You are on page 1of 19

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN

PENGGUNAAN JASA KAPAL RORO GILI IYANG RUTE BAWEAN-


PACIRAN

Siti Khodijah dan Saino


Prodi Pendidikan Tata Niaga, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Surabaya
e-mail : kettykhodi_57@yahoo.com

Abstract

Public transport that is safe, comfortable and has a competitive price always been desired by consumers,
especially in isolated areas such as islands Bawean. Pt. ASDP ferry is one of the companies providing Gili
Iyang Ships transportation services, with the aim of provide crossing transport in isolated areas with the
facilities offered to meet the needs of consumers. The companies are expected to understand behavior of
consumers, so the company is able to determine the needs, wants and expectations of its consumers. This
research was conducted to determine the factors that influence the consumer's decision to use the sea
transport of Roro Gili Iyang Ship Bawean-Paciran route or otherwise. This research is a quantitative
research with the method of observation of interviews, questionnaires and documentation. Questionnaire was
given to 75 respondents from Roro Gili Iyang ship Bawean-Paciran route users service, so that researchers
get the data to test the validity, reliability and factor analysis. The data obtained the result that research
shows factors affecting consumer in using services ship roro gili iyang route bawean- paciran was a
necessity, learning process, lifestyle, culture, family, friends, income, work, information media, tariff tickets,
service, physical evidence, security and comfort. For factors the most dominant factor is a job with total
variant of 19, 425 %.

Keywords: Factor Analysis, the using decision, Roro Gili Iyang Ship

Abstrak

Permintaan akan sarana transportasi yang aman, nyaman dan harga yang kompetitif selalu diinginkan oleh
konsumen, terutama pada daerah yang terisolasi seperti pulau Bawean. Pt. ASDP ferry persero menyediakan
jasa transportasi Kapal Gili Iyang dengan tujuan untuk memberikan transportasi penyebrangan pada daerah
yang terisolasi dengan fasilitas yang ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Hal ini diharapkan
perusahaan dapat memahami perilaku konsumen, sehingga perusahaan mampu mengetahui kebutuhan,
keinginan dan harapan konsumen yang dituju. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi keputusan konsumen dalam menggunakan jasa Kapal Roro Gili Iyang rute Bawean- Paciran
atau sebaliknya. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode observasi, wawancara, angket
dan dokumentasi. Metode angket menyertakan 75 responden dari penggunaan jasa Kapal Roro Gili Iyang rute
Bawean- Paciran, sehingga diperoleh data- data untuk dilakukan uji validitas, uji realibilitas, dan uji analisis
faktor. Dari hasil data diperoleh hasil penelitian yang menunjukkan faktor-faktor yang mempengaruhi
konsumen dalam menggunakan jasa Kapal Roro Gili Iyang rute Bawean- Paciran adalah kebutuhan, proses
belajar, gaya hidup, budaya, keluarga, teman, pendapatan, pekerjaan, media informasi, tariff tiket, layanan,
bukti fisik, keamanan dan kenyamanan. Untuk faktor yang paling dominan yaitu faktor pekerjaan dengan nilai
total varian sebesar 19, 425 %

