You are on page 1of 13

Catur Wido Haruni JURNAL HUMANITY, ISSN 0216-8995

TINJAUAN YURIDIS NORMATIF HUBUNGAN KEWENANGAN KEPALA


DAERAH DENGAN WAKIL KEPALA DAERAH DALAM PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN DAERAH

Normative Judicial Review Of Authorithy Relations Between The Head And The Vice Of The
District In The Local Government Administration

Catur Wido Haruni

Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang


Email: widoharuni@yahoo.co.id

ABSTRACT

Setting Authority Regional Head and Deputy Head of In Government. Constitutionally itsn't regulating
the authority of the deputy head of the region. Law 5 In 1974, the deputy head of the regional nature helps the
head area and what will be done by the deputy head of the region based on the guidelines for the provision
of the Minister of the Interior. Of the provisions of Law No. 22, 1999, shows that the position of deputy head
of the weak areas, the task of the deputy head of the region depends on the task given the head area, so that
if the head of the region do not have recourse to his deputy, the deputy head of the region is not functional,
on the other hand the deputy head of the region will report all duties the head of the region given the deputy
head of the region is responsible to the head area. Article 26 paragraph (1) of Act 32 of 2004 junto Act
N0.12 of 2008 on the Problem of Law, where the settings are very common tasks and division of labor in
detail submitted to the agreement of both parties, or one of the parties in this case the head area. Perspective
Position Deputy Head of Local Government System In, deputy head of the region should be eliminated, the
position and function of the deputy regional head can actually be replaced by the regional secretary of the
state apparatus is a career position. In addition to better understand the mechanism of action of government,
regional secretary may represent the interests of the regional heads of executive power without the burden
of political interests.

Keywords: Authority, regional head and deputy head of the region, the Regional Government

ABSTRAK

Pengaturan Kewenangan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Dalam Pemerintahan. Secara
konstitusional tidak mengatur kewenangan dari wakil kepala daerah. UU No. 5 Tahun 1974, wakil kepala
daerah sifatnya membantu kepala daerah dan apa yang akan dilakukan oleh wakil kepala daerah berdasarkan
pedoman ketentuan Menteri Dalam Negeri. Dari ketentuan UU No. 22 Tahun 1999, menunjukan bahwa
posisi wakil kepala daerah lemah, tugas dari wakil kepala daerah tergantung dari tugas yang diberikan kepala
daerah, sehingga jika kepala daerah tidak meminta bantuan kepada wakilnya maka wakil kepala daerah tidak
fungsional, disisi lain wakil kepala daerah akan melaporkan semua tugasnya kepada kepala daerah mengingat
wakil kepala daerah bertanggungjawab kepada kepala daerah. Pasal 26 ayat (1) UU 32 Tahun 2004 junto UU
N0.12 Tahun 2008 tentang Problem Hukum, dimana pengaturan tugas yang sangat umum dan pembagian
kerja secara terperinci diserahkan kepada kesepakatan kedua pihak, atau salah satu pihak dalam hal ini kepala
daerah. Perspektif Kedudukan Wakil Kepala Daerah Dalam Sistem Pemerintahan Daerah, wakil kepala
daerah sebaiknya ditiadakan, kedudukan dan fungsi wakil kepala daerah sebenarnya dapat digantikan oleh
sekretaris daerah yang merupakan jabatan karier aparatur negara. Selain lebih memahami mekanisme kerja
pemerintahan, sekretaris daerah dapat mewakili kepentingan kepala daerah dalam kekuasaan eksekutif tanpa
beban kepentingan politik.

Kata Kunci : Kewenangan, Kepala daerah dan wakil kepala daerah, Pemerintah Daerah

PENDAHULUAN UU 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan


Daerah adalah Pemilihan Kepala Daerah
Salah satu hal yang paling urgen didalam Secara Langsung (Pilkadal). Banyak hal

154 September 2013: 154 - 166


Versi online / URL:
Volume 9, Nomor 1

yang meliputi perkembangan demokrasi tersebut, maka antara kepala daerah dan
modern ini dimana keberadaan undang- wakil kepala daerah berbagi peran dan tugas.
undang sebelumnya (UU No.22/1999) Dari sinilah justru kemudian memunculkan
menjadi multitafsir mengenai pemilihan persoalan baru yakni potensi terjadinya
kepala daerah. Pilkadal sebagai implementasi ketidakharmonisan yang bisa menyebabkan
amanat konstitusi Pasal 18 ayat (4) UUD terganggunya pemerintahan daerah.
RI Tahun 1945 yang menyatakan bahwa Berdasar UU 32 Tahun 2004 tentang
1
”Gubernur, Bupati dan Walikota, masing- Pemerintah Daerah, pada pasal 26 ayat (1)
masing sebagai kepala pemerintahan daerah menyebutkan bahwa “wakil kepala daerah
provinsi, kabupaten dan kota dipilih secara mempunyai tugas membantu kepala daerah
demokratis”. Kemudian pelaksanaan Pilkadal dalam menyelenggarakan pemerintahan
diatur dalam UU Nomor 32 Tahun 2004 daerah; membantu kepala daerah dalam
tentang Pemerintahan Daerah dan secara mengkoordinasikan kegiatan instansi vertikal
teknis diatur dalam Peraturan Pemerintah. di daerah, menindaklanjuti laporan dan
Pada UU No.32/2004 melalui Pasal atau temuan hasil pengawasan aparat
24 ayat (5) jo Pasal 56 ayat (1) maka pengawasan, melaksanakan pemberdayaan
pola demokrasi di daerah menggunakan perempuan dan pemuda, serta mengupayakan
pemilihan secara langsung yang merubah pengembangan pelestarian sosial budaya
sepenuhnya pola demokrasi kepala daerah dan lingkungan hidup. Selain itu, memantau
yang sebelumnya diatur didalam UU No. dan mengevaluasi penyelenggaraan kegiatan
22/1999 yang menyebutkan bahwa pemilihan pemerintah daerah; melaksanakan tugas
calon kepala daerah dan calon wakil kepala dan kewajiban pemerintahan lainnya
daerah dilaksanakan dalam rapat paripurna yang diberikan oleh kepala daerah; dan
DPRD yang dihadiri sekurang-kurangnya dua melaksanakan tugas dan wewenang lain
pertiga jumlah anggota DPRD dalam rapat kepala daerah apabila kepala daerah
paripurna DPRD. berhalangan”2
Jabatan wakil kepala daerah untuk Jika dicermati, tugas wakil kepala
tingkat pemerintah kabupaten/kota baru ada daerah berdasar UU 32 Tahun 2004 tersebut
sejak pemberlakuan UU 22/1999 tentang ada beberapa tambahan dibandingkan UU 22
Pemerintah Daerah. Untuk pemerintahan Tahun 1999. Hal ini terkait tambahan tugas
provinsi, jabatan wakil gubernur memang melaksanakan pemberdayaan perempuan dan
sebelumnya sudah ada. Hanya, waktu itu pemuda, serta mengupayakan pengembangan
posisi wakil gubernur ditunjuk langsung pelestarian sosial, budaya, dan lingkungan
oleh gubernur. Seiring dengan era otonomi hidup. Sebelumnya pada UU 22 Tahun 1999
daerah, jabatan wakil kepala daerah -baik tugas tersebut tidak ada.
tingkat pememerintah kabupaten/pemerintah Sementara tugas dan wewenang kepala
kota dan pemerintah provinsidipilih satu daerah, sesuai pasal 25 UU No. 32 Tahun
paket bersama kepala daerah oleh DPRD. 2004, adalah “memimpin penyelenggaraan
Berdasarkan UU No.32 Tahun 2004 kepala pemerintah daerah berdasarkan kebijakan
daerah dan wakil kepala daerah satu yang ditetapkan bersama DPRD; mengajukan
paketdipilih langsung oleh rakyat. rancangan perda; menetapkan perda yang
Ketika belum ada jabatan wakil telah mendapat persetujuan DPRD. Selain itu,
kepala daerah, praktis waktu itu otoritas menyusun dan mengajukan rancangan perda
pemerintahan daerah di tangan kepala daerah. tentang APBD kepada DPRD untuk dibahas
Baru setelah ada jabatan wakil kepala daerah dan ditetapkan bersama; mengupayakan
sejak pemberlakuan UU 22 Tahun 1999 terlaksanakan kewajiban daerah; mewakili
2. Lihat Pasal 26 ayat(1) UU No. 32 Tahun 2004
1. Lihat Pasal 18 ayat (4) UUD RI Tahun 1945 Tentang Pemerintahan Daerah

