Professional Documents
Culture Documents
Eko Nur Fuad
Eko Nur Fuad
Abstract
Managers as key actors in the management of cooperative organizations, has a very important role
in moving the organization operationally. Performance cooperative managers of major concern
associated with the success of the cooperative. Some factors as indicators of the performance of
managers such as competence and motivation of managers needs to be taken in order to achieve
high performance manager. Study on the performance of the cooperative manager aims to examine
and obtain empirical evidence about the influence of the manager's ability and motivation to
satisfaction and performance of managers of cooperatives in the district of Jepara. The study
population was all cooperative managers in Jepara regency which operate based on the legal basis
until 2014. Sampling using purposive sampling method with the results of 270 managers of
cooperatives as a sample. The technique of collecting data using questionnaires and
documentation. The data analysis was performed by using a structural equation model Partial
Least Square (PLS). The results showed that the competence and motivation to work does not
directly influence the performance of managers of cooperatives in the district of Jepara, but both
variables will affect the performance after the variable job satisfaction. That is the competence and
high motivation will not necessarily be able to improve performance if the manager is not getting
satisfaction in work.
217
The 3rd University Research Colloquium 2016 ISSN 2407-9189
tersebut cukup beralasan, karena koperasi bisa memiliki hubungan positif dan berpengaruh
didirikan dengan modal yang relatif kecil sesuai secara signifikan terhadap keberhasilan
dengan kondisi ekonomi masyarakat menengah organisasi koperasi. Berkaitan dengan kinerja
ke bawah (miskin). Warga masyarakat miskin manajer, para pakar juga berpendapat bahwa
pun dapat “ambil bagian” dalam koperasi sesuai kinerja manajer dipengaruhi oleh faktor
dengan kemampuan ekonominya. Beberapa intrinsik manajer itu sendiri, seperti
tokoh ekonomi-koperasi mengatakan bahwa kemampuannya dalam mengelola usaha
koperasi merupakan wadah kegiatan ekonomi organisasi serta motivasi mereka menjadi
yang paling cocok bagi masyarakat golongan manajer koperasi. Telah banyak penelitian
menengah ke bawah. Pembinaan usaha kecil membuktikan bahwa faktor kompetensi dan
menengah (UKM) dan koperasi harus tetap motivasi kerja berpengaruh secara signifikan
dilaksanakan untuk membangun ekonomi terhadap pembentukan kinerja.
kerakyatan, karena keduanya merupakan wadah Selain berpengaruh terhadap kinerja
kegiatan ekonomi yang sangat strategis bagi manajer koperasi, dimungkinkan pula bahwa
pembangunan ekonomi kerakyatan. Salain itu kompetensi dan motivasi kerja berpengaruh
koperasi juga bisa dijadikan solusi masalah terhadap kepuasan kerja manajer. Analog
sosial, karena dengan berkoperasi kesejahteraan
dengan keberhasilan belajar yang dipengaruhi
masyarakat diharapkan bisa meningkat
oleh kemampuan dan motivasi dari subjek
sehingga sedikit demi sedikit akan mengurangi
belajar, maka secara rasional, kompetensi dan
kesenjangan sosial-ekonomi yang menjadi
motivasi manajer dalam mengelola organisasi
sumber masalah pembangunan.
Ironisnya harapan bahwa koperasi sebagai koperasi tentu akan berpengaruh terhadap
solusi untuk mengatasi masalah sosial tidak keberhasilan pengelolaan organisasi koperasi
dibarengi dengan kinerja koperasi yang tersebut. Beberapa penelitian juga menunjukkan
memadai. Koperasi dipandang belum mampu bahwa kemampuan/ kompetensi dan motivasi
menjalankan perannya sesuai dengan harapan kerja manajer dalam mengelola koperasi
pemerintah. Banyak masalah dan tantangan berpengaruh terhadap kinerja manajer itu
yang dihadapi koperasi dalam rangka sendiri. Berdasarkan kenyataan dan pendapat
membangun serta mengembangkan organisasi para pakar itulah, maka penelitian ini
dan usaha koperasi agar sesuai dengan harapan. membatasi pada permasalahan intrinsik manajer
Mengingat banyaknya faktor permasalahan (faktor kompetensi dan motivasi kerja manajer)
yang dihadapi koperasi khususnya di dalam kaitannya dengan kinerja manajer
Kabupaten Jepara, dalam penelitian ini koperasi yang ada di Kabupaten Jepara.
masalah-masalah tersebut dibatasi pada masalah Tujuan dilakukan penelitian ini adalah
yang berkaitan dengan SDM, khususnya untuk:
masalah kinerja manajer koperasi. Dipilihnya 1. Membuktikan dan menganalisis pengaruh
masalah kinerja manajer koperasi ini, karena kompetensi terhadap kepuasan kerja
menurut teori dan pendapat para pakar, manajer manajer koperasi di Kabupaten Jepara.
koperasi merupakan pemegang kunci 2. Membuktikan dan menganalisis pengaruh
keberhasilan (key to success) koperasi. kompetensi terhadap kinerja manajer
Manajer sebagai pengelola koperasi sangat koperasi di Kabupaten Jepara.
berperan dalam pencapaian keberhasilan 3. Membuktikan dan menganalisis pengaruh
koperasi dalam menjalankan usahanya. Manajer motivasi kerja terhadap kepuasan kerja
mempunyai tanggung jawab dan kewajiban manajer koperasi di Kabupaten Jepara.
untuk mengembangkan koperasi sebagai 4. Membuktikan dan menganalisis pengaruh
lembaga ekonomi/ bisnis yang efisien, serta motivasi kerja terhadap kinerja manajer
menunjang kegiatan usaha para anggota secara koperasi di Kabupaten Jepara.
efisien dengan peningkatan mutu layanan. 5. Membuktikan dan menganalisis pengaruh
Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa kepuasan kerja terhadap kinerja manajer
kinerja pengurus dan manajer koperasi koperasi di Kabupaten Jepara.
218
The 3rd University Research Colloquium 2016 ISSN 2407-9189
219
The 3rd University Research Colloquium 2016 ISSN 2407-9189
220
The 3rd University Research Colloquium 2016 ISSN 2407-9189
221
The 3rd University Research Colloquium 2016 ISSN 2407-9189
222
The 3rd University Research Colloquium 2016 ISSN 2407-9189
223
The 3rd University Research Colloquium 2016 ISSN 2407-9189
kemampuan menyampaikan inisiatif serta yang dilakukan oleh Rienly Gijoh (2013) yang
kemampuan menerima sanksi, maka akan dapat menunjukkan bahwa motivasi berpengaruh
memunculkan kepuasan kerja manajer dalam signifikan terhadap kepuasan kerja.
bentuk: kepuasan dengan gaji, sistem promosi,
rekan sekerja, serta kepuasan terhadap Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap
pekerjaan itu sendiri. Kinerja (Hipotesis 4)
Hasil penelitian ini mendukung penelitian Hipotesis 4 dalam penelitian ini adalah
yang dilakukan oleh Rienly Gijoh (2013) yang “Motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja”.
menunjukkan pengaruh signifikan kompetensi Berdasarkan tabel Coefficien Parameter
terhadap kepuasan kerja. diketahui bahwa nilai t-statistik 0,958 lebih
kecil dari t-tabel 1,725 (Sig 0,05). Dapat
Pengaruh Kompetensi Terhadap diartikan bahwa penelitian ini membuktikan
Kinerja (Hipotesis 2) bahwa motivasi kerja berpengaruh positif
Hipotesis 2 penelitian ini adalah tetapi tidak signifikan terhadap kinerja
“Kompetensi berpengaruh terhadap kinerja”. manajer, artinya meskipun manajer memiliki
Berdasarkan tabel Coefficien Parameter motivasi kerja yang tinggi belum tentu
diketahui bahwa nilai t-statistik 0,212 lebih kinerjanya akan meningkat.
kecil dari t-tabel 1,725 (Sig 0,05). Hasil Penelitian ini menunjukkan hasil yang
penelitian ini membuktikan bahwa kompetensi sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Ida
berpengaruh positif tetapi tidak signifikan Ayu Brahmasari dan Agus Suprayetno (2008)
terhadap kinerja manajer, artinya meskipun
yang menyatakan bahwa motivasi kerja
manajer memiliki kompetensi yang tinggi tidak
secara langsung dapat meningkatkan kinerja. berpengaruh positif tetapi tidak
Hasil penelitian ini menunjukkan hasil signifikan terhadap kinerja perusahaan.
yang berbeda dengan penelitian yang dilakukan
oleh Ardiana, dkk. (2010) yang menyatakan Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap
bahwa kompetensi SDM memiliki hubungan Kinerja (Hipotesis 5)
yang signifikan terhadap kinerja. Hipotesis 5 pada penelitian ini adalah
“Kepuasan kerja berpengaruh terhadap kinerja”.
Pengaruh Motivasi Terhadap Berdasarkan tabel Coefficien Parameter
Kepuasan Kerja (Hipotesis 3) diketahui bahwa nilai t-statistik 2,069 lebih
Hipotesis 3 penelitian ini adalah “Motivasi besar dari t-tabel 1,725 (Sig 0,05). Dapat ditarik
berpengaruh terhadap kepuasan kerja”. kesimpulan bahwa hipotesis 5 dalam penelitian
Berdasarkan tabel Coefficien Parameter ini diterima, artinya kepuasan kerja
diketahui bahwa nilai t-statistik 4,979 lebih berpengaruh positif dan signifikan terhadap
besar dari t-tabel 1,725 (Sig 0,05). Jadi dapat kinerja. Semakin tinggi tingkat kepuasan kerja
diartikan bahwa hipotesis 3 dalam penelitian ini manajer yang dipengaruhi oleh gaji, sistem
diterima, artinya motivasi berpengaruh positif promosi, rekan sekerja, serta kepuasan terhadap
dan signifikan terhadap kepuasan kerja. pekerjaan itu sendiri akan dapat meningkatkan
Semakin tinggi motivasi kerja yang kinerja manajer dalam bentuk: kuantitas kerja,
direfleksikan dengan indikator: meningkatkan kualitas kerja, efisiensi dan profesionalitas.
kinerja masa lalu, menikmati tantangan sulit,
Hasil penelitian ini sejalan dengan
menikmati tanggung jawab, membangun
penelitian yang dilakukan Fuad Mas’ud (2002),
hubungan yang erat serta menikmati bekerja
yang menunjukkan adanya hubungan positif
sama dengan orang lain, maka akan dapat
antara kepuasan kerja dengan kinerja, tetapi
memunculkan kepuasan kerja manajer dalam
bentuk: kepuasan dengan gaji, sistem promosi, hubungannya tidak begitu kuat. Hasil penelitian
rekan sekerja, serta kepuasan terhadap ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh
pekerjaan itu sendiri. Ida Ayu Brahmasari dan Agus Suprayetno
Hasil penelitian ini mendukung penelitian (2008) yang menyatakan bahwa kepuasan kerja
karyawan berpengaruh positif dan signifikan
224
The 3rd University Research Colloquium 2016 ISSN 2407-9189
225
The 3rd University Research Colloquium 2016 ISSN 2407-9189
226