You are on page 1of 21

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA, SEKOLAH, DAN MASYARAKAT

TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA


(Penelitian Survey pada siswa Kelas XI IPS MAN 1 Kota Tasikmalaya)

JURNAL

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat


Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh,
SUCI FELASOPA
142165004

JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SILIWANGI
TASIKMALAYA
2019
PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA, SEKOLAH, DAN MASYARAKAT
TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA
(Penelitian Survey pada Kelas XI IPS MAN 1 Kota Tasikmalaya)

Suci Felasopa
142165004

Disahkan Oleh,

Pembimbing 1,

Drs. Syamsudin Arnasik, M.Pd


NIP. 19573231983031002
The Influence of Family, School and Community Environment on Learning Outcomes in
XI IPS Students in MAN 1 of Tasikmalaya City
(Research Survey on Social Sciences Class XI 1 in Tasikmalaya City)

By:
Suci Felasopa;1
Drs. Syamsudin Arnasik;2

Student of Economic Education Departement of FKIP Universitas Siliwang𝑖 1

Lecturer (Advisor) Departement of Economic Education Departement of FKIP Universitas Siliwang𝑖 2

ABSTRACT
One measure of student success in learning is the learning outcomes obtained by
students. Student learning outcomes can be influenced by internal factors and external factors of
students. This study aims to see the influence of the external aspects of the family, school and
community environment on the learning outcomes of students of class XI IPS at MAN 1 in
Tasikmalaya.
This research is causal associative research, as well as population research. The population in
this study were students of class XI IPS in the academic year 2018/2019 MAN 1 in Tasikmalaya
as many as 119 students. Data collection techniques used in this study were questionnaires and
documentation. The analysis used in this study is path analysis with the AMOS version 23
program.
The results of this study indicate that: (1) there is a significant positive effect on the
family environment in MAN 1 Tasikmalaya City class XI IPS at 67.6%, this is a high category.
(2) there is a significant positive effect on the school environment in MAN 1 Kota Tasikmalaya
in class XI IPS at 67.6%, this is included in the medium category. (3) there is a significant
positive effect on the community environment in MAN 1 Tasikmalaya City class XI IPS at
67.6%, this is a high category. (4) there is a significant positive effect on student learning
outcomes in MAN 1 Tasikmalaya City class XI IPS at 67.6%, this includes the medium category.

Keywords: Family environment, School environment, Community environment, learning outcomes


ABSTRAK

Suci Felasopa. 2019. Pengaruh Lingkungan Keluarga, Sekolah Dan Masyarakat Terhadap
Hasil Belajar pada Siswa XI IPS Di MAN 1 Kota Tasikmalaya (Penelitian Survey pada
Kelas XI IPS MAN 1 Kota Tasikmalaya). Jurusan Pendidikan Ekonomi Fakultas Keguruan Dan
Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi Tasikmalaya. Dibawah bimbingan Drs. Syamsudin
Arnasik, M.Pd dan H. Yoni Hermawan,M.Pd.
Salah satu tolak ukur keberhasilan siswa dalam belajar adalah hasil belajar yang
diperoleh siswa. Hasil belajar siswa dapat dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal
siswa. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh dari segi eksternal yakni lingkungan
keluarga, sekolah dan masyarakat terhadap hasil belajar siswa kelas XI IPS di MAN 1 kota
Tasikmalaya.
Penelitian ini merupakan penelitian asosiatif kausal, sekaligus merupakan penelitian
populasi. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS tahun ajaran 2018/2019 MAN
1 kota Tasikmalaya sebanyak 119 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah angket dan dokumentasi. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini
adalah analisi jalur (Path) dengan program AMOS versi 23.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: (1) terdapat pengaruh positif yang signifikan
pada lingkungan keluarga di MAN 1 Kota Tasikmalaya kelas XI IPS sebesar 67,6% hal ini
termasuk kategori tinggi. (2) terdapat pengaruh positif yang signifikan pada lingkungan sekolah
di MAN 1 Kota Tasikmalaya kelas XI IPS sebesar 40,7% hal ini termasuk kategori sedang. (3)
terdapat pengaruh positif yang signifikan pada lingkungan masyarakat di MAN 1 Kota
Tasikmalaya kelas XI IPS sebesar 43,8% hal ini termasuk kategori tinggi. (4) terdapat pengaruh
positif yang signifikan pada hasil belajar siswa di MAN 1 Kota Tasikmalaya kelas XI IPS
sebesar 40,8% hal ini termasuk kategori sedang.

