You are on page 1of 7

Pariwisata, Vol.II No.

1 April 2015

PRAKTEK PROSTITUSI DAN PENGARUH


TREND KUNJUNGAN WISATAWAN MANCA
NEGARA DI KOTA YOGYAKARTA
Erlangga Brahmanto
AKPAR BSI Yogyakarta, erlangga.egb@bsi.ac.id

ABSTRACT
The development of tourism is directed into one of the country 's foreign exchange to
support development activities likely to lead to a progressive economic aspect, cultural
aspect, which pressure due to the shift in immigrant communities are less concerned
about social cultural environment. Yogyakarta is very rapid progression from year to
year. prostitution in the city of Yogyakarta is also experiencing significant growth. This is
as a consequence of the results of the development of tourism in Yogyakarta. This study
addresses the two aspects, namely the economic and cultural aspects of progressive
regressive. In this issue there is a dilemma from year to year, due to new entrants to the
practice of sex ( prostitution ) is hidden in the Babarsari, rented houses or spread and
some prostitutes is a student or students from leading universities in Yogyakarta. This
study uses field data collection methods, methods of interviewing and observation and
data collection methods literature. development of tourism in Yogyakarta impact on the
practice of Presence sex ( prostitution ) hidden in Boarding House or rent, renting, given
the tourist area of Yogyakarta area wet with Rupiah. This is a new settlement, mostly
inhabited by new settlers. This occurs because of the increased demands of public life.
But the authors believe this problem can be solved optimistic and avoid conflict in the
community, by avoiding rent or boarding house or place of business to be a veiled
prostitution.
Keywords : Tourism, Conflict, Prostitution, Sex, Tourism Economy

ABSTRAK
Pengembangan pariwisata diarahkan ke salah satu devisa negara untuk mendukung
kegiatan pembangunan cenderung mengarah ke aspek ekonomi progresif, aspek budaya,
yang tekanan karena pergeseran komunitas imigran kurang peduli terhadap lingkungan
sosial budaya. Yogyakarta adalah perkembangan yang sangat cepat dari tahun ke tahun.
prostitusi di kota Yogyakarta juga mengalami pertumbuhan yang signifikan. Hal ini
sebagai konsekuensi dari hasil pengembangan pariwisata di Yogyakarta. Penelitian ini
membahas dua aspek, yaitu aspek ekonomi dan budaya progresif regresif. dalam masalah
ini ada dilema dari tahun ke tahun, karena pendatang baru untuk praktek seks (prostitusi)
tersembunyi di Babarsari, menyewa rumah atau menyebar dan beberapa pelacur adalah
pelajar atau mahasiswa dari universitas terkemuka di Yogyakarta. Penelitian ini
menggunakan metode pengumpulan data lapangan, metode wawancara dan literatur
observasi dan pengumpulan data metode. pengembangan pariwisata di dampak
Yogyakarta pada praktek Kehadiran seks (prostitusi) tersembunyi di Boarding House atau
sewa, menyewa, mengingat kawasan wisata daerah Yogyakarta basah dengan Rupiah. Ini
adalah pemukiman baru, sebagian besar dihuni oleh pemukim baru. Hal ini terjadi karena
peningkatan tuntutan kehidupan publik. Tetapi penulis yakin masalah ini dapat
diselesaikan optimis dan menghindari konflik di masyarakat, dengan menghindari sewa
atau kos atau tempat usaha menjadi prostitusi terselubung.
Kata Kunci: Pariwisata, Konflik, Prostitusi, Sex, Pariwisata Ekonomi

ISSN: 2355-6587 1
Pariwisata, Vol.II No.1 April 2015

PENDAHULUAN praktek lapangan (on the job training)


