Professional Documents
Culture Documents
INFO ARTIKEL A B S T R A C T / A B S T R A K
Article History: The insecticide permethrin is a compound or class of Pyrethroids (sp) known as synthetic
Received: 11 Maret 2017 pyrethroids that works disrupt the nervous system. SP Group is widely used in the control
Revised: 7 April 2017 of insect vectors for adults (space spraying and IRS) nets, bags or insectiside Treated Net
Accepted: 29 Mei 2017 (ITN) or Long Lasting insecticidal net (LLINs) and various formulations insectisides
households. The survey aimed to find differences in the number of deaths of Anopheles
barbirostris according permethrin dose and duration of contact. The method used was the
susceptibility Test. Samples numbered 125 An. barbirostris mosquitoes which consists of
100 for the test group and 25 for the control group are derived from the same population.
Keywords: Samples obtained through the capture of mosquitoes in cages near the houses in the
susceptibility, village Wawosangula Puriala, Konawe. The results showed vulnerability or susceptibility
Anopheles barbirostris, where death mosquitoes to test 100% at a dose of 0.75% permethrin. Although test results
permethrin, show the vulnerability and the test material can still be used but it is expected, in the
puriala spraying of field variation of dose and increase the duration of contact between
mosquitoes with insecticide are made permethrin active, such as closing windows and
doors shut to increase mortality malaria mosquitoes.
Kata kunci: Insektisida permethrin adalah senyawa atau insektisida dari golongan Piretroid (sp)
Kerentanan, yang dikenal sebagai synthetic pyretroid yang bekerja menganggu system syaraf.
Anopheles barbirostris, Golongan SP banyak digunakan dalam pengendalian vektor untuk serangga dewasa
permethrin (space spraying dan IRS) kelambu celup atau Insectiside Treated Net (ITN) atau Long
puriala Lasting Insectisidal Net (LLINs) dan berbagai formulasi insketisida rumah tangga.
Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan jumlah kematian nyamuk
Anopheles barbirostris menurut dosis permethrin dan lama kontak. Metode yang
digunakan adalah The susceptibility Test. Sampel berjumlah 125 ekor nyamuk An.
barbirostris yang terdiri dari 100 ekor nyamuk untuk kelompok uji dan 25 ekor nyamuk
untuk kelompok kontrol yang berasal dari populasi yang sama. Sampel didapatkan
melalui penangkapan nyamuk di kandang dekat rumah penduduk di Desa
Wawosangula, Kecamatan Puriala, Kabupaten Konawe. Hasil penelitian menunjukkan
kerentanan atau susceptible dimana kematian nyamuk uji 100% untuk Permethrin
dengan dosis 0,75%. Walaupun hasil pengujian menunjukkan kerentanan dan bahan
uji masih dapat digunakan namun diharapkan, dalam penyemprotan di lapangan
dilakukan variasi dosis dan meningkatkan lama kontak antara nyamuk dengan
insektisida yang berbahan aktif permethrin, seperti menutup jendela dan pintu dengan
rapat untuk meningkatkan kematian nyamuk.
http://dx.doi.org/10.22435/vektorp.v11i1.6345.27-32 27
Jurnal Vektor Penyakit, Vol. 11 No. 1, 2017 : 27 - 32
28
Status Resistensi Anopheles barbirostris........... (Andi Arahmadani Arasy dan Anis Nurwidayati)
2
menghambat keseimbangan air. yang diuji adalah 25 ekor dengan empat kali
Insektisida permethrin termasuk ke ulangan, baik pada perlakuan maupun
dalam golongan insektisida synthetic kelompok kontrol.
pyretroid (SP) yang bekerja mengganggu Kegiatan pengujian meliputi tahap
sistem syaraf. Golongan SP banyak digunakan persiapan nyamuk uji, identifikasi nyamuk,
dalam pengendalian vector untuk serangga pelaksanaan pengujian, dan pengolahan data.
