You are on page 1of 5

Jurnal Ners dan Kebidanan, Volume 1, No.

3, Nopember 2014
DOI: 10.26699/jnk.v1i3.ART.p191-195

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN KEPADA LANSIA


TERHADAP TINGKAT KUNJUNGAN POSYANDU LANSIA
(The Effectiveness Of Health Education Of Elderly
To The Level Of Visit In Posyandu Lansia)
Nevy Norma Renityas, Levi Tina Sari, Wahyu Wibisono
STIKes Patria Husada Blitar
e-mail: nevy_syai@yahoo.com

Abstract : Health education is the educational activities carried out by way of


conveying a message, put faith, so that people are not only aware of, know and
understand, but also willing and able to perform a suggestion related to health, for
the elderly, the risk of degrading is closely related with the aging process among
other circulatory disorders such as hypertension, vascular disorders, joint disorders
such as osteoporosis. Nowadays, the elderly enthusiasm in Posyandu Lansia has not
been going well. It was proven that there were 63 elderly in Tulungrejo did not join
Posyandu. Method: The research Design was pre-experimental using one group
pretest-posttest approach. The subjects of this study was 75 respondents using the
total sampling technique. The sample was the elderly of Bendogerit village. Result :
With a significance level of <0.0001 showed that there was an effect in before and
after treatment by providing health education for the elderly to visit Posyandu
Lansia. Discussion : The need for socialization is much needed in the elderly, it can
also be a motivation for them to visit Posyandu Lansia.

Keywords : elderly, health education, level of visit in posyandu lansia

Pendidikan kesehatan adalah kegiatan darah, gangguan pada persendian seperti


pendidikan yang dilakukan dengan cara osteoporosis (Nugroho, 2008).
menyampaikan pesan, menanamkan keyakinan, Depkes (2006) posyandu adalah wadah
sehingga masyarakat tidak saja sadar, tahu dan pemeliharaan kesehatan yang dilakukan dari,
mengerti, tetapi juga mau dan bisa melakukan oleh dan untuk masyarakat yang dibimbing
suatu anjuran yang ada hubungannya dengan petugas terkait. Akan tetapi saat ini keaktifan
kesehatan. Waktu penyampaian informasi harus Lansia dalam posyandu lansia belum berjalan
memperhatikan tingkat aktifitas masyarakat baik. Ini tebukti bahwa di lingkungan
untuk menjamin tingkat kehadiran masyarakat tulungrejo terdapat 63 lansia tidak ada yang
dalam penyuluhan. Metode yang dapat mengikuti posyandu lansia. Hal ini bisa
dipergunakan dalam memberikan penyuluhan disebabkan karena kurang tahunya masyarakat
kesehatan adalah metode penyuluhan individu, tentang posyandu lansia itu sendiri, adapun
penyuluhan kelompok dan penyuluhan secara penyakit utama pada lansia yang menyerang
massa. Tujuan dari penyuluhan yaitu ialah hipertensi, gagal jantung dan infark serta
tercapainya perubahan perilaku individu, gangguan ritme jantung, diabetes mellitus,
keluarga dan masyarakat; menurut WHO gangguan fungsi ginjal dan hati. Juga terdapat
(2011) untuk merubah perilaku perseorangan berbagai keadaan yang khas dan sering
atau masyarakat dalam bidang kesehatan. mengganggu lansia seperti gangguan fungsi
Pada lanjut usia dengan usia 60 tahun kognitif, keseimbangan badan, penglihatan dan
keatas merupakan suatu proses alami yang tidak pendengaran. Dari fenomena diatas dan banyak
dapat dihindari dimana umur manusia sebagai kematian pada lansia yang disebabkan karena
mahkluk hidup terbatas oleh suatu aturan alam. kejadian tersebut. Oleh sebab itu pemerintah
Resiko yang dapat muncul dalam masa Republik Indonesia menghimbau untuk segera
penurunan yang sangat erat hubungannya menghidupkan posyandu kembali sampai
dengan proses menua antara lain gangguan kedesa, karena posyandu merupakan garda
sirkulasi seperti hipertensi, kelainan pembuluh

