You are on page 1of 34

KINETIKA REAKSI

Orde Reaksi-Reaksi Kimia


 Menentukan bentuk profil “waktu-konsentrasi”
suatu obat atau produk obat, sedangkan
tetapan laju menentukan arah slope
 Reaksi kimia dari dua molekul, D dan W, jika
terjadi tumbukan antara dua atom akan
membentuk kembali satu atau lebih molekul
produk
 Jumlah tumbukan sebanding terhadap produk
konsentrasi dua spesies :
Laju ɑ [D] [W]
dimana reaksinya adalah
D + W --- produk
Bila kita menetapkan k2 sebagai tetapan laju maka
diperoleh persamaan
_ d[D] = k2 [D][W]
dt
 Ini merupakan contoh reaksi orde kedua
 Bila konsentrasi air dibuat konstan (misalnya
dengan larutan yang amat encer) maka :
_ d[D] = k1 [D] dimana k1 = k2[H2O]
dt
dan reaksinya merupakan orde pertama terungkap
atau orde pertama semu
 Bila dalam penambahan untuk mengupayakan agar
konsentrasi air atau [H+] tetap konstan, kita juga
perlu menjaga konsentrasi obat yang bersangkutan
(membuat bentuk suspensi)
_ d[D] = k0
dt
dimana k0 = k1 [D]=k2 [D] [W]
 Satuan dari masing – masing tetapan laju :
1. orde kedua
[konsentrasi] -1 x waktu-1
2. orde pertama
waktu-1
3. orde ke-nol
[konsentrasi] x waktu-1
Reaksi Orde Kedua

 Laju reaksi bimolekuler (dwi molekuler) biasanya


merupakan reaksi orde dua

A + B produk

d [ A] d [ B]
   k[ A][ B ]
dt dt
d [ A] d [ B]
   k[ A][ B ]
dt dt

 Jika a dan b adalah konsentrasi mula-mula dari A


dan B, dan x adalah konsentrasi masing-masing
spesies yang bereaksi selama waktu t, maka :

 k a  x b  x 
dx

dt
jika a  b

 k a  x 
dx 2

dt
Reaksi orde kedua :
d  A d B 
   k  AB 
dt dt
x dx t

0 a  x 2
 k  dt
0

 k a  x b  x 
dx
  1   1 
    kt
dt a x a0
jikaa  b x
 kt
aa  x 
 k a  x 
dx 2

dt 1 x 
k  
at  a  x 
Lanjutan:
jika a  b
x dx t
0 a  x b  x  0
 k dt

2,303 b( a  x )
log  kt
a b a (b  x)
2,303 b( a  x )
k log
t ( a  b) a (b  x)
ORDE DUA (SECOND-ORDER)

k
D + D P

Rate = d[D] / dt = - k (D]2


Setelah diintegralkan diperoleh persamaan sbb:
I/[D] = l/[D]o + kt
Atau (dikalikan [D]o[D])
[D] =[D]o- k[D]o.t[D]
Kurva Orde Dua
I/[D] = l/[D]o + kt [D] =[D]o- k[D]o t[D]

I/[D] [D]
Intersept = [D]o

Slope = k Slope = -k[D]o

Intersept = l/[D]o t [D]


t
Reaksi degradasi orde dua yang lain:

D + B k P
Bila [D] ≠ [B] maka:
Rate = - d[D] / dt = k [B] [D]
Bila D sebagai reaktan pembatas dan B adalah
reaktan berlebihan maka:
[B] = [B]o - [D]o + [D] = ∆o + [D] = [B]~+ [D]
Rate = - d[D] / dt = k [D] (∆o + [D]
-d[D]/{[D] (∆o + [D])} = kdt
Lanjutan …..
-d[D]/{[D] (∆o + [D])} = kdt
Setelah diintegralkan:
ln ([B]/[D]) = ln ([B]o / [D]o) + {[B]o - [D]o} k t
ln ([B] / [D])

t
Lanjutan …..
Apabila [D]o = [B]o maka:
Rate = - d[D]/dt
= k ([D] -∆o/2) ([D] + ∆o/2)

Rate = - d[D]/dt = k{[D]2 - ∆o2/4}


D+B k P

 Bila [D]o = [B]o, dan dimisalkan X adalah


konsentrasi D dan B yang telah bereaksi
pada waktu t.
 dX/dt = k ([D]o - X) ( [B]o - X),
 karena [D]o = [B]o maka:
 dX/dt = k ([D]o - X)2
Lanjutan …..
dX/dt = k ([D]o - X)2
 setelah diintegralkan diperoleh persamaan:
 {1/([D]o - X)} - {1/([D] o -0)} = k t
 X/{[D] o ([D]o -X)} = k t
 k = {1 /([D]o t)} {X/([D] o – X)}

 t1/2= {1/(k[D]o)}
A+B Produk
Contoh soal:
H3C-CO-O-C2H5 + Na OH k H3C-CO-ONa+ C2H5OH
0,010 M 0,010 M
setelah 20 menit, ester yang telah bereaksi
5,66 x 10-3 M

