Professional Documents
Culture Documents
net/publication/304968891
CITATIONS READS
2 472
3 authors:
Rochmadi Rochmadi
Universitas Gadjah Mada
161 PUBLICATIONS 860 CITATIONS
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by Nurcahyo Iman Prakoso on 30 August 2016.
ABSTRAK
Telah dilakukan studi tentang isolasi lignin dari tandan kosong kelapa sawit dengan metode batch.
Diharapkan melalui studi ini dapat memperoleh metode isolasi lignin yang optimal. Studi yang
dilakukan meliputi optimasi suhu reaksi, rasio massa NaOH terhadap pelarut, rasio serabut terhadap
pelarut, dan waktu reaksi. Dari semua perlakuan, didapatkan bahwa suhu reaksi, tekanan, konsentrasi
NaOH, rasio serabut terhadap pelarut dan waktu reaksi optimum berturut-turut yaitu, 170 °C, 15 atm,
1% (b/v), 9% (b/v), dan reaksi dilakukan selama 5 jam.
ABSTRACT
Study on lignin isolation from oil palm empty fruit bunches have been done by using batch method.
The optimum lignin isolation method was achieved through this study. The study was conducted on
the optimization of reaction temperature, mass ratio of NaOH to the solvent, the ratio of fibers to
solvents, and reaction time. Of all the treatments, it was found that the reaction optimum
temperature,system pressure, concentration of NaOH, the ratio of fibers to solvents and reaction time
respectively, 170 °C, 15 atm, 1% (w/v), 9% (w/v), and the reaction was carried out for 5 hours.
Tabel 3. Hasil isolasi lignin dengan variasi rasio serabut TKKS dengan pelarut
Serbuk TKKS NaOH dalam pelarut Waktu Suhu Tekanan Lignin
(g) (%b/v) (jam) (°C) (atm) (%)
100 1 5 170 15 13,6
90 1 5 170 15 14,1
80 1 5 170 15 11
70 1 5 170 15 7,8
Dari Tabel 4, diperoleh informasi tidak mencapai 20%. Selain itu, dengan
waktu reaksi isolasi lignin yang optimum tidak melakukan proses ekstraksi di awal
dimana dihasilkan rendemen lignin menggunakan benzena : etanol tidak terlalu
terbesar yaitu pada waktu reaksi 5 jam. Ini mempengaruhi hasil rendemen yang
dikarenakan pada waktu reaksi 5 jam didapatkan. Rendemen yang didapatkan
diperoleh rendemen lignin tertinggi yaitu tidak terlalu berbeda signifikan dengan
sebesar 14,1%. Semakin lama waktu metode yang dikembangkan oleh
reaksi, semakin tinggi rendemen yang Simatupang et al. (2012) dan Rambe et al.
didapatkan walaupun terjadi penurunan (2013) karena hanya berselisih 2%.
setelah melewati waktu reaksi optimum. Uji FT-IR Senyawa Lignin
Hal ini dapat terjadi dikarenakan Untuk mengetahui keberhasilan
kontak atau singgungan antara pelarut, proses isolasi lignin maka harus dilakukan
NaOH dan serabut membutuhkan waktu identifikasi gugus fungsi yang ada.
yang cukup lama walaupun di dalam Analisis ini dilakukan menggunakan
sistem telah diberikan sarana pemercepat spektrometer FT-IR yang mampu
seperti suhu yang tinggi dan pengaduk mengidentifikasi serapan-serapan khas
yang berputar konstan. Fenomena ini untuk masing-masing gugus fungsi.
sungguh berbeda dengan hasil penelitian Menurut Hergert (1971), senyawa
yang dikemukakan oleh Simatupang et al. lignin secara umum diidentifikasi dengan
(2012) dan Rambe et al. (2013) dimana munculnya beberapa gugus penyusun
hanya dibutuhkan waktu reaksi 2 jam. seperti serapan pada bilangan gelombang
Walaupun membutuhkan waktu 3400-3450 cm-1 untuk regang OH, 2820-
reaksi yang lebih lama, namun dalam 2940 cm-1 untuk regang C-H metil, 1600-
penelitian ini didapatkan fakta bahwa 1515 cm-1 untuk cincin aromatik, 1460-
NaOH yang digunakan cukup sedikit atau 1470 cm-1 untuk regang C-H asimetri,