192
193 Jurnal Ners dan Kebidanan, Volume 1, Nomor 3, Nopember 2014, hlm.192-196

terdepan dalam memonitor deteksi dini berbagai keadaan yang khas dan sering
penyakit pada lansia. mengganggu lansia seperti gangguan fungsi
Dalam pelaksanaan posyandu lansia kognitif, keseimbangan badan, penglihatan dan
tersebut, perlu diadakan suatu pendidikan pendengaran. Dari fenomena diatas dan banyak
kesehatan yang salah satu fungsinya yaitu untuk kematian pada lansia yang disebabkan karena
memotivasi lansia agar dapat datang ke kejadian tersebut. Oleh sebab itu pemerintah
posyandu lansia. Hal ini sangat diperlukan Republik Indonesia menghimbau untuk segera
karena untuk meningkatkan peran serta menghidupkan posyandu kembali sampai
masyarakat khususnya lansia. Dengan kedesa, karena posyandu merupakan garda
diadakanya posyandu lansia itu sendiri terdepan dalam memonitor deteksi dini
diharapkan dapat mendeteksi secara dini adanya penyakit pada lansia.
penyakit yang terjadi pada lansia. Dalam pelaksanaan posyandu lansia
Pendidikan kesehatan adalah kegiatan tersebut, perlu diadakan suatu pendidikan
pendidikan yang dilakukan dengan cara kesehatan yang salah satu fungsinya yaitu untuk
menyampaikan pesan, menanamkan keyakinan, memotivasi lansia agar dapat datang ke
sehingga masyarakat tidak saja sadar, tahu dan posyandu lansia. Hal ini sangat diperlukan
mengerti, tetapi juga mau dan bisa melakukan karena untuk meningkatkan peran serta
suatu anjuran yang ada hubungannya dengan masyarakat khususnya lansia. Dengan
kesehatan. Waktu penyampaian informasi harus diadakanya posyandu lansia itu sendiri
memperhatikan tingkat aktifitas masyarakat diharapkan dapat mendeteksi secara dini adanya
untuk menjamin tingkat kehadiran masyarakat penyakit yang terjadi pada lansia.
dalam penyuluhan. Metode yang dapat Rumusan masalahnya adalah apakah ada
dipergunakan dalam memberikan penyuluhan pengaruh pendidikan kesehatan kepada lansia
kesehatan adalah metode penyuluhan individu, terhadap tingkat kunjungan posyandu lansia.
penyuluhan kelompok dan penyuluhan secara Tujuan umumnya adalah mengetahui
massa. Tujuan dari penyuluhan yaitu pengaruh pendidikan kesehatan kepada lansia
tercapainya perubahan perilaku individu, terhadap tingkat kunjungan posyandu lansia.
keluarga dan masyarakat; menurut WHO Sedangkan tujuan khususnya adalah (1)
(2011) untuk merubah perilaku perseorangan Mengidentifikasi tingkat kunjungan posyandu
atau masyarakat dalam bidang kesehatan. lansia sebelum dilakukan pendidikan kesehatan,
Pada lanjut usia dengan usia 60 tahun (2) Mengidentifikasi tingkat kunjungan
keatas merupakan suatu proses alami yang tidak posyandu lansia setelah dilakukan pendidikan
dapat dihindari dimana umur manusia sebagai kesehatan, (3) Menganalisis pengaruh pengaruh
mahkluk hidup terbatas oleh suatu aturan alam. pendidikan kesehatan kepada lansia terhadap
Resiko yang dapat muncul dalam masa tingkat kunjungan posyandu lansia.
penurunan yang sangat erat hubungannya Target luaran yang ingin dicapai adalah
dengan proses menua antara lain gangguan diharapkan dapat masuk dalam jurnal nasional
sirkulasi seperti hipertensi, kelainan pembuluh dan menjadi artikel di instansi pendidikan
darah, gangguan pada persendian seperti kesehatan. Kontribusi dalam ilmu pengetahuan
osteoporosis (Nugroho, 2008). masyarakat khususnya lansia dapat mengetahui
Depkes (2006) posyandu adalah wadah dan memahami tentang manfaat posyandu
pemeliharaan kesehatan yang dilakukan dari, lansia itu sendiri, serta dengan kegiatan
oleh dan untuk masyarakat yang dibimbing posyandu lansia ini dapat mendeteksi secara
petugas terkait. Akan tetapi saat ini keaktifan dini komplikasi yang terjadi pada lansia.
Lansia dalam posyandu lansia belum berjalan
baik. Ini tebukti bahwa di lingkungan BAHAN DAN METODE
tulungrejo terdapat 63 lansia tidak ada yang Design penelitian yang digunakan
mengikuti posyandu lansia. Hal ini bisa adalah adalah pre-eksperimental. Dengan
disebabkan karena kurang tahunya masyarakat pendekatan one group pretest-posttest desaign.
tentang posyandu lansia itu sendiri, adapun Peneliti mengukur variable perilaku lansia
penyakit utama pada lansia yang menyerang tentang manfaat serta kegunaan posyandu lansia
ialah hipertensi, gagal jantung dan infark serta terhadap kunjungan lansia ke posyandu lansia.
gangguan ritme jantung, diabetes mellitus, Hal penting yang ditekankan dalam
gangguan fungsi ginjal dan hati. Juga terdapat metode ini yaitu memberikan pendidikan
Renityas, Sari, Wibisono, Pengaruh Pendidikan Kesehatan......194

