca ,Jurasy,, hak (orang lain). Sedangkan bila huruf hamzah tersebut dihapus, maka
maka ia
adalah salah satu distrik di yaman, sementara ia berasal dari kata 'mudaraoh' yang bermakna menolak dengan cara
bila dibaca ,Jarasy, maka
ia adalah negeridi Syam. terbaik.
Penulis (lbnul eayyim) berkata, jika hadits
ini shahih, maka yang Beliau ffi pernah menjadi wakil dan pernah pula mewakilkan.
dimaksud adalah 'Jarasy', negeri yang berada Beliau lebih sering menjadi wakildaripada mewakilkan. Sebagaimana
di syam. Akan tetapi &E
ternyata hadits tersebut tidak shahih. sebab beliau ffi pernah memberi hadiah dan menerima hadiah. Jika menerima
Ar-Rabi, bin Badr di sini
adalah ulailah.217 Beriau diremahkan oreh sejumrah hadiah, beliau membalasnya. Pernah memberi hibah dan minta diberi
pakar hadits. An_
Nasa'i, Ad-Daruquthni, dan Ar-Azdi berkata, "Beriau hibah. Ketika Salamah Al-Akwa' mendapat wanita budak sebagai
seorang yang
matruk (ditinggalkan)." Sepertinya Ar-Hakim mengira
Ar-Rabi, bin Badr bagiannya dari rampasan perang, maka Rasulullah W bersabda
yang dimaksud adarah mantan budak
Tharhah bin Ubaidiilah. kepadanya, "Hibahkanlah dia kepadaku." Salamah menghibahkan
Rasulullah ffi pernah bersekutu (daram usaha).
budak itu kepadanya. Lalu, budak itu dijadikan tebusan kaum Muslimin
Ketika sekutu beriau yang ditawan oleh penduduk Mekah.z1e
ffi datang, beliau bertanya:
Beliau pernah pula mengutang disertai gadai (jaminan) dan
ffi
s;;Yi mengutang tanpa gadai. Sebagaimana beliau pernah meminjam serta
membeli secara tunai dan kredit.
"Tidakkah engkau mengenalku?',
* Jaminan
Orang itu berkata:
Beliau $$ pernah memberi jaminan khusus terhadap Rabb-nya atas
,rc \j 6ltiV ij d"4t
t'

e r,A; & yi amal-amal, di mana orang yang mengerjakannya akan mendapat surga.
Dan, jaminan umum terhadap utang-utang kaum Muslimin yang
"Bukankah engkau adarah sekutuku? meninggal dunia tanpa meninggalkan harta untuk melunasi utangnya.
setaik-baik sekutu adarah
engkau, tidak mengingkari hak, dan tidak pula
b€rtengk31 ,,218 21e HR. Muslim, no. 1755, Kitab Al-Jihad, Bab At-Tanfil wa Fidaa'Al-Muslimin Bil Usara, dari
hadits Salamah bin Al-Akwa', dia berkata, "Kami menyerang Fazarah dan pemimpin kami
HR' Ar-Hakim, At-Mustadrak,3t1g2, dan para perawinya adalah Abu Bakar, beliau ditunjuk langsung oleh Rasulullan #8 ...." Dalam hadits ini
tergorong tsiqah, hanya saja di
dalamnya terdapat tadlis (penyamaran) oleh disebutkan pula, "Aku melepaskan anak panah di antara mereka dengan bukit. Ketika
211
Abu Az-Zubair.
Dalam kitab yang terah dicetak rerturis, "Ariir", mereka melihat anak panah, maka mereka berdiam. Lalu aku datang membawa mereka
tapi ini adarah kesarahan saat penyarinan
naskah' Kemudian sikap penuris (rbnur Qayyim) yang sambil menuntun mereka. Di antara mereka terdapat seorang wanita dari bani Fazarah
mengganggap hadits itu cacat
dengan sebab Ar-Rabi, bin Badr, a""rnggrhny, membawa tikar terbuat dari kulit. Bersamanya anak perempuannya yang sangat cantik.
tiOaXtan tepat. Karena, hadits tersebut
telah dinukir dari jarur yang sama merarui Hammad Aku membawa mereka hingga mendatangi Abu Bakar. Maka Abu Bakar memberikan
bin Mas,adah, sementara beriau
adalah perawi tsrrTah (terpercaya). anak perempuan itu kepadaku sebagai fanfll (bonus sebelum rampasan dibagi-penerj.).
218
HR' Abu Dawud, no. 4g36, Kitab Ar-Adab, Bab Kami datang ke Madinah sementara aku tidak pernah menyingkap pakaian wanita itu.
Karahiyah Ar-Miraa" rbnu Majah, no. 2287,
Kitab At-Tijarah, Bab Asy-syarikah wa Lalu Rasulullah 4 bertemu denganku di pasar seraya bersabda, 'Wahai Salamah,
nr-nrrar'"r"iuh, dan Ahmad, At-Musnad, 3t42s, di
dalamnya disebutkan bahwa As_Sa,ib berkata, ,nl, hibahkan kepadaku wanita itu.' Aku berkata, 'Wahai Rasulullah, sungguh aku telah tertarik
,"nartrngi NuOi &E Jr;liung_orrng padanya dan aku belum pernah menyingkap pakaiannya'. Kemudian Rasulullah 45
memujiku serta menvebulnyebutku. Maka Rasuruilar, g
di antara kalian", yakni tentangnya. Aku berkata, "Engkau
n*.iuo'r,":ff "irni'renin tar,, bertemu denganku keesokan harinya di pasar dan bersabda, 'Wahai Salamah, hibahkan
benar, bapak oan-ffi, sebagai wanita itu kepadaku, demi Allah, bapakmu'. Aku berkata, 'Dia untukmu wahai Rasulullah
tebusannya; engkau adalah sekutuku, engkau "sebaik_baik
mengingkari hak dan tidak bertengkar." Daram-sanadnya
,;k;tr, ;;;ru tidak ffi,Oemi Allah, aku tidak pernah menyingkap pakaiannya'. Rasulullah ffi mengirim wanita
terdapat rbrahim bin-Ar Muhajir itu kepada penduduk Mekah dan menjadikannya sebagai tebusan beberapa orang dari
Af-Bajafi, beriau dikenar tryy.!r!, nnn (haparannya
t<urang akurat;, sementara perawi yang
menerima dari As-Sa,ib maj h u t (tidak dikenal kaum Muslimin yang ditawan di Mekah." Diriwayatkan Abu Dawud, no. 2697, lbnu Majah,
).
no. 2846, dan Ahmad, 4/46.

226 7adril hAa,zd titid l


Bahwa utang itu menjadi tanggung jawab beliau &E dan beliaulah yang Ismailbinlshak(seorangqadhi)pernahberdiskusidenganAbu
akan melunasinya.22o BakarMuhammadbinDawudfuh-Zhahiri.Konon,Ismailtidakmau
menyebut Abu Bakar bin Dawud sebagai
faqih (orang yang memiliki
Dikatakan bahwa hukum itu berlaku umum bagi para pemimpin hari' Abu Bakar
sesudah beliau ffi. Pemimpin adalah penanggung jawab utang kaum
p".uhurnun mendalam tentang agama-penerj')' Suatu
Muslimin bila mereka tidak meninggalkan harta untuk melunasinya. binDawudmengajukanperkarakepadalsmail,hadirpulasaatitulawan
Proses purudilun pun mengharuskan Abu
Bakar bin Dawud
perkaranya.
Sesungguhnya utang itu menjadi tanggungan pemimpin dan dilunasi
dari baitul mool (kas negara). Pendukung pandangan ini berkata, untukbersumpah.Beliaupunbersiap-siapuntukbersumpah.MakaAl-
"Apakah engkau akan bersumpah?
"Sebagaimana pemimpin mewarisi kaum Muslimin yang meninggal dan Qadhi Ismail bertanya kepadanya, ..Apakah
menjawab,
tidak memiliki ahli waris. Demikian pula, pemimpin membayar utangnya
Patutkah orang ,"onni-., bersumpah?'' Beliau
yangmenc"guhkrbersumpah,sementaraAllah$6telahmemerintahkan
apabila ia meninggal dan tidak memiliki harta untuk melunasinya.
Menafkahinya semasa hidupnya bila tak ada yang memberi nafkah Nabi.Nyabersumpahpadatigatempatdalamkitab-Nya.,'Ismail
kepadanya."
bertanya,..Dimanakahitu?''AbuBakarbinDawudmembacakanayat-
dan sejak saat itu
ayat di atas. Maka, Ismail sangat salut dengannya
Rasulullah ffi pernah mewakafkan sebidang tanah miliknya. Beliau beliau pun memanggilnya dengan gelar faqih'
ffi menjadikan tanah itu di jalan Allah. Beliau ffi pernah memberi
syafaat dan minta diberi syafaat. Bahkan, Barirah pernah menolak * Pengecualian dalam SumPah
syafaat beliau 3,k untuk rujuk dengan Mughits. Namun, Nabi B€ tidak Terkadangbeliauwmembuatisfifsno.(pengecualian)dalam
memarahi Barirah dan tidak pula mencelanya. Beliaulah tuntunan serta kafarat (tebusan) sumpah,
sumpahnya, dan terkadang beliau membayar
Pengecualian
taudalan. namun terkadang beliau melangsungkan sumpahnya'
Nabi &E bersumpah lebih dari delapan puluh kesempatan, dan Allah mencegahkonsekuensidarisumpah.Sementarakafaratmenghilangkan
konsekuensi sumpah setelah terpatri' Oleh
karena itu' Allah $6
memerintahkan beliau ffi bersumpah pada tiga kesempatan. Allah $#
berfirman, "Dan mereka bertanya kepadamu, 'Benarkah (azab yang menamakan kafarat sebagai penghalal'
dijanjikan) itu?' Katakanlah, 'Ya, demi Rabbku, sesungguhnya azab itu
* Senda Gurau
adalahbenar'." (Yunus: 53). '
Nabi ffi terkadang bercanda namun' tidak berkata di dalamnya
Dan firman-Nya, "Dan orang-orang kafir itu berkata, 'Hari (kalimat bermakna ganda, di mana
selain kebenaran, melJukan ta,ridh
berbangkit itu tidak akan datang kepada kami'. Kotakanloh, 'Demi yang dimaksud oleh
pendengar memahami makna yang lain dari apa
Rabbku, hari berbangkit itu pasti datang kepado kamu'." (Saba': 3). selain kebenaran'
pembicara-penerj.) namun tidak berucap di dalamnya
Dan firman-Nya, "Orong-orang kafir mengatakan, bahwa mereka Misalnya, beliau ffi hendak pergi ke suatu
tempat' maka beliau
yang ada padanya' dan
sekali-kali tidak akan dibangkitkan. Katakanlah, 'Tidak demikian, demi menanyakan jalan ke tempat lain, sumber air
pendapat serta minta
Rabbku, benar-benar kamu akan dibangkitkan, kemudian akan diberita- seterusnya. Dan, beliau ffi pernah memberi
kan kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan'. Yang demikian itu pendapat.
adalah mudah bagi Allah." (At-Thaghabun: 7).
Nabi&gbiasamenjengukorangsakit'melayatjenazah'memenuhi
janda' orang-orang miskin' dan
undangan, dan berjalan bersama para
22o HR. Al-Bukhari, mereka'
12t29, Kitab Al-Fara'idh, Muslim, no. '1619, Kitab Fara'idh, Bab Man orung-orung lemah, untuk memenuhi kebutuhan
Taraka Maalan Faliwaratsatihi, dari hadits Abu Hurairah, bahwa Nabi ffi bersabda, "Aku
lebih berhak terhadap orang-orang beriman daripada diri mereka, barangsiapa yang TerkadangbeliauWmendengarpujiandaripenyairdanmemberi
meninggal dan memiliki utang, maka akulah yang bertanggung jawab melunasinya, dan dalam pujian
barangsiapa meninggalkan harta, maka untuk ahli warisnya." ganjaran atas pujian itu. Akan tetapi, apa yang dikatakan
Beliau
hanyalah segelintir dari sifat dan perbuatan beliau wyangterpuji'

9gQ TzAt,l ttt,=.I titi.l 1


Tarlrrl AAa'ad lilid 1 2,-q
ffi senantiasa memberi ganjaran terhadap kebenaran.
terhadap manusia selain beliau
Adapun pujian
ffi, maka umumnya adalah kedustaan.
oleh karena itu, Nabi ffi memerintahkan
menaburkan tanah di wajah-
wajah para pemuji.221 r)

PASAL

ffi pernah berlomba jalan kaki dan pernah adu gulat.222


Rasulullah
Beliau $8 juga pernah memperbaiki sandalnya dengan tangannya,
menyulam pakaiannya dengan tangannya, menambal embernya,
memerah kambing miliknya, menjahit bajunya, serta melayani
keluarganya dan dirinya sendiri. Beliau ffi pernah membawa batu bata
bersama para sahabat ketika membangun masjid. Terkadang beliau ffi
mengikat batu di atas perutnya karena lapar. Terkadang pula beliau
merasa kenyang. Beliau melayani tamu dan bertamu. Pernah berbekam
di tengah kepalanya, di atas punggung kakinya, di akhda'ain (urat besar
yang berada pada dua sisi leher), dan di kohil (lokasi yang berada di
antara pundak). Beliau ffi berobat, mengobati dengan besi panas,
namun tidak pernah berobat dengan cara ini. Sebagaimana beliau W
pernah meruqyah namun tidak minta diruqyah. Dan beliau ffi
mencegah orang sakit dari hal-hal yang menyakitkannya.

* Al-Qur'an Mengumpulkan Dasar-Dasar llmu Kesehatan


Dasar ilmu kesehatan ada tiga, yaitu; pencegahan, memelihara
kesehatan, dan mengeluarkan zat berbahaya. Allah $# telah me-
ngumpulkan-ketiga dasar ini-untuk umatnya di tiga tempat dalam
kitab-Nya. Allah $6 mencegah orang sakit menggunakan air karena
khawatir akan membawa dampak buruk. Allah flB berfirman, "Dan iika
kamu sakit, atau sedang bepergian (safar), atau kembqli dari tempat
buang air, atau kamu telah menyentuh perempuan, kemudian kamu
tidak mendapot air, maka bertayamumlah kamu dengan tanah yang baik
221 222
HR Musrim, Ash-shahih, Kitab Az-Zuhd, no. HR. Abu Dawud, no. 4078, K itab Al-Libas, Bab Fii AlrAma'im, At-Tirmidzi, no. 1785, Kitab
3002, dari hadits Ar-Midqad, bahwa
& bersabda, "Apabira rrii*- raiilt para
Rasurulah
pemuji, maka taburkanrah Al-Libas, Bab Al-'Ama'im Alaa Al-Qalanis, dari hadits Abu Al-Hasan Al-Asqalani, dari Abu
tanah di
y?;:,-{:l1i;?lii;,l3tJii}i diriwavatkan jrisa oten eou-oawuo,
no aeoa, nt-ri,miozi,
Ja'far bin Muhammad bin Rukanah, bahwa Rukanah pernah bergulat dengan Nabi *E,
dan Nabi ffi mengalahkannya ...." At-Tirmidzi berkata, "Hadits ini gharib dan sanadnya
tidak valid. Kami tidak mengenal Abu Al-Hasan Al-'Asqalani dan tidak pula lbnu Rukanah."

23O Zadut Ma,ad _Jitid 1


Tzdti \Az'z.l lilid I 9?1
(suci)." (An-Nisa': 43 dan Al-Maa'idah:
6). Ailah membolehkan tayamum
bagi orang sakit sebagai upaya pencegahan
sebagaimana diperbolehkan
bagi orang yang tidak mendapat air.
Berkenaan dengan memelihara kesehatan,
Allah lH berfirman,
"Maka barangsiapa di antara kamu sakit
atau daram p"rlrlonrn (taru ia
berbuka), maka (wajibtah baginya berpuasa)
,"ionyot- hari yang PASAL
ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain," (Al-Baqarah:
membolehkan bagi musafir tidak berpuasa
1g4). Alrah uki PETUNIUK BELTAU B8
di bulan Ramadhan untuk
memelihara kesehatannya. Agar kekuatannya
tidak dikuras secara
DALAIVI HAL MU,AMALAH
bersamaan oleh puasa dan kesuritan safar.
sehingga staminanya
melemah dan kesehatannya menurun.

Kemudian, Allah menjelaskan metode pengeruaran zat berbahaya


dalam firman-Nya tentang mencukur bagi
orang yang sedang ihram. ,Jirco
Nabi ffi
adalah manusia terbaik dalam melakukan mu'amalah
ada di antara kamu yang sakit atau oi
gongguan di keparanya (raru ia
(interaksi sosial). Apabila beliau ffi meminjam (berutang) niscaya akan
bercukur), maka wajibrah atasnya membayar ditunaikan dengan yang lebih baik.223
fidyah itebusan), yaitu;
berpuasa, atau bersedekah, atau berkurban." (Al-Baqarah:
196). Allah dHi Adapdn jika beliau ffi
meminjam seuatu dari seseorang, maka
membolehkan bagi yang sakit dan orang yang
mendapat gangguan di beliau akan menunaikannya, lalu berdoa untuk orang itu seraya meng-
kepalanya saat ihram, untuk mencukur
rambut knpuiunyu, dan ucapkan:
mengeluarkan zat berbahaya dan sel-ser
rusak yang diakibatkan oreh
kutu-seperti terjadi pada diri Ka'ab bin ujrah-atau
sakit. Ketiga perkara ini adalah kaidah dan
diakibatkan oreh
dasar ilmu kesehatan. Allah dH
;t r
"lt ":,z;t,=iit
lt ; 6L_, 4y, A;1 Aas"at liu.
menyebutkan sekelumit dari setiap dasar ifu "semoga Allah memberi berkah kepadamu pada keluarga dan
disertai contohnya, untuk
mengingatkan para hamba akan nikmat_Nya. hartamu, sesungguhnya balasan dari pinjaman (utang) adalah pujian
yang serupa, dalam
memelihara, menjaga kesehatan, dan mengeruark
an zat berbahaya. dan pelunasan."224
semua ifu sebagai wujud rahmat, kelembutan,
dan kasih sayang terhadap Suatu ketika, beliau ffi meminjam dari seseorang sebanyak 40 sha''
mereka. Sesungguhnya Dia Maha Belas Kasih
dan penyayung. O Lalu laki-laki Anshar itu butuh, ia pun mendatangi beliau ffi. Maka,
beliau SE bersabda, "Belum ada sesuatu pun yang datang kepada kami."
I--aki-laki itu hendak berbicara, namun Nabi #8 bersabda, "Jangan
katakqn kecuali kebaikan, sungguh akulah orang paling baik dalam

HR. Al-Bukhari, 5144, Kitab Al-lstiqradh, Muslim, no. 1601, Kitab Al-Musaqah, dari hadits
Abu Hurairah &, ia berkata, "seorang laki-laki datang kepada Nabi ffi dan minta
pelunasan berupa seekor unta. Rasulullah ffi bersabda, 'Berikanlah kepadanya.'Mereka
berkata, 'Kami tidak mendapati kecuali usia yang lebih tua dari unta yang diutang.' Laki-
laki itu berkata, 'Tunaikanlah untukku niscaya Allah akan menunaikan untukmu"
Rasulullah fW bersabda, 'Berikantah kepadanya, sesungguhnya sebaik-baik manusia
adalah yang paling baik di antara mereka dalam melunasi'."
HR. An-Nasa'i ,71314, Kitab Al-Buyu', Bab Al-lstiqradh, lbnu Majah, no. 2424, Kitab Ash-
Shadaqat, Bab Husnul Qadha', dan lmam Ahmad, Al-Musnad, 4136, dari hadits Abdullah
bin Abi Rabi'ah Al-Makhzumi, dan sanadnya kuat.

232 Zadut Ma,ad 1


meminjam." Lalu beliau ffi memberikan kepada laki-laki itu 40 sebagai l<t,1>adabeliau ffi sebelum jatuh tempo minta dilunasi' Beliau H
lrt,rsabda, "Utang itu belum jatuh tempo'" Si yahudi
berkata'
pemberian dan 40 sebagai pelunasan. Dengan demikian, Nabi 4€ telah
memberikan kepadanya sebanyak 80. Hal ini disebutkan oleh Al- "sesungguhnya kalian suka menunda-nunda wahai bani Abdul
Namun'
Bazar.22s Muthalib." Para sahabat beliau ffi bermaksud menyakitinya'
apapun
bcliau H melarang mereka. Kejadian itu tidak menambah
Nabi #E pernah berutang seekor unta. Lalu, pemilik piutang datang sesuatu telah
baginya selain kearifan. Maka si yahudi berkata, "segala
minta dilunasi. Orang itu bersikap kasar terhadap Nabi ffi. Maka, para kecuali satu, yaitu;
aku ketahui darinya di antara tanda-tanda kenabian
sahabat hendak memukulinya. Namun, beliau ffi bersabda, "Biarkanlah baginya selain kearifan'
l<ekerasan orang-orang bodoh tidak menambah
dia, sesungguhnya pemilik hak berhak untuk bicara."226 masuk
oleh karena itu, aku ingin mengetahuinya." Lalu, yahudi tersebut
Pada kali yang lain, Nabi ffi membeli sesuatu, namun tidak lslam.22e O
membawa uang iebagai harganya. Lalu, beliau ffi mendapatkan
keuntungan dari barang itu dan kemudian menjualnya. Keuntungan
tersebut disedekahkan kepada janda-janda dari bani Abdul Muthalib.
Kemudian beliau ffi bersabda, "Aku tidak akan membeli sesuofu sesudoh
ini melainkan aku membawa harganya." Riwayat ini disebutkan oleh
Abu Dawud.227 Tapi, hal ini tidak menafikan jual beli sistem utang
hingga waktu yang ditentukan. Karena, sesungguhnya keduanya
tidaklah sama.
Pernah seorang pemberi piutang menagih utangnya hingga berbuat
kasar kepada beliau &8. Maka, Umar bin Al-Khaththab bermaksud
memukulinya. Namun Nabi &E bersabda, "Cis, wahai I)mar, Aku lebih
butuh untuk engkau suruh melunasi utang, sedangkan dia lebih butuh
untuk engkau suruh agar bersabar.'ZZ8
Seorang yahudi pernah menjual sesuatu k0pada beliau ffi dengan
sistem kredit dalam jangka waktu tertentu. Kemudian yahudi itu datang
olehlbnu.Hibban,no.2105,AbuSyaikhdalamkitab
Dari hadits Abdullah bin Abbas q€F2. Al-Haitsami berkata di kitab Majma'Az-Zawa'id, eSda; 85, dari hadits Muhammad bin Al-Mutawakkil, dari Al-walid
Akhtaq An-Nabix hat:
4/'141, "Hadits ini diriwayatkan oleh Al-Bazzar dan para perawinya termasuk para perawi binMuslim,dariMuhammadbinHamzahbinYusuf,dariayahnya,darikakeknyaAbdullah
kitab Ash-Shahih selain syaikh Al-Bazar, akan tetapi ia tsiqah (terpercaya)." binsalam.Al-HafiztrberkatadikitabAt-lshabah,ketikamenjelaskanbiografiZaidbin Al-
tslgah(terpercaya)
HR. Al-Bukhari, 41394, Kitab Al-Wakalah, Bab Al-Wakalah fii Qadha' Ad-Duyun, Bab il";, no.29oa, pr* p"r"*i sanad hadits ini adalah orang-orang
(dengan lafazh haddatsana
Wakalah Asy-Syahid wa Al-Gha'ib, Kitab Al-lstiqradh, Bab lstiqradh Al-lbil, Bab Hal Yu'tha walid secara tegas meiiwayatkan hadits ini dengan at-tahdits
ielah menceritakan kepada kami, atau telah menceritakan
Akbar minhu, Bab Husnul Qadha', Bab Lishahibil Haqqi Maqalan, Kitab Al-Hibah, Bab Al- atau haddatsani, artinva
Muhammad bin Al-Mutawakkil yang
Hibah Al-Maqbudhah wa Ghairu Maqbudhah, Muslim, no. 1601, Kitab Al-Musaqah, Bab kepadaku-ed.). nOrpun riwayat ini berpulang kepada
Man lstaslafa Syai-an Faqadha Khairan Minhu, dan At-Tirmidzi, no. 1317, Kitab Al-Buyu', dikenaldengantonuRuiAs-SariyyangmeriwayatkandariAl-Walid.AdapunlbnuMa'in
Bab Maa Jaa'a fii lstiqradh Al-Ba'ir, dari hadits Abu Hurairah 4i,. menyatakanbahwaiarawiyangt",T,t,.sudungkanAbuHatimmelemahkannya'lbnuAdy
A'lam'
HR. Abu Dawud, no. 3344, Kitab Al-Buyu', Bab Fii At-Tasydid fii Ad-Dain, dari hadits berkata, "la adalah rawi yang sering keliru " Wallahu
Syarik, dari Simak, dari lkrimah, dari lbnu Abbas. Adapun Syarik bin Abdullah Al Qadhi lbnuAdyberkata,akumendapatkanuntukkisahnyapenguatdarijalurlain.Hanyasajaiakami
menceritakan kepada
seorang perawi yang buruk hapalannya. Sedangkan Simak, riwayatnya dari lkrimah tidak menyebutkan namanya. lbnu sa'ad berkita: Telah
secara khusus mengalami idhthirab (saling kontradiksi). Dengan demikian hadits ini Yazid,te|ahmenceritakanxepaoakamiJarirbinHazim'telahmenceritakankepadakudari
bahwa seorang yahudi
lemah. seseorang yung *";J"ngar dari Az-Zuhri, ia menceritakan Taurat melainkan
HR. Al-Hakim, 2132, serupa dengan itu dan beliau menshahihkannya. Namun pernyataan berkata, tidak ada Muhammad yang disebutkan di dalam
"utupun""irut kisah ini'
ini ditanggapi oleh Adz-Dzahabi dimana beliau berkomentar, "Hadits ini mursal." aku telah melihatnya, kecuali kearifan "' lalu ia melaniutkan

ZadulMa'ad-lilid 1 235
PASAL
PETUNIUK BELTAU
KETIKA BERIATAN SENDIRIAN
DAN BERSAIVIA ORANG LATN

Apabila berjalan, beliau ffi nampak bergoyang. Beliau adalah


manusia paling cepat dalam berjalan namun sangat bagus dan tenang.
Abu Hurairah "S" berkata, "Aku tidak pernah melihat sesuatu yang lebih
bagus daripada Rasulullah &8. Seakan matahari bergerak di wajahnya.
Aku tidak pernah pula melihat seseorang yang lebih cepat berjalan
daripada Rasulullah ffi. Seakan-akan bumi dilipat untuknya. Sungguh
kami mengerahkan upaya kami (berjalan bersamanya) sementara beliau
nampak biasa-biasa saja. "
Ali bin Abi Thalib ,,$6 berkata, "Adapun Rasulullah ffi apabila
berjalan niscaya tampak bergoyang seakan-akan menurun dari
ketinggian." Pada kali lain, Ali ^&, berkata, "Apabila berjalan, beliau ffi
taqalla'." Aku (penulis) berkata, "At-Taqallu ' adalah sesuatu yang tinggi
di permukaan bumi. Sama keadaannya dengan orang yang turun dari
ketinggian. Ia adalah cara jalan orang-orang yang memiliki semangat
tinggi, keteguhan, dan keberanian. Inilah cara jalan paling baik dan lebih
menyenangkan bagi anggota badan serta jauh dari cara jalan al-hawaj
(terburu-buru), muhanoh (merendah ), dan tamauut (lemas).

Orang berjalan mungkin menempuh cara tamawuf, yaitu berjalan


dengan langkah lurus, bagaikan kayu yang dibawa orang. Ini adalah
cara jalan tercela dan buruk. Atau berjalan dengan terburu-buru dan
goncang, sama seperti cara jalan unta yang cepat. Berjalan seperti ini
juga termasuk cara tercela. Cara jalan seperti ini menunjukkan
kedunguan akal orang yang melakukannnya. Terutama jika banyak
menengok ke kiri dan kanan saat berjalan. Atau berjalan dengan cara

Zadul Ma'ad lilid 1 237


merendah. Ia adalah cara berjaran hamba-hamba
Ar-Rahman. Alrah $6 Kesepuluh, at-tabakhtur, yaitu cara jalan orang-orang yang takjub
menyifati mereka dengan har ini daram kitab-Nya.
Seperti tercantum l,rhadap diri sendiri dan sombong. Inilah cara jalan di mana pelakunya
dalam firman-Nya, *Den hamba_hamba Ar_Rahman;
orang_orang yang It,lah dibenamkan Allah tl$ ke perut bumi. Ketika ia melihat kedua
berjalan di muka bumi dengan merendah." (Ar-Furqan:
63). sejumlah sisinya dan merasa takjub terhadap dirinya. Maka ia meronta-ronta
ulama salaf berkata, "Makna 'hantnan'(merendah)
pada ayut ini adalah <l;rlam bumi hingga Hari Kiamat.
tenang dan penuh wibawa tanpa bersikap pongah
dan tidak pura remas.
Ia adalah cara jalan Rasulullah
&8. Meski beliau ffi berjalan dengan cara Cara jalan terbaik di antara kesepuluh gaya ini adalah al-haun
demikian, namun seakan-akan beriau turun dari (merendah) dan takaffu' (sedikit bergoyang).
ketinggian, sepertinya
bumi dilipat untuknya. Hingga orang-orang yang
berjalan dengannya * Cara Jalan Beliau ffi Bersama Para Sahabatnya
harus bersusah payah sementara Rasurullatr
&g ,u-put biasa saja. Har
ini menunjukkan kbpada dua perkara; cara jalan Adapun cara jalan beliau ffi bersama para sahabatnya, mereka
beriau ffi tiaat tamawut
(lemas) dan tidak pura ar-haui(terburu-buru), biasa berjalan di depan, dan beliau &E di belakang mereka. Beliau ffi
akan tetapi cara jarannya
sangat sempurna. bersabda, "Biarkanlah belakangku untuk para malaikol.*z32 Oleh karena
Berjalan ada sepuruh macam, tiga telah disebutkan itu, disebutkan dalam hadits, "Beliau ffi biasa menuntun para
di atas, dan sahabatnya."
keempat, as-sa'yu (berlari kecil). Kelima, ar-ramal,
ia adalah cara
berjalan paling cepat dengan langkahJangkah pendek, Beliau ffi pernah berjalan tanpa alas kaki dan pernah pula berjalan
biasa juga
dinamakan ar-khabab. Daram kitab Ash-shahih memakai alas kaki. Beliau W biasa berjalan bersama sahabat-
dari hadits Ibnu umar,
bahwa Nabi M khabba daram tawafnya sebanyak sahabatnya, baik per individu maupun berkelompok. Dalam suatu
tiga putaran, Iaru
berjalan empat putaran.23o peperangan, beliau ffi berjalan kaki lalu jarinya terluka sehingga darah
Keenam, an-nasalan, yaitu berlari ringan tanpa mengalir darinya. Maka beliau ffi bersabda:
mengganggu orang
berjalan dan tidak pula memayahkannya. Dalam Bukankah engkau hanyalah jari yang terluka.
sebrgian ki tab Musnad
disebutkan bahwa para pejaran kaki mengeluh Di jalan Allah apa yang engkau alami.233
kepada Rasurullah ffi
tentang berjalan saat haji wada,. Maka beliau ,,Bantulah
B5 bersabd a, Adapun beliau W dalam safar sebagai penjaga garis belakang para
dengan an-nasalan."231 ' sahabatnya, menuntun orang lemah dan memboncengnya, serta
Ketujuh, al-khauzara, yaitu cara berjaran dengan mendoakan mereka. Demikian disebutkan oleh Abu Dawud.z3a 0
berrenggak-
lenggok. Dikatakan, cara jaran seperti ini
memiliki unsur gemulai dan
gaya banci.

Kedelap an, al - q ahqara, yaitu berjalan mundur.


Kesembllan, al-jamaza, yaitu berjalan dengan cara
melompat_
lompat.

HR' Al-Bukhari,3t4o1, Kitab Ar-Hajj, Bab Maa Jaa'a fii As-sa,yi Baina Ash_Shafa
Manrvah, Bab Man Thaafa Birbait iiza wa Ar_ HR. Ahmad, Al-Musnad,3/332, lbnu Majah, no. 246, Al-Muqaddimah, Bab Man Kariha an
eadima tvtarkata eabra an yarji,a ilaa Makkata, Yuthi'a, dari Jabir "$i, adapun lafazhnya, "Adapun Nabi ffi apabila berjalan niscaya para
Muslim, no. 1261, Kitab Ar-Hajj, Bab rstihbab
er-iamar fii Ath-Thawaf wa Ar-Umrah, dan sahabatnya berjalan di hadapannya, mereka meninggalkan belakang beliau untuk para
An-Nasa'i, 5/230, Kitab Al-Hajj, Bab Ar_Ramat
ti nt_Ha;; wa Al_Umrah,. malaikat." sanadnya kuat dan dishahihkan oleh Ai-Hakim serta disetujui oleh Adz-
HR. Al-Hakim, At-Mustadrak, 11443 dari hadits
Jabir bin Abduilah secara marfu,dengan Dzahabi.
lafazh, "Hendaktah katian berjaran dengan
crra ai-n"sutan.,,Ar-Hakim mensnaninxannya 233
HR. Al-Bukhari, 6114, dan Muslim, no. 1796, dari hadits Jundab bin Sufyan.
dan disetujui oleh Adz-Dzhahabi. Benarlah yrng ,"r"ka berdua katakan. 2U
"p" HR. Abu Dawud, no. 2639, dari hadits Jabir, adapun sanadnya shahih.

238 Zadut Ma,ad


-Jitid l
PASAL
PETUNIUK BELTAU BE
KETIKA DUDUK DAN BERSANDAR

Beliau W biasa duduk di atas tanah/lantai, di atas tikar, terkadang


pula di atas permadani. Qailah binti Makhramah berkata, "Aku datang
menemui Rasulullah ffi, sementara beliau duduk qurfusha- (menempel-
kan paha ke perut)." Ia berkata pula, "Ketika aku melihat Rasulullah Bf
seperti orang tunduk dan merendah saat duduk, aku pun gemetar
karena takut."

Ketika Ady bin Hatim datang, beliauffi mengajaknya ke rumahnya.


Seorang pelayan wanita memberikan bantal untuk beliau &€ gunakan
sebagai tempat duduk. Namun bantal itu beliau &E letakkan antara
dirinya dengan Ady. Sementara beliau $8 duduk di atas lantai. Ady
berkata, "Tahulah aku bahwa beliau bukan raja."
Terkadang beliau W berbaring terlentang, dan terkadang
meletakkan salah satu kakinya di atas kaki yang satunya. Beliau
terkadang bersandar pada bantal dan terkadang pula bertelekan pada
sisi kirinya atau sisi kanannya. Apabila beliau BE butuh keluar maka
terkadang bertopang pada sebagian sahabatnya karena lemah. C

TsArrl AAr'rrl lili.l 1 ,rA1


PASAT
PETUNIUK BELTAU Bg
SAAT BUANG HA|AT

Apabila masuk tempat buang hajat, beliau ffi biasa mengucapkan,

4ar:lt
"itt f"')t,qu.Lb $t'c+"&i $l',r;;lt

*1'
"Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari al-khubuts
dan ol-khaba' its."235 " Dari ar-rijs an-najis asy-syaithan yang terkutuk."
Apabila keluar (dari tempat buang hajat), beliau ffi mengucapkan,

.ut*
" (Aku memohon) ampunan-Mu. "236

235
HR. Al-Bukhari, 11212, Kitab Al-Wudhu, Bab Maa Yaquulu ldza Dakhala Al-Khalaa', Kitab
Ad-Da'awat, Bab Ad-Du'a' lnda Al-Khala', Muslim, no. 375, Kitab Al-Haidh, Bab Maa
Yaquulu ldza Dakhala Al-Khala', At-Tirmidzi, no. 5, Kitab Ath-Thaharah, Bab Maa Yaquulu
ldza Dakhala Al-Khalaa', Abu Dawud, no. 4, Kitab Ath-Thaharah, Bab Maa Yaquulu Ar-
Rajul ldza Dakhala Al-Khala', An-Nasa'i, 1120, Kitab Ath-Thaharah, Bab Al-Qaul lnda
Dukhul Al-Khala', dan Ahmad, Al-Musnad, 3i99, 101, dan 282, semuanya dari Anas bin
Malik. Adapun lafazh, "Ar-Rijs An-Najis Asy-Syaithan terkutuk" adalah tambahan yang
diriwayatkan lbnu Majah, no. 299, dari hadits Abu Umamah, tapi sanadnya lemah.
HR. At-Tirmidzi, no. 7, Kitab Ath-Thaharah, Bab Maa Yaquulu ldza Kharaja min Al-
Khala',Abu Dawud, no. 30, Kitab Ath-Thaharah, Bab Maa Yaquulu Ar-Rajul ldzaa Kharaia
min Al-Khala', lbnu Majah, no. 300, Kitab Ath-Thaharah, Bab Maa Yaquulu ldzaa Kharaja
min Al-Khala', Ahmad, Al-Musnad, 6/155. At-Tirmidzi berkata, "Hadits ini hasan gharib."
Statusnya seperti apa yang beliau katakan. Hadits ini dishahihkan oleh lbnu Khuzaimah,
no. 90, lbnu Hibban, Al-Hakim, 1/158. An-Nawawi berkata dalam kitab Syarh Al-
Muhadzab, "Derajat hadits ini hasan shahih."

Zadul Ma'ad lilid 1 243


Terkadang beliau ffi istinja' (bersuci) menggunakan
air, atau beliau ffi kencing berdiri ketika berada di tempat pembuangan sampah.
beristinja' menggunakan batu, terkadang pura menggabungkan 'l-empat
kedua- seperti ini umumnya sedikit menonjol di atas permukaan tanah.
nya. Apabila beliau hendak buang hajat ketika daram perlalanan,
beliau Kalau seseorang kencing di tempat ifu sambil jongkok, niscaya percikan
pergi hingga jauh dari para sahabatnya, terkadang
luruti.yu mencapai kencing akan mengenainya. Sementara saat itu Nabi $i$ menutup diri
sekitar dua mil.
dengan h.rmpukan sampah tadi dan menempatkannya antara dirinya
Beliau 48 terkadang menutup diri saat buang hajat dengan dengan pagar kebun. Maka, tak ada pilihan lain kecuali harus kencing
tembok,
terkadang dengan pagar kebun kurma, terkadang pula berdiri. Wallahu A'lam.
dengan
pepohonan di lembah.
AlTirmidzi menyebutkan dari Umar bin Al-Khaththab, ia berkata,
Apabila beliau ffi hendak kencing di tanah yang keras, "Nabi ffi melihatku saat aku kencing berdiri. Beliau bersabda, 'Wahai
beliau
mengambil ranting kayu laru menusuk-nusuk tanah hinggu (Jmar, jangan kencing berdiri'." umar berkata, "Aku pun tidak pernah
lembur,
kemudian beliau ffi kencing padanya. kencing berdiri setelah 11r.tt240 AlTirmidzi berkata, "Hadits ini hanya
* Apakah Boleh Kencing Berdiri? dimarfu'kan kepada Nabi ffi oleh Abdul Karim bin Al-Mukhariq.
Sementara beliau seorang perawi lemah menurut para ahli hadits."
Umumnya beliau $k, memilih tanah yang gembur untuk kencing,
dan Dalam Musnad Al-Bazar dan selainnya disebutkan dari hadits
kebanyakan beliau ffi kencing sambil jongkok, sampai
Aisyah q8k-, Abdullah bin Buraidah dari ayahnya, bahwa Rasulullah ffi bersabda,
berkata, "Barangsiapa menceritakan kepada karian tahwa "Tiga perkara termasuk perbuatan kurang beradab; seseorang kencing
beliau &E
kencing sambil berdiri, maka janganlah kalian membenarkannya.
Beliau berdiri, atau menyapu keningnya sebelum selesai shalatnya, atau meniup
tidak pernah kencing melainkan dalam posisi jongkok.',237
soat sujudnya."241 Hadits ini diriwayatkan oleh AlTirmidzi dan beliau
Imam Muslim meriwayatkan dalam kitab shoh ih-nya dari
hadits berkomentar, "Dia tidak akurat." Al-Bazar berkata, "Kami tidak
Hudzaifah, "Bahwa beliau ffi kencing dalam posisi berdiri.,,z38
Menyikapi mengetahui orang yang meriwayatkannya dari Abdullah bin Buraidah
hal ini, sebagian ulama berkata, "Hadits ini adalah penjelasan kecuali Sa'id bin Ubaidillah." Tapi beliau tidak mengemukakan cacat
tentang
bolehnya perbuatan itu.,, Sebagian lagi berkata, ,,Nabi
ffi melakukunnyu apapun terhadapnya. Sementara Ibnu Abi Hatim berkata, "Dia adalah
karena rasa sakit yang ada pada kedua ma'badhz3e penduduk Basrah, seorang perawi tsiqah lagi masyhur."
beriau ffi.,, pendapat
lain mengatakan bahwa Nabi ffi melakukan hal itu untuk
kesembuhan. Terkadang setelah keluar dari tempat buang hajat, beliau W
Imam fuy-syafi'i berkata, "orang-orang arab menyembuhkan
sakit fulang membaca Al-Qur'an. Menjadi kebiasaan beliau isfinjo' dan istijmar
belakang dengan cara kencing berdiri." Namun yang
benar bahwa Nabi (bersuci/cebok menggunakan batu) dengan tangan kiri. Beliau BE tidak
ffi melakukannya untuk menjaga tidak terkena percikan kencing. sebab pemah melakukan apapun di antara perbuatan orang-orang yang
tertimpa cobaan was-was, seperti menarik dzakar (penis), berdehem,
HR. At-Tirmidzi, no. 12, An-Nasa'i, 1t26, dan rbnu Majah,
syarik Al-Qadhi, perawi yang dikenar jerek haparannya.
no. 307, di daramnya terdapat melompat, memegang tali, mempertinggi tempat, menaruh kapas di
Akan tetapi beriau didukung oreh
sufyan seperti dikutip lmam Ahmad, 6/136 dan 192, makasanadnya
shahih.
selangkangan, menyiram air pada kapas tersebut, memperhatikan sisa-
HR. Al-Bukhari, 11283, Kitab Ar wudhu, Bab Ar Baur
eaiman wa eaidan, Bab Ar Baur inda
haajah wa At rasattur bir Ha'ith, Bab Al Baul lnda siyathati
eaumin, xiiao Rl Madzhalim, HR. At-Tirmidzi, no. 12, secara mu'allaq, dan lbnu Majah, no. 308, secara maushul namun
Bab Al wuquf wa Ar lBaur rnda siyathati eaumin. Musrim,
no.273, Kitab Ath rhaharah, derajatnya lemah seperti dikatakan At-Tirmidzi. Sebab Abdul Karim bin Abi Al-Mukhariq
Bab Al Mashu Ara Ar Khuffain. Tirmidzi, no. 13, Kitab
Ath rhaharah, Bab Ar Rukhshah fi Ar
Baul Qai'man. Abu Dawud, no. 23, Kitab Ath rhaharah, disepakati tentang kelemahannya.
Bab Ar Baur ea-iman. An Nasa,i,
HR. Al-Bazar, dari jalur Nashr bin Ali, Abdullah bin Dawud menceritakan kepada kami,
241
1125, Kitab Ath rhaharah, Bab Ar Rukhsah fi
Ar Baur fi As shahra. ea.iman. rbnu Majah,
no. 305, Kitab Ath rhaharah, Bab Maa Ja'a fi Ar Bauri
ea'iman. Ahmad, Ar Musnad, 5r3g2,
Sa'id bin Ubaidillah menceritakan kepada kami, Abdullah bin Buraidah menceritakan
394' 402' semuanya dari hadits Hudzaifah. Dikeruarkan pura kepada kami, dari ayahnya. Derajat Sanad ini hasan. Al-Badar Al-'Aini menshashihkannya
oreh ronu va;an, no. 306,
dan Ahmad, Al Musnad,4t246 dari hadits Al Mughirah dalam kitab Umdatul Qari' 31135. Al-Haitsami menyebutkan pula pada kilab Maima' Az-
bin Syu,bah.
Ma'badh adalah bagian berakang rutut. Daram kitab Zadur Zawa'id, 2/83, Kitab Ash-Shalah, Bab Mashu Al-Jabhah fii Ash-Shalah, dari riwayat Al-
Ma,ad yang terah dicetak Bazar dan Ath-Thabrani di kitab Al-Ausath, dari Buraidah. Beliau berkata, "Para perawi
tertulis "pada ma'bath (ketiak) beliau ffi," dan ini adalah
kekeliruan penyatirian nastatr.
riwayat Al-Bazar adalah para perawi kitab Ash-Shahrh."

244 Zadut Ma,ad l qrAtr


sisa air kencing, dan rain-rain
yang merupakan bid,ah
was. Dinukil dari b^9liau orang_orang was_
ffi, bal-,*- apabila kencing, beliau menarik
dzakamya tiga kali.2a2 Oinukil
demikian' Akan tetapi tak
ori" U.n*a beliau ffi memerintahkan
ada.i*uyat,h.h,h *"""r.*
dan tidak pula perintannvu. #rururu, beriau $f
Demikian aiseu'utt<an abu
fi::i- Ja,far Al_
Apabila seseorang memberi
salam saat beliau # kencing, PASAL
menjawab salam tersebut. beliau tidak
Hal ini ai."ur1."" l;# ffi; PETUNIUK BELTAU
shohihnya dari Ibnu Umar.2a3
Ar ,J;;
daram
meriwayatkan daram Musnadnya
kitab ffi
sehubungan dengan kisah
ini, bahwui"liuu ffi m"njar"Cl"fu_ MENGENAI FITRAH DAN HAL-HAL
Ialu beliau &E bersaua u, "Hrnyr"ii' tersebut,
khawatir engkau berkata, 'eri
,t u menjawab sarammu karena YANG MENYERTAINYA
saram kepadanya namun
Apabira^"ilteri
tidak menjaw ab saramku'. dia
ini maka jangan member.i siram
;"i;" merihatku- dar am- kondisiseperti
t
me nj aw ob sol omm u.,, "ori"r" sesungguhnya aku tidak akan
r.unn b".kuta, Uu-rgf uiiyu; I J_,,.,u"
tdu
dua kali. Dikatakan, bahwahajio terjadi Pada pembahasan terdahulu telah disebutkan apakah Nabi B5
fra*il_ lebih shahih karena berasaldari
hadits Adh-Dhahhak bin
urr-"", auri'tturi,, dari Ibnu U.iur. s"aungr.un dilahirkan dalam keadaan dikhitan, atau beliau dikhitan oleh para
hadits AJ-Bazar berasar dari
riwayarai, gukur-*icit rakiJaki malaikat pada pertama kali dadanya dibelah, atau dikhitan oleh
Abdullah bin Umar_*dari keturunan
Nafi,, iu.i iir, Umar. Dikatakan, kakeknya Abdul Muthalib?
yang dimaksud adalah Abu
Abu Bakar bin umar bin AbdunahmanBakar
Abdullah bin Umar. Riwavar
beriau ai*r.ir Imam Mrrik;;;
bin Beliau ffi
menyukai mendahulukan yang kanan ketika memakai
Tapi Adh-Dhahhak lebih tsiqah serainnya. sandal, menyisir, bersuci, mengambil, dan memberi. Tangan kanannya
t,"*;;;r) daripada Abu Bakar.2a untuk makan, minum, dan bersuci. Sedangkan tangan kirinya untuk
Apab,a Nabi ffi b.tinja menggunakan
memukulkan tangannya ke air, sesudah itu beriau
'frung cebok dan membersihkan kotoran.
tanah. go.c,r. jongkok un*t
niscaya beliau &E tiaak menyingkap hajat,
r."i."r. hingfa dekat ke tanah. c Petunjuk beliau &E dalam mencukur rambut adalah membiarkan
seluruhnya atau mencukur semuanya. Beliau ffi tidak pernah mencukur
242 sebagian dan meninggalkan sebagian yang lain. Tidak pernah dinukil
HR. lbnu Majah, no. 326
dan Ahmad, 41347, dansanadnya
243
HR Musrim' no 370' Kitab Ar-Haidh, lemah. bahwa beliau ffi mencukur rambut kepalanya kecuali saat ibadah haji.
Bab At-Tayamum, At-Tirmidzi,
Thaharah' Bab Fii Karahati
Raddi er:i"# no. g0, Kitab Ath-
Ath-Thaharah, Bab Avrrraddu Abu Dawud, no. 16, Kirab Nabi 48 menyukai siwak (gosok gigi) dan beliau biasa bersiwak baik
"i.r*iLr,"*"dhi.,
ns_Satam W-anivL'"rUr,,
An_Nasa,i, 1/36,
l#1, -ii,',. Kitab Ath_ saat tidak puasa maupun ketika puasa. Beliau bersiwak ketika bangun
*t m}tiV"t',lffi
'

JH TI*,,1',,::;: u; n, n o s sa Kit,';
rh a h a ra h,
Pernyataan ini disebutkan
" tidur, saat wudhu, hendak shalat, dan ketika masuk rumah. Adapun
Abdur Haq daram kitabny a At-Ahkam,
oteh Az-Zaira'i dalam kitab
N""nn, ii-i"vz;. ti;#.*" dan dinukir dari beliau siwak beliau &E adalah kayu Arook.
disebutkan pada kitab Ar-Mu.ntaqa tegas mengenai namanya
n"l.'il i":rvz'tbnu Ar-Jarud. Blriau berkata, terah
menceritakan kepada kami
Muhammaa ot'yit,v", terah terah Beliau ffi banyak menggunakan minyak wangi dan menyukai
Abduttah bin Raja', t"r"n,r*."rii"t"" menceritakan kepada kami
menceritakan kepadaku Abu.Bakar r"i"#',1'""r, ar,,o yakni Abu sarairah, wewangian. Disebutkan bahwa beliau biasa menggunakan an-
irl,
vrt"i'r-o'* o,n ooorrr"hman bin Abdurah
terah
nuwarah2as (batu yang dibakar atau zat sejenisnya yang digunakan untuk
Hffi:IrlL:HfT;,#,' noi,ii"i'
Nari', dari
f"T,g,3l ia menyeburkan hadits
bin

As-s raj, ;; ;s;il;;;' ;;{T ;i:tX'il:,,ffi.TTlJt l[:


,l: 245
hadits ini adalah perawiisrqah
(terpercav"i --""' "' ffi ffi fl i: :A-*:; HR. lbnu Majah, no. 3751, Al-Adab, Bab Al-lthlaa'Binnuwarah, no. 3751, dari jalur Habib
bin Abi Tsabit dari Ummu Salamah. Para perawinya tergolong tsiqah hanya saja Habib bin
Tsabit tidak mendengar riwayat dari Ummu Salamah. Dengan demikian statusnya

246 Zadut Ma,ad _Jilid t


menghilangkan bulu kemaluan_penerj.
).
Beliau ffi memiliki tempat celak yang digunakannya untuk bercelak
Awalnya beliau ffi menyisir rambut moder os-sod/ setiap malam saat akan tidur, tiga kali untuk setiap satu mata.2a7
kemudian diganti
model al-faraq. Adapun moder ar-faraq adalah rambut
diberah dua, Para sahabat berbeda pendapat tentang menyemir rambut. Anas
setiap belahannya memiliki ujung tersendiri.
sedangkan moder os_sod/ berkata, "Nabi &8 tidak pernah menyemir rambut." Sementara menurut
adalah rambut dijulurkan ke belakang tanpa membagi
dua bagian. Abu Hurairah .:$il, beliau ffi pernah menyemir rambut. Sementara itu,
Nabi ffi tidak pernah masuk hammam (tempat pemandian), Hammad bin Salamah meriwayatkan dari Humaid dari Anas, beliau
dan
barangkali beliau tidak pernah melihatnya. Adapun berkata, "Aku melihat rambut Rasulullah ffi disemir." Hammad berkata,
hadits-hadits
mengenai hammam tak satupun yang shahih.2a6 telah menceritakan kepadaku Abdullah bin Muhammad bin Uqail, ia
berkata, "Aku melihat rambut Rasulullah 48 yang berada di tempat Anas
munqathi' Namun di terdapat sejumrah riwayat mengenai persoaran disemir." Sebagian mengatakan bahwa perbuatan Rasulullah ffi yang
sebagaimana dikutip oreh .sana ini
Asy-syaukani daiam kitab Niitut eutnzr, ilrio, ritru nff- sering menggunakan minyak rambut menyebabkan rambutnya berubah
Thaharah, Bab Al-lthlaa' Binnuwarah,. Silahkan
lihat kembali.
P.enulis (lbnul Qayyim) melakukan kekeliruan kemerahan. Olehnya, disangka rambut beliau W disemir. Padahalbeliau
ketika menafikan hal ini. sungguh telah
disebutkan tentang hammam tiga hadits shahih, yaitu:
W tidak pernah menyemir rambutnya.
Pertama, hadits Jabir dari Nabi W, ,,Barangsiapa
beriman kepada Ailah dan Hari
Kemudian, maka janganrah ia memasukkan
kekasihnya ke datam hammam (tempat Abu Rimtsah berkata, "Aku datang kepada Rasulullah ffi bersama
pemandian). Barangsiapa beriman kepada
Ailah dan h'ari xemudiii iiir"lrngunhn iu anakku. Beliau bertanya, 'Apakah ini anakmu?' Aku berkata, 'Benar,
masuk ke hammam kecuari mengenakan sarung.
Barangsiapa beriman kepada Attah dan
Hai Akhir, maka janganrah ia duduk di suatu-jamuan yang saksikanlah dia'. Beliau M bersabda, 'Jangan engkau berlaku buruk
diedarkan padanya khamar
terhadapnya dan janganlah dia berlaku buruk terhadapmu'. " Beliau
(minuman keras)." Diriwayatkan oreh Ar-Hakim
daram kitab At-Mustadrak, 4t2[g, At_
Tirmidzi, no.2802, An-Nasa'i, 1/1gg khusus bagian
awarnya. Hadits ini dishahihkan oreh
Al-Hakim dan disetujui oreh Adz-Dzahabi. At-Trimidzi
berkata, ,,Hadits ini hasan gnarib.,, berkata, "Aku melihat ubannya berwarna merah."248 AlTirmidzi berkata,
Al-Hafizh lbnu Hajar berpgnd.angan bahwa sanadn ya jayyid
riwayat pendukung seperti disebutkan pada
(bagus). r" ,urilir,i beberapa "lni adalah riwayat paling baik dalam masalah ini serta lebih terperinci.
kitab Ar-Targhib waftarhib, 1/Bg, 91, Kitab
Ath-Thaharah, Bab At-Tarhib Min Dukhur Ar-Rijar
Ar-Hammam Bighairi Uzurin, dan kitab Sebab riwayat-riwayat shahih menyebutkan bahwa Nabi &$ tidak sempat
Majma'Az-Zawa'id, 11277 dan 279. Derajat hadits
ini shahih. beruban."
Kedua, hadits Ummu Darda diriwayatkan oreh rmam
Ahmad, 6/361, dan 362, Ad_Daurabi
dalam kitab Ar-Kuna wa Ar-Atqab,21134, merarui
dua sanad, sarah satunya shahih dan
dikuatkan oleh Ar-Mundzif, (Ummu Darda) berkata, ,,Aku keruar dari hammam
didapati oreh Rasuruilah ft- lelyau
Beriau bertanya, 'Daii mana engkau, wahai
raru
nmmu Darda?,ra katian kepada rumah yang dinamakan hammam." Mereka berkata, "Wahai Rasulullah,
menjawab, 'Dari hammam'. Beriau bersaLda, 'Demi
Zat ying jiwaku rurii, ai rangan_ sesungguhnya ia menghilangkan kotoran dan memberi manfaat bagi yang sakit." Beliau
Nyg' tak seorang pun wa.nlta yang menanggatkan pakaiannya
di rumah serain rumah bersabda, "Barangsiapa memasukinya hendaklah menutup drn." Hadits ini dishahihkan
salah seorang ibunya, merainkan ia tetah niiyooex
setiap tirai antara dirinya dengan Ar_
Rahman'-" Hadits ini disebutkan Ar-Haitsami oi xituu oleh Al-Hakim dan disetujui oleh Adz-Dzahabi. Ath-Thabrani meriwayatkan dalam kitab A/-
Ar_Majma, 11277, dan oeiiau oerrata, Kabi r, 31 1 031 1, dan Ad h-Dhiya' Al-Maqd isi di kitab Al- M ukhta rah.
"Diriwayatkan oreh rmam Ahmad serta
Ath-Thabrani di kitab Ar-Kabir merarui sejumrah
sanad- Para perawi sarah satu sanad itu termasuk perawi HR. At-Tirmidzi, no. 2049, Kitab Ath-Thibb, Bab Maa Jaa'a fii As-Su'uth wa Ghairihi, lbnu
kitab Ash-shahih.,,
Ketiga, hadits Abu AI-Marih ia berkata, "sekerompok Majah, no. 3499, Kitab Ath-Thibb, Bab Manikhtahala Witran, Ahmad, Al-Musnad, 11354'
wanita penduduk syam masuk dan AlTirmidzi, hal. 48-49, Asy-Syama'il, dari hadits lbnu Abbas, namun dalam sanadnya
menemui nysyal
€9, . ra berkata, 'Dari manakah karian?' Mereka menjawab, ,Berasar terdapat Abbad bin Manshur, dimana beliau adalah perawi lemah karena hapalannya
dari penduduk Syam'. ra berkata, 'Barangkari karian
dari Ar-Kurah rr,"trl iirl* wanita- yang jelek serta sifatnya sebagai mudallis ditambah lagi kerusakan hapalannya.
wanitanya masuk ke tempartempat pemindian?'
Mereka menjawab, ,Benar,. ra berkata,
'Ketahuitah, sesungguhnya aku mendenga, Sehubungan dengan masalah ini dinukil pula dari Anas sebagaimana dikutip Abu Asy-
nasutultan 4g;;;.il, #'i".rurg pun
wanita yang melepaskan kainnya pada setain rumahnya Syaikh di kitab Akhtaq An-Nabi ffi, nat. 183, melalui sanad iayyid. Adapun lafazhnya'
melainkan telah menyobek apa "Beliau W biasa bercelak pada matanya yang kanan tiga kali, dan matanya yang kiri dua
di antara dirinya dengan Arah ta'ara'." Diriwayatkan
llng.la
Tirmidzi, no.2804, dan rbnu Majah, no. 3750,
Abu Dawud, no.4010, At_ kali." Hadits ini memiliki riwayat pendukung dari hadits lbnu Umar yang dikutip oleh Ath-
Hadits ini dinyatakan hasan oreh At_Tirmidzi
serta dishahihkan oreh Ar-Hakim, 4r2*g dan disetujui Thabrani di kilab Al-Kabir,3l119l1. Tapi dalam sanadnya terdapat dua kelemahan, hanya
Adz-Dzahabi. Dan apa yang saja tetap layak dijadikan sebagai riwayat pendukung.
dikatakan keduanya adalah tepat.
Hadits-hadits ini menekankan keharusan membuat HR. Abu Dawud, no 4495, Kitab Ad-Diyat, Bab Laa Yu'khadzu Ahadun Bijazirati Akhiihi au
hammam (tempat pemandian) di Abiihi, An-Nasa'i, B/53, Kitab Al-Qasamah, Bab Hal Yu'khadzu Ahadun Bijazirati Ghairihi,
rumah-rumah. Ar-Hakim, 4r28g, meriwayatkan
dari rbnu Abbas iari 'ruaui &8,- "Takuilah Ahmad, Al-Musnad,21226-227, dan AlTirmidzi, no. 44, Asy-Syama'i|,. Sanadnya shahih.

248 Zadut Ma,ad


-Jitid 1
Hammad bin saramah berkata, diriwayatkan
dari simak bin Harb, nya.""2 Riwayat ini tidak semakna dengan riwayat sebelumnya. Sebab
"Dikatakan kepada Jabir, 'Apakah
ada uban di (rambut) kepara raihan tidak umum diminati dan telah menjadi kebiasaan untuk
Rasulullah 3k?' Beliau menjawab, 'Tak
ada di rambut kepala beliau &E diberikan secara gratis. Berbeda dengan misk (kesturi), anbar, ghaliyah,
uban' Hanya saja beberapa herai rambut di
bagian tengah keparanya dan yang sepertinya. Akan tetapi telah dinukil melalui jalur shahih dari
apabila beliau memakai minyak rambut. Aku
kira itu adarah minyak beliau ffi, dari Azrah bin Tsabit, dari Tsumamah, Anas berkata, "Adalah
rambut'."
Rasulullah ffi tidak menolak ath-thib (minyak wangi)."2s3
Anas berkata, "Rasururah & biasa memperbanyak meminyaki
(rambut) kepala dan janggutnya.
Adapun hadits Ibnu Umar yang beliau marfu'kan kepada Nabi &,
Banyak menggunakan qino, (penutup "Tigo perkara tidak ditolak; bantal, ad-duhn (minyak oles), dan susu,"
kepala) seakan palgiannya adalah pakain penjual
minyak.;,zae adalah hadits ma'lul (memiliki cacat). Hadits ini diriwayatkan AlTirmidzi
Beliau w suka menyisir, terkadang beriau menyisir sendiri,
dan beliau menyebutkan cacatnya. Aku tidak ingat saat ini apa yang
terkadang pula disisir oleh Aisyah. Rambut
beliau di atas al-iummah dan dikatakan mengenai hadits itu. Hanya saja ia berasal dari riwayat
di bawah al-wafrah.Zso Adapun jummah beliau Abdullah bin Muslim bin Jundab dari ayahnya dari lbnu Umar c#E-,.254
ffi hingga iutu. kedua
cupingnva. Jika lebih daripada itu maka
dijadikan empat kepang. Disebutkan dalam riwayat mursal Abu Utsman An-Nahdi, ia
Ummu Hani'berkata, "Rasulullah
ffi datang kepada kami di Mekah dan berkata, Rasulullah ffi bersabda, "Apabila salah seorong di antara kamu
beliau memiliki empat ghada'ir." Adapun ghada-ir
adarah dhafa,ir diberi raihan, maka janganlqh ia menolaknyo, sesungguhnyo ia keluor
(kepang rambut). Derajat hadits
ini shahih.251 dari surga."255
Beliau .& tidak pernah menorak minyak
wangi. Dinukil dari beliau Rasulullah &8 memitiki sukkah256 yang digunakan saat memakai
dalam shahih Musrim, bahwa beriau
ffi bersabd-a, "Barongsiapa yang
ditawarkan padanya raihan maka janganrah
ia menoraknya. se- HR. Muslim, no. 2253, Kitab Al-Alfazh Minal Adab, Bab lsti'mal Al-Misk, Abu Dawud, no.
sungguhnya aromanya baik dan ringan
dibawa." Demikian rafazhhadits 4172,Kitab At-Tarajjul, Bab Fii Raddi Ath-Thib, An-Nasa'i, 8/189, Kitab Az-Zinah, Bab Ath-
yang sesungguhnya. Adapun sebagian perawi Thibb, sesuai dengan versi riwayat kedua.
menukir dengan lafazh, HR. Al-Bukhari, 101312, Kitab Al-Libas, Bab Man Lam Yarud Ath-Thibb, Kitab Al-Hibah,
"Barangsiapa ditawarkan padanya
minyak wangi, janganrah ia menorak- Bab Maa Laa Yuraddu Minal Hadiyah, At-Tirmidzi, no. 2790, Kitab Al-Adab, Bab Maa
Jaa'a fii Karahiyah Raddi Ath-Thib, dan An-Nasa'i,8/189, Kitab Az-Zinah,. AtTirmidzi
HR' At-Tirmidzi, Asy-syama'ir, no. 32. sanadnya berkata, "Derajat hadits ini hasan shahih." Dalam kitab Zadul Ma'ad yang telah dicetak
remah di daramnya terdapat Ar_Rabi, bin
Shabih dan yazid bin Aban Ar_Ruqasyi, f,eOuanya tertulis, "Urwah bin Tsabit," dan ini adalah kekeliruan penyalinan naskah.
ldalah perawi temah.
HR' At-Tirmidzi, no. 1755, Kitab Ar-Libas, HR. At-Tirmidzi, no.2791, Kitab Al-Adab, Bab Maa Jaa'a fii Karahiyah Radd Ath-Thib, dan
Bab Fii Ar-Jummah
wattikhadz Asy_sya,ar, dan
di kitab Asy-syama'il, no. 24, Abu Dawud, no. Abu Nu'aim, Tarikh Ashbahan, 1199. Sanadnya hasan dan tidak ada illat (cacal) padanya.
l.3;T,Kitab Alraral'jul, Bab Maa Jaa.a fii Sesungguhnya At-Tirmidzi tidak mengenal dengan baik keadaan Abdullah bin Muslim.
Asy-Sya'ar, rbnu Majah, no 36!5, Kitab',A,-Libas,
Bab rtt,khaoz Ar-Jummah wa Adz- Tapi keadaan beliau diketahui Abu Zur'ah Ar-Razi sehingga beliau berkomentar, "Dia
Dzawa'ib, Ahmad, Ar-Musnad,6/10g dan
11g. sanadnya hasan. At-TirmiJzi berkata, adalah Madini tidak mengapa dengannya," (yakni riwayatnya boleh diterima-penerj.).
"Hadits hasan gharib shahih.,,
AI Wafrah adarah rambut yang terkumpur Sementara lbnu Hibban dan Al-ljli justru menggolongkannya sebagai perawi fsigah
di kepara, atau apa yang condong kepada dua (terpercaya).
merewati cupins Seteran-itir oiseout ar-;urn-man,
l]Jlll;iliilflifjfl Jai sesuoar,nya HR. At-Tirmidzi, no.2792, Kitab Al-Adab, Bab Maa Jaa'a fii Karahiyah Radd Ath-Thib.
Adapun Abu Utsman An-Nahdi tidak pernah melihat Nabi s8 dan tidak pula mendengar
Bab Fii Ar-Rajur yaqushu sya'rahu, no" 4191,
rbnu Majah, Kitab Ar-Libas, Bab rttikhadz riwayat langsung dari beliau ffi. Dengan demikian hadits tersebut berstatus munqathi'
Jummah wa Adz-Dzawa'ib, no. 3632, dan Ar_
rmam Ahmad, At-Musnad, 6t341 dan 425, (sanadnya terputus).
riwayat Mujahid dari Ummu Hani'. sanadnya dari
srranin. nrrirmidzi berkata, ,,Hadits hasan.,,
251
HR' At-Tirmidzi, no. 1782, Kitab Ar-Libas, Dalam kitab Zadul Ma'ad yang telah dicetak tertulis 'Miskah'dan ini adalah kekeliruan saat
Bab Dukhur An-Nabi ffi naarxarr, Abu Dawud, penyalinan naskah. Sukkah adalah salah satu jenis minyak wangi yang langka. Dikatakan,
no.4191, Kitab At-Tarajjrl, Fii Ar_Rajut V"qr.tu Sya,rahu, tbnu Majah,
?3?
Kitab Al-Libas, Bab rttikhadz Ar-Jummah no. 3632, nampaknya ia adalah wadah yang terkumpul padanya campuran minyak wangi dari
*u noroiu*u,ib, dan Ahmad , At_Musnad, 61341 berbagai jenis.
Mujahid dari Ummu uani.oan sanadnya
shahih. At_Tirmidzi
ii:.r;t;:iliwgyat berkata, Adapun hadits ini diriwayatkan oleh Abu Dawud, no.4162, At-Tirmidzi, Asy-Syama'il, no.
217, dari hadits Anas, dan sanadnya hasan.

25O Zarfiil Ma'arl titirt 1


minyak wangi. Minyak wangi yang paling disukai Nabi
&E adalah misk
(kesturi). Beliau ffi menyenangi pula al-faghiyah.
Dikatakan, al-faghiyah
adalah bunga pohon inai. O

PASAL
PETUNIUK BELIAU B5
DALATT{ HAt MEMOTONG KUMIS

Abu Umar bin Abdul Barr berkata, Al-Hasan bin Shalih meriwayat-
kan dari Simak' dari Ikrimah' dari Ibnu Abbas q€!" ' bahwa Rasulullah BE
biasa memotong kumisnya. Beliau menyebutkan bahwa Ibrahim biasa
memotong kumisnya.2u' Sekelompok ulama beranggapan riwayat ini
hanya sampai kepada Ibnu Abbas.
At-Tirmidzi meriwayatkan dari hadits Zaid bin Arqam ia berkata,
Rasulullah ffi bersabda, "Barangsiapa tidak mengambil (memotong)
sebagian dari kumisnya, mako dia tidok termasuk dari (golongan) kami."
Beliau berkata, "Hadits ini shahih."z58 Sementara dalam Shohih Muslim
dari Abu Hurairah .,:il6, ia berkata, "Rasulullah &8 bersabda,'Potongloh
kumis, julurkan jenggot, dan selisihi orang-orang majusi'."z5e Kemudian
dalam Shahihain, dari Ibnu Umar, dari Nabiffi, "Selisihilah orang-orang
musyrik, biarkanlah jenggot, dan pangkaslah kumis."260 Dalam Shahih
Muslim, dari Anas, betiau berkata, "Nabi ffi memberi batasan waktu

HR. At-Tirmidzi, no. 2761 , Kitab Al-Adab, Bab Maa Jaa'a fii Qasshi Asy-Syarib. Riwayat
Simak dari lkrimah dikenal mudhtharib (kontradiktif).
HR. An-Nasa'i ,81'129 dan 130, Kitab Az-Zinah, Bab lfhaa'Asy-Syarib, At-Tirmidzi, no'
2762, dan Ahmad, At-Musnad,4/366 dan 368. Sanadnya shahih. Hadits ini dishahihkan
pula oleh Adh-Dhiya' Al-Maqdisi di kitab Al-Mukhtarah. Hadits ini menunjukkan syariat
mengambil (memotong) sebagian dari kumis, yaitu yang telah menutupi bibir' bukan
mencukur semuanya seperti dipraktikkan sebagian orang.
HR. Muslim, no. 260, Kitab Ath-Thaharah, Bab Khishal Al-Fithrah, dengan lafazh,"jazzuu"
(memotong/menggunting).
HR. Al-Bukhari, 10t295-296, Kitab Al-Libas, Bab Taqlim Al-Azhafir wa l'faa' Al-Liha, dan
lalazh di atas menurut versi beliau, Muslim, no. 254 dan 259, Kitab Ath-Thaharah, Bab
Khishal Al-Fithrah, At-Tirmidzi, no. 2764, Kitab Al-Adab, Bab I'faa'Al-Lihaa, An-Nasa'i,
1t129, Kitab Ath-Thaharah, Bab lhfaa'Asy-Syarib, Kitab Az-Zinah, Bab lhfaa'Asy-Syarib
wa l'faa' Al-Lihaa, dan lmam Ahmad, Al-Musnad, 2116 dan 52, dari hadits Abdullah bin
Umar.

252 zadut Ma,ad -Jilid l Zadul Ma'ad lilid 1 253


kepada kami dalam. hal menggunting
kumis dan memotong kuku.
Hendaknya kami tidak m"-biuri]n rnazhab Abu Hanifah. Ini pula yang menjadi pendapat Abu Umar.
i"bin dari 40 hari 40 maram.,,261
Para ulama saraf berbeda pendapat Adapun Imam Ahmad, dikatakan oleh Al-Atsram, "Aku melihat
tentang memotong kumis
mencukurnya' Manakah di dan Imam Ahmad bin Hambal memangkas kumisnya hingga pendek sekali.
antara keduanya yang rebih
Malik berkata dalam kitabnya, utama? Imam I-alu aku mendengar beliau ditanya tentang sunnah memangkas kumis.
Al_Muwattha, ,.Hendaklah
kumis Maka beliau menjawab; hendaklah dipangkas seperti sabda Nabi ffi,
s;ffii:?t ll"sn,tamPak
u:ung-u:,ng bibir yang dil;; at-ithar (tepi 'pangkaslah kumis'." Hambal berkata, "Ditanyakan kepada Abu
kandirinyaJ";T:ff *:t,ir:T1TirH:L';rl::ilI'Jl#T:t Abdillah, 'Bagaimana pendapatmu tentang seseorang memotong kumis-
Malik bahwa beriau berkata, "Kumis nya, apakah ia mesti memangkas pendek, atau bagaimana yang harus ia
dipangkas dan jenggot dibiarkan.
Tapi memangkas. kumis tid"k lakukan?' Beliau menjawab, 'Apabila ia memangkas pendek maka tidak
yang mencukur kumisnya
;;;;; mencukurnvu. M"ir.rrku, orang
harus diberi hukuman perajaran.,, mengapa, dan bila ia memotongnya saja (tanpa memendekkan) maka
Ibnu Al-easim meriwayatkan sementara tidak mengapa'." Abu Muhammad bin Qudamah Al-Maqdisi berkata
dari beriau, "Mumbia'rk-u]r jenggot
mencukurnya menurutku adarah dan dalam kitab A/-Mughni, "Seseorang diberi kebebasan memilih antara
mutsrah," (perbuatan yang perlu
hukuman untuk menakut-nakuti diberi memangkas pendek kumis atau memotong tanpa memendekkannya."
orang rain agar tidak merakukan
serupa). Imam Marik berkata, har
"Tafsir hadits Nabi
ffi tentang memangkas Ath-Thahawi berkata, "Al-Mughirah bin Syu'bah meriwayatkan
kumis sesungguhnya hanya paau
Lutus tepi bibir. Tidak disukai bahwa Rasulullah ffi mengambil (memotong) sebagian kumisnya untuk
memotong lebih pendek daripada (memudahkan) bersiwak.262 Hal ini tidak berarti harus dipangkas
itu.,, Beliau berkata puta, ,,Aku
bersaksi tentang mencukur jenggot
bahwa ia il,J" bid,ah. Aku pendek. Kelompok yang tidak mengharuskan memangkas pendek kumis
berpendapat orang yang
melakukannya perlu diberi pukulan berhujjah dengan dua hadits, masing-masing dari Aisyah #i,r, dan Abu
menyakitkan." Imam Malik yang
berkata ragi, *ljmar bin Ar_Khui;thab Hurairah, secara marfu' (kepada Nabi &8), "sepuluh hal yang termasuk
menghadapi perkara rumit, apabira
Lalu kakinya dililit dengan
niscaya menghembus disertai
Iudah tipis. fithrah... lalu disebutkan di antaranya ... memotong kumis."26s Dalam
."r"naungnru ,".uru memelintir hadits Abu Hurairah yang disepakati Al-Bukhari dan Muslim disebutkan,
kumisnya.,,
umar bin Abdur Aziz berkata, "sunnah "Fithrah ada lima lalu disebutkan di antaranya memotong kumis.
adalah sebatas tepi bibir."
daram har mencukur kumis
Ath-Thahawi berkata, ,,Aku
sedikit pun pernyataan tekstuar tidak menemukan
dari l-u* Asy-syafi,i mengenai HR. Ath-Thahawi, Syarh Ma'ani Al-Atsar,41230, Ahmad, Al-Musnad,41252 dan 255, dan
sementara sahabat-sahabatnya har ini. Abu Dawud, no. 188, Kitab Ath-Thaharah, Bab Man Taraka Al-Wudhu Mimma Massat An-
;;;^."-pat
Muzanni dan Ar-Rabi', .uru--.u;";;."gkas kami rihat, seperti AI- Naar, sanadnya shahih. Adapun lafazh selengkapnya, "Dari Mughirah bin Syu'bah ,;$b ia
pendek kumis mereka. berkata, 'Aku menjamu Nabi 48 di suatu malam, maka beliau memerintahkan makanan
bahwa d;";;;'rengambirnya dihidangkan. Lalu beliau mengambil pisau dan memotong untukku dari makanan itu'."
$1ri,tl#nunjukkan dari rmam Asy- Mughirah berkata, "Kemudian Bilal datang dan memberitahu beliau ffi untuk shalat. Maka
beliau & melepaskan pisau dan bersabda, 'Ada apa dengannya, sungguh miskinlah dia'."
Beliau (Ath-Thahawr)-berkata Mughirah berkata, "Aku memiliki kumis yang panjang, maka Rasulullah ffi memotongnya
pura, "Adapun Imam Abu untuk (memudahkan) bersiwak. Atau beliau bersabda, 'Aku memotongnya untukmu agar
Zufar' Abu yusuf' dan Muham-.i,'i*rrab Hanifah,
(me m ud ah ka n ) be rsiw ak. "
kepala dan kumis adarah; mereka tentang rambut
-";r;;.; pendek lebih utama daripada HR. Muslim, no. 261, Kitab Ath-Thaharah, Bab Khishal Al-Fithrah, At-Tirmidzi, no.2758,
Kitab Al-Adab, Bab Maa Jaa'a fii Taqlim Al-Azhafir, Abu Dawud, no. 53, Kitab Ath-
"ly:T
: l?: 1,
i.::.|,i:,I bahwa mazhabnva
Asv-svafi'i
Kh uwa iz rui,naua At _Mariki
dari menyebutkan Thaharah, Bab As-Siwak Minal Fithrah, An-Nasa'i, 81127 dan 128, Kilab Az-Zinah, Bab
*,"rn rlffi;JT#,1'."#T*I; Min As-Sunan Al-Fithrah, lbnu Majah, no. 293, Kitab Ath-Thaharah, Bab Al-Fithrah.
Demikian pula dinukil lmam Ahmad. Adapun lafazh selengkapnya, "Sepuluh hal yang
261
HR' Musrimi no. 258. Kitab termasuk fithrah; memotong kumis, membiarkan jenggot, siwak, menghirup air ke hidung,
Kitab Ar-Adab, Bab Maa Jaa'a
Ath-Thaharah, Bab Khishar
Ar-Fithrah, At_Tirmidzi, no. memotong kuku, mencuci ruas jari, mencabut bulu ketiak, mencukur bulu kemaluan,
fii n,-i"rqi,"il"r"qii, o,-*n"r,, 2759, istinja' (cebok) menggunakan air .... Zakariya berkata, Mush'ab berkata, aku lupa yang
An-Nasa'i, 1t1s_16, Kitab Ath_Thaha;,
;; ';;f wa eassnu Rsy_Syarib,
dan Abu Dawud, no.4200, iab et-Tauqit fii easshi Asy_syario, kesepuluh kecuali (bahwa ia adalah) berkumur-kumur."
ritao nt_iarajuilr"io"nnl, HR. Al-Bukhari, 101282, Kitab Al-Libas, Bab Qashu Asy-Syarib dan Bab Taqlim Al-Azhafir,
Asy_syarib.
Kitab Al-lsti'dzan, Bab Al-Khitan Ba'da Al-Kibari wa Natfu Al-lbth, Muslim, no. 257, Kitab

254 ZadutMa,ad _Jitid 1


CreZ
Kelompok yang mengharuskan
memangkas kumis hingga pendek
berhujjah dengan hadits-hadits
shahih yang memerintahkan
kumis' Begitu pura dengan hadits memangkas
tunu aubas dengan lafazh:

Z,, Airt3ffiar j*:Li


"Nabi &E biosomenggunting kumisnya.,,z6s
PASAL
Ath-Thahawi berkata, "Kata 'jazzo'
hingga pendek' Hanya saja
umumnya adarah memotong
ada kemungkinan tidak sampai
PETUNIUK BELIAU -.+!) ,,j,\.16
,^Ylg

pendek. Ar-
Ala' bin Abdurah meriwayatkan dari
ayahnya, aari Abu Hurairah, DATAJT{ HAL BERBICARA, DIAM,
secara marfu' (kepada Nabi
ffi), ,Guntinglah'
jenggot'." 266 Beliau berkata, *toi*i t u^ir" aon biarkan TERTAWA, DAN MENANGTS
in . mengandung kemungkinan
b"..nakna -"-,',"ilrn kumis hingga
r"jj:fl:1
Kemudian beriau menyebutkan
merarui sanadnya dari Abu
Abu Usaid, Rafi' bin Khadi, sahr sa,id,
bin Sa'ad, Abdurur, uin^u-ar,
dan Abu Hurairah, bahwa Jabir, Beliau ffi adalah ciptaan Allah t$6 yang paling fasih, indah
Ibrahim bin Muhammad bin
-"."tu--"motong kumis hingga pendek.
Hathib ;"rk"1;, ""Ail;",ffi Ibnu bahasanya, sangat cepat menuntaskan pembicaraan (tidak bertele-tele),
biasa memangkas pendek kumisnya umar dan manis tutur katanya, hingga ucapannya dapat menyentuh relung-
ninngu seakan beriau mencabut_
nya'" sebagian ragi berkata, "Hingja relung hati, serta menawan ruh. Hal ini bahkan diakui pula oleh musuh-
t"uinut warna putih kulitnya.,,
Menurut Ath-Thahawi, oleh karena musuhnya. Apabila beliau & berbicara, niscaya pembicaraannya
memotong kumis adalah sunnah
dalam pandangan semua ulama, terperinci dan jelas sehingga bisa dihitung oleh mereka yang mau
maka mencukurnya lebih utama
dikiaskan kepada rambut kepala, menghitung. Tidak ceplas-ceplos dan cepat sehingga tak dapat dihapal.
ai _unu Nabi ffi berdoa kepada
orang-orang yang mencukur
sebanyak tiga kari aun Tapi, tidak pula terbata-bata hingga terdapat tenggang wakiu antara
sebanyak satu kali.267 Beliau vung -;mendekkan kata-katanya. Bahkan, praktik beliau B$ dalam hal ini sangat sempurna.
lebih utama daripada sekadar
ffi -;;;pkun mencLr.ui.".urt kepala
-"-".rd"tnkannfa. Maka, demikian pura Aisyah €9., berkata, "Rasulullah ffi tidak menuturkan pembicaraan
halnya dengan kumis.
0 ffi berbicara dengan jelas dan
seperti gaya kalian ini. Akan tetapi, beliau
terperinci sehingga dihapal oleh siapa yang duduk di dekatnya."'uu
Seringkali beliau ffi mengulang perkataan tiga kali agar dimengerti.
Ath-Thaharah, Bab Khishar"Ar-Fithrah,
At-Tirmidzi, no. 2757, Kitab Ar-Adab, Apabila beliau ffi memberi salam, niscaya mengucapkannya tiga kali.
Jaa'a fii raqrim Ar-Azharir..Abu ,"**
,t olilil'ki* Arrarajjur, Bao i,iilna.in"v_
Dawud,
Nabi &E lebih banyak diam dan tidak berbicara tanpa ada kebutuhan.
iJ,i,il;)fii;:f,ilii;flT#;il*1,;;; ffi il_,,n"n er_eitn,.,r''i". ilnu rr,na;arr, Memulai pembicaraan dan mengakhirinya dengan sangat fasih.
HR At-Thahawi. 41230. HR. At-Tirmidzi, no. 2761 , Kitab Ar-Adab, Bab
Qasshi Asy-Syarib, dengan rurr.r,, ,:rvroi'd#"oijJu'r"rotong Maa Jaa.a fii Berbicara dengan kata-kata ringkas namun mengandung makna sangat
Kumrsnya, dan lbrahim Kharir atau mengambit sebagian
Ar-Rahmr"-oi*, ."i"tukannya.,, Lafazh banyak. Mendetail tanpa ada kelebihan ataupun kekurangan. Beliau B€
ini berasar dari
lX1},Hfft":ilJiilfi:t dari rbnu nol,.' ,,.,.' Riwavat'simJ J,,i ii,,,-,n 0,r".", tidak berbicara tentang urusan yang tidak menjadi kepentingannya.
no. 260, Kitab Thaharah, Bab
[["frTi,r, Khishar Fithrah. Hadits ini tetah
disebutkan 268 HR. At-Tirmidzi, Al-Jami', no. 3643, dan Asy-Syama'il, no.223, dengan sanad hasan.
HR' Ar-Bukhari' 3t446 o^n^01', Diriwayatkan pula oleh lmam Al-Bukhari, 61423 dan lmam Muslim, no. 2493 secara
Kitab Ar-Hajj, aab
Musrim, no. 1302, Ar-Haii, Bab.i"rani, f]-faro wa At-Taqshir rnda Ar-rhlar,
ni-H"]'i nl]] at-rrq.nir, ringkas dengan lafazh, "Beliau * tidak menuturkan hadits (cerita) seperti cara kalian
dan diriwayatkan pura dari hadits Abu Hurairah menuturkannya." Al-lsma'ili menambahkan, "sesungguhnya cerita Rasulullah ffi terperinci
'#b' oreh rmam rr,,rsrirr,,'i;;;, dari hadits Ummu Ar-Hushain.
dan mudah dipahami, ia dapat dipahami oleh hati."

256 Zadut Ma,ad _Jilid l


Ma'ad 1 257
Sebagaimana beliau tidak pura berbicara
kecuari apa yang diharapkan
pahala darinya. meneteskan air mata sebagai wujud belas kasih kepada sang anak. Saat
itu beliau ffi bersabda, "Air mata menetes dan hati bersedih, namun
Jika beliau &E tidak suka sesuatu, niscaya komi tidak mengatakan kecuali apa yang diridhai Rabb kami,
diketahui dari wajahnya.
Beliau bukan seorang yang keji, bukan
pelaku keji, dan bukan pula sesungguhnya kami, wahai lbrahim, berduka cita karenamLt."2on
orang yang gaduh. Sebagian besar
tertawa beliau !k adalah senyum,
bahkan seluruhnya adarah senyum. Beliau ffi pernah menangis ketika menyaksikan salah seorang
Maksimal dari tertawanya adarah
tampak gigi-gigi gerahamnya. putrinya meregang nyawa. Sebagaimana beliau ffi menangis ketika Ibnu
Mas'ud membacakan Al-Qur'an hingga firman-Nya, "Maka bagai-
Beliau ffi tertawa karena hal-har yang manakah (halnya orang kat'ir nanti), apabila Kami mendatangkan
membuat tertawa, yaitu
sesuatu yang membuat takjub, mengherankan
kejadiannya, dan seseorang soksi (rosul) dari tiap-tiap umat dan Kami mendatangkan
dianggap langka.
kamu (Muhammad) sebagai soksi ofos mereka itu (sebagai umatmu)."z70
* Sebab-Sebab Tawa (An-Nisa':41).

Tawa memiriki sebab-sebab yang Nabi *$ menangis ketika Utsman bin Mazh'un meninggal dunia dan
beragam, sarah satunya adarah saat gerhana matahari. Beliau mengerjakan shalat gerhana lalu
apa yang disebutkan di atas. Adapun
sebab yang kedua, tertawa karena
gembira, yaitu seseorang tertawa menangis dalam shalatnya seraya meludah ringan dan berdoa, "Ya
karena melihat sesuafu yang Rabb, bukankan Engkau telah berjanji padaku untuk tidak mengazab
menyenangkan dan menggembirakannya.
Sedangkan sebab yang mereka saat aku berada di antara mereka dan mereka memohon
ketiga, tertawa karena marah, yaitu
tertawa yang banyak terjadi pada
diri seorang yang berada dipuncak emosi. penyebabnya ampunan. Sementara kami memohon ampunan kepada-Mu."271 Begitu
takjub atas apa yang ditampakkan adarah rasa pula beliau menangis saat duduk di dekat kubur salah seorang
kepadanya oleh sesuatu yang
membuatnya marah, juga karena putrinya.27z Dan terkadang beliau ffi menangis ketika shalat malam.
merasa mampu melampiaskan
kemarahan kepada lawannya, dan
bahwa sang lawan berada dalam
cengkeramannya. Terkadang pula HR. Al-Bukhari,3/139-140, Kitab Al-Jana'iz, Bab Qaulin Nabiyffi lnna Bika Lamahzunun,
ia tertawa karena kemampuannya Muslim, no. 2315, Kitab Al-Fadha]l, Bab Rahmatuhu * Ash-Shibyan wa Al-'lyal, Abu
menahan diri saat marah dan sikapnya Dawud, no. 3126, Kitab Al-Jana'iz, Bab Fii Al-Buka'Alaa Al-Mayyit, dan Ahmad, A/-
berpaling dari orang yang
membuatnya marah tanpa Musnad, 31194, dari hadits Anas.
-uu -"nr.uti emosinya. HR. Al-Bukhari,8/188-'189,9/81, Muslim, no.800, dari Abciullah bin Mas'ud ia berkata,
* Tangis Beliau
Sg aku akan membaca untukmu sementara kepadamu diturunkan?' Beliau bersabda,'Benar!'
Adapun tangis beriau ffi sejenis dengan Aku pun membaca surah An-Nisa'hingga sampai kepada ayat ini,'Maka bagaimanakah
tawanya.
tidak meraung dengan suara tinggi sebagaimana suara tangisnya
(halnya orang kafir nanti), apabila Kami mendatangkan seseorang saksi (rasul) dari tiap-
tiap umat dan Kami mendatangkan kamu (Muhammad) sebagai saksl atas mereka itu
tawanya tidak (sebagai umatmu)'. Beliau bersabda, 'Cukuplah sekarang'. Aku menoleh kepadanya
terbahak-bahak. Akan tetapi, kedua
matanya meneteskan air mata dan ternyata kedua matanya berkaca-kaca."
dadanya terdengar bergemuruh. Terkadang
tangis beliau ffi karena 271
HR. Abu Dawud, no. 1194, Kitab Shalat, Bab Man Qaala Yarka' Rak'ataian, An-Nasa'i,
belas kasih terhadap mayit, terkadang 31137 , 138, Kitab Shalat Khusuf, Ahmad, Al-Musnad, 21159 dan 188, AtTirmidzi, no. 31 7,
karena rasa takut dan khawatir
atas umatnya, terkadang Asy-Syama'il, dari hadits Abdullah bin Amr, sanadnya shahih. Sebab Atha' bin As-Sa'ib
khasyyah (takut) kepada Arah, telah meriwayatkan dari Syu'bah dalam riwayat kedua seperti dikutip lmam Ahmad,
terkadang pula beriau _karena dan
ffi menangi, ku.ena mendengar bacaan Ar- sementara beliau termasuk perawi dari Syu'bah sebelum hapalannya rancu.
Qur'an' Jenis terakhir irii adalah tangisan rindu, 272
HR. Al-Bukhari,31167, Kitab Al-Jana'iz, Bab Man Yadkhulu Qabra Al-Mar'ah, dari Anas,
pengagungan, cinta, dan beliau berkata, kami pernah menyaksikan (pemakaman) putri Nabi ffi. Saat itu Rasulullah
diiringi rasa khauf (takut karena ngeri) ffi OuOuX di atas kubur. Aku melihat kedua matanya mengeluarkan air mata. Beliau
(takut dalam ketundukan). dan khasyyah
bersabda, 'Apakah ada di antara kalian seseorang yang tidak berhubungan intim tadi
malam?' Abu Thalhah berkata, 'Aku.' Beliau ffi bersabda, 'Turuntah!'. Anas berkata: Abu
Ketika puha beliau &8 (lbrahim) Thalhah pun turun ke dalam kubur itu." Dalam hadits ini terdapat syariat untuk
meninggal dunia, mata beliau
ffi mendahulukan orang yang lebih lama belum berhubungan intim, dalam memasukkan

258 Zadul Ma,ad


-Jilid l
* Macam-Macam Tangis * Bentuk Tangisan
Tangis itu ada beberapa macam: pertama, tangisan
beras kasih dan Apabila terdapat air mata tanpa suara, disebut bakaa, sedangkan
kelembutan hari' Kedua, tangisan takut dan tunduk. T
Ketiga, tangisan il bila diiringi suara, disebut bukaa" yakni diakhiri huruf hamzah, dibuat
cinta dan rindu. Keempat, tangisan gembira dan
senan g. Kelima, t
sesuai pola kata yang menunjukkan bunyi (suara).
tangisan kalut karena adanya rasa sakit dan $
ketidakmampuan
menanggun gnga. Keenom, tangisan sedih. Penya'ir berkata:

* Perbedaan Tangisan Sedih Mataku menangis dan patut baginya menangis


dan Tangisan Takut Sungguh tangisan dan ratopan tidak berguna.27s
Perbedaan tangisan sedih dan tangisan takut,
bahwa tangisan sedih
diakibatkan perkara yang tak disukai dan telah terjadi, Tangisan yang disengaja dan dipaksakan disebut tabaaki (berusaha
atau kehirangan
sesuatu yang dicintai, sedangkan tangisan takut menangis). Hal ini terbagi dua; terpuji dan tercela. Adapun yang terpuji
diakibatkan perkara jika dilakukan untuk melembutkan hati dan takut kepada Allah, bukan
seperti itu terjadi di kemudian hari. Sedangkan perbedaan
antara untuk riyo' (ingin dilihat) dan sum'oh (ingin didengar). Sedangkan yang
tangisan gembira dan senang dengan tangisan
sedih, bahwa air mata
tangisan gembira terasa dingin dan hati bahagia, tercela jika dikerjakan untuk mahluk. umar bin Al-Khaththab pernah
sementara air mata
tangisan sedih terasa panas dan hati merana. berkata kepada Nabi &E saat melihat beliau dan Abu Bakar menangis
oreh karena itu, sesuatu
yang menggembirakan disebutkan ,qurratu ,ain, (penyejuk tentang urusan tawanan perang Badar, "Beritahukan kepadaku apa
mata), yang membuatmu menangis, wahai Rasulullah' Kalau aku mendapati
karena Allah menyejukkan matanya dengan sebab-
itu, sedangkan sesuatu yang membuat menangis niscaya aku akan menangis, dan jika
perkara yang menyedihkan disebutkan'sakhinatu|oin,
(penghangat
mata), Allah memanaskan matanya dengan sebab tidak niscaya aku akan berusaha menangis karena tangisan kalian
itu.
berdua."Z7a Nabi 48 tidak mengingkari perkataan Umar. Sebagian ulama
Ketujuh, tangisan putus asa dan lemah. salaf berkata, "Menangislah kamu karena takut pada Allah, jika kamu
Kedelapan, tangisan nifak, yaitu '-"ngeruarkan tak bisa menangis, berusahalah untuk menangis."275 0
-utu
sementara hati keras. sehingga perakunya kerihatan
air mata,
khusyu,, padahar ia
adalah manusia yang paling keras hatinya. .
Kesembilon, tangisan pinjaman dan upahan. Seperti
tangisan
orang yang meratap dengan mendapat upah. sungguh
tangisan seperti
itu sebagaimana diungkapkan oreh umar bin Khatiab, ,,ra
menjuar air
matanya, dan menangis karena disebabkan duka
cita serainnya.,,
Kesepuluh, tangisan ikut-ikutan. yakni apabila ia merihat
orang-
orang menangis karena sesuatu yang menimpa
mereka, ia pun turut Bait sya'ir ini adalah karya Hassan bin Tsabit, atau Abdullah bin Rawahah, atau Ka'ab bin
menangis bersama mereka. Akan tetapi, ia tidak Malik. Disebutkan dalam kitab Sirah, 21162, Al-Kamil, 189, Al-Muqtadhab, 41292' Syarh
mengetahui apa yang
menyebabkan mereka menangis. Hanya saja Syawahid Asy-Syafiyah,4/66, dan Maialis Tsa'lab, 109-
ia melihat mereka 274
HR. Muslim, Ash-shahih, no. 1763, dalam cakupan hadits panjang di kitab Al-Jihad, Bab
menangis, maka ia ikut-ikutan menangis.
Al-lmdad bil Malaikat fii Ghazwati Badr.
Pernyataan serupa dinukil juga dalam hadits marfu', akan tetapi deraiatnya dhaif. lbnu
Majah meriwayatkan pada'no. 1337, dari hadits Sa'ad bin Abi Waqqash, dari Nabi ff,
"sesungguhnya Al-Qur'an ini diturunkan dengan kesedihan, apabila kamu membacanya
mayit ke dalam kubur-meskipun mayit seorang wanita-atas maka hendaktah kamu menangis, iika kamu tidak mampu menangis maka hendaklah
bapak dan suami.
keluarga dekat, seperti kamu berusaha menangis." Dalam sanadnya terdapat Abu Rafi',yang namanya lsma'il bin
Rafi', dan ia adalah perawi lemah.

260 ZadutMa,ad 1 261


PASAL
PETUNIUK BETIAU s8
TENTANG KHUTBAH

Nabi Sf pernah khutbah di atas tanah, di atas mimbar, di atas unta


jantan, dan di atas unta betina. Apabila berkhutbah, kedua matanya
merah, suaranya tinggi, kemarahannya memuncak. Seakan-akan beliau
memberi peringatan terhadap pasukan. Beliau bersabda, "Bersiagalah
kamu pada pagi dan sore." Beliau bersabda pula, '?nfora aku diutus
dengan Hari Kiamat sama seperti dua (iari) ini." Seraya beliau
menggandengzT6 antara jari telunjuknya dengan jari tengah. Kemudian
beliau bersabda, "Amma ba'du, sesungguhnyo sebaik-baik hadits
(pembicoraan) adalah kitab Allah, sebaik-baik petuniuk adalah petunjuk
Muhammad W, seburuk-buruk urusan adalah yang baru, dan semua
bid' ah adalah sesat. "277
Beliau tidak menyampaikan suatu khutbah melainkan dimulai
dengan ucapan 'hamdalah'. Adapun perkataan sebagian ahli fiqih,
bahwa beliau eg memulai khutbah istisqo' dengan mengucapkan
istight'ar dan khutbah dua hari raya dengan mengucapkan takbir.
Sesungguhnya mereka tidak memiliki landasan apapun dari sunnah
Nabi &8. Bahkan, sunnah Nabi *8 justru menyelisihinya. Yaitu memulai
semua khutbah dengan ucapan 'Alhamdulillah'. lni juga salah satu di
antara tiga pandangan para pengikut mazhab Imam Ahmad serta
menjadi pitihan syaikh kami (lbnu Taimiyah), semoga Allah mensucikan
batinnya.

Dalam naskah Zadul Ma'ad yang telah dicetak tertulis, 'wa yufaniqu' (seraya
memisahkan), dan tentu saja ini adalah kesalahan penyalinan naskah.
HR. Muslim, no. 867, Kitab Al-Jumu'ah, Bab Takhfiif Ash-Shalat wa Al-Khutbah, An-
Nasa'i, 3/188-189, dan Kitab Al-'ldain, Bab Kaifa Al-Khutbah, dan lbnu Majah' no.45, di
Muqaddimah, Bab ljtinaab Al-Bida'wa Al-Jadl, dari hadits Jabir bin Abdullah.

ZadulMa'ad*lilid1 263
Nabi sE biasa berkhutbah sambil berdiri.
Daram riwayat murso/ Atha "Segala puji bagi Allah, kita memohon pertolongan dan ampunan-
dan selainnya, disebutkan bahwa apabila
beliau ffi naik mimbar, beliau Nya. Kita berlindung kepada Allah dari keburukan iiwa-jiwa kita.
menghadapkan wajahnya kepada manusia.
Kemudian beriau meng- Barangsiapa diberi petunjuk oleh Allah, maka tak ada yang dapat
ucapkan, "Assalamu 'alaikum,' Asy_Sya,bi
berkata, ,,Abu Bakar dan menyesatkannya. Barangsiapa disesatkan, maka tak ada pemberi
Umar juga melakukan hal itu.,,278
petunjuk baginya. Aku bersaksi tiada llah yang berhak disembah
Beliau ffi mengakhiri khutbah dengan istight'ar dengan benar selain AIIah, dan bahwa Muhammad hamba dan
(memohon
ampunan)' Beliau ffi kebanyakan berkhutuur, ufuson-Nyo. Dia mengutusnya dengan kebenaran, pemberi kabar
a"niun membaca Al-
Qur'an' Dalam shahih Musrim dari ummu Hisyam gembira dan peringatan menjelang kiamat. Barangsiapa taat pada
ia berkata, "Aku tidak menghapal eaaf. Watbinti Haritsuh q€g_, , Allah dan Rosul-Nyo, sungguh telah mendapat petunjuk. Barang-
melainkan dari lisan Rasulullah eur.an At_Majid,
&8. Beliau rnn_buinya setiap hari siapa maksiat pada keduanya, maka ia tidak mendatangkan
Jum'at di atas mim6ar apabila berkhutbah mudharat selain pada dirinya sendiri dan ia tidak dapat memberi
pada manu sia.u27e
Abu Dawud menyebutkan dari Ibnu Mas'ud, mudharat pada Allah sedikitpun. "Zso
bahwa Rasulullah ffi
bila bersyahadat (di awal khutbah-penerj.) maka beriau Abu Dawud berkata, diriwayatkan dari Anas bahwa beliau bertanya
mengucapkan: biasa
kepada Ibnu Syihab mengenai pengucapan syahadat Rasulullah ffi di
hari Jum'at. Maka beliau menyebutkan sama seperti di atas. Hanya saja
-\; G,Gt )r $ b ;s ;,fr.r ).;fi , a 3;tt
i/ ^\,!
YI99;JI V rf wIS ,{ Gr6 \t l; G', ,;i jd x'at
280 HR. Abu Dawud, no. 1097, Kitab Ash-Shalah, Bab Ar-Rajul Yakhthubu Alaa Qaus, Kitab
An-Nikah, Bab Fii Khuthbah An-Nikah, dalam sanadnya terdapat Abu lyadh Al-Madani,
seorang perawi majhul(tak dikenal). Akan tetapi hadits ini menjadi shahih bila ditinjau dari
-6
+4 tr$-r t-'#. ;+\
"u:i ,i;:', t* lxJ'Li, ,'ar
jalur lain dengan lafazh berbeda dari lbnu Mas'ud. Abdurrazzaq meriwayatkan dalam Al-
Mushannaf, no. 10449, Ahmad, no.4116 dan3721, An-Nasa'i,6/89, At-Tirmidzi, no. 1105,
lbnu Majah, no. 1892, Ath-Thahawi, Musykil Al-Atsar, 1/4, Al-Baihaqi , As-Sunan,31214,

Y;n Xy
W" u:,-*i * {;:-rbt &" u,*fir melalui sejumlah jalur dari Abu lshak, dari Abu Al-Ahwash-Auf bin Malik bin Nadhlah-dari
lbnu Mas'ud, ia berkata, "Rasulullah ffi mengajari kami khutbah hajat (keperluan), "Sega/a
puji bagi Allah, kita memuji, memohon pertolongan, dan ampunan-Nya. Kitab berlindung
kepada Allah dari keburukan jiwa-jiwa kita. Barangsiapa diberi petunjuk oleh Allah, tak ada

Q5at.o.lS'dit yang menyesatkannya. Barangsiapa disesatkan, maka tak ada pemberi petuniuk baginya.
Aku bersaksi bahwa tiada llah yang berhak disembah dengan benar selain Allah, tak ada
sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksl bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya."
Kemudian beliau membaca ayat ini, "Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu
Hadits shahih diriwayatkan oreh Abdurrazzaq, kepada Attah dengan sebenar-benarnya takwa, dan janganlah kamu mati selain dalam
no. 52.8,l, rbnu Juraij mengabarkan kepada
kami dari Atha' Beliau mengutip pula pada keadaan beragama islam." dan firman-Nya, "Beftakwaiah kamu kepada Allah yang
no. szgr dan lbnu Abi syaibah no" ggg,
Abu Usamah, bahwa ia mendengar rrrru;ario oari dengannya kamu saling memohon dan menghubungkan silaturahim. Sesungguhnya Allah
menceritakan dari Asy-Sya,bi, ia berkata,
"Apabila Rasurulah
& ,Assalamu
naik,mimiar, u"ri"r-r"ngiaoapran wajahnya mengawasi kamu," dan firman-Nya, "Wahai orang-orang yang beiman, berlakwalah
seraya mengucapkan, ,alaikum.,, kepada manusia kepada Allah dan ucapkanlah perkataan yang benar, niscaya Allah akan memperbaiki
Beliai berkata, "nOi guku, Oln-U,nr,"
melakukan hal itu setelah Nabi ;rg, untuk kamu amal-amal kamu dan mengampuni dosa-dosa kamu. Barangsiapa taat
ffi." fOn, fr,r;uf, r"nukil pula pada no. 1109, dari hadits
Jabir, namun di datamnva,t:rd1ryJ tbnu kepada Allah dan Rasul-Nya, sungguh ia telah mendapat keberuntungan yang besar."
L;hi,a;;ang dikenat sebagai perawi temah.
Sehubungan dengan malarah ini dinukir Sanad hadits ini kuat, digolongkan hasan oleh At-Tirmidzi. Kemudian pada hadits
daram kitab At-Ausath. Ar-Haitsami o"rtit"
irg, orri ibnu umar yang dikutip Ath_Thabrani pertama-yang lemah-terdapat kalimat mungkar, yaitu lafazh, "Barangsiapa maksiat
ourrr''kttab N-MLjm;, ;i1il, ii' our"rny.
terdapat rsa bin Abdurah Ar-Anshari, kepada keduanya." Sungguh telah dinukil melalui jalur shahih bahwa beliau ffi melarang
ai ,"n" o"ii"u adarah peiawi temarr. oirrwayattan
juga oleh Ar-Baihaqi, 3r204-20s, susunan kalimat demikian. Seperti pada hadits Adi bin Hatim bahwa seorang laki-laki
oari laoii oan lin, uru, secara marfu,. Kemudian berkhutbah di sisi Nabi ffi lalu berkata, "Barangsiapa taat kepada Allah dan Rasul-Nya
i;ffi:n#t;?;ilffi::limengenai r,,iit, J,r.i rbnu Abbas o,n lon, Aa-zubai, sungguh ia telah mendapat petunjuk, dan barangsiapa maksiat pada keduanya sungguh
HR Musrim, no. 873, Kitab Ar-Jumu',ah, Bab telah menyimpang." Rasulullah &8 berkata, "seburuk-buruk khathib adatah engkau,
rakhfiif Ash-sharat wa Al-Khutbah, Abu katakantah, 'Barangsiapa maksiat kepada Allah dan Rasul-Nya'." Diriwayatkan lmam
Dawud, no' 1100 dan 11o2, Kitab Ash-sharrt',
aro'nr-n"iur yakhthubu Araa eaus, dan Muslim dalam Shahih-nya, no. 870, Kitab Al-Jumu'ah, Bab Takhfiif Ash-Shalat wa Al-
An-Nasa'i, 21157 , Kirab rftitah Ash-Sharah,
Bab nr-oio'rr, fii Ash-shubhi bi Qaaf Khutbah.

