You are on page 1of 14

JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN ISSN: 2354-6441

Vol.2, No.2, hal 171 – 184, Edisi April 2014 http://jurnal.fkip.uns.ac.id

PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA SASTRA


INDONESIA DI SMP NEGERI 2 BAWEN KABUPATEN SEMARANG

Ida Rusmiyati1
Joko Nurkamto2
Samsi Haryanto3
1
Mahasiswa Magister Teknologi Pendidikan Pascasarjana FKIP UNS
2
Dosen Pembimbing I Magister Teknologi Pendidikan Pascasarjana FKIP UNS
3
Dosen Pembimbing II Magister Teknologi Pendidikan Pascasarjana FKIP UNS

e-mail: bahasamania@yahoo.com

ABSTRAK
The purpose of this research are: (1) to know about usage of multimedia in
Indonesian Language and Literature Learning; (2) to know about the positive
impact of multimedia usage toward the quality and progress of learning
Indonesian Language and Literature; (3) to understand the supporting and
resisting factors of the usage of multimedia in Indonesian Language and
Literature Learning.This is a qualitative research. The data analysis uses
interactive analysis model. The results of the research show that: (1) the
usage of multimedia in Indonesian Language and Literature learning was
conducted with a complete planning. The teacher prepared the curriculum
such as Syllabus, Lesson Plan (RPP), assessment instrument, material, Media,
LCD, and also laptop. The Multimedia was used by the teacher as a medium
to give motivation at the beginning of the activity in front of the class. (2)
The multimedia has positive impact toward the learning quality. The quality
improvement can be seen from the increase of motivation, enthusiasm, and
also the students’ understanding. (3) The supporting factor of the multimedia
usage in Indonesian language and literature learning comes from the
complete facilities and infrastructures, the good competence of the teacher in
using and managing the class, good understanding of the students, and the
availability of learning sources. Whereas the resisting factors found are the
lack of funds, the absence of radiator machine and the reduced time in
consequence of the teacher’s necessity to leave the class for official and
private interests.

Keywords: learning, multimedia, language literature, Indonesian

PENDAHULUAN mampu berperan pada persaingan global.


SMPN 2 Bawen merupakan lembaga Usaha ke arah tersebut sudah banyak
pendidikan yang sangat menjunjung dilakukan oleh pihak sekolah, seperti
tinggi keberhasilan pembelajaran, dengan pemenuhan sarana prasarana, media
harapan peserta didik yang dihasilkan pembelajaran, guru profesional serta

171
JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN ISSN: 2354-6441
Vol.2, No.2, hal 171 – 184, Edisi April 2014 http://jurnal.fkip.uns.ac.id

komponen lain yang mampu abstrak menjadi lebih riil. Untuk materi
meningkatkan kualitas pendidikan bahasa Indonesia tentang Puisi, guru
seperti dalam pembelajaran Bahasa menayangkan video pembacaan puisi.
Indonesia. Peserta didik menjadi lebih mengertii
Banyak pihak yang masih bagaimana menunjukkan ekspresi dan
mengkhawatirkan kualitas pembelajaran juga menjaga intonasi suara. Aktivitas
bahasa Indonesia. Jika dibandingkan belajarpun mulai meningkat yang terlihat
dengan negara-negara maju, siswa di dari banyaknya peserta didik yang
Amerika, Belanda, dan Prancis diwajibkan bertanya, mengemukakan pendapat,
membaca 30 buku sastra. Demikian pula bahkan menjawab pertanyaan dari guru
di negara-negara Asia, seperti di Jepang dan sesama temannya.
para siswa diwajibkan membaca 15 buku Pemahaman yang baik akan
sastra, di Brunai diwajibkan membaca 7 materi yang diberikan guru menjadikan
buku sastra, dan di Singapura diwajibkan siswa SMPN 2 Bawen memiliki prestasi
membaca 6 buku sastra. Oleh karena yang baik. Prestasi tersebut dapat dilihat
punya keinginan untuk meningkatkan dari hasil belajar siswa yang mencapai
kemampuan membaca bagi para siswa di nilai KKM yang ditentukan. Rata-rata
negara kita, maka dalam Standar Isi siswa mencapai nilai di atas 75.
ditetapkan target jumlah bacaan sastra Dampak positif dari penggunaan
dan nonsastra yang harus dibaca. Siswa multimedia tidak lepas dari fasilitas yang
lulusan SD/MI harus sudah membaca 9 disediakan oleh pihak SMPN 2 Bawen.
buku; lulusan SMP/MTs harus telah Fasilitas seperti laboratorium bahasa,
membaca 15 buku; dan lulusan SMA/MA laboratorium komputer, LCD, koneksi
harus telah membaca 15 buku sastra atau internet, kumpulan media pembelajaran
nonsastra. Jadi jika seluruh tingkatan interaktif menjadi daya dukung dalam
digabung, maka siswa lulusan SMA akan pelaksanaan pemeblajaran berbasis
telah membaca 39 buku sastra dan multimedia di SMPN 2 Bawen. Namun
nonsastra. Namun, dalam kenyataan di demikian kualitas SDM baik dari aspek
sekolah-sekolah hal ini masih diabaikan guru dan peserta didik masih perlu
para guru. ditingkatkan.
Multimedia memberikan dampak Menurut Corson (2008: 9)
positif bagi pemahaman materi masing- “Language is integral to exploring and
masing peserta didik. Peserta didik tidak sustaining personal development, cultural
lagi berpikir abstrak, dengan adanya identity and intercultural understanding.”
multimedia yang digunakan guru di kelas Pentingnya pembelajaran bahasa adalah
maupun di laboratorium. Materi yang agar peserta didik paham akan konsep

