Professional Documents
Culture Documents
Keywords
program evaluation, Stake's Countenance evaluation model, Televisi Edukasi (TVE),
Pustekkom, science education program
ABSTRAK
Tujuan penelitian evaluasi ini adalah untuk mengungkap dan menjelaskan efektivitas
Program Siaran Pendidikan Interaktif Mata Pelajaran IPA, yang disiarkan oleh
Pustekkom melalui Televisi Edukasi menjelang Ujian Nasional. Penelitian evaluasi
program ini dilaksanakan dengan menggunakan model evaluasi Countenance yang
dikembangkan oleh Stake. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aspek antecedent
program yang dikembangkan 89,47% sudah sesuai dengan standar evaluasi yang
ditetapkan. Pada aspek transactions sebesar 84,61% sudah sesuai dengan standar
dan pada aspek outomes sebesar 66,67%. Hasil ini menunjukkan antecedent dan
transaction yang sebagian besar sudah sesuai standar masih belum memberikan
outcomes yang baik. Persiapan dan pelaksanaan yang sudah baik ternyata belum
memberikan dampak positif yang optimal terhadap siswa atau pemirsa. Hasil
analisis menunjukkan bahwa isi program sudah sesuai dengan kurikulum. Namun,
karena kurangnya sosialisasi, jadwal yang sulit diakses dan tidak sesuai dengan
waktu belajar siswa, maka program ini masih belum mengakomodir kebutuhan
siswa sehingga belum memberikan hasil yang optimal, meskipun minat siswa
tergolong tinggi. Sebaiknya program ini diteruskan dengan beberapa perbaikan,
antara lain dengan: melakukan tayang ulang, meningkatkan distribusi jadwal siaran
melalui tayangan di stasiun televisi nasional, facebook, web, atau brosur. Selain itu
dengan melatih atau mengganti narasumber yang masih kurang mampu dalam hal
materi. Selanjutnya mengubah penampilan dan bahasa yang digunakan agar tidak
terlalu formal.
Alamat Korespondensi
e-mail: Kata Kunci
murwitaningsih@yahoo.com Evaluasi program, model evaluasi Countenance Stake, Televisi Edukasi (TVE),
Siaran Pendidikan Interaktif mata pelajaran IPA.
68
Susanti Murwitaningsih Evaluasi Program Siaran Pendidikan Interaktif Televisi Edukasi Mata
Pelajaran IPA
observations, yakni: apa yang sebenarnya terjadi juga digunakan sebagai media pembelajaran
atau effect. Sedang matriks judgement juga langsung, meskipun kadang ada kendala seperti
mempunyai dua aspek, yaitu: standard dan pemilihan waktu pembelajaran dengan program
judgement. Stake juga mengatakan bahwa apabila yang akan digunakan sebagai media pembelajaran.
menilai suatu program pendidikan berarti Televisi Edukasi (TVE) adalah stasiun televisi
melakukan perbandingan yang relatif antara satu yang mengkhususkan diri pada siaran pendidikan.
program dengan program yang lain atau TVE merupakan salah satu program unggulan
perbandingan absolut jika membandingkannya Pustekkom. Visinya adalah: menjadi siaran televisi
dengan standard. Selanjutnya data yang diperoleh pendidikan yang santun dan mencerdaskan.
dari evaluasi antecedent, transaction, dan outcomes Misinya meliputi: a) mencerdaskan masyarakat, b)
dibandingkan tidak hanya untuk menentukan menjadi tauladan bagi masyarakat, c)
apakah ada perbedaan tujuan dengan keadaan menyebarluaskan informasi dan kebijakan
sebenarnya, tetapi juga dibandingkan dengan Depdiknas, dan d) mendorong masyarakat gemar
standar yang absolut untuk menilai manfaat belajar. Tujuannya memberikan layanan siaran
program. Hal senada juga diungkapkan oleh pendidikan berkualitas untuk menunjang tujuan
Fernandes sebagaimana dikutip Arikunto (2007), pendidikan nasional. Sasarannya adalah peserta
yang menyatakan bahwa Model Stake ini didik dari semua jalur, jenjang dan jenis
menekankan dua hal pokok yakni: 1) deksripsi pendidikan, praktisi pendidikan, serta masyarakat
(description), dan 2) pertimbangan (judgements), (Pustekkom, 2009).
