You are on page 1of 13

Analisa Percepatan Proyek Gedung Sekolah SMK Multi Masmur

Pekanbaru (Study kasus : Gedung Sekolah SMK Multi Masmur


Pekanbaru Riau
Kaharuddin1) Hendra Taufik 2)
1)
Dosen Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Riau
2)
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Riau
Kampus Bina Widya J. HR Soebrantas KM 12,5 Pekanbaru, Kode Pos 28293
Email:, kaharuddin@yahoo.com , taufik @yahoo.com

ABSTRACT
Making a plan and schedule for the project always refers to the condition of assumptions and
forecasts that existed at the time plans and schedule are made, therefore the problem will
arise if there is a discrepancy between the forecasts and assumptions with actual reality.
Delays in construction project often occurred and give some disadvantages for everyone, both
the contractor and the employer. Therefore, the problem will arise when assumption different
from the reality in field. Delays of the project will cost high penalties the contractor. SMK
Multi Masmur Pekanbaru construction projects has delayed with in 15 day calendar from the
duration the project in the contract. Delayed in the project should be tackle with accelerating
the time in remaining activities. The acceleration of the work can the be done in two ways,
firsly, overtime working and secondly is by adding additional labors and equipments.
Performed analsis focus on the job experience in critical line. Then the result of delaying cost
Rp 32.942.781,-. The cost needed if accelerated from overtime working is Rp 41.449.497,-
and Rp 17.407.500,- for adding the employers and the equipments. The best alternative
solution is the additional tool and labors. Total acceleration in 13 days completed with the
time and cost efficient.

Keyword : contruction delay, contruction cost, duration shortening, equipment and workers
addition.

A.Latar Belakang
Pelaksanaan proyek konstruksi sistematis.
merupakan rangkaian mekanisme kegiatan Perencanaan dan pengendalian biaya
atau pekerjaan yang rumit, berlapis-lapis dan waktu merupakan bagian dari
dan saling tergantung satu sama lain. manajemen proyek konstruksi secara
Selain itu, sifat pekerjaannya sangat terurai keseluruhan. Selain penilaian dari segi
dan tepisah-pisah sesuai karakteristik dan kualitas, prestasi suatu proyek dapat pula
profesi pekerjanya. Sehingga untuk dinilai dari segi biaya dan waktu.
mewujudkan keterpaduan dan integritas Biayayang telah dikeluarkan dan waktu
keseluruhan kegiatan hingga menghasilkan yang telah digunakan untuk menyelesaikan
suatu bangunan, mutlak diperlukan upaya- suatu pekerjaan harus diukur secara
upaya koordinasi dan pengendalian secara kontinyu agar tidak terjadi penyimpangan
terhadap rencana.

Jom F TEKNIK Volume 4 No. 1 Febuari 2017 1


Keterlambatan proyek sering kali bangunan baru yang lebih baik untuk dapat
menjadi sumber perselisihan dan tuntutan menampung pelajar-pelajar yang setiap
antara pemilik dan kontraktor, sehingga tahun semakin bertambah. Pembangunan
akan menjadi sangat mahal nilainya baik di gedung sekolah SMK Multi Masmur
tinjau dari sisi kontraktor maupun pemilik. terletak di Jl. KH.Ahmad Dahlan No.96
Kontraktor akan terkena denda penalti Kota Pekanbaru dengan nilai bangunan
sesuai dengan kontrak, di samping itu sebesar Rp. 2.196.185.418,00- ("dua
kontraktor juga akan mengalami tambahan milyar seratus ratus sembilan puluh enam
biaya overhead selama proyek masih juta seratus delapan puluh lima empat ribu
berlangsung. Dari sisi pemilik, delapan belas rupiah)
keterlambatan proyek akan membawa Pada pembangunan sebuah proyek
dampak pengurangan pemasukan karena perlu adanya penanganan manajemen
penundaan pengoperasian fasilitasnya. penjadwalan kerja yang baik, karena itu
Pembangunan gedung sekolah SMK perlu ditangani dengan perhitungan yang
Multi Mekanik Masmur tahap I (pertama) cermat dan teliti. Dengan demikian penulis
direncanakan selesai pada tanggal 11 menuangkan pengalaman- Pengalaman
Desember 2013 dengan jangka waktu Dari berbagai penelitian, Tesis, Skripsi
pelaksanaan selama 150 hari kerja, namun untuk menambah pengetahuan dan
dalam pelaksanaannya proyek mengalami pengalaman sebagai reprensi penulis
keterlambatan mulai pada minggu ke-16 seperti”. ( Doli
( Enam belas ) Tanggal 25 (Dua Puluh Patomona, 2012 ) “Evaluasi Keterlambatan
Lima November) penyelesaian proyek baru Durasi Proyek Pembangunan Gedung
mencapai 86,63 % seharusnya dalam Kantor Dinas Pekerjaan Umum Provinsi
schedule perencanaan sudah mencapai Riau. Dari hasil kesimpulan Doli Patamura
96,87 %, oleh karena itu kontraktor alternatif penambahan tenaga kerja dan
pelaksana mengalami keterlambatan peralatan merupakan alternatif yang paling
kurang lebih sebesar 10,24% dimana pada murah dibandingkan dengan alternatif
item pekerjaan : yang lainnya. Namun dalam proyek
Pek. pasangan pintu dan Jendela gedung Dinas PU kontraktor mengalami
lantai dasar tingkat I, pek.pasangan kerugian. ( Aprizal, 2012 ) “ Analisa
keramik lantai dasar dan tingkat 1 dan kinerja berdasarkan biaya dan jadwal
pengecatan lantai dasar dan tingkat I yang terpadu pada proyek pembangunan
belum selesai dilaksanakan sesuai dengan Gedung Stai Ar-Ridho Labuhan tangga
Time Schedul rencana. besar Bagan Siapi -Api Kabupaten Rokan
Aktivitas keterlambatan proyek sebenarnya Hulu Propinsi Riau'. ( Ir.Saldjana, 1995
dapat diatasi dengan mengadakan ) “Studi Dampak Keterlambatan Proyek
percepatan durasi proyek namun Terhadap Peningkatan Biaya Kontraktor".
