Professional Documents
Culture Documents
Abstract : Asean Economic Community (AEC) is a part of social change will be faced by the
nation of Indonesia. On a global scale, MEA is began to the development of strategic sectors
such as economic development, the application of information technology and the creation of a
conducive socio-cultural in masyarakat.In life, education became the main focus in producing
quality human resources. Thus, intelligently filling of opportunities and face the challenges
MEA.Therefore, participatory learning, which is based on the individual's involvement in a
whole series of learning becomes important to develop. Teachers as educators function as a
facilitator and partner simultaneously. The taps in the expression is opened widely and
integrative bagisetiap individuals.In the process of the development of participatory learning,
experience and reasoning thinking as bases in sharpening social sensitivity is intended to
respond to social change. So that individuals are able to see and understand the social reality
as a whole. In addition, individuals should be able to read or potential opportunities in the face
of the MEA. Thus, the potential will be able to thrive in both the local and global scale.
Through the development of participatory education learning, learners are encouraged to be
able to be personally critical, creative and innovative. With so may increase the human
resources that are responsive and adaptive to social change.
Abstrak : Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) merupakan bagian dari perubahan sosial yang
akan segera dihadapi oleh bangsa Indonesia. Dalam skala global,MEAakanmenitikberatkan
pada upaya pengembangan sektor strategis seperti pembangunan ekonomi, penerapan teknologi
informasi dan penciptaan sosial budaya yang kondusif dalam kehidupan masyarakat.Untuk
itu,pendidikan menjadi lokus utama yang dinilaiberkontribusi dalam menghasilkan sumber
daya manusia berkualitas. Sehingga, mampu secara cerdas mengisi peluang sekaligus
menghadapi tantangan MEA.Oleh sebab itu, pembelajaran partisipatif yang bertumpu pada
keterlibatan individu dalam seluruh rangkaian pembelajaran menjadi penting untuk
dikembangkan. Guru sebagai tenaga pendidik menjalankan fungsi sebagai fasilitator sekaligus
patner secara bersamaan. Keran dalam berekspresi dibuka secara luas dan integratif bagisetiap
individu. Dalam proses pengembangan pembelajaran partisipatif,pengalaman dan penalaran
berpikir menjadi basis dalam mengasah kepekaan sosial yang ditujukan untuk merespon
perubahan sosial. Sehingga individu mampu melihat dan memahami realitas sosial secara
utuh.Disamping itu, individu diharapkan mampu membaca peluang ataupun potensi diri dalam
menghadapi MEA. Dengan demikian, potensi akan dapat berkembang baik dalam skala lokal
maupun global. Melalui pengembangan pembelajaran pendidikan partisipatif, peserta didik
didorong untuk dapat menjadi pribadi yang kritis, kreatif serta inovatif.Dengan begitu dapat
meningkatkan sumber daya manusia yang responsif dan adaptif terhadap perubahan sosial.
40
Pengembangan Pendidikan Partisipatif, Ika Pasca Himawati 41
Turban (2005:50) World Wide Web belajar mengajar, yang pada sisi guru dilihat
adalah sebuah aplikasi yang menggunakan melalui evaluasi
fungsi transportasi dari internet, memiliki proses pembelajaran dan pada sisi siswa mer
standar yang dapat diterima secara universal upakan puncak atau titik dari proses belaja
untuk menyimpan, mencari, mengambil, r.
memformat dan menampilkan informasi Zurmaini (2006:14), hasil belajar
melalui klien/server. merupakan keadaan peserta didik setelah
Dari beberapa pendapat di atas dapat mengikuti kegiatan pembelajaran pada mata
disimpulkan World Wide Web adalah suatu pelajaran tertentu dalam jangka waktu
ruang informasi yang dapat dipakai oleh tertentu yang diperoleh dengan mengadakan t
pengguna computer dengan terhubung ke es hasil belajar siswa.
internet untuk menyimpan, mencari, Winkel (2005:53), hasil belajar adalah
mengambil, memformat dan menampilkan suatu aktivitas mental/psikis yang berlangsung
informasi melalui klien/server. dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang
Langkah – Langkah Media Pembelajaran menghasilkan
Hypermedia perubahan - perubahan dalam pengetahuan,
Menurut Smaldino, Sharon E (2011 : pemahaman, keterampilan, dan nilai sikap. Pe
46) adapun langkah – langkah penggunaan rubahanitu bersifat relative konstan dan berbe
hypermedia yaitu : ka.
a) Persiapan sebelum menggunakan Dari beberapa pendapat di atas maka
media dapat disimpulkan, hasil belajar adalah suatu
- Mempelajari petunjuk penggunaan hasil yang diperoleh dari aktivitas mental
media yaitu kegiatan
- Semua peralatan yang akan pembelajaran yang menunjukkan tingkat
digunakan perlu disiapkan keberhasilan seseorang dalam mempelajar
sebelumnya, sehingga dalam i materi pelajarandi sekolah yang dinyatakan
pelaksanaan pembelajaran tidak akan dalam bentuk skor dan diperoleh dari hasil tes
terganggu oleh hal-hal yang bersifat .
teknis. 6. Penelitian Pengembangan
- Perhatikan pengaturan ruang dan Penelitian dan pengembangan adalah
jumlah siswa. suatu proses yang dipakai untuk
b) Pelaksaanaan penggunaan media mengembangkan dan menvalidasi produk
c) Meminta respon peserta didik pendidikan. Akhir-akhir ini telah berkembang
Guru memberikan kesempatan kepada
penelitian-penelitian yang arahnya adalah
peserta didik untuk bertanya.