serta membedakan adanya tiga tahap dalam Materi siaran program pendidikan
evaluasi program, yaitu: 1) masukan (antecendents/ dikembangkan dengan format siaran langsung
contect), 2) transaksi (transaction/process), dan 3) (live) atau rekaman (record). Materi siaran
keluaran (output/outcomes). pendidikan formal dikembangkan berdasarkan
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kurikulum dan ditujukan bagi siswa SD, SMP,
evaluasi dengan model Countenance Stake ini SMA, dan SMK. Pustekkom memiliki sekolah
adalah membandingkan secara relatif suatu binaan yang tersebar di 33 provinsi. Sejak tahun
program dengan program lain yang sama atau 2005 sampai tahun 2009 kepada sekolah ini
membandingkan program secara absolut dengan dibagikan sarana dan prasarana TVE yang terdiri
standard yang ada atau teori. Langkah atau dari TV 29 inchi, TVRO, Genset, DVD player,
kegiatan evaluasi program pendidikan dengan serta set topbox yang diperuntukkan untuk
model ini meliputi deskripsi dan pertimbangan pemanfaatan TVE di dalam kelas. Sebagian besar
serta melalui tiga tahap evaluasi, yaitu: masukan program TVE dapat dimanfaatkan secara
(antecedents), proses/transaksi (transactions), dan terintegrasi dalam program pembelajaran di
hasil (outcomes). Dengan model seperti ini akan sekolah, untuk mengisi jam pelajaran kosong atau
didapat hasil evaluasi secara komprehensif sebagai bentuk penugasan terhadap siswa.
berdasarkan hasil evaluasi masing-masing Banyak program siaran yang ditayangkan oleh
komponen. di TVE antara lain: Informasi Pendidikan, Fisika itu
Dewasa ini pemanfaatan tayangan televisi tidak Asyik, Aku Juga Ingin Tahu, Science Insight, dan
hanya untuk media hiburan melainkan juga untuk Siaran Pendidikan Interaktif. Program Siaran
keperluan pendidikan. Televisi memiliki tiga Pendidikan Interaktif merupakan salah satu
potensi besar, yakni: berfungsi sebagai media program siaran unggulan TVE yang ditujukan bagi
pendidikan (education), media penerangan siswa SD, SMP, dan SMA yang akan menghadapi
(information), dan media hiburan (entertainment). Ujian Nasional dan Ujian akhir smester. Program
Ketiga fungsi ini pada kenyataannya saling kait siaran ini diberi nama Program Siaran Pendidikan
mengkait dan agak sulit dipisah-pisahkan Interaktif Bedah Kisi-kisi Ujian Nasional. Mata
(Sudirman et al., 2006). Menurut Indriana (2011), pelajaran IPA merupakan salah satu mata
media televisi dapat digunakan sebagai media pelajaran yang diujikan dalam Ujian Nasional bagi
pembelajaran secara mandiri di rumah dengan siswa kelas 9 atau kelas 3 SMP. Program ini
melihat berbagai acara pembelajaran yang disiarkan secara langsung (live) dan interaktif
ditayangkan oleh stasiun televisi. Selain itu dapat sehingga penonton dapat berinteraksi dengan
narasumber yang ada di studio. Siaran program ini Evaluasi yang dilakukan ini menggunakan model
sebagian direlay TVRI. Metode siaran dilakukan evaluasi Countenance Evaluation Stake. Peninjauan
melalui penampilan guru di depan layar Televisi semua aspek program dilakukan melalui
Edukasi dengan memberikan berbagai pemecahan pendalaman secara anticedents (masukan),
soal dan materi yang terkait dengan topik yang transaction (proses), dan outcomes (hasil), akan
akan dibahas. Struktur program siaran pendidikan didapat juga hasil evaluasi dari tiap komponen-
interkatif ini terdiri atas opening program, teaser komponen program. Adapun aspek-aspek
atau cuplikan materi yang akan disampaikan, Program Siaran Interaktif TVE Mata pelajaran IPA
pengenalan narasumber oleh presenter, yang dilihat efektivitasnya melalui evaluasi
pembahasan soal sesuai kisi-kisi ujian nasional, antecedent meliputi: sosialisasi program, proses
interaktif dengan pemirsa melalui telepon, sms rekrutmen, kualitas pengembang program
atau media sosial dan diakhiri dengan closing (penulis naskah/nara sumber, pengkaji materi, dan
program. Durasi body program selama 45 menit pengkaji media), penentuan tujuan dan isi
dengan lama tayang selama 1 jam dengan dibagi program, persiapan penulisan naskah, kualitas
menjadi 4 segmen. Pada akhir segmen ke 4 naskah, ketersediaan sarana prasarana siaran,
disajikan quiz dengan pertanyaan sesuai materi serta penentuan dan informasi jadwal siaran
yang dibahas. Program Siaran Interaktif TVE Mata pelajaran IPA.