percepatan durasi dapat mengakibatkan Studi Kasus Gedung Telkomsel
pertambahan biaya. Oleh karena itu (R Amelia,S. 2009 ) dan Analisa
diperlukan analisis optimalisasi durasi Penepatan Proyek Kantor Dinas SKKP
proyek sehingga dapat diketahui berapa Pemko Gedung B2 di Tenayan Raya
lama suatu proyek tersebut diselesaikan (Finsensia Lidwyna,2016). Alternatif
dan mencari adanya kemungkinan mengurangi dampak keterlambatan proyek
percepatan waktu pelaksanaan proyek terhadap waktu dan biaya Sehingga penulis
dengan menambah jam kerja, tenaga kerja terinspirasi untuk mengadakan penelitian
dan Peralatan kerja. Pembangunan Gedung Sekolah SMK
Kondisi existing gedung sekolah dengan judul “ Evaluasi Percepatan
SMK Multi Masmur, diperlukan Proyek Pembangunan sekolah SMK
pembangunan gedung baru untuk Multi Masmur Pekanbaru ”.
peningkatan prasarana fisik berupa Dalam pengelolaan proyek yang
Jom F TEKNIK Volume 4 No. 1 Febuari 2017 2
mengintegrasikan biaya dan waktu yang penambahan jam kerja (lembur),
berdasarkan kinerja biaya dan waktu ini, alternatif kerja dengan, alternatif
dapat diidentifikasi kinerja keseluruhan penambahan tenaga kerja.
proyek maupun paket - paket pekerjaan di
dalamnya dan kemudian memprediksi 3. Batasan Masalah
kinerja biaya dan waktu penyelesaian Agar penelitian dapat berjalan secara
proyek. Hasil dari evaluasi kinerja proyek sistematis dan tidak menyimpang dari
tersebut dapat digunakan sebagai rumusan masalah yang diambil, maka
peringatan awal jika terdapat ketidak diperlukan adanya suatu batasan
efisiensi kinerja dalam penyelesaian permasalahan. Adapun batasan masalah
proyek. Sehingga dapat dilakukan yang diambil dalam penulisan skripsi ini
kebijakan- kebijakan manajemen dan sebagai berikut:
perubahan metode pelaksanaan agar 1. Objek yang digunakan sebagai bahan
pembengkakan biaya dan keterlambatan studi adalah proyek pembangunan
penyelesaian proyek dapat dicegah. sekolah SMK Multi Masmur
Berdasarkan latar belakang di atas, maka Pekanbaru.
penulis membuat Penelitian dengan judul 2. Metode yang digunakan adalah metode
“ANALISIS PERCEPATAN PROYEK percepatan perkerjaan dengan
PEMBANGUNAN SMK MULTI menambah jam kerja (lembur) dan
MASMUR PEKANBARU ”. Analisa ini menambah tenaga kerja (pekerja).
dilakukan dengan metode percepatan 3. Biaya Yaang timbul Akibat Finalti.
dengan menambah jam kerja (lembur),
Metode percepatan dengan menambah B. Tinjauan Pustaka
tenaga kerja, Dan Metode percepatan 1. Pengertian Proyek
dengan sistem shift dengan analisis Menurut Imam soeharto, suatu
menggunakan alat bantu Microssoft Excel rangkaian kegiatan dapat dibedakan atas
serta Microsoft Project 2016. Kelebihan dua jenis, yaitu kegiatan rutin dan kegiatan
dari pada Microsoft Project dapat proyek. Kegiatan rutin adalah suatu
mengatur penjadwalan pelaksanaan kegiatan terus menerus yang berulang dan
kegiatan proyek yang di kerjakan. berlangsung lama, sedangkan kegiatan
Sehingga proyek tersebut dapat berjalan proyek adalah suatu rangkaian kegiatan
sesuai dengan rencana yang telah di yang hanya satu kali dilaksanakan dan
tentukan. umumnya berlangsung dalam jangka
waktu yang pendek. Oleh karena itu, suatu
2. Maksud dan Tujuan Penelitian kegiatan proyek mempunyai awal dan
Maksud penelitian ini adalah untuk akhir kegiatan yang jelas.
mendapatkan hasil yang di harapkan dapat
membantu meminimalisasikan 2. Pengertian Manajemen Proyek
keterlambatan dan sebagai pedoman Manajemen proyek adalah kegiatan
dalam pelaksanaan proyek yang akan merencanakan, mengorganisir, memimpin,
datang. dan mengendalikan sumber daya
Tujuan Penelitian Adalah : perusahaan untuk mencapai sasaran jangka
1. Menganalisa identifikasi kegiatan pendek yang telah ditentukan (Nurhayati,
proyek yang belum selesai. 2010).
