Professional Documents
Culture Documents
153
Sylvia Aryani
Abstract :
This research is conducted in order to study the importance of the Regional Head’s Regulation
(Perkada) as the Implementing Regulation delegated by the Regional Regulation (Perda). The
background of this research is as a matter of fact, there are many governments who ignore the
rule making of the Regional Head’s Regulations although they have promulgated the Regional
Regulations for a long time.
This research applies normative legal research method and conducted by using statute approach
relating to the formation of legislation in order to find out the solutions to the problems related
to the existence of the Regional Head’s Regulation as the Implementing Regulations to the
Regional Regulations. It uses primary, secondary, and tertiary legal resources. And the analysis
is descriptive analytical.
The result of the research shows that the existence of the Regional Head’s Regulations as the
implementing regulations to the Regional Regulations at the time of the validity of Act number
32 of 2004 concerning Regional Government was not clearly regulated, Thus, the existence of
the Regional Head’s Regulations was not only formed as the implementing Regulations to the
Regional Regulations, but also formed in order to hold government affairs which became the
authorities of the region. This is different from Act Number 23 of 2014 which has revoked Act
Number 32 of 2004. In Act Number 23 of 2014 it is clearly stipulated that to implement the
Regional Regulations (Perda) or upon the Power of Attorney of legislation, the Regional Head
enacts the Regional Head’s Regulation.
Abstrak :
Penelitian ini dilakukan dalam rangka untuk mengkaji pentingnya keberadaan Peraturan Kepala Daerah
(PERKADA) sebagai Peraturan Pelaksana yang didelegasikan pembuatannya oleh Peraturan Daerah
(Perda). Yang mendasari penulis melakukan penelitian ini adalah karena dalam prakteknya, banyak
Pemerintah yang mengabaikan pembuatan Peraturan Kepala Daerah (PERKADA) meskipun Perda yang
mereka buat telah lama diundangkannya, Penelitian dilakukan dengan menggunakan Metode melalui
pendekatan peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan Pembentukan Peraturan Perundang-
undangan, untuk menemukan jawaban terhadap permasalahan terkait Eksistensi Peraturan Kepala
Daerah sebagai Peraturan Pelaksana Peraturan Daerah.
Keberadaan Peraturan Kepala Daerah sebagai Peraturan Pelaksana Peraturan Daerah pada saat
berlakunya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah tidak diatur secara
jelas, sehingga keberadaan Peraturan Kepala Daerah tidak hanya dibentuk sebagai Peraturan
Pelaksana Peraturan Daerah saja, namun juga dibentuk dalam rangka menyelenggarakan urusan
pemerintahan yang menjadi Kewenangan Daerah. Hal ini berbeda dengan Undang-Undang Nomor 23
Tahun 2014 yang mencabut Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004. Dalam Undang-Undang Nomor 23
Tahun 2014 secara jelas dikatakan bahwa untuk melaksanakan Perda atau atas Kuasa Peraturan
Perundang-undangan, Kepala Daerah menetapkan Peraturan Kepala Daerah.
daerah Provinsi dan daerah Provinsi dibagi melaksanakan Perda. Hal ini disebutkan
atas Kabupaten dan Kota yang tiap-tiap dalam Undang-Undang 23 Tahun 2014
Provinsi, Kabupaten dan Kota itu tentang Pemerintahan Daerah Pasal 246 ayat
mempunyai Pemerintahan Daerah yang (1) yang meyebutkan bahwa untuk melak-
diatur dalam undang-undang. sanakan Perda atau atas kuasa peraturan
Hal tersebut juga disebutkan dalam perundang-undangan kepala Dae-rah
Pasal 2 ayat (1) Undang-Undang Nomor 23 menetapkan Perkada. Pada dasarnya kebera-
Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah daan Peraturan Kepala Daerah yang merupa-
yang menyebutkan bahwa Negara Kesatuan kan delegasi dari Peraturan Daerah adalah
Republik Indonesia dibagi atas Daerah dalam rangka menjalankan Peraturan
provinsi dan Daerah provinsi itu dibagi atas Daerah, karena dalam Peraturan Daerah
Daerah kabupaten dan kota. Serta Pasal 3 secara tegas memerintahkan untuk membuat
ayat (1) yang menyebutkan bahwa Daerah peraturan pelaksana Peraturan Daerah dalam
provinsi dan kabupaten/kota merupakan bentuk Peraturan Kepala Daerah.
