Professional Documents
Culture Documents
ARTIKEL
Oleh :
Fhanzy Saepul Rachmat
13.302.0011
Email : Fhanzy.Rachmat22@gmail.com
ABSTRACT
This research aims to study and analyse the freesing long study and the type of meat
to quality beef (Bos primigenius taurus), broiler chicken (Gallus domesticus), fish catfish
(Pangius sp) and goat meet (Capra aegagrus hircus) in the thawing.
preliminary research and primary research. Preliminary research on the method of
election is the champion and thawing on broiler chicken meat with the analysis of the levels
of the protein. The main research was done using 4x2 factorial experiment design pattern in a
random design group (RAK) consisting of 2 factors, namely a long freeze 14 days and 20 day,
as well as the factors type of beef, chicken broile, meat fish and catfish goat meat with
deutonomy as much as 3 times.
The result of preliminary research which include analysis of protein levels on broiler
chicken meat using some method of thawing obtained resutl of selectd method using
microwave thawing at temperature of 30oC with decreased levels of protein most low of 1.21
%. The result of the research show that the main factor of the old chemical response to the
freezing of water of water content, levels, and the levels of protein, microbiology test
response TPC, as well as the response of organoleptic color, texture and scent on meat that
has been frozen, meat type factor effect on the chemical response of water content, and the
levels of protein, microbiology test response TPC, as well as the response of organoleptic
color, texture and scent meat that has been frozen, but has no effect against a chemical
response levels of grey and the interaction between the long freezing meat types and effect on
the response organoleptic attribute color and scent of the attribute.
1
Rizky Wirani (133020030)
Kajian Perbandingan Daun Dengan Ampas Buah Black Mulberry (Morus nigra) Terhadap
Karakteristik Teh Celup
2
Rizky Wirani (133020030)
Kajian Perbandingan Daun Dengan Ampas Buah Black Mulberry (Morus nigra) Terhadap
Karakteristik Teh Celup
yang relatif mahal dari hari ke hari dan 3. Apakah interaksi antara lama
sumber bahan bakunya yang terbatas. pembekuan dan jenis daging
Penanganan daging sebelum berpengaruh terhadap kualitas daging
melalui proses lebih lanjut agar dapat yang telah melalui proses thawing?
menghambat pertumbuhan
1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian
mikroorganisme dan dapat
memperpanjang umur simpan yaitu Maksud penelitian ini adalah
dengan cara pembekuan, untuk Untuk mengetahui dan menentukan lama
pembakuan terbaik pada daging sapi,
meminimalisir kerusakan daging yang
daging ayam, daging kambing, dan daging
selanjutnya akan dilakukan proses ikan patin, yang telah dilakukan proses
thawing, yaitu proses penyegaran thawing.
kembali. Proses thawing ini akan Tujuan dari penelitian ini adalah
berpengaruh terhadap kandungan zat Untuk mempelajari dan menganalisis
yang terkandung dalam bahan, Nutrisi pengaruh lama pembekuan dan jenis
daging beku akan terlarut dalam air daging terhadap kualitas daging sapi,
daging ayam, daging kambing, dan daging
dan hilang bersama cairan daging
ikan patin yang telah dilakukan proses
yang keluar selama proses thawing.
penyegaran kembali (thawing) yang
disebut sebagai drip, merupakan 1.4. Manfaat Penelitian
hilangnya beberapa komponen nutrisi 1. Meningkatkan pengetahuan tentang
daging yang ikut bersama keluarnya proses dan metode thawing.
cairan daging seperti, garam, protein, 2. Mengetahui metode thawing terbaik
asam-asam amino dan vitamin- dengan lama pembekuan dan jenis
vitamin (Wanniate, 2014). daging yang berbeda.
Banyaknya metode thawing yang dapat 3. Mengetahui penurunan kualitas daging
digunakan selama penyegaran kembali setelah dilakukan proses thawing
menimbulkan kesulitan dan kebingungan dengan lama pembekuan dan jenis
dalam pemilihan metode thawing yang daging berbeda.
terbaik, sehingga perlu diketahui kelebihan 4. Mengetahui pengaruh lama pembekuan
dan kekurangan dari setiap metode thawing dan jenis daging terhadap kualitas
yang digunakan, karena itu peneliti daging yang telah dilakukan proses
menjadikan metode thawing sebagai bahan thawing.