Kata kunci : Analisi Faktor, keputusan penggunaan, Kapal Roro Gili Iyang.
PENDAHULUAN km di sebelah utara Surabaya, di tengah-
Perkembangan yang semakin modern tengah laut Jawa. Bawean disebut "Pulau
senantiasa mempengaruhi pola pikir manusia Putri", karena mayoritas penduduknya
untuk selalu berperan aktif dalam dunia yang perempuan. Kaum lelakinya cenderung
semakin global ini. Perkembangan ini mencari pekerjaan di pulau-pulau lain.
dibuktikan dengan sebuah hubungan antar Penduduk Bawean berjumlah kurang lebih
warga Indonesia yang tak mengenal batas 70.000 dan tersebar di dua kecamatan yaitu
dari setiap pulau, hal ini menyebabkan Kecamatan Sangkapura (sebelah selatan) dan
perubahan besar secara komplek dalam Kecamatan Tambak (sebelah utara).
peradaban kehidupan sosial budaya, dimana Fenomena yang ada dipulau ini sebagian roda
manusia diharuskan hidup berkelompok, bisnis dijalankan oleh wanita, dari buka toko
saling berinteraksi, saling terhubung dan ritel, berjualan dipasar dan lain sebagainya.
tergantung satu sama lain. Perkembangan ini Kebutuhan kebutuhan masyarakat Bawean
akan selalu berubah seiring waktu dengan tersebut Sebagian dipasok dari daerah Gresik,
banyaknya kebutuhan dan keinginan dari seperti bahan pangan dan bahan bakar.
manusia itu sendiri. Meningkatnya jumlah Aktivitas lain yang di lakukan masyarakat
penduduk diiringi dengan bertambahnya Bawean ke Gresik ialah melakukan
kebutuhan dan keinginan yang bermacam- pengobatan, hal ini terjadi kerena di Bawean
macam salah satu diantaranya adalah pengobatan yang tersedia tidak memadai.
kebutuhan akan sarana transportasi. Pelayanan yang tersedia di puskesmas hanya
Transportasi penting bagi masyarakat untuk penyakit-penyakit yang tidak parah
Indonesia disebabkan beberapa faktor yakni dengan peralatan yang sangat tidak memadai.
keadaan geografis Indonesia yang terdiri dari Hal ini menyebabkan transportasi pe-
ribuan pulau mulai dari pulau kecil sampai nyebrangan dibutuhkan dan masyarakat
besar, hal lain juga tidak kalah pentingnya bawean biasa untuk menggunakan
yakni kebutuhan akan kenyamanan dan transportasi kapal.
keamanan terhadap pengangkutan yang Kapal Laut merupakan salah satu
membantu pelaksanaan pembangunan dari transportasi yang memiliki muatan banyak
berbagai sector misalnya sector industry, dan efisien untuk menghubungkan satu pulau
pariwisata, dan pendidikan baik itu di daerah ke pulau lain, biasanya dalam satu kapal bisa
pedesaan maupun perkotaan seperti bawean. mengangkut 200-350 orang. Setiap kapal
Bawean merupakan sebuah pulau kecil memiliki waktu yang tidak menentu
dengan luas hanya 200 km2 dan terletak 120 tergantung tingkatan kapalnya atau tingkatan
kelasnya, baik itu kapal ekspres maupun kapal lain ,tapi di sisi lain alat transportasi ini
kapal yang ekonomi. Begitu juga layanan memiliki kelemahan seperti waktu jarak
yang diberikan ataupun fasilitas yang tersedia tempuh yang sangat panjang antara 7-8 jam,
di dalam kapal. Hal ini menyebabkan tiket pembelian harus mengantri lebih dulu
transportasi kapal di daerah bawean diminati dan tidak tahan ombak sampai lebih 3 meter.
karena alat penyebrangan kapal merupakan Ketika gelombang naik kedatangan kapal
satu-satunya di daerah bawean, selama ini ekan terlambat untuk sampai di dermaga.
masyarakat bawean selalu menginginkan Dari uraian diatas maka penulis tertarik
transportasi yang mempunyai tariff yang untuk melakukan penelitian dengan Judul
murah dan tahan akan ombak begitu juga “Analisis Faktor Yang Mempengaruhi
waktu tempuh yang cepat. Pada awal tahun Keputusan Penggunaan Jasa Kapal Roro Gili
2014 daerah bawean telah beroperasi kapal Iyang Rute Bawean- Paciran”
baru dengan rute baru yakni Kapal Roro Gili Rumusan Masalah
Iyang. Berdasarkan latar belakang masalah yang
Kapal Roro Gili Iyang merupakan kapal telah diuraikan diatas, maka rumusan
BUMN baru yang menawarkan jasa penelitian adalah:
penyebrangan orang maupun barang dan 1. Faktor-faktor apakah yang mem-
kendaraan dengan tingkatan yang sama tanpa pengaruhi keputusan konsumen dalam
ada kelas yang membedakan, jadi untuk menggunakan jasa kapal Roro Gili Iyang
layanan semua orang akan men-dapatkan rute Bawean-Paciran?
perlakuan yang sama dengan tujuan 2. Faktor mana yang paling mem-pengaruhi
menyamakan strata penumpang selain itu, keputusan penggunaan jasa kapal Roro
harga yang ditawarkan relative mudah Gili Iyang rute Bawean-Paciran?
terjangkau oleh semua kalangan. Kapal ini Tujuan
juga memiliki fasilitas standart internasional Berdasarkan rumusan masalah diatas,
dengan kapal yang terbuat dari besi yang maka tujuan penelitian adalah:
menjadikan kapal ini tahan akan ombak 1. Untuk mengetahui faktor apakah yang
sampai 3 meter selain itu kapal ini dilengkapi mempengaruhi keputusan konsumen
berbagai fasilitas penyelamatan dan asuransi dalam menggunakan jasa kapal Roro Gili
baik itu orang maupun barang seperti Iyang rute Bawean-Paciran.
pelampung dan skoci. 2. Untuk mengetahui faktor mana yang
Hal-hal tersebut merupakan keunggulan paling mempengaruhi keputusan
tersendiri yang belum pasti dimiliki oleh
penggunaan jasa kapal Roro Gili Iyang lebih baik. Hubungan antara
rute Bawean-Paciran. pembangunan ekonomi dengan jasa
KAJIAN PUSTAKA pengangkutan adalah sangat erat sekali
1. Jasa dan saling tergantung satu sama lainnya.
Menurut Lupiyoadi dan Hamdani, 3. Perilaku Konsumen
(2006; 5) jasa merupakan semua aktifitas The American Marketing Asociation
ekonomi yang hasilnya bukan berbentuk (Oentoro 2012:4) men-jelaskan bahwa
produk fisik atau konstruksi, yang perilaku konsumen merupakan interaksi
umumnya dihasilkan dan dikonsumsi dinamis antara afeksi dan kognisi,
secara bersamaan serta memberikan nilai perilaku, dan lingkungannya, dimana
tambah konsumen. manusia melakukan kegiatan pertukaran
Menurut Kotler (dalam Lupiyoadi dalam hidup mereka.
dan Hamdani 2006; 6) jasa adalah setiap Lain halnya Menurut Setiadi (2003:3)
tindakan atau perbuatan yang ditawarkan perilaku konsumen adalah tindakan
oleh salah satu pihak ke pihak lain yang langsung terlibat dalam mendapatkan,
secara prinsip intangible (tidak berwujud) mengkonsumsi, dan menghabiskan
dan tidak menyebabkan perpindahan produk atau jasa termasuk proses
kepemilik-an apapun. Produksi jasa bisa keputusan yang mendahului dan
ber-hubungan produk fisik atau non fisik. menyusuli kegiatan ini.
2. jasa Trasportasi Menurut Simamora dalam Prasojo
Menurut Rustian (1987: 9) (dalam sri (2012:12)menjelaskan bahwa perilaku
utami) transportasi sebagai usaha konsumen menyoroti perilaku individu
mengangkut atau membawa barang dan dan rumah tangga. Perilaku konsumen
atau penumpang dari suatu tempat. Usaha juga menyangkut suatu proses keputusan
transportasi bukan hanya berupa gerakan sebelum pembelian, serta tindakan dalam
barang dan orang dari suatu tempat ke memperoleh, memakai, mengkonsumsi,
tempat lain dengan cara dan kondisi yang menghabis-kan produk. perilaku
statis, akan tetapi transportasi itu selalu konsumen meliputi perilaku yang dapat
