You are on page 1of 8

Strategic Volume 19 No.

1 (2019) Page 44 - 51

Pengaruh Hiking Attributes Terhadap Sport Decision


Di Taman Nasional Gunung Rinjani

O. Ridwanudin1, Y. Yuniawati & Y. K. Devananda


Universitas Pendidikan Indonesia
oce_upi@upi.edu

ABSTRACT ARTICLE INFO:


Sport decision is a Sport Decision making process that becomes a basic Article history:
consumption, mainly on Sport Tourism. TNGR os one Hiking Tour Received 15 April 2019
provider which is facing up the decrease in visit Decision of climb Revised 15 April 2019
participant. On this research, thr independent variable (X) is Hikimg Accepted 15 April 2019
Attributes consisting of Physical Benefit, Mental Benefit, Facilitation of Available online 30 May
2019
Trail and Information, the dependent variable (Y) is Sport Decision, The
type of research used is descriptive varification, and the method used is
Keywords:
explanatory survey with sample size 109 respondents. Techniques of Hiking Attributes, Sport
data analysis an hypothesis testing used multiple linear regression, the Decision, Taman Nasional
result indicated the Hiking Attributes have a significant influence on Gunung Rinjani
Sport Decision. the most influential is Mental Benefit where TNGR has
successfully made climb participant can reduce fatigue daily routines,
so that make the participant feel the comfort and happy while Hiking on
TNGR, the weakest factor is Facilitation Of Trail, this aspect needs tobe
improved by cleanliness such as held the guidance about environment
to climb participants, in addition officials can give a reward on the
climbers that keep the environment

ABSTRAK
Sport Decision merupakan proses pengambilan keputusan berolahraga Kata Kunci:
yang menjadi dasar dari konsumsi partisipan, khususnya pada pariwisata Hiking Attributes, Sport
olahraga. TNGR merupakan salah satu penyedia jasa wisata pendakian Decision, Taman Nasional
yang sedang mengalami penurunan jumlah kunjungan partisipan Gunung Rinjani.
pendakian. Pada penelitian ini, variabel bebas (X) yang digunakan yaitu
Hiking Attributes yang terdiri dari physical benefit, mental benefit,
facilitation of trail dan information. Variabel terikat (Y) yaitu Sport
Decision. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dan
verifikatif dengan metode explanatory survey dengan sampel sebanyak
109. Teknik analisis data yang digunakan adalah regresi linier berganda.
Hasil penelitian menunjukan bahwa Hiking Attributes memberikan
pengaruh yang signifikan terhadap Sport Decision. Faktor yang paling
mempengaruhi adalah Mental Benefit, TNGR berhasil membuat
partisipan pendakian dapat mengurangi kepenatan rutinitas sehari hari
yang di kalukan oleh partisapan, sehingga membuat para partisipan
merasakan kenyamanan dan kesenangan saat melakukan pendakian di
TNGR. Faktor yang memberikan pengaruh paling rendah adalah
Facilitation Of Trail, aspek ini perlu lebih diperhatikan dari segi
kebersihan seperti diadakannya pengarahan tentang lingkungan kepada
para partisipan yang akan mendaki Gunung Rijani, selain itu pihak
45 | Strategic Volume 19 No.1 (2019) Page 44 - 51

pengelola dapat memberikan berupa reward atau penghargaan kepada


para pendaki yang menjaga lingkungan Gunung Rinjani dengan baik.

