You are on page 1of 7

Jurnal Magister Administrasi Pendidikan ISSN 2302-0156

PascasarjanaUniversitas Syiah Kuala 7 Pages pp. 127- 133

KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA


GURU PADA SEKOLAH DASAR LUAR BIASA NEGERI BANDA ACEH

Kasidah,1Murniati AR,2 Bahrun.2


1
Prodi Magister Administrasi Pendidikan, Program Pascasarjana, Universitas Syiah Kuala, Indonesia
2
Kepala SMALB Banda Aceh, Indonesia
Koresponden: kasidah1965@yahoo.com

Abstract: The objective of this study is to explore the principal’s policy program, principal’s leadership
style, and the obstacles encountered in improving teacher performance. This study uses descriptive
qualitative research. Data is collected from observation, interviews, and documentation. The study
participants are schools’principals, vice principals, and teachers. The results show that: (1) the principal’s
policy in improving teachers’ performance is initiated by discussion among the principal, the vice principle,
and the senior teachers in developing the school programs at the beginning ofeach academic year;
empowering the teachers based on their ability and willingness, building cooperation, enhancing the
infrastructures, and being active in the Teacher Working Group (KKG); (2) the principal used instructive,
consultative, participative, and delegative leadership styles in guiding and encouraging the teachers in
achieving the educational goals; (3) the constraints faced by the principal in improving teachers’
performance are the training program had not accommodated all kinds of disability, the training results do
not impact the performance, there is a shortage of teachers for special needs education and lack of earning
infrastructures.

Keywords: leadership, principal, and teachers’ performance

Abstrak: Keberhasilan pendidikan dipengaruhi kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja
guru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui program kebijakan kepala sekolah dalam meningkatkan
kinerja guru, gaya kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru, dan hambatan kepala
sekolah dalam meningkatkan kinerja guru. Penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif, teknik
pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan studi dokumentasi dengan subjek penelitian adalah
kepala sekolah, wakil kepala sekolah, serta dewan guru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Program
kebijakan kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru diawali dengan musyawarah antara kepala
sekolah dengan wakil kepala sekolah dan guru senior dalam menyusun program sekolah pada awal tahun
ajaran baru, memperdayakan guru sesuai dengan kemampuan dan kemauan guru, menjalin kerja sama,
melengkapi sarana prasarana serta aktif dalam Kelompok Kerja Guru (KKG); (2) Gaya kepemimpinan
kepala sekolah dalam membina, membimbing guru dengan menggunakan gaya instruktif, konsultatif,
partisipatif, delegatif dalam mengarahkan dan mempengaruhi guru untuk mencapai tujuan pendidikan; (3)
Hambatan yang dihadapi kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru, program pelatihan belum
mengakomodir semua jenis ketunaan yang ada, hasil pelatihan belum mengimbas kepada kinerja guru-
guru, kekurangan guru berpendidikan khusus luar biasa, masih kurang sarana dan prasarana pendukung
pembelajaran.

Kata kunci: Kepemimpinan, kepala sekolah, dan kinerja guru

PENDAHULUAN yang sangat bernilai, krusial, dan rentan”. Oleh


Sumber daya manusia dalam organisasi karena itu, manajemen sumber daya manusia
merupakan sesuatu yang penting. Tanpa faktor merupakan sesuatu yang fundamental bagi
manusia, sebuah organisasi tidak akan berjalan segenap kegiatan manajemen.
dengan baik. Organisasi akan mampu Sekolah merupakan salah satu unit
melaksanakan manajemennya apa bila ditopang penting yang keberadaannya tidak bisa
dengan sumber daya manusia yang berkualitas. dilepaskan dari masyarakat. Oleh karena itu,
Hal ini sejalan dengan Sastradipoera program pengembangan sekolah harus
(Suhardiman, 2012) “Sumber daya manusia berorientasi pada peserta didik agar para peserta
bagi manajemen organisasi merupakan aktivitas didik mampu berperan dalam kehidupan sehari-