2. Menganalisa deviasi waktu progres Definisi manajemen adalah ilmu dan seni
kegiatan proyek yang sudah dan yang yang berkaitan dengan memimpin dan
belum dikerjakan. mengkoordinir sumber daya yang terdiri
3. Menentukan alternatif percepatan dari manusia dan material dengan
pekerjaan proyek dengan metode menggunakan tehnik pengelolaan modern
pemendekan durasi seperti : alternatif
Jom F TEKNIK Volume 4 No. 1 Febuari 2017 3
untuk mencapai sasaran yang telah 7. Lintasan Kritis
ditentukan, yaitu lingkup, mutu, jadwal, Heizer dan Render dalam Dannyanti
dan biaya, serta memenuhi keinginan para (2010) menjelaskan bahwa dalam
stake holder. melakukan analisa jalur kritis , digunakan
dua proses two- pass terdiri dari atas
3. Schedule Proyek Forward pass dan back ward pass.Dalam
Schedule proyek yang didapatkan dari metode CPM (Critical Path Method -
lapangan adalah schedule awal proyek. Metode Jalur Kritis) dikenal dengan
Schedule proyek disini adalah berupa adanya jalur kritis, yaitu jalur yang
diagram balok. Di dalamnya terdapat nama memiliki rangkaian komponen- komponen
pekerjaan atau aktivitas, satuan pekerjaan, kegiatan dengan total jumlah waktu
volume pekerjaan, bobot tiap-tiap terlama.
pekerjaan, barchart yang menggambarkan Apabila kegiatan keterlambatan proyek
kapan pekerjaan dilaksanakan. Diagram maka akan memperlambat penyelesaian
balok tersebut diolah untuk kemudian akan proyek secara keseluruhan meskipun
menjadi network diagram suatu pekerjaan kegiatan lain tidak mengalami
dalam proyek. keterlambatan.
Dari hasil analisa yang dilakukan
4. Metode Pengendalian diperoleh lintasan kritis, adapun kegiatan
Menurut Iman Suoeharto (1999), yang mengalami lintasan kritis dapa dilihat
teknik dan pengendalian biaya serta jadwal pada Tabel 4.1 adalah sebagai berikut:
proyek yang cepat mengungkapkan Tabel 4.1 Pekerjaan yang mengalami
terjadinya penyimpangan adalah lintasan kritis
identifkasi varians dan konsep nilai hasil No Uraian Durasi
(eartnet value). Ini akan tampak lebih jelas Pekerjaan Pekerjaan
bila disajikan dengan menggunakan kurfa (hari)
S. Pengolahan jenis pengendalian. (1) (2) (3)
A Pekerjaan lantai
5. Kurva S 1.Beton cor Tumbuk
Kurva S adalah suatu grafik yang 1:3:5
disusun untuk menunjukkan hubungan
antara nilai kumulatif biaya atau jam orang B Pekerjaan srtuktur
yang telah digunakan atau persentase (%)
penyelesaian terhadap waktu yang 1. Pek.Cor kolom K2
dikerjakan.. Pengendalian proyek pada 25/40 beton bertulang
umumnya menekankan pada pengendalian 2. Pekerjaan kolom K2
jadwal. Pengendalian jadwal dilakukan 30/30 beton bertulang
berdasarkan penyerapan biaya melalui 3. Pek.Kolom Praktis
perhitungan kurva (Amelia, 2009). Beton bertulang
4. Pek.Cor kolom K1
6. Bagan Balok (Bartchat) 25/ 40 Beton
Metode ini disusun untuk bertulang
mengindentifkasi unsur waktu dan urutan
dalam merencanankan suatu kegiatan yang 5. Pek.Cor Balok B1
terdiri dari waktu mulai, waktu penyelesaian 25/60 Beton bertulang
dan waktu pelaporan. Bagan balok sampai 6. Pek.Cor Plat Dag
sekarang masih digunakan karena mudah Beton bertulang
dipahami dan dubuat sehingga berguna 7. Pek. Cor Atap dag
sebagai alat komunikasi dalam Beton Bertulang
penyelenggaraan proyek. Sumber : Hasil Analisa

Jom F TEKNIK Volume 4 No. 1 Febuari 2017 4


8. Mengatasi Keterlambatan
Selama proses konsturksi selalu saja
muncul gejala kerangkaan periodik atas
material – material yang diperlukan,
berupa material dasar atau barang jadi baik
yang lokal maupun import
(Dipohusodo).Cara penanganannya sangat Pemendekan durasi dengan metode
bervariasi tergantung pada kondisi proyek. kerja system shift, diasumsikan sebagai
Yang kesemuanya mengacu pada dokumen
perencanaan dan spesifikasi teknis yang berikut :
telah ditetapkan. Metoda Pemendekan 1.
Durasi umlah tenaga shift siang dan shift
Pada metode pemendekan durasi malam adalah sama
memiliki 3 alternatif, yaitu : 2. Produktivitas tenaga kerja shift malam
1. Alternatif penambahan jam kerja 80% dari produktivitas tenaga kerja
(lembur)
2. Alternatif kerja dengan system shift
3. Alternatif penambahan tenaga kerja 3.
dan peralatan. Rumus penambahan biaya dengan kerja
shift tiap kegiatan (Saldjana, 1995).
