You are on page 1of 8

JURNAL IPTEKS TERAPAN ISSN: 1979-9292

Research of Applied Science and Education V11.i 4 (323- 330) E-ISSN:2460-5611

EFEK AROMA EKSTRAK MELATI TERHADAP


PENGURANGAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF
PADA PARTURIENT
1
Nike Sari Oktavia, 2Faridah BD
1,2
Jurusan Kebidanan, Poltekkes Kemenkes Padang, Jl. Gajah Mada Komplek Kesehatan Padang

email : ikesay@gmail.com

Submission: 02-10-2016, Reviewed: 17-11-2016, Accepted: 28-01-2017


https://doi.org/10.22216/jit.2017.v11i4.458

ABSTRACT
Labor pain arising from physical and psychological reflex response of from the pain that
experienced by the patient. Jasmine essential oil is proven to nervous exhoustion, reduce pain,
emotional distress, reduce anxiety, energy, and euphoria that everything that is needed by a
mother while facing the birth process. Purpose of this study was to determine whether the
jasmine essnstial oil can be used to reduce the pain of the active phase on first stage of
parturient. This study used a quasi-experimental method, the sampel was 48 people inpartu who
are in the active phase of the first stage of labor. Study subjects were devided into 2 groups;
jasmine essential oil (n = 24) and control (n = 24). Pain assessed twice in each group with a
numerical rating scale (NRS), that when the woman is in the active phase before inhalation the
smell of jasmine essential oil and at the end of the first stage after inhalation the smell. Test
statistical analysis using Wilcoxon Signed Ranks test and Mann Whitney test. The result is; in
jasmine essential oil group the median 6 with a range 4-9 decreased to 4 (3-9), while controls
had increased pain intensity with a median value of 4.5 (2-10) to 9 (4 -10). There are difference
between pain assesment I and II in both groups p = 0.000 (p <0,05). Comparison between
jasmine essential oil group and control group p = 0.000 (p <0,05).
Keyword: Jasmine essential oil, labor pain

ABSTRAK
Rasa nyeri ketika persalinan muncul akibat refleks fisik dan respons psikis ibu. Aroma melati
terbukti dapat mengatasi ketegangan, mengurangi nyeri, mempengaruhi emosi, mengurangi
kecemasan, energi, dan euforia yang semuanya itu diperlukan oleh seorang ibu
ketikamenghadapi proses persalinan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah aroma
ekstrak melati dapat digunakan untuk mengurangi nyeri persalinan kala I fase aktif pada
parturient. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen semu dengan total 48 orang
parturient yang berada dalam kala I fase aktif persalinan. Subjek penelitian berada dalam 2
kelompok; Ekstrak Melati (n=24) dan Kontrol (n=24). Penilaian nyeri dilakukan dua kali pada
masing-masing kelompok dengan numerical rating scale (NRS), yaitu saat ibu berada di fase
aktif sebelum mendengar menghirup aroma ekstrak melati dan di akhir kala I setelah
menghirup aroma. Uji analisis statistik menggunakan Wilcoxon Signed Ranks dan uji Mann
Whitney. Hasil yang didapatkan antara lain, pada kelompok Ekstrak Melati terjadi penurunan
nilai median 6 dengan rentang 4–9 menjadi median 4 (3–9), sementara pada kelompok Kontrol
mengalami peningkatan intensitas nyeri dengan nilai median 4.5 (2–10) menjadi 9 (4–10).

Kopertis Wilayah X 323


JURNAL IPTEKS TERAPAN ISSN: 1979-9292

Research of Applied Science and Education V11.i 4 (323- 330) E-ISSN:2460-5611

Terdapat perbedaan nyeri penialain I dan II pada kedua kelompok p=0,000 (p<0,05).
Perbandingan nyeri persalinan kelompok Ekstrak Melati dan Kontrol bermakna p=0,000
(p<0,05).
Kata kunci: aroma ekstrak melati, nyeri persalinan

