Professional Documents
Culture Documents
3, Nopember 2014
DOI: 10.26699/jnk.v1i3.ART.p191-195
192
193 Jurnal Ners dan Kebidanan, Volume 1, Nomor 3, Nopember 2014, hlm.192-196
terdepan dalam memonitor deteksi dini berbagai keadaan yang khas dan sering
penyakit pada lansia. mengganggu lansia seperti gangguan fungsi
Dalam pelaksanaan posyandu lansia kognitif, keseimbangan badan, penglihatan dan
tersebut, perlu diadakan suatu pendidikan pendengaran. Dari fenomena diatas dan banyak
kesehatan yang salah satu fungsinya yaitu untuk kematian pada lansia yang disebabkan karena
memotivasi lansia agar dapat datang ke kejadian tersebut. Oleh sebab itu pemerintah
posyandu lansia. Hal ini sangat diperlukan Republik Indonesia menghimbau untuk segera
karena untuk meningkatkan peran serta menghidupkan posyandu kembali sampai
masyarakat khususnya lansia. Dengan kedesa, karena posyandu merupakan garda
diadakanya posyandu lansia itu sendiri terdepan dalam memonitor deteksi dini
diharapkan dapat mendeteksi secara dini adanya penyakit pada lansia.
penyakit yang terjadi pada lansia. Dalam pelaksanaan posyandu lansia
Pendidikan kesehatan adalah kegiatan tersebut, perlu diadakan suatu pendidikan
pendidikan yang dilakukan dengan cara kesehatan yang salah satu fungsinya yaitu untuk
menyampaikan pesan, menanamkan keyakinan, memotivasi lansia agar dapat datang ke
sehingga masyarakat tidak saja sadar, tahu dan posyandu lansia. Hal ini sangat diperlukan
mengerti, tetapi juga mau dan bisa melakukan karena untuk meningkatkan peran serta
suatu anjuran yang ada hubungannya dengan masyarakat khususnya lansia. Dengan
kesehatan. Waktu penyampaian informasi harus diadakanya posyandu lansia itu sendiri
memperhatikan tingkat aktifitas masyarakat diharapkan dapat mendeteksi secara dini adanya
untuk menjamin tingkat kehadiran masyarakat penyakit yang terjadi pada lansia.
dalam penyuluhan. Metode yang dapat Rumusan masalahnya adalah apakah ada
dipergunakan dalam memberikan penyuluhan pengaruh pendidikan kesehatan kepada lansia
kesehatan adalah metode penyuluhan individu, terhadap tingkat kunjungan posyandu lansia.
penyuluhan kelompok dan penyuluhan secara Tujuan umumnya adalah mengetahui
massa. Tujuan dari penyuluhan yaitu pengaruh pendidikan kesehatan kepada lansia
tercapainya perubahan perilaku individu, terhadap tingkat kunjungan posyandu lansia.
keluarga dan masyarakat; menurut WHO Sedangkan tujuan khususnya adalah (1)
(2011) untuk merubah perilaku perseorangan Mengidentifikasi tingkat kunjungan posyandu
atau masyarakat dalam bidang kesehatan. lansia sebelum dilakukan pendidikan kesehatan,
Pada lanjut usia dengan usia 60 tahun (2) Mengidentifikasi tingkat kunjungan
keatas merupakan suatu proses alami yang tidak posyandu lansia setelah dilakukan pendidikan
dapat dihindari dimana umur manusia sebagai kesehatan, (3) Menganalisis pengaruh pengaruh
mahkluk hidup terbatas oleh suatu aturan alam. pendidikan kesehatan kepada lansia terhadap
Resiko yang dapat muncul dalam masa tingkat kunjungan posyandu lansia.
penurunan yang sangat erat hubungannya Target luaran yang ingin dicapai adalah
dengan proses menua antara lain gangguan diharapkan dapat masuk dalam jurnal nasional
sirkulasi seperti hipertensi, kelainan pembuluh dan menjadi artikel di instansi pendidikan
darah, gangguan pada persendian seperti kesehatan. Kontribusi dalam ilmu pengetahuan
osteoporosis (Nugroho, 2008). masyarakat khususnya lansia dapat mengetahui
Depkes (2006) posyandu adalah wadah dan memahami tentang manfaat posyandu
pemeliharaan kesehatan yang dilakukan dari, lansia itu sendiri, serta dengan kegiatan
oleh dan untuk masyarakat yang dibimbing posyandu lansia ini dapat mendeteksi secara
petugas terkait. Akan tetapi saat ini keaktifan dini komplikasi yang terjadi pada lansia.
Lansia dalam posyandu lansia belum berjalan
baik. Ini tebukti bahwa di lingkungan BAHAN DAN METODE
tulungrejo terdapat 63 lansia tidak ada yang Design penelitian yang digunakan
mengikuti posyandu lansia. Hal ini bisa adalah adalah pre-eksperimental. Dengan
disebabkan karena kurang tahunya masyarakat pendekatan one group pretest-posttest desaign.
tentang posyandu lansia itu sendiri, adapun Peneliti mengukur variable perilaku lansia
penyakit utama pada lansia yang menyerang tentang manfaat serta kegunaan posyandu lansia
ialah hipertensi, gagal jantung dan infark serta terhadap kunjungan lansia ke posyandu lansia.
