You are on page 1of 6

85

PELAKSANAAN KOORDINASI
DALAM MEWUJUDKAN GREEN CITY
M. Fajar Anugerah, Sujianto, dan Adlin
FISIP Universitas Riau, Kampus Bina Widya Km. 12,5 Simpang Baru Panam, Pekanbaru 28293

Abstract: Implementation Coordination in Making Geen City. Initiative green city embodies has
strategic significance because it was motivated by several factors, including the rapid growth of
cities and the implications for the emergence of a variety of urban problems such as traffic congestion,
floods, slums, social inequality and reduced area of green open space. There are four attributes
to realize the green city of Green Planning and Design, Green Open Space, Green Waste, Green
Transportation. The method used in this study is a qualitative research method. Based on the
results of this research is that the functions of planning and organizing the management functions
of local government in the implementation of coordination in realizing green city of Pekanbaru
significantly affect its implementation. This is because in the planning function realizing green
planning and design in planning the environmental documents for the initiators or business
owners they are still viewed as a burden (in terms of both budget and implementation), not as an
obligation to manage the environment and poor law enforcement effort/activities that do not
prepare and implement environmental documents. In the monitored object embodies a green open
space is still focused on vital objects without seeing other objects as objects to monitor road that
focus on the way the protocol/parent and offices that focus on office close to the center of
government. organizing coordination function Environment Agency is still lacking coordination
in the delivery of test equipment to realize the integrated transport emissions or green transportation.

Abstrak: Pelaksanaan Koordinasi dalam Mewujudkan Green City. Inisiatif green city mewujudkan
memiliki makna strategis karena didorong oleh beberapa faktor, termasuk pertumbuhan yang cepat
dari kota dan implikasi bagi munculnya berbagai masalah perkotaan seperti kemacetan lalu lintas,
banjir, kumuh, kesenjangan sosial dan daerah berkurang dari ruang terbuka hijau. Ada empat
atribut mewujudkan kota hijau, yakni Perencanaan dan Desain Hijau, Ruang Terbuka Hijau, Limbah
Hijau, dan Transportasi Hijau. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pe-
nelitian kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian ini adalah bahwa fungsi perencanaan dan pe-
ngorganisasian fungsi manajemen pemerintah daerah dalam pelaksanaan koordinasi dalam me-
wujudkan kota hijau Pekanbaru signifikan mempengaruhi pelaksanaannya. Ini adalah karena dalam
fungsi perencanaan mewujudkan perencanaan hijau dan desain dalam perencanaan dokumen
lingkungan untuk pemrakarsa atau pemilik usaha mereka masih dilihat sebagai beban (baik dari
segi anggaran dan pelaksanaan), bukan sebagai kewajiban untuk mengelola lingkungan dan miskin
penegakan hukum usaha/kegiatan yang tidak mempersiapkan dan melaksanakan dokumen ling-
kungan. Dalam objek dipantau mewujudkan ruang terbuka hijau masih terfokus pada obyek vital
tanpa melihat benda-benda lain sebagai objek untuk memantau jalan yang fokus pada jalan protokol/
induk dan kantor yang fokus pada kantor dekat dengan pusat pemerintahan. Pengorganisasian
fungsi koordinasi Badan Lingkungan Hidup masih kurang koordinasi dalam pengiriman alat uji
emisi mewujudkan transportasi terpadu atau transportasi hijau.
Kata Kunci: koordinasi, green city, manajemen pemerintah

PENDAHULUAN prinsip pembangunan berkelanjutan. Hal ini


Inisiatif mewujudkan Kota Hijau memiliki berlandaskan pada UU No. 26 Tahun 2007 pasal
makna strategis karena dilatarbelakangi oleh be- 29 ayat 2 tentang Penataan Ruang yaitu terse-
berapa faktor, antara lain pertumbuhan kota yang dianya Ruang Terbuka Hijau sebesar 30 persen
begitu cepat dan berimplikasi terhadap timbulnya dari luas wilayah Kota.
berbagai permasalahan perkotaan seperti; kema- Misi kota hijau atau green city sebenarnya
cetan, banjir, permukiman kumuh, kesenjangan tidak hanya sekedar ‘menghijaukan’ kota. Lebih
sosial dan berkurangnya luasan ruang terbuka dari itu, kota hijau dengan visinya yang lebih luas
hijau.Kementerian Pekerjaan Umum melalui dan komprehensif, yaitu kota yang ramah ling-
Ditjen Penataan Ruang, mendorong terwujudnya kungan. Ada empat atribut untuk mewujudkan
kota hijau sebagai metafora dari kota berkelan- kota hijau, yaituperencanaan dan perancangan
jutan yang berlandaskan penerapan prinsip- kota (green planning and design), pemba-

