You are on page 1of 10

‫‪Perbuatan Lagha dan Perkataan Sia-sia‬‬

‫‪Oleh: H. Hartono Ahmad Jaiz‬‬

‫‪Khutbah pertama‬‬

‫ات أ حَع َمالَِا‪،‬‬ ‫اْم َد لِلّ ِ َحَم ُد ونَستَعِي ُ ونَستَ حغ ِفر ونَعوذُ بِاهِ ِمن ُشروِر أَنح ُف ِسَا وِمن سيّئ ِ‬
‫َ ح ََ‬ ‫ح ُح‬ ‫َ ُ َ ح ح ُ َ ح ُح َ ُ‬ ‫إ ّن حَ ح‬
‫ِ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِِ‬
‫ك‬‫َم حن َ ح د اهُ َ َ ُم ِ ّ لَ ُ َوَم حن ُ ح ل حل ُ َ َ َ اا َ لَ ُ‪َ .‬وأَ حش َ ُد أَ حن اَ إِلَ َ إِاّ اهُ َو حح َد ُ اَ َش ِرح َ‬
‫ّاس أ حُو ِ حي ُ ح َوإِّا َ بِتَ ح َو اهِ َ َ حد َ َاز الح ُمتّ ُ حو َن ‪.‬‬
‫لَ ُ َوأَ حش َ ُد أَ ّن َُ ّم ًدا َعح ُد ُ َوَر ُس حولُ ُ‪َ .‬ا أَ َ ا ال ُ‬
‫اا‪َ :‬ا أَ اَ الّ ِ ح َن َ َامُوا اّ ُوا اهَ َح ّ ُ َ ا ِِ َواَ َُحوُ ّن إِاّ َوأَنتُ ح م حسلِ ُم حو َن ‪.‬‬
‫اا َ َع َ‬
‫ََ‬

‫اح َدةٍ َو َخلَ َ ِمح َ ا َزحو َج َ ا َوبَ ّ‬


‫سوِ‬ ‫ِّ‬
‫ث‬ ‫ّاس اّ ُ حوا َربّ ُ ُ ال ح َخلَ َ ُ ح ّم حن نَ حف ٍ َ‬ ‫اا‪َ :‬ا أَ َ ا ال ُ‬ ‫اا َ َع َ‬‫ََ‬
‫ِمح ُ َما ِر َجااً َ ِحي ًرا َونِ َس ً َواّ ُوا اهَ الّ ِ ح َ َس َلُحو َن بِِ َواحأ حَر َح َام إِ ّن اهَ َ ا َن َعلَحي ُ ح َرِحيًا ‪.‬‬

‫ُ‬ ‫ب‬‫و‬‫ُ‬‫ن‬‫ذ‬
‫ُ‬ ‫ُ‬ ‫ل‬
‫َ‬ ‫ر‬‫ف‬‫ا أَ ا الّ ِ ن ام وا اّ ُوا اه وُولُوا َواً س ِد ًدا‪ .‬صلِح لَ ُ أَعمالَ ُ و حغ ِ‬
‫َ َ ح ح ح َ ح ُ ح ح ح ح َ ح ََ ح ح ح ح‬
‫َ‬ ‫َ َ ح َ َ َُ‬
‫ِ‬
‫َوَم حن ُ ِ اهَ َوَر ُس حولَ ُ‬
‫َ َ حد َ َاز َ حوًزا َع ِظحي ًما ‪.‬‬

‫اب اهَ‪،‬‬ ‫أَّما ب ع ُد؛ َِإ ّن أَ َد َق ح ِ ِ ِ‬


‫اَْد ث تَ ُ‬ ‫ح‬ ‫َح‬

‫َو َخحي َر ا حَْحد ِ َ حد ُ َُ ّم ٍد َ لّى اه َعلَحي ِ َو َسلّ َ َوشَّر اأ ُُموِر ُح َدثَا ُ َ ا َوُ ّ ُح َدثٍَة بِ حد َعةٌ َوُ ّ‬
‫بِ حد َع ٍة َ َلَةٌ َوُ ّ َ َلٍَة ِ الّا ِر ‪.‬‬