diusahakan perbaikan dan kemajuan-nya diamati seperti jumlah yang dibelanjakan,
sesuai dengan perkembangan per-adaban kapan, dengan siapa, oleh siapa, dan
dan teknologi. Transportasi selalu bagaimana barang yang sudah dibeli
diusahakan perbaikan dan peningkatan, dikonsumsi.
sehingga akan tercapai efisiensi yang
Teori perilaku konsumen yang lebih Titik awal untuk memahami perilaku
mendalam dijelaskan oleh Shiffman dan konsumen adalah model rangsangan-
Kanuk (2000) dalam Oentoro (2012:77) tanggapan. Pemasar bertugas untuk
perilaku konsumen adalah perilaku yang memahami apa yang terjadi dalam
diperhatikan konsumen dalam mencari, kesadaran konsumen antara datangnya
membeli, menggunakan, mengevaluasi rangsangan luar dan keputusan pembelian
dan mengabaikan produk jasa atau ide akhir. Empat proses psikologis penting
yang diharapkan dapat memuaskan motivasi, persepsi, pem-belajaan dan
konsumen untuk dapat memuaskan memori secara fundamental turut
kebutuhannya dengan mengkonsumsi mempengaruhi tanggapan konsumen
produk atau jasa yang ditawarkan. terhadap ber-bagai rangsangan
4. Model Perilaku Konsumen pemasaran.
Model prilaku konsumen telah Engel (1995:141) menjelaskan bahwa
dijelaskan oleh Assael (1995) dalam model prilaku konsumen yang sudah
Suryani (2008: 12) menjelaskan bahwa disempurnakan dan mengalami banyak
komponen inti dari model keputusan perubahan yang digunakan adalah
konsumen ini adalah consumer decision pemecahan masalah yang diperluas.
making yang merupakan proses pertama pengenalan ke-butuhan, dimana
menerima, mengevaluasi informasi pengenalan kebutuh-an ini sebagi tahap
merek produk tertentu. model ini awal dan ada tiga determinan yakni
merupakan model yang sederhana dengan informasi yang disimpan dalam ingantan,
tiga faktor yang mempengaruhi perbedaan individual dan pengaruh
konsumen diantaranya: konsumen lingkungan. Kedua pencarian informasi
individual, pengaruh lingkungan dan adalah pencarian internal kedalam
rangsangan perusahaan (Strategi ingatan untuk menentukan apakah cukup
pemasaran). banyak yang diketahui mengenai pilihan
Menurut Kotler (2008:176) model yang tersedia untuk me-mungkinkan
prilaku konsumen menjelaskan bahwa pilihan yang dibuat tanpa informasi lebih
proses pengambilan keputusan jauh. Ketiga evaluasi alternative, hal ini
merupakan proses psikologis dasar yang dimulai dengan pembentukan dan
memainkan peranan penting dalam perubahan dalam kepercayaan produk
memahami bagaimana konsumen secara atau merek dan atribut, diikuti dengan
aktual mengambil keputusan pembelian. peralihan dalam sikap terhadap tingkat
pembelian. Pada evaluasi alternative ini maupun opini pemimpin, pengaruh
menghasilkan niat untuk bertindak secara keluarga, dan pengaruh situasi.
konsisten dengan sikap dan akhirnya 3) Faktor bauran pemasaran
dengan tindakan pembelian itu sendiri. Bauran pemasaran adalah faktor
Keempat pembelian dan hasilnya, yang berhubungan dengan pemasaran
pembelian paling sering terjadi dalam mengenai produk, promosi, dan
jenis tempat penjualan tertentu.dan dari distribusi. Dalam teori ini yang
pembelian itu dapat memperliahtkan dibahas adalah mengenai segmentasi
bagaimana kepuasan menguatkan niat pasar dan memposisikanproduk,
pembelian masa mendatang komunikasi pemasran, pilihan toko
5. Faktor yang Mempengaruhi Perilaku dan perilaku dalam berbelanja, serta
Konsumen harga dan penjualan perseorangan.
Faktor-faktor yang dikemukakan 6. Jenis Perilaku Keputusan Pembelian
Assael dalam Suryani (2002:6) ada tiga Menurut Hawkins dan Engel dalam
faktor yang mempengaruhi perilaku Tjiptono (2008:20) menjelas-kan bahwa
konsumen diantaranya: proses pengambilan keputusan dibagi
1) Faktor individu konsumen menjadi tiga jenis, diantaranya:
Individu konsumen adalah segala 1. Proses pengambilan keputusan yang
sesuatu yang terdapat dalam diri luas,dalam tahap ini konsumen
individu konsumen, terdiri dari mencari informasi tentang produk
persepsi konsumen, perolehan dan atau merek tertentu dan mengevaluasi
pemrosesan informasi, sikap seberapa baik masing-masing
konsumen, demografi, kepribadian alterrnatif tersebut dapat
dan gaya hidup. memecahkan masalanya. Evaluasi
2) Faktor lingkungan produk akan mengarah pada
Lingkungan yang mem- keputusan pembelian. Proses
pengaruhi perilaku konsumen adalah pengambilan keputusan yang luas
faktor eksternal konsumen, yang terjadi untuk kepentingan khusus
terdiri dari budaya dan kelas sosial, bagi konsumen atau untuk
pengaruh subbudaya, pengaruh lintas pengambilan keputusan yang
budaya, kelompok referensi, membutuhkan tingkat keterlibatan
komunikasi dalam kelompok baik itu tinggi. Seperti pembelian alat
komunikasi dari mulut ke mulut
elektronik mahal, rumah dan lain- pendekatan kuantitatif. Teknik analisis
lain. yang digunakan adalah teknik analisis
2. Proses pengambilan keputusan faktor. Menurut malhotra (dalam widayat
terbatas terjadi apabila konsumen 2004:196), Analisis Faktor adalah model
mengenal masalahnya, kemudian yang dipakai untuk mengurangi atau
mengevaluasi beberapa alternatif meringkas data (proses reduksi).
produk atau merek berdasarkan 2. Populasi dan Sampel
pengetahuan yang dimiliki tanpa Target populasi yang dijadikan
berusaha (atau hanya melakukan sampel dalam penelitian ini adalah
sedikit usaha) mencari informasi baru konsumen pengguna jasa Kapal Roro Gili
tentang produk atau merek tersebut. Iyang baik penumpang yang melakukan
Ini biasanya berlaku berlaku untuk pelayaran dengan rute Bawean- paciran
pembelian produk-produk yang maupun rute sebaliknya, yaitu rute
kurang penting atau pembelian yang Paciran-bawean maupun sebaliknya.
bersifat rutin. Dimungkinkan pula Kriteria populasi dalam penelitian ini
bahwa proses pengambilan keputusan adalah semua pengguna jasa Kapal Roro
terbatas ini terjadi pada kebutuhan Gili Iyang minimal 2 kali menggunakan
yang sifatnya emosional atau juga jasa. Responden minimal berumur 17
pada environmental needs. tahun dan maksimal 50 tahun dan tidak
3. Proses pengambilan keputusan yang bersama keluarga atau penumpang
bersifat kebiasaan merupakan proses tunggal.
yang paling sederhana yaitu Sampel merupakan bagian dari
konsumen mengenal masalahnya populasi yang diambil melalui cara- cara
kemudian langsung mengambil tertentu yang juga memiliki karakteristik
keputusan untuk membeli merek tertentu, jelas dan lengkap yang dianggap
favorit/ kegemarannya. Evaluasi bisa mewakili populasi. Jumlah sampel
terjadi bila merek yang dipilih dalam penelitian ini mengacu pada
tersebut ternya tidak sebagus atau jumlah variabel yang ditetapkan menurut
sesuai dengan yang diharapkan. malhotra dalam Supranto. Jadi, jumlah
METODE PENELITIAN variabel yakni 15 dikali 5 menjadi 75
1. Jenis Penelitian maka jumlah sampel sebesar 75
Jenis penelitian ini menggunakan penumpang. Teknik pengumpulan data
metode penerlitian deskriptif dengan dilakukan dengan cara wawancara,
observasi, angket dan dokumentasi yang demikian keseluruhan variabel layak
diberikan kepada responden. digunakan dalam penelitian ini. (c)