PENDAHULUAN dan IV persalinan. Berhasilnya


penggunaan aroma therapy dalam terapi
penyembuhan mengurangi kecemasan
Persalinan merupakan suatu dan mengatasi nyeri, dapat dijadikan
peristiwa fisiologis yang terjadi pada sebagai satu alternatif untuk
wanita, namun dalam prosesnya mengurangi nyeri persalinan
menimbulkan rasa nyeri yang hebat dibandingkan dengan penggunaan obat-
bahkan pada sebagian wanita obatan yang tentunya mempunyai efek
mengalami nyeri yang luar biasa. Rasa samping. Berdasarkan beberapa
nyeri muncul akibat refleks fisik dan penelitian yang berhubungan dengan
respons psikis ibu. Refleks fisik aroma therapi diketahui bahwa aroma
merupakan proses penerimaan impuls bunga atau tumbuhan dapat
oleh saraf sensorik dan menyalurkan mempengaruhi manusia secara fisik dan
impuls tersebut ke otak. Sementara psikologis. Secara fisiologis, aroma
respons psikis ibu meliputi rekognisi wewangian dapat menghambat
sensasi, interpretasi rasa nyeri, dan perjalanan nyeri melalui teori gate
reaksi terhadap interpretasi nyeri control. Secara psikologis, aroma
tersebut. Ketegangan emosi akibat rasa wewangian yang berasal dari tumbuhan
cemas sampai rasa takut dapat atau bunga dapat memberikan rasa
memperberat persepsi nyeri selama nyaman sehingga mampu membuat ibu
persalinan. Nyeri yang dialami ibu tenang dan rileks sehingga mengalihkan
ketika menghadapi proses persalinan perhatian dari rasa sakit yang
dapat merangsang ketakutan sehingga dialaminya.1,2
timbul kecemasan yang berakhir dengan
kepanikan, dapat menimbulkan respons Menurut Dr. Rachmi Primadiati,
fisiologis yang mengurangi kemampuan indera penciuman akan menangkap
rahim berkontraksi, sehingga aroma ini dan meneruskan pesan
memperpanjang waktu persalinan. Hal elektrokimia ke susunan saraf pusat,
ini tidak hanya membuat ibu lebih lalu pesan akan diteruskan ke seluruh
menderita karena nyeri yang tubuh melalui sistem sirkulasi darah dan
berkepanjangan, tetapi juga mengancam limfatik. Tandanya berupa pelepasan
keselamatan bayi yang akan dilahirkan. substansi neurokimia yang
menimbulkan perasaan senang, rileks,
Bonica dalam bukunya textbook tenang atau terangsang.3,4
of pain yang dikutip oleh Tournaire dan
Theau, menyatakan bahwa nyeri Sakamoto, Minoura, dkk tahun
persalinan memiliki intensitas 15% 2005 melakukan penelitian di Jepang
ringan, 35% sedang, 30% hebat, dan tentang efek aroma lavender dan melati
20% luar biasa. Kala I memiliki nyeri dalam meningkatkan kinerja para
yang berat dengan waktu yang paling pelajar. Berdasarkan hasil penelitian
lama dibandingkan dengan kala II, III, mereka dapat disimpulkan bahwa efek