penelitian agar dapat mengetahui kelebihan
dan kekurangan dari setiap metode thawing 1.5. Kerangka Pemikiran
yang dilakukan, serta pengaruh metode Daging adalah salah satu komoditi
thawing terhadap kandungan zat dalam sumber protein hewani yang dibutuhkan
daging setelah dilakukan proses thawing. untuk memenuhi kebutuhan tubuh akan zat
gizi protein, karena protein daging
1.2. Identifikasi Masalah mengandung susunan amino yang lengkap.
Berdasarkan uraian latar belakang Secara umum konsumsi protein masyarakat
diatas maka masalah yang dapat Indonesia sehari-hari masih dibawah
diidentifikasi sebagai berikut: kebutuhan minimum, terutama protein
1. Apakah lama pembekuan berpengaruh hewani dikarenakan harga protein hewani
terhadap kualitas daging yang telah yang relatif mahal dari hari ke hari dan
melalui proses thawing? sumber bahan bakunya yang terbatas
2. Apakah jenis daging yang berbeda (Widjanarko ,2013).
berpengaruh terhadap kualitas daging Daging sapi lokal (Bos
yang telah melalui proses thawing? primigenius taurus) merupakan salah satu
andalan untuk memenuhi kebutuhan daging
3
Rizky Wirani (133020030)
Kajian Perbandingan Daun Dengan Ampas Buah Black Mulberry (Morus nigra) Terhadap
Karakteristik Teh Celup
4
Rizky Wirani (133020030)
Kajian Perbandingan Daun Dengan Ampas Buah Black Mulberry (Morus nigra) Terhadap
Karakteristik Teh Celup
5
Rizky Wirani (133020030)
Kajian Perbandingan Daun Dengan Ampas Buah Black Mulberry (Morus nigra) Terhadap
Karakteristik Teh Celup
karkas paha, daging ayam dengan bagian penelitian pendahuluan dengan waktu
karkas dada, daging kambing dengan pembekuan yang berbeda, yaitu 14 hari dan
bagian karkas paha dan untuk ikan patin 20 hari dan jenis daging terhadap kualitas
dengan bagian karkas badan tanpa kepala daging sapi, daging ayam broiler, daging
dan ekor. ikan patin, dan daging kambing.
Bahan kimia yang digunakan Rancangan perlakuan terdiri dari 2
untuk analisis meliputi NaOH, HCL, faktor yang diantaranya sebagai berikut:
Na2SO4, HgO, CuSO4, PP, asam sulfat, Faktor waktu pembekuan (P) dengan
silika gel, alumunium oksida, kalsium taraf yaitu :
sulfat, potasium sulfat, asam nitrat, dan 1. P1 (14 hari)
asam perkhlorat. 2. P2 (20 hari)
2.2. Alat Penelitian Faktor jenis daging (J) dengan taraf
Alat-alat yang digunakan dalam yaitu:
penelitian ini adalah, baskom, pisau, 1. J1 (Daging Sapi)
microwave dengan merk sharp, kapasitas 2. J2 (Daging Ayam Broiler)
suhu 30oC-250oC dan daya listrik sebesar 3. J3 (Daging Ikan Patin)
1500 Watt, deep freezer (lemari pendingin) 4. J4 (Daging Kambing)
merk sanyo dengan suhu 15oC– -40oC, daya Pengamatan akan dilakukan setelah
listik sebesar 220 V atau 625 Watt, daging melalui proses pembekuan.
dilengkapi termometer otomatis, plastik Rancangan percobaan yang digunakan
pembungkus jenis Polietilen (PE), nampan pada penelitian ini adalah Rancangan Acak
atau baki, dan pinset. Kelompok (RAK) dengan menggunakan
Alat-alat yang digunakan untuk pola faktorial 4 x 2 dengan ulangan
analisis adalah tabung reaksi dengan merk sebanyak 3 kali sehingga diperoleh 24
pyrex, tabung kjeldahl dengan merk pyrex, satuan percobaan, Faktor P (lama
pemanas kjeldahl dengan merk emil boro, pembekuan) sebagai petak utama dan
alat destilasi dengan merk gold line, buret faktor J (jenis daging) sebagai anak petak.
50 ml dengan merk pyrex, erlenmeyer 250 2.4. Prosedur Penelitian
ml dengan merk pyrex, spatula, kertas 2.4.1. Prosedur Penelitian Pendahuluan
timbang, batu didih, gelas ukur dengan 1. Dressing / Pemotongan
merk pyrex, pipet tetes, corong, kurs Daging ayam yang akan memasuki
porselen, desikator dengan merk gold line, proses thawing terlebih dahulu dilakukan
eksikator dengan merek quckfit, neraca proses dressing / pemotongan dipisahkan
analitik dengan merk percisia berkapasitas dari bagian kulit, bulu dan tulang, lalu
maksimal 4200 g dan minimal 0,5 g, dan dilakukan proses pemotongan pada bagian
tanur dengan suhu diatas 10000C. yang sudah ditentukan, diambil bagian
2.3. Metode Penelitian dada, dengan tujuan untuk mempermudah
2.3.1. Penelitian Pendahuluan proses thawing, untuk memperluas
Tujuan dari penelitian permukaan daging serta mempermudah
pendahuluan ini adalah menentukan proses pengemasan sebelum dilakukan
metode thawing terpilih. dengan metode proses pembekuan, proses dressing
yang digunakan adalah menggunakan dilakukan dengan menggunakan alat-alat
microwave, air mengalir, air panas, dan seperti, pisau, wadah/nampan, dan talenan.