‫‪1. Disalin dari www.khotbahjumat.com‬‬


‫ان إِ َا َ حوِم الح ِ يَ َام ِة‬
ٍ ‫اَللّ ّ ّ وسلّ علَى نَِيّ َا َُ ّم ٍد وعلَى لِِ و ِ ِ ومن َِع بِِإحس‬
َ ‫َ َ ح ََ ح َُ ح ح‬ ََ َ ‫ُ َ ََ ح‬
Allah Ta’ala berfirman:

‫} َوالّ ِ َن ُ ح َع ِن اللّ حغ ِو ُم حع ِر ُو َن‬2{ ‫اشعُو َن‬


ِ ‫َِِِ خ‬ ِ ِ
َ ‫} الّ َن ُ ح ِ َ ح‬1{ ‫َ حد أَح لَ َح الح ُم حؤمُو َن‬
) 3-1 :‫} (امؤم ون‬3{
“Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman. (Yaitu) orang-orang yang khusyu'
dalam shalat mereka. Dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan)
yang tiada berguna .” (QS Al-Mu'minun: 1-3).

) 72 :‫ور َوإِ َذا َمروا بِاللّ حغ ِو َمروا َِر ًاما (الفر ان‬ ِّ
َ ‫َوال َن اََ حش َ ُدو َن الز‬
“Dan orang-orang yang tidak memberikan persaksian palsu, dan apabila mereka bertemu
dengan (orang-orang) yang mengerjakan perbuatan-perbuatan yang tidak berfaedah, mereka
lalui (saja) dengan menjaga kehormatan dirinya .” (QS Al-Furqaan: 72).

‫ن‬ ِ ِ ‫وإِذَا ََِعوا الّ ْ أَعر وا عح وَالُوا لَ أَعمالُ ا ولَ ُ أَعمالُ ُ س َم علَي ُ اَنَ تغِي ح‬
َ ‫اَْا ل‬ َ‫َ ح َ ُ َ ُ َ َ ح َ َ َ ح ح َ ح َ ٌ َ ح ح ح‬ ُ َ
) 55 :‫(ال صص‬
“Dan apabila mereka mendengar perkataan yang tidak bermanfaat, mereka berpaling
daripadanya dan mereka berkata: "Bagi kami amal-amal kami dan bagimu amal-amalmu,
kesejahteraan atas dirimu, kami tidak ingin bergaul dengan orang-orang jahil.” (QS Al-
Qashash: 55).

Orang mukmin yang menyadari sangat pentingnya shalat, kemudian mendirikannya dengan
khusyu' selayaknya mampu berpaling dari hal-hal yang lagha atau tak berfaedah. Yang jadi
persoalan, hal-hal yang tak berfaedah itu sendiri sering tidak disadari telah berlangsung secara
merata, umum, tak pernah disebut sebagai hal yang tak berfaedah. Sehingga diperlukan kejelian
tersendiri untuk mendeteksinya.

Ibnu Katsir mengartikan lagha dengan makna : albaathil, hal yang batil, yaitu mencakup: syirik
(menyekutukan Allah) --seperti dikatakan oleh sebagian ulama-- dan kemaksiatan --seperti
dikatakan oleh sebagian lainnya-- dan hal-hal yang tak berguna berupa perkataan ataupun
perbuatan. Sebagaimana firman Allah Ta’ala:”

2. Disalin dari www.khotbahjumat.com


‫ور َوإِذَا َمروا ِ الّ ْ ِ َمروا َِر ًاما‬ ِّ
َ ‫َوال َن اََ حش َ ُدو َن الز‬
“...dan apabila mereka bertemu dengan (orang-orang) yang mengerjakan perbuatan-perbuatan
yang tidak berfaedah , mereka lalui (saja) dengan menjaga kehormatan dirinya .” (QS Al-
Furqaan: 72).

Kata lagha yang artinya perkataan atau perbuatan tak berfaedah itu dalam tafsir-tafsir berbahasa
Indonesia disebut omong kosong. Omong kosong adalah omongan atau kata-kata yang walaupun
disusun rapi, indah, dan menarik namun tak ada gunanya. Termasuk di dalamnya perbuatan-
perbuatan yang tak berguna.