-127 Volume 5, No. 2, Mei 2017


Jurnal Magister Administrasi Pendidikan
PascasarjanaUniversitas Syiah Kuala

hari di lingkungannya.Pendidikan Luar Biasa merupakan inti dari manajemen, demikian


menangani anak berkebutuhan khusus dengan halnya menurut Siagian (Sagala, 2013) “Karena
berbagai jenis, sesuai dengan karakteristik anak kepemimpinan merupakan motor pengerak dari
luar biasa. Dalam paradikma pendidikan semua sumber-sumber dan alat-alat (resources)
kebutuhan khusus, anak yang mempuyai yang tersedia bagi suatu organisasi”. Resources
kebutuhan khusus baik temporer maupun ini digolongkan dua bagian: (1) human
permanen yang berdampak langsung pada resources; dan (2) non human resources.
proses belajar. menurut Astati, (2013) Dalam mengklasifikasi kepemimpinan
“Pendidikan berkebutuhan khusus difokuskan Menurut Covey (Kaswan, 2013) “Ada empat
untuk membantu menghilangkan atau sekurang- peran kepemimpinan: Peran panutan, peran
kurangnya meminimalkan hambatan belajarnya perintis, peran penyelaras, dan peran
dan hambatan perkembangannya dari kondisi pemberdayaan”. Pendapat yang sama menurut
yang dialami oleh setiap anak secara individu”. Robins (Makawimbang, 2012) ada empat
Kepala sekolah merupakan salah satu perilaku kepemimpinan:
komponen pendidikan yang berpengaruh dalam 1. memerintah, pemimpin memberitahu apa
meningkatkan kinerja guru. Kepala sekolah dan kapan sesuatu dikerjakan, tidak ada
bertanggung jawab atas penyelenggaraan partisipasi dalam pengambilan
kegiatan pendidikan, administrasi sekolah, keputusan;
pembinaan tenaga lainnya, dan pendayagunaan 2. mendukung, yaitu manajer menjadi
serta pemeliharaan sarana dan prasarana. sahabat bagi pegawai dan menunjukkan
Kurang maksimalnya kepala sekolah dalam minat kepada mereka;
membina dan membimbing guru-guru, sehingga 3. memudahkan, yaitu pemimpin memberi
masih ada guru yang kurang disiplin dalam saran dan melibatkan pegawai dalam
bertugas, terlambat datang dan pulang lebih pengambilan keputusan;
awal. kondisi seperti itulah yang menjadi 4. orientasi Prestasi, yaitu pimpinan
permasalahan di lembaga pendidikan. membagi kontribusi tentang tujuan dan
Berdasarkan uraian di atas, maka yang menunjukan kepercayaan bahwa pegawai
menjadi tujuan penelitian ini yaitu: (1) Program mampu mencapinya;
kebijakan Kepala Sekolah dalam meningkatkan
kinerja guru Sekolah Dasar Luar Biasa Negeri Gaya kepemimpinan adalah, sikap,
Banda Aceh. (2) Gaya kepemimpinan Kepala gerak-gerik, atau penampilan yang dipilih
Sekolah dalam meningkatkan kinerja guru pada pemimpin dalam melaksanakan tugas
Sekolah Dasar Luar Biasa Negeri Banda Aceh. kepemimpinannya. Gaya yang dipakai oleh
(3) Hambatan kepemimpinan Kepala Sekolah seorang pemimpin satu dengan lainnya berbeda,
dalam meningkatkan kinerja guru pada Sekolah tergantung pada situasi dan kondisi
Dasar Luar Biasa Negeri Banda Aceh. kepemimpinannya. Gaya kepemimpinan
Kepemimpinan seseorang berperan merupakan norma perilaku yang dipergunakan
sebagai penggerak dalam proses kerja sama seseorang pada saat orang tersebut mencoba
antar manusia dalam organisasi termasuk mempengaruhi perilaku orang lain. Menurut
sekolah. Kepemimpinan menjadikan suatu Karwati dan Priansa, (2013) gaya
organisasi dapat bergerak secara terarah dalam kepemimpinan adalah “Suatu pola perilaku
upaya mencapai tujuan yang telah ditetapkan. yang konsisten yang ditujukan oleh pemimpin
Menurut Usman (2013) ”Kepemimpinan dan diketahui pihak lain ketika pemimpin
mempengaruhi pemimpin untuk menggerakkan berusaha mempengaruhi kegiatan-kegiatan
bawahannya menjadi taat, hormat, setia, dan orang lain”.
mudah bekerja sama”. Kepemimpinan
Volume 5, No. 3, Agustus 2017 - 128
Jurnal Magister Administrasi Pendidikan
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

