Professional Documents
Culture Documents
JURNAL
Oleh,
SUCI FELASOPA
142165004
Suci Felasopa
142165004
Disahkan Oleh,
Pembimbing 1,
By:
Suci Felasopa;1
Drs. Syamsudin Arnasik;2
ABSTRACT
One measure of student success in learning is the learning outcomes obtained by
students. Student learning outcomes can be influenced by internal factors and external factors of
students. This study aims to see the influence of the external aspects of the family, school and
community environment on the learning outcomes of students of class XI IPS at MAN 1 in
Tasikmalaya.
This research is causal associative research, as well as population research. The population in
this study were students of class XI IPS in the academic year 2018/2019 MAN 1 in Tasikmalaya
as many as 119 students. Data collection techniques used in this study were questionnaires and
documentation. The analysis used in this study is path analysis with the AMOS version 23
program.
The results of this study indicate that: (1) there is a significant positive effect on the
family environment in MAN 1 Tasikmalaya City class XI IPS at 67.6%, this is a high category.
(2) there is a significant positive effect on the school environment in MAN 1 Kota Tasikmalaya
in class XI IPS at 67.6%, this is included in the medium category. (3) there is a significant
positive effect on the community environment in MAN 1 Tasikmalaya City class XI IPS at
67.6%, this is a high category. (4) there is a significant positive effect on student learning
outcomes in MAN 1 Tasikmalaya City class XI IPS at 67.6%, this includes the medium category.
Suci Felasopa. 2019. Pengaruh Lingkungan Keluarga, Sekolah Dan Masyarakat Terhadap
Hasil Belajar pada Siswa XI IPS Di MAN 1 Kota Tasikmalaya (Penelitian Survey pada
Kelas XI IPS MAN 1 Kota Tasikmalaya). Jurusan Pendidikan Ekonomi Fakultas Keguruan Dan
Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi Tasikmalaya. Dibawah bimbingan Drs. Syamsudin
Arnasik, M.Pd dan H. Yoni Hermawan,M.Pd.
Salah satu tolak ukur keberhasilan siswa dalam belajar adalah hasil belajar yang
diperoleh siswa. Hasil belajar siswa dapat dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal
siswa. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh dari segi eksternal yakni lingkungan
keluarga, sekolah dan masyarakat terhadap hasil belajar siswa kelas XI IPS di MAN 1 kota
Tasikmalaya.
Penelitian ini merupakan penelitian asosiatif kausal, sekaligus merupakan penelitian
populasi. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS tahun ajaran 2018/2019 MAN
1 kota Tasikmalaya sebanyak 119 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah angket dan dokumentasi. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini
adalah analisi jalur (Path) dengan program AMOS versi 23.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: (1) terdapat pengaruh positif yang signifikan
pada lingkungan keluarga di MAN 1 Kota Tasikmalaya kelas XI IPS sebesar 67,6% hal ini
termasuk kategori tinggi. (2) terdapat pengaruh positif yang signifikan pada lingkungan sekolah
di MAN 1 Kota Tasikmalaya kelas XI IPS sebesar 40,7% hal ini termasuk kategori sedang. (3)
terdapat pengaruh positif yang signifikan pada lingkungan masyarakat di MAN 1 Kota
Tasikmalaya kelas XI IPS sebesar 43,8% hal ini termasuk kategori tinggi. (4) terdapat pengaruh
positif yang signifikan pada hasil belajar siswa di MAN 1 Kota Tasikmalaya kelas XI IPS
sebesar 40,8% hal ini termasuk kategori sedang.
Kata kunci : Lingkungan keluarga, Lingkungan sekolah, Lingkungan masyarakat, hasil belajar
PENDAHULUAN
pasal 13 ayat (1) dikemukakan bahwa “Jalur pendidikan terdiri atas pendidikan formal,
nonformal, dan informal yang dapat saling melengkapi dan memperkaya”. Oleh karena
pembinaan. Sekolah menerima anak setelah melalui berbagai pengalaman dan sikap serta
memperoleh banyak pola tingkah laku dan keterampilan yang diperolehnya dari
kepribadian siswa.