172
JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN ISSN: 2354-6441
Vol.2, No.2, hal 171 – 184, Edisi April 2014 http://jurnal.fkip.uns.ac.id

bahasa yang nantinya akan digunakan 4) Support Māori students to achieve


dalam bentuk menulis, berbicara, success as Māori
mendengar, dan menyimak. Hal ini sesuai 5) Enable alignment between text and
dengan penjelasan Mars (2000) yang student needs
menyatakan bahwa “The language 6) Build student capacities to meet the
classroom is essential for the learner to literacy demands of the curriculum
understand the ‘nuts and bolts’ of 7) Support reading and writing links.
language – the architectural plans.” “Kegiatan pembelajaran adalah
Menurut Mayer (2012: 32) ,“A satu usaha yang bersifat sadar tujuan,
multimedia instructional message is a yang dengan sistematik terarah pada
communication containing words and perubahan tingkah laku .” (Sanjaya, 2007:
pictures intended to foster learning.” 221). “Persiapan dikenal dengan
(Pesan multimedia pembelajaran adalah perencanaan, perencanaan yakni suatu
sebuah komunikasi yang mengandung cara yang memuaskan untuk membuat
kata-kata dan gambar yang mendorong kegiatan dapat berjalan dengan baik,
atau mendukung jalannya pembelajaran). disertai dengan berbagai langkah yang
Adapun media yang dapat digunakan antisipatif guna memperkecil
untuk menyampaiakn pesan diantaranya kesenjangan yang terjadi sehingga
adalah buku atau penggunaan computer. kegiatan tersebut mencapai tujuan yang
Menurut Smaldino, Lowther, dan telah ditetapkan.” (Uno, 2008: 2). Hal
Russell (2008: 6) kategori dasar dari yang perlu dipersiapkan dalam
media meliputi “test, audio, visual, video, pembelajaran berbasis multimedia dalam
manipulatives, dan people”. Media yang pembelajaran bahasa adalah persiapan
menampilkan bermacam-macam kategori terhadap situasi umum, persiapan
tersebut dikatakan sebagai multimedia. terhadap anak didik, persiapan RPP,
“Keistimewaan komputer sebagai persiapan dalam pemilihan metode
media, yaitu hubungan interaktif, umpan mengajar, persiapan terhadap bahan
balik dan peneguhan, sertasimulasi dan yang akan disajikan, persiapan terhadap
uji coba Munir (2005: 10). Adapun prinsip tujuan yang ingin dicapai, persiapan
dalam mendesain multimedia yang terhadap media pembantu (media
dijelaskan oleh Korero (2012) adalah pembelajaran), persiapan dalam teknik-
sebagai berikut. teknik evaluasi mengajar, dan persiapan
1) Support strategic instruction proses pengajaran.
2) Provide rich texts and tasks Constantinescu (2007: 4)
3) Cater for the diversity of students in menyebutkan empat prinsip mengajar
New Zealand schools dalam pembelajaran bahasa berbasis

173
JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN ISSN: 2354-6441
Vol.2, No.2, hal 171 – 184, Edisi April 2014 http://jurnal.fkip.uns.ac.id