Daerah dan masing-masing mempunyai Akan tetapi, seringkali Peraturan Kepala
Pemerintahan Daerah. Daerah yang keberadaannya yang didele-
Keberadaan Peraturan Daerah dapat gasikan oleh Peraturan Daerah justru
disebabkan karena adanya perintah dari terabaikan oleh Pemerintah Daerah.
peraturan perundang-undangan yang lebih Pendelegasian yang diberikan Peraturan
tinggi sebagai penjabaran lebih lanjut dari Daerah tersebut tidak segera ditindaklanjuti
peraturan perundang-undangan tersebut, dengan dibuatnya Peraturan Kepala Daerah.
juga sebagai kebijakan daerah dalam rangka Instansi yang menjadi pemrakarsa
penyelenggaraan otonomi daerah dan tugas (Stakeholder) atas keberadaan suatu
pembantuan. Dengan memperhatikan Peraturan Daerah, menganggap tanggung-
kondisi, kekhasan, dan kearifan lokal dalam jawabnya telah selesai dengan diundangkan-
penyelenggaraan pemerintahan serta nya Peraturan Daerah yang diusulkannya.
dilarang bertentangan dengan kepentingan Padahal di dalam Peraturan Daerah tersebut
umum dan peraturan perundang-undangan memerintahkan bahwa pengaturan secara
yang lebih tinggi. teknis yang tidak diatur di dalam Peraturan
Sama seperti Peraturan Perundang- Daerah akan diatur lebih lanjut dengan
undangan yang merupakan produk hukum Peraturan Kepala Daerah.
dari pemerintah pusat, Peraturan Daerah Tidak adanya Peraturan Kepala Daerah
juga dapat mendelegasikan dibentuknya dimaksud akan menimbulkan kebingungan
Peraturan Kepala Daerah (Perkada) untuk bagi masyarakat. Di samping itu dengan
158 Badamai Law Journal, Vol. 2, Issues 1, Maret 2017
Dalam Undang-Undang ini disebutkan yang digunakan sebagai dasar hukum penye-
bahwa setiap pembentukan Peraturan Per- lenggaraan pemerintahan.
undang-undangan harus melalui perencana- Sebagaimana disebutkan dalam
an, persiapan, teknik penyusunan, perumus- Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014,
an, pembahasan, pengesahan, pengundangan pemerintah memberikan kewenangan untuk
dan penyebarluasan. Akan tetapi, tidak membentuk Perda adalah dalam rangka
semua peraturan perundang-undangan harus menyelenggarakan otonomi daerah dan
melalui tahapan-tahapan tersebut. Adapun tugas pembantuan atau untuk menjabarkan
yang disebutkan secara jelas dalam Undang- lebih lanjut ketentuan peraturan perundang-
Undang ini hanyalah pembentukan Undang- undangan yang lebih tinggi.
undang, Peraturan Pemerintah Pengganti Menurut Maria Farida Indrati, di dalam
Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, Kelompok norma hukum terdapat peraturan
Peraturan Presiden dan Peraturan Daerah pelaksanaan (verordung) dan peraturan
Provinsi/Kabupaten/Kota. otonom (Autonome Satzung). Peraturan
Adapun tata cara pembentukan pelaksanaan dan peraturan otonom ini
Peraturan Perundang-undangan yang merupakan peraturan-peraturan yang
merupakan produk hukum daerah, diatur terletak dibawah Undang-undang. Adapun
dalam Peraturan menteri Dalam Negeri peraturan pelaksanaan bersumber dari
Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pembentukan kewenangan delegasi sedangkan peraturan
Produk Hukum daerah yang sebelumnya otonom bersumber dari kewenangan
diatur dengan Peraturan Menteri Dalam atribusi.1
Negeri Nomor 53 Tahun 2011 tentang Dengan demikian dapat dikatakan
Pembentukan Produk Hukum Daerah. bahwa dalam peraturan perundang-undang-
an terdapat jenis peraturan perundang-
C. Fungsi Peraturan Kepala Daerah undangan yang berupa peraturan pelaksana
sebagai Peraturan Pelaksana Peratur- dan peraturan otonom. Keberadaannya
an Daerah adalah karena diperintahkan oleh peraturan
Dalam rangka penyelenggaraan peme- perundang-undangan yang lebih tinggi dan
rintahan Daerah, Kepala Daerah diberikan bersumber pada kewenangan delegasi dan
kewenangan untuk membuat produk hukum kewenangan atribusi.
