You are on page 1of 8

‫‪Khutbah Iedul Fitri 1444H/2023H‬‬

‫‪KEMENANGAN HANYA MILIK‬‬


‫‪ORANG-ORANG YANG BERIMAN‬‬

‫السالم عليكم ورمحة هللا وبركاته‬


‫ات أَ حع َمالِنَا‪َ ،‬م حن‬ ‫هلل ِمن ُشروِر أَنح ُف ِسنَا وِمن سيِئَ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِِ‬
‫َ ح َ‬ ‫إِ َّن ا حْلَ حم َد َّّلِل َحَن َم ُدهُ َونَ حستَع حي نُهُ َونَ حستَ غحف ُرحه َونَعُوذُ ِِب ح ُ ح‬
‫َن ُمَ َّم ًدا َع حب ُدهُ‬ ‫ي لَهُ‪ .‬أَ حش َه ُد أَ حن الَ إِلَهَ إِالَّ هللا َوأَ حش َه ُد أ َّ‬ ‫ِ‬ ‫ض َّل لَه ومن ي ح ِ‬ ‫ي حه ِد هللا فَالَ م ِ‬
‫ضل حل فَالَ َهاد َ‬ ‫ُ ََ ح ُ‬ ‫ُ ُ‬ ‫َ‬
‫ص ححبِ ِه َوَم ِن حاهتَ َدى ِِبُ َداهُ إِ ََل يَ حوِم ال ِحقيَ َام ِة‪.‬‬ ‫ِِ‬ ‫ٍ‬
‫ص ِل َو َسل حم َوَِب ِر حك َعلَى ُمَ َّمد َو َعلَى آله َو َ‬
‫ِ‬
‫َوَر ُس حولُهُ‪ .‬اَللَّ ُه َّم َ‬
‫ََي أَيُّهاَ الَّ ِذيح َن ءَ َامنُوا اتَّ ُقوا هللاَ َح َّق تُ َقاتِِه َوالَ ََتُحوتُ َّن إِالَّ َوأَنتُ حم ُّم حسلِ ُم حو َن‪.‬‬
‫ث ِم حن ُه َما ِر َجاالً‬ ‫اح َدةٍ َو َخلَ َق ِم حن َها َزحو َج َها َوبَ َّ‬ ‫سوِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫َّاس اتَّ ُق حوا َربَّ ُك ُم الَّذ حي َخلَ َق ُك حم م حن نَ حف ٍ َ‬ ‫ََي أَيُّ َها الن ُ‬
‫ام إِ َّن هللاَ َكا َن َعلَحي ُك حم َرقِ حي بًا‪.‬‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ْيا َون َسآءً َواتَّ ُقوا هللاَ الَّذ حي تَ َسآءَل حُو َن بِه َواحأل حَر َح َ‬
‫َكثِ ح ِ‬
‫ً‬
‫صلِ حح لَ ُك حم أَ حع َمالَ ُك حم َويَغح ِف حر لَ ُك حم ذُنُ حوبَ ُك حم َوَم حن‬ ‫ََي أَيُّ َها الَّ ِذيح َن ءَ َامنُوا اتَّ ُقوا هللاَ َوقُ حول حُوا قَ حوالً َس ِديح ًدا‪ .‬يُ ح‬
‫از فَ حوًزا َع ِظ حي ًما‪ .‬أ ََّمابَ حع ُد؛‬
‫يُ ِط ِع هللاَ َوَر ُس حولَهُ فَ َق حد فَ َ‬
‫صلَّى هللا َعلَحي ِه َو َسلَّ َم َو َّش َر األ ُُموِر ُحم َد ََث ُُتَا‬ ‫ٍ‬
‫ي ُمَ َّمد َ‬ ‫ْي اهلَ حد ِي َه حد ُ‬ ‫اب هللاَ‪َ ،‬و َخ ح َ‬
‫فَِإ حن َخ حْي ا حْل ِد ِ ِ‬
‫يث كتَ ُ‬ ‫َ َ‬
‫ضالَل ٍَة ِِف النَّا ِر‪.‬‬ ‫ضالَلَةٌ َوُك َّل َ‬ ‫َوُك َّل ُحم َدثٍَة بِ حد َعةٌ َوُك َّل بِ حد َع ٍة َ‬
‫هللا أكرب هللا أكرب هللا أكرب‬
‫هللا أكرب هللا أكرب هللا أكرب‬
‫هللا أكرب هللا أكرب هللا أكرب كبْيا واْلمد هلل كثْيا وسبحان هللا بكرة وأصيال‪ .‬ال إله إال هللا وهللا‬
‫أكرب‪ ,‬هللا أكرب وهلل اْلمد‬
‫‪Kaum Muslimin dan Muslimat Yang Berbahagia,‬‬
‫‪Alhamdulillah, pada pagi hari yang mulia ini kita sudah berada di bulan Syawal 1444 H,‬‬
‫‪kita berbahagia karena dengan mengucapkan syukur kepadaNya telah selesai‬‬
‫‪melaksanakan ibadah puasa Ramadhan sebulan penuh dengan dasar iman dan ikhlas‬‬
‫‪mengharapkan ridhaNya. Di bulan Ramadha yang lalu, kita diminta dan diperintahkan‬‬
‫‪oleh pemilik syari’at ini, Allah Tabaraka wa Ta’ala untuk melaksanakan puasa dengan‬‬
‫‪benar dan penuh kesungguhan. Kita bukan saja diperintahkan untuk menahan dar hal-hal‬‬
‫‪yang dapat membatalkan puasa, seperti makan, minum dan jima’ di siang Ramadhan,‬‬
akan tetapi kita juga dituntut untuk mengendalikan diri dari hal-hal yang dapat merusak
dan mengurangi nilai-nilai ibadah puasa Ramadhan, seperti berbohong, menipu, korupsi,
berkata-kata yang dapat mengumbar syahwat, marah-marah, mencaci maki, dan
berbagai bentuk perkataan lain. Bahkan lebih dari itu, kita didorong untuk berbuat dan
berlomba-lomba meraih berbagai kemuliaan yang ada di bulan itu, seperti melaksanakan
shalat taraweh, memperbanyak baca al-Qur’an, menggalakkan infak dan sedekah,
termasuk melaksanakan sebuah ibadah yang sangat istimewa, yaitu melakukan i’tikaf
pada sepuluh Ramadhan terakhir. Semuanya kita lakukan dengan harapan meraih
ampunan dan derajat yang sangat agung, yaitu takwa.

