Professional Documents
Culture Documents
Jurnal Teknologi Pembelajaran PDF
Jurnal Teknologi Pembelajaran PDF
Ida Rusmiyati1
Joko Nurkamto2
Samsi Haryanto3
1
Mahasiswa Magister Teknologi Pendidikan Pascasarjana FKIP UNS
2
Dosen Pembimbing I Magister Teknologi Pendidikan Pascasarjana FKIP UNS
3
Dosen Pembimbing II Magister Teknologi Pendidikan Pascasarjana FKIP UNS
e-mail: bahasamania@yahoo.com
ABSTRAK
The purpose of this research are: (1) to know about usage of multimedia in
Indonesian Language and Literature Learning; (2) to know about the positive
impact of multimedia usage toward the quality and progress of learning
Indonesian Language and Literature; (3) to understand the supporting and
resisting factors of the usage of multimedia in Indonesian Language and
Literature Learning.This is a qualitative research. The data analysis uses
interactive analysis model. The results of the research show that: (1) the
usage of multimedia in Indonesian Language and Literature learning was
conducted with a complete planning. The teacher prepared the curriculum
such as Syllabus, Lesson Plan (RPP), assessment instrument, material, Media,
LCD, and also laptop. The Multimedia was used by the teacher as a medium
to give motivation at the beginning of the activity in front of the class. (2)
The multimedia has positive impact toward the learning quality. The quality
improvement can be seen from the increase of motivation, enthusiasm, and
also the students’ understanding. (3) The supporting factor of the multimedia
usage in Indonesian language and literature learning comes from the
complete facilities and infrastructures, the good competence of the teacher in
using and managing the class, good understanding of the students, and the
availability of learning sources. Whereas the resisting factors found are the
lack of funds, the absence of radiator machine and the reduced time in
consequence of the teacher’s necessity to leave the class for official and
private interests.
171
JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN ISSN: 2354-6441
Vol.2, No.2, hal 171 – 184, Edisi April 2014 http://jurnal.fkip.uns.ac.id
komponen lain yang mampu abstrak menjadi lebih riil. Untuk materi
meningkatkan kualitas pendidikan bahasa Indonesia tentang Puisi, guru
seperti dalam pembelajaran Bahasa menayangkan video pembacaan puisi.
Indonesia. Peserta didik menjadi lebih mengertii
Banyak pihak yang masih bagaimana menunjukkan ekspresi dan
mengkhawatirkan kualitas pembelajaran juga menjaga intonasi suara. Aktivitas
bahasa Indonesia. Jika dibandingkan belajarpun mulai meningkat yang terlihat
dengan negara-negara maju, siswa di dari banyaknya peserta didik yang
Amerika, Belanda, dan Prancis diwajibkan bertanya, mengemukakan pendapat,
membaca 30 buku sastra. Demikian pula bahkan menjawab pertanyaan dari guru
di negara-negara Asia, seperti di Jepang dan sesama temannya.
para siswa diwajibkan membaca 15 buku Pemahaman yang baik akan
sastra, di Brunai diwajibkan membaca 7 materi yang diberikan guru menjadikan
buku sastra, dan di Singapura diwajibkan siswa SMPN 2 Bawen memiliki prestasi
membaca 6 buku sastra. Oleh karena yang baik. Prestasi tersebut dapat dilihat
punya keinginan untuk meningkatkan dari hasil belajar siswa yang mencapai
kemampuan membaca bagi para siswa di nilai KKM yang ditentukan. Rata-rata
negara kita, maka dalam Standar Isi siswa mencapai nilai di atas 75.
ditetapkan target jumlah bacaan sastra Dampak positif dari penggunaan
dan nonsastra yang harus dibaca. Siswa multimedia tidak lepas dari fasilitas yang
lulusan SD/MI harus sudah membaca 9 disediakan oleh pihak SMPN 2 Bawen.