komputer untuk pengembangan penelitian “PENGGUNAAN MULTIMEDIA


keterampilan berbahasa yaitu sebagai DALAM PEMBELAJARAN BAHASA
berikut. SASTRA INDONESIA DI SMP NEGERI 2
“Pertama guru harus memperhatikan BAWEN KABUPATEN SEMARANG”. Tujuan
ketersediaan alat-alat mengajar. Kedua yang akan dicapai dalam penelitian ini
guru harus mengetahui jenis-jenis materi adalah (1) Untuk mengetahui penggunaan
online dalam pembelajaran bahasa multimedia dalam pembelajaran bahasa
Indonesia karena tidak semua materi sastra Indonesia di SMPN 2 Bawen. (2)
tersebut dapat digunakan di dalam kelas. Untuk mengetahui penggunaan
Keempat guru harus menggunakan multimedia berdampak positif terhadap
metode yang sesuai dan memanfaatkan kualitas dan hasil belajar bahasa sastra
multimedia dengan baik.” Indonesia di SMPN 2 Bawen. (3) Untuk
mengetahui faktor pendukung dan
Ada tiga langkah pokok yang penghambat penggunaan multimedia
dilakukan dalam evaluasi keseluruhan dalam pembelajaran bahasa sastra
program pengajaran, terkait dengan Indonesia di SMPN 2 Bawen.
pembelajaran Bahasa Indonesia yang
masuk dalam kurikulum KTSP, yaitu METODE PENELITIAN
sebagai berikut: (1) Evaluasi awal, melalui Bentuk penelitian yang digunakan adalah
evaluasi awal guru akan dapat melihat kualitatif. Sumber data dalam penelitian
hasil yang betul-betul dicapai melalui ini adalah: (a) Informan kunci (key
program yang dilaksanakannya, setelah informan), Informan kunci adalah guru.
membandingkannya dengan hasil Sedangkan informan yang dipilih dengan
evaluasi akhir (Syaodih dan Ibrahim, cara snowball meliputi kepala sekolah
2003:88). (2) Pelaksanaan evaluasi, dari peserta didik, dan juga staf karyawan di
kegiatan evaluasi ini, guru dapat lingkungan SMPN 2 Bawen. (b) Tempat
mengetahui bagian-bagian mana dari dan peristiwa, dimana peneliti
materi yang belum begitu dipahami oleh memperoleh data antara lain meliputi
siswa, dan bagian mana dari kegiatan proses pelaksanaan pembelajaran
belajar mengajar yang tampaknya kurang berbasis multimedia baik di dalam kelas
efektif atau sulit dilaksanakan dengan maupun di luar kelas.Tempat yang akan
baik.” (Suwardi, 2007:98). (3) Evaluasi menjadi sumber data adalah di dalam
akhir. kelas, laboratorium bahasa,dan juga
Berdasarkan uraian di atas maka laboratorium komputer SMPN 2 Bawen.
penelitian ini akan membahas (c) Artefak, Artefak dalam penelitian ini
penggunaan multimedia dengan judul merupakan jenis benda yang digunakan

174
JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN ISSN: 2354-6441
Vol.2, No.2, hal 171 – 184, Edisi April 2014 http://jurnal.fkip.uns.ac.id

dalam penelitian. benda yang akan dengan model analisis interaktif


digunakan dalam penelitian ini meliputi (interactive model of analysis).”
perangkat pembelajaran Bahasa dan
Sastra Indonesia, profil Sekolah, daftar HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
inventaris sarana dan prasrana sekolah Penggunaan Multimedia Dalam
dan sarana prasarana sekolah, informan, Pembelajaran Bahasa Sastra Indonesia
dan lain-lain. di SMPN 2 Bawen
Data dikumpulkan dengan Sebelum melaksanakan kegiatan
menggunakan tiga teknik pengumpulan pembelajaran Bahasa Sastra Indonesia
data yaitu: observasi, wawancara guru SMPN 2 Bawen menyiapkan hal yang
mendalam dan dokumentasi. Penelitian dibutuhkan dalam pelaksanaan
ini menggunakan uji derajat kepercayaan pembelajaran. Aspek yang dipersiapkan
(credibility) melalui teknik triangulasi. tersebut meliputi analisis kurikulum,
Triangulasi adalah teknik pemeriksaan analisis kebutuhan pembelajaran, metode
keabsahan data dengan memanfaatkan yang akan digunakan, evaluasi dan
sesuatu yang lain. Triangulasi yang strategi yang cocok, serta menyiapkan
digunakan dalam penelitian ini adalah media yang akan digunakan. Untuk
triangulasi dengan sumber, yaitu analisis kurikulum hal yang disiapkan
membandingkan dan mengecek balik adalah silabus, RPP, dan juga materi yang
derajat kepercayaan suatu informasi yang akan digunakan dalam kegiatan
diperoleh melalui waktu dan alat yang pembelajaran.
berbeda dalam penelitian kualitatif. Perencanaan kurikulum dalam
Selain menggunakan triangulasi sumber, pembelajaran bahasa sangat penting,
penelitian ini juga menggunakan agar siswa memliki komunikasi yang
triangulasi metode. sesuai dengan standar dan mampu
Menurut Sugiyono (2006: 308) melakukan hubungan interaksi dengan
”Analisis data adalah data tertata dalam masyarakat. Pentingnya kurikulum dalam
situs untuk dideskripsikan.” Di dalam pembelajaran bahasa ini dijelaskan oleh
melakukan analisis data peneliti mengacu Kabeil (2005)dalam penelitiannya tentang
kepada tahapan yang dijelaskan Miles kurikulum menyatakan bahwa penelitian
dan Huberman (2007: 16), yang terdiri ini menunjuk tentang kebutuhan
dari tiga tahapan yaitu: “Reduksi data tambahan yang berhubungan dengan
(data reduction), penyajian data (data penerapan suatu kurikulum
display) dan penarikan kesimpulan atau standardtentang Sistem Informasi
verifikasi (conclusion Manajemen (SIM) di negara berkembang
drawing/verivication), biasa dikenal yang menggunakan dua bahasa di mana