3. Teknik Analisis Data Analisis Faktor yang meliputi: (1) Me-
Teknik analisis data dalam penelitian rumuskan Masalah. Variabel yang diper-
ini menggunakan teknik analisis fator dan timbangkan melalui hasil penelitian
dua uji sebelum melakukan penyebaran sebelumnya dan teori. (2) Membuat
angket yang sebenarnya diantaranya: (a) matrik korelasi atas semua faktor serta
Uji validitas adalah suatu ukuran yang melakukan uji KMO dan Barlett”t. proses
menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan analisis dilakukan berdasarkan matrik
atau kesahihan suatu instrument/angket, korelasi antar variabel. Makin kecil nilai
uji ini dilakukan sebelum melakukan besaran KMO maka korelasi sepanjang
penelitian yang sebenarnya dengan variabel tidak dapat dijelaskan satu sama
membagikan 25 angket dengan kriteria lain dan analisis faktor dianggap tidak
yang sudah ditentukan. Dalam penelitian layak dan tidak dapat diterima. Maka jika
ini menggunakan program SPSS 16 for nilai (besaran) KMO tinggi (antara 0,5
Windows. Hasil Pengujian validitas sampai 1,0) menunjukkan bahwa analisis
instrument dengan rata-rata signifikansi tersebut tepat. Sementara jika nilai KMO
0,000 dimana nilai ini lebih kecil dari rendah (dibawah 0,5) menunjukkan
taraf signifikansi yang sudah ditentukan bahwa analisis tersebut tidak tepat
sebesar 0,05 maka instrument ini (Malhotra, 2001). (3) Menentukan jumlah
dikatakan valid dan layak untuk faktor.Berdasarkan hasil langkah pertama
dilanjutkan dalam pengumpulan data. (b) dan kedua diatas, variabel disusun
Reliabilitas atau keandalan instrument kembali menurut korelasinya dengan
menunjukkan sejauh mana suatu program computer akan menentukan
pengukuran dapat memberikan hasil yang jumalah faktor yang diperlukan untuk
sama jika dilakukan pengukutan kembali mewakili data. Hasil tersebut akan
pada subyek penelitian yang sama. Hasil diketahui sejumlah faktor yang layak
pengujian dengan menggunakan dapat mewakili seperangkat variabel.
cronbach alpha menunjukkan bahwa Untuk menentukan beberapa faktor yang
keseluruhan variabel dinyatakan reliable dapat diterima (layak). Maka secara
dengan nilai sebesar 0,909, dimana batas empiric dapat diliht dari besarnya nilai
suatu variabel dapat dinyatakan reliabel eigenvalue suatu faktor yang besarnya
adalah lebih besar dari 0,60. Dengan sama dengan atau lebih besar dari 1 (satu)
(4) Melakukan rotasi matrik. Setelah HASIL DAN PEMBAHASAN
mengetahui hasil dari penentuan faktor, Faktor- faktor yang digunakan untuk
seringkali masih sulit untuk menentukan mengetahui keputusan konsumen dalam
pola penge-lompokan variabel-variabel menggunakan jasa Kapal Roro Gili Iyang
secara bermakna. Dengan menggunakan adalah faktor kebutuhan (motivasi), proses
rotasi matrik diharapkan dapat belajar, gaya hidup, budaya, keluarga, teman,
diidentifikasi faktor-faktor baru yang pendapatan, pekerjaan, media informasi,
lebih mudah untuk diinterprestasikan harga, lokasi, layanan, bukti fisik, keamanan,
dengan memilih nilai faktor loading lebih kenyamanan.
besar atau sama dengan 0,5 (5) Hasil identifikasi karakteristik responden
Menafsirkan faktor-faktor. Penafsiran yang dapat diidentifikasi melalui beberapa
faktor dilakukan dengan pendekatan nilai faktor antara lain jenis kelamin, usia,
loading suatu variabel terhadap sebuah pekerjaan, pendapatan, frekuensi mengguna-
faktor. Dengan mengidentifikasi variabel kan jasa Kapal Gili Iyang dan tujuan.
yang memiliki nilai loading terbesar pada 1. Teknik Analisis Faktor
faktor yang sama, penafsiran dapat lebih Analisis hasil penelitian dan pembahasan
sederhana, jadi untuk mengukur faktor proses analisis faktor akan penelitili sajikan
dapat ditafsirkan melalui variabel yang secara sistematis sesuai dengan tahapan-
memiliki nilai loading terbesar terhadap- tahapan dalam proses analisis faktor sebagai
nya. (6) Penentuan model yang tepat. berikut:
Langkah terakhir analisis faktor adalah a. Merumuskan Masalah
penentuan model yang tepat (model fit) Penelitian ini terdapat 15 sub-
untuk mengetahui apakah model mampu variabel yang diturunkan dari kajian teori
menjelaskan dengan baik fenomena yang faktor- faktor yang mempengaruhi
ada, perlu diuji ketepatannya. Untuk keputusan pembelian menurut beberapa
menguji ketepatan model analisis faktor ahli seperti Nugroho J Setiadi, Henry
dengan metode PCA (principal Assael, Bilson Simamora, Philip Kotler,
component Analisis) dapat dilakukan Engel selin itu dari pendapat hasil
dengan melihat besarnya prosentase penelitian, kemudian dimasukkan dalam
korelasi residual diatas 5% atau 10%. butir-butir pernyataan yang diukur
Jika dalam residu mengandung banyak dengan skala likert dengan kategori skala
nilai lebih kecil dari 0,05 (<0,05) maka genap. Kemudian hasil pernyataan di
model faktor tidak fit atau tidak sesuai. sebarkan ke responden sebanyak 75 dan
hasil dari penilaian konsumen ditabulasi beraarti menunjukkan bahwa analisis
ke Microsoft exel. Untuk dapat tersebut tidak tepat.
menjawab rumusan masalah dalam bab 1 c. Menentukan Jumlah Faktor
dapat dapat dihasilkan dari perhitungan Setelah langkah pertama
analisis statistik yaitu analisis faktor
(merumuskan masalah) dan kedua
dengan bantuan software computer
(membuat matrik korelasi atas semua
program SPSS 16.0 for Windows
variabel atau faktor serta melakukan
b. Membuat matriks korelasi atas semua
uji Bartlett’s Test of Sphericity dan
faktor serta melakukan uji Bartett Test of
Kaiser-Meyer-Olkin) di atas, sebelum
Sphericity (BTO) dan Kaiser-Meyer-
Olkin (KMO). menentukan jumlah faktor, metode
KMO and Bartlett's Test analisis faktor harus ditentukan dulu,
Kaiser-Meyer-Olkin Measure
.730 dalam soal ini menggunakan metode
of Sampling Adequacy.
Bartlett's Approx. Chi-Square 392.039 principal components analysis= PCA.
Test of Df 105 Metode ini dianjurkan kalau
Sphericit
y Sig. .000
tujuannya memperkecil jumlah
Dari hasil uji Bartlett’s Test of
variabel asli (variabel awal),
Sphericity-nya besar dan signifikan,
selanjutnya variabel atau faktor
dengan Approxiate Chi-Square
disusun kembali menurut korelasinya
sebesar 392.039 dan nilai
dan program komputer akan me-
Significance-nya sebesar 0,000.
nentukan jumlah faktor yang diperlu-
Sedangkan jika dilihat dari uji KMO
kan untuk mewakili data. Hasil
of Sampling Adequacy yaitu sebesar
tersebut akan diketahui sejumlah
0,730 yang berarti ketepatan
kelompok faktor yang layak dapat
penggunaan analisis faktor ini dapat
mewakili seperangkat variabel atau
dipertanggung jawabkan, karena nilai
faktor. Untuk menentukan beberapa
KMO-nya sudah diatas 0,5 dan
faktor yang dapat diterima, maka
signifikansi jauh dibawah 0,05 (0,000
dapat dilihat dari besarnya nilai
< 0,05) menunjukkan bahwa analisis
eigenvalue suatu faktor yang besarnya
tersebut tepat. Sementara jika KMO
sama dengan atau lebih dari satu.
rendah, yaitu dibawah 0,5 maka
Berdasarkan hasil uji kedua mempunyai nilai paling besar diantara 4
dapat memperlihatkan hasil analisis komponen inti tersebut. Maka secara