Sebagai seorang pemimpin memiliki Tugas kepala sekolah menurut Karwati,


peran penting dalam peningkatan mutu (2013) Tugas pokok kepala sekolah terdiri dari:
pendidikan di lembaga pendidikan yang “Pencipta komunitas pembelajar leader,
dipimpinnya, maka pemimpin tersebut harus manajer, dan supervisor”. Tugas kepala sebagai
memiliki syarat-syarat sehingga pemimpin liader merefleksikan tugasnya sebagai
tersebut menjalankan tugas dan tanggung jawab innovator, dan motivator. Sedangkan tugas
yang diberikan dapat bekerja dengan guru dan sebagai manajer merefleksikan tugas sebagai
stafnya. Syarat-syarat yang harus dimiliki administrator. Tugas sebagai Supervisor adalah
pemimpin pendidikan menurut Makawimbang, melaksanakan supervisi, yaitu kegiatan
(2012) antara lain: “(a) Rendah hati dan professional dalam rangka meningkatkan
sederhana; (b) Bersifat suka menolong; (c) kualitas sekolah dan komponenya secara
Sabar dan memiliki kesetabilan emosi; (d) keseluruhan.
Percaya kepada diri sendiri; (e) Jujur, adil dan Penyelenggaraan Pendidikan bagi anak
dapat dipercaya; (f) Keahlian dalam jabatan”. berkebutuhan khusus, guru baik di Sekolah luar
Untuk mengatasi masalah itu sebaiknya Biasa (SLB) maupun di sekolah ingklusif perlu
wawasan pemimpin setingkat diatas dibekali berbagai pengetahuan tentang anak
bawahannya. Menurut Harun, (2009) “Kepala berkebutuhan khusus. Anak berkebutuhan
sekolah adalah seorang guru yang diberi tugas khusus menurut Mudjito, (2012) “Anak dengan
tambahan untuk memimpin suatu sekolah”. karaktristik khusus yang berbeda dengan anak
Kepala sekolah juga disebut pemimpin pada umumnya tampa selalu menunjukkan pada
pendidikan di sekolahnya, walaupun kedua ketidakmampuan mental, emosional, atau
istilah tersebut identik, namun mempuyai fisik”.
perbedaan antara satu dengan lainnya”. Kinerja merupakan terjemahan yang
Kompetensi yang harus dimiliki kepala dianggap paling sesuai dari istilah performance.
sekolah menurut Peraturan Menteri Pendidikan Kata kinerja sering diartikan dengan unjuk
Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang standar kerja, pencapaian kerja, atau penampilan kerja,
kepala sekolah/madrasah, yaitu (1) Kinerja yang baik dapat dipengaruhi oleh
Kepribadian, (2) Manajerial, (3) kemampuan dan motivasi. Menurut Supardi,
Kewirausahaan, (4) Supervisi dan (5) Sosial. (2013) “Kinerja merupakan suatu kegiatan
Menurut Suhardiman, (2012) Kompetensi yang dilakukan untuk melaksanakan,
kepala sekolah yaitu “Kompetensi kepribadian, menyelesaikan tugas dan tanggung jawab sesuai
kompetensi manajerial, kompetensi dengan harapan, dan tujuan yang ditetapkan”.
kewirausahaan, kompetensi supervisi, dan Peningkatan kinerja merupakan peningkatan
kompetensi sosial. profesi pendidik menurut Usman, (2012)
Tugas pokok kepala sekolah menurut “Sebuah profesi itu merupakan jabatan yang
Priansa dan Somad, (2014) “Terdiri dari sesuai dengan pengertian sebagai berikut: (1)
pencipta komunitas pembelajar, leader, Melayani masyarakat, merupakan karier yang
manajer, dan supervisor. Kepala sekolah akan dilaksanakan sepanjang hayat (tidak
sebagai pencipta komunitas pembelajaran berganti-ganti pekerjaan), (2) memerlukan
merupakan manifestasi dari kompetensi bidang ilmu dan keterampilan tertentu diluar
keperibadian kepala sekolah, yang pada jangkauan khalayak ramai (tidak setiap orang
dasarnya merupakan seseorang yang memiliki dapat melakukannya), (3) memerlukan
semangat belajar dan mau membelajarkan pelatihan khusus dengan waktu yang panjang,
seluruh anggota sekolah dalam rangka (4) mempunyai komitmen dengan jabatan dan
meningkatkan kinerja sekolah. klien, dengan penekanan terhadap layanan yang