175
JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN ISSN: 2354-6441
Vol.2, No.2, hal 171 – 184, Edisi April 2014 http://jurnal.fkip.uns.ac.id

para siswa dan para pekerja berbicara hanya di sekolah saja namun di mana
dengan menggunakan dua bahasa. tempat.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah Guru melakukan kegiatan awal
dalam disekolah dibutuhkan adanya dengan kegiatan yang mampu
kurikulum yang mengajarkan mengembangkan pola pikir peserta didik
penggunaan bahasa. dan juga mampu memotivasi peserta
Tanpa perencanaan yang optimal didik untuk mengikuti kegiatan
yang mencakup aspek-aspek di atas pembelajaran Bahasa Sastra Indonesia
penggunaan multimedia dalam Berbasis Multimedia. Untuk memotivasi
pembelajaran bahasa Indonesia kurang belajar peserta didik guru untuk
berjalan dengan optimal. Pentingnya menyajikan materi dengan menggunakan
perencanaan dalam kegiatan multimedia. Guru menggunakan Video
pembelajaran dijelaskan oleh Ojala disajikan dalam LCD.
(2004) yang menyatakan dibutuhkan Memasuki kegiatan inti guru mulai
adanya perencanaan dalam pelaksanaan mengimplementasikan metode yang
kurikulum disekolah atau dalam sudah disiapkan sebelumnya. Banyak
melakukan kegiatan pembelajaran. metode yang digunakan guru seperti
Perlengkapan multimedia yang diskusi, pemberian tugas, problem
digunakan dalam pembelajaran bahasa solving, taya jawab dan lain sebagainya.
Indonesia oleh guru SMPN 2 Bawen sudah Namun pada umumnya guru lebih
mengikuti perkembangan teknologi yang banyak menggunakan metode diskusi
menggunakan bantuan komputer. dengan pembentukan kelompok dimana
Penggunaan alat-alat tersebut pembentukan kelompok dilakukan
mempermudah siswa dalam belajar berdasarkan rangking yang dibuat oleh
terutama ketika menggunakan media guru.
online. Manfaat yang dirasakan siswa Pemilihan metode diskusi yang
SMPN 2 Bawen dengan adanya dilakukan oleh guru SMPN 2 Bawen
penggunaan media online adalah dikarenakan mampu meningkatkan
dapatbelajar dimana tempat. Hal ini interaksi kegiatan pembelajaran.
sesuai dengan penelitian yang dilakukan Pembelajaran akan efektif jika terjadi
oleh JoyceKeller (2007) hasil penelitian interaksi baik antar peserta didik mapun
menunjukkan bahwa strategi antara peserta didik dengan guru.
pembelajaran dengan mengelola materi Keefektifan pembelajaran yang dilihat
pembelajaran yang dikemas secara online dari ineteraksi yang tercipta ini
menjadikan siswa dapat belajar tidak dibenarkan oleh Mertins (2010) dalam
penelitiannya yang berjudul hasil

176
JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN ISSN: 2354-6441
Vol.2, No.2, hal 171 – 184, Edisi April 2014 http://jurnal.fkip.uns.ac.id

penelitian menunjukkan bahwa centered teaching meets new media:


pembelajaran lebih efektif jika concept and case study. media yang
melakukan interaksi salah satunya digunakan untuk memberi informasi
melalui kegatan kelompok. memberikan lebih banyak makna dengan
Multimedia disajikan dalam cara transparan, terbuka, serta
bentuk tutorial yang membantuhkan menghormati dan empati interaksi dalam
bantuan komputer atau laptop, LCD, kelompok. Hasil penelitian menunjukkan
Mouse, dan juga CPU. Dapat dikatakan bahwa penggunaan komputer membantu
bahwa multimedia yang digunakan guru guru dalam mengelola kegiatan
SMPN 2 Bawen dapat menggantikan guru pembelajaran.
ketika guru berhalangan hadir, sehingga Kegiatan akhir dilakukan guru
dapat digunakan sebagai media bahasa dan sastra Indonesia dengan
pembelajaran mandiri. Pengelolaan melakukan kegiatan refleksi. Kegiatan
peserta didik sangat ditekankan oleh refeleksi yang dilakukan oleh guru
guru Bahasa Indonesia SMPN 2 Bawen. bahasa sastra Indonesia SMPN 2 Bawen
Guru mengelola peserta didik dalam Tanya jawab, merangkum, dan juga
pembelajaran agar aktif tidak hanya mengambil kesimpulan dari apa yang
diminta untuk diskusi saja, namun ada sudah dilakukan dalam kegiatan
kegiatan lain yang diminta oleh guru pembelajaran terutama untuk materi
dalam pelaksanan pembelajaran bahasa yang dipelajari. selain melakukan
sastra Indonesia berbasis multimedia. kegiatan refleksi, guru melakukan
Peserta diminta untuk menggunakan kegiatan akhir dengan memerikan tugas
slide presentasi yang disiapkan guru. kepada peserta didik seperti PR atau
Guru juga memberikan tugas kepada tugas lainnya.
peserta didik yang berkaitan dengan Penggunaan Multimedia Berdampak
media online seperti internet. Positif Terhadap Kualitas dan Hasil
Dapat dikatakan bahwa Belajar Bahasa Sastra Indonesia di SMPN
penggunaan multimedia yang dikemas 2 Bawen
dengan metode inovatif seperti yang Dampak positif yang dirasakan guru
dilakukan oleh guru SMPN 2 Bawen bahasa sastra Indonesia adalah
menciptakan suasana yang terbuka , kemudahan dalam menyampaikan
transparan, dan juga interaktif. Hal ini materi. Guru tidak sekedar
sesuai dengan penelitian yang dilakukan menyampaikan materi namun juga
oleh Renate Motschnig-Pitrik and kemampuan kreativitasnya mengalami
Andreas Holzinger (2005) dalam peningakatan. Guru Bahasa Sastra
penelitiannya yang berjudul student- Indonesia SMPN 2 Bawen berusaha