PENDAHULUAN mengalami fluktiatif, selain disebabkan oleh


Keberagaman potensi wisata di beberapa alasan, diantaranya rendahnya
Indonesia memang terbagi sesuai dengan dorongan dalam mengambil keputusan,
karakteristik negara Indonesia yang berbentuk sulitnya akses menuju TNGR dikarnakan jarak
kepulauan artinya setiap pulau di Indonesia tempuh yang sangat jauh sehingga memakan
memiliki karakteristik pariwisata yang waktu yang sangat lama. permasalahan lainnya
cukup tingginya biaya pendakian, banyaknya
berbeda. Salah satu provinsi di Indonesia yang
alternatif pendakian lain yang lebih mudah di
memiliki daya tarik wisata adalah provinsi
akses seperti gunung-gunung di pulau jawa,
Nusa Tenggara Barat. Nusa Tenggara Barat kurangnya pelayanan serta keramahan warga
memiliki berbagai potensi wisata, seperti local di sekitar kawasan TNGR terhadap
wisata alam yang dapat menarik wisatawan wisatawan atau para pendaki. Permasalahan
untuk berkunjung. Wisata alam yang yang mendasar yaitu kurangnya kesadaran
ditawarkan, yaitu wisata pantai diantaranya pendaki dalam menjaga kebersihan gunung
adalah pantai Gili Trawangan, Pantai Senggigi, yang berdampak pada penumpukan sampah di
Pantai Kuta Lombok, Pantai Pink, Pantai Nipa gunung sehingga membuat pendaki lain
dll.dan wisata gunung. Selain terkenal dengan merasa tidak nyaman.
wisata pantainya Nusa Tenggara Barat pun Aktivitas fisik selama melakukan
terkenal dengan wisata gunung yang perjalanan menjadi semakin popular (Douglas
menantang, diantara Gunung yang paling and Derrett, 2001). Dalam hiking attributes
pengunjung dipandang sebagai faktor utama
terkenal di Nusa Tenggara Barat adalah
dalam memahami kepuasan pengunjung
Gunung Rinjani di Pulau Lombok dan Gunung (Ryan, 2000), dan sejumlah studi melihat
Tambora di Sumbawa (Prada, 2018) pengalaman pariwisata sebagai cara
Nusa Tenggara Barat merupakan memuaskan berbagai tujuan dan kebutuhan
provinsi yang terdiri dari dua pulau yaitu pribadi (mis Chen, Prebensen, Chen, & Kim,
Sumbawa dan Lombok. Lombok memiliki 2013; Chhetri et al., 2004; Wang, Chen, Fan,
banyak atraksi wisata alam yang bisa & Lu, 2012). Dalam rangka merangsang
dilakukan oleh wisatawan, seperti hiking, pengembangan produk dan praktek-praktek
climbing, camping, serta menyaksikan inovatif, informasi mengenai hiking dan
keindahan alam atau penomena alam yang ada bagaimana mereka mengevaluasi hiking
seperti Segara Anak, Air Terjun Mangku Sakti, dianggap penting. Pengetahuan ini bisa
sumber Air Panas dan Gunung Barujari. Selain membantu tujuan dan perusahaan pariwisata
wisata tersebut Objek wisata alam Taman untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dengan
Nasional Gunung Rinjani (TNGR) sangat memastikan fokus yang tepat dan tingkat
potensial untuk kegiatan wisata olahraga, baik kualitas pada pengalaman hiking.
wisata minat khusus, pendakian, pendidikan Berdasarkan pemaparan diatas, hiking
lingkungan maupun rekreasi. Berdasarkan data attributes dinyatakan sangat penting untuk
dari Balai Taman Nasional Gunung Rinjani dipahami oleh pihak pengelola wisata
pada tahun 2017, jumlah kunjungan wisatawan pendakian, karena dapat memberikan
ke TNGR ini mengalami penuruan dari tahun pengaruh terhadap Sport Decision. Adapun
2016 sampai tahun 2017, yaitu sebesar 1900 tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh
wisatawan. Hal ini dikarenakan pertumbuhan temuan mengenai (1) gambaran hiking
jumlah wisatawan pendakian di TNGR
O. Ridwanudin et al.,
Pengaruh Hiking Attributes terhadap Sport Decision di Taman Nasional Gunung Rinjani | 46

