You are on page 1of 19

1.

Cari tahu Baker’s Cyst


A Baker's cyst, also known as a popliteal cyst, is a type of fluid collection
behind the knee. Mechanism involves the flow of synovial fluid from the knee
joint to the gastrocnemio-semimembranosus bursa, resulting in its expansion. A
Baker's cyst is usually the result of knee-joint conditions, such as arthritis or
torn cartilage, that cause the knee to produce too much lubricating fluid.
Symptoms, when they occur, may include a bulge and tight feeling behind the
knee. Treatment, if required, involves treating the underlying condition. Other
options include a cortisone injection, fluid drainage with a needle or
physiotherapy. Aspiration and steroid injection or surgical removal may be the
treatment.
A primary Baker’s cyst – A Baker’s cyst may develop just behind an otherwise
healthy knee joint. This type of cyst is sometimes referred to as a primary or
idiopathic Baker’s cyst. It is usually common amongst younger people and
children. It is thought that in this type of Baker’s cyst there is a connection
between the knee joint and the popliteal bursa behind the knee. This means that
synovial fluid from inside the joint can pass into the popliteal bursa and a Baker’s
cyst can form.

A secondary Baker’s cyst – Sometimes a Baker’s cyst might develop if there is an


underlying problem within the knee, such as arthritis (including osteoarthritis and
rheumatoid arthritis), or a tear in the meniscal cartilage that lines the inside of the
knee joint. This type of Baker’s cyst is the most common. It is often referred to as a
secondary Baker’s cyst. In a secondary Baker’s cyst, the underlying problem
within the knee joint causes too much synovial fluid to be produced within the
joint. As a result of this, there will be an increase in pressure inside the knee. This
has the effect of stretching the joint capsule. The joint capsule bulges out at the
back of the knee, thus forming the Baker’s cyst which is filled with synovial fluid.
2. Apa aja painkiller drugs (MOA)
NSAID bekerja dengan mencegah suatu enzim melakukan tugasnya. Enzim
ini adalah suatu protein yang memicu perubahan pada tubuh. Enzim ini disebut
cyclooxygenase (COX) dan memiliki 2 bentuk. COX-1 berfungsi untuk
melindungi lapisan perut dari asam keras dan bahan kimia pencernaan. COX-1
juga membantu menjaga fungsi ginjal. COX-2 di produksi ketika sendi mengalami
peradangan atau luka. Ada 2 jenis NSAID berdasarkan cara kerjanya memblokir
COX-1 dan COX-2.

NSAID tradisional bekerja untuk memblokir COX-1 dan COX-2. NSAID


tradisional dapat menghilangkan rasa sakit dan peradangan, namun disisi lainnya
dapat menyebabkan gangguan lambung dan pendarahan saluran cerna.

COX-2 inhibitor adalah kategori khusus dari NSAID. Obat ini hanya
menargetkan COX-2 dan tidak menyebabkan gangguan lambung dan pendarahan.
Namun efeksampingnya adalah resiko serangan jantung dan stroke yang lebih
tinggi dibandingkan NSAID tradisional.
3. Apa aja weight reducing programs dan muscle exercise
Weight reducing programs :
 Cut back on sugar and starch
 Eat protein, fat and vegetable
 Lift weight 3 times perweek
 Eat soluble fibre
 Drink coffee or tea
 Eat your food slowly
 Weight yourself everyday
4. Fase2 OA
In stage 1, proteolytic breakdown of the cartilage matrix occurs.
Chondrocyte metabolism is affected, leading to an increased production of
enzymes, which includes metalloproteinases (eg, collagenase, stromelysin)
that destroy the cartilage matrix. Chondrocytes also produce protease
inhibitors, including tissue inhibitors of metalloproteinases (TIMP) 1 and 2,
but in amounts insufficient to counteract the proteolytic effect.
Stage 2 involves the fibrillation and erosion of the cartilage surface,
with a subsequent release of proteoglycan and collagen fragments into the
synovial fluid.
In stage 3, the breakdown products of cartilage induce a chronic
inflammatory response in the synovium. Synovial macrophage production
of metalloproteinases, as well as cytokines such as interleukin (IL) 1, tumor
necrosis factor (TNF)-alpha, occurs. These can diffuse back into the cartilage
and directly destroy tissue or stimulate chondrocytes to produce more
metalloproteinases. Other proinflammatory molecules (eg, nitric oxide
[NO], an inorganic free radical) may also be a factor in stage 3.
5. Kenapa bisa terjadi stiffness
Adanya kekakuan pada pagi hari (morning stiffness) disebabkan
imobilisasi pasien saat tidur,sehingga otot tendo mengalami pemendekan.
Sehingga memerlukan waktu untuk mengembalikamotot dan tendo seperti
normal. Pada pasien arthritis rheumatoid waktu yang diperlukan lebih
lama, yaitu sekitar 1-2 jam. Adanya nyeri dan pain of motion (kesakitan
dalam bergerak) disebabkan oleh erosi tulang dantulang rawan, deformitas
dan disarsitektur sendi yang merupakan manifestasi dari
pathogenesisarthritis rheumatoid
6. Apakah penderita OA boleh running dan static bike riding

