You are on page 1of 9

Jurnal Evaluasi Pendidikan

Volume 7, Nomor 1, Maret 2016


DOI: doi.org/10.21009/JEP.071.08

EVALUASI PROGRAM SIARAN PENDIDIKAN INTERAKTIF


TELEVISI EDUKASI MATA PELAJARAN IPA
Susanti Murwitaningsih ABSTRACT
Program Studi Pendidikan Biologi The purpose of this study is to explain the effectiveness of the interactive Education
FKIP UHAMKA, Jakarta Timur Broadcast Programs for Science Subject. The program is broadcasted by Pustekkom on its
Televisi Edukasi channel a head of the National Exam. The study uses the Countenance
evaluation model developed by Stake. The study founds that 89,47% of the antecedent
and 84,61% of the transactions aspects of the program meet the evaluation standard,
while only 66,67% of the outcome aspects do. The results show that even though the
program has met most of the standard for the antecedent and transactions aspects, it
does not necessarily yield good outcomes. While this program has a good preparation
and implementation, it is yet to provide an optimum benefit for students. An analysis of
this study concludes that while the program is in line with the on going curriculum, and
despite students’ high interest, it is yet to accommodate students’ needs or give
maximum contribution due to lack of promotion and access to broadcasting schedule
with some colliding with students’ study time. I recommend maintaining the program and
making improvements: providing reruns, increasing the broadcast frequency by
broadcasting on national TV channels, Facebook fun page, TVE’s website or by
distributing booklets. I also recommend replacing or training mentors so that they master
the subject they teach. I recommend that the program refrain from using very formal or
stiff language.

Keywords
program evaluation, Stake's Countenance evaluation model, Televisi Edukasi (TVE),
Pustekkom, science education program

ABSTRAK
Tujuan penelitian evaluasi ini adalah untuk mengungkap dan menjelaskan efektivitas
Program Siaran Pendidikan Interaktif Mata Pelajaran IPA, yang disiarkan oleh
Pustekkom melalui Televisi Edukasi menjelang Ujian Nasional. Penelitian evaluasi
program ini dilaksanakan dengan menggunakan model evaluasi Countenance yang
dikembangkan oleh Stake. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aspek antecedent
program yang dikembangkan 89,47% sudah sesuai dengan standar evaluasi yang
ditetapkan. Pada aspek transactions sebesar 84,61% sudah sesuai dengan standar
dan pada aspek outomes sebesar 66,67%. Hasil ini menunjukkan antecedent dan
transaction yang sebagian besar sudah sesuai standar masih belum memberikan
outcomes yang baik. Persiapan dan pelaksanaan yang sudah baik ternyata belum
memberikan dampak positif yang optimal terhadap siswa atau pemirsa. Hasil
analisis menunjukkan bahwa isi program sudah sesuai dengan kurikulum. Namun,
karena kurangnya sosialisasi, jadwal yang sulit diakses dan tidak sesuai dengan
waktu belajar siswa, maka program ini masih belum mengakomodir kebutuhan
siswa sehingga belum memberikan hasil yang optimal, meskipun minat siswa
tergolong tinggi. Sebaiknya program ini diteruskan dengan beberapa perbaikan,
antara lain dengan: melakukan tayang ulang, meningkatkan distribusi jadwal siaran
melalui tayangan di stasiun televisi nasional, facebook, web, atau brosur. Selain itu
dengan melatih atau mengganti narasumber yang masih kurang mampu dalam hal
materi. Selanjutnya mengubah penampilan dan bahasa yang digunakan agar tidak
terlalu formal.
Alamat Korespondensi
e-mail: Kata Kunci
murwitaningsih@yahoo.com Evaluasi program, model evaluasi Countenance Stake, Televisi Edukasi (TVE),
Siaran Pendidikan Interaktif mata pelajaran IPA.