Akhir – akhir ini Gaung Pariwisata di sesuai dengan bidangnya ke industri
Negara kita semakin bergema seiring pariwisata. Peningkatan pelayanan
meningkatnya pembangunan sektor (service) pada wisatawan, penataan obyek-
Pariwisata yang meliputi pembangunan obyek wisata supaya selalu bersih, indah,
insfrakstruktur seperti pembangunan Hotel rapi dan mempunyai daya tarik, serta
bertaraf berbintang dan pembangunan menjamin keamanan dan kenyamanan
obyek wisata. Pariwisata merupakan (security & atmosfer). Menurut Perda
bidang industri yang berbasis menjual jasa Kota Yogyakarta Nomer 4 tahun 2010
dalam artian kita lebih mementingkan tentang : penyelenggaraan kepariwisataan.
kepuasan pelanggan atau guest Dalam Peraturan Daerah ini diatur tentang
satisfaction. :
Pesatnya pertumbuhan industri pariwisata a) Ketentuan umum yang memuat
dunia berdampak pada kunjungan tentang istilah-istilah yang dimaksud
wisatawan ke berbagai negara di Asia dalam peraturan ini.
termasuk Negara Indonesia, oleh karena b) Asas dan tujuan.
itu pemerintah bersungguh-sungguh dan c) Prinsip penyelenggaraan
tidak henti-hentinya memajukan kepariwisataan.
pariwisata antara lain dengan cara d) Pembangunan kepariwisataan.
memperkenalkan produk Indonesia e) Kawasan strategis pariwisata.
umumnya, propinsi yogyakarta khususnya f) Usaha pariwisata.
melalui agen-agen (travel agent -travel g) Kewajiban.
agent) yang ada dari setiap negara di h) Larangan
dunia. i) Badan Promosi Pariwisata Daerah.
Indonesia sebagai salah satu negara, cukup j) Pendaftaran usaha pariwisata.
banyak memiliki sumber daya, seni k) Sanksi administrasi.
budaya, serta keindahan alam, sebagai l) Ketentuan Pidana
potensi dalam rangka pengembangan m) Penyidikan
pariwisata budaya. Walaupun disadari n) Pembinaan dan pengawasan
bahwa Indonesia masih ketinggalan dalam o) Ketentuan Peralihan
pengelolaan pariwisata dibandingkan p) Ketentuan Penutup
dengan negara-negara tetangga ( BPK RI Perwakilan Provinsi Daerah
(Singapore,Thailand,Kamboja), namun Istimewa Yogyakarta peraturan daerah
negara Indonesia optimis tahun mendatang kota yogyakarta nomor 4 tahun 2010
akan dapat berkiprah dan bersaing dengan tentang penyelenggaraan
negara Asia lainnya, mengingat adanya kepariwisataan.htm )
seni budaya yang tak tersaingi, lebih-lebih Kebijakan tersebut membuat masing-
adanya suku bangsa, bahasa serta adat masing daerah Kabupaten / kota ingin
istiadat yang beraneka ragam. Dalam era berlomba-lomba menerapkan perda
globalisasi, Indonesia akan mengalami tentang Penyelenggaraan pariwisata itu
persaingan yang semakin ketat dan dengan harapan mengejar dan
tantangan semakin berat, lebih-lebih meningkatkan Pendapatan Asli Daerah
stabilitas perekonomian belum pulih. (PAD), lebih-lebih adanya otonomi daerah
Dalam hal ini, diharapkan sektor yang telah diatur dengan Undang-undang
pariwisata dapat berperan lebih banyak. No.22 Tahun 1999. Perda yang mengatur
Untuk itu diperlukan kejernihan pemikiran tentang kawasan pariwisata, karena terjadi
dan penanganannya secara professional, konflik dalam masyarakat, berbagai
baik dalam peningkatan kualitas sumber gejolak dan kesan (image) yang tidak baik
daya manusia (skill ) melalui pendidikan terhadap pendatang yang melakukan
pariwisata maupun dengan kursus serta praktek seks (pelacuran) terselubung di