suhu ruangan. Kriteria penilaian thawing 2. Penimbangan
yang terpilih dilihat dari kandungan protein Penimbangan dilakukan dengan
pada daging beku setelah dilakukan proses alat berupa timbangan digital, dengan cara
thawing dengan pengujian kadar protein menimbang setiap sempel daging yang
dengan menggunakan metode Kjehdahl. telah dipotong sesuai ukuran dan berat
yang telah ditentukan yaitu sekitar 100
2.3.2. Penelitian Utama gram sampel per potong yang selanjutnya
Tujuan penelitian utama yaitu akan dilakukan proses pengemasan.
kajian lama pembekuan dan jenis daging 3. Pengemasan
menggunakan metode thawing terpilih dari
6
Rizky Wirani (133020030)
Kajian Perbandingan Daun Dengan Ampas Buah Black Mulberry (Morus nigra) Terhadap
Karakteristik Teh Celup
Proses pengemasan dilakukan diambil bagian paha, dan untuk daging ikan
dengan cara mengemas secara langsung diambil bagian badan ikan tanpa kepala dan
daging yang telah dipotong dan ditimbang ekor, dengan tujuan untuk mempermudah
menggunakan pengemas plastik dengan proses thawing, untuk memperluas
jenis PE (polietilen) yang mempunyai sifat permukaan daging serta mempermudah
permeabel lebih tinggi dibandingkan bahan proses pengemasan sebelum dilakukan
pengemas plastik lainnya, bertujuan untuk proses pembekuan, proses dressing
melindungi bahan yang akan dilakukan dilakukan dengan menggunakan alat-alat
proses pembekuan. seperti, pisau, wadah/ nampan, dan talenan.
4. Pembekuan 2. Penimbangan
Proses pembekuan dilakukan pada Penimbangan dilakukan dengan alat
suhu -20oC dengan waktu 14-20 hari, berupa timbangan digital, dengan cara
menggunakan alat refrigator, pembekuan menimbang setiap sampel daging yang
dilakukan secara bersamaan atau serentak, telah dipotong sesuai ukuran dan berat
dengan tujuan agar daging dapat beku yang telah ditentukan yaitu sekitar 100
secara menyeluruh dan merata, yang dapat gram sampel per potong.
mempengaruhi hasil proses thawing dan 3. Pengemasan
proses analisis kualitas daging. Proses pengemasan dilakukan dengan
5. Thawing cara mengemas secara langsung daging
Proses thawing adalah proses yang telah dipotong dan ditimbang
pencairan kembali suatu bahan yang telah menggunakan pengemas plastik dengan
dilakukan proses pembekuan. Thawing jenis PE (polietilen) yang mempunyai sifat
dilakukan menggunakan microwave pada permeabel lebih tinggi dibandingkan bahan
suhu 30˚C selama 2 jam 8 menit, air pengemas plastik lainnya, bertujuan untuk
mengalir pada suhu 27˚C selam 1 jam 15 melindungi bahan yang akan dilakukan
menit, air hangat dengan suhu 40˚C selama proses pembekuan.
57 menit dan pada suhu ruang dengan suhu 4. Pembekuan
27,5˚C selama 2 jam 52 menit. Bertujuan Proses pembekuan dilakukan pada
untuk mendapatkan metode terbaik atau suhu -20oC dengan waktu 14 dan 20 hari,
metode terpilih yang akan digunakan pada menggunakan alat refrigator, dengan
penelitian utama. Kriteria penilaian tujuan agar daging dapat beku secara
thawing yang terpilih dilihat dari menyeluruh dan merata, yang dapat
penurunan kadar protein yang diuji mempengaruhi hasil proses thawing dan
menggunakan metode kjehdahl. proses analisis kualitas daging.
6. Analisis Kimia 5. Thawing
Analisis kimia yang dilakukan meliputi Proses thawing adalah proses
uji kadar protein menggunakan metode pencairan kembali suatu bahan yang telah
kjehdahl, sehingga dapat diketahui kadar dilakukan proses pembekuan. Thawing
protein total dalam daging yang telah dilakukan dengan metode yang telah
dilakukan proses thawing. terpilih dari penelitian pendahuluan.