Tinjauan Yuridis Normatif Hubungan Kewenangan Kepala Daerah dengan Wakil Kepala Daerah dalam Penyelenggaraan 155
Pemerintahan Daerah
Catur Wido Haruni JURNAL HUMANITY, ISSN 0216-8995

daerahnya di dalam dan luar pengadilan, bisa menjadi mitra kepala daerah dalam
dan dapat menunjuk kuasa hukum untuk menjalankan tugas dan wewenang. Namun,
mewakilinya sesuai dengan peraturan dalam rentang satu periode perjalanannya
perundang-undangan, dan; melaksanakan sejak diamanatkan UU Pemerintahan daerah,
tugas dan wewenang lain sesuai dengan ternyata di banyak daerah ditemukan fakta
peraturan perundang-undangan3” sering terjadi ketidakharmonisan.
M es k i su d a h d i a tu r t u g a s d an B er a n g k at d a r i la t ar b e l ak a n g
wewenangnya masing-masing, dalam sebagaimana dipaparkan diatas, maka dalam
perjalanannya sejak diatur dalam UU 22 penelitian ini akan mengkaji lebih dalam
Tahun 1999 sampai pada UU No.32 Tahun secara yudidis normatifmengenai Hubungan
2004 , ternyata kini banyak ditemukan KewenanganKepala Daerah Dengan Wakil
terjadinya ketidakharmonisan antara kepala Kepala Daerah Dalam Penyelenggaraan
daerah dan wakil kepala daerah. Jadi dalam Pemerintahan Daerah
UU 32 Tahun 2004, semua sudah diatur,
apa tugas seorang kepala daerah dan wakil METODE PENELITIAN
kepala daerah. Permasalahan apa yang akan
dilakukan oleh wakil kepala daerah juga Jenis Penelitian
tergantung pada delegasi dari Kepala Daerah.
Jadi sebetulnya tidak harus terjadi rebutan Penelitian ini adalah penelitian yuridis
tugas atau wewenang,jika keduanya lebih yaitu melakukan kajian terhadap produk-
memahami posisi dan kewenangannya. produkhukum berupa peraturan perundang-
Yang mesti dipahami antara kepala undangan dan melihat realita yang ada dalam
daerah dan wakil kepala daerah itu berada satu masyarakat terutama yang berhubungan
kotak dan kepemimpinannya bersifat kolektif. dengan focus permasalahan dalam penelitian
Kalaupun ada perbedaan, mungkin yang ini.
soal visi dan persepsi saja. “Kepemimpinan
itu kan masalah kualitas pribadi. Jadi butuh Jenis Bahan Hukum
komitmen masing-masing pribadi. Jika saling
menghormati satu sama lain dalam satu team Dalam penelitian ini sumber data yang
work yang kuat, kepala daerah menjadi ringan digunakan adalah :
Di awal-awal pemerintahan hubungan • Bahan Hukum Primer
orang nomor satu dan dua itu dipastikan bisa Bahan hukum primer dalam hal ini antara
berjalan segendang sepenarian. Tapi, setelah lain UUD RI Tahun 1945, UU NO. 32
menginjak beberapa tahun, konik pun mulai Tahun 2004Tentang Pemerintahan
muncul. Terlebih, menjelang pemilihan Daerah, UU No.12 Tahun 2008 Tentang
kepala daerah (pilkada), antara kepala daerah Perubahan Kedua atas UU No. 32 Tahun
dan wakil kepala daerah sama-sama bersaing 2004 dan PP No. 49 Tahun 2008 tentang
merebut kursi kepala daerah kembali. Perubahan Ketiga atas PP No.6 Tahun
Hubungan kepala daerah dengan wakilnya 2005 Tentang Pemilihan, Pengesahan
yang kurang harmonis menjadi kendala dalam Pengangkatan dan Pemberhentian
pemerintahan daerah. Konik kepentingan Kepala Daerah Daerah dan Wakil
antara kepala daerah dan wakil kepala daerah Kepala Daerah
memang tidak bisa dihindari. Karena itu, • Bahan Hukum sekunder
sangat jarang ada incumbent yang kembali Bahan hukum sekunder dalam penelitian
berpasangan dalam Pilkada berikutnya. ini adalah buku-buku, makalah, hasil
Keberadaan wakil kepala daerah seharusnya penelitian, jurnal, artikel dan berita-
berita yang dimuat dalam media cetak
3. Lihat Pasal 25 UU No. 32 Tahun 2004 Tentang
Pemerintahan Daerah danelectonik, seperti dari televisi,