Seorang siswa dalam konteks pendidikan pada dasarnya akan meniru apa yang
memori kejadian akan tersimpan dalam pikiran alam bawah sadarnya, sehingga lambat
laun akan membentuk watak serta kepribadian siswa ketika dia beranjak dewasa. Hal ini
kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik
terhadap Tuhan Yang Maha Esa (YME), diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun
komponen pendidikan itu sendiri, yaitu isi kurikulum, proses pembelajaran dan penilaian,
pembiayaan, dan ethos kerja seluruh warga dan lingkungan sekolah. Lebih lanjut,
pendidikan karakter adalah segala sesuatu yang dilakukan oleh guru untuk mempengaruhi
pengaruh. Dalam interaksi dengan orang lain, dengan media masa, dengan pranata-
pranata sosial yang ada, para peserta didik memperoleh pengetahuan, nilai-nilai serta
ketrampilan, yang sejenis atau berbeda dengan yang diberikan dalam keluarga atau
sekolah. Dalam masyarakat peserta didik menghadapi dan mempelajari hal-hal yang lebih
nyata dan praktis, terutama yang berkaitan erat dengan problema-problema kehidupan.
interaksi dan komunikasi antar orang, baik secara langsung atau tidak langsung,
dibutuhkan oleh peserta didik, tokoh masyarakat dan para pimpinan formal maupun
informal.
dinyatakan bahwa peran orang tua, warga sekolah, serta warga masyarakat secara
pengembangan karakter siswa. Siswa juga terasa kurang tertarik pada kegiatan-kegiatan
Terjadi kesenjangan antara kondisi riil di lapangan dan teori pengembangan karakter
yang dinyatakan oleh para ahli. Kondisi seperti ini tentu menarik untuk dikaji dan
didiskusikan, yang pada dasarnya fenomena ini adalah fenomena umum yang terjadi di
Kota Tasikmalaya”.
METODE PENELITIAN
1. Metode Penelitian
Menurut Menurut Sugiyono (2013:11) “penelitian metode survey adalah
penelitian yang dilakukan dengan menggunakan angket sebagai alat penelitian yang
dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari
sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian relatif,
distribusi, dan hubungan antara variabel, sosiologis maupun psikologis”.
Tabel 3.1
𝑁
𝑛=
1+𝑁(𝑒)2
191
𝑛=
1+191(0,05)2
191
𝑛=
1+191(0,0025)
191
𝑛=
1+0,4775
191
𝑛=
1,4775
𝑛 = 129,27242
𝑛 = 130 (𝑑𝑖𝑏𝑢𝑙𝑎𝑡𝑘𝑎𝑛)
Jadi dalam penelitian ini menggunakan sampel sebesar 130 mahasiswa pada
siswa kelas XI IPS di MAN 1 Kota Tasikmalaya.
3. Prosedur Penelitian
Langkah–langkah yang ditempuh dalampenelitian ini dibagi menjadi tiga tahap:
1) Tahap Persiapan
2) Tahap Pelaksanaan
3) Tahap Pelaporan
4. Teknik Pengolahan Data dan Analisis Data
1) Teknik Pengolahan Data
a. Uji Validitas
Menurut Suharsimi Arikunto (2010: 211), “Validitas adalah suatu ukuran
yang menunjukan tingkat kevalidan suatu kuesioner”.
b. Uji Reliabilitas
Menurut Menurut Suharsimi Arikunto (2010: 221), “Reliabilitas menunjuk
pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk
digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik”.
2) Teknik Analisis Data
(1) Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Adapun Kriteria Pengujiannya sebagai berikut:
1. Jika angka signifikansi lebih besar dari 0,05 maka data berdistribusi normal.
2. Jika angkat signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka data tidak berdistribusi
normal.