Dengan tujuan hasil dari thawing dapat
2.4.2. Prosedur Penelitian Utama dijadikan perbandingan untuk pemilihan
Prosedur penelitian utama meliputi metode thawing yang dapat digunakan
beberapa tahap yaitu sebagai berikut : untuk setiap daging, sehingga didapat
1. Dressing / Pemotongan metode terbaik.
Daging yang akan memasuki proses 6. Analisis Kimia
thawing terlebih dahulu dilakukan proses a. Analisis Sifat Kimia
dressing / pemotongan dipisahkan dari Analisi kimia yang dilakukan meliputi
bagian kulit, tulang, serta duri, lalu analisis kadar protein menggunakan
dilakukan proses pemotongan pada bagian metode Kjhedahl, analisis kadar air
yang sudah ditentukan, untuk daging sapi menggunakan metode Gravimetri, dan
diambil bagian paha, untuk daging ayam analisis kadar abu menggunakan metode
diambil bagian dada, daging kambing Gravimetri, dengan menggunakan alat dan
7
Rizky Wirani (133020030)
Kajian Perbandingan Daun Dengan Ampas Buah Black Mulberry (Morus nigra) Terhadap
Karakteristik Teh Celup
8
Rizky Wirani (133020030)
Kajian Perbandingan Daun Dengan Ampas Buah Black Mulberry (Morus nigra) Terhadap
Karakteristik Teh Celup
9
Rizky Wirani (133020030)
Kajian Perbandingan Daun Dengan Ampas Buah Black Mulberry (Morus nigra) Terhadap
Karakteristik Teh Celup
10
Rizky Wirani (133020030)
Kajian Perbandingan Daun Dengan Ampas Buah Black Mulberry (Morus nigra) Terhadap
Karakteristik Teh Celup
11
Rizky Wirani (133020030)
Kajian Perbandingan Daun Dengan Ampas Buah Black Mulberry (Morus nigra) Terhadap
Karakteristik Teh Celup
nyata terhadap kadar air daging hasil melalui proses thawing, tetapi jenis daging
thawing. dan interaksi antara lama pembekuan
Menurut Lawrie (1979), dalam dengan jenis daging tidak berpengaruh
Utami (2007) Proses pembekuan sangat terhadap kadar abu daging yang telah
berpengaruh, semakin lama proses melalui proses thawing. Hal ini disebabkan
pembekuan maka semakin besar kerusakan oleh terjadinya kerusakan serabut otot pada
terjadi pada serabut otot dan sel yang saat pemebekuan yang menyebabkan
disebabkan oleh terbentuknya kristal es peningkatan drip yang keluar cukup tinggi
pada proses pembekuan, penurunan kadar pada saat thawing, sehingga pada saat
air terjadi bersamaan dengan keluarnya proses thawing mineral-mineral dalam
drip pada saat proses thawing, tingkat daging akan ikut keluar bersama drip.
perubahan suhu dari suhu pembekuan ke (Wulandari, 2014).
suhu thawing merupakan faktor yang
berpengaruh terhadap persentase drip yang
dihasilkan, perubahan suhu yang drastis
menyebabkan terjadinya shock temperatur
terhadap serabutn otot, yakni terjadinya
pengerutan serabut otot yang berpengaruh Tabel Pengaruh Faktor Lama
terhadap kualitas memegang air sehingga Pembekuan (P) Terhadap Kadar Abu
persentase drip yang dihasilkan akan (%) Daging Yang Telah Melalui Proses
semakin banyak, begitupun dengan kadar Thawing.
air, semakin banyak drip yang keluar maka Lama Taraf
Rata-
semakin banyak pula kandungan air yang Pembekuan Nyata
rata
keluar. (P) 5%
Susilawati (2007) menyatakan P1 (14 Hari) 1,27 b
bahwa produk olahan daging dengan P2 (20 Hari) 1,10 a
menggunakan panas, menyebabkan turunya keterangan : Rata-rata diikuti huruf yang
kadar air, proses pengolahan dan perlakuan sama tidak berbeda nyata menurut uji lanjut
suatu produk olahan daging dapat Duncan taraf 5%.
mempengaruhi hasil akhir produk tersebut. Berdasarkan tabel terjadi
Faktor jenis daging sangat penurunan kadar abu selama pembekuan
berpengaruh terhadap penurunan kadar air, (14 hari ke 20 hari) menunjukan bahwa
karena setiap daging memiliki kandungan faktor lama pembekuan berpengaruh
air, jaringan otot, serta daya ikat air yang terhadap kadar abu daging beku yang telah
berbeda, serabut otot daging akan dilakukan proses thawing.