Latihan kekuatan otot (strengthening), aerobik, dan range of motion adalah


beberapa olahraga yang bisa dilakukan. Ketiganya terbukti efektif mengurangi
nyeri, kekakuan sendi, dan meningkatkan kemampuan gerakan sendi penderita
osteoartritis.

Berikut penjelasannya:

 Strengthening

Olahraga ini bertujuan untuk meningkatkan kekuatan otot sehingga dapat


membantu menopang dan melindungi sendi. Para penderita osteoartritis di sendi
lutut bisa mencoba melakukan latihan otot quadriceps. Menurut sebuah studi yang
melibatkan 142 pasien penderita osteoartritis sendi lutut, latihan kekuatan otot
quadriceps selama minimal 8 minggu sama efektifnya dengan konsumsi obat
antinyeri golongan NSAID. Caranya mudah. Pada posisi duduk, lakukan gerakan
menaik-turunkan kaki bagian bawah seperti gambar di bawah. Ulangi 20 kali dan
lakukan 4 kali dalam sehari. Ini hanyalah satu dari beberapa jenis latihan kekuatan
otot yang dapat dilakukan penderita osteoartritis.

 Aerobik/endurance

Olahraga jenis ini dapat meningkatkan kekuatan jantung dan paru-paru,


mengurangi rasa lelah, meningkatkan stamina, juga membantu menjaga atau
menurunkan berat badan sehingga mengurangi beban persendian. Berjalan,
berenang, dan bersepeda adalah beberapa olahraga aerobik yang dapat dilakukan 3
kali dalam seminggu.

 Fleksibilitas/range of motion

Range of motion artinya kemampuan sendi untuk bergerak secara normal sesuai
dengan fungsinya. Penderita osteoartritis biasanya memiliki keterbatasan dalam
menggerakan sendi karena rasa nyeri dan kaku. Contoh latihan ini adalah
stretching atau latihan peregangan otot yang sebaiknya dilakukan setiap hari.
Penderita osteoartritis yang mengalami nyeri sendi hebat dan kegemukan/obesitas
disarankan untuk melakukan ketiga latihan tersebut di dalam air.

Sedangkan beberapa jenis olahraga yang sebaiknya dihindari, yakni:

 Lari/ jogging
 Lompat tali
 Aerobik intensitas tinggi atau high-impact

The exercise bike has long been used for physical therapy because of the low-
impact, safe, and effective cardiovascular exercise it provides. The low-impact
movement involved in operating an exercise bike does not put much stress on
joints and does not involve sporadic motions that some other fitness equipment
may require.

7. Apa aja exercise quadriceps muscle


 Box squat with band
 Barbell lunge
 Narrow stance squat
 Goblet squat
 Frankestein squat
 Box squat
 Kettlebell pistol squat
 Front squat ( clean grip )
 Barbell squat
 Front squat with two kettlebell
8. Hubungan adaptasi cell dengan wasted
Muscle atrophy is when muscles waste away. The main reason for
muscle wasting is a lack of physical activity. This can happen when a
disease or injury makes it difficult or impossible for you to move an arm or
leg. A symptom of atrophied muscles is an arm that appears smaller, but not
shorter, than the other arm.
9. Cari ttg varus dan valgus? Kenapa bisa terjadi?

Varus knee is common among newborns. Their knee joints are still
developing and many of their bones haven’t yet moved into their permanent
position. However, some young children develop varus knee as a result of
rickets, a disease associated with low levels of vitamin D that causes soft
bones.

In adults, osteoarthritis can be both a result and cause of varus knee. If


the cartilage on the inside of your knee joint wears down, it can cause your
leg to bend outward. In addition, the longer your tibiofemoral alignment is
off, the more damage you’re likely to do to your knees.

