You are on page 1of 9

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/337705926

Implementasi Metode AHP dan WP dalam Sistem Pendukung Keputusan


Pemilihan Susu Formula Balita

Article · February 2017


DOI: 10.36309/goi.v21i2.36

CITATION READS

1 32

1 author:

Robby Rachmatullah
STMIK AUB Surakarta
10 PUBLICATIONS   2 CITATIONS   

SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Robby Rachmatullah on 12 December 2019.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


JURNAL ILMIAH GO INFOTECH
Volume 21 No. 2, Desember 2015 ISSN : 1693-590x

IMPLEMENTASI METODE AHP DAN WP DALAM SISTEM PENDUKUNG


KEPUTUSAN PEMILIHAN SUSU FORMULA BALITA

Robby Rachmatullah, Heribertus Ary Setyadi


STMIK AUB Surakarta

ABSTRACT
Infancy and the toddler is the most excellent time to receive the nutrition, the better the nutrition obtained,
the better the child's physical development, especially brain development. To meet the nutrition, Air Susu Ibu
(ASI) is a food that is first and foremost for children aged 0-6 months. However, after the age of 6 months
following the growth and development of children, breast milk alone is no longer sufficient nutritional
requirements, therefore children should be given MPASI (Makanan Pendamping Air Susu Ibu). One dairy
products have a good market is a formula. Decision Support Systems made in this study can make a
recommendation on dairy products in accordance with the desired nutritional content. The criteria used in
this system is the taste, price criteria, and the criteria for nutrient content. Focusing on the nutrient content
criteria which includes AA and DHA, prebiotics and probiotics, Lactoferrin / Beta-carotene, Omega 3 and
Omega 6, Protein, Fat, Energy, and Vitamin. The ratio of interest criteria is processed by using AHP taken
its weight. The weights are derived from the AHP and calculated by WP method to obtain a list of
recommended milk.

Keywords : Decision Support Systems, Toddler Formula Milk, AHP, WP.

I. PENDAHULUAN diantaranya asam butirat, asam linoleat


Untuk memenuhi zat gizi, Air Susu Ibu terkonjungsi, fosfolipid, kolesterol, AA dan
(ASI) merupakan makanan yang pertama dan DHA.
utama bagi anak usia 0-6 bulan. Komposisi Banyaknya jenis pilihan merek susu
zat gizi ASI sangat ideal untuk memenuhi balita yang ada di pasaran saat ini dengan
kebutuhan gizi anak. Namun, setelah usia 6 keunggulan dan karakteristik masing-masing
bulan seiring dengan pertumbuhan dan produk yang ditawarkan, membuat konsumen
perkembangan anak, ASI saja tidak lagi sering bingung dalam memilih produk mana
mencukupi kebutuhan gizi, oleh karena itu yang cocok dan baik untuk dikonsumsi.
anak harus diberikan MPASI (Makanan Konsumen kelas menengah kebawah
Pendamping Air Susu Ibu). Air susu ibu cenderung mementingkan harga dibanding
sebaiknya tetap diberikan kepada anak hingga kandungan gizi ataupun merk sedangkan bagi
usia dua tahun. kalangan menengah ke atas, konsumen
Salah satu produk olahan susu yang cenderung memilih merk yang terkenal atau
memiliki pasar yang baik adalah susu yang berharga tinggi. Jarang konsumen benar-
formula. Susu formula adalah susu yang benar memperhatikan kandungan gizi yang
dibuat khusus untuk bayi yang kandungannya terdapat dalam susu balita ketika memilih
menyerupai dengan kandungan Air Susu Ibu untuk membeli. Pemilhan susu formula balita
(ASI), tetapi tidak seluruh zat gizi yang yang tidak tepat akan mengakibatkan
terkandung didalamnya dapat diserap oleh gangguan beberapa fungsi dan organ tubuh
bayi. Susu formula merupakan asupan yang seperti diare, sering batuk, sesak dan
sangat diperlukan bayi untuk pertumbuhan sebagainya. Gangguan sistem tubuh tersebut
dan kecerdasannya. Karena itu, para orang tua ternyata dapat mengganggu pertumbuhan dan
akan sangat membutuhkan susu formula untuk perkembangan serta mempengaruhi dan
diberikan kepada bayi. Aspek gizi yang cukup memperberat gangguan perilaku anak.
banyak membuat susu formula menjadi Perlu adanya suatu sistem atau aplikasi
istimewa sebab mengandung jenis nutrisi yang dapat digunakan oleh konsumen dalam
yang sangat dibutuhkan oleh tubuh. Adapun memilih susu formula balita sehingga dengan
kandungan nutrisi-nutrisi tersebut terdiri dari: pertimbangan juga prioritas tertentu dapat
karbohidrat, lemak, mineral, dan vitamin. memilih susu balita sesuai dengan kebutuhan.
Jenis lemak yang terkandung pada susu Salah satu metode yang yang dapat digunakan

