You are on page 1of 7

JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)

Volume 5, Nomor 4, Oktober 2017 (ISSN: 2356-3346)


http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

EKTOPARASIT (PROTOZOA DAN HELMINTHES) PADA LALAT


DI PASAR JOHAR DAN PASAR PETERONGAN
KOTA SEMARANG
ECTOPARASIT (PROTOZOAN DAN HELMINTHES) ON THE FLIES
AT JOHAR AND PETERONGAN MARKETS
SEMARANG CITY

Meilinda Hilda Ryani, Retno Hestiningsih, Mochamad Hadi


Peminatan Entomologi Kesehatan
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro
Email: Meilindahildaryani@gmail.com

ABSTRACT

Flies can play a role as mechanic vector in the transmission of disease. This is
due to the behavior of flies that like dirty and moist places. Traditional markets
have potential in the presence of flies because there are many food source for
flies such as garbage, vegetable residue, and fresh or rotten meat. The purpose
of this study was to determine the diversity of ectoparasites (protozoa and
helminthes) on the fly at Johar and Peterongan Markets in Semarang. This was
an explorative study which was conducted by survey method and laboratory
examination with cross sectional approach. The population of the study were all
flies contained in Johar and Peterongan. Sampling was done by accidental
sampling at three spots (garbage dump, meat selling area and fish selling area).
Flies caught in both markets were 338 heads consisting of 74% Chrysomya
megacephala and 26% Musca domestica. The results showed that 6.25% of the
flies caught in the Johar market positively carried the worm Trichuris sp. egg and
hookworm egg, whereas 31,25% of flies in Peterongan market possitively carried
the cyst of Blastocystis sp., Chilomestix sp., and Isospora sp. as well as the egg
of worm Capillaria sp.

Keywords: Flies, Parasite, Protozoan, Helminthes

PENDAHULUAN tinggi di bidang kesehatan yaitu


Lalat merupakan serangga Musca domestica (lalat rumah),
yang tergolong dalam filum Sarcophaga sp (Lalat blirik/ lalat
arthropoda, ordo diptera yang daging), Chrysomya megacephala
tersebar luas diseluruh dunia. (lalat sampah), Calliphora sp. (lalat
Ukuran tubuh lalat yang kecil, hijau) dan Drosophila melanogaster
kemampuan terbang yang jauh serta (lalat buah).(3)
siklus hidup yang pendek Lalat mudah tercemari oleh
menyebabkan populasi lalat di alam agen penyakit baik pada bagian
sangat tinggi, dengan anggota terdiri tubuh lalat seperti kaki maupun
dari 116.00 sampai dengan 240.000 mulut karena lalat berkembang biak
spesies.(1,2) pada media yang banyak
Beberapa jenis lalat yang mengandung agen penyakit seperti
banyak mendapat perhatian cukup tinja atau feses, sampah, kotoran

570
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 5, Nomor 4, Oktober 2017 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