85
86 Jurnal Kebijakan Publik, Volume 7, Nomor 1, Maret 2016, hlm. 1-98

ngunan ruang terbuka hijau (green open space), tujuan bersama. Teknik koordinasi dengan pen-
pengurangan dan pengolahan sampah (green dekatan proses manajemen pemerintahan daerah,
waste), dan pengembangan sistem transportasi yaitu koordinasi dalam perencanaan, koordinasi
berkelanjutan (green transportation). dalam pengorganisasian, koordinasi dalam staf-
Kota Pekanbaru terus berbenah untuk me- fing, koordinasi dalam pelaksanaan dan koor-
wujudkan Green City itu sendiri walaupun Kota dinasi dalam pengawasan.
Pekanbaru sudah sembilan kali mendapatkan pe-
nghargaan sebagai kota sehat/bersih (ADIPURA). METODE
Jauh disini dalam artian yaitu masih ada beberapa Metode yang digunakan dalam penelitian
kekurangan dalam pengelolaan lingkungan hidup ini adalah penelitian kualitatif, yang dapat diartikan
menuju kota berbasis green city. Fenomena per- sebagai penelitian yang menghasilkan data des-
masalahan perkotaan saat ini yang di hadapi Kota kriptif mengenai kata-kata lisan maupun tertulis,
Pekanbaru adalah kurangnya Ruang Terbuka dan tingkah laku yang dapat diamati dari orang-
Hijau (RTH), timbulan sampah dan transportasi orang yang diteliti. Instansi terkait yang diteliti
berkelanjutan, dengan begitu Kota Pekanbaru yakni Badan Lingkungan Hidup, Dinas Tata
menjadi semakin panas dan berdebu, menum- Ruang dan Bangunan, Dinas Kebersihan dan
puknya sampah, dan lain-lain.3 Pertamanan, Dinas Perhubungan yang mena-
Ruang Terbuka Hijau yang ada di Kota Pe- ngani dan bertanggung jawab mengenai Pelaksa-
kanbaru dapat dilihat pada tabel 1.1 menerang- naan Koordinasi dalam Mewujudkan Green City
kan 6.817,42 ha atau 126.452 km2 ,± 20 persen Kota Pekanbaru. Adapun jenis dan sumber data
dari luas administrasi Kota Pekanbaru. Penge- yang digunakan dalam penelitian ini adalah
lolaan sampah merupakan aspek penting dalam sebagai berikut; Data primer, yaitu data yang di-
mengurangi jumlah sampah yang ada di suatu peroleh langsung dari informan penelitian, yang
Kota/ Kabupaten. Berdasarkan tabel 1.2 bahwa dilakukan melalui penelitian lapangan berupa