Kata kunci : Lingkungan keluarga, Lingkungan sekolah, Lingkungan masyarakat, hasil belajar
PENDAHULUAN

Terdapat tiga lembaga utama dalam perspektif pendidikan yang sangat

berpengaruh dalam perkembangan kepribadian seorang siswa yaitu lingkungan keluarga,

lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat. Dalam UU Nomor 20 tahun 2003 dalam

pasal 13 ayat (1) dikemukakan bahwa “Jalur pendidikan terdiri atas pendidikan formal,

nonformal, dan informal yang dapat saling melengkapi dan memperkaya”. Oleh karena

itu, pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara keluarga, sekolah,

masyarakat, dan pemerintah.

Lingkungan keluarga merupakan tempat pertama siswa menerima pendidikan dan

pembinaan. Sekolah menerima anak setelah melalui berbagai pengalaman dan sikap serta

memperoleh banyak pola tingkah laku dan keterampilan yang diperolehnya dari

lingkungan keluarga. Walaupun nantinya dengan adanya kesinambungan antara

pendidikan keluarga, sekolah, dan masyarakat maka akan menentukan kualitas

kepribadian siswa.

Seorang siswa dalam konteks pendidikan pada dasarnya akan meniru apa yang

dilihat atau dialami pada lingkungannya (behaviorisme empirisme) di mana semua

memori kejadian akan tersimpan dalam pikiran alam bawah sadarnya, sehingga lambat

laun akan membentuk watak serta kepribadian siswa ketika dia beranjak dewasa. Hal ini

juga tidak lepas dari pergaulan siswa di sekolah maupun di masyarakat.

. Selanjutnya, perilaku siswa juga harus diimplementasikan di sekolah dengan

menerapkan pendidikan karakter. Pendidikan karakter adalah suatu sistem penanaman

nilai-nilai karakter kepada warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan,

kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik
terhadap Tuhan Yang Maha Esa (YME), diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun

kebangsaan sehingga menjadi manusia insan kamil. Dalam pendidikan karakter di

sekolah, semua komponen (stakeholders) harus dilibatkan, termasuk komponen-

komponen pendidikan itu sendiri, yaitu isi kurikulum, proses pembelajaran dan penilaian,

kualitas hubungan, penanganan atau pengelolaan mata pelajaran, pengelolaan sekolah,

pelaksanaan aktivitas atau kegiatan ko-kurikuler, pemberdayaan sarana prasarana,

pembiayaan, dan ethos kerja seluruh warga dan lingkungan sekolah. Lebih lanjut,

pendidikan karakter adalah segala sesuatu yang dilakukan oleh guru untuk mempengaruhi

karakter peserta didik.

Lingkungan masyarakat, yang merupakan lingkungan ketiga juga memberikan

pengaruh. Dalam interaksi dengan orang lain, dengan media masa, dengan pranata-

pranata sosial yang ada, para peserta didik memperoleh pengetahuan, nilai-nilai serta

ketrampilan, yang sejenis atau berbeda dengan yang diberikan dalam keluarga atau

sekolah. Dalam masyarakat peserta didik menghadapi dan mempelajari hal-hal yang lebih

nyata dan praktis, terutama yang berkaitan erat dengan problema-problema kehidupan.

Dalam lingkungan masyarakat, metode pembelajarannya mencakup semua bentuk

interaksi dan komunikasi antar orang, baik secara langsung atau tidak langsung,

menggunakan media cetak ataupun elektronika. Para pendidik dalam lingkungan

masyarakat adalah orang-orang dewasa, orang-orang yang mempunyai kelebihan yang

dibutuhkan oleh peserta didik, tokoh masyarakat dan para pimpinan formal maupun

informal.