9. Penyebab keterlambatan
Dalam suatu proyek konstruksi banyak
yang mungkin terjadi yang dapat 4.
mengakibatkan meningkatnya waktu dari Rumus untuk kegiatan yang
suatu kegiatan ataupun mundurnya waktu menggunakan alat berat
penyelesaian suatu proyek secara
keseluruhan. Beberapa penyebab yang Keterangan :
paling sering terjadi antara lain : perubahan B m : Biaya makan pekerja lembur tiap hari
kondisi lapangan, perubahan desain atau (Rp/hari)
spesifikasi, perubahan cuaca, ketidak B p h : Biaya pemilikan per hari (Rp)
tersedianya tenaga kerja, material, ataupun B p j : Biaya pemilikan per jam (Rp)
peralatan. B t : Biaya trasportasi pekerja tambaha
tiap orang (Rp/orang)
10. Penambahan Jam Kerja D a : Durasi rencana awal (hari)
Dalam perencanaan penambahan jam D c : Durasi setelah pemendekan (hari)
kerja lembur memakai 8 jam kerja normal D 1 : Lamanya lembur (jam/satu minggu)
dan 1 jam istirahat (08.00-17.00), f 1 : Faktor pengali upah lembur
sedangkan kerja lembur dilakukan setelah P : Jumlah peralatan (orang/hari)
waktu kerja normal (18.00-22.00). Pb : Jumlah Peralatan Tambahan Orang
Menurut keputusan Menteri Tenaga Kerja Pss : Jumlah peralatan shift siang (unit)
Psm : Jumlah peralatan shift malam (unit)
Nomor KEP.102/MEN/VI/2004 pasal 3, t1 : Tambahan waktu lembur
pasal 7 dan pasal 11. Rumus pemendekan (jam/minggu)
durasi dengan metode penambahan tenaga T : Jumlah tenaga kerja per hari
kerja (Saldjana, 1995) dapat dilihat pada (orang/hari)
persamaan 2.9 dan persamaan 2.10 Tb : Jumlah tenaga tambahan per hari
(orang / hari)
Tr : Biaya mobilisasi per unit (RP/hari)
Tss : Tenaha kerja shift siang (orang)
Tsm : Tenaha kerja shift malam (orang)
Jom F TEKNIK Volume 4 No. 1 Febuari 2017 5
Upj : Upah pekerja per jam (Rp/hari) 3. Pekerjaan Pengecatan.
Uph : Upah pekerja per hari (Rp/hari) a. Pekerjaan. Cat Air Dinding dan
Wss : Lama shift siang (jam) Kolam
Wsm : Lama shift malam (jam) b. Pekerjaan. Cat Air Plafond
Y : Tambahan biaya c. Pekerjaan. Cat Impra Pintu
d. Pekerjaan. Cat minyak Lisplank
11. Kronologi PelaksanaanProyek
Time schedule pada proyek C. METODOLOGI PENELITIAN
pembangunan gedung sekolah Multi 1. Data - data proyek
Masmur Pekanbaru (Lihat lampiran I, Data proyek mengkaji keterlambatan
Kurva “S” ) bahwa pekerjaan dimulai pada dalam pelaksanaan proyek pembangunan
tanggal 14 Agustus 2013 sampai dengan gedung gedung sekolah Multi Masmur
tanggal 11 Desember 2013. Pekanbaru Provinsi Riau.
Pembangunan gedung sekolah SMK
Multi Mekanik Masmur tahap I (pertama) 2. UraianPekerjaan
direncanakan selesai pada tanggal 11 Lingkup kegiatan yang ada pada
Desember 2013 dengan jangka waktu pekerjaan struktur Pembangunan Kantor
pelaksanaan selama 150 hari kerja, namun Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Riau,
dalam pelaksanaannya proyek mengalami dapat dilihat pada Time Schedule Rencana
keterlambatan mulai pada minggu ke-16 (Lihat lampiran I, Kurva S) yang telah
( Enam belas ) Tanggal 25 (Dua Puluh dibuat oleh Kontraktor Pelaksana.
Lima November) penyelesaian proyek baru
mencapai 86,63% seharusnya dalam 3. Waktu Dan Biaya Pelaksanaan
schedule perencanaan sudah mencapai Proyek
96,87 %, oleh karena itu kontraktor Waktu pelaksanaan pekerjaan
pelaksana mengalami keterlambatan pembangunan struktur Pembangunan
kurang lebih sebesar 10,24% dimana pada gedung sekolah SMK Multi Masmur
item pekerjaan : Pekanbaru yang sesuai dengan kontrak
adalah 120 ( Seratus Dua Puluh) hari
12. kelender dan masa
J pemeliharaan selama
enis Pekerjaan Yang mengalami 180 (Seratus Delapan Puluh) hari kelender.
Keterlambatan Untuk biaya proyek sesuai dengan kontrak
Jenis pekerjaan yang terlambar sebesar Rp.2.196.185.418.00,- (Dua
berdasarkan time schedule pekerjaan MiIyar Seratus Sembilan puluh enam Juta
adalah : SeRatus Delapan Puluh Lima Ribu Empat
1. Pekerjaan Lantai. Ratus Delapan Belas Rupiah ).
a. Pekerjaan pas.Keramik Lantai
Ruangan 40x40 cm 4. Ketersediaan Peralatan
b. Pekerjaan pas.Keramik Lantai Peralatan yang dimiliki kontraktor
Teras /Selasar 40x40 cm pelaksana CV.Rajawali Kita Cemerlangn
c. Pekerjaan pas.. sudah termasuk lengkap, seperti : Concrete
Plit Keramik 10x40 cm Vibrator, Gen set, dan peralatan lainya dan
2. Pekerjaan Pintu dan Jendela. ada juga peralatan peralatan yang bersifat
a. Pekerjaan. Pasangan Pintu P2 sewa dikarenakan bersifat benda bergerak
b. Pekerjaan. Pasangan. Pintu P3 seperti Excavator, Dumb Truck, dan
c. Pekerjaan. Pasangan. Pintu P4 peralatan lainnya.
d. Pekerjaan. Pasangan. Pintu Shaft 5.
e. Pekerjaan. Pasangan. Jendela J1 ronologi PelaksanaanProyek
f. Pekerjaan. Pasangan. Jendela J2 Time schedule pada proyek
g. Pekerjaan. Pasangan. Ventilasi VI pembangunan gedung sekolah Multi
Jom F TEKNIK Volume 4 No. 1 Febuari 2017 6
Masmur Pekanbaru (Lihat lampiran I, f. Pekerjaan. Pasangan. Jendela J2
Kurva “S” ) bahwa pekerjaan dimulai pada g. Pekerjaan. Pasangan. Ventilasi VI
tanggal 14 Agustus 2013 sampai dengan
tanggal 11 Desember 2013. 4. Pekerjaan Pengecatan.
