You are on page 1of 5

PENGARUH BERBAGAI MACAM PUPUK ORGANIK DAN ANORGANIK

TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN MENTIMUN


(Cucumis sativus L.)

Effect of Various Dosages of Organic and Inorganic Fertilizers on Plant Growth and Yield of
Cucumber (Cucumis sativus L.)
-1 -2 -2
Rudi Purnomo . Dr. Ir. Mudji Santoso, MS . Ir. YB. Suwasono Heddy, MS .

Abstract

The experiment was conducted in April 2012 to May 2012 in the village of Tegal Weru,
District Dau, Malang regency with a height of ± 700 m asl. In climatology, located at latitude 7 °
56'14 "S and longitude 112 ° 34'0" T. Temperature range between 26-29 º C. Monthly rainfall is
about 100 mm.tahun-1. The research objective is to determine the effect of various combinations of
organic and inorganic fertilizers on growth and yield of cucumber plants and reduce farmers'
dependence on inorganic fertilizers availability uncertain surrounding environment and utilize the
potential of the optimal way to make organic fertilizer from the cow manure and cow urine. This
research used Randomized Block Design (RBD). There were 12 treatment was repeated 3 times, in
order to obtain 36 experimental plots. 1 plot trial contains 4 polybags plants. The results showed a
significant effect due to treatment combinations range of organic and inorganic
-1 -1 -1
fertilizers on growth and yield of cucumber. Treatment of Urea 101 kg.ha SP-36 32.5 kg.ha
-1
Kcl 19 kg.ha 1 liter.water cow urine fertilizer per plant given on cucumber plants produce
cucumbers were fruit weight and total weight fruit is higher than other treatments. Average
weight of fruit crops and the total weight of 269.70 g and 3664.78 g of fruit crops.
Keywords : effect of fertilization, cucumber, cow manure, cow urine, the potential of the
environment.
Abstrak

Penelitian dilaksanakan pada bulan April 2012 hingga Mei 2012 di Desa Tegal Weru,
Kecamatan Dau, Kabupaten Malang dengan ketinggian ± 700 m dpl. Secara klimatologis,
terletak pada garis lintang 7°56'14"S dan garis bujur 112°34'0"T. Suhu berkisar antara 26-29ºC.
-1
Curah hujan bulanan sekitar 100 mm.tahun . Tujuan penelitian ialah mengetahui pengaruh
berbagai kombinasi pemupukan organik dan anorganik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman
mentimun serta mengurangi ketergantungan petani terhadap pupuk anorganik yang
ketersediaanya tidak menentu serta memanfaatkan potensi lingkungan sekitar dengan optimal
dengan cara membuat pupuk organik dari hasil kotoran serta urin sapi. Penelitian ini
menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK). Terdapat 12 perlakuan yang diulang
sebanyak 3 kali, sehingga diperoleh 36 plot percobaan. 1 plot percobaan berisi 4 polibag
tanaman. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh nyata akibat perlakuan kombinasi
macam pupuk organik dan anorganik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman mentimun.
-1 -1 -1
Perlakuan pupuk Urea 101 kg.ha SP-36 32,5 kg.ha Kcl 19 kg.ha + pupuk urine sapi 1
liter.air/tanaman yang diberikan pada tanaman mentimun menghasilkan tanaman mentimun yang
bobot buah dan bobot total buah lebih tinggi dari perlakuan lainnya. Bobot rata-rata buah
pertanaman 269,70 g dan bobot total buah pertanaman 3664,78 g.
Kata Kunci : pengaruh pemupukan, mentimun, kotoran sapi, urin sapi, potensi lingkungan.