Kopertis Wilayah X 324


JURNAL IPTEKS TERAPAN ISSN: 1979-9292

Research of Applied Science and Education V11.i 4 (323- 330) E-ISSN:2460-5611

aroma mungkin mengalami optimal eksperimental semu (quasi experimental


pada periode waktu ketika tubuh research) dengan teknik pengambilan
mengalami kelelahan atau mengantuk. sampel consecutive sampling.9 Semua
Dilaporkan bahwa pemberian aroma pasien yang memenuhi kriteria inklusi
lavender dapat menimbulkan rasa yang bersedia menjadi responden
“euforia”. Efek aroma lavender dikelompokkan sesuai dengan isi
memberikan efek otonom, seperti amplop yang diterimanya yang terdiri
penurunan aktivitas elektrodermal, atas dua kelompok. Kelompok pertama
peningkatan volume darah di kulit, dan merupakan kelompok yang
penurunan denyut jantung (Vernet- mendapatkan perlakuan menghirup
Maury et al., 1999).5 aroma ekstrak melati dan kelompok
kedua adalah kelompok kontrol tidak
Melati merupakan salah satu mendapat perlakuan. Tiap kelompok
jenis bunga yang berasal dari Indonesia. mendapat dua kali pengukuran nyeri
Penggunaan melati dalam berbagai (repeated measure) disebut juga
kegiatan kebudayaan sudah menjadi ciri perlakuan berulang.9 Penilaian nyeri
khas di negara kita, sehingga dengan pertama dilakukan pada saat ibu sudah
terbiasanya masyarakat Indonesia berada pada fase aktif, yaitu sebelum
dengan aroma melati, diharapkan dapat diberi perlakuan, dan penilaian kedua
memberikan rasa tenang dan rileksasi setelah mendapat perlakuan menghirup
kepada yang menghirupnya. Melati aroma ekstrak melati sampai akhir kala
yang merupakan salah satu jenis bunga I persalinannya, tetapi jika mendapat
dapat digunakan sebagai alternatif tulisan “kontrol” maka ibu tidak
dalam mengurangi nyeri persalinan. menghirup aroma. Aroma ekstrak
Selain tanpa efek samping, aroma melati yang dihirup ibu langsung dari
melati juga merupakan wewangian yang botolnya, ibu menghirup aroma ekstrak
sering dirasakan dan disukai oleh melati sampai akhir kala I persalinan,
wanita. Di samping itu aroma melati kemudian penghirupan dihentikan dan
merupakan terapi nonfarmakologi yang ibu diminta untuk memilih lagi angka
aman dan tidak membahayakan ibu dan yang ada pada instrumen untuk
janin.6 menunjukkan nyeri yang dirasakannya.
Penilaian ini dilakukan pada saat ibu
Penelitian ini bertujuan untuk
tidak mengalami his atau kontraksi.
mengetahui untuk mendapatkan
informasi ilmiah apakah terdapat Data yang diperoleh dari
pengurangan rasa nyeri persalinan kala I penelitian akan dicatat, dikumpulkan,
fase aktif pada parturient yang diolah, dan dianalisis dengan analisis
menghirup aroma ekstrak melati dengan statistik. Data yang dihitung adalah
menggunakan Numerical Rating Scale tingkat nyeri sebelum dan sesudah
(NRS).7,8 penghirupan aroma ekstrak melati yang
dilihat dari angka yang dipilih ibu pada
METODE PENELITIAN
instrumen pengkajian nyeri numerical
Penelitian ini merupakan rating scale (NRS) dan dibandingkan
penelitian menggunakan metode dengan kelompok kontrol. Uji hipotesis
yang dipilih untuk mengatahui

Kopertis Wilayah X 325


JURNAL IPTEKS TERAPAN ISSN: 1979-9292

Research of Applied Science and Education V11.i 4 (323- 330) E-ISSN:2460-5611

perbedaan nyeri penilaian I dan II pada Tabel 1 Karakteristik Nyeri


kedua kelompok dengan data tidak Persalinan Kala I fase Aktif pada
berdistribusi normal adalah Wilcoxon Dua Kali Penilaian pada Dua
signed rank test. Untuk mengetahui Kelompok
adanya perbedaan antara penggunaan
aroma ekstrak melati dan kontrol Nyeri Persalinan Kelompok Kelompok
terhadap pengurangan nyeri persalinan Kala I Fase Aktif Terapi Kontrol
ibu pada penilaian I dan II, maka Aroma
dilakukan uji Mann- Whitney.9 Ekstrak
Melati
Tanpa Nyeri NyeriSedang Nyeri Hebat Penilaian I
Nyeri ringan (1–3) 0 9
Nyeri sedang (4–6) 14 11
Nyeri berat (7–9) 10 3
Nyeri hebat (10)
0 1
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Median (Rentang)
6 (4-9) 4.5 (2-10)
Gambar. Numerical Rating Scale Penilaian II
(NRS)7,8 Nyeri ringan (1–3)
Nyeri sedang (4–6) 2 0
HASIL DAN PEMBAHASAN Nyeri berat (7–9) 18 1
Nyeri hebat (10) 4 17
Hasil penelitian menunjukkan 0 6
Median (Rentang)
bahwa terdapat perubahan nyeri 4 (3-9) 9 (4-10)
sebelum dan sesudah perlakuan
SD = Standar Deviasi
menghirup aroma ekstrak melati pada
subjek penelitian. Frekuensi nyeri Untuk lebih jelas, nilai median
sebelum perlakuan pada kelompok pada penilaian I dan II pada dua
perlakuan memiliki nilai median 6 kelompok diperlihatkan pada diagram
dengan rentang 4-9 mengalami yang ada pada Gambar 1 di bawah ini.
penurunan menjadi median 4 (3-9).
Berbeda dengan kelompok kontrol yang
jauh mengalami peningkatan yaitu
dengan nilai median 4.5 dengan rentang 10
2-10 naik menjadi 9 (4-10). 8
6
4 Penilaian I