156 September 2013: 154 - 166


Versi online / URL:
Volume 9, Nomor 1

internet tentang hubungan kewenangan mengatur keberadaan wakil kepala daerah,


kepala daerah dan wakil kepala daerah, Pengaturan mengenai keberadaan wakil
serta berbagai sumber lainnya yang kepala daerah pada masa orde lama dapat kita
sesuai dengan focus permasalahan jumpai pada Penetapan Presiden No.2 Tahun
dalam penelitian ini sebagai bahan 1960 Tentang Wakil Kepala Daerah Tingkat
penunjang untuk melakukan analisis. I,sebagaimana diatur dalam pasal 1ayat (1),
(2), dan (3) bahwa :
Teknik Pengumpulan Bahan Hukum “ Presiden dapat mengangkat seorang
Wakil Kepala Daerah bagi Daerah tingkat
Teknik pengumpulan data yan g I, Pengangkatan Wakil Kepala Daerah
dipergunakan dalam penelitian ini adalah dimaksud dalam ayat (1) dilakukan dengan
teknik kepustakaan dan dokumentasi, dari mengingat syarat-syarat yang berlaku bagi
berbagai sumber pustaka yang dilakukan pengangkatan Kepala Daerah berdasar
di perpustakaan dan kajian literatur untuk Penetapan Presiden No. 6 tahun 1959 tentang
melihat data-data dan dokumen, serta dari Pemerintah Daerah (disempurnakan),
situs internet dan media cetak dan elektronik Presiden dapatmenyimpang daripada syarat-
yang berhubungan dengan kewenangan syarat bagi pengangkatan Wakil Kepala
kepala daerah dan wakil kepala daerah daerah seperti yang dimaksud dalam ayat
(2)."
Analisa Bahan Hukum Dari ketentuan diatas nampak wakil
kepala daerah hanya untuk daerah propinsi
Dari data yang telah terkumpul nantinya atau Pemerintah Daerah Tingkat I saja dan
akan dianalisis dengan teknik kualitatif pengangkatan dilakukan oleh Presiden.
dengan kerangka berfikir deduktif dan Pengangkatan Wakil Kepala Daerah Tingkat
sistematis. Kemudian untuk mempertajam I dengan dasar pertimbangan bahwa bagi
analisis dilakukan analisis komparatif kelancaran jalannya pemerintahan daerah dan
berbagai peraturan perundang-undangan yang pembangunan daerah untuk daerah-daerah
berkenaan dengankewenangan kepala daerah tingkat I perlu dibuka kemungkinan untuk
dan wakil kepala daerah. mengangkat seorang Wakil Kepala Daerah
tingkat I. Istilah "dapat mengangkat" dalam
HASIL DAN PEMBAHASAN pasal 1 ayat (1) diatas mengandung arti, bahwa
tidak semua Daerah tingkat 1 mempunyai
Pengaturan Kewenangan Kepala Daerah seorang Wakil Kepala Daerah.Untuk pertama
dan Wakil Kepa la Daerah Dal am kali ini Presiden memandang perlu untuk
Penyelenggaraaan Pemerintahan Daerah kelancaran pemerintahan mengangkat Wakil
Kepala Daerah tingkat I bagi beberapa daerah
Sebelum membahas kewenangan kepala tanpa pencalonan.4
daerah dan wakil kepala daerah, penulis akan Dalam UU No. 5 Tahun 1974 pasal 24
mengkaji terlebih dahulu keberadaan wakil ayat (1) menyatakan bahwa5: Wakil kepala
kepala daerah dalam peraturan perundangan daerah Tingkat I diangkat oleh Presiden
di Indonesia. Dalam konstitusiPasal 18 ayat 4 dari Pegawai Negeri yang memenuhi
Undang-Undang DasarNegara RI Tahun 1945 persyaratan”, ayat (3) “ Wakil kepala daerah
tidak mencantumkanadanya wakil kepala Tingkat II diangkat oleh Menreri dalam negeri
daerah. Pasal tersebut menerangkan bahwa
“ gubernur, bupati, dan walikota masing- 4. Lihat Penjelasan Penetapan Presiden No. 2 Tahun
masing sebagai kepala pemerintah daerah 1960 Tentang Wakil Kepala Daerah Tingkat I
5. Lihat pasal 24 ayat (1), (3) dan (5) UU No. 5 Tahun
provinsi, kabupaten, dan kota dipilih secara 1974 tentang Penyelenggaraan Pemerintahan di
demokratis” Jadi secara konstitusionaltidak Daerah

Tinjauan Yuridis Normatif Hubungan Kewenangan Kepala Daerah dengan Wakil Kepala Daerah dalam Penyelenggaraan 157
Pemerintahan Daerah
Catur Wido Haruni JURNAL HUMANITY, ISSN 0216-8995

atas nama presiden dari Pegawai negeri yang (direct) dan menjalankan amanah rakyat.
memenuhi persyaratan”. Pengisian jabatan D alam p em bah as an Pen gatu r an
wakil kepala daerah dilakukan menurut kewenangan kepala daerah dan wakil kepala
kebutuhan” ( ayat 5). daearah akan kita lihat dari peraturan
Dari ketentuan diatas menunjukan bahwa perundangan yang pernah berlaku dan
keberadaan wakil kepala daerah Tingkat I dan berlaku positif di Indonesia, sebagai berikut:
Tingkat II berdasrakan pengangkatan dan
berasal dari pegawai negeri. Keberadaan UUD Negara RI Tahun 1945
wakil kepala daerah tergantung kebutuhan
masing-masing daerah, hal ini berarti tidak Mengingat konstitusi Pasal 18 ayat 4
semua daerah mempunyai wakil kepala Undang-Undang Dasar Negara RI Tahun
daerah. 1945 tidak mencantumkan adanya wakil
Dalam Pasal 30 UU No. 22 Tahun 1999 kepala daerah. Jadi secara konstitusional
Tentang Pemerintahan Daerah menyebutkan pula tidak mengatur kewenangan dari wakil
bahwa6 “Setiap daerah dipimpin oleh seorang kepala daerah.
Kepala Daerah sebagai kepala eksekutif yang
dibantu oleh seorang wakil kepala daerah”. U U N o . 5 t a h u n 1 9 7 4 Te n t a n g
Jadi dalam UU No. 22 Tahun 1999 Tentang Penyelenggaraan Pemerintahan di Daerah
Pemerintahan daerah sudah diatur keberadaan
wakil kepala daerah. Dimana keberadaan Pasal 25 ayat (1)dan ayat (2) ”wakil
Kepala daerah dan wakil kepala daerah dipih Kepala Daerah membantu kepala daerah
secara tidak langsung dalam hal ini dipilih dalam menjalankan tugas dan wewenangnya
oleh DPRD. sehari-hari sesuai dengan pedoman yang
Pasal 24 ayat (1) dan (3) UU No. 32 ditetapkan oleh Menteri Dalam Negeri;
Tahun 2004, menyebutkan bahwa: “setiap Apabila kepala daerah berhalangan, wakil
daerah dipimpin oleh kepala pemerintah kepala daerah menjalankan tugas dan
daerah yang disebut kepala daerah, yang wewenang Kepala Daerah sehari-hari”7.
dibantu oleh satu orang wakil kepala daerah. Berdasarkan ketentuan diatas tugas
Lebih lanjut Wakil kepala daerah tersebut dari wakil kepala daerah sifatnya memang
dapat dibagi untuk provinsi disebut wakil membantu kepala daerah dan apa yang
Gubernur, untuk kabupaten disebut wakil akan dilakukan oleh wakil kepala daerah
bupati dan untuk kota disebut wakil walikota. berdasarkan pedoman ketentuan menteri
Kepala daerah dan wakilkepala daerah yang Dalam negeri. Pada saat itu tidak banyak
disebut tersebut dipilih dalam satu pasangan masalah mengingat wakil kepala daerah
secara langsung oleh rakyat di daerah yang diangkat dan berasaldari pegawai yang
bersangkutan”. memenuhi persayaratan serta tidak semua
Jadi Kedudukan wakil kepala daerah daerah memiliki wakil kepala daerah karena
dalam UU No. 32 tahun 2004 tentang keberadaannya tergantung pada kebutuhan
Pemerintahan Daerahdiaturyang menyatakan masing-masing daerah.
setiap daerah dipimpin seorang kepala daerah
dan di bantu oleh seorang wakil kepala U U N o . 2 2 Ta hu n 1 9 9 9 Te nt a n g
daerah. Pemimpin daerah selain sebagai wakil Pemerintahan Daerah
pemerintah pusat di daerah, juga merupakan
pasangan pejabat publik yang terpilih Pasal 57 ayat (1) menyatakan bahwa:
berdasarkan political recruitmen atau model “Wakil kepala daerah mempunyai tugas:
pemilihan (elections) yang bersifat langsung
6. Lihat Pasal 30 UU No. 22 Tahun 1999 Tentang 7. Lihat Pasal 25 ayat (1) dan (2) UU No. 5 Tahun 1974
Pemerintahan Daerah Tentang Penyelenggaraan Pemerintahan di Daerah