ISSN: 2355-6587 2
Pariwisata, Vol.II No.1 April 2015

rumah penduduk dan hotel – hotel kecil Dengan latar belakang masalah ini yang
dengan berkedok mereka hadir karena mendasari penulis ingin menggali lebih
daerah kawasan pariwisata yang dalam tentang factor yang mendasari tren
merupakan kebutuhan (need) wisatawan. wisatawan asing melakukan wisata sex di
Yogyakarta sebagai salah satu daerah Yogyakarta, bagaimana pekerja sex yang
tujuan wisata utama (pusat pariwisata nota bene mahasiswi dari perguruan tinggi
Indonesia bagian tengah) dikenal memiliki di Yogyakarta bisa terjun ke dunia hitam
potensi budaya dengan adat-istiadat yang dan menyembunyikan diri sebagai lady
unik dan keindahan alamnya yang escort dan bagaimana mereka
mempesona. Belakangan ini Yogyakarta bersosialisasi dengan sekitar. Tidak hanya
mengalami peningkatan kunjungan mahasiswi tetapi banyak juga pekerja sex
wisatawan, terbukti dari meningkatnya yang masih muda – muda usianya dari luar
arus kunjungan langsung wisatawan kota Yogyakarta datang ke Yogyakarta
mancanegara ke Yogyakarta dari tahun ke hanya untuk berlomba – lomba menggaet
tahun. Secara kumulatif, selama Januari- wisatawan manacanegara demi pundi –
Desember 2012, jumlah wisatawan pundi rupiah.
mancanegara yang berkunjung ke Kotler (2000) mengkategorikan pariwisata
Indonesia mencapai 8.044.462 orang, yang adalah suatu produk. Produk menurut
berarti meningkat 5,16 persen Kotler adalah segala penawaran yang bisa
dibandingkan jumlah kunjungan wisman memuaskan kebutuhan dan keinginan.
pada periode yang sama tahun 2011. Produk punya terminology yang sangat
Dengan pencapaian itu, target tahun 2012 luas tidak sekedar barang dan jasa tetapi
tercapai. termasuk didalamnya daerah – daerah
Kenaikan jumlah wisman ini terjadi di tujuan wisata dengan segala hal yang
sebagian besar pintu masuk utama, dengan terkait didalamnya seperti jasa makanan,
persentase kenaikan tertinggi tercatat di dan minuman, penyedia akomodasi,
pintu masuk Bandara Husein Sastranegara, penyelenggaraan kegiatan hiburan dan
Bandung, sebesar 27,28 persen, diikuti rekreasi, jasa informasi pariwisata dan jasa
Bandara Adisutjipto, Yogyakarta 22,35 dan wisata tirta dan spa.
persen, dan Bandara Sepinggan, Daerah tujuan pariwisata yang selanjutnya
Balikpapan 7,82 persen sedangkan tahun disebut destinasi pariwisata adalah
2013 Kunjungan wisatawan mancanegara kawasan geografis yang berada dalam satu
ke Indonesia pada Januari hingga Juli 2013 atau lebih wilayah administrative yang
tetap menunjukkan tren positif. didalamnya terdapat daya tarik wisata,
Secara akumulatif Januari-Juli 2013 fasilitas umum, fasilitas pariwisata,
jumlah turis asing yang masuk melalui aksesibilitas seta masyarakat yang saling
semua pintu mencapai 4.872.262 orang terkait dan melengkapi terwujudnya
atau mengalami pertumbuhan 6,4 persen kepariwisataan. Daya tarik wisata adalah
dibandingkan Januari-Juli 2012 sebesar segalasesuatu yang memiliki keunikan,
4.577.510 orang (Tribun news 13 keindahan dan nilai yang berupa
september 2013 ). keanekaragaman kekayaan alam, budaya
Tetapi sayangnya, kebanyakan wisatawan dan hasil buatan manusia yang menjadi
asing datang ke Yogyakarta selain untuk sasaran atau tujuan kunjungan wisatawan.
menikmati obyek wisata, kebanyakan dari Menurut Soerjono Soekanto, prostitusi
mereka juga memilih wisata sex ke sebagai suatu pekerjaan yang bersifat
Yogyakarta dengan memilih segmen menyerahkan diri kepada umum untuk
pelaku sex adalah mahasiswi mahasiswi melakukan perbuatan seksual dengan
pendatang yang hidup kos, kontrakan yang imbalan upah. Bentuk disintegrasi ini
mengejar gaya hidup prestige atau high biasanya merebak di kota-kota besar,
class. daerah-daerah pariwisata, dan lain-lain.

