You are on page 1of 11

Protobiont (2015) Vol.

4 (3) : 49-59

Pemanfaatan Tumbuhan dalam Pengobatan Tradisional Masyarakat


Suku Dayak Kanayatn di Desa Ambawang Kecamatan Kubu
Kabupaten Kubu Raya

Fadilah1, Irwan Lovadi1, Riza Linda1


1
Program Studi Biologi, Fakultas MIPA, Universitas Tanjungpura,
Jl. Prof. Dr. H. Hadari Nawawi, Pontianak,
email korespondensi: fadilah@student.untan.ac.id

Abstract

The aim of this research was to find out the system of traditional medicine of the Kanayatn Dayak community
in Ambawang Village, plant species and parts that were used as well as the form, method and use value of
the plants. This research was carried out in May 2014 to January 2015 in Ambawang Village, Kubu Sub-
District, Kubu Raya Regency The respondents were selected using the snowball method, whereas the
information on the traditional medicine was obtained from interviews with the respondents. The date were
analyzed using both qualitative and quantitative analysis. The qualitative analysis was conducted to find out
the types of plants, parts that wre used, procedure, method and forms of use. The quantitative analysis used
Frequency of Citation (FIC), Plant Part Value (PPV) and Interspecific Use Value (IUV). The research
findings showed that the system of the traditional medicine of the Kanayatn Dayak community categorized
ilness into two types, i.e. based on the causes, illnesses caused by non-supernatural elements and by
supernatural elements. The non-supernatural illnesses were treated using medicinal herbs, massage and other
physical treatments, while illnesses caused by supernatural elements were treated with a healing ritual. There
were 45 types of plants used in traditional medicine namely 28 types for healing non-supernatural illnesses,
and 17 species for healing supernatural illnesses. The parts of the plant used were the stem, fruit, leaf, flower,
root, rhizome, tuber and sap. Both fresh and dried plants were used. The methods of use were by way of
grinding, boiling, rubbing, attaching, burning and pounding and making it a component of the healing ritual.
The highest FIC was 100%, the PPV of the plants used in the traditional medicine of the Kanayatn Dayak
community was from 0.133 to 1, and the IUV was from 0.176 to 1.

Keywords: Use, Plant, Treatment, Traditional, Kanayatn.

PENDAHULUAN menyediakan beraneka ragam jenis tumbuhan yang


dapat dimanfaatkan oleh masyarakat setempat.
Hutan merupakan wilayah yang ditumbuhi oleh Delapan puluh persen penduduk Desa Ambawang
berbagai macam jenis tumbuhan secara alami, adalah masyarakat suku Dayak Kanayatn. Sebagian
sehingga dapat memberikan manfaat bagi besar memanfaatkan tumbuh-tumbuhan untuk
kehidupan manusia baik secara ekologis maupun memenuhi kebutuhan hidupnya seperti kebutuhan
ekonomis. Secara ekologis, hutan berfungsi mendirikan bangunan, bahan pangan, ritual serta
sebagai penyangga keseimbangan, perlindungan sebagai bahan baku ramuan obat maupun racun.
kehidupan, memelihara kesuburan tanah, proteksi
daerah aliran sungai, pengendali erosi dan Pengobatan tradisional masyarakat tidak terlepas
penyerap CO2. Hasil hutan secara ekonomis terbagi dari kepercayaan bahwa yang memberikan
menjadi 2, yakni hasil berupa kayu dan hasil berupa kesembuhan adalah kekuatan ghaib (Gollin, 2001),
non kayu. Hasil kayu dapat dimanfaatkan sebagai seperti Masyarakat suku Dayak Kanayatn di Desa
bahan bangunan, sedangkan hasil non kayu seperti Ambawang yang meyakini hal demikian.
herba dapat dimanfaatkan sebagai bahan obat- Masyarakat setempat selain memanfaatkan
obatan atau bahan pangan oleh masyarakat. tumbuhan sebagai bahan obat maupun alat
Desa Ambawang adalah desa yang memiliki luas pengobatan, tumbuhan juga digunakan dalam ritual
hutan mencapai 5,18 km2 serta ekosistem lainnya yang menyertai usaha pengobatan. Pengobatan
seperti sawah, lahan dengan karakter tanah kering tradisional dipertahankan karena dinilai lebih
dan lahan basah (BPS Kabupaten Kuburaya, 2012). ekonomis dibandingkan dengan pengobatan
Keragaman jenis ekosistem tersebut berpotensi modern.
49
Protobiont (2015) Vol. 4 (3) : 49-59

Pengobatan tradisional merupakan unsur penting merupakan lahan basah disekitar lereng dan lahan
bagi masyarakat suku Dayak Kanayatn di Desa basah ditepian sungai (Gambar 1)
Ambawang. Kesehatan merupakan kebutuhan
primer yang dapat dipertahankan dengan cara
menjaga kesehatan atau mengobati saat telah
terserang penyakit. Tumbuhan yang memiliki
khasiat jumlahnya berlimpah dilingkungan sekitar
masyarakat, tetapi jika tidak teridentifikasi jenis
tumbuhannya atau tidak terdokumentasinya bentuk
dan metode pemanfaatannya maka pengetahuan
mengenai pemanfaatan tumbuhan tersebut dapat
hilang.