attributes yang terdapat di TNGR; (2) rual area, tujuannya adalah untuk kesenangan,
gambaran sport decision yang terdapat di olahraga, perenungan atau pengalaman
TNGR; (3) pengaruh hiking attributes terhadap lainnya. Menurut (Nordbø and Prebensen, K.,
sport decision di TNGR 2016) hiking attributes adalah unsur unsur
hiking yang di anggap penting dan di jadikan
KAJIAN PUSTAKA sebagai dasar untuk pengambilan keputusan.
Wisata olahraga terjadi ketika individu Terdapat beberapa dimensi dari Hiking
meninggalkan lingkungan sehari-harinya dan Attributes yang dicapai beberapa penelitian
melakukan perjalanan menuju suatu tempat terdahulu berikut ini beberapa penelitian
menyelidiki hiking attributes dalam beberapa
dengan tujuan berlibur. Dalam liburannya, dia
konteks. Menurut (Nordbø and Prebensen, K.,
terlibat langsung dalam kegiatan olahraga atau
2016) hiking attribute terdiri dari beberapa
sekedar menyaksikan kompetisi olahraga dimensi, yaitu: Walking, Berjalan lebih dari
Gibson (2003). Senada dengan apa yang satu jam atau lebih dari satu hari yang bertujan
dikatakan Stendeven & De Knopp (1999: 12) untuk refresing. Trekking, Kondisi jalur
dalam Weed (2008: 15) Semua bentuk pendakian yang akan dilalui partisipan.
keterlibatan aktif atau pasif dalam kegiatan Rembling, Jalur pendakian yang berliku-liku,
olahraga, berpartisipasi dengan cara kasual Bushwalking, Jalur pendakian yang penuh
atau terorganisir untuk alasan non komersial dengan semak-semak.
atau bisnis/komersial, yang memerlukan Dimensi hiking attribute menurut (Nordbø
perjalanan jauh dari rumah dan pekerjaan. and Prebensen, K., 2016)diantaranya sebagai
Menurut Kurtzman (2000) dalam Ritchie berikut : (1) Physical benefits ( Manfaat Fisik),
(2004: 8) ada lima kategori utama dari sport kegiatan mendaki gunung merupakan
kekuatan fisik yang optimal. Manfaat fisik
tourism, diantaranya sport tourism attractions,
sebagai dimensi untuk mendaki, para
sport tourism resort, sport tourism cruises, penelitian telah menemukan manfaat fisik
sport tourism tours, sport events tourism dan sebagai hiking attributs untuk wisata olahraga
sport adventure tourism. Sedangkan menurut juga menemukan sensasi sebagai kebutuhan
Weed & Bull (2004: 136) terdapat 5 jenis penting untuk mendaki gunung. (2) Mental
pariwisata olahraga, yaitu sport training, benefits (Manfaat Mental) adalah faktor
tourism with sport content, luxury sport penting dari hiking attributs, faktanya faktor
tourism, sport participation tourism dan sport mental adalah tantangan bagi partisipan yang
event. Ada pula tiga jenis wisata olahraga menjadi daya tarik dari aktifitas hiking itu
menurut Gibson (2003: 207) yaitu event sport sendiri, menjadikan partisipan lebih peduli
tourism (perjalanan untuk menonton acara terhdap lingkungan, menjadikan partisipan
olahraga), nostalgia sport tourism (perjalanan menjadi lebih dewasa dan bisa lebih displin
waktu. (3) facilitation of trail ( Fasilitas Jalur),
mengunjungi tempat-tempat terdahulu), dan
menggambarkan bagai mana fasilitas mendaki
active sport tourism (perjalanan untuk
telah memaikan peran sentral dalam proses
mengikuti acara olahraga). pemilihan tujuan partisipasi. Beberapa item
Menurut Svarsttad (2010) dan Nordbho et al yang harus di perhatikan adalah kondisi
(2014), hiking dapat di artikan sebagai medan, kualitas akomodasi, fasilitas resort,
kegiatan luar ruangan yang terdiri dari aksesibilitas dan kenyamanan. (4) Information
perjalanan pendek dan panjang (kurang dari (Informasi), Informasi yang tersedia di dalam
satu jam dan lebih dari beberapa hari) dalam website memudahkan partisipan untuk
pemandangan alam dan budaya, serta sering di mengetahui fasilitas di TNGR ketika sebelum
47 | Strategic Volume 19 No.1 (2019) Page 44 - 51