Halaman-1
JURNAL ILMIAH GO INFOTECH
Volume 21 No. 2, Desember 2015 ISSN : 1693-590x

adalah sistem pendukung keputusan. Sistem signifikan pada harga jual susu formula dan
Pendukung Keputusan (SPK) adalah suatu tidak terdapat perbedaan pada komposisi zat
sistem informasi berbasis komputer gizi susu formula. Dari studi kasus di Rumah
mengkombinasikan model dan data untuk Sakit dr. Moewardi Surakarta, sebagian besar
menyediakan dukungan kepada pengambil ibu-ibu memilih susu formula bayi dengan
keputusan dalam memecahkan masalah semi pertimbangan komposisi zat gizi sebesar 48%
terstruktur atau masalah ketergantungan yang dan dengan pertimbangan harga jual
melibatkan user secara mendalam. SPK konsumen sebesar 26 %.
dirancang untuk mendukung seluruh tahap Hanya satu penelitian yang berhasil
pengambilan keputusan mulai dari ditemukan yang berhubungan dengan sistem
mengidentifikasi masalah, memilih data yang pendukung keputusan dalam pemilihan susu
relevan dan menentukan pendekatan yang formula dan itupun hanya menggunakan satu
digunakan dalam proses pengambilan metode saja sehingga untuk memberikan
keputusan, sampai mengevaluasi pemilihan alternatif yang dibutuhkan belum
alternatif. mengerucut. Dari penulisan-penulisan yang
Melihat permasalahan tersebut, dalam telah dibahas memiliki persamaan dengan
penelitian ini menawarkan solusi untuk sistem pendukung keputusan ini, yaitu sama-
memilih susu formula anak dengan membuat sama digunakan dalam hal membantu
suatu sistem pendukung keputusan dengan pengambilan keputusan yang berkaitan
metode AHP (Analytic Hierarchy Process) dengan pemilihan produk. Ketiga sistem
dan Weighted Product (WP). Dengan pendukung keputusan di atas hanya
mengkombinasikan dua metode, SPK yang menggunakan satu metode yaitu AHP atau
akan dibuat dapat menghasilkan rekomendasi WP. Dalam penelitian ini menggunakan dua
beberapa merk susu yang sesuai dengan metode yaitu AHP dan WP dalam pemilihan
keinginan berdasarkan prioritas kepentingan susu bubuk formula pada anak.
atau pertimbangan yang dibutuhkan.
2.2. Pengertian Susu Formula
II. TINJAUAN PUSTAKA
Susu adalah cairan yang dihasilkan oleh
2.1. Penelitian Terdahulu
kelenjar (mammae) baik dari binatang
Penelitian yang berjudul “Sistem
maupun seorang ibu. Menurut Roesli (2004),
Pendukung Keputusan Pemilihan Susu
susu formula adalah cairan yang berisi zat
Formula Menggunakan metode Fuzzy
yang mati didalamnya, tidak ada sel yang
Multiple Attribute Decision Making Berbasis
hidup seperti sel darah putih, zat pembunuh
Web Untuk Anak yang Alergi” (Dzulkifli).
bakteri, antibodi, serta tidak mengandung
Sistem dapat melakukan identifikasi awal
enzim maupun hormon yang mengandung
berupa kondisi yang timbul akibat alergi susu
faktor pertumbuhan. Raspy (2007) juga
formula yang selanjutnya dilakukan
berpendapat bahwa susu formula adalah
perhitungan menggunakan metode Fuzzy
cairan atau bubuk dengan formula tertentu
Multiple Attribute Decision Making
yang diberikan pada bayi dan anak-anak yang
(FMADM) dengan SAW untuk memperoleh
berfungsi sebagai pengganti ASI. Di
hasil berupa perangkingan jenis susu formula
Indonesia telah beredar berbagai macam susu
sehingga dapat diketahui daftar rekomendasi
formula dengan berbagai merk dagang.
susu formula yang cocok.
Kurniasih (2008) membagi susu formula
Pemilihan Susu Formula Bayi 0 - 6
menjadi dua, yaitu :
Bulan Berdasarkan Komposisi Zat Gizi Atau
a. Susu formula menurut bahan dasar, Susu
Harga Jual (Studi Kasus Di Rumah Sakit
formula ini dapat dibedakan menjadi :
Dr.Moewardi Surakarta) (Iriyanti Ningsih,
1) Susu formula berbahan dasar sapi
2012) . Tujuan penelitian tersebut adalah
Umumnya susu formula untuk bayi yang
untuk mengetahui perbandingan harga jual
beredar di pasaran berasal dari susu sapi.
dan komposisi zat gizi susu formula bayi 0-6
Susu sapi adalah salah satu susu pilihan
bulan, serta ingin mengetahui keputusan ibu-
untuk bayi yang tidak memiliki riwayat
ibu dalam memilih susu formula yang terbaik
alergi dalam keluarga.
untuk bayi mereka. Hasil penelitian
2) Susu formula berbahan dasar soya atau
menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang
kedelai