Dalam firman Allah, QS 2:183 adalah perintah langsung dari Allah Azza wa Jalla kepada
para hambaNya yang beriman untuk melaksanakan ibadah yang sangat agung, yaitu
ibadah puasa…yang dengan ibadah yang agung ini pula Allah mengantarkan hambaNya
kepada derajat yang paling tinggi yaitu Takwa. Sebagaimana Allah berfirman:
‫ين ِم حن قَ حبلِ ُك حم ل ََعلَّ ُك حم تَتَّ ُقو َن‬ ِ
َ ‫ب َعلَى الَّذ‬
ِ
َ ‫ام َك َما ُكت‬
ِ
ُ َ‫ب َعلَحي ُك ُم الصي‬
ِ
َ ‫آمنُوا ُكت‬
ِ
َ ‫ََيأَيُّ َها الَّذ‬
َ ‫ين‬
Wahai orang-orang yang beriman, telah diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana
telah diwajibkan kepada orang-orang sebelum kamu, mudah-mudahan kamu bertakwa.
(QS. Al-Baqarah:183)

Dari ayat yang agung di atas dapat diambil pelajaran bahwa:


1). Puasa adalah: Menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkan puasa, seperti
makan, minum, dan jima’ pada siang hari ramadhan, mulai dari terbit fajar sampai
terbenam matahari. 2). Puasa juga bermakna menahan diri dari hal-hal yang dapat
mengurangi nilai-nilai ibadah puasa, seperti, marah-marah, berbohong, menipu,
perkataan yang mengumbar syahwat, berkata kasar kepada orang lain, dsb. 3). Lebih dari
itu, bahwa puasa bermakna berusaha untuk meraih nilai tambah di bulan yang penuh
berkah dan ampunan ini. Seperti sholat malam, berinfaq dan sedekah, i’tikaf, tilawatil
Qur’an, ber-umrah...dll.