158 September 2013: 154 - 166


Versi online / URL:
Volume 9, Nomor 1

a. Membantu kepala daer ah dalam daerah kabupaten/kota). Memberi saran


melaksanakan kewajibannya; dan pertimbangan kepada kepala daerah
b. Mengkoordinasikan kegiatan instansi dalam penyelenggaraan kegiatan pemerintah
pemerintahan di Daerah; daerah, melaksanakan tugas dan kewajiban
c. Melaksanakan tugas-tugas lain yang pemerintahan lainnya yang diberikan oleh
diberikan oleh kepala daerah kepala daerah, dan melaksanakan tugas dan
wewenang kepala daerah apabila kepala
Pasal 57 ayat (2) menyatakan bahwa: daerah berhalangan”10
Wakil kepala daerah bertanggungjawab Lebih lanjut dalam 26 ayat (2) dan (3) UU
kepala kepala daerah”8. No 32 Tahun 200411: Dalam melaksanakan
Dari ketentuan diatas menunjukan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
bahwa posisi dari wakil kepala daerah lemah, wakil kepala daerah bertanggung jawab
dimana tugas dari wakil kepala daerah kepada kepala daerah,Menggantikan kepala
tergantung dari tugas yang diberikan kepala daerah sampai habis masa jabatannya jika
daerah, sehingga jika kepal daerah tidak kepala daerah meninggal dunia, berhenti,
meminta bantuan kepada wakilnya maka diberhentikan, atau tak dapat menjalankan
berarti wakil kepala daerah tidak fungsional kewajibannya enam bulan berturut-turut
dan disisi lain wakil kepala daerah akan dalam masa jabatannya.
melaporkan semua tugasnya kepada kepala Dari ketentuan pasal 26 UU No.32 Tahun
daerah mengingat wakil kepala daerah 2004 tersebut dapat diperhatikan lemahnya
bertanggungjawab kepada kepala daerah. posisi wakil adalah: Pertama,jabatan
wakil kepala daerah sifatnya membantu
U U N o . 3 2 Ta hu n 2 0 0 4 Te nt a n g dan menyukseskan kepala daerah dalam
Pemerintahan Daerah memimpin daerah, melaksanakan tugas
tertentu, menggantikan kepala daerah bila
Pada pasal 24 ayat (3) UU No 32 Tahun berhalangan. Namun pada pasal tersebut
2004 menyatakan 9 “wakil kepala daerah hilang esinsi bahwa keberadaan wakil kepala
adalah pembantu kepala daerah”. daerah merupakan satu kesatuan yang tidak
Tugas wakil kepala daerah pasal 26 terpisahkan dan dipilih berpasangan secara
ayat ( 1) ) UU No 32 Tahun 2004 membantu langsung oleh rakyat dan bersama memimpin
kepala daerah : menyelenggarakan pemerintahan daerah.
“menyelenggarakan pemerintahan Kedua, tugas dan wewenang wakil bersifat
daerah, mengoordinasikan kegiatan instansi umum, kekuasaan penuh ada di kepala daerah
vertikal di daerah, menindaklanjuti laporan dan akhirnya ini memunculkan kegamangan
dan atau temuan hasil pengawasan aparat wakil dalam bertindak. Harusnya kepala
pengawas, memberdayakan perempuan daerah membina hubungan dengan wakil dan
dan pemuda, serta membantu upaya memberikan peluang kepada wakil sesuai
pengembangan dan pelestarian sosial dengan kontrak politik yang dibuat ketika
budaya dan lingkungan hidup. mengevaluasi mereka berangkat menjadi satu pasangan
penyelenggaraan pemerintahan kabupaten calon kepala daerah. Ketiga, tidak terdapat
dan kota (bagi wakil kepala daerah indikator yang mengungkapkan wakil kepala
provinsi) mengevaluasi penyelenggaraan daerah dianggap bekerja efektif atau tidak
pemerintahan di wilayah kecamatan, efektif bekerja.12
kelurahan dan/atau desa (bagi wakil kepala 10. Lihat pasal 26 ayat (1) UU No. 32 Tahun 2004
Tentang Pemerintahan Daerah
8. Lihat pasal 57 atay (1) dan ayat (2) UU No. 22 11. Lihat pasal 26 ayat (2) dan (3) ) UU No. 32
Tahun 1999 Tentang Pemerintahan Dearah Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah
9. Lihat pasal 24 ayat (3) UU No. 32 Tahun 2004 12. Yusdianto, artikel” Politik Hukum Kedudukan Wakil
Tentang Pemerintahan Daerah Kepala Daerah”, http://gagasanhukum.wordpress.

Tinjauan Yuridis Normatif Hubungan Kewenangan Kepala Daerah dengan Wakil Kepala Daerah dalam Penyelenggaraan 159
Pemerintahan Daerah
Catur Wido Haruni JURNAL HUMANITY, ISSN 0216-8995