2 Penilaian II

0
Ekstrak Kontrol
Melati

Kopertis Wilayah X 326


JURNAL IPTEKS TERAPAN ISSN: 1979-9292

Research of Applied Science and Education V11.i 4 (323- 330) E-ISSN:2460-5611

Gambar 1 Nilai Median Penilain I & Tabel 2. Hasil Statistik Perbandingan


II pada Dua Kelompok Nyeri Penilaian I dan II pada
Kelompok Ekstrak Melati dan
9 Kontrol
8
Intensitas Nyeri Zw p
7
Persalinan Kala I
6 Fase Aktif
5
Penilaian I Kelompok Ekstrak 3,798 0,000
4 Melati
Penilaian II Kelompok Kontrol 3,942 0,000
3
2
1
Tabel 2 menjelaskan bahwa
0 berdasarkan analisis statistik pada dua
1 4 7 10 13 16 19 22 kelompok dengan derajat kepercayaan
95%, didapatkan perbedaan yang
bermakna antara nyeri sebelum dan
sesudah menghirup aroma ekstrak
Gambar 2 Perubahan Intensitas melati dengan p=0,000 (<0,05).
Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif Kesimpulan kedua adalah terdapat
Sebelum dan Sesudah Menghirup perbedaan yang bermakna antara nyeri
Aroma Ekstrak Melati sebelum dan sesudah pada kelompok
kontrol dengan p=0,000 (<0,05).
Gambar 2 memperlihatkan
bagaimana gambaran intensitas nyeri Untuk mengetahui perbedaan
persalinan ibu pada kelompok kontrol. nyeri persalinan pada semua kelompok,
Intensitas nyeri pada penilaian I yang maka dilakukan Mann Whitney test
ditunjukkan oleh grafik yang berwarna karena data tidak berdistribusi normal
dengan derajat kepercayaan 95%. Tabel
biru, ada yang tetap tidak mengalami
4.4 berikut ini menjelaskan hasil uji
perubahan namun sebagian besar Mann Whitney pada dua kelompok,
mengalami peningkatan pada penilaian yaitu antara kelompok ekstrak melati
II yang ditunjukkanb oleh grafik dan kelompok kontrol.
berwarna merah.