Lingkungan masyarakat juga sangat mempengaruhi terhadap karakter dan watak

seseorang. Lingkungan masyarakat luas sangat mempengaruhi terhadap keberhasilan


penanaman nilai-nilai etika, estetika untuk pembentukan karakter. Dari sinilah dapat

dinyatakan bahwa peran orang tua, warga sekolah, serta warga masyarakat secara

berkesinambungan merupakan hal penting dalam membina kepribadian siswa dalam

mendukung hasil belajarnya.

Pendidikan yang dilakukan di sekolah juga masih memfokuskan pada

pengembangan kemampuan hasil belajar semata, dan kurang diarahkan pada

pengembangan karakter siswa. Siswa juga terasa kurang tertarik pada kegiatan-kegiatan

yang bertujuan untuk mengembangkan kepribadian.

Terjadi kesenjangan antara kondisi riil di lapangan dan teori pengembangan karakter

yang dinyatakan oleh para ahli. Kondisi seperti ini tentu menarik untuk dikaji dan

didiskusikan, yang pada dasarnya fenomena ini adalah fenomena umum yang terjadi di

tengah-tengah masyarakat kita. Sehingga penulis mengkaji dari fenomena tersebut

dengan Judul “Pengaruh Lingkungan Keluarga, Lingkungan Sekolah, dan

Lingkungan Masyarakat terhadap Hasil Belajar Siswa pada Kelas XI di MAN 1

Kota Tasikmalaya”.
METODE PENELITIAN

1. Metode Penelitian
Menurut Menurut Sugiyono (2013:11) “penelitian metode survey adalah
penelitian yang dilakukan dengan menggunakan angket sebagai alat penelitian yang
dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari
sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian relatif,
distribusi, dan hubungan antara variabel, sosiologis maupun psikologis”.

2. Populasi dan Sampel


a. Populasi
Menurut Sugiyono (2015 :117) “Menurut (Sugiyono,2016:49), Populasi diartikan
sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas tiga elemen yaitu : tempat (place), pelaku
(actors), dan aktivitas (activity) yang berinteraksi secara sinergis.” Populasi pada
penelitian kali ini adalah sebanyak 191 orang. Untuk lebih detailnya dapat dilihat pada
tabel 3.1 :

Tabel 3.1

Jumlah siswa kelas XI IPS MA Negeri 1 Tasikmalaya tahun Ajaran 2018/2019

No. Kelas Jumlah Siswa


1. XI IPS 1 40 Siswa
2. XI IPS 2 40 Siswa
3. XI IPS 3 38 Siswa
4. XI IPS 4 36 Siswa
5. XI IPS 37 Siswa
Jumlah : 191 Siswa
b. Sampel
Menurut (Sugiyono,2016:49) “Sampel adalah sebagian dari populasi
tersebut”.Sedangkan menurut Sekaran dalam Widodo (2017:69) mengatakan bahwa
sampel merupakan subkelompok atau sebagian dari populasi.
Untuk populasi (N) sebesar 191 siswa maka nilai kritis atau (e) yang ditetapkan
sebesar 5% . Dengan demikian ukuran sampel yang dibutuhkan berdasarkan rumus
diatas adalah

𝑁
𝑛=
1+𝑁(𝑒)2

191
𝑛=
1+191(0,05)2

191
𝑛=
1+191(0,0025)

