You are on page 1of 5

‫‪Hukum berobat dan ruqyah‬‬

‫عن أس امة ش ريك " ج اءأعربي فق ل" يارس ول هللا أت داوى ؟ ق ال ‪:‬نعم‪ ،‬ف إن هللا لم ي نزل داء إالأن زل ل ه‬
‫شفاءعلمه من علمه وجهله من جهله‪ .‬رواه أحمد‬

‫وفي أحاديث الباب كلها إثبات األسباب‪ ،‬وأن ذلك ال ينافي التوكل ع ل هللا لمن اعتق د أنه ا ب إذن هللا وبتق ديره‬
‫وأنها ال تنجح بذواتها بل بما قدرهللا فيها‪ ،‬وأن الدواء قد ينقلب داء إذا قدرهللا ذلك‪،‬‬

‫واليه اإلشارة في حديث جاب حيث قال‪" :‬بإذناهلل" فمدار ذلك كل ه على تق د يرهللا وإردات ه‪ ،‬والت داوي الين افي‬
‫التوكل كم الينافيه دفح الجوع والعطش بألكل ولشرب وكذلك تجنب المهلكات والدعاء بالعا فية ودفح امضا ر‬
‫وغير ذلك قوله ‪ :‬وجهله من جهله فيه دليل على انه البأس باتداوي لمن كان به داءقداعترف األطباء الدواءل ه‬
‫وأقروا بلعجز عنه‪.‬‬

‫قوله ‪ :‬رق نستر فيها‬

‫ي ‪ :‬ال مخا لفة بل المدح في تر ك الراد به ا ال ّر قي الّ تي هي من كال م الكف ا ر‪ ,‬وال رّق المجول ة والّ تي‬
‫النوو ّ‬
‫بخير العربية وما ال يعرف معنا ه فهذه مدمومة لإلحتمال ّ‬
‫أن معناه كفر أو قريب منه أو مكروه‪.‬‬

‫وأ ّما الرّقى بأيات القرآن وباإلذكار المعروفة فال نهي فيه بل هو سنّة‪.‬‬

‫إن الواردة في ترك القي لثال فيلة وبي ان التّوك ّل وفي فع ل ال رقي لبي ان‬
‫ومنهم من قل في الجمع بين الحديثين ّ‬
‫الجواز مع ّ‬
‫أن تركها أفضل‪.‬‬

‫وبهذا فال ابن غبد البر وحكاه ع ّمن حكاه والمختار األوّل‪.‬‬

‫وقد نقلوا االجتماع على جواز الرقي با اليات واذكار هللا تبارك وتعالى‪.‬‬

‫قال المزري ‪ :‬جميح الرقي جاعزة إذا كانت بكاتب هللا أوبذكره‪ ,‬ومنهي عنها إذا كا نت باللغة العجمية أوبما ال‬
‫يدرى منعاه لجوازأن يكون فيه كفر‪.‬‬

‫‪1‬‬
Terjemahan

Dari Usamah Syariq Ia berkata : datang seseorang orang Arab lalu berkata kepada nabi, wahai
Rasulullah apakah engkau berobat? maka rosul menjawab iya, maka sesungguhnya Allah tidak
menurunkan penyakit kecuali ia menurunkan juga obat, Allah mengajarkan kepada orang yang
mengetahuinya dan membodohkan orang yang bodoh terhadap obat. (hadist riwayat Ahmad)

dan pada hadist-hadist yang diatas seluruhnya ialah penetapan sebab dan yang demikian itu tidak
meniadakan berserah diri kepada Allah bagi orang yang meyakani bahwa sesungguhnya percaya
dengan berobat itu dengan izin Allah dan dengan takdirnya Allah dan sesungguhnya penyakit itu
tidak akan sembuh dengan sendirinya akan tetapi dengan ketentuan Allah dan sesungguhnya obat
itu bias menjadi penyakit apabila Allah menginginkan hal tersebut.

Dan padanya isyarat pada hadist Jabir berkata : dan hal yang demikian itu seluruhnya
berdasarkan takdir Allah dan kehendaknya Allah dan berobat itu tidak meniadakan berserah diri
kepada Allah seperti tiada meniadakan ialah menolak kepalaran dan rasa haus dengan makan dan
minum dan seperti itu juga menjauhi segala kecelakaan dan penyakit dengan keselamatan dan
dengan menolak keburukan dan selain dari pada hal tersebut

Dan perkataannya Nabi padanya dalil bahwa sesungguhnya tidak apa-apa dengan berobat bagi
orang yang mempunyai penyakit yang hanya dokter yang mengetahuinya, bahwa sesunggunya
tidak ada obat baginya dan menetapkan dengan lemah atas terhadap hal tersebut.

Imam Nawawi mengatakan tidak lah suatu kesalahan bahkan bisa dikatakan akan tetapi hal
sesuatu yang terpuji didalam meninggalkan perukiyahan yang dimaksud dengannya perukiyahan
yang menggunakan bahasa alkuffar (mantra-mantra), dan perukiyahannya tidak diketahui dan
perukiyahan yang tidak menggunakan bahasa arab dan sesuatu yang tidak diketahui akan
maknanya maka perukiyahan yang seperti ini itu adalah perbuatan yang tercela karena ada
kemungkinan antara benar dan salah bahwasannya maknanya sesuatu kekafiran atau sesuatu
yang tidak bagus, atau sesuatu yang dekat akan kekafiran tersebut atau sesuatu itu yang maknya
nya dibenci.