1 Alumni Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian –


UB
2 Dosen Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian – UB
PENDAHULUAN tanaman, sehingga pertumbuhan menjadi lebih
subur. Akan tetapi di sisi lain pupuk anorganik
Mentimun atau timun (Cucumis sativus memiliki kelemahan, yaitu harganya mahal, tidak
L.) ialah salah satu jenis sayuran dari famili dapat menyelesaikan masalah kerusakan fisik
Cucurbitales yang sudah populer di seluruh dan biologi tanah, serta pemupukan yang
dunia. Menurut sejarahnya tanaman mentimun tidak tepat dan berlebihan menyebabkan
berasal dari benua Asia. Beberapa sumber pencemaran lingkungan. Sedangkan pupuk
literatur menyebutkan daerah asal tanaman organik memiliki kelebihan dapat memperbaiki
mentimun adalah Asia Utara, tetapi sebagian sifat fisik dan kimia tanah. Akan tetapi dalam
lagi menduga berasal dari Asia Selatan. Para penggunaannya pupuk organik diperlukan dalam
ahli tanaman memastikan daerah asal jumlah yang lebih besar dibandingkan pupuk
tanaman mentimun adalah India, tepatnya di anorganik dalam luasan yang sama.
lereng gunung Himalaya. Di indonesia Adapun pupuk organik ialah salah
tanaman mentimun banyak ditanam di daratan satunya pupuk kotoran sapi ialah pupuk yang
rendah. Pada tahun 1991, daerah penyebaran berupa padat dan cair yang dihasilkan oleh ternak
yang menjadi pusat pertanaman mentimun sapi. Pupuk kotoran sapi sifatnya lebih baik dari
adalah provinsi Jawa Barat, Daerah Istimewa pada pupuk alam lainnya maupun pupuk buatan,
Aceh, Bengkulu, Jawa Timur dan Jawa karena merupakan humus yang mengandung
Tengah (Ashari, senyawa-senyawa organik. Selain itu merupakan
1995). sumber unsur hara makro yang penting bagi
Mentimun (Cucumis Sativus L.) adalah pertumbuhan dan perkembangan tanaman dan
sayuran buah yang banyak dikonsumsi banyak mengandung mikroorganisme yang dapat
masyarakat Indonesia dalam bentuk segar. menghancurkan sampah-sampah yang ada dalam
Nilai gizi mentimun cukup baik karena sayuran tanah, hingga berubah menjadi humus (Syarief,
buah ini merupakan sumber vitamin dan 1989). Sedangkan Urine sapi sering juga
mineral. Kandungan nutrisi per 100 g disebut pupuk kandang cair. Urine sapi
mentimun terdiri dari 15 g kalori, 0,8 g protein, mengandung unsur hara, N, P, K dan bahan
0,1 g pati, 3 g karbohidrat, 30 mg fosfor, 0,5 organik, yang berperan memperbaiki struktur
mg besi, 0,02 mg thianine, 0,01 mg tanah. Urine sapi dapat digunakan langsung
riboflavin, natrium 5,00 mg, niacin 0,10 mg, sebagai pupuk dasar maupun pupuk susulan
abu 0,40 gr, 14 mg asam, 0,45 mg IU vitamin (Sutanto,
A, 0,3 mg IU vitamin dan 0,2 mg IU 2002).
vitamin (Sumpena, 2001). Menurut Achliya et al. (2004) dan
Meningkatnya permintaan mentimun Boemeke (2002) , urine sapi ialah sebuah
merupakan salah satu peluang bisnis bagi alternatif penambahan nutrisi tanaman yang
petani. Salah satu upaya untuk memenuhi dapat mempengaruhi aktivitas metabolik dalam
permintaan yang terus meningkat dilakukan tanaman dan sebagai pengendali hama
usaha-usaha perbaikan dalam teknik budidaya. penyakit. Disisi lain urin sapi merupakan produk
Pemupukan ialah salah satu cara untuk organik yang tidak memiliki penelitian ilmiah,
meningkatkan hasil panen. Berdasarkan meskipun telah diuji dan hasilnya relatif baik
kegunaanya ada dua macam pupuk yang yaitu, untuk tanaman. Penambahan urin sapi dapat
pupuk anorganik dan pupuk organik. Kedua memberikan nutrisi pada tanaman dan dapat
pupuk ini memiliki kelebihan dan kelemahan
tersendiri. Pupuk anorganik memiliki kelebihan
antara lain mudah terurai dan langsung dapat
diserap