ISSN: 2355-6587 3
Pariwisata, Vol.II No.1 April 2015

Pada dasarnya konflik-konflik dan pemerintah berasal dari pajak atau bea
ketegangan social yang ditimbulkan oleh cukai barang-barang yang di import dan
perubahan sosial jika terus-menerus pajak yang dikenakan kepada wisatawan
dibiarkan akan membawa proses yang berkunjung.
disintegrasi. Disintegrasi adalah suatu
keadaan di mana orang-orang di dalam METODE PENELITIAN
masyarakat tidak dapat lagi menjalin Penelitian ini menggunakan metode
kerukunan dan kebersamaan, melainkan pengumpulan data di lapangan dengan
saling bertikai dan saling menghancurkan metode metode wawancara dan observasi
sehingga terjadi perpecahan dalam dan pengumpulan data literatur. Dengan
kehidupan social. metode ini diharapkan mampu mengambil
Frechtling (1987), menyatakan bahwa data lebih valid karena penulis langsung
untuk mengukur manfaat pariwisata bagi mengetahui secara pasti permasalahan
perekonomian suatu Negara harus tersedia yang diangkat pada penelitian ini.
data yang cukup lengkap, Dia menawarkan
metode alternative khususnya PEMBAHASAN
berhubungan dengan metode pengumpulan Type Pekerja Sex di Yogyakarta
data tentang pengeluaran wisatawan di Ada delapan tipe pekerja Sex yang
saat yang akan datang, dan dia juga dikemukakan oleh Reckless seorang
mereview beberapa metode yang telah kriminologi dari Amerika, diantaranya:
digunakan oleh para ahli sebelumnya, Profesional prostitute, Occusional
dengan menggunakan impact multipliers Prostitute, One-man Prostitute,
dan input-output analysis untuk mengukur Promiscuos adulteress, Adulteress with
pengeluaran sector pariwisata. one-man, Promiscuos untattathed,
“Impact analysis can be extended to other Unconvensional, dan Doubiful.Dari
dimensions as summarised by Archer and kedelapan tipe pekerja Sex tersebut yang
Cooper (1994) including social cost- paling berkembang di yogyakarta
benefit analysis” berdasarkan penelitian yang dilakukan
Sementara Archer dan Cooper (1994), adalah tipe pekerja sex professional
berpendapat bahwa: penelusuran tentang prostitute (orang yang kerjanya hanya
manfaat dan dampak pariwisata terhadap sebagai pekerja sex). Terjadinya praktek
ekonomi harus menyertakan variabel pelacuran ini karena sebagian masyarakat
sosial yang tidak pernah dihitung oleh mengontrakkan rumah atau menyewakan
fakar lainnya, dan social cost-benefit Kos kepada pendatang. Tentu hal ini
analysis mestinya digunakan. Menurutnya, memberikan kesempatan pada mereka
untuk mengukur manfaat dan dampak berkiprah di dunia seks yang professional.
pariwisata tidak sekedar menghitung Karena daerah yogyakarta adalah daerah
dampak ekonomi hanya dengan mencari wisata, tentunya kebutuhan akan seks
multiplier efeknya saja. Kontribusi merupakan kebutuhan (need) wisatawan
pariwisata terhadap pendapatan yang dikenal dalam dunia pariwisata
pemerintah dapat diuraikan menjadi dua, dengan sebutan four “s” : sea (laut), sun
yakni: kontribusi langsung dan tidak (matahari), send (pasir yang bersih), dan
langsung. Kontribusi langsung berasal dari sex (kepuasan biologis). Pada
pajak pendapatan yang dipungut dari para kenyataannya wisatawan yang tinggal di
pekerja pariwisata dan pelaku bisnis Hotel sekalipun memerlukan dan mencari
pariwisata pada kawasan wisata yang pekerja sex dengan cara panggilan yang
diterima langsung oleh dinas pendapatan diantar taxi ke hotel-hotel. Hal ini dapat
suatu destinasi. dilihat dari banyaknya taxi parkir di ruas
Sedangkan kontribusi tidak langsung jalan Babarsari, sarkem yang setelah kami
pariwisata terhadap pendapatan telusuri juga dimanfaatkan sebagai stand-