177
JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN ISSN: 2354-6441
Vol.2, No.2, hal 171 – 184, Edisi April 2014 http://jurnal.fkip.uns.ac.id

membuat multimedia yang baik sehingga sehingga setiap tugas yang diberikan oleh
mempermudah dalam menyampaikan guru selalu dikerjakan oleh peserta didik.
materi. Kreataivitas guru dapat Ketertarikan peserta didik menjadikan
meningkat ketika guru akan membuat peserta didik kosentrasi dalam menerima
desain multimedia. materi dan perhatiannya diberikan
Selain meningkatkan kemampuan khusus untuk pembelajaran. Hal ini
kreativitas guru, penggunaan multimedia menyebabkan suasana pembelajaran
dalam pembelajaran bahasa sastra menjadi kondusif dan peserta didik
Indonesia memudahkan guru dalam sudah tidak ramai lagi di dalam kelas.
menyajikan materi. Hal ini sesuai dengan Dapat dikatakan bahwa
penelitian yang dilakukan oleh Renate penggunaan multimedia dapat
Motschnig-Pitrik and Andreas Holzinger memecahkan masalah belajar siswa
(2005) dalam penelitiannya yang berjudul seperti peningkatan kosentrasi,
student-centered teaching meets new peningaktan minat dan juga
media: concept and case study. Dalam mencipatakan lingkungan belajar yang
penelitian ini membahas guru dapat kondusif. Peran multimedia sebagai
mengoptimalkan waktu belajar dengan pemecah masalah belajar peserta didik
menggunakan multimedia. Guru tidak dijelaskan oleh Sidhu & S. Ramesh (2005)
perlu menuliskan materi di papan white dalam penelitiannya yang berjudul
board dan langsung menampilkan di Multimedia Learning Packages:Design
depan kelas. Hal ini akan lebih Issues and Implementation
menghemat waktu dan waktu belajar Problems.Dalam penelitian ini, membahas
lebih optimal. Mater-materi yang susah cara untuk memcahkan masalah belahar
dapat disederhanakan dengan siswa dengan pembelajaran multimedia
menggunakan multimedia misalnya saja dimana media dibuat dengan berbagai
untuk mengetahui kalimat utama dari program seperi Authorware atau
sebuha paragraph bisa digunakna media macromedia flash.
yang menyajikan dari ciri-ciri dari Materi yang sederhana dan mudah
paragraph induktf, deduktif, atau dipahamai menjadikan daya serap
interaktif. peserta didik juga baik. Peserta didik
Ketertarikan peserta didik dalam lebih mudah memahami materi yang
mengikuti kegiatan pembelajaran adalah ringkas dan sederhana namun tetap
ketika peserta didik diminta untuk sesuai dengan kurikulum yang berlaku.
memperhatikan video. Hal yang belum Dapat dikatakan bahwa penggunaan
dilakukan sebelumnya ini memberikan multimedia dalam pembelajaran waktu
suasana pembelajaran yang baru memhami materi lebih sedikit jika

178
JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN ISSN: 2354-6441
Vol.2, No.2, hal 171 – 184, Edisi April 2014 http://jurnal.fkip.uns.ac.id

dibandingkan dengan membaca buku. mengenai aplikasi prinsip belajar


Peningkatan pemahaman peserta didik mengajar bahasa belajar menggunakan
seperti yang dialami di SMPN 2 Bawen cyber media. Dalam penelitian ini bahwa
sesuai dengan hasil penelitian yang pembelajaran dengan menggunakan
dilakukan oleh Juanda (2011) yang cyber media terbukti meningkatkan
menyatakan bahwa multimedia interaktif prestasi belajar dan efektivitas
program flash yang dikemas dalam pernyampaian pelajaran. Keunggulan
bentuk CD mampu meningkatkan lainnya adalah siswa mampu memahami
pemahaman siswa. sesuai karakteristik mereka sendiri
Pembelajaran multimedia yang Pengelolaan pembelajaran yang
dilaksanakan oleh guru bahasa sastra dilakukan guru SMPN 2 Bawen dengan
Indonesia di SMPN 2 Bawen tidak hanya menggunakan perpaduan antara
memberikan dampak positif pada multimedia dengan metode interaktif
peningkatan kemampuan kognitif peserta menjadikan kegiatan pembelajaran
didik, namun kemampuan teknologi interaktif yang ditunjukkan dengan
peserta didik juga meningkat. Tugas- aktivitas guru dan juga peserta didik.
tugas yang diberikan guru yang meminta Interaksi pembelajaran merupakan salah
peserta didik untuk menggunakan satu faktoir yang mampu meningkatkan
teknologi untuk menyelesaikannya. minat beljar peserta didik SMPN 2 Bawen.
Penyediaan laboratorium Hal ini sesuai dengan peneltiian yang
komputer mendukung pembelajaran dilakukan oleh Bill Ussher (2003),
multimedia pada mata pelajaran bahasa penelitian ini membahas mengenai
Indonesia. Penggunaan media online atau pengaruh interaksi pembelajaran dengan
cyber ini mampu meningkatkan minat belajar siswa. Hasil dari penelitian
efektivitas pembelajaran dimana guru ini menyatakan bahwa kepuasan pelajar
tidak menjelaskan atau menunggu tugas tergantung pada beberapa faktor yang
yang disusun oleh peserta didikk. Tugas meliputi interaksi dengan guru dan
dapat dikirim melalui email sehingga umpan balik. Persepsi siswa tentang
pembelajaran terlihat menyenangkan. interaksi yang baik dan bagaimana hal ini
Prinsip guru menggunakan layanan dapat berdampak pada minat belajar.
online ini sangat memberikan manfaat Hasil penelitian menunjukkan bahwa
yang sangat besar. Hal ini sesuai dengan minat belajar siswa dapat dipengaruhi
penelitian yang dilakukan oleh Chen dan oleh beberapa faktor seperti interaksi
Wang dalam (2008), Testing Principles of dengan guru misalnya penerapan model
Language Learning in a Cyber Face-to- pembelajaran.
Face Environment, mendiskusikan