68
Susanti Murwitaningsih Evaluasi Program Siaran Pendidikan Interaktif Televisi Edukasi Mata
Pelajaran IPA

1. Pendahuluan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Program Siaran


Pendidikan Interaktif TVE dengan judul Bedah
Berdasarkan buku Sekilas Pustekkom, Televisi
Kisi-kisi Ujian Nasional, khusus ditujukan untuk
Edukasi (TVE) merupakan salah satu program
membantu siswa agar lebih memahami materi
unggulan pada Pusat Teknologi Informasi dan
Ujian Nasional. Program ini telah berjalan sekitar
Komunikasi Pendidikan (Pustekkom) yang pada
tujuh tahun sejak diresmikannya, atau sejak
tanggal 12 Oktober 2004 diresmikan pendiriannya
adanya Ujian Nasional. Dalam perolehan nilai hasil
oleh Mendiknas, Malik Fajar. Program Televisi
Ujian Nasional sampai dengan tahun 2012, mata
Pendidikan yang diberi nama Televisi Edukasi ini
pelajaran IPA masih belum memuaskan, yakni:
dilaksanakan untuk mewujudkan kebijakan
baru memperoleh nilai rata-rata 5,99. Sejauh ini
rencana strategis Kemdikbud. Tujuan TVE ini
belum ada penelitian evaluasi yang khusus untuk
adalah untuk memberikan layanan siaran
melihat efektifitas pelaksanaan program Siaran
pendidikan yang berkualitas dalam rangka
Pendidikan Interaktif Bedah Kisi-kisi Ujian
menunjang dan mendukung peningkatan serta
Nasional mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.
pemerataan pendidikan nasional. Sasaran program
Inilah yang menjadi landasan pemikiran
TVE adalah peserta didik dari semua jalur, jenjang,
pentingnya untuk melakukan evaluasi dalam
dan jenis pendidikan, praktisi pendidikan, dan
bentuk penelitian terhadap program TVE yang
masyarakat. Selain itu juga diharapkan dapat
telah berjalan sekitar tujuh tahun sejak
membantu penuntasan wajib belajar, siswa di
diresmikannya, agar diketahui apakah program ini
daerah terpencil yang masih kekurangan guru dan
telah berjalan sesuai dengan tujuan yang
bahan ajar, serta menunjang proses pembelajaran
dicanangkan atau tidak, kendala apa yang terjadi
reguler dan jarak jauh (Pusat Teknologi Informasi
atau komponen mana yang perlu ditingkatkan
dan Komunikasi Pendidikan, 2007).
atau diperbaiki, dengan kata lain untuk
Televisi Edukasi (TVE) sebagai salah satu
mengungkapkan efektivitas pelaksanaan program
program unggulan Pustekkom yang telah
tersebut.
diselenggarakan mulai tanggal 12 Oktober tahun
Penelitian evaluasi ini dirancang dalam bentuk
2004, tampaknya masih belum banyak diakses
kajian mendalam terhadap keseluruhan
dengan baik oleh masyarakat, khususnya yang
komponen program serta faktor-faktor yang
bergerak dalam dunia pendidikan. Hal ini
memiliki kaitan langsung dengan komponen-
diketahui dari hasil perbincangan antara penulis
komponen tersebut. Dengan melihat karakteristik
dengan beberapa orang guru dan siswa SMP,
program dan kajian beberapa teori tentang
SMA, dan juga orang tua siswa khususnya di
model-model evaluasi program (Stufflebeam,
Jakarta, bahkan beberapa di antara mereka ada
2007; McDavid dan Hawthorn, 2006; Kirkpatrick,
yang belum mengetahui adanya program TVE ini.
2005; Djaali, 2008), maka riset evaluasi ini
Dari hasil penelusuran melalui http://pendidikan.
dilakukan dengan menggunakan model evaluasi
TV/comments.html masih banyak keluhan
Countenance Stake. Dengan model ini diharapkan
pemirsa mengenai penyiaran TVE ini, misalnya
lebih sesuai dengan tujuan penelitian yang dalam
tentang jadwal siaran, sulitnya penerimaan karena
hal ini untuk mendapatkan gambaran yang
terbatasnya saluran televisi yang menayangkan
menyeluruh tentang efektivitas pelaksanaan
siarannya, dan juga materi program.
program TVE ditinjau dari semua aspek program
Ujian nasional merupakan penilaian akhir dari
melalui pendalaman secara Anticedents
jenjang pendidikan yang menjadi salah satu tolok
(masukan), transaction (proses), dan outcomes
ukur keberhasilan siswa dalam belajar. Menjelang
(hasil) program. Lebih lanjut, evaluasi dengan
Ujian Nasional siswa seringkali meningkatkan
model ini memberikan peluang kepada peneliti
frekuensi belajarnya dengan berbagai cara untuk
untuk memberikan penilaian serta penjelasan
mempersiapkan diri menghadapi butir-butir soal
terkait dengan keterlaksanaan program serta
Ujian Nasional. Demikian pula dengan siswa
saran yang relevan untuk perbaikan/efektivitas
Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang harus
mengikuti Ujian Nasional untuk mata pelajaran keterlaksanaan program berdasarkan kriteria dan
standar yang telah dirumuskan sebelumnya.
Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, dan
(Stake, diakses 17 Januari 2012)

Jurnal Evaluasi Pendidikan, Vol. 7, No. 1, Maret 2016 69


Susanti Murwitaningsih Evaluasi Program Siaran Pendidikan Interaktif Televisi Edukasi Mata
Pelajaran IPA

Scriven sebagaimana dikutip oleh Fitzpatrick, pengambilan alternatif-alternatif keputusan. Dari


