Professional Documents
Culture Documents
Keputusan Konsumen Kapal RORO PDF
Keputusan Konsumen Kapal RORO PDF
Abstract
Public transport that is safe, comfortable and has a competitive price always been desired by consumers,
especially in isolated areas such as islands Bawean. Pt. ASDP ferry is one of the companies providing Gili
Iyang Ships transportation services, with the aim of provide crossing transport in isolated areas with the
facilities offered to meet the needs of consumers. The companies are expected to understand behavior of
consumers, so the company is able to determine the needs, wants and expectations of its consumers. This
research was conducted to determine the factors that influence the consumer's decision to use the sea
transport of Roro Gili Iyang Ship Bawean-Paciran route or otherwise. This research is a quantitative
research with the method of observation of interviews, questionnaires and documentation. Questionnaire was
given to 75 respondents from Roro Gili Iyang ship Bawean-Paciran route users service, so that researchers
get the data to test the validity, reliability and factor analysis. The data obtained the result that research
shows factors affecting consumer in using services ship roro gili iyang route bawean- paciran was a
necessity, learning process, lifestyle, culture, family, friends, income, work, information media, tariff tickets,
service, physical evidence, security and comfort. For factors the most dominant factor is a job with total
variant of 19, 425 %.
Keywords: Factor Analysis, the using decision, Roro Gili Iyang Ship
Abstrak
Permintaan akan sarana transportasi yang aman, nyaman dan harga yang kompetitif selalu diinginkan oleh
konsumen, terutama pada daerah yang terisolasi seperti pulau Bawean. Pt. ASDP ferry persero menyediakan
jasa transportasi Kapal Gili Iyang dengan tujuan untuk memberikan transportasi penyebrangan pada daerah
yang terisolasi dengan fasilitas yang ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Hal ini diharapkan
perusahaan dapat memahami perilaku konsumen, sehingga perusahaan mampu mengetahui kebutuhan,
keinginan dan harapan konsumen yang dituju. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi keputusan konsumen dalam menggunakan jasa Kapal Roro Gili Iyang rute Bawean- Paciran
atau sebaliknya. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode observasi, wawancara, angket
dan dokumentasi. Metode angket menyertakan 75 responden dari penggunaan jasa Kapal Roro Gili Iyang rute
Bawean- Paciran, sehingga diperoleh data- data untuk dilakukan uji validitas, uji realibilitas, dan uji analisis
faktor. Dari hasil data diperoleh hasil penelitian yang menunjukkan faktor-faktor yang mempengaruhi
konsumen dalam menggunakan jasa Kapal Roro Gili Iyang rute Bawean- Paciran adalah kebutuhan, proses
belajar, gaya hidup, budaya, keluarga, teman, pendapatan, pekerjaan, media informasi, tariff tiket, layanan,
bukti fisik, keamanan dan kenyamanan. Untuk faktor yang paling dominan yaitu faktor pekerjaan dengan nilai
total varian sebesar 19, 425 %
Kata kunci : Analisi Faktor, keputusan penggunaan, Kapal Roro Gili Iyang.
PENDAHULUAN km di sebelah utara Surabaya, di tengah-
Perkembangan yang semakin modern tengah laut Jawa. Bawean disebut "Pulau
senantiasa mempengaruhi pola pikir manusia Putri", karena mayoritas penduduknya
untuk selalu berperan aktif dalam dunia yang perempuan. Kaum lelakinya cenderung
semakin global ini. Perkembangan ini mencari pekerjaan di pulau-pulau lain.
dibuktikan dengan sebuah hubungan antar Penduduk Bawean berjumlah kurang lebih
warga Indonesia yang tak mengenal batas 70.000 dan tersebar di dua kecamatan yaitu
dari setiap pulau, hal ini menyebabkan Kecamatan Sangkapura (sebelah selatan) dan
perubahan besar secara komplek dalam Kecamatan Tambak (sebelah utara).
peradaban kehidupan sosial budaya, dimana Fenomena yang ada dipulau ini sebagian roda
manusia diharuskan hidup berkelompok, bisnis dijalankan oleh wanita, dari buka toko
saling berinteraksi, saling terhubung dan ritel, berjualan dipasar dan lain sebagainya.