2
adapun perukiyahan yang menggunakan ayat-ayat al-quran dan menggunakan zikir-zikir yang
kita ketahui dari hadist rosulullah maka tidaklah ada pelarangan didalamnya akan tetapi bisa
dikatakan sunnah.

dan diantara mereka juga ada yang mengatakan didalam menggabungkan atau mengumpulkan
antara dua hadist sesungguhnya hadist yang datang dalam melarang perukiyahan untuk
menjelasakan keutamaan dan menjelaskan tawakal (berserah diri kepada allah) dan didalam
melakukan perukiyahan dan dihadist maka ada sebagaian ulama mengatakan didalam
menjama’kan ada beberapa cara untuk menyelesaikannya dengan cara menjama’ dan tarjih
walmarjuh dan sebagian ulama ada yang menggabungkan dua hadist ini bahwasannya disebutkan
bahwa hadist itu hadist yang melarang perukiyahan itu iyalah hadist yang menjelasakn
keutamaan dan menjelaskan keharusan kita bertawakal kepada allah tanpa harus melakukan
perukiyahan artinya kita berserah diri kepada allah untuk menghilangkan penyakit dan pada
hadist yang menjelaskan perbuatan perukiyahan (pada zaman sahabat) hadist tersebut
menjelaskan hadist tersebut boleh untuk melakukan rukiyah bersamaan bahwasannya
meninggalkan perukiyahan itu lebih utama.

dari pada melakukan perukiyahan oleh karena itu telah berkata ibn aldhibar dan
mengkisahkannya dari orang yang mengkisahknnya dan adapun yang terpilih itu meninggalkan
perukiyahan.

Dan sungguh telah menukil mereka ulama akan kesepakatan atas kebolehan perukiyahan
menggunakan ayat al-quran dan menggunakan zikir-zikir allah SWT.

telah berkata imam almazhiri : semua perukiyahan itu boleh apabila menggunakan ayat-ayat al-
quran adan zikir-zikir, maka ia menjadi tidak boleh atau dilarang dari pada perukiyahan itu
apabila perukiyahan itu menggunakan bahasa selain basaha arab atau dengan sesuatu yang tidak
diketahui maknannya karena bolehnya bisa jadi itu maknanya adalah sesuatu yang berbau
kekafiran atau syirik.

3
Mufrodat

Kelaparan : ‫الجوع‬ Berobat ‫ أتداوى‬:

haus : ‫العطش‬ Penyakit : ‫داء‬

Kecelakaan : ‫المهلكات‬ Obat : ‫شفاء‬

Keselamatan : ‫لعا فية‬ Meyakini : ‫اعتقد‬

Sembuh : ‫تنجح‬

Jumlah Fi’liyah

Jumlah fi'liyah adalah jumlah (kalimat) yang diawali dengan fi'il (kata kerja), sama
dengan namanya. kalimat ini biasanya tersusun dari fi'il (kata kerja) dan fa'il (subjek).
Fi'il (kata kerja) disini biasanya berupa fi'il madhi (kata kerja lampau), tapi bisa juga jika
menggunakan fi'il mudhore (yang sedang dilakukan).
Contohnya :

‫شفاء أنزل له‬

‫تنجح بذواتها‬

‫ينقلب داء‬

‫اعترف األطباء‬

‫يعرف معنا ه‬

4
I’rob

1. ‫وأن ذلك ال ينافي التوكل عل هللا لمن اعتقد أنها بإذن هللا‬

2. ‫وأن الدواء قد ينقلب داء إذا قدرهللا ذلك‬

3. ‫وأ ّما الرّقى بأيات القرآن وباإلذكار المعروفة فال نهي فيه بل هو سنّة‬

4. ‫جميح الرقي جاعزة إذا كانت بكاتب هللا أوبذكره‬

‫ جميح‬mudhof ‫ و‬Huruf istisnaf ‫ و‬Huruf istisnaf ‫ و‬Huruf istisnaf

‫ الرقي‬mudhofun ‫ أ ّما‬huruf tafsil ‫ أن‬amil nawaseh ‫ أن‬amil nawaseh


ilaih
‫ جاعزة‬khobar ‫ الرّقى‬mubtada’ ‫ الدواء‬isin anna ‫ ذلك‬isim isyaroh

‫ إذا‬huruf syarat ‫ ب‬huruf jer ‫ قد‬huruf tahqiq ‫ ال‬huruf nafi

‫ كانت‬amil nawaseh ‫ أيات‬mudhof ‫ ينقلب‬fiil mudhori’ ‫’ ينافي‬fiil mudhori

‫ ب‬huruf jer ‫ القرآن‬mudhofun ‫ داء‬maf’ul bih ‫ التوكل‬fail


ilaih
‫ كاتب‬majrur atas ‫ ب‬huruf jer ‫ إذا‬huruf syarat ‫ عل‬huruf jer
jer
‫ هللا‬majrur ‫ المعروفة‬naat ‫ قدر‬fiil madhi ‫ هللا‬majrur
‫ أو‬huruf naat ‫ ف‬huruf jer ‫ ذلك‬isim isyaroh ‫ ل‬huruf jer

‫ ب‬huruf jer ‫ ه‬dlomir ‫ من‬isim maushul

‫ ذكر‬majrur ‫ بل‬huruf idrof ‫ اعتقد‬fiil dan fail

‫ هو‬isim dlomir ‫ أن‬amil nawaseh


‫ ها‬dlomir
‫ ب‬huruf jer

‫ إذن‬mudhof
‫ هللا‬mudho ilaihi

You might also like