Sanders dan Worthen menyatakan bahwa: definisi atau pengertian yang dikemukakan
“evaluation is as judging the worth or merit of tersebut dapat disimpulkan bahwa evaluasi
something”. Berangkat dari definisi Scriven ini, merupakan suatu proses yang sistematis dalam
selanjutnya Fitzpatrick, Sanders, dan Worthen menilai sesuatu dengan kriteria tertentu melalui
mempertegas bahwa evaluasi adalah identifikasi dan klarifikasi.
mendeterminasi manfaat atau nilai dari suatu Menurut Tayibnapis (2008), evaluasi suatu
objek evaluasi. Secara lebih luas evaluasi dapat program dapat diartikan sebagai kegiatan
didefinisikan sebagai mengidentifikasi, mengumpulkan informasi secara teratur
mengklarifikasi, dan menerapkan sejumlah kriteria (sistematik) tentang bagaimana program itu
untuk mendeterminasi obyek yang dievaluasi berjalan, dampak yang mungkin terjadi, atau untuk
(Fitzpatricket al., 2004). Tayibnapis dengan menjawab pertanyaan yang diminati. Selanjutnya
mengutip pendapat Tyler menyatakan bahwa Stake sebagaimana dikutip oleh Tayibnapis (2008)
evaluasi merupakan proses untuk menentukan mengatakan bahwa, menilai atau mengevaluasi
sampai sejauhmana kemampuan yang dapat suatu program berarti melakukan perbandingan
dicapai siswa dalam proses pembelajaran. secara relatif program tersebut dengan program
Kemudian dijelaskan pula bahwa evaluasi lain atau melakukan perbandingan absolut suatu
dilakukan melalui pengukuran dan penilaian yang program dengan standar atau kriteria tertentu.
merupakan dasar untuk memperbaiki proses Stake juga menekankan bahwa ada dua kegiatan
pembelajaran dan sistem pembelajaran secara atau proses dalam evaluasi program yang terbagi
keseluruhan (Tayibnapis, 2008). menjadi kegiatan pemilihan, pengumpulan, analisis,
Brinkerhoff sebagaimana dikutip oleh dan penyajian informasi yang selanjutnya
Widoyoko, menyatakan bahwa evaluasi digunakan sebagai dasar dalam pengambilan
merupakan suatu proses menentukan sejauh keputusan dan penyusunan program berikutnya.
mana tujuan pendidikan dapat dicapai. Selanjutnya Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
dijelaskan pula bahwa ada tujuh elemen yang evaluasi program adalah kegiatan untuk
harus dilakukan dalam pelaksanaan evaluasi. Tujuh mengetahui tingkat keterlaksanaan suatu program
elemen tersebut meliputi: 1) penentuan fokus dengan melihat efektivitas komponennya melalui
yang akan dievaluasi, 2) penyusunan desain pengumpulan informasi secara teratur atau
evaluasi, 3) pengumpulan informasi, 4) analisis dan sistematik tentang bagaimana pelaksanaan
interpretasi informasi, 5) pembuatan laporan, 6) program itu berjalan, membandingkannya dengan
pengelolaan evaluasi, dan 7) evaluasi untuk standar tertentu atau program lain yang sama
evaluasi (Widoyoko, 2009). Menurut komite untuk mendapatkan informasi sehingga dapat
standar evaluasi (joint committee), evaluasi digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan.
merupakan penilaian yang sistematik atau teratur Ada beberapa model evaluasi yang dikemukakan
dan fokus tentang manfaat atau nilai suatu obyek. oleh para ahli yang dapat digunakan untuk
Sejalan dengan definisi dari joint commitee ini, mengevaluasi program pendidikan, antara lain:
Stufflebeam dan Shinkfield kemudian juga model Tyler, sumatif-formatif, Countenance, CIPP,
memberikan definisi evaluasi sebagai sebuah dan Connoisseurship (Sukardi, 2009). Untuk
penilaian tentang suatu obyek secara sistematik menentukan model evaluasi yang akan
dan fokus. Namun selanjutnya mereka dipergunakan, peneliti mempertimbangkan dua
menambahkan bahwa dalam evaluasi harus ada hal, yaitu: pertimbangan jenis program yang akan
batasan dan kriteria umum yang penting untuk dievaluasi dan untuk keperluan apa evaluasi
bahan pertimbangan ketika menilai program dilakukan.
(Stufflebeam & Shinkfield, 2007). Model evaluasi Countenance yang
Beberapa pengertian yang dikemukakan di atas dikembangkan oleh Stake ini menurut Tayibnapis
bertumpu pada suatu pemahaman yang (2008), menekankan adanya dua dasar kegiatan
memandang evaluasi sebagai proses dalam evaluasi, yaitu: deskripsi (description) dan
penggambaran yang menghasilkan dan pertimbangan (judgement). Matriks description
memberikan informasi nilai dari suatu objek guna menunjukkan intens, yakni: tujuan atau goals dan

Jurnal Evaluasi Pendidikan, Vol. 7, No. 1, Maret 2016 70


Susanti Murwitaningsih Evaluasi Program Siaran Pendidikan Interaktif Televisi Edukasi Mata
Pelajaran IPA