191
𝑛=
1+0,4775

191
𝑛=
1,4775

𝑛 = 129,27242

𝑛 = 130 (𝑑𝑖𝑏𝑢𝑙𝑎𝑡𝑘𝑎𝑛)
Jadi dalam penelitian ini menggunakan sampel sebesar 130 mahasiswa pada
siswa kelas XI IPS di MAN 1 Kota Tasikmalaya.
3. Prosedur Penelitian
Langkah–langkah yang ditempuh dalampenelitian ini dibagi menjadi tiga tahap:
1) Tahap Persiapan
2) Tahap Pelaksanaan
3) Tahap Pelaporan
4. Teknik Pengolahan Data dan Analisis Data
1) Teknik Pengolahan Data
a. Uji Validitas
Menurut Suharsimi Arikunto (2010: 211), “Validitas adalah suatu ukuran
yang menunjukan tingkat kevalidan suatu kuesioner”.
b. Uji Reliabilitas
Menurut Menurut Suharsimi Arikunto (2010: 221), “Reliabilitas menunjuk
pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk
digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik”.
2) Teknik Analisis Data
(1) Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Adapun Kriteria Pengujiannya sebagai berikut:
1. Jika angka signifikansi lebih besar dari 0,05 maka data berdistribusi normal.
2. Jika angkat signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka data tidak berdistribusi
normal.
Pada penelitian ini untuk uji normalitas menggunakan aplikasi IBM SPSS
Statistics 25 untuk mengetahui data berdistribusi normal.
b. Uji Linearitas
Kriteria yang diterapkan untuk menyatakan keliniearan, peneliti
menggunakan aplikasi SPSS 25.00 Uji linearitas ini bertujuan untuk mengetahui
apakah variabel bebas dengan variabel terikat memiliki hubungan yang linear atau
tidak, Dikatakan linear jika nilai sig F pada baris deviation from linearity yang
ditemukan lebih besar dari 0,05.
c. Uji Multikolinearitas
Uji multikolieritas digunakan untuk melihat ada tidaknya hubungan yang
sangat kuat/ sempurna antar variabel bebas (X). Nilai yang digunakan untuk
melihat terjadi tidaknya multikolinieritas adalah nialai VIF, jika nilai VIF kurang
dari 4 maka tidak terjadi multikolineritas.
Uji Multikolinierutas untuk analisis data pada penelitian ini menggunakan
aplikasi IBM SPSS Statistics 25.
(2) Uji Hipotesis
a. Uji offending Estimate
1) Nilai variance error positif
Pada table 4.12 menunjukkan bahwa variance error pada kolom estimate
tidak bernilai negatif yaitu e1 sebesar 14,463 hal ini menunjukkan bahwa
poor model fit dalam kategori kecil.
2) Standardized Coefficient
Tabel 4.13. menunjukkan bahwa Standardized coefficient yang terlihat di
kolom estimate jauh dari angka 1, sehingga dapat disimpulkan bahwa model
yang dianalisis tidak terjadi heywoo case (heywoo case adalah ketika
ditemukan adanya negative eror variance dan model haru diperbaiki).
3) Standard Error
Tidak ada standard error yang menunjukkan nilai tinggi, dimana nilai-nilai
jauh dari mendekati 1.
b. Penilaian Overall Model Fit
Penilaian Overall Model Fit mengukur kesesuaian input observasi atau
sesungguhnya (matrik kovarian atau korelasi) dengan prediksi dari model
yang diajukan (proposed model). Berdasarkan analisis yang dilakukan, maka
diperoleh indeks-indeks goodness of fit sebagai berikut:
a) Likelihood Ratio Chi Square
Nilai chi square yang ada pada model menunjukkan angka 0,000 yang
menunjukkan model pada penelitian fit.
b) GFI
Goodness of Fit Index adalah ukuran non statistik yang nilainya
berkisar dari nilai 0 (poor fit) sampai 1 (perfect fit). Nilai GFI yang
direkomendasikan adalah ≥ 0,90. Nilai GFI yang ada pada model
menunjukkan angka 1,000 yang menunjukkan model pada penelitian fit.

c) AGFI
Nilai AGFI yang diharapkan sebesar ≥ 0,90. Berdasarkan tabel di atas,
AGFI tidak menunjukkan nilainya dalam output AMOS.
d) RMSEA
Root Mean Square Error of Approximation merupakan ukuran yang
mencoba memperbaiki kecenderungan statistic chi square menolak model
dengan jumlah sampel yang besar. Nilai RMSEA antara 0,05 sampai 0,08
merupakan ukuran yang dapat diterima. Pada output AMOS yang tidak
menunjukkan nilai RMSEA.
Berdasarkan uji goodness of fit, nilai chi square menunjukkan model
fit, sedangkan untuk GFI menunjukan model fit, namun AGFI dan RMSEA
tidak menunjukkan nilainya. Jadi, secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa
model cukup fit.