Pada penelitian evaluasi program Siaran Sedangkan aspek-aspek program yang dilihat
Pendidikan Interaktif TVE mata pelajaran IPA ini efektivitasnya melalui evaluasi transaction meliputi:
yang merupakan tahap evaluasi Anticedents pembentukan dan pembagian tugas tim produksi
adalah: Perancangan Program Siaran Pendidikan program, penentuan insert, pemanfaatan sarana
Interaktif-TVE mata pelajaran IPA. Kemudian yang dan prasarana siaran, pelaksanaan siaran,
merupakan tahap evaluasi Transaction adalah: pemanfaatan program di sekolah pengguna,
Proses produksi dan pelaksanaan Program Siaran kemudahan dalam pemanfaatan program,
Pendidikan Interaktif-TVE mata pelajaran IPA, dan penerimaan siaran, distribusi jadwal siaran, serta
tahap Outcomes adalah: respon dan minat strategi pemanfaatan Program Siaran Pendidikan
pengguna atau pemirsa, serta pengaruh Program Interaktif TVE mata pelajaran IPA. Kemudian
Siaran Pendidikan Interaktif-TVE mata pelajaran evaluasi outcomes meliputi aspek-aspek: respon/
IPA terhadap hasil belajar IPA. apresiasi dan minat pemirsa terhadap program,
serta pengaruh program terhadap hasil belajar
2. Metode Penelitian IPA.
Penelitian evaluasi ini bertujuan untuk
mengungkap dan menjelaskan efektivitas Program 3. Hasil Penelitian dan Pembahasan
Siaran Pendidikan Interaktif Bedah Kisi-Kisi Ujian Penelitian ini telah melakukan pengumpulan
Nasional mata pelajaran IPA, melalui evaluasi data dengan menggunakan teknik wawancara dan
aspek antecedent (masukan), transactions (proses), angket yang kemudian dianalisis secara kuantatif
dan outcomes (hasil). Penelitian ini dilakukan di dan kualitatif sehingga memperkaya analisis yang
Pustekkom khususnya pada Bidang Pengembangan dapat dilakukan oleh peneliti. (Suryadi & Kudwadi,
Teknologi Pembelajaran Berbasis Radio, Televisi, 2010).
dan Film yang meliputi Subbidang Perancangan Program Siaran Pendidikan Interaktif Bedah
dan Produksi, dan Subbidang Penyiaran dan Kisi-kisi Ujian Nasional mata pelajaran IPA
Pengendalian. Program yang diteliti adalah merupakan media pembelajaran berbasis televisi.