buku; lulusan SMP/MTs harus telah Fasilitas seperti laboratorium bahasa,
membaca 15 buku; dan lulusan SMA/MA laboratorium komputer, LCD, koneksi
harus telah membaca 15 buku sastra atau internet, kumpulan media pembelajaran
nonsastra. Jadi jika seluruh tingkatan interaktif menjadi daya dukung dalam
digabung, maka siswa lulusan SMA akan pelaksanaan pemeblajaran berbasis
telah membaca 39 buku sastra dan multimedia di SMPN 2 Bawen. Namun
nonsastra. Namun, dalam kenyataan di demikian kualitas SDM baik dari aspek
sekolah-sekolah hal ini masih diabaikan guru dan peserta didik masih perlu
para guru. ditingkatkan.
Multimedia memberikan dampak Menurut Corson (2008: 9)
positif bagi pemahaman materi masing- “Language is integral to exploring and
masing peserta didik. Peserta didik tidak sustaining personal development, cultural
lagi berpikir abstrak, dengan adanya identity and intercultural understanding.”
multimedia yang digunakan guru di kelas Pentingnya pembelajaran bahasa adalah
maupun di laboratorium. Materi yang agar peserta didik paham akan konsep
172
JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN ISSN: 2354-6441
Vol.2, No.2, hal 171 – 184, Edisi April 2014 http://jurnal.fkip.uns.ac.id
173
JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN ISSN: 2354-6441
Vol.2, No.2, hal 171 – 184, Edisi April 2014 http://jurnal.fkip.uns.ac.id
174
JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN ISSN: 2354-6441
Vol.2, No.2, hal 171 – 184, Edisi April 2014 http://jurnal.fkip.uns.ac.id
175
JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN ISSN: 2354-6441
Vol.2, No.2, hal 171 – 184, Edisi April 2014 http://jurnal.fkip.uns.ac.id
para siswa dan para pekerja berbicara hanya di sekolah saja namun di mana
dengan menggunakan dua bahasa. tempat.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah Guru melakukan kegiatan awal
dalam disekolah dibutuhkan adanya dengan kegiatan yang mampu
kurikulum yang mengajarkan mengembangkan pola pikir peserta didik
penggunaan bahasa. dan juga mampu memotivasi peserta
Tanpa perencanaan yang optimal didik untuk mengikuti kegiatan
yang mencakup aspek-aspek di atas pembelajaran Bahasa Sastra Indonesia
penggunaan multimedia dalam Berbasis Multimedia. Untuk memotivasi
pembelajaran bahasa Indonesia kurang belajar peserta didik guru untuk
berjalan dengan optimal. Pentingnya menyajikan materi dengan menggunakan
perencanaan dalam kegiatan multimedia. Guru menggunakan Video
pembelajaran dijelaskan oleh Ojala disajikan dalam LCD.
(2004) yang menyatakan dibutuhkan Memasuki kegiatan inti guru mulai
adanya perencanaan dalam pelaksanaan mengimplementasikan metode yang
kurikulum disekolah atau dalam sudah disiapkan sebelumnya. Banyak
melakukan kegiatan pembelajaran. metode yang digunakan guru seperti
Perlengkapan multimedia yang diskusi, pemberian tugas, problem
digunakan dalam pembelajaran bahasa solving, taya jawab dan lain sebagainya.
Indonesia oleh guru SMPN 2 Bawen sudah Namun pada umumnya guru lebih
mengikuti perkembangan teknologi yang banyak menggunakan metode diskusi
menggunakan bantuan komputer. dengan pembentukan kelompok dimana
Penggunaan alat-alat tersebut pembentukan kelompok dilakukan
mempermudah siswa dalam belajar berdasarkan rangking yang dibuat oleh
terutama ketika menggunakan media guru.
online. Manfaat yang dirasakan siswa Pemilihan metode diskusi yang
SMPN 2 Bawen dengan adanya dilakukan oleh guru SMPN 2 Bawen
penggunaan media online adalah dikarenakan mampu meningkatkan
dapatbelajar dimana tempat. Hal ini interaksi kegiatan pembelajaran.