sampah meningkat tiap tahunnya. Timbulan sam- informasi dari wawancara. Dilakukan untuk
pah terbanyak ada di Kecamatan Tampan hingga mengetahui fakta langsung mengenai bagaimana
mencapai 373 m3/ hari, sehingga perlu perhatian pelaksanaan koordinasi Badan Lingkungan
khusus untuk pengelolaan sampah dimasa yang Hidup dengan instansi lain dalam mewujudkan
akan datang dan begitu juga kecamatan lainnya. Green City. Adapun yang menjadi data primer
Dari aspek transportasi yang ada di Kota Pekan- dalam penulisan meliputi : Teks wawancara dan
baru melihat meningkatnya volume kendaraan informasi mengenai penelitian tersebut. Data
yang ada di Kota Pekanbaru setiap tahunnya me- sekunder, yaitu data yang diperoleh dari doku-
ningkat. Fakta di lapangan menunjukan bahwa mentasi-dokumentasi, media massa atau ketera-
per-sentase pengguna transportasi umum hanya ngan sumber-sumber lainnya yang dapat menun-
se-kitar 21% terhadap jumlah total kendaraan jang objek yang sedang diteliti, seperti dokumen-
ber-motor, kemudian frekuensi kawasan bebas tasi data Ruang Terbuka Hijau, data timbulan
ken-daraan yang hanya 4-6 jam per minggunya. sampah yang ada di Kota Pekanbaru, data volume
Suatu manajemen pemerintahan yang baik kendaraan yang ada di Kota Pekanbaru, arsip,
dan benar, pemerintah jangan hanya sebagai dan keterangan-keterangan lain lain yang berhu-
penjaga malam yang mementingkan ketertiban bungan dengan masalah penelitian yang diguna-
tetapi lupa pada ketentraman, yang hanya ber- kan sebagai pelengkap dan pendukung.
kuasa tapi tidak mampu melayani. Dapat disadari
bahwa apakah kita akan mengorbankan terlalu HASIL DAN PEMBAHASAN
banyak anasir etis guna efesiensi, atau apakah Terdapat beragam teknik koordinasi, be-
kita sebaliknya mengorbankan efisiensi guna me- berapa diantara teknik koordinasi yang dapat
menuhi kebutuhan etis.6 Koordinasi adalah su- diaplikasikan dalam organisasi kepemerintahan
sunan yang teratur dari usaha kelompok, untuk adalah teknik koordinasi dengan pendekatan
menciptakan kesatuan tindakan dalam mengejar manajemen. Variabel tersebut adalah Koordinasi
Pelaksanaan Koordinasi dalam Mewujudkan Green City (Anugerah, Sujianto, dan Adlin) 87