Pembangunan gedung sekolah a. Pekerjaan. Cat Air Dinding dan
SMK Multi Mekanik Masmur tahap I Kolam
(pertama) direncanakan selesai pada b. Pekerjaan. Cat Air Plafond
tanggal 11 Desember 2013 dengan jangka c. Pekerjaan. Cat Impra Pintu
waktu pelaksanaan selama 150 hari kerja, d. Pekerjaan. Cat minyak Lisplank
namun dalam pelaksanaannya proyek D. HASIL DAN PEMBAHASAN
mengalami keterlambatan mulai pada Upah dan Biaya Peralatan
minggu ke-16 ( Enam belas ) Tanggal 25 Upah dan biaya peralatan yang dipakai
(Dua Puluh Lima November) penyelesaian untuk penyelesaian skripsi ini berasal dari
proyek baru mencapai 86,63% seharusnya Daftar Harga Dan Upah dana hibah Dinas
dalam schedule perencanaan sudah Pendidikan Propinsi Riau Tahun 2013 dan
mencapai 96,87 %, oleh karena itu Satuan harga Pembangunan Gedung
kontraktor pelaksana mengalami sekolah SMK Multi Masmur Pekanbaru.
keterlambatan kurang lebih sebesar
10,24% dimana pada item pekerjaan 1. Upah tenaga kerja
Pek.pasangan pintu dan Jendela lantai Upah tenaga kerja-berasal dari Daftar
dasar tingkat I, Pek.pasangan keramik Harga Dan Upah Dilingkungan Dinas
lantai dasar dan tingkat I dan pengecatan Perumahan Pemukiman dan Cipta Karya
lantai dasar dan tingkat I yang belum Kota Pekanbaru Pada Pembangunan
selesai dilaksanakan sesuai dengan Time Gedung sekolah SMK Multi Masmur
schedul rencana. Terjadinya keterlambatan Pekanbaru, yang dapat dilihat seperti
realisasi pekerjaan, maka akan dianalisa dibawah ini :
keterlambatan tersebut dengan metoda 1. Pekerja
analisa percepatan. =Rp.50.000,00
2. Kepala tukang =Rp.80.000,00
6. 3. Tukang batu J =Rp.70.000,00
enis Pekerjaan Yang mengalami 4. Tukang Besi =Rp.70.000,00
Keterlambatan 5. Tukang kayu =Rp. 70.000,00
Jenis pekerjaan yang terlambar 6. Mandor =Rp. 85.000,00
berdasarkan time schedule pekerjaan 7. Biaya Makan
adalah: =Rp. 35.000,00
8. Biaya
A. Pekerjaan Lantai. Transportasi =Rp.100.000,00
a. Pekerjaan pas.Keramik Lantai
Ruangan 40x40 cm 2. Biaya Peralatan
b. Pekerjaan pas.Keramik Lantai Teras Upah biaya peralatan berasal dari CV.
/Selasar 40x40 cm Rajawali Kita Cemerlang 2013 yang
c.Pekerjaan.Pasangan.Plit Keramik merupakan peralatan pribadi milik kontraktor
10x40 cm dapat dilihat pada Table 4.2 dibawah ini :
B. Pekerjaan Pintu dan Jendela. Tabel 4. 2 Biaya kepemilikan peralatan
a. Pekerjaan. Pasangan Pintu P2 Biaya Biaya
b. Pekerjaan. Pasangan. Pintu P3 Jenis kepemilikan kepemilikan
No
c. Pekerjaan. Pasangan. Pintu P4 alat per jam per hari
d. Pekerjaan. Pasangan. Pintu Shaft
e. Pekerjaan. Pasangan. Jendela J1
Jom F TEKNIK Volume 4 No. 1 Febuari 2017 7
(n) (2) (3) (4) N0 Hari Hari
Kerja Kerja
Total Per Per
1 Rp. 75.000 Rp. 525.000 Ming Ming
Station gu gu
(jam) ssHari
Sumber : CV. Rajawali Kita Cemerlang
Se Sel Ra Ka Jum Sab Ming
nin asa bu mis at s tu gu
3. Jumlah Tenaga Kerja dan Waktu (jam) (jam) (jam) (jam) (jam) (jam) (jam)
Kerja
(1) (2) (3)
Tenaga kerja (man power) sangat
6 Hari
dibutuhkan dalam menyelesaikan Kerja
1 7 7 7 7 7 5 Off 40
pekerjaan. Tenaga kerja didatangkan dari
berbagai daerah di Kabupaten Kampar. UU
No 13 tahun 2003 pasal 77 ayat 2 bagian
5 Hari
(a) menyatakan bahwa jam kerja dalam 1 2
Kerja
8 8 8 8 8 Off Off 40
hari adalah 7 jam, dan 40 jam dalam 1
minggu untuk 6 hari kerja, serta 8 jam
untuk 1 hari dan 40 jam dalam 1 minggu Sumber : UU No 13 tahun 2003 pasal 77 ayat 2 bagian (a)
untuk 5 hari kerja dalam 1 minggu. Proyek Pasal 93 Perpres 54 Tahun 2010, tentang
ini menggunakan jam kerja 7 jam, 40 jam Pemutusan Kontrak.