hewan dan limbah buangan Berdasarkan Keputusan


sehingga ketika lalat tersebut Menteri Kesehatan Republik
hinggap pada makanan dapat Indonesia Nomor:
mencemari makanan tersebut 519/MENKES/SK/VI/2008 tentang
dengan agen penyakit yang terbawa Pedoman Penyelenggaraan Pasar
pada tubuhnya.(1,2,) Sehat bahwa pasar harus bebas dari
Berbagai agen penyakit yang lalat sebagai vektor penular penyakit
dapat ditularkan oleh lalat secara dan tempat perindukanya.(7)
mekanis, misalnya bakteri usus Keberadaan lalat di lingkungan
(Bacillus cereus, Escherichia coli, pasar Johar dan Peterongan dapat
dan Shigella dysenteriae), telur menyebabkan adanya kontaminasi
cacing usus (Ascaris lumbricoides, bahan makanan oleh parasit yang
Trichuris trichiura dan Enterobius dibawa oleh lalat. Sehubungan
vermicularis), protozoa usus (Giardia dengan latar belakang penulis
lamblia, dan Entamoeba tertarik untuk melakukan penelitian
histolytica).(4,5) tentang “Ektoparasit (protozoa dan
Salah satu tempat yang helminthes) pada lalat di Pasar
disukai oleh lalat adalah adanya Johar dan Pasar Peterongan Kota
sumber makanan bagi lalat antara Semarang”.
lain bahan-bahan organik, dan
sampah organik.(2,3,6) Pasar METODE PENELITIAN
tradisional merupakan tempat yang Penelitian ini merupakan
mendukung kelangsungan hidup penelitian eksploratif (penjagaan).
lalat karena menyediakan kedua hal Metode yang digunakan dalam
tersebut, sehingga pasar berpotensi penelitian ini adalah metode survei
untuk kehadiran lalat. dan pemeriksaan laboratorium serta
Di Kota Semarang terdapat menggunakan desain studi cross
beberapa pasar tradisional. sectional.
Berdasarkan rekap data dari Dinas Populasi dalam penelitian ini
Pasar Kota Semarang tahun 2017 adalah semua lalat di pasar Johar
terdapat 6 UPTD pasar yaitu UPTD dan pasar Peterongan. Sampel
Johar, UPTD Karimata, UPTD Bulu, dalam penelitian ini adalah semua
UPTD Karangayu, UPTD lalat yang tertangkap di pasar Johar
Peterongan, dan UPTD Pedurungan. dan pasar Peterongan. Pengambilan
Pasar Johar dan pasar sampel dilakukan dengan cara
Peterongan merupakan pasar skala accidental sampling.
kota yang menjual berbagai macam Lalat ditangkap menggunakan
komoditas seperti sembako, daging sweep net yang diayunkan sebanyak
sapi, daging ikan, daging ayam, 10 kali. Penangkapan dilakukan
buah-buahan dan sayur-sayuran. pada pukul 08.00-11.00 WIB karena
Berdasarkan hasil survei lalat aktif disiang hari. Pengambilan
pendahuluan sebagian besar sampel dilakukan di tempat-tempat
dagangan yang dijual di kedua pasar yang dijumpai banyak lalat dan
tersebut dihinggapi lalat, seperti memungkinkan lalat untuk
pada tempat penjualan daging sapi, berkembang biak yaitu di TPS, area
daging ayam dan ikan hal ini penjualan daging dan area
dikarenakan sanitasi tempat penjualan ikan.
penjualan komoditas di kedua pasar Lalat yang tertangkap dibawa
tersebut masih kurang baik. ke laboratorium Fakultas Kedokteran
UNDIP untuk di identifikasi dan

571
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) (e
Volume 5, Nomor 4, Oktober 2017 (ISSN: 2356-3346)
2356
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

dilakukan pemeriksaan ektoparasit. sampel pasar Peterongan. Tiap


Identifikasi lalat menggunakan kunci sampel berisi 10 ekor lalat
identifikasi oleh spradberry (2002).(8) dengan spesies yang sama.
Pemeriksaan ektoparasit Hasil pengamatan
(protozoa dan helminthes) menunjukkan sebanyak 6,25%
menggunakan metode sedimentasi sampel lalat C.megacephala yang
dengan disentrifuge 3000 rpm ditemukan pada tempat
selama 5 menit. Larutan yang pembuangan sampah pasar
digunakan yaitu Detergen Extran Ma Johar positif membawa telur
O2, NaCl fisiologis dan NaOH. Satu cacing Trichuris sp. dan telur
sampel menggunakan 10 ekor lalat, cacing tambang
tambang. sedangkan
karena satu ekor lalat tidak bisa protozoa tidak ditemukan
ditemukan.
untuk pemeriksaan parasit. Endapan (Gambar 1-2)
yang terbentuk diambil 2 cc dan Pada penelitian ini juga
diletakan di object glass untuk menggunakan lalat M. domestica
diperiksa dibawah mikroskop sabagai sampel. Berdasarkan
dengan perbesaran 10X10 untuk hasil penelitian pada lalat jenis ini
pemeriksaan telur cacing dan 40X10 protozoa dan helminthes tidak
untuk pemeriksaan protozoa. ditemukan.