gangguan ritme jantung, diabetes mellitus, Hal penting yang ditekankan dalam
gangguan fungsi ginjal dan hati. Juga terdapat metode ini yaitu memberikan pendidikan
Renityas, Sari, Wibisono, Pengaruh Pendidikan Kesehatan......194
di jantung dan otak mengalami kekakuan. menumbuhkan minat dan motivasi lansia untuk
Lapisan intim menjadi kasar akibat merokok, melakukan kunjungan posyandu
hipertensi, diabetes melitus, kadar kolestrol lansia.pendidikan kesehatan yang dilakukan
tinggi dan lain-lain yang memudahkan peneliti bersifat menarik, dan edukatif, dimana
timbulnya penggumpalan darah dan thrombosis, isi dari pendidikan kesehatan tersebut yaitu
Tulang pada proses menua kadar kapur memotivasi lansia untuk datang ke posyandu
(kalsium) menurun akibat tulang menjadi lansia, dan juga berisi manfaat yang banyak
keropos dan mudah patah. Hal inilah yang bisa untuk lansia itu sendiri dalam menjalankan
juga menyebabkan lansia tidak dapat datang ke kehidupan sehari-harinya. Selain itu juga dalam
posyandu. pendidikan tersebut juga berisi diagnosis dini
Dari hasil penelitian juga menunjukkan serta pengobatan segera, sehingga lansia tertarik
sebagian responden sekitar 10% memiliki dengan manfaat posyandu lansia itu sendiri.
pendidikan terakhir setara SD, Dan juga Pengaruh jarak tempat tinggal juga memilki
pengetahuan 10% (7 orang) memilki kategori peran yang sangat penting dalam kunjungan
kurang. Hal ini bisa juga menyebabkan ketidak lansia didapat 25 responden (33%) memilki
tahuan lansia tentang manfaat dan tujuan jarak yang dekat dengan tempat penelitian,
posyandu lansia. Menurut Azrul (1998) Tujuan sehingga hal ini memotivasi lansia untuk
posyandu lansia yaitu Memelihara kondisi melakukan kunjungan ke posyandu lansia, oleh
kesehatan dengan aktifitas fisik sesuai karena itu, aksesibilitas ke tempat pelayanan
kemampuan dan aktifitas mental yang kesehatan merupakan penghambat untuk
mendukung, Memelihara kemandirian secara memanfaatkan pelayanan kesehatan tertentu
maksimal, melaksanakan diagnosa dini secara seperti sarana transportasi, keadaan geografis
tepat dan memadai, melaksanakan pengobatan dan waktu tempuh untuk menuju tempat
secara tepat, Membina lansia dalam bidang pelayanan kesehatan. waktu tempuh yang di
kesehatan fisik spiritual. Untuk mencapai tujuan maksud di sini adalah waktu tempuh dari
tersebut diperlukan Kebutuhan psikososial tempat tinggal menuju tempat pelayanan
dalam kehidupannya untuk mencapai nilai-nilai kesehatan, waktu tempuh yang lama seringkali
hidup didalam masyarakat. Individu selalu menjadi kendala bagi masyarakat dalam upaya
memerlukan bantuan orang lain yang pencarian pengetahuan maupun pengobatan.
mempunyai kelebihan (lebih dewasa, lebih Tingkat pendidikan SMA sejumlah 40
pandai, lebih mampu, lebih tahu dan responden (53%) merupakan salah satu faktor
sebagainya). Dalam mencapai tujuan tersebut, dalam kunjungan lansia, hal ini deisebabkan
seorang individu, kelompok atau masyarakat dengan tingginya pendidikan daya tangkap dan
tidak terlepas dari kegiatan belajar yang didapat cara berfikir seseorang juga mempengaruhi
khususnya pada posyandu lansia(Notoatmodjo, daya ingat dan pengetahuan orang tersebut.
2003). Tingkat pengetahuan Lansia sesuai dengan hasil
penelitian baik 53 responden (70%), disini
Tingkat Kunjungan Lansia Sesudah membuktikan bahwa dengan pengetahuan yang
Perlakuan baik maka lansia termotivasi dan memilki
Setelah dilakukan pendidikan dalam perilaku yang baik pula dalam berkunjung ke
kunjungan lansia terlihat bahwa 75 responden posyandu lansia. Pengaruh pekerjaan lansia
datang semua dalam posyandu lansia. Hal ini juga mempengaruhi kedatangan lansia ke
disebabkan karena pendidikan kesehatan dapat tempat posyandu lansia didapat bahwa 35
dilakukan berdasarkan lima tingkat pencegahan responden (46%) Ibu rumah tangga, hal ini juga
(five levels of prevention) dari (Leavel dan bisa menyebabkan pengaruh kunjungan lansia,
Clark,dalam notoadmodjo, 2003) sebagai ke posyandu lansia.
berikut:Promosi Kesehatan (Health Promotion),
Perlindungan Khusus (Specifik Protection), Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap
Diagnosis Dini dan Pengobatan Segera (Early Tingkat Kunjungan Lansia
Diagnosis and Prompt Treatment), Pembatasan Dari hasil yang diperoleh ada pengaruh
Cacat (Disability Limitation), Rehabilitasi pendidikan kesehatan kepada lansia terhadap
(Rehabilitation). Dalam penelitian disini fokus kunjungan posyandu lansia. Hal ini disebabkan
utama pendidikan kesehatan adalah promosi oleh banyak factor diantaranya pendidikan,
kesehatan dimana promosi ini penting untuk pekerjaan, dan jarak tempat tinggal dengan pos
Renityas, Sari, Wibisono, Pengaruh Pendidikan Kesehatan......196