You are on page 1of 7

BERKATALAH YANG BAIK, ATAU DIAMLAH Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

ْ َ‫َم ْن َكانَ يُؤْ ِمنُ ِباهللِ َو ْاليَ ْو ِم ْاْل ِخ ِر َف ْليَقُ ْل َخي ًْرا أ َ ْو ِلي‬
ْ ‫ص ُم‬
.‫ت‬
KHUTBAH PERTAMA: "Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir,
maka hendaklah dia berkata yang baik atau hendaklah diam."
‫ت‬
ِ ‫س ّيئَا‬ ُ ‫ِإ ّن ْال َح ْمدَ ِهللِ نَحْ َمدُهُ َونَ ْست َ ِع ْينُهُ َونَ ْستَ ْغ ِف ُرهُ َو َنعُ ْوذ ُ ِباهللِ ِم ْن‬
َ ‫ش ُر ْو ِر أَ ْنفُ ِسنَا َو‬ (HR. al-Bukhari dan Muslim dari sahabat Abu Hurairah). E
ّ‫ِي لَهُ أ َ ْش َهدُ أ َ ْن الَ إِلهَ إِال‬ َ ‫ض ِل ْل فَالَ هَاد‬ ْ ُ‫ض ّل َلهُ َو َم ْن ي‬ ِ ‫أ َ ْع َما ِلنَا َم ْن يَ ْه ِد ِه هللاُ فَالَ ُم‬
ُ ‫هللاُ َوأ َ ْش َهدُ أ َ ّن ُم َح ّمدًا َع ْبدُهُ َو َر‬
ُ‫س ْولُه‬ Hadirin Rahimakumullah!
Wasiat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam tersebut
‫ان ِإلَى َي ْو ِم‬ ٍ ‫س‬ َ ْ‫ص َحا ِب ِه َو َم ْن تَ ِب َع ُه ْم ِبإِح‬ ْ َ‫س ّل ْم َعلى ُم َح ّم ٍد َو َعلى آ ِل ِه ِوأ‬ َ ‫ص ّل َو‬ َ ‫اَلل ُه ّم‬ menunjukkan betapa pentingnya kedudukan lisan. Dengan lisan,
.‫الدّيْن‬ seorang hamba bisa mencapai derajat yang tertinggi, bahkan
َ‫يَاأَيّ َها الّذَيْنَ آ َمنُ ْوا اتّقُوا هللاَ َح ّق تُقَاتِ ِه َوالَ ت َ ُم ْوت ُ ّن إِالّ َوأ َ ْنت ُ ْم ُم ْس ِل ُم ْون‬ mendapat karunia yang amat agung di sisi Allah. Namun sebaliknya,
‫ث‬ ّ َ‫احدَةٍ َو َخلَقَ ِم ْن َها زَ ْو َج َها َوب‬ ِ ‫َاس اتّقُ ْوا َربّ ُك ُم ّالذِي َخلَقَ ُك ْم ِم ْن َن ْف ٍس َو‬ ُ ‫يَاأَيّ َها الن‬ dengan lisan pula seorang hamba jatuh tersungkur ke dalam jurang
َ‫سا َءلُ ْونَ ِب ِه َواْأل َ ْر َحام َ ِإ ّن هللاَ َكان‬ َ َ‫سا ًء َواتّقُوا هللاَ ا َلذِي ت‬ َ ‫ِم ْن ُه َما ِر َجاالً َك ِثي ًْرا َو ِن‬ kehinaan yang sedalam-dalamnya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