Halaman-2
JURNAL ILMIAH GO INFOTECH
Volume 21 No. 2, Desember 2015 ISSN : 1693-590x

Susu yang berasal dari sari kedelai ini e) Vitamin, harus ditambahkan pada
diperuntukkan bagi bayi yang memiliki pembuatan susu formula.
alergi terhadap protein susu sapi tetapi f) Energi, harus disesuaikan dengan ASI
tidak alergi terhadap protein soya. yang jumlahnya sekitar 72 Kkal
Fungsinya sama dengan susu sapi yang 2) Susu formula awal lengkap
protein susunya telah terhidrolisis dengan Susu ini memiliki susunan gizi yang
sempurna sehingga dapat digunakan lengkap untuk BBL sampai usia 6 bulan.
sebagai pencegahan alergi tersier. Walaupun demikian, susu ini sedikit
3) Susu formula hidrolisa atau elemental berbeda dengan dari formula adptasi. Susu
Susu formula jenis ini kandungan formula ini mempunyai kadar protein
lemaknya sudah diperkecil. Selain itu tinggi, tidak disesuaikan dengan
kandungan protein kaseinnya sudah kandungan dalam ASI dan juga kandungan
dipecah menjadi asam amino. Biasanya mineralnya lebih tinggi. Keuntungan susu
pada kemasan tertuliskan HA atau formula ini adalah harganya yang jauh
hipoalergenic. lebih murah daripada susu formula
4) Susu formula khusus adaptasi.
Susu formula khusus ini disediaka bagi 3) Formula lanjutan
bayi yang memiliki problem dengan Susu formula ini khusus untuk bayi
saluran pencernaannya. Pemberian susu usia 6 bulan lebih karena mengandung protein
formula khusus ini biasanya atas yang lebih tinggi dari susu adaptasi maupun
pengawasan dan petunjuk dokter. awal lengkap. Kadar mineral, karbohidrat,
5) Susu formula rendah laktosa lemak dan energinya juga lebih tinggi karena
Susu formula rendah laktosa adalah susu untuk mengimbangi kebutuhan tumbuh
sapi yang bebas dari kandungan laktosa kembang anak.
(low lactose atau free lactose). Sebagai
2.3. Kandungan Gizi Susu
penggantinya, susu formula jenis ini akan
a. DHA (Docosahexaenoic Acid)
menambahkan kandungan gula jagung.
Hampir sama seperti AA / AHA / ARA / LA,
Susu ini cocok untuk bayi yang tidak
maka DHA juga berfungsi membantu
mampu mencerna laktosa (intoleransi
perkembangan otak dan indera penglihatan.
laktosa) karena gula darahnya tidak
b. Prebiotik dan probiotik
memilii enzim untuk mengolah laktosa.
Prebiotik dan probiotik merupakan kelomok
b. Susu formula menurut usia bayi
bakteri baik yang bermanfaat untuk
Menurut Kurniasih (2008), susu formula ini
membantu meningkatkan system imun dalam
dibagi sebagai berikut:
tubuh. Fungsi prebiotik adalah menyempur-
1) Susu formula adaptasi
nakan sistem pencernaan anak serta agar anak
Susu formula ini khusus untuk bayi usia
terhindar dari sembelit.
dibawah 6 bulan dan disarankan
c. Laktoferin/Beta karotene
mempunyai kandungan sebagai berikut:
Merupakan kandungan susu formula yang
a) Lemak, kadar lemak yang terkandung
berfungsi sebagai anti oksidan serta untuk
antara 2,7-41g setiap 100ml atau, dari
meningkatkan daya tahan dan kekebalan
jumlah ini 3-6% kandungan energinya
tubuh.
harus terdiri dari asam linoleik.
d. Omega 3 dan Omega 6
b) Protein, kadarnya berkisar antara 1,2-
Asam lemak omega 3 dan omega 6
1,9g/100ml dan komposisi asam
merupakan jenis lemak tak jenuh ganda yang
aminonya harus identik dengan
tidak dapat dihasilkan tubuh kita. Asam lemak
protein dalam ASI.
omega 3 dan omega 6 bermanfaat untuk
c) Karbohidrat, kandungannya antara 5,4-
membantu perkembangan otak dan memori
8,2g/100ml dan dianjurkan terdiri atas
anak.
laktosa dan glukosa.
e. Protein
d) Mineral, terdiri dari Na, K, Ca, P, Mg,
Kualitas protein dalam makanan tergantung
dan Cl dengan komposisi sekitar 0,25-
pada susunan asam amino dan mutu cernanya.
0,34g/100ml.
Berdasarkan hasil penelitian, protein susu,
telur, daging, dan ikan memiliki nilai gizi