mengalami kerusakan akibat perubahan Kadar abu daging berkisar 2,4%,
suhu pembekuan ke suhu thawing (Utami, berdasarkan lampiran 9 diketahui bahwa
2007). kadar abu pada perlakuan thawing dengan
2. Kadar Abu waktu pembekuan 14 hari terjadi
Penentuan kadar abu sangat penurunan pada thawing dengan
penting untuk mengevaluasi nilai gizi suatu pembekuan 20 hari terhadap kualitas
bahan pangan terutama total mineral, kadar daging ayam, daging sapi, daging ikan, dan
abu dari bahan pangan menunjukan total daging kambing. Pada thawing dengan
mineral yang terkandung dalam bahan lama pembekuan 14 hari kadar abu sebesar
tersebut (Aprilianto, 1988). 1,27 %, dan terjadi penurunan pada
Analisis kadar abu dilakukan pada thawing dengan lama pembekuan 20 hari
sampel daging yang dibekukan selama 14 dengan kadar abu sebesar 1,10 %, sehingga
hari dan 20 hari dan telah dilakukan proses dapat diketahui penurunan kadar abu
thawing mengunakan microwave. perlakuan lama pembekuan 14 hari dan 20
Berdasarkan hasil analisis variansi hari yaitu 0,17%. Penurunan disebabkan
(ANAVA) pada lampiran 9 menunjukan oleh proses thawing sehingga mineral yang
bahwa lama pembekuan berpengaruh terkandung dalam daging akan ikut keluar
terhadap kadar abu daging yang telah
12
Rizky Wirani (133020030)
Kajian Perbandingan Daun Dengan Ampas Buah Black Mulberry (Morus nigra) Terhadap
Karakteristik Teh Celup
bersama keluarnya drip pada saat proses jenis daging berpengaruh terhadap kadar
thawing. protein daging yang telah melalui proses
Perlakuan lama pembekuan thawing, tetapi interaksi antara lama
berpengaruh terhadap kandungan kadar abu pembekuan dengan jenis daging tidak
pada daging hasil thawing. Kadar abu pada berpengaruh terhadap kadar protein daging
bahan pangan daging menunjukan yang telah melalui proses thawing. Hal ini
terdapatnya kandungan mineral anorganik diduga karena terjadi kerusakan serabut
pada bahan tersebut. Perbedaan kadar abu otot dan sel daging pada saat proses
bisa disebabkan oleh organisme, pembekuan, menyebabkan peningkatan
lingkungan hidup organisme dan drip yang keluar pada saat thawing cukup
kandungan air pada bahan pangan, masing- tinggi, sehingga protein akan berkurang
masing organisme memiliki kemampuan dan ikut keluar bersama dengan drip pada
dalam mengabsorpsi logam, hal ini proses thawing. selain itu faktor jenis
diakibatkan adanya garam-garam mineral daging sangat berpengaruh terhadap
dalam air pada saat pembekuan dan proses penurunan kadar air, karena setiap daging
thawing. Tinggi rendahnya kadar abu pada memiliki kandungan air, jaringan otot, serta
bahan pangan tergantung dari lama daya ikat air yang berbeda, serabut otot
pembekuan dan suhu thawing, pada bahan daging akan mengalami kerusakan akibat
pangan yang di thawing penurunan kadar perubahan suhu pembekuan ke suhu
abu diduga disebabkan oleh suhu tinggi thawing (Utami, 2007).
sehingga kandungan air dan abu banyak Tabel Pengaruh Faktor Lama
yang hilang teruapkan, dan hilang bersama Pembekuan (P) Terhadap Kadar Protein
keluarnya drip pada saat proses thawing (%) Daging Yang Telah Melalui Proses
(Sundari, 2015). Thawing.
3. Kadar Protein Lama Taraf
Rata-
Protein dalam bahan makanan Pembekuan Nyata
rata
sangat penting dalam proses kehidupan (P) 5%
organisme yang heterothop seperti hewan P1 (14 Hari) 28,15 b
dan manusia, protein mula-mula dibentuk P2 (20 Hari) 27,89 a
dari unit asam asam-asam amino yang keterangan : Rata-rata diikuti huruf yang
dirakit sama sekali baru oleh organisme sama tidak berbeda nyata menurut uji lanjut
dan mikroorganisme tertentu dari unsur Duncan taraf 5%.
unsur anorganik C, H, O, N dan S yang ada Berdasarkan tabel menunjukan
dalam tanah atau udara (Sudarmadji, 2003). bahwa lama waktu pembekuan 14 hari pada
Protein merupakan salah satu sampel daging terhadap kadar protein
kelompok bahan makronutrisi. Tidak terjadi penurunan yang nyata pada lama
seperti bahan makronutrisi lain seperti waktu pembekuan 20 hari pada daging
lemak dan karbohidrat, protein ini berperan yang telah dilakukan proses thawing.