tergantung satu sama lain. Perkembangan ini Kebutuhan kebutuhan masyarakat Bawean
akan selalu berubah seiring waktu dengan tersebut Sebagian dipasok dari daerah Gresik,
banyaknya kebutuhan dan keinginan dari seperti bahan pangan dan bahan bakar.
manusia itu sendiri. Meningkatnya jumlah Aktivitas lain yang di lakukan masyarakat
penduduk diiringi dengan bertambahnya Bawean ke Gresik ialah melakukan
kebutuhan dan keinginan yang bermacam- pengobatan, hal ini terjadi kerena di Bawean
macam salah satu diantaranya adalah pengobatan yang tersedia tidak memadai.
kebutuhan akan sarana transportasi. Pelayanan yang tersedia di puskesmas hanya
Transportasi penting bagi masyarakat untuk penyakit-penyakit yang tidak parah
Indonesia disebabkan beberapa faktor yakni dengan peralatan yang sangat tidak memadai.
keadaan geografis Indonesia yang terdiri dari Hal ini menyebabkan transportasi pe-
ribuan pulau mulai dari pulau kecil sampai nyebrangan dibutuhkan dan masyarakat
besar, hal lain juga tidak kalah pentingnya bawean biasa untuk menggunakan
yakni kebutuhan akan kenyamanan dan transportasi kapal.
keamanan terhadap pengangkutan yang Kapal Laut merupakan salah satu
membantu pelaksanaan pembangunan dari transportasi yang memiliki muatan banyak
berbagai sector misalnya sector industry, dan efisien untuk menghubungkan satu pulau
pariwisata, dan pendidikan baik itu di daerah ke pulau lain, biasanya dalam satu kapal bisa
pedesaan maupun perkotaan seperti bawean. mengangkut 200-350 orang. Setiap kapal
Bawean merupakan sebuah pulau kecil memiliki waktu yang tidak menentu
dengan luas hanya 200 km2 dan terletak 120 tergantung tingkatan kapalnya atau tingkatan
kelasnya, baik itu kapal ekspres maupun kapal lain ,tapi di sisi lain alat transportasi ini
kapal yang ekonomi. Begitu juga layanan memiliki kelemahan seperti waktu jarak
yang diberikan ataupun fasilitas yang tersedia tempuh yang sangat panjang antara 7-8 jam,
di dalam kapal. Hal ini menyebabkan tiket pembelian harus mengantri lebih dulu
transportasi kapal di daerah bawean diminati dan tidak tahan ombak sampai lebih 3 meter.
karena alat penyebrangan kapal merupakan Ketika gelombang naik kedatangan kapal
satu-satunya di daerah bawean, selama ini ekan terlambat untuk sampai di dermaga.
masyarakat bawean selalu menginginkan Dari uraian diatas maka penulis tertarik
transportasi yang mempunyai tariff yang untuk melakukan penelitian dengan Judul
murah dan tahan akan ombak begitu juga “Analisis Faktor Yang Mempengaruhi
waktu tempuh yang cepat. Pada awal tahun Keputusan Penggunaan Jasa Kapal Roro Gili
2014 daerah bawean telah beroperasi kapal Iyang Rute Bawean- Paciran”
baru dengan rute baru yakni Kapal Roro Gili Rumusan Masalah
Iyang. Berdasarkan latar belakang masalah yang
Kapal Roro Gili Iyang merupakan kapal telah diuraikan diatas, maka rumusan
BUMN baru yang menawarkan jasa penelitian adalah:
penyebrangan orang maupun barang dan 1. Faktor-faktor apakah yang mem-
kendaraan dengan tingkatan yang sama tanpa pengaruhi keputusan konsumen dalam
ada kelas yang membedakan, jadi untuk menggunakan jasa kapal Roro Gili Iyang
layanan semua orang akan men-dapatkan rute Bawean-Paciran?
perlakuan yang sama dengan tujuan 2. Faktor mana yang paling mem-pengaruhi
menyamakan strata penumpang selain itu, keputusan penggunaan jasa kapal Roro
harga yang ditawarkan relative mudah Gili Iyang rute Bawean-Paciran?
