You are on page 1of 4

Indonesian Nutrition Foundation for Food Fortification (KFI)

KFI Newsletter
October-November 2012 - Volume 5

Foreword Prof. Soekirman (Em.), Bogor Agriculture words that easily understood by the audience who are not all
University (IPB), Chairman of KFI of them professional neither in health nor nutrition.
KFI congratulates the Government,
especially Menko Kesra, Ministry “ In Indonesia the SUN movement is called “ Gerakan 1000 Hari
of Health, and Bappenas for the Pertama Kehidupan” - Minister of Bappenas said. “...as part of
soft launching of SUN-Movement the global SUN-movement initiated by UN-Secretary General
Indonesia or “Gerakan Sadar Gizi to accelerate the global movement in improving nutrition.
Dalam Rangka 1000 Hari Pertama The main objective is - according to the Minister of Bappenas
Kehidupan (Gerakan 1000 HPK) “ on - to improve nutrition focusing on the first 1000 days of life.
September, 19, 2012 at Bappenas. The Indonesia is already part of the global SUN movement with
launching was attended by Coordinating Minister for People’s 28 member countries . In preparing the movement Indonesia
Welfare (Menko Kesra) Agung Laksono, Minister of National government organized a series of inter sectoral meetings
Development Planning (Bappenas) Armida S.Alisyahbana, among stake holders of government, private companies,
Minister of Health Nafsiah Mboi, and Minister of Female NGOs, UN and International Agencies, professionals, and
Empowerment and Child Protection Linda Agung Gumelar. scientific community. The Minister stated further that
Most of the UN and International Agencies related to Food, “The meetings produced 3 documents on Conceptioanl
Health and Nutrition, as well as NGOs Indonesia, were also Framework, Guideline and Manual for Implementing 1000
present in the launching. In his speech, Menko Kesra stated HPK, and a draft of the Presidential Decree on 1000 HPK “
that “the SUN Movement Indonesia is not a new movement. Soft Launching: SUN Movement Indonesia, September 19, 2012
Since 1950s there had been nutrition movement in Indonesia. 1. From Left: Minister of Health, Coordinating Minister of People’s
We are familiar with nutrition slogan”Empat Sehat Lima Welfare (Menko Kesra), Minister of National Development Planning
(Bappenas).
Sempurna” (Four Healthy, Five Perfect) which is updated to 2. Menko Kesra handed SUN Document to Minister of Health, Minister
“Gizi Seimbang” (Nutrition Balance) inline with the nutrition of Bappenas and Minister of Famale Empowerment and Child
Protection.
science advances, as icon of the nutrition movement. Minister
3. Assembly Hall Bappenas, Launching Session
of Health, succinkly summarized the SUN concept in a such 4. From Left: Soekirman, Fasli Jalal, Deputy Human Resource and
Culture, Nina Sardjunani, Deputy 3 of Menko Kesra, Emil Agustiono.
Image Source: 1 and 2 Bappenas, 3 and 4 KFI

1
KFI NewsLetter October-November 2012 - Volume 5

The novel features of the SUN concept is dividing nutrition development and poverty alleviation. We need a strong
and nutrition related activities or interventions into leader to materialize the ideal concept above. It should be
Specific and Sensitive interventions and the importance of noted, that efforts to prevent overnutrition and its affects on
integrating them into a converging activities for improving Non Communicable Diseases, is not yet elaborated in the 1000
nutrition. Food fortification is part of sensitive intervention. HPK document. With the expected continuing high economic
If well implemented, we could expect that within a decade growth and increasing number of middle income population,
the proportion of children who are acute under nutrition without proper nutrition education, Indonesia is facing
as underweight (thin) and severe wasted (very thin and new and more serious malnutrition of overnutrition (not
small) , as well as chronic undernutrition - stunted , would undernutrition) in the forms of overweight, obesity, diabetes,
be significantly reduced. The challenge is how to advocate stroke, hypertension and other non communicable diseases.
government to seriously committed to eleminate under The latter is currently already admitted as the number one
nutrition and to prevent overnutrition as an important part cause of death in developed and developing countries,
of the national and regional development, especially human including Indonesia.