Dengan mengerjakan ibadah puasa yang benar dan sungguh-sungguh akan


mengantarkan pelakunya kepada Takwa, merupakan derajat yang paling tinggi dan mulia.
Ketika seorang mukmin meraih derajat takwa ini seungguhnya dia telah memperoleh
kemenangan yang hakiki, sebuah kemenangan yang menyebabkannya Allah jauhkan
dari neraka serta memasukannya ke dalam surga. Sebagaimana firman Allah, QS.3:185:
َ َ‫ِح َع ِن النَّا ِر َوأُ حد ِخ َل ا حْلَنَّةَ فَ َق حد ف‬
‫از‬ َ ‫فَ َم حن ُز ححز‬
Barangsiapa yang dijauhkan dari api neraka dan dimasukkan ke dalam surge,
sesungguhnya dia telah mendapat kemenangan.

Allahu Akbar Walillah ilham,


Kaum Muslimin dan Muslimat Yang Berbahagia,
Benarkan bahwa kemenangan itu hanya milik orang-orang yang beriman? Jawabannya:
Iya, memang begitulah sejarah perjalanan ummat manusia yang tergolongan ke dalam
kelompok para hambaNya yang beriman, seperti kisah:

1. Panglima Thalut yang berhadapan dengan Raja Jalut


Perang ini terjadi setelah wafatnya Nabi Musa dan Nabi Harun alaihimassalam. Ketika
itu ada sebuah kekuatan kafir yang dipimpin oleh seorang rajanya bernama Jalut.
Orang-orang Bani Israil di kala itu betul-betul dalam keadaan sulit. Untuk melawan,
mereka tidak punya panglima perang, tidak ada yang menggerakkan mereka. Akhirnya
mereka meminta kepada nabi (bukan rasul) mereka, yaitu Syamwil agar diutus kepada
mereka seorang panglima. Kemudian Allah mengutus seorang panglima perang, yaitu
Thalut, sebagaimana yang Allah firmankan:
ِ ‫اّلِل مب تلِي ُكم بِنَ ه ٍر فَمن َش ِرب ِم حنه فَ لَي‬ ِ َ َ‫ود ق‬ ِ ُ‫ُوت ِِب حْلن‬
َ ‫ال إ َّن ََّ ُ ح َ ح َ َ ح َ ُ ح‬
ُ‫س م ِّن َوَم حن ََلح يَط َحع حمه‬ ُ ُ ‫ص َل طَال‬ َ َ‫فَ لَ َّما ف‬
ِ ِ ِ ِ ِِ ِ ِ
َ ‫ف غُ حرفَةً بيَده ۚ فَ َش ِربُوا م حنهُ إَِّال قَل ًيال م حن ُه حم ۚ فَ لَ َّما َج َاوَزهُ ُه َو َوالَّذ‬
‫ين‬ ََ ‫فَِإنَّهُ م ِّن إَِّال َم ِن ا حغ‬
َ ‫َت‬
‫اّلِل َك حم ِم حن‬
َِّ ‫ال الَّ ِذين يظُنُّو َن أَ ََّّنُم م َالقُو‬
ُ‫ح‬ ََ َ َ‫ودهِ ۚ ق‬ ِ ُ‫ُوت وجن‬ ِ
ُ َ َ ‫آمنُوا َم َعهُ قَالُوا َال طَاقَةَ لَنَا الحيَ حو َم ِبَال‬ َ
ِ َّ ‫اّلِلُ َم َع‬ َِّ ‫ت فِئَةً َكثِْيةً ِبِِ حذ ِن‬‫فِئَ ٍة قَلِيلَ ٍة غَلَبَ ح‬
َ ‫الصاب ِر‬
‫ين‬ َّ ‫اّلِل ۚ َو‬ َ
Maka tatkala Thalut keluar membawa tentaranya, ia berkata: "Sesungguhnya Allah
akan menguji kamu dengan suatu sungai. Maka siapa di antara kamu meminum airnya;
bukanlah ia pengikutku. Dan barangsiapa tiada meminumnya, kecuali menceduk
seceduk tangan, maka dia adalah pengikutku". Kemudian mereka meminumnya
kecuali beberapa orang di antara mereka. Maka tatkala Thalut dan orang-orang yang
beriman bersama dia telah menyeberangi sungai itu, orang-orang yang telah minum
berkata: "Tak ada kesanggupan kami pada hari ini untuk melawan Jalut dan
tentaranya". Orang-orang yang meyakini bahwa mereka akan menemui Allah, berkata:
"Berapa banyak terjadi golongan yang sedikit dapat mengalahkan golongan yang
banyak dengan izin Allah. Dan Allah beserta orang-orang yang sabar". (QS. Al-
Baqarah:249)
‫ص حرََن َعلَى الح َق حوِم‬ ‫ربا َوثَبِ ح‬
ُ ‫ت أَقح َد َامنَا َوانح‬ ً‫ص ح‬ ‫ودهِ قَالُوا َربَّنَا أَفح ِر ح‬
َ ‫غ َعلَحي نَا‬
ِ ُ‫ُوت وجن‬
ُ َ َ ‫َول ََّما بَ َرُزوا ِْلَال‬
ِ
َ ‫الح َكاف ِر‬
‫ين‬