Program Siaran Pendidikan Interaktif (SPI) dengan Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara
judul Bedah Kisi-kisi Ujian Nasional khusus mata keseluruhan aspek antecedent dalam hal ini
pelajaran IPA, yang ditayangkan menjelang Ujian persiapan program sudah berjalan sangat baik. Ini
Nasional. Penelitian evaluasi ini dilakukan mulai tampak dari 19 kriteria/standar pada aspek
dari persiapan sampai dengan penayangan semua antecedent program yang dikembangkan,
paket mata pelajaran tersebut selesai. sebanyak 17 kriteria sudah dicapai atau 89,47%
sudah sesuai dengan kriteria/standar. Aspek yang
belum sesuai kriteria adalah sosialisasi program kesesuaian, yaitu: peningkatan hasil belajar IPA
dan Surat Keputusan bagi pengembang. Sosialisasi pada siswa di sekolah daerah terdekat yang
program secara langsung kepada guru dan siswa menonton program ini. Dengan kata lain hal ini
di sekolah pengguna masih dirasa kurang. menunjukkan hasil evaluasi outcomes Program
Pada aspek transactions dari 26 kriteria/standar Siaran Pendidikan Interaktif Bedah Kisi-kisi Ujian
evaluasi, 22 kriteria sudah dicapai atau 84,61% Nasional mata pelajaran IPA, 66,67% capaian
sudah sesuai dengan kriteria/standar evaluasi. sudah sesuai dengan kriteria/standar evaluasi.
Secara keseluruhan proses produksi dan Secara keseluruhan Program Siaran Pendidikan
pelaksanaan Program Siaran Pendidikan Interaktif Interaktif Bedah Kisi-kisi Ujian Nasional mata
Bedah Kisi-kisi Ujian Nasional mata pelajaran IPA pelajaran IPA sudah dimanfaatkan, diminati, dan
sudah baik. Empat kriteria yang belum tercapai direspon oleh pengguna, yaitu: siswa dan guru,
adalah mengenai gambar dan suara, penjelasan meskipun belum berpengaruh terhadap hasil
narasumber, kemudahan akses, dan kesesuaian belajar dalam hal ini nilai Ujian Nasional. Pengaruh
jadwal siaran. Pada kriteria penerimaan gambar yang dimaksud adalah: ada peningkatan hasil Ujian
dan suara, suara dan gambar yang kadang delay, Nasional mata pelajaran IPA bagi siswa yang
mengakibatkan tampilan menjadi kurang jelas dan menonton program ini. Dari 106 siswa yang
agak mengganggu untuk ditonton. Dari hasil menonton program ini Nilai Ujian Nasional mata
jawaban 136 siswa yang diberikan kuesioner, pelajaran IPA tertinggi sebesar 9,5 dan terendah
untuk penjelasan narasumber, 9 orang siswa 3,5. Hasil rata-rata nilai Ujian Nasional siswa yang
menjawab A, yakni: sangat mudah dipahami, 88 menonton sebesar 6,92. Dari 30 siswa yang tidak
siswa menjawab B, yakni: cukup mudah dipahami. menonton nilai Ujian Nasional mata pelajaran IPA
Selebihnya, 22 siswa menjawab C, yakni: sulit tertinggi sebesar 9 dan terendah 4. Hasil rata-rata
dipahami. 15 siswa menjawab dengan berbagai nilai Ujian Nasional siswa yang tidak menonton
komentar, seperti agak mudah, kadang-kadang sebesar 7,025. Dengan adanya nilai rata-rata Ujian
mudah, kadang-kadang sulit, bahasanya terlalu Nasional yang lebih tinggi pada siswa yang tidak
formal dan tidak tahu. Sisanya 2 orang siswa tidak menonton dibandingkan dengan siswa yang
menjawab. Dari jawaban tersebut ada 97 siswa menonton, maka dapat dikatakan bahwa tidak ada
atau 71,32 % atau kurang dari 75% yang pengaruh program ini terhadap hasil nilai Ujian
menyatakan cukup mudah dipahami sehingga Nasional mata pelajaran IPA. Selanjutnya adalah
dapat dikatakan bahwa penjelasan narasumber penjelasan secara rinci untuk masing-masing aspek
tidak selalu mudah dipahami. Untuk akses dan dari evaluasi outcomes.