SUN Movement: Pentingnya 1000 Hari Pertama penyesuaian tersebut meliputi perlambatan pertumbuhan
Kehidupan dengan pengurangan jumlah dan pengembangan sel-sel
tubuh termasuk sel otak dan organ tubuh lainnya. Hasil reaksi
Periode seribu hari, yaitu 270 hari selama kehamilan dan 730 penyesuaian tersebut diekspresikan pada usia dewasa dalam
hari kehidupan pertama bayi yang dilahirkan, merupakan bentuk tubuh yang pendek, rendahnya kemampuan kognitif
periode sensitif. Status gizi dan kesehatan yang buruk pada atau kecerdasan. Reaksi penyesuaian akibat kekurangan gizi
ibu dan anak pada periode tersebut memberikan akibat juga meningkatkan risiko terjadinya berbagai penyakit tidak
terhadap bayi yang bersifat permanen dan tidak dapat menular (PTM) seperti hipertensi, penyakit jantung koroner
dikoreksi. Dampak buruk tidak hanya pada pertumbuhan fisik, dan diabetes dengan berbagai risiko ikutannya pada usia
tetapi juga pada perkembangan mental dan kecerdasannya. dewasa.
Pada saat dilahirkan, sebagian besar perubahan tersebut
menetap atau selesai, kecuali beberapa fungsi, yaitu Berbagai dampak tersebut diatas membawa mereka kepada
perkembangan otak dan imunitas, yang berlanjut sampai kehidupan yang tidak optimal, yang tercermin dalam
beberapa tahun pertama kehidupan bayi. Kekurangan gizi yang pencapaian tingkat pendidikan, rendahnya daya saing, serta
terjadi dalam kandungan dan awal kehidupan menyebabkan kerentanan terhadap PTM, yang bermuara pada rendahnya
janin melakukan reaksi penyesuaian. Secara paralel tingkat pendapatan dan kesejahteraan.

Sumber: KERANGKA KEBIJAKAN GERAKAN SADAR GIZI DALAM RANGKA SERIBU HARI PERTAMA KEHIDUPAN (1000 HPK)

2
KFI NewsLetter October-November 2012 - Volume 5

1. World Health Organization (WHO); UNICEF MICS4; and DHS Annual Reports Image Source :
2. Source: Food and Agriculture Organization (FAO); Inter-American Development Bank; http://scalingupnutrition.org/country/indonesia
World Bank; and WHO/UNICEF Joint Monitoring Programme

Banyak yang berpendapat bahwa ukuran fisik, termasuk tubuh adalah masyarakat umum. Namun bila direncanakan secara
pendek dan tubuh gemuk, serta PTM disebabkan terutama khusus dan terpadu dengan kegiatan spesifik, dampaknya
oleh faktor genetik. Ternyata, faktor penyebab terpenting sensitif terhadap keselamatan proses pertumbuhan dan
dari keadaan ini dan beberapa indikator kualitas kehidupan perkembangan 1000 HPK.
lainnya, adalah lingkungan sejak konsepsi sampai anak usia 2
tahun yang dapat dirubah dan diperbaiki (WHO 1997) (Barker Uraian lengkap silahkan membaca KERANGKA KEBIJAKAN -
1995) (Kerangka Kebijakan 1000 HPK, 2012, BAPPENAS) Gerakan Nasional Sadar Gizi dalam rangka Seribu Hari Pertama
Kehidupan (Gerakan 1000HPK), 2012, pada http://kgm.
Intervensi Spesifik dan Sensitif: bappenas.go.id/document/datadokumen/40_DataDokumen.
Penyebab langsung dan tidak langsung status gizi anak sering pdf
digambarkan oleh bagan UNICEF diatas . Dalam konsep SUN,
bagan di atas dimodifikasi oleh Bank Dunia, dikelompokkan Uraian tentang kekurangan gizi bayi dalam kandungan dapat
sebagai intervensi spesifik dan intervensi sensitif. Intervensi dilihat pada : http://www.nutritioninthewomb.org/#
gizi spesifik adalah kegiatan yang di dalam perencanaanya - http://ageconsearch.com
ditujukan khusus untuk kelompok 1000 HPK. Kegiatan ini - sumber pustaka: Gillespie, Stuart; Flores, Rafael; 2000. The
pada umumnya dilakukan oleh sektor kesehatan, seperti Life cycle of malnutrition. IFPRI, Washington
imunisasi, suplemen tabel besi-folat ibu hamil. Intervensi gizi - www.unscn.org
- spesifik bersifat jangka pendek, hasilnya dapat terlihat dalam - Maternal and Child Nutrition, (lihat: Martorell, R. (1992).
waktu relatif pendek. Sedangkan intervensi gizi sensitif adalah Long−Term Effects of Improved Childhood Nutrition. SCN
kegiatan pembangunan di luar sektor kesehatan. Sasarannya News No. 8, 10−12).