Pada penelitian ini untuk uji normalitas menggunakan aplikasi IBM SPSS
Statistics 25 untuk mengetahui data berdistribusi normal.
b. Uji Linearitas
Kriteria yang diterapkan untuk menyatakan keliniearan, peneliti
menggunakan aplikasi SPSS 25.00 Uji linearitas ini bertujuan untuk mengetahui
apakah variabel bebas dengan variabel terikat memiliki hubungan yang linear atau
tidak, Dikatakan linear jika nilai sig F pada baris deviation from linearity yang
ditemukan lebih besar dari 0,05.
c. Uji Multikolinearitas
Uji multikolieritas digunakan untuk melihat ada tidaknya hubungan yang
sangat kuat/ sempurna antar variabel bebas (X). Nilai yang digunakan untuk
melihat terjadi tidaknya multikolinieritas adalah nialai VIF, jika nilai VIF kurang
dari 4 maka tidak terjadi multikolineritas.
Uji Multikolinierutas untuk analisis data pada penelitian ini menggunakan
aplikasi IBM SPSS Statistics 25.
(2) Uji Hipotesis
a. Uji offending Estimate
1) Nilai variance error positif
Pada table 4.12 menunjukkan bahwa variance error pada kolom estimate
tidak bernilai negatif yaitu e1 sebesar 14,463 hal ini menunjukkan bahwa
poor model fit dalam kategori kecil.
2) Standardized Coefficient
Tabel 4.13. menunjukkan bahwa Standardized coefficient yang terlihat di
kolom estimate jauh dari angka 1, sehingga dapat disimpulkan bahwa model
yang dianalisis tidak terjadi heywoo case (heywoo case adalah ketika
ditemukan adanya negative eror variance dan model haru diperbaiki).
3) Standard Error
Tidak ada standard error yang menunjukkan nilai tinggi, dimana nilai-nilai
jauh dari mendekati 1.
b. Penilaian Overall Model Fit
Penilaian Overall Model Fit mengukur kesesuaian input observasi atau
sesungguhnya (matrik kovarian atau korelasi) dengan prediksi dari model
yang diajukan (proposed model). Berdasarkan analisis yang dilakukan, maka
diperoleh indeks-indeks goodness of fit sebagai berikut:
a) Likelihood Ratio Chi Square
Nilai chi square yang ada pada model menunjukkan angka 0,000 yang
menunjukkan model pada penelitian fit.
b) GFI
Goodness of Fit Index adalah ukuran non statistik yang nilainya
berkisar dari nilai 0 (poor fit) sampai 1 (perfect fit). Nilai GFI yang
direkomendasikan adalah ≥ 0,90. Nilai GFI yang ada pada model
menunjukkan angka 1,000 yang menunjukkan model pada penelitian fit.
c) AGFI
Nilai AGFI yang diharapkan sebesar ≥ 0,90. Berdasarkan tabel di atas,
AGFI tidak menunjukkan nilainya dalam output AMOS.
d) RMSEA
Root Mean Square Error of Approximation merupakan ukuran yang
mencoba memperbaiki kecenderungan statistic chi square menolak model
dengan jumlah sampel yang besar. Nilai RMSEA antara 0,05 sampai 0,08
merupakan ukuran yang dapat diterima. Pada output AMOS yang tidak
menunjukkan nilai RMSEA.
Berdasarkan uji goodness of fit, nilai chi square menunjukkan model
fit, sedangkan untuk GFI menunjukan model fit, namun AGFI dan RMSEA
tidak menunjukkan nilainya. Jadi, secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa
model cukup fit.
2) Uji Reliabilitas
(1) Angket Lingkungan keluarga Cronbach’s Alpha lebih dari 0,6 yaitu sebesar
0,948. Ini berarti angket Lingkungan keluarga Dapat dikatakan cukup reliable.
(2) Angket Efikasi Diri Cronbach’s Alpha kurang dari 0,6 yaitu sebesar 0,827. Ini
berarti angket Efikasi Diri Dapat dikatakan cukup reliable.
(3) Angket Lingkungan Pendidikan Cronbach’s Alpha lebih dari 0,6 yaitu sebesar
0,757. Ini berarti angket Lingkungan Pendidikan Dapat dikatakan cukup
reliable.
(4) Angket Minat Berwirausaha Cronbach’s Alpha lebih dari 0,6 yaitu sebesar
0,850. Ini berarti angket Minat Berwirausaha Dapat dikatakan cukup reliable.
3) Analisis Data
Tabel 4.9
Hasil Uji Normalitas
Tests of Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Normality Statistic df Sig. Statistic df Sig.
