Professional Documents
Culture Documents
2089-7669
ABSTRACT
Nyeri pada proses persalinan akan nal penelitian mengenai intensitas nye-
melalui empat tahap, yaitu nyeri tahap ri persalinan yang dilakukan oleh Smith
I (pembukaan) akibat kontraksi rahim (2012) didapatkan hasil bahwa nyeri
dan peregangan mulut rahim, nyeri persalinan pada kala I berkurang sete-
tahap II (kelahiran) akibat peregangan lah pemberian terapi pengurangan nyeri,
dasar panggul dan pengguntingan namun tidak ada pengaruh terhadap nyeri
perineum jika diperlukan, nyeri tahap pada kala II dan kala III persalinan.
III akibat kelahiran plasenta, dan nyeri Tindakan farmakologi antara lain
tahap IV karena penjahitan perineum pemberian obat analgetik, suntikan
(Sumarah, 2009: 5). epidural, Intrathecal Labour Analge-
Respon fisiologi terhadap nyeri sia (ILA), dan Paracervical Block.
berupa peningkatan tekanan darah, Tindakan nonfarmakologi dapat beru-
denyut nadi, pernafasan, keringat, dan pa terapi alternatif yaitu akupuntur,
ketegangan otot. Saat terjadi nyeri, aromaterapi, hipnosis, dan terapi mu-
pelepasan hormon stress akan mening- sik (Field, 2008: 30). Dalam review
kat, hormon stress tersebut menyebab- jurnal Pain Man-agement for Women
kan terjadinya ketegangan otot polos in Labour (2012: 5), disebutkan terapi
dan vasokontriksi pembuluh darah alternatif lainnya dapat berupa bio-
sehingga terjadi penurunan kontraksi feedback, intracutaneous or subcuta-
uterus selama kala I persalinan, penu- neous sterile water injection, immer-
runan sirkulasi uteroplasenta, hipoksia sion in water, yoga, dan transcuta-
janin, serta pembukaan mulut rahim neous electrical nerve stimulation.
tidak adekuat sehingga waktu persa- Salah satu metode non-farmako-
linan dapat bertambah lama (Mander, logi yaitu aromaterapi. Menurut Koen-
2004: 89). Apabila nyeri persalinan ini soemardiyah (2009:1), aromaterapi
dapat diatasi dengan baik, maka adalah metode yang menggunakan
hormon stress dalam darah akan turun. minyak atsiri untuk meningkatkan
Namun tingkatan nyeri dalam pro- kesehatan fisik dan juga memengaruhi
ses persalinan yang dirasakan oleh setiap kesehatan emosi. Minyak atsiri meru-
ibu bersalin dapat berbeda-beda. Prawiro- pakan komponen utama dari aroma-
harjo (2006: 166) menyatakan bahwa terapi yang yang diambil dari tanaman
perasaan sakit saat persalinan bersifat aromatik. Beberapa minyak atsiri yang
subjektif, tidak hanya bergan-tung pada ada antara lain annised, basil, clary, bay,
intensitas his tetapi juga bergantung pada caraway, cedarwood, cypress, fennel,
keadaan mental ibu saat menghadapi lavender, marjoram, nutmeg, peppermint,
persalinan. Pengalaman terhadap nyeri rose,rosemary,dan jasmine.
dan jumlah paritas juga berpengaruh Aroma minyak atsiri yang tepat
terhadap persepsi nyeri. Pada umum- dan menenangkan dapat mengurangi
nya, primi-para memiliki sensor nyeri rasa sakit persalinan (Sujiyatini, 2011:
yang lebih peka daripada multipara. 24). Jenis minyak atsiri yang aman di-
Peranan petugas kesehatan adalah gunakan untuk kehamilan dan persa-
memberikan bantuan dan dukungan linan antara lain rose, jasmine, lemon,
pada ibu berupa manajemen pengu- lavender, dan pine (Balkam, 2001: 401).
rangan nyeri agar seluruh rangkaian Minyak atsiri rose atau mawar disebut
proses persalinan berlangsung aman sebagai queen of oils. Rose beraroma
dan nyaman baik bagi ibu maupun lezat, mempertahankan ke-seimbangan
bagi bayi yang dilahirkan. Sebuah jur- tubuh, merangsang pera-saan nyaman,
21
JURNAL KEBIDANAN Vol. 2 No. 4 April 2013 ISSN.2089-7669
22
JURNAL KEBIDANAN Vol. 2 No. 4 April 2013 ISSN.2089-7669
23
JURNAL KEBIDANAN Vol. 2 No. 4 April 2013 ISSN.2089-7669
24
JURNAL KEBIDANAN Vol. 2 No. 4 April 2013 ISSN.2089-7669
Dari uji beda didapatkan nilai nyeri dan kemampuan kontrol diri
signifikasi (p) adalah 0,000 sehingga pada ibu bersalin.