melakukan hiking dan ketika melakukan memutuskan untuk berpartisipasi dalam


hiking informasi dari pos ke pos yang jelas. olahraga tersebut di lain hari, ada pula
Tantangan bagi pemasar dan peneliti partisipan yang senang berpartisipasi dengan
olahraga professional adalah untuk banyak orang. Time, Ada atau tidak adanya
mengidentikfikasi elemen utama dari proses waktu yang dimiliki oleh partisipan dapat
pembuatan keputusan yang dapat mempengaruhi keputusannya dalam
mempengaruhi prilaku konsumen, menurut berolahraga. Saat ini banyak sekali individu
Crompton dan McKay, 1997 dalam Funk yang harus melakukan dua pekerjaan
(2008: 30). Menurut Shank & Lyberger (2015: sekaligus, seperti harus bekerja dan mengurus
166) terdapat lima komponen dalam dimensi urusan rumah tangga, sehingga akan kesulitan
sport decision. Komponen tersebut terjadi untuk memiliki waktu luang yang digunakan
pada waktu dan tempat tertentu yang dapat untuk berolahraga. Karena keterbatasan waktu,
mempengaruhi pengambilan keputusan pemasar olahraga berkonsentrasi untuk
partisipan olahraga, diantaranya Physical membuat para partisipan merasa nyaman, dan
Surroundings, Lingkungan memiliki peran mengefisiensikan waktu para partisipan.
yang sangat penting dalam pengambilan Reason for participation or task definition,
keputusan untuk berolahraga. Cuaca dan aspek Pengaruh situasional lainnya yaitu task
lingkungan adalah bagian dari Physical definition, berdasarkan pada alasan konsumen
surroundings. Ketika cuaca sedang baik, dalam memenuhi kebutuhannya di kegiatan
orang-orang yang tidak biasa melakukan olahraga. Dengan kata lain, alasan partisipan
olahraga mungkin akan melakukan olahraga dapat mempengaruhi proses pembuatan
yang biasanya tidak mereka lakukan, keputusan. Antecedent states, Fisiologis
sebaliknya ketika cuaca sedang buruk, seorang sementara dan suasana hati yang ada dalam diri
atlet pun akan memilih latihan di dalam partisipan, disebut antecedent states.Dalam
ruangan. Selain cuaca, lokaasi dan lingkungan situasi tertentu, orang mungkin merasa lelah
juga dapat mempengaruhi keputusan untuk dan kekurangan energi.Keadaan fisiologis ini
berpartisipasi, seperti area yang bagus, rapih dapat memotivasi beberapa orang untuk
dan memiliki pemandangan yang indah akan latihan dan memberikan semangat kembali di
mempengaruhi keputusan yang positif. Social sepanjang hari dalam bekerja. Namun, rasa
Surroundings, Pengaruh orang lain pada lelah dapat menghasilkan respon yang lain
partisipan dalam melakukan olahraga terhadap orang yang berbeda, mereka tidak
merupakan pengaruh situasional lainnya yang akan melakukan kegiatan apapun karena
dinamakan pengaruh sosial. Dengan kata lain, merasa lelah. Oleh karena itu, suasana hati atau
orang yang berada di sekitar kita dapat kondisi fisiologis dapat mempengaruhi
memiliki dampak positif atau negatif pada pengambilan keputusan.
keputusan partisipasi. Misalnya, seseorang
memutuskan untuk bermain golf karena METODEPENELITIAN
kehadiran temannya, di sisi lain seseorang Penelitian ini menganalisis tentang
akan merasa tidak nyaman ketika harus pengaruh hiking attributes dalam upaya
bermain golf di acara outing perusahaan yang meningkatkan sport decision di TNGR.
dihadiri oleh karyawan lain yang dirasa asing Variabel independent dari penelitian ini adalah
baginya. Contoh lainnya yaitu jika lapangan hiking attributes yang memiliki empat dimensi
golf sedang penuh, partisipan dapat yaitu physical benefit, mental benefit,
O. Ridwanudin et al.,
Pengaruh Hiking Attributes terhadap Sport Decision di Taman Nasional Gunung Rinjani | 48

facillitation of trail, information. Variabel Skor


Total Jumlah
No Sub Variabel Rata- %
Skor Pertanyaan
dependent dari penelitian ini ialah sport Rata
Physical
decision yang memiliki lima dimensi yaitu, 1
bennefit
1316 3 438,6 20,2%
physical surroundings, social surroundings, 2 mental benefit 1438 3 479,3 22,0%
facilitation of
time, reason for participation or task definition 3
trail
2064 5 412,8 31,6%