L.Keluarga .079 191 .135* .972 191 .001
L.Sekolah .061 191 .278* .993 191 .486
L.Masyarakat .050 191 .200* .992 191 .425
Hasil_Belajar .061 191 .182* .988 191 .112
Tabel 4.16
Pengujian hipotesis
Jalur Estimate S.E C.R P Estimate
Regression Standardized
Weight Regression
Weights
L.Keluarga <--- Hasil_Belajar .121 .033 3.676 *** .231
L.Sekolah <--- Hasil_Belajar .302 .047 6.370 *** .389
L.Masyarakat <---
.227 .039 5.752 *** .352
Hasil_Belajar
Variabel Endogen (𝑅 2 )
Hasil_Belajar .974
Adapun hasil pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
(a) Hipotesis pertama
Hipotesis pertama menyatakan ada pengaruh positif dan signifikan
lingkungan keluarga terhadap hasil belajar siswa. Hasil uji pada parameter
Regression Weights untuk mengetahui pengaruh positif lingkungan keluarga terhadap
hasil belajar siswa diperoleh nilai probabilitas sebesar 0,000, atau kurang dari 0,05
(p<0,05), serta nilai C.R sebesar 3.676 dan hasil perhitungan estimate standardized
regression weights sebesar 0,231, maka hipotesis diterima. Hasil tersebut
menunjukan bahwa semakin baik kondisi dan keadaan lingkungan keluarga siswa,
maka semakin tinggi hasil belajar yang dimiliki siswa.
(b) Hipotesis kedua
Hipotesis kedua menyatakan ada pengaruh positif dan signifikan lingkungan
sekolah terhadap hasil belajar siswa. Hasil uji pada parameter Regression Weights
untuk mengetahui pengaruh positif lingkungan sekolah terhadap hasil belajar siswa
diperoleh nilai probabilitas sebesar 0,000, atau kurang dari 0,05 (p<0,05), serta nilai
C.R sebesar 6.370 dan perhitungan estimate standardized regression weights sebesar
0,389, maka hipotesis diterima. Hasil tersebut menunjukan bahwa semakin baik
lingkungan sekolah siswa maka semakin baik hasil belajar yang dimiliki siswa.
(c) Hipotesis ketiga
Hipotesis ketiga menyatakan ada pengaruh positif lingkungan masyarakat
terhadap hasil belajar siswa. Hasil uji pada parameter Regression Weights untuk
mengetahui pengaruh positif lingkungan masyarakat terhadap hasil belajar siswa
diperoleh nilai probabilitas sebesar 0,000, atau kurang dari 0,05 (p<0,05), serta nilai
C.R sebesar 5.752dengan perhitungan estimate standardized regression weights
sebesar 0, 352, maka hipotesis diterima. Hasil tersebut menunjukan semakin baik
kondisi dan keadaan lingkungan masyarakat siswa maka semakin tinggi hasil belajar
yang diperoleh oleh siswa.
(d) Hipotesis keempat
Dari Tabel 4.15 dapat diketahui bahwa variabel lingkungan keluarga
(L.Keluarga), lingkungan sekolah (L.Sekolah), dan lingkungan masyarakat
(L.Masyarakat) secara bersama- sama terhadap hasil belajar (Hasil_Belajar) adalah
sebesar 0,490 atau 49,0 % sementara sisanya dipengaruhi oleh variabel lain di luar
penelitian.
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka kesimpulan dari
penelitian ini sebagai berikut:
1. Terdapat pengaruh positif dan signifikan dari lingkungan keluarga terhadap hasil
belajar siswa kelas XI MAN 1 Kota Tasikmalaya. Hal ini ditunjukan uji dengan uji
Regression Weights diketahui bahwa ada pengaruh positif lingkungan keluarga terhadap
hasil belajar siswa kelas XI di MAN 1 Kota Tasikmalaya. Hal ini dibuktikan dengan
nilai probability sebesar 0,000 kurang dari 0,05 (p<0,05), serta nilai C.R sebesar 3.676
dan hasil perhitungan estimate standardized regression weights sebesar 0,231. Jadi,
semakin baik lingkungan keluarga siswa maka hasil belajar siswa juga akan semakin
baik.