sesuai dengan penelitian yang dilakukan Pembelajaran akan efektif jika terjadi
oleh JoyceKeller (2007) hasil penelitian interaksi baik antar peserta didik mapun
menunjukkan bahwa strategi antara peserta didik dengan guru.
pembelajaran dengan mengelola materi Keefektifan pembelajaran yang dilihat
pembelajaran yang dikemas secara online dari ineteraksi yang tercipta ini
menjadikan siswa dapat belajar tidak dibenarkan oleh Mertins (2010) dalam
penelitiannya yang berjudul hasil
176
JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN ISSN: 2354-6441
Vol.2, No.2, hal 171 – 184, Edisi April 2014 http://jurnal.fkip.uns.ac.id
177
JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN ISSN: 2354-6441
Vol.2, No.2, hal 171 – 184, Edisi April 2014 http://jurnal.fkip.uns.ac.id
membuat multimedia yang baik sehingga sehingga setiap tugas yang diberikan oleh
mempermudah dalam menyampaikan guru selalu dikerjakan oleh peserta didik.
materi. Kreataivitas guru dapat Ketertarikan peserta didik menjadikan
meningkat ketika guru akan membuat peserta didik kosentrasi dalam menerima
desain multimedia. materi dan perhatiannya diberikan
Selain meningkatkan kemampuan khusus untuk pembelajaran. Hal ini
kreativitas guru, penggunaan multimedia menyebabkan suasana pembelajaran
dalam pembelajaran bahasa sastra menjadi kondusif dan peserta didik
Indonesia memudahkan guru dalam sudah tidak ramai lagi di dalam kelas.
menyajikan materi. Hal ini sesuai dengan Dapat dikatakan bahwa
penelitian yang dilakukan oleh Renate penggunaan multimedia dapat
Motschnig-Pitrik and Andreas Holzinger memecahkan masalah belajar siswa
(2005) dalam penelitiannya yang berjudul seperti peningkatan kosentrasi,
student-centered teaching meets new peningaktan minat dan juga
media: concept and case study. Dalam mencipatakan lingkungan belajar yang
penelitian ini membahas guru dapat kondusif. Peran multimedia sebagai
mengoptimalkan waktu belajar dengan pemecah masalah belajar peserta didik
menggunakan multimedia. Guru tidak dijelaskan oleh Sidhu & S. Ramesh (2005)
perlu menuliskan materi di papan white dalam penelitiannya yang berjudul
board dan langsung menampilkan di Multimedia Learning Packages:Design
depan kelas. Hal ini akan lebih Issues and Implementation
menghemat waktu dan waktu belajar Problems.Dalam penelitian ini, membahas
lebih optimal. Mater-materi yang susah cara untuk memcahkan masalah belahar
dapat disederhanakan dengan siswa dengan pembelajaran multimedia
menggunakan multimedia misalnya saja dimana media dibuat dengan berbagai
untuk mengetahui kalimat utama dari program seperi Authorware atau
sebuha paragraph bisa digunakna media macromedia flash.
yang menyajikan dari ciri-ciri dari Materi yang sederhana dan mudah
paragraph induktf, deduktif, atau dipahamai menjadikan daya serap
interaktif. peserta didik juga baik. Peserta didik
Ketertarikan peserta didik dalam lebih mudah memahami materi yang
mengikuti kegiatan pembelajaran adalah ringkas dan sederhana namun tetap
ketika peserta didik diminta untuk sesuai dengan kurikulum yang berlaku.