dalam perencanaan, koordinasi dalam peng- ngolahan sampah (green waste) dengan me-
organisasian, koordinasi dalam pelaksanaan, dan nerapkan zero waste indikatornya pendaur ula-
koordinasi dalam pengawasan. ngan limbah dengan cara 3R. Melalui bank
sampah, rumah kompos dan TPS 3R yang di-
Koordinasi dalam Perencanaan miliki Pemerintah Kota Pekanbaru dibawah
Koordinasi dalam perencanaan mewujud- tanggung jawab Badan Lingkungan Hidup Kota
kan green planning and design merupakan per- Pekanbaru dengan menggunakan prinsip 3R
wujudan rencana tata ruang dan rancang kota diatas yang diharapkan bisa mengurangi pasokan
yang berbasis lingkungan hidup untuk membang- sampah yang akan dibuang ke TPA. BLH Kota
kitkan kepedulian masyarakat dan mewujudkan Pekanbaru berkoordinasi dengan DKP Kota
keberlangsungan tata kehidupan kota dalam Pekanbaru dalam pengelolaan sampah dengan
perwujudan kota hijau. Dokumen RKL-RPL konsep 3R, selain itu juga diperlukan koordinasi
merupakan salah satu upaya untuk mengelola dan sinergi antar berbagai pihak, baik antar SKPD
dampak lingkungan yang mungkin akan terjadi maupun antara Pemerintah dan masyarakat guna
dalam pelaksanaan rencana pembangunan sejak menyatukan arah dalam rangka pengelolaan
mulai tahap pra konstruksi, konstruksi hingga sampah.
operasional yang didalamnya termasuk mengenai Koordinasi dalam perencanaan green
pemenuhan terhadap ruang terbuka hijau, Badan transportation, melalui Badan Lingkungan Hi-
Lingkungan Hidup berkoordinasi bersama de- dup berupaya mengaplikasikan program peme-
ngan Dinas Tata Ruang dan Bangunan dalam rintah yang berkenaan dengan pengendalian
perencanaan pembangunan yang berkelanjutan pencemaran udara dengan melakukan sosialiasi
agar RTH dari publik area dan privat area dapat secara terus menerus tentang emisi gas buang
memberikan sumbangsih yang besar terhadap kendaraan bermotor dan melalui kegiatan kamis
jumlah RTH yang ada. bersih tanpa polusi asap (KASIH PAPA). Untuk
Koordinasi dalam perencanaan mewujud- uji emisi Badan lingkungan Hidup berkoordinasi
kan green open space merupakan indikator dengan instansi terkait seperti Pusat Pengelolaan
paling utama dalam konsep green city itu sendiri, Ekoregion Wilayah Sumatera dan Satuan Lalu
dimana proporsi Ruang Terbuka Hijau (RTH) Lintas Polresta Kota Pekanbaru. Program kasih-
pada setiap wilayahnya sebesar 30% untuk wi- papa berkoordinasi dengan BKD dan Satpol PP
layah kota. Badan Lingkungan Hidup melalui Kota Pekanbaru.
kegiatan koordinasi penilaian kota Adipura yang
didalamnya banyak terdapat aspek ruang ter- Koordinasi dalam Pengorganisasian
buka hijau, perencanaan taman keanekaragaman Koordinasi dalam pengorganisasian me-
hayati dan sekolah adiwiyata. Sedangkan untuk wujudkan green planning and design, BLH Kota
sektor privat melalui program kampung iklim Pekanbaru melalui Bidang Analisis Masalah
(PROKLIM). Untuk meningkatkan kualitas dan Dampak Lingkungan (AMDAL) melakukan
kuantitas RTH Badan Lingkungan Hidup ber- pembagian kelompok atau tim dalam melak-
koordinasi dengan Dinas Kebersihan dan Perta- sanakan tugas, yaitu pertama Komisi Penilai AM-
manan, Kecamatan, Dinas Pendidikan, untuk DAL Kota Pekanbaru yang terdiri dari kepala-
perguruan tinggi berkoordinasi dengan Univer- kepala SKPD, Pakar, LSM dan Masyarakat,
sitas Riau. Namun dalam objek pantau penilaian kedua Tim Teknis Penilai AMDAL Kota Pekan-
terhadap ruang terbuka hijau dapat dilihat bahwa baru yang terdiri dari instansi-instansi pemerintah
sebaran objek pantau terhadap ruang terbuka maupun dari unsur perguruan tinggi yang terdiri
hijau khususnya jalan dan perkantoran masih dari orang-orang yang berkompeten dalam
terfokus pada jalan-jalan protokol/induk dan per- bidangnya dalam konteks memiliki kualifikasi
kantoran yang berada di pusat pemerintahan. keahlian, ketiga Sekretariat Komisi Penilai AM-
Koordinasi dalam perencanaan mewujud- DAL Kota Pekanbaru yang terdiri dari internal
kan green waste adalah pengurangan dan pe- BLH.
88 Jurnal Kebijakan Publik, Volume 7, Nomor 1, Maret 2016, hlm. 1-98

