Professional Documents
Culture Documents
2 Skenario Kasus
Impending doom
Mrs. Z,a 40years old, G5P4A0, 36 weeks pregnant, came to the emergency
department of RSMP with a chief complain of blurry vision since one days ago. This
complain also followed with severe headache. Mrs. Z tries to relieve the complain by
taking some painkillers but the complain were not reduced. Mrs. Z also claims that he
often suffering from frequent headache but not as severe as this one, then Mrs. Z
brought to the village midwife, and the midwife said that Mrs. Z had high blood
pressure so she reffers her to the hospital.
Since 3 days ago, Mrs. Z also complain of epigastric pain without nausea and
vommiting. Mrs. Z went to the Puskesmas, but the complain were not relieved. Mrs. Z
claimed that she had history of high blood pressure during the fourth pregnancym and
also she claimed that she is nine months pregnant and still able to feel the baby
movement. Mrs. Z only did ANC once during this pregnancy.
Physical examination:
Obstetry Examination
Internal examination : soft portio, posterior, effacement 20%, opening 1 cm, head
hodge I-II, denominator difficult to determine, amniotic membrane complete.
Laboratory Examination:
C. How the relation of age and G5P5A0 ( status gravida) In this case?
Dari segi usia, wanita hamil dengan usia 35 tahun dianggap berisiko untuk mengalami
preeklampsia. Hal ini disebabkan karena seiring peningkatan usia, akan terjadi proses
degenaratif yang meningkatkan risiko hipertensi kronis dan wanita dengan risiko
hipertensi kronik ini akan memiliki risiko yang lebih besar untuk mengalami
preeklampsia.Berdasarkan data German Perinatal Quality Registry, didapatkan angka
kejadian preeklampsia lebih tinggi pada usia di atas 35 tahun, yakni 2,6%, dan pada
usia di bawah 35 tahun hanya berkisar 2,2% – 2,3%.3 Di Rumah Sakit Dr. M. Djamil
Padang, juga ditemukan kejadian preeklampsia lebih tinggi pada usia di bawah 20
tahun dan di atas 35 tahun.
Hubungan Usia dan Paritas dengan Kejadian Preeklampsia Berat di Rumah Sakit
Achmad Mochtar Bukittinggi Tahun 2012 - 2013
D. What is the meaning Mrs. Z,a 40years old, G5P4A0, 36 weeks pregnant, came
to the emergency department of RSMP with a chief complain of blurry vision
since one days ago. This complain also followed with severe headache ?
Makna G5P4A0 :
Gravida ( pernah hamil ) 5 kali
Partus (pernah melahirkan 4 kali
Abortus (keguguran ) belum pernah keguguran
Jadi maknanya Multigravida
F. what is the possible disease with a chief complain of blurry vision and
headache?
Retinopati diabetik
Retinopati hipertensi
Hipertensi
Preeklamsia
Keratitis
Uveitis
Katarak
Kelainan refraksi
G. how the pathophysiology of blurred vision is accompanied by headaches?
2. Mrs. Z tries to relieve the complain by taking some painkillers but the
complain were not reduced. Mrs. Z also claims that he often suffering from
frequent headache but not as severe as this one, then Mrs. Z brought to the
village midwife, and the midwife said that Mrs. Z had high blood pressure
so she reffers her to the hospital.
A. what is the meaning Mrs. Z tries to relieve the complain by taking some
painkillers but the complain were not reduced?
B. what is the meaning Mrs. Z also claims that he often suffering from frequent
headache but not as severe as this one?
Obat golongan NSAID seperti asam mefenamat, ibu profen, natrium diclofenat
dan lain-lain
Farmakokinetik
Sebagian besar dari obat ini diserap baik, dan makanan tidak secara substansial
mengubah ketersediaan-hayati mereka. Kebanyakan OAINS dimetabolisasi
secara ekstensif, sebagian oleh mekanisme faseI diikuti oleh fase II dan yang lain
oleh glukuronidasi langsung (fase II) saja. Metabolisme OAINS berlanjut,
umumnya, melalui famili enzim P450 CYP3A atau CYP2C di hati. Sementara
ekskresi di ginjal adalah rute terpenting eliminasi akhir, hampir semua obat
mengalami ekskresi di empedu dan reabsorpsi (sirkulasi enterohepatik) dengan
derajat bervariasi. Pada kenyataannya, derajat iritasi saluran cerna bawah
berkorelasi dengan jumlah sirkulasi enterohepatik.