dengan ceramah dan video yang membuat


menarik sehingga timbulah suatu ketertarikan Tabel 2 Hasil penelitian pre-test, post test
kemudian adanya niatan atau keinginan untuk Pengaruh pendidikan kesehatan kepada
berperilaku yang positif yaitu berkunjung ke lansia terhadap kunjungan Posyandu Lansia
posyandu lansia. Variabel bebas yaitu Pre test perlakuan Post test
pendidikan kesehatan, sedangkan variabel kunjungan 1 Kunjungan II
terikatnya kunjungan posyandu lansia. 30 orang 75 orang
Subyek penelitian ini berjumlah 75
responden yang dihasilkan dari tehnik Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa hasil pre
pengambilan sampling yaitu totally sampling, test sebelum diberikan pendidikan kesehatan
dimana peneliti mengambil seluruh lansia yang sejumlah 30, setelah dilakukan perlakuan
berada di lingkungan Bendogerit untuk (pendidikan kesehatan) kunjungan lansia
dijadikan responden. sejumlah 75 orang.
Penelitian ini menggunakan analisis
univariat dan bivariat. Untuk analisis univariat Tabel 3. Perbedaan sebelum dan sesudah
menggunakan distribusi frekuensi utnuk perlakuan pendidikan kesehatan
mengetahui kategori pendidikan, pekerjaan, Z Asymp. Mean Jumlah
jenis kelamin, jarak tempat tinggal dengan Sig. (2- kunjungan
tempat posyandu lansia, pengetahuan lansia tailed)
tentang manfaat posyandu lansia. Analisis Sebelum 30 resp
perlakuan
bivariat yaitu uji statistic Wilcoxon sign rank Sesudah
3,724 <0,0001 7,5
75 resp
test dengan bantuan SPSS untuk menganalisis perlakuan
perbedaan antara sebelum dan sesudah
dilakukan perlakuan pendidikan kesehatan dan Dengan tingkat signifikasi <0,0001 maka
skala data yang digunakan dalam bentuk terjadi perbedaan antara sebelum dan sesudah
ordinal. perlakuan dengan memberikan pensisikan
kesehatan terhadap kunjungan lansia ke
HASIL PENELITIAN posyandu lansia.
Karakteristik responden tertera pada tabel di
bawah. PEMBAHASAN
Tabel 1. Karakteristik responden Tingkat Kunjungan Lansia Sebelum
No Karakteristik subyek Distribusi Perlakuan
frekuensi Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa
1. Jenis kelamin sebelum dilakukan pendidikan kesehatan pada
- Laki-laki 63%
lansia didapat yang berkunjung ke posyandu
- perempuan 37.3%
2. Tingkat pendidikan lansia sejumlah 30 responden dari total
- SD 13% keseluruhan 75 responden. Ini disebabkan
- SMP 20.5% berbagai factor salah satunya yaitu jarak rumah
- SMA 53% dengan pos pelayanan terpadu sedang. Dimana
- Perguruan Tinggi 13% jarak tempuh mempengaruhi kunjungan, lansia
3. Pekerjaan disini juga sudah memiliki banyak keterbatasan,
- Ibu Rumah 46% khususnya keterbatasan fisik. Menurut Nugroho
Tangga 20% (2000), terjadi penurunan fisik pada lansia,
- PNS 20% Penglihatan dan pendengaran berkurang,
- Wiraswasta 10%
Mudah lelah, gerakan menjadi gambaran
- Swasta
4. Jarak tempat tinggal lamban dan kurang lincah, Kerampingan tubuh
- Dekat 33% menghilang disana-sini terjadi timbunan
- Sedang 44% lemak terutama dibagian perut dan panggul,
- Jauh 22.6% Otot yaitu jumlah sel otot berkurang mengalami
5. Pengetahuan tentang posyandu atrofi sementara jumlah jaringan ikat
lansia bertambah, volume otot secara keseluruhan
- Baik 70% menyusut, fungsinya menurun dan kekuatannya
- Cukup 20% berkurang, Jantung dan pembuluh darah yaitu
- Kurang 10% berbagai pembuluh darah penting khusus yang
195 Jurnal Ners dan Kebidanan, Volume 1, Nomor 3, Nopember 2014, hlm.192-196