daerah berupa pengaturan maupun penetap- Atribusi kewenangan dalam pemben-
an. Produk hukum yang berupa pengaturan tukan Peraturan Perundang-undangan (attri-
dibuat dalam bentuk Perda dan Perkada
1
Maria Farida Indrati, 2007, Ilmu Perundang-
Undangan I; Jenis, Fungsi dan Materi Muatan,
Yogyakarta, Penerbit Kanisius, hlm. 55.
162 Badamai Law Journal, Vol. 2, Issues 1, Maret 2017
2 3
Loc. Cit. Ibid., hlm. 56-57.
Sylvia Aryani : Eksistensi Peraturan Kepala Daerah Sebagai Peraturan.....163
dan tugas Pembantuan, selain itu juga tingan nasional, sehingga tercipta keseim-
karena adanya perintah dari peraturan bangan antara kepentingan nasional yang
perundang-undangan yang lebih tinggi. sinergis dan tetap memperhatikan kondisi
Pada hakekatnya konsep Otonomi kekhasan dan kearifan lokal dalam penye-
Daerah sendiri mengandung arti adanya lenggaraan pemerintahan secara keseluruh-
kebebasan daerah untuk mengambil an.
keputusan, baik politik maupun administra- Oleh karena keberadaan Perda dan
tif, menurut prakarsa daerah sendiri. Perkada diperlukan sebagai dasar hukum
Dengan adanya otonomi daerah tersebut dalam penyelenggaraan urusan pemerintah-
maka daerah memiliki kemandirian untuk an yang menjadi dasar pelaksanaan otonomi
meningkatkan daya saing dengan memper- daerah maka dengan demikian materi
hatikan prinsip demokrasi, pemerataan, muatan perda adalah seluruh materi muatan
keadilan, keistimewaan dan kekhususan dalam rangka penyelenggaraan urusan
serta potensi dan keanekaragaman daerah pemerintahan yang menjadi kewenangannya
dalam sistem Negara Kesatuan Republik dalam pelaksanaan otonomi daerah dan
Indonesia, untuk mencapai tujuan nasional tugas pembantuan serta menampung kondisi
secara keseluruhan. khusus daerah dan/atau penjabaran lebih
Dengan demikian sebagai satu kesatuan lanjut dari peraturan perundang-undangan
masyarakat hukum yang mempunyai otono- yang lebih tinggi.
mi, daerah berwenang mengatur dan Materi muatan tersebut meliputi materi
mengurus wilayahnya sesuai aspirasi dan yang :
kepentingan masyarakatnya sepanjang tidak a. memberikan beban kepada masyarakat;
bertentangan dengan tatanan hukum nasio- maksudnya bahwa materi muatan
nal dan kepentingan umum. Peraturan Daerah merupakan kaidah
Dalam rangka mengatur dan mengurus yang memberikan kewajiban kepada
wilayahnya tersebut, Pemerintah Daerah masyarakat untuk melakukan
dapat membuat kebijakan dalam bentuk pembayaran pajak dan/atau retribusi.