Pemanfaatan tumbuhan dalam pengobatan


tradisional telah banyak dilakukan masyarakat di
Indonesia. Masyarakat Suku Dayak Seberuang
misalnya, telah memanfaatkan 60 jenis tumbuhan
(Takoy, dkk, 2013) dan masyarakat Sarampas yang
mendiami taman nasional Kerinci, Jambi
memanfaatkan 127 jenis tumbuhan sebagai bahan
Gambar 1. Peta Lokasi Penelitian
pengobatan dan 32 jenis sebagai alat dan bahan
dalam pelaksanaan ritual (Hariyadi dan Ticktin, Data dikumpulkan dengan tiga tahapan yakni
2012). kajian literatur/studi pustaka, survey dan
pengambilan data dilapangan serta analisis data.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui sistem Pengambilan data akan menghasilkan dua jenis
pengobatan tradisional masyarakat suku Dayak data yaitu data primer dan data sekunder. Data
Kanayatn di Desa Ambawang Kecamatan Kubu primer diperoleh melalui metode wawancara
Kabupaten Kubu Raya, jenis tumbuhan dan bagian dengan penentuan responden menggunakan
apa saja yang digunakan serta bentuk, metode dan metode snowball (Bernard, 2002). Dimulai dari
nilai gunanya. pimpinan masyarakat adat atau disebut kepala
BAHAN DAN METODE suku, dalam hal ini kepala suku disebut sebagai
responden primer. Responden primer akan
Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2014 merekomendasikan lebih dari satu orang responden
sampai dengan Januari 2015 di Desa Ambawang sekunder, dan yang dipilih menjadi responden
Kecamatan Kubu Kabupaten Kubu Raya. adalah yang paling disarankan. Penentuan
Identifikasi tumbuhan dilakukan di Laboratorium responden dilakukan bertahap hingga informasi
Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu mengenai pemanfaatan tumbuhan dalam ritual
Pengetahuan Alam Universitas Tanjungpura pengobatan masyarakat suku Dayak Kanayatn
Pontianak, Kalimantan Barat. diperoleh.

Desa Ambawang secara administrasi terletak di Informasi yang dibutuhkan adalah mengenai
Kecamatan Kubu, Kabupaten Kubu Raya. pemanfaatan tumbuhan sebagai alat maupun bahan
Memiliki luas wilayah 55 km2. Jarak desa dalam pengobatan tradisional yang dilakukan oleh
Ambawang ke ibukota kecamatan (Kubu) 22 km masyarakat suku Dayak Kanayatn di Desa
melalui jalan darat dan 26 km melalui jalan air. Ambawang berikut bentuk dan metode
Desa Ambawang terbagi menjadi 4 dusun, 7 RW, pemanfaatannya. Informasi lain yang dibutuhkan
15 RT dengan jumlah penduduk 2.316 jiwa, yakni adalah sistem kemasyarakatan dan kepercayaan
1.198 laki-laki dan 1.118 perempuan. masyarakat Suku Dayak Kanayatn di Desa
Ambawang. Data primer lainnya adalah spesimen
Wilayah Desa Ambawang terbagi menjadi tumbuhan yang dimanfaatkan dalam pengobatan
beberapa jenis lahan yaitu 10,40 km2 dimanfaatkan tradisional masyarakat Suku Dayak Kanayatn
sebagai sawah, 32,53 km2 lahan dengan karakter untuk diidentifikasi. Data sekunder diperoleh dari
tanah kering, 1,98 km2 dimanfaatkan sebagai area literatur yang berkaitan dengan pemanfaatan
berdirinya bangunan-bangunan dan pekarangan, tumbuhan dalam pengobatan tradisional serta
5,18 km2 merupakan hutan hujan tropis berlereng sosial-budaya masyarakat suku Dayak Kanayatn.
berstatus sebagai hutan negara, 4,91 km2 sisanya
50
Protobiont (2015) Vol. 4 (3) : 49-59

Analisis data meliputi pembuatan herbarium untk memanfaatkan beberapa jenis tumbuhan untuk
identifikasi tumbuhan dan analisis kuantitatif untuk menghilangkan penyebab metafisik.
mengetahui frekuensi pemanfaatan suatu jenis
tumbuhan (Andrade-Cetto, 2009), nilai guna Metode pengobatan antara penyakit yang
bagian tumbuhan yang digunakan serta nilai guna disebabkan oleh unsur non-ghaib dengan penyakit
spesifik dari bagian suatu tumbuhan (Gomez- yang disebabkan oleh unsur ghaib berbeda. Jika
Beloz, 2002). pada jenis penyakit yang disebabkan oleh unsur
non-ghaib bisa dilakukan sendiri atau dengan
Frequency of citation (%) = (N/T) x 100% bantuan dukun, maka untuk mengobati sakit yang
Keterangan. N= jumlah responden yang menyebutkan disebabkan oleh unsur ghaib harus dilakukan oleh
suatu jenis tumbuhan. T= jumlah keseluruhan responden. dukun karena yang dapat berkomunikasi dengan
Nilai guna bagian suatu tumbuhan (PPV = unsur ghaib tersebut hanya para dukun, seperti
∑ 𝑹𝑼(Part plant) /RU) halnya masyarakat Dayak Benuaq di Kutai Barat
Keterangan. PPV= Plant part value (nilai guna bagian
suatu tumbuhan). RU = Reported use (laporan kegunaan yang melakukan pengobatan dengan metode
suatu jenis tumbuhan. ∑ 𝑅𝑈(Part plant) = Laporan kegunaan rasional, irasional dan campuran antara rasional
bagian suatu tumbuhan. dan irasional (Susiarti, 2005).
Nilai guna spesifik bagian suatu tumbuhan (IUV
= SU(Plant part)/ RU(Plant part)) Keahlian pengobatan diperoleh dengan cara yang
Keterangan. IUV= Interspecific use value (nilai guna berbeda-beda sesuai dengan jenis penyakitnya.
spesifik bagian suatu tumbuhan). SU = Specific reported
Keahlian mengobati penyakit yang disebabkan
use (laporan kegunaan spesifik bagian suatu tumbuhan).
RU= Reported use (laporan kegunaan suatu jenis oleh unsur non-ghaib dipelajari dari generasi
tumbuhan) sebelumnya atau dalam bahasa masyarakat suku
Dayak Kanayatn di desa Ambawang disebut
HASIL DAN PEMBAHASAN nuntut, sedangkan keahlian mengobati penyakit
yang disebabkan unsur ghaib diperoleh
Pengobatan tradisional masyarakat suku Dayak
berdasarkan penunjukan secara ghaib pula
Kanayatn di desa Ambawang terdiri dari
diantaranya melalui media mimpi (Tabel 1). Hal
pengetahuan dan pemanfaatan tumbuhan serta
serupa juga dijumpai pada pengobatan tradisional
ritual. Sistem Pengobatan tradisional tersebut tidak
masyarakat Serampas di Jambi yang
diatur khusus dalam sistem adat masyarakat
mengkategorikan obat menjadi obat rajo dan obat
setempat (tidak diatur dalam hukum adat), karena
ditawar dan dukun sesuai kategori jenis obat
keahlian pengobatan tidak berdasarkan
tersebut (Haryadi dan Ticktin, 2012).
kewenangan pemangku adat melainkan
berdasarkan usaha mempelajari dari generasi
Table 1.Sistem pengobatan tradisional masyarakat
sebelumnya dan penunjukan langsung secara
Suku Dayak Kanayatn di Desa Ambawang
ghaib. Hal tersebut berbeda dengan sistem Penyebab Metode Cara
pengobatan masyarakat Serampas di Jambi, pengobatan memperoleh
pengobatannya diatur oleh hukum adat karena para keahlian
pengobatan
pelaku pengobatan juga berperan dalam Unsur non-ghaib, - Pengobatan - Mempelajari
pelaksanaan ritual masyarakat tersebut (Haryadi contohnya : jasmani (nuntut)
dan Ticktin, 2012). - kondisi lingkungan (contoh : - Diwariskan
yang tidak ramuan & dari generasi
mendukung pijatan sebelumnya
Masyarakat suku Dayak Kanayatn membagi sakit - penularan penyakit - Pengobatan
dari manusia maupun jasmani +
menjadi dua kategori berdasarkan penyebabnya hewa ritual
yaitu sakit yang disebabkan oleh unsur non-ghaib - makanan/ minuman
(manusia dan lingkungan/alam) dan sakit yang yang tidak sehat
- kecelakaan
disebabkan oleh unsur ghaib. Oleh karena itu, jenis Unsur ghaib, contohnya Ritual Penunjukan
pengobatan disesuaikan dengan penyebab : pengobatan secara ghaib.
penyakit. Penyakit yang disebabkan oleh unsur - Gangguan makhluk Contoh : mimpi
halus
non-ghaib diobati dengan memanfaatkan tumbuhan - Perjanjian dengan
yang diyakini berkhasiat obat sebagai ramuan makhluk halus namun
tidak memenuhinya.
maupun sebagai alat pengobatan sedangkan sakit
yang disebabkan oleh unsur ghaib diobati dengan
melakukan ritual khusus. Menurut Suryadarma Pemanfaatan tumbuhan meliputi pengetahuan
(2005) masyarakat tradisional menyembuhkan bagian tumbuhan yang digunakan, cara
penyakit secara totalitas antara tubuh dan jiwanya, memanfaatkan/pengolahan serta tata cara khusus.
51
Protobiont (2015) Vol. 4 (3) : 49-59