terjangkau oleh semua kalangan. Kapal ini Tujuan
juga memiliki fasilitas standart internasional Berdasarkan rumusan masalah diatas,
dengan kapal yang terbuat dari besi yang maka tujuan penelitian adalah:
menjadikan kapal ini tahan akan ombak 1. Untuk mengetahui faktor apakah yang
sampai 3 meter selain itu kapal ini dilengkapi mempengaruhi keputusan konsumen
berbagai fasilitas penyelamatan dan asuransi dalam menggunakan jasa kapal Roro Gili
baik itu orang maupun barang seperti Iyang rute Bawean-Paciran.
pelampung dan skoci. 2. Untuk mengetahui faktor mana yang
Hal-hal tersebut merupakan keunggulan paling mempengaruhi keputusan
tersendiri yang belum pasti dimiliki oleh
penggunaan jasa kapal Roro Gili Iyang lebih baik. Hubungan antara
rute Bawean-Paciran. pembangunan ekonomi dengan jasa
KAJIAN PUSTAKA pengangkutan adalah sangat erat sekali
1. Jasa dan saling tergantung satu sama lainnya.
Menurut Lupiyoadi dan Hamdani, 3. Perilaku Konsumen
(2006; 5) jasa merupakan semua aktifitas The American Marketing Asociation
ekonomi yang hasilnya bukan berbentuk (Oentoro 2012:4) men-jelaskan bahwa
produk fisik atau konstruksi, yang perilaku konsumen merupakan interaksi
umumnya dihasilkan dan dikonsumsi dinamis antara afeksi dan kognisi,
secara bersamaan serta memberikan nilai perilaku, dan lingkungannya, dimana
tambah konsumen. manusia melakukan kegiatan pertukaran
Menurut Kotler (dalam Lupiyoadi dalam hidup mereka.
dan Hamdani 2006; 6) jasa adalah setiap Lain halnya Menurut Setiadi (2003:3)
tindakan atau perbuatan yang ditawarkan perilaku konsumen adalah tindakan
oleh salah satu pihak ke pihak lain yang langsung terlibat dalam mendapatkan,
secara prinsip intangible (tidak berwujud) mengkonsumsi, dan menghabiskan
dan tidak menyebabkan perpindahan produk atau jasa termasuk proses
kepemilik-an apapun. Produksi jasa bisa keputusan yang mendahului dan
ber-hubungan produk fisik atau non fisik. menyusuli kegiatan ini.
2. jasa Trasportasi Menurut Simamora dalam Prasojo
Menurut Rustian (1987: 9) (dalam sri (2012:12)menjelaskan bahwa perilaku
utami) transportasi sebagai usaha konsumen menyoroti perilaku individu
mengangkut atau membawa barang dan dan rumah tangga. Perilaku konsumen
atau penumpang dari suatu tempat. Usaha juga menyangkut suatu proses keputusan
transportasi bukan hanya berupa gerakan sebelum pembelian, serta tindakan dalam
barang dan orang dari suatu tempat ke memperoleh, memakai, mengkonsumsi,
tempat lain dengan cara dan kondisi yang menghabis-kan produk. perilaku
statis, akan tetapi transportasi itu selalu konsumen meliputi perilaku yang dapat
diusahakan perbaikan dan kemajuan-nya diamati seperti jumlah yang dibelanjakan,
sesuai dengan perkembangan per-adaban kapan, dengan siapa, oleh siapa, dan
dan teknologi. Transportasi selalu bagaimana barang yang sudah dibeli
diusahakan perbaikan dan peningkatan, dikonsumsi.
sehingga akan tercapai efisiensi yang
Teori perilaku konsumen yang lebih Titik awal untuk memahami perilaku
mendalam dijelaskan oleh Shiffman dan konsumen adalah model rangsangan-
Kanuk (2000) dalam Oentoro (2012:77) tanggapan. Pemasar bertugas untuk
perilaku konsumen adalah perilaku yang memahami apa yang terjadi dalam
diperhatikan konsumen dalam mencari, kesadaran konsumen antara datangnya
membeli, menggunakan, mengevaluasi rangsangan luar dan keputusan pembelian
dan mengabaikan produk jasa atau ide akhir. Empat proses psikologis penting
yang diharapkan dapat memuaskan motivasi, persepsi, pem-belajaan dan
konsumen untuk dapat memuaskan memori secara fundamental turut
kebutuhannya dengan mengkonsumsi mempengaruhi tanggapan konsumen
produk atau jasa yang ditawarkan. terhadap ber-bagai rangsangan
4. Model Perilaku Konsumen pemasaran.
Model prilaku konsumen telah Engel (1995:141) menjelaskan bahwa
dijelaskan oleh Assael (1995) dalam model prilaku konsumen yang sudah
Suryani (2008: 12) menjelaskan bahwa disempurnakan dan mengalami banyak
komponen inti dari model keputusan perubahan yang digunakan adalah
konsumen ini adalah consumer decision pemecahan masalah yang diperluas.