1 Alumni Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian –


UB
2 Dosen Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian – UB
-
mengurangi biaya (Gadelha et al., 2002; Cair 2,5cc/liter.air/tanaman, Urea 101 kg.ha
1 -1 -1
2003; PESAGRO-RIO, 2002). SP-36 32,5 kg.ha Kcl 19 kg.ha + Pupuk
Pupuk Organik Cair dalam kemasan Organik Cair 5cc/liter.air/tanaman, Urea 101
-1 -1 -1
ialah salah satu pupuk organik yang kg.ha SP-36 32,5 kg.ha Kcl 19 kg.ha +
mempunyai sifat fisik cair. Pupuk Organik Pupuk urine sapi 0,5 liter.air/tanaman, Urea
-1 -1 -
Cair ini merupakan bahan organik murni 101 kg.ha SP-36 32,5 kg.ha Kcl 19 kg.ha
1
berbentuk cair dari limbah ternak dan + Pupuk urine sapi 1 liter.air/tanaman, Urea
-1 -1 -
unggas, limbah alam dan tanaman, beberapa 101 kg.ha SP-36 32,5 kg.ha Kcl 19 kg.ha
1 -1
jenis tanaman tertentu serta “bumbu-bumbu + pupuk kandang 10 ton.ha , Pupuk
-1
/ zat-zat alami tertentu” yang mempunyai kandang 20 ton.ha , Pupuk Kotoran sapi
bahan aktif ZPT dan Asam-asam Organik. segar 1 liter.air/tanaman, Pupuk Organik
Cair 5cc/liter.air/tanaman dan Pupuk urine sapi
BAHAN DAN METODE 1 liter.air/tanaman.
Pengamatan yang dilakukan adalah
Penelitian dilaksanakan pada bulan pengamatan secara non destruktif dan
April 2012 hingga Mei 2012 di Desa Tegal pengamatan panen. Untuk pengamatan non
Weru, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang destruktif dilakukan mulai umur 10 hari setelah
dengan ketinggian ± 700 m dpl. Secara tanam dengan interval waktu pengamatan 10 hari
klimatologis, terletak pada garis lintang sekali (10, 20, 30, dan
7°56'14"S dan garis bujur 112°34'0"T. Suhu 40 hst). Sedangkan pengamatan panen dilakukan
berkisar antara 26-29ºC. Curah hujan pada umur 35 hari setelah tanam. Pengamatan
-1
bulanan sekitar 100 mm.tahun . Alat-alat yang meliputi panjang tanaman, jumlah daun, jumlah
digunakan dalam penelitian ialah tugal, buku, diameter batang, umur berbunga, umur
cangkul, penggaris, timbangan analitik, dan panen, panjang buah, diameter buah, bobot buah
kamera. Bahan–bahan yang digunakan ialah dan bobot total buah.
benih mentimun Hibrida varietas F1 Data yang diperoleh dianalisis dengan
Harmony, kertas merang, ajir, polibag, menggunakan uji F pada taraf 5%. Selanjutnya
pupuk kotoran sapi cair, pupuk organik cair , untuk mengetahui perbedaan diantara perlakuan
urine sapi ,pupuk kandang, pupuk urea, Sp- dilakukan uji perbandingan dengan
36 dan KCl adapun pestisidanya adalah menggunakan uji BNT pada taraf 5%.
sebagai berikut : tembaga hidroksida 77%
dan bacillus thuringinesis 3,8%. HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini menggunakan Rancangan
Acak Kelompok (RAK). Terdapat 12 Berdasarkan hasil penelitian dan
perlakuan yang diulang sebanyak 3 kali, pengamatan terhadap hasil tanaman mentimun
sehingga diperoleh 36 plot percobaan. 1 plot didapatkan perlakuan kombinasi pupuk organik
percobaan berisi 4 polibag tanaman. Perlakuan dan anorganik berpengaruh nyata terhadap semua
- perlakuan tersebut terdiri dari: Urea 202 parameter pengamatan non destruktif dan
-1 -1
kg.ha SP-36 65 kg.ha Kcl 38 kg.ha , Urea
-1 pengamtan panen yang terdiri dari panjang
-1
101 kg.ha SP- tanaman, jumlah daun, jumlah buku, diameter
36 32,5 kg.ha
-1 -1
Kcl 19 kg.ha + Pupuk batang, umur berbunga, umur panen, panjang
Kotoran sapi segar 0,5 liter.air/tanaman, buah, diameter buah, bobot buah dan bobot total
-1
Urea 101 kg.ha SP-36 32,5 kg.ha Kcl 19
-1 buah.
-1
kg.ha + Pupuk Kotoran sapi segar 1
-1
liter.air/tanaman, Urea 101 kg.ha SP-36
-1 -1
32,5 kg.ha Kcl 19 kg.ha + Pupuk Organik