5. Waktu dan Tempat Penelitian


1. Waktu
Waktu yang digunakan untuk melaksanakan penelitian ini selama 6 bulan pada
bulan September 2018 sampai bulan Februari 2019 mulai dari tahap persiapan sampai
dengan tahap akhir. Waktu penelitian dapat dilihat pada tabel 3.10
2. Tempat
Tempat penelitian ini dilakukan di kelas XI MA Negeri 1 Tasikmalaya yang
beralamat Jl.Awipari, Awipari, Kec. Cibereum Tlp. (0265) 341167 Kota Tasikmalaya.
PEMBAHASAN
1. Pengujian Instrumen
1) Uji Validitas
Berdasarkan hasil perhitungan bantuan komputerprogram IBM SPSS Statistics 23
dapat diperoleh hasil sebagai berikut:
a. Uji Validitas Lingkungan Keluarga
Dari hasil uji validitas angket Lingkungan Keluarga sebanyak 40 nomor item
soal dapat disimpulkan sebanyak 28 nomor item soal yang dikatakan valid dan 12
nomor item soal dikatakan tidak valid.
b. Uji Validitas Lingkungan Sekolah
Dari hasil uji validitas angket Lingkungan Sekolah sebanyak 40 nomor item
soal dapat disimpulkan sebanyak 23 nomor item soal yang dikatakan valid dan 17
nomor item soal dikatakan tidak valid
c. Uji Validitas Lingkungan Masyarakat
Dari hasil uji validitas angket Lingkungan Masyarakat sebanyak 40 nomor
item soal dapat disimpulkan sebanyak 32 nomor item soal yang dikatakan valid
dan 8 nomor item soal dikatakan tidak valid
d. Uji Validitas Hasil Belajar
Dari hasil uji validitas angket Lingkungan Masyarakat sebanyak 30 nomor
item soal dapat disimpulkan sebanyak 19 nomor item soal yang dikatakan valid
dan 11 nomor item soal dikatakan tidak valid

2) Uji Reliabilitas

Setelah dilakukan uji reabilitas dengan menggunakan bantuan computer program

IBM SPSS Statistics 23 diperoleh hasil sebagai berikut:

(1) Angket Lingkungan keluarga Cronbach’s Alpha lebih dari 0,6 yaitu sebesar
0,948. Ini berarti angket Lingkungan keluarga Dapat dikatakan cukup reliable.
(2) Angket Efikasi Diri Cronbach’s Alpha kurang dari 0,6 yaitu sebesar 0,827. Ini
berarti angket Efikasi Diri Dapat dikatakan cukup reliable.
(3) Angket Lingkungan Pendidikan Cronbach’s Alpha lebih dari 0,6 yaitu sebesar
0,757. Ini berarti angket Lingkungan Pendidikan Dapat dikatakan cukup
reliable.
(4) Angket Minat Berwirausaha Cronbach’s Alpha lebih dari 0,6 yaitu sebesar
0,850. Ini berarti angket Minat Berwirausaha Dapat dikatakan cukup reliable.

3) Analisis Data

(1) Uji Normalitas

Tabel 4.9
Hasil Uji Normalitas
Tests of Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Normality Statistic df Sig. Statistic df Sig.
L.Keluarga .079 191 .135* .972 191 .001
L.Sekolah .061 191 .278* .993 191 .486
L.Masyarakat .050 191 .200* .992 191 .425
Hasil_Belajar .061 191 .182* .988 191 .112

Adapun Kriteria Pengujiannya sebagai berikut:


 Jika angka signifikansi lebih besar dari 0,05 maka data berdistribusi normal.
 Jika angkat signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka data tidak berdistribusi
normal.
Pada tabel diatas nilai sig = 0,200 > 0,05, sehingga H0 tidak ditolak, yang
berarti data residual berdistribusi normal.
(2) Uji Linieritas
Tabel 4.10
Hasi Uji Linearitas
Variabel F (deviation from Sig. Ket.
linearity)
L.Keluarga*Hasil Belajar .585 .798 Linear
L.Sekolah*Hasil Belajar . 1.200 .351 Linear
L.Masyarakat*Hasil Belajar 1.729 .115 Linear

Adapun Kriteria Pengujiannya sebagai berikut:


 Jika angka signifikansi lebih besar dari 0,05 maka data Linier
 Jika angkat signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka data tidak Linier.