Halaman-3
JURNAL ILMIAH GO INFOTECH
Volume 21 No. 2, Desember 2015 ISSN : 1693-590x

yang paling tinggi. Protein susu dapat dibagi vitamin K berakibat tulang cepat rapuh dan
menjadi dua golongan, yaitu kasein (caseine) kalau luka darah lebih lama membeku.
dan whey (laktalbumin, laktoglobulin, dan lain 7) Niasin (nikotinamida), berfungsi untuk
lain). Kebutuhan protein ASI pada anak proses pengolahan energi menurunkan
sekitar 1,8 g per kg berat badan. Susu kadar kolesterol darah. Kekurangan niasin
sapi mengandung 3,3% protein sehingga akan menimbulkan penyakit kulit yang
dengan pemberian susu sapi sebanyak 150- disebut pellagra dan dermatitis, diare dan
175 ml per kg berat badan, paling sedikit dimensia (gangguan daya ingat).
anak akan memperoleh 5g protein per kg 8) Asam folat (folic acid), berfungsi
berat badan. Jumlah ini jauh melampaui mencegah anemia megaloblastik (sel darah
kebutuhan standar sehingga akan membesar tapi rawan pecah atau rusak).
merugikan anak. Sekitar 80% susu sapi terdiri Tanda kekurangannya adalah hilang nafsu
atas kasein. Padahal, sifat kasein sangat makan, berat badan turun, pelupa bahkan
mudah menggumpal di dalam lambung bisa pingsan.
sehingga sulit untuk dicerna enzim proteinase. 9) Biotin, berfungsi membantu pembentukan
f. Lemak asam lemak, asam amino, dan purin.
Susu sapi mengandung lemak yang Kekurangan biotin bisa berakibat
cukup tinggi, yaitu sekitar 3,5%. Susu sapi dermatitis, kulit gatal, rambut mudah
lebih banyak mengandung asam lemak rantai rontok.
pendek dan asam lemak jenuh. Alat
pencernaan anak akan lebih cepat menyerap III. METODE PENELITIAN
asam lemak tak jenuh dibandingkan menyerap 3.1. Subyek Penelitian
asam lemak jenuh. Lemak bermanfaat untuk Subyek dalam penelitian ini antara lain
meningkatkan kemampuan belajar dan konsumen yang sebagian besar adalah ibu-ibu,
memori pada anak. sales promotion girl yang biasa terdapat di
g. Vitamin berbagai supermarket, ahli gizi dan kesehatan
Vitamin merupakan zat gizi yang anak (bisa dokter anak atau bidan atau ahli
esensial. Kekurangan vitamin tertentu dapat gizi lainnya). Dari subyek yang diteliti atau
mengakibatkan terganggunya kesehatan dan yang diminta data adalah pihak-pihak yang
dapat menimbulkan penyakit tertentu. terkait dengan penelitian ini, selain organisasi
Vitamin dalam susu antara lain : yang berhubungan dengan produk susu
1) Vitamin A, berfungsi berperan dalam maupun kesehatan atau gizi anak khususnya
perawatan kulit dan kesehatan selaput balita.
lender. 3.2. Tahapan Penelitian
2) Vitamin B12 (sianokobalamin), antara lain a. Tahap Identifikasi
membantu proses pengolahan sel-sel darah 1) Obeservasi Pendahuluan
merah. Kekurangan viamin ini dapat Penelitian ini dilatarbelakangi oleh