‫َعلَ ْي ُك ْم َر ِق ْيبًا‬
،ٍ‫ يَ ْرفَ ُع هللاُ بِ َها دَ َر َجات‬،ً‫ان هللاِ الَ ي ُْل ِقي لَ َها بَاال‬
ِ ‫إِ َّن ْالعَ ْبدَ لَيَت َ َكلَّ ُم بِ ْال َك ِل َم ِة ِم ْن ِرض َْو‬
‫صلِحْ لَ ُك ْم أ َ ْع َما َل ُك ْم َويَ ْغ ِف ْرلَ ُك ْم‬ْ ُ‫س ِد ْيدًا ي‬ َ ً‫يَاأَيّ َها الّ ِذيْنَ آ َمنُ ْوا اتّقُوا هللاَ َوقُ ْولُ ْوا قَ ْوال‬ .‫َط هللاِ الَ ي ُْل ِقي لَ َها بَاالً َي ْه ِوي بِ َها فِي َج َهنَّ َم‬ِ ‫سخ‬َ ‫َوإِ َّن ْالعَ ْبدَ لَيَتَ َكلَّ ُم بِ ْال َك ِل َم ِة ِم ْن‬
... ُ‫ أ َ ّما َب ْعد‬،‫س ْولَهُ َفقَ ْد فَازَ فَ ْو ًزا َع ِظ ْي ًما‬ ُ ‫ذُنُ ْو َب ُك ْم َو َم ْن ي ُِطعِ هللاَ َو َر‬ "Sesungguhnya seseorang mengucapkan kalimat dari
،‫س ّل َم‬
َ ‫صلّى هللا َعلَ ْي ِه َو‬ َ ‫ى ُم َح ّم ٍد‬ ُ ‫ْى َه ْد‬ ِ ‫ َو َخي َْر ْال َهد‬،ِ‫َاب هللا‬ ُ ‫ث ِكت‬ ِ ‫صدَقَ ْال َح ِد ْي‬ ْ َ ‫فَأ ِّن أ‬ keridhaan Allah yang tidak diperhatikannya, namun Allah
‫ضالَلَ ِة فِي‬ َ ‫ َو ُك ّل‬،ً‫ضالَلَة‬ َ ‫ َو ُك ّل ُمحْ دَث َ ٍة بِ ْد َعةٌ َو ُك ّل بِ ْد َع ٍة‬،‫َوش َّر اْأل ُ ُم ْو ِر ُمحْ دَثَات ُ َها‬ mengangkatnya disebabkan kalimat itu beberapa derajat, dan
.‫ار‬ِ ّ‫الن‬ sesungguhnya seorang hamba mengucapkan kalimat dari
Hadirin Rahimakumullah wa A'azzakumullah kemurkaan Allah yang tidak di-perhatikannya, sehingga Allah
Allah Ta’ala senantiasa menyerukan agar kita menjadi hamba- melemparkannya disebabkan kalimat itu ke dalam Neraka
hamba yang berbahagia di dunia dan di akhirat, dengan cara mena- Jahanam." (HR. al-Bukhari).
ati, patuh, dan mengikuti dengan ikhlas petunjuk dan aturan Dinul
Islam, yaitu rahmat bagi kita sekalian. Termasuk bukti rahmat Allah
dalam Dinul Islam adalah wasiat Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam dalam sunnahnya tentang menjaga lisan.
Hadirin Rahimakumullah!
Itulah kekuatan lisan dalam menentukan kedudukan dan Hadirin Rahimakumullah!