dewasa (space spraying dan IRS), kelambu Persentase kematian nyamuk uji dan kontrol
celup atau Insecticide Treated Net (ITN), Long dihitung. Apabila persentase kematian
Lasting Insecticidal Net (LLIN), dan berbagai n y a m u k k o n t r o l s e t e l a h
formulasi Insektisida rumah tangga. Contoh pengamatan/pemeliharaan 24 jam antara 5 –
lain golongan ini adalah metoflutrin, 20%, maka persentase kematian nyamuk uji
transflutrin, d-fenotrin, lamda-sihalotrin, dikoreksi dengan rumus Abbot. Apabila
2
sipermetrin, deltametrin, serta etofenproks. persentase kematian nyamuk kontrol lebih
Pengertian resistensi adalah kemampuan dari 20%, maka pengujian ini dianggap gagal
populasi vektor untuk bertahan hidup dan harus diulang lagi.6-8
terhadap suatu dosis insektisda yang dalam Tingat kerentanan vektor ditentukan
keadaan normal dapat membunuh spesies berdasarkan persentase kematian nyamuk uji
4
vektor tersebut. Jenis resistensi dapat berupa setelah periode pengamatan/pemeliharaan
7,8
resistensi tunggal, resistensi ganda (multiple) 24 jam , yaitu:
dan resistensi silang (cross resistance). - kematian nyamuk uji < 90% dinyatakan
Resistensi berkembang dalam populasi resisten tinggi
spesies vektor melalui generasi atau seleksi - kematian nyamuk uji 90 - <98 % adalah
akibat paparan insektisida terhadap spesies resisten moderat
vektor dan metode aplikasi, dosis, serta
- sedangkan kematian 98 - 100 % adalah
cakupan intervensi. Proses terjadinya
rentan
resistensi dapat berlangsung secara cepat
atau lambat dalam ukuran bulan hingga tahun, catatan:
serta frekuensi penggunaan insektisida.
2,3,5
Jika hasil uji 90 – < 98 % maka dicurigai adanya
Tu j u a n d i l a ku k a n u j i a d a l a h u n t u k resisten genetik sehingga perlu dilakukan uji
mengetahui status kerentanan nyamuk vektor lanjutan secara genetik/biokimia.
malaria terhadap penggunaan insektisida
yang selama ini digunakan untuk
HASIL
pengendalian vektor yaitu permetrin dengan
dosis 0,75%. Hasil pengujian kerentanan nyamuk An.
barbirostris terhadap insektisida permethrin
0,75% dapat dilihat pada Tabel 1. Kematian
BAHAN DAN METODE nyamuk kelompok uji pada 60 menit
Uji kerentanan ini merupakan salah satu pengamatan menunjukkan angka kematian
bagian dari kegiatan survei entomologi yang 96% pada ulangan satu sampai dengan empat.
d i l a ks a n a ka n d i D e s a Wawo s a n g u l a Kematian nyamuk uji pada pengamatan 24
Kecamatan Puriala Kabupaten Konawe pada jam menunjukkan 100% pada semua ulangan.
bulan Juni 2016. Pelaksanaan kegiatan Pada kelompok kontrol tidak ditemukan
meliputi penangkapan nyamuk dewasa dan kematian nyamuk baik pada pengamatan 60
pengujian insektisida mengacu pada standar menit maupun 24 jam. Berdasarkan hasil
3
WHO. pengujian, dapat dilihat bahwa kematian
Bahan yang digunakan adalah nyamuk An. nyamuk An. barbirostris terhadap insektisida
barbirostris, insektisida permethrin 0,75%, permethrin 0,75% di Desa Wawosangu
kertas uji, tabung uji resistensi, kertas saring, Kecamatan Puriala Kabupaten Konawe masih
dan formulir pengamatan. Jumlah nyamuk 100 %.
29
Jurnal Vektor Penyakit, Vol. 11 No. 1, 2017 : 27 - 32
Tabel 1. Hasil Uji Susceptibility An. barbirostris terhadap Insektisida Permethrin 0.75 %
di Desa Wawosangula Kecamatan Puriala Kabupaten Konawe
P erlakuan K ontrol
Pengamatan 60 menit Pengamatan 24 Jam Pengamatan 60 menit Pengamatan 24 Jam
Ulangan
Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah
% % % %
Nyamuk yang yang Nyamuk yang yang
Kematian Kematian Kematian Kematian
Uji mati mati Uji mati mati
I 25 24 96 25 100 25 0 0 0 0
II 25 24 96 25 100
III 25 24 96 25 100
IV 25 24 96 25 100
Rata- Rata-
Rata 96 93% 100 100% Rata 0 0 0 0
Suhu 25 - 29 25 – 29 25 - 29 25 - 29
Kelembaban 70 - 80 70 – 80 70 - 80 70 - 80
30
Status Resistensi Anopheles barbirostris........... (Andi Arahmadani Arasy dan Anis Nurwidayati)
31
Jurnal Vektor Penyakit, Vol. 11 No. 1, 2017 : 27 - 32
32