ISSN: 2355-6587 4
Pariwisata, Vol.II No.1 April 2015

by jasa panggilan penghantar pelacur. terjun ke dunia hitam ini dan apa
Serta ada juga pekerja sex yang motivasinya serta tamu wisatawan mana
diantarkan dengan sepada motor ke hotel yang sering jadi langganan nya. Aulia
oleh pegawai hotel setempat yang khusus menuturkan sering mendapat order
ditugaskan sebagai tukang hantar. menemani tamu One night Stand atau
Nampaknya makin tahun pekerja sex dapat sering disebut menemani tamu menginap.
berkiprah dan berkembang di kawasan Untuk tariff yang dia patok ke tamu
Babarsari dan sarkem, karena sebesar Rp. 2 sampai 3 Juta semalam, dari
kesehariannya sebagian masyarakat tariff itu dipotong Rp. 200 ribu untuk
pendukung aktivitas pekerja sex, terutama komisi dari Travel agent ataupun perantara
yang mengontrakkan rumah, dan ( germo). Menurut Aulia, tamu tamu dari
menyewakan kos. Namun sebagian jepang lebih royal dalam membei tips. “
masyarakat juga ada yang protes satu tamu ada yang ngasih Rp. 500 ribu
keberadaan pekerja sex tersebut, walaupun ada juga yang 1 juta tergantung mereka
masih dalam tataran wacana saja. Hal puas dengan pelayanan kita atau
inilah yang kemudian menjadi dilematis keramahan kita” ujar Aulia. Beda Aulia,
masyarakar Yogyakarta yang kini samar - beda lagi dengan Anggita yang masih
samar, apakah menjaga nama baik muda belia masih tercatat sebagai siswi
lingkungan setempat atau justru salah satu Sekolah di seputaran babarsari.
melestarikan adanya lokalisasi yang Dia khusus melayani tamu – tamu luar
menguntungkan. Disamping tipe pekerja negri dari inggris. Cara kerja anggita tidak
Sex professional, berdasarkan jauh beda dengan Aulia, anggita bekerja
pengamatan peneliti, juga ditemukan sama dengan Guide atau pemandu turis
berkembang tipe pekerja sex Occusional yang bekerja ditravel agent. Saat penulis
prostitute atau pekerja sex yang bertanya kepada Anggita bagaimana
mempunyai pekerjaan tertentu, tetapi mengatur jam sekolah dengan pekerjaan
sewaktu-waktu menggunakan kesempatan nya, Anggita mengutarakan kalau dirinya
bekerja sex). Hal ini Nampak dari para hanya menerima bookingan khusus sore
wanita karyawan kafe, pegawai salon menjelang malam itupun dibatasin sampai
kecantikan, serta pegawai SPA bahkan jam 10 malam agar orang tua tidak curiga.
mahasiswi yang kerap melacurkan diri. Tariff yang dikenakan cukup fantastis
Walaupun tidak semuanya menekuni bekisar 3- 5 juta karena service yang
profesi pekerja sex, namun dari data yang diberikan Anggita adalah full service dan
dihimpun dan diprosentasekan hampir usia Anggita masih belia itu yang
80% pegawai kafe, salon, dan SPA di menjadikan dirinya mematok tariff yang
wilayah Babarsari melacurkan diri pada fantastis. Mengenai tempat dimana
waktu tertentu. biasanya menerima tamu adalah di kos
Cara Beroperasi Pekerja Sex Mahasiswi teman, di hotel dimana tamu wisatawan
Kampus Ternama asing itu menginap. “ kadang ada juga
Cara Beroperasi Pekerja Sex yang juga turis dari inggris yang datang secara
tercatat sebagai Mahasiswi suatu group atau kelompok, aku harus cari
Universitas. Segmentasi pasar mereka teman untuk menemani mereka karena aku
adalah para Wisatawan asing dari jepang, ga mau melayani tamu lebih dari 1 mas”
cina dan tidak sedikit pula wisatawan local ujar Anggita dengan polos. Yang lebih
yang datang ke Yogyakarta untuk membuat terperangah adalah pengakuan
keperluan kerja. Putri mahasiswi yang hobi clubbing di
Sebut saja salah satu sumber penulis seputaran Jalan Magelang ini menuturkan
bernama Aulia yang tercatat mahasiswi dirinya sering menerima tamu di
salah satu kampus bonafit dikawasan kontrakan nya seputaran babarsari. Putri
babarsari, Aulia menuturkan mulai dari tidak mematok segmentasi pasar turis yang