kesesuaian jadwal siaran, berdasarkan hasil Hasil analisis menunjukkan bahwa Program
kuesioner, dari 136 siswa, 63 siswa menjawab A, Siaran Pendidikan Interaktif Bedah Kisi-kisi Mata
yakni: tersedia jadwal siaran yang dapat diakses Pelajaran IPA sudah sesuai dengan kurikulum yang
dengan mudah dan sesuai dengan program yang berlaku serta dikembangkan oleh narasumber
disiarkan, 20 siswa menjawab B, yakni: tersedia yang ahli di bidangnya. Namun, karena kurangnya
namun tidak sesuai dengan program yang sosialisasi, jadwal yang sulit diakses dan tidak
disiarkan, 18 siswa menjawab C, yakni: jadwal sesuai dengan waktu belajar siswa, maka Program
diberikan pada saat hari siaran. Sisanya 32 siswa ini masih belum mengakomodir kebutuhan siswa
menjawab D dengan komentar lainnya dan 1 sehingga program masih belum memberikan hasil
orang siswa tidak menjawab. Dapat dikatakan yang optimal dalam kontribusinya pada hasil
bahwa jadwal dapat pemirsa tidak selalu mudah belajar siswa, meskipun minat siswa dalam
untuk mengakses jadwal dan jadwal tidak sesuai mengikuti program tergolong tinggi.
dengan waktu belajar siswa. Berdasarkan analisis contingency dan
Pada aspek evaluasi outcomes Program Siaran congruence, maka tampak bahwa perencanaan
Pendidikan Interaktif Bedah Kisi-kisi Ujian yang dilakukan pada Program Siaran Pendidikan
Nasional mata pelajaran IPA, dari 3 kriteria Interaktif TVE Mata Pelajaran IPA sudah dilakukan
/standar, sebanyak 2 kriteria/standar sudah sesuai dengan baik. Perencanaan yang baik tampak dari
dengan kriteria/standar evaluasi. Ada 1 kriteria banyaknya kesesuaian capaian dengan kriteria/
/standar evaluasi yang belum mencapai standar evaluasi, yaitu: sebesar 89,47% sesuai
dengan kriteria/standar evaluasi. Salah satu bagian sesungguhnya telah dimanfaatkan secara langsung
perencanaan adalah penyusunan materi yang oleh guru dan siswa ternyata juga tidak
dilakukan narasumber yang sesuai dengan bidang menunjukkan minat yang tinggi dari guru maupun
mata pelajarannya, selain itu materi yang siswa terhadap program SPI tersebut. Padahal
dikembangkan juga sudah disesuaikan dengan perencanaan program yang dianggap sudah sesuai
kurikulum yang berlaku. Hal lainnya yang dengan kurikulum hendaknya mampu menarik
mendukung dalam perencanaan program SPI minat guru dan siswa, karena adaptasi kurikulum
adalah sarana dan prasarana yang cukup memadai. yang tepat sesungguhnya mampu mengakomodasi
Proses atau aspek transaction pun mendapatkan kemampuan dan minat guru yang beragam
hasil yang juga baik, yaitu: sebesar 84,61% capaian (Wood, 2001). Menurut responden Program
sesuai dengan kriteria/standar evaluasi. Walaupun Siaran Pendidikan Interaktif TVE Mata Pelajaran
perencanaan dan proses dianggap sudah cukup IPA dianggap membosankan karena tidak diselingi
baik, pertimbangan kebutuhan siswa terhadap oleh hiburan. Oleh sebab itu, agar menarik minat
materi mata pelajaran IPA sebagai bentuk pemirsa untuk menyaksikan siaran TVE maka
persiapan Ujian Nasional masih belum dilakukan. hendaknya Pustekkom juga menampilkan hiburan
Hal tersebut berdampak pada outcomes, yaitu: yang sesuai untuk usia siswa. Program Siaran
hasil program yang tidak mampu memberikan Pendidikan Interaktif TVE Mata Pelajaran IPA yang
kontribusi yang optimal terhadap hasil belajar hanya disiarkan pada saluran TVE membuat
siswa, ditambah ketika proses pelaksanaan pemirsa tidak dapat mengaksesnya dengan bebas.