264 Zadut Ma,ad


-Jitid 1
ZadulMa'ad-lilidl 265
di dalamnya dikatakan, "Barangsiapa maksiat pada keduanya,
tel ah m en y i mp ang.,, 28 1
niscaya Dinukil melalui jalur shahih dari beliau ffi, "Setiap khutbah yang
tr<lok ada padanya syahadat maka ia seperti tangan terpotong."Ba
Ibnu syihab berkata, terah sampai kepada
kami bahwa Rasuluilah ffi Beliau ffi tidak memiliki ajudan yang berada di depannya saat
biasa mengucapkan ketika berkhutbah "semua yang
, akan datang adarah lreliau keluar dari rumahnya. Begitu pula beliau ffi tidak pernah
dekat, tak ada kata rama bagi semua yang akan
daiang. Ailah tidak akan rnengenakan pakaian para khatib seperti saat ini dan tidak memakai
mempercepat ajal seseorang dan tidak gentar
terhadap urusan manusia. kain penutup kepala atau kerah baju yang luas.
Apa yang dikehendaki Ailah bukan apa yang
dikehendaki manusia. Allah
menghendaki sesuatu dan manusia menghendaki
sesuatu. Apa yang
* Sifat Mimbar geliau ffi
dikehendaki Allah terjadi meskipun monusia tidak
menyukai. Tidak ada Mimbar beliau &E terdiri dari tiga tingkatan. Apabila beliau BB telah
yang menjauhkan'apa yang didekatkan Ailah
dan tidak ada yang berada di atasnya dan menghadap kepada manusia, maka mu'adzin
mendekatkon apa yang dijauhkon Ailah. Tak
akon terjadisesuofu kecuari mengumandangkan adzan. Tidak mengucapkan sesuatu sebelumnya
atas izin Allah."282
maupun sesudahnya. Apabila Nabi &8 telah memulai khutbah, maka tak
Intisari dari khutbah beliau Sg adalah hamdalah seorang pun mengeraskan suaranya, baik mu'adzin maupun selainnya.
(pujian kepadi
Allah), sanjungan kepada-Nya atas nikmat-nikmatNya,
penjerasan sifat-
sifat kesempurnaan dan keagungan_Nya, p"ngujurun pokok_pokok
* Bertopang pada Tongkat
Islam, penyebutan surga, neraka dan kebangkitan,
perintah bertakwa Apabila beliau ffi berkhutbah, beliau mengambil tongkat lalu
kepada Allah' serta penjerasan har-har yang bertopang padanya ketika berada di atas mimbar. Demikian dinukil dari
menyebabkan kemurkaan-
Nya dan tempat-tempat keridhaan-Nya. poin-poin beliau oleh Abu Dawud dari Ibnu Syihab.285 Tiga khalifah sesudahnya
inirah yang menjadi
fokus khutbah beliau ffi. juga melakukan hal yang sama. Terkadang beliau BI7 bertopang pada
busur panah. Tak dinukilbahwa beliau bertopang pada pedang. Banyak
Beliau ffi biasa mengucapkan dalam khutbahnya,
'wahai sekarian
manusia, sesungguhnya kalian tidak akon mampu_-atau
kalion tidak HR. At-Tirmidzi, no. 1106, Kitab An-Nikah, Bab Maa Jaa'a fii Khuthbah An-Nikah, Abu
akan melakukan-semua yang diperintahkan Dawud, no. 4841, Kitab Al-Adab, Bab Fii Al-Khutbah, dan Ahmad, Al-Musnad, 21302 dan
kepada kamu, akan tetapi
berlaku benarlah dan bergembiralah.',283 343, sanadnya kuat (valid) dan dinyatakan hasan oleh At-Tirmidzi serta ahli hadits lainnya.
. Barangkali riwayat ini terdapat dalam riwayat-riwayal mursalAbu Dawud dari lbnu Syihab.
Materi khutbah beriau $g daram setiap kesempatan Adapun yang terdapat dalam Sunan Abu Dawud, no. 1096, dari Al-Hakam bin Hazn Al-
sesuai apa yang Kulafi, ia berkata, 'Aku datang kepada Rasulullah 48 sebagai orang ketujuh di antara tujuh
menjadi kebutuhan dan maslahat bagi pendengar.
Namun, beriau tidak orang atau orang kesembilan di antara sembilan orang. Kami masuk menemuinya dan
menyampaikan suatu khutbah merainkan dimurai
dengan ,hamdorah, kami berkata, 'Wahai Rasulullah, kami mengunjungimu, maka doakanlah kepada Allah
(pujian pada Allah). Mengucapkan padanya kebaikan untuk kami.' Beliau memerintahkan kami atau memerintahkan untuk kami
dua kalimat seraya sesuatu dari kurma. Urusan saat itu biasa saja. Kami tinggal di sana beberapa hari, turut
menyebutkan namanya secara jelas dalam syahadat melaksanakan shalat Jum'at bersama Rasulullah ffi. eeliau ffi prn berdiri sambil
tersebut.
bertopang pada tongkat atau busur. Beliau memuji Allah dan menyanjung-Nya dengan
kalimat-kalimat yang ringan, bagus, dan berkah. Kemudian beliau bersabda, 'Wahai
sekalian manusia, sesungguhnya kalian tidak akan mampu, atau kalian tidak akan
HR. Abu Dawud, no. 1098, Kitab"Ash-sharah, mengerjakan semua yang diperintahkan kepada kalian, akan tetapi berlaku benarlah dan
Bab Ar-Rajuru yakhthub Araa Qaus, para
perawi sanadnya semuanya tsiqah (terpercaya). bergembiralah'." Sanad hadits ini hasan. Demikian juga pandangan Al-Hafizh dalam kitab
Akan tetapi hadits ini mursarsehingga
tak dapat dijadikan hujjah At-Takhlish. Di samping itu, hadits tersebut memiliki riwayat pendukung dari Al-Bara'bin
HR' Abu Dawud daram riwayarriwayat mursar
beriau dari rbnu syihab Az-Zuhri, dan Azib seperti dikutip Abu Dawud, no. 1145, dengan lafazh, "sesungguhnya Nabi & dineri
sanadnya munqathi' (terputus). Riwayat ini disebutkan busur-pada hari raya-lalu beliau berkhutbah (dengan bertopang) padanya." Al-Hafizh
Az-zarqani di kitab syarh Al-
Mawahib Ad-Diniyah, 7 1447. berkata, "Riwayat ini dinukil dengan panjang lebar oleh Ahmad dan Ath-Thabrani serta
lni adalah penggalan hactits yang diriwayatkan dishahihkan lbnu As-Sakan. Sehubungan dengan masalah ini dinukil pula dari lbnu Az-
oleh Abu Dawud, no. 1096, Kitab Ash_
Bab Ar-Rajutu yakhthub Zubair yang dikutip Abu Asy-Syaikh dalam kitab Akhlaq An-Nabr, hal. 155-156, namun di
:9rh, Alaa Orr., Oan enr"O, AbMusnad, 4t212,
Al-Hakam bin Hazn Al-Kulafi, sanadnya hasan. dari hadits dalam sanadnya terdapat lbnu Lahi'ah yang dikenal sebagai perawi lemah. Hanya saja
riwayatnya digolongkan hasan pada tataran syawahid (riwayat pendukung).

266 ZadutMa,ad
-Jitid l Zadul Ma'ad 1 267
pula
di antara kaum awam mengira bahwa Nabi $8 memegang pedang di Terkadang beliau ffi mempersingkat khutbahnya dan terkadang
atas mimbar sebagai isyarat; agama ditegakkan dengan pedang. memperpanjang menurut kebutuhan manusia' Khutbah beliau& yang
khutbah yang rutin' Beliau &
Sungguh ini adalah kebodohan yang sangat buruk ditinjau dari dua sisi; bersifat temporer lebii panjang daripada
kaum wanita dalam
biasa memberikan m,utuah tersendiri kepada
&
Pertamo, sesungguhnya yang dinukil melalui riwayat akurat bahwa
mereka bersedekah'z88
beliau ffi bertopang pada tongkat atau busur. Kedua, sesungguhnya pelaksanaan hari-hari raya seraya memotivasi
agama ini ditegakkan dengan wahyu. Adapun pedang hanya untuk Wallahu A'lam. 0
melenyapkan pendukung kesesatan dan kesyirikan. Kota tempat Nabi B$
menyampaikan khutbah (yakni, Madinah-penerj.) juga dibebaskan
dengan Al-Qur'an, bukan ditaklukkan dengan pedang.
Apabila diajukan padanya permasalahan dalam khutbahnya, maka
beliau menanggatriinya dengan serius. Setelah itu, beliau Sg kembali
melanjutkan khutbahnya. Terkadang saat beliau SE berkhutbah, Hasan
dan Husain datang tertatih-tatih mengenakan pakaian merah, maka
beliau ffi memutuskan perkataannya, turun dan menggendong mereka.
Kemudian beliau }!8 kembali ke mimbar dan bersabda, "Mahabenar
Allah Yang Agung, 'Sesungguhnya harta-harta kamu dan onak-anak
kamu adalah fitnah,' (Al-Anfal: 28\. Aku melihat kedua anak ini tertotih-
tatih dengan pakaian keduanya. Maka aku tidak dapat bersabar hinggo
memutuskan perkataonku lalu menggendong keduanya. "286
Sulaik Al-Ghathafani datang sementara Nabi S5 berkhutbah lalu dia
duduk. Nabi BE bersabda padanya, "Berdirilah wahai Su/oih shalatlah
dua rakaat dan persingkatlah mengerjakan keduanya. " Kemudian beliau
ffi bersabda dan masih di atas mimbar, "Apabila salah seorang di antara
kalian datang pada hari Jum'at dan imam berkhutbah, hendaklah ia
mengerjakan shalat dua rakaat dan meringkas dalam mengerjakan
keduanya."287

HR. At-Tirmidzi, no. 3776, Xitab Al-Manaqib, Bab Manaqib Al-Hasan wa Al-Husain, Abu
Dawud, no. 1109, Kitab Ash-Shalah, Bab Al-lmam Yaqtha'u Al-Khuthbah li Amrin Yahduts,
An-Nasa'i, 3/'108, Kitab Al-Jumu'ah, Bab Nuzul Al-lmam Anil Mimbar Qabla Faraghihi Min
Al-Khutbah, dan lbnu Majah, no. 3600, Kitab Al-Libas, Bab Lubsil Ahmar Lirrajul.
Sanadnya hasan, dan dinyatakan demikian oleh At-Tirmidzi.
281
HR. Al-Bukhari,21336,337, Kitab Al-Jumu'ah, Bab ldza Ra'a Al-lmam Rajulan Jaaa
Wahuwa Yakhthub Amarahu an Yushalli Rak'atain, Bab Man Jaa'a wa Al-lmam Yakhthub
Shalla Rak'atain, Kitab Tathawwu', Bab Maa Jaa'a fii Ath-Thathawwu' Matsna Matsna,
lmam Muslim, no. 875, 59 Kitab Al-Jumu'ah, Bab AtTahiyyah wa Al-lmam Yakhthub, At-
Tirmidzi, no. 510, Kitab Ash-Shalah, Bab Maa Jaaa fii Rak'atain ldzaa Jaa'a Ar-Rajul wa
Al-lmam Yakhthub, Abu Dawud, no. 1115,1116, dan 11'17, Kitab Ash-Shalah, Bab ldza
Dakhala Ar-Rajul wa Al-lmam Yakhthub, An-Nasa'i, 3/'103, Kitab Al-Jumu'ah, Bab Ash- ffi,darihaditsJabirbinAbdullah'iaberkata,..Nabi48berdiripadahari
Shalah Yaum Al-Jumu'ah liman Jaa'a wa Al-lmam Yakhthub, dan lbnu Majah, no. 1112, rayaldu|Fithridan.hut,t.B"liu,memulaidenganshalatkemudianberkhutbah.Ketika
Kitab lqamatu Ash-Shalah, Bab Maa Jaa'a Fiiman Dakhala Al-Masjid wa Al-lmam selesai,beliauffiturundandatangketempatwanita'lalumemberinasihatkepada
Yakhthub, dari hadits Jabir bin Abdullah "$6. mereka ...."

268 Zadul Ma'ad lilid 1


Zadul Ma'ad - Jilid 1 269
PASAL
PETUNIUK NABI B8
DATAM BIDANG IBADAH
PASAT
PETUNIUK NABI B8
TENTANG WUDHU

Pada sebagian besar keadaannya, beliau &8 berwudhu untuk setiap


kali shalat. Namun, terkadang beliau ffi mengerjakan sejumlah shalat
dengan satu kali wudhu.28e sesekali beliau &E berwudhu menggunakan
air satu mud. Pada kali lain 213 mud, dan terkadang pula lebih daripada
itu, yaitu sekitar 4 Uqiyah Damaskus hingga 2-3 Uqiyah. Beliau &8
adalah manusia paling irit dalam menuangkan air wudhu. Bahkan,
mengingatkan umatnya agar tidak berlaku boros menggunakannya.
Beliau &8 mengabarkan akan ada di antara umatnya orang-orang yang
melampaui batas dalam bersuci.2eO Beliau &8 bersabda, "Sesungguhnya

HR. Muslim, no.277, Abu Dawud, no. 172, At-Tirmidzi, no.61, dan An-Nasa'i, 1/86, dari
hadits Buraidah bin Al-Hushaib, bahwa Nabi *8 mengerjakan beberapa shalat pada saat
pembebasan kota Mekah, dengan satu kali wudhu, dan beliau mengusap di atas kedua
sepatunya. Umar berkata kepadanya, "sungguh hari ini. engkau telah melakukan
perbuatan yang tidak biasa engkau lakukan." Beliau ffi bersabda, "Aku sengaia
melakukannya wahai Umar."
HR. Ahmad, 4t86-87 dan 5/55, dan Abu Dawud, no. 96, dari hadits Abdullah bin
Mughaffal, ia berkata, "Aku mendengar Rasulullah ffi bersabda, 'sesungguhnya akan ada
dalam umat ini kaum yang bertebihan dalam bersuci dan berdoa." sanadnya kuat.
Riwayat ini dikutip pula oleh Abu Dawud, no. 135, Kitab Ath-Thaharah, Bab Al-wudhu
Tsalatsan Tsalatsan, An-Nasa'i, 1/88, Kitab Ath-Thaharah, Bab Al-l'tidal fii Al-wudhu, lbnu
Majah, no. 422, Kitab Ath-Thaharah, Bab Maa Jaa'a fii Al-Qashd fii Al-wudhu wa
Kaiahiyah At-Ta'addi fiihi, dan Ahmad, Al-Musnad, no. 6684, semuanya dari hadits Musa
bin Abi Aisyah, dari Amr bin syu'aib dari Ayahnya, dari kakeknya, "Bahwa seorang arab
badui datang kepada Nabi &E bertanya tentang wudhu. Maka beliau memperlihatkan
kepadanya wudhu tiga kali tiga kali seraya bersabda, 'Beginilah wudhu, barangsiapa
metebihkan atas hal ini, maka sungguh ia telah berlaku buruk atau melampuai batas
padanya.,' sanadnya hasan. Adapun tambahan lafazh,' atau mengurangi' yang tercantum
dalam riwayat Abu Dawud adalah mungkar atau syadz, karena secara lahirnya adalah
celaan untuk mengurangi dari tiga kali. Padahal, mengurangi dari tiga kali diperbolehkan
berdasarkan perbuatan beliau ffi, atsar-atsar mengenai hal itu adalah shahih, lalu
bagaimana bisa dikatakan ia adalah keburukan atau kezhaliman?

Zadul Ma'ad Jilid 1 273


wudhu itu memiliki syaithan yang disebut Al-watahan.
Takutlah kamu rlan menghirup air ke hidung. Pemisahan antara berkumur-kumur dan
akan was-was air."2e1
rnenghirup air ke hidung tidak dinukil dalam satu hadits shahih pun.
Nabi ffi melewati sa'ad sedang berwudhu, maka beriau
bersabda Akan tetapi, hal itu hanya tercantum dalam hadits Thalhah bin
kepadanya, "Janganlah engkau boros menggunakan
air.,, Sa,ad Musharrif, dari ayahnya, dari kakeknya, "Aku melihat Nabi ffi
menanggapi, "Apakah ada keborosan dalam menggunakan
air?,, Beliau memisahkan antara berkumur-kumur dan memasukkan air ke hidung."
W bersabda, "Benar, meskipun engkau berada di sungoi yang Riwayat ini tidak dinukil kecuali melalui jalur Thalhah, dari ayahnya,
mengalir."2e2 dari kakeknya. Sementara sang kakek tidak diketahui masuk dalam
Dinukil melalui jalur shahih bahwa beliau kategori sahabat Nabi #8.2e4
ffi pernah wudhu satu
kali-satu kali, dua kali-dua kali, dan tiga kali-tiga kali. Beliau BE biasa memasukkan air ke hidung dengan tangan kanan-
Laru, pada
sebagian kesempatian beliau ffi membasuh sebagian nya dan mengeluarkan dengan tangan kirinya.
anggota wudhu dua
kali dan sebagian lagi tiga kali.
* Mengusap Kepala
* Cara Berkumur-kumur dan Menghirup
Air ke Hidung Biasanya beliau ffi mengusap seluruh kepalanya. Terkadang
Terkadang beliau ffi berkumur-kumur dan menghirup
air ke hidung menggerakkan kedua tangannya dari depan ke belakang, lalu dari
dengan satu cidukan tangan, terkadang dua cidukan,
dan terkadang belakang ke depan. Berdasarkan praktik inilah dipahami hadits yang
pula tiga cidukan. Beliau ffi melakukan sekaligus antara mengatakan, "Beliau ffi mengusap kepalanya dua kali." Adapun yang
berkumur-
kumur dengan menghirup air ke hidung. seperdua benar, beliau &E tidat< mengulangi mengusap kepalanya. Meski beliau &E
air dalam cidukan
untuk mulutnya dan seperdua lagi untuk hidungnya. Tak
ada yang membasuh anggota wudhu lain lebih dari satu kali, beliau tetap
mungkin dilakukan saat berwudhu dengan satu kali cidukan mengusap kepalanya satu kali. Demikian yang dinukil darinya secara
selain ini.
Adapun berwudhu dengan dua atau tiga kali cidukan, shorih (tegas). Praktik yang berbeda dengan ini tidak pernah dinukil dari
maka mungkin
dipisah dan mungkin pula dilakukan sekaligus. Hanya
saja petunjuk beliau &8 melalui jalur shahih. Meski sebagiannya ada yang shahih
beliau B5 adalah melakukan antara keduanya secara bersamaan. namun tidak shorih (tegas), seperti perkataan seorang sahabat, "Beliau
Disebutkan dalam Ash-shahihoin, dari hadits Abdullah B[ berwudhu tiga kali-tiga kali." Atau pernyataan lain, "Beliau mengusap
bin Zaid, kepalanya dua kali." Kemudian terdapat riwayat yang shorih (tegas)
"Rasulullah ffi berkumur-kumur dan menghirup air
ke hidung dengan namun tidak shahih. Seperti hadits Ibnu Al-Bailamani, dari ayahnya,
satu telapak tangan. Beliau BE melakukan yang demikian
sebanyak tiga dari Umar, "Bahwa Nabi &E bersabda, 'Barangsiapo berwudhu lolu
kali." Dalam lafazh lain, "Beliau ffi berkumur-kumur dan
mengeluarkan mencuci kedua telapok tangannya tiga kali... lalu disebutkan ... dan
air dari hidung dengan tiga kali cidukan tangan.',zes
mengusop kepalanya tigo kali'." Hadits ini tidak dapat dijadikan hujjah.
Inilah riwayat paling shahih berkenaan dengan berkumur-kumur Ibnu Al-Bailamani dan ayahnya sama-sama perawi lemah, meski sang
ayah sedikit lebih baik keadaannya.2es Begitu pula hadits Utsman yang
HR. At-Tirmidzi, no. 57, Kitab Ath-Thaharah, Bab Maa
Jaa.a fii Karahiyah Ar_rsraf fii Ar_
wudhu, lbnu Majah, 421, Kitab Ath-Thaharah, Bab Maa
Jaa'a fii Ar-eashd fii Ar-wudhu wa
Karahiyah At-Ta'addi Fiihi, Ahmad, At-Musnad,5/136,
daram sanadnya terdapat Kharijah
bin Mush'ab. Ar-Hafizh berkata di kitab At-Taqrib, ,,ra perawi Hadits Thalhah (yakni lbnu Musharrif), dari ayahnya, dari kakeknya, diriwayatkan oleh Abu
matrut<-liitinggatt<an
riwayatnya). Biasa merakukan tadris (penyamaran) saat
menukir dari para pendusta.,, Dawud, no. 139. Dalam sanadnya terdapat Laits bin Abi Sulaim, seorang perawi lemah.
HR. lbnu Majah, no. 42s, dan Ahmad, At-Musnad, Sedangkan Musharrif (ayah Thalhah) majhul (tidak dikenal). Lihat biografi Ka'ab bin Amr
21221. AlBuwashiri berkata di kitab Az_
Zawa'id, "Sanadnya remah karena keremahan Huyai Al-Yami (ayah Musharrifl di kitab At-Tahdzib.
bin Abduflah Ar-Mu,afiri dan rbnu
Lahi'ah." Hadits yang dimaksud diriwayatkan oleh Ad-Daruquthni, 'll93. Dalam sanadnya terdapat
HR. Ar-Bukhari, 11255 dan 257, Musrim, no. 235, pula Shalih bin Abdul Jabbar. Al-Hafizh Az-Zaila'i berkata dalam kitab Nashbu Ar-Rayah,
Kitab rhaharah, Bab fii wudhu An_Nabi
* 1l32,"lbnu Al-Qatthan berkata dalam kitabnya, 'Shalih bin Abdul Jabbar tidak aku ketahui
kecuali dalam hadits ini. Statusnya maihul (tidak diketahui)'." Adapun Muhammad bin

274 Zadut Ma,ad I 275


diriwayatkan oleh Abu Dawud, bahwa
beliau berkata, ,,Beriou qE Beliau ffi mencuci kedua kakinya bila tidak memakai sepatu atau
mengusap kepalanya tiga kali.,'ze6
kaos kaki. Sedangkan bila memakai salah satu dari keduanya, maka
Abu Dawud berkata, "Hadits-hadits Utsman
yang shahih semuanya beliau ffi mencukupkan dengan mengusapnya.30o Biasanya beliau H
menunjukkan bahwa mengusap kepara
adarah satu kari. Tidak pernah
mengusap kedua telinganya bersamaan dengan mengusap kepala.
dinukil melalui jalur shahih bahwa teliau Beliau mengusap bagian luar dan dalam kedua telinga. Tak dinukil-
&E nunvu _;;r*, sebagian
kepala. Akan tetapi, bila beliau melalui jalur shahih-bahwa beliau mengambil air baru untuk kedua
ffi mengusap bagian ubun_ubunnya telinga. Adapun riwayat yang shahih menyatakan perbuatan demikian
niscaya disempurnakan dengan mengusap
sorbannya.,,2e7 aaup*
hadits Anas yang dikutip Abu Dawud, "Aku hanya dikerjakan oleh Ibnu Umar.301 Begitu juga, tidak dinukil dalam
melihai Rasulullah ffi
berwudhu dan beriau mengenakan satu pun dari riwayat shahih bahwa beliau ffi pernah mengusap
sorban quthriyah, Iaru beriau
memasukkan tangannya dari bawah lehernya.
sorban dan mengusap bagian
depan kepalanya, tanpa membuka sorban,,,2e8 Demikian juga, tidak pernah dinukil bahwa beliau ffi mengucapkan
_"f.rra"r",'Nabi ffi tidak
membuka sorbannya hingga mengusap kepalanya sesuatu sebelum wudhu, selain ucapan 'tasmiyah' (penyebutan nama
seluruhnya.
Pernyataan Anas tidak menafikan Allah). Semua hadits tentang dzikir-dzikir wudhu (yang dibaca di awal
mengusap kepala seruruhnya.
sementara Al-Mughirah bin Syu'bah wudhu-penerj.) adalah dusta dan dibuat-buat. Nabi A4 tldak pernah
dan selainnya telah menegaskan
pengusapan kepala secara keseruruhan.
Maka, sikap Anas yang tidak mengucapkan satu pun di antara dzikir-dzikir itu dan tidak pula
menyinggung halitu dalam hadits ini tidak mengajarkannya kepada umatnya. Tak ada riwayat yang shahih dari
menafikankeberadaannya.
Tidaklah Nabi g*; berwudhu beliau ffi selain 'tosmiyah'di awalwudhu.302 Adapun ucapan beliau 48:
melainkan berkumur-kumur dan
mengeluarkan air dari hidung. Tak pernah
dinukir bahwa beriau .ft
pernah berwudhu tanpa melakukan lain dengan sanad maushul (sanad bersambung) seperti dikutip Abu Dawud, no. 147 dari
hal itu. Demikian pula, sifat wudhu Anas. Namun, dalam sanadnya terdapat Abu Ma'qil, seorang perawi yang tidak diketahui
beliau ffi berurutan dan berkesinambungan,
tanpa pernah mempraktik- keadaannya. Masing-masing dari kedua riwayat ini (yakni; riwayat mursal dan maushul)
kan yang lain. Sesekali beliau saling mendukung satu sama lain sehingga menghasilkan kekuatan hukum yang cukup.
ffi mengusap kepalanya, pada kali lain Sehubungan dengan masalah ini dinukil juga dari Utsman tentang sifat wudhu, beliau
mengusap sorbannya, dan terkadanq
mengusap ubun_ubun dan berkata, "Beliau H mengusap bagian depan kepalanya." Hadits ini diriwayatkan Sa'id bin
sorbannya. Adapun a"ng* mengusap ubun_ubun saja Manshur. Tapi di dalam sanadnya terdapat Khalid bin Zaid bin Abi Malik, seorang perawi
!erw,y_{!u
tidaklah dinukil dari beliau yang kapabilitasnya diperselisihkan para ulama. Dinukil melalui jalur shahih dari lbnu
ffi'ns (sepeidijelaskai t"raunrrui. Umar, bahwa beliau hanya mencukupkan mengusap sebagian kepala. Demikian
dikatakan lbnu Mundzir dan selainnya. Sementara lbnu Hazm berkomentar, "Tak dinukil
dari seorang sahabat pun pengingkaran atas hal itu." Perkara ini bisa dijadikan pijakan
Al-Bailamani dikomentari oteh At-Tirmidzi, ,,At-Bukhari untuk menguatkan riwayat mursal terdahulu. Wallahu A'lam.
fi"ilHll" berkata, ,**, Dinukil berkenaan dengan mengusap kaos kaki, sejumlah hadits shahih dan akurat.
HR' Abu Dawud, no. 'r10, Kitab Ath-Thaharah, Hadits-hadits tersebut telah dikumpulkan Asy-Syaikh Jamaluddin Al-Qasimi dalam satu
Bab shifatu wudhu An-Nabi
sanadnya terdapat Amir bin Syaqiq bin Hamzah. ai-Hiti.n H. Daram risalah disertai penjelasan derajat-derajatnya. Lalu penjelasan mengenai derajat hadits-
"Statusnya' layyinut hadits, (kuiang berkata oatam ritlo N_Taqrib,
akura$." hadits yang dimaksud ditambahkan lagi oleh Ahmad Muhammad Syakir i:,ib. Silafrmn
HR' Musrim' no' 274 dan 83, Ash-shahih, diperiksa kembali.
dari Ar-Mughirah, bahwa Nabi
ubun-ubunnya dan di atas sorbannya
serta Oiaias sepatunya.
* mengusap HR. Malik, Al-Muwattha', 1134, Kilab Ath-Thaharah, Bab Maa Jaa'a fii Al-Mash bi Ar-Ra'si
HR' Abu Dawud' no. 147, Kitab Ath-Thaharah, Alaa Al-Udzunain. Sanadnya shahih. lni pula yang menjadi pandangan lmam Asy-Syafi'i
Bab Ar-Mashu,ara Ar-rmamah, Daram ,$W, Oi mana beliau berkata, "Boleh mengambil air baru (maksudnya, selain air yang
sanadnya terdapat Muawiyah bin sharih
oin nuaair nt-Hadhrami. ra seorang perawi yang digunakan untuk mengusap kepala-penerj.) untuk mengusap kedua telinga." Tapi
JuJur namun memiliki beberapa.keke-liruan. Sedangkan
maula (manlan budak) Aru.Rifa'ah dinyatakan
Abdul Aaizbin uustim nt-n,,,aoani, kebanyakan ahli ilmu mengatakan telinga masuk bagian kepala dan diusap bersamaan
ffir, 1t"rp"r"aya)
komentar seberumnya' Qitriyah aoatatr'pat<aian-yr1['orni"uutran oreh rbnu Hibban. Lihat dengan kepala. lnilah yang menjadi pendapat Sa'id bin Al-Musayyib, Atha', Al-Hasan, lbnu
Pernyataan ini perru dirinjau kembari.
kepada Qatr. Sirin, Sa'id bin Jubair, dan An-Nakha'i. la juga menjadi pendapat Ats-Tsauri, lbnu Al-
Daram kitab iathur Baari, 1l3o4,disebutkan Mubarak, Malik, ashab ar-ra'yi (kalangan yang lebih mengutamakan akal), Ahmad, dan
lmam Asy-Syafi'i meriwavatkan dari hadits bahwa
beliau menyingkap sorbann
etn":1"n*" Rasulullah pernah
-taiu & beryyudhu, lshak.
ya dari keparanya, uetiau mengusap bagian depan
kepalanya. Riwayat ini berstatus mursar, HR. Abu Dawud, no. 101, Ahmad, 21418, lbnu Majah, no. 399, Ad-Daruquthni, 1/29, Al-
n"rrn'iu ,"njadi kuail<aiena ainuiiidari jarur Hakim, 1/146, Al-Baihaqi, 1143, dari jalur Muhammad bin Musa Al-Makhzumi, dari Ya'qub,

276 Zadut Ma,ad I


-Jitid ZadulMa'ad-lilid I
akhir wudhu' Dalam hadits
(Maka, doa tersebut) diucapkan pada
A;;S i.o'r'.1,r V1 ait .i Ji Wi
i3;I;:-LLI WIS,;i lain yang tercantum pada Sunan An-Nasa'i'
bahwa di antara ucapan
sesudah wudhu adalah:
GWt';r dc6 ;g'flt'e #r fii.lJr,{ ;:-, ,:!#1 ,CI 'j I
-4J!
{ ii Wi '!t;..^i'"6!t cxt*
"Aku bersaksi bahwa tidak ada llah yang berhak disembah dengan
benar selain Allah semata tak ada sekutu bogi-Nyo, dan aku bersaksi "v<fts
bahwa Muhammad adalah hamba dan ufuson-Nyo. Yo Allah,
jadikanlah aku pada golongan orang-orang bertaubot, dan jadikanlah memuji-Mu' tku bersoksi
"Mahasuci engkou Ya Atlah dan dengan
aku pada golongan orang-orang yang mensucikon diri.'ao3
bahwatidakadalt,,nyongberhakdrsembahdenganbenarselain
dan bertaubat kepada'
Engkau, aku memohon ampunan-Mu'
dari Ayahnya, dari Abu Hurairah r$<,, ia berkata, Rasulullahffi bersabda, "Tidak ada shatal Mu."3M
bagi yang tidak ada wudhu, dan tidak ada wudhu bagi yang tidak menyebut nama Allah
atasnya." Tapi, Ya'qub adalah perawi yang tidak diketahui keadaannya, sedangkan Abu Nabi S€ tidak pernah mengucapkan
di awal wudhu''nawaitu raf'al
Salamah Al-Laitsi berstatus layyinul hadls (haditsnya kurang akurat). Diriwayatkan pula hadats)' dan tidak pula mengucap-
oleh Ad-Daruquthni, 1/26, dan Al-Baihaqi, 1144, dari jalur Mahmud bin Muhammad Azh- hadats' (aku berniat menghilangkan
Zhalari, dari Ayyub bin An-Najjar, dari Yahya bin Abi Salamah bin Abdurrahman, dari Abu kan,
,istihb onoto ioi (itntuk menghalalkan shalat). Kalimat demikian
"n maupun seseorang di antara
Hurairah ,.:$" dengan lafazh, " Betum (dianggap) berurudhu seseorang yang tidak menyebut
tak pernah diucapLan oleh beliau ffi
nama Allah, dan belum (dianggap) shalat seseorang yang tidak berwudhu." Al-Hatizh pun yang dinukil dari beliau ffi
berkata di kitab At-Takhlish, 11173, "Mahmud laisa bil qawwi (perawi yang tidak kredibel), sahabatnya. Tidak ada satu huruf
yang shahih maupun dhaif' Beliau
sedangkan Ayyub bin Najjar meski tergolong tsiqah (terpercaya), namun ia seorang
mengenai hal itu, baik dengan sanad
mudallis (perawi yang menyamarkan hadits), sementara dalam riwayat ini beliau mengutip lebih dari tiga
dengan latazh'an yang bermakna'dari'(maksudnya suatu lafazh yang tidak menunjukkan &8 tidak pernah
(mencuci/membasuh anggota wudhu-ed')
perawi mendengar langsung dari syaikhnya-penerj.). Ad-Daruquthni meriwayatkan dalam
kali.
kitab Al-Ausath, dari jalur Ali bin Tsabit, dari Muhammad bin Sirin, dari Abu Hurairah +*i,,
beliau SE membasuh melebihi
secara marfu', "Wahai Abu Hurairah, apabila engkau wudhu, maka ucapkanlah, 'bismillah Demikian juga, tidak dinukil bahwa
walhamdulillah', sesungguhnya (malaikat) penjagamu senantiasa menulis kebaikan saja Abu Hurairah melakukannya
untukmu hingga engkau berhadats dari wudhu rtu." (yakni, hingga wudhu tersebut batal- dua siku dan dua mata kaki. Hanya di
alghurrih3os (memperpanjang cahaya
penerj.). Hadits ini dinyatakan hasan oleh Al-Haitsami dikitab Al-Majma', 11220. seraya menakwil hadits ithalah
Hadits di atas memiliki beberapa riwayat pendukung, di antaranya; Hadits Abu Sa'id Al-
Khudri yang diriwayatkan lmam Ahmad, At-Tirmidzi, lbnu Majah, dan selain mereka.
Hadits Sa'id bin Zaid yang diriwayatkan At-Tirmidzi, lbnu Majah, Ahmad, dan Ad-
Daruquthni. Hadits Sahl bin Sa'ad yang diriwayatkan lbnu Majah dan Ath-Thabrani. ffithasan.lamemilikipendukungyangmenguatkannyaseperti
Riwayat-riwayat pendukung ini mengangkat hadits di atas menjadi hasan dan disebutkanAr-Harizhoixitut'ii7uris3-:;liltTi::=:":n"X^;'X:i:;';"#;: m p at
r'i' zhnvi B a ra n s s i a p a m i nta d i b aw k a n tebahwa
a

menguatkannya. Al-Hafizh berkata di kitab At-Talkhis, "Secara lahirnya, hadits-hadits ini ffi::}?: fl;liffi I ;;;ffii"''x"'*[
""' "o'p ""
i'sai widhu"' ia. meigucapkan"Aku bersaksi
wudhu, lalu ia berwudhu, aiu bahwa Muhammad
secara keseluruhan menghasilkan kekuatan hukum dan menunjukkan ia memiliki iia'i1' ynn' ,a1n bersaksi
sumber." Sementara Al-Haflzh Al-Mundziri berkata di kitab At-Targhib, 1/128, "Al-Hasan tidak ada sembahan '"';;s;;;;;; pada golongan orang-orang yang
adalah hamba dan utusan-'N'y"J' iiAtan' i'aixanlah aku
dan lshak bin Rahuyah serta pengikut madzhab Zhahiri mewajibkan 'tasmiyah' (ucapan yung mensucikan diri ''''"
golongan o'ung-o'ung
bertaubat, dan iadikantah aku pada
21 dari hadits
bismillah-penerj.) ketika wudhu, dan bila seseorang sengaja meninggalkannya maka ia
Diriwayatkan lbnu As-Sunni dalam
kitab Ama! At'Ya-um wa Al-Laitah' hal' '
harus mengulangi wudhunya. Pendapat ini juga merupakan salah satu riwayat yang Al-Musayyib bin Wadhih' seorang perawi
Abu Sa'id Al-Khudri
L'Japut
dinukil dari lmam Ahmad. Tidak diragukan lagi bahwa hadits-hadits yang disebutkan
yang jelek hapalannya' "'"' ""'j""
D";iil;J'd" perawi darinya' yaitu Yusuf bin Asbath'
berkenaan dengan hal itu, meski tak satupun yang selamat dari pembicaraan, namun ia Al-Wudhu'
menjadi kuat dengan sebab jalur-jalurnya yang banyak, sehingga menghasilkan kekuatan Hadits yang dimaksud diriwayatkan
fmam-A]-!yflnari' 11207 dan 208' Kitab
lmam Muslim' no' 246' Kitab Al-
Bab Fadhlu Al-Wudhu *"'ii-Ct"'utt'
At-Muhajjalun'
status akurasi riwayat tersebut.
wa--At-Tanilii, J"ti hadits Abu Hurairah &'
Lafazh seperti ini diriwayatkan At-Tirmidzi, no. 55, Kitab Ath-Thaharah, Bab Fiima Yuqaal Wudhu, Bab tstihbaab r,i"rri Lr-Cnrrrah pada Hari Kiamat dengan
Adapun lafazhnya, "s'";iig'univu
umatku akan ditang
Ba'da Al-Wudhu, dari hadits Abu ldris Al-Khaulani dan Abu Utsman, dari Umar ,:,*i,. Asal Barangsiapa di antara kamu
bercahaya pada dahio"n i,iii-i,"irka karena bekas wudhi.
hadits ini terdapat dalam riwayat lmam Muslim, no. 234, Kitab Ath-Thaharah, Bab Adz-
yang ingin memperpaniani i' d"i':* y!:^'"ndaktah ia melakukannva'" Lalazh'
*i'i" *uru
Dzikr Mustahab Aqba Al-Wudhu, dari hadits Uqbah bin Amir, tanpa menyertakan lafazh,
.,Barangsiapa di antara iru^u'yrng ingin mem.perpaniang cahlYa^^!
'Ya Allah, jadikanlah aku pada golongan orang-orang yang bertaubat, dan jadikanlah aku perawi ^!::,::'u'
yang disisipkan dalam
pada golongan orang-orang yang mensucikan diri." Latazh tambahan yang disebutkan At- hendaklah ia melakukannya,,,termasuk mudarrailper'Xatian

Zadul Ma'ad - lilid 1 279


278 Tadul Ma'ad lilid 1
dahi-penerj.). Adapun hadits Abu Hurairah
& tentang sifat wudhu Nabi
ffi, bahwa beliau mencuci kedua tangannya hingga pangka,engan,
dan
" Menyilang-nyilangi Jenggot
mencuci kedua kaki hingga betis,306 sesungguhnyu
hunyl menunjukkan Beliau ffi biasa menyilang-nyilangi jenggotnya, namun tidak
bahwa kedua siku dan mata kaki masuk sebagai melakukannya terus menerus. Para imam ahli hadits berselisih mengenai
anggoia wudhu, bukan
menunjukkan masalah memperpanjang tempat yang hal ini. Imam AlTirmidzi dan selainnya membenarkan bahwa beliau ffi
dicuci dari anggota
wudhu. biasa menyilang-nyilangi jenggotnya.to' Sementara Imam Ahmad dan
Abu Zur'ah berkata, "Tak dinukilsatu pun hadits yang shahih berkenaan
* Hukum Mengelap Sesudah
Wudhu dengan menyilang-nyilangi jenggot."
Bukan menjadi kebiasaan Nabi ffi mengelap
anggota badannya * Menyilang-nyilangi
setelah wudhu. Tak.ada satu pun hadits shahih Jari-Jari
v*g ain-urnil dari beriau
ffi mengenai masarih itu. Bahkan, hadits shahih yang dinukil darinya Demikian pula tentang menyilang jari-jari, beliau &E tidat< mengerja-
justru menyelisihinya. Mengenai hadits kan secara terus menerus. Dalam kitab-kitab Sunon diriwayatkan dari
Aisyah, "S"s,-rnlguhnya Nabi ffi
memiliki selembar kain yang beliau gunakan Al-Mustaurid bin Syaddad, "Aku melihat Nabi ffi apabila wudhu, beliau
me,gelup sesudah
wudhu," dan hadits Mu'adz bin Jabar, "Aku melihat
Rasulullah ffi menggosok jari-jari kedua kakinya dengan jari kelingkingnya."3lO Kalau
apabila berwudhu, beliau mengusap wajahnya dengan
ujung
pakaiannya,"3,7 keduanya adarah hadits atstsiyab), Bab Ash shalah fii Al Jubbah Asy Syamiyah, Bab Ash Shalah fii Al Khifaf,
lemah, tidak dapat dijadikan Kitab Al Jihad, Bab Al-Jubbah fii As-Safar, Kitab Al-Maghazi, Bab Nuzul An-Nabiy ffi Al-
hujjah. Pada hadits pertama terdapat suraiman
bin Arqam, seorang Hijr, Kitab Al-Libas, Bab Man Labisa Jubbah Dhayyiqatul Kummain fii As-Safar, dan Bab
perawi matruk (ditinggalkan haditsnya). Jubbah Ash-Shuf fii Al-Ghazwi, Muslim, no. 274, Kitab Ath-Thaharah, Bab Al-Mash Alal
Sedangkan pada hadits kedua
Khuffain, Al-Muwattha', 1i36, Kitab Ath-Thaharah, Bab Al-Mash Alal Khuffain, AlTirmidzi,
terdapat Abdurrahman bin Ziyad bin An'am
A-emqi, seorang perawi { no.98, Kitab Ath-Thaharah, Bab Fii Al-Mash Alal Khuffain, Abu Dawud, no. 149'150,151,
yang lemah. At-Tirmidzi berkata, "Tidak : dan 152, Kitab Ath-Thaharah, Bab Al-Mash Alal Khuffain, An-Nasa'i, 1i83, Kitab Ath-
ada satu iun hadits shahih
yang dinukildari Nabi &Bg tentang perkara Thaharah, Bab Al-Mash Alal Khuffain fii As-Safar, dan lbnu Majah, no. 389, Kitab Ath-
ini.,, Thaharah, Bab Ar-Rajul Yasta'in Alaa Wudhu'ihi Fayushabbu Alaihi.
Demikian pula, bukan termasuk kebiasaan Hadits Shahih, diriwayatkan At-Tirmidzi, no.31, Kitab Ath-Thaharah, Bab Maa Jaa'a fii
beriau ffi dituangkan air Takhliil Al-Lihyah, lbnu Majah, no. 430, Kitab Ath-Thaharah, Bab Maa Jaa'a fii Takhliil Al-
padanya setiap kali wudhu. Akan tetapi terkadang Lihyah, lbnu Hibban, Mawarid Azh-Zham'an, no. 154, dan Al-Hakim, Al-Mustadrak, 11149,
beriau ffi menuang air
sendiri dan terkadang pula dibantu orang rain.,ntuk dari Utsman d,;,. Dalam sanadnya terdapat Amir bin Syaqiq, seorang perawi dengan
menuangkan air status layyinut hadits (kurang akurat). Sedangkan perawi lainnya tergolong fsiqah
tersebut karena suatu kebutuhan. Seperti disebutkan (terpercaya). Hadits ini memiliki riwayat pendukung dari Anas yang dikutip Abu Dawud,
daram shahihain
dari Al-Mughirah bin Syu'bah bahwa dia menuangkan no. 145, dan memiliki jalur lain yang dikutip Al-Hakim, lbnu Adi, serta Adz-Dzuhali. Begitu
air untuk Nabi BE juga riwayat-riwayat pendukung lain, yaitu; Hadits Aisyah yang diriwayatkan lmam Ahmad,
saat safar ketika berwudhu.so8
hadits Abu Umamah yang diriwayatkan lbnu Abi Syaibah, hadits Ammar yang
diriwayatkan At-Tirmidzi dan lbnu Majah, dan hadits lbnu Umar yang diriwayatkan Ath-
Thabrani dalam kitab Al-Ausath. Lihat kitab At-Talkhis, 1185-87.
hadits) berasal dari perkataan Abu Hurairah
lg bukan sabda Nabi ffi seperti
310
HR. Ahmad, 41229, Abu Dawud, no. 148, At-Tirmidzi, no. 40, dan lbnu Majah, no. 446.
disebutkan para urama peneriti, seperti Ar-Mudziri,".*Q,.
ibnu Hajar, dan serain keduariya. Dalam sanad riwayafriwayat mereka terdapat lbnu Lahi'ah, seorang perawi yang buruk
Hadits ini terdapat daram shahih Musrim, no.
246. penuris (rbnur Qayyim) terah hapalannya. Akan tetapi Al-Hafizh berkata di kitab At-Talkhis, fiadits itu dinukil pula
menggabungkan padanya dua riwayat, yaitu; pertama.
dari Nu,aim bin Abdullah bin Al_ melalui Al-Laits bin Sa'ad dan Amr bin Al-Harits yang diriwayatkan Al-Baihaqi, dan dari
Majmar, ia berkata, 'Aku merihat Abu riurairah
dan menyempurnakan daram mencucinya, kemudian
.s berwudnu, uetiau mencuci mukanya Abu Bisyr Ad-Daulabi yang diriwayatkan Ad-Daruquthni di kitab Ghara'ib Malik, dari jalur
beriau mencuci tangannya yang lbnu Wahb, dari ketiganya. Riwayalriwayat ini dishahihkan lbnu Qathan. Adapun perintah
kanan hingga pangkal tengan, kemudirn irrgrnnf,
yang kiri hingga pangkat tengan.,, menyilang jari-jari telah dinukil melalui jalur shahih dari hadits Laqith bin Shabirah yang
Kedua, juga dinukir dari Nu'aim bin Abduilah nl-rr,,l4r"r,
bahwa dia merihat Abu Hurairah diriwayatkan Asy-Syafi'i, 1t3O-31 , Abu Dawud, no. 142 dan 143, Ahmad, 4/33, An-Nasa'i,
S berwudhu mencuci wajahnya Oan t<eoua tang;;;;" hingga hampir sampai ke pundak, 1/66, lbnu Majah, no. 4O7, dan At-Tirmidzi, no. 38, dengan lafazh, "Sempurnakanlah
kemudian mencuci kedua kakinya hingga samoai
307
ke betis. wudhu dan sitangkanlah antara jari-jari, perdalam ketika menghirup air ke hidung kecuali
HR. At-Tirmidzi, no. 53 dan 54. jika engkau berpuasa." Hadits ini dishahihkan lbnu Hibban, no. 159, dan Al-Hakim, 1/147-
308
HR. Al-Bukhari, 1r26s, Kitab wudhu, Bab Ar-Mash 148, serta disetujui Adz-Dzahabi. Status hadits itu adalah seperti yang mereka katakan. Di
Arar Khuffain, Bab Ar-Rajur yuwadhi,u
shahibahu, Bab rdza Dakhara Rijraihi wahumaa Thahiratan, samping itu, hadits yang dimaksud juga telah dishahihkan oleh lbnu Al-Qathan' An-
Kitab Ash-siaian loagian
Nawawi, dan lbnu Hajar.
:l

280 ZadulMa,ad
-Jilid 1
hadits ini terbukti akurat dari beliau
ffi, maka harus dipahami sebagai
perbuatan yang sesekali dilakukan.
Oleh karena itu, perbuatan ini tidak
diriwayatkan oleh mereka yang memberi perhatian
serius daram menukir
praktik wudhu beliau ffi, seperti Utsman,
Ali, Abdullah bin Zaid, Ar_
Rubayyi', dan lain-lain. Apalagi dalam sanad
hadits itu terdapat
Abdullah bin Lahi'ah.
PASAL
* Menggerakkan Cincin PETUNIUK BELTAU 4g
Perkara menggerakkan cincin (saat wudhu)
telah dinukil dalam satu TENTANG MENGUSAP KHUF (SEPATU)
hadits dhaif (lemah) dari riwayat Ma'mar bin
Muhammad bin ubaidillah
bin Abi Rafi', dari ayahnya, dari kakeknya, bahwa
Nabiffi apabila
berwudhu, beliau menggerakkan cincinnya.311
fupiMu,_u, dan
ayahnya adalah dua perawi lemah sebagaimana
disebutkan oreh Ad-
Daruquthni. S Dinukil melalui jalur shahih bahwa beliau ffi mengusap3lz khut',baik
ketika mukim maupun safar. Perkara itu tidak mansukh (dihapus) hingga
beliau ffi wafat. Orang mukim diberi batasan sehari semalam.
Sedangkan musafir diberi batasan tiga hari tiga malam. Masalah ini
dinukil dalam sejumlah hadits yang memiliki derajat hasan dan shahih.
Beliau ffi mengusap bagian atas sepatu. Adapun berita bahwa
beliau Sf mengusap bagian bawah sepatunya hanya dinukil dari hadits
munqathi' (terputus sanadnya). Sementara hadits-hadits shahih justru
menyelisihinya.

Begitu pula, Nabi ffi pernah mengusap kaos kaki dan sandal.313
Pemah mengusap sorban saja dan juga pernah mengusapnya bersama
dengan ubun-ubun. Masalah-masalah ini dinukil secara akurat dari
beliau S pada sejumlah hadits, baik dalam bentuk perbuatan maupun
perintah. Tapi, semuanya berkaitan dengan kondisi-kondisi tertentu,
sehingga ada kemungkinan perbuatan ini hanya dilakukan karena suatu
kebutuhan atau pada situasi darurat, dan kemungkinan pula bersifat
umum seperti halnya mengusap sepatu. Kemungkinan terakhir inilah
yang lebih kuat. Wallahu A'lam.

Nabi BE tidak membebani diri untuk melakukan yang berlawanan


dengan keadaan kedua kakinya. Jika kakinya terbungkus sepatu, beliau
ffi mengusap sepatu dan tidak melepaskannya. Sedangkan bila kedua
311 kakinya terbuka (tidak memakai sepatu), beliau ffi mencucinya. Beliau
HR' lbnu Majah, no. 449,-KitabAth-Thaharah,
Bab rakhlil Al Ashabi,. Al-Buwashiri berkata
312
flirflt;t jiffUij*,,,"ii""onya
remah, karena keremahan Ma,mar dan Sebagai ganti mencuci kaki saatwudhu-penerj.
Ayahnya
313 Lihat Sunan At-Tirmidzi, 1t167-168, tahqiq Ahmad Syakir.

282 Zadut Ma,ad


-Jitid I
tidak pernah memakai sepatu dengan
maksud untuk mengusapnya.
Inilah pendapat paring netrar dararn-masarah
mana yang lebih utama
antara mengusap sepafu atau mencuci kaki. Demikian
syaikh kami (lbnu Taimiyah). dikatakan oreh
Wallahu A,lam. O

PASAT
PETUNIUK BELTAU s8
TENTANG TAYAIT,IUM

Beliau &E melakukan tayamum dengan satu kali tepukan (ke tanah)
untuk wajah dan dua telapak tangan.3la Tidak pernah dinukil melalui
jalur shahih bahwa beliau ffi tayamum dengan dua kali tepukan dan
tidak juga mengusap sampai ke siku. Imam Ahmad berkata,
"Barangsiapa berkata, 'tayamum diusap sampai ke siku', maka itu
adalah perkara yang ditambahkannya dari dirinya sendiri."315 Begitu
pula, beliau ffi biasa bertayamum dengan tanah yang beliau jadikan
tempat shalat, baik berupa tanah berdebu, tanah yang basah, maupun
pasir. Dinukil melalui jalur shahih, beliau ffi bersabda, "Di monapun
seseorang dqri umatku didapati (waldu) shalat, maka di situlah masjidnya
dan yang digunakannyo untuk bersuci.dto 11u1 ini menjadi nash yang
sangat tegas bahwa seseorang yang didapati waktu shalat berada di
tanah berpasir, maka tanah berpasir itu dapat digunakannya untuk
bersuci.

Ketika beliau ffi safar bersama para sahabatnya pada perang Tabuk,
mereka pun melewati tanah berpasir di sepanjang perjalanan mereka,

314
HR. Al-Bukhari, 11375-376 dan Muslim, no. 112 dan 368, dari hadits Ammar bin Yasir.
315
Lihat kitab Nashb Ar-Rayah, 11151 dan 154, dan Talkhis Al-Habir, 11152 dan 153. Kedua
kitab ini telah membahas persoalan secara tuntas.
316
HR. Ahmad, At-Musnad, 5t248, dari hadits Abu Umamah 4$6. Sanadnya shahih, dan
lafazhnya secara lengkap adalah, "Rabbku telah melebihkanku atas para nabi
alaihimusshalatu wassalam-atau befiau bersabda atas umat-umat-dengan empat
perkara; Aku diutus kepada manusia secara umum, seluruh bumi dijadikan untukku dan
umatku sebagai masjid (tempat shalat) dan alat bersuci, di mana saja seseorang dari
umatku didapati (waktu) shalat, maka di situlah masjidnya dan alat bersucinya, aku diberi
peftolongan dengan rasa takut yang dicampakkan di hati musuhku sejauh satu bulan
perjalanan, dan dihalalkan untuk kita rampasan perang."

2Ad 7zrftil hlt,-.t rit.A 1


sementara persediaan air
rnslsk2 sangat terbatas. Sementara
dinukil bahwa beliau Bg memba*u tidak
iunuh berdebu b"rru.unya,
pula memerintahkan membawanya, tidak
dan tidak pura dlakukan oreh
seorang sahabatnya' padahar, sarah
diketahui .".uru
seperti itu, pasir pasti lebih ;";;;*" di gurun
banyak daripada tanah berdebu.
juga kondisi stuktur Demikian
tanah Hiiaz dan wirayah ."r.iturnvu.
Barangsiapa
merenungkan hal ini, niscaya
akan menarik kesimputun PASAL
uun*u Nabi Bg
ffiii:lJ?,#m
men gsunakan pasir. rn ilah perka;;;
;;;.;-;; ffi T PETUNIUK NABI B8
Adapun apa yang disebutkan
TENTANG SHALAT
_ r
meletakkan b";i;" dJT
:",,_;",,,""ff"ffii:l ;[1t r,#;fiXI ;"ffi,X
kanan, kemudian menjarankannya
ke siku, kemudian'r"Lrtu.
dalam telapak tangan ke bagiarr bagian
daram siku, seraya menegakkan * Tidak Melafazhkan Niat
kiri seperti orang adzan, hilggu yang
ditempelkan kepadanya, maka
..-o"t kepada ibu jari kanan, Iaru
semua ini adalah perkara yang Apabila beliau &E berdiri untuk shalat, maka beliau mengucapkan,
secara pasti tak pernah diketahui
dilakukan Nabi ffi, dJil;iltu "Allahu Akbar" (Allah Mahabesar). Beliau tidak mengucapkan sesuatu
kepada seorang pun di antara aiu;urtun
sahabatnya, atau diperintahkannya, pun sebelumnya dan tidak melafazhkan niat sama sekali. Beliau ffi tidak
dianjurkannya. Lihatrah petunjuk atau pernah mengucapkan, "Ushalli lillahi shalatan ... kadza ... mustaqbilal
itulah yang dijadikan pemutus.
il;, dalam masalah tayamum dan
l
qiblah arba'a raka'at imaoman au ma'muman" (Saya berniat
Demikian juga tak dinukir mengerjakan shalat ... yang ini ... karena Allah dengan menghadap
melarui jalur shahih bahwa
bertayamum untuk setiap beriau kiblat empat rakaat sebagai imam atau makmum). Begitu pula, beliau
kali sharat dan tidak ."."rror,kannya.*E
Bahkan' beriau &g tidak membatasi tidak pernah mengucapkan, "adaa'an" (sebagai pelaksanaan) atau
tayamum, malah menjadikannya "qodhaa'an" (sebagai pengganti), dan tidak juga mengucapkan,
sebagai pengganti wudhu.3r7
Hat inr berkonsekuensi bahwa
sama seperti hukum wudhu hukum "Fardhal waqti" (sebagai ibadah fardhu dari waktu ini).
selain uou_uou run-g*iilo".rutitun
::fT:,T Ini adalah puluhan bid'ah yang tak seorang pun menukilkannya
dengan sanad shahih maupun dha'if, tidak secara musnad ataupun
mursal. Tak ada satu pun lafazh yang dinukil dari beliau A!8 dalam
masalah itu. Bahkan, tidak dinukil dari seorang sahabat pun, tak seorang
pun di antara kalangan tabi'in yang menganggapnya baik, dan tidak
pula imam yang empat.
Hanya saja sebagian ulama muta'akhirin terpedaya oleh pernyataan
317
Imam Asy-Syafi'i '+ii)5, tentang shalat, "Sesungguhnya shalat itu tidak
Keterangan ini diriwavatkan
Abu Dawud, no. 332 dan 333,_At-Tirmidzi, seperti puasa, seseorang tidak dapat masuk ke dalamnya kecuali dengan
11171, dan Ahmad, s^$, I.qt.. rss, J""
iao,ffi no. 124, An-Nasa,i,
bersabda' "sesungguhnva o,Oy Dzar, iaberkata, Rasutultah
ft dzikir." Mereka menduga bahwa dzikir itu adalah pelafalan niat oleh
tidak mendapati air serama..1.0. tlrliir v"il'iJr'
sh"]1
wudhu seorans Mustim meski
"r"un
tahun-'Aiioii"i"'rrndapat air. maka hendaktah orang yang akan shalat. Padahal yang dimaksud dzikir oleh Asy-Syafi'i
j;n:,*ll,e,,Hiou,oti,-o"r'o,.,u**ia sesungguhnya adalah 'takbiratul ihram' (takbir pembuka) dan bukan
!i!ffiT:=r":{:ih1,:^i:i:*
yang dikutip era"ii
aJ.n,oio no, Hii"#"&,:ilg"
Xl;i,Ir"jtlllllX"lill, ,"nd,*,n, yang lainnya. Bagaimana mungkin Imam Asy-Syafi'i menganjurkan
perkara yang tidak pernah dilakukan Nabi SE dalam satu shalat pun, dan

286 ZadulMa,ad titirt 1


* Doa lftitah (Pembukaan)
tak pernah pula dilakukan oleh seorang khulafa' dan para sahabat beliau do'a
bacaan dengan mengucaPkan
B8? Lihatlah petunjuk dan perjalanan hidup mereka. Seandainya ada Terkadang beliau memulai
orang yang menunjukkan kepada kami satu huruf saja yang dinukil dari iftitah:
mereka dalam hal itu (melafazhkan niat-penerj.) niscaya kami
menerimanya. Sungguh kami akan menerimanya dengan tunduk dan
- o - t, .1..:
a;St
. "G\;. v
<.. srtq la: qY: fu
'?uut vrr :"
L5--;'
rr\1 frlLlt

r1\4qb;'* W'.rP' 'it'ltt


patuh. Tidak ada petunjuk yang lebih sempurna selain petunjuk mereka.
Dan tidak ada sunnah kecuali apa yang telah mereka pelajari dari ,)?tr *tr
pemilik syara' ffi.

* Takbiratul lhram
'e,At )'iit t"-V GUw\r:jt:t'e V &\
Kebiasaan beliau saat takbiratul ihram adalah mengucapkan lafazh: ,/:lt
^ olt, sebagaimana
vt&l "Ya Allah, iauhkanlah antara oku dengan dosoku
antara timur dan barat' Ya
Allah' cucilah
Engkau telah meniauhkan
oir dan sarju serta embun. Ya
Allah,
"Allahu Akbar," (Allah Mahabesar), bukan yang lain. Tak seorang aku daridoso-dor;u' i"ngon "do'o-dotok' sebagaimana baiu putih
pun yang menukilkan daribeliau lafazh selain itu. bersihkanlah aku dari
dibetrit',t an dari kotoran''al8
* Mengangkat Kedua Tangan Ketika Takbiratul lhram
AdakalanYa beliau membaca:
Nabi B€ mengangkat kedua tangannya bersamaan dengan ucapan,
"Allahu Akbar" seraya membentangkan jari jemarinya dan (tYSW uai'lti 9\rYPt'.,w r:$'61 4i
menghadapkannya ke kiblat sebatas kedua daun telinganya, dan ada
juga diriwayatkan sebatas kedua bahunya.
j ,b)\A\ 4't a,iyr'qV, #S AY'tY'35'Pt
Abu Humaid As-Sa'idi dan orang-orpng yang sependapat
\ i:";6', L';, $.Li,X e"-,
dengannya berkata, "Sampai kedua tangan itu sejajar dengan kedua
bahunya", demikian pula pendapat Ibnu Umar. Tapi Wa'il Bin Hujr
.iueit 3fr'g;t,
i: dt 'd iyay't
berkata, 'hingga kedua tangan sejajar dengan kedua daun telinga'.
Sementara menurut Al-Barra' sampai kedua tangan dekat dengan kedua i:;*t: ,,; |Ab ,!3+ CtS

telinganya. Sebagian berpendapat bahwa perbuatan ini termasuk


perkara yang di dalamnya terdapat pilihan (yakni, boleh mgmilih mana ,.:i .il +jl:tt ;;oytY,,G -,;t 4'uu';t
yang hendak dikerjakan-penerj.). Sebagian lagi berkata, "Batas tertinggi
(jemari tangan-penerj.) ketika takbirahrl ihram adalah sejajar dengan
kedua daun telinga, sedangkan kedua telapak tangan sejajar dengan
*it', ,Jt iY.tP'l q-k'i ;Y;'lr SlOytr
//
bahu, maka riwayat-riwayat tersebut tidak menunjukkan praktik yang
berbeda-beda, dan tidak ada perbedaan pendapat dari beliau tentang Dawud' no' 781' An Nasa'i'
191' Muslim' no .59B dan 147'Abu
318 HR. Al-Bukhari, 2/188 dan
i#'n ;#" U ; -i:
tempat mengangkat tangan ini." zt 2e, dari naa its
I u ;.
Tf
,-*;f'i;i^id*:::,':*;Xtn:f
^"'.i17"'fl
;:i
H:'JX|, ffi }ffl": I
:
3ll'1"1;,1il"h1:".il':':Iffi lx' di antara ;,lill:l;l'"n0""
takbir dan bacaan'
Selanjutnya beliau M meletakkan tangan kanannya di atas ibuku sebagai tebusan o"n"iu' '"'p"'nullln#'""'
ilt"zi rtlt"x' ueliau ffi menyebutkan seperti di atas " "
punggung tangan kirinya. apakah gerangan runn "nJ*u''

Zadul Ma'ad - lilid 1 289


A5 ,ei 1W ;; u4 "{,gG,vr7 ,rr Akan tetapi, riwayat yang akurat dari beliau ffi menyatakan, bahwa
rloa ini diucapkan pada shalat lail (malam).320
,$rj o".(t ,ey$ ;trS,.!;.i*.k #6;'':l;-"X., Terkadang pula beliau ffi membaca do'a:

1l + -{t s ! };*i, :4c' * :6 -, ?6,&t?{r,y,q:, eb |riAl


,&::\t'r orr;31
"Aku menghadapkan wajahku kepada
langit dan bumi sebogai.seorang yang
Zat yang terah menciptakan ,iA* *G6 w, +q'e.;<i.-1 ,estaAtr,;it-St;
hanif
(pasrah) dan tidoklah aku teriasuk-k"poaobJrtauhia) tag tvtustim
musyrik. sesungguh nya sholatku, ibadahki,
gorongan oring_orong jt;w u 4* 4t,,+\rtret u * -;sLt V;yr
hanya untuk Ailah, Rabb semesta aram,
niiup aon matiku
tidak ado ,ikut, bagi-Nya,
d.emikianlah aku diperintahkon, dan
aku adarah yang p"rtama-tama
dari orang-orang Muslim. ya Allah, Engkaulah yang
#9rr-.
Penguasa, tidak ada lrah Maho
vang berhak aisu*aiin- aeliso"';;';r, serain
'Ya Allah, wahai Rabb Jibril, Mika'il, dan Israfil, p"nrir* langit dan
Engkau. Aku adarah hambi-Mu, aku bumi, yang Maha Mengetahui terhadap yang ghaib dan yang nyata,
terah zharim kepado diriku,
dan aku telah mengakui dosa-dosaku, Engkaulah yang akan memutuskan di antara hamba-hambaNlu apa-
maka berikonroh ompunon
kepadaku atas dosa-dosoku seruruhnya. apa yang mereka perselisihkan. Tunjukilah aku kebenaran dengan
sesunggu hnya tidak ada
yang mengampuni doso-doso kecuari
Engkau. aiiibn aku petunjuk
izin-Mu dalam hal-hal yang mereka perselisihkan, Sesungguhnyo
kTa.da akhlak yang.ter.baik, tidak ada yang Engkau Maha Pemberi Petunjuk terhadap orang yang Engkau
bisa menuntun kepada
ahlak yang terbaik itu kecuari Engkau. paringkanrah kehendaki, kepado jalan yang lltrus."321
dariku akhtak_
akhlok yang jerek, tidak ada yoig biro
memaringkan dariku ahrak Sesekali pula beliau ffi membaca do'a:
yang jelek itu kecuari Engkau.
Aku terah menyambut dan memenuhi

*S,ei'tr : :t :Y&t 3, Jt,irlt el';;irl


panggilan-Mu. seluruh.kebaikan
kembali kepoda-Mu. Aku dengan-Mu
Mahasuci Engkou,
di tangan-Mu, keburukan itu tidak
ya din ,iror't"rii"oi,"i"oro, *,
e
Attai, dan Mahatinggi. Aku memohon "Ya Allah bagi-Mu segala puji, Engkou cohoya langit dan bumi dan,
ampunan-Mu dan bertaubat kepada_Mu. "sts

pada tempatnya. Apabila telah diletakkan pada tempatnya, maka tidak dianggap sebagai
HR' Musrim, no. rT1, Kitab s-haratur
Musafirin, Bab Ad-Du,a fii sharatir Lair keburukan, maka diketahuilah bahwa sesungguhnya keburukan itu tidak kembali kepada-
Abu Dawud, no. 760, Kitab sharah,_e"b wa eiyamihi,
Mr; friJtananu"u*r, Ash-shaLh .i]. oo_ou,", Nya. Lihat kitab Sylfaa' Al-Aliil, karya penulis (lbnul Qayyim) ?.ir,j5. Adapun lafazh,
Ahmad, no.729. tbnu Hibban, no. 445, An ttasa,i, "Sedangkan aku adalah yang pertama-tama dari orang-orang Muslim." Maknanya adalah
ziaO, Kitab At_lftitah, Bab Ad_Dzikir Wa
Ad-Du'a Ba'da At-Takbirah, dari hadits
Ali ,*o.'nOuprn sabda beliau bersegera melaksanakan apa-apa yang diperintahkan. Serupa dengan (pernyataan) itu
kepada-ur," iu^:i,u'iirbahwa keburukan &
"Keburukan itu tidak kembali dalam hadits,
itu tidak termasuk adalah firman Allah ta'ala, "Katakanlah, jika benar Allah Yang Maha Pemurah mempunyai
perkara yang dikerjakan untuk
mendekatkn Jiri r<epaoa-rrau. Sebagian anak, maka akulah (Muhammad) orang yang mula-mula memuliakan (anak itu)." (Az-
"Maksudnya bahwa keburukan ragi berkata,
itu tidak ,r,"" n"ir. kepada-Mu, dan Zukhruf:81). Dan pernyataan Musa, "dan aku orang yang perlama-tama beriman." (Al
naik kepada-Mu adalah ath_thayyib sesungguhnya yang
f,-gUrgr"), dan itulah yang baik....,,pendapat lain
mengatakan, "Keburukan itu tidak -dinisoai<a.i'["ruor_u,
A'raf: 143). Maka diketahui maksud pertama-tama di sini terkait dengan sesuatu, bukan
se-cara tersenJiri s"n"g"i bersifat mutlak.
pengagungan ...,', Namun
f,fl tH, Dia_lah pencipia seluruh kebaikan dan keburukan. Bahkan, beliau pernah juga membaca do'a iftitah tersebut di dalam Shalat Wajib. Dalam
Keburukan hanya terdapat di daram-sebagi*
dan pebuatan-Nya. ipi"#rvv,
-ik*-i"rbersihkan
dan bukan di daram penciptaan Shahih lbnu Khuzaimah, 11307 dan selainnya disebutkan, "Apabila beliau telah berdiri
Oleh karena itu, iffun
kezhaliman yang pada hakikatnya diri-Nya dari seluruh untuk melaksanakan Shalat wajib beliau membaca .... (sama seperti di atas). Dan
aaatan me"tJakkan sesuatu tidak pada sanadnya shahih.
maka Arrah tidak meretakkan sesuatu tempatnya,
kecuari pada tempat yang sesuai
itu seluruhnya adalah baik, sedangkan dengannya, dan HR. Muslim, no. 770, Kitab Shalatul Musafirin, Bab Ad-Du'a fii Shalatil Lail, dari hadits
t"nrrrt"n-it, adalah meletakkan sesuatu bukan Aisyah qij, .

29O 7arhil lAa,zrt titi.t 1


orang_orang yang ada di antara keduanya (Al_Hadits)
Akan disebutkan disebagian jarur "Allah Mahabesar, Allah Mahabesar, Allah Mahabesar. Segala puji
periwayatannya yang shahih, honya bagi Allah dengan sebanyak-banyaknya, segala puji hanyo
Ibnu Abbas 64u-,, bahwa berLu dari
u"rt"r,ui. r"ru membaca do,a bagi Allah dengan sebanyak-bonyaknya, segala puji hanya bagi Allah
tersebut.
Terkadang beliau
& membaca: dengan sebanyak-banyaknya. Dan Mahasuci Allah pagi dan petang,
Mahosuci Allah pagi don petong. Ya AIIoh, hamba berlindung
""r:tt ,t--;rg a ilir ,,#a i:ir ,;sl"at ,ciii,t,Kt,at kepada-Mu dari setan yang terkutuk, dari godaannya, dari
hembusanny a, dan dari bisikanny a. ""t
-u
4 t;;i "4 i_ilt ,l*ii ";jJ. at tu_;S ,r.# {, Dan terkadang beliau ffi membaca, "Allah Mahabesar" (aSl .ilt;
sepuluh kali, bertasbih (4ill Jt--) sepuluh kali, bertahmid (dr .tJl)

sa;";l ,1,'rreu,tt sepuluh kali, bertahn (4iil U 4Jt)) sepuluh kali, dan beristighfar ( F*-1
a!l) sepuluh kali, kemudian membaca:

HR' Al-Bukhari, 3/3 dan 4: Kil:b


At-Tahajjud, Mustim, no. 769,
Kitab sharatur Musafirin,
eGS e':ttS Oyr:"+?tplt
jl}#}T"fl
"rliii" *,.,,,,,,i,," L *.;,,,," n s h a,at d i
; n n' i''1 r"'
,1T; :X T:f lX;,: "' " "Ya Allah ampunilah aku, tunjukilah aku, berikanlah rizki kepadaku,
dan sehatkanlah aku," sepuluh kali.
J;Lr -ru-r,*i\t: vr:y$t
eT
i$ 3; -:t ,3;Lr a -;*, Lalu membaca:

at .r::'ltj gfj;it *: Ci,i;Lr ,Lu_e ,uj:i,lt,


9t5gst y!;ilt ( x {trr,* b +'t';i $t dt
Uts,k $^,,Hr ais,pt tir;,*r d,.Le "Ya Allah sesungguhnya aku berlindurs kepada-Mu dari sempitnyo

'&T .x;, *\ur ji -"&, ,k'a;u6 ,k 3g,s ,k


tempat pada Hari Kiamat," sepuluh kali.3za

9- HR. Ahmad, 4/80 dan 85, Abu Dawud, no. 764, dan lbnu Majah, no. 807. Dalam sanadnya
c.:.i"Sti 4s -
t- o /t
.t*4-rt-> -

',13'; 4es
terdapat 'Ashim bin Umair Al 'Anzi, dinyatakan tsiqah (terpercaya) oleh lbnu Hibban.
Hadits itu dinukil dari beliau oleh dua perawi. Hadits beliau ini dishahihkan lbnu Hibban,
no.443, dan Al Hakim, 1/235, serta disetujui AdzDzahabi. Ahmad meriwayatkannya 3/50,
Yl 4Jl Y ,1!uT ,il)i, J,:;15 LITS il,"i v j/6 Abu Dawud, no. 775, dan At-Tirmidzi, no. 242, dari Abu Sa'id Al-Khudri, dia berkata,
"Adalah Rasulullah $8. apabila hendak melaksanakan shalat malam, maka beliau
J bertakbir, kemudian beliau membaca,'Mahasuci Engkau ya Allah dan dengan memuji-Mu,

::i Mahasucilah nama-Mu dan Mahatinggilah keagungan-Mu dan tidak ada sembahan
sesungguhnya melainkan Engkau'. Kemudian beliau membaca, 'Tidak ada sembahan
'Ya Allah bagi-ltu seoali puii' yang sesungguhnya selain Allah'. Tiga kali. Kemudian membaca, 'Allah Mahabesar
Engkau cahava tangit d?n dengan Kebesaran-Nya... tiga kali... Aku berlindung kepada Ailah Yang Maha Mendengar
Elokau rah yang *,ui^i bumi, untuk-Mu segara puji
langit dan bumi, u,ntu.k-Mu lagi Maha Mengetahui dari setan yang terkutuk, dari godaannya, dari hembusannya, dan
Rabb rangit dan bumi ,!^"n^1!0"' t"g"h i;ii i-ng'*au adatah
dari bisikannya'. Kemudian beliau membaca (Al-Fatihah-penerj.)." Sanadnya
fni mu ;,,,;,- ;;;;';
benar'
;:';itr: ;:i;1,1::: X::r!,:;':T:Ii,
hari kiamat benar.,v" en{i'r"i'!ir-irti'u'fu *;i:,,:i:r;i, (baik). Dan diriwayatkan lmam Muslim, no.601, dan Abu Awanah, dari lbnu Umar, dia
hasan

b"r""ruh diri berkata, "Ketika kami sedang shalat bersama Rasulullah, tiba{iba ada seorang lelaki di
i;;;;;;"r"";ku kembati. a",dai
beriman' kepada-Mu aku bertawakka,i, kepada_Mu aku
aku memusuhi, kepada_Mu x"niz-ingkau tah antara orang-orang membaca, 'Mahabesar Allah dengan sebesar-besarnya, segala puji
telah aku lakukan, apa yang
aku .u.;r;,i;;;i""ri aku akan apa_apa yans bagi Allah dengan sebanyak-banyaknya, Mahasuci Allah pagi dan petang'. Maka
rx, iix"["r],'rp" yang
"1r1rry,rh Rasulullah ffi. bertanya, 'siapakah yang mengucapkan kalimat begini dan begini?'
aku (rakukan densan) tellns-leransan
_akan aku rahasiakan
rnoiLu'idlrah sembahanku, tidak rpu y"ng
irr bersabda, 'Aku kagum
(sembahan) yans berhak
dise.a"n ada ttah
Seorang lelaki menjawab, 'Aku wahai Rasulullah'. Belaiu $!
aZisrr'n';rZi Engkau,.,, kepada kalimat-kalimat itu, dibukakan untuknya pintu-pintu langif ;'
"JL,,
Hadits shahih diriwayatkan Abu Dawud, no. 766, Kitab Ash-Shalah, Bab Maa Yustaftahu

292 Zadul Ma,ad _Jil,d I


bacaan iftitah di atas tetah
o".,ililL?lnis dinukil merarui jarur shahih
Imam Ahmad berkata, "Aku cenderung mengamalkan apa yang
telah diriwayatkan dari Umar, tapi sekiranya seseorang membaca salah
.".oo,LT1"l1?,#yftJ:,n, ffi biasa memurai (sharat) dengan satu do'a iftitah yang diriwayatkan dari Nabi ffi, maka itu juga baik."

* lmam Ahmad Memilih Do'a lftitah, "Mahasuci Engkau


iloS ,'!:""6 jtt.,r,gLl:t l:65 (sq;-j';*tud; Ya Allah- (f*f,, etjt**,) dan Alasannya
Imam Ahmad memilih do'a iftitah ini karena sepuluh alasan yang

"Mahasuci EnQ-kau, ya
!r telah aku jelaskan di tempat lain, di antaranya adalah:

Pertama, perbuatan Umar & yung mengucapkannya dengan


Ailah, dan dengan
nama'Mu, Mahatinggilah keagungan-Mu, memuji-Mu, Mahosucirah keras dan mengajarkannya kepada para sahabat.
dan tidak- ada llah yong
berhak disembah deigan
t"ni, iiruati Engkau.,, Kedua, do'a iftitah tersebut meliputi kalimat yang paling utama
Doa ini disebutkan para penuris setelah Al-Qur'an. Karena, sesungguhnya kalimat paling utama setelah
kitab sunon dari hadits AIi
Ar-Rifa'i, dari Abu Mutawakkil bin Ali Al-Qur'an adalah:
e.-N;r,,. dari Abu Sa,id, hanya
mungkin beliau mengutipnya saja
dengan ialur mursal. Dou'."rrpa
dinukil pula dari hadih Aisyah telah lrli'a1.'ar .i1 'nLY*a3;*t*at tt;x
tiE!_, ;' r"o,-r,J,o]iiits 'i
lebih akurat dibanding. hadits-ini. teraahulu
dari Umar bin Khatthab
ri;;" saja dinukil melalui jalur shahih "Mahasuci Allah, segala puji bagi Allah, tidak ada llah yang berhak
&, bahwail;, membaca do'a iftitah tersebut disemboh dengan benar kecuali Allah, dan Allah Mahabesar."
menseraskan suaranya dan
f:.ffT:il:lj.Xtra mengajarkannya
Semua kalimat ini terkandung dalam do'a iftitah tersebut bersama
dengan takbiratul ihram.
bihiAsh-Shalah,lbnuMaiah,no'1356,n,."oo,.,o,,ffi Ketiga, doa iftitah itu adalah yang paling murni dalam memuji
eaama Ar-Rajut Minat Lair,, n, rrrr.ri, ilziil rrilinu,-",r, aail, Bab Dzikr Maa yustaftah
Allah, sedangkan doa iftitah yang lain mengandung doa, sedangkan
i,lir1,?jlll jil",ffi#j ^a,,-ii
i,",Zi &lir]i"n" n*r_rnarraniol xiili anusatn pujian lebih utama daripada doa. Oleh karena itu, surah Al-lkhlash
HR' Ahmad 3/50, At-Tirmidzi,
no- 242, Kitab Ash-sharah, setara dengan sepertiga Al-Qur'an, karena surah tersebut paling murni
Maa yaquuru rnda rftitaah
Ash-sharah' Abu Dawud,
no 77s,-'Kir'#i'"'i'-Jturun, Bab Bab Man Ra,a Ar_rstiftah dalam memuji dan menyanjung Allah Yang Maha Pengasih,
Subhanaka A'ahumma wa.Bihamdika, Bi
Akhar min Adz-Dzikr Baina z't.32, Kitab Ash-shalah, Bab Mahaberkah, dan Mahatinggi. Atas dasar ini, maka kalimat:
rftitah
rftitah Ash-sharah, semuanya.
^;*;;i, Na,un
il.rtl, no. 804, Kitab Ar-rqamah,
dari hadits^;;ril;,ffiJ
Aor'5" a'nr-mrdri, dan sanadnya,iasan.Bab
Tirmidzi meriwayatkan dari
Aisyah, ;;.;4"^dAsh-shalah,
rftitah Ash-sharah' Abu Dawud,
subhanaka A,ahumma. rbnu.-[,ajah,
no.776, ri"o iJn-s.r,"rah, Bab
Bab Maa vaquuru tnoa
nt
nr,a Rirstiftah bi
Ft'at-,il,r //iL'l,lt 3:e6,i:t
.i1 tt;:
."-iou,;,ilai-rq"rrr,, Babn,,"n
rftitah Rsn-irratatr, Aa
dan et uaxim'trisi.;;;;ffiilaram
,?iJXlXlH;llJ .12' sanadnya rsisah, maka hadits "Mahasuci Allah, segala puji bagi Allah, tidok oda sembahan yang
HR. Muslim, no. 399 dar
jalur 'Abdah,.bah.wa
berhak disembah dengan benar kecuali Allah, dan Alloh
menjaharkan (membaca uensan Umar bin Khatthab pemah
o'^!3--'"tut'i
suara keras) kalimarkalima, Mahabesar,"
Ens*au i; ;;;;;"';:;d ,.,-0," o"ri,rr),,''"u"nurr"i

f,;ryliff W;i!r{::,;'::#':;::!:;,li!:;:;!":",:;T;l:,i:i:!tr:f ?i!*


Dzulhulaifah, maka dia mengucapkan, 'Allah Mahabesar Mahasuci Engkau ya Allah dan
;1r'*l;;;ffi*5;n,f.r:;'lqffi .; L[H:['n#l"n',ilir,;iT:'^ffi ffi ,|;fu ?uli dengan memuji-Mu, Mahasucilah nama-Mu dan Mahatinggilah keagungan-Mu dan tidak
" "ff
Haka m, 0,, n,, i, :llil f, !fr:,:: ?,1#iX;f tmi, i:;"1*:1ln ada llah yang berhak disembah dengan benar selain Engkau'." Para perawi sanad hadits
l;
o

ini tergolong tsigah (terpercaya).

294 ZadutMa,ad _litid 1


7>dtil ltit,atl lili.l r OOK
adalah kalimat yang paring utama seterah
Al-eur'an. Konsekuensinya, Tidak disangsikan lagi bahwa beliau ffi tldak pernah sama sekali
doa iftitah yang mengandung kalimarkalimat
itu tentu rebih utama menjaharkannya terus menerus pada sehari semalam dalam lima kali
daripada doa-doa iftitah lain.
shalat, baik ketika muqim maupun safar. (Sekiranya beliau pernah
Keempat' doa-doa iftitah yang lain pada melakukan demikian), bagaimana bisa tidak diketahui oleh para Khulafa
umumnya diucapkan
pada shalat lair pada shalat-sharat
sunat, sedangkan do,a iftitah ini Ar-Rasyidin, jumhur sahabat, dan penduduk negeri beliau ffi, di masa-
dikerjakan oleh Umar dan diajarkannya
pada manusia pada shalat masa yang utama. Sungguh hal ini termasuk halpaling mustahilsampai-
fardhu.
sampai untuk menetapkannya butuh kepada lafazh-lafazh mujmal dan
Kelima, doa iftitah ini merangkai pujian hadits-hadits yang lemah. Hadits-hadits shahih mengenai hal itu tidaklah
atas Rabb yang Mahasuci,
mengandung berita tentang sifat-sifatNya yang tegas. Sedangkan hadits-hadits yang tegas ternyata tidak shahih.
Mahasempurna dan
sifat-sifatNya yang Mahaagung, sedangkan Pembahasan topik ini membutuhkan satu jilid yang tebal.
perhadapkan wajahku"
doa iftitah, ,,Aku
\rfrr,<a.l) adalah berita tentang ubudiyah Bacaan beliau ffi dipanjangkan (tidak tergesa-gesa), berhenti di
(penghambaan) seorang hamba,
dan antara kedua doa iftitah itu setiap ayat, dan memanjangkan suaranya saat membaca ayat.s28
terdapat perbedaan sebagaimana yang
ada.
Keenqm, orang yang memilih doa iftitah, ,,Aku Takbir, dari Anas, bahwa Nabi 48, Abu Bakar dan Umar memulai shalatnya dengan
perhadapkan
wajahku" (u*o'4. n ;;;;; ;idak membacanya secara tengkap, i
membaca, "Al-Hamdu lillahi rabbil Alamin" (Segala puji bagi Allah Rabb semesta alam).
Dan diriwayatkan At-Tirmidzi, no. 246 dengan lafazh, "Al-Qiraah (bacaan)" sebagai
dia hanya'mengambil s"p"nggj dari hadits
itu ian meninggarkan it
pengganti "Ash-Shalah (shalat)," dan dia memberi tambahan, "Utsman", diriwayatkan juga
lanjutannya, berbeda dengan doa i, oleh lmam Muslim, no. 399, Kitab Ash-Shalah, Bab Hujjatu Man Qaala Laa Yujharu
iftitah, "Mahasuci Engkau ya Ailah Bilbasmalah, dengan lafazh, "Aku telah shalat bersama dengan Rasulullah, Abu Bakar,
dan dengan memuji-Mu,' (:J_r*.*,3 Ir

yang mengamalkan doa iftitah f+ul .i,l*_,), sesungguhnya orang Umar, dan Utsman, namun tak seorang pun dari mereka yang aku dengar membaca,
"Bismillahirrahmaanirrahim" (Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha
ini akbn membacanyu ru-["ui seresai. rl
Penyayang). Kemudian diriwayatkan lmam Ahmad, 31264, Ath-Thahawi, '11119, dan Ad-
Setelah membaca doa iftitah, beliau Daruquthni, no. 119, dengan lafazh, "Mereka tidak menjaharkan,'bismillahirrahmanirrahim
ffi mengucapkan: (Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang). lbnu Hibban
meriwayatkannya dalam kitab Shahrh-nya disertai tambahan, "Mereka menjaharkan,
'Alhamdu lillahi rabbil alamin'(Segala puji bagi Allah Rabb sekalian alam). Dan salah satu
b1:eta,tr ;eir;.1fi lafazh riwayat An-Nasa'i, 21135, dan lbnu Hibban disebutkan, "Aku tak mendengar
seorang pun dari mereka yang menjaharkan, "Bismillahirrahmanirrahlm" (Dengan nama
"Aku berlindung kepada Ailah
dari Setan yang terkutuk.,, Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang). Dalam lafazh lain yang dikutip Abu
Ya'la Al-Mushili dalam Musnad-nya, "Mereka memulai bacaan pada shalat-shalat yang
Kemudian membaca Al_Fatihah. Terkadang dijaharkan dengan, "Alhamdulillahi Rabbil Alamin" (Segala puji bagi Allah Rabb semesta
beliau Bg menjaharkan
(mengeraskan) bacaan: alam). Dalam salah satu lafazh yang dikutip Ath-Thabrani dalam Mu'jamnya, Abu Na'im
dalam kitab Al-Hilyah,lbnu Khuzaimah dalam kitab Shahih-nya, no. 498, dan Ath-Thahawi
dalam kitab Syarah Ma'aani Al-Atsaar, 1/1 19 disebutkan, "Mereka men-sirr-kan (tidak

"Dengan menyebut namo Allah


Yang Maha pengasih lagi Maha
*lt,r1:'* memperdengarkan bacaan), 'Bismillahirrahmanirrahim'(Dengan nama Allah Yang Maha
Pengasih lagi Maha Penyayang). Az-Zaila'i berkata dalam kitab Nashbur Rayah, 1/327,
"Para perawi sanad riwayat-riwayat ini seluruhnya lslqah, sebagian besar mereka
disebutkan dalam kitab Shahih."
Penyayang." 324 Al-Bukhari, 9/79, Bab Fadha'il Al-Qur'an, Bab Maddul
Qira'ah, dari Qatadah dia berkata,
"Anas pernah ditanya, 'Bagaimanakah bacaan Nabi $[Z' Oia menjawab, 'Bacaan beliau
Tapi, beliau ffi membacanya secara sirr (tidak terdengar) panjang'. Kemudian dia membaca, 'Bismillahirrahmanirrahim', Beliau memanjangkan
banyak dibanding menjaharka nnya.32,
lebih bacaan 'bismillah' memanjangkan 'ar-rahman', dan memanjangkan, 'ar-rahim'. Dalam
riwayat lain juga oleh Al-Bukhari, "Beliau ffi benar-benar memanjangkannya."
Diriwayatkan pula oleh Ahmad,6i302, Abu Dawud, no.4001, At-Tirmidzi, no.2928, dari
327 hadits Ummu Salamah dia berkata, "Biasanya bacaan Rasulullah adalah,
Keterangan yang dinukir secara akurat 'bismillahirrahmanirrahim', 'alhamdulillahi rabbil alamin', 'arrahmanirrahim', 'maliki
Diriwayatkan Ar-Bukhari, 2/18g, Kirab
dari beriau sadarah tidak menjaharkannya.
yaumiddin', beliau memotong ayat perayat." Hadits ini dishahihkan oleh Ad-Daruquthni,
snitun n.n-sr,arah, Bab Maa yaquru Ba,da
At_ dan Al-Hakim, 11232, serla disepakati oleh Adz-Dzahabi. Ad-Dani berkata dalam kitab Al-

296 ZadutMa,ad
-Jilid I
Apabila selesai membaca Al-Fatihah, beliau
"Aamiin", kalau beliau menjaharkan bacaan,
ffi mengucapkan, berdasar berkenaan dengan hadits tersebut.
maka beliau meninggikan
suaranya ketika mengucapkan, "Aamin" dan orang-orang Hadits Nabi &E berdiam (saat shalat) sebanyak dua kali telah dinukil
di belakang melalui jalur shahih dari Samurah, Ubay bin Ka'ab, dan Imran bin
beliau juga mengucapkannya.32e
Hushain. Hal itu disebutkan Abu Hatim dalam kitab Shohihnya.
* Saat-Saat lmam Berdiam Sejenak Samurah yang dimaksud di sini adalah Ibnu Jundub. Dengan demikian,
menjadi jelas bahwa salah seorang periwayat hadits tentang dua kali
Beliau ffi diam sejenak (dalam shalatnya) sebanyak dua kari, diam
yang pertama adalah antara takbir (pertama) diam adalah Samurah bin Jundub. Sementara beliau berkata, "Aku
dengan bacaan (Al_ telah menghapal dari Rasulullah M dua kali diam; diam yang pertama
Fatihah). Inilah yang pernah ditanyakan oleh Abu
Hurairah. Kemudian adalah ketika takbir (pertama) dan diam kedua ketika selesai membaca,
para ulama berseligih tentang diam yang kedua.
Diriwayatkan bahwa ' ghairil maghdhubi alaihim w al adhaallin' . "sso
waktunya adalah seterah membaca Ar-Fatihah. sebagian
lagi
mengatakan waktunya adarah seterah membaca (surah) Pada sebagian jalur hadits disebutkan, "Apabila selesai dari
seberum ruku,.
Menurut salah satu pendapat, yang dimaksud adarah membaca maka beliau diam." Pernyataan ini bersifat muimal (global).
dua kali diam,
tidak termasuk diam yang pertama. Dengan demikian, Sementara lafazh pertama memperinci dan memperjelas. Oleh karena
terdapat tiga kari
diam. Akan tetapi, secara rahirnya beriau itu Abu Salamah bin Abdurrahman berkata, "Ada dua diam bagi
ffi hanya berdiam sebanyak seorang imam, maka manfaatkanlah kedua diam itu untuk membaca
dua kali. Adapun diam yang ketiga sangatlah singkat
sekadar mengatur
pernafasan, di mana beriau Surah Al-Fatihah; Apabila imam memulai shalatnya (yaitu ketika
s5 tidak menyambung bacaan dengan ruku,,
berbeda dengan diam yang pertama, yang mana membaca do'a iftitah) dan apabila dia telah selesai membaca
beliau ffi berdiam
padanya sekadar dapat membaca do'a iftitah. 'waladhaallin'. Sementara penetapan tempat kedua diam itu hanyalah
Mengenai diam yang
kedua dikatakan untuk memberi kesempatan bagi interpretasi Qatadah. Karena, beliau meriwayatkan hadits itu dari Al-
makmum membaca
Al-Fatihah. Atas dasar ini, maka diam tersebut perlu Hasan, dari Samurah, dia berkata, "Ada dua diam yang aku ketahui dari
diperlama sekadar
bacaan Al-Fatihah. Rasulullah ffi." Namun Imran mengingkarinya dan berkata, "Kami
hanya mengetahui satu kali diam." Maka kami menulis surat kepada
Adapun diam yang ketiga sekadar istirahat dan mengatur
dan diam ini sangat singkat. orehnya, sebagian.tidak
nafas saja, Ubay bin Ka'ab di Madinah. Ubay menjawab surat itu bahwa
m--enyebutkannya pernyataan Samurah adalah benar. Sa'id berkata, "Kami bertanya
karena sangat singkatnya. sedangkan me,reka yang
memperhatikannya kepada Qatadah, 'Apakah dua diam ini?' Dia menjawab, 'Apabila
menjadikannya sebagai diam yang ketiga. t tat<a
tidak terdapat masuk ke dalam shalat, dan apabila telah selesai membaca'." Kemudian
kontradiksi di antara kedua riwayat tersebut. Inilah pandangan
paring dia berkata, "Dan apabila selesai mengucapkan, 'waladhaallin'." Dia
berkata pula, "Beliau ffi suka berdiam sejenak ketika selesai membaca
Muktafi, 2/5, "Hadits ini memiriki jarur yang banyak,
ini'" selanjutnya dia berkata, "sekerompok imam
dan ia adarah darir pokok daram bab agar nafasnya teratur kembali."331 Mereka yang berhujjah dengan Al-
saraf dan para qrrru, llnli ,"rbaca AI_
Qur'an) terdahutu menyukai berhenti pada setiap
ayalayat itu sallng berkaitan."
,t;i ;;kJ,rr;:;.#" iul;'#r,r#
HR. Ahmad, 517,15,20,21, dan 23, Abu Dawud, no.779, At-Tirmidzi, no. 251, lbnu
Diriwayatkan Abu Dawud, no. g32, dari hadits
wa'ir bin Hujr, dia berkata, ,,Apabira Majah, no. 844, dari Al Hasan bahwa Samurah bin Jundub dan lmran bin Hushain ....
Rasururrah seresai membaca, 'waradhaattin" beriau
mengucapkan, ,,Aamiin,, seraya Sedangkan Al Hasan tidak pernah mendengar dari Samurah, tidak pula dari lmran, maka
meninggikan suaranya saat mengucapkan ';Aamiin"
rtu. 6iriwayatiun prru oreh At- hadits itu derajatnya munqathi'(terputus sanadnya). Diriwayatkan Abu Dawud, 778, dari
Tirmidzi, no. 248, merarui sanad yang shahih. Ar-Hafizh
menyebutrannyJJiaaram et_ Asy'ats, dari Al Hasan, dari Samurah bahwa Nabi ffi diam dua kali; ketika membaca doa
Talkhish, hal, 90, dan dia menambahkin penisbatannya
kepada Aa-Daruquthni dan rbnu iftitah dan ketika selesai dari membaca seluruhnya. At-Tirmidzi berkata, "lni adalah
Hibban. Dia berkata, "sanadnya shahih. Diriwayatkan
oreh rbnu Hibban, no. 462, dari pendapat sejumlah ahli ilmu. Mereka menganggap mustahab (menyukai) bagi seorang
hadits sa'id bin Ar-Musayyib dan Abu saramah, oari jRasuruilah
Abu Hurairah oia berkata, imam agar diam saat iftitah dan setelah menyelesaikan bacaannya, seperti itu pula
apabila selesai membaca rJmmur eur'an (Ar-Fatihah-ed.)
beriau meninggikan suaranya pendapat Ahmad, lshaq dan, sahabat-Sahabat kami."
dan mengucapkan, 'Aamiin . Ad-Daruquthni menganggap
sanad hadits ini hasan seperti Riwayat ini dikutip At-Tirmidzi, no. 251, dan di dalamnya terdapat inqitha' (sanad terputus)
dalam kitab Sunannya, 1/127.
seperti telah disebutkan.

298 Zadut Ma,ad 1


penciptaan' tempat kembali'
Hasan dariSamurah maka dia berhujjah dengan ini. rrrengandung penjelasan tentang awal mula
,,"n.-iptuunAdu.n, masuk ke surga dan ke neraka' Perkara-perkara
Apabila selesai membaca Al-Fatihah, beliau &E mulai membaca terjadi pada hari
lcrsebut adalah sesuatu yang telah terjadi serta akan
surah yang lain. Biasanya beliau ffi memperpanjang bacaan surah ini, hari Jum'at apa
,lum'at. Maka, beliau $18 membaca pada shalat Shubuh
tapi terkadang pula mempersingkat karena suatu hal, baik karena peringatan
yang telah terjadi serta akan terjadi pada hari itu' sebagai
perjalanan atau sebab lainnya, dan umumnya beliau tk membaca dalam beliau
kadar yang sedang (normal).
tragi umat akan peristiwa-peristiwa padanya' Sebagaimana
membacadalamperkumpulan-perkumpulanbesarsepertiHariRaya
dan Al-Ghasyiah' 0
* Bacaan Rasulullah dalam Shalat dan Hari Jum'at surah Qaf, AlJnsyiqaq, AI-A'la'

Biasanya beliau H ketika melaksanakan shalat Shubuh membaca


sekitar 60 sampari 100 ayat. Nabi &E pernah shalat Shubuh membaca
surah Qaf, surah Rum332, surah Al-Kuwwirat (AlTakwir-ed.), dan surah
N-Zalzalah. Masing-masing pernah dibaca pada kedua rakaat shalat
Shubuh. Pernah juga beliau Shalat Shubuh dengan membaca al-
mu'owwidzotoin (Al-Falaq dan An-Nas) beliau melakukannya ketika
dalam keadaan safar. Suatu ketika beliau Shalat Shubuh dan membaca
surah Al-Mu'minun, ketika sampai pada penyebutan 'Musa dan Harun'
dirakaat pertama, beliau batuk, maka beliau pun ruku'.
Nabi &8 shalat Shubuh pada hari Jum'at dengan membaca surah
Alif lam mim As-Sojodoh dan surah Ad-Dohr (Al-lnsan) secara lengkap.
Beliau ffi tldak melakukan apa yang dilakukan oleh kebanyakan orang
pada hari ini, yaitu membaca sebagian surah As-Sajadah dan sebagian
dari surah Ad-Dahr dalam dua rakaat, atau membaca surah As-Sajadah
dalam dua rakaat. Perbuatan itu jelas menyelisihi sunnah. Adapun
anggapan kebanyakan orang awam (bodoh) bahwa shalat Shubuh pada
hari Jum'at dilebihkan dengan satu sujud (yalni sujud tilawah-penerj.),
maka itu adalah kebodohan sangat besar. Oleh karena itu, sebagian
imam menganggap makruh membaca surah As-Sajadah untuk tujuan
itu.
Rasulullah membaca dua surah tersebut karena keduanya

HR. lmam Ahmad 31472, An Nasa'i 21156, dari salah seorang sahabat Rasulullah ffi,
bahwasanya Rasulullah .ffi mengimami mereka shalat subuh. Lalu beliau membaca surah
Rum kemudian beliau lupa. Tatkala beliau bertolak, beliau bersabda, "Sesungguhnya AI-
Qur'an telah bercampur kepada kita. Sungguh salah satu kaum di antara kalian, shalat
bersama kami dengan wudhu yang tidak benar. Barangsiapa di antara kalian yang shalat
bersama kami, hendaknya ia memperbagus wudhunya." Sanad hadits ini hasan. Al-Hafizh
lbnu Katsir setelah menyebutkan hadits ini di kitab tafsirnya pada akhir surah Rum
berkata: Hadits ini sanadnya hasan demikian pula matannya. Di dalam hadits ini terdapat
rahasia yang sangat menakjubkan dan pekabaran yang sangat asing. Yakni beliau ff
terpengaruh dengan tidak sempurnanya wudhu seseorang yang bermakmum kepada
beliau. Demikian itu menunjukkan bahwa shalat makmum berkaitan erat dengan shalat
lmam.

3OO 7arful Ma'arl lilid 1


Zadul Ma'ad - Iilid 1 3Ol
,,'ld.""t' Beliau ffi pernah pula membaca pada shalat Maghrib, surah
utettiini wazzaituun, Al-Mu'awwidzatain, Al-Mursalaat, dan surah-surah
lrcndek Al-Mut'ashshal."336 Beliau menambahkan, "semuanya adalah
,rlsar-atsar yang shahih lagi masyhur."

Adapun membaca surah-surah pendek Al-Mufashshal secara rutin


PASAL pada shalat Maghrib adalah perbuatan Marwan bin Al-Hakam. Oleh
karena itu, Zaid bin Tsabit mengingkarinya dan berkata, "Mengapa
engkau terus-menerus membaca surah-surah pendek Al-Mufashshal
pada shalat Maghrib? Padahal saya melihat Rasulullah Ss pada shalat
Adapunsharat Zhuhur, terkadang beriau Maghrib membaca surah panjang Ath-Thulayain." Dia berkata, "Aku
memanjangkan bacaannya,
sampai Abu Sa'id berkata, "pernah bertanya, 'Apakah surah panjang Ath-Thulayain itu?' Dia menjawab,
sharat Zhuhur teun a]arcanakan,
laru
seseorang pergi ke Baqi' untuk
buang hajat, kemudian dia pulang 'Al-A'raf'." Hadits ini shahih diriwayatkan oleh para penulis kitab-kitab
rumahnya, lalu berwudhu', dan orang ke
ifu mendapatkan Nabi masih As-Sunon.337
dalam rakaat pertama saking lamanya.,, (HR.
Muslim).$e An-Nasa'i menyebutkan dari Aisyah ,1!ti. bahwa Nabi &8 pernah
Adakalanya daram sharat Zhuhur membaca surah Al-A'raf pada shalat Maghrib. Beliau membaginya
itu beliau membaca seukuran
dengan surah arif lam tanzil, dan terkadang dalam dua rakaat.338
membaca surah sabbihisma
rabbikal a'la,su wailairi idza yaghsya',
wassamaa,i dzoatir buruui, dan Membaca surah-surah pendek secara rutin pada shalat Maghrib,
urossomoo' i w aththaariq.
atau membaca surah-surah pendek Al-Mufashshal, adalah perbuatan
Sedangkan shalat Ashar, maka panjang menyelisihi sunnah, dan itu adalah perbuatan Marwan bin Al-Hakam.
bacaan beliau &E adalah
separoh bacaan pada sharat Zhuhur yungbaluu"rv"
sama panjangnya apabila bacaan
airl"Jangkan, dan Adapun pada shalat Isya' terakhir,33e beliau membaca surah ffi
shalat Zhuhur aipera"ff.un. wattiini wazzaitun. Beliau ffi menetapkan kepada Mu'adz pada shalat ini
Mengenai shalat Maghrib, petunjuk
beliau ffi berbeda dengan
pengamalan manusia pada hari
ini. Suatu kali, beliau pernah Diriwayatkan An-Nasa'i, 21168, dari Jabir dia berkata, "Seorang lelaki dari Anshar
melaksanakan shalat Maghrib dengan
membaca surah Ar-A,raf dibagi membawa dua tempat alat untuk menyiram tanaman, melewati Mu'adz sedang shalat
dalam dua rakaat, pada kali lain beliau Maghrib, Mu'adz memulai membaca surat Al-Baqarah, lelaki itu turut shalat, kemudian dia
dan pada kali lain ragi beriau membaca
ffi membac" ,"r"f., Ath-Thur, pergi. Peristiwa itu sampai kepada Nabi, maka beliau bersabda, 'Apakah engkau ingin
surah Ar-Mursarat. membuat fitnah wahai Mu'adz? Apakah engkau ingin membuat fitnah wahai Mu'adz?
Mengapa engkau tidak membaca sabbihisma rabbikal a'la dan wa syamsi wadhuhaaha,
Abu umar bin Abdil Ban berkata, "Diriwayatkan
bahwa beliau shalat Maghrib membaca
dari Nabi &g atau yang seukuran dengan keduanya?"' Sanadnya shahih, Adapun keterangan beliau ffi
membaca surah Haa Miim Ad-Dukhan pada shalat Maghrib diriwayatkan An-Nasa'i,
surah A/i/ Lam Miim shaad,
pemah pula membaca surah Ash-shaffaat, 21169, para perawinya tergolong tsiqah, dan sanadnya hasan.
pernah membaca surah Hoo 336
Al-Mufashshal adalah dari awal surah Qaaf hingga akhirAl-Qur'an.
Miim Ad-Dukhan, dan pemah mambaca
surah sabbihisma rabbikar 337
HR. Al-Bukhari, 21205, Kitab Shifah Ash-Shalah, Bab Al-Qira'ah fii Al-Maghrib Duuna
Tafsiir Ath-Thulayain, Abu Dawud, no. 812, Kitab Ash-Shalah, Bab Qadru Al-Qira'ah fii Al-
Maghrib, dan An Nasa'i,2/170, Kitab lftitah Ash-Shalah, Bab AlQira'ah fii Al-Maghrib bi
333 HR. Alif Laam Miim Shaad. Sanadnya shahih.
Musrim, no.4s4.Kitab Ash-sharah, Bab
334 Diriwayatkan Ar-eira,ah fii sharah Ac._zhuhriwa Ar_Ashr. 338
rbnu Khuzaimah daram kitab sha/rh-n ya, HR. An Nasa'i 21170, dan sanadnya shahih
no. il2dari Anas bin Marik dari 339
Nabi $f, bahwa mereka.pernah ,""0""g"r'"rara Disebut shalat lsya terakhir, karena mereka biasa menamakan shalat Maghrib sebagai
samar-samar dari beriau pada sharat
Zhuhur membaca sabbihisma raooixat
iti,Taliiat ataa*a hadiits at-ghasyiyah. sanadnya shalat lsya pertama. Maka, untuk membedakan antara shalat Maghrib dan lsya digunakan
shahih, dan dinyatakan shahih oteh
iUnu iiOOan, no. 469. sebutan shalat lsya terakhir bagi shalat lsya yang kita kenal saat ini. Wallahu A'lam-
penerj.

3O2 ZadulMa,ad
-Jilid l 7ar\il Ma'arl lilid t 3O3
agar membaca surah wasyamsi wadhuhaaha, sabbihisma rabbikal
a,la, shalatnya ketika hampir terbit Matahari. Maka para makmum berkata,
wallaili idza yaghsyo, dan yang setara dengannya. Beliau
ffi mengingkari "Wahai khalifah Rasulullah, matahari hampir terbit!" Abu Bakar
Mu'adz atas perbuatannya membaca surah Al-Baqarah pada
sharat Isya menjawab, "seandainya dia terbit maka dia tidak mendapatkan kita
terakhir. Di mana sebelumnya dia telah mengerjakannya bersama
beliau dalam keadaan lalai."
ffi,
kemudian pergi kepada Bani Amr bin Auf lalu kembali shalat
mengimami mereka setelah berlaru sebagian dari (waktu) malam
seperti Umar iS ai dalam Shalat Shubuh membaca surah Yusuf, An-Nahl,
yang dikehendaki Allah i$s, dan beliau membaca padanya Hud, Bani Israil, dan surah-surah yang setara dengan itu. Seandainya
surah Al_
Baqarah. OIeh karena itu, Nabi ffi bersabda kepadanya, ,Apakah perbuatan Rasulullah ffi memanjangkan shalatnya dianggap mansukh
engkau ingin membuat fitnah wahai Mu,adz?,,saT (telah dihapus), bagaimana mungkin hal itu tersembunyi bagi para
Kemudian orang-orang yang mematuk-matuk ketika mengerjakan l(halifah Ar-Rasyidin, lalu diketahui oleh orang-orang yang mematuk-
shalat berpegang kepada kalimat ini tanpa menghiraukan karimat matuk saat shalat.
sebelumnya maupun sesudahnya. Adapun hadits yang diriwayatkan Muslim dalam kitab Shohih-nya,
Adapun shalat Jum'at, beriau ffi membaca padanya dua surah; dari Jabir bin Samurah, "Nabi ffi membaca pada shalat Shubuh, 'Qaaf,
surah Al-Jumu'ah dan surah Al-Munafiqun, masing-masing dibaca WalQur'an Al-Majid', dan shalat beliau sesudah itu adalah ringan
(singkat)",3a1 maka maksud, 'sesudah itu' adalah sesudah shalat Shubuh'
secara lengkap. Beliau M biasa pula membaca surah sobbihis (Al_A,la_
penerj.) dan Al-Ghasyiah. Yakni, beliau ffi memanjangkan bacaan shalat Shubuh melebihi bacaan
pada shalat-shalat yang lain, dan shalat beliau sesudah shalat Shubuh
sedangkan membaca beberapa ayat terakhir dari kedua surah adalah ringan (singkat). Pengertian ini diindikasikan oleh pernyataan
tersebut, yaitu dimulai dari ayar, "yaa ayyuhal ladziina amanuu,,(wahai Ummu Al-Fadhl ketika mendengar Ibnu Abbas membaca surah Al-
sekalian orang-orang yang beriman ...)sampai selesai, sama Mursalat. Beliau berkaia, "Wahai anakku, engkau telah mengingatkan
sekari tidak
pernah dilakukan oleh beliau ffi, dan termasuk menyelisihi aku dengan bacaan surah ini. Sesungguhnya ia adalah yang terakhir aku
petunjuk
yang senantiasa beliau ffi lakukan. dengar dari Rasulullah &8 ketika beliau membacanya pada Shalat
Mengenai bacaan pada sharat led, adakaranya beriau membaca Maghrib."3az Ini adalah yang terakhir dari perkara beliau ffi.
dua
surah; Qaaf dan Iqtarabat secara sempurna,. dan terriadang juga Di samping itu, kalimat, "Dan shalat beliau $$ sesudah itu",
membaca dua surah; sobbihis (Al-A'ra-penerj.) dan Al-Ghasyiah. merupakan kata yang menunjukkan ghayah (batasan) dan disandarkan
Itulah
petunjuk yang terus menerus beriau lakukan sampai beriau kepada kata penjelas yang tidak disebutkan secara tekstual. Maka tidak
berjumpa
dengan Allah,9&, tidak di-monsukh (dihapus) oreh sesuatupun. boleh menetapkannya dari kata yang tidak diindikasikan oleh susunan
Inilah yang diamalkan para Khulafa Ar-Rasyidun (khalifah-khalifah kalimat, lalu meninggalkan kata yang diindikasikan oleh kalimat.
yang mendapat petunjuk) sepeninggalbeliau Adapun susunan kalimat itu mengindikasikan bahwa shalat beliau &E
ffi. auu Bakar
Shalat shubuh membaca surah Ar-Baqarah dan menyelesaikan
a dalam & setelah shalat Shubuh adalah ringan (ringkas). Dan tidak mengindikasi-
kan bahwa seluruh shalat beliau 48 setelah hari itu adalah ringan
340 (ringkas). Pengertian ini tidak diindikasikan lafazh tersebut. Sekiranya
HR. Al-Bukhari, 1ol42g, Kitab Al-Adab, Bab Man Lam yaraa
lkfaar Man eaala Dzalika
Muta'awwilan Au Jaahilan, Kitab Al-Jama,ah, Bab ldza Thawwala makna ini yang dimaksud, tentu diketahui para Khulafa' Ar-Rasyidin.
Al_lmam wakaana
Lirrajul Haajatun Fakharaja Fashaila, Bab Man syakaa rmamahu
rdzaa Thawwara, dan Bagaimana mungkin mereka berpegang teguh kepada dalil monsukh
Bab ldzaa Shaila Tsumma Amma eauman, Musrim, no. 465,
Kitab Ash-sharah, Bab Ar- (yang dihapus) lalu meninggalkan dalil nosikh (penghapus).
Qira'ah fii Ar-rsya', Abu Dawud, no. 790, Kitab Ash-Sharah, Bab Fii rakhfiif
Ash_sharah,
An Nasa'i, 2197, dan 98, Kitab Ar-rmamah, Bab Khuruuj Ar-Rajur
min straratir rmam, rbnu
Majah, no. 986, Kitab Ar-rqamah, Bab Man Amma eauman Faryukhaffif, u1
dan Ahmad, A/_ HR. Muslim, no. 458, Kitab Ash-Shalah, Bab Al-Qira'ah fii Shalati Ash-Shubh.
Musnad 31124,299, 300, 308 dan 369.
u2 HR. Malik, Al-Muwattha-, 1/78, Al-Bukhari,21204, dan Muslim, no.462.