untuk menghasilkan sebuah produk tertentu,
d) Evaluasi
mengkaji sesuatu dengan mengikuti alur
Guru memberikan evaluasi atau latiha
berjalannya periode waktu, mempelajari suatu
n soal mandiri.
proses terjadinya atau berlangsungnya suatu
e) Tindak lanjut
Peserta peristiwa, keadaan dan objek tertentu. Dalam
didik diberikan pekerjaan rumah dunia pendidikan dan pembelajaran
5. Pengertian Hasil Belajar khususnya, penelitian pengembangan
Hasil belajar sering digunakan sebagai memfokuskan kajiannya pada bidang desain
ukuran yang utama bagi prestasi siswa yang atau rancangan, apakah itu berupa model
diperoleh dari kegiatan pembelajaran. desain dan desain bahan ajar, produk misalnya
Dimyati (2002:3) hasil belajar media, dan juga proses ( Setyosari, 2010:214).
merupakan hasil dari suatu interaksi tindak
44JURNAL PROFIT VOLUME 3, NOMOR 1, MEI 2016
Berdasarkan hasil penelitian ini dan Arifin, Zainal, dkk. 2012. Pengembangan
pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa Pembelajaran Aktif dengan
hypermedia yang dihasilkan telah memenuhi ICT.Yogyakarta : Skripta Media
kriteria valid, praktis dan efek potensial. Creative.
1. Valid terlihat dari penilaian para validator Arsyad, Azhar. 2011. Media Pembelajaran.
dengan hasil validasi media sebesar Jakarta: PT Grafindo Persada.
87,5% dengan kategori Sangat Dananjaya, Utomo. 2010. Media
Baik/Sangat Valid, dan untuk ahli materi
Pembelajaran Aktif. Bandung: PT
sebesar 77,1% dengan kategori
Baik/Valid, sehingga hypermedia yang Remaja Rosdakarya
dihasilkan layak untuk diuji cobakan ke Daryanto. 2010. Media Pembelajaran
tahap selanjutnya. Peranannya Sangat Penting dalam
2. Praktis, terlihat dari rata – rata uji satu – Mencapai Tujuan Pembelajaran.
satu (One To One Evaluation) dengan Yogyakarta:Gava Media
hasil persentase sebesar 91,1% dengan Darsono, Max, dkk. 2000. Belajar dan
kategori Sangat Baik/Sangat Praktis dan
Pembelajaran. Semarang : IKIP
uji kelompok kecil (Small Group) dengan
rata – rata hasil tanggapan siswa dengan Semarang Press.
persentase sebesar 85,3% dengan kategori Diat, Lantip & Riyanto. 2011. Teknologi
Sangat Baik/Sangat Praktis. Sehingga Informasi Pendidikan. Yogyakarta :
layak untuk diujikan pada tahap uji Gava Media
lapangan (Field Test). Dimyati dan Mudijono. 2002. Belajar dan
3. Efek potensial dilihat dari nilai hasil Pembelajaran. Jakarta: PT. Asdi
belajar siswa melalui pemberian tes awal
Mahasatya.
sebelum pembelajaran (PreTest) dan tes
akhir setelah pembelajaran (posttest) Erma, Ade, Suryani. 2013. Pengembangan
dengan hasil persentase yang tuntas pada Multimedia Pembelajaran Berbasis
hasil posttest sebesar 91,2% telah Komputet Model Permainan Pada Mata
mencapai kriteria ketuntasan klasikal Pelajaran Ekonomi di SMA
sebesar 85% dan terjadi peningkatan hasil Muhammadiyah 1 Palembang.
belajar siswa sebesar 73,6%, sehingga
Universitas Sriwijaya. Tidak
penggunaan hypermedia yang peneliti
kembangkan efektif / memiliki efek diterbitkan.
potensial tehadap hasil belajar siswa. Gulo, W. 2002.Strategi Belajar Mengajar.
Jakarta : Grasindo.
Kementerian Pendidikan dan
DAFTAR PUSTAKA
Kebudayaan.2013.Kurikulum
Abduh, Ahmad H. 2013. Pengembangan 2013.Jakarta : Tim Penelitian dan
Hypermedia Berbasis World Wide Web Pengembangan.
Bertemakan Curug Silawe Materi Kustandi, Cecep & Sutjipto, Bambang. 2011.
Pokok Usaha dan Energi Sebagai Media Pembelajaran Manual
Media Pembeljaran Untuk SMP/MTs, danDigital.Bogor : Ghalia Indonesia.
Skripsi (Tidak Diterbitkan). Jurusan Mardalena, Ita. 2012. “Pengembangan
Pendidikan Fisika. Universitas Islam Multimedia Interaktif Berbasis
Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. Konstruktivisme Menggunakan
Anitah, Sri. 2009. Strategi Pembelajaran. Macromedia Flash Profesional 8 pada
Jakarta : Universitas Terbuka Mata Pelajaran Biologi Kelas XI
Aqib, Zainal. 2013. Model-Model Media dan Sekolah Menengah
Strategi Pembelajaran Kontekstual Atas”.Thesis.Palembang : Program
(Inovatif). Bandung: Yrama Widya.
48JURNAL PROFIT VOLUME 3, NOMOR 1, MEI 2016