Bagian tumbuhan yang digunakan diantaranya Beberapa jenis tumbuhan yang dimanfaatkan
daun, batang, akar, bunga, buah/ biji dan getah. memiliki lebih dari satu khasiat pengobatan seperti
Pemanfaatan bagian tumbuhan yang berbeda-beda Ombo’ Dae (Struchium sparganophorum) yang
membutuhkan cara pemanfaatan yang berbeda-beda berkhasiat sebagai obat sakit gana, demam dan
pula seperti direbus, ditumbuk maupun dibakar. Selain nyeri haid; Pasak Bumi (Eurycoma longifolia)
cara pemanfaatan tersebut, diperlukan tatacara khusus berkhasiat menjaga stamina dan obat demam; serta
untuk beberapa jenis tumbuhan agar dapat berkhasiat Unang-unang (Goniothalamus tapis miq.) yang
maupun meningkatkan khasiat. Tata cara khusus
berkhasiat sebagai obat sakit gigi dan sebagai anti
tersebut meliputi proses pengambilan, cara pengolahan
dan dosis penggunaan (Tabel 2). serangga. Hal serupa juga dilakukan oleh suku
Dayak Desah di kabupaten Sintang yang
Tumbuhan yang dimanfaatkan dalam pengobatan memanfaatkan satu jenis tumbuhan untuk satu
penyakit yang disebabkan oleh unsur non-ghaib penyakit atau satu tumbuhan untuk beberapa
berjumlah 29 jenis yang termasuk dalam 20 famili. penyakit (Eka, 2007).

Tabel 2. Tumbuhan yang dimanfaatkan dalam pengobatan penyakit yang disebabkan oleh unsur non-ghaib
oleh masyarakat Suku Dayak Kanayatn di Desa Ambawang.
Nama ilmiah Nama Jenis penyakit / Bagian yang Cara pemanfaatan Tata cara
lokal manfaat dimanfaatkan khusus
Achariaceae
Hydnocarpus sp. Gambir - Perawatan pada Daun - direbus, diminum airnya -
daun masa nifas - daun dihaluskan, ditempel
- Mengobati luka kebagian yang luka
Alliaceae
Allium sativum L. Bawang Mengobati patah Umbi lapis ditumbuk -
putih tulang
Annonaceae
Annona muricata L. Nangka Mengobati luka Duan Dihaluskan, diminum airnya -
belande sunat
Goniothalamus tapis miq. Unang- - meredakan sakit - Kulit akar - Diserut, ditempelkan pada -
unang gigi gigi yang sakit
- insectisida - Batang - Dikeringkan, dibakar
Apocynaceae
Alstonia sp. Pelaik - Mengobati - Kulit kayu - Direbus
Jajak/mag
- Meredakan sakit - Getah - Dioleskan
gigi
- Mengobati - Getah - Dioleskan
bengkak akibat
gigitan serangga
Araceae
Colocasia esculenta (L.) Schott Keladi Pelancar kelahiran Daun alat untuk minum -

Arcaceae
Cocos nucifera L. Kelapa Mengobati cacar Air buah Untuk mandi -
Areca catechu L. Pinang Mengobati jajak/ Akar Direbus, diminum airnya Tidak
mag sampai
mendidih
Asteraceae
Struchium sparganophorum (L.) Ombo’ - Mengobati - Dihaluskan, ditempelkan Dosis
Kuntze dae/paya’ gana/kanker kebagian yang sakit sesuai
babi Daun dan gengga-
- Meredakan panas Batang - Direbus, diminum airnya man pasien
demam dan
Meredakan nyeri
haid
Euphorbiaceae
Excoecaria Balek adab Mengobati muntah Daun Direbus -
cochinchinensis Lour. darah
Euphorbia thymifolia L. Kara’- Kontrasepsi Daun Direbus, airnya diminum -
kara’
Macaranga hypoleuca Mahang Meredakan panas Daun Direbus, diminum airnya -
(Rchb.f. & Zoll.) Müll.Arg. payak demam

