Professional Documents
Culture Documents
ZIRAA’AH, Volume 41 Nomor 3, Oktober 2016 Halaman 324-331 ISSN ELEKTRONIK 2355-3545
(Effect of Long Immersion Yarn Strength Against Nets Record Marlon For Material)
ABSTRACT
Fishing methods increasingly progressing toward more progress with the progress of time. New
concepts have been introduced to improve the catch by exploiting fish behavior to aim arrest. Fishing
tools exist continuously developed and refined to obtain the maximum catch without forgetting the
preservation of aquatic resources are exploited.The purpose and usefulness of the research: to determine
the speed of sinking of yarn, absorption is the ability to absorb water during immersion, know the effect
of resistance of these materials before and after immersion in water because, to know the elasticity,
where elasticity is the ability of a material back to its original length after no change due to tensile force.
Usefulness of the research are: to be able to find the resistance of the material marlon as material webs.
And can provide information to fishermen about the type of netting material is best. As literature for
education and as an to fishing in the future.The method used in this study is completely randomized
design (RAL) to calculate the speed of sinking and repeated 12 repetitions, while absorption, elasticity
and resilience thread design was completely randomized in a factorial design form.F-test for the sinking
speed, absorption, elasticity and resilience yarn ari A factor (number of threads) provides a very real
difference. Factor B (soaking time) on the speed and absorption also showed highly significant, while
on the elasticity of the factor B (soaking time) was not significantly different, whereas for endurance
significantly different. This means that the effect of immersion in the number of different threads marlon
provide a very real difference to the strength marlon material in making nets
pembuatan jaring ini ada yang berasal dari dari benang marlon. Daya serap adalah
serat alami dan serat sintesis. Serat alami ini kemampuan untuk menyerap air selama
berasal dari tumbuhan dan hewan, serat- perendaman, Mengetahui pengaruh
serat alami yang berasal dari tumbuhan ini ketahanan dari bahan-bahan tersebut
bisa berasal dari biji-bijian contohnya sebelum dan sesudah di rendam dalam air
kapas, dari buah contohnya serabut kelapa, karena apabila bahan material tersebut
dari batang contohnya rami, ijuk dan dari mempunyai ketahanan yang tinggi dapat
daun contohnya manila, agel. Sedangkan menahan jaring dari benda-benda yang
yang berasal dari dari hewan itu contohnya terdapat didalam air. Ketahanan ini
woll. Keuntungan-keuntungan bila terhadap perubahan bentuk serabut, tali
menggunakan bahan dari serat alami untuk (rope) sehubungan dengan tegangan satu
membuat jaring antara lain : Bahan tersebut arah sampai putus. Untuk mengetahui
mudah didapat dan harganya murah. elastisitas, dimana elastisitas adalah
Kelemahan dari pembuatan jaring kemampuan yang dimiliki suatu material
yang berasal dari serat-serat alami (natural kembali kepada panjang semula sesudah
fibre) sebagai besar terdiri dari selulosa, ada perubahan karena gaya regang.
sehingga apabila keadaan lingkungan Kegunaan penelitian adalah : untuk dapat
lembab atau basah kena air, maka serat- mengetahui ketahanan bahan marlon
serat tersebut akan membusuk karena sebagai bahan pembuat jaring. Dan dapat
diserang oleh adanya jasad-jasad renik memberikan informasi kepada nelayan
pemakan selulosa terutama bakteri tentang jenis bahan jaring yang paling baik.
akibatnya bahan dari serat alami tidak Sebagai literatur bagi dunia pendidikan dan
tahan lama, sedangkan serat hewan (sutera) sebagai alternatif pengembangan
harganya sangat mahal sehingga tidak penangkapan ikan dimasa mendatang.
mampu para nelayan untuk membelinya.