Menyesatkan Manusia

Untuk mengetahui cakupan makna “omong kosong” atau perkataan yang tak berguna itu perlu
kita simak pula ayat:

َ ِ‫ّخ َ َ ا ُ ُزًوا أ حُولَئ‬ ِ ِ ْ‫ّاس من حش ََِ اَ ْ ا‬


ِ ‫ي لِي ِ ّ عن سِي ِ اهِ بِغَ ِْ ِع حل ٍ و ت‬ ِ
‫ك َُْ ح‬ ََ ‫ح‬ َ َ ُ َ َ َ َ ِ ‫َوم َن ال‬
ٌ ِ ‫اب م‬
‫ن‬ ٌ َ ‫َع‬
“Dan di antara manusia (ada) orang yang mempergunakan perkataan yang tidak berguna
(lahwal hadiits) untuk menyesatkan (manusia) dari jalan Allah tanpa pengetahuan dan
menjadikan jalan Allah itu olok-olok. Mereka itu akan memperoleh azab yang menghinakan .”
(QS Luqman: 6).

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa ayat ini diturunkan berhubungan dengan Nadhar bin
Harits. Ia membeli seorang hamba wanita yang bekerja sebagai penyanyi. Ia menyuruh wanita
itu bernyanyi untuk orang yang hendak masuk Islam. Nadhar berkata kepadanya: "Berilah ia
makanan, minuman, dan nyanyian". Kemudian Nadhar berkata kepada orang yang akan masuk
Islam itu: "Ini adalah lebih baik dari yang diserukan Muhammad kepadamu, yaitu shalat, puasa,
dan berperang membantunya".

Menurut riwayat Muqatil, Nadhar bin Harits ini adalah seorang pedagang yang sering pergi ke
Persia. Di sana ia membeli kitab-kitab yang bukan bahasa Arab; kemudian isi kitab itu
disampaikannya kepada orang-orang Quraisy, dengan mengatakan: "Jika Muhammad
menceritakan kepadamu kisah kaum 'Aad dan Tsamud, maka aku akan menceritakan kepadamu
kisah Rustum dan Isrindiar dan cerita-cerita raja-raja Persia". Kaum musyrikin Quraisy itu
senang mendengarkan perkataan Nadhar ini, dan berpalinglah mereka dari mendengarkan Al-
Quran.

3. Disalin dari www.khotbahjumat.com


Cukup gamblang riwayat-riwayat dan komentar yang ditampilkan dalam tafsir resmi itu.
Terhadap pelaku-pelaku yang aktif menjajakan lahwal hadiits itu Allah mengancam mereka akan
dikenai azab yang menghinakan. Azab yang sudah pasti adalah di akherat kelak, apabila mereka
itu tidak menghentikan perbuatan dan upaya mereka itu serta tidak bertobat semasa masih hidup
di dunia ini. Dan tidak menutup kemungkinan, azab atau siksa itu akan menimpa pula (sebagai
cicilannya) di dunia ini. Bukankah sering kita dengar adanya artis-artis yang terlibat pengedaran
ekstasi, misalnya, hingga mendapatkan hukuman (yang menghinakan) di dunia ini? Bahkan ada
yang bergaul campur aduk laki perempuan di diskotek-diskotek dengan mabuk-mabukan
semalam suntuk kemudian pulang menjelang pagi dalam keadaan sempoyongan, ketika menyetir
mobil lalu menabrak tembok hingga meninggal dalam keadaan mengenaskan.

Sikap Sahabat Nabi

Para aktivis lahwal hadiits diancam azab yang menghinakan. Lantas, bagaimana sikap konsumen
ataupun sasaran dijajakannya lahwal hadiits yang terdiri dari masyarakat umum? Masyarakat
umum yang dijadikan sasaran oleh aktivis lahwal hadiits selayaknya menyimak contoh dari
sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam seperti berikut ini.