-129 Volume 5, No. 2, Mei 2017


Jurnal Magister Administrasi Pendidikan
PascasarjanaUniversitas Syiah Kuala

akan diberikan, (5) mempuyai organisasi yang kebijakan kepala sekolah merupakan motor
diatur oleh anggota profesi sendiri. penggerak bagi segenap daya sekolah yang
Berdasarkan masalah tersebut di atas, tersedia, terutama guru-guru di sekolah. Kepala
maka penelitian ini merumuskan permasalahan sekolah yang profesional adalah kepala sekolah
yaitu Bagaimanakah Kepemimpinan Kepala yang mampu menguasai secara baik
Sekolah dalam Meningkatkan Kinerja Guru pekerjaannya dan melebihi personal lain yang
pada Sekolah Dasar Luar Biasa Negeri Banda ada di sekolah. Kepala sekolah harus
Aceh. memahami bidang tugas yang ditekuni secara
menyeluruh dan mendalam.
METODE PENELITIAN Dari hasil penelitian dapat disimpulkan
Penelitian ini berupaya mengumpulkan data dan bahwa banyak program kebijakan kepala
informasi yang berkaitan dengan kepemimpinan sekolah dapat meningkatkan kinerja guru baik
kepala sekolah dengan menggunakan secara langsung maupun tidak langsung
pendekatan kualitatif, peneliti memusatkan diri misalnya terkait dengan pengembangan
pada persoalan-persoalan aktual melalui profesional guru yang berhubungan dengan
pengumpulan data. Sugiyono (2010) penilaian kinerja guru, penilaian angka kredit,
mengemukakan bahwa: “penelitian kualitatif maka kepala sekolah memberikan kesempatan
memiliki wawasan yang luas dan mendalam kepada guru-guru untuk mengembangan
tentang bidang pendidikan yang akan diteliti kapasitasnya. Program kepala sekolah dalam
dan mampu menciptakan rapport kepada setiap meningkatkan kompetensi profesional guru
orang yang ada pada situasi sosial yang akan sebagai tolok ukur keberhasilan guru
diteliti”. menyiapkan administrasi pembelajaran berupa
Penelitian kualitatif (qualitative program tahunan, program semester, silabus,
researct) adalah “suatu penelitian yang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan
ditujukan untuk mendiskripsikan dan instrument penilaian. Kepala sekolah juga
menganalisis fenomena, pristiwa, aktivitas mengupayakan perwujudan visi,misi dan tujuan
sosial, sikap, kepercayaan, persefsi, pemikiran sekolah melalui program pengembangan
orang secara individual maupun kelompok, kualitas guru, kegiatan whorkshop, pelatihan,
semua diskripsi mengarah pada penyimpulan” seminar, dan diskusi mata pelajaran guna
(Sukmadinata, 2010). membahas permasalahan dan solusi untuk
Penelitian ini dilaksanakan pada SDLB semua pelajaran.
Negeri Kota Banda Aceh sejak tanggal, 04 Dengan kepedulian kepala sekolah
Februari s/d 04 Mai 2016. Subjek penelitian terhadap pengembangan guru dan staf perlu
adalah kepala sekolah, dewan guru SDLB dilakukan pada setiap sekolah untuk
Negeri Banda Aceh. Pengumpulan data memastikan bahwa mereka tetap
dilakukan dengan interview (wawancara), mempertahankan kualitas profesionalitasnya
observasi (pengamatan), dan studi sesuai dengan kebutuhan sekolah. Program
dokumenntasi” pengembangan tersebut memberikan penekanan
pada pembentukan keterampilan profesional
HASIL DAN PEMBAHASAN mereka guna memperbaiki layanan sekolah.
Kebijakan Kepala Sekolah dalam Cara yang dapat ditempuh adalah mengikut
Merumuskan Program Peningkatan Kinerja sertakan guru dan staf dalam kegiatan-kegiatan
Guru Pada Sekolah Dasar Luar Biasa Negeri penataran, seminar, workshop, pemagangan dan
Banda Aceh pendampingan yang dapat diselenggarakan oleh
Kebijakan kepala sekolah di sebuah lembaga pemerintah dan non pemerintah. Selain
sekolah adalah sangat penting. Karena semua itu, program pengembangan guru dan staf
Volume 5, No. 3, Agustus 2017 - 130
Jurnal Magister Administrasi Pendidikan
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