di jantung dan otak mengalami kekakuan. menumbuhkan minat dan motivasi lansia untuk
Lapisan intim menjadi kasar akibat merokok, melakukan kunjungan posyandu
hipertensi, diabetes melitus, kadar kolestrol lansia.pendidikan kesehatan yang dilakukan
tinggi dan lain-lain yang memudahkan peneliti bersifat menarik, dan edukatif, dimana
timbulnya penggumpalan darah dan thrombosis, isi dari pendidikan kesehatan tersebut yaitu
Tulang pada proses menua kadar kapur memotivasi lansia untuk datang ke posyandu
(kalsium) menurun akibat tulang menjadi lansia, dan juga berisi manfaat yang banyak
keropos dan mudah patah. Hal inilah yang bisa untuk lansia itu sendiri dalam menjalankan
juga menyebabkan lansia tidak dapat datang ke kehidupan sehari-harinya. Selain itu juga dalam
posyandu. pendidikan tersebut juga berisi diagnosis dini
Dari hasil penelitian juga menunjukkan serta pengobatan segera, sehingga lansia tertarik
sebagian responden sekitar 10% memiliki dengan manfaat posyandu lansia itu sendiri.
pendidikan terakhir setara SD, Dan juga Pengaruh jarak tempat tinggal juga memilki
pengetahuan 10% (7 orang) memilki kategori peran yang sangat penting dalam kunjungan
kurang. Hal ini bisa juga menyebabkan ketidak lansia didapat 25 responden (33%) memilki
tahuan lansia tentang manfaat dan tujuan jarak yang dekat dengan tempat penelitian,
posyandu lansia. Menurut Azrul (1998) Tujuan sehingga hal ini memotivasi lansia untuk
posyandu lansia yaitu Memelihara kondisi melakukan kunjungan ke posyandu lansia, oleh
kesehatan dengan aktifitas fisik sesuai karena itu, aksesibilitas ke tempat pelayanan
kemampuan dan aktifitas mental yang kesehatan merupakan penghambat untuk
mendukung, Memelihara kemandirian secara memanfaatkan pelayanan kesehatan tertentu
maksimal, melaksanakan diagnosa dini secara seperti sarana transportasi, keadaan geografis
tepat dan memadai, melaksanakan pengobatan dan waktu tempuh untuk menuju tempat
secara tepat, Membina lansia dalam bidang pelayanan kesehatan. waktu tempuh yang di
kesehatan fisik spiritual. Untuk mencapai tujuan maksud di sini adalah waktu tempuh dari
tersebut diperlukan Kebutuhan psikososial tempat tinggal menuju tempat pelayanan
dalam kehidupannya untuk mencapai nilai-nilai kesehatan, waktu tempuh yang lama seringkali
hidup didalam masyarakat. Individu selalu menjadi kendala bagi masyarakat dalam upaya
memerlukan bantuan orang lain yang pencarian pengetahuan maupun pengobatan.
mempunyai kelebihan (lebih dewasa, lebih Tingkat pendidikan SMA sejumlah 40
pandai, lebih mampu, lebih tahu dan responden (53%) merupakan salah satu faktor
sebagainya). Dalam mencapai tujuan tersebut, dalam kunjungan lansia, hal ini deisebabkan
seorang individu, kelompok atau masyarakat dengan tingginya pendidikan daya tangkap dan
tidak terlepas dari kegiatan belajar yang didapat cara berfikir seseorang juga mempengaruhi
khususnya pada posyandu lansia(Notoatmodjo, daya ingat dan pengetahuan orang tersebut.
2003). Tingkat pengetahuan Lansia sesuai dengan hasil
penelitian baik 53 responden (70%), disini
Tingkat Kunjungan Lansia Sesudah membuktikan bahwa dengan pengetahuan yang
Perlakuan baik maka lansia termotivasi dan memilki
Setelah dilakukan pendidikan dalam perilaku yang baik pula dalam berkunjung ke
kunjungan lansia terlihat bahwa 75 responden posyandu lansia. Pengaruh pekerjaan lansia
datang semua dalam posyandu lansia. Hal ini juga mempengaruhi kedatangan lansia ke
disebabkan karena pendidikan kesehatan dapat tempat posyandu lansia didapat bahwa 35
dilakukan berdasarkan lima tingkat pencegahan responden (46%) Ibu rumah tangga, hal ini juga
(five levels of prevention) dari (Leavel dan bisa menyebabkan pengaruh kunjungan lansia,
Clark,dalam notoadmodjo, 2003) sebagai ke posyandu lansia.
berikut:Promosi Kesehatan (Health Promotion),
Perlindungan Khusus (Specifik Protection), Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap
Diagnosis Dini dan Pengobatan Segera (Early Tingkat Kunjungan Lansia
Diagnosis and Prompt Treatment), Pembatasan Dari hasil yang diperoleh ada pengaruh
Cacat (Disability Limitation), Rehabilitasi pendidikan kesehatan kepada lansia terhadap
(Rehabilitation). Dalam penelitian disini fokus kunjungan posyandu lansia. Hal ini disebabkan
utama pendidikan kesehatan adalah promosi oleh banyak factor diantaranya pendidikan,
kesehatan dimana promosi ini penting untuk pekerjaan, dan jarak tempat tinggal dengan pos
Renityas, Sari, Wibisono, Pengaruh Pendidikan Kesehatan......196