52
Protobiont (2015) Vol. 4 (3) : 49-59

Tabel 2. Lanjutan
Nama ilmiah Nama Jenis penyakit / Bagian yang Cara pemanfaatan Tata cara
lokal manfaat dimanfaatkan khusus
Fabaceae
Archidendron pauciflorum Jengkol Mengobati jajak/ Kulit batang Direbus, diminum airnya diambil
(Benth.)I.C.Nielsen mag hanya yang
mengha-
dap timur.
Vigna sinensis (L.)Walp. Kacang Melancarkan ASI Daun Dilembutkan (tidak hancur)
panjang ditempelkan pada payudara -
Bauhinia semibifida Roxb. Kambang Mengobati pegal- Akar Direbus, airnya diminum -
belak pegal
Poaceae
Bambusa sp. Bambu Mengobati patah Tunas Dilumatkan, ditempel pada Hanya
tulang bagian yang cidera lapisan
tunas
terdalam
Lamiaceae
Plectranthus scutellarioides (L.) Ati-ati Kontrasepsi Daun Direbus -
R.Br.
Callicarpa longifolia Lam. Tungkus Kontrasepsi Daun Direbus, diminum airnya -
jubata
Lauraceae
Litsea garciae Vidal Engkala’/ Meredakan panas Biji Dihaluskan, diseduh -
male’ demam
Malvaceae
Sida rhombifolia Penyapu - Mengobati Daun Dihaluskan, ditempelkan -
cina gana/kanker kebagian yang sakit
Menispermacceae
Arcangelisia flava (L.) Merr. Akar Demam Batang Irisan batang-dikeringkan- -
kuning/ diseduh
Marang
kunyit
Fibraurea tinctoria Lour. Kabal siap Luka daun Diremas, ditempelkan ke
bagian luka -

Tinospora crispa Tengkuk Perawatan pasca Batang Irisan batang dikeringkan- -


(L.) Miers ex Hook. f. & Thoms. biawak melahirkan direbus-diminum airnya
Myrtaceae
Psidium guajava Jambu Mengobati diare Buah muda Dimakan -
tukal
Musaceae
Musa paradisiaca L. Pisang Patanh tulang Tangkai daun Alat untuk pemapah bagian -
tulang yang patah
Onagraceae
Ludwigia hyssopifolia Bujang Sakit perut Akar Direbus -
(G. Don) Exell semalam
Phyllanthaceae
Sauropus androgynus (L.) Cangkok Gusi bengkak Daun Dipanaskan, ditempelkan -
Merr. manis pada bagian yang bengkak
Piperaceae
Piper betle L. Sirih - Sakit mata/rabun daun - diseduh, air digunakan -
untuk mencuci mata
- Luka - dihaluskan, ditempelkan
bagian yang luka
Simaroubaceae
Eurycoma longifolia Pasak - Menjaga stamina Akar Dikeringkan-direbus- -
bumi - Demam diminum airnya

Pemanfaatan tumbuhan dengan jenis sama namun Pengetahuan masyarakat suku Dayak Kanayatn
fungsinya berbeda, pada masyarakat Suku Dayak mengenai tumbuhan berkhasiat obat diperoleh
Kanayatn di Desa Ambawang Goniothalamus sp. secara turun temurun berdasarkan pengalaman.
Digunakan untuk mengobati sakit gigi dan
mencegah gigitan serangga sedangkan oleh Famili tumbuhan yang banyak digunakan adalah
masyarakat Serampas di Jambi tumbuhan tersebut Euphorbiaceae (3 jenis), Fabaceae (3 jenis) dan
dimanfaatkan untuk mengobati gigitan ular Menispermaceae (3 jenis). Masyarakat suku Dayak
(Haryadi & Ticktin, 2012). Hal tersebut Kanayatn banyak menggunakan jenis-jenis
menunjukkan bahwa pengetahan pemanfaatan tumbuhan tersebut karena sebagian besar sudah
tumbuhan untuk pengobatan berbeda-beda dibudidayakan, beberapa belum dibudidayakan
berdasarkan pengalaman yang mereka miliki. namun jumlahnya banyak di alam.

53
Protobiont (2015) Vol. 4 (3) : 49-59

Famili yang sedikit digunakan contohnya energi-energi negatif diluar manusia maupun
Alliaceae, Araceae, dan Asteraceae masing-masing lingkungan. Terdapat lima tingkatan ritual
1 jenis. Famili tersebut jenisnya tidak banyak pengobatan dari teringan ke yang terberat yaitu
digunakan karena digunakan secara spesifik atau nyamanta’, taman gantonk, belambaonk, babunsu
pemanfaatannya hanya dilakukan oleh spesialis. dan melenggank. Perbedaan tingkatan ritual
Contohnya tumbuhan dari famili Alliaceae yaitu pengobatan ditandai dengan perbedaan tahapan
Allium sativum secara khusus dimanfaatkan dalam ritual, perangkat (alat) ritual, pelaksana ritual
pengobatan patah tulang; begitu juga dengan (dukun) dan jenis tumbuhan yang digunakan.
tumbuhan dari famili Araceae yaitu Colocasia
3,5
esculenta yang secara khusus dimanfaatkan
3
sebagai pelancar kelahiran, sehingga jenis lain dari
2,5
famili yang sama tidak dimanfaatkan. 2
1,5
Masyarakat suku Dayak Kanayatn memanfaatkan 1
berbagai bagian tumbuhan seperti daun, batang, 0,5
akar/ rimpang/ umbi, buah, biji dan bunga. Bagian 0