keselamatan seorang hamba. Kemudian marilah kita renungkan, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menunjukkan bahwa
bagaimana agar kita secara pribadi-pribadi sekaligus secara maj- kalimat yang diridhai oleh Allah Ta’ala, dijamin dapat
muk masyarakat, mampu mempergunakan kekuatan lisan kita untuk menyelamatkan dan menjadikan kita bahagia bahkan mencapai
mencapai kedudukan yang tinggi, derajat yang terhormat, bahkan derajat yang setinggi-tingginya di sisi Allah adalah dzikir kepada
pangkat yang paling mulia, bukan hanya di kalangan manusia atau Allah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
segenap makhluk, akan tetapi kemuliaan di sisi Allah juga, ‫أَالَ أُنَبِّئ ُ ُك ْم بِ َخي ِْر أ َ ْع َما ِل ُك ْم َوأ َ ْزكَاهَا ِع ْندَ َم ِل ْي ِك ُك ْم َوأ َ ْرفَ ِع َها فِي دَ َر َجاتِ ُك ْم َو َخي ٌْر لَ ُك ْم مِ ْن‬
bagaimana caranya? َ ‫ق َو َخي ٌْر لَ ُك ْم مِ ْن أ َ ْن ت َْلقَ ْوا‬
‫عد َُّو ُك ْم فَتَض ِْرب ُْوا أ َ ْعنَاقَ ُه ْم َويَض ِْرب ُْوا‬ ِ ‫ب َو ْال َو ِر‬ ِ ‫ق الذَّ َه‬ ِ ‫ِإ ْنفَا‬
Junjungan kita Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sebagai .ِ‫ ِذ ْك ُر هللا‬:َ‫ قَال‬.‫ بَلَى‬:‫ قَالُ ْوا‬.‫أ َ ْعنَاقَ ُك ْم‬
pemimpin yang paling mengasihi dan menyayangi umatnya, telah "Maukah aku tunjukkan kepada kalian tentang sebaik-baik
berpesan serta berwasiat demi keselamatan, kemuliaan, serta amal kalian, yang paling bersih di sisi Maharaja kalian,
ketinggian derajat kita, umat beliau, dalam sabda beliau shallallahu amalan yang paling tinggi (yang mengangkat) derajat kalian,
‘alaihi wasallam, beliau menerangkan, dan lebih baik bagi kalian daripada menginfakkan emas
‫ظ ُّن أ َ ْن ت َ ْبلُ َغ َما َبلَغَتْ فَ َي ْكتُبُ هللاُ لَهُ ِب َها‬ ِ ‫ِإ َّن أ َ َحدَ ُك ْم لَ َيت َ َكلَّ ُم ِب ْال َك ِل َم ِة مِ ْن ِرض َْو‬
ُ ‫ان هللاِ َما َي‬ maupun perak, juga lebih baik (bagi kalian) daripada kalian
.ُ‫ِرض َْوانَهُ إِلَى يَ ْو ِم يَ ْلقَاه‬ bertemu musuh kalian, kemudian kalian memenggal leher
"Sesungguhnya seseorang dari kalian berkata dengan mereka atau mereka memenggal leher kalian?" Mereka (para
perkataan yang diridhai Allah, dia tidak menyangka bahwa sahabat) menjawab, "Tentu (wahai Rasulullah)." Beliau
kalimat itu bisa sampai pada apa yang dicapai (oleh kalimat bersabda, "Dzikir kepada Allah Ta’ala." (HR. Ahmad, at-
itu), kemudian Allah mencatat baginya disebabkan kalimat itu Tirmidzi, Ibnu Majah, dan al-Hakim).
pada keridhaanNya sampai hari dia bertemu denganNya."
(HR. Ahmad, at-Tirmidzi, an-Nasa`i, Ibnu Hibban dari sahabat Bersyukurlah bapak-bapak, saudara-saudara, hadirin
Bilal bin Harits ‫)رضي هللا عنه‬. rahimakumullah! Hanya karena hidayah dan taufik Allah semata,
Sekali lagi, kita perhatikan dalam wasiat Rasulullah shallallahu kita dapat senantiasa berdzikir dan bersyukur kepadaNya..
‘alaihi wasallam tersebut, bahwa derajat yang tinggi dapat dicapai Maka sekarang tergantung kita, apakah kita sebagai umat,
dengan kalimat yang diridhai oleh Allah. Kalimat apakah itu? sebagai bangsa, sebagai generasi, ingin tetap mempertahankan
kedudukan yang mulia dan tertinggi itu, atau malah kita tidak mau
peduli dan tidak mau sadar bahwa kita sedang menukik terjun ke Hadirin Rahimakumullah!
dalam jurang kehinaan dan kehancuran umat dan bangsa. Dengan cara seperti itulah kaum Muslimin senantiasa bisa
mempertahankan kedudukan yang paling mulia sejak zaman para
Hadirin Rahimakumullah! Nabi dan Rasul sampai saat sekarang, maka janganlah sekali-kali
Tiada cara untuk bisa mempertahankan kedudukan termulia dan kita melupakan atau tidak mau mewarisinya dengan sungguh-
tertinggi itu selain dari bersyukur kepada Allah, senantiasa sungguh, sehingga tersungkur dalam jurang kehancuran, karena
mensyukuri nikmat kesehatan lisan, dengan berupaya mengguna- tidak mampu lagi menjaga lisan dan mensyukurinya dengan sebaik-
kannya untuk mengucapkan kalimat yang diridhai Allah Ta’ala baiknya.
semata, menggunakan lisan hanya untuk menyeru kepada Allah, Apabila kita tidak mampu untuk berkata yang baik, maka
memperbanyak dzikir di manapun berada, sehingga bibir senantiasa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memberi satu solusi jitu
basah oleh dzikir. yaitu, "Diamlah!"