Kopertis Wilayah X 327


JURNAL IPTEKS TERAPAN ISSN: 1979-9292

Research of Applied Science and Education V11.i 4 (323- 330) E-ISSN:2460-5611

Tabel 3. Hasil Statistik Perbedaan diperlukan seorang ibu ketika


Nyeri Kala I Fase Aktif pada Dua menghadapi proses persalinan dan
Kelompok kelahiran bayinya. Maka penggunaan
melati pada penelitian ini sangat tepat,
Intensitas Nyeri ZM-W Nilai karena semua manfaat melati
Persalinan Kala I Fase p dibutuhkan ibu terutama pada kala I
Aktif (satu) persalinannya. Kala I biasanya
Kelompok Ekstrak 5,739 0,000 merupakan kala terlama pada tahap
Melati dan Kelompok persalinan, sehingga membutuhkan
Kontrol tenaga, emosi, dan pikiran yang luar
biasa pada seorang wanita. Untuk itu
perlu ada suatu usaha yang dilakukan
oleh orang-orang terdekat ibu, baik oleh
Pada tabel di atas didapatkan
tenaga kesehatan, suami, maupun
hasil p=0,000 (<0,05) yang
keluarga lainnya. Memberikan terapi
mengandung arti bahwa terdapat
yang aman dan menguntungkan adalah
perbedaan bermakna antara aroma
cara yang tepat.11
ekstrak melati dan kontrol pada
pengurangan nyeri persalinan kala I fase Penggunaan melati yang telah
aktif pada parturient. Ini menunjukkan dijadikan essensial oil memudahkan ibu
bahwa terdapat perbedaan nyeri dengan cara menghirup aromanya
persalinan pada penilaian kedua antara ketika mengalami nyeri atau disaat his.
kelompok ekstrak melati dan kelompok Sehingga ibu tidak repot dan tidak harus
kontrol. dipusingkan dengan peralatan atau
tindakan yang membuat dia terganggu
Hasil ini membuktikan bahwa
dengan proses persalinan yang sedang
aromaterapi dalam hal ini menggunakan
dijalaninya. Metode aromaterapi ada
aroma ekstrak melati untuk mengurangi
berbagaimacam. Essensial oil diserap
nyeri persalinan terbukti berhasil.
oleh tubuh melalui inhalasi/
Metode aromaterapi memang berakar
penghirupan, topical, oral, rektal, atau
pada zaman kuno. Hal ini diyakini sama
vagina. Penyerapan melalui aplikasi
dengan farmakologi modern,
topikal dan inhalasi merupakan dua
menggunakan dosis yang kecil.
metode yang paling umum digunakan
Penggunaan aromaterapi dalam bentuk
(Buckle, 2003).10 Zat aromatik dalam
essensial oil menghasilkan efek
minyak esensial mudah menguap dan
fisiologikal, psikologikal, dan
memiliki wangi yang khas. Menurut Dr.
farmakologikal dalam proses fisiologis
Rachmi Primadiati, indera penciuman
(Buckle, 2003).10
akan menangkap aroma ini dan
Jasmine atau bunga melati meneruskan pesan elektrokimia ke
memiliki manfaat yang banyak, antara susunan saraf pusat, lalu pesan akan
lain mengatasi ketegangan, nyeri, diteruskan ke seluruh tubuh melalui
mempengaruhi emosi, mengurangi sistem sirkulasi darah dan limfatik.
kecemasan, meningkatkan percaya diri, Tandanya berupa pelepasan substansi
energi, dan euforia yang semuanya itu neurokimia yang menimbulkan
perasaan senang, rileks, tenang, dan

Kopertis Wilayah X 328


JURNAL IPTEKS TERAPAN ISSN: 1979-9292

Research of Applied Science and Education V11.i 4 (323- 330) E-ISSN:2460-5611

terangsang. Terbukti penelitian yang pengurang nyeri. Lebih dari 18% ibu
dilakukan Han, dkk di Korea tahun tidak menggunakan obat penghilang
2006 pada mahasiswa yang mengalami nyeri selama persalinan setelah
dismenorhea melaporkan bahwa menggunakan essensial oil.12
aromaterapi secara luar biasa
mengurangi kram pada hari ke dua SIMPULAN
menstruasi dibandingkan dengan
6,12,13 Berdasarkan hasil penelitian dan
pemijatan atau tanpa perlakuan.
pembahasan terhadap hasil penelitian,
Pada penelitian ini, penghirupan maka dapat disimpulkan bahwa aroma
aroma ekstrak melati pada ibu parturient ekstrak melati mengurangi nyeri
kala I fase aktif untuk mengurangi nyeri persalinan kala I fase aktif pada
yang dirasakannya, cara kerjanya parturient.
seperti teori gate control. Masuknya
UCAPAN TERIMA KASIH
sensasi somatik normal ketika ada
stimulasi pada serabut yang lebih besar Ucapan terima kasih peneliti
atau hanya stimulasi pada serabut saraf sampaikan kepada Direktur Poltekkes
besar maka saraf inhibitor dan saraf Kemenkes Padang yang telah
proyektor akan terstimulasi, namun mengizinkan dan menyetujui
saraf inhibitor mencegah saraf dilanjutkannya penelitian ini, tak lupa
proyektor menyalurkan sinyal menuju kepada tim reviewer yang telah
otak (gate menutup). Menghirup aroma memberikan masukan dalam penulisan
ekstrak melati mampu mengaktifkan ini. Terima kasih kepada bidan Rika
saraf inhibitor sehingga saraf proyektor Hardi, S.SiT yang telah memfasilitasi
tidak menyalurkan sinyal nyeri menuju kegiatan penelitian ini. Tidak lupa
otak. Pengertiannya, aroma terapi ucapan terima kasih kepada responden
mampu mengurangi konsentrasi ibu dan keluarga yang telah bersedia terlibat
parturient terhadap nyeri yang dalam penelitian ini.
dirasakannya.14,15,16
Penurunan nyeri pada kelompok
perlakuan atau ibu yang menghirup REFERENSI
aroma ekstrak melati pada penelitian ini
sama dengan yang dikemukakan Jurnal Lowdermilk DL. Faktor esensial dan
of Alternative and Complementary proses persaalinan. Dalam: Bobak
Medicine pada bulan April 2000. IM, Lowdermik DL, Jensen MD,
Mereka menemukan bahwa aromaterapi Perry SE, penyunting.
dapat membantu mengurangi Keperawatan maternitas. Edisi ke-
kecemasan ibu, ketakutan dan atau nyeri 4. Jakarta: EGC; 2005.
selama proses persalinan. Lebih dari Ilmberger J, Heuberger E. The influence
50% ibu dengan aromaterapi terbatu of essential oils on human
dan hanya 14% ditemukan tidak attention I:alertness. Chem.Senses
mengalami perbedaan. Penggunaan 2001;26(3). [diunduh 19 Maret
aromaterapi selama proses kelahiran 2013]. Tersedia dari:
menurunkan kebutuhan penggunaan http://chemse.oxfordjournals.org