Tatkala Jalut dan tentaranya telah nampak oleh mereka, merekapun (Thalut dan
tentaranya) berdoa: "Ya Tuhan kami, tuangkanlah kesabaran atas diri kami, dan
kokohkanlah pendirian kami dan tolonglah kami terhadap orang-orang kafir".
(QS. Al-Baqarah:250)

Allahu Akbar Walillah ilham,


Imam Al-Qurthuby menjelaskan bahwa pasukan Thalut, yang merupakan pasukan
orang-orang yang beriman berjumlah 80.000 personil, kemudian berkurang sebanyak
76.000 personil, terus berkurang lagi sebanyak 3687 personil, maka tinggallah 313
personil. Sementara kekuatan pasukan Jalut, pasukan kafir yang dikomandoi oleh raja
Jalut berjumalah 90.000 personil. Peperangan ini dimenangkan oleh Panglima Thalut
beserta pasukannya, bahkan salah seorang prajurit Thalut, yang bernama Daud
berhasil membunuh Raja Jalut yang kafir itu. Sebagaimana yang terdapat dalam firman
Allah pada ayat 251, yang artinya: Maka mereka mengalahkannya dengan izin Allah,
dan Daud membunuh Jalut. Kemudian Allah memberinya (Daud) kerajaan, dan
hikmah, dan mengajarinya apa yang Dia (Allah) kehendaki…
Kemenangan memang hanya milik orang-orang yang beriman

2. Perang Badar Kubra dalam menghadapi Kafir Qureiys

Perang Badar ini terjadi pada tahun ke 2 hijriyah, yang bertepatan pada bulan
Ramadhan. Pasukan kafir berjumlah 1000 personil dibawah komando beberapa
pembesar kafir Qureisy, seperti Abu Jahal, Abu Lahab, Abu Sufyan, dll.

Peperangan yang sangat dahsyat ini, dimenangkan oleh pasukan Rasulullah saw
bersama para sahabatnya. Sebagaimana firman Allah:

Dan sungguh, Allah telah menolong (dengan memberikan kemenangan kepada) kamu
dalam perang Badar, padahal kamu kamu dalam keadaan lemah (sedikit). Karena itu
bertakwalah kepada Allah, agar kamu mensyukurinya. (QS. Ali Imrah: 123)

Kaum muslimin pada waktu itu dikatakan lemah, karena jumlah mereka yang sangat
sedikit, hanya 313 personil di bawah komando Rasulullah saw.. sungguhpun demikian,
dalam peperangan ini kaum muslimin mendapat bantuan pasukan para malaikat Allah,
dan menang telak, seperti terukir dalam beberapa ayat dalam al-Qur’an. Antara lain:
Pertama, mendapatkan bantuan 1000 malaikat, sebagaimana firman Allah:
ِ ِ ِ ٍ ‫إِ حذ تَست ِغيثُو َن ربَّ ُكم فَاستجاب لَ ُكم أَِّن ُُمِ ُّد ُكم ِِبَل‬
َ ‫حف م َن ال َحم َالئِ َكة ُم حرِدف‬
‫ي‬ ‫ح‬ ‫َ ح حَ َ َ ح‬ َ‫ح‬
(Ingatlah), ketika kamu memohon pertolongan kepada Tuhanmu, lalu diperkenankan-
Nya bagimu: "Sesungguhnya Aku akan mendatangkan bala bantuan kepada kamu
dengan seribu malaikat yang datang berturut-turut". (QS. Al-Anfal:9)

Kedua, mendapatkan bantuan 3000 malaikat, sebagaimana firman Allah:


‫ف ِم َن ال َحم َالئِ َك ِة ُم حن َزلِي‬
ٍ ‫آال‬
َ ‫َن يَ حك ِفيَ ُك حم أَ حن ُُيِ َّد ُك حم َربُّ ُك حم بِثََالثَِة‬ ِ ِ ُ ‫إِ حذ تَ ُق‬
َ ِ‫ول ل حل ُم حؤمن‬
‫ي أَل ح‬
(Ingatlah), ketika kamu mengatakan kepada orang mukmin: "Apakah tidak cukup bagi
kamu Allah membantu kamu dengan tiga ribu malaikat yang diturunkan (dari
langit).(QS. Ali Imran:124)

Ketiga, mendapatkan bantuan dengan 5000 malaikat, sebagaimana firman Allah:


‫ف ِم َن ال َحم َالئِ َك ِة‬ َ ‫صِربُوا َوتَتَّ ُقوا َو ََيحتُوُك حم ِم حن فَ حوِرِه حم َه َذا ُيُح ِد حد ُك حم َربُّ ُك حم ِِبَ حم َس ِة‬
ٍ ‫آال‬
‫بَلَى ۚ إِ حن تَ ح‬
ِ
َ ‫ُم َس ِوم‬
‫ي‬
Ya (cukup), jika kamu bersabar dan bersiap-siaga, dan mereka datang menyerang
kamu dengan seketika itu juga, niscaya Allah menolong kamu dengan lima ribu
Malaikat yang memakai tanda. (QS. Ali Imran:125)
Kemenangan memang hanya milik orang-orang yang beriman

Allahu Akbar Walillah ilham,


3. Perang Mujahidin Afganistan menghadapi pasukan Uni Suviet

Dalam berbagai catatan yang kita baca bahwa pasukan Uni Suviet pada tahun 80 an,
tidak kurang dari 17.000 personil yang hancur, tewas di bumi Afgan, tidak terhitung
jumlah kerugian materi.
Kebijakan “Glasnost and Perestroika” oleh Mikhail Gorbachev.
Dampaknya adalah HILANGNYA Uni Suviet, sebagai salah satu Negara Super Power
di dunia ini di kala itu.

Apa yang menyebabkan Mikhail Gorbachev meluncurkan kebijakan Glasnost dan


Perestroika yang pada akhirnya Hilangnya Negara besar, negara super power dari
percaturan dunia ? bukanlah hal yang mustahil, bisa jadi buah manis dari kerja keras
para Pejuang Mujahidin di Afganistan di kala itu.
Pada siang harinya mereka bergeriliyah tanpa mengenal capek dan letih, berjuang dan
berjuang,, pada malam harinya mereka bermunajat, memanjatkan doa kepada Allah
Rabul’alamin, berdoa agar diberikan kesabaran, keistiqamahan serta kemenangan
seraya berucap:
ِ ِ
َ ‫ص حرََن َعلَى الح َق حوم الح َكاف ِر‬
‫ين‬ ‫ربا َوثَبِ ح‬
ُ ‫ت أَقح َد َامنَا َوانح‬ ً‫ص ح‬ ‫َربَّنَا أَفح ِر ح‬
َ ‫غ َعلَحي نَا‬
Ya Rabb kami, tuangkanlah kesabaran atas diri kami, dan kokohkanlah pendirian
kami serta tolonglah kami terhadap orang-orang kafir.
dan doa mereka di-ijabahkan oleh Allah SWT yang pada akhirnya hancurlah Uni Suviet,
hancurlah si kafir, hilanglah mereka dari percaturan dunia. Hari kita menjadi saksi
bahwa tidak ada sejengkal tanahpun yang disebut dengan negara Uni Suviet.
Dengan uraian yang telah disampaikan di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa:
1. Kemenangan adalah milik orang-orang yang beriman, karena mereka telah lulus
dalam menghadapi berbagai ujian dalam menjalankan ibadah puasa Ramadhan
2. Kemenangan adalah milik orang-orang yang beriman, karena ketika berbagai
kebiasaan baik dalam bulan Ramadhan tetap berlanjut sekalipun Ramadhan
tersebut telah berlalu
3. Kemenangan adalah milik orang-orang yang beriman, ketika orang-orang yang
beriman senantiasa mendapatkan pertolongan dan kemenangan dari Allah
4. Kemenangan adalah milik orang-orang yang beriman, adalah katika seorang
hamba Allah yang beriman bertemu Allah kelak pada hari kiyamat di dalam
jannahNya tanpa terlebih dahulu diceburkan ke dalam neraka.