faktor (Total Variance Explained), jelas pengelompokkan tersebut dapat


diperhatikan pada tabel berikut ini:
maka dapat kita lihat bahwa dari
Pengelompokkan Faktor Inti
pernyataan 1 sampai 15 yang
Fak Variabel Loadi PC Comulative
termasuk dalam penelitian ini terdapat tor yang Masuk ng T Percentage
I Pekerjaan 0,765 19, 19,428%
4 faktor inti yang mewakili nilai Pendapatan 0,762 428
Tariff tiket 0,745 %
eigenvalue lebih besar dari satu. Proses 0,645
belajar 0,564
Berdasarkan pada nilai eigenvalue di
Keluarga
atas, dapat diartikan bawha 15 II Budaya 0,787 15, 35,123 %
Bukti fisik 0,709 695
pernyataan yang termasuk dalam Gaya hidup 0,598 %
Kenyaman 0,565
penelitian ini dengan menggunakan an
III Media 0,749 14, 49,628 %
metode Principal Component informasi 0,740 506
Analysis (PCA) dapat dikelompokkan Kebutuhan %
IV Layanan 0,792 13, 63,155%
menjadi 4 faktor inti yang mewakili Teman 0,664 526
Keamanan 0,607 %
total variabel yang diuji. Sumber: Data diolah dari program analisis faktor, 2013.

d. Melakukan Rotasi Matrik Faktor e. Interpretasi Faktor (Menafsirkan Faktor)

Rotasi matriks diharapkan dapat Penafsiran faktor dilakukan

meringkas data yang ada, sehingga dengan pendekatan nilai loading suatu

dapat diidentifikasikan faktor-faktor variabel terhadap sebuah faktor.