Araceae

Poaceae

Simaroubaceae
Achariaceae

Annonaceae

Arecaceae
Asteraceae

Myrtaceae
Lamiaceae

Musaceae

Onagraceae
Alliaceae

Lauraceae
Malvaceae
Menispermaceae

Phyllanthaceae
Piperaceae
Fabaceae
Apocynaceae

Euphorbiaceae
tumbuhan yang lebih banyak dimanfaatkan oleh
masyarakat suku Dayak Kanayatn adalah bagian
daun. Daun lebih banyak dimanfaatkan, karena
dianggap cara pengolahannya lebih mudah dan
khasiatnya lebih besar dibandingkan bagian yang
lain serta cara tersebut bersifat lestari. Menurut
Abebe dan Ayehu (1993). Penggunaan bagian daun Gambar 2. Famili Tumbuhan dan Jumlah Jenis
tidak memerlukan pengambilan secara utuh yang dimanfaatkan dalam Pengobatan
(pencabutan/ penebangan), sehingga tumbuhan Penyakit (Penyebab Non-Ghaib) oleh
yang dimanfaatkan tetap bisa dilestarikan. masyarakat Suku Dayak Kanayatn di
Penggunaan bagian tumbuhan lainnya seperti Desa Ambawang
bagian akar/ rhizome/ umbi dan batang akan
mempengaruhi secara ekologi, hal tersebut terjadi Tingkatan ritual pengobatan ditentukan
karena memanfaatkan bagian tersebut berdasarkan besar-kecilnya pengaruh ghaib dan
menggunakan cara pencabutan maupun melalui sebuah prosesi yang disebut beburas.
penebangan sehingga berpengaruh langsung Dalam pelaksanaan ritual pengobatan jika pada
terhadap jumlah di alam. awal ritual ditentukan adalah tingkatan teringan
namun tidak dapat mengatasi pengaruh ghaibnya
Pemanfaatan tumbuhan oleh masyarakat berbeda-
maka akan meningkat ketingkat yang lebih berat,
beda. Perbedaan pemanfaatan tersebut terjadi
contoh ritual yang dilaksanakan tingkat nyamanta’
karena bagian yang dimanfaatkan dianggap
tetapi tidak dapat mengatasi masalah pada pasien
memiliki timbunan metabolit yang berkhasiat
maka ditingkatkan ritualnya ketingkat taman
pengobatan. Masyarakat suku Dayak Kanayatn di
gantonk dan ketingkat seterusnya. Hal tesebut tidak
desa Ambawang mengetahui bahwa bagian tertentu
berlaku kebalikan jika ritual yang dilakukan adalah
memiliki khasiat pengobatan berdasarkan
tingkat terberat, maka tidak dapat turun ke tingkat
pengetahuan dan pengalaman yang diwariskan
yang lebih ringan.
secara turun temurun.

Tumbuhan yang dimanfaatkan untuk mengobati Ritual pengobatan dilaksanakan dalam beberapa
penyakit (penyebab unsur non-ghaib) adalah Famili tahapan, berbeda-beda sesuai dengan tingkatan
Fabaceae (3 jenis), Menispermaceae (3 jenis), yang dilaksanakan. Secara umum tahapan ritual
Euphorbiaceae (3 jenis), Araceae, Malvaceae dan adalah beburas, ngao, beunsai, beduduk, keledang,
Lauraceae (2 jenis) serta famili lainnya digunakan (1 bejampi, begesah, ngunjuk, kenange dan ngkore’
jenis) (Gambar 2). dukun.Tahapan-tahapan tersebut dilakukan secara
berurutan.
Pengobatan untuk jenis penyakit yang disebabkan
oleh unsur ghaib adalah dengan melakukan ritual Pembeda tingkatan ritual dapat dilihat dari
pengobatan. Ritual pengobatan dilakukan tumbuhan yang menyusun perangkat ritual,
berdasarkan hasil diagnosis dukun/pengobat terutama pusat ritual yaitu Taman Gantonk,
melihat adanya penyebab dari unsur ghaib seperti Belambaonk, Babunsu, dan Pokok Taman. Semua
54
Protobiont (2015) Vol. 4 (3) : 49-59

pusat ritual menggunakan kelapa (Cocos nucifera) Babunsu menggunakan Tarenk (Bambusa bambos,
dan pinang (Areca catechu) pembedanya adalah dan Pokok Taman menggunakan Aur
pada Taman Gantonk tidak menggunakan (Dendrocalamus asper) sebagai tumbuhan inti
tumbuhan inti, sedangkan Belambaonk dalam pusat ritual (Tabel 3).
menggunakan Oe (Calamus pogonachantus),

Tabel 3 Tumbuhan yang dimaanfaatkan sebagai Komponen Perangkat Ritual Pengobatan Masyarakat Suku
Dayak Kanayatn di Desa Ambawang
No Perangkat Nama Lokal Nama Ilmiah Bagian yang dimanfaatkan
Ritual
1. Pemabas - Pinang - Areca cathecu - Bunga muda (mayang)
- Daun
- Renyuank - Cordyline fruticosa - Batang dan daun
- Rambank - Scleria ciliaris - Batang dan daun
2. Dupa - Kemenyan - Styrax benzoin Dryand. - Getah
- Kelapa - Cocos nucifera - Buah muda
3. Sesaji - Padi - Oryza sativa L. - Gabah dan beras
- Padi pulut/Oe - Oryza glutinosa Lour. - Gabah dan beras
- Kelapa - Cocos nucifera - Buah muda, nektar bunga dan
santan/sari
- Bemban - Donax canniformis (G.Forst.) - Daun
- Pisang lamponk K.Schum. - Buah
- Nipah - Musa Paradisiaca - Daun
- Bambu (tarenk) - Nypa fruticans Wurmb - Batang
- Kunyit - Bambusa bambos (L.) Voss - Rimpang
- Curcuma longa L.
4. Pinang masak - sirih - Piper betle - daun
- gambir daun - Hydnocarpus sp. - daun
- pinang - Areca cathecu - biji
- tembakau - Nicotiana tabacum L. - daun
5. Kutamara - kelapa - Cocos nucifera - daun muda
- pinang - Areca cathecu - bunga muda (mayang)
- kayu ara tali - Ficus benjamina L. - daun dan batang
- kayu ara simbaragong - Platycerium bifurcatum - daun
6. Kolam - selasih - Ocimum tenuiflorum L. - Daun
jambangan
7. Penyuci - langir - Albizia saponaria - Kulit
- kelapa - Cocos nucifera - Minyak
8. Taman - pinang - Areca cathecu - bunga muda (mayang)
gantonk - kelapa - Cocos nucifera - daun muda
9. Belambaonk - rotan/ oe - Calamus pogonacanthus Becc - Batang
- pinang - Areca cathecu - bunga muda (mayang)
- kelapa - Cocos nucifera - daun muda
10. Babunsu - tarenk - Bambusa bambos - batang
- pinang - Arenga cathecu - bunga muda (mayang)
- kelapa - Cocos nucifera - daun muda
11. Pokok taman - aur - Dendrocalamus asper - batang
- pinang - Arenga cathecu - bunga muda (mayang)
- kelapa - Cocos nucifera - daun muda