observations, yakni: apa yang sebenarnya terjadi juga digunakan sebagai media pembelajaran
atau effect. Sedang matriks judgement juga langsung, meskipun kadang ada kendala seperti
mempunyai dua aspek, yaitu: standard dan pemilihan waktu pembelajaran dengan program
judgement. Stake juga mengatakan bahwa apabila yang akan digunakan sebagai media pembelajaran.
menilai suatu program pendidikan berarti Televisi Edukasi (TVE) adalah stasiun televisi
melakukan perbandingan yang relatif antara satu yang mengkhususkan diri pada siaran pendidikan.
program dengan program yang lain atau TVE merupakan salah satu program unggulan
perbandingan absolut jika membandingkannya Pustekkom. Visinya adalah: menjadi siaran televisi
dengan standard. Selanjutnya data yang diperoleh pendidikan yang santun dan mencerdaskan.
dari evaluasi antecedent, transaction, dan outcomes Misinya meliputi: a) mencerdaskan masyarakat, b)
dibandingkan tidak hanya untuk menentukan menjadi tauladan bagi masyarakat, c)
apakah ada perbedaan tujuan dengan keadaan menyebarluaskan informasi dan kebijakan
sebenarnya, tetapi juga dibandingkan dengan Depdiknas, dan d) mendorong masyarakat gemar
standar yang absolut untuk menilai manfaat belajar. Tujuannya memberikan layanan siaran
program. Hal senada juga diungkapkan oleh pendidikan berkualitas untuk menunjang tujuan
Fernandes sebagaimana dikutip Arikunto (2007), pendidikan nasional. Sasarannya adalah peserta
yang menyatakan bahwa Model Stake ini didik dari semua jalur, jenjang dan jenis
menekankan dua hal pokok yakni: 1) deksripsi pendidikan, praktisi pendidikan, serta masyarakat
(description), dan 2) pertimbangan (judgements), (Pustekkom, 2009).
serta membedakan adanya tiga tahap dalam Materi siaran program pendidikan
evaluasi program, yaitu: 1) masukan (antecendents/ dikembangkan dengan format siaran langsung
contect), 2) transaksi (transaction/process), dan 3) (live) atau rekaman (record). Materi siaran
keluaran (output/outcomes). pendidikan formal dikembangkan berdasarkan
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kurikulum dan ditujukan bagi siswa SD, SMP,
evaluasi dengan model Countenance Stake ini SMA, dan SMK. Pustekkom memiliki sekolah
adalah membandingkan secara relatif suatu binaan yang tersebar di 33 provinsi. Sejak tahun
program dengan program lain yang sama atau 2005 sampai tahun 2009 kepada sekolah ini
membandingkan program secara absolut dengan dibagikan sarana dan prasarana TVE yang terdiri
standard yang ada atau teori. Langkah atau dari TV 29 inchi, TVRO, Genset, DVD player,
kegiatan evaluasi program pendidikan dengan serta set topbox yang diperuntukkan untuk
model ini meliputi deskripsi dan pertimbangan pemanfaatan TVE di dalam kelas. Sebagian besar
serta melalui tiga tahap evaluasi, yaitu: masukan program TVE dapat dimanfaatkan secara
(antecedents), proses/transaksi (transactions), dan terintegrasi dalam program pembelajaran di
hasil (outcomes). Dengan model seperti ini akan sekolah, untuk mengisi jam pelajaran kosong atau
didapat hasil evaluasi secara komprehensif sebagai bentuk penugasan terhadap siswa.
berdasarkan hasil evaluasi masing-masing Banyak program siaran yang ditayangkan oleh
komponen. di TVE antara lain: Informasi Pendidikan, Fisika itu
Dewasa ini pemanfaatan tayangan televisi tidak Asyik, Aku Juga Ingin Tahu, Science Insight, dan
hanya untuk media hiburan melainkan juga untuk Siaran Pendidikan Interaktif. Program Siaran
keperluan pendidikan. Televisi memiliki tiga Pendidikan Interaktif merupakan salah satu
potensi besar, yakni: berfungsi sebagai media program siaran unggulan TVE yang ditujukan bagi
pendidikan (education), media penerangan siswa SD, SMP, dan SMA yang akan menghadapi
(information), dan media hiburan (entertainment). Ujian Nasional dan Ujian akhir smester. Program
Ketiga fungsi ini pada kenyataannya saling kait siaran ini diberi nama Program Siaran Pendidikan
mengkait dan agak sulit dipisah-pisahkan Interaktif Bedah Kisi-kisi Ujian Nasional. Mata
(Sudirman et al., 2006). Menurut Indriana (2011), pelajaran IPA merupakan salah satu mata
media televisi dapat digunakan sebagai media pelajaran yang diujikan dalam Ujian Nasional bagi
pembelajaran secara mandiri di rumah dengan siswa kelas 9 atau kelas 3 SMP. Program ini
melihat berbagai acara pembelajaran yang disiarkan secara langsung (live) dan interaktif
ditayangkan oleh stasiun televisi. Selain itu dapat sehingga penonton dapat berinteraksi dengan

Jurnal Evaluasi Pendidikan, Vol. 7, No. 1, Maret 2016 71


Susanti Murwitaningsih Evaluasi Program Siaran Pendidikan Interaktif Televisi Edukasi Mata
Pelajaran IPA