1 Alumni Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian –


UB
2 Dosen Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian – UB
Panjang buah yang panjang terdapat Perlakuan pupuk organik dan
-1
pada perlakuan Urea 101 kg.ha SP-36 32,5 anorganik, berpengaruh nyata terhadap
-1 -1
kg.ha Kcl 19 kg.ha + pupuk urine sapi 1 bobot buah dan bobot total buah dimana
liter.air/tanaman yang panjang buah secara keseluruhan terjadi peningkatan.
mentimunnya ialah 26,03 cm ini Bobot buah pada tanaman mentimun
menunjukan dengan perlakuan pupuk terberat ialah pada perlakuan Urea 101
-1 -1 -1
organik dan anorganik panjang buah sudah kg.ha SP-36 32,5 kg.ha Kcl 19 kg.ha +
optimal dibanding dengan panjang buah pupuk urine sapi 1 liter.air/tanaman.
-1
rata-rata mentimun varietas harmoni. Rata- Pada perlakuan Urea 101 kg.ha SP-
-1 -1
rata panjang buah mentimun varietas 36 32,5 kg.ha Kcl 19 kg.ha + pupuk urine sapi
harmony ialah 25,2 cm. 1 liter.air/tanaman bobot buah ialah
30,00 269,70 g ini menunjukan bobot buah lebih
25,00 berat dibanding dengan bobot buah rata-rata
20,00 buah mentimun varietas harmony. rata-rata
15,00 bobot buah mentimun varietas harmony
10,00 ialah 250 g. Bobot total buah dimana total buah
5,00
ialah bobot buah dari akumulasi satu tanaman
0,00
yang menghasilkan buah. Bobot total buah
P10
P11
P12
P1
P2
P3
P4
P5
P6
P7
P8
P9

yang terberat ialah pada perlakuan Urea 101


-1 -1
kg.ha SP-36 32,5 kg.ha Kcl 19
Gambar 1. Panjang buah tanaman mentimun pada 12
perlakuan pemupukan. kg.ha -1 + pupuk urine sapi 1
Diameter buah yang lebar ialah pada liter.air/tanaman, pada perlakuan ini bobot
-1
perlakuan Urea 101 kg.ha SP-36 32,5 buah didapat 3664,78 g, lebih tinggi dari
-1 -1
kg.ha Kcl 19 kg.ha + pupuk urine sapi 1 rata-rata bobot buah mentimun varietas
liter.air/tanaman yang diameter buah harmony pertanaman. Rata-rata bobot buah
mentimunnya ialah 24,71 mm ini mentimun varietas harmony per tanaman
menunjukkan dengan perlakuan pupuk organik ialah 2400 g.
dan anorganik diameter buah kurang optimal 4000,00
dibanding dengan diameter buah rata-rata 3000,00
mentimun varietas harmony. Rata- rata
2000,00
diameter buah mentimun varietas harmoni
ialah 57,00 mm. 1000,00
Hal ini disebabkan pemupukan N, P 0,00
dan K kurang optimal pada tanaman
P10
P11
P12
P1
P2
P3
P4
P5
P6
P7
P8
P9