ISSN: 2355-6587 5
Pariwisata, Vol.II No.1 April 2015

dirinya kehendaki yang penting ada perempuan bagi dia adalah prestige dan
income untuk mencukupi kebutuhan nya kepuasan kalau booking 2 perempuan.
karena dirinya menyadari gaya hidupnya Untuk menyeimbangkan data penelitian
yang termasuk mahasiswi mewah. ini, penulis melakukan wawancara dengan
Cara Putri mendapatkan tamu adalah beberapa Guide atau pemandu wisata di
dengan mengunjungi Hotel berbintang Yogyakarta. Sebut saja Eko ( nama
untuk berenang disana yang notabene disamarkan ) menjelaskan kepada penulis
banyak wisatawan Asing nya. Selain itu jika dia sedang memandu Tamu group
juga Putri tiap malam mengunjungi tempat ataupun individu dari jepang,
clubbing yang sering digunakan untuk eropapastimereka meminta kepada eko
melepas capek para wisatawan asing yang untuk mencarikan atau singgah ketempat
datang ke Yogyakarta untuk menikmati tempat yang menyediakan perempuan –
kehidupan malam di kota Yogyakarta ini. perempuan muda untuk di booking.
Tarif yang dipatok Putri adalah 2,5 juta Biasanya eko langsung menuju ketempat
short time yaitu bekisar 2 jam pelayanan karaoke yang berada diseputaran
dalam sekali bookingan. “ada juga tamu babarsari, janti, seturan atau langsung
yang nagajak ke negaranya untuk menuju ke jalan malioboro dekat dengan
dijadikan istri tapi saya menolak mas stasiun Tugu Yogyakarta untuk bertemu
takut” jelas Putri. Bila dibandingkan Mami ( panggilan germo perempuan )
dengan komplek Babarsari, beda lagi untuk menunjukan koleksi perempuan
dengan Sarkem. Di sarkem terkenal perempuan yang akan ditunjukan kepada
dengan lokalisasi, di tempat ini sangat tamu tamu yang dibawa oleh eko tersebut.
terbuka dan transaksi sex disini ada 2 cara Setelah dirasa cocok, maka perempuan
yaitu : tamu datanglangsung ke Sarkem perempuan itu di boyong ke hotel dimana
dan hubungan sex ini berlangsung di tamu tamu eko menginap. Tetapi jika tamu
kamar kamar sarkem dan cara kedua iti melakukan perjalanan hanya sekedar
adalah tamu hotel menyuruh pihak hotel transit dan tidak menginap maka tamu
untuk membooking kan perempuan sesuai tersebut melakukan hubungan sexual di
criteria yang diinginkan oleh tamu tempat penampungan itu. Tidak jauh beda
tersebut. dengan eko,
Penulis juga sempat melakukan
wawancara dengan Tamu dari Jepang Mr. KONFLIK SOSIAL YANG TERJADI
Tanaka Otto, Mr. Tanaka mengemukakan DI MASYARAKAT
alas an dia berkunjung ke Yogyakarta Didaerah Seturan dan babarsari, pengelola
selain untuk liburan dia juga penasaran kos sekarang mewajibkan untuk tidak
dengan kehidupan Sex di Yogyakarta menerima tamu laki laki kedalam kamar
karena ada teman Tanaka San yang kos perempuan untuk mencegah adanya
memberi tahu ke tanaka san jika belum praktek prostitusi terselubung didalam kos
melakukan wisata sex di Yogya maka yang dikelolanya. Akan tetapi banyak
belum bisa dikatakan ke Yogyakarta. pengelola kos ( induk semang ) yang
Tanaka san biasanya berkunjung Ke berada atau tinggal didalam kos itu.
Yogyakarta 6 bulan sekali dan selalu Dengan tidak adanya induk semang
mampir ke Penampungan Pekerja sex di didalam kos memudahkan praktek
seputaran Babrsari dan janti. Kriteria prostitusi dikawasan ini. dan telah menjadi
Tanaka San adalah perempuan yang masih rahasia umum kalau pekerja sex itu harus
muda dan bersih. Kadang Tanaka San menyetor sejumlah uang kepada oknum
booking langsung 2 perempuan karena aparat agar tidak terkena sanksi dan
Tanaka san mengakui ada kepuasan sex hukuman. Hal ini juga berlaku di kawasan
tersendiri dengan membooking 2 lokalisasi sarkem, para pekerja sex di
lokalisasi ini harus menyetor sejumlah