narasumber yang ada di studio. Siaran program ini Evaluasi yang dilakukan ini menggunakan model
sebagian direlay TVRI. Metode siaran dilakukan evaluasi Countenance Evaluation Stake. Peninjauan
melalui penampilan guru di depan layar Televisi semua aspek program dilakukan melalui
Edukasi dengan memberikan berbagai pemecahan pendalaman secara anticedents (masukan),
soal dan materi yang terkait dengan topik yang transaction (proses), dan outcomes (hasil), akan
akan dibahas. Struktur program siaran pendidikan didapat juga hasil evaluasi dari tiap komponen-
interkatif ini terdiri atas opening program, teaser komponen program. Adapun aspek-aspek
atau cuplikan materi yang akan disampaikan, Program Siaran Interaktif TVE Mata pelajaran IPA
pengenalan narasumber oleh presenter, yang dilihat efektivitasnya melalui evaluasi
pembahasan soal sesuai kisi-kisi ujian nasional, antecedent meliputi: sosialisasi program, proses
interaktif dengan pemirsa melalui telepon, sms rekrutmen, kualitas pengembang program
atau media sosial dan diakhiri dengan closing (penulis naskah/nara sumber, pengkaji materi, dan
program. Durasi body program selama 45 menit pengkaji media), penentuan tujuan dan isi
dengan lama tayang selama 1 jam dengan dibagi program, persiapan penulisan naskah, kualitas
menjadi 4 segmen. Pada akhir segmen ke 4 naskah, ketersediaan sarana prasarana siaran,
disajikan quiz dengan pertanyaan sesuai materi serta penentuan dan informasi jadwal siaran
yang dibahas. Program Siaran Interaktif TVE Mata pelajaran IPA.
Pada penelitian evaluasi program Siaran Sedangkan aspek-aspek program yang dilihat
Pendidikan Interaktif TVE mata pelajaran IPA ini efektivitasnya melalui evaluasi transaction meliputi:
yang merupakan tahap evaluasi Anticedents pembentukan dan pembagian tugas tim produksi
adalah: Perancangan Program Siaran Pendidikan program, penentuan insert, pemanfaatan sarana
Interaktif-TVE mata pelajaran IPA. Kemudian yang dan prasarana siaran, pelaksanaan siaran,
merupakan tahap evaluasi Transaction adalah: pemanfaatan program di sekolah pengguna,
Proses produksi dan pelaksanaan Program Siaran kemudahan dalam pemanfaatan program,
Pendidikan Interaktif-TVE mata pelajaran IPA, dan penerimaan siaran, distribusi jadwal siaran, serta
tahap Outcomes adalah: respon dan minat strategi pemanfaatan Program Siaran Pendidikan
pengguna atau pemirsa, serta pengaruh Program Interaktif TVE mata pelajaran IPA. Kemudian
Siaran Pendidikan Interaktif-TVE mata pelajaran evaluasi outcomes meliputi aspek-aspek: respon/
IPA terhadap hasil belajar IPA. apresiasi dan minat pemirsa terhadap program,
serta pengaruh program terhadap hasil belajar
2. Metode Penelitian IPA.
Penelitian evaluasi ini bertujuan untuk
mengungkap dan menjelaskan efektivitas Program 3. Hasil Penelitian dan Pembahasan
Siaran Pendidikan Interaktif Bedah Kisi-Kisi Ujian Penelitian ini telah melakukan pengumpulan
Nasional mata pelajaran IPA, melalui evaluasi data dengan menggunakan teknik wawancara dan
aspek antecedent (masukan), transactions (proses), angket yang kemudian dianalisis secara kuantatif
dan outcomes (hasil). Penelitian ini dilakukan di dan kualitatif sehingga memperkaya analisis yang
Pustekkom khususnya pada Bidang Pengembangan dapat dilakukan oleh peneliti. (Suryadi & Kudwadi,
Teknologi Pembelajaran Berbasis Radio, Televisi, 2010).
dan Film yang meliputi Subbidang Perancangan Program Siaran Pendidikan Interaktif Bedah
dan Produksi, dan Subbidang Penyiaran dan Kisi-kisi Ujian Nasional mata pelajaran IPA
Pengendalian. Program yang diteliti adalah merupakan media pembelajaran berbasis televisi.
Program Siaran Pendidikan Interaktif (SPI) dengan Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara
judul Bedah Kisi-kisi Ujian Nasional khusus mata keseluruhan aspek antecedent dalam hal ini
pelajaran IPA, yang ditayangkan menjelang Ujian persiapan program sudah berjalan sangat baik. Ini
Nasional. Penelitian evaluasi ini dilakukan mulai tampak dari 19 kriteria/standar pada aspek
dari persiapan sampai dengan penayangan semua antecedent program yang dikembangkan,
paket mata pelajaran tersebut selesai. sebanyak 17 kriteria sudah dicapai atau 89,47%
sudah sesuai dengan kriteria/standar. Aspek yang

Jurnal Evaluasi Pendidikan, Vol. 7, No. 1, Maret 2016 72


Susanti Murwitaningsih Evaluasi Program Siaran Pendidikan Interaktif Televisi Edukasi Mata
Pelajaran IPA