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ditanya oleh seorang Karena diam itu mampu menahan seorang hamba agar tidak
sahabat, "Duhai Rasulullah, sesungguhnya syari'at Islam telah terlalu jatuh ke dalam jurang kehancuran.
banyak yang harus aku jalankan, maka beritahukan kepadaku apa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
yang dapat aku pegangi (terus menerus)." Rasulullah shallallahu َ ‫َم ْن‬
.‫ص َمتَ نَ َجا‬
‘alaihi wasallam menjawab, "Siapa yang diam, niscaya akan selamat." (HR. Ahmad, at-
ْ ‫سانُكَ َر‬
.ِ‫طبًا مِ ْن ِذ ْك ِر هللا‬ َ ‫الَ يَزَ ا ُل ِل‬ Tirmidzi, ad-Darimi, Ibnul Mubarak, Ibnu Abi ad-Dunya).
"Lidahmu tidak henti-hentinya basah dari dzikir kepada Allah."
(HR. at-Tirmidzi). Dengan diam, kita akan selamat dari jurang neraka, seperti
Di samping itu juga, sangat dianjurkan bahkan akan yang diperingatkan oleh Rasulullah dalam haditsnya, "Dan
memperoleh satu kedudukan yang tinggi jika kita menggunakan sesungguhnya seorang hamba mengucapkan kalimat dari yang
lisan untuk bermudzakarah, menyebarkan, dan menuntut ilmu. Allah dimurkai Allah yang tidak diperhatikannya, sehingga Allah
Ta’ala berfirman, melemparkannya disebabkan kalimat itu ke dalam Neraka
ٍ ‫َّللاُ الَّذِينَ آ َمنُوا مِ ن ُك ْم َوالَّذِينَ أُوتُوا ْالع ِْل َم دَ َر َجا‬
‫ت‬ َّ ‫يَ ْرفَ ِع‬ Jahanam." (HR. al-Bukhari).
"Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan Hadirin Rahimakumullah wa A'azzakumullah!
beberapa derajat." (Al-Mujadilah: 11).
Sesungguhnya perkataan yang tidak baik dapat menyebab-kan Perbuatan ini akan menyebabkan kemurkaan Allah, sehingga
kehancuran dan kesengsaraan di dunia dan di akhirat, semua itu Allah membiarkannya berkubang lebih lama di dalam kesesatan,
dikarenakan tidak mau mengendalikan lisan atau tidak bisa diam. setelah itu dilemparkan ke dalam Neraka Jahanam sebagai tempat
Di sini khatib mencoba menyebutkan beberapa ucapan yang yang paling buruk, di dalam Jahanam dia akan memakan buah
harus kita hindari, agar kita selamat dari laknat dan murka Allah: Zaqqum yang memenuhi perutnya, ketika haus, dia akan memi-num
air nanah yang sangat panas, Allah Ta’ala berfirman,
1. Berdusta Atas Nama Allah ‫س ِبي ِل ْال ُمؤْ مِ نِينَ نُ َو ِلّ ِه َما‬ َ ‫سو َل مِ ن بَ ْع ِد َما تَبَيَّنَ لَهُ ْال ُهدَى َويَت َّ ِب ْع‬
َ ‫غي َْر‬ ُ ‫الر‬ َّ ‫ق‬ ِ ِ‫َو َمن يُشَاق‬
Jika perbuatan itu dilakukan, maka dia termasuk orang-orang ً ‫صيرا‬ ِ ‫ساءتْ َم‬ ْ ُ‫ت ََولَّى َون‬
َ ‫ص ِل ِه َج َهنَّ َم َو‬
yang zhalim, yang telah dipersiapkan baginya azab yang sangat "Dan barangsiapa yang menentang Rasul sesudah jelas
pedih dan mengerikan oleh Allah, Allah berfirman, kebenaran baginya, dan mengikuti jalan yang bukan jalan
َّ ‫ب بِآيَاتِ ِه إِنَّهُ الَ يُ ْف ِل ُح‬
َ‫الظا ِل ُمون‬ َ َّ‫َّللاِ َكذِبا ً أ َ ْو َكذ‬
ّ ‫علَى‬ ْ َ ‫َو َم ْن أ‬
َ ‫ظلَ ُم مِ َّم ِن ا ْفت ََرى‬ orang-orang mukmin, Kami biarkan ia leluasa terhadap
"Dan siapakah yang lebih aniaya daripada orang yang kesesatan yang telah dikuasai-nya itu dan Kami masukkan ia ke
membuat-buat suatu kedustaan terhadap Allah, atau dalam Jahanam, dan Jahanam itu seburuk-buruknya tempat
mendustakan ayat-ayat-Nya? Sesungguhnya orang-orang yang kembali." (An-Nisa`: 115).