baru yang lebih muda untuk Dengan mengidentifikasi variabel

diinterpretasikan dengan memilih yang memiliki nilai loading terbesar


nilai factor loading yang lebih besar pada faktor yang sama, penafsiran dapat
lebih sederhana, jadi untuk mengukur
atau sama dengan 0,5.
faktor dapat ditafsirkan melalui variabel
Dari hasil rotasi matrik faktor yang
yang memiliki nilai loading terbesar
dilakukan terdapat faktor yang tidak
terhadapnya. Selain penafsiran faktor
memenuhi syarat yakni lokasi sehingga
penamaan pada setiap kelompok faktor
diperlukan metode rotasi untuk kedua
juga diperlukan. Untuk mempermudah
kalinya. Dasar dari pengelompokkan
dalam penamaan faktor maka dilakukan
faktor- faktor tersebut yaitu dengan
melalui variabel yang memiliki nilai
memperhatikan factor loading yang
terbesar. Dari hasil rotasi faktor dapat 4) Proses belajar atau pengalaman
dilihat bahwa dengan analisis faktor yang konsumen dengan nilai loading
mempunyai 14 pernyataan, setelah sebesar 0,645
diekstrak dan dirotasi maka dapat 5) Keluarga dengan nilai loading
disederhanakan dan disusun menjadi 4 0,564
faktor inti, dengan Persentage b. Kelompok Faktor II
Comulative sebesar 63,155 %. Untuk Faktor yang termasuk dalam
melihat peran masing- masing faktor kelompok II adalah faktor budaya.
yang mempengaruhi keputusan Faktor ini merupakan faktor kedua
konsumen untuk menggunakan jasa yang menjadi pertimbangan
Kapal Roro Gili Iyang dapat dilihat seseorang didalam memutuskan
berdasarkan total varian (PCT of untuk menggunakan jasa Kapal Roro
variance) masing- masing faktor yang Gili Iyang rute bawean-paciran
urutan dominannya sebagai berikut: maupun sebaliknya dengan nilai total
a. Kelompok Faktor I varian sebesar 15,695 %.
Pada kelompok faktor urutan Faktor-faktor tersebut antara lain :
pertama yaitu faktor pekerjaan, faktor 1) Budaya konsumen dengan nilai
inilah alasan yang paling utama loading sebesar 0,787 %
konsumen menggunakan jasa Kapal 2) Bukti fisik dari kapal dengan
Roro Gili Iyang rute Bawean-paciran nilai loading sebesar 0,709 %
maupun sebaliknya, pada kelompok 3) Gaya hidup konsumen dengan
faktor ini memilikin nilai total varian nilai loading sebesar 0,598 %
terbesar dibandingkan dengan faktor 4) Kenyamanan dengan nilai
lain, yaitu sebesar 19,428 %. loading sebesar 0,565 %
Faktor- faktor tersebut adalah: c. Kelompok Faktor III
1) Pekerjaan memiliki nilai loading Faktor yang termasuk dalam
sebesar 0,765 kelompok III adalah Faktor media
2) Pendapatan yang sesuai diperoleh informasi, Hal ini merupakan faktor
konsumen dengan nilai loading yang mempengaruhi keputusan
sebesar 0, 762 seseorang untuk menggunakan jasa
3) Tarif tiket yang terjangkau Kapal Roro Gili Iyang rute Bawean-
memiliki nilai loading sebesar paciran dengan nilai total varian
0,745 sebesar 14,506 %
Faktor-faktor tersebut antara lain : Tujuan dari penggunaan
1) Media informasi dengan nilai teknik PCA (Principal Component
loading sebesar 0,749 Analysis) untuk mengetahui bahwa
2) kebutuhan dengan nilai loading teknik ini mampu menjelaskan data
sebesar 0,740 sebesar 0,63155 artinya data mampu
d. Kelompok Faktor IV dijelaskan oleh teknik ini sebesar
Faktor yang termasuk dalam 63,155 %. Sedangkan sisanya sebesar
kelompok IV adalah faktor layanan. 36,845 % tidak mampu dijelaskan
Faktor ini merupakan faktor terakhir oleh teknik ini. Namun demikian
yang mempengaruhi keputusan nilai 63,155 % dapat dipandang
seseorang untuk menggunakan jasa representatif karena lebih dari 50%.
Kapal Roro Gili Iyang rute Bawean- 2. Pembahasan
paciran dengan nilai total varian Dari Hasil pengolahan data pada
sebesar sebesar 13,526 %. penelitian ini telah diketahui bahwa terdapat
Faktor-faktor tersebut antara lain: 14 faktor yang mempengaruhi keputusan
1) Layanan dengan nilai loading konsumen untuk menggunakan jasa Kapal
sebesar 0,792 Roro Gili Iyang rute bawean-paciran. Tapi
2) Teman dengan nilai loading setelah dilakukan rotasi maka terdapat 4
sebesar 0,664 kelompok, dari setiap kelompok memiliki
3) Keamanan dengan nilai loading faktor yang paling dominan yaitu: faktor
sebesar 0,607 pekerjaan, faktor budaya, faktor media
f. Menentukan Ketepatan Model informasi dan faktor layanan. Secara rinci
Langkah terakhir analisis faktor faktor-faktor tersebut akan dijelaskan pada
adalah penentuan model yang tepat keterangan dibawah ini:
(model fit) untuk mengetahui apakah 1. Kelompok faktor pekerjaan
model mampu menjelaskan dengan Pada kelompok faktor pekerjaan yang
baik fenomena yang ada, perlu diuji menjadi alasan seseorang menggunakan
ketepatannya. Untuk menguji kapal, terdapat 5 faktor diantaranya:
ketepatan model analisis faktor faktor pekerjaan, faktor pendapatan,
dengan metode PCA (principal faktor tariff tiket, faktor proses belajar
component Analisis) dapat dilakukan dan keluarga, faktor ini sangatlah
dengan melihat besarnya prosentase berpengaruh terhadap keputusan
korelasi residual diatas 5% atau 10%. konsumen dalam menggunakan jasa
Kapal Roro Gili Iyang rute Bawean- yang signifikan maka hal ini menjadikan
Paciran. Dalam kelompok ini faktor tariff tiket transportasi semakin tahun
pekerjaan memiliki nilai loding paling semakin menurun, pernyataan ini sesuai
tinggi yakni sebesar 0,765 artinya bahwa dengan teori (Sumarwan, 2011: 346)
sekelompok konsumen yang mengguna- menyatakan bahwa teknologi yang
kan jasa ini dipengaruhi oleh pekerjaan berkembang menyebabkan harga barang
mereka, karena kapal ini merupakan dan jasa lebih murah dengan
kapal roro yakni kapal dengan sistem memengaruhi preferensi konsumen dalam
buka tutup, sehingga kapal ini bukan memilih produk dan jasa yang ingin
hanya mengangkut orang saja melainkan dikonsumsi, hal ini dapat diartikan bahwa
kendaraan juga, bagi sebagian konsumen semakin baik teknologi transportasi maka
ketika berdagang dengan menggunakan menjadikan persaingan antar perusahaan
jasa ini maka akan lebih efektif karena yang mengakibatkan persaingan pula
memiliki tempat barang yang cukup besar pada harga yang ditawarkan kepada
dari pada kapal lain. konsumen.
Dalam kelompok ini bukan hanya Dari ketiga faktor di atas faktor
faktor pekerjaan saja melainkan ada selanjutnya yang berhubungan dengan
faktor yang lain yang berhubungan pekerjaan merupakan faktor proses
dengan pekerjaan yakni dimana pada belajar yang telah dialami oleh konsumen
faktor ini lebih kepada keadaan ekonomi setelah menggunakan jasa kapal ini,
baik itu pendapatan yang diperoleh oleh dimana ketika konsumen menggunakan
konsumen, maupun tariff tiket kapal yang karena pekerjaan mereka dan merasa hal
diberikan oleh perusahaan, menurut itu nyaman maka konsumen akan
Lichtenstein et. al dalam Ibiyanto (2008: menggagap ini merupakan proses belajar
90) menyatakan bahwa harga menjadi mereka dan dijadikan acuan utuk
salah satu isyarat paling dominan dalam mengggunakan lagi jasa tersebut, hal ini
pemasaran, karena harga ada pada semua sejalan dengan hasil penelitian
situasi pembelian. Harga juga merupakan (Rukismono, 2011:6) menjelaskan bahwa