Melalui penelitian ini salah satu
METODE PENELITIAN
permasalahan yang harus dicermati adalah
daya serap, elastisitas dan ketahanan pada Bahan-bahan yang digunakan
bahan meterial marlon. Dimana para dalam penelitian ini adalah : Benang
nelayan banyak menggunakan bahan marlon dengan nomor 3, nomor 6, nomor
sintetis tetapi tidak tahu kekuatan dari 12, air laut yang digunakan untuk
bahan tersebut. Sehingga peneliti ingin merendam. Alat yang digunakan dalam
melakukan uji coba terhadap daya serap, penelitian ini adalah sebagai berikut :
elastisitas dan ketahanan jaring dengan Timbangan digital, gelas aqua, gunting,
nomor benang yang berbeda dan lamanya kamera, alat tulis, batu yang digunakan
perendaman yang berbeda, maka penulis sebagai beban dan stopwatch.
perlu untuk melakukan sebuah penelitian Metode penelitian yang digunakan
tentang “Pengaruh Lama Perendaman dalam penelitian ini adalah rancangan acak
Benang Terhadap Kekuatan Marlon lengkap (RAL) untuk menghitung
Sebagai Material Pembuat Jaring “. Apakah kecepatan tenggelam dan diulang sebanyak
dengan nomor benang yang berbeda dan 12 kali ulangan, sedangkan daya serap,
lamanya perendaman yang berbeda dapat elastisitas, dan ketahanan benang
memberikan pengaruh daya serap bahan menggunakan rancangan acak lengkap
terhadap air, kecepatan tenggelam di dalam dalam bentuk Rancangan Faktorial.
air, elastisitas dan ketahanan terhadap Menurut Gaspersz (2004), Kedua perlakuan
jaring. itu diulang sebanyak 6 kali ulangan setiap
Tujuan dan kegunaan penelitian perlakuan. Tiap-tiap perlakuan terdiri atas
:Untuk mengetahui kecepatan tenggelam level-level sebagai berikut :
dari benang marlon tersebut, mengetahui A. Nomor benang terdiri atas :
daya serap air terhadap bahan yang terbuat - Benang marlon nomor 3 (A1)
326
ZIRAA’AH, Volume 41 Nomor 3, Oktober 2016 Halaman 324-331 ISSN ELEKTRONIK 2355-3545
0.5
Rerata Kecepatan
0.4
0.3
0.2
0.1 Series1
0
1 2 3
Nomor Benang
Kecepatan tenggelam tersebut dpat digunakan adalah uji BNT dimana nilai KK
dilihat perlalukan untuk kecepatan (9,17%) dan didapatkan perlakuan A1-A3
tenggelam yang paling cepat tenggelam dan A1-A2 sangat berbeda nyata sedangkan
dengan nomor benang 6 (A2) dengan rerata A1-A2 tidak berbeda nyata.
kecepatan (0,095 m/det) dan nomor benang Kecepatan tenggelam untuk nomor
3 (A1) ini lebih lambat tenggelam dengan benanh kecil ini memiliki kecepatan
kecepatan tenggelam rata-rata (0,44 m/det) tenggelam yang lambat dibandingkan
sedangkan nomor benang 12 (A3) ini dengan benang yang bernomor besar,
memiliki kecepatan rata-rata (0,098 m/det). disebabkan karena benang yang berukuran
Untuk uji liliefors didapat Li max (0,371) < kecil ini memilki densitas atau kepadatan
Li tabel (0,1556) 5% jadi data normal. yang sangat kecil dibandingkan dengan
Hasil uji homogenitas menunjukkan ukuran benang yang bernomor besar.
bahwa X2 hiyung (-60,49) < X2 tabel 1% Dimana densitas atau kepadatan yang
(9,210) dan 5% (5,99) yang berarti data mempengaruhi kecepatan tenggelam ini
teresbut homogen. Hasil uji sidi ragam adanya udara, dan kondisi dari lingkungan
(ANOVA) menunjukan bahwa untuk yang dioperasikan dilaut yang bernomor
perlakuan kecepatan tenggelam besar.
memberikan pengaruh perbedaan yang 2. Daya Serap
sangat nyata terhadap kecepatan tenggelam, Daya serap adalah kemampuan
dimana F hitung (35,172) > F Tabel 5% benang untuk menyerap air selama
(3,32) dan F Tabel 1% (5,39). perendaman. Pada penelitian lama
Pada perlakuan tersebut perendaman yang berbeda terhadap nomor
menunjukkan berbeda sangat nyata, maka benang yang berbeda. Hasil pengamatan
dilanjutkan dengan uji lanjutan yang daya serap benang marlon.