(3) Uji Multikolinieritas


Tabel 4.11
Hasil Uji Multikolinearitas
Variabel VIP Kesimpulan
L.Keluarga 1.058 Tidak terjadi Multikolinearitas
L.Sekolah 1.058 Tidak terjadi Multikolinearitas
L.Masyarakat 1.002 Tidak terjadi Multikolinearitas
a. Dependent Variable: Hasil_Belajar

Ada tidaknya multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai tolerance


dan Variance Inflation Factor (VIF). Kriteria umum yang digunakan untuk
menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai tolerance < 0,10 atau nilai
VIF lebih dari 10 dengan tingkat kolinearitas 0,50.
2. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dapat dilihat dari nilai critical ratio dan nilai probabilitas
pada output Regression Weights. Jika nilai CR ≥ 1,995 atau P ≤ 0,05 maka hipotesis
penelitian dapat diterima. Selanjutnya untuk melihat masing- masing pengaruh variabel
eksogen terhadap varibel endogen dapat dilihat dari Estimate pada output Standardized
Regression Weights.

Tabel 4.16
Pengujian hipotesis
Jalur Estimate S.E C.R P Estimate
Regression Standardized
Weight Regression
Weights
L.Keluarga <--- Hasil_Belajar .121 .033 3.676 *** .231
L.Sekolah <--- Hasil_Belajar .302 .047 6.370 *** .389
L.Masyarakat <---
.227 .039 5.752 *** .352
Hasil_Belajar
Variabel Endogen (𝑅 2 )
Hasil_Belajar .974
Adapun hasil pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
(a) Hipotesis pertama
Hipotesis pertama menyatakan ada pengaruh positif dan signifikan
lingkungan keluarga terhadap hasil belajar siswa. Hasil uji pada parameter
Regression Weights untuk mengetahui pengaruh positif lingkungan keluarga terhadap
hasil belajar siswa diperoleh nilai probabilitas sebesar 0,000, atau kurang dari 0,05
(p<0,05), serta nilai C.R sebesar 3.676 dan hasil perhitungan estimate standardized
regression weights sebesar 0,231, maka hipotesis diterima. Hasil tersebut
menunjukan bahwa semakin baik kondisi dan keadaan lingkungan keluarga siswa,
maka semakin tinggi hasil belajar yang dimiliki siswa.
(b) Hipotesis kedua
Hipotesis kedua menyatakan ada pengaruh positif dan signifikan lingkungan
sekolah terhadap hasil belajar siswa. Hasil uji pada parameter Regression Weights
untuk mengetahui pengaruh positif lingkungan sekolah terhadap hasil belajar siswa
diperoleh nilai probabilitas sebesar 0,000, atau kurang dari 0,05 (p<0,05), serta nilai
C.R sebesar 6.370 dan perhitungan estimate standardized regression weights sebesar
0,389, maka hipotesis diterima. Hasil tersebut menunjukan bahwa semakin baik
lingkungan sekolah siswa maka semakin baik hasil belajar yang dimiliki siswa.
(c) Hipotesis ketiga
Hipotesis ketiga menyatakan ada pengaruh positif lingkungan masyarakat
terhadap hasil belajar siswa. Hasil uji pada parameter Regression Weights untuk
mengetahui pengaruh positif lingkungan masyarakat terhadap hasil belajar siswa
diperoleh nilai probabilitas sebesar 0,000, atau kurang dari 0,05 (p<0,05), serta nilai
C.R sebesar 5.752dengan perhitungan estimate standardized regression weights
sebesar 0, 352, maka hipotesis diterima. Hasil tersebut menunjukan semakin baik
kondisi dan keadaan lingkungan masyarakat siswa maka semakin tinggi hasil belajar
yang diperoleh oleh siswa.
(d) Hipotesis keempat
Dari Tabel 4.15 dapat diketahui bahwa variabel lingkungan keluarga
(L.Keluarga), lingkungan sekolah (L.Sekolah), dan lingkungan masyarakat
(L.Masyarakat) secara bersama- sama terhadap hasil belajar (Hasil_Belajar) adalah
sebesar 0,490 atau 49,0 % sementara sisanya dipengaruhi oleh variabel lain di luar
penelitian.
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka kesimpulan dari
penelitian ini sebagai berikut:
1. Terdapat pengaruh positif dan signifikan dari lingkungan keluarga terhadap hasil