304 ZadutMa'ad
-Jilid 1
1 305
* Makna Hadits, "Siapa saja di antara kalian menjadi imam, rrengimami kami dengan membaca surah Ash-Shaffat'"s5 Membaca
maka hendaklah ia memperingan (memperingkas)." .urah Ash-shaffat dalam shalat adalah penjelasan makna 'ringan'
(ringkas) yang beliau ffi perintahkan' Wallahu A'lam' O
Adapun sabda Nabi 48:

hi,o6t'"{&
"Siapa saja di antara kalian menjadi imam, hendaklah ia
sa3
m emp er in gan ( shal atny a) . "

Dan, perkataan Anas ,$,, "Rasulullah #8 adalah orang yang paling


ringan shalatnya namun sempurna."3&
Masalah ringan (ringkas) adalah perkara nisbi (relatif) dan harus
dikembalikan kepada praktik beliau M yang terus menerus beliau
lakukan, bukan dikembalikan kepada syahwat (keinginan) para makmum.
Sebab Beliau &E tiaak pernah memerintahkan suatu perkara kemudian
beliau sendiri menyelisihinya. Sementara beliau ffi mengetahui orang-
orang yang shalat di belakangnya ada yang sudah tua, lemah, dan
memiliki keperluan. Apa yang dipraktikkan beliau ffi, itulah maksud
'ringan' yang diperintahkannya. Sangat mungkin shalat beliau ffi (yang
seharusnya) masih lebih panjang beberapa kali lipat. Maka praktik shalat
beliau 48 itu lebih ringan dibandingkan shalat yang seharusnya. Petunjuk
yang terus menerus beliau $[ praktikkan, itulah yang menjadi hakim
(pemutus) atas setiap perkara yang diperselisihkan oleh orang-orang
yang berselisih. Yang menunjukkan kepada hal itu adalah riwayat An-
Nasa'i dan ahli hadits lainnya, dari Ibnu Umar c.W,, dia berkata,
"Rasulullah memerintahkan kami agar meringankan shalat, dan beliau

lni adalah penggalan hadits panjang yang diriwayatkan lmam Al-Bukhari, 21168, Kitab
Shalat Al-Jama'ah, Bab ldza Shalla Linafsihi Falyuthawwil Maa Syaa'a, Muslim, no.467,
Kitab Ash-Shalah, Bab Amrul A'immah Bitakhfiif Ash-Shalah Fii Tamaam, Muwattha' ,

11134, Kitab Shalat Al-Jama'ah, AlTirmidzi, no.' 236, Kitab Ash-Shalah, Bab Maa Jaa'a
ldzaa Amma Ahadukum An-Naas Falyukhaffif, Abu Dawud, no. 794, Kitab Ash-Shalah,
Bab Fii Takhfiif Ash-Shalah, An-Nasa'i, 2194, Kilab Al-lftitah, Bab Maa Alal lmam Min At-
Takhfiif, dan Ahmad, Al-Musnad,21256,271,317,393,486, 502, dan 537, dari hadits Abu
Hurairah d.1,.
HR. Al-Bukhari, 21170, Kitab Al-Jama'ah, Bab Al-ljaaz fii Ash-Shalah wa lkmaaliha,
Muslim, no. 469, Bab Al-Amru Bitakhfiif Ash-Shalah fii Tamam, AlTirmidzi, no. 237, Kitab
Ash-Shalah, Bab Maa Jaa'a ldzaa Amma Ahadukum An-Naas Falyukhaffif, An Nasa'i,
2194,Kitab Al-lmamah, Bab Maa Alal lmam Min At-Takhfiif, lbnu Majah, no. 985, Kitab Al-
lqamah, Bab Man Amma Qauman Falyukhaffif, dan Ahmad. ALMusnad,..pl255. Adapun u5 lmam fii Ath-Thathwiil,
lafazhnya menurut versi lmam Muslim, "Dari Anas, 'sesungguhnya Nabi ffi adalah orang HR. An-Nasa'i, 2/95, Kitab Ash-Shalah' Bab Ar-Rukhshah Lil
yang paling ringan shalatnya dan sempurna'." sanadnYa shahih.

qO6 Ttrii \Aa'zd tilid 1


Zadul Ma'ad - Jilid 1 307
(Al-Hadits). Ini adalah berita tentang perbuatan beliau $f tanpa
keterangan lebih lanjut mengenai tempatnya; apakah
pada shalat
? I.ardhu ataukah pada shalat sunnah? Maka ia tergolong
dalil muhtamal
(mengandung beberapa kemungkinan)'

Adapunmembacasatusurahuntukduarakaatsangatjarangbeliau
PASAT .H lakukan. Abu Dawud menyebutkan dari seorang lelaki dari Juhainah,
pada
bahwa dia mendengar Rasulullah membaca surah Al-Zalzalah
shalatShubuhdalamduarak,atnya.Diaberkata,..Akutidaktahu
itu."3a8 O
apakah Rasulullah lupa ataukah sengaja membaca surah
* Nabi BE TidakMenetapkan Surah Tertentu
Beliau ffi tidat< menetapkan surah tertentu untuk dibaca dalam
shalat, kecuali pada shalat Jum'at dan shalat Id (hari raya). Adapun
shalat-shalat lain, maka disebutkan oleh Abu Dawud, dari Amr bin
Syu'aib, dari ayahnya, dari kakeknya, dia berkata, "Tidak ada safu
surah pun dari kelompok Al-Mufashshal, baik pendek maupun panjang,
melainkan aku pernah mendengarnya dibaca Rasulullah ffi mengimami
orang pada shalat-shalat wajib."3a6

Di antara petunjuk beliau adalah membaca satu surah secara


lengkap, terkadang membaca satu surah untuk dua rakaat, dan
adakalanya membaca awal surah. Adapun membaca akhir surah atau
pertengahannya tidak dinukil dari beliau &8. Sedangkan membaca dua
surah dalam satu rakaat pernah beliau lakukan pada shalat sunnah.
Tapi, perbuatan ini tidak pernah dinukil dari beliau &E pada shalat
fardhu.
Mengenai hadits Ibnu Mas'ud ^l$b, "sesungguhnya aku mengetahui
beberapa surah yang setara dan biasa digandengkan oleh Rasulullah
dalam satu rakaat, Ar-Rahman dan An-Najm dalam satu rakaat,
Iqtarabat dan Al-Haqqah dalam satu rakaat, Ath-Thur dan Adz-Dzariyat
dalam satu rakaat, serta Idza Waqa'at dan Nun dalam satu rakaat."3a7

HR. Abu Dawud, no. 814, Kitab Ash-Shalah, Bab Man Ra'a At-Takhfiif Fiiha. Sanadnya
hasan.
HR. Abu Dawud, no. 1396, Kitab Ash-Shalah, Bab Tahziib Al-eur'an, adapun yang pernah dibaca
kelanjutannya adafah; "wasa'ala saa'ilun dan An-Nazi'aat dalam salu raka'al, wailul "sesungguhnya aku mengetahui beberapa :utut setara menyebutkan 20 surat
lilmuthaffifin dan Abasa dalam satu raka'at, Al-Muddatstsir dan Al-Muzzammil dalam satu Ulrg"niingrn oleh Rasululllh dalam satu rakaat." Kemudian dia
2 surah dari kelompok surah-surah yang dimulai dengan Haa', Miim
raka'al, hal afaa (Ad-Dahr) dan laa uqsimuh biyaumil qiyamah (Al-eiyamah) dalam satu dari Al-Mufashshal,
raka'at, amma yatasablun dan walmursalaat dalam satu raka'at, Ad-Dukhan dan idza dalam satu raka'at.
348 Ra',a At-Takhfiif Fiiha. sanadnya
syamsu kuwwirat (Atrakwir) dalam satu raka'at." sanadnya kuat. Diriwayatkan juga oleh HR. Abu Dawud, no.816, Kitab Ash-shalah, Bab Man
Al-Bukhari 21215 dan Muslim, no. 722, dari hadits lbnu Mas'ud, dia berkata, kuat.

308 Zadul Ma'ad l ZadulMa'ad -Jilid 1 309


Kelima,shalatShubuhituadalahdasardanawaldariamalan.oleh
karena itu, diberi perhatian lebih dan lebih dipanjangkan.

Rahasia-rahasiasesungguhnyahanyadapatdiketahuiolehorang
yangmemilikiperhatianterhadaprahasiasyari,atsertamaksuddan
pertolong-
hikmah-hikmahnya. Hanya kepada Allah tempat memohon
PASAL an.0

* Memperpanjang Rakaat Pertama daripada Rakaat Kedua


Biasanya beliau ffi lebih memanjangkan rakaat pertama daripada
rakaat kedua, baik pada shalat shubuh maupun pada shalat-shalat lain,
adakalanya beliau memanjangkannya sampai tidak mendengar bunyi
hentakan kaki. umumnya beliau ffi lebih memanjangkan shalat shubuh
dibanding shalat-shalat lainnya.

* Sebab-Sebab Nabi 4E Memperpanjang Shalat Shubuh


sebab utama bagi hal ini, bahwa shalat shubuh itu disaksikan,
yakni; disaksikan Allah dan para malaikat-Nya. sebagian mengatakan,
disaksikan oleh para malaikat malam dan malaikat siang. Kedua
pendapat itu dibangun di atas permasalahan; apakah turunnya Allah (ke
langit dunia) berlangsung terus sampai selesainya shalat shubuh
ataukah hanya sampai terbitnya fajar? Kedua-duanya telah dinukil
dalam riwayat.

Di samping itu, panjangnya shalat Shubyh didukung oleh faktor-


faktor berikut:

Pertama, jumlah rakaatnya tergolong sedikit dibanding sharat-


shalat lain, maka pelaksanaannya diperpanjang untuk menutupi
kekurangannya dari segi jumlah rakaat.

Kedua, shalat Shubuh itu dilangsungkan sesudah tidur, dan


manusia saat itu dalam kondisi prima.

Ketiga, manusia belum disibukkan oleh pekerjaan dan urusan-


urusan dunia.

Keempat, shalat Shubuh dilaksanakan saat telinga, lisan, dan hati,


terkonsentrasi secara penuh, tidak terganggu oleh kesibukan, sehingga
dapat memahami Al-Qur'an dan merenungkannya.

310 ZadulMa'ad -Jilid l Zadul Ma'ad - Jilid 1 311


'4
?t'fislt, t 4;,;t C::'"&t $cS
"Mahasuci Engkau, ya Allah, wahai Rabb kami dan dengan Memuii-
Mu, ya Allah ampunilah aku."3so
PASAT Panjang ruku' beliau ffi biasanya setara dengan membaca sepuluh
kali tasbih, begitu pula sujudnya. Adapun hadits Al-Bara' bin Azib &,
"Aku mencermati sepintas lalu shalat di belakang Nabi ffi; ternyata
berdirinya, ruku'nya, i'tidalnya, sujudnya, dan duduknya di antara dua
* Ruku' sujud, hampir sama."351
Setelah menyelesaikan bacaan, beriau ffi berhenti sejenak,
sekadar Sebagaian orang memahami hadits bahwa Nabi #8 ruku' setara
untuk mengatur pernafasannya. Kemudian beliau
ffi ."ngungkat kedua dengan berdirinya, sujud sama seperti itu, dan demikian juga i'tidalnya.
tangannya-sebagaimana telah dikemukakan--dan bertakbir Namun, pemahaman ini perlu ditinjau kembali. Sebab beliau $]8 biasa
lalu ruku,.
Beliau ffi meletakkan kedua telapak tangannya di atas membaca pada shalat Shubuh sebanyak 100 ayat atau sekitar itu. Telah
kedua lututnya
seperti orang yang memegang keduanya. Merenggangkan dikemukakan pula bahwa beliau ffi pernah membaca pada shalat
kedua
tangannya seraya menjauhkan dari sisi badannyu. Maghrib surah Al-A'raf, Ath-Thur, dan Al-Mursalat. Telah dimaklumi
t t"mbentangkan
punggungnya dan meluruskannya serta bersikap bahwa ruku' dan sujud beliau tidak sama dengan lama bacaan surah-
seimbang. Tidak
mengangkat kepalanya dan tidak merendahkannya, surah itu. Dalil yang menunjukkan hal itu adalah hadits Anas seperti
akan tetapi
diposisikan sejajar punggungnya dan rata dengannya. dikutip para penulis kitab-kitab As-Sunon, bahwa dia berkata, "Aku
Beliau membaca: tidak pernah shalat di belakang seseorang setelah Rasulullah #8 yang
paling serupa shalatnya dengan Rasulullah kecuali pemuda ini," yakni
o1.-1r-9.11.o9 Umar bin Abdul Aziz. Beliau berkata, "Kami menghitung lama ruku'nya
Pt LrJ dt-*f, sepuluh kali tasbih dan lama sujudnya sepuluh kali tasbih."352
l'
" Mahasuci Rabbku yang Mahaagung.,'3as Demikianlah, padahal Anas berkata bahwa beliau mengimami mereka
dengan membaca surah Ash-Shaffat.
Adakalanya mencukupkan dengan itu saja, dan terkadang
menambahkan dengan: Maka maksud Al-Bara'-Wallahu A'lam-bahwa shalat Rasulullah
seimbang, jika beliau memperpanjang berdiri, maka ruku' dan sujudnya
34e HR' Muslim' juga diperpanjang, dan jika berdirinya dipersingkat, maka ruku' dan
no.772, Kitab shalatul Musafirin, Bab lstihbaab rathwiil Al-Qira,ah fii shalat
Al-Lail, Alrirmidzi, no. 262, Kitab Ash-shalah, Bab Maa
Jaa.a fii At_Tasbiih fii Ar_Rukuu, HR. Al-Bukhari, 21233, Kitab Shifah Ash-Shalah, Bab Ad-Du'a fii Ar-Ruku', Muslim, no.
wa As-sujuud, Abu Dawud, no. g71, Kitab Ash-sharah, Bab
rrrraa vaquuru Af_Rajur fii 484, Kitab Ash-Shalah, Bab Maa Yuqaalu fii Ar-Ruku' wa As-Sujud, Abu Dawud, no. 877 '
Ruku'ihi wa Sujudihi, An Nasa'i ,2t1go, Kitab Ash-sharah,
Bab eaz_oz:i'niAr_Ruku,, rbnu Kitab Ash-Shalah, Bab Fii Ad-Du'a fii Ar-Ruku wa As-Sujud, An Nasa'i, 2/190' Kitab lftitah
Majah, no.8B8, Kitab Ar-rqamah, Bab Arrasbih fii Ar-Ruku,,
enmi,'ei-uusnad, sr3fl2, Ash-Shalah, Bab Nau'un Akhar min Adz-Dzikr fii Ar-Ruku', lbnu Majah, no. 889, Kitab Al-
384, 389, 394,397,39g, dari hadits Hudzaifah. Sementaia
itr,-oinrtir dari sejumrah lqamah, Bab At-Tasbih fii Ar-Ruku' wa As-Sujud, dan Ahmad, Al-Musnad, 6143' 49, 10O
sahabat tentang pembatasan pada tiga kali tasbih. Riwayat
tersebui Jirrirp no-oaruquthni dan190, dari hadits Aisyah rd}, .
11341 dan Athrhahawi 1t235,dari Hudzaifah, jugadari JubairbinurutiimdanAbdultah
bin Aqram dikutip oleh Ad Daruquthni 1t342 dai 343. Demikian
351
HR. Al-Bukhari 21228, dan Muslim, no. 471, Kitab Ash-Shalah, Bab I'tidalu Arkaan Ash-
prr" ouri Abdullah bin Shalah wa Takhfiifiha fii Tamam.
Mas'ud dikutip oreh At-Tirmidzi, no.261, Abu Dawud, no.
886, runi-rrr"ran, no. 890, dan
Ad-Daruquthni 1/343, dari Abu Bakrah dikutip oteh Al-Bazzar HR. Abu Dawud, no. 888, Kitab Ash-Shalah, Bab Miqdar Ar-Ruku' wa As-Sujud, An-
dan Ath Thabrani dalam
kitab Al-Kabir, dari Abu Malik Al-Asy 'ari dikuiip oleh
Ath-Thabrani dalam At-Kabir seperti Nasa'i, 2/225, Kitab lftitah Ash-Shalah, Bab Adad At-Tasbih fii As-Sujud, dan Ahmad, A/-
terdapat daram kitab Ar-Majma'2t12g. Dengan demikian,
hadits tersebut Musnad, 31162, 163. Dalam sanadnya terdapat Wahb bin Ma'nus. Tidak ada yang
shahih.
menganggapnyatsiqah selain lbnu Hibban, adapun perawi lainnya fslgah.

312 Zadut Ma,ad Jitid 1


7--1,,1 rrri-,-.| lili,'l I 214
sujudnya juga dipersingkat. Dan sesekali beliau 48 melakukan ruku' dan disebutkan. Masalah mengangkat tangan pada tiga tempat ini telah
sujud setara dengan berdirinya. Akan tetapi, perbuatan ini sesekali diriwayatkan dari beliau #8 oleh sekitar 30 orang, dan yang disepakati
beliau ffi lakukan pada shalat malam ketika sendirian. Serupa riwayatnya ada 10 orang, sama sekali tidak ada riwayat akurat dari
dengannya perbuatan beliau 48 pada shalat Kusuf (gerhana). Adapun beliau &E yang menyelisihi hal itu, bahkan itu adalah petunjuk beliau &
petunjuk beliau &E yung umum adalah menyeimbangkan shalat dan yang dikerjakan secara terus menerus sampai meninggal dunia. Adapun
menyesuaikannya. hadits Al-Bara', "Kemudian beliau tidak mengulangnya,"356 (yakni tidak
Beliau juga membaca dalam ruku: mengulangi mengangkat tangan setelah takbir pertama-penerj.), tidak
&E biasa
dapat dibuktikan keotentikannya dari beliau S8. Bahkan, ini adalah
gn>utt keterangan yang ditambahkan oleh Yazid bin Ziyad.
e.r';tt
"Mahasuci dan Mahabersih Rabb para Malaikat dan ruh.',rb3
=t,]rli LrY Perbuatan Ibnu Mas'ud tidak mengangkat tangan (selain pada takbir
pertama-penerj.) bukanlah sesuatu yang mesti didahulukan atas
Terkadang beliau membaca: petunjuk Nabi &E yang telah maklum (diketahui). Di sana terdapat
beberapa perbuatan Ibnu Mas'ud yang ditinggalkan sementara dalil

W -il'c:;,J*i $'r,U a,,ils5 a @l yang bertentangan dengannya tidak mendekati dan tidak pula
menghampiri akurasi dalil dalam hal mengangkat tangan. Di antara
perbuatan Ibnu Mas'ud yang ditinggalkan adalah masalah ath-thathbiq
-."*;t Wr;t er*: (merapatkan) dan rftirasy (menempelkan) saat sujud. Begitu pula
"Ya Allah kepada-Mu aku ruku', kepada-Mu aku beriman, kepada_ perbuatan beliau ketika mengimami dua orang, di mana beliau berdiri di
Mu aku berserah diri. Pendengaranku, penglihatanku, otakku, tengah keduanya dan tidak maju ke depan. Demikian juga perbuatan
tulangku, dan urat-uratku telah tunduk kepada-Mu.,,35a beliau shalat fardhu di rumah bersama sahabat-sahabatnya tanpa adzan
dan iqamah karena sikap para pemimpin yang menunda-nunda
Namun, dzikir ini dinukildari beliau ffi hanya pada shalat malam.
pelaksanaan shalat. Padahal, dalil-dalil yang menyelisihi perbuatan
* !'tidal .
beliau dalam masalah-masalah ini tidak cukup kuat dibanding dalilyang
menyelisihi pendapatnya dalam masalah mengangkat tangan, baik dari
Kemudian beliau mengangkat kepalanya seraya mengucapkan:
sisi kuantitas, keakuratan, kejelasan, maupun pengamalan. Hanya
kepada Allah kita memohon taufik.
l't; $'Ot',,;
Beliau ffi senantiasa meluruskan tulang punggungnya saat bangkit
" Al I ah M aha M e nden gar or ang- or an g y an g memuj i -N y a.,' 35s
356 HR. Abu Dawud, no. 749 dan 750, Kitab Ash-Shalah, Bab Man Lam Yadzkur Ar-Rafu
Beliau M juga mengangkat kedua tangannya seperti telah lnda Ar-Ruku', dari hadits Yazid bin Ziyad, dari Abdur Rahman bin Abi laila, dari Al Baraa',
"sesungguhnya Rasulullah ffi apabila hendak memulai shalat, beliau mengangkat kedua
tangannya sampai dekat kedua telinganya dan beliau tidak mengulanginya." Yazid bin Abi
HR. Muslim, no. 487, Kitab Ash-shalah, Bab Maa yuqaalu fii Ar-Ruku' wa As-sujud, Abu Ziyad adalah perawi lemah. Ketika usianya sudah tua hapalannya berubah sehingga
Dawud, no. 872, Kitab Ash-shalah, Bab Maa yaquulu Ar-Rajul fii Ruku'ihi wa sujudihi, An- harus dibimbing. Dalam masalah ini terdapat hadits dari lbnu Mas'ud yang diriwayatkan
Nasa'i,2/19, Kitab lftitah Ash-shalah, Bab Nau'un Akhar min Adz-Dzikr fii Ar-iuku,, dan Abu Dawud, no.748, At-Tirmidzi, no.257, An Nasa'i, 21195, dan Ahmad 11442, dia
Ahmad, Al-Musnad, 6135, 94, 115, 148, 149, 193, 2OO, 244,dan 266.
berkata, "Maukah aku tunjukkan kepada kalian shalatnya Rasulullah ffi?" Perawi berkata,
"Beliau shalat dan tidak mengangkat kedua tangan kecuali satu kali saja." Para perawi
HR. Muslim, no.771, Kitab Shalatut Musafirin, Bab Ad-Du'a fii shalatil Lail, dari hadits Ali
dalam sanadnya tergolong tsiqah (terpercaya). Namun riwayat ini dinyatakan cacat karena
beberapa faktor, lihat secara terperinci di dalam kitab Nashbur Rayah 11394 dan 397.
Muttafaq Alaih, dari hadits Abu Hurairah ,;$b. Sehubungan dengan persoalan ini dinukil Lihat juga dalam kitab tersebut, 11397, 401, penjelasan masalah-masalah yang dilakukan
pula dari hadits Abdullah bin Abi Aufa, Abdullah bin Umar, dan Malik bin Al Huwairits. lbnu Mas'ud yang diselisihi oleh yang lainnya.

314 Zadul Ma'arl tilirl 1 Tadti Ma'arl lilid 1 315


dari ruku' dan ketika duduk antara dua sujud.
Beliau bersabda, ,,Tidak
mencukupi shalat yang di daromnya seseorang tidak
meruruskon turang ;bt 9U$t;J.,3j.3t as Cr,&t ,;t; I'lut'y
punggungnya ketika ruku' dan sujud."

kI ,';;;r, ,{3t ;;1 ,k z,g" "u:* 15;cLJ ,,f i'lt


Disebutkan oleh Ibnu Khuzaimah
dalam kitab Shohih-nya.357

Apabila telah lurus berdiri, beliau mengucapkan:

i"lr -*SC: $'+x vr,4;1 $ e6 V,i;,tv rk s ,i.:ir jG v


"Wahai Rabb kami, dan milik_Mu segala puji.,,
,;dt.yr+tt)A,tS,J:.*
Adakalanya beliau membaca:
"Allah Maha mendengar terhodap orang yang memuji-Nyo, ya Allah
wahai Rabb kami, milik-Mu segala puji, sepenuh langit, sepenuh
fuar etC: bumi, dan sepenuh apa yang engkau kehendaki setelah itu dari
"Wahai Rabb kami, mitik_Mu segala puji.,, sesuatu, pemilik segala puji dan keagungan, yang paling berhak
Dan, kadang-kadang juga membaca: terhadap apa yang diucapkan oleh seorang hamba, kami seluruhnya
adalah hamba bagi-Mu, tidak ada yang dapat menghalangi apa yang
Engkau beri, tidak ada yang dapat memberi apa yang Engkou
i^er ,ts Ci.5
i_itsr halangi, kedudukan tidak bermanfaat (bagi pemiliknyo), dan dari-
"Ya Allah, wahai Rabb kami, milik_Mu Mu kedudukan (yang sesungguhnya)."35e
segala puji.,,
Demikian dzikir-dzikir yang akurat dari beliau Dinukil pula melalui jalur shahih bahwa beliau mengucapkan saat
mengumpulkan antara,Allahumma' (ya Allah)
ffi. Adapun
dengan 'u.,ou' (dan) i'tidal:
(r;tdlJ.r e,,
r4Ut) tiaaHah shahih.358 , o "i:, ooiozz-

Termasuk petunjuk beliau &E adalah memperlama


rukun ini setara e Ga'J t>",J|'o
zr.
,J!l',J
J (j_
,l)L |<L;lL;
,\ ._ Y -
"'.,
g)/ d,;t fittr
dengan ruku' dan sujud. Dinukil melalui jalurrhahih
mengucapkan:
bahwa beliau !k
a. +u:,,rrlr u,u:tt |At gs 6-wtrv-J3.lr
.,;atj.i.:iJl 6.abt1.v GqU; &.'r
.)
J. r
-.J,
vr

"Ya Allah cucilah aku dari doso-dosoku dengan air, salju dan
HR. lbnu Khuzaimah, no. 591, 592, dan 666.
Sanadnya shahih, Diriwayatkan juga At_
Tirmidzi, no. 265, Abu Dawud, no. 855, An-Nasa'i,
embun. Bersihkanlah aku dari dosa dan kesalahanku sebagaimana
iilaa, x,tuoer-rttiLn, au['iq".un nrn-
'4r119
Shulb fii Ar-Ruku', rbnu Majah, no. 870,
oan enmaJ,
baju putih dibersihkan dari kotoran. Jauhkanlah antara aku dengan
dan rzz, ."rr""vJiari hadits
Abu Mas'ud. Hadits ini dinyatakan shahih oreh rbnu doso-dosqku sebagaimana Engkau menjauhkan antara timur dan
"Hadits hasan shahih."
Hibban, no.501. nt-iiiriori berkata,
Bahkan dzikir seperti itu shahih, riwayatnya
terdapat dalam shahih AlBukhari, 21234,
Kitab Ash-sharah, Bab Maa yaquuru ni-t,ni, waman Kharfahu rdza
Rafa,a Ra,sahu min
Ar-Ruku', An-Nasa'i, 2r19s, dia berkata, ,Adarah HR. Muslim, no. 477 , dari hadits Abu Sa'id Al Khudri, Kitab Ash-Shalah, Bab Maa Yaqulu
'sami'a'ahu riman hamidah'(Arah Maha
r.rroi gl"p"o;ffiffil;ucapkan, ldza Rafa'a Ra'sahu fii Ar-Ruku', An-Nasa'i, 3/198, Kitab Al-lftitah, Bab Maa Yaqulu fii
renoengait"rhadap orang-orang yang memuji-
maka beriau mengucapkan:'Ailahur*, ,Jb,rn" Qiyamihi min Ar-Ruku', Abu Dawud, no.847, Kitab Ash-Shalah, Bab Maa Yaqulu ldza
|va),
Tuhan kami dan mirik-Mu se_gara puji). Sehubungan
warakar hamdu, (ya A[ah wahai
Rafa'a Ra'sahu min Ar-Ruku', Diriwayatkan juga oleh Muslim, no. 478, Kitab Ash-Shalah,
iengan masarah ini oinukii pura oari Bab Maa Yaqulu ldzar Rafa'a Ra sahu min Ar-Ruku', dari hadits Abdullah bin Abbas, lbnu
Abu sa'id Ar-Khudri yang dikutip iunu tvtalarr,
ii.
eil, dan dari rbnu Umar yang dikutip
Ad-Darimi 1/300, serta dari Abu Vusa RlAsy,ari yang Majah, no. 879, kitab Al-lqamah, Bab Maa Yaqulu ldzar Rafa'a Ra'sahu min Ar-Ruku, dari
dikutip An_Nasa,i.
hadits Abu Juhaifah.

316 Terlri tta,arl- tilid 1


barat."s6o
dan duduknya-hampir sama," (HR. Al-Bukhari).363
Sebagaimana dinukil melalui jalur
shahih bahwa beliau W
mengulang-ulang membaca saat
i,tidal: Orang yang beranggapan bahwa kedua rukun ini adalah singkat,
maka ia berpegang kepada hadits tersebut, padahal hadits itu tidak
i"er j.-),i;d;t jl memiliki kaitan dengan anggapannya. Sebab, hadits tersebut
menegaskan kesamaan antara kedua rukun itu dengan seluruh rukun
"Milik Rabbku segala puji, yang lainnya. Sekiranya berdiri dan duduk yang dikecualikan itu adalah
milik Rabbku segala puji.,,r6,
Sampai lamanya setara dengan berdiri setelah ruku' dan duduk di antara dua sujud, maka bagian dari
ruku,nya. hadits itu kontradiktif dengan bagian lainnya. Maka, jelaslah secara
Dinukil melalui jalur shahih, bahwa qath'i (pasti) bahwa yang dimaksud 'berdiri' dan 'duduk' adalah; berdiri
apabila beliau ffi mengangkat
kepalanya dari ruku', beliau diam membaca (Al-Fatihah dan surah-penerj.), dan duduk tasyahhud. Oleh
sampai seseorang berkata, ,,Beliau
telah lupa," saking ramanya karena itu, petunjuk beliau M pada kedua rukun ini
beriau melakukan rukun ini. Imam adalah
menyebutkan dari Anas db, ,,Rasulullah Musrim
ffi apabila mengucapkan, memperpanjang melebihi rukun-rukun lain
sebagaimana telah
'sami'a,ahu riman hamidoh' (Alrah
Maha m"nd"nga. terhadap orang dijelaskan. Hal ini cukup jelas, Alhamdulillah. Perkara ini, termasuk
yang memuji-Nya), beriau berdiri petunjuk shalat Rasulullah W yang tersembunyi bagi orang-orang yang
sampai kami beikata, ,Beriau terah
keliru'' Kemudian beriau sujud, raru Allah kehendaki demikian.
beriau duduk di antara dua sujud,
sampai kamiberkata, 'Beliau -'-J
telah keliru.,,s62
Syaikh kami berkata, "Memendekkan kedua rukun shalat ini
Kemudian dinukil merarui jalur termasuk perbuatan para pemimpin Bani Umayyah. Sebagaimana
shahih bahwa beriau sharat Kusuf
dan memperlama rukun ini (i'tidar) mereka telah mengada-adakan takbir tidak sempurna, sangat
sampai mendekati (ramanya) ruku,,
sedangkan panjangnya ruku'
beliau hampir menyamai berdirinya. mengakhirkan (pelaksanaan shalat), dan sebagainya dari perkara baru
Inilah petunjuk beriau yang menyelisihi petunjuk Nabi #8. [-alu orang-orang pun terbiasa
ffi yang telah dimaklumi, tidak ada yang dengan hal itu hingga mereka meyakini bahwa ia termasuk sunnah. (l
menyelisihinya dari sisi apapun.

Adapun hadits AI_Bara. bin fuib, ,,Ruku,


Rasulullah #€, sujudnya,
duduk antara dua sujudnya, dan
bangkit dari ruku,nya-selain berdiri

HR' Musrim, no. 476, Kitab Ash-sharah,


Bab Ma yaquru rdza Rafa,a Ra,sahu
Ruku" dari hadits Abdu'ah,gi1 eg,
puji' sepenuh rangit, sepenuh.bumi,
il; il;; min Ar-
araznnva,.v" nrr"n, ,iir[-r,,u ."s"ru
dan."p"r,ln rp" yang engkau kehendaki
dari sesuatu' ya A'ah sucikanrah
,r,, JrriJi.r-lo#k, o"ng"n sarju, embun, seterah itu
dingin, ya Arah bersihkanrah aku dan air yang
ouri o.*ili le.atananxu sebagaimana baju putih
dibersjhkan dari kotoran.,' S_edangkan
tidak terdapat di daramnva. Tambihan
trrOJ"" "J"uhkanlah aku dan dosa_dosaku, ...,,
n, n*vl ,"rorpat di daram do,a iftitah
oan di daram o":.-0":, seperti yang
ffii#::"J:[3ian, i",,s irunar. Lihat Ar-Bukha ri, 11/1s1, dan
36'l
HR' Abu Dawud, no' 874, Kitab Ash-Sharah,
Ra'sahu min Ar-Ruku" An Nasa'i,
Bab Maa yaquru Ar-Rajur rdza Rafa,a HR. Al-Bukhari,21228, Kitab Shifah Ash-Shalah, Bab lstiwaa' Azh-Zhahr fii Ar-Ruku', Bab
ztts,g,-zoo,[l.J"it-tr,r,un, Bab Maa yaquru Al-lth'mihaan Hiina Yarfa' Ra sahu min Ar-Ruku', Bab Al-Mukts Baina As-Sajdatain,
min Ar-Ruku'dan Ahmad, Ar-Musnad, fii Qiyamihi
ileri;r;'hrfrr Hudzaifah,sanadnva shahih. Muslim, no.471, Kitab Ash-Shalah, Bab I'tidal Arkan Ash-Shalah wa Takhfiifiha fii Tamam,
HR' Musrim, Kitab Ash-sharah, Bab
Arkan Ash-shalah, no. 473,Abu At-Tirmidzi, no. 279, Kitab Ash-Shalah, Bab Maa Jaa'a fii lqamah Ash-Shulb wa ldza
Dawucr, Kitab
ffI:i,iii;**orhuurAr-eiya, ,in a,-nrir,'ri" ar,nu
'tidar
or_suro","in, n-ol.use, o"n Rafa'a Ra'sahu min Ar-Ruku'Abu Dawud, no. 854, Kitab Ash-Shalah, Bab Thuul Al-Qiyam
min Ar-Ruku' wa Baina As-Sajdatain, dan An-Nasa'i, 21197 dan 198, Kitab Al-lftitah, Bab
Qadrul Qiyam Baina Ar-Rafi min Ar-Ruku'wa As-Sujud.

3f 8 ZadulMa,ad
-litid 1
7ar\il Ma'arl lilid t 3t I
* Pembahasan dalam Mengukuhkan Pandangan'Meletakkan
Kedua Lutut Sebelum Kedua Tangan' Saat Turun Suiud
Beliau meletakkan kedua lututnya sebelum kedua tangannya,
ffi
l<t,mudian kedua tangannya sesudah kedua lututnya, kemudian kening
,lan hidungnya, inilah yang shahih yang telah diriwayatkan oleh Syarik,
PASAL tlari Ashim bin Kulaib, dari ayahnya, dari Wa'il bin Hujr, dia berkata,
"Aku telah melihat Rasulullah *E apabila sujud meletakkan kedua
lututnya sebelum kedua tangannya, dan apabila bangkit mengangkat
kedua tangannya sebelum kedua lututnya."366
* Sujud
Dan, di dalam perbuatan beliau ffi tidak diriwayatkan apa yang
Kemudian beriau s5 takbir dan bersungkur bertentangan dengan itu.367
sujud tanpa mengangkat
kedua tangannya'3* Namun, diriwayatkan pula
bahwa adakalanya *
beliau ffi mengangkat kedua tangannya.365
Riwayat iniJiriun*,kan oreh Penjelasan Tentang Sifat Unta Saat Menderum (Turun
sebagian huffazh (pakar hadits) seperti Abu
Muhammad bin Hazm l;iw. untuk Berlutut)
Akan tetapi, dalam har ini dia keliru. Sebab, perbuatan Mengenai hadits Abu Hurairah yang disandarkan kepada Nabi:
demikian sama
sekali tidak shahih berasal dari beliau
ffi. Fakior Vung t"Uf, menjadikan
dia terpedaya adalah kekeliruan perawi dari lafazh, ,,Beliau
setiap kali turun dan bangkit," sampai, "Beriau Sg takbir
mengangkat kedua
#: U;4"c4r,j^i)t !T\5 !X>$ i?i''+:"ttl
tangannya pada setiap kali turun dan bangkit." "Apabila salah seorang dari kalian sujud, janganlah dia turun seperti
Beliatiseorang yang
tsiqah (terpercaya), namun tidak jeli dalam turunnya unta, hendaklah dia meletakkan kedua tongannya sebelum
menyingkap penyebab
kesalahan perawi dan kekeliruannya. oleh
karena itu, beriau HR. Abu Dawud, no. 838, Kitab Ash-Shalah, Bab Kaifa Yadha'u Rukbataihi Qabla Yadaihi,
menshahihkannya. Wallahu A,lam.
At-Tirmidzi, no. 268, Kitab Ash-Shalah, Bab Wadh'u Rukbatain Qabla Al-Yadain fii As-
Sujud, An-Nasa'i,21207, Kitab lftitah Ash-Shalah, Bab Awwalu Maa Yashilu ilaa Al-Ardh
min Al-lnsan fii Sujudihi, lbnu Majah, no. 882, Kitab Ash-Shalah, Bab As-Sujud' lbnu
Hibban, no. 487, semuanya dari jalan Syarik bin Abdillah An-Nakha'i, dari Ashim bin
Kulaib, dari Ayahnya, dari Wa'il bin Hujr. Syarik seorang yang jujur, namun dia banyak
melakukan kekeliruan. Hammam juga mengikuti Syarik dalam meriwayatkan hadits
tersebut dari Ashim, dari Ayahnya secara mursal. sedangkan Ad-Daruquthni, Al-Hakim
11226, dan Al-Baihaqi, telah meriwayatkannya dari jalan Hafsh bin Ghiyats, dari Ashim Al-
HR. Al-Bukhari 211g3 dan 184, dari rbnu Umar,
dia berkata, ,,Aku merihat Nabi Ahwal, dari Anas, "Kemudian beliau bersungkur seraya bertakbir, maka kedua lututnya
dengan takbir di daram sharatnya, beriau ,"njrngxrt ffi memurai
sejajar dengan kedua bahunya. Apabira takbir
kedua tangannya sampai posisi mendahului kedua tangannya." Al-Baihaqi berkata, "Al-Alla' bin lsma'il Al-Aththar
intrik ruku, beriau ielalutan seperti itu, meriwayatkan hadits itu seorang diri, sedangkan dia maihul (tidak dikenal)." At-Tirmidzi
apabila mengucapkan, 'sami'attahu riman hamidath,
(Aflah Maha mendengar terhadap berkata, "lni adalah hadits gharib hasan, kami tidak mengetahui ada orang lain yang
orang yang memuji-Nya), beriau merakukan
seperti itu, iaru beriau ,"ngr.upil, ,rabbana meriwayatkannya kecuali Syarik. Kebanyakan para Ahli llmu telah mengamalkan
warakar hamdu'(wahai Rabb,ka.mi,.dan
mirik-Mu segara puji), aan tidak-meLtutan
itu ketika akan sujud, tidak pula ketika mengangtJ[epafanya seperti berdasarkan hadits itu, mereka berpendapat seseorang meletakkan kedua lututnya
dari sujud.,, sebelum kedua tangannya."
HR' Abu Dawud, no.723 dan Ahmad 41317,
dan di daramnya disebutkan, ,,Kemudian 367
Bahkan hal itu (yakni keterangan yang menyelisihinya) terdapat dalam riwayat Al-Hakim di
beliau sujud seraya meretakkan wajahnya di
antara iua terapak tangannya, dan apabira kitabnya, At-Mustadrak, 11226 bersama para ahli hadits lainnya dari lbnu Umar, bahwa
mengangkat kepalanya O".ly juga mengangkat kedua tangannya
.r-rjrd ....,, Sanadnya beliau meletakkan kedua tangannya sebelum kedua lututnya, dan dia berkata, "Nabi $€
shahih. Datam kitab Badaa,i'ut.faraaidkaryasr"ng
"Al-Atsram terah menukir darinya (yakni, ;";rti. (tbnut eayyim) ,+li5 disebutkan, melakukan seperti itu." Al-Hakim berkata, "lni adalah hadits shahih menurut syarat
dari r,ia, enmaoy ketika dia ditanya tentang Muslim, namun keduanya (yaitu Al-Bukhari dan Muslim) tidak meriwayatkannya."
mengangkat kedua tangan- Maka dia menjawab,'Daram
setiap trrrn oun-orngkit.,Ar_ Pernyatan Al-Hakim disetujui oleh Adz-Dzahabi. Al-Hakim menambahkan, "Adapun hati
Atsram berkata, 'Aku terah merihat nnu inorttarr
ltmam Rhmaoj ,""s".sLt kedua dalam hal ini, maka sesungguhnya ia lebih cenderung kepada hadits lbnu Umar, karena
tangannya di dalam shalat pada setiap kali
turun dan bangldt,.,, didukung riwayat yang sangat banyak dari para sahabat dan tabi'in."

32O Zadut Ma,ad l


kedua lututnya."36
terdekat kepada bumi, kemudian yang berikutnya. Sedangkan yang
Hadits ini-wallahu A'lam-terdapat kekeliruan pada sebagian pertama kali diangkat dari bumi adalah yang terjauh, kemudian yang
perawinya, karena bagian awalnya bertentangan dengan akhirnya. berikutnya.
Kalau seseorang meletakkan kedua tangannya sebelum kedua lututnya
Beliau terlebih dahulu meletakkan kedua lututnya, kemudian kedua
sungguh dia telah turun, sebagaimana seekor unta menderum (turun
tangannya, kemudian keningnya. Sedangkan apabila bangun beliau
berlufut), karena sesungguhnya unta itu terlebih dahulu meletakkan
mengangkat kepalanya, kemudian kedua tangannya, kemudian kedua
kedua tangannya (yakni kaki depannya-penerj.). Ketika para ahli hadits .i
+:
lututnya. Dan ini berbanding terbalik dengan perbuatan unta. Beliau ffi
mengetahui pendapat ini, maka mereka berkata, "Kedua lutut unta
ada melarang untuk tasyabbuh dengan beberapa hewan di dalam shalat.
pada kedua tangannya (kaki depan), bukan pada kedua kakinya (kaki
Melarang turun seperti menderumnya unta, menoleh seperti menolehnya
belakang), apabila menderum maka ia meletakkan kedua lututnya
pelanduk, menghamparkan hasta sebagaimana binatang buas meng-
terlebih dahulu, dan itulah yang dirarang." pendapat itu tidak benar
hamparkan hastanya, duduk di atas pantat seperti berjongkoknya anjing,
berdasarkan beberapa faktor:
mematuk-mafuk seperti burung gagak,36e dan mengangkat kedua tangan
Pertama, unta itu apabila turun maka ia meletakkan kedua tangan ketika salam seperti ekor kuda yang tidak tenang.37o Maka, praktik bagi
terlebih dahulu, sedangkan kedua kakinya tetap tegak. Apabila bangun, orang shalat berbeda dengan perilaku hewan-hewan tersebut.
ia bangun dengan kedua kakinya terrebih dahulu sedangkan kedua Kedua, pernyataan mereka, "Kedua lutut unta ada pada kedua
tangannya tetap tinggal di bumi. Inilah yang dilarang oleh Nabi
#g tangannya (kaki depannya)," adalah sebuah ungkapan yang tidak
sehingga beliau melakukan yang sebaliknya, di mana yang pertama
kali masuk akal, tidak dikenal oleh para pakar bahasa.371 Sesungguhnya lutut
beliau letakkan di atas bumi dari anggota tubuhnya adalah yang
HR. Abu Dawud, no.862, lbnu Majah, no. 1429, An-Nasa'i, 21214, Ad-Darimi 1/303' dan
368 Ahmad, Al-Musnad, 31428 dan 444, dati hadits Abdurrahman bin Syibl, dia berkata,
HR. Abu Dawud, no. 840, Kitab Ash-Shalah, Bab Kaifa yadha,u ,,Rasulullah melarang mematuk seperti patukan burung gagak, membentangkan hasta
Rukbataihi eabla yadaihi,
An-Nasa'i, 21207, Kitab lftitah Ash-Shalah, Bab Awwalu Maa yashilu
ilaa At-Ardh min Al- seperti binatang buas, dan seseorang menetapi tempatnya di dalam masjid seperti unta
lnsan fii sujuudihi, Ahmad, At-Musnad,2i3g1, sanadnya shahih. para
urama daram yang menetapi tempatnya." Dalam sanadnya terdapat Tamim bin Mahmud' seorang
masalah ini terah banyak berserisih pendapat. Ar-Auza,i dan Marik cenderung perawi lemah, sedangkan selebihnya adalah para perawi tsiqah (terpercaya). Hadits ini
menganggap mustahab (menyukai) meletakkan kedua tangan sebelum
kedua lutut. ltu memiliki syahid (pendukung) dari hadits Abu Salamah yang dikutip Ahmad 5/447, namun
adalah salah satu riwayat dari Ahmad sebagaimana tedafat di kitab
At-Mughni 1t514, dalam sanadnya ada dua perawi majhul (tidak dikenal), sedangkan selebihnya adalah
karya lbnu Qudamah. lni pula pendapat sejumlah ulama ahli hadits,
dan dinukil dari perawi-perawi tsiqah (terpercaya), hingga hadits di atas menjadi kuat (valid) dengan
perbuatan lbnu Umar, di mana beliau memberitakan bahwa
Nabi 4[8 telah melakukannya. dukungan riwayat ini. Diriwayatkan Ahmad 21265 dan 311, dari hadits Abu Hurairah, dia
Al-Bukhari berkata dalam kitab Shahih-nya 21241 Nafi' berkata, ilbnu
, Umar metetakkan berkata, "Kekasihku telah mewasiatkan tiga perkara kepadaku dan melarang tiga perkara;
kedua tangannya sebelum kedua lututnya." Riwayat ini dinukil melalui
sanad maushul Melarang mematuk-matuk dalam shalat seperti ayam yang mematuk-matuk, melarang
(arur rengkap) oreh rbnu Khuzaimah, no. 627, Ar-H;kim 11226,
ArBaihaqi, 2t100, dan rain_ duduk pada pantat seperti duduk berjongkoknya anjing, dan melarang menoleh seperti
lain, dari jalur Abdul Aziz Ad-Darawardi, dari Ubaidillah bin Umar,
oari r.ran', dari lbnu menolehnya pelanduk." Al-Mundziri menggolongkan sanadnya dalam klasifikai hasan'
Umar, dan sanadnya shahih. Sedangkan menurut madzhab syafi,i
mustahab (disukai) Kemudian dikutip Al-Bukhari, 21249, Muslim, no. 493, Abu Dawud, no. 897, dan At-
sujud mendahurukan kedua rutut kemudian kedua tangan .... At-Tirmidzi
Khaththabi berkata, "Kebanyakan ulama berpendapat se[erti ini.
dan Ar_ Tirmidzi, no. 276 dari hadits Anas, dia berkata, "Rasulullah ffi bersabda, 'Bertaku
Demikian dikutip Al- seimbanglah saat sujud, jangantah salah seorang kalian membentangkan hastanya
Qadhi Abu Ath-Thayyib dari mayoritas fuqaha, dan dinukil tbnul Mundzir
dari Umar, An- seperti anjing membentangkan hastanya ;'
Nakha'i, Muslim bin yasar, Sufyan Ats-Tsauri, Ahmad, rshaq, dan
ashhabur ra,yi. rbnur HR. Muslim, no. 430, Kitab Ash-Shalah, Bab Al-Amr bi As-Sukun fii Ash-Shalah, dan An-
Mundzir berkata, "lnilah pendapat yang aku pegang.,,
Nasa'i, 3/5, Kitab As-Sahwi, dari hadits Jabir bin Samurah.
Al-Allamah Ahmad syaki-td5 daram komentarnya terhadap At-Tirmidzi, 2tsl,sg,
"Adapun yang tampak dari pendapat para ulama dalam
371
Bahkan, pernyataan itu telah diketahui lebih dari satu orang. Dalam Lisanul 'Arab pada
menetapkan illat (cacat) kedua
hadits itu adalah; bahwa hadits Abu Hurairah adalah hadits shahih, materi Ra', Kaf, Ba', dikatakan, "Lutut unta itu pada tangannya, ... dan setiap yang berkaki
kedudukannya lebih empat kedua lututnya itu berada pada kedua tangannya." Dalam kitab syarh Ma'aani Al
shahih daripada hadits wa'ir, ra adarah hadits qaulr (bentuk perkataan) yang
diunggulkan daripada hadits fi'ri (bentuk perbuatan), menurut pendapat yang
rebih Tsaar, 11254 karya Ath-Thahawi, ketika memaparkan validasi dan keotentikan hadits
kalangan urama ushur. Lihat Fathut Bari 21241, Tuhfatut Ahwadzi
rebih kuat di tersebut serta penafian kemustahilan darinya, bahwa lutut unta berada pada kedua
2t134, 14o, subutus tangannya, begitu juga dengan seluruh binatang ternak, berbeda halnya dengan anak
salam 11263, 26s, At-Tirmidzi yang ditahqiq (diteriti) Ahmad syakir 2tsl,
sg, syarah At- cucu Adam, maka beliau (Ath-Thahawi) berkata, "Tidak boleh seseorang turun
Muhadzdzab, karya An-Nawawi, 3/393 dan 395.
mendahulukan kedua lututnya yang terdapat pada kedua kakinya, sebagaimana unta

322 ZadutMa,ad 1
hanya terdapat pada kedua kaki. Jika kata
yang terdapat pada kedua tangan, maka
lutut digunakan
untuk bagian tambahan...'hingga sabdanya Adapun surga, maka Allah
hanya dari sisi taghlib menciptakan makhluk lain untuknya, Dia (Allah) menempotkan mereko
(dominasi suatu kata atas kata lain.
Seperti dua ayah, yakni ayah dan
ibu, di sini kata ayah digunakan pura untuk
di dalomnya."373 Namun perawi membaliknya sehingga berbunyi,
ibu karena dianggap rebih "Adapun neraka maka Allah menciptakan makhluk lain untuknya, Dia
dominan-penerj.).
(Allah) menempatkan mereka di dalamnyo." Bahkan, aku melihat Abu
Ketiga, seandainya memang seperti yang mereka Bakar bin Abi Syaibah juga meriwayatkan seperti itu. Ibnu Abi Syaibah
katakan, tentunya
Nabi bersabda, ,'Turunlah seperti menderumnya berkata, Muhammad bin Fudhail menceritakan kepada kami, dari
unta, sesungguhnya
yang pertama kali menyentuh tonah
dari unta itu adalah kedua Abdullah bin Sa'id, dari kakeknya, dari Abu Hurairah, dari Nabi &8,
tangannya." Rahasia permasalahan ini, bahwa beliau bersabda:
orang yang mencermati
unta menderum dan tahu bahwa Nabi melarang -sulud
layaknya unta menderum, maka dia mengetahui
Hujr itulah yang benar. Wallahu A,lam.
Lrun seperti
bahwa hadits wa,il bin ;;at )rf ti'tS ,i:i" p #sii'':j,l;3k1''+:"ttL.
"Apabila solah seorang dari kolian sujud, maka mulailah dengan
Terbetik dalam anarisaku, bahwa hadits
Abu Hurairah-yang terah kedua lututnya sebelum kedua tangannya, dan janganlah dia turun
kami sebutkan-termasuk di antara hadits-hadits
yang terbarik matan seperti turunnya unta jantan."sTa
dan asalnya atas sebagian perawinya, mungkin
hadits itu berbunyi, Diriwayatkan pula oleh Al-Atsram di dalam kitab Sunon-nya dari
"Hendaklah dia meretakkan kedua
tututnya seberum kedua tangannya.,,
Sebagaimana hadits Ibnu umar yang Abu Bakar serupa dengan hadits di atas.
berbunyi, ,,sesun gguhnya Bitar
adzan pada waktu maram, maka mikan Kemudian diriwayatkan dari Abu Hurairah, dari Nabi ffi keterangan
dan minumrai sampai Ibnu
Ummi Malctum adzan,,, dibalik oleh perawi yang membenarkan pandangan di atas dan sesuai dengan hadits Wa'il
sehingga berbunyi, ,.Ibnu
ummi Malctum adzan pada woktu ma-ram, maka bin Hujr. Ibnu Abu Dawud berkata, Yusuf bin Adi menceritakan kepada
makan dan minumlah
sampai Bilar adzan' "372 serupa dengannya kami, Ibnu Fudhail (yaitu Muhammad) menceritakan kepada kami, dari
hadits yang berbu nyi, ,,Terus
saja dilemparkan ke daram neraka, dan neraka Abdultah bin Sa'id, dari Kakeknya, dari Abu Hurairah:
berkata, ,Adakah

menderum (berrutut) dengan mendahurukan


kedua rutulnya yang terdapat pada kedua
terrebih dahuru kedua tansannya
i,r" $.J # ),r\i.'t+:" ti; tts W -lr Li
,XT",ilf
yang lflj"JTl;lill,j]1,T"Iyl:lrng1"t"r,x,1
tidak terdapat padanya dua rutut, kemudian meretakkan
r"Jr" lrif
apa yang ia lakukan berbeda dengan apa yang i"'r,";'J: "Sesungguhnya Nabi ffi apabila sujud meletakkan kedua lututnya
dilakukan unta.', Al-lmam easim bin Tsabit
As-sarqasthi meriwayatkan dara; kita;
in"inut Hadits, 2170, merarui sanad shahih dari sebelum kedua tangannya."
Abu Hurairah, dia berkata, "Janganrah seseorang
(berlutut)." Ar-rmam berkata, "Har ini
turun seperti unta riar menderum
berkaitan dengan sulud.;, Dia tu*rt", ,,Janganrah Ibnu Khuzaimah meriwayatkan dalam kitab Shohih-nya dari hadits
seseorang merebahkan dirinya sekarigus,
bersifat tenang, akan
seperti yang dirakukan or;h u;t; riar, yaitu tidak Mush'ab bin Sa'ad, dari ayahnya dia berkata, "Dahulu kami meletakkan
retapi-turunrah d-engan l"nurg ."r"y" meretakkan
kemudian kedua rututnya. Daram har ini kedua tangannya,
diriwayatkan satu hadits marfur (rangsung
kedua tangan sebelum kedua lutut, lalu kami diperintahkan agar
Nabi Bg) yang menjeraskannya secara dari
372 Al-Hafizh detair, kemudian dia menyebutkan hadits itu
....,,
berkata daram kitab Ar Fath 2rsg,,,rbnuAbdir
Bar bersama dengan sekerompok
lmam mengkraim bahwa hadits itu terbarik,
dan bahwa sesungilil;;;; benar adarah HR. Al-Bukhari, As-Shahih,8/456 dan 13i314, Muslim, no.2846 dan 36, dari hadits Abu
hadits pada bab ini (yang dimaksud adalah
hadits sesungguhnya Birar adzan pada waktu Hurairah. Adapun riwayat yang kedua terbalik, diriwayatkan Al-Bukhari 13i366 dan 367.
maram' "')' Awarnya uly.gpih cenderung
kepada penoailt t"*"nrt, ."rpai aku merihat Abu Al-Hasan Al-Qabisi berkata, "Yang dikenal di dalam masalah ini bahwa Allah
hadits itu di daram shahih rbnu Khuzaimih
no.408, oinulir merarui Jrrl"r.lrberbeda dari menciptakan makhluk untuk surga. Adapun neraka maka Allah meletakkan kaki-Nya di
Aisyah, dan pada sebagian ratazhnya terdapat
keterangan yang menepis kemungkinan dalamnya." Dia berkata, "Aku tidak mengetahui satu hadits pun bahwa Allah menciptakan
terjadinya kekeriruan di daramnya. Keterangan
yang dimaksud idarah sabda beriau makhluk untuk nereka kecuali ini."
"Apabira Amr adzan, sesungguhnya
dia iluLuta, maka jangan karian tertipu,
ffi, 374
Biral adzan maka jangan sekati-*iti dan apabira Abdullah bin Sa'id adalah Al-Maqburi, seorang perawi matruk (ditinggalkan riwayatnya).
,"sih makan....,, Lihat pernyataan beriau Riwayat kedua dikutip Al-Baihaqi dalam kitab Sunan-nya, 21100, di dalamnya juga ada
(lbnu Hajar) selengkapnya dalam kitab"r""or"r,j
tersebrit. Abdullah bin Sa'id. Keduanya tidak dapat dijadikan huijah karena kedha'ifannya.

324 Zadul Ma,art rilirt l


meletakkan kedua lutut sebelum
kedua tangap.,,szs
Atas dasar ini, jika hadits Abu
Hurairah akurat, maka ia terah
t Ad-Daruquthni berkata, "Abdul Aziz bin Ad-Darawardi meriwayat-
mansukh (dihapus hukumnya). kan hadits itu sendirian, dari Muhammad bin Abdullah bin Hasan Al-
Metode inilah yang-iit"-prh penuris
kitab Al-Mushni dan ulama iuinnyu. Alawi, dari Abu Az-Zinad." An-Nasa'i telah menyebutkan dari Qutaibah,
aran tetapil niit-i"*"but (yakni, Abdullah bin Nafi' menceritakan kepada kami, dari Muhammad bin
hadits Sa'ad) memiliki dua illatf.u.utj
Abdullah bin Hasan Al-Alawi, dari Abu Az-Zinad, dari Al-A'raj, dari Abu
Pertama, bahwa ia adarah riwayat yahya
bin salamah bin Kuhail, Hurairah bahwa Nabi H bersabda, "So/oh seorang dari kalian di dalam
padahar dia tidak termasuk
o.ung-o-.u.,g yang dapat dijadikan shalatnya bertumpu, lalu dia turun sebagaimana unta menderum,"376
An-Nasa'i berkata, "Matruk,, (altiiggafkan hujjah.
"mrnku. haditsnya).
.au'
Sementara lbnu tanpa memberi tambahan apapun.
Hibban berkomentar, ,,Haditsnya
dijadikan hujjah'".Adapun tbnu
,ekuii tiauk dapat Abu Bakar bin Abu Dawud berkata, "lni adalah sunnah yang hanya
Mu'in berkata, "Laisa ii ,yoi.,, (tidak
ada nilainya). dilakukan penduduk Madinah, dalam sunnah itu mereka mempunyai
dua sanad, ini adalah yang pertama, sedangkan yang kedua adalah dari
Kedua' sesungguhnya riwayat
akurat yang dinukil dari Mush,ab Ubaidillah, dari Nafi', dari Ibnu Umar, dari Nabi &8.
sa'ad dari ayahnya ini hanyarari bin
ksut at-tathbiq(merapatkan tangan ke Aku katakan, maksudnya adalah hadits yang diriwayatkan Ashbagh
badan)' Dan perkataan sa'ad
adarah, *Dahuru tu-i .n"tukukan
diperintahkan agar meletakkan ini, bin Al-Faraj, dari Ad-Darawardi, dari Ubaidillah, dari Nafi', dari Ibnu
fJm,l,kami k"d;; onnun kami di Umar, "Sesungguhnya dia meletakkan kedua tangannya sebelum kedua
lututnya dan mengatakan bahwa Nabi &E pernah melakukan demikian."
Adapun pernyataan penuris kitab
A/-M ughni dari Abu sa,id, dia Al-Hakim meriwayatkannya dalam kitabnya Al-Mustadrok dari jalur
berkata, "Dahuru kami meretakkan
kedua tanlan J;i*; kedua Muhriz bin Salamah, dari Ad-Darawardi, dan dia (Al-Hakim) berkata,
lalu kami diperintahkan agar n,"t"tut lutut,
tun kedua rutut seberum kedua "sesuai syarat Imam Muslim."377 Al-Hakim meriwayatkan pula dari
tangan'" Har ini-warahu A'ram-adarah
kekeriruun aua- penyebutan hadits Hafsh bin Ghiyats, dari Ashim Al-Ahwal, dari Anas, dia berkata,
nama' sesungguhnya yang
dimaksud af{ah su'ua, ."uunu*unu "Aku telah melihat Rasulullah turun (untuk sujud) sambil bertakbir
pula kekeliruan dalam matan, terjadi
seperti telah dikemrk"d;:K;rena, sampai kedua lututnya mendahului kedua tangannya." Al-Hakim
itu berkenaan dengan kisah hadits
at_taihbiq. Wallahu A,lam. berkomentar, "Hadits ini sesuai syarat keduanya (yaitu: Al-Bukhari dan
Mengenai hadits Abu
Hurairah-yang' telah dikemukakan- Muslim) dan aku tidak mengetahui satu pun cacat baginya.""'
dinyatakan cacat oreh Ar-Bukhari,
ai-rir-iari, dan Ad-Daruquthni. Al_
Bukhari berkata, "Muhammad
bin'Abduirah bin Hasan, riwayatnya
dapat dijadikan pendukung." oiu tidak
,,,unumbahkan, ,Aku tidak tahu HR. AtTirmidzi, no. 269, Kitab Ash-Shalah, Bab Maa Jaa'a fii Wadh'i Ar-Rukbatain Qabla
apakah dia terah mendengar Al-Yadain fii As-Sujud. Dia berkata, "Hadits Abu Hurairah gharib, kami tidak
dari Abu Az-Zinad ataukah tidak mengetahuinya dari hadits Abu Az-Zinad kecuali melalui jalur ini." Diriwayatkan pula oleh
mendengar rangsung darinya.; Abu Dawud, no. 841, Kitab Ash-Shalah, Bab Kaifa Yadha'u Rukbataihi Qabla Yadaihi, dan
At-Tirmidzi berkata,
tidak mengetahuinya dari Abu .,,Hadits gharib, kami An-Nasa'i, 21207, Kilab lftitah Ash-Shalah, Bab Awwalu Maa Yashilu llaa Al-Ardh min Al-
er-zinuat*ecuari dari jalur ini.,, lnsan fii Sujuudihi. Sanadnya;'ayyrd (baik).
377
HR. Al-Hakim, At-Mustadrak, 11226, A,-Baihaqi, As-Sunan, 2t1OO, dan lbnu Khuzaimah,
375 Ash-Shahih, no.627. Sanadnya shahih. Dinyatakan shahih oleh Al Hakim, serta disetujui
HR rbnu Khuzaimah, Ash-shahih, oleh Adz Dzahabi.
no. 62g. Daram sanadnya ada
saramah, seorang perawi-matruk rsma,ir bin yahya bin
(ditinggatk;;oitsny;, sebagaimana HR. Al Hakim, 11226. AlAlla' bin lsma'il seorang perawi majhul (tidak dikenal). Al-Hafizh
Al-Hafizh datam kirab Arr3,1r:g dikatakan oreh
dirtwavarkan Ar-Baihaoi ztioo.
Aid;'"H;r"lior"n,, ."orrng p"r"riailr berkata dalam Lisanul Mizan mengenai biografinya, "Ad-Daruquthni 11345
N-nli.i"i"rlrir"*ram fr"r"nl meriwayatkannya, dan dia berkata, 'Al-Alla' meriwayatkan hadits itu seorang diri'." Aku
Khuzaimah mengkraim bahw-a.hadits kitab At_Fath 2t241, ,,tbnu
ini' seandainya memang varid, eou nura-.ira'f mansukh(dihapus) (yakni, Al-Hafizh) berkata, "Umar bin Hafsh bin Ghiyats telah menyelisihinya, dia adalah
oreh hadits sa,ad
tentunya- iu lrrln]#'p"rutus orang paling akurat dalam menukil hadits dari Ayahnya. Dalam hal ini dia meriwayatkanya
sayang, ia adatah riwavar yang.hanya bagi perserisihan. Namun
oikutip irJLIui ;arur tbrahii dari Ayahnya, dari Al-A'masy, dari lbrahim, dari Al-Qamah bersama dengan yang lainnya,
bin Satamah bin Kuhait, da; u,:, ir-#iiil,n vrtv"
"vinnv"1
,"Jrnit;;lJr" orans itu dha,if. dari Umar secaa mauquf (tidak sampai kepada Nabi ffi), dan inilah yang mahfuzh
(akurat).

326 Zadut Ma,ad _Jitid l


Aku katakan, Abdurrahman bin Abi Hatim
barkata, ,,Aku telah pendapat para ahli hadits."
bertanya kepada ayahku tentang hadits
adalah hadits munkar'." Demikian kutipan
ini, maka dia menjawab, ,rni ? Aku katakan, hadits Abu Hurairah telah diriwayatkan dengan lafazh
dari beriau. Hanya saja #
lain sebagaimana dikutip oleh Al-Baihaqi, yaitu, "Apabila salah seorang
beliau mengingkarinya-wa,ahu A'lam-karena
hadits itu dari riwayat dari kalian sujud, maka janganlah dia turun seperti unta menderum,
AI-Alla' bin Isma'ir Ar-Aththar, dari Hafsh
bin Ghiyats. sementara Al_ hendaknya dia meletakkan kedua tangannya atas kedua lufutnya"38o
Alla' adalah perawi maihul (tidak dikenal), aia
iiaat disebutkan di
dalam Kutubus sittah (kitab hadits yang
enam-penerj.), In,ah hadits_
Al-Baihaqi berkata, "Jika riwayat ini terbukti akurat, maka ia
hadits marfu' (langsung dari Nabi menjadi dalil meletakkan kedua tangan sebelum kedua lutut ketika
ffiiaitinjuu auri aru"ri.i seperti Anda
lihat. hendak sujud."
Adapun ofsor.vang dikutip dari para Adapun hadits Wa'il lebih kuat ditinjau dari beberapa segi381:
sahabat, maka yang dinukir
secara akurat dari umar bin Khatthab
4&,, bahwa ;;il" meletakkan Pertama, hadits Wa'il lebih akurat dibanding hadits Abu Hurairah.
kedua lututnya seberum kedua tangannya. Halini dikatakan oleh Al-Khatthabi dan ulama lainnya.
Hal ini disebutkan oreh
Abdunazaq,3Te Ibnul Mundzir, dan
ielain keduanya. Ini pula yang Kedua, matan (redaksi) hadits Abu Hurairah mudhthorib (saling
diriwayatkan dari Ibnu Mas,ud ,$i,.
Ath_Thahawi menyebutkan dari kontradiktif) sebagaimana yang telah dikemukakan. Sebagian lafazhnya
Fahd' dari umar bin Hafsh, dari ayahnya,
dari Al-A'masy, dari lbrahim, berbunyi, "Hendaknya dia meletakkan kedua tangannya sebelum kedua
dari para sahabat Abduilah, Ai-eu-uh dan
Ar-Aswad, keduanya Iututnya." Lalu sebagian lagi mengatakan sebaliknya. Ada pula yang
berkata, "Kami menghafal dari Umar
di daram ,r,uutnfu bahwa dia mengatakan, "Hendaknya meletakkan kedua tangannya atas kedua
menyungkur setelah ruku'nya di atas
kedua rufutnya sebagaimana lututnya." Dan sebagian justru menghilangkan kalimat tersebut sama
menyungkurnya unta, .dan dia meretakkan
kedua rututnya seberum sekali.
kedua tangannya." Selanjutnya beliau (Ath-Thahawi)
jalur Al-Hajjaj bin Arthah, dia berkata, memaparkan dari Ketiga, apa yang telah dikemukakan berupa penetapan i//of (cacat)
Ibrahim An-Nakha,i berkata,
"Dinukil secara akurat dari Abduilah oleh Al-Bukhari dan Ad-Daruquthni serta ulama lainnya.
bin Mas,ud bahwa kedua rututnya
jatuh ke tanah seb-elum kedua Keempat, kalaupun dikatakan hadits Abu Hurairah adalah akurat,
tangannya." Kemudian disebutkan dari
Abu Marzuq, dari dari Syu'bah, dari Mughirah dia berkata, ,,Aku maka sekelompok ahli ilmu telah mengklaim bahwa ia telah di-mansukh
bertanya kepada [ahb,
lbrahim tentang ,"r"o.ungt (dihapus). Ibnul Mundzir berkata, "Sebagian dari teman-teman kami
kedua tangannya seberum kedua lututnya il ;;rrai dengan telah menduga bahwa meletakkan kedua tangan sebelum kedua lutut itu
apabila suiud. Dia menjawab,
'Adakah yang melakukan itu selain orang mansukh." Seperti telah dikemukakan.
dungu atau gila?,,,
Ibnul Mundzir berkata, "para ahri irmu Kelima, hadits Wa'il selaras dengan larangan Nabi 48 turun sujud
berbeda pendapat daram
masalah ini. Di antara mereka yang seperti halnya unta menderum, berbeda dengan hadits Abu Hurairah.
berpendapat meletakkan kedua lutut
sebelum kedua tangan adalah Umar-
bin Khatth"b ^Si,. Begitu pula Keenam, hadits Wa'il sesuai dengan upu yu,ig dinukil dari para
pendapat An-Nakha'i, Musrim bin yasar,
Ats-Tsauri, Asy-syafi'i, Ahmad, sahabat, seperti Umar bin Khatthab, anaknya, dan Abdullah bin Mas'ud.
Ishaq, Abu Hanifah dan sahabat-sahabatnya,
serta para urama Kufah. Tidak dinukil dari seseorang di antara mereka apa yang sesuai dengan
Sekelompok lagi berpendapat meletakkan hadits Abu Hurairah kecuali dari Umar, sementara terjadi perbedaan
. -
kedua lutut' Pendapat ini dinyatakan oleh
kedua tangan sebelum
Imam Malik. Al-Auza,i 380
berkata, "Kami mendapati orang-orang HR. Al-Baihaqi, As-Sunan Al-Kubra,2t1OO.
meletakkan kedua tangannya 381 Apabila diperhatikan kembali
sebelum kedua lututnya." Ibnu Abi Dawud komentar-komentar terdahulu niscaya jelas bahwa yang rajih
berkata, ,,lni adalah (lebih kuat) berbeda dengan apa yang menjadi pendapat sang penulis (lbnul Qayyim).
Sesungguhnya hadits Abu Hurairah itulah yang ra/h dibanding hadits Wa'il karena
37s Dabm At-Mushannaf, no.2gSS. sanadnya shahih. Adapun klaim bahwa hadits ilu mudhtharib (kontradiktif) tidak dapat
diterima, sebab jalur-jalur yang dianggap kontradiktif tersebut derajatnya sangat lemah.

328 Zadul Ma,ad


-Jitid 1
ZadulMa'ad 1 329
riwayat dari beliau.
mursal) bahwa Rasulullah 4E telah melihat seorang lelaki shalat di
Ketujuh, hadits wa'il memiliki penguat dari hadits Ibnu umar dan masjid, kemudian dia sujud dengan keningnya, sedangkan orang itu
Anas seperti telah dikemukakan, sedangkan hadits Abu Hurairah tidak memakai sorban di atas keningnya, maka Rasulullah &E menyingkapkan
memiliki penguat. Seandainya dua-duanya sama kuat, niscaya yang sorban itu dari keningnya.
didahulukan adalah hadits wa'il bin Hujr karena banyak memiliki I Rasulullah ffi seringkali sujud di atas tanah, di atas tanah bercampur
penguat, bagaimana lagi sedangkan hadits wa'il itu jauh lebih kuat,
air, di atas khumroh (tikar kecil) terbuat dari daun kurma, di atas hoshir
sebagaimana telah dikemukakan. di atas kulit binatang
(tikar/alas) yang terbuat dari daun kurma, serta
Kedelapan, hadits wa'il dipraktikkan oleh banyak orang, yang telah disamak.
sedangkan pendapat lain hanya dikutip dari Al-Auza,i dan Malik.
Apabila beliau $[ sujud, beliau menempelkan kening dan hidungnya
Mengenai pernyataan Ibnu Abu Dawud, "sesungguhnya hal itu adalah
ke tanah. Menjauhkan kedua tangannya dari kedua sisi badannya, dan
pendapat para ahli hadits." Maksudnya adalah sebagian mereka,
sebab merenggangkan keduanya sampai terlihat putihnya dua ketiak beliau.
sesungguhnya Imam Ahmad, Asy-Syafi'i, dan Ishaq tidak berpendapat
Seandainya anak kambing kecil lewat di bawahnya, niscaya ia dapat
demikian.
lewat.
Kesembilan, dalam hadits wa'ilterdapat kisah untuk menceritakan
Beliau meletakkan kedua tangannya sejajar dengan kedua bahu dan
perbuatan Nabi 3!8. Maka, sangat tepat bila dikatakan hadits ini lebih
kedua telinganya. Dalam Shahih Muslim dari Al-Bara', sesungguhnya
akurat. Sebab jika suatu hadits di dalamnya terdapat kisah, niscaya hal
Nabi ffi bersabda:
itu menunjukkan bahwa hadits tersebut akurat.
Kesepuluh, perbuatan-perbuatan yang diceritakan dalam hadits ,!$ "r E rtS A* ""i a t;; tit
wa'il seluruhnya kuat lagi shahih dari riwayat yang lainnya. Demikian
itu adalah perbuatan-perbuatan yang dikenal lagi shahih, sedangkan ini "Apabila engkau sujud, letakkanlah kedua telapak tanganmu dan
adalah satu di antaranya. oleh karena itu, hukumnya sama seperti angkatlah kedua sikltmu. "s83
hukum perbuatan-perbuatan yang dinukil dari hadits lain tersebut.
Beliau ffi bersikap seimbang dalam sujudnya, ujung jemari kakinya
Adapun hadits yang bertentangan dengannya tidak lebih akurat darinya.
dihadapkan ke kiblat.
Dengan demikian, ielaslah hadits wa'ir adalah ralih (lebih unggul).
Wallahu A'lam. Beliau ffi membentangkan kedua telapak tangan dan jari-jemarinya,
Nabi ffi sujud menempelkan kening dan hidungnya, bukan hanya tidak direnggangkan dan tidak pula digenggam. Dalam Shahih lbnu
menempelkan lipatan sorban. Tak ada keterangan bahwa beliau sujud di Hibban disebutkan, "Apabila beliau ruku', beliau merenggangkan jari-
atas lipatan sorban, baik melalui hadits shahih maupun hasan. Hanya jemarinya. Namun, apabila beliau sujud, beliau menghimpun (merapat-
saja Abdunazaq meriwayatkan dalam Al-Mushannaf dariAbu Hurairah, kan) jari-jemarinya."3e
dia berkata, "Nabi ffi pernah bersujud di atas lipatan sorbannya.,'382 Beliau ffi membaca:
Riwayat ini berasal dari Abdullah bin Muharrar, dan dia adalah perawi
matruk (ditinggalkan haditsnya). Abu Ahmad Az-zubairi menyebut- HR. Muslim, no. 194, Kitab Ash-Shalah, Bab I'tidal fii As-Sujud wa Wadh'u Al-Kaffain 'Alaa
kannya pula dari hadits Jabir, akan tetapi ia adalah riwayat Umar bin Al-Ardh, dan Ahmad, Al-Musnad, 41283 dan 294.
Syamar, dari Jabir AI-Ja'fi, perawi matruk dari perawi matruk pula. HR. lbnu Hibban, Mawarid, no. 488, Kitab Ash-Shalah. Diriwayatkan pula oleh lbnu
Khuzaimah dalam kitab Shahih-nya, no. 594, dan Al-Hakim di kitab Al-Mustadrak 11227,
Abu Dawud menyebutkan dalam Al-Marasil (riwayat-riwayat lalu beliau menshahihkannya dan disetujui oleh Adz-Dzahabi. Beliau ffi telah
memerintahkan orang yang tidak becus shalatnya agar melakukan seperti itu. Beliau
bersabda, "Apabila engkau ruku', letakkanlah kedua telapak tanganmu di atas kedua
3a2 N-Mushannaf,no. lututmu, kemudian renggangkanlah jari-iemarimu." Dikeluarkan oleh lbnu Khuzaimah dan
1564.
lbnu Hibban.

330 ZadulMa'ad 1
Ma'ad 1 331
j;v, j:aq ? ,Ai.-,rl b,+$G,x.:r,Ari-, c lvtir;I jy 4tr
"Mahasuci Rabb-ku Yang Mahatinggi,"3ss serta memerintahkan
membacanya. e; J; 4 \3 d:,35; 7a e;I.i,il,, +"iis
Pernah pula beliau ffi membaca: "Ya Allah, hamba berlindung kepada-Mu dengan keridhaan-Mu dari
kemurkaan-Mu, dan hamba berlindung dengan keafiatan-Mu dari

4 ut,dt t ;.;-: g:'"&t e:t* sikso-Mu, hamba berlindung dengan-Mu dari-Mu, hamba tidak
membatasi pujian untuk Mu, Engkau sebagaimana yang telah
"Mahasuci Engkau ya Allah, wahai Rabb kami dan dengan
memuji- Engkau pujikan atas Diri-Mu Sendiri."ffe
Mu, ya Allah, dmpunilah aku.,'s86
Terkadang beliau ffi membaca:

'U ix:t ,L'ti; as fiirt


Terkadang beliau ffi membaca:
*si't+:. 'J*i est
Cr)tr;d)tt l: J,;'i L;; !;iht !5q ,iF.:, 'e, ;tS i:*S '^;); ,$4
"Mahasuci, Mahabersih, Rabb para Malaikat dan ruh.,,3s7

Terkadang beliau
'd'wl
ffi membaca:
- o(6
.::iv1 it'l !r;;.j'"dt Ua; "Ya Allah kepada-Mu hamba sujud, kepada Mu hamba beriman,
kepada-Mu hamba berserah diri, waiah hamba telah bersujud
"Mahasuci Engkau ya Allah dan dengan memuji-Mu, kepada Yang menciptakan dan memberinya bentuk, Yang telah
tidak ada llah
yang berhak disembah dengan benar selain Engkau."sss membelah pendengaran dan penglihatan, Mahasuci Allah sebaik-
Terkadang beliau baik pencipta.D3eo
ffi membaca:
Terkadang beliau ffi membaca:
i'yS
"{t;Siti{'JS +r*, & ;t 4yt';{l
"Ya AIIah, ampunilah doso-doso hamba seluruhnya, yang kecil dan
HR. Muslim, no. 772, Kitab shalatul Musafirin, Bab lstihbaab
Al-eira,ah fii Shalatil Lail, At_
Tirmidzi, no.262, Kitab Ash-shalah, Bab Maa Jaa'a fii At-Tasbih fii
yang besar, yang awal dan yang akhir, yang terang-terangan dan
Ar-Ruku' wa As_Sujud,
Abu Dawud, no. 871, Kitab Ash-shalah, Bab Maa yaquulu Ar-Rajul yang tersembunyi."sel
fii Ruku,ihi wasujudihi,
An Nasa'i, Kitab lftitah Ash-sharah, Bab Nau'un Akhar,21224, rbnu
Majan, no. 888, Kitab
Al-lqamah, Bab At-Tasbih fri Ar-Ruku' wa As-sujud, dan Ahmad,
eLulsniaa, st382,384, Terkadang beliau ffi membaca:
389, 394, 397, 398, dan 400, dari hadits Hudzaifah. sehubungan dengan
masarah ini
dinukil pula dari Abduilah bin Mas'ud yang diriwayatkan At-Tirmidzl,
ni. zot dan Abu
Dawud, no. 886. Adapun hadits yang memerintahkan membaca
do'a tersebut terah 38e HR. Muslim, no. 486, Kitab Ash-Shalah, Bab Maa Yuqaalu fii Ar-Ruku' wa As-Sujud, Abu
diriwayatkan Ahmad, Abu Dawud, no. 869, dan rbnu Majah, no.
887, dari hadits Uqbah bin
Amir. Dawud, no. 879, Kitab Ash-Shalah, Bab Ad-Du'a fii Ar-Ruku' wa As-Sujud, An-Nasa'i,
386
Dari hadits Aisyah q.$p, , dan telah disebutkan terdahutu. 2t222,Kilab Al-lftitah, Bab Ad-Du'a fii As-Sujud, dan Ahmad, Al-Musnad,9/58 dan 201'
387 Dari hadits Aisyah rd! .
Dari hadits Aisyah q{1, , dan telah disebutkan terdahutu. 3s0
388
HR. Muslim, no. 48s, Kitab Ash-Sharah, Bab Maa yuqaaru fii Ar-Ruku,
Lihat Shahrh Mustim dari hadits Ali "S, dan telah disebutkan terdahulu.
wa As-Sujud, An_ 3e1 HR. Muslim, no. 483, Kitab Ash-Shalah, Bab Maa Yuqaalu fii Ar-Ruku' wa As-Sujud, Abu
Nasa'i, 21223, Kitab lftitah Ash-shalah, Bab Nau'un Akhar, dan Ahmad,
At-Musnad, 611s, Dawud, no. 878, Kitab Ash-Shalah, Bab Ad-Du'a fii Ar-Ruku'wa As-Sujud' dari hadits Abu
Dari hadits Aisyah qgf, .
Hurairah.:$b.

332 Zadut Ma'ad


-Jitid l Zadul Ma'ad 1 333
&1 dt 6i,,$r,,1 Cd?t;,&:
l"
# 4etl,ittt I hamba cahaya, jadikanlah untuk hamba cahaya"3es
* Disukai Berdoa Saat Sujud
A.t q:#r ;!;S ,4.? t e+
L1S:
4bt'"&t,el Beliau ffi memerintahkan bersungguh-sungguh
sujud. Beliau bersabda, "Sesungguhnya ia sangat patut dikabulkan untuk
berdoa di datam

t1'r L:?1 y, *LfT y, *i y 6 *t kalian."3ea


"lJ,t,qy Apakah ini adalah perintah memperbanyak doa di saat sujud
*;f jf afi,!ti,J:j;i ataukah perintah ketika seseorang ingin berdoa maka hendaknya ia
berdoa saat sujud? Dua perkara tersebut sangat berbeda. Pengertian
"Ya Allah, ampqnilah kesarahan-kesalahan
hamba, kejahiran hamba terbaik bagi hadits itu bahwa doa ada dua macam, yaitu; doa pujian dan
dan sikap berlebihan hamba daram perkara hamba, dan
apa-apa doa permintaan. Dalam sujudnya, Nabi Bf memperbanyak kedua
yong Engkau lebih tahu dari homba. ya Allah,
ampunilah hamba macam doa itu, sedangkan doa yang diperintahkan dalam sujud
dalam kesungguhan dan main-main hamba, kesarahan
hamba dan mencakup kedua macam doa tadi.
kesengajaan hamba, semua itu berasar dari hamba. ya
Arah, Pengabulan doa juga ada dua macam, yaitu; pengabulan doa
ampunilah apa yang telah homba lakukan dan apa yang
hamba permintaan dengan memberikan apa yang diminta, dan pengabulan doa
akan lakukan, apa yang hamba rahasiakan, ,po yon[ hamba
nampakkan, Engkau adalah sembahan hamba, tiaia pujian dengan memberikan pahala. Masing-masing dari keduanya
ilah yong dijadikan tafsiran terhadap firman Allah:
berhak disembah dengan benar selain Engkau.,'3s2

Terkadang pula beliau ffi membaca: ici6ygli",;;i#


*S,r:iqf a;,r3i,# a:,r3i * epr ;i.r.ll "Aku mengabulkan doa orang yang berdoa apabila
kepada-Ku." (Al-Baqarah: 186)
dia berdoa

efi ,6; *,J+-r,t"t;,*Yi r,E; Qw


/- er,6; 6-
Namun, yang benar ayat ini meliputi kedua macam pengabulan
tadi.0
6;4ft6,t:i **s,r:i
"Ya Allah jadikanlah daram hati hamba cahaya, pada
pendengaran
hamba cahaya, pada penglihatan hamba cahaya, di
sibelah kanan
hamba cahaya, di sebelah kiri hamba cahaya, di
depan hamba
cahaya, di belakang hamba cahaya, di atas hambo
cahoya, di bawah

HR. Al-Bukhari, 111166 dan 167, Kitab Ad-Da'awat,


Bab eaur An-Nabi: Ailahummaghfir rii
Maa Qaddamtu wamaa Akhartu, Musrim, no.271g,
Kitab Adz-Dzikr wa Ad-Du,a, Bab At-
Ta'awwudz min Syarri Maa Amira, dari hadits Abu Musa
Ar Asy,ari, ,t"" t"[pi do,a ini HR. lmam Muslim, no. 736 dan 187. Ash-Shahih, Kitab Shalatul Musafirin, Bab Ad-Du'a fii
datang secara muflak, di daram hadits itu tidak disebutkan
tempatnya. r"rir"t terakhir Shalatil Lail.
dari do'a itu, "Ya Ailah ampunirah aku, ..." terah disebutkan
daram hadits Ari yang dikutip HR. Muslim, no. 479, Kitab Ash-Shalah, Bab An-Nahyu an Qira'atil Qur'an fii Ar-Ruku' wa
lmam Muslim, no. 771, bahwa beriau
ffi mengucapkannya di antara tasyahud dan saram, As-Sujud, Abu Dawud, no. 876, Kitab Ash-Shalah, Bab Maa Yaquulu fii Ruku'ihi
dan dari hadits tbnu Abbas yang juga dikutil tmam Mustim,
tempat.
,". ZOg, i".p" lenetapan Wasujudihi, An-Nasa'i, 21217 dan 218, Kitab Al-lftitah, Bab Al-Amr bil ljtihad fii Ad-Du'a fii
As-Sujud, Ahmad, Al-Musnad, 11219, dari hadits Abdullah bin Abbas.

334 ZadutMa,ad litid 1


'Sampaikanlah kepadaku satu hadits, yang boleh jadi Allah akan
memberikan manfaat kepadaku dengan hadits tersebut.' Maka, dia
berkata, 'Hendaklah engkau sujud, karena aku mendengar Rasulullah H
bersabda, 'Tidaklah seorang hamba sujud satu kali kepada Allah,
melainkan Allah mengangkat baginya karena sujud itu satu derajat, dan
PASAT dihapus darinya karena sujud itu sofu doso."' Ma'dan berkata, "Aku
berjumpa Abu Darda' dan bertanya kepadanya, maka dia menjawab
kepadaku seperti itu."3e7

* Manakah yang Lebih Utama; Sujud Rasulullah bersabda kepada Rabi'ah bin Ka'ab Al-Aslami ketika dia
ataukah Berdiri? minta kepada beliau 48 agar menjadi temannya di surga, "Bantulah aku
Para ulama berbeda pendapat tentang berdiri dan sujud, atas dirimu dengan memperbanyak sujud."3e8
manakah
yang lebih utama di antara keduanya? sekerompok
dari mereka ada Surah yang pertama kali diturunkan kepada Rasulullah-menurut
yang mengunggulkan berdiri berdasarkan beberapa faktor:
pendapat yang shahih-adalah surah Al-'Alaq, di mana pada bagian
Pertama, dzikir ketika berdiri adarah dzikir paling utama, sehingga akhirnya Allah S# berfirman, "sujudlah dan dekatkanlah (dirimu kepodo
rukunnya menjadi rukun paling utama pula. Allah)," (Al-'Alaq: 19).
Kedua, firman Allah tlH: Alasan lainnya bahwa sujud kepada Allah dilakukan oleh makhluk
seluruhnya, baik yang tinggi maupun yang rendah. Dan, bahwa orang
sujud berada pada posisi paling hina di hadapan Rabbnya dan paling
"Berdirilah kepada Allah dengan khusyu,.,, (Al_Baqarah:
tunduk kepada-Nya, dan itu adalah keadaan paling mulia bagi hamba.
23g) Oleh karena itu, seseorang berada pada posisi terdekat dengan Rabbnya
Ketigo, sabda Rasulullah W, ,,Shalat
paling utama adalah yang ketika sujud.
lama berdirinya."ses
Sujud adalah inti ubudiyah (penghambaan). Sebab, ubudiyah itu
Kelompok lain berpendapat bahwa sujud rebih utama. Mereka adalah kehinaan dan ketundukan. Dikatakan, "Thariiqun Mu'abbadun",
berhujjah dengan sabda Nabi ffi, ,,posisi seorang hamba paling yakni jalan yang diinjak-injak kaki, dan dilaluinya. Seseorang berada
dekat
kepada Rabbnya adalah ketika sedang sujud.,,3e6 pada posisi paling hina dan tunduk apabila sedang sujud.
Dan hadits Ma'dan bin Abi rharhah, dia berkata, ,,Aku berjumpa Kelompok lain berkata, memperpanjang berdiri pada waktu (shalat)
Tsauban maula (mantan budak) Rasurullah malam itu lebih utama, sedangkan memperbanyak ruku' dan sujud pada
ffi. Aku berkata,
siang hari lebih utama. Kelompok ini berhujjah bahwa shalat lail itu
HR. Muslim, no. 756, Kitab Sharatir Musafirin, Bab Afdharu
Ash-sharah rhuurur eunut, A!
Tirmidzi, no. 387, Kitab Ash-sharah, Bab Maa Jaa'a fii rhuur
Ar-eiyam fii Ash-Shatan, Ibnu
Majah, no. 142, Kitab Ar-rqamah, Bab Maa Jaa'a fii rhuur
Ar-eiyam fii Ash_sharah, dan
Ahmad, Al-Musnad,31302 dan 391, dari hadits Jabir bin Abduflah. HR. Muslim, Kitab Ash-Shalah, Bab Fadhlu As-Sujud wa Al-Hatsu Alaihi, no. 488, At-
Diriwayatkan pura oreh Tirmidzi, Kitab Ash-Shalah, Bab Maa Jaa'a fii Katsrati As-Sujud wa Fadhlihi, no. 388, An-
An Nasa'i, 5/58, Kitab Aa-zakah, Bab Juhdur Muqir, dan Ahmad,
At-Muinad,31412, dari Nasa'i, Kitab lftitah Ash-Shalah, Bab Tsawabu Man Sajada Lillahi ffi Saldalan, 2t228,
hadits Muthawwal, dari Abdullah bin Habsyi Al_Khaislami.
HR. Muslim, no. 482, Krtab Ash-sharah, Bab Maa yuqaaru dan lbnu Majah, Kitab Al-lqamah, Bab Maa Jaa'a fii Katsrati As-Sujud, no. 1423, dan
fii Ar-Ruku wa As-sujud, Abu lafazhnya sesuai versi para penulis kitab-kitab As-Sunan.
Dawud, no. 875, Kitab Ash-Sharah, Bab Fii Ad-Du'a fii
Ar-Ruku, ,, n"-srfrJ, dan An-
Nasa'i, 21226, Kitab rftitah Ash-sharah, Bab Aqrabu Maa yakuunu HR. Muslim, no. 489, Kitab Ash-Shalah, Bab Fadhlu As-Sujud wa Al-Hatsu Alaihi, Abu
Ar_Abdu rili.rrrrr,i ,gg,
dari hadits Abu Hurairah, kerengkapan dari hadits itu adarah, ,'Maka Dawud, no. 1320, Kitab Ash-Shalah, Bab Waqt Qiyam An-Nabi Minal Lail, An-Nasa'i,
pe,rbanyaktah
berdoa." 21227, Kitab lftitah Ash-Shalah, Bab Fadhlu As-Sujud, dari hadits Rabi'ah bin Ka'ab Al-
Aslami.

336 Zadut Ma,ad


-Jilid 1
Zadul Ma'ad lilid 1 337
dikhususkan dengan nama qiyam (berdiri), berdasarkan
firman Arah tirb,
"Berdirilah (shalattah) di maram hari," (Ar
Muzzammil: 1). Dan sabda
Rasulullah ffi, "Barangsiapa mendirikan (shorat) pada
maram-maram
Ramadhan dengan iman dan ikhlas

oleh karena itu yang dikenal adalah istilah ,qiyamur


/oil, (sharat
malam) dan tidak ada istilah 'qiyamun nahar,(shalaisiang). pendukung PASAL
kelompok ini berkata, ,,lnilah petunjuk Nabi
ffi, ,".ungluhnya beliau
tidak melebihkan pada waktu malam dari 11
rakaat atuu t3 rakaat.,,
Pada beberapa.malam, beriau pernah shalat
membaca surah Al_
Baqarah, Ali Imran, dan An-Nisd',n.0 dalam
satu rakaat. sedangkan * Duduk di Antara Dua Sujud
pada siang hari tidak dinukil sedikit pun tentang
hal itu dari beliau. Selanjutnya, beliau &8 mengangkat kepalanya seraya bertakbir
Bahkan, beliau ffi mempersingkat pelaksanaan
shalat_shalat sunat. tanpa mengangkat kedua tangannya. Beliau ffi mengangkat kepalanya
syaikh kami berkata, "pendapat yang benar bahwa dari sujud sebelum kedua tangannya, selanjutnya duduk iftirasy;
keduanya
adalah sama. Berdiri lebih utama dengan sebab membentangkan kaki kirinya dan duduk di atasnya lalu menegakkan
dzikirnya, yaitu bacaan
(surah). sedangkan sujud lebih utama kaki kanannya. An-Nasa'i menyebutkan dari Ibnu Umar, dia berkata,
dengan sebab keadaannya. posisi
sujud lebih utama daripada posisi berdiri. Sementara
dzikir berdiri lebih "Di antara sunnah shalat adalah menegakkan kaki kanan,
utama daripada dzikir sujud. Demikianlah petunjuk menghadapkan jari-jemarinya ke kiblat, serta duduk di atas kaki kiri."a01
Rasuluflah ffi.
Apabila beliau memperlama berdirinya, maka juga Tidak dinukil dari beliau & cara duduk selain yang seperti ini.
beliau memperlama
ruku' dan sujudnya, sebagaimana yang beriau tatutun
pada sharat Beliau Wmeletakkan kedua tangannya di atas kedua pahanya,
Kusuf (gerhana) dan pada shalat lail (malam).
Apabila beliau ffi menjadikan sikunya di atas pahanya, ujung tangannya di atas lututnya,
mempersingkat berdirinya, maka beriau juga
mempersingkat ruku, dan menggenggam dua jari-jemarinya (kelingking dan jari manis-penerj.),
strjudnya' Begitu pura yang pernah beliau
rakukan di daram sharat membentuk sebuah lingkaran (jari tengah dan ibu jari-penerj.),
Fardhu seperti dikatakan Al-Bara' bin ,Azib, r,Adalah
berdiri, ruku, kemudian mengangkat telunjuknya, berdo'a dengannya dan menggerak-
sujud, dan i'tidal beliau ffi hampir sama.', Wallahu
A,lam. O kannya. Begitulah Wa'itbin Hujr menjelaskan dari Nabi ffi.a02
Adapun hadits Abu Dawud dari Abdullah bin Az-Zubair,
"Sesungguhnya Nabi &E mengisyaratkan dengan telunjuknya apabila
beliau berdoa dan tidak menggerakkannya."a03 Akurasi keterangan
tambahan ini masih perlu ditinjau lebih lanjut. Muslim menyebutkan
HR. Al-Bukhari, 41217. Kitab sharat At-Tarawih,
Bab Fadhru Man eaama Ramadhan, Bab
Fadhlu Lairatir eadr, Kitab rman, Bab oiyam't-aitatit
eadr Minar rman, Bab rathawwu, HR. An-Nasa'i, 3/36, Kitab Ash-Shalah, Bab Maudhi'Al-Kaffain, dari hadits lbnu Umar. Di
Qiyam Ramadhan Minar rman, Kitab Ash-shaum, g;n
]ra"n shaama Ramadhana rmaanan dalamnya disebutkan, "Menegakkan yang kanan dan membaringkan yang kiri." Sanadnya
wa rhtisaban wa Niyyah, Musrim, no. 759, Kitab
sharatur Musafirin, aao eirargnio ni shahih. Dalam Shahih Al-Bukhari,21252, pernyataan lbnu Umar berbunyi, "Sesungguhnya
Qiyami Ramadhan, wahuwa At-Tarawih, Ar-Muwattha,,
1/113, Kitab Ash-Sharah fii sunnah shalat adalah kamu menegakkan kaki kananmu dan membaringkan yang kiri."
Ramadhan, Bab Attarghib fii Ash-Sharah tii Rr-namaotran,
et-rrrmiozi, ,". oeC, Kitab Ash- HR. Abu Dawud, no. 957, Kitab Ash-Shalah, Bab Kaifa Al-Julus fii At-Tasyahhud, An-
shaum, Bab Maa Jaa'a fii Fadhri syahr Ramadhan,
Abu Dawud, no. 1371, Kitab Ash_ Nasa'i, 3/35, Kitab As-Sahwi, Bab Maudhi' Al-Mirfaqain, Ahmad, Al-Musnad, 41318.
shalah, Bab Fii eiyam Syahr Ramadhan, dan nn-Nasa,i,
3/20i, Kitab Sharat Ar-Lair, Bab Sanadnya shahih. Dinyatakan shahih oleh lbnu Khuzaimah, no714, dan lbnu Hibban, no.
Tsawaab Man Qaama Ramadhan rmanan
wa rhtisaban, dari hadits Abu Hurairah. 485.
HR. Musrim, no. 772, Ash-shahih, Kitab sharatur
Musafirin, Bab rstihbaab rathwiir Ar_ HR. Abu Dawud, no. 988, An-Nasa'i, 3137 dan 38. Sanadnya hasan. Dan dinyatakan
Qira'ah, dari hadits Hudzifah .l*F,, dan Ahmad, 5/3g4
dan 397. shahih oleh An-Nawawi di kilab Al-Majmu', 31454.

338 Zadut Ma,ad


-Jitid 1
hadits itu secara panjang lebar dalam kitab shohih-nya dari beliau
sujud, begitulah yang tertera secara akurat di semua hadits. Dalam Ash-
(Abdullah bin Az-Zubair), tapi tidak menyebutkan tambahan
ini. Bahkan Shohih dari Anas ,lS, "Rasulullah &8 duduk di antara dua sujud sampai
dikatakan, "Rasulullah ffi apabila duduk di dalam shalat, beliau
kami berkata, 'Beliau telah keliru'."408
menjadikan kaki kirinya berada di antara paha dan betisnya. Mem-
baringkan kakinya yang kanan, meletakkan tangan kirinya di atas Ini adalah sunnah yang ditinggalkan oleh kebanyakan manusia
lututnya yang kiri, dan meletakkan tangannya yang kanan di atas paha sejak berlalunya masa para sahabat. oleh karena itu, Tsabit berkata,
kanannya, serta memberi isyarat dengan telunjui<nya.,,a@ "Anas telah melakukan sesuatu yang aku tidak melihat kalian melakukan
itu. Dia diam di antara dua sujud sampai kami berkata, 'Dia telah lupa"
Dalam hadits Abu Dawud dari beriau (Abdullah bin Az-Zubair) juga
atau 'Dia telah keliru'."aoe
tidak disebutkan bahwa perbuatan ini dilakukan dalam shalat.
Adapun mereka yang menghakimi sunnah, dan tidak peduli atas
Kalaupun dilakukan dalam shalat, maka statusnya sebag ai nafi,
penyelisihan yang dilakukannya, maka sesungguhnya dia tidak akan
(menafikan), sedangkan hadits wa'il bin Hujr mufsbif (menetapkan),
peduli pula ketika menyelisihi petunjuk ini. O
maka hadits wa'il harus dikedepankan, apalagi ia adalah hadits shahih,
seperti disebutkan Abu Hatim dalam kitab Shohih-nya.a0s

Kemudian (ketika duduk di antara dua sujud) beliau membaca:

e3rtS O*| A$fr *,*jS"O*t-"&l


*Ya Allah, ampunilah aku, kasihanirah aku, perbaikirah aku,
tunjukilah aku, dan berilah aku rizki.,
Demikian disebutkan Ibnu Abbas dari beliau ffi.a06 Sementara dari
Hudzaifah disebutkan bahwa beliau ffi mengucapkan:

4.'uti'4*ti:
"wahai Rabbku ampunilah aku, wahai Rabbku ampunilah aku."a7
Petunjuk beliau ffi adalah memperlama rukun ini setara dengan

HR. Musllm, no. 579, Kitab Al-Masajid wa Mawadhi'Ash-shalah, Bab


shifah At-Julus fii
Ash-Shalah. HR. Muslim, no. 473, Kitab Ash-Shalah, Bab l'tidaal Arkaan Ash-Shalah, dan telah
405
Mawaid, no. 485. Sanadnya shahih. disebutkan terdahulu. Adapun makna "beliau telah keliru", yakni meniadakan gerakan
406
HR. At-Tirmidzi, no. 284, Kitab Ash-Shalah, Bab Maa yaquulu Baina selanjutnya, atau maknanya adalah, beliau telah membuat salah sangka. Yakni, mereka
As-sajdatain, Abu mengira beliau W meninggalkan gerakan sesudahnya.
Dawud, no. 850, Kitab Ash-shalah, Bab Ad-Du'a Baina As-Sajdatain, lbnu
ual'an, no. aso,
Kitab Al-lqamah, Bab Maa yaquuru Baina As-sajdatain, dan AlBaihaqi, HR. Al-Bukhari, Kitab Shifah Ash-Shalah, Bab Al-Muktsu Baina As-Sajdalain, 21249,
21122.
Dishahihkan oleh AI Hakim 1t271 dan disetujui Adz_Dzahabi. Muslim, Kitab Ash-Shalah, Bab l'tidaal Arkaan Ash-Shalah, no. 472- Adapun lafazh
HR. lbnu Majah, no. 897, Kitab Ar-rqamah, Bab Maa yaquuru Baina As-sajdatain. selengkapnya dari Anas, dia berkata, "sungguh aku akan shalat mengimami kalian
Sanadnya hasan. Diriwayatkan pula oleh Abu Dawud, no. g74, Kitab sebagLimana aku melihat Rasulullah ffi shalat dengan kami." Dia (Tsabit) berkata, "Anas
Ash-Shalah, Bab melakukan sesuatu yang aku tidak melihat kalian melakukannya, apabila dia mengangkat
Maa Yaquulu Ar-Rajut fii Ruku'ihi wasujudini, An-Nasa'i, 2t231, Kitab tftitah
Bab Ad-Du'a Baina As-sajdatain. Dalam sanadnya terdapat perawi yang
Ash-shalah, kepalanya dari ruku" dia tegak lurus sampai seseorang berkata, 'Dia telah lupa'. Dan
tidak disebutkan
namanya. Dan diriwayatkan Ar-Hakim, 1r271, ranpa pengurangan taturn, ,,wanui apabila mengangkat kepalanya dari sujud, dia diam sampai seseorang berkata, 'Dia telah
ampunilah aku", Ialu beliau menshahihkannya, dan pernyataannya
tuhanku lupa'." Adapun lafazh "Dia telah keliru", tidak terdapat dalam riwayat ini, namun
disetujui Adz-Dzahabi. sesungguhnya itu hanya terdapat dalam riwayat sebelumnya.

340 Zadul Ma'ad 1


PASAT

Beliau bangkit dengan menggunakan kedua telapak kakinya dan


kedua lututnya, sambil bertumpu pada kedua pahanya seperti
disebutkan Wa'il dan Abu Hurairah.al0 Beliau tidak bertumpu ke bumi
dengan kedua tangannya.all

* Duduk lstirahat
Malik bin Al-Huwairits menyebutkan bahwa sesungguhnya beliau ffi
tidak bangkit berdiri hingga berada pada posisi lurus dalam keadaan
duduk. Dan inilah yang dinamakan duduk istirahat.al2
Mengenai duduk istirahat, para fuqaha' berbeda pendapat; apakah
ia termasuk sunnah dalam shalat sehingga mustahab (disukai) bagi
setiap orang melakukannya, ataukah tidak demikian, di mana ia hanya
dilakukan oleh mereka yang membutuhkannya? Kedua pendapat ini
sama-sama dinukildari Imam Ahmad.

Al-Khalal berkata, "Dalam hal duduk istirahat, Ahmad merujuk


kepada hadits Malik bin Al-Huwairits." Beliau (Al-Khalal) menambah-
410
Hadits Wa'il bin Hujr yang dimaksud telah dijelaskan pada Pasal Bagaimana Turun dari
Ruku' Menuju Sujud, dan ia adalah hadits dha'if. Sedangkan hadits Abu Hurairah
diriwayatkan Sa'ad bin Manshur melalui sanad dha'if (lemah) sebagaimana dijelaskan Al-
Hafizh dalam kilab Al-Fath 2125O.
Pernyataan ini menyelisihi riwayat Al-Bukhari,2l25O, Kitab Shifah Ash-Shalah, Bab Kaifa
Ya'tamidu alaa Al-Ardh ldzaa Qaama min Ar-Rak'ah, dari hadits Malik bin Huwairits.
Dalam hadits itu disebutkan, "Apabila beliau mengangkat kepalanya dari sujud yang
kedua beliau duduk dan bertumpu ke bumi kemudian beliau berdiri." lshaq Al-Harbi
meriwayatkan melalui sanad shahih bahwa Nabi &E bangkit di dalam shalatnya seraya
bertumpu pada kedua tangannya apabila beliau berdiri. Al-Baihaqi meriwayatkan hadits itu
dari segi maknanya juga melalui sanad shahih.
412
HR. Al-Bukhari, 21249, Kitab Shifah Ash-Shalah, Bab Man lstawa Qaa'idan fii Witrin min
Shalatihi, At-Tirmidzi, no- 287, Kitab Ash-Shalah, Bab Maa Jaa'a Kaifa An-Nuhudh min
As-Sujud, Abu Dawud, no. 844, Kitab Ash-Shalah, Bab An-Nuhudh fii Al-Fardh, dan An-
Nasa'i, 2/234, Kitab lftitah Ash-Shalah, Bab Al-lstiwa'Lil Julus lnda Ar-Raf i.

Tzrlr'l htta'ad lili.l t 441


kan, "Yusuf bin Musa mengabarkan kepadaku, bahwa Abu Umamah atautidakperludiucapkan?HanyaSajamerekasepakatbahwadisini
ditanya tentang bangkit, maka dia menjawab, 'Di atas dua telapak kaki bukantempatmembacadoatftitah.Menyikapimasalahtersebut'para
berdasarkan hadits Rifa'ah'." Dalam hadits Ibnu Ajlan terdapat pendapat ini sama-
ulama terbagi kepada dua pendapat, dan kedua
penjelasan yang menunjukkan bahwa beliau 4E bangkit di atas kedua pengikut madzhab
sama diriwayatkan dari Imam Ahmad. sebagian
atas suatu polemik;
telapak kakinya. Pernyataan serupa dinukil dari sejumlah sahabat Nabi lmam Ahmad membangun kedua perkara tadi di
kesatuan, sehingga cukup
#,. apakah bacaan shalat dianggap sebagai satu
masing-masing
Semua sahabat yang menjelaskan sifat shalat beliau ffi tidak dlngun satu kali isti,odzah, atau bacaan setiap rakaat
berdiri sendiri? Tidak ada perbedaan pendapat
di kalangan mereka
menyebutkan (adanya) duduk (istirahat) ini, bahkan ia hanya
mencukupkan
disebutkan dalam hadits Abu Humaid dan Malik bin Al-Huwairits. bahwa ftitah itu adalah untuk seluruh shalat. Kemudian,
hadits shahih dari
Seandainya duduk tersebut adalah petunjuk Nabi #8 yang terus-menerus satu kali isti'odzahnampaknya lebih kuat berdasarkan
yang kedua
dilakukannya, tentu setiap orang yang menjelaskan sifat shalat beliau B[ Abu Hurairah, bahwa irfabi #g apabila bangkit dari rakaat
telah menyebutkannya. Sedangkan sekadar perbuatan beliau tidak memulai bacaannYa dengan:
dapat menunjukkan bahwa itu adalah sunnah di antara sunnah-sunnah
shalat, kecuali bila diketahui bahwa beliau ffi melakukannya atas dasar
'&r;ult
4t i":gt
bahwa ia adalah sunnah yang diikuti. Adapun jika diperkirakan bahwa tidak
perbuatan itu dilakukan Nabi ffi karena suatu kebutuhan, maka ini tidak "segola Puji bagi Allah, Rabb sekalian alam." Dan beliau
menunjukkan perbuatannya sebagai salah satu sunnah dalam shalat. diam.als
Demikianlah penjelasan inti permasalahan dalam perkara ini.a13 Sesungguh nya isti'adzoh itu cukup satu kali saja' karena kedua
Apabila telah bangkit, beliau langsung membaca, tidak diam bacaantersebuttidakdipisahkanolehdiam,akantetapiyangterdapatdi
sebagaimana beliau diam ketika memulai shalat. Dari sini para fuqaha' antarakeduanyaadalahdzikir'Maka,kedudukankeduabacaantadi
tosbih, tahlil,a|6
(ahli fiqih) berbeda pendapat; Apakah di sini diucapkan isti'adzahala Sama Seperti satu bacaan yang dipisahkan oleh tahmid,
ataushalawatatasNabi,danlain-lainsebagainya.alT
rakaat
Nabi melakukan shalat pada rakaat kedua sama seperti
413
An-Nawawi berkata dalam kitab Al-Majmu', 3/443; Pendapat shahih lagi masyhur dalam
madzhab kami bahwa ia (duduk istirahat) hukumnya muslahab (disukai). lnilah pendapat takbiratul ihram'
Malik bin Al-Huwairits, Abu Humaid, Abu Qatadah, sekelompok sahabat, dan Abu Qilabah pertama, kecuali dalam empat perkara; Diam' iftitah'
serla sejumlah tabi'in lainnya. At-Tirmidzi berkata, "Demikianlah pendapat sahabat- danpanjangnya.Sesungguhnyapadarakaatkeduabeliau&Etidak
sahabat kami, dan ia adalah madzhab Dawud, serta satu riwayat dari Ahmad." Selumlah ihram, dan
ulama atau kebanyakan dari mereka berkata, "la (duduk istirahat) bukan termasuk .u,nbu.u doa iftitah, tiaak diam, tidak melakukan takbiratul
mustahab (disukai). Bahkan, apabila seseorang mengangkat kepalanya dari sujud maka memendekkannya dari rakaat pertama' Dengan
demikian' rakaat
pertama lebih panjang daripada rakaat kedua di dalam
langsung bangkit." Pendapat ini dinukil lbnul Mundzir dari lbnu Mas'ud, lbnu Umar, lbnu setiap shalat
Abbas, Abu Pa-Zinad, Malik, Ats-Tsauri, ashhabur ra'yi (kelompok rasionalis), Ahmad,
dan lshaq. Dia (lbnu Mundzir) berkata, "An-Nu'man bin Abi Ayyasy berkata, 'Aku
mendapati lebih dari satu orang sahabat Nabi *E melakukan seperti ini.' Sementara lmam
"Aku berlindung kepada Attah dari setan yang terkutuk'"
Ahmad berkata, 'Kebanyakan hadits menjelaskan demikian'." Dia (lbnul Mundzir)
mendukung pendapat mereka dengan hadits 'orang yang keliru dalam shalatnya', di mana Wallahu A'lam-Penerj.
415 Bab Maa Yuqaalu Baina
tidak disebutkan padanya tentang duduk istirahat. An-Nawawi berkata, "Para sahabat HR. Muslim, no. 599, Kitab Al-Masajid wa Mawadhi'Ash-Shalah'
kami berhujjah dengan hadits Malik bin Al-Huwairits, bahwa dia melihat Nabi ffi shalat, Takbiratil lhram wa AFQira'ah'
apabila beliau berada pada rakaat ganjil dalam shalatnya, beliau tidak bangkit sampai 416 Tahmid bermakna pujian seperti ucapan' 'Alhamdulillahi rabbil alamin', tasbih adalah
ucapan, 'laa ilaaha illallah''
lurus dalam keadaan duduk." penyucian seperti ucapan,'subhanallah" dan tahlil adalah
lsti'adzah adalah ucapan: Wallahu A'lam-Pener1.
411 An-Nawawi berkata dalam kitab Al.Majmu', 3/326. Pendapat paling shahih dalam
isti'adzah pada setiap raka'at' dan itu
&)t atLAt:r ^i)L;t';i madzhab kami adalah m,ir,trn"O (disukai) membaca
adalahpendapatlbnusirin,Atha,,Al-Hasan,An-Nakha,i,danAts-Tsauri.AbuHanifah
yang pertama'"
berkata, "lsti'adzah dikhususkan pada raka'at

344 ZadulMa'ad 1 7adilil Ma'arl- lilld 1 .345


sebagaimana telah dijelaskan.
t sifat duduk beliau pada tasyahud awal. Aku tidak mengetahui seorang
&E
pun berpendapat seperti itu. Bahkan di antara manusia ada yang
* Duduk Tasyahud Awal berpendapat, "Tauarruk42o dilakukan pada kedua duduk tasyahud." Ini
Apabila beliau 4E duduk untuk tasyahud, beliau meletakkan tangan adalah madzhab Malik aiiiia. Di antara mereka ada yang berpendapat
kirinya di atas paha kirinya dan meletakkan tangan kanannya di atas bahwa rftirasyazr dilakukan pada kedua duduk tasyahud, yaitu
paha kanannya. Kemudian mengisyaratkan dengan jari telunjuknya, menegakkan kaki kanan dan membaringkan kaki kiri serta duduk di
tidak terlalu menegakkannya, tidak terlalu menidurkannya, akan tetapi atasnya. Ini adalah pendapat Abu Hanifah 'rosg. Di antara mereka ada
sedikit membengkokkannya, sedikit menggerakkannya, seperti telah pula yang berpendapat bahwa tawarruk dilakukan pada setiap tasyahud
dikemukakan di dalam hadits Wa'il bin Hujr. Beliau menggenggam yang disusul dengan salam, sedangkan yang tidak, maka duduk ftirasy.
kedua telunjuknya, laitu; kelengking dan jari manisnya, dan membentuk Pendapat ini dinukil dari Imam Asy-Syafi'i pV. Oi antara mereka ada
bundaran, yaitu (dengan) jari tengah dan ibu jarinya, serta mengangkat yang berpendapat bahwa tawarruk dilakukan pada setiap shalat yang
telunjuk seraya berdoa dengannya, mengarahkan pandangannya memiliki dua fosyohud, yaitu pada yang terakhir dari keduanya, sebagai
kepada telunjuknya, membentangkan telapak tangan kiri di atas paha perbedaan antara dua duduk tersebut. Itu adalah pendapat Imam
kiri, serta bertopang kepadanya. Ahmad aiilg.