aniaya itu tidak mendapat keberuntungan." (Al-An'am: 21). Allah Ta’ala berfirman, "Kemudian sesungguhnya kamu hai
Allah berfirman, orang yang sesat lagi mendus-takan, benar-benar akan memakan
َ ‫َّللاِ ْال َكذ‬
‫ِب‬ ّ ‫علَى‬َ ْ‫ِب هَـذَا َحالَ ٌل َوهَـذَا َح َرا ٌم ِلّت َ ْفت َُروا‬ َ ‫ف أ َ ْل ِسنَت ُ ُك ُم ْال َكذ‬
ُ ‫َص‬ِ ‫َوالَ تَقُولُواْ ِل َما ت‬ pohon zaqqum, dan akan meme-nuhi perutmu dengannya. Sesudah
َ‫ِب الَ يُ ْف ِلحُون‬ َ ‫َّللاِ ْال َكذ‬ّ ‫علَى‬ َ َ‫ِإ َّن الَّذِينَ يَ ْفت َُرون‬ itu kamu akan meminum air yang sangat panas. Maka kamu minum
"Dan janganlah kamu mengatakan terhadap apa yang disebut- seperti unta yang sangat haus minum." (Al-Waqi'ah: 51-55).
sebut oleh lidahmu secara dusta "Ini halal dan ini haram",
untuk mengada-adakan kebohongan terhadap Allah. 3. Menertawakan Atau Mengolok-Olok Syari'at Allah,
Sesungguhnya orang yang mengada-adakan kebohongan Mengolok-Olok Nabi Maupun Al-Qur`an
terhadap Allah tiadalah beruntung. (Itu adalah) kesenangan Allah mengancam orang-orang yang berbuat demikian dengan
yang sedikit; dan bagi mereka azab yang pedih." (An-Nahl: cap munafik dan kafir, bahkan orang-orang yang sekedar duduk-
116–117). duduk bersama mereka ketika mereka sedang mengolok-olok sya-
ri'at Allah, RasulNya dan al-Qur`an, Allah setarakan kedudukan
2. Membantah Atau Berpaling Dari Kitab Atau Sunnah mereka dengan orang-orang kafir dan munafik di Neraka Jahanam.
Rasulnya. Allah Ta’ala berfirman,
َ‫َّللاِ يُ َكفَ ُر بِ َها َويُ ْست َ ْهزَ أ ُ بِ َها فَال‬
ّ ‫ت‬ ِ ‫س ِم ْعت ُ ْم آيَا‬ ِ ‫وََ قَدْ ن ََّز َل َعلَ ْي ُك ْم فِي ْال ِكت َا‬
َ ‫ب أ َ ْن إِذَا‬ "Dan janganlah kamu ikuti setiap orang yang banyak
‫ام ُع‬ِ ‫َّللاَ َج‬ ّ ‫ث َغي ِْر ِه إِنَّ ُك ْم إِذا ً ِ ّمثْلُ ُه ْم إِ َّن‬ٍ ‫ت َ ْقعُد ُواْ َمعَ ُه ْم َحتَّى يَ ُخوضُواْ فِي َحدِي‬ bersumpah lagi hina yang banyak mencela, yang kian kemari
ً ‫ْال ُمنَافِقِينَ َو ْالكَافِ ِرينَ فِي َج َهنَّ َم َج ِميعا‬ menghambur fitnah." (Al-Qalam: 10–11).