dan antecedent states. Penelitian ini 4 Information 1710 4 427,5 26,2%


Total 6528 15 1758,2 100%
menggunakan jenis penelitian deskriptif dan Sumber: Hasil pengolahan data (2017)
verifikatif. Populasi dalam penelitian ini
Tabel 1 menunjukan bahwa rekapitulasi
adalah partisipan yang memutuskan untuk
hasil tanggapan partisipan terhadap Hiking
hiking di TNGR sebanyak 46.350 partisipan
Attributes di TNGR memiliki total skor 6528
dan sampel yang digunakan sebanyak 109 dengan jumlah total pertanyaan sebanyak 15
partisipan. Teknik analisis yang digunakan item dan memiliki jumlah skor rata-rata yaitu
dalam penelitian ini adalah teknik analisis 1758,2. Hal ini berarti hiking attributes di
regeresi berganda. Taman Nasional Gunung Rinjani memiliki
tanggapan yang tinggi hal ini bisa dilihat dari
penilaian tertinggi pada sub variabel mental
HASIL DAN PEMBAHASAN
benefit Dikarnkan Gunung Rinjani memiliki
Hasil analisis deskriptif mengenai pemandangan alam yang sangat indah yang
karakteristik responden memperlihatkan dapat di nikmati oleh para pendaki di TNGR
bahwa sebanyak 30 partisipan yang melakukan dan dapat mengurangi kepenatan rutinitas
pendakian ke TNGR adalah wanita, sedangkan sehari hari yang di kalukan oleh partisapan,
sisanya adalah pria yaitu sebanyak 79 sehingga membuat para partisipan merasakan
partisipan. Dari partisipan sebanyak 109, 25 kenyamanan dan kesenangan saat melakukan
partisipan memiliki latar belakang pendidikan hiking TNGR. Sedangkan penilaian terendah
SMA, sebanyak 66 partisipan memiliki latar yaitu ada pada sub variabel facilitation of trail,
belakang pendidikan sarjana dan sisanya hal ini terjadi karena beberapa partisipan
berlatar belakang pendidikan diploma. berpendapat bahwa kurang terawatnya jalur
Mayoritas partisipan memiliki status pekerjaan pendakian di TNGR seperti banyaknya sampah
di jalur track pendakian lalu petujuk arah yang
sebagai pelajar, yaitu sebanyak 40 partisiapan,
kurang jelas dan jauhnya mata air dari pos
partisipan yang memiliki pekerjaan sebagai
pendakian
wiraswasta sebanyak 33 partisipan, dan Tabel 2. Rekapitulasi Hasil Tanggapan
sisanya pegawai swasta dan pns masing- Partisipan terhadap Sport Decision di TNGR
masing sebesar 29 dan 7 partisipan. Dilihat Total Jumlah
Skor
No Sub Variabel Rata- %
dari daerah asal tinggalnya, mayoritas Skor Pertanyaan
Rata
partisipan berasal dari daerah Kota Bandung Physical
1 873 2 436,5 19,2%
sebesar 49 partisipan, sedangkan dari Jakarta Surroundings
sebesar 24 partisipan. Dan sisanya dari Social
2 853 2 426,5 18,8%
berbagai daerah di Indonesia. surrounding
3 Time 924 2 462 20,3%
Reasons for
4 955 2 477,5 21,0%
Participation
Antecendent
5 943 2 471,5 20,7%
Tabel 1. Rekapitulasi Hasil Tanggapan States
Total 4548 10 2274 100%
Partisipan terhadap Hiking Attributes di
Sumber: Hasil pengolahan data (2017)
TNGR
49 | Strategic Volume 19 No.1 (2019) Page 44 - 51