lebih penting dalam pembentukan
biomolekul daripada sebagai sumber Tabel Pengaruh Faktor Jenis Daging (J)
energi. Namun demikian apabila organisme Terhadap Kadar Protein (%) Pada
sedang kekurangan energi, maka protein ini Daging Yang Telah Melalui Proses
juga dapat digunakan sebagai sumber Thawing
energi. Kandungan energi protein rata-rata Kadar Rata-
Penur
Taraf
4 kilokalori/gram setara dengan kandungan Protein rata Nyata
unan
Jenis Awal Data 5%
energi karbohidrat (Sudarmadji, 2003). Daging (%) Kadar
Kada
Kadar
r
Analisis kadar protein dilakukan (J) Protein
Protei
Protei
pada sampel daging yang dibekukan Akhir n
n (%)
(%) Akhir
selama 14 hari dan 20 hari dan telah J1
dilakukan proses thawing menggunakan (Daging 33,03 32,16 0,87 c
microwave. Berdasarkan hasil analisis Ayam)
J2
variansi (ANAVA) pada lampiran 10 (Daging 34,73 34.22 0,51 d
menunjukan bahwa lama pembekuan dan Sapi)
13
Rizky Wirani (133020030)
Kajian Perbandingan Daun Dengan Ampas Buah Black Mulberry (Morus nigra) Terhadap
Karakteristik Teh Celup
14
Rizky Wirani (133020030)
Kajian Perbandingan Daun Dengan Ampas Buah Black Mulberry (Morus nigra) Terhadap
Karakteristik Teh Celup
15
Rizky Wirani (133020030)
Kajian Perbandingan Daun Dengan Ampas Buah Black Mulberry (Morus nigra) Terhadap
Karakteristik Teh Celup
kembali maka air tersebut sebaliknya dapat berpengaruh nyata terhadap atribut warna
digunakan oleh mikroorganisme untuk daging yang telah melalui proses thawing.
berkembang biak (Buckle et al, 1987 dalam hal ini diduga karena pada saat proses
utami, 2007). Maka dari itu peran air pembekuan berlangsung terjadi kerusakan
sangat berpengaruh dalam pertumbuhan jaringan otot dan sel, serta terjadi shock
mikroorganisme, sehingga bahan yang yaitu perubahan suhu pembekuan ke suhu
telah dilakukan proses thawing harus thawing, yang mengakibatkan pigmen
segera diolah agar menghindari darah mioglobin ikut keluar bersama drip
pertumbuhan mikroorganisme lebih pada saat thawing.
banyak.
3.2.3. Respon Organoleptik Tabel Interaksi Antara Faktor Lama
Respon organoleptik diperoleh Pembekuan (P) dan Faktor Jenis Daging
dari hasil pengujian organoleptik. (J) Terhadap Uji Organoleptik Atribut
Pengujian organoleptik adalah pengujian Warna Pada Daging Yang Telah Melalui
yang didasarkan pada proses pengindraan. Proses Thawing.
Pengujian organoleptik yang digunakan Jenis Daging (J)
adalah uji mutu hedonik dimana yang Lama J4
J1 J2 J3 (Dagin
dinilai oleh panelis adalah kesan terhadap Pembeku
(Dagi (Dagi (Dagin g
an (P)
mutu hedonik suatu produk. Kesan mutu ng ng g ikan kambin
hedonik lebih spesifik dari pada sekedar ayam) sapi) patin) g)
kesan suka atau tidak suka. Mutu hedonik P1 (14 3,51 B 5,02 D 3,00 A 4,16 C
dapat bersifat umum yaitu baik buruk atau Hari) b b a a
bersifat spesifik seperti empuk-keras untuk P2 (20 3,07 B 3,92 C 2,68 A 3,98 C
daging, pulen-keras untuk nasi, renyah- Hari) a a a a
lembek untuk mentimun. Rentangan skala Keterangan : huruf besar dibaca horizontal,
hedonik berkisar dari ekstrim baik sampai huruf kecil dibaca vertikal, setiap huruf
ekstrim buruk atau jelek (Soekarto, 1985). yang sama tidak menunjukan perbedaan
Respon organoleptik terhadap nyata pada taraf 5%.
pengaruh metode thawing dan jenis daging Berdasarkan tabel menunjukan
terhadap kualitas daging yang dibekukan pengaruh jenis daging terhadap respon
meliputi atribut warna, tekstur, dan aroma. organoleptik atribut warna bahwa daging
Pengujian dilakukan pada pembekuan 14 ayam (J1) setelah dilakukan proses
hari dan 20 hari oleh 30 orang panelis. thawing terjadi peningkatan yang nyata
1. Warna terhadap daging sapi (J2), daging sapi (J2)
Warna bisa jadi pertimbangan setelah dilakukan proses thawing terjadi
dalam pemilihan suatu produk. Skala mutu penurunan yang nyata terhadap daging ikan
hedonik yang digunakan adalah semakin patin (J3), daging ikan patin setelah
besar nilai maka semakin baik. Menurut dilakukan proses thawing (J3) terjadi
Winarno (1990) secara visual faktor warna peningkatan yang tidak nyata terhadap
tampil lebih dahulu dan kadang-kadang daging kambing (J4) yang telah dilakukan
sangat menentukan sebelum faktor lain proses thawing dengan waktu pembekuan
dipertimbangkan. 14 hari dan 20 hari. Penurunan dan
Respon organoleptik terhadap kenaikan respon organoleptik atribut warna
warna dilakukan pada pembekuan ke 14 disebabkan adanya pengaruh dari perlakuan
hari dan 20 hari pada daging yang telah lama pembekuan dan jenis daging setelah
dilakukan proses thawing menggunakan dilakukan proses thawing.