Perda, Perkada dan Keputusan kepala b. mengurangi kebebasan masyarakat;
Daerah. keberadaan Kebijakan Daerah di- maksudnya bahwa materi muatan
maksud diperlukan sebagai dasar hukum Peraturan Daerah merupakan kaidah
dalam penyelenggaraan urusan pemerintah- yang membatasi kebebasan setiap
an yang menjadi dasar pelaksanaan otonomi individu dalam masyarakat, agar
daerah. Akan tetapi kebijakan Daerah kebebasan yang dimiliki oleh individu
tersebut harus tetap memperhatikan kepen-
164 Badamai Law Journal, Vol. 2, Issues 1, Maret 2017
yang satu tidak menimbulkan kerugian pahkan wewenang kepada instansi vertikal
bagi individu yang lainnya. yang ada di daerah atau gubernur sebagai
c. membatasi hak-hak masyarakat; wakil pemerintah pusat berdasarkan asas
maksudnya bahwa materi muatan konsentrasi. Adapun urusan pemerintahan
Peraturan Daerah merupakan kaidah absolut menurut pasal 10 dan penjelasannya
yang membatasi hak-hak masyarakat meliputi urusan :
agar tercipta adanya ketentraman, a. Politik luar negeri; yang dimaksud
kedamaian dan keadilan di masyarakat. urusan ini misalnya mengangkat pejabat
d. telah ditentukan dalam peraturan diplomatik dan menunjuk warga negara
perundang-undangan yang sederajat atau untuk duduk dalam jabatan lembaga
tingkatannya lebih tinggi yang internasional, menetapkan kebijakan luar
memerintahkan untuk diatur dengan negeri, melakukan perjanjian dengan
peraturan daerah. negara lain, menetapkan kebijakan
Pada dasarnya urusan Pemerintahan perdagangan luar negeri, dan
sebagaimana disebutkan dalam Pasal 9 sebagainya.
Undang-Undang 23 Tahun 2014 terdiri atas b. Pertahanan; yang dimaksud urusan ini
urusan pemerintahan absolut, urusan misalnya mendirikan dan membentuk
pemerintahan konkuren dan urusan pemerin- angkatan bersenjata, menyatakan damai
tahan umum. Urusan Pemerintahan absolut dan perang, menyatakan negara atau
adalah urusan pemerintahan yang sepenuh- sebagian wilayah negara dalam keadaan
nya menjadi kewenangan pemerintah pusat. bahaya, membangun dan
Dan urusan pemerintahan konkuren adalah mengambangkan sistem pertahanan
urusan pemerintahan yang dibagi antara negara dan persenjataan menetapkan
pemerintah pemerintah pusat dan daerah kebijakan untuk wajib milliter, bela
provinsi dan daerah kabupaten/kota. negara bagi setiap warga negara dan
Sedangkan urusan pemerintahan umum sebagainya.
adalah urusan pemerintahan yang menjadi c. Keamanan; yang dimaksud urusan ini
kewenangan Presiden sebagai Kepala misalnya mendirikan dan membentuk
Pemerintahan. kepolisian negara, menetapkan kebijakan
Pemerintah pusat dalam menyelengga- keamanan nasional, menindak setiap
rakan Urusan Pemerintahan absolut dapat orang kelompok atau organisasi yang
melaksanakan sendiri (apabila dilaksanakan kegiatannya mengganggu keamanan
langsung oleh kementerian atau lembaga negara dan sebagainya.
pemerintah non kementerian) atau melim-
Sylvia Aryani : Eksistensi Peraturan Kepala Daerah Sebagai Peraturan.....165
berdasarkan ketentuan pasal 10 ayat (2) kan dalam Pasal 13 (untuk Pemerintah
Undang-Undang 32 Tahun 2004 tentang Daerah Propinsi) dan Pasal 14 (untuk
Pemerintahan Daerah yang menyebutkan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota).
bahwa “dalam menyelenggarakan urusan Keberadaan Perkada dalam Undang-
pemerintahan, yang menjadi kewenangan Undang 32 Tahun 2004 tentang
daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Pemerintahan Daerah, memang tidak diatur
pemerintahan daerah menjalankan otonomi secara jelas, sehingga penafsirannya pun
seluas-luasnya untuk mengatur dan mengu- menjadi berbeda-beda dan dimungkinkan
rus sendiri urusan pemerintahan berdasarkan Perkada dibuat tanpa diperintahkan oleh
asas otonomi dan tugas pembantuan.” Perda ataupun Peraturan Perundang-undang-
Dari bunyi Pasal 10 ayat (2), an lainnya sepanjang dibentuk dalam rangka
Pemerintah (Pusat) memberikan kewenang- menyelenggarakan urusan pemerintahan
an kepada Pemerintah Daerah untuk Daerah. Hal ini berbeda dengan Undang-
mengatur dan mengurus sendiri urusannya. Undang 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah-
Dengan otonomi seluas-luasnya yang an Daerah yang mencabut Undang-Undang
diberikan kepada daerah untuk mengurus 32 Tahun 2004 .