dalam 1 minggu dan 6 hari. Jadwal jam (1). PPK dapat memutuskan Kontrak secara
hari kerja di uraikan pada Tabel 4.4 berikut sepihak apabila :
ini : 1.Denda keterlambatan pelaksanaan
4. Perhitungan Biaya pekerjaan akibat kesalahan Penyedia
Perhitungan yang dipakai untuk Barang/Jasa sudah melampaui 5% (lima
penyelesaian skripsi ini berasal dari rumus perseratus) dari nilai Kontrak ;
(Saldjana, 1995). Adapun perhitungan 2.Penyedia Barang/Jasa lalai/cidera janji
biaya yang dilakukan adalah sebagai dalam melaksanakan kewajibannya dan
berikut: tidak memperbaiki kelalaiannya dalam
Perhitungan Keterlambatan Pekerjaan jangka waktu yang telah ditetapkan;
Denda keterlambatan proyek perhari = 3.Penyedia Barang/Jasa terbukti melakukan
1/1000 x nilai kontrak, jika proyeknya KKN, kecurangan dan/atau pemalsuan
besar maka cukup banyak yang harus dalam proses Pengadaan yang diputuskan
dibayar. Apalagi jika pelaksananya kurang oleh instansi yang berwenang; dan/atau
menguasai manajemen proyek atau kurang 4.Pengaduan tentang penyimpangan
disiplin dalam bekerja, meskipun demikian prosedur, dugaan KKN dan/atau
banyak juga faktor lain yang diluar pelanggararan persaingan sehat dalam
kendali. pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa
Sehingga menyebabkan pelaksanaan dinyatakan benar oleh instansi yang
proyek terlambat, berikut ini peraturan atau berwenang.
pasal-pasal yang menyebutkan tentang Pasal 120 Perpres 54 Tahun 2010, tentang
denda keterlambatan yang di kerjakan sanksi.
menurut peraturan-peraturan yang berlaku Selain perbuatan atau tindakan
dan perlu di jalankan agar tidak terjadi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 118
kerugian di suatu pihak dan keuntungan di ayat (1), Penyedia Barang/Jasa yang
pihak lain. terlambat menyelesaikan pekerjaan dalam
Tabel 4.3 Waktu Kerja jangka waktu sebagaimana ditetapkan dalam
Kontrak, dapat dikenakan denda
keterlambatan sebesar 1/1000 (satu
perseribu) dari harga Kontrak atau bagian
Kontrak untuk setiap hari keterlambatan dan
Jom F TEKNIK Volume 4 No. 1 Febuari 2017 8
tidak melampaui besarnya Jaminan Maka Y1 =
Pelaksanaan.
Perhitungan ((34x3) x (55.000+35.000) +
Nilai Kontrak = Rp. 2.196.185.418.00,- (100.000x3)) - ((40-34) x (55.000x3)
Keterlambatan = 15 Hari
Denda perhari = 1/1000 x Nilai Kontrak = Rp. 8.490.000
= 1/1000 x Rp. 2.196.185.418.00,- Perhari = Rp.8:490.000 : 34
= Rp. 2.196.185,418
Total denda yang harus dibayar = 15 hari x = Rp. 249.706
Rp. 2.196.185,418 Setelah melakukan analisa pada
= Rp. 32.942.781,27 pekerjaan yang lainnya, hasil perhitungan
Jika mengacu pada perpres 54 tahun 2010 biaya alternatif penambahan tenaga kerja
yang menyatakan bahwa kita akan kena dan peralatan. dapat dilihat pada Tabel 4.5
pinalti apabila dendanya melebihi 5% dari dan Tabel 4.6 sebagai berikut :
nilai kontrak.
5% x Rp. 2.196.185.418.00,- = Rp.
109.809.270. Tabel 4. 4 Hasil analisia biaya
Denda yang harus dibayar = Rp. alternatif penambahan tenaga kerja
32.942.781,27,- tidak melebihi dari 5% dari alternatif I
nilai kontrak (Rp. 109.809.270,-) berarti
No Item pekerjaan Pekerja
wajib membayar denda dan berhak untuk
tidak terkena pemutusan kontrak secara (1) (2) (3)
sepihak.
Pek. Pembongkaran
1 Rp.12.500
5. Alternatif Penambahan Tenaga bangunan lama dan
Kerja dan Peralatan pembersihan lokasi
Penambahan tenaga kerja dan peralatan
dilakukan dengan cara menambahkan 2 Pek. Cor Balok Sloop S1 Rp.25.000
group, jadi apabila satu group terdiri dari 2 25/40 Beton Bertulang
orang maka penambahan tenaga kerja 2 Pek. Cor kolom K1 25/40
3 Rp.95.000
orang sehinga pekerjaan dapat beton Bertulang
terselesaikan sesuai dengan jadwal proyek Pek. Cor Atap Dag Beton
4 Rp.75.000
yang telah di tentukan. Bertulang
Jumlah biaya tenaga kerja
Perhitungan Rp.07.500
tambahan
1. Tenaga kerja Sumber : Hasil Analisa
Perhitungan percepatan pada pekerjaan
Tabel 4.2 Pek. Cor Plat Dag Beton Alternatif Kerja Lembur
Bertulang berdasarkan persamaan 2.7 dan Adapun rencana kerja yang akan
2.8 dilakukan dalam mempercepat durasi
sebuah pekerjaan dengan metode jam kerja
Dengan data - data sebagai berikut : lembur adalah dengan waktu kerja normal
dilakukan adalah 7 jam (08.00 - 17.00),
Pekerja (Y 1)
sedangkan lembur dilakukan setelah waktu
Da = 40 hari Dc = 34 hari kerja normal (18.00-22.00).