belajar siswa kelas XI MAN 1 Kota Tasikmalaya. Hal ini ditunjukan uji dengan uji
Regression Weights diketahui bahwa ada pengaruh positif lingkungan keluarga terhadap
hasil belajar siswa kelas XI di MAN 1 Kota Tasikmalaya. Hal ini dibuktikan dengan
nilai probability sebesar 0,000 kurang dari 0,05 (p<0,05), serta nilai C.R sebesar 3.676
dan hasil perhitungan estimate standardized regression weights sebesar 0,231. Jadi,
semakin baik lingkungan keluarga siswa maka hasil belajar siswa juga akan semakin
baik.
2. Terdapat pengaruh positif dan signifikan dari lingkungan sekolah terhadap hasil belajar
siswa kelas XI MAN 1 Kota Tasikmalaya. Hal ini ditunjukan dengan uji Regression
Weights diketahui bahwa ada pengaruh positif lingkungan sekolah terhadap hasil
belajar siswa kelas XI di MAN 1 Kota Tasikmalaya. Hal ini dibuktikan dengan nilai
probability sebesar 0,000 kurang dari 0,05 (p<0,05), serta nilai C.R sebesar 6,370 dan
hasil perhitungan estimate standardized regression weights sebesar 0,389. Jadi, semakin
baik lingkungan sekolah siswa maka hasil belajar siswa juga akan semakin baik.
3. Terdapat pengaruh positif dan signifikan dari lingkungan masyarakat terhadap hasil
belajar siswa kelas XI MAN 1 Kota Tasikmalaya. Hal ini ditunjukan dengan uji
Regression Weights diketahui bahwa ada pengaruh positif lingkungan masyarakat
terhadap hasil belajar siswa kelas XI di MAN 1 Kota Tasikmalaya. Hal ini dibuktikan
dengan nilai probability sebesar 0,000 kurang dari 0,05 (p<0,05), serta nilai C.R sebesar
5,752 dan hasil perhitungan estimate standardized regression weights sebesar 0,352.
Jadi, semakin baik lingkungan sekolah siswa maka hasil belajar siswa juga akan
semakin baik.
4. Terdapat pengaruh positif dan signifikan dari lingkungan keluarga, sekolah, dan
masyarakat terhadap hasil belajar siswa kelas XI MAN 1 Kota Tasikmalaya. Hal ini
ditunjukan dengan Koefisien Determinasi (R2) diketahui bahwa variabel lingkungan
keluarga (L.Keluarga), lingkungan sekolah (L.Sekolah), dan lingkungan masyarakat
(L.Masyarakat) secara bersama- sama terhadap hasil belajar (Hasil_Belajar) adalah
sebesar 0,490 atau 49,0 % sementara sisanya dipengaruhi oleh variabel lain di luar
penelitian. Jadi, semakin baik lingkungan siswa akan semakin baik pula kualitas hasil
belajar siswa tersbut.
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka saran yang diberikan antara lain
adalah sebagai berikut:
1. Hendaknya lingkungan keluarga menciptakan suasana rumah yang kondusif dan
nyaman untuk belajar sehingga anak merasa nyaman saat belajar di rumah. Contohnya,
ketika anak belajar di rumah orang tua dan anggota keluarga yang lain tidak
menciptakan kegaduhan misalnya menonton televise, atau berbicara dengan suara keras.
2. Hendaknya lingkungan sekolah menciptakan suasana yang kondusif untuk belajar, agar
siswa termotivasi untuk belajar. Contohnya: Guru hendaknya menggunakan metode
pembelajaran yang menyenangkan, sehingga ketika proses pembelajaran tidak terjadi
kegaduhan di kelas.
3. Hendaknya lingkungan masyarakat menciptakan suasana yang ramah dan aman, supaya
anak tidak bisa belajar dengan baik tanpa ada pengaruh dari luar. Contohnya: adanya
tempat les di dekat rumah.
4. Hendaknya hasil belajar siswa harus selalu mengalami perkembangan. Cara yang dapat
dilakukan yaitu membiasakan diri untuk menyukai dan hal-hal yang berkaitan dengan
ilmu pengetahuan dan mengaitkan fakta-faktanya,serta mengexplore pengetahuannya
dengan seperti itu siswa akan terdorong untuk belajar lebih giat, sehingga mereka
memperoleh hasil belajar yang optimal.
DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu, (2004). Psikologi Pendidikan. RT. Rineka Cipta