Diriwayatkan dari Nafi', ia berkata: "Aku berjalan bersama Abdullah bin Umar dalam suatu
perjalanan, maka kedengaran lah bunyi seruling, lalu Abdullah bin Umar meletakkan anak
jarinya ke lobang telinganya, agar ia tidak mendengar bunyi seruling itu dan ia menyimpang
melalui jalan yang lain, kemudian ia berkata: "Ya Nafi', apakah engkau masih mendengar suara
itu?" Aku menjawab: "Tidak". Maka ia menge-luarkan anak jarinya dari telinganya dan berkata:
"Beginilah aku melihat yang diperbuat Rasulullah n, jika ia mendengar bunyi semacam itu".
(Abu Dawud meriwayatkan peristiwa itu dengan menyebut hadits tersebut munkar). Namun
selanjutnya Abu Dawud meriwayatkan hadits lain sebagai berikut: ".... Abdullah berkata, saya
mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

َ ‫إِ ّن الحغَِا َ ُحِ ُ الّ َف‬


) 4925 / ‫ عون امع وا شرح س ن أي ااوا‬،‫ (أبو ااوا‬. ِ ‫اق ِ الح َ حل‬
“Sesungguhnya nyanyian itu menumbuhkan kemunafikan di dalam hati .” (Aunul Ma'bud Syarah
Sunan Abi Dawud, hadits Nomor 4925).

Menurut Ibnu Mas'ud, yang dimaksud dengan perkataan lahwal hadiits dalam ayat ini, ialah
nyanyian yang dapat menimbulkan kemunafikan di dalam hati. Sebagian ulama mengatakan
bahwa semua suara, perkataan, nyanyian, bunyi-bunyian yang dapat merusak ketaatan kepada
Allah dan mendorong orang-orang yang mendengarnya melakukan perbuatan yang terlarang,
disebut lahwal hadiits. (lihat Al-Quran dan Tafsirnya, Depag RI, juz 21, hal 649).

Dilihat dari hadits-hadits tentang bunyi seruling dan nyanyian-nyanyian setan atau yang
melalaikan, maka terhadap kata-kata yang tak berguna atau bahkan merusak seperti nyanyian,
cerita, film, lelucon-lelucon dan aneka tayangan yang tak bermanfaat tentunya harus dicegah.

4. Disalin dari www.khotbahjumat.com


Apalagi kalau nyanyian, cerita, film, lelucon dan sebagainya itu merusak moral, aqidah, atau
melalaikan dari taat pada Allah, tentu lebih terlarang lagi.

Bisa dibayangkan, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam telah menjelaskan bahwa
nyanyian-nyanyian yang tak berguna, dan bunyi-bunyi seruling serta nyanyian dan ratapan
syaitan itu dilarang. Bahkan diriwayatkan, beliau bersabda bahwa nyanyian itu menumbuhkan
kemunafikan dalam hati. Lantas, kenapa sebagian (banyak?) ummat Islam sekarang justru sangat
menggemari nyanyian yang menggyang syahwat, film porno, film perdukunan, film kekerasan,
lelucon-lelucon dan tayangan-tayangan yang merusak aqidah, akhlaq dan melalaikan agama?
Kenapa justru umat Islam di daerah-daerah yang jauh dari Ibukota, dan acara-acara televisi agak
sulit ditangkap di sana, lalu mereka berlomba membeli parabola hanya demi mengejar lahwal
hadiits yang akan melalaikan agama? Kenapa di kota-kota besar, umat Islam berlomba
memasang antene televisi bukan hanya satu, demi mengejar lahwal hadits yang akan
menghabiskan umurnya?

Nanti di akherat akan dihisab atau diperhitungkan. Kenapa umur kita justru kita sia-siakan hanya
untuk mengejar nyanyian, suara, dan cerita syaitan. Kenapa harta kita justru kita korbankan
untuk membeli alat-alat dan perkakas pendukung lahwal hadits yang sebenarnya adalah
meracuni kehidupan agama kita. Aneka pertanyaan pun dimintai tanggung jawabnya kepada
masing-masing kita akibat kelalaian yang telah melanda secara umum ini.