Menurut Sadu Wasistiono13 bahwa dalam


melaksanakan tugasnya wakil Kepala Daerah UU No. 12 Tahun 2008
betanggungjawab kepada Kepala daerah
(Prnsip Subordinasi). Rincian tugas bagi wakil Pada UU No. 12 Tahun 2008 tentang
KDH tidak disertai rincian kewenangan yang Perubahan Kedua atas UU No. 32 Tahun 2004,
diperlukan untuk menjalankan tugas tersebut. klausul yang mengatur secara khusus tentang
Bidang konik kedua antara KDH dengan wakil kepala daerah hanya termuat dalam
Wakil KDH adalah mengenai isi kewenangan satu pasal yaitu Pasal 26 tentang tugas-tugas
sebagai tindak lanjut dari pelaksanaan wakil kepala daerah. Mandat undang-undang
tugas. Berbagai tugasWakil KDH berkaitan atas tugas wakil kepala daerah tersebut
dengan kata kerja : membantu, memantau, tidak disertai dengan rincian kewenangan
en g o o r d i n as i k a n , m en i n d a k l an j u t i , yang diperlukan untuk menjalankan tugas-
melaksanakan, mengupayakan, mengevaluasi, tugasnya. Ketidakjelasan rincian kewenangan
memberikan saran memerlukan kewenangan seperti yang uraikan di atas disinyalir menjadi
untuk melaksanakannya. Tanpa ada batas salah satu penyebab mundurnya Prijanto dan
kewenangan yang jelas antara KDH Diky Candra dari jabatannya14
denganWakil KDH, berbagai tugas tersebut
akan menjadi kabur dalam implementasi Problem Hukum Pengaturan
dan tanggungjawabnya. Kewenangan KewenanganKepala Daerah dan Wakil
tersebut terutama berkaitan dengan aktivitas Kepala Daerah Dalam Penyelenggaraaan
untuk MEMUTUSKAN sesuatu. Apabila Pemerintahan Daerah
keputusan yang telah diambil oleh Wakil
KDH dimentahkan kembali oleh KDH, maka Dengan pengaturan kewenangan wakil
wibawa Wakil KDH akan pudar. kepala daerah dalam UU N0. 32 Tahun 2004,
Jadi jika dicermati dari Pasal 26ayat dimana pengaturantugas yang sangat umum
(1) UU 32 Tahun 2004 junto UU N0.12 dalam undang-undang dan pembagiankerja
Tahun 2008 tentang Pemerintah Daerah secara perinci yang diserahkan kepada
mengatur posisi wakil kepala daerah kesepakatan kedua pihak bisa menimbulkan
sangatlah terbatas dan bergantung pada suasana tawar-menawar (bargaining position)
kebaikan hati kepala daerah. Tugas-tugas antara kedua belah pihak, yang hasilnya
yang diberikan memposisikannya tak lebih bisa saja memuaskan atau tidak memuaskan
sebagai pelengkap saja. Hanya membantu salah satu pihak, atau keduanya sama-sama
tugas kepala daerah. Tentang bagaimana tidak puas karena sebagian kewenangannya
tata cara teknis membantunya, tak diatur terambil oleh pihak lain. Problem selanjutnya,
dalam undang-undang maupun peraturan jika ada pembagian tugas dan kewenangan
lainnya. Di luar tugas membantu, wakil yang telah dibagi tersebut, apa bentuk
kepala daerahjuga dapatmenjadi pengganti kewenangan wakil kepala daerah tersebut.
kepala daerah bilamana atasannya tersebut Dapatkah wakil kepala daerah mengeluarkan
berhalangan menjalankan tugas, baik suatu kebijakan? Jika ya, dalam bentuk apa
sementara maupun tetap. Maka kondisi itu kebijakan tersebut? Jika staf menuntut suatu
memunculkan hubungan yang tak harmonis kebijakan harus tertulis (sebagai bukti jika ada
dalam perjalanan keduanya memimpin masalah hukum di kemudian hari), dapatkah
pemerintahan. wakil kepala daerah menandatangani surat
com/2012/01/05/politik-hukum-kedudukan-wakil- 14. Revi Marta Dasta, Pecah Kongsi Kepala Daerah
kepala-daerah, download, 12 Maret 2012 dan Wakilnya, http://www.fokusparlemen.or.id/
13. Sadu Wasistiono, “Kontroversi kedudukan, tugas, index.php?option=com_content&view=articl
wewenang dan tanggungjawab Wakil Kepala e&id=1148:pecah-kongsi-kepala-daerah-dan-
Daerah”, http://www.ipdn.ac.id/wakilrektor/ wakilnya&catid=41:tulisan-tim-fokus&Itemid=84.
wp-content/uploads/WAKIL-Kepala-Daerah.pdf, download, 12 Maret 2012
download, 12 Maret 2012

160 September 2013: 154 - 166


Versi online / URL:
Volume 9, Nomor 1

keputusan atau surat penunjukkan? Jika kreteria yang ada, wakil kepala daerah cukup
tidak, apa bentuk kewenangan tersebut? diangkat dan ditetapkan pemerintah sesuai
Ketidakjelasan pembagian tugas dan dengan tingkatan pemerintahan. Untuk wakil
wewenang antarkeduanya memicu lahirnya gubernur ditetapkan Kemendagri dan untuk
rasa sakit hati yang kemudian berujung wakil wali kota/bupati ditetapkan gubernur
munculnya konik politik dan kepentingan. sebagai pelaksanaan asas dekonsentrasi. Jadi,
Bisa dipahami kalau wakil kepala daerah sifat wakil bukan dari politisi, melainkan
umumnya berharap suatu hari dialah dari birokrat yang tugasnya membantu
yang menjadi kepala daerah, baik lewat dan menyukseskan penyelenggaraan
jalur sebagai pengganti, manakala sang pemerintahan daerah. Model ini serupa
atasan berhalangan tetap, atau lewat jalur dengan pengangkatan wakil menteri oleh
pertarungan terbuka di ajang pilkada pada presiden. Ketiga, dengan menggunakan
periode selanjutnya. instabilitas Peran Wakil model, kepala daerah terpilih menentukan
Kepala Daerah15. dua calon wakil yang berasal dari partai
Tugas wakil kepala daerah yang agak politik atau birokrat yang memiliki kapasitas
tegas hanyalah untuk melakukan pengawasan dan kemampuan dalam rangka membantu
dan evaluasi kepada unit pemerintahan di kepala daerah selama menjalankan jabatan
bawahnya. Di luar itu, wakil kepala daerah dan selanjutnya disodorkan nama-nama
diposisikan sebagai pengganti kepala daerah tersebut ke lembaga DPRD untuk di pilih.
pada saat yang bersangkutan berhalangan, Lantas kemudian diusulkan untuk dilantik
baik sementara maupun tetap.16 secara bersama-sama. Keempat, supaya tidak
ada disharmonisasi antara kepala daerah dan
Perspektif Kedudukan Wakil Kepala wakil kepala daerah bahwa kedudukan wakil
Daerah Dalam Sistem Pemerintahan kepala daerah dihilangkan dalam struktur
Daerah pemimpin daerah. Sesuai dengan Pasal 18
UUD yang tidak mengatur keberadaan wakil
Perubahan UU Pemerintahan Daerah di kepala daerah.
tahun 2012 salah satunya membenahi yang Pendekatan formalistik pada apa yang
berkaitan dengan kedudukan wakil kepala tertulis dalam Pasal 18 (ayat) 4 UUD 1945,
daerah. Ada beberapa pilihanarah kebijakan jelas ayat dimaksud memberi pesan bahwa
perbaikan untuk menyelesaikan persoalan konstitusi hanya mengamanatkan pemilihan
kedudukan wakil kepala daerah kedepan kepala daerah saja tanpa menyebut jabatan
seperti disampaikan oleh Yusdiyanto sebagai wakil kepala daerah. Ini artinya Gubernur,
berikut17: Pertama, memperkuat kedudukan Bupati dan Walikota adalah nama jabatan
wakil kepala daerah dalam melaksanakan tunggal untuk kepala daerah baik untuk tingkat
tugas dan kewenangan serta hubungan antara Provinsi maupun Kabupaten/Kota. UUD 1945
kepala daerah. Kedua, pemilihan kepala pada dasarnya bersifat litterlijk sehingga apa
daerah hanya dilakukan untuk memilih yang tertulis itulah yang merupakan norma.
seorang kepala daerah dan tidak serta-merta Penafsiran ini sesuai dengan kenyataan
memilih wakil kepala daerah dengan asumsi bahwa UUD 1945 selalu menyatakan secara
bahwa wakil kepala daerah tidak disebutkan eksplisit posisi jabatan-jabatan yang ada
dalam Pasal 18 UUD. Namun, bila kedudukan dalam pemerintahan. Sebagai contoh jabatan
wakil kepala daerah dianggap penting dengan Wakil Presiden itu dinyatakan secara tegas,
15. Agus Djumadi, Instabilitas Peran Wakil Kepala kemudian Menteri , Duta Besar , dan lainnya.
Daera h, http ://gag asan hu kum.wordp ress .
Dengan demikian, pembentuk undang-
com/2011/06/13/instabilitas-peran-wakil-kepala-
daerah, download 14 Maret 2012 undang memiliki keleluasaan untuk mengatur
16. Ibid, Agus Djumadi jabatan wakil kepala daerah. Artinya, bisa saja
17. Op.cit, Yusdianto