Koordinasi dalam Pengorganisasian me- dari Dinas Perhubungan ini jelas tidak akan mem-
wujudkan green open space, untuk pengorgani- berikan hasil yang maksimal, apalagi ditambah
sasian mewujudkan green open space Badan dengan volume kendaraan setiap tahunnya se-
Lingkungan Hidup berkoordinasi dengan instansi makin meningkat.
terkait terhadap perencanaan yang telah ditetap-
kan sehinga tidak menimbulkan masalah pada Koordinasi dalam Pelaksanaan
proses pelaksanaan nantinya, yaitu dengan mem- Koordinasi dalam pelaksanaan green
buat surat keputusan tim teknis yang didalamnya planning and design, dalam pelaksanaan/
terdapat tugas dan fungsi masing-masing sehingga penggerakan dalam mewujudkan green planning
tujuan terwujudnya amanah dari UU No 26 and design meliputi pemberian arahan dari pe-
Tahun 2007 dapat dilakukan secara maksimal. mimpin kepada perangkat untuk mengatur segala
Seperti koordinasi dengan SKPD yaitu penang- kegiatan dan tugas yang berkaitan dengan peren-
gung jawab objek pantau adipura, untuk sekolah canaan pembangunan yang ramah lingkungan.
adiwiyata ada tim teknis adiwiyata, untuk proklim kepala Badan Lingkungan Hidup memimpin
ada tim teknis proklim yang mana setiap tim tek- sidang KPA untuk menentukan kelayakan atau
nis terdiri dari instansi-instansi teknis dibidangnya ketidaklayakan berdasarkan penilaian hasil ka-
masing-masing. jian yang tercantum dalam ANDAL dan RKL-
Koordinasi dalam pengorganisasian me- RPL kepada Walikota Pekanbaru. Untuk peni-
wujudkan green waste, untuk pengorganisasian laian dokumen AMDAL dari tahun 2012-2015
green waste yaitu koordinasi dalam pengelolaan sebanyak 10 usaha/kegiatan, sedangkan do-
Bank Sampah dengan konsep 3R, BLH mem- kumen UKL-UPL sebanyak 207 usaha/ke-
berikan tanggung jawab kepada kepala bidang giatan. Dalam pelaksanaannya terdapat bebe-
pengendalian kerusakan dan pemulihan lingku- rapa faktor yang menjadi hambatan terhadap
ngan bersama dengan kepala sub bidang pe- kurang optimalnya pelaksanaan dokumen ling-
ngendalian kerusakan lingkungan, staf dan tenaga kungan hidup yaitu dokumen lingkungan hidup
harian lepas (THL) yang bertugas sebagai pena- dan implementasinya oleh pemrakarasa masih
nggung jawab di masing-masing Bank Sampah, dipandang sebagai beban (baik dari segi ang-
kemudian dari instansi lain, yaitu Kecamatan dan garan maupun implementasinya), bukan sebagai
Kelurahan. kewajiban untuk mengelola lingkungan hidup.
Koordinasi dalam pengorganisasian green Koordinasi dalam pelaksanaan green open
transportation. Koordinasi dalam pengorgani- space, pada saat melakukan koordinasi dalam
sasian uji emisi ini sesuai dengan surat keputusan pelaksanaan perencanaan mewujudkan ruang
Kepala Badan Lingkungan Hidup Kota Pe- terbuka hijau, Badan Lingkungan Hidup melaku-
kanbaru Nomor : Kpts.800/BLH/V/2015/76 kan komunikasi yang baik guna menciptakan
tentang tim teknis kegiatan uji emisi yang diketuai koordinasi yang baik pula antara Badan Ling-
oleh kepala BLH dan dikoordinator oleh kepala kungan Hidup dengan setiap instansi yang me-
bidang kepala bidang pencemaran lingkungan laksanakan tehadap perannya masing-masing
dan pengelolaan limbah B3 bersama dengan yaitu dengan cara secara vertikal dan horizontal.
instansi terkait yaitu Badan Perencanaan dan Dimana pada pelaksanaan vertikal Badan Ling-
Pembangunan Daerah, beserta dengan petugas kungan Hidup memberikan pengarahan tentang
lapangan yang berasal dari BLH, PPE Wilayah pelaksanaan ruang terbuka hijau sesuai dengan
Sumatera, Dinas Perhubungan, Satlantas Polresta struktur organisasi yang dimiliki oleh Badan
Kota Pekanbaru dan Tenaga Harian Lepas Lingkungan Hidup Kota Pekanbaru, sedangkan
(THL). jumlah alat uji emisi dalam mewujudkan pelaksanaan secara horizontal Badan Lingkungan
green transportation ada 4 unit, dengan jumlah Hidup Kota Pekanbaru melakukan pengarahan
alat uji emisi yang ada saat ini serta dengan pe- pelaksanaan dengan instansi lain. Hasilnya sam-
nyelenggaraan kegiatan yang hanya satu kali da- pai dengan tahun 2015 Kota Pekanbaru telah
lam satu tahun serta keterbatasan operator alat mendapatkan 9 kali penghargaan Kota Adipura,
Pelaksanaan Koordinasi dalam Mewujudkan Green City (Anugerah, Sujianto, dan Adlin) 89