Tabel 2 menunjukan bahwa rekapitulasi (Constant) 16,593 2,594 6,397 0


hasil tanggapan partisipan terhadap Sport X1 0,104 0,189 0,048 0,553 0,582
Decision di TNGR memiliki total skor 4.548 1 X2 0,641 0,213 0,247 3,009 0,003
dengan total jumlah pertanyaan sebanyak 10 X3 0,214 0,131 0,146 1,629 0,106
item dan jumlah skor rata-rata yaitu 2274. Sub X4 0,757 0,156 0,44 4,866 0
variabel dari Sport Decision yang memiliki Sumber: Hasil pengolahan data (2017)
skor tertinggi adalah Reasons for Participation Tabel 3 menunjukan bahwa physical benefit
dengan total skor 955 dengan 2 pertanyaan, tidak memiliki pengaruh yang signifikan
memiliki skor rata-rata 477,5 dan nilai terhadap sport decision yang ditunjukan oleh
peresentase sebesar 21,0% Rata-rata para nilai signifikansi sig.0,582(>0,05) dan
partisipan memiliki keinginan untuk mencapai memiliki pengaruh sebesar 0,048 lalu mental
puncak gunung rinjani yang memiliki benefit memiliki nilai signifikansi sig.0,003
ketinggian 3726 mdpl karena memiliki (<0,05) dan memiliki pengaruh sebesar 0,247
keindahan alam yang dapat dinikmati oleh yang artinya mental benefit memiliki pengaruh
terhadap sport decision lalu facilitation of trail
partisipan. Selain keindahan alam yang
tidak memiliki pengaruh yang signifikan
terdapat pada puncak gunung rinjani, TNGR
terhadap sport decision yang ditunjukan oleh
juga memiliki danau Segara Anak yang dapat nilai signifikansi sig.0,106 (>0,05) dan
menarik partisipan untuk datang ke TNGR memiliki pengaruh sebesar 0,146 dan
yang berada di ketinggian 2000 mdpl diatas Information memiliki pengaruh yang
permukaan laut, di Danau Segara Anak juga signifikansi 0,000 (<0,05) dan memiliki
partisipan dapat melakukan aktifitas seperti pengaruh sebesar 0,440.
memancing dan menikmati pemandian air Berdasarkan hasil temuan penulis
panas alami. Sedangkan sub variabel yang memperkuat konsep Hiking Attributes
memiliki skor terendah yaitu Social terhadap Sport Decision dilihat dari tingginya
Surrounding dengan total skor sebesar 853 pengaruh Hiking Attributes terhadap Sport
dengan 2 pertanyaan, memiliki skor rata-rata Decision. Hal tersebut sejalan dengan hasil
penelitian (Fleischer & Pizam, 1997) bahwa
426,5 dan nilai peresentase sebesar 18,8%. Hal
sejumlah manfaat mental lebih dari yang
ini disebabkan karena dalam hal mendaki
sering dikaitkan dengan hiking, seperti
gunung, kemenarikan budaya lokal dan meningkatkan kualitas hidup, ketenangan dan
pengaruh dari komunitas pendaki kurang kedekatan dengan alam. Crompton (1979)
berpengaruh dalam daya tarik partisipan untuk (Chul, Uysal, & Weaver, 1995) Kozak (2002)
mendaki ke TNGR, karena mendaki gunung mengemukakan daya tarik wisata berupa
bukan berasal dari faktor komunitas para atribut yang menarik dapat menentukan pada
pendaki maupun dari kemenarikan budaya pilihan dan pengalaman tujuan wisata, dan
lokal, melainkan kemauan dari diri sendiri. menyebabkan wisatawan mengunjungi
destinasi tertentu, atribut tersebut berupa
Tabel 3. Hasil Uji Analisis Regresi Linier atribut fisik dan mental dari suatu destinasi.
Berganda Variabel Hiking Attributes
Tiyce (2008) menunjukkan bahwa wisatawan
Terhadap Sport Decision di TNGR
melakukan perjalanan untuk kepentingan
Unstandardized Standardized kesehatan mental mereka dan juga kebugaran
Coefficients Coefficients pada kegiatan fisik yang khas seperti hiking.
Model t Sig.
Std.
B Beta
Error KESIMPULAN DAN SARAN
O. Ridwanudin et al.,
Pengaruh Hiking Attributes terhadap Sport Decision di Taman Nasional Gunung Rinjani | 50