HASIL
A. Lalat yang Tertangkap di Pasar
Johar Dan Pasar Peterongan
Penangkapan lalat dilakukan
di pasar Johar dan pasar
Peterongan, kota Semarang pada
pukul 08.00-11.00
11.00 WIB.
W acing Trichuris
Gambar 1. Telur cacing
Lalat yang tertangkap sp.(40X)
(40X)
sebanyak 338 ekor. Spesies lalat
yang ditemukan yaitu Chrysomya
megacephala dan Musca
domestica.
Lalat C. megacephala lebih
banyak tertangkap yaitu
sebanyak 123 ekor (73%)
dibandingkan dengan lalat M.
domestica sebanyak 45 ekor Gambar 2. Telur cacing
acing Tambang
(27%) di pasar Johar, sementara (40X)
itu, lalat yang tertangkap di pasar Sebanyak 12,5% sampel lalat
Peterongan terdiri dari lalat C. C.megacephala yang ditemukan di
megacephala sebanyak 127 tempat pembuangan sampah pasar
(75%) dan lalat M. domestica Peterongan positif membawa telur
sebanyak 43 ekor (25%). cacing Capilaria sp.,sp sebanyak
6,25% sampel lalat C.megacephala
B. Hasil Pengamatan Ektoparasit yang ditemukan di tempat penjualan
(protozoa dan helminthes)
helminthes ikan positif membawa kista
Sampel yang digunakan Blastocystis sp.,, sebanyak 12,5%.
dalam penelitian sebanyak 32 sampel lalat M. domestica yang
sampel yang terdiri atas 16 ditemukan di tempat pembuangan
sampel pasar Johar dan 16 sampah positif membawa telur

572
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) (e
Volume 5, Nomor 4, Oktober 2017 (ISSN: 2356-3346)
2356
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

cacing Capilaria sp
sp., kista Lalat C. megacephala menyukai
Chilomastix sp., dan kista Isospora berada pada tempat-tempat
tempat seperti
sp. (Gambar 3-6) tempat penjual ikan dan daging yang
mengandung protein tinggi dan
PEMBAHASAN sedikit karbohidrat untuk
Berdasarkan hasil penelitian perkembangan telur nya
spesies lalat yang tertangkap di dibandingkan dengan lalat Musca
pasar Johar dan pasar Peterongan domestica yang menyukai tempat- tempat
adalah lalat C. megacephala dan tempat yang mengandung protein
lalat M. domestica. nggi karbihidrat.(9)
rendah dan tinggi
Hasil identifikasi ektoparasit
(protozoa dan helminthes)
helminthes pada lalat
di pasar Johar dan pasar
Peterongan kota Semarang
menunjukkan bahwa
ahwa lalat C.
megacephala dan lalat M. domestica
positif membawa telur cacing dan
kista protozoa. Identifikasi kista
Gambar 3.Telur
Telur cacing Capilaria sp. protozoa dan telur cacing hanya bisa
(40X) sebatas genus karena lalat dapat
hinggap di berbagai macam tempat.
Hasil penelitian menunjukkan
bahwa (6,25%) lalat C. C megacephala
yang tertangkap di tempat
pembuangan sampah di pasar Johar
\ positif membawa telur cacing
Gambar 4 Kista Blastocystis sp. Trichuris sp. dan telur cacing
(40X) tambang. Hasil penelitian ini sesuai
dengan Getachew, et.al., (2007) di
Addis Ababa, Ethiopia bahwa lalat
Chrysomya sp. dapat membawa
telur cacing tambang
tambang, pada
permukaan lala (10)
ermukaan tubuh eksternal lalat.
Sebanyak (12,5%)
(12, lalat C.
megacephala dan (6,25%) lalat M.
Gambar 5. Kista Chilomastix sp.
domestica yang tertangkap di tempat
(40X)
pembuangan sampah pasar
Peterongan positif membawa telur
cacing Capillaria sp. Hasil penelitian
ini sesuai dengan de Oliveira et. al.
(2002) di Rio de Janeiro (Brasil)
yang mengungkapkan bahwa lalat
C. megacephala dan M. domestica
positif membawa berbagai macam
Gambar 6. Kista Isospora sp. (40X) jenis telur cacing yaitu Capillaria sp.,
Lalat C.megacephala lebih Ascaris sp., Trichuris sp.,
sp Toxascaris
banyak tertangkap dibandingkan sp., Toxocara sp.,., yang
ya diisolasi dari
dengan lalat M. domestica di kedua lalat (11)
permukaan tubuh lalat.
pasar. Hal ini dikarenakan pasar Dari berbagai macam telur
menyediakan tempat-tempat
tempat yang cacing yang dapat di bawa oleh lalat
disukai oleh lalat C.megacephala.
C.megacephala