Nilai guna tumbuhan dimanfaatkan dalam Dayak Kanayatn adalah 100 %, yaitu pinang
pengobatan tradisional masyarakat suku Dayak (A.cathecu), Akar Kuning (Arcangelisia flava),
Kanayatn dilihat dari frekuensi penggunaan Kelapa (C.nucifera), Gambir Daun (Hydnocarps
(frequency of citation (FIC) (Andrade dan Cetto, sp.), Selasih (Ocimum tenuiflorum), Padi (Oryza
2009), nilai pemanfaatan bagian tumbuhan (plant sativa), Pulut (Oryza glutinosa), Jambu Biji
part value (PPV) dan nilai spesifik bagaian (Psidium guajava), Rambank (Scleria cilliaris) dan
tumbuhan yang dimanfaatkan (Interspesifik use Kemenyan (Styrax benzoin), sedangkan nilai FIC
value (IUV) (Gomez dan Beloz, 2002). FIC terendah adalah 23,5 % yaitu tumbuhan Musa
tertinggi untuk tumbuhan yang dimanfaatkan paradisiaca. dan Tinospora crispa (Tabel 4).
dalam pengobatan tradisional masyarakat suku

55
Protobiont (2015) Vol. 4 (3) : 49-59

Tabel 4. Nilai guna tumbuhan yang dimanfaatkan pada pengobatan tradisional masyarakat suku Dayak
Kanayatn.
FIC Bagian ∑ 𝑹𝑼
No Nama tumbuhan (%) RU Tumbuhan (Part PPV Pemanfaatan SU IUV
plant)
1. Albizia saponaria 76,4 13 Kulit buah 13 1 Perangkat ritual pengobatan 13 1
2. Alstonia sp. 88,2 15 Kulit kayu 10 0,666 Mengobati jajak/ maag 10 1
Getah 5 0,333 Meredakan sakit gigi 3 0,6
Mengobati bengkak akibat sengatan 2 0,4
serangga
3. Allium sativum L. 58,8 10 umbi 10 1 Mengobati patah tulang 10 1
4. Annona muricata L. 58,8 10 Daun 10 1 Mengobati luka sunat 10 1
5. Arcangelisia flava L. 100 17 Batang 17 1 Dmeredakan panas demam 17 1
6. Archidendron 94,1 16 Kulit 16 1 Mengobati jajak/ maag 16 1
pauciflorum (Benth) batang
7. Areca cathecu 100 17 Bunga 10 0,588 Perangkat ritual pengobatan 10 1
Biji 6 0,352 Perangkat ritual pengobatan 6 1
Akar 1 0,058 Mengobati Jajak/maag 1 1
8. Bambusa bambos 76,4 13 Batang 13 1 Perangkat ritual pengobatan 13 1
9. Bambusa sp. 58,8 10 Tunas 10 1 Mengobati patah tulang 10 1
10. Bauhinia sembidifida 88,2 15 Daun 2 0,133 Meredakan panas demam 1 0,5
Roxb. Mengobati pegal-pegal 1 0,5
Akar 13 0,866 Meredakan panas demam 7 0,538
Mengobati pegal-pegal 6 0,461
11. Calamus sp. 76,4 13 Batang 13 1 Perangkat ritual pengobatan 13 1
12. Callicarpa longifolia 58,8 10 Daun 10 1 kontrasepsi 10 1
Lam.
13. Euphrbia thymifolia L. 52,9 9 Daun 9 1 Kontrasepsi 9 1
14. Cocos nucifera L. 100 17 Daun muda 7 0,411 Perangkat ritual pengobatan 7 1
Minyak 5 0,294 Perangkat ritual pengobatan 5 1
Air buah 5 0,294 Mengobati cacar 5 1
15. Colocasia esculenta (L). 17,6 3 Daun 3 1 Melancarkan ASI 3 1
Schott
16. Cordyline fruticosa 88,2 15 Daun 15 1 Pemabas 15 1
(L)A.Chev
17. Curcuma longa L. 58,8 10 Rimpang 10 1 Perangkat ritual pengobatan 10 1
18. Dendrocalamus asper 76,4 13 Batang 13 1 Perangkat ritual pengobatan 13 1
19. Donax canniformis 58,8 10 Daun 10 1 Perangkat ritual pengobatan 10 1
(G.Forst)K.Schum
20. Eurycoma longifolia 58,8 10 Akar 10 1 Menjaga stamina 6 0,600
Meredakan panas demam 4 0,400
21. Excoecaria 41,1 7 Daun 7 1 Mengobati muntah darah 7 1
chochinchinensis Lour.
22. Fibraurea tinctoria 76,4 13 Daun 13 1 Mengobati luka 13 1
Lour.
23. Ficus benjamina L. 88,2 15 Daun dan 15 1 Perangkat ritual pengobatan 15 1
batang
24. Goniothalamus tapis 58,8 10 Kulit akar 3 0,300 Meredakan sakit gigi 3 1
Miq. Batang 7 0,700 insectisida 7 1
25. Hydnocarpus sp. 100 17 Daun 17 1 Perawatan masa nifas 3 0,176
Mengobati luka 8 0,470
Perangkat ritual pengobatan 6 0,352
26. Litsea garciae Vidal. 47,0 8 Biji 8 1 Meredakan panas demam 8 1
5
27. Ludwigia hyssopifolia 76,4 13 Akar 13 1 Mengobati sakit perut 13 1
(G.Don) Exell
28. Macaranga hypoleuca 41,1 7 Daun 7 1 Meredakan panas demam 7 1
(Rchb.f. & Zoll)
29. Musa Paradisiaca L. 23,5 4 Tangkai 4 1 Mengobati patah tulang 4 1
daun
30. Nicotiana tabacum L. 76,4 13 Daun 13 1 Perangkat ritual pengobatan 13 1
31. Nypa fruticans Wurmb 76,4 13 Daun 13 1 Perangkat ritual pengobatan 13 1
32. Ocimum tenuiflorum L. 100 17 Daun 17 1 Perangkat ritual pengobatan 17 1
33. Oryza sativa L. 100 17 Gabah/biji 17 1 Perangkat ritual pengobatan 17 1
34. Oryza Glutinosa Lour. 100 17 Gabah/biji 17 1 Perangkat ritual pengobatan 17 1
35. Piper betle L. 94,1 16 Daun 16 1 Mengobati sakit mata/ rabun 9 0,562
Mengobati luka 7 0,411
36. Platycerium bifurcatum 58,8 10 Daun 10 1 Perangkat ritual pengobatan 10 1
37. Plectranthus 41,1 7 Daun 7 1 Kontrasepsi 7 1
scutellarioides L.
38. Psidium guajava 100 17 Buah muda 17 1 Mengobati diare 17 1
39. Sauropus androgynus 76,4 13 Daun 13 1 Meredakan gusi bengkak 13 1
(L)Merr
40. Scleria ciliaris Nees. 100 17 Daun 17 1 Perangkat ritual pengobatan 17 1