Hasil penelitian yang telah dilakukan menarik partisipan untuk datang ke TNGR
dengan analisis deskriptif serta menggunakan yang berada di ketinggian dua ribu mdpl diatas
teknik analisis regresi berganda dengan permukaan laut, di Danau Segara Anak juga
menyebarkan 109 angket atau kuesioner partisipan dapat melakukan aktifitas seperti
kepada dapat diambil kesimpulan bahwa memancing dan menikmati pemandian air
mental benefit mendapatkan penilaian tertinggi panas.
dari partisipan pendakian di TNGR. karena Hasil penelitian menunjukan bahwa
Gunung Rinjani memiliki pemandangan alam hiking attribute terdapat pengaruh yang
yang sangat indah yang dapat di nikmati oleh signifikan terhadap sport decision di TNGR,
para pendaki di TNGR dan dapat mengurangi tetapi ada beberapa yang tidak memiliki
kepenatan rutinitas sehari hari yang di kalukan pengaruh yang kuat pada sub variabel atau
oleh partisapan, sehingga membuat para dimensi hiking attribute yaitu pshyical benefit
partisipan merasakan kenyamanan dan tidak memiliki pengaruh terhadap sport
kesenangan saat melakukan pendakian di decision. Hal ini disebabkan karena track yang
TNGR. Pada variabel sport decision, Reasons sangat menanntang dan berat untuk di lalui
for Participation memperoleh penilaian sehingga menguras energy partisipan pada saat
tertinggi, Rata-rata para partisipan memiliki mendaki di TNGR. Dari hasil penelitian,
keinginan untuk mencapai puncak gunung disarankan untuk melakukan penelitian lebih
rinjani yang memiliki ketinggian tiga ribu lanjut mengenai hiking attribute dengan
tuhuh ratus dua puluh enam mdpl, karena menggunakan teori yang berbeda serta objek
memiliki keindahan alam yang dapat dinikmati penelitian yang digunakan tidak hanya pada
oleh partisipan. Selain keindahan alam yang satu objek saja melainkan dilakukan pada
terdapat pada puncak gunung rinjani, TNGR beberapa objek wisata alam yang lain.
juga memiliki danau Segara Anak yang dapat
51 | Strategic Volume 19 No.1 (2019) Page 44 - 51

DAFTAR PUSTAKA Nordbø, I. and Prebensen, K., N. (2016)


‘Hiking as Mental and Physical
Antonacopoulou, E. P. (2007). Actionable Experience’, Advances in Hospitality
knowledge. In S. Clegg, & J. Bailey and Leisure, Volume 11, pp. 169–186.
(Eds.), International encyclopedia of
organization studies (pp. 14–17). Prada, R. (2018) ‘Dua Potensi Pariwisata Nusa
London: SAGE. Tenggara Barat’. Available at:
https://civitas.uns.ac.id/regina/potensi-
Chen, J. S., Prebensen, N. K., Chen, Y.-L., & pariwisata-nusa-tenggara-barat/.
Kim, H. (2013). Motivation and
involvement as antecedents of the Ritchie, B.W. & Adair, D. (2004). Sport
perceived value of the destination Tourism: Interrelationships, Impacts and
experience. Tourism Analysis, 18(6), Issues. Toronto: Channel View
651_661. Publications.

Chul, Oh. H., Uysal, M., & Weaver, P. A. Ryan, C. (2000). Tourist experiences,
(1995). Product bundles and market phenomenographic analysis, post-
segments based on travel motivations: A positivism and neutral network
canonical correlation approach. software. International Journal of
International Journal of Hospitality Tourism Research, 2, 119_131.
Management, 14(2), 123-137. doi:10.1002/(SICI)1522-
1970(200003/04)<119::AID-
Crompton, J. L. (1979). Motivations of a JTR193>3.0.CO;2-G
pleasure vacation. Annals of Tourism
Research, 6, 408-424. Shank, M.D. & Lyberger, M.R. (2015). Sports
Marketing: A Strategic Perspective. 5th
Douglas, N. and Derrett, R. (2001) Special Edition. New York: Routledge.
interest tourism. John Wiley and Sons
Australia, Ltd. doi: 10.1016/0160- Svarstad, H. (2010). Why hiking? Rationality
7383(95)90097-7. and reflexivity within three categories of
meaning construction. Journal of
Fleischer, A., & Pizam, A. (1997). Rural Leisure Research, 42(1), 91-110.
tourism in Israel. Tourism Management,
18(6), 367-372. Tiyce, M. (2008). Healing through travel: Two
women’s experiences of loss and
Gibson, H.J. (2003). Sport Tourism: An adaptation. CAUTHE 2008 Conference
Introduction to The Special Issue. 1-13.
Journal of Sport Management, 17, 205-
213 Weed, M. (2008). Sport & Tourism: A Reader.
London: Routledge
Kozak, M. (2002). Comparative analysis of
tourist motivations by nationality and Weed, M. & Bull, C. (2004). Sport Tourism
destinations. Tourism Management, Participation, Policy and Providers.
23(June), 221-232. Burlingston: Elsevier.

You might also like