menyebabkan anemia (kurang darah). maraknya produk susu formula khususnya
3) Vitamin C, berfungsi sebagai penyususn untuk balita dalam berbagai harga yang
jaringan kulit, sendi, tulang dan jaringan membuat konsumen sering salah memilih
penyokong. susu yang sesuai dengan kebutuhan.
4) Vitamin D, berfungsi sebagai membentuk Observasi pendahuluan dilakukan dengan
jaringan tulang dan menghambat terserang membaca berita di berbagai media, informasi
penyakit osteomalcia (tulang lunak) dari konsumen yang kebanyakan adalah ibu-
5) Vitamin E, diperlukan dalam sistem ibu juga beberapa orang ahli gizi dan
pertahanan tubuh untuk melindungi sel-sel kesehatan anak. Langkah ini dilakukan untuk
dari serangan senyawa beracun dan proses memperoleh gambaran riil permasalahan yang
reproduksi. Kurang vitamin E bisa ada dalam memilih susu formula untuk balita
mengakibatkan kulit cepat keriput atau yang sesuai dengan kebutuhan gizi serta
menua dan terganggunya sel-sel pertimbangan lain.
reproduksi. 2) Identifikasi Permasalahan Dan Tujuan
6) Vitamin K, diperlukan dalam pembekuan Penelitian
darah dan pembentukan tulang. Kurang

Halaman-4
JURNAL ILMIAH GO INFOTECH
Volume 21 No. 2, Desember 2015 ISSN : 1693-590x

Identifikasi terhadap permasalahan yang Selanjutnya pengguna memasukkan data susu


terdapat dalam pemilihan susu formula balita dan data gizi. Begitu selesai memasukan data
dilakukan berdasarkan observasi pendahuluan. maka sistem akan otomatis menampilkan nilai
Langkah ini berguna agar masalah yang dari kriteria yang dimasukan tesebut, juga
dibahas bisa lebih fokus sehingga otomatis menampilkan nilai total dari setiap
memudahkan dalam pelaksanaan penelitian unsur. Jika user ingin mencetak data susu
dan tidak terjadi penyimpangan dari tujuan yang telah berhasil dicapai maka sistem akan
utama penelitian ini. mencetak data susu tersebut.
b. Tahap Perancangan Sistem
Pada tahap ini dilakukan perancangan
sistem agar bisa menjadi sebuah aplikasi yang
dapat berfungsi seperti yang diharapkan.
Beberapa tahap yang dikerjakan pada kegiatan
ini adalah Tahap Pengumpulan Dan
Pengolahan Data, Analisa Dan Perancangan
Sistem, Implementasi Sistem.
3.3. Desain Sistem
Untuk merancang sistem yang
dikembangkan, perlu dibuat suatu diagram
arus sistem dari proses setelah menerapkan
sistem yang baru, diagram Use Case, diagram
kelas, diagram aktivitas, perancangan
database, relasi antar tabel dan desain input
maupun desain output. Gambar 2. Diagram Aktifitas
a. Diagram Use Case
c. Diagram Klas
Diagram Use Case memperlihatkan
himpunan Use Case dan aktor-aktor dan
sangat penting untuk mengorganisasi dan
memodelkan perilaku dari suatu sistem.
Sistem ini terdiri dari model pengolahan
kriteria, pengolahan data susu, pengolahan
normalisasi dan mencetak laporan.