"Dan sungguh Allah telah menurunkan kepada kamu di dalam
al-Qur`an bahwa apabila kamu mendengar ayat-ayat Allah 5. Menuduh.
diingkari dan diperolok-olokkan (oleh orang-orang kafir), Allah Ta’ala berfirman,
maka janganlah kamu duduk beserta mereka, sehingga mereka
memasuki pembica-raan yang lain. Karena sesungguhnya ‫ت لُ ِعنُوا فِي الدُّ ْنيَا َو ْاْل ِخ َرةِ َولَ ُه ْم‬ ِ ‫ت ْال ُمؤْ ِمنَا‬ ِ ‫ت ْالغَافِ َال‬ ِ ‫صنَا‬ َ ْ‫ِإ َّن الَّذِينَ يَ ْر ُمونَ ْال ُمح‬
(kalau kamu berbuat demikian), tentulah kamu serupa dengan ‫} يَ ْو َم ت َ ْش َهد ُ َعلَ ْي ِه ْم أ َ ْل ِسنَت ُ ُه ْم َوأ َ ْيدِي ِه ْم َوأ َ ْر ُجلُ ُهم ِب َما كَانُوا‬23{‫َعذَابٌ َع ِظي ٌم‬
mereka. Sesungguhnya Allah akan mengumpulkan orang-orang }42{ َ‫يَ ْع َملُون‬
munafik dan orang-orang kafir di da-lam jahanam." (An-Nisa`: "Sesungguhnya orang-orang yang menuduh (berbuat zina)
140). wanita-wanita yang baik-baik, yang lengah lagi beriman,
Allah berfirman, "Dan jika kamu tanyakan kepada mereka mereka menda-patkan laknat di dunia dan akhirat, dan bagi
(tentang apa yang mereka lakukan itu), tentu mereka akan mereka azab yang besar, pada hari (ketika) lidah, tangan, dan
menjawab, 'Sesungguhnya kami hanya bersenda gurau dan kaki mereka menjadi saksi atas mereka terhadap apa yang
bermain-main saja.' Katakanlah, 'Apa-kah dengan Allah, ayat- dahulu mereka kerjakan." (An-Nur: 23–24).
ayatNya dan RasulNya kamu selalu berolok-olok?' Tidak usah kamu ً ‫َطيئَةً أ َ ْو إِثْما ً ث ُ َّم يَ ْر ِم بِ ِه بَ ِريئا ً فَقَ ِد احْ تَ َم َل بُ ْهت َانا ً َوإِثْما ً ُّمبِينا‬
ِ ‫َو َمن يَ ْكسِبْ خ‬
minta maaf, karena kamu kafir sesudah beriman. Jika Kami "Dan barangsiapa yang mengerjakan kesalahan atau dosa,
memaafkan segolongan dari kamu (lantaran mereka taubat), kemudian dituduhkan kepada orang yang tidak bersalah, maka
niscaya Kami akan mengazab golongan (yang lain) disebabkan sesungguhnya ia telah berbuat suatu kebohongan dan dosa
mereka adalah orang-orang yang selalu berbuat dosa." (At-Taubah: yang nyata." (An-Nisa`: 112).
65 – 66).