56
Protobiont (2015) Vol. 4 (3) : 49-59

Tabel 4. Lanjutan
FIC Bagian ∑ 𝑹𝑼
No Nama tumbuhan (%) RU Tumbuhan (Part PPV Pemanfaatan SU IUV
plant)
41. Sida rhombifolia 29,4 5 Daun 5 1 Mengobati gana/ kanker 5 1
42. Struchium 76,4 13 Daun 13 1 Mengobati gana/ kanker 3 0,384
sparganophorum (L) meredakan panas demam 7 0,769
Kuntze Meredakan nyeri haid 3 0,384
43. Styrax benzoin Dryand 100 17 Resin 17 1 Perangkat ritual pengobatan 17 1
44. Tinospora crispa 23,5 4 Batang 4 1 Perawatan pasca melahirkan 4 1
(L)Miers ex Hook.f. &
Thoms
45. Vigna sinensis L. 29,4 5 Daun 5 1 Melancarkan ASI 5 1

Perbedaan frekuensi penyebutan ini dipengaruhi bahwa bagian getah Alstonia sp. lebih sering
oleh pengetahuan mengetahui tumbuhan yang dimanfaatkan untuk mengobati sakit gigi
digunakan. Tumbuhan yang FIC nya mencapai dibandingkan untuk mengobati bengkak akibat
100% adalah jenis tumbuhan yang fungsinya gigitan serangga.
diketahui secara umum oleh masyarakat suku
Dayak Kanayatn di desa Ambawang, sedangkan Masyarakat suku Dayak Kanyatn di desa
tumbuhan yang FIC nya rendah adalah jenis Ambawang memanfaatkan tumbuhan obat yang
tumbuhan yang pemanfaatannya bersifat khusus tumbuh diberbagai macam tempat yaitu hutan,
atau hanya orang tertentu yang mengetahui sawah, ladang, tepi sungai, tepi jalan dan
fungsinya seperti pengobatan patah tulang dan pekarangan. Tempat-tempat tersebut merupakan
dukun beranak. wilayah disekitar tempat tinggal masyarakat.
sebagian besar tumbuhan yang dimanfaatkan
Plant Part Value (PPV) bervariasi setiap berasal dari hutan yakni 44 % dari keseluruhan
tumbuhan, karena bagian yang dianggap tumbuhan yang dimanfaatkan. Terdapat tumbuhan
bermanfaat berbeda-beda berdasarkan pengalaman yang hanya ditemukan satu tempat seperti tepi
pemanfaatan masyarakat suku Dayak Kanayatn. sungai atau ladang saja dan lainnya ada yang dapat
Tumbuhan yang dimanfaatkan dalam pengobatan ditemukan di lebih dari satu tempat (Gambar 3).
tradisional 76 % memiliki PPV 1. Nilai tersebut
menunjukkan bahwa sebagian besar tumbuhan 16
hanya dimanfaatkan 1 bagian saja. Sebagian kecil 14
12
yakni 24 % sisanya dimanfaatkan lebih dari satu 10
bagian tumbuhan. Tumbuhan yang dimanfaatkan 8
6
lebih dari satu bagian contohnya Alstonia sp. 4
2
memiliki PPV 0,666 untuk bagian kulit batang dan 0
0,333 untuk bagian getah. Nilai tersebut
menunjukkan bahwa bagian dari Alstonia sp. yang
digunakan adalah kulit batang dan getah. Dari dua
bagian yang digunakan tersebut yang lebih banyak
digunakan adalah bagian kulit batang karena
nilainya lebih besar dibandingkan nilai untuk
bagian getah.

Bagian tumbuhan yang dimanfaatkan memiliki Gambar 3. Habitat Tumbuhan yang dimanfaatkan
kegunaan spesifik. Satu bagian bisa memiliki satu dalam Pengobatan Tradisional
fungsi dan bisa pula memiliki leih dari satu fungsi. Masyarakat Suku Dayak Kanayatn di
Contoh bagian tumbuhan yang memiliki satu Desa Ambawang
fungsi adalah bagian kulit batang Alstonia sp.
ditunjukkan dengan IUV 1, sedangkan bagian Masyarakat suku Dayak Kanayatn telah
tumbuhan yang memiliki lebih dari satu fungsi membudidayakan beberapa jenis tumbuhan yang
adalah getah Alstonia sp. yakni dimanfaatkan untuk dimanfaatkan dalam pengobatan tradisional.
mengobati sakit gigi dengan IUV 0,6 dan untuk Tumbuhan yang telah dibudidayakan adalah jenis
mengobati bengkak akibat gigitan serangga dengan tumbuhan yang mudah tumbuh diberbagai tempat
IUV 0,4. Berdasarkan IUV tersebut menunjukkan dan perawatannya juga mudah. Namun sebagian
besar tumbuhan yang dimanfaatkan masih liar
57
Protobiont (2015) Vol. 4 (3) : 49-59