179
JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN ISSN: 2354-6441
Vol.2, No.2, hal 171 – 184, Edisi April 2014 http://jurnal.fkip.uns.ac.id

Aktivitas yang ditunjukkan Tuysuz, Burak Feyzioglu (2006) dalam


peserta didik misalnya saja penelitiannya yang berjudul Effects of
mendengarkan, mengamati, menemukan computer based learning on students’
informasi, dan juga menyimpulkan attitudes and Achievements towards
materi. Disamping akitvitas tersebut analytical chemistry. Hasil penelitian
peserta didik juga aktif dalam melakukan membuktikan bahwa pembelajaran
kegiatan diskusi dan presentasi. berbasis komputer dapat meningkatkan
Keaktifan guru terlihat dari aktivitasnya prestasi siswa.
yang serius namun jenius. Peningkatan Faktor Pendukung Dan Penghambat
motivasi, aktiviatas, pemahaman serta Penggunaan Multimedia dalam
adanya ketertarikan dalam mengikuti Pembelajaran Bahasa Sastra Indonesia
kegiatan pembelajaran bahasa sastra di SMPN 2 Bawen
Indonesia menjadikan hasil belajar Keberhasilan kegiatan pembelajaran
peserta didik SMPN 2 Bawen meningkat multimedia dalam mata pelajaran bahasa
pula. Dapat dikatakan bahwa multimedia sastra Indonesia dalam meningkatkan
dapat meningkatkan hasil belajar peserta kalitas dan juga hasil belajar peserta
didik. Hal ini sesuai dengan hasil didik tidak lepas dari faktor pendukung
penelitian yang dilakukan oleh Laily pembelajaran. Lengkapnya fasilitas yang
(2011) yang menyatakan bahwa siswa disediakan oleh pihak sekolah menjadi
mengalami kemajuan dalam mengikuti faktor pendukung dalam pembelajaran
penilaian dengan menggunakan multimedia di SMPN 2 Bawen. Guru tidak
multimedia. perlu lagi meminjam LCD atau menyewa
Peningkatan tersebut dapat dilihat dari tempat lain. Sekolah telah
dari peningkatan rata-rata secara klasikal menyediakan beberapa fasilitas seperti
untuk setiap kelas. Hasil belajar secara LCD, laptop, multimedia intearktif, TV,
klasikal atau individual mengalami CD player. Pihak sekolah akan menambah
peningkatan. Rata-rata kelas mampu fasilitas teknologi sebab memberikan
mencapai nilai KKM yang ditentukan banyak manfaat. Penambahan fasilitas ini
yaitu 75. Hasil rata-rata kelas juga juga dijelaskan oleh S. Manjit Sidhu & S.
mengalami peningkatan dari nilai rata- Ramesh (2005) dalam penelitiannya yang
rata 7 untuk siswa kelas VII menjadi 8.2. berjudul Multimedia Learning
Penggunaan multimedia yang Packages:Design Issues and
mampu meningkatkan prestasi belajar Implementation Problems, penggunaan
siswa SMPN 2 Bawen ini sesuai dengan berbagai software multimedia yang
penelitian yang dilakukan oleh memberikan banyak manfaatmendorong
Husamettin Akcay, Aslı Durmaz, Cengiz guru untuk memperbanyak computer