6. Ghibah, Gosip, Menggunjing, Dan Berburuk Sangka
4. Gemar Bersumpah Palsu, Mengadu Domba Dan Allah Ta’ala berfirman,
Menyebar-Kan Fitnah (Berita Bohong) ‫سوا َو َال‬
ُ ‫س‬ َّ ‫ظ ِّن ِإثْ ٌم َو َال تَ َج‬
َّ ‫ض ال‬ َ ‫ظ ِّن ِإ َّن بَ ْع‬ َّ ‫يَا أَيُّ َها ا َّلذِينَ آ َمنُوا اجْ تَنِبُوا َك ِثيراً ِ ّمنَ ال‬
Allah Ta’ala berfirman, َّ ‫ض ُكم بَ ْعضا ً أَي ُِحبُّ أ َ َحد ُ ُك ْم أَن يَأ ْ ُك َل لَحْ َم أ َ ِخي ِه َميْتا ً فَك َِر ْهت ُ ُموهُ َواتَّقُوا‬
َ‫َّللا‬ ُ ‫يَ ْغتَب بَّ ْع‬
َّ ‫از َّم‬
}11{‫شاء ِبن َِم ٍيم‬ ٍ ‫َو َال ت ُ ِط ْع ُك َّل َح َّالفٍ َّم ِه‬
ٍ ‫} َه َّم‬10{‫ين‬ َّ ‫ِإ َّن‬
‫َّللاَ ت ََّوابٌ َّر ِحي ٌم‬
"Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari Jauhilah berlebihan dalam berbicara, karena itu menyebabkan
prasang-ka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa derajat umat ini jatuh, termasuk parodi, melucu dengan kebohongan.
dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan Nabi terkasih junjungan kita, Muhammad shallallahu ‘alaihi
janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain. wasallam bersabda,
Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging .ُ‫ َو ْي ٌل لَه‬،ُ‫ َو ْي ٌل لَه‬، ُ‫ث ِليُضْحِ كَ بِ ِه ْالقَ ْو َم فَيَ ْكذِب‬
ِ ‫ِث بِ ْال َح ِد ْي‬
ُ ّ‫ي يُ َحد‬ْ ‫َو ْي ٌل ِللَّ ِذ‬
saudaranya yang sudah mati. Maka tentulah kamu merasa jijik "Celakalah bagi orang yang bercerita untuk membuat orang-
kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya orang tertawa dengannya, kemudian dia berdusta, celaka
Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang." (Al- baginya, celaka baginya." (HR. at-Tirmidzi, Abu Dawud, dan
Hujurat: 12). Ahmad).
Banyak bicara (tanpa manfaat), menyakiti hati, kalimat sia-sia, ‫صائِدُ أ َ ْل ِسنَتِ ِه ْم؟‬
َ ‫علَى ُو ُجو ِه ِه ْم ِإالَّ َح‬
َ ‫ار‬ِ َّ‫اس فِى الن‬ َ َّ‫َوه َْل يَ ُكبُّ الن‬
bersenda gurau yang melalaikan Allah, bermain-main dengan doa, "Apakah ada yang menjerumuskan manusia dengan wajah-
menjuluki dengan julukan yang jelek dan menyebut-nyebut wajah mereka (terseret) selain hasil dari lidah mereka?" (HR.
pemberian yang telah diberikan kepada seseorang, juga termasuk ke at-Tirmidzi).
dalam serangkaian berkata yang mengakibatkan kita terjerumus ke Kita memohon perlindungan kepada Allah dari berbicara batil
dalam jurang neraka, maka kita semua harus menghindari semua itu, dan memohon taufik kepada Allah agar senantiasa berbicara yang
agar kita terhindar dari laknat dan murka Allah. . benar, baik, atau diam. Semoga Allah mengangkat derajat kita dan
َّ ‫ إِنَّهُ ه َُو ْالغَفُ ْو ُر‬,‫َّللاَ ْالعَ ِظي َْم ِل ْي َولَ ُك ْم‬
.‫الر ِح ْي ُم‬ ّ ‫ َوأ َ ْست َ ْغ ِف ُر‬،‫أََ قُ ْو ُل قَ ْو ِل ْي هَذا‬ senantiasa terus meningkatkan derajat kita setinggi-tingginya di
dunia dan di akhirat. Amin.