making yang merupakan proses pertama pengenalan ke-butuhan, dimana
menerima, mengevaluasi informasi pengenalan kebutuh-an ini sebagi tahap
merek produk tertentu. model ini awal dan ada tiga determinan yakni
merupakan model yang sederhana dengan informasi yang disimpan dalam ingantan,
tiga faktor yang mempengaruhi perbedaan individual dan pengaruh
konsumen diantaranya: konsumen lingkungan. Kedua pencarian informasi
individual, pengaruh lingkungan dan adalah pencarian internal kedalam
rangsangan perusahaan (Strategi ingatan untuk menentukan apakah cukup
pemasaran). banyak yang diketahui mengenai pilihan
Menurut Kotler (2008:176) model yang tersedia untuk me-mungkinkan
prilaku konsumen menjelaskan bahwa pilihan yang dibuat tanpa informasi lebih
proses pengambilan keputusan jauh. Ketiga evaluasi alternative, hal ini
merupakan proses psikologis dasar yang dimulai dengan pembentukan dan
memainkan peranan penting dalam perubahan dalam kepercayaan produk
memahami bagaimana konsumen secara atau merek dan atribut, diikuti dengan
aktual mengambil keputusan pembelian. peralihan dalam sikap terhadap tingkat
pembelian. Pada evaluasi alternative ini maupun opini pemimpin, pengaruh
menghasilkan niat untuk bertindak secara keluarga, dan pengaruh situasi.
konsisten dengan sikap dan akhirnya 3) Faktor bauran pemasaran
dengan tindakan pembelian itu sendiri. Bauran pemasaran adalah faktor
Keempat pembelian dan hasilnya, yang berhubungan dengan pemasaran
pembelian paling sering terjadi dalam mengenai produk, promosi, dan
jenis tempat penjualan tertentu.dan dari distribusi. Dalam teori ini yang
pembelian itu dapat memperliahtkan dibahas adalah mengenai segmentasi
bagaimana kepuasan menguatkan niat pasar dan memposisikanproduk,
pembelian masa mendatang komunikasi pemasran, pilihan toko
5. Faktor yang Mempengaruhi Perilaku dan perilaku dalam berbelanja, serta
Konsumen harga dan penjualan perseorangan.
Faktor-faktor yang dikemukakan 6. Jenis Perilaku Keputusan Pembelian
Assael dalam Suryani (2002:6) ada tiga Menurut Hawkins dan Engel dalam
faktor yang mempengaruhi perilaku Tjiptono (2008:20) menjelas-kan bahwa
konsumen diantaranya: proses pengambilan keputusan dibagi
1) Faktor individu konsumen menjadi tiga jenis, diantaranya:
Individu konsumen adalah segala 1. Proses pengambilan keputusan yang
sesuatu yang terdapat dalam diri luas,dalam tahap ini konsumen
individu konsumen, terdiri dari mencari informasi tentang produk
persepsi konsumen, perolehan dan atau merek tertentu dan mengevaluasi
pemrosesan informasi, sikap seberapa baik masing-masing
konsumen, demografi, kepribadian alterrnatif tersebut dapat
dan gaya hidup. memecahkan masalanya. Evaluasi
2) Faktor lingkungan produk akan mengarah pada
Lingkungan yang mem- keputusan pembelian. Proses
pengaruhi perilaku konsumen adalah pengambilan keputusan yang luas
faktor eksternal konsumen, yang terjadi untuk kepentingan khusus
terdiri dari budaya dan kelas sosial, bagi konsumen atau untuk
pengaruh subbudaya, pengaruh lintas pengambilan keputusan yang
budaya, kelompok referensi, membutuhkan tingkat keterlibatan
komunikasi dalam kelompok baik itu tinggi. Seperti pembelian alat
komunikasi dari mulut ke mulut
elektronik mahal, rumah dan lain- pendekatan kuantitatif. Teknik analisis
lain. yang digunakan adalah teknik analisis
2. Proses pengambilan keputusan faktor. Menurut malhotra (dalam widayat
terbatas terjadi apabila konsumen 2004:196), Analisis Faktor adalah model
mengenal masalahnya, kemudian yang dipakai untuk mengurangi atau
mengevaluasi beberapa alternatif meringkas data (proses reduksi).