Tinjauan Yuridis Normatif Hubungan Kewenangan Kepala Daerah dengan Wakil Kepala Daerah dalam Penyelenggaraan 161
Pemerintahan Daerah
Catur Wido Haruni JURNAL HUMANITY, ISSN 0216-8995

Gubernur, Bupati dan Walikota dipilih dan lebih banyak mengurus urusan eksternal,
memegang jabatan tanpa didampingi wakil, mencari investasi dan memperbanyak
atau pengaturan mengenai pemilihan wakil inovasi bagi percepatan pembangunan
kepala daerah dalam undang-undang dapat daerah. Sementara wakil kepala daerah lebih
saja dilakukan berbeda dengan mekanisme banyak mengurus urusan internal daerah yang
pemilihan kepala daerah18. dibantu Sekda.Kelima, harus ada aturan yang
Selanjutnya draft revisi UU Pemerintahan melarang kepala daerah dan wakil kepala
Daerah yang diusulkan oleh Pemerintahan daerah mengundurkan tanpa alasan yang
dalam hal ini melaluiKementerian Dalam tidak jelas selama masih menjabat, berikut
Negeri mengusulkan agar kepala daerah dengan sanksinya.
tidak dipilh dalam satu paket. Hanya kepala Menurut Tonnie Melansyah setidaknya
daerah yang dipilih, yaitu Gubernur dipilih ada tiga alasan yang menjadi dasar pemerintah
oleh DPRD dan bupati/wakil bupati dipilih mengusulkan pemilihan gubernur via DPRD
langsung oleh rakyat. Wakil kepala daerah yakni, untuk menekan keletihan psiko-politik
dipilih oleh kepala daerah. Wakil kepala rakyat, mereduksi praktik politik uang
daerah diusulkan berasal dari kalangan dan penghematan dana penyelenggaraan
birokrasi atau pejabat karier yang dipilih pemilihan gubernur. Sedangkan alasan
enam bulan selama Pilkada.19 pemilihan wakil gubernur dari kalangan
Sedangkan Revi Marta Dasta birokrasi adalah mengamati maraknya
menyatakan Upaya untuk meminimalkan fenomena pecah kongsi antara gubernur
perpecahan kepala daerah dan wakilnya dan wakil gubernur. Adapun rencana
bahwa 20: Pertama, wakil kepala daerah pelarangan keikutsertaan keluarga incumbent
tetap diperlukan untuk mendampingi kepala dalam pilkada adalah untuk meminimalisir
daerah. Walaupun tidak memilki wewenang kesempatan calon memanfaatkan jaringan
yang kuat namun kehadiran wakil sangat birokrasi dan APBD dalam upaya meraih
penting. Apabila ada kepala daerah yang kemenangan dalam pilkada.21
berhalangan tetap, tentu wakil sangat Menurut Sadu Wasistiono 22 dalam
dibutuhkan sehingga tidak terjadi kekosongan penyusunan materi revisi UU Nomor 32
pemerintahan.Kedua, Kepala daerah dipilih Tahun 2004, khususnya yang menyangkut
langsung oleh rakyat tetapi wakilnya dipilih pengisian jabatanWakil KDH, ada dua kubu
oleh kepala daerah yang bersangkutan setelah pemikiran yakni :
sebelumnya mendapat persetujuan DPRD. 1) Kubu yang ingin konsisten dengan UUD
Atau sebaliknya, kepala daerah mengusulkan 1945.
dua atau lebih nama wakil kepala daerah 2) Kubu yang ingin meneruskan pola yang
kepada DPRD, kemudian DPRD yang sudah digunakan oleh UU Nomor 22
memutuskan. Ketiga,Wakil kepala daerah Tahun 1999 yang diteruskan oleh UU
tidak dibatasi harus pejabat karir PNS, tetapi Nomor 32 Tahun 2004.
boleh dari partai politik dan tokoh masyarakat
asalkan memiliki persyaratan yang cukup Kubu yang Ingin Konsisten Dengan UUD
sebagaimana diamanatkan undang-undang 1945
dan aturan lainnya. Keempat, perlu dibuat
aturan yang jelas dan rinci mengenai tugas Kubu ini berpandangan bahwa dalam
wakil kepala daerah.Misalnya, kepala daerah konstitusi, khususnya Pasal 18 ayat (4) diatur
bahwa hanya gubernur, bupati, dan walikota
18. Lihat Naskah Akademik RUU Tentang Pemerintahan
Daerah 21. Tonnie Melansyah,” Mencermati RUU Pilkada”,
19. Draf RUU Tentang Pemerintahan Daerah http://bangka.tribunnews.com/2012/06/12/
20. Op.cit. Revi Marta Dasta,” Pecah Kongsi Kepala mencermati-ruu-pilkada, download 12 April 2012
Daerah dan Wakilnya”, download 12 Maret 2012 22. Op.Cit. Sadu Wasistiono