Hitung: a). k dan b) t1/2


Jawab:

a). k = {1/([D]o t} {X / ([D]o -X)}


= {(1/0,01 x 20 mnt)} {(5,66 x 10-3 M) /(0,01 – 5,66 x 10-3)(M)}
=6,52 liter mol-1 menit –1

b). t1/2 = {1/(k [D] o)}


= 1 / (0,01 x 6,52) menit
=15,3 menit
Perhitungan Orde Pertama
 Reaksi Orde pertama
D Produk
Persamaanlaju : _ d[D] = k1 [D]
dt
dimana [D] pada t = 0 adalah [D]0
[D] d[D]
   k 1dt
t

[D]
0
[D] 0

1n[D]  1n[D]0  k 1 t
 Dimana ln x = 2,303 log x
Persamaan lain [D] = [D]0 e^-k1t
dan log[D] = log [D0] _ k1t
2,303
ln[D]0 /2  ln[D]0  k 1 t 1/2

1n 2
 t 1/2
k1
0,693 0,105
t 1/2  t 90 
k1 k1
 Aspirin (asam asetilsalisilat) mempunyai kondisi
paling stabil pada pH 2,5. Pada pH tersebut,
tetapan lajunya (orde pertama semu) pada
25°C adalah 5 x 10-7 detik-1.
 Berapakah waktu paruh dan batas umur
simpan ?
Jawaban :
0,693
t 1/2  7
 1,39 x 10 6
detik
5 x 10
t 1/2  16 hari
0,105
t 90  7
 2,1 x 10 detik
5

5 x 10
t 90  2 hari
Perhitungan Orde Nol
 Reaksi orde ke nol tidak bergantung pada besar
kecilnya konsentrasi. Persamaan lajunya :
-d[D] = k0
dt
Integral dari t = 0 sampai t = t dengan [D] = [D]0
pada t = 0
[D]
d[D]    k 0 dt
t

[D] 0 0

[D]  [D]0  k 0 t
0,5[D]0 0,1[D]0
t 1/2  t 90 
k0 k0
 Ampisilin memiliki stabilitas maksimum pada
pH 5,8 dimana tetapan lajunya pada 35°C
adalah 2 x 10-7 detik-1.
 Batas umur simpan larutan ampisilin pada pH
tersebut adalah
Jawaban

0,105
t 90  7 1
 5,3 x 10 detik
5

2 x 10 detik
t 90  6,1 hari (35C)
Karena kelarutannya sekitar 1,1 g/100 ml,
dengan sediaan berkonsentrasi 125 mg/5 ml
= 2,5 g/100 ml, produk diformulasi sebagai
suspensi. Tetapan laju orde nolnya adalah ?
Jawaban
k 0  (2 x 10 detik ) 1,1 g/100mL)
7 1

k 0  2,2 x 10 g/100mL  detik


7

(0,1)(2,5)
t 90  7
 1,1 x 10 detik
6

2,2 x 10
t 90  13 hari (pada 35C)
 Sebuah resep sediaan aspirin cair mengandung 325 mg/5
ml atau 6,5 g/100 ml. Kelarutan aspirin pada 25°C adalah
0,33 g/100 ml, sediaan berada dalam bentuk suspensi.
Produk memiliki pH 6,0. Konstanta kecepatan orde
pertama degradasi aspirin dalam larutan adalah
4,5 x 10-6 detik-1. Hitung konstanta kecepatan orde nol.
tentukan t90 dengan menganggap produk tetap bagus
sampai produk terurai menjadi 90% dari konsentrasi
semula pada suhu 25°C.
k 0  k 1 x [aspirin dalam larutan]
k 0  (4,5 x 10 detik ) x (0,33 g/100 ml)
6 1

0,1[A]0 (0,1)  (6,5 g/100ml)


t 90   6 1
k0 (1,5 x 10 g/100 ml detik )
t 90  4,3 x 105 detik  5,0 hari
Tugas
1. Dalam penyabunan metil asetat pada 25˚C, konsentrasi molar
Natrium Hidroksida yang tersisa setelah 75 menit adalah 0,00552
M. konsentrasi awal ester dan basa masing – masing 0,01 M.
hitunglah konstanta laju orde kedua dan waktu paruh reaksi
2. Sebuah resep sediaan ampisilin mengandung 2,5 g/100 ml.
Kelarutan ampisilin pada 25°C adalah 1,1 g/100 ml. Konstanta laju
orde pertama reaksi, k1, untuk dekomposisi ampisilin pada pH 5,8
dan 35°C adalah k1 = 2 x 10-7 detik-1.
a. Hitunglah konstanta laju orde nol
b. Masa edar (waktu kadaluarsa) untuk obat terurai hingga
menjadi 90% dari konsentrasi awalnya (35°C) dalam suspensi
c. Bila obat diformulasi dalam bentuk larutan dan bukan suspensi ,
berapakah masa edar obat ?

You might also like