T =3 orang Tb = 3 orang Perhitungan
1. Tenaga kerja
Bm = Rp.35.000 Bt = Rp. 100.000 Perhitungan percepatan pada pekerjaan
Uph = Rp.35.000 Tabel 4.2 pek. Cor Plat Dag Beton Bertulang,
berdasarkan persamaan 2.7 dan 2.8 adalah :
Jom F TEKNIK Volume 4 No. 1 Febuari 2017 9
Dengan data sebagai Pekerja (Yi) sebagai dari kontraktor CV. Rajawali Kita
berikut : Cemerlang. Jumlah tenaga kerja dan
D1 = 5,72 minggu Dc =35 hari peralatan yang digunakan disesuaikan
dengan kebutuhan pekerjaan di lapangan.
Da = 40 hari f1 =1,5 Dari analisa yang dilakukan didapat :
t1 = 20 jam/minggu T1 =3 orang 1. Alternatif Penambahan Tenaga Kerja
dan Peralatan (alternatif 1 )
Uph = Rp. 55.000,00 Bm =Rp. 35.000,00 a. Total percepatan yang dapat dilakukan
adalah 15 hari dalam keterlambatan proyek
T = 3 orang Upj =Rp 7.857,14 15 hari, berarti proyek berjalan tepat
Maka Y1 = waktu, tidak membayar denda
((5,72x20)x3x(35.000)+(7.857,14xl,5))- keterlambatan namun tidak bisa dilakukan
penambahan tenaga yang berlebihan
((40-35) x (3x55.000)) karena mengakibatkan terjadinya
=Rp. 12.056.855,67 penumpukan tenaga kerja yang tidak
sesuai dengan volume dan lahan kegiatan
Perhari = Rp. 12.056.855,67 : 35 yang dikerjakan. Persentase efisiensi biaya
=Rp. 458.767,30 yang harus dikeluarkan dari biaya denda
keterlambatan proyek adalah :
Setelah melakukan analisa pada Rp.32.942.781,27-Rp. 17.407.500 x 100%
pekerjaan yang lainnya, maka di dapat = 47,16%
hasil perhitungan biaya alternatif keja Rp. 32.942.781,27
lembur pada proyek SMK Multi Masmur
Pekanbaru Riau. Hasil perhitungan dapat
7. Hasil
dilihat pada rekapitulasi Tabel 4.6 berikut
Dari hasil analisa yang dilakukan
ini:
diperoleh lintasan kritis, adapun kegiatan
Tabel 4. 5 Hasil analisa biaya alternatif yang mengalami lintasan kritis dari
tenaga kerja lembur (Alternatif II) pekerjaan proyek penulis. Hasil ini dapat
dilihat pada Tabel di bawah ini dengan
No Item pekerjaan Pekerja uraian – uraian. Pada Tabel 4.6 adalah
sebagai berikut:
(1) (2) (3)
Tabel 4.6 Pekerjaan yang mengalami
1 Pek. Cor Balok Sloop SI 1Rp.1.175.000 lintasan kritis
25/40 Beton Bertulang Durasi
No Uraian Pekerjaan Pekerjaan
2 Pek. Cor kolom KI Rp.9.217.641,75 (hari)
25/ 40 beton bertulang (1) (2) (3)
3 Pek. Cor Plat Dag Beton
Rp.12.056.855,67
Bertulang A Pekerjaan pendahuluan
Jumlah biaya tenaga Rp.31.449.497,42
Sumber: Analisa lembur
dan Perhitungan 1. Pek. Pembongkaran
bangunan lama
6. Pembahasan 2. pembersihan lokasi
Durasi yang mengalami keterlambatan kerja 10
penyelesaian pada proyek pembangunan
gedung sekolah SMK Multi Masmur
Pekanbaru ini berasal dari laporan
mingguan kemajuan proyek yang didapat
Jom F TEKNIK Volume 4 No. 1 Febuari 2017 10
3. Pek. Pasangan
bowplank dan 2 1. Pek. Cor Balok
pengukuran Sloop S1 20/30 30
Beton bertulang
B Pekerjaan struktur Lantai I 2. Pek. Cor Kolom K2 25
25/40 Beton
1. Pekerjaan Cor Balok Bertulag
Sloop S1 20/30 Beton 35 3. Pek.Cor Atap Dag 35
bertulang Beton Bertulang
2. Pekerjaan Cor Balok
Sumber : Hasil Analisa
Sloop S1 25/30 Beton 35
bertulang Pemendekan durasi untuk kedua
3. Pekerjaan Cor balok S1 alternatif memiliki cara yang berbeda,
30/30 Beton bertulang 35 adapun cara yang digunakan yaitu :
4. Pekerjaan Cor Kolom 1. Pemendekan durasi alternatif
K2 20/30 Beton 30 penambahan tenaga kerja dan peralatan
bertulang memperpendek durasi pekerjaan
(1) (2) (3) dilakukan dengan menambah tenaga
kerja sehingga pekerjaan cepat selesai.
5. Pekerjaan Cor Kolom 30 2. Pemendekan durasi alternatif kerja
K2 25/30 Beton lembur dipengaruhi oleh penurunan
bertulang produktifitas kerja lembur dikarenakan
6. Pekerjaan Cor Kolom kurangnya stamina para pekerja yang
K2 30/30 Beton 30 terus menerus yang dipakai baik siang
bertulang maupun malam sehingga pekerja
merasa letih dan tidak ada waktu untuk
Sumber : Hasil Analisa
istirahat.