microwave. Berdasarkan hasil analisis Pada Tabel 24 menunjukan bahwa
variansi (ANAVA) pada lampiran 12 nilai rata-rata respon organoleptik atribut
menunjukan bahwa lama pembekuan dan warna tertinggi ditunjukan pada perlakuan
jenis daging berpengaruh nyata terhadap p1j2 yaitu sebesar 5,02. Sedangkan nilai
atribut warna daging yang telah melalui rata-rata respon organoleptik atribut warna
proses thawing, serta interaksi antara lama terendah ditunjukan pada perlakuan p2j3
pembekuan dengan jenis daging yaitu sebesar 2,68. Pada hasil tabel di atas
16
Rizky Wirani (133020030)
Kajian Perbandingan Daun Dengan Ampas Buah Black Mulberry (Morus nigra) Terhadap
Karakteristik Teh Celup
17
Rizky Wirani (133020030)
Kajian Perbandingan Daun Dengan Ampas Buah Black Mulberry (Morus nigra) Terhadap
Karakteristik Teh Celup
18
Rizky Wirani (133020030)
Kajian Perbandingan Daun Dengan Ampas Buah Black Mulberry (Morus nigra) Terhadap
Karakteristik Teh Celup
4,07 A 4,78 B 4,36 C 4,77 C dari senyawa volatil yang mudah menguap
P2 (20 Hari)
A a a a pada suhu tinggi, aroma pada produk
Keterangan : huruf besar dibaca horizontal, pangan dapat dipengaruhi oleh bahan-
huruf kecil dibaca vertikal, setiap huruf bahan yang digunakan dan proses
yang sama tidak menunjukan perbedaan pengolahannya. Pengujian terhadap aroma
nyata pada taraf 5%. dapat dijadikan parameter bagi konsumen
Berdasarkan tabel menunjukan untuk menerima atau tidaknya produk
pengaruh jenis daging terhadap respon tersebut.
organoleptik atribut Aroma bahwa daging Aroma dalam bahan pangan
ayam (J1) setelah dilakukan proses ditimbulkan oleh komponen-komponen
thawing terjadi peningkatan yang nyata volatil. Aroma dalam bahan pangan banyak
terhadap daging sapi (J2), daging sapi (J2) menentukan mutu dari produk tersebut.
setelah dilakukan proses thawing terjadi Selain itu pengujian terhadap aroma pada
penurunan yang nyata terhadap daging ikan industri pangan dianggap penting karena
patin (J3), daging ikan patin setelah dapat dijadikan parameter bagi konsumen
dilakukan proses thawing (J3) terjadi untuk menerima atau tidak menerima
peningkatan yang nyata terhadap daging produk tersebut dan aroma dapat dijadikan
kambing (J4) yang telah dilakukan proses indikator mutu produk, Kartika, dkk.
thawing dengan wakru pembekuan 14 hari 2008).
dan 20 hari. Penurunan dan kenaikan Soekarto (1985), menyatakan
respon organoleptik atribut Aroma bahwa komponen penyusun aroma terdiri
disebabkan adanya pengaruh dari perlakuan dari senyawa volatil yang mudah menguap
lama pembekuan dan jenis daging setelah pada suhu tinggi, aroma pada produk
dilakukan proses thawing pangan dapat dipengruhi oleh bahan-bahan
Pada Tabel menunjukkan bahwa yang digunakan dan proses pengolahannya.
nilai rata-rata respon organoleptik atribut Pengujian terhadap aroma dapat dijadikan
aroma tertinggi ditunjukan pada perlakuan parameter bagi konsumen untuk menerima
p1j4 yaitu sebesar 5,31. Sedangkan nilai atau tidaknya produk tersebut.
rata-rata respon organoleptik atribut warna
terendah ditunjukan pada perlakuan p2j1
yaitu sebesar 4,07 . Pada hasil tabel di atas 3.3. Produk Terpilih
terlihat semakin lama waktu pembekuan Berdasarkan hasil uji kadar air, kadar
dapat mempengaruhi respon organoleptik abu, kadar protein, kadar bakteri total TPC
atribut aroma terhadap jenis daging yang dan uji organoleptik pada lampiran 15.
telah dilakukan proses thawing. Penurunan Perlakuan terbaik dipilih mengacu pada
dan peningkatan respon organoleptik faktor (J) jenis daging dan faktor (P) lama
atribut aroma disebabkan karena adanya pembekuan serta kualitas daging yang
senyawa volatil yang teruapkan akibat memiliki nilai rata-rata dengan hasil
perubahan suhu dari suhu pembekuan ke analisis memenuhi standar mutu.
suhu thawing yang mengakibatkan Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil
terjadinya penurunan dan peningkatan analisa maka dapat diambil suatu
aroma pada respon organoleptik atribut kesimpulan untuk menentukan sampel
aroma pada daging yang telah dilakukan terbaik dari penelitian ini. Dapat dilihat
proses thawing. pada tabel.