2. Terdapat pengaruh positif dan signifikan dari lingkungan sekolah terhadap hasil belajar
siswa kelas XI MAN 1 Kota Tasikmalaya. Hal ini ditunjukan dengan uji Regression
Weights diketahui bahwa ada pengaruh positif lingkungan sekolah terhadap hasil
belajar siswa kelas XI di MAN 1 Kota Tasikmalaya. Hal ini dibuktikan dengan nilai
probability sebesar 0,000 kurang dari 0,05 (p<0,05), serta nilai C.R sebesar 6,370 dan
hasil perhitungan estimate standardized regression weights sebesar 0,389. Jadi, semakin
baik lingkungan sekolah siswa maka hasil belajar siswa juga akan semakin baik.
3. Terdapat pengaruh positif dan signifikan dari lingkungan masyarakat terhadap hasil
belajar siswa kelas XI MAN 1 Kota Tasikmalaya. Hal ini ditunjukan dengan uji
Regression Weights diketahui bahwa ada pengaruh positif lingkungan masyarakat
terhadap hasil belajar siswa kelas XI di MAN 1 Kota Tasikmalaya. Hal ini dibuktikan
dengan nilai probability sebesar 0,000 kurang dari 0,05 (p<0,05), serta nilai C.R sebesar
5,752 dan hasil perhitungan estimate standardized regression weights sebesar 0,352.
Jadi, semakin baik lingkungan sekolah siswa maka hasil belajar siswa juga akan
semakin baik.
4. Terdapat pengaruh positif dan signifikan dari lingkungan keluarga, sekolah, dan
masyarakat terhadap hasil belajar siswa kelas XI MAN 1 Kota Tasikmalaya. Hal ini
ditunjukan dengan Koefisien Determinasi (R2) diketahui bahwa variabel lingkungan
keluarga (L.Keluarga), lingkungan sekolah (L.Sekolah), dan lingkungan masyarakat
(L.Masyarakat) secara bersama- sama terhadap hasil belajar (Hasil_Belajar) adalah
sebesar 0,490 atau 49,0 % sementara sisanya dipengaruhi oleh variabel lain di luar
penelitian. Jadi, semakin baik lingkungan siswa akan semakin baik pula kualitas hasil
belajar siswa tersbut.
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka saran yang diberikan antara lain
adalah sebagai berikut:
1. Hendaknya lingkungan keluarga menciptakan suasana rumah yang kondusif dan
nyaman untuk belajar sehingga anak merasa nyaman saat belajar di rumah. Contohnya,
ketika anak belajar di rumah orang tua dan anggota keluarga yang lain tidak
menciptakan kegaduhan misalnya menonton televise, atau berbicara dengan suara keras.
2. Hendaknya lingkungan sekolah menciptakan suasana yang kondusif untuk belajar, agar
siswa termotivasi untuk belajar. Contohnya: Guru hendaknya menggunakan metode
pembelajaran yang menyenangkan, sehingga ketika proses pembelajaran tidak terjadi
kegaduhan di kelas.
3. Hendaknya lingkungan masyarakat menciptakan suasana yang ramah dan aman, supaya
anak tidak bisa belajar dengan baik tanpa ada pengaruh dari luar. Contohnya: adanya
tempat les di dekat rumah.
4. Hendaknya hasil belajar siswa harus selalu mengalami perkembangan. Cara yang dapat
dilakukan yaitu membiasakan diri untuk menyukai dan hal-hal yang berkaitan dengan
ilmu pengetahuan dan mengaitkan fakta-faktanya,serta mengexplore pengetahuannya
dengan seperti itu siswa akan terdorong untuk belajar lebih giat, sehingga mereka
memperoleh hasil belajar yang optimal.
DAFTAR PUSTAKA
Yudi, Subiyanto (2012) Pengaruh Lingkungan Keluarga Dan Lingkungan Masyarakat Terhadap
Prestasi Belajar Siswa Kelas Xi Jurusan Otomotif Di Smk Piri 1 Yogyakarta. (Thesis
Diseertation). Retrieved From :
Http://Eprints.Uny.Ac.Id/Id/Eprint/6095