Other possible causes of varus knee include:

 bone infections
 bone tumors
 injuries
 Paget’s disease of the bone
 brittle bone disease
 achondroplasia
 Blount’s disease
Genu valgum is almost always a benign variation in a child’s growth.
Although it occurs by chance, it seems to run in families.

Knock-knees may also be caused by:

 injury to or infection in your knee or leg


 bone malformation from rickets, a disease caused by lack of vitamin D and
calcium
 other bone diseases
 obesity, which puts extra pressure on your knees
 arthritis in your knee joints

Obesity can make genu valgum more severe, according to the Journal
of Pediatric Orthopedics. The journal reported that in a recent study, 71
percent of children with genu valgum were found to be obese.

10. Cari grade obesitas


11. Jumlah siklus dari GAIT? Apa aja?

interaksi antar urutan gait cycle dalam berjalan (Vaughan, 1999), yaitu :

1. Registrasi dan aktivasi perintah berjalan oleh system syaraf pusat (central
nervous system)
2. Perpindahan sinyal berjalan system syaraf tubuh (peripheral nervous system)
3. Kontraksi otot-otot yang dapat menghasilkan denyut tubuh (tension)
4. Pembangkitan gaya dan momen dalam synovial joints
5. Pengaturan gaya dan momen gabungan oleh rigid link segment berdasarkan
antropometri tubuh
6. Perpindahan (gerakan) dari segmen-segmen untuk mengenalinya sebagai
fungsi dari berjalan
7. Pembangktan ground reaction forces (GRF)
Gait Hemiplegia

Pasien berdiri dengan kelemahan unilateral pada sisi yang terkena, lengan tertekuk,
adduksi dan diputar secara internal. Kaki pada sisi yang sama dalam ekstensi
dengan plantar kaki dan jari kaki dalam keadaan fleksi. Ketika berjalan, pasien
akan mengunci lengannya ke satu sisi dan menyeret kaki yang terkena dengan
bentuk setengah lingkaran (circumduction). Hal ini dikarenakan adanya kelemahan
otot-otot distal (drop foot) dan hypertonia otot-otot ekstensor di tungkai bawah.
Hal ini paling sering terlihat pada pasien stroke. Pada hemiparesis ringan, kelainan
yang tampak mungkin hanya kehilangan ayunan lengan normal dan sedikit
circumduction.

Gait Diplegia

Pasien dengan gait ini memiliki keterlibatan pada kedua sisi dimana kelenturan
ekstremitas bawah lebih buruk daripada ekstremitas atas. Pasien berjalan dengan
basis langkah yang sempit, menyeret kedua kaki dan akan menggesek jari-jari
kakinya saat melangkah. Gait ini terlihat pada lesi periventrikel bilateral, seperti
yang terlihat pada cerebral palsy. Juga dikarakteristikan dengan gangguan otot-otot
adduktor panggul yang dapat menyebabkan kaki untuk menyeberang melewati
garis tengah yang sering disebut juga sebagai gait menggunting (scissors gait). 

Gait Neuropatik

Terlihat pada pasien dengan drop foot (kelemahan dorsofleksi kaki), penyebab gait
ini adalah karena upaya untuk mengangkat kaki lebih tinggi selama berjalan
sehingga kaki tidak menyeret di lantai. Jika terjadi secara unilateral, penyebabnya
termasuk kelumpuhan saraf peroneal dan radiculopati L5. Jika terjadi secara
bilateral, penyebabnya termasuk sclerosis amyotrophic lateral, penyakit Charcot-
Marie-Tooth dan neuropati perifer lainnya termasuk yang berhubungan dengan
diabetes yang tidak terkontrol.

Gait Miopati (Gait Waddling)

Otot panggul bertanggung jawab untuk menjaga tingkat panggul saat berjalan. Jika
pasien memiliki kelemahan pada satu sisi, hal ini akan menyebabkan penurunan
panggul pada sisi kontralateral panggul saat berjalan (Trendelenburg sign). Dengan
kelemahan bilateral, pasien akan mengalami panggul yang jatuh di kedua sisi
selama berjalan. Gait ini terlihat pada pasien dengan miopati, seperti distrofi otot.