pelayanan terpadu, serta tingkat pendidikan


yang sudah dijelaskan dalam hasil penelitian Saran
yang diperoleh. Dengan pendidikan kesehatan Diharapkan dapat masuk dalam jurnal
dapat mempengaruhi kunjungan lansia karena nasional dan menjadi artikel di instansi
pendidikan kesehatan tersebut berisi promosi pendidikan kesehatan serta dapat digunakan
kesehatan yang sangat dibutuhkan lansia. sebagai bahan ajar pada institusi pendidikan
Ketidaknyamanan fisik dan psikologis yang dengan bentuk handout. Adapun kontribusi
dialami lansia menyebabkan suatu kebutuhan terhadap ilmu pengetahuan diharapkan dapat
promosi pendidikan kesehatan tentang lansia itu mengembangkan ilmu, mendukung informasi
sendiri. Dalam pendidikan kesehatan tersebut penelitian sebelumnya dan dapat dijadikan
juga berisi tujuan, manfaat dan perubahan- landasan teori bagi peneliti selanjutnya
perubahan yang terjadi pada lansia dimana
informasi tersebut belum banyak diketahui DAFTAR RUJUKAN
lansia. Kebutuhan sosialisasi juga sangat Azrul, A. 1998. Menjaga Mutu Pelayanan
diperlukan dalam lansia, hal ini juga bisa Kesehatan. Pustaka Sinar Harapan. Jakarta
merupakan motivasi mereka untuk datang ke Depkes RI.2006. Pedoman Umum Pengelolaan
posyandu lansia, sehingga pengaruh pendidikan Posyandu. Jakarta
kesehatan disini sangat berperan penting dalam Notoatmodjo, Soekidjo. 2003. Pendidikan Dan
kunjungan lansia. Perilaku Kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta.
Nugroho, W. 2008. Keperawatan Gerontik &
SIMPULAN DAN SARAN Geriatrik, Ed 3. Jakarta: EGC
Simpulan Nugroho, W.2000.Keperawatan Gerontik &
Dari hasil penelitian dan analisa data yang telah Geriatric. Edisi 3. EGC. Jakarta
dilakukan di dapatkan hasil sebagai WHO, 2011. Hypertension fact sheet.
berikut:Kunjungan lansia ke posyandu lansia Department of Sustainable Development
sebelum perlakuan sebanyak 30 orang, and Healthy Environments September
Kunjungan lansia ke posyandu lansia sesudah 2011.http://www.searo.who.int/linkfiles/no
perlakuan sebanyak 75 orang, terdapat n_communicable_diseases_hypertension-
perbedaan sebelum dan sesudah pendidikan fs.pdf
kesehatan terhadap jumlah kunjungan lansia ke
posyandu lansia.

You might also like