program berlangsung, banyak siswa yang tidak Oleh sebab itu, agar Program Siaran Pendidikan
mampu mengakses layanan interaktif yang Interaktif TVE Mata Pelajaran IPA benar-benar
disediakan. dapat dimanfaatkan oleh pemirsa maka sebaiknya
Merujuk pada penelitian yang dilakukan Wood disiarkan pada seluruh stasiun televisi nasional.
yang juga menggunakan evaluasi model Bahkan jika memungkinkan, siaran juga diunggah
countenance, menyatakan bahwa adaptasi melalui media internet seperti Youtube atau
kurikulum dalam program pembelajaran ditampilkan dalam website.
hendaknya disesuaikan dengan kemampuan dan Oleh karena itu, agar minat pemirsa Program
minat dari guru sesuai dengan latar belakangnya Siaran Pendidikan Interaktif TVE Mata Pelajaran
(Wood, 2001). Hal ini dilakukan untuk IPA meningkat, pihak pengembang hendaknya
meningkatkan hasil yang diharapkan dari program memastikan bahwa kebutuhan pemirsa telah
yang dilaksanakan. terakomodir dengan baik dengan melakukan
Sosialiasi program yang dilakukan secara koordinasi dengan sekolah binaan. Kerjasama
intensif ke sekolah binaan di daerah terdekat dengan sekolah binaan akan meningkatkan
nyatanya belum mampu memberikan kemudahan perlengkapan dan mengurangi halangan
akses jadwal siaran bagi pemirsa, bahkan jadwal administrasi (Wood, 2001) Program Siaran
siaran yang dianggap sudah sesuai dengan jam Pendidikan Interaktif TVE Mata Pelajaran IPA.
belajar siswa seringkali delay sehingga membuat Hal lainnya yang hendaknya harus diperhatikan
pemirsa merasa kesulitan. Oleh sebab itu, untuk oleh pengembangan program adalah bahwa
meningkatkan sosialisasi terhadap Program Siaran perencanaan program pembelajaran yang
Pendidikan Interaktif TVE Mata Pelajaran IPA dilakukan melalui media televisi harus lebih
hendaknya Pustekkom dapat menyiarkan iklan diperhatikan dibandingkan pembelajaran yang
pada stasiun televisi lainnya agar informasi biasa dilakukan di kelas, maka itu perencanaan
mengenai jadwal siaran dapat diketahui oleh program harus lebih dipersiapkan dengan lebih
pemirsa. Tayangan juga dianggap kurang rutin menarik (Ames, 1959). Program dapat lebih
oleh responden sehingga akses terhadap program menarik dengan menampilkan berbagai
menjadi terbatas. Maka diharapkan jadwal siaran demonstrasi oleh narasumber. Berbagai macam
dapat diperbanyak agar siswa lebih mudah demonstrasi yang dapat ditampilkan oleh
mengakses sesuai dengan waktu belajar siswa. narasumber akan meningkatkan daya tarik
Selain itu, materi dan media Program Siaran program. Hal ini dikarenakan, remaja, sebagai
Pendidikan Interaktif TVE Mata Pelajaran IPA yang pemirsa dalam program ini, pada umumnya
tertarik dengan proses bagaimana sesuatu dapat Pendidikan Interaktif Bedah Kisi-kisi Ujian
terjadi, sehingga jika narasumber dapat Nasional mata pelajaran IPA sudah baik.
menjelaskan dengan baik apa yang sebenarnya Empat kriteria yang belum tercapai adalah:
terjadi, remaja akan sangat tertarik (Knowles, mengenai gambar dan suara, penjelasan
1958). Pembelajaran yang dilakukan melalui narasumber, kemudahan akses, dan
program televisi seperti Program Siaran kesesuaian jadwal siaran.