belum sesuai kriteria adalah sosialisasi program kesesuaian, yaitu: peningkatan hasil belajar IPA
dan Surat Keputusan bagi pengembang. Sosialisasi pada siswa di sekolah daerah terdekat yang
program secara langsung kepada guru dan siswa menonton program ini. Dengan kata lain hal ini
di sekolah pengguna masih dirasa kurang. menunjukkan hasil evaluasi outcomes Program
Pada aspek transactions dari 26 kriteria/standar Siaran Pendidikan Interaktif Bedah Kisi-kisi Ujian
evaluasi, 22 kriteria sudah dicapai atau 84,61% Nasional mata pelajaran IPA, 66,67% capaian
sudah sesuai dengan kriteria/standar evaluasi. sudah sesuai dengan kriteria/standar evaluasi.
Secara keseluruhan proses produksi dan Secara keseluruhan Program Siaran Pendidikan
pelaksanaan Program Siaran Pendidikan Interaktif Interaktif Bedah Kisi-kisi Ujian Nasional mata
Bedah Kisi-kisi Ujian Nasional mata pelajaran IPA pelajaran IPA sudah dimanfaatkan, diminati, dan
sudah baik. Empat kriteria yang belum tercapai direspon oleh pengguna, yaitu: siswa dan guru,
adalah mengenai gambar dan suara, penjelasan meskipun belum berpengaruh terhadap hasil
narasumber, kemudahan akses, dan kesesuaian belajar dalam hal ini nilai Ujian Nasional. Pengaruh
jadwal siaran. Pada kriteria penerimaan gambar yang dimaksud adalah: ada peningkatan hasil Ujian
dan suara, suara dan gambar yang kadang delay, Nasional mata pelajaran IPA bagi siswa yang
mengakibatkan tampilan menjadi kurang jelas dan menonton program ini. Dari 106 siswa yang
agak mengganggu untuk ditonton. Dari hasil menonton program ini Nilai Ujian Nasional mata
jawaban 136 siswa yang diberikan kuesioner, pelajaran IPA tertinggi sebesar 9,5 dan terendah
untuk penjelasan narasumber, 9 orang siswa 3,5. Hasil rata-rata nilai Ujian Nasional siswa yang
menjawab A, yakni: sangat mudah dipahami, 88 menonton sebesar 6,92. Dari 30 siswa yang tidak
siswa menjawab B, yakni: cukup mudah dipahami. menonton nilai Ujian Nasional mata pelajaran IPA
Selebihnya, 22 siswa menjawab C, yakni: sulit tertinggi sebesar 9 dan terendah 4. Hasil rata-rata
dipahami. 15 siswa menjawab dengan berbagai nilai Ujian Nasional siswa yang tidak menonton
komentar, seperti agak mudah, kadang-kadang sebesar 7,025. Dengan adanya nilai rata-rata Ujian
mudah, kadang-kadang sulit, bahasanya terlalu Nasional yang lebih tinggi pada siswa yang tidak
formal dan tidak tahu. Sisanya 2 orang siswa tidak menonton dibandingkan dengan siswa yang
menjawab. Dari jawaban tersebut ada 97 siswa menonton, maka dapat dikatakan bahwa tidak ada
atau 71,32 % atau kurang dari 75% yang pengaruh program ini terhadap hasil nilai Ujian
menyatakan cukup mudah dipahami sehingga Nasional mata pelajaran IPA. Selanjutnya adalah
dapat dikatakan bahwa penjelasan narasumber penjelasan secara rinci untuk masing-masing aspek
tidak selalu mudah dipahami. Untuk akses dan dari evaluasi outcomes.
kesesuaian jadwal siaran, berdasarkan hasil Hasil analisis menunjukkan bahwa Program
kuesioner, dari 136 siswa, 63 siswa menjawab A, Siaran Pendidikan Interaktif Bedah Kisi-kisi Mata
yakni: tersedia jadwal siaran yang dapat diakses Pelajaran IPA sudah sesuai dengan kurikulum yang
dengan mudah dan sesuai dengan program yang berlaku serta dikembangkan oleh narasumber
disiarkan, 20 siswa menjawab B, yakni: tersedia yang ahli di bidangnya. Namun, karena kurangnya
namun tidak sesuai dengan program yang sosialisasi, jadwal yang sulit diakses dan tidak
disiarkan, 18 siswa menjawab C, yakni: jadwal sesuai dengan waktu belajar siswa, maka Program
diberikan pada saat hari siaran. Sisanya 32 siswa ini masih belum mengakomodir kebutuhan siswa
menjawab D dengan komentar lainnya dan 1 sehingga program masih belum memberikan hasil
orang siswa tidak menjawab. Dapat dikatakan yang optimal dalam kontribusinya pada hasil
bahwa jadwal dapat pemirsa tidak selalu mudah belajar siswa, meskipun minat siswa dalam
untuk mengakses jadwal dan jadwal tidak sesuai mengikuti program tergolong tinggi.
dengan waktu belajar siswa. Berdasarkan analisis contingency dan
Pada aspek evaluasi outcomes Program Siaran congruence, maka tampak bahwa perencanaan
Pendidikan Interaktif Bedah Kisi-kisi Ujian yang dilakukan pada Program Siaran Pendidikan
Nasional mata pelajaran IPA, dari 3 kriteria Interaktif TVE Mata Pelajaran IPA sudah dilakukan
/standar, sebanyak 2 kriteria/standar sudah sesuai dengan baik. Perencanaan yang baik tampak dari
dengan kriteria/standar evaluasi. Ada 1 kriteria banyaknya kesesuaian capaian dengan kriteria/
/standar evaluasi yang belum mencapai standar evaluasi, yaitu: sebesar 89,47% sesuai

Jurnal Evaluasi Pendidikan, Vol. 7, No. 1, Maret 2016 73


Susanti Murwitaningsih Evaluasi Program Siaran Pendidikan Interaktif Televisi Edukasi Mata
Pelajaran IPA