Pekerjaan yang diperpendek durasi
(waktu) penyelesaian pada pekerjaan E. KESIMPULAN DAN SARAN
lintasan kritis pada proyek SMK Multi 1. Kesimpulan
Masmur Pekanbaru Riau hasil dari analisa Dari analisa yang dilakukan maka dapat
dapat dilihat pada Tabei 4. 7 di bawah ini ditarik kesimpulan di bawah ini sebagai
berikut :
Tabel 4.7 Pekerjaan yang mengalami 1. Denda keterlambatan
pemendekan durasi pada lintasan kritis Pembangunan gedung sekolah SMK Multi
Durasi Masmur Pekanbaru mengalami
No Uraian Pekerjaan Pekerjaan keterlambatan 15 hari dengan denda
(hari) perhari Denda perhari = 1/1000 x Nilai
(1) (2) (3) Kontrak
= 1/1000 x Rp. 2.196.185.418.00,-
A. Pekerjaan = Rp2.196.185,418
Pendahuluan Total denda yang harus dibayar = 15
hari x Rp. 2.196.185,418
1. Pek.pembongkaran = Rp. 32.942.781,27
bangunan lama dan 2. Alternatif penambahan tenaga kerja.
pembersihan lokasi Alternatif penambahan tenaga kerja dan
B. peralatan dapat menyelesaikan
Pekerjaan struktur pekerjaan selama 13 hari dengan
Lantai I dan II tambahan biaya sebesar Rp.

Jom F TEKNIK Volume 4 No. 1 Febuari 2017 11


17.407.500, dan durasi keterlambatan yang tepat dan pengambilan keputusan
setelah percepatan 13 hari. Dengan yang cepat dari pikak kontraktor.
biaya Rp. 17.407.500. 3. Pengendalian waktu dan biaya sangat
3. Alternatif kerja lembur. berguna sebagai bahan pertimbangan
Alternatif kerja lembur dapat dalam mengambil keputusan untuk
menyelesaikan pekerjaan selama 13 hari meningkatkan kinerja pelaksanaan
dengan tambahan biaya percepatan sebesar pekerjaan kedepannya.
Rp. 41.449.497,42 dan durasi 4. Perlu dilakukan studi lanjut tentang
keterlambatan setelah percepatan 13 hari. metode yang digunakan untuk
Alternatif penambahan tenaga kerja dan melakukan tindakan pengendalian
peralatan hasil analisa perhitungan proyek sehingga lebih tepat jika kita
alternative I sebesar Rp. 17.407.500 yang mengambil kebijakan/alternatif.
paling murah dibandingkan dengan
alternatif II yakni sebesar Rp. F. Daftar Pustaka
41.449.497,42 Untuk alternatif kerja Amelia, R. (2009). Alternatif Mengurangi
lembur, dengan waktu penyelesaian Dampak Keterlambatan Proyek
pekerjaan selama 13 hari. Terhadap Waktu Dan Biaya. Riau:
Dari analisa dan perhitungan yang Universitas Riau.
didapat, kontraktor mengalami kerugian Aprizal, N. (2012). Analisa Kinerja
dalam mengerjakan proyek tersebut jika Berdasarkan biaya dan Jadwal
menerapkan denda keterlambatan Terpadu Pada proyek
pekerjaanselama 15 hari kalender dan Pembangunan Gedung Stai - Ridho
apabila kontraktor menerapkan alternatif Labuhan Tangga Besar Bagan
Penambahan tenaga kerja dan peralatan siapi - Api Rokan Hulu Propinsi
maka kontraktor mengalami efesiensi Riau. Pekanbaru: Universitas Riau.
biaya sebesar 47,16 % dari denda Dipohusodo. (1996). Manajemen Proyek
keterlambatan yang di keluarkan oleh dan Konstruksi Jilid II.
kontraktor. Yokyakarta: Konisius.
Lidwyna, F. (2016). Analisa Penepatan
2. Saran Proyek Kantor Dinas SKKPD
Dari analisa yang dilakukan maka Pemko Gedung B2 di Tenayan
penulis dapat menimpulkan sebagai berikut Raya. Pekanbaru: Universitas riau.
: Nurhayati. (2010). Manajemen Proyek.
1. Keterlambatan yang terjadi dapat Jokyakarta: Graha Ilmu.
dihindari dengan cara kontraktor yang Patomona, d. (2012). Anlisa Percepatan
melaksanakan pekerjaan lebih bisa Keterlambatan pelaksanaan
memperhitungkan dan mengkaji hal - Pembangunan Proyek gedung
hal yang akan terjadi di hari yang akan Kantor Dinas Pekerjaan Umum.
datang, salah satu contoh pada proyek Pekanbaru: Universitas Riau.
pembangunan gedung sekolah SMK Reder, H. (2009). Manajemen Operasi.
Multi Masmur Pekanbaru, kontraktor Jakarta: Salemba Empat.
harus memiliki sistem manajerial yang Saljdana. (1995). Studi Dampak
baik terhadap kebutuhan dan Keterlambaran Proyek terhadap
kedatangan material yang dibutuhkan Peningkatan Biaya Kontraktor.
agar kegiatan pelaksanaan dilapangan Bandung: Institut teknologi
tidak terjadinya kendala akibat bandung.
keterbatasan material yang ada. Soeharto, I. (1999). Manajemen Proyek
2. Keterlambatan dalam pelaksanaan dan Konseptual sampai
pekerjaan dilapangan dapat di Operasional jilid 1.edisi ke dua .
minimalisir dati metode pengerjaan Jakarta: Erlangga.
Jom F TEKNIK Volume 4 No. 1 Febuari 2017 12
Soehato. (1995). Manajemen Proyek dan
konseptual Sampai operasi.
Jakarta: Erlangga.

Jom F TEKNIK Volume 4 No. 1 Febuari 2017 13

You might also like