berbasis sekolah dapat pula dilaksanakan tugas-tugas guru. Kepala sekolah merumuskan
melalui program-program yang direncanakan peranan-peranan guru dan memberikan
sendiri oleh sekolah dan atau melalui jaringan instruksi kepada guru sehingga kepala sekolah
antar sekolah. melakukan pengawasan yang ketat agar tujuan
program tercapai.
Gaya-gaya kepemimpinan Kepala Sekolah Gaya kepemimpinan adalah suatu cara
dalam Meningkatkan kinerja Guru pada yang dilakukan kepala sekolah dalam
Sekolah Dasar Luar Biasa Negeri Banda meningkatkan kinerja guru, maka tidak ada satu
Aceh. gaya pun yang ideal melainkan harus
Salah satu faktor yang sangat disesuaikan dengan tingkat kemauan dan
menentukkan keberhasilan suatu organisasi kemampuan guru-gurunya, sebab menjadi
adalah gaya kepemimpinan, sebab setiap kendala apabila terjadi kemampuan guru tinggi
manusia antara satu dengan yang lain berbeda tetapi kemauannya rendah oleh karena itu untuk
baik pengalaman, pendidikan, kondisi, meningkatkan kinerja guru perlu adanya
lingkungan, pribadi, dan lain sebagainya. Hasil kemampuan dan kemauan.
penelitian menunjukkan bahwa, gaya-gaya
yang diterapkan dalam meningkatkan kinerja Hambatan-hambatan yang dihadapi kepala
guru antara lain gaya konsulatif (selling) dalam sekolah dalam meningkatkan kinerja pada
hal ini peran kepala sekolah dalam memotivasi, Sekolah Dasar Luar BiasaNegeri Banda
mengarahkan, dan membimbing guru harus Aceh
dikedepankan. Dalam menerapkan gaya ini Berdasarkan hasil wawancara dapat
kepemimpinan kepala sekolah berkaitan dengan dipahami bahwasanya ada beberapa hambatan
kepribadiannya, yaitu kepala sekolah bersifat dalam peningkatan kinerja guru di Sekolah
tegas, jujur dan terbuka, kecuali pada hal-hal Dasar Luar Biasa Kota Banda Aceh,
yang bersifat prinsifil, percaya diri dalam diantaranya:
membina guru-guru, berani mengambil resiko, 1. kurang maksimal waktu kepala
bertanggung jawab. Sesuai hasil wawancara sekolah dalam membina guru-guru;
dengan responden berkaitan gaya 2. kurangnya motivasi guru dalam
kepemimpinan kepala sekolah dalam menciptakan proses pembelajaran
peningkatan kinerja guru, maka kepala sekolah yang menyenangkan;
melakukan pengarahan melalui komunikasi dua 3. kekurangan tenaga guru yang
arah dan penjelasan-penjelasan yang terarah professional;
tentang tugas-tugas yang perlu dilakukan. 4. masih ada guru yang belum SI; dan
Kepala sekolah secara terus-menerus 5. tidak semua guru yang mengikuti
memberikan supporting agar guru terbiasa pelatihan mengaplikasikan ke dalam
mengerjakan tugas secara benar. kegiatan PBM .
Gaya partisipatif mengupayakan kepala Pelatihan yang diberikan tidak mengkafer
sekolah dan guru turut andil dalam mengambil semua jenis ketunaan yang ada pada SDLB.
keputusan, kepala sekolah sangat menghargai Setiap pekerjaan yang berhubungan dengan
usaha dan mengkomsumsikan beberapa hal banyak orang pasti memilki kendala dan
yang berkaitan dengan guru, terutama motivasi hambatan. Setiap sekolah pasti berbeda kendala
dan kreativitas guru serta mempromosikan guru yang dihadapi karena berbeda lingkungannya
menjadi kepala sekolah. Sedangkan gaya dan kendala itupun bervariasi ada yang besar
kepemimpinan instruktif (telling) yaitu kepala dan ada yang kecil, ada yang bersifat individual
sekolah banyak berperan dalam mengarahkan dan ada yang bersifat umum sehingga apabila