Gambar 3. Diagram Klas

d. Desain Basis Data


Gambar 1. Diagram Use Case Dalam sistem ini menggunakan basis data
SQL Server 2000, basis data yang digunakan
b. Diagram Aktifitas bernama SPK_SUSU dan didalamnya terdapat
Diagram aktifitas pada gambar 2 enam tabel. Keenam tabel tersebut digunakan
menunjukan bahwa setelah pengguna berhasil untuk menyimpan data dan proses yang ada
memasukan nama pengguna dan kata sandi dalam sistem. Tabel yang digunakan
maka akan masuk ke menu utama. dijelaskan di bawah ini.

Halaman-5
JURNAL ILMIAH GO INFOTECH
Volume 21 No. 2, Desember 2015 ISSN : 1693-590x

gambar 5. Pertama kali yang harus dilakukan


adalah memasukkan data susu, form tampilan
pengolahan data susu tampak pada gambar 6.
Dari menu utama sudah terdapat blok diagram
untuk memudahkan pengguna dalam
mengoperasikan sistem.

Gambar 5. Tampilan Menu Utama

Gambar 4. Relasi Antar Tabel

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1. Hasil Penelitian
Berdasarkan perancangan sistem
dalam metodologi penelitian sebelumnya,
dalam penelitian ini menghasilkan suatu
sistem pendukung keputusan menggunakan
metode WP untuk pemilihan susu formula
untuk balita yang dibuat dengan
menggunakan bahasa pemrograman Visual
Basic 6.0 dan SQLServer sebagai basis
datanya. Nilai bobot yang digunakan dalam
metode SAW diperoleh dari perhitungan
metode AHP sehingga proses dalam sistem ini
menggunakan dua metode yang saling Gambar 6. Tampilan Pengolahan Data Susu
mendukung.
Sistem yang dibuat dapat menghasil-
kan suatu rekomendasi pilihan merk susu
formula balita. Rekomendasi didapat dari data
susu yang telah dimasukkan dan nilai rasio
kepentingan untuk kandungan susu yang telah
dimasukkan sesuai kebutuhan konsumen.
Rasio kepentingan yang dimasukkan akan
menghasilkan bobot untuk masing-masing
kriteria (kandungan susu) yang kemudian
akan dijadikan dasar perhitungan dalam
metode WP untuk menghasilkan rekomendasi.
4.2. Pembahasan
Sebelum SPK dapat digunakan maka
sistem harus disalin ke komputer tujuan
dengan cara menyalin folder bernama spksusu
kemudian memanggil file yang memiliki
ekstensi exe. Setelah melakukan login maka
akan tampil menu utama seperti tampak pada Gambar 7 Tampilan Proses AHP

Halaman-6
JURNAL ILMIAH GO INFOTECH
Volume 21 No. 2, Desember 2015 ISSN : 1693-590x