573
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 5, Nomor 4, Oktober 2017 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

yang paling berbahaya bagi manusia positif membawa kista protozoa


yaitu telur cacing Trichuris sp. dan Blastocystis sp.
Capilaria sp. karena penularan Dari berbagai macam kista
kepada manusia dapat terjadi protozoa yang dibawa oleh lalat
apabila menelan telur infektif cacing yang berbahaya bagi manusia yaitu
tersebut. kista Isospora sp. yang dapat
Telur cacing Trichuris sp. menyebabkan penyakit isosporiasis
apabila tertelah oleh manusia dapat dan Blastocystis sp. yang dapat
menyebabkan penyakit trichuriasis menyebabkan penyakit
yaitu infeksi parasit pada usus besar blastokistosis. Penularan kepada
dan cecum pada manusia, penderita manusia dapat terjadi apabila
akan mengalami anemia, diare yang menelan kista protozoa tersebut.
berdarah, nyeri perut dan penurunan Ditemukanya kista protozoa dan
berat badan. Sementara itu, apabila telur cacing pada lalat dikarenakan
manusia tertelah telur Capilaria sp. kebiasaan lalat yang menyukai
dapat menyebabkan penyakit hinggap di tempat-tempat kotor
Kapilariasis.(12,13) seperti di tempat pembuangan
Kehadiran telur cacing pada sampah, kotoran manusia maupun
tubuh lalat dapat terjadi apabila lalat hewan, dan bangkai menyebabkan
tersebut sebelumnya hinggap pada lalat dapat dengan mudah
tempat-tempat yang mengandung membawa parasit pada tubuhnya.
telur cacing ini yaitu pada tanah, air, Biologi dan ekologi lalat juga
sayuran, yang telah terkontaminasi memiliki potensi untuk transmisi
oleh tinja penderita kecacingan baik parasit secara mekanis. Lalat betina
tinja hewan maupun manusia. mampu meletakan telurnya
Sebagian besar sampah di pasar sebanyak 4-6 kali selama hidupnya,
Johar dan pasar Peterongan adalah lalat dewasa mampu hidup selama
sampah sayuran, kemungkinan lalat 15 sampai 25 hari, hingga dua
membawa telur cacing tersebut dari bulan, dan kemampuan terbang lalat
sampah sayuran. Sayuran dapat yang jauh yaitu dapat mencapai 19-
menjadi agen transmisi telur 20 km dari tempat berbiak atau 7-12
cacing.(14) mil dari tempat
Hasil penelitian menunjukan perkembangbiakannya, selain itu ia
bahwa lalat M. domestica yang mampu terbang 4 mil/jam, sehingga
tertangkap di tempat pembuangan besar kemungkinan lalat untuk
sampah positif membawa kista hinggap ditempat-tempat yang
protozoa yaitu kista Chilomastix sp. mengandung telur cacing dan kista
dan kista Isospora sp. protozoa.(16)
Hasil penelitian sesuai dengan Keberadaan protozoa dan
penelitian Nmorsi dkk. (2006) yang helminthes pada lalat di kedua pasar
mengungkapkan bahwa telah tersebut dapat membahayakan
ditemukan kista Chilomastix sp., kesehatan masyarakat oleh karena
Isospora belli, Cryptosporidium itu perlu dilakukanya upaya
parvum, Cyclospora sp. dan pencegahan agar manusia tidak
Entamoeba histolytica yang diisolasi terkontaminasi parasit. Menjaga
dari permukaan luar tubuh lalat.(15) kebersihan lingkungan pasar dengan
Hasil penelitian juga tidak membuang sampah hasil
menunjukan bahwa sebesar (6,25%) aktifitas pasar secara sembarangan
lalat C. megacephala yang agar tidak mengundang kehadiran
tertangkap di tempat penjualan ikan lalat, serta pedagang yang

574
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 5, Nomor 4, Oktober 2017 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

membuka warung makan atau 2. Kista protozoa ditemukan pada


menjual makanan matang (siap saji) tubuh lalat yang tertangkap di
di area pasar sebaiknya menutup tempat pembuangan sampah
makanan agar tidak di hinggapi oleh dan tempat penjualan ikan
lalat. Selain itu, perlu dilakukan pasar Peterongan. Kista
edukasi kesehatan mengenai peran protozoa yang ditemukan yaitu
lalat sebagai vektor ektoparasit kista Blastocystis sp., kista
(protozoa dan helminthes) serta Chilomestix sp., dan kista
dampaknya bagi kesehatan Isospora sp., sedangkan pada
masyarakat. lalat yang tertangkap di pasar
Johar tidak ditemukan protozoa.
KESIMPULAN 3. Telur cacing ditemukan pada
1. Lalat yang tertangkap di pasar tubuh lalat yang tertangkap di
Johar dan pasar Peterongan tempat pembuangan sampah
berjumlah 338 ekor yang terdiri pasar Johar dan pasar
dari lalat C. megacephala Peterongan. Telur cacing yang
sebesar (74%) dan lalat M. telah ditemukan yaitu telur
domestica sebesar (26%). cacing Trichuris sp., telur
Spesies lalat C. megacephala cacing tambang, dan telur
dan M. domestica paling banyak cacing Capillaria sp.
ditemukan di tempat
pembuangan sampah.