Gait Parkinsonian

Dalam gait ini, pasien akan mengalami kekakuan dan bradikinesia. Ia akan
membungkuk dengan kepala dan leher ke depan, dengan fleksi pada lutut. Seluruh
ekstremitas atas juga dalam keadaan fleksi, tetapi jari-jari biasanya dalam keadaaan
ekstensi. Pasien berjalan agak lambat dengan langkah-langkah kecil dikenal
dengan sebutan marche a petit pas (berjalan dengan langkah-langkah kecil). Pasien
juga mungkin mengalami kesulitan untuk memulai langkah. Pasien menunjukan
kecenderungan tanpa sadar untuk melangkah lebih cepat, yang dikenal sebagai
festination. Gait ini terlihat pada penyakit Parkinson atau kondisi lain yang
menyebabkan parkinsonisme, seperti efek samping dari obat-obatan.

Gait Choreiform

Gait Ini terlihat dengan gangguan ganglia basal tertentu termasuk Sydenham
chorea, Penyakit Huntington dan bentuk lain dari chorea, athetosis atau dystonia.
Pasien akan menampilkan gerakan yang tak terkendali pada semua ekstremitas,
tidak teratur dan kaku. Berjalan akan lebih menonjolkan gangguan gerakan dasar
itu.

Gait Ataxia (Serebelar)

Gait ini paling sering terlihat pada penyakit serebelar, gait ini digambarkan sebagai
gait yang kikuk, gerakan tiba-tiba dengan basis langkah yang lebar. Saat berdiri
diam, tubuh pasien akan mengayun bolak-balik dan dari sisi ke sisi, yang dikenal
sebagai titubation. Pasien tidak akan dapat melangkah dari tumit sampai ujung
kaki dalam garis lurus. Gait pada intoksikasi alkohol akut akan menyerupai gait
penyakit cerebellar.

Gait Sensorik

Gait sensorik terjadi ketika ada kehilangan masukan propioreseptif ini. Dalam
upaya untuk mengetahui kapan kaki mencecah tanah dan lokasi pijakan, pasien
akan membanting kaki dengan keras ke tanah untuk merasakannya. Kunci gait ini
akan mengalami eksaserbasi ketika pasien tidak dapat melihat kaki mereka
(misalnya dalam keadaan gelap). Gait ini juga kadang-kadang disebut sebagai gaya
berjalan menghentak karena pasien dapat mengangkat kaki mereka sangat tinggi
untuk menghentak tanah dengan keras. Gait ini dapat dilihat pada gangguan kolom
dorsal (defisiensi B12 atau tabes dorsalis) atau penyakit yang mempengaruhi saraf
perifer (diabetes yang tidak terkontrol). Dalam bentuk yang parah, gait ini dapat
menyebabkan ataksia yang menyerupai gaya berjalan ataksia cerebellar.

12. Gimana bedain loose body, iliotibial band syndrome,


dislocated kneecap, hip or foot pain

13. VAS? Nama lain dari skala?


14. Glucosamine

Glucosamine memiliki dua jenis utama: glucosamine sulfat dan


glucosamine hidroklorida. Tugas mereka adalah untuk menghasilkan
glycosaminoglycans dan glycoproteins yang merupakan senyawa penting
yang digunakan untuk membangun sendi, termasuk ligamen, tendon, tulang
rawan dan cairan sinovial. Banyak penelitian telah menunjukkan bahwa
glucosamine membantu memperlambat kerusakan dan membangun kembali
tulang rawan, sehingga dapat membantu mencegah osteoarthritis.

Sebagian besar suplemen glucosamine terbuat dari cangkang kerang.


Ada beberapa efek samping dari glucosamine, tetapi sebagian besar sangat
ringan. Glucosamine dianggap aman, tapi seperti suplemen lainnya, dapat
berbahaya jika terlalu sering digunakan.

Glucosamine dapat membantu menghilangkan rasa sakit bagi


beberapa pasien penderita osteoarthritis lutut, pinggul, dan tulang belakang.
Pengobatan ini disarankan untuk pasien penderita osteoarthritis lutut. Karena
keamanannya,  glucosamine dapat menjadi sumber alternatif NSAID untuk
pasien yang membutuhkan pengobatan jangka panjang dan tidak dapat
mengambil NSAID.

Selain itu, beberapa penelitian menyimpulkan bahwa glucosamine


dapat bertindak sebagai placebo (pil yang tidak mengandung obat apapun)
yang membuat pengguna merasa lebih baik. Sebuah studi mengungkapkan
bahwa glucosamine membawa efek yang sama dibandingkan dengan
placebo pada penderita nyeri punggung bawah kronis yang disebabkan oleh
osteoarthritis di tulang punggung bagian bawah. Sebanyak 50% dari peserta
menggunakan glucosamine dan sisanya menggunakan placebo. Keduanya
memiliki hasil yang sama dalam mengobati nyeri punggung bawah, sekitar
50% lebih dari satu tahun.