Sebagian besar OAINS sangat terikat ke protein (sekitar 98%), biasanya ke
albumin. Kebanyakan OAINS (mis. ibuprofen, ketoprofen) adalah campuran
rasemi. Obat dengan waktu-paruh singkat berada di sendi paling lama daripada
yang diperkirakan dari waktu-paruh mereka, sementara obat dengan waktu-paruh
lebih lama menghilang dari cairan sinovium dengan laju setara dengan waktu-
paruh mereka.
Farmakodinamik
Aktivitas anti-inflamasi OAINS terutama diperantarai oleh inhibisi biosintesis
prostaglandin. Berbagai OAINS mungkin memiliki mekanisme kerja tambahan,
termasuk inhibisi kemotaksis, penekanan produksi interleukin-I, penekanan
produksi radikal bebas dan superoksida, dan mengganggu proses-proses intrasel
yang diperantarai oleh kalsium. Aspirin secara ireversibel mengasetilasi dan
menghambat siklo-oksigenase trombosit, sementara OAINS non-selektif-COX
adalah inhibitor reversibel. Untuk OAINS yang lebih lama, selektivitas untuk
COX-1 versus COX-2 bervariasi dan inkomplit, tetapi telah disintesis inhibitor
selektif COX-2. Pada dosis yang lazim, inhibitor COX-2 selektif tidak
memengaruhi fungsi trombosit. Dalam menguji darah lengkap manusia, aspirin,
ibuprofen, indometasin, piroksikam, dan sulindak agak lebih efektif dalam
menghambat COX-1. Efikasi obat-obat selektif-COX2 setara dengan OAINS
lama, sementara keamanan saluran cerna meningkat. Di pihak lain, inhibitor
COX-2 selektif mungkin meningkatkan insidens edema dan hipertensi. Sejak
bulan Agustus 2011, selekoksib dan meloksikam, yang kurang selektif, adalah
satu-satunya inhibitor COX-2 yang dipasarkan di AS. Dianjurkan bahwa label
produk semua OAINS direvisi untuk menyebutkan risiko kardiovaskular.
OAINS mengurangi sensitivitas pembuluh terhadap bradikinin dan histamin,
memengaruhi produksi limfokin oleh limfosit T, dan memulihkan vasodilatasi
pada peradangan. Dengan derajat yang bervariasi, semua OAINS baru bersifat
analgesik, anti-inflamasi, dan antipiretik, dan semua (kecuali obat selektif-COX2
dan salisilat nonasetilasi) menghambat agregasi trombosit. OAINS adalah iritan
lambung dan dapat menyebabkan tukak dan perdarahan saluran cerna, meskipun
sebagai satu golongan obat-obat yang lebih baru cenderung lebih sedikit
menyebabkan iritasi GI daripada aspirin. Nefrotoksisitas pernah dijumpai pada
semua obat yang telah banyak digunakan. Nefrotoksisitas sebagian disebabkan
oleh terganggunya autorgulasi aliran darah ginjal, yang dimodulasi oleh
prostaglandin.
D. what is the meaning midwife said that Mrs. Z had high blood pressure so she
reffers her to the hospital?
3 Since 3 days ago, Mrs. Z also complain of epigastric pain without nausea and
vommiting.
A. what is meaning Since 3 days ago, Mrs. Z also complain of epigastric pain
without nausea and vommiting ?
makna nya telah terjadi gannguan pada liver di mana terjadi peningkatan
konsentras transaminase 2 kali normal akan menyebabkan nyeri epigastrik
regio kanan atas abdomen
A. what is the meaning Mrs. Z went to the Puskesmas, but the complain were not
relieved?