5.000
Rerata daya serap
4.000
3.000
2.000
1.000
Series1
0.000
3 (A1) 6 (A2) 12 (A3) 3 (A1) 6 (A2) 12 (A3)
10 Jam 20 Jam
Nomor Benang
Dari histograf rerata daya serap pengaruh yang berbeda nyata terhadap daya
dapat dilihat bahwa perlakuan yang serap, karena F hitung AB (4,36) > F tabel
menggunakan lama perendaman 10 jam (3,32) 5% dan F tabel (5,39) 1%.
yang memiliki rerat daya serap yang tinggi Daya serap pada benang marlon ini
pada perlakuakn benang 12 (A3) dengan memberikan pengaruh berbeda sangat
rerata daya serap (1,733 m/gram) dan nyata terhadap lama perendaman dan
benang nomor 3 (A1) memiliki rerata daya neomor benang yang berbeda maka dapat
serap yang rendah dengan rerata daya serap dilanjutkan uji lanjutan, diman nilai KK
(0,377 m/gram). Hadil uji liliefors Li max untuk daya serap (10,19 %) maka uji
(0,142) < Li tabel (0,1556) 5% data normal. lanjutan yang digunakan uji Duncan dan
Hasil uji homogenotas didapatkan bahwa perlakuan B2A3
menunjukkan bahwa X2 hitung (8,965) < X2 memberikan pengaruh daya serap yang
tabel 5% (43,7773) dan 1% (50,892) berarti tinggi dari hasil perlakuan B1A3, B2A2,
homogen. Hasil uji sidik ragam (ANOVA) B1A2 tetaoi untuk B2A1 dengan B1A1
bahwa daya serap pada perlakuan A (nomor hasilnya tidak begitu jauh berbeda. Untuk
benang) dan B (lama perendaman) berbeda interaksi AB itu menunjukkan pengaruh
sangat nyata dimana F hitung perlakuan nyata hal ini disebabkan selam 10 jam
(202,134711) > F tabel 5% (2,53) dan F perendaman itu benang marlon sudah
tabel 1% (3,70). Pada perlakuan A (nomor keadaan jenuh sehingga pada duni Duncan
benang) terjadi perbedaan yang sangat antara perlakuan B2A1 dan B1A1 tidak
nayat terhadap daya serap benang, dimana berbeda nyata.
F hitung A (480,33109) > F Tabel (3,32) 3. Elastisitas
5% dan (5,39) 1%. Pada perlakuan B (lama Elastisitas adalah kemampuan yang
perendaman) terhadi perbedaan yang dimiliki suatu material untuk kembali
sangat nyata terhadap daya serap, F hitung kepada panjang semula sesudah adanya
B (41,28) > F tabel (3,32) 5% dan (5,39) perubahan-perubahan karena suatu gaya
1%. Baik lama perendaman dan nomor regang, hasil pengamatan elastisitas benang
benang yang berbeda memberikan dapat dilihat pada Gambar 3.
5.000
Rerata ketahanan benang
4.000
3.000
2.000
1.000 Series1
0.000
3 (A1) 6 (A2) 12 (A3) 3 (A1) 6 (A2) 12 (A3)
10 Jam 20 Jam
Nomor benang
5.000
Rerata ketahanan benang
4.000
3.000
2.000
1.000 Series1
0.000
3 (A1) 6 (A2) 12 (A3) 3 (A1) 6 (A2) 12 (A3)
10 Jam 20 Jam
Nomor benang
Dari gambar histograf ketahanan benang yang tinggi (1,583 m/kg) dan nomor
benang tersebut dapat dilihat bahwa benang 3(A1) memiliki ketahanan yang
perlakuan dengan nomor benang 12 (A3) rendah (0,25m/kg) hasil uji liliefors Li max
dengan lama perendaman 10 jam memiliki (0,139) < Li tabel (0,1556) 5% data normal.
ketahanan yang tinggi dengan rerata Hasil uji homogenitas menunjukkan
(1,283m/kg), sedangkan nomor benang bahwa X2 hitung (38,388) < F tabel
3(A1) memiliki rerata ketahanan yang (43,773) 5% dan (50,892) 1% berarti data
rendah (0,083m/kg). Pada perlakuan homogen. Hasil uji analisis sidik ragam
dengan lama perendaman 20 jam nomor (ANOVA) menunjukkan bahwa perlakuan
benang 12(A3) memiliki rerata ketahanan A dan B memiliki F hitung (15,88) > F tabel
330
ZIRAA’AH, Volume 41 Nomor 3, Oktober 2016 Halaman 324-331 ISSN ELEKTRONIK 2355-3545