180
JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN ISSN: 2354-6441
Vol.2, No.2, hal 171 – 184, Edisi April 2014 http://jurnal.fkip.uns.ac.id

yang terdapat di sekolah agar siswa menguasai materi pelajaran lebih cepat,
dapat belajar maksimal. menjadi lebih baik dalam penyelesaian
Kemampuan dalam mengelola masalah, lebih baik dalam mengendalikan
kelas ditingkat oleh pihak sekolah. diri dan juga dapat lebih mengontrol
Pengelolaan kelas tersebut terlihat dari kegiatan belajarnya.
penggunaan media pembelaran, Meskipun ada beberapa peserta
pengkondisian peserta didik, dan juga didik yang kurang paham, guru
penggunaan metode pembelajaran. melakukan pendekatan invidual sehingga
Kemampuan mengelola kelas tersebut peserta didik tersebut dapat mengikuti
menjadikan suasana pembelajaran pembelajaran bersama teman-temannya
menjadi interaktif. Kompetensi yang yang lain. Kegiatan Tanya jawab juga
dimiliki oleh guru menjadi penting untuk dilakukan dengan optimal, peserta didik
meningkatkan kualitas dan juga prestasi berusaha menjawab pertanyaan dengan
belajar peserta didik. Hal ini sesuai kata-kata sendiri dan tidak takut untuk
dengan penelitian yang dilakukan oleh bertanya ketika mengalami kesulitan
Algozinne (2007) Hasil dari penelitian ini untuk materi tertentu.
menyatakan, memastikan seorang guru Sumber referensi atau sumber
berkwalitas di dalam tiap-tiap kelas belajar juga merupakan faktor
adalah suatu bagian tengah agenda yang pendukung dalam kegiatan pembelajaran
terakhir untuk memperkuat pendidikan bahasa sastra Indonesia berbasis
publik dan memaksimalkan prestasi multimedia. sumber bahan ajar sudah
siswa tersedia di lingkungan SMPN 2 Bawen.
Daya serap peserta didik juga Perpustakaan menjadi sumber bahan ajar
sangat baik, peserta didik SMPN 2 Bawen cetak, sedangkan laboratorium komputer
mudah diatur dan tidak nakal. Hal ini sebagai sumber bahan ajar elektronik
sangat mendukung dalam menerima yang dapat dijadikan perpustakaan maya.
materi yang diberikan oleh guru. Setiap Sumber bahan ajar elektronik yang
tugas yang diberikan selalu dikerjakan. disediakan pihak sekolah misalnya saja
Guru mejelaskan materi satu kali dan film pembelajaran, media pembelajaran,
peserta didik dapat menerima dan paham dan juga video-video pembelajaran.
akan materi yang diberikan. Hal ini sesuai Meskipun banyak faktor
dengan penelitian yang dilakukan oleh pendukung yang dimiliki oleh pihak
Penelitian yang dilakukan oleh Irvin R. sekolah dalam pembelajaran bahasa
KATZ Dan Alexius Smith sastra Indonesia di SMPN 2 Bawen,
MACKLIN(2007)menjelaskan bahwa namun ada beberapa faktor yang
dengan adanya ICT para siswa dapat menghambat terlaksanakanya

181
JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN ISSN: 2354-6441
Vol.2, No.2, hal 171 – 184, Edisi April 2014 http://jurnal.fkip.uns.ac.id

pembelajaran berbasis multimedia. Penggunaan Multimedia Berdampak


Faktor dana yang belum dialokasikan Positif Terhadap Kualitas dan Hasil
sepenuhnya untuk penyediaan kebutuhan Belajar Bahasa Sastra Indonesia di SMPN
pembelajaran multimedia sebab pihak 2 Bawen
sekolah masih memiliki kebutuhan yang Penggunaan multimedia berdampak
lebih penting dan hal itu diprioritaskan. positif terhadap kualitas pembelajaran di
LCD yang harusnya ditambah belum SMPN 2 Bawen. Peningkatan kualitas
ditambah, sehingga guru harus tersebut terlihat dari peningkatan
bergantian untuk bisa menggunakannya. motivasi, antusias, dan juga pemahaman
Pemberian waktu untuk pembelajaran pserta didik. Hasil belajar peserta didik
multimedia pada mata pelajaran bahasa mengalami peningkatan dan mencapai
sastra Indonesia dirasa masih minim. nilai KKM baik secara individual maupun
Pihak SMPN 2 Bawen belum memiliki klasikal.
mesin radiator yang dpaat digunakan Faktor Pendukung Dan Penghambat
ketika listrik mati. Jadi ketika tidak ada Penggunaan Multimedia dalam
aliran listrik pembelajaran multimedia Pembelajaran Bahasa Sastra Indonesia
akan terhenti dan menunggu listrik di SMPN 2 Bawen
menyala. Faktor pendukung penggunaan
multimedia dalam pembelajaran bahasa
SIMPULAN sastra Indonesia di SMPN 2 Bawen datang
dari faktor lengkapnya sarana dan
Penggunaan Multimedia Dalam prasarana, kompetensi guru yang baik
Pembelajaran Bahasa Sastra Indonesia dalam menggunakan dan mengelola
di SMPN 2 Bawen kelas, daya serap peserta didik baik, serta
Penggunaan multimedia dalam tersedianya sumber belajar. Sedangkan
pembelajaran bahasa sastra Indonesia di faktor penghambatnya adalah minimnya
SMPN 2 Bawen dilakukan dengan penuh ketersediaan dana, belum dimilikinya
perencanaan. Kegiatan inti dilakukan mesin radiator sebagai pengganti aliran
dengan berbagai metode seperti diskusi, listrik jika aliran listrik padam, serta
problem solving, inquiri, tanya jawab, dan berkurangnya waktu sebab guru
juga brainstorm. Multimedia digunakan meninggalkan kelas untuk kepentingan
untuk menyajikan materi seperti melalui dinas dan pribadi.
video, film, slide presentasi, dan juga
multimedia interaktif. Guru melakukan
kegiatan refleksi di akhir kegiatan
pembelajaran.