Soekarto (1985), menyatakan
bahwa komponen penyusun aroma terdiri
19
Rizky Wirani (133020030)
Kajian Perbandingan Daun Dengan Ampas Buah Black Mulberry (Morus nigra) Terhadap
Karakteristik Teh Celup
20
Rizky Wirani (133020030)
Kajian Perbandingan Daun Dengan Ampas Buah Black Mulberry (Morus nigra) Terhadap
Karakteristik Teh Celup
21
Rizky Wirani (133020030)
Kajian Perbandingan Daun Dengan Ampas Buah Black Mulberry (Morus nigra) Terhadap
Karakteristik Teh Celup
22
Rizky Wirani (133020030)
Kajian Perbandingan Daun Dengan Ampas Buah Black Mulberry (Morus nigra) Terhadap
Karakteristik Teh Celup
Rachmawati, Muharlien, dan Achmanu Suradi, 2006. Perubahan Sifat Fisik Daging
2011. Meningkan Produksi Ayam Ayam Broiler Post Mortem Selama
Pedaging Melalui Pengaturan Penyimpanan Temperatur Ruang
Proporsi Sekam, Pasir dan Kapur (Change of Physical Characteristics
Sebagai Litter. Jurusan Produksi of Broiler ChickenMeat Post
Ternak, Fakultas Peternakan, Mortem During Room Temperature
Universitas Brawijaya.Malang. Storage). Fakultas Peternakan
Universitas Padjajaran.
Priyanto, Asnath, Muhammad,
Muhammad. ” Peningkatan Produksi Suryaningrum, TD. 2008. Ikan patin:
dan Kualitas Daging Sapi Lokal Peluang ekspor, penangan pasca
Melalui Penggemukan Berbasis panen dan diversi kasi produk
Serealia pada Taraf Energi yang olahannya. Squalen 3(1):16-23.
Berbeda. 2015.
Swatland, H. J., 1984. Structure and
Soeparno. 1998. Ilmu dan Teknologi Development of Meat Animals.
Daging Cetakan ketiga. Gadjah Prantice-Hall Inc., Englewood
mada university press, Yogyakarta. Cliffs. New Jersey.
Soeparno. 2005. Ilmu dan Teknologi Tranggono, Gardjito dan Astuti, 1980.
Daging Cetakan ke Empat. Gadjah Kimia, Nutrisi Pangan. PAU.
mada university press, Yogyakarta. Pangan dan Gizi, Universitas Gadjah
Mada, Yogyakarta.
Soeparno, Rihastuti. R. A., Indratiningsih
dan Suharjono T.A. 2001. Dasar Utami, 2007. Jurnal Penelitian Pengaruh
Teknologi Hasil Ternak Jurusan Metode Thawing Terhadap Kualitas
Teknologi Hasil Ternak. Fakultas Fisik dan Mikrostruktular Daging
Peternakan. Universitas Gadjah Beku Sapi Perah Peranakan Ongole
mada. Jantan Dewasa.bulletin peternakan
2007.
Stadelman, W.J., V.M. Olson, G.A.
Shmwell, S. Pasch.1988. Egg and Urbain, W. M., 1971. Meat Preservation In
Poultry Meat Processing. Ellis The Science of Meat and Meat
Haewood Ltd. Products. 2nd ed. J. F. Price dan B.
S. Schweigert. W. H. Freeman and
Standar Nasional Indonesia. 2008. Co. San Fransisco
Persyaratan Mutu Daging Sapi
Lokal. Indonesia. Diakses: 1 April Waniate, Veronica. Dian septiana, Tiatin.
2017. Maing. 2014 pengaruh pemberian
tepung temulawak dan kunyit
Standar Nasional Indonesia. 2009. terhadap cookies drip dan uji
Persyaratan Mutu Daging Ayam. kebusukan daging puyuh jantan.
Indonesia. Diakses: 1 April 2017.
Wardani dan Widjanarko, S. B. 2013
Standar Nasional Indonesia. 2008. .Potensi jamur tiram (Pleurotus
Persyaratan Mutu ikan patin. ostreatus) dan gluten dalam
Indonesia. Diakses: 1 April 2017. pembuatan daging tiruan tinggi
serat.Jurnal teknologi pertanian vol.
Sugiono, Tien. 2013. Ilmu Pengetahuan 14 no. 3 hal 151-164.
Bahan Pangan. Cetakan ke 3,
Penerbit Alfabeta, Bandung. Widati, 2008. Pengaruh Lama Pelayuan
Dan Temperatur Peayuan Terhadap
23
Rizky Wirani (133020030)
Kajian Perbandingan Daun Dengan Ampas Buah Black Mulberry (Morus nigra) Terhadap
Karakteristik Teh Celup
24