162 September 2013: 154 - 166


Versi online / URL:
Volume 9, Nomor 1

sebagai kepala daerah provinsi, kabupaten kerja pemerintahan, sekretaris daerah dapat
dan kota saja yang dipilih. Sedangkan jabatan mewakili kepentingan kepala daerah tanpa
wakil gubernur, wakil bupati, dan wakil ikut menjadi “matahari” lain dalam kekuasaan
walikota tidak termasuk jabatan yang dipilih eksekutif.Oleh karena itu sekretaris daerah
Karena tidak disebutkan secara eksplisit posisinya harus lebih diperkuat, atau bisa
dalam UUD 1945, maka UU Nomor 32 diangkat lebih dari satu Sekertaris daerahyang
Tahun 2004, khususnya hal yang berkaitan menjalankan fungsi yang berbeda-beda.
dengan pilkada yang memilih KDH danWakil Jabatan “sekretaris daerah” yang non-politis
KDH dalam satu paket pemilihan dianggap juga memberi keleluasaan kepala daerah
tidak sejalan dengan konstitusi. Pengisian untuk mengambil kebijakan sesuai dengan
jabatan wakil KDH bersifat tentative, sesuai visi dan misinya saat berkampanye.
kebutuhan masing-masing daerah, dan diisi Dalam halkepala daerah berhalangan
melalui mekanisme pengangkatan dari PNS permanen karena meninggal dunia, terdakwa
yang memenuhi syarat. (mengikuti pola UU kasus korupsi, dan sakit berat-permanen,
Nomor 5 Tahun 1974). maka pemenang Pilkada kedua yang akan
menggantikannya. “Pemenang kedua pilkada
Kubu yang ingin Meneruskan Pola UU berhak untuk menggantikan posisi kepala
Nomor 32 Tahun 2004 daerah yang berhalangan tetap”.Dengan
argumentasi pemenang kedua pada saat
Meskipun menimbulkan kontroversi, pemilukada sudah mendapat legitimasi
tetapi sampai saat ini ketentuan mengenai dari rakyat dan resiko lebih minim ( jika
pencalonan KDH dan Wakil KDH dalam dibandingkan penggantinya berasal dari
satu paket pilkada yang diatur dalam UU birokrasi yang ditunjuk sementara ),sertaada
Nomor 32 Tahun 2004 tidak pernah ada dukungan dari sebagian anggota parlemen
yang melakukan uji materiil ke Mahkamah yang benderanya sama.
Konstitusi, sehingga dianggap tidak ada Si s t em p em er in t ah an s ek ar a n g
yang secara konstitusional dirugikan.Dengan memerlukan evaluasi lebih dalam. Kita
adanya jabatan Wakil KDH membuka memang telah sepakat dengan demokrasi
peluang adanya proses kaderisasi bagi calon (rule by majority) dan republik (rule by
KDH di masa mendatang, karena selama ini law). Tapi, sistem pemerintahan demokrasi
kaderisasi pimpinan daerah relatif terbatas, memiliki beragam bentuk yang dapat
sehingga banyak KDH dan Wakil KDH diambil dan diterapkan sesuai dengan kultur
yang muncul secara mendadak tanpa latar masyarakat kita. Katakanlah, kalau kita
belakang pengalaman di bidang pemerintahan suka membuat partai, maka parlementer
yang relatif memadai. Padahal dalam era mungkin lebih cocok; kalau masyarakat
desentralisasi sekarang ini, posisi KDH percaya pada kepemimpinan kharismatik dan
sangat strategis dalam menentukan kemajuan kebijaksanan orang-orang tua di daerahnya,
daerah, yang akan memberi kontribusi bagi sedangkan pembangunan dijalankan oleh
kemajuan bangsa dan negara para profesional, maka adopsilah pula
Dari paparan diatas, maka dalam hal ini meritokrasi (rule by best) dengan sistem
penulis berpendapat bahwa kedepan wakil council-manager form of government. Jadi,
kepala daerah atau lembaga wakil kepala kita tidak saja boleh menghapuskan jabatan-
daerah sebaiknya ditiadakan, kedudukan jabatan politis yang tidak perlu, tapi juga
dan fungsi wakil kepala daerah sebenarnya memilih sistem pemerintahan yang lebih pas
dapat digantikan oleh sekretaris daerah dengan kebutuhan kita.
yang merupakan jabatan karier aparatur
negara. Selain lebih memahami mekanisme

Tinjauan Yuridis Normatif Hubungan Kewenangan Kepala Daerah dengan Wakil Kepala Daerah dalam Penyelenggaraan 163
Pemerintahan Daerah
Catur Wido Haruni JURNAL HUMANITY, ISSN 0216-8995

KESIMPULAN DAN SARAN peraturan lainnya. Pada UU No. 12 Tahun


2008 tentang Perubahan Kedua atas UU
Kesimpulan No. 32 Tahun 2004, klausul yang mengatur
secara khusus tentang wakil kepala daerah
Pengaturan Kewenangan Kepala hanya termuat dalam satu pasal yaitu Pasal
Daerah dan Wakil Kepala Daerah Dalam 26 tentang tugas-tugas wakil kepala daerah.
Penyelenggaraaan Pemerintahan Daerah Mandat undang-undang atas tugas wakil
dapat kita lihat dari peraturan perundang- kepala daerah tersebut tidak disertai dengan
undangan mulai dari konstitusi, dalamPasal rincian kewenangan yang diperlukan untuk
18 ayat 4 Undang-Undang DasarNegara RI menjalankan tugas-tugasnya
Tahun 1945 tidak mencantumkanadanya wakil Problem Hukum Pengaturan
kepala daerah. Jadi secara konstitusionalpula KewenanganKepala Daerah dan Wakil
tidak mengatur kewenangan dari wakil kepala Kepala Daerah Dalam Penyelenggaraaan
daerah. Pasal25 ayat (1) dan ayat (2) UU Pemerintahan Daerah, pengaturan
No. 5 tahun 1974 Tentang Penyelenggaraan kewenangan wakil kepala daerah dalam UU
Pemerintahan di Daerah, wakil kepala N0. 32 Tahun 2004, dimana pengaturantugas
daerah sifatnya memang membantu kepala yang sangat umum dan pembagiankerja secara
daerah dan apa yang akan dilakukan oleh perinci yang diserahkan kepada kesepakatan
wakil kepala daerah berdasarkan pedoman kedua pihak, atau salah satu pihak dalam
ketentuan menteri Dalam negeri. Pada saat itu hal ini kepala daerah. Kondisi seperti ini
tidak banyak masalah mengingat wakil kepala bisa menimbulkan suasana tawar-menawar
daerah diangkat dan berasaldari pegawai yang (bargaining position) antara kedua belah
memenuhi persayaratan serta tidak semua pihak, yang hasilnya bisa saja memuaskan
daerah memiliki wakil kepala daerah karena atau tidak memuaskan salah satu pihak,
keberadaannya tergantung pada kebutuhan atau keduanya sama-sama tidak puas karena
masing-masing daerah. Dari ketentuan UU sebagian kewenangannya terambil oleh pihak
No. 22 Tahun 1999 Tentang Pemerintahan lain.
DaerahPasal 57 menunjukan bahwa posisi Perspektif Kedudukan Wakil Kepala
dari wakil kepala daerah lemah, dimana Daer ah Dalam Sistem Pemerintahan
tugas dari wakil kepala daerah tergantung Daerah, wakil kepala daerah atau lembaga
dari tugas yang diberikan kepala daerah, wakil kepala daerah sebaiknya ditiadakan,
sehingga jika kepal daerah tidak meminta kedudukan dan fungsi wakil kepala daerah
bantuan kepada wakilnya maka berarti wakil sebenarnya dapat digantikan oleh sekretaris
kepala daerah tidak fungsional dan disisi lain daerah yang merupakan jabatan karier
wakil kepala daerah akan melaporkan semua aparatur negara. Selain lebih memahami
tugasnya kepada kepala daerah mengingat mekanisme kerja pemerintahan, sekretaris
wakil kepala daerah bertanggungjawab daerah dapat mewakili kepentingan kepala
kepada kepala daerah. Pasal 26ayat (1) UU daerah tanpa ikut menjadi “matahari” lain
32 Tahun 2004 junto UU N0.12 Tahun 2008 dalam kekuasaan eksekutif.Oleh karena
tentang Pemerintah Daerah mengatur posisi itu sekretaris daerah posisinya harus lebih
wakil kepala daerah sangatlah terbatas dan diperkuat, atau bisa diangkat lebih dari satu
bergantung pada kebaikan hati kepala daerah. Sekertaris daerahyang menjalankan fungsi
Tugas-tugas yang diberikan memposisikannya yang berbeda-beda.Jabatan “sekretaris
tak lebih sebagai pelengkap saja. Hanya daerah” yang non-politis juga memberi
membantu tugas kepala daerah. Tentang keleluasaan kepala daerah untuk mengambil
bagaimana tata cara teknis membantunya, kebijakan sesuai dengan visi dan misinya saat
tak diatur dalam undang-undang maupun berkampanye.