Latar Belakang Terbentuknya “The Scaling Up Di Indonesia terdapat 37% atau 7 juta balita pendek. SUN
Nutrition (SUN) Movement” mengajak semua Pemerintah dan masyarakat di negara
berkembang untuk memerangi kekurangan gizi baik yang
Scaling Up Nutrition (SUN) movement diawali dari sebuah akut (kurus) maupun yang kronis (pendek). Caranya dengan
ajakan Bank Dunia di tahun 2009 untuk aksi global terhadap melindungi janin, ibu hamil dan anak sampai usia 2 tahun dan
ketahanan gizi (nutrition security). Gerakan ini diperlukan bahaya kekurangan gizi. Upaya ini bersifat multisektor yang
setelah di banyak negara diketahui bahwa MDG belum terpadu.
tercapai bahkan ada yang mundur. Goal MDG yang belum
dicapai adalah kemiskinan, status gizi anak, dan HIV/AIDS. SUN Indonesia di koordinasikan oleh Menko Kesra, dengan
Lebih sepertiga anak balita pendek karena kurang gizi kronis. dukungan Menteri-Menteri teknis, seperti MenKes, MenTan,

3
KFI NewsLetter October-November 2012 - Volume 5

MenPerind, MenDiknas, BKKBN, Men Nabarro, SUN bukan lembaga, prakarsa atau mekanisme
PU, dll. Koordinasi teknis oleh Bappenas. keuangan baru. Sebaliknya SUN adalah gerakan yang
Di PBB, SUN di bawah koordianasi membawa berbagai organisasi yang ada untuk mendukung
langsung SekJen PBB, Ban-Ki Moon, rencana nasional untuk bersama-sama meningkatkan status
dengan dukungan teknis dari UNICEF, gizi masyarakat khususnya 1000 HPK.
FAO, WFP, UNDP, dll. Sumber:
http://www.sightandlife.org/fields-of-work/scaling-up-
Kegiatan sehari-hari dipimpin oleh nutrition.html
Dr David Nabarro, Penasehat Khusus
Pangan dan Ketahanan Gizi untuk
David Nabarro Sekretaris Jenderal PBB. Menurut

NEWS Indonesia recognizes the potential for using the SUN framework
Indonesia merupakan salah satu dari 30 negara yang to effectively address the challenges posed by malnutrition,
berkomitmen untuk melaksanakan Scaling Up Nutrition (SUN) including its economic and development impacts.”
movement atau di Indonesia disebutkan sebagai “Gerakan
Nasional Sadar Gizi dalam rangka Seribu Hari Pertama Focal point Indonesia untuk SUN adalah: Dr. Agung Laksono,
Kehidupan.” Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Senior National
SUN Focal point) dan Dr. Nafsiah Mboi, MPH, Menteri
Komitmen Indonesia terhadap SUN, tersirat dalam Kesehatan sebagai Wakil dari Senior SUN focal point didukung
ungkapan Menteri Kesehatan terdahulu, Dr Endang Rahayu oleh Dra. Nina Sardjunani, MA, Deputi Sumber Daya Manusia
Sedyaningsih, pada Desember 2011, yaitu: “Indonesia is proud dan Kebudayaan, Bappenass.
of its past achievements in tackling under-nutrition but our Sumber:
nation is aware that much more work still remains to be done. http://scalingupnutrition.org/country/indonesia

KFI Activities
the methods and strategy of nutrition education for SUN
Jakarta 1st August 2012, movement was also discuss. . The panel was attended
CEO Gathering, Socialization on SNI 7709: 2012 by 100 participants, representing 58 non-governmental
Socialization on SNI 7709: 2012 about palm cooking oil held organizations (NGOs), private sector and universities.
in Ministry of Industry on 1st August 2012. The event was
attended by 50 participants, representing approximately 20 Medan 25th June 2012
Palm Cooking Oil Company in around Java and Sumatra.The Training of BPOM Monitoring Palm Cooking Oil Fortified
Objective is to discuss the essential issue on SNI. with Vitamin A
The two days workshop/training of Monitoring Palm Cooking
Jakarta 20th June 2012 Oil fortified with Vitamin A was held in Grand Swiss Bell Hotel
Panel Discussion, “Nutrition Education” Medan North Sumatra Province, 25th – 26th June 2012. The
AS part of SUN movement campaign, a panel discussion workshop was attended by representatives of the BPOM
on nutrition education was held in Cemara Hotel June 20th Province, The Center Laboratory for Agroindustry Products
2012. In addition to discussing the SUN movement concept, and The Food Department Ministry of Industry Indonesia.

Credits: Published By
Concept: Prof. Soekirman (Em.) Indonesian Nutrition Foundation for Food Fortification (KFI),
Creative: Harimawan Latif Address: KFI c/o Komplek Bappenas A1, Jl. Siaga Raya Pejaten, Jakarta 12510,
Writing: Virginia Kadarsan, Ifrad DDS Indonesia,
Picture Editor: Habibie Yukezain Phone: +62 21 7987 130, Fax: +62 21 7918 1016,
Website: www.kfindonesia.org, Email: info@kfindonesia.org
Facebook: KFI-Indonesian Nutrition Foundation for Food Fortification

The KFI Newsletter is part of KFI-GAIN project. Supported by: GIZ - SAFO

You might also like