. ُ ‫استَ حغ ِفُروا اهَ إِنّ ُ ُ َو الحغَ ُف حوُر الّرِححي‬


‫أَُ حو ُا َ حوِ ح َ َ ا َ ح‬
Khutbah Kedua

ِ ‫اْم َد لِلّ ِ َحَم ُد ونَستَعِي ُ ونَستَ حغ ِفر ونَعوذُ بِاهِ ِمن ُشروِر أَنح ُف ِسَا وِمن سيّئ‬
،‫ات أ حَع َمالَِا‬ ََ ‫َ ح‬ ‫ح ُح‬ ُ َ ‫َ ُ َ ح ح ُ َ ح ُح‬ ‫إ ّن حَ ح‬
ِ
ِ ِ ِِ
‫ك‬َ ‫ أَ حش َ ُد أَ حن اَ إِلَ َ إِاّ اهُ َو حح َد ُ اَ َش ِرح‬.ُ َ‫َم حن َ ح د اهُ َ َ ُم ِ ّ لَ ُ َوَم حن ُ ح ل ح َ َ َ اا َ ل‬
‫لَ ُ َوأَ حش َ ُد أَ ّن َُ ّم ًدا َعح ُد ُ َوَر ُس حولُ ُ َ لّى اهُ َعلَى نَِيّ َا َُ ّم ٍد َو َعلَى لِِ َوأَ ح َ ابِِ َو َسلّ َ َ حسلِحي ًما‬
. ‫َ ِحي ًرا‬

. ‫ َا أَ اَ الّ ِ ح َن َ َامُوا اّ ُوا اهَ َح ّ ُ َ ا ِِ َواَ َُحوُ ّن إِاّ َوأَنتُ ح م حسلِ ُم حو َن‬:‫اا‬
َ ‫اا َ َع‬
ََ
ِ ِِ
ُ َ‫ { َوَمن َتّ ِ اهَ ُ َ فحّر َعح ُ َسيّئَا َوُ حعظ ح ل‬:‫اا‬
َ َ‫ { َوَمن َتّ ِ اهَ َحَ َع لّ ُ ََحَر ًجا} َو‬:‫اا‬
َ ‫اا َ َع‬
ََ
} ‫َجًرا‬
‫أح‬
5. Disalin dari www.khotbahjumat.com
Ancaman Adzab

Kalau penjaja atau aktivis yang mengupayakan lahwal hadiits seperti Nadhar bin Harits jelas-
jelas diancam azab yang menghinakan, maka ancaman itu tidak luput pula kepada orang-orang
yang terseret. Dan di situlah letak ujian di dunia ini, di samping ujian-ujian lainnya. Dari situlah
akan muncul orang-orang yang lulus ujian, yaitu orang-orang yang beruntung. Siapa itu? Di
antaranya adalah orang-orang beriman yang mereka itu khusyuk dalam sholatnya, dan orang-
orang yang berpaling dari hal-hal yang tak berguna. Seperti ditegaskan dalam Surat Al-
Mu'minun pada awal uraian ini. Kita tinggal pilih, kepingin sebagai gerombolan umum di bawah
komando Nadhar bin Harits yang diancam azab karena mengikuti arus yang dijajakan yaitu
lahwal hadiits atau di barisan orang sholeh yang dikomandoi Rasulullah shallallohu 'alaihi
wasallam dan Abdullah bin Umar yang menghindar dari lahwal hadiits dan lagha. Neraka dan
Surga menjadi pilihan kita masing-masing sesuai dengan amal dan upaya kita. Berbahagialah
orang yang masih kuat menjaga diri agar tidak terkena api neraka.