15. Degenerative bone disease


Penyakit degeneratif adalah penyakit yang menyebabkan terjadinya
kerusakan atau penghacuran terhadap jaringan atau organ tubuh. Proses dari
kerusakan ini dapat disebabkan oleh penggunaan seiring dengan usia
maupun karena gaya hidup yang tidak sehat.
16. Gout artritis, rheumatoid artritis, dan osteoporosis

Rheumatoid arthritis (RA) adalah penyakit di mana sistem kekebalan


tubuh secara keliru menyerang jaringan yang sehat, menyebabkan
peradangan yang merusak sendi. Gout disebabkan kelebihan asam urat di
dalam tubuh yang berlangsung bertahun-tahun sehingga terjadi penumpukan
asam urat yang mengkristal di sendi yang terkena. Osteoarthritis (OA)
adalah kerusakan dan keausan tulang rawan yang berfungsi sebagai
bantalan. Penyebab osteoarthritis adalah proses penuaan, cedera, kelemahan
tulang atau penggunaan sendi berulang/ terlalu berat.

Rheumatoid arthritis dapat memengaruhi setiap sendi di tubuh, tetapi


sendi tulang kecil di tangan dan kaki yang paling terpengaruh. Di sisi lain,
gout biasanya mempengaruhi sendi yang lebih besar di pergelangan kaki,
tumit, lutut, pergelangan tangan, jari, siku dan lain-lain. Osteoarthritis paling
umum menyerang bantalan sendi berat seperti pinggul dan lutut.

Rheumatoid arthritis biasanya menyebabkan nyeri atau kekakuan


berkepanjangan (berlangsung lebih dari 30 menit) di pagi hari atau setelah
istirahat panjang. Kekakuan akibat gout hadir hanya pada saat serangan
terjadi, biasanya di malam hari setelah mengkonsumsi makanan tinggi purin
atau obat perangsang air seni (diuretik). Pada osteoarthritis, rasa sakit timbul
setelah beraktivitas. Kekakuan di pagi hari hanya berlangsung singkat
(kurang dari setengah jam), dan rasa sakit persendian dapat memburuk di
sepanjang hari.

Rheumatoid arthritis memengaruhi sendi yang sama di kedua sisi


tubuh (simetris), meskipun pada awalnya mungkin hanya satu sisi.
Sedangkan gout dan osteoarthritis dapat melibatkan hanya satu sendi
tunggal. Rheumatoid arthritis tiga kali lebih umum pada perempuan dan
seringkali dimulai antara usia 25 dan 55. Gout lebih umum pada laki-laki,
terutama mereka yang berusia antara 40 dan 50. Wanita lebih jarang
mengembangkan gout sebelum menopause. Osteoarthritis bisa menyerang
laki-laki maupun perempuan, tapi insidennya lebih umum pada mereka yang
kelebihan berat badan. Pada umumnya pengembangan osteoarthritis dimulai
pada usia yang lebih tua daripada rheumatoid arthritis dan gout.

Rheumatoid arthritis mungkin hanya berlangsung untuk waktu yang


singkat, atau gejala bisa datang dan pergi. Bentuk rheumatoid arthritis yang
berat dapat berlangsung seumur hidup. Rasa sakit dan bengkak gout dapat
hilang dengan pengobatan dan perubahan gaya hidup. Bila timbul kembali,
gout biasanya menyerang sendi yang sama atau sendi yang sama di sisi lain
tubuh. Kerusakan sendi osteoarthritis bersifat permanen.

Rheumatoid arthritis dapat memengaruhi bagian tubuh selain sendi,


seperti mulut, mata, ginjal, jantung dan paru-paru sehingga menyebabkan
kelelahan ekstrim, penurunan berat badan dan malaise (lesu). Gout dan
osteoarthritis hanya memengaruhi sendi.

17. Management dari osteoarthritis

Patients should receive a combination of nonpharmacologic and


pharmacologic treatment. Nonpharmacologic interventions, which are the
cornerstones of osteoarthritis therapy, include the following: Patient
education, Heat and cold, Weight loss, Exercise, Physical therapy,
Occupational therapy, Unloading in certain joints (eg, knee, hip). Surgical
procedures for osteoarthritis include arthroscopy, osteotomy, and
(particularly with knee or hip osteoarthritis) arthroplasty.

You might also like