hipotesa diterima karena p< 0,05. Smith (2012) mengemukakan bahwa
Rata- rata penurunan nyeri sesudah intensitas nyeri persalinan pada kala I
pemberian dua puluh menit rose dapat berkurang setelah pemberian
effleurage sebesar 1,3. Berdasarkan terapi pengurangan nyeri. Penelitian
hasil uji tersebut maka perlakuan dua ini membuktikan bahwa terdapat pe-
puluh menit rose effleurage dapat nurunan intensitas nyeri pada ibu
menurunkan intensitas nyeri kala I bersalin kala I fase aktif persalinan
fase aktif pada persalinan normal normal primigravida sebelum dan
primigravida. sesudah perlakuan sepuluh menit dan
dua puluh menit rose effleurage.
Tabel 4.7 Rose effleurage membantu menu-
Perbedaan Efektivitas Lama Pemberi
runkan intensitas nyeri persalinan de-
an Rose Effleurage Terhadap Inten
sitas Nyeri Kala I Fase Aktif Pada ngan menggabungkan manfaat dari
Persalinan Normal Primigravida rose essential oil dan teknik pemijatan
Kelompok N Mea SD P Value effluerage.
n Penggunaan aromaterapi pada
Sebelum 20 10 8,5 0,85
menit rose proses persalinan dapat memperbaiki
effleurage
0,000 persepsi ibu terhadap nyeri, membantu
Sesudah 20 10 7,2 1,03
menit rose perubahan psikologi, suasana hati dan
effleurage tingkat kecemasan. Aromaterapi yang
diberikan kepada responden dapat
Hasil perhitungan uji statistik meningkatkan kesehatan fisik dan
mean dan standar deviasi lama pem- memengaruhi kesehatan emosi.
berian rose effleurage terhadap inten- Rose sebagai queen of oils me-
sitas nyeri kala I fase aktif pada miliki aroma yang lezat, memper-
persalinan normal primigravida yaitu tahankan keseimbangan tubuh, men-
dua puluh menit rose effleurage 7,2 ± ciptakan perasaan nyaman, meringan-
1,03 lebih kecil dari sepuluh menit kan alergi dan mengurangi nyeri.
rose effleurage 7,7 ± 0,95 maka Aroma rose yang dihirup dengan
perlakuan dua puluh menit rose pernafasan dalam akan meningkatkan
effleurage lebih efektif dibandingkan masuknya jumlah bahan aromatik ke
dengan sepuluh menit rose effleurage. dalam tubuh yang merangsang kerja
Pada pengamatan awal sebelum sel neurokimia otak. Molekul lain
dilakukan terapi seluruh responden yang diterima oleh silia dari reseptor
berada dalam kondisi nyeri berat yaitu hidung akan diubah menjadi pesan
nyeri dengan skala tujuh hingga elektrokimia yang ditransmisikan me-
sepuluh pada Numeric Rating Scale. lalui saluran olfaktory ke sistem
Keadaan tersebut disebabkan karena limbik, kemudian merangsang memori
responden merupakan ibu primigra- dan respon emosional. Selanjutnya,
vida yang belum mempunyai pengala- hipotalamus berperan memunculkan
man baik secara fisik maupun psiko- pesan ke otak dan anggota badan lain
logis terhadap proses persalinan. Hal berupa pelepasan senyawa elektro-
ini berpengaruh terhadap persepsi kimia yang menyebabkan relaks (Koe-
nsoemardiyah, 2009:22).
25
JURNAL KEBIDANAN Vol. 2 No. 4 April 2013 ISSN.2089-7669
26
JURNAL KEBIDANAN Vol. 2 No. 4 April 2013 ISSN.2089-7669
27
JURNAL KEBIDANAN Vol. 2 No. 4 April 2013 ISSN.2089-7669
28
JURNAL KEBIDANAN Vol. 2 No. 4 April 2013 ISSN.2089-7669
29
JURNAL KEBIDANAN Vol. 2 No. 4 April 2013 ISSN.2089-7669
30