Indriatno Pp, Galeh Nur, (2012). Hubungan Lingkungan Sekolah, Keluarga, Dan
Masyarakat Terhadap Karakter Siswa Smk Negeri Kelompok Teknologi Se-Kabupaten
Sleman. (Thesis Diseertation). Retrieved from :
https://eprints.uny.ac.id/20332

Aziz, Safrudin, (2015). Pendidikan Keluarga. Yogyakarta : Gava Media


Dalyono, M, (2012). Psikologi Pendidikan. Jakarta: RT. Rineka Cipta
Dewi, Indah Kusuma, (2015). Pengaruh lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat
terhadap perilaku beragama siswa di MAN se-kabupaten tulung agung tahun pelajaran
2014-1015. (Thesis Diseertation). Retrieved from :
Tersedia : http://repo.iain-tulungagung.ac.id/id/eprint/3248 (26 Oktober 2018)
Dwiningrum, Siti Irene, (2015). Desentralisasi dan Partisipasi Masyarakat dalam Pendidikan.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Ghozali, Imam, (2017). Model Persamaan Struktural AMOS 24.Semarang: Universitas
Diponegoro.
Gunawan, Ary H, (2010). Sosiologi Pendidikan. Jakarta: RT. Rineka Cipta
Hanna,Mazda Rizqiya, (2011). Pengaruh Lingkungan Keluarga Dan Lingkungan Sekolah
Terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas X Madrasah Aliyah Negeri Ngawi. (Thesis
Diseertation). Retrieved From :
Https://Lib.Unnes.Ac.Id/5135/1/7620
Idi, Abdullah dan Safarina, (2016). Etika Pendidikan Keluarga, Sekolah Dan Masyarakat.
Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Lestari, fenti, (2016). Pengaruh lingkungan keluarga dan fasilitas belajar terhadap motivasi
belajar dan hasil belajar siswa kelas xi ips pada mata pelajaran ekonomi di SMAN 2
kebumen tahun pelajaran 2015-2016. (Thesis Diseertation). Retrieved from :
Tersedia : http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/30720 (04 Oktober 2018)
Martono, Raden Baskoro,(2011). Pengaruh lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat
terhadap kenakalan siswa kelas vii smp Muhammadiyah 1 Bambanglipuro. (Thesis
Diseertation). Retrieved from :
Tersedia : http://digilib.uin-suka.ac.id:80/id/eprint/6185 (13 Oktober 2018)
Purwanto. (2016). Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Rifa’I, Muhammad, (2014). Sosiologi Pendidikan. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Sudjana, Nana. (2016). Peniliaian Hasil proses brlajar mengajar. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Sugiyono. (2015). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: CV. Alfabet.
Slameto. (2015). Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhi. Jakarta: RT. Rineka Cipta.
Syah, Muhibbin (2010). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya
Ulima, Shabrina, (2017) Pengaruh Lingkungan Sekolah Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada
Mata Pelajaran Ekonomi Materi Menajemen Kelas X Ips Sma Negeri 1 Katapang Tahun
Ajaran 2016/2017. (Thesis Diseertation). Retrieved From :
http://repository.unpas.ac.id/id/eprint/31230

Yudi, Subiyanto (2012) Pengaruh Lingkungan Keluarga Dan Lingkungan Masyarakat Terhadap
Prestasi Belajar Siswa Kelas Xi Jurusan Otomotif Di Smk Piri 1 Yogyakarta. (Thesis
Diseertation). Retrieved From :
Http://Eprints.Uny.Ac.Id/Id/Eprint/6095

You might also like