B. what is the meaning Mrs. Z claimed that she had history of high blood
pressure during the fourth pregnancym and also she claimed that she is nine
months pregnant and still able to feel the baby movement.
D. What is the impact Mrs. Z only did ANC once during this pregnancy?
5. pemeriksaan fisik
6 pemeriksaan obstrekti
Obstetry Examination
Internal examination : soft portio, posterior, effacement 20%, opening 1 cm, head
hodge I-II, denominator difficult to determine, amniotic membrane complete.
A. What is interpretation of obstetry examination?
Hasil Interpretasi
denominator - Normal
difficult to
determine
amniotic - Normal
membrane
complete
7 pemeriksan labortaorium
1. How to diagnose?
A. What is definition of wd
B. What is etiology
C. What is phatophysiology
D. What is classification
1. Hipertensi kronik
2. Preeklamsia-eklampsia
Preeklamsia ringan
Preeklamsia berat
3. Hipertensi kronik dengan superimposed
4. Hipertensi gestasional
Komplikasi Ibu
Paru
Edema paru adalah tanda prognostik yang buruk yang menyertai
eklampsia. Faktor penyebabnya adalah: (1) pneumonitis aspirasi setalah
inhalasi isi lambung jika terjadi muntah pada saat kejang, (2) kegagalan
fungsi jantung yang mungkin sebagai akibat hipertensi berat dan
pemberian cairan intravena yang berlebihan.
Otak
Pada preeklampsia, kematian yang tiba-tiba terjadi bersamaan dengan
kejang atau segera setelahnya sebagai akibat perdarahan otak yang hebat.
Koma atau penurunan kesadaran yang terjadi setelah kejang atau
menyertai preeklampsia yang tanpa kejang adalah sebagai akibat edema
otak yang luas.
Mata
Kebutaan dapat terjadi setelah kejang atau dapat terjadi spontan bersama
dengan preeklampsia. Ada dua penyebab kebutaan yaitu: (1) ablasio retina
yaitu lepasnya retina yang ringan sampai berat, (2) iskemia atau infark
pada lobus oksipitalis.
Psikosis
Eklampsia dapat diikuti keadaan psikosis dan mengamuk, tapi keadaan ini
jarang terjadi.
Sistem hematologi
Plasma darah menurun, viskositas darah meningkat, hemokonsentrasi,
gangguan pembekuan darah, disseminated intravascular coagulation
(DIC) dan sindroma HELLP.
Ginjal
Filtrasi glomerulus menurun, aliran plasma ke ginjal meningkat, klirens
asam urat menurun dan gagal ginjal akut.
Hepar
Nekrosis periportal, gangguan sel liver dan perdarahan subkapsuler.
Uterus
Solusio plasenta yang dapat menyebabkan perdarahan pascapartum.
Abrutio plasenta yang dapat menyebabkan DIC.
Kardiovaskuler
Cardiac arrest, acute decompensatio cordis, spasme vaskular menurun,
tahanan pembuluh darah tepi meningkat, indeks kerja ventrikel kiri naik,
tekanan vena sentral menurun dan tekanan paru menurun.
Perubahan metabolisme umum
Asidosis metabolik dan gangguan pernapasan maternal.
Komplikasi Janin
Preeklampsia dan eklampsia memberi pengaruh buruk pada kesehatan janin
yang disebabkan oleh menurunnya perfusi uteroplasenta, hipovolemia,
vasospasme dan kerusakan sel endotel pembuluh darah plasenta. Dampak pada
janin adalah:
Intrauterine growth restriction (IUGR) dan oligohidramnion.
Kenaikan morbiditas dan mortalitas janin, secara tidak langsung akibat
intrauterine restriction growth, prematuritas, oligohidramnion dan solusio
plasenta.
Mrs. Z, 40 years old, G5P4A0, 36 weeks pregnant, complains of blurred eyes, severe
headaches, epigastric pain, high blood pressure, edema, and proteinuria due to the
possibility of experiencing preeclampsia
Kerangka konsep