-131 Volume 5, No. 2, Mei 2017


Jurnal Magister Administrasi Pendidikan
PascasarjanaUniversitas Syiah Kuala

permasalahannya kecil kepala sekolah langsung peningkatan kinerja guru, masih kurangnya
mengambil tindakan sedangkan apabila guru berpendidikan khusus luar biasa,
permasalahannya besar kepala sekolah langsung masih kurangnya sarana dan prasarana
dibantu oleh guru-guru senior, komite juga pendukung pembelajaran.
memberikan wewenang kepada atasannya.
Adapun hambatan yang dihadapi kepala UCAPAN TERIMA KASIH
sekolah dalam meningkatkan kinerja guru Terima kasih kepada Bapak Drs Syaridin,
secara umum adalah lemahnya kemampuan M. Pd selaku kepala dinas pendidikan Pemuda
guru dalam mengimplementasikan kurikulum, dan Olah Raga, Kota Banda Aceh, Bapak Drs
kurang menguasai metode yang sesuai dengan Muhammad Kabid PLBLS, Bapak Drs.
materi yang diajarkan, guru kurang menguasai Muhammad selaku Kepala SDLB Negeri Banda
karakteristik anak berkebutuhan khusus, Aceh, dan seluruh pihak terkait lainnya yang
memandang anak dari kecacatannya, tidak turut memberi data dan informasi dalam
memandang anak sebagai individu yang penulisan ini.
berbeda kebutuhan dalam memperoleh materi
yang disampaikan. DAFTAR PUSTAKA
Astati, dkk. 2013. Pendidikan Anak
KESIMPULAN Berkebutuhan Khusus. UPI, Bandung.
1. Kepala SDLB Negeri Banda Aceh Harun, C. Z. 2009. Manajemen Sumber Daya
menyusun program kebijakan Pendidikan. Pena Persada, Yokjakarta
peningkatkan kinerja guru, dilaksanakan Karwati, E. dan Priansa, D. J. 2013. Kinerja
dalam rapat kerja di sekolah pada awal dan Profesionalisme Kepala Sekolah:
tahun ajaran dengan melibatkan guru. Membangun Sekolah yang Bermutu.
Program kebijakan yang ditetapkan seperti Alfabeta, Bandung.
tata tertib sekolah, kegiatan KKG dan Kaswan. 2013. Membangun Tim yang Efektif
memberikan kesempatan pelatihan baik dan Berkinerja Tinggi Melalui
tingkat daerah maupun nasional. Kepemimpinan. CV Alfabeta, Bandung.
2. Gaya kepemimpinan kepala sekolah dalam Makawimbang, J. H. 2012. Kepemimpinan
meningkatkan kinerja guru pada Sekalah Pendidikan yang Bermutu. Alfabeta,
Dasar Luar Biasa Negeri Banda Aceh, Bandung.
menerapkan Gaya kepemimpinan yang Mulyasa, H. E. 2012. Manajemen dan
berimbang antara penekanan pada perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah. Bumi
otokratis, dan prilaku demokratis. Gaya Aksa, Jakarta.
kepemimpinan situasional dilaksanakan Priansa, D. J. dan Somad, R. 2014.
dengan menyesuaikan pada situasi dan Manajemen Supervisi dan
kondisi sekolah. Situasi dan kondisi Kepemimpinan Kepala Sekolah.
tersebut antara lain meliputi tingkat Alfabeta, Bandung.
kematangan guru dan staf. Sagala, S. 2013. Administrasi Pendidikan
3. Hambatan yang dialami kepala SDLB Kontemporer. Alfabeta, Bandung.
Negeri Banda Aceh antara lain: Program Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kombinasi
pelatihan yang diselenggarakan baik (Mixed Methods). Alfabeta, Bandung.
pemerintah maupun non pemerintah belum Suhardiman, B. 2012. Studi Pengembangan
mampu mengakomodir semua jenis Kepala Sekolah: Konsep dan Aplikasi.
ketunaan yang ada, belum ada program Rineka Cipta, Jakarta.
pelatihan yang berkesinambungan, hasil Supardi. 2013. Kinerja Guru. PT Raja
pelatihan belum berdampak kepada Grafindo Persada, Jakarta.
Volume 5, No. 3, Agustus 2017 - 132
Jurnal Magister Administrasi Pendidikan
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

Usman, N. 2012. Manajemen Peningkatan


Mutu Kinerja Guru: Konsep, Teori dan
Model. Citapustaka Media Perintis,
Bandung.

-133 Volume 5, No. 2, Mei 2017

You might also like