Kopertis Wilayah X 329


JURNAL IPTEKS TERAPAN ISSN: 1979-9292

Research of Applied Science and Education V11.i 4 (323- 330) E-ISSN:2460-5611

Heckathorn P. Use of aromatherapy in Yogyakarta: Gosyen Publishing;


lymphedema management. NLN. 2010.
2003;15(4). Hassed C. Mind-body therapies use in
Melzack R, Wall PD. Pain chronic pain management.
Mechanisms.JSTOR. Reprinted from Australian Family
2004;150(3699):971-8 Physician 2013; 42(1/2). [diunduh
Sakamoto R, Minoura K, dkk. 19 Maret 2013]. Tersedia dari:
Effectiveness of aroma on work http://www.racgp.org.au/afp/
efficiency: Lavender aroma Tunick B. Scent of a Woman. 2003
during recesses prevent [diunduh 18 November 2013].
deterioration of work Tersedia dari:
performance. Chem.Senses http://www.vegetariantimes.com
30:683-691.2005 [diunduh 15 Freudenrich C. Gate control theory of
Maret 2013]. Tersedia dari: pain. Discovery Health [online
http://chemse.oxfordjournals.org article]. 2010 [diunduh 5 Juli
, Pain Management. Perth 2010]. Tersedia dari:
Western Australia: Government http://health.howstuffworks.com
of Western Australia Department Wasserman S. Ways to use Essential
of Health; 2007. oils. [diunduh 18 Nov 2013].
Purdue Pharma. Pain assessment scale. Tersedia dari:
Stamford [online article]. 2010 http://www.yogaflowoils.com
[diunduh 18 Maret 2010]. Yuliatun L. Penanganan nyeri
Tersedia dari: persalinan dengan metode
http://www.partnersagainstpain.co nonfarmakologi. Malang:
m Bayumedia Publishing; 2008.
Dowell IM, Newell C.Measuring
health: aguide to rating scale and
questionnaires. New York:
Ottawa Oxford University; 1987.
Dahlan MS. Statistik untuk kedokteran
dan kesehatan deskriptif, bivariat,
dan multivariat dilengkapi
aplikasi dengan menggunakan
SPSS. Edisi ke-3. Jakarta:
Salemba Medika; 2008.
Bachman JA. Penatalaksanaan rasa
tidak nyaman. Dalam: Bobak IM,
Lowdermik DL, Jensen MD,
Perry SE, penyunting.
Keperawatan maternitas. Edisi ke-
4. Jakarta: EGC; 2005.
Batbual B. Hypnosis hypnobirthing
nyeri persalinan dan berbagai
metode penanganannya.

Kopertis Wilayah X 330

You might also like