Langkah berikutnya adalah proses V. KESIMPULAN


AHP, tampilan proses AHP tampak seperti
Adapun kesimpulan yang diperoleh adalah
gambar 7. Dalam proses ini pengguna diminta
sebagai berikut :
memasukkan rasio kepentingan untuk masing-
a. Telah dirancang dan dibuat Sistem
masing kriteria yang berada di atas diagonal
Pendukung Keputusan yang bertujuan
pada matriks pertama.
untuk memberikan rekomendasi dalam
proses pengambilan keputusan orang tua
dalam pemilihan susu untuk anak.
b. Analisa kebutuhan sistem terdiri dari
kebutuhan fungsional dan non fungsional,
Tahap analisa kelemahan sistem
menggunakan analisa PIECES.
c. Perancangan sistem ini menggunakan
usecase diagram, class diagram, activity
diagram. Perancangan database berisi
Tabel Admin, Tabel Data Susu, Tabel
Gambar 8 Tabel Matriks Ternormalisasi Eigenvektor, Tabel Kriteria Gizi, Tabel
Rangking WP. Selanjutnya perancangan
Setelah matriks ternormalisasi selesai
tahap selanjutnya adalah menentukan ranking input dan output berisi desain Data Login,
sehingga dapat dipilih alternatif yang terbaik Desain Menu Utama, Desain Input Data
dengan algoritma penyelesaian sebagai Keluarga, Desain Perbandingan
berikut dengan bobot : Berpasangan, Desain Normalisasi Matrik
AHP, Desain Normalisasi Matrik, Desain
Tabel 1 Nilai bobot ( W ) Matrik Konsistensi, Desain Proses
Normalisasi WP, dan Desain Cetak
W 0,28 0,22 0,16 0,11 0,08 0,05 0,04 0,03 Rangking.
a. Dalam sistem pendukung keputusan ini
terdapat pengolahan nilai bobot, input data
Tabel 2 Tabel Hasil Perankingan susu, proses perbandingan berpasangan,
proses normalisasi. Sistem dapat
Alternatif Hasil (V) dijalankan secara otomatis sehingga
A1/V1 0,99 pengguna hanya perlu memasukkan data
A2/V2 0,65
susu, kriteria, dan nilai bobot.
A3/V3 0,64
A4/V4 0,61 DAFTAR PUSTAKA
A5/V5 0,61
A6/V6 0,58 Al Fatta, Hanif, 2010, Analisis Dan
A7/V7 0,58 Perancangan Sistem Informasi Untuk
A8/V8 0,51 Keunggulan Bersaing Perusahaan Dan
A9/V9 0,51 Organisasi Modern, Yogyakarta: Andi.
A10/V10 0,36
Black, J.M., & Hawks, J.H., 2009, Medical
Dilihat nilai terbesar ada pada 1 sehingga Surgical Nursing: clinical
alternatif 1 adalah alternatif yang dipilih managements for positive
sebagai alternatif terbaik. outcomes.(7th ed.).St.Louis: Elsevier-
Saunders.

Febriyanto, Racmat Kurniawan, 2011, Sistem


Pendukung Keputusan Pembelian
Notebook Berbasis WEB Dengan
Metode Multi Attribute Decision
Making, Surabaya, UPN Jawa Timur

Halaman-7
JURNAL ILMIAH GO INFOTECH
Volume 21 No. 2, Desember 2015 ISSN : 1693-590x

Kurniadi, Adi, 2000. Pemrograman Visual


Basic, Jakarta: Elex Media
Komputindo

Madcoms.2005. Panduan Aplikasi


Pemrograman Database dengan
Visual Basic 6.0 dan Crystal Report.
Yogyakarta: Andi.

Munawar. 2005. Pemodelan Visual dengan


UML. Yogyakarta : Graha Ilmu

Ningrum dkk, 2012, Sistem Pendukung


Keputusan untuk Merekomendasikan
TV Layar Datar Menggunakan
Metode Weighted Product (WP),
Salatiga, Universitas Kristen Satya
Wacana

Ningsih, Iriyanti, 2012, Pemilihan Susu


Formula Bayi 0 - 6 Bulan
Berdasarkan Komposisi Zat Gizi Atau
Harga Jual (Studi Kasus Di Rumah
Sakit Dr.Moewardi Surakarta),
Surakarta, Universitas Sebelas Maret

Yoon K., 2006, Multiple Attribute Decision


Making Methods and Applications,
Springer-Verlag, New York.

Sutanta, Edhy. 2003. ”Sistem Informasi


Manajemen”. Yogyakarta : Penerbit
Graha Ilmu.

Tavrin Mahyuzir, 1989, Analisis Dan


Perancangan Sistem Pengolahan
Data, Jakarta : PT. Elex Media
Komputindo.

Effraim, Turban, Jay E. Aronson, Ting Peng


Liang. 2007. Decision Support
systems and Intelligent systems. New
Jersey : Pearson education, Inc.

Halaman-8

View publication stats

You might also like