ِ َ َ َ ِِ‫ص َةِ َوال ّس َِم َعلَى َر ُس حول‬


َ ُ ُ َ‫ {إِ ّن اهَ َوَم َئ َ ت‬:‫اا‬
‫صل حو َن َعلَى‬ ّ ‫ُّ حاعلَ ُم حوا َِإ ّن اهَ أ ََمَرُ ح بِال‬
}. ‫ َا أَ اَ الّ ِ ح َن َ َامُ حوا َ ل حوا َعلَحي ِ َو َسلّ ُم حوا َ حسلِحي ًما‬،ِّ ّ ِ ‫ال‬
َِ ‫ك‬ ِ ِ ٍ ٍ
‫َحي ٌد‬ َ ّ‫ إِن‬،َ ‫اَللّ ُ ّ َ ّ َعلَى َُ ّمد َو َعلَى ِا َُ ّمد َ َما َ لّحي َ َعلَى إِبح َرا حي َ َو َعلَى ِا إِبح َرا حي‬
ِ ِ ٍ ٍ
َِ ‫ك‬
‫َحي ٌد‬ َ ّ‫ إِن‬،َ ‫ َوبَا ِرح َعلَى َُ ّمد َو َعلَى ِا َُ ّمد َ َما بَ َارح َ َعلَى إِبح َرا حي َ َو َعلَى ِا إِبح َرا حي‬.‫َِ حي ٌد‬
. ‫َِ حي ٌد‬
ِ ‫ات احأَحيا ِ ِمح واحأَمو‬
ِ َ ّ‫ إِن‬،‫ات‬ ِ َ‫ والحمؤِمِن والحمؤِم‬،‫ات‬ ِ ِ ِِ ِ ِ
ٌ ‫ك ََحي‬ َ ‫حَ ُ ح َ ح‬ ‫ن َوالح ُم حسل َم َ ُ ح ح َ َ ُ ح‬ َ ‫اَللّ ُ ّ ا حغفحر ل حل ُم حسلم ح‬
‫ َربَّا َِا ِ الدنحيَا‬.ُ َ‫اجتَِاب‬ ِ ِ
‫ َوأَ ِرنَا الحَاا َ باَا ً َو حارُزح َا ح‬،ُ ‫اع‬ ‫ اَللّ ُ ّ أَ ِرنَا ح‬. ٌ ‫َ ِرح‬
َ َّ‫اَْ ّ َح ّا َو حارُزح َا ا‬
ِ ِ
َ َ ‫َح َسَةً َوِ ااخَرةِ َح َسَةً َو َا َع‬
. ‫اب الّا ِر‬

‫ب الحعِّزةِ َع ّما‬ ِ ِ ٍ ُ ‫ربَّا َ ح لََا ِم حن أ حَزو ِاجَا وذُّرّا َِا ُّرةَ أ حَع‬
َ ّ‫ ُسح َ ا َن َرب‬.‫ن إِ َم ًاما‬
ّ ‫ك َر‬ َ ّ‫اج َع حلَا ل حل ُمت‬
‫ن َو ح‬ َ َ َ
.‫ن‬ ِ ّ ‫اْم ُد لِلّ ِ ر‬ ِ ِ
َ ‫ب الح َعالَم ح‬ َ ‫ن َو حَ ح‬
َ ‫ َو َس ٌَم َعلَى الح ُمحر َسل ح‬،‫َص ُف حو َن‬

6. Disalin dari www.khotbahjumat.com


ّ ‫ َوأَِ ِ ال‬.َ ّ‫َو َ لّى اهُ َعلَى َُ ّم ٍد َو َعلَى لِِ َو َ ح ِ ِ َو َسل‬
. ‫ص ََة‬
(Dikutip dari Buku Kumpulan Khutbah Jum’at Pilihan Setahun Edisi ke-1, Darul Haq Jakarta).

7. Disalin dari www.khotbahjumat.com


Aplikasi Yufid:

Imam an-Nawawi one of the greatest scholars. Amongst his works is his
collection of 42 hadith's of the Prophet Sallallaahu 'alayhi wa sallam which
a comprehensive explanation of Islam. This work is commonly referred as
"An-Nawawi's Forty Hadith"

This app offering you his work with user friendly and beautiful interface,
make it easier for us to memorize.

Features:
- Arabic text with optional English and Indonesian translation.
- Audio Recitation.
iPhone and iPad Ready - Back - Forward button Navigation.
- Adjustable font size.

Developed by: Lihat aplikasi lainnya di www.yufid.org


Aplikasi Yufid:

Dapatkan kisah-kisah nyata penggugah jiwa. Di


KisahMuslim.com, Anda akan mendapatkan:

Kisah para nabi, sahabat, orang-orang shalih, para


ulama. Kehidupan mereka adalah kisah indah, hingga
tinta pun tidak cukup untuk menggoreskan semuanya.

Dongeng-dongeng masa silam yang tidak ada asal-


usulnya (Kisah Tak Nyata), sebagai upaya pelurusan
sejarah.

Kisah umat terdahulu, masa kini, dan kisah masa depan


yang berisi hikmah dan pelajaran.

Baca juga kisah muallaf yang direngkuh hidayah Islam. Telah tersedia aplikasi
Semuanya adalah kisah-kisah penggugah jiwa yang Kisah Muslim untuk iPhone
sangat layak untuk dibaca.

Developed by: Lihat aplikasi lainnya di www.yufid.org


Aplikasi Yufid:

iPhone and iPad Ready

Developed by: Lihat aplikasi lainnya di www.yufid.org

You might also like