116 Sekolah Adiwiyata yang terdiri dari Sekolah hidup berkoordinasi dengan Badan Kepega-
Adiwiyata Tingkat Kota, Provinsi, Nasional dan waian Daerah Kota Pekanbaru sebagai pemberi
Mandiri, 6 Kampung Iklim sanksi tegas terhadap pegawai yang tidak me-
Koordinasi dalam pelaksanaan green laksanakan instruksi Walikota Nomor 4 tahun
waste, dalam koordinasi pelaksanaan mewujud- 2014 tentang Hari Kamis Bersih Tanpa Polusi
kan green waste Badan Lingkungan Hidup Asap Bagi Pegawai Negeri Sipil Di Jajaran
menjalin kerja sama dengan pengurus bank sam- Pemerintah Kota Pekanbaru.
pah yang tidak lain merupakan tenaga harian lepas
yang dibiayai oleh Badan Lingkungan Hidup Koordinasi dalam Pengawasan
melalaui APBD Kota Pekanbaru dalam menge- Pertama, koordinasi dalam pengawasan
lola bank sampah. Kemudian selain berkoor- mewujudkan pembangunan yang berwawasan
dinasi dengan internal BLH juga melakukan lingkungan atau green planing and design di-
koordinasi dengan sekolah-sekolah dalam pe- lakukan koordinasi pengawasan tergantung dari
laksanaan bank sampah skala sekolah, rumah dampak apa yang ditimbulkan dalam proses
kompos dan TPS dalam program sekolah adi- pembangunan. Dalam melakukan koordinasi
wiyata. sampai dengan tahun 2015 pelaksanaan pengawasan terhadap pelaksanaan pemba-
pengolahan sampah di 5 lokasi wajib meliputi ngunan melibatkan instansi teknis yang mempu-
permukiman, pasar, perkantoran, sekolah dan nyai keahlian dibidangnya masing-masing.
TPA dengan rincian : 19 perumahan dengan jenis Pengawasan juga dapat dilihat dari dokumen
pemanfaatan sampahnya pemilihan, pengom- AMDAL yang dibuat oleh pemrakarsa mulai dari
posan, pemanfaatan sampah plastik menjadi pengawasan tahap pra kontruksi, kontruksi dan
kerajinan tas dan keperluan rumah tangga lain- operasional.
nya, 3 pasar dengan pemanfaatan sampahnya Kedua, koordinasi pengawasan dalam me-
melalui pemilihan dan pengomposan, 9 perkan- wujudkan ruang terbuka hijau atau green open
toran pemerintah, 54 sekolah dengan peman- space dilakukan melalui pemantauan oleh tim
faatan sampahnya pemilahan, pengomposan dan independen yang dibentuk melalui Surat Keputu-
pemanfaatan sampah organik menjadi hiasan, san Badan Lingkungan Hidup Nomor: Kpts 800/
kerajinan tas dll, 6 puskesmas, pengomposan di BLH/PK-PL/68 tentang Pembentukan Tim
Hutan Kota Ronggo warsito dan TPA Muara Fajar. Independen Kota Pekanbaru Tahun 2015. Untuk
Koordinasi dalam pelaksanaan green keanggotaan tim independen ini BLH berkoor-
transportation, untuk pelaksanaan kegiatan uji dinasi dengan instansi pemerintahan yaitu BLH
emisi dan program kasihpapa Badan Lingkungan Provinsi Riau, dari perguruan tinggi yaitu dari
Hidup berkoordinasi dengan internal BLH itu Universitas Islam Riau dan dengan pihak media
sendiri dan instansi pemerintah dan non peme- yaitu wartawan riau pos.
rintah. Seperti pelaksanaan kegiatan uji emisi Ketiga, koordinasi dalam pengawasan me-
BLH berkoordinasi dengan Satuan Lalu Lintas wujudkan mewujudkan pengurangan dan pengo-
Polresta Pekanbaru, Bengkel Toyota Agung lahan sampah atau green waste. Koordinasi
Automall, dan THL BLH Kota Pekanbaru. dilakukan dengan tiga cara yaitu koordinasi
kegiatan uji emisi dan program kasihpapa Badan pengawasan bank sampah, rumah kompos dan
Lingkungan Hidup berkoordinasi dengan internal TPS 3R. Untuk pengawasan bank sampah dan
BLH itu sendiri dan instansi pemerintah dan non TPS 3R, pengawasan koordinasi dilakukan
pemerintah. Seperti pelaksanaan kegiatan uji dengan internal Badan Lingkungan Hidup, pen-
emisi BLH berkoordinasi dengan Satuan Lalu gawasan rumah kompos berkoordinasi dengan
Lintas Polresta Pekanbaru, Bengkel Toyota DKP.
Agung Automall, dan THL BLH Kota Pekan- Keempat, koordinasi dalam pengawasan
baru. Selanjutnya koordinasi dalam pelaksanaan mewujudkan pengembangan transportasi ber-
program pembatasan jam berkendara atau kamis kelanjutan atau green transportation. Dalam
bersih tanpa polusi asap Badan Lingkungan pelaksanaan tentu ada pengawasan yang ber-
90 Jurnal Kebijakan Publik, Volume 7, Nomor 1, Maret 2016, hlm. 1-98