produk atau merek berdasarkan 2. Populasi dan Sampel
pengetahuan yang dimiliki tanpa Target populasi yang dijadikan
berusaha (atau hanya melakukan sampel dalam penelitian ini adalah
sedikit usaha) mencari informasi baru konsumen pengguna jasa Kapal Roro Gili
tentang produk atau merek tersebut. Iyang baik penumpang yang melakukan
Ini biasanya berlaku berlaku untuk pelayaran dengan rute Bawean- paciran
pembelian produk-produk yang maupun rute sebaliknya, yaitu rute
kurang penting atau pembelian yang Paciran-bawean maupun sebaliknya.
bersifat rutin. Dimungkinkan pula Kriteria populasi dalam penelitian ini
bahwa proses pengambilan keputusan adalah semua pengguna jasa Kapal Roro
terbatas ini terjadi pada kebutuhan Gili Iyang minimal 2 kali menggunakan
yang sifatnya emosional atau juga jasa. Responden minimal berumur 17
pada environmental needs. tahun dan maksimal 50 tahun dan tidak
3. Proses pengambilan keputusan yang bersama keluarga atau penumpang
bersifat kebiasaan merupakan proses tunggal.
yang paling sederhana yaitu Sampel merupakan bagian dari
konsumen mengenal masalahnya populasi yang diambil melalui cara- cara
kemudian langsung mengambil tertentu yang juga memiliki karakteristik
keputusan untuk membeli merek tertentu, jelas dan lengkap yang dianggap
favorit/ kegemarannya. Evaluasi bisa mewakili populasi. Jumlah sampel
terjadi bila merek yang dipilih dalam penelitian ini mengacu pada
tersebut ternya tidak sebagus atau jumlah variabel yang ditetapkan menurut
sesuai dengan yang diharapkan. malhotra dalam Supranto. Jadi, jumlah
METODE PENELITIAN variabel yakni 15 dikali 5 menjadi 75
1. Jenis Penelitian maka jumlah sampel sebesar 75
Jenis penelitian ini menggunakan penumpang. Teknik pengumpulan data
metode penerlitian deskriptif dengan dilakukan dengan cara wawancara,
observasi, angket dan dokumentasi yang demikian keseluruhan variabel layak
diberikan kepada responden. digunakan dalam penelitian ini. (c)
3. Teknik Analisis Data Analisis Faktor yang meliputi: (1) Me-
Teknik analisis data dalam penelitian rumuskan Masalah. Variabel yang diper-
ini menggunakan teknik analisis fator dan timbangkan melalui hasil penelitian
dua uji sebelum melakukan penyebaran sebelumnya dan teori. (2) Membuat
angket yang sebenarnya diantaranya: (a) matrik korelasi atas semua faktor serta
Uji validitas adalah suatu ukuran yang melakukan uji KMO dan Barlett”t. proses
menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan analisis dilakukan berdasarkan matrik
atau kesahihan suatu instrument/angket, korelasi antar variabel. Makin kecil nilai
uji ini dilakukan sebelum melakukan besaran KMO maka korelasi sepanjang
penelitian yang sebenarnya dengan variabel tidak dapat dijelaskan satu sama
membagikan 25 angket dengan kriteria lain dan analisis faktor dianggap tidak
yang sudah ditentukan. Dalam penelitian layak dan tidak dapat diterima. Maka jika
ini menggunakan program SPSS 16 for nilai (besaran) KMO tinggi (antara 0,5
Windows. Hasil Pengujian validitas sampai 1,0) menunjukkan bahwa analisis
instrument dengan rata-rata signifikansi tersebut tepat. Sementara jika nilai KMO
0,000 dimana nilai ini lebih kecil dari rendah (dibawah 0,5) menunjukkan
taraf signifikansi yang sudah ditentukan bahwa analisis tersebut tidak tepat
sebesar 0,05 maka instrument ini (Malhotra, 2001). (3) Menentukan jumlah
dikatakan valid dan layak untuk faktor.Berdasarkan hasil langkah pertama
dilanjutkan dalam pengumpulan data. (b) dan kedua diatas, variabel disusun
Reliabilitas atau keandalan instrument kembali menurut korelasinya dengan
menunjukkan sejauh mana suatu program computer akan menentukan
pengukuran dapat memberikan hasil yang jumalah faktor yang diperlukan untuk
sama jika dilakukan pengukutan kembali mewakili data. Hasil tersebut akan
pada subyek penelitian yang sama. Hasil diketahui sejumlah faktor yang layak
pengujian dengan menggunakan dapat mewakili seperangkat variabel.