Pendidikan Interaktif TVE Mata Pelajaran IPA c. Dari 3 kriteria/standar yang ditetapkan pada
sesungguhnya hanya mampu mengakomodir aspek Outcomes, sebanyak 2 kriteria/standar
kebutuhan rata-rata peserta didik. Siaran televisi sudah sesuai dengan kriteria/ standar evaluasi.
dianggap terlalu lambat bagi peserta didik yang Ada 1 kriteria/standar evaluasi yang belum
memiliki kemampuan di atas rata-rata serta mencapai kesesuaian, yaitu: peningkatan hasil
terlalu cepat bagi peserta didik yang memiliki belajar IPA pada siswa di sekolah daerah
kemampuan di bawah rata-rata (Jacob, 1960). terdekat yang menonton program ini. Dengan
Pendidikan yang dilakukan dengan pembelajaran kata lain hal ini menunjukkan hasil evaluasi
melalui media televisi sesungguhnya lebih baik outcomes Program Siaran Pendidikan Interaktif
dibandingkan pembelajaran yang dilakukan di kelas Bedah Kisi-kisi Ujian Nasional mata pelajaran
(Poulter, 1956). Oleh sebab itu, Program Siaran IPA, 66,67% capaian sudah sesuai dengan
Pendidikan Interaktif TVE Mata Pelajaran IPA kriteria/standar evaluasi.
merupakan pilihan yang tepat untuk siswa yang d. Secara keseluruhan Program Siaran
ingin mempelajari mata pelajaran IPA di luar Pendidikan Interaktif Bedah Kisi-kisi Ujian
sekolah. Namun, berbagai hasil evaluasi yang Nasional mata pelajaran IPA sudah
ditunjukkan melalui hasil penelitian ini dimanfaatkan, diminati, dan direspon oleh
menunjukkan bahwa Program Siaran Pendidikan pengguna, yaitu: siswa dan guru, meskipun
Interaktif TVE Mata Pelajaran IPA masih belum belum berpengaruh terhadap hasil belajar.
sempurna, sehingga pihak pengembang, yaitu: Dengan nilai rata-rata Ujian Nasional yang
Pustekkom hendaknya melakukan berbagai lebih tinggi pada siswa yang tidak menonton
peningkatan untuk meningkatkan kualitas dibandingkan dengan siswa yang menonton,
Program Siaran Pendidikan Interaktif TVE Mata maka dapat dikatakan bahwa tidak ada
Pelajaran IPA sebagaimana dijabarkan sebelumnya. pengaruh program ini terhadap hasil nilai
Ujian Nasional mata pelajaran IPA.
4. Kesimpulan e. Dari analisis hasil evaluasi antecedent dan
transaction menunjukkan bahwa persiapan
a. Secara umum aspek antecedent Program
Program Siaran Pendidikan Interaktif TVE
Siaran Pendidikan Interaktif Bedah Kisi-kisi
mata pelajaran IPA berdampak positif
Ujian Nasional mata pelajaran IPA telah sesuai
terhadap proses pelaksanaannya. Namun
dengan kriteria/standar evaluasi. Dari 19
belum optimal terhadap hasil outcomes.
kriteria/standar capaian yang dijadikan tolok
f. Hasil analisis menunjukkan Program Siaran
ukur evaluasi, 17 kriteria atau 89,47% sudah
Pendidikan Interaktif TVE mata pelajaran IPA
sesuai. Dua kriteria yang belum dicapai adalah
sudah disesuaikan dengan kurikulum yang
tentang sosialisasi program secara langsung
berlaku serta dikembangkan oleh narasumber
dan surat penetapan sebagai pengembang
yang ahli di bidangnya. Namun, karena
program.
kurangnya sosialisasi, jadwal yang sulit diakses
b. Pelaksanaan Program Siaran Pendidikan
dan tidak sesuai dengan waktu belajar siswa,
Interaktif Bedah Kisi-kisi Ujian Nasional mata
maka Program Siaran Pendidikan Interaktif
pelajaran IPA secara umum terlaksana dengan
TVE mata pelajaran IPA masih belum
baik, sesuai dengan kriteria/standar evaluasi.
mengakomodir kebutuihan siswa sehingga
Dari 26 kriteria/standar capaian yang dijadikan
program masih belum memberikan hasil yang
tolok ukur evaluasi, 22 kriteria atau 84,61%
sudah sesuai. Secara keseluruhan proses optimal dalam kontribusinya pada hasil belajar
siswa, meskipun minat siswa dalam mengikuti
produksi dan pelaksanaan Program Siaran
program tergolong tinggi.