dengan kriteria/standar evaluasi. Salah satu bagian sesungguhnya telah dimanfaatkan secara langsung
perencanaan adalah penyusunan materi yang oleh guru dan siswa ternyata juga tidak
dilakukan narasumber yang sesuai dengan bidang menunjukkan minat yang tinggi dari guru maupun
mata pelajarannya, selain itu materi yang siswa terhadap program SPI tersebut. Padahal
dikembangkan juga sudah disesuaikan dengan perencanaan program yang dianggap sudah sesuai
kurikulum yang berlaku. Hal lainnya yang dengan kurikulum hendaknya mampu menarik
mendukung dalam perencanaan program SPI minat guru dan siswa, karena adaptasi kurikulum
adalah sarana dan prasarana yang cukup memadai. yang tepat sesungguhnya mampu mengakomodasi
Proses atau aspek transaction pun mendapatkan kemampuan dan minat guru yang beragam
hasil yang juga baik, yaitu: sebesar 84,61% capaian (Wood, 2001). Menurut responden Program
sesuai dengan kriteria/standar evaluasi. Walaupun Siaran Pendidikan Interaktif TVE Mata Pelajaran
perencanaan dan proses dianggap sudah cukup IPA dianggap membosankan karena tidak diselingi
baik, pertimbangan kebutuhan siswa terhadap oleh hiburan. Oleh sebab itu, agar menarik minat
materi mata pelajaran IPA sebagai bentuk pemirsa untuk menyaksikan siaran TVE maka
persiapan Ujian Nasional masih belum dilakukan. hendaknya Pustekkom juga menampilkan hiburan
Hal tersebut berdampak pada outcomes, yaitu: yang sesuai untuk usia siswa. Program Siaran
hasil program yang tidak mampu memberikan Pendidikan Interaktif TVE Mata Pelajaran IPA yang
kontribusi yang optimal terhadap hasil belajar hanya disiarkan pada saluran TVE membuat
siswa, ditambah ketika proses pelaksanaan pemirsa tidak dapat mengaksesnya dengan bebas.
program berlangsung, banyak siswa yang tidak Oleh sebab itu, agar Program Siaran Pendidikan
mampu mengakses layanan interaktif yang Interaktif TVE Mata Pelajaran IPA benar-benar
disediakan. dapat dimanfaatkan oleh pemirsa maka sebaiknya
Merujuk pada penelitian yang dilakukan Wood disiarkan pada seluruh stasiun televisi nasional.
yang juga menggunakan evaluasi model Bahkan jika memungkinkan, siaran juga diunggah
countenance, menyatakan bahwa adaptasi melalui media internet seperti Youtube atau
kurikulum dalam program pembelajaran ditampilkan dalam website.
hendaknya disesuaikan dengan kemampuan dan Oleh karena itu, agar minat pemirsa Program
minat dari guru sesuai dengan latar belakangnya Siaran Pendidikan Interaktif TVE Mata Pelajaran
(Wood, 2001). Hal ini dilakukan untuk IPA meningkat, pihak pengembang hendaknya
meningkatkan hasil yang diharapkan dari program memastikan bahwa kebutuhan pemirsa telah
yang dilaksanakan. terakomodir dengan baik dengan melakukan
Sosialiasi program yang dilakukan secara koordinasi dengan sekolah binaan. Kerjasama
intensif ke sekolah binaan di daerah terdekat dengan sekolah binaan akan meningkatkan
nyatanya belum mampu memberikan kemudahan perlengkapan dan mengurangi halangan
akses jadwal siaran bagi pemirsa, bahkan jadwal administrasi (Wood, 2001) Program Siaran
siaran yang dianggap sudah sesuai dengan jam Pendidikan Interaktif TVE Mata Pelajaran IPA.
belajar siswa seringkali delay sehingga membuat Hal lainnya yang hendaknya harus diperhatikan
pemirsa merasa kesulitan. Oleh sebab itu, untuk oleh pengembangan program adalah bahwa
meningkatkan sosialisasi terhadap Program Siaran perencanaan program pembelajaran yang
Pendidikan Interaktif TVE Mata Pelajaran IPA dilakukan melalui media televisi harus lebih
hendaknya Pustekkom dapat menyiarkan iklan diperhatikan dibandingkan pembelajaran yang
pada stasiun televisi lainnya agar informasi biasa dilakukan di kelas, maka itu perencanaan
mengenai jadwal siaran dapat diketahui oleh program harus lebih dipersiapkan dengan lebih
pemirsa. Tayangan juga dianggap kurang rutin menarik (Ames, 1959). Program dapat lebih
oleh responden sehingga akses terhadap program menarik dengan menampilkan berbagai
menjadi terbatas. Maka diharapkan jadwal siaran demonstrasi oleh narasumber. Berbagai macam
dapat diperbanyak agar siswa lebih mudah demonstrasi yang dapat ditampilkan oleh
mengakses sesuai dengan waktu belajar siswa. narasumber akan meningkatkan daya tarik
Selain itu, materi dan media Program Siaran program. Hal ini dikarenakan, remaja, sebagai
Pendidikan Interaktif TVE Mata Pelajaran IPA yang pemirsa dalam program ini, pada umumnya

Jurnal Evaluasi Pendidikan, Vol. 7, No. 1, Maret 2016 74


Susanti Murwitaningsih Evaluasi Program Siaran Pendidikan Interaktif Televisi Edukasi Mata
Pelajaran IPA

tertarik dengan proses bagaimana sesuatu dapat Pendidikan Interaktif Bedah Kisi-kisi Ujian
terjadi, sehingga jika narasumber dapat Nasional mata pelajaran IPA sudah baik.
menjelaskan dengan baik apa yang sebenarnya Empat kriteria yang belum tercapai adalah:
terjadi, remaja akan sangat tertarik (Knowles, mengenai gambar dan suara, penjelasan
1958). Pembelajaran yang dilakukan melalui narasumber, kemudahan akses, dan
program televisi seperti Program Siaran kesesuaian jadwal siaran.
Pendidikan Interaktif TVE Mata Pelajaran IPA c. Dari 3 kriteria/standar yang ditetapkan pada
sesungguhnya hanya mampu mengakomodir aspek Outcomes, sebanyak 2 kriteria/standar
kebutuhan rata-rata peserta didik. Siaran televisi sudah sesuai dengan kriteria/ standar evaluasi.
dianggap terlalu lambat bagi peserta didik yang Ada 1 kriteria/standar evaluasi yang belum
memiliki kemampuan di atas rata-rata serta mencapai kesesuaian, yaitu: peningkatan hasil
terlalu cepat bagi peserta didik yang memiliki belajar IPA pada siswa di sekolah daerah
kemampuan di bawah rata-rata (Jacob, 1960). terdekat yang menonton program ini. Dengan
Pendidikan yang dilakukan dengan pembelajaran kata lain hal ini menunjukkan hasil evaluasi
melalui media televisi sesungguhnya lebih baik outcomes Program Siaran Pendidikan Interaktif
dibandingkan pembelajaran yang dilakukan di kelas Bedah Kisi-kisi Ujian Nasional mata pelajaran
(Poulter, 1956). Oleh sebab itu, Program Siaran IPA, 66,67% capaian sudah sesuai dengan
Pendidikan Interaktif TVE Mata Pelajaran IPA kriteria/standar evaluasi.
merupakan pilihan yang tepat untuk siswa yang d. Secara keseluruhan Program Siaran
ingin mempelajari mata pelajaran IPA di luar Pendidikan Interaktif Bedah Kisi-kisi Ujian
sekolah. Namun, berbagai hasil evaluasi yang Nasional mata pelajaran IPA sudah
ditunjukkan melalui hasil penelitian ini dimanfaatkan, diminati, dan direspon oleh
menunjukkan bahwa Program Siaran Pendidikan pengguna, yaitu: siswa dan guru, meskipun
Interaktif TVE Mata Pelajaran IPA masih belum belum berpengaruh terhadap hasil belajar.
sempurna, sehingga pihak pengembang, yaitu: Dengan nilai rata-rata Ujian Nasional yang
Pustekkom hendaknya melakukan berbagai lebih tinggi pada siswa yang tidak menonton
peningkatan untuk meningkatkan kualitas dibandingkan dengan siswa yang menonton,
Program Siaran Pendidikan Interaktif TVE Mata maka dapat dikatakan bahwa tidak ada
Pelajaran IPA sebagaimana dijabarkan sebelumnya. pengaruh program ini terhadap hasil nilai
Ujian Nasional mata pelajaran IPA.
4. Kesimpulan e. Dari analisis hasil evaluasi antecedent dan
transaction menunjukkan bahwa persiapan
a. Secara umum aspek antecedent Program
Program Siaran Pendidikan Interaktif TVE
Siaran Pendidikan Interaktif Bedah Kisi-kisi
mata pelajaran IPA berdampak positif
Ujian Nasional mata pelajaran IPA telah sesuai
terhadap proses pelaksanaannya. Namun
dengan kriteria/standar evaluasi. Dari 19
belum optimal terhadap hasil outcomes.
kriteria/standar capaian yang dijadikan tolok
f. Hasil analisis menunjukkan Program Siaran
ukur evaluasi, 17 kriteria atau 89,47% sudah
Pendidikan Interaktif TVE mata pelajaran IPA
sesuai. Dua kriteria yang belum dicapai adalah
sudah disesuaikan dengan kurikulum yang
tentang sosialisasi program secara langsung
berlaku serta dikembangkan oleh narasumber
dan surat penetapan sebagai pengembang
yang ahli di bidangnya. Namun, karena
program.
kurangnya sosialisasi, jadwal yang sulit diakses
b. Pelaksanaan Program Siaran Pendidikan
dan tidak sesuai dengan waktu belajar siswa,
Interaktif Bedah Kisi-kisi Ujian Nasional mata
maka Program Siaran Pendidikan Interaktif
pelajaran IPA secara umum terlaksana dengan
TVE mata pelajaran IPA masih belum
baik, sesuai dengan kriteria/standar evaluasi.
mengakomodir kebutuihan siswa sehingga
Dari 26 kriteria/standar capaian yang dijadikan
program masih belum memberikan hasil yang
tolok ukur evaluasi, 22 kriteria atau 84,61%
sudah sesuai. Secara keseluruhan proses optimal dalam kontribusinya pada hasil belajar
siswa, meskipun minat siswa dalam mengikuti
produksi dan pelaksanaan Program Siaran
program tergolong tinggi.