164 September 2013: 154 - 166


Versi online / URL:
Volume 9, Nomor 1

Saran Jakarta.
Prajudi Atmosudirjo, 1994, “Hukum
Jika posisi wakil kepala daerah tetap Admnistrasi Negara”, Ghalia Indonesia,
dipertahankan dalam revisi UU Pemerintahan Jakarta
daerah , maka pengaturantugas dan Ridwan HR, 2008, ”Hukum Administrasi
kewenangan wakil kepala daerah harus Negara”, PT. RajaGra ndo Persada,
dpertegas dan diperinci, tidak hanya sekedar Jakarta.
membantu kepala daerah serta diberi
kewenangan mengambil kebijakan pada Internet
urusan tertentu, sehingga posisinya akan
lebih kuat dan tidak sekedar “ban serep” jika Agus Djumadi, Instabilitas Peran Wakil
dibutuhkan oleh kepala daerah. Kepala Daerah, http://gagasanhukum.
Untuk menghindari konik kepentingan wordpress.com/2011/06/13/instabilitas-
dan politik, kedepan kedudukan wakil kepala peran-wakil-kepala-daerah
daerah seharusnya ditiadakan atau jika Diah Restuning Maharani, Teori Kewenangan,
tetap dipertahankan seharusnya diangkat le:///D:/konsep/teori-kewenangan.html
Melkianus E. N. Benu , “KEPEMIMPINAN
dari birokrat (sekretaris daerah) yang lebih
NEGARA OLEH WAKIL (Urgensi
memahami mekanisme kerja pemerintahan,
Peran Wakil Presiden, Wakil Menteri,
sekretaris daerah dapat mewakili kepentingan
Wakil Gubernur, Wakil Bupati dan
kepala daerah tanpa ada beban kepentingan
Wakil Walikota sebagai pemimpin
politik.
Dalam Perspektif Hukum Tata Negaradi
DAFTAR PUSTAKA Indonesia), http://mell-benu.blogspot.
com/2012/04/kepemimpinan-negara-
Buku oleh-wakil-urgensi.html, download 14
April 2012
Afan Gaffar,1999,” Politik Indonesia Transisi Revi Marta Dasta, Pecah Kongsi Kepala
Menuju Demokrasi”, Pustaka Pelajar, D a e r a h d a n Wa k i l n y a , h t t p : / /
Jogyakarta. www.fokusparlemen.or.id/index.
___,”Beberapa Salah Paham tentang php?option=com_content&view=article
Ke bi j ak an O t o no m i D ae ra h d i &id=1148:pecah-kongsi-kepala-daerah-
Indonesia”, makalah disampaikan dan- wakilnya&catid=41:tulisan-tim-
dalam seminar tentang otonomi daerah fokus&Itemid=84
di Jakarta,25 April 1999. Sadu Wasistiono, “Kontroversi kedudukan,
Eep Syaefullah Fatah,2001, ”Penghianatan tugas, wewenang dan tanggungjawab
Demokrasi Ala Orde Baru”, Rosda, Wakil Kepala Daerah”, http://www.
Bandung. ipdn.ac.id/wakilrektor/wp-content/
M.Hadjon,Philipus, 1999, ”Keterbukaan uploads/WAKIL-Kepala-Daerah.pdf
Pemerintahan dan Tanggung Gugat To n n i e Me l f i an s y ah , ” M en c er m a t i
Pemerintah, Jakarta RUUPilkada”, http://bangka.
Mhd.Shiddiq tgk.Armia, 2003 tribunnews.com/2012/06/12/
”Perkembangan Pemikiran Dalam Ilmu mencermati-ruu-pilkada
Hukum”, PT. Pradnya Paramita, Jakarta. Yu s di an t o , ar t ik e l” P o li t i k H u ku m
Mansur Fakih, 1998, ”Catatan Perjalanan Kedudukan Wakil Kepala Daerah”,
Panjang Menuju Demokrasi, Pengantar http://gagasanhukum.wordpr ess.
bagi dadang Juliantara, teretas Jalan com/2 012 /01 /05/p olit ik- huk um-
demokrasi”, Kanisius, Jogyakarata. kedudukan-wakil-kepala-daerah
Muh.Mahfud MD,2000,”Demokrasi dan
Konstitusi di Indonesia”,Rineka Cipta,

Tinjauan Yuridis Normatif Hubungan Kewenangan Kepala Daerah dengan Wakil Kepala Daerah dalam Penyelenggaraan 165
Pemerintahan Daerah
Catur Wido Haruni JURNAL HUMANITY, ISSN 0216-8995

Peraturan Perundang-undangan

UUD 1945, 2002, “Sekretariat Jendral MPR


RI”
U U N o . 5 Ta h u n 1 9 7 4 Te n t a n g
Penyelenggaraan Pemerintahan di
Daerah
UU No. 22 Tahun 1999 Tentang Pemerintahan
Daerah
UU No.32 Tahun 2004, tentang Pemerintahan
Daerah
UU No.12 Tahun 2008 Tentang Perubahan
Kedua atas UU No.32 Tahun 2004
Tentang Pemerintahan Daerah

Draf RUU Tentang Pemerintahan Daerah

N a s k a h A k a d e m i k R U U Te n t a n g
Pemerintahan Daerah
Peraturan Pemerintah No.49 Tahun 2008
Tentang Perubahan Ketiga atas PP
NO.5 Tahun 2006 Tentang Pemilihan,
Peng esahan , Peng an gk atan d an
Pemberhentian Kepala Daerah dan
Wakil Kepala Daerah.
Penetapan Presiden No. 2 Tahun 1960
Tentang Wakil Kepala Daerah Tingkat I

166 September 2013: 154 - 166

You might also like