(tidak dibudidayakan) yakni 56 % dari dibandingkan beberapa suku lain di Indonesia.


keseluruhan tumbuhan yang dimanfaatkan Suku Dayak Benuaq di Kalimantan Timur
Tumbuhan yang tidak dibudidayakan adalah misalnya memanfaatkan 60 jenis tumbuhan obat
tumbuhan yang tumbuh di hutan, tepi sungai dan (Susiarti, 2005) dan masyarakat Serampas
tepi jalan, sedangkan usaha pembudidayaan menggunakan 127 jenis tumbuhan obat (Haryadi
dilakukan di ladang, pekarangan dan sawah dan Ticktin, 2012).
(Gambar 4).
Perbedaan pengetahuan mengenai pemanfaatan
tumbuhan dipengaruhi oleh persepsi masyarakat
suku Dayak Kanayatn mengenai pengobatan telah
Budidaya Non mengalami pergeseran dari pengobatan tradisional
44% budidaya menjadi pengobatan modern. Pergeseran persepsi
56%
tersebut menyebabkan tidak adanya usaha
terstruktur yang dilakukan untuk melestarikan
pengetahuan mengenai pemanfaatan tumbuhan
Gambar 4. Proporsi Tumbuhan Budidaya/Non- dalam pengobatan tradisional, sehingga
budidaya yang dimanfaatkan dalam pengetahuan tersebut terkikis dari generasi ke
Pengobatan Tradisional Suku Dayak generasi. Usaha pelestarian yang dapat dilakukan
Kanayatn di Desa Ambawang. secara terstruktur contohnya pada suku Dayak
Benuaq dan masyarakat Serampas yang
Tumbuhan yang dimanfaatkan dalam pengobatan menjadikan pengobatan tradisional (ritual) sebagai
tradisional masyarakat suku Dayak Kanayatn di salah satu objek wisata budaya.
desa Ambawang 44 % telah dibudidayakan dan 56
% belum dibudidayakan. Usaha budidaya DAFTAR PUSTAKA
tumbuhan yang digunakan dalam pegobatan
tradisional dilakukan di pekarangan dan ladang. Abebe, D., dan A. Ayehu, 1993, Medicinal Plant and
Usaha budidaya umumnya dilakukan untuk jenis Enigmatic Health Practices of Northern
Ethiopia, B.S.P.E. Addis Ababa, Ethiopia
tumbuhan yang memiliki fungsi lain (selain
pengobatan), contohnya Annona muricata, Andrade-Cetto,A., 2009, ‘Etnhobotanical study of the
O.sativa dan O.glutinosa yang dimanfaatkan medicinal plants from Tlanchinol, Hidalgo,
sebagai tanaman pangan; Bambusa sp. yang Mexico’, Journal of Ethnopharmacology, vol.
dimanfaatkan sebagai bahan bangunan dan bahan 122, hal 163-171
anyaman serta Curcuma longa yang dimanfaatkan
sebagai bahan pewarna. Beberapa tumbuhan tidak Badan Pusat Statistik, 2012, Kecamatan Kubu dalam
dibudidayakan oleh masyarakat Suku Dayak Angka, Badan Pusat Statistik Kabupaten Kubu
Kanayatn di Desa Ambawang sendiri, seperti Raya, Kubu Raya
Allium sativum dan Nicotiana tabacum. Tumbuhan
Bernard, H, 2002, Research Methods in Antropology:
tersebut merupakan tumbuhan budidaya yang telah Qualitative and Quantitative Method, edisi 3,
dibudidayakan secara masal sehingga dapar Almitra Press, Walnut Creek, California
diperoleh tempat-tempat penjualan.
Gollin, L.X.2001. The Taste and Smeel of Taban
Tumbuhan yang tidak dibudidayakan umumnya Kenyah (Kenyah Medicine): An exploration of
adalah jenis tumbuhan yang sulit dibudidayakan, chemosensory
mudah dijumpai di alam dan beberapa dianggap
sebagai gulma. Contohnya Donax canniformis Gomez-Beloz, A. 2002. Planlt Use Knowledge of the
adalah tumbuhan yang mudah dijumpai di alam Winikina Warao: The case for questionnaires in
sekaligus sulit dibudidayakan. Jenis tumbuhan ethnobotany. Economy Botany 56 : 231-241.
yang dimanfaatkan dalam pengobatan tradisional
Hariyadi, B dan Ticktin, T, 2012,’Uras: Medicinal and
namun dianggap sebagai gulma contuhnya Sida Ritual Plant of Sarampas, Jambi Indonesia’,
rhombifolia yang dapat dijumpai disawah/ladang Ethnobotany Research & Applications, vol 10,
sebagai gulma. Sehingga masyarakat setempat hal133149,
tidak merasa perlu membudidayakannya. <www.ethnobotanyjournal.org/vol10/i1547-
3465-10-133.pdf>
Penggunaan tumbuhan berkhasiat obat oleh suku
Dayak Kanayatn di desa Ambawang lebih sedikit
58
Protobiont (2015) Vol. 4 (3) : 49-59

Eka, P., 2007, Etnobotani Tumbuhan Obat Suku Dayak


Desah di Kawasan Hutan Wisata Bukit Kelam
Kabupaten Sintang Kalimantan Barat, Skripsi,
Universitas Tanjungpura, Pontianak

Takoy, DM, Linda, R & Lovadi, I, 2013, ‘Tumbuhan


Berkhasiat Obat Suku Dayak Seberuang di
Kawasan Hutan Desa Ensabang Kecamatan
Sepauk Kabupaten Sintang’, Protobiont, vol 2,
hal 122 – 128

Susiarti, S., 2005, Indigenous knowledge on the uses of


medicinal plants by Dayak Benuaq, West Kutai
East Kalimantan. Journal of Tropical
Ethnobiology 2 (1): 52-64.

Suryadarma, I.G.P., 2005, Konsepsi Kosmologi dalam


Pengobatan Usada Taru Permana. Journal of
Tropical Ethnobiology. Vol 2. No 1. Hal 65-87.

59

You might also like