mentimun. Seperti diketahui bahwa tanaman


mentimun hibrida membutuhkan lebih Gambar 2. Bobot total buah tanaman mentimun pada 12
banyak pupuk terutama pupuk nitrogen perlakuan pemupukan.
daripada tanaman mentimun biasa, ini
karena pertumbuhan tanaman mentimun
hibrida sangat cepat. Hal ini sesuai dengan
pernyataan Lingga dan Marsono (2004) yang
menyatakan bahwa peranan utama nitrogen adalah
merangsang pertumbuhan tanaman secara
keseluruhan bagian tanaman.

1 Alumni Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian –


UB
2 Dosen Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian – UB
DAFTAR PUSTAKA
Achliya GS., Meghre VS., Wadodkar SG., Dorle
AK. 2004. Antimicrobial activity of
different fractions of cow urine. Indian
Journal of Natural Products. 20: 14-18.
Ashari. 1995. Hortikultura Aspek Budidaya.
Universitas Indonesia. Jakarta. p. 255-
257
Boemeke, LR. 2002. A urina de vaca como
fertilizant, fortificante e repelente de
insectos. Agroecologia e Desenvolvimento
Rural sustentavel. 3:
41-42.
Gadelha RSS., Celestino RCA., Shimoya A.
2002. Efeito da utilizacao de urina de vaca
na producao da alface. Pesquisa
Agropecuaria & Desenvolvimento
sustentavel. 1: 91-95.
Gadelha RSS., Celestino RCA., Shimoya A.
2003. Efeito da utilizacao de urina de vaca
Gambar 3. Hasil panen tanaman mentimun pada 12 perlakuan na producao da alface. Pesquisa
pemupukan. Agropecuaria & Desenvolvimento
sustentavel. 1: 179-182.
KESIMPULAN DAN SARAN
Lingga dan Marsono. 2004. Petunjuk
-1 Penggunaan Pupuk. Penebar Swadaya.
Perlakuan pupuk Urea 101 kg.ha SP-
-1 -1
36 32,5 kg.ha Kcl 19 kg.ha + pupuk urine Jakarta. Pp. 4
sapi 1 liter.air/tanaman dapat meningkatkan PESAGRO-RIO. 2002. Urina de vaca:
hasil tanaman mentimun (Cucumis sativus alternativa eficiente e barata. (Documentos,
L. Var. Harmony) sebesar 25% lebih tinggi n. 96). pp 8.
dibanding pemupukan dengan mengunakan Sarief, S. 1986. Kesuburan dan Pemupukan
anjuran petani. Perlakuan pupuk Urea 101 Tanah Pertanian. Pustaka Buana. Bandung.
-1 -1 -1 p. 63 – 68
kg.ha SP-36 32,5 kg.ha Kcl 19 kg.ha +
pupuk urine sapi 1 liter.air/tanaman yang Sumpena, U. 2001. Budidaya Mentimun.
diberikan pada tanaman mentimun Penebar Swadaya. Jakarta. p. 1 – 19
menghasilkan tanaman mentimun yang Sutanto, R. 2002. Penerapan Pertanian
(panjang buah, diameter buah, bobot buah Organik. Kanisius. Yogyakarta. p. 2 –
dan bobot total buah) lebih tinggi daripada 7.
semua perlakuan yang diuji.
Dianjurkan pemupukan Urea 101
-1 -1 -1
kg.ha SP-36 32,5 kg.ha Kcl 19 kg.ha +
pupuk urine sapi 1 liter.air/tanaman
digunakan sesuai dasar dalam pemupukan
mentimun selanjutnya, dengan kondisi
lingkungan yang sesuai.

You might also like