Akhirnya, marilah kita bersama-sama memohon dan bermunajat kepada Allah


Tabaraka wa Ta’ala, semoga do’a dan permohonan kita senantiasa dikabulkan oleh
Allah Subhanahu wa Ta’ala.
‫الرِج ِيم‬
َّ ‫ان‬ َّ ‫ّلِل ِم َن‬
ِ َ‫الش حيط‬ َِّ ‫أَعُوذُ ِِب‬
‫الرِح ِيم‬
َّ ‫الر حمح ِن‬ ِ ‫بِس ِم‬
َّ ‫هللا‬ ‫ح‬
‫ اللهم صل‬.‫صلُّوا َعلَحي ِه َو َسلِ ُموا تَ حسلِي ًما‬
َ ‫آمنُوا‬
َ ‫ين‬
ِ
َ ‫َّب ََي أَيُّ َها الَّذ‬
ِ ِ‫صلُّو َن َعلَى الن‬ ِ َّ ‫إِ َّن‬
َ ُ‫اّلِلَ َوَم َالئ َكتَهُ ي‬
‫اللهم اغفر ْلميع املسلمي واملسلمات األحياء منهم‬. ‫علي ممد وعلى آله وصحبه وسلم‬
‫ اللهم نسألك رضاك واْلنة ونعوذبك من سخطك‬.‫واألموات إنك مسيع قريب جميب الدعوات‬
‫ واجعلنا من‬,‫ اللهم اجعلنا من عتقائك من النار‬.‫ اللهم إنك عفو حتب العفو فاعف عنا‬. ‫والنار‬
,‫عبادك الصاْلي‬
‫غ قُلُ حوبَنَا بَ حع َد إِ حذ َه َديح تَ نَا‬
‫ي إِ َم ًاما َربَّنَا الَ تُ ِز ح‬ ِ ‫ي واجعلحنَا لِل‬ ِ ِ ِ
َ ‫حمتَّق‬ ُ َ ‫ب لَنَا م حن أَ حزَواجنَا َوذُ ِرََّيتنَا قُ َّرةَ أَ حع ُ ٍ َ ح‬ ‫َربَّنَا َه ح‬
‫ص حرََن َعلَى‬ ُ ‫ت أَقح َد َامنَا َوانح‬ ‫ربا َوثَبِ ح‬ ً‫ص ح‬َ ‫غ َعلَحي نَا‬ ‫ َربَّنَا أَفح ِر ح‬.‫َّاب‬ُ ‫َنت ال َحوه‬
َ ‫كأ‬ َ َّ‫ك َر حمحَةً إِن‬ َ ‫ب لَنَا ِمن لَّ ُدنح‬ ‫َو َه ح‬
‫َصلِ حح‬ ‫ َوأَلِ ح‬،‫ي‬ ِ ِ ‫ وأ‬،‫َع َّز اح ِإلسالَم والحمسلِ ِم حي‬ ِ ‫ اَللَّهم أ‬.‫الح َقوِم الح َكافِ ِرين‬
‫ي قُلُ حوِبِِ حم َوأ ح‬ َ ‫ف بَ ح‬ َ ‫َصل حح ُوالَةَ ال ُحم حسل ِم ح‬ ‫ح ََ ُح َ َ ح‬ َُ َ‫ح‬ ‫ح‬
ِ ِِ ِ ِ ِ ِ َ َ‫ذ‬
.‫ي‬ َ ‫ح اح ِإل حسالَِم َوالح ُم حسل ِم ح‬ ُ َ‫صال‬ َ ‫ص حرُه حم َعلَى َع ُد ِو َك َو َع ُد ِوه حم َوَوف حق ُه حم لل َحع َم ِل ِِبَا ف حيه‬ ُ ‫ات بَ حين ِه حم َوانح‬
َ ُ‫اَللَّ ُه َم الَ تُ َسلِ حط َعلَحي نَا بِ ُذنُ حوبِنَا َم حن الَ ََيَاف‬
.‫ك فِ حي نَا َوالَ يَ حر َمحُنَا‬
Ya Allah ya Rahman Ya Rahim,
Limpahkanlah rahmat dan kasih sayangMu kepada kami sebagai hambaMu yang
sangat membutuhkan kasih sayang.