memperhatikan video. Hal yang belum Dapat dikatakan bahwa penggunaan
dilakukan sebelumnya ini memberikan multimedia dalam pembelajaran waktu
suasana pembelajaran yang baru memhami materi lebih sedikit jika
178
JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN ISSN: 2354-6441
Vol.2, No.2, hal 171 – 184, Edisi April 2014 http://jurnal.fkip.uns.ac.id
179
JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN ISSN: 2354-6441
Vol.2, No.2, hal 171 – 184, Edisi April 2014 http://jurnal.fkip.uns.ac.id
180
JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN ISSN: 2354-6441
Vol.2, No.2, hal 171 – 184, Edisi April 2014 http://jurnal.fkip.uns.ac.id
yang terdapat di sekolah agar siswa menguasai materi pelajaran lebih cepat,
dapat belajar maksimal. menjadi lebih baik dalam penyelesaian
Kemampuan dalam mengelola masalah, lebih baik dalam mengendalikan
kelas ditingkat oleh pihak sekolah. diri dan juga dapat lebih mengontrol
Pengelolaan kelas tersebut terlihat dari kegiatan belajarnya.
penggunaan media pembelaran, Meskipun ada beberapa peserta
pengkondisian peserta didik, dan juga didik yang kurang paham, guru
penggunaan metode pembelajaran. melakukan pendekatan invidual sehingga
Kemampuan mengelola kelas tersebut peserta didik tersebut dapat mengikuti
menjadikan suasana pembelajaran pembelajaran bersama teman-temannya
menjadi interaktif. Kompetensi yang yang lain. Kegiatan Tanya jawab juga
dimiliki oleh guru menjadi penting untuk dilakukan dengan optimal, peserta didik
meningkatkan kualitas dan juga prestasi berusaha menjawab pertanyaan dengan
belajar peserta didik. Hal ini sesuai kata-kata sendiri dan tidak takut untuk
dengan penelitian yang dilakukan oleh bertanya ketika mengalami kesulitan
Algozinne (2007) Hasil dari penelitian ini untuk materi tertentu.
menyatakan, memastikan seorang guru Sumber referensi atau sumber
berkwalitas di dalam tiap-tiap kelas belajar juga merupakan faktor
adalah suatu bagian tengah agenda yang pendukung dalam kegiatan pembelajaran
terakhir untuk memperkuat pendidikan bahasa sastra Indonesia berbasis
publik dan memaksimalkan prestasi multimedia. sumber bahan ajar sudah
siswa tersedia di lingkungan SMPN 2 Bawen.
Daya serap peserta didik juga Perpustakaan menjadi sumber bahan ajar
sangat baik, peserta didik SMPN 2 Bawen cetak, sedangkan laboratorium komputer
mudah diatur dan tidak nakal. Hal ini sebagai sumber bahan ajar elektronik
sangat mendukung dalam menerima yang dapat dijadikan perpustakaan maya.
materi yang diberikan oleh guru. Setiap Sumber bahan ajar elektronik yang
tugas yang diberikan selalu dikerjakan. disediakan pihak sekolah misalnya saja
Guru mejelaskan materi satu kali dan film pembelajaran, media pembelajaran,
peserta didik dapat menerima dan paham dan juga video-video pembelajaran.
akan materi yang diberikan. Hal ini sesuai Meskipun banyak faktor
dengan penelitian yang dilakukan oleh pendukung yang dimiliki oleh pihak
Penelitian yang dilakukan oleh Irvin R. sekolah dalam pembelajaran bahasa
KATZ Dan Alexius Smith sastra Indonesia di SMPN 2 Bawen,
MACKLIN(2007)menjelaskan bahwa namun ada beberapa faktor yang
dengan adanya ICT para siswa dapat menghambat terlaksanakanya
181
JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN ISSN: 2354-6441
Vol.2, No.2, hal 171 – 184, Edisi April 2014 http://jurnal.fkip.uns.ac.id
182
JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN ISSN: 2354-6441
Vol.2, No.2, hal 171 – 184, Edisi April 2014 http://jurnal.fkip.uns.ac.id
183
JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN ISSN: 2354-6441
Vol.2, No.2, hal 171 – 184, Edisi April 2014 http://jurnal.fkip.uns.ac.id
Ojala, Paula. 2004. “Aims of Education Syaodih, Nana dan Ibrahim, R. 2003.
and Curriculum Planning in Special Perencanaan Pengajaran.
Education Units and Schools in Lusaka, Jakarta: Rineka Cipta
Zambia”.Journal International.
184