Adapun sifat duduk beliau sama seperti duduk di antara dua sujud, Makna hadits Ibnu Zubair 4$F, tentang perbuatan beliau W
yaitu; duduk di atas kaki kirinya dan menegakkan kaki kanan. Tak membaringkan kaki kanannya, yaitu; Beliau duduk di dalam duduk ini
dinukil dari beliau ffi-ddam hal duduk ini-selain yang telah di atas pantatnya, sehingga kaki kanan beliau pada posisi terbaring, dan
dijelaskan. kaki kirinya berada di antara paha dan betisnya, dan pantat beliau di
atas tanah/lantai. Lalu terjadi perbedaan mengenai kaki beliau yang
Adapun hadits Abdullah bin Az-Zubair ,u$, yang diriwayatkan kanan pada posisi duduk ini; Apakah dibaringkan ataukah ditegakkan?
Muslim dalam kitab Shohih-nya bahwa Nabi ffi apabila duduk dalam
Akan tetapi hal ini-Wallahu A'lam-pada hakikatnya bukan
shalat, beliau memposisikan kaki kirinya di antara paha dan betisnya
perbedaan, karena beliau tidak duduk di atas kakinya, akan tetapi beliau
dan membaringkan kaki kanannya.418 Sesungguhnya yang dimaksud mengeluarkannya di bagian kanannya, maka posisinya antara tegak dan
adalah sifat duduk tasyahud akhir sebagaimanarakan dijelaskan, dan itu
terbaring. Karena posisi kaki kanannya, bagian tapaknya mengarah ke
adalah salah satu di antara dua riwayat dari beliau. Dalam Ash-
atas. Oleh karena itu dinamakan terbaring dalam arti tidak tegak dan
Shahihain, dari hadits Abu Humaid tentang sifat shalat Nabi SE,
beliau tidak duduk di atas tumitnya. Tapi dari sisi lain dikatakan tegak
"Apabila beliau duduk pada dua rakaat, beliau duduk di atas kakinya
dalam arti beliau tidak duduk di atas telapak kakinya dan mengarahkan
yang kiri, dan menegakkan yang lain, sedangkan apabila duduk pada
punggungnya ke tanah. Maka benarlah perkataan Abu Humaid dan
rakaat terakhir, beliau memajukan kakinya yang kiri dan menegakkan
orang-orang yang sependapat dengannya, demikian pula perkataan
yang kanan serta duduk di atas pantatnya."ale
Abdullah bin Zubair. Atau dikatakan kedua-duanya dilakukan oleh Nabi
Abu Humaid menyebutkan bahwa beliau menegakkan kaki kanan- W. Terkadang beliau menegakkan kakinya dan adakalanya
nya, sedangkan Ibnu Zubair menyebutkan bahwa beliau membaring- membaringkannya. Pandangan terakhir ini nampaknya lebih fleksibel
kannya. Namun tak seorang pun yang mengatakan bahwa ini adalah bagi kaki. Wallahu A'lam.

418
Kemudian beliau ffi tasyahud dalam duduk ini dan mengajarkan
HR. Muslim, no. 579, Kitab Al-Masajid wa Mawadhi'Ash-Shalah, Bab Shifah Al-Julus fii
Ash-Shalah.
HR. Al-Bukhari, 21252 dan 254, Kitab Shifah Ash-Shalah, Bab Sunnah Al-Julus fii At Tawarruk adalah duduk sambil mengeluarkan kaki kiri dari bawah betis kanan dan
Tasyahud. Adapun penisbatan hadits ini oleh penulis (lbnul Qayyim) kepada lmam Muslim menegakkan kaki kanan. Wallahu A'lam-penerj.
termasuk suatu kekeliruan. lftirasy adalah duduk di atas kaki kiri dan menegakkan kaki kanan. Wallahu A'lam-penerj.

2/,4 -7rrl,,t riti-t'l 7at\il Ma'arl lilid 1 3'/l7


para sahabatnya agar membaca: wahai Nobi serfo rahmat Allah dan berkah-Nya, keselamatan otas
kami dan atas hamba-hamba AIIah yang shalih. Aku bersaksi bahwo
;:S ?tdi q;i>u^lr ,L(-ut, orisAr*a L(;tt tidak ada llah yang berhak disembah dengan benor kecuoli Alloh,
dan aku bersoksi bohwa Muhammad itu adalah seorang hambo dan
at'i"it-i+rI ,'ebt at tV ;4qt;iffir ,xlG1, at ufuson-Nyo, aku meminta surga kepada Allah, dan aku berlindung
kepada Allah dari neraka."4%
'
r1,, -- )e.o-,o.<-r- ii t. :q. r'..--'r.
d r* j; i'x; r i)
li :,Ai S,ii,r {1 Pengucapan 'bosmalah' di awal tasyahud tidak ditemukan dalam
berbagai riwayat kecuali pada hadits ini. Di samping an'anahaza Abu Az-
"Semua penghormatan dan doa serta puji-pujian yang baik adalah Zubair, hadits itu masih memiliki cacat yang lain.
milik Allah, keselamatan bagimu wahai Nabi serta rahmat Allah dan
Beliau ffi sangat meringankan (mempersingkat) duduk fosyohud ini,
berkah-Nyo, keselamatan atas kami dan atas hamba-hamba Allah
sampai seolah-olah beliau berada di atas radhf yaitu batu panas. sama
yang shalih. Aku bersaksi bahwa tidak ada llah yang berhka
sekali tidak dinukil satu hadits pun bahwa beliau bershalawat atas diri
disembah dengan benar kecuali Allah, dan aku bersaksi bahwa
dan keluarganya dalam tasyahud ini. Sebagaimana tidak dinukil dalam
Muhammad adalah hamba dan utusan-Nyq."<zz
tasyahud awal bahwa beliau memohon perlindungan dari siksa kubur
An-Nasa'i menyebutkan dari hadits Abu Az-Zubair dari Jabir, dia dan siksa neraka, fitnah hidup dan mati, serta fitnah Al-Masih Ad-Dajjal.
berkata, "Rasulullah telah mengajari kami tentang tasyahud sebagai- Mereka yang menganggap hal itu mustahab (disukai) sesungguhnya
mana beliau mengajari kami surah Al-Qur'an: hanya memahami dari pernyataan yang bersifat umum dan mutlak.
Akan tetapi, pernyataan umum dan mutlak tersebut telah dijelaskan
,Lfu6 LritAr*in Lb:ll ,i)L.r irl t)
AX; i1"i.lr tempatnya dan dikaitkan dengan tasyahud akhir.

drt )q *S q; i)u:t ,!is1, 4irt ,;:S ,')t q;l * Bangkit ke Rakaat Ketiga
tZ
- J.r JJ (_-.
\'
Kemudian beliau BB bangkit seraya bertakbir, berpijak dengan kedua
,fi;:', i-t- ;IJ t LI :^*IS,ii,r :i1 4t'{ Li WI:e6r telapak kakinya dan kedua lututnya sambil bertumpu pada pahanya,
seperti telah dikemukakan. Imam Muslim menyebutkan dalam kitab
Shohih-nya dari hadits Abdullah bin Umar u&8), bahwa beliau
)At"c avr:rr;ir{*t at ,fi-,i mengangkat tangannya di tempat ini. Hal serupa terdapat juga di
"Dengan nama Allah, karena Allah, semua penghormatan dan doa sebagian jalur periwayatan Imam Al-Bukhari.a2s Namun tambahan ini
serta puji-pujian yang baik adalah milik Allah, keselamatan bagimu
HR. An-Nasa'i , 2t243, Kitab lftitah Ash-Shalah, Bab Nau'un Aakhar min At-Tasyahhud,
dan lbnu Majah, no. 902, Kitab Al-lqamah, Bab Maa Jaa'a fii At-Tasyahhud. Dalam
422 HR. Al-Bukhari,2t258 dan 261, Kitab Shifah Ash-Shalah, Bab At-Tasyahud fii Al-Aakhirah, sanadnya terdapat Ayman bin Nabil, dia jujur hanya saja sering keliru, ditambah lagi Abu
Bab Yatakhayyar min Ad-Du'a Ba'da At-Tasyahhud, Kitab Al-Amal fii Ash-Shalah, Bab Az-Zubair seorang pelaku tadlis (mengaburkan hadits).
Man Samma Qauman au Sallama fii Ash-Shalah fii Ghairi Muwajahah, Kitab Al-lsti'dzan, Maksudnya, Abu Az-Zubair telah menukil dengan lalazh'an' (dari), suatu lafazh yang tidak
Bab As-Salam lsmun min Asma'illahi Ta'ala, Bab At-Akhdzu bi Al-yamin, Kitab Ad- menunjukkan bahwa ia mendengar langsung. Kaidah mengatakan riwayat seorang
Da'awat, Bab Ad-Du'a fii Ash,Shalah, Kitab At-Tauhid, Bab Qaulillah ta'ala 'As-Salam Al- mudallis (perawi yang suka menyamarkan riwayat) tidak dapat diterima kecuali ia
Mu'min', Muslim, no. 402, Kitab Ash-Shalah, Bab At-Tasyahhud fii Ash-Shalah, At- menegaskan telah mendengar langsung. sementara diketahui bahwa Abu Aa-Zubair
Tirmidzi, no. 289, Kitab Ash-Shalah, Bab Maa Jaa'a fii At-Tasyahhud, Abu Dawud, no. adalah mudallis. Wallahu A'lam-penerj.
968, Kitab Ash-Shalah, Bab AlTasyahhud, An-Nasa'i , 21237 ,238 dan 239, kitab Al-lftitah, HR. Al-Bukhari, 2t184, Kitab shifah Ash-shalah, Bab Raful Yadain ldza Qaama min
Bab Kaifa At-Tasyahhud Al-Awwal, lbnu Majah, no. 899, Kitab Al-lqamah, Bab Maa Jaa'a Rak'atain, di dalamnya disebutkan, "Biasanya lbnu Umar apabila mengucapkan,
fli At-Tasyahhud, dan Ahmad, Al-Musnad, 11376, 382, 408, 413, 414, 422, 423, 428, 431, ,sami'allahu timan hamidah'(Allah Maha Mendengar terhadap orang yang memuji-Nya),
437,439,440,450, 459, 464" semuanya dari hadits Abdultah bin Mas'ud. beliau mengangkat kedua tangannya, dan apabila berdiri dari rakaat yang kedua beliau

348 Zadul Ma'ad lilid l ZadulMa'ad 1 349


tidak disepakati daram hadits Abdullah
bin Umar. Bahkan kebanyakan
I
perawinya tidak menyebutkannya. nya, dan juga terdapat dalam Shahih Muslim. AlTirmidzi menyebut-
Tambahan yang dimaksud disebut_
kan dengan tegas daram hadits Abu Humaid kannya pula-seraya menshahihkannya-dari hadits Ali bin Abi Thalib
As-sa,idi, dia berkata,
"Rasulullah w apabila berdiri
meraksanakan sharat, beriau takbir,
& dari Nabi &E bahwa beliau mengangkat tangannya di tempat ini.
kemudian mengangkat kedua tangannya
sejajar dengan kedua bahunya, * Bacaan Pada Dua Rakaat Terakhir
memposisikan seluruh anggota (tubuh)
pada temlatnyu, selanjutnya
beliau membaca, kemudian beriau mengangkat Pada dua rakaat terakhir, beliau ffi membaca Al-Fatihah saja. Tak
kedua tangannya
sampai sejajar dengan kedua bahunya, ada keterangan akurat bahwa beliau ,M membaca sesuatu-selain Al-
selanjutnya ruku, dengan
seimbang seraya meretakkan kedua telapak Fatihah--dalam dua rakaat terakhir. Dalam salah satu pendapatnya,
tungunnyu di atas kedua
lututnya, tidak mqngangkat keparanya Imam Asy-Syafi'i bersama ulama lainnya beranggapan mustahab
dan tidak menundukkannya,
kemudian membaca: (disukai) membaca sesuatu-selain surah Al-Fatihah-pada dua rakaat
terakhir. Berkenaan dengan pendapat ini, beliau berhujjah dengan
:';:;'at -,;
v/ (_-
hadits Abu Sa'id dalam Ash-Shohih, "Kami memperkirakan berdirinya
Rasulullah S$ pada shalat Zhuhur pada dua rakaat pertama setara
*Allah
Maha Mendengar terhadap orang yang dengan bacaan alif laam tanzil as sajadah, sedangkan pada dua rakaat
memuji_Nyo.,,
terakhir separuh dari itu. Kami memperkirakan berdirinya Rasulullah
Lalu, beliau mengangkat kedua tangannya
sampai sejajar dengan ketika shalat Ashar pada dua rakaat pertama setara dengan berdirinya
kedua bahunya, sampai setiap turang
menempati tempatnya, kemudian beliau pada dua rakaat terakhir dari shalat Zhuhur, dan dalam dua
beliau menyungkur ke tanah ."r"nlgungkan
tangannya dari kedua sisi rakaat yang terakhir dari shalat Ashar separuh dari itu."a27
badannya' selanjutnya mengangkat kepalanya,
melipat kedua kakinya
dan duduk di atasnya, melipat ke depan jari_jemari Hadits Abu Qatadah yang telah disepakati Imam Al-Bukhari dan
kedua kakinya
apabila sujud, kemudian beliau bertakbir, Imam Muslim nampaknya mencukupkan dengan membaca Al-Fatihah
laru duduk di atas kaki kirinya
sampai setiap tulang kembari ke tempatnya, saja pada dua rakaat terakhir.
kemudian berdiri dan
melakukan seperti itu_ ragi pada rakaat yang
rain. Apabira beriau bangkit Abu Qatadah 4& berkata, "Rasulullah shalat mengimami kami,
dari rakaat yang kedua beliau
-"ngungkut kacua tangannya sampai beliau membaca, ketika shalat Zhuhur dan Ashar pada dua rakaat
sejajar dengan kedua bahunya. Sebagaimana
yang beliau rakukan ketika pertama, surah Al-Fatihah dan dua surah yang lain, dan terkadang
memulai sharat, kemudian mengerjakan
sharatnya yang
itu' Hingga apabila telah sujud yang terdapat padanya tersisa seperti
beliau memperdengarkan ayat itu kepada kami." Muslim
saram, beriau menambahkan, "Dan beliau membaca Al-Fatihah pada dua rakaat
mengeluarkan kedua kakinya dan
duduk pada pinggul kirinya daram terakhir."az8 Kedua hadits itu tidak berbicara secara tegas mengenai inti
posisi /ou.rorruk.'4?6 rni adarah redaksi
Abu Hatim di daram kitab shohih_
lmam Al-Bukhari, 21254, Kitab Shifah Ash-Shalah, namun hadits ini tidak terdapat dalam
mengangkat kedua tangannya' Dan rbnu Shahih Muslim seperti telah dijelaskan. Lafazh, "Yaftakhu", dalam kitab Zadul Ma'ad yang
Umar menisbatkan har itu kepada Nabi telah dicetak tertulis "yaftahu", dan itu adalah sebuah kekeliruan. Adapun makna
Diriwayatkan pura oreh Abu Dawud, sg.
.Rasulullah
iai irn 743, darilalur tvtuharib bin Ditsar, dari "yaftakhu" adalah menegakkan dan melekukkan tempat ruas-ruasnya serta melipatnya ke
lbnu Umar, dia berkata, "o.
ffi berdiri dari rakaat kedua beliau takbir dan
mengangkat kedua tangannya.,, An_Nasa,i,"prUif" dalam kaki, makna asalnya adalah lembut, oleh karena itu, burung elang dinamakan
3t3, dari.lbnu Umar, ,,sesungguhnya Nabi fatkha' karena apabila dia terjatuh sayap-sayapnya patah.
mengangkat kedua tangannya apabira Bg
masuk ke daram sharat, apabiia rrendak
apabila mengangkat dari ruku,,
ruku,, HR. Al-Bukhari, 21202 dan 203, Kitab Shifah Ash-Shalah, Bab Al-Qira'ah fii Azh-Zhuhr,
.keparanya Jan apauita berdiri dari iaraat yang keaua
beliau juga mengangkat kedua tangann,u' *;";u, Muslim, no. 452, Kitab Ash-Shalah, Bab Al-Qira'ah fii Az-Zuhr wa Al-Ashr, Abu Dawud, no.
namun kami tidak bahunya.,, Sanadnya shahih,
menemurannyl oi _d.engan 804, Kitab Ash-Shalah, Bab Fii Takhfiif Al-Ukhrayain, dan Ahmad, 3/2.
darim. s.hahih Mustim, sebagaimana yang
disebutkan oreh penuris (rbnur eayyim), HR. Muslim, no. 451, Kitab Ash-Shalah, Bab Al-Qira'af fii Azh-Zhuhr wa Al-Ashr, Abu
,"Lu o" keriru daram har itu.
HR rbnu Hibban, no. 1g5g. Hadits ini-diriwayatkan Dawud, no. 798, 799 dan 800, Kitab Ash-Shalah, Bab Maa Jaa'a fii Al-Qira'ah fii Azh-
pura secara ringkas oreh An-Nasa,i,
3/3' Kitab As-Sahwi, rbnu Majah, no. 862, Zhuhr, An-Nasa'i,21164, Kitab Al-lftitah, Bab Tathwiil Al-Qiyam fii Ar-Rak'ah Al-Ulaa min
iriro nr-rqrruh. Demikian juga diriwayatkan
Shalat Azh-Zhuhr, lbnu Majah, no. 819, Kitab Al-lqamah, Bab Al-Qira'ah fii Shalat Al-Fajr.

350 Zadut Ma,ad


-Jitid I
permasalahan. Hadits Abu sa'id hanyalah
* *
perkiraan dan dugaan dari Nabi BE Biasa Mengerjakan dalam Shalat Sesuatu yang
mereka (para sahabat), bukan berita rangsung Tidak Biasa Beliau Lakukan Karena Sebab Tertentu
dari diri yang melakukan
perbuatan itu (yakni Nabi
ffi). Sedangkan hadits aUu eataaah bisa Maksudnya, terkadang beliau &8 melakukan sesuatu dalam shalat
dipahami bahwa yang dimaksud adalah beliau
mencukupkan membaca karena kejadian tertentu, di mana perbuatan tersebut bukan sesuatu
Al-Fatihah saja, atau beliau tidak meninggarkannyu
puau dua rakaat yang biasa beliau lakukan. Di antaranya adalah ketika beliau ffi
terakhir. Bahkan, beliau membacanya sebagai-unu
pada dua rakaat mengutus pasukan pengintai berkuda. Kemudian beliau 48 berdiri
pertama. Artinya, beliau ffi membaca
Al_Fatihah pada setiap rakaat. melakukan shalat, maka beliau menoleh dalam shalatnya ke jalan di
walaupun hadits Abu eatadah mengindikasikan
bahwa beliau w bukit tempat datangnya pasukan pengintai berkuda itu.41 Padahal
mencukupkan membaca Al-Fatihah saja, namun
nampaknya sudah menoleh saat shalat bukan bagian dari petunjuk beliau &8.
cukup kuat. sebab,.hadits Abu
eatadah berbicara tentang pembagian.
Jika dia berkata, "pada dua rakaat pertama
beriau membaca Al_Fatihah * Menoleh Saat Shalat
dan surah lain, sedangkan pada dua rakaat terakhir
beriau hanya Dalam Shohih Al-Bukhari, dari Aisyah t$!i;. , dia berkata, "Aku
membaca Al-Fatihah," maka pernyataan itu
adarah penegasan bertanya kepada Rasulullah tentang menoleh saat shalat. Maka beliau
pengkhususan setiap bagian dengan
apa yang disebutkan padanya. menjawab, 'ltu adqlah pencurian yang dilakukan oleh setan dari shalat
Berdasarkan hal ini dapat dikatakan:
sesungguhnya itu adarah seorang hamba' ."432
perbuatan beliau yang umum. Namun
terkadang U"tiuu m"mbaca selain
Al-Fatihah pada dua rakaat terakhir seperti disinyalir Dalam Sunon At-Tirmidzi, dari hadits Sa'id bin Al-Musayyib, dari
dalam hadits Abu
,Sa'id. Anas 4b, dia berkata, "Rasulullah telah bersabda kepadaku, 'Wahai
anakku, waspadalah engkau dari menoleh saat shalat, karena se-
Masalah di atas sama seperti petunjuk beriau
memperrama bacaan sungguhnya menoleh saat shalat adalah kehancuran. Jika memang harus
pada shalat shubuh, namun terkadang beriau
mempersingkatnya. melakukannya, maka dalam shalat sunat, jangan dalam shalat wajib'."433
Mempersingkat bacaan pada shalat Maghrib
terkadang ml-perpanlang Akan tetapi hadits ini memiliki dua cacat:
bacaan padanya. Tidak melakukan
eunut pada sharat shubuh, dan
terkadang pula melakukannya. Membaca Pertama, sesungguhnya periwayatan Sa'id dari Anas tidak dikenal.
sir (tidak memperdengarkan)
pada shalat Zhuhur dan Ashar namun terkadan!
prru -"-perdengar- Kedua, dalam sanadnya terdapat Ali bin Zaid bin Jad'an. Al-Bazar
kan ayat-ayat kepada para sahabatnya. Dan tidak
memperdengarkan menyebutkan dalam Musnad-nya dari Yusuf bin Abdullah bin Salam,
bacaan' b asmal ah',a2e namun terkadan g j uga
memperdengakannya. n30 dari Abu Darda', dari Nabi W, "Tidak ada shalat bagi orang yang
menoleh."a3a

HR. Abu Dawud, no. 916 dan 2501, Kitab Ash-Shalah, Bab Ar-Rukhsah fii An-Nazhr fii
Ash-Shalah, dari hadits Sahl bin Al-Hanzhaliyah. Sanadnya shahih. Dinyatakan shahih
oleh Al-Hakim 11237, dan disetujui Adz-Dzahabi.
HR' Muslim, no. 399, KitabAsh-Sharah, Bab Hujjah Man
eaara Laa yujharu Birbasmarah, HR. Al-Bukhari,21194, Kitab Shifah Ash-Shalah, Bab Al-ltifaat fii Ash-Shalah, Kitab Bad'u
dari hadits Anas, AlTirmidzi, no. 246, Kirab n"n-shurrn,
Bab Maa Jaa.a fii rftitah Ar- Al-Khalq, Bab Shifatu lblis wa Junudihi, AlTirmidzi, no. 590, Kitab Ash-Shalah, Bab Maa
Qira'ah bi 'Alhamdu riilahi rabbir aramin', Abu Dawud,
no .782, KitabAsh-Sharah, Bab Man Dzukira fii Al-lltifaat fii Ash-Shalah, Abu Dawud, no. 910, Kitab Ash-Shalah, Bab Al-lltifaat
Lam Yajhar bi 'Bismiilahirrahmanirrahim', nn-r.rasai-,'
2113s, KitabAr_rftitah, Bab Tarku Ar_ fii Ash-Shalah, An-Nasa'i, 3/8, Kitab As-Sahwi, Bab AtTasydid fii Al-lltifat fii Ash-Shalah,
Jahr bi 'Bismiilahirrahmanirrahim', dan rbnu
Majarr,'no. 813, Kitab Ar-rqamah, Bab rftitah dan Ahmad, Al-Musnad, 61106.
Al-Qira'ah.
HR. At-Tirmidzi, no. 589, Kitab Ash-Shalah, Bab Maa Dzukira fii Al-lltifaat fii Ash-Shalah.
HR' At-Tirmidzi, no.24s, Kitab Ash-sharah,
Bab Man Ra,a Ar-Jahr Biha, dari hadits rbnu Dia berkata, "lni adalah hadits hasan gharib." Padahal dalam sanadnya terdapat Ali bin
Abbas, Ad-Daruquthni, no..11-4, dan Ar-Baihaqi,
itqz, aa^^ sanadnya terdapat perawi Zaid bin Jad'an. la adalah seorang perawi dhalf (lemah).
majhul (tidak dikenar). Ar-Uqaili berkata, "Tidak'satu
hadits pun vrng har Disebutkan Al-Haitsami dalam Majma' Az-Zawaa'id,2/80, dengan dua riwayat; Pertama,
menjaharkan (memperdengarkan) bacaan "n"nihiaram
basmalah.,, dari Abdullah bin Salam, dari riwayat Ath-Thabrani di (kitabnya) yang tiga, dia berkata, "Di

352 ZadulMa,ad l
Adapun hadits Ibnu Abbas, "sesungguhnya
Rasurulrah pernah I mengarahkan pandangannya ke tempat sujudnya.' Maka dia sangat
melihat dengan cepat ke kanan dan ke kiri
dalam sharatnya. Namun mengingkarinya seraya berkata, 'Campakkan hadits itu'." Dengan
beliau tidak membengkokkan lehernya ke belakang
punggungnya.,, demikian, Ahmad mengingkari hadits ini dan hadits itu. Peng-
Hadits ini tidak kuat (tidak varid). At-Tirmidzi
berkata, ,,Hadits gharib.,,€s
Tanpa komentar lainnya. ingkarannya terhadap yang pertama lebih keras karena hadits itu batil
dari segi sanad dan matannya. Hadits kedua yang diingkari hanyalah
Al-Khalal berkata, Ar-Maimuni memberitakan kepadaku,,,Abu sanadnya, sebab matan (materi)nya tidak munkar. Wallahu A'lam.
Abdullah pernah ditanya, 'sesungguhnya sebagian
orang telah me- Kalaupun hadits pertama terbukti akurat, kandungannya hanya
nyandarkan kepada Nabi bahwa beliau pernah
menoleh dengan cepat berupa kabar tentang perbuatan yang pernah dilakukan Nabi 4€.
di dalam shalat.' Maka dia sangat mengingkarinya, sampai
mukanya Mungkin beliau lakukan karena sebuah kemaslahatan yang berkaitan
berubah, romannya berubah, badannya bergetar,
dan aku melihatnya dengan shalat, sebagaimana berbicaranya beliau ffi, Abu Bakar, Umar,
berada dalam satu keadaan yang berum pernah
sama sekari aku dan Dzul Yadain di dalam shalat demi kemaslahatan shalat, atau untuk
melihatnya dalam keadaan rebih jerek dari
itu. Dia bertanya, ,Nabi kemaslahatan kaum Muslimin. Seperti hadits yang diriwayatkan Abu
pernah menoleh dengan cepat di dalam
sharatnya?' Maksudnya, dia
mengingkari hal itu. Aku kira dia berkata, ,Beriia Dawud, dari Abu Kabsyah As-Salul, dari Sahl bin Al-Hanzhaliyah, dia
itu tidak memiliki berkata, "Tatswib (qamat) dilakukan untuk shalat, yakni; shalat Shubuh,
sandaran (sanad).' Dan dia berkata pura, 'Siapa
yang meriwayatkan maka Rasulullah shalat seraya menoleh ke jalanan di bukit." Abu Dawud
berita itu? sungguh ini hanya dari Salid bin
Al-Musuyfib,.,, Kemudian berkata, "Ketika itu beliau mengutus pasukan berkuda ke suatu bukit
sebagian sahabat kami berkata kepadaku, ,,sesunggrnnyu
Abu Abdulrah untuk berjaga-jagaa36 pada waktu malam. Maka, menoleh ini termasuk
telah melemahkan hadits sa'id ini serta melemahkan
sanadnya. Dia menyibukkan diri dengan jihad di dalam shalat, dan itu masuk dalam
berkata, 'sesungguhnya berita itu hanya berasar
dari seorang raki-raki, kategori ibadah, seperti shalat Khauf. Mirip dengan itu, pernyataan
dari sa'id'." Abduilah bin Ahmad berkata, ,,Aku
menceritakan kepada Umar, "Aku mempersiapkan pasukan sementara aku sedang shalat."
ayahku hadits Hassan bin Ibrahim, dari Abdul
Malik Al-Kufi dia berkata, Maka ini adalah perpaduan antara jihad dengan shalat. Serupa dengan
aku mendengar Al-Alla' berkata, aku mendengar
Makhul menceritakan itu adalah tat'akkur (merenungkan) makna-makna Al-Qur'an, menge-
dari Abu umamah dan watsilah, 'Nabi, apabila
telah berdiri meraksana- luarkan khazanah ilmu darinya dalam shalat. Ini adalah perpaduan
kan shalat, beliau tidak menoreh ke kanan
dan tdak pula ke kiri. Beriau
antara shalat dan ilmu. Maka, ini adalah jenis tersendiri. Sedangkan
dalamnya terdapat Ash-shart bin yahya," Demikian perbuatan menoleh yang dilakukan orang-orang lalai lagi lupa adalah
daram kitab beriau At_Kabir, dia
oteh,At_Azdi sgmentara Jlram r<itao o"riu, jenis yang lain. Hanya kepada Allah kita memohon taufik.
i,:i**^:y1l1l"T:ll
Awsath tercantum "Ash-shart bin Tsabit,', dan- tentu
,q"i,_sr,u sir dan At_
saja ini adarah kekeriruan.
sesungguhnya ia adarah Ash-shart bin Tharif.
Al-Mizan dan mengutip hadits ini sebagai sarah
nor-orrr,roi menyebutkannya daram kitab * Memanjangkan Dua Rakaat Pertama
satu riwayatnya. Ad-Daruquthni berkata,
"Hadits ini mudhtharib (kontradiktif),
tiaar variJl, Kedua, oari nou - oarou, y"ng Petunjuk beliau yang terus menerus dilakukannya adalah
diriwayatkan Ath-Thabrani di kitab N-kabn
di datamnya terdapat Atha, bin ,Ajlan, seorang
perawidha'if (lemah). Sepanjang yang kami ketahui, memanjangkan dua rakaat pertama dari shalat empat rakaat melebihi
tidak ada seorang pun yang
menisbatkannya kepada AlBazzar.
dua rakaat terakhir. Dan memanjangkan raka'at pertama pada dua
HR. At-Tirmidzi, no. 587, Kitab Ash-Sharah,
Bab Maa Dzukira fii Ar-iltifaat fii Ash_sharah,
Ahmad, 11275 dan 306, An-Nasa'r, slg, oaii naoits raka'at pertama melebihi raka'at kedua. Oleh karena itu, Sa'ad berkata
Roouilah bin sa,id bin Abi Hind, dari
Tsaur bin Zaid, dari rkrimah, dari rbnu nbuas, kepada Umar, "Adapun aku, maka aku memanjangkan pada dua rakaat
oan sanadnya shahih, Dinyatakan shahih
oleh Al-Hakim 11236 dan disetujui Adz-Dzahabi.
Al-wahm wal'rbham sebagaimana dinukir dari
lbnul eaththan berkata orf* tit"ury, pertama, meringankan dua rakaat terakhir, dan sungguh aku akan
beriau oreh di kitab Nashbur
Aa-Zaira,i
Rayah 2190, "rni adarah hadits shahih setatipun gharib, senantiasa meneladani shalat Rasulullah ffi."
karena tidak diketahui kecuari
melalui jalur ini. sesungguhnya Abduilah
bin Sa'id"Jan Tsaur bin zaro aaa[n Jua orang
t:iqah (terpercaya). sedangkan rkrimah dijadikan
Yan9- hujjah oreh Al_Bukhari. Maka 436' HR. Abu Dawud,
haditsitu shahih." no. 916, Kitab Ash-Shalah, Bab Ar-Rukhshah fii An-Nazhr fii Ash-Shalah,
sanadnya shahih seperti telah dikemukakan.

354 ZadulMa,ad
-Jilid l {1trtr
mengerjakannya terkadan<1
* Memanjangkan Shalat Shubuh Melebihi Seluruh Shalat sesudah shalat witir, di mana beliau $f
berdiri. Padahal, beliau sendiri
dan Awal Shalat Melebihi Akhirnya sambil duduk, dan ierkadang sambil
kamu di waktu malam: witir'"a3e
bersabda, "Jadikanlah akhir shalat
Termasuk petunjuk beliau ffi juga adalah memanjangkan shalat
Shubuh atas seluruh shalat sebagaimana telah dikemukakan. Aisyah Ses[ngguhnyaduarakaattaditidakmenafikanperintahtersebut.
Sebagaimana Maghrib adalah witir
bagi siang sedangkan shalat sunat
€9, berkata, "Allah mewajibkan shalat dua rakaat-dua rakaat. Ketika
Rasulullah hijrah, shalat orang yang mukim ditambah kecuali shalat yanggenapsesudahitutidakmengeluarkanshalatMaghribtersebutdari
Begitu pula witir dalam
Shubuh. Sesungguhnya shalat Shubuh itu ditetapkan sebagaimana keberadaannya sebagai witir bagi siang.
posisinya sebagai ibaJah tersendiri'
yaitu witir malam' Maka' dua rakaat
adanya karena panjang bacaannya, dan Maghrib, karena shalat Maghrib
Maghrib' Oleh karena shalat
adalah witirnya siang." Diriwayatkan Abu Hatim bin Hibban dalam kitab menempati posisi shalat sunat sesudah
Shohih-nya.a37 Kandungannya terdapat juga dalam Shahih Al- Maghribhukumnyafardhu,makashalatsunnahyangmengiringinya
shalat sunnah yang
Bukhari.a3s lebih diperhatikan oleh Nabi eS ketimbang
mengiringiwitir.Permasalahaninisangatjelasmendukungpandangan
Inilah petunjuk beliau gg dalam semua shalatnya, yakni Pembahasan tentang dua rakaat
mereka ,unn *"*ujibkan shalat witir'
memanjangkan bagian awalnya melebihi bagian akhirnya. Seperti pada pembahasan- mendatang'
sesudah witir akan dikemukakan lagi
pernah beliau lakukan pada shalat Kusuf dan shalat Loil (shalat malam).
insyaAllah.Daniaadalahsatupembahasansangatmenarikyangboleh
Ketika beliau shalat dua rakaat sangat panjang, kemudian dua rakaat yang lain' Hanya
jadi Anda tidak akan menemukannya dalam karya
lagi namun tidak sepanjang dua rakaat sebelumnya, kemudian dua
kepada Allah kita memohon taufik' O
rakaat lagi namun tidak sepanjang dua rakaat sebelumnya, sampai
beliau menyelesaikan shalatnya. Ini tidak bertentangan dengan
perbuatan beliau SE yang mengerjakan dua rakaat pembukaan shalat
Loil beliau secara singkat dan perintah beliau untuk mengerjakannya.
Karena, dua rakaat itu adalah pembuka Qiyamul Loil, posisinya sama
seperti shalat sunat fajar dan shalat-shalat lainnya.

* tsyarat Shalat Dua Rakaat Sesudah Wltir


Begitu pula dengan dua rakaat yang kadang beliau & lakukan

437
HR. lbnu Hibban, no. 544, Kitab Ash-Shalah, Bab Shalat Safar, dari hadits Mahbub
Muhammad bin Al Hasan, dari Dawud bin Abi Hind, dari Asy-Sya'bi, dari Masruq, dari
Aisyah. Hadits ini terdapat juga dalam Shahih lbnu Khuzaimah, no.305, dalam Sanadnya
terdapat Muhammad bin Al-Hasan yang digelar dengan mahbub, dia adalah perawi layyin
(kurang akurat). lbnu Khuzaimah berkata, "lni adalah hadits gharib, tidak seorang pun
yang aku ketahui menukilnya dengan sanad lengkap selain Mahbub bin Al Hasan. Para
sahabat Dawud juga telah meriwayatkannya, dan mereka berkata, "Dari Asy-Sya'bi, dari
Aisyah." Sebagaimana disebutkan dalam Al-Musnad, 61241 dan 265, sedangkan Asy-
Sya'bi tidak mendengar dari Aisyah, maka hadits itu munqathi'(lerputus).
438
HR. Al-Bukhari, 11392, Kitab Ash-Shalah, Bab Kaifa Furidhat Ash-Shalawat fii Al-lsra'wa
fii Taqhshir Ash-Shalah, Bab Yaqshuru ldza Kharaja min Maudhi'ihi, Kitab Fadha'il
Ashhab An-Nabi *8, eab lqamatul Muhajir bi Makkah Ba'da Qadha'i Nusukihi, Muslim, no.
685, Kitab Shalatul Musafirin, Bab Shalatul Musafirin wa Qashruha, Abu Dawud, no. 1198,
ffi,KitabAl-Witr,BabLiyaj'alAkhiraShalatihiWitran,Muslim,no.751,
KitabShalatulMusafirin,BabShalatulLailMatsnaMatsnawaAl-WitrRak'atanminAkhiri
Kitab Shalat As-Safar, Bab Shalatul Musafir, An-Nasa'i, 11225 dan 226, Kitab Ash-Shalah,
Al-Lail,AbuDawud,t"'f+eA'KitabAsh'shalah'BabFiiWaqtAl-Witr''danAn-Nasa'i'
hadits Abdullah bin Umar'
Bab Kaifa Furidhat Ash-Shalah, Malik, Al-Muwaftha', 11146, Kitab Ash-Shalah, Bab Qashr semuanya dari
3/231 , Kitab Al-Witr, Bab Waqt Al-Witr'
Ash-Shalah fi i As-Safar.

Tadri Ma'arl - lilid 1 357


PASAT

* Duduk Tasyahud Akhir


Apabila beliau &E duduk tasyahud akhir, maka beliau duduk
tawarruk, beliau bertumpu dengan pantatnya ke bumi, mengeluarkan
kakinya dari satu sisi.
Ini adalah salah sotu di antara tiga bentuk yang diriwayatkan dari
beliau 48 dalam tawarruk. Abu Dawud menyebutkannya dalam hadits
Abu Humaid fu-Sa'idi dari jalur Abdullah bin Lahi'ah.4o
Dalam kitab Shohih-nya, Abu Hatim menyebutkan sifat ini dari Abu
Humaid As-Sa'idi, bukan dari jalur Abdullah bin [-ahi'ah, sebagaimana
telah dikemukakan.a'

Adapun bentuk duduk yang keduo disebutkan Imam Al-Bukhari


dalam kitab Shohih-nya, juga dari hadits Abu Humaid, dia berkata,
"Apabila beliau #8 duduk pada rakaat terakhir, beliau ffi memajukan
kaki kirinya dan menegakkan kaki kanannya, dan duduk di atas
pantatnya."42 Riwayat ini selaras dengan riwayat pertama tentang

44o HR. Abu Dawud, no. 965, Kitab Ash-Shalah, Bab Man Dzakara At-Tawarruk fii Ar-Rabi'ah.
Adapun lbnu lahi'ah mendapat kritikan para ulama. Namun, hadits itu dinukil juga melalui
jalur lain, yaitu dari Abu Humaid dan perawi lainnya, sehingga dapat menguatkannya. At-
Tirmidzi berkata, "Hadits hasan shahih."
441 Kitab Mawarid Azh-Zham'an, no.491 . Sanadnya shahih. Lihat pula Shahih lbnu
Khuzaimah, 11347.
442 HR. Al-Bukhari, 21255, Kitab Ash-Shalah, Bab Sunatul Julus fii At-Tasyahhud. Al-Hafizh
berkata dalam kitab Al-Fath, 'Dalam hadits ini terdapat hujjah yang kuat bagi Asy-Syaf i
dan orang-orang yang sependapat dengannya, bahwa sifat duduk tasyahud awal berbeda
dengan sifat duduk tasyahur akhir. Adapun mazhab Maliki dan Hanafi menyelisihinya,
mereka berkata, 'Keduanya (duduk tasyahud awal dan tasyahud akhir itu) sama saja.
Hanya saja madzhab Maliki mengatakan sama-sama tawarruk, sebagaimana sifat duduk
yang disebutkan pada tasyahud akhir. Sedangkan yang lain (yaitu Hanafiyah)
berpendapat sebaliknya. Asy-Syafi'i juga berdalil dengan hadits tersebut, bahwa tasyahud
shubuh seperti tasyahud akhir, berdasarkan cakupan lafazh, 'pada rakaat yang akhir.'

Zadul Ma'ad lilid 1 359


duduk di atas pantat. Namun, terdapat tambahan tentang posisi kedua rftirasy. Kemudian dia berkata, "Apabila beliau duduk pada rakaat
kaki yang tidak disinggung dalam riwayat pertama. terakhir." Dalam laf.azh lain, "Apabila beliau duduk pada rakaat
sedangkan bentuk ketiga disebutkan Imam Muslim dalam kitab keempat."
shahih-nya, dari hadits Abdullah bin Az-Zubair, ,,sesungguhnya Adapun pernyataannya pada sebagian lafazhnya, "Apabila duduk
Rasulullah ffi menempatkan kaki kirinya di antara paha dan betisnya, pada fosyohud yang diiringi salam, maka beliau mengeluarkan kaki
dan membaringkan kaki kanannya."4*s sifat duduk ini dipilih Abu Al_ kirinya, duduk di atas sebelah pinggulnya seraya ber-tawarruk."
Qasim Al-Khiraqi* dalam Mukhtashar-nya. Sifat ini berbeda dengan Pernyataan ini mungkin dijadikan hujjah oleh mereka yang berpendapat
dua sifat sebelumnya yang mengeluarkan kaki kiri dari sisi kanan, dan bahwa tawarruk disyari'atkan pada setiap tasyahud yang diiringi salam.
menegakkan kaki kanan. Mungkin saja, terkadang beliau melakukan Artinya, seseorang duduk tawarruk pada shalat yang dua rakaat. Dan ini
sifat duduk ini, terkladang pula sifat duduk yang satunya. Dan inilah adalah pendapat Imam Asy-Syafi'i aiiig. Namun, indikasi hadits tersebut
kemungkinan yang sangat kuat. Tapi, ada pula kemungkinan perbedaan untuk mendukung pendapat ini tidak terlalu jelas. Bahkan, redaksi hadits
tersebut hanya berasaldari para perawi.
menunjukkan duduk tawarruk hanya dalam tasyahud yang diiringi
Duduk tawarruk seperti ini tidak disebutkan dari beliau salam pada shalat yang terdiri dari empat rakaat atau tiga rakaat.
Bg kecuali
pada tasyahud yang disusul oleh salam. Imam Ahmad dan Karena, dalam hadits tersebut disebutkan sifat duduk beliau BE pada
orang-orang
yang sependapat dengannya berkata, "sifat duduk ini khusus tasyahud awal dan sifat berdiri beliau &8 dari duduk itu. Setelah itu
untuk
shalat yang memiliki dua tasyahud. Duduk tawarruk dilakukan perawi berkata, "Apabila berada pada sujud yang diikuti salam, beliau
untuk
membedakan antara tasyahud awal, yang disunnahkan untuk 4€ duduk tannarruk." Redaksi hadits cukup jelas mengkhususkan sifat
diringankan (dipercepat) sehingga orang yang duduk pada tasyahud duduk tawarruk bagi duduk pada tosyohud akhir. O
awal siap untuk berdiri, dengan duduk tasyahud kedua di mana orang
yang duduk berada dalam kondisi tenang.,'

Di samping itu, perbedaan sifat antara kedua duduk tasyahud


mengingatkan orang yang shalat akan keadaannya pada keduanya.

Demikian juga, sesungguhnya Abu Humaii hanya menyebutkan


sifat duduk itu dari beliau pada duduk tasyahud kedua. Dia
menyebutkan sifat duduk pada fosyohud pertama bahwa beliau
duduk

Adapun pendapat rmam Ahmad daram masarah ini nampak kontradiktif,


namun yang
masyhur dari beliau adalah mengkhususkan tawarruk (untuk duduk
terakhir) pada shalat
yang di dalamnya ada dua tasyahud.
443
HR. Muslim, no. 579, Kitab Al-Masajid wa Mawadhi,Ash-Shalah,
Bab shifah Al_Julus fii
Ash-Shalah wa Kaifaiyah wadh'i Ar-yadain araa Fakhidzain, Abu Dawud,
no. 988, Kitab
Ash-shalah, Bab Al-lsyarah fii At-Tasyahhud, dan An-Nasa'i, 2t237, Kitab
Al-lftitah, Bab
Al-lsyarah bi Al-Ushbu' fii AtTasyahhu d Al_Awwal, 21237.
Dia adalah Umar bin Ar-Husain bin Abduilah Ar-Khiraqi Abu Ar-easim,
seorang pakar fiqh
Hambali berasal dari Baghdad. Beliau dinisbatkan kepada Al-Khiraqi, yakni
pJnluat cakar
(barang loakan). Beliau belajar kepada anak-anak Ahmad
bin Hambal. wafat pada tahun
334 H. Memiliki beberapa karya turis namun terbakar, yang tersisa
dari karya turisnya
adalah Al-Mukhtashar yang dikenar dengan Mukhtashar it-xniraqi
daram bidang fiqh
Hambali. Telah banyak orang yang mensyarahnya, dan yang
terbesar dari syarah kitab itu
adalah Al-Mughni karya syaikhur rsram Muwaffiquddin bin
eudamah Rr-trraqoisi ai,lq.

360 Zadut Ma,ad l


*

PASAL

* Meletakkan Tangan dalam Tasyahud


Apabila duduk tasyahud, beliau &8 meletakkan tangan kanannya di
atas paha kanannya, merapatkan jari-jemarinya yang tiga, menegakkan
jari telunjuknya. Dalam lafazh lain, 'Menggenggam jari-jemarinya yang
tiga.' Meletakkan tangan kirinya di atas pahanya yang kiri. Demikian
disebutkan Imam Muslim dari Ibnu Umar.as
Wa'il bin Hujr berkata, "Beliau W menempatkan ujung siku
kanannya di atas paha kanannya, kemudian menggenggam dua jarinya
(kelingking dan jari manis), lalu membentuk sebuah lingkaran, dan
mengangkat telunjuknya, kemudian aku melihat beliau menggerak-
kannya, beliau berdo'a dengannya." Hal ini terdapat dalam kitab-kitab
As-Sunan.M
Dalam hadits lbnu Umar disebutkan, "Beliau membuat simpul lima
puluh tiga."47
Riwayat-riwayat ini seluruhnya adalah satu, karena mereka yang
berkata, "Menggenggam jari-jemarinya yang tiga," maksudnya jari
tengah digenggam dalam arti tidak ditegakkan seperti halnya telunjuk.
Sedangkan mereka yang berkata, "Menggenggam jarinya yang dua
(yaitu jari tengah dengan ibu jari)," maksudnya jari tengah tidak

HR. Muslim, no. 580, Kitab Al-Masajid wa Mawadhi' Ash-Shalah, At-Tirmidzi, no. 294,
Kitab Ash-Shalah, Bab Maa Jaa'a fii Al-lsyarah fii AtTasyahhud, An-Nasa'i, 3/37, Kitab
As-Sahwi, Bab Basthul Yusra Alaa Ar-Rukbah, lbnu Majah, no. 913, Kitab Al-lqamah, Bab
Maa Yuqaalu fii At-Tasyahhud, dan Ahmad, Al-Musnad, 2145, 73, 1 19, 1 31 dan 147
.

HR. Abu Dawud, no. 957. An-Nasa'i, 21126, 127, Kitab Ash-Shalah, Bab Maudhi' Al-Yamin
min Asy-Syimal fii Ash-Shalah, dan Bab Qabdhu Ats-Tsintain min Ashabi' Al-Yad Al-
Yumna wa Aqd Al-Wustha wa Al-lbham Minha, 3/37, Ahmad, Al-Musnad,4/318, dan lbnu
Majah, no. 912, Kitab Al-lqamah, Bab lsyarah fii AlTasyahhud, secara ringkas. Sanadnya
shahih.
447
HR. Muslim, no. 580, Kitab Al-Masajid wa Mawadhi' Ash-Shalah, sebagaimana telah
disebutkan terdahulu.

ZadulMa'ad 1 363
digenggam sebagaimana menggenggam jari kerengking,
akan tetapi jari memang shahih, karena akurasi riwayat ini masih perlu ditinjau lebih
manis dan kelingking digenggam dalam posisi
dengan jari tengah. pengertian ini dinyatakun
,.nn sama, berbeda lanjut.
,n.uru tZgas oleh mereka
yang berkata, "Membuat simpur rima puruh Ketiga, setelah berdiri dari ruku' (i'tidal) sebagaimana disebutkan
tiga." sebab, jari tengah
pada simpul ini adalah digenggam, tapi posisinya dalam Shahih Muslim, dari hadits Abdullah bin Abi Aufa, "Rasulullah H
tidak sama dengan
menggenggam jari manis. apabila mengangkat kepalanya dari ruku', beliau membaca, 'Allah Maha
Mendengar terhadap orang-orang yang memuji-Nya, Ya Allah, wahqi
sejumlah pakar mempersoarkan perkara ini. sebab,
simpur rima Rabb kami, untuk-Mu segala puji sepenuh langit, sepenuh bumi, sepenuh
puluh tiga tidak sesuai dengan salah satu
dari dua sifat yang disebutkan. apa yang Engkau kehendaki sesudoh itu. Ya Allah, sucikanlah hamba
Dimana jari kelengking dalam simpur ini harus
disusun dengan jari dengan salju, air embun, dan air yang dingin. Ya AIIah sucikan hamba dari
manis.
dosa dan kesalahan hamba sebagaimana baju putih dibersihkan dari
Kemudian beberapa pakar memberi jawaban bahwa kotoran'."qe
angka tiga
memiliki dua sifat daram simpur ini. pertama, sifat
krasik seperti Keempat, pada saat ruku', di mana beliau ffi biasa membaca,
disebutkan dalam hadits Ibnu umar, yaitu; jemari yang
tiga dirapatkan "Mahasuci Engkau ya Allah, wahai Rabb kami dan dengan memuji-Mu,
sementara jari tengah membentuk ringkaran
dengan jempol. Keduo, sifat ya Allah, ampunilah hamba."aso
yang baru, yaitu; apa yang dikenar oreh pu.u puku.
hisab (berhitung)
pada masa ini. Wallahu A,lam. Kelima, ketika sujud, dan kebanyakan doa beliau adalah saat sujud.
Beliau ffi membentangkan rengannya di atas pahanya Keenam, duduk di antara dua sujud.
dan tidak
merenggangkannya, sehingga ujung sikunya Ketujuh, sesudah tasyahud sebelum salam. Demikian itu beliau
berada puau pangkal
pahanya. Adapun tangan kiri, perintahkan di dalam hadits Abu Hurairahosl dan hadits Fudhalah bin
iari-jemarinya dibentangkan di atas paha
kirinya. Ubaid.as2 Beliau & juga memerintahkan agar berdoa saat sujud.

]..Jemnat-Tempat di Mana Jari-Jemari Menghadap ke * Pandangan Penulis (lbnul Qayyim) Tentang Berdoa
Kiblat Sesudah Shalat
Beliau .qq menghadapkan jari-jemarinva. ke kiblat pada Adapun berdoa sesudah salam dari shalat seraya menghadap ke
saat
mengangkat kedua tangannya, ketika ruku,, pada kiblat atau makmum pada dasarnya bukan merupakan petunjuk Nabi
saat sujud, dan tatkala
tasyahud' Adapun saat sujud beriau
# juga menghadapkan ujung jari-
jemari kakinya ke kiblat. Dalam setiap
dua rakaat beliau melakukan
tahiyyat. tinggi kepakarannya, maka riwayat mereka lebih utama. Demikian pula yang senantiasa
diamalkan Khulafa' Ar-Rasyidin dalam riwayat yang paling masyhur dan paling banyak
* Tempat Berdo,a dalam dari mereka.
Shalat HR. Muslim, no. 446. Hadits ini telah disebutkan pada pasal tentang apa-apa yang
Adapun tempat-tempat daram sharat yang beliau diucapkan ketika mengangkat kepala dari ruku'.
ffi berdo'a padanya Telah disebutkan terdahulu pada catatan kaki no. 350 (buku ini). HR. Al-Bukhari dan
ada tujuh tempat:
Muslim serta selain keduanya pada pembahasan doa yang dibaca ketika ruku'.
Pertama, sesudah takbiratur ihram, tempat membaca HR. Muslim, no. 5BB, Kitab Al-Masajid wa Mawadhi' Ash-Shalah, Bab Maa Yusta'adzu
do,a iftitah. Minhu fii Ash-Shalah, Abu Dawud, no. 983, Kitab Ash-Shalah, Bab Maa Yaquulu Ba'da At-
Kedua, sebelum ruku' dan sesudah membaca (surah) Tasyahhud, An-Nasa'i, 3/58, Kitab As-Sahwi, Bab At-Ta'awwudz fii Ash-Shalah, lbnu
daram sharat
witir.ss Juga Qunut Nazirah pada sharat shubuh Majah, no. 909, Kitab Al-lqamah, Bab Maa Yuqalu fii At-Tasyahhud, dan Ahmad, Al
sebelum ruku,, jika itu Musnad,21237.
HR. At-Tirmidzi, no. 3475, Kitab Ad-Da'awaat, Bab Ud'u Tajib, Abu Dawud, no. 14B1,Kitab
448 Al-Baihaqi Ash-Shalah, Bab Ad-Du'a, dan An-Nasa'i ,3144. Kilab As-Sahwi, Bab At-Tamjid wa Ash-
berkata, "Riwayat bahwa beliau
para perawi riwayat yang mengatakan
ffi qunut sebelum ruku, adalah shahih. Namun Shalah Ala An-Nabi .&, At-Tirmidzi berkata, "Hadits ini hasan shahih." Dinyatakan shahih
beliau ffi qunut sesudah rrtJl"nin banyak dan oleh Al-Hakim, 11218, dan disepakati Adz-Dzahabi.

364 Zadut Ma'ad


-Jitid 1
ffi. tiaat diriwayatkan dari beliau dengan sanad shahih,
tidak pura
sanad hasan.

Mengkhususkan perbuatan ifu (berdoa sesudah


salam-penerj.) pada
dua shalat, yakni sharat shubuh dan sharat Ashar,
tidak pernah dirakukan
oleh beliau &8, tidak pula salah seorang di antara
pu.u khulifuhnya. Dan,
beliau ffi tiaak memberi petunjuk bagi umatnya PASAT
agar merakukannya.
Hanya saja perbuatan ini adarah isfihson
lmengunglap baik) menurut
sebagian orang, dengan dalih sebagai pengganti
shalat sunat seterah
kedua shalat itu. Wallahu A'lam.

Mayoritas dari doa-doa yang berkaitan dengan


sharat diucapkan * Mengucapkan Salam, dan Penjelasan Bahwa Memberi
oleh beliau ffi dalam shalat. Beliau
ffi memeri.iuttun ugar doa_doa Salam Satu Kali Saja Tidak Dinukil Secara Akurat dari
tersebut dibaca saat sharat. Inilah yang serasi
dengan keadaan orang Beliau B€
shalat, karena dia sedang menghadap Rabbnya,
bermunajat kepada- Beliau ffi mengucapkan salam ke sebelah kanan:
Nya selama dia masih berada daram sharatnya.
Apabila dia saram dari
shalat, maka terpufusrah munajat tersebut, dan
berakhir pura
keberadaannya di hadapan Rabb dan kedekatan
dengan-Nya. it*:s&.Gi>u"rr
Bagaimana bisa seseorang tidak meminta
ketika sedang munajat "Keselamatan atas kalian dan rahmat Allah."
terhadap Rabbnya dan berada di dekat-Nya
serta menghadap pada-
Nya, kemudian ia meminta seterah berparing dari Begitu pula ke sebelah kiri. Ini adalah perbuatan yang selalu beliau
semua itu? Tidak
disangsikan lagi bahwa kebarikan dari keadaan lakukan yang dinukil lima belas orang sahabat, yaitu; Abdullah bin
inilah yang paring layak
bagi orang yang sharat. Hanya saja di sini terdapat Mas'ud, Sa'ad bin Abi Waqqas, Sahlbin Sa'ad As-Sa'idi, Wa'ilbin Hujr,
sisi- yang sangat
halus, yaitu bahwa orang shalat apabira telah Abu Musa Al-Asy'ari, Hudzaifah bin Al-Yaman, Ammar bin Yasir,
seresai, dia berdzikir
kepada Allah, bertahril, bertasbih, bertahmid, Abdullah bin Umar, Jabir bin Samurah, Al-Bara' bin Azib, Abu Malik Al-
dan pertakbir kepada_Nya
dengan dzikir-dzikir yang disyariatkan sesudah Asy'ari, Thalq bin Ali, Aus bin Aus, Abu Ramtsah, dan Adi bin Umairah,
.hulut. Disukai pura ,tp..
baginya bershalawat atas Nabi, sesudah itu 4Sb.
berdo'a dengan apa yang ia
kehendaki. Jadilah doanya sesudah shalat ini Diriwayatkan pula bahwa beliau ffi pernah mengucapkan salam
sebagi ibadah yang
kedua, bukan karena keberadaannya sesudah satu kali ke arah wajahnyaasa (yakni ke depan). Namun, berita itu tidak
shalat. sesungguhnya
setiap orang yang berdzikir kepada Ailah,
memuji-Nya dan menyanjung- dinukil dari beliau * melalui jalur shahih. Adapun yang paling baik di
Nya dan bershalawat atas Rasul-Nya disukai baginya antaranya adalah hadits Aisyah, "Sesungguhnya Nabi ffi pernah
berdoa sesudah
itu. Sebagaimana terdapat daram hadits Fadhalah
bin ubaid, ,,Apabira
salah seorang dari karian berdoa, hendakrah
dia memuji dan 4u Hadits shahih diriwayatkan At-Tirmidzi, no. 296, Kitab Ash-Ashalah, Bab Maa Jaa'a fii At-
menyanjung Allah, kemudian bershalawatlah
atas Nobi ffi kemudian Taslim fii Ash-Shalah, lbnu Majah, no.919, lbnu Khuzaimah, no.729, Al-Hakim, 1/230.
berdoalah sesuoi dengan kehendaknyo."4s3 Dalam sanadnya terdapat Zuhair bin Muhammad Al Makki. Riwayat para penduduk Syam
At-Tirmidzi il"rilu*r,,,Hadits
shahih." O darinya terdapat hal-hal munkar, dan ini termasuk salah satunya. Akan tetapi sebagian
perkara ini diriwayatkan lbnu Hibban, no. 669, dari Aisyah melalui jalur lain dengan sanad
shahih sesuai syarat Muslim. Sehubungan dengan masalah ini dinukil pula satu hadits
dari Sahl bin Sa'ad As-Sa'idi dan Salmah bin Al Akwa'yang dikutip lbnu Majah, no.918,
4s3
.rro", dan penjetasan status) hadits ini terah disebutkan pada dan 920, dan dari Anas yang dikutip Ath-Thabrani di kitab Al-Kabir dan Al-Awsath 2132. Al-
Hi:l"p,"J[i:l:: Haitsami berkata dalam kitab AhMajma', 'Para perawi sanad hadits ini termasuk para
perawi kitab Ash-Shahih."

366 Zadul Ma,ad l tla-I


mengucapkan salam satu kali 'assalamu alaikum'(Semoga keselamatan
Beliau (lbnu Abdil Barr) melanjutkan, "Maka Az-Zuhri berkata,
atas kalian), seraya mengeraskan suaranya sampai membangunkan 'Kami tidak mendengar yang demikian di antara hadits Rasulullah.' Lalu
(menyadarkan) kami. "a55
lsma'il bin Muhammad bertanya kepadanya, 'Apakah setiap hadits
Hadits ini memiliki cacat, dikutip dalam kitab-kitab As-sunon akan Rasulullah telah engkau dengar?' Dia menjawab, 'Tidak!' Isma'il bin
tetapi berkenaan dengan shalat maram. Sedangkan mereka yang Muhammad bertanya lagi, 'Bagaimana kalau separohnya?' Dia
meriwayatkan dari beliau ffi tentang dua kali salam, mereka menjawab, 'Tidak!' Maka Isma'ilbin Muhammad berkata, 'Kalau begitu,
menceritakan apa yang mereka saksikan baik pada shalat Fardhu anggaplah hadits ini masuk bagian separoh yang engkau belum
maupun shalat sunnah. Di samping itu, hadits Aisyah tidak tegas dengar'."457
menyatakan Nabi ffi mencukupkan satu kali salam. Aisyah hanya
Beliau (lbnu Abdil Ban) berkata, "Adapun hadits Aisyah ,e9. ,
mengabarkan bahwa Nabi ffi mengucapkan satu kari saram yang
'sesungguhnya Nabi &E pernah memberi salam satu kali.' Tidak ada
membangunkan mereka tanpa menafikan salam yang lain. Bahkan,
yang menisbatkannya kepada Nabi B[ kecuali Zuhair bin Muhammad,
riwayat Aisyah tidak menyinggung persoalan ini. Kemudian sikap pasif
dari Hisyam bin Urwah, dari ayahnya, dari Aisyah. Dinukildarinya oleh
Aisyah dalam hal itu tidak boleh didahulukan atas mereka yang menukil
Umar bin Abi Salamah dan yang lainnya. Sementara Zuhair bin
secara akurat dan otentik. Ditambah lagi jumlah mereka lebih
banyak Muhammad dikenal sebagai perawi dha'it' (lemah) di kalangan para
serta hadits mereka lebih shahih. sebagian besar hadits-hadits mereka
pakar hadits. Dia banyak melakukan kesalahan dan tidak dapat
adalah shahih dan selebihnya adalah hasan.
dijadikan hujjah. Hadits ini pernah disebutkan pada Yahya bin Ma'in,
Abu umar bin Abdil Barr berkata, "Diriwayatkan bahwa Nabi maka dia berkata, 'Hadits Umar bin Abi Salamah dan Zuhair dha'iJ
ffi
pernah salam satu kali dalam hadits sa'ad bin Abi waqqas, (lemah) dan tidak dapat dijadikan hujjah'."458
Aisyah, dan
Anas. Hanya saja hadits-hadits itu memiriki cacat, satu hadits pun
tidak
ada yang dinyatakan shahih oleh para ahli hadits.', Kemudian beliau kirinya hingga terlihat putih pipinya (seraya mengucapkan) 'assalamu alaikum
menyebutkan cacat bagi hadits sa'ad yang berbunyi, ,,sesungguhnya warahmatullah'."
Nabi pernah salam satu kali dalam shalatnya.', Beliau (lbnu Abdil Ban) HR. Al-Baihaqi, As-Sunan, 21178, dalam sanadnya terdapat Mush'ab bin Tsabit bin
Abdullah bin Az-Zubair, seorang perawi yang berstatus layyinul hadlfs (kurang akurat)
berkata, "Hadits ini keliru dan salah. Adapun hadits yang sebenarnya sebagaimana dikatakan Al-Hafizh dalam kitab At-Taqrib.
berbunyi, 'Rasulullah memberi salam ke kinan dan ke kiri,.,, Bahkan, hadits Aisyah yang diriwayatkan dari jalur Zuhair bin Muhammad memiliki
selanjutnya, beliau (lbnu Abdil Barr) mengemukakan hadits dari jalur beberapa riwayat pendukung yang dapat menguatkannya, seperti yang telah
dikemukakan. Al-Hakim berkata di kitab Al-Mustadrak, 1/231 setelah mengutip hadits
Ibnu Al-Mubarak, dari Mush'ab bin Tsabit, dari Isma,il bin Muhammad Aisyah yang marfu'(dinisbatkan pada Nabi 48), "Hadits itu diriwayatkan juga oleh Wuhaib
bin Sa'ad, dari Amir bin sa'ad, dari ayahnya dia berkata, ,,Aku melihat bin Khalid' dari Abdullah bin umar' dari Al-Qasim' dari Aisyah titii ' bahwa beliau
(Aisyah) salam satu kali. Sanad riwayat ini shahih. Dalam kitab At-Talkhish, Al-Hafizh
Rasulullah memberi salam ke kanan dan ke kiri sampai seolah-olah berkata, "Diriwayatkan Baqi bin Makhlad dalam Musnadnya, dari riwayat Ashim bin
aku
melihat ke sisi pipi beliau."a56 Hisyam bin Urwah secara marfu'. Menurutku, Ashim di sini adalah lbnu Umar, dan dia
perawi dha'if (lemah), telah keliru orang yang mengira bahwa dia adalah lbnu Sulaiman
Al-Ahwal, Wallahu A'lam." Al-Hafizh menegaskan, "Sebagian dari permasalahan ini
HR. Ahmad, Al-Musnad,6/236, Abu Dawud, no. 1346, Kitab Ash-Sharah, diriwayatkan lbnu Hibban dalam kitab Shahih-nya, Abu Al-Abbas As-Siraj dalam Musnad-
Bab Fii Sharatir nya, dari Aisyah q€j6 , mellaui jalur lain. Lalu keduanya meriwayatkan d-ari Zurarah bin
Lail, dari hadits Bahz bin Hakim dari Zurarah bin Aufa'. Diriwayatkan pula
Hibban, no. 669, dari zurarah bin Aufa', dari sa'ad bin Hisyam, dari
oreh rbnu Aufa, dari Sa'ad bin Hisyam, dari Aisyah t€9, , "sesungguhnya Nabi & apabila witir
Aisyar-r, dan inirah dengan sembilan rakaat, beliau tidak duduk kecuali pada rakaat yang kedelapan, lalu
yang akurat. sanadnya shahih sesuai syarat Musrim seperti
terah dijeraskan. beliau memuji Allah, mengingatnya, kemudian berdoa, selanjutnya bangkit dan tidak
HR. Muslim, no. 582, Kitab Al-Masajid wa Mawadhi,Ash-shalah, Bab
As_salam Littahlil salam, kemudian shalat rakaat yang kesembilan, lalu duduk dan berdzikir kepada Allah,
min Ash-shalah lnda Faraghiha, An-Nasa'i, 3/61, Kitab As-Sahwi,
Bab As-salam, rbnu berdoa, kemudian salam satu kali, selanjutnya beliau shalat dua rakaat dalam keadaan
Majah, no. 915, Kitab Ar-rqamah, Bab AlTasrim. Hadits-hadits yang berkenaan
dengan duduk." Hadits ini sanadnya, sesuai syarat Muslim.
masalah ini sangatrah banyak, di antaranya diriwayatkan rmam Musrim,
no.58.1, At- Dalam Naitut Aufhar, Asy-Syaukani berkata, "Para ulama yang berpendapat bahwa salam
Tirmidzi, no. 295, Abu Dawud, no. 996, An-Nasa'i dan rbnu Majah,
no. g14, dari hadits satu kali masyru'(disyariatkan) adalah; lbnu Umar, Anas, Salamah bin Al-Akwa', dan
Abdullah bin Mas'ud, bahwa Rasuruilah ffi biasa memberi saram ke
arah kanan dan Aisyah (dari para sahabat). Al-Hasan, lbnu Sirin dan Umar bin Abdul paiz (dari kalangan

368 Zadul Ma'ad - Jitid 1


ZadulMa'ad-lilid 1 369
Beliau (lbnu Abdil Ban) berkata, "Adapun hadits Anas, tidak dinukil
kecuali dari jalur Ayyub As-Sikhtiyani, dari Anas. sedangkan Ayyub
menurut para pakar hadits sedikit pun tidak mendengar dari Anas.,,
Beliau menambahkan, "Diriwayatkan pula melalui jalur mursal
dari Al_
Hasan, 'sesungguhnya Nabi ffi, Abu Bakar, dan Umar, mereka salam
satu kali'' Mereka yang salam satu kari tidak punya hujjah selain PASAL
pengamalan penduduk Madinah. Mereka berkata, adalah
,la
pengamalan yang mutawatir dari generasi ke generasi,
dan yang seperti
itu dapat dijadikan hujjah, karena kejadiannya tidak tersembunyi lagi
berulang-ulang setiap hari.' Namun, metode mereka itu tidak disetujui
oleh para pakar fiqih (selain ulama Madinah), dan kebenaran berada Berdoa Sebelum Salam
di
pihak para pakar ini. Sunnah yang dinukil akurat dari Rasulullah Beliau M biasa berdoa dalam shalatnya seraya mengucapkan:
tidak
dapat dikalahkan dan ditolak oleh pengamalan penduduk mana pun.
Para umara' (pemimpin) telah membuat hal-hal baru
pelaksanaan shalat, baik di
dalam
Madinah maupun daerah lainnya, di mana
c*st *"cJr1-*15 ,Pt itb b +'t;1 ,jy;"rlt
+', ;1 jy .arlt,e4t rq;.-"jr * b *', ilS 44",'tr
hal-hal itu terus dipraktikkan hingga saat ini. Namun, praktik yang
berlangsung tersebut tak perlu digubris. Adapun pengamalan penduduk
oo,Zo
Madinah yang dapat dijadikan hujjah hanya terbatas pada masa
Khulafa' Ar-Rasyidin. sedangkan pengamalan mereka seterah {};)tt iat'u
meninggalnya para Khulafa' Ar-Rasyidin dan setelah selesainya
masa "Yo Allah, sungguh homba berlindung x.poar.'-t tu arri ,itoro kubur.
sahabat tidak ada bedanya dengan pengamalan di daerah lain.
sunnah Hamba belindung kepada-Mu dari t'itnah Al-Masih Ad-Daiiol.
yang menjadi pemutus di antara manusia bukan pengamalan
seseorang Hamba berlindung kepada-Mu dari fitnah hidup dan mati. Ya Allah
setelah Rasulullah dan para Khalifahnya. Hanya kepada Allah
kita sungguh Hamba berlindung kepada-Mu dari dosa dan utang."ase
memohon taufik. 0
Terkadang beliau ffi membaca dalam shalatnya:

,*:: l,) Ut, 6 -)t'> e4, & r'r' ;i Ytfilt


4,

"Yo Allah, ampunilah dosa hamba, luaskanlah kediaman hamba,


dan berkahilah hamba pada opa yang Engkau rizkikan kepada

tabi'in). Marik, Ar-Auza'i, Ar-rmamiyah, sarah satu pendapat Asy-syafi,i,


dan yang rainnya.
45e HR. Al-Bukhari, 21263, Kitab Shifah Ash-Shalah, Bab Ad-Du'a Qabla As-Salam, Kitab Al-
Adapun mereka yang berpendapat disyariatkan salam satu kali-beibeda pendapat
apakah lstiqradh, Bab Man lsta'adza min Ad-Dain, Kitab Al-Fitan, Bab Dzikr Ad-Dajjal, Muslim, no.
yang kedua itu wajib ataukah tidak? Jumhur berpendapat
saram yang kedua itu mustahab
-yang 589, Kitab Al-Masajid wa Mawadhi' Ash-Shalah, Abu Dawud, no. 880, Kitab Ash-Shalah'
(disukai). An-Nawawi berkata daram syarah Musrim, ,.para
urama dapat dijadikan Bab Ad-Du'a fii Ash-Shalah, An-Nasa'i, 3/56 dan 57, Kitab As-Sahwi, Bab At-Ta'awwudz
pijakan telah ijma' bahwa tidak wajib kecuali satu kali
salam." Sementara Ath-Thahawi fii Ash-Shalah, Ahmad, At-Musnad, 6t244, dari hadits Aisyah qiF-, . Oan pada bagian
bersama yang lainnya mengutip dari Al-Hasan bin Shalih bahwa
dia telah mewajibkan dua akhirnya dia berkata, "Ada seseorang bertanya kepada beliau H, 'Betapa seringnya
kali salam. Dan itu adarah sarah satu riwayat dari rmam Ahmad,
dan ini pura pendapat engkau berlindung dari hutang'. Beliau bersabda,'sesunggguhnya seseorang apabila dia
sebagian sahabat Malik. Bahkan lbnu Abdir Barr menyebutkan
bahwa ia juga adalah berutang (yakni ditilit utang) maka pembicaraannya akan bohong dan ianiinya akan
pendapat sebagian penganut madzhab Dzahiriyah.
diingkarl ."

37O ZadutMa,ad
-Jilid 1 Zadul Ma'ad -Jilid 1 371
Terkadang beliau ffi membaca saat sujud:
hamba."afi
Terkadang juga beliau &E membaca:
9
W-r.rl ,t;t3) J
-ol
? -ti W:S ,61'"d ,* Y\ 4;
e{ai3 ,+e"}r ,F . ;-]-ft-r ,;\t 4.ot1:)t .ttef jy.4rlt ,;,U;
6u;,5 ,\iJ^7 t73 ,$-1, ,8;V -#S ,i#,'K, "Wahai Rabb, berikanlah kepada iiwa hamba ketakwaannya'
sucikanlah ia, Engkau adalah sebaik-baik
yang mensucikannya'
:&Y fi"u+i;iS,&u fi a,$;1r,G2t* Engkau adalah pelindung dan pemiliknya'"nu'
Padapembahasanterdahulutelahdisebutkansebagianapayang
t1,*;15 dan i'tidalnya dalam ruku'' o
;rt$ dibaca oleh beliau saat ruku" sujud, duduk,

"Ya Allah, hamba memohon keteguhan kepada-Mu di dalam


uruson, kekuatan di atos petunjuk. Dan hamba memohon agar dapat
mensyukuri nikmat-Mu, dapat memperbaiki ibadah kepada-Mu.
Hamba memohon kepada-Mu, hati yang sehat, lisan yang jujur.
Hamba memohon yang terbaik kepada-Mu dari apa yang Engkau
ketahui, don hamba berlindung kepado-Mu dori kejelekon apa yang
Engkau ketahui, serta hamba memohon ampun kepado-Mu
terhadap apa yang Engkau ketahui."a61

HR. lbnu As-Sunni dalam kitab Amal Al-Yaum wa Al-Lailah, hal.21 , Bab Maa Yaquulu
Baina Zhahrani Wudhu'ihi, dari hadits Abu Musa. Sanadnya shahih. Dinyatakan shahih
oleh An-Nawawi dalam Al-Adzkar, Bab Maa Yaquulu Alaa Wudhuihi. Diriwayatkan At
Tirmidzi, no. 3496, dari hadits Abu Hurairah, bahwa $eseorang berkata, "Wahai
Rasulullah, aku mendengar doamu tadi malam, maka di antara yang sampai kepadaku
dari doa itu bahwa engkau mengucapkan, 'Ya Allah ampunilah untuk hamba dosa hamba,
luaskanlah untuk hamba kediaman hamba, dan berkahilah kepada hamba dalam apa
yang Engkau rizkikan kepada hamba'." Derajat hadits ini hasan. Kami tidak mengetahui
menyimpanhartadanperak,makakatiansimpantahkalimat-kalimatini,,,YaAllahhamba
orang yang menggolongkannya sebagai doa dalam shalat seperti yang dikatakan penulis
m e m o h o n k et e g u h a n x
i
p i oa - u d a a m u r u s a n k u' k e k.u at a n d i
l
-?::^:,.f:::1:i 7: : "2:1: ?
(lbnul Qayyim).
memohon agar dapat
" ,"ir'i"' nikmat-Mu' dapat memperbaiki ibadah kepada-Mu'
Hamba memohon kepadamu lisan yang
Hamba memohon kepaaa'-i' n'ti y'ng sehat
461
HR. At-Tirmidzi, no. 3404, Kitab Ad-Da'awat, Bab Su'al Ats-Tsabat fii Al-Amr, dari hadits
yang Engkau ketahui' dan
Abu Al-Alla' bin Asy-Syakhir, dari seorang lelaki dari Bani Handzalah, dari Syaddad bin jujur. Hamba memohon Vu'g ti'b2*"kepada-Mu dari apa sefta hamba
Aus. An-Nasa'i, 3154, Kitab As-Sahwi, Bab Nau'un Akhar min Ad-Du'a, Ahmad, Al- hamba berrindung kepada-iu dari keierekan apa yang Engkau ketahui,
Musnad, 41125, dengan menghilangkan perantara di antara lbnu Asy-Syakhir dan ketahui. sesungguhnya Engkau
memohon ampun kepada_Mu terhadap'apa yang Engkau
" e^'u perawi dalam sanadnya adalah
Syaddad bin Aus. Pada riwayat pertama terdapat perawi majhul (tidak dikenal) sedangkan Maha mengetanui ,"g"tu' piix'ra yang gnuii
riwayat kedua munqathi' (terputus sanadnya), maka derajat hadits ini dha17(lemah). lmam
tslqah (terPercaYa).
Ahmad meriwayatkan dalam Al-Musnad, 41123, dari hadits Rauh bin Ubadah, Al-Auza'i seperti di atas namun dikaitkan dengan
HR. Ahmad, Al-Musnad,6/209, dengan lafazh Akan tetapi hadits itu
menceritakan kepada kami, dari Hassan bin Athiyah, dia berkata, "Suatu ketika Syaddad ,s-,-,',"pi .""adnya munqathl'(terputus).
sujud, dari hadits Aisyah
bin Aus berada dalam suatu perjalanan, lalu dia singgah di sebuah rumah, maka dia Diriwayatkan lmam Muslim no. 2722,
telah diriwayatkan tanpa Ff"itxr-" ol^gan
suluo.
berkata kepada pelayannya, 'Datangkan kepada kami pisau besar untuk kita permainkan'.
Maka aku mengingkarinya. Dia berkata, 'Sejak aku masuk lslam, aku tidak pernah
KitabAd-Dzikirwana-Ou'a,e"UA't-f"'"**udzminSyarriMaaAmilaWaminSyarriMaa
min Ad-Dajr, dan Bab Al-
Lam ya,mat, An_Nasa'i, sli6o, Kitrn tsti'adzah, Bab Al-lsti'adzah Zaid bin
mengucapkan kata-kata kecuali aku mengendalikan dan membatasinya, kecuali kalimatku
lsti'adzah dan Ahmad' AlMusnad' 41371' dari hadits
min Du'a L* Y;;i"J;;'
ini, maka janganlah kalian menghafalnya dari aku. Hafalkanlah dariku apa yang akan aku yang tertulis di tempat ini'
katakan kepada kalian, aku mendengar Rasulullah bersabda, 'Apabila orang-orang
nrqr. O"nq"n redaksi lebih punl"ng dari apa

ZadulMa'ad -Jilid 1 373


372 7ar\il Ma'ad lilicl 1
PASAT

* Doa-doa beliau ffi dalam Shalat yang Terbukti Akurat


Semuanya Menggunakan Lafazh Tunggal
Adapun yang dinukil secara akurat tentang doa-doa beliau &E dalam
shalatnya, semuanya menggunakan lafazh tunggal, seperti doa beliau ffi:

AYtre'6,)*r4t
"Wahai Rabb, ampunilah hamba, berilah hamba ,o'h^or, dan
tunjukilah hamba."463
Demikian juga dengan doa-doa lain yang dinukil dari beliau ffi. Ol
antara doa beliau 3k saat iftitah:

A +6'|.#t,:11: zY)t: #t 'qi"v;'c Wl fr.t.ll


,-, ;;..]/trce iJl 6.3L6.1F GUUi,r3
J- - v'
) --J.

"Ya Allah cucilah hamba dari dosa-dosa hamba dengan salju, air,
dan air embun. Ya Allah, jauhkanlah antara hamba dan dosa-dosa
hamba sebagimana Engkau telah menjauhkan antara timur dan

HR. Abu Dawud, AtTirmidzi, lbnu Majah, dan Al-Hakim, dari hadits Abdullah bin Abbas
$', dan ia adalah hadits shahih, seperti telah dikemukakan. Kemudian diriwayatkan
lmam Muslim, no. 2699, dari hadits Sa'ad bin Abi Waqqas ,i*i,, dia berkata, "seorang arab
badui datang kepada Nabi 48 kemudian berkata, 'Ajari aku apa yang akan aku ucapkan'.
Beliau bersabda,'Katakanlah, Tidak ada llah yang berhak disembah dengan benar
melainkan Allah Yang Maha Tunggal lagi Tiada Sekutu Bagi-Nya. Mahabesar Allah
dengan Kemahabesaran-Nya, segala puji bagi Allah dengan sebanyak-banyaknya,
Mahasuci Allah, Rabb sekalian alam, tiada daya dan kekuatan kecuali dengan Allah Yang
Mahaperkasa lagi Mahabijaksana'. Arab badui itu berkata,'ltu untuk Rabbku, lalu apa
untukku?' Beliau bersabda,'Katakanlah, "Wahai Rabb, ampunilah hamba, berilah hamba
rahmat, tunjukilah hamba, dan berilah hamba rizki."
barat. " (Al-Hadits)a6a
Imam Ahmad ltW dan para penulis kitab_kitab As_Sunan,
meriwayatkan dari hadits Tsauban, dari
Nabi W, ,,Tidoklah seorang
t
hamba mengimami sekerompok kaum kemudian
dia mengkhususkon
pada dirinya sendiri sebuah doa tanpa
menyertakan mereka, maka karau
dia melakukan itu, sungguh dia terah
^"ngihirnoti ^"r"iol'r*u PASAL
Ibnu Khuzaimah berkata dalam kitab shohih-nya
setelah
menyebutkan hadits, 'ya Ailah, jauhkanrah
antara diri hamba dengan
kesalahan'kesalahan hamba...' (Al-Hadits),,,Daram
hadits ini terdapat
bantahan terhadap hadits maudhu' (parsu), 'Tidakrah
seorang hamba Apabila berdiri dalam shalat, beliau ffi menundukkan kepalanya.
mengimami sekerompok kaum kemudian
dia mengkhususkan pada Demikian disebutkan Imam Ahmad +ts. Adapun ketika tasyahhud,
dirinya sendiri sebuah doa tanpa menyertakan
mereka, maka karau dia pandangannya tidak melewati telunjuknya, seperti telah dijelaskan. Allah
melakukan itu, sungguh dia telah
mereka,t.,a66
^"njkhionati il$ telah menjadikan penyejuk mata, kenikmatan, kegembiraan, dan ruh
Aku pernah mendengar Syaikhur Isram Ibnu beliau dalam shalat. Beliau M
biasa bersabda, "Wahai Bilal,
Taimiyah berkata,
"Menurut pendapatku, hadits ini berlaku istirahatkanlah kami dengan shalat."67 Beliau ffi bersabda pula,
pada doa-doa yang diucapkan
imam untuk dirinya dan untuk makmum "Dijadikan kesejukan mataku dalam shalat."affi
sekarigus, di mana mereka
bersekufu padanya, seperti doa qunut
dan yunfsepertinya.,, Wallahu
A'lam. C * Nabi SE fuemperhatikan Kondisi Makmum
Meskipun demikian, kenikmatan yang beliau ffi rasakan itu, tidak
membuatnya lupa memperhatikan kondisi para makmum dan selain
mereka. Padahal penghadapannya demikian sempurna dan (demikian
juga) kedekatannya terhadap Allah Sd. Ditambah lagi kosentrasi hatinya
di hadapan Allah serta pemusatan pikirannya kepada-Nya.
Terkadang beliau BE memulai shalat dan bermaksud memper-
panjang shalat tersebut. Kemudian terdengar tangisan anak kecil, maka
beliau &8 pr. mempersingkatnya karena khawatir akan menyusahkan
HR' Al-Bukhari,211g1 , Kitab Ash-sharah,
Bab Maa yuqaru Ba,da At-Takbir, dan ibu si anak. Suatu ketika, beliau ffi mengirim penunggang kuda untuk
no. 598, Kitab Al-Masajid, dari hadits Musrim,
Abu Hurairahi*b. melakukan pengintaian, kemudian beliau berdiri shalat sambil sesekali
HR. Ahmad, 5/2g0, At-Tirmidzi, no. 357,
an Yakhusha Ar-rmam Nafsahu Biddu'a, nou
Kitab Ash-Sharah, Bab Maa Jaa.a fii Karahiyah menoleh ke arah jalan di mana penunggang kuda itu akan datang.a6e
Dawuo, no. 90, Kitab Ath-Thaharah, Bab
Ayushalri Ar-Rajur wahuwa Hagin, dari
n"oit" Lr"lir bin Ayyasy, dari Habib bin Sharih,
dari Yazid bin syuraih Ar-Hadhrami, aari
ao, HaiylRt-nar>orir, dari rsauban. sanad ini HR. Abu Dawud, no. 4985 dan 4986, Kitab Al-Adab, Bab Shalatul Atamah, Ahmad, ,4/-
memiliki derajat hasan. Karena riwayat rsma,ir" Musnad,5, 394 dan 371, dari seorang laki-laki di antara sahabat. Dan sanadnya shahih.
dianggap bagus, dan ini salah satunya.
[in Ryyu.y o"ri p"nJrJr* negerinya
HR. An-Nasa'i,7161, Kitab Fii lsyrah An-Nisaa', Bab Hubbu An-Nisaa', Ahmad, A/-
Kami tidak menemukan pernyataan rbnu Musnad,31128,199, dan 285, dari hadits Anas. Dan Sanadnya hasan. Dinyatakan shahih
Khuzaimah ini daram kitab shahrh_nya
hadits yang dikutip oreh penuris (rbnur sererah oleh Al-Hakim serta dianggap jayyid (baik) oleh Al-lraqi dan digolongkan hasan oleh Al-
orvvirl. g"r"ngkari pernyataan yang dimaksud
berada di tempat rain. Sekiranya p"rny"t"un
iurseo-uiterout<ti akurat dari rbnu Khuzaimah, Hafizh. Adapun lafazh selengkapnya adalah, "Dijadikan untuk aku cintai dari dunia kalian;
maka dimasukkan kepada yang wanita dan wewangian, dan dijadikan penyejuk mataku di dalam shalat." Seperti telah
.pendapatnya menyelisihi kebenaran. Karena sanad
hadits yang dimaksud tidak rebih ,,unor't., orri o""r4ut n"""n. seperti dijelaskan sebelumnya.
kitab-kitab Jarh wa Ta'dit. dapat diketahui dari
Takhrij (penyebutan sumber dan penjelasan status) hadits ini telah disebutkan terdahulu,
di mana dikatakan bahwa derajatnya shahih.

376 Zadut Ma,ad


-Jitid l Zadul Ma'ad lilid 1 377
Kenikmatan yang didapatkannya saat shalat tidak menyibukkannya kepadanya dan beliau memberi isyarat padaku'" Riwayat ini disebutkan
untuk memperhatikan keadaan si penunggang kuda. Imam Muslim dalam Shohih-nya.a73
Demikian pula, terkadang beliau ffi shalat fardhu sambil Anas 4b berkata, "Biasanya Nabi memberi isyarat dalam shalat."
&E
menggendong Umamah binti Abu AI-Ash bin Ar-Rubayyi' di atas Hal ini dikatakan Imam Ahmad '^:i)5.n'n Shuhaib berkata, "Aku melewati
bahunya, anak perempuan putri beliau ffi yang bernama zainab. Rasulullah ffi sedang shalat, aku memberi salam kepadanya dan beliau
Apabila berdiri, beliau ffi menggendongnya. Dan bila sujud dan ruku,, menjawab dengan isyarat." Perawi berkata, "Aku tidak mengetahui
beliau ffi meletakkannya.aTo kecuali dia mengatakan, 'memberi isyarat dengan telunjuknya'."
Adakalanya ketika beliau ffi shalat, Al-Hasan dan Al_Husain datang Riwayat ini terdapat dalam kitab-kitab As-Sunon dan A/-Musnad.a7s
dan menaiki punggungnya. Maka beliau ffi memperlama sujud khawatir Abdullah bin Umar qE!-r, berkata, "Rasulullah BE keluar ke Quba
bila keduanya terjatuh dari punggungnya.aTl untuk shalat padanya. [-alu, orang-orang Anshar datang dan memberi
Terkadang beliau ffi shalat lalu Aisyah kembali dari menunaikan salam kepadanya sementara beliau ffi sedang shalat. Aku bertanya
hajatnya sementara pintu tertutup. Maka beliau E* berjalan dan kepada Bilal, 'Bagaimana engkau melihat Rasulullah ffi menjawab salam
membukakan pintu untuknya kemudian kembali kepada shalatnya.aT2 mereka ketika mereka memberi salam padanya sementara beliau sedang
shalat?' Bilal menjawab, 'Beliau melakukan seperti ini'." Ja'far bin 'Aun
Beliau & membalas salam dengan isyarat kepada mereka yang
membentangkan tangannya dan menjadikan bagian telapaknya ke bawah
memberi salam padanya, sementara beliau ketika itu sedang shalat.
dan punggungnya ke atas.a76 Riwayat ini terdapat dalam kitab-kitab As-
Jabir berkata, "Rasulullah 4€ pernah mengutusku untuk suatu keperluan.
Sunon dan A/-Musnod. Dinyatakan shahih oleh At-Tirmidzi. Adapun
Kemudian aku mendapati beliau sedang shalat. Aku pun memberi salam
lafazhnya, "Beliau memberi isyarat dengan tangannya."

HR. Al-Bukhari, 11487, Kitab sutrah At-Mushalli, Bab tdza Hamala Jariyatan Shaghiratan Abdullah bin Mas'ud ,$5 berkata, "Ketika aku kembali dari
Alaa Unuqihi fil Ash-shalah, Kitab Al-Adab, Bab Rahmatul watad wa Taqbiluhu wa Habasyah, aku datang kepada Nabi SE dan beliau ketika itu sedang
Mu'anaqatuhu, Muslim, no. 543, Kitab Al-Masajid, Bab Jawaaz Hamli Ash-shibyan fii Ash-
shalah, Al-Muwattha', 11170, Kitab eashr Ash-shalah, Bab Jaami' Ash-shatah, Abu shalat. Aku memberi salam kepadanya dan beliau mengisyaratkan
Dawud, no. 917, Kitab Ash-Shalah, Bab Al-Amal fii Ash-Shalah, dan An-Nasa'i, 3/10,
Kitab dengan kepalanya." Demikian disebutkan Al-Baihaqi.a77
As-Sahwi, Bab Hamlu Ash-shabaya fii Ash-shalah wa wach'ihinna fii Ash-Shalah.
HR. Ahmad,3/493 dan 494, An-Nasa'i,2lz2g dan 230, Kitab Ash-shalah, Bab Hal yajuzu
an Takuuna sajdatun Athwal min
$.ajdah, dan Al-Baihaqi , 2t263, dari hadits syaddad bin 473
HR. Muslim, no. 540, Kitab Al-Masajid, Bab Tahrim Al-Kalam fii Ash-Shalah wa Naskhu
Al-Had, dia berkata, "Rasulullah *8 keluar kepada kami pada salah satu di antara dua
shalat sore hari, sementara beliau ffi membawa Al-Hasan atau Al-Husain. Beliau Maa Kaana min lbahatihi, Abu Dawud, no. 966, Kitab Ash-Shalah, Bab Radd As-Salam fii
ffi maju Ash-Shalah, An-Nasa'i, 3i6, Kitab As-Sahwi, Bab Radd As-Salam bi Al-lsyarah fii Ash-
dan meletakkan anak itu kemudian takbir untuk shalat. selanjutnya beliau
shalat. Pada salah satu sujudnya beriau memperpanjangnya." ra berkata, ..Aku
ffi melakukan
Shalah, dan lbnu Majah, no. 1018, Kitab Al-lqamah, Bab Al-Mushalli Yusallim Alaihi Kaifa
mengangkat kepalaku dan ternyata anak itu berada dr atas punggung Rasuruilah Yarudd.
Bg yrns 474
sedang sujud. Aku pun kembali bersujud. Ketika Rasuluttah $f menyelesaikan shalat HR. Ahmad, Al-Musnad,3/138. Sanadnya shahih.
maka orang-orang berkata, 'wahai Rasuruilah, sesungguhnya engkau memperpanjang HR. At-Tirmidzi, no. 367, Kitab Ash-shalah, Bab Maa Jaa'a fii Al-lsyarah fii Ash-shalah,
475

salah satu sujud dari shalatmu. Kami pun mengira telah terjadi sesuatu, atau telah Abu Dawud, no. 925, Kitab Ash-Shalah, Bab Radd As-Salam fii Ash-Shalah, An-Nasa'i,
diturunkan wahyu kepadamu.'Beliau menjawab, 'semua itu iiaa* brjadi, akan tetapi 3/5, Kitab As-Sahwi, Bab Radd As-salam bi Al-lsyarah fii Ash-Shalah. sanadnya hasan.
anakku menunggangiku, aku pun tidak suka untuk mengusiknya hingga ia memuaskan Diriwayatkan juga melalui jalur lain oleh lmam Ahmad, Al-Musnad, 2110, dan lbnu Majah'
keinginannya'." Sanadnya hasan. Dinyatakan shahih oleh Al-Hakim dan disepakati Adz- no. 1017, Kitab Al-lqamah, Bab Al-Mushalli Yusallim Alaihi Kaifa Yarudd. sanadnya
Dzahabi. sehubungan dengan permasalahan ini dinukil pula dari Abu Huiairah yang shahih. Dinyatakan shahih oleh lbnu Khuzaimah, no. 888.
diriwayatkan lmam Ahmad, 21513, dan sanadnya hasan. HR. At-Tirmidzi, no. 368, Kitab Ash-shalah, Bab Maa Jaa'a fii Al-lsyarah fii Ash-shalah,
472
HR. At-Tirmidzi, no.601, Kitab Ash-Shalah, Bab Dzikru Maa yajuuzu Minal Masyyi
wa Al- Abu Dawud, no" 927, Kitab Ash-Shalah, Bab Radd As-Salam fii Ash-Shalah. Sanadnya
Amal fii shalat Ath-Thathawwu', Abu Dawud, no. 922, Kitab Ash-shalah, Bab Al-Amal fii shahih. AlTirmidzi berkata, "Hadits ini hasan shahih."
Ash-Shalah, An-Nasa'i, 3/1 1, Kitab As-Sahwi, Bab Al-Masyyu Amamal eiblah Khathiyin HR. Al-Baihaqi, 21260, Kitab Ash-Shalah, Bab Man Asyara bi Ar-Ra'si' Dia berkata,
Yasirah, dan Ahmad, AbMusnad,6/1g3 dan 234, sanadnya kuat (valid), digolongkan "Hadits ini hanya dinukil oleh Abu Ya'la Muhammad bin Ash-Shalt At-Tauzi. Sementara
sebagai hadits hasan oleh At-Tirmidzi. dalam kitab At-Taqib dikatakan, "Beliau shaduq (iujur) namun biasa keliru."

378 ZadulMa'ad 1 ZadulMa'ad 1 379


Adapun hadits Abu Ghathfan dari Abu
Hurairah ^$b, ia berkata,
"Rasulullah &E bersabda, 'Barangsiapa beliauffi shalat di atas mimbar dan ruku' padanya. Apabila hendak sujud,
memberi ;r;r; aou^ shorotnya
dengan satu isyarat yang dapat dipihami (maknanya), I
beliau ffi turun sambil mundur hingga sujud di atas tanah, lalu naik
maka hendaklah kembali ke atas mimbar.asz
ia mengulang shalatnyo', " adalah hadits batil.
Hadits itu diriwayatkan
Ad-DaruquthniaT8 dan beliau berkata, ,,rbnu Adakalanya beliau ffi shalat menghadap tembok, Ialu datang hewan
Abi Dawud berkata kepada
kami, 'Abu Ghathfan daram sanad ini adalah
seorang perawi majhur hendak lewat di hadapannya, maka beliau ffi terus menerus
(tidak dikenal)'."aD Adapun yang mendesaknya hingga perutnya menempel ke tembok, dan hewan itu
benar bahwa Nabi ffi biasa memberi
isyarat dalam shalatnya. Har itu diriwayatkan lewat di belakangnya.a$ Suatu ketika, beliau ffi sedang shalat, lalu
keduanya.
enl .l-ui,r, dan serain
datang dua wanita dari bani Abdul Muthallib sambil berkelahi. Maka
Beliau ffi biasashalat sementara Aisyah beliau ffi memegang keduanya dengan tangannya, lalu memisahkan
antara beliau &E dengan kiblat. Apabila
€j;, berbaring melintang di salah satunya dari yang lainya, sementara beliau ffi tetap dalam
sujud,:belia, ffi ."naorongnya
dengan ujung jarinya, maka dia (Aisyah) shalatnya.a& Merupakan versi riwayat Imam Ahmad, "Keduanya
menarik kaklnva. Apabila telah memegang lutut Nabi ffi, maka beliau menarik keduanya, atau
berdiri, maka dia kembali menjulurkan
k"dru kakiny2.+ao-
memisahkan keduanya, dan beliau tidak menghentikan shalat."a85
Kadang-kadang beliau W shalat lalu setan datang bermaksud
memutuskan sharatnya. Maka beriau Pernah beliau shalat, lalu lewat di hadapannya seorang pemuda,
ffi
ffi menangkapnya aun -"n."kiknya maka beliau ffi menahan dengan tangannya seperti ini, sehingga
hingga air liur setan mengalir di atas
tangan beliau ffi.nr, pernah pula pemuda itu kembali. Kemudian lewat di hadapannya seorang wanita,
47a HR maka beliau ffi menahan dengan tangannya seperti ini, namun wanita
Ad-Daruquthni, no. 1g5, Abu Dawud, no. g44,Ar-Baihaqi,
Kitab Ash-sharah. Daram sanadnya terdafat 2t262, As-sunan Ar-Kubra,
periwayatan o"ng"n r"rr.h ?n,(dari)
(sementara dia seorang mudatiis_penerj.). oreh
Lihat XitaO rVasrra Ar_Rayyah,2/90
f##r-
47e Abu metihatnya di pagi hari. Namun aku teringat perkataan Sulaiman W\, "AanO, berikan
Ghathfan seorang tsiqah (terpercaya) seperti disebutkan
.perawi dalam kitab AI- kepadaku kekuasaan yang tidak patut bagi seseorang sesudahku." Maka Allah menolak
Taqrib dan kitab At-Tahdzib. Ktaim bahwa Ji, ."o.rng po awi majhut
(ridak dikenar) hanya setan itu dalam keadaan kecewa'." Kemudian An-Nadhr bin Syamuel berkata, "La'fazh
dikemukakan oleh lbnu Abi Dawud. sementara 'fadza'tuhu' bermakna aku mencekiknya." Sementara menurut versi riwayat lmam Muslim,
lbnu Abi Dawud sendiri sering keliru ketika
membahas hadits seperti dikatakan "Sesungguhnya lfrit dari bangsa jin datang menggangguku tadi malam untuk memutuskan
Ad-Daruquthni retir<a aitanyata,i-pe.inar
Dawud kepadanya. lbnu Abi
480 . shalatku ..." lalu disebutkan hadits selengkapnya seperti versi lmam Al-Bukhari. Riwayat
HR. Ar-Bukhari, 3/64, Kitab Ar-Amar fii ini termasuk bagian hadits Abu Hurairah ,:$6.
Ash-Sharah, Bab Maa yajuuzu min
sharah, Kitab Ash-Sharah fii Ats-Tsiyab, Ar_Amar fir Ash_
eaL Ash-straran eiaalJ_iil"r,'n,,ro sutrah HR. Al-Bukhari, 21331, dan Muslim, no. 544, dari hadits Sahl bin Sa'ad, beliau ffi
Mushaili, Bab At-Tathawwu' Kharfa nr-n,n"rur,,'nrr.rim, Ar-
no. 5.r2, xitu[ nJn_sr,.rah, Bab Ar_ bersabda, "Wahai sekalian manusia, hanya saja aku melakukan ini agar kalian
l'tiradh Baina yadai Ar-Mushaili. At-Muwittia!,'1/1r,
Ktubsharatul Lair, Bab Maa Jaa.a fii mengikutiku dan mempelajari shalatku."
sharatir Lair, Abu Dawud, no. 712, r<itao
asn-srrarah, Bab Man Qaara Ar_Marah HR. Abu Dawud, no. 708, Kitab Ash-Shalah, Bab Sutrah Al-lmam Sutrah Man Khalfahu,
Taqtha' Ash-Sharah, An-Nasa'i, iltoz, Laa
iituu nth-Thaharah, Bab rarku Ar-wudhu min dari hadits Amr bin Syu'aib, dari Ayahnya, dari kakeknya, dan sanadnya hasan.
Massi Ar-Rajur rmra'atahu min Ghairi
syanwan, oan nrr mad, At-Musnad, 6t44,55, Sehubungan dengan masalah ini dinukil pula dari lbnu Abbas yang dikutip lbnu
225, dan 2ss, dari 14g,
,€F,', ;;;s* tarazh,,,Aku p",.nur, tio* Khuzaimah, no. 827 dan Al-Hakim, 11254, dengan lafazh, "Biasanya (apabila) Rasulullah
l,r.gib.li:y:r,
Rasulurah * dan kakiku.oi ti6t"tnyu-.-Ri"oira=rr;ra, beriau mendorongku
di hadapan
jarinya, maka aku me.narik dengan ujung .$shalat lalu kambing lewat di depannya, maka beliau ffi mendesaknya ke arah kiblat
kedua [akiku, terah berdiri,
keduanya." Beriau berkata pura, "Rumah-rumJ""at
"p"uiru t"i,orri menjururkan hingga perutnya menempel ke kiblat." Sanadnya shahih.
481 "k,
itu tidak memiriki rampu_rampu.,, HR. Abu Dawud, no. 716, Kitab Ash-Shalah, Bab Man Qaala, 'Al-Himar Laa Yaqtha'u Ash-
HR. Ar-Bukhari, 3/64, Kitab Ar-Amar fii
Ash-sharah, Bab Maa yajuuzumin Ar_Amar Shalah, An-Nasa'i, 2/65, Kitab Al-Qiblah, Bab Dzikru maa Yaqtha'u Ash-Shalah Wamaa
sharah, Kitab Ar-Masajid, Bab Ar-Asiir fii Ash_
eu nfcnarim yurbathu Fii Al_Masjid, Kitab Bad,u Laa Yaqtha', adapun lafazhnya, "lbnu Abbas bercerita bahwa dia lewat di hadapan
AI-Kharq, Bab Shifah- rbris wa Junudihi, '
'wawahabna ri Dawud s_uraiman',
rit"o Rt-enoiya., sao oJurirahi ra,ara, Rasulullah $! bersama seorang pemuda bani Hasyim di atas himar, lalu mereka turun dan
ritao iarsir, Bab rafsir Surah shaad, dan Musrim, masuk shalat bersama beliau ffi, dan beliau tidak memutuskan shalatnya. Kemudian dua
541 Kitab Al-Masajid, no.
'
ratazhnya menurut versi.Bab
Jawaz La,ni Rsy-gys;than fii Atsnaa
i n"r,_snurrn, Adapun wanita dari bani Abdul Muthallib datang, keduanya berpegang pada lutui beliau ffi, maka
riwayat rmam nt-eulrrari, "sesungguhnya
suatu shalat dan bersabcla, ,Setan datang Nabi ft mengerjakan beliau pun memisahkan antara keduanya, dan beliau tidak memutuskan shalatnya."
kepadaku dan menyerangku untuk Dalam riwayat Abu Dawud, no.717, disebutkan, "Dua wanita wanita dari Abdul Muthallib
memutuskan shalatku, namun Arah
mengarahkannya' sungguh aku berniat
meiberi kemampuan iJairx, sehingga datang sambil berkelahi, maka beliau $[ memegangi keduanya." Sanadnya hasan.
mengikatnya di sarai ,;i" i;;; hingga
karian HR. Ahmad, Al-Musnad, 1 1235, 25O, 254, 308, 31 6, dan 341, sanadnya hasan.

380 Zadut Ma,ad


-Jilid l
itu tetap lewat. Ketika Rasulullah ffi selesai shalat
maka beliau bersabda, shalat dan tidak menganggap berdehem dapat membatalkan shalat.
"Mereka itu (yakni kaum wanita) rebih surit
dikarahkan.,,46 Diriwayatkan
Imam Ahmad dan terdapat pula dalam kitab_kitab
As_Sunon, * Bertelanjang Kaki dan Memakai Sandal
Terkadang beliau ffi meludah tipis dalam shalatnya
seperti sesekali beliau w shalat bertelanjang kaki dan sesekali pula
diriwayatkan Imam Ahmad dan dalam kitab-kitab
As-sunon.iu, Adupun memakai sandal. Demikian dikatakan Abdullah bin Amr dari beliau
hadits, "Meludah tipis saat shalat sama dengan berbicara,,, W,n" "Beliau ffi memerintahkan shalat memakai sandal untuk
sesungguhnya tidak memiliki sumber dari Rasululan menyelisihi orang-orang Yahudi'"aeO
Bg. Riwayat itu
hanya dinukil Sa'id dalam kitab sunon-nya, dari
Ibnu Abbas cs;., dari
perkataan Ibnu Abbas sendiri, jika sanadnya * Shalat Memakai Satu Kain
shahih.
* Menangis dan Berdehem Kadang-kadang Nabi &E shalat memakai satu kain, sesekali pula
memakai dua kain, dan inilah yang lebih sering.
Nabi 4f biasa pula menangis daram shalatnya dan biasa pula
berdehem. Ali bin Abi Thalib & berkata, ,,Aku * Qunut
memiliki satu waktu
pada Rasulullah ffi, di mana aku datang menemuinya Nabi ffi pernah qunut pada shalat shubuh sesudah ruku' selama
pada waktu itu,
apabila aku datang kepadanya maka aku meminta satu bulan, kemudian beliau ffi meninggalkannya. Dan bukan termasuk
izin. Jika aku
mendapati beliau ffi sedang shalat maka beliau berdehem, petunjuk beliau ffi qunut pada shalat Shubuh secara terus-menerus.
aku pun
masuk. Dan jika aku mendapatinya tidak dalam kesibukan Termasuk perkara mustahil jika Rasulullah &E membaca setiap Shubuh
maka beliau
memberi izin kepadaku. Riwayat ini disebutkan An-Nasa,i setelah bangkit dari ruku:
dan Ahmad.
Adapun (lafazh dari) Ahmad, "Aku memiliki dua waktu pada
sE pada saat malam dan siang. Apabila aku masuk kepadanya
beliau sedang shalat, maka beliau berdehem." Diriwaiatkan
Rasulullah
dan *l;w.a;s,q6'#tj,$r pr
Imam
Ahmadaffi dan beliau mengamalkannya. Beliau
biasa berdehem dalam "Ya Alloh, berilah hamba petuniuk pada orang-orang yang engkau
beri petunjuk, dan berilah hamba perlindungan pada orang-orang
HR' rbnu Majah, no. 948, Kitab Ar-rqamah, Bab Maa yaqtha,u
yang engkau beri perlindungafi ...," dan seterusnya, dengan
Ahmad, Ar-Musnad,6t2g4, dari hadits Ummu Saramah,
Ash-sharah, dan rmam mengeraskan suaranya, lalu para sahabatnya mengucapkan amin,
daram Sanadnya terdapat perawi
m aj h u I (tidak dikenat). secara terus-menerus hingga beliau ffi meninggal dunia'
HR. An-Nasa'i ,31137 dan 138, Kitab Ar-Kusuf, Bab
Sharat Ar-Kusuf, dan Ahmad, A/_
Musnad,2/159 dan'r88. rni adarah bagian hadits panjang
dari Abduilah bin Amr, dia Kemudian perkara ini tidak dikenal secara umum oleh umat, bahkan
berkata, "Beliau berdiri dan merakukan paoa rakaat
dilakukan pada rakaat pertama, berupa berdiri, ruku,
kedua sama seperti apa yang ditinggalkan oleh sebagian besar umatnya dan mayoritas sahabatnya'
meludah tipis pada akhir sujudnya ...," disebutkan
sujud, oan auiut, raru beriau
hadits serengkapnya. sanadnya Bahkan semua sahabatnya, hingga di antara mereka ada yang
shahih- Karena perawinya dari Atha' bin As-Sa'ib adarah ,'sungguh perbuatan itu adalah perkara baru." Sebagai-
Ahmad, dan Sufyan daram riwayat rbnu Khuzaimah,
Syu,bah daram riwayat rmam berkomentar,
dan keduanya terah mendengar dari
Atha' sebelum haparan beriau rancu. rmam Al-Bukhari,
menyebutkan secara mu,ailaq
(tanpa menyebut awar sanad) dengan rarazh
tamridh (rafazh yang r"*-trtx"n ,r"t, tak seorang pun yang menggolongkannya sebagai perawi tsiqah (terpercaya) selain lbnu
riwayat yang tidak akurat),3/67, Kitab Ar-'Amar
fii Ash-Sharah,'ea6 Maa v,ilur.min Ar_ Hibban.
Bushaq wa An-Nafkh fii Ash-sharah, dari Abduilah
sujudnya saat shalat kusuf (gerhana).,,
bin Amr, "ruaoi & ,"Loi1ipi" o"ra, HR. Abu Dawud, no. 653, Kitab Ash-Shalah, Bab Ash-shalah fii An-Na'al, lbnu Majah, no.
1038, Bab Ash-Shalah fii An-Ni'al, Ahmad, Al-Musnad,21174, 178, 179, 190' 206, dan
HR' Ahmad, Ar-Musnad, no- 647, dan An-Nasa'i, 3t12, 215, Sanadnya hasan. Dan diriwayatkan An-Nasa',i, 3/82, Kitab As-sahwi, Bab Al-lnshiraf
Kitab Ash-Sharah, Bab At-
Tanahnah fii Ash-sharah, dan rbnu Khuzaimah, no. goz, dari hadits Abduilah
un rua;i, oari min Ash-Shalah, dari hadits Aisyah {i$}-6 , dan sanadnya hasan'
Ali, dan di dalamnya terdapat inqitha'(sanad yang
dikatakan tidak mendengar rangsung dari Ari. L;ru
terputus). Karena Abduilah bin Najji 490
HR. Abu Dawud, no. 652, Kitab Ash-Shalah fii An-Na'al, Sanadnya kuat (valid).
;isebutkan pada sebagian sumuer oari Dishahihkan Al-Hakim dan disepakati Adz-Dzahabi. Diriwayatkan pula oleh Al-Baihaqi,
Abdullah bin Najji, dari Ayahnya, oaii Rti. Tapi Najji
seorang perawi majhut(tidak dikenar), 2t432.