guna agar pelaksanaan berjalan sesuai target ya- usaha/kegiatan yang tidak menyusun dan me-
ng diinginkan. Koordinasi pengawasan yang ngimplementasikan dokumen lingkungan hidup.
dilakukan oleh Badan Lingkungan Hidup dalam Dalam perencanaan yang menjadi objek
pelaksanaan kegiatan uji emisi dilakukan oleh pantau mewujudkan ruang terbuka hijau masih
bidang pengendalian pencemaran lingkungan dan terfokus pada objek-objek vital tanpa melihat
pengelolaan limbah bersama dengan perwakilan objek lainnya yang berada jauh dari pusat kota,
PPE Wilayah Sumatera di Pekanbaru. seperti objek pantau jalan yang fokus pada jalan
Sedangkan Koordinasi dalam pengawasan protokol/induk dan perkantoran yang fokus pada
Kamis Bersih Tanpa Polusi Asap dilakukan oleh perkantoran yang dekat dengan pusat peme-
Satuan Polisi Pamong Praja sebagai penegak rintahan. Satpol PP yang merupakan pengawas
hukum di Pemerintah Kota Pekanbaru yang ber- yang berada di pusat pemerintahan masih lemah
tugas mengawasi jalannya program ini di lingku- pengawasannya terhadap program KASIH-
ngan perkantoran walikota, sedangkan untuk PAPA. Dalam fungsi koordinasi pengorgani-
dilingkungan dinas atau badan pengawasan di- sasian Badan Lingkungan Hidup masih kurang
lakukan oleh Kepala SKPD masing-masing berkoordinasi dalam hal penyediaan alat uji emisi
sesuai didalam Instruksi Walikota Pekanbaru mewujudkan transportasi terpadu atau green
Nomor 4 Tahun 2014. Namun dalam koordinasi transportation.
dalam pengawasan KASIHPAPA yang mem-
berikan hambatan terwujudnya tujuan program DAFTAR RUJUKAN
tersebut yaitu masih belum efektifnya pengawa- Dharma Setyawan Salam, 2004. Manajemen
san terhadap program ini dapat dilihat dari masih Pemerintahan Indonesia. Jakarta: Djambatan
banyaknya kendaraan yang parkir didalam ling- Djam’an, MA dan Aan Komariah. 2012.
kungan kantor walikota pada hari Kamis. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung:
Alpabeta
SIMPULAN Dwi Suryadi Nugroho, Strategi Peningkatan
Pelaksanaan koordinasi dalam mewujud- Kualitas Empat Atribut Green City di
kan green city Kota Pekanbaru adalah dengan Kecamatan Bandung Wetan Kota Bandung,
proses koordinasi dalam perencanaan, koordi- Bandung: Universitas Islam Bandung
nasi dalam pengorganisasian, koordinasi dalam Inu Kencana Syafiie, 2008. Manajemen
pelaksanaan dan koordinasi dalam pengawasan. Pemerintahan. Jakarta: PT Perca
Namun didalam pelaksanaannya masih belum Kementerian Pekerjaan Umum, 2011. Buku
optimal dan masih menemukan beberapa ham- Panduan Program Pengembangan Kota
batan-hambatan yang dapat mempengaruhi Hijau (P2KH). Jakarta
kinerja Pemerintahan Daerah dalam hal ini Pandji. Santosa, 2008. Administrasi Publik:
Badan Lingkungan Hidup Kota Pekanbaru. Teori dan Aplikasi Good Governance.
Fungsi perencanaan, pelaksanaan, pengorgani- Bandung:Refika Aditama
sasian dan pengawasan merupakan fungsi mana- Rahardjo Adisasmita, 2011. Manajemen
jemen pemerintahan daerah dalam pelaksanaan Pemerintah Daerah. Yogyakarta: Graha
koordinasi mewujudkan green city Kota Pe- Ilmu
kanbaru yang signifikan mempengaruhi pelak- Rushayati, SB. 2012. Model Kota Hijau di
sanaannya. Hal ini dikarenakan dalam fungsi Kabupaten Bandung Jawa Barat.
pelaksanaan mewujudkan green planning and Disertasi SP PSL IPB Bogor
design dalam hal pelaksana dokumen lingkungan Surjadi, 2009. Pengembangan Kinerja
hidup bagi para pemrakarsa atau pemilik usaha Pelayanan Publik. Bandung: Refika Aditama
masih masih dipandang sebagai beban (baik dari Tutut Subadyo, 2013. Rekayasa Infrastruktur
segi anggaran maupun implementasinya), bukan hijau Perkotaan Untuk Pembangunan
sebagai kewajiban untuk mengelola lingkungan Green City Dikota Malang. Malang:
hidup dan lemahnya penegakan hukum terhadap Universitas Merdeka

You might also like