DAFTAR PUSTAKA Vector Host for Parasitic


1. Hadi M, Udi T, Rully R. Biologi Pathogens in Al-Diwaniya
Insekta:Entomologi. Yogyakarta: Province / Iraq. Int J Sci Res.
Graha Ilmu; 2009. 2015;4(4):1961–5.
2. Sigit SH, Koesharto F., Hadi UK, 6. Soedarto. Buku Ajar Parasitologi
Gunandini DJ, Soviana S, Kedokteran. Jakarta: CV
Wirawan IA. Hama Permukiman Sagung Seto; 2011.
Indonesia, Pengenalan, Biologi 7. Menteri Kesehatan. Pedoman
dan Pengendalian. Bogor: Penyelenggaraan Pasar Sehat.
UKPHP Fakultas Kedokteran Jakarta, Indonesia: Kementerian
Hewan IPB; 2006. Kesehatan; 2008. p. 4.
3. Departemen Kesehatan 8. Spradbery JP. A Manual for The
Republik Indonesia. Pedoman Diagnosis of Screw-Worm Fly.
Pengendalian Lalat. Jakarta: 2002;85.
Direktorat Jenderal 9. Subagyo A, Widyanto A,
Pengendalian Penyakit dan Santjaka A. Densitas dan
Penyehatan Lingkungan Identifikasi Lalat serta Upaya
Kementeria Kesehatan RI; Pengendaliannya di Pasar
2014. Tradisional Purwokerto.
4. Butler JF, Garcia-Maruniak A, Poltekkes Kemenkes
Meek F, Maruniak JE. Wild Semarang. 2014;483–91.
Florida House Flies (Musca 10. Getachew S, Gebre-Michael T,
domestica) as Carriers of Erko B, Balkew M, Medhin G.
Pathogenic Bacteria. Florida Non-Biting Cyclorrhaphan Flies
Entomol. 2010;93(2):218–23. (Diptera) as Carriers of Intestinal
5. Al-aredhi HS. Role of House Human Parasites in Slum Areas
Flies ( Musca domestica ) as of Addis Ababa, Ethiopia. Acta

575
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 5, Nomor 4, Oktober 2017 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

Trop. 2007;103(3):186–94.
11. de Oliveira VC, de Mello RP,
D’Ameida e JM. Muscoid
Dipterans as Helminth Eggs
Mechanical Vectors at The
Zoological Garden, Brazil.
2002;36(5):614–20.
12. Sutanto I, Ismid IS, Sjarifudin
PK, Sungkar S. Parasitologi
Kedokteran. Jakarta: : Fakultas
Kedokteran Universitas
Indonesia; 2008.
13. Bailey, Scott’s. Diagnostic
Microbiology. In China: Elsevier
Mosby; 2014.
14. Asihka V, Nurhayati, Gayatri.
Distribusi Frekuensi Soil
Transmitted Helminth pada
Sayuran Selada ( Lactuca sativa
) yang Dijual di Pasar
Tradisional dan Pasar Modern di
Kota Padang. J Kesehat
Andalas. 2013;3(3):480–5.
15. Nmorsi OPG, Ukwandu NCD,
Agbozele GE. Detection of
Some Gastrointestinal Parasites
From Four Synanthropic Flies in
Ekpoma, Nigeria. J Vector
Borne Dis. 2006;43(3):136–9.
16. Manalu M, Marsaulina I, Ashar
T. Hubungan Tingkat Kepadatan
Lalat (Musca domestica)
Dengan Kejadian Diare Pada
Anak Balita Di Pemukiman
Sekitar Tempat Pembuangan
Akhir Sampah Sampah Namo
Bintang Kecamatan Pancur
Batu Kabupaten Deli Serdang.
Lingkung dan Keselam Kerja.
2013;2:1–10.

576

You might also like