cronbach alpha menunjukkan bahwa Untuk menentukan beberapa faktor yang
keseluruhan variabel dinyatakan reliable dapat diterima (layak). Maka secara
dengan nilai sebesar 0,909, dimana batas empiric dapat diliht dari besarnya nilai
suatu variabel dapat dinyatakan reliabel eigenvalue suatu faktor yang besarnya
adalah lebih besar dari 0,60. Dengan sama dengan atau lebih besar dari 1 (satu)
(4) Melakukan rotasi matrik. Setelah HASIL DAN PEMBAHASAN
mengetahui hasil dari penentuan faktor, Faktor- faktor yang digunakan untuk
seringkali masih sulit untuk menentukan mengetahui keputusan konsumen dalam
pola penge-lompokan variabel-variabel menggunakan jasa Kapal Roro Gili Iyang
secara bermakna. Dengan menggunakan adalah faktor kebutuhan (motivasi), proses
rotasi matrik diharapkan dapat belajar, gaya hidup, budaya, keluarga, teman,
diidentifikasi faktor-faktor baru yang pendapatan, pekerjaan, media informasi,
lebih mudah untuk diinterprestasikan harga, lokasi, layanan, bukti fisik, keamanan,
dengan memilih nilai faktor loading lebih kenyamanan.
besar atau sama dengan 0,5 (5) Hasil identifikasi karakteristik responden
Menafsirkan faktor-faktor. Penafsiran yang dapat diidentifikasi melalui beberapa
faktor dilakukan dengan pendekatan nilai faktor antara lain jenis kelamin, usia,
loading suatu variabel terhadap sebuah pekerjaan, pendapatan, frekuensi mengguna-
faktor. Dengan mengidentifikasi variabel kan jasa Kapal Gili Iyang dan tujuan.
yang memiliki nilai loading terbesar pada 1. Teknik Analisis Faktor
faktor yang sama, penafsiran dapat lebih Analisis hasil penelitian dan pembahasan
sederhana, jadi untuk mengukur faktor proses analisis faktor akan penelitili sajikan
dapat ditafsirkan melalui variabel yang secara sistematis sesuai dengan tahapan-
memiliki nilai loading terbesar terhadap- tahapan dalam proses analisis faktor sebagai
nya. (6) Penentuan model yang tepat. berikut:
Langkah terakhir analisis faktor adalah a. Merumuskan Masalah
penentuan model yang tepat (model fit) Penelitian ini terdapat 15 sub-
untuk mengetahui apakah model mampu variabel yang diturunkan dari kajian teori
menjelaskan dengan baik fenomena yang faktor- faktor yang mempengaruhi
ada, perlu diuji ketepatannya. Untuk keputusan pembelian menurut beberapa
menguji ketepatan model analisis faktor ahli seperti Nugroho J Setiadi, Henry
dengan metode PCA (principal Assael, Bilson Simamora, Philip Kotler,
component Analisis) dapat dilakukan Engel selin itu dari pendapat hasil
dengan melihat besarnya prosentase penelitian, kemudian dimasukkan dalam
korelasi residual diatas 5% atau 10%. butir-butir pernyataan yang diukur
Jika dalam residu mengandung banyak dengan skala likert dengan kategori skala
nilai lebih kecil dari 0,05 (<0,05) maka genap. Kemudian hasil pernyataan di
model faktor tidak fit atau tidak sesuai. sebarkan ke responden sebanyak 75 dan
hasil dari penilaian konsumen ditabulasi beraarti menunjukkan bahwa analisis
ke Microsoft exel. Untuk dapat tersebut tidak tepat.