382 ZadutMa,ad 1
mana dikatakan oreh sa'ad bin Thariq Ar-Asyja'i,
aku bertanya kepada fardhu, bilangan rakaatnya, mengeraskan dan mengecilkan suara
ayahku, "wahai ayahku, sesungguhnya engkau
telah sharat di berakang padanya, jumlah sujudnya, dan tempat-tempat rukun serta urutannya.
Rasulullah ffi, Abu Bakar, Umar, Utsman, dan I
Ari di tempat ini, dan di Hanya Allah pemberi taufik.
Kufah sejak lima tahun, apakah mereka qunut pada
sharat Fajar
(shubuh-ed.)?" Beliau menjawab, "wahai Pandangan netral yang diridhai oleh ahli ilmu yang objektif, bahwa
anakku, itu adarah perkara
baru."4e1 Diriwayatkan oreh para penulis beliau s pernah memperdengarkan bacaan 'basmoloh'dan pernah pula
kitab As-sunon dan Imam
Ahmad. At-Tirmidzi berkata, ,,Hadits ini hasan tidak memperdengarkannya. Pernah qunut dan tidak qunut. Perbuatan
shahih.,,
beliau tidak memperdengarkan bacaan'basmalah' lebih sering daripada
Ad-Daruquthni meriwayatkan dari sa'id bin
Jubair, dia berkata, memperdengarkannya, sebagaimana beliau tidak qunut lebih sering
"Aku bersaksi, sesungguhnya aku mendengar
Ibnu Abbas berkata, daripada melakukannya. Sesungguhnya beliau ffi qunut hanya saat
'sesungguhnya qunut pada shalat fajar
adarah 6i6';u6r.,rae2 Ar-Baih;; terjadi peristiwa-peristiwa tertentu. Materi qunut beliau ffi adalah
meriwayatkan dari Abu Mijraz, ia berkata, ,,Aku
sharat bersama Ibnu mendoakan kebinasaan bagi suatu kaum dan keselamatan bagi kaum
Umar pada shalat shubuh. Dan beriau tidak
merakukan qunut. Aku pun lainnya. Kemudian beliau ffi meninggalkan qunut ketika mereka yang
bertanya kepadanya, 'Aku tidak melihat engkau
menjawab, 'Aku tidak mengenarnya dari seorang
iunut,. Beriau didoakan selamat telah kembali meloloskan diri dari tahanan musuh dan
pun di antara sahabat_ mereka yang didoakan binasa datang memeluk Islam dan bertaubat.
sahabat kami'."4e3
Maka, qunut beliau ffi dilatarbelakangi oleh suatu keperluan. Bila
Termasuk perkara yang diketahui secara dharuri (aksioma), keperluan itu sudah hilang, beliau S[ pun meninggalkan qunut. Di
bahwa
sekiranya Rasulullah &, qunut pada setiap samping itu, beliau & tidak mengkhususkan qunut pada shalat Shubuh
Shubuh, mengucapkan doa
seperti di atas, dan para sahabat mengaminkannya, saja. Bahkan, beliau ffi biasa qunut pada shalat Shubuh dan Maghrib.
maka penukiran
umat mengenai hal itu akan sama seperti penukiran Demikian diriwayatkan Imam Al-Bukhari dalam Shohih-nya dari
mereka tentang
mengeraskan bacaan pada sharat shubuh, jumrah Anas.aea Hal serupa diriwayatkan Imam Muslim dari Al-Bara'.4e5
rakaatnya, dan
waktunya. Jika boleh bagi mereka mengabaikan
perkara qunut pada Imam Ahmad meriwayatkan dari Ibnu Abbas, dia berkata,
shalat Shubuh, maka tentu boreh pura bagi
mlr"ku mengabaikan "Rasulullah ffi qunut sebulan secara berturut-turut pada shalat Zhuhur,
perkara-perkara tadi, tanpa ada perbedaan.
Berdasarkan metode ini, Ashar, Maghrib, Isya, dan Shubuh, pada setiap akhir shalat, setelah
kita mengetahui bahwa bukan termasuk petunjuk
beliau Bg mengeraskan mengucapkan 'sami'allahu liman hamidah' di rakaat terakhir. Beliau
(memperdengarkan) bacaan 'basmarah'
secara terus menerus pada mendoakan kebinasaan suatu kaum dari bani Sulaim, dan kebinasaan
setiap lima kali sharat sehari semaram. Karena,
bila beliau eE bagi Ri'lin, Dzakwan, serta Ushayyah. Orang-orang yang di belakangnya
melakukannya, lalu bagaimana mungkin
diabaikan oreh para
sahabatnya, dan bagaimana pura sehingga
tersembunyi bagi mereka?
Sungguh ini adalah perkara paling mustahil.
Sekiranya Nabi pernah &g
melakukannya, tentu penukirannya sama seperti penukiran jumrah HR. Al-Bukhari,2l4O8, Kitab Al-Witr, Bab Al-Qunut Qabla Ar-Ruku' wa Ba'dahu, Kitab Al-
sharat Jana'iz, Bab Man Jalasa lnda Al-Mushibah Yu'rafu fiihi Al-Huzn, Kitab Al-Jihad, Bab Du'a'
Al-lmam Alaa man Nakatsa 'Ahdan, Kitab Al-Maghazi, Bab Ghazwah Ar-Raji'wa Ri'lin, wa
HR. At-Tirmidzi, no. 402, Kitab Ash-Sharah, Dzakwan, Kitab Ad-Da'awaat, Bab Ad-Du'a Alal Musyrikin, Muslim, no.677, Kitab Al-
Bab Maa Jaa.a fii rark Ar-eunut, lbnu Majah,
no' 1241 Kitab
, Al-rqamah, Bab Maa Jaa'a fii Ar-eunut fii Masajid, Bab lstihbaab Al-Qunut fii Jamii' Ash-Shalah ldza Nazalat bil Muslimin Nazilah,
sharat Ai-i;il' inmao, at_ dan Ahmad, At-Musnad,3/167 dan 255, dari hadits Anas ".&.
Musnad, 31472 dan 6/394, dan Ar-Baihaqi, ztz.s,
iiluo Ash-sharah, Bab Man Lam yaraa
Al-Qunut fii Shalat Ash-Shubh. Sanadnya shahih.' HR. Muslim, no. 678, Kitab Al-Masajid, Bab lstihbaab Al-Qunut fii Jami' Ash-Shalah ldza
HR Ad-Daruquthni, 2141. As-Sunan, Kitab Ar-witr, Nazalat bil Muslimin Nazilah. Adapun lafazhnya, "sesungguhnya Rasulullah ffi qunut
Bab Shifah Ar-eunut wa Mawadhi,uhu, pada shalat Shubuh dan Maghrib." Diriwayatkan pula oleh Abu Dawud, no. 1444, Kitab
dalam sanadnya terdapat Abdurah bin Maisarah.
ra seorang perawi dha,if (remah).
HR Ar-Baihaqi, As-Sunan Ar-Kubra, 21213, Kirab Ash-sharah, Ash-Shalah, Bab Al-Qunut fii Ash-Shalawat, At-Tirmidzi, no. 401 , Kitab Ash-Shalah, Bab
Bab Man Lam yara Ar_ Maa Jaaa fii AI-Qunut fii Shalat Al-Fajr, dan An-Nasa'i ,21202, Kitab Al-lftitah, Bab Al-
Qunut fii Shalat Ash-Shubh. Sanadnya hasan.
Qunut fii Shalatil Maghrib. AlTirmidzi menyatakanH Derajat hadits ini hasan shahih.

384 Zadut Ma,ad


- Jilid 1 Terltrl ltAa'ad lilid t aRE
mengaminkannya." Diriwayatkan juga oleh Abu Dawud.ae6 Sesungguhnya Engkau memberi keputusan dan tidak diberi
Maka, petunjuk beliau $lE adalah qunut pada peristiwa-peristiwa keputusan, sungguh tidak akan hina orang yang Engkau jadikan
khusus, dan meninggalkannya bila peristiwa-peristiwa itu tidak ada. wali. Sungguh Engkau Maha Pemberi berkah, Wahai Rabb kami
Yang Mahatinggi."
Beliau 4E tiaat juga mengkhususkan pada shalat Shubuh. Bahkan,
perbuatan beliau ffi memperbanyak qunut di shalat shubuh karena Maka, alangkah jelasnya hujjah hadits ini sekiranya shahih atau
beberapa faktor, yaitu: adanya syariat memperpanjang shalat Shubuh; minimal hasan. Namun sayang, Abdullah (perawi hadits ini) tidak dapat
waktunya yang masih bersambung dengan shalat malam; masih sangat dijadikan hujjah, meski Al-Hakim menshahihkan haditsnya tentang
dekat dengan waktu sahar (saat menjelang fajar); berada pada waktu di qunut dari Ahmad bin Abdullah Al-Muzani, Yusuf bin Musa
mana doa dikabulkan; dekai dengan saat turunnya Allah CH; dan ia menceritakan kepada kami, Ahmad bin Shalih menceritakan kepada
adalah shalat yang disaksikan Allah dan para malaikat-Nya, atau para kami, Ibnu Abi Fudaik menceritakan kepada kami ... sama seperti di
malaikat malam dan malaikat siang. Dua hal terakhir ini sama-sama atas.aeT
diriwayatkan dalam tafsir firman Allah tiB:
Patut diakui, dinukil melalui jalur shahih dari Abu Hurairah "Sb,
bahwa beliau berkata, "Demi Allah, sungguh aku adalah orang dekat
ffitiit6(;iii,Cllt
\i7-
(mirip) dengan Rasulullah ffi dalam melakukan shalat." Maka Abu
Hurairah 45 qunut pada rakaat terakhir dari shalat shubuh setelah
"Sesungguhnya Qur'an (shalat) fajar adalah disoksikon." (Al-lsra':
mengucapkan, "Sami'allahu liman hamidah", dia mendoakan kaum
78)
Mukminin dan melaknat orang-orang kafir.aes
Adapun hadits Ibnu Abi Fudaik, dari Abdullah bin Sa'id bin Abi
Tidak disangsikan lagi bahwa Rasulullah & juga mengerjakan hal itu
Sa'id Al-Maqburi, dari ayahnya, dari Abu Hurairah, dia berkata, "Biasa
dan kemudian meninggalkannya. Maka Abu Hurairah .$6 ingin
Rasulullah 48 apabila mengangkat kepalanya dari ruku' pada shalat
mengajari mereka bahwa qunut seperti ini adalah Sunnah dan bahwa
Shubuh di rakaat kedua, beliau ffi mengangkat kedua tangannya, Ialu
Rasulullah ffi pernah mengerjakannya. Ini merupakan bantahan bagi
berdoa dengan doa ini:
penduduk Kufah yang tidak menyukai qunut pada shalat fajar secara
mutlak, baik saat terjadi suatu musibahaee atau pada selainnya. Mereka
o .
& Ail
. t-1- -
*>-!v
o'.r. o .
u7j2
.
iG" "i"$"J4 9.*t i-1l|t
L)// J berkata, "Syariat qunut telah mansukh (dihapus), mengerjakannya

4 4;,$t; 'y er,4;i'eQU',:r:j'; Al-Hafizh berkata di kitab Atlagrlb, "Abdullah bin Sa'id bin Abi Sa'id Al-Maqbury, seorang
perawi matru k (diti nggalkan haditsnya)."

laS d.: .rs re,16 V jXn tt,*,#,t S


498

499
Muttafaqun Alaihi, dari hadits Abu Hurairah &.
Pernyataan ini perlu ditinjau kembali. Al-Allamah Al-Halabi-seorang tokoh madzhab
Hanafi-berkata dalam kitab Asy-Syarh Al-Kabir, hal. 420, "Maka syariat-yakni qunut-
tetap berlangsung. lnilah tempat qunut yang dilakukan oleh para sahabat sesudah Nabi
"Ya Allah, berilah hamba petunjuk pada orang-orang yang Engkau ffi, Oan inilah yang menjadi madzhab kami-yakni Hanafi-serta pandangan jumhur."
beri petunjuk. Berilah hamba afiat pada orang-orang yang Engkau Sementara Al-lmam Abu Ja'far Ath-Thahawi berkata, "Sesungguhnya qunut dalam
madzhab kami tidak boleh dilakukan bila tanpa bencana. Adapun bila terjadi fitnah atau
beri at'iat. Jadikanlah hamba berwali pada orang-orang yang Engkau bencana maka tidak mengapa dilakukan. Hal itu telah dilakukan Rasulullah ffi." Rt-Hafizn
jadikan walL Berilah berkah kepada hamba pada apa yang Engkau lbnu Hajar berkata dalam kitab Ad-Dirayah, hal. 117, "Disimpulkan dari hadits-hadits
berikan. Lindungilah hamba dari apa yang Engkau tetapkan. beliau ffi, bahwa beliau tidak melakukan qunut kecuali terjadi peristiwa-peristiwa tertentu.
Bahkan kesimpulan ini telah disebutkan secara tekstual dalam riwayat. Dalam riwayat
lbnu Hibban dari Abu Hurairah ,:S disebutkan bahwa Rasulullah ffi tidak qunut pada
HR. Abu Dawud, no. 1443, Kitab Ash-Shalah, Bab Al-eunut fii Ash-Shalawat, dan Ahmad, shalat shubuh kecuali mendoakan keselamatan suatu kaum dan kebinasaan kaum yang
AbMusnad, 1/301. sanadnya hasan. Dinyatakan shahih oleh Al-Hakim di kitab.4/- lain. Sementara dalam riwayat lbnu Khuzaimah, no. 620, dari Anas, sama seperti itu.
Mustadrak, 11225 dan disetujui Adz-Dzahabi. Sanad kedua riwayat tadi adalah shahih."

386 ZadulMa'ad 1 Zadul Ma'ad Jilid 1 387


adalah bid'ah." kami tidak membahas perkara yang boleh dan apa yang tidak boleh.
Para ahli hadits bersikap netral di antara kerompok ini dan Akan tetapi tujuan kami hanya menjelaskan praktik beliau H yang
kelompok yang menganggap mustahab (disukai) qunut, baik saat terjadi dipilihnya untuk dirinya. Karena itulah petunjuk paling sempurna dan
peristiwa atau pada selainnya. Merekalah yang paling beruntung dalam utama. Jika kami mengatakan, "Bukan termasuk petunjuk beliau H
mengamalkan hadits dibanding kedua kelompok di atas. Karena, mengerjakan qunut terus menerus pada shalat Shubuh, dan tidak
mereka qunut pada tempat Rasulullah ffi qunut dan meninggalkan mengeraskan bacaan 'basmolah'," hal ini tidak menunjukkan bahwa
qunut pada saat Rasulullah W meninggalkannya. Maka mereka
selain itu tidak disukai, atau malah dianggap sebagai bid'ah, akan tetapi
mengikuti beliau ffi dalam hal melakukan dan meninggalkan. Mereka petunjuk beliau ffi adalah petunjuk paling sempurna dan utama.
berkata, "Mengerjakan qunut adalah sunnah dan meninggalkannya juga Wallahu Musta'an.
adalah sunnah." Adapun hadits Abu Ja'far Ar-Razi, dari Ar-Rubayyi' bin Anas, dari
Meskipun demikian, mereka tidak mengingkari orang-orang yang Anas, dia berkata, "Rasulullah ffi terus menerus qunut pada shalat
terus-menerus mengerjakannya, tidak membencinya, tidak meng- shubuh hingga meninggal dunia." Riwayat ini terdapat dalam AI-
anggapnya bid'ah, dan tidak menuding pelakunya menyelisihi sunnah. Musnad, At-Tirmidzi,uoo dan selain keduanya. Abu Ja'far yang dimaksud
sebagaimana mereka tidak pula mengingkari pandangan yang menolak telah dinyatakan dha'if (lemah) oleh Ahmad dan selainnya. Ibnu Al-
qunut saat terjadi peristiwa tertentu, tidak menganggap pandangan ini Madini berkata, "Riwayat beliau rancu." Sementara Abu Zur'ah berkata,
bid'ah, dan tidak memvonis pelakunya menyerisihi sunnah. Bahkan "Beliau seringkali melakukan kekeliruan." Ibnu Hibban berkomentar,
orang qunut dianggap baik dan orang tidak qunut juga dianggap baik. "Beliau menukil sendirian riwayat-riwayat munkar dari perawi-perawi
Rukun i'tidal merupakan tempat berdoa dan memuji. Nabi & masyhur."
mengumpulkan keduanya di tempat itu. sementara qunut adalah doa Syaikh kami, Ibnu Taimiyah-semoga Allah mensucikan ruhnya-
dan pujian. Maka sangat tepat bila dibaca dalam rukun ini. Apabila berkata kepadaku, "Sanad tersebut juga adalah sanad hadits, 'Don
sesekali imam membacanya dengan keras untuk mengajari makmum (lngatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunon anak-anak Adam
maka hal itu tidaklah mengapa. sungguh umar bin Al-Khaththab pernah dari Sulbi mereka' (Al-A'raf: 172), yaitu hadits Ubay bin Ka'ab yang
mengeraskan bacaan iftitah untuk mengajari mqkmum. Demikian juga panjang. Di mana di dalamnya disebutkan, 'Ruh Isa ,{+*}1 termasuk ruh
Ibnu Abbas pernah mengeraskan bacaan Al-Fatihah pada shalat jenazah yang diambil ikatan dan perjanjiannya pada masa Adam. Lalu ruh
untuk mengajari mereka bahwa itu adalah sunnah. Termasuk pula tersebut dikirim kepada Maryam saat mengambil tempat terpisah dari
dalam kategori ini, perbuatan Imam mengeraskan ucapan 'amin,. keluarganya di arah Timur. Allah tW mengirim ruh itu dalam bentuk
Perkara-perkara ini termasuk perbedaan mubah yang tidak dicela manusia lalu menjelma kepadanya sebagai manusia dalam bentuk
pelakunya dan tidak pula yang meninggalkannya. Kedudukannya sama
sempurna'. Kemudian dikatakan, 'Maka Maryam mengandung orang
seperti mengangkat kedua tangan saat shalat dan tidak mengangkatnya, yang berbicara dengannya, di mana orang itu masuk melalui
perbedaan tentang macam-macam bacaan tasyahud, mulutnya'.s01 Sungguh ini adalah kekeliruan nyata. Karena yang diutus
ienis-jenis adzan
dan qamat, serta bentuk-bentuk manasik berupa ifrad, qiran, dan
tamattu'. Hadits ini tidak diriwayatkan lmam AtTirmidzi. Akan tetapi ia hanya terdapat dalam
Musnad Ahmad,3/162, Al-Baihaqi, As-Sunan Al-Kubra,21201 , Ad-Daruquthni, 2139, dan
Maksud kami tak lain hanyalah menyebutkan petunjuk beliau ffi Ath-Thahawi, hal. 143. Dalam sanadnya terdapat Abu Ja'far Ar-Razi, namanya adalah lsa
bin Mahan. la seorang perawi lemah, seperti disebutkan oleh penulis (lbnul Qayyim).
yang biasa dilakukannya. Inilah yang menjadi tujuan utama dan
HR. Al-Hakim, Al-Mustadrak, 21323 dan 324. Dalam sanadnya terdapat Abu Ja'far Ar-
menjadi sasaran dalam kitab ini serta fokus penelitian dan pem- Razi, seorang perawi lemah seperti telah disebutkan. Atas dasar itu, Al-Hafizh lbnu Katsir
bahasannya. Maka ia adalah perkara tersendiri. sedangkan masalah berkata dalam Iafsir-nya, 31114, "Riwayat ini sangat aneh dan munkar. Sepertinya
berasal dari cerita-cerita isra'iliyat. Al-Hakim dan Adz-Dzahabi mengambil kesimpulan
yang boleh serta yang diingkari adalah perkara lain pula. Di kitab ini keliru ketika menshahihkannya."

388 ZadulMa'ad lilid 1


kepada Maryam adalah maraikat. Buktinya, utusan itu
berkata kepada
Maryam, 'sesungguh nya aku adalah utusan Rabbmu untuk memberikan
kepadamu seorang anak raki-raki yang suci'." (Maryam: 19).
b,* v ; rL* u, i'lt ; Jrr 9r rlf,r ; J.,3,3r,$ r ti.i
yang mengucapkan perkataan ini kepada Maryam bukanlah
Maryam. Halini adalah mustahil.',
sungguh
Isa putra .. ut ivY kI ,r;rJr, {tr bi,k rC
Maksudnya, Abu Ja'far Ar-Razi adalah penukil riwayat-riwayat "Rabbana walakal hamdu,mil'o os-so mawaat wa mil'a ot-ord|r, *o
munkar. Tak seorang pun di antara ahri hadits berhujjah mil'a maa syi'to min syoi'in ba'du, ahlu tsanaa'i walmajdi, ahaqqu
dengan
riwayat-riwayat yang dia nukil sendirian. Kalaupun riwayat maa qaala bihi alabdu ... " dan seterusnya, bisa dikatakan sebagai
itu akurat, qunut.
tetap tidak dapat dijadikan daril untuk mendukung qunut seperti yang
kita kenal. Karena hadits itu tidak menjelaskan bahwa maksud qunut Memperpanjang rukun i'tidal adalah qunut, memperpanjang bacaan
tersebut adalah membaca doa tertentu pada rakaat terakhir
shalat shalat adalah qunut, dan doa yang biasa diucapkan itu juga adalah
shubuh. sebab kata qunut dapat digunakan dengan arti berdiri, qunut. Lalu, dari mana kalian menetapkan bahwa yang dimaksud
berdiam, senantiasa beribadah, doa, tasbih, dan khusyu'. Allah 'qunut' oleh Anas adalah doa tertentu itu, dan bukan makna-makna
shl
berfirman, "Dan kepunyaan-Nyarah siapa saja yang ada di rangit qunut yang lain?
dan di
bumi. Semuanya hanya kepada-Nya qunut (tunduk).,, (Ar_Rum:
26). Tidak boleh dikatakan, "Pengkhususan qunut pada shalat shubuh
Dan firman-Nya, '?foukah orang yang qunut (senantiasa beribadoh)
di tanpa shalat-shalat lainnya menjadi dalil (petunjuk) bahwa yang
waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut
kepada dimaksud adalah doa tertentu. Karena, semua makna qunut yang kamu
(azab) akhirat dan mengharapkan rahmat Rabbnyo."
(Az-Zumar: 9). Dan sebutkan terdapat pada shalat fajar dan selainnya. Sementara Anas
firman-Nya, "Dan dia membenarkan karimat-karimat dari Rabbnya
dan mengkhususkan shalat Shubuh dengan qunut tanpa menyertakan
kitab-kitobNyo, dan odarah dia termasuk orang-orang yang qunut
(taat).,, shalat-shalat yang lain. Tidak mungkin pula dikatakan, "bahwa ia adalah
(At-Tahrim: 12). Rasulu[ah ffi bersabda, "shalat palini
ito*o adalah permohonan kecelakaan bagi orang-orang kafir dan bukan permohonan
yang paniang qunutnya (lama berdiri)."502 yazid bin
Arqam berkata, keselamatan untuk kaum lemah di antara orang-orang beriman. Sebab,
"Ketika turun firman-Nya, 'Berdirilah kamu kepada
Allah dalam keadaan Anas telah mengabarkan bahwa beliau ffi qunut satu bulan kemudian
qunut' (Al-Baqarah: 238), maka kami diperirltah untuk diam
dan meninggalkannya. Dengan demikian, jelaslah bahwa doa yang
dilarang berbicara (dalam shalat).,,503
senantiasa dibaca oleh Nabi ffi tersebut adalah qunut yang terkenal itu.
Di samping itu, Anas ,"S tiaak mengatakan, ,,Rasulullah Di samping itu, Abu Bakar, Umar, Utsman, Ali, Al-Bara' bin Azib, Abu
ffi terus
menerus qunut sesudah ruku' sambil mengeraskan suaranya Hurairah, Abdullah bin Abbas, Abu Musa Al-Asy'ari, Anas, dan selain
membaca,
'Allahummahdinii t'iiman hadait ...' dan seterusnya, lalu mereka telah melakukan qunut."
orang-orang di
belakangnya mengucapkan amin." sementara tidak disangsikan
ragi Argumentasi ini dapat dijawab dari beberapa segi:
bahwa ucapan beliau ffi:
Pertama, Anas 46 telah mengabarkan bahwa beliau ffi melakukan
s02 Takhrij (penyebutan qunut pada shalat Shubuh dan Maghrib, seperti disebutkan Imam Al-
sumber dan penjelasan derajat) hadits ini telah dikemukakan
terdahulu pada catatan kaki no. 39s (buku ini), dan ia adarah hadits Bukhari. Beliau ^S, tiaat mengkhususkan qunut pada shalat Shubuh.
s03 shahih.
HR. Ar-Bukhari, 3/59, Kitab Ar-Amar fii Ash-Sharah, Bab
Maa yunha min Ar-Karam fii Ash_ Demikian juga disebutkan Al-Bara' bin Azib tanpa ada perbedaan. Lalu
Shalah, Kitab Tafsir Surah Al-Baqarah, Bab euumuu Lillahi
eanitin, Mustim, no. 539,
Kitab Al-Masajid, Bab rahrim Al-Katam fii Ash-Shatah, Atrirmidzi,
atas dasar apa sehingga qunut dikhususkan pada shalat shubuh?
no. 405, Kitab Ash_
shalah, Bab Maa Jaa'a fii Naskhir Karam fii Ash-sharah, Kitab
wamin surah Ar-Baqarah, Abu Dawud, no. 949, Kitab Ash-sharah,
rafsir, no. 2989, Bab Jika Anda berkata, "Qunut Maghrib telah monsukh (dihapus)",
Bab An-Nahyu Anir
Kalam fii Ash-Sharah, dan An-Nasa'i, 3/'rg, Kitab As-sahwi,
Bab Ar-Karam fii Ash_sharah, maka lawan pendapat Anda dari ulama Kufah berkata, "Demikian juga
halnya qunut Shubuh tanpa ada perbedaan." Tidaklah Anda

390 zadut Ma,ad -Jitid 1


mendatangkan satu hujjah untuk menunjukkan penghapusan qunut dimana dia menyebut Ubaidah padahal seharusnya adalah Manshur.
Maghrib melainkan hujjah itu menjadi dalil penghapusan qunut shubuh. Siapakah yang luput dari kesalahan seperti ini di kalangan ahli hadits?
sekali-kali, Anda tidak mampu menegakkan dalil yang menunjukkan
penghapusan qunut Maghrib dan penetapan qunut Shubuh. Ketiga, Anas +$o telah mengabarkan bahwa mereka (para sahabat)
tidak melakukan qunut. Permulaan qunut adalah qunut Nabi H
Jika Anda berkata, "Qunut Maghrib adalah qunut nazilah (karena mendoakan kecelakaan kepada suku Ri'lin dan Dzakwan. Dalam Ash-
peristiwa tertentu), bukan qunut rawatib (terus menerus)," maka lawan Shahihain, dari hadits Abdul Azizbin Shuhaib, dari Anas, beliau berkata,
pendapat Anda dari ahli hadits berkata, "Benar demikian, namun seperti "Rasulullah ffi mengutus tujuh puluh laki-laki untuk suatu keperluan,
itu pula qunut shubuh, tak ada perbedaan. Lalu apa perbedaan antara mereka ini biasa disebut Al-Qurra (para penghapal Al-Qur'an). Lalu
keduanya?" Mereka menambahkan, "Faktor yang menunjukkan bahwa mereka dihadang oleh dua kampung dari bani Sulaim, yaitu Ri'lin dan
qunut shubuh adalah qunut nazilah bukan qunut rawatib, yakni bahwa Dzakwan, tepatnya dekat sumur yang disebut sumur Ma'unah. Para
Anas sendiri telah mengabarkan hal itu. sementara landasan kalian utusan itu berkata, 'Demi Allah, kami tidak bermaksud mengusik kalian,
tentang qunut rawatib adalah Anas. padahal, Anas telah mengabarkan akan tetapi kami hanya akan lewat untuk melaksanakan keperluan
bahwa pernah ada qunut, kemudian ditinggalkan oleh beliau ffi. Dalam Rasulullah ffi.'Namun kaum itu membunuh mereka. Maka Rasulullah 4€
Ash-shahihoin, dari Anas, beliau berkata, "Rasuluilah ffi qunut satu mendoakan kebinasaan atas mereka selama satu bulan pada shalat
bulan mendoakan kebinasaan satu kampung di antara kampung- Shubuh. Itulah awal mula qunut. Sebelumnya kami tidak pernah
kampung Arab, kemudian beliau ffi meninggalkannya.', qunut."5o4
Kedua, bahwa syababah meriwayatkan dari eais bin Ar-Rubayyi', Hal ini menunjukkan bahwa bukan termasuk petunjuk beliau BE
dari Ashim bin sulaiman, ia berkata, "Kami berkata kepada Anas bin qunut terus menerus. Perkataan Anas, "ltulah awal mula qunut" dan
Malik, 'Ada satu kelompok yang mengklaim bahwa Nabi ffi terus perkataannya, "Beliau ffi qunut satu bulan lalu meninggalkannya,"
menerus qunut pada shalat shubuh.' Maka beliau berkata, 'Mereka merupakan dalil bahwa qunut yang dimaksud Anas adalah qunut
dusta, hanya saja Rasulullah W qunut satu bulan mendoakan nazilah. Dan ini pula yang beliau batasi selama satu bulan. Hal ini sama
kebinasaan atas satu kampung dari kampung-kampung Arab'." Meski dengan qunut beliau ffi pada shalat Isya selama satu bulan. Dalam Ash-
Qais bin Ar-Rubayyi' dinyatakan dha'if (lemah) gleh yahya bin Ma'in, Shahihain, dari Yahya bin Abi Katsir, dari Abu Salamah, dari Abu
akan tetapi sebagian ahli hadits menggolongkannya sebagai perawi Hurairah q$b, bahwa Rasulullah &8 qunut pada shalat Isya selama satu
tsiqah (terpercaya). Kedudukannya tidak lebih rendah dari Abu Ja,far bulan, beliau ffi mengucapkan dalam qunutnya:
Ar-Razi. lalu mengapa Abu Ja'far dijadikan hujjah sehubungan dengan
perkataannya, "Beliau ffi terus menerus qunut hingga meninggaldunia,,,
sementara Qais tidak dijadikan hujjah padahal dia lebih tsiqah -l'pr;,t,t(* G* ei'"^.;,lt,UitG.4,jt it r+t
;+ntJw#t'c'y#A ti''@t,+pi:;"r*
(terpercaya) daripada Abu Ja'far, atau minimal keduanya sama?
Padahal mereka yang melemahkan Abu Ja'far lebih banyak daripada
yang melemahkan Qais. Perihal kelemahan eais hanya diketahui dari
Yahya disertai penjelasan sebab kelemahannya. Ahmad bin Sa'id bin
i) ;,#'e, ;* t4Gt';ilt,;a tr;,tfu, i*t
Abi Maryam berkata, "Aku bertanya kepada yahya tentang eais bin Ar-
Rubayyi', maka beliau berkata, 'Dia perawi dha,if (lemah), haditsnya
"Ya Allah, selamatkanlah Al-Walid bin Al-Walid. Ya Allah,
selamatkanlkah Salamah bin Hisyam. Ya Allah, selamatkanlah
tidak ditulis, dia biasa menceritakan hadits dari Ubaidah padahal hadits
tersebut dia terima dari Manshur'." cacat seperti ini tidak dapat
dijadikan alasan untuk menolak riwayat seorang perawi. Karena HR. Al-Bukhari, 21408, 71296 dan 297, dan Muslim, no. 677. Hadits ini telah disebutkan
terdahulu.
maksimal daripada cacat itu bahwa dia keliru dalam menyebut nama,

392 Zadul Ma'ad 1


Ayyasy bin Abi Rabi'ah. Ya Allah, selamatkanlah orang-orang lemah Sanad ini meski tidak layak dijadikan hujjah, akan tetapi hadits
dari kalangan kaum Mukminin. Ya Allah, berilah tekanan keras tersebut tetap shahih ditinjau dari segi makna. Karena qunut adalah doa.
terhadap Mudhar. Ya Allah, timpakan pada mereka tahun-tahun Sementara telah diketahui bahwa Rasulullah ffi tidak mengerjakan satu
seperti tahun Yusut'." shalat fardhu pun melainkan berdoa padanya, seperti telah dijelaskan.
Abu Hurairah q$6 berkata, "Pada suatu
hari beliau SE tidak lagi Inilah sebenarnya yang dimaksud oleh Anas dalam hadits Abu Ja'far Ar-
mendoakan mereka. Maka aku bertanya kepadanya mengenai hal itu Razi, dengan catatan apabila benar beliau ffi terus menerus qunut
dan beliau menjawab, 'Apakah engkau tidak melihat mereka telah hingga meninggal dunia. Kami memang tidak ragu dan sangsi akan
kembali?"'505 Qunut beliau &8 pada shalat Shubuh sama dengan qunut kebenarannya. Yaitu, doa Nabi ffi terus berlangsung pada shalat
ini tanpa ada perbedaan. Sama-sama dilakukan karena peristiwa yang Shubuh hingga beliau meninggal dunia.
terjadi dan menimpb mereka. Oleh karena itu Anas membatasinya Keempat, jalur-jalur periwayatan hadits Anas menjelaskan apa yang
selama satu bulan. dimaksud dan membenarkan safu sama lain tanpa ada kontradiki. Dalam
Diriwayatkan dari Abu Hurairah ,i$b, bahwa Nabi &E juga qunut Ash-Shohihoin, dari hadits Ashim Al-Ahwal, ia berkata, "Aku bertanya
untuk orang-orang itu pada shalat Shubuh selama satu bulan. Kedua kepada Anas bin Malik tentang qunut pada shalat. Beliau menjawab,
riwayat ini shahih. Pada pembahasan terdahulu disebutkan hadits 'Pernah ada qunut'. Aku berkata, 'Apakah sebelum ruku' atau
Ikrimah dari Ibnu Abbas, "Rasulullah ffi qunut selama satu bulan sesudahnya?' Beliau menjawab, 'Sebelum ruku'. Aku berkata, 'Sungguh
berturut-turut pada shalat Zhuhur, Ashar, Maghrib, Isya, dan Shubuh." fulan mengabarkan kepadaku darimu, bahwa engkau mengatakan qunut
Riwayat ini dikutip oleh Abu Dawud serta ahli hadits lainnya. Dan ia sesudah ruku'. Beliau berkata, 'Dia dusta'. Sesungguhnya aku hanya
adalah hadits shahih.506 mengatakan, 'Rasulullah ffi qunut sesudah ruku' selama sebulan'."508

Ath-Thabrani meriwayatkan dalam kitabnya Al-Mu'jam, dari hadits Sebagian kelompok menduga hadits ini memiliki cacat karena
Muhammad bin Anas, Muthanif bin Tharif menceritakan kepada kami, menyendirinya Ashim dalam menukil riwayat ini. Sementara semua
dari Abu Al-Jahm, dari Al-Bara' bin Azlb, "Tidaklah Nabi ffi perawi yang menukil hadits itu dari Anas menyelisihinya. Mereka berkata,
mengerjakan shalat fardhu melainkan qunut padanya."507 Ath-Thabrani "Ashim seorang perawi sangat tsiqah (terpercaya), hanya saja dia
berkata, "Tidak ada yang meriwayatkannya dari Mutharrif kecuali menyelisihi sahabat-sahabat Anas mengenai tempat dua qunut. Seorang
Muhammad bin Anas." hafizh (pakar) bisa saja keliru dan kuda cekatan bisa saja tersandung.
Mereka menghikayatkan dari Imam Ahmad tentang cacat hadits itu. Al-
Atsram berkata, "Aku bertanya kepada Abu Abdillah-yakni Imam
HR. Al-Bukhari, 21410, Kitab Al-lstisqa', Bab Du'a An-Nabi ffi, 't1'atfra Alaihim Siniin
Ahmad bin Hambal-, 'Apakah ada seseorang meriwayatkan pada hadits
Kasiniin Yusuf, Kitab Jihad, Bab Ad-Du'a Alaa Al-Musyrikin bil Hazimah wa Zalzalah,
Kitab Al-Anbiya', Bab Qaulillahi Ta'ala, 'Laqad Kaana fii Yusuf wa lkhwatihi Aayaatun Anas bahwa Rasulullah ffi qunut sebelum ruku' selain Ashim bin Al-
Lissa'ilin, Kitab Tafsir Surah Ali lmran, Bab Laisa Laka Minal Amri Syai'un, Kitab Tafsir
Ahwal?' Beliau menjawab, 'Aku tidak mengetahui seorang pun berkata
Surah An-Nisaa', Bab Qauluhu 'Fa'asaallahu an Ya'fuwa Anhum, Kitab Al-Adab, Bab
Tasmiyatul Walid, Kitab Ad-Da'awaat, Bab Ad-Du'a alaa Al-Musyrikin, Kitab Al-lkrah seperti itu selain dia'. Abu Abdillah berkata, 'Ashim telah menyelisihi
bagian pembukaannya, Muslim, no. 675, Kitab Al-Masajid, Bab lstihbab Al-Qunut Fii Jami'i mereka semua; Hisyam dari Qatadah dari Anas. At-Taimi dari Abu Mijlaz
Ash-Shalah, An-Nasa'i, 21201, Kilab Al-lftitah, Bab Al-Qunut fii Shalah Ash-Shubhi, lbnu
Majah, no. 1244, Kitab Al-lqamah, Bab Maa Jaa'a fii Al-Qunut fii Shalatil Fajr, dan Abu dari Anas, dari Nabi &8, bahwa beliau qunut sesudah ruku'. Ayyub dari
Dawud, no. 1442, Kitab Ash-Shalah, Bab Al-Qunut fii Ash-Shalawaat. Muhammad bin Sirin, ia berkata, 'Aku bertanya kepada Anas', serta
HR. Abu Dawud, no. 1443, Kitab Ash-Shalah, Bab Al-Qunut fii Ash-Shatawat, dan Ahmad,
Al-Musnad, 1/301. Sanadnya shahih seperti telah disebutkan.
Para perawi dalam sanad hadits ini tergolong fslgah (terpercaya), hanya saja Muhammad 508 Muttafaqun Alaihi, takhrijnya telah disebutkan terdahulu pada catatan kaki no. 494 (buku
bin Anas meski berstatus Shaduq namun sering menukil riwayat gharib (ganjil). Hadits ini ini). Makna 'dusta'dalam ucapan Anas adalah keliru. lni adalah bahasa penduduk Hijaz,
diriwayatkan juga oleh Al-Haitsami di kitab Majma' Az-Zawa'id, 21138, dari riwayat Ath- di mana mereka menggunakan kata dusta kepada makna yang lebih umum, mencakup
Thabrani di kitab A/-Ausafh. Beliau menyatakan, "Para perawinya tergolong tsiqah." kesengajaan dan kekeliruan.
Hanzhalah As-Sadusi dari Anas melalui empat jalur. Adapun Ashim, dunia. Seperti disebutkan dalam Ash-Shohihoin, dari Tsabit, dari Anas,
menukildari Anas bahwa dia berkata, 'Mereka dusta, hanya saja beliau $f ia berkata, "Aku senantiasa shalat mengimami kamu sebagaimana
qunut sesudah ruku' selama satu bulan'. Ditanyakan kepadanya, i Rasulullah ffi shalat mengimami kami." Perawi berkata, "Adapun Anas
'Siapakah yang menukil riwayat itu dari Ashim'? Beliau menjawab, 'Abu melakukan sesuatu yang aku tidak lihat kamu melakukannya. Apabila
Mu'awiyah dan selainnya'. Dikatakan kepada Abu Abdillah, 'Bukankah beliau mengangkat kepalanya dari ruku', beliau tegak berdiri, hingga
semua hadits menyatakan qunut sesudah ruku'?' Beliau menjawab, ada yang berkata, 'Dia telah lupa', dan apabila beliau mengangkat
'Benar, semuanya dari Khufaf bin Iimaa' bin Rahdhah dan Abu kepalanya dari sujud, maka beliau diam, hingga ada yang bekata, 'Dia
Hurairah'. Aku bertanya kepada Abu Abdillah, 'Jika demikian, mengapa telah lupa'."s1O Inilah qunut yang senantiasa dilakukan Nabi ffi hingga
engkau memperbolehkan qunut sebelum ruku', padahal hadits shahih meninggaldunia.
menyatakan qunut sesudah ruku'?' Beliau menjawab, 'Qunut pada shalat
Merupakan perkara yang diketahui bersama, bahwa beliau ffi tidak
Shubuh sesudah ruku', pada witir sangat dianjurkan sesudah ruku'. Dan
diam pada saat berdiri lama tersebut, bahkan beliau menyanjung
barangsiapa qunut sebelum ruku' tidaklah mengapa berdasarkan
Rabbnya, memuji-Nya, dan berdoa kepada-Nya. Tentu ini bukan qunut
perbuatan para sahabat Nabi ffi dan perbedaan mereka, adapun pada
yang dibatasi selama satu bulan. Karena qunut tersebut adalah
shalat Shubuh maka dilakukan sesudah ruku'."
permohonan kebinasaan atas suku Ri'lin, Dzakwan, Ushayyah, serta
Maka dikatakan, termasuk perkara yang mengherankan, menganggap bani Lihyan, dan juga permohonan keselamatan unfuk orang-orang
cacat suatu hadits shahih ini yang disepakati keotentikannya, dan dinukil Mukmin yang tertindas di Mekah. Adapun pengkhususan ini pada shalat
oleh para perawi tsiqah (terpercaya), tsabit (kuat hafalannya), lagi huffazh Shubuh maka sesuai pertanyaan yang diajukan. Sesungguhnya materi
(pakar). Lalu berhujjah dengan hadits yang dinukil oleh para perawi pertanyaan berkaitan dengan qunut Shubuh, maka jawaban pun
seperti; Abu Ja'far Ar-Razi, Qais bin Ar-Rubayyi', Amr bin Ayyub, Amr bin diberikan sesuatu materi pertanyaan itu.
Ubaidah, Dinar, dan Jabir Al-Ja'fi. Sungguh sedikit sekali, orang yang
Di samping itu, beliau ffi memperpanjang shalat Shubuh melebihi
menganut suatu mazhab dan membelanya dalam segala sesuatu,
melainkan terpaksa menempuh metode seperti ini.
ffi membaca padanya 60 hingga 100 ayat.
shalat-shalat lainnya. Beliau
Sementara shalat beliau seperti digambarkan oleh Al-Bara' bin Azib,
Kami katakan, dan hanya kepada Allah tB tgmpat memohon taufik, "Ruku', i'tidal, sujud, dan berdirinya, hampir sama." Beliau ffi
hadits-hadits Anas semuanya shahih, saling membenarkan satu sama memperlama berdiri sesudah ruku' pada shalat Shubuh, tidak sama
lain dan tidak bertentangan. Qunut yang beliau sebutkan sebelum ruku' dengan apa yang beliau lakukan pada shalat-shalat lainnya. Dan sudah
bukan qunut yang beliau sebutkan sesudah ruku'. Qunut yang beliau diketahui, bahwa beliau ffi berdoa kepada Rabbnya, menyanjung-Nya,
batasi waktunya juga bukan qunut yang beliau sebutkan secara mutlak dan memuji-Nya, ketika melakukan i'tidal ini, sebagaimana disebutkan
(tanpa batasan waktu). Qunut yang beliau maksudkan sebelum ruku' pada hadits-hadits terdahulu. Inilah qunut beliau ffi tanpa ada keraguan.
adalah memperlama berdiri untuk membaca (surah). Inilah qunut yang Kami tidak ragu dan sangsi bahwa beliau ffi terus menerus qunut
dimaksud oleh sabda Nabi ffi, "shalat paling utama adalah panjangnya (dengan arti seperti itu-penerj.) pada shalat Shubuh, hingga meninggal
qunut (berdiri)."50e Adapun qunut yang beliau sebutkan sesudah ruku' dunia."
adalah memperlama berdiri untuk berdoa. Nabi #8 melakukannya
Ketika lafazh 'qunut' dalam pengertian para fukaha dan manusia
selama satu bulan untuk mendoakan kebinasaan suatu kaum dan
secara umum, identik dengan doa terkenal, "Allahummahdinii fiiman
keselamatan kaum yang lain. Kemudian beliau ffi terus menerus
hadait... " dan seterusnya, lalu mereka mendengar bahwa Nabi ffi terus
memperpanjang rukun ini untuk doa dan pujian hingga meninggal
menerus qunut pada shalat Fajar (Shubuh) hingga meninggal dunia.

50s HR. Muslim, no. 756. Hadits ini telah disebutkan terdahulu. 510 HR. Al-Bukhari,21249, Muslim, no. 472, dan Ahmad, 3/226.
Demikian pula para Khulafa' Ar-Rasyidin dan selain mereka di
antara AlTirmidzi berkata, "Hadits hasan. Kami tidak mengetahui riwayat
sahabat. Maka orang-orang memahami 'qunut' daram perkataan para
dari Nabi ffi tentang qunut yang lebih baik dari ini." Al-Baihaqi
sahabat, menurut istilah mereka. Lalu tumbuhlah orang-orang yang
menambahkan sesudah lafazh:
tidak mengetahui selain itu, hingga mereka tidak lagi ragu bahwa t
Rasulullah }BE dan para sahabatnya terus menerus qunut (dalam
membaca doa 'Allahummahdini ...
-penerj.) pada
arti
shalat Shubuh.
4tr s ix't;
Pemahaman inilah yang disanggah oreh mayoritas ulama. Di mana 'Tidak akan hina orang yang berwali kepada-Mu,'
mereka berkata, "sungguh qunut ini bukan termasuk perbuatan
beliau
dengan tambahan lafazh:
BE yang terus menerus, bahkan tidak dinukil melalui riwayat yang akurat
bahwa beliau ffi pernah melakukannya.,,
Maksimal yang dinukil dari beliau ffi tentang qunut ini, bahwa
-.-tG U;'lS
beliau mengajarkannya kepada Al-Hasan bin Ali. seperti tersebut "Tidak akan mulia orang yang memusuhi-Mu."5'2
dalam
kitab A/-Mltsnad, dan kitab-kitab As-s unan yang empat. Al-Hasan
berkata, "Rasulullah $[ mengajariku beberapa kalimat yang aku ucapkan
Di antara dalil yang menunjukkan bahwa maksud Anas dengan
pada qunut witir: 'qunut sesudah ruku' adalah berdiri untuk berdoa dan memuji Allah i\if,
adalah riwayat Sulaiman bin Harb, Abu Hilal menceritakan kepada
,Se "*. ee'r,-|t;'*. e*l iiJJt
iI zl
kami, Hanzhalah (imam masjid Qatadah) menceritakan kepada kami-
,N. ,)-rs
-

aku katakan, dia adalah As-Sadusi-dia berkata, "Aku berselisih dengan

# *;,gv F e3,4;iw.o!{t,e$,;
Qatadah tentang qunut pada shalat Shubuh. Menurut Qatadah sebelum
ruku'. Sedangkan menurut pendapatku sesudah ruku'. Kami pun

1u;S 6., *
mendatangi Anas bin Malik dan menceritakan hal itu padanya. Maka
16,eU V jX.{ ty.ag &l S beliau berkata, 'Aku datang kepada Nabi &E pada shalat Shubuh. Beliau
takbir, ruku', mengangkat kepala dari ruku', kemudian sujud, kemudian
"Ya Allah, berilah hamba petunjuk pada orang_orang yang berdiri pada rakaat kedua, takbir, ruku', kemudian mengangkat
Engkau
beri petunjuk. Berilah hamba afiat pada ordng-orani
v""i Engkau
beri afiat. Jadikanlah hamba berwali pada orang-orang yang Engkau
kepalanya, lalu berdiri beberapa saat kemudian turun sujud'."513 Hadits

jadikan wali. Berilah berkah kepada hamba pada AtTirmidzi berkata, "Derajat hadits ini Hasan. Kami tidak mengetahuinya melainkan dari
api yanj Engkau jalur ini dari hadits Abu Al-Haura'As-Sa'di-namanya Rabi'ah bin Syaiban-. Dan kami
berikan. Lindungilah hamba dari apa yang Engkau tetapkan.
tidak mengenal riwayat dari Nabi ffi tentang qunut pada shalat witir yang lebih baik dari
sesungguhnya Engkau memberi keputusan dan tidak diberi ini. Para ahli ilmu berbeda pendapat tentang qunut pada shalat witir. Menurut Abdullah bin
keputusan. sungguh tidak akan hina orang yang Engkau jadikan Mas'ud bahwa qunut pada shalat witir berlaku selama setahun penuh. Lalu beliau memilih
qunut sebelum ruku'. Pendapat ini didukung oleh sebagian ahli ilmu dan menjadi
wali. sungguh Engkau Maha pemberi berkah, wahai Rabib kami pendapat Sufoan Ats-Tsauri, lbnu Al-Mubarak, lshak, dan para ulama Kufah ...."
dan En gkau M ah atin ggi. " 5 11 512
HR. Al-Baihaqi, As-Sunan Al-Kubra, Kitab Ash-Shalah, Bab Du'a Al-Qunut, 21209. Dan ia
adalah tambahan yang bagus.
513
Sanadnya dha'if (lemah). Karena kelemahan pada Abu Hilal Ar-Rasibi-namanya
511 HR. At-Tirmidzi, no. 464, Kitab Ash-Shalah, Bab Maa Jaa.a fii
Muhammad bin Sulaim Al-Bashry Ar-Rasibi-beliau perawi berstatus layyin (kurang
Al-eunut fii Al-witr, Abu akurat). Adapun Hanzhalah-yakni As-Sadusi-dinyatakan dhaif (lemah) oleh lmam
Dawud, no. 142s, Kitab Ash-Sharah, Bab Ar-eunut fii Ar-witr, rbnu
Majah, no. 1 17g, Kitab Ahmad. Beliau berkata, "Dia meriwayatkan dari Anas hadits-hadits munkar." Sementara
Al-lqamah, Bab Maa Jaa'a fii Ar-eunut fii Ar-witr, An-Nasa,i, stz$,
kit^,b eiyam Ar_Lair, lbnu Ma'in dan An-Nasa'i berkomentar, "Dia perawi lemah." Abu Hatim berkata, "Tidak
Bab Ad-Du'a fii Ar-wih, Ahmad, At-Musnad, 1/199 dan 200, Ad-Darimi,
11373, dan Ah_ kuat." Lalu lbnu Hibban berkata dalam kitabnya Adh-Dhu'afa-, "Hapalannya rancu di akhir
Thayalisi, 11101, dari jalur Buraid bin Abi Maryem, dari Abu Al-Haura.
As-sa,di, ia berkata, usianya hingga dia tidak tahu apa yang pernah diceritakannya. Haditsnya yang terdahulu
Al-Hasan bin Ari q,{p, berkata, "Rasuruilah ffi mengajariku beberapa
karimat untuk aku bercampur dengan haditsnya yang belakangan. Maka riwayatnya ditinggalkan oleh Yahya
ucapkan pada shalat witir ...." Sanadnya shahih. Dinyatakan shahih
oleh Al-Hakim, 3/172. bin Al-Qaththan."

39t Zadul Ma'ad


-Jiltd I Zadul Ma'ad
ini sama dengan riwayat Tsabit dari Anas. Dan ia menjelaskan
maksud
Anas tentang qunut. sebab beriau menyebutkannya sebagai
dalil bagi
mereka yang mengatakan beliau ffi qunut sesudah ruku,.
Maka berdiri
dan memperpanjang rukun i'tidal itulah yang dimaksud oleh Anas
dengan qunut. Dengan demikian, hadits-hadits Anas seruruhnya
mengarah kepada satu makna. Hanya kepada Allah kita
memohon
taufik. PASAT
Adapun riwayat-riwayat dari sahabat daram masarah ini
PETUNIUK BETTAU #g
dapat
dikelompokkan kepada dua macam: TENTANG SU|UD SAHWI
Pertama, quntit nazirah (karena peristiwa tertentu). seperti qunut
Abu Bakar fuh-Shiddiq & ketit<a kaum Muslimin berperang
melawan
Musailamah dan tatkala memerangi ahri kitab. Demikian juga
qunut
umar, dan qunut Ali saat beriau memerangi Mu'awiyah bersama Dinukil melalui jalur shahih bahwa beliau &E bersabda, "Hanya saja
penduduk Syam. aku adalah manusia seperti kalian, aku lupa sebagaimana kalian lupa,
Kedua, qunut mutlak. Maksud para perawi yang meriwayatkan apabila aku lupa maka ingatkanlah aku."514
dari
para sahabat adalah memperpanjang rukun i'tidal untuk Kelupaan beliau &E dalam shalat menjadi kesempurnaan nikmat
berdoa dan
memuji. Wallahu A'lam. O Allah ilHi atas umatnya dan kesempurnaan agama mereka. Agar mereka
mengikuti apa yang disyariatkan atas mereka saat lupa. Inilah makna
hadits munqathi' (terputus sanadnya) dalam kitab Al-Muwattha',
"Hanya saja aku lupa atau dijadikan lupa untuk menetapkan sltnnah."s7s

HR. Al-Bukhari, 11422, Kitab Ash-shatah, Bab Atrawajjuh Nahwa At-eiblah Haitsu
Kaana, Bab Maa Jaa'a fii Al-Qiblah waman Laa yaraa Al-l'adata Alaa Man sahaa
Fashalla ilaa Ghairi Al-Qiblah, Kitab As-sahwi, Bab ldza Shalla Khamsan, Kitab Al-Aiman
wannudzur, Bab ldza Hanatsa Naasiyan fii Al-l'adah, Kitab Khabar Al-wahid (dibagian
awal), Muslim, no. 572, Kitab Al-Masajid, Bab As-Sahwi fii Ash-Shalah wa As-Sujud Lahu,
AtTirmidzi, no. 392, Kitab Ash-Shalah, Bab Maa Jaa'a fii Sajdatai As-Sahwi, Abu Dawud,
no. 1020, Kitab Ash-Shalah, Bab ldza Shalla Khamsan, An-Nasa'i, 3/29, Kitab As-Sahwi,
Bab At-Taharri, dan lbnu Majah, no. 211,Kilab Al-lqamah, Bab Maa Jaa'a Fiiman Syakka
fii shalatihi
Fataharra Ash-Shawab, semuanya dari Abdullah bin Mas'ud, ia berkata,
"Rasulullah shalat (lbrahim bekata, "Betiau melebihkan atau mengurangi."), ketika telah
ffi
salam dikatakan kepada beliau, 'wahai Rasulullah, apakah terjadi sesuatu pada shalat?'
Beliau bersabda,'Apakah itu?'Mereka berkata, 'Engkau telah shalat begini dan begitu'."
Perawi berkata, 'Beliau ffi melipat kakinya dan menghadap kiblat lalu sujud dua kali,
kemudian memberi salam, kemudian menghadap kepada kami dan bersabda,
'Sesungguhnya apabila terjadi sesuafu tentang shatat niscaya aku akan
memberitahukannya kepada kalian. Hanya saja aku ini manusia, aku lupa sebagaimana
kalian lupa. Apabila aku lupa maka ingatkanlah aku. Apabila satah satah seorang di antara
kalian ragu dalam shalatnya, hendaklah ia memitih yang benar dan menyempurnakan
shalatnya afas dasar itu'." Adapun lafazh At-Tirmidzi berbunyi, ,,sesungguhnya Nabi ffi
shalat Zhuhur lima rakaat, maka dikatakan padanya, 'Apakah shalat telah ditambah?' Lalu
beliau ffi sujud dua kali sesudah salam."
HR. Malik, Al-Muwattha', 1/100, Kitab As-Sahwi, Bab Al-'Amat fii As-Sahwi, Sanadnya
Munqathi'(terputus). lbnu Abdil Barr berkata, "Aku tidak mengetahui hadits ini dinukil dari

400 ZadulMa'ad -Jitid l


* Tempat-Tempat Nabi ffi SuiuO Sahwi 'Demikianlah yang dilakukan Rasulullah &E kepada Lu-it.t'517 Riwayat
ini dinyatakan shahih oleh AlTirmidzi.
Beliau &E pernah lupa, dan dari sifat lupa ini terjadilah hukum-
hukum syar'i untuk umatnya yang lupa hingga hari kiamat. Beliau &€ Al-Baihaqi menyebutkan dari hadits Abdunahman bin Syimasah Al-
pernah langsung berdiri pada rakaat kedua dari shalat empat rakaat Mahri, ia berkata, "Uqbah bin Amir Al-Juhani shalat mengimami kami.
tanpa duduk untuk tasyahud. Ketika menyelesaikan shalatnya, beliau ffi Beliau berdiri padahal seharusnya duduk. Orang-orang pun berkata,
sujud dua kali sebelum salam, setelah itu beliau salam. 'subhanallah, subhanallah', namun beliau tidak duduk dan tetap
meneruskan berdiri. Ketika berada di akhir shalatnya, beliau sujud dua
Dari perbuatannya ini disimpulkan suatu kaidah, yaitu; Barangsiapa
rakaat sahwi dalam posisi duduk. Setelah memberi salam, beliau berkata,
meninggalkan salah satu bagian dari shalat yang tidak termasuk rukun
'sesungguhnya tadi aku mendengar kalian mengucapkan; subhanallah
karena lupa, maka ia harus sujud (sahwi) sebelum salam. Dari sebagian
jalur riwayat itu diimbil kaidah lain, yaitu; Barangsiapa telah memulai agar aku duduk kembali. Akan tetapi sunnah (dalam hal ini) adalah apa
yang aku lakukan'."518
rukun berikutnya maka tidak perlu kembali kepada bagian yang
ditinggalkan. Sebab ketika Nabi &E telah berdiri para sahabat bertasbih. Hadits Abdullah bin Buhainahsle lebih patut (diamalkan) karena tiga
Maka beliau ffi mengisyaratkan kepada mereka agar berdiri. poin:
Para ulama berbeda pendapat mengenai tempat bagi sujud ini. Pertama, ia lebih shahih daripada hadits Al-Mughirah. Kedua,
Dalam Ash-Shahihain, dari hadits Abdullah bin Buhainah, "bahwa kandungannya lebih tegas daripada hadits Al-Mughirah. Karena
beliau S€ duduk pada dua rakaat dari shalat Zhuhur, kemudian tidak perkataan Al-Mughirah, "Demikianlah yang dilakukan Rasulullah ffi."
duduk di antara keduanya. Ketika telah menyelesaikan shalatnya, beliau Bisa saja kembali kepada semua yang dilakukan Al-Mughirah. Artinya,
sujud dua kali, kemudian salam sesudah itu." Sementara dalam riwayat Nabi SE sujud karena kelupaan ini pernah sebelum salam dan pernah
yang disepakati Imam Al-Bukhari dan Muslim disebutkan, "Beliau takbir pula sesudah salam. Ibnu Buhainah meriwayatkan apa yang dia
pada setiap sujud, sementara beliau duduk sebelum memberi salam."516 saksikan dan Al-Mughirah meriwayatkan juga apa yang dia saksikan.
Dalam kitab Al-Musnad, dari hadits Yazid bin Harun, dari Al- Maka kedua perbuatan itu sama-sama diperbolehkan. Mungkin pula
Mas'udi, dari Ziyad bin Alaqah, ia berkata, "Al-Mughirah bin Syu'bah maksud Mughirah bahwa Nabi&8 tetap berdiri dan tidak kembali duduk.
shalat mengimami kami, ketika menyelesaikan dua rakaat, beliau berdiri Kemudian beliau 48 sujud sahwi. Ketlga, barangkali Al-Mughirah lupa
dan tidak duduk (untuk tasyahhud), orutg-o.hng yang dibelakangnya sujud sebelum salam dan dia melakukannya sesudah salam. Perbuatan
bertasbih, tapi beliau mengisyaratkan kepada mereka agar berdiri. ini bisa dimasuki sifat lupa, tapi hal serupa tidak mungkin dikatakan
Ketika selesai dari shalatnya beliau memberi salam. Kemudian beliau pada sujud sebelum salam. Wallahu A'lam. O
sujud dua kali dan memberi salam. Kemudian beliau berkata,
HR. Ahmad, Al-Musnad, 41247 , Abu Dawud, no. 1037, Kitab Ash-Shalah, Bab Man Nasiya
An Yatasyahhad, At-Tirmidzi, no. 365, Kitab Ash-Shalah, Bab Maa Jaa'a fii Al-lmam
Yanhadh. Adapun Al-Mas'udi adalah Abdurrahman bin Abdullah bin Utbah bin Mas'ud,
Nabi Sf baik dengan sanad lengkap maupun terputus kecuali melalui jalur ini. Dan ini
seorang perawi Shaduq namun hapalannya rancu sebelum kematiannya. Akan tetapi
adalah salah satu di antara empat hadits dalam kitab Al-Muwattha'yang tidak ditemukan
riwayatnya didukung perawi lain, yaitu Abdurrahman bin Abi Laila dari Asy-Sya'bi
di kitab lainnya baik dengan sanad lengkap maupun mursal."
516 sebagaimana dikutip At-Tirmidzi, no. 364. Dengan demikian derajat hadits itu adalah
HR. Al-Bukhari,3t74, Kitab As-Sahwi, Bab ldza Qama min Rak'atai Al-Faridhah, Bab Man hasan. Atas dasar ini At-Tirmidzi menggolongkannya sebagai hadits shahih seperti
Yukabbir fii Sajdatai As-Sahwi, Kitab Shifah Ash-Shalah, Bab Man Lam Yara At- dikatakan penulis (lbnul Qayyim).
Tasyahhud Al-Awwal Wajiban, Bab At-Tasyahhud fii Al-Awwal, dan Kitab Al-Aiman 518
HR. Al-Baihaqi, As-Sunan Al-Kubra, 21344, Kitab Ash-Shalah, Bab Man Sahaa Falam
Wannudzur, Bab ldza Hanatsa Naasiyan fii Al-Aiman. lmam Muslim, no. 570, Kitab Al-
Yadzkur Hatta lstatamma Qa'iman Lam Yajlis wa Sajada Lissahwi. Sanadnya shahih.
Masajid, Bab As-Sahwi fii Ash-Shalah, At-Tirmidzi, no. 391, Kitab Ash-Shalah, Maa Ja'a fii
Sajdatai As Sahwi Qabla At-Taslim, Abu Dawud, no. 1034, Kitab Ash-Shalah, Bab Man
519
Beliau adalah Ummu Abdullah, Abu Malik bin Al-Qisyb Al-Azdi berasal dari Azad
Qaama min Tsintain Walam Yatasyahhad, An-Nasa'i, 3/19, Kitab As-Sahwi, Bab Maa Syanu'ah. lbnu Sa'ad berkata, "Malik bin Al-Qisyb bersekutu dengan Al-Muthallib bin Abdu
Yafalu Man Qaama min Tsintain Walam Yatasyahhad, dan lbnu Majah, no. 1206 dan Manaf, lalu dia menikahi Buhainah, putri Al-Harits bin Abdul Muthallib. Lalu lahirlah
'1207, Kitab lqamah Ash-Shalah, Bab Fiiman Qaama min ltsnatain Saahiyan. Abdullah.

/lllc, 7^,{.,1 rili.l 1 Zadul Ma'ad lilid 1 4O3


PASAT

Nabi pada dua rakaat di antara dua


&E pernah memberi salam
shalat sore hari. Mungkin Zhuhur dan mungkin pula Ashar. Kemudian
beliau &8 berbicara lalu menyempurnakan shalat tadi. Setelah itu beliau
& memberi salam lalu sujud dua kali sesudah salam dan berbicara.
Beliau $lE takbir saat sujud dan takbir saat bangkit.520
Abu Dawud dan AlTirmidzi menyebutkan bahwa Nabi ffi shalat
mengimami mereka (sahabat). Lalu beliau $S sujud dua kali kemudian
tasyahhud dan salam.521At-Tirmidzi berkata, "Hadits ini hasan gharib."

HR. Al-Bukhari, 11469, Kitab Al-Masajid, Bab Tasybiik Al-Ashabi' fii Al-Masjid wa Ghairihi,
Muslim, no. 573, Kitab Al-Masajid, Bab As-Sahwi fii Ash-Shalah, dari hadits Abu Hurairah
ia berkata, "Rasulullah S shalat mengimami kami pada salah satu dari dua shalat
.;*o',
sore hari. Entah Zhuhur atau Ashar. Beliau memberi salam pada dua rakaat. Kemudian
mendatangi pokok kayu yang berada di sisi masjid. Beliau ffi bersandar padanya dengan
ekspresi marah. Di antara orang-orang yang hadir terdapat Abu Bakar dan Umar, namun
keduanya merasa segan berbicara kepada Rasulullah SE. Lat, orang-orang yang terburu-
buru telah keluar dari masjid. Mereka berkata, 'Shalat telah diringkas'. Maka Dzulyadain
berdiri dan berkata, 'Wahai Rasulullah, apakah shalat telah diringkas ataukah engkau
lupa?' Nabi $ melihat ke kanan dan ke kiri lalu bertanya, 'Apa yang dikatakan
Dzulyadain?' Mereka berkata, 'Dia benar, engkau tidak mengerjakan shalat kecuali dua
rakaat'. Maka Nabi & shalat dua rakaat lalu salam. Kemudian beliau takbir dan sujud.
Kemudian takbir dan mengangkat kepalanya. kemudian tabir dan sujud. Kemudian takbir
dan mengangkat kepalanya."
521
HR. AlTirmidzi, no. 395, Kitab Ash-Shalah, Bab Maa Jaa'a fii At-Tasyahhud fii Sajdatai
As-Sahwi, Abu Dawud, no. 1039, Kitab Ash-Shalah, Bab Sajdatai As-Sahwi Fiihima
Tasyahhud wa Taslim, dan An-Nasa'i, 3126, Kilab As-Sahwi, Bab Dzikr Al-lkhtilaf Alaa Abi
Hurairah fii As-Sajdatain. At-Tirmidzi berkata, "Hasan gharib." Al-Hafizh berkata dalam
kilab Al-Fath sesudah menyebutkan hadits ini. "Perkataan At-Tirmidzi, 'hasan gharib'
berkenaan dengan lafazhnya. Al-Hakim berkata, 'Shahih sesuai syarat syaikhain'. Namun
hadits ini dianggap dha'if (lemah) oleh Al-Baihaqi dan lbnu Abdil Barr serta selain
keduanya. Mereka menganggap adanya kekeliruan pada riwayat Asy'ats karena
menyelisihi riwayat huffazh (para pakar) yang menukil dari lbnu Sirin. Sebab riwayat
akurat dari lbnu Sirin dalam hadits lmran tidak menyebut tasyahhud. As-Siraj
meriwayatkan juga dari jalur Salamah bin Al-Qamah sehubungan dengan kisah ini. Aku
bertanya, kepada lbnu Sirin, "Bagaimana dengan tasyahhud?" Dia menjawab, "Aku tidak
mendengar apapun tentang tasyahhud." Demikian juga yang dinukil secara akurat dari

7^J..1 rr-r^J r:r:l { /|rlE


suatu hari, beliau ffi shalat laru salam
dan berbarik pergi. padahar
shalatnya masih tersisa satu rakaat. semua kelupaan yang bersifat penambahan pada shalat maka sujudnya
Maka Thalhah bin ubaidilah
menyusulnya dan berkata, "Engkau sesudah salam. Sedangkan bila terjadi dua jenis kelupaan sekaligus
lupa satu rakaat dari shalat.,, Beliau
48 kembali masuk masjid dan memerintahkan rnaka sujudnya sebelum salam."
Birar qamat. setelah itu
beliau w mengimami manusia sharat
satu rakaat. Riwayat ini disebutkan Abu Umar bin Abdul Ban berkata, "lnilah madzhab beliau (lmam
Imam Ahmad ,ii)F..522
Malik) tanpa ada perbedaan padanya. Menurutnya, apabila seseorang
suatu ketika, beliau #!i shalat Zhuhur sujud sahwi menyelisihi ketetapan di atas, seperti melakukan semua
rima rakaat. Maka ditanyakan
kepada beliau, "Apakah sharat terah sujud sesudah salam atau sebaliknya, maka tidak ada sanksi apapun
ditambah?,, Beriau barik bertanya,
"Mengapa demikian?" para sahabat atasnya. Karena menurut beliau, sujud sahwi masuk kategori keputusan
menjawab, ,,Engkau shalat lima
Beliau &g'pun sujud dua kali setelah qadhi berdasarkan ijtihadnya. Karena perbedaan atsar-atsar yang dinukil
';I?i,'.;r .ut"u-. Muttat'aqun dari Nabi &E serta perbedaan generasi salaf umat ini dalam masalah
tersebut.
Pada kali lain, beliau
ffi sharat Ashar tiga rakaat kemudian masuk ke
rumahnya. Orang_orang pun mengingatkannya. Adapun pendapat Imam Ahmad +i:- , dipaparkan oleh Al-Atsram,
Maka beliau ffi keluar "Aku mendengar Ahmad bin Hambal ditanya tentang sujud sahwi,
dan shalat mengimami mereka satu
rakaat kemudian saram. Kemudian
beliau & sujud dua kali lalu salam.s2a 'Apakah sebelum salam atau sesudahnya?' Beliau menjawab, 'Pada
sebagian tempat dilakukan sebelum salam dan pada sebagian tempat
Inilah keseluruhan riwayat yang dinukil
dari beliau ffi tentang lagi dilakukan sesudah salam. Sebagaimana Nabi ffi ketika salam pada
kelupaannya daram sharat. s"-*nyu
ada rima tempat. pada dua rakaat (padahal shalat empat rakaat-penerj.) maka beliau sujud
sebagiannya beriau ffi sujud seberum
salam dan pada sebagian lagi sesudah salam berdasarkan hadits Abu Hurairah +S pada kisah
sujud sesudah salam.
Dzulyadain. Barangsiapa salam pada tiga rakaat maka ia juga sujud
Imam Asy-Syafi'i l:,sa berkata, ,,semuanya sahwi sesudah salam berdasarkan hadits Imran bin Hushain.525
sebelum
salam.,,
Sementara Abu Hanifah piz berkara, ,,semuanya sesudah salam.,, Mengenai taharri (memilih yang diduga lebih benar-penerj.) maka sujud
Adapun Imam Marik 'i'it, berkata, "semua sahwinya sesudah salam berdasarkan hadits Ibnu Mas'ud. Sementara
kerupaan yang bersifat
pengurangan pada shalat berdiri pada dua rakaat (tanpa tasyahhud) maka sujud sahwi sebelum
maka sujudnya sebeiu- ,ulu,i, sedangkan
salam berdasarkan hadits Ibnu Buhainah. Sedangkan orang yang ragu
Kharid Ar-Hadza' merarui sanad
ini pada hadits rmran. Tidak ada padanya lalu memilih yang dia yakini maka ia sujud sahwi sebelum salam
ril ;:;;i
o";;; berdasarkan hadits Abu Sa'id A1-Khudri526 dan hadits Abdunahman bin
:x'J:l':i,;yi,x;ll,;v1,11"11::.,T::^ytn
adatah syadz (menyarahi. riwayat yant demikian tambahan dari Asv,ats
berkata, "Aku tidak r"ns1: o"r,*,
;ffiii. il;"#J]iil"ffi;.,^fflr1l; Auf."527
tuJvrr,nr;;;;; sujud sahwi adatah akurat.,,Akan
tetapi masalah tasyahhud pada sujud
."i,*i ol*[ir o"ri lbnu Mas,ud sebagaimana dikutip
Abu Dawud dan An-Nasa'i dari Ar-Mughiran.
o"rrli". pura dikutip oreh Ar_-Baihaqi
Al-Atsram berkata, "Aku bertanya kepada Imam Ahmad bin
Mughirah' Namun pada sanad keduaiya ,"ra"p"i 'x"r".ahan. dari Al-
ketiga hadits tentang tu"vll!.ro puo" Mungkin dikatakan bahwa Hambal, 'Bagaimana bila terjadi kelupaan pada selain tempat-tempat
.rlr;-.];ili' iitu oit urprtr.", ii* itu?' Beliau berkata, 'Sujud sahwinya semuanya dilakukan sebelum
kepada derajat hasan. Ar-Aila),beikata, ;(;;*g;;; ,"""ikkannya
itu tidakrah terralu jauh. Tasyahhud
5flffi;:l|j,,'fi?Xfit:il:fl .""".""'"r,,."iol,iil,ru,""n ro", nr""iij, ,ebasaimana
HR Ahmad' At-Musnad,6/40,1, dan Abu HR. Muslim, no.574, Abu Dawud, no. 10'18, An-Nasa'i, 3/26, Kitab As-Sahwi, dan lbnu
Dawud, no. 1023, KitabAsh-sharah,
Shalla Khamsan, dari hadits Mu,awiyah Bab rdza
Ui" uro"li Slnaonya snanin. Majah, no. 1275.
HR' Ar-Bukhari, 3175 dan 76, Kitab As-sahwi, HR. Muslim, no.571, AlTirmidzi, no.396, Abu Dawud, no. 1024, An-Nasa'i, 3127, dan
Bab rdza shara Khamsan, dan rmam
illilil.
no' 572 dan el, Kitab Ar-Masaj,o,
il i. :,lnwi rii Ash-sharah, oari hadits rbnu lbnu Majah, no. 1210.
HR. Ahmad, 1/190, At-Tirmidzi, no. 398, lbnu Majah, no. 1209, Al-Baihaqi, 2/332, dan Ath-
HR. Muslim, no. S74, dari hadits lmran Thahawi, 11432 dan 433. Para perawinya tergolong ts,gaf, (terpercaya). Dinyatakan
bin Hushain.
shahih oleh Al-Hakim, 11324, dan disetujui Adz-Dzahabi.

406 Zadut Ma,ad _Jitid 1


salam' Karena orang yang lupa
menyempurnakan kekurangan
shalatnva.' Beriau berkata pura, ,Karau dalam sujud dua kali." Inilah yang dikatakan Imam Ahmad, apabila menempuh
bukan ;ilr;; dari Nabi
niscaya menurutku semua sujud ffi, rretode taharri maka sujud sesudah salam.
sahwi dirakukan ."b"ir- saram,
ia masih merupakan rangkaian sharat, dan karena
Perbedaan taharri dan yaqin menurut beliau (lmam Ahmad) adalah;
sebelum saram. Akan tetapi aku
,"tu^.nyu d,akukan
katakan, semua yang dinukir dari bahwa orang shalat apabila berkedudukan sebagai imam lalu
ffi, bahwa beliau sujud padanya sesudah salam, beriau
rrlra melanjutkan shalat berdasarkan dugaan dan perkiraannya yang paling
tempat-tempat itu adarah sesudah -ut"u sahwi pada
saram, ."".*1", i"",rruun rainnya kuat, maka inilah yang disebut taharri. Pada kondisi demikian ia
sujud sahwinya sebelum salam,.,,
melakukan sujud sahwi setelah salam berdasarkan hadits Ibnu Mas'ud.
Dawud bin Ari berkata, "seseorang Adapun jika shalat sendirian, hendaknya melanjutkan shalat atas dasar
tidak boreh merakukan sujud
sahwi kecuali pada.lima tempat yangmana keyakinan lalu sujud sahwi sesudah salam berdasarkan hadits Abu Sa'id.
Rasulullah ffi sujud sahwi
Inilah metode mayoritas pengikut Imam Ahmad dalam menyimpulkan
madzhabnya.
Adapun masalah ragu, maka tidak
pernah terjadi pada diri beriau
ffi' Tapi beliau ffi memerintahkan agar seseorang Kemudian, dinukilpula dari beliau dua riwayat lain:
di atas apa yang diyakininya .e.tu"-.ngabaikanmembangun sharatnya Pertama, bahwa orang yang shalat senantiasa melanjutkan
keraguan. Dan sujud
sahwi padanya dilakukan seberum
saram. Imam Ah;; ,t!,8 berkata, shalatnya berdasarkan keyakinan secara mutlak (yakni al-yaqin). Dan ini
"Keraguan ada dua macam;
al-yaqin dan taharri.s2s Barangsiapa adalah pendapat Imam Asy-Syafi'i serta Malik.
kembali kepada al-yaqin maka
ia mengabaikan keraguan laru sujud Kedua, didasarkan kepada dugaan paling kuat secara mutlak (yakni
sebelum saram berdasarkan hadits
Abu sa,id Ar-Kiudri. Dan jika taharri).
kembali kepada taharri, maka ia
sujud sahwi sesudah salam berdasarkan
hadits Ibnu Mas,ud yang diriwayatkan Namun makna lahir dari pemyataan-pernyataan beliau menunjukkan
Manshur.
Hadits Abu sa'id yang dimaksud perbedaan antara syok (keraguan) dengan dugaan kuat lagi dominan.
adarah, "Apabira sarah seorang Dalam kondisi syok hendaknya kembali kepada al-yaqin. Sedangkan
antara kamu ragu daram sharatnya, di
dimana ia tidak tahu berapa rakaat pada kondisi kedua hendaknya kembali kepada taharri. Inilah yang
telah shalat, apakah tiga utu, empat, maka hendaklah ia
mengesampingkan keraguan dan menjadi inti jawaban-jawaban Imam Ahmad +V. Berdasarkan dua
meneruskan shalatnya berdasarkan kondisi ini pula dipahami kedua hadits di atas. Wallahu A'lam.
apa yang diyakininya, kemudian
ia sujud dua rakaat r"Uir-
salam.,,
Sedangkan hadits Ibnu Mas'ud Abu Hanifah 'u:'SZ berkata tentang Syok (keraguan), "Apabila hal itu
adarah, "Apabira sarah seorang terjadi untuk pertama kali maka hendaklah mengulangi shalat dari awal.
antara kamu ragu daram sharatnya, di
maka hendukruh iu
mana yang rebih benar, kemudian -"n.uri (taharri) Bila kondisi demikian terjadi berulang kali, bila ada padanya dugaan
ia sujud dua kari.,, Kedua hadits yang kuat maka hendaklah ia berpegang padanya. Tapi bila tidak ada
sama-sama diriwayatkan Imam ini
Ar-Bukhari dan Musrim. buh-
riwayat Ash-shahihoin disebutkan, ,,Kemudian rafazh dugaan demikian, maka hendaknya kembali kepada al-yaqin." {}
hendakrah saram raru
528
Maksud dari at-yaqin adarah meranjutkan
sharat dengan mengambir jumrah
misarnya seseorang ragu apakah minimar,
terah sharat
demikian ia harus memirih 3 rakaat t"r*" .3 atau 4 rakazt, maka pada kondisi
itrrur, yang secara meyakinkan
dikerjakan, adapun 4_ rat aat terah
masin-oir"gr;", Sedangkan tahani
berdasarkan keyakinan,
- paring. kuat tanpr"r,rrra adarah memirih
seorang ragu apakah terah sharat mengambir yang minimar. Misarnya
i, nrrr. ,""ritih' ,"n, di antara
3 atau 4 rakaat, maka
o'"n'ni u"*'l'i'"'"raniutkan.n.r.i,i"."l,sar
ffi,i:1fli,I#rJfl'fn pirihan itu.

408 ZadulMa,ad _Jilid 1


'l
PASAL

* Bukan Petunjuk Beliau BE Memejamkan Kedua Mata


Ketika Shalat
Bukan termasuk petunjuk beliau ffi memejamkan kedua matanya
ketika shalat. Pada pembahasan terdahulu disebutkan bahwa saat
tasyahhud beliau mengarahkan pandangannya ke ujung jarinya dalam
berdoa. Dan pandangannya tidak melewati isyaratnyasze (telunjuknya-
penerj.).

Imam Al-Bukhari menyebutkan dalam Shohih-nya, dari Anas & iu


berkata, "Pernah ada qirom (kain tipis yang memiliki warna dan
bergambar) milik Aisyah dE , dia jadikan sebagai tirai dalam
rumahnya. Maka Nabi ffi bersabda,'Hilangkanlah dariku qiram-mu ini,
karena sesungguhnya gambar-gombornya senantiasa tampak padaku
dalam shalatku'."530 Sekiranya beliau menutup kedua matanya tatkala
shalat, niscaya gambar-gambar itu tidak akan tampak bagi beliau ketika
beliau melaksanakan shalat. Tapi, berdalil dengan hadits ini untuk
menetapkan haltersebut masih perlu ditinjau kembali. Karena, apa yang
tampak bagi beliau BE dalam shalatnya memiliki dua kemungkinan;
mengingat gambar-gambar itu setelah melihatnya, atau melihat
kepadanya secara langsung. Kedua-duanya memiliki kemungkinan yang
sama.

Indikasi yang lebih jelas terdapat dalam hadits Aisyah qtk, , bahwa
Nabi &8 shalat memakai baju bergambar. [-alu beliau &E melihat kepada

HR. Ahmad, Al-Musnad, 4/3, An-Nasa'i, 3/29, dan Abu Dawud, no. 990, dari hadits
Abdullah bin Az-Zubair. Sanadnya hasan.
HR. 1/408, Al-Bukhari, Kitab Ash-Shalah, Bab ldza Shalla fii Tsaubin Mushallabin au
Tashawir Hal Tafsudu Shalatuhu, Kitab Al-Libas, Bab Karahiyah Ash-Shalah fii At-
Tashawir, dan Ahmad, Al-Musnad,3/151 dan 283.

TtArrl ll;'tA lili.l 1 A1 1


*i
mata kepala' Dari
gambar-gambarnya. Ketika selesai shalat, beliau ffi bersabda, "Bawalah saja penglihatan di sini adalah penglihatan dengan
disimpulkan bahwa
baju ini kepado Abu Jahm dan datangkan kepadaku anbijaniyah milik keseluruhan hadits-hadits ini dan yang lainnya dapat
Abu Jahm. Sesungguhnya baju ini telah mengganggu kosentrasiku dari beliau 48 tidat< memejamkan matanya dalam shalat'
shalatku tadi."531 Namun berdalil dengan hadits ini juga sama seperti Kemudian para fuqaha berbeda pendapat tentang
hukum
hadits sebelumnya. Karena maksimal hadits itu hanya menunjukkan memejamkan mata dalam shalat' Imam Ahmad dan selainnya
bahwa Nabi ffi secara kebetulan memandanginya, lalu pandangan itu menganggapnyamakruh(tidakdisukai).Merekaberkata,..Ituadalah
yang lain
menyibukkan dirinya. perbuatan orang-orang Yahudi'" Namun sekelompok ulama
membolehkannya dan tidak menganggap makruh'
Kelompok ini
Masalah tidak memejamkan mata saat shalat, juga tak diindikasikan
,,Boleh jadi perbuatan ini lebih menuniang tercapainya khusyu'
oleh hadits tentang perbuatan beliau ffi menoleh ke arah bukit saat berkata,
mengirim prajurit berkuda sebagai pengintai. Karena pandangan beliau yang merupakan ruh shalat, rahasia dan maksud utamanya'"
& tersebut untuk suatu keperluan demi perhatiannya terhadap urusan mata tidak
Pandangan yang benar dikatakan, "Apabila membuka
pasukan.
mengurangikhusyu,makahalitulebihutama.Tapibilamembukamata
Masalah yang sedang kita bicarakan mungkin diindikasikan hadits dapatmenghalangikhusyu',karenadiarahkiblatnyaterdapathiasan,
pada saat itu
tentang perbuatan Nabi W menjulurkan tangannya tatkala gambar atau hal-hal lain yang menyibukkan hati' maka
Iipastikan tidak makruh memejamkan mata' Pendapat
yang
melaksanakan shalat Kusuf (shalat gerhana) untuk mengambil tandan
(disukai) pada
anggur ketika beliau ffi melihat surga. Demikian juga ketika beliau SE menganggap memejamkan mata adalah mustahab
kondisi demikian lebih dekat kepada asas-asas syariat dan
maksud-
melihat neraka dan wanita penyiksa kucing di dalamnya. Dan ketika
maksudnya, dibanding pendapat yang menganggapnya
makruh'
meiihat si pemilik mihjanssz (tongkat yang berkeluk di kepalanya-
penerj.). Juga hadits tentang perbuatan beliau ffi mencegah hewan Wallahu A'lam. O
lewat di depannya. Penolakan beliau terhadap seorang pemuda dan
wanita. Serta ketika beliau memisahkan antara dua wanita. Demikian
pula hadits-hadits menjawab salam dengan isyarat kepada orang yang
memberi salam padanya tatkala beliau sedang.shalat. Karena beliau 3i5
hanya memberi isyarat kepada siapa yang dilihatnya. Begitu pula hadits
tentang gangguan setan saat shalat dan beliau ffi mencekiknya. Tentu

HR. Al-Bukhari, 11406 dan 4O7, Kitab Ash-Shalah, Bab ldza Shalla fii Tsaubin Lahuu
A'laam, Kitab Shifah Ash-Shalah, Bab Al-lltifaat fii Ash-Shalah, Kitab Al-Libas, Bab Al-
Akyisah wa Al-Khama'ish, Muslim, no. 556, Kitab Al-Masajid, Bab Karahiyah Ash-Shalah
fii Tsaubin Lahuu A'laam, Abu Dawud, no. 914, Kitab Ash-Shalah, Bab An-Nazhr fii Ash-
Shalah, An-Nasa'i, 2172, Ktlab Al-Qiblah, Bab Ar-Rukhshah fii Ash-Shalah fii Khamishah
Lahaa A'laam, dan Ahmad, Al-Musnad,6137,46, 177,199, dan 208. Anbijaniyah adalah
pakaian yang terbuat dari bahan wol, bergaris namun tidak bergambar. Termasuk jenis
pakaian tebal.
HR. Al-Bukhari, 21447 dan 448, dari hadits lbnu Abbas. Diriwayatkan juga lmam Muslim,
no. 904 dan 10, Kitab Al-Kusuf, Bab Maa Uridha Alaa An-Nabi fii Shalatil Kusuf min Amril
Jannah Wannaar, Ahmad,3/318 dari hadits Jabir. Diriwayatkan pula oleh lmam Ahmad,
Al-Musnad, 2i188, serta An-Nasa'i, 3/149, Kitab Al-Kusuf, Bab Al-Qaul fii As-Sujud fii
Shalatil Kusuf, dari hadits Syu'bah, dari Atha' bin As-Sa'ib, dari bapaknnya, dari Abdullah
bin Amr bin Al-Ash. Sanadnya shahih. Sebab Syu'bah mendengar dari Atha' sebelum
hapalannya rancu. Kemudian diriwayatkan lmam Ahmad, 41245, dari hadits Al-Mughirah
bin Syu'bah.

lL1, Tadr/. ltAz'ad lilid 1


ZadulMa'ad -lilid 1 413
PASAL
APA-APA YANG DIUCAPKAN
RASUTULTAH ffi KETTKA SELT,SAT
SHALAT, DUDUK BETIAU ffi SESUDAH
SHAIAT, DAN KETERGESAN\INYA
BERPINDAH DARI TEMPAT SHALATNYA,
SERTA APA-APA YANG
DI SYARU\TKANNYA KEPADA UMATNYA
BI,RUPA DZIKIR DAN QIRA'AH
SESUDAH SHATAT

Setelah selesai salam, beliau ffi beristighfar (memohon ampunan,


mengucapkan nilrl |;*\-ea) sebanyak tiga kali, lalu mengucapkan:

ft ;y6 )Yt
t; s- * :q,if^l' ebr,i-)tlJ t,ri -"rilJl
"io Allah, Engkaulah kesejahteraan, dari-Mu kesejahteraan,
Mahaberkah Engkau, wahai pemilik keagungan dan kemuliaan."S33
Beliau W tidak berdiam menghadap kiblat kecuali sekadar
mengucapkan kalimat itu. Bahkan beliau ffi bersegera menghadap
makmum. Beliau ffi biasa berbalik dari arah kanan dan kirinya. Ibnu
533 HR. Muslim, no. 591, Kitab Al-Masajid, Bab lstihbab Adz-Dzikr ba'da Ash-Shalah, At-
Tirmidzi, no. 300, Kitab Ash-Shalah, Bab Maa Yaquulu ldza Sallama min Ash-Shalah, Abu
Dawud, no. 1513, Kitab Ash-Shalah, Bab Maa Yaquulu Ar-Rajul ldza Sallama, An-Nasa'i,
3/68, Kitab As-Sahwi, Bab Al-lstighfar ba'da At-Taslim, lbnu Majah, no. 928, Kitab Al-
lqamah, Bab Maa Yuqaalu ba'da At-Taslim, dan Ahmad, Al-Musnad, 51275 dan 279, dari
hadits Tsauban ,:$6. Sehubungan dengan masalah ini dinukil pula dari Aisyah €l-, yang
dikutip lmam Muslim, no. 592.

lll6
Mas'ud berkata, ,,Aku melihat
Rasulullah B5 seringkali berbalik
kirinya." sementara Anas berkatu, ,aru, dari arah tidak ada yang dapat mencegah apa yang Engkau berikan, dan tidok
rebih banyak merihat Rasuluilah
B' berbalik dari arah kanannya.';h,*"r" ada yang membemberi apa yang Engkau cegah. Tidak akan
pertama terdapat daram Ash-
shahihain's34 sedangkan riwayat bermant'aat di sisi-Mu kedudukan orang-orang yang memiliki
t"arru terdapat daram shahih kedudukan."538
Muslim.s3s Kemudian Abdura-h
bin Amr berkata, ,,Aku merihat
Rasulullah Bg berbalik dari arah Beliau ffi biasa pula mengucapkan:
tunun iun kirinya pada sharat.,,s36
Beliau ffi menghadapkan wajahnya 6/
mengkhususkan satu sisi tertentu
shubuh, beliau &g duduk di tempat
kepada makmum tanpa
di antara mereka. Apabira selesai
shalat
* is,irir A:Uii ,Xi a,";.t it*r'at Yl -4Jl Y
{S 99

e^ s . 9l
4:j Y j 4irl Yl Y .,*r,.il 1$'lS i;'tS ,\g ,.".3
rr,ututnyu hingga matahari 6
terbit.537 -.Jl
Beliau B8 biasamengucapkan di berakang '- 'o
tl:> U[5
setiap sharat fardhu:
Y ,!At ;6t {., ,j;;it;i, i5r { C;UI// YI
s i -- t
* ii,i;ir ;i, J:ttii,Xi.*";,t ic;r"ar Yl i)l Y
4iJl Y!
-.Jl
.99

\3,9s$ +x\3,j"!;l qeyv arSt<r;; ;r u"trt,;'4,


ii-ur ,\$ |€ D
/>
o /g l/

"Tidak ada llah yang berhak disembah dengan benar kecuali Allah
+t+;*rr;i\ semata, tidak ada sekutu bogi-Nyo, milik-Nya kerajaan dan untuk-
Nyo sego/o pujian, dan Dia berkuasa atas segala sesuatu. Tidak ada
"Tidak ada llah yang berhak
disembah dengan benar kecuari daya dan kekuatan kecuali dengan Allah. Tidak ada sembahan
semata, tidak ada se.kutu bagi_Nga, Arah
milik_Nya t.roioon iri untuk_ sesungguhnya selain Allah. Kami tidak menyembah selain Dia, bagi-
Nya segala pujian, dan Dia int
uoro oto, ,"golo sesuatu. ya Allah, Nyo semuo nikmat, bagi-Nya semua karunia, dan untuk-Nya pujian
yang baik. Tidak ada sembahan sesungguhnya selain Allah. Kami
HR' Ar-Bukhari, 2r2go, Kitab Ash-sharah,
Bab Ar-rnfitar wa Ar_rnshiraf Anir yamin mengikhlaskan agama untuk-Nya meskipun orang-orang kafir tidak
Syimar' Musrim , no- 707,xitab straratui ML.#,i't"o Jaw^aazAr-rnshiraf wa an
an At-yamin wa an Asy_Syimrt,
no, b",Jr-J,"'^.:.ioor, Kftab Ash_shatah,min Ash_sharah
Inshiraf min Ash-sharah, An-Nasa'i, Bab
srgr,-Kiiro As-Sahwi, Bab Ar-rnshiraf Kaifa At_
Shalah, dan Ahmad, At_Musnad,
I tSeA,-lili,j;; min Ash_
HR' Musrim, no. 70g, Kitab. sharatur
;O HR. Al-Bukhari, 21275 dan 276, Kitab Shifah Ash-Shalah, Bab Adz-Dzikr Ba'da Ash-
Musafirin, g.b .Ju*r= Ar-rnshiraf Shalah, Kitab Ad-Da'awaat, Bab Ad-Du'a ba'da Ash-Shalah, Kitab Ar-Riqaq, Bab Maa
Al-yamin wa an Asv_svimar, min Ash_sharah ,an
oan nn_ruaJi, iiii,""o As_Sahwi Yukrahu min Qiil wa Qaal, Kitab Al-Qadr, Bab Laa Maani'a Limaa A'thaa Allahu, dan Kitab
Shatah. Adapun tituinry.. ,,Dari Bab At-tnshiraf min Ash_
'Bagaimana aku berbarik
As_Suiol-iu'i"*r,u,. aku bertanya Al-l'tisham, Bab Maa Yukrahu min Katsrati As-Su'al, Muslim, no. 593, Kitab Al-Masajid,
apabira sr,atat, aprt atiolii kepada Anas,
kananku atau dari arah kiriku?, Bab lstihbab Adz-Dzikr ba'da Ash-Shalah wa Bayaan Shifatihi, Abu Dawud, no. '1505,
'Adapun aku, aku "r"nRasutulah
r"nirrllrrg ;"tihat Kitab Ash-Shalah, Bab Maa Yaquulu Ar-Rajul ldza Sallama, dan An-Nasa'i, 3170 danT'1,
ill5""ff]"-ab' ffi berbatik dariarah
Kitab As-Sahwi, Bab Nau'un Akhar min Al-Qaul lnda lnqidha'Ash-Shalah, semuanya dari
HR rbnu Majah, no- 931. Kitab Ar-rqamah, hadits Warrad (sekertaris Al-Mughirah), ia berkata, "Al-Mughirah mengimlakkan kepadaku
Bab Ar-rnshiraf.min Ash_sharah,
Ar-Musnad' 2/174, 1go' dan 215, dan Ahmad,
adapun it^i"idaram riwayat untuk menulis surat kepada Mu'awiyah, bahwa Nabi ffi mengucapkan di belakang setiap
bin svu'aib, dari bapaknva, o"ri Imam Ahmad, dari Amr
iu["[r,yu:lil;d;, .Aku shalat fardhu ...."
dari arah kanannva dan kirinya, metihat Rasutu,ah
oun ,r,ilr'Jriilinir'.n"r"t tanpa ff
berbatik
Adapun lafazh, "laa yanfa'u dzal jaddi minka al jaddu", menurut Al-Khaththabi, 'Al-Jaddu'
sandar' dan aku merihatnvl minum aras kaki dan memakai
sehubungan dengan masarah
:;;;";;,ri dan duduk.,, Sanadnva hasan. bermakna kekayaan dan diartikan pula kedudukan. Sedangkan lafazh 'min' pada kalimat
ini oinut<iiffi'oll'i,"y"t, yang 'minka' bermakna 'badal' (pengganti). Penya'ir berkata, 'falaita lanaa min maa'i zamzam
Sanadnya hasan. Dari Hutb yang dikutip An_Nasa.i, 3/82.
lbnu Majah, no. 929. Sanadnya
Oitriip iiiir,l.,, 201, AbuDawud, no. 104.1, dan syurbatan mubarradatan baatat alaa Azh-Zham'an' maksudnya, 'aduhai sekiranya kita
537
fi"rr" "".
o}ri ,r,t *"r1.r,"y"*rnia(riwayat pendukung). memiliki pengganti air zamzam, satu tegukan yang dingin menghantar tidur malam dalam
HR Musrim, Ash-shahih. no. 670, keadaan puas. Sementara dalam kamus Ash-Shrhah disebutkan bahwa makna 'minka' di
kitab Ar-Masajid, Bab Fadhr
ba'da At-Fajr, dari hadits.lauir Ar-Jurus fii Musharahu
perawi bernama Simak
oin'samr]r#'6];#y. tergorong r,"..n irr"n, terdapat tempat ini adalah 'di sisi-Mu', yakni; tidak akan bermanfaat bagi pemilik
bin Harb. Oiriwa,lttanii,r"o,"n kekayaanikedudukan kekayaannya di sisi-Mu. Bahkan yang bermanfaat baginya hanyalah
On_,r".a,i, 3/80 dan 81.
amal-amal shalih."

416 Zadut Ma,ad _Jitid 1


suka.'53e

Abu Dawud menyebutkan dari Ali bin Abi Thalib ,l*[ 't tc; 41t ifi\#,(t,lA;'r rU S QrtCi'&l
buh*a
Rasulullah ffi apabila mengucapkan salam (pertanda selesai)
maka beliau ffi biasa mengucapkan:
shalat,
liL(r#'31'4(t'q 3 +:Se:,&1 ,3i $.,
,J:i;1 6'r ,L:?1 y, ,LfI y, ,ilft, -;tl iis ',qt'01 ry (r ,zq" 3 +:S g:'#t ,a;:3
-lq

Q.*t
,jf;t eIS i'r-;t eT ,&
r*i .ti y, ,C;1y, ,y A;yIS inL;r; gr,o.U S +:Se:'""*rlt,i'-iL.
.il Yl AJlY
-ol 6 .
,Q*t rif-,l, rt iyti )yt ti s-,g9\t, $l;st'u *6
"Ya Allah, ampunirah untukku apa yang
yang akan aku rakukan. Apa yang aku
terah aku rakukan dan apa ,ljs!'lt ft'at 'u;i'lt, gtrYAt 3;'^t ,7i!'lt ?tt'at
rahasiakan dan apa yang aku

?;'at :#
kerjakan terang-terangan. Apa yang aku
yang Engkau le.bih mengetahuinya daripada
berlebihan padanya, apa yi:rtt;i'ar,k )t
aku. bngkau yang
Terdahulu, Engkau yang Kemudian, tidak
ada llah )yang berhak 'Ya Allah, Rabb kami, Rabb
disembah dengan benar selain Engkau.,,sao segala sesuofu dan Pemiliknya, Aku
sebagai soksi bohruo sesungguhnya Engkau adalah Rabb Tunggal tak
Ini-adalah penggalan hadits Ari yang panjang
-
Muslimsal tentang doa iftitah beliau
diriwayatkan Imam ada sekutu bagi-Mu. Ya Allah, Rqbb kami Rabb segala sesuatu, aku
f& serta apa yang diucapkannya saat sebagai soksi bohura Muhammad adalah hamba dan rasul-Mu. Ya
ruku' dan sujud.
Allah, Rabb kami dan Rabb segala sesuatu, aku sebagaisoksi bahwa
Dalam riwayat Imam Muslim, hadits tadi hamba-hamba semuanya adalah bersaudara. Ya Allqh, Rabb kami
dinukil dengan dua versi,
yaitu: dan Rabb segola sesuatu, jadikanlah aku dan keluargaku ikhlas
Pertoma, Nabi ffi mengucapkan doa tadi kepada-Mu pada setiap saat dari perkara dunia dan akhirat, wahai
di antara tasyahhud dan
salam, dan inilah yang benar Pemilik keagungan dan kemuliaan. Dengarlah dan kabulkanlah.
Kedua, Beliau Allah yang Besar Mahabesar, Allah Cahaya langit dan bumi. Allah
ffi mengucapkannya sesudah salam. Barangkali yang Besar Mahabesar. Cukuplah Allah bagiku dan sebaik-baik
beliau ffi mengucapkannya di kedua tempat itu
A'lam.
sekaligus. Wallahu wakil. Allah Yang Besar Mahabesar. " Diriwayatkan juga oleh Abu
Dawud.5a2
Imam Ahmad meriwayatkan dari zaid bin
Arqam, bahwa dia Beliau ffi menganjurkan umatnya agar mengucapkan di akhir setiap
berkata, "Rasulullah ffi biasa mengucapkan
di akhir setiap shalat:
shalat:

HR. Muslim, no. 594, Kitab Ar-Masajid, Bab


rstihbab Adz-Dzikrba,da Ash_Sharah, dan
Dawud, no. 1s06, Kitab Ash-Stratair, eao Abu
rrlaa vaquuru Ar-Rajur rdza sailama, dan
Nasa'i, 3/69 dan 70, Kitab As-sahwi, eao An_
nt-ranrirf,an eao Adad At-Tahrir wa Adz_Dzikr
ba'da At-Taslim, dari hadits Abu Az_Zubair, HR. Abu Dawud, no. 1508, Kitab Ash-Shalah, Bab Maa Yaquulu Ar-Rajul ldza Sallama,
Ouri nOOrff"n bin Aa-Zubai.
HR Abu Dawud, no. 1509, Kitab Ash-sharah, dan Ahmad, Al-Musnad,4/369. Dalam sanadnya terdapat Dawud bin Rasyid Ath-Thafawi
Bab Maa yaquuru Ar-Rajur rdza sarama.
sanadnya shahih. Diriwayatkan pura oren
et-iiimiozi, Kitab Ad-Da,awaat, no.3419, dan Abu Bahr Al-Karmani Al-Bashri Ash-Sha'igh. Beliau tergolong perawi berstatus layyinul
beliau berkata, "Hadits ini hasan shahih.,, hadrfs (haditsnya kurang akurat) seperti dikatakan Al-Hafizh dalam kitab At-Taqrib.
HR. Muslim, no. 77 1, 201, dan 202. Kemudian perawinya dari Zaid bin Arqam adalah Abu Muslim Al-Bajali, tidak ada yang
menganggapnya tsiqah selain lbnu Hibban.

4f 8 Zadut Ma,ad
-Jilid 1
7adril Ma'arl lilid t 419
x rf 4iil Og semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Milik-Nya kerajaan dan untuk-
Nyo segolo pujian, dan Dia berkuasa atos segala sesuofu/ somo
"Mahasuci Altah.,, (33 kali) seperti isu.tt545
Dalam sifat yang lain dikatakan, "Tasbih 10 kali, tahmid 10 kali, dan
. tt i"er takbir 10 kali."5a6 Lalu dalam sifat lain disebutkan, "sebelas kali." Sifat
"Segala puji bagi Ailah.,, (33
1 dzikir ini dikutip Imam Muslim pada sebagian jalur hadits Abu Hurairah
kali), dan -lS, "Kolian bertasbih, bertahmid, dan takbir, di akhir setiap shalot
,, sebanyak 33 kali. Sebelos kali, sebelas koli, dan sebelas kali, yang
* YY
731 4!l demikian itu adaloh 33 kali."Sa7
"Allah Mahabesar.,, (33 kali) Menurut saya, sifat dzikir ini hanya berasal dari tafsiran sebagian
lalu digenapkan menjadi perawi. Karena lafazh hadits adalah, "Kalian bertasbih, bertahmid, dan
100 dengan kalimat:

* ir.j,rir ;j; il;t;j ,,i q;- i i:,= r,ar vl _^Jl


V
HR. At-Tirmidzi, no. 3410, Kitab Ad-Da'awat, Bab Kam Yusabbih ba'da Ash-Shalah, An-
Nasa'i, 3/76, Kitab As-Sahwi, Bab Nau'un Aakhar min At-Tasbih, dari hadits Zaid bin
Tsabit, ia berkata, "Beliau memerintahkan kami tasbih di akhir setiap shalat 33 kali,
memuji-Nya (tahmid) 33 kali, dan membesarkan-Nya (takbir) 33 kali." Perawi berkata,
o ,'^.'r,
t* zq ,-F "Seorang laki-laki Anshar bermimpi melihat seorang laki-laki berkata, 'Apakah Rasulullah
ffi memerintahkan kalian bertasbih di akhir setiap shalat 33 kali, memuji Allah 33 kali, dan
"Tidak ada lrah yang berhak takbir 43 kali?' Dia menjawab, 'Benar'. Orang itu berkata, 'Jadikanlah 25 kali dan jadikan
disembah dengan benar kecuari pula tahlil bersamanya'. Pagi harinya dia datang kepada Nabi 98 dan menceritakannya.
semata' tidak ada sekutu bagi-Nya, Arah
miri.k-Nyi keralaan dan bagi-Nya Maka beliau ffi bersabda, 'Lakukantah'." At-Tirmidzi berkata, "Hadits ini hasan shahih",
segala puji, dan Dia berkuaso dan benarlah apa yang dia katakan. Sehubungan dengan masalah ini diriwayatkan pula
atas'segala sesuatu.,,s#
dari lbnu Umar sebagaimana dikutip An-Nasa'i, 3/76, dan sanadnya kuat (valid).
sifat lain disebutkan, "Tokbir HR. An-Nasa'i, 3/51, Kitab As-Sahwi, Bab Ad-Dzikr ba'da AtTasyahhud, dari hadits Anas
,"rrr?:.'r?f 34 kali,,sehingga menjadi "Ummu Sulaim datang kepada Nabi ffi dan berkata, 'Wahai Rasulullah,
^:$i,, ia berkata,
ajarilah aku beberapa kalimat yang aku berdoa dengannya pada shalatku'. Beliau &
Dalam sifat yang rain disebutkan, bersabda,'Bedasbihlah kepada Allah 10 kali, bertahmidlah kepada-Nya 10 kali, dan
"Tasb ih. zs kari, tahmid bertakbirlah 10 kali, setelah itu bermohonlah akan kebutuhanmu.' Beliau berkata, 'Ya,
seperti itu, takbir sama seperti sama
itu, dan (doa berikut): Ya'." Sanadnya hasan. Diriwayatkan pula oleh An-Nasa'i, 3/73, Kitab As-Sahwi, Bab Adad
At-Tasbih Ba'da At-Taslim, dari hadits Abdullah bin Amr, ia berkata: Rasulullah *

* iS,i;ir 'ji J::tt'd,ij 4;,t i'* 3llr v1 if,j


bersabda: Ada dua perkara, tidaklah seorang Muslim menghitungnya melainkan ia akan
masuk surga. Adapun kedua perkara itu mudah namun amat sedikit orang yang
mengamalkan keduanya. Abdullah bin Amr berkata: Rasulullah ffi bersabda, "shalat lima
waktu. Kemudian salah seorang di antara kalian beftasbih di akhir setiap shalat sepuluh
2t kali, bertahmid sepuluh kali, dan bertakbir sepuluh kali ...," lalu disebutkan hadits
"94
,s.\9 c
o,'

"Tidak ada ltah yang berhak


t-> Js selengkapnya. Kemudian diriwayatkan At-Tirmidzi, Kitab Ad-Da'awaat, Bab Kam
Yusabbih ba'da Ash-Shalah, no. 3407, dan Abu Dawud, no. 5065, Kitab Al-Adab Bab fii
disembah dengan benar kecuati AtTasbih lnda An-Naum, dari hadits Syu'bah, dari Atha'bin As-Sa'ib, dari bapaknya, dari
Arah
Abdullah bin Amr. Sanadnya shahih. Sebab Syu'bah meriwayatkan dari Atha' sebelum
HR' Musrim, no' 5g7' Kitab^Ar-Masajid, hapalannya rancu.
Bab rstihbab Adz-Dzikr ba,da
Bayaan Shifatihi, dari hadits
.&. '""'-
Abu Hurairatt Ash_Sharah wa 547
HR. Muslim, no. 595, Kitab Al-Masajid, Bab lstihbaab Adz-Dzikir ba'da Ash-Shalah, dari
HR' Musrim' no' 5g6, Kitab.Ar-Masajid, Abu Hurairah, dari Rasulullah ffi, bahwa mereka berkata, "Wahai Rasulullah ffi, orang-
Bab rstihbab Adz-Dzikrba,da
Nasa'i' 3/75' Kitab As-Sahwi, Ash-sharah, An_ orang kaya telah mengambil semua derajat tinggi dan kenikmatan abadi." Redaksinya
eao Arau;un ;"*-n", ,," Adad
3409' Kitab Ad-Da'awaat- Bab Arrasbih, At-Tirmidzi, no. sama dengan hadits Qutaibah dari Al-Laits, hanya saja dalam hadits Abu Hurairah
Kam ir."uuil"i"a" Ash-sharah,
Uirah, dari Rasuruilah e,^ll_o"til.,G;;;;"";ensiring dari hadits Ka,ab bin terdapat idraj (perkataan perawi yang disisipkan dalam hadits) dari perkataan Abu Shalih,
(atau pelakunya) di
yans tioar-kec-ewa orans yaitu, "Kemudian orang-orang fakir kembali ...," hingga akhir hadits, lalu ditambahkan
ffi:n*t;r1p*rr"ya
akhir.utifrrn;ut fardhu: 33 tasbih, 33 tahmid,
dan pada hadits, "Suhail berkata, 'sebelas kali, sebelas kali, dan sebelas kali, jadilah jumlah
semuanya 33 kali'."