Jurnal Evaluasi Pendidikan, Vol. 7, No. 1, Maret 2016 75


Susanti Murwitaningsih Evaluasi Program Siaran Pendidikan Interaktif Televisi Edukasi Mata
Pelajaran IPA

Poulter, M.W. (1956). Television and Education.


5. Daftar Pustaka The Australian Quarterly, 28, 95.
Ames, Maurice U. (1959). Teaching Science by Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi
Television. The Clearing House, 34, 38. Pendidikan. (2007). Sekilas Pustekkom, TVE,
e-dukasi, net, dan PJJ. Jakarta: Depdiknas.
Arikunto & Jabar, A. (2007). Evaluasi Program
Pustekkom.
Pendidikan: Pedoman Teoritis Praktis Bagi
Praktisi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Stake, Robert E.The Countenance of Educational
Evaluation.
Bonsall, Wood. (2001). Stake’s Countenance
http://education.illinois.edu/circe/Publication
Model: Evaluating an Environmental
s/Countenance.pdf (diakses 17 Januari
Education Professional Development
2012).
Course. The Journal of Enviromental
Education, 32, 18-27. Stufflebeam, D.L. & Shinfield, A.J. (2007).
Evaluation Theory, Models and Applications.
Djaali dan Puji Mulyono. (2008). Pengukuran dalam
San Francisco: Jossey-Bass.
Bidang Pendidikan. Jakarta: PT Grasindo.
Sudirman,S., Waldopo. dan Oos M. Anwas.
Fitzpatrick, J.L. Sanders, J.R., & Worthen, B.R.
(2006). Televisi Pendidikan di Era Global.
(2004). Program Evaluation. Alternative
Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Approaches and Practical Guidelines. Boston:
Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi
Pearson Education.
Pendidikan.
Indriana, D. (2011). Ragam Alat Bantu Media
Suryadi, D., & Kudwadi, B. (2010). “Application of
Pengajaran. Yogyakarta: Diva Press.
Evaluation Model Countenance In the
Jacob, J.N. (1960). Teaching Seventh Grade Secondary Education Curriculum and
Mathematics by Television. The Mathematics Vocational technology: Proceedings of the
Teacher, 53, 543-547. 1’st UPI international Conference on Technical
and Vocational Education and Training.
Kirkpatrick, Donald L & Kirkpatrick, James D. Bandung.
(2005). Evaluating Training Programs: The
Four Level. San Fransisco: Berrett-Koehler. Tayibnapis, F.Y. (2008). Evaluasi Program dan
Instrumen Evaluasi untuk Program Pendidikan
Knowles, A.S. (1958). TV and Science. The High dan Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta.
School Jounal, 41,180-185.
Widoyoko, S.E.P. (2009). Evaluasi Program
McDavid, J.C. & Hawthorn, L.R.L. (2006). Program Pembelajaran: Panduan Praktis bagi Pendidik
Evaluation and Performance Measurement: An dan Calon Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka
Introduction to Practice. California: Sage Pelajar.
Publications.

Jurnal Evaluasi Pendidikan, Vol. 7, No. 1, Maret 2016 76

You might also like