182
JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN ISSN: 2354-6441
Vol.2, No.2, hal 171 – 184, Edisi April 2014 http://jurnal.fkip.uns.ac.id

DAFTAR PUSTAKA http://www.iiisci.org/


journal/CV$/sci/pdfs/P890541.pdf
Algozinne, Bob. 2007. “Beginning
Teachers' Perceptions of Their JoyceKeller.2007. “The Use Of Multimedia
Induction Program Experiences”. Learning Tools To Facilitate Online
Journal International. Learning Of Business Statistics”.
Journal of Developments in Business
Bill Usser. 2003. Interactions, Student
Simulation and Experiential Learning.
Enthusiasm And Perceived Learning In
Volume 34. Pg: 51-56
An Online Teacher Education Degree.

Chen, N.-S., & Wang, Y. 2008. "Testing


Juanda, Enjang. 2011. “Media Pembelajaran

Principles of Language Learning in a Berbasis Multimedia Interaktif Untuk


Cyber Face-to-Face Environment". Meningkatkan Pemahaman Dasar-
Educational Technology & Society, 11 Dasar Mikrokontroler”.Jurnal Ilmu
(3), 97-113. Pendidikan. Vol 17, No 6

Constantinescu GM. 2007. Anatomy of Kabeil, Magdy M. 2005. “Perceived


reproductive organs. Di dalam: Requirements of MIS Curriculum
Schatten H, Constantinescu GM, editor. Implementation in Bilingual
Comparative Reproductive Biology. Developing Countries”. Journal
Ames: Blackwell Publishing. hlm 13-59. International.

Corson. 2008. Learning in a Language Korero, Te Pou Taki. 2012. Learning


Other Than Mother Tongue in IB Media. New Zealand: Westpac Banking
Programmes. Peterson House, Corporation.
Malthouse Avenue, Cardiff Gate.
Laily, Mutmainah. 2011. “Penerapan
Husamettin Akcay, Aslı Durmaz, Cengiz
Pembelajaran Berbasis Multimedia
Tuysuz, Burak Feyzioglu. 2006.
Menggunakan Slide Show Presentation
“Effects of computer based learning on
Untuk Meningkatkan Penguasaan
students’ attitudes and Achievements
towards analytical chemistry”. The Kosakata Bahasa Inggris di Kelas IV MI
Turkish Online Journal of Educational Ar-Raudhoh Pasongsongan-Sumenep”.
Technology. Vol 5 NO1. Pg: 44-48 Penelitian. UIN Malang.

Irvin Katz. 2007.Information and


Communication Technology (ICT)
Literacy: Integration and Assessment
in Higher Education.

183
JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN ISSN: 2354-6441
Vol.2, No.2, hal 171 – 184, Edisi April 2014 http://jurnal.fkip.uns.ac.id

Mars, David. 2000. Using Languages To Proses Pendidikan. Jakarta : Kencana


Learn And Learning To Use Languages. Prenada Media Group.
England: CLIL.
Sidhu & S. Ramesh. 2005. Multimedia
Mayer, Richard E. 2012. Cognitive Theory Learning Packages:Design Issues and
of Multimedia Learning. California: Implementation Problems. Malaysian
University of California. Online Journal of Instructional
Technology (MOJIT). Vol. 3, No.1, pp
Mertins. 2010. “Experiential Learning
43-56
with Experiments”. International
Journal of Economics Education. Vol 2 Smaldino, Sharon E., Lowther , Deborah
No 2. Pg: 59-65. L., Russel, James D.. 2008.
Instructional Technology and Media for
Miles, Mattew B dan Amichael
Learning (Ninth Edition). NJ: Pearson
Huberman.2007. Analisis Data
Education Inc..
Kualitatif Buku Sumber tentang
Metode-Metode Baru.Terjemahan Sugiyono. 2006. Metode Penelitian
Tjetjep Rohendi Rohisi. Jakarta: Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Universitas Indonesia. Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Munir. 2005. Konsep dan Aplikasi
Program Pembelajaran Berbasis Suwardi. 2007. Manajemen
Komputer (Computer Based Pembelajaran. Salatiga: STAIN
Interaction). P3MP: UPI. SALATIGA PRESS

Ojala, Paula. 2004. “Aims of Education Syaodih, Nana dan Ibrahim, R. 2003.
and Curriculum Planning in Special Perencanaan Pengajaran.
Education Units and Schools in Lusaka, Jakarta: Rineka Cipta
Zambia”.Journal International.

Renate Motschnig-Pitrik and Andreas


Holzinger. 2005. “Society Student-
Centered Teaching Meets New Media:
Concept And Case Study”. Journal of
Educational Technology & Society. Vol
5 No 4. Pg: 160-172

Sanjaya, Wina. 2007. Strategi


Pembelajaran : Berorientasi Standar

184

You might also like