salah satu isyarat yang digunakan oleh pembelajaran merupakan proses yang
konsumen dalam proses persepsi, dimana dialami baik secara sadar maupun tidak
harga akan mempengaruhi penilaian sadar, pada hasil ini pembelajaran
konsumen tentang suatu produk. Dengan memiliki pengaruh lebih besar dalam
adanya perkembangan alat transportasi menggunakan jasa tranportasi, selain itu
faktor terakhir dalam kelompok ini kepercayaan, budaya bisa berbentuk
adalah faktor keluarga yang jadi acuan obyek material seperti kendaraan, rumah,
oleh konsumen. hal ini sejalan dengan pakaian. Budaya akan memberikan
pendapat (Sumarwan, 2011:268) petunjuk kepada seseorang tentang
Keluarga adalah lingkungan dimana perilaku yang bisa diterima oleh
sebagian besar konsumen tinggal dan masyarakat, dan budaya juga
berinteraksi dengan anggota keluarga memberikan rasa memiliki identitas bagi
lainnya. Keluarga menjadi daya tarik bagi seseorang dalam suatu masyarakat
pemasar, karena keluarga memiliki (Sumarwan, 201:228). Dari budaya
pengaruh yang besar terhadap konsumen, tersebut konsumen memiliki gaya hidup
ketika konsumen berasal dari keluarga yang berbeda-beda hal ini dibuktikan
yang memiliki pekerjaan berdagang maka dengan adanya tujuan konsumen dimana
keluarga memberi acuan untuk sebagian besar konsumen menggunakan
menggunakan jasa kapal Gili Iyang jasa tersebut karena jalan-jalan dan
karena dengan biaya tranportasi yang berdagang, jadi sebagian konsumen
sedikit rendah maka akan mengurangi memiliki gaya hidup dengan
biaya produksi atau biaya jual bagi menghabiskan waktu utuk aktifitasnya
pedagang. Semua faktor tersebut yang bertambah banyak maupun hanya
merupakan faktor yang dipertimbangkan menghabiskan waktu untuk jalan-jalan
oleh konsumen untuk menggunakan jasa saja. Selain hal itu konsumen juga
Kapal Gili Iyang rute Bawean- Paciran memperhatikan kenyamanan yang
maupun sebaliknya. dijadikan kebiasaan konsumen dalam
2. Kelompok faktor kebudayaan perjalanan seperti tempat duduk atau
Pada kelompok faktor kebudayaan Tatami yang digunakan pada kapal Gili
terdapat 4 faktor diantaranya: faktor Iyang karena ketika konsumen
budaya, bukti fisik, gaya hidup dan melakukan perjalan dengan waktu
kenyamanan. Dalam kelompok ini perjalanan yang lama maka kebanyakan
budaya memiliki nilai loading yang lebih dari mereka memiliki kebiasaan untuk
tinggi yakni 0,787 artinya perilaku menghabiskan waktu dikapal dengan
konsumen memiliki budaya bahwa selalu tidur. Begitu juga dengan bukti fisik dari
mencoba akan produk atau jasa yang kapal tersebut, dimana bukti fisik dari
baru. Budaya bukan hanya yang bersifat kapal ini memiliki tempat kamar mandi,
abstrak seperti nilai pemikiran dan mushollah dan lainnya karena sebagian
besar konsumen di bawean beragama Faktor layanan adalah kelompok
islam maka konsumen akan faktor yang terakhir yang mana faktor ini
memperhatikan mushollah maupun memiliki tiga faktor yakni faktor layanan,
kamar mandi untuk menunjang faktor teman dan keamanan. Dalam
ibadahnya. Semua faktor diatas menjadi kelompok ini Layanan memiliki nilai
pertimbangan bagi konsumen untuk loading terbesar yakni 0,792 artinya
menggunakan jasa Kapal Roro Gili Iyang sebuah layanan menjadi pertimbangan
rute Bawean- Paciran. bagi konsumen dalam hal ini seorang
3. Kelompok faktor media informasi petugas loket yang baik dan ramah itu
Kelompok Faktor media informasi ini menjadikan konsumen tidak takut untuk
memiliki dua faktor yakni faktor kembali menggunakan jasa kapal ini,
kebutuhan dan media informasi, nilai selain itu ABK yang tanggap dalam
loading tertinggi dari kelompok ini melayani konsumen, seperti ketika
adalah faktor media informasi yang mabuk petugas memberikan tempat
memiliki nilai 0,749. Hal ini merupakan plastic. Ketika konsumen membawa
faktor yang saling terhubung ketika kendaraan, petugas mulai merapikan. Hal
konsumen mulai memutuskan apa yang ini dapat di perkuat dengan hasil
menjadi kebutuhan konsumen maka penelitian (Dwisusanti, 2006:5)
konsumen akan mulai mencarinya menjelaskan bahwa pelayanan mem-
diberbagai media informasi seperti berita, pengaruhi pelanggan untuk tetap
Koran atau media informasi yang lain menggunakan jasa. Selain pelayanan ada
yang berhubungan dengan kapal Gili dua faktor yang berpengaruh juga yakni
Iyang, hal ini dikarenakan kebutuhan faktor teman yang pendapat atau
konsumen timbul karena adanya motivasi usulannya dijadikan pertimbangan
dari dalam diri konsumen. Alasan lain terutama pada layanan yang diberikan
yang menjadikan media informasi kapal, kemudian faktor keamanan dimana
berpengaruh dikarenakan di daerah selama ini belum ada pencopetan maupun
bawean tidak ada pilihan lain transportasi pembajakan kapal selai itu untuk
penyebrangan selain kapal sehingga hal keamanan konsumen yang hanya
ini menjadikan konsumen berperan aktif mengirimkan kendaran dimintai legalisir
untuk mencari informasi tentang Kapal dari kepolisian agar tidak terjadi hal-hal
penyebrangan. yang tidak diinginkan. Hal ini diperkuat
4. Kelompok faktor layanan dengan hasil penenlitian (Utami: 2009)
yang menjelaskan bahwa pelayanan dan Berdasarkan kesimpulan hasil
keamanan memiliki pengaruh yang penelitian diatas, adapun saran yang
positif terhadap kepuasan konsumen diberikan sebagai berikut:
dalam menggunakan jasa transportasi
Dari hasil kesimpulan dapat diketahui
Taxi di Surakarta.
bahwa faktor yang paling dominan
PENUTUP
berpengaruh pada penelitian ini adalah
Simpulan
pekerjaan, kelompok pertama faktor ini
Berdasarkan hasil penelitian dan
lebih dominan pada pendapatan,
pembahasan tentang faktor yang
pekerjaan, tariff tiket, proses belajar dan
mempengaruhi keputusan konsumen
keluarga. Sehingga pada kelompok dapat
dalam menggunaan jasa Kapal Roro Gili
dipertahankan, terutama pada faktor tariff
Iyang rute bawean- paciran, dapat
tiket dimana faktor ini dapat dijangkau
disimpulkan sebagai berikut:
oleh semua kalangan kelas ekonomi.
1. Dari hasil penelitian yang dilakukan
DAFTAR PUSTAKA
terhadap faktor-faktor yang mem-
pengaruhi keputusan konsumen Alfiana, Nawang. 2006. Analisis Faktor-
Faktor Yang Mempengaruhi
dalam menggunakan jasa Kapal Roro Keputusan Konsumen Dalam
Gili Iyang rute Bawean- Paciran, Pembelian Jasa (Studi Kasus Super
M Fitness Centre Jakarta Timur).
menunjukkan bahwa pengambilan Skripsi. Fakultas Ekonomi Dan
Manajemen ITB.
keputusan dipengaruhi oleh beberapa
kelompok faktor yakni faktor Anonim. 2014. Jadwal Kapal Pulau
Bawean. Online
pekerjaan, faktor kebudayaan, faktor (http://www.pulau
media informasi dan faktor layanan. bawean.com/jadwal-kapal).
Diakses tanggal 21 januari 2014.
2. Faktor yang paling utama yang
mempengaruhi keputusan konsumen . 2013. PT. ASDP Siap Melayani
Kelancaran Transportasi ke
dalam menggunakan jasa Kapal Roro Bawean. Media Bawean. online
Gili Iyang rute Bawean- Paciran (http://www.bawean.net/2013/12/
pt-asdp-siap-melayani-
adalah faktor pekerjaan. kelancaran.html) diakses 22
Saran januari 2014