Ya Allah ya Ghaffar, wahai Allah Yang Maha Penganpun, ampunilah segala dosa
dan kesalahan kami atas segala kelalaian dan kelengahan kami, baik dalam
mengerjakan perintahMu maupun dalam meninggalkan laranganMu.

Ya Allah Yang Maha Pengampun, ampunilah segala dosa dan kesalahan kedua
orang tua kami, sayangilah mereka sebagaimana mereka telah mencurahkan
kasih sayangnya kepada kami dari waktu kami masih kecil.

Ya Allah, terhadap orang-orang tua kami yang telah mendahului kami, yang telah
Engkau panggil mereka ke hadiratMu, ampunilah segala dosa dan kesalahan
mereka, terimalah segala amal ibadah mereka, lapangkanlah kubur mereka,
terangi dan sinari kubur mereka dengan sinar rahmatMu, jadikanlah kubur
mereka bagaikan taman di antara taman-taman surga, tempatkan mereka di
sisiMu pada tempat yang terhormat sesuai dengan tingkat amal dan perbuatan
mereka.

Ya Allah, jadikanlah kami sebagai anak shaleh, anak-anak yang berbakti kepada
kedua orang tua kami, jadikanlah keluarga kami keluarga sakinah mawaddah
warahmah, keluarga yang tentram, keluarga yang senantiasa berada di bawah
naungan rahmat kasih sayangMu Ya Rabbal’alamin.

Ya Allah, jadikanlah putra-putri kami, putra-putri yang shaleh dan shalehah,


yang senantiasa taat dalam menjalankan agama dan syari’atMu, jadikanlah
mereka senantiasa menjadikan Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam sebagai
panutan dan suritauladan di dalam kehidupannya.

Ya Allah, Ramadhan yang agung telah pergi meninggalkan kami, jangan Engkau
biarkan dia pergi sebelum kami mendapatkan ampunanMu.
Di bulan yang penuh berkah ini, Engkau latih kami untuk menjadi manusia mulia
dan terhormat.
Engkau latih kami untuk menjadi orang yang sabar;
Engkau latih kami untuk menjadi orang yang dermawan;
Engkau latih kami untuk menjadi orang yang pemaaf,
Engkau latih kami untuk menjadi orang rajin beribadah,
Engkau latih kami untuk menjadi orang yang memiliki sifat peduli kepada
sesama.

Hari ini, dia telah pergi meninggalkan kami, memang demikianlah sunnah
(ketetapan)Mu, bulan-bulanMu datang silih berganti. Ya Allah, Ramadhan boleh
meninggalkan kami, tetapi jangan pernah Engkau tinggalkan kami.

Ya Allah, berikan kami kekuatan dalam memperaktekkan ilmu dan amal shaleh
kami dalam menjalankan kehidupan kami.
Ya Allah, bimbinglah kami kepada jalan yang lurus, jalan orang-orang yang telah
Engkau berkahi, yaitu jalan yang ditempuh oleh para nabi, orang-orang yang
jujur, para syuhada’ dan orang-orang shaleh.
Ya Allah, jadikanlah hidup kami layaknya hidup para ulama, jadikanlah mati
kami bagaikan matinya para syuhada’, dan masukkanlah kami ke dalam
JannahMu bersama Nabi Muhammad shallallah’alaihi wasallam.
‫ب ال ِحع َّزةِ َع َّما‬
ِ ‫ك َر‬
َ ِ‫ ُس حب َحا َن َرب‬.‫اب النَّا ِر‬ ِ ِ ِ ُّ ‫َربَّنَا آتِنَا ِِف‬
َ ‫الدنح يَا َح َسنَةً َوِِف اآلخ َرة َح َسنَةً َوقنَا َع َذ‬
َِِّ ‫ص ُفو َن وس َالم َعلَى الحمرسلِي وا حْلم ُد‬
َ ‫ب ال َحعال َِم‬
‫ي‬ ِ ‫ّلِل َر‬ ‫ُ ح َ َ َ َح‬ ٌ َ َ ِ َ‫ي‬

Dr. Darwis Abu Ubaidah


Ketua PERSADA Pusat



You might also like