ISSN: 2355-6587 6
Pariwisata, Vol.II No.1 April 2015

uang kepada aparat dan pengelola REFERENSI


lokalisasi ini agar aman. Padahal BPK.go.id/?p=5604 Peraturan Daerah
masyarakat sekitar merasa kurang nyaman Kota Yogyakarta Nomor 4 Tahun
dengan keadaan ini tetapi tidak bisa 2010 Tentang Penyelenggaraan
berbuat banyak padahal masyarakat juga Kepariwisataan
mempunyai anak dibawah umur yang bisa http://jogja.tribunnews.com/2015/08/01/ju
menjadikan pendidikan buruk bagi anak mlah-wisatawan-ke-yogya-
anak tersebut. Ini yang menjadikan diperkirakan-naik-10-persen/
dilemma dimasyarakat, di satu sisi ini Kotler Philip, Marketing management,
menjadi penyakit masyarakat tetapi disisi Prentice Hall of India, 2000
lain ini sebagai penyumbang pendapatan. Sinclair, M.T. (1991) “The Economics of
Tetapi pemerintah kurang aktif dalam Tourism”. Pp.1-27 in C.P. Cooper
memerangi penyakit masyarakat ini. and A. Lockwood (Eds) Progress
in Tourism, Recreation and
PENUTUP Hospitality Management, 3, John
Berdasarkan Pembahasan mengenai Wiley, Chichester, UK.
Praktek prostitusi dan pengaruh Soerjono Soekanto, Sosiologi suatu
Kunjungan Wisatawan mancanegara di Pengantar, Rajawali press 2006
Kota Yogyakarta telah terjadi pergeseran Troung Thank Dam, 1987, Seks, Uang,
trend minat kunjungan wisatawan asing dan Kekuasaan Pelacuran dan
datang ke Yogyakarta. Ini bisa Pariwisata di asia tenggara
disimpulkan dari wawancara penulis
dengan nara sumber baik dari pekerja sex
komersial sebagai Produsen, Wisatawan
asing sebagai Konsumen atau penikmat
dan nara sumber yang lain adalah Guide
atau pemandu wisata travel agent di
Yogyakarta. Fakta yang tidak bisa
dipungkiri bahwa wisata sex juga menjadi
penentu minat wisatawan datang ke suatu
tempat tujuan atau destinasi pariwisata.
akan tetapi tidak sedikit juga masyarakat
juga merasa jengah dengan adanya praktek
prostitusi yang terselubung atau yang
terang – terangan. Yang paling
memperhatinkan adalah masih banyak
pekerja sex yang dibawah umur ataupun
yang berfrofesi sebagai mahasiswi yang
nota bene dari kalangan berpendidikan.
Disamping menjadikan polemik
dikalangan masyarakat tetapi tidak
dipungkiri prostitusi menjadi bagian dari
pariwisata. hal ini diperkuat dengan
praktek prostitusi di tempat atau obyek
pariwisata di suatu kota. Hal ini
seharusnya perlu penanganan serius dari
berbagai pihak terutama pemerintah
daerah, masyarakat juga harus pro aktif
dalam masalah ini.

ISSN: 2355-6587 7

You might also like