42O Zadut Ma,ad _ Jitid I


ZadulMa'ad-lilid 1 421
takbir' diakhir settao
.sharat
masing-masing dari tasbih,
sebanyak 33 kari.,, Maksudnya bahwa
tahmid, ian takbir dibaca sebanyak 33 kari. Dalam Musnad lmam Ahmad, dari hadits Ummu Salamah, bahwa
Yakni, ucapkanlah oreh karian,
.rtiunurrah, arhamdur,rah, dan beliau ffi mengajari putrinya Fathimah ketika datang meminta
Akbar, (masing-masing) 33 kali. Arahu pembantu, maka beliau ffi memerintahkannya, "Bertasbih kepada Alloh
Tafs.
m asi n s d i baca
ur i b 1
".u,
k" ; ; ;;;':11 J.:::,
_ ffilX saat akan tidur 33 kali, memuji-Nyo 33 kali, bertakbir kepado-Nyo 33
hadits itu dari Abu sharih "
a.-su.-].,. koli. " Dan apabila telah shalat Shubuh mengucapkan:
"*,,T1'.,1;;
Aou ,unn kami sebutkan
dengan tafsiran Abu Sharih selaras
senairi, ii mana dia berkata, ,,Ucapkanrah '\1 .i
;'Ji,Jff:'fL
-i
dun Attohu Akbart, nlnnnu
tiap-tiap
U iS i;gt{S Stutli ,xi e:";'t i;;'r'-lir ajt

^'.!l'#T!ll;n',
Adapun pengkhususan pada
antara dzikir-dzikir lain. Berbeda
11 kari tidak mem,iki padanan
di
*zg
.7 ,'
,co
# ^ ,U

d"ngu.rl;b"n'ui,"'iunn mem,iki "Tidak ado lloh yang berhak disembah dengan benar kecuali Allah
padanan' Demikian juga
10 kali mem,iki padanan, seperti
dalam hadits Abu Dzar, bahwa disebutkan semata, tidok ada sekutu bagi-Nya, milik-Nyo kerojaan, bogi-Nyo
nu.rtrttut ffi bersabjZ,'|aoronn irpo pujian, dan Dia berkuasa atas segola sesuatu," sebanyak 10 kali, dan
t ot F ai a r ( s h u
f:;Y;T :tr r!,;!,2:;,",
b u h ) d o t a mp o.,, i m
as i h m e t i p at

# i.er Xi; S,l.;-..lt ii a;; i


o9
,Xi i;.r,ar vi il ,{
,U S * iiigr lit lit;i,li d;,J'uic'r'^i)t:1i'dL\
"t* z,-y ,f J- ,^,,*-,
'Tidak ada lrah yang berhak ;J9
"-o,
disembah dengan benar kecuari
semata, tidok ada sekutu bagi_Nya, Arah
milik_Nya t"ro1o,on dan untuk_ 'Tidak ada llah yang berhak disembah dengan benar kecuali Allah semata, tidak ada
Nya segala pujian, Dia meighilupxon sekutu bagi-Nya, milik-Nya kerajaan dan untuk-Nya segala pujian, dan Dia berkuasa atas
d,an memtatikan, dan Dia
berkuasa otas segala sesuatu,, sega/a sesuatu,'
.
maka baginya setara dengan memerdekakan budak dari keturunan lsmail, ditulis
(Diucapkan) se.banyak 10
kari, niscoya dituriskan baginya untuknya 10 kebaikan, dihapus darinya 10 kejelekan, diangkat baginya 10 derajat, dia
kebaikan, dihapus darinya 10 10 berada dalam perlindungan dari setan hingga sore. Apabila ia mengucapkannya di sore
k"1"ie,ian,, diongkat untuknya hari, maka baginya sama sepefti itu hingga pagr." Sanadnya hasan. Kemudian
don harinyo itu seruruhnya b.rodo 70 derajat,
daram penlagaan dilaii setiap yans diriwayatkan lmam Ahmad, 51420, dari hadits Abu Ayyub melalui sanad shahih,
tidak disukai, dikowar dari setan, "Barangsiapa mengucapkan di pagi hari:

menimpanya (membahayakannya)
a* iarrc patut bagisuotu doso untuk
Allah." At-Tirmidzi berkata, *Hudits
pada hari itu kecuari syirik
kepada iS U: -i'r*tli, 3it'i ,ii d;;'i i:*'r'arrtiafl
iu* shahih.,,548

548
HR' At-Tirmidzi, no. 347, Kitab
€F' \ ' "t-$ zC JS J.
Ad-Da',awat, Bab 64. Daram
sanadnya terdapat syahr bin
'Tidak ada llah yang berhak disembah dengan benar kecuali Allah semata, tidak ada
iiliJ3;,iiiri;.f:J:r'^':T:l".tlri:l
hadits syahr bin
Hausyab, orri noorrrrir""'
mJiwavatran oatam
f",,lTilXt^"
datam At-Musnact,
Al-M u snad, 4t227.
4t227, dari
dari sekutu bagi-Nya, milik-Nya kerajaan dan untuk-Nya segala pujian, Dia menghidupkan dan
mematikan, dan Dia berkuasa atas sega/a sesualu,' (sebanyak 10 kali),
,:fi ;]ii#';l:mir,i"r.imurtre#l:il1u*#li#i::":,ii{,"tl::,#;
shatat datam posiii naiin i"tip,rt-iriii';i#;TiTfl:, maka Allah menulis untuknya sefrap satu ucapan itu 10 kebaikan, dihapus darinya 10
Dawud, no. 5017, dan tbnu
Majah, no. SeOZld*i'h"Oits
fr"i::ffrli::;,rff{r:lftr, kejelekan, Allah mengangkat karenanya 10 derajat, dan kalimat-kalimat itu baginya sepefti
Abu Ayyasy Az-Zuraqi, bahwa memerdekakan 10 budak, dan menjadi senjata baginya sejak awal siang hingga akhirnya,
Rasulullah & bersabda, ,,Barangsiapa mengucapkan
di pagi hari: dan dia tidak mengamalkan pada hari itu suatu amalan yang mengalahkannya. Apabila ia
mengucapkannya di sore hari maka sama sepefti itu."

422 Zadut Ma,ad _Jitid 1


lL9?
sesudah shalat Maghrib 10 kali.sae
Abu Hatim menyebutkan dalam kitab Shohih-nya, bahwa Nabi &
Dalam shahih rbnu Hibban, dari Abu biasa mengucapkan ketika selesai shalat:
Ayyub Ar-Anshari, secara
marfu' (dari Nabi ffi), "Barangsiapa mengucapkan 'ac,t
ketika pagi hari, ,raa
ilaaha illallah wahdahu laa syariika lahu,
lahul mulku walahul homdu &15 ,&i1
a. J';t+ ,:$r A: 4. &ifiiu
wahuwa alaa kuili syoi'in qadiir' (tidak

u !6r,t,r;1 ;y iar ,iv w :;+ 4 ,$q3


ada lrah yang berhakdisembah
dengan benar kecuali Alrah semata, tidak
ada sekutu bagiNya,milik-Nyo
kerajaan, untuk-Nya segara pujian, dan
Dia Maha n"riuoro
\eG\ '3, *l,iS ,3#.'c !r,!;fS
atas segara
sesuatu) sebanyak 70 kari, maka ditulis
kalimat itu 10 kebaikan. Dihapus darinya
untuknya, dengan sebab karimat_ ,ALL;
70 kejetekan. Diangkat baginya
10 t6
derajat. Dan karimat-karimat rt'u baginya
merdekakan 4 budak. serta menjadi penjaga
setara dengan me_
baginya daripada setan
"talt
ti're'l S rL),i q F YJ .*;i
lingga
sore' Barangsiapa mengucapkonnyo seterah
sharat Maghrib maka "Ya "*t,-lu ,rrrfnr*J, ;r*t
Allah, pterbaiki-lah nr")b, yans Engkau
baginya sama seperti itu hingga Shubuh.,,sso jadikan pelindung urusan hamba. Dan perbaikilah untuk hamba
Demikian pula, telah
disebutkan dalam doa iftitah Nabi dunia hamba yang Engkau jadikan podanya kehidupan hamba. Yo
&, yaitu mengucapkan ,Allahu Akbar,
10 kali, 'Alhamdurilah' 10 kari, 'subhanaflah, Allah, hamba berlindung kepada-Mu dengan keridhaan-Mu dari
10 kari, ,raa ilaha illallah,
10 kali, dan 'istighfar' kepada Ailah 10 kari. kemurkaan-Mu. Hamba berlindung dengan ampunan-Mu dari
Juga mengucapkan
'Allahumaghfirli wahdini warzuqni' siksoon-Mu. Dan hamba berlindung kepada-Mu dari-Mu. Tidak ada
10 kari, berrindung dari sempitnya
tempat Hari Kiamat 10 kari. pengurangan pencegah apa yang Engkau berikan, tidak ada pemberi apa yang
hingga 10 kari daram dzikir
dan doa sangatlah banyak. Adapun it tuti Engkau cegah, dan tidak bermanfaat kedudukan orang yang
tidak disebutkan daram
riwayat-riwayat kecuali di sebagian jalur memiliki kedudukan di sisi-Mu. "551
hadits Abu Hurairah terdahulu.
Wallahu A'lam.
Al-Hakim menyebutkan dalam kitabnya, Al-Mustadrak, dari Abu
Ayyub, bahwa beliau berkata, "Aku tidak pernah shalat di belakang
Nabi kalian ffi, melainkan aku mendengarnya ketika selesai shalat
HR. Ahmad, At-Musnad,,6/29g,,dalam sanadnya
terdapat Syahr bin Hausyab. Bagian mengucapkan:
pertama hadits ini adarah. shahih,
diriwayatkan imam nr-Bukh ari, 111101
Musrim' no' 2727' dari hadits nti dan 103, dan
'& oatrwa iutnirut, -ungeruhkan apa yang didapatinya
dari bekas penggilingan dl tangannya.
maka Fathimah pun berangkui tupi tiout
bertemu Aisyah dan dia pun mengabarkan
L"r, oio"i""gr.an kepada Nabi ft pira tawanan,
,"n"rrr,un Rasutuilah &8.-iair,iran n"nyu
maksudnya. Ketika Nabrr"ff Jaiung, ni"vut,
,*iS #i dt ,d? c.i;S Qqa; 4 *ti.iltr
mengabarkan kedatansan Fathimah tepaoa
Oeriar. vrr, Nlil $il#r;Trada kami
sementara kami telah bersiap di tempat
tidur. Kami pun henoat.nerOiri
bersabda,'tetaptah pada,.kondisi ka)ian., Nabi ffi
e;tir, *;;;r;;-il#"L",ii"iinss",tu
"i,nrn
mendapati rasa dingin kakinya di atas
dadaku, x"ruoirn beriau bersabd a,Maukah HR. lbnu Hibban, no. 541 dari hadits lbnu Abi As-Surri, ia berkata, dibacakan kepada
berdua aku tuniukkan yang te.bih baix karian Hafsh bin Maisarah sementara aku mendengar, ia berkata, Musa bin Uqbah menceritakan
aari ipi y)ng katian minta kepadaku? Apabila
kalian telah bersiap di tempat tidur, hendakhn kepadaku, dari Atha'bin Abi Marwan, dari ayahnya, bahwa Ka'ab bersumpah kepadanya
|aryn bertakbir kepada Ailah 34 kari,
bertasbih 33 kari, dan bertahmid 33 kari,
ia tiii tii bagi karian berdua daripada
atas nama Allah yang membelah lautan untuk Musa, sesungguhnya kami mendapati
o"n,"n kedua hadits tersebut Jior[rns seorang dalam taurat bahwa Dawud sang nabi alaihissalam apabila selesai shalat maka dia
5i#f;:[rnfli[]n n"oL nullyyro yans mengucapkan ...." lbnu Abi As-Surri, yaitu Muhammad bin Al-Mutawakkil adalah perawi
"r"r,
Mawarid Azh-zham'an, no.2341, Ahmad, lemah, sering keliru, dan memiliki sejumalh riwayat munkar. Disebutkan dalam Shahih
Ar-Musnad,5/415, Ahmad, Ar-Musnad, Muslim, no. 2720, dari hadits Abu Hurairah tanpa pengkaitan 'sesudah shalat', bahwa
Dalam sanadnya terdapat Abduilah or. 5t415.
i.'irv,'vr-xni perawi hadits dari Abu Ayyub. Tidak beliau Bf biasa mengucapkan, "Ya Attah, perbaikitah untuk hamba agama hamba yang
ada seorang pun yang menganggapnya tsijah
lainnya, semuanya orrl 'iri selain rbnu Hibban. Adapun perawi menjadi pelindung urusan hamba. Perbaikilah untuk hamba dunia hamba yang padanya
oiJrirrg puta
,l,,r"i"t oteh hadits Ummu Satamah kehidupan hamba. Perbaikilah untuk hamba akhirat hamba yang padanya tempat kembali
terdahulu, dan hadits rvru'adz_bin-Jatur
dalam kitab At-Targhib wa At-Tarhib, f
v.ng oikitip Ath-rhabrani. Ar-Mundziri berkata hamba. Jadikanlah kehidupan untuk hamba sebagai tambahan dalam segala kebaikan,
lZOfi, ,r'nuOnyu
n"run. dan jadikanlah kematian bagi hamba sebagai peristirahatan dari segala keburukan."

424 Zadut Ma.ad _Jitid 1


ZadulMa'ad-lilidl 425
li
,5* V {; Itr'vt dq O*r, 'e3ttS
,19-1€'11' Muhammad bin Himyar, dari Muhammad bin Ziyad Al-Alhani, dari Abu
Umamah. Diriwayatkan juga An-Nasa'i, dari Al-Husain bin Bisyr, dari
ui iyq; r r A\;,.;t i tWa. Muhammad bin Himyar.
Hadits ini dianggap shahih oleh sebagian ulama. Mereka berdalih
'Ya Allah, berilah ampunan kepada hamba atas semua kesalahan- bahwa Al-Husain bin Bisyr dikomentari oleh An-Nasa'i dengan ucapan,
kesalahan dan dosa-dosa hamba. ya Allah, berilah hamba nikmat, "laa ba'sa bihi" (tidak mengapa), dan di tempat lain dengan ucapan,
kehidupan, dan rizki, serta tunjukilah hamba kepada sebaik-baik "tsiqatun" (dia terpercaya). Adapun kedua orang yang bernama
amalan dan akhlak sesungguhnya tak ada yang memberi petunjuk Muhammad dalam sanad itu telah dijadikan hujjah oleh Imam Al-
kepada kebaikannya selain Engkau, dan tak ada yang memalingkan Bukhari dalam kitab Shohih-nya. Maka kelompok ini menyimpulkan
dari keburukanni a selain Engkau, .',552 bahwa hadits di atas sesuai gambaran shahih Imam Al-Bukhari.
Ibnu Hibban menyebutkan dalam Shohih-nya, dari Al-Harits bin Sebagian lagi menganggap hadits ini maudhu' (palsu). Abu Al-Faraj
Muslim At-Tamimi, ia berkata, "Nabi ffi bersabda kepadaku, ,Apabila Ibnu Al-Jauzi memasukkannya dalam kitabnya Al-Maudhu'of. Beliau
engkau selesai shalat shubuh, maka ucapkanlah sebelum berbicara; berdalih dengan Muhammad bin Himyar. Menurutnya, Abu Hatim Ar-
Allahumma Ajirni minannaar (ya Ailah rindungilah aku dari neraka), Razi berkata, "Dia (Muhammad bin Himyar) tidak dapat dijadikan
sebanyak 7 kali. Korena apabilo engkau meninggal pada harimu itur, hujjah." Sementara Ya'qub bin Sufyan berkata, "Dia tidak kuat." Sikap
niscaya Allah menulis untukmu perlindungan dari neraka. Dan apabila Ibnu Al-Jauzi diingkari oleh sebagian pakar hadits, dan mereka
engkau shalat Maghrib, ucapkanlah sebelum berbicara; Allahumma ajirni menganggap Muhammad seorang perawi tsiqah (terpercaya). Mereka
minannaar (Ya Allah, lindungilah aku dari neraka), sebanyak 7 kati. berkata, "Sungguh sangat jauh kemungkinan bila haditsnya maudhu'
Karena apabila engkau meninggal pada malammu itu, niscaya Allah (palsu)." Beliau bahkan dijadikan hujjah oleh orang terkemuka dalam
menul is untukmu p erlindungan dari neraka. " bs3 mengumpulkan hadits-hadits shahih, yaitu Imam Al-Bukhari. Demikian
juga, beliau dianggap tsiqah (terpercaya) oleh orang terdepan dalam
An-Nasa'i menyebutkan dalam kitab As-sunan Al-Kabir, dari hadits
masalah Jarh wa ta'dil, yakni Yahya bin Ma'in. Diriwayatkan pula Ath-
Umamah, ia berkata, Rasulullah $f bersabd a, ,,Barangsiapa membaca
Thabrani dalam Mu'jamnga, dari hadits Abdullah bin Hasan, dari
ayat kursi setiap selesai shalat fardhu, maka tak ada yang menghalanginya
ayahnya, dari kakeknya, dia berkata, "Rasulullah & bersabda,
untuk masuk surga kecuali kematian. "554 Hadits 'ini hanya diriwayatkan
'Barangsiapa membaca ayat kursi setiap selesai shalat t'ardhu, maka ia
berada dalam jaminan Allah hingga shalat berikutnya'. "555 Hadits ini
HR. Al-Hakim, 31462. Dalam sanadnya terdapat Muhammad bin sinan
Aleazaz, seorang dinukil pula dari Abu Umamah, Ali bin Abi Thalib, Abdullah bin Umar,
perawi dha'if (lemah). Sementara Umar bin Miskin tidak dianggap
tslgah kecuali oteh lbnu
Hibban. Al-Bukhari berkata, "Riwayatnya tidak dapat dijadikan penguat.', Al-Mughirah bin Syu'bah, Jabir bin Abdullah, dan Anas bin Malik.
sehubungan
dengan masalah ini dinukil pula dari Umamah yang diriwayatkan lbnu As-sunni,
no. 114. Namun semua riwayat itu memiliki kelemahan. Hanya saja bila
Namun dalam sanadnya terdapat perawi majhut (tidak dikenar), maka riwayat
lemah.
juga
ini digabung secara keseluruhan niscaya dapat menunjukkan bahwa hadits
HR. lbnu Hibban, no.2341, dan Abu Dawud, no. 5079. Daram sanadnya terdapat perawi itu memiliki sumber dan tidak tergolong maudhu' (palsu). Mengingat
majhul (tidakdikenal), maka riwayat ini dhalf (lemah). jalur-jalurnya berbeda-beda dan sumbernya pun beragam. Kemudian
Diriwayatkan lbnu Hibban dari hadits Muhammad bin Himyar, dari Muhammad
bin Ziyad sampai berita kepadaku dari Syaikh kami Abu Al-Abbas Ibnu
Al-Alhani, dari Abu Umamah, dan sanadnya shahih. Al-Mundziri berkata dalam
Targhib wa At-Tarhib, 21261, "Diriwayatkan An-Nasa,i dan Ath-Thabrani melatui
kitab ,4t_ Taimiyah-semoga Allah mensucikan ruhnya-bahwa beliau berkata,
beberapa
sanad dan salah satunya shahih. Syaikh kami Abu Al-Hasan berkata, ,la
sesuai syarat
lmam Al-Bukhari', diriwayatkan juga lbnu Hibban dalam kitab Ash-shalah, dan Adapun Hadits Abu Umamah diriwayatkan lbnu As-Sunni, no. 120, sedangkan hadits Al-
betiau
mengganggapnya shahih. Lalu Ath-Thabrani menambahkan di sebagian jalurnya,,dan
qul Mughirah bin Syu'bah diriwayatkan Abu Nu'aim dalam kitab Al-Hilyah,31221, dan
huwallahu ahad'. Riwayat yang memuat tambahan ini memiriki sanio (bagus1. nt-
liyyia sanadnya hasan.
Haitsami berkata dalam kitab Al-Majma' Az-Zawa'id, 1ot,lo2,,,oiriwayatfan 555
Rin_thaorani Disebutkan Al-Haitsami di kitab At-Majma', 21148, dan beliau berkata, "Diriwayatkan Ath-
dalam kitab Al-Kabir dan At-Ausath, meralui beberapa sanad, salah saiunya jayyid
(baik)." Thabrani dikilab Al-Kabl dan sanadnya hasan."

426 Zadul Ma'ad


-Jilid I 1 427
"Aku tidak pernah meninggalkan (membacanya) setiap selesai sebelum salam dan ada pula kemungkinan sesudah salam. Adapun
melakukan shalat."
Syaikh kami mendukung pandangan yang mengatakan sebelum salam.
Dalam kitab-kitab Musnad dan As-sunon, disebutkan dari uqbah bin Lalu, aku mempertanyakan hal itu kepadanya dan beliau menjawab,
Amir, bahwa dia berkata, "Rasulullah ffi memerintahkanku untuk "Dubur (belakang) segala sesuatu masih masuk dalam bagiannya,
membaca al-mu'awwidzaat (perlindungan-perlindungan) pada setiap seperti halnya dubur (belakang) hewan." O
selesai shalat."556 Hadits ini diriwayatkan juga Abu Hatim dan Ibnu
Hibban dalam shohihnya serta Al-Hakim dalam Al-Mustadrak, dan beliau
berkata, "Shahih sesuai syarat Muslim." Adapun lafazh riwayat At-
Tirmidzi, "mu'anDuJidzatain" (dua perlindungan yakni surah Al-Falaq dan
An-Naas).
Disebutkan dalam Mu'jam Ath-Thabrani dan Musnad Abu ya'la Al-
Maushili, dari hadits Umar bin Nabhan-seorang perawi yang
diperbincangkan statusnya--dari Jabir, dari Nabi &8, "Tiga perkara,
barangsiapa melakukannya disertai keimanan, niscaya dia akan masuk
darimana saja di antara pintu-pintu surga yang dia sukai dan dinikahkan
dengan bidadari mana saja gang dia inginkan; orang yang memberi maat'
kepada pembunuhnya, membayar utang yang tersembunyi, dan
membaca pada setiap selesai shalat fardhu sebanyak 10 kali, ,qul
huwallahu ahad'." Abu Bakar ,{l, berkata, "Atau salah satunya wahai
Rasulullah?" Beliau ffi menjawab, "Atau salah satunga."S;z
Nabi & berwasiat pula kepada Mu'adz untuk mengucapkan di
dubur ash-shalah (akhir setiap shalat):

uYa Allah, bantulah hamba


+v;;s t$i lfi * ei';,#l
untuk berdzikir kepada-Mu dan
bersyukur pada-Mu serta memperbaiki peribadatan untuk-Mu.',558
Makna 'dubur ash-shalah' (di akhir shalat), ada kemungkinan

HR. Ahmad, Al-Musnad, 41211, Abu Dawud, no. 1523, Kitab Ash-Shalah, Bab Fii Al_
lstighfar, At-Tirmidzi, no. 2905, Kitab Tsawab Al-eur'an, Bab Maa Jaa.a fii Al_
Mu'awwidzatain, An-Nasa'i, 3/68, Kitab As-sahwi, Bab Al-Amru Biqira'ah Al-Mu'awwidzat
Ba'da At-Taslim, Ibnu Hibban, no.2347, dan Al-Hakim, Al-Mustadrak, 1/253, dan beliau
menshahihkannya, pernyataannya disetujui Adz-Dzahabi. Dan status hadits tersebut
seperti dikatakan keduanya.
Disebutkan Al-Haitsami di kitab Al-Majma', 1ot1o2, dan beliau menisbatkannya kepada
Abu Ya'la. Beliau berkata, "Di dalamnya terdapat umar bin Nabhan, seorang perawi
matruk (ditinggalkan haditsnya)."
HR. Abu Dawud, no. 1522, Kitab Ash-Shalah, Bab Fii Al-lstighfar, An-Nasa'i, no. 3iS3,
Kitab As-sahwi, Bab Nau'un Akhar min Ad-Du'a'. sanadnya shahih. Dinyatakan shahih
oleh lbnu Hibban, no.2345.

428 Zadul Ma'ad 1


?i
Ibnu Abbas,563 dan Abdullah bin Mughaffal.56a Riwayat-
Hurairah,562
riwayat yang bertentangan dengan hadits-hadits itu dikelompokkan
kepada dua bagian; shahih namun tidak tegas, dan tegas namun tidak
shahih. Maka riwayat-riwayat tersebut tidak boleh ditinggalkan hanya
karena bertentangan dengan hadits-hadits yang seperti ini'
PASAL Rasulullah ffi pernah shalat sementara Aisyah @!-, tidur di arah
kiblatnya565. Seakan yang demikian tidak sama dengan orang lewat.

sesuafu) sepefti betakang pelana unta. Apabita tidak ada di hadapannya (sesuatu) seperti
* Sutrah dalam ihatat betakang pelana unta, maka shalatnya bisa putus karena keledai, wanita, dan aniing
hitam;'Aku bertanya, "Wahai Abu Dzar, apa bedanya antara anjing hitam dengan anjing
merah dan anjing kuning?" Beliau berkata, "wahai anak saudaraku, aku bertanya kepada
Rasulullah $[ apabila shalat menghadap dinding, maka beliau R;.;irl# &g'.Juuguir"rna yang engkau tanyakan kepadaku, dan beliau ffi menjawab'
,Anjing hitam adalah setan'.i'Diriwayatkan pula At-Tirmidzi, no. 338, Kitab Ash-Shalah,
membuat jarak antara dirinya dengan dinding, seukuran tempat lewat
Bab Maa Jaa'a Annahu laa Yaqtha'u Ash-shalah llla Al-Kalb wa Al-Himar wa Al-Marah,
kambing. Beliau &E tidat< menjauh darinya dan bahkan memerintahkan 2/63'
Abu Dawud, no.702, Kitab Ash-shalah, Bab Maa Yaqtha'u Ash-Shalah, An-Nasa'i,
mendekat kepada sutrah (pembatas). Apabila beliau W shalat Kitab Al-Qiblah, Bab Dzikru Maa Yaqtha'u Ash-shalah wamaa Laa Yaqtha'u, dan lbnu

menghadap sepotong kayu, tiang, atau pohon, maka beliau W Majah, no. 952, Kitab Al-lqamah, Bab Maa Yaqtha'u Ash-Shalah'
HR. Muslim, no.51 1, Kitab Ash-Shalah, Bab Qadru Maa Yasturu Al-Mushalli, dari hadits
memposisikannya di sebelah kanan atau di sebelah kirinya, dan tidak Abu Hurairah l$o, dia berkata, "Rasulullah ffi bersabda, 'shalat bisa putus karena wanita,
pula
menghadap tepat kepadanya. Nabi ffi menancapkan tombak saat safar keledai, dan anjing. Menghindari hat itu sepefti belakang pelana unta." Diriwayatkan
lbnu Majah, no. 950, Kitab Al-lqamah, Bab Maa Yaqtha'u Ash-Shalah'
dan di lapangan terbuka, lalu shalat menghadapnya dan menjadikannya
HR. Abu Dawud, no. 703, Kitab Ash-shalah, Bab Maa Yaqtha'u Ash-shalah, lbnu
Majah'
sebagai sutrah. Terkadang beliau 'W memposisikan kendaraannya no. 949, Kitab Al-lqamah, Bab Maa Yaqtha'u Ash-shalah, dari lbnu Abbas, dari Nabi ffi,
melintang di kiblat lalu shalat menghadap kepadanya. Kadang pula beliau bersabda,"shalat bisa putus karena aniing hitam dan wanita haidh-" Abu Dawud
berkata, "Hadits ini dimarfukan (dinisbatkan kepada Nabi &8) oleh Syu'bah." Yakni, hadits
beliau ffi mengambil pelana unta dan menegakkannya lalu shalat ini diriwayatkan syu'bah langsung kepada Nabi s5 melalui murid-murid Qatadah' Adapun
menghadap kepadanya.sse selain beliau seperti Sa'id dan Hisyam telah meriwayatkannya dari Qatadah secara
mauquf (hanya sampai) kepada lbnu Abbas.
Nabi 4E memerintahkan orang shalat melnbuat pembatas meski HR. lbnu Majah, no.951, Kitab Al-lqamah, Bab Maa Yaqtha'u Ash-shalah, dari Abdulalh
hanya berupa anak panah atau tongkat. Apabila tidak menemukannya bin Al-Mughaffal dari Nabi ffi, beliau bersabda, "shalat bisa putus karena wanita, anjing,
'an'
dan himar." Namun dalam sanadnya terdapat periwayatan yang mengunakan lafazh
maka hendaklah membuat garis di tanah.s60 Abu Dawud berkata, "Aku (dari) oleh Al-Hasan.
mendengar Ahmad bin Hambal berkata, 'Garis membentang seperti Diriwayatkan Al-Bukhari dan Muslim, dan telah disebutkan terdahulu' Lalu diriwayatkan
pula tmam Al-Bukhari, 1/485, Kitab As-Sutrah, Bab Man Qaala Laa Yaqtha'u Ash-shalah
hilal'." Sementara Abu Abdillah berkata, "Garis memanjang." Adapun byai'un, Muslim, no. 512 dan 270, dari hadits Aisyah, bahwa disebutkan di sisinya hal-hal
tongkat maka ditancapkan dengan tegak. Jika tidak ada sutrah, maka yang memutuskan shalat; anjing, himar, dan wanita. Maka beliau berkata, "Kalian
menyamakan kami dengan keledai dan anjing. Demi Allah, sungguh aku telah melihat
telah dinukil melalui riwayat shahih dari beliau ffi, bahwa shalat bisa Nabi&t shalat dan aku berada di atas tempat tidur, di antara beliau dengan kiblat, sambil
putus karena, "Wanita, keledai, dan anjing hitam." Riwayat ini dinukil berbaring...,, lmam Malik meriwayatkan dalam kitab At-Muwaftha" 11155, 156, lmam Al-
"Aku datang
melalui jalur akurat dari beliau ffi dalam hadits Abu Dzar,561 Abu Bukhari, 1t472, dan lmam Muslim, no. 504, dari lbnu Abbas, ia berkata,
sambil menunggang unta betina, sementara aku saat itu telah menghampiri usia baligh,
559
dan Rasulullali-#8 ir,"tut mengimami manusia di Mina. Aku lewat di hadapan sebagian
shaf
HR. Al-Bukhari, 11479, Kitab As-Sutrah, Bab Ash-Shalah ilaa Ar-Rahilah. shaf, lalu aku turun dan melepiskan unta betina itu merumput. Aku masuk ke dalam
560
HR. Abu Dawud, no. 689, lbnu Majah, no. 943, dari hadits Abu Hurairah ,$p,. Dalam dan tak ada seorang pun yang mengingkari perbuatanku itu." Diriwayatkan Abu Dawud,
sanadnya terdapat dua perawi majhul (tidak dikenal). lbnu Qudamah berkata dalam kitab no. 719, Ad-Daruquthni, hal. 141, dan Al-Baihaqi,2t178, dari hadits Abu Sa',id, dia
Al-Muharrar, "la adalah hadils mudhtharib (kontradiktif) sanadnya." berkata, "Rasulullah ffi bersabda, 'Tidak ada sesuatu pun yang dapat memutus sha/at,
561
HR. Muslim, no. 510, Kitab Ash-Shalah, Bab Qadru Maa Yasturu Al-Mushalli, dari Abu maka totaktah sebafas kemampuan kamu, hanya saia ia adalah setan'-" Dalam sanadnya
terdapat Mujalid bin Sa'id, seorang perawi yang jelek hapalannya. Akan tetapi riwayat
ini
Dzar ia berkata, Rasulullah ffi bersabda, "Apabila salah seorang di antara katian berdiri
jalur sulaim bin
shalat, maka sesungguhnya dapat membatasinya apabila di hadapannya (terdapat menjadi kuat karena didukung oleh riwayat Ad-Daruquthni, hal. 141, dari

ZadulMa'ad 1 431
.t: i

Karena seorang laki-laki diharamkan lewat di hadapan orang shalat.


Namun, tidak makruh baginya tinggal di hadapan orang shalat.
Demikian pula halnya dengan wanita, perbuatannya melewati orang
shalat dapat memutuskan shalat, namun tidak demikian bila dia tinggal
di hadapan orang shalat. Wallahu A'lam. O
PASAT
PETUNIUK BELIAU #g TENTANG
SHATAT- SHATAT SUNAT RAWATIB

Beliau ffi senantiasa memelihara (mengerjakan) 10 rakaat saat


mukim. Inilah yang dikatakan Ibnu Umar, "Aku menghapal dari
Rasulullah &E 10 rakaat; dua rakaat sebelum Zhuhur, dua rakaat
sesudahnya, dua rakaat sesudah Maghrib di rumahnya, dua rakaat
sesudah Isya di rumahnya, dua rakaat sebelum shalat Shubuh'"566

shatat-shalat ini tidak pernah sekalipun beliau &g tinggalkan pada


saat mukim. Ketika beliau BEE tidak sempat mengeriakan dua rakaat
sesudah Zhuhur, maka beliau pun menggantinya dengan
mengerjakannya sesudah shalat Ashar. Lalu beliau 48 terus menerus
mengerjakan shalat dua rakaat sesudah fuhar (sebagai pengganti dua
raka'at sebelum Zhuhur-ed.), karena beliau &E apabila melakukan suatu
amalan, maka beliau akan terus mengerjakannya. Beliau mengganti
Amir, dari Abu Umamah secara marfu' (dari Nabi tW), "snatat tidak dapat diputuskan oleh
shalat-shalat sunat rawatib pada waktu-waktu terlarang untuk shalat, di
sesualu pun."Al-Haitsami menyebutkannya dalam kilab Al-Majma'2162, dari Ath-Thabrani
di kitab Al-Kabir, dan sanadnya hasan. Didukung juga oleh riwayat Ad-Daruquthni dari mana perbuatan itu berlaku umum bagi beliau dan umatnya $!8. Adapun
jalur Zaid bin Aslam, dari Atha' bin Yasar, dari Abu Hurairah ,:&, dari Nabi &€, "shatat terus-menerus mengerjakan dua rakaat tersebut pada waktu terlarang
seseorang tidak putus karena wanita, anjing, dan keledai. Tolaklah orang yang lewat di
hadapanmu sebalas kemampuanmu." Dan didukung oleh riwayat beliau dari hadits Anas shalat hanya khusus bagi beliau ffi, seperti akan dijelaskan ketika
secara marfu' (sampai kepada Nabi 4E), "shalat tidak putus karena sesuatu." Riwaya! menyebutkan kekhususan-kekhususan beliau ffi, insyo Allah ta'ala.
riwayat pendukung ini saling menguatkan satu sama lain dan membuat hadits tersebut
menjadi kuat. Al-Hafizh berkata, "Sa'id bin Manshur meriwayatkan melalui sanad shahih Terkadang beliau M shalat sebelum Zhuhur empat rakaat.
dari Ali dan Utsman serta selain keduanya sama seperti itu dengan jalur mauquf (tidak
sampai pada Nabi diE). Dalam kitab At-Muwattha', 11156, dari lbnu Syihab, dari Salim bin i
Abdullah, bahwa Abdullah bin Umar, ia berkata, "Tak akan memutuskan shalat sesuatu s66 HR. Al-Bukhari, 3/48, Kitab At-Tathawwu', Bab Ar-Rak'atain Qabla Pc-Zuht, Bab Maa
yang lewat di hadapan orang shalat." Sanadnya shahih." Nash-nash ini menjadi dalil bagi Jaa'a fii AGTathawwu' Matsna Matsna, Bab At-Tathawwu' Ba',da Al-Maktubah, Kitab Al-
kebanyakan ahli ilmu di kalangan sahabat serta generasi sesudah mereka, bahwa shalat Jumu'ah, Bab Ash-shalah Ba'da Al-Jumu'ah wa Qablaha, Muslim, no.729, Kitab shalatul
tidak akan putus karena sesuatu yang lewat di hadapan orang shalat. lni adalah Musafirin, At-Tirmidzi, no. 433, Kitab Ash-Shalah, Bab Maa Jaa'a Annahu Yushallihima
fii
perkataan Ali, Usman, dan lbnu Umar. Dan ini pula yang menjadi pendapat lbnu Al- Al-Bait, Abu Dawud, no. 1252, Kitab Ash-Shalah, Bab Tafrii' Abwaab At-Tathawwu" An-
Musayyib, Asy-Sya'bi, dan Urwah, serta menjadi madzhab lmam Malik, Ats-Tsauri, Asy- Nasa',i, 2/1 19, Kitab Al-lmamah, Bab Ash-shalah Ba'da Aah-Zhuhr, Al'Muwattha" 11166,
Syaf i, dan para penganut aliran rasionalis. lmam Ahmad berkata, "Shalat bisa putus Kitab Qashr Ash-shalah fii As-safar, Bab Al-Amal fii Jaami' Ash-Shalah, dan Ahmad, .A/-
karena anjing hitam, adapun tentang wanita dan himar masih ada ganjalan dalam diriku." Musnad,2l117.

t66
ll?2
Disebutkan dalam Shahih Al-Bukhari, dari Aisyah k€9-,, bahwa beliau
f padanya, dan memperbagus padanya ruku serta sujud."572
&E tidat< meninggalkan empat rakaat sebelum Zhuhur dan dua rakaat Shalat ini-Wallahu A'lam-adalah shalat empat rakaat yang
sebelum Shubuh.567 Maka mungkin dikatakan, jika beliau ffi shalat di dimaksud oleh Aisyah bahwa Nabi #€ tidak pernah meninggalkannya'
rumahnya beliau shalat empat rakaat, apabila shalat di masjid beliau Adapun sunat rawatib Zhuhur adalah dua rakaat seperti dikatakan
shalat dua rakaat, dan kemungkinan ini lebih dekat. Atau dikatakan, Abdullah bin Umar. Hal ini diperjelas, bahwa semua shalat-shalat
terkadang beliau ffi mengerjakan dua rakaat dan terkadang pula empat rawatib adalah dua rakaat dua rakaat. Bahkan shalat Shubuh yang
rakaat. Masing-masing daripada Aisyah dan Ibnu Umar meriwayatkan hanya dua rakaat, dan manusia berada dalam kondisi sangat luang,
sebagaimana yang mereka saksikan. Kedua hadits ini shahih tak ada namun sunat rawatibnya juga dua rakaat.
cacat dan cela pada salah satunya. Atau mungkin dikatakan, empat
Atas dasar ini, shalat empat rakaat sebelum Zhuhur adalah ibadah
rakaat tersebut bukan sunat rawatib Zhuhur, bahkan ia adalah shalat
tersendiri yang dikerjakan Nabi ft8 setelah matahari tergelincir. Seperti
tersendiri, di mana penyebabnya adalah pertengahan siang dan
tergelincirnya matahari. Abdullah bin Mas'ud biasa shalat delapan rakaat
disebutkan Imam Ahmad dari Abdullah bin As-Sa'ib bahwa Rasulullah
setelah matahari tergelincir. Beliau berkata, "Delapan rakaat itu
ffi biasa shalat empat rakaat setelah matahari tergelincir. Beliau &E
sebanding dengan padanannya dari shalat malam." Rahasianya-
bersabda, "Sesungguhnya ia adalah waktu dibukakan padanya pintu-
pintu langit, maka aku ingin dinaikkan untukku padanya amalan Wallahu A'lam-pertengahan siang berbanding dengan pertengahan
malam. Pintu-pintu langit dibuka setelah matahari tergelincir sementara
shalih."s68
Allah tH turun setelah pertengahan malam. Maka, keduanya adalah
Dalam kitab-kitab As-Sunon, disebutkan juga dari Aisyah ,&-', waktu taqarrub dan rahmat. Pada salah satunya dibuka pintu-pintu
bahwa Rasulullah ffi Uita tidak sempat mengerjakan empat rakaat langit dan yang satunya lagi waktu turun bagi Rabb toboraka wata'alake
sebelum Zhuhur, maka beliau mengerjakannya sesudahnya.s6e Ibnu langit dunia.
Majah berkata, "Biasanya apabila Rasulullah 48 tidat< sempat mengerja-
Imam Muslim meriwayatkan dalam Shohih-nya, dari hadits Ummu
kan empat rakaat sebelum Zhuhur, maka beliau mengerjakannya setelah
Habibah, bahwa ia berkata, "Aku mendengar Rasulullah ffi bersabda,
dua rakaat sesudah Zhuhur."57o Sementara dalam riwayat At-Tirmidzi,
'Barangsiapa shalat pada sehori semalam sebanyak 72 rakoat, maka
dari Ali bin Abi Thalib +$b, beliau berkata, "Rasulullah ffi biasa shalat
dibangunkan untuknya dengan sebab (shalat itu) rumah di surga'." An-
empat rakaat sebelum Zhuhur dan sesudJhnya dua rakaat."571
Nasa'i dan At-Tirmidzi memberi tambahan, "Empat rakaat sebelum
Kemudian Ibnu Majah menyebutkan dari Aisyah, "Biasanya Rasulullah
Zhuhur, dua rakaat sesudahnya, dua rakaat sesudah Maghrib, dua rakaat
M shalat empat rakaat sebelum Zhuhur, memperpanjang berdiri sesudah lsya', dua rakaat sebelum shalat Shubuh." Hanya saja An-
Nasa'i menyebutkan, "dua rakaat sebelum Ashar" sebagai ganti "duo
rakaat sesudoh /syo'. " Dan, riwayat ini dinyatakan shahih oleh At-
HR. Al-Bukhari, 3148, Kitab AtTathawwu', Bab Ar-Rak'atain Qabla Azh-Zhuhr, Abu
Dawud, no. 1253, Kitab Ash-Shalah, Bab Tafri' Abwaab AtTathawwu', dan An-Nasa'i, Tirmidzi. 573
3/256, Kitab Shalatul Lail, Bab Al-Muhafazhah Alaa Ar-Rak'atain Qabla Al-Fajr.
HR. Ahmad, Al-Musnad, 3/4'l 1, AtTirmidzl, no. 478, Kitab Ash-Shalah, Bab Maa Jaa'a fii
Ash-Shalah lnda Az-ZawaL Sanadnya hasan. Sehubungan dengan masalah ini dinukil 572
HR. lbnu Majah, no. 1'156, Kitab lqamah Ash-Shalah, Bab Fii Al-Arba' Raka'at Qabla Azh-
pula dari Abu Ayyub yang dikutip Ath-Thayalisi, 11113, dan derajatnya adalah hasan pada Zhuhr, dalam sanadnya terdapat Qabus bin Abi Zhabyan Al-Janbi, seorang perawi
tatann sy aw ahrd (riwayat pendukung). berstatus layyinut hadlfs (haditsnya kurang akurat) seperti dikatakan Al-Hafizh di kitab At-
HR. At-Tirmidzi, no. 462, Kitab Ash-Shalah, Bab Maa Jaa'a fii Ar-Rak'atain Ba'da Azh- Iagrib. Adapun perawi lainnya dalam sanad itu tergolong tstgah (terpercaya).
Zhuhr, Sanadnya hasan. HR. Muslim, no. 728, Kitab Shalatul Musafirin, Bab Fadhlu As-Sunan Ar-Ratibah, At-
HR. lbnu Majah, no. 1 158, dan derajatnya hasan karena didukung oleh hadits Tirmidzi, no. 415, Kitab Ash-Shalah, Bab Maa Jaa'a fiiman Shalla fii Yaumin Walailah
sebelumnya. Tsintai Asyarah Rak'atan, Abu Dawud, no. 1250, Kitab Ash-Shalah, Bab Tafrii' Abwaab
571
HR. At-Tirmidzi, no. 424, Kitab Ash-Shalah, Bab Maa Jaa'a fii Al-Arba' Qabla Azh-Zhuhr, At-Tathawwu', An-Nasa'i, 3/261, Kitab Shalatul Lail, Bab Tsawab man Shalla fii Al-Yaum
sanadnya hasan. Wallailah Tsintai Asyarah Rak'atan, dan lbnu Majah no. 1141 , Kitab Al-lqamah, Bab Maa

aq,L Tzrii ttte'ad tilid 1 Zadul Ma'ad 1 435


*
Ibnu Majah menyebutkan dari Aisyah, secara marfu' (sampai para pengikut mereka dari kaum Mukminin dan Muslimin."576 Aku (lbnul
kepada Nabi &8), "Barangsiapo konsisfen mengerjakan 72 rakaat shalat
Qayyim) mendengar Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah mengingkari hadits
sunat, maka Allah akan membangun untuknya rumah di surga. Empat ini dan menolaknya. Beliau berkata, "la adalah hadits maudhu' (palsu)."
rakaat sebelum Zhuhur, dua rakaat sesudahnga, dua rakaat sesudoh
Menurutnya, Abu Ishak Al-Juzajani juga mengingkarinya'
Maghrib, dua rakaat sesudoh lsya', dan dua rakaat sebelum Shubuh."s7a
Kemudian beliau menyebutkan pula dari Abu Hurairah t$b, dari Nabi ffi Imam Ahmad, Abu Dawud, dan At-Tirmidzi, meriwayatkan dari
sama seperti itu, hanya saja dikatakan, "Dua rakaat sebelum Shubuh, hadits Ibnu Umar, dari Nabi ffi, bahwa beliau bersabda, "Semoga Allah
dua rakaat sebelum Zhuhur, dua rakaat sesudahnya, dua rakaof-aku merahmati seseorang yang shalat sebelum Ashar empat rakaat."577 Pata
kira beliau mengatakan-sebelum Ashar, dua rakaat sesudoh Maghrib- ulama berbeda pendapat dalam menyikapi hadits ini. Ibnu Hibban
dan aku kira beliau mengatakan-4an dua rakaat sesudoh Isya' yang menganggapnya shahih sementara ahli hadits lainnya cenderung menilai
terakhir."S7s Taf.siran ini kemungkinan berasal dari perkataan sebagian cacat. Ibnu Abi Hatim berkata, "Aku mendengar ayahku berkata, aku
perawi yang disisipkan dalam hadits. Kemungkinan pula berasal dari bertanya kepada Abu Al-Walid Ath-Thayalisi tentang hadits Muhammad
perkataan Nabi 48. Wallahu A'lam. bin Muslim bin Al-Mutsanna, dari ayahnya, dari Ibnu umar, dari Nabi
ffi, ,semoga AIIah merahmati seseorang yang shalat sebelum Ashar
Adapun empat rakaat sebelum Ashar, tidak ada satu pun hadits empat rakaat,' maka beliau berkata, 'Tinggalkanlah hadits ini.' Aku
shahih yang menerangkan beliau ffi mengerjakannya, kecuali hadits berkata,
,sesungguhnya Abu Dawud telah meriwayatkannya.' Abu A1-
Ashim bin Dhamrah dari Ali. Hadits ini adalah hadits yang sangat walid berkata, 'lbnu umar telah berkata; aku menghapal dari Nabi 48
panjang, di dalamnya disebutkan, "Sesungguhnya beliau ffi shalat pada
10 rakaat pada sehari semalam. sekiranya termasuk di antaranya
waktu siang sebanyak 16 rakaat; beliau shalat apabila matahari di arah
niscaya beliau akan menyebutkannya.' Ayahku berkata, 'Beliau biasa
ini sama seperti keadaannya dari arah ini untuk shalat Zhuhur sebanyak
berkata; aku menghapal 12 rakaat'." Akan tetapi, alasan ini tidak bisa
empat rakaat, Ialu beliau &E shalat sebelum Zhuhur empat rakaat, dijadikan landasan untuk mengkritik hadits tersebut. sebab, Ibnu umar
sesudah Zhuhur dua rakaat, dan sebelum Ashar empat rakaat." Dalam
hanya mengabarkan apa yang dia ketahui tentang perbuatan Nabi 48
lafazh lain dikatakan, "Apabila matahari tergelincir dari arah ini seperti
dan tidak mengabarkan selain itu. Maka tak ada sama sekali
keadaannya dari arah ini saat shalat Ashar, maka beliau shalat empat pertentangan antara kedua hadits tersebut.
rakaat. Apabila matahari tergelincir dari Arah ini sebagaimana
keadaannya dari arah ini saat shalat Zhuhur, maka beliau shalat empat Mengenai dua rakaat sebelum Maghrib, tak pernah dinukil bahwa
rakaat. Beliau ffi shalat sebelum Zhuhur empat rakaat dan sesudahnya beliau ffi mengerjakannya, namun dinukil melalui jalur shahih bahwa
dua rakaat, sebelum Ashar empat rakaat. Beliau memisahkan antara beliau ffi menyetujuipara sahabat mengerjakan dua rakaat itu. Beliau 8LE
setiap dua rakaat dengan salam atas para malaikat yang didekatkan dan melihat mereka mengerjakannya namun tidak memerintahkan dan tidak
pula melarangnya. Dalam Ash-shohihoin, dari Abdullah Al-Muzani, dari
Nabi ffi, bahwa beliau bersabda, "shalatlah kalian sebelum Maghrib,
shalatlah kalian sebelum Maghrib dan pada kali ketiga beliau
Jaa'a fii Tsintai Asyarah Rak'atan min As-Sunnah. Hadits ini dinyatakan shahih oleh lbnu
Hibban no. 614. At-Tirmidzi berkata, "Hadits ini hasan shahih." Dan statusnya adalah HR. Ahmad, Al-Musnad, 1185, 142, 143, dan 146, At-Tirmidzi, no' 598 dan 599 sama
seperti yang beliau katakan. seperti itu. Dan diriwayatkan lbnu Majah, no. 1161, Kitab lqamah Ash-shalah, Bab Maa
Jaa'a Fiimaa Yustahabbu Min At-Tathawwu' Binnahar. At-Tirmidzi berkata, "Hadits
HR. lbnu Majah, no. 1140, Kitab lqamah Ash-Shalah, Bab Maa Jaa'a fii Tsintai Asyarah
Hasan", dan benarlah apa yang beliau katakan. Beliau berkata pula, "lshak bin Ar-
Rak'atan min As-Sunnah, At-Tirmidzi, no. 414, Kitab Ash-Shalah, Bab Maa Jaa'a Fiiman
Rahawaih berkata, 'sebaik-b;ik riwayat yang dinukil dari Nabi & tentang shalaltathawwu'
Shalla fii Yaumin Walailah ltsnai Asyarah Rak'atan min As-Sunnah, An-Nasa'i, 3/260 dan
(sunat) adalah hadits ini."
261, Kitab Shalatul Lail, Bab Tsawab Man Shalla fii Al-Yaum Wallailah Tsintai Asyarah
Rak'atan. Sanadnya hasan. Kandungannya semakna dengan hadits Ummu Habibah. HR. Ahmad, At-Musnad, 21117, At-Tirmidzi, no. 430, Kitab Ash-Shalah, Bab Maa Jaa'a fii
Al-Arba'Qabla Al-Ashr, dan Abu Dawud, no. 1271, Kitab Ash-shalah, Bab Ash-shalah
HR. lbnu Majah, no. 1142, dan An-Nasa'i, 3/264. Sanadnya hasan.
Qabla Al-Ashr. sanadnya hasan, dan dinyatakan shahih oleh lbnu Hibban, no. 616.

436 ZadulMa'ad 1 Tzr]ril ttAa'arl lilid 1 437


*
bersabda ... bagi siapa yang mau," karena tidak ingin dijadikan sebagai perkataan laki-laki ini dan alangkah tepat kesimpulannya." Abu Hafsh
sunnah oleh manusia.s7S Inilah yang benar tentang dua rakaat sebelum berkata, "Alasannya, bahwa Nabi &E memerintahkan mengerjakan shalat
Maghrib. Bahwa keduanya adalah mustahab (disukai) dan dianjurkan ini di rumah." Al-Marwadzi berkata, "Barangsiapa shalat dua rakaat
untuk dikerjakan, namun tidak termasuk sunat rawatib seperti sunat- sesudah Maghrib di masjid, niscaya ia telah berbuat maksiat." Beliau
sunat rawatib lainnya. (lmam Ahmad) berkata, "Aku tidak tahu hal ini." Aku berkata
kepadanya, "Diriwayatkan dari Abu Tsaur bahwa dia berkata, 'Dia
* Beliau ffi Mengerjakan Sebagian Besar Shalat Sunat di berbuat maksiat'." Beliau berkata, "Barangkali beliau berpegang kepada
Rumahnya sabda Nabi ffi, 'Kerjakanlah ia di rumah-rumah kamu'''s7e Abu Hafsh
Beliau BE biasa mengerjakan sebagian besar shalat-shalat sunat di berkata, "Alasannya, apabila seseorang shalat fardhu di rumah dan
juga
rumahnya. Demikian pula dengan shalat-shalat sunat tanpa sebab. meninggalkan masjid, niscaya mencukupi baginya' Demikian
Terutama sekali shalat sunat Maghrib. Di mana tak pernah dinukil halnya dengan shalat sunat." sekian perkataan beliau. Akan tetapi
bahwa beliau ffi mengerjakannya di masjid. bukan ini alasan Imam Ahmad berpendapat seperti itu. Bahkan
menurutnya, shalat-shalat sunat tidak dipersyaratkan baginya tempat
Imam Ahmad berkata dalam riwayat Hambal, "sunnah adalah
tertentu dan tidak pula jamaah, maka boleh dikerjakan di rumah
seseorang mengerjakan dua rakaat sesudah Maghrib di rumahnya.
ataupun di masjid. Wallahu A'lam.
Demikianlah yang diriwayatkan dari beliau SE dan para sahabatnya. As-
Sa'ib berkata, 'Sungguh aku melihat manusia pada masa Umar bin Al- Sehubungan dengan shalat sunat Maghrib terdapat dua sunnah;
Khaththab, apabila selesai shalat Maghrib maka mereka pulang Pertama, antara shalat sunat Maghrib dan shalat Maghrib tidak boleh
semuanya, hingga tak tersisa seorang pun di masjid'. Seakan mereka dipisahkan oleh perkataan' Imam Ahmad +!4 berkata dalam riwayat Al-
tidak mengerjakan shalat sesudah Maghrib hingga kembali kepada Maimuni dan Al-Marwadzi, "Disukai agar seseorang tidak berbicara
keluarga masing-masing." Demikian kutipan perkataan Imam Ahmad sebelum mengerjakan shalat sunat sebelum Maghrib, hingga ia
'4))>) . mengerjakannya." Al-Hasan bin Muhammad berkata, "Aku melihat
Ahmad apabila memberi salam dari shalat Maghrib, beliau berdiri tanpa
Apabila seseorang shalat di dua rakaat tersebut di masjid, apakah
berbicara, dan beliau tidak shalat di masjid hingga masuk ke
hal itu telah mencukupi baginya, dan dianggap sebagai shalat sunat
sesudah Maghrib? Dalam hal ini terjadi perbLdaan pandangan dari
rumahnya." Sementara Abu Hafsh berkata, "Alasannya adalah
perkataan Makhul, bahwa Rasulullah ffi bergabda, 'Barangsiapa shalat
beliau (lmam Ahmad). Dinukil oleh anaknya (Abdullah) bahwa beliau
berkata, "Sampai berita kepadaku dari seseorang-seraya beliau dua rakaat sesudoh Maghrib sebelum berfiicara, maka shalatnya
diangkat ke 'llliyyin'.580 Dengan demikian bersambung antara shalat
menyebutkan nama orang tersebut-bahwa dia berkata, 'Apabila
seseorang shalat dua rakaat sesudah Maghrib di masjid, maka hal itu
tidak mencukupi baginya'." Beliau berkata, "Alangkah bagusnya HR. lmam Ahmad, Al-Musnad, 51428, dari hadits Mahmud bin Labid, dia berkata,
,,Rasulullah
ffi datang kepada bani Abdul Asyhal, lalu beliau shalat Maghrib mengimami
mereka, ketika memberi salam, beliau bersabda,'Kerjakanlah kedua rakaat ini di rumah-
578 HR. Al-Bukhari, 3/49, Kitab AlTathawwu', Bab Ash-Shalah eabla Al-Maghrib, Kitab Al- rumah kamu'." Kemudian Al-Manrvadzi menyebutkan perkataan Abdullah dan
jawaban
ayahnya. Sanadnya kuat (valid). Riwayat marfu' daripada hadits tersebut dinukil lbnu
l'tisham, Bab Nahyu An-Nabiy $! an Atrahrim llla Maa Tu'rafu lbahatuhu, Abu Dawud,
tr,iajan, no. 1165, dari Mahmud bin Labid, dari Rafi'bin Khadij. Dan disebutkan
Al-Haitsami
no. '1281 , Kitab Ash-Shalah, Bab Ash-Shalah Qabla Al-Maghrib, Ahmad, Al-Musnad, 5lSS,
dari hadits Abdullah bin Al-Mughaffal Al-Muzani, dari Nabi ffi, beliau bersabda, "shatatlah ai xitau Al-Majma" 2t203 dan 229, dari hadits Mahmud bin Labid' Beliau berkata,
,,Diriwayatkan lmam Ahmad, dan para perawinya tergolong tsiqah (terpercaya)."
kalian sebelum Maghib...,"dan pada kali ketiga beliau bersabda "... bagi siapa yang
Bab At
mau,"karena tidak ingin dijadikan sebagai sunnah oleh manusia. Dan diriwayatkan lmam Disebutkan Al-Mundziri dikitab At-Targhib wa At-Tarhib, 11205, Kitab Ash-Shalah,
Muslim, no. 838, Kitab Sahalatul Musafirin, Bab Baina Kulli Adzanain Shalatun, dengan Targhib fii Ash-shalah Baina Al-Maghrib wa Alrlsya" dari Makhul, beliau.nisbatkan
fep-aOa Nabi &8, bahwa beliau bersabda, "Barangsiapa shatat setelah Maghib
lafazh, "Di antara setiap dua adzan terdapat shalat." Beliau mengucapkannya tiga kali, sebelum
dan pada kali ketiga beliau bersabda, "Bagi siapa yang mau."Diriwayatkan pula oleh lbnu sebanyak dua rakaat-4alam riwayat lain'empat rakaat'-maka shalatnya di
berbicara
Hibban, no.617, Kitab Ash-Shalah, Bab Ash-Shalah eabta Maghrib, dengan lafazh, ,llliyyin." Beliau berkata, "Hadits ini disebutkan oleh Razin, namun aku tidak
angkat ke
"sesungguhnya Rasulullah ffi shalat sebelum Maghrib dua rakaat." sanadnya shahih. melihatnya pada kitab sumber, dan sanadnya munqathi'(terputus)"'

Tacld Ma'ad lilid 1 439


*
sunat dengan shalat fardhu." Sekian kutipan pernyataan beliau. sebagaimana dikatakan Hafshah.se Dalam shahihain dari Ibnu umar,
Sunnah kedua, hendaknya dikerjakan di rumah. Diriwayatkan An- bahwa beliau &E biasa shalat dua rakaat setelah Jum'at di rumahnya.f'8"
Nasa'i, Abu Dawud, dan At-Tirmidzi, dari hadits Ka'ab bin Ujrah, bahwa Pembahasan tentang shalat sunat sebelum dan sesudah Jum'at akan
Nabi BE mendatangi masjid bani Abdul Asyhal, beliau shalat Maghrib diulas ketika menyebutkan petunjuk beliau ffi tentang shalat Jum'at,
mengimami mereka. Ketika selesai shalat, beliau &E melihat mereka insya Allah ta'ala.
mengerjakan shalat sunat sesudah Maghrib, maka beliau ffi bersabda, Hadits di atas selaras dengan sabda beliau ffi, "Wahai sekalian
"lni adalah shalat di rumah-rumah."581 Ibnu Majah mengutip dari hadits manusia, shalatlah di rumah-rumah kamu, sesungguhnya seutama-
Rafi' bin Khadij dengan lafazh, "Kerjakanlah kedua rakaat ini di rumah- utoma shalat bagi seseorang adalah di rumahnya, kecuali sholat
rumah kamu." shalat-
t'ardhu.,'s% Termasuk petunjuk beliau &8 adalah mengerjakan
Maksudnya, bahwa petunjuk Nabi ffi adalah mengerjakan shalat rawatib dan sunat lainnya di rumahnya, kecuali karena suatu
kebanyakan dari shalat-shalat sunat di rumahnya. sebagaimana sebab yang menghalanginya. Sebagaimana petunjuk beliau fi*i
disebutkan dalam kitab shohih dari Ibnu umar, "Aku menghapal dari mengerjakan shalat fardhu di masjid kecuali ada faktor-faktor tertentu
Rasulullah ffi 10 rakaat; dua rakaat sebelum Zhuhur, dua rakaat yang menghalanginya, seperti safar, sakit, atau hal-hal lain yang
sesudahnya, dua rakaat sesudah Maghrib di rumahnya, dua rakaat menghalangi untuk datang ke masjid.
sesudah Isya' di rumahnya, dan dua rakaat sebelum shalat Shubuh.',s82
* Nabi Bg Mengerjakan Shalat Sunat Saat Safar
fiAaf
Dalam Shahih Muslim, dari Aisyah r6p-,, dia berkata, ,,Biasanya
Kecuali Dua Rakaat Sebelum Shubuh dan Shalat Witir
Nabi M shalat di rumahku empat rakaat sebelum Zhuhur, kemudian
beliau keluar dan shalat mengimami manusia, kemudian beliau masuk Perhatian dan keseriusan beliau ffi terhadap shalat sunat shubuh
dan shalat dua rakaat. Dan beliau ffi shalat Maghrib mengimami lebih serius dibanding shalat-shalat sunat lainnya. Oleh karena itu, Nabi
manusia, kemudian masuk dan shalat dua rakaat. Beliau shalat 'lsya ffi tidak pernah meninggalkan shalat sunat ini bersama shalat witir, baik
mengimami manusia, kemudian masuk ke rumahku dan shalat dua saat mukim maupun safar. Ketika dalam perjalanan, beliau ffi senantiasa
rakaat."583 melaksanakan shalat sunat fajar dan witir tanpa melaksanakan shalat-
shalat sunat yang lain. Tidak pernah dinukil bahwa beliau **
Begitu juga yang dinukil dari beliau
ffi tentang shalat sunat Shubuh. melaksanakan shalat sunat selain keduanya. Atas dasar ini, Ibnu Umar
Sungguh beliau $$ mengerjakan dua rakaat tersebut di rumahnya
cey, tidak melebihkan dari dua rakaat seraya berkata, "Aku biasa safar
bersama Nabi *8, Abu Bakar, dan Umar &, di mana mereka tidak
melebihkan saat safar dari dua rakaat."
HR. An-Nasa'i,3/198, Kitab shalatul Lail, Bab Al-Hatsu Ala Ash-shalah fii At-Buyut, At- Pernyataan ini meski mengandung kemungkinan bahwa yang
Tirmidzi, no. 604, Kitab Ash-shalah, Bab Maa Dzukira fii Ash-Shalah Ba'da Al-Maghrib
Annahu fii Al-Baiti Afdhal, Abu Dawud, no. 1300, Kitab Ash-shalah, Bab Rak'atai Al- dimaksud adalah mereka tidak mengerjakan shalat empat rakaat, bukan
Maghrib Aina Tushalliyan. Dalam sanadnya terdapat lshak bin Ka'ab, seorang perawi
majhul haal (tidak diketahui statusnya), sedangkan perawi lainnya tergolong ts,qah
(terpercaya). Akan tetapi riwayat Mahmud bin Labid terdahulu mendukung dan HR. At-Bukhari,2/83 dan 84, dan Muslim, no.723, dari Hafshah, bahwa Rasulullah ffi
menguatkannya. Adapun riwayat Rafi'bin Khadij yang dikutip lbnu Majah, no. 1165, apabila mu'adzin selesai mengumandangkan adzan untuk shalat Shubuh, dan tampaklah
dalam sanadnya terdapat Abdul wahhab Adh-Dhahhak Al-Urdhi, seorang perawi matruk shubuh, maka beliau shalat dua rakaat yang ringkas, sebelum shalat ditegakkan.
(ditinggalkan haditsnya), dan dituduh berdusta oleh Abu Hatim.
HR. Al-Bukhari,2t354, dan Muslim, no. 882, Kitab Al-Jumu',ah, Bab Ash-shalah Ba'da Al-
HR. Al-Bukhari, 3/41, Kitab At-Tathawwu', Bab At-Tathawwu' Ba'da Al-Maktubah, Muslim, Jumu'ah, dari hadits lbnu Umar.
no- 729, Kitab Shalatul Musafirin, Bab Fadhlu As-sunan Ar-Ratibah, Malik, 1/166, Kitab
HR. Al-Bukhari, 13t227, Kitab Al-l'tisham, Bab Maa Yukrah min Katsrah As-Su'al, Kitab Al-
Qashr Ash-shalah, Bab Al-'Amal fii Jami'Ash-shalah, Abu Dawud, no. 1252, An-Nasa'i, Jama'ah, Bab ldza Kaana Baina Al-lmam wa Baina Al-Qaum Ha'ith au Sutrah, Kitab Al-
21119, dan At-Tirmidzi, no. 433 dan 434.
Adab, Bab Maa Yajuuzu min Al-Ghadhab wa Asy-Syiddah li Amrillah, dan Muslim, no.
HR. Muslim, no. 730 Kitab Shalatul Musafirin, Bab Jawaaz An-Nafilah eaa'iman wa 781, Kitab Shalatul Musafirin, Bab lstihbaab Shalah An-Nafilah fii Baitihi wa Jawazuha fii
Qa'idan. Al-Masjid, dari hadits Zaid bin Tsabit.

44O Tadul Ma'arl lilirl 1 Tarld Ma'ad lilid 1 441


mereka tidak shalat sunat, namun dinukil dari lbnu
umar bahwa beriau penafian semua sifat kekurangan dari-Nya, penafian adanya keserupaan
ditanya tentang sunat Zhuhur saat safar, maka
beliau menjawab, dan misal bagi-Nya dalam kesempurnaan-Nya, serta penafian sekutu
"sekiranya aku mengerjakan shalat sunat
niscaya aku akan mengerjakan secara mutlak dari-Nya.
shalat fardhu secara sempurna (yakni, tijak
meringkas_penerj.).,,
Perkataan ini menunjukkan pemahaman Ibnu Dasar-dasar ini adalah intisari tauhid ilmiah i'tiqadiah yang
umar yang sangat memisahkan penganutnya dari semua firqah-firqah sesat dan syirik. Atas
mendalam' sebab, Allah dB memberi keringanan
kepada musafir dasar itulah dikatakan setara dengan sepertiga Al-Qur'an. Sebab Al-
mengerjakan separoh shalat empat rakaat.
Sekiranya disyariatkan shalat
dua rakaat sebelum atau sesudahnya, tentu mengerjakan Qur'an secara global terbagi pada khabar (berita) dan insyo'. Insyo'
shalat fardhu terbagi kepada tiga hal; perintah, larangan, dan ibahah (pembolehan).
itu sebanyak empat rakaat akan lebih utama.
Sedangkan khabar ada dua macam; khabar (berita) tentang Pencipta
]. M.rnl liang tdbih utama; shatat sunat shubuh ataukah Yang Mahatinggi, nama-nama-Nya, sifat-sifat-Nya, hukum-hukum-Nya,
Shalat Witir? dan khobor tentang ciptaan-Nya. Maka, surah 'Qul Huwallahu Ahad'
Para fuqaha' berbeda pendapat tentang mana yang merangkum khabar tentang diri-Nya, nama-namaNya, dan sifat-
rebih utama di
antara dua shalat; apakah shalat sunat shubuh sifatNya, sehingga kedudukannya setara sepertiga Al-Qur'an. Surah ini
ataukah sharat witir?
Terdapat dua pendapat yang tidak mungkin membersihkan pembacanya dan orang beriman padanya dari syirik
diunggurkan salah satunya.
Sebab sebagaimana mereka berserisih tentang ilmiah. Sebagaimana surah 'Qul Yaa Ayyuhal Kafirun' membersihkan
wajibnya sharat witir,
demikian juga mereka berserisih tentang wajibnya dari syirik amaliah iradah al-qashdi. Tatkala mesti memiliki ilmu sebelum
sunat shubuh. Aku
pernah mendengar Syaikhur Isram Ibnu Taimiyah amal, dimana ia berkedudukan sebagai imam, pemimpin, penuntun,
berkata, ,,sunat pemutus, dan pengatur semua posisi, maka surah 'Qul Huwallahu Ahad'
shubuh menempati posisi sebagai pembuka amalan,
sedangkan sharat
witir adalah penutupnya. Oleh karena itu, Nabi setara sepertiga Al-Qur'an. Hadits-hadits mengenai hal ini hampir
ffi membaca pada sunat mencapai tingkat mutawatir.
shubuh dan witir, dua surah Ar-rkhlash.ssT Di mana
keduanya
merangkum tauhid ilmu dan amar, tauhid Adapun 'Qul Yaa Ayyuhal Kafirun' setara semperempat Al-Qur'an.
ma,rifah dan iradah, serta
tauhid i'tiqad dan qashd (tujuan).,, Hadits mengenai hal ini dikutip At-Tirmidzi dari riwayat Ibnu Abbas
q&f,-,, beliau memarfu'kannya (menisbatkan kepada Nabi 4E), "ldza
* Penjelasan Makna surah Ar-rkhrash
lletara sepertiga Ar- zulzilat setara seperdua Al-Qur'an, qul huwallahu ahad setara sepertiga
Qur'an, Az'zalzarah separohnya, dan At-Krliirn seper- Al-Qur'an, dan qul yaa ayguhal kat'irun setoro seperempot Al-
empatnya
Qur'on."588 Diriwayatkan Al-Hakim dalam kitab Al-Mustadrak, dan
surah 'Qul Huwalrahu Ahad' mencakup tauhid i'tiqad beliau berkata, "Sanadnya shahih."
dan ma,rifat.
Apa yang wajib ditetapkan bagi Rabb $6 berupa
k*ruun yang Oleh karena syirik omaliah iradah lebih dominan terhadap jiwa
menafikan persekutuan mutrak dari segala sisi.
shomodiyoh (tempat
bergantung) yang menetapkan bagi-Nya segala HR. AtTirmidzi, no. 2896, Kitab Tsawab Al-Qur'an, Bab Maa Jaa'a fii (ldza Zulzilat), dan
sifat kesempurnaan Al-Hakim, Al-Mustadrak, 1/566. Dalam sanadnya terdapat Yaman bin Al-Mughirah Al-
tanpa disertai kekurangan dari segara sisi. penafian
anak dan ayah Anazi, seorang perawi dha'f (lemah), akan tetapi lafazh, 'qul huwallahu ahad setara
merupakan konsekuensi sifat shom adiyah. Ketidakbutuhan sepertiga Al-Qur'an' tercantum dalam Ash-Shahrharn. Sedangkan lafazh, 'qul yaa ayyuhal
dan keesaan_
Nya, serta penafian kesetaraan yang mencakup penafian kafirun setara seperempat Al-Qur'an'. Diriwayatkan Al-Hakim di kitab Al-Mustadrak, 11566,
_ tasybih dan Ath-Thabrani dalam kitabnya Mulam Al-Kabir, 31203, dari hadits lbnu Umar, dan
(penyerupaan), tamsil (permisaran), dan tanzhir (tandingan).
Maka, dalam sanadnya terdapat kelemahan. Hadits ini memiliki pendukung dari hadits Anas
surah ini mengandung penetapan seluruh sifat yang dikutip lmam Ahmad, 3/146 dan 147, serla At-Tirmidzi, no. 2897, dan beliau
kesempurruJn bagi-Nya,
menggolongkannya sebagai hadits hasan, padahal dalam sanadnya terdapat Salamah bin
Wardan, seorang yang buruk hapalannya. Dan didukung pula oleh hadits lain dari Saad
sat Maksudnya, surah eur Huwaflahu Ahad dan bin Abi Waqqash yang dikutip Ath-Thabrani dalam kitabnya Mulam Ash-Shaghir, hal. 32,
surah eur yaa Ayyuhar Kafirun. walrahu maka hadits tersebut menjadi shahih dan kuat dengan sebab riwayat-riwayat
A'lam-penerj.
pendukungnya.

442 7adtil Ma,ad titirt 1


karena sesuai hawa nafsunya, di mana kebanyakan jiwa
merakukannya
padahal ia mengetahui bahaya dan kebatirannya,
dan oreh karena syirik
ini mendukung tercapainya keinginan, dan menghilangkan serta
mencabutnya dari jiwa lebih sulit serta lebih rumit
daiipada mencabut
dan menghilangkan syirik irmiah. Juga, oleh karena
syirik ini hanya
dapat dihilangkan dengan ilmu dan huliah, di
mana perakunya tidak
mungkin mengetahui sesuatu tidak sebagaimana
hakikatnya. Berbeda
PASAL
dengan syirik iradah dan qashd, di mana perakunya
mengerjakan apa
yang ditunjukkan oleh ilmu tentang kebatiran
dan mudharatnya
disebabkan dominasi nafsunya, serta dominasi
kekuasaan syahwat dan
emosi atas jiwa. Maka (atas dasar semua itu),
disebutkanrah penegasan * trtabi ffi Berbaring di Atas Sisi Badan Bagian Kanan
dan pengulangan pada surah ,eul yaa Ayyuhal Kafirun,
yang Setelah Shalat Sunat Sebelum Shubuh
mengandung penghapusan syirik amaliah, yung-,,unu
har seperti itu Biasanya, setelah shalat sunat sebelum Shubuh, Nabi &8 berbaring
tidak terdapat dalam surah ,eul Huwallahu Ahad,.
Dan, oleh karena Al-eur'an terdiri dari dua bagian;
di atas sisi badannya bagian kanan. Inilah yang dinukil melalui jalur
satu bagian di akurat dari beliau ffi dalam Ash-Shohihoin, dari hadits Aisyah dfr-, .u'o
dunia dan hukum-hukumnya, har-hal berkaitan dengannya,
serta At-Tirmidzi menyebutkan dari hadits Abu Hurairah &, dari Nabi #8,
urusan-urusan yang terjadi padanya berupa perbuatan
(orang-orang yang dikenai beban syariat),
mukailafin bahwa beliau bersabda, "Apabila salah seorang di ontaro kalion shalat
dan satu bagian lagi di akhirat dua rakaat sebelum shalat Shubuh, maka hendaklah ia berbaring di otas
dan apa yang terjadi padanya. sementara surah ,rdza
hingga akhirnya berbicara mengenai bagian ini
zurzirat,dari awal sisi bodonn ya bagian kanan."5eI At-Tirmidzi berkata, "Hadits ini hasan
secara khusus, di mana shahih gharib."
tak disebutkan padanya selain akhirat dan
apa-apa yang terjadi padanya
berupa keadaan bumi dan penghuninya. Maka (atas
dasar r"-uu itu), ia Aku mendengar Ibnu Taimiyah berkata, "Hadits ini batil dan tidak
setara seperdua Al-eur'an. Untuk itu, sangat
tepatrah bira hadits ini shahih. sesungguhnya yang shahih dinukil dari beliau & adalah
dinyatakan shahih. Wallahu A'lam. perbuatan bukan perintah. Riwayat yang berisi perintah hanya dinukil
.
Atas dasar ini pula, beliau ffi membaca kedua oleh Abdul wahid bin zigad, dan beliau telah keliru." Adapun Ibnu
surah ini (eul
Huwallahu Ahad dan eur yaa Ayyuhar Kafirun-penerj.) Hazm dan orang-orang yang mengikutinya mewajibkan berbaring
pada dua rakaat
sunat thawaf. Karena keduanya adarah surah setelah shalat sunat Shubuh. Bahkan, Ibnu Hazm menganggap batal
ar-ikhlash serta tauhid.
Beliau *k memulai dengan keduanya amaran shalat seseorang yang tidak berbaring setelah shalat sunat sebelum
siang, lalu mengakhiri
amalannya dengan membaca keduanya.sse Beriau Shubuh dengan dalih hadits di atas. Dan ini adalah salah satu pendapat
keduanya pada saat hajiyang merupakan
& irn" membaca beliau yang menyendiri dari umat. Aku pernah melihat satu jilid yang
syiar daripada tauhid. O

HR. Al-Bukhari, 3/35, Kitab At-Tathawwu" Bab Adh-Dhaj'ah Alaa Asy-syiqqil Aiman Ba'da
Membaca kedua surah ini pada dua rakaat Rak'atai Al-Fajr, Muslim, no. 736, Kitab Shalatul Musafirin, Bab shalatul Lail wa Adad
1218, Kitab Shifah Hajjah An-Nabiy, dari
sunat thawaf diriwayatkan rmam Musrim, no. Raka'aat An-Nabiy #8 tii Rt-t-ait, Abdu Dawud, no. 1262, Kitab Ash-Shalah, Bab Al-
pada shalat sunat shubuh diriwayatian
hadits Jabir. sedangkrn ,".0"""'reduanya ldhthija' ba'daha, Ahmad, Al-Musnad,6t121 dan 133, dan lbnu Majah, no' '1198, Kitab
rmam Musrim, no.726,Abu Dawud, no. 12s6, lqamah Ash-shalah, Bab Maa Jaa'a fii Adh-Dhaj'ah fii Al-witr wa Bai'da Rak'atai Al-Fajr.
An-Nasa'i, 21155 dan 156, dari hadits Abu Hurairah dan
sharat witir diriwayatkan At-Tirmidzi, no. 462,
&. Adapun membaca keduanya paoa HR. At-Tirmidzi, no.42o, Kitab Ash-Shalah, Bab Maa Jaa'a fii Al-ldhthua' ba'da Rak'atai
oan Rn--ttasa,i, 3/136, dari rbnu Abbas. Dan
sanadnya tergorong hasan.pada tataran syawahid Al-Fajr, Ahmad, Al-Musnad, 21415, Abu Dawud, no- 1261 , Kitab Ash-Shalah, Bab Al-
(riwayat pendukung). Diriwayatkan pura
oleh An-Nasa'i , 3r24s, dari hadits Aisyah dengan tontt'i1a'ba,da Rak'atai Al-Fajr, lbnu Majah, no. 1199, Kitab lqamah Ash-Shalah, Bab Maa
,unuo .nrr,f,. Dinyatakan shahih oreh Jaa'a fii Adh-Dhaj'ah ba'da Al-witr wa Ba'da Rak'atai Al-Fajr. sanadnya hasan.
Al-Hakim dan pernyataannya disetujui A az_Ozinabi.
Dinyatakan shahih oleh lbnu Khuzaimah, no."l '120, dan lbnu Hibban, no.612'

444 7adtil Ma,ad _ titirl I 1 445


ditulis para pengikut beliau untuk mendukung
madzhab ini.
Adapun kelompok yang tidak menyukainya, sebagiannya berdalil
Abdurrazzaq menyebutkan dalam Al-Mushannaf,us,
dari Ma,mar, dengan atsar-atsar sahabat seperti lbnu Umar dan selainnya, di mana
dari Ayyub, dari Ibnu sirin, bahwa Abu
Musa, Rurij uin Khadii, dan beliau melempari para pelakunya dengan kerikil. Sebagian lagi
Anas bin Malik q$-6, biasa berbaring setelah
dua rakaat sunat seberum mengingkari bahwa Nabi Bf pernah melakukannya. Kelompok ini
shubuh, dan mereka memerintJkan berbuat berkata, "Adapun yang benar bahwa berbaringnya beliau &8 adalah
demikian. Namun
disebutkan dari Ma'mar, dari Ayyub, dari
Nafi', bahwa lbnu umar tidak sesudah shalat witir dan sebelum dua rakaat sebelum Shubuh,
melakukannya, dan beliau berkata, ,,Cukuplah
bagi kita memberi sebagaimana dinyatakan secara tegas dalam hadits Ibnu Abbas."5e3
salam'" Beliau menyebutkan pura dari Ibnu
Juraii, dikaLarkan kepadaku Mereka menambahkan, "Mengenai hadits Aisyah, terjadi perbedaan
oleh orang yang aku percayai, dari Aisyah ,r€g,
"Sesungguhnya Nabi s' berbaring bukan
, uut*u dia berkata, pada Ibnu Syihab. Malik menukil dari beliau, 'Apabila selesai-yakni
sebagai sunnah, namun beriau mengerjakan shalat malam-beliau berbaring pada sisi badannya bagian
terasa lelah semalaman, sehingga beliau
pun beristirahat sejenak.,, kanan hingga datang kepadanya mu'adzin, maka beliau shalat dua
Beliau berkata, "rbnu umar biasa merempari
mereka dengan kerikirjika rakaat yang ringkas.'Se4 Riwayat ini sangat tegas menyatakan bahwa
melihat mereka berbaring pada sisibadan
bagian kanan.,, 'berbaring' dilakukan sebelum shalat sunat Shubuh. Selain Imam Malik
Ibnu Abi svaibah menyebutkan dari Abu
Ash-shiddiq An-Naji,
menukil dari Ibnu Syihab, 'Apabila mu'adzin telah selesai
bahwa Ibnu Umar melihat suatu kaum
berbaring seterah mengerjakan mengumandangkan adzan shubuh dan fajar telah jelas, lalu mu'adzin
dua rakaat sunat seberum shubuh, maka
beriau mengirim seseorang
datang, maka beliau 45 shalat dua rakaat yang ringkas, kemudian
untuk melarang mereka. orang-orang itu berkata, berbaring pada sisi badannya bagian kanan'." Mereka berkata, "Apabila
"Kami mengerja-
kannya untuk mengikuti sunnah." Ibnu terjadi perbedaan di antara murid-murid Ibnu Syihab, maka yang harus
umar berkata, ,,Kembarilah
kepada mereka dan beritahukan bahwa perbuatan diambil adalah riwayat Malik, karena beliau sangat akurat dalam
itu bid,ah.,, Abu
Mijlaz berkata, "Aku bertanya kepada Ibnu menukil riwayat dari lbnu Syihab serta paling hapal di antara murid-
Umar tentang perbuatan itu
maka beliau menjawab, 'setan mempermainkan murid Ibnu Syihab lainnya."
kalian,.,, Ibnu umar
c -$' berkata pula, "Ada apa dengan seseorang Abu Bakar Al-Khathib berkata, "Malik meriwayatkan dari Az-Zuhri
apabila sharat dua
rakaat (sebelum shubuh) maka ia mlngerjakan
gep".ti perbuatan himar (yakni Ibnu Syihab-penerj.), dari Unzvah, dari Aisyah, 'Biasanya
saat berbaring?"
Rasulullah &8 shalat di malam hari sebanyak 11 rakaat, di antaranya
Sehubungan dengan masalah berbaring adalah witir satu rakaat. Apabila telah selesai, beliau berbaring pada sisi
sesudah shalat sunat
sebelum shubuh, dua kerompok bersikap
ekstrim, dan
ba{annya bagian kanan, hingga beliau didatangi mu'adzin, lalu beliau
safu kerompok
lagi
memilih jalan tengah. segorongan pengikut &E shalat dua rakaat yang ringkas.'ses Riwayat Imam Malik ini diselisihi
mazhab Zhahiri
mewajibkannya dan membatarkan sharat bira meninggarkannya, oleh Uqail, Yunus, Syu'aib, Ibnu Abi Dzi'b, Al-Auza'i, dan lain-lain.
seperti
Ibnu Hazm dan orang-orang sependapat dengannya. Mereka meriwayatkan dari Az-Zuhri'Bahwa Nabi 48 biasa shalat sunat
sekelompok fuqaha tidak menyukainya
Di sisi rain, Shubuh dua rakaat, kemudian berbaring pada sisi badannya bagian
dan -"ngunggupnya bid,ah.
sementara Imam Marik dan urama rainnya
memilih jaran tengah. Mereka
kanan hingga mu'adzin datang kepadanya, lalu beliau ffi keluar
menganggap tidak mengapa melakukannya
daram rangka istirahat dan 593
Sudah disebutkan takhrijnya terdahulu.
tidak menyukainya bila dilakukan sebagai
sunnah. Sekerompok ragi 594
HR. Malik, Al-Muwattha', 1t12O, Kitab Shalatul Lail, Bab Shalah An-Nabiy ffi tii At-Witr,
menyukainya secara mutrak, baik unhrk dan lafazhnya menurut versi riwayat lbnu Syihab, "Bahwa Nabi ffi shalat malam sebelas
istirahat ataupun bukan unfuk
istirahat' Kelompok ini berhujjah dengan rakaat maka beliau witir satu rakaat, apabila selesai beliau berbaring pada sisi badannya
hadits Abu Hurairah & di atas. bagian kanan." Dan diriwayatkan lmam Muslim, no. 736. Riwayat kedua juga dinukil lmam
Muslim, no. 736 dan 122.
5e2 Lihat
At-Mushannaf, 3142 dan 44. HR. Malik, Al-Muwaftha', 11120, Kitab Shalatul Lail, Bab Shalah An-Nabiy tig fti Al-Witr,
dan Muslim, no. 736, Kitab Shalatul Musafirin, Bab Shalatul Lail.

446 Zadut Ma,ad


-.fitid I
bersamanya'. Malik menyebutkan bahwa Nabi &E berbaring sebelum jantungpadaposisiistirahat,sehinggatidurmenjadilelap'Namun'jiktr
gelisah dan tidak bisa
shalat sunat Shubuh. Sementara dalam riwayat mayoritas sesudah shalat ."r"oru.,g tidur pada sisi kanan badan, dia akan
dan mencari tempat
sunat Shubuh. Maka para ulama memutuskan bahwa Imam Malik keliru tidur lelap, karena jantung berdetak lebih kencang
dan yang benar adalah selain beliau." Demikian pernyataan Al- nyaman.olehkarenaituparadoktermenganjurkantidurpadasisikiri
dan tidur lelap'
Khathib.5e6 badan karena bisa menghasilkan istirahat sempurna
Sementarapembawasyariatmenyukaitidurpadasisikananbadanagar
Abu Thalib berkata, "Aku berkata kepada Ahmad, Abu Ash-Shalt pada sisi kanan lebih
tidak bisa lelap dan luput shalat malam. Tidur
menceritakan kepada kami, dari Abu Kudainah, dari Suhail bin Abu
bermanfaatbagihati.Sementaratidurpadasisikirilebihbermanfaat
Shalih, dari ayahnya, dari Abu Hurairah ,l$-6, dari Nabi 3k, bahwa beliau
bagi badan. Wallahu A'lam' O
berbaring sesudah shalat sunat sebelum Shubuh. Beliau berkata, 'Syu'bah
tidak memarfu'kanhya (menisbatkannya kepada Nabi ffi'). Aku bertanya,
'Apabila seseorang tidak berbaring, apakah ada sanki atasnya?' Beliau
menjawab, 'Tidak, Aisyah meriwayatkannya, sementara Ibnu Umar
mengingkarinya'."
Al-Khallal berkata, "Al-Marwadzi mengabarkan kepada kami, bahwa
Abu Abdillah berkata, 'Hadits Abu Hurairah tidak demikian'. Aku berkata,
'Sesungguhnya Al-A'masy menceritakannya dari Abu Shalih, dari Abu
Hurairah'. Beliau berkata, 'Riwayat itu hanya dinukil oleh Abdul Wahid'
seorang diri." Ibrahim bin Al-Harits berkata, "Sesungguhnya Abu Abdillah
ditanya tentang 'berbaring' sesudah shalat sunat sebelum Shubuh. Beliau
menjawab, 'Aku tidak mengerjakannya, tapi jika seseorang mengerja-
kannya maka itu adalah bagus'." Sekian perkataannya. Sekiranya hadits
Abdul Wahid bin Ziyad, dari Al A'masy, dari Abu Shalih, adalah shahih
dalam pandangan beliau, niscaya minimal. hukum perbuatan ifu
menurutnya adalah mustahab (disukai). Mungkin pula dikatakan,
"sesungguhnya Aisyah @-k' telah meriwayatkan keduanya, maka
dipahami bahwa sesekali Nabi W mengedakannya dan sesekali
meninggalkannya, sehingga tak ada perbedaan, karena ia termasuk
perkara mubah, Wallahu A'lam."

Perbuatan beliau W berbaring pada sisi kanan badan memiliki


rahasia tersendiri, yaitu bahwa jantung berada di bagian kiri. Apabila
seseorang tidur pada sisi kiri badan, niscaya tidurnya akan lelap, karena

5e6 Al-Hafizh berkata dalam kitab Al-Fath,3/36, "Adapun riwayat lmam Muslim dari jalur Malik
dari Az-Zuhri dari Urwah dari Aisyah bahwa beliau ffi berbaring sesudah shalat witir.
Sungguh telah diselisihi oleh riwayat murid-murid Ac-Zuhri dari Urwah, di mana mereka
menyebutkan bahwa Nabi ffi berbaring sesudah shalat Shubuh, dan inilah yang akurat.
Sungguh tidak tepat sikap mereka yang berhujjah dengan riwayat Malik untuk
meninggalkan disukainya berbaring sesudah shalat sunat Shubuh.

7erui \le'etl liliri 1 llllg


PASAL
PETUNIUK BELTAU ffi
TENTANG SHALAT MALATT{

* Apakah Shalat Malam Wajib Bagi Beliau $E?


Para ulama salaf dan khalaf berbeda pendapat tentang shalat
malam; apakah shalat malam wajib bagi beliau f$$ ataukah tidak wajib?
Kedua kelompok yang berbeda dalam masalah ini sama-sama berhujjah
dengan firman Allah d#, "Dan pada sebagian malam hari lakukanloh
tahajjud sebagai tambahan bagimu," (Al-lsra': 79). Kelompok pertama
berkata, "Ayat ini sangat tegas menafikan kewajibannya." Sementara
kelompok lain berkata, "Perintah Allah d6 untuk tahajjud dalam surah
ini sama dengan perintah-Nya dalam ayat, "Wahai orang yang
berselimut. Shalotlah di waldu malam kecuali sedikit," (Al-Muzammil: 1).
Sementara tidak dinukil keterangan yang menghapus perintah ini dari
diri beliau ffi. Adapun lafazh, 'sebagai tambahan bagimu,' sekiranya
yang dimaksud adalah tathawwu' (sunat), tentu tidak dikhususkan bagi
diri beliau ffi. Sungguh, maksud dari kata 'nat'ilah'pada ayat ini adalah
'tambahan'. Sementara 'tambahan' secara mutlak tidak menunjukkan
tathawwu' (sunat). Allah $+5 berfirman, "Kami memberikan kepadanya
lshak dan Ya'qub sebagai tambahan," (Al-Anbiya':72\, yakni tambahan
anak. Demikian pula kata 'nafilah' pada tahajjud Nabi W, yaitu
tambahan atas derajat dan pahalanya. Oleh karena itulah dikhususkan
bagi diri beliau ffi. Sesungguhnya shalat malam bagi selain beliau $f
adalah mubah dan sebagai penghapus dosa-dosa. Adapun Nabi ffi,
Allah telah mengampuni dosa-dosanya terdahulu dan yang akan
datang. Maka, beliau ffi beramal dalam rangka menambah derajat dan
mempertinggi martabat, dan selain beliau beramal untuk menghapus
dosa.

Mujahid berkata, "Hanya saja disebut sebagai tambahan bagi Nabi


ffi, karena dosa-dosanya terah diampuni baik yang terdahuru Aku (lbnul Qayyim) katakan; maksudnya, lafazh 'nat'ilah'pada try,rl
maupun
yang akan datang. Maka, ketaatannya
sebagai tambahan. yakni, di atas tidak bermakna sesuatu yang boleh dikerjakan dan ditinggalkan,
tambahan dalam hal pahara. sementara
bagi serainnya sebagai seperti halnya mustahab (yang disukai) dan mandub (yang dianjurkarr).
penghapus dosa." Ibnul Mundzir
berkata dalam tafsirnya; ya,la bin Abu Akan tetapi maksudnya adalah tambahan pada derajat. Dan makna ini
ubaid menceritakan kepada kami, Ar-Hajjaj menceritakan
kepada kami, bersekutu padanya antara fardhu dan sunat. Maka firman-Ny;r,
dari Ibnu Juraii, dari Abdullah bin Katsir,
dari Mujahid, ia berkata, ,,Apa- "Sebagai tambohan bagimu," tidak menafikan kewajiban yang
apa selain fardhu adarah nafilah (tambahan), karena diindikasikan lafazh perintah sebelumnya. Tambahan penjelasan
beliau tidak
mengerjakannya untuk menghapus dosa-dosa.
Adapun bagi manusia masalah ini akan dipaparkan lagi pada pembahasan mendatang, insya
tidak ada nafilah (tambahan), bahkan hal itu
khusus bagi Nabi ffi. Allah d\i$, saat menyebutkan kekhususan-kekhususan Nabi #8.
Semua manusia mengerjakan serain ibadah
fardhu untuk menghapus
dosa-dosa mereka.,,
5e7 * Nabi 48 Senantiasan Mengerjakan Shalat Malam Baik
Muhammad bin Nashr menceritakan kepada kami, Saat Safar Maupun Mukim
Abdurah
menceritakan kepada kami, Amr menceritakan Nabi Sf tidak pernah meninggalkan shalat malam baik saat mukim
kepada kami, dari Sa,id
dan Qabishah, dari sufyan, dari Abu utsman, maupun ketika safar. Apabila dikalahkan rasa kantuk atau sakit maka
dari Al_Hasan, tentang
firman Allah dii, 'Dan pada sebagian maram beliau 48 shalat di siang hari sebanyak 72 rakaat. Aku (lbnul Qayyim)
hari rakukanrah tahaliud
sebagai tambahon bagimu', beriau berkata,
"Nafiroh pernah mendengar Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata, "Hal ini
(tambahan) sharat
-Disebutkan
malam tidak ada kecuali bagi Nabi menjadi dalil bahwa witir tidak diganti apabila waktunya telah berlalu.
Dhahhak, ia berkata, ,,Nat'ilah (tambahan)
4[[;.,,se8 dari Adh_
bagi Nabi ffi secara khusus.,, Kedudukannya sama seperti shalat tahiyat masjid, shalat kusuf
(gerhana), shalat istisqa' (mohon hujan), dan sebagainya. Karena
sulaim bin Hayyan menyebutkan, Abu Ghalib
menceritakan kepada maksud dari witir, bahwa akhir dari shalat malam adalah ganjil,
kami, Abu umamah menceritakan kepada
kami, ia berkata, ,,Apabila sebagaimana halnya Maghrib adalah akhir dari shalat siang. Jika malam
engkau bersuci pada tempat-tempatnya,
maka engkau berdiri diberi berakhir dan shalat shubuh telah dikerjakan, maka witir tidak lagi tepat
pengampunan unfukmu. Jika engkau
berdiri sharat, maka har itu pada sasarannya." Demikian makna ucapan beliau +iilg.
menjadi keutamaan bagimu dan pahala.,,
Seseerang bertanya, ,,Wahai
Abu Umamah, bagaimana jika ia berdiri sharat, Sementara itu, Abu Dawud dan lbnu Majah meriwayatkan dari
apakah har itu sebagai
nafilah (tambahan) baginya?,, Beliau menjawab, ,,Tidak, hadits Abu Sa'id Al-Khudri, dari Nabi ffi, beliau berkata, "Barangsiapa
hanya saja
nafilah (tambahan) untuk Nabi
86. Bagaimana bisa bagi seseorang ada tertidur (sehingga tidak sempat) shalot witir, atau iq lupo, maka
nafilah sementara ia senantiasa mengerjakan hendaklah ia mengerjakannya di pagi hari atau ketika ingat."6N Akan
dosa-dosa dan kesarahan_
kesalahan? Perbuatan itu baginya menjadi tetapi, hadits ini memiliki sejumlah cacat, sebagai berikut:
keutamaan dan pahara.,,5ee
Pertama, ia adalah riwayat Abdurrahman bin Zaid bin Aslam,
seorang perawi dha'if (lemah).601
eou!t<a1. oreh As-suyuthi daram kitab
,!i Ad-Dun Ar-Mantsur, 4/196, dan beriau
menambahkan penisbatann.ya kepada rbnu
liiug,dan Muhammad bin Nashr serta
.larir,
Al-Baihaqi di kitab Ad-Data.it.
Disebutkan As-Suyuthi daram kitab Ad-Durr HR. Abu Dawud, no. 1431 , Kitab Ash-Shalah, Bab Fii Al-Witr Qabla An-Naum, sanadnya
At-Mantsur, 41196, dari Muhammad bin shahih, lbnu Majah, no. 1188, Kitab lqamah Ash-Shalah, Bab Fiiman Yanaamu an Witrin
Nashr.
au Nasiyahu, At-Tirmidzi, no. 465, Kitab Ash-Shalah, Bab Maa Jaa'a fii Ar-Rajul Yanaamu
HR' Ahmad' Ar-Musnad, 5/255, sanadnya hasan.
kitab Ad'Durr At-Mantsur, 4/1g6 dan tbl
As-Suyuthi menyebutkannya daram an Al-Witr au Yansaahu, Ahmad, Al-Musnad, 3141 dan 44, dan Al-Baihaqi, 2/480.
, ani beriau menambahkan penisbatannya
kepada Ath-Thayarisi, rbnu Nashr, ntn-rnafrani,
Dinyatakan shahih oleh Al-Hakim, 11302, dan disetujui Adz-Dzahabi.
rlnu Manvadiyah, Ar-Baihaqi di kitab 601
Akan tetapi cacat ini hanya berlaku bagi sanad riwayat AlTirmidzi dan lbnu Majah.
syu'ab Al-lman, dan Ar-Khathib daram rarixn-i,vi.
iementara daram kitab tersebut yang Adapun sanad riwayat Abu Dawud, Al-Hakim, dan Baihaqi, maka ia adalah shahih.
dicetak tercantum, 'suraiman bin Hibban',
oan iniaoJarr kekeliruan penyalinan naskah. Karena mereka menukilnya melalui Abu Ghassan, dari Muhammad bin Mutharrif Al-

452 Zadut Ma,ad titid l


Kedua' bahwa yang benar, hadits
Abdunahman
ini adalah riwayat mursal
bin Zaid dari ayahnya, dari Nabi dalam Shahih-nya.60
"lni lebih shahih,,, yakni riwayat yalg *g. at_fi.rnidzi berkata,
mursal.uD Al-Bukhari berkata dalam hadits ini, "Nabi &8 shalat di malam hari
Ketiga' bahwa Ibnu Majah meriwayatkan 13 rakaat, kemudian apabila mendengar adzan shubuh, beliau shalat
Yahya' seterah menuk, hadits
dari Muhammad bin
Abu Sa'id, "Adapun yang benar dua rakaat yang ringkas."607 Dinukil pula dalam Ash-Shohihoin, dari Al-
Nabi ffi bersabda, 'Kerjakanlah witir bahwa
sebelum ,yu6u7rt.,603 Be1au Qasim bin Muhammad, beliau berkata, aku mendengar Aisyah dk,
"Hadits ini menjadi darir bahwa berkata, "Adalah shalat Rasulullah ffi di malam hari 13 rakaat, beliau
riwavat Abdunahman
H:r, adalah
witir dengan satu rakaat, dan mengerjakan dua rakaat sunat sebelum
shubuh, semuanya itu adalah 13 rakaat."608 Ini adalah riwayat yang
* Jumlah Rakaat
Shatat Matam Beliau &g
terperinci dan sangat jelas.
shalat beliau #u di malam hari
adarah 11 atau 13 rakaat, seperti Sedangkan Ibnu Abbas terdapat perbedaan riwayat darinya. Dalam
dikatakan Ibnu Abbas dan Aisyah. Sesungguhnya
jumrah tersebut sama_ Ash-Shahihain, dari Abu Jamrah, dari Ibnu Abbas, "Adalah shalat
sama dinukil melalui jalur shahih
dari keduanya. Dalam A"h-Shohihrin, Rasulullah ffi 13 rakaat, yakni di malam 1',u.i.rr60e Akan tetapi dinukil pula
dari Aisyah q€k, , "Rasulullah
B€ tida; pernah menambah pada penjelasan dari beliau bahwa termasuk di dalamnya dua rakaat shalat
Ramadhan dan tidak pula bulan bulan
lainnya lebih dari 11 rakaat.,,60a sunat shubuh.
dalam Ash-Shahihoin, dari.Ai.yun ,;$ ,,B,urunru Masih
di malam hari 13 rakaat, rima rakaai , Rasulullah Es shalat Asy-Sya'bi berkata, aku bertanya kepada Abdullah bin Abbas dan
di antaranya adarah sharat witir.
Beliau tidak duduk pada ,"ruutrpun Abdullah bin Umar rQ$', tentang shalat malam Rasulullah ffi, maka
darinya kecuali di rakaat keduanya menjawab, "Tiga belas rakaat, di antaranya delapan rakaat,
terakhir. "6os
witir tiga rakaat, dan dua rakaat shalat sunat sebelum Shubuh."
Namun yang benar dari Aisyah
adalah riwayat pertama. Adapun Kemudian disebutkan dalam Ash-Shahihain, dari Kuraib, dari Ibnu
dua rakaat tambahan atas 11 rakaat
adarah dua rakaat sharat sunat Abbas, tentang kisah ketika beliau bermalam di rumah bibinya
sebelum shubuh. penjerasan ini
terah dinukil rangsung dari beriau Maimunah binti Al-Harits, bahwa Nabi $liE shalat 13 rakaat, kemudian
ffi
li:: 3i:i"l* :ii" ,t?^y3
rakaat sunat seberum shubuh.
Nabi ffi sharal rI .r."", aengan
Keterang-an ini disebutkan
rerlgdn dua
Qua
Imam lvtrsli,rl
beliau Bf tidur hingga terdengar suara nafasnya, dan ketika jelas baginya
fajar, beliau pun shalat dua rakaat yang ringkas. Dalam lafazh lain
disebutkan, "Beliau ffi shalat dua rakaat, kemudian dua rakaat,
gflXt#il:aid bin Asram, dariAtha.bin yasar,
or,", offi kemudian dua rakaat, kemudian dua rakaat, kemudian dua rakaat,
602 At-Tirmidzi,
603 HR
no. 466. kemudian dua rakaat, kemudian witir, kemudian berbaring hingga
rbnu Majah, no.'r1g9, Kitab rgamah
Ash-sharah, Bab Man Naama
an witrihi au datang mu'adzin, maka beliau shalat dua rakaat yang ringkas, kemudian
7s4, Kitabsr,",,iJ ,,a,",#rin,
i,1ill3T;i;il:i:::illiii:,1ilU#Xi,[i;;f Bab sha,atut
604 HR. At-Bukhari.3127, KitabAt_Tahajjud,
Bab eiyamAn_Nabjy
Ghairihi, Kitab Shatat Ar_Tarawih, &g Bifiait fii Ramadhan wa
,^OrO
i"o-irarrr, r,,t"n q"ur;-fir;in*
Bab Kaana An_Nabiy * r"n""r,
Kitab sharatur Musafrrin, eau
Al_Anbiya.,
ninu,li,"tl",u, r.n""rr.o.L]rnlr,,rr,,rsrir,
no. 738,
HR. Muslim, no.737, Kitab Shalatul Musafirin, Bab Shalatul Lail wa Adad Rakaat An-
sr,a[tri irii *"
noro Rakaat An_Nabiy fii Ar_Lail wa Nabiy 4E fii Al-Lail, dan diriwayatkan juga oleh lmam Al-Bukhari dari segi maknanya
Ar-witr Rak'atan. Diriwavatk.n prru-ni-iirrfri, no. 439, Kilab Ash-Sharah, Anna seperti pada hadits sebelumnya.
Bab
ffi eiir;ir,'j"n"en_ruur",i ,3t234,Kitab eiyam Ar_Lair, Maa
607
An_Naniv HR. Al-Bukhari, 3/37, Kitab At-Tahajjud, Bab Maa Yuqra'u fii Rak'atai Al-Fajr.
*:?:fl Wi:llisharar Bab 608
605 HR. Dinukil dengan lafazh seperti ini oleh lmam Muslim, no. 738 dan 128, Kitab Shalatul
Musrim, no. 737,_Kitab Sharatur
Musafirin,. Bab sharatur Lair Musafirin, Bab Shalatul Lail wa Adad Rakaat An-Nabiy &g fii Al-Lail.
Nabiv ffi fiiAr-Lair, Ar-Bukhari, wa Adad Rakaat An_
sr.'i, ri,ri #irnri,uo, a"n K"il';i"Li.ln_r.raoiy HR. Al-Bukhari, 3/16, Kitab At-Tahajjud, Bab Kaifa Shalat An-Nabiy ffi wa Kam Kaana
Kam Kaana yusharri Birair, 0"" r"i")i.v" iatam &g wa
"Biasanya Nabi riwayat er-euxhlri d;ri Aisyah Yushalli Billail, Muslim, no. 764, Kitab Shalatul Musafirin, Bab Ad-Du'a'fii Shalat Al-Lail wa
$i sharat di ,rr", n"ri iil#at, di antarany"
k$ri, ,
*itii J""-or" rakaat fajir.,, Qiyamihi, dan At-Tirmidzi, no. 442, Kitab Ash-Shalah, Bab Maa Jaa'a fii Washf Shalat An-
Nabiy #i Billait.

454 Zadut Ma,ad


- Jitid 1
keluar dan shalat shubuh."610 Dengan demikian terjadilah
kesepakatan
pada jumlah 11 rakaat.