KHUTBAH YANG KEDUA ،‫صلَّيْتَ َعلَى ِإب َْرا ِهي َْم َو َعلَى آ ِل ِإب َْرا ِهي َْم‬ َ ‫ص ِّل َع َلى ُم َح َّم ٍد َو َع َلى آ ِل ُم َح َّم ٍد َك َما‬ َ ‫اَللَّ ُه َّم‬
‫ت‬
ِ ‫سيّئَا‬َ ‫ش ُر ْو ِر أَ ْنفُ ِسنَا َو‬ ُ ‫ِإ ّن ْال َح ْمدَ ِهللِ نَحْ َمدُهُ َونَ ْست َ ِع ْينُهُ َونَ ْستَ ْغ ِف ُرهُ َو َنعُ ْوذ ُ بِاهللِ ِم ْن‬ ‫ار ْكتَ َعلَى ِإب َْرا ِهي َْم َو َعلَى‬ َ َ‫ار ْك َعلَى ُم َح َّم ٍد َو َعلَى آ ِل ُم َح َّم ٍد َك َما ب‬ ِ َ‫ َوب‬.ٌ ‫ِإنَّكَ َح ِم ْيد ٌ َم ِج ْيد‬
ُ‫ِي لَهُ أ َ ْش َهد ُ أ َ ْن الَ إِلهَ إِالّ هللا‬َ ‫ض ِل ْل فَالَ هَاد‬ ْ ُ‫ض ّل لَهُ َو َم ْن ي‬ ِ ‫أ َ ْع َما ِلنَا َم ْن يَ ْه ِد ِه هللاُ فَالَ ُم‬ .ٌ ‫ إِنَّكَ َح ِم ْيد ٌ َم ِج ْيد‬،‫آ ِل إِب َْرا ِهي َْم‬
‫سلَّ َم تَ ْس ِل ْي ًما َك ِثي ًْرا‬ ّ ‫صلَّى‬
َ ‫َّللاُ َعلَ ْي ِه َو‬ َ ‫س ْولُهُ َو‬ ُ ‫َوأ َ ْش َهد ُ أ َ ّن ُم َح ّمدًا َع ْبدُهُ َو َر‬ َّ ّ ُ
‫ان َو َال تَجْ عَ ْل فِي قُلوبِنَا ِغ ّالً ِللذِينَ آ َمنُوا‬ ْ
ِ ِ‫سبَقُونَا ب‬
ِ ‫اِلي َم‬ َ َ‫َربَّنَا ا ْغ ِف ْر لَنَا َو ِ ِِل ْخ َوا ِننَا الَّذِين‬
Hadirin Rahimakumullah! ٌ ‫َربَّنَا إِنَّكَ َرؤ‬
‫ُوف َّر ِحي ٌم‬
Marilah kita semua memohon perlindungan kepada Allah dari ْ َّ
َ‫سنَا َوإِن ل ْم ت َ ْغ ِف ْر لَنَا َوت َْر َح ْمنَا لَ َن ُكون ََّن ِمنَ الخَا ِس ِرين‬ َ ُ‫ظلَ ْمنَا أَنف‬ َ ‫َربَّنَا‬
semua jenis penyelewengan dan penyalahgunaan nikmat lidah atau ‫لى‬
َ ‫ى هللاُ َع‬ َّ ‫صل‬
َ ‫ َو‬.‫ار‬ ِ ّ‫اب الن‬ ً
َ َ‫سنَة َوقِنَا َعذ‬ َ ْ
َ ‫سنَة َوفِي األ ِخ َرةِ َح‬ ً َ ‫َربَنَا َءاتِنَا فِي الدّ ْنيَا َح‬
lisan yang dapat menghancurkan diri dan umat kita sekalian. Dan ْ ْ َ
َ َ‫آخ ُر دَع َْوانَا أ ِن ال َح ْمد ُ ِلِلِ َربّ ِ الع‬
. َ‫الم َِين‬ ِ ‫يرا َو‬ً ِ‫صحْ بِ ِه ت َ ْس ِلي ًما َكث‬ َ ‫لى آ ِل ِه َو‬ َ ‫ُم َح َّم ٍد َو َع‬
janganlah kalian mengobral omongan dan banyak bicara, karena
banyak bicara, banyak salahnya.

You might also like