Chairunnisa, Yane dan Rini R. Kajian


Penyediaan dan Pemanfaatan
Pelayanan Transportasi Publik Di Kotler, Philip dan Keller, Kevin Lane.
Kota Bekasi. Jurnal ilmiah. 2008, Majemen Pemasaran. Edisi
Bekasi. 13. Jakarta: PT Gelora Aksara
Pratama.
Dwisusanti, Ety. 2006. Analisis Faktor
Yang Berhubungan Dengan Kotler, Philip. 2002, Manajemen
Keputusan Pelanggan Tetap Pemasaran, Jakarta: PT.
Menginap Di Hotel Garden Prenhallindo.
Palace Surabaya. Jurnal Ilmu
Sosial vol 6 no 2. Surabaya: UPN Lupiyoadi, Rambat dan Hamdani A.
Veteran. 2006. Manajemen Pemasaran
Jasa. Edisi 2. Jakarta: Salemba
Engel James F.,dkk. (1992). Consumer Empat.
Behavior, The Dryden Press (
Alih Bahasa : Drs. F.X. Mariyadi. 2011. Gresik Dalam Angka,
Budiyanto. 1994. Perilaku Gresik in Figure 2011. Surabaya:
Konsumen. Jilid 1 Binarupa Badan Pusat Statistik Kabupaten
Aksara Jakarta). Gresik.

. (1993), Consumer . 2012. Gresik Dalam Angka,


Behavior. The Dryden Press ( Gresik in Figure 2012. Surabaya:
Alih Bahasa : Drs. F.X. Badan Pusat Statistik Kabupaten
Budiyanto, 1995 , Perilaku Gresik.
Konsumen, Jilid 2 Binarupa
Aksara Jakarta). . 2013. Gresik Dalam Angka,
Gresik in Figure 2013. Surabaya:
Ferrianadewi, Erna. 2008. Merek & Badan Pusat Statistik Kabupaten
Psikologi Konsumen Implikasi Gresik.
Pada Strategi Pemasaran. Edisi
Pertama. Yogyakarta: Graha Oentoro, Deliyanti. 2012. Manajemen
Ilmu. pemasaran modern. Yogyakarta:
Laksbang Pressindo.
Ibiyanto, Hariadi. 2008. Analisis Faktor-
Faktor yang Mempengaruhi Riyanto, yatim. 2007. Metodologi
Keputusan Konsumen dalam Penelitian Pendidikan-Kualitatif
Membeli Sepeda Motor Merek Dan Kuantitatif. Surabaya:
Yamaha Mio (Study Kasus di PT. Penerbit Unesa University Press.
Alfa Scorpii Medan). Tesis.
Medan: USU Repository. Rukismono, Martinus. 2011. Pengaruh
Perilaku Konsumen Dalam
Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Mengambil Keputusan Memilih
Multivariate dengan Program Jasa Transportasi Udara Lion Air
SPSS. Semarang: Badan Penerbit Surabaya. Jurnal kewirausahaan
Universitas Diponegoro. vol 4 no 2. Surabaya: LPPM
Universitas Widya Kartika.
Schiffman, Leon dan Leslie Lazar Kanuk. Universitas Slamet Riadi
2008. Perilaku Konsumen. Edisi Surakarta.
ketujuh. Jakarta: Indeks.
Suryani, tatik. 2008. Perilaku Konsumen;
Setiadi, Nugroho J. 2003. Perilaku Implikasi Pada Strategi
Konsumen Konsep dan Implikasi Pemasaran. Yogyakarta: Graha
Untuk Strategi dan Penelitian Ilmu.
Pemasaran. Cetakan pertama.
Jakarta: Kencana Prenada Media Sumarwan, Ujang. 2011. Perilaku
Group. Konsumen Teori dan
Penerapannya dalam
. 2010. Perilaku Pemasaran. Bogor: Ghalia
Konsumen: Perspektif Indonesia.
kontemporer pada motif, tujuan,
dan keinginan konsumen. Edisi Tjiptono, fandy. 2008. Strategi
revisi. Jakarta: Kencana Prenada Pemasaran. Edisi III. Yogyakarta:
Media Group. CV. Andi Offset.

Setiono, Deni ali. 20014. Kapal Roro KM Tri kartono, Drajat. 2004. Orang Boyan
Gili Iyang Rute ke pulau Bawean. Bawean: Perubahan Lokal Dalam
Beritajatim.com. online Transformasi. Pustaka Cakra:
http://www.bawean.net/2014/01/k Surakarta. Online (http://bawean
mp-gili-iyang-berangkat-ke- tourism.com/ product/59/71/Orang-
bawean.html, Diakses 20 januari Boyan-Bawean-Perubahan-Lokasi-
2014. dalam-Transformasi-Global) diakses
21 januari 2014.
Sugioyono. 2008. Metode Penelitian
Bisnis. Bandung : CV. Alfabeta. Widayat. 2004. Metode Penelitian
Pemasaran. Malang: UMM Press.
. 2010. Statistik Untuk
Penelitian. Cetakan ketujuhbelas. Widyawati, Nurul. 2006. Analisis faktor-
Bandung : CV. Alfabeta. faktor pemasaran jasa transport
laut yang dipertimbangkan
Supranto. 2004. Analisis Multivariat Arti penumpang Dalam membuat
& Interpretasi. Jakarta: PT.Asdi keputusan memilih jasa
Mahasatya. penyeberangan kapal cepat lintas
surabaya Banjarmasin. Jurnal
Sri, Utami Setyaningsih. 2009. Analisis Vol.10, No.4. Surabaya:
Faktir-Faktor Yang Mem- STIESIA.
pengaruhi Kepuasan Konsumen
Dalam Mempergunakan Jasa
Transportasi PT. Solo Central
Taxi Di Surabaya. Jurnal
Ekonomi dan Kewirausahaan
Vol.9, No.1. Surakarta:

You might also like