menjawab rumusan masalah dalam bab 1 c. Menentukan Jumlah Faktor
dapat dapat dihasilkan dari perhitungan Setelah langkah pertama
analisis statistik yaitu analisis faktor
(merumuskan masalah) dan kedua
dengan bantuan software computer
(membuat matrik korelasi atas semua
program SPSS 16.0 for Windows
variabel atau faktor serta melakukan
b. Membuat matriks korelasi atas semua
uji Bartlett’s Test of Sphericity dan
faktor serta melakukan uji Bartett Test of
Kaiser-Meyer-Olkin) di atas, sebelum
Sphericity (BTO) dan Kaiser-Meyer-
Olkin (KMO). menentukan jumlah faktor, metode
KMO and Bartlett's Test analisis faktor harus ditentukan dulu,
Kaiser-Meyer-Olkin Measure
.730 dalam soal ini menggunakan metode
of Sampling Adequacy.
Bartlett's Approx. Chi-Square 392.039 principal components analysis= PCA.
Test of Df 105 Metode ini dianjurkan kalau
Sphericit
y Sig. .000
tujuannya memperkecil jumlah
Dari hasil uji Bartlett’s Test of
variabel asli (variabel awal),
Sphericity-nya besar dan signifikan,
selanjutnya variabel atau faktor
dengan Approxiate Chi-Square
disusun kembali menurut korelasinya
sebesar 392.039 dan nilai
dan program komputer akan me-
Significance-nya sebesar 0,000.
nentukan jumlah faktor yang diperlu-
Sedangkan jika dilihat dari uji KMO
kan untuk mewakili data. Hasil
of Sampling Adequacy yaitu sebesar
tersebut akan diketahui sejumlah
0,730 yang berarti ketepatan
kelompok faktor yang layak dapat
penggunaan analisis faktor ini dapat
mewakili seperangkat variabel atau
dipertanggung jawabkan, karena nilai
faktor. Untuk menentukan beberapa
KMO-nya sudah diatas 0,5 dan
faktor yang dapat diterima, maka
signifikansi jauh dibawah 0,05 (0,000
dapat dilihat dari besarnya nilai
< 0,05) menunjukkan bahwa analisis
eigenvalue suatu faktor yang besarnya
tersebut tepat. Sementara jika KMO
sama dengan atau lebih dari satu.
rendah, yaitu dibawah 0,5 maka
Berdasarkan hasil uji kedua mempunyai nilai paling besar diantara 4
dapat memperlihatkan hasil analisis komponen inti tersebut. Maka secara
meringkas data yang ada, sehingga dengan pendekatan nilai loading suatu
Setiono, Deni ali. 20014. Kapal Roro KM Tri kartono, Drajat. 2004. Orang Boyan
Gili Iyang Rute ke pulau Bawean. Bawean: Perubahan Lokal Dalam
Beritajatim.com. online Transformasi. Pustaka Cakra:
http://www.bawean.net/2014/01/k Surakarta. Online (http://bawean
mp-gili-iyang-berangkat-ke- tourism.com/ product/59/71/Orang-
bawean.html, Diakses 20 januari Boyan-Bawean-Perubahan-Lokasi-
2014. dalam-Transformasi-Global) diakses
21 januari 2014.
Sugioyono. 2008. Metode Penelitian
Bisnis. Bandung : CV. Alfabeta. Widayat. 2004. Metode Penelitian
Pemasaran. Malang: UMM Press.
. 2010. Statistik Untuk
Penelitian. Cetakan ketujuhbelas. Widyawati, Nurul. 2006. Analisis faktor-
Bandung : CV. Alfabeta. faktor pemasaran jasa transport
laut yang dipertimbangkan
Supranto. 2004. Analisis Multivariat Arti penumpang Dalam membuat
& Interpretasi. Jakarta: PT.Asdi keputusan memilih jasa
Mahasatya. penyeberangan kapal cepat lintas
surabaya Banjarmasin. Jurnal
Sri, Utami Setyaningsih. 2009. Analisis Vol.10, No.4. Surabaya:
Faktir-Faktor Yang Mem- STIESIA.
pengaruhi Kepuasan Konsumen
Dalam Mempergunakan Jasa
Transportasi PT. Solo Central
Taxi Di Surabaya. Jurnal
Ekonomi dan Kewirausahaan
Vol.9, No.1. Surakarta: