Professional Documents
Culture Documents
2, September 2019
The Study of Process and Characteristics of Woven Fabric from Natural Fiber
of Mother-in-law tongue (Sansevieria trifasciata P.) Plant
Email*): Lisaoktavia_napitupulu@yahoo.com
ABSTRACT
ABSTRAK
Sansevieria atau yang dikenal dengan nama lidah mertua merupakan tanaman hias yang
cukup populer di Indonesia.Tanaman ini sangat mudah untuk dibudidayakan, karena
dapat tumbuh pada daerah yang sedikit air dan cahaya. Tanaman ini mengandung serat
alami yang berpontensi digunakan dalam keperluan bahan baku industri tekstil,
khususnya dalam pembuatan kain. Tujuan dari penelitian ini antara lain menganalisis
207
Jurnal Ilmiah Rekayasa Pertanian dan Biosistem, Vol. 7, No. 2, September 2019
tahapan proses produksi pembuatan kain tenun dan menganalisis karakteristik kain
tenun yang dihasilkan. Pengambilan serat dilakukan dengan menggunakan mesin
dekortikator dan pembuatan kain tenun dilakukan dengan menggunakan Alat Tenun
Bukan Mesin (ATBM). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa rendemen total serat kering
sebesar 1,32%, kapasitas kerja mesin dekortikator 1,44 kg/jam dan kapasitas ATBM
sebesar 0,18 cm2/s. Selain itu diketahui bahwa kain tenun lidah mertua memiliki
karakteristik dengan nilai L* 69,73; a* 1,86; b* 17,38; H 83,88; kekuatan tarik kain
arah pakan 46,05 kg dan arah lusi 19,96 kg; mulur arah pakan 22% dan arah lusi
55,20%; kekuatan sobek arah pakan 19,17 kg dan arah lusi 4,60 kg; serta daya tembus
udara 116,2 cm3/cm2/s. Nilai kekuatan tarik kain tenun lidah mertua arah lusi yang
dihasilkan belum memenuhi standar SNI 08-0056-2006 persyaratan mutu kain tenun
untuk setelan. Oleh karena itu, sebaiknya kain tenun yang dihasilkan diperuntukkan
sebagai bahan kerajinan.
208
Jurnal Ilmiah Rekayasa Pertanian dan Biosistem, Vol. 7, No. 2, September 2019
209
Jurnal Ilmiah Rekayasa Pertanian dan Biosistem, Vol. 7, No. 2, September 2019
210
Jurnal Ilmiah Rekayasa Pertanian dan Biosistem, Vol. 7, No. 2, September 2019
211
Jurnal Ilmiah Rekayasa Pertanian dan Biosistem, Vol. 7, No. 2, September 2019
dibandingan dengan massa padatan. tarik dan mulur perbundel dan perhelai
Kadar air serat kering daun lidah mertua serat, serta nilai tenacity. Hasil dari
sebesar 10,79%. Kadar air serat kering pengukuran karakteristik fisik dan
sangat penting untuk diketahui, karena mekanik serat dapat dilihat pada Tabel 4.
akan berpengaruh pada proses
selanjutnya dan juga umur simpan dari Tabel 4. Karakteristik serat
serat tersebut. Serat kering yang Karaktristik serat Besaran rata-rata ± SD
dihasilkan dapat dilihat pada Gambar 1. Panjang serat (cm) 68,40 ± 3,66
L* 67,62 ± 0,34
b* 20,42 ± 0,41
Warna
a* 0,89 ± 0,05
H 87,52 ± 0,16 (Yellow Red)
Kehalusan 6,3 ± 0,2
Diameter (μm) 103,6 ± 0,00
Moisture Regain(%) 11,93 ± 1,52
Kekuatan tarik
24891,6 ± 5770,6
perbundel (g)
Mulur perbundel (%) 20 ± 1,8
Tenacity (g/tex) 33,17 ± 4,07
Kekuatan tarik
364,25 ± 143,10
perhelai (g)
Gambar 1. Serat Kering Lidah Mulur perhelai (%) 7,50 ± 2,60
Mertua
1. Panjang Serat
2. Rendemen total Panjang merupakan salah satu
Rendemen total pada penelitian ini karakteristik atau sifat penting dari serat.
merupakan rendemen produk akhir Setiap serat memiliki struktur bentuk dan
berupa serat kering. Hal ini dikarenakan ukuran yang berbeda-beda bergantung
rendemen dalam pembuatan kain tenun pada sifat seratnya. Sifat serat dalam
dilakukan dengan mengkombinasikan 2 industri tekstil sangat berperan penting,
benang yaitu benang katun dan serat lidah karena sifat serat menentukan bahan
mertua, sehingga perhitungan rendemen tekstil yang diproduksi. Selain itu dengan
pembuatan kain tenun tidak dapat mengetahui sifat serat, dapat menentukan
dihitung. Berdasarkan hasil perhitungan proses pengolahan yang tepat.
didapatkan rendemen total sebesar Berdasarkan Tabel 4 dapat
1,32%. Secara keseluruhan rendemen diketahui panjang serat lidah mertua
total hingga mencapai serat kering ini sebesar 68,40 cm. Panjang serat yang
merupakan rendemen yang cukup rendah. dihasilkan bergantung pada panjang daun
atau bahan baku yang digunakan. Serat
Karakteristik Fisik dan Mekanik Serat lidah mertua memiliki ukuran yang lebih
Karakteristik fisik dan mekanik panjang dibandingkan dengan serat alam
serat merupakan karakteristik yang sangat yang lain seperti serat rami 10,24 cm
penting untuk diketahui. Karekteristik (Novarini, dkk., 2015), serta serat yang
fisik dan mekanik serat akan sudah komersial yaitu serat kapas 2,85
mempengaruhi kain yang akan cm dan serat kapuk 1,60 cm (Sukardan,
dihasilkan. Pengukuran karakteristik fisik dkk., 2016). Nilai panjang serat lidah
serat meliputi panjang serat, diameter mertua termasuk kedalam serat staple
serat, warna, kehalusan serat dan panjang.
moisture regain. Pengukuran
karakteristik mekanik meliputi kekuatan
212
Jurnal Ilmiah Rekayasa Pertanian dan Biosistem, Vol. 7, No. 2, September 2019
213
Jurnal Ilmiah Rekayasa Pertanian dan Biosistem, Vol. 7, No. 2, September 2019
kehalusan yang cukup besar jika dibandingkan serat yang lain. Serat yang
dibandingkan dengan kehalusan serat menyerap air lebih banyak dapat
alam lain yaitu serat rami sebesar 6 denier dikatakan serat tersebut bersifat
atau setara dengan 0,67 tex (Novarini, higroskopis (Soeprijono, dkk., 1973).
dkk., 2015). Nilai kehalusan serat rami Besarnya nilai moisture regain sangat
yang kecil, kemungkinan disebabkan oleh penting dalam industri tekstil dikarenakan
proses pengambilan serat yang berbeda berhubungan dengan kenyamanan
atau melalui proses lain. Menurut (comfort) saat digunakan.
penelitian Kanimozhi (2011) kehalusan Berdasarkan tabel 4 dapat diketahui
serat lidah mertua yang sebesar 9,8 tex. bahwa nilai rata-rata moisture regain
Selain itu menurut penelitian Situmorang, (MR) lidah mertua sebesar 11,93%. Serat
dkk., (2017) kehalusan serat lidah mertua ini memiliki nilai moisture regain (MR)
yang melalui proses perendaman dengan yang lebih besar, jika dibandingkan
air tanpa tambahan larutan NaOH bernilai dengan kapuk 8% dan kapas 8,5%
7,6 tex, perlakuan perendaman dengan (Sukardan, dkk., 2017). Namun, nilai
larutan NaOH 5% bernilai 5,2 tex serta moisture regain serat lidah mertua lebih
perlakuan perendaman dengan larutan kecil jika dibandingkan dengan serat rami
NaOH 10% bernilai 3,8 tex. Penggunaan yaitu sebesar 12% (Novarini, dkk., 2015).
larutan NaOH menyebabkan serat Serat lidah mertua memiliki nilai
bertambah halus, namun penggunaan moisture regain yang cukup besar. Hal ini
bahan kimia akan berdampak buruk pada menunjukkan bahwa serat lidah mertua
lingkungan. memiliki kemampuan menyerap air yang
lebih cepat dibandingkan serat alam
4. Diameter Serat lainya seperti kapas dan kapuk, namun
Kehalusan pada serat tekstil dapat apabila nilai MR dari suatu serat terlalu
menunjukkan besar kecilnya diameter tinggi kemungkinan dapat menyebabkan
serat. yang merupakan konversi hasil dari umur simpan yang lebih pendek, karena
nilai kehalusan (tex) menjadi nilai Ne dan nilai kadar air serat akan bertambah.
kemudian di konversi menjadi diameter.
Berdasarkan tabel 4 dapat diketahui 6. Kekuatan Tarik dan Mulur
bahwa diameter rata-rata serat lidah Perbundel
mertua sebesar 103,6 μm. Semakin kecil Kekuatan tarik dan mulur
diameter serat maka semakin halus serat. merupakan salah satu sifat serat yang
Hal ini dikarenakan kehalusan merupakan sangat penting untuk diketahui. Kekuatan
perbandingan panjang terhadap berat tarik perbundel merupakan kekuatan
serat. Menurut penelitian Kanimozhi putus atau kemampuan perbundel serat
(2011) diameter serat lidah mertua yang untuk menahan beban putus. Selain itu
melalui proses water retting dalam kekuatan tarik dapat dikonversi menjadi
pengambilan seratnya sebesar 120 μm. tegangan spesifik atau tenacity yang
merupakan kekuatan tarik yang
5. Moisture Regain dinyatakan dalam gaya per kehalusan
Moisture regain merupakan indeks serat. Mulur serat merupakan kemampuan
karakteristik kemampuan sorpsi uap air di serat bertambah panjang ketika ada beban
udara (kelembaban), yang juga tarik yang dialami serat tersebut sebelum
merefleksikan karakteristik struktur serat. putus. Oleh karena itu, istilah mulur
Nilai moisture regain dinyatakan dalam seringkali dinyatakan dalam mulur saat
%. Hampir semua serat menyerap air putus dengan satuan %, yang
sampai batas tertentu. Beberapa macam menunjukkan pertambahan panjang
serat menyerap uap air lebih banyak
214
Jurnal Ilmiah Rekayasa Pertanian dan Biosistem, Vol. 7, No. 2, September 2019
215
Jurnal Ilmiah Rekayasa Pertanian dan Biosistem, Vol. 7, No. 2, September 2019
216
Jurnal Ilmiah Rekayasa Pertanian dan Biosistem, Vol. 7, No. 2, September 2019
Kekuatan tarik Arah pakan 46,05 ± 11,97 nilai rata-rata kekuatan tarik kain lidah
kain (kg) Arah lusi 19,96 ± 2,49 mertua pada arah pakan sebesar 46,05 kg
Arah pakan 22,00 ± 20,85 dan arah lusi sebesar 19,96 kg. Nilai
Mulur (%)
Arah lusi 55,20 ± 1,74 kekuatan tarik kain tenun lidah mertua
Kekuatan Sobek Arah pakan 19,17 ± 1,04 pada arah pakan telah memenuhi SNI 08-
(kg) Arah lusi 4,60 ± 0,45 0056-2006 persyaratan mutu kain tenun
untuk setelan dengan minimal 186 N atau
Daya tembus udara (cm3/cm2/s) 116,2
19 kg, namun untuk kekuatan tarik arah
lusi pada kain lidah mertua tidak
1. Warna Kain Tenun mencapai nilai persyaratan mutu kain
Pengujian warna kain tenun yang tenun untuk setelan yaitu nilai kekuatan
dihasilkan terdiri dari nilai L*, a*, b* dan tarik arah lusi minimal 226,5 N atau 23
H. Berdasarkan Tabel 5 diketahui bahwa kg. Oleh karena itu, sebaiknya kain tenun
nilai kecerahan (L*) kain tenun lidah yang dihasilkan tidak diperuntukan untuk
mertua sebesar 69,73. Nilai kecerahan setelan atau kain sandang, namun dapat
kain tenun lidah mertua mengalami digunakan sebagai bahan untuk kerajinan.
peningkatan dari nilai kecerahan seratnya. Berdasarkan Tabel 5 dapat
Hal ini dikarenakan kain tenun yang diketahui nilai mulur kain lidah mertua
dihasilkan merupakan kombinasi dengan pada arah pakan sebesar 22% dan arah
benang kapas yang memiliki nilai lusi sebesar 55,2%. Nilai mulur kain lidah
kecerahan yang lebih tinggi. mertua dalam penelitian ini lebih besar
Nilai a* dari kain lidah mertua jika dibandingkan dengan nilai mulur
yaitu bernilai positif dan menunjukkan pada kain lidah mertua dalam penelitian
nilai yang cukup kecil. Hal ini Murti (2009) sebesar 28,37% untuk arah
dikarenakan tidak adanya pigmen warna pakan dan 13,25% untuk arah lusi.
merah di dalam kain maupun serat yang
digunakan. 3. Kekuatan Sobek Kain Tenun
Nilai b* yang dihasilkan dari kain Kekuatan sobek kain merupakan
lidah mertua sebesar 17,38. Hal ini daya tahan kain terhadap sobekan. Nilai
menunjukkan bahwa kain yang dihasilkan kekuatan sobek kain memiliki satuan kg.
memiliki warna kuning. Nilai b* pada Berdasarkan Tabel 5 diketahui bahwa
kain tenun mengalami penurunan nilai kekuatan sobek kain lidah mertua
dibandingkan dengan nilai b* pada serat, arah pakan sebesar 19 kg dan arah lusi
hal ini dikarenakan penambahan benang sebesar 4,60 kg. Kekuatan sobek pada
katun atau kapas yang memiliki nilai kain lidah mertua dalam penelitian ini
b*sangat kecil dan memiliki visual yang lebih besar jika dibandingkan dengan
tampak lebih putih. nilai kekuatan sobek kain lidah mertua
Parameter terakhir dalam pengujian dalam penelitian Murti (2009) yaitu
warna adalah derajat hue (H). Nilai H sebesar 7,359 kg, sedangkan arah lusi
disesuaikan dengan daerah kisaran warna sebesar 4,20 kg. Kain lidah mertua ini
kromatisitas sehingga warna dari serat telah memenuhi atau mencapai nilai
dapat ditentukan. Nilai H dari kain tenun persyaratan SNI 08-0056-2006 mutu kain
lidah mertua memiliki warna yellow red. tenun untuk setelan dengan nilai minimal
14,7 N atau 1,5 kg arah lusi dan pakan.
2. Kekuatan Tarik dan Mulur Kain Sehingga saat dilakukan proses lebih
Tenun lanjut, kain tidak mudah sobek.
Kekuatan tarik kain merupakan
daya tahan kain terhadap tarikan.
Berdasarkan Tabel 5 diketahui bahwa
217
Jurnal Ilmiah Rekayasa Pertanian dan Biosistem, Vol. 7, No. 2, September 2019
218
Jurnal Ilmiah Rekayasa Pertanian dan Biosistem, Vol. 7, No. 2, September 2019
219
Jurnal Ilmiah Rekayasa Pertanian dan Biosistem, Vol. 7, No. 2, September 2019
220