* Jumlah Rakaat yang senantiasa Diraksanakan Nabi


#g
sehari semaram nairah 40 Rakaat r"i.iirt Rakaat
Shalat-Shalat Fardhu
Terjadi perbedaan tentang dua rakaat terakhir pada sharat
malam; PASAT
apakah keduanya adalah dua rakaat shalat sunat sebelum
ataukah shalat yang lain? Apabila dua rakaat ini ditambahkan
Shubuh, Penielasan Shalat Beliau Sg di Malam
rakaat shalat-shalat fardhu dan sunat-sunat rawatib yang
kepada
senantiasa beliau
Hari clan Witir Serta Shalat Awal Malam
ffi laksanakan, maka jumlah rakaat shalat beliau ffi sehari semalam
adalah 40 rakaat. 17 rakaat di antaranya adalah shalat
fardhu, 10 atau 12
rakaat shalat sunat rawatib, 11 atau 13 rakaat shalat
malam, maka jumlah
keseluruhan adalah 40 rakaat. Adapun yang lebih
dari itu bersifat Aisyah #--. berkata, "Tidaklah Rasulullah ffi shalat Isya' lalu
insidentil dan tidak kontinyu. seperti shalat pembebasan
sebanyak masuk kepadaku melainkan beliau shalat empat rakaat, atau enam
delapan rakaat.611 Shalat Dhuha apabila kembali dari safar.
Shalat beliau rakaat,612 kemudian beliau pergi ke tempat tidurnya." Sementara Ibnu
ffi ketika mengunjungi seseorang. shalat tahiyat masjid, dan lain-rain. Abbas menceritakan ketika ia bermalam di rumah Nabi &8, "Beliau ffi
sepatutnya seorang hamba melaksanakan shalat-shalat
tersebut secara shalat Isya', kemudian datang dan shalat, kemudian beliau tidur."613
terus-menerus hingga meninggal dunia. Karena, alangkah
cepat jawaban Kedua riwayat ini disebutkan Abu Dawud.
dan pembukaan pinfu bagi siapa yang mengetuknya sebanyak
40 kali
dalam sehari semalam. Hanya Allah pemberi pertolongan.
0 Apabila bangun tidur, beliau M memulai dengan bersiwak
(menggosok gigi), kemudian berdzikir kepada Allah $6. Pada
pembahasan terdahulu telah disebutkan dzikir yang biasa beliau ffi baca
HR" Al-Bukhari,3rs7 dan 58, Kitab Abwaab Ar-'Amar fii Ash-sharah,
Bab rsti,anah Ar_yadd
fii Ash-shalah ldza Kaana min Amri Ash-sharah, Kitab
Imu, Bab As-Samr fii Ar_rtmi, Kitab
saat bangun tidur. Setelah itu, beliau BH bersuci, lalu shalat dua rakaat
Al-wudhu, Bab At-Takhfiif fii Al-wudhu, Bab eira'ah Ar-eur.an yang ringkas. Dalam Shahih Muslim, disebutkan dari Aisyah, dia berkata,
ba,da Ar_Hadats wa
Ghairihi, Kitab Ar-Jama'ah, Bab yaqumu an yamiin Ar-rmam
Bihidzaihi sawaa.un rdza "Biasanya Rasulullah ffi apabila shalat di malam hari, beliau memulai
Kaana ltsnain, Bab rdza Lam yanwi Ar-rmam an ya'umma
Tsumma Jaa.a eaumun
Fa'ammahum, Bab rdza eaama Ar-Rajur an yasaar shalatnya dengan dua rakaat yang ringkas."6t4 Beliau ffi memerintahkan
Ar-rmam wa Hawwarahu Ar-rmam
Khalfahu ilaa Yamiinihi rammat Sharatuhu, Bab Maimanah
shifah Ash-sharat, Bab wudhu Ash-Shibyan, Kitab Ar-witr,
Ar-Masjid wa Al_rmam, Kitab perbuatan ini dalam hadits Abu Hurairah db, beliau ffi bersabda,
Bab i/aa Jaa.a fii Ar_witr,
Kitab rafsir surah Ari rmran, Bab eauruhr-L rnna fii Kharqi
As-samawaat wa Ar-Arcrh, Bab "Apabila salah seorang di antora kamu shalat di waktu malam, hendaklah
Qauluhu Alladziina yadzkuruuna Ailaha eiyaman wa eu'udan wa
Rabbana lnnaka Man Tudkhiri An-Naar Faqad Akhdzaitahu,
Araa Junuubihim, Bab ia membuka shalatnya dengan dua rakaat yang ringan " HR. Muslim.6ls
Bab Rabbana rnnanaa
Sami'na Munadiyan yunaadi rir rman, Kitab Ar-Libaas, Bab
Adz-Dzawalb, Kitab Ar-Adab,
Bab Raful Bahsar iraa As-samaa', Kitab Ad-Da'awaat, Bab
Ad-Du,a. rdzaa rntabaha 612
Billail, Kitab At-Tauhid, Bab Maa Jaa'a fii rakhliiq As-Samawaat HR. Abu Dawud, no. 1303, Kitab Ash-Shalah, Bab Ash-Shalah ba'da lsya, dan dalam
wa Ar-Ardh wa Ghairiha
min Al-Khala'iq, Musrim, no. 763, Kitab sharatur Musafirin, sanadnya terdapat Muqatil bin Basyir Al-ljli, tidak ada yang menganggapnya fsigah selain
Bab Ad-Du,a fii sharat Al-Lair,
Malik ALMuwaftha', 1t121 dan 122, Kitab sharat Ar-Lair, lbnu Hibban. Adapun para perawi lainnya tergolong tsiqah (terpercaya).
Witr.
Bab sharat An-Nab, w i,inl 613
HR. Abu Dawud, no. 1357, Kitab Ash-Shalah, Bab Fii Rafi Ash-Shaut Bilqira'ah fii Shalatil
611
HR. Al-Bukhari, 3/43, Musrim,11497 (no.336), dari Lail, sanadnya shahih. Substansi hadits ini dinukil lmam Al-Bukhari dan Muslim dalam
Abdurrahman bin Abi Laira ia
berkata,
tak ada seorang pun menceritakan kepada kami bahwa Nabi hadits tentang kisah lbnu Abbas bermalam di rumah bibinya, dan hadits yang dimaksud
Ummu Hani' sesungguhnya beriau berkata, 'sesungguhnya $f ,"rri,
r.rrui"& "n"irt"or,unu
,r"rt-t"}r."nny, telah disebutkan terdahulu.
(yakni rumah Ummu Hani') pada hari pembebasan
[it" lrri"r,rn, r.-r, o"ri* W,andi dan HR. Muslim, no.767, Kitab Shalatul Musafirin, Bab Ad-Du'a' fii Shalat Al-Lail wa Qiyamihi,
shalat 8 rakaat, aku tidak pernah merihat sharat yang rebih dan Ahmad, Al-Musnad, 6130.
ringkas darinya, hanya saja
beliau menyempurnakan ruku dan sujud.
HR. Muslim, no. 768, dan Ahmad, Al-Musnad,21399.

456 ZadulMa,ad
- titid 1
ZadulMa'ad 1 457
Terkadang beliau #8 shalat pada pertengahan malam, terkadang meninggalkannya. Mungkin pula, Aisyah menghapal apa yang tidak
hampir pertengahan malam, dan terkadang beberapa saat setelah dihapal Ibnu Abbas. Kemungkinan kedua nampaknya lebih kuat, karena
pertengahan malam. Sesekali pula beliau &E shalat saat terdengar Aisyah senantiasa melihat dan memperhatikan perbuatan beliau. Di
penyeru, yaitu ayam jantan, dimana ia tidak berkokok kecuali pada samping itu, Aisyah adalah orang paling mengetahui tentang shalat Nabi
pertengahan yang kedua (dari waktu malam). Terkadang beliau &E $u8 di waktu malam. Sementara Ibnu Abbas
hanya menyaksikannya
shalat secara terputus-putus lalu pada kali lain beliau W shalat ketika bermalam di rumah bibinya. Apabila terjadi perbedaan antara
berkesinambungan, dan inilah yang lebih sering beliau kerjakan. Ibnu Abbas dengan Aisyah mengenai sesuatu yang berkaitan dengan
shalat malam Nabi &8, maka yang dijadikan pegangan adalah perkataan
Nabi W mengerjakan shalatnya secara terpufus-putus seperti
Aisyah.
diceritakan Ibnu Abbas saat ia bermalam di rumah beliau ffi, "Bahwa
Nabi &E bangun, bersiwak, lalu wudhu, kemudian membaca ayat, * Macam-Macam Shalat Malam
'Sesungguhnya pada penciptaan langit dan bumi dan pergantian malam
shalat Nabi }EE di waktu malam beserta witir ada beberapa macam,
dan siang, terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi orang-orang yang
berakal.'(Ali Imran: 190). Beliau ffi membaca ayat-ayat itu hingga akhir sebagai berikut:

surah. Setelah itu, beliau BE berdiri dan shalat dua rakaat seraya Pertama, apa yang disebutkan Ibnu Abbas di atas'
memperlama berdiri, ruku, serta sujud. Lalu berbalik dan tidur hingga
Kedua, apa yang disebutkan Aisyah qpg' , bahwa beliau W
terdengar hembusan nafasnya. Kemudian beliau 48 berbuat demikian
membuka dengan dua rakaat ringkas, kemudian menyelesaikan
hingga tiga kali dalam enam rakaat. Pada setiap kali bangun, beliau
shalatnya hingga sebelas rakaat. Memberi salam pada setiap dua rakaat
bersiwak dan wudhu lalu membaca ayat-ayat tadi. Kemudian beliau &€
dan witir dengan satu rakaat.
witir tiga rakaat. Lalu mu'adzin pun mengumandangkan adzan dan
Nabi B5 keluar menuju shalat seraya membaca: Ketiga, tiga belas rakaat sama seperti di atas'
Keempat, shalat delapan rakaat, memberi salam pada setiap dua
,t-t; W e.#6,t'5; 3a,U;,t'rj,* A,pr ftirtt rakaat, kemudian shalat witir lima rakaat sekaligus, beliau tidak duduk
kecuali pada rakaat terakhir.617
,-t'; :i6i ur,t"t; U; c #ty,:3;q;; eftr:
Kelimq, shalat sembilan rakaat, beliau mengerjakan delapan rakaat

\iz d*1 ,dt 4.; g b:, 6f e; b,j_rs


, o2 di antaranya secara berkesinambungan, Tidak duduk kecuali pada
rakaat ke delapan. Lalu beliau duduk pada raka'at tersebut berdzikir
'Ya Allah, jadikanlah dalam hatiku cahaya, pada lisanku cahaya. kepada Allah $6, memuji, dan berdoa kepada-Nya, kemudian beliau
Jadikan pada pendengaranku cahaya. Jadikan pada pandanganku bangkit tanpa memberi salam, lalu mengerjakan rakaat kesembilan.
cahaya. Jadikan di belakangku cahaya dan dari depanku cahaya. Setelah itu duduk dan tasyahhud, lalu memberi salani. Kemudian beliau
Jadikan dari atasku cahaya dan dari bawahku cahaya. Ya Allah, shalat dua rakaat sambil duduk setelah salam618 (dari sembilan rakaat-
berikanlah aku cahaya'. " HR. Muslim.616 penerj.).

Dalam riwayat ini Ibnu Abbas tidak menyebutkan dua rakaat ringkas Keenam, shalat tujuh rakaat sama seperti sembilan rakaat di atas,
sebagai pembuka sebagaimana diriwayatkan oleh Aisyah. Mungkin kemudian shalat sesudahnya dua rakaat sambil duduk'
dipahami bahwa Nabi sE sesekali mengerjakannya dan sesekali pula
617 HR. Muslim, no.737,dan At-Tirmidzi, no. 495, dari hadits Aisyah
r;{l-' '
616 HR. Muslim, no. 763, Kitab Shalatul Musafirin, Bab Ad-Du'a'fii Shalatil Lail wa Qiyamihi 618 HR. Muslim. no.746.

458 ZadulMa'ad 1 ZadulMa'ad -Jilid 1 459


Ketujuh, beliau ffi shalat dua rakaat dua rakaat, lalu witir tiga rakaat memberi salam (pada dua rakaat) lebih akurat dinukil dari Nabi ffi."
tanpa memisahkannya (dengan salam-penerj.). Sifat ini diriwayatkan
Sementara Abu Thalib berkata, "Aku bertanya kepada Abu Abdillah,
Imam Ahmad '#w dari Aisyah. Bahwa beliau ffi mengerjakan witir
tiga 'Hadits manakah yang engkau jadikan pegangan dalam masalah witir?'
rakaat tanpa ada pemisah di antara ketiganya.6le
Beliau menjawab, 'Aku menjadikan semuanya sebagai pegangan.
An-Nasa'i menukil dari Aisyah, ,,Beliau Bg tidak memberi salam Barangsiapa shalat lima rakaat maka tidak duduk melainkan pada rakaat
pada dua rakaat witir."620 Namun sifat ini perlu ditinjau kembali. terakhir. Barangsiapa shalat tujuh rakaat maka tidak duduk kecuali pada
Sebab
Abu Hatim bin Hibban meriwayatkan dalam shohih-nya, dari Abu rakaat terakhir. Telah dinukil dalam hadits Zurarah dari Aisyah, bahwa
Hurairah &, dari Nabi ffi, "Janganlah kalian witir tiga rakaat, witirlah Nabi S5 witir sembilan rakaat dan duduk pada rakaat ke delapan.'62"
lima atau tujuh rakaat, dan janganlah kamu menyerupakan dengan Beliau berkata pula, 'Akan tetapi kebanyakan hadits dan yang paling
shalat Maghrib."6r Ad-Daruquthni berkata, "para perawinya
semuanya
kuat menyatakan satu rakaat, maka aku pun berpedoman padanya.'
tsiqah (terpercaya)." Beliau berkata pula, "Aku pernah bertanya pada Aku berkata, 'lbnu Mas'ud mengatakan tiga rakaat.' Beliau menjawab,
Abu Abdillah, 'Apakah pandanganmu tentang witir, apakah engkau 'Benar, ia mencela Sa'ad karena mengerjakan witir satu rakaat, maka
memberi salam pada dua rakaat?" Beliau menjawab, "ya!,, Aku berkata, Saad juga mengucapkan sesuatu sebagai bantahan atasnya'."
"Atas dasar apa?" Beliau menjawab, "Karena hadits-hadits
tentang itu Kedelapan, apa yang diriwayatkan An-Nasa'i, dari Hudzaifah,
lebih kuat dan banyak dinukil dari Nabi ffi pada dua rakaat, Az-zuhri,
bahwa beliau shalat bersama Nabi 48 di bulan Ramadhan. Kemudian
dari Urwah, dari Aisyah, bahwa Nabi ffi memberi salam pada dua beliau &8 ruku dan mengucapkan, 'subhana rabbiyal azhim' (Mahasuci
rakaat."622
Allah Rabbku Yang Mahaagung), setara dengan lama berdiri. Lalu
Harb berkata, "Ahmad di tanya tentang witir, maka beliau ffi duduk dan mengucapkan, 'rabbighfirli rabbight'irli' (Ampunilah
beliau
menjawab, 'Memberi salam pada dua rakaat, dan bila tidak memberi aku, ampunilah aku), setera dengan lama berdiri. Setelah itu beliau
salam maka aku berharap tidak berbahaya baginya. Hanya saja sujud dan mengucapkan, 'subhona rabbiyal a'la' (Mahasuci Rabbku
Yang Mahatinggi), setara dengan lama berdiri. Beliau tidak melakukan
HR. Ahmad.,_ Al-Musnad,6/155 dan 156, dengan lafazh, ,,Dari Aisyah qQ|g;, kecuali empat rakaat hingga Bilal datang memanggil beliau untuk shalat
bahwa
Rasulullah ffi biasa apabira terah meraksanakan-sharat rsya,0"r,",
#r"rr,Errmahnya Shubuh.62a
kemudian shalat dua rakaat, kemudian sharat sesudahqya dua rakaat yang
rebih panjang
dari dua rakaat seberumnya, kemudian beriau mengerjakan tiga rakaat
memisahkannya, kemudian beriau sharat dua rakaat sambir duduk,
tanpa Beliau ffi pernah shalat witir di awal malam, di pertengahannya,
blriau ruku' sambir
duduk, dan beliau sujud sambir duduk." Daram sanadnya terdapat yazid
bin ya,fur. Adz- dan di akhirnya. Beliau ffi pernah pula berdiri satu malam penuh
Dzahabi berkata di kitab At-Mizan, "Dia tidak dapat dijadikan hujjah.,'
Daruquthni berkata, "Dia dapat dijadikan pegangan,,, yakni daram
Sementara Ad_ membaca satu ayat yang diulang-ulanginya hingga Shubuh, yaitu ayat,
rata,,n mutaba,ah
(riwayat pendukung), karena statusnya sendiri adarah rayyinul hadits (kurang
akurat). "Jika engkau mengazab mereka, maka sesungguhnya mereka adalah
HR. An-Nasa'i, 31234, Kitab shalatul Lail, Bab Kaifa Al-witr Bitsalats,
Al-Hakim, 1t3o4, Ad_ hamba-hambaMu." (Al-Ma'idah: 1 18).625
Daruquthni, har. 17s, Ath-Thahawi, 1r2go, dan Al-Baihaqi, 3/31,
sanadnya shahih. An-
Nawawi berkata dalam kitab syarh Al-Muhadzab, 4t7,,,Hadits ini
diriwayaikan An_Nasa,i
dengan sanad hasan, dan Al-Baihaqi daram kitab As-Suna n Ar-Kabi,
dengan sanad
shahih."
HR. Muslim, no.746, Kitab Shalatul Musafirin, Bab Jaami'Shalatul Lail.
HR lbnu Hibban, no. 680, Ad-Daruquthni , 2124, Ath-Thahawi, har. 172, ArHakim, 1t3o4, 624
dan beliau menshahihkannya, raru pernyataannya disetujui Adz-Dzahabi. Diriwayatkan HR. An-Nasa'i , 31226, Kitab Shalatul Lail, Bab Taswiyatul Qiyam Ba'da Ar-Ruku' wa As-
juga Al-Baihaqi, 3/31. Ad-Daruquthni berkata, "para perawinya Sujud, dan para perawinya tsiqah (terpercaya). Akan tetapi An-Nasa'i berkata
tergorong tsiqah.,, sesudahnya, "Hadits ini menurutku adalah mursal, Thalhah bin Yazid aku tidak ketahui
Sementara Al-Hafizh berkata, "para peawinya semuanya adarah tsiqah.,,
juga oleh Muhammad bin Nahsr dalam kitab
Diriwayatkan mendengar sesuatu dari Hudzaifah. Sementara selain Al-Alla' bin Al-Musayyib
eiyam Al-Lail, hal. 12i. Al-lraqi berkata, mengatakan dalam hadits ini, dari Thalhah, dari seorang laki-laki, dari Hudzaifah."
"Sanadnya shahih."
HR. Ahmad, Al-Musnad, 6174 dan 143, Musrim, no. 736, Kitab HR" Ahmad, 5/156, An-Nasa'i,21177, Kitab Al-lftitah, Bab Tardiid Al-Ayat, Al-Hakim,
sharatur Musafirin, Bab 1t241, lbnu Khuzaimah, 1t7Ot1, dari hadits Jasrah, dari Abu Dzar, ia berkata, "Nabi H
shalatul Lail wa Adad Rakaat An-Nabiy fii Al-Lail, Abu Dawud, no. 1336,
kitab Ash- berdiri shalat hingga shubuh membaca ayat, 'Jika Engkau mengazab mereka maka
Shalah, Bab Shatat At-Lait.
sesungguhnya mereka adalah hamba-hambaMu, dan iika Engkau memberi ampunan

460 Zadut Ma'ad 1


Praktik shalat malam beliau 48 ada tiga bentuk, yaitu:

Pertama, shalat sambilberdiri, dan inilah yang paling banyak.


Kedua, shalat sambilduduk dan ruku sambil duduk.
Ketiga, membaca sambil duduk, apabila tersisa sedikit daripada
bacaan maka beliau berdiri dan ruku berdiri. PASAT
Ketiga bentuk ini sama-sama dinukil dari beliau ffi melalui jalur
shahih.

Adapun sifat duduk beliau Bf yang menggantikan posisi berdiri,


disebutkan dalam sunon An-Noso'i, dari Abdulrah bin syaqiq, dari
* Dua Rakaat Sesudah Witir
Aisyah, bahwa dia berkata, "Aku melihat Rasulullah BE shalat sambil Dinukil melalui jalur shahih, bahwa terkadang beliau &E shalat dua
duduk bersila."626 An-Nasa'i berkata, "Aku tidak mengetahui seorang rakaat sesudah witir dalam posisi duduk. Terkadang pula, beliau ffi
pun meriwayatkan hadits ini selain Abu Dawud." Maksudnya Al-Hafari. membaca pada kedua rakaat itu sambil duduk, apabila hendak ruku,
sementara Abu Dawud seorang perawi tsiqah (terpercaya), tapi aku beliau #8 pr'r. berdiri lalu ruku'. Disebutkan dalam Shahih Mus/im, dari
tidak menduga melainkan bahwa hadits ini keliru. walahu A'lam. o Abu Salamah, ia berkata, "Aku bertanya kepada Aisyah q€9, tentang
shalat Rasulullah ffi, maka beliau menjawab, 'Beliau ffi biasa shalat tiga
belas rakaat, beliau shalat delapan rakaat, kemudian witir, kemudian
beliau shalat dua rakaat dalam posisi duduk, apabila hendak ruku',
maka beliau berdiri lalu ruku', kemudian beliau shalat dua rakaat antara
adzan dan qamat shalat Shubuh."627 Sementara dalam Al-Musnad, dari
Ummu Salamah, bahwa Nabi BE biasa shalat sesudah witir dua rakaat
yang ringkas sementara beliau dalam keadaan duduk.628 AlTirmidzi
berkata, "Dinukil serupa dengan ini dari Aisyah, Abu Umamah, dan
sejumlah sahabat dari Nabi ffi."

Disebutkan juga dalam Al-Musnad, dari Abu Umamah, bahwa


kepada mereka, maka sesungguhnya Engkau adatah Mahaperkasa lagi Mahabijaksana,." Rasulullah ffi biasa shalat dua rakaat sesudah witir, sementara beliau
626
(Al Maidah: 118). Sanadnya shahih. dalam posisi duduk, beliau membaca pada kedua rakaat itu, 'idza
HR. An-Nasa'i, 3t224, Kitab Shalatul Lail, Bab Kaifa Shatatul ea'id, dari hadits Abu Dawud
zulzilat'dan 'qul yaa ayyuhal kafirun'.62e Senada dengannya dinukil Ad-
Al-Hafari, dari Hafsh bin Ghiyats, dari Humaid Ath-Thawil, dari Abdullah bin syaqiq, dari
Aisyah q$! , dan para perawinya adarah tsiqah (terpercaya). Diriwayatkan pura oreh Daruquthni dari hadits Anas n{ii,.630
lmam Malik, Al-Muwaftha', 1/89, melalui sanad shahih, dari Abdullah oin Dinar, bahwa ia
mendengar Abdullah bin Umar, dimana seseorang shalat di sisinya, dan ketika orang itu Perkara ini dianggap musykil oleh sebagian orang. Mereka mengira
duduk pada rakaat keempat, maka ia duduk bersila dan melipat kedua kakinya. Ketika bertentangan dengan sabda beliau W, "Jadikanlah akhir shalat kamu di
Abdullah selesai shalat maka ia mencela perbuatan orang itu. laki-laki itu berkata, ,Engkau
melakukannya. Beliau berkata, 'sesungguhnya aku merasa sakit,." lmam Malik
meriwayatkan pula bersama lmam Al-Bukhari,21252, dari hadits Abdullah bin Abdullah HR. Muslim, no. 738, Kitab Shalatul Musafirin, Bab Shalat Al-Lail wa Adad Rakaat An-
bin
Umar, bahwa beliau melihat Abdullah bin Umar bersila ketika duduk dalam shalat, aku Nabiy $f fii AHait.
pun melakukannya dan saat itu aku masih muda, maka Abdullah bin Umar melarangku HR. Ahmad, At-Musnad, 6i298 dan 299. Para perawinya tergolong fslqah (terpercaya),
seraya berkata, "sesungguhnya sunnah shalat adalah menegakkan kakimu yang kanan dan ia semakna dengan hadits sesudahnya.
dan melipat yang kiri." Aku berkata, "sungguh engkau berbuat seperti ini.,, Beliau berkata, 629
HR. Ahmad, Al-Musnad,5/260, sanadnya hasan.
"Kedua kakiku tidak dapat menahanku.,, 630
HR. Ad-Daruqulhni,2141 , sanadnya dha'if (lemah). Lihat kitab Nashb Ar-Rayah,21137.
waktu malam witir.,,63t Imam Malik mengingkari
dua rakaat sesudah
witir' sementara Imam Ahmad berkata, "Aku tiduk."ng"fukunnya
tapi
tidak melarang orang yang melakukannya.,,
Beliau berkata pula, ,,lmam
Malik mengingkarinya." Lalu sekeromptk urama
Nabi BE melakukan dua rakaat ini uniuk menjeraskan
b";#, ,,Hanya saja
borehnya shalat
sesudah witir, dan mengerjakannya tidak
memutuskan ibadah nafilah.,,
Kelompok ini memahami sabda Nabi PASAL
ffi, ,,Jadikanlah akhir shatat kalian
di walctu malam u)itir," daram konteks mustahab (disukai),
sedangkan
shalat dua rakaat sesudahnya dalam konteks jou.r aaz (boreh)i.
Namun pandangan rebih tepat dikatakan, kedua
menempati posisi sunat untuk menyempurnakan
rakaat ini * Qunut Witir
witir. sebab witir
adalah ibadah tersendiri, khususnya bagi Tidak ada nukilan bahwa beliau ffi qunut pada shalat witir, kecuali
mereka yang mewajibkannya.
Maka kedua rakaat itu sama seperti sunat dalam hadits yang diriwayatkan Ibnu Majah, dari Ali bin Maimun Ar-
sesudah Maghrib bagi sharat
Maghrib yang merupakan witir siang. Dua Raqiy, Makhlad bin Yazid menceritakan kepada kami, dari Sufuan, dari
rakaat sesudahnya menjadi
penyempuma baginya. Demikian juga Zubaid Al-Yami, dari Sa'id bin Abdunahman bin Abza, dari ayahnya,
dengan dua rakaat sesudah witir
malam. Wallahu A'lam. C dari Ubay bin Ka'ab, bahwa Rasulullah 48 shalat witir dan qunut
sebelum ruku.632

Imam Ahmad berkata yang diriwayatkan anaknya (Abdullah), "Aku


memilih qunut sesudah ruku', sesungguhnya segala sesuatu yang dinukil
melalui jalur akurat dari Nabi ffi tentang qunut, semuanya hanya pada
shalat Shubuh ketika beliau ffi mengangkat kepalanya dari ruku.'
Adapun qunut witir aku pilih dikerjakan sesudah ruku.' Tidak ada yang
shahih dari Nabi ffi tentang qunut witir baik sebelum ataupun sesudah
ruku'." Al-Khallal berkata, "Muhammad bin Yahya Al-Kahhal mencerita-
kan kepadaku, bahwa dia bertanya kepada Abdullah tentang qunut
pada shalat witir, maka beliau menjawab, 'Tidak ada sesuafu yang
dinukil dari Nabi ffi mengenai hal itu, akan tetapi Umar biasa qunut dari
tahun ke tahun'."
Diriwayatkan Imam Ahmad dan para penulis kitab As-Sunan, dari
hadits Al-Hasan bin Ali ,,S, ia berkata, "Rasulullah ffi mengajariku
beberapa kalimat yang aku ucapkan pada shalat witir:

632 HR. An-Nasa'i ,2t235, dan lbnu Majah, no. 1182, dan Muhammad bin Nahsr dalam kitab
Qiyamul Lail, hla. 131 , sanadnya hasan. Sehubungan dengan ini dinukil pula dari Abdullah
HR. Ahmad, At-Musnad, 2t1.19, 1AS, 143, bin Mas'ud yang diriwayatkan Al-Khathib di kitab Al-Qunut, dan dari lbnu Abbas, yang
dan 150, At_Bukhari,21406, kitab At_Witr,
Liyaj'al Akhira sharatihi witran, dan Mustim, Bab dikutip Abu Nu'aim di kilab Al-Hilyah, serta dari lbnu Umar yang dikutip Ath-Thabrani di
Shalatul Lail Matsna Matsna wa Al_Witr Rak,atan
ii.' lst, Kitab sharatur Musafirin, Bab kitab A/-Ausafh. Mesti status riwayat ini dhaif (lemah), namun ia dapat menguatkan hadits
Marratan Akhiral Lail.
Ubay bin Ka'ab.

464 ZadulMa,ad l -7-.1,,1


Al-Hakim menambahkan dalam kitab A/-Mustadrak, bahwa beliau
o--
,dG '.o^9 dV: ccal-o 'j,*r ovl i-iltt
';^e-zL2zJrJojc
l)
.tt . / o/ / o . .

berkata, "Rasulullah ffi mengajariku pada witirku, apabila aku


mengangkat kepalaku dan tak tertinggal kecuali sujud." Diriwayatkan
,4 ,4;,e,a Y 'V e'r ,4;i W.,) !r.6j ,a$'; pula oleh Ibnu Hibban dalam shohih-nya dengan lafazh, "Aku
mendengar Rasulullah ffi berdoa."
lurS 6: .s rQ,46 * 3*,{ *t,',A{G,#,t S AlTirmidzi berkata, "sehubungan dengan masalah ini dinukil dari
'Ya Allah, berilah hamba petunjuk pada orang-orang yang Engkau
Ali 4$F, Adapun hadits di atas derajatnya hasan, kami tidak
mengetahuinya kecuali melalui jalur ini, dari hadits Abu Al-Haura' As-
beri petunjuk. Berilah hamba afiat pada orong-orang yang Engkau
sa,di, yang bernama Rabi'ah bin syaiban. Kami tidak mengenalriwayat
beri afiat. Jadikaplah hamba berwali pada orang-orang yang Engkau
jadikan wali. Berilah berkah kepada hamba pada apa yang Engkau dari Nabi ffi tentang qunut pada shalat witir yang lebih baik daripada
berikan. Lindungilah hamba dari apa yang Engkau tetapkan. ini." Demikian pernyataan Imam At-Tirmidzi.
Sesungguhnya Engkau memberi keputusan dan tidak diberi Qunut pada shalat witir dinukil secara akurat dari Umar dan Ibnu
keputusan. Sungguh tidak akan hina orang yang Engkau jadikan Mas'ud. Riwayat dari mereka lebih shahih daripada riwayat tentang
wali. Mahaberkah Engkau Wahai Rabb kami dan Mahatinggi'."633 qunut pada shalat Shubuh. Namun riwayat dari Nabi ffi tentang qunut
Al-Baihaqi dan An-Nasa'i menambahkan: shubuh lebih shahih dibanding riwayat tentang qunut pada shalat witir.
Wallahu A'lam.
.43GUkli * Doa Pada Akhir Witir dan Sesudahnya
"Tidak akan mulia orang yang memusuhi-Mu."63a Diriwayatkan Abu Dawud, At-Tirmidzi, dan An-Nasa',i, dari hadits
Ali bin Abi Thalib +$b, bahwa Rasulullah ffi biasa membaca pada akhir
Sementara An-Nasa'i menambahkan dalam riwayatnya:
witirnya:

a
*lt *'at J,-i
*' ,,1i.-& bqu;l' 'JW'J. !6r,irL1 jy g::t
"Dan shalawat Allah atas nabi."635
A; ea$t 6 dt,3$ ^r e;I'i,ir4 *"i15
HR.Ahmad, Al-Musnad, no. 1718,At-Tirmidzi, no.464, KitabAsh-Shalah, BabAl-eunutfii
"Ya Allah, sesungguhnya hamba berlindung dengan keridhaan-Mu
Al-Witr, Abu Dawud, no. 1425, Kitab Ash-Shalah, Bab At-eunut fii Al-Witr, An-Nasa'i,
31248, Kilab Shalatul Lail, Bab Ad-Du'a' fii At-Witr, tbnu Majah, no. 1178, Kitab tqamah dari kemurkaan-Mu. Berlindung dengan pengampunan-Mu dari
Ash-Shalah, Bab Maa Jaa'a fii Al-Qunut fii Al-Witr, Ad-Darimi, 11373 dan 374, dan Al- siksaon-Mu. Dan hamba berlindung kepada-Mu dari-Mu. Hamba
Baihaqi,4/209. sanadnya shahih. Dinyatakan shahih oleh lbnu Hibban no.512 dan 513,
serta Al-Hakim, Al-Mustadrak, 31172. tidak dapat menghitung pujian atas-Mu, Engkau sebagaimana
634
lni adalah tambahan yang shahih.
lni adalah tambahan dha'if (lemah). Dinyatakan lemah oleh Al-Hafiz lbnu Hajar dalam
nukilannya dari lbnu Allan di kitab Al-Futuhaat Ar-Rabbaniyah, 2t292, Beliau berkata,
"Tambahan dalam sanad ini adalah gharib tidak akurat." Kemudian beliau menyebutkan
bahwa sanad yang menukil tambahan tersebut tidak luput dari perawi majhul (tidak pada deretan generasi sesudah tabi'in. Sekiranya ia pernah mendengar dari Al-Hasan
dikenal) atau terputus sanadnya. Lalu beliau berkomentar setelah menjelaskan hal itu, niscaya akan dimasukkan oleh lbnu Hibban sebagai tabi'in. Sementara itu, Asy-Syaikh
"Dengan demikian jelaslah bahwa sanad ini tidak memenuhi syarat hasan, karena (yakni nn-Nawawi) berlebihan dalam kitab Syarh Al-Muhadzab, bahwa sanadnya adalah
terputus dalam sanadnya dan adanya perawi majhul (tidak dikenal). Kelemahan ini tidak shahih atau hasan. Demikian juga pernyataannya dalam kitab Al-Khulashah- Namun
tertutupi oleh periwayatan hadits dari jalur lain." Al-Hafizh mendukung pandagannya adanya cacat yang kami sebutkan maka riwayat itu adalah syadz (menyalahi yang
dengan mengemukakan alasan bahwa perawi hadits itu disebutkan oleh lbnu Hibban umum).

466 ZadulMa'ad 1
Zadul Ma'ad - Jilid 'l 467
pujian-Mu atas diri -Mu. "636
seseorang dari keturunan Al-Abbas, maka dia menceritakanku hal-hal
Doa ini mengandung kemungkinan dibaca sebelum selesai witir itu. Beliau pun menyebutkan:
dan
bisa pula sesudahnya. pada sarah satu riwayat dari An-Nasa,i
disebutkan, "Beliau ffi biasa mengucapkan apabila selesai shalat
telah bersiap ditempat tidurnya." Lalu dalam riwayat ini disebutkan:
dan &ft &t't *e;'r'?tr bL
'Daging hamba, darah hamba, syaraf hamba, rambut hambo, dan

-;; lS:r*16 c;i\ kulit hamba.'


Lalu, beliau menyebutkan dua perkara lain." Sementara dalam
"Aku tidak dapat menghitung pujian atas-Mu, warau hamba
riwayat An-Nasa',i sehubungan dengan hadits ini disebutkan, "Beliau ffi
b er usaha m en ghitun gnya.,'
mengucapkannya dalam sujudnya."638 Kemudian dalam riwayat Imam
Namun, telah dinukil melarui jarur akurat bahwa Nabi
ffi Muslim berkenaan dengan hadits ini, "Beliau B€ keluar untuk shalat-
mengucapkan doa itu saat sujud. Maka, kemungkinan beliau yakni shalat Shubuh--dan beliau mengucapkan ..." disebutkan doa di
*E
mengucapkannya dalam shalat dan juga sesudah shalat. atas. Dalam riwayat beliau dicantumkan pula:
Al-Hakim menyebutkan dalam kitabnya Al-Mustadra( dari hadits
Ibnu Abbas ciif,, tentang shalat Nabi & dan witirnya, ,,Kemudian
witir, ketika beliau menyelesaikan shalatnya, aku mendengarnya
beliau
6;\Pis 4'; # a-#ts 'tsi;;4ai
,,Pada lisan hamba cahaya, dan jadikan pada diri hamba cahaya,
mengucapkan:
serta perbanyaklah untuk hamba cahaya."

fr,t-t; #,:i,t"r; qf a;,r3i,* +.;;r fi.t.ll Dalam riwayat lain dari beliau:

,*yir,,;; C'r d't; e;3,13; Jyi *S a:j #_


6;Ua)
"Dan jadikanlah hamba cahaYa."6se

6; u,-( ; J, ;-+rs,t; ; +.,)irs,t-5 j o4;iu: ; Abu Dawud dan An-Nasa',i menyebutkan dari hadits ubay bin
Ka'ab, dia berkata, "Biasanya Rasulullah ffi membaca pada shalat witir,
'Ya Allah,jadikanlah * oofi hamba cahaga, pada pengrihatan hamba 'sabbihisma rabbikal o'lo' dan 'qul yaa ayyuhal kafirkun' dan 'qul
cahaya, pada pendengaran hamba cahaya, dari kanan hamba
cahaya, huwallahu ahad'. Apabila telah memberi salam maka beliau
dari kiri hamba cahaya, di atas hamba cahaya, di bawah hamba mengucapkan:
cahaya, di depan hamba cahaya, di belakang hamba cahaya, don
jadikanlah untuk hamba cahaya pada hari bertemu

Kuraib berkata, "Tujuh (perkara) pada qunut. Aku


dengan-Mu.',637
,,,:lfit4tlttr#
bertemu
' Mahasuci Mahoraja Yong Disucikon.' Sebanyak tiga kali'
HR. At-Tirmidzi, no.3561, Kitab Ad-Da'awaat, Bab Fii Du'a'Al-witr,
Abu Dawud, no. 1427, Beliau memanjangkan suaranya mengucapkan kalimat itu pada kali
Kitab Ash-shalah, Bab Al-eunut fii Al-witr, An-Nasa,i, 3t24g
dan 249, Kirab Sharatur Lail,
Bab Ad-Du'a'fii Al-witr, lbnu Majah, no. 1179, Kitab lqamah Ash-Shalah,
Bab Maa Jaa.a
fii Al-Qunut fii Al-witr, dan Al-Hakim, Al-Mustadrak, 1/306, dan beliau
menshahihkannya
serta disetujui Adz-Dzahabi. Dan status hadits itu seperti dikatakan HR. An-Nasa',i , 2t218, Kitab Al-lftitah. sesungguhnya doa saat suiud dari hadits lbnu
oreh keduanya.
HR. Al-Hakim, At-Mustadrak, 3/536, dan beliau menshahihkannya Abbas dalam kisah beliau bermalam di rumah bibinya (Maimunah), dan sanadnya shahih'
serta disetujui Adz- HR. Muslim, no. 763, Kitab Shalatul Musafirin, Bab Ad-Du',a'fii Shalatil Lail wa Qiyamihi'
Dzahabi.
dari hadits lbnu Abbas tentang kisahnya bermalam di rumah bibinya'

468 Zadul Ma'ad l 7-.lrrl Ala'-A liti.l t llAo'


yang ketiga seraya mengeraskannya.', Ini
adalah versi An-Nasa,i.eo * Apakah Lebih Utama Membaca Tartil Meski Sedikit Ayat
Sementara Ad-Daruquthni menambahkan:
yang Dibaca, ataukah Lebih Utama Membaca Cepat dan
Mendapatkan Ayat yang Banyak?
Cr)t'r q{Y;t 1: Para ulama berbeda pendapat dalam menentukan mana lebih
"Rabb para malaikat dan rupr.,64r utama; apakah membaca tartil meski sedikit ayat dibaca, ataukah
membaca cepat hingga mendapatkan ayat yang banyak? Pendapat
* Cara Beliau ffi Membaca
Al-eur-an mereka terbagi dua.
Beliau &8 biasa memutus-mutuskan bacaannya, berhenti pada Ibnu Mas'ud dan Ibnu Abbas s$i.--' serta selain keduanya
setiap
ayat. Beliau membaca 'Arhamdu tilrahi rabbi|aromin,raru berpendapat bahwa membaca tortil disertai tadabbur (perenungan)
berhenti,
' Arr ahm anirr ahim'
lalu berhe n ti,' m aar iki y au middin, laru 6az meski hanya sedikit ayat yang dibaca adalah lebih utama daripada
berh en ti.
Az-Zuhri menyebutkan bahwa bacaan Rasulullah membaca cepat dan mendapatkan ayat yang banyak. Para pendukung
ayat-satu ayat. Inilah cara membaca yang rebih
ffi adalah satu pendapat ini berhujjah bahwa maksud dari bacaan adalah memahami
utama. yakni, berhenti
pada setiap ayat meski ayat itu masih berkaitan dan merenungkannya serta mengambil fiqih darinya dan
dengan ayat
sesudahnya. sebagian qurrq' (pakar bacaan mengamalkannya. Sedangkan membaca dan menghapalnya merupakan
Al-eur'an) cenderung-
memperhatikan maksud serta makna, dan wasilah (sarana) untuk memahaminya. Seperti perkataan sebagian salaf,
berhenti setelah maksud dan
makna tersebut sempurna. Namun, mengikuti petunjuk "Al-Qur'an diturunkan untuk diamalkan, maka jadikanlah membacanya
Nabi &g dan
sunnahnya adalah lebih utama. Di antara yang sebagai amalan." Oleh sebab itu, ahli Qur'an adalah mereka yang
menyebutkan hal itu
adalah Al-Baihaqi daram kitabnya syu'abur tmin. mengerti isinya dan mengamalkan kandungannya, meskipun tidak
Beriau pun menghapal dalam dada. Adapun mereka yang menghapalnya dan tidak
mengukuhkan pandangan yang menyukai
berhenti pada setiap ayat
meski masih berkaitan dengan ayat sesudahnya. memahami serta tidak mengamalkannya, maka ia tidak termasuk ahli

Beliau ffi biasa membaca satu surah secara


Qur'an, meski ia menegakkan huruf-huruf Al-Qur'an seperti
tartil hingga melebihi menegakkan anak panah.
surah yang lebih panjang darinya. Terkadang.pula
befiJu ffi shalat
membaca satu ayat sambil mengulang-ulanginya Mereka berkata pula, "Sesungguhnya iman adalah amalan paling
hingga Shubuh.s3
utama. Sementara memahami Al-Qur'an dan merenungkannya
membuahkan iman. Adapun sekadar membaca tanpa memahami dan
meresapi maknanya, maka bisa dilakukan oleh orang baik maupun
HR' Abu Dawud, no. 1423, Kitab Ash-sharah,
Bab Maa yaqrau fii Ar-witr, An-Nasa,i, pelaku dosa, orang Mukmin maupun munafik. Seperti disabdakan Nabi
31244 dan 245, Kitab sharatur Lair, Bab Nau,un
AGr min Ar-eira.ah
fii Ar_witr, dan rbnu
Majah, no. 1121, Kitab rqamah Ash-shalah, Bab
Sanadnya shahih.
Maa .laa'a nima irqr.r''nr Ar_witr. M, 'Perumpamaan munot'ik yang membaca Al-Qur'an, seperti Ar-
u1 R aihanah, ar omany a har um nomun rasany a pahit' . "@
HR Ad-Daruquthni, har. 175, Kitab Ar-witr, Bab Maa yuqra.u
fii Rakaat Ar_wrtr wa Ar_
Qunut. Sanadnya shahih.
Manusia dalam hal ini terbagi empat tingkatan; Pertama, ahli AI-
HR. Ahmad, Ar-Musnad,6/302, At-Tirmidzi, no.
2928, Kitab Ar-Qira.aat, Bab Fii Fatihatir
Kitab, Abu Dawud, no. 4001, Kitab Ar-Huruf wa
er-eiraaat, dan Ar-Hakim , At-Mustadrak,
21232, kitab Arrafsir, dan.beriau menshahihkannya
serta disepakati Adz_Dzahabi. Status HR. Ahmad, Al-Musnad,4/397, Al-Bukhari, 131447, Kitab AtTauhid, Bab Qira'atul Fajir Al-
hadits itu seperti yang dikatakan keduanya. Munafik, Kitab Fadha]l Al-Quran, Bab Fadhl Al-Qur'an Alaa Saa'iril Kalam, Bab lstmu
oan rraoits ini terah disebutkan terdahuru.
Hadits shahih diriwayatkan Ahmad, 5/i49, dan Man Raa'a bil Qur'an au Ta'akkala Bihi, Kitab Al-Ath'imah, Bab Dzikr Ath-Tha'am, Muslim,
terah disebutkan terdahuru takhrijnya.
Adapun ayat yang pernah beriau no. 797, Kitab Shalatul Musafirin, Bab Fadhilah Hafizh Al-Quian, Abu Dawud, no" 4829,
ffi uaca berurang-urang adarah firman- Nya,,,Jika Engkau
mengazab mereka, maka sesungguhnya mere:ka Kitab Al-Adab, Bab Man Yu'maru an Yujalis, At-Tirmidzi, no. 2869, Kitab Al-Amtsal, Bab
adatah hamba-hamba-Mu, dan jika
Engkau memberi ampunan xepiaa mereka, -En'gii, Maa Jaa'a fii Matsalil Mu'min Al-Qari' Lil Qur'an, wa Ghairu Al-Qari', An-Nasa'i, 8/125,
*rku Kitab Al-lman, Bab Matsalul Ladzii Yaqra'u min Mu'min wa Munafik, dan lbnu Majah, no.
Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.', (Al Maidah:
i t a). """rnggrnny, "aabn
214, Kitab Al-Muqaddimah, Bab Man Ta'allama Al-Quian wa 'Allamahu.

47O Zadut Ma,ad - latid l


sama seperti orang mensedekahkan berlian mewah'
atau me-
Qur'an dan iman, mereka adalah manusia paling utama. Kedua, orang harganya' Sedangkan
tidak memiliki Al-Qur'an dan iman. Ketigo, orang yang diberi Al- merdekakan seoang budak yang sangat mahal
yang kedua sama seperti orang mensedekahkan sejumlah
dirham' atau
Qur'an tapi tidak diberi iman. Keempat, orang yang diberi iman tapi Dalam Shahih
tidak diberi Al-Qur'an. memerdekakan sejumlah budak yang harganya murah'
Al-Bukhari,diriwayatkandariQatadah,iaberkata"'Akubertanya
Mereka melanjutkan, "Sebagaimana halnya orang yang diberi iman
kepada Anas tentang bacaan Nabi &8, maka beliau
menjawab' 'Adalah
tanpa Al-Qur'an, lebih utama daripada orang yang diberi Al-Qur'an beliau memanjangkannYa' "
e6
.

tanpa iman. Demikian juga halnya orang yang diberi perenungan dan kami ia
pemahaman terhadap bacaan, kedudukannya lebih utama daripada Syu'bah berkata, Abu Jamrah menceritakan kepada
aku seorang
orang yang diberi banyak bacaan dan kecepatan menyelesaikan surah berkata, aku berkata kepada Ibnu Abbas' "sesungguhnya
tanpa perenungan."'Mereka menandaskan, "lni adalah petunjuk Nabi yangcepatmembacaAl.Qur.an,terkadangakumembacaAl-Qur.an
dalam satu malam satu atau dua kali' Maka Ibnu
Abbas berkata'
ffi, sesungguhnya beliau ffi membaca surah secara forfil hingga melebihi .Membacasatusurahlebihakusukaidaripadamelakukanapayang
surah yang lebih panjang darinya, dan beliau pernah membaca satu maka bacalah
ayat hingga Shubuh." engkau kerjakan itu. Jika engkau harus melakukannya'
telingamu dan
dengan bacaan yang engkau perdengarkan kedua
Para pengikut Imam Asy-Syafi'i +i5 berkata, "Banyaknya bacaan dipahami hatimu'."
adalah lebih utama." Mereka berhujjah dengan hadits Ibnu Mas'ud ^,$+,,
ia berkata, "Rasulullah M bersabda: Ibrahimberkata,..Al-QamahmembacakepadalbnuMas,ud,dan
beliau seorang yang bagus suaranya, maka Ibnu Mas'ud
berkata'
,Bacalah secara tartil, ayah dan ibuku jadi tebusan bagimu'
Y .gtiir*rAtyU * et ?E cv;i; V dto
sesungguhnyaiaadalahhiasanAl.Qur.an'.',IbnuMas,udberkatapula,
3;As3;i'ts3; U;ts,3; lt i;I "Janganlah kalian membaca AI-Qur'an dengan cepat tanpa
memperhatikan makna sebagaimana kalian membaca
sya'ir' dan
janganlah kalian melantunkannya sebagaimana kurma rusak berjatuhan
'Barangsiapa membaca satu huruf dari kitab Allah, maka baginya
dengan sebab (satu hurut' itu) satu kebaikan,.dan kebaikan diganjar dari tandannya. Akan tetapi berhentilah pada setiap keajaibannya'
janganlah tujuan salah seorang di
sepuluh kali yang sepertinya, aku tidak mengatakan alif laam miim sentuhlah hati kalian dengannya, dan
"Apabila engkau
satu huruf, akan tetapi alit' satu hurut', laam satu huruf, dan miim satu antara kalian m"nyelesuikan surah." Beliau berkata,
yang beriman,'
hurut''." Diriwayatkan At-Tirmidzi dan beliau menshahihkannya.6as mendengar Allah $d berfirman, 'Wahai orang-orang
ia adalah sebaik-baik
maka pasanglah telingamu' karena sesungguhnya
Mereka berkata, "Sebab Utsman bin Affan pernah membaca seluruh dilarang'"
yang akan diperintahkan dan seburuk-buruk yang akan
Al-Qur'an dalam satu rakaat." Mereka pun menyebutkan sejumlah atsar
kaum salaf tentang banyaknya bacaan. Abdurrahman bin Abi Laila berkata, "seorang wanita masuk
itu berkata,
menemuiku dan aku sedang membaca 'surah Hud'. wanita
Pandangan lebih tepat dalam masalah ini dikatakan; pahala bacaan .WahaiAbdunahman,beginikahcaramumembacasurahHud?Demi
tartil dan tadabbur lebih agung dan tinggi kedudukannya, sedangkan
Allah, aku membacattya sejak enam bulan dan belum
pahala banyaknya bacaan lebih banyak dari segi jumlah. Yang pertama
menyelesaikannYa'."

64s HR. At-Tirmidzi, no.2912, Kitab Tsawab Al-Qur'an, Bab Maa Jaa'a Fiiman Qara'a Harfan
min Al-Qur'an Maa Lahuu Minal Ajr, dan beliau mengganggapnya hasan. Al-Hakim ffiad,3l127dan198,Al-Bukhari,KitabFadha.ilAl-Qur'an,BabMinal
Ash-shaut Bilqira'ah,2/179' dan lbnu
menggolongkannya sebagai hadits shahih dan hal itu disetujui Adz-Dzahabi. Dan Qira.ah,9/79, An_Nasa,i, rituo Al-tftitah, Bab Min
fii Al-Qira'ah fii shalatil Lail' no' 1353'
Majah, Kitab lqamah Ash-shalah, Bab Maa Jaa'a
benarlah apa yang dikatakan keduanya.

Atr, 'TtArtl l[;,t l lili.l I


Zadul Ma'ad -lilid 1 473
Terkadang Nabi 48 tidak mengeraskan bacaan pada shalat ;
malam biasanya-penerj.)." [-alu Al-Maimuni menukil dari beliau, bahwa apabila
dan terkadang juga mengeraskannya. Sesekari beliau
ffi memperlama seseorang shalat di tandu, maka lebih disukai sujud (seperti biasanya-
berdiri dan pada kali lain mempersingkat berdiri. Beliau
ffi witir di akhir penerj.) karena hal itu mungkin baginya. Al-Fadhl bin Ziyad
malam-dan inilah yang terbanyak-, terkadang di awar malam. dan meriwayatkan juga dari beliau, "Hendaklah seseorang sujud dalam
terkadang pula di pertengahan malam.
tandu jika memungkinan baginya." Namun Ja'far bin Muhammad
* Shalat Sunat di Atas Kendaraan meriwayatkan dari Imam Ahmad, "Sujud dilakukan di atas bantal bila
berada dalam tandu, mungkin juga disandarkan kepada hewan
Nabi 45 biasa shalat sunat-baik malam maupun siang-di atas tunggangan. Akan tetapi (lebih baik) memberi isyarat dan menjadikan
tunggangannya ketika safar, menghadap ke arah mana saja
tunggangan sujud lebih rendah daripada ruku." Demikian juga dinukil dari beliau
itu menghadap. Beliqu ffi ruku' dan sujud di atas hewan tunggangan oleh Abu Dawud.6a8 ()
itu
dengan isyarat. sujudnya dibuat lebih rendah daripada ruku,nya.
Imam
Ahmad dan Abu Dawud meriwayatkan dari Anas bin Malik, ia berkata,
"Biasa Rasulullah ffi apabila hendak shalat sunat di atas
hewan
tunggangannya, maka beliau menghadap ke kiblat lalu takbir
untuk
shalat, kemudian beliau membiarkan tunggangannya, dan shalat
menghadap ke arah mana tunggangan itu mengha dup."un
Kemudian terjadi perbedaan para periwayat dari Imam Ahmad;
apakah menjadi keharusan bagi beliau ffi untuk mengerjakan
hal itu bila
dia mampu? Ada dua riwayat; apabila mungkin bagi beliau menghadap
ke kiblat pada seluruh rangkaian shalatnya, seperti ketika berada
di atas
tandu, di dalam bangunan atau yang sepertinya, maka apakah
hal ifu
menjadi keharusan baginya, atau boleh baginya shalat ke arah mana
saja
hewan tunggangannya menghadap? Muhammad bin Al-Hakam
menukil
dari Imam Ahmad tentang seseorang yang shalat'di tandu, bahwa
tidak
boleh baginya kecuali menghadap kibrat, sebab memungkinkan
baginya
berputar. Berbeda dengan orang yang mengendarai unta atau
hewan
lainnya, dimana ia tidak mungkin berbuat demikian. Namun
diriwayatkan
Abu Thalib, bahwa beliau (lmam Ahmad) berkata, ,,Memutar badan
di
dalam tandu sangatlah sulit, oleh karena itu boleh baginya shalat
ke arah
mana saja menghadap."

Begitupula terjadi perbedaan riwayat dari Imam Ahmad tentang


sujud bagi orang dalam tandu. Diriwayatkan anaknya (Abdullah),
bahwa
beliau (lmam Ahmad) berkata, "Jika seseorang berada dalam tandu
dan
ia mampu unfuk sujud di dalamnya maka hendakrah ia sujud (seperti HR. Abu Dawud, no. 1227, Kitab Ash-Shalah, Bab At-Tathawwu' Alaa Ar-Rahilah wa Al-
Witr, At-Tirmidzi, no.351, Kitab Ash-Shalah, Bab Maa Jaa'a fii Ash-Shalah Alaa Ad-
Daabbah Haitsuma Tawajjahat Bihi, Al-Baihaqi,215, dan lbnu Khuzaimah, no. 1270, dari
647 HR. Ahmad, At-Musnad,3t126 dan 203, dan Abu Dawud, no.
Jabir, beliau berkata, "Rasulullah ffi mengutusku untuk suatu keperluan..,. Lalu, aku
122s, Kitab Ash-sharah, datang kepadanya di saat beliau sedang shalat di atas kendaraannya menghadap ke arah
Bab At-Tathawwu'Alaa Ar-Rahilah wa Al-Witr, sanadnya kuat (valid).
timur, dan sujud lebih rendah daripada ruku." Sanadnya shahih.

474 ZadutMa,ad l
PASAL
PETUNIUK BELTAU B8
TT,NTANG SHALAT DHUHA

* Orang-Orang yang Meriwayatkan Bahwa Nabi SE Tidak


Mengerjakan Shalat Dhuha
Imam Al-Bukhari meriwayatkan dalam kitab Shohih-nya, dariAisyah
€ts--, , bah*a dia berkata, "Aku tidak melihat Rasulullah ffi mengerjakan
shalat Dhuha, akan tetapi sungguh aku mengerjakannya."ee Beliau
meriwayatkan pula dari hadits Muwarriq Al-ljli, "Aku bertanya kepada
Ibnu Umar, 'Apakah engkau mengerjakan shalat Dhuha?' Beliau
menjawab, 'Tidak!'Aku bertanya [agi, 'Bagaimana dengan Umar?' Beliau
menjawab, 'Tidak!' Aku bertanya lagi, 'Bagaimana dengan Abu Bakar?'
Beliau menjawab, 'Tidak!' Aku bertanya lagi, 'Bagaimana dengan Nabi
3!8?' Beliau menjawab, 'Aku kira tidak'."650

Disebutkan dari Ibnu Abi Laila ia berkata, "Tak ada seorang pun
menceritakan kepada kami bahwa dia melihat Nabi &8 mengerjakan
shalat dhuha selain Ummu Hani'. Sesungguhnya dia berkata, 'Nabi BE
masuk ke rumahku pada hari pembebasan Mekah lalu mandi dan shalat
delapan rakaat. Aku tidak pernah melihat shalat yang lebih ringkas
darinya, hanya saja beliau ffi menyempurnakan ruku dan sujud'."6s1

HR. Ahmad, Al-Musnad, 6186, 177 ,215,223, dan 238, Al-Bukhari, 3/46, Kitab At-Tahajjud,
Bab Man Lam Yushalli Adh-Dhuha, Muslim, no. 718, Kitab Shalatul Musafirin, Bab
lstihbaab Shalat Adh-Dhuha wa lnna Aqallaha Rak'ataan, Abu Dawud, no. 1293, Kitab
Ash-Shalah, Bab Shalat Adh-Dhuha. Adapun kelanjutannya adalah, "sunggun Nabi $i
terkadang meninggalkan amalan sementara dia ingin mengerjakannya hanya karena
khawatir diamalkan oleh manusia dan akibatnya diwajibkan atas mereka."
650
HR. Al-Bukhari,3142, Kilab At-Tahajjud, Bab Shalat Adh-Dhuha fii As-Safar.
651
HR. Al-Bukhari, 3/43, Kitab At-Tathawwu', Bab Shalat Adh-Dhuha fii As-Safar, Kitab
Taqshiir Ash-Shalah, Bab Man Tathawwa'a fii Ash-Shalah fii Ghairi Duburi Shalah wa

Tadti Ma'ad lilid 1 lL77


Dalam Shahih Muslim, dari Abdullah
*
bin Syaqiq, ia berkata, ,,Aku memenuhinya. Dan aku mohon pada-Nya agar tidak menjadikan
bertanya kepada Aisyah
#, 'Apakah nu.rtutLn ffi biasa shalat
Dhuha?' Beliau menjawab, ,Tidak, kecuali jika mereka berkelompok-kelompok, namun Dia tidak memenuhinya'." Al-
beliau datang dari Hakim berkata, "Shahih."655 Aku (lbnul Qayyim) berkata, "Adh-
perjalanan jauh'.', Aku bertanya, ,Apakah
Rasulullah ffi biasa meng_ Dhahhak bin Abdullah yang disebut pada sanad hadits ini perlu ditinjau
gandeng antara surah-surah?' Dia
menjawab, ,Dari surah-surah A/_
Mufashsl'."asz kembali, tentang identitas dan statusnya."

* Orang yang Meriwayatkan Al-Hakim berkata dalam kitab Fodhl Adh-Dhuho, Abu Bakar A[-

Shalat Dhuha dan Jum-lah Rakaaili; '-r'' ffi


Bahwa Nabi 'a' Mengerjakan
I'rE Fakih menceritakan kepada kami, Bisyr bin Yahya menceritakan kepada
kami, Muhammad bin Shalih Ad-Daulabi menceritakan kepada kami,
Disebutkan dalam Shahih Muslim, dari
Aisyah @;', , dia berkata, Khalid bin Abdullah bin Al-Hushain menceritakan kepada kami, dari
"Rasulullah Bf sharat Dhuha empat Hilalbin Yasaf, dariZadzan, dari Aisyah €y=, , ia berkata, "Rasulullah ffi
rakaat, dan beriau menambah
sebagaimana dikehendaki Ailah."653 shalat Dhuha kemudian mengucapkan:
Kemudian dalam Ash_shahihain
dari Ummu Hani', bahwa Rasulullah
kota Mekah sebanvak derapan .utuui *f ,"J"
Dhuha.6s
Bg shalat n"n Oembebasan
;;-itu"'adarah waktu &11 ?r'itt it ,$,'",Y qi ,;-xttt ,J_ et'frtr
, o9.a r,
Al-Hakim berkata dalam kitab Ar-Mustadrak, )J'e,-Jl
Al-Ashm menceritakan
kepada kami, Ash-shaghani menceritakan
kepada kami, Ibnu Abi 'Ya Alloh, ampunilah hamba, rahmatilah hamba, terimalah taubat
Maryam menceritakan kepada kami, Bakr
bin Mudhar menceritakan hamba. Sesungguhnya Engkau Maha Penerima taubat, Maha
kepada kami, Amr bin Ar-Harits menceritakan
kepada kami, dari Bakr Penyayang lagi Maha Pengampun' Beliau ffi mengucapkannya
bin Al-Asvaj, dari Adh-Dhahhak bin Abdulrah,
dariAnas ,$b, ia berkata, hingga seratus kali."656
"Aku melihat Rasululrah
ffi mengerjakan sharat sunat dhuha pada saat
safar' Beliau mengerjakannya sebanyak Abu Al-Abbas Al-Ashm menceritakan kepada kami, fuad bin Ashim
delapan rakaat, ketika selesai
beliau bersabda, 'sesungguhnya aku mengerjakan menceritakan kepada kami, Al-Hushain bin Hafsh menceritakan kepada
sharat karena
mengharap dan rasa takut, aku pun kami, dari Sufyan, dari Umar bin Dzar, dari Mujahid, bahwa Rasulullah
memintd kepada Rabbku tiga
perkara, maka Dia memberiku dua perkara *8 shalat Dhuha dua rakaat, empat rakaat, enam rakaat, dan delapan
dan tidak memberiku satu
perkara' Aku memohon kepado-Nya rakaat.657
agar tidak membinasakan umatku
dengan sebab kemarau panjang maka
Dia memenuhinya. Aku mohon Imam Ahmad berkata, Abu Sa'id (mantan budak bani Hasyim)
kepada-Nya agar tidak menjadikan musuh
menguasai mereka maka Dia menceritakan kepada kami, Utsman bin Abdul Malik Al-Umari
menceritakan kepada kami, Aisyah binti Sa'ad menceritakan kepada
Qablaha, Kitab At-Maghazi, Bab Manzit An_Nabiy
$f kami, dari Ummu Dzarrah, ia berkata, "Aku melihat Aisyah q€9-,' shalat
Vaum Al_Fath, Muslim, nol* O*
il;llljj^^i:1,^y.i"il,,l r11u.,io_sn-,rlt ffin-on,n", At_rirmidzi,
no. 474, Kitab Dhuha dan berkata, 'Aku tidak pernah melihat Rasulullah &E shalat
shatat Adh-Dh;;;, ;;; il;';il;;,
Ash-shatah, .-q1,
Bab Maa Jaa.a.fii
Shalah, Bab Shalat Adh-Dhuha. ;iiii;Li,iil;ll?.i
HR' Musrim, no.717, Kitab_shalatur Musafirin,
Bab rstihbaab Sharat Adh-Dhuha, Abu
Dawud, no 1292, Kitab Ash-Sharah,
Bab sn"rri'nor'-onuha, An-Nasa,i 4t1s2,Kitab
shaum' Bab Arraqaddum Qabra nrruon"n, , Ashl HR. Al-Hakim, 1/314, lbnu Khuzaimah, no. 1228, dan Ahmad, Al-Musnad, 31146. Para
oui'Ahmad, At-Musnad, 61171,204, dan
perawinya tergolong tslqah (terpercaya) selain Adh-Dhahhak bin Abdullah, sesungguhnya
HR' Muslim, no' 719, Kitab sharatur Musafirin, Bab rstihbab ia perawi majhul (tidak dikenal). Meski demikian, hadits itu telah dinyatakan shahih oleh
Majah, no. 1381 , Kitab rqamah Ash-sharah, g"b
SharatAdh_Dhuha, dan rbnu Al-Hakim dan disetujui Adz-Dzahabi.
Mrr'.r"u fii sharat Adh_Dhuha. 656
Dalam sanadnya terdapat perawi yang tidak dikenal.
saja disebutkan. "
Keterangan sumber dan statusnya baru
657
Hadits ini mursal dan dalam sanadnya terdapat perawi yang tidak dikenal.

478 ZadutMa,ad
-Jitid 1
7=Arrl |.ltattl lili.l I /l'7(|
kecuali empat rakaat'."658 dari Ali,l$b, bahwa Nabi &8 biasa mengerjakan shalat Dhuha'"662
Abu Awanah
Al-Hakim berkata pula, "Abu Ahmad Bakr bin Muhammad Al- Dinukil melalui jalur yang sama dari Abu Al-Walid'
Marwazi mengabarkan kepada kami, Abu Qilabah menceritakan kepada menceritakankepadakami,dariHushainbinAbdurrahman'dariAmr
kami, Abu Al-Walid menceritakan kepada kami, Abu Awanah binMurrah,dariUmarahbinUmairAl.Abdi,darilbnuJubairbin
shalat Dhuha'663
menceritakan kepada kami, dari Hushain bin Abdurrahman, dari Amr Muth'im, dari ayahnya, bahwa ia melihat Rasulullah ffi
bin Munah, dari Umarah bin Umair, dari Ibnu Jubair bin Muth'im, dari
KemudianAl-Hakimberkata,"sehubungandenganmasalahini
ayahnya bahwa dia melihat Rasulullah ffi mengerjakan shalat
dinukiljugadariAbuSa'idAl-Khudri,AbuDzarAl-Ghifari,Zaidbin
Dhuha."6se
Arqam,AbuHurairah,BuraidahAl-Aslami,AbuAd-Darda.'Abdullah
Beliau berkata lagi, "lsmail bin Muhammad menceritakan kepada binAbiAufa,ItbanbinMalik,AnasbinMalik,UtbahbinAbdullahAs.
kami, Muha-.ud bin Adi bin Kamil menceritakan kepada kami, Wahb Sulami,Nu,aimbinHammarAl-Ghathfani,danAbuUmamahAl.Bahili
binti Abu Bakar,
bin Baqiyyah Al-Wasithi menceritakan kepada kami, Khalid bin di,. Sementara dari kalangan wanita tercatat; Aisyah
semua menyaksikan
Abdullah menceritakan kepada kami, dari Muhammad bin Qais, dari ummu Hani., dan Ummu Salamah \*--' . Meteka
Jabir bin Abdullah, bahwa Rasulullah ffi mengerjakan shalat Dhuha bahwa Nabi &g mengerjakan shalat Dhuha'
enam rakaat."660
Ath-ThabranimenyebutkandarihaditsAli'Anas'Aisyah'danJabir'
sebanyak enam
Kemudian Al-Hakim meriwayatkan dari Ishak bin Basyir Al- bahwa Nabi BE biasa mengerjakan shalat Dhuha
Muhamili, Isa bin Musa menceritakan kepada kami, dari Jabir, dari rakaat.6@
Umar bin Shabh, dari Muqatil bin Hayyan, dari Muslih bin Shabih, dari
Masruq, dari Aisyah dan Ummu Salamah, keduanya berkata, * penielasan Dalil'Dalil Mereka yang- ltengynggulkan
Dari-
"Rasulullah ffi biasa mengerjakan shalat Dhuha sebanyak dua belas niwaylt eahwa r'r"Ui 48 Mengeriakln.:h'11: D.huha
rakaat." Lalu beliau menyebutkan hadits yang panjang.66l pada Riwayat y;;; Menyatitin Beliau €' Meninggal-
iirnry" oisertai penielasan Jumlahnya
Al-Hakim berkata, "Abu Ahmad bin Muhammad Ash-Shairafi
mengabarkan kepada kami, Abu Qilabah Ar-Ruqasyi menceritakan
Paraulamaberbedapendapatdalammenyikapihadits-haditsini
antara mereka ada yang
hingga menghasilkan beberapa pandangan' Di
kepada kami, Abu Al-Walid menceritakan'kepada kami, Syu'bah daripada
menceritakan kepada kami, dari Abu Ishak, dari Ashim bin Dhumrah,
mengunggulkan riwayat bahwa Nabi ffi mengerjakannya'

Para Perawinya tergolong tslqah (terpercaya)'


662

pada pembahasan terdahulu'


Para Perawiny a tsiqahdan kami telah menielaskannya
663
HR. Ahmad, Al-Musnad,6/'106. Utsman bin Abdul Malik disebutkan namanya dalam Al di kitab Majma' Az-zawa'id, zr2z7, dan beliau
Musnad, dan disebutkan Al-Mizzi di antara orang-orang yang menukil dari Aisyah binti
664
Hadits Anas disebutkan Ar-Haitsami
,,Hadits ini diriwayaikan Ath-Thabrani datam kitab Al-Ausath. Di dalam sanadnya
Saad. Beliau berkata, "Utsman bin Muhammad bin Ubaidillah bin Abdullah bin Umar Al- berkata,
Umari, disebutkan dalam kitab Al-Jarh wa At-Ta'dil,6/.165." Beliau berkata pula, "Di antara terdapatSa'idbintttustimnt-Umawi'BeliaudinyatakanlemaholehlmamAl-Bukhari'lbnu
Hibban menyebutkannya daram kitabnya
perawi yang menukil darinya adalah Khalid bin Makhlad Al-Quthwani, lsma'il bin Abi Ma,in, dan sejumrah urama Lin. Namun rbnu
'gufla' biasa keliru'' Adapun hadits Jabir diriwayatkan
Uwais, dan Hisyam bin Ubaidillah Ar-Razi. Adapun perawi lain hadits itu adalah tslgah Ats-Tsiqaat, seraya berkori"nt",
Muhammad bin Qais, dari Jabir, dan beliau
Ath_Thabrani di kitab ereu,iatn, dari riwayat
(terpercaya).
oJu, rit"nrva Ats-Tsiqaat." Hadits Aisyah disebutkan Al-
659 disebutkan rbnu Hibban 'Nabi
ffi tidak
Para perawinya tsiqah (terpercaya). Disebutkan Al-Haitsami di kilab Al-Majma', 21238, dan dengan lafazh, "Aisyah beikata,
Haitsami dalam kitabnya At-Maima', 2t235,
beliau menisbatkannya kepada Ath-Thabrani di kitab Al-Kabir, seraya berkata, "Sanadnya prau'nuri pembebasan kota Mekah'." Beliau berkata pula,
pernah shalat onuna recuati
hasan."
"Diriwayatkan Al-Bazzar ;; ;;; perawinya tergolong tsiqah' sedangkan.'sebagiannya
660
Muhammad bin Qais tidak dianggap tsiqah oleh seorang pun kecuali lbnu Hibban. diperbincangkan namun tiOlX ,"nrrrnkan i<redibilitas mereka." Adapun hadits Ali; bahwa
menurut Al-Haitsami diriwayatkan Ahmad
Rasulullah W biasa ,ung"r.juf'n shalat Dhuha'
661
Umar bin Shabih adalah perawi matruk (ditinggalkan haditsnya), beliau didustakan lbnu
"Beliau ffi shalat Dhuha'" Dan para perawi
Rahawiyah dan selainnya. Pada pembahasan selanjutnya, penulis (lbnul Qayyim) akan dan Abu ya,la, hanya ,ul"'O"fiu, berkata,
menyebutkan bahwa hadits ini rnaudhu' (palsu). lmam Ahmad tergolong tsiqah (terpercaya)'

72drrl AAr'2d lili.l t dRl


ARO Terlnrl \fiz'ad lilid 1
riwayat yang menyatakan beriau ffi meninggarkannya.
Dengan alasan dalam As-sunan At-Tirmidzi dan Sunan Ibnu Majah, dinukil dari Abu
bahwa riwayat tersebut bersifat istbat (penetapan)
mencakup tambahan Hurairah +$P,, dia berkata, "Rasulullah &€ bersabda, 'Barangsiapa
ilmu yang tidak diketahui oreh mereka yang menafikannya.
Kerompok kontinyu mengerjakan shalat Dhuha, diampuni baginya doso-dosanya
ini berkata, "Mungkin saja pengetahuan tentang hal ini tidak
diketahui meskipun seperti buih di lanttan."66e
oleh kebanyakan manusia dan hanya ditemukan pada segerintir
mereka." Mereka menambahkan, "sementara telah Dalam kitab Al-Musnad dan As-Sunan, disebutkan dari Nu'aim bin
Anas, Jabir, ummu Hani', dan Ali bin Abi Tharib,
dikabarkan Aisyah, Hammar, ia berkata, "Aku mendengar Rasulullah 48 bersabda,'Allah &
bahwa beriau Bg berfirman; wahai anak cucu Adam, janganlah kalian merasa tidak
mengerjakannya."
mampu melaksanakan empat rakaat di awal siang, agar aku mencukupi
Mereka berkata, "pandangan ini didukung hadits-hadits
shahih yang pada akhir siang itu."670 At-Tirmidzi meriwayatkannya dari hadits Abu
mengandung wasiat untuk mengerjakan shalat Dhuha Darda' dan Abu Dzar.671
dan senantiasa
memeliharanya, pujian atas perakunya dan sanjungan
atasnya. Dalam Dalam kitab Jomi' At-Tirmidzi dan Sunan Ibnu Majah, disebutkan
Ash-shahihain, dari Abu Hurairah 4sr, ia berkata, ,,Kekasihku dari Anas, dari Nabi W", "Barangsiapa shalat Dhuha 72 rakaat, Allah
Muhammad ffi berwasiat kepadaku agar berpuasa
tiga hari pada setiap akan membangunkan untuknya istono dari emas di surga."672 Kemudian
bulan, mengerjakan dua rakaat Dhuha, dan shar.t witir dalam Shahih Muslim, dari Zaid bin Arqam, bahwa ia melihat suatu
sebelum
tidur."665 Senada dengannya disebutkan dalam
shahih Muslimdari Abu kaum shalat pada saat Dhuha di masjid Quba', maka beliau berkata,
Ad-Darda'.666 ,,Apakah mereka tidak mengetahui bahwa shalat pada selain waktu ini

Kemudian dalam shahih Muslim dari Abu Dzar lebih utama, sungguh Rasulullah BE telah bersabda, 'Shalat orang-orang
secara marfu,
(dinisbatkan kepada Nabi "Di pagi bertaubat adalah pada walctu tarmadhu al-fishal-"673
#E), hari ada (kewajiban) sedekah
atas setiap persendian di antara kamu, setiap tasbih
adalah sedekah, l-afazh, 'tarmadhu al-fishal' (anak-anak unta kepanasan), yakni
setiap tahmid adalah sedekah, setiap tahlil adalah
sedekah, setiap takbir ketika panas matahari semakin memuncak mendekati waktu siang, di
adalah sedekah, memerintahkan kepada yang ma,ruf
adalah sedekah, mana saat itu anak-anak unta merasakan panasnya pasir. Dalam kitab
mencegah yang munkar adalah sedekah, dan mencukupi Ash-shahih, disebutkan bahwa Nabi B8 shalat Dhuha di rumah Itban bin
rakaat yang dilakukan pada saat Dhuha.,'667 ' semua itu dua Malik sebanyak dua rakaat.6Ta
.
Dalam Musnad Imam Ahmad, dari Mu'adz bin Anas
Al-Juhani,
bahwa Rasulullah &k bersabda, "Barangsiapa duduk HR. At-Tirmidzi, no. 476, Kitab Ash-Shalah, Bab Maa Jaa'a fii Shalat Adh-Dhuha, lbnu
di tempat dia sharat Majah, no. 1382, Kitab lqamah Ash-Shalah, Bab Maa Jaa'a fii Shalat Adh-Dhuha, dan
ketika selesai shalat shubuh hingga shralat dua rakaat
dhuha, dia tidak Ahmad, Al-Musnad, 2t443, 497, dan 499. Dalam sanadnya terdapat An-Nahhas bin
mengucapkan merainkan kebaikan, maka Ailah Qahm, seorang perawi lemah seperti dikatakan Al-Hafizh dalam kitab At-Taqrib.
mengampuni baginya
kesal ahan -kesalahanny a, meskipun seperti HR. Ahmad, At-Musnad,5/286, dan 287, dan Abu Dawud, no. 1289, Kitab Ash-Shalah,
buih di rautan.,,66s sementara
Bab Shalat Adh-Dhuha, Sanadnya shahih. Dan, Ad-Darimi, 1/338.
HR. Al-Bukhari,3147, Kirab At-Tathawwu', Bab
671
HR. At-Tirmidzi, no. 475, Kitab Ash-Shalah, Bab Maa Jaa'a fii Shalat Adh-Dhuha.
sharat Adh-Dhuha fii Ar-Hadhar, Kitab Ash_ sanadnya kuat (valid). Hadits ini didukung oleh riwayat sebelumnya. Diriwayatkan juga
Bab Shiyam Ayyaam Biidh, Mustim, no. 721, Kitab
PPyr,
lstihbaabRak'atai Adh-Dhuha, Abu Dawud, no. 1432, Kitab
Shatatut Musafirin, Bab oleh lmam Ahmad, 6t440 dan 451, melalui jalur lain dari Abu Darda" dan sanadnya
Ash-Sharah, Bab Ar-wih shahih.
Qabla An-Naum, dan An-Nasa'i, 3t229, Kitab sharatur
Lair, Bab Ar-Hatsu Araa Ar-witr
Qabla An-Naum.
672
HR. At-Tirmidzi, no. 473, dan lbnu Majah, Kitab lqamah Ash-shalah, Bab Maa Jaa'a fii
666
HR. Muslim, no.722, dan Abu Dawud, no. 1433. shalat Adh-Dhuha, no. 1380. Dalam sanadnya terdapat Musa bin Anas, seorang perawi
667 m aj h u I (lidak dikenal ).
HR. Muslim, no.720, dan Abu Dawud, no. 1285.
668 HR. Muslim, no.748, Kitab Shalatul Musafirin, Bab shalat Al-Awwabin Hiina Tarmadhu Al-
HR Ahmad, At-Musnad, 3i43g, dan Ar-Baihaqi, 3i49. Daram sanadnya terdapat rbnu Fishal, Ad-Darimi, 1/340, Kitab Ash-Shalah, Bab Fii Shalat Al-Awwabin, dan Ahmad, A/-
La.hi'ah seorang yang buruk haparannya, dan'Zaban
bin Fa'id ."or"ng perawi remarr. Musnad,4/366, 367, 372, dan 375.
Adapun suhair bin Mu'adz tidak mengapa dengan riwayatnya
(bisa diterima) kecuari
dinukil melalui jarurZaban,danhaditsdi atastermasukiarairsatuoi - yang Akan disebutkan dalam pembahasan "shalat Dhuha Dikerjakan Karena Sebab Tertentu",
antaranya. catatan kaki no.691 (buku ini).

482 Zadul Ma,ad l 7ar\i Ma'ad lilid 1 483


Al-Hakim menyebutkan dalam Ar-Mustadra( dari hadits Khalid bin At-Tirmidzi berkata dalam kitab AI-Jomi', Abu Kuraib Muhammad
Abdullah Al-wasithi, dari Muhammad bin Amr, dari Abu salamah, bin Al-Alla' menceritakan kepada kami, Yunus bin Bukair menceritakan
dari
Abu Hurairah, bahwa Rasulullah ffi bersabda, "Tidak ada yang senantiasa kepada kami, dari Muhammad bin Ishak ia berkata, Musa bin Fulan
mengerjakan shalat Dhuha melainkan orang yang selalu bertaubat.,,6zs menceritakan kepadaku, dari pamannya Tsumamah bin Anas bin Malik,
Beliau berkata, "Muslim bin Al-Hajjaj telah berhujjah dengan sanad yang dari Anas bin Malik, ia berkata, Rasulullah ffi bersabda,'Barangsiapa
seperti ini. Dimana beliau menceritakan dari gum-gurunya, dari shalat Dhuha 72 rakaat, Allah membangunkan untuknya istana dari
Muhammad bin Amr, dari Abu Salamah, dari Abu Hurairah r$b, dari
Nabi emas di surgo'."6i8 At-Tirmidzi berkata, "Hadits ini gharib, kami tidak
**, 'Tak ada yang diizinkan Allah terhadap sesuatu sebagaimana yang Dia mengenalnya kecuali melalui jalur ini. Imam Ahmad berpendapat bahwa
izinkan kepada Nob, ffi untuk meragukan Al-eur'an,.,,676 Beliau berkata hadits paling shahih sehubungan dengan shalat Dhuha adalah hadits
pula, "Mungkin seseorang mengatakan, 'Riwayat ini dinukilsecara Ummu Hani'." Saya (lbnul Qayyim) berkata, "Musa Ibnu Fulan dalam
mursal
oleh Hammad bin salamah dan Abdul Aziz Muhammad Ad-Darawardi, sanad ini adalah Musa bin Abdullah bin Al-Mutsanna bin Anas bin
dari Muhammad bin Amr', maka dikatakan padanya, 'Khalid bin Malik."
Abdullah seorang perawi tsiqah (terpercaya), dan tambahan dari perawi
tsiqah diterima'."
Masih dalam kitab Jam|nga, At-Tirmidzi menukil dari hadits
Athiyyah Al-Aufa, dari Abu Sa'id Al-Khudri, ia berkata, "Biasanya
Kemudian Al-Hakim Meriwayatkan; Abdan bin yazid menceritakan Rasulullah &E shalat Dhuha hingga kami mengatakan, 'beliau tidak akan
kepada kami, Muhammad bin Al-Mughirah As-sukri menceritkan meninggalkannya', dan terkadang beliau meninggalkan shalat Dhuha
kepada kami, Al-Qasim bin Al-Hakam Al-Urani menceritakan kepada hingga kami mengatakan, 'beliau tidak akan mengerjakannya'."67e At-
kami, sulaiman bin Dawud Al-yamami menceritakan kepada kami, Tirmidzi berkata, "Hadits ini hasan gharib."
Yahya bin Abi Katsir menceritakan kepada kami, dariAbu salamah,
dari
Abu Hurairah ,is, ia berkata, "Rasululrah ffi bersabda, ,sesungg uhnya
Al-lmam Ahmad berkata dalam Musnadnya, Abu AI-Yaman
menceritakan kepada kami, Ismail bin Ayyasy menceritakan kepada
surga memiliki pintu yang diberi nama pintu Adh-Dhuha, apabila
hari kami, dari Yahya bin Al-Harits Adz-Dzimari, dari Al-Qasim, dari Abu
kiamat penyeru berseru; di mana orang-orang yang senantiasa
Umamah, dari Nabi $S, "Barangsiapa berjalan menuiu shalat t'ardhu dan
mengerjakan shalat Dhuha, ini adalah pintu bagi kalian, masuklah
dia dalam keadaan suci, maka baginya seperti pahala orang haji yang
padanya dengan sebab rahmat 411o1"rt.,,627 ' ihram. Dan barangsiapa berjalan menuju shalat sunat Dhuha maka
baginya seperti pahala orang umrah. Shalat yang mengiringi sholat lain
HR. Al-Hakim, Al-Mustadrak, 1t314, dan rbnu Khuzaimah, no. 1224.
Sanadnya hasan.
tanpa diselingi perkatoon sio-sio di antara keduanya adalah kitab di
Dinyatakan shahih oreh Ar-Hakim dan menurutnya sesuai syarat
Pernyataan ini disejutui Adz-Dzhahabi padahal riwayat Muhammad
rmam Musrim. Illiyyin." Abu Umamah berkata, "Pergi menuju masjid-masjid ini dan
bin Amr ticlak dikutip
lmam Muslim kecuali pada tatarun mutaba'ah (riwayatpendukung). kembati darinya termasuk jihad dijalan Allah ffi.tr680
Hadits ini dinukil melalui jalur selain yang disebutkan penulis (lbnul
eayyim) oleh lmam Al_
Bukhari, 13/385, Kitab Arrauhid, Bab waraa Tanfa'u syafa,ah tnaahu
ilra Liman Adzina menggunakan lafazh yang tidak menunjukkan dirinya mendengar langsung. Dengan
!g!u' eau Qaur An-Nabiyyataghanna
W ru-Manir Bir eur'an Ma'a Ar-Kiram Ar-Bararah, Kitab Fadha]l
demikian riwayat ini tidak shahih.
Al-Qur'an, Bab Man Lam Birqur'an, Musrim, no.7g2, Kitab sharatur Musafirin,
Bab lstihbaab rahsiin Ash-Shaut Bilquran, Abu Dawud, no. 1473,
Kitab Ash-shalah, Bab
HR. At-Tirmidzi, no.473, Kitab Ash-Shalah, Bab Maa Jaaa fii Shalat Adh-Dhuha, dan
lstihbaab At-Tartil fii Al-eur'an, An-Nasa'i, 2t1g0, Kitab lftitah,
Bab razyiin Al_eur.an bi lbnu Majah, no. 1380, Kitab lqamah Ash-Shalah, Bab Maa Jaa'a fii Shalat Dhuha. Adapun
Ash-Shaut, dan Ahmad, At-Musnad, 2t271,285, dan 4S0. Musa bin Fulan seorang perawi majhul (tak dikenal) seperti disebutkan dalam kitab Af-
HR. Ath-Thabrani di kitab Taqrib, sebagaimana telah dijelaskan.
At-Ausath, 1t5911 , dan sulaiman bin Dawud At_yamami
dikomentari lbnu Ma'in, "Tidak ada nilainya." Al-Bukhari berkata, ,,Haditsnya HR. At-Tirmidzi, no. 477, Kitab Ash-Shalah, Bab Maa Jaa'a fi Shalat Adh-Dhuha, Ahmad
munkar.,,
Menurut terminorogi Ar-Bukhari, bahwa seseorang yang beriau
anggap ,haditsnya munkar, Al-Musnad, 3121 dan 35. Athiyyah bin Saad Al-Aufa seorang perawi yang jelek
maka tidak halal meriwayatkan darinya. semeniaia rbnu Hibbanlerkata, ,,Lemah" hapalannya. Maka sanad hadits ini lemah.
dan
pada kesempatan lain ia berkata, 'matruk' (haditsnya HR. Ahmad, At-Musnad, 5/268, di dalamnya nama Yahya bin Al-Harits Adz-Dzimari
ditinggarkan). Sedangkan yahya bin
Abi Katsir seorang mudailis (perawi yang menyamarkan hadits),
dan oi te-mpat ini beriau diganti menjadi Yahya bin Khalid Adz-Dzuhari, dan sanadnya hasan. Diriwayatkan juga

484 Zadut Ma,ad ZadulMa'ad-lilidl 485


Al-Hakim berkata, Abu AI-Abbas menceritakan
kepada kami, kan demikian. Ini pula yang menjadi pendapatku dan kepadanya aku
Muhammad bin Ishak Ash-shaghani
menceritakan kepada kami, Abu
Al-Muwarri' Muhadhir bin Ar-Muwarri' mengajak dalam rangka mengikuti berita-berita ma'tsur, serta
menceritakan kepada kami, AI_
Ahwash bin Hakim menceritakan kepada meneladani para pakar hadits dalam perkara ini."
kami, Abdurah bin Amir Al_
Alhani menceritakan kepadaku, dari Ibnu Jarir Ath-Thabari, setelah menyebutkan riwayat-riwayat marfu'
Munib bin uyainah bin Abduflah
As-Sulami, dari Abu Umamah, dari tentang shalat Dhuha dan perbedaan jumlah rakaatnya, beliau berkata,
Rasulullah 48, 6ah*a dia bersabda,
"Barangsiapa sharat shubuh di "Tidak ada di antara hadits-hadits ini yang patut untuk ditolak. Sebab
masjid secara b",r1amaoh, kemudion ia
tetap berada padanya hingga waktu orang yang meriwayatkan bahwa Nabi Bf shalat Dhuha empat rakaat,
dhuha, kemudian ia mengerjakan
shalat sunat Dhuha, maka baginya sangat mungkin ia melihat saat beliau ffi mengerjakan demikian.
seperti p.ahala orang haji
sempurna baginya hajinya dan umrahnya.l,as e
'-7 atau umrah,
Sementara selain beliau melihat Nabi $f mengerjakan dua rakaat pada
Ibnu Abi syaibah berkata, Hatim bin kesempatan lain. Lalu sahabat lain melihat beliau ffi mengerjakan
Isma'ir menceritakan kepadaku,
dari Humaid bin shakr, dari Ar-Maqburi, delapan rakaat dalam kesempatan yang lain pula. Kemudian seseorang
dari Ar-A'rai, dari Abu Hurairah
& ia berkata, ,.Nabi ffi mengutu, pu.rtun lalu mereka mendapatkan
mendengar Nabi ffi menganjurkan shalat Dhuha enam rakaat, orang
rampasan sangat banyak dan sangat lain mendengar beliau ffi menganjurkan shalat Dhuha dua rakaat,
cepat kembari. seorang lakiJaki
berkata, 'wahai Rasulullah, kami tidak pernah sahabat lain mendengar anjuran sepuluh rakaat, dan ada pula yang
melihat ekspesidi yang
sangat cepat kembari dan mendapatkan mendengar anjuran dua belas rakaat. Lalu masing-masing mereka
rampasan demikian banyak
selain ekspedisi ini'. Beliau menyampaikan apa yang dia lihat dan dia dengar." Beliau berkata pula,
85 bersabd a, ,Maukah kalian aku beritahu
yang lebih cepat kembori dan lebih bukti yang menunjukkan kebenaran perkataan kami adalah riwayat dari
banyak rampasannya? seseorang yang
berwudhu di rumahnyo dengan Zaid bin Aslam ia berkata, Aku mendengar Abdullah bin Umar berkata
mimperbaiki wudhunya, kemudian
sengaja menuju masjid dan sharat shubuh kepada Abu Dzar, "Berilah wasiat kepadaku wahai paman." Beliau
padanya, raru ia mengiringinya
dengan shalat dhuha, sungguh ia teroh menjawab, "Aku bertanya kepada Rasulullah ffi sebagaimana engkau
cepot kembari dan mendapatkan
rampasan sangat bany al1, . "aaz bertanya kepadaku, maka beliau ffi bersada, 'Barangsiapa shalat Dhuha
dua rakaat, maka ia tidak ditulis di antara orang-orang lalai, barangsiapa
Sehubungan dengan masarah ini terdapat.hadits-hadih
lain yang shalat empat rakaat ditulis di antara orang-orang beribadah, barangsiapa
telah disebutkan, namun iturah yang
rebih menonlor daripada hadits_ shalat enam rakaat maka hari itu ia tidak didapati doso, barangsiapa
hadits tersebut. Al-Hakim berkata, "AIu
pernah bersama sejumrah imam shalat delapan rakaat maka ditulis di antara orong-orang yang terus
hadits yang pakar lagi akurat, maka
aku dapati mereka memilih jumrah menerus beribadah, dan barongsiapa sholat sepuluh rakat maka Alah
ini, yakni empat rakaat. Mereka mengerjakan
sharat Dhuha sebanyak membangun untuknya rumah di surga'."83
empat rakaat, karena banyaknya riwayat-riwayat
shahih yang menyata-
Mujahid berkata, "Rasulullah ffi suatu hari shalat Dhuha dua rakaat,
pada hari lain empat rakaat, pada hari lain enam rakaat, dan pada hari
oleh Abu Dawud, no. 1288, secara ringkas
,::::n.r,t",,rr, perkataan
dengan lafazh,,,shatat
sia_sia anira xuir"myJ aa"bh kitab
r"rn *"nr,r*iil, lain lagi delapan rakaat, kemudian beliau meninggalkannya." Riwayat
di ,tiyyin., Sanadnya
681
Sanadnya lemah.
682
sanad hadits ini dapat dikategorikan hasan. 683 HR. AlBazzar. Dalam sanadnya terdapat Al-Husain bin Atha'bin Yasar Al-Madani. Abu
Diriwayatkan
lbnu Abi svaibah. Ar-Mundziri m"nv"oritrnnt;-;;, rbnu Hibbban, no. 629, dari jarur Hatim berkata, "Haditsnya munkar." Sementara lbnu Hibban berkomentar, "la tidak boleh
kitab At-Targhib wa Atrarhib,
11427 dan 428, dan beriau. berkata, ;oiri*ry"t[-
perawi kitab shahih dan Ar-Bazzar." ilu
-ii-ai..u,va,ra dan para perawinya adarah dijadikan hujjah bila menukil riwayat secara menyendiri." Al-Mundziri meriwayatkan dalam
r".rai"n menjeraskan daram r'iwayatnya
At-Targhib wa At-Tarhib, 11430, dari hadits Abu Darda'. Beliau berkata, "Diriwayatkan Ath-
bahwa raki-raki yang berkata itu adarah Thabrani di kitab Al-Kabir, dan para perawinya tergolong tslqah (terpercaya)." Sementara
ao, ert;, ,,*r. sehubungan dengan masalah ini
dinukil puta dari Abdu,ah bil Musa bin Ya'qub Az-Zam'i dipersetisihkan para ulama. Lalu diriwayatkan dari sejumlah
llr Vang Oikrtip A[ri'O O"ri riwayat tbnu Lahi,ah dan
Thabrani dengan sanad jayyid (bagu)l Ath_ sahabat melalui beberapa jalur dan inilah sanadnya yang terbaik. Lihat Majma' Az-
Zawa'id, 21237, dan Fathul Baai', 3144.

486 ZadutMa,ad
-litid l
ini menjelaskan kebenaran apa yang telah kami
katakan, yaitu adanya shalat sunat Dhuha sama sekali, dan sesungguhnya aku mengerja-
kemungkinan setiap perawi yang menukir
tentang sharat dhuha hanya kannya. Sungguh Rasulullah ffi terkadang meninggalkan suatu amalan
menyampaikan apa yang dia lihat.
sementara beliau suka mengerjakannya, hanya khawatir amalan itu
Jika demikian halnya, maka pandangan yang benar adalah; dikerjakan manusia, maka diwajibkan atas mereka."687
seseorang boleh mengerjakan sharat Dhuha
r"buryut- rakaat yang dia Abu Al-Hasan Ali bin Batthal berkata, "Sekelompok ulama salaf
kehendaki- Pandangan seperti ini telah
dinukil dari sejumrah urama saraf.
Ibnu Humaid menceritakan kepad kami, berpegang kepada hadits Aisyah dan mereka berpendapat shalat Dhuha
Jarir menceritakan kepada kami,
dari Ibrahim, "seorang lakiJaki bertanya kepada tidak ada, sekelompok lagi mengatakan shalat Dhuha adalah bid'ah.
Al-Aswad, ,Berapa Asy-Sya'bi meriwayatkan dari Qais bin Ubaid ia berkata, 'Aku
rakaat aku harus shalat Dhuha?' Beliau
menjawab, ,sebanyak yang senantiasa datang kepada Ibnu Mas'ud selama setahun penuh, aku tidak
engkau mau'."
pernah melihatnya mengerjakan shalat Dhuha'. Syu'bah meriwayatkan
* Penjelasan Tentang Mereka yang cenderung pula dari Sa'ad bin Ibrahim dari ayahnya, bahwa Abdurahman bin Auf
Mengerjakan Shatat Dhuha Tidak tidak mengerjakan shalat Dhuha. Sementara dari Mujahid dia berkata,
'Aku masuk masjid bersama Urwah bin fu-Zubair, ternyata Ibnu Umar
Kelompok kedua cenderung berpegang kepada
menyatakan Nabi ffi tidak mengerjakan
hadits-hadits yang sedang duduk di sisi kamar Aisyah, dan orang-orang di masjid
shalat Dhuha. Mereka mengerjakan shalat Dhuha. Kami pun bertanya kepadanya tentang
mengunggulkan hadits-hadits ini dari segi
akurasi sanadnya, serta shalat mereka, beliau menjawab bahwa itu adalah bid'ah. Suatu kali
pengamalan para sahabat akan
indikasinya. Imam Al-Bukhari beliau mengatakan bahwa ia adalah sebaik-baik bid'ah."688
meriwayatkan dari Ibnu Umar bahwa dia
tidak mengerjakan sharat
Dhuha' demikian juga Abu Bakar dan umar. Asy-Sya'bi berkata, "Aku mendengar Ibnu Umar berkata, 'Tidak ada
Ketika perawi bertanya,
"Bagaimana dengan Nabi yang diadakan kaum Muslimin daripada shalat paling utama melebihi
#E?" Beliau menjawab, ,,Aku kira Beliau 4g
tidak mengerjakannya.,,68a shalat Dhuha'. Anas bin Malik ditanya tentang shalat Dhuha maka dia
waki' berkata, Sufyan Ats-Tsauri menceritakan kepada berkata, 'Shalat itu ada lima waktu'."
kami, dari
Ashim bin Kulaib, dari ayahnya, dariAbu HuraiJah ,::$6, *
ia berkata, *Aku Penjelasan Tentang Mereka yang Menyukai Mengeriakan
tidak pernah melihat Rasulullah *E mengerjakan
shalat Dhuha kecuali Shalat Dhuha Tidak Terus-Menerus
satu hari'"685 sementara Ali bin Al-Madini
berkata, Mu,adz bin Mu,adz Kelompok ketiga berpendapat disukai mengerjakan shalat Dhuha
menceritakan kepada kami, syu'bah menceritakan
kepada kami, tidak setiap harinya namun berselang beberapa hari. Dikerjakan pada
Fudhail bin Fadhalah menceritakan kepada
kami, dari Abdurahman
Abu Bakrah, ia berkata, 'Abu Bakrah merihat beberapa bin sebagian hari dan tidak dikerjakan pada sebagiannya. Pendapat ini
orang adalah salah satu dari dua riwayat yang dinukil dari Imam Ahmad serta
mengerjakan shalat Dhuha, maka beliau
berkata, ,sungguh kamu dinukil Ath-Thabari dari sekelompok ulama. Beliau (Ath-Thabari)
mengerjakan shalat yang tidak pernah
dikerjakan Rasulullah ffi dan berkata, "Kelompok ini berhujjah dengan riwayat Al-Jurairi, dari
tidak pula mayoritas sahabatny2,. "oao

Dalam kitab A/-Muwattha', dari Malik, dari Ibnu


syihab, dari HR. Malik, Al-Muwatha', 11152 dan 153, Kitab Qashr Ash-Shalah, Bab Shalat Adh-Dhuha,
urwah, dari Aisyah ia berkata, "Rasurulrah
H tidak o".r,uh mengerlakan Diriwayatkan juga lmam Al-Bukhari dan Muslim seperti telah disebutkan pada catatan kaki
no. 649 (buku ini).
6& Takhrij hadits ini sudah disebutkan terdahulu
Diriwayatkan lbnu Abi Syaibah melalui sanad shahih seperti disebutkan Al-Hafizh di kitab
685 Al-Fath, 3/43, Abdurrazzaq, Al-Mushannaf, no. 4868 dari Salim, dari bapaknya Abdullah
Sanadnya shahih. bin Umar ia berkata, "Utsman terbunuh dan tak seorang pun mengerjakannya (yakni
686 Sanadnya Shahih. shalat Duha), dan tak ada yang diadakan manusia yang lebih aku sukai daripada
perbuatan itu." Sanadnya shahih.

488 Zadul Ma,ad


- litid l
Abdullah bin Syaqiq ia berkata, aku bertanya
kepada Aisyah, ,Apakah tuaku niscaya aku tidak meninggalkannya'.6e0 Sebab, beliau mengerja-
Rasulullah #8 mengerlakan sharat Dhuha?'
Beriau menjawab, ,Tidak, kannya di rumah dan tidak tampak oleh manusia."
kecuali bila beliau pulang dari bepergian,.,,68e

Kemudian beriau (Ath-Thabari) menyebutkan * Shalat Dhuha Dikerjakan Karena Sebab Tertentu
hadits Abu sa,id,
"Rasulullah ffi pernah mengerjakan shalat
Dhuha hingga kami Kelompok keempat berpendapat bahwa shalat Dhuha dikerjakan
mengatakan, 'Dia tidak akan meninggarkannya',
dan pernah pula beliau karena sebab-sebab tertentu, dan sesungguhnya Nabi &E mengerja-
meninggalkannya hingga kami mengatakan, ,Dia
mengerjakannya'.,, Hadits ini telah disebutkan
tidak akan kannya karena suatu sebab. Mereka berkata, "Shalat beliau ffi pada saat
terdahulu. pembebasan Mekah sebanyak delapan rakaat di waktu Dhuha karena
Beliau (Ath-fhabari) berkata, "Demikian juga, pembebasan itu sendiri. Dan termasuk sunnah pembebasan suatu negeri
sekelompok salaf yang mengerjakan seperti
dinukil oreh
adalah shalat delapan rakaat saat Dhuha. Lalu para pemimpin
itu. syu,bah meriwayatkan
dari Habib bin Asy-syahid, dari lkrimah, ia menamainya dengan shalat pembebasan. Ath-Thabari menyebutkan
berkata, ,rbnu Abbas biasa
shalat satu hari dan tidak sharat sepuruh dalam Tarikh-nya, dari Asy-Sya'bi ia berkata, ketika Khalid bin Al-Walid
hari', yakni sharat Dhuha.
Syu'bah meriwayatkan juga dari Abiuilah menaklukkan Hirah, beliau mengerjakan shalat pembebasan sebanyak
bin Dinar, dari Ibnu umar,
bahwa beliau tidak mengerjakan shalat delapan rakaat, tanpa memberi salam, kemudian beliau bertolak."
Dhuha, namun bila beliau
mendatangi masjid Quba" beriau pun
mengerjakannya. sementara Mereka berkata pula, "Adapun pernyataan Ummu Hani', 'dan yang
beliau mendatangi masjid tersebut setiap hari
sabtu. Laru sufi7an demikian itu adalah Dhuha', yakni bahwa Nabi ffi mengerjakannya
meriwayatkan dari Manshur, ia berkata, 'Mereka pada waktu Dhuha. Bukan berarti Dhuha adalah nama bagi shalat
tidak menyukai
mengerjakannya secara kontinyu sebagaimana
halnya shalat fardhu. tersebut." Mereka menambahkan, "sedangkan shalat beliau ffi di rumah
Bahkan mereka mengerjakannya dan meninggarkannya',
yakni sharat Itban, juga dilakukan karena suatu sebab. Karena Itban berkata kepada
Dhuha' Dari sa'id bin Jubair, 'sungguh
aku meninggalkan sharat Dhuha Nabi ffi, 'Aku telah mengingkari pandanganku (mataku telah rabun-
padahal aku menyukainya, karena
khawatir bila aku menganggapnya penerj.), sementara banjir biasa menghalangi antara aku dengan masjid
sebagai keharusan bagiku'. Masruq
berkata, 'Kami biasa membaca (Al- kaumku. Olehnya, aku menginginkan agar engkau datang dan shalat
Qur'an) di masjid, raru kami tetap tinggar di mpsjid setelah pada salah satu tempat di rumahku sehingga aku menjadikannya
lbnu Mas,ud
pergi' Kemudian kami pun berdiri dan
mengerjakan sharat Dhuha. sebagai masjid'. Beliau ffi bersabda, 'Aku akan mengerjakannya insya
Perkara itu sampai kepada Ibnu Mas'ud
maka beriau berkata, .Mengapa Allah Ta'ala.' Dia berkata, 'Esok harinya, Rasulullah &8 bersama Abu
kalian membebani hamba-hamba Arah dengan
sesuatu yang tidak Bakar datang setelah matahari meninggi, Nabi &E minta izin dan aku
dibebankan Allah atas mereka? Jika kamu
tetap ingin mengerjakannya memberi izin padanya. Beliau &E prn tidak duduk hingga bertanya, 'Di
maka di rumah-rumah kamu'. Dan Abu Mijraz sharat Dhuha di mana engkou suko aku shalat padanya dari bagian rumahmu?' Aku
rumahnya."
mengisyaratkan padanya tempat yang aku suka agar beliau shalat
Para pendukung pandangan ini berkata, "sikap padanya. Beliau &$ pun berdiri dan kami membuat shaf di belakangnya
ini rebih tepat agar
tak ada yang salah paham dan mengira lalu beliau shalat. Kemudian beliau memberi salam dan kami pun
wajib mengerjakannya secara
kontinyu, atau menganggapnya sebagai memberi salam saat beliau memberi salam'." Muttafaqun Alaihi.6el
sunnah yung t"iup.
itu Aisyah berkata, 'sekiranya dibangkitkan kepadaku oreh karena
kedua orang
HR. Malik, Al Muwaftha, 1/153, Kitab Qashru Ash-Shalah, Bab Shalah Adh-Dhuha.
Sanadnya shahih.
68s HR. Al-Bukhari, 3/50, Kitab At-Tathawwu', Bab Shalat An-Nawafil Jama'ah, Kitab Al-
disebutkan terdahuru pada catatan kaki Masajid, Bab ldza Dakhala Baitan Yushalli Haitsu Syaa'a au Haitsu Umira, Bab Al-Masajid
no. 650 (buku ini). Dan derajat
Hj[TtJ:[h. fli Al-Buyuut, Kitab Al-Jama'ah, Bab Ar-Rukhshah fii Al-Mathar wa Al-lllah an Yushalli fii
Rahlihi, Bab ldza Zaara Al-lmam Qauman Fa Ammahum, Kitab Shifah Ash-Shalah, Bab

49O Zadut Ma,ad


- titid 1
Demikianlah asal shalat ini dan kisahnya. Adapun lafazh riwayat Aisyahtidakmengatakan,..Perbuatanitumakruh,ataumenyelisihi
sunnahnya,,, akan tetapi bukan petunjuk
beliau ffi mengerjakannya
Imam Al-Bukhari mengenai hal ini diringkas oleh sebagian perawi dari
tanpa sebab' Sementara di sisi lain' Nabi ffi
berwasiat untuk
Itban, di mana beliau berkata, "sesungguhnya Rasulullah M shalat sunat
untuk melakukannya'
Dhuha di rumahku. Mereka pun berdiri di belakangnya dan shalat." mengerjakannya, menganjurkan, dan memotivasi
(sebagai pengganti) shalat
Beliau ffi biasa merasa cukup dengannya
Adapun perkataan Aisyah, "Rasulullah SE tidat< mengerjakan shalat yang menjadikan malam don siong
malam. Allah i}\# berfirm an, "Dan Dia
Dhuha kecuali bila kembali dari perjalanan jauh," sungguh sangat jelas pelajaran atau orang
silih berganti bagi orang yang ingin mengambil
menegaskan bahwa beliau ffi mengerjakannya karena suatu sebab.
yong ingin bersyukur," (Al-Furqan: 62)'
Karena, kebiasaan beliau ffi apabila kembali dari safar, terlebih dahulu
menuju masjid lalu shalat padanya dua rakaat.6e2 IbnuAbbas,Hasan,danQatadahberkata,..Penukardanpengganti,
di mana salah satunya menempati posisi yang lainnya. ia
Barangsiapa
Inilah petunjuk beliau ffi, dan Aisyah q€F,, mengabarkan keduanya maka dapat
luput darinya suatu amalan pada salah satunya'
sekaligus. Dan beliau pula yang berkata, "Rasulullah 48 tidak pernah
menggantinYa Pada Yang satunYa'"
mengerjakan shalat Dhuha sama sekali."
Qatadahberkata,..TunaikanlahuntukAllahdariamal.amalkamu
Pernyataan Aisyah bahwa Nabi S5 shalat Dhuha adalah shalat
dengan sebaik-baiknya, pada malam dan siang'
Sesungguhnya
beliau ffi karena suatu sebab, seperti kembali dari perjalanan jauh, saat
keduanyasebagaiwadahyangmenggiringmanusiakepadaajal-ajal
pembebasan, ketika berkunjung kepada suatu kaum, dan sebagainya. jauh' melusuhkan semua yang baru'
mereka, mendekatkan semua yang
Demikian juga ketika beliau &E datang ke masjid Quba dan shalat Hari Kiamat'"
dan mendatangkan semua yang dijanjikan hingga
padanya. Serupa dengannya apa yang diriwayatkan Yusuf bin Ya'qub,
kepada Umar bin Al-
Muhammad bin Abi Bakar menceritakan kepada kami, Salamah bin Syaqiq berkata, "seorang laki-laki datang
tadi malam'' Umar
Raja' menceritakan kepada kami, Asy-Sya'tsa menceritakan kepada fnatf,inat-da dan berkata, 'Telah luput dariku shalat
di waktu malammu pada
kami, ia berkata, "Aku melihat Ibnu Abi Aufa shalat Dhuha dua rakaat berkata, 'Dapatkanlah apa yang luput darimu
malam dan siang silih
ketika diberi kabar gembira tentang kepala Abu Jahl." Kalau riwayat ini siang harimu. Karena erran ,€ menjadikan
shahih, maka ia adalah shalat syukur yang terjadi saat Dhuha, sama bergantibagisiapayanginginmengingatAllahatauinginbersyukur''"
seperti syukur kemenangan atas suatu negeri. ' juga menundukung
Mereka berkata, "Perbuatan para sahabat '+b
pandangan ini. Ibnu Abbas shalat Dhuha satu
hari dan tidak
Adapun shalat Dhuha yang dinafikan Aisyah adalah apa yang
Umar tidak mengerjakannya'
dikerjakan manusia. Dimana mereka mengerjakannya tanpa sebab. mengerjakannya sepuluh hari. Adapun lbnu
Nu-r.,, bila beliau datang ke masjid Quba' maka beliau pun
Yusallim Haitsu Yusallim Al-lmam, Bab Man Lam Yarudd As-Salam Alaa Al-lmam, Kitab mengerjakanshalattersebut,dimanabeliaudatangkemasjiditusetiap
Al-Maghazi, Bab Syuhuud Al-Mala'ikah Badran, Kitab Al-Ath'imah, Bab Al-Khazirah, Kitab
Ar-Riqaq, Bab Al-Amal Alladzi Abtaghi bihi Wajhallah, Kitab lstitabah Al-Murtaddin wa Al- hari Sabtu.
Mu'anidin, Bab Maa Jaa'a fii Al-Muta'awwilin, Muslim, no. 33, Kitab Al-lman, Bab Ad-Dalil
Alaa Anna Man Maata Alaa At-Tauhid, Kitab Al-Masajid, Bab Ar-Rukhshah fii At-Takhalluf Sufuanberkata,diriwayatkandariManshur,..Merekatidaksukabila
an Al-Jama'ah bi Udzr, no. khusus 263, An-Nasa'i, 21105, Kitab Al-lqamah, Bab Al- dikerjakan terus-menerus seperti halnya shalat
fardhu' Mereka
Jama'ah Linnafilah, lbnu Majah, no. 754, Kitab Al-Masajid, Bab Al-Masajid fii Ad-Duur, dan (kadang-kadang dikerjakan'
Ahmad, Al-Musnad,51449 dan 450. mengerjakannya dan meninggalkannya
6s2 HR. Al-Bukhari, 11477, Kitab Ash-Shalah ldza Qadima min Safar. Hadits di atas adalah kadang-kadang tidak dikerjakan-ed')'"
bagian dari hadlts Ka'ab bin Malik yang panjang tentang kisah beliau yang tidak turut serta
dalam perang Tabuk. Diriwayatkan juga lmam Muslim, no. 716, Kitab Shalatul Musafirin, Merekamenambahkan,..Masukdalammaknaini,haditsshahihdari
Bab lstihbab Ar-Rak'atain fii Al-Masjid Liman Qadima min Safar, Abu Dawud, no.2781, Anshar yang berbadan besar datang
Anas, bahwa seorang laki-laki,Aku
Kitab Al-Jihad, Bab Fii Shalat lnda Al-Qudum min As-Safar, An-Nasa'i, 2154, Kilab Al
;";;" Nabi #g dan berkata, tidak mampu shalat bersamamu.'
Masajid, Bab Ar-Rukhshah fii Al-Julus fii Al-Masjid wa Al-Khuruj Minhu Bighairi Shalat, dan
mengundangnya ke
Ahmad, At-Musnad,6/31 , dari hadits Aisyah (tkr . I-alu dia membuat makanan untuk Nabi ffi dan

LOg Tzrii l.fi,z'trt lili.l 1


Zadul Ma'ad - Jilid 1 493
rumahnya. Kemudian dia memerciki ujung tikar
dengan air untuk Nabi Adapun hadits Ya'la bin Asydaq, dari Abdullah bin Jarrad, dari Nabi
ffi' Maka beliau &8 sharat di atas tikar itu dua rakaat'." Anas berkata,
"Aku tidak pernah melihat beliau S, "Barangsiapa di antara kamu mengerjakan shalat Dhuha, mak;r
ffi shalat Dhuha selain hari itu.,, HR. hendaklah ia mengerjakannya dengan menghamba, karena seseoranll
Al-Bukhari.6e3
yang mengerjakannya satu tahun penuh pada suatu masa, kemudiarr
*_Penulis (lbnu-l eayyim) Mendukung pendapat Bahwa melupakannya dan meninggalkannya, maka shalat itu akarr
shalat Dhuha Dikerjakan Bila ada sebib-seuiilrertentu merindukannya sebagaimana unta betina merindukan anaknya yang
hilang." Sungguh mengherankan bagi Al-Hakim, mengapa dia berhujjah
Barangsiapa mencermati hadits-hadits marfu' (rangsung
kepada dengan hadits ini dan yang sepertinya. Beliau telah mengutip hadits ini
Nabi ffi) dan atsar-atsar sahabat, niscaya ia akan mendapati,
bahwa dalam kitabnya yang dikhususkan untuk membahas shalat Dhuha.
hadits-hadits dan .atsar-atsar tersebut tidak menunjukkan
kecuali Sungguh ia termasuk naskah yang dipalsukan atas nama Rasulullah S.
pendapat terakhir. Adapun hadits berisi motivasi
dan wasiat untuk Yakni, naskah Ya'la bin Al-Asydaq.
mengerjakannya, maka yang shahih darinya sama
seperti hadits Abu
Hurairah & dan Abu Dzar yang tidak menunjukkan Ibnu Adi berkata, Ya'la bin Al-Asydaq meriwayatkan dari pamannya
bahwasanya sharat
tersebut adalah sunat rawatib bagi setiap orang.
Hanya saja beriau Abdullah bin Jarrad, dari Nabi ffi, hadits-hadits munkar dalam jumlah
hanya berwasiat kepada Abu Hurairah untuk melakukannya. yang cukup banyak. Dia dan pamannya tidak dikenal (di kalangan ahli
Karena,
telah diriwayatkan bahwa Abu Hurairah lebih memilih
pelajaran hadits hadits-penerj.). Sampai berita kepadaku dari Abu Mishar bahwa dia
pada waktu malam daripada melaksanakan berkata, "Aku bertanya kepada Ya'la bin Al-Asydaq, apa yang didengar
shalat. olehnya, beriau
memerintahkan Abu Hurairah untuk meraksanakan
shalat Dhuha oleh pamanmu dari hadits-hadits Rasulullah ffi?' Beliau menjawab,
sebagai pengganti shalat malam. Dan Nabi memerintahkan 'Kitab Al-Jami'karya Sufyan, Muwattho'karya Malik, dan sebagian dari
kepada Abu
Hurairah untuk tidak tidur seberum meraksanakan sharat kitab A/-Foua'id'."
witir.
Sementara itu beliau tidak memerintahkan perbuatan
tersebut kepada Abu Hatim bin Hibban berkata, "Ya'la pernah bertemu Abdullah
Abu Bakar, Umar dan sahabat lain.
bin Jarrad, setelah berusia lanjut maka berkumpul padanya orang-orang
sebagian besar hadits yang dinukil dalam masalah ini,
sanad_
tak memiliki agama, lalu mereka memalsukan sekitar 200 hadits
sanadnya menjadi perbincangan di karangafi ulama. untuknya, maka dia pun menceritakan hadits-hadits itu tanpa ia sadari.
Sebagiannya
munqathi' (terputus sanad), sebagian ragi maudhu, (parsu) Inilah yang dikatakan kepadanya oleh para syaikh kami, 'Apakah yang
tidak halar
dijadikan hujjah. seperti hadits yang diriwayatkan dari
Anas, dari Nabi engkau dengar dari Abdullah bin Jarrad', maka di pun menjawab,
w, "Barangsiapa terus menerus mengerjakan sharat Dhuha, tidak 'Naskah ini dan kitab AI-Jomi' karya Sufyan'. Sungguh tidak halal
meninggalkannya kecuari karena suatu sebab, maka meriwayatkan darinya dalam kondisi bagaimanapun."
aku dan dia berado
dalam perahu terbuat dari cahaya di raut yang terbuat
dari cahaya.,, Begitu pula hadits Umar bin Shubh, dari Muqatil bin Hayyan, yaitu
Hadits ini dipalsukan oleh zakariyabin Duwaiduri Al_Kindi
dari Humaid. hadits Aisyah terdahulu yang berbunyi, "Rasulullah ffi biasa shalat
6s3 Dhuha sebanyak dua belas rakaat." Ia adalah hadits panjang disebutkan
HR. Ar-Bukhari,21133, Kitab Sharat Ar-Jama,ah,
Bab Hal yushaili
wahuwa yakhthub yaum Ar-Jumu'ah fii Ar-Mathar, Kitab
Ar-rmam Biman Hadhara Al-Hakirn dalam kitabnya Shalat Adh-Dhuha. Hadits ini maudhu'
nt_r"tn"**J, Bab Sharat Adhl (palsu). Perawi yang tertuduh memalsukannya adalah Umar bin Shubh.
Dhuha fii Ar-Hadhar, Kitab Ar-Adab, Bab Az-ziyarah
waman Zaara eauman Fatha,ima
lndahum. Diriwayatkan juga oreh rmam Ahmad, At-Musnad,
6e4 3r,r3o, 184,'iin zsl .
Dalam kitab Zaadul Ma'ad yang telah dicetak tertulis, ,Duraid,, Imam Al-Bukhari berkata, "Yahya menceritakan kepadaku, dari Ali
penurisan. Adz-Dzahabi berkata daram kitab
dan ini adalah kesalahan
At-Mizan,,,oia seorang p"nora,r, mengkraim bin Jarir ia berkata, aku mendengar Umar bin Shubh berkata, 'Aku telah
pernah mendengar hadits dari Marik, Ats-Tsauri,
dan urama-urar" L"r"r. Beriau mengaku
pula lahir pada tahun 130 H." lbnu Hibban memalsukan khutbah Nabi ffi'." Sementara Ibnu Adi berkomentar,
berkata, "Dia biasa memalsukan hadits atas
nama Humaid Ath-Thawiir..." Kemudian beriau menyebutkan
contoh hadits c,i atas.
"Haditsnya munkar."

Ibnu Hibban berkata, "Dia memalsukan hadits atas nama perawi


494 Zadul Ma,ad tilid 1
tsiqah (terpercaya). Tidak halal menulis haditsnya kecuali untuk Wallahu A'lam.
menunjukkan keganjilannya. " Sedangkan hadits Muhammad bin Ishak, dari Musa, dari Abdullah
Adapun Ad-Daruquthni berkata, "Dia perawi matruk (ditinggalkan bin Al-Mutsanna, dari Anas, dari pamannya Tsumamah, dari Anas' dari
haditsnya)." Sedangkan Al-Azdi berkata, "Dia pendusta." Nabi ffi, "Barangsiapa shalat Dhuha, niscaya Allah membangunkan
untuknya istana di surga dari emas," termasuk hadits-hadits gharib
Demikian juga hadits Abdul Aziz bin Aban, dari Ats-Tsauri, dari (asing). At-Tirmidzi berkata, "Hadits ini gharib, kami tidak menge-
Hajjaj bin Furafishah, dari Makhul, dari Abu Hurairah n$i secara marfu
tahuinya kecuali melalui jalur ini."
(dinisbatkan kepada Nabi &[), "Barangsiapa senantiasa mengerjakan
shalat sunat Dhuho, doso-dosanya diampuni, meskipun sebanyak jumlah Adapun hadits Nu'aim bin Hammar, "wahai anak cucu Adam,
belalang dan lebih baayak daripada buih laut." (HR. Al-Hakim). Abdul janganlah engkau lemah mengerjakan empat rakaat di awal siang,
Aziz yang disebutkan dalam sanadnya dikatakan pendusta oleh Ibnu niscaya aku mencukupi pada akhir siang itu'"
Numair. Yahya berkata, "Dia tidak ada nilainya, pendusta yang keji dan Demikian juga hadits Abu Darda' dan hadits Abu Dzar. Maka aku
memalsukan hadits." Sementara Imam Al-Bukhari, An-Nasa'i, dan Ad- dengar syaikhul Islam lbnu Taimiyah berkata, "Empat rakaat ini
Daruquthni berkata, " Matrukul hadits," (haditsnya ditinggalkan). menurutku adalah shalat Shubuh dan sunat rawatibnya'" 0
Serupa dengannya hadits An-Nahhas bin Qahm, dari Syaddad, dari
Abu Hurairah ,-,$.6, dari Nabi ffi, "Barangsiapa senantiasa mengerjakan
shalat sunat Dhuha, dosa-dosanya diampuni meskipun lebih banyak
daripada buih di lautan."6e5

Yahya berkata tentang An-Nahhas, "Tidak ada nilainya dan lemah.


Beliau biasa meriwayatkan dari Atha', dari Ibnu Abbas, sejumlah riwayat
munkar." An-Nasa'i berkata, "Dia lemah." Sementara Ibnu Addi
berkata, "Tidak ada nilainya sama sekali."
Ibnu Hibban berkata, "Dia biasa menukil riwayat-riwayat munkar
dari ulama-ulama masyhur, dan menyelisihi para perawi tsiqoh, tidak
boleh berhujjah dengannya." Sedangkan Ad-Daruquthni berkata,
"Haditsnya mudhtharib (saling kontradiksi), dia ditinggalkan Yahya Al-
Qathan."
Mengenai hadits Humaid bin Shakhr, dari Al-Maqburi, dari Abu
Hurairah 4$, "Rasulullah ffi mengirim satu ekspedisi ..., (Al-Hadits)."
dan telah disebutkan terdahulu. Maka Humaid yang disebutkan dalam
sanadnya dianggap lemah oleh An-Nasa'i dan Yahya bin Ma'in. Namun
ulama lainnya menggolongkannya sebagai perawi tsiqah (terpercaya)
namun sebagian haditsnya diingkari. Beliau tergolong perawi yang tidak
dapat d[adikan hujjah bila menyendiri dalam menukil suatu riwayat.

6s5 HR. AlTirmidzi, no. 476, dan lbnu Majah, no. 1382, dari jalur An-Nahhas bin Qahm, dari
Syaddad Abu Umar, dari Abu Hurairah.

LqG 7adtil Ma'arl lilid 1


Zadul Ma'ad - Jilid 1 497
PASAT

* Sujud Syukur
Termasuk petunjuk beliau ffi dan petunjuk para sahabatnya adalah
sujud syukur ketika mendapatkan nikmat yang menggembirakan atau
terhindar dari malapetaka. Dalam Al-Musnad disebutkan dari Abu
Bakrah, bahwa Nabi B5 apabila didatangi perkara yang menggembira-
kan niscaya beliau tersungkur bersujud pada Allah sebagai tanda
kesyukuran.6e6

Ibnu Majah menyebutkan dari Anas, bahwa Nabi & diberi kabar
gembira tentang suatu kebutuhan, maka beliau pun bersungkur sujud
kepada Allah.6e7

Al-Baihaqi menyebutkan melalui sanad yang sesuai syarat Al-

HR. Ahmad, At-Musnad, 5145, dari hadits Abu Bakrah, bahwa dia menyaksikan Nabi ffi
didatangi pembawa berita gembira yang menyampaikan kegembiraan akan kemenangan
bala tentara atas musuh-musuh mereka, dan kepala beliau ketika itu berada di pangkuan
Aisyah ti€F, , maka beliau pun berdiri, lalu tersungkur bersujud, kemudian bangkit dan
menanyai pembawa berita gembira itu. maka pembawa berita menyampaikan beritanya
dan menyatakan bahwa para musuh dipimpin seorang perempuan. Saat itu Nabi &E
bersabda, 'Sekarang, kaum laki-laki binasa apabila wanita di taati, kaum laki-laki binasa
apabila wanita ditaati'. Beliau & mengucapkannya tiga kali." Diriwayatkan juga oleh Ah
Tirmidzi, no. 1578, Kitab As-Siyar, Bab Maa Jaa'a fii Sajdah Asy-Syukr, Abu Dawud, no.
2774, Kitab Al-Jihad, Bab Fii Sujud Asy-Syukr, lbnu Majah, no. 1394, Kitab lqamah Ash-
Shalah, Bab Maa Jaa'a fii Ash-Shalah wa As-Sajdah lnda Asy-Syukr. Adapun lafazhnya
menurut riwayat Abu Dawud, "Bahwa Rasulullah ffi apabila datang padanya perkara yang
menggembirakan atau diberi kabar gembira, maka beliau bersungkur sujud sebagai
kesyukuran pada Allah." Sanadnya hasan. Sehubungan dengan masalah ini dinukil pula
dalam hadits Ka'ab bin Malik tentang pada masa beliau ffi ketika diberi kabar gembira
penerimaan Allah terhadap taubalnya. Kisah beliau telah disepakati keshahihannya oleh
lmam Al-Bukhari dan Muslim (dan akan disebutkan pada pembahasan mendatang). Serta
hadits-hadits lainnya.
HR. lbnu Majah, no. 1392, Kitab lqamah Ash-Shalah, Bab Maa Jaa'a fii Ash-Shalah wa
As-Sajdah lnda Asy-Syukr. Dalam sanadnya terdapat lbnu Lahi'ah seorang perawi yang
jelek hapalannya. Adapun perawi lainnya dalam sanad itu adalah ,siqah (terpercaya), dan
hadits ini didukung oleh riwayat sebelumnya, sehingga kedudukannya adalah hasan.
Bukhari, bahwa Ali,si, ketika menuris kepada Nabi 4g tentang keislaman
sujud ketika mendapati Dzu Tsudayyah di antara orang-orang khawarij
Hamdan, maka beliau ffi bersungkur sujud kemudian mengangkat
yang terbunuh.7O3 Sa'id bin Manshur menyebutkan juga bahwa Abu
kepalanya, dan bersabda, "Kesejahteraan atas Hamdan, kesejahteraan
Bakar Ash-Shiddiq 4S bersujud ketika datang padanya berita pem-
atas Hamdan." Bagian awal hadits ini terdapat dalam shahih Al-
Bukhari,,es dan ini adalah kelengkapannya yang dinukil melalui
bunuhan Musailamah .'* {)
sanadnya oleh Al-Baihaqi.6ee

Dalam Al-Musnad, dari hadits Abdurrahman bin Auf, bahwa


Rasulullah &E sujud syukur ketika datang padanya berita gembira dari
Rabbnya. Bahwasanya barangsiapa yang bershalawat atasmu maka Aku
bershalawat atasnyb, dan barangsiapa memberi salam atasmu maka Aku
memberi salam atasnya.Too
Dalam sunon Abi Dawud, dari hadits sa'ad bin Abi waqqash,
bahwa Rasulullah ffi mengangkat kedua tangannya memohon kepada
Allah beberapa saat. Kemudian beliau bersungkur sujud sebanyak tiga
kali. setelah itu beliau M bersabda, "Aku minta kepada Rabbku untuk
memberi syafaat bagi umatku. Maka, Dia memberiku sepertiga umatku.
Aku pun bersungkur sujud sebagai kesyukuran kepada Rabbku.
Kemudian aku mengangkat kepalaku dan memohon pada Rabbku untuk
umatku. Maka Dia memberiku sepertiga yang kedua. Aku pun
bersungkur sujud kepada Rabbku. Kemudian aku mengangkat kepalaku
dan meminta kepada Rabbku untuk umatku. Maka Dia memberiku
sepertiga yang terakhir. Aku pun bersungkur sujud kepada Rabbku.,,or

Ka'ab bin Malik juga sujud ketika datang.padanya berita gembira


tentang penerimaan taubatnya oleh Allah l$H. Kisah ini disebutkan Imam
Al-Bukhari.,,z Lalu Imam Ahmad menyebutkan dari Ali &, bahwa dia
Tsalatsah Alladziina Khullifu), Bab (Yaa Ayyuha Alladziina Amanuu lttaquu Allaha wa
Kuunuu Ma'a Ash-Shadiqin), Kitab Al-lsti'dzan, Bab Man Lam Yusallim Alaa Maniqtarafa
Lihat shafrh Al-Bukhari, B/52, Kitab Al-Maghazi, Bab Ba'tsu Ali bin Abi rhalib Dzanban, Kitab Al-Aiman Wannudzur, Bab ldza Ahdaa Maalahu Alaa Wajhi An-Nadzr wa
wa Khalid
llaa Al-Yaman. Al-Matsubah, Kitab Al-Ahkam, Bab Hal Lil lmam An Yamna' Al-Mujrimin wa Ahlul
699
HR. Al-Baihaqi Ma'shiyah Minal Kalam Ma'ahu wa Az-Ziyarah. Diriwayatkan juga lmam Muslim, no.2769'
, As-Sunan,21369.
700 Kitab At-Taubah, Bab Hadits Taubah Ka'ab bin Malik, At-Tirmidzi, no.3101, Kitab At-
HR. Ahmad, 11191 . Daram sanadnya terdapat Abdul wahid bin
Muhammad bin Tafsir, Bab Wamin Surah Al-Bara'ah, Abu Dawud, no. 2202, Kitab Ath-Thalaq, Bab Fiima
Abdurrahman bin Auf. Tidak ada yang menganggapnya tsrrTah serain rbnu Hibban.
Uniya Bihi Ath-Thalaq wa An-Niyat, Kitab Al-Jihad, Bab l'tha'Al-Basyir, Kitab An-Nudzur,
Adapun perawi lainnya dalam sanad itu adalah fslqah (terpercaya), maka hadits
tersebut Bab Man Nadzara an Yatashaddaq bi Maalihi, Ahmad, Al-Musnad, 3/459 dan 460, dan
masuk kategori hasan dalam lalaran syawahrd(pendukung)
701
Ath-Thabari, no. 17447. Hadits ini mengandung faidah-faidah yang sangat banyak
HR. Abu Dawud, no. 277s, Kitab Jihad, Bab Fii Sujud Asy-Syukr. Daram sebagaimana disebutkan Al-Hafizh dalam kitab Al-Fath, 8/93-95.
sanadnya
terdapat Musa bin Ya'qub Az-Zam'i, seorang perawi yang jerek haparannya.
Di samping 703
Hadits Hasan diriwayatkan Ahmad, Al-Musnad, no. 844 dan 1254.
itu terdapat pula dua perawi majhul (tidak dikenal).
HR. Al-Baihaqi,21371. Al-Baghawi berkata dalam kitab Syarh As-Sunnah, 3/316, "Sujud
704
HR' Al-Bukhari, 51289, Kitab Al-washaya, Bab ldza Tashaddaqa wawaqafa Ba'dha
syukur adalah sunnah saat mendapatkan nikmat yang telah lama ditunggu-tunggu, atau
Maalihi, Kitab At-Jihad, Bab Man Arada At-Ghazwa Fawarra Bighairiha, Kitab
Al_Anbiya', terhindar dari bencana yang hampir menimpa, atau melihat orang tertimpa sakit maupun
Bab Shifah-An-Nabiy ft, Kitab Fadha'ir Ashhaab An-Nabiy
ffi, Eao wJuo ninnsna, tta, musibah, dan hendaklah menyembunyikan sujudnya dari yang tertimpa bencana agar
An-Nabiy ffi bi Makkah, Kitab Al-Maghazi, Bab eishshah Ghazwa Al-Badr, Bab
At-Tabuk, Kitab rafsir Surah Bara'ah (Laqad raaballahu Alannabiy), Bab (wa
Ghazwah tidak membawanya kepada pengingkaran, namun hendaklah menampakkan sujud
Ataa Ats- kepada pelaku maksiat dengan harapan dia bertaubat."

500 Zadut Ma'ad 1


PASAL
PETUNIUK BELTAU BE
TENTANG SU|UD AL-QUR'AN
(sufuD TTLAWAH)

Biasanya, apabila Nabi &€ melewati ayat sajdah, maka beliau pun
bertakbir dan sujud, dan terkadang beliau membaca dalam sujudnya:
to z 9z a - ^// / 6
*al, lo. - 2..
ggJ ry-;;At'4;;-7 ,y:'i'^tC ,S+U. U*'t'#
"Wajah hamba bersujud kepada Dzat yang telah menciptakannya,
membentuknya, dan membelah pendengaran dan pandangannya,
dengan daya dan kekuatan-Nya."705

Terkadang juga beliau ffi mengucapkan:

!'r+ 4 q)t+tr GI V 4. +6 t'::: \ ;r'br fil.lr


t3t, !* bti'i$t! ,bWt.rS,t;:t
"Ya Allah, hilangkanlah dosa dari hamba d"ngonl,,"babnya, tulislah
untuk hamba pahala karenanya, jadikanlah ia bagi hamba
perbendaharaan di sisi-Mu, terimalah ia dari hamba sebagaimana

Diriwayatkan dari hadits Aisyah oleh Ahmad, Al-Musnad,6/31 dan 217, AlTirmidzi, no.
580, Kitab Ash-Shalah, Bab Maa Yaquulu fii Sujud Al-Qur'an, Abu Dawud, no. 1414, Kitab
Ash-Shalah, Bab Maa Yaquulu ldza Sajada, An-Nasa'i, 21222, Kitab Al-lftitah, Bab Ad-
Du'a' fii As-Sujud. Sanadnya hasan. At-Tirmidzi berkata, "Hadits Hasan Shahih."
Dinyatakan shahih oleh Al-Hakim, 11220, dan pernyataannya disetujui Adz-Dzahabi.

(Oa
Engkau menerimany a dari hamb a-M u 06
D a uttd.,,7 oleh Abu Dawud,7oe adalah hadits lemah. Dalam sanadnya terdapat Abu
Kedua doa ini disebutkan para penulis kitab-kitab As_Sunon. Qudamah Al-Harits bin Ubaid, haditsnya tidak dapat dijadikan hujjah.
Tidak ada keterangan bahwa beliau Bk bertakbir saat bangkit dari Imam Ahmad berkata, "Hadits Abu Qudamah mudhtharib (saling
sujud ini. oleh karena itu ia tidak disebutkan Al-Khiraqi dan para ulama kontradiksi)." Sementara Yahya bin Ma'in berkata, "Dia lemah'" An-
senior madzhab Ahmad. Tak dinukil pula dari beliau ffi adanya Nasa'i berkata, "Dia shoduq (jujur) namun memiliki riwayat-riwayat
tasyahud maupun salam. Imam Ahmad dan Asy-Syafi'i justru munkar."
mengingkari memberi salam pada sujud ini. pernyataan tekstual Imam Abu Hatim Al-Bisti berkata, "Dia seorang syaikh yang shalih namun
Asy-Syafi'i mengatakan tidak ada tasyahud dan salam dalam sujud banyak melakukan kekeliruan." Adapun Ibnu Al-Qathan menganggapnya
tersebut. Imam Ahmad berkata, "Adapun saram, aku tidak tahu apakah cacat karena sering mendatangi para penyalin kitab. Beliau berkata,
,,Kejelekan hapalannya sama seperti Muhammad bin Abdunahman bin
itu." Inilah pendapat benar yang tidak patut (diterima) selainnya.
Abi Laila. Dan merupakan aib bagi Imam Muslim karena telah mengutip
Dinukil melalui jalur shahih bahwa beliau ffi sujud ketika membaca
haditsnya." Demikian pernyataan beliau.
'alit' laam tanzil', 'Shaad', 'An-Najm', ,ldzassamaa'u insyaqqof,, dan
' Iqra' bismirabbikalladzi khalaq'.
Akan tetapi tidak ada cela bagi Imam Muslim atas sikapnya itu,
karena beliau tidak menafikan hadits dari kategori ini yang dia ketahui
Abu Dawud menyebutkan dari Amr bin Al-Ash, bahwa Rasulullah ,& dinukil secara akurat oleh perawinya. Sebagaimana beliau meninggalkan
membacakan padanya lima belas sujud tilawah, di antaranya tiga pada hadits-hadits para perawi tsiqah yang dia ketahui terjadi kekeliruan
surah-surah Al-Mufashal, dan pada surah Al-Hajj terdapat dua sujud.707 padanya. Sungguh telah keliru dalam masalah ini mereka yang
Adapun hadits Abu Darda', "Aku sujud bersama Rasulullah ffi mengharuskan bagi Imam Muslim mengutip semua hadits perawi tsiqah,
sebanyak sebelas sujud, tak ada satupun di antaranya dari surah Al- dan juga mereka yang melemahkan semua riwayat perawi yang jelek
Mufashal; Al-A'rat', Ar-Ra'ad, An-Noh/, Bani Isra'il, Maryam, Al_Haji, hapalannya. Bagian pertama merupakan metode Al-Hakim dan golongan
yang sependapat dengannya. Sedangkan bagian kedua adalah metode
Sajdah Al-Furqan, An-Naml, As-Sojdoh, Shaad, dan Sajdah Al_
Abu Muhammad bin Hazm serta mereka yang sependapat dengannya.
Hawamiim." Abu Dawud berkata, "Abu Darda meriwayatkan dari Nabi
Adapun metode Imam Muslim adalah jalan para imam dalam bidang ini.
ffi sebanyak sebelas sujud, namun sanadnya lemah.,,70s Wallahul Musta'an.
Sedangkan hadits Ibnu Abbas q€F_,, bahwa Rasulullah ffi tidak sujud Dinukil melalui jalur Shohih dari Abu Hurairah q$b bahwa beliau
pada surah-surah Al-Mufashal sejak pindah ke Madinah, diriwayatkan sujud bersama Nabi &8 ketika membaca surah 'Iqro' bismi rabbika Alladzi
khalaq', dan'ldza os-somoo'u insyaqqat'.7'0 Padahal Abu Hurairah '.S
Diriwayatkan dari lbnu Abbas oleh At-Tirmidzi, no.579, lbnu Majah, no. 10s3, Kitab masuk islam setelah 6 atau 7 tahun sejak kedatangan Nabi s8 di Madinah.
lqamah Ash-Shalah, Bab sujud Al-eur'an. Dalam sanadnya terdapat Al-Hasan bin Sekiranya kedua hadits itu saling bertentangan dari semua sisi dan sama-
Muhammad bin Ubaidillah, tak ada yang menganggapnya tsrrTah selain lbnu Hibban.
Meski demikian, hadits tersebut dinyatakan shahih oleh lbnu Khuzaimah, no. 562, lbnu
sama akurat, maka menjadi keharusan mendahulukan hadits Abu
Hibban, no. 691, dan Al-Hakim, 1t219 dan 290, serta disetujui Adz_Dzahabi. Hurairah ,,S, karena kandungannya menetapkan disertai tambahan ilmu
707
HR. Abu Dawud, no. 1401, Kitab Ash-sharah, Bab rafrii'Abwaab As-sujud wa Kam
sajdatan fii Al-Quian, lbnu Majah, no. 1057, Kitab lqamah Ash-Shalah, BabAdad Sujud 7oe HR. Abu Dawud, no. '1403, Kitab Ash-Shalah, Bab Man Lam Yara As-Sujud fii Al-
Al-Qur'an, dan Al-Hakim, 11223. Dalam sanadnya terdapat Al-Harits bin Sa,id Al-ltqi, tak
Mufashal.
ada yang menganggapnya tsiqah serain rbnu Hibban, dan gurunya daram sanad ini 710
bernama Abdulah bin Manin adalah perawi majhut (lidak dikenal) t"k HR. Muslim, no. 578, Kitab Al-Masajid, Bab Sujud Tilawah, At-Tirmidzi, no. 573 dan 574,
yang menukil Kitab Ash-Shalah, Bab Maa Jaa'a fii As-Sajdah fii 'lqra' bismi rabbika alladzi khalaq'wa
riwayat darinya selain Al-Harits. "aa ,idza as-samaa'u insyaqqat" Abu Dawud, no. 1407, Kitab Ash-shalah, Bab As-sujud fii
HR. Atrirmidzi, no. 568 dan 569, Kitab Ash-Shatah, Bab Maa Jaa'a fii Sujud Al-euian, ,idza as-samaa'u insyaqqat'wa'iqra", An-Nasa'i, 21162, Kilab Al-lftitah, Bab As-sujud fii
lbnu Majah, no. 1056. Dalam sanadnya terdapat Umar bin Hayyan Ad-Dimasyqi, seorang ,tqra'bismi rabbika altadzi khalaq" dan lbnu Majah, no. 1058, Kitab lqamah Ash-Shalah,
perawi majhul (tidak dikenal) seperti dikatakan Al-Hafizh dalam kitab At-Taqrib.
Bab Adad Sujud Al-Qur'an.

504 Zadul Ma'arl rilirl 1 TzAr | trAs'erl lilid t EOE


yang tidak diketahui Ibnu Abbas. lalu bagaimana lagi sementara
hadits
Abu Hurairah berada pada puncak keshahihan dan disepakati
keakuratannya. Sedangkan hadits Ibnu Abbas memiliki kelemahan seperti
diketahui. Wallahu A'lam. O

PASAT
PETUNIUK BELU\U BE TENTANG fUM',AT
DAN KEISTIMEWAAN - KEISTIMEWAAN
HARI fUM',AT

Tercantum dalam Ash-Shahihain, dari Nabi 88, bahwa beliau


bersabda, "Kita adalah yang terakhir namun pertama dan terdahulu
pada Hari Kiamat. Di mana mereka diberi Al-Kitab sebelum kita.
Kemudion inilah hari mereka yong difardhukan Allah atas mereka.
Mereka pun berselisih padonya. Maka Allah memberi petunjuk pada kita
kepadanya. Manusio pengikut bogi kita dalam hal itu. Yahudi esok dan
Noshoro esok lusa."711

Dalam Shahih Muslim, dari Abu Hurairah dan Hudzaifah *i',


keduanya berkata, "Rasulullah &E bersabda, 'Allah menyesatkan dari
hari Jum'at orang-orang sebelum kita, maka untuk Yahudi hari Sabtu,
bogi Noshora hari Ahad. Lalu Allah mendatangkan kito dan menunjuki
kita kepada hari Jum'at. Dia menjadikan Jum'at, Sabtu, dan Ahod.
Demikian juga, mereko akan mengikuti kita pada Hari Kiamat. Kita yang
terakhir dari penduduk dunia, dan yang pertama pada Hori Kiamat.
12
O rang-orang y ang akan diputus sebelum manusia- mon usio lainnya' . "7

Dalam kitab Al-Musnad dan As-Sunan, dari hadits Aus bin Aus, dari
N;bi $8, "Hari kalian yang paling utama adalah hari Jum'at, padanya
Allah menciptakan Adam, padanya diwat'atkan, padanya teriadi tiupan

711
HR. Al-Bukhari, 21293 dan 294, Kitab Al-Jumu'ah, Bab Fardh Al-Jumu'ah, Bab Hal Alaa
Man Yasyhad Al-Jumu'ah Ghusl, Kitab Al-Anbiya', Bab Maa Dzukira an Bani lsra'il,
Muslim, no. 855, Kitab Al-Jumu'ah, Bab Hidayah Hadzihi Al-Ummah Liyaum Al-Jumu'ah,
An-Nasa'i, 3/85 dan 86, Kitab Al-Jumu'ah, Bab ljaab Al-Jumu'ah, dan lbnu Majah, no.
1083, Kitab lqamah Ash-Shalah, Bab Fii Fadhl Al-Jumu'ah.
HR. Muslim, no. 856, An-Nasa'i, no. 3/87, dan lbnu Majah, no. 1083.

506 Zadul Ma'ad tilid l Zadul Ma'ad lilid 1 5O7


sangkakala, dan padanya terjadi kematian semua mahluk. perbanyakrah
akan terjadi kiamat, kecuali jin dan manusia. Pada hari itu terdapat satu
shalawat untukku pada hari ifu. sesungguhnya shalawat
kalian diajukan saat yang tidak seorang pun hamba Muslim bertepatan shalat padanya
kepadaku." Para sahabat bertanya, "wahai Rasulullah,
bagaimana memohon pada Allah sesuotu melainkan Dia akan memberikan
shalawat kami diajukan padamu sementara engkau telah
binasa,, (yakni, padanya." Ka'ab berkata, "ltu terjadi satu hari dalam setiap satu tahun."
hancur). Beliau bersabda, "sesungguhnya AJlah mengharamkan
atas Aku berkata, "Bahkan pada setiap hari Jum'at." Ka'ab pun membaca
bumi memakan jasad-jasad para nabi."77, Diriwayatkan Al-Huki-
dalam Taurat dan berkata, "Benarlah Rasulullah W ...." Abu Hurairah berkata,
Al-Mustadrak dan Ibnu Hibban dalam Shohih_nya.
"Kemudian aku bertemu Abdullah bin Salam, lalu aku menceritakan
Dalam Jami' At-Tirmidzi, dari hadits Abu Hurairah,:$b, dari
Nabi BE,
padanya tentang pertemuanku dengan Ka'ab. Maka beliau berkata,
beliau berkata, "sebaik-baik hari yang terbit padanya matahari 'sungguh aku telah mengetahui waktu tersebut'. Aku berkata, 'Beritahu-
adalah
hari Jum'at, padanya Allah menciptakan Adam, padanya
dimasukkan ke kan padaku tentangnya.' Dia berkata, 'Saat akhir dari hari Jum'at'. Aku
surga, dan padanya pula dikeluarkan darinya. Hari
Kiamat tidak akan bertanya, 'Bagaimana bisa demikian, sementara Rasulullah ffi bersabda;
terjadi kecuali pada hari Jum'at."714 Beliau (At-Tirmidzi)
berkata, ,,Hadits tak seorang pun hamba Muslim bertepatan shalat padanya. Sementara
hasan shahih." Dinyatakan shahih oleh Al_Hakim. waktu tersebut bukan waktu untuk shalat?' Ibnu Salam berkata,
'Bukankah Rasulullah 48 telah bersabda; Barangsiapa duduk di tempat
Masih dalam kitab A/-Mustadrak, dari Abu Hurairah n$b secara
marfu' (dinisbatkan langsung kepada Nabi &E), ',penghulu hari-hari duduknya menunggu shalat maka dia berada dalam shalat hingga dia
1 6
mengerj akan shala| . "7
adalah hari Jum'at, padanya diciptakan Adam, padanya
dimasukkan
surga' dan padanya pula dikeluarkan darinya. Hari Kiatmat
tidak Kemudian dalam kitab Shohih lbnu Hibban, disebutkan dari Nabi
akan
terjadi kecuali hari Jum'at.,'715 ffi, "Matahari tidak pernah terbit pada hari yang lebih baik daripada hari
Jum'at."717
Imam Malik meriwayatkan dalam kitabnya Al-Muwattho.,
dari Abu
Hurairah & secara marfu', "sebaik-baik hari yang terbit padanya Dalam Musnad Asy-Syafi'i, dari hadits Anas bin Malik ,:S, ia ber-
matahari adalah hari Jum'at. padanya diciptakan Adam, padanya kata, "Jibril $4EI\ datang kepada Rasulullah ffi membawa cermin putih,
diturunkan, padanya diterima taubatnya, padanya dia meninggal, padanya terdapat titik, Nabi ffi bertanya, 'Apakah ini?'Jibril menjawab,
dan
padanya terjadi Kiamat. Tak satupun binatarry melata
melainkan ber- 'lni adalah hari Jum'at, engkau dan umatmu diberi keutamaan
teriak di hari Jum'at sejak shubuh hingga matahari terbit
karena khawatir karenanya. Manusia adalah pengikut bagi kamu padanya (yakni) Yahudi
dan Nashara. Bagi kalian kebaikan padanya. Di hari itu terdapat satu
713
HR. Ahmad, Al-Musnad,4/8, Abu Dawud, no. 1047, Kitab
saat yang jika bertepatan dengannya seorang hamba Mukmin berdoa
Al-Jumu'ah Bab rafrii,Abwaab
Al-Jumu'ah, An-Nasa'i, 3/91 dan 92, Kitab Ar-Jumu'ah, Bab
lktsaar Ash-sharah Araa An_ mohon kebaikan melainkan akan dikabulkan untuknya, dan ia bagi
Nabiy &E Yaum Ar-Jumu'ah, dan rbnu Majah, no. 1085, Kitab
Fadhl Al-Jumu'ah. Sanadnya shahih. Dinyatakan shahih oreh
rqamah Ash-sharah, Bab kami adalah hari al-maziid (tambahan)'. Nabi #8 bertanya, 'Wahai Jibril,
rbnu Khuzaimah, no. 1733,
lbnu Hibban, no. s50, dan Ar-Hakim, 1t278 serra disetujui
Adz-Dzahabi. Ar-Mundziri dan
lbnu Hajar menggolongkannya sebagai hadits hasan. Namun An_Nawawi 716
menganggapnya shahih dalam kitabnya Al-Adzkaar. Hadits HR. Malik, Al-Muwattha', 1/108 dan 110, Kitab Al-Jumu'ah, Bab Maa Jaa'a fii As-Sa'ah
ini memiliki pendukung dari
hadits Abu Darda'yang dikutip rbnu Majah, no. 1637, dan Allatii fii Yaum Al-Jumu'ah, At-Tirmidzi, no. 491, Kitab Ash-Shalah, Bab Maa Jaa'a fii As-
satu hadits rain dari Abu Sa'ah Allati Turjaa fii Yaum Al-Jumu'ah, Abu Dawud, no.'1046, Kitab Ash-Shalah' Bab
Umamah yang dikutip Al-Baihaqi.
714 Fadhl Yaum Al-Jumu'ah, An-Nasa'i, 3/1 13 dan 1 15, Kitab Al-Jumu'ah, Bab Dzikr As-Sa'ah
HR. At-Tirmidzi, no. 488, Kitab Ar-Jumu'ah, Bab Maa Jaa.a fii
Fadhr Ar-Jumu,ah, An_ Allati Yustajab Fiiha Ad-Du'a' Yaum Al-Jumu'ah, dan Ahmad, 2/486, sanadnya shahih.
Nasa'i' 3/89 dan 90, Kitab Ar-Jumu'ah, Bab Dzikr Fadhr yaum
Ar-Jumu,ah, Ar-Hakim, Al Dinyatakan shahih oleh Al-Hakim, 11278 dan 279. At-Tirmidzi berkata, "Hasan shahih."
Mustadrak, 11278, beliau menshahihkannya dan hal itu disetuju
berkata, "Hasan shahih." Nampaknya penuris (rbnur eayyimi
i Adz-Dzahabi. At_Tirmidzi 717
HR. lbnu Hibban, no. 551, Kitab Ash-Shalah, Bab Maa Jaa'a fii Yaum Al-Jumu'ah wa Ash-
rupa menyebutkan bahwa
hadits ini terdapat juga daram shahrh Muslim, no.854, kitab Shalah Alaa An-Nabiy, dan lafazhnya, "Rasulullah ffi bersabda, 'matahari tidak terbit dan
Ar-Jumu,ah, 6ab Fadhr yaum
Al-Jumu'ah. tidak pula terbenam pada hari yang lebih utama daripada hari Jum'at, dan tidak satupun
HR. Hakim, 11277, dan beliau menshahihkannya lalu disetujui binatang melata melainkan panik pada hari Jum'at, kecuali atssaqalain; yakni iin dan
Adz_Dzahabi. manusia'." Sanadnya kuat.

508 Zadut Ma,ad 1


1 509
apakah hari ar-maziid (tambahan) itu?'
Jibril berkata,,sesungguhnya Nabi $€ bersabda, "Jibril datang kepadaku ...." beliau menyebutkan
Rabbmu menjadikan dalam Firdaus satu
lembah luas yang terdapat
padanya bukLbukit pasir dari kesturi. hadits selengkapnya.
Apabira hari Jum,at, Allah $lf
menurunkan apa yang Dia kehendaki dari
malaikat-Nya. Di sekitarnya Lalu, diriwayatkan oleh Muhammad bin Syu'aib, dari Umar
terdapat mimbar-mimbar dari cahaya, padanya (mantan budak Ghufrah), dari Anas. Dan, diriwayatkan pula oleh Abu
tempat-tempat duduk
para nabi. Mimbar-mimbar tadi diliputi Zhabiyah, dari Utsman bin Umair, dari Anas. Jalur-jalur periwayatan
oleh mimbar-mimbar terbuat
dari emas dihiasi yaqut dan Zabalad. padanya hadits ini telah dikumpulkan oleh Abu Bakr bin Abi Dawud.
para syuhada dan
shiddiqin berada. Mereka pun duduk dari
belakang para nabi di atas Dalam Musnad Ahmad, dari hadits Ali bin Abi Thalhah, dari Abu
bukit-bukit pasir itu. Allah ,J& berfirman;
Aku Rabb kalian, Aku telah Hurairah ,;*6, ia berkata, "Ditanyakan kepada Nabi &8, 'Karena apakah
menepati ianjiku kepada kalian, mintalah
kepada-Ku niscaya aku penamaan hari Jum'at?' Beliau &8 bersabda, 'Karena padanya dicetak
memberi kepada karian.' Mereka bekata, 'wahai
Rabb kami, kami tanah liat ayahmu Adam, padanya terjadi kematian semua makhluk, dan
memohon pada-Mu keridhaan-Mu.' Alrah
berfirman, ,Aku terah padanya terjodi hantaman keros. Di akhir hari itu terdapat satu woktu.
meridhai kalian, dan bagi karian apa yang
karian impikan, dan padaku Soloh satunya adalah waldu dimana seseorang yang berdoa padanya
terdapat tambahan.' Maka, mereka menyukai
hari Jum,at karena apa niscaya akan dikabulkon untuknla' . "72s
yang diberikan Rabb mereka berupa
kebaikan. Ia adarah hari di mana
Rabbmu bersemayam di atas Arsy. padanya Al-Hasan bin Sufuan An-Nasawi721 berkata dalam Musnad-nya, Abu
diciptakan Adam dan
padanya Hari Kiamat ditegakkan.,'71s Marwan Hisyam bin Khalid Al-Azraq menceritakan kepada kami, Al-
Hasan bin Yahya Al-Khusyani menceritakan kepada kami, Umar bin
Hadits ini diriwayatkan
Imam Asy-Syafi,i dari Ibrahim bin Abdullah (mantan budak Ghufrah) menceritakan kepada kami, Anas bin
Muhammad, Musa bin ubaidah menceritakan
kepadaku ia berkata, Abu Malik menceritakan kepadaku ia berkata, aku mendengar Rasulullah &8
Al-Azhar Mu'awiyah bin Ishak bin Tharhah
menceritakan kepadaku, dari bersabda, "Jibril datang kepadaku sementara di tangannya sesuatu mirip
Abdullah bin Ubaid, dari Umair bin Anas.
cermin putih dan padanya terdapat titik hitam. Aku bertanya, 'Apokah ini
Kemudian beriau berkata, Ibrahim mengabarkan
kepada kami, ia wahai Jibril?' Dia menjawab, 'lni adalah Jum'at, aku diutus mem-
berkata, Abu Imran Ibrahim bin Ar-Ja'ad bawanya kepadamu untuk menjadi hari raya bagimu dan bagi umatmu
mence.ritukan k"fadaku, dari
Anas, mirip dengan hadits di atas.71e sesudahmu.' Aku bertanya, 'Apakah untuk kami padanya wahai Jibril?'
Imam Asy-syafi'i memiliki pandangan yang Dia menjawab, 'Bagi kalian padanya kebaikan sangat banyak. Kalian
baik terhadap gurunya yang terakhir (namun) terdahulu pada Hari Kiamat. Padanya terdapat
ini, akan tetapi Imam Ahmad *Dia
+B berkomentar, seorang penganut wahu yang jika seorang hamba Muslim shalat memohon sesuofu kepada
aliran Mu'tazilah, Jahmiyah,
eadariyah, semua bencana ada padanya.,,
Allah niscaya akan diberikan'.
Hadits itu diriwayatkan juga oleh Abu Al-yaman
Ar_Hakam bin Aku bertanya, 'Apakah titik hitam ini wahai Jibril?' Dia menjawab,
Nafi', shafi'van menceritakan kepada kami, ia berkata,
Anas berkata, 'lni adalah walctu tersebut yang ada poda hari Jum'at dan dia adalah
penghulu hari-hari. Kami menamoinya sebagai hari al-maziid
HR' Asy-syaf i, 1t149, Kitab Ar-Jumu'ah, Bab (tambahan)'. Aku bertanya, 'Apakah hari al-maziid (tambahan) itu wahai
Fadhr yaum Ar-Jumu,ah wa Fiihi Sa,atur
ljabah' Daram sanadnya terdapat rbrahim
oin uutrammao gr; rr"r'iyati,i, beriau
seorang perawi matruk (ditinggalkan haditsnya)
seperti dikatakan at_Han#iunu Hajar
dalam kitab At-Taqrib. Di samping rtu teroapat jugJur., HR. Ahmad, Al-Musnad, 21311. Dalam sanadnya terdapat Al-Faraj bin Fadhalah seorang
yang lemah. bin ubaidah, seorang perawi perawi dha'if (lemah). Di samping itu, sanadnya terputus antara Ali bin Abi Thalhah
HR' Asy-syaf i, 11148, dan rbrahim bin dengan Abu Hurairah, sebab beliau tidak mendengar riwayat langsung dari Abu Hurairah.
Muhammad seorang perawi matruk(ditinggarkan
haditsnya) seperti dijeraskan terdahuru.
seoangr,an rbrahim bin Ar_Ja,ad adarah perawi Beliau adalah Al-Hafizh Al-lmam Syaikh Khurasan Abu Al-Abbas Asy-Syaibani An-
dha'if (lemah). Nasawi, penulis kitab AbMusnad Al-Kabir dan kitab Al-Arba'in. Wafat tahun 303 H. Lihat
kilab Tadzkirah Al-Huffazh, hal. 703.

510 Zadut Ma,ad


-Jitid 1
TzArtl l-lt';d lili.l f KI I
Jibril?' Dia menjawab, 'Hal itu, bohwosanya Rabbmu menjadikan di bagus cermin dan paling bening. Ternyota di tengahnya terdapot
surgo sofu lembah yang luas terbuat dari kesturi putih. Apabila
hari secercah tanda hitam. Aku bertanya, 'Apakah secercah tanda yang aku
Jum'at dari hari-hari akhirat, Rabb & turun dariArsy-Nyo kepada
kursi_ lihat padanya?' Dia menjawab, 'lni adalah Jum'et'. Aku bertanya,
Nya. Kursi dikelilingi mimbar-mimbar terbuat dari cahaga dan 'Apakah Jum'at itu?' Dia berkata, 'Hari dari hari-hari Rabbmu yang
diduduki
para nabi. Kemudian mimbar-mimbar itu diketilingi kursi-kursi
emas dan agung. Aku akan mengobarkan kepadamu tentang kemuliaan dan
diduduki para shiddiq dan syuhada. para penghuni kamar-kamar pun
keutamaannya di dunia serta apa yang diharapkan padanya bagi para
turun dari komar-kamar mereka. Mereko duduk di atas tumpukan_
ahlinya. Aku akan mengabarkan juga padamu namanya di akhirat.
tumpukan pasir kesturi dan mereka tidak melihat adanya keutamaan
bagi yang duduk di kursi dan mimbar dalam majlis itu. Kemudian Adapun kemuliaan dan keutamaannya di dunia, sesungguhnya Allah
Pemilik Keagungandan Kemuliaan tabaraka wata'ala menampakkan & mengumpulkan padanya uruson ciptaan. Sedangkan yang diharap-
diri
pada mereka. Dia berfirman; 'mintarah karian kepada-Ku'. kan padanya untuk para ahlinya, sesungguhnya padanya satu waktu
Mereka pun
berkata serempak, 'Kami mohon kepada-Mu keridhaan wahai yang jika seorang hamba Muslim laki-laki atau perempuan, meminta
Rabb.'
Allah bersoksi ofas mereka tentang keridhaan-Nya lalu berfirman, keboikan kepada Allah to'ala di woktu itu, niscaya Dia akan memberikan
'Mintalah kepada-Ku.' Mereka pun meminta kepada-Nya pada keduanya apo yang diminta. Adapun kemuliaan dan keutama-
hingga habis
impian setiap hamba di antara mereka.' Jibril bekata, ,Kemudian annya di akhirat serta namanya, sesungguhnya Allah J& apabila
datanglah kepada mereka apa yang tak pernah dirihat mata, tak pernah menjadikan penghuni surga ke surga, dan penghuni neraka ke neraka,
didengar telinga, dan tak pernah terbetik dalam hati seorang maka berlakulah bagi mereka hari-hari dan malam-malam ini. Tidak ada
manusia.
Lalu sang Mahaperkasa meninggi dari kursi-Nya menuju Arsy-Nya dan padanya malam dan tidak pula siang melainkan Allah telah mengetahui
para penghuni kamar juga pergi menuju kamar-kamar kadar ny a dan w oktu - w alctuny o.
mereka. la adalah
kamar terbuat dari berlian putih atau yaqut merah batu mulia Apabila datang hari Jum'at, ketika orang-orang mengerjakan Jum'at
hijau.
Tidak ada padanya retak dan cacat serta tampak bercahaya. Di keluar untuk menunaikan Jum'at mereka, maka penghuni surga diseru
dalam-
nya terdapot sungoi-sungainya ... atau dia mengatakan ... menyeruruh oleh penyeru, 'wahai penghuni surgo, keluarlah kalian kepada lembah
dan buah-buohnya terjuntai rendah. Di daramnya pasangan-pasangan- maziid (tombahon)'. Lembah maziid, tak ada yang mengetahui paniang
ny a, p el ay anny a, dan temp at-temp at tin ggal ny a. L dan lebarnya kecuali AIIah. Padanya terdapat bukit-bukit pasir kesturi,
Jibril berkata, 'Penghuni surga saling memberi kabar gembira dalam puncaknya di langit.' Dia berkata, 'Para pelayan nabi yang muda belia
surga akan hari Jum'at, sebagaimana halnya penghuni dunia keluar dengon mimbar-mimbar dari cahayo, dan para pelayan kaum
so/ing
memberi kabar gembira di dunia akan adanya hujan,.,,722 Mukminin yang muda belia keluar dengan kursi-kursi dari Yaqut. Apa-
bila telah diletakkan untuk mereka. Orang-orang mengambil tempat
Ibnu Abi Dunya berkata dalam kitab shr/otul Jannah; Azhar bin
duduk masing-masing. Allah menghembuskon kepado mereka angin
Marwan Ar-Ruqasyi menceritakan kepadaku, Abdullah bin Aradah
Asy_ yang diberi nama al-mutsirah (penyebar). la menyebarkan kesturi
syaibani menceritakan kepadaku, Al-easim bin Muthayyib mencerita-
tersebut dan memasukkannya dari bawah pakaian mereka lalu
kan kepada kami, dari AI-A'masy, dari Abu wa'ir, du.i Hudraifah ia
mengeluarkan dari wajah-wajah dan rambut-rambut mereko. Angin
berkata, Rasulullah &8 bersabda: tersebut lebih tahu bagaimana menggunakan kesturi itu daripada isteri
"Jibril datang kepadaku dan di tangannya cermin bagaikan
sebogus-
salah seorang kamu jika diberikan padanya semua wangian di per-
mukaan bumi.' Dia berkata, 'Kemudian Allah tabaraka wata'alo
722 Dalam mewahyukan kepada pembawa Arsy-Nyo, 'Letakkanlah dia di antara
sanadnya terdapat Umar bin Abdulrah (mantan budak Ghufrah), dia seoranrl
perawi yang remah. Di samping itu terdapat juga Ar-Hasan punggung-punggung kamu'. Maka yang pertama mereka dengar dari-
bin yahya Ar-Khusyani seoran(,
yang banyak keriru. Ad-Daruquthni berkata, "Dia matruk" (ditinggarkan
haditsnya). Nya, 'Kemarilah wahai hamba-hambaKu yang telah menaati-Ku dalam
keadaan ghaib dan mereka belum melihat-Ku, membenarkan rasul-

512 7ar\il \la'z.l tilirt 1


rasulKu, dan mengikuti perintah-Ku, mintalah kepada-Ku, ini adalah hari Hadits diriwayatkan pula Abu Nu',aim dalam kitab shi/oful
ini
mencerita-
al-maziid (tambahan)'. Maka, mereka pun serempak pada satu kalimat, Jannoh, dari hadits Ishmah bin Muhammad, Musa bin uqbah
di
'Kami telah ridha kepada-Mu maka ridhailah kaml' Maka Allah kan kepada kami, dari Abu Shalih, dari Anas, mirip dengan hadits
. 1ra
menyahut perkataan mereka, 'Wahai penghuni surga, sekiranya Aku atas.'-'
tidak ridha pada kalian niscaya Aku tidak akan menempatkan kalian Abu Nu'aim menyebutkan dalam kitab shi/otul Jannah, dari hadits
pada tempat tinggal-Ku. Mintalah kepada-Ku, ini adalah hari al-maziid ia berkata,
Al-Mas',udi, dari Al-Minhal, dari Abu Ubaidah, dari Abdullah
(tambahan)'. Mereka pun serempak pada satu kalimat, 'Yo Rabb kam| ,,Bergegaslah menuju Jum'at di dunia, karena Allah toboroka wata'ala
(kami mohon) wajah-Mu, kami ingin melihatnya'. Maka disingkaplah di atas
menampakkan diri kepada penghuni surga pada setiap Jum'at
tiraitirai itu. Lalu Allah & menampakkan diri pada mereka. Mereka pun bukit pasir dari kafuur putih. Maka kedekatan mereka dengan Allah n$6

diliputi sedikit darj cahayo-Nyo. Sekiranya Allah tidak menetapkan sebagaimana bersegeranya mereka menuju Jum'at. Dijadikan
kepada
mereka sesuatu dari kemuliaan yang tidak pernah mereka lihat
mereka tidak terbakar, niscaya mereka akan terbakar akibat cahaya-Nya se-
yang menimpa mereka. Kemudion dikatakan pada mereko,'Kembalilah
belumnya. Mereka pun kembali kepada isteri-isteri mereka sementara
ke tempat-tempat kalian.' Mereka pun kembali ke tempat masing-masing
mereka telah mendapatkan hal itu.725 0
dan setiap mereka telah diberi satu kali lebih banyak daripada apa yang
m er eka dap atkan seb el u m ny a.

Mereka kembali kepada isteri-isteri mereka dan tidak jelas bagi para
isteri sebagaimana para isteri tidak jelas juga bagi mereka korena apa
yang meliputi mereka dari cahaya-Nya. Apabila mereka telah sampai,
maka cahaya itu menghilang hingga mereka kembali kepada bentuk
semula. Para isteri mereka berkata, 'Kamu keluar dori sisi kami dengan
suatu penampilan dan kamu kembali dengan penampilan lain.' Mereka
berkata, 'Hal itu disebabkan Allah & menampakkan diri kepada kami
dan kami melihat dori-Nyo.' Dia berkata, 'Sesungguhnga-demi Allah-
tak ada ciptaan yang meliputi-Nya, akan tetapi Dia telah memperlihatkan
poda mereka kebesaran dan keagungan-Nya sebagaimana yang Dia
kehendaki diperlihatkan pada mereka'. Dia berkata, 'ltulah makna per-
kataan mereka; kami melihat dari-Nya'. Dia berkata, 'Mereka pun
bermandikan kesturi surga dan kenikmatannya pada setiap tujuh hari
dilipat satu kali lebih banyak atas apa yang telah mereka dapat sebelum-
nya'."
patutlah riwayatnya
Rasulullah ffi bersabda, "ltulah makna firman-Nya, 'seorong pun yang meriwayatkan kepadanya meski riwayatnya sangat sedikit. Maka
iitinggatfan sebagaimana hal itu banyak terjadi padanya'"
tidak mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka yaitu (ber lshmah bin Muhammad dikomentari oleh Abu Hatim tidak kuat
(riwayatnya tidak valid)'
hadits." sementara Al-Uqaili berkata, "Dia
macam-macam nikmat) yang menyejukkan pandangan mata sebagoi Yahya berkata, "Dia pendusta, memalsukan
dan
menceritakan riwayat-riwayat batil atas nama perawi-perawi fsiqah.,,Ad-Daruquthni
balasan atas apa yang telah mereka kerjakan'."723 1As-Saidah: 17). i batil.
selainnya berkata, Hrditsny, ditinggalkan." Dengan demikian, sanadnya
Al-Mas'udi-terjadi
725
Al-Mas'udi-yakni Abdurrahman bin Abdullah bin Utbah bin Mas'ud
723 Abdullah bin Aradah Asy-syaibani, seorang perawi dha'if (lemah). lmam Al-Buklrirrr sebelum kematiannya. Abu Ubaidah bin Abdullah Al-Mas'udi
kerancuan hapalannya
berkata, "Haditsnya munkar." Beliau dinyatakan lemah oleh sejumlah ahli h;rdits. meriwayatkandaribapaknyanamuntidakpernahmendengarriwayatlangsungdarinya.
Sementara Al-Qasim bin Muthayyib dikomentari lbnu Hibban, "Sering keliru tentang oriurrl Maka sanad riwayat ini dha'if (lemah'1 dan munqathi'(terputus)'

ZadulMa'ad -Jilid 1 515


Al-Baihaqi berkata, "Adapun Muhammad bin Ishak bila menyebut-
kan telah mendengar dari perawi, dan perawi itu adalah tsiqah (ter-
percaya), maka sanadnya adalah baik. Dengan demikian, hadits ini
adalah hasan shahih sanadnya." Sekian perkataan beliau aiiig.
Aku (lbnul Qayyim) katakan, inilah awal mula pelaksanaan Jum'at.
PASAL
Kemudian Rasulullah ffi datang ke Madinah dan tinggal di Quba' pada
PIRMUIAAN IUM'AT bani Amr bin Auf-sebagaimana dikatakan Ibnu Ishak, hari Senin, hari
Selasa, hari Rabu, dan hari Kamis. Beliau pun membangun masjid
mereka. Kemudian beliau ffi keluar pada hari Jum'at dan didapati waktu
Jum'at pada bani Salim bin Auf. Beliau pun mengerjakan Jum'at di
Ibnu Ishak berkata, Muhammad bin Abi masjid yang terdapat di lubuk lembah. Itulah Jum'at pertama yang
Umamah bin sahl bin
Hunaif menceritakan pada kami, dari ayahnya ia beliau &E kerjakan di Madinah. Kejadian tersebut berlangsung sebelum
berkata, Abdurrahman
bin Ka'ab bin Marik menceritakan kepadaku ia pembangunan masjid beliau
berkata, ,,Aku adalah
*8.727
penuntun ayahku ketika ia buta, apabira
aku keruar membawanya Ibnu Ishak berkata, adapun khutbah pertama yang disampaikan
menuju Jum'at lalu mendengar adzan, maka Rasulullah ffi, sebagaimana yang sampai pada kami dari Abu Salamah
beliau pun memohon
ampun untuk Abu umamah As'ad bin Zurarah. bin Abdunahman-kami berlindung kepada Allah untuk mengatakan
Dia pun mengerjakan
demikian beberapa saat. Aku berkata, 'sungguh apa yang beliau tidak katakan-bahwa beliau ffi berdiri di antara
ini aialah kelemahan,
mengapa aku tidak bertanya padanya tentang mereka berkhutbah. Beliau memuji Allah dan menyanjung-Nya sesuai
ini?, Aku pun mem-
bawanya keluar sebagaimana biasanya. Ketika
me,d"nga, adzanJum,at apa yang layak bagi-Nya, kemudian bersabda, "Amma ba'du, wahai
maka dia memohon ampun untuk orang itu.
Aku bertanya, ,Wahai manusia, beramallah untuk diri-diri kamu, demi Allah, kamu menge-
ayahku, apakah engkau tidak perhatikan permohonan tahui, sungguh salah seorong kamu akan terkejut, kemudian dia akan
ampunmu
kepada As'ad bin Zurarah setiap kari engkau meninggalkan kambingnya tanpa penggembala, kemudian Rabbnyo
mendengar adzan hari
Jum'at?' Beliau berkata, ,Wahai anakku, As,ad.adalah okan berbicara dengonnya tanpa ada penerjemah dan tidak ada
o.ung pertama
yang mengumpulkan kami untuk mengerjakan
shalat Jum,at di Madinah penghalang yang menghalanginya, 'Bukankah telah datang kepadamu
sebelum kedatangan Rasulullah
BE di Hazm An_Nabit dari Harrah bani utusan-Ku, dia menyampaikan padamu, Aku telah memberimu harta
Bayadhah di Naqi' yang disebut Naqi'
Al-Khadhamat,. Aku bertanya, dan memberi karunia padamu, maka apakah yang telah engkau lakukan
'Berapakah jumlah karian saat itu?'
Dia menlawab, ,Empat puruh laki- untuk dirimu?' Dia melihat ke kanan dan kirinya namun tidak melihat
laki' ."726
sesuotu. Kemudion ia melihat ke depannya namun tidak melihat selain
neraka jahonnam. Barangsiapa mampu untuk melindungi wajahnyo dari
726 HR'
nerakq meski dengan sebelah kurma maka hendaklah ia melakukannya.
rbnu Hisyam"a.s;s,af An-Nabawiyah, 11435, Abu Dawud, no. 1069, Kitab Ash- Barangsiapa tidak mendapotkannya moka dengan kalimat yang boik.
sharah, Bab Ar-Jumu'a.h fii Ar-eura, rbnu'Majah,
no. 1082, Kitab rqamah Ash_sharah, Barr
Fii Fardh Ar-Jumu'ah, Ar-Hakim, 1t281,
danet-euinuqi, 3/176. sanadnya kuat (varid). rbnrr
Sesungguhnya dengannya dibalas kebaikan sepuluh kali lipat hingga
lshak telah menyatakan dengan-tegas
mendengar langsung dari syaikhnya seperti dikutit) tujuh ratus kali lipat. Assalamu qlaikum warahmatullahi wabarakatuh."72g
lbnu Hisyam, Ar-Hakim, dan Ar-Baihaqi.
Maka hirangrah keraguen bahwa dia merakukirrr
tadlrs (pengaburan riwayat). Akan teiapi
hadits ini tidak dapat dijadikan hujjah unrrrk
mempersyaratkan peraksanaan Jum'at harus
dihadiri
dengan jeras. An-Naqi' adarah tanah rendah yang "rput
plrin o""nn]""r"n, tanrrr;rk
727
tertampung padanya air beb,r;rlxr Disebutkan lbnu Hisyam dalam kitab As-Slrah An-Nabawiyah, 11494.
waktu. Apabira air terah mengering maka
rumbuhrah padanya rerumputan. Adapun Murr;rrr t2B
bani Bayadhah adarah satu desa yang terretak sekitar satu Disebutkan oleh lbny Hisyam dalam kitab Sirah An-Nabawiyah, 11500 dan 501 . lbnu lshak
mir dari Madinah. pernah melihat Abu Salamah bin Abdurrahman namun tidak meriwayatkan darinya. Dan

516 Zadut Ma,ad


- titid 1
1 517
Ibnu Ishak berkata, kemudian
Rasulullah H berkhutbah pada
yang lain, seraya bersabda, *Segala-yuji kali
memohon ompunan kepada-Nia. bagi Allah, a-ku memuji dan
keburukan jiwa-jiw.a.kita
Kita berlindung pada Allah
dan t
dari
r,, amar perbuain'kita. Barangsiapa
diberi petunjuk oreh Arah "i"it
yans disesatkan r1alta tak
t i-olo yong menyesatkannya.
Dan siapa
ada pemberr
bahwa tidak ada llah yang ;"r";;;;;;;;;; Aku bersaksi
a.riri ai""mbah dengan benar kecuari PASAL
semata' tak ada sekutu
bagi-Nya. Sesungguhnya Arah
adalah kitab Arah. seboik-baik perkataan
letah_ber""lorri' orang yang dihiasi Artoh dengan
kitab-Nva daram hatinyo.
Dimasukkin t ioio*fu.*
Dia lebih memilihnya daripada " r"*trh kekafiran.
,orn
sungguh ia adarah.. tebi'ik-bui "oerkltlan
to,n di ontara perkataan
manusia. Menjadi petunjuk beliau ffi mengagungkan hari ini dan memulia-
cintailah apa yang dicintoi dan poring sempurna. kannya, mengkhususkannya dengan ibadah-ibadah yang khusus
Ailai. ciiairoh Altah dari setiap padanya. Para ulama berbeda pendapat; apakah ia lebih utama ataukah
Jangan kamu bosan terhadop hati kamu.
perkataan Artah dan hari Arafah? Terdapat dua pendapat yang juga sama-sama dinukil dari
Janganloh hati komu menjadi mengingat-Nya.
keras terhadap_Nya.
setiap yans diciptakan SorrLrr, nya dari para ulama madzhab Syafi'i.
A,ah, oa
telah menamoinya yang ^"*,iii-;r'r'r;:,.;;;[;uskan.
terboik daripada A,ah
amalam. priil*l*-Nro dari para * Keistimewaan-Keistimewaan Hari Jum,at yang Beriumlah
hamba dan yong pariig
i*','i)^bicaraan, a*-ai,o'ri setiap Tiga Puluh Tiga
diberikan pada manusia .bag", yang
berupa hatat s;erta haram.
jangan mempersekutukan-Nya sembahrah Artah dan Beliau & membaca pada shalat Shubuh hari Jum'at surah,alit' laam
kepada-Nya dengan ,eb"nai-beno,
d;";;" sesuofu. Bertakwarah karian miim tanziil' dan 'hol ataa alal insaan'.730 Kebanyakan mereka yang tidak
io-k*o. Jujurrah kepada memiliki ilmu mengira maksud pembacaan surah itu adarah
sebaik-baik yang kamu Arah akan
ucapkan dengan murut-murut
mencintairah dengan ruh kamu. so/ing mengkhususkan shalat ini dengan satu sujud tambahan dan mereka
Attah di antara kamu.
sesungguhnya Attah menamainya sujud Jum'at. Apabila mereka tidak membaca surah ini,
jian-Nya,wassatamuqtaikumluorahmatuttahi
:::;i,f:,!if :,n;,,oerian maka dianjurkan membaca surah lain yang terdapat padanya ayat
sajdah. oleh karena itu, sebagian ulama salaf tidak menyukai terus-
Sebagian khutbah beliau
menyebutkan petunjuk beliau
W telah dijelaskan terdahulu ketika
menerus membaca surah tersebut pada shubuh hari Jum'at. Demi
W a"f"_ nal khutbah. O menghindari kesalahpahaman orang-orang bodoh.
Aku mendengar Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata, *Hanya saja
Nabi BE membaca kedua surah ini pada Shubuh hari Jum'at, karena

730 HR. Muslim, no. 879, Kitab Al-Jumu'ah, Bab Maa yuqra'u fii yaum Al-Jumu'ah, dari hadits
lbnu Abbas, bahwa Nabi ffi biasa membaca pada shalat shubuh hari Jum'at, 'alif laam
as-sajadah'dan'hal ataa alal insaan hiinun min ad-dahr', dan bahwa Nabi ffi biasa
membaca pada shalat Jum'at surah Al-Jumu'ah dan Al-Munafiqin. Diriwayatkan juga oleh
At-Tirmidzi, no. 520, Kitab Ash-shalah, Bab Maa Jaa'a fii Maa yuqra'u fii shalat Ash-
Shubh Yaum Al-Jumu'ah, Abu Dawud, no. 1074, Kitab Ash-shalah, Bab Maa yuqra'u Bihi

2s
fjj;i,ffi ,,:,ilf ,&: :3iffi J]]fl *u,.,n* fii Shalat Ash-shubh Yaum Al-Jumu'ah, An-Nasa'i, 211s9, Kilab Al-lftitah, Bab Al-eira'ah fii
7
Ash-shubh Yaum Al-Jumu'ah, Ahmad, Al-Musnad, 11226, 334, dan 340. Diriwayatkan
th lbnu Hisvam datam kitab,o"-sf, An-Nabawiyah, juga oleh lmam Muslim, no. 880, Kitab Al-Jumu'ah, Bab Maa yuqra'u yaum Al-Jumu,ah,
,?di:H:.: 2ts00, dariLbnu rshak,
An-Nasa'i, 21159, Kitab Al-tftitah, Bab At-eira'ah fii Ash-Shubh yaum At-Jumu'ah, dari
hadits Abu Hurairah ,:&. .

5f 8 ZadutMa,ad _Jitid 1
keduanya mengandung apa-apa yang telah
terjadi dan akan terjadi kedekatan mereka kepada imam pada hari Jum'at dan kedatangan
pada hari Jum'at. sebab, keduanya
menceritakan penciptaan Adam,
hari kebangkitan, dan pengumpulan hamba-hamba, mereka kepadanya.
di n,u.,u semua itu
terjadi pada hari Jum'at. Maka, membaca
keduanya pada hari Jum,at Keistimeutaan keempot, perintah mandi pada hari Jum'at. Ia
mengingatkan umat tentang apa-apa yang telah
terjadidan akan terjadi adalah perkara yang sangat ditekankan. Kewajibannya lebih kuat
padanya' Adapun sujud sajdah hanya daripada kewajiban shalat witir, kewajiban membaca basmaloh dalam
mengikuti saja bukan maksud
utama di mana seorang yang shalat sengaja
membacanya untuk sujud.,, shalat, kewajiban berwudhu karena menyentuh wanita, kewajiban
Inilah keistimewaan pertama hari Jum,at. wudhu karena menyentuh kemaluan, kewajiban wudhu karena tertawa
Keistimewaan keduo, disukai memperbanyak sharawat terbahak-bahak saat shalat, kewajiban berwudhu karena mimisan,
Nabi su pada hari.Jum'at dan maramnya.
kepada bekam, dan muntah, kewajiban shalawat atas Nabi ffi pada tasyahhud
Berdasarkan sabda Nabi sg,
"Perbanyaklah sharawat atasku pada akhir, dan kewajiban membaca bagi makmum.
hari Jum,at dan maram Jt)m,at.,'731
Rasulullah ffi adalah penghuru manusia, Pendapat para ulama dalam masalah mandi jum'at terbagi menjadi
hari Jum'at adarah tiga; mewajibkan, tidak mewajibkan, dan memberi perincian. Yaitu
penghulu hari-hari, maka bershalawat
atasnya pada hari ini merupakan
keistimewaan yang tidak ada pada selainnya. apabila badan mengeluarkan bau tak sedap dan perlu dihilangkan,
Di samping hikmah rain, maka wajib baginya mandi. Sedangkan bila keadaannya tidak demikian,
yaitu semua kebaikan yang didapatkan
umatnya di dunia dan akhirat, maka disukai baginya mandi tapi tidak wajib. Ketiga pendapat ini sama-
sesungguhnya mereka dapatkan melalui
beliau W. Maka, Allah sama dinukil dari para ulama madzhab Hambali.
mengumpulkan untuk umatnya dengan
sebab beriau, kebaikan dunia
dan akhirat' Kemuliaan paling besar yang mereka Keistimeu:aan kelima, memakai wewangian padanya. Dan
dapatkan
sesungguhnya ada para hari Jum'at. Karena,
pada hari ini adarah memakai wewangian pada hari ini lebih utama daripada memakainya
kebangkitan mereka ke kediaman-kediaman pada hari-hari lain dalam sepekan.
dan istana-istana mereka di
surga. Ia adalah hari ar-maziid (tambahan)
bagi mereka seterah masuk Keistimeusaan keenam, bersiwak padanya. Bersiwak ini memiliki
surga' Ia adalah hari raya bagi mereka saat
di dunia. Hari di mana Allah keistimewaan daripada bersiwak di hari-hari lain.
dd memenuhi permohonan dan kebutuhan mereka.
Tidak ditorak orang
yang meminta di antara mereka. semua Keistimew aan ketuiuh, lebih awal pergi shalat.
irii mereka ketahui dan
dapatkan dengan sebab beliau
&E dan melalui tangannya. Maka, Keitimewaan kedelapan, menyibukkan diri dengan shalat, dzikir,
termasuk kesyukuran kepadanya dan pujian
atasnya ."rtu -"nrnaikan membaca Al-Qur'an hingga imam keluar.
sedikit dari haknya ffi, hendaknya kita memperbanyak
shalawat atasnya Keistimewaan kesembilan, diam mendengar khutbah apabila
pada siang dan malam hari Jum'at.
mendengamya. Hukumnya adalah wajib menurut pendapat paling
Keistimeuaan ketiga, sharat Jum'at yang merupakan shahih di antara dua pendapat yang ada. Apabila ia meninggalkannya,
fardhu Isram
paling ditekankan' momen penting berkumpurnyu
kuu- Musrimin. Ia maka dianggap berbuat sia-sia. sementara orang yang berbuat sia-sia
lebih agung daripada setiap perkumpulan
di mana mereka berkump,l tidak ada Jum'at baginya. Dalam Al-Musnad diriwayatkan secara marfu'
padanya dan nilai fardhunya rebih tinggi (dari Nabi &8) disebutkai, "Orang yang berkata kepada sahabatnya,
selain perkumpuran Arafalr.
-meremehkannya,
Barangsiapa meninggalkannya karena 'Diamlah' maka tidak ada Jum'at baginya."73z
niscaya Ail.rr
akan menutup hatinya. Kedekatan penghuni
surga di Hari Kiamat rl.rrr
kedatangan mereka berkunjung pada hari
ar-maziid, sesuai cre,<,a. 732 Diriwayatkan secara panjang lebar oleh lmarn Ahmad, 1/93, Abu Dawud, no. 1051, dari
731 hadits Ali bin Abi Thalib ,*o, dengan lafazh, "Barangsiapa berkata kepada sahabatnya
Diriwayatkan Al-Baihaqi dari hadits Anas,
dan derajatnya hasan. pada hari Jum'at, 'Diamlah' maka sesungguhnya ia telah berbuat sia-sia, dan barangsiapa
berbuat sia-sia maka tak ada baginya pada Jum'at itu sesuatu." Dalam sanadnya terdapat

52O Zadut Ma,ad


-Jilid 1
Zadul Ma'ad Jilid 1 521
Keistimewaan kesepuluh, membaca surah Al-Kahfi pada siang Jum'at."734
yang menyatakan
harinya. Diriwayatkan dari Nabi ffi, "Barangsiapa membaca surah Al- Akan tetapi, beliau berpegang pada riwayat
Kahfi pada hari Jum'at, niscaya akan muncul untuknya cahaya dari disukaibagiseseorangyangmenghadirishalatJum,atagarmengerjakan
disebutkan, "Tidakloh
bawah kakinya ke langit tertinggi dan meneranginya pada hari kiamat, shalat hingga imam titu. buUm hadits shahih
dan diampuni untuknga apa yang ada di antara dua Jum'at "733 Riwayat Sebagaimana dia mampu dari
seseorang mandi padahari Jum,at, bersuci
ini disebutkan pula oleh Sa'id bin Manshur dari perkataan Abu Sa'id Al- kesucian,memakaiminyakrambutnya,ataumenyentuhwewangiCIndi
Khudri, dan nampaknya inilah yang lebih tepat. rumahnya,kemudiankeluar,tidakmemisohkondiantaraduaorang'
baginya' kemudian
Keislimewaan kesebelas, tidak makruh mengerjakan shalat kemudian mengerjokan shalat yang ditetapkan
padanya saat matahari tergelincir. Demikian pandangan Imam Asy- berdiamapabilaimamberbicara,melainkondiampunibaginyaapayang
Syafi'i dan orang-6rang sependapat dengannya. Ini adalah pendapat adadiantaraJum'atitudanJum'atlainnya'"(HR'Al-Bukhari)'735
yang menjadi pilihan syaikh kami, Abu Al-Abbas lbnu Taimiyah. shalat yang
Dalam riwayat ini, Nabi ffi menganjurkan mengerjakan
Landasan beliau dalam hal ini bukan hadits Laits, dari Mujahid, dari telahditetapkan,danbeliau&Etidat<mencegahSeseorangmelakukan
Abu Al-Khalil, dari Abu Qatadah, dari Nabi ffi, bahwa beliau tidak shalat kecuali saat imam telah datang. oleh
karena itu, sejumlah ulama
menyukai shalat pertengahan siang kecuali hari Jum'at. Dan beliau .& dan diikuti Imam
salaf berkata--di antaranya Umar bin Al-Khaththab
bersabda, "Sesungguhnya Jahannam dinyalakan kecuali pada hari AhmadbinHambal-,..Kedatanganimammencegahuntukshalatdan
pencegah shalat
khutbahnya mencegah berbicara' Jadikanlah
kedatangan imam, bukan pertengahan siang'"
perawi majhul (tidak dikenal). Diriwayatkan juga oleh lmam Al-Bukhari,21343, Muslim, no.
851, Malik, Al-Muwattha', 11103, dari hadits Abu Hurairah, tanpa lafazh, "Dan barangsiapa
samping itu, manusia berada dalam masjid di
berbuat sia-sia maka tak baginya pada Jum'at itu sesuatu." Adapun lafazh dalam riwayat bawah atap'
tersebut, "Apabila engkau berkata kepada sahabatmu, 'Diamlah' sementara imam
Di
dan seseorang
berkhutbah pada hari Jum'at maka engkau telah berbuat sia-sia." Diriwayatkan Abu Mereka tidak mengetahui waktu matahari tergelincir,
matahari tergelincir'
Dawud, no. 347, dari hadits Abdulah bin Amr secara marfu' (dari Nabi $$l, "Barangsiapa
sibuk dengan shal;t sehingga tidak tahu waktu
mandi pada hari Jum'at, kemudian memakai wangian isterinya jika ia memilikinya, pundak-pundak
memakai pakaiannya paling baik, kemudian tidak melangkahi pundak-pundak orang, tidak Tidak mungkin baginya keluar sambil melangkahi
kembali lagi, bahkan hal
berbuat sra-sia saat nasihat (khutbah) disampaikan, maka hal itu baginya sebagai manusia, lalu melihat matahari dan kemudian
penghapus dosa-dosa di antara dua Jum'at. Barangsiapa berbuat sia-sia atau melangkahi
pundak-pundak orang, maka baginya shatat Zhuhur." sanldnya hasan, dinyatakan shahih ini tidak disYariatkan baginYa'
733
oleh lbnu Khuzaimah, no. 1810.
Hadits Abu Qatadah tadi dinyatakan mursol oleh
Abu Dawud'
Hadits shahih diriwayatkan Al-Hakim, 2/368, dan Al-Baihaqi, dari hadits Nu'aim bin
Hammad, dari Husyaim, dari Abu Hasyim, dari Abu Mijlaz, dari Qais bin Abbad, dari Abu Karena Abu I(halil tidak mendengar langsung dari
Abu Qatadah'
Sa'id Al-Khudri, melalui jalur marfu' (dari Nabi ffi). t,tu'aim bin Hammad seringkali (bersambung sanadnya)
melakukan kekeliruan. Adapun para perawi lainnya adalah tsiqah. Diriwayatkan juga oleh
Riwayat mursol bila didukung riwayat muttashil
maka dapat diamalkan. Demikian
juga bila dikukuhkan oleh qiyas dan
Ad-Darimi dalam Musnadnya,21454, melalui jalur mauquf (hanya sampai pada Abu Sa'id),
teliti dalam
dan para perawinya tergolong tsiqah. Sementara perkara seperti ini tidak mungkin perkataan sahabat. Atau perawi mursal tersebut dikenal
dikatakan berdasarkan pendapat. Maka ia memiliki hukum maiu'(langsung dari Nabi &). mengutip dari
memilih syaikh tempat menukil riwayat serta tidak
suka
Sehubungan dengan masalah ini dinukil juga dari lbnu Umar cW, i^ berkata, "Rasulullah
ffi bersabda, 'Barangsiapa membaca surah Al-Kahfi pda hari Jum'at, akan muncul paraperawilemahdanyangditinggalkanhaditsnya.sertahal.hallain
untuknya cahaya dai bawah kakinya ke langit teftinggi menerangi baginya pada hari dapat diamalkan
kiamat, dan diampuni baginya apa yang ada di antara dua Jum'at." Diriwayatkan Abu yang dapat menguatkan riwayatnya' Maka riwayatnya
Bakar bin Mardawiyah dalam tafsirnya, sebagaimana dikatakan Al-Mundziri dalam kitab
At-Targhib wa At-Tarhib, 2/33, dan beliau berkata, "Sanadnya tidak mengapa "

Diriwayatkan juga dari Ali ,$i, ia berkata, RasulullahH bersabda, "Barangsiapa membacir sh-Shalah,BabAsh-ShalahYaumAl.Jumu,ahQabla
surah Al-Kahfi pada hari Jum'at, maka ia terpelihara dari semua fitnah hingga delapitn
Az-zawal.LaitsbinAbisulaimseorangperawidha'if(lemah),dansanadnyamunqathi'
hari, jika Dajjal keluar dia pun di pelihara darinya." Diriwayatkan Adh-Dhiya' Al-Maqdisi
(terPutus).
dalam kitab Al-Ahadits Al-Mukhtarah, melalui jalur Abdullah bin Mush'ab, dari Manzhur bin 735 Bab Ad-Duhn Lil Jumu'ah dan Bab Laa
Zaid bin Khalid Al-Juhani, dari Ali bin Al-Husain, dari bapaknya, dari Ali. Adapun Abdullah HR. Al-Bukhari, 2/308 dan 309, Kitab Al-Jumu'ah,
Yufarriqu Baina ltsnain Yaum Al-Jumu'ah'
bin Mush'ab dinyatakan lemah oleh lbnu Ma'in.

E()q, -7--t.,1 riti,-l { Zadul Ma'ad - lilid 1 523


Begitu pula, riwayat tersebut dikukuhkan oleh pendukung- Ketiga, ia adalah waktu yang tidak disukai mengerjakan shalat
pendukung lain. Di antaranya, apa yang disebutkan Asy-Syafi'i dalam kecuali hari Jum'at. Saat itu tidak makruh mengerjakan shalat. Ini
kitabnya, ia berkata, "Diriwayatkan dari Ishak bin Abdullah, dari sa'id adalah pendapat Imam Asy-Syafi'i.
bin Abu sa'id, dari Abu Hurairah ,r$b, bahwa Nabi ffi melarang shalat
pada pertengahan siang hingga matahari tergelincir, kecuali hari Keistimewaan kedua belas, membaca surah Al-Jumu'ah dan
surah Al-Munat'iqin, atau surah Sobbihis dan surah Al-Ghasyiyoh, pada
Jrrnru1.tr736 Demikian yang beliau ,sty, nukil dalam kitab lkhtilaf At-
shalat Jum'at. Rasulullah ffi biasa membaca surah-surah itu pada shalat
Hadits. Dan beliau mengutip dalam kitab A/-Jumu'ah, "rbrahim bin
Jum'at. Demikian disebutkan Imam Muslim dalam kitab Shohihnya.737
Muhammad menceritakan pada kami, dari Ishak, dan diriwayatkan Abu
Khalid Al-Ahmar, dari seorang syaikh di Madinah yang bernama Disebutkan juga bahwa Nabi SE biasa membaca pada shalat Jum'at,
Abdullah bin Sa'id,Al-Maqburi, dari Abu Hurairah, dari Nabi M ...." surah A/-Jumu'ah dan surah Hal ataaka haditsul ghasyiyah, semuanya
ini dinukilsecara akurat dari beliau W.738
Diriwayatkan pula oleh Al-Baihaqi dalam kitab A/-Mo'rit'ah dari
hadits Atha' bin Ajlan, dari Abu Nadhrah, dari Abu Sa,id dan Abu Tidak disukai membaca sebagian ayat daripada surah-surah
Hurairah, keduanya berkata, "Nabi ffi melarang sharat pertengahan tersebut, atau membaca satu surah di antaranya dalam dua rakaat,
siang kecuali hari Jum'at." Akan tetapi, dalam sanadnya terdapat perawi sebab perkara demikian menyelisihi sunnah. Adapun para imam yang
yang tidak bisa dijadikan hujjah seperti dikatakan Al-Baihaqi sendiri. bodoh malah melakukan seperti ini terus menerus.
Beliau berkata, "Namun, bila hadits-hadits ini dipadukan dengan hadits
Keistimewaan ketiga belas, ia adalah hari raya yang terulang-
Abu Qatadah, niscaya akan menghasilkan kekuatan hukum.,,
ulang dalam sepekan. Abu Abdillah bin Majah meriwayatkan dalam
Asy-syafi'i berkata, "Menjadi kebiasaan manusia berangkat menuju Sunonnya, dari hadits Abu Lubabah bin Abdul Mundzir, ia berkata,
Jum'at menjelang tengah hari dan melakukan shalat hingga imam Rasulullah ffi bersabda, "sesungguhnya hari Jum'at adalah penghulu
datang." Lalu, Al-Baihaqi mengomentari pernyataan ini, ,,Apa yang hari-hari dan yang paling agung di sisi AIIah. la lebih agung di sisi Allah
disitir Imam fuy-syafi'i terdapat dalam hadits-hadits shahih, yaitu Nabi daripada hari raya Adha dan hari raya Fithri. Di dalamnya terdapat lima
ffi memotivasi untuk berangkat lebih awal menuju Jum,at, dan perkara; padanya Allah menciptakan Adam, padanya Adam diturunkan
menganjurkan shalat hingga imam datang, tanpp ada pengecualian. Hal ke muka bumi, padanya Allah mewafatkan Adom, padanya terdapat satu
itu selaras dengan hadits-hadits tadi yang membolehkan shalat walctu yang tidaklah seorang hamba meminta kepada Allah padanya
pertengahan siang pada hari Jum'at. Kami menukil keringanan dalam melainkan akan diberi, selama ia tidak minta yang haram, padanya hari
masalah itu dari Atha', Thawus, Al-Hasan, dan Makhul.,, kiamat terjadi, tak satupun daripada malaikat yang didekatkan, tidak pula
langit, bumi, angin, gunung-gunung, maupun pepohonan melainkan
Aku (lbnul Qayyim) berkata, "Manusia berbeda pendapat tentang
merasa takut terhadap hari Jum'at."73e
shalat pada tengah hari, dalam tiga pendapat, yaitu:
Keistimewaan keempat belas, disukai memakai pakaian paling
Pertama, ia sama sekali bukan waktu yang tidak disukai
mengerjakan shalat. Ini adalah madzhab Imam Malik.
HR. Muslim, Ash-Shahih, no.877, Kitab Al-Jumu'ah, Bab Maa Yuqra'u fii Shalatil
Kedua, ia adalah waktu yang tidak disukai mengerjakan shalat, baik Jumu'ah, dari hadits Abu Hurairah "$!a. Diriwayatkan juga oleh Abu Dawud, no. 1124, Kilab
pada hari Jum'at maupun hari-hari lainnya. Ini adalah madzhab Abu Ash-Shalah, Bab Maa Yuqra'u bihi fii Al-Jumu'ah, At-Tirmidzi, no. 5'19, Kitab Ash-Shalah'
Bab Maa Jaa'a fii Al-Qira'ah fii Shalat Al-Jumu'ah, dan lbnu Majah, no. 1118, Kitab
Hanifah, dan pandangan masyhur dari madzhab imam Ahmad. lqamah Ash-Shalah, Bab Maa Jaa'a fii Al-Qira'ah fii Ash-Shalah Yaum Al-Jumu'ah'
738
HR. Muslim, no. B7B, dari hadits An-Nu'man bin Basyir.
HR. lbnu Majah, Kitab lqamah Ash-Shalah, Bab Fii Fadhl Al-Jumu'ah, no. 1084, dan
739
736 HR. Asy-Syafi'i,
1t52. lbrahim bin Muhammad (guru lmam Asy-Syafi,i) dan lshak Ahmad, Al-Musnad, 3/430, sanadnya hasan, seperti dikatakan Al-Buwaishiri di kitab Az-
Abdullah bin Abu Faruvah, adalah dua perawi yang ditinggalkan haditsnya. Zawa'id.

524 Zadul Ma'ad


bagus yang mampu didapatkan. Imam Ahmad meriwayatkan dalam safar. Adapun safar sebelum masuk waktu Jum'at terdapat tiga
Musnad-nya, dari hadits Abu Ayyub, ia berkata, "Aku mendengar pendapat di kalangan ulama. Ketiganya adalah riwayat-riwayat tekstual
Rasulullah ffi bersabda, 'Barangsiapa mandi hari Jum'at, memakai dari Ahmad. Pertama, tidak boleh safar. Keduo, boleh safar. Ketiga,
wewangian jika ada, mengenakan pakaiannya yang paling bagus, boleh safar dengan tujuan jihad secara khusus.
kemudian keluar kepadanya dengan tenang hingga sampai ke masjid,
Adapun madzhab fuy-Syafi'i 4#6, haram memulai safar hari Jum'at
kemudian shalat sesuoi yang dia sukoi, tidak menyakiti seseorong, lalu
setelah matahari tergelincir. Adapun safar dalam rangka ketataan dalam
berdiam apabila imamnya keluar hingga shalat, maka hal itu baginya
madzhab ini ada dua pandangan; Pertamo, diharamkan, dan ini adalah
sebagai penebus (dosa-dosa) yang ada di antara keduanya'."7q
pendapat yang dipilih An-Nawawi. Kedua, diperbolehkan, dan pendapat
Dalam Sunan Abu Dawud, dari Abdullah bin Salam, bahwa dia ini dipilih oleh Ar-Rafi'i.
mendengar Rasulullah &E bersabda di atas mimbar pada hari Jum'at,
Sedangkan safar sebelum matahari tergelincir terdapat dua
"Tidak mengapa bagi salah seorang di antara kamu membeli dua
pendapat dari Imam Asy-Syafi'i, yaitu: Pertama, diperbolehkan
pakaian untukhari Jum'at selain dua pakaian kerjanya."7a1
(pendapat lama). Kedua, hukumnya sama seperti safar sesudah
Kemudian dalam Sunon lbnu Majah, dari Aisyah dy=, , bahwa Nabi matahari tergelincir (pendapat baru).
&t berkhutbah kepada manusia pada hari Jum'at, lalu beliau melihat
Adapun madzhab Malik diterangkan penulis kitab At-Tafri', "Tidak
mereka mengenakan pakaian macan, maka beliau ffi bersabda, "Tidak
boleh bagi seseorang safar pada hari Jum'at setelah matahari tergelincir
mengapa bagi salah seorang kamu jika mendapati keluasan untuk
hingga ia mengerjakan shalat Jum'at. Tapi tidak mengapa baginya safar
memiliki dua pakaian untuk Jum'atnya selain duo pakaian kerjanya."7a2
sebelum matahari tergelincir. Namun lebih utama adalah tidak safar
Keistimewaan kelima belas, disukai membakar wewangian apabila fajar telah terbit dan dia dalam keadaan mukim, hingga
(sejenis kayu gaharu atau selainnya-ed.)
di masjid. Sa'id bin Manshur mengerjakan shalat Jum'at.
menyebutkan dari Nu'aim bin Abdullah Al-Mujmir, bahwa Umar bin Al-
Sementara Abu Hanifah memperbolehkan safar pada hari Jum'at
Khaththab do memerintahkan membakar kayu wewangian (gaharu dan
secara mutlak. Ad-Daruquthni menyebutkan dalam kitab Al-At'rad, dari
sejenisnya-ed.) di masjid Madinah setiap Jum'at ketika tengah hari.
hadits Ibnu Umar q€Fr, bahwa Rasulullah ffi bersabda, "Barangsiapa
Aku (lbnul Qayyim) katakan, oleh karena itu teliau pun dinamakan safar dari tempat tinggolnya pado hari Jum'at, maka didoakan malaikat
Abdullah Al-Mujmir (pembakar kayu wewangian). agar tidok ditemani dalam perjalanannyo. " Hadits ini termasuk riwayat
Keistimewaan keenam belas, tidak boleh safar pada hari Jum'at Ibnu Lahi'ah.
bagi siapa yang wajib melaksanakannya apabila waktunya telah masuk, Dalam Musnad lmam Ahmad, dari hadits Al-Hakam, dari Miqsam,
namun wajib baginya melaksanakan Jum'at lebih dahulu kemudian dari Ibnu Abbas, "Rasulullah ffi mengutus Abdullah bin Rawahah dalam
suatu ekspedisi, bertepatan saat itu adalah hari Jum'at. Para sahabatnya
HR. Ahmad, Al-Musnad, 5/420. Sanadnya hasan. Dinyatakan shahih oleh lbnu telah berangkat di pagi hari. Sementara beliau berkata, 'Aku akan
Khuzaimah, no.1775.
HR. Abu Dawud, no. 1078, Kitab Ash-Shalah, Bab Al-Lubs Lil Jumu'ah, dan lbnu Majah,
tinggal dulu dan shalat bersama Rasulullah &8 lalu menyusul mereka.
no. 1095, Kitab lqamah Ash-Shalah, Bab Maa Jaa'a fii Aiz-Zinah, dan redaksi di atas Ketika Nabi B5 melihatnya, beliau bertanya, 'Apa yang mencegahmu
adalah versi beliau. Sanad hadits ini shahih seperti dikatakan Al-Buwaishiri di kitab Az- berangkat pagi hari bersama para sahabatmu?' Dia menjawab, 'Aku
Zawa'id.
742
HR. lbnu Majah, no. 1096 dan lbnu Khuzaimah, no. 1765. Dalam sanadnya terdapat ingin shalat bersamamu kemudian menyusul mereka'. Beliau W
Zuhair bin Muhammad At-Tamimi. Riwayat penduduk Syam dari beliau tidak lolos seleksi bersabda, 'sekiranya engkau menafkahkan semua yang ada di bumi
dan hadits itu dianggap lemah karena hal ini. Perawi dari beliau di tempat ini adalah Amr
bin Abi salamah At-Tanisi Abu Hafsh Ad-Dimasyqi. Akan tetapi hadits ini didukung oleh
niscaya tidak okan mendapatkan keutamaan keberangkatan mereka di
hadits sebelumnya maka ia menjadi shahih karena dukungan tersebut.

4rA Tadri ttle,zrl tilid 1 ZadulMa'ad 1 527


pagi hari' ."7a3 Umar berkata, 'sesungguhnya Jum'at tidak menghalangi orang yang
akan bepergian. Keluarlah sebelum tiba waktu berangkat untuk shalat
Namun hadits ini dianggap cacat karena Al-Hakam tidak men-
Jum'at'."746
dengar dari Miqsam.74
Beliau menyebutkan juga dari Ats-Tsauri, dari Ibnu Abi Dzi'b, dari
Kemudian, perbuatan di atas berlaku bila tidak dikhawatirkan akan
Shalih bin Katsir, dari Az-Zuhri, ia berkata, "Rasulullah &8 keluar safar
ketinggalan teman seperjalanan. Adapun bila khawatir akan ketinggalan,
pada hari Jum'at pagi sebelum shalat Jum'a1."747
maka boleh baginya safar secara mutlak, karena ini adalah salah satu
udzur yang menggugurkan kewajiban Jum'at dan shalat berjama'ah. Beliau menyebutkan dari Ma'mar, ia berkata, "Aku bertanya kepada
Yahya bin Abi Katsir, 'Apakah boleh seseorang keluar (safar) pada hari
Barangkali apa ya.ng dinukil dari Al-Auza'i-bahwa beliau ditanya
Jum'at?' Beliau pun tidak menyukainya. Lalu aku menceritakan
tentang musafir yang mendengar adzan Jum'at sementara ia telah
padanya tentang rukhsah dalam hat itu. Maka beliau berkata kepadaku,
menyiapkan kendaraannya, maka dia menjawab, 'hendaklah ia
'sedikit sekali seseorang keluar pada hari Jum'at melainkan akan
meneruskan perjalanannya'--dipahami dalam konteks di atas. Demikian
juga perkataan lbnu Umar q#F,, "Jum'at tidak menghalangi safar." Jika melihat apa yang tidak disukainya. sekiranya engkau memperhatikan
hal itu niscaya engkau akan mendapatinya demikian""7a8
maksud mereka adalah memperbolehkan safar secara mutlak, maka itu
adalah sesuatu yang diperselisihkan, dan yang menjadi pemutus adalah Ibnu Mubarak menyebutkan dari Al-Auza'i, dari Hassan bin Abi
dalil. Sementara Abdunazzaq meriwayatkan dalam Mushannaf-nya dari Athiyyah, ia berkata, "Apabila seseorang safar pada hari Jum'at, maka
Ma'mar, dari Khalid Al-Hadza, dari Ibnu Sirin dan selainnya, bahwa siang akan mendoakannya agar tidak diberi pertolongan memenuhi
Umar bin Al-Khaththab melihat seorang laki-laki mengenakan pakaian keperluannya, dan tidak ditemani dalam perjalannya."Tae
safar setelah menyelesaikan Jum'at, maka beliau berkata, "Ada apa Al-Auza'i menyebutkan dari Ibnu Al-Musayyib, bahwa ia berkata,
denganmu?" Dia menjawab, "Aku ingin safar namun aku tidak suka
"Safar hari Jum'at adalah sesudah shalat'"
keluar hingga aku shalat Jum'at lebih dahulu." Umar berkata,
"Sesungguhnya Jum'at tidak menghalangimu untuk safar selama Ibnu Juraij berkata, "Aku bertanya kepada Atha', 'Apakah sampai
waktunya belum 1i6u.tt7as Ini adalah perkataan mereka yang melarang kepadamu bahwa biasa dikatakan; apabila seseorang di sore hari berada
safar sesudah matahari tergelincir dan tidak melarahg bila sebelumnya. di suatu kampung ditegakkan padanya shalat Jum'at, maka tidak boleh
baginya pergi dari tempat itu hingga mengerjakan shalat Jum'at?' Dia
Abdunazzaq menyebutkan pula dari Ats-Tsauri, dari Al-Aswad bin
berkata, 'sesungguhnya yang demikian itu tidak disukai.' Aku bertanya,
Qais, dari ayahnya, ia berkata, "Umar bin Al-lftaththab melihat seorang ,Bagaimana bila hari Kamis?' Dia berkata, 'Tidak, siang itu tidak
laki-laki dengan penampilan safar. Laki-laki itu berkata, 'Hari ini adalah 750
mengapa baginya (berangkat)'."
hari Jum'at, kalau bukan karena itu niscaya aku telah berangkat.' Maka
Keistimewaan ketuiuh belas, bagi orang berjalan menuju
Jum',at, setiap langkahnya sama seperti pahala puasa dan shalatnya
HR. Ahmad, Al-Musnad, 11224, dan AlTirmidzi, no.527, Kitab Ash-Shalah, Bab Maa
Jaa'a fii As-Safar Yaum Al-Jumu'ah. setahun. Abdurrazzaq berkata, diriwayatkan dari Ma'mar, dari Yahya bin
Dalam sanadnya terdapat Al-Hajjaj bin Artha'ah, dia seorang perawi shaduq fiujur) banyak Katsir, dari Abu Qilabah, dari Abu Al-Asy',ats Ash-Shan'ani, dari Aus bin
melakukan kekeliruan dan fadlis (menyamarkan riwayat) sementara di atas dia tidak
menegaskan telah mendengar langsung. At-Tirmidzi berkata, "Hadits ini gharib, kami tidak 746
Al-Mushannaf, no. 5537. Para perawinya tsiqah (terpercaya).
mengenalnya kecuali dari jalur ini." Ali bin Al-Madini berkata, "Yahya bin Sa'id berkata,
Al-Mushannaf, no. 5540. Hadits ini mursal. Dan Shalih bin Katsir seorang perawi maihul
747

Syu'bah berkata, 'Al-Hakam tidak mendengar riwayat langsung dari Miqsam, kecuali lima
(tidak dikenal).
hadits'. Lalu Syu'bah menyebutkan kelima hadits itu. sementara hadits di atas tidak 748
termasuk hadits yang disebutkan Syu'bah sebagai hadits yang didengar langsung oleh Al- Al-Mushannaf, no. 5541 .
749
Hakam dari Miqsam." Al-Mushannaf, no. 5542.
750
HR. Abdurrazzag, Al-Mushannaf, no.5536. Para perawinya fsiqah (terpercaya). Al-Mushannaf, no. 5543.

ZadulMa'ad-lilidl 529
Aus, ia berkata, Rasulullah ffi bersabda, *Barangsiapa jima, dan mandi J um' at b erikutny a. "7
5s

pada hari Jum'at, berangkat lebih cepat dan rebih awal, mendekat
kepada imam, berdiam, maka baginya setiap rangkah yang dilangkah- Dalam Shahih Al-Bukhari, dari Salman, ia berkata, Rasulullah ffi
kannya (sebagaimana pahala) puasa dan shalatnya setahun, yang bersabda, "Tidaklah seseorang mandi pada hari Jum'at dan bersuci
demikian itu bagi Allah adalah mudah."7sr Diriwayatkan Imam Ahniad semampu dia daripada alat bersuci, meminyaki rambutnya dengan
dalam Musnad-nya. minyaknya, atau menggunakan wangian rumahnya, kemudian ia keluar,
tidak memisahkan antara dua orang, kemudian shalat apa yang
Imam Ahmad berkata, "Lafazh'ghassala'pada hadits itu bermakna dituliskan baginya, kemudian diam apabila imam berbicara, melainkan
berhubungan intim dengan isterinya. Demikian ditafsirkan oleh waki,.', diampuni baginya apa gang ada di antara dia dengan Jum'at lainnya."7sa
Keistimewaan. kedelapan belas, bahwa ia adalah hari Dalam Musnad Ahmad, dari hadits Abu Darda', ia berkata,
penghapusan kejelekan. Imam Ahmad meriwayatkan dalam Musnad- "Rasulullah W bersabda, 'Barangsiapa mandi pada hari Jum'at,
nya, dari salman ia berkata, "Rasulullah ffi bersabda padaku, 'Apakah kemudian memakai pakaiannya, menggunakan wewangian jika ada
engkau tahu apakah hari Jum'at itu?' Aku berkata, 'Dia adalah hari yang podanya, kemudian berjalan menuju Jum'at dengan penuh ketenangan,
Allah mengumpulkan padanya ayah kamu Adam.' Beliau bersabda, tidok melangkahi seseorang, tidak mengganggunya, shalat apa yang
'Akan tetapi aku tahu apa itu hari Jum'at. Tidaklah seseorang bersuci
ditetapkan baginya, kemudian menunggu hingga imam selesai, diampuni
dengan sebaik-baiknya, kemudian mendatangi Jum'at, lalu berdiam baginya apa yang oda di antara dua Jum'at'."755
hingga imam menyelesaikan shalatnya, melainkan hal itu menjadi
penghapus antara ia dengan Jum'at akan datang selama dijauhi perkara Keistimewaan kesembilqn belas, bahwa Jahannam dinyalakan
yang membunuh'."752 setiap hari kecuali hari Jum'at. Pada pembahasan terdahulu telah
dikutip hadits Abu Qatadah mengenai hal itu. Adapun rahasianya-
Masih dalam Al-Musnad, disebutkan dari hadits Atha'Al-Khurasani, wallahu A'lam-bahwa ia adalah hari paling utama di sisi Allah f$b. Di
dari Nubaisyah Al-Hudzali, bahwa ia biasa menceritakan dari Nabi ffi, dalamnya terjadi ketaatan, ibadah, doa-doa, penyerahan diri
"Sesungguhnya seorang Muslim, apabila mandi pada hari Jum,at,
sepenuhnya pada Allah i$#, sehingga dapat mencegah Jahannam
kemudian menuju masjid tanpa menyakiti seseorang, apabila ia dinyalakan. Oleh karena itu, kemaksiatan orang-orang beriman lebih
mendapati imam belum datang, maka ia sharat sebagaimano ia sedikit pada hari ini dibanding kemaksiatan mereka pada hari-hari lain.
kehendaki, tapi bila mendapati imam telah datang, maka ia duduk, Bahkan, para pelaku dosa juga tidak mengerjakan hal-hal yang lumrah
mendengar dan diam hingga imam menyelesaikan Jum'at dan mereka kerjakan pada hari Sabtu dan hari-hari lainnya.
perkataannya, iika tidak diampuni untuknya pada jum'atnya itu dosa-
dosanya seluruhnya, maka akan menjadi penghapus (dosanya) untuk Adapun yang nampak dari hadits itu, bahwa maksudnya adalah
menyalakan Jahannam di dunia, bahwasanya ia dinyalakan setiap hari

Al-Mushannaf, no. 5570, Ahmad, Al-Musnad,4/g, At-Tirmidzi, no. 496, Kitab Ash-shalah, HR. Ahmad, At-Musnad,5i75. Al-Mundziri berkata dalam kitab At-Targhib wa At-Tarhib,
Bab Maa Jaa'a fii Fadhl AI-Ghusl yaum Al-Jumu'ah, Abu Dawud, no. 345, Kitab Ath- 2t6 dan 7, "Diriwayatkan lmam Ahmad. Adapun Atha' tidak mendengar dari Nubaisyah
Thaharah, Bab Al-Ghasl Lil Jumu'ah, An-Nasa'i, 3/95, Kitab Al-Jumu'ah, Bab Fadht Ghasl sepanjang pengetahuan kami." Al-Haitsami berkata di kitab Al-Maima" 21171,
Yaum Al-Jumu'ah, dan lbnu Majah, no. 1087, Kitab lqamah Ash-Shalah, Bab Maa Jaa a fii "Diriwayatkan lmam Ahmad dan para perawinya adalah perawi kitab Shah,h, selain guru
Al-Ghasl Yaum Al-Jumu'ah. sanadnya shahih, dinyatakan shahih oleh lbnu Khuzaimah, lmam Ahmad, namun dia adalah fslqah (terpercaya)'"
no. 1 758 dan 1767 . 7U
Telah disebutkan takhrijnya pada catatan kaki no. 735 (buku ini).
HR. Ahmad, Al-Musnad, 51439, para perawinya tergolong tsrqah (terpercaya). Akan tetapi 755
HR. Ahmad, Al-Musnad,5/198, dari hadits Harb bin Qais, dari Abu Ad-Darda'. Harb tidak
Husyaim dan Mughirah bin Miqsam menukil dengan lalazh 'an, (lafazh yang tidak
mendengar dari Abu Ad-Darda'. Akan tetapi riwayat ini didukung oleh hadits Abu sa'id
menunjukkan secara tegas telah mendengar tangsung-penerj.). Hadits ini disebutkan juga
dan Abu Hurairah yang dikutip lmam Ahmad, begitu pula hadits Abu Dzar yang juga
Al-Haitsami di kitab Al-Majma' 2t174, dan beliau berkata, "Diriwayatkan Ath-Thabrani di
diriwayatkan lmam Ahmad. maka hadits di atas menjadi shahih dengan sebab dukungan
kilab Al-Kabir, dan sanadnya hasan."
ini.

530 Zadul Ma'ad Jitid l Tadul Ma'ad lilid 1 531


kecuali hari Jum'at. Adapun Hari Kiamat azabnya tidak pernah berhenti.
Tidak pernah diringankan sehari pun azabnya bagi para penghuninya.
Olehnya, mereka meminta kepada para penjaga Jahannam agar
diringankan azab bagi mereka satu hari saja. Namun, permohonan
mereka ini tidak dipenuhi.

Keistimewaon kedua puluh, padanya terdapat waktu pengabulan


doa. Ia adalah waktu di mana tak seorang pun dari kaum Muslimin yang
meminta sesuatu melainkan akan diberi. Dalam Ash-Shohihoin, dari
hadits Abu Hurairah 4S, ia berkata, "Rasulullah M bersabda,
'Sesungguhnya pada hari Jum'at terdapat satu waldu, tidak seorang
hamba Muslim pun yang bertepatan berdiri shalat memohon sesuofu
kepada Allah, melainkan Dia akan memenuhi permohonannya'. Beliau
mengisyaratkan dengan tangannya menunjukkan singkatnya waktu
itu. "756

Disebutkan dalam Al-Musnad, dari hadits Abu Lubabah bin Abdul


Mundzir, dari Nabi ffi, beliau bersabda, "Penghulu hari-hari adalah hari
Jum'at, ia adalah yang paling agung di sisi Allah, lebih agung bagi Allah
daripada hari raya Fithri dan hari raya Adha, di dalamnya terdapat lima
perkara; padanya Allah menciptakan Adam, padanya Adam diturunkan
ke muka bumi, padanya Allah mewafatkan Adam, padanya terdapat satu
waktu yang tidaklah seorang hamba meminta kepada Allah padanya
melainkan akan diberi, selama ia tidak minta yang haram, padanya Hari
Kiamat terjadi, tak satupun daripada malaikat yang didekatkan, tidak
pula langit, bumi, angin, gunung-gunung, maupun pepohonan
melainkan merosa takut terhadap hari J um' at. "7 57
(Alhamdulillah, selesai jilid ke-1 terjemahan Zadul Ma'ad. Bersambung
ke jilid ke-2 yang merupakan lanjutan Jilid ke-1 ditambah Jilid ke-2 kitab
asli-ed.)

oOo
HR. Al-Bukhari,21344, Kitab Al-Jumu'ah, Bab As-Sa'ah Allatii fii Yaum Al-Jumu'ah, Kitab
Ath-Thalaq, Bab Al-lsyarah fii Ath-Thalaq, Kitab Ad-Da'awaat, Bab Ad-Du'a'fii As-Sa'ah
Allatii fii Yaum Al-Jumu'ah, dan Muslim, no. 852. Kitab Al-Jumu'ah, Bab Fii As-Sa'ah Allatii
fii Yaum Al-Jumu'ah. Diriwayatkan juga oleh An-Nasa'i, 3/1 15, Kitab Al-Jumu'ah, Bab As-
Sa'ah Allatii Fiihaa Ad-Du'a'Yaum Al-Jumu'ah, dan lbnu Majah, no. 1137, Kitab lqamah
Ash-Shalah, Bab Maa Jaa'a fii As-Sa'ah Allatii Turjaa fii Al-Jumu'ah.
757
HR. Ahmad, Al-Musnad, 3i430, dan lbnu Majah, no. 1084. Hadits ini telah disebutkan
terdahulu pada catatan kaki no. 739 (buku ini), dan derajatnya hasan.

532

You might also like