sendiri urusan pemerintahan itulah, maka Di dalam Undang-Undang 23 Tahun
kemudian daerah membentuk regulasi dalam 2014 pada Pasal 17 ayat (1) juga menyebut-
bentuk Perkada tanpa adanya delegasi Perda kan bahwa Daerah berhak menetapkan
ataupun Peraturan Perundang-undangan kebijakan Daerah untuk menyelenggarakan
lainnya. Pemerintah Daerah menjadikan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewena-
alasan bahwa Perkada tersebut digunakan ngan Daerah. Dari ketentuan ini dapat saja
sebagai dasar hukum untuk menyelenggara- ditafsirkan bahwa bentuk kebijakan daerah
kan urusan yang menjadi kewenangan yang digunakan untuk menyelenggarakan
daerah. urusan yang menjadi kewenangan daerah
Meskipun dengan dasar ketentuan Pasal adalah Perkada. Namun dalam Pasal 246
10 ayat (2) tersebut, Pemerintah Daerah ayat (1) disebutkan secara jelas bahwa
kemudian membuat regulasi dalam bentuk “untuk melaksanakan Perda atau atas kuasa
Perkada sebagai dasar hukum yang peraturan perundang-undangan, kepala
digunakan untuk menyelenggarakan urusan daerah menetapkan Perkada.”
yang menjadi kewenangan daerah namun
perlu digaris bawahi bahwa regulasi tersebut PENUTUP
hanya mengatur urusan yang menjadi kewe- Berdasarkan pembahasan dan hasil
nangan daerah, sebagaimana yang disebut- analisa pada bab-bab sebelumnya, maka
168 Badamai Law Journal, Vol. 2, Issues 1, Maret 2017
Marjuki Lubis, 2011, Pergeseran Garis S.F. Marbun dan Moh. Mahfud, M.D, 2009,
Peraturan Perundang-undangan Pokok-Pokok Hukum Administrasi
tentang DPRD dan Kepala Daerah Negara, Cet. V Liberty, Yogyakarta
dalam Ketatanegaraan Indonesia, Soehino, 1985, Hukum Tata Negara
Bandung: Mandar Maju. Kesatuan RI Berdasarkan Pancasila
Mr. WF. Prins, 1975, Pengantar Hukum dan UUD 1945 adalah Negara
Administrasi Indonesia, N. V. Hukum, Yogyakarta : Liberty.
Andalusia, Jakarta Soerjono Soekanto, 2010, Pengentar
Ni’matul Huda, 2005, Hukum Tata Penelitian Hukum, Cet. III, Jakarta :
Negara,Jakarta: PT. Rajagrafindo UI-Press.
Persada. Sudarto Gautama, 1983, Pengertian tentang
Pipin Syarifin dan Dedah Jubaedah, 2012, Negara Hukum, Bandung, Alumni.
Ilmu Perundang-Undangan, Bandung Victor M Simatupang dan Cormentyna
: CV. Pustaka Setia. Sitanggang, 1994, Hukum Administrasi
Peter Mahmud Marzuki, 2005, Penelitian Pemerintahan di Daerah, Jakarta:
Hukum, Cet. I, Jakarta : Prenada Sinar Grafika.
Media.
Rachmat Trijono, 2013, Dasar-Dasar Ilmu
Pengetahuan Perundang-undangan¸
Cet. I, Depok Timur : Papas Sinar
Sinanti.
Romy Librayanto, 2008. Trias Politica
Dalam Struktur Ketatanegaraan
Indonesia. Pukap – Indonesia :
Makassar.
Satjipto Rahadjo, 2006, Ilmu Hukum, Cet.
VI, Semarang: Citra Aditya Bakti.
Sirajuddin dkk, 2008, Legislative Drafting:
Pelembagaan Metode Partisipatif
Dalam Pembentukan Peraturan
Perundang-Undangan, Jakarta,
YAPPIKA.